analisis swot pada pt. indosat

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway. Hal tersebut di atas telah menimbulkan suatu kondisi persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat 1

Upload: juni

Post on 27-Jun-2015

8.032 views

Category:

Documents


132 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan

negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting.

Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin

memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia

informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang

digunakan untuk menyampaikan informasi.

Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka

berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi

secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang

memiliki kualifikasi sebagai information superhighway.

Hal tersebut di atas telah menimbulkan suatu kondisi persaingan yang

sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi, yang tingkat

persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. Sehingga untuk

dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang

tepat dan penerapan yang baik.

Dalam hal ini, penyusun mencoba menganalisis Indosat sebagai salah

satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan jasa

telekomunikasi internasional, sebagai bahan studi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana

analisis SWOT pada PT. Indosat?.

1

Page 2: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah tentang Analisis SWOT pada PT. Indosat ini

adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

2

Page 3: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Analisis SWOT

Istilah SWOT dari perkataan :

Strength (Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

Opportunities (Kesempatan)

Threats (Ancaman)

Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis

faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam

pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan.

Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan

aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness),

kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Threats) sebuah

organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan

alternatif strategi yang dapat dijalankan (Freddy Rangkuti, 2005:19).  

Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisis

SWOT, bahwa analisis SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang

ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang

mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib

yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah

yang dihadapi oleh organisasi.

2.2. Komponen Analisis SWOT

Analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strengths (S), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,

proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan

3

Page 4: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

faktor yang terdapat dalam  tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu

sendiri.

2. Weakness (W), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam

organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis

merupakan faktor yang terdapat dalam  tubuh organisasi, proyek atau konsep

bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (O), merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang

yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan

pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (T), merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini

dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2.3. Kombinasi Strategi Analisis SWOT

Kombinasi strategi dari Matrik SWOT  adalah sebagai berikut :

1) Strategi SO

Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2)   Strategi ST

Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi

ancaman.

3)   Strategi WO

Yaitu strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4)   Strategi WT

Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman.

2.4. Jenis-Jenis Analisis SWOT

2.4.1. Model Kuantitatif

4

Page 5: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan

antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena

diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang

tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang

harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strengths (S), harus selalu

memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunities

(O) harus memiliki satu pasangan satu Threats (T).

Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan

dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian

dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen,

dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam

komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih

menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar

penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar

subyektifitas penilaian.

2.4.2. Model Kualitatif

Urut-urutan dalam membuat analisis SWOT kualitatif, tidak berbeda

jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya

adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen.

Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan

subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu

subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu,

subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas

dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak

dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya,

SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6

buah.

Sebagai alat analisa, analisis SWOT berfungsi sebagai panduan

pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh

berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat

menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan

5

Page 6: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana

menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi

organisasi atau program.

2.5. Langkah – Langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT

Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan,

mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai.

Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:

1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan

dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman

sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan

tabel informasi SWOT.

2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal

Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal

organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).

3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi

keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan.

Strategi yang dipilih biasanya hasil  yang paling memungkinkan (paling

positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

6

Page 7: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

BAB III

PT. INDOSAT

3.1. Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967

sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International

Telephone and Telegraph Corporation (ITT).

Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi

penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan

Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia.

Bisnis utama Indosat adalah menyediakan jasa switched dan non-switched

telekomunikasi internasional. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk

membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun

bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di

satelit Indian Ocean Region (IOR).

Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah

transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan

Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi internasional

di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah Indonesia mentransfer kepemilikan

fasilitas Indosat kepada Indosat.

7

Page 8: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Tahun 1982, dalam rangka memisahkan secara efektif jaringan

telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan Perumtel pada

kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator internasionalnya di

Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang

berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di

bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai

operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan

ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu

prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.

Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan

sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock

Exchange

Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi

dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian

obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002

sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai

emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun

2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan

lainnya.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di

sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan

demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada

tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan

menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama

Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).

Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham

Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian,

Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003, Indosat melakukan

penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3,

dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia

8

Page 9: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat

sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.

Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom

Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited

(ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%,

sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing

14,29% dan 44,90%.

Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer

(memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik).

3.1.2. Produk dan Jasa Indosat

a. SWITCHED PRODUCT :

International Direct Dialing (IDD), Indosat Calling Card (ICC), Indosat

Prepaid Card, Visa Phone, International Toll-Free, International Video

Confrence, Home Country Direct, Indonesia Direct, International Telegram

and Telex Service, FaxPlus, Data Packet Communication Connection,

ISDN-Pasopati, Inmarsat.

b. NON-SWITCHED PRODUCT :

International Leased Circuit Service, Indosat Business Service, International

Private Circuit, Virtual Private Network, Frame Relay, Television Channel

Service.

3.1.3. Perusahaan Anak dan Afiliasi

Indosat mempunyai investasi di : Acasia Communicationd Sdn.Bhd.

(ACASIA), PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), ASEAN Cableship Pty.Ltd

(ACPL), Astel Tokyo Corporation (Astel), PT Bangtelindo (Bangtelindo),

Cambodian Indosat Telecommunications S.A. (Camintel), PT EDI Indonesia,

PT Duta Sukses Utama, PT Graha Informatika Nusantara, PT Graha Lintas

Properti, I-CO Global Communication (Holdings) Ltd, PT Indokomsat Lintas

Dunia (Indokomsat), PT Mitra Global Telekomunikasi (MGTI), PT Patra

Telekomunikasi Indonesia (Patrakomindo), PT Satelit Palapa Indonesia

(Satelindo), PT Sisindosat Lintasbuana, PT Sistelindo Mitra Lintas, PT

9

Page 10: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), USA Global Link, PT Kalimaya Perkasa

Finance, PT Asitelindo Data Buana, PT Intikom Telepersada, PT Indoprima

Mikroselindo (Primasel), Suginami Cable Television Co. Ltd., PT Yasawirya

Tama Cipta (YTC), Indosat Kazakstan Telecommunications Ltd. (Inkasel),

International Satellite Organisations, PT Multi Media Asia Indonesia (MMAI),

PT Pramindo Ikat Nusantara, AlphaNet Telecom Inc, PT Indosat Mega Media

(IMM), PT Menara Jakarta, PT Yasawirya Indah Mega Media, PT Multimedia

Nusantara, PT Datakom Asia, ASEAN Telecom Holding Sdn.Bhd. (ATH), PT

Indokomsat Lintas Dunia, PT Indosel.

3.1.4. Kantor Pelayanan Indosat

Indosat yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan informasi di

Indonesia memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk pertanyaan

seputar telekomunikasi (seluler, SLI, dll), pengaduan, panduan berlangganan,

pembelian kartu perdana prabayar GSM/ CDMA/ kartu prabayar internet/

voucher isi ulang, dan/ atau pembayaran tagihan, dll langsung di tempat. Indosat

menyediakan kantor pelayanan Indosat yaitu Galeri Indosat yang sudah banyak

tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia. Galeri Indosat tersebar di berbagai

regional di seluruh Indonesia, seperti regional Jabodetabek & Banten, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali Nusra, Sumatera Utara, Sumatera

Selatan, Kalimantan dan Sulampapua.

3.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan

3.2.1. Misi Perusahaan

Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus

persen saham PT. Indosat dari the American Cable and Television Corporation

(ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember 1980, kemudian dirumuskanlah misi baru

Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada suatu pandangan untuk

mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bersih

dan sukses.

Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut:

1. Menyediakan jasa terbaik pada konsumen

10

Page 11: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

2. Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham

3. Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan

3.2.2. Visi Perusahaan

Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994,

dilakukan redefinisi visi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan trend

global dalam sektor telekomunikasi dan memperhitungkan strategi dari

perusahaan telekomunikasi kelas dunia.

Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih yang tertuang dalam

visi perusahaan sebagai berikut :

1. Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi

internasional di Indonesia

Dengan masuknya pemain baru seiring berakhirnya monopoli sebagai

penyedia jasa telekomunikasi internasional, Indosat harus berjuang untuk

memimpin pasar dengan: 1) mempertahankan pangsa pasar dominan, dan 2)

menyediakan jasa yang terbaik, baik dalam kualitas dan jangkauan produk

dan jasa.

2. Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas dunia

Adanya kecendrungan di sektor telekomunikasi menuju swastanisasi

perusahaan negara dan dibukanya pasar dunia, yang mengakibatkan

masuknya pemain asing dalam industri domestik, menuntut Indosat untuk

dapat bersaing dengan perusahaan multinasional. Dengan strategi untuk

memasuki pasar global diharapkan dapat: 1) meningkatkan nilai perusahaan

melalui ekspansi bisnis , dan 2) meningkatkan citra perusahaan yang

memperkuat posisinya di Indonesia.

3. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia

Dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan

menjadi pemain global, Indosat menaikkan standard sesuai dengan standard

yang digunakan oleh perusahaan telekomunikasi multinasional, sebagai

operator telekomunikasi global.

3.2.3. Filosofi Perusahaan

11

Page 12: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Perkembangan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang

cepat, seiring pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa

telekomunikasi, menuntut dipenuhinya kepuasan pelanggan sebagai kunci

sukses dalam era kompetisi. Untuk memenuhi hal tersebut, Indosat menerapkan

suatu filosofi yang dikenal dengan “Kami Lebih Peduli” atau lebih populer

dengan “We Care More”.

3.3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Indosat menyadari pentingnya memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan yang merupakan dasar terciptanya keberlanjutan dan kesejateraan.

Secara khusus Indosat mengacu pada aspek tersebut dalam program

tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility).

Pada tahun 2008 Indosat membentuk komite CSR dengan tujuan menjadi

perusahaan yang dapat dipercaya seta patuh pada ketentuan dan regulasi yang

berlaku. Program CSR diimplementasikan melalui 5 (lima) inisiatif utama yaitu

Tata Kelola Perusahaan (Organizational Governance), Peduli Terhadap

Pelanggan (Consumer Issue), Pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk

Pemenuhan Hak - Hak Pegawai (Labour practice), Pelestarian Lingkungan

Hidup (Environmet) serta Peningkatan Kualitas Hidup dan Kemandirian

Komunitas (Community Involvment).

Kelima inisiatif ini berjala seiring dengan partisipasi Indosat dalam

inisiatif Global Impact, sejak 2006 yang menekankan pada kepatuhan terhadap

hak - hak kemanusiaan (HAM), ketenagakerjaan, lingkungan dan anti korupsi.

Program CSR Indosat di tahun 2007 memiliki tema khusu yaitu 'Indosat

Cinta Indonesia' dan merefleksikan komitmen dan tanggungjawab Indosat

sebagai Perusahaan di Indonesia dan peduli atas kesejahteraan masyarakat dan

lingkungan.

3.4. Tata Kelola Perusahaan

Penerapan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance) merupakan syarat penting bagi tercapainya tujuan

12

Page 13: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

Perusahaan. Indosat senantiasa berupaya maksimal merupakan syarat penting

bagi tercapainya tujuan Perusahaan.

Indosat senantiasa berupaya maksimal untuk menjalankan kegiatan

bisnis secara bertanggungjawab agara dapat memberikan manfaat berkelanjutan

bagi para pemegangsaham dan para stakeholder. Terkait dengan hal tersebut,

Indosat berkomitment utnuk menerapkan prinsip-prinsip taat kelola perusahaan

yang baik menuju standar tertinggi.

Kegiatan taat kelola perusahaan dilandari oleh lima prinsip utama yaitu,

a. Transparansi,

b. Akuntanbilitas,

c. Pertanggungjawaban,

d. Independensi, dan

e. Kesetaraan.

13

Page 14: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

BAB IV

ANALISIS SWOT pada PT. INDOSAT

4.1. Analisis Eksternal Perusahaan

4.1.1. Lingkungan Umum

Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal

organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan

faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.

1) Faktor Ekonomi

Krisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah

membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar

rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan

perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman

luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan

dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat

dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk

mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis

kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh

pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13%

ditahun 1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode

Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan

pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya

pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua

masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini.

2) Faktor Sosial

Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah

banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat

14

Page 15: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha

maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga

telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia

produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak

memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas

merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa

telekomunikasi.

3) Faktor Politik

Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikit-

banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya

beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada

perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat,

untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek

monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional,

pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli

Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli

tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya

pendatang baru.

4) Faktor Teknologi

Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang,

seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend

teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin

besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau,

keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas

yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai

kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit.

5) Faktor Ekologi

Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap

lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang

ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak

menghasilkan limbah sama sekali.

15

Page 16: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

4.1.2. Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal

organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal

memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap

operasionalisasi perusahaan.

Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan

persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok,

yaitu:

1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik,

multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti

empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor

telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh

perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini

terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi

strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara

berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa

telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-

perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan.

Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar,

mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan

jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah

pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan

raksasa yang telah mapan.

Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya

pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya

barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang

sudah ada.

16

Page 17: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

2) Kekuatan tawar-menawar pembeli

pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai 21 juta saluran

telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan misalnya

padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus

orang, dan hongkong 54 per seratus orang.

Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar

yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan

langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi.

Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak

pilihan, tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa

memuaskan pelayanan atas jasanya.

Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup

besar dan meningkat dari tahun ke tahun, apalagi di Indonesia banyak

potensi pelanggan yang belum digarap.

3) Kekuatan tawar-menawar pemasok

Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja

untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang

sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak

memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi.

Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok

kebutuhan nasional.

Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam

negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen

luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak

terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan

tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam

negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan.

4) Ancaman dari barang atau jasa pengganti

Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu

dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai

17

Page 18: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa

pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa

telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet.

Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan

kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa

telekomunikasi dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.

5) Persaingan di antara perusahaan yang ada

Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh

aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta

dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut:

Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar

melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen

dengan PT Telkom dan PT Indosat.

4.1.3. Lingkungan Operasi

Lingkungan ini meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang

mempengaruhi sukses perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam

keuntungan pemasaran barang dan jasa perusahaan.

1) Posisi Kompetitif

Posisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan hanya

menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu

Satelindo. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas,

kapasitas dan produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup

penting citra perusahaan.

2) Profil Pelanggan

Pelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam

hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan

bisnis, yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya

perekonomian Indonesia yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis,

mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan volume pemakaian

telekomunikasi internasional.

18

Page 19: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

3) Pemasok

Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi

internasional, merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi.

Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok

luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat cukup kuat, mengingat

culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar Rupiah

sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan

peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam

bentuk Dollar, seperti pendapatan incoming call, cukup membantu.

4) Kreditor

Dilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai

struktur yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama.

Dalam hal ini, mengingat kemampuan Indosat dalam menghasilkan

keuntungan maupun asset yang dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi

indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada jumlah yang

memadai.

5) Sumber Daya Manusia

Indosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya

berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan

berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian.

4.2. Analisis SWOT

1. Strength (S) :

Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya,

pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan

manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas,

teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta

citra perusahaan yang baik.

2. Weakness (W) :

Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing

secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya

19

Page 20: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan

diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang

kurang menguntungkan.

3. Oppurtunities (O) :

Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum

tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup

menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.

4. Threats (T) :

Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari

luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global

yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda

Indonesia.

20

Page 21: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

BAB V

KESIMPULAN

Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif,

dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-

kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program

inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat

pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga

sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu

organisasi.

Analisis SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa

depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi

dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.

Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisis SWOT adalah apapun

cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus

mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan,

minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.

Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisis SWOT harus

bersifat fleksibel. Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring

dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering mungkin dibuat dan

disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif

karena kesederhanaannya.

Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa

ditarik beberapa kesimpulan mengenai SWOT pada PT. Indosat, yaitu :

21

Page 22: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

1. Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat

ketat dalam industri telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi

domestik, tetapi bersifat internasional.

2. Indosat mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan

keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut

likuiditasnya.

3. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup

dirasakan oleh Indosat, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan

namun mengalami penurunan.

22

Page 23: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

DAFTAR PUSTAKA

Community Aji CHRW-95%. “Metode Analisis SWOT”.

http://ajichrw.wordpress.com/2009/07/15/metode-analisis-swot/

(diakses Desember 2010)

Perdana, Wira Gusti. “Bedah Strategi PT. Indosat Tbk”.

http://wira010288.wordpress.com/2010/04/10/bedah-strategi-

manajemen-pt-indosat-tbk/ (diakses tanggal 7 Nopember 2010)

________________. “Lima Kekuatan Persaingan PT INDOSAT Menurut

Michael Porter”. http://wira010288.wordpress.com/2010/04/10/bedah-

strategi-manajemen-pt-indosat-tbk/ (diakses tanggal 7 Nopember

2010)

Wibisono, Agus. “Analisis SWOT”. http://aguswibisono.com/2010/analisis-

swot-strength-weakness-opportunity-threat/ (diakses Desember 2010)

Wikipedia Indonesia. “Indosat”. http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat (diakses

tanggal 2 Desember 2010)

23

Page 24: Analisis Swot Pada Pt. Indosat

24