analisis total quality control ( tqc )

19
1

Upload: erminati-pancaningrum

Post on 24-Jul-2015

953 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Quality control merupakan salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan dalamusaha untuk meningkatkan produksi. Hal ini disebabkan kualitas produk akhiryang dihasilkan oleh perusahaan merupakan cermin dari keberhasilanperusahaan di mata konsumen. Biaya pengawasan mutu dan biaya jaminanmutu harus ditanggung bersama oleh suatu perusahaan dalam rangkamengendalikan kualitas barang hasil produksinya. Jadi total biaya ataskualitas adalah jumlah dari kedua biaya tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

1

Page 2: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

2

Page 3: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

3

JURNAL EKSIS

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA JOMBANG

VOLUME II NOMOR 3 OKTOBER TAHUN 2007

DAFTAR ISI

Widah Arif Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dengan

Supriadi Menggunakan Metode Historical Cost Pada PT. Semesta Jati Indah Jombang

Manah Tarman Financial Development Analysis Of Cooperation KPRI Ikhlas Beramal

Kabupaten Bangkalan

Yuniep Mujati Suaidah Analisis Variabel Costing Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada UD. Sumber Rejeki Ngoro Jombang

Rita Mutiarni Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Pada PT. - " Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Annisa Mukti Sidoarj o

Rofi'i Penentuan Pajak Penghasilan Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi PT.

Tjiwi Kimia Sidoarjo

Mey Juliana Analisis Total Quality Control (tqc) Terhadap Peningkatan Kualitas

Erminati Pancaningrum dan Pengendalian Biaya Pada Store KFC Mojokerto

Dwi Ermayanti Analisis Tingkat Keuntungan Tabungan Dengan Sistem Bagi Hasil ,(Studi

Empiris Tabungan Mudharabah Pada PT BPR Syari'ah Anisa Mukti Sidoarjo).

Nurul Hidayati Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah PT. Bank BPR Jatim Cabang

Jombang

Page 4: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

4

ANALISIS TOTAL QUALITY CONTROL ( TQC ) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS

DAN PENGENDALIAN BIAYA PADA STORE KFC MOJOKERTO

Erminati Pancaningrum, ST Mey Juliana, SE. MM

Quality control merupakan salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan dalam usaha untuk meningkatkan produksi. Hal ini disebabkan kualitas produk akhir yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan cermin dari keberhasilan perusahaan di mata konsumen. Biaya pengawasan mutu dan biaya jaminan mutu harus ditanggung bersama oleh suatu perusahaan dalam rangka mengendalikan kualitas barang hasil produksinya. Jadi total biaya atas kualitas adalah jumlah dari kedua biaya tersebut. Kata kunci: quality control, kualitas biaya, pengendalian biaya

Quality control merupakan salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan dalam

usaha untuk meningkatkan produksi. Hal ini disebabkan kualitas produk akhir yang

dihasilkan oleh perusahaan merupakan cermin dari keberhasilan perusahaan di mata

konsumen. Dan yang dimaksud dengan pengendalian mutu / kualitas yaitu aktivitas untuk

menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dapat dipertahankan dan dikendalikan

sesuai dengan standart mutu produk yang ditentukan oleh perusahaan sehingga penentuan

kualitas produk dapat diperbaiki dan pengendalian biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan bisa mencapai seminimal mungkin.

Pengendalian mutu / kualitas tidak akan dapat menghasilkan suatu manfaat yang

optimal sebelum seluruh pihak dalam perusahaan bekerjasama untuk melaksanakan usaha

pengendalian mutu secara terpadu. Usaha tersebut merupakan suatu manajemen ilmiah

yang ditujukan kepada sasaran tertentu dengan mengikuti siklus manajemen.

Kebijakan manajemen adalah salah satu dari perangkat manajemen yang

menggariskan batasan boleh tidaknya langkah tindakan operasional selanjutnya sekaligus

memberi ketegasan dalam menuju tercapainya sasaran perusahaan.

Semakin berkembangnya tekhnologi dan disertai dengan adanya pembangunan

pesat di segala bidang menyebabkan berubahnya kebutuhan dan keinginan konsumen

yang harus dipuaskan untuk produk yang dihasilkan.

Page 5: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

5

Kemampuan perusahaan untuk meraih posisi yang terbaik adalah kunci sukses dan

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan suatu produk dengan peningkatan kualitas

produksi dan pengendalian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai

target seminimal mungkin.

Pengertian Total Quality Control (TQC)

Total Quality Control (TQC) adalah system manajemen yang mengikut sertakan

seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep & tekhnik pengendalian kualitas

untuk tercapainya kepuasan konsumen (http:

//Mnurhadi.wordpress.com/2008/04/05/Total Quality Control part-1)

Pengendalian kualitas (Quality Control) yaitu tekhnik-tekhnik & aktivitas

operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Pengendalian kualitas

(Quality Control) melibatkan beberapa aktivitas berikut seperti mengevaluasi kinerja

aktual (Actual Performance), membandingkan actual dengan target (sasaran),

mengambil tindakan atas perbedaan antara actual & target (sasaran) . (Vincent Gaspers :

2006,hal : 3 ).

Adapun yang dimaksudkan dengan pengendalian mutu / kualitas (Quality Control)

adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu (standar) dapat

tercermin dalam hasil akhir.( Sofjan Assauri : 1980,hal: 229 ).

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Quality Control merupakan

usaha untuk mempertahankan mutu / kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai

dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan, berdasarkan kebijaksanaan pemimpin

perusahaan.

Tujuan Quality Control adalah untuk mendapatkan suatu jaminan agar sesuatu yang

dihasilkan atau dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan tersebut dengan biaya

yang relatif minim dan untuk membantu pihak manajemen dalam hal

pengidentifikasikan kesempatan memperbaiki kinerja biaya kualitas & analisis terhadap

biaya kualitas.

Menurut Sofjan Assauri 1980 : 228 secara terperinci dapat dikatakan bahwa tujuan

dari pengendalian mutu adalah :

Page 6: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

6

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standart mutu yang telah di

tetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan mengunakan

mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

Lingkup Kebijakan Mutu / Kualitas.

Suatu kebijakan adalah suatu pernyataan yang menyangkut apa yang boleh dan apa

yang diharapkan tidak dilakukan, maka disampaikan maksud dan isi dari kebijakan mutu

dalam perusahaan :

1. Dalam hubungannya dengan harga & target konsumen yang ingin dituju serta,

mengingat adanya faktor pesaing yang senantiasa membuntutinya. Prestasi

(performance), keterandalan (reability), serta kualitas (quality) adalah tujuan yang

akan dicapai.

2. Menentukan batasan kemungkinan yang dapat dikerjakan yang berkaitan dengan

penggunaan sarana penelitian & pengembangan yang ada.

3. Kemungkinan pengggunaan peluang dari luar baik yang langsung berkaitan dengan

proses kegiatan sehari-hari seperti pembekal maupun yang tidak langsung

berhubungan misalnya badan-badan pembinaan dsb.

4. Perhatikan terhadap faktor pemerintah yang mungkin dapat berpengaruh terhadap

kelanggengan jalannya usaha sejauh mana kita mampu membaca situasi lingkungan

seperti pengaruh terhadap politik, ekonomi, sosial, serta kendali peraturan

pemerintah yang membutuhkan perhatian untuk mengubah strategi yang sedang

berlaku, dengan segala konsekuensi positif maupun negatif.

5. Secara intern perusahaan, seluruh rumusan kebijakan maksudnya adalah ditujukan

kepada tercapainya sasaran perusahaan secara efisien & efektif.

( Eko henryanto & BN Marbun : 1993 )

Page 7: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

7

Fungsi dan Pentingnya Quality Control

Fugsi dari quality control tidak lepas dari perencanaan yang merupakan pedoman

produksi perusahaan. Dalam hal ini Harsono : (1993, 52) berpendapat bahwa

“ Di dalam merencanakan , tidak hanya sekedar membuat rencana sebagai petunjuk

tetapi juga membantu sebagai dasar untuk dibandingkan dengan hasil aktualnya

sebagau control apakah pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien

dengan biaya yang relatif minim.

Biaya Mutu

Unsur-unsur komponen biaya apa saja yang terdapat dalam mutu. Adapun unsure-

unsur atau komponen biya dalam mutu adalah biaya barang-barang yang rusak atau afkir

(scrap), biaya pemeriksaan / inspeksi, biaya pembetulan atau pengerjaan kembali, biaya

karena keterlambatan produksi akibat mutu yang buruk dan kerugian karena kehilangan

pasaran. Semua biaya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu mutu tertentu dari produk

yang dihasilkan akan mempengaruhi secara langsung besarnya biaya produksi sampai

produk akhir.

Biaya Barang

Umumnya biaya dan harga suatu barang dapat menentukan mutu barang tersebut.

Ini terjadi karena biasanya untuk mendapat mutu yang baik dibutuhkan biaya yang lebih

mahal. Tetapi tidak selamanya biaya suatu barang dapat menentukan mutu barang

tersebut, karena biaya yang diperkirakan tidak sebenarnya biaya yang sebenarnya

sehingga sering terjadi inefisiensi dalam menghasilkan barang dan tingginya keuntungan

yang diambil terhadap barang itu.

Biaya Pengawasan Mutu

Besar kecilnya biaya pengawasan mutu/kualitas dalam satu tahun akan dipengaruhi

oleh besarnya tingkat biya pengawasan serta jumlah produk yang di tes dan intensitas

pengawasan yang dikehendaki. Secara matematis besarnya biaya pengawasan kualitas

dapat ditulis sebagai QOC.

Page 8: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

8

Biaya Jaminan Mutu

Besarnya biaya jaminan mutu yang akan ditanggung oleh perusahaan selama satu

tahun akan tergantung dari besarnya jumlah produk yang rusak, serta besarnya biaya

mutu bagi setiap unit barang yang rusak. Secara sistematis biaya jaminan mutu dapat

ditulis sebagai QAC.

Total Biaya Atas Kualitas

Biaya pengawasan mutu dan biaya jaminan mutu harus ditanggung bersama oleh suatu

perusahaan dalam rangka mengendalikan kualitas barang hasil produksinya. Jadi total

biaya atas kualitas adalah jumlah dari kedua biaya tersebut. Secara matematis total biaya

atas kualitas dapat ditulis sebagai TQC

Gambar 2.1 Grafik Total Biaya atas Kualitas Total

Strategi pemgembangan Produk

Dalam era globalisasi terdapat beberapa kecenderungan yang mungkin terjadi di

bidang pengembangan produk yaitu : 1) Proses pengembangan produk yang lebih baik,

lebih canggih, lebuh berkualitas, lebih murah dibandingkan dengan produk sebelumnya

sebagai akibat perubahan yang begitu cepat dalam bidang tekhnologi dan 2)

Pengembangan produk dalam era globalisasi dituntut untuk menjadi unggulan baik dalam

arti komparatif maupun daya saing. Unggul dalam bidangnya (professional), kualitas

produk, pengembangan desain produk, inovatif, dan kreatif.

Biaya (Rp)

Jumlah produk yang rusak (Unit)

C1

C2

C*

0 q1 q* q2

QOC (Biaya pengawasan mutu)

QAC (Biaya jaminan mutu)

TOC (Total biaya atas kualitas)

Page 9: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

9

Sumber : Kotler, P. Principles of marketing. Edisi ketiga. Prentice Hall, 1986

Pengendalian Biaya

Menurut Supriyono (1999 : 8) mendefinisikan pengendalian biaya sebagai berikut :

“Pengendalian merupakan prosers untuk memeriksa kembali, menilai, dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan”.

Pengendaliamn biaya produksi bertujuan mengendalikan unsur-unsur biaya

produksi dan disamping itu juga berusaha untuk mengetahui harga pokok

produksi.Unsur-unsur biaya produksi terdiri dari 3 golongan utama yaitu biaya material /

bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pengendalian terhadap biaya

dari ketiga jenis tersebut sebenarnya adalah untuk mengetahui perkembangan dan

keadaan atas pemakaian faktor-faktor produksi di dalam proses pembuatan

barang/jasa.(Drs.H.Indriyo Gitosudarmo,M.com :1998,153)

Ciri-ciri pengendalian biaya adalah :

1. Rancangan teknis yang kokoh dengan penentuan sasaran pada tingkat prestasi

yang memberi tantangan disertai sistem pelaporan yang memisahkan biaya yang

terkendali dalam jangkauan tanggung jawab seorang manajer dengan biaya yang

terkendali pada semua bagian organisasi.

2. Biaya manajemen yang tanggap terhadap perilaku orang-orang dalam lingkungan

organisasi

1. Pengembangan Gagasan 2. Penyaringan Gagasan

3. Pengembangan dan Uji Konsep 4. Analisis Bisnis

5. Pengembangan dan uji Produk 6. Strategi pemasaran produk

7. Uji Pasar 8. Pengenalan pasar

Page 10: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

10

3. Prosedur pengkajian yang mengungkapkan dan mencegah pelaksanaan kerja yang

tidak optimal.

Metode Penelitian

Obyek dan Lokasi Penelitian

Obyek lokasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian agar lebih mudah

memperoleh data-data yang diperlukan peneliti adalah unit bagian produksi makanan

cepat saji yang bernama store KFC Mojokerto Jln.Letkol Sumarjo no.67 Mojokerto.

Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dimana

data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan di dapat denga cara membaca dan

mempelajari buku-buku literatur, dan sumber data lain dalam perpustakaan yang

berhubungan dengan pokok pembahasan. Selain data sekunder, peneliti jaga

menggunakan sumber data internal yaitu sumber data yang berasal dari pihak-pihak yang

bersangkutan yang memberikan informasi-informasi dan data terpercaya mengenai pokok

pembahasan. Informasi-informasi tersebut berasal dari para karyawan store KFC

Mojokerto Jln.Letkol Sumarjo no.67

Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian tekhnik yang dipakai dalam mengumpulkan data-

data adalah : 1). Studi Pustaka, 2). Observasi, 3). Interview / Wawancara

Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dalam penulisan ini adalah :

1. Total Quality Control (TQC) adalah pengendalian dan pengawasan kualitas yang

merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila

diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi, mengurangi jumlah

barang yang rusak, dan mengendalikan biaya produksi.

Page 11: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

11

2. Peningkatan Kualitas Produk adalah usaha untuk melaksanakan program

perencanaan peningkatan mutu produk dan pengambilan tindakan korektif atas

standarisasi mutu produk terhadap aktivitas yang sesuai.

3. Pengendalian Biaya Produksi adalah gambaran terhadap perencanaan dan

mengendalikan biaya produksi untuk memperoleh ketegasan danterhadap produk

yang dihasilkan serta spesifikasi dari produk tersebut.

Analisis Data Yang Digunakan

Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis data deskriptif dimana

datanya dilakukan dengan dengan cara menganalisis suatu hal dengan suatu kriteria atau

standart yang sudah ditetapkan terlebih dahulu pada waktu penyusunan desain.

Terdapat beberapa persamaan matematis dalam pokok pembahasan :

1. Biaya Pengawasan Mutu

QOC = R =

Ro

q q

2. Biaya Jaminan Mutu

QAC = cq

3. Total Biaya Atas Kualitas

TQC = QOC + QAC

4. Mean Kerusakan Bahan Produk

P = X

n

5. Batas Pengendalian

UCL ( Upper Control Limit ) = P + 3 √ P ( 1 – P )

n

LCL ( Lower Control Limit ) = P − 3 √ P ( 1− P )

n

Di mana : QOC = Total biaya pengawasan mutu

QAC = Total biaya jaminan mutu

Page 12: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

12

TQC = Total biaya atas kualitas

R = Jumlah produk yang di tes

o = Biaya pengetesan kualitas tiap kali melakukan tes

q = Jumlah produk yang rusak / cacat yang di kehendaki

R / q = Intensitas pengawasan mutu

c = Biaya jaminan mutu untuk setiap unit

P = Mean dari kerusakan bahan produk

UCL = Batas pengendalian atas

LCL = Batas pengendalian bawah

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Deskripsi hasil penelitian dari pembahasan merupakan segala sesuatu yang

diperoleh selama penelitian mengenai laporan data pertanggung jawaban biaya, serta

mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Adapun masalah yang dihadapi adalah

bagaimana cara restaurant tersebut dapat meningkatkan kualitas produknya dan

mengendalikan biaya dangan menerapkan metode total quality control sehingga target

omset pemjualan produksinya dapat ditingkatkan. Di bawah ini penulis menyajikan table

mengenai laporan pertanggung jawaban biaya, realisasi produk bahan yang rusak, serta

data rekapitulasi patty cash pada bulan maret 2009.

Page 13: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

13

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA PRODUKSI STORE KFC MOJOKERTO

BULAN MARET 2009

Jenis Biaya Biaya dapat dikendalikan Biaya tidak dapat dikendalikan

Anggaran realisasi Penyimpangan Angaran Realisasi Penyimpangan

Biaya bahan baku

37.856.000 40.927.000 (3.071.000)

Biaya tenaga kerja 20.800.000 20.982.400 (182.400)

Biaya perbaikan peralatan& perlengkapan

3.786.400 2.945.000 841.000 367.683 371.386 (3.703)

Biaya transportasi

983.000 874.000 109.000

Biaya pengorderan

1.340.000 1.475.000 (135.000)

Biaya kitchen Suplies

458.500 567.700 (109.200)

Biaya overhead restaurant 10.753.500 11.784.000 (1.050.500) 575.114 569.247 5.867

TOTAL 75.977.000 79.555.100 (3.578.000) 942.797 940.633 2.164

Sumber data : Store KFC Mojokerto

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa restaurant tersebut belum dapat

sepenuhnya mengendalikan biaya dalam produksinya. Karena dengan batas waktu satu

bulan restaurant tidak dapat tidak dapat mengendalikan biaya sebesar Rp. 940.633

dengan berbagai macam pengeluaran dan biaya lain – lain .

PENELITIAN PRODUK BAHAN BAKU AYAM YANG RUSAK BULAN MARET 2009

No Sampel Jumlah kerusakan Proporsi Kerusakan

1 2 0.04 2 0 0.00 3 1 0.02 4 3 0.06 5 2 0.04 6 3 0.06 7 0 0.00 8 2 0.04 9 1 0.02

10 0 0.00 11 0 0.00 12 4 0.08 13 0 0.00 14 1 0.02

Page 14: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

14

15 0 0.00 16 0 0.00 17 1 0.02 18 0 0.00 19 2 0.04 20 1 0.02 21 0 0.00 22 5 0.1 23 2 0.04 24 0 0.00 25 2 0.04 26 3 0.06 27 4 0.08 28 0 0.00 29 0 0.00 30 4 0.08 31 5 0.1

Total 48 0.96 = 100% Sumber Data : Store KFC Mojokerto

Perhitungan :

P = X

n

P = 48 = 0,015

( 100 ) x ( 31 )

Batas Pengendalian Atas

UCL = P + 3 √ P ( 1-P )

n

= 0,015 + 3 √ 0,015 ( 1 – 0,015 )

31

= 0,015 + 0,0117

= 0,0267

Batas Pengendalian Bawah

LCL = P – 3 √ P ( 1-P )

n

= 0,015 – 3 √ 0,015 ( 1 – 0,015 )

31

= 0,015 – 0,0117 = 0,0033

Page 15: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

15

DATA REKAPITULASI STORE KFC MOJOKERTO

CONTOH DARI TGL 6 S/D 12 MARET 2009

Tanggal Nomor Bukti Kas Biaya Kitchen

sparepart ( 6731 )

Jml Produk yang di test

Jml Produk cacat

6/3/09 MJK/06/03/09 10.000 65 3

7/3/09 MJK/07/03/09 0 103 0

8/3/09 MJK/08/03/09 9.400 74 2

9/3/09 MJK/09/03/09 7.350 85 1

10/3/09 MJK/10/03/09 0 137 0

11/3/09 MJK/11/03/09 0 124 0

12/3/09 MJK/12/03/09 6.700 93 4

TOTAL 33450 681 10 Sumber Data : Store KFC Mojokerto

Perhitungan : Dimana :

QOC = R = Ro QOC = Total biaya pengawasan mutu

q q

= 681 R = Jumlah produk yang dites

10

= 68,1 q = Jumlah produk cacat

QAC = c.q QAC = Total biaya jaminan mutu

= 33450 x 10 c = Biaya jaminan mutu / by.sparepart

= 334.500

TQC = QOC + QAC TQC = Total biaya atas kualitas

= 68,1 + 334.500

= 334.568,1

Page 16: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

16

PEMBAHASAN

Masalah yang dihadapi

Adapun masalah yang yang dihadapi oleh store KFC mojokerto adalah “ Penerapan

total quality control belum sepenuhnya dipakai oleh restaurant tersebut.”

Hal ini dapat dilihat pada table 2, 3, dan 4. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa

pada dimana hanya dalam 6 hari, total biaya atas kualitas bahan yang masuk cukup tinggi

yaitu sebesar Rp.334.568,1

Sebab Masalah

Setelah mengetahui masalah yang dihadapi perusahaan dan juga melihat

pembuktian masalah yang ada maka perlu diketahui sebab timbulnya masalah pada store

KFC mojokerto.

Adapun sebab-sebab timbulnya masalah yang dihadapi adalah :

1. Tidak adanya tenaga pengawas khusus yang menangani quality control dalam

melaksanakan usahanya. Setiap perusahaan ingin mencapai standart kualitas

yang telah ditetapkan, dalam hal ini pastilah berhubungan dengan pelaksanaan

quality control selama kegiatan operasional berlangsung, apabila semua

dijalankan dengan baik maka akan sesuai dengan hasil yang diinginkan.

2. Belum digunakannya tekhnik quality control. Dalam pelaksanaan

quality control, store belum sepenuhnya menggunakan tekhnik quality control

sehingga tidak dapat segara diketahui bila terjadi penyimpangan dalam kegiatan

operasionalnya.

Akibat masalah

Dengan adanya masalah yang dihadapi oleh store yaitu banyak produk bahan yang

rusak, akibatnya terhadap produksi adalah sebagai berikut :

1) Tidak tercapainya omset produksi yang ditargetkan restaurant. Target produksi

tidak tercapai kulitas yaitu dengan adanya penyimpangan produk bahan yang

rusak.sebesar 46 unit barang selama bulan maret ,dan pengeluaran biaya yang

tidak bisa dikendalikan sebesar Rp.940.633 dangan total biaya atas kualitas

sebesar Rp.334.568,1

Page 17: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

17

2) Adanya pemborosan biaya. Tujuan perusahaan dalam menggynakan biaya

sedapat mungkin yang paling minimal, tetapi jika perusahaan tidak

memperhitungkan pemborosan biaya karena adanya penyimpangan bahan

produk

Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Dengan menggunakan tekhnik quality control akan dapat diketahui apakah

produk makanan yang dibuat memenuhi standart yang ditetapkan. Apabila

terjadi penyimpangan, dapat segera dicari hal-hal yang menyebabkan terjadinya

penyimpangan tersebut.

2) Dengan menarik tenaga pengawas khusus untuk melaksanakan quality control

mulai dari pengawasan bahan baku sampai produk selasai diproduksi.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab dimuka sebagai hasil pembahasan masalah yang

ada maka dapat di ambil suatu kesimpulan yaitu :

1. Store KFC mojokerto dalam bulan maret 2009 menghadapi permasalahan yaitu

tingginya tingkat kerusakan bahan baku yang masuk sehingga tidak mencapai

tingkat kualitas produk yang baik.

2. Berdasarkan masalah yang timbul , akhirnya dapat diketahui bahwa belum

digunakan sepenuhnya tekhnik quality control yang efektif dan tidak adanya tenaga

khusus yang menangani quality control

3. Tekhnik quality control yang sesuai adalah dengan menggunakan pengawasan dan

pengendalian secara efektif mulai dari bahan baku sampai proses barang jadi, sebab

jika diketahui adanya penyimpangan maka dapat segera dicari pemecahan

masalahnya agar produksi dapat mencapai target yang diinginkan.

SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis agar dapat membantu pimpinan

dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

Page 18: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

18

1. Menambah tenaga pengawas khusus untuk mengawasi proses produksi.

2. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan selama kegiatan operasional, maka

restaurant hendaknya mengadakan pengendalian dan pengawasan kualitas secara

baik dan benar.

3. Hendaknya mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi sebaiknya

dipelihara dan dirawat dengan baik, untuk mengendalikan biaya perbaikan dan

perawatan mesin

Page 19: Analisis Total Quality Control ( Tqc )

19

DAFTAR PUSTAKA

Eko Henryanto & BN Marbun, tahun 1993, Pengendalian Mutu Terpadu ( TQC ), edisi Revisi, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

Indriyo Gito Sudarmo, tahun 2000, Manajemen Keuangan, edisi 4, BPFE, Jogjakarta Indriyo Gito Sudarmo, tahun 1998 Sistem Perencanaan & Pengendalian Produksi,

edisi kedua, BPFE, Jogjakarta Kotler, tahun 1986, P. Principles of Marketing, edisi ketiga, Prentice Hall, Erlangga,

Jakarta M. Nurhadi. Wordpress.com, tahun 2008, Total quality Control, part-1 Moch.Sholikhuddin, Pelaksanaan Quality Control Dalam Usaha Meminimalisasikan

Kerusakan Produk Roti Pada Perusahaan Roti Karunia Bakery di Mojosari, Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Mojopahit : Tidak di publikasikan, 2006

Sofyan Assauri, tahun 1980, Manajemen Produksi dan Operasi, edisi kedua, UI, jakarta Sukamto Reksohadiprojo & Harsono, tahun 1982, Perencanaan dan Pengawasan

Produksi, BPFE, Jogjakarta Vincent Gaspers, tahun 2006, Total Quality Manajemen ( TQM ), Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta