anggaran dasar ikatan keluarga alumni state...
TRANSCRIPT
1
ANGGARAN DASAR
IKATAN KELUARGA ALUMNI STATE ACCOUNTABILITY REVITALIZATION
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
(IKA STAR BPKP)
SURAKARTA, 19 OKTOBER 2016
2
ANGGARAN DASAR
PEMBUKAAN
Ikatan Keluarga Alumni State Accountability Revitalization Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (IKA STAR BPKP) mempunyai tanggung jawab
terhadap kelangsungan pembangunan Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan
perkembangan alumni yang bekerja sebagai abdi negara dan bangsa pada
pemerintahan. Oleh karena itu, IKA STAR BPKP wajib berperan aktif dalam mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk lebih meningkatkan peran IKA STAR BPKP, serta didorong oleh keinginan
luhur dan kesadaran terhadap pembangunan Bangsa dan Negara, maka dibentuk
suatu ikatan dengan berpedoman pada Anggaran Dasar (AD).
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi bernama Ikatan Keluarga Alumni State Accountability Revitalization
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang disingkat menjadi IKA
STAR BPKP.
Pasal 2
IKA STAR BPKP didirikan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 2016 untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
IKA STAR BPKP berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Sekretariat berada di
Kantor BPKP, Jalan Pramuka Nomor 33, Jakarta Timur.
BAB II
LAMBANG, MOTO, DAN BENDERA Pasal 4
Lambang dan Moto
Lambang, moto dan bendera IKA STAR BPKP diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
3
BAB III
AZAS, SIFAT, DAN KEDAULATAN
Pasal 5
IKA STAR BPKP berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 6
IKA STAR BPKP bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan dan berorientasi pada
peningkatan kompetensi guna mendukung pembangunan nasional.
Pasal 7
Kedaulatan tertinggi berada pada anggota dalam rapat Musyawarah Nasional
(Munas) maupun Musyawarah\Nasional Luar Biasa (Munaslub).
BAB IV
VISI, MISI DAN TUJUAN
Pasal 8 Visi IKA STAR BPKP
“Menjadi organisasi yang mendukung penguatan akuntabilitas keuangan Negara
dengan turut serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih”
Pasal 9
Misi IKA STAR BPKP
(1) Mendukung peningkatan kapabilitas sumber daya manusia secara berkelanjutan.
(2) Berpartisipasi aktif membangun sinergi peningkatan tata kelola keuangan
Negara.
(3) Berpartisipasi aktif meningkatkan kualitas pengawasan intern atas pengelolaan
keuangan Negara.
Pasal 10
IKA STAR BPKP memiliki tujuan sebagai berikut:
(1) Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) alumni STAR BPKP
secara berkelanjutan melalui keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan
(diklat) teknis, seminar, lokakarya, workshop, penelitian dan sejenisnya;
4
(2) Menjalin kerjasama diantara anggota alumni STAR BPKP untuk memberikan
masukan perbaikan tata kelola pemerintahan sesuai dengan perkembangan
jaman dan peraturan yang berlaku;
(3) Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan yang terkait;
(4) Menjaring aspirasi dan informasi diantara sesama alumni STAR BPKP untuk
peningkatan kapabilitas pengawasan intern yang efektif.
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN
Pasal 8
IKA STAR BPKP merencanakan dan mengadakan program/kegiatan yang sesuai
dengan asas, sifat, visi, misi dan tujuan organisasi.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 9
(1) Keanggotaan IKA STAR BPKP terdiri atas:
(a) anggota biasa;
(b) anggota Kehormatan.
(2) Ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiban anggota diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
BAB VII
STRUKTUR DAN KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 10
Struktur Organisasi
Struktur organisasi IKA STAR BPKP terdiri atas:
(1) Dewan Pembina berasal dari anggota kehormatan;
(2) Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum berasal dari anggota biasa yang dipilih dan
disahkan melalui Munas;
(3) Pengurus Komisi (PK) merupakan pengurus komisi yang dipilih dan disahkan
melalui rapat komisi yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh Ketua Umum dan
Wakil Ketua Umum;
5
(4) Pengurus Eksekutif (PE) berasal dari Instansi Pembina yaitu: Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang ditentukan oleh Ketua
Umum dan Wakil Ketua Umum;
(5) Komite Integritas dan Akuntabilitas (KIA) adalah komite independen yang
menegakkan aturan AD/ART dan Peraturan Organisasi yang berlaku, yang
dibentuk melalui Munas dan disahkan oleh Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
(6) Pengurus Pusat (PP) adalah pengurus yang dipilih dan disahkan melalui Munas,
yang terdiri dari: Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Pengurus Komisi, Pengurus
Eksekutif, dan Komite Integritas dan Akuntabilitas.
(7) Pengurus Daerah/Wilayah (PD/PW), dapat dibentuk oleh Pengurus Pusat
berdasarkan pertimbangan keanggotaan di suatu daerah/wilayah guna
meningkatkan efektivitas kinerja organisasi, melalui rapat Musyawarah Daerah.
(8) Susunan dan wewenang pengurus diatur lebih lanjut dalam ART.
Pasal 11
Kelengkapan Organisasi
(1) Dewan Pembina dan Penasehat minimal berjumlah 3 (tiga) orang yang mewakili
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah.
(2) Dewan Perwakilan anggota atau Dewan Legislatif terdiri dari semua Pengurus
Pusat, dan Pengurus Daerah/Wilayah;
(3) Pengurus Komisi minimal terdiri dari 3 Komisi: Komisi A (Bidang Pengembangan
SDM), Komisi B (Bidang Humas, Hukum dan Kerjasama), Komisi C (Bidang
Kesejahteraan Sosial). Penambahan jumlah komisi dapat disesuaikan sesuai
perkembangan jaman dan aspirasi dalam Munas. Setiap komisi beranggotakan
minimal 5 (lima) orang atau lebih dengan jumlah gasal.
(4) Pengurus Eksekutif terdiri dari: Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Biro dan
Bagian-Bagian Kelengkapan Kesekretariatan. Jumlah kelengkapan
kesekretariatan mempertimbangakan jumlah komisi dan aspirasi dalam Munas;
(5) Komite Integritas dan Akuntabilitas yang beranggotakan minimal 5 (lima) orang
atau lebih dengan jumlah gasal;
(6) Pengurus Daerah/Wilayah minimal terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
dan Bendahara, serta perangkat fungsional dibawahnya yang disesuaikan
dengan kepengurusan pusat.
6
BAB VIII
MUSYAWARAH, RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
(1) Pengurus Pusat wajib melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas), Rapat
Kerja (Raker); Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah Nasional
Luar Biasa (Munaslub) sesuai keputusan Munas dan atau atas dasar aspirasi
separuh lebih dari anggota Dewan Perwakilan Anggota;
(2) Pengurus Komisi wajib melaksanakan Musyawarah Komisi (Muskom), Rapat
Kerja (Raker), Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah Komisi
Khusus (Muskomsus) atas persetujuan separuh lebih dari anggota komisi;
(3) Pengurus Daerah/Wilayah wajib melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda),
Rapat Kerja (Raker), Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah
Daerah Luar Biasa (Musdalub) atas dasar keputusan Musda dan atau atas dasar
aspirasi separuh lebih dari anggota pengurus daerah/wilayah;
(4) Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat;
(5) Apabila cara musyawarah tidak mencapai mufakat, keputusan diambil dengan
dan atas dasar suara terbanyak.
BAB IX
HARTA DAN KEKAYAAN
Pasal 13
(1) Harta dan kekayaan organisasi berupa dan atau diperoleh dari:
(a) uang iuran;
(b) usaha serta bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai harta dan kekayaan diatur dalam ART.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 14
Perubahan Anggaran Dasar IKA STAR BPKP ditetapkan dalam dan oleh
Musyawarah Nasional (Munas) / Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Pasal 15
Pembubaran IKA STAR BPKP ditetapkan dalam dan oleh Munaslub yang khusus
diselenggarakan untuk maksud tersebut.
7
BAB XI
PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
ART atau peraturan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Pasal 17
Anggaran Rumah Tangga memuat ketentuan yang sejalan dan selaras dengan
bunyi dan jiwa Anggaran Dasar.
Pasal 18
Anggaran Dasar ini diputuskan dalam dan oleh Munas IKA STAR BPKP di Surakarta
pada tanggal 19 Oktober 2016, dan mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Surakarta
Tanggal : 19 Oktober 2016
Ditetapkan dan disahkan oleh:
Ketua Umum : Muhamad Panjiwinata
Wakil Ketua Umum : Imam Sumardjoko
8
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKA STAR BPKP
BAB I
UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga disingkat ART merupakan penjabaran lebih lanjut dari
Anggaran Dasar IKA STAR BPKP.
BAB II
KEANGGOTAAN DAN PERSYARATAN
Pasal 2
Keanggotaan
Anggota IKA STAR BPKP adalah perorangan yang memenuhi persyaratan
keanggotaan dan mengikat dirinya dengan organisasi IKA STAR BPKP
Pasal 3
Persyaratan Anggota
(1) Anggota Biasa adalah perorangan yang merupakan alumni dari beasiswa STAR
BPKP yang berada di seluruh instansi pemerintah di Indonesia dan secara
otomatis terdaftar menjadi anggota organisasi IKA STAR BPKP;
(2) Anggota Kehormatan adalah anggota yang berasal dari luar alumni STAR yang
diperlukan karena kompetensinya, tetapi tidak memiliki hak suara. Anggota ini
dapat berasal dari APIP, Akademisi, IAI, Anggota Profesi lainnya yang relevan
guna kemajuan organisasi;
(3) Berakhirnya keanggotaan karena meninggal dunia, tidak aktif bekerja di instansi
pemerintah (Pensiun, Pemutusan Hubungan Kerja/PHK), dikeluarkan dari
keanggotaan karena mendapat sanksi berat dari organisasi IKA STAR BPKP;
(4) Tata cara pemberhentian keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
Pasal 4
Hak Anggota
(1) Setiap anggota biasa memiliki hak:
9
a. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi;
b. Mengeluarkan pendapat atau hak suara baik lisan maupun tertulis;
c. Memperoleh kesempatan yang sama untuk peningkatan kompetensi dan
mengikuti kegiatan organisasi;
d. Mendapat pembelaan dan perlindungan dari pengurus;
e. Mengajukan banding apabila berkeberatan atas sanksi yang dikenakan;
f. Memiliki hak memilih dan dipilih menjadi pengurus;
g. Memiliki kartu tanda keanggotaan sesuai dengan status keanggotannya.
(2) Anggota Kehormatan berhak mengeluarkan pendapat mengajukan usul, saran
atau pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pengurus, mengikuti semua
kegiatan organisasi, tetapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi
pengurus.
Pasal 5
Kewajiban Anggota
Setiap anggota berkewajiban:
(1) Menjunjung tinggi nama, citra dan kehormatan organisasi;
(2) Menaati dan melaksanakan AD/ART dan semua peraturan atau keputusan
organisasi yang berlaku;
(3) Membangun kerjasama dengan anggota yang lain;
(4) Melaksanakan tugas yang dipercayakan organisasi;
(5) Memelihara dan meningkatkan kompetensi;
(6) Membayar kewajiban keuangan yang sesuai dengan peraturan/keputusan
organisasi yang berlaku.
Pasal 6
Larangan Anggota
Setiap anggota dilarang:
(1) mencemarkan nama baik organisasi;
(2) melanggar ketentuan disiplin PNS sebagaimana diamanatkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(3) melakukan sesuatu yang mengatasnamakan organisasi tanpa sepengetahuan
dan persetujuan pengurus organisasi;
10
(4) menghina, melecehkan, dan atau melakukan perbuatan yang tidak patut dengan
sesama anggota.
Pasal 7
Sanksi Anggota
(1) Setiap anggota dapat dikenai sanksi administratif sebagai berikut:
a. Peringatan tertulis;
b. Pemberhentian sementara sebagai anggota, atau
c. Pemberhentian tetap sebagai anggota.
(2) Pengenaan sanksi di atas dilakukan dengan memperhatikan berat ringannya
kesalahan anggota dan tidak harus ditetapkan secara berurutan;
(3) Anggota dapat dikenakan sanksi lebih dari satu jenis;
(4) Pengenaan sanksi dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat setelah mendapat
rekomendasi hasil pemeriksaan dari Komite Integritas dan Akuntabilitas;
(5) Sebelum sanksi diterapkan, anggota yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk membela diri;
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang sanksi bagi anggota diatur dalam Peraturan
Organisasi.
BAB III
LAMBANG, MOTO, DAN BENDERA ORGANISASI
Pasal 8
Lambang Organisasi
11
ARTI LOGO: 1. Bintang menggambarkan kekuatan spiritual dan tingginya cita-cita yang berazaskan
Pancasila; 2. Lima lengkungan yang melambangkan sinergi para pihak yang terkait dengan
beasiswa STAR-BPKP, yaitu: Penerima Beasiswa yang dilambangkan dengan warna
emas bertoga, BPKP dan ADB sebagai pemberi beasiswa yang dilambangkan
dengan warna biru tua, Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara program beasiswa
yang dilambangkan dengan warna biru muda, serta Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah sebagai instansi asal penerima beasiswa yang dilambangkan
dengan warna merah dan hijau;
3. Tulisan IKA STAR BPKP menandakan nama organisasi, yaitu: Ikatan Keluarga Alumni
STAR BPKP.
Pasal 9
Moto Organisasi
“Satya Wira Negara Angawe Kertagama”
Artinya:
Sebagai abdi negara harus setia dan membela negara dalam membangun tata
kelola pemerintahan sehingga negara menjadi kerta (tertib, damai, dan sejahtera).
Pasal 10
Bendera Organisasi dan Atribut Lainnya
(1) Bendera organisasi berwarna dasar putih berbentuk persegi panjang dengan
perbandingan ukuran lebar dan panjang adalah 2 berbanding 3 dan di tengahnya
terdapat lambang organisasi;
(2) Stempel, Kop Surat, dan Amplop organisasi menyesuaikan dengan lambang
organisasi.
BAB IV
WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS
Pasal 11
Hak/Wewenang Pengurus
(1) Membentuk, menetapkan dan melantik kelengkapan kepengurusan,
sebagaimana yang dimaksud di dalam Anggaran Dasar;
(2) Menghadiri undangan terkait dengan kegiatan pemerintahan;
(3) Melakukan perikatan yang terkait dengan pelaksanaan program kerja organisasi;
12
(4) Menyetujui atau menolak keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam organisasi;
(5) Melaksanakan tindakan pengenaan sanksi kepada anggota yang melanggar
yang telah diatur dalam AD/ART maupun peraturan lainnya;
(6) Mewakili organisasi apabila ada kasus hukum yang dihadapi di pengadilan;
(7) Menyetujui atau menolak penggunaan keuangan organisasi.
Pasal 12
Kewajiban/Tugas Pengurus
(1) Melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam AD/ART;
(2) Menyelenggarakan munas/munaslub;
(3) Menerima anggota baru yang memenuhi syarat AD/ART;
(4) Mempertanggungjawabkan kegiatan/program kerja dan keadaan keuangan
organisasi kepada perwakilan anggota melalui Munas dan atau melalui rapat
tahunan;
(5) Menginventarisasi, mencatat dan memelihara barang-barang (peralatan) milik
organisasi;
(6) Menerima/menampung saran, usul, maupun aspirasi anggota kemudian diajukan
dalam rapat Munas atau rapat lainnya sesuai AD/ART untuk dibahas bersama.
Pasal 13
Tanggung Jawab Pengurus
(1) Memajukan dan menjaga kesinambungan keberadaan organisasi;
(2) Melaksanakan segala ketentuan yang dihasilkan dalam Munas/Munaslub dan
semua keputusan organisasi;
(3) Memperhatikan dan melaksanakan saran, petunjuk, maupun pengarahan dari
Dewan Pembina.
BAB V
STRUKTUR DAN KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14
Struktur Organisasi
Struktur organisasi IKA STAR BPKP berdasarkan Anggaran Dasar, adalah sebagai
berikut:
13
Pasal 15
Syarat Calon Pengurus
(1) Sehat jasmani dan rohani;
(2) Kompeten dan memiliki kemampuan manajerial;
(3) Jujur, berdedikasi dan loyal pada organisasi;
(4) Tidak sedang terlibat kasus hukum pidana;
(5) Dapat bekerjasama dengan pihak lain.
Pasal 16
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
(1) Tata cara pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum adalah dipilih
langsung oleh perwakilan anggota/dewan legislatif secara demokratis dengan
musyawarah mufakat;
(2) Jika musyawarah mufakat tidak tercapai, maka pemilihan Ketua Umum dan
Wakil Ketua Umum dilakukan dengan pemungutan suara (voting) dari perwakilan
anggota/Dewan Legislatif;
(3) Masa bakti Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum adalah tiga tahun, setelah itu
dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) periode.
(4) Periode pertama pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dipilih oleh 26
perwakilan anggota, dan periode berikutnya berdasarkan hasil munas.
Dewan Pembina
Ketua Umum
Wakil Ketua Umum
Pengurus Komisi Pengurus Eksekutif Pengurus Daerah
Komite Integritas dan
Akuntabilitas
Komisi A Komisi B Komisi C
PD Provinsi…. PD Provinsi …. dst
Sekretaris Jenderal Bendahara Umum Biro/Bagian
Anggota
14
Pasal 17
Pemilihan Kelengkapan Pengurus
(1) Tata cara pemilihan kelengkapan pengurus adalah dipilih langsung oleh Ketua
Umum dan Wakil Ketua Umum;
(2) Berakhirnya pengurus karena: masa bakti telah berakhir, meninggal dunia,
mengundurkan diri, tidak sehat jasmani dan rohani (sakit tetap), terlibat kasus
pidana, dan melanggar AD/ART.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 18
Musyawarah Nasional/Daerah
(1) Musyawarah Nasional (Munas) merupakan pertemuan yang melibatkan semua
anggota organisasi yang dilakukan pada awal pembentukan organisasi dan
selanjutnya pada setiap akhir periode kepengurusan;
(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) merupakan pertemuan yang
dikehendaki dari 2/3 jumlah perwakilan anggota untuk membahas masalah yang
penting/luar biasa terkait dengan keberlangsungan organisasi;
(3) Musyawarah Daerah (Musda) merupakan rapat terbatas pada anggota di wilayah
daerah tertentu sesuai dengan struktur organisasi.
Pasal 19
Rapat-Rapat
(1) Rapat Kerja Pengurus Pusat merupakan pertemuan yang membahas program
kerja dan atau hal penting lainnya terkait agenda organisasi;
(2) Rapat Kerja Pengurus Daerah merupakan pertemuan yang membahas program
kerja dan atau hal penting terkait dengan agenda organisasi di daerah;
(3) Rapat Komisi merupakan pertemuan pengurus komisi dengan anggotanya untuk
membahas agenda kerja yang telah dilimpahkan oleh Ketua/Wakil Ketua;
(4) Rapat Sekretariat merupakan pertemuan jajaran sekretariat untuk membahas
masalah administrasi dan agenda kerja yang telah didelegasikan oleh Ketua
Umum dan Wakil Ketua Umum;
15
(5) Rapat Khusus merupakan pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua Umum dan
Wakil Ketua Umum setelah mendapat masukan dari Dewan Pembina untuk
membahas hal penting yang tidak masuk dalam agenda kerja organisasi.
BAB VII
PENGELOLAAN KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 20
Sumber Keuangan Organisasi
(1) Sumber keuangan organisasi adalah :
a. Iuran wajib anggota;
b. Sumber-sumber lain yang sah.
(2) Besaran iuran wajib ditetapkan melalui keputusan dalam Munas;
(3) Seluruh uang yang menjadi kekayaan organisasi dipegang oleh Bendahara
dalam bentuk tabungan dan atau tunai;
(4) Setiap transaksi penerimaan dana harus dilakukan pencatatan oleh Bendahara.
Pasal 21
Pengeluaran Keuangan
(1) Pengeluaran keuangan harus mengacu pada program kerja tahunan sesuai
keputusan Munas;
(2) Penganggaran program kerja telah dibahas dan telah mendapat persetujuan
dengan Perwakilan Anggota/Dewan Legislatif, termasuk adanya revisi anggaran;
(3) Pengeluaran keuangan tidak boleh melampuai pagu anggaran yang telah
ditetapkan;
(4) Pengeluaran Keuangan diatur, sebagai berikut :
a. Semua pengeluaran keuangan organisasi harus mendapat persetujuan Ketua
Umum/Wakil Ketua Umum setelah melalui proses verifikasi.
b. Segala pengeluaran keuangan organisasi harus melalui bendahara dan
dipertanggungjawabkan dalam Munas atau Rapat Tahunan.
c. Organisasi wajib menyelenggararan pembukuan transaksi pengeluaran
keuangan.
16
Pasal 22
Pelaporan Keuangan Organisasi
(1) Sekretaris Jenderal bekerjasama dengan Bendahara Umum wajib membuat
laporan keuangan dan kegiatan semesteran dan tahunan organisasi;
(2) Tahun buku berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember;
(3) Laporan tersebut terlebih dahulu diteliti dan diperiksa oleh Komite Integritas dan
Akuntabilitas (KIA);
(4) Ketua wajib mempertanggungjawabkan laporan keuangan dan kegiatan tahunan
dalam rapat Munas atau Rapat Tahunan.
BAB VIII
PERUBAHAN ART DAN PEMBUBARAN
Pasal 23
Perubahan ART
(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan di dalam Munas atau Munaslub;
(2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah jika disetujui oleh
2/3 (dua pertiga) jumlah perwakilan anggota yang hadir dalam Munas/Munaslub
(3) Rencana perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tersebut
dapat diajukan oleh Pengurus Pusat dan atau Dewan Legislatif.
Pasal 24
Pembubaran Organisasi
(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat diusulkan oleh 2/3 dari jumlah anggota
Dewan Perwakilan Anggota;
(2) Pembubaran dianggap sah apabila disetujui oleh 50% + 1 dari perwakilan
anggota yang hadir melalui rapat Munas/Munaslub.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 25
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur
dalam Peraturan atau Surat Keputusan organisasi;
17
(2) Semua ketentuan yang tercantum dalam peraturan/keputusan lainnya tidak boleh
bertentangan dengan butir-butir yang tertuang dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga;
(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini diputuskan dalam Munas IKA
STAR BPKP di Surakarta pada tanggal 19 Oktober 2016, dan mulai berlaku
sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada Tanggal: 19 Oktober 2016
Ditetapkan dan disahkan oleh:
Ketua Umum : Muhamad Panjiwinata
Wakil Ketua Umum : Imam Sumardjoko