anastesi lokal

19
ANASTESI LOKAL Gerald A. Amundsen Penatalaksanaan anestesi local adalah hal yang sangat penting pada keadaan klinis kebanyakan. Hampir seluruh jenis luka, baik luka traumatik maupun luka bedah, membutuhkan beberapa teknik anastesi sebelum ditindaki dem kenyamanan dan kepuasan pengobatan pasien. Lebih dari 100 juta perbaikan luka dilakukan di Amerika setiap tahunnya, oleh karena itu sudah jelas bahwa hampir seluruh klinisi sudah terbiasa dengan pemberian jenis obat dan teknik pemberian obat tersebut. Cara kerja dasar dari anastesi local adalah menghambat pembentukan dan konduksi impuls salaf pada tingkat molekul. Efek keseluruhan anasttesi adlaah untuk mengurangi nyeri terkait dengan trauma atau suatu prosedur dan efek ii secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suplai darah, ukuran area yang akan dianastesi, dan lokasi dari luka dalam hal ini ukuran dan densitas ujung saraf. Jari tangan, jari kaki, genital, area perianal, dan hidung merupakan daerah yang sangat sensitive. Faktor resiko pada pasien yaitu infeksi, kecemasan, dan penyakit kronis (misalnya diabetes, penyakit vaskuler perifer, obesitas) juga

Upload: anantosbi

Post on 07-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

ANASTESI LOKALGerald A. Amundsen

Penatalaksanaan anestesi local adalah hal yang sangat penting pada keadaan klinis kebanyakan. Hampir seluruh jenis luka, baik luka traumatik maupun luka bedah, membutuhkan beberapa teknik anastesi sebelum ditindaki dem kenyamanan dan kepuasan pengobatan pasien. Lebih dari 100 juta perbaikan luka dilakukan di Amerika setiap tahunnya, oleh karena itu sudah jelas bahwa hampir seluruh klinisi sudah terbiasa dengan pemberian jenis obat dan teknik pemberian obat tersebut. Cara kerja dasar dari anastesi local adalah menghambat pembentukan dan konduksi impuls salaf pada tingkat molekul. Efek keseluruhan anasttesi adlaah untuk mengurangi nyeri terkait dengan trauma atau suatu prosedur dan efek ii secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suplai darah, ukuran area yang akan dianastesi, dan lokasi dari luka dalam hal ini ukuran dan densitas ujung saraf. Jari tangan, jari kaki, genital, area perianal, dan hidung merupakan daerah yang sangat sensitive. Faktor resiko pada pasien yaitu infeksi, kecemasan, dan penyakit kronis (misalnya diabetes, penyakit vaskuler perifer, obesitas) juga mempengaruhi keberhasilan anastesi. Untuk mencapai keberhasilan anestesi, klinis harus mampu mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keseluruhan faktor ini.

INDIKASI Untuk menghilangkan nyeri dari sebuah tindakan (insisi) atau trauma (laserasi/fraktur) Alat diagnostic blok nervus untuk membedakannya dari lesi patologiLihat tabel 4-1 dan 4-2 untuk pemilihan anestesi local dan berbagai karakteristiknya dan Box 4-1 untuk criteria seleksi anastesi local

KONTRAINDIKASI RELATIF Adanya sensitivitas terhadap anestesi amida (lidocaine, mepivacaine, bupivacaine) tidak pernah dilaporkan sehingga ini adalah kontraindikasi relative. Anestesi ester sebelumnya (procaine, tetracaine) lebih sering menimbulkan reaksi alergi. Baiknya, tidak terdapat reaksi silang antara kelas anestesi ini, sehingga individu yang diketahui sensitive terhadap golongan anestesi ester tidak akan bereaksi yang sama terhadap anestesi golongan amida. Paraben digunakan untuk memperpanjang durasi dasar pada vial multidosis anestesi amida dan dapat menmicu reaksi sensitivitas yang terjadi mirip pada kelompok anestesi ester. Paraben tampaknya merupakan penyebab utam akasus alergi yang terjadi pada amida. Akan tetapi, insidensi dari alergi paraben cukup rendah. Jika dikahwatirkan akan terjadi alergi, gunakan satu dosis vial anestesi amida yang tidak tahan lama dan tidak mahal. Adanya riwayat gejala SSP system saraf pusat (CNS central nervous system) misalnya kejang, tremor, tinnitus yang terkadt dengan toksisitas anestesi Adanya riwat reaksi kardiovaskuler (contohnya hipotensi, bradiaritmia) terkait dengan riwayat penggunaan anestesi sebelumnya Epinefrin, yang sering digunakan pada anestesi local untuk memperpanjang aksi kerja juga mengurangi aliran darah, dapat menyebabkan berbagai reaksi langsung, terkait dengan medikasi lain yang digunakan pasien, atau sebagai akibat komorbiditas lain.

Epinefrin umumnya dihindari, karena sifat vasokonstriksinya pada ekstremitas distal (misalnya jari tangan, jari kaki, penis, hdung, dan telinga), pada luka yang terkontaminasi, atau ketersediaan skin flap masih diragukan Pasien dengan riwayat penyakit vascular perifer dapat bereaksi berlebihan terhada respon vasokonstriktor epinefrin. Perawatan intensif harus dilakukan jika anestesi local dengan sifat vsokonstriktor digunakan pada pasien dengan diabetes, hipertensi,a rteriosklerosis, tirotoksikosis, blok jantung, dan penyakit vascular serebral Jika skin flap telah tersedia atau jika aliran darah menuju flap adekuat, epinefrin sebaiknya tidak usah digunakan Jika luka terkontaminasi, epinefrin dapat meningkatkan infeksi karena sifatnya yang mengurangi aliran darah ke lesi Jangan gunakan epinefrin pada pasien yang mengkonsumsi inhibitor monoamine oxidase

TipeNamaKonsen- trasi (%)OnsetDurasiDosis Maksimal Dewasa

Amino EsterAminoAmidaProcaine (Novocain)

Tetracaine (Prontocaine)

Chloroprocaine (Nesacaine)

Lidocaine (Xylocaine)

Etidocaine (Duranest)

Mepivacaine (Carbocaine)

Bupivacaine (Marcaine)2

0.25

2

0.5 2

0.5

1

0.25Lambat

Lambat

Cepat

Cepat

Cepat

Sedang

Lambat 15-30 mnt plain30-90 mnt + epi120-240 mnt plain240-480 mnt + epi15-30 mnt plain30-90 mnt + epi30-120 mnt plain60-400 mnt + epi120-240 mnt plain

30-120 mnt plain60-400 mnt + epi120-240 mnt plain240-480 mnt + epi600 mg100 mg plain200 mg + epinefrin 800 mg plain200 mg + epinefrin1000 mg plain300 mg + epinefrin500 mg plain300 mg + epinefrin400 mg plain300 mg plain500 mg + epinefrin175 mg plain225 mg + epinefrin

Tabel 4.2 Dosis Injeksi Maksimum Agen Anestesi Lokal yang Umum Dipakai

AnestesiKonsen-trasi (%)Dosis Maksimum dewasa

Lidokain (xylocaine)

Lidokain (xylocaine)dengan epinefrinBupivacaine (Marcaine)dengan epinefrinBupivacaine (Marcaine)1

1

0.25

0.254,5 mg/kgBB, max 300 mg (30 mL pd orang dewasa)7 mg/kgBB, max 500 mg(50 mL pd orang dewasa)3mg/kgBB max 175 mg (50 mL per orag dewasa)3 mg/kgBB, max 225 mg

Box 4.1 Pemilihan Anastesi Lokal dan Efeknya

Lidocaine (Xylocaine) tanpa epinefrin (1-2%)Dapat menyebabkan vasodilatasiDapat bertahan hingga 30-60 menit tergantung vaskularitas lesiDiagunakan pada luka yang terkontaminasiDigunakan di jari tangan, hidung, penis, jari kaki, dan telingaDigunakan jika terdapat penyakit vaskuler atau jika pasien immunocompromisedDigunakan jika terdapat resiko serebrovaskuler dan dan resiko kardiovaskulerDigunakan untuk nerve block

Lidocaine (Xylocaine) dengan epinefrin (1-2%)Menyebabkan vasokonstriksiDurasi lebih lamaDigunakan pada area dengan vaskularitas yang banyak untuk meningkatkan visualisasi lapanganDigunakan pada luka yang bersihUmumnya, tidak digunakan pada jari tangan, hidung, oenis, jari kaki dan telinga

Bupivacaine (Marcaline)Untuk durasi yang lebih lamaUntuk nerve block

Sumber: : Mc Evoy GK (ed): AHFS Drug Information, Bethesda, MD American Society of Health-System Pharmacist. 1999

PERLENGKAPANPerlengkapan yang dibutuhkan untuk pemberian aestesi local biasanya tidak mahal dan tersedia dimana saja. Agen anestesi yang akan dipilih (lihat Tabel 4-1 dan Box 4-1) Gauge needle no.18 untuk mengisap larutan Berbagai jenis gauge needle no.25-no.30 Spuit (1-10 mL) Antiseptik (alcohol, povidone-iodine, chlorhexidine) untuk membersihkan tutup vial dan area anestesi Sodium bikarbonat 7.5% (Neutra-caine) atau sodium bikarbonat 7%-10% untuk meningkatkan mula kerja agen anestesi untuk mengurangi nyeri setelah injeksi (lihat pembahasan selanjutnya)

CATATAN EDITOR l: (1) Dalam penyediaan peralatan di ruangan, tidak penting untuk menyimpan semua jenis anestesi sesuai konsentrasinya dan tidak penting pula untuk mensuplai berbagai needle. Lebih praktis dan ekonomis untuk klinisi untuk familiar dengan pilihan peralatan yang ada dan mensuplai barang sesuai kebutuhan. Umumnya, anestesi kerja lama dan kerja cepat dengan dan tanpa epinefrin dan beberapa jenis jarum akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh petugas. (2) Melman dan Siegel (1999) menunjukkan bahwa tidak apa-apa mengisap larutan anestesi di spuit hingga 14 hari sebelum penggunaan. Jika disimpan dalam temperature ruangan, tidak terjadi penumbuhan atau peningkatan kontaminasi bakteri dan larutan anestesi masih berfungsi. Kita biasanya mengisap larutan anesetesi dengan spuit di pagi hari dan kemudian membuangnya setelah malam, hal ini tidak perlu dilakukan. Kami sekarang menggunakan spuit 1 mL, menandai tanggal pemakaian di spuitnya, kemudian menggunakannnya sepanjang minggu. Hal ini lebih efisien untuk perawat dalam penggunaannya. Tidak efisien untuk seorang dokter membuang waktunya mengisap larutan anestesi kedalam spuit! (3) Advanced Meditech International (AMI) telah mendesain alat pemegang botol anestesi kecil yang dapat digantung di dinding (VE-11 Handsfree Anesthetic Bottle Holder, Gambar 4-1). Harganya sekitar $40 namun hal itu sangat dibutuhkan di kantor kami. Alat tersebut menahan bahan anestesi dimanapun bahan tersebut berada dan membuat mengisap larutan anestesi lebih mudah. Hal ini juga membuat seluruh petugas mengetahui berapa banyak jumlah larutan anestesi yang tersisa. Tidak ada yang lebih membuat frustasi diandingkan menghisap larutan anestesi dan ternyata botol tersebut kosong!

PILIHAN-PILIHAN UNTUK PASIEN DENGAN ALERGI Menggunakan cooling agent (contoh es, ethyl chloride) Untuk lesi kecil, jangan gunakan anestesi Gunakan vial dosis sekali pakai dibandingkan vial berbagai dosis untuk menghindari tambahan penggunaan paraben Gunakan hanya saline bakteriostatik Ganti amida menjadi ester (jika agen anestesi yang menimbulkan alergi telah diketahui ) Gunakan dipenhidramine (Benadryl). Injeksi 10-50 mg seperti biasa (50 mg/mL dienhidramin dicampur dengan 4 mL larutan normal salin)

PERSIAPAN PASIEN SEBELUM TINDAKANPasien harus mengetahui rencana anestesi yang akan dilakukan (local, digital block blok pada jari jemari, nerve block, topical) dan kemungkinan adanya rasa tidak nyaman yang akan mereka rasakan. Lembaran informed consent standar digunakan untuk stiap tindakan apapun yang akan dilakukan. Resiko termasuk reaksi alergi terhadap anestesi, infeksi, perdarahan, kerusakan area anestesi yang dapat menimbulkan iskemi (jika epinefrin atau vasokonsttriktor lain digunakan) dan absorpsi sitemiatik anestesi local.

TEKNIK UMUM1. Tutup vial dilap dengan alcohol dan larutan anestesi yang dibutuhkan dihisap dengan menggunakan gauge needle no.18. Biasanya,5-10 mL cukup untuk semua prosdur, meskipun terkadang