anestesi pada preeklamsia ringan

36
Sectio Caesarea Pada Preeklamsia Ringan (PER) Selviandi (1102009261) Wan Asmaul Atmam (1102010285) Retma Rosela Nurkayanty (1102011228) Winda Diah Nugraheni (1102011293)

Upload: winda-diah-nugraheni

Post on 18-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Case Report

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Sectio Caesarea Pada Preeklamsia Ringan (PER)

Selviandi (1102009261)Wan Asmaul Atmam (1102010285)Retma Rosela Nurkayanty (1102011228)Winda Diah Nugraheni (1102011293)

Identitas PasienNama: Ny. LNo. RM: 75-97-83Umur: 29 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: JL.Bantar Jati, RT 007 RW 002Tanggal Masuk RS: 08 Mei 2015 (pukul 18:30)Tanggal Anamnesa: 08 Mei 2015

AnamnesisKeluhan Utama : Perut terasa mules yang semakin bertambah sering sejak 7 jam sebelum masuk Rumah Sakit

Keluhan Tambahan : Kaki bengkak, Badan lemas, pinggang terasa pegal, dan janin terasa sering bergerak

Riwayat Penyakit SekarangPasien dengan G3P1A1 usia kehamilan 36 minggu datang ke IGD RS Polri dengan keluhan perut terasa mules dan semakin bertambah sering sejak pukul 11:30. Rasa mules semakin bertambah pada saat janin terus bergerak, pasien juga mengeluh lemas, pinggangnya terasa pegal serta kedua kakinya bengkak. Kaki bengkak baru disadari oleh pasien 1 hari yang lalu. Pasien menyangkal adanya darah, cairan ataupun lendir yang keluar melalui jalan lahir. Keluhan dirasakan oleh pasien baru pertama kali

Keluhan mual, muntah disangkal oleh pasien, keluhan penglihatan buram juga disangkal. BAB dan BAK sebelumnya lancar. Pasien mengaku tidak pernah mengalami demam, pusing ataupun pernah terjatuh. Selama mengalami keluhan dirumah pasien mengatakan belum minum obat apapun, pasien hanya istirahat dan kemudian dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat DM (-)TBC (-)Hipertensi (-)Asma (-)Alergi obat (-)Riwayat operasi sebelumnya disangkal oleh pasienRiwayat ObstetriParitas : G3 P1 A1HPHT: 12 08 2014HPL: 19 05 2015Usia Kehamilan: 36 37 minggu (08 mei 2015)

Riwayat Persalinan

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : sakit sedangKesadaran: Compos mentisTekanan Darah: 150 / 90 mmHgNadi: 94 x/menitPernafasan: 24 x/menitSuhu: 37 CBerat badan:Sebelum hamil: 60 kgSaat hamil: 76 kgExtremitas: Tungkai Edema (+/+)

Penunjang

Diagnosis & TatalaksanaG3P1A1 usia kehamilan 36 37 minggu dengan Pre-ekclampsia Ringan

Nifedipine 10 mg (SL)Pemasangan kateterBolus MgSO4 40% 2gr IV lanjut drip 1gr/jamRencana SC cito dengan dr. Fredico Sp.OG 08 mei 2015

Laporan OperasiDokter Ahli Bedah: dr. Fredico Sp,OGAssisten Bedah: Zr. KuntiPerawat: Br. RizalAhli Anestesi: dr. Riza Sp,AnAssiten Anestesi: Zr. MitaDiagnosis Pre-Op: G3P1A1 usia kehamilan 36 37 minggu dengan PERDiagnosis Post-Op: P1A1 BSC 1xTanggal Operasi: 09 Mei 2015Jam Mulai - Selesai: 00. 20 WIB - 01.00 WIBLama Operasi: 40 Menit

Pasien terlentang di meja operasi dalam spinal anestesiAsepsis dan antiseptis daerah operasi dan sekitarnyaInsisi Pfanennstiel 10 cmSetelah peritoneum terbuka, Plika VU disayat semilunar kemudian VU disisihkan kebawahSegmen bawah uteri disayat tajam dan dilebarkanDengan menarik kepala, lahir bayi laki laki A/S 5/6 (1menit), BBL 2.800 gr, pada pukul 00.30 WIB

Air ketuban cukup warna kekuninganPlasenta implantasi di fundus, dilahirkan lengkapSBU dijahit hemostasis, luka dijahit jelujurEksplorasi kedua tuba dan ovarium dalam keadaan normalDiyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen ditutup lapis demi lapisOperasi selesai

Instruksi Post-OpAwasi TTV, perdarahan, kontraksiImobilisasi 24 jamCek H2TL / 6 jamAff cateter 24 jam post-OpAff infus setelah obat injeksi

Terapi : Cefriaxone 2x1gr, Tramadol drip/8jam, Methergine 2x1 (24 jam), Oxytocin drip 2 Amp/8jam, Clindamisin 2 x 300 mg, Paracetamol 3x750 mg, Hemobion tab 1x1, Tramal Supp 3x1

Laporan AnestesiAnestesi regional (spinal)Setelah alat alat dipersiapkan, pasien di monitor dan dipastikan cairan infus lancar (TD 163/105 N 98 saturasi O2 99%)Asepsis dan antiseptic pada daerah yang akan dilakukan pembiusan ( vertebra lumbal)Anestesi local Bupivacaine 15mg hiperbarik pada garis khayal kedua krista iliaka (L4)Pasien dibaringkan kembali (TD 163/106 N 93 saturasi O2 99%)

Setelah obat bereaksi, SC dimulaiSetelah 5 menit SC dimulai, IV metoclopramide HCL 10 mgSetelah bayi dilahirkan (setelah SC 10 menit), diberikan tramadaol drip 100 mg, dilanjutkan oxytocin 20 IU, lasix 20 mg (TD 168/109 N 92 saO2 99%)SC selesai 01.00 WIB (TD 142/98 N 89 saO2 100%), RL 1.000cc urin 500cc

Recovery RoomAldrette ScoreAktivitas: 1Pernafasan: 2Sirkulasi: 2Kesadaran: 2Warna Kulit: 2Total:9

Instruksi Post OPObservasi TTV tiap 15 menit selama 24 jamBila mual muntah berikan ondancentron 8mg ivBila nyeri berikan tramadol 100mg ivMakan minum bila BU (+) mual muntah (-)Cairan Infus RL 20 tpmTanda tanda alergi berikan dexamethasone 5mg

Tinjauan PustakaDefinisiPreeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Hipertensi : tekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmHg. Proteinuria : adanya 300mg protein dalam urin selama 24 jam atau sama dengan 1+ dipstick. EpidemiologiPreeklamsia merupakan 5-15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di Indonesia, mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi.Faktor ResikoPrimigravida, primipaternitasHiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besarUmur yang ekstrimRiwayat keluarga pernah preeclampsia/eclampsiaPenyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamilObesitas

Perubahan Fisiologi dalam KehamilanPatofisiologiManifestasi KlinisEdema, hipertensi, dan proteinuriaAdanya gangguan nyeri kepala, gangguan penglihatan, atau nyeri epigastrium penyakit ini sudah cukup lanjut.

KlasifikasiTatalaksana PERTatalaksana PEBSikap Terhadap Kehamilan (PEB)Aktif: berarti kehamilan segera diakhiri/diterminasi bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa.Konservatif: berarti kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa.

Sectio CaesareaIndikasi Ibu:UsiaTulang PanggulPersalinan sebelumnya dengan SCHambatan jalan lahirKelainan kontraksi rahimKetuban pecah diniRasa takut kesakitanIndikasi JaninGawat JaninBayi besarLetak sungsangFaktor plasentaKelainan tali pusatTeknik Anestesia Pada Sectio Caesaria ec PERKeunggulanKerugianAnestesi spinal dapat menyebabkan penurunan tekanan darah maternal yang lebih berat daripada epidural teknik anestesi epidural lebih dipilih untuk pasien bedah sesar dengan preeclampsia berat.Anestesi spinal resiko hipotensi enam kali lebih rendah pada pasien dengan preeklampsia berat dari pada pasien tanpa preeklampsia. Anestesi umum kegawatdaruratan, pendarahan, penurunan kesadaran, pasien tidak kooperatif atau menolak tindakan anestesi regional. KesimpulanDaftar PustakaBintartho A, et al. The effectiveness of Spinal Anaesthesia Ysing 0.5%% Hyperbaric Bupivacaine 7,5mg Plus 25 mcg Fentanyl Compared with 0,5% Hyperbaric Bupivacaine 12,5 mg in Caesarean Section. Anestesia & Critical Care. Vol: 28 (2). Hal: 9-16. 2010.Butterworth John, et al. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology. 5th Edition. Obstetric Anesthesia. Mc Graw Hill Education. 2013. Hal: 859-866.Dobson, Michael B. Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta: EGC. 1994. Hal: 89-104.Kasdu Dini. 200. Operasi Caesar: masalah dan solusinya.Puspa Swara. 2003.Mardiah Vitya R, et al. Gambaran Mortalitas Pada Pasien Preeklampsia dan Eklampsia yang Menjalani Operasi Seksio Sesaria dengan Anestesi Umum dan Anestesi Spinal di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Pada Tahun 20046-2012. 2012.Miller R, Pardo M. Basics Of Anesthesia. Sixth Edition. Obstetrics. Elsevier Saunders. 2011. Hal: 514-545.Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Hipertensi dalam kehamilan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014. Hal: 530-562.Soenarto R, Chandra S. Buku Ajar Anestesiologi. Anestesia Obstetrik. Jakarta: Departemen Anestesiologi dan Intensive Care Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Ciptomangunkusumo. 2012. Hal: 351-372.