anggaran bop (final)

Upload: mizty-juga-manusia

Post on 16-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN OPERASI

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik (factory overhead-FOH) adalah seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi barang dan jasa. Berdasarkan perilaku biaya, biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi tiga kelompok:a) Biaya variabel (variable cost) b) Biaya tetap (fixed cost) c) Biaya semivariabel (semivariable cost)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik: Jumlah produksi barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi dalam satu periode anggaran. Hal ini dikarenakan jumlah produksi umumnya akan menentukan biaya overhead yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya biaya sewa mesin, biaya bahan baku langsung, dan biaya gaji tenaga kerja tidak langsung. Biaya overhead variabel yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya biaya bahan bakar untuk operasional mesin pabrik. Biaya overhead semivariabel, misalnya biaya listrik dan telepon.

PERENCANAAN BESARNYA ANGGARAN2 permasalahan pokok anggaran overhead pabrik : 1)Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya 2)Masalah menentukan jumlah biaya (anggaran)

Penanggung Jawab PerencanaanPrinsip akuntansi yang diterapkan adalah prinsip Biaya Departemen Langsung (Direct Departemental Cost) Adanya pembagian menjadi Departemen Produksi dan Departemen Jasa Dikenal dua macam overhead pabrik, yakni BOP langsung (Departemen Produksi) dan BOP tidak langsung (Departemen Jasa)

Cara Menentukan Jumlah Anggaran Mengklasifikasikan biaya berdasarkan sifat, yakni biaya fixed, biaya variabel dan biaya semivariabel Menghitung besarnya biaya berdasarkan ketentuan dari pihak yang berwenang untuk menentukan anggaran : a)Wewenang terletak di Departemen yang terkait b)Wewenang terletak diluar / diatas Departemen yang terkait

Pengawasan Biaya OverheadSelama proses produksi dalam tahun 1984, pada bagian jasa/pembantu akan timbul biaya overhead sebesar Rp 1.000.000. Jasa yang disediakan, dipakai oleh berbagai bagian dengan proporsi: Bagian Produksi I: 40% Bagian Produksi II: 30% Bagian Produksi III: 30% Dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut di atas maka biaya overhead (Rp 1.000.000,00) dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan perhitungan sebagai berikut : Bagian Bagian Produksi I Bagian Produksi II Bagian Produksi III Perhitungan Alokasi Biaya 40% x 1.000.000 50% x 1.000.000 30% x 1.000.000 Alokasi Biaya Overheas Bag. Jasa/ Pembantu 400.000 500.000 300.000

Untuk memperjelas masalah ini, sebaiknya diperhatikan contoh berikut ini : Contoh: Pada PT. GERONIMO, selama tahun 1984 diperkirakan akan timbul biaya overhead sebesar sebagai berikut: Bagian Produksi: Bagian Produksi II Rp 12.000.000,00 Bagian Produksi II Rp 20.000.000,00 Bagian Produksi III Rp 10.000.000,00 Bagian Jasa/Pembantu Bagian Jasa/Pembantu I Rp 2.500.000,00 Bagian Jasa/Pembantu II Rp 5.000.000,00 Jasa bagian Jasa/Pembantu digunakan oleh ketiga bagian produksi dengan proporsi sebagai berikut : Bagian Jasa/ Pembantu I II

Bagian Produksi

I IIIII

50% 30%2%

45% 30%25%

Dengan berdasarkan Proporsi Pemakaian jasa di atas maka biaya overhead bagian Jasa/Pembantu dapat dialokasikan sebagai berikut :Bagian ProduksiKeterangan Biaya Overhead 1984 Alokasi biaya overhead bagian jasa: Bagian Jasa I Bagian Jasa II Jumlah Biaya Overhad 1.250.000 2.250.000 750.000 1.500.000 500.000 (2.500.00 0) 1.250.000 0,00 (5.000.000) (5.000.000) 0,00 I II III I 2.500.00 0

Bagian PembantuII 5.000.000

12.000.000 20.000.000 10.000.000

15.500.000 22.250.000 11.750.000

Perhitungan Harga Pokok ProduksiPT. ANUGERAH JAYA memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. dari Budget Produksi diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut :Produk A Unit yang Harus Diproduksi 7000

B

4000

Disini kita akan membuat anggaran biaya overhead pabrik untuk setiap departemen. Perusahaan mempunyai dua departemen : departemen produksi (I dan II) dan sebuah departemen jasa (reparasi). Departemen 1 menghasilkan hanya produk A, departemen kedua menghasilkan kedua produk(A dan B). Dasar aktivitas yang dipakai adalah sebagai berikut :Departemen 1 2 Reparasi Dasar Aktivitas Jumlah produk A yang dihasilkan Jam Mesin Langsung (DMH) Jam Reparasi Langsung (DRH)

Angka standar pada departemen produksi II adalah sebagai berikut :Barang A B DMH 4 3

Angka standar pada departemen reparasi :Bagian yang menggunakan jasa Produksi I Produksi II DRH 0,20 DRH per unit A 0,07 DRH per DMH

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing departemen diperkirakan sebagai berikut:Bagian Biaya Overhead

Produksi IProduksi II Reparasi

26.00016.000 6.000

Dari anggaran bahan baku diperoleh data tentang rencana biaya bahan baku untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:Barang A B Biaya Bahan Mentah 70.000 60.000

Sedangkan dari anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tentang rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut :Barang A Biaya Tenaga Kerja Langsung 35.000

B

14.000

Sebelum menghitung harga pokok produksi, terlebih dahulu menghitung tingkat kegiatan masing-masing departemen :

Jadi, tingkat kegiatan masing-masing departemen adalah : Departemen Produksi I = 7.000 unit barang A Departemen Produksi II = 40.000 DMH Departemen Reparasi = 4.200 DRH Setelah itu, kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead bagi masing-masing departemen:

Bagian produksi Keterangan Biaya Overhead bagian produksi Pengalokasian biaya overhead bagian reparasi (dengan dasar DRH) Rp 26.000,00 I II Rp 16.000,00

Bagian Produksi I

2.000,00

Bagian Produksi II 1.400 Rp 6.000,00 4.200 Jumlah biaya overhead yang akan dialokasikan ke barang A dan B 2.800 Rp 6.000,00 4.200 Tingkat Kegiatan : Bagian Produksi I: (dalam unit A) Bagian Produksi II: (dalam DMH) Tarif biaya overhead (overhead rate) Bagian produksi (per Unit A) Rp 4,001) 70.000 unit 28.000,00

4.000,00

20.000,00

40.000 DMH

Bagian Produksi II (per DMH)

Rp 0,502)

1).

Rp 28.000,00 7.000 unit

Rp 4,00

2).

Rp 20 .000 Rp 0,50 perDMH 40 .000 DMH

Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikutKeterangan Barang A (7.000 unit) Total (Rp) Biaya bahan mentah langsung Biaya tenaga kerja langsung 70.000,00 35.000,00 Per unit (Rp) 10,00 5,00

:Per unit (Rp) 15,00 3,50

Barang B (4.000 unit) Total (Rp) 60.000,00 14.000,00

Biaya overhead barang ABagian I

- 7.000 x R 4,00- Rp 28.000,00

Bagian II - 7,00 x 4 DMH x Rp 0,50 -14.000 42.000,00 6,00

Barang B Bagian II - 4.000 x 3 DMH x Rp 50,00 Jumlah 147.000,00 21,00 6.000,00 80.000,00 1,50 20,00

ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSI Biaya distribusi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan barang atau menyampaikan barang ke pasar. Dua aspek yang mendasar dari biaya perencanaan distribusi:a. Perencanaan dan Koordinasi b. Biaya dan Pengendali Distribusi

Adapun yang termasuk biaya anggaran distribusi Biaya tenaga kerja bagian penjualan Biaya Angkut (freigh); dalam hal ini biaya pengangkutan barang jadi dari pabrik ke pasar Biaya perjalan yang terdiri dari Biaya telepon; dalam hal ini biaiya telepon yang dikeluarkan untuk kepentingan penjualan. Komisi yaitu, uang yang diberikan kepada orangorang tertentu yang telah ikut berjasa dalam transaksi jual beli barang. Penyusutan lat-alat kantor bagian Penjualan Biaya administrasi Penjualan Biaya asuransi Pajak Biaya Advertasi dan Promosi

Untuk merencanakan besarnya biaya distribusi digunakan berbgai cara pendekatan yaitu: Diperkirakan secra langsung. Cara ini sangat subyektif sifatnya sehingga banyak sekali kelemahan-kelemahannya. Dengan mempertimbangkan keadaan persaingan. Pada dasarnya apabila tingkat persaingan dirasakan makin keta, maka biaya distribusi terpaksa diperbesar, terutama untuk biaya advertasi dan promosi. Dengan menentukan presentasi tertentu dari penjualan. Dengan menetukan jumlah tertentu untuk setiap unit barang yang terjual. Dengan mempertahankan tingkat keuntungan tahun lalu. Apabila keuntungan tahun lalu besar, maka biaya distribusi untuk tahun berikutnya juga akan besar. Berdasarkan Return on Investment, yaitu imbangan antara tingkat keuntungan dengan investasi. Task Method. Dalam metode ini kegiatan promosi yang akan dijalankan diperinci. Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan ini ditentukan.

MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSIa. Perencanaan Dalam bidang perencanaan, dengan disusunnya anggaran maka perusahaan dihadapkan pada keharusan untuk merencanakan secara terperinci biaya-biaya yang akan dikeluarkan. b. Koordinasi Anggaran biaya distribusi juga dapat dipakai sebagai alat koordinasi bagaian penjualan. Semua petugas penjualan, baik pengawas penjualan maupun tenaga salesmen dapat bekerja sama untuk merencanakan kegiatan promosi. c. Pengawasan Anggaran biaya distribusi juga bermanfaat sebagai alat pengawasan. Apabila terjadi penyimpangan biaya distribusi dari rencana yang nantinya akan mengakibatkan kenaikan harga jual barang.

ANGGARAN BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASIBiaya-biaya yang dikategorikan sebagai biaya administrasi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya, selain biaya-biaya pabrik dan biaya distribusi. Sehingga Anggaran Biaya Administrasi secara keseluruhan, mencakup: 1. Biaya untuk Direksi dan stafnya, termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya representasi, dan administrasi kantor Direksi. 2. Biaya Departemen Keuangan yang meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan dan biaya administrasi departemen, biaya penyusutan aktiva tetap. 3. Biaya Departemen Umum dan Administrasi yang meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya komunikasi (telepon, telegram, telex), asuransi pegawai, penyusutan macam-macam aktiva tetap, listrik dan air.