analisis strategi pemasaran pada agrowisata … · pengunjung agrowisata kebun tanaman obat...

134
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA KEBUN TANAMAN OBAT KARYASARI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SKRIPSI IGNAZ CHRISTIAN SIMANJUNTAK H34076078 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Upload: hoangngoc

Post on 02-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA

KEBUN TANAMAN OBAT KARYASARI KECAMATAN

LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

IGNAZ CHRISTIAN SIMANJUNTAK

H34076078

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

RINGKASAN

IGNAZ CHRISTIAN SIMANJUNTAK. Analisis Strategi Pemasaran pada

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari Kecamatan Leuwiliang

Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan HENY K.

DARYANTO)

Perkembangan preferensi dan motivasi wisatawan menyebabkan

persaingan pada usaha kepariwisataan menjadi semakin kompetitif. Berbagai

strategi dapat ditempuh para pelaku bisnis di bidang ini untuk dapat

memenangkan persaingan. Berbagai produk dan jasa yang ditawarkan diharapkan

mampu memuaskan kebutuhan pengunjung kawasan wisata tersebut termasuk

pengunjung kawasan agrowisata. Dalam masa perkembangannya, keberadaan

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari kurang dikenal dan diketahui

masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan

oleh pihak manajemen belum dilaksanakan dengan tepat. Selain itu, objek wisata

ini merupakan jenis objek wisata minat khusus. Hal ini dapat terlihat dari jumlah

pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei

2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan pada bulan tertentu

tidak ada satupun wisatawan yang melakukan kunjungan.

Agar upaya pengembangan Agrowisata KTO Karyasari dapat berhasil

dengan baik, maka diperlukan penerapan strategi bauran pemasaran yang baik dan

tepat agar dapat bersaing dalam persaingan global. Tujuan penelitian ini adalah

(1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan, (2) mengidentifikasi dan menganalisis faktor eksternal yang menjadi

peluang dan ancaman, dan (3) menganalisis alternatif strategi pemasaran dan

menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan.

Penelitian dilaksanakan pada Agrowisata KTO Karyasari yang terletak di Desa

Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Responden yang dipilih

adalah Pimpinan Yayasan Pengembangan Obat Karyasari, Kepala Bagian

Agrowisata, Kepala Bagian Kebun, dan Kepala Bagian Promosi. Tahapan-tahapan

yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan secara sistematis yaitu :

Analisis Matriks IFE dan EFE, penentuan posisi perusahaan (Matris IE),

formulasi alternatif strategi pemasaran (Matriks SWOT), dan prioritas strategi

pemasaran (Matriks QSPM).

Nilai total skor matriks IFE sebesar 2,166 dan EFE sebesar 3,184

menempatkan Agrowisata KTO Karyasari pada sel II dalam matriks IE. Posisi ini

mengambarkan kondisi internal rata-rata dan respon perusahaan terhadap faktor-

faktor eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi. Strategi yang dapat

dilaksanakan adalah grow and build atau strategi pertumbuhan. Divisi pada sel ini

dapat menerapkan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan

pengembangan produk) dan strategi integrasi (integrasi ke depan, integrasi ke

belakang, dan integrasi horisontal). Prioritas strategi terbaik dengan menggunakan

alat analisis matriks QSPM untuk diimplementasikan adalah memperluas target

pasar dengan meningkatkan pemasaran dengan cara melatih dan memotivasi

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik, serta menyiapkan, menetapkan

harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut kepada konsumen

terutama untuk pengunjung rombongan. Pengunjung yang datang secara

rombongan seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor, perkumpulan dan

sebagainya adalah konsumen yang mendatangkan penghasilan paling besar bagi

Agrowisata KTO Karyasari sehingga konsumen seperti ini sangat diandalkan

untuk terus mendukung keberlanjutan usahanya.

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA

KEBUN TANAMAN OBAT KARYASARI KECAMATAN

LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR

IGNAZ CHRISTIAN SIMANJUNTAK

H34076078

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran pada Agrowisata Kebun Tanaman

Obat Karyasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

Nama : Ignaz Christian Simanjuntak

NIM : H34076078

Disetujui,

Pembimbing

Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc

NIP. 19610916 198601 2001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi

Pemasaran pada Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari Kecamatan

Leuwiliang Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam

bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Maret 2010

Ignaz Ch Simanjuntak

H34076078

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Siborongborong, Kabupaten Humbang Habinsaran

pada tanggal 12 Mei 1987. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak Viktor Simanjuntak dan Ibunda D. Entelina Sianipar.

Penulis memulai pendidikan dasar di SD HKBP Siborongborong pada

tahun 1992. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama di SLTP Negeri 1 Siborongborong hingga tahun 2001. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Atas di SLTA

Negeri 1 Siborongborong, hingga selesai tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis diterima sebagai Mahasiswa Diploma III Program

Studi Manajemen Hutan Produksi, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI) dan selesai tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan Sarjana, Progam Studi Agribisnis, Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Strategi Pemasaran pada Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari Kecamatan

Leuwiliang Kabupaten Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

dan menganalisis faktor internal dan eksternal Agrowisata Kebun Tanaman Obat

Karyasari serta menganalisis alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi

pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan bagi perusahaan.

Penulis berusaha mewujudkan kesempurnaan dalam menyajikan karya

ilmiah ini. Namun, penulis menyadari bahwa sebagai manusia memiliki

kekurangan dan keterbatasan. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta bagi para pembaca

yang membutuhkannya.

Bogor, Maret 2010

Ignaz Ch Simanjuntak

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril

serta materil kepada penulis dalam penyelesaian karya ilmiah ini, antara lain

sebagai berikut :

1. Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Burhanudin, MM selaku dosen evaluator pada kolokium penulis yang telah

meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan

proposal penelitian.

3. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis

yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi

perbaikan skripsi ini.

4. Ir. Yuniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji bidang akademik, seluruh

dosen, dan staf Departemen Agribisnis.

5. Orangtua, saudari (Rumondang Evlin Manuturi Simanjuntak dan Putri Rebeca

Simanjuntak), dan semua keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih

dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

6. Pihak Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari atas waktu, kesempatan,

informasi, dan dukungan yang diberikan.

7. Teman-teman seperjuangan (Marsella Sembiring dan Ardian Surbakti) dan

teman-teman Agribisnis atas semangat dan sharing selama penelitian hingga

penulisan skripsi.

8. Keluarga mahasiswa/i asal Siborongborong dan sekitarnya di perantauan

Bogor (Gamasintan), dan Sopo Ombus-Ombus crews (Agus Sihombing, Paska

Panjaitan, Herbet Sianipar, Andrew Manik, Aldo Silaban, Benardo Nababan,

Chrisman Simorangkir, b’Jean, dan b’Ajay).

9. Sahabat-sahabat terkasih (Erik, Kinza, Felix, Lustri, Heri, dan Wastin).

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kaih atas

bantuannya.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.5. Ruang Lingkup ................................................................................ 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8

2.1. Agrowisata ....................................................................................... 8

2.1.1. Defenisi Agrowisata ............................................................. 8

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata ........................................... 8

2.1.3. Pengembangan Agrowisata ................................................... 9

2.1.4. Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Pengembangan

Agrowisata ............................................................................ 12

2.2. Manfaat Tanaman Obat ................................................................... 15

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................. 17

III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................ 22

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 22

3.1.1. Konsep Strategi...................................................................... 22

3.1.2. Manajemen Strategi ............................................................... 22

3.1.3. Model Manajemen Strategi ................................................... 22

3.1.4. Konsep Pemasaran ................................................................. 23

3.1.5. Strategi Pemasaran ................................................................ 24

3.1.6. Pemasaran Jasa ...................................................................... 25

3.1.7. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ........................ 26

3.1.7.1. Produk ......................................................................... 26

3.1.7.2. Harga ........................................................................... 28

3.1.7.3. Saluran distribusi atau tempat ..................................... 29

3.1.7.4. Promosi ....................................................................... 29

3.1.7.5. Orang ........................................................................... 33

3.1.7.6. Bukti fisik .................................................................... 33

3.1.7.7. Proses .......................................................................... 34

3.1.8. Analisis Lingkungan Pemasaran ........................................... 34

3.1.8.1. Analisis Lingkungan Internal ...................................... 35

3.1.8.2. Analisis Lingkungan Eksternal ................................... 37

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

ii

3.1.9. Matriks Internal Eksternal ................................................... 41

3.1.10. Analisis SWOT .................................................................... 42

3.1.11. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) .. 43

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .................................................... 43

IV. METODE PENELITIAN ..................................................................... 47

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 47

4.2. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 47

4.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 48

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 48

4.4.1. Analisis Matriks IFE dan EFE ............................................ 49

4.4.2. Analisis Matriks IE .............................................................. 53

4.4.3. Analisis Matriks SWOT ...................................................... 54

4.4.4. Analisis QSPM .................................................................... 55

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 58

5.1. Gambaran Umum Agrowisata KTO Karyasari ............................... 58

5.2. Sejarah Agrowisata KTO Karyasari ................................................ 58

5.3. Visi dan Misi Agrowisata KTO Karyasari ...................................... 59

5.4. Struktur Organisasi .......................................................................... 60

5.5. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 62

5.6. Sumber Daya Modal ........................................................................ 63

VI. INDENTIFIKASI STRATEGI BAURAN PEMASARAN ............... 64

6.1. Identifikasi Faktor Internal Perusahaan ........................................... 64

6.1.1. Sumber Daya Manusia ......................................................... 64

6.1.2. Produksi dan Operasi ............................................................ 64

6.1.3. Penelitian dan Pengembangan .............................................. 65

6.1.4. Keuangan.............................................................................. 66

6.1.5. Bauran Pemasaran Agrowisata KTO Karyasari ................... 66

6.1.5.1. Produk (Product) ........................................................ 67

6.1.5.2. Tempat/ saluran distribusi (Place) ............................. 68

6.1.5.3. Harga (Price) .............................................................. 69

6.1.5.4. Promosi (Promotion) .................................................. 70

6.1.5.5. Orang (People) ........................................................... 72

6.1.5.6. Bukti fisik (Physical evidence) .................................. 73

6.1.5.7. Proses (Process) ......................................................... 75

6.1.6. Segmentasi, Target, dan Posisi ............................................. 76

6.2. Identifikasi Faktor Eksternal Perusahaan ........................................ 76

6.2.1. Lingkungan Umum ............................................................... 77

6.2.1.1. Politik dan Pemerintahan ........................................... 77

6.2.1.2. Ekonomi ..................................................................... 79

6.2.1.3. Sosial Budaya dan Lingkungan .................................. 80

6.2.1.4. Teknologi ................................................................... 81

6.2.2. Lingkungan Industri ............................................................. 82

6.2.2.1. Konsumen .................................................................. 82

6.2.2.2. Pesaing ....................................................................... 84

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

iii

6.2.2.3. Hambatan Masuk Bagi Pendatang Baru .................... 85

6.2.2.4. Ancaman Produk Substitusi ....................................... 86

6.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan, Peluang dan Ancaman ....... 86

6.3.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan .............. 87

6.3.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman Perusahaan .................... 88

VII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI .................................... 89

7.1. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ....................................... 89

7.2. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) ................................... 90

7.3. Tahapan Pemaduan .......................................................................... 92

7.3.1. Matriks IE Agrowisata KTO Karyasari ............................... 92

7.3.2. Matriks SWOT Agrowisata KTO Karyasari ........................ 96

7.3.3 Matriks QSPM Agrowisata KTO Karyasari ........................ 99

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 101

8.1. Kesimpulan ...................................................................................... 101

8.2. Saran ................................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 103

LAMPIRAN ................................................................................................. 105

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia Tahun 2001 – 2008 ......... 1

2. Jumlah Wisatawan ke Objek Wisata di Jawa Barat Tahun 2004-2007 .. 3

3. Penelitian Terdahulu yang terkait dengan Strategi Pemasaran ............... 17

4. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal ............................................... 50

5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal............................................. 50

6. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) .............................................. 52

7. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) ........................................... 53

8. Matriks SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, and Threats) ... 55

9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) ...................... 56

10. Penawaran Paket Agrowisata KTO Karyasari ........................................ 68

11. Kekuatan dan Kelemahan Agrowisata KTO Karyasari .......................... 87

12. Peluang dan Ancaman Agrowisata KTO Karyasari................................ 88

13. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Agrowisata

KTO Karyasari ........................................................................................ 90

14. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Agrowisata

KTO Karyasari ........................................................................................ 91

15. Matriks SWOT Agrowisata KTO Karyasri............................................. 98

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Laju Persentase Perubahan Pengunjung Per Bulan Pada

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari Tahun 2008-2009 ............ 6

2. Model Komprehensif Manajemen Strategi ............................................. 23

3. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri ............... 40

4. Kerangka Pemikiran Operasional ........................................................... 46

5. Matriks IE ............................................................................................... 54

6. Struktur Organisasi Karyasari ................................................................. 61

7. Matriks Internal-Eksternal (IE) Agrowisata KTO Karyasari .................. 93

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Panduan Wawancara ............................................................................... 106

2. Kuisioner Matriks IFE dan EFE .............................................................. 107

3. Penentuan Strategi Terpilih dengan Matriks QSP .................................. 112

4. Hasil Median Rating Faktor Eksternal dan Faktor Internal .................... 113

5. Hasil Matriks Perbandingan Faktor Eksternal dan Faktor Internal ........ 114

6. Matriks Gabungan Perbandingan Berpasangan

Untuk Faktor Eksternal dan Faktor Internal........................................... 118

7. Hasil QSPM Agrowisata KTO Karyasari ............................................... 119

8. Dokumentasi Agrowisata KTO Karyasari .............................................. 120

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Panorama dan keragaman budaya lokal sebagai anugerah yang diberikan

Tuhan Yang Maha Esa merupakan potensi yang harus dimanfaatkan sekaligus

dilestarikan. Salah satu bentuk pengusahaan tersebut adalah pengembangan sektor

pariwisata dan upaya pelestarian agar kekayaan alam dan hayati tidak punah.

Sektor pariwisata telah menjadi salah satu sumber devisa yang potensial di

Indonesia dan mengalami peningkatan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Beberapa hal yang menyebabkan sektor pariwisata dapat dijadikan sebagai

tumpuan ekonomi adalah : (1) pariwisata merupakan sektor jasa yang menyatu

dengan kehidupan masyarakat; (2) pariwisata mempunyai kekuatan sinergetik

karena keterkaitan yang erat dengan berbagai bidang dan sektor lainnya; dan (3)

tumpuan pariwisata sebagai kekuatan daya saing negara terletak pada sumber

daya yang terolah dan memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri (Deptan 2008).

Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia Tahun 2001 – 2008 Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang) Penerimaan Devisa (juta US $)

2001 5.153.620 5.396,26

2002 5.033.400 4.305,56

2003 4.467.021 4.037,02

2004 5.321.165 4.797,88

2005 5.002.101 4.521,89

2006 4.871.351 4.447,98

2007 5.505.759 5.345,98

2008 6.429.027 7.377,39

Sumber : BPS (2009)1

1 http:// www.database.deptan.go.id ‘Statistik Kunjungan Wisatawan di Indonesia 2001 - 2008’

(18 Juni 2009)

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

2

Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam berwisata beragam mulai

dari bentuk menikmati objek-objek spesifik sampai kepada hal-hal yang sangat

spesifik (mass tourism ke niche tourism) yang berbasis pada lingkungan seperti

agrowisata. Pengembangan dan perpaduan antara sektor pariwisata dan sektor

pertanian akan menghasilkan suatu konsep yang berbasis pertanian yang layak

jual. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi,

memelihara budaya serta teknologi lokal, dan menjaga kondisi lingkungan

alamnya. Konsumsi jasa lingkungan dalam bentuk komoditas wisata bagi

sebagian masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan seiring

berkembangnya zaman yang mengakibatkan perubahan gaya hidup, preferensi,

dan motivasi masyarakat yang terus berubah dan berkembang. Wisata pertanian

semakin digemari masyarakat, mereka pada umumnya ingin mengetahui produk

pertanian sekaligus suasana lokasi tersebut (Deptan 2008).

Pada dekade terakhir, pembangunan Agrowisata di Indonesia

menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Preferensi dan motivasi wisatawan

berkembang secara dinamis. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya

kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati objek-objek

wisata spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengenalan

tanaman langka, pengolahan produk secara tradisional maupun modern dan

spesifik. Kecenderungan tersebut membuka peluang bagi pengembangan produk-

produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang

mempunyai daya tarik spesifik2.

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan

usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Wisata pertanian merupakan usaha

dibidang jasa yang tidak hanya menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan

pemandangan yang indah, namun juga dapat berperan sebagai media promosi

produk pertanian, menjadi media pendidikan masyarakat, memberikan sinyal bagi

peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis dan menjadi kawasan

pertumbuhan baru daerah, sektor pertanian, dan ekonomi nasional. Objek

agrowisata seperti Kebun Raya Bogor, Taman Buah Mekarsari, Perkebunan Teh

Gunung Mas, Kusuma Agrowisata Batu - Malang, dan Agrowisata Stroberi

2 http:// www.budpar.go.id ‘Agrowisata Berbasis Tanaman Obat dan Aromatik’ (02 Juni 2009)

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

3

Cihideung-Bandung, memiliki skala hamparan areal yang luas dan biasanya

memiliki keseragaman tipe objek yang dinikmati. Di samping itu, ada jenis objek

agrowisata dengan skala kecil namun tetap memberikan unsur yang menarik

untuk dinikmati.

Indonesia kaya akan beragam jenis tanaman berkhasiat, namun

pemanfaatannya dirasa masih kurang sehingga diperlukan adanya suatu media

promosi ke arah pengembangan biofarmaka seperti melalui media agrowisata

tanaman obat-obatan yang bersifat rekreasi dan sekaligus edukatif. Dari 40 ribu

jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia, 26

persen telah dibudidayakan dan sisanya sekitar 74 persen masih tumbuh liar di

hutan. Dari yang telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat

tradisional. Pemakaian tanaman obat dalam dekade terakhir ini cenderung

meningkat sejalan dengan berkembangnya industri jamu atau obat tradisional,

farmasi, kosmetik, makanan, dan minuman. Tanaman obat yang dipergunakan

biasanya dalam bentuk simplisia (bahan yang telah dikeringkan dan telah

mengalami pengolahan). Simplisia berasal dari akar, daun, bunga, biji, buah,

terna, dan kulit batang (Hernani dan Syukur 2003).

Dewasa ini agrowisata sudah banyak terdapat di berbagai daerah di

Indonesia. Jawa Barat adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki ciri

khas alam dan budaya masyarakat lokalnya. Selain itu, Jawa Barat merupakan

propinsi yang menjadi sentra produksi komoditas pertanian. Potensi yang dimiliki

Jawa Barat ini telah dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mendirikan objek

wisata berbasis pertanian. Jumlah wisatawan ke objek wisata di Jawa Barat tahun

2004-2007 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Jumlah Wisatawan ke Objek Wisata di Jawa Barat Tahun 2004-2007

Tahun Wisatawan Nusantara

(orang)

Wisatawan Mancanegara

(orang)

Jumlah

(orang)

2004 11.611.680 239.139 16.850.793

2005 16.890.316 207.935 17.098.251

2006 23.859.547 227.935 24.086.615

2007 23.789.302 338.959 24.121.261

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (2008)

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

4

Tabel 2 memperlihatkan jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan

Mancanegara yang berkunjung ke Propinsi Jawa Barat dari tahun 2004 sampai

tahun 2007 terus mengalami peningkatan. Peningkatan paling tinggi terjadi pada

tahun 2005 ke tahun 2006. Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan

Mancanegara pada tahun 2005 tercatat sebesar 17.098.251 orang kemudian

meningkat sebesar 24.086.615 orang pada tahun 2006 atau meningkat sebesar 40

persen.

Salah satu objek agrowisata di Jawa Barat adalah Kebun Tanaman Obat

Karyasari yang merupakan suatu bentuk usaha untuk mengembangkan tanaman

obat dengan cara meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan tanaman obat oleh

masyarakat luas. Pola pengembangan tanaman yang dilakukan tidak hanya

melalui forum pelatihan dan seminar oleh lembaga pendidikan pengobatan herbal,

praktisi pengobatan tradisional dan pemerintah, namun juga melalui pola lain

yang lebih strategis yaitu kampanye wisata ke kebun tanaman obat-obatan. Objek

wisata yang ditawarkan terdiri dari kurang lebih 500 jenis tanaman obat yang

tumbuh secara alamiah dalam lingkungan taman seluas 2,25 hektar. Para

pengunjung tidak hanya dapat menikmati objek-objek wisata tersebut, tetapi

melalui acara Seminar Kebun pengunjung memperoleh tambahan pengetahuan

mengenai sejarah tanaman obat, penggunaan tanaman obat yang benar dan

berbagai khasiat yang terkandung di dalamnya. Fasilitas yang disediakan berupa

ruang seminar berupa saung di tengah kebun, mushola, dan area parkir.

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari juga menyediakan bibit tanaman obat

dan juga melayani penjualan kapsul tanaman obat, teh herbal dan simplisia yang

berkhasiat mengobati berbagai penyakit.

Pergerakan ke arah efisiensi menuntut kemampuan manajerial,

profesionalisme dalam pengelolaan usaha, dan penggunaan teknologi maju. Untuk

itu diperlukan suatu upaya yang kuat dan terintegrasi. Salah satunya dengan

menerapkan strategi pemasaran yang baik dan tepat agar Agrowisata Kebun

Tanaman Obat Karyasari dapat bersaing dalam persaingan global.

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

5

1.2. Perumusan Masalah

Perkembangan preferensi dan motivasi wisatawan menyebabkan

persaingan pada usaha kepariwisataan menjadi semakin kompetitif. Berbagai

strategi dapat ditempuh para pelaku bisnis di bidang ini untuk dapat

memenangkan persaingan. Berbagai produk dan jasa yang ditawarkan diharapkan

mampu memuaskan kebutuhan pengunjung kawasan wisata tersebut termasuk

pengunjung kawasan agrowisata.

Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari merupakan suatu usaha

yang bergerak di dalam pengembangan tanaman obat di Indonesia. Kebun

Tanaman Obat Karyasari yang juga sebagai tempat objek wisata pertanian ini

terletak di Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Usaha ini

dirintis oleh Ir. W. P. Winarto pada bulan Agustus 1995 dan secara resmi

beroperasi pada bulan Januari 2001. Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari

menawarkan objek wisata alternatif, yaitu pengenalan dan pendalaman terhadap

tanaman obat-obatan.

Dalam masa perkembangannya, keberadaan Agrowisata Kebun Tanaman

Obat Karyasari kurang dikenal dan diketahui masyarakat. Hal ini

mengindikasikan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh pihak

manajemen belum dilaksanakan dengan tepat. Selain itu, objek wisata ini

merupakan jenis objek wisata minat khusus. Hal ini dapat terlihat dari jumlah

pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei

2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan pada bulan tertentu

tidak ada satupun wisatawan yang melakukan kunjungan.

Jika dilihat dari fluktuasi jumlah pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman

Obat Karyasari pada tahun 2008 dan 2009 adalah hampir sama, dimana jumlah

pengunjung pada bulan Mei 2008 dan bulan Juni 2009 mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan bahwa pada bulan tersebut merupakan masa liburan sekolah

sehingga cenderung untuk melakukan kegiatan wisata. Data jumlah pengunjung

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

6

Keterangan : Agustus = angka sementara

Gambar 1. Laju Persentase Perubahan Pengunjung Per Bulan Pada Agrowisata

Kebun Tanaman Obat Karyasari Tahun 2008-2009 Sumber : Agrowisata KTO Karyasari (2009)

Agar upaya pengembangan Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari

dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan strategi yang kuat dan terintegrasi

yang mencakup aspek produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan

proses. Strategi bauran pemasaran mencakup semua aspek tersebut, sehingga

penerapan suatu strategi pemasaran yang baik dapat berimplikasi menciptakan

keunggulan bersaing yang mampu menghasilkan laba yang tinggi secara

berkelanjutan (sustainable) dan akan berdampak pada keberhasilan

pengembangan agrowisata.

Dalam menentukan strategi pemasaran diperlukan analisis lingkungan

eksternal dan lingkungan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan

kelemahan perusahaan serta analisis peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan dari lingkungannya (Assauri 2004). Berdasarkan uraian di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Faktor internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Agrowisata Kebun

Tanaman Obat Karyasari?

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

2008

2009

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

7

2. Faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman Agrowisata Kebun

Tanaman Obat Karyasari?

3. Alternatif strategi pemasaran dan prioritas apakah yang tepat bagi Agrowisata

Kebun Tanaman Obat Karyasari?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor eksternal yang menjadi peluang dan

ancaman Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari.

3. Menganalisis alternatif strategi pemasaran dan menentukan prioritas strategi

pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan bagi Agrowisata Kebun Tanaman

Obat Karyasari dalam pengembangan usaha.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak

manajemen Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari dalam merencanakan

dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Selain itu,

penelitian ini berguna bagi penulis untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang

telah diterima selama perkuliahan. Penulis juga berharap penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan literatur untuk penelitian selanjutnya. Dan bagi pembaca

adalah sebagai sumber informasi mengenai strategi pemasaran pada agrowisata

tanaman obat.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini secara keseluruhan adalah mengidentifikasi

dan merumuskan strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh Agrowisata KTO

Karyasari dalam pengembangan usaha. Strategi pemasaran yang akan digunakan

yaitu konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk,

harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses.

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agrowisata

2.1.1. Definisi Agrowisata

Agrowisata secara umum dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara

pariwista dan pertanian. Pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau

kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian

aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal

perkebunan atau taman (Farmstop 2008).

Di Indonesia, Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah

bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai

objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi

dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari

objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata.

Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan

hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang

menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa

meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta

memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang

umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan 2008).

Menurut Asosiasi Wisata Agro Indonesia (2004), wisata agro merupakan

suatu bentuk wisata yang sangat spesifik, dimana pengunjung dapat menikmati

keindahan dan keunikan alam sekaligus menikmati produk agro atau dapat tinggal

di lingkungan pertanian, terlibat dalam proses produksi yang kesemuanya

dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati, mempelajari, dan menghayati

bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung disuatu lingkungan pertanian.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata

Pengembangan agrowisata diharapkan sesuai dengan kapabilitas, tipologi,

dan fungsi ekologis lahan sehingga akan berpengaruh langsung terhadap

kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya.

Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

9

masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan

pertanian. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan

pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat

pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin

meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah

melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan

pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi wisata (Deptan 2008).

Manfaat dari agrowisata antara lain (Tirtawinata dan Fachruddin 1996) :

1) Meningkatkan konservasi lingkungan

2) Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam

3) Memberikan nilai rekreasi

4) Meningkatkan kagiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan

5) Mendapatkan keuntungan ekonomi

2.1.3. Pengembangan Agrowisata

Pembangunan dan pengembangan agrowisata mempunyai tujuan ganda

yaitu membantu meningkatkan perolehan devisa negara serta membantu

meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar. Sedangkan di pihak lain

pembangunan dan pengembangan agrowisata dapat menambah jenis dan variasi

produk pariwisata Indonesia. Pengembangan usaha agrowisata membutuhkan

manajemen yang baik diantara sub sistem, yaitu diantara kesediaan sarana dan

prasarana wisata, objek yang dijual, promosi, dan pelayanannya. Upaya

peningkatan dan penganekaragaman usaha pertanian terus ditingkatkan secara

intensif dan terencana, baik yang secara tradisional maupun modern merupakan

potensi kuat yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik yang dapat dinikmati

oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara (Deptan 2008).

Potensi budidaya pertanian yang dapat dijadikan agrowisata antara lain :

1) Perkebunan

Suatu kawasan perkebunan yang ideal untuk dapat dimanfaatkan sebagai

objek dan daya tarik agrowisata adalah kawasan perkebunan yang kegiatannya

merupakan kesatuan yang utuh mulai dari pembibitan sampai dengan pengolahan

hasilnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa setiap kegiatan dan proses

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

10

pengusahaan perkebunan dapat dijadikan daya tarik atau atraksi yang menarik

bagi wisatawan mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan ataupun

pengepakan hasil produksinya.

2) Tanaman pangan dan Hortikultura

Daya tarik tanaman pangan dan hortikultura sebagai objek agrowisata

antara lain kebun bunga-bungaan, kebun buah-buahan, kebun sayur-sayuran, dan

kebun tanaman obat-obatan.

3) Peternakan

Potensi peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain cara tradisional

dalam pemeliharaan ternak, aspek kekhasan atau keunikan pengelolaan, produksi

ternak, atraksi peternakan dan peternakan khusus seperti bekisar dan burung

puyuh.

4) Perikanan

Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan

potensi sumber daya ikan yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan

perikanan di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan

sebagai obyek agrowisata. Secara garis besar kegiatan perikanan dibagi menjadi

kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, dan kegiatan tersebut merupakan

potensi yang dapat dikembangkan menjadi obyek agrowisata seperti budidaya

ikan air tawar, budidaya Air Payau (tambak), budidaya laut (kerang, rumput laut,

kakap merah, dan mutiara).

Manusia di bumi hidupnya dipenuhi dengan kejenuhan, rutinitas dan

segudang kesibukan. Untuk ke depan, prospek pengembangan agrowisata

diperkirakan sangat cerah. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam

bentuk ruangan tertutup (seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap),

atau kombinasi antara keduanya. Tampilan agrowisata ruangan tertutup dapat

berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atau naskah dan

visualisasi sejarah penggunaan lahan, maupun proses pengolahan hasil pertanian.

Agrowisata ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai

dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani

yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata

ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar,

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

11

teknologi budidaya dan pascapanen komoditas pertanian yang khas dan bernilai

sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar

belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Agrowisata

ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami dan buatan

(Deptan 2008).

Adapun tenaga kerja sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan

objek agrowisata adalah kemampuan pengelola yang terdiri dari tenaga pembina,

pelaksana, dan pemandu wisata. Untuk itu penyediaan tenaga manajerial dan

pemandu agrowisata yang profesional sesuai dengan bidangnya mutlak

diperlukan.

Pola pengelolaan agrowisata yang dikembangkan atau dibangun perlu

dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan

yang menunjang usaha agrowisata. Dengan keikutsertaan masyarakat di dalam

pengembangan agrowisata, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan interaksi

positif dalam bentuk rasa ikut memiliki untuk menjaga eksistensi objek wisata

(Deptan 2008).

Peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui :

a) Masyarakat desa yang memiliki lahan di dalam kawasan yang dibangun agar

tetap dapat mengolah lahannya sehingga menunjang peningkatan hasil produk

pertanian yang menjadi daya tarik agrowisata, dan di sisi lain akan mendorong

rasa memiliki dan tanggung jawab di dalam pengelolaan kawasan secara

keseluruhan.

b) Melibatkan masyarakat desa setempat di dalam kegiatan perusahaan secara

langsung sebagai tenaga kerja, baik untuk pertanian maupun untuk pelayanan

wisata, pemandu dan lain-lain. Untuk itu pihak pengelola perlu melakukan

langkah-langkah dan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan tenaga kerja khusus yang berasal dari masyarakat.

c) Menyediakan fasilitas dan tempat penjualan hasil pertanian, kerajinan, dan

cendera mata bagi masyarakat desa di sekitar kawasan, sehingga dapat

memperkenalkan ciri khas tempat sekaligus untuk meningkatkan penghasilan.

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

12

2.1.4. Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Pengembangan Agrowisata

Upaya pengembangan Agrowisata secara garis besar mencakup aspek

pengembangan sumber daya manusia, sumber daya alam, promosi, serta

dukungan sarana dan kelembagaan (Deptan 2008).

1) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia mulai dari pengelola sampai kepada masyarakat

berperan penting dalam keberhasilan pengembangan Agrowisata. Kemampuan

pengelola Agrowisata dalam menetapkan target sasaran dan menyediakan,

mengemas, menyajikan paket-paket wisata serta promosi yang terus menerus

sesuai dengan potensi yang dimiliki sangat menentukan keberhasilan dalam

mendatangkan wisatawan. Dalam hal ini keberadaan/peran pemandu wisata dinilai

sangat penting. Kemampuan pemandu wisata yang memiliki pengetahuan ilmu

dan keterampilan menjual produk wisata sangat menentukan. Pengetahuan

pemandu wisata seringkali tidak hanya terbatas kepada produk dari objek wisata

yang dijual tetapi juga pengetahuan umum, terutama untuk hal-hal yang lebih

mendalam berkaitan dengan produk wisata tersebut.

2) Promosi

Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan

Agrowisata. Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara,

seperti melalui leaflet, booklet, pameran, cinderamata, mass media (dalam bentuk

iklan atau media audiovisual), serta penyediaan informasi pada tempat publik

(hotel, restoran, bandara, dan lainnya). Dalam kaitan ini, kerjasama antara objek

Agrowisata dengan Biro Perjalanan, Perhotelan, dan Jasa Angkutan sangat

berperan. Salah satu metode promosi yang dinilai efektif dalam mempromosikan

objek Agrowisata adalah metode "tasting", yaitu memberi kesempatan kepada

calon konsumen/wisatawan untuk datang dan menentukan pilihan konsumsi dan

menikmati produk tanpa pengawasan berlebihan sehingga wisatawan merasa

betah. Kesan yang dialami promosi ini akan menciptakan promosi tahap kedua

dan berantai dengan sendirinya.

3) Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Sebagai bagian dari usaha pertanian, usaha Agrowisata sangat

mengandalkan kondisi sumber daya alam dan lingkungan. Sumber daya alam dan

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

13

lingkungan tersebut mencakup sumber daya objek wisata yang dijual serta

lingkungan sekitar termasuk masyarakat. Untuk itu upaya mempertahankan

kelestraian dan keasrian sumber daya alam dan lingkungan yang dijual sangat

menentukan keberlanjutan usaha Agrowisata.

Antara usaha Agrowisata dengan pelestarian sumber daya alam dan

lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Usaha

Agrowisata berkelanjutan membutuhkan terbinanya sumber daya alam dan

lingkungan yang lestari, sebaliknya dari usaha bisnis yang dihasilkannya dapat

diciptakan sumber daya alam dan lingkungan yang lestari.

4) Dukungan Sarana dan Prasarana

Kehadiran konsumen/wisatawan juga ditentukan oleh kemudahan-

kemudahan yang diciptakan, mulai dari pelayanan yang baik, kemudahan

akomodasi dan transportasi, sampai kepada kesadaran masyarakat sekitarnya.

Upaya menghilangkan hal-hal yang bersifat formal, kaku dan menciptakan

suasana santai, serta kesan bersih dan aman merupakan aspek penting yang perlu

diciptakan.

5) Kelembagaan

Pengembangan Agrowisata memerlukan dukungan berbagai pihak baik

pemerintah, swasta (terutama pengusaha agrowisata), lembaga yang terkait,

seperti perjalanan wisata, perhotelan dan lainnya, perguruan tinggi, serta

masyarakat. Pemerintah bertindak sebagai fasilitator dalam mendukung

berkembangnya Agrowisata dalam bentuk kemudahan perizinan dan lainnya.

Intervensi pemerintah terbatas kepada pengaturan agar tidak terjadi iklim usaha

yang saling mematikan.

Departemen Pertanian (2008), mengindentifikasikan faktor-faktor yang

berhubungan dengan keberhasilan suatu agrowisata dalam kaitannya dengan

atraksi yang ditawarkan sebagai objek wisata sebagai berikut :

a) Kelangkaan

Jika wisatawan melakukan wisata di suatu kawasan agrowisata, wisatawan

mengharapkan suguhan hamparan perkebunan atau taman yang mengandung

unsur kelangkaan karena tanaman tersebut sangat jarang ditemukan pada saat

ini.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

14

b) Kealamiahan

Kealamiahan atraksi agrowisata juga akan sangat menentukan keberlanjutan

dari agrowisata yang dikembangkan. Jika objek wisata tersebut telah tercemar

atau penuh dengan kepalsuan, pastilah wisatawan akan merasa sangat tertipu

dan tidak mungkin berkunjung kembali.

c) Keunikan

Keunikan dalam hal ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda dengan

objek wisata yang ada. Keunikan dapat saja berupa budaya, tradisi, dan

teknologi lokal dimana objek wisata tersebut dikembangkan.

d) Pelibatan Tenaga Kerja

Pengembangan Agrowisata diharapkan dapat melibatkan tenaga kerja

setempat, setidak-tidaknya meminimalkan tergusurnya masyarakat lokal

akibat pengembangan objek wisata tersebut.

e) Optimalisasi Penggunaan Lahan

Lahan-lahan pertanian atau perkebunan diharapkan dapat dimanfaatkan secara

optimal, jika objek agrowisata ini dapat berfungsi dengan baik. Tidak

ditemukan lagi lahan tidur, namun pengembangan agrowisata ini berdampak

positif terhadap pengelolaan lahan, jangan juga dieksploitasi dengan semena-

mena.

f) Keadilan dan Pertimbangan Pemerataan

Pengembangan agrowisata diharapkan dapat menggerakkan perekonomian

masyarakat secara keseluruhan, baik masyarakat petani/desa, penanam

modal/investor, dan regulator/pemerintah. Dengan melakukan koordinasi di

dalam pengembangan secara detail dari input-input yang ada.

g) Penataan Kawasan

Agrowisata pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang

mengintegrasikan sistem pertanian dan sistem pariwisata sehingga membentuk

objek wisata yang menarik.

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

15

2.2. Manfaat Tanaman Obat

Tanaman biofarmaka dapat berupa tanaman perkebunan, tanaman

hortikultura maupun tumbuh-tumbuhan liar di hutan primer dan sekunder,

maupun semak dan belukar yang mempunyai fungsi sebagai obat seperti

menghilangkan rasa sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit

penyakit, memperbaiki organ yang rusak, dan menghambat pertumbuhan sel yang

tidak normal seperti tumor dan kanker. Dengan adanya pergeseran pola kehidupan

masyarakat yang cenderung “back to nature” dalam bidang pengobatan

menyebabkan upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatan tanaman biofarmaka

semakin banyak dilakukan.

Menurut Ditjen Bina Produksi dan Hortikultura (2002), ada beberapa

alasan mengapa terdapat kecenderungan masyarakat kembali ke obat obat

alternatif, antara lain :

1) Adanya kelemahan obat modern/obat kimia

a) Efek samping langsung

Efek secara langsung ini terjadi karena obat modern terdiri dari bahan

kimia yang murni, baik tunggal maupun campuran. Bahan kimia ini bersifat tajam

dan reaktif (mudah bereaksi), sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks,

sehingga bahan kimia bukan merupakan bahan yang benar-benar cocok untuk

tubuh dan hanya dapat ditoleransi oleh tubuh.

b) Sering kurang efektif untuk penyakit tertentu

Banyak penyakit belum ditemukan obatnya sehingga obat yang digunakan

lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan secara terus menerus. Beberapa

penyakit bahkan belum diketahui sebabnya, sehingga pasien harus datang

berulang-ulang ke klinik dan tidak mengalami kemajuan bahkan ada yang

memburuk.

c) Harga yang mahal karena adanya faktor impor

Hampir seluruh obat kimia dan bahan baku obat kimia yang digunakan

merupakan barang impor. Hal ini terjadi karena untuk memproduksi obat

dibutuhkan teknologi yang canggih, biaya, dan waktu pengujian yang cukup lama.

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

16

2) Adanya kelebihan tanaman biofarmaka sebagai obat jika penggunaannya secara

benar

a) Efek samping sangat kecil

Hal ini mengingat tanaman biofarmaka bersifat kompleks dan organis yang

cocok untuk tubuh yang bersifat kompleks dan organis pula. Sehingga tanaman

biofarmaka dapat disertakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi

dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.

b) Efek untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia

Efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sering sulit

disembuhkan dengan obat-obat kimia seperti kanker, tumor, darah tinggi, darah

rendah, diabetes, hepatitis, stroke sinissitis, bau badan, bisul, dan lain-lain.

c) Harganya murah

Harganya murah karena ditanam sendiri. Harga akan meningkat jika

diperoleh dalam bentuk kering dan meningkat lagi jika diperoleh dalam bentuk

hasil olahan. Harga akan sangat mahal jika diperoleh dalam bentuk isolat yaitu

senyawa tertentu yang diperoleh dari ekstrak tanaman, seperti vincristine, obat

kanker yang diisolasi dari ekstrak tapak dara (Canthranthus roseus).

d) Tidak perlu banyak bantuan tenaga medis

Jika didiagnosa sudah jelas maka pengobatannya dapat dilakukan oleh

anggota keluarga tanpa harus tergantung pada bantuan tenaga medis. Namun di

samping kelebihan tersebut, terdapat juga kelemahan dari tanaman biofarmaka

seperti belum adanya standarisasi untuk beberapa jenis obat yang dihasilkan.

3) Tanaman biofarmaka sebagai pengobatan alternatif

Pengertian pengobatan alternatif, yaitu :

a) Penderita penyakit tertentu yang serangannya masih dalam tahap awal.

b) Penderita penyakit yang kronis, guna menghindari efek samping obat kimia

yang pemakaiannya dalam jangka panjang dan dengan harga yang lebih

murah.

c) Penderita penyakit yang sudah parah dan harus menghadapi tindakan medis

yang drastis.

d) Penyakit tertentu yang menurut dokter sudah tidak dapat disembuhkan

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

17

Tanaman biofarmaka secara keseluruhan memiliki multi fungsi dalam

kehidupan manusia sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran, untuk

pengobatan alternatif, untuk kosmetika perawatan kecantikan, sebagai makanan

penguat dan makanan tambahan, dan sebagai terapi aromatik. Bahkan masih ada

penggunaan lain, yaitu sebagai penyegar udara ruangan, sebagai pestisida nabati,

dan sebagai bahan parfum (Ditjen Bina Produksi Hortikultura 2004).

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah

penelitian yang terkait dengan agrowisata dan strategi pemasaran. Dua hal

tersebut dipilih sebagai masukan penentuan topik penelitian dan penentuan alat

analisis yang tepat. Penelitian-penelitian terdahulu mengenai obat herbal dan

strategi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Penelitian Terdahulu yang terkait dengan Strategi Pemasaran

No Judul Penelitian Penulis Tahun

1 Strategi Pengembangan Agrowisata Obat

Tradisional Taman Sringanis Bogor, Jawa

Barat

Masang 2006

2 Analisis Strategi Bersaing agrowisata Vin’s

Berry Park

Muttaqien 2007

3 Formulasi Strategi Pemasaran Obat

Tradisional pada Taman Syifa di Kota Bogor,

Jawa Barat

Putri 2008

4 Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran

Pada Agrowisata Rumah Sutra Alam Kec.

Pasir Eurih, Kab. Bogor, Jawa Barat

Fandy Akhdiar 2008

5 Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah

Plantera Fruit Paradise, Kabupaten Kendal,

Jawa Tengah

Hary Purnama 2009

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

18

Masang (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pengembangan

Agrowisata Obat Tradisional Taman Sringanis Bogor bertujuan untuk

mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang melingkupi Taman Sringanis

sebagai kebun obat tradisional, menganalisis penilaian konsumen, dan

memberikan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha

Taman Sringanis. Metode pengolahan data yang digunakan matriks IFE, EFE, IE,

SWOT, dan QSPM. Tabel bobot IFE dan EFE memposisikan Taman Sringanis

pada sel IV dalam matriks IE yang merupakan daerah tumbuh dan bina dengan

menerapkan strategi intensif dan strategi integrasi. Dari rumusan analisis SWOT

diperoleh Sembilan strategi alternatif. Penentuan prioritas strategi dengan QSPM

merekomendasikan strategi satu sebagai nilai tertinggi yaitu mengoptimalkan

keunggulan dan pengelolaan wisata agro serta menjaga kualitas produk tetap

bermutu dan berkhasiat.

Muttaqien (2007) menganalisis strategi bersaing agrowisata Vin’s Berry

Park. Dengan menggunakan matriks SWOT menghasilkan sebelas strategi

alternatif, namun hanya enam strategi yang benar-benar dapat mendukung strategi

bersaing total. Analisis matriks QSPM memeringkatkan keenam strategi tersebut

sesuai dengan daya tariknya masing-masing, yaitu : menciptakan paket agrowisata

dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik; meningkatkan personal

selling kepada pengunjung group khususnya kepada para decision maker untuk

kegiatan fieldtrip dengan memaksimalkan network; melakukan promosi yang

gencar melaui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti

sekolah, peruguruan tinggi, kantor dan sebagainya; memperbaiki jadwal produksi

stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi

setiap saat; meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata

seperti pemandu, customer service, dan kebun; mengembangkan skema harga

discount yang menarik bagi peserta rombongan.

Putri (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Formulasi Strategi

Pemasaran Obat Tradisional pada Taman Syifa di Kota Bogor menggunakan

metode dan analisis data berupa analisis deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif.

Analisis kualitatif berusaha mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman perusahaan serta malakukan analisis SWOT. Analisis kuantitatif

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

19

menggunakan matriks IFE, EFE, IE, dan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

Matriks IE menempatkan posisi Taman Syifa pada sel II yaitu tumbuh dan

kembangkan. Matriks SWOT menghasilkan sembilan strategi. Hasil analisis

vertikal terhadap elemen tujuan dengan menggunakan metode PHA menghasilkan

urutan prioritas tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu menghadapi

persaingan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Analisis

vertikal terhadap elemen alternatif strategi yaitu melakukan riset pasar,

memperkuat merek, meningkatkan inovasi yang mengarah pada penambahan lini

produk, menambah variasi produk, mengoptimalkan fungsi tenaga pemasar, dan

memperbaiki sistem pembayaran.

Akhdiar (2008) menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran pada

Agrowisata Rumah Sutra Alam dengan menggunakan metode Proses Hirarki

Analitik dan dan didapatkan prioritas dari elemen-elemen dalam strategi bauran

pemasaran, yaitu : tujuan yang mendapat prioritas pertama adalah meningkatkan

jumlah pengunjung dibandingkan dengan tujuan menjadikan Rumah Sutera Alam

sabagai objek wisata yang potensial di Kabupaten Bogor dengan memberikan

pengetahuan tentang agribisnis ulat sutera. Pada strategi bauran pemasaran,

strategi yang mendapat prioritas utama adalah produk/jasa dengan menggunakan

strategi operasional kualitas atraksi wisata; promosi dengan strategi operasional

pemasaran langsung; harga dengan strategi operasional kesesuaian harga dengan

mutu; bukti fisik dengan strategi operasional galeri kain sutera; orang dengan

strategi operasional kesigapan melayani pengunjung; tempat dengan strategi

operasional tempat penyediaan informasi; dan proses dengan strategi operasional

tanggapan atas keluhan.

Purnama (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran

Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit Paradise Kabupaten Kendal bertujuan

untuk mengidentifikasi bauran pemasaran yang telah diterapkan oleh Plantera

dalam memasarkan agrowisatanya, menganalisis persepsi konsumen terhadap

atribut bauran pemasaran, dan memformulasikan rekomendasi prioritas bauran

pemasaran yang tepat untuk diterapkan dalam memasarkan agrowisata kebun

buah Plantera Fruit Paradise. Metode penelitian yang digunakan adalah studi

kasus pada perusahaan Plantera yang bergerak di bidang agrowisata. Data yang

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

20

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil

pengisian kuisioner oleh responden konsumen untuk menilai persepsi konsumen

terhadap atribut bauran produk dan pengisian kuisioner oleh responden pihak

manajemen perusahaan dengan metode Proses Hirarki Analistik (PHA).

Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan telah menggunakan konsep

bauran pemasaran tujuh P, yaitu : 1) faktor produk, subfaktor yang diperhatikan

adalah variasi paket wisata, jumlah ragam atau jenis buah-buahan, kualitas buah,

dan ketersediaan buah-buahan; 2) faktor harga, subfaktor yang diperhatikan

adalah kesesuaian harga dan mutu paket wisata, diskon musiman pada masa panen

raya, dan penetapan harga bersaing; 3) faktor promosi, subfaktor yang

diperhatikan adalah penciptaan iklan, penyebaran media publikasi, dan kegiatan

sponsorship; 4) faktor keempat, subfaktor yang diperhatikan adalah kemudahan

pencapaian lokasi, udara, kenyamanan, keindahan, dan kebersihan, dan pelayanan

awal konsumen; 5) faktor orang, subfaktor yang diperhatikan adalah keramahan

dan kesopanan, kompetensi dan pengetahuan karyawan, serta jumlah karyawan; 6)

faktor proses, subfaktor yang diperhatikan adalah tanggapan atas keluhan,

kemudahan administrasi, dan kemudahan pembayaran; dan 7) faktor bukti fisik,

subfaktor yang diperhatikan adalah desain dan layout, desain dan tata letak

agrowisata, papan informasi tanaman, papan penunjuk arah, fasilitas tempat

peribadatan, toilet, tempat penjualan buah-buahan, gajebo atau shelter, luas area

parkir, arena bermain anak, mobil wisata keliling kebun, tempat pembuangan

sampah, ballroom, hall, pendopo, waduk, toko bibit tanaman buah, pupuk

pertanian, dan restoran. Hasil analisis dengan metode PHA langkah pemasaran

yang mendapat prioritas pertama adalah untuk memperluas promosi agrowisata.

Dari beberapa penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa salah satu

strategi pemasaran dapat didekati melalui bauran pemasaran yaitu bauran produk,

bauran harga, bauran distribusi dan bauran promosi. Analisis SWOT membantu

perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan juga membantu

perusahaan dalam mengelola sarana usaha agar lebih menarik. Analisis

lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan internal dengan analisis IFE,

lingkungan eksternal dengan analisis EFE, penentuan posisi perusahaan dengan

analisis IE, penentuan alternatif strategi pemasaran dengan analisis QSPM.

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

21

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam hal

tujuan dan hasilnya. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat

kondisi lingkungan perusahaan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran

yang terbaik agar perusahaan mampu bersaing di pasar, sedangkan hasil penelitian

hanya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang bersangkutan karena aspek

penelitian khusus dan spesifik mengenai kondisi perusahaan tersebut. Penelitian

ini menggunakan pendekatan analisis lingkungan pemasaran berupa lingkungan

internal dengan analisis IFE, lingkungan eksternal dengan analisis EFE, posisi

perusahaan dengan analisis IE, penentuan strategi pemasaran dengan analisis

SWOT dan prioritas strategi pemasaran dengan analisis QSPM untuk

menghasilkan strategi pemasaran yang tepat.

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Strategi

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan

pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai

tujuan tersebut (Rangkuti 2000). Sedangkan menurut David (2006), bahwa

strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen

tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar.

3.1.2. Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah seni dari ilmu untuk pembuatan (formulating),

penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan

strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah perusahaan mencapai tujuan

pada masa yang akan datang (Umar 2003). Proses manajemen strategis berusaha

mengorganisasikan informasi kuantitatif dengan cara yang memungkinkan

keputusan efektif diambil dalam kondisi tidak relatif. Pada penerapan strategis

membutuhkan pengalaman, penilaian, perasaan, dan intuisi.

Menurut David (2006), manajemen strategis akan membantu perusahaan

dalam melihat ancaman dan peluang pada masa yang akan datang, sehingga

memungkinkan organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu

berubah. Selain itu, manajemen strategis juga menyediakan sasaran serta arah

yang jelas bagi masa depan perusahaan sehingga perusahaan yang

mengembangkan sistem manajemen strategis mempunyai kemungkinan tingkat

keberhasilan lebih besar dari pada yang tidak menggunakan sistem ini.

3.1.3. Model Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi merupakan hal yang dinamis dan berkelanjutan.

Suatu perubahan dalam salah satu komponen utama dalam model dapat

menyebabkan perubahan dalam satu atau semua komponen lainnya. Cara belajar

dan mengaplikasikan proses manajemen strategis adalah dengan menggunakan

model komprehensif manajemen strategi (Gambar 2).

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

23

Perumusan Implementasi Evaluasi

strategi strategi strategi

Gambar 2. Model Komprehensif Manajemen Strategi Sumber : David (2006)

3.1.4. Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain (Kotler 2005). Definisi yang dikemukakan oleh Stanton adalah

sebagai berikut, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha ynag

ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton 1993).

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Assauri 2004).

Proses pemasaran terjadi dan dimulai jauh sejak sebelum barang-barang

diproduksi. Keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk

dan pasarnya, harganya dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada

selesainya proses produksi juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan.

Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika

mengharapkan usahanya dapat berjalan terus atau konsumen mempunyai

pandangan yang baik terhadap perusahaan.

Mengembang-

kan

pernyataan

visi dan misi

Menetapkan

tujuan jangka

panjang

Membuat,

mengevaluasi

dan memilih

strategi

Implementasi

strategi

manajemen

Implementasi

strategi

pemasaran,

keuangan,

Litbang, SIB

Menetapkan

tujuan jangka

panjang

Melakukan

audit eksternal

Melakukan

audit internal

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

24

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi adalah lebih efektif daripada pesaing dalam memadukan kegiatan

pemasaran guna mendapatkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran (Kotler 2005). Menurut Assauri (2004), konsep pemasaran merupakan

orientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi

terdiri dari kemampuan perusahaan/organisasi menentukan kebutuhan dan

keinginan pasar yang dituju (sasaran) dan kemampuan perusahaan/organisasi

tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

efisien dari para pesaing. Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen

dalam bidang pemasaran yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan

konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang terpadu yang diarahkan

untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi

dalam usahanya. Pada hakikatnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada

kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang

terpadu, yang ditujukan untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Dengan

demikian ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran, yaitu :

orientasi pada konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen), kegiatan

pemasaran terpadu, kepuasan konsumen, dan tujuan perusahaan jangka panjang

(Assauri, 2004).

3.1.5. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan atas logika itu unit bisnis

diharapkan bisa mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran

dapat didefinisikan sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai

tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Perencanaan strategi pemasaran merupakan langkah yang memegang

peranan penting bagi organisasi atau perusahaan karena keberhasilan pemasaran

pada dasarnya akan dapat menentukan standar, harkat, dan martabat hidup

perusahaan. Dengan demikian pencapaian kinerja pemasaran yang unggul akan

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

25

menjadi cita-cita setiap eksekutif perusahaan. Strategi perusahaan menjabarkan

rencana permainan untuk mencapai sasaran perusahaan.

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya

dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi

pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah

pada semua fungsi manajemen suatu organisasi. Strategi pemasaran terdiri dari

pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran perusahaan, bauran pemasaran,

alokasi pemasaran dan hubungannya dengan keadaan lingkungan yang

diharapkan, dan kondisi persaingan yang dihadapi (Kotler 2000).

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh

terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat dapat berubah dengan cepat,

sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman, baik yang datang dari

pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi

perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan dalam internal

perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Strategi pemasaran dapat dilakukan melalui penetapan strategi bauran

pemasaran (marketing mix). Marketing mix merupakan sekelompok variabel yang

sering dijalankan oleh suatu perusahaan dengan tujuan meningkatkan jumlah

penjualan produknya di pasar.

3.1.6. Pemasaran Jasa

Menurut Swasta (1997), jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible

product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang

saling memuaskan. Pada perusahaan jasa yang berperan penting adalah mutu jasa

yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar mutu jasa yang ditawarkan dapat

memuaskan diperlukan beberapa langkah dalam mengendalikan mutu jasa. Kotler

(2005) menyebutkan, kunci keberhasilan dalam perusahaan jasa yaitu 1)

kemudahan pemesanan, 2) pengiriman, 3) pemasangan, 4) pelatihan pelanggan, 5)

konsultasi pelanggan, dan 6) pemeliharaan dan perbaikan.

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

26

Gronroos diacu dalam Kotler (2005) berpendapat bahwa pada pemasaran

jasa membutuhkan tiga cara pemasaran, yaitu :

1) Pemasaran internal, menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi

karyawannya untuk melayani pelanggan dengan baik.

2) Pemasaran eksternal, menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan,

menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut

kepada konsumen.

3) Pemasaran interaktif, menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani

klien. Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang.

3.1.7. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Strategi pemasaran dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran atau

marketing mix (Stanton 1993). Kotler (2005) mendefenisikan bauran pemasaran

sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai

tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan

kumpulan strategi yang terdiri dari 4-P yaitu produk (product), harga (price),

saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Booms dan Bitner diacu

dalam Kotler (2003) menyatakan bahwa pada perusahaan yang bergerak dalam

bidang jasa terdapat tiga strategi tambahan pada strategi bauran pemasarannya,

yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process).

3.1.7.1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar (baik

berwujud maupun tidak berwujud) untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau

dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan yang meliputi objek

secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua

wujud tersebut (Kotler 2005).

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

27

Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan

dan wujudnya (Kotler 2005), yaitu :

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan. Karena barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli,

strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya

mengenakan marjin yang kecil dan memasang iklan besar-besaran guna

memancing orang untuk mencoba dan membangun preferensi.

2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya

tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama

pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,

mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi

dari penjual.

3. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan

mudah habis. Produk jenis ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas

pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu (kualitas),

penampilan, pilihan (option), gaya (style), merek, pengemasan, jenis produk

(product lines), dan macam produk (items). Mutu produk menurut Kotler (2005)

berarti menujukkan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi

keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta

atribut yang lain. Dalam mengembangkan suatu produk, produsen harus

menentukan tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk itu dalam pasar

sasaran. Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk

atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.

Kegiatan memperkenalkan dan mempopulerkan merek dagang suatu

produk merupakan syarat berhasilnya pemasaran. Merek adalah nama, istilah,

tanda, symbol, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk

membedakannya dari produk pesaing (Kotler 2005). Pengemasan adalah kegiatan

merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus suatu produk.

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

28

Bauran produk adalah kombinasi dari semua produk (product line dan

product item) yang ditawarkan/dijual perusahaan kepada konsumen (Assauri

2004). Lini produk adalah kumpulan dari produk-produk yang berhubungan erat

karena memiliki fungsi yang serupa, atau karena dijual kepada kelompok

konsumen yang sama atau dijual dengan harga jual dalam suatu skala tertentu.

Macam produk adalah jenis produk tertentu yang mempunyai ciri-ciri spesifik

menurut ukuran, harga, penampilan atau atribut lainnya.

3.1.7.2. Harga

Harga adalah sejumlah nilai uang yang bersedia dibayarkan konsumen

untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan unsur yang menghasilkan

pendapatan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur yang

mengakibatkan pengeluaran biaya. Strategi harga meliputi strategi penetapan

harga, strategi tingkat harga, strategi keseragaman harga, strategi potongan harga,

serta strategi syarat-syarat pembayaran (Kotler 2005).

Perusahaan dapat menetapkan harga dengan menggunakan metode-metode

penetapan harga, sebagai berikut :

1. Penetapan harga dengan orientasi biaya, yaitu penetapan harga mark up,

penetapan harga dengan “cost plus”, dan penetapan harga sasaran.

2. Penetapan harga dengan orientasi permintaan, yaitu penetapan harga

berdasarkan persepsi atau penilaian konsumen terhadap mutu dan penetapan

harga diskriminasi harga.

3. Penetapan harga dengan orientasi persaingan, yaitu penetapan harga mengikuti

pasar (sama dengan pesaing) dan harga dibawah pesaing.

Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang

mempengaruhi secara langsung adalah bahan baku, biaya pemasaran, biaya

produksi, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor tidak langsung

adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga

terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta

potongan diskon untuk para penyalur dan konsumen.

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

29

3.1.7.3. Saluran Distribusi atau Tempat

Pada umumnya perusahaan atau organisasi tidak memasarkan produknya

langsung kepada pengguna akhir, diantaranya terdapat perantara yang

menjalankan fungsi pemasaran. Perantara ini membentuk saluran pemasaran yang

juga disebut sebagai saluran dagang atau saluran distribusi. Saluran pemasaran

adalah beberapa organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses

mengupayakan agar produk atau jasa dapat digunakan atau dikonsumsi.

Perusahaan dapat menghadapi banyak saluran distribusi alternatif untuk

menjangkau pasar sasaran. Faktor-faktor yang perlu diperlihatkan dan

dipertimbangkan dalam memilih saluran pemasaran adalah jenis dan sifat produk,

sifat konsumen potensial, sifat persaingan dan sifat saluran pemasaran yang ada.

Keputusan-keputusan saluran pemasaran termasuk diantara keputusan

paling penting yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih sangat

mempengaruhi semua keputusan pemasaran lain, hal ini disebabkan saluran

distribusi merupakan faktor yang akan menjamin ketersediaan produk di pasar.

Menurut Kotler (2005), ada empat level saluran pemasaran untuk barang

konsumen :

1) Saluran langsung (level-nol) terdiri dari produsen yang menjual langsung ke

konsumen.

2) Saluran satu level berisi satu perantara, seperti pengecer.

3) Saluran dua level berisi dua perantara, umumnya adalah pedagang besar dan

pengecer.

4) Saluran tiga level berisi tiga perantara, umumnya adalah pedagang besar,

pemborong dan pengecer.

3.1.7.4. Promosi

Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya,

membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk

tersebut. Menurut Assauri (2004), promosi adalah usaha perusahaan untuk

mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli,

melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran.

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

30

Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak

mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh, dan

berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa

perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Efektifitas pemasaran suatu

perusahaan sangat dipengaruhi oleh sistem komunikasi pemasaran yang

dilakukan. Semakin efektif komunikasi yang dilakukan maka akan berbanding

lurus dengan pemasarannya. Untuk melaksanakan komunikasi pemasaran

diperlukan beberapa cara komunikasi yang disebut bauran komunikasi pemasaran

(bauran promosi) yang terdiri atas lima cara komunikasi utama, yaitu : periklanan,

promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan secara pribadi, dan

pemasaran langsung (Kotler, 2005).

1) Iklan

Kotler (2005) mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk presentasi non-

pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus

dibayar. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu

produk atau memicu penjualan yang cepat. Iklan dapat efisien menjangkau

pembeli yang tersebar secara geografis.

Menurut Kotler (2005), tujuan iklan dapat digolongkan menjadi empat,

diantaranya :

a) Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan

tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

b) Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi,

keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.

c) Iklan pengingat dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa

kembali.

d) Iklan penguatan dimaksudkan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka

telah melakukan pemilihan yang tepat.

2) Promosi Penjualan

Menurut Stanton (1993), promosi penjualan adalah sesuatu yang

direncanakan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

31

personal dan periklanan yang meliputi kegiatan pameran di toko, pameran dagang,

membagikan contoh/kupon-kupon “cent off” (untuk pembuatan harga ke bawah).

Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen, promosi

perdagangan, promosi bisnis, dan tenaga penjualan (Kotler 2005).

Promosi penjualan mempunyai sifat yang unik yaitu dapat menarik

perhatian konsumen dan memberikan informasi yang dapat mendorong konsumen

untuk membeli. Promosi penjualan memberikan insentif untuk menarik orang-

orng baru untuk mencoba, memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan dapat

menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi

penjualan sering menarik orang-orang yang beralih merek, terutama mencari

harga murah, nilai yang baik, atau hadiah. Namun promosi penjualan tidak

mungkin merubah mereka menjadi pemakai yang setia.

Kotler (2005) menjelaskan alat-alat promosi penjualan, diantaranya

mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali,

potongan harga, cinderamata, hadiah, hadiah berlangganan, pengujian gratis,

garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan di tempat pembelian, dan

peragaan), promosi perdagangan (potongan harga, dana iklan dan pajangan, dan

barang gratis), serta promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dan konvensi

perdagangan, kontes untuk perwakilan penjualan, dan iklan khusus).

3) Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat atau public relation merupakan kegiatan pemasaran

yang luas sekali jangkauannya, tetapi sering diperlakukan sebagai unsur yang

sepele dalam bauran promosi. Menurut Swastha (1990), hubungan masyarakat

dapat didefenisikan sebagai fungsi manajemen yang memberikan penilaian

tentang sifat masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau

organisasi dengan keinginan masyarakat, dan melakukan program tindakan untuk

mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat.

Hubungan masyarakat dapat membantu untuk membentuk citra

perusahaan atau produk. Hubungan masyarakat juga sangat efektif dalam

membangun kesadaran dan pengetahuan merek serta berbiaya yang jauh lebih

kecil daripada biaya iklan. Namun promosi melalui hubungan masyarakat

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

32

memiliki tantangan dalam menciptakan berita atau acara yang dapat menarik

perhatian khalayak.

Alat-alat utama yang digunakan dalam humas pemasaran antara lain

terbitan (brosur, artikel, berita berkala, majalah perusahaan), acara-acara (seminar,

pameran dagang, konferensi berita, kompetisi, ulang tahun), pemberian dana

sponsor, berita, ceramah, kegiatan layanan masyarakat, dan media identitas (logo

perusahaan, brosur, bangunan, aturan berpakaian, dan lain-lain).

4) Penjualan Pribadi

Penjualan pribadi atau personal selling adalah alat yang paling efektif

pada tahap terakhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun

preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli (Kotler 2005). Dalam operasinya,

personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain, ini disebabkan

karena tenaga-tenaga penjualan dapat secara langsung mengetahui keinginan,

motif dan perilaku konsumen, dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen

sehingga langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.

Tiga ciri khusus dari penjualan personal, yaitu :

a) Konfrontasi personal : mencakup hubungan yang hidup, langsung, dan

interaktif antara dua orang atau lebih.

b) Mempererat : memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari

hubungan penjualan hingga hubungan persahabatan.

c) Tanggapan : membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan

pembicaraan wiraniaga.

5) Pemasaran Langsung

Kotler (2005) menyatakan bahwa pemasaran langsung atau direct

marketing adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen untuk

menjangkau atau menyerahkan barang atau jasa kepada pelanggan tanpa

menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini mencakup surat langsung,

katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs internet, dan peralatan bergerak.

Pemasaran langsung dapat menguntungkan penjual karena mereka dapat

mengkhususkan dan menyesuaikan pesan-pesan penjualan mereka. Pemasaran

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

33

langsung dapat membina hubungan yang berkesinambungan dengan masing-

masing pelanggan. Namun ada beberapa kerugian dari pemasaran langsung,

diantaranya kemungkinan terjadinya penipuan dan kecurangan, serta beberapa

pelanggan menganggap pemasaran langsung sebagai gangguan (seperti telepon

penjualan pada saat larut malam).

3.1.7.5. Orang

Sumber daya manusia (karyawan) merupakan unsur bauran pemasaran

yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung dalam kegiatan

penyampaian produk ke tangan konsumen. Kesuksesan pemasaran sangat

tergantung pada seleksi pelatihan, motivasi, dan manajemen sumberdaya manusia,

terlepas dari apakah karyawan adalah profesioal yang sangat terampil atau

karyawan yang memiliki keterampilan rendah. Idealnya, karyawan seharusnya

memperlihatkan kompetensi, sikap kepedulian, sikap tanggap, inisiatif,

kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik.

Kesan dari usaha jasa khususnya tempat wisata, diukur dari orang-orang

yang memberikan pelayanan kepada pengunjung atau pelanggan. Salah satu cara

perusahaan mempertahankan pelanggannya adalah dengan meluncurkan

serangkaian program yang khusus pada orang-orang di dalam organisasi.

Para karyawan dilatih untuk mengembangkan sikap-sikap baru terhadap

para pelanggan dengan menekankan bahwa perusahaan tersebut ingin memuaskan

pelanggan. Pentingnya strategi orang dalam pemasaran yaitu mengarahkan minat

yang lebih besar dalam menarik, memotivasi, melatih, dan mempertahankan

kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk

memuaskan kebutuhan konsumen.

3.1.7.6. Bukti fisik

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan

diciptakan, penyediaan, dan pelanggan berinteraksi. Bukti fisik mewakili

keputusan kunci mengenai desain dan lay-out bangunan, misalnya tempat duduk,

toilet, tempat ibadah, parkir, dan sebagainya yang dibutuhkan pengunjung. Bukti

fisik berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pelanggan sehingga dapat

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

34

meningkatkan kenyamanan. Bila fasilitas yang dibutuhkan konsumen di tempat

wisata telah tersedia maka tingkat kepuasan konsumen akan meningkat. Selain itu,

perusahaan-perusahaan juga akan mencoba mutu jasanya melalui bukti fisik atau

penyajian. Kotler dalam buku Marketing Plus lebih sering menyebut bukti fisik

sebagai presentation.

3.1.7.7. Proses

Proses merupakan seluruh kegiatan kerja yang berhubungan dengan

pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Menurut Umar (2003),

perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti

kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Dimensi proses ini merupakan

penggabungan dari beberapa dimensi, yaitu :

1) Akses, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan

perusahaan

2) Komunikasi, merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk

menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari

pelanggan.

3) Pemahaman pada pelanggan, meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui

dan memahami kebutuhan dan keinginan pasar.

3.1.8. Analisis Lingkungan Pemasaran

Dalam menetapkan suatu strategi pemasaran, perusahaan harus

memperhatikan lingkungan yang mempengaruhinya. Agar sukses dalam jangka

waktu lama, perusahaan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan

(David 2003). Lingkungan ini dibedakan menjadi lingkungan internal dan

lingkungan eksternal. Analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman perlu diketahui oleh suatu perusahaan untuk menentukan suatu strategi

yang dijalankan guna memasarkan produk yang dihasilkan.

Tiga alasan perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan, yaitu (1)

Lingkungan dapat berubah dengan cepat sehingga perlu melakukan analisis secara

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

35

sistematis, (2) Perusahaan perlu mencari informasi dari sekelilingnya guna

menentukan faktor-faktor yang ada di lingkungan sekarang yang menjadi

ancaman maupun faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang, dan (3) Perusahaan

secara sistematis melakukan analisis dan mengenali lingkungan akan dapat

bekerja lebih efektif dan efisien (Kotler, 2005).

3.1.8.1. Analisis Lingkungan Internal

Menurut David (2003), sebuah variabel merupakan kekuatan apabila

menyediakan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah sesuatu yang

dilakukan perusahaan atau berpotensi untuk dilakukan dengan lebih baik secara

relatif terhadap kecakapan pesaing lain yang sudah ada ataupun potensial. Sebuah

variabel merupakan kelemahan apabila berupa sesuatu yang tidak dilakukan

dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan yang tidak memiliki kepastian

untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut.

Lingkungan internal meliputi bagian dalam perusahaan yang merupakan

sumberdaya perusahaan yang dapat menjadi kekuatan perusahaan jika dikelola

secara efektif dan efisien, dan apabila sebaliknya menjadi kelemahan perusahaan.

Lingkungan internal terdiri dari faktor pemasaran, keuangan, produksi,

administrasi, riset dan pengembangan. Pada akhirnya, analisis terhadap

lingkungan internal perusahaan akan memberikan gambaran tentang kekuatan dan

kelemahan yang dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan

strategi pemasarannya (David, 2003).

Lingkungan internal dapat menentukan kinerja perusahaan sesuai dengan

sumberdaya yang dimiliki, kapabilitas, dan kompetensi inti. Analisis lingkungan

internal dimaksudkan untuk mengembangkan daftar kekuatan yang dimanfaatkan

oleh perusahaan dan daftar kelemahan yang harus diatasi oleh perusahaan

tersebut.

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

36

Pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal

perusahaan. Menurut Assauri (2004), bidang fungsional yang menjadi variabel

dalam analisis internal adalah :

1) Kebijakan

Kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh aspek-aspek eksternal, yaitu

perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan

sosial dan sistem masyarakat lainnya. Selain itu perlu diperhatikan

keterampilan dan moral tenaga kerja karyawan, biaya hubungan kekaryawanan

dibandingkan dengan industri dan pesaing, tingkat keluar masuk dan

kemangkiran karyawan, serta keterampilan khusus dan pengalaman.

2) Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa (David,

2006). Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses dan manajerial

yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Joel Evans dan Barry

Bergman diacu dalam David (2006), menyatakan bahwa terdapat sembilan

dasar fungsi pemasaran, yaitu : (1) analisis pelanggan, (2) membeli sediaan, (3)

menjual produk atau jasa, (4) merencanakan produk atau jasa, (5) menetapkan

harga, (6) distribusi, (7) riset pemasaran, (8) analisis peluang, dan (9) tanggung

jawab sosial.

3) Keuangan

Kondisi keuangan sering dijadikan ukuran tunggal terbaik dalam menentukan

posisi persaingan. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan juga dapat menjadi

daya tarik bagi investor. Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan adalah

kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang,

beban yang harus dipikul sebagai upaya memperoleh modal tambahan,

hubungan baik dengan penanam modal, pengelolaan keuangan, struktur modal

kerja, harga jual produk, dan sistem akuntansi yang handal.

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

37

4) Produksi dan Operasi

Produksi dan operasi dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang

merubah input menjadi output berupa barang dan jasa. Manajemen produksi

dan operasi erat kaitannya dengan input, proses, dan output. Roger Schroeder

diacu dalam David (2006), menyarankan bahwa manajemen produksi dan

operasi terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan yaitu : proses, kapasitas,

sediaan, tenaga kerja, dan mutu.

5) Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan pada produk-produk baru

sebelum pesaing melakukannya. Hal tesebut dilakukan untuk meningkatkan

pemasaran serta mendapatkan keunggulan dari biaya melalui efisiensi.

3.1.8.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada pengenalan dan evaluasi

kecenderungan peristiwa yang berada di luar kendali sebuah perusahaan. Tujuan

analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan suatu daftar peluang

yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan daftar ancaman yang harus dihindari

perusahaan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan, sedangkan ancaman adalah situasi penting yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan.

Menurut Kotler (2005), lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro

dan lingkungan mikro. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi situasi

lingkungan eksternal perusahaan dijelaskan sebagai berikut :

1) Lingkungan Makro

Lingkungan makro menggambarkan suatu situasin di luar perusahaan yang

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Terdapat tiga karakteristik khas

lingkungan makro, yaitu : (1) lingkungan makro tidak memiliki batas

(boundlessness) dan memiliki intensitas pengaruh yang berbeda terhadap berbagai

aspek manajemen, (2) lingkungan makro hanya memberikan sinyal lemah pada

manajemen, karena perubahan yang ditimbulkan hanya dapat dilihat dalam jangka

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

38

panjang, (3) lingkungan makro mempunyai sifat tidak dapat dikendalikan. Dalam

situasi global, perusahaan harus memantau enam kekuatan utama, yaitu :

a) Lingkungan Demografi

Lingkungan demografi terdiri atas umur, pendidikan, pekerjaan, ukuran

keluarga, tempat tinggal, dan ukuran kota. Lingkungan demografi merupakan hal

menarik bagi penyusun strategi pemasaran karena berhubungan dengan studi

statistik tentang manusia dimana populasi manusia dapat membentuk pasar

beserta karakteristiknya.

b) Lingkungan Ekonomi

Variabel dari faktor ekonomi antara lain adalah tingkat inflasi,

kecenderungan Produk Domestik Bruto, tingkat pajak, kebijakan moneter, tingkat

suku bunga, neraca pembayaran, dan pertumbuhan ekonomi.

c) Lingkungan Alam/Ekologi

Faktor ekologi, istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia

dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung

kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita

terutama disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial

yang biasa disebut dengan polusi.

d) Lingkungan Teknologi

Faktor teknologi perlu diperhatikan untuk menghindari keusangan dan

mendorong adanya inovasi yang dapat mempengaruhi industri. Adanya tenologi

yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada.

e) Lingkungan Politik dan Hukum

Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang

membatasi operasi perusahaan. Faktor-faktor ini antara lain adalah peraturan-

peraturan, undang-undang, dan kebijaksanaan pemerintah baik pada tingkat

daerah, propinsi, maupun sampai tingkat nasional yang menentukan beroperasinya

suatu perusahaan. Adanya faktor politik atau pemerintah melalui

kebijaksanaannya dapat memberi peluang dan juga kendala bagi perusahaan.

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

39

f) Lingkungan Sosial Budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,

sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan yang

berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan

etnik. Jika setiap sosial berubah, maka akan menyebakan perubahan permintaan

terhadap berbagai jenis kebutuhan seseorang.

2) Lingkungan Mikro

Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan

daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu (Kotler,

1997). Lima kekuatan tersebut adalah pesaing industri, pendatang baru, produk

substitusi, pembeli, dan pemasok (Gambar 2). Lima ancaman yang ditimbulkan

kekuatan tersebut adalah :

a) Ancaman Pesaing Industri

Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika memiliki pesaing yang paling

banyak, kuat, dan agresif. Segmen ini menjadi tidak menarik lagi jika

pertumbuhannya stabil atau menurun, penambahan kapasitas dilakukan secara

besar-besaran, biaya tetap tinggi, hambatan keluar besar, atau pesaing mempunyai

kepentingan yang besar terhadap segmen tersebut. Kondisi ini akan menyebabkan

sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru.

b) Ancaman Produk Baru

Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan masuk dan

keluar. Segmen yang paling menarik adalah memiliki hambatan untuk masuk

yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah. Sedangkan tidak menarik

apabila hambatan masuk rendah tetapi hambatan keluar tinggi. Semakin menarik

segmen tersebut akan mengokohkan posisi perusahaan lama, karena pendatang

baru tidak mudah memasuki segmen tersebut dan begitu sebaliknya.

c) Ancaman Produk Substitusi

Segmen tertentu menjadi tidak menguntungkan jika terdapat substitusi

produk yang aktual dan potensial. Konsumen akan segera berpikir untuk

berpindah mengkonsumsi suatu produk ke produk substitusinya, apabila produk

tersebut tidak mampu memuaskan kebutuhan konsumen.

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

40

d) Ancaman Kekuatan Posisi Tawar Pembeli

Sebagian pembeli memiliki kekuatan tawar (bargaining position) yang

tinggi. Kekuatan tawar pembeli berkembang apabila mereka menjadi lebih

terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya

pembeli, produk tersebut tidak terdeferensiasi, pembeli peka terhadap harga, atau

pembeli dapat melakukan integrasi ke hulu.

e) Ancaman Kekuatan Posisi Tawar Pemasok

Pemasok yang mempunyai bargaining power yang tinggi dapat

memaksakan kehendaknya kepada perusahaan. Pemasok mampu berbuat sesuai

keinginannya, seperti menaikkan harga atau mengurangi kuantitas input yang

mereka pasok. Kekuatan pemasok yang besar dapat mempengaruhi biaya dan

investasi, sehingga akan mengurangi potensi laba perusahaan. Kekuatan-kekuatan

yang mempengaruhi persaingan industri dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Ancaman masuknya pendatang baru

Kekuatan tawar menawar Kekuatan tawar menawar

pemasok pembeli

Ancaman produk atau jasa

pengganti

Gambar 3. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Sumber : Michael E. Porter (1987)

Pendatang baru

potensial

Para pesaing industri

Pesaing di suatu

perusahaan

Produk

pengganti

Potensial Pembeli

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

41

3.1.9. Matriks IE (Internal-Eksternal)

Matriks Internal Eksternal menggunakan parameter yang meliputi

parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-

masing akan diidentifikasi ke dalam elemen eksternal dan internal melalui matriks

Eksternal Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tujuan

penggunaan matriks IE adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat

perusahaan yang lebih detail (Rangkuti, 2000).

Menurut David (2006), tujuan melakukan audit eksternal dalam suatu

matriks EFE adalah untuk mengembangkan daftar batas peluang yang dapat

dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Penggunaan istilah

terbatas mengacu pada pengertian bahwa analisis eksternal tidak bertujuan untuk

mengembangkan daftar panjang dan lengkap dari setiap faktor kemungkinan yang

dapat dilakukan. Namun untuk mengenali variabel kunci yang menawarkan

respon yang dapat dilakukan. Audit eksternal tersebut meliputi aspek ekonomi,

sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan

persaingan. Sementara audit internal dalam matriks IFE dilakukan dengan

mengidentifikasi dan mengevaluasi kakuatan dan kelemahan internal perusahaan

di bidang-bidang fungsional, termasuk manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi, produksi, operasi, pendidikan dan pengembangan, dan sistem

informasi komputer (David 2006).

Penggabungan kedua matriks tersebut menghasilkan matriks Internal-

Eksternal (IE) yang menghasilkan sembilan macam sel yang memperlihatkan

kombinasi total nilai terboboti dari matriks-matriks IFE dan EFE. Tetapi pada

prinsipinya kesembilan sel dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang

memiliki implikasi strategi yang berbeda (David 2006).

Pertama, Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Posisi ini

berada pada sel I, II, atau IV. Dalam hal ini biasanya perusahaan mengejar

pertumbuhan dalam keuntungan, pangsa pasar, dan tujuan primer lain. Strategi

intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal)

mungkin paling tepat untuk semua posisi ini.

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

42

Kedua, Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan

pelihara. Posisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII, dalam hal ini perusahaan

menerapkan strategi tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

Tujuannya relatif defensif, yaitu menghindari kehilangan profit.

Ketiga, Retrenchment Strategy, dapat disebut pula dengan strategi panen

atau divestasi. Posisi yang umum masuk sel VI, VII, atau IX, pada saat

kelangsungan hidup perusahaan terancam dan tidak lagi dapat bersaing secara

efektif, seringkali dibutuhkan strategi yang menekankan penghematan.

3.1.10. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari strengths

(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang/kesempatan), dan

threats (ancaman). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat

meminimalkan weakness dan threats (Rangkuti 2000).

Kekuatan dapat dijelaskan sebagai positif organisasi yang dapat

membimbing ke arah peluang yang lebih luas sehingga dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan. Kelemahan adalah setiap kekurangan di dalam hal keahlian dan

sumberdaya perusahaan. Pertimbangan perlu diberikan pada bagaimana hal ini

dapat diobati, misalnya dengan pengambilalihan, penggabungan, atau pelatihan

dan pengembangan.

Peluang/kesempatan menggambarkan peristiwa-peristiwa di lingkungan

luar yang memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan. Tampaknya hal ini

timbul dari perubahan-perubahan teknologi, pasar dan produk, perundang-

undangan dan sebagainya. Ancaman adalah bahaya atau masalah yang dapat

menghancurkan kedudukan organisasi. Contohnya, peluncuran produk baru oleh

pesaing, perubahan standar keamanan, perubahan model, atau masalah-masalah

yang timbul dengan pemasok atau pelanggan.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

43

3.1.11. Matriks QSPM

Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan tahap penentuan

prioritas dari strategi alternatif terbaik. QSPM menggunakan input dari

identifikasi faktor strategis dan hasil mencocokkan analisis IE dan SWOT untuk

memutuskan sasaran strategi alternatif yang terbaik. Matriks ini adalah alat yang

memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi untuk mengevaluasi

strategi alternatif secara objektif dengan menggunakan penilaian intuitif.

Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi

berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal

dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi dalam satu set

alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor sukses

kritis eksternal dan internal.

Sifat positif dari QSPM adalah alat ini mengharuskan ahli strategi untuk

membuat faktor-faktor kunci strategis eksternal dan internal menjadi lebih kecil

kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Hal ini

disebabkan dalam pemberian peringkat dan daya tarik menggunakan keputusan

subyektif, namun dalam prosesnya menggunakan informasi objektif (David 2006).

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Yayasan Pengembangan Tanaman Obat (YPTO) Karyasari adalah salah

satu perusahaan yang memanfaatkan peluang dengan membudidayakan dan

memproduksi berbagai jenis obat herbal yang berbahan baku tanaman obat asli

Indonesia yang berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Selain itu, YPTO

Karyasari dalam pengembangan pengetahuan konsumen tentang tanaman obat

herbal mengadakan acara Seminar Kebun mengenai sejarah, penggunaan dan

berbagai khasiat yang terkandung dalam tanaman obat, dan juga acara Pelatihan

Pengobatan Herbal Dasar Intensif.

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari merupakan salah satu objek

pengusahaan wisata agro yang masih memerlukan peningkatan kualitas daya tarik

wisatanya melalui penataan fasilitas penunjang, aksesbilitas, dan beberapa produk

wisata yang terdapat pada kawasan tersebut. Untuk konsumen kawasan tersebut

apabila dilihat dari segi jumlahnya, dapat dikategorikan sebagai wisata

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

44

rombongan (group tour), karena selama ini konsumen jasa agrowisata yang

memanfaatkan kawasan tersebut pada umumnya merupakan perusahaan swasta

dan instansi pemerintah, maupun pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu

proses perencanaan lebih lanjut mengenai pengembangan agrowisata tersebut agar

diperoleh suatu alternatif strategi pemasaran yang tepat. Strategi yang efektif dan

efisien harus dikembangkan oleh perusahaan dengan melihat peluang, kekuatan,

ancaman, dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan.

Penentuan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan

menggunakan analisis faktor internal yang terdiri atas : faktor manajemen, seperti

status pengelolaan kawasan dan sumberdaya manusia kawasan; faktor pemasaran,

seperti unsur pemasaran kawasan; faktor keuangan, seperti unsur anggaran

pengelolaan; serta faktor produksi atau operasi, seperti potensi objek wisata,

aksesbilitas kawasan, serta saran dan prasarana. Analisis peluang dan ancaman

menggunakan analisis faktor eksternal yang terdiri atas : faktor lingkungan jauh,

seperti sikap masyarakat sekitar dan peran serta masyarakat sekitar; faktor

lingkungan industri, seperti pengunjung kawasan dan pesaing kawasan; faktor

lingkungan operasi, seperti akomodasi kawasan serta reputasi kawasan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muttaqien (2007) menganalisis

strategi bersaing Agrowisata Vin’s Berry Park. Hasil analisis faktor internal yang

diperoleh adalah faktor kekuatan yaitu keunggulan dalam budidaya dan panen

stroberi, lokasi mudah diakses, fasilitas umum dan rekreasi yang memenuhi

standar umum, produk olahan stroberi yang beragam, network pemilik yang luas,

menggunakan modal sendiri, dan pengendalian mutu buah bagus; sedangkan

untuk faktor kelemahan yaitu manajemen yang berpusat pada pemilik, promosi

belum optimal, pencatatan keuangan masih sederhana, wisata petik stroberi tidak

dapat dilakukan setiap saat, tidak memiliki pemandu, dan profesionalisme

karyawan rendah. Hasil analisis faktor eksternal yang diperoleh adalah faktor

peluang yaitu dukungan pemerintah dalam pengembangan agrowisata,

pembangunan tol Cipularang menciptakan akses cepat untuk berwisata ke

Kabupaten Bandung, trend sosial untuk kembali ke alam, inovasi budidaya

stroberi sistem gantung, pemasok luar negeri memiliki citra kualitas unggul;

sedangkan untuk faktor ancaman yaitu pemilihan umum yang akan datang

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

45

mengancam stabilitas politik, inflasi mengurangi daya beli, banjir di Jakarta

berpeluang mengurangi kunjungan, jumlah agrowisata yang semakin bertambah,

dan konsumen memiliki banyak pilihan.

Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian

diringkas dan dijabarkan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE), dan

matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Total skor kedua matriks tersebut

selanjutnya dipadukan dalam matriks Internal-Eksternal (I-E) untuk mengetahui

posisi perusahaan. Kemudian melalui analisis SWOT dengan menggunakan

matriks SWOT, hasil analisis gabungan dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman tersebut digunakan untuk memperoleh alternatif strategi

pemasaran. Setelah tahap pencocokan dengan matriks SWOT menghasilkan

beberapa alternatif strategi pemasaran, alternatif strategi tersebut diprioritaskan

dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran

operasional sebagai Gambar 4 berikut.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

46

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional

Agrowisata

Kebun Tanaman Obat Karyasari

- Jumlah pengunjung relatif rendah

- Tingkat persaingan agrowisata

Identifikasi Faktor-Faktor

Internal

Manajemen

Produksi/operasi

Penelitian dan

pengembangan

Keuangan

Bauran pemasaran (7 P)

Identifikasi Faktor-Faktor

Eksternal

Lingkungan Makro

Ekonomi

Alam

Demografi

Sosial

Politik

Teknologi

Lingkungan Mikro

Pesaing

Pelanggan

Visi dan Misi Agrowisata KTO

Karyasari

Matriks IFE Matriks EFE

Matris IE dan Matriks SWOT

Alternatif Strategi Pemasaran

Prioritas Strategi Pemasaran (Matriks QSPM)

Strategi Pemasaran

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pengembangan Tanaman Obat

Karyasari yang pusat operasionalnya terletak di Jalan Klamono Blok A5 No.4

Perum Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta Timur, dan pada Agrowisata

Kebun Tanaman Obat Karyasari yang terletak di Desa Karyasari, Kecamatan

Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa Agrowisata KTO Karyasari merupakan

salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrowisata dan pengembangan

tanaman obat Indonesia, yang selain memproduksi tanaman obat juga membuka

klinik herbal, melakukan pelatihan-pelatihan, seminar, dan membuat majalah

tanaman obat “Herba”. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai Oktober 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer

dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer

diperoleh dari para pengambil keputusan di perusahaan dan tenaga kerja harian,

serta pemandu di Kebun Tanaman Obat dengan proses dialog atau wawancara

untuk memperoleh informasi faktor internal dan eksternal. Pemilihan responden

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa responden

memiliki tingkat penguasaan yang tinggi terhadap bidang yang akan diteliti

sekaligus permasalahannya.

Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer, yaitu data yang

diperoleh dari perusahaan mengenai agrowisata, laporan penelitian terdahulu,

artikel, serta literatur yang relevan dengan masalah penelitian, majalah pertanian

(Herba dan Trubus), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Badan

Pusat Statistik, dan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah (Balitro).

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

48

4.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan

panduan kuesioner kepada pihak manajemen Agrowisata KTO Karyasari yang

terkait langsung dan mengetahui secara benar kegiatan pemasaran di Agrowisata

KTO Karyasari. Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan bauran

pemasaran Agrowisata KTO Karyasari, lingkungan internal perusahaan yang

dapat menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan lingkungan eksternal

perusahaan yang dapat menjadi peluang dan dan ancaman perusahaan, tujuan dari

berdirinya Agrowisata KTO Karyasari, tujuan dari kegiatan pemasaran yang

dilakukan, dan pemilihan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan sesuai

dengan tujuan dari Agrowisata KTO Karyasari.

Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah Pimpinan Yayasan

Pengembangan Obat Karyasari, Kepala Bagian Agrowisata, Kepala Bagian

Kebun, dan Kepala Bagian Promosi. Untuk metode pengumpulan data sekunder

diperoleh dari data-data yang terkait di beberapa instansi, internet, dan studi

literatur.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis

kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan

proses kegiatan usaha dan penentuan alternatif dan strategi perusahaan, sedangkan

analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan

eksternal, serta penentuan prioritas strategi perusahaan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1) Mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan objek penelitian

dalam bentuk pertanyaan atau hasil wawancara, data berbentuk gambar-

gambar, maupun tabel-tabel untuk mempermudah dalam menganalisis lebih

lanjut.

2) Mengkaji situasi perusahaan secara internal dan eksternal dengan

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman

perusahaan. Kemudian dihubungkan untuk mengetahui posisi perusahaan saat

ini.

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

49

3) Menentukan alternatif dan prioritas strategi yang tepat bagi perusahaan.

Tahapan-tahapan yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan secara

sistematis, sebagai berikut :

4.4.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor

Evaluation (EFE)

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki perusahaan. Secara ringkas analisis ini disajikan dalam matriks

Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks External Factor Evaluation (EFE)

digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman

perusahaan.

Tahapan-tahapan dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah :

1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Tahap identifikasi faktor-faktor internal, dengan cara mendaftarkan semua

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam penyajiannya, faktor

yang bersifat positif (kekuatan) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif

(kelemahan). Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal perusahaan.

2. Pemberian Bobot Setiap Faktor

Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak manajemen atau ahli strategi

dengan menggunakan paired comparison (perbandingan berpasangan) yang dapat

dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Metode tersebut digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal.

Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

50

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis Internal A B C D … Total Bobot

A

B

C

D

Total

Sumber : David (2006)

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Internal A B C D … Total Bobot

A

B

C

D

Total

Sumber : David (2006)

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor

terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan rumus :

Xi

ai = m

∑ Xi i=1

Keterangan :

ai = Bobot variabel ke-i

Xi = Nilai variabel ke-i

i = 1, 2, 3, …, m

m = Jumlah variabel

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

51

Adapun bobot yang diperoleh akan berada pada kisaran antara 0,0 (tidak

penting), sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor. Tanpa memperdulikan

apakah faktor kunci kekuatan atau kelemahan serta peluang dan ancaman

perusahaan, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada

prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot yang

diberikan harus sama dengan 1,0. Lebih lanjut pemberian bobot berdasarkan pada

keadaan industri yang sedang diketahui.

3. Perkalian Bobot dan Rating

Nilai dari pembobotan dikalikan dengan rating pada tiap faktor dan semua

hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total

pembobotan. Perkalian bobot dan rating diperlihatkan dalam matriks IFE pada

Tabel 6 dan matriks EFE pada Tabel 7.

Penjumlahan nilai yang dibobotkan pada matriks IFE akan berada pada

kisaran 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tinggi dengan rata-rata 2,5. Total nilai

yang dibobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara

internal, sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang

kuat. Matriks IFE diperlihatkan pada Tabel 6. Pemberian nilai rating

menunjukkan tingkat faktor strategis sebagai kekuatan atau kelemahan. Pemberian

nilai peringkat didasarkan pada keterangan sebagai berikut :

Nilai 1, jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kelemahan utama

Nilai 2, jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kelemahan kecil

Nilai 4, jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kekuatan utama

Nilai 3, jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kekuatan kecil

Begitu pula pada matriks EFE, dengan tanpa memperdulikan jumlah

peluang dan ancaman kunci, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu

organisasi adalah 4,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang

dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi jawaban

dengan cara yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam

industrinya. Dengan kata lain strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan

peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

52

eksternal. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan

dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada

keterangan berikut :

Nilai 4, jika perusahaan mempunyai kemampuan sangat baik dalam meraih

peluang tersebut.

Nilai 3, jika perusahaan mempunyai kemampuan baik dalam meraih peluang

tersebut.

Nilai 2, jika perusahaan mempunyai kemampuan cukup baik dalammeraih

peluang tersebut.

Nilai 1, jika perusahaan mempunyai kemampuan tidak baik dalam meraih

peluang tersebut.

Pemberian nilai peringkat untuk ancaman didasarkan pada besarnya

ancaman yang dapat mempengaruhi keberadaan perusahaan. Pemberian nilai

peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, jika faktor ancaman memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap

perusahaan

Nilai 3, jika faktor ancaman memberikan pengaruh kuat terhadap perusahaan

Nilai 2, jika faktor ancaman memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan

Nilai 1, jika faktor ancaman tidak memberikan pengaruh terhadap perusahaan

Tabel 6. Matriks IFE

Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang

(1) (2) (3) = (1) x (2)

Kekuatan internal

1 ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ……….

3 ………. ………. ………. ……….

Kelemahan internal

1 ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ……….

3 ………. ………. ………. ……….

Total 1,0

Sumber : David (2006)

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

53

Tabel 7. Matriks EFE

Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang

(1) (2) (3) = (1) x (2)

Peluang

1 ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ……….

3 ………. ………. ………. ……….

Ancaman

1 ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ……….

3 ………. ………. ………. ……….

Total 1,0

Sumber : David (2006)

4.4.2. Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal)

Nilai yang diperoleh pada matriks IFE dan matriks EFE kemudian

dimasukkan kedalam matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal Matrix) untuk

memetakan posisi perusahaan pada saat ini. Lebih lanjut berdasarkan posisi

tersebut, perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan.

Total skor bobot IFE dalam matriks IE, ditempatkan pada sumbu x dan

total skor bobot EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks IE, total skor

bobot IFE sebesar 1,0 hingga 1,99 menggambarkan posisi internal yang lemah,

skor 2,0 hingga 2,99 merupakan pertimbangan rata-rata, dan skor 3,0 hingga 4,0

adalah kuat. Begitu pula dengan sumbu y, total skor bobot EFE dari 1,0 hingga

1,99 adalah pertimbangan rendah, skor 2,0 hingga 2,99 adalah medium, dan skor

3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Matriks IE diperlihatkan pada Gambar 5.

Matriks IE terbagi atas tiga bagian besar yang memiliki implikasi strategi

yang berbeda, yaitu :

1. Divisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat melaksanakan strategi

mengembangkan dan membangun (growth and build). Strategi yang umum

dipakai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi

ke depan, dan integrasi horizontal).

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

54

2. Divisi yang beradapada sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi

mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Strategi yang umum

dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Divisi yang berada pada sel VI, VIII, atau IX, yakni strategi mengambil hasil

atau melepaskan (harvest or divest). Strategi yang umum dipakai adalah

strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.

TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE

Kuat Rata-rata Lemah

3.0-4.0 2.0-2.99 1.0-1.99

4.0

Tinggi

TOTAL 3.0-4.0

RATA-RATA 3.0

TERTIMBANG Menengah

EFE 2.0-2.99

2.0

Rendah

1.0-1.99

1.0

Gambar 5. Matriks IE Sumber : David (2006)

4.4.3. Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Opportunity-Threats)

Matriks SWOT merupakan alat analisis yang digunakan untuk

mencocokkan hasil yang diperoleh pada matriks IFE dan EFE. Hasil yang

diperoleh dari matriks SWOT adalah alternatif strategi yang layak

diimplementasikan dalam strategi perusahaan. Matriks ini dapat menghasilkan

empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O (Strengths-

Opportunity), strategi W-O (Weakness-Opportunuty), strategi W-T (Weakness-

Threats), dan strategi S-T (Strengths-Threaths). Matriks SWOT dapat dilihat pada

Tabel 8.

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

55

Tabel 8. Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Opportunity-Threats)

Internal

Eksternal

STRENGTH-S

Daftar Kekuatan

WEAKNESS-W

Daftar Kelemahan

OPPORTUNITY-O

Daftar Peluang

STRATEGI S-O

Gunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

STRATEGI W-O

Atasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

THREATHS-T

Daftar Ancaman

STRATEGI S-T

Gunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman

STRATEGI W-T

Minimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Sumber : David (2006)

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan matriks

SWOT yaitu :

1. Tentukan faktor-faktor strategis peluang eksternal perusahaan

2. Tentukan faktor-faktor strategis ancaman eksternal perusahaan

3. Tentukan faktor-faktor strategis kekuatan internal perusahaan

4. Tentukan faktor-faktor strategis kelemahan internal perusahaan

5. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi S-O

6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi W-O

7. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan

strategi S-T

8. Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan

strategi W-T

4.4.4. Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Tahap terakhir dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah tahap

keputusan, yaitu menentukan strategi yang menjadi prioritas berdasarkan analisis

daya tarik alternatif strategi. QSPM adalah suatu teknik analisis yang dirancang

untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak dengan

membuat peringkat strategi pemasaran untuk memperoleh daftar prioritas.

Analisis QSPM memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

56

pemasaran secara objektif. Strategi ini dapat diperoleh dari matriks SWOT.

Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Faktor sukses kritis Strategi 1 Strategi 2

Bobot AS TAS Bobot AS TAS

Peluang

Ancaman

1,00 1,00

Kekuatan

Kelemahan

1,00 1,00

Sumber : David (2006)

Tahapan dalam menyusun QSPM adalah sebagai berikut :

1. Mendaftar peluang dan ancaman lingkungan eksternal ataupun kekuatan dan

kelemahan lingkungan internal dari perusahaan dalam kolom kiri QSPM.

Informasi tersebut didapatkan dari Matriks EFE dan Matriks IFE.

2. Memberikan bobot pada setiap faktor strategis internal dan eksternal. Bobot

yang digunakan sama dengan bobot pada Matriks EFE dan Matriks IFE.

3. Mengidentifikasi strategi alternatif yang layak untuk diimplementasikan pada

perusahaan.

4. Menetapkan nilai daya tarik (AS). Penetapan nilai daya tarik setiap strategi

terhadap faktor strategis internal dan eksternal menggunakan skala satu sampai

empat dengan ciri sebagai berikut :

1 = tidak menarik

2 = agak menarik

3 = cukup menarik

4 = sangat menarik

5. Menghitung total nilai daya tarik (TAS). Total nilai daya tarik ditetapkan

sebagai hasil perkiraan bobot dengan nilai daya tarik (AS). Total nilai daya

tarik menujukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif dengan

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

57

mempertimbangkan kepentingannya terhadap faktor strategis internal dan

eksternal. Semakin tinggi total nilai daya tarik menunjukkan semakin menarik

alternatif strategi tersebut terhadap faktor strategis yang dihadapi.

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Jumlah total nilai daya tarik

menunjukkan prioritas keseluruhan alternatif strategi. Semakin tinggi nilai

yang dihasilkan menunjukkan strategi yang semakin menarik terhadap

keseluruhan faktor strategis internal dan eksternal perusahaan. Besarnya

perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam setiap alternatif

menunjukkan seberapa besar strategi lebih diinginkan terhadap yang lain.

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Gambaran Umum Agrowisata KTO Karyasari

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari terletak di Desa Karyasari,

Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi terletak 30 km

sebelah barat kota Bogor dan berada di salah satu jajaran perbukitan di kaki

Gunung Sanggabuana. Gunung Sanggabuana merupakan gunung api tua yang

tidak aktif lagi dan terletak sekitar 20 km ke arah selatan. Pada jarak sekitar 10 km

ke arah selatan terdapat Kebun Teh milik PTP XIII di salah satu lereng Gunung

Sanggabuana. Agrowisata KTO Karyasari terletak pada ketinggian 600-900 meter

dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 24,28 derajat celcius dan curah hujan

rata-rata 1200 milimeter per tahun.

Areal kebun memiliki koleksi kurang lebih dari 500 jenis tanaman

berkhasiat obat yang tumbuh secara alami dalam lingkungan taman seluas 2,25

hektar dan terbagi menjadi tiga bagian. Kebun bagian depan merupakan tempat

pemeliharaan dan koleksi, kebun bagian tengah merupakan bagian budidaya yang

terdiri dari green house seluas 12 meter x 29 meter, dan kebun bagian belakang

yang dikhususkan untuk tanaman koleksi. Fasilitas lainnya yang disediakan

berupa ruang seminar, musholla, kamar mandi, dan area parkir.

5.2. Sejarah Agrowisata KTO Karyasari

Yayasan Pengembangan Tanaman Obat (YPTO) Karyasari yang berdiri

tahun 1995 merupakan perusahaan yang bergerak didalam pengembangan

tanaman obat di Indonesia. YPTO Karyasari merupakan perusahaan keluarga

yang didirikan oleh Ir.W.P. Winarto, seorang Sarjana Pertanian lulusan Institut

Pertanian Bogor. Dengan membeli sebuah bukit yang digunakan sebagai kebun

koleksi dan tempat agrowisata yang dilatarbelakangi ketertarikan terhadap

tumbuhan obat-obatan dan pengalaman pribadi beliau yang sembuh dari penyakit

dengan mengkonsumsi ramuan tanaman obat. Saat itu tanaman obat-obatan dirasa

sangat dibutuhkan namun ketersediaannya masih terbatas.

Pada November 1996, Karyasari mulai melakukan produksi dan penjualan

tanaman obat yang bahan bakunya diperoleh dari kebun di Leuwiliang dalam

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

59

bentuk simplisia kering dan tanaman obat hidup dengan tujuan untuk

menyediakan tanaman obat bagi masyarakat yang responnya sangat baik. Untuk

mengkonsumsi tanaman obat dalam bentuk simplisia kering tidak praktis dan

membutuhkan waktu karena harus direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Kemudian dibuat sediaan dalam bentuk kapsul serbuk bersamaan dengan

dibukanya sebuah Showroom tanaman obat, sekaligus tempat produksi kapsul di

Pondok Cabe, Ciputat pada tahun 1997.

Kebun Tanaman Obat Karyasari lambat laun mulai dikenal sebagai

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari sejak September 2001. Seiring

dengan perkembangannya permintaan ceramah dan pelatihan tentang tanaman

obat oleh Karyasari mulai berdatangan. Kali pertama pelatihan di Dinas

Peternakan DKI Jakarta yang ternyata diikuti bukan hanya dari masyarakat umum

saja, namun juga oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang farmasi, obat-

obatan tradisional dan yang berprofesi sebagai dokter.

Jika dilihat dari jumlah pengunjung yang tercatat mulai bulan Januari 2008

sampai Agustus 2009 maka dapat dikatakan tingkat kunjungan setiap bulannya

masih relatif rendah. Hal ini dikarenakan Agrowisata KTO Karyasari merupakan

agrowisata minat khusus bagi pengunjung yang tertarik pada tanaman berkhasiat

obat yaitu segmen wanita, berusia lanjut, atau kalangan yang bergerak di bidang

pengobatan. Segmen wanita mendominasi pengunjung agrowisata ini disebabkan

adanya kecenderungan wanita untuk tergabung dalam suatu wadah perkumpulan

seperti Dharma Wanita, Ibu PKK, perkumpulan arisan, dan lainnya. Selain itu,

pengunjung Agrowisata KTO Karyasari didominasi juga oleh pengunjung yang

berusia lanjut karena adanya kebutuhan untuk mengobati berbagai penyakit tanpa

efek samping.

5.3. Visi dan Misi Agrowisata KTO Karyasari

YPTO Karyasari bergerak di bidang tanaman obat untuk mengembangkan

tanaman obat asli Indonesia. Sebagai suatu usaha yang sedang berkembang,

YPTO Karyasari telah menetapkan suatu visi atau pandangan ke depan yang

hendak dicapai. Rumusan visi tersebut adalah “Mengembangkan tanaman obat

agar sejajar dengan obat modern”. Disamping visi, pernyataan misi yang

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

60

merupakan “alasan keberadaan” suatu bisnis yang membedakannya dengan bisnis

lain juga telah ditetapkan oleh pengelola, yaitu :

1) Menjadi sumber informasi mengenai penggunaan tanaman obat secara aman

dan efektif.

2) Mendukung pengembangan usaha kemitraan yang berkaitan dengan tanaman

obat.

3) Menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangan tanaman obat kepada

masyarakat luas.

Adapun peranan KTO Karyasari dalam pengembangan tanaman obat

herbal adalah memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas dengan

menyediakan tanaman obat yang bertujuan untuk :

1) Membantu keluarga yang bermaksud membuat koleksi tanaman obat di

pekarangan yang dikembangkan guna kepentingan pemeliharaan kesehatan dan

pengobatan penyakit.

2) Membantu kegiatan ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita yang memiliki program

pengembangan apotik hidup untuk kebutuhan bersama.

3) Membantu perusahaan farmasi dalam mengembangkan kebun koleksi tanaman

obat untuk kepentingan penelitian atau penyediaan bahan baku obat.

4) Menyediakan tanaman segar atau kering sebagai obat untuk dikonsumsi

langsung oleh penderita penyakit tertentu.

5) Menyediakan tanaman obat kering dan segar untuk dokter dan pengobat

tradisional guna membantu kegiatan praktek.

6) Menyediakan tanaman obat untuk kepentingan penelitian dari lembaga

penelitian dan perguruan tinggi.

5.4. Struktur Organisasi

YPTO Karyasari memiliki tenaga kerja dengan jumlah total 48 orang yang

berasal dari berbagai tingkat pendidikan yang berbeda. Selain itu, YPTO

Karyasari juga bekerja sama dengan dengan 10 orang dokter yang diposisikan

sebagai dokter di klinik-klinik Karysari. Cuti diberikan untuk karyawan yang telah

bekerja minimal enam bulan dengan jangka waktu maksimal 12 hari setiap

tahunnya.

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

61

Bentuk organisasi di YPTO Karyasari adalah garis staf yang telah

menempatkan posisi karyawan berdasarkan tugasnya masing-masing. Dalam

menjalankan fungsinya, pengelolaan Agrowisata KTO Karyasari

bertanggungjawab kepada Kepala Urusan Penelitian dan Penelitian yang dibawahi

oleh Ketua YPTO Karyasari selaku pemilik. Agrowisata ini memiliki tiga bagian

yang berbeda dan saling mendukung yang masing-masing bagiannya dipimpin

oleh Kepala Bagian Agrowisata, Kepala Bagian Kebundan Kepala Bagian

Promosi. Struktur Organisasi Karyasari dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Struktur Organisasi Karyasari

Sumber : YPTO Karyasari (2009)

Kepala bagian Agrowisata bertugas memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai KTO Karyasari sebagai salah satu bentuk wisata edukatif

bagi semua golongan, bertanggungjawab atas kelancaran seluruh kegiatan

agrowisata, serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan tersebut dengan Kepala

Bagian Kebun, baik fisik maupun finansial. Kepala Bagian Promosi

Ketua YPTO Karyasari

Sekretaris Bendahara Umum

Kaur. Penelitian dan

Pengembangan

Kaur. Produksi, Bahan

Baku, Personalia dan

Logistik

Kaur. Pengembangan

Produk, Quality Control

dan Kemitraan

Kabag. Promosi Kabag. Kebun Kabag. Agrowisata

Asisten III

Kebun Belakang

Asisten II

Kebun Tengah

Asisten I

Kebun Depan

Staf Asisten III

Staf Asisten II

Staf Asisten I

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

62

bertanggungjawab untuk memperkenalkan YPTO Karyasari kepada masyarakat

dalam usahanya untuk dapat mensejajarkan tanaman obat dengan obat-obatan

modern. Promosi yang dilakukan adalah kegiatan YPTO Karyasari secara

keseluruhan, yaitu Klinik Herbal, penjualan obat-obat herbal, Pelatihan Tanaman

Obat, serta Agrowisata KTO Karyasari. Promosi KTO merupakan merupakan

tugas bersama antara Kepala Bagian Agrowisata, Kepala Bagian Promosi, dan

Kepala Kebun.

Selanjutnya, Kepala Kebun bertanggungjawab atas segala kegiatan kebun

yang terdiri dari bidang sosial, bidang ekonomi, dan bidang estetika (keindahan).

Bidang sosial meliputi kegiatan non materi seperti penelitian dan kegiatan

magang. Bidang ekonomi meliputi kegiatan penjualan bibit tanaman obat,

penjualan kapsul tanaman obat, dan penjualan Majalah Herba. Sementara itu,

kegiatan estetika berupa semua kegiatan yang berhubungan dengan memperindah

lingkungan kebun, kegitan budidaya, penataan tanaman, serta kegiatan lainnya

yang berhubungan dengan agrowisata seperti penyampaian seminar dan pemandu

wisata.

5.5. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kegiatan wisata, fasilitas dan sarana yang dimiliki

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari adalah :

1) Kawasan kebun dengan koleksi lebih dari 500 jenis tanaman obat yang

tumbuh secara alami dalam lingkungan tanaman seluas 2,25 hektar

2) Ruang seminar berupa saung yang berada di lokasi kebun dengan

pemandangan pegunungan dan suasana yang sejuk

3) Green house sebesar 12 x 29 meter yang terletak di kebun bagian tengah.

Green house digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan tanaman obat,

selain kebun terbuka yang juga ditanami tanaman obat.

4) Kantor pengelola, merupakan pusat pelayanan informasi, display tanaman,

serta penjualan simplisia dan kapsul tanaman obat

5) Alat transportasi berupa dua unit mini bus. Pengangkutan pengunjung

dilakukan dari Jakarta yang merupakan kantor pusat Karyasari menuju lokasi

Agrowisata KTO Karyasari.

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

63

6) Musholla, berupa saung yang terletak di kebun

7) Area pakir

8) Rumah karyawan sebanyak tiga unit

9) Toilet sebanyak empat unit dan satu unit terletak di kebun

10) Fasilitas cottages

5.6. Sumber Daya Modal

Agrowisata KTO Karyasari memiliki modal usaha yang bersifat pribadi

karena berasal dari pemilik dan belum melakukan pinjaman atau hutang. Aset

yang dimiliki Agrowisata KTO Karyasari terdiri dari dua jenis yaitu, berupa

aktiva tidak lancar (lahan, bangunan, dan tanaman), dan aktiva aktiva lancar

(uang).

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

VI. IDENTIFIKASI STRATEGI PEMASARAN

6.1. Identifikasi Faktor Internal Perusahaan

Identifikasi faktor-faktor internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor

yang terdapat dalam perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan dalam proses penyusunan strategi. Aspek-aspek

internal perusahaan dibagi atas aspek sumber daya manusia, produksi dan operasi,

penelitian dan pengembangan, keuangan dan pemasaran.

6.1.1. Sumber Daya Manusia

Perekrutan tenaga kerja di YPTO Karyasari dilakukan berdasarkan

kebutuhan dari setiap bagian dengan menerapkan sistem training kepada

karyawan barunya. Tujuan diberikannya training agar setiap karyawan Karyasari

memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis dari tanaman obat, bagaimana bentuk

fisiknya, cara membudidayakannya, sifat, maupun kegunaan dari tanaman obat

tersebut. Proses perekrutan tenaga kerja di YPTO Karyasari dilakukan melalui

iklan di media cetak dan memakai sistem gethok tular yaitu sistem bawaan dari

karyawan yang lebih dahulu bekerja di perusahaan tersebut. Sistem perekrutan

juga dilakukan secara sederhana melalui wawancara langsung calon karyawan

dengan pimpinan yayasan dan penempatan sesuai dengan keahliannya. Setiap

karyawan YPTO Karyasari disediakan tunjangan perumahan dan untuk beberapa

jabatan disediakan tunjangan alat komunikiasi, transportasi dan kesehatan.

6.1.2. Produksi dan Operasi

Sebelum dijadikan tempat agrowisata, Kebun Tanaman Obat Karyasari

merupakan sumber bahan baku untuk produksi obat herbal dalam bentuk simplisia

kering dan penjualan untuk tanaman hidup. Namun peningkatan permintaan akan

obat herbal menyebabkan kebun tidak dapat lagi dijadikan sebagai sumber bahan

baku untuk produksi obat. Saat ini KTO Karyasari hanya mampu memenuhi 15

persen untuk bahan baku produksi obat, sisanya diperoleh dari kemitraan dengan

alumni pelatihan dan pemasok tanaman obat. Sehingga fungsi kebun lebih

difokuskan untuk agrowisata dan kebun koleksi.

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

65

Pemanenan tanaman obat tidak berlangsung setiap hari namun tergantung

dari kondisi simplisia yang akan dipanen. Hasil panen akan dikeringkan dengan

cara dijemur di bawah sinar matahari sebelum dikirim ke Jakarta untuk diproses

menjadi produk obat herbal. Sampai saat ini Karyasari memiliki empat bentuk

produk obat yaitu simplisia kering, kapsul serbuk, kapsul ekstrak, dan teh herba.

Untuk mengekstraksi kapsul ekstrak Karyasari melakukan kemitraan dengan

perusahaan pengekstraksi yaitu PT. Eisai Indonesia dan PT. Phyto Chemindo

Reksa (Herba 2002).

6.1.3. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan faktor yang mempengaruhi

pengembangan produk, baik dari segi bentuk, kualitas maupun performance dari

suatu produk yang dihasilkan. Dalam struktur organisasi YPTO Karyasari

memiliki divisi yang menangani penelitian dan pengembangan. Agrowisata

Karyasari menawarkan tanaman obat sebagai objek wisatanya merupakan

agrowisata yang baru (pionir) dalam wisata kebun tanaman obat. Agrowisata

Karyasari sebagai bentuk dari kegiatan pelayanan merupakan agrowisata yang

diperuntukkan untuk para wisatawan minat khusus. Prinsip agrowisata bentuk

wisata minat khusus antara lain adalah konsep berwisata yang menekankan

motivasi pencarian sesuatu yang unik dan baru (novelty seeking) dan motivasi

pencarian pengalaman wisata yang berkualitas (quality seeking). Pencarian atraksi

yang berkualitas yang memiliki karakter aktif dan penekanan pada kualitas

pengalaman, keterlibatan secara aktif baik secara fisik, mental atau emosional

terhadap objek-objek atau kegiatan wisata yang diikuti (Deptan 2002).

Pengelolaan agrowisata tanaman obat ke arah yang lebih baik sesuai

dengan perkembangan industri dan untuk pencapaian kepuasan konsumen serta

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang terus mengalami perubahan

perlu diupayakan oleh pengelola agar dapat meningkatkan daya saing dan

mempertahankan eksistensi perusahaan. Perbaikan dan penambahan berbagai

fasilitas dengan tata letak areal yang bagus seperti penambahan dan penempatan

play ground yang baik sangat penting diupayakan untuk meningkatkan penjualan.

Kebersihan areal dan fasilitas-fasilitas agrowisata seperti toilet dan mushola serta

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

66

keindahan kawasan agrowisata (landscape) melalui penataan kebun, penambahan

tanaman sangat dibutuhkan untuk menciptakan kesan yang lebih alami, sejuk, dan

nyaman (Deptan 2002). Penelitian dan pengembangan yang saat ini sedang

dilakukan oleh Agrowisata KTO Karyasari meliputi pengembangan produk dan

koleksi tanaman obat. Selain itu, pengembangan fasilitas juga terus dilakukan

seperti penyediaan cottages yang masih dalam tahap pembangunan.

6.1.4. Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap

usaha. Sumber pemasukan YPTO Karyasari terbesar diperoleh dari hasil

penjualan produk obat. Sedangkan dari agrowisata dengan harga paket agrowisata

Rp 125.000,00; sampai Rp 55.000,00; YPTO menyisihkan sebesar Rp 30.000,00;

dari setiap pengunjung. Uang tersebut dipergunakan untuk pengembangan

tanaman obat. Setiap bulan YPTO mengeluarkan dana kurang lebih Rp

100.000.000,00; untuk menjalankan usahanya dengan perincian Rp

50.000.000,00; untuk gaji karyawan, Rp 30.000.000,00; untuk biaya operasional,

dan sisanya untuk biaya lain-lain. Setiap bulan Agrowisata Karyasari

menghabiskan dana sebesar Rp 8.000.000,00; dengan biaya operasional kebun Rp

3.500.000,00; dan sisanya untuk gaji karyawan.

Sumber modal YPTO Karyasari masih berasal dari dana pribadi pemilik

dan belum memanfaatkan pinjaman dari pihak luar. Pimpinan yayasan sebaiknya

perlu mempertimbangkan pinjaman dari pihak luar untuk membantu

pengembangan usaha. Karena sistem prioritas yang diterapkan dalam

pengalokasian dana, dikhawatirkan akan menghambat perencanaan di salah satu

divisi karena alokasi dana yang kurang memenuhi. Pengalokasian dana perlu

kiranya untuk tidak hanya mementingkan profitabilitas jangka pendek namun juga

memperhitungkan pertumbuhan dari masing-masing usaha yang dijalankan.

6.1.5. Bauran Pemasaran Agrowisata KTO Karyasari

Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel pemasaran yang

dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh

hasil yang maksimal. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat tujuh

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

67

variabel pemasaran yang harus dikontrol yaitu produk, harga, distribusi, promosi,

orang, bukti fisik, dan proses. Suatu perusahaan harus mempunyai strategi yang

dinamis dan disesuaikan dengan pasar yang dilayani agar perusahaan dapat

bertahan hidup dan terus berkembang. Strategi pemasaran yang telah dilakukan

oleh Agrowisata KTO Karyasari akan dianalisis dengan bauran pemasaran.

6.1.5.1. Produk

Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh

perusahaan. Dalam kondisi persaingan, sangat berbahaya bagi suatu perusahaan

apabila hanya mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk

perkembangannya. Layanan produk wisata Agrowisata KTO Karyasari adalah

paket kunjungan satu hari dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB yang

menawarkan objek wisata berupa rekreasi edukatif dengan mengenali dan

mempelajari lebih dari 500 jenis tanaman obat pada lingkungan tumbuh yang

alami, cara budidayanya, dan khasiat dari tanaman obat. Pengetahuan tentang

tanaman obat-obatan juga diperoleh melalui seminar kebun, dilengkapi dengan

fasilitas dan sarana penunjang.

Objek wisata tanaman obat-obatan yang diperlihatkan tertata rapi pada

suasana kebun seluas 2,25 hektar. Adapun seminar kebun menjelaskan tentang

sejarah dan penggunaan tanaman berkhasiat obat di Indonesia serta pengenalan 25

jenis tanaman obat terpenting, khasiat dan kegunaannya. Paket agrowisata yang

ditawarkan kepada kunjungan rombongan beserta fasilitas yang diberikan dapat

dilihat pada Tabel 10 berikut.

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

68

Tabel 10. Penawaran Paket Agrowisata KTO Karyasari, 2009

Paket I II III IV

Harga Rp 125.000,00;

per orang

Rp 100.000,00;

per orang

Rp 85.000,00;

per orang

Rp 55.000,00;

per orang

Fasilitas Seminar

kebun

Seminar kit

Makan siang

Snack 2 kali

Transportasi

PP

Pemandu

Diskon

belanja

Seminar

kebun

Seminar kit

Snack 2 kali

Transportasi

PP

Pemandu

Diskon

belanja

Seminar kebun

Seminar kit

Transportasi

PP

Pemandu

Diskon belanja

Seminar kebun

Seminar kit

Snack 2 kali

Pemandu

Diskon belanja

Sumber : Agrowisata KTO Karyasari (2009)

Keterangan :

1) Seminar kit : - pengenalan 25 jenis tanaman obat terpenting

- buku panduan tanaman obat utama

- block note

- bolpoint

2) Makan siang : - nasi timbel

- ikan mas pepes

- ayam kampung goreng

- sayur asem

- lalapan daun tanaman obat

- sambal lalap

3) Minuman : - wedang jahe

- teh seduh alami

4) Transportasi PP : - dua unit mini bus dengan fasilitas AC dan musik

5) Diskon belanja : - sebesar 15 persen

6.1.5.2. Saluran Distribusi atau Tempat

Bauran tempat marupakan serangkaian kegiatan untuk menciptakan nilai

tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan,

mengirimkan atau menyampaikan barang dab jsasa dari produsen ke konsumen.

Bagi sebuah tempat wisata, tempat menjadi strategi yang penting karena dengan

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

69

lokasi wisata yang strategis dan mudah dijangkau pengunjung dapat dengan

mudah berkunjung ke tempat wisata tersebut. Strategi distribusi yang dilakukan

KTO Karyasari adalah pemilihan lokasi yang dijadikan sebagai tempat

agrowisata. Lokasi Agrowisata KTO Karyasari yang terletak di kaki Gunung

Sanggabuana menghadirkan pemandangan indah dan suasana sejuk yang cocok

sebagai tempat tumbuh berbagai jenis tanaman obat. Topografi kebun yang

berbukit-bukit menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang akan

mengunjungi objek wisata tersebut.

Strategi operasional atau taktik lain yang dilakukan terkait dengan

kemudahan pengunjung mencapai lokasi Agrowisata KTO Karyasari adalah

dengan membuat penuunjuk arah menuju lokasi. Selain itu, agrowisata ini

memberikan fasilias customer service untuk kejelasan rute mencapai lokasi.

Namun untuk mencapai lokasi membutuhkan waktu sekitar dua jam dari Kota

Bogor karena melewati daerah yang rawan akan kemacetan.

6.1.5.3. Harga

Harga merupakan standar nominal yang ditetapkan oleh perusahaan

terhadap produk yang dihasilkannya untuk dijual kepada konsumen. Strategi

harga merupakan elemen pokok bauran pemasaran yang penting karena

pengaruhnya langsung terhadap jumlah hasil panjualan dan tingkat keuntungan

yang diterima perusahaan. Strategi bauran harga meliputi strategi penetapan

harga, tingkat harga, potongan harga serta syarat-syarat pembayaran.

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan termasuk

agrowisata karena penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang

mutlak dari pengusaha. Peranan penetapan harga akan menjadi sangat penting

terutama dalam keadaan persaingan yang semakin kompetitif dan permintaan

yang terbatas. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang

mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya

pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak

langsung namun erat hubungannya dengan penetapan harga adalah harga produk

sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

70

produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para

penyalur dan konsumen.

Sesuai dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung yang akan

berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima, Agrowisata KTO Karyasari

berusaha menetapkan harga sesuai dengan mutu dari produk dan layanan yang

ditawarkan sehingga pengunjung merasakan kepuasan. Diharapkan dengan

kepuasan pengunjung, mereka dapat melakukan kunjungan ulang ke Agrowisata

KTO Karyasari. Harga tiket masuk bagi pengunjung resmi Agrowisata KTO

Karyasari terdiri dari empat pilihan harga berdasarkan paket agrowisata yang

dipilih, seperti yang sudah dijelaskan pada Tabel 10. Sedangkan harga tiket masuk

bagi kunjungan biasa sebesar Rp 25.000,00; per orang. Selain melakukan

kunjungan, pengunjung juga dapat membeli aneka jenis tanaman obat-obatan,

kapsul tanaman obat, buku pengetahuan tanaman obat dan Majalah Herba dengan

biaya berkisar antara Rp 5.000,00; – Rp 175.000,00;.

Strategi harga yang dilakukan perusahaan adalah diskon khusus dan

keringanan cara pembayaran. Diskon khusus diberikan bagi rombongan yang

berjumlah lebih dari 15 orang berupa tiket masuk gratis untuk satu orang.

Pemesanan paket agrowisata dilakukan minimal empat hari sebelum kunjungan

dengan pembayaran uang muka sebesar 50 persen dari total biaya dan sisanya

dibayarkan pada saat kunjungan. Apabila kunjungan batal dilakukan maka uang

muka tidak dapat dikembalikan.

6.1.5.4. Promosi

Promosi merupakan strategi yang sangat penting dalam bauran pemasaran.

Promosi dalam kegiatan bertujuan untuk memberitahukan dan mengingatkan

konsumen akan keberadaan produk. Selain itu kegiatan promosi juga digunakan

untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan cara meraih pembeli

atau pelanggan baru yang belum terjangkau oleh tenaga penjual yang telah ada.

Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rancangan pemasaran secara

keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik,

diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

71

itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran

merek (brand) selama ini dan bahkan perlu ditingkatkan lagi.

Strategi promosi yang dilakukan oleh Agrowisata KTO Karyasari dalam

hal ini adalah melakukan promosi melalui kegiatan-kegiatan khusus seperti

seminar atau pameran tanaman berkhasiat obat dan dalam pelatihan-pelatihan

yang dilakukan oleh Karyasari. Promosi dilakukan secara aktif melalui telepon,

brosur, atau mendatangi langsung berbagai perkumpulan. Bentuk perkumpulan

tersebut meliputi perkumpulan yang berhubungan dengan bidang medis maupun

bidang non medis. Perkumpulan pada bidang medis seperti Rumah Sakit,

Puskesmas, klub herbal atau lembaga pendidikan herbal. Sedangkan perkumpulan

pada bidang non medis seperti sekolah-sekolah, perkumpulan Dharma Wanita,

penggerak PKK, ibu kader, perkumpulan arisan, klub lansia, dan lainnya. Promosi

yang dilakukan tidak terbatas pada segmen wanita saja, namun pada segmen pria

juga menjadi tujuan promosi Agrowisata KTO Karyasari. Segmen wanita

dianggap potensial terhadap promosi yang dilakukan oleh Agrowisata KTO

Karyasari. Hal tersebut disebabkan karena adanya kecenderungan bagi kaum

wanita untuk bergabung dalam suatu wadah perkumpulan seperti Dharma Wanita

atau perkumpulan arisan. Selain itu, ibu rumah tangga memiliki waktu luang lebih

banyak serta berperan sebagai sumber informasi keluarga dalam mengkonsumsi

obat-obatan.

Media promosi lainnya dengan menjadi anggota AWAI (Asosiasi Wisata

Agro Indonesia) karena organisasi ini setiap tahunnya melakukan pelatihan yang

lokasinya berpindah-pindah dari satu agrowisata ke agrowisata lainnya yang

selain membahas dan mengevaluasi kinerja AWAI juga melakukan promosi.

Memanfaatkan alumni pelatihan Karyasari yang tersebar diseluruh Indoseia

merupakan media promosi yang efektif, karena salah satu metode promosi yang

dinilai efektif untuk mempromosikan objek agrowisata adalah metode “tasting”

yaitu memberi kesempatan kepada calon konsumen/wisatawan untuk datang dan

menentukan pilihan konsumsi serta menikmati produk tanpa pengawasan berlebih

sehingga menjadi betah.

Pemasangan iklan secara rutin juga dilakukan oleh pihak perusahaan

melalui berbagai media baik media cetak maupun media elektronik. Promosi

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

72

Agrowisata KTO Karyasari pada majalah tanaman obat “Herba” dilakukan secara

rutin pada setiap edisinya dan secara tidak rutin pada majalah pertanian lainnya

seperti Hortikultur dan Trubus. Selain itu, perusahaan juga memiliki web site yang

berisi tentang profil perusahaan dan berbagai bidang usaha yang digelutinya.

6.1.5.5. Orang

Orang atau karyawan merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki

peran penting, karena terkait langsung dengan kualitas pelayanan yang ditawarkan

kepada pengunjung. Agrowisata KTO Karyasari perlu memperhatikan

pengetahuan karyawan tentang tanaman obat. Hal ini diperlukan agar dalam

melayani pengunjung, karyawan dapat menjelaskan tentang profil perusahaan,

sejarah, manfaat, budidaya, dan cara penggunaan tanaman obat kepada

pengunjung. Saat ini sumber daya manusia Agrowisata KTO Karyasari cukup

berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang tanaman obat,

namun sebagian besar tidak memiliki latar belakang pendidikan pariwisata.

Kemampuan pengelola agrowisata dalam menetapkan target sasaran dan

menyediakan, mengemas, menyajikan paket-paket wisata sesuai dengan potensi

yang dimiliki serta promosi yang terus-menerus sangat menentukan keberhasilan

mendatangkan wisatawan. Agrowisata KTO Karyasari telah berusaha untuk

melayani setiap pengunjung dengan baik. Para karyawan dilatih dalam melayani

pengunjung dengan cepat dan tepat. Pihak manajemen memberikan program

pendidikan dan penyuluhan bagi para karyawan. Hal ini terkait dengan pemberian

informasi tentang tanaman obat kepada pengunjung.

Jumlah karyawan dan pemandu dalam sebuah agrowisata juga harus

diperhatikan karena harus disesuaikan dengan luas organisasi, sehingga dengan

jumlah sumberdaya yang ada maka program kerja dapat terlaksana dengan baik.

Adapun jumlah karyawan dan pemandu pada Agrowisata KTO karyasari adalah

berjumlah lima orang, namun pada saat pengunjung sedang ramai pemandu

merasa kewalahan dalam melayani pengunjung. Keramahan karyawan dan

pemandu juga diperhatikan, karena dengan keramahan, kedekatan, dan keakraban

maka pengunjung akan merasa puas.

Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

73

6.1.5.6. Bukti Fisik

Bukti fisik merupakan fasilitas fisik yang mendukung keberadaan

Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari. Fasilitas tersebut disediakan dan

diperhatikan oleh manajemen dalam upaya memberikan kepuasan dan

kenyamanan kepada pengunjung. Hal ini sangat penting mengingat adanya

penambahan fasilitas yang sedang dirancang oleh manajemen Agrowisata KTO

Karyasari. Bebarapa bukti fisik yang mendukung keberadaan Agrowisata KTO

Karyasari adalah :

1) Penunjuk arah

Untuk memudahkan pengunjung menikmati fasilitas wisata maka jalan di

dalam kawasan Agrowisata KTO Karyasari dilengkapi dengan tanda-tanda jarak,

papan keterangan nama daerah, nama latin, dan manfaat tanaman obat. Hal

tersebut digunakan agar pengunjung mudah dalam menjangkau tempat-tempat

tertentu di dalam kawasan wisata seperti toilet, mushola, lokasi kebun dan

memperoleh informasi tanaman obat. Penunjuk arah menuju lokasi agrowisata

juga sudah disediakan oleh pihak Agrowisata KTO Karyasari.

2) Papan informasi tanaman obat dalam agrowisata

Pemberian informasi tanaman obat di lokasi Agrowisata KTO Karyasari

dilakukan juga dengan penyediaan papan informasi tanaman obat yang

ditempatkan pada setiap tanaman. Papan informasi ini berisi informasi mengenai

nama lokal dan latin tanaman, serta kegunaan tanaman obat tersebut. Papan

informasi tanaman obat ini diharapkan dapat menambah wawasan pengunjung.

3) Tempat penjualan hasil produksi tanaman obat dan majalah herba Karyasari

Tempat penjualan obat dan majalah herba disediakan pada Agrowisata

KTO Karyasari dengan menggunakan lemari kaca dan rak. Setelah melakukan

wisata keliling kebun, pengunjung diharapkan dapat berbelanja obat dan majalah

herba yang telah disediakan Karyasari.

4) Tempat parkir

Tempat parkir adalah lokasi yang sudah ditentukan untuk menempatkan

kendaraan. Bagi pengunjung yang menggunakan bus atau kendaraan pribadi,

Agrowisata KTO Karyasari menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan

terdiri dari dua areal parkir. Areal parkir di depan agrowisata digunakan sebagai

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

74

tempat parkir kendaraan besar (bus). Sedangkan areal parkir di samping

agrowisata digunakan sebagai tempat parkir kendaraan pribadi (mobil dan

motor).

5) Toilet

Agrowisata KTO Karyasari menyediakan fasilitas toilet yang cukup

memadai bagi pengunjung. Sarana toilet tersedia di lokasi yang mudah dijangkau

oleh penunjung. Kebersihan dan kenyamanan toilet sudah cukup diperhatikan oleh

pihak manajemen Agrowisata KTO Karyasari.

6) Tempat ibadah (mushola)

Pengunjung yang beragama Islam tentunya memerlukan tempat ibadah

untuk melaksanakan solat lima waktu. Agrowisata KTO Karyasari menyediakan

fasilitas mushola berupa saung yang letaknya berada di kebun, tujuannya agar

mudah dijangkau dari seluruh bagian kebun. Pihak manajemen juga

memperhatikan kebersihan dan kenyamanan mushola.

7) Saung

Agrowisata KTO Karyasari juga membangun saung (bangunan tanpa

dinding) yang berfingsi sebagai tempat seminar dan tempat peristrahatan bagi

pengunjung setelah melakukan keliling kebun. Bangunan ini dibuat tanpa dinding

sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan dan aktifitas yang sedang

berlangsung di sekitar lingkungan Agrowisata KTO Karyasari.

8) Desain dan layout

Desain dan layout pada Agrowisata KTO Karyasari didesain sebaik

mungkin. Penempatan semua tempat paket wisata tidak terlalu jauh antara satu

tempat ke tempat yang lain, sehingga pengunjung dapat dengan dengan mudah

mengikuti pemandu dengan nyaman dan tenang. Rute perjalanan wisata

berkeliling kebun dibangun mengitari kawasan tanaman produksi sehingga

terkesan rapi dan teratur.

9) Fasilitas cottages

Fasilitas penginapan merupakan fasilitas yang mendukung keberadaan

agrowisata. Bagi pengunjung yang ingin bermalam di Agrowisata KTO Karyasari,

pihak manajemen membuka fasilitas cottages dengan berbagai fasilitas menarik di

dalamnya. Fasilitas ini sangat bermanfaat bagi pengunjung yang datang dari jauh.

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

75

Namun pada saat ini fasilitas cottages di Agrowisata KTO Karyasari masih dalam

tahap pembangunan.

10) Waduk

Waduk yang terdapat pada lokasi Agrowisata KTO Karyasari memiliki

dua fungsi yaitu sebagai penampung air guna keperluan irigasi dan juga sebagai

tempat wisata. Jumlah waduk yang terdapat pada agrowisata ini lebih dari satu

dengan penempatan yang sesuai dengan peruntukannya seperti untuk irigasi

tanaman obat.

11) Daftar aktifitas

Daftar aktifitas adalah papan yang diberi tanda-tanda dan tulisan yang

berisi keterangan atau penjelasasn aktifitas perusahaan yang akan dilaksanakan.

Agrowisata KTO Karyasari selalu memberikan informasi kepada pengunjung

tentang aktifitas yang akan dilakukan dan memberikan informasi apabila

mengadakan event-event tertentu seperti seminar, jadwal pelatihan, dan lain-lain.

6.1.5.7. Proses

Proses merupakan seluruh kegiatan kerja yang berhubungan dengan

pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Kualitas layanan memegang

peranan yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah pengunjung Agrowisata

KTO Karyasari, karena dengan kualitas layanan yang baik akan memberikan citra

yang baik pula bagi agrowisata tersebut. Agrowisata KTO Karyasari berusaha

memberikan pelayanan yang cepat, sehingga pengunjung juga dapat dengan cepat

belajar dan memilih berbagai paket agrowisata yang ditawarkan.

Media layanan pelanggan (customer service) dilakukan dengan

mensosialisasikan nomor kontak telepon Agrowisata KTO Karyasari atau alamat

email perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk

memperoleh informasi tentang paket wisata dan fasilitas yang ditawarkan oleh

agrowisata yang beroperasi pada hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 09.00

WIB hingga pukul 15.00 WIB. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi

Agrowisata Karyasari dengan serius, sehingga keinginan pengunjung dapat

diberikan. Selain itu, keluhan dari pengunjung juga menjadi bahan masukan bagi

Agrowisata KTO Karyasari untuk memperbaiki kinerjanya. Selain itu,

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

76

pembayaran paket wisata bisa dipesan terlebih dahulu menggunakan via telepon

dan langsung mentransfer ke rekening Agrowisata KTO Karyasari dengan uang

muka sebesar 50 persen.

6.1.6. Segmentasi, Target, dan Posisi

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk

atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen dimana masing-

masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Segmentasi

pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau

konsumen secara terpisah (Rangkuti 2000). Segmentasi pasar yang dilakukan

Agrowisata KTO Karyasari adalah membagi pengunjung menjadi dua, yaitu

kunjungan paket wisata (kunjungan resmi) dan kunjungan biasa (kunjungan tidak

resmi). Kunjungan paket wisata adalah kunjungan yang berjumlah minimal 12

orang dan memilih salah satu dari keempat paket agrowisata yang ditawarkan.

Kunjungan tidak resmi adalah kunjungan secara individual tanpa memperoleh

fasilitas seminar kebun dan pemandu.

Target pasar Agrowisata KTO Karyasari selanjutnya adalah presentasi

langsung yang dilakukan ke sekolah-sekolah umum, namun juga ke sekolah

dengan kurikulium khusus, seperti sekolah internasional, sekolah terpadu, atau

sekolah alam. Hal ini dilakukan karena pada sekolah-sekolah dengan kurikulium

khusus memiliki metode pembelajaran yang sedikit berbeda dengan sekolah

umum, dimana proses belajar tidak hanya dilakukan di dalam ruangan atau

dengan materi pelajaran regular, namun diperkaya dengan materi dan proses

belajar yang lain. Sedangkan jasa wisata berupa rekreasi edukatif dengan pilihan

empat paket wisata berdasarkan jenis fasilitas yang ditawarkan merupakan

kekuatan dalam penentuan posisi produk di pasar.

6.2. Identifikasi Faktor Eksternal Perusahaan

Identifikasi faktor-faktor eksternal dilakukan dengan meninjau faktor-

faktor yang terdapat di luar perusahaan untuk mengetahui peluang dan ancaman

yang dihadapi oleh perusahaan dalam proses penyusunan strategi. Faktor-faktor

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

77

tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu (1) Lingkungan umum

dan (2) Lingkungan industri.

6.2.1. Lingkungan Umum

Pengembangan agrowisata sangat dipengaruhi oleh faktor di luar sektor itu

sendiri seperti tingkat kestabilan keamanan dan politik, karena tingkat kestabilan

keamanan dan politik akan mempengaruhi kondisi ekonomi, hukum, sosial

budaya di suatu negara. Kebijakan pemerintah (political will) sangat berperan

dalam menumbuhkembangkan industri pariwisata pada umumnya dan agrowisata

pada khususnya. Kecenderungan masyarakat untuk menikmati wisata agro seperti

outing dan outbounding menjadikan peluang yang besar untuk dapat dimanfaatkan

perusahaan. Di sisi lain kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi

merupakan faktor yang juga cukup berperan dalam pengembangan industri ini.

Hasil analisis lingkungan makro menunjukkan bahwa tingkat persaingan industri

berada pada posisi cukup tinggi, hal ini berkaitan dengan intensitas faktor yang

mempengaruhi tingkat persaingan industri rata-rata berada pada posisi tinggi. Di

sisi lain dengan kecilnya rintangan dalam memasuki industri agrowisata,

menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat, dimana pemain-pemain baru

dapat dengan mudah masuk dalam industri ini.

6.2.1.1. Politik dan Pemerintahan

Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari

peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pemerintah bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan

(planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas

utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan

pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Peraturan pemerintah memiliki

peran yang sangat penting terutama dalam melindungi wisatawan dan

memperkaya atau mempertinggi pengalaman perjalanannya. Peraturan-peraturan

penting yang harus dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan tersebut adalah: (1)

peraturan perlindungan wisatawan terutama bagi biro perjalanan wisata yang

mengharuskan wisatawan untuk membayar uang muka (deposit payment) sebagai

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

78

jaminan pemesanan jasa seperti akomodasi, tour dan lain-lain; (2) peraturan

keamanan kebakaran yang mencakup pengaturan mengenai jumlah minimal

lampu yang ada di masing-masing lantai hotel dan alat-alat pendukung untuk

keselamatan lainnya; (3) peraturan keamanan makan dan kesehatan yang

mengatur mengenai standar kesehatan makanan yang disuguhkan kepada

wisatawan; dan (4) peraturan standar kompetensi pekerja-pekerja yang

membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus seperti seperti pilot, sopir, dan

nahkoda3.

Pengembangan wisata agro memerlukan dukungan semua pihak

pemerintah, swasta terutama pengusaha wisata agro, lembaga yang terkait seperti

perjalanan wisata, perhotelan dan lainnya, perguruan tinggi, serta masyarakat.

Pemerintah bertindak sebagai fasilitator dalam mendukung berkembangnya wisata

agro dalam bentuk kemudahan perijinan dan lainnya. Intervensi pemerintah

terbatas kepada pengaturan agar tidak terjadi iklim usaha yang saling mematikan.

Untuk itu kerjasama baik antara pengusaha objek wisata agro, maupun antara

obyek wisata agro dengan lembaga pendukung (perjalanan wisata, perhotelan dan

lainnya) sangat penting. Terobosan kegiatan bersama dalam rangka lebih

mengembangkan usaha agro diperlukan. (Deptan 2008).

Kebijakan Pemerintah melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

(Depbudpar) RI dalam memfasilitasi perkembangan industri pariwisata Indonesia

diungkapkan dalam rencana strategi 2005-20094. Di dalamnya terdapat beberapa

program yang memiliki keterkaitan dengan usaha yang dilakukan oleh Agrowisata

KTO Karyasari yaitu : (1) Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan

kawasan ekowisata dan wisata bahari yang sangat besar; (2) Pengembangan

Litbang dan pengembangan SDM dalam bentuk joint research, dual-training,

serta aliansi strategis terutama dengan lembaga sejenis di luar negeri; (3)

Mendorong pengembangan daya tarik wisata unggulan setiap propinsi (one

province one primary tourism destination) secara bersama dengan pemerintah

daerah, swasta, dan masyarakat;

3 http:// http:// subadra.wordpress.com „Artikel Pariwisata‟ (12 Des 2009)

4 http:// http:// depbudpar.go.id „Rencana Strategis Depbudpar 2004-2009‟ (12 Des 2009)

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

79

(4) Pemberian intensif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam

membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata); dan (5)

Fasilitasi pemasaran paket-paket wisata dan distribusinya.

Selain itu, dukungan pemerintah terhadap Agrowisata Karyasari tercermin

dengan dikeluarkannya keputusan oleh Departemen Kesehatan

No:KS.01.01.06.03.441 pada tanggal 6 juli 2001, perihal pemberitahuan tentang

penyelenggaraan pusat konsultasi pengobatan menggunakan tanaman obat. Oleh

karena dukungan ini Karyasari dapat melaksanakan misinya mengembangkan

tanaman obat asli Indonesia dalam bentuk agrowisata.

6.2.1.2. Ekonomi

Keadaan perekonomian suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan

dalam memasarkan produknya. Perekonomian yang stabil dan berkembang

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketidakstabilan kondisi perekonomian

Indonesia saat ini memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha

yang tidak menentu. Hal ini ditandai dengan tersendatnya perekonomian dan

tingkat inflasi yang cukup tinggi. Keadaan tersebut menyulitkan perusahaan

ataupun lembaga keuangan dalam membuka peluang pemberian bantuan usaha

yang ditujukan dalam penambahan akses modal untuk perluasan usaha karena

harga jual daerah tujuan wisata menjadi mahal. Hal ini dapat mempengaruhi arus

kunjungan wisatawan. Selain itu kenaikan bahan bakar minyak yang tidak

terkendali (krisis energi) menyebabkan banyak perusahaan penerbangan

menghentikan operasinya, karenanya banyak wisatawan yang tidak terangkut

menuju daerah tujuan wisata5.

Ketidakstabilan perekonomian suatu negara menjadi ancaman untuk

perkembangan dunia industri. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi

keadaan perekonomian suatu negara sehingga berdampak pada perkembangan

perusahaan terutama pemasaran. Dengan adanya krisis ekonomi global, maka

negara-negara akan berlomba-lomba untuk mencari pasar baru guna memasarkan

produk mereka sehingga arus impor produk yang masuk ke Indonesia semakin

tinggi dari tahun ke tahun.

5 http:// http:// emperordeva.wordpress.com „Peranan Pemerintah Dalam Pariwisata‟ (12 Des

2009)

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

80

Sementara itu agrowisata termasuk usaha yang tidak terlalu terpengaruh

oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar karena input yang digunakan

mayoritas adalah sumberdaya domestik, sedangkan output yang dihasilkan

dikonsumsi oleh sebagian besar wisatawan domestik. Perkembangan Agrowisata

Karyasari mulai dilirik oleh beberapa lembaga perbankan. Hal tersebut terbukti

dari banyaknya tawaran oleh beberapa bank dalam penyediaan kredit. Tawaran

tersebut tentunya menjadi pertimbangan bagi perusahaan mengingat usahanya

yang semakin lama semakin berkembang dan membutuhkan modal yang besar

untuk terus mempertahankan eksistensinya.

6.2.1.3. Sosial Budaya dan Lingkungan

Trend penggunaan tanaman obat yang banyak dipakai oleh masyarakat

pada tahun-tahun belakangan ini sehingga menjadi suatu peluang usaha bagi

masyarakat untuk mengembangkan tanaman obat. Masyarakat menggunakan

tanaman obat sebagai alternatif untuk pengobatan karena harganya yang jauh

lebih murah dibandingkan obat modern, dan juga khasiatnya yang tidak kalah

dengan obat-obatan tradisional. Hal ini juga menjadi peluang bagi Agrowisata

Karyasari selain kecenderungan berwisata yang beralih dari mass torism ke niche

tourism yang berbasis lingkungan. Masyarakat tidak hanya ingin menikmati udara

yang sejuk serta pemandangan indah saja tetapi juga ingin mengetahui cara

memetik daun teh sampai mengolahnya menjadi teh yang siap untuk diseduh.

Peranan masyarakat sekitar terhadap hadirnya Agrowisata Karyasari

dirasakan masih kurang. Agrowisata Karyasari dikenal masyarakat sekitar sebagai

tempat untuk melakukan pengobatan dan tempat menjual tanaman obat.

Masyarakat tidak mengetahui bahwa KTO Karyasari dinaungi oleh suatu Yayasan

Pengembangan Tanaman Obat dengan berbagai bentuk kegiatan untuk

memasyarakatkan tanaman obat, salah satunya dengan menjadikan tempat

agrowisata. Hal ini terlihat dari tidak adanya masyarakat sekitar yang menjual ciri

khas disekitar areal Agrowisata Karyasari sebagai peran serta masyarakat terhadap

agrowisata. Sesuai dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1998-2003

mengamanatkan pembangunan kepariwisataan terus ditingkatkan dan

dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisa dan meratakan kesempatan

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

81

usaha dan lapangan kerja. Hal ini menggambarkan bahwa peran dan harapan

terhadap sektor pariwisata sangat besar. Sedangkan peranan Agrowisata KTO

Karyasari terhadap masyarakat sekitar yaitu mempekerjakan sebanyak 8 orang

pekerja harian dalam hal pengelolaan kebun dengan sistem pembayaran per hari.

Hal lain yang mempengaruhi keberadaan wisata agro dan juga wisata pada

umumnya adalah situasi keamanan yang kurang kondusif dan kondisi alam yang

tidak menentu. Keadaan demikian membuat wisatawan merasa kurang nyaman

dalam melakukan perjalanan wisata karena berbagai ketakutan yang mereka

rasakan. Musibah peristiwa bom di Legian Bali (2002) yang menewaskan ratusan

turis asing, pengeboman oleh teroris di beberapa wilayah di tanah air (2003-2009),

bencana alam tsunami di Aceh (2004), masalah yang terkait dengan kesehatan

(mewabahnya SARS, flu burung, dan flu babi), kondisi pasca gempa dan erupsi

Merapi tahun 2006, ditambah kondisi ekonomi yang terpuruk, dan kenaikan bahan

bakar minyak, menyebabkan wisatawan turun drastis. Selain itu bencana yang

beruntun melanda dengan banyak korban jiwa dan harta benda, menjadikan

berwisata menjadi kebutuhan terkesampingkan. Khusus untuk wisata agro,

kondisi alam tidak hanya berpengaruh pada pengunjung namun juga pada kondisi

tanah dan infrastruktur, karena sebagai objek wisata dengan komoditas pertanian

yang memiliki ketergantungan tinggi pada ketersediaan air dan cahaya matahari,

contohnya adalah Agrowisata KTO Karyasari.

6.2.1.4. Teknologi

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang

harus dipertimbangkan. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi bahan baku,

produk, jasa, pasar, pemasok, pesaing, pelanggan, distributor, proses produksi

produk dengan jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi

peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan, atau mengancam kedudukan

perusahaan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru yang

menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan

posisi biaya kompetitif dalam suatu industri dan membuat produk dan jasa saat ini

menjadi ketingglan zaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi hambatan

biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek,

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

82

menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis serta menghasilkan

perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan pelanggan.

Kemajuan teknologi dalam perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif

baru yang lebih baik dari keunggulan saat ini, hal ini didukung dengan

pengetahuan yang mendalam mengenai penggunaan teknologi yang dipakai.

Teknologi merupakan salah satu fungsi yang memegang peranan penting

dalam perkembangan Agrowisata Karyasari. Perubahan teknologi yang terus

mengalami kemajuan menuntut Agrowisata Karyasari untuk terus mengamati

bahkan mengadopsi perkembangan teknologi dan melakukan inovasi agar dapat

bersaing dengan industri lainnya. Adanya peningkatan budidaya pertanian yang

dilakukan seperti penggunaan green house. Selain itu, teknologi di bidang

transportasi, komunikasi dan produksi dapat memperlancar dan mempermudah

kegiatan pemasaran dan proses produksi merupakan peluang bagi perusahaan.

Pemesanan tiket paket agrowisata dapat dilakukan tanpa harus datang ke lokasi

agrowisata namun dapat dilakukan dengan cara transfer biaya melalui bank.

Melalui berbagai search engine dan situs-situs pariwisata dapat diketahui

informasi seputar objek wisata agro yang ada di Indonesia dengan berbagai

karakteristiknya. Bahkan beberapa objek wisata agro sudah memiliki situs web

sendiri, termasuk Agrowisata KTO Karyasari.

Perkembangan teknologi dibidang produksi obat ditandai dengan

berkembangnya bentuk produk obat Karyasari dari simplisia kering yang berubah

menjadi kapsul serbuk kemudian menjadi kapsul ekstrak dan adanya produk

Karyasari yang berupa teh herba. Karyasari juga melakukan kemitraan dengan

lembaga penelitian dalam mengolah obatnya agar lebih baik kualitasnya.

6.2.2. Lingkungan Industri

Lingkungan yang dimaksud antara lain konsumen, pesaing, hambatan

masuk pendatang baru dan ancaman produk substitusi.

6.2.2.1. Konsumen

Bagi masyarakat menengah ke atas, rekreasi merupakan suatu kebutuhan.

Bahkan rekreasi kini dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang tidak lagi eksklusif

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

83

bagi sebagian masyarakat menengah ke atas. Beragamnya fasilitas yang

disediakan dan objek wisata yang ditawarkan oleh para produsen dengan harga

yang beragam memberikan pilihan bagi konsumen dalam memenuhi

kebutuhannya.

Agrowisata Karyasari menangkap peluang ini dengan menawarkan suatu

wisata yang sangat berbeda dengan wisata lainnya. Perpaduan antara pertanian

dan pariwisata mampu menghadirkan pemandangan yang berbeda dari lingkungan

masyarakat sehari-hari. Konsumen wisata agro tanaman obat sangat beragam, baik

ditinjau dari kelas sosial, usia, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan lain

sebagainya. Agrowisata Karyasari sangat memahami adanya faktor-faktor

demografi ini dengan menyediakan paket-paket wisata yang dapat dijangkau dan

dinikmati oleh semua segmen.

Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan wawancara kepada

responden yang merupakan pengunjung rombongan Agrowisata Karyasari dapat

disimpulkan bahwa hampir 50 persen pengunjung Agrowisata Karyasari adalah

ibu-ibu dari bebagai latar belakang dengan rata-rata usia diatas 40 tahun. Ini

terlihat bahwa konsumen agrowisata tersegmentasi yaitu konsumen yang rata-rata

sudah berumur yang tertarik akan tanaman obat sedangkan kaum muda masih

memandang sebelah mata tanaman obat, hal ini menjadi tantangan bagi YPTO

Karyasari. Konsumen Agrowisata Karyasari sebagian besar berasal dari Jakarta,

Bogor, Bandung, Bali, Lampung, dan kota-kota lainnya di Indonesia yang juga

merupakan para peserta pelatihan tanaman obat Karyasari. Sedangkan wisatawan

mancanegara yang pernah ke Agrowisata Karyasari berasal dari Jepang, Afrika

Selatan, Jerman, Singapura, Amerika, dan Fiji, yang sebagian besar merupakan

para peneliti yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tanaman obat.

Dalam perkembangannya Agrowisata Karyasari telah mempunyai

pelanggan yang loyal. Hal ini terlihat dari adanya kunjungan berulang (repeater

guest) dari konsumen, menuntut Agrowisata Karyasari untuk

menyediakan/menawarkan kualitas yang benar-benar unggul baik dari segi objek

wisata maupun prasarana penunjang. Pembaharuan paket-paket wisata sangat

diperlukan agar konsumen tidak merasa bosan karena menonton dengan acara-

acara yang ditawarkan bila berkunjung kembali. Pemenuhan kebutuhan dan

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

84

keinginan beragam konsumen tersebut menjadi faktor yang penting untuk

mempertahankan eksistensi agrowisata. Untuk itu selalu dibutuhkan adanya

inovasi-inovasi dan penambahan prasarana penunjang yang bervariasi dan

menarik untuk meningkatkan arus pengunjung.

Usaha agrowisata bersifat jangka panjang dan hampir tidak

memungkinkan sebagai usaha jangka pendek, untuk itu segala upaya perlu

dilakukan dalam perspektif jangka panjang. Sekali konsumen mendapatkan kesan

buruk tentang kondisi sumberdaya wisata dan lingkungan maka dapat berdampak

jangka panjang untuk mengembalikannya. Dapat dikemukakan bahwa agrowisata

merupakan usaha agribisnis yang membutuhkan keharmonisan semua aspek.

6.2.2.2. Pesaing

Tinggi rendahnya persaingan antar perusahaan dalam industri dapat dilihat

dari jumlah peserta pesaing yang banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran

dan kekuatan modal dan penguasaan pangsa pasarnya. Pada kebanyakan industri

gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau

usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya perusahaan-perusahaan saling

tergantung dengan perusahaan lain.

Pesaing Agrowisata Karyasari yang lokasinya paling dekat adalah Balitro

(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat) yang berlokasi di Cimanggu,

Bogor. Tempat tersebut merupakan balai penelitian namun hanya sedikit jenis

tanaman obat yang terdapat di kebunnya dan belum dikemas menjadi tempat

untuk berwisata. Tempat lainnya adalah adalah Balitro Tawang Mangu, Solo.

Tempat ini juga merupakan Balai Penelitian yang dijadikan objek wisata tanaman

obat. Selain itu perusahaan jamu tradisional seperti Sido Muncul dan Nyonya

Meneer juga memiliki kebun tanaman obat yang menjadi sumber bahan baku

untuk produksi jamu di Semarang namun kebun tersebut masih memiliki sedikit

jenis tanaman obat dan belum menjadi tempat objek wisata.

Agrowisata tanaman obat terdapat juga di Singapura. Pemerintah Negeri

Singa ini menaruh perhatian yang besar akan kelestarian tanaman obat. Di negara

tersebut tanaman obat dijadikan penutup tanah dan tanaman latar (background).

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

85

Tujuan penanaman tanaman obat di taman kota adalah untuk keindahan dan

secara tidak langsung untuk pelestarian (Karyasari 2003). Negara lain yang

memiliki agrowisata tanaman obat adalah Thailand. Menurut salah satu

pengunjung Agrowisata Karyasari yang pernah selama tujuh tahun tinggal di

Bangkok mengatakan bahwa jenis tanaman obat yang terdapat di sana tidak

banyak namun sudah dikemas dengan baik oleh Pemerintah Thailand sehingga

menjadi salah satu objek agrowisata yang menarik. Pengunjung tersebut juga

menilai bahwa Agrowisata Karyasari sudah sangat lengkap untuk jenis dari

tanaman obat namun belum dapat menghadirkannya menjadi agrowisata pilihan

bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Agrowisata lain yang letaknya dekat

dengan Agrowisata Karyasari adalah Kampung Wisata Cinangneng, Agrowisata

Teh Gunung Mas, dan Taman Buah Mekarsari yang menawarkan objek wisata

berbeda namun mempunyai daya tarik tersendiri.

6.2.2.3. Hambatan Masuk bagi Pendatang Baru

Hambatan masuk bagi pendatang baru relatif kecil. Pengelolaan

agrowisata tidak mutlak dilakukan oleh satu orang dengan luas areal yang cukup

besar. Kelompok-kelompok tani dapat melakukan kerjasama untuk

mengembangkan potensi-potensi agribisnis mereka menjadi suatu agrowisata

yang layak jual. Bahkan suatu perkampungan yang mengusahakan komoditi

pertanian yang khas dan menarik akan sangat potensial jika dikelola sebagai

kawasan agrowisata. Suasana alam pedesaan ditambah dengan komoditi-komoditi

pertanian yang berkualitas dapat menjadi panorama (view) yang menarik bagi

wisatawan.

Akan tetapi untuk menjadikan suatu tempat menjadi objek agrowisata

yang alami, asri, dan nyaman membutuhkan waktu yang relatif lama. Faktor

kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada

wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Dengan

memanfaatkan potensi yang ada, tidak sulit bagi setiap daerah membangun objek-

objek wisata agro yang disertai dengan dukungan dari pemerintah.

Salah satu faktor yang menjadi hambatan adalah kriteria suatu tempat

untuk dapat dikategorikan sebagai objek wisata agro. Untuk menjadi objek wisata

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

86

agro diperlukan unsur pendukung seperti halnya objek wisata lain. Sarana dan

prasarana umum merupakan persyaratan dasar bagi pembangunan dan

pengembangan wisata agro seperti aksesbilitas, air bersih, listrik, telekomunikasi,

dan fasilitas kepariwisataan lainnya seperti rumah makan, toilet, tempat parkir,

penginapan, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan unsur hiburan/rekreasi,

memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman. Hal ini merupakan muatan

yang harus dikandung dalam suatu wisata agro.

6.2.2.4. Ancaman Produk Substitusi

Selain hambatan masuk yang rendah, ancaman produk substitusi juga ikut

berpengaruh terhadap kelangsungan usaha agrowisata. Agrowisata pengganti

merupakan agrowisata yang dapat menggantikan fungsi wisata saat ini yang

dipasarkan oleh angota-anggota industri. Banyak agrowisata yang memanfaatkan

kegiatan agribisnis dengan mewujudkan tekonologi proses dan objek-objek wisata

yang menonjolkan keindahan dan keserasian alam dan lingkungannya untuk

mencapai kepuasan konsumen dari objek yang ditawarkan menyebabkan

konsumen lebih leluasa dalam memilih dan menentukan objek wisata yang akan

dinikmati.

Dengan intensitas persaingan yang cukup tinggi mencerminkan bahwa

industri wisata yang ada saat ini sedang mengalami pertumbuhan. Kondisi seperti

ini sebaiknya ditangkap secara positif Agrowisata Karyasari dan diharapkan dapat

terus meningkatkan kualitasnya mengikuti laju pesaing dan perubahan

teknologi/global. Dengan inovasi dan kelengkapan fasilitas yang terus diupayakan

industri agrowisata umumnya dan Agrowisata Karyasari khususnya akan

memperoleh profit yang lebih besar. Iklim persaingan yang sehat dapat diciptakan

dengan adanya kerjasama dengan para pesaing dan biro perjalanan, serta hotel-

hotel melalui penawaran paket wisata bersama.

6.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan, serta Peluang dan Ancaman

Perusahaan

Faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan berasal dari identifikasi

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

87

terhadap faktor internal dan eksternal yang telah dilakukan. Hasil identifikasi

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman ini kemudian digunakan

untuk menyusun matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE

(External Factor Evaluation).

6.3.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

Identifikasi faktor internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang dihadapi perusahaan. Sejumlah kekuatan dan kelemahan

dihasilkan dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hal

tersebut, maka kekuatan dan kelemahan perusahaan secara ringkas dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Kekuatan dan Kelemahan Agrowisata KTO Karyasari

Faktor-Faktor Strategis Internal

Kekuatan Kelemahan

1) Rekreasi yang ditawarkan adalah

rekreasi edukatif dengan mengenali

dan mempelajari jenis-jenis tanaman

obat pada lingkungan tumbuhnya

yang alami, cara budidaya dan

khasiatnya

2) Dijualnya produk-produk tanaman

obat yang berupa kapsul dan teh

herba

3) Adanya paket agrowisata yang

menarik dengan pemberian diskon

untuk pembelian berbagai jenis

tanaman obat

4) Pemandu yang terlatih dan

memahami jenis-jenis tanaman obat

1) Belum banyak dikenal oleh

masyarakat

2) Masih kurangnya event-event yang

dilakukan Karyasari

3) Belum tersedianya gallery/stand

yang menjual souvenir Karyasri

seperti topi, kaos, payung ataupun

foto-foto tanaman obat dan produk

tanaman obat Karysari

4) Permodalan yang masih berasal dari

dana pribadi

Sumber : data primer diolah (2009)

Page 103: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

88

6.3.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman Perusahaan

Identifikasi faktor eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan

ancaman yang dihadapi perusahaan. Sejumlah peluang dan ancaman yang

dihasilkan diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan

hal tersebut, maka peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan secara ringkas

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Peluang dan Ancaman Agrowisata KTO Karyasari

Faktor-Faktor Strategis Eksternal

Peluang Ancaman

1) Pesaing yang menawarkan objek

wisata yang sejenis belum banyak

(termasuk pionir dalam agrowisata

tanaman obat)

2) Kecenderungan berwisata

masyarakat beralih dari mass

tourism ke niche tourism yang

berbasis lingkungan

3) Pengunjung yang datang secara

rombongan

4) Adanya dukungan pemerintah

terhadap agrowisata

1) Industri agrowisata mudah dimasuki

pendatang baru

2) Ketidakstabilan perekonomian

3) Situasi keamanan yang kurang

kondusif

4) Kondisi iklim dan cuaca alam yang

sulit diprediksi

5) Konsumen memiliki keleluasaan

dalam memilih objek wisata

pengganti

Sumber : data primer diolah (2009)

Page 104: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

VII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI

7.1. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Analisis lingkungan internal dilakukan melalui identifikasi faktor internal

perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kemudian

diberikan kuisioner kepada empat orang responden yang memiliki kemampuan

dan kapasitas dalam menyusun strategi serta dilakukan pembobotan dengan

menggunakan metode Paired Comparison sehingga diperoleh bobot dari masing-

masing faktor internal. Keempat responden tersebut adalah Pimpinan YPTO

Karyasari, Kabag Agrowisata, Kabag Kebun, dan Kabag Promosi. Pemberian

rating juga dilakukan untuk menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut

merupakan kekuatan yang besar atau yang kecil bagi perusahaan. Pemberian

rating tersebut dilakukan oleh responden yang sama dan dicari median dari

jawaban responden sehingga diperoleh skor bobot dari faktor-faktor stategis

internal. Hasil pemberian bobot dan rating dari faktor-faktor internal pemasaran

Agrowisata Karyasari dapat dilihat pada Tabel 13.

Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE untuk Agrowisata Karyasari

pada Tabel 13, yang menjadi faktor kekuatan utama bagi Agrowisata Karyasari

adalah adanya paket agrowisata yang menarik dengan pemberian diskon untuk

pembelian berbagai jenis tanaman obat dengan skor tertinggi sebesar 0,476.

Sedangkan kelemahan utama adalah permodalan yang masih berasal dari dana

pribadi dengan skor tertinggi sebesar 0,160.

Berdasarkan hasil perhitungan dari penilaian responden terhadap faktor

kunci internal perusahaan maka diperoleh total skor rata-rata matriks IFE sebesar

2,166. Hal ini menunjukkan bahwa Agrowisata KTO Karyasari berada di bawah

rata-rata (2,50) dalam kekuatan internal keseluruhannya. Ini berarti posisi internal

Agrowisata KTO Karyasari lemah dimana agrowisata tersebut belum mampu

memanfaatkan kekuatan-kekuatan usahanya dan mengatasi kelemahan usahanya.

Page 105: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

90

Tabel 13. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

1) Rekreasi yang ditawarkan adalah rekreasi edukatif

dengan mengenali dan mempelajari jenis-jenis

tanaman obat pada lingkungan tumbuhnya yang

alami, cara budidaya dan khasiatnya

2) Dijualnya produk-produk tanaman obat yang

berupa kapsul dan teh herba

3) Adanya paket agrowisata yang menarik dengan

pemberian diskon untuk pembelian berbagai jenis

tanaman obat

4) Pemandu yang terlatih dan memahami jenis-jenis

tanaman obat

0.105

0.133

0.119

0.106

3.5

3.5

4

3

0.368

0.467

0.476

0.318

Kelemahan

1) Belum banyak dikenal oleh masyarakat

2) Masih kurangnya event-event yang dilakukan

Karyasari

3) Belum tersedianya gallery/stand yang menjual

souvenir Karyasri seperti topi, kaos, payung

ataupun foto-foto tanaman obat dan produk

tanaman obat Karysari

4) Permodalan yang masih berasal dari dana pribadi

0.115

0.115

0.147

0.160

1

1

1

1

0.115

0.115

0.147

0.160

1.000 2.166

Sumber : data primer diolah (2009)

7.2. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Analisis matriks EFE merupakan hasil identifikasi faktor-faktor eksternal

berupa peluang dan ancaman yang berpengaruh. Pembobotan didasarkan pada

tingkat kepentingan dari faktor-faktor eksternal tersebut terhadap perusahaan

dengan menggunakan metode Paired Comparison sehingga diperoleh bobot dari

masing-masing faktor eksternal. Demikian juga dengan pemberian rating

dilakukan oleh responden yang sama dan dicari median dari jawaban reespoden

Page 106: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

91

sehingga diperoleh skor bobot dari faktor-faktor stategis eksternal. Pemberian

rating untuk menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut merupakan peluang yang

besar atau kecil bagi perusahaan. Hasil pemberian bobot dan rating dari faktor-

faktor eksternal Agrowisata KTO Karyasari dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

1) Pesaing yang menawarkan objek wisata yang

sejenis belum banyak (termasuk pionir dalam

agrowisata tanaman obat)

2) Kecenderungan berwisata masyarakat beralih dari

mass tourism ke niche tourism yang berbasis

lingkungan

3) Pengunjung yang datang secara rombongan

4) Adanya dukungan pemerintah terhadap agrowisata

0.122

0.083

0.087

0.087

4

3.5

4

3

0.488

0.290

0.348

0.261

Ancaman

1) Industri agrowisata mudah dimasuki pendatang baru

2) Ketidakstabilan perekonomian

3) Situasi keamanan yang kurang kondusif

4) Kondisi iklim dan cuaca alam yang sulit diprediksi

5) Konsumen memiliki keleluasaan dalam memilih

objek wisata pengganti

0.132

0.104

0.101

0.139

0.145

2.5

3

3

3

3

0.330

0.312

0.303

0.417

0.435

1.000 3.184

Sumber : data primer diolah (2009)

Berdasarkan hasil perhitungan matriks EFE pada Tabel 14, untuk

Agrowisata KTO Karyasari menujukkan bahwa peluang yang paling besar yang

dimiliki adalah pesaing yang menawarkan objek wisata yang sejenis belum

banyak dengan total skor 0,488. Hal ini disebabkan karena Agrowisata KTO

Karyasari masih termasuk agrowisata pionir dalam agrowisata tanaman obat.

Page 107: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

92

Faktor strategis eksternal yang juga mempengaruhi industri agrowisata

khususnya Agrowisata KTO Karyasari adalah konsumen memiliki keleluasaan

dalam memilih objek wisata pengganti sehingga dianggap sebagai faktor strategis

eksternal paling penting yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Hal ini

ditunjukkan dengan perolehan bobot yang paling tinggi yaitu sebesar 0,435 yang

berarti bahwa faktor ancaman eksternal dapat menjadi perhatian perusahaan untuk

meningkatkan kualitas produk, pelayanan, dan ciri khas wisata kepada konsumen.

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan menggunakan matriks EFE diperoleh

total skor rata-rata untuk matriks EFE sebesar 3,184 menunjukkan bahwa

Agrowisata KTO Karyasari di atas rata-rata (2,50) dalam usahanya untuk

menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari

ancaman.

7.3. Tahapan Pemaduan

Tahap pemaduan merupakan tahapan kedua dalam proses perumusan

strategi dan berfungsi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang terdapat

pada perusahaan dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Alat

analisis yang digunakan adalah matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks

SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities and Threats). Ini merupakan

tahapan yang efektif untuk merumuskan alternatif strategis.

7.3.1. Matriks IE (Internal-Eksternal)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE maka

selanjutnya dapat disusun dalam matriks IE (Internal-Eksternal) sehingga dapat

diketahui posisi perusahaan. Matriks ini selanjutnya dapat digunakan untuk

mempermudah dalam pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang

lingkungan internal maupun eksternal persahaan mengacu pada satu cara untuk

mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan

internal.

Nilai total skor matriks IFE sebesar 2,166 sedangkan matriks EFE sebesar

3,184 sehingga menempatkan Agrowisata KTO Karyasari pada sel II dalam

matriks IE (Gambar 7). Posisi ini menggambarkan Agrowisata KTO Karyasari

Page 108: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

93

dalam kondisi internal rata-rata dan respon perusahaan terhadap faktor-faktor

eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi.

Strategi yang dapat dilaksanakan adalah grow and build atau strategi

pertumbuhan. Untuk sel tipe seperti ini paling tepat melaksanakan strategi intensif

dan integrasi. Strategi-strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration),

Pengembangan Pasar (Market Development), dan Pengembangan Produk

(Product Development) adalah tiga strategi yang dikelompokkan ke dalam

Strategi Intensif. Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar atau

market share suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha

pemasaran yang lebih gencar (David 2002).

TOTAL SKOR IFE

Kuat Rata-rata Lemah

3.0-4.0 2.0-2.99 1.0-1.99

4.0

Tinggi

TOTAL SKOR EFE

3.0

Menengah

2.0

Rendah

1.0

Gambar 7. Matriks Internal-Eksternal (IE) Agrowisata KTO Karyasari

Untuk meningkatkan pangsa pasar agrowisata dapat ditempuh antara lain

dari peran aktif pemandu dalam memberikan informasi yang dapat memuaskan

pengunjung. Keefektifan dan keaktifan pemandu dalam memberikan informasi

sangat dibutuhkan untuk meningkatkan minat dan loyalitas konsumen. Pemandu

diharapkan mampu memberikan informasi dengan tepat dan mampu memilah

konsumen dalam memberikan informasi sehingga dapat menjalankan fungsi dan

peranannya dengan baik.

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Page 109: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

94

Alternatif strategi ke dua dari strategi intensif adalah pengembangan pasar

merupakan pengenalan produk atau jasa yang telah ada pada daerah atau

kelompok konsumen baru (David 2002). Strategi pengembangan pasar dapat

dilakukan dengan melakukan kegiatan promosi seperti pemilihan media promosi

dan program promosi yang sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dapat

meningkatkan permintaan terhadap agrowisata. Agrowisata masih memerlukan

promosi secara berkesinambungan untuk penanaman citra dalam benak konsumen

yang berdampak jangka panjang. Salah satunya dengan promosi di media cetak

secara kontinu untuk menciptakan ingatan yang kuat dalam benak konsumen.

Kemudian promosi melalui stasiun radio yang menjadi saluran favorit pemirsa

atau televisi pada acara pengobatan alternatif perlu menjadi pertimbangan pihak

perusahaan. Penonjolan citra perusahaan sebagai usaha yang terdiferensiasi perlu

diperhatikan agar konsumen dapat merasakan manfaat dan adanya perbedaan

produk jasa yang diterima.

Alternatif strategi intensif yang ke tiga adalah strategi pengembangan

produk. Strategi pengembangan produk merupakan peningkatan penjualan dengan

cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada

sekarang (David 2002). Strategi pengembangan produk dilakukan untuk

meningkatkan daya saing. Peningkatan mutu pelayanan menjadi faktor yang

penting bagi Agrowisata KTO Karyasari yang menjual jasa dan produk.

Keramahan para karyawan kebun terutama para pemandu wisata yang memandu

pengunjung di lokasi perlu ditingkatkan kualitasnya. Pihak perusahaan perlu

mempertimbangkan tambahan tenaga kerja apabila jumlah pengunjung sedang

meningkat dan pengaturan rute keliling kebun agar setiap pengunjung

berkesempatan untuk melihat dan mengenal tanaman obat sehingga kualitas

pelayanan dan kepuasan konsumen dapat tercipta lebih baik.

Untuk menciptakan inovasi dalam produk-produk yang ditawarkan,

Agrowisata KTO Karyasari dapat melakukan kerjasama dengan peneliti untuk

menambah objek wisata yang ditawarkan, dan masyarakat sekitar untuk

menciptakan produk-produk yang memiliki ciri khas seperti makanan khas atau

benda-benda yang dapat dijadikan sebagai souvenir. Pengembangan produk dapat

juga dilakukan dengan meningkatkan pengelolaan agrowisata seperti kebersihan

Page 110: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

95

dan keindahan kebun, nilai estetika dari tata letak (landscape) kebun, kebersihan

toilet dan lain-lain.

Selain strategi intensif, strategi integrasi menjadi alternatif lain dalam

pemasaran Agrowisata KTO Karyasari yang berada pada posisi sel II. Strategi

integrasi terdiri atas integrasi ke depan (Forward Integration), integrasi ke

belakang (Backward Integration), dan integrasi horisontal (Horizontal

Integration).

Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan

atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer (David 2002). Untuk

dapat melakukan strategi ini Agrowisata KTO karyasari dapat melakukan

kerjasama dengan travel atau biro perjalanan wisata sehingga Agrowisata KTO

Karyasari dimasukkan dalam paket wisatanya, melakukan kerjasama dengan

asosiasi-asosiasi seperti ASITA (Association of Indonesian Tours and Travel

Agency) atau AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia). Strategi integrasi ke

belakang adalah pengembangan kepemilikan atau meningkatkan kendali atas

perusahaan pemasok (David 2002).

Alternatif strategi integrasi yang ke tiga adalah integrasi horisontal

merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali

atas pesaing (David 2002). Dalam melaksanakan strategi horisontal, Agrowisata

KTO Karyasari dapat melaksanakan kerjasama dengan objek wisata yang ada di

Kota Bogor seperti Kebun Raya Bogor, Agrowisata Teh Gunung Mas, Taman

Bunga Nusantara Cianjur dan agrowisata lainnya untuk melakukan paket wisata

bersama. Selain itu kerjasama dengan hotel-hotel di Kota Bogor dapat juga

dilakukan dimana para tamu hotel dapat mengunjungi Agrowisata KTO Karyasari

sebagai fasilitas tambahan. Strategi ini bertujuan untuk mendatangkan konsumen

ke lokasi wisata dengan mengadakan paket wisata bersama dengan pesaing.

Menurut Rangkuti (2000), perusahaan yang berada pada posisi sel II dapat

melakukan strategi konsentrasi melalui strategi horizontal. Strategi pertumbuhan

melalui integrasi horisontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan

dengan cara membangun di lokasi yang lain dan meningkatkan jenis produk serta

jasa. Perusahaan yang berada pada sel II berada dalam industri yang sangat

atraktif, tujuannya adalah meningkatkan penjualan dan profit dengan cara

Page 111: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

96

memanfaatkan keuntungan economics of scale baik diproduksi maupun

pemasaran. Perusahaan dapat memperluas pasar, fasilitas produksi dan teknologi

melalui pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi/joint ventures

dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

7.3.2. Matriks SWOT Agrowisata KTO Karyasari

Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis

matriks SWOT. Keunggulan dari penggunaan model ini adalah mudah

memformulasikan strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal.

Strategi utama yang dapat disarankan terdapat empat macam, yaitu : strategi SO,

ST, WO, dan WT. Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari

matriks EFE dan IFE di atas. Hasil analisis matriks SWOT pada Agrowisata

KTO Karyasari dapat dilihat pada Tabel 15.

Perumusan alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan oleh Agrowisata

KTO Karyasari dalam memasarkan agrowisatanya berdasarkan matriks SWOT

adalah sebagai berikut :

1) Strategi S-O

Strategi ini merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat dilakukan yaitu

meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata yang bersifat edukatif, karena

ini menjadi ciri khas Agrowisata KTO Karyasari. Meningkatkan kualitas

pelayanan dilakukan dengan menambah jumlah pemandu terutama pada saat

pengunjung sedang ramai, pengaturan rute keliling kebun agar setiap pengunjung

dapat melihat semua jenis tanaman obat yang ada dan tetap menjaga keramahan

agar setiap pengunjung merasa betah. Kemudian mengembangkan paket

agrowisata agar tidak monoton termasuk dalam seminar kebun lebih banyak

menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab dengan peserta agrowisata atau

mengundang konsumen yang sudah sembuh dengan tanaman obat untuk

mencegah kebosanan dari pengunjung pengulang (repeater).

Page 112: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

97

2) Strategi W-O

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat dilakukan yaitu :

a) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran dengan cara melatih

dan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik, serta

menyiapkan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa

tersebut kepada konsumen terutama untuk pengunjung rombongan. Pengunjung

yang datang secara rombongan seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor,

perkumpulan dan sebagainya adalah konsumen yang mendatangkan

penghasilan paling besar bagi Agrowisata KTO Karyasari sehingga konsumen

seperti ini sangat diandalkan untuk terus mendukung keberlanjutan usahanya.

b) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin, seperti melakukan seminar,

pelatihan di berbagai perkumpulan, dan mengikuti pameran agrowisata serta

pameran tanaman obat untuk mengenalkan Agrowisata KTO Karyasari kepada

masyarakat.

3) Strategi S-T

Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari

ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan internal. Alternatif strategi

yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan khusus.

Pelatihan khusus dilakukan dilakukan untuk meningkatkan produktifitas karyawan

sehingga memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai agrowisata.

4) Strategi W-T

Strategi ini merupakan strategi yang berusaha untuk meminimalkan

kelemahan yang dimiliki serta dapat menghindari ancaman dari luar. Alternatif

strategi yang dapat dilakukan yaitu melakukan kerjasama dengan investor untuk

perolehan modal. Hal ini perlu dilakukan untuk pengembangan Agrowisata KTO

Karyasari, karena permodalan yang digunakan selama ini masih menggunakan

modal pribadi. Pengembangan usaha yang dapat dilakukan penyediaan

gallery/stand untuk menjual produk Agrowisata KTO Karyasari seperti obat-

Page 113: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

98

obatan, majalah Herba, foto-foto tanaman obat maupun hasil kerajinan yang khas

dari masyarakat sekitar sebagai souvenir bagi pengunjung.

Tabel 15. Matriks SWOT Agrowisata KTO Karyasari Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesess)

1) Rekreasi yang ditawarkan

adalah rekreasi edukatif

2) Dijualnya produk tanaman

obat berupa kapsul dan

teh herba

3) Adanya paket agrowisata

yang menarik dengan

pemberian diskon

4) Pemandu yang terlatih

1) Belum banyak dikenal oleh

masyarakat

2) Masih kurangnya event-

event yang dilakukan

Karyasari

3) Belum tersedianya

gallery/stand Karyasari

4) Permodalan yang masih

berasal dari dana pribadi

Peluang (Opportunities) Strategi S-O Strategi W-O

1) Pesaing yang menawarkan

objek wisata yang sejenis

belum banyak

2) Kecenderungan berwisata

masyarakat beralih dari

mass tourism ke niche

tourism yang berbasis

lingkungan

3) Pengunjung yang datang

secara rombongan

4) Adanya dukungan

pemerintah terhadap

agrowisata

1) Meningkatkan kualitas

produk dan pelayanan

wisata dengan

mengembangkan paket

wisata (S1,2,3,4 dan O1,2,3)

2) Memperluas target pasar

dengan meningkatkan

pemasaran (W1 dan O2,3)

3) Melakukan dan mengikuti

event-event secara rutin

(W1,2 dan O1,2,3,4)

Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T

1) Industri agrowisata mudah

dimasuki pendatang baru

2) Ketidakstabilan

perekonomian

3) Situasi keamanan yang

kurang kondusif

4) Kondisi iklim dan cuaca

alam yang sulit diprediksi

5) Konsumen memiliki

keleluasaan dalam

memilih objek wisata

pengganti

4) Meningkatkan kualitas

SDM dengan pelatihan

khusus (S1,4 dan T1,5)

5) Melakukan kerjasama

dengan investor untuk

perolehan modal (W3,4 dan

T1,5)

Page 114: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

99

7.3.3. Matriks QSPM Agrowisata KTO Karyasari

Tahap akhir dari perumusan strategi adalah pemilihan strategi terbaik

dengan menggunakan alat analisis matriks QSPM berdasarkan pada hasil analisis

SWOT. Matriks QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi peneliti untuk

mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor-faktor

utama internal dan eksternal pada matriks IFE, EFE, I-E serta matriks SWOT.

Pada matriks QSPM terdapat nilai AS dan TAS. Nilai AS menunjukkan daya tarik

masing-masing strategi terhadap terhadap faktor kunci yang dimiliki. Penentuan

alternatif strategi yang layak dimasukkan pada matriks QSPM berdasarkan

penilaian atas kondisi perusahaan dan penggunaan intuisi.

Proses pemilihan prioritas strategi dilakukan oleh pimpinan YPTO

Karyasari yang memiliki otoritas dan kemampuan dalam memilih strategi.

Matriks ini akan menentukan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari

tindakan-tindakan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh Agrowisata

Karyasari pada YPTO Karyasari. Berikut alternatif strategi yang terpilih, antara

lain :

1) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata dengan mengembangkan

paket wisata

2) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran terutama untuk

pengunjung rombongan

3) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin

4) Meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan khusus

5) Melakukan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal

Berdasarkan hasil perhitungan matriks QSPM dengan mengalikan bobot

masing-masing faktor dengan nilai daya tarik (Attractive Score) dihasilkan total

nilai daya tarik (Total Attractive Score) yang dapat dilihat pada Lampiran 7.

Sehingga dihasilkan bahwa alternatif strategi terpilih adalah strategi satu yaitu

meningkatkan kualitas pelayanan wisata dengan mengembangkan paket wisata.

Prioritas strategi yang disarankan disusun berdasarkan nilai TAS tertinggi

hingga terendah maka dihasilkan strategi yang paling menarik untuk

diimplementasikan oleh Agrowisata KTO Karyasari. Perumusan strategi ini hanya

Page 115: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

100

sampai tahap formulasi strategi. Adapun prioritas strategi tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran terutama untuk

pengunjung rombongan (5.724)

2) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata dengan mengembangkan

paket wisata (5.685)

3) Melakukan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal (5.399)

4) Meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan khusus (5.268)

5) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin (5.207)

Page 116: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Faktor strategis internal yang menjadi faktor kekuatan utama bagi

Agrowisata KTO Karyasari adalah adanya paket agrowisata yang menarik dengan

pemberian diskon untuk pembelian berbagai jenis tanaman obat. Sedangkan faktor

strategis internal yang menjadi kelemahan utama adalah permodalan yang masih

berasal dari dana pribadi. Untuk faktor strategi eksternal yang menjadi faktor

peluang utama bagi Agrowisata KTO Karyasari adalah pesaing yang menawarkan

objek wisata yang sejenis belum banyak (termasuk pionir dalam agrowisata

tanaman obat). Sedangkan faktor strategis eksternal yang menjadi ancaman utama

adalah konsumen memiliki keleluasaan dalam memilih objek wisata pengganti.

Total skor bobot hasil dari matriks IFE (Internal Factor Evaluasi) dan

matriks EFE (External Factor Evaluation) memposisikan Agrowisata KTO

Karyasari pada sel II dalam matriks IE (Internal-Eksternal). Posisi ini

menggambarkan bahwa Agrowisata KTO Karyasari dalam kondisi internal rata-

rata dan respon perusahaan terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya

tergolong tinggi. Strategi yang dapat dilaksanakan adalah grow and build atau

strategi pertumbuhan. Divisi pada sel ini dapat menerapkan strategi intensif

(penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) dan strategi

integrasi (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal).

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT maka diperoleh lima alternatif

strategi terbaik. Kemudian dilakukan perumusan strategi dengan cara melakukan

pemilihan prioritas strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis matriks

QSPM untuk diimplementasikan pada Agrowisata KTO Karyasari. Adapun

prioritas strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran terutama untuk

pengunjung rombongan

2) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata dengan mengembangkan

paket wisata

3) Melakukan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal

4) Meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan khusus

Page 117: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

102

5) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin

8.2. Saran

Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi manajemen

Agrowisata KTO Karyasari adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata yang bersifat edukatif,

karena ini menjadi ciri khas Agrowisata KTO Karyasari. Meningkatkan

kualitas pelayanan dilakukan dengan menambah jumlah pemandu terutama

pada saat pengunjung sedang ramai, pengaturan rute keliling kebun. Kemudian

mengembangkan paket agrowisata agar tidak monoton termasuk dalam seminar

kebun lebih banyak menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab dengan peserta

agrowisata atau mengundang konsumen yang sudah sembuh dengan tanaman

obat untuk mencegah kebosanan dari pengunjung pengulang (repeater).

2) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran dengan cara melatih

dan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik, serta

menyiapkan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa

tersebut kepada konsumen terutama untuk pengunjung rombongan. Pengunjung

yang datang secara rombongan seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor,

perkumpulan dan sebagainya adalah konsumen yang mendatangkan

penghasilan paling besar bagi Agrowisata KTO Karyasari sehingga konsumen

seperti ini sangat diandalkan untuk terus mendukung keberlanjutan usahanya.

Peningkatan pemasaran dengan skema diskon yang menarik akan mengundang

konsumen rombongan untuk berkunjung.

3) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin, seperti melakukan seminar,

pelatihan di berbagai perkumpulan, dan mengikuti pameran agrowisata serta

pameran tanaman obat untuk mengenalkan Agrowisata KTO Karyasari kepada

masyarakat.

4) Pemilik, Kepala Bagian Agrowisata, Kepala Bagian Kebun, dan Kepala Bagian

Promosi Agrowisata KTO Karyasari diharapkan dapat mensosialisasikan

strategi kepada seluruh karyawan agar tumbuh rasa tanggungjawab dan

motivasi untuk melaksanakan strategi pemasaran agrowisata dengan baik dan

hasil yang dicapai sesuai dengan harapan.

Page 118: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

DAFTAR PUSTAKA

Akhdiar. F. 2008. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada Agrowisata

Rumah Sutra Alam Kec. Pasir Eurih, Kab. Bogor, Jawa Barat [Skripsi].

Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Asosiasi Wisata Agro Indonesia. 2004. Pengertian Dasar Wisata Agro. Makalah

disampaikan dalam Pelatihan Wisata Agro di Yogyakarta tanggal 15-19

Juli 2004. Yogyakarta.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran. Dasar, Konsep, dan Strategi.

Cetakan ke-4. Rajawali. Jakarta.

Buku Panduan Agrowisata. 2003. Back To Nature Back To Medical Herbs.

Agrowisata, Seminar, Pelatihan, Pertemuan. Karyasari. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2008. Data Statistik Kebudayaan dan Pariwisata 2008.

BPS. Jakarta.

David, Fred. 2003. Manajemen Strategi : Konsep-Konsep. Edisi Kesembilan. PT

Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

David, Fred. 2006. Manajemen Strategi. Edisi Kesepuluh. Terjemahan.

Prenhallindo. Jakarta.

Deptan. 2002. Laporan Pelatihan Pengelolaan Wisata Agro Tingkat Nasional.

Proyek Koordinasi Penataan Pembangunan Pertanian. Biro Perencanaan

dan Keuangan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Deptan. 2008. Strategi Pengembangan Wisata Agro di Indonesia.

www.database.deptan.go.id/agrowisata/index.asp [Diakses tanggal 18 Juni

2009].

Direktur Jendral Bina Produksi dan Hortikultura. 2002. Potensi Produksi

Tanaman Obat. Departemen Pertanian. Jakarta.

Direktur Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2004. Informasi Pengembangan

Agribisnis Tanaman Biofarmaka. Jakarta.

Farmstop. 2008. About Agrotourism. www.farmstop.com/aboutagrotourism.asp

[Diakses tanggal 18 Juni 2009].

Page 119: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

104

Purnama H. 2009. Strategi Pemasaran Agrowisata Kebun Buah Plantera Fruit

Paradise, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah [Skripsi]. Bogor: Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Herba. 2002. Karyasari, 7 Tahun Mengukir Dunia Herba. Karyasari. Jakarta

Hernani dan Syukur. 2003. Budidaya Tanaman Obat Komersial Cetakan Ketiga.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Kotler, Philip dan Amstrong. 2000. Manajemen Pemasaran Terjemahan.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Penerbit

Indeks. Jakarta.

Masang. 2006. Strategi Pengembangan Agrowisata Obat Tradisional Taman

Sringanis Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Muttaqien. 2007. Analisis Strategi Bersaing agrowisata Vin’s Berry Park

[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Putri FSA. 2008. Formulasi Strategi Pemasaran Obat Tradisional pada Taman

Syifa di Kota Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Stanton, William J. 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jilid Kedua.

Erlangga. Jakarta.

Swasta, Basu dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2.

Liberty. Yogyakarta.

Tirtawinata, Reza dan Fachruddin, Lisdiana. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan

Agrowisata. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Umar, H. 2003. Riset Pemsaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Page 120: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

LAMPIRAN

Page 121: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

106

Lampiran 1. Panduan Wawancara dengan Pengelola Agrowisata Kebun

Tanaman Obat Karyasari

1. Sejarah pembentukan Agrowisata KTO Karyasari

2. Rencana pengembangan agrowisata

3. Kebijakan pengelolaan agrowisata

4. Objek, daya tarik produk wisata yang ditawarkan oleh agrowisata

5. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan agrowisata, khususnya terkait

dengan pengembangan kawasan

6. Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

7. Kerjasama dengan pihak-pihak terkait (masyarakat total, pemerintah daerah,

biro perjalanan wisata, investor, dll)

8. Kegiatan pemasaran yang pernah dan akan dilakukan oleh pengelola

agrowisata

9. Kuantitas serta kualitas Sumber Daya Manusia pengelola agrowisata

10. Pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti oleh pengelola agrowisata

11. Pelayanan serta pemeliharaan yang telah dan akan dilakukan di agrowisata

12. Objek-objek wisata yang berdekatan dengan kawasan baik yang sejenis

maupun tidak

13. Keluhan pengunjung yang pernah disampaikan kepada pihak pengelola

agrowisata

Page 122: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

107

Lampiran 2. Kuisioner Matriks IFE dan EFE

KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN

TANAMAN OBAT KARYASARI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Ignaz Christian Simanjuntak

Nrp : H34076078

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Page 123: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

108

I. Pemberian Nilai Peringkat (Rating) terhadap Kekuatan

Responden :

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

Penetuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, Jika faktor tersebut sangat kuat apabila dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis)

Nilai 3, Jika faktor tersebut kuat apabila dibandingkan dengan pesaing (usaha

sejenis)

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi usaha apabila dibandingkan dengan usaha

pesaing yang sejenis dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki usaha

berikut:

Faktor-Faktor Kekuatan 4 3 2 1

1) Rekreasi yang ditawarkan adalah rekreasi edukatif dengan

mengenali dan mempelajari jenis-jenis tanaman obatpada

lingkungan tumbuhnya yang alami, cara budidaya dan

khasiatnya

2) Dijualnya produk-produk tanaman obat yang berupa kapsul

dan teh herba

3) Adanya paket agrowisata yang menarik dengan pemberian

diskon untuk pembelian berbagai jenis tanaman obat

4) Pemandu yang terlatih dan memahami jenis-jenis tanaman

obat

Page 124: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

109

II. Pemberian Nilai Peringkat (Rating) terhadap Kelemahan

Responden :

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kelemahan usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

Penetuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1, Jika faktor tersebut sangat lemah apabila dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis)

Nilai 2, Jika faktor tersebut lemah apabila dibandingkan dengan pesaing (usaha

sejenis)

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi usaha apabila dibandingkan dengan usaha

pesaing yang sejenis dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki usaha

berikut:

Faktor-Faktor Kelemahan 4 3 2 1

1) Belum banyak dikenal oleh masyarakat

2) Masih kurangnya event-event yang dilakukan Karyasari

3) Belum tersedianya gallery/stand yang menjual souvenir

Karyasri seperti topi, kaos, payung ataupun foto-foto

tanaman obat dan produk tanaman obat Karysari

4) Permodalan yang masih berasal dari dana pribadi

Page 125: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

110

III. Pemberian Nilai Peringkat (Rating) terhadap Peluang

Responden :

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada kemampuan usaha dalam

meraih peluang yang ada berikut ini dengan cara memberikan tanda (√) pada

pilihan Bapak/Ibu.

Penetuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, Jika usaha tersebut mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam

meraih peluang yang ada

Nilai 3, Jika usaha tersebut mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih

peluang yang ada

Nilai 2, Jika usaha tersebut mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih

peluang yang ada

Nilai 1, Jika usaha tersebut mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam

meraih peluang yang ada

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan usaha dalam memanfaatkan peluang

yang ada berikut:

Faktor-Faktor Peluang 4 3 2 1

1) Pesaing yang menawarkan objek wisata yang sejenis

belum banyak (termasuk pionir dalam agrowisata tanaman

obat)

2) Kecenderungan berwisata masyarakat beralih dari mass

tourism ke niche tourism yang berbasis lingkungan

3) Pengunjung yang datang secara rombongan

4) Adanya dukungan pemerintah terhadap agrowisata

Page 126: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

111

IV. Pemberian Nilai Peringkat (Rating) terhadap Ancaman

Responden :

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada besarnya ancaman dalam

mempengaruhi keberadaan usaha dimasa depan berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

Penetuan nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4, Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi keberadaan usaha

Nilai 3, Jika faktor ancaman kuat mempengaruhi keberadaan usaha

Nilai 2, Jika faktor ancaman memberikan pangaruh yang biasa terhadap usaha

usaha

Nilai 1, Jika faktor ancaman tidak berpengaruh apa-apa terhadap usaha

Menurut Bapak/Ibu bagaimana pengaruh ancaman terhadap kondisi usaha berikut:

Faktor-Faktor Ancaman 4 3 2 1

1) Industri agrowisata mudah dimasuki pendatang baru

2) Ketidakstabilan perekonomian

3) Situasi keamanan yang kurang kondusif

4) Kondisi iklim dan cuaca alam yang sulit diprediksi

5) Konsumen memiliki keleluasaan dalam memilih objek

wisata pengganti

Page 127: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

112

Lampiran 3. Penentuan Strategi Terpilih dengan Matriks QSP

PENENTUAN STRATEGI TERPILIH DENGAN MATRIKS QSP

Tujuan : Untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractive) dari

alternatif-alternatif strategi yang terpilih melalui analisis SWOT untuk

menetapkan strategi alternatif yang paling baik untuk

diimplementasikan oleh Agrowisata KTO Karyasari.

Alternatif strategi yang terpilih :

1) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata dengan mengembangkan

paket wisata

2) Memperluas target pasar dengan meningkatkan pemasaran terutama untuk

pengunjung rombongan

3) Melakukan dan mengikuti event-event secara rutin

4) Meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan khusus

5) Melakukan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal

Petunjuk Pengisian :

Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor

eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan)

untuk masing-masing alternatif strategi. Pilihan Attractive Score (AS) pada isian

berikut ini terdiri dari :

1 = tidak menarik

2 = agak menarik

3 = secara logis menarik

4 = sangat menari

Page 128: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

113

Lampiran 4. Hasil Median Rating Faktor Eksternal dan Faktor Internal

Hasil Median Rating Faktor Eksternal

Faktor Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Median

A 4 4 4 3 4

B 3 4 3 4 3.5

C 4 4 2 4 4

D 2 3 3 3 3

E 2 3 2 4 2.5

F 3 3 3 3 3

G 3 3 3 3 3

H 3 2 4 3 3

I 3 3 2 4 3

Hasil Median Rating Faktor Internal

Faktor Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Median

A 3 3 4 4 3.5

B 3 3 4 4 3.5

C 3 4 4 4 4

D 3 3 3 4 3

E 1 1 1 1 1

F 1 1 1 1 1

G 1 1 1 1 1

H 1 1 2 1 1

Page 129: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

114

Lampiran 5. Hasil Matriks Perbandingan Faktor Eksternal dan Faktor Internal

Hasil Matriks Perbandingan Faktor Eksternal

Responden 1 : Kepala Bagian Agrowisata

Faktor A B C D E F G H I

A 2 1 1 1 1 2 1 2

B 2 2 3 1 2 2 1 2

C 3 2 2 1 2 2 1 1

D 3 1 2 1 2 2 1 2

E 3 3 3 3 2 1 1 1

F 3 2 2 2 2 2 2 1

G 2 2 2 2 3 2 3 2

H 3 3 3 3 3 2 1 1

I 2 2 3 2 3 3 2 3

Responden 2 : Kepala Bagian Kebun Tanaman Obat Karyasari

Faktor A B C D E F G H I

A 3 3 3 2 3 3 3 2

B 1 2 2 1 2 2 2 1

C 1 2 3 1 2 2 1 1

D 1 2 1 1 2 2 2 1

E 2 3 3 3 2 3 3 2

F 1 2 2 2 2 2 1 1

G 1 2 2 2 1 2 1 2

H 1 2 3 2 1 3 3 1

I 2 2 3 3 2 3 2 3

Page 130: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

115

Responden 3 : Pimpinan YPTO Karyasari

Faktor A B C D E F G H I

A 3 2 2 1 2 2 1 1

B 1 2 1 1 2 2 1 1

C 2 2 1 1 2 2 1 1

D 2 3 3 1 1 1 1 1

E 3 3 3 3 3 3 1 1

F 2 2 2 3 1 2 2 1

G 2 2 2 3 1 2 2 2

H 3 3 3 3 3 2 2 1

I 3 3 3 3 3 3 2 3

Responden 4 : Kepala Bagian Promosi

Faktor A B C D E F G H I

A 3 3 3 2 3 3 2 3

B 1 3 1 1 2 2 1 1

C 1 1 2 1 3 3 1 1

D 1 3 2 1 1 1 1 2

E 2 3 3 3 2 3 2 3

F 1 2 1 3 2 2 2 2

G 1 2 1 3 1 2 1 1

H 2 3 3 3 2 2 3 2

I 1 3 3 2 1 2 3 2

Page 131: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

116

Hasil Matriks Perbandingan Faktor Internal

Responden 1 : Kepala Bagian Agrowisata

Faktor A B C D E F G H

A 2 2 2 2 2 1 2

B 2 2 2 2 2 1 2

C 2 2 2 2 2 2 2

D 2 2 2 2 2 1 2

E 2 2 2 2 2 1 2

F 2 2 2 2 2 1 2

G 3 3 2 3 3 3 2

H 2 2 2 2 2 2 2

Responden 2 : Kepala Bagian Kebun Tanaman Obat Karyasari

Faktor A B C D E F G H

A 1 2 2 2 1 1 2

B 3 2 3 2 1 1 2

C 2 2 2 2 2 1 2

D 2 1 2 2 1 1 2

E 2 2 2 2 1 1 3

F 3 3 2 3 3 3 2

G 3 3 3 3 3 3 3

H 2 2 2 2 1 2 1

Page 132: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

117

Responden 3 : Pimpinan YPTO Karyasari

Faktor A B C D E F G H

A 1 2 3 2 3 1 1

B 3 2 2 2 3 1 1

C 2 2 3 2 3 1 1

D 1 2 1 2 3 1 1

E 2 2 2 2 3 1 1

F 1 1 1 1 1 1 1

G 3 3 3 3 3 3 1

H 3 3 3 3 3 3 3

Responden 4 : Kepala Bagian Promosi

Faktor A B C D E F G H

A 1 1 2 2 2 1 1

B 3 1 3 3 3 2 1

C 3 3 2 2 1 2 1

D 2 1 2 2 1 1 1

E 2 1 2 2 2 1 1

F 2 1 3 3 2 1 1

G 3 2 2 3 3 3 1

H 3 3 3 3 3 3 3

Page 133: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

118

Lampiran 6. Matriks Gabungan Perbandingan Berpasangan untuk Faktor

Eksternal dan Faktor Internal

Matriks Gabungan Perbandingan Berpasangan Untuk Faktor Eksternal

Faktor A B C D E F G H I Total Bobot

A 3 2.5 2.5 1.5 2 2.5 1.5 2 17.5 0.122

B 1 2 1.5 1 2 2 1 1.5 12 0.083

C 1.5 2 2 1 2 2 1 1 12.5 0.087

D 1.5 2.5 2 1 1.5 1.5 1 1.5 12.5 0.087

E 2.5 3 3 3 2 2.5 1.5 1.5 19 0.132

F 2 2 2 2.5 2 2 1.5 1 15 0.104

G 1.5 2 2 2.5 1.5 2 1.5 1.5 14.5 0.101

H 2.5 3 3 3 2.5 2.5 2.5 1 20 0.139

I 2 2.5 3 2.5 2.5 3 2.5 3 21 0.145

144 1.000

Matriks Gabungan Perbandingan Berpasangan Untuk Faktor Internal

Faktor A B C D E F G H Total Bobot

A 1 2 2 2 2 1 1.5 11.5 0.105

B 3 2 2.5 2 2.5 1 1.5 14.5 0.133

C 2 2 2 2 2 1.5 1.5 13 0.119

D 2 1.5 2 2 1.5 1 1.5 11.5 0.106

E 2 2 2 2 2 1 1.5 12.5 0.115

F 2 1.5 2 2.5 2 1 1.5 12.5 0.115

G 3 3 2.5 3 3 3 1.5 16 0.147

H 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 17.5 0.160

109 1.000

Page 134: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA AGROWISATA … · pengunjung Agrowisata Kebun Tanaman Obat Karyasari yang tercatat sejak Mei 2008 hingga Agustus 2009 hanya berjumlah 396 orang bahkan

119

Lampiran 7. Hasil QSPM

Faktor

Strategis

Alternatif Strategi Terpilih

Bobot S1 S2 S3 S4 S5

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

1 0.105 3 0.315 4 0.420 3 0.315 2 0.210 3 0.315

2 0.133 3 0.399 3 0.399 2 0.266 2 0.266 3 0.399

3 0.119 3 0.597 3 0.597 4 0.476 4 0.476 4 0.476

4 0.106 4 0.424 4 0.424 3 0.318 3 0.318 3 0.318

Kelemahan

1 0.115 4 0.460 3 0.345 4 0.460 3 0.345 3 0.345

2 0.115 2 0.230 2 0.230 3 0.345 3 0.345 2 0.230

3 0.147 2 0.294 2 0.294 3 0.441 2 0.294 3 0.441

4 0.160 2 0.320 2 0.320 2 0.320 3 0.480 2 0.320

Peluang

1 0.122 4 0.488 4 0.488 2 0.244 2 0.244 2 0.244

2 0.083 3 0.249 2 0.166 3 0.249 3 0.249 3 0.249

3 0.087 4 0.348 4 0.348 4 0.348 4 0.348 3 0.261

4 0.087 2 0.174 2 0.174 2 0.174 2 0.174 2 0.174

Ancaman

1 0.132 2 0.264 3 0.396 2 0.264 3 0.396 2 0.264

2 0.104 2 0.208 2 0.208 3 0.312 2 0.208 2 0.208

3 0.101 2 0.202 2 0.202 1 0.101 2 0.202 3 0.303

4 0.139 2 0.278 2 0.278 1 0.139 2 0.278 3 0.417

5 0.145 3 0.435 3 0.435 3 0.435 3 0.435 3 0.435

TOTAL 5.685 5.724 5.207 5.268 5.399

PRIORITAS 2 1 5 4 3