anamnesis neurologis

10
DIAGNOSTIK Diagnostik adalah apa yang kita lakukan untuk menegakkan DIAGNOSA. Terdiri dari: 1. ANAMNESA 2. PEMERIKSAAN 3. DIAGNOSA BANDING ANAMNESA Pada Neurologi yang terpenting, karena berbagai penyakit, diagnosanya ditegakkan HANYA berdasarkan atas ANAMNESA saja, karena pada pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, baik pemeriksaan klinik, laboratorium, maupun pemeriksaan diagnostik canggih (Ro, baik yang tanpa atau dengan kontras, EEG, CT SCAN dll) Oleh karena itu ANAMNESA harus dibuat secara baik, teliti, harus dapat dipertanggung jawabkan isinya. Dan mempunyai nilai diagnostik. Syarat ANAMNESA yang baik adalah: 1. TERARAH (TO THE POINT) dan lengkap pd arah yg kita maksud 2. LENGKAP Arah anamnesa adalah DIAGNOSA KLINIK. DIAGNOSA KUNIK adalah : kelainan-2 Neurolagis yang dijumpai pada pemeriksaan klinis Neurologis.

Upload: pinto-d-r-piliang

Post on 02-Jan-2016

105 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Koas UNSRI

TRANSCRIPT

Page 1: Anamnesis neurologis

DIAGNOSTIK

Diagnostik adalah apa yang kita lakukan untuk menegakkan DIAGNOSA.

Terdiri dari:

1. ANAMNESA

2. PEMERIKSAAN

3. DIAGNOSA BANDING

ANAMNESA

Pada Neurologi yang terpenting, karena berbagai penyakit, diagnosanya ditegakkan HANYA

berdasarkan atas ANAMNESA saja, karena pada pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, baik

pemeriksaan klinik, laboratorium, maupun pemeriksaan diagnostik canggih (Ro, baik yang tanpa

atau dengan kontras, EEG, CT SCAN dll)

Oleh karena itu ANAMNESA harus dibuat secara baik, teliti, harus dapat dipertanggung

jawabkan isinya. Dan mempunyai nilai diagnostik.

Syarat ANAMNESA yang baik adalah:

1. TERARAH (TO THE POINT) dan lengkap pd arah yg kita maksud

2. LENGKAP

Arah anamnesa adalah DIAGNOSA KLINIK.

DIAGNOSA KUNIK adalah : kelainan-2 Neurolagis yang dijumpai pada pemeriksaan

klinis Neurologis.

Cara menegakkan DIAGNOSA KLINIK adalah dengan melakukan PEMERIKSAAN KLINIS

NEUROLOGIS. Dan ini harus dilakukan sebelum membuat anamnesa lanjut. Karena kita harus

tahu arahnya dulu!

Bagaimana cara kita membuat anamnesa yang LENGKAP?

Anamnesa terdiri dari 4 pola:

1. KELUHAN UTAMA

2. INSULT ATAU KRONOLOGI

3. PENYAKIT-2

4. RESIDIVITAS

Page 2: Anamnesis neurologis

1. KELUHAN UTAMA

Isinya adalah yang memberi jawaban mengapa penderita dirawat (u/anamnesa penderita

rawat inap). Atau mengapa penderita datang berobat (untuk penderita rawat jalan).

Penderita dirawat kalau:

1 Ada gangguan ADL (Activity of Daily Living).

2 Diperlukan explorasi lebih lanjut/pemeriksaan lanjutan.

Pada umumnya gangguan ADL adalah gangguan-2 yang menyebabkan penderita tidak

dapat “mobile” tidak dapat kemana-mana yang mengakibatkan penderita tidak dapat

bekerja atau mencari nafkah, dan/atau tidak dapat melakukan aktivitas untuk

keperluan pokok pribadinya.

Selanjutnya pada keluhan utama harus ada penjelasan mengenai gangguan ADL itu oleh

gangguan Neurologis apa?

Maksudnya gangguan motorik, sensorik, fungsi otonom, kesadaran dll.

Akhimya, penjelasan apakah gangguan tersebut terjadi secara akut atau tidak akut.

2. INSULT/KRONOLOGI

Hal ini perlu untuk menentukan anamnesa selanjutnya sesuai pola anamnesa apakah

INSULT, atau KRONOLOGI.

Jadi kalau akut, anamnesa selanjutnya adalah INSULT.

sedangkan kalau tidak akut, anamnesa selanjutnya adalah KRONOLOGI

CONTOH UNTUK PENDERITA CVD

Penderita dirawat. di RS karena tidak dapat berjalan, yang disebabkan oleh lengan kanan

dan tungkai kanan tidak dapat bergerak, yang terjadi secara mendadak.

PENJELASAN:

Tidak dapat “jalan” maksudnya tidak dapat mobile, bukan tidak dapat ‘berjalan”. Sebab

tidak dapat berjalan, mungkin penderita telah dapat mobile dengan alat bantu jalan, kursi

Page 3: Anamnesis neurologis

roda misalnya, penderita sudah dapat mobile dan dapat bekerja. Inilah yang dimaksud

dengan gangguan ADL nya.

Lengan kanan dan tungkai kanan tidak dapat bergerak, merupakan penjelasan dari

gangguan ADL. disebabkan oleh gangguan Neurologis apa? Dengan penjelasan ini dapat

diperkirakan diagnosa kliniknya, kira-2 adalah HEMIPLEGI DEXTRA.

Terakhir: terjadi secara tiba-2, bararti akut, sehingga anamnesa selanjutnya adalah

anamnesa mengenai INSULT.

NAMUN SEBELUM MELAKUKAN ANAMNESA LEBIH LANJUT, dilakukan dulu

PEMERIKSAAN KLINIK NEUROLOGIS, untuk mengetahui DIAGNOSA KLINIK

nya.

INSULT

Apakah isinya INSULT?

Atau apa yang ditanyakan pada anamnesa mengenai INSULT?

Yang ditanyakan atau isi INSULT adalah:

GEJALA-2 kemungkinan topik dan gejala-2 kemungkinan etiologi diagnosa klinik.

Yang diperlukan untuk bahan-2 diagnosa banding topik dan diagnosa banding aetiologi.

Untuk itu sebaiknya dicatat dulu apa diagnosa banding topik dan etiologinya, kemudian

didaftar gejala-2 dari masing-2 kemungkinan topik dan etiologi tersebut. Dengan catatan

ini kita lanjutkan anamnesa mengenai INSULT, sehingga anamnesa kita lengkap namun

terarah.

CONTOH UNTUK CVD

Kemungkinan-2 lesi (d/banding topik) CVD adalah: cortex, subcortex, capsula

interna.

1. Gejala lesi di cortex adalah:

o Ada gejala fokal (akbt lesi sebagian area motorik. co: kelemahan lengan

dan tungkai tidak sama berat, monoparese brachialis/ulnaris, bicara pelo

saja).

o Ada gejala iritatif (lesi paling ringan dari susunan saraf, co: rangsang

motorik: kejarig-2, rangsang sensorik: hiperestesi).

Page 4: Anamnesis neurologis

o Gangguan defisit sensorik.

o Disamping itu ada gejala defisit motorik yang merupakan gejala fokal

(hemiplegi, monoplegi cruralis/brachialis, prese NVII dan/atau NXII, afasi

motorik corticalis).

2. Gejala lesi di subcortex adalah:

Ada defisit motorik

Ada afasi motorik mumi (pd hemisfer dominant) mungkin juga ada afasi

sensorik mumi.

3. Gejala lesi di capsula interna adalah:

Hemiplegi typica [hemiplegi yang disertai parese atau paralyse N VII dan N XII).

Kemungkinan etiologi (d/banding etiologi] CVD adalah: hemorrhagia cerebri, embolia

cerebri dan thrombosis cerebri.

Gejala heemorrhagia : hemiparase sentral kontralateral yang terjadi sewaktu aktivitas,

kehilangan kesadaran lebih dari 30 menit, ada hipertensi berat.

Gejala embolia cerebri adalah: terjadinya sewaktu serangan atrial fibrilasi, kehilangan

kesadaran selama tidak lebih dari 30 menit.

Gejala thrombosis cerebri adalah: terjadinya sewaktu penderita sedang istirahat

bisaanya sewaktu bangun tidur dan tdak ada kehilangan kesadaran.

Jadi anamnesa mengenai INSULT dapat berbunyi sebagai berikut

3 hari yang lalu sewaktu aktivitas (mendorong mobilnya yang mogok) penderita

terjatuh dan kehilangan kesadaran, kemudian lengan kanan dan tungkai kanan sulit

digerakkan. Kelumpuhan lengan lebih berat dari tungkai. Lengan kanan dan tungkai kanan

ada tebal-2 dan kesemutan. 2 hari kemudian baru penderita sadar. Jantung penderita tidak

berdebar-debar. Pada waktu itu penderita tidak kejarig-2.

Setelah sadar mulut penderita mengot ke kiri. Penderita bisa bicara meskipun bicaranya pelo

dan penderita mengerti pembicaraan orang lain.

Page 5: Anamnesis neurologis

KRONOLOGI

KRONOLOGI adalah TAHAPAN GGN NEUROLOGIS DIKAITKAN DENGAN

WAKTU

Jadi misalnya defisit motoric harus diceritakan tahapan2 mulai dari yang ringan (lemah

berat sulit berjalan tdk dpt digerakkan, sampai yang diderita penderita pada

status presens. dan dijelaskan kapan terjadi tahapan-2 tersebut.

Demikian juga tahapan-2 defisit sensorik (parestesia hipestesia anestesia

hiperestesia dan fungsi otonom.

Gejala iritatif misalnya kejarig-2, kapan pertama kali terjadi. kemudian mulai kapan

menjadi lebih frekuen, selanjutnya kapan sampai pada keadaan status presens.

Tahapan-2 atau perkembangan tersebut mulai dan ringan menuju menjadi lebih berat,

harus juga mengenai tahapan: Mulai dan sebelah kiri tubuh terus ke kanan apakah

sebaliknya juga dan bagian bawah keatas atau sebaliknya. Harus ditanyakan juga gejala-2

kemungkinan-2 etiologi yang terjadi bersamaan dengan tahapan tersebut. misalnya

apakah ada trauma, apakah febris dll. Dengan penjelasan tahapan-2 itu sudah tercakup

perjalanan penyakit. apakah kronis progresif, apakah mengalami remisi dll.

Penjelasan mengenai waktu harus seragam.

Jadi kalau disebutkan:

- 1 th yang lalu selanjutnys jugs 10 bln yang lalu, dst.nya.

kalau disebut:

- pd l. 12 Des. 1990 selanjutnya juga disebut tgl. sekian-2. dst.nya

Sehingga mudah dimengerti.

CONTOH UNTUK PARAPLEGI INFERIOR SPASTIK.

Kemungkinan etiologi paraplegia spastik adalah:

- spondylitis

- trauma medula spinalis (subdural hematome)

- s.o.l

Page 6: Anamnesis neurologis

SPONDYLITIS biasanya didahului oleh proses tbc di tempat lain di hadan. misalnya

paru-2. kelenjar-2 cervical. Kemudian proses ke coll. vertebralis thoracalis. Selanjutnva

dapat terjadi paravertebral abscess.

Proses yang bin dan spond1itis tbc. adalah akut [terjadinya gibbus. trombosis arteri

vertebralis anterior dll.)

TRAUMA MEDULLA SPINALIS bisaanya terjadi secara akut, yang tidak akut adalah

hematoma subdural.

S.O.L Perjalanan kronis progresif, gejala-2 tumor di tempat-2 lain di badan. Gejala-2

kemungkinan-2 etiologi tersebut, ada yang didapat dari anamnesa, namun beberapa

didapat dari pemeniksaan. Kemudian juga dilengkapi dari anamnesa mengenai:

PENYAKIT-2 (pola!).

PERHATIAN : PADA DIAGNOSA BANDING BAIK TOPIK MAUPUN ETIOLOGI

GEJALA-2 YANG BERDAMPAK TIDAK HANYA DARI ANAMNESA SAJA. TAPI

JUGA DARI PEMERIKSAAN.

Jadi anamnesa mengenai KRONOLOGI, dapat berbunyi sebagai berikut

- 2 bulan yang lalu kedua tungkai penderita mulai terasa kesemutan pada ujung-2 jari-2

kiri maupun kanan.

Sebelumnya tidak ada trauma, tidak ada benjolan di punggung.

Penderita sering demam-2.

- 1 bulan yang Lalu mulai tebal-2, di ujung jari sampai pusar. Jalan mulai lemah, dan

lekas capek. dan tersandung-2.

- 2 minggu yang lalu penderita tidak dapat jalan lagi, miksi sukar dan defekasi juga

sukar. Kedua tungkai masih dapat digerakkan.

- 1 minggu yang lalu masuk rumah sakit. tidak dapat jalan, tidak dapat miksi dan

defekasi, dan penderita demam.

3. PENYAKIT -2

Isi anamnesa ini adalah penyakit-2 yang berhubungan langsung dengan kemungkinan-2

etiologi diagnosa klinis. Sebagai tambahan dapat pula dijelaskan predispossing factors dari

kemungkinan-2 etiologi itu.

Page 7: Anamnesis neurologis

4. RESIDIVITAS

Apakah pasien pemah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Dalam hal hi penyakit

yang lalu tidak perlu dibuat anamnesa lengkap, cukup disebut gejala klinik. dan kalau

mungkin etiologinya. (Kalau CVD berulang anamnesisnya adalah yg sekarang).

Ini adalah akhir dari anamnesa.

ANAMNESA disunting sedemikian rupa berurutan seperti pola yang telah ditentukan namun

setelah selesai judul-2 pola tidak perlu ditulis. Meskipun demikian kita yang membacanya

akan mengetahui bahwa anamnesa yang kita buat adalah rapi, berurutan, dan yang paling

penting sesuai dengan syarat anamnesa yaitu: TERARAH dan LENGKAP.