analisis swot persalinan usia dini
DESCRIPTION
ffTRANSCRIPT
Analisis SWOT Persalinan Usia Dini
Internal
Eksternal
Stregth:• • komunitas dan
organisasi yang berperan aktif mengkampanyekan bahaya seks bebas
• para interlektual yang berwawasan turun tangan
•menteri
pemberdayaan perempuan yang mendukung dengan kebijakan
•komnas HAM•KOMNAS
perempuan --> menilai bahwa pernikahan dini langgar hak anak perempuan.
•Organisai
pemerintah seperti BKKBN : organisa pemerintah yang mengatur program keluarga berencana yakni upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak dan usia idel melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
Weaknes :• Faktor individu
( faktor somatik, psikologis, sosial dan seksual, tingkat pendidikan, usia pubertas, ketidaknyamanan dalam lingkungan keluarga, masalah sosial dan ekonomi) --> kurangnya interaksi antara orang tua dengan anak yang menggangu hubungan dan komunikasi didalam kelurga, hilangnya peranan ayah sebagai pemimpin keluarga,
•• Faktor
keluarga ( sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan keluarga, kepercayaan dan adat istiadat, kurangnya perhatian keluarga) --> masalah sosial yang memberikan gaya hidup hedonis serta permasalahan ekonomi yang menuntut orang tua untuk menikahkan anak nya pada usia dini.
• Faktor lingkungan (adat istiadat, pandangan dan kepercayaan,
keluarga berkualitas. (Undang-undang No 10 tahun 1992 dan disempurnakan pada Undang-udangn nomor 52 tahun 2009
••
penyalahgunaan kekuasaan, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat sosial ekonomi, perubahan zaman dan nilai, peraturan perundang-undangan ) --> status dan kedudukan wanita pada sistem keluarga dan masyarakat , makin rendah kedudukannya maka hak wanita tersebut makin rendah
•Bebasnya
media memfasilitasi situs pornografi
Opportunity :• Adanya dukungan
pemerintah sebagai badan pengambil kebijakan
•Adanya
dukungan dari tokoh masyarakat
•Dukungan
pihak institusi memberikan peluang melakukan penyuluhan
•Banyak
organisasi dan komunitas yang sadar akan perlunya pencegahan pernikahan dini
• adanya rencana pemerintah
SO:• mengajak seluruh
aparatur negara dari skala provinsi, kota, dan desa untuk bekerja sama
•mengajak
komunitas dan organisasi untuk turut mengambil bagian dalam kegiatan
•Mengajak
masyarakat (TOMA, para intelektual, pemuda dan pemilik modal) untuk bekerja sama
•Mengadakan
penyuluhan kesehatan
•
WO :• Lakukan
pengembangan pendidikan terhadap masyarakat
•
Mengembangkan IQ, EQ, dan SQ
•Membentuk
Relawan yang di kontrol oleh TOMA
•Tingkat
sosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya
•Melakukan
pencarian dana ••
mengeluarkan kebijakan pendidikan reproduksi di tiap institusi.
•Melakukan
kerjasama antar institusi pemerintah dengan pihak non pemerintah untuk memberikan perlindungan atau pembelajaran kepada masyarakat mengenai persalinan dini.
•
Mengundang perwakilan dan para tokoh masyarakat untuk ikut serta menghadiri penyulughan kesehatan
•Tingkatkan
musyawarah untuk membicarakan strategi pelaksaan
•Membentuk
program kerja
Threats :• Banyak produk
pornografi yang beredar luas
•Maraknya
film / sinetron yang mempertontonkan gaya hidup hedonis
•Masyarakat
yang acuh tak acuh•Masyarakat
yang kurang pendidikan paham terhadap kesehatan
•Sebagian
oknum pemerintah yang menfaatkan peluang terhadap akses pornografi
•Pemerintah
yang masih acuh tak acuh dengan kondisi remaja
•
ST :• Melakukan
penyuluhan tentang bahaya seks bebas
•Mengajak
masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan
•Melakukan
pengadaan diskusi•Melakukan
pengadaan media iklan
•Melakukan
kerja sama dengan pihak institusi pendidikan dalam hal penyuluhan
•Tingktakan
potensi masyarakat dengan memberi peluang untuk menjadi pengontrol
WT :• Pemerintah harus
mengawal peredaran pornografi
•Masyarakat
harus diberikan pendidikan kepedulian
•Memberi
teguran dan sanksi terhadap oknum pemerintah yang memanfaatkan pornografi
•Pemerintah
harus memiliki kemauan lebih untuk memberantas pornografi
•Pemerintah
harus menyediakan lapangan kerja
•Masyarakat
harus diberikan
Kurangnya lapangan kerja.
•Minimnya
tingkat pendidikan masyarakat
•
peluang untuk bisa menikmati pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi