analisis sosiologi sastra tokoh utama novel cinta …

175
i ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA TAK KENAL KASTA KARYA ABDUL MUIS DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anita Rahmawati NIM 132110087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

i

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA

NOVEL CINTA TAK KENAL KASTA KARYA ABDUL MUIS

DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Anita Rahmawati

NIM 132110087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

ii

Page 3: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

iii

Page 4: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

iv

Page 5: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

فل غالب ل إن يىصركم الله فليتىكه ه بعدي وعلى الله لكم وإن يخرلكم فمه ذا الهري يىصركم م

المؤمىىن

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat

mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi

pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain)

dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang

mukmin bertawakkal”(Q.S. Ali-Imran:160).

علىالخاشعي وإوههالكبيرةإله لة بروالصه ه واستعيىىابالصه

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”(Q.S.

Al-Baqoroh:45).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Orang tuasaya, Kesod dan Dariyah motivator terbesar dalam

hidupku yang selalu memberikan doa dan restunya;

Hadiah untuk:

1. Keempat adik-adik saya,Riska, Desi, Tika dan Ayu yang selalu

memberi keceriaan dan senyuman di hidupku, untuk sahabatku

Indah Pertiwi.

2. Teman-temanku FKIP program studi PBSI khususnya VIIIC

angkatan 2013;

3. Almamater Universitas Muhammadiyah Purworejo tercinta,

tempat penulis menimba ilmu yang menjadi kebanggaan.

Page 6: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang memberikan

pertolongan, kemudahan, dan keridhoan-Nya, penulis dapat, menyelesaikan

skripsi dengan lancar.

Skripsi ini disusun untuk sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sungguh banyak kendala dan kesulitan yang penulis hadapi selama proses

penyusunan skripsi ini. Namun, atas pertolongan Allah Swt. keluarga, dan saha-

bat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kendala dan kesulitan

tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada.

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang telah memberikan ke-

sempatans ehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muham-

madiyah Purworejo.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Purworejo, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menem-

puh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Ketua Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

4. Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd. selaku pembimbing I dan ibu Nurul Setyorini, M.

Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan

motivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi

Page 7: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

vii

Page 8: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

viii

ABSTRAK

Rahmawati, Anita. 2017. “Analisis Sosiologi Sastra Tokoh Utama pada Novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di SMA”. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis, (2) aspek sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal

Kasta, (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XII SMA.Subjek

penelitian ini adalah novel Cinta Tak Kenal Kasta. Objek penelitian ini yaitu

aspek-aspek sosiologi novel Cinta Tak Kenal Kasta. Fokus penelitian ini adalah

unsurintrinsiknovel Cinta Tak Kenal Kasta, aspek sosiologisastra novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis,dan rencana pelaksaan pembelajarannya di kelas

XII SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka.

Teknik yang digunaka dalam menganalisis data dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis adalah teknik analisis isi. Teknik yang digunakan penulis

untuk menyajikan hasil analisis adalah teknik penyajian informal.

Berdasarkan analisis data disimpulkan (1) unsur intrinsik dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis meliputi: (a) tema yaitu tema mayor,

tentang perjuangan demi mendapatkan restu kedua orang tua demi menikahi gadis

impiannya, dan tema minor masalah pendidikan, masalah perekonomian dan

kematian, (b) tokoh utama yaitu Susan (ulet, sabar, pantang menyerah, dan

bekerja keras) dan tokoh tambahan Rita (baik, penyayang, manja), Mamah Rita

(baik, lembut), Kedan Robin (baik, suka menolong, dan bersahabat), Linda (Lucu,

baik hati, dan bersahabat), Papah Rita (angkuh dan sombong), Hasan (baik),

Tulang Jaurman (suka menolong dan baik hati), Ramlan (baik dan suka

menolong), supriyanto (baik hati). (c) latar terdiridarilatar tempat (Pamatang

siantar, Kampung, ParapatdanTomok, Gedungbioskop, TebingTinggi, kebun,

danau Toba/Samosir, TerminalTambangan. Latar waktu yaitu siang, pagi, malam,

sore, dan latar sosial suka membantu dan menolong oran yang membutuhkan

bantuan, (d) alur yang digunakan dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis yaitu alur maju, (e) sudut pandang yang digunakan yaitu sudut

pandang orang ketiga serba tahu, amanat, dalam mencapai cita-cita harus berusaha

dan bekerja keras. (2) aspek soiologi sastra dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis meliputi: aspek kekerabatan ditunjukan tokoh Kedan Robin,

aspek cinta kasih, ditunjukan perasaan cinta oleh Susan kepada Rita, aspek

pendidikan, SMP, SMA, aspek moral keikhlasan, kasih sayang, kepedulian dan

teguh pendirian, aspek ekonomi, Susan berasal dari keluarga yang tidak mampu,

(3) rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan acuan

kurikulum 2013,KD 3.9. Metode pembelajaran yang digunakan: metode STAD

yang terdiri dari 5 langkah yaitu:1) presentasi kelas (class presentation), 2) belajar

dalam grup (teams), 3) pengerjaan kuis (quizzes), 4) perhitungan peningkatan

skore individu (individual improvement scores), 5) penghargaan tim (team

recognition).

Kata kunci: unsur intrinsik,sosiologi sastra,cinta tak kenal kasta, rpp.

Page 9: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

PENGESAHAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ v

PRAKATA .................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 10

C. Batasan Masalah ............................................................. 10

D. Rumusan Masalah .......................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ............................................................ 11

F. Manfaat Penelitian .......................................................... 11

G. Penegasan Istilah ............................................................ 12

H. Sistematika Skripsi ......................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka ............................................................ 15

1. Kajian Buku .............................................................. 15

2. Hasil Penelitian yang Relevan .................................. 16

B. Kajian Teori.................................................................... 18

1. Unsur Intrinsik ............................................................ 19

2. Novel ........................................................................... 23

3. Sosiologi Sastra ........................................................... 25

4. Aspek-Aspek Sosiologi Sastra .................................... 28

5. Pembelajaran Sastra .................................................... 30

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sastra ................ 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sumber Penelitian .......................................................... 37

B. Objek Penelitian ............................................................. 38

C. Fokus Penelitian ............................................................. 38

Page 10: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

x

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 38

E. Instrumen Penelitian ....................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 42

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis .................................... 43

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

A. Penyajian Data ............................................................... 44

1. Unsur Intriksik Novel ............................................... 44

2. Aspek Aspek Sosiologi Sastra Novel ....................... 47

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel .............. 48

B. Pembahasan Data ........................................................... 51

1. Unsur Intriksik Novel ............................................... 51

2. Aspek Aspek Sosiologi Sastra Novel ....................... 109

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel .............. 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................ 128

B. Saran .............................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA………………………………………... .. 131

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Data unsur intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta……………...40

Tabel 4.2 : Data sosiologi sastra tokoh utama novel

Cinta Tak Kenal Kasta……………………………………………40

Tabel 4.2 : Data Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran novel

Cinta Tak Kenal Kasta…………………………………………… 41

Page 12: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Sampul Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

Lampiran 2 : Sinopsis Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

Lampiran 3 : Biografi Pengarang

Lampiran 4 : Kartu Pencatat Data

Lampiran 5 : Silabus Pembelajaran

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 7 : Kartu Bimbingan Skripsi oleh Pembimbing I

Lampiran 8 : Kartu Bimbingan Skripsi oleh Pembimbing II

Page 13: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan sebuah karya yang pada hakikatnya dibuat

dengan mengedepankan aspek keindahan. Media bahasa merupakan sarana

yang digunakan pengarang untuk menyampaikan buah pikiran dan

imajinasinya dalam proses penciptaan karya sastra (Setyorini, 2014: 2).

Sementara itu karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati,

dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra juga sebagai

cerminan, gambaran dan refleksi kehidupan sosial masyarakat (Damono,

1984: 1). Selain itu, sastra juga mengandung aspek-aspek kehidupan seperti

aspek pendidikan, aspek cinta kasih, aspek kekerabatan, aspek moral, dan

aspek ekonomi. Sastra juga menawarkan aneka nilai moral yang dapat

membangun watak bangsa.

Pada hakikatnya, sastra memang menggambarkan persoalan-persoalan

yang dihadapi oleh manusia yang dituangkan pengarang melalui daya kreatif

dan imajinatifnya. meskipun demikian, karya sastra lahir dari pemikiran serta

perenungan pengarang terhadap lingkungan masyarakat yang terinspirasi dari

pengalaman hidup orang lain. Semua fakta karya sastra menyiratkan adanya

penulis, buku dan pembaca, atau secara umum dapat dikatakan pencipta, karya

dan publik (Robert, 2005: 3), namun setiap fakta karya sastra merupakan bagian

dari suatu sirkuit. Pada semua titik sirkuit, kehadiran individu pencipta

menimbulkan masalah interpretasi psikologis, moral, filsafat.

1

Page 14: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

2

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa sastra adalah sebuah potret

kehidupan atau potret realitas yang kompleks serta penambahan kreatifitas

dan imajinasi pengarang sehingga membentuk karya fiksi yang benilai tinggi.

karya sastra dapat mengungkapkan aspek-aspek yang berhubungan dengan

kehidupan manusia yang mungkin pernah, sedang, dan akan terjadi. Aspek-

aspek mencakup aspek kekerabatan, cinta kasih, politik, ekonomi, pendidikan,

agama, moral, dan sebagainya.

Sastra selalu memunculkan ssebuah interaksi sosial, interaksi yang

bermakna, dipegang teguh demi keberlanjutan hidup. Hal ini dipertegas

dalam kehidupan sosial interaksi yang akan menghidupkan karya sastra

(Endraswara, 2013: 14)” Artinya sebuah karya sastra akan selalu hidup dalam

wacana interaksi”.

Berdasarkan hal tersebut maka karya sastra dapat diteliti mengggunakan

pendekatan sosiologi sastra. sosiologi merupakan ilmu untuk memahami sosial

yang ada dalam sastra. Pendekatan sosiologi sastra berarti mengkaji karya seni

sastra dari segi kehidupan sosial dan masyarakatnya. Bagaimana kehidupan

sosial para tokoh dalam sebuah karya sastra. Melalui penelitian penelitian

aspek sosial seperti moral, pendidikan, agama, kekerabatan, cinta kasih,

ekonomi, politik, dan sebagainya dalam karya sastra, dapat diketahui bagaimana

kehidupan sosial dalam sebuah karya sastra. kehidupan sosial tersebut

memiliki kemungkinan terjadi dalam dunia nyata karena karya sastra

menggambarkan dunia nyata meskipun tidak sepenuhnya merupakan kejadian

yang ada dalam dunia nyata.

Page 15: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

3

Analisis sosiologi sastra adalah suatu bentuk untuk mengetahui

persamaan sosial dalam kehidupan nyata dengan kehidupan dalam karya

sastra, khususnya novel. Masyarakat terdapat berbagai macam permasalahan

sosial yang biasannya memberikan pengaruh dan tercermin didalam karya

sastra. Permasalahan sosial dipengaruhi oleh adanya ketidaksesuaian antara

unsur-unsur kebudayaan. Sebagai anggota masyarakat, pengarang dengan

sendirinya lebih berhasil untuk melukiskan msyarakat ditempat ia tinggal,

lingkungan hidup yang benar-benar dialaminya secara nyata.

Karya sastra selalu mengekspresikan aspek-aspek kemasyarakatan

yang kompleks. Melalui pendekatan sosiologi sastra dapat terungkap aspek-

aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Pendekatan sosiologi

sastra mengkaji lebih dalam kehidupan tokoh dalam karya sastra. Bagaimana

tokoh menghadapi kenyataan-kenyataan sosial yang tejadi pada dirinya.

Penciptaan karya sastra tidak dapat terlepas dari lingkungan kehidupan

pengarangnya. Oleh karena itu, sastra dan masyarakat memiliki hubungan

yang erat. Hak tersebut disebabkan (1) karya sastra diciptakan oleh

pengarang. (2) pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat, (3)

pengarang memanfaatkan kenyataan yang ada dalam masyarakat dan, (4)

hasil karya itu dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

Faruk (1999:1) aspek sosiologi berhubungan dengan konsep stabilitas

sosial, kontinyuitas yang terbentuk antar masyarakat yang berbeda-beda,

cara-cara yang digunakan dalam aspek sosiologi juga individu dengan

menerima lembaga-lembaga sosial yang utama sebagai suatu hal yang

Page 16: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

4

memang diperluka dan benar. Akan tetapi, disamping itu, sosiologi juga

berurusan dengan proses perubahan-perubahan sosial baik yang terjadi secara

berangsur-angsur maupun secara revolusioner, dengan akibat-akibat yang

ditimbulkan oleh perubahan tersebut.

Penerapan sosiologi sastra bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

terhadap sastra yang berkaitan dengan masyarakat, menjelaskan bahwa karya

fiksi tidak berlawanan dengan kenyataan dalam dunia nyata. Pendekatan

sosiologi sastra memiliki cakupan yang lebih luas karena dalam sosiologi

mencakup ilmu-ilmu lain yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Ratna (2012: 338) menyatakan bahwa ilmu-ilmu yang terlibat dalam sosiologi

sastra adalah sastra dan sosiologi yang juga memasukkan aspek-aspek

kebudayaan lain, yaitu sejarah, filsafat, agama, ekonomi dan politik.

Damono (1979:7) mengungkapkan bahwa seperti halnya sosiologi,

sasta berurusan dengan manusia dalam masyarakat. Usaha manusia untuk

menyelesaikan diri dan usahannya untuk merubah masyarakat itu. Hubungan

manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya.

Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur

sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusan sosiologi. Perbedaan yang

ada antara keduannya bahwa sosiologi melakukan ilmiah yang objektif,

sedangkan novel menyusup, menembus permukaan kehidupan sosial dan

menunjukan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaanya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk

mengkaji novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis. Jadi, kepekaan

Page 17: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

5

pengarang untuk merespon persoalan-persoalan dimasyarakat atau

lingkungan tempat dimana pengarang tinggal untuk menentukan kualitas

karya kreatifnya.

Dengan demikian, seseorang pembaca atau penikmat karya sastra

dapat menafsirkan pandangan hidup yang dimiliki dari sikap tokoh dan

tindakan dalam cerita karya sastra tersebut. Sebab, dalam menyikapi

permasalahan dimasyarakat seorang pengarang tidak lepas dari keyakinan,

latar belakang dan hubungan sosial antara masyarakat. Selain peran yang

dijalani dalam karya sastra sangat dipengaruhi oleh masyarakat sekitar

kehidupan masyarakat.

Novel dianggap sebagai karya sastra yang paling dominan dalam

menampilkan sebagai aspek sosial kehidupan masyarakat. (Nurgiyantoro

2012: 9) menyatakan bahwa novel adalah karya fiksi yang dapat

mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak

, lebih rinci, lebih detail, dan melibatkan berbagai permasalahan yang kebih

kompleks. Hal itu mencakup berbagai unsur cerita yang membangun novel

itu. Novel menampilkan gambaran kehidupan sebagai suatu kenyataan sosial

yang berkaitan hubungan masyarakat dengan orang perorang, antara manusia,

dan antara peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Novel sarat akan

keteladanan nilai-nilai kehidupan sebagaimana terkandung dalam masyarakat

sesungguhnya secara tidak langsung karya sastra dapat berpengaruh pada pola

kehidupan masyarakat (pembaca) itu sendiri. Oleh karena itu, novel harus

tetap merupakan cerita menarik yang mempunyai bangunan struktur yang

Page 18: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

6

koheren dan tetap mempunyai tujuan estetik. Semakin tinggi nilai estetik

karya fiksi, secara otomatis akan mempengaruhi pikiran dan perasaan

pembaca.

Abdul Muis dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta, sistem kasta

tepatnya pergulatan kasta yang dibalut dalam romantika cinta yang tidak

direstui serta keyakinan Ayah gadis yang dicintainya tidak dapat diubah

karena pria itu tidak memiliki kekayaan. Novel Cinta Tak Kenal Kasta yang

masih tergolong “bau kencur” tapi sudah banyak “merampok” perhatian

penikmat sastra Nusantara membuat novel ini memiliki nilai lebih daripada

novel-novel dan karya sastra lain yang mengangkat isu serupa.

Adapun kelebihan novel Cinta Tak Kenal Kasta yaitu mampu

merampok hati pembaca untuk memperluas pengetahuan. Pengarang juga

menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana, tetapi selalu terdapat makna

yang tersirat. Para tokoh dalam novel ini memiliki hubungan yang akrab, mereka

saling membahu untuk kesuksesan. Pengarang menggambarkan sifat yang baik,

arif serta keluhuran budi pekerti yang dapat dijadikan sebagai contoh suri

tauladan bagi siapapun yang membaca novel tersebut.

Abdul Muis juga menceritakan secara spesifik cerita tentang

kehidupan seorang pemuda desa tamatan SMP yang sudah lama menjadi

menjadi pengangguran. Kemudian ia pergi merantau ke kota meninggalkan

kampung halaman menurutkan panggilan hati mencoba untuk mengadu nasib.

Melalui karyanya Abdul Muis mengajak pembacanya menyelami masa muda

pemuda pengangguran tersebut. Novel Cinta Tak Kenal Kasta memuat adanya

Page 19: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

7

persoalan-persoalan yang dapat dilihat melalui aspek moral, aspek

kekerabatan, ekonomi, cinta kasih, dan pendidikan. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra berdasarkan pada

karya sastra merupakan cerminan dari kehidupan manusia. Novel Cinta Tak

Kenal Kasta adalah gambaran perjuangan hidup seorang pemuda yang

bernama Susan. Meskipun begitu, dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta tidak

seluruhnya merupakan kejadian yang terjadi secara nyata. Abdul Muis

sebagai pengarang ikut serta dalam penciptaan novel Cinta Tak Kenal Kasta

melalui imajinasi-imajinasinya yang menambah nilai estetik pada novelnya.

Pembelajaran sastra selama ini merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pelajaran Bahasa Indonesia Indonesia (Rahmanto, 2016: 17).

Pembelajaran sastra memiliki tida aspek tujuan pengajaran, yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Aspek kognitif berupaya untuk memahami dan

menghayati unsure-unsur kesusteraan. Aspek afektif berkaitan dengan perasaan

atau kepekaan batin (. Aspek psikomotor berkaitan dengan tindakan, yaitu

hasil dari kegiatan setelah memahami dan menghayati sastra misalnya dengan

kegiatan apresiasi sastra. Manfaat dari pembelajaran sastra adalah untuk

memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, meningkatkan pengetahuan,

dan kemampuan berbahasa siswa serta untuk menumbuhkan dan

meningkatkan daya apresiasi siswa.

Novel juga berfungsi untuk mendidik, mendesak, atau membangkitkan

semangat. Novel merupakan karya sastra yang dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaran disekolah dalam bentuk kegaitan apresiasi sastra. Salah satu

Page 20: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

8

kelebihan novel sebagai bahan pembelajaran sastra adalah cukup mudanya karya

tersebut untuk dinikmati siswa terlebih dewasa ini banyak novel-novel karya

sastrawan yang bernilai tinggi serta menarik ceritanya.

Abdul Muis adalah seorang pengarang berbakat Indonesia yang lahir

pada tanggal 3 Juni 1883 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia adalah putra Datuk

Tumenggung Lareh, Sungai Puar. Ia telah mengarang sebanyak 15 buku, baik

fiksi maupun nonfiksi. Namun, dari karyanya yang sedikit itu, Abdul Muis

tercatat indah dalam sejarah sastra Indonesia. Karya besarnya, Salah Asuhan,

dianggap sebagal corak baru penulisan prosa pada saat itu. Jika pada saat itu

sebagian besar pengarang selalu menyajikan tema lama: pertentangan kaum

tua dengan kaum muda, kawin paksa, dan adat istiadat, Salah Asuhan

menampilkan masalah konflik pribadi: dendam, cinta, dan cita-cita.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta merupakan novel yang menarik,

inspiratif dan layak dibaca semua kalangan. Adapun cuplikan cerita novel ini

ialah Kisah cinta tak kenal kasta ini berawal dari cerita pemuda tamatan SMP

yang sudah lama menjadi pengangguran. Kemudian ia pergi merantau ke kota

meninggalkan kampung halaman menurutkan panggilan hati mencoba untuk

mengadu nasip. Akan tetapi pekerjaan yang diinginkan tidak juga dapat.

setelah beberapa tahun di kota atas bantuan seseorang teman ia dapat pula

melanjutkan sekolahnya di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) dan

setelah tamat dapat pula bekerja disalah satu perusahaan perkebunan sebagai

asissten. Sebelum ituia sempat berkenalan dengan seorang gadis anak orang

kaya yang terpelajar lalu jatuh cinta pada gadis itu. Namun sayangnya orang

Page 21: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

9

tua atau ayah si gadis tidak merestui hubungan mereka, karena menganggap

pemuda pengangguran tidak berpendidikan lagi miskin. Akibatnya sang

pemuda patah hati dan berakhir dengan luka yang mendalam karena cinta.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta dapat digunakan untuk pembelajaran

sastra. Novel tersebut mengandung nilai-nilai yang patut untuk ditiru. Tokoh-

tokoh dalam novel tersebut memiliki kebribadian yang menarik dan baik.

Misalnya tokoh Susan yang memiliki kebribadian yang baik, pandangan

hidup yang positif, bersemangat menjalani hidup, tidak mudah menyerah,

kritis, dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, para tokoh

dalam novel banyak memberikan petuah-petuah yang dapat kita jadikan

sebagai cerminan hidup bagi diri kita sendiri.Oleh karena itu, novel Cinta Tak

Kenal Kasta merupakan novel yang tepat untuk dijadiakan bahan

pembelajaran bagi siswa. Melalui pembelajaran novel tersebut diharapkan

siswa dapat mencontoh dan menerapkan nilai-nilai kehidupan yang patut

dijadikan teladan dari tokoh yang ada dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta yang terbit pada Maret 2015 ini belum

banyak digunakan sebagai sumber data penelitian. Oleh karena itu, penulis

menggunakan novel tersebut. Dalam penelitian ini, pembelajaran sosiologi

sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis akan dikaitkan dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di kelas XII SMA. Tentunya dalam

pelaksanaan di sesuaikan dengan Silabus 2013 yang terdapat dalam KI. 3.9.

Dengan alasan bahwa nilai sosiologi sangat manarik, karena membahas nilai-

nilai sosial yang ada di dalam masyarakat. Novel Cinta Tak Kenal Kasta

Page 22: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

10

karya Abdul Muis mampu memukau pembaca dengan pembelajaran hidup

yang disajikan dengan kekuatan diksi yang menarik dan novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis memiliki jalan cerita yang bagus, sehingga

menarik untuk dinikmati dan diteliti.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dapat di

identifikasi adalah :

1. karya Sastra sebagai cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan sosial

masyarakat;

2. analisis sosiologi sastra adalah suatu bentuk analisis untuk mengetahui

persamaan sosial dalam kehidupan nyata dengan kehidupan dalam karya

sastra, khususnya novel;

3. novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis penuh dengan aspek

moral, aspek cintakasih, pendidikan, ekonomi, dan kekerabatan;

4. novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dapat dijadikan sebagai

bahan Rencana pembelajaran sosiologi sastra di kelas XII SMA.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

batasan masalah penelitian ini adalah 1) unsur-unsur intrinsik yang terdapat

dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis, 2) untuk menganalisis

sosiologi sastra tokoh utama pada novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis dan 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di kelas XII SMA.

Page 23: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

11

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas rumusan masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. bagaimanakah unsur intrinsik Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis?

2. bagaimanakah aspek-aspek sosial Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis? Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis?

3. bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sastra pada Novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis di kelas XII SMA?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian di atas

adalah untuk :

1. mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat pada novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis;

2. mendeskripsikan aspek sosiol tokoh utama pada novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis;

3. mendeskripsikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis di kelas XII SMA.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dengan judul “Analisis Sosiologi Sastra Tokoh

Utama dalam Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan Rencana

Pelakasanaan Pembelajarannya di SMA” sebagai bahan pembelajaran sastra

di SMA dapat ditinjau dari dua segi, yaitu teoritis dan praktis :

Page 24: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

12

1. Manfaat Teoretis

Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas

khasanah ilmu pengetahuan terutama dibidang bahasa dan sastra Indonesia

serta menambah wawasan dan pengetahuan peniliti dan pembaca

khususnya pembaca sastra.

2. Manfaat Praktis

Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan :

a. untuk menambah wawasan untuk wawasan tentang tinjauan sosiologi

sastra pada karya sastra;

b. sebagai motvasi dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya

uang msih memiliki kaitan dengan objek penelitian;

c. agar massyarakat pembaca lebih memahami karya sastra dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dari segi sosiologi sastra.

G. Penegasan Istilah

Penegasan istilah berfungsi untuk menghindari kesalahpahaman

pembaca dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam judul

penelitian. Berikut ini terdapat beberapa pengertian mengenai penegasan

istilah, antara lain:

1. Analisis sosiologi sastra adalah suatu bentuk analisis untuk mengetahui

persamaan sosial dalam kehidupan nyata dengan kehidupan dalam karya

sastra, khususnya novel.

Page 25: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

13

2. Novel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan,

tidak terlalu pendek, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalau

pendek (Nurgiyantoro, 2013: 12).

3. Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis diterbitkan Zanava Publishing.

Jalan Jl. H.R. Soebrantas, komplek metropolitan City, Blok A 39-40

Tampan Pekanbaru Riau 28293 pada tahun 2015 cetakan pertama. Ia lahir

di perbaungan, pada tanggal 25 Desember 1945.

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XII di SMA adalah proses,

perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan dijenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penegasan istilah diatas

adalah memberikan gambaran umum dari tulisan secara keseluruhan yang

akan menjadi dasar dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian dan

mengumpulkan data.

H. Sistematika Penulisan

Agar diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang skripsi yang

disusun akan dikemukakan sistematika. Skripsi yang berjudul “Analisis

Sosiologi Sastra Tokoh Utama Pada novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya Di SMA” ini terdiri

dari lima bab meliputi:

Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi masalah, penegasan istilah, batasan masalah,

Page 26: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

14

rumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan,

penegasan istilah.

Bab II berisi kajian pustaka dan kajian teoritis. Di dalam tinjauan pustaka

berisikan kajian terdahulu untuk mengetahui perbedaan dengan

kajian yang peneliti lakukan. Kajian teoritis berisikan teori-teori

yang menjadi landasan dalam penelitian yang dilakukan.

Bab III berisi metodelogi penelitian. Metode penelitian ini meliputi objek

penelitian, subjek penelitian, fokus peneltian, sumber penelitian,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

penyajian analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini

menjelaskan tentang konteks sosial pengarang dan nilai-nilai yang

terandung dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis.

Bab V berisi kesimpulan dari pembahasan data, saran dan daftar pustaka

Penulis dalam bab ini memaparkan secara singkat mengenai

pembahasan data pada bab sebelumnyya serta memberikan

simpulan dan saran yang relevan. penulis juga melampirkan RPP,

sinopsis novel Cinta Tak Kenal Kasta, biografi pengarang, dan

kartu bimbingan skripsi.

Page 27: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka

Ada dua hal yang dibahas pada tinjauan pustaka, yaitu kajian buku

dan hasil penelitian yang relevan.

1. Kajian Buku

Ada beberapa buku yang dijadikan referensi atau rujukan

penelitian ini yaitu buku berjudul Teori Pengkajian Fiksi (Nurgiyantoro,

2010, 2012) buku tersebut berisi (1) hakikat fiksi, (2) pembeda fiksi, (2)

unsur fiksi dan sebagainya. Selanjutntya buku berjudul Paradigma

Sosiologi Sastra ( Ratna, 2013) yang menjelaskan tentang (1) hakikat

sosiologi sastra, (2) sejarah sosiologi sastra, (3) sosiologi sastra

indonesia dan sebagainya. Berikutnya buku berjudul Sosiologi sastra

(Endraswara, 2013) yang menjelaskan (1) paradigma sosiologi dan

sastra, (2) sastra dan lembaga sosial, (3) fase-fase interaksi sosial dan

lain sebagainya. Buku berjudul Sociologie De La Litterature (Robert,

2005) yang menjelaskan tentang (1) pengertian sosiologi sastra, (2)

membahas fakta sastra, (3) pengarang dan zamannya, dan lain

sebagainya. Berikutnya buku berjudul Sosiologi Sastra oleh (Kurniawan,

2012) yang membahas (1) teori, metode dan aplikasi dalam sosiologi

sastra. Selanjutnya buku berjudul Pengantar Sosiologi Sastra (Faruk,

1999) tentang: (1) pengertian sosiologi, (2) aspek sosiologi dan

sebagainya.

Page 28: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

16

2. Hasil Penelitian yang relevan

Penelitian melalui pendekatan sosiologi sastra cukup banyak

dilakukan sebagai kajian terdahulu, maka penulis wajib memaparkan

tinjauan pustaka sebagai kajian secara kritis. Tinjauan pustaka dengan

pendekatan sosiologi sastra misalnya oleh Dwi Rajib Miranti (2012),

Nur Malika Amalia (2014), dan Ginanjar Agus Tri Asmoro (2015).

Miranti (2012) mengambil judul “Aspek Sosial Dalam Novel

Entrok Karya Okky Madasari Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya

dalam Pembelajaran di SMA”. Dalam penelitian itu Miranti

menitikberatkan pada aspek sosial yang meliputi aspek kekerabatan,

agama, budaya, politik, cinta kasih, dan moral.

Penelitian Miranti memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang peneliti lakukan. Persamaannya adalah sama-sama

mengakaji aspek-aspek soaial yang terdapat dalam novel dan

pembelajarannya di SMA. Perbedaan yang mendasar yaitu Miranti

mengkaji sosiologi novel Entrok karya Okky Madasari, Sedangkan

peneliti menganalisis sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis. Oleh karena itu, ddiperoleh ada yang berbeda, dalam

penelitian yang akan penulis lakukan tidak meneliti aspek kriminal.

Amalia (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Aspek Sosial

Tokoh Utama Dalam Novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA”. Simpulan

dari penelitian yang dilakukan oleh Amalia, meliputi: (1) aspek-aspek

Page 29: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

17

sosial yang terdapat pada novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara,

berupa aspek kekerabatan, cinta kasih, ekonomi, dan agama; (2)

hubungan antar aspek dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna

Pabichara; (3) pembelajarannya di SMA.

Penelitian Amalia mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian ini. Persamaannya sama-sama menganalisis aspek sosial

dalam sebuah novel dengan pendekatan sosiologi sastra. Perbedaannya

Amalia dengan peneltian yang peneliti lakukan terletak pada subjek

novel yang digunakan yaitu peneliti menggunakan novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis, sedangkan Amalia menggunakan novel

Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara.

Asmoro (2015) mengambil judul “Analisis sosiologi Sastra

Dalam Novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-Ayat Tuhan Karya

Taufiqurrahman Al-Azizy dan skenario Pembelajarannya di SMA”.

Dalam penelitian itu Asmoro masalah yang disajikan dalam penelitian

ini adalah aspek-aspek sosiologi sastra yang berhubungan dengan

manusia dengan tuhan dan manusia dengan diri sendiri.

Penelitian Asmoro mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaannya adalah sama-

sama mengkaji aspek-aspek sosial yang terdapat dalam novel dan

pembelajarannya di SMA. Perbedaan yang mendasar yaitu Asmoro

meneliti sosiologi novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-Ayat Tuhan

Page 30: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

18

Karya Taufiqurrahman Al-Azizy sedangkan peneliti menganalalisis

sosiologi novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

Ada tiga hasil penelitian yang relevan dengan kenyataan ini

penelitian yang meneliti dengan judul “Analisis Sosiologi Sastra Tokoh

Utama pada Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di SMA”. Persamaan dan

perbedaan dengan penelitian ini yaitu kesimpulan.

Kepada peneliti terdahulu, penulis mengucapkan banyak terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada para penulis buku

maupun para peneliti terdahulu kerena telah menambah wawasan penulis

yang telah memaparkan perihal tersebut. Memperlancar perihal tersebut

penelitian tentang novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

belum pernah ditulis oleh peneliti lain. Oleh karena itu, penelitian ini

untuk melengkapi penelitian yang sudah ada.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis adalah penjabaran kerangka teoritis yang memuat

beberapa materi untuk dijadikan sebagai acuan pokok dalam membahas

masalah yang diteliti. Kajian teoritis penulis ini akan memaparkan, (1) unsur

intrinsik, (2) novel, (3) sosiologi sastra, (4) Aspek sosiologi sastra, (5)

Pembelajaran Sastra dan (6) Rencana Pelaksanaan pembelajaran novel Cinta

Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan pembelajaran di kelas XII SMA.

Page 31: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

19

1. Unsur Intrinsik

Nurgiyantoro (2010: 23) unsur intrinsik adalah unsur-unsur

yang membangun sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur yang

secara factual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur

intrinsik novel meliputi:

1) Tema menurut Stanton (1965: 20 dan Kenny (1966:88) adalah

makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Makna cerita dalam

sebuah karya fiksi novel mungkin saja lebih dari satu, atau lebih

tepatnya lebih dari satu. Tema terdiri dari: a) tema mayor, yaitu

makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum

karya itu, b) tema minor yaitu makna yang terdapat pada bagian-

bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna tambahan..

2) Tokoh: tokoh juga disebut orang yang ada dalam novel tersebut.

Ada 3 macam tokoh yaitu tokoh utama dengan ciri sering muncul,

banyak masalah, berwatak protagonis. Nurgiyantoro (2010: 176-

177) Tokoh juga dibedakan menjadi dua jenis dilihat dari sudut

pandang yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama

adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang

bersangkutan. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang

pencertitannya lebih sedikit dan kehadirannya jika ada

keterkaitannya demham tokoh utama, secara langsung atau tidak

langsung.

Page 32: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

20

3) Penokohan: penokohan juga disebut karakter. Setiap tokoh

mempunyai karakter yang berbeda. Ada 2 macam karakter yaitu:

a) Dalam bukunya Nurgiyantoro (2010: 178) Altenbernd &

Lewis (1966: 59) menjelaskan pengertian protagonis yaitu

tokoh yang dikagumi salah satu jenisnya secara popular

disebut hero tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-

norma, nilai-nilai yang ideal.

b) Antagonis yaitu tokoh yang tidak baik (penentang kebaikan).

tokoh antagonis seperti Cahrles, Husain, kekasih Fuyuko dapat

dipandang sebagai tokoh antagonis dalam novel.

4) Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan

lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan (Abrams, 1981: 175). latar meliputi 3 hal yaitu:

a) Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

b) Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

c) Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan

perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang

diceritakan dalam karya fiksi.

Page 33: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

21

5) Alur/plot cerita jika dilihat dari urutan peristiwanya terdiri atas

bagian awal, tengah, dan akhir (Sukirno,2016: 85). Ada dua jenis

alur yaitu:

a) Alur maju atau progresif yaitu peristiwa diceritakan dari awal,

tengah, akhir.

b) Alur mundur atau regresif yaitu peristiwa diceritakan dari

bagian akhir, tengah, baru bagian awal.

Alur juga dibagi menjadi lima unsur yang telah dijelaskan

dalam bukunya Nurgiyantoro (2010: 116) sebagai berikut.

a) Tahap Peristiwa

Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu

keadaan ke keadaan yang lain (Luxemburg dkk, 1992: 150).

b) Tahap Pemunculan Konflik

Tahap pemunculan konflik berisi masalah-masalah dan

peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai

dimunculkan.

c) Tahap Peningkatan Konflik

Tahap peningkatan konflik berisi konflik yang telah

diimunculkan pada tahap sebelumnya, kemudian semakin

berkembang.

d) Tahap Klimaks (climax)

Pada tahap klimaks berisi konflik atau pertentangan

terjadi pada cerita mencapai titik puncak.

Page 34: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

22

e) Penyeleseaian

Tahap penyelesaian ini berisi penyelesaian konflik yang

sedang terjadi

6) Sudut pandang: penempatan posisi pengarang pada cerita yang

ditulisnya (Sukirno, 2016: 89). Ada dua macam sudut pandang

yaitu:

a) Sudut pandang orang pertama (akuan sertaan) dalam hal ini

pengarang sebagai pelalu utama.

b) Sudut pandang orang kedua (akuan taksertaan), posisi

pengarang ikut terlibat dalam cerita itu.

c) Sudut pandang orang ketiga (diaan maha tahu dan diaan

terbatas) pengarang tidak terlibat dalam cerita itu, pengarang

hanya sebagai pencerita itu.

7) Amanat yaitu pesan yang akan disampaikan melalui cerita. Amanat

baru dapat ditemukan setelah pembaca menyelesaikan seluruh

cerita yang dibacanya. Amanat biasanya berupa nilai-nilai yang

dititipkan penulis cerita kepada pembacanya. Sekecil apapun nilai-

nilai dalam cerita pasti ada Ismawati (2013: 73).

8) Unsur Ekstrinsik

Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel

tersebut, tetapi secara tidak langsung memperngaruhi bangunan

atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 2010: 23).

Adapun beberapa unsur ekstrinsik novel yaitu:

Page 35: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

23

a) Sejarah/biografi, pengarang biasanya sejarah/biografi

pengarang berpengaruh pada jalan cerita di novelnya.

b) Situasi dan kondisi, secara langsung maupun tidak langsung

situasi dan kondisi akan berpengaruh kepada hasil karya.

c) Nilai-nilai dalam cerita. Dalam sebuah karya sastra

terkandung nilai-nilai itu antara lain:

1) Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau

budi pekerti baik buruk.

2) Nilai sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma-

norma dalamm kehidupan bermasyarakat (misalnya: saling

memberi, menolong dan tenggang rasa).

3) Nilai budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat

penting dan bernilai dlam kehidupan manusia ( misalnya:

adat istiadat, kesenian, kepercayaan, upacara adat).

4) Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni,

keindahan dalam karya sastra (tentang bahasa, alur dan

tema).

2. Novel

a. Pengertian Novel

Nurgiyantoro (2010: 9-10) Novel adalah karangan prosa yang

panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang tidak telalu pendek yang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-

orang disekitarnya serta menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Page 36: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

24

Biasanya, cerita dalam novel dimulai dari peristiwa atau kejadian

terpenting yang dialami oleh tokoh cerita yang kelak mengubah

nasib kehidupannya. Berbeda dengan cerita pendek yang umumnya

berkisah tentang perilaku sesaat sang tokoh ketika ia menghadapi

suatu peristiwa atau kejadian pada suatu ketika. Penulis atau

pengarang novel disebut novelis.

b. Macam-macam Novel

1) Macam-macam berdasarka kejadian nyata dan tidak nyata

Novel non fiksi adalah novel yang tidak ada kejadian di dunia.

Novel ini hanya fiktif (karangan) dari pengarang. Contohnya:

Harry Potter

Novel non-fiksi adalah novel dari kejadian yang pernah ada

atau ilmiah. Contohnya: Laskar Pelangi

2) Macam-macam novel berdasarkan genre cerita

Novel romantis yaitu cerita yang digambarkan dalam novel

ini berupa kasih sayang dan cinta. Contohnya: Ayat-ayat

Cinta

Novel horor/menyeramkan. Novel ini berisi tentang cerita

menakutkan. Contohnya: Novel Bangku Kosong

Novel misteri. Novel ini berisi tentang misteri. Contohnya:

Novel Agatha Christie

Novel komedi. Novel ini berisi tentang cerita komedi yang

membuat kita ketawa. Contohnya: Kambing Jantan

Page 37: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

25

Novel inspiratif. Berisi tentang cerita kisah inspiratif.

Contohnya: Negeri Lima Menara

3) Jenis-jenis novel berdasarkan isi dan tokoh

Novel teenlit. Novel ini berisi tentang cerita remaja.

Contohnya: Novel Dealova

Novel chicklit. Novel ini berisi tentang cerita perempuan

muda dan permasalahan yang dihadapinya. Contohnya: Miss

Jutek

Novel songlit. Novel ini dibuat berdasarkan cerita dari sebuah

lagu

Novel dewasa. Novel ini berisi tentang cerita orang dewasa.

Contohnya: novel Saman dan Larung

3. Sosiologi Sastra

(Damono, 1984: 6) sosiologi sastra adalah telaah yang objektif dan

ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, telaah tentang lembaga dan

proses sosial. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat

dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada,

dengan mempelajari aspek-aspek sosial dan segala masalah

perekonomian, sosial, pendidikan, kekerabatan dan lain-lain yang

kesemuanya itu merupakan struktur soail yang mendapatkan gambaran

tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

tentang mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang menempatkan

anggota masyarakat ditempatnya masing-masing

Page 38: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

26

Menurut Damono (2009: 3) sosiologi sastra adalah interdisiplin

antara sosiologi dengan sastra. Akan tetapi sosioogi dengan sastra sangat

berbeda, bahkan bertentangan secara diametral. Kurniawan (2012: 3)

Sosiologi adalah ilmu objektif kategoris membatasi diri pada apa yang

terjadi dewasa ini (das sein), bukan pada yang seharusnya terjadi (das

sollen). Sebaiknya, sastra bersifat evaluative, subjektif, dan imajinatif.

Sosiologi sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia

dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses

sosial. Selanjutnya dikatakan bahwa sosiologi berusaha menjawab

pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat itu bertahan hidup (Faruk.

2000: 1).

Dalam hal ini, sebagaimana mana telah dijelaskan, Wellen dan

Warren (1956) mengemukakan tiga paradigma pendekatan dalam

sosiologi satra sebagai berikut:

a. Sosiologi Pengarang

Menyangkut masalah pengarang sebagai penghasil karya

sastra. Mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial pengarang,

dan ketertiban pengarang dilyar karya sastra.

b. Sosiologi Karya Sastra

Menyangkut eksistensi karya itu sendiri, yang memuat isi

karya sastra, tujuan, serta hal-hal yang tersirat dalam karya sastra itu

sendir, dan yang berkaitan masalah-masalah sosial.

Page 39: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

27

c. Sosiologi Pembaca

Mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya

tersebut, yakni sejauh mana dampak sosial sastra bagi masyarakat

pembacanya.

Faktor-faktor diluar teks, gejalan konteks sastra, teks itu tidak

di tinjau. Penelitian ini menfokuskan pada kedudukan pengarang

dalam masyarakat, pembaca, penerbitan, dan seterusnya. Faktor-

faktor konteks ini di pelajari oleh sosiologi sastra empiris yang tidak

dipelajari, yang tidak menggunakan pendekatan ilmu sastra.

Sosiologi sastra merupakan kajian ilmiah dan objektif

mengenai manusia dalam masyarakat, mengenai lembaga dan proses

sosial. Sosiologi mengkaji struktur sosial dan proses sosial termasuk

didalamnya perubahan-perubahan sosial yang mempelajari lembaga

sosial, agama, ekonomi, politik, dan sebagainya secara bersamaan dan

membentuk struktur sosial guna memperoleh gambaran tentang cara-

cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mekanisme

kemasyarakatan dan kebudayaan. Sastra sebagaimana sosiologi

berurusan dengan manusia; karena keberadaanya dalam masyarakat

untuk dinikmati dan di manfaatkan oleh masyarakat itu sendiri. Sastra

sebagai lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai

mediumnya karena bahasa merupakan wujud dari ungkapan sosial

yang menampilkan gambaran kehidupan.

Page 40: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

28

4. Aspek-Aspek Sosiologi sastra

Berdasarkan permasalahan sosiologi sastra, peneliti menekankan

tentang sosiologi sastra dalam novel. sosiologi sastra tidak lepas dari aspek

yang melatarbelakanginya. Peneliti mengkaji novel dengan menekankan

sosiologi, antara lain :

a) Kekerabatan

Kekerabatan merupakan hubungan antara tiap entitas yang

memiliki asal usul silsilah yang sama, baik melalui keturunan

biologis, sosial, maupun budaya. Hubungan kekerabatan tercermin

dari hubungan baik dan tidak baik antar anggota keluarga. Moral

dalam penelitian ini tergambar pada hubungan yang terjadi antara

keluarga tokoh utama dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis

(https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_kekerabatan).

b) Ekonomi

Ekonomi berarti salah satu ilmu sosial yang mempelajari

aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,

dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

Perekonomian tokoh cerita ditampilkan melalui berbagai tata

cara hidup masyarakat dan bagaimana status ekonominya. Aspek

ekonomi ekonomi yang dibahas dalam penelitian ini tergambar dari

keadaan perekonomian tokoh utama novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis

Page 41: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

29

(http://nurululkfahuk.blogspot.co.id/2016/11/aspek-ekonomi-sosial-

dan-politik.html).

c) Cinta Kasih

Cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi

unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga

Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan

dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang

diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan,

menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

Dalam penelitian ini aspek cinta kasih tergambar dari

perasaan yang ada antar tokoh dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis

(https://iksanteguhpramono.wordpress.com/2015/04/12/tugas-ibd-

3-unsur-cinta-kasih/).

d) Moralitas

Nurgiyantoro (2013: 429) menjelaskan bahwa moralitas

merujuk pada pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima

mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila,

dan sebagainya.

Aspek moralitas dalam penelitian tergambar dari budi

pekerti yang baik pada tokoh utama novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

Page 42: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

30

e) Pendidikan

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal

dari kata „didik‟ dan mendapat imbuhan „pe‟ dan akhiran „an‟, maka

kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.

Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/).

Pendidikan dalam penelitian menggambarkan tentang

bagaimana pendidikan formal yang ada dalam tokoh utama novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

5. Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra adalah penyajian suatu karya sastra dalam

proses belajar mengajar dikelas yang bertujuan untuk menanamkan sikap

positif dari karya sastra tersebut. Penanaman sikap positif tersebut

mengubah amanat yang terkandung di dalam karya sastra novel yang pada

mulanya bersifat tekstual menjadi faktual. Pembelajaran sastra diharapkan

menjadi wahana pendidikan akhlak dan budi pekerti. Pembelajaran sastra

disekolah dimaksudkan untuk memberi kesempatan siswa mengekspresikan

karya sastra.

Pembelajaran sastra mengajarkan bidang sangat luas meliputi puisi,

drama, novel, cerpen dan lain-lainnya. Dalam penelitian ini, pemanfaatan

novel dalam pembelajaran di kelas XII SMA dapat menarik dan sudah

Page 43: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

31

cukup mudah apabila guru dapat memberikan cara yang kreatif dan

inovatif

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sastra

a. Kompetensi Inti

Kompetensi inti merupakan kompetensi yang berpedoman

pada silabus kurikulum 2013. Kompetensi inti yang akan dicapai dari

proses pembelajaran yang tidak hanya pengetahuan namun pendidikan

karakter siswa. Standar kompetensi yang digunakan adalah memahami

buku biografi, novel, dan hikayat.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan kopetensi yang diperinci dari

kompetensi inti. Kompetensi dasar yang akan diajarkan kepada siswa

adalah KD 3.9 menganalisis unsur kebahasaan novel secara lisan

maupun tulisan. Menyunting teks novel sesuai dengan struktur dan

kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran sastra

terdiri dari unsur intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis dan analisis sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis.

c. Indikator

Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar secara

lebih mendetail. Indikator adalah penanda pencapaian kompetensi

dasar yang diwujudkan dengan perubahan sikap, pengetahuanndan

keterampilan. Dalam hal ini indikator yang ingin dicapai adalah siswa

Page 44: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

32

dapat menentukan unsur intrinsik dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis. Siswa diharapkan dapat meninjau aspek-aspek

sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan

siswa mampu menganalisis unsur inrinsik novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

d. Tujuan Pembelajaran

Sastra kurikulum satuan pendidikan menggunakan kemampuan

dasar dan indikator hasil belajar sebagai ganti tujuan pembelajaran

umum dan khusus. Pembelajaran novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis melatih siswa menemukan unsur-unsur intrinsik dan

ekstrinsik yang membangun novel tersebut. Apabila siswa telah

mengetahui struktur pembangun sastra, diharapkan mereka dapat

menemukan aspek-aspek sosologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

e. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Alokasi waktu yang digunakan dalam

penelitian untuk menyampaikan materi aspek-aspek sosiologi sastra

dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis sebanyak 4x45

menit (2x pertemuan).

f. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok.

materi pembelajaran memuat fakta, prinsip dan prosedur baik yang

Page 45: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

33

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian komptensi. Materi disampaikan kepada siswa secara

terperinci yang sesuai dengan indikator. Materi pembelajaran sastra

adalah menganalisis unsur intrinsik dan aspek sosiologi sastra novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

g. Metode Pembelajaran

Metode pemnbelajaran adalah rincian kegiatan dari proses

pembelajaran. Metode yang digunakan oleh tiap-tiap pendidik berbeda

karena dikembengkan sesuai dengan kreatifitas pendidik. Metode

pembelajaran yang digunakan secara teratur dan sesuai dengan materi

yang akan disampakan. Metode pembelajaran hendaknya bersifat

membangun semangat siswa mengikuti pembelajaran sehingga

memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.

Metode STAD yang digunakan dalam pembelajaran sastra,

khususnya novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis, dengan

metode stad, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok (tim),

tiap tim menggunakan lembar kerja akademik untuk diskusi,

kemudian guru mengevaluasi secara individual untuk mengetahui

penguasaan bahan ajar, guru meminta setiap siswa untuk perwakilan

dan tiap tim diberi skor atas penguasaan mereka terhadap bahan ajar.

Adapun keunggulan dan kelemahan metode STAD.

Keunggulannya yaitu memudahkan siswa dalam penyesuian sosial,

memupuk pertemanan tanpa memandang perbedaan, membangun

Page 46: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

34

persahabatan berkelanjutan, membuat siswa lebih mudah memahami

semua materi pembelajaran yang diberikan. Kelemahannya yaitu

apabila jumlah kelompok tidak diperhatikan akan membuat diskusi

tidak efektif, guru harus selalu mengawasi proses diskusi agar siswa

tetap aktif.

h. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan sumber materi yang akan

disampaikan kepada siswa. Sumber belajar disini dapat berupa buku

cetak Bahasa Indonesia, media elektronik atau cetak, alam sekitar, dan

sumber belajar lainnya. Sumber belajar disesuaikan dengan materi

yang akan diajarkan keada siswa. Sumber belajar yang digunakan

antara lain novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis, buku teks

kurikulum 2013 kelas XII dan beberapa penunjang pembelajaran.

i. Langkah Pembelajaran

Langkah pembelajaran adalah cara penulis melaksanakan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013

menuntut siswa agar lebih mandiri dalam mengikuti jalannya proses

pembelajaran.

Pembelajaran sastra harus menempuh beberapa langkah yang

meliputi:

Page 47: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

35

a. Kegiatan Awal

Guru pada kegiatan awal menyiapkan siswa psikis dan fisik untuk

mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini guru menyampaikan bahan

ajar untuk siswa pelajari, khususnya pelajaran novel.

b. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Guru dalam kegiatan eksplorasi melibatkan siswa untuk

memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari dai

berbagai sumber. Berbagai pendekata, media, sumber

pembelajaran dapat digunakan untuk menunjang ketercapaian

tujuan pembelajaran. Pada tahap ini pula siswa dapat

diikutsertakan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

b) Elaborasi

Guru dalam kegiatan elaborasi dapat memberikan

kesempatan pada siswa untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Guru

bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk

mencapai standar kompetensi yang ada.

c) Publikasi

Guru dalam kegiatan publikasi dapat memberikan

publikasi terhadap hsil eksplorasi dan elaborasi siswa. Guru

dapat memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan

Page 48: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

36

siswa. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam mengikuti materi.

d) Kegiatan Akhir

Guru menyimpulkan kegiatan belajar mengajar yang

telah dilakukan pada tahap ini guru. Dapat melakukan evaluasi

untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang

telah dilakukan. Selain itu, guru juga dapat menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

j. Evaluasi

Setelah materi sosiologi sastra, dilakukan evakuasi atau

penilaian yang dilakukan penulis kepada siswa dengan tes tertulis dan

tes lisan. Tes lisan dengan pengamatan guru terhadap kegiatan kerja

kelompok dikelas. Tes tertulis guru mengevaluasi secara individual

untuk mengetahui penguasaan bahan, guru meminta setiap siswa dan

tiap tim diberi skor atas penguasaan mereka terhadap bahan ajar.

Page 49: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Peneletian menurut Arikunto (2010: 203) merupakan cara teratur yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Arikunto (2010, 3)

berpendapat bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidik keadaan, kondisi atau hal-hal yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian

(Ratnasari, 2015: 2). Di dalam sebuah penelitian cara memperoleh data dikenal

sebagai metode peneltian. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif, karena

menguraikan kata bukan angka. Di bawah ini dipaparkan sumber penelitian,

objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrument, teknik analisis data, dan

teknik penyajian data.

A. Sumber Penelitian

Sumber penelitian ini adalah adalah novel Cinta Tak Kenal Kasta

Karya Abdul Muis. Novel ini merupakan novel cetakan pertama yang

diterbitkan oleh Zanafa Publinshing tahun2015. Novel ini bergenre sastra

yang dikemas dengan menarik dan cocok digunakan untuk pembelajaran. Hal

ini sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2013: 161) data ialah hasil

pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Adapun data yang

menjadi data dalam penelitian ini meliputi kutipan-kutipan cerita novel Cinta

Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis yang mengandung unsur untrinsik dan

keseluruhan isi ceritanya guna mengetahui aspek sosiologi sastra yang

terdapat dalam cerita novel tersebut.

Page 50: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

38

B. Objek Penelitian

Objek penelitian sama dengan variabel. Objek penelitian menjadi

titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010: 161). Objek penelitian ini

adalah aspek-aspek soosiologi sastra terdiri atas aspek cinta kasih,

pendidikan, moralitas, aspek ekonomi, dan asepk kekerabatan novel Cinta

Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian berisi pokok-pokok yang masih bersifat umum (

Sugiyono, 2010: 285). Fokus penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis, (2) aspek-aspek sosiologi sastra

novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis,(3) hubungan antaraspek

sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis dan (4)

pembelajaran aspek-aspek sosial dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya

Abdul Muis di SMA.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam

melakukan penelitian karena bertujuan untuk memperoleh data. Oleh kerena

itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka.

Pendidik menjelaskan mengenai kompetensi dasar dalam memahami wacana

sastra melalui kegiatan membaca novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul

Muis, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari

materi tentang unsur intrinsik dan nilai-nilai sosiologi sastra, serta menyuruh

Page 51: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

39

peserta didik untuk mencari aspek sosial apa saja yang ada, peserta didik juga

harus:

1. Membaca novel secara keseluruhan;

2. Mencatat unsur instrinsik novel novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya

Abdul Muis.

3. Mencatat aspek-aspek sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta

Karya Abdul Muis.

4. Mengelompokkan data, baik itu unsur intrinsik maupun unsur sosiologi

sastra tokoh utama novel Mencatat data yang berupa narasi dan

percakapan yang relevan dengan unsur instrinsik novel Cinta Tak Kenal

Kasta Karya Abdul Muis.

E. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010: 192) menjelaskan bahwa instrumen penelitian

merupakan alat pengumpul data yang digunakan peneliti agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya baik dan lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

adalah penulis sendiri dibantu dengan kartu pencacat data, dan alat tulisnya.

Kartu pencatat data dari novel dipergunakan untuk mencatat data hasil

membaca novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis. kartu pencatat

data berisi kata yang merupakan kutipan-kutipan dari novel Cinta Tak Kenal

Kasta Karya Abdul Muis yang sesuai dengan pembahasan. Berikut adalah

kartu pencatat data yang digunakan dalam penelitian:

Page 52: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

40

Tabel 3.1

Unsur intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

NO Unsur Intrinsik Data Halaman

1. Tema

2. Tokoh dan Penokohan

3. Alur atau Plot

4. Latar

5. Sudut Pandang

6. Amanat

Kartu pencatat di atas, digunakan untuk mencatat data-data berupa

unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya

Abdul Muis.

Tabel 3.2

Aspek-aspek Sosiologi Sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis

NO Aspek Sosiologi Data Halaman

1. Aspek Pendidikan

2. Aspek Kekerabatan

3. Aspek Cinta kasih

5. Aspek Ekonomi

Tabel 4.3

Skenario Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis di Kelas XII SMA

No Komponen Deskripsi

a Kompetensi Inti Sosiologi tokoh utama novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis

b Kompetensi Dasar Pembelajaran unsur intrinsik dan

sosiologi tokoh utama novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis

c Indikator 1)

2)

3)

Menentukan unsur intrinsik dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis.

Siswa diharapkan dapat meninjau

aspek-aspek sosiologi sastra novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis.

Siswa mampu menganalisis unsur

inrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

Page 53: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

41

d Tujuan Pembelajaran

1)

2)

3)

Siswa menemukan unsur-unsur

intrinsik novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

Siswa mempu menganalisis sosiologi

tokoh utama novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

Siswa telah mengetahui struktur

pembangun sastra, diharapkan

mereka

dapat menemukan aspek-aspek

sosologi sastra novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

e Alokasi Waktu 4x45 menit (2x pertemuan).

f Materi Pembelajaran 1)

2)

3)

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis

Unsur intrinsik

Sosiologi sastra tokoh utama

g Metode Pembelajaran Metode STAD

h Sumber Belajar 1)

2)

3)

Buku cetak, media elektronik atau

cetak, alam sekitar, dan sumber

belajar lainnya.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis,

Buku teks kurikulum 2013 kelas XII

dan beberapa penunjang

pembelajaran.

i Langkah Pembelajaran 1) Pendahuluan 10 Menit

Pengenalan Konsep

a) Guru telah memberi waktu

kepada siswa untuk membaca

novel diruamh.

b) Guru sedikit menyampaikan

materi sosiologi sastra tokoh

utama pada Novel.

c) Guru memberikan tugas

mengenai sosiologi sastra tokoh

utama pada Novel.

2) Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi dan Aplikasi

a) Guru memberikan materi

mengenai hal-hal yang menarik

dalam Novel.

b) Guru dan siswa membahas

mengenai refleksi diri dengan

tokoh dalam novel .

Page 54: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

42

c) Guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok untuk

bekerja sama menemukan ide

pokok dan tanggapan terhadap

novel yang ditulis pada selembar

kertas.

d) Setiap perwakilan kelompok

mengungkapkan hal menarik

yang diteladai tokoh dalam

novel.

Publikasi

a) Siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

b) Guru bertanya jawab tentang

hal-hal yang belum diketahui

siswa.

c) guru memberikan motivasi

kepada siswa yang telah

mengerjakan tugas.

3) Penutup (15 menit)

a) Guru memberikan penguatan

(reinforcement)

b) Bersama-sama siswa dan guru

menyampaikan hasil

pembelajaran

j Evaluasi Siswa mengerjakan soal esai dan Tanya

jawab mengenai sosiologi sastra tokoh

utama yang baru diajarkan.

Kartu pencatat di atas, digunakan untuk mencatat data-data berupa

Sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya

Abdul Muis.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis isi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengkaji

dan membahas seluruh isi teks secara kritis dan teliti (Arikunto, 2010: 53).

Penulis menggunakan teknik analisis isi. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

Page 55: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

43

1. Menganalisis unsur intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul

Muis;

2. Menganalisis aspek sosilogi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya

Abdul Muis;

3. Mengumpulkan unsur intrinsik novel dan aspek sosiologi sastra dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Sudaryanto (2015: 240) menjelaskan teknik penyajian data ada dua

teknik, yaitu penyajian data bersifat informal dan penyajian data yang bersifat

normal. Penyajian data informal adalah perumusuan dengan kata-kata biasa,

walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya, sedangkan penyajian data

formal adalah perumusan dengan apa yang umum dikenal sebagai tanda dan

lambang-lambang. Teknik yang digunakan dalam penyajian hasil penelitian

ini adalah teknik informal. Dengan penyajian analisis informal, penulis

menyajikan hasil analisis yang berupa aspek-aspek sosial novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis yang meliputi aspek kekerabatan, cinta kasih,

ekonomi, keagamaan, pendidikan, moralitas, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran di SMA kelas XII, dipaparkan dengan kata-kata biasa tanpa

menggunakan lambang dan bilangan.

Dapat disimpulkan bahwa dalam penyajian hasil analisis data pada

penelitian ini menggunakan teknik informal dan kata-kata yang digunakan

adalah kata-kata biasa yang lebih terperinci sehingga mudah dipahami.

Page 56: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

44

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Bab ini berisi penyajian data dan pembahasannya. Pada subbab

penyajian data dipaparkan data-data penelitian yang dikumpulkan untuk

menjawab rumusan masalah. Selanjutnya, pada subbab pembahasan data, data

yang telah disajikan di uraikan dengan jelas. Di bawah ini dipaparkan tentang

kedua subbab tersebut.

A. Penyajian Data

Penyajian data digunakan oleh penulis sebagai pengantar dalam

pembahasan data. Data yang akan disajikan dalam skripsi ini berdasarkan

pada hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis yang peneliti teliti, yaitu (1) unsur

intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut

pandang, dan amanat, (2) aspek-aspek sosiologi sastra meliputi aspek

kekerabatan, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek cinta kasih, aspek

moralitas, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran sosiologi sastra di kelas

XII SMA.

1. Unsur Intrinsik Novel Cinta Tak Kenal Kasta Karya Abdul Muis

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya

sastra itu sendiri. Unsur intrinsik yang dianalisis dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis disajikan dalam table 4.1 di bawah ini

Page 57: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

45

Tabel 4.1

Unsur Intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

No Unsur Intrinsik Data Data dalam

Halaman

1. 1) Tema

Mayor

Perjuangan demi

mendapatkan restu kedua

orang tua untuk menikahi

gadis impiannya

93, 96, 99, 156, 254,

252, 295

2) Tema Minor

a. Masalah Pendidikan

b. Masalah

perekonomian

c. Masalah Kematian

5, 7, 65, 245

4, 96, 244

292, 293

2. Tokoh dan

Penokohan

a. Tokoh

Utama dan

penokohan

Susan (baik, pekerja

keras, penyayang,

bersahabat, tekun dan

ulet)

3, 42, 56, 64, 86, 92,

96, 133, 161, 179,

182, 243, 250, 267,

275, 279, 289

b. Tokoh

Tambahan

dan

Penokohan

1)

Rita (manja, baik,

ramah, sopan dan

suka menolong)

104, 112, 146, 196,

211

2) Linda (bersahabat,

suka membantu,

baik)

127, 128,, 141, 281

3) Kedan Robin Kedan

Robin (baik hati,

bersahabat, suka

menolong)

84, 167

4) Supriyanto

Supriyanto (baik

hati)

287

5) Tulang Jaurman

Tulang Jaurman

(suka menasehati,

baik hati, dan suka

menolong)

164

6) Mamah Rita

(perhatian, baik)

112, 114, 172, 235

7) Hasan ((baik dan

suka menolong)

55-56, 67

8) Papah Rita Papah

Rita (sombong dan

arogan)

287

Page 58: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

46

9)

Ramlan (baik dan

suka menolong)

12, 16, 35, 41

3. Alur

berdasarkan

tahapan

peristiwa

a. Tahapan Penyituasian 2,14, 210, 48

b. Tahap Pemunculan

Konflik

99, 177, 247

c. Tahap Peningkatan

Konflik

115, 167, 244, 287

d. Tahap Klimaks 251, 289

e. Tahap Penyelesaian 290, 292

4. Latar a) Latar Tempat

1) Kampung

2) Kelurahan

3

4

3) Sungai dan

Gubuk

26, 45

4) Kebun 40, 53

5) Gedung 65

6) bioskop

7) Tebing Tinggi 81, 127

8) Rumah 98, 137, 210

9) Pamatang Siantar 98,123

10) Danau Toba 99, 100

11) Terminal 118

12) Parapat dan

Tomok

292

b) Latar Waktu

1) Pagi Hari

2) Siang Hari

3) Sore Hari

4) Malam Hari

27, 106

81, 266

26

241, 242, 279

c) Latar Sosial,

kehidupan tokoh

utama

mencerminkan sikap

yang baik,

bertanggung jawab

dan keyakinannya

penuh dengan teguh

pendirian

241, 242, 279

5. Sudut Pandang Orang ketiga persona

Mahatahu

155, 261, 289

6. Amanat Dalam mencapai cita-cita

harus berusaha dan

bekerja keras agar tujuan

dan cita-citanya tergapai.

164. 60

Page 59: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

47

2. Aspek -Aspek Sosiologi Sastra dalam Novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis

Nilai sosiologi yang dianalisis dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis, yaitu (1) aspek pendidikan, (2) aspek kekerabatan,

(3) aspek cinta kasih, (4) aspek moralitas, dan (5) aspek ekonomi yang

disajikan dalam tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2

Aspek-aspek Sosiologi Sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis

No Aspek Sosiologi Data Halaman

1. Aspek

Pendidikan

1

2

Bersekolah dengan biaya

sendiri dari kelas I sampai

lulus kelas III SMP.

Kembali bersekolah di

SPMA dengan biaya

sendiri.

5

245

2. Aspek

Kekerabatan

1

2

Pertemanan antara

Kedan Robin yang

sangat dekat dan erat.

Kedekatan tokoh utama

(Susan) dengan Linda yang

dekat.

93

286

3. Aspek Cinta

Kasih

1

2

3

4

5

Ada rasa menaruh hati

pada Rita.

Tidak dapat dipungkiri

bahwa tokoh utama

mencintai Rita, namun,

tokoh utama tidak percaya

diri karena kehidupannya

yang tidak memiliki apa-

apa.

Saat keduanya saling jatuh

cinta, tokoh utama

mencitpakan lagu tentang

cinta.

Betapa besar cinta Rita pada

meskipun harus tidur

dikolong jembatan.

Cerita cinta antara tokoh

utama yang jauh berbeda

105

128

173

174

Page 60: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

48

dari segi kehidupan dan

keadaan. Rita anak orang

kaya sedangkan tokoh

utama seorang

pengangguran.

177

4. Aspek Moralitas 1

2

3

4

Keikhlasan tokoh utama

dalam menjalani kehidupan

yang serba kekurangan.

Kasih sayang terhadap

teman yang saling

membantu, yaitu Rita dan

Linda memberikan bantuan

uang kepada Robin dan

Susan

Kepedulian orang tua

kepada anak-anaknya

menandatang kasih saying

yang tulus.

Tokoh utama selalu percaya

diri dan teguh pendirian

dalam mencapai

kesuksesan.

3

101

114

119-120

5. Aspek Ekonomi 1

2

Keadaan yang miskin

membuat Susan tinggal

bersama Supriyanto selama

10 hari.

Keterbatasan biaya Susa

tidak dapat melanjutkan

sekolahnya karena keadaan

dan kondisi ekonominya

yang buruk.

9

244

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis di Kelas XI SMA

Data yang digunakan sebagai acuan pembahasan

pembelajaran novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan

rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XII SMA berupa

komponen rencana pelaksanaan pembelajaran sastra yang meliputi

kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

Page 61: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

49

alokasi waktu, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber

belajar, langkah pembelajarannya, dan evaluasi.

Tabel 4.3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis di Kelas XII SMA

No Komponen Deskripsi

a Kompetensi Inti Sosiologi tokoh utama novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis

b Kompetensi Dasar Pembelajaran unsur intrinsik dan sosiologi

tokoh utama novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis

c Indikator 4)

5)

6)

Menentukan unsur intrinsik dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis.

Siswa diharapkan dapat meninjau

aspek-aspek sosiologi sastra novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis.

Siswa mampu menganalisis unsur

inrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

d Tujuan

Pembelajaran

4)

5)

6)

Siswa menemukan unsur-unsur

intrinsik novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

Siswa mempu menganalisis sosiologi

tokoh utama novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

Siswa telah mengetahui struktur

pembangun sastra, diharapkan mereka

dapat menemukan aspek-aspek

sosologi sastra novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

e Alokasi Waktu 4x45 menit (2x pertemuan).

f Materi

Pembelajaran

4)

5)

6)

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis

Unsur intrinsik

Sosiologi sastra tokoh utama

g Metode

Pembelajaran

Metode STAD

Page 62: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

50

h Sumber Belajar 1)

2)

3)

Buku cetak pelajaran Bahasa

Indonesia, media elektronik atau

cetak, alam sekitar, dan sumber belajar

lainnya.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis,

Buku teks kurikulum 2013 kelas XII

dan beberapa penunjang pembelajaran.

i Langkah

Pembelajaran

4) Pendahuluan 10 Menit

Pengenalan Konsep

d) Guru telah memberi waktu kepada

siswa untuk membaca novel

diruamh.

e) Guru sedikit menyampaikan

materi sosiologi sastra tokoh

utama pada Novel.

f) Guru memberikan tugas mengenai

sosiologi sastra tokoh utama pada

Novel.

5) Kegiatan Inti (75 menit)

Eksplorasi dan Aplikasi

e) Guru memberikan materi

mengenai hal-hal yang menarik

dalam Novel.

f) Guru dan siswa membahas

mengenai refleksi diri dengan

tokoh dalam novel .

g) Guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok untuk bekerja

sama menemukan ide pokok dan

tanggapan terhadap novel yang

ditulis pada selembar kertas.

h) Setiap perwakilan kelompok

mengungkapkan hal menarik yang

diteladai tokoh dalam novel.

Publikasi

d) Siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

e) Guru bertanya jawab tentang hal-

hal yang belum diketahui siswa.

f) guru memberikan motivasi kepada

siswa yang telah mengerjakan

tugas.

6) Penutup (15 menit)

c) Guru memberikan penguatan

(reinforcement)

Page 63: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

51

d) Bersama-sama siswa dan guru

menyampaikan hasil pembelajaran

j Evaluasi Siswa mengerjakan soal esai dan Tanya

jawab mengenai sosiologi sastra tokoh

utama yang baru diajarkan.

B. Pembahasan Data

Dalam pembahasan data, ada beberapa contoh lain dari peneliti

menguraikan unsur intrinsik, nilai sosiologi, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dikelas XII

SMA untuk memperjelas isi dari novel tersebut.

1. Unsur Intrinsik Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

a. Tema

Tema merupakan salah satu sejumlah unsure pembangun

cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah

kemenyuluruhan. Tema dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tema

mayor dan tema minor.

Berdasarkan pengertian di atas, maka tema yang muncul

dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis adalah

sebagai berikut.

1) Tema Mayor

Tema mayor yaitu makna pokok cerita yang menjadi dasar

atau gagasan dasar umum karya itu. Dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis memiliki tema mayor yaitu

perjuangan demi mendapatkan restu kedua orang tuanya untuk

menikahi gadis impiannya.

Page 64: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

52

Tema ini muncul yang dialami oleh Susan dan Rita

berawal dari perkenalan bersama temannya, yaitu Kedan Robin.

Semula Susan tidak pernah berkenalan dengan seorang

perempuan. Hingga pada akhirnya pertemanan mereka

memunculkan perasaan saling suka dan jatuh cinta. Namun, cinta

mereka tidak direstui oleh orang tua perempuan tersebut karena

Susan tidak memiliki harta atau pekerjaan.

Berdasarkan analisis di atas ditemukan bahwa masalah

percintaan dan pengorbanan yang dialami oleh Susan yaitu cinta

yang tidak direstui oleh orang tua karena keadaan ekonomi. Hal

tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Semula Rita ingin berkenalan dengan ku, karena melihat

photo kami berdua dengan Kedan Robin. Dari photo yang

dilihatnya ia mengatakan pada Kedan Robin, ingin

berjumpa denganku, biarlah….,pria dengan wanita

berteman, nambah-nambah wawasan (93)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Rita ingin

berkenalan dengan salah satu teman Kedan Robin yang

sebelumnya belum pernah bertemu. dari foto yang berada

ditempat Kedan menggugah Rita untuk minta berkenalan dengan

temannya yang bernama Susan.

“Aku takut,…lagi-lagi aku takut, pada diriku sendiri,

kalau-kalau tumbuh rasa cinta, rasa yang dimiliki semua

orang membuat aku tambah menderita, bila cinta putus

ditengah jalan (96)”.

Kutipan di atas menggambarkan tumbuh perasaaan cinta,

dan rasa yang mungkin belum pernah dirasakan Susan sebelum

Page 65: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

53

mengenal wanita. Namun, ada rasa keraguan yang membuat

Susan takut bila cinta yang akan dijalaninya akan putus ditengah

jalan.

“Bermacam-macam perasaan bergejolak dalam diriku.

Rasa

bahagia,…menderita,…gembira,…sedih,…suka,…benci,

selalu silih berganti. Hidup seperti sehelai daun kering,

diterbangkan angin, terhempas ketembok, jatuh ke tanah,

lalu terbang lagi, dan akhirnya (99)”.

Berdasarkan kutipan di atas, Susan merasakan

kebahagiaan bercampur rasa resah. Tokoh utama dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta menjelaskan masalah cinta yang rumit.

Hal tersebut dijelaskan pada kutipan di bawah ini.

“Memang kalau cinta sudah bersarang dihati masing-

masing, tidak lagi memandang keadaan, perbedaan kasta,

keturunan kaya maupun miskin.”akupun tambah takut,

bagaimana kalau cinta kami, aku dan Rita bila terjadi

seperti itu. Tapi yah, tidaklah,…itu tidak mungkin terjadi,

akukan manusia normal, lagi pula siap tempur, apabila

sudah menikah nanti, aku dengan Rita, mudah-mudahan

saja tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan (156)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan Susan yang

dengan teguh pendiriannya dan yakin untuk mendapapkan gadis

impiannya. Baginya perbedaan kasta tidaklah apa-apa, karena

mengganggap dirinya sama, karena hanya memandang harta dan

kekayaan seseorang.

“Dua hari aku berada diperkebunan, aku kembali pulang

ke Pematang Siantar. Aku sangat bersyukur diterima

bekerja, jadi aku tidak lagi merasa diriku sebagai seorang

pengangguran. akan ku sampaikan pada tulang Jaurman,

Kedan Robin dan tak lupa juga pada Rita serta Tante

bahwa sebentar lagi aku akan meninggalkan Pematang

Page 66: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

54

Siantar, pergi bekerja disalah satu perkebunan sebagai

asisten. Rita pasti senang mendengar aku sudah mendapat

pekerjaan. Apalagi pekerjaan tersebut sebagai staf

perkebunan. Kalaupun ada pekerjaan dikantor perkebunan

nanti, Rita akan aku ajak kerja disana, biar bisa sama-sama

bekerja dalam satu perusahaan(252)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Susan

diterima bekerja menjadi asisten perkebunan. Susan juga ingin

mengajak Rita untuk bekerja bersama diperusahaannya ia bekerja.

Berdasarkan hasil analisis di atas, ditemukan bahwa

pengorbanan hidup yang dialami Susan yaitu dari seorang

pengangguran menjadi asisten perkebunan di perusahaan dengan

kerja kerasnya dari hasil berjualan rokok. Hal ini terdapat dalam

kutipan di bawah ini.

“ Itu semua berkat bantuan Tulang, Susan selama tinggal

dirumah Tulang ini, lalu tulang buatkan kios, dari hasil

jualan Susan bisa bersekolah di SPMA, setelah tamat

SPMA bisa pula Susan diterima bekerja disalah satu

perusahaan. ini bantuan tulang dan bunde yang tak ternilai

berapa besar rasanya buat Susan (254)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Susan

berterima kasih kepada Tulang Jaurman telah memberikan

bantuannya, serta telah membantu membuatkan kios hingga pada

akhirnya hasil dari membuka kios tersebut untuk melanjutkan

sekolahnya dan diterima bekeja disebuah perusahaan perkebunan

menjadi asisten.

“Dihari keempat belas akhir cutiku, aku kembali ke empat

tugasku, dengan membawa kado berisi luka dan duka

diakhir cinta (293)”.

Page 67: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

55

Dari kutipan di atas, dijelaskan kekecewaan yang dialami

oleh susan. Kesabaran, dan kerja keras yang ia harapkan selama

ini sudah terwujud demi membahagiakan perempuan yang ia

cintai, namun pengorbanannya berakhir dengan duka dan luka

yang mendalam.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tema

mayor novel “Cinta Tak Kenal Kasta” adalah perjuangan demi

mendapatkan restu kedua orang tuanya untuk menikahi gadis

impiannya.

2) Tema Minor

Selain tema mayor, dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis juga dapat ditemukan tema minor. Tema

minor yaitu tema yang tidak menonjol. Berdasarkan hasil analisis

beberapa tema minor yang terkandung di dalamnya antara lain.

a) Masalah pendidikan

Masalah pendidikan pada novel Cinta Tak Kenal

Kasta di alami oleh Susan sendiri sebagai tokoh utama.

Kehidupan Susan yang sebagai pengangguran sehabis tamat

SMP dan ijasan yang dia dapat tidak bisa untuk melamar

kerja. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Ijasan SMP yang kumiliki serasa tak berguna

bagiku. Padahal aku bersekolah dengan biaya sendiri

dari kelas I sampai tamat kelas III, dengan harapan

aku mendapat pekerjaan yang layak dan dapat

Page 68: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

56

membahagiakan kehidupanku nantinya. Nyatanya

sekarang aku jadi pengangguran (5)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar bahwa

masalah pendidikan yang dialami oleh Susan sangat jelas.

Selama sekolah ia membiayai dengan biaya hasil kerjanya

senidiri, hingga pada akhirnya setelah lulus ia menjadi

pengangguran.

“Oh tidak,…Cuma teman sekolah waktu SMP dulu,

dan pada waktu itu kami sekelas, namun setelah tamat

dia bisa menyambung ke SMA, Sedangkan aku Cuma

tamat SMP saja, tidak bisa melanjutkan karna tak ada

biaya, kataku memelas diri (7)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelakan bahwa Susan

tidak dapat meneruskan sekolahnya karena keterbatasan

biaya, berbeda dengan teman-temannya yang dapat

meneruskan sekolahnya di SMA karena orang tua mereka

mampu.

“Betapa senangnya punya orang tua yang mau

mendukung dan membiayai anaknya bersekolah,

apalahi sampai kuliah, beda dengan aku, sekolah saja

Cuma sampai SMP, tidak ada biaya untuk

melanjutkan, apalagi sampai kuliah seperti

rencananya Supriyanto, kejawa lagi, sementara aku,

untuk makan saja kerja terlebih dahulu (65)”.

Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa pendidikannya

hanya berhenti sampai SMP saja. Tokoh utama tidak

mendapatkan pendidikan lanjutannya karena tidak memiliki

biaya. Ijasah yang dia milikinya pun tidak berguna untuk

melamar kerja dikantor.

Page 69: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

57

Hidup Susan dalam pengangguran, dia berharap dapat

pekerjaan yang layak dan membahagiakan kehidupannya

nanti. Beda halnya dengan temannya yaitu Supriyanto yang

dapat meneruskan sekolahnya di jawa, karena orang tuanya

yang mampu.

“Oh tidak,…Cuma teman sekolah waktu SMP dulu,

dan pada waktu itu kami sekelas, namun setelah tamat

dia bias menyambung ke SMA, Sedangkan aku Cuma

tamat SMP saja, tidak bisa melanjutkan karna tak ada

biaya, kataku memelas diri (7)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar dengan jelas

Susan memiliki teman SMP. Susan dan dia (Susanto) satu

kelas. Susan juga menjelaskan bahwa dirinya tidak

meneruskan sekolahnya di SMA, sedangkan Susanto dapat

bersekolah kembali di SMA.

“Betapa senangnya punya orang tua yang mau

mendukung dan membiayai anaknya bersekolah,

apalagi sampai kuliah, beda dengan aku, sekolah saja

Cuma sampai SMP, tidak ada biaya untuk

melanjutkan, apalagi sampai kuliah seperti

rencananya Supriyanto, kejawa lagi, sementara aku,

untuk makan saja kerja terlebih dahulu ( 65).”

Kutipan di atas menjelaskan betapa bahagia memiliki

orang tua yang mampu menyekolahkan anaknya hingga

masuk SMA apalgi sampai bisa kuliah.

Tokoh Susan dalam kehidupannya sangat susah,

karena tanpa kerja dia tidak bisa makan, apalagi untuk

bersekolah ke SMA atau kuliah. Meskipun begitu Susan

Page 70: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

58

selalu yakin apa yang ia jalani, sehingga membawanya pada

sebuah keyakinan untuk bisa bersekolah kembali. Hal

tersebut terlihat pada kutipan dibawawh ini.

“Setelah persyaratan semua beres, akupun mendatangi

sekolah yang tertera dibrosur yang tertempel dikiosku.

Dengan membayar uang pendaftaran, uang bangunan

dan uang sekolah selama 1 bulan, aku langsung

diterima. Tinggal menunggu waktu nanti masuk

sekolah, akupun sudah berseklah kembali di SPMA

swasta Pematang Siantar (245)”.

Kutipan di atas tergambar bahwa tokoh utama dapat

sekolah kembali dengan adanya informasi pendaftaran

membayar uang sekolah, pendaftaran dan uang bangunan

Susan hanya tinggal menunggu waktu untuk sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa tema

minor dalam novel Cinta Tak Knal Kasta karya Abdul Muis

yaitu adanya masalah-masalah pendidikan dalam kehidupan

seseorang.

b) Masalah Perekonomian

Perekonomian pelaku dalam novel Cinta Tak Knal

Kasta karya Abdul Muis dilihat dari bagaimana tata cara

hidup para tokoh dan bagaimana status ekonominya. Penulis

akan meneliti ekonomi tokoh utama dalam novel Cinta Tak

Knal Kasta karya Abdul Muis.

Page 71: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

59

Perekonomian Susan termasuk tidak mampu. Susan

adalah seorang lelaki yang tidak memiliki rumah dan

pekerjaan. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan dibawah ini.

“Sementara ini aku menumpang dirumah teman

sekolahku dulu Supriyanto di Kampung Tambangan. Ia

dapat melanjutkan sekolahnya di SMA Negri I Tebing

Tinggi, dan sekarang sudah kelas II. Orang tuanya

memang mampu, karena punya rumah makan dekat

simpang 3, yang salah satu simpang menuju arah ke

Medan (4)”.

Dari kutipan diatas tergambar bahwa Susan tidak

memiliki rumah dan tinggal dirumah temannya, dalam

kutipan diatas juga menjelaskan bahwa temannya melnjutkan

sekolahnya, karena orang tuanya memang mampu dan

memiliki rumah makan.

Perekonomian Susan semakin terasa dengan banyaknya

kebutuhan yang semakin terlihat, situasi kehidupannya lebih

tinggi hanya bisa terlarut dalam kemiskinan yang dia miliki.

“Kepahitan hidupku semakin terasa. Teringat

kembali kepada masa lalu, dimana penderitaan

selalu melanda, apalagi dengan tak sengaja, terlihat

keadaan dan situasi kehidupan yang lebih tinggi,

memandang keatas, membuat aku lebih tenggelam

dalam dalam laut kemiskinan. Tapi apa mau

dikata?...bukan salah bunda mengandung, memang

suratan diri sendiri (96)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh utama mulai

cemas dengan kehidupannya yang semakin sulit. Namun,

Susan tetap optimis dan percaya diri karena hidup yang ia

jalani tidak salah.

Page 72: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

60

“Dari brosur yang aku baca , aku tertarik pula ingin

sekolah kembali. Kebetulan pula sekolah tersebut

sesuai dengan cita-citaku sewaktu aku masih duduk

dibangku SMP, bila aku tamat nanti aku

melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertanian Atas

(SPMA). Tapi sayang, karena tak ada biaya jadi aku

tak dapat melanjutkan sekolahku (244)”.

Dari kutipan di atas dapat dilihat tokoh Susan yang

tidak dapat meneruskan pendidikannya karena keterbatasan

biaya. Hal ini terlihat dari kutipan “tak ada biaya jadi aku tak

dapat melanjutkan sekolahku”. Kutipan tersebut menjelaskan

bahwa Susan tidak dapat bersekolah karena tidak ada biaya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa masalah perekonomian dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta mengalami peningkatan. Tokoh utama dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta belum ada perbaikan perekonomian.

c) Masalah Kematian

Masalah kematian dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta terlihat jelas pada tokoh utama yang menjelaskan

bahwa telah terjadi kecelakaan kapal mengangkut barang

yang sedang berlayar tenggelam.

Seorang perempuan berumur 25 tahun ikut

tenggelam dalam sebuah musibah malam yang mengangkut

penumpang serta ABK hanyut. Hal ini terlihat pada kutipan

di bawah ini.

Page 73: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

61

“Dihari cutiku yang ketiga belas, kami mendengar

berita amatir, bahwa tadi malam terjadi musibah.

Sebuah kapal pengangkut barang yang sedang

berlayar diperairan danau Toba menuju ke Tomok

telah tenggelam diterjang badai. Beberapa orang

penumpang serta ABK dan sejumlah barang hanyut

tenggelam. Diberitakan juga sebelum kapal bertolak,

ada seorang perempuan muda berusia kira-kira 25

tahun penumpang bus laut Tawar tampak turun dalam

keadaan seang bersedih dan menangis lalu naik

kekapal ikut serta bersama kapal menuju ke Tomok

(292)”.

Berdasarkan kuitpan di atas, terlihat jelas bahwa

Susan mendengar berita yang mengatakan ada musibah kapal

tenggelam membawa barang dari perairan Danau Toba

menuju ke Tomok. Diberitakan juga ada seorang wanita

muda berumur 25 tahun ikut tenggelam.

“Kalaulah Rita ikut serta sebagai penumpang lalu

tenggelam bersama kapal yang ditumpanginya,

alangkah malangnya nasib Rita, tenggelam kedasar

danau bersama cintanya yang suci (293)”.

Dari kutipan di atas sangat jelas sebuah kapal

pengangkut barang yang sedang berlayar tenggelam dan

sejumlah penumpang hanyut tenggelam.

Berdasarkan keseluruhan uraian di atas, dapat

disimpulkan tema minor yang terdapat dalam novel Cinta

Tak Knal Kasta karya Abdul Muis yaitu, masalah

pendidikan, masalah perekonomian, dan masalah kematian.

Page 74: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

62

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa

atau perlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,

1988: 16), sedangkan penokohan yaitu penyajian watak tokoh dan

penciptaan citra tokoh oleh pengarangnya. Tokoh dibagi menjadi dua

jenis, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.

1) Tokoh Utama

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam

penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Tokoh utama

yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis adalah Susan. Tokoh ini sering dimunculkan dari awal

hingga akhir cerita.

a) Susan

Susan adalah seorang pemuda yang baik, pekerja

keras, bersahaban. Ia tamatan SMP yang sudah lama menjadi

pengangguran. Kemudian ia pergi merantau ke kota

meninggalkan kampung halaman menurutkan panggilan hati

mencoba untuk mengadu nasib. Akan tetapi pekerjaan yang

diinginkan tidak juga dapat. Setelah beberapa tahun di kota atas

bantuan seseorang teman ia dapat pula melanjutkan sekolahnya

di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) dan setelah

tamat dapat pula bekerja di salah satu perusahaan perkebunan

sebagai asisten.

Page 75: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

63

Sebelum itu ia sempat berkenalan dengan seorang

gadis anak orang kaya yang terpelajar lalu jatuh cinta pada

gadis itu. Namun sayangnya orang tua atau ayah si gadis

tidak merestui hubungan mereka, karena menganggap

pemuda pengangguran tidak berpendidikan lagi miskin.

Akibatnya sang pemuda patah hati dan berakhir dengan luka

yang mendalam karena cinta. Hal tersebut terlihat dari

kutipan di bawah ini.

“Aku adalah anak tunggal yang tak punya saudara seayah

seibu. Aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku. Setelah aku

tamat SMP, kakek dan nenekku telah tiada lagi. Itu

sebabnya aku memutuskan untuk pergi meninggalan

kampong halamanku (3)”.

Kutipan di atas sangat jelas bahwa Susan adalah anak

tunggal yang tidak memiliki saudara. Susan dibesarkan oleh kakek

dan neneknya yang suah meninggal setelah lulus sekolah.

Kehidupannya mulai membaik setelah ia bekerja, hingga ia

tertidur dan bermimpi ada sosok yang datang menggunakan

pakaian serba putih namun, tidak berkata apapun. Hal tersebut

dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Dalam tidur siangku itu, aku bermimpi didatangi apa

gerangan dengan pakaian serba putih, melihat kepadaku

dengan wajah yang sempurna, namun tidak berkata apa-apa

(42)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahw Susan

bermimpi ditemui Neneknya yang sudah meninggal setelah Susan

Page 76: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

64

lulus sekolah. Namun dalam mimpi tersebut Neneknya tidak

berkata apa-apa kepadanya.

“Selama bekerja, aku sudah habis pakaian 3 stel, baru

dapat 1 stel, ya….,masih kuranglah. Tapi ya….,sudahlah,

itu pun sudah sukur, bias makan dan dibelikan pakaian.

Kalau mau nambahin nantilah kalau sudah dapat duit (56)”.

Kutipan di atas digambarkan Susan bermimpi dengan

pakaian serba putih, tapi Susan tidak mengerti apa maksud dari

wajah yang sempurna tanpa ada sepatah katapun. Kutipan di atas

digambarkan bawa Susan bekerja dengan memiliki 3 stel baju yang

ia kenai selama bekerja.

Tokoh utama sudah bekerja selama dua bulan dihutan

kebun durian yangia kerjakan. Dia memiliki semangat yang itnggi

dalam bekerja. Hal ini terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Dua bulan lebih…,siang dan malam aku berada di hutan

kebun durian bersama dengan bang Ramlan. Kukatakan

hutan, karena keadaannya memang persis seperti hutan

yang ditumbuhi oleh pohon-pohon kayu besar-besar,

padahal pohon-pohon itu hanyalah pohon durian,

cempedak, manggis, diselingi beberapa pohon rambung,

pohon aren dan juga rumpun-rumpun bamboo (64)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan Susan adalah

sosok yang rajin bekerja keras, terlihat jelas bahwa susan bekerja

siang dan malam berada dihutan durian bersama pemilik kebun

durian tersebut.

“Aku sudah berusaha mencari pekerjaan, namun hasilnya

tak ada, apalagi mendengar dari beberapa teman yang satu

propesi denganku, propesi pengangguran, yang mengatakan

cari kerja zaman sekarang sulit. Harus punya persyaratan

30,1. Deking, 2. Dukun, dan 3. Duit. Semua persyaratan itu

Page 77: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

65

tidak dimiliki. Aku sudah nerasa putus kamus, mau cari

kerja kemana kalau begitu. Kini jadinya aku luntang-

lantung bagaikan perahu hilang kemudi (86)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan sosok Susan

yang berusaha untuk mencari pekerjaan. Menurutnya, ijasah

SMP masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun

dalam usahanya Susan memiliki perasaan tidak percaya diri dan

putus asa dalam menghadapi hidupnya.

“Bagiku semua itu masih sebuah mimpi yang belum

terjawab, atau juga sebagai seorang musafir yang berjalan

dipadang pasir, sedang kehausan dari kejauhan melihat oase

ternyata setelah dihampiri cuma patamorgana, semakin jauh

berjalan semakin pula tidak berjalan (92)”.

Kutipan di atas sangat jelas bahwa tokoh utama Susan

adalah orang yang suka bekerja keras, dengan bekerja dihutan

kebun durian. Namun, dibalik kerja kerasnya ada rasa keputus

asaan.

“Aku mulai jaga jarak, aku akan pulang ke Tebing Tinggi

tapi dimana aku tinggal ? Aku sudah lama tak menetap di

rumah bang Ramlan. Aku jadi segan mau dirumahnya, apa

dia masih butuh dengan tenagaku? Pikiranku jadi gemang

menghadapi kenyataan ini. Tapi kemana aku harus pergi?

(96)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat Susan yang menjaga

jarak degan gadis yang ia suka kemudian pergi ke Tebing Tinggi.

Kemudian Susan pergi ketempat sahabatnya yaitu Ramlan

meskipun penuh dengan perasaan tidak yakin.

“Aku tersentak dari lamunanku yang terus menerawang,

mendengar suara Kedan Robin menegurku, yang dari tadi

tidak bersuara, memperhatikan diriku (133)”.

Page 78: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

66

Kutipan di atas sangat jelas bahwa tokoh utama merasa

tidak percaya diri dan mulai menjaga jarak dengan kembali

kekampungnya dengan membawa pemikiran yang tidak menentu.

Susan penyuka musik, dan ia juga suka membuat lagu hasil

ciptaannya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah

ini.

“Aku kembali merebahkan diri dengan tidak perduli

keadaan sekelilingku, atau ditempat siapa aku berada, dan

seketika akupun tertidur dengan dengan lelap sampai aku

terbangun kembali pukul 03.00 sore (161)”.

Berdasarkan kutuipan di atas, dijelaskan bahwa tokoh

utama merasa lelah, tidak perduli dikelilingnya dan dimana tempat

ia berada, hingga pada akhirnya tertidur dan terbangun disore hari.

“Aku mengambil buku catatan dan sebuah pena dalam

tasku, lalu kumulai menarikkan pulpen dengan lincahnya

diatas lembaran buku catatanku, lalu terukirlah bait demi

bait menjadikan sebuah lagu (179)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa tokoh

utama suka membuat bait-bait lagu untuk dinyanyikan. Ia juga

suka menciptakan sebuah lagu yang bagus untuk teman-temannya

dan grup bandnya.

„Selesai aku menyanyikan lagu tersebut, lalu aku

mengeluarkan dari saku bajuku selembar kertas berisi

goresan pena sebuah karya lagu terbaru, kemudian

kuberikan pada Rita. Rita mulai membaca judul lagu

itu:”Sama Sayang (182)”.

Page 79: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

67

Kutipan di atas tergambar bahwa Susan seorang pencipta

lagu, dan pengarang lagu, dia juga sosok baik dan sosok yang asyik

dan juga romatis.

Tokoh utama juga memiliki kisah percintaan, dengan

kondisi yang pas-pasan pengahasilannya terbatas. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini

“Aku berfikir lagi bila Rita lulus, ia akan melanjutkan

kuliah keperguruan tinggi. Bagaimana aku? Berapa lama

aku menunggu cintanya? Aku jadi bingung sendiri.

Kegiatan dan penghasilanku terbatas. Kalau Cuma ini yang

diusahakan rasanya tidak bisa berkembang. Tidurpun

diruangan sempit, pas-pas buat tidur seorang saja (243)”.

Berdasrkan kutipan di atas, menggambarkan kisah

kehidupan tokoh utama yang hanya bekerja dengan hasil yang pas-

pasan. Tidurpun dengan ruangan yang sempit, tokoh utama berfikir

bagaimana kisah cintanya jika keadaan dan kondinya tidak seperti

yang diharapkan, hingga muncullah perasaan cemas dan tidak

percaya diri pada tokoh utama.

“Dari sehari kesehari cintaku sama Rita semakin akrab, dan

semakin melekat, bagaikan daun dengan tangkainya, bak

sirih dengan pinangnya. Cinta yang tak lekang terkena

panas, dan tak luntur karena hujan. Tak siapapun dapat

memisahkan kami, kecuali maut dating menjemput (250)”.

Kutipan di atas tergambar bahwa Susan memiliki perasaan

kasih sayang dan perasaan cinta kepada Rita. Namun, kisah

cintanya tak semulus yang ia bayangkan. karena keterpautan antara

keadaan dan kondisi yang jauh berbeda dengan perempuan yang ia

cintai. Dia adalah orang kaya dan tokoh utama adalah oang miskin.

Page 80: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

68

Tokoh utama dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta mulai

memperbaiki kehidupannya. Ia bekerja di sebuah perusahaan.

Untuk kerjanya ia harus membuat surat tugas dan mengantar

laporan kerjanya kekantor emplasemen. Hingga waktu berjalan ia

mengambil cuti perusahaan untuk mengambil hari libur untuk

menemui orang-orang terdekatnya. Hal ini dilihat dari kutipan di

bawah ini.

“Pagi sesudah sarapan , aku pergi kekantor dulu menjumpai

ADM melaporkan diriku bahwa aku sudah datang. Oleh

ADM aku diberi surat tugas untuk memulai kerja besok,

lengkap dengan fasilitas kerja (267)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Susan sudah

mulai bekeja. setiap pagi sesudah sarapan ia pergi kekantor untuk

bertemu dengan staf perusahaannya untuk melaporkan hasil

kerjanya.

“Setiap aku mengantar laporan kekantor emplesemen, aku

selalu memeriksa surat yang dating atau masuk yang

diantar oleh petugas kantor pos, namun belum ada lagi surat

dari Kedan Robin maupun Rita. Rasanya aku sudah tak

sabar menunggu, karena kuhitung hari sudah satu bulan

dari aku mengirimkan suratku kepada mereka berdua. Aku

cemas apakah suratku tudak sampai? Tapi itu rasanya tak

mungkin (275)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan tokoh utama adalah

pria yang bertaggung jawab. Tergambar jelas bahwa setiap

pekerjaan yang ia selesaian selalu mengantar laporan kekantor

emplesemen. Dalam kesibukannya bekera Susan merasa rindu

Page 81: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

69

dengan kekasihnya dan sahabatnya. Tooh utama juga merasa

cemas selama mengirim surat tidak pernah ada balasan.

„Waktu berjalan terus, hari yang kunantikan telah tiba. Aku

mendapat cuti perusahaan selama 14 hari. Aku akan pergi

ketempat tulang Jaurman, bertemu Bunde dan sahabatku

Kedan Robin. Juga kepada tante mamanya Rita, ingin lebih

jelas tentang keadaan Rita, apakah ia sudah enak kerja di

Medan? Akan kusuruh tulang bersama bunde dating

kerumah Rita untuk melamarnya ( 279)”.

Kutipan di atas digambakan bahwa Susan adalah seseorang

yang ulet dan teliti, terkadang juga merasa cemas jika ingin

menghadapi sesuatu yang tidak biasa ia hadapi. Susan juga sangat

peduli dengan orang lain dan persahabatan yang baik antara

keluarga temannya sendiri.

Susan mendengar cerita tentang persetujuan lamaran yang

ia ajukan kepada orang tua Rita yaitu gadis yang ia cintai, hal

tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Mendengar cerita tulang, aku terhenyak duduk sambil

menarik nafas dalam-dalam, sambil memikirkan betapa

kejam papanya Rita, sanggup merenggut kebahagiaan

anaknya sendiri dengan memandang harta, kasta, dan

jabatan (289)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan sosok Susan

yang sedang kecewa karena keputusan Ayah dari gadis yang ia

cintai tidak dapat restu, karena memandang dirinya dari harta dan

kasta yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas, tokoh utama dalam novel Cinta

Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dapat disimpulkan bahwa

Page 82: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

70

semua usaha yang ia lakukan untuk membahagiakan perempuan

yang ia cintai tidak dapat dipersatukan. Tokoh utama kecewa

dengan keputusan orang tua wanita yang ia cintai. Walaupun

begitu tokoh utama tetap menerima dengan baik dan lapang dada

untuk menghadapi masalah tersebut.

2) Tokoh Tambahan

a) Tokoh tambahan

Tokoh tambahan merupakan tokoh yang ditampilkan

sekali atau beberapa kali dalam cerita denga jangka waktu

yang relative pendek. Tokoh tambahan dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis sangatlah banyak dan tidak

disebutkan keseluruhannya. Beberapa tokoh tambahan yang

sangat mendukung jalannya cerita tokoh utama yaitu Rita,

Linda, Supriyanto, Kedan Robin, Tulang Jaurman, Hasan,

Ramlan, Papah dan Mamahnya Rita.

1) Rita

Rita adalah seorang wanita yang baik, ramah,

manja, penurut dan Rita adalah anak yang sangat disayang

oleh mamahnya dan papahnya. Dalam kehidupannya

Rita dikenal sosok gadis yang baik, hal ini dapat

dijelaskan pada kutipan di bawah ini.

“Mana mungkinlah itu….,lae bisa makan

disini, atau dirumah lae Robin, lae Robinkan

punya rumah makan, nasi tetap ada disana,

Page 83: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

71

Rita saja selalu beli nasi tempatnya

Robin,”kata Rita lagi (104)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

kedekatan Rita dengan Robin yang selalu membeli nasi

bungkus ditemptanya Robin.

“Ada itu didapur, lagi mempersiapkan makan

siang, kebetulan lae makan bersama kita disini

ya! Tentu sudah lapar, dari Tebing Tinggi

kesini, sampainya menjelang siang (112)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar bahwa

Rita sosok yang pengertian dan baik. Rita juga sosok

wanita yang manja. Rita juga mengajak makan yang

sudah siap didapur.

“Kenapa abang pulang? Kan waktu liburnya

Rita abang bisa sama Rita disini, jadi ada yang

menemani dan menghibur Rita, jadi Rita tidak

kesepian (196)”.

“Kebetulan bang, papa Rita pulang juga dan

sekarang ada dikamar belakang sama mama,

biar nanti aku panggil ya (211)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Rita bertanya kepada Susan tentang liburnya yang

belum selesai sudah kembali. perasaan Rita menjadi

sedih dan merasa kesepian karena tidak ada teman yang

menemani hari-harinya. Rita juga mengatakan bahwa

Ayahnya sudah kembali dari luar kota.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

tokoh tambahan yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Page 84: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

72

Kenal Kasta menggambarkan Rita adalah sosok wanita

yang baik dan peduli terhadap orang yang berada

disekelilingnya.

2) Supriyanto

Supriyanto adalah teman satu sekolah Susan

waktu SMP. Ia juga bisa bermain musik. hal tersebut

dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Malam bang”, kata supriyanto duluan

menegur abang yang baru datang itu. Rupanya

kamu-kamu ini punya hobi main musik ya (

6)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Susanto suka bermain music. Dengan hobinya

bermain music membuat Supriyanto percaya diri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

tokoh tambahan yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta tergambar bahwa Supriyanto adalah pria

yang ramah dan baik.

3) Hasan

Hasan adalah orang yang baik, ia adalah sosok

yang suka memberikan sesuatu kepada orang lain.

Hasan juga sosok yang sangat peduli dengan temannya.

ia membelikan baju stel kepada temannya yang

dijahitkan untuk temannya. Hal ini terlihat jelas pada

kutipan di bawah ini.

Page 85: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

73

“Kamu ku tempahkan satu stel, jadi lebih

dahulu aku ukur badanmu menyesuaikan

berapa besar baju dan celana yang engkau

pakai (55-56)”.

“Warna apa yang Susan pilih? Yang dijahitkan

Cuma celana saja, kalau begitu ambil yang

sudah jadi saja, siap pakai (67)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar jelas

bahwa Susan adalah pria yang baik dan suka menolong.

Hal tersebut terlihat pada saat Hasan meminta ukuran

baju pada temannya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

dalam tokoh tambahan bernama Susan yang terdapat

dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta menggambarkan

Hasan adalah orang yang baik dan suka memberi

sesuatu kepada orang lain.

4) Mamah Rita

Mamah Rita adalah seorang ibu yang sangat

baik dan perhatian terhadap anak-anknya dan orang

lain. Perhatiannya terhadap orang lain tidak menilai dari

kaya atau tidaknya. Dia juga sosok ibu yang suka

menasehati hal yang baik untuk anaknya dan orang lain.

hal tersebut dijelaskan dalam kutipan di bawah ini.

“Ayo nak Susan…,mari makan, jangan segan-

segan ya, anggap saja rumah sendiri, anggap

saja kita keluarga. Tante senang kok bias

makan bersama, apalagi papanyaRita jarang di

rumah begini, membuat tante selalu sepi

dirumah ini, Cuma sama Rita berdua saja,

Page 86: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

74

itupun kalau Rita dirumah, kalau Rita sekolah

ya…,Cuma tante sendirilah dirumah (114)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Mamah Rita sosok perempuan yang baik dan

penuh perhatian. Mamah Rita tinggal berdua dengan

Rita dirumah besarnya itu.

“Tante kedapur dulu ya, mau menanak nasi,

nanti nak Susan makan dulu disisni, baru nak

Susan boleh pulang (172)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Mamah Rita memasak nasi untuk mengajak makan

Susan. Mamahnya Rita memang sosok perempuan yang

baik hati dan pengertian.

“Yeaaah,…jangan dulu nginap-nginap, kalian

kan belum suami istri, nanti apa kata orang,

papapun bisa marah besar kalau sampai

ketahuan (235)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan

Mamah Rita sosok perempuan yang perhatian dan

sosok Ibu yang suka menasehati anak-anaknya hal-hal

yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa tokoh tambahan yang terdapat dalam novel

Cinta Tak Kenal Kasta tergambar bahwa mamah Rita

sosok yang suka menasehati. baik, perhatian dan suka

menasehati.

Page 87: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

75

5) Tulang Jaurman

Tulang Jaurman adalah sosok laki-laki yang

suka menolong orang lain, baik hati, dan dia juga

menyarankan untuk orang lain hal yang baik. Hal

tersebut dijelaskan dalam kutipan di bawah ini.

“Kalau Susan memang mau, ada teman tulang

yang punya bengkel motor, disana nanti biasa

bekerja sambil belajar dulu,lama-lama nanti

asalkan sungguh-sungguh bisa bongkar pasang

mesin atau melas atau apa sajalah yang bisa

dikerjakan sesuai kepandaian kita nantinya

(164)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Tulang Jaurman adalah sosok laki-laki yang baik

dan suka menasehati orang lain. Tulang Jaurman

menyarankan untuk bekerja sambil belajar terlnih

dahulu agar lebih terbiasa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

tokoh tambahan dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

digambarkan sosok Tulang Jaurman yang baik dan suka

membantu, Jaurman juga sosok laki-laki yang suka

menasehati.

6) Ramlan

Ramlan adalah sosok laki-laki yang baik yang

memiliki empat saudara dua laki-laki dan dua

perempuan. Dia juga memiliki kebun durian yang

cukup luas. Dia orang yang perhatian dan memikirkan

Page 88: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

76

semuanya dengan penuh hati-hati. Hal ini terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Kami bersaudara empat orang, dua laki-laki,

dua perempuan, kami laki-laki diapit oleh

kakakku isteri abang Hasan dan adikku yang

bungsu perempuan pula (12)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Hasan memliki empat saudara. Dua laki-laki dan dua

perempuan. Hasan tinggal bersama isterinya dan adik

bungsunya yang perempuan.

Memang…,dia kira ada makanan didalamnya,

apalagi kalau kebetulan ada gula, tentu dia

habisin. Bontotan nasi yang kita bawapun

apabila kita lengah habis dikerjainnya, yang

suka mencuri bontot orang, itu monyet beruk,

dan itu mau melawan orang, bila kita Nampak

takut-takut, dia mau mengejar kita (15-16)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat

dengan jelas bahwa Ramlan adalah orang yang baik

dan suka berhati-hati dalam melakukan kegiatan.

Hasan membeerikan perangkat untuk para monyet-

monyet jika mengejar orang yang mencoba

mengganggunya.

“Itu kita nanti jadikan tempoyak saja San! Kita

potong setiap ruas bambu dengan gergaji, lalu

isi durian yang masih bagus dicampur dengan

garam secukupnya, dimasukkan kedalam

bumbung dan tahan disimpan untuk beberapa

lama. Kalau mau buat kueh dan mau memepes

kan, tempoyak itu bisa pula dicampurkan

sedikit, untuk mengtambil rasa dan aromanya

(35)”.

Page 89: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

77

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Ramlan ingin membuat kue dari bahan dasar durian.

Dengan menggunakan tempoyak untuk membuat kue

agar menghasilkan rasa yang enak. Sosok Ramlan

terlihat cerdas dalam hal itu.

Memang setiap pagi dan sore selalu terdengar

suara burung-burung berkicau, membuat hati

kita tenang dan damai dihibur oleh suara-suara

merdu mereka, yang tak pernah rasanya

merasakan kesedihan dan kepahitan hidup

didunia pana ini, makan mereka sudah tersedia,

tidak perlu berkebun atau membeli kebun

(41)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Ramlan adalah sosok laki-laki yang menyukai

alam, dengan mendengarkan suara-suara burung cukup

membuat hatinya merasa bahgaia dan senang.

Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang

terdapat dalam tokoh tambahan novel Cinta Tak Kenal

Kasta digambarkan oleh tokoh Ramlan yang penyabar

dan suka hiburan berada dikeliling alam.

7) Kedan Robin

Kedan robin adalah seorang laki-laki yang baik,

perhatian, dan suka membantu orang lain, ia juga suka

bermain musik. Kedan juga mahir dalam memainkan

kunci-kunci gitar untuk bermain nada. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan di bawah ini.

Page 90: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

78

“Kalau kita sudah tau dan mahir dalam

menggunakan kunci-kunci nada itu, soal

melodi nanti akan mudah dipelajari atau

dengan sendirinya kita bisa belajar sendiri

(84)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Kedan Robin suka bermain music dan mahir

dalam memainkan kunci-kunci gitar dalam

memainkannya.

Tenang sajalah lae….,tiba waktunya nanti kita

tetap pergi. Nanti aku bilang sama ito linda,

dan akupun masih ada uangku buat kita pergi

bersama (138)”.

Tapi lae katakana tidak pulang, kenapa lae tiba-

tiba katakan mau pulang kampong (167)”.

Berdasarkan kutipan di atas, digambarkan

bahwa Kedan Robin adalah sosok yang suka bermain

musik, suka membantu orang lain, dan perhatian

terhadap temannya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa tokoh tambahan yang bernama Kedan Robin

dalam novel Cinta Tak KenaL Kasta sosok yang suka

music dan bermain gitar, baik dan perhatian.

8) Linda

Linda merupakan gadis yang baik hati dan

sekaligus teman suka menolong. Orangnya perhatian

juga suka menasehati orang lain, tidak memilih-milih

Page 91: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

79

teman, tidak sombong dan perduli dengan sesamanya.

Hal tersebut dapat dilihat dari kuitpan di bawah ini.

“Lain kata bagaimana acara di Tebing

Tinggi?kenapa begitu lama lae perginya?

Sampai-samapi ito Rita rindu dan kesepian

(127)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Linda sangat peduli dengan temannya. Linda

menanyakan perihal mengapa lama sekali pergi hingga

pada akhirnya Rita rindu sekali padanya.

“Cinta itu lahir bukan karena keadaan, bisa saja

cinta itu tumbuh dilahan yang gersang dan

tandus (128)”.

Dari kutipan di atas digambarkan sosok Linda

yang baik dan perhatian terhadap temannya. Linda

sahabat Rita yang selalu memberikan saran yang baik.

“Besok kita kesana ya! Tanya kabarnya pulang

dari Jakarta, manatau kaha ikut pulang juga,

sekalian tau dan kenalan sama itonya Rita yang

kuliah di Jakarta itu (141)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan

sosok Linda yang baik dan perhatian, peduli terhadap

sesama. Linda mengajak Susan untuk bertemu dengan

kakak gadis yang ia sukai, agar tahu bagaimana saudara

perempuannya Rita.

“Sudah pastilah itu, Cuma ito Linda

mengatakan turuti dulu kata papamu, kan papa

yang korban menguliahkan anggi, jadi cobalah

Page 92: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

80

dululah agar tidak sia-sia hasil kuliah anggi

(281)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas

bahwa Linda suka menasehati. Ia berkata agar menuruti

kehendak orang tuanya saja karena nantinya hasil dari

kuliah akan bermanfaat.

“Cuma ada satu yang dirahasiakan ito Rita

kepadaku, kudesak bagaimanapun ia tak mau

menceritakannya, katanya takut nanti lae Susan

sangat bersedih, tidak bisa tenang bekerja, atau

boleh jadi juga membenci dirinya selama-

lamanya (287)”.

Dari kutipan di atas digambarkan dengan jelas

bahwa Linda sangat perduli dengan temannya sendiri,

suka menasehati orang lain dengan caranya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

tokoh tambahan yang digambarkan oleh Linda dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta adalah sosok perempuan

baik dan sahabat yang selalu memberikan saran juga

memberikan hal positif terhadap temannya.

9) Papah Rita

Papah Rita adalah sosok laki-laki yang angkuh,

sombong. Laki-laki yang tidak ramah terhadap orang

lain dan bersikap arokan serta melihat orang lain seperti

tidak sederajat dengan kepribadiannya sendiri.

“Melihat penampilan papahnya Rita yang

begitu gaya, betubuh tinggibesar, berkulit putih

dan perut besar, bagaikan orang Belanda,

Page 93: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

81

membuat aku jadi salah tingkah. Kusalam dia

sambil memperkenalkan diriku: “Aku

Susan,…anak jalanan, kekasih Rita.” Salamku

sambutnya, tapi beliau tidak bicara apa-apa,

malahan pergi lagi keruang dapur (213)”.

Berdasarkan kutipan di atas tergambar jelas

bahwa Papahnya Rita adalah orang kaya yang sombong

yang hanya melihat orang lain dan tidak perhatian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

tokoh tambahan yang tergambar oleh Papah Rita dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta yaitu sosok laki-laki dan

sosok seorang Ayah yang sombong yang melihat

seseorang dari kekayaan, kasta dan harta.

c. Alur/Plot

Alur/plot meruapakan cerita yang berisi urutan kejadian,

tiap kejadian dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa atau satu

disebabkan oleh peristiwa lain atau peristiwa satu menyebabkan

peristiwa lain. Peristiwa cerita atau plot dimenisfestasikan lewat

perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh utama cerita

Dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

terdapat tiga unsur sebagai tahapan peristiwa sebagai berikut.

Page 94: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

82

f) Tahap Peristiwa

Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari satu

keadaan ke keadaan yang lain. Dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis, pada tahapan ini dijelaskan gambaran

mengenai pengenalan tokoh.

“Dua tahun lebih aku berada di kampong bersama

abangku Wahyudi anak wawak. Setelah aku pergi

meninggalkan kampung halamanku, menurutkan

panggilan hati, dan selama itu pula aku belum bekerja.

Aku jadi gunjingan orang di kampung, katanya percuma

saja sekolah tapi tidak bekerja, tidak jadi pegawai, mau

makan apa? Kalau kudengar-dengar omongan orang itu

sakit juga perasaanku ( 2)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa Susan tinggal

bersama abangnya dikampung selama dua tahun. Dia tidak

sekolah lagi karena biaya.

Susan pada akhirnya bekerja hanya sebagai penyadap

pohon karet dikampungnya. hal tersebut dapat dilihat dari

kutipan di bawah ini.

“Walau apa yang harus kukerjakan, harus

menghambakan diri sama orang, terpaksa juga harus aku

kerjakan, dari pada aku harus kembali kekampung,

menyadap pohon karet, yang bukan milik sendiri juga.

Mana tau,…dilain waktu ada lowongan, kerna ada juga

aku dengar, walau tamatan SMP, bisa juga bekerja

sebagai kerani dikantor (14)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh utama bekerja

walaupun harus bekerja untuk orang lain, menurutnya dari pada

kembali kekampung tempat tinggalnya. Ia bekerja sebagai

penyadap pohon karet. Selagi bekerja sebagai tukang penyadap

Page 95: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

83

pohon ia menunggu untuk mencari lowongan pekerjaan dengan

mengandalkan ijasah SMP.

“Aku bekerja santai saja, sambil menunggu kepulangan

bang Ramlan nanti. Rasanya aku tidak perlu letih

bekerja, yang penting Nampak bekas kerjaanku dan

lambat laun juga kerjaan siap fikirku.”

Sampai di depan rumah Rita kuucapkan salam dan

kupanggil Rita. Rita keluar dan kusalam, lalu kuserahkan

oleh-oleh yang aku bawa. Oleh-oleh diterimanya dan

diucapkannya banyak terima kasih. Dari wajahnya

terlihat sangat gembira melihat kedatanganku (210)”.

Dari kutipan di atas terihat bahwa Susan tinggal

bersama abang yang bukan seayah seibu, tidak ada pekerjaan

yang dapat ia kerjakan dikampung selain menyadap pohon karet.

Tapi, Susan memiliki semangat yang tinggi untuk dapat bekerja

dikantor.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan tahap

peristiwa pada novel Cinta Tak Kenal Kasta dialami oleh tokoh

utama yang tinggal bersama abangnya dikampung selama dua

tahun. Dia tidak sekolah lagi karena keterbatasan biaya. Susan

pada akhirnya bekerja hanya sebagai penyadap pohon karet

dikampungnya, hingga pada akhirnya ia dapat dipercaya bekerja

di kebun duren bersama Ramlan yang selalu membantunya

dalam bekerja.

g) Tahap Pemunculan Konflik

Tahap pemunculan konflik berisi masalah-masalah dan

peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai

Page 96: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

84

dimunculkan. Tahap pemunculan konflik yang terdapat pada

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis terlihat dari

kutipan di bawah ini.

“Tapi aku tetap saja takut, takut untuk menyatakannya,

apa mungkin dengean keadaanku ini, bisa bersama ito

Rita dengan kehidupan yang jauh berbeda? Sebenarnya

aku sadar dengan keadaanku. Tapi apa mau dikata? Hati

ini tak dapat dibohongi, tak bisa diajak menjauh, selalu

tercari-cari, kapan kita ketemu lagi (99)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar dengan jelas

bahwa tokoh utama tidak merasa yakin dan rasa takut apabila

kehidupannya jauh dari kehidupan mewahnya. Tokoh utama

tidak bisa membohongi kata hatinya, bahwa ia memang

mencintai gadis yang bernama Rita.

Kenapa Rita mau mencintaiku, sedang keadaan dan

kehidupan kami jauh berbeda ibarat bumi dengan langit?

Apakah Rita mau meninggalkan tidur diranjang empuk

kemudian tidur bersamaku diselembar tikar? Apakah

Rita mau bertenpat digubuk bambu beratap lalang, lalu

meninggalkan istana penuh kemewaha?” kalau kupikir-

pikir serasa tak mungkin dan rasanya cukup aneh. Tapi

itulah kenyataan sekarang (177)”.

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Susan memiliki

perasaan takut dengan kehidupannya yang tidak mampu karena

mencintai Rita anak orang kaya. Ia berfikir apakah kemehannya

dapat digantikan dengan keadaan yang serba kekurangan.

“Kali ini aku tidak merasa grogi berhadapan dengan

papanya Rita yang telah begitu banyak mengajukan

pertanyaan kepadaku. Tinggal dengan aku dan Rita

bebas curhat mau apa yang disampaikan antara kami

berdua. Sementara itu Ritapun pergi keruang dapur

Page 97: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

85

untuk membuatkan minuman kami berdua. Tak lama

minumanpun sudah terhidang (247)”.

Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa Susan tidak

merasa grogi dengan Papanya Rita yang mengajaknya ngobrol

bersama dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

tahap permunculan konflik yang ada dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta kaya Abdul Muis yaitu pada saat tokoh utama ingin

menyatakan cintanya dengan perasaan keraguan. namun,

terdapat peningkatan tokoh utama yang pada akhirnya dapat

menyampaikan perasaannya kepada permpuan yang ia cintai.

h) Tahap peningkatan konflik

Tahap peningkatan konflik berisi konflik yang telah

diimunculkan pada tahap sebelumnya, kemudian semakin

berkembang. Tahap peningkatan konflik dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Aku berfikir memang kebahagiaan itu bukan karena

harta, bukan karena banyak duit. Tapi kalau miskin juga

seperti aku ini, rasanya tak pula dapat membahagiakan

orang. Karena hidup ini butuh duit, mencari kerja juga

duit, segalanya juga duit, mencari kerja juga duit, sampai

matipun juga duit, kata istilah seorang teman, Ise

namangatur Negara on (115)”.

Dari kutipan di atas ada perasaan yang tidak membuat

bahagia, karena kebahagiaan dirasanya hanyalah uang, semuanya

harus uang. Terlihat jelas bahwa hidup didunia hanya

memikirkan uang.

Page 98: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

86

“Sabar….,sabar diri ini, sabarlah menghadapi semua ini,

lagi diuji…,mudah-mudahan bisa lulus dalam ujian yang

cukup berat aku rasakan. Sampai dirumah, kami pergi

mandi untuk menyegarkan badan, habis berjalan

seharian, menghilangkan penat yang kami rasakan,

supaya terasa enak diwaktu malam (167)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan sosok

tokoh utama yang penyabar. Ia berharap ujian hidup yang ia

jalani segera berakhir. Selesai berjalan-jalan seharian tokoh

utama beristirahat dirumah untuk menghilangkan rasa lelah

setelah seharian berjalan untuk berlibur.

“Setelah aku pikirkan lebih jauh, ada baiknya sambil

sekolah sambil menunggu perjalanan cintaku dengan

Rita. Jadi waktuku tidak terbuang sia-sia begitu saja.

Pagi sambil siang aku sekolah, sore sampai malam aku

jualan rokok didepan panggung bioskop, kalau hari

minggukan libur sekolah jadi dari pagi sampai malam

bisa jualan (244)”.

Dari kutipan di atas terlihat bahwa si Aku tidak ingin

membuang waktu hanya untuk menunggu cintanya kepada Rita,

dan akhirnya memilih untuk bersekolah dan menjual rokok saat

sudah pulang sekolah. Ada semangat yang ada dalam si Aku.

“Sewaktu lae tinggalkan memang ito Rita tampak sangat

sedih, yang lebih sedih lagi karena ia harus pula

menuruti kehendak papanya ikut serta kerja di Medan.

Waktu ito Rita menolak keras kemauan papanya. Ia

hampir nekat mau meninggalkan rumah pergi entah

kemana. Untung saja ito Rita datang menjumpai aku,

lalu kuberikan pandangan apa yang bisa aku sampaikan

padanya. Kukatakan padanya, ito jangan terlalu sedih

ditinggal lae Susan, ia pergikan demi cintanya sama ito.

Demi memikirkan masa depan kalian. Coba bayangkan,

ia berjuang sampai sekolah kembali, lalu bisa bekerja

dan kerjanyapun bisa diandalkan (287)”.

Page 99: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

87

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Rita sangat sedih

karena harus menuruti kehendak papanya untuk ikut serta ke

Medan. Tapi, disisi lain si aku memberikan pengertian dan

nasehat agar tidak sedih.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

tahap peningkatan klimaks yang terdapat pada novel Cinta Tak

Kenal Kasta kaya Abdul Muis memiliki peningkatan yaitu tokoh

utama yang tidak dapat bersekolah dan tidak punya pekerjaan,

sekarang ia sudah memiliki pekerjaanya dengan usahanya

sendiri. .

i) Tahap Klimaks (climax)

Pada tahap klimaks berisi konflik atau pertentangan

terjadi pada cerita mencapai titik puncak. Tahap klimaks dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis seperti pada

kutipan berikut.

“Sebulan kemudian aku dapat mendapat surat panggilan

untuk bekerja disalah satu PT. Perkebunan tersebut tidak

jauh dari kota Perdagangan dan tidak jauh pula dari

kampong asalku, sehingga dengan mudah kalau aku

pergi berkunjung kekampung menunjukkan kepada

orang-orang yang sirik kepadaku dahulu bahwa aku

sekarang bukan Susan yang dahulu lagi, tapi sudah

Susan yang mampu dan berhasil bekerja dengan

mengandalkan sekolahku (251)”.

Berdasarkan kutipan di atas, jelas terlihat Susan ingin

memperlihatkan keberhasilannya dalam bekerja kepada orang-

orang kampung tempat tinggalnya. Setelah satu bulan menunggu

Page 100: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

88

Susan akhirnya menerima surat panggilan untuk bekerja di PT.

Perkebunan yang tidak jaug dari kota tempat ia berasal.

“Nak Susan,...amang percaya kalau nak Susan sebagai

laki-laki berani dan mampu menghadapi kenyataan ini.

Dari pembicaraan kami tadi malam, amangnya Rita tidak

mengijinkan hubungan kalian dilanjutkan walau ibunda

Rita menyetujui sepenuhnya. Keluarganya yang di

Timbang Galung juga kemudian juga demikian. Alasan

mereka anaknya tidak setuju kawin dengan orang tidak

bermarga, dan katanya Rita sudah kami jodohkan dengan

anak pemilik perusahaan dimana ia bekerja. Sudah

berbagai dalih amang sampaikan kepada mereka, namun

mereka tetap saja pada pendiriannya, dan amangnya

tetap mau menjodohkan kepada pilihannya. Tinggal lagi

familinya yang di Tomok pulai Samosir tidak sempat

mengetahui hal ini, karena tidak sempat memberi kabar

kesana (289)”.

Berdasarkan kutipan di atas digambarkan kekecewaan

yang mendalam karena Ayahnya Rita tidak mengijinkan

hubungannya dilanjutkan, Begitu juga dengan keluarga yang

lainya tidak menyetujuinya walaupun mamahnya Rita

mengiinkan sepenuhnya anak gadisnya menikah dengan Susan.

berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tahap

klimaks yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya

Abdul Muis memiliki tingkatan, yaitu tokoh utama sudah

menjadi orang sukses, namun kisah cintanya tidak direstui oleh

orang tua Ayah perempuan yang ia cintai.

j) Penyeleseaian

Tahap penyelesaian ini berisi penyelesaian konflik yang

sedang terjadi. Tahap penyelesaian dalam novel Cinta Tak Kenal

Page 101: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

89

Kasta karya Abdul Muis adalah pada saat penyampaian seorang

laki-laki terhadap perempuan yang dicintainya untuk mengakhiri

kisah cintanya seperti kutipan di bawah ini.

“Sudahlah Rita, aku lelah mendengar semua dari tulang

dan bunde bagaimana sambutan papa kepadaku.

Mungkin disini berakhirnya hubungan kita yang

pertahankan selama 5 tahun, walau berujung pada

penderitaan, namun cinta tetap cinta, tapi tidak semua

dan tidak selamanya dapat menyatu dalam diri kita.

Kudo‟akan engkau berbahagia dengan pilihan orang

tuamu. Dua hari aku akan kembali ketempat

pekerjaanku. Selamat tinggal buatmu Rita (290)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Susan

merasa kecewa telah mendengar keputusan Ayahnya dan pada

akhirnya melepaskan gadis yang ia cintai. Hubungan yang

dipertahankan sudah lima tahun, namun berakhir begitu saja.

Baginya sangat menyakitkan. Pada akhirnya Susan mengucapkan

selamat tinggal kepada gadis yang ia cintai agar bahagia atas

pilian orang tuanya.

“Aku berupaya melupakan Rita, menghapus semua

lembaran-lembaran rekaman cintaku dengan Rita, tapi

bayangan wajah Rita selalu muncul. Dimana aku berada

disana terlihat wajah Rita (292)”.

Berdasarkan kutipan diatas, tergambar dengan jelas

bahwa si Aku tidak dapat melupakan gadis yang ia cinta.

Walaupun ingin melupakan tetap saja wajah gadis yang

dicintainya tetap membayangi dihidupnya. Dimanapun si Aku

berada wajah Rita selalu muncul dalam pikirannya.

Page 102: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

90

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tahap

penyelesaian yang tergambar pleh tokoh utama adalah upaya

untuk melupakan kisah-kisah cintanya bersama orang yang ia

cintai, si Aku juga mengalami kekecewaan yang amat sakit,

karena orang yang dicintainya harus ia lepaskan untuk bahagia

bersama orang lain. Akhirnya si Aku memutuskan untuk

mengakhiri hubungannya dengan orang yang ia cintai yaitu Rita,

dengan ucapan selamat tinggal.

d. Latar/Setting

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan

social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar

tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi, latar waktu berhubungan dengan masalah

“kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam

sebuah karya fiksi, latar social menyaran pada hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam sebuah cerita fiksi.

Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis memiliki

tiga latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial yang

masing-masing akan dibahas sebagai berikut.

Page 103: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

91

1) Latar Tempat

Latar tempat ialah tempat berlakunya sesuatu peristiwa

dalam karya-karya sastra yang berfungsi sebagai media kepada

pelaku (watak-watak) untuk menjalankan gerak kerja mereka.

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam karya sastra, seperti danau, rumah, gubuk, dan

lain-lain.

Dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis,

latar terdiri lebih dari beberapa tempat. Hal ini dilihat dari

kutipan di bawah ini.

a) Kampung

Latar tempat yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis berada dikampung. Tokoh

utama menjelaskan dimana ia tempat ia tinggal saat

dibesarkan oleh Kakek dan Neneknya. Hal ini dapat dilihat

pada kutipan di bawah ini.

“Aku adalah anak tunggal yang tak punya saudara

seayah seibu. Aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku.

Setelah aku tamat SMP, kakek dan nenekku telah tiada

lagi. Itu sebabnya aku memutuskan untuk pergi

meninggalkan kampung halamanku (3)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa latar

tempat yang digambarkan oleh tokoh utama yaitu

dikampung. Dimana ia tinggal dan ia dilhirkan saat

dibesarkan oleh Kakek dan Neneknya.

Page 104: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

92

b) Kelurahan

Latar tempat yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis yaitu dikelurahan. Tokoh

utama menjelaskan kepahitan hidup selama tinggal di

kelurahan kampung tambangan. Hal ini terdapat dalam

kutipan di bawah ini.

“ Sepuluh hari saja aku berada di Kelurahan Kampung

Tambangan sudah terasa benar kepahitan hidup ini.

Uang aku tak punya lagi, habis untuk ongkos pergi

mencari pekerjaan (4)”.

Berdasarkan kutipan di atas, telihat jelas bahwa latar

tempat berada dikelurahan. Tokoh utama berada dikelurahan

selama sepuluh hari. Ia juga menghabiskan uangnya untuk

ongkos pergi mencari pekerjaan, namun pekerjaan yang ia

cari belum dapat.

c) Sungai dan Gubuk

Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

berlatar tempat disungai dan digubuk. Pekerjaan yang

dilakukan oleh Susan yaitu menyiapkan perkakas dan

menyimpannya dengan baik. Sambil menunggu buah-buahan

yang siap dipanen akhirnya mereka istrihat dimalam hari agar

keesokan paginya dapat bekerja keras dengan baik. Hal ini

terlihat jelas pada kutipan di bawah ini.

“Pukul 05.00 WSU, kamipun berhenti bekerja, semua

perkakas kami simpan seperti semalam, lalu kami

mandi kesungai. Siap mandi kamipun meninggalkan

Page 105: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

93

kebun menuju pulang kerumah. Sampai dirumah

kamipun sudah hampir magrib (26)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat jelas bahwa

latar tempat berada disungai.Setelah mereka selesai bekerja

mereka mandi kesungai dan pergi meninggalkan kebun

kembali kerumah untuk beristirahat.

“Sudah lima hari kami tidur digubuk. Babatan sudah

jauh sampai keujung kebun. Namun kerna banyak

pohon-pohon durian dan pohon buah-buahan lain, batas

kebun sebelah ujung tidak kelihatan, terlindung oleh

pohon-pohon yang banyak dan tidak teratur. Menurut

bang Ramlan sudah lebih 100 m panjang kebun yang

sudah dilimas dan dibabat, paling lama 5 hari lagi

sudah siap. Tinggal menunggu buah jatuh dan

mengumpulkannya. Tiap pagi pula abang mengantar

buah kekota, untuk menjualnya (45)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa latar

tempat berada digubuk. Setelah lima hari tidur digubuk

mereka sudah membabat semak-semak sampai keujung

kebun. Mereka tinggal menunggu mamanen dan menjual

buah duriannya kekota.

d) Kebun

Latar tempat yag terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis berada dikebun. Mereka siap

menurunkan beban untuk membuat gubuk setelah sampai

dikebun. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Sampai dikebun kami turunkan semua beban yang

kami bawa, lalu aku menyapu lantau gubuk untuk

membentangkan tikar yang aku bawa. Bang Ramlan

membersihkan dibawah dan disekitar gubuk serta

Page 106: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

94

mengumpulkan potongan-potongan kayu bekas sisa

membuat gubuk (40)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat dengan jelas bahwa

mereka menyiapkan peralatan dan perlengkpan untuk

membangun gubuk setelah sampai dikebun. Mereka

mengumpulkan potongan kayu yang akan membangun gubuk

tersebut.

“Setiap hari aku sudah mengumpulkan buah, sudah

banyak yang jatuh dan keadaanya sudah baik.

Perharinya tidak kurang 100 buah. Bang Ramlan

mencari agen untuk membeli buah. Karena tak mungki

mau dibawa sendiri buah begitu banyak, sementara aku

tinggal saja dikebun, mengumpul buah, membersihkan

dan menghitung, berapa buah yang bisa dijual (53)”.

Berdasarkan kutipan di atas, bahwa tokoh utama

mengumpulkan buah yang jatuh ketanah. Perhari buah bisa

terjatuh hingga 100 buah. Bang Ramlan mencari agen,

sedangkan ia mengumpulkan buah dikebun.

e) Gedung Bioskop

Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

berlatar tempat di gedung bioskop. Supriyanto dan Susan

pergi membeli karcis untuk menonton film. Bersamaan hal

itu ada hal yang dibicarakan perihal rencana membangun

grup band. Hal ini terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Tiba dikota, kami langsung menuju gedung bioskop

dan membeli karcisnya dua lembar. Aku bersama

Supriyanto langsung masuk kegedung, karena ingin

duduk santai lebih dulu menunggu film diputar. Aku

ingin menceritakan rencana bang Hasan itu tentang

Page 107: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

95

rencana mendirikan Band. Bagaimana pula tanggapan

Supriyanto dengan rencana itu, aku ingin pula tau (65)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa

Supriyanto dan Susan menuju kegedung bioskop untuk

membeli tiket dan mereka masuk kedalam gedung. Sambil

duduk santai mereka membicarakan tentang rencana

mendirikan grup band dan sekaligus meminta pendapat.

f) Tebing Tinggi

Latar tempat yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis berada di tebing tinggi. Hasan dan

Susan pergi ketebing tinggi menggunakan becak motor. Hal

ini dapat dilihat kutipan di bawah ini.

“Pukul 11.00 WSU kamipun sampai Tebing Tinggi.

Dari terminal kami becak pula kerumahnya bang Hasan.

Kalau di Siantar tadi becaknya motor, kalau di Tebing

Tinggi becak dayung (81)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Susan

pergi kerumahnya Hasan dari terminal menuju ketebing

tinggi menggunakan becak motor bukan becak dayung.

“Lain kata bagaimana acara di Tebing Tinggi? Kenapa

begitu lama lae perginya? Sampai-sampai ito Rita rindu

dan kesepian (127)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Linda

menanyakan bagaimana acara ditebing tinggi. Linda merasa

Susan pergi ketebing tinggi sangat lama hingga pada

akhirnya Rita kekasih Susan merasa rindu.

Page 108: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

96

g) Rumah

Latar tempat yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis berada dirumah. Robin, Rita

dan Susan sering bermain kerumah. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan dibawah ini.

“Aku dan Kedan Robin segan lama-lama dirumah bang

Hasan, Cuma makan menunggu job, entah kapan baru

dapat, sudah setengah bulan kami belum bermain (98)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa Susan

dan Robin tidak segan untuk bermain dirumah Hasan.

Mereka makan bersama sambil menunggu job datang. Sudah

setengah bulan band mereka belum mendapat panggilan

untuk bermain.

“Tiba dirumah bang Hasan, kami lihat rumahnya

dikunci, kemana orangnya ya? Kutanyakan pada

pembantu kedainya bang Ramlan. Katanya mereka

pergi ke Binjai, mengunjungi orang tuanya sakit,

termasuk bang Ramlan juga pergi (137)”.

Berdasarkan kutipan diatas, terlihat jelas bahwa mereka

pergi kerumah Hasan namun rumahnya dikunci. Kemudian

mereka bertanya kepada pembantu kedainya Ramlan,

ternyata mereka sedang pergi menjenguk orang tuanya yang

sedang sakit.

“Sesampainya aku dirumah Rita kulihat ada mobil yang

biasanya mobil itu berada di garasi mobil. Memang

mobil itu sudah lama tak ada dirumah Rita. Semenjak

aku kenal dengan Rita, baru dua kali ini aku melihat

mobil itu (210)”.

Page 109: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

97

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas Susan pergi

kerumah Rita. Ia melihat mobil digaransi biasa mobil berada

digaransi, tapi baru kali ini ia melihat mobil berbeda terparkir

digaransi rumahnya Rita.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

latar tempat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta berada

dirumah, yaitu dirumah Hasan dan dirumahnya Rita.

h) Pematang Siantar

Latar tempat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

berada di Pematang Siantar. Tokoh utama kembali ke

Pematang Siantar, setelah sampai ia langsung pulang

ketempat Robin untuk makan siang. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan di bawah ini.

“ Karena tidak ada job, aku kembali ke Pematang

Siantar, ketempat kedan Robin, disana aku lebih

terhibur dengan gitar-gitaran,…bersama ito Rita (98)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Susan

kembali ke Pematang Siantar ketempat Robin. Susan merasa

lebih terhibur dengan bermain gitar bersama gadis yang ia

cintai, yaitu Rita.

“ Pukul 12.30 kami sampai di Pematang dan langsung

pulang kerumah Kedan Robin karena sudah waktunya

untuk makan siang. Karena Tulang Jaurman, pemilik

kedai nasi, kamipun tidak ragu kehabisan nasi buat

makan (123)”.

Page 110: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

98

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa

mereka sampai di Pematang Siantar langsung balik ketempat

Robin untuk makan siang. Tulang Jaurman adalah ayah dari

Robin, ia pemilik kedai nasi hingga akhirnya mereka tidak

segan untuk menghabiskan semua nasi yang sudah

disediakan.

i) Danau Toba, Tomok, Pulau Samosir dan Parapat

Latar tempat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

berada di Danau Toba, Tomok, Pulau Samosir dan Parapat.

Mereka pergi rekreasi ke Parapat berlibur melihat indahnya

Danau Toba yang terkenal sampai kemanca Negara . Mereka

berempat berjalan menyusuri tepi Danau Toba . Setelah

berjalan-jalan Rita mengajakpergi ke Tomok Pulau Samosir.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

“Suatu ketika Kedan Robin mengajak aku ke Parapat.

Rekreasi, jalan-jalan, lihat-lihat pemandangan

keindahan alam, keindahan Danau Toba yang begitu

terkenal sampai kemanca Negara (99)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Kedan

Robin mengajak Susan ke Parapat untuk berlibur untuk

melihat keindahan Danau Toba yang terkenal hingga

kemanca Negara.

“Di Parapat kami berempat berjalan menyusuri tepi

pantai danau Toba, bergandeng tangan, sambil

memandang keindahan alam yang begitu asri. Rita

mengajak melanjutkan perjalanan, pergi ke Tomok

pulau Samosir. Namun, setelah kami fikir-fikir,

Page 111: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

99

waktunya nanti tidak sempat lagi karena harus

menyeberang menggunakan kapal air, pukul berapa

pula pulangnya? Karena perjalanan tergantung dengan

kendaraan yang kami tumpangi. Terakhir bus trayek

arah Siantar pukul 05.00 WSU sore sudah habis (100)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat mereka pergi

ke Parapat menyusuri Danau Toba. Mereka berempat saling

bergandeng tangan berjalan sambil melihat pemandangan

yang indah., hingga pada akhirnya Rita mengajak pergike

Tomok Pulau Samosir. Karena, waktu sudah sore akhirnya

mereka kembali ke Siantar.

“Mendengar berita itu lalu bunde pergi kerumah

keluarga Rita, ingin menanya kabar apakah Rita sudah

pulang? Dari tetangga sebelah diketahui bahwa Rita

belum pulang. Sedangkan tante mamanya Rita sekarang

sedang pergi ke Parapat dan Tomok mencari

keberadaan Rita (292)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Tante

Rita menanyakan kabar Rita, apakah Rita sudah kembali dari

Parapat dan Tomok. Mereka merasa cemas karena belum ada

kabar setelah kepergian mereka.

j) Terminal

Latar tempat yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta berada diterminal. Sampai diterminal mereka

lanhgsung naik bus dari Parapat menuju ke Medan. Hal ini

dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Sampai di terminal kami tidak langsung naik bus.

Kami gitar-gitaran dulu sambil duduk dibangku tunggu,

menunggu bus dari Parapat ke Medan. Pukul 10.00

Page 112: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

100

WSU baru bus tiba. Kami ditempatkan dibangku paling

belakang. Biasalah…,yang penting tidak mbayar

(118)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa

mereka pergi keterminal dari Parapat menuju ke Medan

menggunakan bus. Sebelum perjalanan dimulai mereka

bermain gitar terlebih dahulu.

Berdasarkan uraian latar tempat di atas, dapat

disimpulkan bahwa latar tempat memiliki beberapa lokasi.

Yaitu kempung dimana tempat Susan tinggal, kelurahan

tempat tinggal sementara Susan untuk mengadu nasib, sungai

dan gubuk tempat dimana Susan bekerja sebagai penjaga

kebun durian, kebun dimana susan membantu pekerjaan

untuk mengumpulkan durian yang berjatuhan, gedung

bioskop tempaat untuk menonton film, tebing tinggi

rumahnya Hasan teman Susan yang baik, rumah berada di

rumah Rita, Tulang Jaurman dan rumah Hasan, pematang

siantar tempat tinggal Kedan Robin, Danau Toba wisata yang

terkenal sampai manca Negara, Tomok tempat wisata pulau

Samosir, Pulau Samosir wisata alam yang indah, dan

Terminal tempat dimana transportasi digunakan untuk

mengantar para wisata.

Page 113: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

101

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan”

terjadinya peristiwa-peristiwa dalam suatu cerita. Latar waktu

yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul

Muis adalah pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Hal

ini terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini.

a) Pagi Hari

Latar waktu yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta yaitu pagi hari. Pagi-pagi Susan sebelum pergi

kekebun ia sarapan terlebih dahulu. semua perlengkapan dan

persiapan sudah siap. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di

bawah ini.

“Pagi-pagi aku sudah bangun, siap sarapan dan

perlengkapan kekebun sudah dipersiapkan semua,

termasuk senapan anginpun tak ketinggalan untuk

dibawa, lalu kamipun barangkatlah menuju kebun

(27)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Susan

bangun pagi-pagi untuk pergi bekerja. Sebelum bekerja ia

sarapan terlbih dahulu, tidak lupa juga ia selalu menyiapkan

perlengkapan untuk dibawa kekebun.

“Pagi pukul 08.00 WSU aku dan Kedan Robin sudah

berada didalam bus, duduk dibangku paling belakang,

memang biasa kami di dudukkan dibangku belakang

namanya saja tidak mbayar ongkos. Itu sudah enak,

sudah lumayan, uang untuk ongkos bisa cukup buat

kami makan berdua satu hari (106)”.

Page 114: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

102

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat mereka naik

bus pada pukul 08.00 pagi. Mereka duduk paling belakang

karena tidak membayar.

b) Siang Hari

Latar waktu yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta yaitu siang hari. Mereka pergi ketebing tinggi pada

siang hari pukul 11.00 WSU. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan di bawah ini.

“Pukul 11.00 WSU kamipun sampai di Tebing Tinggi.

Dari terminal kami naik becak pula kerumahnya bang

Hasan. Kalau di Siantar tadi becaknya becak motor, tapi

kalau di Tebing Tinggi becaknya dayung (81)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat setelah

mereka sampai di Tebing Tinggi pada pukul 11.00 WSU

mereka dari terminal naik becak menuju rumah Hasan.

“Pukul 12.30 truk perkebunan yang mau masuk

kedalampun tiba. Kami naik kegerobak truk, bersama-

sama dengan beberapa orang karyawan yang ada di

dalam gerobak truk duduk diatas barang-barang yang

sedang dibawa truk tersebut (266)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas pada pukul

12.30 siang truk pengangkut barang tiba ditempat. Pada

akhirnya mereka naik kegerobak truk bersama-sama, dengan

beberapa orang yang ada di dalam gerobak untuk membawa

barang.

Page 115: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

103

c) Sore Hari

Latar waktu yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta yaitu sore hari. Pada waktu mereka berhenti bekerja

mereka menimpan perkakas kemudian mandi disungai,

kemudian mereka meninggalkan kebun menuju rumah

hamper magrib. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah

ini.

“Pukul 05.00 WSU, kamipun berhenti bekerja, semua

perkakas kami simpan seperti semalam, lalu kami

mandi kesungai. Siap mandi kamipun meninggalkan

kebun menuju pulang kerumah. Sampai dirumahpun

sudah hampir magrib (26)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat pada pukul

05.00 WSU mereka berhenti bekerja, semua perkakas

disimpan, kemudian mereka mandi disungai siap untuk

meninggalkan kebun menuju rumah.

d) Malam Hari

Latar waktu yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal

Kasta adalah malam hari. Pada pukul 11 malam mereka

pergi kegubuk. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Tepat pukul 11 malam, kamipun kembali kegubuk di

kebun durian. Setengah jam diperjalanan kamipun

sampai. Disebelah gubuk dibawah pohon cempedak

kami melihat dua ekor kancil terkena cahaya lampu

sepeda. Mereka berdua kelihatannya sedang asyik

makan kulit cempedak (57)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa pada

pukul 11 malam mereka kembali kegubuk, untuk menuju

Page 116: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

104

kegubuk mereka memakan waktu setengah jam. Mereka

membawa senter untuk penerang selama perjalanan, tiba-tiba

ada seekor kancil terkena cahaya lampu senter yang sedang

asyik bermain.

“Malam yang ditunggu untuk tampilpun telah tiba. Para

anggota Tambang Ria Band pun telah siap untuk

berangkat. Karena perjalanan tidak begitu jauh

ketempat acara, pukul 07.30 WSU malam sudah

sampai. Setelah sampai ditempat tujuan, alat-alat pun

kami naikkan ke pentas, dan mengatur sound system

(109)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa pada

malam hari mereka siap tampil. Para anggota Tambang Ria

Band siap untuk berangkat. Pada pukul 07.30 WSU malam

mereka baru sampai ditempat tujuan.

Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa latar

waktu yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis adalah pagi hari yaitu menyiapkan

perlengkapan untuk menuju kekebun, siang hari berada

ditebing tinggi dan truk mengantar barang, sore hari berada

dikebun dan menyimpan perkakas, dan malam hari kembali

kegubuk dan Tambang Ria Band siap untuk tampil.

3) Latar Sosial

Latar sosal menyaran pada hal-hal yang berhubungan

dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat

yang diceritakan dalam karya fiksi. Dapat berupa kebiasaan

hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara

Page 117: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

105

berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Di samping itu, latar sosial

juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang besangkutan.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Kalau begitu istirahatlah sajalah Lae biar aku yang

jagakan kios dulu, akupun sudah bilang sama amang

kalau aku tidak pulang malam ini, nanti aku bisa tidur

sama operator diatas sana,” kata Kedan Robin sambil

menunjukkan di atas panggun tempat pemutaran filem

(241-242)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar Kedan yang baik

hati ingin menjagakan kiosnya Susan, Kedan juga sudah bilang

kepada orang tua dirumah kalau ia tidak pulang kerumah malam

ini. Kedan rela tidur bersama operator pemutar film diatas

panggung.

“Sebelumnya aku lebih dahulu mencari oleh-oleh sebagai

buah tangan, mau aku bawa kerumah Tulang. Dikampung

dipinggir perkebunan sekarang musim buah-buahan. Aku

beli rambutan satu keranjang besar, kubawa sebagai buah

tanganku untuk keluarga tulang Jaurman. Besok aku

berangkat ke Pematang Siantar (279)”.

Berdasarkan kutipan di atas, tergambar bahwa tokoh

utama ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga Tulang Jaurman.

Ia melihat dikampung pinggir perkebunan sedang musim, buah-

buahan, ia segera membeli oleh-oleh yaitu membeli satu

keranjang besar buah rambutan. Terlihat jelas bahwa Tokoh si

Aku baik dan suka memberi.

Page 118: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

106

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa latar

Sosial yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis yaitu

4) Sudut Pandang

Sudut pandang menyaran pada sebuah cerita dikisahkan.

Ia merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang

sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan

berbagai cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Sudut

pandang dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

menggunakan sudut pandang persona ketiga mahatau dengan

metode diaan. Dalam bukunya sudut pandang ini, cerita

dikisahkan dari sudut pandang “dia”, namun pengarang, narrator,

dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh

“dia”. Kutipan berikut adalah contoh yang terdapat dalam novel

Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya

Taufiqurrahman Al-Azizy yang menunjukkan bahwa pengarang

menggunakan sudut pandang persona ketiga mahatau.

“Tak tahan menanggung, malam itu akhirnya Duma pergi

meninggalkan istana, Dia pergi bersama seekor anjing

kesayangannya, dan tak ada seorangpun yang

mengetahuinya. Kepergian Duma rupanya untuk

mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, ya…,dia

lebih memilih jalan nista ini dari pada hidup menanggung

malu (155)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa tokoh

utama menceritakan Duma yang meninggalkan istana dan pergi

Page 119: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

107

dengan seekor anjing, anjing tersebut adalah anjing kesayangan

dari Duma. Kepergian Duma ternyata untuk mengakhiri

hidupnya dengan cara bunuh diri.

“Rita lalu terdiam setelah mendengar apa yang aku

katakana. Mungkin ia dapat merasakan kebenaran apa

yang aku ucapkan. Kalaulah Rita memang benar-benar

mencintaiku seribu persen, sudah pasti ia menungguku

dan tidak perlu untuk bekerja jauh ke Medan (261)”.

Berdasarkan kutipan di atas, jelas menggambarkan sosok

Rita yang pendiam. Setelah mendengar Susan berbicara,

seharusnya kalau ia benar-benar mencintai Susan ia tidak pergi

bekerja jauh ke Medan dan mendengarkan kata hatinya.

“Nak Susan,...amang percaya kalau nak Susan sebagai

laki-laki berani dan mampu menghadapi kenyataan ini.

Dari pembicaraan kami tadi malam, amangnya Rita tidak

mengijinkan hubungan kalian dilanjutkan walau ibunda

Rita menyetujui sepenuhnya. Keluarganya yang di

Timbang Galung juga kemudian juga demikian. Alasan

mereka anaknya tidak setuju kawin dengan orang tidak

bermarga, dan katanya Rita sudah kami jodohkan dengan

anak pemilik perusahaan dimana ia bekerja. Sudah

berbagai dalih amang sampaikan kepada mereka, namun

mereka tetap saja pada pendiriannya, dan amangnya tetap

mau menjodohkan kepada pilihannya. Tinggal lagi

familinya yang di Tomok pulai Samosir tidak sempat

mengetahui hal ini, karena tidak sempat member kabar

kesana (289)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa ia

menceritakan bagaimana keputusan orang tua dari Ayah gadis

yang ia cintai tidak direstui, karena Rita sudah dijodohkan

dengan orang lain. Kemdian keluarga yang di Tambang Galung

juga tidak merestui hubungan mereka karena tidak bermarga.

Page 120: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

108

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sudut

pandang, yaitu sudut pandang persona ketiga maha tau, yaitu

pengarang mengganti orang ketiga maha tau “diaan” untuk

menceritakan kisah cerita tokoh utama dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta kaya Abdul Muis.

5) Amanat

Amanat adalah pesan yang akan disampaikan melalui

cerita. Amanat dapat ditemukan setelah pembaca menyelesaikan

sekuruh cerita yang dibacanya. Amanat biasanya berupa nilai-

nilai yang dititipkan penulis cerita kepada pembacanya. Amanat

yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya Abdul

Muis adalah jangan lupa bersukur atas rezki yang diberikan oleh

Allah dan jangan takut untuk belajar demi kesuksesan karena

kesuksesan dan belajar tidak memandang umur.

“Setelah kami pulang dan berada dirumah bang Hasan,

ia mengatakan akan mengadakan jamuan makan-

makan, kepada jiran tetangga disekitar rumahnya,

sebagai tanda ucapan syukur kepada Allah Swt atas

rizki yang diberikan Allah dan keselamatan tidak ada

gangguan apapun dari awal sampai akhir menjaga

durian dikebunnya (60)”.

Berdasarkan kutipan diatas, terlihat jelas bahwa Hasan

akan mengadakan syukuran untuk keselamatan selama menjaga

kebun durian. Syukuran tersebut sebagai tanda syukur kepada

Allah Swt. atas rizki yang diberikan.

“Kalau Susan memang mau, ada teman tulang yang

punya bengkel motor, disana nanti bisa bekerja sambil

Page 121: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

109

belajar dulu, lama-lama nanti asalkan sungguh-sungguh

bisa bongkar pasang mesin sendiri atau melas atau apa

sajalah yang bisa dikerjakan sesuai kepandaian kita

nantinya (164)”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dilihat bahwa Tulang

Jaurman memberikan bantuan agar susan bisa bekerja. Bekerja

sambil belajar nanti lama-kelamaan bisa bongkar pasang mesin

sendiri.

“Masalah umur tidak menjadi persoalan, lagi pula

menurut kata orang bijak, belajar tidak ada batas usia.

Karena di brosur yang aku bacapun tidak ada batasan

usia,kecuali kalau sudah kakek-kakek (244)”.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, tergambar jelas

bahwa Susan tertarik untuk belajar kembali dan dengan maksud

serta tujuan yang baik tanpa mengenal usia. Ia yakin bahwa apa

ia lakukan benar. Umur tidak menjadi permasalahan untuk

bersekolah kembali.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

amanat yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya

Abdul Muis yaitu dalam mencapai sebuah cita-cita harus

berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan dan cita-

citanya,

2. Aspek-aspek Sosiologi Sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis

a) Aspek Cinta Kasih

Cinta kasih adalah perasaan kasih sayang atau perasaan suka

terhadap orang lain. Cinta kasih berarti perasaan yang tumbuh secara

Page 122: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

110

tulus dari hati manusia kepada manusia lain dan sekitarnya tanpa

ingin menyakiti dan melukai.

Cinta kasih yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

kaya Abdul Muis ini dapat digolongkan dalam beberapa macam,

yaitu cinta kasih terhadap keluarga, sesama (teman), dan cinta kasih

terhadap lawan jenisnya (laki-laki dan perempuan). Cinta kasih

Susan terhadap Rita perempuan yang ia cintai, terdapat pada kutipan

di bawah ini.

“Aku tak habis fikir dibuatnya. Memang ada juga rasa

menaruh hatiku padanya, karena ia baik, cantik, pandai

menyanyi, tapi aku harus tahu dirilah, mana mungkin kalau

kail panjang sejengkal, laut hendak di duga (105)”.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Susan memliki perasaan

dengan Rita, karena ia yang baik, cantik, pandai dan pintar

bernyanyi. Namun, Susan merasa tidak yakin, karena perbedaan

antara langit dan bumi, Susan laki-laki yang tidak memiliki

kekayaan, sedangkan Rita anak orang kaya.

“Memang benar…,tak dapat dipungkiri bahwa aku juga

mencintai Rita. Tapi apa mungkin aku mampu melabuh cinta

dengan keadaanku seperti ini? Rita anak orang berada dan

berbahagia dalam kehidupannya, sedangkan

aku…,penderitaan hidup saja sudah sakit begini, apalagi

kalau ditambah dengan penderitaan bathin akibatnya cinta,

apa jadinya nanti (128)”.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa tokoh

utama benar mencintai perempuan yang bernama Rita. Hal itu

tampak dalam kutipan “Memang benar…,tak dapat dipungkiri bahwa

Page 123: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

111

aku juga mencintai Rita” kutipan tersebut menjelaskan perasaan

tokoh utama kepada Rita.

Susan dan Rita saling mencintai, mereka berdua juga ingin

hidup bersama meskipun keadaan kehidupan tokoh utama tidak

memiliki kehidupan yang layak. Namun, Rita tetap saja ingin

melanjutkan cintanya kepada Susan. Hal tersebut dilihat dari kutipan

di bawah ini.

“Berkat abang cinta pada Rita dan Rita juga mencintai

abang, serta dengan keadaan abang yang memang benar

seperti gambaran lagu itu, maka lahirlah lagu tersebut (173)”.

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Rita benar-benar

mencintai Susan, terlihat jelas bahwa Rita tidak melihat keadaan

Susan yang serba kekurangan tanpa membawa kekayaan dan jabatan.

“Demi abang dan demi cinta, walau tidur berdua dikolong

langitpun akan Rita lakukan, asalkan abang memang benar-

benar mencintai Rita (174)”.

Kutipan di atas menggambarkan sosok Rita yang mampu

menerima laki-laki yang ia cintai walaupun harus tidur dikolong

jalan. Walaupun begitu Rita hanya meminta kepada Susan untuk

benar-benar mencintainya dengan tulus.

“Kenapa Rita mau mencintaiku, sedang keadaan dan

kehidupan kami jauh berbeda ibarat bumi dengan langit?

Apakah Rita mau meninggalkan tidur diranjang empuk

kemudian tidur bersamaku diselembar tikar? Apakah Rita

mau bertenpat digubuk bambu beratap lalang, lalu

meninggalkan istana penuh kemewaha?” kalau kupikir-pikir

serasa tak mungkin dan rasanya cukup aneh. Tapi itulah

kenyataan sekarang (177)”.

Page 124: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

112

Dari kutipan di atas terlihat betapa besar cinta Susan kepada

Rita yang penuh dengan kemewahan. Susan jatuh cinta kepada anak

orang kaya yang menurutnya jauh lebih pantas untuknya. Dalam

kutipan di atas menjelaskan perasaan Susan yang begitu dalam untuk

Rita dengan penuh keraguan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek

cinta kasih dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta yaitu cinta kasih

yang terjadi antara Susan dan Rita yang mendominasi sebagai lawan

jenis. Hal ini kuat digambarkan oleh kedua lawan jenis dalam

menyampaikan perasaannya masing-masing. Namun, masalah

percintaan mereka terhalang oleh keadaan yang membuat mereka

harus terpisah karena kekayaan, jabatan dan kasta.

b) Aspek Pendidikan

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

dan rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat

dan kebudayaan. Pendidikan yang terdapat dalam novel Cinta Tak

Kenal Kasta kaya Abdul Muis terlihat pada tokoh Susan melanjutkan

sekolahnya yang sempat tertunda. Hal tersebut dapat dilihat dari

kutipan berikut.

“Ijasah SMP yang kumiliki serasa tak berguna bagiku.

Padahal aku bersekolah dengan biaya sendiri dari kelas I

sampai tamat kelas III, dengan harapan aku mendapat

pekerjaan yang layak dan dapat membahagiakan kehidupanku

nantinya. Nyatanya sekarang aku jadi pengangguran (5)”.

Page 125: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

113

Berdasarkan kutipan di atas tergambar jelas bahwa

Susanhanya memiliki ijasah SMP. Ia berharap dapat memiliki

pekerjaan yang layak dan dapat membahagiakan kehidupannya nanti.

Namun, pada kenyataannya setelah ia lulus tidak memiliki pekerjaan

yang layak.

“Setelah persyaratan senua beres, akupun mendatangi sekolah

yang tertera dibrosur yang tertempel dikiosku. Dengan

membayar uang pendaftaran, uang bangunan dan uang

sekolah selama 1bulan, aku langsung diterima. Tinggal

menunggu waktu nanti masuk sekolah, akupun sudah

berseklah kembali di SPMA swasta Pematang Siantar (245)”.

Berdasarkan kutipan di atas tergambar jelas bahwa

pentingnya pendidikan. Begitu semangat Susan telah diterima di

SPMA walaupun hanya sekolah swasta untuk mendapatkan

pendidikannya kembali.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui kesimpulan

bahwa pendidikan dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta mengalami

peningkatan, yaitu tidak mampu menjadi mampu. Dari dua tingkatan

tersebut tokoh utama mengalami perubahan. Dia bersekolah kembali

dengan biayanya senidiri.

c) Aspek Kekerabatan

Aspek kekerabatan adalah aspek yang berupa hubungan

sosial antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok

manusia, dan antara perorangan dengan kelompok manusia.

Hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi dan kesadaran untuk saling menolong antar manusia.

Page 126: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

114

Selama di Pamatang Siantar ia tinggal bersama temannya

yang bernama Robin. Dia menjadikannya rumahnya sebagai

rumahku juga. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan dibawah ini.

“ Selama aku selalu bersama Kedan Robin, Pematang Siantar

seolah kota tempat tinggalku saja. Dimana ada Kedan Robin

disitu ada aku, bernyanyi berduet, dia pegang melodi aku

pegang rittem. Persahabatan kami seolah tak terpisahkan.

Walau suku dan agama kami berbeda, tidak menggoyahkan

persahabatan kami (93)”.

Kutipan di atas terlihat jelas bahwa kekerabatan mereka

sangatlah kuat walaupun suku dan agamanya berbeda. Mereka juga

selalu bersama-sama, bernyanyi dan berduet bersama.

“Sesampainya kami didepan rumah ito Linda, ia lebih dahulu

menegurku dengan hormat:”Bah,…horas Lae, apa kabar,

sudah lama tak muncul Lae, sudah enaklah sekarang ya

(286)”.

Kutipan di atas terlihat jelas pertemanan antara tokoh utama

dengan Linda, mereka sangat dekat dan saling menyapa satu sama

lain walaupun lama tidak bertemu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

aspek kekerabatan dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta antara tokoh

utama dengan Kedan Robin dan Linda sangat baik dan sangat dekat.

d) Aspek Perekonomian

Aspek perekonomian ialah aturan atau cara berekonomi.

Perekonomian pelaku cerita tokoh utama yaitu Susan yang ada

dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya Abdul Muis. Hal tersebut

dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

Page 127: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

115

“Kepahitan hidupku semakin terasa. Teringat kembali kepada

masa lalu, dimana penderitaan selalu melanda, apalagi

dengan tak sengaja, terlihat keadaan dan situasi kehidupan

yang lebih tinggi, memandang keatas, membuat aku lebih

tenggelam dalam dalam laut kemiskinan. Tapi apa mau

dikata?...bukan salah bunda mengandung, memang suratan

diri sendiri (96)”.

Kutipan di atas menggambarkan sosok Susan yang penuh

dengan penderitaan. Susan merasa kehidupannya semakin tidak

membaik. Semakin terlihat situasi kehidupan yang lebih tinggi, ia

hanya dpaat melihat keatas hanya akan membuatnya semakin

tenggelam dalam kemiskinan. Tapi Susan tidak menyalahkan orang

lain, karena takdir dan hidupnya sudah diatur oleh sang pencipta.

“Dari brosur yang aku baca , aku tertarik pula ingin sekolah

kembali. Kebetulan pula sekolah tersebut sesuai dengan cita-

citaku sewaktu aku masih duduk dibangku SMP, bila aku

tamat nanti aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertanian

Atas (SPMA). Tapi sayang, karena tak ada biaya jadi aku tak

dapat melanjutkan sekolahku (244)”.

Kutipan di atas sangat jelas bahwa tokoh utama mengalami

perekonomian yang sulit. Kehidupannya masih sulit meskipun sudah

bekerja. Untuk melanjutkan sekolahnyapun harus berhenti beberapa

tahun karena tidak ada biaya. Hal itu tampak dalam kutipan “Tapi

sayang, karena tak ada biaya jadi aku tak dapat melanjutkan

sekolahku”. Kutipan tersebut menjelaskan meskipun sudah bekerja

namun belum dapat merubah nasibnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

keadaan perekonomian dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya

Abdul Muis mengalami kesulitan. Namun, tokoh utama dalam novel

Page 128: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

116

Cinta Tak Kenal Kasta dapat membenahi dan memperbaiki

kehidupannya.

e) Aspek Moral

Aspek moral merupakan ajaran tentang perbuatan baik buruk

yang berhubungan denngan sifat-sifat luhur kemanusiaan,

emperjuangkan hak dan martabat manusia. Aspek moralitas yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah sikap, akhlak, dan budi

pekerti dari tokoh yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

kaya Abdul Muis yang bernama Susan.

Susan pergi Ketebing Tinggi untuk mencari pekerjaan, dia

mendatangi perusahaan-perusahaan dan PT. Namun, lamaran yang ia

ajukan tidak ada yang diterima . Hal ini dapat dilihat dari kutipan di

bawah ini.

“Arah tujuanku adalah ke kota Tebing Tinggi, dimana aku

bersekolah dulu. Dengan modal ijazah SMP, aku mendatangi

perusahaan-perusahaan dan PT. Perkebunan-perkebunan

disekitar wilayah kota Tebing Tinggi. Namun aku tidak bisa

berbuat banyak untuk mendatangi perusahaan-perusahaan

tersebut, karena terbatas oleh keuangan untuk tranportasi

perjalananku untuk mencari pekerjaan. Semua lamaran yang

aku ajukan nihil saja. Kalaupun ada yang menerimanya, harus

pula yang sudah berpengalaman kerja. Hal ini manapula

mungkin bagi diriku, Karena aku belum pernah bekerja.

Hatiku sangat gundah dan cemas, apa aku dapat pekerjaan

nantinya? Kemana pula arah tempat pekerjaan yang aku tuju?

Sekitar Tebing Tinggi sudah aku datangi, namun semuanya

tak berhasil (3)”.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat jelas bahwa Susan

memiliki tekad yang tinggi untuk berusaha. Dia juga memiliki

semangat yang tinggi terhadap hidupnya, walaupun lamaran yang dia

Page 129: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

117

ajukan tidak diterima diperusahaan, namun, tidak membuat alasan

Susan untuk tidak bekerja keras.

Kepedulian Linda dan Rita teman Susan yang menyumbang

uangnya kepada Susan. Menyerahkan tanpa meminta imbalan.

Kemudian mereka membagi uang tersebut menjadi dua. Hal ini

terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Uang yang disumbang kepada kami, kami hitung, dapat rp.

300,- uangnya mau dibagi sama, tapi ito Linda an ito Rita

menyerahkan kepada kami. Kami berdua tak usah dikasi,

untuk ito berdua saja katanya. Uang tersebut lalu kami bagi

dua, masing-masing rp. 150 (101)”.

Berdasarkan kutipan di atas, menggambarkan sosok Rita dan

Linda baik hati. Mereka mau memberikan uangnya untuk orang lain

tanpa pamrih.

Aspek moral lainnya oleh tokoh utama yaitu selalu percaya

diri, memiliki usaha tinggi agar kegiatan bermain musiknya terkenal.

Hal ini dilihat dari kutipan di bawah ini.

“Itu namanya bukan pengangguran, masih punya kegiatan,

walau cuma main musik, kalau sudah terkenal, apa lagi bisa

menciptakan lagu, hasilnya besar juga. Bayangkan artis

penyanyi yang sudah terkenal itu, punya penggemar yang

banyak, tentu besar pula pendapatan dari hasil seninya, yang

penting kita yakin, percaya diri, berusaha terus, jangan

sampai putus asa, berharap agar usaha kita itu benar-benar

berhasil (119)”.

Berdasarkan kutipan di atas Susan diberikan motivasi agar

menjadi sosok laki-laki yang penuh dengan kayakinan asalahkan

selalu berusaha keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Page 130: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

118

Menjadi penyanyi terkenalpun harus dengan usaha dan percaya diri

yang tinggi, karena usaha yang kita capai benar-benar berhasil.

“Aku ucapkan terima kasih kepada Bapak, yang telah

memberikan saran dan harapan pada kami, semoga kami

berhasil dalam usaha seni ini, walau entah kapan itu, kami

bisa muncul kepermukaan,bisa berhasil dan sukses (119-

120)”.

Dari kutipan di atas menggambarkan tokoh utama memiliki

sikap yang baik, peprcaya diri, keyakinan yang tinggi, bekerja keras.

Akhlaknya tergambar pada tokoh Rita dan Linda yaitu memberi

uang kepada sesama, budi pekerti untuk membantu antara sesama,

orang tua, dan sahabat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aspek moral

yang dimiliki oleh tokoh utama dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

kaya Abdul Muis ialah moral yang terpuji dan positif. Hal tersebut

dapat dilihat dari saling tolong menolong terhadap orang lain. Selain

itu, mereka juga memiliki pandangan positif terhadap kehidupan

mereka sekalipun mendapatkan masalah.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis di Kelas XI SMA

Pembelajaran novel Cinta Tak Kenal Kasta kaya Abdul Muis

diaplikasikan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang meliputi beberapa komponen,

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah

Page 131: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

119

pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi yang dipaparkan sebagai

berikut.

1. Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan kompetensi yang berpedoman

pada silabus kurikulum 2013. Kompetensi inti yang akan dicapai dari

proses pembelajaran yang tidak hanya pengetahuan namun pendidikan

karakter siswa. Stadar kompetensi yang digunakan adalah memahami

buku biografi, novel, dan hikayat.

2. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang diperinci dari

standar kompetensi. Kompetensi dasar yang akan diajarkan kepada

siswa adalah KD 3.1 Menganalisis teks novel secara lisan maupun

tulisan berpasangan dengan 4.1 Menyunting teks novel sesuai

dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.

Pembelajaran sastra terdiri dari unsur intrinsik novel Cinta Tak

Kenal Kasta karya Abdul Muis dan analisis sosiologi sastra novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

3. Indikator

Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar secara

lebih mendetail. Indikator adalah penanda pencapaian kompetensi dasar

yang diwujudkan dengan perubahan sikap, pengetahuanndan

keterampilan. Dalam hal ini indikator yang ingin dicapai adalah siswa

dapat menentukan unsur intrinsik dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta

Page 132: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

120

karya Abdul Muis. Siswa diharapkan dapat meninjau aspek-aspek

sosiologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dan

siswwa mampu menganalisis unsur intrinsik novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis.

4. Tujuan Pembelajaran

Sastra kurikulum satuan pendidikan menggunakan kemampuan

dasar dan indikator hasil belajar sebagai ganti tujuan pembelajaran

umum dan khusus. Pembelajaran novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis melatih siswa menemukan unsur-unsur intrinsik dan

ekstrinsik yang membangun novel tersebut. Apabila siswa telah

mengetahui struktur pembangun sastra, diharapkan mereka dapat

menemukan aspek-aspek sosologi sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta

karya Abdul Muis.

5. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran. Alokasi waktu yang digunakan

dalam penelitian untuk menyampaikan materi aspek-aspek sosiologi

sastra dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

sebanyak 4x45 menit (2x pertemuan).

6. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok.

materi pembelajaran memuat fakta, prinsip dan prosedur baik yang

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

Page 133: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

121

pencapaian komptensi. Materi disampaikan kepada siswa secara

terperinci yang sesuai dengan indikator. Materi pembelajaran sastra

adalah menganalisis unsur intrinsik dan aspek sosiologi sastra novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

7. Metode Pembelajaran

Metode pemnbelajaran adalah rincian kegiatan dari proses

pembelajaran. Metode yang digunakan oleh tiap-tiap pendidik berbeda

karena dikembengkan sesuai dengan kreatifitas pendidik. Metode

pembelajaran yang digunakan secara teratur dan sesuai dengan materi

yang akan disampakan. Metode pembelajaran hendaknya bersifat

membangun semangat siswa mengikuti pembelajaran sehingga

memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.

Metode STAD yang digunakan dalam pembelajaran sastra,

khususnya novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis. dengan

metode STAD, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok (tim),

tiap tim menggunakan lembar kerja akademik untuk diskusi,

kemudian guru mengevaluasi secara individual untuk mengetahui

penguasaan bahan, guru meminta setiap siswa dan tiap tim diberi

skor atas penguasaan mereka terhadap bahan ajar..

8. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan sumber materi yang akan

disampaikan kepada siswa. Sumber belajar disini dapat berupa buku

cetak Bahasa Indonesia, media elektronik atau cetak, alam sekitar, dan

Page 134: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

122

sumber belajar lainnya. Sumber belajar disesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan keada siswa. Sumber belajar yang digunakan antara lain

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis, buku teks kurikulum

2013 kelas XII dan beberapa penunjang pembelajaran

9. Langkah Pembelajaran

Langkah pembelajaran adalah cara penulis melaksanakan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013

menuntut siswa agar lebih mandiri dalam mengikuti jalannya proses

pembelajaran.

Pembelajaran sastra harus menempuh beberapa langkah yang

meliputi:

1) Kegiatan Awal

Guru pada kegiatan awal menyiapkan siswa psikis dan fisik

untuk mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini guru menyampaikan

bahan ajar untuk siswa pelajari, khususnya pelajaran novel.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Guru dalam kegiatan eksplorasi melibatkan siswa

untuk memberikan informasi mengenai materi yang akan

dipelajari dai berbagai sumber. Berbagai pendekata, media,

sumber pembelajaran dapat digunakan untuk menunjang

ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada tahap ini pula siswa

dapat diikutsertakan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Page 135: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

123

b) Elaborasi

Guru dalam kegiatan elaborasi dapat memberikan

kesempatan pada siswa untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Guru

bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk

mencapai standar kompetensi yang ada.

c) Publikasi

Guru dalam kegiatan publikasi dapat memberikan

publikasi terhadap hsil eksplorasi dan elaborasi siswa. Guru

dapat memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan

siswa. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam mengikuti materi.

3) Kegiatan Akhir

Guru menyimpulkan kegiatan belajar mengajar yang telah

dilakukan pada tahap ini guru. Dapat melakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Selain itu, guru juga dapat menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4) Evaluasi

Setelah materi sosiologi sastra, dilakukan evaluasi atau

penilaian yang dilakukan penulis kepada siswa dengan tes tertulis

dan tes lisan. Tes lisan dengan pengamatan guru terhadap

kegiatan kerja kelompok di kelas. Tes tertulis guru mengevaluasi

Page 136: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

124

secara individual untuk mengetahui penguasaan bahan, guru

meminta setiap siswa untuk memawakili kelompoknya

menyampaikan pendapatnya dan tiap tim diberi skor atas

penguasaan mereka terhadap bahan ajar.

Soal Tes Tertulis.

1) Sebutkan hal-hal yang menarik dari novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis menurut pendapat Anda!

2) Sebutkan tiga hal yang ingin kamu jadikan sebagai teladan

dari tokoh Susan! Jelaskan alasannya!

3) Bagaimanakah karakteristik tokoh Susan dalam novel Cinta

Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis?

4) Tuliskan sinopsis dari novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis dengan kata-katamu sendiri!

Soal Tes Lisan.

HARI PERTAMA DIBULAN DESEMBER

Drrrttt… (HP bordering)!!! sebuah pesan singkat

berisi promosi dari operator membuatku terbangun, dengan

terkantuk-kantuk kulihat jam menunjuk angka 01.28 dan

kuyakinkan diriku bahwa saat ini orang-orang sedang berenang

dengan indahnya di lautan mimpi. Seperti kebanyakan remaja

jaman sekarang, Jejaring sosial selalu jadi tempat kedua yang

mereka kunjungi setelah alam mimpi berakhir tentunya, tidak

terkecuali denganku, kemudian sesegera mungkin kulihat

TimeLine dengan penuh harap agar terdapat seseorang yang

sedang berkicau disana. Tidak membutuhkan waktu lama bagiku

untuk menyelam di TimeLine dan kemudian kulihat status dari

seseorang yang sudah tidak asing lagi di benakku. Dia, iya dia,

dia yang selalu membuat orang sepertiku bingung dan penasaran.

Yang artinya status itu baru saja dibuatnya, itu dibuat

sekitar pukul 00.29, dan ini merupakan hari pertama di bulan

Page 137: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

125

desember. Mungkin tidak lama setelah status itu dibuat dia juga

masuk ke dunia mimpi, dunia dimana hanya dia yang tau.

Berselang beberapa menit setelah kupandangi status itu, banyak

sekali bermunculan status orang-orang tentang “wish” mereka di

bulan desember ini, kebanyakan dari mereka berharap agar bulan

ini jadi bulan yang lebih baik lagi dibanding bulan-bulan yang

lalu.

“sepertinya asik” dalam batinku.

Kemudian kuketik beberapa deret kata yang isinya ucapan

selamat bulan desember. Memang cukup sederhana untuk sebuah

status di pagi buta, tapi tak apalah, toh hal ini tidak selalu terjadi

tiap hari. Selama saya sekolah sampai di tingkat SMA, ini

merupakan kali pertama saya nanyain tentang wish ke seseorang,

terlebih lagi pada seorang perempuan. Beberapa saat sebelum

membalas pesan itu, pikiranku melayang menuju suatu waktu di

masa lalu, yaitu sekitar beberapa hari yang lalu, dimana pada saat

itu mungkin bisa dibilang sebagai konflik batin antara hati cowok

sama hati cewek.

Malam itu aku dan dia berkirim pesan dengan cukup enjoy

dan penuh canda, tapi, entah kenapa dia lantas melontarkan kata

yang cukup mencengangkan.Dia: “engga, makasih udah kasih

kejelasan, aku sempet bingung sendiri dengan kata “makasih

udah kasih kejelasan”, kejelasan apa maksudnya? Apa mungkin

ada kata-kata dariku yang membuatnya berkata seperti itu, aku

pun mencoba kembali melihat rentetan kejadian di pesan itu, dan

yang kutemukan hanyalah kata

dia: “engga, aku ga penting banget kan?”

dan saat pertanyaan itu aku kaji dengan begitu khusuk dan

hati-hati, hatiku berkata

“Maaf jika aku salah, tadi itu kan hanya lah sebuah

candaan, lagi pula kamu itu orang yang penting buat aku” sesaat

setelah memikirkan hal itu aku kembali membalas pesanya

dengan penuh tanda tanya dan rasa bersalah. sungguh, itu

membuatku bingung setengah mati, mungkin inilah perasaan

yang selalu dialami cowok ketika cewek marah sama dia.

Atau saat seorang cewek kesel sama seorang cowok.

Kemudian aku kembali meminta maaf dan menanyakan alasan

dia kenapa berkata seperti itu, tapi sepertinya hal yang aku lakuin

itu sia-sia, Aku tau, langkah yang paling baik saat seperti ini

adalah membiarkanya sendiri terlebih dahulu dan biarkan dia

menenangkan pikirannya, terlebih lagi pada saat itu dia memang

sedang banyak pikiran.

Dan akhirnya aku dan dia mengakhiri perbincangan malam

itu dengan perasaan canggung.

Semua kejadian yang telah lalu itu kini mulai pudar dari ingatan,

meskipun sebagianya masih berceceran, namun sekarang semua

Page 138: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

126

terlihat lebih baik, tak ada kecanggungan antara aku dan dia,

kami cukup enjoy. Mungkin Inilah hari pertama di bulan

desember,

hari dimana harapan yang lama tergantikan oleh Harapan-

Harapan yang baru.

Harapan yang membuat seseorang hidup kembali,

Harapan yang membuat seseorang terseyum lebar,

Harapan yang membuat seseorang memulai kehidupanya dengan

penuh perbaikan diri.

Memang tidak harus menunggu awal bulan untuk menjadi

lebih baik, dan lebih baik, tapi inilah yang dinamakan Cerita

“Hari Pertama di Bulan Desember.

Kerjakan soal di bawah ini.

1. Bentuklah sebuah kelompok satu kelas dalam beberapa

kelompok!

2. Baca keseluruhan cerpen diatas dengan cermat!

3. Sebut dan jelaskan unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen

diatas!

4. Diskusikan dengan kelompok Anda kemudian sampaikan

didepan kelas!

PROSEDUR PENILAIAN

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu Penilaian

1

.

Sikap

a. Bekerjasama dalam

pembelajaran analisi

novel

b. Disiplin dalam

kegiatan pembelajaran

analisi novel

c. Keaktifan dalam

pembelajaran.

Pengamatan Selama pelajaran

2. Pengetahuan

Menyelesaikan tugas

kelompok tentang

menganalisi novel, unsur

pembangun novel

presentasi Peugasan

Kelompok

3

.

Kretrampilan

Yang trampil dalam

Tes tertulis Ulangan harian

Page 139: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

127

menyelesaikan masalah

dalam kehidupan yang

berkaitan dengan isi cerita

pada novel.

PEDOMAN PENILAIAN

no Nama

kelompok

Aspek yang dinilai/skor maksimal Jumlah

skor

UNSUR INTRINSIK

Tema

20

Latar

20

Alur

20

Amanat

20

penokohan

20

100

1.

2.

3.

4.

Nilai Akhir Maksimal= 100

Page 140: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

128

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban singkat atas

masalah yang diteliti,sedangkan saran berisi masukkan peneliti yang berkaitan

dengan hasil penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan terhadap novel

Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis yang disajikan pada bab IV, dapat

dibuat simpulan sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Unsur instrinsik yang terdapat dalam novel Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis mencakup enam poin, yaitu (1) tema mayor tentang

percintaan dan pengorbanan. Tema minor, masalah pendidikan, masalah

perekonomian dan masalah kematian, (2) tokoh dan penokohan dalam

novel ini dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama: Susan (baik, pekerja

keras,, sopaan, penyayang, sabar dan penyayang), dan tokoh tambahannya

: Rita (manja, baik, ramah, sopan dan suka menolong), Linda (bersahabat,

suka membantu, baik), Mamah Rita (perhatian, baik), Papah Rita

(sombong dan arogan), Kedan Robin (baik hati, bersahabat, suka

menolong), Supriyanto (baik hati), Hasan (baik dan suka menolong),

Tulang Jaurman (suka menasehati, baik hati, dan suka menolong), Ramlan

(baik hati). (3) alur, berdasarkan tahapan peristiwa, yaitu dari awal cerita

sampai akhir cerita menceritakan kisah tokoh utama yang saling berurutan

(alur maju), (4) latar dibagi menjadi tiga, yaitu: latar tempat, yaitu

Page 141: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

129

Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Danau Toba/Pulau samosir, Kebun,

Rumah, Toko, Taman, latar waktu yaitu pagi, siang, sore dan malam hari.

latar sosial, yaitu saling tolong menolong dan peduli dengan orang lain.

(5) sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang

orang ketiga “diaan” (6) amanat, dalam mencapai sebuah cita-cita harus

berusaha dan bekerja keras .

2. Aspek-aspek sosiologi yang terdapat pada Cinta Tak Kenal Kasta karya

Abdul Muis digolongkan menjadi enam, yaitu (1) aspek pendidikan, SD,

SMP dan SMA, (2) aspek kekerabatan, tokoh utama dengan Linda, Rita,

dan Kedan Robin, (3) aspek perekonomian, bergolongan ekonomi tinggi

yaitu Rita, Papah dan Mamah Rita, Kedan Robin dan Linda , dan golongan

rendah Susan, (4) aspek cinta kasih, yaitu tokoh utama dengan Rita yang

lebih dominan terhadap lawan jenis, (5) aspek moral, yang ditampilkan

oleh tokoh utama yaitu keikhlasan, kasih sayang dan teguh pendirian

dengan hidup dan masa depannya.

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran unsur intrinsik dan sosiologi sastra

tokoh utama novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis dikelas XII

SMA dilaksanakan menggunakan kurikulum 2013. Novel tersebut dapat

digunakan sebagai bahan apresiasi sastra di SMA, dengan kompetensi inti

menganalisis unsur intrinsik novel, dan aspek sosiologi sastra tokoh utama

novel. metode yang digunakan adalah metode STAD. Langkah-langkah

pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti yaitu tahapan

pengenalan konsep, eksplorasi dan aplikasi, dan publikasi, dan kegiatan

Page 142: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

130

akhir. Sumber belajar yang digunakan adalah buku cetak, media elektronik

atau cetak, alam sekitar dan sumber belajar lainnya, novel Cinta Tak Kenal

Kasta karya Abdul Muis dan buku-buku tentang sastra, evaluasi dilakukan

tes esai.

B. Saran

Merujuk pada kesimpulan di atas, selanjutnya penulis menyampaikan

saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut

mengarah kepada guru Bahasa Indonesia, siswa, dan peneliti selanjutnya.

a. Kepada Guru Bahasa Indonesia

Guru Bahasa Indonsia dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai

bahan pembelajaran sastra.

b. Kepada Siswa

Siswa kelas XII SMA dapat memanfaatkan hasil penelitian ini

untuk memahami unsur intrinsik, dan aspek-aspek sosiologi sastra dalam

novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis.

c. Kepada Peneliti

Peneliti berikutnya dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai

referensi pembanding.

Page 143: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

131

DAFTAR PUSTAKA

Agus Tri Asmoro, Gunanjar. “Analisis sosiologi Sastra Dalam Novel Lelaki yang

Menggenggam Ayat-Ayat Tuhan Karya Taufiqurrahman Al-Azizy dan

Skenario Pembelajarannya Di SMA”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

Damono, Sapardi Djoko.1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Endraswara, Suwardi. 2013. Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Ombak.

Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra. yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Ombak

Kurniawan, Heru. 2012. Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra.

Yogyakarta: Graha ilmu.

Nyoman, Kutha Ratna. 2013. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustakla

Pelajar.

Malika Amalia, Nur. 2014. “Aspek Sosial Tokoh Utama Dalam Novel Surat

Dahlan Karya Khrisna Pabichara dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajarannya di SMA”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Muis, Abdul. 2015. Cinta Tak Kenal Kasta. Yogyakarta: Zanafa Publishing.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

Press.

Nirmala dan Suyitno. 2014.”Novel Dikaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari

(Analisis Sosiologi Sastra)”. Jurnal: Penelitian Bahasa, 1(3), 2013, 424.

Diakses pada tanggal 2014 Pukul 10.30 WIB. http://www.bastind.

fkip.uns.ac.id.

Rahmanto. 2016. Metode Pembelajaran Sastra. Rahmanto. Kanisius.

Setyorini, Nurul. 2014.”Aspek-Aspek Stilistika Novel Lalita Karya Ayu Utami”.

Jurnal: Pendidikan Bahasa dan Budaya, 1(2), 2014.

http://ejournal.umpwr.ac.id.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukirno, 2016. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suseno, Franz Magnis. 1984. Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Dasar Moral.

Yogyakarta: Kanisius.

Page 144: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

132

LAMPIRAN

Page 145: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

133

Judul : Cinta Tak Kenal Kasta oleh Abdul Muis

Tebal Halaman: 14x21 cm

Penerbit : Zanafa Publishing

Tahun Terbit : 2015

Terbitan : Pertama

Page 146: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

134

SINOPSIS

Cinta Tak Kenal Kasta oleh Abdul Muis

Kisah cinta tak kenal kasta ini berawal dari cerita pemuda tamatan SMP yang sudah

lama menjadi pengangguran. Kemudian ia pergi merantau ke kota meninggalkan kampung

halaman menurutkan panggilan hati mencoba untuk mengadu nasip. Akan tetapi pekerjaan

yang diinginkan tidak juga dapat.

Setelah menjadi pengangguran beberapa bulan, ia mendapat pekerjaan sebagai

penjaga kebun durian. Dalam beberapa bulan ia sudah bisa memanen buah durian. Tidak

hanya pekerjaannya menajdi penjaga kebun durian, ia juga menjadi salah satu personil grup

band “Tambang Ria Band” dikampungnya.

Satu tahun berdirinya Tambang Ria Band bersamaan juga bertambah umurnya

menjadi 22 tahun yang belum mendapat pekerjaan tetap. Setelah beberapa tahun di kota atas

bantuan seseorang teman ia dapat pula melanjutkan sekolahnya di Sekolah Pertanian

Menengah Atas (SPMA) dan setelah tamat dapat pula bekerja di salah satu perusahaan

perkebunan sebagai asissten.

Sebelum itu ia sempat berkenalan dengan seorang gadis anak orang kaya yang

terpelajar lalu jatuh cinta pada gadis itu. Namun sayangnya orang tua atau ayah si gadis tidak

merestui hubungan mereka, karena menganggap pemuda pengangguran tidak berpendidikan

lagi miskin. Akibatnya sang pemuda patah hati dan berakhir dengan luka yang mendalam

karena cinta.

Page 147: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

135

BIOGRAFI PENGARANG

Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juni 1883 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia adalah

putra Datuk Tumenggung Lareh, Sungai Puar. Seperti halnya orang Minangkabau, Abdul

Muis juga memiliki jiwa petualang yang tinggi. Sejak masih remaja, ia sudah berani

meninggalkan kampung halamannya, merantau ke Pulau Jawa. Bahkan, masa tuanya pun

dihabiskannya di perantauan.

Sastrawan yang sekaligus juga pejuang dan wartawan ini meninggal dunia di

Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dalam usia 76 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman

Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia meninggalkan 2 orang istri dan 13 orang anak. Abdul Muis

lulusan Sekolah Eropa Rendah (Eur. Lagere School atau yang sering disingkat ELS). Ia

pernah belajar di Stovia selama tiga setengah tahun (1900--1902). Namun, karena sakit, ia

keluar dan sekolah kedokteran tersebut. Pada tahun 1917 ia pergi ke negeri Belanda untuk

menambah pengetahuannya.

Meskipun hanya berijazah ujian amtenar kecil (klein ambtenaars examen) dan ELS,

Abdul Muis memiliki kemampuan berbahasa Belanda yang baik. Bahkan, menurut orang

Belanda, kemampuan Abdul Muis dalam berbahasa Belanda dianggap melebihi rata-rata

orang Belanda. Oleh karena itu, begitu keluar dan Stovia, ia diangkat oleh Mr. Abendanon,

Directeur Onderwzjs (Direktur Pendidikan) di Departement van Onderwijs en Eredienst yang

membawahi Stovia, menjadi kierk. Padahal, pada waktu itu belum ada orang prihumi yang

diangkat sebagai kierk. Abdul Muis merupakan orang indonesia pertama yang dapat

menjadi kierk.

Pengangkatan Abdul Muis menjadi kierk tidak disukai oleh pegawai Belanda

lainnya. Hal itu membuat Abdul Muis tidak betah bekerja. Akhirnya, pada tahun 1905 ia

keluar dan departemen itu setelah bekerja selama Iebih kurang dua setengah tahun (1903--

1905). Sekeluarnya dan Department van Onderwzjs en Eredienst sebagai kierk hingga akhir

hayatnya, Abdul Muis sempat menekuni berbagai macam pekerjaan, baik di bidang sastra,

jurnalistik. maupun politik. Bidang pekerjaan yang pertama kali diterjuninya adalah bidang

jurnalistik. Pada tahun 1905 ia juga diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah Bintang

Hindia, sebuah majalah yang banyak memuat berita politik di Bandung. Karena pada tahun

1907 Bintang Hindia dilarang terbit, Abdul Muis pindah kerja ke Bandungsche

Afdeelingsbank sebagai mantri lumbung. Pekerjaan itu ditekuninya selama lima tahun,

sebelum ia diberhentikan dengan hormat (karena cekcok dengan controleur) pada tahun 1912.

Ia kemudian bekerja di De Prianger Bode, sebuah surat kabar (harian) Belanda yang terbit di

Bandung, sebagal korektor, Ddalam tempo tiga bulan, ia diangkat

menjadi hoofdcorrector(korektor kepala) karena mempunyai kemampuan berbahasa

Belandanya yang baik.

Page 148: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

136

Pada tahun 1913 Abdul Muis keluar dan De Prianger Bode. Sebagai pemuda yang

berjiwa patriot, ia mulai tertarik pada dunia politik dan masuk ke Serikat Islam (SI). Bersama

dengan mendiang A.H. Wignyadisastra, Ia dipercaya memimpin Kaum Muda, salah satu surat

kabar milik SI yang terbit di Bandung. Pada tahun itu, atas imsiatif dr. Cipto Mangunkusumo,

Abdul Muis (bersama dengan Wignyadisastra dan Suwardi Suryaningrat) membentuk Komite

Bumi Putra untuk mengadakan perlawanan terhadap maksud Belanda mengadakan perayaan

besar-besaran seratus tahun kemerdekaannya serta untuk mendesak Ratu Belanda agar

memberikan kebebasan bagi bangsa Indonesia dalam berpolitik dan bernegara.

Pada zaman pergerakan, bersama dengan H.O.S. Cokroaminoto, Abdul Muis

berjuang memimpin Serikat Islam. Pada tahun 1917 ia dipercaya sebagai utusan SI pergi ke

negeri Belanda untuk mempropagandakan Comite Indie Weerbaar. Pada tahun 1918,

sekembalinya dan negeri Belanda, Abdul Muis pindah bekerja ke

harian Neracakarena Kaum Muda telah diambil alih oleh Politiek Economische Bond, sebuah

gerakan politik Belanda di bawah pimpinan Residen Engelenberg. Pada tahun 1918 Abdul

Muis menjadi anggota dewan Volksraad (Dewan Rakyat Jajahan).

Perjuangan Abdul Muis ternyata tidak hanya berhenti sampal di situ. Bersama

dengan tokoh lainnya, Abdul Muis terus berjuang menentang penjajah Belanda. Pada tahun

1922, misalnya, ia memimpin anak buahnya yang tergabung dalain PPPB (Perkumpulan

Pegawal Pegadaian Bumiputra) mengadakan pemogokan di Yogyakarta. Setahun kemudian,

ia memimpin sebuah gerakan memprotes aturan landrentestelsel (Undang-Undang

Pengawasan Tanah) yang akan diberlakukan oleh Belanda di Sumatra Barat. Protes tersebut

berhasil. Landrentestelsel pun urung diberlakukan. Di samping itu, ia juga masih tetap

memimpin harian Utusan Melayu dan Perobahan. Melalui kedua surat kabar tersebut ia terus

melancarkan serangannya.

Oleh pemerintah Belanda tindakan Abdul Muis tersebut dianggap dapat

mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. OIeh karena itu, pada tahun 1926

Abdul Muis „dikeluarkan‟ dari daerah luar Jawa dan Madura. Akibatnya, selama Iebih kurang

tiga belas tahun (1926--1939) Ia tidak boleh meninggalkan Pulau Jawa.Ia kemudian

mendirikan harian Kaum Kita di Bandung dan Mimbar Rakyat di Garut. Namun, kedua surat

kabar tersebut tidak lama hidupnya.

Di samping berkecimpung di dunia pers, Abdul Muis tetap aktif di dunia politik.

Pada tahun 1926 Serikat Islam imencalonkannya (dan terpilih) menjadi anggota

Regentschapsraad Garut. Enam tahun kemudian (1932) ia diangkat menjadi

Regentschapsraad Gontroleur. Jabatan itu diembannya hingga Jepang masuk ke Indonesia

(1942).

Di masa pendudukan Jepang, Abdul Muis masih kuat bekerja meskipun penyakit

darah tinggi mulai meñggerogotinya. Ia, oleh Jepang, diangkat sebgai pegawai sociale

zaken „hal-hal kemasyarakatan‟. Karena sudah merasa tua, pada tahun 1944 Abdul Muis

berhenti bekerja. Namun, pada zaman pascaprokiamasi, ia aktif kembali dan ikut bergabung

dalam Majelis Persatuan Perjuangan Priangan. Bahkan, ia pernah pula diminta untuk menjadi

anggota DPA.

Bakat kepengarangan Abdul Muis sebenarnya baru terlihat setelah Ia bekerja di

dunia penerbitan, terutama di harian Kaum Muda yang dipimpinnya. Dengan menggunakan

inisial nama A.M., ia menulis hanyak hal. Salah satu di antananya adalah roman

sejarahnya, Surapati. Sebelum diterbitkan sebagai buku, roman tersebut dimuat sebagal

feui/.leton „cerita bersambung‟ di harian Kaum Muda.

Page 149: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

137

Sebagai sastrawan, Abdul Muis kurang produktif. Ia menghasilkan empat buah

novel/roman dan beberapa karya terjemahan. Namun, dari karyanya yang sedikit itu, Abdul

Muis tercatat indah dalam sejarah sastra Indonesia. Karya besarnya, Salah Asuhan, dianggap

sebagal corak baru penulisan prosa pada saat itu. Jika pada saat itu sebagian besar pengarang

selalu menyajikan tema lama: pertentangan kaum tua dengan kaum muda, kawin paksa, dan

adat istiadat, Salah Asuhan menampilkan masalah konflik pribadi: dendam, cinta, dan cita-

cita.

KARYA:

1. Tom Sawyer Anak Amerika (terjemahan karya Mark Twain, Amerika), Jakarta:Balai

Pustaka, 1928

2. Sebatang Kara (terjemahan karya Hector Malot, Prancis), Cetakan 2, Jakarta:Balai

Pustaka, 1949

3. Hikavat Bachtiar (saduran cerita lama), Bandung:Kolff, 1950

4. Hendak Berbalai, Bandung:KoIff, 1951

5. Kita dan Demokrasi, Bandung:Kolff, 1951

6. Robert Anak Surapati, Jakarta:Balai Pustaka, 1953

7. Hikayat Mordechai: Pemimpin Yahudi, Bandung:Kolff. 1956

8. Kurnia, Bandung:Masa Baru, 1958

9. Pertemuan Djodoh (Cetakan 4), Jakarta:Nusantana, 1961

10. Surapati. Jakarta:Balai Pustaka, 1965

11. Salah Asuhan, Jakarta:Balai Pustaka, 1967

12. Cut Nyak Din: Riwayat Hithip Seorang Putri Aceh (terjemahan karya Lulofs, M.H.

Szekely), Jakarta:Chailan Sjamsoe, t.t.

13. Don Kisot (terjemahan karya Cervantes, Spanyol)

14. Pangeran Kornel (terjemahan karya Memed Sastrahadiprawira, Sunda)

15. Daman Brandal Sekolah Gudang, Jakarta:Noordhoff, t.t.

Page 150: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

138

KARTU PENCATAT DATA

Tabael 4.1

Unsur Intrinsik Novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

NO DATA HALAMAN

1. TEMA

1) Tema Mayor

Tentang Percintaan dan Pengorbanan

“Semula Rita ingin berkenalan dengan ku, karena melihat

photo kamui berdua dengan Kedan Robin. Dari photo yang

dilihatnya ia mengatakan pada Kedan Robin, ingin berjumpa

denganku, biar;lah….,pria dengan wanita berteman, nambah-

nambah wawasan.”

“Aku takut,…lagi-lagi aku takut, pada diriku sendiri, kalau-

kalau tumbuh rasa cinta, rasa yang dimiliki semua orang

membuat aku tambah menderita, bila cinta putus ditengah

jalan.”

“Bermacam-macam perasaan bergejolak dalam diriku. Rasa

bahagia,…menderita,…gembira,…sedih,…suka,…benci, selalu

silih berganti. Hidup seperti sehelai daun kering, diterbangkan

angin, terhempas ketembok, jatuh ke tanah, lalu terbang lagi,

dan akhirnya,…”

“Memang kalau cinta sudah bersarang dihati masing-masing,

tidak lagi memandang keadaan, perbedaan kasta, keturunan

kaya maupun miskin.”akupun tambah takut, bagaimana kalau

cinta kami, aku dan Rita bila terjadi seperti itu. Tapi yah,

tidaklah,…itu tidak mungkin terjadi, akukan manusia normal,

lagi pula siap tempur, apabila sudah menikah nanti, aku dengan

Rita, mudah-mudahan saja tidak terjadi hal-hal yang tidak kami

inginkan.”

“Dihari keempat belas akhir cutiku, aku kembali ketempat

tugasku, dengan membawa kado berisi luka dan duka diakhir

cinta.”

2) Tema Minor

a. Masalah pendidikan

“Ijasan SMP yang kumiliki serasa tak berguna bagiku. Padahal

aku bersekolah dengan biaya sendiri dari kelas I sampai tamat

kelas III, dengan harapan aku mendapat pekerjaan yang layak

dan dapat membahagiakan kehidupanku nantinya. Nyatanya

sekarang aku jadi pengangguran.‟‟

“Oh tidak,…Cuma teman sekolah waktu SMP dulu, dan pada

waktu itu kami sekelas, namun setelah tamat dia bias

menyambung ke SMA, Sedangkan aku Cuma tamat SMP saja,

93

96

99

156

293

5

Page 151: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

139

tidak bias melanjutkan karna tak ada biaya, kataku memelas

diri.”

“Betapa senangnya punya orang tua yang mau mendukung dan

membiayai anaknya bersekolah, apalahi sampai kuliah, beda

dengan aku, sekolah saja Cuma sampai SMP, tidak ada biaya

untuk melanjutkan, apalagi sampai kuliah seperti rencananya

Supriyanto,kejawa lagi, sementara aku, untuk makan saja kerja

terlebih dahulu.”

“Setelah persyaratan senua beres, akupun mendatangi sekolah

yang tertera dibrosur yang tertempel dikiosku. Dengan

membayar uang pendaftaran, uang bangunan dan uang sekolah

selama 1bulan, aku langsung diterima. Tinggal menunggu

waktu nanti masuk sekolah, akupun sudah berseklah kembali di

SPMA swasta Pematang Siantar.‟‟

b. Masalah Perekonomian

“Sementara ini aku menumpang dirumah teman sekolahku dulu

Supriyanto di Kampung Tambangan. Ia dapat melanjutkan

sekolahnya di SMA Negri I Tebing Tinggi, dan sekarang sudah

kelas II. Orang tuanya memang mampu, karena punya rumah

makan dekat simpang 3, yang salah satu simpang menuju arah

ke Medan.”

“Kepahitan hidupku semakin terasa. Teringat kembali kepada

masa lalu, dimana penderitaan selalu melanda, apalagi dengan

tak sengaja, terlihat keadaan dan situasi kehidupan yang lebih

tinggi, memandang keatas, membuat aku lebih tenggelam

dalam dalam laut kemiskinan. Tapi apa mau dikata?...bukan

salah bunda mengandung, memang suratan diri sendiri.‟‟

“Dari brosur yang aku baca , aku tertarik pula ingin sekolah

kembali. Kebetulan pula sekolah tersebut sesuai dengan cita-

citaku sewaktu aku masih duduk dibangku SMP, bila aku tamat

nanti aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertanian Atas

(SPMA). Tapi saying, karena tak ada biaya jadi aku tak dapat

melanjutkan sekolahku.”

c. Masalah kematian

“Dihari cutiku yang ketiga belas, kami mendengar berita

amatir, bahwa tadi malam terjadi musibah. Sebuah kapal

pengangkut barang yang sedang berlayar diperairan danau

Toba menuju ke Tomok telah tenggelam diterjang badai.

Beberapa orang penumpang serta ABK dan sejumlah barang

hanyut tenggelam. Diberitakan juga sebelum kapal bertolak,

ada seorang perempuan muda berusia kira-kira 25 tahun

penumpang bus laut Tawar tampak turun dalam keadaan seang

bersedih dan menangis lalu naik kekapal ikut serta bersama

kapal menuju ke Tomok.”

7

65

245

4

96

244

292

Page 152: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

140

“Kalaulah Rita ikut serta sebagai penumpang lalu tenggelam

bersama kapal yang ditumpanginya, alangkah malangnya nasib

Rita, tenggelam kedasar danau bersama cintanya yang suci.”

293

2. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh Utama

1. Susan

“Aku adalah anak tunggal yang tak punya saudara seayah

seibu. Aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku. Setelah aku

tamat SMP, kakek dan nenekku telah tiada lagi. Itu sebabnya

aku memutuskan untuk pergi meninggalan kampong

halamanku.”

“Dalam tidur siangku itu, aku bermimpi didatangi apa gerangan

dengan pakaian serba putih, melihat kepadaku dengan wajah

yang sempurna, namun tidak berkata apa-apa.

Selama bekerja, aku sudah habis pakaian 3 stel, baru dapat 1

stel, ya….,masih kuranglah. Tapi ya….,sudahlah, itu pun sudah

sukur, bias makan dan dibelikan pakaian. Kalau mau nambahin

nantilah kalau sudah dapat duit.”

“Dua bulan lebih…,siang dan malam aku berada di hutan

kebun durian bersama dengan bang Ramlan. Kukatakan hutan,

karena keadaannya memang persis seperti hutan yang

ditumbuhi oleh pohon-pohon kayu besar-besar, padahal pohon-

pohon itu hanyalah pohon durian, cempedak, manggis,

diselingi beberapa pohon rambung, pohon aren dan juga

rumpun-rumpun bamboo.”

“Aku sudah berusaha mencari pekerjaan, namun hasilnya tak

ada, apalagi mendengar dari beberapa teman yang satu propesi

denganku, propesi pengangguran, yang mengatakan cari kerja

zaman sekarang sulit. Harus punya persyaratan 30,1. Deking, 2.

Dukun, dan 3. Duit. Semua persyaratan itu tidak dimiliki. Aku

sudah nerasa putus kamus, mau cari kerja kemana kalau begitu.

Kini jadinya aku luntang-lantung bagaikan perahu hilang

kemudi.”

“Bagiku semua itu masih sebuah mimpi yang belum terjawab,

atau juga sebagai seorang musafir yang berjalan dipadang pasir,

sedang kehausan dari kejauhan melihat oase ternyata setelah

dihampiri Cuma patamorgana, semakin jauh berjalan semakin

pula tidak berjalan.”

“Aku mulai jaga jarak, aku akan pulang ke Tebing Tinggi tapi

dimana aku tinggal ? Aku sudah lama tak menetap di rumah

bang Ramlan. Aku jadi segan mau dirumahnya, apa dia masih

3

42

56

64

86

92

96

Page 153: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

141

butuh dengan tenagaku? Pikiranku jadi gemang menghadapi

kenyataan ini. Tapi kemana aku harus pergi?.”

“Aku tersentak dari lamunanku yang terus menerawang,

mendengar suara Kedan Robin menegurku, yang dari tadi tidak

bersuara, memperhatikan diriku.”

“Aku kembali merebahkan diri dengan tidak perduli keadaan

sekelilingku, atau ditempat siapa aku berada, dan seketika

akupun tertidur dengan dengan lelap sampai aku terbangun

kembali pul 03.00 sore.”

“Aku mengambil buku catatan dan sebuah pena dalam tasku,

lalu kumulai menarikkan pulpen dengan lincahnya diatas

lembaran buku catatanku, lalu terukurlah bait demi bait

menjadikan sebuah lagu.”

“Selesai aku menyanyikan lagu tersebut, lalu aku

mengeluarkan dari saku bajuku selembar kertas berisi goresan

pena sebuah karya lagu terbaru, kemudian kuberikan pada Rita.

Rita mulai membaca judul lagu itu:”Ssma Sayang.”

“Aku berfikir lagi bila Rita lulus, ia akan melanjutkan kuliah

keperguruan tinggi. Bagaimana aku? Berapa lama aku

menunggu cintanya? Aku jadi bingung sendiri. Kegiatan dan

penghasilanku terbatas. Kalau Cuma ini yang diusahakan

rasanya tidak bias berkembang. Tidurpun diruangan sempit,

pass-pas buat tidur seorang saja.”

“Dari sehari kesehari cintaku sama Rita semakin akrab, dan

semakin melekat, bagaikan daun dengan tangkainya, bak sirih

dengan pinangnya. Cinta yang tak lekang terkena panas, dan

tak luntur karena hujan. Tak siapapun dapat memisahkan kami,

kecuali maut dating menjemput.”

“Pagi sesudah sarapan , aku pergi ekantor dulu menjumpai

ADM melaporkan diriku bahwa aku sudah dating. Oleh ADM

aku diberi surat tugas untuk memulai kerja besok, lengkap

dengan fasilitas kerja.”

“Setiap aku mengantar laporan kekantor emplesemen, aku

selalu memeriksa surat yang dating atau masuk yang diantar

oleh petugas kantor pos, namun belum ada lagi surat dari

Kedan Robin maupun Rita. Rasanya aku sudah tak sabar

menunggu, karena kuhitung hari sudah satu bulan dari aku

mengirimkan suratku kepada mereka berdua. Aku cemas

apakah suratku tudak sampai? Tapi itu rasanya tak mungkin.”

“Waktu berjalan terus, hari yang kunantikan telah tiba. Aku

mendapat cuti perusahaan selama 14 hari. Aku akan pergi

133

161

179

182

243

250

267

275

Page 154: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

142

ketempat tulang Jaurman, bertemu Bunde dan sahabatku Kedan

Robin. Juga kepada tante mamanya Rita, ingin lebih jelas

tentang keadaan Rita, apakah ia sudah enak kerja di Medan?

Akan kusuruh tulang bersama bunde dating kerumah Rita

untuk melamarnya.”

“Mendengar cerita tulang, aku terhenyak duduk sambil menarik

nafas dalam-dalam, sambil memikirkan betapa kejam papanya

Rita, sanggup merenggut kebahagiaan anaknya sendiri dengan

memandang harta, kasta, dan jabatan.”

b. Tokoh Tambahan

1. Rita

“Mana mungkinlah itu….,lae bias makan disini, atau dirumah

lae Robin, lae Robinkan punya rumah makan, nasi tetap ada

disana, Rita saja selalu beli nasi tempatnya Robin,”kata Rita

lagi.”

“ Ada itu didapur, lagi mempersiapkan makan siang, kebetulan

lae makan bersama kita disini ya! Tentu sudah lapar, dari

Tebing Tinggi kesini, sampainya menjelang siang.”

“Tidak dating ke Jakarta ito juga pulang, malahan kami sudah

kesana ito tidak jadi pulang kemari, Cuma mama saja yagn

tidak sabar nunggu kepulangan mereka.”

“Kenapa abang pulang? Kan waktu liburnya Rita abang bias

sama Rita disini, jadi ada yang menemani dan menghibur Rita,

jadi Rita tidak kesepian.”

“Kebetulan bang, papa Rita pulang juga dan sekarang ada

dikamar belakang sama mama, biar nanti aku panggil ya,” kata

Rita pula.”

2. Supriyanto

“Malam bang”, kata supriyanto duluan menegur abang yang

baru datang itu. Rupanya kamu-kamu ini punya hobi main

musk ya?”

3. Hasan

“Kamu ku tempahkan stu stel, jdi lebih dahulu aku ukur

badanmu menyesuaikan berapa besar baju dan celana yang

engkau pakai, “

“Warna apa yang Susan pilih? Yang dijahitkan Cuma celana

saja, kalau begitu ambil yang sudah jadi saja, siap pakai!”

4. Mamah Rita

“Sebentar, nanti tante buatkan minum dulu buat nak Susan.”

279

289

104

112

146

196

211

6

55-56

67

112

Page 155: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

143

“Ayo nak Susan…,mari makan, jangan segan-segan ya, anggap

saja rumah sendiri, anggap saja kita keluarh\ga. Tante senang

kok bias makan bersama, apalagi papanyaRita jarang di rumah

begini, membuat tante selalu sepi dirumah ini, Cuma sama Rita

berdua saja, itupun kalau Rita dirumah, kalau Rita sekolah

ya…,Cuma tante sendirilah dirumah.”

“Tante kedapur dulu ya, mau menanak nasi, nanti nak Susan

makan dulu disisni, baru nak Susan boleh pulang.”

“Yeaaah,…jangan dulu nginap-nginap, kalian kan belu suami

istri, nanti apa kata orang, papapun bisa marah besar kalau

sampai ketahuan.”

5. Tulang Jaurman

“Kalau Susan memang mau, ada teman tulang yang punya

bengkel motor, disana nanti biasa bekerja sambil belajar

dulu,lama-lama nanti asalkan sungguh-sungguh bisa bongkar

pasang mesin atau melas atau apa sajalah yang bisa dikerjakan

sesuai kepandaian kita nantinya.”

6. Papah Rita

“Melihat penampilan papahnya Rita yang begitu gaya, betubuh

tinggibesar, berkulit putih dan perut besar, bagaikan orang

Belanda, membuat aku jadi salah tingkah. Kusalam dia sambil

memperkenalkan diriku: “Aku Susan,…anak jalanan, kekasih

Rita.” Salamku sambutnya, tapi beliau tidak bicara apa-apa,

malahan pergi lagi keruang dapur.”

7. Ramlan

“Kami bersaudara empat orang, dua laki-laki, dua perempuan,

kami laki-laki diapit oleh kakakku isteri abang Hasan dan

adikku yang bungsu perempuan pula.”

“Memang…,dia kira ada makanan didalamnya, apalagi kalau

kebetulan ada gula, tentu dia habisin. Bontotan nasi yang kita

bawapun apabila kita lengah habis dikerjainnya, yang suka

mencuri bontot orang, itu monyet beruk, dan itu mau melawan

orang, bila kita Nampak takut-takut, dia mau mengejar kita.”

“Itu kita nanti jadikan tempoyak saja San! Kita potong setiap

ruas bambu dengan gergaji, lalu isi durian yang masih bagus

dicampur dengan garam secukupnya, dimasukkan kedalam

bumbung dan tahan disimpan untuk beberapa lama. Kalau mau

buat kueh dan mau memepes kan, tempoyak itu bisa pula

dicampurkan sedikit, untuk mengtambil rasa dan aromanya.”

“Memang setiap pagi dan sore selalu terdengar suara burung-

burung berkicau, membuat hati kita tenang dan damai dihibur

oleh suara-suara merdu mereka, yang tak pernah rasanya

114

172

235

164

213

12

15-16

35

41

Page 156: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

144

merasakan kesedihan an kepahitan hidup didunia pana ini,

makan mereka sudah tersedia, tidak perlu berkebun atau

membeli kebun.”

8. Kedan Robin

“Kalau kita sudah tau dan mahir dalam menggunakan kunci-

kunci nada itu, soal melodi nanti akan mudah dipelajari atau

dengan sendirinya kita bisa belajar sendiri.”

“Tenang sajalah lae….,tiba waktunya nanti kita tetap pergi.

Nanti aku bilang sama ito linda, dan akupun masih ada uangku

buat kita pergi bersama.”

“Tapi lae katakana tidak pulang, kenapa lae tiba-tiba katakana

mau pulang kampong?.‟‟

9. Linda

“Lain kata bagaimana acara di Tebing Tinggi?kenapa begitu

lama lae perginya? Sampai-samapi ito Rita rindu dan

kesepian.”

“Cinta itu lahir bukan karena keadaan, bisa saja cinta itu

tumbuh dilahan yang gersag dan tandus.”

“Besok kita kesana ya! Tanya kabarnya pu;ang dari

Jakarta,manatau kaha ikut pulang juga, sekalian tau dan

kenalan sama itonya Rita yang kuliah di Jakarta itu.”

“Sudah pastilah itu, Cuma ito Linda mengatakan turuti dulu

kata papamu, kan papa yang korban menguliahkan anggi, jadi

cobalah dululah agar tidak sia-sia hasil kuliah anggi.‟‟

“Cuma ada satu yang dirahasiakan ito Rita kepadaku, kudesak

bagaimanapun ia tak mau menceritakannya, katanya takut nanti

lae Susan sangat bersedih, tidak bisa tenang bekerja, atau boleh

jadi juga membenci dirinya selama-lamanya.”

84

138

167

127

128

141

281

287

3. Alur

a. Tahap Penyituasian

“Dua tahun lebih aku berada di kampong bersama abangku

Wahyudi anak wawak. Stelah aku pergi meninggalkan

kampung halamanku, menurutkan panggilan hati, dan selama

itu pula aku belum bekerja. Aku jadi gunjingan orang di

kampung, katanya percuma saja sekolah tapi tidak bekerja,

tidak jadi pegawai, mau makan apa? Kalau kudengar-dengar

omongan orng itu sakit juga perasaanku.”

“Walau apa yang harus kukerjakan, harus menghambakan diri

sama orang, terpaksa juga harus aku kerjakan, dari pada aku

harus kembali kekampung, menyadap pohon karet, yang bukan

milik sendiri juga. Mana tau,…dilain waktu ada lowongan,

2

14

Page 157: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

145

kerna ada juga aku dengar, walau tamatan SMP, bisa juga

bekerja sebagai kerani dikantor.”

“Aku bekrja santai saja, sambil menunggu kepulangan bagn

Ramlan nanti. Rasanya aku tidak perlu letih bekerja, yang

penting Nampak bekas kerjaanku dan lambat laun juga kerjaan

siap fikirku.”

Sampai di depan rumah Rita kuucapkan salam dan kupanggil

Rita. Rita keluar dan kusalam, lalu kuserahkan oleh-oleh yang

aku bawa. Oleh-oleh diterimanya dan diucapkannya banyak

terima kasih. Dari wajahnya terlihat sangat gembira melihat

kedatanganku.”

b. Tahap Permunculan Konflik

“Tapi aku tetap saja takut, takut untuk menyatakannya, apa

mungkin dengean keadaanku ini, bisa bersama ito Rita dengan

kehidupan yang jauh berbeda? Sebenarnya aku sadar dengan

keadaanku. Tapia pa mau dikata? Hati ini tak dapat dibohongi,

tak bisa diajak menjauh, selalu tercari-cari, kapan kita ketemu

lagi?”

“Kenapa Rita mau mencintaiku, sedang keadaan dan kehidupan

kami jauh berbeda ibarat bumi dengan langit? Apakah Rita mau

meninggalkan tidur diranjang empuk kemudian tidur

bersamaku diselembar tikar? Apakah Rita mau bertempat

digubuk bambu beratap lalang, lalu meninggalkan istana penuh

kemewahan?” kalau kupikir-pikir serasa tak mungkin dan

rasanya cukup aneh. Tapi itulah kenyataan sekarang.”

“Kali ini aku tidak merasa grogi berhadapan dengan papanya

Rita yang telah begitu banyak mengajukan pertanyaan

kepadaku. Tinggal dengan aku dan Rita bebas curhat mau apa

yang disampaikan antara kami berdua. Sementara itu Ritapun

pergi keruang dapur untuk membuatkan minuman kami berdua.

Tak lama minumanpun sudah terhidang.”

c. Tahap Peningkatan Konflik

“Aku berfikir memang kebahagiaan itu bukan karena harta,

bukan karena banyak duit. Tapi kalau miskin juga seperti aku

ini, rasanya tak pula dapat membahagiakan orang. Klarena

hidup ini butuh duit, mencari kerja juga duit, segalanya juga

duit, mencari kerja juga duit, sampai matipun juga duit, kata

istilah seorang teman, Ise namangatur Negara on.”

“Sabar….,sabar diri ini, sabarlah menghadapi semua ini, lagi

diuji…,mudah-mudahan bisa lulus dalam ujian yang cukup

berat aku rasakan. Sampai dirumah, kami pergi mandi untuk

menyegarkan badan, habis berjalan seharian, menghilangkan

penat yang kami rasakan, supaya terasa enak diwaktu malam.”

210

99

177

247

115

167

244

Page 158: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

146

“Setelah aku pikirkan lebih jauh, ada baiknya sambil sekolah

sambil menunggu perjalanan cintaku dengan Rita. Jadi

waktuku tidak terbuang sia-sia begitu saja. Pagi sambil siang

aku sekolah, sore sampai malam aku jualan rokok didepan

panggung bioskop, kalau hari minggukan libur sekolah jadi dari

pagi sampai malam bisa jualan.”

“Sewaktu lae tinggalkan memang ito Rita tampak sangat

ssedih, yang lebih sedih lagi karena ia harus pula menuruti

kehendak papanya ikut serta kerja di Medan. Waktu ito Rita

menolak keras kemauan papanya. Ia hamper nekat mau

meninggalkan rumah pergi etnah kemana. Untung saja ito Rita

dating menjumpai aku, lalu kuberikan pandangan apa yang bisa

aku sampaikan padanya. Kukatakan padanya, ito jangan terlalu

sedih ditinggal lae Susan, ia pergikan demi cintanya sama ito.

Demi memikirkan masa depan kalian. Coba bayangkan, ia

berjuang sampai sekolah kembali, lalu bisa bekerja dan

kerjanyapun bisa diandalkan.”

d. Tahap Klimaks

“Sebulan kemudian aku dapat mendapat surat panggilan untuk

bekerja disalah satu PT. Perkebunan tersebut tidak jauh dari

kota Perdagangan dan tidak jauh pula dari kampong asalku,

sehingga dengan mudah kalau aku pergi berkunjung

kekampung menunjukkan kepada orang-orang yang sirik

kepadaku dahulu bahwa aku sekarang bukan Susan yang

dahulu lagi, tapi sudah Susan yang mampu dan berhasil bekerja

dengan mengandalkan sekolahku.”

“Nak Susan,...amang percaya kalau nak Susan sebagai laki-laki

berani dan mampu menghadapi kenyataan ini. Dari

pembicaraan kami tadi malam, amangnya Rita tidak

mengijinkan hubungan kalian dilanjutkan walau ibunda Rita

menyetujui sepenuhnya. Keluarganya yang di Timbang Galung

juga kemudian juga demikian. Alas an mereka anaknya tidak

setuju kawin dengan orang tidak bermarga, dan katanya Rita

sudah kami jodohkan dengan anak pemilik perusahaan dimana

ia bekerja. Sudah berbagai dalih amang sampaikan kepada

mereka, namun mereka tetap saja pada pendiriannya, dan

amangnya tetap mau menjodohkan kepada pilihannya. Tinggal

lagi familinya yang di Tomok pulai Samosir tidak sempat

mengetahui hal ini, karena tidak sempat member kabar

kesana.”

e. Penyeleseaian

“Sudahlah Rita, aku lelah mendengar semua dari tulang dan

bunde bagaimana sambutan papa kepadaku. Mungkin disini

berakhirnya hubungan kita yang pertahankan selama 5 tahun,

walau berujung pada penderitaan, namun cinta tetap cinta, tapi

tidak semua dan tidak selamanya dapat menyatu dalam diri

287

251

289

290

Page 159: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

147

kita. Kudo‟akan engkau berbahagia dengan pilihan orang

tuamu. Dua hari aku akan kembali ketempat pekerjaanku.

Selamat tinggal buatmu Rita.”

“Aku berupaya melupakan Rita, menghapus semua lembaran-

lembaran rekaman cintaku dengan Rita, tapi bayangan wajah

Rita selalu muncul. Dimana aku berada disana terlihat wajah

Rita.” (CTKK: 292)

292

4. Latar

a. Latar Tempat

6) Kampung

“Aku adalah anak tunggal yang tak punya saudara seayah

seibu. Aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku. Setelah aku

tamat SMP, kakek dan nenekku telah tiada lagi. Itu sebabnya

aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung

halamanku.”

7) Kelurahan

“ Sepuluh hari saja aku berada di Kelurahan Kampung

Tambangan sudah terasa benar kepahitan hidup ini. Uang aku

tak punya lagi, habis untuk ongkos pergi mencari pekerjaan.”

8) Sungai dan Gubuk

“Pukul 05.00 WSU, kamipun berhenti bekerja, senua perkakas

kami simpan seperti semalam, lalu kami mandi kesungai. Siap

mandi kamipun meninggalkan kebun menuju pulang kerumah.

Sampai dirumah kamipun sudah hamper magrib.”

“Sudah lima hari kami tidur digubuk. Babatan sudah jauh

sampai keujung kebun. Namun kerna banyak pohon-pohon

durian dan pohon buah-buahan lain, batas kebun sebelah ujung

tidak kelihatan, terlindung oleh pohon-pohon yang banyak dan

tidak teratur. Menurut bang Ramlan sudah lebih 100 m panjang

kebun yang sudah dilimas dan dibabat, paling lama 5 hari lagi

sudah siap. Tinggal menunggu buah jatuh dan

mengumpulkannya. Tiap pagi pula abang mengantar buah

kekota, untuk menjualnya.”

9) Kebun

“Sampai dikebun kami turunkan semua beban yang kami bawa,

lalu aku menyapu lantau gubuk untuk membentangkan tikar

yang aku bawa. Bang Ramlan membersihkan dibawah dan

disekitar gubuk serta mengumpulkan potongan-potongan kayu

bekas sisa membuat gubuk.”

“Setiap hari aku sudah mengumpulkan buah, sudah banyak

yang jatuh dan keadaanya sudah baik. Perharinya tidak kurang

100 buah. Bang Ramlan mencari agen untuk membeli buah.

3

4

26

45

40

53

Page 160: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

148

Karena tak mungki mau dibawa sendiri buah begitu banyak,

sementara aku tinggal saja dikebun, mengumpul buah,

membersihkan dan menghitung, berapa buah yang bisa dijual.”

10) Gedung Bioskop

“Tiba dikota, kami langsung menuju gedung bioskop dan

membeli karcisnya dua lembar. Aku bersama Supriyanto

langsung masuk kegedung, karena ingin duduk santai lebih

dulu menunggu film diputar. Aku ingin menceritakan rencana

bang Hasan itu tentang rencana mendirikan Band. Bagaimana

pula tanggapan Supriyanto dengan rencana itu, aku ingin pula

tau.”

11) Tebing Tinggi

“Pukul 11.00 WSU kamipun sampai Tebing Tinggi. Dari

terminal kami becak pula kerumahnya bang Hasan. Kalau di

Siantartadi becaknya motor, kalau di Tebing Tinggi becak

dayung.”

“Lain kata bagaimana acara di Tebing Tinggi? Kenapa begitu

lama lae perginya? Sampai-sampai ito Rita rindu an kesepian?”

12) Rumah

“Aku dan Kedan Robin segan lama-lama dirumah bang Hasan,

Cuma makan menunggu job, entah kapan baru dapat, sudah

setengah bulan kami belum bermain.”

“Tiba dirumah bang Hasan, kami lihat rumahnya dikunci,

kemana orangnya ya? Kutanyakan pada pembantu kedainya

bang Ramlan. Katanya mereka pergi ke Binjai, mengunjungi

orang tuanya sakit, termasuk bang Ramlan juga pergi.”

“Sesampainya aku dirumah Rita kulihat ada mobil yang

biasanya mobil itu berada di garasi mobil. Memang mobil itu

sudah lama tak ada dirumah Rita. Semenjak aku kenal dengan

Rita, bau dua kali ini aku melihat mobil itu.”

13) Pematang Siantar

“ Karena tidak ada job, aku kembali ke Pematang Siantar,

ketempat kedan Robin, disana aku lebih terhibur dengan gitar-

gitaran,…bersama ito Rita.”

“ Pukul 12.30 kami sampai di Pematang dan langsung pulang

kerumah Kedan Robin karena sudah waktunya untuk makan

siang. Karena Tulang Jaurman, pemilik kedai nasi, kamipun

tidak ragu kehabisan nasi buat makan.”

14) Danau Toba, Tomok, Pulau Samosir dan Parapat

“Suatu ketika Kedan Robin mengajak aku ke Parapat.

Rekreasi…,jalan-jalan, lihat-lihat pemandangan keindahan

alam, keindahan Danau Toba yang begitu terkenal sampai

65

81

127

98

137

210

98

Page 161: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

149

kemanca Negara.”

“Di Parapat kami berempat berjalan menyusuri tepi pantai

danau Toba, bergandeng tangan, sambil memandang keindahan

alam yang begitu asri. Rita mengajak melanjutkan perjalanan,

pergi ke Tomok pulai Samosir. Namun, setelah kami fikir-fikir,

waktunya nanti tidak sempat lagi karena harus menyeberang

menggunakan kapal air, pukul berapa pula pulangnya? Karena

perjalanan tergantung dengan kendaraan yang kami tumpangi.

Terakhir bus trayek arah Siantar pukul 05.00 WSU sore sudah

habis.”

“Mendengar berita itu lalu bunde pergi kerumah keluarga Rita,

ingin menanya kabar apakah Rita sudah pulang? Dari tetangga

sebelah diketahui bahwa Rita belum pulang. Sedangkan tante

mamanya Rita sekarang sedang pergi ke Parapat dan Tomok

mencari keberadaan Rita.”

15) Terminal

“Sampai di terminal kami tidak langsung naik bus. Kami gitar-

gitaran dulu sambil duduk dibangku tunggu, menunggu bus

dari Parapat ke Medan. Pukul 10.00 WWSU baru bus tiba.

Kami ditempatkan dibangku paling belakang. Biasalah…,yang

penting tidak mbayar.”

b. Latar Waktu

1) Pagi Hari

“Pagi-pagi aku sudah bangun, siap sarapan dan perlengkapan

kekebun sudah dipersiapkan semua, termasuk senapan

anginpun tak ketinggalan untuk dibawa, lalu kamipun

barangkatlah menuju kebun.”

“Pagi pukul 08.00 WSU aku dan Kedan Robin sudah berada

didalam bus, duduk dibangku paling belakang, memang biasa

kami di dudukkan dibangku belakang namanya saja tidak

mbayar ongkos. Itu sudah enak, sudah lumayan, uang untuk

ongkos bisa cukup buat kami makan berdua satu hari.”

2) Siang Hari

“Pukul 11.00 WSU kamipun sampai di Tebing Tinggi. Dari

terminal kmai bnaik becak pulakerumahnya bang Hasan. Kalau

di Siantar tadi becaknya becak motor, tapi kalau di Tebing

Tinggi becaknya dayung.”

“Pukul 12.30 truk perkebunan yang mau masuk kedalamun

tiba. Kami naik kegerobak truk, bersama-sama dengan

123

99

100

292

118

27

106

81

Page 162: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

150

beberapa orang karyawan yang ada di dalam gerobak truk

duduk diatas barang-barang yang sedang dibawa tru tersebut.”

3) Sore Hari

“Pukul 05.00 WSU, kamipun berhenti bekerja, semua perkakas

kami simpan seperti semalam, lalu kami mandi kesungai. Siap

mandi kamipun meninggalkan kebun menuju pulang kerumah.

Sampai dirumahpun sudah hamp[ir magrib.”

4) Malam Hari

“Tepat pukul 11 malam, kamipun kembali kegubuk di kebun

durian. Setengah jam diperjalanan kamipun sampai. Disebelah

gubuk dibawah pohon cempedak kami melihat dua ekor kancil

terkena cahaya lampu sepeda. Mereka berdua kelihatannya

sedang asyik makan kulit cempedak.”

“Malam yang ditunggu untuk tampilpun telah tiba. Para

anggota Tambang Ria Band pun telah siap untuk berangkat.

Karena perjalanan tidak begitu jauh ketempat acara, pukul

07.30 WSU malam sudah sampai. Setelah sampai ditempat

tujuan, alat-alat pun kami naikkan ke pentas, dan mengatur

sound sistem.”

c. Latar Sosial

“Kalau begitu istirahatlah sajalah lae biar aku yang jagakan

kiosdulu, akupun sudah bilang sama amang kalau aku tidak

pulang mala mini, nanti aku bisa tidur sama operator diatas

sana,” kata Kedan Robin sambil menunjukkan di atas panggun

tempat pemutaran filem.”

“Sebelumnya aku lebih dahulu mencari oleh-oleh sebagai buah

tangan, mau aku bawa kerumah Tulang. Dikampung dipinggir

perkebunan sekarang musim buah-buahan. Aku beli rambutan

satu keranjang besar, kubawa sebagai buah tanganku untuk

keluarga tulang Jaurman. Besok aku berangkat ke Pematang

Siantar.” (CTKK: 27

266

26

57

109

241-242

27

5. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu

“Tak tahan menanggung, malam itu akhirnya Duma pergi

meninggalkan istana, Dia pergi bersama seekor anjing

kesayangannya, dan tak ada seorangpun yang mengetahuinya.

Kepergian Duma rupanya untuk mengakhiri hidupnya dengan

cara bunuh diri, ya…,dia lebih memilih jalan nista ini dari pada

hidup menanggung malu.”

“Rita lalu terdiam setelah mendengar apa yang aku katakana.

Mungkin ia dapat merasakan kebenaran apa yang aku ucapkan.

Kalaulah Rita memang benar-benar mencintaiku seribu persen,

sudah pasti ia menungguku dan tidak perlu untuk bekerja jauh

ke Medan.”

155

261

Page 163: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

151

“Nak Susan,...amang percaya kalau nak Susan sebagai laki-laki

berani dan mampu menghadapi kenyataan ini. Dari

pembicaraan kami tadi malam, amangnya Rita tidak

mengijinkan hubungan kalian dilanjutkan walau ibunda Rita

menyetujui sepenuhnya. Keluarganya yang di Timbang Galung

juga kemudian juga demikian. Alas an mereka anaknya tidak

setuju kawin dengan orang tidak bermarga, dan katanya Rita

sudah kami jodohkan dengan anak pemilik perusahaan dimana

ia bekerja. Sudah berbagai dalih amang sampaikan kepada

mereka, namun mereka tetap saja pada pendiriannya, dan

amangnya tetap mau menjodohkan kepada pilihannya. Tinggal

lagi familinya yang di Tomok pulai Samosir tidak sempat

mengetahui hal ini, karena tidak sempat member kabar

kesana.”

289

6. Amanat

“Setelah kami pulang dan berada dirumah bang Hasan, ia

mengatakan akan mengadakan jamuan makan-makan, kepada

jiran tetangga disekitar rumahnya, sebagai tanda ucapan syukur

kepada Allah Swt atas rizki yang diberikan Allah dan

keselamatan tidak ada gangguan apapun dari awal sampai akhir

menjaga durian dikebunnya.”

“Kalau Susan memang mau, ada teman tulang yang punya

bengkel motor, disana nanti bisa bekerja sambil belajar dulu,

lama-lama nanti asalkan sungguh-sungguh bisa bongkar pasang

mesin sendiri atau melas atau apa sajalah yang bisa dikerjakan

sesuai kepandaian kita nantinya,”

“Masalah umur tidak menjadi persoalan, lagi pula menurut kata

orang bijak, belajar tidak ada batas usia. Karena di brosur yang

aku bacapun tidak ada batasan usia,kecuali kalau sudah kakek-

kakek.”

60

164

244

Page 164: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

152

Tabel 4.2

Aspek Sosiologi Sastra novel Cinta Tak Kenal Kasta karya Abdul Muis

No Data Halaman

1. Aspek Cinta Kasih

“Aku tak habis fikir dibuatnya. Memang ada juga rasa menaruh

hatiku padanya, karena ia baik, cantik, pandai menyanyi, tapi

aku harus tahu dirilah, mana mungkin kalau kail panjang

sejengkal, laut hendak di duga.”

“Memang benar…,tak dapat dipungkiri bahwa aku juga

mencintai Rita. Tapi apa mungkin aku mampu melabuh cinta

dengan keadaanku seperti ini? Rita anak orang berada dan

berbahagia dalam kehidupannya, sedangkan aku…,penderitaan

hidup saja sudah sakit begini, apalagi kalau ditambah dengan

penderitaan bathin akibatnya cinta, apa jadinya nanti?”

“Berkat abang cinta pada Rita dan Rita juga mencintai abang,

serta dengan keadaan abang yang memang benar seperti

gambaran lagu itu, maka lahirlah lagu tersebut.”

“Demi abang dan demi cinta, walau tidur berdua dikolong

langitpun akan Rita lakukan, asalkan abang memang benar-

benar mencintai Rita.”

“Kenapa Rita mau mencintaiku, sedang keadaan dan kehidupan

kami jauh berbeda ibarat bumi dengan langit? Apakah Rita mau

meninggalkan tidur diranjang empuk kemudian tidur bersamaku

diselembar tikar? Apakah Rita mau bertenpat digubuk bambu

beratap lalang, lalu meninggalkan istana penuh kemewaha?”

kalau kupikir-pikir serasa tak mungkin dan rasanya cukup aneh.

Tapi itulah kenyataan sekarang.”

105

128

173

174

177

2. Aspek Pendidikan

“Ijasan SMP yang kumiliki serasa tak berguna bagiku. Padahal

aku bersekolah dengan biaya sendiri dari kelas I sampai tamat

kelas III, dengan harapan aku mendapat pekerjaan yang layak

dan dapat membahagiakan kehidupanku nantinya. Nyatanya

sekarang aku jadi pengangguran.”

“Setelah persyaratan senua beres, akupun mendatangi sekolah

yang tertera dibrosur yang tertempel dikiosku. Dengan

membayar uang pendaftaran, uang bangunan dan uang sekolah

selama 1bulan, aku langsung diterima. Tinggal menunggu

waktu nanti masuk sekolah, akupun sudah berseklah kembali di

SPMA swasta Pematang Siantar.”

5

245

Page 165: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

153

3. Aspek Kekerabatan

“ Selama aku selalu bersama Kedan Robin, Pematang Siantar

seolah kota tempat tinggalku saja. Dimana ada Kedan Robin

disitu ada aku, bernyanyi berduet, dia pegang melodi aku

pegang rittem. Persahabatan kami seolah tak terpisahkan.

Walau suku dan agama kami berbeda, tidak menggoyahkan

persahabatan kami.”

93

4. Aspek Moral

“Sampai aku didepan rumahnya, kuucapkan salam dan

disambut oleh keluarga bang Ramlan. Mereka tengah sarapan,

dan aku langsung disuruh sarapan bersama mereka. Aku

menolak, karena aku barusan sarapan diruamahnya Supriyanto.

Tapi mereka memaksaku untuk ikut sarapan.”

“Uang yang disumbang kepada kami,kami hitung, dapat rp.

300,- uangnya mau dibagi sama, tapi ito Linda an ito Rita

menyerahkan kepada kami. Kami berdua tak usah dikasi, untuk

ito berdua saja katanya. Uang tersebut llu kami bagi dua,

masing-masing rp. 150,-.”

“Ayo nak Susan…, mari makan, jangan segan-segan ya, anggap

saja rumah sendiri, anggap saja kita keluarga. Tante senang kok

bisa makan bersama, apalagi papanya Rita jarang rumah begini,

membuat tante merasa sepi dirumah ini, Cuma sama Rita

berdua saja, itupun kalau Rita dirumah, kalau pergi sekolah

ya…, Cuma tante sendirilah dirumah.”

9

101

144

5. Aspek Perekonomian

“Kepahitan hidupku semakin terasa. Teringat kembali kepada

masa lalu, dimana penderitaan selalu melanda, apalagi dengan

tak sengaja, terlihat keadaan dan situasi kehidupan yang lebih

tinggi, memandang keatas, membuat aku lebih tenggelam

dalam dalam laut kemiskinan. Tapi apa mau dikata?...bukan

salah bunda mengandung, memang suratan diri sendiri.‟

“Dari brosur yang aku baca , aku tertarik pula ingin sekolah

kembali. Kebetulan pula sekolah tersebut sesuai dengan cita-

citaku sewaktu aku masih duduk dibangku SMP, bila aku tamat

nanti aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertanian Atas

(SPMA). Tapi saying, karena tak ada biaya jadi aku tak dapat

melanjutkan sekolahku.”

96

244

Page 166: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

154

SILABUS

3. 9 Menganalisis isi dan

kebahasaan novel Unsur intrinsik dan

ekstrinsik

Unsur kebahasaan

Ungkapan

Majas

Peribahasa

Menemukan isi

(unsur ntrinsik dan

ekstrinsik) dan

kebahasaan

(ungkapan, majas,

peribahasa) novel

Menyusun novel

berdasarkan

rancangan

Mempresentasikan,

mengomentari,

danmerevisiunsur-

unsur intrinsik dan

kebahasaan novel,

dan hasil

penyusunan novel

1.9 M

merancang novel

atau novel dengan

memerhatikan isi

dan kebahasaan.

Page 167: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN 1 Kebumen

Mata pelajaran : Bahasa Idonesia

Kelas/Semester : XII /1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kometensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis isi dan

kebahasaan novel Menemukan isi (unsur intrinsik

dan ekstrinsik) dan kebahasaan

(ungkapan majas, peribahasa) 4.4.Merancang novel atau novel

dengan memerhatikan isi dan

kebahasaan.

Page 168: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

156

novel

Menyusun novel berdasarkan

rancangan

Mempresentasikan,

mengomentari, dan merevisi

unsur-unsur intrinsik dan

kebahasaan novel, dan hasil

penyusunan novel

C. Materi Pembelajaran

Menganalisis Novel Unsur dan kebahasaan novel

Menyusun teks cerita

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat membaca secara cermat sinopsis novel yang di bagi guru

Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik dan isi novel

Siswa dapat menentukan unsur pembangun dan kebahasaan novel

Siswa dapat menilai nilai-nilai yang telah ditemukan

Siswa dapat menentukan amanat dari cerita yang telah di baca

Siswa dapat menyususn teks cerita berdasarkan sejarah atau novel

E. Metode Pembelajaran Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan Model : STAD

F. Media Pembelajaran

1. LCD

2. Laptop

3. Teks Sinopsis novel

Page 169: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

157

G. Sumber Belajar

1. Buku cetak Bahasa Indonesia

2. Media elektronik atau cetak

3. Alam sekitar, dan

4. Sumber belajar laiannya

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Tahap-tahap Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

1 2 3

Pendahuluan

Membangun

Konteks

Pelaksanaan

- Peserta didik menjawab

salam dan berberdoa

sebagai ungkapan rasa

syukur kepada Tuhan.

- Guru mengabsen siswa

- Peserta didik

mendengarkan guru

membacakan tujuan

pembelajaranyang akan

dilaksanakan.

- Peserta didik

mendengarkan motivasi

yang disampaikan guru.

- Peserta didik menerima

informasi tentang novel,

struktur, isi, dan

kebahasaan.

Pendahuluan

10 menit

Inti

Pemodelan

Mengonstruksi

Bersama

a. Stimulation

(stimulasi/pemberian

rangsangan)

- Peserta didik menjawab

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi

menganalisis novel yang

terdapat pada layar (LCD)

- Peserta didik synopsis yang

dibagikan guru.

- Peserta didik membaca

synopsis yang telah di

tampilkan.

Kegiatan inti

65 menit

Page 170: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

158

b. Problem statement

(pernyataan/ identifikasi

masalah)

- Peserta didik menganalisis

unsur pembangun novel

yang terdapat pada teks

yang ditampilkan secara

berpasangan / berkelompok.

- Peserta didik mencermati isi

pokok yang terdapat dalam

teks sinopsis novel.

a. Data collection

(Pengumpulan Data)

- Peserta didik membaca teks

synopsis novel.

- Pesertadidik mendiskusikan

unsur pembangun novel dari

synopsis yang dibaca

dengan teman sekelompok.

- Peserta mendiskusikan

tentang isi pokok yang

terdapat dalam teks

synopsis yang dibagikan

guru secara berkelompok.

- Dua siswa tiap kelompok

pindah ke kelompok lain

untuk mencari informasi

tentang tugas tersebut

- Dua siswa tinggal di

kelompok untuk

memberikan informasi

kepada kelompok lain

b. Data Processing

(Pengolahan Data)

- Peserta didik

menyimpulkan unsur

pembangun novel yang

telah dibaca.

- Peserta didik

menyimpulkan isi yang

terdapat pada teks synopsis

novel yang telah dibaca,

Page 171: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

159

e.Verification (Pembuktian)

- Peserta didik

mempresentasikan hasil

diskusi berupa data yang

ditemukan yang telah

disusun secara

berkelompok. Sedangkan

kelompok lain memberikan

penilaian kepada kelompok

yang maju kedepan.

Mengonstruksi

Mandiri

Peserta didik dan guru

menyimpulkan tentang unsur

dan isi pokok pada synopsis

novel.

Penutup

15 menit

2. Pertemuan kedua 2 JP Tahap-tahap Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

1 2 3

Pendahuluan

Membangun

Konteks

Pelaksanaan

- Peserta didik menjawab

salam dan berberdoa

sebagai ungkapan rasa

syukur kepada Tuhan.

- Guru mengabsen siswa

- Peserta didik

mendengarkan motivasi

yang disampaikan

- Guru menanyakan materi

pertemuan sebelumnya.

- Peserta didik menerima

informasi tentang unsur

intrinsic dalam novel

Pendahuluan

10 menit

Page 172: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

160

Inti

Pemodelan

Mengonstruksi

Bersama

c. a. Stimulation

(stimulasi/pemberian

rangsangan)

- Peserta didik menjawab

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi unsur

intrinsic yang terdapat pada

layar (LCD)

- Peserta didik dibagi

menjadi beberapa

kelompok untuk

mendiskusikan unsur

intrinsic dari synopsis yang

telah di bagikan guru.

- Peserta didik membaca teks

sinopsis yang telah

dibagikan.

Kegiatan inti

65 enit

b. Problem statement

(pernyataan/ identifikasi

masalah)

- Peserta didik

mengidentifikasi unsur

intrinsik pada synopsis

novel

- Peserta didik mencermati

unsur intrinsic yang

terdapat dalam synopsis

novel.

c. Data collection

(Pengumpulan Data)

- Peserta didik membaca teks

synopsis yang telah di

bagikan oleh guru.

- Pesertadidik mendiskusikan

unsur intrinsik dari teks

synopsis yang dibaca

dengan teman sekelompok.

- Peserta mendiskusikan

tentang unsur intrinsic yang

terdapat dalam teks

sinopsisi yang dibagikan

guru secara berkelompok,

d. Data

Processing(Pengolahan

Data)

- Peserta didik

Page 173: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

161

menyimpulkan unsur

intrinsik pada teks synopsis

yang telah dibaca.

- Peserta didik

menyimpulkan isi cerita

yang terdapat pada

synopsis

e. e.Verification (Pembuktian)

- Peserta didik

mempresentasikan hasil

diskusi berupa data unsur

intrinsik dan isi cerita yang

telah disusun secara

berkelompok. Sedangkan

kelompok lain memberikan

penilaian kepada kelompok

yang maju kedepan.

Mengonstruksi

Mandiri

Peserta didik dan guru

menyimpulkan tentang unsur

intrinsic dan isi cerita pada

novel.

Penutup

15 menit

f. Penilaian Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Kognitif : tes tertulis melalui ulangan harian dan tugas

b. Psikomotor : presentasi

c. Sikap : observasi dan jurnal guru

2. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu Penilaian

1. Sikap

c. Bekerjasama

dalam

pembelajaran

analisi novel

d. Disiplin dalam

Pengamatan Selama pelajaran

Page 174: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

162

kegiatan

pembelajaran

analisi novel

c. Keaktifan dalam

pembelajaran.

3. Pengetahuan

Menyelesaikan tugas

kelompok tentang

menganalisis novel,

unsur pembangun novel

presentasi Peugasan

Kelompok

3. Keterampilan

Yang trampil dalam

menyelesaikan masalah

dalam kehidupan yang

berkaitan dengan isi

cerita pada novel.

Tes tertulis Ulangan harian

Page 175: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL CINTA …

163

RUBRIK PENILAIAN

UNSUR INTRINSIK NOVEL

(Mengevaluasi hasil pekerjaan siswa lain)

no Nama

kelompok

Aspek yang dinilai/skor maksimal Jumlah

skor

UNSUR INTRINSIK

Tema

20

Latar

20

Alur

20

Amanat

20

penokohan

20

100

1.

2.

3.

4.

Penghitungan nilai Akhir

Skor yang diperoleh

NILAI = ---------------------------------×100

Skor maksimal

Purworejo,….Agustus 2017

Mahasiswi, Guru

Anita Rahmawati ……………………………..

NIM. 132110087 NIP. ………………………….

Mengetahui

Kepala Sekolah

…………………………………….

NIP. ……………………………….