analisis unsur intrinsik pada novel edensor

9

Click here to load reader

Upload: hamdanillah

Post on 23-Oct-2015

1.564 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

Analisis Unsur Intrinsik pada Novel Edensor

Karangan Andrea Hirata

Pendahuluan

Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1967; umur 46

tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau

Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah novel Laskar Pelangi,

novel sastra yang paling laris di Indonesia dari tahun 2006 sampai sekarang. Novel Laskar

Pelangi merupakan novel yang diadaptasi menjadi berbagai bentuk seni lainnya, seperti

film, lagu-lagu, dan drama musikal. Andrea Hirata menghasilkan tetralogi novel,

yaitu :Laskar Pelangi, Sang Pemimpi ,Edensor dan Maryamah Karpov. Selain Tetralogi

laskar pelangi, Andrea juga menghasilkan karya lain, yaitu Padang Bulan & Cinta di

Dalam Gelas yang terbit tahun 2010. Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song

Book  (2012).

Di sepuluh mozaik pertama, novel ini kembali mengisahkan kisah-kisah Ikal

semasa masih di P. Belitong, bekerja di Bogor, hingga keberangkatannya menuju

Sorbonne-Prancis. Di mozaik-mozaik berikutnya barulah novel ini menceritakan mengenai

pengalaman Ikal dan Arai di tanah impiannya – Sorbonne - Prancis. Dan yang paling

menarik dari novel ini terdapat di mozaik 31 hingga selesai. Di bagian ini dikisahkan

pertaruhan Ikal dan kawan-kawannya untuk mengelilingi Eropa pada saat liburan musim

panas. Hingga akhirnya Ikal menemukan tempat yang bernama Edensor , tempat yang ada

di novel pemberian A-ling.

Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang perjalan hidup

Andrea dan Arai, saudara sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak

episode kehidupan, suka maupun duka. Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi

sebuah jembatan keberuntungan yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang

menjadi backpacker. Kerinduan Andrea pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat

dicintainya telah menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan

pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul Seandainya Mereka

HAMDANILLAH

XII IPA 4

Page 2: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

Bisa Bicara. A Ling menandai cerita tentang keindahan Desa Edensor dalam novel itu,

kubaca bagian itu berulang-ulang. Desa khayalan itu seakan membuka jalan rahasia dalam

kepalaku, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar dalam hidupku, untuk

menemukan A Ling, untuk menemukan diriku sendiri. (Edensor, hal 162). Hamparan

dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa andrea

bekelana ke setiap sudut desa. Desa khayalan yang telah membuka jalan rahasia dalam

kepala Andrea, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling,

untuk menemukan cinta dan diri sejatinya. Andrea dan Arai berencana untuk melakukan

perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para pengelanan back packerKanada.

Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang

akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk

menahklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal

semangat dan keberanian. Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua

Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Andrea akan cinta masa kecil telah membawa

mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia,

Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Hingga akhirnya di suatu desa di Sheffield akhirnya

di temukanlah tempat yang ia cari-cari, yaitu Edensor.

Agar lebih mudah dalam menggali makna makna yang terkandung dalam cerpen

ini, langkah yang kita lakukan dengan mengetahui apa saja unsur-unsur intrinsik dari novel

tersebut. Sehingga setelah menemukan unsur-unsur tersebut kita mudah mengetahui

amanatnya.

Landasan Teori

a) Tema

Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra.

b) Latar atau setting

Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa

yang terjadi dalam sebuah karya sastra.

c) Alur atau Plot

Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab

akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.

Page 3: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

d) Tokoh dan Penokohan

Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra.

Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.

e) Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita

dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.

f) Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat

juga dapat diartikan ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang melalui karyanya.

Pembahasan

1. Tema : Petualangan dalam mencapai cita-cita dan mencari cinta

2. Latar

a) Tempat

(1) Tanjung Pandan (Dua minggu berikutnya aku harus ke Tanjong Pandan

mengikuti ujian sekolah. (hal 4))

(2) Bogor (Di bogor kami melamar kerja (hal 37))

(3) Prancis(Prancis belum bangun ketika kami tiba di terminal bus

Galliani(hal 77))

(4) Italia(Penampilan kami yang paling mengesankan adalah di Fontana de

Trevi, Roma (hal 248))

(5) Rusia(Dengan menumpang bus sayur atau diam-diam melompat ke

gerbong kereta minyak, kami sampai ke Moskwa(hal 197))

(6) Estonia(Awal September kami sampai ke Estonia(hal 230))

(7) Spanyol (Di Spanyol aku ternganga di bawah kubah Sagrada Familia,

aku merasa seperti berada di dalam kerajaan kaum lelembut.(hal 269))

(8) Islandia (kami ke Islandia, jauh dan harus naik feri(hal 194))

(9) Swiss (Swiss, gemah ripah loh jinawi. Pada setiap sudut tercermin

kekayaannya. Kami menyusuri avenue di Interakun, sebuah mobil

Bentley menepi dan menekan klakson hati-hati. (hal 233))

Page 4: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

(10) Inggris (Bus antarkota national express membawaku ke Sheffield, di

Midland, wilayah tengah Inggris, dekat Manchester, Birmingham, dan

Leeds.(hal 283))

(11) Perbatasan Nigeria-Mali (Di perbatasan Nigeria dan Mali kami

menjumpai serombongan kafilah pedagang yang akan melintasi Gurun

Sahara menuju Burkuni(hal 266))

(12) Zaire (Kami pun samoai ke Zaire dan menemui seorang wanita

Skotlandia bernaman Nadine Scott.(hal 267))

(13)Yunani (Dewi Fortuna tertawa lebar, sampai terbahak-bahak, ketika kami

sampai di Akropolis, Yunani. (hal 212))

(14)Negara-negara Balkan (Sekonyong-konyong, nasib kami berbaik di

negeri Balkan. (hal 217))

(15)Rumania (sejak hari pertama di Crainova, Rumania aku waswas. (hal

218))

b) Waktu

(1) Pagi (Minggu pagi kami bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta naik

Fokker 28 dari bandara perintis Buluhtumbang di Tanjung Pandan (hal 48))

(2) Siang (usai khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab, jemaah

berdiri untuk shalat jum’at, berdesakan (hal 242-243))

(3) Malam (Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam

sleeping bag, tidur di sudut stasiun Kӧln.(hal 193))    

3. Alur

Campuran (Maju dengan adanya flashback).

4. Penokohan

(1) Ikal:

Pintar ( Aku dan Arai menerima surat pengumuman tes beasiswa itu di

Belitong(hal 45))

 Nakal (Nakalku makin menjadi. Aku blingsatan mencari diriku sendiri,

tersesat dalam ide-ide yang sinting.(hal 23))

Setia (Aku merindukan A Ling, rindu pada senyumnya,…Aku ingin

bertemu, tapi ia masih raib(hal 160))

(2) Arai:

Page 5: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

Gigih (Arai kembali bersemangat menimbuniku dengan daun-daun rowan

sambil tertawa terkekeh-kekeh(hal 65))

Setia (Tanggal 14 September adalah ulang tahun Zakiah. Inilah sumber

gundah gulana itu. Sungguh setia cinta dalam hati Arai(hal 230))

(3) Stansfield:

Sombong( Banyak yang heran bagaimana aku bisa akrab dengan Stansfield

yang sengak itu(hal 97))

(4) Townsend:

Keras kepala(Karena itu, orang-orang Vermont terkenal keras kepala hingga

lahir julukan Vermont Stubborn. Nah, Virginia lahir dari keluarga Vermont

tulen(hal 97))

(5) Ninochka:

Pemalu (Bukan hanya karena penampilan udiknya, sifat pemalunya, atau

olahraga anehnya, tapi juga karena penyakit bengeknya yang parah(hal

107))

(6) Mashood

Fanatik (Mashood benar-benar mengagumi sang Imam (hal 238))

Ramah (“Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.” (hal

237))

Jenaka (Namanya Mashood. Tubuhnya tambun, wajahnya licin, bulat, dan

jenaka. (hal 237)) 

5. Sudut Pandang

Orang pertama pelaku utama.

6. Amanat

Kita jangan menjadi anak yang nakal yang menyusahkan orang tua.

Hidup harus Kita jalani dengan tabah.

Hidup penuh dengan cobaan dan rintangan.

Page 6: Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Edensor

Kesimpulan

1. Kelebihan:

Novel ini mengandung makna mendalam dari setiap kisah hidup, jauh dari sifat

menggurui, kadang kala ngawur dengan sebagian tokoh yang lucu. Novel juga

lebih berkesan mendidikagar kita pantang menyerah.

2. Kelemahan:

Dalam Novel ini, gaya bahasa yang digunakan sedikit sulit untuk dipahami oleh

pembaca,

Ada beberapa kata-kata yang tidak dimengerti maknanya oleh para pembaca

sehingga membuat para pembaca sedikit bingung.

3. Tanggapan :

Novel ini perlu dibaca karena Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak

hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi

kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu

membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan

dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun.

Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap

mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan. Membaca novel ini akan

menambah pengetahuan kita dan memberikan kekuatan kapada kita agar dapat

berjuang untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan.