anestesi dasar

7
2.1. Pengertian Anestesi Kata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara. Berdasarkan analisis kata “anestesi” (an=tidak, aestesi = rasa ) dan “ reanimasi” (re=kembali, animasi/animation=gerak=hidup) Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunanian-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. 1 Anastesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan meliputi pemberian anastesi maupun analgetik, pengawasan keselamatan pasien di operasi maupun tindakan lainnya, bantuan hidup (resusitasi), perawatan intensif pasien gawat, pemberian terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri menahun. 2 Ada beberapa ahli yang menambahkan Ilmu anestesi dan reanimasi yaitu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksa untuk me”matikan” rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan ilmu yang mempelajari

Upload: mike-dwitasari

Post on 26-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

2.1. Pengertian AnestesiKata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara. Berdasarkan analisis kata anestesi (an=tidak, aestesi = rasa ) dan reanimasi (re=kembali, animasi/animation=gerak=hidup)Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunanian-"tidak, tanpa" dan aesthtos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.1Anastesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan meliputi pemberian anastesi maupun analgetik, pengawasan keselamatan pasien di operasi maupun tindakan lainnya, bantuan hidup (resusitasi), perawatan intensif pasien gawat, pemberian terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri menahun.2Ada beberapa ahli yang menambahkan Ilmu anestesi dan reanimasi yaitu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksa untuk mematikan rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan ilmu yang mempelajari tatalaksana untuk menjaga / mempertahankan hidup dan kehidupan pasien selama mengalami kematian akibat obat anesthesia.3Tindakan anestesi yang memadai, meliputi tiga komponen: 3,41. Hipnotik (tidak sadarkan diri, tidur, hilang kesadaran = mati ingatan)2. Analgesia (bebas nyeri, hilang perasaan/sakit = mati rasa)3. Relaksansia (relaksasi otot = mati gerak)

2.2. Klasifikasi 5Obat bius memang diciptakan dalam berbagai sediaan dan cara kerja. Namun, secara umum obat bius atau istilah medisnya anestesi ini dibedakan menjadi tiga golongan yaitu anestesi lokal, regional, dan umum. a. Anestesi LokalAnestesi lokal adalah tindakan pemberian obat yang mampu menghambat konduksi saraf / blockade pompa natrium pada dinding syaraf secara reversibel pada bagian tubuh yang spesifik. Pada anestesi umum, rasa nyeri hilang bersamaan dengan hilangnya kesadaran penderita. Sedangkan pada anestesi lokal (sering juga diistilahkan dengan analgesia lokal), kesadaran penderita tetap utuh dan rasa nyeri yang hilang bersifat setempat (lokal). Pembiusan atau anestesi lokal biasa dimanfaatkan untuk banyak hal. Misalnya, sulam bibir, sulam alis, dan liposuction, kegiatan sosial seperti sirkumsisi (sunatan), mencabut gigi berlubang, hingga merawat luka terbuka yang disertai tindakan penjahitan.Anestesi lokal dibagi menjadi dua golongan :1. Golongan Ester: kokain, benzokain, prokain, kloropokain2. Golongan amida: lidokain, mepivakain, bupivacaine, ropivakainAnestesi lokal bersifat ringan dan biasanya digunakan untuk tindakan yang hanya perlu waktu singkat. Oleh karena efek mati rasa yang didapat hanya mampu dipertahankan selama kurun waktu sekitar 30 menit seusai injeksi, bila lebih dari itu, maka akan diperlukan injeksi tambahan untuk melanjutkan tindakan tanpa rasa nyeri.

b. Anestesi Regional Anestesi regional biasanya dimanfaatkan untuk kasus bedah yang pasiennya perlu dalam kondisi sadar untuk meminimalisasi efek samping operasi yang lebih besar, bila pasien tak sadar. Misalnya, pada persalinan Caesar, operasi usus buntu, operasi pada lengan dan tungkai.Anesthesia regional terdiri dari :1. Blok sentral : blok spinal, epidural, dan kaudal ( yang paling sering dikerjakan)2. Blok perifer : blok pleksus brakialis, aksiler, ,dll Caranya dengan menginjeksikan obat-obatan bius pada bagian utama pengantar register rasa nyeri ke otak yaitu saraf utama yang ada di dalam tulang belakang. Sehingga, obat anestesi mampu menghentikan impuls saraf di area itu. Sensasi nyeri yang ditimbulkan organ-organ melalui sistem saraf tadi lalu terhambat dan tak dapat diregister sebagai sensasi nyeri di otak. Dan sifat anestesi atau efek mati rasa akan lebih luas dan lama dibanding anestesi lokal. Pada kasus bedah, bisa membuat mati rasa dari perut ke bawah. Namun, oleh karena tidak mempengaruhi hingga ke susunan saraf pusat atau otak, maka pasien yang sudah di anestesi regional masih bisa sadar dan mampu berkomunikasi, walaupun tidak merasakan nyeri di daerah yang sedang dioperasi.c. Anestesi Umum Anestesi umum (general anestesi) atau bius total disebut juga dengan nama narkose umum (NU). Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat pulih kembali (reversibel) . Anestesi umum biasanya dimanfaatkan untuk tindakan operasi besar yang memerlukan ketenangan pasien dan waktu pengerjaan lebih panjang, misalnya pada kasus bedah jantung, pengangkatan batu empedu, bedah rekonstruksi tulang, dan lain-lain.Cara kerja anestesi umum selain menghilangkan rasa nyeri, menghilangkan kesadaran, dan membuat amnesia, juga merelaksasi seluruh otot. Maka, selama penggunaan anestesi juga diperlukan alat bantu nafas, selain deteksi jantung untuk meminimalisasi kegagalan organ vital melakukan fungsinya selama operasi dilakukan. General anestesi merupakan tehnik yang paling banyak dilakukan pada berbagai macam prosedur pembedahan. Tehnik ini menghilangkan kesadaran yang bersifat pulih kembali (reversible) dan meniadakan nyeri secara sentral.Guedel membagi stadium anestesia sebagai berikut :1,3,4StadiumKeterangan

I (stadium analgesia)Dari pemberian induksi sampai hilangnya kesadaran

II (stadium eksitasi)Mulai dari kehilangan kesadaran sampai permulaan dari pernafasan yang teratur

III (stadium pembedahan)Dari permulaan pernapasan yang teratur sampai henti nafas. Plane 1 ( dari pernafasab teratur hingga berhentinya pergerakan bola mata) Plane 2 ( berhentinya gerakan bola mata hingga permulaan dari paralisis otot intercostals) Plane 3 ( dari permulaan hingga komplit paralise dari otot-otot intercostals) Plane 4 ( dari paralisis otot intercostals yang komplit hingga paralisis diaphragm)

IV (stadium paralisis)Dari permulaan paralise diaphragma hingga henti jantung

Stadium respirasipupilDepresi- refleks

ritmevolumeukuranletak

Stadium I

Stadium II

Stadium III Plane 1

Plane 2

Plane 3

Plane 4

Stadium IVTidak teratur

Tidak teratur

Teratur

Teratur

Teratur, pause setelah ekspirasi

Tidak teratur

Kecil

Besar

Besar

Sedang

Sedang

Kecil

Kecil

Lebar

Kecil

lebar

lebar

Melebar maksimalDivergen

Divergen

Divergen

Menetap ditengah

Menetap ditengah

Menetap ditengah

Tidak ada

Bulu mataKelopak mata

Kulit konjungtiva

Kornea

Faring, peritoneum

Sfingter ani, karina