anggaran dasar ikatan keluarga alumni state...

17
ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA ALUMNI STATE ACCOUNTABILITY REVITALIZATION BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (IKA STAR BPKP) SURAKARTA, 19 OKTOBER 2016

Upload: tranhanh

Post on 11-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1

ANGGARAN DASAR

IKATAN KELUARGA ALUMNI STATE ACCOUNTABILITY REVITALIZATION

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

(IKA STAR BPKP)

SURAKARTA, 19 OKTOBER 2016

2

ANGGARAN DASAR

PEMBUKAAN

Ikatan Keluarga Alumni State Accountability Revitalization Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (IKA STAR BPKP) mempunyai tanggung jawab

terhadap kelangsungan pembangunan Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan

perkembangan alumni yang bekerja sebagai abdi negara dan bangsa pada

pemerintahan. Oleh karena itu, IKA STAR BPKP wajib berperan aktif dalam mengisi

kemerdekaan Republik Indonesia demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Untuk lebih meningkatkan peran IKA STAR BPKP, serta didorong oleh keinginan

luhur dan kesadaran terhadap pembangunan Bangsa dan Negara, maka dibentuk

suatu ikatan dengan berpedoman pada Anggaran Dasar (AD).

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Organisasi bernama Ikatan Keluarga Alumni State Accountability Revitalization

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang disingkat menjadi IKA

STAR BPKP.

Pasal 2

IKA STAR BPKP didirikan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 2016 untuk jangka

waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

IKA STAR BPKP berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Sekretariat berada di

Kantor BPKP, Jalan Pramuka Nomor 33, Jakarta Timur.

BAB II

LAMBANG, MOTO, DAN BENDERA Pasal 4

Lambang dan Moto

Lambang, moto dan bendera IKA STAR BPKP diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga.

3

BAB III

AZAS, SIFAT, DAN KEDAULATAN

Pasal 5

IKA STAR BPKP berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6

IKA STAR BPKP bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan dan berorientasi pada

peningkatan kompetensi guna mendukung pembangunan nasional.

Pasal 7

Kedaulatan tertinggi berada pada anggota dalam rapat Musyawarah Nasional

(Munas) maupun Musyawarah\Nasional Luar Biasa (Munaslub).

BAB IV

VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 8 Visi IKA STAR BPKP

“Menjadi organisasi yang mendukung penguatan akuntabilitas keuangan Negara

dengan turut serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih”

Pasal 9

Misi IKA STAR BPKP

(1) Mendukung peningkatan kapabilitas sumber daya manusia secara berkelanjutan.

(2) Berpartisipasi aktif membangun sinergi peningkatan tata kelola keuangan

Negara.

(3) Berpartisipasi aktif meningkatkan kualitas pengawasan intern atas pengelolaan

keuangan Negara.

Pasal 10

IKA STAR BPKP memiliki tujuan sebagai berikut:

(1) Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) alumni STAR BPKP

secara berkelanjutan melalui keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan

(diklat) teknis, seminar, lokakarya, workshop, penelitian dan sejenisnya;

4

(2) Menjalin kerjasama diantara anggota alumni STAR BPKP untuk memberikan

masukan perbaikan tata kelola pemerintahan sesuai dengan perkembangan

jaman dan peraturan yang berlaku;

(3) Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan yang terkait;

(4) Menjaring aspirasi dan informasi diantara sesama alumni STAR BPKP untuk

peningkatan kapabilitas pengawasan intern yang efektif.

BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN

Pasal 8

IKA STAR BPKP merencanakan dan mengadakan program/kegiatan yang sesuai

dengan asas, sifat, visi, misi dan tujuan organisasi.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 9

(1) Keanggotaan IKA STAR BPKP terdiri atas:

(a) anggota biasa;

(b) anggota Kehormatan.

(2) Ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiban anggota diatur lebih lanjut

dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VII

STRUKTUR DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 10

Struktur Organisasi

Struktur organisasi IKA STAR BPKP terdiri atas:

(1) Dewan Pembina berasal dari anggota kehormatan;

(2) Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum berasal dari anggota biasa yang dipilih dan

disahkan melalui Munas;

(3) Pengurus Komisi (PK) merupakan pengurus komisi yang dipilih dan disahkan

melalui rapat komisi yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh Ketua Umum dan

Wakil Ketua Umum;

5

(4) Pengurus Eksekutif (PE) berasal dari Instansi Pembina yaitu: Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang ditentukan oleh Ketua

Umum dan Wakil Ketua Umum;

(5) Komite Integritas dan Akuntabilitas (KIA) adalah komite independen yang

menegakkan aturan AD/ART dan Peraturan Organisasi yang berlaku, yang

dibentuk melalui Munas dan disahkan oleh Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.

(6) Pengurus Pusat (PP) adalah pengurus yang dipilih dan disahkan melalui Munas,

yang terdiri dari: Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Pengurus Komisi, Pengurus

Eksekutif, dan Komite Integritas dan Akuntabilitas.

(7) Pengurus Daerah/Wilayah (PD/PW), dapat dibentuk oleh Pengurus Pusat

berdasarkan pertimbangan keanggotaan di suatu daerah/wilayah guna

meningkatkan efektivitas kinerja organisasi, melalui rapat Musyawarah Daerah.

(8) Susunan dan wewenang pengurus diatur lebih lanjut dalam ART.

Pasal 11

Kelengkapan Organisasi

(1) Dewan Pembina dan Penasehat minimal berjumlah 3 (tiga) orang yang mewakili

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah.

(2) Dewan Perwakilan anggota atau Dewan Legislatif terdiri dari semua Pengurus

Pusat, dan Pengurus Daerah/Wilayah;

(3) Pengurus Komisi minimal terdiri dari 3 Komisi: Komisi A (Bidang Pengembangan

SDM), Komisi B (Bidang Humas, Hukum dan Kerjasama), Komisi C (Bidang

Kesejahteraan Sosial). Penambahan jumlah komisi dapat disesuaikan sesuai

perkembangan jaman dan aspirasi dalam Munas. Setiap komisi beranggotakan

minimal 5 (lima) orang atau lebih dengan jumlah gasal.

(4) Pengurus Eksekutif terdiri dari: Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Biro dan

Bagian-Bagian Kelengkapan Kesekretariatan. Jumlah kelengkapan

kesekretariatan mempertimbangakan jumlah komisi dan aspirasi dalam Munas;

(5) Komite Integritas dan Akuntabilitas yang beranggotakan minimal 5 (lima) orang

atau lebih dengan jumlah gasal;

(6) Pengurus Daerah/Wilayah minimal terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,

dan Bendahara, serta perangkat fungsional dibawahnya yang disesuaikan

dengan kepengurusan pusat.

6

BAB VIII

MUSYAWARAH, RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 12

(1) Pengurus Pusat wajib melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas), Rapat

Kerja (Raker); Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah Nasional

Luar Biasa (Munaslub) sesuai keputusan Munas dan atau atas dasar aspirasi

separuh lebih dari anggota Dewan Perwakilan Anggota;

(2) Pengurus Komisi wajib melaksanakan Musyawarah Komisi (Muskom), Rapat

Kerja (Raker), Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah Komisi

Khusus (Muskomsus) atas persetujuan separuh lebih dari anggota komisi;

(3) Pengurus Daerah/Wilayah wajib melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda),

Rapat Kerja (Raker), Rapat Tahunan, dan dapat melaksanakan Musyawarah

Daerah Luar Biasa (Musdalub) atas dasar keputusan Musda dan atau atas dasar

aspirasi separuh lebih dari anggota pengurus daerah/wilayah;

(4) Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat;

(5) Apabila cara musyawarah tidak mencapai mufakat, keputusan diambil dengan

dan atas dasar suara terbanyak.

BAB IX

HARTA DAN KEKAYAAN

Pasal 13

(1) Harta dan kekayaan organisasi berupa dan atau diperoleh dari:

(a) uang iuran;

(b) usaha serta bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai harta dan kekayaan diatur dalam ART.

BAB X

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN

Pasal 14

Perubahan Anggaran Dasar IKA STAR BPKP ditetapkan dalam dan oleh

Musyawarah Nasional (Munas) / Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Pasal 15

Pembubaran IKA STAR BPKP ditetapkan dalam dan oleh Munaslub yang khusus

diselenggarakan untuk maksud tersebut.

7

BAB XI

PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam

ART atau peraturan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Pasal 17

Anggaran Rumah Tangga memuat ketentuan yang sejalan dan selaras dengan

bunyi dan jiwa Anggaran Dasar.

Pasal 18

Anggaran Dasar ini diputuskan dalam dan oleh Munas IKA STAR BPKP di Surakarta

pada tanggal 19 Oktober 2016, dan mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Surakarta

Tanggal : 19 Oktober 2016

Ditetapkan dan disahkan oleh:

Ketua Umum : Muhamad Panjiwinata

Wakil Ketua Umum : Imam Sumardjoko

8

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKA STAR BPKP

BAB I

UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga disingkat ART merupakan penjabaran lebih lanjut dari

Anggaran Dasar IKA STAR BPKP.

BAB II

KEANGGOTAAN DAN PERSYARATAN

Pasal 2

Keanggotaan

Anggota IKA STAR BPKP adalah perorangan yang memenuhi persyaratan

keanggotaan dan mengikat dirinya dengan organisasi IKA STAR BPKP

Pasal 3

Persyaratan Anggota

(1) Anggota Biasa adalah perorangan yang merupakan alumni dari beasiswa STAR

BPKP yang berada di seluruh instansi pemerintah di Indonesia dan secara

otomatis terdaftar menjadi anggota organisasi IKA STAR BPKP;

(2) Anggota Kehormatan adalah anggota yang berasal dari luar alumni STAR yang

diperlukan karena kompetensinya, tetapi tidak memiliki hak suara. Anggota ini

dapat berasal dari APIP, Akademisi, IAI, Anggota Profesi lainnya yang relevan

guna kemajuan organisasi;

(3) Berakhirnya keanggotaan karena meninggal dunia, tidak aktif bekerja di instansi

pemerintah (Pensiun, Pemutusan Hubungan Kerja/PHK), dikeluarkan dari

keanggotaan karena mendapat sanksi berat dari organisasi IKA STAR BPKP;

(4) Tata cara pemberhentian keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Organisasi.

Pasal 4

Hak Anggota

(1) Setiap anggota biasa memiliki hak:

9

a. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi;

b. Mengeluarkan pendapat atau hak suara baik lisan maupun tertulis;

c. Memperoleh kesempatan yang sama untuk peningkatan kompetensi dan

mengikuti kegiatan organisasi;

d. Mendapat pembelaan dan perlindungan dari pengurus;

e. Mengajukan banding apabila berkeberatan atas sanksi yang dikenakan;

f. Memiliki hak memilih dan dipilih menjadi pengurus;

g. Memiliki kartu tanda keanggotaan sesuai dengan status keanggotannya.

(2) Anggota Kehormatan berhak mengeluarkan pendapat mengajukan usul, saran

atau pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pengurus, mengikuti semua

kegiatan organisasi, tetapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi

pengurus.

Pasal 5

Kewajiban Anggota

Setiap anggota berkewajiban:

(1) Menjunjung tinggi nama, citra dan kehormatan organisasi;

(2) Menaati dan melaksanakan AD/ART dan semua peraturan atau keputusan

organisasi yang berlaku;

(3) Membangun kerjasama dengan anggota yang lain;

(4) Melaksanakan tugas yang dipercayakan organisasi;

(5) Memelihara dan meningkatkan kompetensi;

(6) Membayar kewajiban keuangan yang sesuai dengan peraturan/keputusan

organisasi yang berlaku.

Pasal 6

Larangan Anggota

Setiap anggota dilarang:

(1) mencemarkan nama baik organisasi;

(2) melanggar ketentuan disiplin PNS sebagaimana diamanatkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

(3) melakukan sesuatu yang mengatasnamakan organisasi tanpa sepengetahuan

dan persetujuan pengurus organisasi;

10

(4) menghina, melecehkan, dan atau melakukan perbuatan yang tidak patut dengan

sesama anggota.

Pasal 7

Sanksi Anggota

(1) Setiap anggota dapat dikenai sanksi administratif sebagai berikut:

a. Peringatan tertulis;

b. Pemberhentian sementara sebagai anggota, atau

c. Pemberhentian tetap sebagai anggota.

(2) Pengenaan sanksi di atas dilakukan dengan memperhatikan berat ringannya

kesalahan anggota dan tidak harus ditetapkan secara berurutan;

(3) Anggota dapat dikenakan sanksi lebih dari satu jenis;

(4) Pengenaan sanksi dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat setelah mendapat

rekomendasi hasil pemeriksaan dari Komite Integritas dan Akuntabilitas;

(5) Sebelum sanksi diterapkan, anggota yang bersangkutan diberi kesempatan

untuk membela diri;

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang sanksi bagi anggota diatur dalam Peraturan

Organisasi.

BAB III

LAMBANG, MOTO, DAN BENDERA ORGANISASI

Pasal 8

Lambang Organisasi

11

ARTI LOGO: 1. Bintang menggambarkan kekuatan spiritual dan tingginya cita-cita yang berazaskan

Pancasila; 2. Lima lengkungan yang melambangkan sinergi para pihak yang terkait dengan

beasiswa STAR-BPKP, yaitu: Penerima Beasiswa yang dilambangkan dengan warna

emas bertoga, BPKP dan ADB sebagai pemberi beasiswa yang dilambangkan

dengan warna biru tua, Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara program beasiswa

yang dilambangkan dengan warna biru muda, serta Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah sebagai instansi asal penerima beasiswa yang dilambangkan

dengan warna merah dan hijau;

3. Tulisan IKA STAR BPKP menandakan nama organisasi, yaitu: Ikatan Keluarga Alumni

STAR BPKP.

Pasal 9

Moto Organisasi

“Satya Wira Negara Angawe Kertagama”

Artinya:

Sebagai abdi negara harus setia dan membela negara dalam membangun tata

kelola pemerintahan sehingga negara menjadi kerta (tertib, damai, dan sejahtera).

Pasal 10

Bendera Organisasi dan Atribut Lainnya

(1) Bendera organisasi berwarna dasar putih berbentuk persegi panjang dengan

perbandingan ukuran lebar dan panjang adalah 2 berbanding 3 dan di tengahnya

terdapat lambang organisasi;

(2) Stempel, Kop Surat, dan Amplop organisasi menyesuaikan dengan lambang

organisasi.

BAB IV

WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

Pasal 11

Hak/Wewenang Pengurus

(1) Membentuk, menetapkan dan melantik kelengkapan kepengurusan,

sebagaimana yang dimaksud di dalam Anggaran Dasar;

(2) Menghadiri undangan terkait dengan kegiatan pemerintahan;

(3) Melakukan perikatan yang terkait dengan pelaksanaan program kerja organisasi;

12

(4) Menyetujui atau menolak keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dalam organisasi;

(5) Melaksanakan tindakan pengenaan sanksi kepada anggota yang melanggar

yang telah diatur dalam AD/ART maupun peraturan lainnya;

(6) Mewakili organisasi apabila ada kasus hukum yang dihadapi di pengadilan;

(7) Menyetujui atau menolak penggunaan keuangan organisasi.

Pasal 12

Kewajiban/Tugas Pengurus

(1) Melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam AD/ART;

(2) Menyelenggarakan munas/munaslub;

(3) Menerima anggota baru yang memenuhi syarat AD/ART;

(4) Mempertanggungjawabkan kegiatan/program kerja dan keadaan keuangan

organisasi kepada perwakilan anggota melalui Munas dan atau melalui rapat

tahunan;

(5) Menginventarisasi, mencatat dan memelihara barang-barang (peralatan) milik

organisasi;

(6) Menerima/menampung saran, usul, maupun aspirasi anggota kemudian diajukan

dalam rapat Munas atau rapat lainnya sesuai AD/ART untuk dibahas bersama.

Pasal 13

Tanggung Jawab Pengurus

(1) Memajukan dan menjaga kesinambungan keberadaan organisasi;

(2) Melaksanakan segala ketentuan yang dihasilkan dalam Munas/Munaslub dan

semua keputusan organisasi;

(3) Memperhatikan dan melaksanakan saran, petunjuk, maupun pengarahan dari

Dewan Pembina.

BAB V

STRUKTUR DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 14

Struktur Organisasi

Struktur organisasi IKA STAR BPKP berdasarkan Anggaran Dasar, adalah sebagai

berikut:

13

Pasal 15

Syarat Calon Pengurus

(1) Sehat jasmani dan rohani;

(2) Kompeten dan memiliki kemampuan manajerial;

(3) Jujur, berdedikasi dan loyal pada organisasi;

(4) Tidak sedang terlibat kasus hukum pidana;

(5) Dapat bekerjasama dengan pihak lain.

Pasal 16

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua

(1) Tata cara pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum adalah dipilih

langsung oleh perwakilan anggota/dewan legislatif secara demokratis dengan

musyawarah mufakat;

(2) Jika musyawarah mufakat tidak tercapai, maka pemilihan Ketua Umum dan

Wakil Ketua Umum dilakukan dengan pemungutan suara (voting) dari perwakilan

anggota/Dewan Legislatif;

(3) Masa bakti Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum adalah tiga tahun, setelah itu

dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) periode.

(4) Periode pertama pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dipilih oleh 26

perwakilan anggota, dan periode berikutnya berdasarkan hasil munas.

Dewan Pembina

Ketua Umum

Wakil Ketua Umum

Pengurus Komisi Pengurus Eksekutif Pengurus Daerah

Komite Integritas dan

Akuntabilitas

Komisi A Komisi B Komisi C

PD Provinsi…. PD Provinsi …. dst

Sekretaris Jenderal Bendahara Umum Biro/Bagian

Anggota

14

Pasal 17

Pemilihan Kelengkapan Pengurus

(1) Tata cara pemilihan kelengkapan pengurus adalah dipilih langsung oleh Ketua

Umum dan Wakil Ketua Umum;

(2) Berakhirnya pengurus karena: masa bakti telah berakhir, meninggal dunia,

mengundurkan diri, tidak sehat jasmani dan rohani (sakit tetap), terlibat kasus

pidana, dan melanggar AD/ART.

BAB VI

PERMUSYAWARATAN

Pasal 18

Musyawarah Nasional/Daerah

(1) Musyawarah Nasional (Munas) merupakan pertemuan yang melibatkan semua

anggota organisasi yang dilakukan pada awal pembentukan organisasi dan

selanjutnya pada setiap akhir periode kepengurusan;

(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) merupakan pertemuan yang

dikehendaki dari 2/3 jumlah perwakilan anggota untuk membahas masalah yang

penting/luar biasa terkait dengan keberlangsungan organisasi;

(3) Musyawarah Daerah (Musda) merupakan rapat terbatas pada anggota di wilayah

daerah tertentu sesuai dengan struktur organisasi.

Pasal 19

Rapat-Rapat

(1) Rapat Kerja Pengurus Pusat merupakan pertemuan yang membahas program

kerja dan atau hal penting lainnya terkait agenda organisasi;

(2) Rapat Kerja Pengurus Daerah merupakan pertemuan yang membahas program

kerja dan atau hal penting terkait dengan agenda organisasi di daerah;

(3) Rapat Komisi merupakan pertemuan pengurus komisi dengan anggotanya untuk

membahas agenda kerja yang telah dilimpahkan oleh Ketua/Wakil Ketua;

(4) Rapat Sekretariat merupakan pertemuan jajaran sekretariat untuk membahas

masalah administrasi dan agenda kerja yang telah didelegasikan oleh Ketua

Umum dan Wakil Ketua Umum;

15

(5) Rapat Khusus merupakan pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua Umum dan

Wakil Ketua Umum setelah mendapat masukan dari Dewan Pembina untuk

membahas hal penting yang tidak masuk dalam agenda kerja organisasi.

BAB VII

PENGELOLAAN KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 20

Sumber Keuangan Organisasi

(1) Sumber keuangan organisasi adalah :

a. Iuran wajib anggota;

b. Sumber-sumber lain yang sah.

(2) Besaran iuran wajib ditetapkan melalui keputusan dalam Munas;

(3) Seluruh uang yang menjadi kekayaan organisasi dipegang oleh Bendahara

dalam bentuk tabungan dan atau tunai;

(4) Setiap transaksi penerimaan dana harus dilakukan pencatatan oleh Bendahara.

Pasal 21

Pengeluaran Keuangan

(1) Pengeluaran keuangan harus mengacu pada program kerja tahunan sesuai

keputusan Munas;

(2) Penganggaran program kerja telah dibahas dan telah mendapat persetujuan

dengan Perwakilan Anggota/Dewan Legislatif, termasuk adanya revisi anggaran;

(3) Pengeluaran keuangan tidak boleh melampuai pagu anggaran yang telah

ditetapkan;

(4) Pengeluaran Keuangan diatur, sebagai berikut :

a. Semua pengeluaran keuangan organisasi harus mendapat persetujuan Ketua

Umum/Wakil Ketua Umum setelah melalui proses verifikasi.

b. Segala pengeluaran keuangan organisasi harus melalui bendahara dan

dipertanggungjawabkan dalam Munas atau Rapat Tahunan.

c. Organisasi wajib menyelenggararan pembukuan transaksi pengeluaran

keuangan.

16

Pasal 22

Pelaporan Keuangan Organisasi

(1) Sekretaris Jenderal bekerjasama dengan Bendahara Umum wajib membuat

laporan keuangan dan kegiatan semesteran dan tahunan organisasi;

(2) Tahun buku berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember;

(3) Laporan tersebut terlebih dahulu diteliti dan diperiksa oleh Komite Integritas dan

Akuntabilitas (KIA);

(4) Ketua wajib mempertanggungjawabkan laporan keuangan dan kegiatan tahunan

dalam rapat Munas atau Rapat Tahunan.

BAB VIII

PERUBAHAN ART DAN PEMBUBARAN

Pasal 23

Perubahan ART

(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat

dilakukan di dalam Munas atau Munaslub;

(2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah jika disetujui oleh

2/3 (dua pertiga) jumlah perwakilan anggota yang hadir dalam Munas/Munaslub

(3) Rencana perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tersebut

dapat diajukan oleh Pengurus Pusat dan atau Dewan Legislatif.

Pasal 24

Pembubaran Organisasi

(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat diusulkan oleh 2/3 dari jumlah anggota

Dewan Perwakilan Anggota;

(2) Pembubaran dianggap sah apabila disetujui oleh 50% + 1 dari perwakilan

anggota yang hadir melalui rapat Munas/Munaslub.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 25

(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur

dalam Peraturan atau Surat Keputusan organisasi;

17

(2) Semua ketentuan yang tercantum dalam peraturan/keputusan lainnya tidak boleh

bertentangan dengan butir-butir yang tertuang dalam Anggaran dasar dan

Anggaran Rumah Tangga;

(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini diputuskan dalam Munas IKA

STAR BPKP di Surakarta pada tanggal 19 Oktober 2016, dan mulai berlaku

sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Surakarta

Pada Tanggal: 19 Oktober 2016

Ditetapkan dan disahkan oleh:

Ketua Umum : Muhamad Panjiwinata

Wakil Ketua Umum : Imam Sumardjoko