pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../pengaruh...persalinan normal periode...

63
1 Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan pada kala II sampai kala IV di rumah sakit umum daerah Kota Surakarta Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Theresia Catur Wulan Setyaningrum R1108026 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: hoanganh

Post on 02-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

1

Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan pada kala II sampai kala IV

di rumah sakit umum daerah Kota Surakarta

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Theresia Catur Wulan Setyaningrum R1108026

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

2

HALAMAN VALIDASI

Karya Tulis Ilmiah dengan judul:

“Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Jumlah Perdarahan Kala II Sampai

Kala IV di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta”

Nama mahasiswa : Theresia Catur Wulan S

NIM : R1108026

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : 17 Juli 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Abdurrahman Laqif, dr. SpOG (K) Dwi Siswahyudyaningtyas, S.ST

NIP. 140 350 425 NIP. 140 096 212

Mengetahui,

Ketua Tim KTI

Moch. Arief .T.Q, dr, MS, PHK

NIP. 130 817 795

Page 3: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

3

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul:

“Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Jumlah Perdarahan Kala II Sampai

Kala IV di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta”

Nama mahasiswa : Theresia Catur Wulan S

NIM : R1108026

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Abdurrahman Laqif, dr. SpOG (K) Dwi Siswahyudyaningtyas, S.ST

NIP. 140 350 425 NIP. 140 096 212

Penguji, Ketua Tim KTI

Darto, dr. SpOG Moch. Arief .T.Q, dr, MS, PHK

NIP. 140 388 161 NIP. 130 817 795

Mengetahui

Kepala Program Studi DIV Kebidanan

Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

H. Tri Budi Wiryanto, dr. SpOG (K)

NIP. 140 105 421

Page 4: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

4

ABSTRAK

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP JUMLAH PERDARAHAN PADA KALA II SAMPAI KALA IV

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

Th. Catur Wulan S1 A. Laqif, dr. SpOG(K)2 Dwi S, S.ST3

Latar belakang: Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 sebesar 116,3 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2007 paling banyak adalah pasca persalinan sebesar 41%, dan urutan penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 28,5%. Ibu dengan perdarahan pasca persalinan dapat kehilangan darah 500ml setiap menitnya sedangkan tubuh hanya mempunyai pasokan darah sebanyak 5 liter. Langkah-langkah yang dianggap dapat mencegah perdarahan pasca persalinan yaitu manajemen aktif kala tiga, pemberian uterotonika dan menyusui. Menyusui dapat membantu mengurangi perdarahan dan mengecilkan rahim setelah melahirkan sehingga ibu dianjurkan sesegera mungkin untuk menyusui bayinya. Menurut data di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta jumlah persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan tersebut ditemukan kasus dengan perdarahan pasca persalinan sebanyak 42 kasus (7,4%). Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta. Metode penelitian: Desain penelitian mengunakan rancangan penelitian eksperimen/ eksperiment designs, dengan rancangan Randomize Control Trail (RCT). Pengambilan sampel dengan Complex Random Sampling. Dengan populasi target ibu melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta diambil sample sebanyak 30 responden. Analisis data menggunakan uji Independent T-test. Hasil Penelitian: Jumlah rata-rata perdarahan ibu bersalin tanpa menggunakan inisiasi menyusu dini adalah 310,27 cc. Dan jumlah rata-rata perdarahan ibu bersalin dengan inisiasi menyusu dini adalah 246,33 cc. hasil uji independent t-test p value (0,01) < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala II sampai kala IV. Kata Kunci: Perdarahan, Inisiasi menyusu dini, persalinan

1 Peneliti (Mahasiswa DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret TA.2008/2009) 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II

Page 5: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

5

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan kasih dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

proposal karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini

Terhadap Jumlah Perdarahan Kala II Sampai Kala IV Persalinan di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Surakarta”

Adapun tujuan penulis karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan pada program

Diploma IV Kebidanan Fakultas kedokteran di Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Dr. A.A Subijanto, dr, MS sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. SpOG (K), selaku ketua program Studi Diploma IV

Kebidanan Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis

Ilmiah ini.

3. Abdurahman Laqif, dr. SpOG (K), selaku pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

Page 6: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

6

4. Dwi Siswahyudyaningtyas, S.ST, selaku pembimbing pendamping yang telah

memberikan bimbingan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

5. Darto, dr. SpOG, selaku penguji dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.

6. Sumartono Kardjo, dr, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

7. Bidan Kepala, Petugas Kesehatan dan staf di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Surakarta yang telah memberikan ijin dan membantu dalam jalannya

penelitian.

8. Keluarga Besar Akademi Kebidanan Mardi Rahayu Kudus yang telah

memberikan ijin dan kepercayaan serta dukungan.

9. Keluarga besarku yang senantiasa memberikan dukungan dan doa yang sangat

besar.

10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini masih

jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat

penulis harapkan. Semoga dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam lingkungan program studi DIV

Kebidanan Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.

Surakarta,

Penulis

Page 7: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN VALIDASI ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

BAB I :.......................................................................................................

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan ................................................................................... 4

D. Manfaat .................................................................................. 4

BAB II :

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Inisiasi menyusu dini ...................................................... 6

2. Perdarahan Pasca Persalinan ........................................... 18

B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 28

C. Hipotesis ................................................................................ 28

BAB III ...................................................................................................... :

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian .......................................................... 29

Page 8: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

8

2. Sampel Penelitain ............................................................ 30

3. Teknik Sampling ............................................................. 30

C. Kriteria Retriksi

1. Kriteria Inklusi ................................................................ 31

2. Kriteria Eksklusi ............................................................. 31

D. Variabel Penelitian

1. Klasifiksi Variabel .......................................................... 32

2. Definisi Operasional ....................................................... 33

E. Pengumpulan Data

1. Pengalokasian Subyek ..................................................... 33

2. Instrumen Penelitian ....................................................... 32

3. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 35

4. Prosedur Pengumpulan Data ........................................... 35

5. Teknik Analisis Data ....................................................... 35

BAB IV ...................................................................................................... :

HASIL

A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 37

B. Uji Normalitas ...................................................................... 39

C. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Jumlah

Perdarahan Kala II Sampai Kala IV ...................................... 42

BAB V........................................................................................................ :

PEMBAHASAN ............................................................................... 44

BAB VI ...................................................................................................... :

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 48

B. Saran ...................................................................................... 48

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

9

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Gambaran Dan Dugaan Penyebab Retensio Plasenta ................. 25

Tabel 4.1 : Statistik jumlah perdarahan pada ibu bersalin dengan inisiasi

menyusu dini ............................................................................... 37

Tabel 4.2 : Statistik jumlah darah pada ibu bersalin tanpa inisiasi menyusu

dini atau kelompok control ......................................................... 38

Tabel 4.3 : Tests of Normality Kelompok Uji ................................................ 40

Tabel 4.4 : Tests of Normality Kelompok Konrol ......................................... 41

Tabel 4.5 : Independent Sample Test ............................................................ 42

Page 10: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Kerangka Kerja (Framework) .................................................. 31

Gambar 4.1 : Histrogram Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Dengan

Inisiasi Menyusu Dini ..............................................................

38

Gambar 4.2 : Histrogram Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Tanpa

Inisiasi Menyusu Dini ..............................................................

39

Page 11: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

11

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.3 : Normalitas kelompok uji .......................................................... 40

Grafik 4.3 : Normalitas kelompok kontrol ..................................................

41

Page 12: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Jawaban Permohonan Penelitian dan Pengambilan Data

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 3 : Surat Pengantar Responden

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Lembar Hasil Observasi Jumlah Darah Pasca Persalinan Kala II

Sampai Kala IV Pada Ibu Kelompok Uji

Lampiran 6 : Lembar Hasil Observasi Jumlah Darah Pasca Persalinan Kala II

Sampai Kala IV Pada Ibu Kelompok Kontrol

Lampiran 7 : Cara menentukan nilai SIGTUNA

Lampiran 8 : Hasil Uji Statistik

Lampiran 9 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 13: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

13

Di New Delhi India, tanggal 8-11 September 2008 para ahli dari

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menteri kesehatan negara-negara

Asia Tenggara melakukan pertemuan untuk pembahasan khusus tentang angka

kematian ibu di kawasan Asia Tenggara yang tergolong masih tinggi. WHO

memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara

setiap tahunnya dan diperkirakan total kematian ibu berturut-turut 170 ribu.

Dan sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu terjadi di India, Bangladesh,

Indonesia, Nepal dan Myanmar. (Anynomus, 2008)

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 228 per 100.000 Kelahiran

Hidup. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun

2006 sebesar 101 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2007 sebesar 116,3

per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu di Jawa Tengah pada

tahun 2007 paling banyak adalah pasca persalinan sebesar 41%, dan urutan

penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 28,5%, eklamsi 22% dan

infeksi 10%, serta berdasarkan tempat kejadian meninggal terbanyak terjadi di

rumah sakit sebesar 79%, sedangkan di rumah sebesar 3% (Dinas Kesehatan

Kota Semarang, 2007).

Ibu dengan perdarahan pasca persalinan dapat kehilangan darah 500ml

setiap menitnya sedangkan tubuh hanya mempunyai pasokan darah sebanyak

5 liter. Ini berarti ibu dapat kehilangan darah seluruhnya pada menit ke 10.

Karena dalam waktu sepuluh menit ibu dapat kehilangan seluruh darah dalam

tubuh maka kematian ibu tidak dapat dihindari. (WHO, 2001)

Page 14: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

14

Ibu bersalin kemungkinan dapat bertahan hidup setelah mengalami

perdarahan pasca persalinan, akan tetapi ia akan menderita akibat kekurangan

darah yang berat dan akan mengalami masalah kesehatan yang

berkepanjangan. Oleh karenanya saat setelah kelahiran bayi dan jam-jam

pertama pasca persalinan adalah sangat penting untuk pencegahan, diagnose

dan penanganan perdarahan. (PATH, 2002).

Pencegahan merupakan langkah yang mungkin sangat membantu

mengurangi kesakitan ibu dan banyaknya darah yang keluar setelah proses

persalinan. Langkah-langkah yang dianggap dapat mencegah perdarahan

pasca persalinan yaitu manajemen aktif kala tiga, pemberian uterotonika dan

menyusui. (WHO, 2001)

Menyusui dapat membantu mengurangi perdarahan dan mengecilkan

rahim setelah melahirkan sehingga ibu dianjurkan sesegera mungkin untuk

menyusui bayinya. Akan tetapi banyak yang masih beranggapan bahwa ibu

maupun bayi belum siap untuk melakukannya. Menurut penelitian yang

dilakukan Dr. Lennart Righard dan bidan Margareta Alade tahun 1990, bahwa

selama ini orang tua dan tenaga medis tidak menyadari dalam satu jam

pertama setelah melahirkan ada perilaku menakjubkan antara bayi dan ibunya.

Bayi manusia mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri seperti bayi

mamalia. Pada usia sekitar 20 menit bayi akan merangkak ke arah payudara

ibu dan dalam usia 50 menit, ia akan menyusu dengan baik. (Roesli, 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di beberapa rumah

sakit di Kota Surakarta, masih jarang yang melakukan inisiasi menyusu dini.

Page 15: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

15

Akan tetapi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta sudah mulai

melakukan inisiasi menyusu dini meskipun belum semua ibu bersalin

dilakukan inisiasi menyusu dini. Dan menurut data di Rumah Sakit Umum

Daerah Surakarta jumlah persalinan normal periode Mei 2008 sampai April

2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan tersebut

ditemukan kasus dengan perdarahan pasca persalinan sebanyak 42 kasus

(7,4%).

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Jumlah Perdarahan Kala II sampai

Kala IV di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu “Apakah ada pengaruh inisiasi

menyusu dini terhadap Jumlah Perdarahan Kala II sampai Kala IV di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Surakarta”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah

perdarahan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta.

2. Tujuan Khusus

Page 16: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

16

a. Untuk membandingkan jumlah darah yang keluar pada kala II sampai

kala IV yang menggunakan dan tidak mengunakan inisiasi menyusu

dini di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta.

b. Menganalisis pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap Jumlah

Perdarahan Kala II sampai Kala IV di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan

wawasan pendidik dan mahasiswa tentang inisiasi menyusu dini.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai bahan masukan guna meminimalkan angka kematian ibu akibat

perdarahan pasca persalinan.

3. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai masukan guna meningkatkan dan memaksimumkan pelayanan

inisiasi menyusu dini kepada ibu sehingga dapat mencegah terjadinya

perdarahan pacsa persalinan.

4. Bagi Masyarakat

Untuk memberi wawasan tentang keuntungan inisiasi menyusu dini bagi

bayi, ibu bersalin dan keluarga.

5. Bagi Peneliti Lainnya

Page 17: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

17

Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian

selanjutnya yang terkait dengan inisiasi menyusu dini maupun perdarahan

pasca persalinan.

Page 18: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Inisiasi Menyusu Dini

a. Pengertian

Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu

dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. (Roesli,

2008)

b. Penyebab terjadi inisiasi menyusu dini

Menurut UNICEF (2007) ada beberapa hal yang menyebabkan

bayi mampu menemukan sendiri puting ibunya dan mulai menyusu,

yaitu:

1) Sensory Inputs atau indera yang terdiri dari :

a) Penciuman, terhadap bau khas ibunya setelah melahirkan.

b) Penglihatan, karena bayi baru dapat mengenal pola hitam putih,

bayi akan mengenali puting dan wilayah areola ibunya karena

warna gelapnya.

c) Indera pengecap bayi mampu merasakan cairan amniotic yang

melekat pada jari-jari tangannya.

d) Indera pendengaran sejak dari dalam kandungan suara ibu

adalah suara yang paling dikenalnya.

Page 19: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

19

e) Indera perasa dengan sentuhan kulit ke kulit antara bayi dengan

ibu adalah sensasi pertama memberi kehangatan, dan

rangsangan lainnya.

2) Central Component, otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk

segera mengeksplorasi lingkungannya dan lingkungan yang paling

dikenalnya adalah tubuh ibunya. Rangsangan ini harus segera

dilakukan karena jika terlalu lama dibiarkan bayi akan kehilangan

kemampuan ini.

3) Motor Outputs, bayi yang merangkak di atas tubuh ibunya,

merupakan gerak yang paling alamiah yang dapat dilakukan bayi

setelah lahir. Selain berusaha mencapai puting ibunya, gerakan ini

memberi banyak manfaat untuk sang ibu yaitu mendorong

pelepasan plasenta dan mengurangi pendarahan pada rahim Ibu.

c. Langkah-langkah inisiasi menyusu dini

Menurut JHPIEGO, POGI, JNPKR (2008), ada beberapa langkah

dalam inisiasi menyusu dini dalam asuhan bayi baru lahir yaitu :

1) Langkah I : lahirkan, keringkan, dan lakukan penilaian pada bayi.

a) Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran

b) Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu

c) Nilai usaha nafas dan pergerakkan bayi apa diperlukan

resusitasi atau tidak (dua detik)

d) Setelah itu keringkan bayi. Setelah kering, selimuti bayi dengan

kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat di

Page 20: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

20

klem. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan

bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan

verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi.

e) Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada

tangan bayi juga membantunya mencari puting ibunya yang

berbau sama.

f) Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Hindari isap lendir di

dalam hidung atau mulut bayi karena penghisap dapat merusak

selaput lendir hidung bayi dan meningkatkan risiko infeksi

pernafasan.

g) Lakukan rangsangan taktil dengan menepuk atau menyentil

telapak kaki. Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai

bayi dengan telapak tangan. Rangsangan ini dapat memulai

pernapasan bayi serta membantu bayi dapat bernapas lebih

baik.

h) Setelah satu menit mengeringkan dan menilai bayi, periksa

kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam

uterus (hamil tunggal) kemudian suntikkan intramuscular 10 IU

oksitosin pada ibu. Biarkan bayi diatas handuk atau kain bersih

di perut ibu.

Page 21: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

21

2) Langkah II : lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling

sedikit satu jam

a) Setelah dua menit pasca persalinan, lakukan penjepitan tali

pusat dengan klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut bayi.

Dari titik jepitan, tekan tali pusat dengan 2 jari, kemudian

dorong isi tali pusat ke arah ibu. Lakukan penjepitan kedua

dengan jarak 2 cm dari tempat penjepitan pertama pada sisi ibu.

Pemotongan tali pusat ditunda sampai tali pusat berhenti

berdenyut agar nutrien dan oksigen yang mengalir dari plasenta

ibu ke bayi lebih optimal.

b) Kemudian pegang tali pusat di antara dua klem tersebut. Satu

tangan menjadi landasan tali pusat sambil melindungi bayi, dan

tangan yang lain memotong tali pusat diantara kedua klem

tersebut.

c) Ikat punting tali pusat dengan jarak kira-kira 1cm dari dinding

perut bayi dengan tali yang steril. Lingkarkan tali di sekeliling

putung tali pusat dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul

mati dibagian yang berlawanan.

d) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi

sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada

di antara payudara ibu, tapi lebih rendah dari puting.

e) Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang

topi di kepala bayi.

Page 22: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

22

f) Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu

paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan

membelai bayinya. Bila perlu letakkan bantal dibawah kepala

ibu untuk mempermudah kontak visual antara ibu dan bayi.

Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu

dini dalam waktu 30-60 menit.

3) Langkah III : biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan

mulai menyusu

a) Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai

menyusu.

b) Anjurkan ibu dan orang lainnya menginterupsi menyusu

misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara

lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15

menit. Bayi cukup menyusu satu payudara. Bayi kemudian

dibungkus dengan kain bersih lalu lakukan penimbangan dan

pengukuran bayi, memberikan suntikan vitamin K1, dan

mengoleskan salep antibiotik pada mata bayi.

c) Menunda asuhan bayi baru lahir lainnya hingga bayi selesai

menyusu. Tunda pula memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi

lahir untuk mencegah terjadi hipotermi.

d) Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang

bersalin hingga bayi selesai menyusu.

Page 23: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

23

e) Segera setelah bayi baru lahir selesai menghisap, bayi akan

berhenti menelan dan melepaskan puting. Bayi dan ibu akan

merasa mengantuk.

f) Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk menjaga

kehangatannya, tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama

beberapa hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin

saat disentuh, buka pakaiannya kemudian telungkupkan

kembali di dada ibu sampai bayi hangat kembali.

g) Satu jam kemudian, berikan bayi suntikan hepatitis B pertama.

h) Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakkan

kembali bayi dekat dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan

bayi bisa menyusu sesering keinginannya.

d. Refleks

Menurut Depkes RI (2005), ada dua refleks yang terjadi ketika

proses menyusui bayi yaitu:

1) Refleks pada bayi :

a) Refleks mencari puting (rooting reflex)

Bila bibir bayi disentuh, dia akan membuka mulutnya dan

berusaha untuk mencari puting dan menetek. Lidah keluar dan

melengkung menangkap puting dan areola.

b) Refleks menghisap (sucking reflex)

Refleks terjadi karena rangsangan puting pada palatum durum

bayi bila areola masuk ke dalam mulut bayi (areola dan puting

Page 24: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

24

akan tertekan oleh gusi, lidah dan langit-langit, sehingga

menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola.

Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI

keluar ke mulut bayi.

c) Refleks menelan (swallowing reflex)

ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.

2) Refleks pada ibu :

a) Refleks prolaktin

Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf akan memacu

hipofise anterior untuk mengeluarkan hormone prolaktin ke

dalam aliran darah. Prolaktin memacu sel kelenjar untuk

sekresi ASI. Makin sering bayi menghisap makin banyak

prolaktin dilepas oleh hipofise, makin banyak pula ASI yang

diproduksi oleh sel kelenjar.

b) Refleks let down

Refleks let down terjadi karena adanya refleks menghisap

dimulai saat impuls sensoris yang berasal dari puting masuk ke

medula spinalis melalui akar dorsalnya. Jalur saraf multisinaps

naik ke nucleus supraoptik magnoseluler dan para ventricular

pada hipotalamus melalui neuron-neuron yang mengandung

aktivin di dalam traktus nucleus solitarius. Pengenalan terhadap

impuls menyebabkan pelepasan oksitosin secara periodik dari

hipotalamus posterior. (Heffner dan Schust, 2006)

Page 25: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

25

Menurut Coad (2006), sintesis oksitosin di hipotalamus dan

pembebasannya dari lobus posterior kelenjar hipofise

meningkat sebagai respon terhadap tindakan memegang bayi,

mendengar tangisannya, membayangkan sedang menyusui dan

stimulasi pada puting payudara. Oksitosin dibebaskan dalam

letupan singkat yang berlangsung kurang dari 1 menit sebagai

respon terhadap rangsangan. Umumnya, respon terbesar dalah

terhadap bayi yang menangis sebelum minum sehingga

pelepasan maksimum oksitosin mungkin terjadi sebelum

penghisapan dimulai.

Menurut Depkes (2005), Rangsangan isapan bayi memacu

pelepasan hormon oksitosin dalam darah mempengaruhi

kontraksi di myoepithel payudara dan di miometrium uterus.

Pada payudara, oksitosin yang diedarkan dalam aliran darah

kemudian memacu sel-sel myoepithel yang mengelilingi

alveoli dan duktus untuk berkontraksi, sehingga mengalirkan

ASI dari alveoli ke duktus menuju sinus dan puting. Sedangkan

pada uterus, oksitosin berperan dalam memacu kontraksi otot

rahim (miometrium), sehingga membantu mempercepat

pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan setelah

persalinan karena kontraksi otot rahim yang menjepit pembuluh

darah.

Page 26: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

26

Beberapa tanda adanya refleks oksitosin:

(1) Rasa diperas pada payudara sebelum dan selama menyusui.

(2) ASI keluar bila ibu memikirkan bayinya atau mendengar

tangisan bayinya.

(3) ASI menetes pada payudara yang lain bila bayi menetek.

(4) Rasa sakit karena kontraksi rahim, kadang-kadang disertai

keluarnya darah waktu menyusui.

(5) Isapan pelan dan dalam serta menelan menunjukkan ASI

mengalir ke dalam mulut bayi.

e. Manfaat menyusui dan keunggulan air susu ibu (ASI) :

Menurut Roesli (2007), menyusui mempunyai banyak manfaat dan

keunggulan baik pada bayi maupun pada ibunya yaitu :

1) Manfaat bagi bayi :

a) ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi.

b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi baru lahir secara alami mendapatkan immunoglobulin

dari ibunya melalui plasenta. Namun kadar zat tersebut cepat

sekali menurun setelah bayi lahir. Badan sendiri baru mampu

membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai

kadar protektif pada usia 9 sampai 12 bulan. Akan tetapi

Page 27: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

27

kolostrum mempunyai zat kekebalan 10-17 kali daripada susu

matang. Dan pada penelitian yang dilaksanakan di Brasil

Selatan bahwa bayi-bayi yang tidak diberikan ASI

kemungkinan meninggal karena diare 14,2 kali lebih besar

daripada bayi dengan ASI eksklusif.

c) ASI meningkatkan kecerdasan

Hasil penelitian dr. Lucas (1993) terhadap 300 bayi

prematur membuktikan bahwa bayi-bayi yang diberi ASI

eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi secara bermakna

(8,3 point lebih tinggi) dibandingkan bayi premature yang tidak

diberi ASI. Pada penelitian dr. Riva (1997) ditemukan bahwa

bayi diberi ASI eksklusif ketika berusia 9,5 tahun mempunyai

tingkat IQ 12,9 point lebih tinggi dibandingkan anak yang

ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif.

d) Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang.

Sentuhan kulit ke kulit membuat perasaan nyaman, aman

dan tentram sehingga meningkatkan jalinan kasih saying ibu

dan bayi.

2) Manfaat bagi ibu :

a) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

Pada bayi yang disusui segera setelah lahir akan membantu

peningkatan kadar oksitosin yang berfungsi untuk penutupan

pembuluh darah sehingga perdarahan akan cepat berhenti.

Page 28: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

28

b) Mengurangi terjadi anemia

Karena pemberian air susu ibu dapat mengurangi

perdarahan maka akan menurunkan kejadian anemia.

c) Menjarangkan kehamilan

Menurut penelitian pada ibu menyusui eksklusif dan belum

haid, 98% tidak hamil dalam 6 bulan dan 96% tidak akan hamil

sampai bayi berumur 12 bulan

d) Mengecilkan rahim

Adanya peningkatan oksitosin pada ibu menyusui maka

membantu kembalinya rahim ke ukuran sebelum hamil.

e) Mengurangi kemungkinan menderita kanker

f) Lebih ekonomis/ murah

g) Tidak merepotkan dan hemat waktu

h) Portabel dan praktis

i) Memberikan kepuasan bagi ibu

f. Penghambat inisiasi menyusu dini :

Menurut Roesli (2008), dalam melakukan inisiasi menyusu dini

ada beberapa hambatan yang menyertai seperti :

1) Bayi kedinginan, tidak benar

Berdasarkan hasil penelitian dr. Niels Bergman (2005)

ditemukan bahwa suhu dada ibu melahirkan menjadi 1oC lebih

panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi

diletakkan di dada ibu dan kepanasan maka suhu dada ibu akan

Page 29: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

29

turun 1oC sedangkan jika bayi kedinginan maka suhu dada ibu

akan naik 2oC untuk menghangatkan bayi.

2) Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui

bayinya, tidak benar.

3) Tenaga kesehatan kurang tersedia, tidak masalah.

4) Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk, tidak masalah.

5) Ibu harus dijahit, tidak masalah

6) Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit

gonore (gonorrhea) harus segera diberikan setelah lahir, tidak

benar

7) Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur,

tidak benar.

8) Bayi kurang siaga, tidak benar.

Bayi akan siaga pada 1-2 jam pertama kelahirannya dan akan tidur

dalam waktu yang lama.

9) Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai

sehingga diperlukan cairan lain (cairan prelaktal), tidak benar.

10) Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi, tidak benar.

Page 30: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

30

2. Perdarahan Pasca Persalinan

a. Pengertian

Menurut WHO (2001), Perdarahan pasca persalinan (Hemoragi

Postpartum) adalah kehilangan darah sebanyak 500ml atau lebih dari

traktus genitalis setelah melahirkan.

Menurut Greenhill cit Pranoto (2001), Kehilangan darah pasca

persalinan yang masih dianggap dalam batas normal adalah maksimal

300 ml, sedangkan sebelum plasenta lahir tidak boleh lebih dari 90 ml.

b. Klasifikasi

1) Menurut Pranoto (2001), perdarahan pasca persalinan berdasarkan

waktu dibedakan menjadi tiga yaitu :

a) Perdarahan kala II : perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir

sampai saat plasenta lahir.

b) Perdarahan kala III : perdarahan yang terjadi setelah plasenta

lahir sampai segera sesudahnya.

c) Perdarahan kala IV : perdarahan yang terjadi sesudah kala III

sampai dengan dua jam kemudian.

2) Menurut WHO (2001), perdarahan postpartum ini dibagi menjadi

dua:

a) Perdarahan postpartum primer yaitu perdarahan yang terjadi

dalam 24 jam setelah kelahiran

Page 31: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

31

b) Perdarahan postpartum sekunder yaitu perdarahan yang terjadi

antara 24 setelah kelahiran bayi sampai 6 minggu masa

postpartum.

c. Penyebab

Menurut WHO (2001), penyebab terjadinya perdarahan ada dua

yaitu :

1) Penyebab langsung terjadinya perdarahan postpartum primer

meliputi:

a) Uterus atonik (terjadi karena plasenta atau selaput ketuban

tertahan).

b) Trauma genital (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat

pelaksanaan, misalnya kelahiran yang menggunakan peralatan

termasuk seksio sesarea, episiotomi)

c) Koagulasi intravascular diseminata.

d) Inversi uterus.

2) Penyebab langsung terjadinya perdarahan postpartum sekunder

meliputi:

a) Fragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan.

b) Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet (dapat terjadi

di serviks, vagina kandung kemih, dan rektum)

c) Terbukanya luka pada uterus (setelah seksio sesaria atau ruptur

uterus)

Page 32: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

32

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perdarahan pascapersalinan lainnya

adalah :

1) Menurut Anonymous (2008), perdarahan pascca persalinan dapat

meningkat karena :

a) Perdarahan pascapersalinan dan usia ibu

Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya

perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan

kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 20

tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang

dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 35 tahun fungsi

reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan

dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan

untuk terjadinya komplikasi pascapersalinan terutama

perdarahan akan lebih besar.

Perdarahan pascapersalinan yang mengakibatkan kematian

maternal pada wanita hamil yang melahirkan pada usia

dibawah 20 tahun 2-5 kali lebih tinggi daripada perdarahan

pascapersalinan yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Perdarahan

pascapersalinan meningkat kembali setelah usia 30-35tahun.

b) Perdarahan pascapersalinan dan paritas

Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari

sudut perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan

Page 33: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

33

kematian maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari

tiga) mempunyai angka kejadian perdarahan pascapersalinan

lebih tinggi. Pada paritas yang rendah (paritas satu),

ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama

merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam

menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan,

persalinan dan nifas.

c) Perdarahan pascapersalinan dan kadar hemoglobin

Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan

penurunan nilai hemoglobin dibawah nilai normal. Dikatakan

anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%. Perdarahan

pascapersalinan mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 500

ml atau lebih, dan jika hal ini terus dibiarkan tanpa adanya

penanganan yang tepat dan akurat akan mengakibatkan

turunnya kadar hemoglobin dibawah nilai normal.

2) Menurut Pranoto (2001), perdarahan pascapersalinan akan

meningkat pada kelompok ibu hamil dengan paritas lima atau

lebih, umur lebih dari 35 tahun, keadaan umum jelek, ibu dengan

riwayat perdarahan sebelumnya, riwayat plasenta manual plasenta,

anemia, gemelli, hidramnion, janin besar, riwayat seksio sesarea,

riwayat robekan rahim, toksemia gravidarum, dengan penyakit

jantung, dengan penyakit ginjal, diabetes mellitus dan kelainan

pembekuan darah.

Page 34: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

34

e. Penatalaksanaan

1) Penilaian Umum berdasarkan penyebabnya

a) Atonia uteri

(1) Pengertian

Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak

dapat berkontraksi sehingga darah akan keluar dari bekas

perlekatan plasenta secara tidak terkendali (Waspodo (ed),

et all, 2008; POGI, 2007)

(2) Faktor predisposisi

Menurut JHPIEGO, POGI, JNKPR tahun 2007 dan

tahun 2008, faktor predisposisi dari atonia uteri adalah :

(a) Yang menyebabkan uterus membesar lebih dari normal

selama kehamilan, diantaranya: jumlah air ketuban

yang berlebihan (polihidramnion), kehamilan gemeli

dan janin besar (makrosomia).

(b) Kala satu dan/atau dua yang memanjang

(c) Persalinan cepat (partus presipitatus)

(d) Persalinan yang diinduksi atau dipercepat dengan

oksitosin.

(e) Infeksi intrapartum

(f) Multiparitas tinggi

(g) Magnesium sulfat digunakan untuk mengendalikan

kejang pada preeklamsi/eklamsi.

Page 35: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

35

(3) Tanda dan gejala:

Uterus tidak berkontraksi dan lembek (JHPIEGO,

POGI, JNKPR, 2007 ; JHPIEGO, POGI, JNKPR, 2008)

(4) Penanganan

Menurut JHPIEGO, POGI, JNKPR tahun 2007 dan

tahun 2008, apabila terjadi atonia uteri dan telah dilakukan

rangsangan taktil (masase) fundus uteri selama 15 detik

belum berhasil maka langkah selanjutnya adalah dengan

melakukan kompresi bimanual interna (KBI). Apabila

dalam melakukan KBI gagal maka lakukan kompresi

bimanual eksternal (KBE) dan rujuk atau dapat dilakukan

penekanan pada arteri abdominalis.

b) Robekan jalan lahir

Menurut Chapman (2006), tanda dan gejala robekan jalan

lahir adalah banyak kehilangan darah, uterus berkontraksi

dengan baik, dan tidak memancarkan darah dari vagina ketika

uterus ditekan. Dan penanganan pertama dilakukan yaitu

mencari sumber perdarahan dan melakukan penjahitan.

Menurut Saifuddin, dkk (2004), robekan jalan lahir dapat

dibagi berdasarkan tempat terjadinya yaitu robekan pada

serviks, vagina dan perineum. Menurut PUSDIKNAKES,

WHO dan JHPIEGO (2001), robekan/ ruptur perineum dibagi

menjadi 4 kategori yaitu :

Page 36: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

36

(1) Derajat I : laserasi yang mengenai mukosa dan kulit

pareineum.

(2) Derajat II : laserasi yang mengenai mukosa vagina, kulit

dan jaringan perineum.

(3) Derajat III : laserasi yang mengenai mukosa vagina, kulit,

jaringan perineum dan sphincter ani.

(4) Derajat IV : laserasi yang mengenai mukosa vagina, kulit,

jaringan perineum dan sphincter ani yang

meluas sampai mukosa rektum.

c) Retensio plasenta

Menurut Martokoesodo dan Abdullah (2002), yang

dimaksud dengan retensio plasenta adalah tertahannya atau

belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit

setelah bayi lahir. Menurut jenisnya retensio plasenta dapat

dibedakan menjadi :

(1) Plasenta adhesive adalah implantasi yang kuat dari jonjot

korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan

mekanisme separasi fisiologis.

(2) Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta

hingga memasuki sebagian lapisan miometrium

(3) Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta

hingga mencapai/ memasuki miometrium.

Page 37: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

37

(4) Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta

yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan

serosa dinding uterus.

(5) Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam

kavum uteri, disebabkan kontriksi ostium uteri.

Tabel 2.1 : gambaran dan dugaan penyebab retensio plasenta

No Gejala Separasi/ akreta

parsial

Plasenta

inkarserata

Plasenta akreta

1. Konsistensi

uterus

Kenyal Keras Cukup

2. Tinggi fundus Sepusat 2 jari dibawah

pusat

Sepusat

3. Bentuk uterus Diskoid Agak globular Diskoid

4. Perdarahan Sedang-banyak Sedang Sedikit/ tidak ada

5. Tali pusat Terjulur sebagian Terjulur Tidak terjulur

6. Ostium uteri Terbuka Kontriksi Terbuka

7. Separasi plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat seluruhnya

8. Syok Sering Jarang Jarang sekali,

kecuali karena

inversio plasenta

oleh tarikkan kuat

pada tali pusat.

Sumber : Saifuddin, et al, 2002

Page 38: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

38

d) Plasenta tertinggal

Menurut Martokoesodo dan Abdullah (2002), keluhan pada

plasenta tertinggal atau sisa plasenta ini muncul pada hari ke 6-

10 setelah pasien pulang ke rumah dan sub involusio.

Oleh karena itu penanganan yang diberikan adalah :

1) Berikan antibiotika karena perdarahan juga merupakan

gejala metritis. Antibiotik yang dipilih yaitu ampisilin,

dosis awal 1 gr/IV dilanjutkan 3 x 1 gr per oral yang

dikombinasikan dengan metronidazol 1 gr supositoria

dilanjutkan 3 x 500 mg per oral.

2) Lakukan eksplorasi digital dan mengeluarkan bekuan darah

atau jaringan. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh

instrumen lakukan evakuasi sisa plasenta dengan Aspirasi

Vakum Manual (AVM) atau dilatasi dan kuretase,

3) Bila kadar Hb < 8 gr% berikan transfusi darah, bila kadar

Hb ≥ 8 gr%, berikan sulfas ferosus 600 mg/hari selama 10

hari.

e) Inversio plasenta

Menurut Varney, dkk (2007), inversio plasenta adalah

keadaan uterus yang benar-benar membalik dari bagian dalam

keluar sehingga bagian dalam fundus :

1) Menonjol keluar melalui orifisium serviks (inkomplet).

Page 39: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

39

2) Turun untuk segera berada dalam introitus vagina

(komplit).

3) Menonjol keluar melewati vulva (prolaps).

Dan yang menjadi kondisi yang dapat menjadi penyebab

dari inversio plasenta adalah: atonia uterus (uterus tidak

berkontraksi), serviks patulous (dilatasi), dan tekanan pada

fundus atau tarikan yang disebabkan tarikan tali pusat atau

plasenta.

Penanganan yang diberikan menurut Martokoesodo,

Abdullah (2002) dan Varney, dkk (2007), yaitu dengan

melakukan reposisi manual pada uterus apabila terdeteksi tidak

lama setelah plasenta lahir. Jika tidak dapat dilakukan reposisi

lakukan histerektomi.

Page 40: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

40

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: variabel yang diteliti

-- -- -- : variabel yang tidak diteliti

C. Hipotesis

Ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan pada kala II

sampai kala IV

Faktor Ibu:

· Paritas lebih dari 5

· Usia ibu <20 dan

>35 tahun

· Riwayat perdarahan

sebelumnya

Inisiasi Menyusu Dini

(IMD)

Jumlah darah yang

keluar dari jalan

lahir pada kala II

sampai kala IV

Refleks Let Down

Kontraksi Uterus kuat

Page 41: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara memecahkan masalah menurut metode

keilmuan. Pada bab ini akan disajikan antara lain:

A. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen atau pencobaan adalah kegiatan percobaan yang

bertujuan untuk mengetahui segala pengaruh yang timbul sebagi akibat dari

perlakuan tertentu. Desain penelitian mengunakan rancangan penelitian

eksperimen/ eksperiment designs. (Notoatmodjo, 2005)

Rancangan penelitian eksperimen yang dipilih adalah Randomize Control

Trail (RCT). Rancangan ini merupakan standar optimal uji klinis, yaitu untuk

mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan tergantung

dalam waktu tertentu. (Harun et al, 1995)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Menurut Murti (2006), populasi adalah keseluruhan subyek/ unit (misal

manusia) dari sebuah riset. Menurut Nursalam cit Sastroasmoro (2003),

populasi dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Populasi target

Populasi target adalah populasi yang memenuhi sampling kriteria dan

menjadi sasaran akhir penelitian. Dan pada penelitian ini populasi

Page 42: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

42

targetnya adalah ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Surakarta.

b. Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam

penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya. Pada

penelitian ini populasi terjangkaunya adalah semua ibu yang melahirkan

dari mulai bayi lahir sampai 2 jam pasca persalinan di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Surakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi.

2. Sampel penelitian

Menurut Murti (2006), sampel (study population) adalah sebuah subset

yang dicuplik dari sebuah populasi, yang dapat diamati atau diukur oleh

peneliti. Menurut Murti cit Hair et all (2006) Rasio jumlah subyek dan

variabel independent dalam analisis tidak boleh kurang dari 5:1 yang

artinya tidak kurang dari 5 subyek per variabel independent atau

menggunakan n = 15 hingga 20 subyek per variabel independent. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan 30 subyek yang dibagi menjadi 2

kelompok studi yaitu kelompok uji sebanyak 15 ibu bersalin yang

menggunakan metode inisiasi menyusu dini dan 15 ibu bersalin yang tidak

menggunakan inisiasi menyusu dini.

3. Teknik sampling

Pengambilan sampel menggunakan Complex Random Sampling yang

pada hakikatnya setiap unit dari populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk diseleksi sebagai sampel. Teknik ini menggabungkan teknik

Page 43: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

43

rancangan acak sederhana/ Simple Random Sampling untuk pengambilan

sample menggunakan lottery technique dan melibatkan kriteria retriksi

yaitu kriteria inklusi dan ekslusi dengan harapan dapat mengurangi bias

terhadap hasil penelitian. (Murti, 2006)

C. Kriteria Restriksi

1. Kriteria inklusi :

a. Ibu dengan inpartu kala II dan tidak mempunyai komplikasi kehamilan

maupun persalinan kala I sampai II.

b. Ibu yang melahirkan bayi secara spontan.

c. Sigtuna sore pada menit pertama bayi baru lahir = 4

d. Bayi tidak mempunyai tanda-tanda kelainan bawaan seperti

labiopalatoskisis.

e. Ibu bersalin yang bersedia menjadi responden.

2. Kriteria eksklusi :

a. Ibu bersalin dengan tindakan/ bantuan alat seperti sectio sesarea,

vakum ekstraksi, forcep dan induksi persalinan.

Ibu

Melahirkan

di RSUD

Kota

Surakarta

Complex

Random

Sampling

Jumlah perdarahan yang

keluar dari jalan lahir pada

kala II sampai kala IV

Jumlah perdarahan yang

keluar dari jalan lahir pada

kala II sampai kala IV

Gambar 3.1 kerangka Kerja (Framework)

Diberi

IMD

Tidak

diberi

IMD

Page 44: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

44

b. Ibu bersalin dengan laserasi jalan lahir derajat III, derajat IV, dan

robekan serviks.

c. Bayi mengalami komplikasi setelah bayi lahir.

d. Ibu bersalin yang tidak bersedia menjadi responden.

D. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel

Menurut Suyatno dan Mustari (2008), variabel penelitian adalah

ciri atau ukuran yang melekat pada obyek penelitian baik bersifat fisik

(nyata) atau psikis (tidak nyata). Menurut Riwidikdo (2008), variabel

penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang menjadi sebab

timbulnya atau berubahnya variabel terikat/ variabel yang

mempengaruhi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu

inisiasi menyusu dini.

b. Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat yaitu jumlah perdarahan pada kala II

sampai kala IV.

c. Variable Intervening yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan variabel bebas dan variabel terikat, akan tetapi tidak dapat

diukur. Pada penelitain ini yaitu refleks let down.

Page 45: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

45

2. Definisi Operasional

a. Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini adalah bayi baru lahir segera diletakkan di

atas perut ibunya sampai bayi dapat menyusu sendiri segera setelah

lahir.

Skala data: nominal

b. Jumlah perdarahan kala II sampai kala IV

Jumlah perdarahan kala II sampai kala IV adalah banyaknya darah

yang dikeluarkan dari jalan lahir mulai bayi lahir sampai 2 jam

postpartum.

Skala data: ratio

E. Pengumpulan Data

1. Pengalokasian Subyek

Cara pengelompokan subyek :

a. Sebagai kelompok uji dipilih subyek sesuai kriteria sebanyak 15 ibu

bersalin yang menggunakan metode inisiasi menyusu dini sampai bayi

menemukan puting ibu dan menyusu.

b. Sebagai kelompok kontrol dipilih 15 ibu bersalin yang tidak

menggunakan inisiasi menyusu dini.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk pengumpulan data. (Suyanto

dan Mustari, 2008). Untuk menghitung darah yang keluar dari jalan lahir

dalam penelitian ini dengan menggunakan alat sebagai berikut :

Page 46: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

46

a. Literan/ gelas ukur

Gelas ukur yang digunakan adalah gelas ukur kimia dengan merk

Diana Glass dengan kapasitas ukur 100 ml.

b. Timbangan

Timbangan yang dipergunakan adalah timbangan dengan merk dari

lion star.

c. Pembalut wanita

Pembalut wanita yang digunakan adalah pembalut maternity dengan

merk “Sofie” dari PT.Fabindo Sejahtera Tangerang Indonesia dengan

panjang pembalut 37 cm.

Cara mengukur:

Cara pengukuran jumlah darah keluar dari jalan lahir baik sesudah

dilakukan inisiasi menyusu dini maupun tidak dilakukan inisiasi menyusu

dini, hitung jumlah darah yang keluar dari jalan lahir dengan

menggunakan literan dan pada kala IV responden dipakaikan pembalut

yang telah disediakan peneliti. Setelah selesai kala IV, berat pembalut

ditimbang dan dibandingkan antara yang masih bersih dengan pembalut

yang dikenakan oleh responden. Kemudian hasil perbandingan diukur

kembali dengan cara menuangkan darah pada gelas ukur yang telah

ditimbang, isi darah pada gelas ukur setara dengan nilai penambahan berat

pada pembalut yang telah ditimbang, kemudian dicatat dalam lembar

observasi (terlampir).

Page 47: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

47

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Surakarta pada tanggal 12 Juni sampai 1 Juli 2009.

4. Prosedur pengumpulan data

Cara pengumpulan data primer yaitu eksperimen dengan subyek

sesuai kriteria retriksi sebanyak 15 ibu bersalin yang menggunakan metode

inisiasi menyusu dini sampai bayi menemukan puting ibu dan menyusu,

serta 15 ibu bersalin dengan tidak melakukan inisiasi menyusu dini.

Sesudah dilakukan inisiasi menyusu dini maupun tidak dilakukan inisiasi

menyusu dini, hitung jumlah darah yang keluar dari jalan lahir oleh

petugas yang sudah mendapatkan pengarahan cara pengukuran dan subyek

penelitian telah mengisi surat persetujuan (informed consent) sampai

pelaksanaan penelitian selesai. Kemudian dicatat dalam lembar observasi

(terlampir).

5. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa pendekatan penelitian eksperimen yaitu dengan

menggunakan t-test (Arikunto, 2006). Uji t-test independent digunakan

dalam penelitian ini dengan tujuan membandingkan nilai rata-rata dari dua

perlakuan yang ada (Riwidikdo, 2008). Rumus yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Page 48: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

48

Keterangan

t = nilai korelasi x1-x2

n1 dan n2 = jumlah sampel

dan = rata-rata sampel ke 1 dan ke 2

Dan untuk menghitung nilai S (varians sampel) dari masing-masing

kelompok maka menggunakan rumus:

Keterangan :

S1 dan S2 = varians sampel ke 1 dan 2

setelah mendapatkan nilai S dari masing-masing kelompok

perlakukan kemudian hitung nilai s total untuk kedua kelompok perlakuan

dengan menggunakan rumus

Nilai s dari kedua kelompok perlakuan yang telah didapatkan

kemudian masukkan dalam rumus uji t-test.

Pada penelitian ini penulis menggunakan derajat kemaknaan 0,05%

serta menggunakan software komputer program Statistical Program for

Sosial Science (SPSS) for Window versi 17.00. Dan hipotesis diterima

apabila t hitung > dari t tabel.

Page 49: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

49

BAB IV

HASIL

A. Deskripsi Data Penelitian

Hasil analisis statistik deskripsi didapatkan karakteristik variabel

penelitian sebagai berikut:

1. Gambaran jumlah perdarahan pada ibu bersalin dengan inisiasi menyusu

dini atau kelompok uji.

Tabel 4.1 Statistik jumlah perdarahan pada ibu bersalin dengan inisiasi menyusu dini

N Valid 15 Missing 0 Mean 246.3333 Median 262.0000 Mode 170.00 Std. Deviation 48.87837 Variance 2389.095

Skewness -.318 Std. Error of Skewness .580 Minimum 170.00 Maximum 321.00 Sum 3695.00

Dari analisis data tersebut didapatkan hasil bahwa nilai mean

sebesar 246,33, nilai median sebesar 262, nilai modus sebesar 170 dan

simpang baku atau standar deviasi sebesar 48,87837. Berdasarkan sebaran

deskripsi data penelitian maka dapat digambarkan dalam grafik berikut

ini:

Page 50: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

50

Gambar 4.1 Histrogram Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Dengan Inisiasi Menyusu Dini

2. Gambaran jumlah perdarahan pada ibu bersalin tanpa inisiasi menyusu

dini atau kelompok kontrol.

Tabel 4.2 Statistik jumlah darah pada ibu bersalin tanpa inisiasi menyusu dini atau kelompok control

N Valid 15

Missing 0

Mean 310.2667

Median 319.0000

Mode 319.00(a)

Std. Deviation 50.13762

Variance 2513.781

Skewness -.452

Std. Error of Skewness .580

Minimum 215.00

Maximum 400.00

Sum 4654.00

Uji350.00300.00250.00200.00150.00

Frequ

ency

5

4

3

2

1

0

Histogram

Mean =246.33 Std. Dev. =48.878

N =15

Page 51: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

51

Dari hasil analisis didapatkan nilai mean sebesar 310,27, nilai

median sebesar 319, nilai modus sebesar 319 dan simpang baku atau

standar deviasi sebesar 50,13762. Berdasarkan sebaran deskripsi data

penelitian maka dapat digambarkan dalam grafik berikut ini:

Gambar 4.2 Histrogram Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Tanpa Inisiasi Menyusu Dini

B. Uji Normalitas

Pada data parametrik untuk melakukan analisis diperlukan data

terdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Jika data terdistribusi normal maka dapat dilakukan

uji dengan Independent T-Test. Jika data tidak terdistribusi normal maka

analisa data menggunakan Friedman Test.

Kontrol400.00350.00300.00250.00200.00

Frequ

ency

6

4

2

0

Histogram

Mean =310.27 Std. Dev. =50.138

N =15

Page 52: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

52

1. Uji normalitas pada kelompok uji

Tabel 4.3 Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Uji .159 15 .200(*) .934 15 .317

Grafik 4.3 Normalitas kelompok uji

Observed Value350300250200150

Expe

cted

Nor

mal

2

1

0

-1

-2

Normal Q-Q Plot of Uji

Berdasarkan grafik diatas penyebaran plot (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residual

menunjukkan pola distribusi normal, maka model tersebut telah

memenuhi uji prasyarat normalitas.

Page 53: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

53

Selain itu, kenormalan data dengan menggunakan analisis grafik , uji

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statisik.

Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut;

a. H0 = data terdistribusi normal

b. Ha = data tidak terdistribusi normal

Dari output SPSS pada tabel Tests of Normality di atas, nilai p value

statistic uji Kolmogorov-Smirnov adalah 0,200 karena p value > 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji normalitas pada kelompok kontrol

Tabel 4.4 Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kontrol .204 15 .092 .946 15 .470

Grafik 4.3 Normalitas kelompok uji

Observed Value

400350300250200

Exp

ecte

d N

orm

al

2

1

0

-1

-2

Normal Q-Q Plot of Kontrol

Page 54: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

54

Berdasarkan grafik di atas penyebaran plot (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihar histrogram dari residual

menunjukkan pola distribusi normal, maka model tersebut telah

memenuhi uji prasyarat normalitas.

Selain itu kenormalan data dengan menggunakan analisis grafik , uji

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statisik.

Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut;

a. H0 = data terdistribusi normal

b. Ha = data tidak terdistribusi normal

Dari output SPSS pada tabel Tests of Normality diatas, nilai p value

statistic uji Kolmogorov-Smirnov adalah 0,092 karena p value > 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak disimpulkan data terdistribusi normal

C. Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala II

sampai Kala IV

Untuk menguji pengaruh digunakan Independent T-Test karena kedua

data terdistribusi normal. Hasil uji Independent T-Test dapat dilihat dalam

tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Independent Sample Test Independent Samples Test

.077 .783 -3.536 28 .001 -63.93333 18.07923 -100.967 -26.89972

-3.536 27.982 .001 -63.93333 18.07923 -100.968 -26.89864

Equal variancesassumed

Equal variancesnot assumed

PerdarahanF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 55: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

55

Hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 = Tidak ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan

kala II sampai kala IV

Ha = ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala II

sampai kala IV

Uji keberartian untuk menguji hipotesis apakah ada pengaruh atau tidak

dapat menggunakan nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t

tabel. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka ada pengaruh antar kedua

variabel atau menggunakan p value statistic uji t jika p value < 0,05 maka ada

pengaruh antara kedua variabel.

Dari tabel 4.5 p value (0,001) < 0,05 maka dapat disimpulkan adanya

pen garuh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala II sampai

kala IV.

Page 56: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

56

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil analisa data baik secara deskriptif maupun analisis pengaruh antar

variabel diuraikan sebai berikut:

1. Kelompok Kontrol ( ibu bersalin tanpa inisiasi menyusu dini)

Pada penelitian ini jumlah perdarahan terendah sebanyak 215 cc,

jumlah perdarahan tertinggi 400 cc, dan rata-rata jumlah perdarahan sebesar

310,27 cc. Dari data tersebut menunjukkan bahwa perdarahan rata di atas

batas normal. Menurut Greenhill cit Pranoto (2001), Kehilangan darah pasca

persalinan yang masih dianggap dalam batas normal adalah maksimal 300 ml.

Hal ini disebabkan oleh karena tidak terjadi rangsangan pengeluaran hormone

oksitosin pada ibu bersalin setelah bayi baru lahir. Pada ibu bersalin yang

tidak menggunakan inisiasi menyusu dini ketika bayi baru lahir, ibu dan bayi

langsung dipisahkan dengan ibunya dengan alasan untuk mendapat perawatan

bayi baru lahir seperti tetes mata, suntikan vitamin K, dan lain-lain.

2. Kelompok Uji (ibu bersalin dengan inisiasi menyusu dini)

Pada penelitian ini jumlah perdarahan terendah sebanyak 170 cc,

jumlah perdarahan tertinggi 321 cc, dan rata-rata jumlah perdarahan sebesar

246,33 cc. Menurut Greenhill cit Pranoto (2001), Kehilangan darah pasca

persalinan yang masih dianggap dalam batas normal adalah maksimal 300 ml.

Hal ini disebabkan karena pada ibu bersalin dengan inisiasi menyusu dini

ketika bayi baru lahir langsung diletakkan di atas perut ibu sehingga bayi

Page 57: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

57

dapat melakukan kontak langsung kulit dengan kulit dan mampu merangsang

keluarnya hormone oksitosin yang berfungsi untuk merangsang otot uterus

sehingga pembuluh darah di daerah pelepasan terjepit. Oleh karena itu darah

yang keluar menjadi lebih sedikit.

3. Pengaruh Inisiasi menyusu dini.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa p value (0,001) < 0,05 maka

dapat disimpulkan adanya pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah

perdarahan kala II sampai kala IV.

Menurut UNICEF (2007), menyatakan bahwa bayi mempunyai

beberapa hal yang menyebabkan bayi mampu menemukan dan menyusu

sendiri tanpa bantuan. Hal yang menyebabkan bayi mampu menemukan

putting susu ibu dan menyusu yaitu sensory inputs atau panca indera, central

component dimana otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk segera

mengeksplorasi lingkungannya dan lingkungan yang paling dikenalnya adalah

tubuh ibunya serta yang paling berperan dalam mengurangi perdarahan yaitu

motor outputs dimana bayi yang merangkak di atas tubuh ibunya, selain

berusaha mencapai puting ibunya, gerakan ini memberi banyak manfaat untuk

sang ibu yaitu mendorong pelepasan plasenta dan mengurangi pendarahan

pada rahim Ibu. Hal ini disebabkan gerakan kaki bayi pada diatas perut ibu

memberikan rangsangan pijatan/ massage pada uterus sehingga memberikan

pijatan dan dorongan pada daerah perlekatan plasenta yang berakibat plasenta

cepat lahir serta rangsangan pijatan pada daerah fundus uterus memberi

rangsangan uterus untuk berkontraksi. Kontraksi uterus yang terjadi

Page 58: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

58

mengakibatkan terjepitnya pembuluh darah yang terbuka pada daerah

pelepasan plasenta.

Menurut Heffner dan Schust (2006), Refleks let down terjadi karena

adanya refleks menghisap dimulai saat impuls sensoris yang berasal dari

puting masuk ke medula spinalis melalui akar dorsalnya. Sehingga

menyebabkan pelepasan oksitosin secara periodik dari hipotalamus posterior.

Dan menurut Coad (2006), sintesis oksitosin di hipotalamus dan

pembebasannya dari lobus posterior kelenjar hipofise meningkat sebagai

respon terhadap tindakan memegang bayi, mendengar tangisannya,

membayangkan sedang menyusui dan stimulasi pada puting payudara.

Oksitosin dibebaskan dalam letupan singkat yang berlangsung kurang dari 1

menit sebagai respon terhadap rangsangan dan pelepasan maksimum oksitosin

mungkin terjadi sebelum penghisapan dimulai. Serta menurut Depkes RI

(2005) dan Roesli R (2007), bahwa rangsangan isapan bayi melalui serabut

saraf memacu hipofise posterior untuk melepaskan hormon oksitosin dalam

darah. Hormon oksitosin yang telah dikeluarkan tersebut akan mempengaruhi

kontraksi di miometrium uterus. Oksitosin berperan dalam memacu kontraksi

otot rahim (miometrium), sehingga membantu mempercepat pengeluaran

plasenta dan mengurangi perdarahan setelah persalinan karena kontraksi otot

rahim yang menjepit pembuluh darah.

Dari beberapa alasan diatas, dapat diambil kesimpulan mengapa inisiasi

dapat mengurangi jumlah perdarahan kala II sam pai kala IV. Hal tersebut

terjadi karena pada inisiasi menyusu dini bayi baru lahir setelah dikeringkan

Page 59: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

59

dan dipotong tali pusatnya langsung diletakkan diatas perut ibu sehingga

terjadi kontak antara ibu dan bayi. Kontak kulit ibu dengan kulit bayi, kontak

mata antara ibu dan bayi merangsang hipofise posterior ibu untuk

mengeluarkan hormone oksitosin yang berperan membantu meningkatkan

kontraksi otot uterus sehingga pembuluh darah yang terbuka pada daerah

pelepasan plasenta akan terjepit yang mempunyai akibat jumlah perdarahan

menjadi berkurang.

Page 60: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

60

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap

jumlah perdarahan kala II sampai kala IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jumlah rata-rata perdarahan ibu bersalin tanpa menggunakan inisiasi

menyusu dini adalah 310,27 cc.

2. Jumlah rata-rata perdarahan ibu bersalin dengan inisiasi menyusu dini

adalah 246,33 cc.

3. Ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan kala II

sampai kala IV.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

dan mengembangkan wawasan pendidik dan mahasiswa tentang inisiasi

menyusu dini.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan dapat menerapkan inisiasi menyusu dini sehingga dapat

membantu dalam meminimalkan kematian ibu akibat perdarahan pasca

persalinan.

Page 61: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

61

3. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan dan memaksimumkan pelayanan inisiasi

menyusu dini kepada ibu bersalin sehingga dapat mencegah terjadinya

perdarahan pacsa persalinan.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan pada dirinya dengan inisiasi menyusu dini,

serta meningkatkan wawasan tentang keuntungan persalinan dengan

inisiasi menyusu dini pada bayi dan ibu.

5. Bagi peneliti lainnya

Diharapkan peneliti dapat memperbaiki metode penelitian, memperbesar

jumlah sampel dan memperpanjang waktu penelitian sehingga tingkat

kesalahan penelitian dapat diminimalkan dan hasil penelitian lebih

optimal.

Page 62: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

62

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Komplikasi dalam Kehamilan dan Persalinan Angka Kematian Ibu Masih Tinggi. 24 Juni 2007. Diambil : 15 Maret 2009 di URl : http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2007/6/24/kel2.html

Anonymous. Perdarahan Postpartum. Diambil : 4 April 2009 di URl :

http://www.scribd.com/doc/12358955/perdarahan Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi 6.

Cetakan 13. Jakarta : Rineka Cipta Chapman. 2006. Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC Coad J. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Bidan. Jakarta : EGC Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi :Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas

Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Depkes RI Dinkes Jateng. Aki Menurut Dinkes Jateng diambil dari URL :

http://72.14.235.132/search?q=cache:5Sxzdmuote8J:www.dinkes-kotasemarang.go.id/staticfiles/dokumen/Profil_Kesehatan_2007_analisa.pdf+angka+kematian+ibu+dan+bayi+menurut+dinkes+prov+jateng+filetype:pdf&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id

Haffner LJ dan Schust DJ. At Glance Sistem Reproduksi. Edisi 2. Jakarta :

Erlangga Harun SR, dkk. 1995. UJi Klinis. Sastroasmoro S, Ismael S. Dalam buku: Dasar-

dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara JHPIEGO, POGI, JNPKR. 2007. Asuhan Persalinan Normal: Asuhan Essensial.

Edisi 3. Jakarta: JHPIEGO, POGI, JNPKR JHPIEGO, POGI, JNPKR. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi

Menyusu Dini. Edisi 3. Jakarta : JHPIEGO, POGI, JNPKR Martokoesodo S, Abdullah MN. 2002. Gangguan Kala III. Wiknjosastro H,

Saifuddin AB , Rachimhadi T (editor). Dalam buku : Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Cetakan 6. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sastroprawirohadjo

Murti B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Jogyakarta : Gadjah Mada Unyversity Press

Page 63: Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap jumlah perdarahan .../Pengaruh...persalinan normal periode Mei 2008 sampai April 2009 tercatat sebanyak 564 ibu bersalin. Dari jumlah persalinan

63

Notoatmadjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba medika

PATH. Out Look : Mencegah Perdarahan Pasca Persalinan, Menangani

Pesalinan Kala Tiga. Diambil 8 Maret 2009 di URL : http://www.pphprevention.org/file/pphIndonesia.pdf

Pranoto I. (2001) “Uterotonika Profilaksis Untuk Mencegah Perdarahan Pada

Persalinan Normal dan Pasca Persalianan”. Berkala Ilmu Kedokteran: Journal of The Medical Sciences. Volume 33, Nomor 4 : 213-9

PUSDIKNAKES, WHO, JHPIEGO. 2001. Panduan Pengajaran Asuhan

Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan : Buku 3 Asuhan Intrapartum. Jakarta : Pusdiknakes

Riwidikdo H. 2008. Statistik Kesehatan :Belajar mudah teknik analisis data

dalam penelitian kesehatan. Jogyakarta : Medika Cendikia Press Roesli U. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Roesli U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Bunda Saifuddin AB, Wiknjosastro H, Affandi B, dkk. 2004. Buku Panduan Praktis

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi 1. Cetakan 10. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sastropawirohardjo

Suyanto, Mustari US. 2008. Riset Kebidanan : Metodologi dan Aplikasi.

Jogyakarta: Mitra Cendikia UNICEF. 2007. Breast Crawl : Initiation of Breastfeeding by Breast Crawl.

[serial online] 18 April 2009. Available from: URL: http://www.Breascrawl.org

Varney H, Kriebs TM, Gegor CL. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.

Cetakan 1. Jakarta: EGC WHO. 2001. Safe Motherhood: Modul Hemoragi Postpartum-Materi Pendidikan

Kebidanan. Jakarta : EGC