anestesi

7
SOAL-SOAL ICU UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JANUARI 2008 1. Acute Respiratory Failure atau gagal napas akut dapat disebabkan karena kelainan primer di paru atau pun di luar paru seperti keadaan berikut kecuali: a. pasca operasi lipoma di kaki d. miastenia gravis b. pasca laparatomi e. luka tusuk toraks c. cedera kepala berat 2. Hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah berikut: pH : 7,134 ; pO2 : 100 mmHg; pCO2 :88 mmHg; Saturasi O2: 97% merupakan gangguan asam basa: a. asidosis metabolik d. alkalosis respiratorik b. asidosis respiratorik e. ketoasidosis c. alkalosis metabolik 3. Selain gangguan asam basa, hasil AGD pada soal no.2 menggambarkan keadaan: a. hipoksemia d. hipokapnia b. hiperoksia e. hiperkarbia c. hipokarbia 4. Pemantauan pasien di unit perawatan intensif yang bersifat invasif adalah: a. arteri line d. EKG

Upload: nurulfatma

Post on 18-Jun-2015

493 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: anestesi

SOAL-SOAL ICU UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JANUARI 2008

1. Acute Respiratory Failure atau gagal napas akut dapat disebabkan karena

kelainan primer di paru atau pun di luar paru seperti keadaan berikut kecuali:

a. pasca operasi lipoma di kaki d. miastenia gravis

b. pasca laparatomi e. luka tusuk toraks

c. cedera kepala berat

2. Hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah berikut:

pH : 7,134 ; pO2 : 100 mmHg; pCO2 :88 mmHg; Saturasi O2: 97%

merupakan gangguan asam basa:

a. asidosis metabolik d. alkalosis respiratorik

b. asidosis respiratorik e. ketoasidosis

c. alkalosis metabolik

3. Selain gangguan asam basa, hasil AGD pada soal no.2 menggambarkan keadaan:

a. hipoksemia d. hipokapnia

b. hiperoksia e. hiperkarbia

c. hipokarbia

4. Pemantauan pasien di unit perawatan intensif yang bersifat invasif adalah:

a. arteri line d. EKG

b. Blood Pressure Device e. termometer

c. pulse oxymetry

5. Fraksi oksigen (FiO2) yang dihirup pada saat bernapas pada udara bebas sebesar:

a. 0.2 b. 0.5 c. 0.7 d. 0.8 e. 1.0

6. Faktor yang mempengaruhi keadaan asam-basa plasma darah adalah, kecuali:

a. tekanan parsial CO2 d. kadar fosfat darah

b. kadar natrium, kalium, klor e. pH urin

c. kadar albumin darah

Page 2: anestesi

7. Penanganan kasus syok sebagai berikut kecuali:

a. pemberian suplementasi oksigen d. obat vasokonstriktor

b. resusitasi cairan e. obat inotropik

c. pemberian natrium bikarbonat

8. Kriteria ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) adalah kecuali:

a. gambaran konsolidasi paru d. terjadi akut

b. merupakan kelainan sistemik e. terdapat edema paru kardiogenik

c. perbandingan tekanan parsial oksigen dengan fraksi oksigen ≤ 200 mmHg

9. Asidosis dapat terjadi keadaan berikut, kecuali:

a. hipoksia d. hiperglikemia

b. syok e. hiperoksia

c. muntah

10. Pada pasien syok dapat ditemukan kelainan klinis berikut kecuali:

a. oligo/anuria d. asidosis

b. akral hangat e. penurunan kesadaran

c. rasa haus

11. Keuntungan pemakaian ventilasi mekanik:

a. penggunaan obat-obat sedatif dan relaksan otot

b. barotrauma

c. mendapatkan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat

d. atrofi otot pernapasan

e. biaya perawatan murah

Kasus:

Seorang laki-laki, 20 th, pasca kecelakaan lalu lintas 1 jam sebelum masuk RS,

dengan fraktur femur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien dalam keadaan

pucat, tekanan darah 80/40 mmHg, frekwensi nadi 110 x/m, frekwensi pernapasan

40 x/m dan akral dingin. Keluhan sesak dan nyeri dada disangkal.

Page 3: anestesi

12. Kondisi pasien pada kasus di atas sesuai dengan keadaan:

a. syok hemoragik d. syok anafilaktik

b. syok obstruktif e. syok kardiogenik

c. syok sepsis

13. Penyebab turunnya berkurangnya perfusi organ pada kasus di atas, mungkin

disebabkan oleh, kecuali:

a. hemoglobin rendah d. kadar oksigen darah rendah

b. tekanan darah yang rendah e. usia muda

c. kebutuhan oksigen yang meningkat

Kasus:

Seorang wanita dewasa, di rawat di ICU sudah 2 hari karena gagal napas. Pasien

diberikan bantuan pernapasan dengan ventilasi mekanik dengan fraksi oksigen

100%. Lalu hasil AGD menunjukkan PaO2 80 mmHg dan PaCO2 40 mmHg.

Hasil foto toraks infiltrat di kedua lapangan paru.

14. Working diagnosis pada kasus tersebut adalah:

a. ARDS d. TB paru dekstra

b. ALI e. bronkhitis

c. Bronkopnuemonia

15. Kondisi syok dapat disebabkan karena keadaan berikut, kecuali:

a. volume cairan intravaskuler turun d. kontraktilitas miokard turun

b. vasodilatasi e. vasokonstriksi perifer

c. tekanan intra torakal meningkat

Page 4: anestesi

Tambahan Soal anestesi:

1. Tujuan Kunjungan Pra Anestesia (KPA) adalah kecuali:

a. membangun hubungan dan kepercayaan antar dokter dan pasien

b. perencanaan jenis dan teknik anestesia

c. informed consent

d. pemberian premedikasi untuk di ruangan

e. merupakan prosedur yang tidak terlalu penting

2. Yang termasuk obat induksi anestesia adalah:

a. ketamin b. propanolol c. pankuronium d. ranitidin e. NSAID

3. Salah satu efek samping tindakan intubasi lama adalah:

a. hipotensi d. nyeri tenggorokan

b. trakeomalasia e. nyeri kerongkongan

c. esofagitis

4. Yang termasuk obat relaksan otot depolarisasi adalah:

a. pankuronium d. rokuronium

b. suksinil kolin e. mivakurium

c. atrakurium

5. Pada kasus perdarahan masif, jenis darah pilihan untuk transfusi

adalah:

a. whole blood (WB) d. faktor VIII

b. packed red cell (PRC) e. fresh frozen plasma (FFP)

c. trombosit

6. Jumlah kompresi jantung luar pada resusitasi jantung paru selama 1

menit adalah:

a. 60 – 80 x/m d. 70 – 90 x/m

b. 80 – 100 x/m e. 100 – 120 x/m

c. 120 – 140 x/m

7. Pemantauan dasar selama anestesia adalah, kecuali:

Page 5: anestesi

a. tekanan darah d. frekwensi nadi

b. saturasi oksigen e. produksi urin

c. cardiac Index

8. Antidotum obat-obat golongan opiot adalah:

a. flumazenil b. neostigmin c. nalokson d. atropine e. tramadol

9. Salah satu tanda kedalaman anestesia telah tercapai:

a. tekanan darah fluktuatif

b. takikardi sesaat setelah intubasi

c. tekanan darah dan nadi stabil sesaat setelah intubasi

d. terdapat gerakan kelopak mata pada saat sayatan pertama

e. frekwensi nadi cepat saat sayatan pertama

10. Seorang pasien yang direncanakan akan menjalani operasi tumor jinak, memiliki

riwayat asma dan alergi. Pada saat diperiksa pasien tidak mengeluh sesak dan

dapat beraktivitas normal.

Pasien tersebut digolongkan pada status fisik:

a. ASA I b. ASA II c. ASA III d. ASA IV e. ASA V