analisis studi kelayakan usaha bisnis (studi pada sentra

113
ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Jl. Simanindo- Pangururan, KM 5,5, Desa Lumban Suhi, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Disusun Oleh: 100907099 FRANDY DEONESIUS NAIBAHO PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS

(Studi Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Jl. Simanindo- Pangururan, KM 5,5, Desa Lumban Suhi, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

100907099

FRANDY DEONESIUS NAIBAHO

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun keatasnya, dan

menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang

mengerjakannya menerima berkat dari Allah; Tetapi jikalau tanah itu

menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan

sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Ibrani 6: 7-8

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : Frandy Deonesius Naibaho

NIM : 100907099

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS

(Studi Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Jl. Simanindo- Pangururan, KM 5,5, Desa Lumban Suhi, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir)

Medan, Mei 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Melanthon Rumapea, SE, Msi (Ak) NIDN: 0116116903 NIP. 195908161986111001

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan FISIP USU

NIP. 196805251992031002 Prof. Dr. Badaruddin, M.Si

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

ABSTRAK

ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS

(Studi Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Jl. Simanindo- Pangururan, KM 5,5, Desa Lumban Suhi, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir)

Nama : Frandy Deonesius Naibaho

NIM : 100907099

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga / Bisnis

Dosen Pembimbing : Melanthon Rumapea, SE, Msi, Ak

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan Strategi yang dijalankan Pemerintah dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. berbagai sektor produksi digerakkan oleh Pemerintah dengan membina Masyarakat untuk mampu berwirausaha. Seperti halnya di Kabupaten Samosir, Sentra Tenun IKM Bintang Maratur merupakan salah satu program yang dijalankan dengan produksi utamanya adalah Ulos Fashion. pada perkembangannya, Sentra Tenun yang diketuai oleh ibu Rolika br Manik ini mampu menambah variasi Cindera mata yang baru dari Pulau Samosir serta memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat

Tujuan dari penelitian ini adalah (1 ) Untuk mengetahui kelayakan usaha bisnis pada Sentra Tenun Bintang Maratur bila dikaji dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek SDM, aspek Manajemen, aspek sosial dan Ekonomi, serta lingkungan eksternal lainnya. (2)Untuk mengetahui kelayakan usaha bisnis pada Sentra Tenun Bintang Maratur bila dikaji dari aspek finansial.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur. Data sekunder diperoleh melalui dokumen dan laporan instansi terkait. Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk Aspek Non Finansial dan pendekatan kuantitatif untuk Aspek Finansial yang selanjutnya hasil dari pengolahan data ini akan di interpretasikan secara deskriptif untuk menggambarkan tentang studi kelayakan usaha bisnis.

Berdasarkan Hasil Analisis dari Aspek Non Finansial Usaha Sentra Tenun IKM Bintang Maratur menunjukkan layak dilaksanakan atau dikembangkan. Sedangkan Hasil Analisis dari Aspek Keuangan yang menggunakan Metode Perhitungan NPV dan IRR menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar 11.958,8 yang berarti NPV > 0 dan IRR sebesar 15,46% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (DF) 10% menunjukkan bahwa usaha Ulos fesyen pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur layak dijalankan.

Kata kunci: Sentra Tenun, IKM, Analisis Studi Kelayakan Usaha Bisnis, Aspek Finansial, aspek Non Finansial

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

ABSTRACT

The feasibility study analysis business venture

( Study In Sentra Tenun Ikm Bintang Maratur, Simanindo- Pangururan Street, Km 5,5, Lumban Suhi Viilage, Sub-Districts Pangururan, District Samosir )

Name : Frandy Deonesius Naibaho

NIM : 100907099

Faculty : Social and Political Science

Department : Administration Niaga / Business Science

Tutorship : Melanthon Rumapea, SE, Msi, Ak

Micro business small and medium-sized and small medium industry is strategy government has deployed in society economy. Various sectors production actuated by government by fostering society to afford enterpreneur. Samosir as well as district, Sentra Tenun IKM Bintang Maratur is one of the programs with the production of primary policemen are ulos fashion. On this one, sentra loom chaired by Rolika br manik could variation souvenirs new from pulau samosir as well as providing a source of income for local people.

The purpose of this study is (1) To determine the feasibility of the business at Sentra Tenun IKM Bintang Maratur when examined from the non-financial aspects of the market aspects, technical aspects, human aspects, management aspects, social and economic aspects, as well as other external environments. (2) To determine the feasibility of the business at Sentra Tenun IKM Bintang Maratur when examined from a financial aspect.

The data used in this research is the primary and secondary data data. Primary data obtained from observation and an interview.An interview conducted with an interview structured. Data obtained through secondary documents and reports related agencies. The form of research used by researchers used for non financial aspect of the approach of qualitative and quantitative approach to the aspect of financial and finally the results of data processing this will in interpretasikan in descriptive to describe about a feasibility study on a business venture.

Based on the analysis results of Aspect Sentra Tenun IKM Bintang Maratur Non financial Businesses demonstrate is feasible or developed. While the results of Aspect Financial Analysis that used the NPV and IRR calculations indicate that the NPV of 11958.8 which means NPV> 0 and IRR of 15.46% greater than the prevailing interest rate (DF) 10% indicating that the fashion Ulos Sentra Tenun Ikm Bintang Maratur, Simanindo- Pangururan is developed.

Keywords: Weaving Center, IKM, Business Feasibility Study Analysis, Financial Aspect, aspect onfinancial

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

KATA PENGANTAR

Berulangkali Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Studi Kelayakan

Usaha Bisnis (Studi Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur) ini dapat diselesaikan dengan

baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu ketentuan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Administrasi Bisnis pada Program Studi Ilmu administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial

dan ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan baik berupa

penulisan maupun isinya, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat yang baik dalam memperkaya wawasan dan menambah referensi bagi

penelitian dimasa yang akan datang. Tidak lupa juga penulis memohon maaf atas segala

kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi pihak yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Kasih dan Karunia Tuhan Yesus membalas

dengan balasan yang lebih baik.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung

membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. Penulis menyampaikan rasa sayang dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta, Bapak (Edward Naibaho)

dohot Omak ( Rustauli br Sitanggang) na sai tong-tong mangkhaholongi, manangiakhon,

mamodai, manggogohon sukkop ni tolap ni gogona pasikkolahon akkha anakhonna. Ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada:

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara.

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak Melanthon Rumapea, SE. Msi (Ak) selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, dan memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi.

5. Seluruh pegawai administrasi di lingkungan FISIP USU khususnya pegawai Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, Kak Siswati Saragih, S.Sos, MSP

dan Bang Ahmad Farid, SH yang telah membantu dalam segala urusan administrasi.

6. Seluruh dosen-dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah

membimbing dan meberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

7. Bapak Sumitro Simbolon selaku Plt. Diskoperindag Samosir dan Gresy br

Simbolon selaku Tim Pengawas Lapangan di Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

yang telah mengijinkan melakukan Penelitian

8. Ibu Rolika br Manik selaku Ketua Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

Selanjutnya, penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya secara khusus

Kepada:

1. Kedua Kakak (kak Rosa & Kak Winda) dan ketiga Adikku (Sofi, Ismail &

Gamayel) yang senantiasa mendukung dan mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan Studi

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

2. Keluarga yang telah mendoakan penulis dalam menyelesaikan proses penulisan

skripsi ini. Bapaktua, Bapak, Mama, Kakak, Abang, Lae, Tulang dan Semua

Ponakan yang telah banyak mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.

3. Moriance Theresia br Simamora, yang senantiasa mendoakan dan memberi

dukungan berupa motivasi, doa, dan waktu dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Rekan-rekan Administrasi Bisnis 2010 khususnya Radius, Wyldar, Nirmaya, Tety,

Meriau, Felix, Yosua, Irwan, Taufan, Hery, Ricky, Gidieon, dan rekan yang lain

yang memberikan dukungan kepada penulis.

5. Bang Safri, Bang Monang, Bang Ricko, Bang Adi, dan para teman-teman Diskusi

di Parbus yang telah membantu penulis dengan memberikan data dan informasi untuk

penyusunan skripsi ini.

6. Bang Efendy, Wanda, Parlin, Bang Binsar dan teman yang lain di kost yang

senantiasa menghibur dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini

7. Berto Purba, Willy Girsang, yang selalu menguji iman penulis dalam penulisan

Skripsi ini.

Medan, Mei 2014

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

DAFTAR ISI

RINGKASAN Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... . iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3. Batasan Masalah ......................................................................... 5

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

1.6. Penelitian Terdahulu .................................................................. 7

BAB II KERANGKA TEORI

2.1. Studi Kelayakan Bisnis .............................................................. 9

2.1.1 Fungsi dan Tujuan Studi kelayakan Bisnis ................ 10

2.1.2 Aspek- Aspek Studi kelayakan Bisnis ......................... 12

2.2. Industri Kecil dan Menengah .................................................... 26

2.3. Sentra Tenun ............................................................................... 27

2.3. Peluang Pasar Tenunan Ulos .................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian ........................................................................ 30

3.2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 31

3.3 Informan Penelitian .................................................................... 31

3.4 Defenisi Konsep ........................................................................... 33

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35

3.6 Teknik Analisis Data................................................................... 36

3.6.1 Aspek Non Finansial ..................................................... 36

3.6.2 Aspek Finansial ............................................................. 39

3.7. Asumsi-Asumsi Penelitian ......................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian......................................................... 41

4.1.1 Sejarah Berdirinya......................................................... 41

4.1.2 Visi dan Misi Sentra Tenun IKM Bintang Maratur... 43

4.2 Analisis Kelayakan Usaha .......................................................... 44

4.2.1 Aspek Non Finansial ....................................................... 45

4.2.2 Aspek Finansial ............................................................... 58

4.3 Analisis Study Kelayakan Usaha Bisnis

dan Implikasi Manajerial ........................................................... 60

4.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran.......................................... 61

4.3.2 Aspek SDM ...................................................................... 66

4.3.3 Aspek Teknis ................................................................... 70

4.3.4 Aspek Manajemen .......................................................... 73

4.3.5 Aspek Sosial dan Ekonomi ............................................. 74

4.3.6 Aspek Eksternal .............................................................. 75

4.3.7 Aspek Finansial ............................................................... 77

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 81

5.2 Saran ............................................................................................. 82

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perhitungan NPV............................................................................................ 19

Tabel 2.2 Tabel perhitungan NPV.................................................................................. 20

Tabel 2.3 Tabel perhitungan IRR.................................................................................... 22

Tabel 4.1 Produksi Ulos fesyen pada Sentra Tenun........................................................ 46

Tabel 4.2 Jumlah Produksi Pesanan di Sentra Tenun....................................................... 47

Tabel 4.3 Jenis Mesin/Peralatan Sentra Tenun..................................................................... 53

Tabel 4.4 Kisaran Jumlah Pesanan di Sentra Tenun........................................................ 57

Tabel 4.5 Kisaran Jenis dan kebutuhan Bahan Baku pertahun........................................ 53

Tabel 4.6 Kisaran Keuntungan Bersih.............................................................................. 58

Tabel. 4.7 Perhitungan NPV............................................................................................ 75

Tabel.4.8 Perhitungan IRR............................................................................................ 76

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Defenisi Konsep......................................................................... ............ 33

Gambar 4.1 Alur Produksi........................................................................................... 70

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia senantiasa mengupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang

kompleks sesuai perkembangan zaman. Mulai dari kebutuhan dasar, gaya hidup, profesi,

strata sosial dan sebagainya. Untuk memenuhi hal itu, dituntut kreatifitas, inovasi yang tepat

dalam hal pemenuhan kebutuhan. Seperti yang dapat kita lihat saat ini, berbagai bentuk usaha

dengan objek yang bervariasi telah ditempuh manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang

tidak terbatas. Bentuk usaha yang dapat kita lihat berupa, usaha pertanian, perikanan,

transportasi pengangkutan, pendidikan, pariwisata, teknologi, bahkan aspek budaya yang juga

menjadi kesempatan / peluang yang digunakan sebagai sumber untuk memperoleh

pendapatan.

Seperti yang kita ketahui, budaya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. baik

cara berpikir, cara berpakaian, dan cara berperilaku. Budaya pada intinya adalah hal krusial

yang mengikat kondisi dan situasi masyarakat, dan hal inilah yang menyebabkan aspek

budaya memberikan peluang sebagai usaha untuk memperoleh nilai yang nantinya dapat

memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Usaha yang dapat kita amati saat ini

sangat beragam, dapat berupa penyediaan jasa dekorasi untuk pernikahan secara adat, jasa

cathering untuk konsumsi pesta adat, jasa sewa Instrumen musik, jasa salon untuk pernikahan

secara adat dan sebagainya.

Seperti yang dilakukan Sentra Tenun Industri Kecil Menengah (IKM) Tenun Bintang

Maratur atau yang sering di sebut warga sekitar “Partonung Bolon”. Usaha ini mulanya

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

merupakan suatu kegiatan terpadu yang memproduksi Ulos yang diperlukan untuk kebutuhan

Pesta adat istiadat budaya Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Mandailing. Sentra

Tenun ini dibentuk tahun 2009 oleh pemerintah Kabupaten Samosir. Awalnya Sentra Tenun

ini merupakan kelompok tenun yang dibentuk penatua setempat, dan setelah berkembang

cukup lama dan memiliki banyak anggota, kelompok Tenun itu dijadikan koperasi atas

persetujuan para anggotanya. Namun, koperasi ini tidak memberikan kenyamanan bagi para

anggotanya karena kebijakan manajemen kala itu tidak mampu menyesuaikan kebijakan

perolehan pinjaman dengan relevan. Sentra Tenun diwakilkan oleh Dinas Koperasi

Perindustrian dan Perdagangan. Sentra Tenun ini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten

Samosir karena sejalan dengan karakteristik dan potensi wilayah serta kondisi Masyarakat

disekitarnya. dan hal ini merupakan langkah strategis yang diharapkan mampu

mengembangkan sendi ekonomi dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Samosir.

Karena Ulos sudah melekat dan merupakan ciri khas dalam acara budaya suku Batak,

maka dengan sendirinya tercipta permintaan pasar yang berkesinambungan dari waktu ke

waktu. Bahkan disebahagian pihak tertentu, Ulos yang dulunya hanya benda untuk keperluan

adat dan pakaian saja kini di modifikasi menjadi berbagai bentuk produk dan menanamkan

nilai keindahan yang lebih baik dan menarik. Misalnya Pakaian dengan model tertentu yang

disesuaikan dengan perubahan selera pasar. Bentuk produk-produk yang lain berbahan dasar

Ulos seperti : sarung, tas, topi, dan sebagainya. dan saat ini, Ulos menjadi salah satu referensi

cinderamata yang sangat diminati dari wilayah Sumatera Utara khususnya daerah Suku Batak

bagi para traveler yang berkunjung. Pasar yang terbentuk akan kebutuhan Ulos ini

memberikan peluang yang lebih luas nantinya. Sendi ekonomi lainnya seperti industri

rumahan akan menjadi berkembang serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha

Seperti yang dilakukan Sentra Tenun Bintang Maratur ini menuntut perlu adanya studi

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

kelayakan bisnis, merupakan penilaian sejauh mana kegiatan/kesempatan tersebut dapat

memberikan manfaat (benefit) bila suatu usaha dijalankan atau dikembangkan. Studi

kelayakan adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan

atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis

dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2003). Tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis ini adalah

untuk memperkirakan seberapa besar potensi usaha tersebut dapat berjalan menghasilkan

keuntungan. baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung dalam

jangka panjang atau jangka pendek. Serta pengambilan keputusan investasi untuk

mengembangkan suatu usaha juga membutuhkan dasar studi kelayakan untuk mendapatkan

hasil (output) yang maksimal dan mengurangi resiko kegagalan yang mungkin terjadi.

Dalam kegiatan studi kelayakan bisnis suatu usaha, terdapat aspek-aspek yang

menjadi titik fokus yang perlu dipertimbangkan dengan teliti. Aspek-aspek studi kelayakan

suatu usaha berupa aspek finansialnya yaitu analisis keuangan usaha tersebut. Dalam aspek

ini, kita perlu menggunakan analisis kriteria investasi yang meliputi NPV (Net Present

Value), IRR (Internal Rate of Return),B/C ( Benefit Cost Ratio), PBP (Payback Period).

Aspek lainnya adalah aspek Non finansial yang meliputi aspek pasar, aspek SDM, aspek

teknologi, dan aspek lingkungan Eksternal lainnya seperti, persediaan bahan baku,

kesinambungan perusahaan, perngaruh limbah yang dihasilkan perusahaan dan sebagainya.

Keseluruhan aspek ini memiliki hubungan saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Apabila terdapat salah satu aspek yang tidak sejalan dengan pertimbangan aspek lainnya,

maka dapat dipastikan hasil dari studi kelayakan usaha tersebut cenderung tidak sesuai

harapan kita.

Peneliti memilih Sentra Tenun ini sebagai objek penelitian karena Sentra Tenun ini

merupakan sumber mata pencaharian sebahagian masyarakat di Kab. Samosir. Disamping itu,

hasil produksi Sentra Tenun ini yaitu Ulos yang sudah dikenal dan diketahui masyarakat luas

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

memiliki potensi pasar yang baik. Maka Hal inilah yang mendasari Peneliti menjadikan

Sentra Tenun ini sebagai Objek Penelitian untuk mengetahui apakah usaha ini layak

dijalankan atau tidak layak dijalankan. Untuk mengetahui apakah investasi pengembangan

usaha Sentra Tenun ini layak atau tidak untuk dijalankan maka peneliti menetapkan Judul

penelitian ini adalah “Analisis Studi Kelayakan Usaha Bisnis Pada Sentra Tenun Bintang

Maratur”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelayakan usaha Sentra Tenun ini bila dikaji dari aspek non finansial.

yaitu aspek pasar, aspek teknis, dan aspek SDM, aspek Manajemen, aspek sosial dan

Ekonomi, serta lingkungan eksternal lainnya?

2. Bagaimana kelayakan usaha Sentra Tenun ini dikaji dari aspek finansialnya ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dicantumkan diatas maka Peneliti

menetapkan batasan masalah sebagai berikut :

1. Aspek non finansial yaitu, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek SDM, aspek

Manajemen, aspek sosial dan Ekonomi, serta lingkungan eksternal lainnya?

2. Aspek finansial yaitu aspek keuangan dengan metode analisis kriteria Investasi yang

relevan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui kelayakan usaha bisnis pada Sentra Tenun Bintang Maratur bila

dikaji dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek SDM, aspek

Manajemen, aspek sosial dan Ekonomi, serta lingkungan eksternal lainnya?

2. Untuk mengetahui kelayakan usaha bisnis pada Sentra Tenun Bintang Maratur bila

dikaji dari aspek finansial.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat menambah pengetahuan dalam memahami analisis Studi

kelayakan Bisnis pada usaha yang relevan

2. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi pengetahuan tentang studi

kelayakan Bisnis kepada Mahasiswa jurusan Administrasi Niaga/Bisnis maupun

khalayak pembaca

3. Bagi Perusahaan

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan saran atau

rekomendasi untuk perbaikan perusahaan kedepannya

1.6 Penelitian Terdahulu

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Adapun Penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian ini dalam

menambah pemahaman yang mendalam bagi peneliti diantaranya adalah Yulianto (Fakultas

Ekonomi dan Manajemen IPB 2009), melakukan penelitian Analisis Pengembangan Usaha dan

Kredit Usaha Pembuatan Sandal Wanita (Studi Kasus Pengrajin Sandal Wanita Indra Jaya

Ciomas Bogor). Penelitian tersebut bertujuan untuk meneliti kelayakan usaha dan pengembangan

usaha dengan menggunakan analisis usaha, analisis kriteria investasi dan analisis sensitivitas.

Usaha Indera Jaya layak untuk diberikan kredit sebagai modal usaha dari pihak perbankan, yang

berdasarkan pada laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca) pada tahun 2008 dan juga hasil

perhitungan rasio keuangan. Didapatkan nilai NPV 175.781.905,- Nilai Net B/C sebesar 1,53 dan

IRR 32,97 persen pertahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usah ini layak untuk

dilakukan. Muhamadjen (Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB 2008) yang mengkaji

tentang Analisis Kelayakan Usaha Kapsul Ekstrak di Taman Sringanis Bogor pada kasus

untuk Ekstrak Pegagan dan Sambiloto. Dalam hasil penelitiannya pada Aspek Finansial

menggunakan Analisis Kriteria Investasi yaitu NPV, IRR, Switching Value serta Aspek Non

Finansial yang menyatakan bahwa Usaha Kapsul Ekstrak dinyatakan Layak untuk dijalankan.

Kasman Syarif (Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB 2011) yang mengkaji tentang

Analisis Kelayakan Usaha Pada Produk Minyak Aromatik merek Flosh di UKM Marun

Aromateraphi. Dari hasil penelitiannya, Usaha dinyatakan Layak untuk dijalankan yang

ditinjau dari segi Finansial dan Non Finansial. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial

menunjukkan nilai NPV positif (Rp.659.100.845,-), nilai IRR 79.50 persen dimana nilai ini lebih

besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunkan (14 persen), Net B/C 2.50, BEP Rp.

113.149.038,-, dan PBP 1.25 tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi

awalnya sebelum umur usaha berakhir. Dwi Febry Nurcahyo (Fakultas Teknik UI, 2011) yang

mengkaji tentang Analisis Kelayakan Bisnis pada PT. Pemuda Mandiri Sejahtera. Berdasarkan

hasil penelitian terhadap Aspek Keuangan dan Aspek non Keuangan yang diperoleh, Usaha PT.

Pemuda Mandiri yang bergerak dibidang Manufaktur dinyatakan Layak untuk diteruskan. Rofiq

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Irfani (Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, 2011) yang mengkaji tentang Analisis Kelayakan

Pengembangan k Usaha Usaha Ransel Laptop di UMKM Yogi Tas, Desa Ciomas, Bogor. Hasil

Penelitian yang dilakukannya pada Aspek Non Finanasial dan Aspek Finansial, Usaha

Pengembangan Ransel Laptop dinyatakan Layak untuk dilaksanakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan yang sering juga disebut dengan feasibility study merupakan bahan

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima/ memanfaatkan atau

menolak dari suatu gagasan atau peluang yang diperoleh. Studi kelayakan Bisnis merupakan

penelitian terhadap perencanaan usaha bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau

tidaknya usaha tersebut dibangun, tetapi juga saat operasionalnya secara rutin dalam rangka

pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang ditentukan. Misalnya, rencana

peluncuran produk baru (Husein Umar 2001) aspek- aspek yang mendasari studi kelayakan

bisnis adalah aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek Sumber Daya Manusia, aspek

Manajemen, aspek keuangan, aspek persaingan serta aspek lingkungan sosial.

Sedangkan menurut Dadjim Sinaga dan Herlina J dalam Bukunya yang berjudul

“Studi Kelayakan Investasi Pada Proyek dan Bisnis dalam Perspektif Iklim Investasi

Perekonomian Global”, studi kelayakan bisnis atau Investment analysis merupakan suatu

analisis untuk mengetahui arus biaya yang dikeluarkan dan keuntungan berdasarkan data

penelitian yang akurat terhadap faktor- faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan rencana

investasi modal dalam suatu usaha, serta membandingkan arus benefit dan biaya tersebut

selama umur ekonomis investasi usaha Sehingga dapat diketahui layak atau tidak layak usaha

tersebut. pendapat lain yang juga sejalan dengan pendapat diatas mengatakan bahwa Studi

kelayakan adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis

dijalankan( Kasmir dan Jakfar 2003).

2.1.1 Fungsi dan Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis ini adalah untuk memperkirakan seberapa

besar potensi usaha tersebut dapat berjalan menghasilkan keuntungan. baik dalam situasi

mendukung maupun situasi yang tidak mendukung dalam jangka panjang atau jangka pendek

(Kasmir dan Jakfar 2003). Adapun tujuan utama dilakukannya studi kelayakan investasi

bisnis bagi pemerintah, pihak swasta atau pemilik modal dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah

Tugas utama pemerintah salah satunya adalah mengupayakan dan bertanggung jawab

atas terlaksananya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam usaha

meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. dan untuk mencapai kesinambungan dalam

kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah dihadapkan pada keterbatasan

pemilikan sumber daya. Dengan adanya keterbatasan pemilikan Sumber daya yang

dimaksud, maka penggunaan yang berbeda-beda atas sumber daya yang terbatas

haruslah tepat sasaran dan memprioritaskan untuk kepentingan publik. Maka fungsi

studi kelayakan bisnis ini bagi pemerintah adalah untuk mengetahui apakah

pengalokasian penggunaan Sumber daya yang terbatas sudah tepat dalam rangka

usaha pemerintah mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Sedangkan Tujuan

utama diadakannya analisis studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mengetahui

apakah pengalokasian sumber daya yang terbatas itu dapat meningkatkan

kesejahteraan ekonomi masyarakat, pajak pendapatan yang diperoleh serta

berpengaruh pada sektor lainnya.

2. Bagi Pihak Swasta atau pemilik Modal

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Fungsi dari studi kelayakan bisnis ini bagi pihak swasta atau pemilik modal adalah

sebagai dasar pertimbangan manajemen, apakah investasi modal dalam bisnis itu

layak atau tidak layak untuk dijalankan. Hal ini dilihat dari kemampuan proyek

investasi menghasilkan keuntungan bersih rata-rata tiap periode selama umur

ekonomis, serta keamanan investasi modal. Sedangkan Tujuan studi kelayakan ini

bagi Pihak swasta atau pemilik modal adalah untuk mengetahui besarnya keuntungan

yang diperoleh selama periode waktu tertentu selama umur ekonomis, untuk

mengetahui tingkat keuntungan apakah lebih besar atau kecil dibandingkan dengan

bunga modal yang berlaku dipasar modal, untuk mengetahui berapa lama

pengembalian modal dengan pertimbangan Net cash flow yang dihasilkan dari proyek

beberapa tahun sejak awal produksi komersil, serta pelengkap proposal untuk

mendapatkan izin usaha dari pemerintah atau untuk mendapatkan bantuan kredit dari

Bank (Dadjim Sinaga dan Herlina J,2013)

2.1.2 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Dari hasil studi kelayakan tersebut, dapat diketahui apakah pilihan investasi usaha

itu dapat menghasilkan keuntungan atau malah merugikan dari skala ekonomis. Pada

umumnya kerugian atau kegagalan investasi dalam suatu usaha disebabkan oleh kurang

akuratnya penelitian mengenai data atau informasi yang merupakan aspek penting untuk

diperhatikan dalam studi kelayakan itu sendiri, sehubungan dengan keberhasilan suatu

investasi usaha adapun aspek- aspek yang perlu untuk diperhatikan untuk keberhasilan atau

mengurangi resiko kerugian usaha belum ada keseragaman mengenai aspek apa yang harus

dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis yang relevan. Namun menurut Yacob Ibrahim

(1998) aspek yang perlu dikaji dalam studi kelayakan bisnis adalah :

1. Aspek pasar dan pemasaran

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Dalam uraian aspek Pasar dan Pemasaran, sekurang- kurangnya harus melingkupi

Luas pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar, dan langkah- langkah

tertentu disamping kebijaksanaan yang diperlukan, siklus hidup produk atau

kesinambungan permintaan akan produk. Serta harus dapat memperkirakan kendala-

kendala yang akan dihadapi dalam pasar. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah

barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli

pada berbagai tingkat harga. Sedangkan penawaran diartikan sebagai kuantitas barang

yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Adapun faktor- faktor yang

mempengaruhi penawaran adalah :

a. Harga barang-barang substitusi

b. Biaya faktor produksi

c. Tujuan perusahaan

Menurut Rangkuti, analisis pemasaran sangat penting untuk keberhasilan perusahaan.

Jika perusahaan mampu menjual lebih banyak produk yang sama, dengan harga yang

sama dan kualitas yang sama, atau dapat mengembangkan produk baru yang lebih

berhasil, perusahaan tersebut dapat dikatakan telah berhasil menggunakan

kemampuan analisis pemasarannya (Rangkuti,1997). Terdapat 4 komponen dalam

pemasaran atau yang sering disebut sebagai Bauran pemasaran yaitu :

a. Product adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam

pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kesebuah pasar

dan dianggap bisa memenuhi kebutuhan

b. Price adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang

lain untuk memperoleh manfaat dari suatu barang atau jasa bagi seseorang

atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

c. Place adalah tempat berlangsungnya rencana aktivitas

d. Promotion adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan barang atau

jasa terhadap khalayak ramai dengan tujuan menarik calon konsumen untuk

membeli dan mengkonsumsinya

2. Aspek teknis dan teknologi

Faktor- faktor yang perlu diperhatikan pada aspek teknis dan teknologi adalah yang

menyangkut lokasi usaha, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, serta

jenis dan jumlah investasi yang dibutuhkan disamping membuat rencana produksi

selama umur ekonomis proyek. Dalam aspek ini, sangat dibutuhkan ketelitian dalam

menentukan teknologi yang digunakan. Karena pertimbangan biaya, umur mesin

produksi, tingkat kemampuan memproduksi, dampak lingkungan yang diakibatkan,

pemeliharaan serta keamanan dalam operasional perusahaan.

3. Aspek ekonomi dan keuangan

Dalam aspek ekonomi dan keuangan, terdapat faktor-faktor yang harus terlebih

dahulu dipahami dalam menjalankan usaha bisnis. yaitu perkiraan investasi, biaya

operasi dan pemeliharaan, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan. kemudian

untuk mengetahui layak atau tidak layaknya usaha dijalankan maka dibutuhkan

analisis kriteria investasi, Break Even Point dan Payback Period menjadi dasar

perhitungannya. maka penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Perkiraan investasi

Jumlah dan jenis investasi apa saja yang diperlukan dalam rencana kegiatan

usaha yang akan dijalankan harus jelas. Pada proses ini, sangat dibutuhkan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

pemahaman yang cermat dalam memilih jenis investasi. Informasi yang

relevan menjadi pertimbangan dalam perkiraan Investasi

b. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Perhitungan biaya harus disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga tidak

ada unsur biaya yang tertinggal. Karena hal ini akan mempengaruhi

perhitungan analisis kriteria investasi yang digunakan sebagai indikator dalam

menentukan feasible tidaknya rencana usaha yang dijalankan.

c. Sumber pembiayaan

Dalam aspek pembiayaan, hal yang perlu diuraikan adalah penentuan

komposisi modal secara jelas dan terperinci.

d. Perkiraan pendapatan

Perkiraan Benefit yang diterima dari hasil kegiatan harus benar- benar dapat

diperkirakan secara logis. Perkiraan ini direncanakan sesuai dengan rencana

produksi dan rencana penjualan. Bentuk penerimaan ini dapat digolongkan

atas 2 bagian, yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan barang- barang

yang diproses dan penerimaan yang berasal dari luar barang- barang yang

diproses. Misalnya penerimaan dalam bentuk bonus karena pembelian barang-

barang kebutuhan untuk usaha, penerimaan bunga bank, scrap value (nilai sisa

aset) dan sebagainya.

e. Analisis kriteria Investasi

Analisis kriteria investasi yang dimaksud adalah perhitungan mengenai

feasible atau tidaknya usaha yang dijalankan ini. Maka perlu ditinjau dari segi

NPV (Net Present Value), IRR( Internal Rate of Return), Net B/C( Net Benefit

Cost Ratio ) faktor- faktor yang perlu diperhatikan disini adalah perkiraan

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

investasi, modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan, serta perkiraan

pendapatan.

f. Break Even Point dan Payback Period

Break Even Point adalah suatu tingkat produksi dimana total revenue sama

dengan total cost (TR=TC). Tingkat BEP dapat dilihat dari 3 bagian yaitu

Jumlah Produksi, Lamanya waktu pengembalian Biaya dan jumlah biaya yang

dikeluarkan. Dalam analisis ini juga perlu dihitung jumlah produksi yang

dapat menghasilkan maximum profit (MR=MC) sebagai indikator bagi

pengusaha dalam menjalankan produksinya nantinya. Tingkat BEP dilihat dari

segi waktu, maksudnya untuk mengetahui seberapa lama usaha dapat

menutupi segala biaya yang dikeluarkan. Ukuran ini sangat penting untuk

diketahui, karena terlalu lama waktu pengembalian total biaya belum tentu

dianggap layak oleh investor. Dilihat dari segi jumlah biaya yang dikeluarkan,

maksudnya berapa jumlah biaya yang dikeluarkan baru dapat mencapai

tingkat BEP. Semakin cepat usaha tersebut dapat mengembalikan investasi,

semakin baik kegiatan usaha tersebut. Karena jumlah investasi yang

dikembalikan dapat digunakan pada usaha lain, pembelian teknologi baru yang

lebih baik, dan hal lain yang dapat menghasilkan profit juga. Maka persamaan

yang relevan untuk menentukan titik impas adalah mendasarkan pada

pendapatan sama dengan biaya ditambah laba. Penentuan titik impas dengan

pendekatan grafis dilakukan dengan cara mencari titik potong antara garis

pendapatan penjualan dengan garis biaya dalam suatu grafik yang disebut

grafik impas.

g. Proyeksi Laba Rugi dan Aliran Khas

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Proyeksi laba rugi dan aliran khas dibentuk dalam jangka waktu tertentu untuk

melihat prospek keuangan dari usaha yang dijalankan. Maka kita dapat

mengetahui posisi keuangan dimasa yang akan datang, serta dapat digunakan

sebagai pedoman bagi pengusaha dalam menjalankan usaha bisnisnya.

Untuk mengetahui posisi keuangan dikatakan layak atau tidak layak dijalankan dari suatu

usaha, analisis kriteria investasi merupakan suatu cara mengevaluasi setiap rencana investasi

modal (Dadjim Sinaga dan Herlina J, 2013) . Analisis kriteria yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

1. NPV ( Net Present Value) = nilai bersih sekarang

Rumus : NPV = ∑ 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐶𝐶𝐵𝐵(1+𝑖𝑖)t

nt=1

dimana,

Bt = manfaat pada tahun t

Ct = Biaya pada tahun t

I = Discount rate (%)

t = tahun kegiatan bisnis ( t= 0,1,2,3, ......n)

n = Umur usaha (tahun)

Dalam penghitungan NPV, kriteria yang harus dipahami adalah:

NPV > 0, artinya usaha menguntungkan

NPV < 0, artinya usaha dinyatakan merugikan

NPV = 0, artinya usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak merugikan juga

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Contoh ilustrasi untuk menghitung NPV :

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri pengolahan hasil

pertanian, diketahui Dana investasi: Rp. 35.000.000, dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun

persiapan Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 15.000.000. Kegiatan pabrik dimulai

setelah tahun ke-2 dari pengembangan kontruksi. Benefit dari kegiatan industri ini adalah

jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun

kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,- sedang tahun-tahun berikutnya seperti

terlihat pada tabel dibawah ini. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan

rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan untuk

tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel dibawah ini. Berdasarkan keterangan di atas,

apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk

dkembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan diskon faktor sebesar 18 ?

Tabel.2.1

Tabel perhitungan NPV

Thn Investasi Biaya Operasi

Total Cost

Benefit Net Benefit

D.F.

18%

Present Value

0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 -20.000

1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 -12,713

2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3,591

3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3,652

4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4,126

5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4,371

6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5,186

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5,336

8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5,586

9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5,863

10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6,115

NPV 11.115,73

Sumber : data diolah

Dari keterangan dan tabel yang diberikan maka:

Dengan menggunakan rumus yang lain, NPV dapat juga dihitung dengan bantuan Tabel

berikut.

Tabel 2.2

Tabel perhitungan NPV

Thn Investasi Biaya Operasi

Total Cost

Benefit Net Benefit

D.F.

18%

B C

0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 - 20.000

1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 - 12.713

2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 7.182 3.591

3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 7.304 3.652

4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 7.221 3.095

5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 7.431 3.060

6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 7.778 2.593

7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 7.848 2.511

000.115.11

)1(1

=

+= −

=∑

NPV

iNBNPV nn

ii

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 7.980 2.394

9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 8.118 2.255

10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 8.217 2.102

NPV 69.080 57.966

Sumber : data diolah

Pada tabel tersebut cost dan benefit langsung dikalikan dengan DF:

Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan.

2. IRR ( Internal Rate of Return)

Rumus ∶ 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = 𝑖𝑖1 + � 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1−𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2

(𝑖𝑖2 − 𝑖𝑖1)�

Keterangan : i1 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif

i2 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif

NPV1 = NPV pada tingkat suku bunga i positif

NPV2 = NPV pada tingkat suku bunga i negatif

Kesimpulan yang akan diperoleh dari perhitungan IRR ini adalah :

IRR > suku bunga Bank maka proyek dikatakan layak

−==−=

−=∑=

,000.114.11114.11966.57080.69

1

RpNPVNPV

CBNPV i

n

i

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

IRR = suku bunga Bank berarti proyek pada BEP

IRR < suku bunga Bank dikatakan bahwa proyek tidak layak.

Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2 dengan cara

coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih besar dari suku

bunga Bank, dan sebaliknya. Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV

positif dan NPV negatif yaitu pada NPV = 0.

Contoh soal :

Tabel 2.3

Tabel perhitungan IRR

Thn Net Benefit

D.F.

18%

Present Value

D.F.

24%

Present Value

0 -20.000 1,0000 -20.000 1,0000 -20.000

1 -15.000 0,8475 -12,713 0,8065 -12,713

2 5.000 0,7182 3,591 0,6504 3,591

3 6.000 0,6086 3,652 0,5245 3,652

4 8.000 0,5158 4,126 0,4230 4,126

5 10.000 0,4371 4,371 0,3411 4,371

6 14.000 0,3704 5,186 0,2751 5,186

7 17.000 0,3139 5,336 0,2218 5,336

8 21.000 0,2660 5,586 0,1789 5,586

9 26.000 0,2255 5,863 0,1443 5,863

10 32.000 0,1911 6,115 0,1164 6,115

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

NPV 11.115,73 -48,94

Sumber : data diolah

maka perhitungannya mencari IRR adalah

Hasil perhitungan menunjukkaan bahwa IRR 23,97% lebih besar dari suku bunga Bank yaitu

sebesar 18%, berarti proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

Sedangkan menurut Umar (2001) aspek- aspek studi kelayakan bisnis adalah :

1. Aspek Pasar

Sebelum menjalankan bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan

dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih

dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud.

Dalam hal ini, yang perlu diuraikan adalah berapa besar luas pasar, pertumbuhan

permintaan, dan market share dari produk bersangkutan, serta kondisi persaingan

antar produsen.

2. Aspek Internal Perusahaan

Pada aspek internal perusahaan, pengaruh manajerial merupakan kunci keberhasilan

organisasi. Manejerial mengelola Pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek

SDM, aspek manajemen dan aspek finansial atau keuangan. maka penjelasan aspek

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Aspek pemasaran

( )

%97,2323974,0

)18,024,0()48114.11(

114.1118,0

)( 1221

11

==

−+

+=

−−

+=

IRR

IRR

iiNPVNPV

NPViIRR

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Analisis kelayakan yang krusial dalam aspek ini adalah penentuan segmen,

target, dan posisi produk pada pasar, kajian untuk mengetahui konsumen

potensial, menentukan strategi, dan program pemasaran yang akan dilakukan.

b. Aspek teknis dan teknologis

Tujuan studi aspek ini adalah untuk mengetahui apakah secara teknis dan

pilihan teknologi kegiatan bisnis dapat dapat dilaksanakan secara layak atau

tidak layak. Dalam aspek ini, hal yang perlu dikaji adalah kebutuhan teknologi

bagaimana yang akan diperlukan, penentuan kapasitas produksi yang optimal,

penentuan pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi, pengawasan

kualitas produk, dan dampak lingkungan yang diakibatkan dari pemilihan

teknologi yang digunakan. Serta bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan.

c. Aspek SDM

Aspek SDM merupakan aspek yang paling krusial diperhatikan. Karena untuk

mengetahui apakah dalam pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan

layak atau tidak tergantung dari ketersediaan SDM. Ketersediaan SDM

meliputi kondisi kompetitif yang dimiliki Karyawan, Deskripsi pekerjaan,

Program Pelatihan dan Pengembangan, Penentuan Prestasi Kerja, Dispensasi,

Perencanaan Karir, Mekanisme PHK, Kebijakan Rekruitmen-Seleksi-

Orientasi serta Keselamatan dan kesehatan kerja. Aspek SDM dibagi menjadi

2 bagian yaitu, Peran SDM dalam pembangunan dan pengembangan usaha

bisnis serta peran mereka dalam operasional rutin usaha bisnis.

d. Aspek Manajemen

Tujuan dari aspek Manajemen dalam kegiatan studi kelayakan bisnis adalah

untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat

dinyatakan layak atau sebaliknya. Studi aspek Manajemen yang dilaksanakan

dibagi menjadi 2 bagian. yaitu, Manajemen saat pembangunan usaha dan

manajemen saat usaha bisnis dioperasionalkan secara rutin.

e. Aspek Finansial

Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan

aliran kas. Dari sisi keuangan, usaha bisnis dikatakan layak apabila dapat

memberikan keuntungan yang mampu memenuhi kewajiban finansialnya.

3. Aspek Persaingan dan Lingkungan Eksternal Lainnya

Lingkungan sosial yang berada diluar perusahaan seperti Aspek Persaingan dan

Lingkungan Eksternal lainnya atau yang dapat disingkat dengan Aspek eksternal saja,

merupakan kondisi- kondisi diluar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Akan tetapi, aspek eksternal ini memiliki pengaruh

yang penting dalam berjalannya kegiatan bisnis yang dilakukan. Maka, perusahaan

hendaknya dapat mengupayakan informasi untuk dimanfaatkan secara maksimal

mengenai aspek ini. Juga dalam rangka menganalisis aspek- aspek lainnya. Aspek

yang dimaksud dapat berupa Yuridis Formal, sistem birokrasi, iklim politik, situasi

perekonomian, sistem nilai pada masyarakat termasuk lingkungan hidup,

perkembangan teknologi dan situasi persaingan bisnis.

2.2 Industri Kecil dan Menengah

Defenisi Industri Kecil dan Menengah menurut Undang-undang No. 20 tahun 2008

adalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp50.000.000 sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000

sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000. Batasan mengenai skala usaha menurut BPS,

yaitu berdasarkan kriteria jumlah tenaga kerja sebagai berikut:

1. Industri Kecil : 5-19 orang

2. Industri Menengah : 20-99 orang

2.3 Sentra Tenun

Sentra Tenun yang diketuai oleh ibu Rolika br Manik ini pada awalnya merupakan

sebuah kelompok tenun yang dibina oleh penatua di Desa Lumban Suhi Toruan. Mengingat

keterbatasan dana dari masyarakat sekitar yang sulit membeli perlengkapan membuat Ulos

maka Penatua setempat membangun suatu kelompok tenun. Kala itu, kelompok tenun ini

merupakan tempat belajar bagi setiap Orang yang ingin mempelajari proses Produksi Ulos.

Namun, setelah berkembang cukup lama dan memiliki banyak anggota, kelompok Tenun ini

sepakat dijadikan Koperasi. Sistemnya adalah, anggota yang dapat memenuhi target

pembuatan Ulos maka yang bersangkutan akan memiliki banyak pendapatan serta dapat

memperoleh pinjaman lunak yang berjumlah besar.

Koperasi ini mengalami surut pada tahun 2006. Anggota dari koperasi ini sudah

berkurang dan rotasi manajemen yang sejalan dengan kebijakan manajemen perolehan

pinjaman yang kurang tepat membuat koperasi ini tidak dapat berjalan dengan baik seperti

dahulu. Dan pada tahun 2009 Pemerintah yang diwakilkan oleh Dinas Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Samosir membuat koperasi ini menjadi sebuah Sentra IKM

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Tenun atas persetujuan para anggotanya. dan kini Sentra Tenun IKM Bintang Maratur kini

menjadi salah satu sumber mata pencaharian dalam perolehan pendapatan bagi masyarakat

setempat.

2.4 Peluang Pasar Tenunan Ulos

Secara harafiah, Ulos berarti Selimut. Yaitu, pemberi kehangatan badaniah dari

terpaan udara dingin. Menurut pemikiran leluhur Suku Batak ada tiga sumber yang dapat

memberikan kehangatan. Yakni Matahari, Api dan Ulos. Dari ketiga sumber kehangatan itu,

Matahari sumber kehangatan utama tidak dapat kita peroleh pada saat malam hari. Sedangkan

api dapat menimbulkan bencana jika kita lalai menggunakannya. Oleh karena itu, Ulos

menjadi suatu hal yang sangat akrab dalam kehidupan sehari- hari bagi suku Batak karena

dapat digunakan untuk menghangatkan badan kapanpun.

Dalam adat istiadat budaya suku Batak, Ulos cenderung menjadi suatu produk yang

primer dibandingkan hal lainnya. Karena dalam aktivitas bagaimanapun, Ulos menjadi

ketetapan yang harus dipenuhi oleh suku Batak. Mulai dari acara pernikahan Adat

(Mangadati ), acara pesta syukuran karena lahir anggota baru dalam keluarga, acara

penguburan kematian anggota keluarga yang sudah memiliki anak atau cucu dan sebagainya.

hal ini dikarenakan, Ulos sudah digunakan oleh nenek moyang Suku Batak sebagai media

menyampaikan maksud dan harapan kepada orang yang menerima Ulos.

Ulos memiliki jenis motif dan makna yang berbeda- beda tergantung pada aturan Adat

istiadat yang berlaku. Misalnya, busana Pengantin pernikahan yang melambangkan sistem

kekerabatan Suku Batak yaitu “Dalihan Natolu”. Terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), tutup

dada (pakaian), tutup bagian bawah (Sarung). Pada aturan Adat Istiadat Suku Batak,

“Mangulosi” atau memberikan ulos menunjukkan kehangatan, kasih sayang, penghormatan

kepada penerima Ulos. Seperti halnya ketika Orang Tua memberikan Ulos kepada Anaknya,

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Hula-hula kepada boru. Dan kepada pihak yang bukan Suku Batak, pemberian Ulos dapat

dianggap sebagai tanda penghormatan, keakraban, dan persahabatan dan sebagainya.

misalnya, pemberian Ulos kepada Presiden atau Pejabat tertentu dari Suku Batak dengan

maksud menunjukkan tindakan penghormatan, serta dalam menjalankan tugasnya mereka

tetap dalam kehangatan yang hakiki dan penuh kasih sayang.

Namun pada perkembangannya saat ini, Ulos sudah megalami fase perubahan. yaitu,

Ulos yang dulunya dipergunakan hanya dalam acara pesta atau syukuran dan sebagainya kini

sudah dimodifikasi menjadi berbagai bentuk yang lebih menarik dan menanamkan nilai

estetika keindahan. Ulos yang menjadi ciri khas dari Suku Batak dimanfaatkan oleh para

pebisnis dalam memperoleh pendapatan. Kreasi yang menghasilkan berbagai rupa dan bentuk

dari Ulos Suku Batak menjadi salah satu cindera mata dari daerah batak. Produk yang dibuat

berbahan dasar Ulos sangat beragam yaitu, bakal kain untuk kemeja, selendang, sarung,

pembuatan tas, pakaian, topi, dompet, hiasan dinding, dan berbagai cinderamata lainnya yang

sangat diminati para pengunjung yang berwisata ke daerah Suku Batak. Jadi, potensi

permintaan konsumen akan Ulos dapat dipastikan memiliki kesinambungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

dan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dianalisis sesuai jenisnya. Analisis

pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (I Made

Wirartha, 2005) maka analisis pendekatan kualitatif diterapkan untuk mengkaji aspek non

finansial (aspek pasar, aspek SDM, dan aspek teknis). Sedangkan analisis pendekatan

kuantitatif merupakan analisis data terhadap data-data yang mengandung angka-angka atau

numerik tertentu (Juliandi, 2013) maka pendekatan ini digunakan untuk mengkaji aspek

finansial yaitu, aspek keuangan. dan selanjutnya, hasil dari pengolahan data ini akan di

interpretasikan secara deskriptif untuk menggambarkan tentang studi kelayakan usaha bisnis.

Penelitiaan deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat

ini dari suatu populasi yang bertujuan untuk menguji atau menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan status saat ini dari objek yang diteliti.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sentra IKM Tenun Bintang Maratur yang

beralamatkan di Jl. Simanindo-Pangururan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3.3 Informan Penelitian

Dalam mendapatkan sumber informasi yang tepat dan akurat untuk mendukung

penelitian ini maka sangat dibutuhkan Informan Penelitian. Informan penelitian adalah orang

yang ditanya atau sumber data yang dapat memberikan informasi dan keterangan atas

keadaan orang lain atau permasalahan disituasi- situasi dan lingkungannya (Situmorang

2008:209). Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah:

1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yan diteliti.

adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah :

a. Plt. Kabid Perindustrian. Bapak Sumitro M. Simbolon, SE

b. Ketua kelompok Sentra Tenun, Ibu Rolika Manik

2. Informan Utama, yaitu Orang yang terlibat secara langsung dan berinteraksi secara

langsung dengan informan kunci ataupun orang yang dianggap mengetahui

permasalahan yang diteliti. Maka informan utama dalam penalitian ini adalah

Karyawan sentra Tenun dan warga sekitar yang merupakan pihak yang sudah pernah

berinteraksi dengan Sentra Tenun ini.

3. Informasi yang akan diperoleh dari Informan dalam penelitian ini adalah informasi

yang sesuai dengan kondisi realita yang terjadi di sentra Tenun Bintang Maratur.

Meliputi kondisi aspek SDM, aspek keuangan, aspek pasar, aspek Teknisnya, aspek

Manajemen, aspek sosial dan Ekonomi, serta lingkungan eksternal lainnya dalam

beroperasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3.4 Defenisi Konsep

Konsep diperlukan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan atau

individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun,1995:33). Adapun konsep

yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Defenisi Konsep

Keterangan bagan :

Kriteria Investasi (NPV, IRR)

Aspek keuangan

Finansial

SENTRA TENUN IKM BINTANG MARATUR

Aspek SDM

Aspek Pasar

Non Finansial

Layak / Tidak Layak

Rekomendasi

Aspek Sosial

Aspek eksternal

Aspek Teknis

Aspek Manajemen

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

1. Finansial merupakan Pengkajian berdasarkan sudut keuangan atau yang berhubungan

dengan materi.

2. Aspek keuangan

Dari sisi keuangan, usaha bisnis dikatakan layak apabila dapat memberikan

keuntungan yang mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Untuk itu dibutuhkan

kriteria Investasi ( NPVdan IRR)

3. Non Finansial merupakan indikator yang berhubungan dengan aspek pasar, aspek

SDM, dan aspek Teknis

4. Aspek pasar merupakan inti dari penyusunan studi kelayakan. Maka aspek ini harus

diuraikan dengan cermat dan realistis mengenai masa lalu dari produk atau

prospeknya dimasa yang akan datang.

5. Aspek SDM harus dapat menetapkan kebutuhan SDM yang diperlukan dan

mengembangkan SDM yang ada.

6. Aspek Teknis meliputi produksi yang bagaimana dapat memasuki pasar dan jenis

teknologi yang digunakan dalam memproduksi.

7. Aspek Manajemen meliputi sistem pengelolaan pembangunan dan manajemen dalam

masa operasi Sentra Tenun seperti pembagian kerja, dispensasi, dan sebagainya

8. Aspek Sosial dan Ekonomi meliputi penambahan kesempatan kerja atau pengurangan

pengangguran disekitar lokasi dimana bisnis dijalankan. Lebih jauh lagi, bagaimana

pemerataan dan kesempatan kerja

9. Aspek Eksternal lainnya berkaitan dengan bagaimana pengaruh bisnis tersebut

terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnis

10. Layak/tidak layak, merupakan hasil dari penelitian ini. Dengan pertimbangan dan

penilaian terhadap semua aspek yang telah dikaji dan pemaparan resiko yang akan

mungkin terjadi terhadap objek penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

11. Rekomendasi merupakan saran kepada pihak perusahaan, apakah usaha itu layak

dijalankan ataupun tidak layak.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dengan

melakukan pengamatan secara langsung kegiatan serta kondisi internal maupun

eksternal usaha maupun kegiatan lain yang sifatnya mendukung penelitian.

Pengumpulan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui

beberapa cara yang meliputi :

1. Wawancara yaitu, mengumpulkan informasi dari pihak Sentra Tenun yang diwakili

oleh informan yang berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan aspek yang

diteliti

2. Studi Pustaka yaitu, pengumpulan Data Sekunder dengan menggunakan referensi

buku yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk menguatkan teori,

konsep, dan variabel yang mendukung penelitian Studi kelayakan usaha bisnis.

3. Dokumentasi yaitu, Pengumpulan data dengan cara menggunakan catatan-catatan dan

dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber informasi yang relevan dengan

studi kelayakan Bisnis pada sentra Tenun Bintang Maratur.

3.6 Teknik Analisis Data

Informasi atau data yang daperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif yang selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan jenisnya. Analisis data kualitatif

digunakan pada Aspek Non Finansial yaitu Aspek Pasar, Aspek SDM, dan Aspek Teknis.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mengkaji Aspek Finansial dalam

penelitian ini. Untuk megetahui hasil penelitian yang berupa keputusan Layak atau tidak

Layaknya usaha ini dijalankan maka dibutuhkan analisis kriteria investasi yang ditinjau dari

segi NPV (Net Present Value) dengan IRR( Internal Rate of Return)

3.6.1 Aspek Non Finansial

Kajian yang perlu diperhatikan dalam aspek Non Finansial terdiri dari aspek pasar,

aspek SDM, dan aspek Teknis. Karena hal ini dianggap krusial dalam pengaruhnya terhadap

berjalannya usaha binis atau pilihan Investasi. maka penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Aspek Pasar

Tujuan analisis pada aspek pasar yaitu untuk melihat peluang atau pangsa pasar tas

yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Pada aspek pasar dilakukan analisis

terhadap bentuk pasar, persaingan usaha, strategi pemasaran (segmentasi, targeting,

positioning), serta bauran pemasaran (marketing mix).

2. Aspek SDM

Pada Aspek SDM, pengkajian dengan Menganalisis kondisi kompetitif yang dimiliki

Sumber Daya Manusia baik secara teknis, maupun sosialnya. hal ini sangat penting

untuk diperhatikan karena SDM merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan

suatu usaha. yang perlu ditentukan dalam aspek SDM ini adalah Menyangkut jumlah

karyawan yang dibutuhkan, penentuan deskripsi pekerjaan, program pelatihan dan

Pengembangan, penentuan prestasi kerja dan kompensasi, perencanaan karir yang

diharapkan, keselamatan dan kesehatan kerja, mekanisme PHK serta kebijakan

rekruitmen, seleksi, dan orientasi produktivitas kerja (Umar,2001).

3. Aspek Teknis

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Tujuan dari aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan

teknologi, Rencana Usaha dapat dijalankan secara layak maupun tidak layak. Pada

Aspek Teknis, yang sangat krusial Untuk dikaji adalah teknologi untuk produksi,

faktor lokasi dan proses produksi.

4. Aspek Manajemen

Dalam aspek manajemen, hal yang dianalisis adalah bentuk organisasi/badan usaha

yang dipilih, struktur organisasi, Tujuan dari analisis aspek ini adalah untuk

mengetahui apakah proses perencanaan dan pengelolaan bisnis yang ada sudah efektif

dan efisien, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Aspek Sosial dan Ekonomi

Analisis pada aspek ini meliputi sejauh mana manfaat dari bisnis Sentra Tenun

fashion yang dijalankan terhadap lingkungan sekitarnya baik bagi masyarakat maupun

pemerintah. Faktor yang menjadi tolak ukur adalah peningkatan pendapatan

masyarakat, peningkatan kesempatan kerja warga sekitar, dan pajak bagi pemerintah

setempat.

6. Aspek Eksternal Lainnya

Analisis pada aspek ini berkaitan dengan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap

lingkungan sekitar lokasi bisnis ataupun sebaliknya. Aspek yang dimaksud dapat

berupa situasi perekonomian, sistem nilai pada masyarakat termasuk lingkungan

hidup, dan situasi persaingan bisnis. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas

lingkungan dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu

bisnis itu sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak

bersahabat dengan lingkungan (Hufschmidt dalam Nurmalina dkk, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3.6.2 Aspek Finansial

Analisis kriteria Investasi yang digunakan untuk mengukur kelayakan Suatu Usaha

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. NPV ( Net Present Value) = nilai bersih sekarang

Rumus : NPV = ∑ 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐶𝐶𝐵𝐵(1+𝑖𝑖)t

nt=1 dimana,

Bt = manfaat pada tahun t

Ct = Biaya pada tahun t

I = Discount rate (%)

t = tahun kegiatan bisnis ( t= 0,1,2,3, ......n)

n = Umur usaha (tahun)

Dalam penghitungan NPV kriteria yang harus dipahami adalah:

NPV > 0, artinya usaha menguntungkan

NPV < 0, artinya usaha dinyatakan merugikan

NPV = 0, artinya usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak merugikan juga

2. IRR ( Internal Rate of Return)

Rumus ∶ 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = 𝑖𝑖1 + � 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1−𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2

𝑥𝑥(𝑖𝑖2 − 𝑖𝑖1)�

Keterangan : i1 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif

I2 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

NPV1 = NPV pada tingkat suku bunga i positif

NPV2 = NPV pada tingkat suku bunga i negatif

3.7 Asumsi-Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian digunakan sebagai dasar dalam analisis dan perhitungan dalam

aspek keuangan. asumsi dalam penelitian studi kelayakan usaha bisnis ini adalah :

1. Periode umur usaha yang dianalisis dalam proyek pengembangan usaha sentra tenun

Bintang Maratur adalah lima tahun. Hal ini berdasarkan umur ekonomis aset yang

paling berpengaruh, yaitu mesin tenun dan kesepakatan dengan pemilik usaha.

2. Dasar penentuan harga produk dan investasi adalah harga yang berlaku pada saat

pengambilan data bulan November-Desember 2013

3. Jumlah tenaga kerja adalah 10 orang dengan jam kerja dalam satu hari adalah 8 jam

dan dalam sebulan ada 26 hari kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah berdirinya

Pendapatan masyarakat Kabupaten Samosir pada umumnya dari hasil pertanian,

padahal sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk industri dan kerajinan yang

mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi sangat beragam yaitu; kacang tanah, jahe, kentang

dan ketela dari pertanian, rotan, bambu, dan kopi dari hasil kehutanan dan perkebunan,

kerajinan batu, tembikar dan batu bata dari hasil pertambangan; ukiran kayu, tenun dan

anyaman dari hasil kerajinan rumah tangga. Kebijakan pengembangan industri di Kabupaten

Samosir telah mulai diarahkan kepada one village one product (OVOP). Implementasi dari

OVOP dilakukan dengan pengembangan agar masing-masing kecamatan memiliki

kompetensi inti masing-masing, sehingga pembinaan dapat dilakukan dengan efektif dan

efisien. disamping itu akan terjadi pembagian tugas industri di Kabupaten Samosir secara

geografis dan skill masyarakat di masing-masing kecamatan

Pengalaman menunjukkan bahwa Industri Kecil dan Menengah memiliki ketangguhan

terhadap guncangan perekonomian global. Disamping itu Industri Kecil dan Menengah juga

memilki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, membuka peluang usaha dan dapat

mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. dengan IKM yang kuat

maka struktur ekonomi menjadi kokoh dan berperan besar dalam peningkatan ekspor dan

pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan sendiri sehingga

Pemerintah menetapkan suatu Kebijakan Nasional yaitu IKM sebagai penggerak utama

perekonomian Indonesia. Tetapi pada kenyataannya IKM masih banyak menghadapi berbagai

kelemahan baik itu teknis maupun non teknis sehingga Pemerintah dianggap perlu untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

memfasilitasi dan mendorong pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah sehingga dapat

tumbuh terus dan berkembang serta mempunyai kemampuan dalam menghadapi persaingan.

Maka untuk itu diperlukannya suatu pembinaan atau pendampingan langsung guna untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan IKM tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

pengembangan IKM dilakukan secara terus menerus dengan selalu memperhatikan aspek

pendidikan, produktivitas, sarana/prasarana, pemasaran, dan pemanfaatan lembaga

pemerintah ataupun swasta secara maksimal untuk menuju kepada terwujudnya IKM yang

modernisasi.

Sentra Tenun yang diketuai oleh ibu Rolika ini pada awalnya merupakan sebuah

kelompok tenun yang dibina oleh penatua di Desa Lumban Suhi Toruan. Mengingat

keterbatasan dana dari masyarakat sekitar yang sulit membeli perlengkapan membuat Ulos

maka Penatua setempat membangun suatu kelompok tenun. Kala itu, kelompok tenun ini

merupakan tempat belajar bagi setiap Orang yang ingin mempelajari proses Produksi Ulos.

Namun, setelah berkembang cukup lama dan memiliki banyak anggota, kelompok Tenun ini

sepakat dijadikan Koperasi. Sistemnya adalah, anggota yang dapat memenuhi target

pembuatan Ulos maka yang bersangkutan akan memiliki banyak pendapatan serta dapat

memperoleh pinjaman lunak yang berjumlah besar.

Koperasi ini mengalami surut pada tahun 2006. Anggota dari koperasi ini sudah

berkurang dan rotasi manajemen yang sejalan dengan kebijakan manajemen perolehan

pinjaman yang kurang tepat membuat koperasi ini tidak dapat berjalan dengan baik seperti

dahulu. dan pada tahun 2011, Pemerintah yang diwakilkan oleh Dinas Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Samosir membuat koperasi ini menjadi sebuah Sentra IKM

Tenun atas persetujuan para anggotanya. Sentra Tenun IKM Bintang Maratur kini menjadi

salah satu sumber mata pencaharian dalam perolehan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4.1.2. Visi dan Misi Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

Usaha Sentra Tenun ini belum memiliki pernyataan tertulis mengenai visi, dan misi

usaha. Namun secara umum, kedua hal tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan

pemilik usaha. Visi menggambarkan tujuan jangka panjang suatu usaha sedangkan misi

merupakan cara atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

dan berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola usaha Sentra tenun mengenai visi dan

misi usaha Sentra Tenun diperoleh informasi yaitu Visi Usaha Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur adalah “Menjadikan usaha yang senantiasa mengandalkan mutu dan harga

bersaing”. Sedangkan Misi usaha ini adalah Turut menciptakan lapangan kerja disekitarnya

serta Meningkatkan keahlian SDM untuk meningkatkan inovasi produk.

4.2 Analisis Kelayakan Usaha

Dalam perjalanan usahanya, Sentra Tenun bermaksud untuk melakukan

pengembangan usahanya dengan memperluas skala unit usaha dan produksi. Usaha Sentra

Tenun belum mampu memenuhi pesanan yang setiap tahunnya meningkat dari berbagai

konsumen walaupun untuk keperluan produksi, Sentra Tenun telah memiliki aset berupa

bangunan serta peralatan dan perlengkapan yang cukup memadai. Bentuk pengembangan

usaha yang rencananya akan dilakukan oleh Sentra Tenun adalah dengan membuat divisi atau

unit usaha yang difokuskan untuk memproduksi tenun fesyen. Untuk rencana pengembangan

usaha ini Sentra Tenun memerlukan studi kelayakan Usaha Bisnis. Bentuk pengembangan ini

atas dasar permintaan produk Ulos fashion di pasar yang terus meningkat. Pengembangan

usaha tersebut sudah pasti akan berpengaruh terhadap beberapa variabel produksi seperti

bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya. Analisis kelayakan usaha dapat

digunakan untuk menilai apakah pengembangan tersebut layak untuk diusahakan atau tidak

layak. Maka Aspek yang perlu dikaji dari Usaha Sentra Tenun ini adalah Aspek non finansial

yang meliputi aspek pasar, aspek sosial dan ekonomi, Aspek Manajemen, aspek teknis,

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

aspek SDM dan aspek lingkungan Eksternal lainnya. serta Aspek Finansial yang meliputi

analisis keuangan dengan menggunakan metode analisis kriteria Investasi. Adapun hasil

wawancara dengan Pengelola Usaha Sentra Tenun IKM Bintang Maratur adalah sebagai

berikut :

4.2.1 Aspek Non Finansial

4.2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Produk Ulos fesyen saat ini sudah diminati pasar sejak lama. Produk Ulos fesyen yang

diproduksi oleh Sentra Tenun IKM Bintang Maratur setiap tahunnya meningkat yang sejalan

dengan peningkatan demand dari konsumen. Adapun produk yang terdapat pada Sentra

Tenun ini berupa barang hasil produksi yakni :

1. Sarung motif ulos

2. Selendang motif ulos

3. Kain Kemeja motif ulos

Konsumen dapat menentukan motif yang bagaimana akan dibentuk pada sarung,

Selendang, maupun bakal kain untuk kemeja dan bahan dasar yang bagaimana yang disukai.

Sentra IKM Bintang Maratur memberikan contoh motif yang sangat bervariasi, Mulai dari

motif Gorga batak, bunga, serta gambar yang membentuk pola lainnya seperti pola motif

yang terdapat pada Ulos. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan seandainya Konsumen

memesan produk dengan motif yang ditentukan sendiri. Pihak Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur akan mengkonfirmasi apakah motif yang diinginkan dapat dikerjakan atau tidak

dapat dikerjakan. dan tentu saja harga juga tergantung pada jenis bahan dan tingkat

kerumitan yang dilalui dalam pembuatan bahan tersebut. Maka, untuk memproduksi pesanan

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

yang diinginkan konsumen, Sentra ini menggunakan Peralatan dan perlengkapan sebagai

berikut :

1. Benang (katun,rayon,viskosa,polyester)

2. Alat untuk menghani

3. Alat untuk memalet benang

4. Gunting

5. Alat mencucuk benang

6. ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

Pada harga pasaran Ulos saat ini berkisar antara Rp. 70.000,00 sampai dengan

Rp.10.000.000,00. Hal ini dikarenakan kualitas, motif, dan jenis Ulosnya yang bervariasi.

Sejauh ini, pesanan akan Ulos fashion terhadap Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun harga standard yang ditetapkan oleh Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur saat ini pada masing-masing produknya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Produksi Ulos fesyen pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

NO. JENIS PRODUKSI NILAI PRODUKSI (RP. )

1. Kain tenun kemeja ATBM Flat (cotton) 265.000

2. Kain tenun kemeja ATBM Flat (semi

sutera) 310.000

3. Kain tenun kemeja ATBM Flat (sutera) 530.000

4. Kain tenun kemeja ATBM Dobby

(cotton) 265.000

5. Kain tenun kemeja ATBM Dobby (semi 320.000

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

sutera)

6.

Kain tenun kemeja ATBM Flat

Sulam(cotton) 400.000

7.

Kain tenun kemeja ATBM Flat sulam

(semi sutera) 450.000

8. Kain tenun kemeja ATBM Flat sulam

(Sutera) 530.000

9. Kain tenun Sarung ATBM Flat Sulam

(cotton) 1.350.500

10. Kain tenun Sarung ATBM Flat Sulam

(semi sutera) 1.800.000

11.

Kain tenun Sarung ATBM Flat Sulam

(sutera) 2.600.000

13.

Kain tenun Selendang ATBM Flat Sulam

(cotton) 450.000

14. Kain tenun Selendang ATBM Flat Sulam

(semi sutera) 620.000

15. Kain tenun Selendang ATBM Flat Sulam

(sutera) 885.000

Sumber : data produksi Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

Penjualan Sentra Tenun setiap tahun mengalami peningkatan dan selalu dibanjiri

pesanan konsumen dari Luar Negeri maupun Domestik yang datang ke Objek Wisata Pulau

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

diatas Pulau Tersebut. dapat kita lihat pada tabel dibawah ini yang menunjukkan kenaikan

Pesanan dari konsumen tersebut:

Tabel 4.2 Jumlah Produksi Pesanan di Sentra Tenun IKM Bintang Maratur Periode tahun 2011-2013

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Bakal kemeja 97 220 248

Sarung 89 110 195

Selendang 293 620 960

Pesanan lain 9 13 19

Sumber : data penjualan IKM Bintang Maratur

Untuk mengirimkan pesanan dari konsumen, kami menggunakan jasa transportasi

angkutan umum jika konsumennya masih berada pada daerah Samosir ini secara gratis dan

kami akan menggunakan fasiltas kargo untuk pengiriman wilayah luar Samosir seperti jasa

TIKI, POS, Bus, Dakota dan jasa pengiriman barang lainnya. Biaya kirim barang untuk luar

kota Pangururan sepenuhnya ditanggung oleh pembeli produk ini. Pembayaran dapat

dilakukan setelah barang diterima oleh pelanggan yang sudah melakukan kerja sama dengan

modal kepercayaan sebelumnya. Sedangkan bagi pelanggan baru, harus melakukan

pembayaran di awal untuk mengirim sejumlah uang sesuai pembelian yang dilakukan dan

melakukan konfirmasi setelah mentransfer uang ke rekening pemilik Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur. kemudian saya akan melakukan pengecekan apakah uang sudah masuk atau

belum, jika hal tersebut sudah dijalankan maka pengiriman barang akan dilakukan hari itu

juga. Jika ternyata pembelian bersangkutan dilakukan pada hari libur nasional maka

pengiriman barang dari IKM Bintang Maratur ke konsumen diluar daerah Samosir dilakukan

pengiriman barang pada hari berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IKM Bintang Maratur dalam rangka

memasarkan produknya yaitu dengan membuat socket (tempat memajang produk), membuat

blog produk serta membuat website produk. Siaran Televisi juga menjadi media iklan dari

produk ulos fesyen. Diantaranya, TVRI (Televisi Republik Indonesia), Jendela Sumatera di

channel Global TV, TV One. Wilayah pemasaran produk Sentra Tenun ATBM adalah daerah

Samosir, Tapanuli Utara, Tebing, Medan, Bandung, Jakarta. Dan sebagainya. Hasil tenun

dari IKM ini sudah terkenal karena sering juga ditampilkan pada saat event-event penting

seperti PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara), TTG (Teknologi Tepat Guna), FDT (Festival

Danau Toba). dan terkadang, faktor konsumen itu yang sering menceritakan apa yang

dibelinya dari Sentra Tenun ini menjadi faktor yang seringkali diucapkan calon konsumen

jika datang berkunjung ke Sentra Tenun ini.

4.2.1.2 Aspek SDM

Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur terdapat 10 orang tenaga kerja yang

dipimpin oleh 1 orang yakni ibu Rolika Manik. Dalam memperoleh tenaga kerja tersebut,

dilakukan tahap rekruitmen-seleksi dan Orientasi. Berhubung IKM ini masih pada

manejemen yang sederhana atau fungsional, tingkat pendidikan bukan menjadi patokan

utama. Melainkan, harus memiliki kemampuan standard dalam menenun Ulos, sehat jasmani

dan rohani, penyabar, dan loyal terhadap pekerjaannya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

Pihak Sentra Tenun dalam menyeleksi dan training calon karyawannya.

Sedangkan untuk tahapan Seleksi, pihak Diskoperindag membantu Pihak Sentra

Tenun dalam pemilihan calon Karyawan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Pihak

Diskoperindag dalam Pembinaan dan Pelatihan untuk mengembangkan kemampuan

karyawan dalam menggunakan ATBM, mesin Hani dan sebagainya. pada tahapan ini, Faktor

usia,tingkat ketelitian dan hasil Ulos yang diproduksi untuk bahan percobaan oleh karyawan

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

menjadi patokan penilaian oleh Pihak Diskoperindag. Selanjutnya pada tahap Orientasi, pihak

Diskoperindag dan Sentra Tenun akan menentukan karyawan manakah yang dapat dipilih

berdasarkan hasil evaluasi rekruitmen dan Seleksi.

Sejauh ini, pencapaian produktivitas kerja sudah dianggap mencapai target yang

diharapkan walaupun belum mampu memenuhi pesanan yang membludak dan membuat

konsumen menunggu pesanannya disiapkan. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan Modal

untuk menambah aset cabang produksi. adapun Program Pelatihan dan Pengembangan yang

pernah diperoleh pihak Sentra Tenun dari Diskoperindag adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Produksi Ulos menggunakan hasussak atau gedokan (alat tradisional)

2. Pembinaan, pendampingan dan pengembangan sentra Industri Kerajinan Tenun dari

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir.

3. Diklat ATBM Dobby dari balai Diklat Industri (BDI) Medan

4. Divesifikasi produk tenun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara

5. Pelatihan wirausaha

Dalam pengembangan usaha Ulos fashion ini, karyawan dibutuhkan sebanyak 10

orang karyawan yang terdiri dari 1 orang tukang belanja, 2 orang tukang pola dan 7 orang

untuk proses menghani sampai proses tenun dan penyulaman. Jam kerja biasanya dimulai

dari pukul 09.00 wib dan berakhir pada pukul 17.00 wib dengan waktu jeda sekitar 1 jam

yang biasanya tepat pada pukul 12.00 wib. Hal ini berlaku mulai dari hari Senin hingga

Sabtu. Sistem pemberian kompensasi kepada tenaga kerja Sentra Tenun IKM ini adalah

sistem upah (borongan). Sejauh ini, Sentra Tenun belum mampu menetapkan metode

Bulanan dalam penggajian. karena, tidak semua anggota Sentra melakukan pekerjaannya

dengan beban tanggung jawab yang sama. Untuk tenaga kerja bagian pembuatan pola yang

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

mendapat upah rata-rata sebesar Rp.3.000.000,00 hingga Rp.5.000.000,00. Perbulan Tenaga

kerja penghani, pencucukan dan pemaletan mendapat upah Rp.2.000.000,00 hingga

Rp.3.500.000,00 Perbulan. Tenaga kerja bagian penenunan mendapat upah yang relatif lebih

besar karena pekerjaannya relatif lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama. Upah yang

diterima tenaga kerja penenunan juga bervariasi tergantung model dan tingkat kesulitan.

Upah yang diterima tenaga kerja penenunan berkisar antara Rp.4000.000,00 hingga Rp.

6000.000,00 Perbulan. Selain pemberian kompensasi berupa gaji dan upah, para tenaga kerja

Sentra Tenun mendapatkan uang makan setiap hari kerja sebesar Rp 15.000.

Pada saat operasional perusahaan, resiko keselamatan dan kesehatan karyawan pada

sentra Tenun IKM bintang Maratur masih belum dimanajemen dengan baik. Akan tetapi,

Diskoperindag menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) jika

seandainya terjadi kecelakaan kerja pada level kecelakaan ringan. Seperti yang pernah terjadi

pada salah satu karyawan mengalami luka ringan karena tergores pada kamran saat proses

pencucukan benang. Sedangkan jika terjadi kecelakaan yang dianggap perlu perhatian serius

dari pihak Rumah sakit, maka tindakan serius akan ditempuh untuk menyelesaikannya.

Disamping itu, Diskoperindag juga memberikan asuransi kecelakaan pada karyawan Sentra

Tenun tersebut. Apabila karyawan mampu menguasai proses produksi Ulos fashion dengan

baik, karyawan dapat membuka Usaha sendiri. Karena permintaan akan Ulos fashion saat ini

sangat tinggi dan memiliki potensi pasar yang berkesinambungan tidak diimbangi dengan

ketersediaan produksi dipangsa pasar. Sejauh ini, karyawan dari Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur mampu bekerja sama secara individual maupun tim karena Hubungan sosial masih

erat baik secara adat maupun kekeluargaan.

4.2.1.3 Aspek Teknis

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Dalam pendirian suatu usaha, aspek lokasi usaha menjadi suatu hal yang penting baik

untuk penentuan tempat produksi (pabrik) maupun tempat untuk memasarkan produk yang

dihasilkan. Lokasi Usaha Sentra Tenun IKM Bintang Maratur terletak di Jl.Simanindo-

Pangururan. Desa Lumban Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Hal ini

didasarkan pada berbagai alasan dalam penentuan lokasi usaha adalah :

1. Ketersediaan SDM yang terampil dan Mencukupi di daerah ini

2. Lokasi yang strategis karena terletak didekat jalan Lintas kota Pangururan

menuju Tomok

3. Target konsumen yang pada umumnya adalah suku Batak. Akan tetapi, tidak

menutup kemungkinan juga para traveler yang berkunjung ke Samosir.

Untuk menjalankan proses produksi tentu dibutuhkan sarana dan prasarana berupa

peralatan dan perlengkapan yang berkaitan dengan setiap proses produksi. Adapun Peralatan

dan Perlengkapan Produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi Ulos tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.3 Jenis Mesin/Peralatan Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

NO. JENIS MESIN/ PERALATAN SPESIFIKASI KAPASITAS JUM

LAH BUATAN

1. ATBM FLAT

Material : Kayu Kamper Dimensi : 160x230x140 Lebar Sisir : 130 cm Leber Kain : 120 cm Pengerok : Manual

12 meter/hari 3

Bandung

2. ATBM FLAT SULAM

Material : Kayu Kamper Dimensi : 160x230x140 Lebar Sisir : 130 cm Leber Kain : 120 cm

12 meter/hari 3

Bandung

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Pengerok : Manual

3. ATBM DOBBY

Material : Kayu Kamper Dimensi : 160x230x140 Lebar Sisir : 130 cm Leber Kain : 120 cm Pengerok : Manual

12 meter/hari 3

Bandung

4. BAKI PENCELUP Bahan : Stainless Stell 2 Bandung

5. Alat Hani Kayu kamper 1 Bandung

6. Paletan Kayu kamper 2 Bandung

Sumber : data diolah

Produk yang dihasilkan oleh Sentra Tenun IKM Bintang Maratur adalah Ulos

fashion. untuk memproduksinya dibutuhkan beberapa tahap produksi yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan Disain Motif

Ketika membuat kain ulos, baik untuk sarung, bakal, bakal kain kemeja dan

selendang dengan motif ulos, yang pertama dilakukan adalah membuat disain

motifnya. Disain motif itu sendiri bermacam-macam tergantung dari keinginan

konsumen itu sendiri. biasanya, konsumen memilih motif gorga batak, motif

bunga, motif kupu-kupu dan sebagainya

2. Proses Menghani Benang

Benang tersebut dihani terlebih dahulu, dan kemudian akan dilanjutkan ke proses

pencucukan. Benang tersebut dapat mencapai panjang 50 – 100 meter. Benang

yang dihani tersebut akan digunakan sebagai benang lusi.

3. Proses Pencucukan Benang

Benang yang sudah dihani, kemudian dicucuk satu persatu ke mata gun dan sisir

yang terdapat pada ATBM. Proses pencucukan ini membutuhkan kesabaran dan

ketelitian yang penuh, agar pada saat menenun, tidak terjadi kesalahan.

4. Proses Pemaletan benang

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang yang dipalet akan digunakan sebagai benang pakan. Selain itu digunakan

sebagai benang untuk menyulam motif-motif yang sudah dibuat.

5. Proses Pertenunan

Setelah semua benang telah dimasukkan, maka proses menenun siap dilaksanakan.

6. Proses Menyulam

Saat menenun, motif-motif yang sudah dibuat akan disulam dengan menggunakan

benang. Sehingga benang tersebut akan timbul di atas kain membentuk motif-

motif yang sudah disiapkan.

7. Proses Pemasaran

Ulos sudah siap dijual dengan motif yang diinginkan Konsumen

4.2.1.4 Aspek Manajemen

Penilaian kelayakan pengembangan usaha dalam aspek manajemen meliputi hal yang

berkaitan dengan struktur organisasi, dan kepemilikan,. Maka berdasarkan hasil keterangan

dalam wawancara dengan pengelola Sentra tenun IKM Bintang Maratur pada 01 Agustus

2014 menyangkut materi Aspek Manajemen adalah sebagai berikut :

Hampir semua fungsi manajerial dipegang sendiri oleh pimpinan usaha yang langsung

membawahi 10 orang karyawan. Pembagian tugas secara spesifik dilakukan pada proses

produksinya dimana terdapat tiga kegiatan utama dalam proses produksi, yaitu pembuatan

pola, penghani, pencucukan, dan pemaletan serta penenunan. Adapun struktur Organisasi

yang terdapat pada Sentra IKM ini adalah struktur Organisasi sederhana. Dimana, Ketua

dibantu oleh pekerjanya secara langsung dalam mengelola semua hal yang diperlukan dalam

operasionalnya memperoleh laba. Pemilik pengembangan usaha Sentra Tenun ini adalah

Dinas Koperasi dan Perindustrian kabupaten Samosir. Ketua Sentra Tenun ini adalah Ibu

Rolika Manik yang membawahi 10 orang karyawan. Modal dalam menjalankan

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

pengembangan usaha ini seluruhnya dibantu oleh Diskoperidag Kabupaten Samosir dengan

Kerja Sama dari Pemerintah daerah.

4.2.1.5 Aspek Sosial dan Ekonomi

Dengan situasi saat ini, Pengembangan Sentra Tenun yang memproduksi Ulos

Fesyen ini, mampu membuka peluang kesempatan kerja dan dapat menyerap tenaga kerja

dari masyarakat sekitar (10 orang). Sehingga secara tidak langsung keberadaan usaha ini

dapat membantu pemerintah daerah Kabupaten Samosir dalam upaya mengurangi angka

pengangguran walaupun dalam jumlah kecil. Disamping itu, keberadaan Sentra Tenun ini

dapat meningkatkan jumlah pendapatan bagi pengelola usaha maupun masyarakat sekitar

serta pemerintah daerah.

4.2.1.6 Aspek Eksternal Lainnya

Dalam operasionalnya, Sentra Tenun Ulos fashion IKM Bintang Maratur mendapat

sambutan hangat dari masyarakat sekitarnya. Karena Sentra Tenun ini tidak menyalahi

tatanan Nilai dan Norma yang berlaku pada lingkungan sekitarnya melainkan Sentra Tenun

ini mempertahankan ciri khas kebudayaan di Lingkungan Suku Batak. Adapun Produsen

Ulos yang lain berupa saingan Sentra Tenun ini adalah produsen Ulos dari tarutung, siantar,

kabanjahe, dan sibolga.

Pada usaha Sentra Tenun Ulos fashion IKM Bintang Maratur dapat dikatakan tidak

menghasilkan sisa atau limbah yang dapat menimbulkan zat yang berbahaya bagi tubuh

ataupun mengganggu lingkungan sekitar. Sisa atau limbah produksi pada umumnya berupa

sisa karton dalam pembuatan pola, potongan-potongan bahan yang tidak ikut terpakai, dan

sisa-sisa benang. Semua limbah tersebut yang tidak dapat digunakan lagi akan dikumpulkan

dan pada akhirnya akan dibuang ke tempat pembuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4.2.2 Aspek Finansial

Dalam Sentra Tenun ini, pesanan dari konsumen mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Produk Ulos fesyen yang digemari konsumen sangat bervariasi. Akan tetapi,

manajemen keuangan belum dilakukan dengan prinsip akuntansi yang ideal. Sentra Tenun ini

menggunakan Pencatatan Perhitungan keuangan yang sederhana. Berikut data perkiraan

keuangan Sentra tenun IKM Bintang Maratur berdasarkan hasil wawancara dengan pihak

Sentra Tenun.

Pesanan dari konsumen mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan

penuturan ibu Rolika br Manik, kisaran pesanan yang dipenuhi oleh Sentra Tenun ini dapat

kita lihat pada Tabel keterangan berikut ini :

Tabel 4.2.2.1 Kisaran Jumlah Pesanan di Sentra Tenun IKM Bintang Maratur Periode tahun 2011-2013

Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Bakal kemeja 97 220 248

Sarung 89 110 195

Selendang 293 620 960

Pesanan lain 9 17 29

Sumber : data penjualan IKM Bintang Maratur

Dalam proses Produksi Ulos fesyen tersebut, kisaran bahan baku yang dibutuhkan

untuk memenuhi pesanan dari konsumen dalam kurun waktu 1 tahun dapat kita lihat pada

tabel dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Tabel 4.5 Kisaran Jenis dan kebutuhan Bahan Baku pertahun

NO. JENIS BAHAN BAKU KEBUTUHAN BAHAN BAKU

NILAI BAHAN BAKU (RP.) JUMLAH SATUAN

1. Boom sutera untuk selendang 70 M 4.900.000

2. Boom sutera untuk sarung 120 M 8.400.000

3. Boom katun untuk kemeja 150 M 2.325.000

4. Benang sutera untuk pakan (aneka warna) 7 Kg 6.580.000

5. Benang katun untuk pakan (aneka warna) 20 Kg

3.000.000

6. Benang untuk gatip 3 Kg 4.800.000

7. Benang viskos rayon (aneka warna) 3 Kg

1.350.000

8. Benang metallic 70 Closs 2.100.000

9. Tali 20 Gulungan 200.000

JUMLAH 33.455.000

Sumber : data penjualan IKM Bintang Maratur

Dari Penjualan produk yang dilakukan oleh Sentra Tenun tersebut, mereka

memperoleh kisaran keuntungan bersih selama kurun waktu Tahun 2010 sampai dengan2014

seperti pada tabel dibawah ini :

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Tabel 4.6 Kisaran Keuntungan Bersih sebelum pajak pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur periode Tahun 2010 sampai dengan2014

(000) Rp

Tahun B. Operasi Benefit Net Benefit

2010 25,8 54,9 29,1

2011 28,6 66,45 37,850

2012 30,5 71,8 41,3

2013 32,4 76,9 44,5

Sumber : data Keuangan IKM Bintang Maratur

Berdasarkan keterangan Tabel diatas, kita dapat melihat posisi Benefit yang diperoleh

Sentra Tenun IKM Bintang Maratur ini setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.

4.3 Analisis Studi Kelayakan usaha Bisnis dan Implikasi Manaejerial

Analisis Studi Kelayakan Usaha Bisnis merupakan penilaian sejauh mana

kegiatan/kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila suatu usaha

dijalankan atau dikembangkan dengan pertimbangan berbagai Aspek, yang keseluruhan

Aspek tersebut harus mengandung Hal-hal positif untuk dapat dikatakan layak. Semua Aspek

yang dikaji tersebut saling berhubungan dalam menentukan Layak atau tidak Layaknya

keputusan Investasi tersebut dijalankan. Adapun Aspek yang akan dianalisis pada Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur ini adalah Aspek non finansial yaitu, aspek pasar, aspek teknis,

dan aspek SDM, aspek Manajemen, aspek sosial dan Ekonomi, serta lingkungan eksternal

lainnya dan Aspek finansial yaitu aspek keuangan dengan metode analisis kriteria Investasi

yang relevan

Sedangkan Implikasi manajerial merupakan rekomendasi atau penjelasan secara detail

mengenai langkah strategis yang dapat di ambil oleh pihak manajemen dalam menjalankan

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

fungsi manajemen untuk mengelola jalannya roda perusahaan. Rekomendasi ini tertuang

dalam bentuk perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian

(controling). Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, pengelola yang menjalankan fungsi

manajemen dapat melakukan beberapa langkah strategis pada beberapa aspek, diantaranya

Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek SDM, Aspek Manajemen, Aspek Teknis, Aspek Sosial

Ekonomi, serta Aspek Lingkungan dan Eksternal lainnya. Maka penjabarannya adalah

sebagai berikut :

4.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Tujuan analisis pada Aspek Pasar dan Pemasaran yaitu untuk melihat peluang atau

pangsa pasar Ulos Fesyen yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Pada aspek pasar

dilakukan analisis terhadap bentuk pasar, persaingan usaha, serta bauran pemasaran

(marketing mix). maka pada Aspek Pasar dan Pemasaran di Sentra Tenun ini adalah sebagai

berikut :

1. Bentuk Pasar

Bentuk pasar produsen untuk usaha Ulos fesyen adalah pasar persaingan sempurna.

Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini

dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan dan semua Sumber

Daya yang dibutuhkan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar

penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap

dan memiliki tempat socket untuk memajangkan hasil Tenunan ATBM serta

memungkinkan untuk menjual barang langsung ke tangan konsumen.

2. Bauran Pemasaran

Adapun Bauran Pemasaran yang terdapat pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

1. Product

Adapun produk yang terdapat pada Sentra Tenun ini berupa barang hasil produksi

yakni :

1. Sarung motif ulos

2. Selendang motif ulos

3. Kain Kemeja motif ulos

4. Pesanan lainnya

Keseluruhan Produk itu, merupakan produksi yang permintaannya mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Pada kenyataannya, Sentra Tenun ini belum mampu

memenuhi pesanan dari konsumen yang membludak. Maka prioritas dari Sentra

Tenun ini adalah diharapkan mampu menambah kuantitas Produksi yang tetap

menjaga kualitas produk unggulan, mempertahankan jaringan mitra Aliansi untuk

menjaga kelancaran persediaan Bahan baku, menambah variasi Motif Ulos dengan

Pembekalan kemampuan terhadap karyawan.

2. Price

Penentuan Harga yang ditetapkan oleh Sentra ini berdasarkan prinsip Biaya tetap dan

biaya Variabel pembuatan produk dan mengikuti Harga pasar atau yang sering disebut

Mark Up. Sejauh ini, pesanan akan Ulos fashion terhadap Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur mengalami peningkatan setiap tahunnya dan dibarengi dengan peningkatan

beban Bahan bakunya. Adapun harga standard yang ditetapkan oleh Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur pada 01 Agustus 2014 adalah sebagai berikut

a) Bakal Kemeja @ Rp.750.000

b) Sarung @ Rp.1.000.000

c) Selendang @ Rp. 500.000

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

d) Pesanan lainnya tergantung ukuran, motif, jenis dan lamanya pengerjaan

produk

Prioritas yang harus diupayakan Sentra Tenun IKM Bintang Maratur pada penetapan

harga adalah menyesuaikan konsistensi Mark Up dengan tepat. Apabila, penetapan

harga dilakukan dengan semena-mena pada level yang mahal, tentu saja dapat

merubah persepsi calon pelanggan dalam mengkonsumsi Ulos fesyen. Karena, harga

produk adalah patokan utama bagi konsumen dalam memperoleh kepuasan dari

mengkonsumsi suatu produk.

3. Place or distribution

Saluran distribusi produk ulos Fashion pada IKM Bintang Maratur dilakukan

secara langsung untuk wilayah Kota Pangururan menggunakan jasa angkutan

umum yaitu, mobil lintas yang melewati rute Tomok menuju Nainggolan. dan

menggunaka fasiltas kargo untuk pengiriman wilayah luar Samosir seperti jasa

TIKI, POS, Bus, Dakota dan jasa pengiriman barang lainnya yang disetujui oleh

konsumen. Strategi yang digunakan dalam kegiatan distribusi untuk wilayah

Samosir adalah memberikan ongkos kirim secara gratis. disamping itu, Sentra

Tenun ini juga sudah memiliki jaringan Distribusi yang menjadi mitranya selama

ini seperti pengiriman bahan baku dari Majalaya.

Sentra Tenun IKM Bintang Maratur harus Mampu menjaga hubungan baik

dengan aliansi dan pelanggan. karena disamping dari kualitas yang baik, harga

yang sesuai, pelayanan juga merupakan kunci menjaga hubungan baik.

4. Promotion

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IKM Bintang Maratur dalam rangka

memasarkan produknya yaitu dengan membuat socket (tempat memajang

produk), membuat blog produk serta membuat website produk dengan bantuan

Pemerintah Kabupaten Samosir. Siaran Televisi juga menjadi media iklan dari

produk ulos fesyen. Diantaranya, TVRI (Televisi Republik Indonesia), Jendela

Sumatera di channel Global TV, TV One. Wilayah pemasaran produk Sentra

Tenun ATBM adalah daerah Samosir, Tapanuli Utara, Tebing, Medan, Bandung,

Jakarta. Dan sebagainya. Hasil tenun dari IKM ini sudah sangat terkenal karena

sering juga ditampilkan pada saat event-event penting seperti PRSU (Pekan Raya

Sumatera Utara), TTG (Teknologi Tepat Guna), FDT (Festival Danau Toba).

Disamping itu, Pengenalan wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Samosir tentang Danau Toba dan keindahannya ke penjuru Dunia

sejalan dengan pengenalan Ulos fashion juga. Dan terkadang, faktor “word of

mouth “(promosi yang dilakukan konsumen dengan menceriterakan pengalaman

yang dialaminya kepada orang lain) dari Wisatawan itu sendiri, juga menjadi

faktor dalam pengenalan Ulos Fesyen. Hasil dari usaha Promotion ini juga sudah

dapat dirasakan, yakni dengan kenaikan penjualan setiap tahunnya dan kebanjiran

Pesanan dari berbagai konsumen.

Pihak Sentra Tenun harus dapat meningkatkan eksistensinya dalam kegiatan

Promotion karena hal ini sangat menunjang kesinambungan dari Usaha bisnis

Ulos fesyen.

Berdasarkan analisis pada Aspek Pasar dan Pemasaran pada Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur, Usaha Ulos fesyen ini dikatakan Layak dijalankan. Karena pada Aspek ini,

bauran pemasaran memiliki hasil yang baik dan tinjauan untuk kesinambungan pasar cukup

baik untuk diteruskan.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4.3.2 Aspek SDM

Penilaian kelayakan pengembangan usaha dalam aspek Sumber Daya Manusia

meliputi kondisi kompetitif yang dimiliki Karyawan, Deskripsi pekerjaan, Program Pelatihan

dan Pengembangan, Penentuan Prestasi Kerja, Kompensasi, Perencanaan Karir, Mekanisme

PHK, Kebijakan Rekruitmen-Seleksi-Orientasi serta Keselamatan dan kesehatan kerja.

.Aspek SDM memegang peran kunci dalam pembangunan dan pengembangan usaha Bisnis.

Untuk itu, perlu dimaksimalkan kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan. Maka

penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Kompetitif, jumlah karyawan pada Sentra Tenun ini adalah 10 orang dengan

kemampuan menenun yang baik dan memahami proses produksi Ulos fesyen. Jam

kerja biasanya dimulai dari pukul 09.00 wib dan berakhir pada pukul 17.00 wib

dengan waktu jeda sekitar 1 jam yang biasanya tepat pada pukul 12.00 wib. Hal ini

berlaku mulai dari hari Senin hingga Sabtu.

2. Deskripsi Pekerjaan yang di tetapkan adalah 1 orang tukang belanja bahan baku dan

menjual produk Ulos fesyen, 2 orang tukang pola dan 7 orang untuk proses menghani

sampai proses tenun dan penyulaman. Terkadang, jika terdapat kerusakan pada alat

Produksi Tenun, pihak Sentra akan memanggil Tukang dari warga setempat yang

diyakini kompeten dalam memperbaiki kerusakan mesin produksi

3. Program Pelatihan dan Pengembangan yang pernah diperoleh oleh karyawan pada

Sentra Tenun ini adalah Pelatihan Produksi Ulos menggunakan hasussak atau

gedokan (alat tradisional). Pembinaan, pendampingan dan pengembangan sentra

Industri Kerajinan Tenun dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Samosir, Diklat ATBM Dobby dari balai Diklat Industri (BDI) Medan,

Diversifikasi produk tenun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara serta Pelatihan wirausaha

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4. Penentuan Prestasi Kerja, Sejauh ini, Pencapaian produktivitas kerja sudah dianggap

mencapai target yang diharapkan walaupun belum mampu memenuhi pesanan yang

membludak dan membuat konsumen menunggu pesanannya disiapkan. Hal ini

dikarenakan oleh keterbatasan Modal untuk menambah aset cabang produksi. Semua

karyawan memiliki peluang yang sama dalam memperoleh income yang lebih ideal

serta kesempatan yang sama.

5. Sistem pemberian kompensasi kepada tenaga kerja Sentra Tenun IKM ini adalah

sistem upah (borongan). Sejauh ini, Sentra Tenun belum mampu menetapkan metode

Bulanan dalam penggajian karena, tidak semua anggota Sentra melakukan

pekerjaannya dengan beban tanggung jawab yang sama. Untuk tenaga kerja bagian

pembuatan pola yang mendapat upah rata-rata sebesar Rp.3.000.000,00 hingga

Rp.5.000.000,00. Perbulan. Tenaga kerja penghani, pencucukan dan pemaletan

mendapat upah Rp.2.000.000,00 hingga Rp.3.500.000,00 Perbulan. Tenaga kerja

bagian penenunan mendapat upah yang relatif lebih besar karena pekerjaannya relatif

lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama. Upah yang diterima tenaga kerja

penenunan juga bervariasi tergantung model dan tingkat kesulitan. Upah yang

diterima tenaga kerja penenunan berkisar antara Rp.4000.000,00 hingga Rp.

6000.000,00 Perbulan. Selain pemberian kompensasi berupa gaji dan upah, para

tenaga kerja Sentra Tenun mendapatkan uang makan setiap hari kerja sebesar Rp

15.000.

6. Perencanaan Karir pada Sentra Tenun ini sangat terbuka. Apabila karyawan mampu

menguasai proses produksi Ulos fashion dengan baik serta memiliki Semua Sumber

Daya yang dibutuhkan, maka karyawan dapat membuka Usaha sendiri.

7. Mekanisme PHK yang diterapkan pada Sentra Tenun ini belum pernah dilakukan.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga mekanisme PHK diterapkan suatu saat

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

nanti jika terdapat masalah pada karyawan yang dianggap menyalahi aturan yang

ditetapkan oleh pihak sentra tenun ini.

8. Kebijakan Rekruitmen-Seleksi-Orientasi yang diterapkan pada Sentra Tenun ini

adalah Pihak Diskoperindag membantu Pihak Sentra Tenun dalam pemilihan calon

Karyawan atau Rekruitmen. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Pihak

Diskoperindag dalam Pembinaan dan Pelatihan untuk mengembangkan kemampuan

karyawan dalam menggunakan ATBM, mesin Hani dan sebagainya. Selanjutnya

pada tahapan Seleksi, Faktor usia,tingkat ketelitian dari hasil Ulos yang diproduksi

untuk bahan percobaan oleh karyawan menjadi patokan penilaian oleh Pihak

Diskoperindag. Selanjutnya pada tahap Orientasi, pihak Diskoperindag dan Sentra

Tenun akan menentukan karyawan manakah yang dapat dipilih berdasarkan hasil

evaluasi rekruitmen dan Seleksi. Setelah itu, calon karyawan akan ditetapkan menjadi

karyawan pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

9. Keselamatan dan kesehatan kerja Pada saat operasional perusahaan di Sentra Tenun

ini belum dimanajemen dengan baik. Karena tidak memiliki Standard Procedure

Operational Akan tetapi, Diskoperindag menyediakan kotak P3K (Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan) jika seandainya terjadi kecelakaan kerja pada level

kecelakaan ringan. Sedangkan jika terjadi kecelakaan yang dianggap perlu perhatian

serius dari pihak Rumah sakit, maka akan segera ditempuh langkah tersebut.

Pihak Sentra Tenun IKM Bintang Maratur diharapkan dapat meningkatkan

pembekalan terhadap karyawan untuk inovasi produk yang lebih baik. Misalnya,

menambah variasi Motif yang mengadopsi motif yang lebih disukai konsumen,

menambah variasi Produk dan sebagainya. serta menggunakan Manajemen yang lebih

baik untuk mengelola Sentra Tenun untuk kedepannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Berdasarkan analisis Aspek SDM pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Usaha

Ulos fesyen dikatakan Layak dijalankan. Karena kondisi kompetitif yang dimiliki karyawan

cukup terlatih dan sudah sering mengikuti kegiatan Pelatihan dan Pengembangan dari

berbagai Instansi yang kompeten.

4.3.3 Aspek Teknis

Tujuan dari aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan

teknologi, Rencana Usaha dapat dijalankan secara layak maupun tidak layak. Pada Aspek

Teknis, yang sangat krusial Untuk dikaji adalah teknologi untuk produksi, faktor lokasi dan

proses produksi. Maka Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Teknologi yang digunakan adalah ATBM FLAT, ATBM FLAT SULAM, ATBM

DOBBY, BAKI PENCELUP, Alat Hani dan Paletan

2. Lokasi Usaha Sentra Tenun ini berada di Jl.Simanindo-Pangururan Desa

Lumban Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Lokasi ini

berada tepat pada batas diantara Kecamatan Simanindo dengan kecamatan

Pangururan. Selain itu, Lokasi ini dekat dengan Objek Wisata Pasir Putih yang

memungkinkan para wisatawan akan melewati Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ini. Penentuan lokasi Usaha ini didasarkan pada berbagai alasan lain

diantaranya adalah :

a) Ketersediaan SDM yang terampil dan Mencukupi di daerah ini

b) Lokasi yang strategis karena terletak didekat jalan Lintas kota Pangururan

menuju Tomok

c) Target konsumen yang pada umumnya adalah suku Batak. Akan tetapi,

tidak menutup kemungkinan juga para traveler yang berkunjung ke

Samosir.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3. Proses Produksi yang dilalui untuk membuat Ulos fesyen adalah

a) Persiapan Disain Motif b) Proses Menghani Benang c) Proses Pencucukan Benang d) Proses Pemaletan benang e) Proses Pertenunan f) Proses Menyulam g) Proses Pemasaran

Dari keseluruhan tahapan Proses yang dilalui, resiko kecelakaan kerja sangat minim

bila dibandingkan dengan resiko pekerjaan yang bergerak dibidang Industri Kimia

dan lain sebagainya. yang sangat ditekankan pada Tahapan proses produksi Ulos

fesyen ini adalah fokus dan kesabaran. Jadi, Pengelola Sentra Tenun diharapkan

mampu menciptakan suasana kondusif dalam operasional produksi Ulos fesyen,

mengadopsi Teknologi baru yang lebih modern dengan tujuan efisiensi dan

efektivitas.

Berdasarkan Analisis Aspek Teknis pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Usaha

Ulos fesyen dapat dinyatakan Layak untuk dijalankan. Karena Lokasi Usaha yang Strategis,

fasilitas produksi yang lengkap, dan fasilitas transportasi bagi pengunjung yang memadai.

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat alur Produksi Ulos fashion sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran

PENCELUPAN/

PEWARNAAN BENANG MENTAH

DIKANJI

GULUNG PADA HASOLI

DIKERINGKAN

RENTANGAN PADA ALAT TENUN

TURAK KELUAR MASUK BENANG LUSI

RAPATKAN BENANG PAKAN

MASUKKAN KEDALAM TURAK

(GUN) JALIN UJUNG BENANG LUSI

(DI TENUN)

Ulos/ Kain

Universitas Sumatera Utara

Page 74: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4.3.4 Aspek Manajemen

Penilaian kelayakan pengembangan usaha dalam aspek manajemen meliputi hal

yang berkaitan dengan struktur organisasi, dan kepemilikan. Maka penjelasannya adalah

sebagai berikut :

1. Struktur organisasi Pada Sentra Tenun ini adalah Fungsional atau masih pada tingkat

Sederhana. Hampir semua fungsi manajerial dipegang sendiri oleh pimpinan usaha

yang langsung membawahi 10 orang karyawan. Maka dapat digambarkan Sebagai

Berikut :

2. Pemilik pengembangan usaha Sentra Tenun ini adalah Dinas Koperasi dan

Perindustrian kabupaten Samosir. Ketua Sentra Tenun ini adalah Ibu Rolika Manik

yang membawahi 10 orang karyawan. Modal dalam menjalankan pengembangan

usaha ini seluruhnya dibantu oleh Diskoperidag Kabupaten Samosir.

Prioritas yang ditekankan pada Aspek ini adalah Sentra Tenun harus mempertajam

Manejemen yang sesuai dengan kondisi Sentra Tenun. Instruksi tanggung jawab yang

jelas akan menjadi sesuatu hal yang dapat membuat Karyawan Fokus pada saat

Operasional sehari-harinya. Prinsip “The right man on The right place” menjadi

kunci kesuksesan dari suatu Organisasi Bisnis tak terkecuali Sentra Tenun ini.

KETUA KELOMPOK

PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA

Universitas Sumatera Utara

Page 75: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Berdasarkan Analisis pada Aspek Manajemen, Usaha Ulos fesyen pada Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur ini dinyatakan Layak. Walaupun manajemen yang diterapkan belum

sepenuhnya mengikuti alur Manajemen IKM yang Ideal, akan tetapi Pola Manajemen saat ini

dianggap sudah sesuai dengan kondisi Sentra Tenun IKM Bintang Maratur.

4.3.5 Aspek Sosial dan Ekonomi

Analisis pada aspek ini meliputi sejauh mana manfaat dari bisnis Sentra Tenun

fashion yang dijalankan terhadap lingkungan sekitarnya baik bagi masyarakat maupun

pemerintah. Faktor yang menjadi tolak ukur adalah peningkatan pendapatan masyarakat,

peningkatan kesempatan kerja warga sekitar, dan pajak bagi pemerintah setempat. maka

penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Dilihat dari Aspek sosialnya, dengan dijalankannya Usaha Bisnis Ulos fashion

ini, membuka peluang kesempatan kerja dan dapat menyerap tenaga kerja dari

masyarakat sekitar (10 orang) , sehingga secara tidak langsung keberadaan

usaha ini dapat membantu pemerintah daerah Kabupaten Samosir dalam upaya

mengurangi angka pengangguran walaupun dalam jumlah kecil.

2) Dari segi ekonomi, keberadaan Sentra Tenun ini dapat meningkatkan jumlah

pendapatan bagi pengelola usaha maupun masyarakat sekitar serta pemerintah

daerah. Semakin besar skala usaha yang didirikan akan semakin besar manfaat

sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan. Selain skala usaha Sentra Tenun ini

yang masih tergolong kecil, daerah tempat usaha merupakan daerah yang

strategis sehingga geliat dan aktifitas ekonominya pun cukup bervariasi,

sehingga dampak sosial ekonomi bagi lingkungan tidak terlalu besar dan tidak

terlalu kelihatan, namun dapat dikatakan Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

tetap mempunyai dampak positif secara sosial dan ekonomi walaupun sedikit.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Dengan dilakukannya pengembangan Usaha Ulos Fesyen ini, hal positif akan dapat

lebih terasa manfaatnya. Penggerakan sektor IKM tersebut akan sejalan dengan

peningkatan kesejahteraan masyarakat Sekitar. dan diharapkan, Pihak Sentra Tenun

dapat meningkatkan hal positif tersebut. Berdasarkan Analisis Aspek Sosial dan

Ekonomi pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Usaha Ulos fesyen tersebut dinyatakan

Layak karena diperoleh manfaat yang positif dari segi Sosial dan segi Ekonominya.

4.3.6 Aspek Eksternal

Analisis pada aspek ini berkaitan dengan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap

lingkungan sekitar lokasi bisnis ataupun sebaliknya. Aspek yang dimaksud dapat berupa

situasi perekonomian, sistem nilai pada masyarakat termasuk lingkungan sosial, dan situasi

persaingan bisnis. Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur, Lingkungan Sekitar menyambut

hangat keberadaannya. Buktinya, Masyarakat setempat memberikan izin untuk berdomisili

usaha kepada sentra Tenun ini. pada dasarnya, sistem perekonomian di Kabupaten Samosir

ditopang oleh mata pencaharian bertani, nelayan, dan pengelolaan Objek Wisata. Kehadiran

Sentra Tenun ini dapat menambah variasi baru bagi kesejahteraan masyarakat.

Adapun Produsen Ulos yang lain berupa saingan Sentra Tenun ini adalah produsen

Ulos dari tarutung, siantar, kabanjahe, dan sibolga. Walaupun terdapat saingan yang bergerak

pada usaha yang sama, penjualan Sentra Tenun ini tetap mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Disamping itu, pesanan dari konsumen juga mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Pada usaha Sentra Tenun Ulos fashion IKM Bintang Maratur dapat dikatakan

tidak menghasilkan sisa atau limbah yang dapat menimbulkan zat yang berbahaya bagi tubuh

ataupun mengganggu lingkungan sekitar. Sisa atau limbah produksi pada umumnya berupa

sisa karton dalam pembuatan pola, potongan-potongan bahan yang tidak ikut terpakai, dan

sisa-sisa benang. Semua limbah tersebut yang tidak dapat digunakan lagi akan dikumpulkan

dan pada akhirnya akan dibuang ke tempat pembuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 77: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Pada Aspek ini, prioritas yang harus dilakukan oleh Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur adalah menjaga hubungan baik dengan warga sekitar, menetapkan anggaran untuk

CSR ( Coorporate Social Responsibility) atau yang sering disebut kedermawanan suatu

organisasi bisnis, serta menciptakan suasana kondusif dalam operasional sehari-hari untuk

menghindari hal negatif yang mungkin dapat terjadi.

Berdasarkan analisis Aspek Eksternal pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur ini,

usaha Ulos fesyen dinyatakan layak untuk dilanjutkan karena Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur tidak menyalahi nilai dan norma yang berlaku di Lingkungan sekitar dan persaingan

Usaha yang tidak terlalu menyulitkan bagi Sentra Tenun ini.

4.3.7 Aspek Finansial

Analisis Kriteria Investasi pertama yang digunakan adalah analisis Perhitungan Net Present

Value karena perhitungan keuangan ini sangat ideal dalam menentukan posisi keuangan.

dalam perhitungan NPV, asumsinya adalah menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan

dengan saat evaluasi dilakukan (tahun ke-0).

Tabel. 4.7

Perhitungan NPV

Thn Investasi Biaya

Operasi

Total Cost Benefit Net

Benefit

D.F.

10%

Present

Value

0 60.000 - 60.000 - -60.000 1,0000 -60.000

1 40.000 - 40.000 - -40.000 0,9091 -36.364

2 - 25.800 25.800 54.900 29.100 0,8264 24.048,2

3 - 28.600 28.600 66.450 37.850 0,7513 28.436,7

4 - 30.200 30.200 71.800 41.300 0,6830 28.207,9

5 - 32.400 32.400 76.900 44.500 0,6209 27.630,1

Universitas Sumatera Utara

Page 78: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

NPV = 11.958,8

Berdasarkan analisis Keuangan pada Sentra Tenun Dari keterangan dan tabel yang

diberikan maka:

8,958.11

)1(1

=

+= −

=∑

NPV

iNBNPV nn

ii

Hasil menunjukkan bahwa NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan.

Analisis kriteria Investasi yang kedua adalah IRR ( Internal Rate of Return). IRR

adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol). Untuk menentukan

besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2 dengan cara coba-coba. Jika NPV1

bernilai positif maka discount faktor kedua harus lebih besar dari SOCC, dan sebaliknya.

Tabel.4.3.7.2 Perhitungan IRR

Thn Investasi Net Benefit

D.F. 10%

Present Value

D.F. 18 %

Present Value

0 60.000 -60.000 1,0000 -60.000 1,0000 -60.000,00

1 40.000 -40.000 0,9091 -36.364 0,8475 -33900,00

2 - 29.100 0,8264 24.048,2 0,7182 20.899,62

3 - 37.850 0,7513 28.436,7 0,6086 23.035,51

4 - 41.300 0,6830 28.207,9 0,5158 21.302,54

5 - 44.500 0,6209 27.630,1 0,4371 19450,95

NPV 11.958,8 -9211,38

Berdasarkan Tabel tersebut maka nilai IRR adalah 15,46% lebih besar dari tingkat bunga

yang berlaku (DF) yi 10% berarti Usaha Sentra Tenun tersebut layak dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Suatu Organisasi Bisnis harus mampu mengupayakan Segala Sumber Daya yang

dimiliki dengan pertimbangan kondisi saat ini, mulai dari kondisi pangsa pasar, Regulasi

yang berlaku, persediaan Bahan Baku, dan sebagainya. karena dari informasi pertimbangan

tersebut, Organisasi Bisnis tersebut dapat mengetahui Peluang, dan Ancaman yang dapat

terjadi. Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur Fungsi manajemen belum dilakukan dengan

Optimal. Berikut fungsi Manajemen dan Implikasi Manajerial dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3.7.3 Fungsi Manajemen dan Implikasi Manajerial pada Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur Aspek Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian Manajemen

Lebih menitik beratkan pada manajemen sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja sebagai tulang punggung usaha dengan memperhatikan sistem kompensasi.

Memperhatikan kesejahteraan karyawan Dengan mengusahakan upah tenaga kerja yang memadai dan menyediakan tunjangan lain seperti tunjangan hari raya, kesehatan, dan kecelakaan kerja.

Dengan memperhatikan arus penerimaan dan pengeluaran, semakin besar keuntungan kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan.

Teknis .

Kegiatan produksi operasi dengan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP)

Menyusun SOP setiap kegiatan produksi sehingga kegiatan produksi lebih terkontrol.

Melakukan evaluasi kinerja produksi secara keseluruhan tiap bulannya

SDM Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan dan kemampuan yang tepat

Menyediakan tenaga kerja sesuai kebutuhan dan kemampuan yang tepat

Melakukan Evaluasi terhadap kebutuhan Sentra Tenun pada tenaga kerja

Pasar dan Pemasaran

− Sentra Tenun harus mampu menangkap peluang pasar baik secara pesanan dari langganan dan secara retail kepada konsumen umum. − Promosi melalui berbagai media yang menekankan kelebihan dan manfaat dari produk Ulos fesyen lebih ditingkatkan − Inovasi dan menjaga

− Lebih fokus kepada Pelanggan yang sudah menjadi mitra selama ini dan menjalin kemitraan dengan pusat pusat penjualan aksesorisdan cinderamata pada daerah wisata kawaasan Danau Toba − Pengiriman katalog, email, jejaring sosial − Variasi model motif

− Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan dan mitra serta mengevaluasi pasar yang ada dan pasar lain yang potensial. − Melihat tren model Ulos fashion yang lebih menarik

Universitas Sumatera Utara

Page 80: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

kualitas Sosial Ekonomi

Berusaha lebih peka terhadap lingkungan sekitar seperti interaksi dengan penduduk sekitar dan penyediaan lapangan kerja jika memungkinkan.

Lebih memprioritaskan tenaga kerja dari lingkungan sekitar dengan tetap memperhatikan kualifikasi yang dibutuhkan.

Menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial di lingkungan sekitar dan berusaha memberi nilai tambah ke lingkungan

Lingkungan Eksternal lainnya

Turut serta menjaga kondisi lingkungan sekitar baik dari penanganan limbah sisa produksi atau lingkungan secara umum.

Turut serta dalam kegiatan pembersihan Lingkungan seperti kerja bakti dan penyediaan tempat sampah

Aktifitas usaha tidak Mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar dan Berusaha memberikan impact positif kepada lingkungan.

keuangan Mengelola sistem Keuangan dengan lebih baik

-Menerapkan Sistem Akuntansi yang lebih ideal dan lengkap untuk memperjelas pos-pos pengeluaran dan pemasukan -melakukan penghematan dan optimalisasi Operasional Produksi

Pencatatan semua aktivitas keuangan untuk mempermudah Evaluasi periode akhir tahun tutup buku

Universitas Sumatera Utara

Page 81: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

BAB V

PENUTUP

.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Analisis terhadap semua Aspek yang telah dikaji, maka

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Penelitian “Analisis Studi Kelayakan Usaha Bisnis

Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Analisis dari Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Manajemen, Aspek Teknik

dan Teknologis, serta Aspek Sumber Daya Manusia Aspek Sosial dan Ekonomi,

Aspek Lingkungan dan Eksternal lainnya menunjukkan Usaha Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur layak dilaksanakan atau dikembangkan

2. Hasil Analisis dari Aspek Keuangan yang menggunakan Metode Perhitungan NPV

dan IRR menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar 11.958,8 yang berarti NPV > 0 dan

IRR sebesar 15,46% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (DF) 10%

menunjukkan bahwa usaha Ulos fesyen pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur layak

dijalankan

Universitas Sumatera Utara

Page 82: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

5.2 Saran

Saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi

Sentra Tenun IKM Bintang Maratur dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan Aplikasi Teknik Produksi Ulos fashion untuk mengimbangi

pesanan yang dibanjiri konsumen dengan tetap menjaga kualitas produk

2. Menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) dalam Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur untuk mengontrol operasional produksi sesuai dengan kebijakan

Manajemen yang ideal

3. Menerapkan Sistem Pencatatan Keuangan yang Baik dan Lengkap untuk setiap arus

keuangan yang keluar ataupun arus keuangan yang masuk agar mempermudah

evaluasi keuangan pada periode akhir tutup buku

Universitas Sumatera Utara

Page 83: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ibrahim, Yacob. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama: Rineka Cipta, Jakarta

Juliandi,Azuar. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu- Ilmu Bisnis. Medan : M2000

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi kelayakan Bisnis. Edisi Pertama, Medan: USU Press

Lena dan Yulius. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sinaga, Dadjim dan Herlina J.2013.Studi Kelayakan Investasi pada Proyek dan Bisnis Dalam Perspektif Iklim Investasi Perekonomian Global. Mitra Wacana Media

Singarimbun, Masri. 1995.Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan : USU Press

Umar, Husein. 2001.Studi Kelayakan Bisnis.PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Wirartha,I Made.2006.Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:Andi

Sumber Skripsi :

Irfani, Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ransel Laptop di UMKM Yogi Tas. Desa Lalason, kec. Ciomas, Kab. Bogor). Skripsi. Bogor: FE IPB

Nurcahyo, Analisis Kelayakan Bisnis (studi pada PT. Pemuda Mandiri Sejahtera).skripsi. Bogor: FT UI

Syarif,2011. Analisis kelayakan usaha pada produk minyak aromatikmerek flosh (studi pada UKM Marun Aromateraphi). Skripsi. Bogor: FE IPB

Yulianto, Analisis Pengembangan Usaha dan Kredit Usaha Pembuatan Sandal Wanita (Studi Kasus Pengrajin Sandal Wanita Indra Jaya Ciomas Bogor). Skripsi. Bogor : FE IPB

Sumber Internet :

http://blog.kanopi-feui.org/?p=11824, diakses tanggal 15 Januari 2014 jam 10.30

http://repository.ipb.ac.id, diakses tanggal 15 Januari 2014 12.45

Universitas Sumatera Utara

Page 84: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 85: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Nama responden : Ibu Rolika Manik (ketua Sentra Tenun IKM Bintang Maratur)

1. Gambaran Umum Perusahaan

NO Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana sejarah

berdirinya sentra Tenun IKM

Bintang Maratur ?

Sentra Tenun ini pada awalnya merupakan sebuah kelompok

tenun yang dibina oleh penatua di Desa Lumban Suhi Toruan.

Mengingat keterbatasan dana dari masyarakat sekitar yang

sulit membeli perlengkapan membuat Ulos maka Penatua

setempat membangun suatu kelompok tenun. Kala itu,

kelompok tenun ini merupakan tempat belajar bagi setiap

Orang yang ingin mempelajari proses Produksi Ulos. Namun,

setelah berkembang cukup lama dan memiliki banyak

anggota, kelompok Tenun ini sepakat dijadikan Koperasi.

Sistemnya adalah, anggota yang dapat memenuhi target

pembuatan Ulos maka yang bersangkutan akan memiliki

banyak pendapatan serta dapat memperoleh pinjaman lunak

yang berjumlah besar.

Koperasi ini mengalami surut pada tahun 2006. dan pada

tahun 2011, Pemerintah yang diwakilkan oleh Dinas Koperasi

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir membuat

koperasi ini menjadi sebuah Sentra IKM Tenun atas

persetujuan para anggotanya. Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur kini menjadi salah satu sumber mata pencaharian

dalam perolehan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

2. ASPEK PASAR

NO

Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja Bauran Pemasaran

yang ada pada Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur ?

Produk yang terdapat pada Sentra Tenun ini berupa barang

hasil produksi yakni :

4. Sarung motif ulos

5. Selendang motif ulos

6. Kain Kemeja motif ulos

Konsumen dapat menentukan motif yang bagaimana akan

dibentuk pada sarung,

Selendang, maupun bakal kain untuk kemeja. Sentra IKM

Bintang Maratur memberikan contoh motif yang sangat

bervariasi. Mulai dari motif Gorga batak, bunga, serta

gambar yang membentuk pola lainnya seperti pola motif

yang terdapat pada Ulos. Akan tetapi, tidak menutup

kemungkinan seandainya Konsumen memesan produk

dengan motif yang ditentukan sendiri. Pihak Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur akan mengkonfirmasi apakah motif

yang diinginkan dapat dikerjakan atau tidak dapat dikerjakan.

dan tentu saja harga juga tergantung pada jenis bahan dan

tingkat kerumitan yang dilalui dalam pembuatan bahan

tersebut.

Penentuan Harga yang ditetapkan oleh Sentra ini berdasarkan

prinsip Biaya tetap dan biaya Variabel pembuatan produk

dan mengikuti Harga pasar atau yang sering disebut Mark

Up. Potensi pasar fashion Ulos cenderung mampu

memberikan peluang untuk kesinambungan dalam

memperoleh Keuntungan. Adapun harga standard yang

ditetapkan oleh Sentra Tenun IKM Bintang Maratur saat ini

pada masing-masing produknya adalah sebagai berikut :

e) Bakal Kemeja @ Rp.750.000

f) Sarung @ Rp.1.000.000

g) Selendang @ Rp. 500.000

h) Pesanan lainnya tergantung ukuran,

motif, jenis dan lamanya pengerjaan

Universitas Sumatera Utara

Page 87: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

produk

Saluran distribusi produk ulos Fashion pada IKM Bintang

Maratur dilakukan secara langsung untuk wilayah Kota

Pangururan, dan menggunaka fasiltas kargo untuk

pengiriman wilayah luar Samosir seperti jasa TIKI, POS,

Bus, Dakota dan jasa pengiriman barang lainnya. Biaya kirim

barang untuk luar kota pangururan sepenuhnya ditanggung

oleh pembeli produk ini. Pembayaran dapat dilakukan setelah

barang diterima oleh pelanggan yang sudah melakukan kerja

sama dengan modal kepercayaan sebelumnya. Sedangkan

bagi pelanggan baru, harus melakukan pembayaran di awal

untuk mengirim sejumlah uang sesuai pembelian yang

dilakukan dan melakukan konfirmasi setelah mentransfer

uang ke rekening pemilik Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur. kemudian pihak Sentra Tenun melakukan

pengecekan apakah uang sudah masuk atau belum, jika hal

tersebut sudah dijalankan maka pengiriman barang akan

dilakukan hari itu juga. Jika ternyata pembelian bersangkutan

dilakukan pada hari libur nasional maka pengiriman barang

dari IKM Bintang Maratur ke konsumen diluar daerah

Samosir dilakukan pengiriman barang pada hari berikutnya.

Strategi yang digunakan dalam kegiatan distribusi untuk

wilayah Samosir adalah memberikan ongkos kirim secara

gratis dan dilakukan secara langsung dengan menggunakan

sepeda motor dan penitipan pada mobil lintas sesuai arah

tempat tinggal konsumen.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IKM Bintang Maratur

dalam rangka memasarkan produknya yaitu dengan membuat

socket (tempat memajang produk), membuat blog produk

serta membuat website produk. Wilayah pemasaran produk

Sentra Tenun ATBM adalah daerah Samosir, Tapanuli Utara,

Medan, Batam, Bandung, Jakarta. Dan sebagainya. Hasil

tenun dari IKM ini sudah sangat terkenal karena sering juga

ditampilkan pada saat event-event penting seperti PRSU

Universitas Sumatera Utara

Page 88: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

(Pekan Raya Sumatera Utara), TTG (Teknologi Tepat Guna),

FDT (Festival Danau Toba).

2. Bagaimana penjualan ulos

fashion selama ini yang

sudah dilakukan untuk

sampai kepada konsumen ?

Saluran distribusi produk ulos Fashion pada IKM Bintang

Maratur dilakukan secara langsung untuk wilayah Kota

Pangururan, dan menggunaka fasiltas kargo untuk

pengiriman wilayah luar Samosir seperti jasa TIKI, POS,

Bus, Dakota dan jasa pengiriman barang lainnya. Biaya kirim

barang untuk luar kota pangururan sepenuhnya ditanggung

oleh pembeli produk ini.

3 Siapakah yang menjadi

target konsumen dari produk

Ulos fashion ini ?

Target konsumen dari ulos fashion ini adalah masyarakat

disekitar Pulau Samosir dan wisatawan yang berkunjung ke

Pulau Samosir.

4 Daerah mana yang kerap kali

memiliki permintaan Ulos

fashion yang tinggi ?

Permintaan Ulos fashion yang tinggi berasal dari Medan,

Tebing Tinggi, Siantar, dan Jakarta.

5 Bagaimana penetapan harga

yang diputuskan oleh Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur

?

Penentuan Harga yang ditetapkan oleh Sentra ini berdasarkan

prinsip Biaya tetap dan biaya Variabel pembuatan produk

dan mengikuti Harga pasar

6 Saat ini, adakah produsen

Ulos lain selain Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur

?

Pesaing sentra Tenun ini adalah produsen Ulos dari tarutung,

siantar, kabanjahe, dan sibolga.

7 Apakah dampak yang

diakibatkan dari adanya

pesaing lainnya yang

memproduksi Ulos ?

Sejauh saat ini, pesaing dari berbagai wilayah tersebut tidak

memberikan dampak yang besar bagi pihak Sentra Tenun.

Karena Sentra Tenun masih dibanjiri Pesanan dari berbagai

konsumen yang potensial.

8 Bagaimana strategi

pemasaran yang sudah

dilakukan oleh Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur ?

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh IKM Bintang Maratur

dalam rangka memasarkan produknya yaitu dengan membuat

socket (tempat memajang produk), membuat blog produk

serta membuat website produk dengan bantuan

Universitas Sumatera Utara

Page 89: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Diskoperindag. Selain itu, Sentra Tenun ini sering juga

ditampilkan pada saat event-event penting seperti PRSU

(Pekan Raya Sumatera Utara), TTG (Teknologi Tepat Guna),

FDT (Festival Danau Toba).

9 Seberapa besar dampak dari

kegiatan pemasaran yang

sudah dilakukan terhadap

penjualan Ulos fashion pada

Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ini ?

dampak dari kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan

terhadap penjualan Ulos fashion dapat meningkatkan

penjualan. Apalagi, dengan website yang dibuat oleh pihak

Diskoperindag para wisatawan menyempatkan diri untuk

mengunjungi Sentra Tenun ini.

10 Bagaimana rencana

Pemasaran yang akan

dilakukan kedepan nantinya

dalam upaya meningkatkan

penjualan Ulos fashion ini?

Rencana pemasaran untuk saat ini sudah cukup. Akan tetapi,

akan dilakukan penambahan socket untuk tempat berjualan

dan mengikuti pameran j.ka ada kesempatan

3. ASPEK TEKNIS dan TEKNOLOGI

NO Pertanyaan

Jawaban

1 Apakah yang menjadi faktor

utama penentuan Lokasi

usaha Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur ?

Penentuan Lokasi ditempatkan disini karena Ketersediaan

SDM yang terampil dan Mencukupi di daerah ini, Lokasi

yang strategis karena terletak didekat jalan Lintas kota

Pangururan menuju Tomok, serta Target konsumen yang

pada umumnya adalah suku Batak. Akan tetapi, tidak

menutup kemungkinan juga para traveler yang berkunjung ke

Samosir.

2 Bagaimana Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur

memperoleh sumber bahan

baku untuk pembuatan Ulos

fashion ?

Sumber bahan baku berupa benang dibeli dari Majelawa, jawa

Barat melalui transportasi darat seperti Angkutan antar

provinsi seperti ALS dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3 Bagaimana Proses produksi

yang dilalui untuk

memperoleh Ulos fashion

pada Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur ?

Proses produksi yang dilalui untuk memperoleh Ulos fashion

adalah : Persiapan Disain Motif, Proses Menghani Benang,

Proses Pencucukan Benang, Proses Pemaletan benang, Proses

Pertenunan, Proses Menyulam, dan selanjutnya Ulos fashion

sudah siap dijual dengan motif yang diinginkan Konsumen

4 Bagaimana fasilitas yang

digunakan pada usaha Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur

meliputi peralatan dan

perlengkapan yang

dibutuhkan dalam produksi

Ulos fashion?

Fasilitas yang terdapat pada Sentra tenun ini adalah

Tempat produksi yakni bangunan, ATBM (Alat Tenun Bukan

Mesin) sebanyak 10 unit, Alat menghani Benang sebanyak 2

Unit, Alat memalet Benang sebanyak 8 Unit, Alat Mencucuk

10 unit, Gunting sebanyak 12 unit, Kamran sebanyak 10 unit,

Mata Gun sebanyak 12 Unit

dan Benang Rayon, viscosa, katun, poliyester, serta Benang

Lusi

5 Apakah yang menjadi

indikator lainnya dalam

mendukung berjalannya

operasional produksi pada

Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ?

Pada saat pengerjaan memproduksi Ulos fashion, sangat

dibutuhkan tingkat ketelitian dan kesabaran yang cukup.

Karena kerumitan prosesnya, karyawan acapkali membuat

kesalahan yang mengharuskan prosesnya menjadi lebih lama

4. ASPEK SDM

NO Pertanyaan Jawaban

1 Berapa jumlah karyawan

yang terdapat pada sentra

tenun IKM Bintang Maratur

?

Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur terdapat 11 orang

tenaga kerja yang dipimpin oleh 1 orang yakni saya sendiri

Rolika Manik.

2 Bagaimana kebijakan

rekruitmen-seleksi-orientasi

yang diterapkan oleh sentra

tenun IKM Bintang Maratur

?

Jadi, kami akan memberikan informasi bagi masyarakat

sekitar yang paham produksi ulos secara Tradisional supaya

mengikuti test yang disediakan oleh Diskoperindag.

3 Apakah pencapaian Sejauh ini, pencapaian produktivitas kerja sudah dianggap

Universitas Sumatera Utara

Page 91: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

produktivitas kerja oleh

karyawan sudah sesuai

dengan target yang

diharapkan ?

mencapai target yang diharapkan walaupun belum mampu

memenuhi pesanan yang membludak dan membuat konsumen

menunggu pesanannya disiapkan

4 Apakah faktor penghambat

dalam pencapaian

produktivitas tersebut ?

Faktor penghambat dalam pencapaian produktivitas

dikarenakan oleh keterbatasan Modal untuk menambah aset

cabang produksi.

5 Apakah karyawan pernah

dibekali program pelatihan

dan pengembangan SDM di

sentra tenun IKM Bintang

Maratur ?

Program Pelatihan dan Pengembangan yang pernah diperoleh

pihak Sentra Tenun dari Diskoperindag adalah Pelatihan

Produksi Ulos menggunakan hasussak atau gedokan (alat

tradisional), Pelatihan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

tetapi lebih cepat dalam proses memproduksi Ulos

dibandingkan alat tradisional, Pelatihan pembuatan desain

Motif yang bukan motif pada Ulos saja, Pelatihan

pengembangan Produk menggunakan benang yang bervariasi,

serta Pelatihan wirausaha

6 Apakah dalam sentra tenun

IKM Bintang Maratur ini,

karyawan cenderung

memiliki perencanaan karir

yang mungkin dapat

digunakan sebagai

kesempatan bagi karyawan

dalam memperbaiki taraf

hidupnya ?

Dalam Sentra tenun IKM Bintang Maratur, karyawan

memiliki kecenderungan perencanaan karir yang

memungkinkan untuk memperbaiki taraf hidupnya. Apabila

karyawan mampu menguasai proses produksi Ulos fashion

dengan baik, karyawan dapat membuka Usaha sendiri. Karena

permintaan akan Ulos fashion saat ini sangat tinggi dan

memiliki potensi pasar yang berkesinambungan tidak

diimbangi dengan ketersediaan produksi dipangsa pasar.

Sejauh ini, karyawan dari Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

mampu bekerja sama secara individual maupun tim karena

Hubungan sosial masih terikat dengan adat suku batak.

7 Bagaimana mekanisme PHK

yang diterapkan sentra tenun

IKM Bintang Maratur ?

Saat ini mekanisme PHK yang diterapkan pada Sentra Tenun

ini belum pernah dilakukan. Akan tetapi, tidak menutup

kemungkinan juga mekanisme PHK diterapkan suatu saat

nanti jika terdapat masalah pada karyawan yang dianggap

menyalahi aturan yang ditetapkan oleh pihak sentra tenun ini.

8 Pada saat operasional Kita difasilitasi oleh Diskoperindag berupa P3K untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 92: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

perusahaan, bagaimana

resiko keselamatan dan

kesehatan karyawan pada

Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ?

kecelakaan ringan. Misalnya tangan salah satu karyawan

terkena jarum saat penyulaman dan sebagainya. jika

kecelakaannya lebih parah, maka kita bawa ke klinik atau

Rumah Sakit bila perlu.

9 Bagaimana kondisi hubungan

sosialisasi antara atasan

dengan bawahan maupun

setara tingkat hirearkinya

dalam kegiatan operasional

usaha pada Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur ?

Sejauh ini, karyawan dari Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

mampu bekerja sama secara individual maupun tim karena

Hubungan sosial masih terikat dengan adat suku batak.

4. Aspek Manajemen dan Hukum

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana Sistem Perizinan

dan Legalitas Badan Hukum

Usaha Sentra Tenun Ulos

fashion ini ?

Sentra Tenun ini merupakan Usaha milik Pemerintah. Dan

kami hanya mengelolanya.

2 Bagaimana struktur

Organisasi yang ditetapkan

pada Sentra Tenun ini ?

Adapun struktur Organisasi yang terdapat pada Sentra IKM

ini adalah struktur Organisasi sederhana. Dimana, Saya

dibantu oleh pekerja secara langsung dalam mengelola semua

hal yang diperlukan dalam operasionalnya memperoleh laba.

Maka struktur Organisasinya dapat digambarkan sebagai

berikut :

ketua

P h h

Pekerja Pekerja Pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 93: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

3 Siapakah pemilik

kepentingan dalam Usaha

Sentra Tenun ini ?

Sentra Tenun ini merupakan Usaha milik Pemerintah. Dan

kami hanya mengelolanya.

4 Bagaimana Deskripsi

Pekerjaan yang ditetapkan

pada Sentra Tenun Ulos

fashion ini ?

Karyawan dalam Sentra Tenun ini sebanyak 10 orang

karyawan yang terdiri dari 1 orang tukang belanja, 2 orang

tukang pola dan 8 orang untuk proses menghani sampai

proses tenun dan penyulaman.

5 Bagaimana Sistem

Kompensasi pada karyawan

Sentra Tenun ini ?

Untuk tenaga kerja yang mendapat kompensasi dengan gaji

adalah tenaga kerja bagian pembuatan pola yang mendapat

gaji sebesar Rp 3000.000. Tenaga kerja penghani, pencucukan

dan pemaletan mendapat upah yang berbeda. Tergantung dari

banyaknya pesanan dari konsumen dibayar sebesar Rp

50.000-100.000 perhari. Upah yang diterima tenaga kerja

penenunan berkisar antara Rp 300.000-500.000 @produk.

Selain pemberian kompensasi berupa gaji dan upah, para

tenaga kerja Sentra Tenun mendapatkan uang makan setiap

hari kerja sebesar Rp 15.000.

5. Aspek Sosial dan Ekonomi

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan dibukanya

usah Sentra Tenun Ulos

fashion ini dapat membuka

Peluang kerja dan

Mengurangi Pengangguran ?

Usaha Bisnis Ulos fashion ini, membuka peluang kesempatan

kerja dan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar

karyawan yang diserap sebanyak 10 orang.

2 Apakah dengan dibukanya

usah Sentra Tenun Ulos

fashion ini dapat

Meningkatkan jumlah

pendapatan bagi masyarakat/

Dari segi ekonomi, keberadaan Sentra Tenun ini dapat

meningkatkan jumlah pendapatan bagi pengelola usaha

maupun masyarakat sekitar serta pemerintah daerah. Karena

mereka menggantungkan mata pencaharian pada Usaha ini

Universitas Sumatera Utara

Page 94: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

pengelola Usaha sekitar serta

Devisa bagi APBD ?

6. Aspek Lingkungan dan Eksternal Lainnya

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah Sentra Tenun Ulos

fashion ini menghasilkan

Limbah yang berbahaya ?

Limbah yang dihasilkan dari operasional produksi pada Sentra

ini, berupa sisa potongan Kartu, benang, kain dan sisa bahan

yang tidak digunakan lagi. Semua limbah ini akan

dikumpulkan dan dibuang disatu tempat, yakni tempat

pembuangan

2 Adakah peraturan secara

hukum (UU,PerDa) yang

melarang usaha ini dibuka ?

Tidak ada UU atau Peraturan manapun yang dilanggar.

3 Apakah terdapat pihak asing

yang melarang dibukanya

usaha Ulos fashion ini ?

Sejauh ini, lingkungan sekitar menyambut hangat dari

dibukanya usaha ini. karena, Usaha ini merupakan salah satu

mata pencaharian yang digeluti masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 95: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Nama responden : ibu Gresy Simbolon (Tim Pengawas Lapangan Diskoperindag)

1. Gambaran Umum Perusahaan

NO Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana sejarah

berdirinya sentra Tenun IKM

Bintang Maratur ?

Pada tahun 2011, Pemerintah yang diwakilkan oleh Dinas

Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir

membuat koperasi ini menjadi sebuah Sentra IKM Tenun atas

persetujuan para anggotanya. Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur kini menjadi salah satu sumber mata pencaharian

dalam perolehan pendapatan bagi masyarakat setempat.

Tahun 2011 diberikan bantuan ATBM( Flat, Dobby). Hingga

saat ini sentra IKM ini selalu mendapat perhatian dari Dinas

Koperindag, Dinas Pariwisata dan juga dari dinas lain.

2. ASPEK TEKNIS dan TEKNOLOGI

NO Pertanyaan

Jawaban

1 Apakah yang menjadi faktor

utama penentuan Lokasi

usaha Sentra Tenun IKM

Bintang Maratur ?

Penentuan Lokasi ditempatkan disini karena Ketersediaan

SDM yang terampil dan Mencukupi di daerah ini, Lokasi

yang strategis karena terletak didekat jalan Lintas kota

Pangururan menuju Tomok, serta Target konsumen yang

pada umumnya adalah suku Batak. Akan tetapi, tidak

menutup kemungkinan juga para traveler yang berkunjung ke

Samosir.

2 Bagaimana Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur

memperoleh sumber bahan

baku untuk pembuatan Ulos

fashion ?

Sumber bahan baku berupa benang dibeli dari Majelawa, jawa

Barat melalui transportasi darat seperti Angkutan antar

provinsi seperti ALS dan sebagainya.

3 Bagaimana fasilitas yang Fasilitas yang terdapat pada Sentra tenun ini adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 96: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

digunakan pada usaha Sentra

Tenun IKM Bintang Maratur

meliputi peralatan dan

perlengkapan yang

dibutuhkan dalam produksi

Ulos fashion?

Tempat produksi yakni bangunan, ATBM (Alat Tenun Bukan

Mesin) sebanyak 10 unit, Alat menghani Benang sebanyak 2

Unit, Alat memalet Benang sebanyak 8 Unit, Alat Mencucuk

10 unit, Gunting sebanyak 12 unit, Kamran sebanyak 10 unit,

Mata Gun sebanyak 12 Unit

dan Benang Rayon, viscosa, katun, poliyester, serta Benang

Lusi

4 Apakah yang menjadi

indikator lainnya dalam

mendukung berjalannya

operasional produksi pada

Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ?

Pada saat pengerjaan memproduksi Ulos fashion, sangat

dibutuhkan tingkat ketelitian dan kesabaran yang cukup.

Karena kerumitan prosesnya, karyawan acapkali membuat

kesalahan yang mengharuskan prosesnya menjadi lebih lama.

Disamping itu, karyawan diwajibkan memahami penggunaan

warna yang ideal dalam membuat motif

4. ASPEK SDM

NO Pertanyaan Jawaban

1 Berapa jumlah karyawan

yang terdapat pada sentra

tenun IKM Bintang Maratur

?

Pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur terdapat 11 orang

tenaga kerja yang dipimpin oleh 1 orang yakni ibu Rolika

Manik.

2 Bagaimana kebijakan

rekruitmen-seleksi-orientasi

yang diterapkan oleh sentra

tenun IKM Bintang Maratur

?

Jadi, kami akan merekrut beberapa orang yang sudah

mengerti bagaimana cara menenun Ulos biasa. Setelah itu,

kami akan menyeleksi dengan pantauan pihak Diskoperindag,

siapakah kandidat terbaik berdasarkan hasil tenunan sebagai

percobaan. Pada tahap ini, faktor usia, dan hasil tenunan

merupakan penilaian penting. Selanjutnya, kami akan

menentukan siapakah yang dapat menjadi karyawan tetap

berdasarkan evaluasi tahap rekrut dan seleksi. karyawan akan

dibekali pengetahuan menggunakan ATBM dan sebagainya.

3 Apakah pencapaian

produktivitas kerja oleh

karyawan sudah sesuai

dengan target yang

Sejauh ini, pencapaian produktivitas kerja sudah dianggap

mencapai target yang diharapkan walaupun belum mampu

memenuhi pesanan yang membludak dan membuat konsumen

menunggu pesanannya disiapkan

Universitas Sumatera Utara

Page 97: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

diharapkan ?

4 Apakah faktor penghambat

dalam pencapaian

produktivitas tersebut ?

Faktor penghambat dalam pencapaian produktivitas

dikarenakan oleh keterbatasan Modal untuk menambah aset

cabang produksi.

5 Apakah karyawan pernah

dibekali program pelatihan

dan pengembangan SDM di

sentra tenun IKM Bintang

Maratur ?

Program Pelatihan dan Pengembangan yang pernah diperoleh

pihak Sentra Tenun dari Diskoperindag adalah Pelatihan

Produksi Ulos menggunakan hasussak atau gedokan (alat

tradisional), Pelatihan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

tetapi lebih cepat dalam proses memproduksi Ulos

dibandingkan alat tradisional, Pelatihan pembuatan desain

Motif yang bukan motif pada Ulos saja, Pelatihan

pengembangan Produk menggunakan benang yang bervariasi,

serta Pelatihan wirausaha

6 Apakah dalam sentra tenun

IKM Bintang Maratur ini,

karyawan cenderung

memiliki perencanaan karir

yang mungkin dapat

digunakan sebagai

kesempatan bagi karyawan

dalam memperbaiki taraf

hidupnya ?

Dalam Sentra tenun IKM Bintang Maratur, karyawan

memiliki kecenderungan perencanaan karir yang

memungkinkan untuk memperbaiki taraf hidupnya. Apabila

karyawan mampu menguasai proses produksi Ulos fashion

dengan baik, karyawan dapat membuka Usaha sendiri. Karena

permintaan akan Ulos fashion saat ini sangat tinggi dan

memiliki potensi pasar yang berkesinambungan tidak

diimbangi dengan ketersediaan produksi dipangsa pasar.

Sejauh ini, karyawan dari Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

mampu bekerja sama secara individual maupun tim karena

Hubungan sosial masih terikat dengan adat suku batak.

7 Bagaimana mekanisme PHK

yang diterapkan sentra tenun

IKM Bintang Maratur ?

Saat ini mekanisme PHK yang diterapkan pada Sentra Tenun

ini belum pernah dilakukan. Akan tetapi, tidak menutup

kemungkinan juga mekanisme PHK diterapkan suatu saat

nanti jika terdapat masalah pada karyawan yang dianggap

menyalahi aturan yang ditetapkan oleh pihak sentra tenun ini.

8 Pada saat operasional

perusahaan, bagaimana

resiko keselamatan dan

kesehatan karyawan pada

Kami memfasilitasi P3K untuk kecelakaan ringan. Misalnya

tangan salah satu karyawan terkena jarum saat penyulaman

dan sebagainya. jika kecelakaannya lebih parah, maka kita

bawa ke klinik atau Rumah Sakit bila perlu.

Universitas Sumatera Utara

Page 98: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Sentra Tenun IKM Bintang

Maratur ?

9 Bagaimana kondisi hubungan

sosialisasi antara atasan

dengan bawahan maupun

setara tingkat hirearkinya

dalam kegiatan operasional

usaha pada Sentra Tenun

IKM Bintang Maratur ?

Sejauh ini, karyawan dari Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

mampu bekerja sama secara individual maupun tim karena

Hubungan sosial masih terikat dengan adat suku batak.

4. Aspek Manajemen dan Hukum

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana Sistem Perizinan

dan Legalitas Badan Hukum

Usaha Sentra Tenun Ulos

fashion ini ?

Sentra Tenun ini merupakan Usaha milik Pemerintah. Hal ini

adalah Strategi dari pemerintah yang menetapkan OVOP (One

Village One Produk). dan IKM ini merupakan salah satu dari

beberapa IKM yang kami bina saat ini di Samosir.

2 Bagaimana struktur

Organisasi yang ditetapkan

pada Sentra Tenun ini ?

Adapun struktur Organisasi yang terdapat pada Sentra IKM

ini adalah struktur Organisasi sederhana. Maka struktur

Organisasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

3 Bagaimana Deskripsi

Pekerjaan yang ditetapkan

pada Sentra Tenun Ulos

Karyawan dalam Sentra Tenun ini sebanyak 10 orang

karyawan yang terdiri dari 1 orang tukang belanja, 2 orang

tukang pola dan 8 orang untuk proses menghani sampai

ketua

P h h

Pekerja Pekerja Pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 99: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

fashion ini ? proses tenun dan penyulaman.

4 Bagaimana Sistem

Kompensasi pada karyawan

Sentra Tenun ini ?

Untuk tenaga kerja yang mendapat kompensasi dengan gaji

adalah tenaga kerja bagian pembuatan pola yang mendapat

gaji sebesar Rp 3000.000. Tenaga kerja penghani, pencucukan

dan pemaletan mendapat upah yang berbeda. Tergantung dari

banyaknya pesanan dari konsumen dibayar sebesar Rp

50.000-100.000 perhari. Upah yang diterima tenaga kerja

penenunan berkisar antara Rp 300.000-500.000 @produk.

Selain pemberian kompensasi berupa gaji dan upah, para

tenaga kerja Sentra Tenun mendapatkan uang makan setiap

hari kerja sebesar Rp 15.000.

5. Aspek Sosial dan Ekonomi

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan dibukanya

usah Sentra Tenun Ulos

fashion ini dapat membuka

Peluang kerja dan

Mengurangi Pengangguran ?

Usaha Bisnis Ulos fashion ini, membuka peluang kesempatan

kerja dan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar

karyawan yang diserap sebanyak 10 orang.

2 Apakah dengan dibukanya

usah Sentra Tenun Ulos

fashion ini dapat

Meningkatkan jumlah

pendapatan bagi masyarakat/

pengelola Usaha sekitar serta

Devisa bagi APBD ?

Dari segi ekonomi, keberadaan Sentra Tenun ini dapat

meningkatkan jumlah pendapatan bagi pengelola usaha

maupun masyarakat sekitar serta pemerintah daerah. Karena

mereka menggantungkan mata pencaharian pada Usaha ini

6. Aspek Lingkungan dan Eksternal Lainnya

No Pertanyaan Jawaban

Universitas Sumatera Utara

Page 100: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

1 Apakah Sentra Tenun Ulos

fashion ini menghasilkan

Limbah yang berbahaya ?

Limbah yang dihasilkan dari operasional produksi pada Sentra

ini, berupa sisa potongan Kartu, benang, kain dan sisa bahan

yang tidak digunakan lagi. Semua limbah ini akan

dikumpulkan dan dibuang disatu tempat, yakni tempat

pembuangan jika tidak dapat didaur ulang lagi

2 Adakah peraturan secara

hukum (UU,PerDa) yang

melarang usaha ini dibuka ?

Tidak ada UU atau Peraturan manapun yang dilanggar.

3 Apakah terdapat pihak asing

yang melarang dibukanya

usaha Ulos fashion ini ?

Sejauh ini, lingkungan sekitar menyambut hangat dari

dibukanya usaha ini. karena, Usaha ini merupakan salah satu

mata pencaharian yang digeluti masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 101: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Peralatan dan Perlengkapan pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

Mesin Penghani 1

Mesin Penghani 2

Universitas Sumatera Utara

Page 102: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Tempat Benang yang dihani

Alat pemalet Benang

Universitas Sumatera Utara

Page 103: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang yana akan dihani

ATBM menenun Ulos

Kamran pada ATBM

Universitas Sumatera Utara

Page 104: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang Rayon dan Benang Viscosa

Benang Katun

Universitas Sumatera Utara

Page 105: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang Polyester

Benang Pakan

Universitas Sumatera Utara

Page 106: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang pakan

Universitas Sumatera Utara

Page 107: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Benang Rayon

ATBM

Universitas Sumatera Utara

Page 108: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Socket penjualan

Universitas Sumatera Utara

Page 109: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

Lampiran 2

Proses Produksi Ulos fashion pada Sentra Tenun IKM Bintang Maratur

1. Persiapan Desain Motif

Ketika membuat kain ulos, baik untuk sarung, kain kemeja dan selendang dengan motif ulos,

yang pertama dilakukan adalah membuat disain motifnya. Disain motif itu sendiri bermacam-macam

tergantung dari kreatifitas si pengrajin sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 110: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

2. Proses Pencucukan Benang

Benang yang sudah dihani, kemudian dicucuk satu persatu ke mata gun dan sisir yang

terdapat pada ATBM. Proses pencucukan ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang penuh,

agar pada saat menenun, tidak terjadi kesalahan. Proses ini biasanya memakan waktu 1 minggu.

3. Proses Pemaletan benang

Benang yang dipalet akan digunakan sebagai benang pakan. Selain itu digunakan sebagai

benang untuk menyulam motif-motif yang sudah dibuat.

Universitas Sumatera Utara

Page 111: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

4. Proses Pertenunan

Setelah semua benang telah dimasukkan, maka proses menenun siap dilaksanakan.

5. Proses Menyulam

Saat menenun, motif-motif yang sudah dibuat akan disulam dengan menggunakan

benang. Sehingga benang tersebut akan timbul di atas kain membentuk motif-motif yang sudah

disiapkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 112: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

5.1 Menenun Kain Sarung

5.2 Menenun Kain Selendang

Universitas Sumatera Utara

Page 113: ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA BISNIS (Studi Pada Sentra

5.3 Menenun Kain Kemeja

Contoh Produk :

Universitas Sumatera Utara