angelica keiskei) sebagai sumber fitobiotik...

6
10 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92 Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ POTENSI DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING AYAM BROILER Oleh: Rizal Azhari, Dina Oktaviana, Gusti Ayu Esty Windhary, Djubaidin Abidin, Mashur Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Pendidikan Mandalika Mataram Abstrak : Daun Ashitaba merupakan tanaman herbal yang mengandung antioksidan, dan berpotensi menjadi suplemen pakan sehingga dapat meningkat produksi darah yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ayam. Salah satu sumber atau bahan yang digunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daun ashitaba sebagi sumber fitobiotik, tujuan penelitian ini untuk pemanfaatan Daun Ashitaba sebagai sumber fitobiotik dalam pakan terhadap kualitas fisik daging ayam broiler. Jernis penelitian ini eksperimental labolatoris dengan desain Randomizel Post Fest Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 macam perlakuan berbeda yang disusun secara random. Hasil menunjukan pada pemeriksaan pH menunjukan bahwa rata-rata pH daging ayam broiler tidak berpengaruh secara nyata adalah P0 5,00, P1 5,00, P2 5,00 , P3 5,20 dan P4 5,40. Pada hasil pemeriksaan Daya Ikat Air menunjukan bahwa Daya Ikat Air tidak berpengaruh secara nyata adalah P0 28,66, P1 31,2100, P2 32,1740, P3 32,6820 dan P4 33,4720. Hasil pemeriksaan Susut Masak daging Ayam Broiler tidak berpengaruh secara nyata adalah P0 33,00, P1 35,00, P2 36,00, P3 37,00 dan P4 37,00, Pemeriksaan pH menunjukandaging ayam broiler tidak berpengaruh secara nyata, Daya Ikat Air menunjukantidak berpengaruh secara nyata, pemeriksaan Susut Masak daging Ayam Broiler tidak berpengaruh secara nyata. Kata kunci; Daun Ashitaba (Angelica Keiskei),fitobiotik,pakan ayam broiler. PENDAHULUAN Kebutuhan daging ayam sebagai sumber protein hewani mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Usaha peternakan ayam broiler dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani karena pertumbuhan ayam broiler relatif lebih singkat dibandingkan ternak penghasil daging lainnya (Rosyidi, 2009). Pencapaian standar produksi ayam broiler, diperlukan bahan pakan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Produktivitas yang baik memerlukan pakan yang tepat, berimbang, dan efisien. Hal ini karena pakan merupakan faktor pendukung utama untuk meningkatkan produksi ternak unggas. Pakan memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan peternakan unggas, karena biaya pakan menguasai sekitar 60 sampai 70% dari total biaya produksi peternakan ungags (Oktaviana, 2010). Fitobiotik (phytobiotic) adalah salah satu jenis fitokimia (phytochemicals) yang murni berasal dari tanaman (tumbuh-tumbuhan). Sebagai aditif, bahan ini dilaporkan mampu menstimulasi pertumbuhan dan sekaligus dapat dipergunakan untuk memelihara kesehatan unggas (Zuprizal, 2004). Pemanfaatan fitobiotik sebagai Natural Growth Promotor atau NGPs telah diidentifikasi sebagai alternatif yang efektif untuk antibiotik. Fitobiotik sebagai NGPs berkembang sebagai feed additive, immunitas, meningkatkan performa dan sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan (Panda et al., 2009). Salah satu sumber atau bahan yang dapat digunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daun Ashitaba Sebagai sumber fitobiotik. Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan tanaman multi fungsi karena kaya akan vitamin, mineral, asam amino, unsur mineral maupun zat aktif. Tanaman Ashitaba dapat digunakan sebagai sumber antioksidan terutama bagian daun karena mengandung senyawa kimia golongan alkoloid, saponin, glikosida, triterfenoid dan chalcone. Dalam chalcone terdapat dua senyawa flavonoid yaitu xantoangeol dan 4- hidrooxyricine. Senyawa inilah yang membedakan Ashitaba dengan tanaman sejenisnya (Baba, 2009) senyawa ini memiliki struktur molekul yang aktif dan merupakan antioksidan yang sangat potensial dalam menangkap radikal bebas lebih tinggi. Senyawa chalcone ini mampu membersihkan darah, menekan sekresi asam, mencegah terbentuknya thrombus, antibakteri mencegah kanker dan meningkatkan fungsi ginjal dalam membuang racun dari dalam darah secara efisien (Inamori, et al 1991). Meningkatkan kebutuhan akan ayam broiler ini mendorong peternak untuk lebih memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dan menjaga status kesehatn ternak yang dipelihara. Pulau lombok merupakan daerah tropis

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

10 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92

Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/

POTENSI DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK DALAMPAKAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING AYAM BROILER

Oleh:

Rizal Azhari, Dina Oktaviana, Gusti Ayu Esty Windhary, Djubaidin Abidin, MashurFakultas Kedokteran Hewan, Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Abstrak : Daun Ashitaba merupakan tanaman herbal yang mengandung antioksidan, dan berpotensimenjadi suplemen pakan sehingga dapat meningkat produksi darah yang berhubungan erat denganpertumbuhan ayam. Salah satu sumber atau bahan yang digunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daunashitaba sebagi sumber fitobiotik, tujuan penelitian ini untuk pemanfaatan Daun Ashitaba sebagai sumberfitobiotik dalam pakan terhadap kualitas fisik daging ayam broiler. Jernis penelitian ini eksperimentallabolatoris dengan desain Randomizel Post Fest Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 macam perlakuan berbeda yang disusun secara random. Hasilmenunjukan pada pemeriksaan pH menunjukan bahwa rata-rata pH daging ayam broiler tidak berpengaruhsecara nyata adalah P0 5,00, P1 5,00, P2 5,00 , P3 5,20 dan P4 5,40. Pada hasil pemeriksaan Daya Ikat Airmenunjukan bahwa Daya Ikat Air tidak berpengaruh secara nyata adalah P0 28,66, P1 31,2100, P232,1740, P3 32,6820 dan P4 33,4720. Hasil pemeriksaan Susut Masak daging Ayam Broiler tidakberpengaruh secara nyata adalah P0 33,00, P1 35,00, P2 36,00, P3 37,00 dan P4 37,00, Pemeriksaan pHmenunjukandaging ayam broiler tidak berpengaruh secara nyata, Daya Ikat Air menunjukantidakberpengaruh secara nyata, pemeriksaan Susut Masak daging Ayam Broiler tidak berpengaruh secara nyata.

Kata kunci; Daun Ashitaba (Angelica Keiskei),fitobiotik,pakan ayam broiler.

PENDAHULUAN

Kebutuhan daging ayam sebagai sumberprotein hewani mengalami peningkatan seiringdengan meningkatnya penghasilan dan kesadaranmasyarakat akan pentingnya makanan bergizi.Usaha peternakan ayam broiler dapat dengan cepatmemenuhi kebutuhan masyarakat akan proteinhewani karena pertumbuhan ayam broiler relatiflebih singkat dibandingkan ternak penghasil daginglainnya (Rosyidi, 2009).

Pencapaian standar produksi ayam broiler,diperlukan bahan pakan yang memiliki kualitas dankuantitas yang baik. Produktivitas yang baikmemerlukan pakan yang tepat, berimbang, danefisien. Hal ini karena pakan merupakan faktorpendukung utama untuk meningkatkan produksiternak unggas. Pakan memegang peranan yangsangat penting dalam keberhasilan peternakanunggas, karena biaya pakan menguasai sekitar 60sampai 70% dari total biaya produksi peternakanungags (Oktaviana, 2010).

Fitobiotik (phytobiotic) adalah salah satu jenisfitokimia (phytochemicals) yang murni berasal daritanaman (tumbuh-tumbuhan). Sebagai aditif, bahanini dilaporkan mampu menstimulasi pertumbuhandan sekaligus dapat dipergunakan untukmemelihara kesehatan unggas (Zuprizal, 2004).Pemanfaatan fitobiotik sebagai Natural GrowthPromotor atau NGPs telah diidentifikasi sebagaialternatif yang efektif untuk antibiotik. Fitobiotiksebagai NGPs berkembang sebagai feed additive,

immunitas, meningkatkan performa dan sangatefektif dalam meningkatkan kesehatan saluranpencernaan (Panda et al., 2009).

Salah satu sumber atau bahan yang dapatdigunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daunAshitaba Sebagai sumber fitobiotik. Ashitaba(Angelica keiskei) merupakan tanaman multi fungsikarena kaya akan vitamin, mineral, asam amino,unsur mineral maupun zat aktif. Tanaman Ashitabadapat digunakan sebagai sumber antioksidanterutama bagian daun karena mengandung senyawakimia golongan alkoloid, saponin, glikosida,triterfenoid dan chalcone. Dalam chalcone terdapatdua senyawa flavonoid yaitu xantoangeol dan 4-hidrooxyricine. Senyawa inilah yang membedakanAshitaba dengan tanaman sejenisnya (Baba, 2009)senyawa ini memiliki struktur molekul yang aktifdan merupakan antioksidan yang sangat potensialdalam menangkap radikal bebas lebih tinggi.Senyawa chalcone ini mampu membersihkandarah, menekan sekresi asam, mencegahterbentuknya thrombus, antibakteri mencegahkanker dan meningkatkan fungsi ginjal dalammembuang racun dari dalam darah secara efisien(Inamori, et al 1991).

Meningkatkan kebutuhan akan ayam broilerini mendorong peternak untuk lebihmemperhatikan kualitas produk yang dihasilkandan menjaga status kesehatn ternak yangdipelihara. Pulau lombok merupakan daerah tropis

Page 2: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 11

http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ Volume 5, No. 4, Desember 2019

dan banyak ditumbuhi oleh tanaman obat makaperlu penelitian lebih lanjut agar pemberiansuplemen dari bahan alami yang tumbuh di dataranPulau Lombok dan bersifat herbal sebagaipengganti suplemen sintetis (Azharis et al , 2017).Dilihat dari potensi daun Ashitaba sebagai sumberfitobiotik dalam pakan sangat perlu dilakukanpenelitian untuk dapat meningkatkan produktivitasayam broiler. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh pemberian getah Ashitaba(Angelica keiskei) terhadap kualitas fisik daging(pH, daya ikat air, susut masak) pada ayam broiler.

Tujuan Penelitian ini adalah mengetahuipemanfaatan daun Ashitaba (Angelica keiskei)sebagai sumber fitobiotik dalam pakan terhadapkualitas fisik daging ayam broiler.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April2019 Kecamatan Praya Kabupaten LombokTengah. Pemeriksaan sampel dilaksanakan diLaboratorium Kesmavet Fakultas KedokteranHewan Universitas Nusa Tenggara Barat untukpemeriksaan kualitas fisik daging ayam broiler.

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitianini adalah penelitian eksperimental laboratorisdengan desain Randomized Post Test Only ControlGroup Design.Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 macamperlakuan berbeda yang disusun secararandom.Rancangan ini digunakan jika percobaanyang digunakan relatif homogen/seragam sepertikandang, umur DOC, perlengkapan kandang, tatalaksana pemeliharaan dan suhu lingkungan kecualiperlakuan. Dengan demikian ulangan yangdiperlukan adalah sebanyak:

Rumus:t (n – 1)≥ 15

a. 4 (n-1) ≥ 15

4n – 4 ≥ 154n ≥ 19n ≥ 4,75Keterangan:t = perlakuann = ulanganSumber : (Fereder dalam Hanafiah, 2001)

Jumlah pengulangan yang diperlukan yaitu4,75 dan dibulatkan menjadi 5 kali pengulanganuntuk masing-masing perlakuan.

b. Susunan Ransum

Pakan basal yang digunakan dalam penelitianini adalah pakan komplit BR1 dari umur 1-3minggu dan BR2 untuk minggu ke 4 dan 5dengan kandungan nutrien sebagai berikut:

Tabel 1 Kandungan nutrien bahan pakan

1 Berdasarkan analisis di Laboratorium Biokimia NutrisiFakultas Peternakan UGM 2019

2 Berdasarkan tabel komposisi pakan di label pakan basal

c. Tahap Persiapan Ayam Broiler

Doc ayam broiler yang berumur 1 hariyangakan digunakan dalam percobaan, ditimbanguntuk memenuhi kriteria berat badan sampelsehingga data dapat dihomogenkan. Jumlah ayamdibagi dalam 4kelompok dengan jumlah 5 ayampada 1 kelompok yang akan ditempatkan dalam 4buah kandang berukuran 40 x 40 m.

d. Penyiapan Daun Ashitaba

Daun ashitaba diperoleh dengan cara denganmemotong pelapah daun dan batang untukmengumpulkan daun dan menakarkan tetesan daundengan botol atau gelas, daun Ashitaba ditakar dandiberikan dengan cara dicampurkan dengan pakan.

e. Pengambilan sampel daging

Bobot potong (gram) diperoleh dari hasilpenimbangan ayam sebelum dipotong dan setelahdipuasakan selama 8 jam. Bobot karkas (gram)diperoleh dari hasil penimbangan bobot ayam yangtelah dikurangi bulu, darah, kepala, leher, kakibagian bawah serta organ dalam (jeroan).Pengukuran uji kualitas fisik daging dilakukanpada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yangakan diperiksa yaitu pH, daya ikat air dan susutmasak.

f. Pemeriksaan pH daging

Daging seberat 2 gram dicincang dandimasukkan ke dalam beaker glass, laluditambahkan 18 ml aquades, diaduk hingga

Page 3: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

12 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92

Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/

homogen. pH diukur dengan indicator universalpH 0-14.

g. Pemeriksaan daya ikat air daging

Uji daya ikat air. Daya ikat air oleh proteindaging ditentukan dengan metode Hamm (1972)yaitu daging sebanyak 0,3 g diletakkan di antaraplat kaca, dialasi kertas saring, diberi beban 35 kgselama 5 menit. Area basah yang terbentukdihitung dengan menggunakan bantuan kertasmillimeter. Untuk sampel kadar air total digunakan1 g daging sebagai berat awal, dioven selama 1malam, berat akhir ditimbang (Soeparno, 2005).

Mg H2O =

Kadar air bebas =

Sampel kadar air total digunakan 1 g dagingsebagai berat awal. Kemudian dibungkus dengankertas saring lalu dioven pada suhu 1050C selamasemalam. Selanjutnya ditimbang berat akhirnya.

KAT =

Dimana : x = berat sampel ditambah kertassaring sebelun dioven

y = berat sampel ditambah kertassaring setelah diovenKAT = kadar air total

% Daya ikat air (DIA)= Kadar air total – kadar air bebas

h. Pemeriksaan susut masak

Uji susut masak. Daging dipotong searah seratsebanyak 20 g, dimasak menggunakan water bath(penangas air) pada suhu 80°C selama 30 menit.Kemudian didinginkan dengan air mengalir. Beratakhir ditimbang , kemudian dihitung dengan rumus(Soeparno, 2005).

% Susut masak =

i. Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan dalampenelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Datayang diperoleh yaitu bobot potong, bobot karkas,dan kualitas fisik daging (pH, daya ikat air dansusut masak) dianalisis dengan analisis ragam(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan(Mattjik, 2002).

HASIL PENELITIAN

a. Hasil Pemeriksaan pH

Berdasarkan hasil penelitian terhadappemberian daun Ashitaba (Angelica keiskei)sebagai sumber fitobiotik dalam pakan terhadapkualitas fisik daging ayam broiler sebagai berikut :

Tabel 3. pH daging ayam broiler umur 35 hariyang diberikan pakan dengan tambahantepung daun Ashitaba

No PerlakuanpH Daging Ayam Broiler

(X Sd)

1 P0 5.0000 .00000a

2 P1 5.2000 .44721a

3 P2 5.0000 .00000a

4 P3 5.0000 .00000a

5 P4 5.4000 .54772a

Ket : ns = non signifikan (tidak berbeda nyata)

Tabel 3. menunjukan bahwa rata-rata pHdaging hasil penelitian ini tidak berpengaruh secaranyata rata-rata nilai pH adalah P0 : 0% tepung daunashitaba + 98% pakan basal dan 2% filler (P05,00), P1 : 0,5% tepung daun ashitab+ 98% pakanbasal dan 1,5% filler (P1 5,00), P2 : 1% tepungdaun ashitaba + 98% pakan basal dan 1% filler (P25,00), P3 : 1,5% tepung daun ashitaba+ 98% pakanbasal dan 0,5% filler (P3 5,20), P4 : 2 % tepungdaun ashitaba + 98% pakan basal dan 0 % filler (P45,40). Nilai pH terendah didapatkan pada level P0tanpa pemberian daun Ashitaba P2 denganpemberian daun ashitaba 1% dan P3 denganpemberian daun ashitaba 1,5% dan pH tertinggidicapai pada level P4 dengan pemberian daunashitaba 2%. Nilai pada pH penelitian ini berkisarantara 5,0 sampai dengan 5,4 jika dibandingkandengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk(2017) pH daging ayam broiler yang diberikanpakan daun salam berkisar antara 5,45 sampaidengan 5,55.

Gambar 1. Grafik pH daging ayam broiler umur 35hari yang diberi pakan tambahan tepungdaun Ashitaba.

Page 4: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 13

http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ Volume 5, No. 4, Desember 2019

Berdasrkan gambar hasil penelitian terhadappemberian tepung daun Ashitaba menunjukanbahwa pH daging tidak berpengaruh nyata.

b. Hasi Pemeriksaan Daya Ikat Air

Tabel 4. Pemeriksaan Daya Ikat Air daging ayambroiler umur 35 hari yang diberikanpakan degan tambahan daun Ashitaba

No PerlakuanPemeriksaan Daya Ikat Air

(%)

(X Sd)1 P0 28.6686 3.11439a

2 P1 33.4740 1.62911a

3 P2 32.5864 4.07810a

4 P3 31.2148 3.93437a

5 P4 32.6888 5.29129a

Ket : ns = non signiifikan (tidak berbeda nyata)

Tabel 4. Berdasarkan analisis statistikmenunjukan bahwa daya ikat air daging tidakberpengaruh secara nyata rata-rata Daya Ikat Airhasil penelitian ini adalah P0 : 0% tepung DaunAshitaba + 98% pakan basal dan 2% filler (P028,66), P1 : 0,5% tepung Daun Ashitaba + 98%pakan basal dan 1,5% filler (P1 33,47), P2 : 1%tepung Daun Ashitaba + 98% pakan basal dan 1%filler (P2 32,58) P3 : 1,5% tepung Daun Ashitaba +98% pakan basal dan 0,5% filler (P3 31,21), P4 : 2% tepung Daun Ashitaba + 98% pakan basal dan0 % filler (P4 32,68). Nilai Daya Ikat Air terendahdidapatkan pada P0 tanpa pemberian daun Ashitabakemdian rata-rata nilai daya ikat air terlihat sedikitmeningkat dari P1 P2 dan P3 dan nilai rata-rataDaya Ikat Air di P4 tertinggi degan nilai 32,68,walaupun hasil uji statistik tidak berpengaruhsecara nyata. Penelitian yang dilakukan olehNingsih dkk (2017) tentang penambahan tepungdaun Salam didalam pakan ayam broilermenyatakan bahwa rata-rata daya ikat air dagingadalah P0 35,96 P1 29,72 P2 30,69 P3 33,82 danP4 26,38 sehingga hasil yang didapatkan padapenelitian ini masih dalam katagori yang normal.

Gambar 2. Grafik Daya Ikat Air daging ayamBroiler umur 35 hari yang diberikanpakan dengan tambahan Daun Ashitaba

Gambar 2. menunjukkan bahwa Daya Ikat Airdaging ayam broiler tidak berpengaruh secaranyata, rata-rata daya ikat air daging hampir sama,walaupun terlihat peningkatan yang kecil padalevel P4 sebesar 32,68%

c. Hasil Pemeriksaan Susuk Masak

Tabel 5. Pemeriksaan Susut Masak Daging AyamBroiler yang dipelihara selama 35 haridiberikan tambahan tepung DaunAshitaba

Ket : ns = non signifikan (tidak berbeda nyata)

Tabel 5. Menunjukkan bahwa susut masakdaging ayam broiler tidak berpengaruh secaranyata. Rata-rata susut masak daging ayam broilerumur 5 minggu yang diberikan tepung daunAshitaba adalah P0 : 0%tepung daun Ashitaba +98% pakan basal dan 2% filler (P0 33.00), P1 :0,5% tepung daun Ashitaba + 98% pakan basal dan1,5% filler (P1 37,00), P2 : 1% tepung daunAshitaba + 98% pakan basal dan 1% filler (P236,00), P3 : 1,5% tepung daun Ashitaba + 98%pakan basal dan 0,5% filler (P3 36,00), P4 : 2%tepung daun Ashitaba + 98% pakan basal dan 0%filler (P4 37,00). . Nilai susut masak padapenelitian ini berkisar pada angka 33,00 sampaidegan 37,00% hasil yang diperoleh ini tergolongpada kisaran yang normal. Menurut (Soeparno,2005) nilai susut masak daging umumnya antara1,5- 54,5% degan kisaran 15-40% hal inidisebabkan karena besar kecilnya nilai susut masakdipengaruhi oleh daya ikat air yang dihasilkan, jikadaya ikat air daging menurun maka nilai susutmasak daging akan meningkat.

Gambar 3. Grafik Susut Masak daging ayamBroiler

Berdasarkan gambar 3. Menunjukan bahwaSusut Masak daging ayam Broiler tidakberpengaruh secar nyata.

Page 5: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

14 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92

Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/

PEMBAHASAN

a. pH (Potensial Hidrogen/Derajat Keasaman)

Berdasarkan hasil analisis statistikmenunjukkan bahwa pH daging ayam broiler yangdiberi pakan degan tambahan daun Ashitabasampai dengan level 2% tidak berpengaruh nyata.Nilai pH pada penelitian ini berkisar antara 5,0sampai degan 5,4 jika dibandingkan deganpenelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk (2017)pH daging ayam broiler umur 5 minggu yangdiberikan pakan degan tambahan daun Salamberkisar antara 5,45 sampai degan 5,55, dan rata-rata nilai pH pada penelitian ini masih dalam batasnormal, bahkan nilai pH daging cendrung menurun.Nilai pH yang tidak signifikan disebabkan karenapenambahan tepung daun Ashitaba dalam pakantidak banyak memberikan perbedaan padakandungan nutrisi setiap pakan perlakuan sehinggamenghasilkan nilai pH daging yang relative sama,selain itu juga karena adanya perlakuan sebelumdan setelah pemotongan serta spesies dan umurternak yang sama. Nilai pH daging dalampenelitian ini sesuai degan nilai pH daging secaraumum yaitu berkisar antara 5,4 sampai 5,8(Soeparno, 2005). Faktor yang mempengaruhiderajat keasaman adalah stress sebelum dipotong,injeksi hormon atau obat-obatan (kimiawi) tertentu,spesies, individu ternak, macam otot, stimulasilistrik, aktivitas enzim, dan terjadinya glikolisis(Soeparno, 2005). Tercapainya pH akhirmenunjukkan bahwa proses glikolisis telahberlagsung secara sempurna. Proses glikolisisdiawali degan degredasi glikogen yang terdapatdalam urat daging sampai terbentuknya asam laktatinilah yang menyebabkan turunnya pH dagingpasca pemotongan.

b. Daya Ikat Air

Berdasarkan analisis statistik menunjukkanbahwa daya ikat air daging ayam broiler umur 5minggu yang diberikan pakan degan tambahantepung daun Ashitaba adalah tidak berbeda nyata.Daya ikat air daging pada penelitian ini adalah P028,66, P1 33,47, P2 32,17 , P3 31,21 dan P4 32,68.Penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk (2017)tentang penambahan tepung daun Salam didalampakan ayam broiler menyatakan bahwa rata-ratadaya ikat air daging adalah P0 35,96 P1 29,72 P230,69 P3 33,82 dan P4 26,38 sehingga hasil yangdidapatkan pada penelitian ini masih dalamkatagori yang normal. Daya ikat air yang tidakberbeda nyata pada penelitian ini kemungkinandisebabkan karena ayam dipotong pada umur danjenis kelamin yang sama (Retna, dkk 2018). Besarkecilnya kemampuan daging dalam mengikat airjuga dipengaruhi oleh pH daging. Nilai pH daging

berbanding lurus degan daya ikat air, semakintinggi nilai pH daging semakin besar pulakemampuan daging untuk mengikat air, dan begitupula sebaliknya semakin rendah nilai pH dagingmaka nilai daya ikat air dagingpun semakinmenurun. Karena pH daging dalam penelitian initidak berbeda nyata maka daya ikat air daging(water holding capacity) juga tidak berbeda nyata.Susut Masak

Berdasarkan rata-rata hasil penelitiandidapatkan bahwa penambahan tepung daunAshitaba dalam pakan ayam broiler tidakberpengaruh nyata terhadap susut masak daging.Nilai susut masak pada penelitian ini berkisar padaangka 33,00 sampai degan 37,00% hasil yangdiperoleh ini tergolong pada kisaran yang normal.Menurut (Soeparno, 2005) nilai susut masakdaging umumnya antara 1,5- 54,5% degan kisaran15-40% hal ini disebabkan karena besar kecilnyanilai susut masak dipengaruhi oleh daya ikat airyang dihasilkan, jika daya ikat air daging menurunmaka nilai susut masak daging akan meningkat.(Soeparno 1994) menyatakan bahwa besar kecilnyasusut masak daging dipengaruhi oleh daya ikat airdan konsumsi ransum, jadi dapat dinyatakan bahwanilai daya ikat air dan konsumsi pakan dalampenelitian ini tidak berbeda nyata maka susutmasak daging pun tidak berbeda nyata. Dagingdegan susut masak yang lebih rendah mempunyaikualitas yang relatif lebih baik dari pada dagingyang memiliki susut masak yang lebih besar,karena kehilangan nutrisi selama pemasakan akanlebih sedikit (Soeparno 2005). Beberapa faktoryang mempengaruhi nilai susut masak daging yaitudaya ikat air, pH, status kontraksi myofibril,panjang sarkomen serabut otot, ukuran dan besardaging. Susut masak (cooking loss) sangatdipengaruhi oleh jumlah air yang hilang selamapemasakan.

PENUTUP

Pemberian tepung Daun Ashitaba sampaidengan level 2,0% di dalam pakan ayam broilerumur 35 hari tidak berpengaruh secara nyataterhadap kualitas fisik daging ayam broiler berupapH, Daya Ikat Air dan susut masak.

DAFTAR PUSTAKA

Azharis Mizan, Dina Oktavian dan Mashur. 2017.Pengaruh Pemberian Getah Ashitaba(Angelica keiskei) Terhadap BobotPotong, Bobot Karkas Dan Kualitas FisikDaging Ayam Broiler.Agrisaintifika.Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Volume 1, No1 Juni 2017 p-ISSN 1580-0345 (cetak).

Page 6: Angelica keiskei) SEBAGAI SUMBER FITOBIOTIK …untb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/3_POTENSI-DAUN...pada otot Pectoralis mayor (dada) ayam. Yang akan diperiksa yaitu pH, daya ikat

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 15

http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ Volume 5, No. 4, Desember 2019

Baba K, Taniguchi M, Shibano M, Minami H,2009.“The Components and LineBreeding of Angelica keiskei koidzumi“.Bunseki Kagaku, Desember, Vol. 58No.12.

Hanafiah, K. A. 2001. Rancangan Percobaan Teoridan Aplikasi. Buku Fakultas PertanianUniversitas Sriwijaya. Palembang. 243p.

Inamori Y, Baba K, Tsujibo H, Taniguchi M,Nakata K, Kozawa M, 1991.“Antibacterial Actifity of Two Chalcones,Xanthoangelol and 4-Hydroxyderricin,Isolated from the Root og Angelicakeiskei koidzumi”. Chemical andPharmacy Bulletin Osaka University ofPharmaceutical Science. 39(6);1604-5..

Mattjik, A.A. 2002.PerancanganPercobaandenganAplikasiSAS dan Minitab.Edisi ke-2. IPB Press,Bogor.

Nizar, N., 2011. Bunga Ashitaba. (Online)Available at: http://skepat-lombok.Blogspot.co.id/2011/06/bunga-ashitaba.htm (Diakses 9 april 2017)

Ningsih Niati, Irfan H, Djunaidi dan Osfar Sjofjan.2017. Pemanpaatan Tepung Daun Salam(Eugenia Polyantha Wight) Dalam PakanTerhadap Kualitas Fisik Daging AyamPedaging. Fakultas PeternakanUniversitas Brawijaya Malang

Oktaviana D, Zuprizal, Suryanto E. 2010.Pengaruh penambahan ampas virgincoconut oil dalam ransum terhadapperformans dan produksi karkas ayambroiler. Buletin Peternak.UGM 34 : 159 –164. Yogyakarta

Panda, A. S.R. Rao, and M. Raju. 2009.Phytobiotics, a natural growth promoter.Poultry International, July 2009. Pp:10-11.

Retna Lilik Kartikasari, Bayu Satya Hartanto,Iwan Santoso, dan Adi Magna PatriadiNuhriawangsa 2018 . Kualitas FisikDaging Ayam Broiler Yang Diberi PakanBerbasis Jagung Dan Kedelai DenganSuplementasi Tepung Purslane (PortulacaOleracea). ISSN 1978-4163. E-ISSN2654-5292 Jurnal Teknologi Pakan.Volume 12 No.2 Desember 2018.

Rosyidi Djalal, Agus Susilo, Rachmat Muhbianto,2009. Pengaruh penambahan limbahudang terfermentasi Aspergillus nigerpada pakan terhadap kualitas fisik dagingayam broiler. Jurnal Ilmu dan Teknologi

Hasil Ternak (JITEK) 4 (1).10.2009.jitek.ub.ac.id

Soeparno, 1994. Ilmu dan TeknologiDaging.Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Daging.Cetakan ketiga.Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Zuprizal, 2004. Antibiotic, Probiotik, danFitobiotik dalam Pakan Unggas. IlmiahPopuler. Majalah Poultry Indonesia EdisiNo. 284. Jakarta.