analisis stratigrafi jawa

Upload: astrid-fadhilah

Post on 13-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jawa Barat

1. Jawa Barat

1. Mekanisme pembentukan cekungan : Rifting berupa gaya tarikan yang disertai pembentukan graben dan half graben.

2. Pengisian Cekungan :

a. Pra tersier : Batuan Meta sedimen acid igneous sebagai basement cekungan diseluruh bagian jawa barat, dengan hubungan tidak selaras dengan formasi diatasnya

b. * Eosen Oligosen (P15-P20) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Volkanik Jatibarang

Mekanisme sedimentasi : turbidit

Iklim : humid Lingkungan pengendapan : Marine regime (deep marine) Fase : genang lautc. * Oligosen tengah atas (P21-P22) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Gypsum Mekanisme sedimentasi : evaporasi Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (upper shelf)

Fase : susut lautd. * Oligosen atas Miosen bawah (P22- N5) :

- N. W. Java Basin :

Tidak ada sedimentasi, adanya time gape. * Miosen Bawah (N5 N8) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping formasi Cibulakan bawah

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : Arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper shelf )

Fase : Susut laut

f. * Miosen bawah tengah (N8 N13) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sedimen klastik formasi cibulakan atas Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower shelf)

Fase : susut laut

g. * Miosen tengah - atas (N14 N15) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping formasi Parigi

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : Arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower Shelf)

Fase : Susut laut

h. * Miosen tengah - Pliosen (N15 N21) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik formasi Cisubuh Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper Shelf)

Fase : susut laut

f. * Kuarter (N22 N23) :

- N. W. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Endapan Alluvial Mekanisme sedimentasi : Saltasi dan suspensi Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Fluvial region (Alluvial fan system) Fase : susut laut3. Evolusi Cekungan : Regime divergensi konvergensi

Pra tersier - Oligosen atas berupa rifting ditandai dengan adanya batuan volkaniklastik

Oligosen atas kuarter berupa subduksi ditandai dengan adanya pergeseran busur magmatik dengan ditandai adanya gunung api kuarter (terlampir pada peta).2. Jawa Tengah

1. Mekanisme pembentukan cekungan : Rifting berupa gaya tarikan yang disertai pembentukan graben dan half graben.2. Pengisian Cekungan :

a. Pra tersier : Batuan metamorf sebagai basement cekungan diseluruh bagian Jawa Tengah, dengan hubungan tidak selaras dengan formasi diatasnya

b. * Eosen Oligosen (P15-P20) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Gypsum Mekanisme sedimentasi : Evaporasi Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper shelf)

Fase : susut laut

c. * Miosen bawah (N4 N7) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping formasi Cibulakan Bawah Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi)

Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper Shelf)

Fase : susut laut

e. * Miosen bawah tengah (N8 N13) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batuan sedimen klastik formasi Cibulakan atas

Mekanisme sedimentasi : Upper flow rezime Iklim : Humid Lingkungan pengendapan : Marine regime (Slope)

Fase : genang lautf. * Miosen tengah - atas (N14 N15) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik formasi Parigi

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi)

Iklim : Arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower Shelf)

Fase : Susut laut

g. * Miosen tengah - Pliosen (N15 N21) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik formasi Cisubuh Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi)

Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper Shelf)

Fase : susut laut

f. * Kuarter (N22 N23) :

- N. C. Java Basin :

Material tipe pengisi cekungan : Endapan Alluvial

Mekanisme sedimentasi : Saltasi dan suspensi Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper shelf)

Fase : susut laut

3. Evolusi Cekungan : Regime divergensi konvergensi

Pra tersier - Oligosen atas berupa rifting ditandai dengan adanya batuan volkaniklastik

Oligosen atas kuarter berupa subduksi ditandai dengan adanya pergeseran busur magmatik dengan ditandai adanya gunung api kuarter (terlampir pada peta).

3. Jawa Timur

1. Mekanisme pembentukan cekungan : Rifting berupa gaya tarikan yang disertai pembentukan graben dan half graben.

2. Pengisian Cekungan :

a. Pra tersier : Batuan metamorf sebagai basement cekungan diseluruh bagian Jawa Timur, dengan hubungan tidak selaras dengan formasi diatasnya

b. * Eosen (P15) :

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Gypsum

Mekanisme sedimentasi : Evaporasi

Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper shelf)

Fase : susut laut

c. . * Eosen (P16 P17) :

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : breccia Mekanisme sedimentasi : Turbidit Iklim : humid Lingkungan pengendapan : Marine regime (deep marine) Fase : genang lautd. * Eosen (P18 P20)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower shelf)

Fase : susut laut

e. * Eosen (P21)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik formasi Kujung III dengan hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower shelf)

Fase : genang laut

f. * Oligosen atas Miosen bawah (P22 N5)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batuan sediment klastik formasi Kujung II dengan hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower shelf)

Fase : genang laut

g. * Miosen bawah (N5 N8)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Batugamping dan batugamping terumbu formasi Kujung I Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi)

Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Upper shelf)

Fase : susut laut

h. * Miosen Tengah (N9 N13)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Perselingan Batugamping dengan batuan sediment klastik formasi OK bawah

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial

Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower Shelf)

Fase : genang laut

i. * Miosen tengah atas (N13 N16)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Perselingan Batugamping dengan batuan sediment klastik formasi OK atas dengan hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower Shelf)

Fase : genang laut

j. * Miosen atas - Pliosen (N16 N21)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Perselingan Batugamping dengan batuan sediment klastik formasi OK atas dengan hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Turbidit dan High density Iklim : Arial Lingkungan pengendapan : Marine ( Slope)

Fase : genang laut

k. * Miosen atas - Pliosen (N22 N28)

- Java Sea region :

Material tipe pengisi cekungan : Perselingan Batugamping dengan batuan sediment klastik dengan hubungan menjari (beda facies)

Mekanisme sedimentasi : Bed Load (traksi) Iklim : arial Lingkungan pengendapan : Marine regime (Lower shelf)

Fase : genang laut

3. Evolusi Cekungan : Regime divergensi konvergensi

Pra tersier - Oligosen atas berupa rifting ditandai dengan adanya batuan volkaniklastik

Oligosen atas kuarter berupa subduksi ditandai dengan adanya pergeseran busur magmatik dengan ditandai adanya gunung api kuarter (terlampir pada peta). Pengendapan batugamping yang melimpah pada cekungan jawa timur mengindikasikan aktivitas tektonik yang tidak begitu aktif