anatomi tumbuhan
TRANSCRIPT
Hasil Pengamatan
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin. Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya.
DATA HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel, kemudian di gambar sesuai bentuk sel yang diamati, berikut adalah gambar hasil pengamatan beserta keterangannya.
a. Gambar sel mati pada sel gabus
b. Gambar Epidermis Bawang Merah
Sel Kulit Bawang
1. c. Gambar Epidermis Mulut
Sel Epitel Kulit Dalam Pipi
d. Gambar Roe Discolour
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron.
Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.
Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah mikron (1 milimeter= 1000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya: pengamatan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran total adalah = 10×40=400 kali ukuran semula.
Bagian-bagian mikroskop :
1. Lensa Okuler2. Tabung Mikroskop3. Tombol pengatur fokus kasar4. Tombol pengatur fokus halus5. Revolver6. Lensa Objektif7. Lengan mikroskop8. Meja Preparat9. Penjepit objek gelas10. Kondensor11. Diafragma12. Reflektor/cremin13. Kaki mekroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Okuler
Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2 . Tabung mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4.Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik dengan lambat.
5.Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan
6.Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.
7. Lengan mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati
9. Penjepit objek gelas
Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10.Kondensor
Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
11.Diafragma
Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflektor/Cermin
Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin datar.
2. Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
1. Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yangmenyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
4. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi kedalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar, yaitu eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea. Kelompok prokariota sangat mirip dengan bakteri dan berkembang biak dilingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung garamyang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein lain.
Hewan tingkat tinggi tergolong kedalam organisme eukariota. Sel pada hewan memiliki beberapa organela yang dipisah oleh membran, yaitu: reticulum endoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom.
Tumbuhan juga tergolong kedalam organisme eukariota. Namun sel tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis, dan kloroplas.
B. HASIL PENGAMATAN
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
1. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong2. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
3. Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma
4. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
5. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma6. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi
kelangsungan hidup7. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan8. Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan. Sel-
sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan, sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya terlihat polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
9. Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.
KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan pengamatan yaitu :
Sel tumbuhan Sel hewanMemiliki bentuk sel yang khas Tidak memiliki bentuk sel yang khasSel lebih teratur, dan tersusun rapi karena adanya dinding sel
Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah karena tidak adanya dinding sel
Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastidaMempunyai ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan
DAFTAR RUJUKAN
Asnani.2009.Biology struktur dan fungsi sel. diunduh dari http://biology.blogspot.com/2009.Sabtu , 2 Oktober. 21:35
Campbell, Neil A, Reece, Jane B, G. Mitchell, Lawrence, Alih bahasa, Rahayu Lestari…[et al.].2002. BIOLOGI. Jilid 1. Jakarta: Erlangga (118-119)
Crayonpedia.2008. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan. Diunduh dari http://74.125.153.132/search?q=cache:XkyBODoLUMkJ:www.crayonpedia.org/mw/4._Perbedaan_Sel_Tumbuhan_Dan_Hewan_11.1+vakuola+pada+hewan&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a. Jumat, 2 Oktober.9:35
Mohammad iqbal.2008 .Plastida. Diunduh dari http://iqbalali.com/2008/01/23/plastida/. Jumat, 2 Oktober.11:41
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi). Sabtu, 3 Oktober.8:33
Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop. Sabtu, 3 Oktober. 8:34
klasifikasi empulur batang ubi kayu
Struktur Sel gabus pada batang singkong atau batang ubi kayu adalah berbentuk segi enam pada pengamatan terlihat dinding sel, ruang antar sel, sitoplasma, vakuola, dan nukleus.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan sitoplasma adalah cairan yg berada didalam sel sering disebut sitosol sebagai tempat
berlangsugnya reaksi reaksi kimia atau metabolisme Vakuola adalah organel sel berupa kantong kantong membrane berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadang makanan, Nukleus atau inti sel sebagai sebuah rumah untuk informasi imformasi pewarisan sifat
atau organism
Dapat disimpulkan bahwa sel gabus
sel gabus kedap air jaringan gabus dibentuk oleh kambium/felogen sel gabus bagian dalam merupakan sel hidup yang disebut feloderm bagian luar berupa
sel sel mati disebut felem Sel epitel rongga mulut mempunyai batas batas sel yang lebih jelas antara selselaput
gabus dengan sel epitel rongga mulut
Advertisement
Sel Gabus Singkong
klasifikasi empulur ubi kayu, sel empulur ubi kayu, empulur ubi kayu, sel empulur batang ubi kayu beserta bagian-bagiannya, gambar sel empulur ubi kayu, sel gabus, gambar sel empulur batang ubi kayu, empelur ubi kayu, klasifikasi empelur ubi kayu, klasifikasi sel empulur batang singkong
Artikel terkait Sel Gabus Singkong
Tags: empulur batang ubi kayu, Empulur ubi kayu, klasifikasi empulur batang ubi kayu, klasifikasi empulur ubi kayu, sel gabus, Sel gabus batang ubi kayu, Sel Gabus Singkong, Struktur Sel gabus batang singkong
Batang Zea mays Fungsi batang yaitu untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga
sebagian alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akar kedaun dan
jalan pengangkutan hasil amilasi dari daun ke bagian lain, baik yang berada di bawah maupun
diatas tanah. Struktur batang tumbuhan berpembuluh sangat bervariasi.
Pada batang monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder karena tidak memiliki
kambium
Pada batang monokotil terdapat: xilem, floem, rongga protoxilem, seludang serat
ikatan pembuluh, dan tersebar dalam empulur.
Penampang melintang batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10
Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah
parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel
batu ataupun parenkim kelenjar
Selain terdapat parenkim, dalam pengamatan pada bagian batang juga terdapat kolenkim
angular (kolenkim sudut): penebalan dinding sel terdapat pada suddut sel dan memanjang
mengikuti sumbu sel. Adanya jaringan penangkut makanya tumbuhan dapat berdiri tegak dan
batangnya keras.
Diposkan oleh firza zone di 20:43 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Akar Zea mays
ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI
1. Akar Zea mays
Fungsi akar secara umum adalah untuk mencari zat hara, air, dan garam mineral dari
dalam tanah.Selain itu, ada fungsi khusus, misalnya sebagai penyimpan hasil fotosintesis
(sebagai cadangan makanan), misalnya pada umbi-umbian.
Jaringan penyusun akar adalah epidermis – korteks – endodermis - perisikel– stele.
(jaringan pengangkut)
Gambar Penampang melintang Akar jagung Zea mays perbesaran 10 x 10
Gambar Penampang melintang Akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40x 10
Pada gambar diatas merupakan bagian silinder pusat.
Susunan Anatomi Akar
Anatomi akar dapat diamati dengan melakukan pemotongan akar secara melintang. Struktur
anatomi akar dari urutan terluar ke dalam, yakni epidermis, korteks, endodermis dan silinder
pusat (stele).
1. Epidermis
Lapisan terluuar akar tersusun atas sel- sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar
sel, berdinding tipis. Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak memiliki
kutikula. Ciri yang paling khas dari epidermis akar adalah pembentukan rambut akar yang
berkembang dari sel epidermis yang khusus dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda
dengan sel epidermis, dinamakan trikoblas. Rambut akar merupakan organ yang sangat sesuai
untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah.
Oleh karena itu dilihat dari struktur dari epidermis yang terdiri sel- sel yang rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis menurut pandey (1980:99-100) fungsi dari
epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah
dalam jaringan epidermis mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan dalam,
Epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung,
1. Korteks
Pada bagian sebelah dalam epidermis, terdapat korteks yang tersusun atas jaringan
parenkima. Bentuk sel korteks relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interselular yang jelas.
Air dan garam-garam mineral dari rambut akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang
interseluler. Perisitiwa ini disebut transportasi ekstravaskular. Struktur korteks banyak terdapat
sel-sel parenkim oleh karena itu korteks mengandung makanan cadangan berupa amilum
(parenkim cadangan makanan) dan substansi lain.
Namun pada tumbuhan monokotil, pada praktikum diamati pada akar Zea mays sering
membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal sebagai penguat.
2. Endodermis
Bagian sebelah dalam dari korteks terdapat jaringan endodermis yang terdiri atas satu
lapis sel dengan dinding sel tebal yang mengandung lilin (suberin) dan lignin. Penebalan pada
dinding sel endodermis tersebut menghasilkan tampilan seperti pita, dinamakan pita Kaspari.
Endodermis berada diantara silinder pusat dan korteks. Pada dinding sel-sel endodermis terdapat
plasmodesmata. Endodermis merupakan jaringan yang dapat mengatur pemasukan air ke dalam
jaringan angkut (xilem) yang berada di dalam silinder pusat. Endodermis juga berfungsi
menyimpan makanan cadangan.
Padda endodermis dapat dijumpai sel- sel yang dindingnya tidak mengalami penebalan,
sel ini disebut dengan sel peresap (pelalu).
3. Stele (Silinder Pusat)
Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. silinder pusat menempati
bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi :
- Jaringan perisikel
Yaitu jaringan pembuluh primer yang dikelilingi oleh kumpulan sel. Jaringan tersebut
merupakan parenkima. Perisikel bersifat embrionik seperti kambium sehingga disebut juga
perikambium dan mampu membentuk cadangan akar (akar sekunder). Selain perisikel ada lagi
yang bersifat parenkimatis terletak di pusat silinder akar, yaitu parenkim empulur, jika bagian
ini tidak di tempati oleh jaringan pembuluh
- Jaringan pengangkut
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dimana pada akar letak berkas xylem dan
berkas floem bergantian dan berdampingan dan berada pada jari- jari tubuh yang berbeda.
PROTOPLASMA
A. Komponen Protoplasmik
1. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya,
kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut
nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair..
Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil
(mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan bahan hidup
(organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan bersifat transparan.
Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel adalah matrik sitoplasma. Tiap-tiap
organela mempunyai struktur dan fungsi khusus. Organela yang menyusun sitoplasma
adalah sebagai berikut.
a. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel.
b. Badan golgi, berfungsi sebagai tempat pembentukan zat- zat sekskresi dan
mensekskresikan zat- zat tersebut keluar sel.
c. Plastida,
d. Ribosom, sebagai tempar sintesis protein
e. Retikulum endoplasma, di bedakan menjadi R.E kasar dan R.E halus
f. Lisosom, berfungsi sebagai organ autolysis, dan autofagi.
g. Sentrosom, mengatur arah pergerakan sel
h. Badan mikro,terdiri dari peroksisom dan glioksisom
2. Nukleus
Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam
aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang
tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini
aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan. Komposisi
nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.
B. Komponen Non Protoplasmik
Komponen non protoplasmik (benda-benda ergastik) Dapat dibedakan 2 macam :
bersifat padat dan cair. Yang bersifat cair biasanya disimpan dalam vakuola sel.
VAKUOLA menempati lebih dari 90% volume sel-sel dewasa pada tumbuhan. Vakuola
adalah bagian ruangan dalam sel berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas. Cairan
berisi berbagai macam bahan organik dan anorganik. Misal : gula, protein, lemak, tanin,
pigmen, Ca-ox, dan lain-lain. Pada sel hidup dapat berwarna/tidak. Sel-sel meristem
banyak vakuola dan kecil-kecil pertumbuhan dan deferensiasi sel vakuola melebar dan
bersatu,
http://www.blogkatalogus.net/komponen-non-protoplasmik
I. Hasil Percobaan dan Pembahasan
1. Pengamatan terhadap butir amilum kentang Solanum tuberosum dengan
perbesaran 40 x 10
Keterangan
Pada pengamatan terhadap butir amilum kentang Solanum tuberosum dengan perbesaran
40 x 10, dapat dlihat butiran- butiran amilum terdapat dalam suatu tempat yang disebut amiloplas
(tempat menyimpan amilum).
1. Pengamatan terhadap Kristal Kalsium Oksalat Rafida pada Mirabilis jalapa dengan perbesaran 40 x 10Pada anatomi buah kentang terdapat vakuola, plastida, dan amiloplas. Vakuola berisi antara lain
garam-garam organik, glikosida, alkaloid , enzim, butir-butir pati. Dalam buah kentang, amilum
terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum). Amiloplas merupakan bagian dari jenis
Plastida yang disebut lekoplas. Lekoplas merupakan plastida berwarna putih berfungsi sebagai
penyimpan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang
disebut hilum. Hilum pada kentang terletak di pinggir(eksentrik).
Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada faktor-
faktor endogen.
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam
plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh
pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin
meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia
7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah
majemuk diadelf.Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai
lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela
bersama.
(http://banyaktugas.blogspot.com/2010/12/zat-tepung-amilum.html)
Komponen yang hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Inti sel
- Leukoplas (Amiloplas)
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup karena inti sel dan leukoplas
terdapat dalam sitoplasma, dan menjalani fungsi dari bagian- bagian hidup. Seperti inti sel
berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan.
Namun komponen protooplasmik lainnya sepeti reticulum endoplasma, mitokondria,
rivosom, tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop majemuk (cahaya).
Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Butir amilum
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam
plastida Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang mati karena pada butir amilum
merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana pada komponen non
protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan (nitrogen, lemak, dan minyak),
sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa.
Keterangan
Pada praktikum, pengamatan sayatan melintang Mirabilis jalapa, dapat dilihat
komponen protoplasmic di bagian parenkim korteks (parenkim floem dan xilem) terdapat
Kristal kalsium oksalat berbentuk rapida. Namun dari gambar yang ada, Kristal kalsium
oksalatnya sudah keluar dari parenkim korteksnya.
Mikroskopik menurut teori
Pada penampang melintang umbi bunga pukul empat, tampak jaringan gabus yang
terdiri dari beberapa lapis sel, warna cokelat tua, bentuk empat persegi panjang, dinding
tebal. Parenkim korteks terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk polygonal,dengan butir-
buir pati dan hablur kristal kalsium oksalat bentuk rafida. Kambium terdiri dari tiga lapis
sel, bentuk empat persegi panjang memipih. Floem terdapat butir-butir pati dan hablur
kalsium oksalat juga terdapat berkas pembuluh.
Serbuk berwarna putih keabu-abuan. Fragmen pengenal adalah butir pati bentuk
monoaldelfis sampai triadelfis; fragmen hablur kalsium oksalat berbentuk rafida; fragmen
berkas pembuluh dengan penebalan tangga; fragmen jaringan gabus; fragmen parenkim.
http://toiusd.multiply.com/journal/item/245/mirabilis_jalapa
Komponen yang hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Inti sel
- Kloroplas
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup karena inti sel dan kloroplas
terdapat dalam sitoplasma, dan menjalani fungsi dari bagian- bagian hidup. Seperti inti sel
berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan.
Sedangkan kloroplas yang terdapat pada mesofil daun berfungsi untuk melakukan
fotosintesis dan menghasilkan zat makanan untuk tumbuhan.
Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Kristal kalsium oksalat tipe rafida
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang mati karena pada Kristal kalsium
oksalat tipe rafida merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana
pada komponen non protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan
(nitrogen, lemak, dan minyak), sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa. Kristal kalsium
oksalat tipe rafida Merupakan komponen protoplasmic berbentuk padat.
1. Pengamatan terhadap Kristal kalsium oksalat bentuk pasir pada Amaranthus
hibrida dengan perbesaran 40 x 10
Keterangan
Pada praktikum, pengamatan sayatan melintang Amaranthus hibrida dapat dilihat
komponen protoplasmic di bagian parenkim korteks (parenkim floem dan xilem) terdapat
Kristal kalsium oksalat berbentuk pasir. Namun dari gambar yang ada, Kristal kalsium
oksalat bentuk pasir tersebut kurang jelas kelihatan. Kemudian pada sel itu juga banyak
terdapat amilum.. kemudian pada Amaranthus hibrida yang merupakan tumbuhan dikotil,
pada berkas pengangkuutnya ada yang tersebar cirri ini seperti pada batang tumbuhan
monokotil, hal ini disebut anomali batang.
Note:
Kristal kalsium oksalat di dalam vakuola berasal dari asam oksalat. Bayam mengandung
asam oksalat yang tinggi sehinggat tidak mengikat kalsium sehingga kalsium tidak dapat
dimanfaatkan oleh tubuh dan membentuk Kristal yang dapat mengiritasi lambungdan
membentuk batu ginjal. Kandungan assam oksalat yang tinggi padda bayam bias
berbahaya pada seseorang sebab dengan 4-5 gram asam oksalat dapat menyebabkan
kematian pada seseorang.
Komponen yang hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Inti sel
- Kloroplas
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup karena inti sel dan kloroplas
terdapat dalam sitoplasma, dan menjalani fungsi dari bagian- bagian hidup. Seperti inti sel
berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan.
Sedangkan kloroplas yang terdapat pada mesofil daun berfungsi untuk melakukan
fotosintesis dan menghasilkan zat makanan untuk tumbuhan.
Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan:
- Kristal kalsium oksalat tipe pasir
Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang mati karena pada Kristal kalsium
oksalat merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana pada
komponen non protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan (nitrogen,
lemak, dan minyak), sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa.
I. Kesimpulan:
Sel mempunyai dua komponen yaitu: komponen protopalsmik dan non
protoplasmic. Pada dasarnya sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding
sel. Biasanya dinding sel di anggap bagian mati sedangkan protoplas adalah bagian hidup
dari sel. Protoplas terdiri dari komponen protoplasmic dan non protoplasmic. Komponen
protoplasmic ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma Sitoplasma metupakan substansi
setengah cair lebih pekat (viscous) dari air dan bening (tembus cahaya: transculent..
Sitoplasma memenuhi ruangan sel hidup dan didalamnya terdapat organel- organel serta
vakuola.
Komponen protoplasmic yang kelihatan pada berbagai preparat yaitu inti srl,
klotoplass, dan leukoplas. Namun bagian lain seperti mitokondria, ribosom, reticulum
endoplasma, sukar diamati dengan menggunakan mikroskop majemuk.
Komponen non protplasmik banyak terdapat didalam vakuola. Di dalam vakuola
bisa terlarut berbagai zat seperti gula, garam, protein, alkaloid, dan zat pewarna. Bahan-
bahan yang terdapat di dalam vakuola digolongkan sebagai bahan- bahan ergastik, yaitu
bahan- bahan hasil meabolisme sel..
II. DAFTAR PUSTAKA
Albert, et.al. 2010. Essential Cell Biology (third edition). Newyork and London: Garland Science.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Suryani, Cicik. 2008. Praktikum Struktur Pertumbuhan II. Medan: FMIPA UNIMED
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta :
PT Rineka cipta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
http://simonbwidjanarko.files.wordpress.com/2008/08/kristal-caoksalat.pdfhttp://toiusd.multiply.com/journal/item/245/mirabilis_jalapa(http://banyaktugas.blogspot.com/2010/12/zat-tepung-amilum.html)