nilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta...

168
NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH DITA INDI NUR OTAPIYANI NIM: 111-12-222 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: vulien

Post on 27-May-2019

310 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT

CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH

DITA INDI NUR OTAPIYANI

NIM: 111-12-222

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 3: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

iii

Page 4: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

iv

Page 5: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

v

Page 6: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

vi

MOTTO

هل جزاء اإلحسان إال اإلحسان

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (QS.Ar-Rahman: 60)

جذ " " جذ ي

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dialah yang berhasil

(Umar bin Abd Aziz)

Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan

buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu

(Kata-kata mutiara)

Page 7: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta bapak Ngateno dan ibu Sri Anjayani, yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan do‟a yang

tak pernah putus untuk putra-putrinya.

2. Adik-adikku tercinta Naendy Anang Setiawan dan Al-Syafa Hilmi Ramadhan,

yang selalu mendukungdanmemberikan semangat.

3. Bapak Imam Mas Arum yang telah sabar membimbing dan mendo‟akan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teman-temanku angkatan 2012 yang sama-sama berjuang dan belajar di IAIN

Salatiga.

5. Teman-teman KOPMA FATAWA yang senantiasa memberi dukungan dan

mendo‟akan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku Rahmat Dewi Hartanti, Dody Ariyadi, Fitri Windaryanti,

Rodliyana Ulfa, dan Laily Agustini yang senantiasa memberikan dukungan,

semangat, dan do‟a dalam penyusunan skripsi ini.

7. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 8: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-

Nya hingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini yang berjudul “Nilai Tanggung

Jawab Dalam Film Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung

Muhammad SAW yang menjadi suri teladan serta tokoh inspirasi bagi semua umat

khususnya bagi penulis.

Dengan selesainya skripsi ini, merupakan satu bentuk tanggung jawab penulis

sebagai mahasiswa terhadap akademiknya dalam menempuh pendidikan strata 1 dan

tanda bakti kepada keluarga tercinta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dan

partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang dengan ikhlas

membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

Page 9: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

ix

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang selalu

memberi semangat, bimbingan, arahan dan kesabaran kepada penulis.

5. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku pembimbing akademik yang selalu

memberi semangat dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan ibu dosen, karyawan/karyawati Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

7. Ayah dan ibu yang selalu memberikan materi, doa, restu dan bimbingan

kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di IAIN Salatiga.

8. Naendy Anang Setiawan dan Al-Syafa Hilmi Ramadhan, adik tersayang yang

selalu memberikan semangat, doa dan bimbingan kepada penulis.

9. Keluarga besar KOPMA FATAWA yang telah memberikan semangat, doa

dan dorongan kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan yang kita selalu menyemangati satu sama lain.

11. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kepada mereka semua kecuali

ucapan terimakasih serta iringan doa semoga Allah SWT membalasnya dengan

balasan yang baik. Amin

Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan. Besar harapan

penulis atas kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Page 10: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

x

penulisan-penulisan selanjutnya. Walaupun demikian semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak. Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Salatiga, 18 April 2016

Penulis,

Dita Indi Nur Otapiyani

111-12-222

Page 11: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

xi

ABSTRAK

Indi , Dita Nur Otapiyani. 2016. Nilai-Nilai Spiritual Dalam Novel Syahadat Cinta Karya

Taufiqurrahman al-Azizy. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata kunci: Spiritual

Seorang sastrawan berperan sebagai pendidik yang menyampaikan ajarannya melalui

komunikasi dalam sebuah teks.Saat ini, cerita-cerita keteladanan tokoh dikemas menjadi

lebih menarik lagi yang menjadi sarana hiburan sekaligus pendidikan. Sebuah karya fiksi

ditulis pengarangnya untuk menerapkan pesan moral dan tingkah laku para tokoh sesuai

dengan pandangan pengarangnya tentang konsep moral. Pesan-pesan yang disampaikan

dalam sebuah karya fiksi diharapkan dapat dihayati dan kemudian dapat diterapkan dalam

kehidupannya, misalnya nilai spiritual. Peneliti tertarik meneliti nilai-nilai spiritual yang

terkandung dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang:

1) nilai-nilai spiritual, 2) karakteristik tokoh, 3) implementasi dalam kehidupan sehari-hari

dari novel tersebut. Setelah melakukan penelitian secara mendalam diharapkan peneliti dapat

memberikan sumbangan pemikiran tentang nilai-nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku-buku, artikel atau lainnya

yang berkaitan dengan skripsi ini. Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data

primer dan sekunder yang digunakan peneliti yaitul kepustakaan (library research).

Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis).

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Nilai-nilai spiritual yang ada dalam

novel Syahadat Cinta yaitu: kepedulian, tenggang rasa, kesabaran, kejujuran, kerjasama,

integritas, rasa syukur, keadilan, keberanian, amal, rasa percaya, kesederhanaan, kedamaian,

tanggung jawab, kemurnian hati, ketekunan, cinta. 2) Karakteristik tokoh utama dalam novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy tersebut adalah Iqbal, merupakan tokoh

utama yang mmpunyai sifat bertanggung jawab, mempunyai integritas yang kuat, patuh

erhadap orang tua, cinta kepada ibunya, dan peduli terhadap sesama. 3) Implementasi nilai-

nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy yaitu sebagai

kekuatan untuk mengubah kehidupan seseorang karena manusia membutuhkan kekuatan

spiritual keagamaan agar terbentuk insan kamil atau manusia seutuhnya sesuai dengan

norma-norma agama.

Page 12: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

xii

DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Metode Penelitian .......................................................................... 7

F. Penegasan Istilah ............................................................................ 11

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 13

Page 13: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

xiii

BAB II PEMAPARAN NOVEL

A. Biografi Taufiqurrahman al-Azizy ................................................ 15

B. Karakteristik novel Taufiqurrahman al-Azizy .............................. 16

C. Karya-karya Taufiqurrahman al-Azizy ......................................... 18

D. Novel Syahadat Cinta .................................................................... 19

BAB III HASIL TEMUAN

A. Nilai-Nilai Spiritual ....................................................................... 41

B. Karakteristik Tokoh Utama ........................................................... 70

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pembahasan Nilai-Nilai Spiritual .................................................. 73

B. Implementasi ................................................................................. 128

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 131

B. Saran .............................................................................................. 134

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sampul Novel

2. Ringkasan Novel

3. Daftar SKK

4. Lembar Konsultasi

5. Daftar Riwayat Hidup

Page 15: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

xv

Page 16: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat

mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan

pendidikan. John Dewey (dalam Zakiyah Daradjat, 1982:1) menyatakan

bahwa: pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna

membentuk dan mempersiapkan pribadinya agar hidup dengan disiplin

(Yasin, 2008:15).

Pendidikan bukan hanya berpusat pada pendidikan umum saja,

tetapi juga pada pendidikan Islam. Islam sendiri juga sebagai pandangan

hidup bagi manusia, maka tujuan-tujuan pendidikan sesuai dengan Islam.

A.Fatah Yasin (2008:20) mengatakan “pendidikan Islam adalah proses

pengembangan potensi manusia dalam segala aspeknya. Proses

pengembangan potensi manusia tersebut berarti suatu aktivitas atau

kegiatan yang bisa saja sudah didesain, dikonsep, atau dirancang dengan

sengaja sebelumnya, untuk dilaksanakan di suatu tempat (lembaga), atau

berupa kegiatan tanpa dirancang, namun berdampak pada pengembangan

pribadi manusia dalam segala aspeknya sesuai dengan ajaran Islam”.

Begitu pentingnya pendidikan Islam bagi kehidupan manusia,

karena dengan pendidikan Islam dapat membentuk pola pikir dan

kepribadian yang memiliki spriritualitas. Sehingga tidak hanya memiliki

1

Page 17: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

2

kecerdasan intelektual saja, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan

spiritual.

Proses pengembangan potensi dalam pendidikan Islam salah

satunya adalah spiritual. Spirit berasal dari bahasa latin spiritus, yang

berarti napas. Dalam dunia modern kata ini merujuk ke energi hidup dan

ke suatu dalam diri kita yang “bukan fisik”, termasuk emosi dan karakter

ini juga mencakup kualitas-kualitas vital seperti energi, semangat,

keberanian, dan tekad. Kecerdasan spiritual berkembang secara alami dari

kecerdasan personal (pengetahuan, penghayatan, dan pemahaman tentang

diri sendiri), melalui kecerdasan sosial, sampai ke penghayatan dan

pemahaman berbagai bentuk kehidupan lain dan jagat raya sendiri (Buzan,

2003:xix).

Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini pendidikan tidak

hanya bisa didapat di sekolah atau lembaga pendidikan formal saja ,tetapi

pendidikan bisa didapat dari mana saja. Banyak media yang digunakan

dalam proses pendidikan. Salah satunya melalui sebuah karya sastra yang

bermutu dan berkualitas.

Saat ini, cerita-cerita keteladanan tokoh dikemas menjadi lebih

menarik lagi yang menjadi sarana hiburan sekaligus pendidikan. Bukan

hanya di era modern, menurut Redyanto Noor, “dalam masyarakat

(kebudayaan) Jawa dahulu misalnya, tetapi juga media pendidikan dan

pengajaran (2009:6). Namun tidak banyak karya sastra yang memiliki

Page 18: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

3

fungsi keduanya. Kebanyakan karya sastra hanya menyuguhkan hiburan

saja.

Sebuah karya fiksi ditulis pengarangnya untuk menerapkan pesan

moral dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangan

pengarangnya tentang konsep moral. Pesan-pesan yang disampaikan

dalam sebuah karya fiksi diharapkan dapat dihayati dan kemudian dapat

diterapkan dalam kehidupannya.

Banyak pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah novel, seperti

pesan tentang nilai-nilai Aqidah, nilai-nilai syari‟ah, nilai-nilai pendidikan

akhlak, nilai-nilai pendidikan moral, nilai-nilai pendidikan karakter, dan

sebagainya. Selain disampaikannya nilai-nilai dalam sebuah karya sastra,

juga ada analisis suatu masalah didalamnya. Sehingga nilai-nilai

spiritualitas berpangkal pada nilai-nilai agama, maupun nilai-nilai adat

atau kebiasaan agar dapat meningkatkan spiritualitas seseorang.

Seorang sastrawan berperan sebagai pendidik yang menyampaikan

ajarannya melalui komunikasi dalam sebuah teks. Lewat pemahaman

pokok persoalan yang terdapat dalam suatu karya sastra, pembaca akan

menemukan nilai-nilai. Nilai-nilai pendidikan bisa saja berhubungan

dengan masalah manusia dan kehidupan, serta masalah agama. Hal ini

tergantung pada pengarang tema apa yang akan diambilnya. Dengan

begitu tema-tema penggugah spiritualitas pun dapat masuk sebagai pokok

pikiran dalam karya sastra tersebut.

Page 19: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

4

Kisah-kisah yang didasarkan pada ajaran Al-Qur‟an dan Hadits

seringkali digunakan sebagai media atau bahan yang disampaikan kepada

pembacanya untuk menyampaikan ajaran agama Islam.Dari kisah-kisah

yang diambil maupun didasarkan kepada kedua sumber hukum Islam

tersebut agar dapat diambil yang haknya, dan hal-hal yang batil

ditinggalkan. Dengan begitu seseorang dapat mengambil pelajarannya dari

hal tersebut dan memiliki akhlak yang mahmudah. Selain itu, pengarang

juga mengajak pembacanya untuk memiliki kepribadian yang islami atau

kepribadian muslim. Karena yang dimaksud kepribadian seorang muslim

adalah kepribadian yang mempunyai ciri khusus ajaran Islam yang

merupakan cermin, sifat, dan tingkah laku, serta mengabdi kepada Allah

SWT sebagai landasannya. Selain itu, novel religius yang berdasarkan

ajaran-ajaran Al-Qur‟an dan al-Hadits juga agar dapat menggugah

spiritualitas pembacanya.

Tren perkembangan ilmu pengetahuan di bidang SDM terkini,

dunia telah mengarah pada aspek etika bahkan aspek spiritualitas dalam

membangun SDM-nya. Prof Dr Gay Hendrick dan Kate Ludeman dalam

bukunya mengatakan: “ saat ini tren perusahaan-perusahaan raksasa dunia

sudah mengarah pada aspek spiritual dalam perkembangan SDM”

(Agustian, 2007:8). Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa

realitas spiritual di masyarakat sekitar semakin mengedepankan

spiritualitasnya. Masyarakat bukan hanya berpandangan kepada dunia saja

tetapi juga akhirat. Masyarakat sudah mulai memahami pentingnya nilai

Page 20: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

5

spiritual dalam memaknai kehidupan ini, walaupun belum keseluruhan

dari masyarakat yang ada memahaminya.

Tren kebangkitan spiritualitas di seluruh dunia ini sesungguhnya

adalah tanda-tanda keruntuhan paham materialisme, dan inilah awal

kebangkitan spiritualitas. Dengan kata lain, spiritualitas akan segera

ditempatkan diatas materialisme sebagai nilai, makna dan tujuan hidup

tertinggi (Agustian, 2007: 10).

Dewasa ini, banyak novel religius yang berdasarkan kisah-kisah

yang ada di dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits yang nantinya agar dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu karya sastra religius

adalah novel karya Taufiqurrahman al-Azizy yaitu seorang pengarang

novel yang ingin menggugah spiritual pembacanya. Novel ini juga

diperkuat dengan dalil-dalil Al-Qur‟an dan Hadits. Sehingga cerita yang

ada didalamnya bukan hanya sekedar imajinasi tetapi juga ada nilai

pembelajaran didalamnya. Dengan kata lain, novel ini tidak hanya bernilai

estetis, tetapi juga bernilai edukatif. Dari berbagai nilai yang dapat

dipelajari dari novel tersebut, salah satunya yaitu nilai spiritualitas.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengeksplorasi

lebih jauh tentang isi dari novel Syahadat Cinta yang berkaitan dengan

nilai spiritual yang ingin dituangkan dalam sebuah tulisan yang berbentuk

skripsi yang berjudul “NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL

SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY”.

Page 21: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

6

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis memfokuskan masalah sebagai

berikut:

1. Nilai-nilai spiritual apa saja dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy?

2. Bagaimanakah karakteristik tokoh utama dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy?

3. Bagaimanakah implementasi nilai-nilai spiritual yang terkandung

dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy pada

kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin

dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada

rumusan masalah, kalimatnya berbentuk kalimat pernyataan (STAIN

Salatiga, 2008:16)

Penelitian berjudul “Nilai-nilai Spiritual dalam Novel Syahadat

Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy” bertujuan untuk:

1. Mengetahui nilai-nilai spiritual apa saja dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy.

2. Mengetahui karakteristik tokoh utama dalam novel Syahadat Cinta

karya karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Page 22: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

7

3. Mengetahui implementasi nilai spiritual yang terkandung dalam novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy pada kehidupan sehari-

hari.

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkn dapat memberikan

manfaat antara lain:

1. Secara teoritis

a. Menambah wawasan bagi pembaca tentang keberadaan karya-

karya satra, khususnya novel yang memuat nilai-nilai positif.

b. Menambah dan memperkaya keilmuan media sebagai sarana

pendidikan.

c. Bagi peminat sastra pada umumnya diharapkan akan lebih mudah

dalam memahami nilai-nilai atau pesan-pesan yang terkandung

dalam sebuah karya sastra.

2. Secara praktis

a. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam mengetahui nilai-

nilai spiritualitas yang terkandung dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy.

b. Memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya

bagi penulis sendiri.

E. Metode Penelitian

Pengertian metode, berasal dari kata mothodos (Yunani) yang

dimaksud adalah cara atau suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah

Page 23: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

8

yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu

objek atau subjek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban

yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk

keabsahannya (Ruslan, 2014:24).

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan

deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Deskriptif analisis

ini mengenai blibliografi yaitu pencarian fakta, hasil dan ide pemikiran

seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interprestasi

serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang di lakukan

(Moleong, 2005:29). Prosedur dari penelitian ini adalah untuk

menghasilkan data dekriptif yang berupa data tertulis setelah dilakukan

analisis pemikiran (content analyze) dari suatu teks (Robert B &

Steven J, dalam Moleong, 1995:31).

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama

analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian

dideskripsikan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang

mengandung nilai-nilai spiritual dengan menguraikan dan

menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang

dideskripsikan.

Page 24: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

9

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya

(Arikunto, 2006: 231).

Penelusuran dokumentasi ini penting untuk mengumpulkan data

guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini. Melalui

dokumentasi ini juga dapat ditemukan teori-teori yang bisa dijadikan

bahan pertimbangan berkenaan dengan judul penelitian ini.

3. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh (Arikunto, 2006:129).

a. Data primer

Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy.

b. Data sekunder

Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari

sumber-sumber yang lain dengan cara mencari, menganalisis buku-

buku, internet, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan

judul penelitian skripsi ini.

Page 25: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

10

4. Teknik analisis data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis isi (content analys). Penelitian dengan metode analisis

isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang

disampaikan dalam bentuk lambang yang terdokumentasi atau dapat

didokumentasikan. Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis

semua bentuk komunikasi, seperti pada surat kabar, buku, puisi, film,

cerita rakyat, peraturan perundang-undangan, dan sebagainya (Hadi,

2005:175).

Dengan menggunakan analisis isi, peneliti dimungkinkan

mengobservasi pesan-pesan publik komunikator pada waktu dan

tempat sendiri yang dipilih oleh peneliti. Prosedur penggunaannya pun

tidak terlalu rumit. Setidaknya ada tiga macam alasan mengenai

perlunya suatu metode penelitian analisis isi terhadap pernyataan

seseorang, buku, media massa, atau yang lain (Hadi, 2005:175).

Dengan menggunakan metode analisis isi, akan diperoleh suatu hasil

atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan.

Selain itu penulis juga menggunakan metode deskriptif analisis

yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya adalah reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Milles &

Huberman, 1992:16). Pertama setelah pengumpulan data selesai, maka

tahap selanjutnya mereduksi data yang telah diperoleh, yaitu dengan

Page 26: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

11

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data, dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan.

F. Penegasan Istilah

Untuk mempermudah pembaca memperoleh pemahaman dan

gambaran yang pasti terhadap istilah tersebut, maka penulis akan

menjabarkan terlebih dahulu yaitu:

1. Nilai

Nilai (value) adalah panduan-panduan untuk bertindak atau

bersikap yang berasal dari dalam diri kita sendiri (Buzan, 2003:22).

Sedangkan nilai menurut (Rokeach, dikutip dalam Darmiyati Zuchdi,

2011:195) merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan,

tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan dianggap jelek.Nilai

menurut (Tyler, dikutip dalam dikutip dalam Darmiyati Zuchdi, 2011:

195) nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh

individu yang mengendalikan pendidikan dalam mengarahkan minat,

sikap dan kepuasan.

Dari pendapat para ahli atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

nilai adalah suatu objek, ide, tindakan atau perbuatan yang dianggap

baik atau dianggap jelek yang selaras dengan kepercayaan.

2. Spiritual

Spiritual merupakan konsep keseluruhan tentang spirit, berasal

dari bahasa latin spiritus, yang berarti napas. Pada saat ini, spiritual

lebih merujuk ke energi hidup dan ke sesuatu dalam diri kita yang

Page 27: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

12

“bukan fisik” termasuk emosi dan karakter. Ini mencakup kualitas-

kualitas vital seperti energi, semangat, keberanian, dan tekad (Buzan,

2003: xix). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Spiritual

merupakan rohani, batin, kejiwaan, mental, moril lw jasmani, fisik,

materiil (Poerwadarminta:675).

Spiritual adalah kesadaran dini dimana individu mengikutinya

kemanapun kesadaran diri itu membawanya. Kesadaran dini ini

mendorong individu untuk secara terus menerus mengaktualisasikan

dirinya secara optimal dan utuh (Safaria, 2007:16).

Jadi nilai spiritual adalah suatu nilai yang berhubungan dengan

sesuatu yang sakral dan agung. Nilai spiritual merupakan nilai tertinggi

dan bersifat mutlak karena bersumber kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.

Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang

panjang mengandung rangkaian ceritakehidupan seseorang dengan

orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap

pelaku.

Menurut Aminudin (1991:66), novel merupakan suatu karya

sastra prosa fiksi, mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:

pengarang atau naratos, isi penciptaan, media penyampaian isi berupa

bahasa, dan elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang

Page 28: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

13

membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana.

Pada sisi lain, dalam rangka memaparkan isi, pengarang akan

memaparkannya melalui penjelasan atau komentar dialog maupun

monolog, dan melalui perbuatan action.

Novel adalah cerkan yang panjang , yang mengetengahkan

tokoh-tokoh dan menampakkan serangkaian peristiwa dan latar

(setting) secara terstruktur(Noor, 2009:27).

Dalam penelitian kali ini, peneliti akan meneliti isi dari Novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy sebagai bahan

penelitian yang mengandung nilai-nilai spiritualitas dengan meneliti isi

dan memperhatikan unsur-unsur intrinsik pembangun novelnya.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri

dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan

orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar,

halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke

dalam lima bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

Page 29: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

14

istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II BIOGRAFI NOVEL

Dalam bab ini akan diuraikan tentang paparan novel itu

sendiri dan biografi dari pengarang Novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy.

BAB III HASIL TEMUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang nilai-nilai spiritual

yang ada dalam Novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pembahasan dalam

Novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy dan

implementasi nilai-nilai spiritual dalam Novel Syahadat

Cinta di kehidupan sehari-hari.

BAB V PENUTUP

Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 30: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

15

BAB II

PEMAPARAN NOVEL

A. Biografi Penulis

Nama Taufiqurrahman al-Azizy merupakan nama seorang penulis

di Indonesia. Nama aslinya Taufiqurrahman al-Azizy adalah Muhammad

Muhyidin. Meskipun Taufiqurrahman al-azizy adalah salah satu penulis

yang menghasilkan karya-karya yang sebagian termasuk bestseller, akan

tetapi sulit untuk mencari biodata atau biografi Taufiqurrahman al-Azizy.

Karena Taufiqurrahman al-Azizy tidak pernah memasukkan foto atau

biografinya di setiap akhir karyanya. Berbeda dengan penulis lain yang

selalu mencantumkan foto dan biografinya di setiap akhir karyanya.

Berikut ini informasi yang penulis dapatkan mengenai biografi

Taufiqurrahman al-Azizy dari berbagai sumber di internet

(http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl

alimulhuda-3865-1-3102327 -p.pdf). Taufiqurrahman al-Azizy lahir pada

tanggal 9 Desember 1975 di Boyolali dengan nama asli Muhammad

Muhyidin. Anak kedua dari dua bersaudara dari Sunaim Ibnu Abu Darda‟

dan Robiyatun ini besar di Wonosobo dan menghabiskan waktuya untuk

menulis.

Pengalaman pendidikannya diawali di SD Impres Seworan,

Boyolali. Kemudian beliau berpindah ke Wonosobo dan melanjutkan

pendidikan di SMPN 1 Wonosobo. Selesai menamatkan studinya di

Wonosobo, beliau hijrah ke Jakarta dan sempat kuliah di Institut Ilmu

15

Page 31: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

16

Qur‟an (IIQ) dan mondok di Pesantren Ilmu al-Qur‟an Hidayatul Qur‟an

yang diasuh oleh K.H Drs. Ahsin Wijaya al-Hafizh, M.A selama tiga

tahun. Karena tanggung jawab keluarga, beliau kembali lagi ke Wonosobo

dan melanjutkan studinya di Universitas Sains Qur‟an (UNSIQ). Beliau

juga aktif di beberapa organisasi kampus baik intra maupun ekstra,

diantaranya pernah menjadi ketua senat mahasiswa Fakultas dakwah di

UNSIQ, ketua lembaga dakwah mahasiswa mahasiswa UNSIQ, dan ketua

HMJ Cabang Wonosobo selama dua periode tahun 1999 dan 2000. Selain

itu, beliau juga terlibat di berbagai Penelitian Sosial Ekonomi, interfaith

Commite (IFC), dan fasilitator pada Bagian Pemberdayaan Perempuan

Setda Wonosobo. Disamping itu, karena produktifitasnya dalam menulis,

beliau juga diangkat sebagai Ketua Ikatan Penulis Wonosobo.

B. Karakteristik Novel Taufiqurrahman al-Azizy

Ciri khas penulis Taufiqurrahman al-Azizy ini adalah sebagian

besar mencoba mengajak pembacanya untuk kembali kepada Allah secara

kaffah, dengan berusaha mengkaji lebih dalam ajaran-ajaran Islam,

sehingga tidak terkesan kaku dan dapat diterima seluruh umat Islam.

Taufiqurrahman mempunyai ciri khas tersebut karena backgroundnya

dalam ilmu dakwah, sehingga idealismenya terefleksi dalam setiap buku

yang dihasilkan.

Dari karya-karyanya, Taufiqurrahman al-Azizy membagi

pemahaman bahwa cerita fiksi tidak hanya semata-mata menghadirkan

sebuah bangunan cerita fiksi yang harapannya dapat menjadi salah satu

Page 32: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

17

hiburan bagi kegairahan intelektual. Lebih dari itu, tujuannya adalah untuk

menunjukkan dan mengajak para sahabat untuk menikmati keindahan

beragama dalam rangka mendekati dan berada dekat dengan Allah SWT.

“selalu berupaya untuk memperbaiki kualitas hidup; yang kaya

menggunakan sayap syukur untuk mencapai ridha Allah, sedang

yang miskin terbang bersama sayap sabar mencapai cita-Nya. Untuk

menjadi lebih baik, tak ada jalan kecuali merevolusi diri memegang

teguh kebaikan. Untuk menjadi benar, tak ada jalan lain kecuali

berupaya meningkatkan derajat pemahaman akan nilai-nilai

kebenaran. Dan cinta adalah tujuan dari setiap hamba. Kenikmatan

dan kelezatan hidup di dunia ini hanya akan terjadi tatkala cinta

telah disandarkan secara total kepada Allah”. Kalimat yang sangat

menginspirasi dan dapat menggugah spiritualitas seseorang.

Menurutnya, Allah memberikan akal dan pikiran untuk digunakan

dengan sebaik-baiknya, mengkaji ayat-ayat al-Qur‟an agar dapat

diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pemikirannya ini teraktualisasi

dalam setiap karyanya yang kebanyakan membahas masalah psikologi

agama.

Begitulah karakteristik novel karya Taufiqurrahman al-Azizy.

Sederhana dan menginspirasi sehingga mudah dipahami oleh pembaca

serta pesan yang ingin disampaikan dalam novel dapat tersampaikan

dengan baik kepada pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat yang

besar setelah membaca karya-karyanya.

Salah satunya adalah novel Syahadat Cinta yang menjadi bahan

penelitian ini. Novel pertama dari trilogi makrifat cinta ini diceritakan

secara sederhana, mudah dicerna namun tidak instan, penuh hikmah,

diperkuat dengan dalil-dalil al-Qur‟an maupun al-Hadits, mengharukan,

Page 33: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

18

penuh keteladanan, dan menginspirasi yang dikemas dalam novel spiritual

pembangun iman.

C. Karya-Karya Taufiqurrahman al-Azizy

Sebagai seorang penulis, beliau tergolong sebagai penulis yang

produktif. Selama kurun waktu lima tahun, sudah seratus buku lebih yang

ia hasilkan. Dan beberapa diantaranya termasuk kategori bestseller.

Berikut ini penulis menuliskan karya-karya Taufiqurrahman al-

Azizy yang telah diterbitkan dan sudah tersebar. Karya-karyanya

diantaranya adalah:

1. Mengajar Anak Berakhlak al-Qur‟an (2004)

2. Buku Pintar Mendidik Anak Sholeh dan Sholehah Sejak dalam

Kandungan sampai Remaja (2006)

3. Nggak Kaya Duit Asal Kaya Hati (2006)

4. Misteri Energi Istighfar (2006)

5. Kasidah-kasidah Cinta (2007)

6. Keajaiban Shodaqoh (2007)

7. Misteri Energi Wudhu (2007)

8. Sejuta Keajaiban Sholawat Nabi (2007)

9. Membelah lautan jilbab (2007)

10. Syahadat Cinta (2007)

11. Musyafir Cinta (2007)

12. Ma‟rifat Cinta (2007)

13. Kitab Cinta Yusuf dan Zulaikhah (2007)

Page 34: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

19

14. Misteri shalat Tahajud (2007)

15. The Truth Power of Heart (2007)

16. Menagih Janji Tahajud (2007)

17. Bibir Tersenyum Hati Menangis (2007)

18. Orang Kota Mencari Allah (2008)

19. Dan lain-lain

D. Novel

1. Profil Novel

Judul : Syahadat Cinta

Penulis : Taufiqurrahman al-Azizy

Penyunting : Agus CH.

Tata sampul & isi : Hendra

Pracetak : Ita, Yanto, Dwi, Ismanto

Penerbit : DIVA Press

Sampangan Gg. Perkutut No.325-B

Jl. Wonosari, Baturetno

Banguntapan Yogyakarta

Tebal buku : 520 halaman

Novel Syahadat Cinta ini merupakan buku pertama dari trilogi

Ma‟rifat Cinta. Dua novel yang lain adalah Musyafir Cinta dan

Ma‟rifat Cinta. Novel trilogi ini berisi tentang semangat pencarian

semangat pencarian kebenaran Islam yang kaffah.

Page 35: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

20

Trilogi ini digarap seusai menafakuri salah satu ayat al-Qur‟an

yang mengisahkan tentang pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim as.

Inspirasi besar itulah yang mendorong Taufiqurrahman al-Azizy

mengarang buku bacaan islami. Novel spiritual ini menjadi kesaksian

(syahadat) pengembaraan religius seorang anak metro dalam tempias

wajah Ilahiyah yang sarat gesekan spiritual. Perjalanan spiritual tokoh

utama dalam mencari cinta dan agama menimbulkan pergolakan

pemikiran Islam dalam latar Pondok Pesantren.

2. Sinopsis Novel

Cerita dalam novel ini dimulai dari seorang anak metro yang

baru tinggal di Pesantren Tegal Jadin, Solo. Namanya adalah Iqbal.

Iqbal hampir selama dua bulan di pesantren tersebut yang

kesehariannya adalah mengambil air dari telaga untuk dibawa ke

pesantren.

Dua bulan yang lalu, Iqbal adalah anak dari seorang pengusaha

minyak yang kaya raya, anak tunggal Daeng Abdillah. Segala yang

diinginkan pasti dituruti dan bisa melakukan semuanya. Iqbal selalu

menggunakan waktunya untuk bersenang-senang, sering mendatangi

night club, minum minuman keras, dan keras kepala. Iqbal bisa

demikian keras kepala kepada orang lain, tetapi tidak dengan ibunya

yang begitu sabar terhadapnya.

Suatu ketika tanaman yang Iqbal rawat itu layu. Ia marah kepada

ibunya. Hingga menjelang pagi Iqbal baru pulang dengan keadaan

Page 36: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

21

mabuk. Ibu menghampirinya untuk memapah Iqbal, tetapi Iqbal

mendorong ibunya keras-keras hingga jatuh. Pagi hari ketika bangun,

Iqbal diberitahu kalau ibunya dirawat di rumah sakit yang koma

selama beberapa hari dikarenakan ada pendarahan di otaknya, saat

itulah pertama kali Iqbal teringat pada Allah, lalu memohon ampunan-

Nya dan memohon belas kasih-Nya. Iqbal terus berdo‟a, tetapi tidak

shalat karena tidak tahu bagaimana caranya shalat, wudlupun juga

sama.

Beberapa hari kemudian ibunya sadar. Iqbal minta maaf dan

bilang kepada ibunya jika ingin berubah, yaitu belajar agama.

Mendengar permintaan anaknya, ibunya menangis bahagia. Dan

ibunya teringat ada pondok pesantren yang bagus di Solo, di tempat

kiai Shidiq. Iqbal bertekad bulat untuk ke pesantren, bulan Juli ia

berangkat. Tiba-tiba ia diserang keraguan yang amat sangat, ia merasa

sangat takut. Kembali ia teringat ibu, dan ingatan inilah yang telah

memberikan kekuatan untuk mengusir keraguan.

Sesampainya di pondok pesantren, Iqbal disapa oleh kang

Rakhmat. Setelah sekian menit bercakap-cakap, kang Rakhmat

mengajak Iqbal ke rumah kiai. Di rumah itu, dia ditemui oleh seorang

kiai yang nantinya menyuruh Iqbal mengambil air dari telaga.

Kegiatan Iqbal hanyalah mengambil air dan tidak disuruh

melaksanakan kewajiban-kewajiban di pesantren seperti santri-santri

yang lain. Iqbal berpikir tidak bisa begitu terus, pesantren adalah

Page 37: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

22

tempatnya para santri untuk menimba dan melaksanakan ilmu agama,

bukan mencari air sepertinya. Ia pergi ke rumah kiai sepuh. Iqbal

mengutarakan maksudnya kepada kiai Subadar, dan diceritakan semua

riwayat hidupnya. Saat bercakap-cakap dengan kiai Subadar, kiai

sepuh mendekati Iqbal dan kiai Subadar. Saat itu juga Iqbal disuruh

mengambil air selama dua bulan lagi.

Wujudnya memang Iqbal mengambil air dan melaksanakan

perintah kiai sepuh, tetapi ia merasa jengkel atas perintah kiai sepuh

kepadanya. Iqbal terus mengumpat. Lalu ada suara seorang gadis yang

tiba-tiba muncul dari belakangnya dengan omongan kasar. Iqbal

kemudian mencaci maki, menjelek-jelekkan gadis tersebut sampai

menangis kemudian lari meninggalkannya. Semua kejengkelannya

ditumpahkan kepada gadis itu.

Ketika hampir sampai di pesantren, ada Ihsan yang mendatangi

Iqbal dan memberitahu jika kiai Subadar sudah mencarinya karena

telah mencaci maki putrinya, Neng Aisyah. Ihsan memberikan nasihat

kepadanya agar meminta maaf kepada kiai Subadar juga neng Aisyah.

Karena rasa takutnya, Iqbal memilih untuk menenangkan diri pergi

dari pesantren. Dia memilih untuk pergi ke Salatiga, saat di Bus Iqbal

mendapat kenalan Khaura dan Priscillia.

Sesampai di Salatiga, ia melihat seorang ibu pengemis dengan

anak balitanya di sebrang jalan. Timbul niatnya untk mendekati dan

Page 38: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

23

memberikan shadaqah kepada ibu tersebut. Iqbal tertarik untuk ikut ibu

tersebut pulang kerumahnya, dan ibu itu (bu Jamilah) meng-iyakan.

Rutinitas keluarga bu Jamilah seusai shalat subuh adalah

mengaji, dan Iqbal meminta Iryad untuk diajari membaca al-Qur‟an,

dan akhirnya sampai bisa membaca ayat suci al-Qur‟an. Tak terasa

sepuluh hari Iqbal meninggalkan pesantren, selama sepuluh hari pula

ia sudah hafal bacaan shalat, bisa membaca al-Qur‟an, dan telah

membaca banyak buku.

Suatu ketika, Iqbal kedatangan tamu tiga orang pemuda jamaah

Majlis Taklim Masjid Kauman yang meminta Iqbal untuk meminta

pergi dari rumah Ibu Jamilah karena bukan mahramnya. Lalu Iqbal

didatangi tiga orang polisi untuk dibawa ke kantor polisi karena dikira

seorang teroris yang berteman dengan ketiga orang tadi. Selama

dipenjara Iqbal mengajak teman-temannya untuk beribadah. Akhirnya

bu Jamilah dan anak-anaknya beserta Priscillia bisa mengeluarkannya

dari penjara, saat itu juga Priscillia masuk agama Islam.

Karena masih teringat dosanya dengan Aisyah, Iqbal pulang ke

pesantren dan segera meninta maaf kepada Aisyah lalu memaafkannya.

Ketika di pesatren, Iqbal mendapat surat dari Priscillia kalau dirinya

disiksa oleh bapak ibu karena masuk Islam. Dan mendatangi Iqbal ke

pesantren saat Iqbal bertemu dengan Zaenab yang menurut peraturan

pondoknya tidak boleh dilakukan. Teman-teman pondoknya melihat

perbuatan Iqbal yang bertemu dengan Zahra dan Priscillia bukanlah

Page 39: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

24

ajaran Islam. Saat itu Iqbal dikeroyok teman pondoknya lalu

dihadapkan pada kiai Subadar dan kiai sepuh. Akhirnya Iqbal

dikeluarkan dan didawuhi kiai sepuh untuk kembali tiga tahun lagi

menjemput mereka berdua (Zaenab dan Priscillia).

Melanjutkan novel Syahadat Cinta, Iqbal pun pergi

meninggalkan pesantren Tegal Jadin. Namun ia tidak tahu harus pergi

kemana. Dalam bis Iqbal bertemu dengan Firman, dan keluarganya

memintya Iqbal memintanya untuk tinggal di rumah Firman karena

menganggapnya sebagai mukjizat Allah yang dapat mengajak Firman

kembali mendirikan shalat. Selama Iqbal tinggal disana ia memutuskan

untuk menghafalkan al-Qur‟an. Ia pun kini telah hafal al-Qur‟an.

Ia memutuskan untuk kembali ke pesantren seperti janjinya

kepada Kyai sepuh untuk mempersunting seorang atau tiga gadis. Ia

pun diantar keluarga dan para sahabatnya.iqbal pun merasa senang

sekali dan grogi bahwa setelah tiga tahun ia akan bertemu kekasihnya.

Selamat tinggal Banjarnegara.

Berlanjut dalam novel Ma‟rifat cinta, ketibaan Iqbal di Pondok

Tegal Jadin mendapat kejutan bahwa kang Rakhmat sakit karena

penyesalan terhadap perbuataanya kepada Iqbal. Namun setelah

mendengar perkataan maaf sendiri dari Iqbal, Rakhmat

menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan Iqbal.

Jiwa dan perasaan Iqbal menjadi nanar untuk membuat pilihan

diantara ketiga gadis tersebut, yaitu: Zaenab, Priscillia, Khaura. Dan

Page 40: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

25

Iqbal menyerahkan urusan tersebut kepada Kyai sepuh untuk memilih

calon istri dari ketiga gadis tersebut. Akhirnya setelah mendapat restu,

Iqbal dinikahkan dengan Fatimah Priscillia Zahra dengan mahar surah

ar-Rahman bersaksikan semua pelajar Pondok Tegal Jadin.

E. Unsur Intrinsik Novel

Setiap karya sastra mengandung unsur-unsur intrinsik. Unsur

intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari

dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Syahadat Cinta adalah

sebagai berikut:

1. Tema

Tema novel ini adalah pengembaraan religius seorang anak

metro, dan berisi tentang semangat pencarian kebenaran Islam

yang kaffah (menyeluruh/ totalitas), dengan demikian agar menjadi

seorang mu‟min yang kaffah berarti menjadi mukmin yang total.

2. Penokohan

Berikut ini adalah tokoh-tokoh dalam Novel Syahadat Cinta:

a. Iqbal

Iqbal adalah tokoh utama/sentral dalam novel Syahadat

Cinta ini, yang merupakan anak tunggal dari seorang

pengusaha minyak yang kaya raya di Jakarta. Iqbal adalah

sosok anak yang penurut terhadap ibunya, mempunyai prinsip

yang kuat, berniat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih

baik dari sebelumnya. Awalnya tokoh Iqbal ini merupakan

seorang anak yang suka mabuk-mabukan, setiap malam

Page 41: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

26

mendatangi night club, tidak menyelesaikan kuliahnya, dan

senang bertengkar. Tetapi karena sesuatu hal, Iqbal berniat

untuk berubah, dan ingin belajar agama. Iqbal memiliki prinsip

yang kuat untuk berubah dalam pengembaraan religiusnya.

Seperti percakapannya dengan ibu ketika ingin berubah berikut

ini:

“aku ingin belajar agama, ibu. Aku malu kepada diriku

sendiri. Juga kepada ibu, kepada pak Kardi, kepada bik

Inah. Dan...aku malu kepada Allah, ibu. Aku ini seorang

muslim, tetapi aku tidak bisa shalat. Wudlu pun aku tak

tahu. Betapa kotornya aku ini, ibu. Aku ingin berubah....”

(al-Azizy, 2007:23).

b. Ibu

Ibu adalah sosok yang penyayang, perhatian, ramah,

bahasanya lembut, sikapnya sopan, dan selalu sabar. Seperti

kata Iqbal:

“kata orang kesabaran itu ada batasnya. Tetapi aku tidak

melihat batasan itu pada diri ibu. Melihat ulahku yang

seperti itu, yang setiap harinya menghambur-hamburkan

uang, yang setiap malam menghabiskan waktu untuk

bersenang-senang, yang setiap siang hanya tidur dan

tidur lagi, ibu tetap sabar”. (al-Azizy, 2007:14).

c. Daeng Abdillah

Daeng Abdillah adalah tokoh bapak Iqbal dalam novel

Syahadat Cinta. Daeng Abdillah adalah seorang pengusaha

minyak di Jakarta yang kaya raya, selalu memberikan apapun

yang anaknya inginkan. Ayah tidak pernah akrab dengan Iqbal

Page 42: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

27

dikarenakan tidak pernah ada waktu untuk Iqbal dan ayahnya

untuk saling mengakrabkan diri, seperti kata Iqbal:

“ayah pernah sangat marah kepadaku gara-gara aku

ingin menembak laki-laki bangsat itu, setelah seorang

sahabatku melaporkan kepadanya. Melihat ayah yang

demikian marah, aku tantang ayah untuk berduel sekalian.

Aku berani demikian kepada ayah sebab aku tidak

demikian akrab dengannya. Waktu membuat kami tidak

pernah merasakan keakraban sama sekali”. (al-Azizy,

2007:15).

d. Pak kardi

Pak kardi adalah tokoh tukang kebun dirumah Iqbal yang

patuh terhadap majikannya. Seperti kutipan berikut ini:

“Demikian ketakutan pak Kardi kepadaku. Wajahnya

demikian pucat. Beribu-ribu maaf dia lontarkan.” (al-

Azizy, 2007:17).

e. Bik Inah

Bik Inah adalah pembantu di rumah Iqbal. Sama seperti

pak Kardi, Bik Inah juga pembantu yang taat dan patuh kepada

majikannya.

f. Kang Rakhmat

Kang Rakhmat adalah seorang lurah di pondok pesantren

Tegal Jadin, dan juga teman satu kamarnya Iqbal. Kang

Rakhmat sudah lima belas tahun mondok di pesantren tersebut.

Begitu lamanya mondok, kang Rakhmat sudah banyak

menghafalkan Hadits dan ayat suci al-Qur‟an. Tokoh kang

Rakhmat merupakan seorang yang wajahnya berseri-seri dan

ramah, serta menomorsatukan perintah atau dawuh kiai.

Page 43: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

28

Seperti percakapannya dengan Rusli, Dawam, Amin, dan

Iqbal:

“kebaikan dan kebenaran seorang murid adalah ketika

dia melaksanakan perintah-perintah sang kiai. Bukan

kebaikan dan kebenaran apabila si murid tidak menuruti

perintah kiai.” (al-Azizy, 2007: 75).

g. Kang Rusli

Kang Rusli juga merupakan teman satu kamarnya Iqbal.

Kang Rusli merupakan tokoh yang taat kepada dawuh kiai,

sabar, tulus, dan ikhlas dalam mengajari Iqbal tata cara shalat.

Seperti kata Iqbal:

“ketulusan hait kang Rakhmat, keceriaan wajah Dawam,

Amin, dan kang Rusli dalam mengajariku. Betapa tulus.

Betapa ikhlas.” (al-Azizy, 2007:59).

h. Dawam

Dawam adalah teman satu kamarnya Iqbal yang taat

kepada dawuh kiai, sabar, tulus, dan ikhlas dalam mengajari

Iqbal dalam tata cara shalat. Seperti kata Iqbal:

“ketulusan hati kang Rakhmat, keceriaan wajah Dawam,

Amin, dan kang Rusli dalam mengajariku. Betapa tulus.

Betapa ikhlas.” (al-Azizy, 2007:59).

i. Amin

Amin adalah teman satu kamarnya Iqbal. Amin adalah

tokoh yang mengajari Iqbal wudhu pertama kalinya. Amin

merupakan seorang yang taat akan dawuh kiai, sabar, dan

tulus. Seperti kata Iqbal:

Page 44: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

29

“ketulusan hati kang Rakhmat, keceriaan wajah Dawam,

Amin, dan kang Rusli dalam mengajariku. Betapa tulus.

Betapa ikhlas.” (al-Azizy, 2007:59).

j. Ihsan

Ihsan adalah teman Iqbal di Pondok Tegal Jadin. Ihsan

adalah tokoh yang baik hati, memberikan nasihat kepada Iqbal

di saat Iqbal mendapatkan masalah ketika mencaci maki neng

Aisyah, tulus dan ikhlas dalam membantu teman. Maka Iqbal

mengatakan:

“Ihsan, siapakah kau ini? Tanyaku dalam hati. Kamu

orang yang baik. Masyaallah kenapa selama ini aku tidak

menyadari kebaikan hatimu. Engkau memberikan nasihat

kepadaku tanpa merendahkanku. Kata-katamu menyentuh

kalbuku. Aku ingin memiliki kata-kata yang seperti itu,

Ihsan, yang keluar dari sanubari yang terdalam, maujud

berupa ketulusan dan keikhlasan. Kamu mendatangiku di

saat para sahabat lain tidak melakukannya. Kamu

memberi masukan kepadaku di saat aku tidak tahu harus

bagaimana.”(al-Azizy, 2007:98).

k. Kiai Sepuh

Kiai Sepuh sendiri bernama Abdullah Shidiq. Kiai sepuh

merupakan sosok yang sangat dihormati oleh santri-santrinya

dan semua santri ingin mendapatkan barakah sang kiai. Kiai

sepuh selalu berwibawa dan bijaksana. Seperti kutipan dialog

kiai ketika menyuruh Iqbal berhujjah atas yang ia lakukan:

“katakanlah,” perintah kiai. “aku tidak mungkin akan

memutus salah salah dan benar pada dirimu tanpa

memberikan kesempatan kepadamu untuk menyatakan

hujjah-hujjahmu.” (al-Azizy, 2007:503).

l. Kiai Subadar

Page 45: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

30

Kiai Subadar adalah putra tunggal dari kiai Sepuh. Kiai

subadar adalah tokoh yang sangat menyayangi anaknya,

memiliki kharisma yang luar biasa karena kedisiplinan,

ketaatan, dan kehati-hatian dalam menjalankan syari‟at. Seperti

kata Iqbal:

“yang menjadikan kiai Subadar memiliki kharisma yang

luar biasa adalah kedisiplinn beliau, ketaatan beliau, dan

kehati-hatian beliau dalam menjalankan syari‟at. Hampir

setiap kali kiai Subadar berkata, tidak lupa dia akan

mengutip ayat al-Qur‟an atau hadis nabi sebagai

penjelasnya.” (al-Azizy, 2007: 44).

m. Neng Aisyah

Neng Aisyah adalah putri tunggal kiai Subadar yang

mondok di Jawa Timur. Neng Aisyah adalah orang yang di

caci maki oleh Iqbal di belakang pesantren saat mengambil air

karena neng Aisyah juga di wilayah pondok putra. Bertepatan

dengan kekesalan Iqbal terhadap kiai sepuh untuk mengambil

air lagi, maka kemarahannya dilampiaskan kedapa Neng

Aisyah. Tetapi awalnya Iqbal tidak tahu kalau neng Aisyah

adalah putri dari kiai Subadar. Neng Aisyah adalah sosok yang

manja, sangat disayangi oleh kiai dan nyai, keras, ingin

menang sendiri, dan cerdas. Seperti dalam dialog Ihsan dan

Iqbal berikut ini:

“neng Aisyah adalah putri satu-satunya kiai Subadar.

Cinta kiai dan nyai kepadanya begitu besar. Neng Aisyah

itu, maafkan aku juga harus mengatakan, manja

orangnya, keras, da ingin menang sendiri. Dia dikirim ke

Jawa Timur untuk menimba ilmu agama, sebab dia tidak

Page 46: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

31

mau ngaji kepada abahnya sendiri. Sekian lama di Jawa

Timur ternyata tidak membuat sifatnya berubah. Walau

sesungguhnya gadis yang cerdas.” (al-Azizy, 2007: 93).

n. Khaura

Khaura adalah tokoh seorang siswi kelas 2 di SMA N 1

Boyolali yang bertemu dengan Iqbal di bus saat akan

menenangkan diri dari masalahnya di Pesantren. Sosok Khaura

sangat ingin berkenalan dengan Iqbal saat berada di Bus.

Khaura adalah gadis yang akan dijodohkan oleh orang tuanya

untu menikah dengan orang yang tidak dicintainya, bahkan

tidak dikenalnya. Tetapi dia bingung harus melawan perintah

orang tuanya atau tidak.

o. Priscillia

Priscillia adalah sosok gadis muallaf, yang dulunya

seorang kristiani yang taat dan teguh dalam menjalankan

agamanya. Priscillia adalah teman dialog dan diskusi antar

agama Iqbal, serta memiliki kebajikan-kebajikan kristen yang

dianutnya, sedang kuliah di UKSW (Universitas Kristen Satya

Wacana) berada di semester 4. Priscillia mempunyai hasrat

keingintahuan yang tinggi, tidak membeda-bedakan orang baik

dalam hal agama maupun kekayaan. Seperti kata Iqbal berikut

ini:

“aku berbahagia, sebab Pricillia tidak melihat Fatimah

dan bu Jamilah sebagai keluarga miskin. Baginya, miskin

dan kaya sama saja, sebab ini hanyalah perbedaan nasib

dan peruntungan belaka. Miskin dan kaya tidak bisa

Page 47: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

32

menyembunyikan cinta, dan tidak mampu membuat tabir

untuk menutupi rasa kemanusiaan. Rasa inilah yang

diperlihatkan Priscillia kepada Fatimah dan bu Jamilah.”

(al-Azizy, 2007: 256).

p. Bu Jamilah

Bu Jamilah adalah sosok ibu pengemis yang laksana

kehilangan tongkat penopang hidup sejak suaminya

meninggal. Ibu Jamilah orang tua tunggal yang pekerja keras,

sabar, tabah, sangat menyayangi anak-anaknya, baik terhadap

sesama, dan berjuang dengan sedemikian rupa untuk

menyekolahkan anaknya. Seperti ceritanya kepada Iqbal:

“tapi setelah Irsyad naik ke kelas dua, kehidupan saya

demikian sangat berat. Saya tidak lagi bisa berjualan,

padahal hidup harus terus berjalan dan sekolah Irsyad

harus terus berlanjut. Akhirnya ibu bekerja apa saja:

menjadi tukang cuci, tukang masak, dan apa saja. Bahkan

seperti yang nak Iqbal lihat, ibu terpaksa menjadi

pengemis. Ibu tidak ingin melihat Irsyad gagal sekolah,

tetapi tidak pula ingin melihat Fatimah kelaparan. Ibu

tahu dan sering mendengar kata-kata ustadz,‟tanga diatas

itu lebih baik daripada tangan di bawah‟. Tapi tanpa

tangan di bawah ibu tidak sanggup membayangkan apa

yang terjadi dengan sekolah Irsyad. Sering ibu

dihadapkan pada pilihan sulit, antara keinginan untuk

terus menyekolahkan Irsyad dan keinginan untuk terus

bisa bertahan hidup.”(al-Azizy, 2007:152).

q. Irsyad

Irsyad adalah anak Ibu Jamilah yang pertama yang sedang

duduk di bangku kelas 2 SMA N 1 Salatiga. Irsyad yang

mengajari Iqbal mengaji selama dirumahnya. Irsyad

merupakan anak yang patuh kepada ibunya, pandai, selalu

Page 48: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

33

mendapat juara sejak di SMP, dan juga taat beribadah. Seperti

kata Iqbal saat Priscillia berkenalan dengan Irsyad berikut ini:

“dari nada pembicaraannya, tampaknya Priscillia juga

ingin memuji kecerdasan Irsyad dan ia merasa kagum

karenanya. Hukum kecerdasan selalu mengatakan bahwa

orang yang cerdas pasti akan senang dipuji

kecerdasannya. Tidak hanya kecerdasan di sekolah yang

coba dicari tahu oleh Priscillia, melainkan juga

kecerdasan agama.” (al-Azizy, 2007:259).

r. Fatimah

Fatimah adalah anak kedua ibu Jamilah yang masih

berusia dua tahun. Fatimah selalu diajak mengemis ibunya

setiap hari. Fatimah selalu menemani Iqbal setiap siang dan

mempercepat pemahaman Iqbal terhadap huruf-huruf al-

Qur‟an. Seperti dalam kutipan monolog Iqbal berikut ini:

“dan Fatimah, kesucian hatinya telah membakar

semangatku untuk mengejar ketertinggalan seorang

pemuda dari kitab sucinya. Fatimah-lah yang selama ini

menemani siang-siangku, dan mempercepat

pemahamanku terhadap huruf-huruf al-Qur‟an, walau dia

sendiri telah tertinggal jauh dariku.” (al-Azizy,

2007:242).

s. Anbar

Anbar adalah sosok teman dekat Priscillia. Anbar

merupakan seorang muslimah yang taat, tetapi lebih banyak

diam. Seperti kata Iqbal:

“yang justru membuatku bertanya-tanya adalah temanya

itu, Anbar. Dia lebih banyak diam daripada menyambung

perbincangan kita. Dia lebih banyak mendengar. Dia

lebih banyak menyerahkan urusan kepada Allah SWT.”

(al-Azizy, 2007:209).

t. Ahmad

Page 49: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

34

Ahmad adalah seorang jamaah Majlis Taklim Masjid

Kauman. Ahmad adalah sosok tiga pemuda yang meminta

Iqbal pergi dari rumah bu Jamilah. Diantara kedua temannya

dialah yang paling ramah. Seperti yang terdapat dalam

monolog Iqbal berikut:

“pemuda yang menyebut dirinya Ahmad itu mendesah dan

menghembuskan nafas pelan-pelan. Wajahnya yang

paling ramah diantara kedua temannya.” (al-Azizy,

2007:270).

u. Radli dan Ridlo

Radli dan Gufron adalah teman Ahmad yang juga jamaah

Majlis Taklim Masjid Kauman. Radli dan Ghufron mempunyai

tatapan yang kurang bersahabat dan tidak ramah dengan Iqbal

saat mendatangi rumah bu Jamilah untuk meminta pergi Iqbal.

Seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini:

“yang diperkenalkan dengan nama Radli dan Ridlo itu

menatapku dengan tajam. Sebagai mantan penjahat, aku

kenal jenis tatapan seperti itu-tatapan yang kurang

bersahabat.” (al-Azizy, 2007:270).

v. Zaenab

Zaenab merupakan sosok santri putri yang cantik dan telah

membuat Iqbal jatuh cinta kepadanya. Zaenab adalah seorang

yang paling cerdas, paling baik, dan paling shalihah. Seperti

dialog Ihsan berikut ini:

“ketahuiah, semua santri di sini tahu siapa itu zaenab.

Jika berbicara soal kecantikan fisik, zaenab adalah santri

putri yang paling cantik di sini, walau kami tahu bahwa

menganggapnya demikian itu adalah sebuah kesalahan,

Page 50: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

35

sebab Allah menciptakan semua makhluk perempuan

sebagai makhluk yang cantik. Lebih dari itu, Zaenab

adalah citra seorang santri putri yang ideal. Dia adalah

santri putri yang paling cerdas, paling baik, paling

shalihah.” (al-Azizy, 2007:425).

w. Pak Togar

Pak Togar adalah tokoh pengacara yang membebaskan

Iqbal saat di dalam penjara. Pak Togar ikhlas dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengacara. Seperti dialognya

berikut:

“biaya? Biayanya berikan saja pada Tuhan. Atau, kalau

toh mas mau membayar saya, ada yang lebih berhak untuk

dibayar ketimbang saya. Sungguh saya tidak

mengharapkan imbalan apa-apa. Saya hanya

menjalankan tugas.” (al-Azizy, 2007:334).

x. Ibrahim

Ibrahim adalah teman satu ruangan di Kamar 14 saat Iqbal

di penjara. Ibrahim merupakan seorang yang menghibur Iqbal

saat digelandang petugas, dan mau berubah untuk beribadah.

Juga merupakan korban fitnah dan pembunuhan. Seperti dalam

dialognya:

“gadis yang saya nikahi itu ternyata masih dicintai

mantan pacarnya. Lalu terjadilah tregedi malam itu: dia

diperkosa dan dibunuh, dan saya yang dituduh sebagai

pemerkosa dan pembunuhnya.” (al-Azizy, 2007:288).

y. Burhan

Burhan juga teman satu ruangan dengan Iqbal saat di

penjara. Burhan juga merupakan korban fitnah, menghibur

Page 51: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

36

Iqbal saat digelandang petugas, dan mau berubah untuk

beribadah. Seperti dialognya berikut:

“tiba-tiba Burhan berdiri dia melangkah menuju ke terali

besi. Lalu dia berteriak keras-keras, „Duhai para sahabat

di kamarnya masing-masing! Aku Burhan penghuni kamar

14. Aku dan sahabat-sahabat di sini segera akan

membaca surat al-Fatikhah, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-

Naas. Masing-masing sebanyak 100 kali.” (al-Azizy,

2007:315).

z. Suroso dan Nugroho

Suroso juga teman satu ruangan Iqbal saat di penjara. Mereka

juga merupakan korban fitnah. Ikut menghibur Iqbal juga dan

mau berubah untuk beribadah kepada Allah.

3. Alur/Plot

Alur dalam cerita novel ini adalah alur maju (progresif)

yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan

urutan kronologis menuju alur cerita. Dan juga alur mundur

(progresive) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang

sedang berlangsung. Jadi alur dalam novel ini adalah alur

campuran.

Kutipan novel:

“layunya daun perdu ini mengingatkan aku tentang dua

peristiwa yang tak mungkin bisa aku lupakan, yang telah

mengubah hidupku, hingga membawaku kesini, seperti

sekarang ini. Iqbal, namaku Iqbal. Hingga dua bulan yang

lalu aku masih menjadi anak dari ayahku (flashback

sebelum Iqbal masuk ke Pesantren), sekarang adalah bulan

September, saat aku duduk diatas gundukan tanah ini. Saat

aku masih memegang daun perdu yang layu ini.” (al-Azizy,

2007:9).

Page 52: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

37

4. Sudut pandang

Dalam novel ini, penulis (Taufiqurrahman al-Azizy)

menggunakan sudut pandang orang pertama. Hal ini dikarenakan

tokoh utama selalu menyebut dirinya dengan kata “aku”.

Kutipan novel:

“tiba-tiba aku merasa tak ada gunanya kemajuan yang

telah aku dapatkan selama ini. Aku bisa wudlu dan bisa

shalat dengan baik, memang kenyataan yang

membahagiakanku. Aku bisa mengaji, tentu juga sangat

membahagiakan. Aku bisa mengasah pemikiran dan

pemahamanku terhadap agama melalui dialog-dialogku

dengan Priscillia dan melalui buku-buku yang aku baca, ini

juga mampu memberikan kebahagian tersendiri kepadaku.

Tetapi apakah semua ini cukup untuk menebus dosa dan

kesalahanku terhadap Aisyah, kiai Subadar, kiai Sepuh, dan

semua sahabat-sahabat di pesantren?.” (al-Azizy,

2007:356).

5. Gaya bahasa

Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini

sederhana, inspiratif, dan sarat dengan makna. Sehingga dari setiap

kata-katanya, pembaca dapat merasakan kekuatan pandangan hidup

yang dapat memotivasi dan membangkitkan semangat.

Kutipan novel:

“ini adalah pagi yang keempat yang telah kumiliki engan

perasaan segar dan baru, sebuah perasaan yang tidak aku

miliki di setiap pagi sebelumnya. Setiap kudengar kokok

ayam pertama, aku tergeliat bangun untuk menjalankan

shalat lail. Kini aku dapat belajar dari kokok ayam itu.

Suaranya seakan-akan memanggilku dan memanggil semua

muslim untuk tidak melewatkan penghujung malam dengan

sia-sia. Ada hakikat spiritual yang diajarkan oleh kokok itu.

Dia hanya seekor ayam, tetapi kalau manusia mau

menyadari dia mengajarkan banyak hal. Dia mengajarkan

kepasrahan. Dia rela dagingnya direbus atau dicincang

Page 53: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

38

untuk santapan manusia. Allah menjadikan binatang yang

hanya memiliki bahasa binatang dan tidak memiliki bahasa

manusia.” (al-Azizy, 2007: 394).

6. Latar atau setting

Latar atau setting adalah segala sesuatu keteragan mengenai

waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra

(Melani dkk, 2002:86). Adapun lattar atau setting dalam novel ini

adalah:

a. Pegunungan Tegal Jadin-Pagi

Kutipan novel:

“memang, pada saat-saat seperti ini, biasanya angin akan

bertiup dari arah utara, dari balik pegunungan Tegal Jadin.

Setiap pagi aku harus berlari-lari kesana, memikul dua jerigen,

mengambi air, dan membawanya ke bawah.” (al-Azizy, 2007:

8).

b. Rumah-Dini hari

Kutipan novel:

“hingga malam. Hingga aku pulang hampir jam setengah dua.

Aku terlalu banyak minum malam ini. Kepalaku pening.

Setengah sadar, aku gedor-gedor pintu. Bik Inah

membukakannya. Aku melangkah gontai menuju kamarku yang

ada di lantai dua.” (al-Azizy, 2007: 18).

c. Rumah-Pagi

Kutipan novel:

“pagi harinya, ketka aku bangun, suara berisik terdengar. Ada

tangis membuncah. Tangis bik Inah. Menceritakan ibuku koma,

dan setelah sadar bahwa akulah yang menyebabkan ibu

menderita begitu, aku segera berangkat ke rumah sakit.” (al-

Azizy, 2007:19).

d. Pondok Pesantren-Sore

Page 54: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

39

Kutipan novel:

“kejengkelanku membawa langkahku memikul jerigen dan

menuju telaga kecil itu. Karena kejengkelan itu aku tak peduli

akan waktu semakin sore.” (al-Azizy, 2007:77).

e. Telaga-Di Atas Batu-Malam

Kutipan novel:

“sudah jam berapa sekarang? Aku tidak tahu pasti. Yang jelas

isya‟ sudah lama berlalu. Dan aku masih duduk di atas batu

tempatku menjalankan shalat ashar, maghrib dan isya.” (al-

Azizy, 2007:101)

f. Pondok pesantren-Kamar-Pagi

Kutipan novel:

“di saat aku tengah mempersiapkan bawaanku itulah kang

Rakhmat terbangun. Jam dinding menunjuk angka setengah

empat. Kang rakhmat mungkin akan menjalankan shalat lail.”

(al-Azizy, 2007:112).

g. Desa Bandung-Jalan Utama-Pagi

Kutipan novel:

“keringatku sudah membasahi wajah dan tubuhku, ketika aku

sampai di jalan utama desa Bandung. Jam tangan di tanganku

menunjuk angka enam lebih dua puluh menit.” (al-Azizy, 2007:

119).

h. Terminal Karanggede-Pagi

Kutipan novel:

“jam tujuh kurang seperempat aku sudah sampai di Terminal

Karanggede.” (al-Azizy, 2007: 121).

i. Salatiga-Siang

Kutipan novel:

“matahari sudah semakin naik ke atas. Lalu lintas padat.

Debu-debu mengepul diantara deru mesin-mesin mobil.

Page 55: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

40

Salatiga di siang hari cukup sibuk untuk ukuran kota kecil.”

(al-Azizy, 2007:142).

j. Rumah Pengemis-Siang

Kutipan novel:

“setengah jam kemudian, kami sampai. Yah inilah rumah

seorang pengemis.” (al-Azizy, 2007: 148).

k. Kampus UKSW-Siang

Kutipan novel:

“kampus agak sepi di siang ini, barangkali para mahasiswa

tengah masuk.” (al-Azizy, 2007:249).

l. Restoran-Siang

Kutipan novel:

“siang itu, saya mengajak Fatimah dan Priscillia makan di

sebuah restoran yang anggun, menghidangkan seafood yang

segar dan lezat.” (al-azizy, 2007:256).

m. Penjara-Kamar 14-Pagi

Kutipan novel:

“si pembawa makanan yang berpakaian putih akan segera

mengetok kamarku. Pintu besi berkiut dibuka. Tanpa sepatah

kata pun, ia meletakkan makanan pagi diatas meja kecil

disudut kamar ini .” (al-Azizy, 2007:295).

n. Penjara-Pagi

Kutipan novel:

“pukul 08.00..udara kebebasan mulai menyapaku. Sekali lagi

kutoleh kebelakang, dan kuucapkan selamat tinggal pada

penjara beserta orang-orang yang ada di dalamnya.” (al-

Azizy, 2007:329).

o. Halaman Pondok Pesantren-Siang

Kutipan novel:

Page 56: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

41

“aku melangkah memasuki halaman pesntren. Suasana masih

sepi seperti dulu. Lengang. Sepi. Jam-jam begini para sahabat

pastilah sedang sibuk dikamarnya masing-masing.” (al-Azizy,

2007:358).

p. Rumah Kiai

Kutipan novel:

“beberapa saat kemudian, aku sudah duduk di depan kiai.

Aisyah yang tadinya berkeinginan untuk langsung masuk ke

dalam kamarnya, oleh kiai diminta untuk duduk disamping

kananku.” (al-Azizy, 2007:442).

q. Pesantren-Teras Kamar-Malam

Kutipan novel:

“aku sendiri lagi. Aku duduk di teras kamarku ditemani oleh

sinar rembulan dan kerlap-kerlip bintang.” (al-Azizy,

2007:478).

7. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan dalam Novel Syahadat

Cinta ini adalah menjadi manusia itu untuk memahami baik dan

buruk serta benar dan salah. Dan nafsu yang dimiliki manusia

menjadi hijab diantaranya.

Kutipan novel:

“apalah arti menjadi manusi, kecuali untuk memahami baik dan

buruk serta benar dan salah itu hanya tipis jaraknya? Seperti sing

dan malam yang hanya dipisahkan oleh waktu yang bergesekan.

Senja dan pagi hari adalah hijab antara siang dan malam. Dan

nafsu yang dimiliki manusia menjadi hijab antara baik dan buruk,

antara benar dan salah. Betapa tipisnya jarak antara benar dan

salah ini sehingga manusia mudah sekali memperoleh kebenaran,

pun mudah sekali terjebak dalam kesalahan. Hari ini manusia bisa

berbaik hati; tetapi besok, lusa, hati siapa yang tahu.” (al-Azizy,

2007:403).

Page 57: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

42

BAB III

HASIL TEMUAN

A. Nilai-nilai Spiritual

Dalam diri manusia sudah ada potensi keagamaan, yaitu berupa

dorongan untuk mengabdi kepada sesuatu yang diyakininya memiliki

kekuasaan yang lebih tinggi (Supriyatno, 2009:75). Setiap hamba Allah

harus tunduk dan taat kepada penciptanya. Sebagai hamba Allah manusia

diwajibkan beribadah dan mengabdi kepada penciptanya, dalam arti selalu

tunduk dan taat terhadap segala perintah-Nya guna mengesakan dan

mengenal-Nya. Pengabdian yang dilaksanakan oleh manusia selaku

hamba-Nya hendaknya pada sikap keikhlasan, tumbuh dari hati nurani dan

atas dasar kesadaran diri dan kebutuhan manusia itu sendiri untuk selalu

mengabdikan diri kepada Allah.

Manusia hidup tidak akan terlepas dari ikatan nilai. Karena nilai itu

melekat pada manusia dan mampu memberikan arti bagi manusia. Selain

itu, nilai yang dianut oleh seseorang dapat menentukan perilakunya.

Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati. Sedangkan suara-

suara hati itu tenyata cocok dengan nama-nama serta sifat-sifat Ilahiah

yang “terekam” dalam setiap jiwa manusia. Sifat-sifat tersebut adalah:

dorongan ingin mulia, dorongan ingin belajar, dan dorongan ingin

bijaksana (Agustian, 2007:281).

Page 58: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

43

Adapun nilai-nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy adalah sebagai berikut:

1. Nilai pendidikan Aqidah

Merupakan nilai yang bersumber dari Tuhan yang dititahkan

melalui para rasul-Nya yang berbentuk iman, taqwa, adil yang

diabadikan dalam wahyu Ilahi. Nilai-nilai selamanya tidak mengalami

perubahan, nilai Ilahi yang fundamental mengandung kemutlakan bagi

kehidupan manusia , serta tidak berkecenderungan untuk berubah

mengikuti hawa nafsu manusia dan berubah-ubah sesuai dengan

tuntutan perubahan sosial, dan tuntutan individual (Muhaimin,

2002:111). Nilai ini bersifat statis dan kebenarannya mutlak. Firman

Allah:

ح انز أ ان إ ذ ب ث قب ن انحق يصذ انكتبة ك ي ب إن

نخجش ثصش ثعجبد

“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al

Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang

sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui

lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (QS. Fatir: 31).

2. Nilai pendidikan Syari‟ah

Syari‟ah adalah hukum-hukum yang diciptakan oleh Allah SWT

untuk segala hamba-Nya agar mereka itu mengamalkan untuk

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Page 59: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

44

3. Nilai Pendidikan Akhlak

Akhlak adalah keadaan rohaniah yang tercermin dalam tingkah

laku, atau dengan kata lain yaitu sikap yang merupakan wujud dari

sikap batin. Baik sikap tersebut diarahkan terhadap Allah SWT,

manusia, maupun terhadap lingkungan.

4. Peduli

Kepedulian berasal dari kata “peduli” yang artinya memperhatikan,

menghiraukan (Purwadarminto, 2006:85). Jadi kepedulian adalah sikap

akan memperhatikan sesuatu.

5. Tenggang Rasa, adalah saling menghargai atau saling menghormati

antar sesama manusia.

6. Nilai Muamalah (ajaran sabar dan ikhlas)

Sabar yang berarti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah,

tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima

nasibnya, dan tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu.

7. Jujur

Jujur yang berarti lurus hati; tidak berbohong(misal dengan kata

apa adanya), tidak curang, tulus, ikhlas. Kejujuran adalah sifat

(keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati) (Pusat bahasa, 2007:

479).

8. Kerjasama, merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan

atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Page 60: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

45

9. Integritas

Integritas adalah sebuah kesungguhan, bekerja secara total,

sepenuh hati, dan dengan semangat tinggi berapi-api. Integritas

merupakan melakukan sesuatu hal secara sungguh-sungguh karena

kesadaran dari dalam, bukan karena orang lain. Orang yang mampu

melakukan shalat lima waktu secara disiplin akan menghasilkan sebuah

pribadi yang memiliki integritas kuat (Agustian, 2007:291).

10. Rasa Syukur

Merupakan rasa penuh terimakasih menerima kemurahan hati,

pengertian, dan sikap yang tidak mementingkan diri sendiri, dan

menunjukkan penghargaan atas kebaikan yang telah ditawarkan (Buzan,

59).

11. Adil

Adil yang berarti sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak,

berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran, sepatutnya;

tidak sewenang-wenang. Berarti, keadilan adalah sifat (perbuatan,

perlakuan, dsb) yang adil (Pusat Bahasa, 2007: 8).

12. Keberanian

Keberanian adalah keadaan mempunyai hati yang mantap dan rasa

percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya dan kesulitan (Pusat

bahasa, 2007: 138).

Page 61: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

46

13. Rasa percaya

Percaya adalah keberanian yang datang dari kepastian tentang

kemampuan, nilai-nilai, dan tujuan hidup (Nasution, 2009:14).

14. Kesederhanaan

Berasal dari kata “sederhana” yang artinya bersahaja; tidak

berlebih-lebihan, sedang (Pusat bahasa, 2007:1008). Sedangkan

kesederhanaan adalah keadaan atau sifat yang tidak berlebih-lebihan.

15. Kedamaian,adalah keadaan tidak ada kerusuhan, tentram, tenang, dan

keadan rukun (Pusat bahasa, 2007:233).

16. Tanggungjawab

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 1139) mempunyai arti wajib menanggung segala sesuatunya

(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan).

Menurut kemdiknas (dalam Doni Koesoema, 2012: 188) tanggung

jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap

diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya, negara, dan

Tuhan Yang Maha Esa).

17. Kemurnian hati

Kemurnian berasal dari kata “murni” yang artinya tidak bercampur

dengan unsur lain, belum mendapat pengaruh luar, tulus: suci; sejati.

Dan kemurnian adalah adalah perihal murni; keaslian, kesucian (Pusat

Page 62: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

47

bahasa, 2007:765). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemurnian hati

adalah kesucian hati.

18. Ketekunan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketekunan berasal dari kata

“tekun” yang artinya rajin, keras hati dan bersungguh-sungguh.

Sedangkan ketekunan adalah perihal tekun; kekerasan dan kesungguhan

(bekerja, belajar); keasyikan: dengan penuh (Pusat bahasa, 2007:1159).

Jadi ketekunan adalah melakukan sesuatu dengan rajin dan bersungguh-

sungguh.

19. Cinta

Asal kata cinta lovedapat ditemukan dalam kata kuno bahasa

Jerman dan Inggris “leof” yang berarti “tercinta” dan “menyenangkan”.

Cinta mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, menenangkan,

memberi kekuatan, menaklukkan, mengilhami, dan memberi kehidupan

(Buzan, 2003: 135).

maka penulis akan menjabarkan nilai-nilai spiritual dalam Novel

Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy ini dalam beberapa nilai,

yaitu: Nilai pendidikan aqidah, nilai pendidikan syari‟ah, Nilai pendidikan

akhlak, peduli, Tenggang rasa, nilai muamalah (ajaran tentang sabar dan

ikhlas), Jujur, kerjasama, integritas, rasa syukur, keadilan, keberanian,rasa

percaya, kesederhanaan, kedamaian, tanggung jawab, kemurnian hati,

ketekunan, dan cinta.

Page 63: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

48

Berikut di bawah ini tabel nilai-nilai spiritual dalam novel Syahadat

Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy sebagai berikut:

a. Nilai Pendidikan Aqidah

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“sebelum syahadah ini kita lakukan. sebelum ukhtina

Priscillia berbaiat terhadap agama Islam, saya ingin

bertanya kepada ukhti, apakah ukhti memilih islam

karena keterpaksaan karena desakan, karena

ketakutan, atau karena kesadaran?”

“perjalanan sayalah yang menyebabkan saya

memilih Islam. Saya mengetahui, saya memahami

dan saya sadar untuk memilih Islam.”

340

“demikianlah, satu per satu aku baca dan aku

hafalkan huruf-huruf hijaiyah. Dan Allahu akbar,

aku tidak mengalami kesulitan untuk menirukan

Irsyad mengeja huruf-huruf ini. Bahkan, saat ini

juga, aku telah hafal seluruh huruf hijaiyah yang

berjumlah 30 buah itu (apabila huruf hamzah dan

lam alif dimasukkan). Irsyad mengujiku: dia

memintaku membaca huruf-huruf ini dari berbagai

arah.

“Alhamdulillah, ini adalah berkah Allah SWT

kepadaku. Aku yakin, apabila kita berniat sungguh-

sungguh dengan kebaikan yang kita lakukan, Allah

akan mempermudah jalan bagi kita.

193

b. Nilai pendidikan Syari’ah

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“kalau shalat gimana?”

“shalat dhuhur ada berapa rakaat?”tanya Amin

“apa itu rakaat?” tanyaku

Kang Rusli yang menjawab, “Rakaat itu bilangan

atau jumlah masing-masing shalat. Shalat itu terdiri

dari berdiri, lalu rukuk, berdiri kembali, sujud,

duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.

Ini dihitung satu rakaat.”

57-58

Page 64: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

49

Lalu kang Rakhmat meminta Amin untuk

mengajarkan cara berwudlu kepadaku. Aku meminta

sekalian praktik di tempat wudlu sana, tetapi Amin

berkata di sini saja. Yang penting aku tahu caranya.

56-57

c. Nilai pendidikan Akhlak

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“tetapi menurutku nih kang,--kang Iqbal jangan

marah, kamu mempunyai beberapa ketidakbenaran.”

“Maksudku ketidakbenaran. Aku lebih suka

mengatakan demikian. Pertama, kang Iqbal merasa

jengkel dengan kyai. Jengkel itu sendiri merupakan

penyakit, kang. Penyakit yang menggerogoti hati

kang Iqbal. Kedua, kejengkelan tersebut kamu

tujukan kepada kyai kita, padahal kyai kita tidak

jengkel kepadamu. Ketiga, kejengkelan itu kamu

lampiaskan kepada orang yang salah, walaupun dia

juga bersalah kepadamu. Keempat, dan ini yang

paling parah, kang Iqbal mencaci maki neng Aisyah.

Demi Allah kang Dia telah berfirman: “Allah tidak

menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan

terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah

Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.”

96-97

“apa dia memberi maaf?”

“Tidak. Dia terlalu angkuh untuk memaafkan aku.

Kang, bagaimana hukumnya orang yang tidak

memberi maaf?”

“Aduh, bagaimana hukumnya ya? Yang aku tahu,

Allah telah berfirman: perkataan yang baik dan

pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang

diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan

si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha

Penyantun. Dia juga berfirman: Dan (bagi) orang-

orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan

perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka

marah mereka memberi maaf.”

371-372

Page 65: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

50

d. Peduli

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Akhi belum shalatkah? Tiba-tiba kang Rakhmat

bertanya kepadaku. Ini pertanyaan yang tidak biasa

diajukan oleh siapapun orangnya yang berada di

pesantren ini.

55

Kang Rakhmat kemudian memberikan nasihatnya

bahwa aku harus bisa. Memang tidak harus sekarang

bisanya, tetapi suatu ketika nanti aku harus

menjalankan shalat lengkap dengan bacaannya dan

dibaca dengan benar pula.

58

Ihsan, siapakah kau ini? Tanyaku dalam hati. Kamu

orang yang baik. Masyaallah kenapa selama ini aku

tidak menyadari kebaikan hatimu. Engkau

memberikan nasihat kepadaku tanpa

merendahkanku. Kata-katamu menyentuh kalbuku.

Aku ingin memiliki kata-kata yang seperti itu, Ihsan,

yang keluar dari sanubari yang terdalam, maujud

berupa ketulusan dan keikhlasan. Kamu

mendatangiku di saat para sahabat lain tidak

melakukannya. Kamu memberi masukan kepadaku di

saat aku tidak tahu harus bagaimana.

98

Timbul niatku untuk menyebrang jalan, mendekati

ibu dan memberikan shadaqah uang yang aku miliki.

Akupun bangkit, menunggu nyala lampu merah, lalu

melintas. Kurogoh saku celanaku. Kudapatkan uang

lima ribu. Kuberikan uang itu kepada si ibu.

144

Bukankah ibu tadi berkata kepada saya bahwa

sesama muslim bersaudara? Dan sesama saudara

harus tolong-menolong? Ibu, selama ini tak ada

kisah kemiskinan dan kekurangan harta dalam hidup

saya, sedangkan tak ada kebaikan dan keluhuran

sikap dan perbuatan yang pernah saya miliki. Saya

pernah mendengar seorang ustadz yang mengatakan

bahwa terhadap harta, Allah akan meminta

pertanggungjawaban melalui dua cara, yakni

darimana harta itu didapat dan ke mana harta itu

dibelanjakan. Jika ibu ingin tahu, semua uang yang

pernah aku miliki selama ini telah saya belanjakan

dengan sia-sia. Dan malam ini, ibu...malam ini

179

Page 66: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

51

Insyaallah akan dicatat para malaikat sebab saya

ingin membelanjakan uang saya untuk kebaikan.

Aku mendengar bagaimana para sahabat

menghiburku. Aku mendengar ucap keprihatinan

mereka atas apa yang menimpaku. Tak henti-

hentinya Ibrahim mengucapkan kalimah takbir untuk

kekuatanku. Aku mendengar doa malam mereka yang

mendoakanku.

302-303

“ini, terimalah ibu. Ini amanah dari saya. Saya tidak

ingin sekolah Irsyad gagal. Saya juga tidak ingin

Fatimah tidak mengenyam pendidikan. Dan saya

tidak ingin lagi melihat ibu mengemis. Gunakan

uang ini untuk membiayai sekolah Fatimah dan

Irsyad. Lalu yang sebagian, gunakan untuk modal

ibu.”

351

“demi Allah, semua disini mengkhawatirkan

keadaanmu, akhi Iqbal.”

359

Malam itu, ketika setelah shalat isya‟ yang diimami

sendiri oleh kiai sepuh, para santri putra diminta

untuk berkumpul terlebih dahulu. Malam itu tidak

ada taklim seperti biasa. Kiai sepuh dan kiai

Subadar memberi petuah-petuah yang utamanya

ditujukan kepadaku dan kepada para santri putra.

392

Para sahabat risau melihatku. Kang Rakhmat

berkali-kali menatapku dengan matanya yang tajam.

Amin menggeleng-gelengkan kepala karena

melihatku. Kang Rusli tidak tahu apa yang tengah

terjadi pada diriku. Dawam hanya terbengong-

bengong saja. Dan Ihsan terus bertanya-tanya.”

472

“dan aku hanya bisa tersenyum. Dalam keadaan

seperti ini, yang kupikirkan hanya dua hal: keadaan

Priscillia, dan nasib cintaku kepada zaenab. Untuk

sementara, Priscillia telah tertolong. Tangan-tangan

suci para santri putri, Insyaallah, akan merawatnya

dengan lembut dan sepenuh hati. Semoga Priscillia

bisa berbagi perasaan dan hati kepada para santri

putri.”

495

Page 67: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

52

e. Tenggang Rasa

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“islam adalah agama damai; cinta damai. Aku kira

seperti halnya saudara-saudara kamu, saudara-

saudara kami sesama muslim pun memiliki banyak

perbedaan dalam menginterpretasikan ajaran

agama.”

“kamu benar dalam hal itu bal. Dalam kristen

sendiri terdapat perbedaan.”

Dan sungguh betapa indah apabila dalam perbedaan

itu masih ada cinta, kasih, dan sayang antar sesama

pemeluknya.

133

Indah. Kutemukan keindahan dalam bus yang tidak

terlalu indah ini. Priscillia, gadis kristiani ini

tampaknya memiliki kebajikan dan kebijakan kristen

yang dianutnya. Aduhai, andaikan semua kristiani

seperti dia, betapa indahnya silaturrahmi antar

agama.

136

Tak kutemukan pada diri Priscillia keinginan untuk

melakukan penghinaan, pelecehan, atau perendahan

terhadap agamaku. Bahkan sebaliknya, kutemukan

dalam setiap kalimat yang dia ucapkan, rasa

keingintahuan yang demikian besar atas Islam

agamaku.

209

Aku berbahagia sebab Priscillia tidak melihat

Fatimah dan bu Jamilah sebagai keluarga yang

miskin. Baginya, miskin dan kaya sama saja, sebab

ini hanyalah perbedaan nasib dan peruntungan

belaka. Miskin dan kaya tidak bisa menyembunyikan

cinta, dan tidak mampu membuat tabir untuk

menutupi rasa kemanusiaan.

256

Nanti aku akan membicarakannya. Aku berharap dia

tidak menghindar dariku. Aku tidak ingin melukai

perasaannya.

406

Page 68: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

53

f. Nilai Muamalah (Ajaran tentang sabar dan ikhlas)

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Kata orang kesabaran itu ada batasnya. Tetapi aku

tidak melihat batas itu pada diri ibu. Melihat ulahku

yang seperti itu, yang setiap hari-harinya

menghamburkan uang, yang setiap malam

menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, yang

setiap siang hanya tidur dan tidur lagi, ibu tetap

sabar.

14

“nanti, nanti, nanti. Itulah jawaban yang aku terima.

Penantian ini sudah berusia dua bulan, dan tetap

saja aku tidak diajari apa-apa, oleh siapa-siapa.”

41

“seharian tadi tidak ada yang meminta ibu untuk

mencucikan baju atau memasak. Ibu akhirnya

mengemis sejak pagi. Tapi, Allah SWT memang

benar-benar sedang menguji ibu. Hingga nak Iqbal

memberi ibu uang, sejak pagi tak ada satupun orang

yang berderma kepada ibu. Fatimah sejak pagi

belum makan. Irsyad ke sekolahpun tidak bisa

sarapan.”

153

“yah, hati yang yakin. Pastilah karena memiliki hati

yang demikian sehingga membuat ibu itu begitu

sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup.”

155

“dicukup-cukupkan dulu. Maafkan emak sebab

hanya ini yang emak dapat hari ini. Insyaallah besok

emak diminta mencuci di rumah bu Indri. Belilah

makanan seadanya. Kalau terpaksa tidak cukup,

belilah secukupnya. Tidak kebagian, emak ndak apa-

apa.”

177

“tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang ini,

kecuali bersabar dan memasrahkan diriku seutuh-

utuhnya kepada kehendak Ilahi.”

313

“haruskah aku menangis karena siksaan ayahku ini,

mas? Atau haruskah air mata yang keluar ini

menjadi bukti betapa berat memasuki agama yang

hanif ini? Kepada Allah aku berlindung. Kepada-Nya

aku selalu mencoba dan berusaha untuk tawakkal.

Aku tidak boleh berputus asa. Tidak boleh mengeluh.

410

Page 69: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

54

Rasulullah saja tidak pernah mengeluh oleh sebab

perlakuan keji dan kasar dari masyarakat Thaif kala

itu. Rasulullah adalah cahaya hidupku. Aku

bertawashul kepadaya semoga Allah menguatkan

hati dan jiwaku.”

Dulu aku datang kesini untuk belajar agama. Lalu

kiai Sepuh mengajarkan kesabaran dan keikhlasan

pada diriku melalui perintahnya untuk mengambil

air. Berlalunya waktu sedikit demi sedikit

menunjukkan kepadaku betapa belajar ikhlas dan

sabar itu memerlukan hati.

513

g. Jujur

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Sungguh, selama ini aku jarang bergaul dengan

saudara-saudara muslimku. Kalaupun toh mereka

seperti yang kamu katakan, maafkanlah mereka

sebagaimana aku memintakan maaf mereka

kepadamu. Kamu membaca ayat-ayat suci,

sedangkan aku belum bisa membaca kitab suciku.

134

Jika boleh jujur, sesungguhnya aku takut berbincang

banyak dengannya sebab masih banyak hal yang

belum atau tidak aku pahami, apalagi hal-hal yang

menyangkut agama.

138

“ibu, kataku setelah berwudlu dan siap-siap untuk

menjadi imam shalat, „bukan saya tidak mau menjadi

imam shalat, tetapi memang saya belum layak untuk

menjadi imam. Jadi, ibu dan Fatimah silahkan shalat

terlebih dahulu.

Sungguh, aku malu, ya Allah kepada-Mu. Aku malu

kepada ibu dan balitanya yang sedang shalat itu. Aku

malu mengaku sebagai seorang muslim. Aku tidak

mampu menjadi seorang imam. Demi engkau yang

jiwaku ada ditangan-Mu, aku tidak mungkin

berpura-pura bisa shalat dengan baik, bisa menjadi

imam, lalu kuimami mereka, sedangkan pada

kenyataannya memang aku belum bisa. Bisa saja aku

berpura-pura, tetapi Engkau, duh Dzat Yang Maha

Melihat, tentu akan tahu kepura-puraanku”

156-157

Page 70: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

55

“Irsyad, jujur saya belum pernah membaca-baca

buku seperti ini dan mungkin engkau pernah

membacanya.”

163

“jujur, aku belum bisa membaca al-Qur‟an sama

sekali, Irsyad. Aku ingin membacanya.”

191

“pak, demi Allah—bagaimana mungkin saya akan

mengakui perbuatan yang tidak pernah saya

lakukan? Saya orang baik-baik. Saya tidak pernah

berurusan dengan hukum selama ini. Saya mohon

bebaskan saya...”

281

Tapi sungguh, aku tidak pernah menyentuhnya.

Diapun tak pernah menyentuhku. Aku tidak pernah

berjabat tangan denganya, begitu pula sebaliknya.

399

h. Kerjasama

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Suaminya bekerja sebagai tukang sayur keliling;

mendorong grobak dan menawarkan dagangannya di

kompleks perumahan yang ada didekat sini; sedang

dia sendiri, sebelum melahirkan Fatimah, menunggu

kios kecil di depan kampus.

150

Tiba-tiba Burhan berdiri. Dia melangkah menuju

terali besi. Lalu dia berteriak keras-keras „duhai

para sahabat dikamar masing-masing! Di kamar 13,

12, kamar 5, pokoknya kamar manapun yang

mendengar suaraku ini. Aku Burhan penghuni kamar

14. Aku dan sahabat-sahabat disini segera akan

membaca surat al-Fatihah, surat al-Ikhlas, surat al-

Falaq, dan surat an-Naas masing-masing sebanyak

seratus kali. Kami mau berdo‟a kepada Allah untuk

kebebasan mas Iqbal—sahabat kita yang baik dan

shalih ini, yang telah dituduh kejam dan sadis secara

teroris.

316

“pertama, marilah kita buat kesepakatan bahwa

antum tidak akan sembarangan melempar surat...

melempar surat. „kesepakatan mudah‟ tapi, maksud

kang Rusli sebenarnya apa?........”

381

Page 71: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

56

Aku menjadi demikian antusias untuk mengikuti

pertemuan ini, sebuah pertemuan yang didakan

untuk membentuk kepanitiaan kelahiran nabi.

417

Kami pun akhirnya berbicara tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan pekerjaan yang perlu segera

dilakukan. Aku lalu mendeskripsikan tugas-tugas

sebagai ketua panitia. Kemudian tugas-tugas

sekretaris, bendahara, hingga seksi-seksi.

420

Hari minggu kita agendakan untuk segera menyebar

proposal ke desa-desa, ke kecamatan-kecamatan di

wilayah Solo ini. Kita harus mengumpulkan dana

dari sumber yang sebanyak-banyaknya agar kegiatan

kita sukses.

480-481

i. Integritas

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Aku ingin melatih diriku sendiri untuk meninggalkan

diriku sebelumnya. Aku benar-benar ingin berubah.

Aku tidak mau menjadi diriku yang sebelumnya.

Terlalu banyak waktu yang aku buang dengan sia-

sia, dengan percuma.

26

...suatu ketika nanti aku harus bisa menjalankan

shalat dengan benar, lengkap dengan bacaannya dan

dibaca dengan benar pula. Dan harus ditingkatkan

lagi. Orang yang shalat, jangan memikirkan tentang

bacaan shalatnya, tetapi aku harus berkonsentrasi

dengan shalatnya bahwa shalat adalah suatu cara

yang kita lakukan untuk menghadap Allah saat itu

juga. Shalat adalah dialog antara seorang

Tuhannya; sehingga sang manusia harus benar-

benar menyadari bahwa dirinya manusia yang hanya

diciptakan oleh penciptanya. Dia harus benar-benar

merendahkan diri dihadapan Tuhannya; dia harus

benar-benar memasrahkan diri pada kuasa-Nya,

seakan-akan Tuhan benar-benar maujud

dihadapannya.

59

Aku coba sekali lagi. Aku lebih berkonsentrasi lagi.

Kutetapkan dalam hati bahwa aku ingin melakukan

61

Page 72: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

57

kebaikan, ingin mendapatkan kesucian, dan ingin

mendekatkan diri kepada Allah untuk mengerjakan

shalat dzuhur, aku ingin menghadap Tuhan Maha

Pencipta, maka aku tidak boleh main-main. Aku tidak

boleh kalah dengan setan. Aku harus konsentrasi.

Kucuci dan kubersihkan telapak tanganku.

Kuniatkan dalam hati bahwa aku berwudlu. Kubaca

niat itu keras-keras disana, siapa tahu ketakutanku

dan kecemasan muncul kembali. Dan ternyata,

perasaan takut dan cemas seperti ketika aku wudlu di

pesantren tadi hilang. Aku tidak merasa takut. Tidak

merasa cemas. Yah, aku mampu mengalahkan setan

sekarang, di telaga ini.

85

“kuletakkan dahiku di atas batu. Kuciumi batu ini

seakan-akan aku mencium-Nya. Meneteslah air mata

ini karena takut dan rindu kepada-Nya. Aku takut

kehilangan Dia setelah semua dosa dan kesalahan

yang telah aku lakukan selama ini. Aku rindu

kepada-Nya setelah kutinggalkan Dia selama ini.”

89

Irsyad adalah anak yang cerdas. Di SMP dia selalu

menjadi juara di sekolahnya. Dia adalah anak yang

bisa dibanggakan oleh orang tuanya. Kemiskinan

yang diderita oleh keluarganya tidak menjadikan

Irsyad malu dan malas untuk belajar. Dia sadar anak

orang miskin, maka dia belajar dengan tekun,

dengan giat.

151

Kembali kulanjutkan membaca buku ini. Kata

perkata berusaha aku pahami. Kalimat per kalimat

berusaha aku selami. Semakin lama semakin senang

aku membaca buku ini. Semakin segar pikiranku,

semakin sejuk perasaanku.

173

“malam ini kembali kuadukan diriku kepadamu—

demikianlah rintihan doa bu Jamilah yang aku

dengar. Artinya pastilah dia rajin mengangkat kedua

tangannya untuk berdo‟a kepada Allah di setiap

malam-malamnya.”

186

Aku berwudlu, lalu menunaikan shalat zhuhur. Usai

shalat, aku kembali meghafalkan huruf-huruf

hijaiyah yang tadi shubuh telah diajarkan Irsyad.

221

Page 73: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

58

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu

dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka

masuklah kedalam jama‟ah hamba-hamba-Ku,

masuklah ke dalam syurgaku (QS.al-Fajr:27-30).

Entah sudah berapa kali kuucapkan ayat suci itu di

ruang pengap, sempit, dan remang ini. Kubesarkan

nama Allah dan kuminta kekuatan kepada-Nya. Aku

sudah tidak lagi peduli lagi dengan rasa sakit

diwajah, punggung, perut, dan kakiku.”

280

Mereka melakukan wirid ini dengan niat yang tulus,

yang ikhlas, yang sungguh-sungguh. Mereka tahu

bahwa demikian inilah satu-satunya cara mengetuk

pintu pertolongan-Nya, disamping cara shalat.

322

Aku masih memiliki hati dan pikiranku. Di sini, di

pesantren ini aku masih sadar bahwa aku belajar.

Aku nyantri sebab aku ingin mendalami ilmu agama.

Lebih dari itu, kedatanganku kesini jauh-jauh dari

Jakarta tidak hanya untuk mendalami ilmu agama

saja, melainkan juga untuk mempraktikkan ajaran-

ajaran agama yang aku anut.

426

j. Rasa Syukur

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“Alhamdulillah. Kuusap wajahku dengan kedua

telapak tanganku. Telah kujalankan shalat ini, walau

aku hanya sekedar menjalankannya sebagai sebuah

perintah. Tetapi aku menikmatinya. Kuserahkan

diriku sepenuhnya kepada kehendak-Nya.”

88

“Alhamdulillah, mas. Terimakasih banyak. Semoga

Allah melapangkan dada dan memberikan rejeki

yang banyak kepadamu...kata si ibu. Terhadap

anaknya dia berkata,‟anakku..mari kubelikan makan

dengan rejeki ini. Oh anakku—seharian engkau

belum makan‟. Dia menoleh kepadaku sekali lagi

dan berucap,‟sekali lagi terimakasih...”

144-145

“Ibu itu menangis. Katanya,‟hari ini adalah hari

pertama dalam hidup saya dimana ada orang yang

145

Page 74: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

59

baik hati memberikan uang demikian banyak.

Terimakasih mas. Hatimu tampan seperti wajahmu.

Aku berdoa semoga Allah meringankan bebanku

dan bebanmu dan menunjukkan kita jalan yang

lurus.”

Alhamdulillah saya telah mampu membayar uang

sekolah untuk Irsyad.”

153

“Alhamdulillah. Ini adalah berkah dari Allah SWT

kepadaku.”

193

“Alhamdulillah, lega rasanya aku bisa menulis surat

seperti itu, semoga surat ini bisa menjadi ungkapan

sesalku kepadanya. Dan semoga dia sudi

memaafkanku.”

262

“Aku tidak tahu harus bicara apa kepada kalian,

kecuali rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.

Aku bersyukur kepada Allah, sebab Dia masih

memberikan aku saudara-saudara seperti kalian.

Sekali lagi terimakasih...”

305

“Mas, alhamdulillah, masyaallah, laa hawla wa laa

quwwata illa billah. Mas iqbal bebas..mas iqbal

bebas.”

318

“Malam itu, niat kami untuk berdoa kepada Allah

tetap kami nyatakan. Kami tetap mewiridkan apa

yang tadi telah Burhan katakan. Hanya saja niat

kami berubah: dari permohonan menjadi ungkapan

terimakasih; dari kesabaran menjadi syukur. Ya,

kami berdo‟a kepada Allah untuk melahirkan rasa

syukur kami kepada-Nya.”

321

“Alhamdulillah Iqbal sekarang sudah bisa berwudlu

dan shalat dengan gerakan-gerakan dan bacaannya.

Iqbal sekarang sudah mampu membaca ayat-ayat al-

Qur‟an. Dan bahkan sekarang aku sudah memiliki

perbendaharaan hafalan-hafalan beberapa ayat al-

Qur‟an dan hadis-hadis nabi.”

355

“Dan alhamdulillah, kami berhasil meyakinkan

mereka akan keberadaan pesantren kita. Kami

terbebas dari tuduhan teroris.”

360

“Kembali para sahabat berucap syukur kepada

Allah. Apa yang telah bisa aku miliki adalah karunia

365

Page 75: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

60

Allah SWT yang patut untuk disyukuri.”

k. Keadilan

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Demi Allah, aku memiliki banyak uang. Dan aku

tidak ingin menyia-nyiakan uang yang aku miliki ini

hanya untuk memperturutkan hawa nafsuku,

memenuhi kesenangan-kesenanganku. Tidur di hotel-

apalagi hotel mewah tentu saja sangat

menyenangkan. Tetapi bagaimana bisa hatiku tenang

jika tidur disana sedangkan disini saudaraku sesama

muslim menderita miskin dan lapar? Lagi pula,

ngapain aku harus memberikan uang yang aku miliki

kepada pemilik hotel sedangkan ada orang yang

lebih berhak menerimanya?

171

“Terkadang keadilan dan derita itu berada dalam

diri yang satu—apa maksud kata-kata bu Jamilah

ini? Akankah dia ingin mengatakan bahwa

kemiskinan yang disandangnya ini merupakan salah

satu wujud dari keadilan-Mu? Jika ya, lantas berapa

banyak dari umat-Mu yang sanggup menerima

keadilan dalam bentuk penderitaan? Allahu Akbar

keluarga kecil ini adalah salah satu hamba-Mu yang

sanggup menerima keadilan dalam bentuk yang

demikian itu.”

187

Katakanlah, perintah kiai. „aku tidak mungkin akan

memutuskan salah dan benar pada dirimu tanpa

memberikan kesempatan kepadamu untuk

menyatakan hujjah-hujjahmu.”

503

l. Keberanian

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“Ya aku tidak boleh menyerah. Aku tidak mau kalah.

Aku tidak mau lagi diperudakoleh nafsu-nafsuku

sendiri, dan sekarang giliran aku yang menjadikan

30

Page 76: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

61

dia sebagai budakku.”

Dengan sekuat tenaga aku bangkit. Aku tidak

memilih untuk disini ataupun kembali ke pesantren.

100

Aku tidak mungkin lagi terus-menerus disini. Telaga

ini bukanlah tempatku. Aku datang dari Jakarta

bukan untuk menemani telaga, sebab aku datang

kesini untuk mengaji kepada kiai. Aku harus turun

sekarang, apapun yang akan terjadi.

101

“jika anda semua tidak pergi dari sini, saya akan

laporkan anda ke polisi. Saya tidak melakukan

kejahatan apapun disini.”

275

Aku tidak akan membiarkan diriku disiksa mereka.

terhadap polisi aku bisa mengalah sebab mereka

adalah tuan rumah disini. Tetapi, tidak ada

kekuasaan antara sesama tahanan. Orang-orang ini

penjahat. Diantara mereka ada yang menjadi

pemerkosa, adapula yang menjadi pembunuh. Aku

bukan pembunuh, bukan pula pemerkosa. Dan aku

bukan seorang teroris. Tidak sepantasnya aku

menyerah kepada mereka. Iqbal dulu seorang yang

hobi berkelahi. Dikeroyok adalah kegemaranku. Aku

tidak takut kepada mereka!

285

Priscillia bisa membayangkan bagaimana

seandainya orang tuanya itu mengetahui bahwa

dirinya telah berpindah agama, pasti kedua orang

tuanya akan memurkainya. Pasti percekcokan akan

terjadi. Agama adalah prinsip hidup, maka demikian

pula prinsip hidup kedua orang tuanya. Maka bisa

dibayangkan apa yang akan terjadi jika prinsip

hidup itu terlanggar. Tapi Priscillia siap jika suatu

saat nanti dia harus dihadapkan pada pilihan yang

sulit:meninggalkan Islam atau meninggalkan kedua

orang tuanya.

347

Aku tidak boleh malu. Cinta tidak boleh malu, sebab

hanya orang yang bodoh sajalah yang pantas untuk

malu mendekati kekasih.

486

Page 77: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

62

m. Rasa Percaya

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Kuat tidak kuat, kau memang harus menggesernya.

Dengan nama Allah, aku akan menggeser batu itu;

dan dengan kekuatan yang diberikan-Nya, aku yakin

aku bisa menggesernya.

87

Tidak mungkin aku akan shalat di masjid Bandung,

sebab aku akan kesiangan sampai disana. Tidak

mungkin aku shalat diatas batu sebab tidak ada batu

yang besar disini. Satu-satunya tempat yang bisa aku

gunakan untuk shalat adalah tanah berpasir di

pinggir sungai ini. Pilihanku hanya ini: mau shalat

diatas tanah berpasir atau tidak? Aku yakin, Allah

akan memaafkankusebab aku telah berdialog

dengannya diatas tanah berpasir, bukan di masjid,

mushala, atau batu.

117

“Dan Allahuakbar, teriakan ibu didengar-Nya. Allah

tidak mengabaikan jeritan hamba-Nya. Allah masih

mengasihani kami. Dia yang Maha Besar, Maha

Adil, Maha Bijaksana. Dengan kebesaran, keadilan,

dan Kebijaksanaan-Nya, ibu yakin akan bisa

bertahan hidup dan membesarkan anak-anak saya.

Dengan pertolongan-Nya, ibu yakin bisa

menyekolahkan Irsyad sampai tamat.”

153

Dia tidak pernah mengandalkan harta dan uang,

sebab dia telah mengandalkan apa yang menjadi

milik sejatinya; hati dan akalnya. Hati dan akalnya

sudah terbuka sehingga kemiskinan tidak

menjadikannya berkecil hati. Dan inilah yang tidak

aku miliki selama ini: keyakinan kepada kebesaran,

keadilan dan kebijaksanaan Allah SWT. Ibu ini

memiliki hati yang yakin.

155

Allah memang telah mentakdirkan aku untuk bertemu

dengan bu Jamilah, Fatimah, dan khususnya Irsyad.

Tanpanya kemungkinan besar aku akan sangat

mengalami kesulitan besar di kota ini. Allah SWT

juga telah mentakdirkan aku bersua dengan

Priscillia, gadis kristiani, sebab tanpanya aku

mungkin belum akan tahu apa yang mesti kuperbuat

di kota ini.

165

Page 78: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

63

“Disamping itu, kami selalu percaya bahwa Allah

SWT tidak memandang kemiskinan dan kemelaratan

kami, sebab dia memandang hati dan pikiran kami;

jiwa kami. Kami pandang dan kami cintai Allah

dengan kemampuan yang kami miliki kak...”

168

“Aku yakin, apabila kita berniat sungguh-sungguh

dengan kebaikan yang kita lakukan, Allah akan

mempermudah jalan bagi kita.”

193

“Mengapa permata berkilau? Mengapa emas

berwarna kuning? Mengapa besi itu keras dan

padat?mengapa air mengalir dari tekanan yang

tinggi ke tekanan yang rendah? Semuanya

menunjukkan kepasrahan, kepasrahan total kepada

kehendak sang Khaliq, Allah SWT. Kepasrahanlah

yang telah menjadikan permata dan emas berkilau-

kilau, menjadikan air mengalir, menjadikan besi

padat dan keras. Semuanya tidak protes laiknya iblis

yang protes terhadap kehendak dan ketentuan Allah.

Lia, sungguh indah apabila diri kita bisa pasrahkan

semuanya spenuhnya kepada kehendak Allah. Saya

kira, Tuhanpun akan senang apabila kamu pasrah

kepada-Nya, ikhlas menjalankan syariat-Nya.”

253

“Perjalanan sayalah yang menyebabkan saya

memilih Islam. Saya mengetahui, saya memahami,

dan saya sadar untuk memilih Islam.

Marilah ukhti mengikuti saya untuk membaca

kalimah Syahadah tiga kali, dimulai dengan

membaca basmalah........”

341

Masuknya Priscillia kedalam agama Islam

menambah keyakinanku terhadap Allah SWT. Aku

merasa bahwa Priscillia berada beberapa lngkah

didepanku dalam memeluk agama Allah ini. Betapa

tidak, sedari kecil aku adalah seorang muslim

sedangkan dia bukanlah seorang muslimah. Tetapi

sedari kecil, aku telah jauh dari nilai-nilai Islam

sedangkan dia akrab dengan nilai-nilai kristiani.

Dan baru beberapa bulan ini, aku berupaya

mempraktikkan ajaran-ajaran Islam dan berusaha

menambah pengetahuan dan wawasanku terhadap

agama Allah ini, sedangkan dia memilih Islam

setelah melakukan pencarian atas kebenarannya

selama ini.

347

Page 79: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

64

n. Kesederhanaan

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Yah inilah rumah seorang pengemis. Ibu itu benar

terhadap rumahnya. Rumah ini berlantaikan plester

yang sudah pecah-pecahdisana-sini.

148

“Setiap hari, ibu dan Fatimah tidur disatu-satunya

kamar yang ada dirumah ini. Sedangkan anakku

Irsyad? Dia tidur diatas tikar diatas lantai.”

174

“Emak dan adikmu bisa tidur diatas papan ini. Ndak

apa-apa. Papan ini bersih kok.”

175

o. Kedamaian

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Kata-kata kiai Subadar membasahi hatiku, dan

mengeluarkan air mataku. Ketakutanku akan

mendapatkan penghinaan dan perendahan di

pesantren ini benar-benar tidak ada. Iblislah yang

telah membuatku takut.”

70

“Duhai hati, apa yang bisa aku lakukan sekarang

untuk menenangkanmu?yupp! kutemukan

jawabannya: shalat. Shalatlah yang bisa

menenangkan hatiku. Aku keluar menuju tempat

wudlu.”

111

Dan alhamdulillah. Sedikit ketenangan masuk ke

dalam hatiku. Otakku tidak sesemrawut tadi.

111

Selesai sudah aku menjalankan shalat shubuh.

Hatiku damai. Pikiranku lebih tenang.

117

Apa yang dilakukan keluarga ini setelah shalat

shubuh benar-benar membuat aku ingin menangis.

Ingin menjerit dan menangis, sebab apa yang

dilakukan oleh keluarga miskin ini usai shalat

shubuh adalah apa yang aku cari dan ingin aku

190

Page 80: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

65

pelajari. Fatimah mengambil Juz „amma, sebuah

buku pelajaran mengaji al-Qur‟an. Ia siap-

siapmeminta kakaknya untuk diajari ngaji. Bu

Jamilah sendiri tengah membuka kitab al-Qur‟an

dan mulai membacanya ayat per ayat. Suaranya

sangat enak untuk didengar, demikian menyejukkan,

demikian menenangkan.

Terlepas dari dosa dan kesalahanku kepada „Aisyah

dan kiai Subadar, semakin lama aku merasa semakin

bahagia. Hati, pikiran, dan perasaanku semakin

tenang dan senang. Aku lalui hari dengan

kemantapan, dan kuisi waktu dengan cinta dan

pengharapan kepada Allah SWT.

257

“Dan ketenanganpun menghampiri hatiku kembali.”

262

“Karena itu, berbahagialah kita oleh sebab kita

memeluk Islam, kita mendapat hidayah Islam.

Islamlah yang akan membawa kedamaian bagi kita,

baik kedamaian didunia maupun kedamaian di

akhirat nanti.”

342

Kuhirup kembali udara di kamar ini. Aku bahagia,

sungguh amat bahagia. Ternyata sambutan para

sahabat terhadapku tidak seperti yang aku duga.

Mereka baik semua. Mereka semua sayang

terhadapku.

362

Inilah saat-saat paling membahagiakan dalam

hatiku; saat dimana aku bisa shalat berjamaah

dengan orang-orang hebat di pesantren tercinta.

365

Inilah malam yang terindah yang pernah aku miliki

selama hidup ini. Suatu malam dimana aku benar-

benar merasa sah dan terhormat untuk menjadi

bagian dari komunitas pesantren ini. Hatiku

berbunga-bunga laiknya bunga-bunga di musim

semi. Sudah tidak ada lagi persoalan yang aku

hadapi disini. Aku hanya perlu melakukan dua hal:

menimba air dan melanjutkan diri untuk menimba

ilmu.

393

Ini adalah pagi yang keempat yang telah kumiliki

dengan perasaan segar dan baru, sebuah perasaan

yang tidak aku miliki di setiap pagi sebelumnya.

394

Page 81: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

66

Setiap kudengar kokok ayam pertama, aku tergeliat

bangun untuk menjalankan shalat lail. Kini aku

dapat belajar dari kokok ayam itu. Suaranya seakan-

akan memanggilku dan memanggil semua muslim

untuk tidak melewatkan penghujung malam dengan

sia-sia. Ada hakikat spiritual yang diajarkan oleh

kokok itu. Dia hanya seekor ayam, tetapi kalau

manusia mau menyadari dia mengajarkan banyak

hal. Dia mengajarkan kepasrahan. Dia rela

dagingnya direbus atau dicincang untuk santapan

manusia. Allah menjadikan binatang yang hanya

memiliki bahasa binatang dan tidakmemiliki bahasa

manusia.

Aku diajarinya untuk berdamai dengan diriku

sendiri, berdamai pula dengan semuanya. Aku

menjadi yakin dengan apa yang dikatakan Thomas

Merton,‟jika kamu sendiri merasa damai, setidaknya

ada sedikit kedamaian di dunia. Kemudian bagilah

rasa damaimu dengan semua orang, dan semua

orang akan merasakan damai‟.

470-471

Sepanjang jalan menuju pondok putra, kusebut nama

Priscilia dan Zaenab berkali-kali. Dan hatiku

menjadi tentram karenanya. Sepertinya, Allah-ku

menjelma menjadi Priscillia dan Zaenab, lalu

memberikan kekuatan kepadaku sehingga tak

kurasakan sakit seluruh tubuhku. Hatiku pun tidak

sakit menerima perlakuan sahabat.”

496

p. Tanggungjawab

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“Aku tahu, ya Allah, bahwa aku harus bertanggung

jawab terhadap apa yang telah kulakukan.”

99

Dengan cara aku menulis surat permintaan maaf

kepadanya, barangkali hal ini bisa mengurangi

beban perasaan sesalku sekaligus mengurangi

kebencian „Aisyah kepadaku.

107

Page 82: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

67

Dan hari ini adalah hari yang keempat belas, sebuah

hari dimana aku ingat kembali dosa dan kesalahanku

kepada „Aisyah. Bagaimana aku akan bisa tenang

dan bahagia ketika masih ada dosa dan kesalahan

yang nyata-nyata telah kuperbuat dan belum

kumintakan maaf kepadanya?.

260

“Mas barangkali sayalah yang salah. Tiba-tiba

Anbar membuka suara. „sayalah yang

bertanggungjawab mas...”

305

“Tetapi, zalim apabila saya tidak segera kembali ke

pesantren. Ada tugas dan tanggungjawab yang harus

saya pikul disana. Insya Allah saya akan sering

berkunjung kesini.”

351

Usai shalat, aku ingin meluluskan niatku untuk

segera bertemu dengan „Aisyah.

367

“‟Aisyah, saya kesini untuk meminta maaf. Meminta

maaf atas sikap dan ucapanku dulu yang telah

menyinggung perasaanmu saya khilaf neng. Saya

minta maaf. Waktu itu hati dan pikiran saya sedang

resah.”

368

Hari ketiga setelah rapat di masjid itu, proposal

telah jadi kubuat.

429

Oh ya, aku menjadi ingat! Aku ingat dengan tugasku,

dengan tanggung jawabku. Lalu aku pun berkata

kepada kang Rakhmat , „kang...maaf saya tidak bisa

lagi disini, padahal masih ada tanggung jawab yang

harus saya kerjakan. Untuk itu saya mohon kang

Rakhmat bersedia untuk meneruskan rencana yang

telah kita susun. Kang Rakhmat bisa mengajak

sahabat yang lain untuk pergi ke kabupatn besok.

Semoga acara nanti sukses.

515

q. Kemurnian Hati

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

“Walaupun saya bodoh, saya tidak ingin Irsyad ikut

bodoh, sebab saya tahu dia anak yang pandai. Saya

151

Page 83: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

68

tidak ingin sekolahnya kacau.”

“Saya merasa sedih sebab tidak bisa memberikan

tempat yang baik dan layak buat nak Iqbal. Kita ini

sesama muslim, dan sesama muslim adalah saudara.

Ibu hanya bisa menyediakan tempat seperti ini.”

174

“Tidak jarang saya berpuasa kak, jadi, kalau pagi

tidak makan, tidak masalah bagi saya. Saya tahu

bahwa puasa oleh sebab karena ketiadaan sesuatu

itu berarti puasa yang benar-benar tidak puasa.

Tetapi saya yakin Allah akan mencatatnya sebagai

puasa. Orang seperti kami ini menjadikan puasa

sebagai bagian dari diri kami, kak.”

195

“Allah memberi saya kedua kaki yang masih kuat ini.

Dengan berjalan kaki, saya tidak akan terbebani

biaya angkutan disatu sisi. Dan, disisi lain, saya

memanfaatkan karunia Allah berupa kaki ini dengan

sebaik-baiknya. Pernah dengar orang yang berkata

bahwa berjalan kaki itu menyehatkan kak?”

196

Sepuluh hari bersama bu Jamilah, seakan-akan

seperti sepuluh hari bersama ibuku sendiri. Sepuluh

hari bersamanya, tak pernah sekalipun aku melihat

kesedihan dan keputusasaan diwajah oleh sebab

tekanan hidup dan beban yang harus dipikulnya.

241

Pak Togar tersenyum. Katanya,”biaya? Biayanya

berikan saja pada Tuhan. Atau, kalau toh mas mau

membayar saya, ada yang lebih berhak untuk

dibayar ketimbang saya. Sungguh saya tidak

mengharapkan imbalan apa-apa. Saya hanya

menjalankan tugas.”

334

Hari ini aku kembali belajar dari bu Jamilah;belajar

tentang bagaimana seharusnya memiliki hati, ialah

hati yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT semata.

Pengorbanan yang telah dia berikan kepadaku

demikian besar.”

337

Dengan hati yang ikhlas, beliau berdua

memaafkanku beliau menyadari kekhilafanku.

Mereka bahkan mendoakanku agar selalu berada

dalam lindungan-Nya dan kasih sayang-Nya”

393

Page 84: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

69

r. Ketekunan

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Ibu itu terus berkisah,‟saya tidak lagi bisa berjulan,

padahal hidup harus terus berjalan dan sekolah

Irsyad harus terus berlanjut. Akhirnya ibu bekerja

apa saja: menjadi tukang cuci, tukang masak, dan

apa saja. Bahkan seperti yang nak Iqbal lihat, ibu

terpaksa menjadi pengemis. Ibu tidak ingin melihat

Iryad, tetapi tidak ingin pula melihat dia dan

Fatimah kelaparan.

152

“Trims. Aku akan belajar membaca al-Qur‟an dulu

kepadamu sehingga nanti ketika aku kembali, aku

sudah bisa membaca al-Qur‟an. Lagi pula, mumpung

aku disini, aku akan membeli buku-buku agama

sebanyak-banyak dan membaca sepuas-puasnya.”

237

Dalam sepuluh hari pula, aku juga telah berusaha

untuk menghafalkan ayat-ayat al-Qur‟an beserta

terjemahannya.

244

Dalam sepuluh hari pula, aku telah mencoba

menghafalkan beberapa hadis Rasulullah SAW yang

aku dapatkan dari buku yang telah aku baca.”

244

Aku suka dengan waktu akhir-akhir ini, sebab aku

telah mempolanya sedemikian rupa. Aku biasakan

untuk bangun di sepertiga malam yang terakhir,

seperti yang telah dilakukan bu Jamilah dan Irsyad

untuk menunaikan shalat tahajjud.

246

Aku mulai tertarik membaca buku-buku yang tidak

hanya berorientasi keagamaan saja supaya aku lebih

mengenal dunia. Kebenaran tidak hanya tertuang

pda buku-buku agama, menurutku, sebab kebenaran

itu bisa tertuang dalam buku manapun juga.

264

Menit-menit menjelang maghrib ini akhirnya

kulewati untuk serius membaca buku ibn Qayyim al-

Jauziah. Kubaca secara tertib, dari halaman satu

baris pertama. Kalimat demi kalimat kubaca dengan

375

Page 85: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

70

sepenuh hati.

Sekarang, yang aku lakukan adalah seperti yang

dilakukan oleh para sahabat di pesantren ini, habis

maghrib aku mengaji al-Qur‟an. Malam ini aku

membaca satu setengah lembar. Masih dalam surah

al-Baqarah. Setelah itu, aku mencoba mengulangi

hafalan-hafalan ayat-ayat al-Qur‟an dan hadis-hadis

nabi.

388

Hari-hari berlalu. Aku semakin tenggelam dalam

ayat-ayat al-Qur‟an dan hadis-hadis nabi. Aku

semakin menyibukkan diri dalam hafalan dan

pemahaman.Malam-malam di pesantren semakin

kuisi dengan dzikir dan munajat. Aku mencoba untuk

lebih mendekat, lebih dekat, dan lebih mendekat

kepada Allah sang penguasa jagat.

465

Seperti kebiasaan-kebiasaan setelah usai shalat

shubuh dan mengaji, akupun telah selesai

menjalankan shalat shubuh. Dan aku pun pagi ini

mengaji kembali. Lalu, aku melaksanakan kebiasaan

yang ketiga, yakni mengambil air lagi.

484

s. Cinta

Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Aku bisa demikian keras kepala kepada setiap orang,

tetapi hatiku demikian luluh kepadamu.aku turuti

perintahmu untuk melakukan apapun yang kau mau.

15

Kurawat semua anggrek melebihi aku merawat

tanaman yang lain. Cintaku kepada anggrek seperti

cintaku kepada ibu. Anggrek adalah bukti cintaku

kepada ibu.

17

Ibu mencintaiku karena Allah. Aku, walau baru

beberapa bulan ini, juga belajar untuk mencintai ibu

dan ayah karena Allah. Kusayangi Fatimah karena

Allah; kukasihi Irsyad karena Allah; dan aku merasa

kasihan kepada bu Jamilah, juga karena Allah.

230

Page 86: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

71

Ya, mulai malam ini sejak dua malam yang lalu telah

kujadikan Irsyad dan Fatimah laiknya adikku sendiri.

Hubunganku dan mereka semakin dekat.

266

Adakah yang lebih baik dari cinta yang mampu

merekatkan jiwa-jiwa manusia? Keindahan-Mu, duh

Ilahi,telah engkau tampakkan hari ini. Hari ini aku

dijenguk oleh bu Jamilah, Fatimah, Irsyad, Priscilia,

Anbar, dan banyak lagi yang lainnya. Adakah yang

lebih baik dari cinta yang bisa membawa mereka

menjengukku kesini?

303

“Untuk malam ini saja, aku harap dengki dan

permusuhan diantara kita,kita hapuskan sehapus-

hapusnya. Malam ini, marilah kita jadikan sebagai

malam persaudaraan, malamcinta, malam kasih, dan

malam yang penuh keberkahan. Setuju? „setuju,

setuju..!.”

316

“Allah seperti mengingatkan ibu supaya tidak

menggunakannya selama ini. Ibu cinta pada Allah

nak. Kemuliaan dan kebesaran-Nya kembali

terbukti..”

336

Priscillia akan tetap mencintai dan menyayangi

kedua orang tua, juga tetap berupaya menghormati

mereka, walau mereka bisa kadi tidak lagi akan

menganggapnya sebagai anak kandungnya sendiri.

348

“Akhi Iqbal..? ahlan ya, akhi...! ucapnya. Kami

berjabat tangan. Kami berpelukan. Para sahabat

yang lain pun segera mengerubutiku, menjabat

tanganku, dan memelukku bergantian.”

359

“Kami semua mencintainya sebagai sesama muslim,

sesama saudara.”

425

Indahnya siang ini kurasakan. Akupun berlari seperti

yang diminta „Aisyah. Aku berlari membawa hatiku

yang indah, sebuah hati yang tengah dipenuhi cinta.

437

Namamu selalu menemaniku di siang dan malam-

malamku. Ketika kubuka mushaf al-Qur‟an, pada

saat yang demikian itulah seakan-akan aku melihat

wajahmu; ketika kubaca ayat-ayat al-Qur‟an, ayat-

ayat cintaku kepadamu semakin mendalam; ketika

467

Page 87: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

72

kuhafalkan hadis-hadis nabi, lidahku tak kuasa untuk

tidak memanggil-manggil namamu. Ketika ingin

kupejamkan mata, engkau sekan hadir dan

mengucapkan selamat malam. Di kala kuterbagun di

tengah malam, seakan-akan aku mendengar

teriakanmu yang menasehatiku bahwa saatnya untuk

melakukan dzikir dan munajat; dan tatkala pagi

datangmenjelang, seakan-akan kulihat ujung jilbab

birumu melambai-lambai tertiup angin kemarau.

Aduhai cintaku. Cinta apa yang tengah kurasakan

ini?nistakah? atau sucikah?

Pelita hatiku bernama cinta. Ziarahi hatiku, maka

engkau akan menemukan nyala cinta itu. Seperti juga

aku yang terbakar karena cahayanya, engkau pun

akan mengalami hal yang sama apabila engkau

duduk didalamnya. Milikilah cinta, terangilah

semesta dengan cahahanya.

470

Cinta telah menjadikan hatiku damai dan rindu.

Telah hilang amarah dalam diriku, kepada siapapun

juga. Kang Rakhmat memiliki hak untuk berbeda

denganku; para sahabat boleh menatapku dengan

tatapan yang sinis, bahkan benci. Aku tidak sinis

terhadap para sahabat. Aku pun tidak membencinya.

Mereka adalah sahabat-sahabatku. Mereka adalah

guru-guruku. Begitu indah kurasakan perintah kiai

agar aku tidak lagi bertemu „Aisyah. Kukerjakan

terus perintah kiai sepuh untuk menimba air dengan

langkah tegap dan hati yang lebih lapang. Kuberikan

senyumku kepada para sahabat yang kelihatan tidak

suka denganku. Ini semua terjadi pada diriku sebab

cintaku yang telah mengajariku.

470

Cinta juga memenuhi hatiku dengan kelembutan.

Dan betapa indah jika hati telah terasa lembut.

Hatiku tidak suka dengan kekerasan, menolak

ucapan yang keras lagi tak sopan. Cinta telah

menjadikan apa yang kulihat terasa indah dan

nikmatseakan-akan aku tidak mau kehilangan

keindahan dan kenikmatannya lagi.

471

Benar aku sekarang jarang membaca al-Qur‟an.

Benar pula aku sekarang jarang menghafal, jarang

pula mengaji. Tetapi kamu tidak benar jika

mengatakan bahwa aku semakin menjauhi Allah-ku.

477

Page 88: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

73

Aku bahkan merasa lebih dekat dengan-Nya, sebab

dia telah menampakkan diri pada cintaku.

Dalam keadaan seperti yang sekarang kurasakan,

mungkin memang hanya semesta yang sanggup

memahami diriku. Semesta adalah makhluk Allah.

Semesta adalah bukti cinta Allah. Allah mencintai

semesta, dan semesta pun mencintai Allah. Cinta

semesta kepada Allah sungguh luar biasa, sebab

cintanya itu bukanlah cinta yang bersyarat. Cinta

semesta kepada Allah adalah kepasrahan total

setotal-totalnya, sepasrah-pasrahnya.

479

Cinta telah melembutkan hatiku. Api tidak bisa

dipadamkan dengan api. Dan air justru akan

membeku tatkala dimasukkan ke dalam kulkas.

495

A. Karakteristik Tokoh Utama

Menurut Doni Kusuma (2007:80) istilah karakter dianggap sebagai

ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat dari diri seseorang yang

bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.Sama

halnya dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995:445), istilah “karakter”

berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dari yang lain: tabiat, watak.

Sedangkan Boeree (2008:426)Karakteristik adalah ciri khas

seseorang dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan. Dari uraian

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik adalah ciri atau sifat-

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

yang lain dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan seseorang yang

bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.

Page 89: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

74

Sedangkan karakteristik tokoh utama adalah ciri atau sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang tokoh

atau pemeran utama dari yang lain dalam meyakini, bertindak ataupun

merasakan yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari

lingkungan. Berikut di bawah ini adalah tabel karakteristik tokoh utama

dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy:

Iqbal

Karakter Kutipan Dialog dalam Novel Halaman

Patuh terhadap

orang tua

“oh, ibu. Aku demikian keras

kepala kepada setiap orang, tetapi

hatiku luluh kepadamu. Aku turuti

perintahmu untuk melakukan

apapun yag kau mau.”

15

“permintaan ibu untuk merawat

bunga-bunga aku penuhi.”

15

Cinta kepada

ibunya

“kurawat semua anggrek melebihi

aku merawat tanaman yang lain.

Cintaku kepada anggrek seperti

cintaku kepada ibu. Anggrek

adalah bukti cintaku kepada ibu.”

17

Integritas kuat “Ya Allah, bagaimana bisa

selama ini aku gunakan waktuku

untuk hal yang sia-sia? Untuk

hal-hal yang justru menjauhkanku

dari-Mu?

„Ibu, aku ingin berubah...kata-

kata inilah yang aku lontarkan

kepada ibu di pagi hari yang

cerah itu.”

23

”Aku masih memiliki hati dan

pikiranku. Di sini, di pesantren ini

aku masih sadar bahwa aku

426

Page 90: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

75

belajar. Aku nyantri sebab aku

ingin mendalami ilmu agama.

Lebih dari itu, kedatanganku

kesini jauh-jauh dari Jakarta

tidak hanya untuk mendalami

ilmu agama saja, melainkan juga

untuk mempraktikkan ajaran-

ajaran agama yang aku anut.”

Bertanggung

jawab

“aku tahu, ya Allah, bahwa aku

harus bertanggung jawab

terhadap apa yang telah

kulakukan.”

99

Peduli terhadap

sesama

“ini, terimalah ibu. Ini amanah

dari saya. Saya tidak ingin

sekolah Irsyad gagal. Saya juga

tidak ingin Fatimah tidak

mengenyam pendidikan. Dan saya

tidak ingin lagi melihat ibu

mengemis. Gunakan uang ini

untuk membiayai sekolah Fatimah

dan Irsyad. Lalu yang sebagian,

gunakan untuk modal ibu.”

351

Page 91: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

76

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai Spiritual

1. Nilai Pendidikan Aqidah

Nilai pendidikan aqidah dalam novel Syahadat Cinta secara visual

dapat dilihat dalam cover buku yang menyebut novel ini sebagai novel

spiritual pembangun iman.

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Manusia

memiliki keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan.

Secara terminologi aqidah adalah iman kepada Allah SWT, Malaikat-

malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan keimanan kepada

takdir Allah baik dan buruk. Syari‟at Islam terdiri dari dua pangkal

utama, yaitu: pertama, Aqidah yang letaknya di hati. Kedua,

muamalah (perbuatan), yaitu cara-cara amal atau ibadah.

Dalam novel Syahadat Cinta, Taufiqurrahman menjelaskan

tentang hakekat iman yang sebenarnya, yang dilandasi atas pencarian

kebenaran yaitu islam.

a) “sebelum syahadah ini kita lakukan. sebelum ukhtina Priscillia

berbaiat terhadap agama Islam, saya ingin bertanya kepada

ukhti, apakah ukhti memilih islam karena keterpaksaan karena

desakan, karena ketakutan, atau karena kesadaran?”

“perjalanan sayalah yang menyebabkan saya memilih Islam.

Saya mengetahui, saya memahami dan saya sadar untuk memilih

Islam.” (al-Azizy, 2007:340).

Page 92: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

77

Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam, manusia

memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak Islam. Karena

sesungguhnya orang yang mendapat hidayah Allah yang akan dapat

menerima kebenaran Islam. Firman Allah SWT dalam surat al-

Baqarah ayat 256.

كفش ثبنطبغد ال إكشا ف انغ شذ ي انش قذ تج ف انذ

ع عهى س للا فصبو نب ثق ال ا ح ان سك ثبنعش فقذ است ثبلل ؤي

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).

Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang

sesat.karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan

beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang

kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus, dan Allah

Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:256)

b) “demikianlah, satu per satu aku baca dan aku hafalkan huruf-

huruf hijaiyah. Dan Allahu akbar, aku tidak mengalami kesulitan

untuk menirukan Irsyad mengeja huruf-huruf ini. Bahkan, saat ini

juga, aku telah hafal seluruh huruf hijaiyah yang berjumlah 30

buah itu (apabila huruf hamzah dan lam alif dimasukkan). Irsyad

mengujiku: dia memintaku membaca huruf-huruf ini dari berbagai

arah.

“Alhamdulillah, ini adalah berkah Allah SWT kepadaku. Aku

yakin, apabila kita berniat sungguh-sungguh dengan kebaikan

yang kita lakukan, Allah akan mempermudah jalan bagi kita.” (al-

Azizy, 2007:193).

Dalam kutipan di atas, Taufiqurrahman menjelaskan bahwa tidak

ada batasan untuk belajar agama (al-Qur‟an), baik tua ataupun muda

diwajibkan untuk mempelajari al-Qur‟an, dan usia bukan faktor

penghambat untuk belajar.

Page 93: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

78

Dengan kesungguhan setiap orang bisa mempelajari al-Qur‟an

dengan cepat. Niat yang tulus dan ikhlas akan dapat membantu

mempelajari proses pembelajaran tersebut. Dengan mengkaji al-

Qur‟an manusia akan menemukan kepribadian yang saleh, firman

Allah SWT dalam surat al-Isra‟ ayat 9:

انز ؤي ش ان جش و أق ذ نهت زا انقشآ إ ه ع

نى أجشا كجشا بنحبد أ انص

“Sungguh, Al Quran ini memberikan petunjuk ke (jalan) yang

paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin

yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapat

pahala yang besar.” (QS.al-Isra‟: 4).

2. Nilai Pendidikan Syariah

Novel Syahadat Cinta ini mengambil setting Pondok Pesantren

yang disebutkan sebagai pondok pesantren salaf. Taufiqurrahman

menggambarkan santri yang belum memiliki basic agama bisa belajar

terlebih dahulu dari senior-seniornya yang lama mondok.

a) “kalau shalat gimana?”

“shalat dhuhur ada berapa rakaat?”tanya Amin

“apa itu rakaat?” tanyaku

Kang Rusli yang menjawab, “Rakaat itu bilangan atau jumlah

masing-masing shalat. Shalat itu terdiri dari berdiri, lalu rukuk,

berdiri kembali, sujud, duduk di antara dua sujud, kemudian

sujud kembali. Ini dihitung satu rakaat.”

Penggalan dialog diatas memberikan gambaran tentang

pendidikan shalat yang dilakukan secara individual. Pada prinsipnya

mempelajari agama harus dimulai dari yang mudah dulu, dan Islam

Page 94: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

79

memberi kemudahan bagi umatnya dalam mempelajari ajaran-

ajarannya. Shalat merupakan salah satu sarana untuk mengingat Allah,

karena di dalamnya merupakan do‟a-do‟a yang dipanjatkan kepada

Allah SWT. Perintah untuk melaksanakan shalat salah satunya

tercover dalam QS. Thaha ayat 14:

ال إن إال أب فبعجذ أب للا الح نزكش إ أقى انص

“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah

selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk

mengingat.” (QS.Thaha: 14).

3. Nilai Pendidikan Akhlak

Akhlak adalah keadaan rohaniah yang tercermin dalam tingkah

laku, atau dengan kata lain yaitu sikap lahir yang merupakan

perwujudan dari sikap batin. Nilai pendidikan akhlak yang tpenulis

temukan dalam novel ini diantaranya adalah etika berbicara baik-baik

dan ajaran untuk saling memaafkan.

a) Etika berbicara yang baik

Secara eksplisit dapat diketahui bahwa di dalam novel ini

terkandung pesan-pesan edukatif yang ingin disampaikan

pengarang melalui dialog antar tokoh.

“tetapi menurutku nih kang,--kang Iqbal jangan marah, kamu

mempunyai beberapa ketidakbenaran.”

“Maksudku ketidakbenaran. Aku lebih suka mengatakan demikian.

Pertama, kang Iqbal merasa jengkel dengan kyai. Jengkel itu

sendiri merupakan penyakit, kang. Penyakit yang menggerogoti

hati kang Iqbal. Kedua, kejengkelan tersebut kamu tujukan kepada

kyai kita, padahal kyai kita tidak jengkel kepadamu. Ketiga,

kejengkelan itu kamu lampiaskan kepada orang yang salah,

Page 95: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

80

walaupun dia juga bersalah kepadamu. Keempat, dan ini yang

paling parah, kang Iqbal mencaci maki neng Aisyah. Demi Allah

kang Dia telah berfirman: “Allah tidak menyukai ucapan buruk,

(yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang

dianiaya. Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.”

Dari dialog tersebut dapat diketahui ajaran tentang akhlak kepada

sesama dan etika berbicara yang baik-baik serta bersikap sabar

terhadap segala keburukan yang ditimbulkan oleh orang lain. Allah

berfirman dalam QS. An-Nisa‟ ayat 148:

عب س للا كب ظهى ل إال ي انق ء ي ش ثبنس انج ال حت للا

ب عه

“Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara

terang-terangan kecuali oleh orang yang dizalimi. Allah adalah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa‟: 148).

b) Ajaran untuk saling memaafkan

Tendensi dari pemberian maaf adalah harapan hidayah.

Dengan maksud upaya yang berbuat salah memperbaiki

kesalahannya dan mendapat hidayah dari Allah. Memang tidak

mudah untuk memberikan maaf kepada orang yang pernah berbuat

salah kepada diri kita. Dalam novel Syahadat Cinta ini

Taufiqurrahman memberikan interpretasi bahwa jadi orang itu

harus bisa menerima kesalahan orang lain dan dapat memaafkan

kesalaha itu.

“apa dia memberi maaf?”

“Tidak. Dia terlalu angkuh untuk memaafkan aku. Kang,

bagaimana hukumnya orang yang tidak memberi maaf?”

Page 96: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

81

“Aduh, bagaimana hukumnya ya? Yang aku tahu, Allah telah

berfirman: perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik

dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan

(perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Dia juga berfirman: Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-

dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka

marah mereka memberi maaf.”

Salah satu ajaran yang mendasari ajaran untuk menerima maaf

adalah QS. Al-Baqarah ayat 263 dan QS. Asy-Syuura ayat 37:

ل يعش حهى ق غ للا صذقخ تجعب أر ش ي يغفشح خ ف

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah

yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si

penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-

Baqarah: 263).

إرا يب غضجا ى غفش احش انف كجبئش اإلثى جتج انز

“Dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan

perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera

memberi maaf.” (QS. Asy-Syuura: 37).

4. Peduli

Peduli yang artinya memperhatikan, menghiraukan

(Purwadarminto, 2006:85).

a) akhi belum shalatkah? (al-Azizy, 2007:55)

Penggalan dialog di atas merupakan wujud kepedulian

seorang teman kepada teman lainnya dengan bertanya apakah

sudah shalat atau belum.

b) kang Rakhmat kemudian memberikan nasihatnya bahwa aku harus

bisa.(al-Azizy, 2007:58).

Page 97: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

82

Bentuk kepedulian seseorang juga dapat berupa

memberikan nasihat-nasihat kepada orang lain agar menjadi

pribadi yang lebih baik lagi. Seperti yang terdapat dalam penggalan

novel Syahadat Cinta di atas yang mengajarkan kepedulian kepada

sesama dengan memberikan nasihat dan semangat.

c) Engkau memberikan nasihat kepadaku tanpa merendahkanku.

Kata-katamu menyentuh kalbuku. Kamu mendatangiku di saat para

sahabat lain tidak melakukannya. Kamu memberi masukan

kepadaku di saat aku tidak tahu harus bagaimana.(al-Azizy,

2007:98).

Penggalan dialog di atas merupakan wujud kepedulian

dengan bentuk memberikan nasihat kepada teman. Meskipun

terlihat sederhana, tetapi wujud kepedulian tersebut sangat

mengena ketika tidak ada seorangpun yang memberikan sikap

tersebut.

d) Timbul niatku untuk menyebrang jalan, mendekati ibu dan

memberikan shadaqah uang yang aku miliki.(al-Azizy, 2007:144).

Dari kutipan tersebut, secara jelas bahwa Taufiqurrahman

al-Azizy ingin mengajak pembacanya utuk peduli terhadap

sesamanya dan lingkungan sekitar. Bentuk kepedulian dari kutipan

dialog di atas yaitu dengan bersedekah atau bersikap dermawan

atas harta yang dimiliki untuk meringankan beban orang lain.

e) Dan sesama saudara harus tolong-menolong.(al-Azizy, 2007:179).

Kutipan novel di atas mengajarkan kepada pembaca untuk

mempuyai sikap peduli terhadap sesama saudara yaitu dengan

tolong menolong.

Page 98: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

83

f) Aku mendengar bagaimana para sahabat menghiburku. Aku

mendengar ucap keprihatinan mereka atas apa yang

menimpaku.(al-Azizy, 2007:302).

Penggalan dialog di atas secara tidak langsung ingin

menyampaikan kepada pembacanya agar mempunyai sikap peduli

dalam bentuk menghibur teman, ssaudara, dan sahabat yang sedang

merasa sedih maupun mendapatkan musibah.

g) Ini, terimalah ibu. Ini amanah dari saya. Saya tidak ingin sekolah

Irsyad gagal. Saya juga tidak ingin Fatimah tidak mengenyam

pendidikan. Dan saya tidak ingin lagi melihat ibu mengemis. (al-

Azizy, 2007:351).

Kepedulian dalam kutipan dialog tersebut yaitu dengan

menolong seseorang agar kehidupannya lebih baik. Seperti yang

dilakukan tokoh Iqbal dalam novel Syahadat Cinta ini yang

menunjukkan sikap kepeduliannya kepada bu Jamilah dan kedua

anaknya agar tetap melanjutkan sekolah serta tidak mengemis lagi

dengan memberikan uang.

h) Semua di sini mengkhawatirkan keadaanmu.(al-Azizy, 2007:359).

Bentuk kepedulian lainnya adalah mengkhawatirkan

keadaan saudaranya seperti yang digambarkan melalui teman-

teman Iqbal di pondok ketika Iqbal sedang mendapatkan masalah

yang terdapat dalam kutipan dialog di atas.

i) Kiai sepuh dan kiai Subadar memberi petuah-petuah yang

utamanya ditujukan kepadaku dan kepada para santri putra.(al-

Azizy, 2007:392).

Page 99: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

84

Memberikan nasihat kepada muridnya atau santrinya oleh

seorang Kyai maupun guru juga merupakan sikap peduli terhadap

sesamanya. Seperti yang terdapat dalam kutipan novel Syahadat

Cinta di atas.

j) Para sahabat risau melihatku.(al-Azizy, 2007:472).

Taufiqurrahman al-Azizy melalui kutipan dialog di atas

menggambarkan kepedulian terhadap saudaranya dengan

merisaukan sikap yang di luar kebiasaannya maupun dengan

merisaukan atau mengkhawatirkan suatu keadaan yang terjadi.

k) Insyaallah, akan merawatnya dengan lembut dan sepenuh hati. (al-

Azizy, 2007:495).

Kutipan dialog tersebut mengajarkan sikap kepedulian

seseorang dengan merawat teman atau sahabatnya. Misalkan

merawat shabat yang sedang sakit ketika di pondok pesantren. Hal

itulah yang dilakukan santri putri untuk merawat Priscillia yang

tengah pingsan.

Dari beberapa kutipan novel Syahadat Cinta di atas,

Taufiqurrahman secara tidak langsung mengajak pembacanya untuk

mempunyai kepedulian terhadap sesama makhluk ciptaan Allah. Dan

sikap peduli ini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terdekat

disekitar kita. Kepedulian dapat berupa perhatian, tolong-menolong

antar sesama, memberikan petuah atau nasihat, dan dengan merawat

makhluk ciptaan Allah. Selain itu, sikap peduli harus ditanamkan

Page 100: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

85

sejak dini karena manusia juga sebagai makhluk sebagai makhluk

sosial yang pasti membutuhkan orang lain. Seiring dengan kemajuan

era modern sekarang ini, sikap peduli sudah semakin luntur. Saat ini

sudah banyak orang yang tidak peduli terhadap apa yang dialami oleh

sesama manusia dan lingkungan yang ada disekitarnya. Mayoritas

orang hanya memikirkan keuntungan untuk pribadinya saja.

Padahal Allah selalu memerintahkan umatnya untuk selalu

bersikap peduli terhadap sekitarnya. Dan Rasulullah juga sudah

memberikan teladan yang terkait dengan kepedulian terhadap sesama

dalam kisah-kisahnya. Sedikit kepedulian yang diberikan untuk orang

lain akan memberikan manfaat dan dampak yang besar.

5. Tenggang Rasa

a) “islam adalah agama damai; cinta damai. Aku kira seperti

halnya saudara-saudara kamu, saudara-saudara kami sesama

muslim pun memiliki banyak perbedaan dalam

menginterpretasikan ajaran agama.”

“kamu benar dalam hal itu bal. Dalam kristen sendiri terdapat

perbedaan.”(al-Azizy, 2007:13).

Dalam petikan dialog tersebut ingin mengajarkan sikap

bertenggang rasa. Dan mengajarkan bahwa setiap orang pastinya

mempunyai perbedaan, salah satunya adalah agama. Bahkan orang

yang memeluk agama yang sama juga mempunyai perbedaan-

perbedaan.

b) Priscillia, gadis kristiani ini tampaknya memiliki kebajikan dan

kebijakan kristen yang dianutnya. Aduhai, andaikan semua

kristiani seperti dia, betapa indahnya silaturrahmi antar

agama.(al-Azizy, 2007:136).

Page 101: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

86

Meskipun berbeda agama, tetapi perbedaan tersebut tidak

menjadikan penghalang silaturahmi antar sesama manusia.

Perbedaan agama tidak boleh menjadikan seseorang berseteru antar

pemeluknya, dan harus dapat saling menghargai serta

menghormati. Seperti yang ingin disampaikan oleh

Taufiqurrahman al-Azizy yang terdapat dalam kutipan novel di

atas.

c) Tak kutemukan pada diri Priscillia keinginan untuk melakukan

penghinaan, pelecehan, atau perendahan terhadap agamaku.(al-

Azizy, 2007:209).

Kutipan novel Syahadat Cinta di atas mengajarkan bahwa

tokoh Priscillia mempunyai sikap tenggang rasa, yaitu sikap saling

menghormati atau saling menghargai antar sesama manusia yang

berbeda agama dengannya.

d) Baginya, miskin dan kaya sama saja, sebab ini hanyalah

perbedaan nasib dan peruntungan belaka. Miskin dan kaya tidak

bisa menyembunyikan cinta, dan tidak mampu membuat tabir

untuk menutupi rasa kemanusiaan.(al-Azizy, 2007:256).

Melalui kutipan novel di atas, Taufiqurrahman

mengajarkan bertenggang rasa. Sikap yang tidak membeda-

bedakan seseorag karena harta kekayaan manusia. Cinta antar

sesama manusia tidak dapat tertutupi hanya karena perbedaan kaya

dan miskin.

e) Aku tidak ingin melukai perasaannya. (al-Azizy, 2007:406).

Menjaga perasaan orang lain juga diajarkan dalam novel

karya Taufiqurrahman al-Azizy ini. Karena menjaga perasaan

Page 102: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

87

seseorang itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan, maka

kutipan dialog tersebut mengajak untuk mencoba menjaga

perasaan orang lain.

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy tersebut dapat disimpulkan bahwa tenggang

rasa adalah sikap adalah saling menghargai atau saling menghormati

antar sesama manusia. Di dunia ini ada banyak perbedaan-perbedaan

yang dimiliki oleh setiap individu, salah satunya adalah perbedaan

keyakinan atau agama. Perbedaan agama tidak boleh menjadikan

seseorang berseteru antar pemeluknya. Karena Islam sendiri

mengajarkan pemeluknya untuk dapat bertenggang rasa kepada

sesama manusia. Sungguh indah apabila dalam perbedaan-perbedaan

tersebut masih ada cinta, kasih, dan sayang antar pemeluk agama.

Dengan begitu hubungan atau silaturahmi antar agama akan menjadi

lebih baik.

Selain menghargai atau menghormati dalam keyakinan,

bertenggang rasa juga dapat berarti menjaga perasaan orang lain baik

dengan perkataan maupun perbuatan. Menjaga perasaan orang lain

begitu penting untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Nilai Muamalah (Ajaran berbuat sabar dan ikhlas)

Secara etimologi, sabar (ash-shabr) berarti menahan (al-habs).

Dari sini dapat dimaknai sebagai upaya menahan diridalam melakukan

sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT.

Page 103: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

88

Sabar menurut Dzunnun al-Mishry adalah menjauhkan diri dari hal-

hal yang bertentangan dengan agama dan bersikap tenang manakala

terkena musibah, serta berlapang dada dalam kefakiran ditengah-

tengah medan kehidupan (Fansury, 2013:67).

a) Melihat ulahku yang seperti itu, yang setiap hari-harinya

menghamburkan uang, yang setiap malam menghabiskan waktu

untuk bersenang-senang, yang setiap siang hanya tidur dan tidur

lagi, ibu tetap sabar.(al-Azizy, 2007:14).

Kutipan novel di atas menggambarkan kesabaran seorang

ibu terhadap perilaku anaknya yang hanya menghamburkan uang,

menghabiskan waktu untuk bersenang-senang.

b) Nanti, nanti, nanti. Itulah jawaban yang aku terima. Penantian ini

sudah berusia dua bulan, dan tetap saja aku tidak diajari apa-apa,

oleh siapa-siapa.(al-Azizy, 2007:41).

Kutipan dialog tersebut secara tidak langsung mengajarkan

untuk senantiasa bersabar dalam menimba ilmu. Walaupun dengan

penantian yang panjang, seseorang yang menimba ilmu haruslah

dapat bersabar dalam penantiannya.

c) Ibu akhirnya mengemis sejak pagi. Tapi, Allah SWT memang

benar-benar sedang menguji ibu.(al-Azizy, 2007:153).

Taufiqurrahman al-Azizy ingin mengajak pembacanya

melalui kutipan dialog di atas adalah sebagai seorang muslim

haruslah bersikap sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Karena

manusia hidup di dunia tidak terlepas dari masalah dan cobaan,

tinggal bagaimana manusia menyikapinya bisa sabar atau tidak.

Page 104: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

89

d) “Yah, hati yang yakin. Pastilah karena memiliki hati yang

demikian sehingga membuat ibu itu begitu sabar dan tabah dalam

menghadapi cobaan hidup.”(al-Azizy, 2007:155).

Kutipan dialog tersebut mengajarkan bahwa kita harus

bersabar dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup yang dialami

oleh setiap manusia. Dengan bersabar maka akan membuahkan

keyakinan hati yang kuat.

e) “Belilah makanan seadanya. Kalau terpaksa tidak cukup, belilah

secukupnya. Tidak kebagian, emak ndak apa-apa.” (al-Azizy,

20707:177).

Tokoh bu Jamilah dalam kutipan dialog di atas

mengajarkan tentang kesabaran seorang ibu terhadap kekurangan

yang dialaminya. Selain kesabaran, kesederhanaan juga diajarkan

dalam novel ini.

f) “Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang ini, kecuali bersabar

dan memasrahkan diriku seutuh-utuhnya kepada kehendak Ilahi.”

(al-Azizy, 2007:313).

Bersabar juga dapat berupa kepasrahan seorang hamba

kepada Allah setelah semua usaha atau ikhtiar yang telah dilakukan

oleh seseorang.

g) “Aku tidak boleh berputus asa. Tidak boleh mengeluh.” (al-Azizy,

2007:410).

Berputus asa terhadap apa yang dialami seseorang berarti

juga termasuk tidak sabar dalam menjalani kehidupan. Dan

mengeluh juga termasuk hal yang sama. Dalam kutipan di atas

mengajarkan untuk bersabar dengan tidak mengeluh dan berputus

asa.

Page 105: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

90

h) Dulu aku datang kesini untuk belajar agama. Lalu kiai Sepuh

mengajarkan kesabaran dan keikhlasan pada diriku melalui

perintahnya untuk mengambil air.(al-Azizy, 2007:513).

Melalui suatu perbuatan mengambil air setiap hari untuk

kebutuhan seluruh santri yang ada di pondok pesantren dilakukan

atas dasar perintah dari seorang Kyai kepada santrinya dapat

mengajarkan dan melatih kesabaran orang tersebut. Seperti yang

terdapat dalam kutipan dialog tersebut.

Dari beberapa kutipan novel di atas, dalat disimpulkan bahwa

dalam novel tersebut mengajak dan mengajarkan kepada pembacanya

untuk bersabar dalam menghadapi segala sesuatu. Islam sendiri juga

mengajarkan kesabaran. Didalam firman-Nya, Allah senantiasa akan

selalu bersama orang-orang yang sabar seperti yang terdapat dalam al-

Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 153:

يع للا الح إ انص جش آيا استعا ثبنص ب أب انز بثش انص

”Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada

Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya

Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Tanpa kesabaran, seseorang akan sulit merasakan kebahagiaan.

Sebab, tidak semua yang direncanakan oleh manusia itu dapat berjalan

baik dan lancar. Tidak semua yang diinginkan manusia itu dipenuhi.

Disinilah dibutuhkan sebuah kesabaran. Demikian pula dalam

melakukan segala sesuatu, tanpa kesabaran yang baik seseorang akan

melakukan segala sesuatu dengan tidak tenang atau teresa-gesa (Azzet,

2010:93).

Page 106: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

91

Rasulullah yang menjadi suri tauladan bagi umatnya juga

mengajarkan untuk selalu bersikap sabar. Sabar adalah kunci bagi

meningkatnya keimanan seseorang pada Allah SWT. Selain itu, sabar

juga merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas diri agar lebih

berharga dalam pandangan Allah SWT.

Menurut Ghazali dalam kita Ihya‟ Ulumuddin (2004:221) , iman

terdiri dari dua bagian. Sedangkan setengahnya kesabaran dan yang

setengahnya lagi ialah rasa syukur. Ketika kita mau bersyukur kepada

Allah, maka Allah senantiasa akan menambahkan nikmat-Nya. Dan

ketika kita selalu menerima dan mensyukuri hidup ini maka menjadi

tenang, sehingga segala cobaan dapat dilewati dengan hati yang lapang.

Itulah buah dari kesabaran.

7. Jujur

Jujur berarti antara perkataan dan hati harus sama, tidak boleh

beda. Apalagi antara perkataan dan perbuatan harus sama. Allah selalu

memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk senantiasa berbuat jujur.

Sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur‟an Surat a-Taubah ayat 119:

بدق كا يع انص آيا اتقا للا ب أب انز

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah

dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.”

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk

berkumpul dengan orang-orang yang jujur. Maksudnya adalah

lingkungan menjadi salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi

Page 107: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

92

seseorang. Jadi jika kita berkumpul dengan orang yang bersikap jujur,

maka kita akan menjadi orang yang demikian pula. Oleh karena itu,

kita diperintahkan untuk mencari lingkungan yang baik dalam

pergaulan.

a) Sungguh, selama ini aku jarang bergaul dengan saudara-saudara

muslimku.(al-Azizy, 2007:134).

Kutipan dialog di atas menjelaskan tentang kejujuran

seseorang yang jarang bergaul dengan saudaranya sesama muslim

untuk bertukar pikiran.

b) Jika boleh jujur, sesungguhnya aku takut berbincang banyak

dengannya.(al-Azizy 2007:138).

Tokoh Iqbal dalam penggalan dialog diatas yang

mengatakan apa adanya bahwa dirinya takut berbincang lebih

banyak lagi dengan Priscillia karena kedangkalan ilmu yang

dimilikinya tentang agama Islam.

c) Aku tidak mungkin berpura-pura bisa shalat dengan baik, bisa

menjadi imam, lalu kuimami mereka, sedangkan pada

kenyataannya memang aku belum bisa.(al-Azizy, 2007:156).

Kutipan novel tersebut menjelaskan bahwa Iqbal tidak

dapat berbohong atas ketidakbisaannya menjalankan shalat ketika

diminta menjadi imam shalat oleh bu Jamilah. Taufiqurrahman al-

Azizy secara tidak langsung mengajak pembacannya untuk

berperilaku jujur atas segala hal.

d) Irsyad, jujur saya belum pernah membaca-baca buku seperti ini

dan mungkin engkau pernah membacanya.(al-Azizy, 2007:163).

Page 108: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

93

Kutipan dialog tersebut tentang kejujuran tokoh Iqbal yang

belum pernah membaca buku-buku agama bahkan bertuliskan arab

kepada Irsyad.

e) Jujur, aku belum bisa membaca al-Qur‟an sama sekali, Irsyad.

Aku ingin membacanya.(al-Azizy, 2007:193).

Dialog tersebut juga masih tentang kejujuran Iqbal yang

belum bisa membaca al-Qur‟an sama sekali. Kejujuran atas

ketidakbisaannya sangat bagus. Karena banyak orang yang sulit

berkata jujur atas ketidakbisaannya maupun kekurangannya.

f) Demi Allah—bagaimana mungkin saya akan mengakui perbuatan

yang tidak pernah saya lakukan?(al-Azizy, 2007:281).

Kutipan dialog diatas mengajarkan pembaca untuk

berperilaku dan berkata jujur. Ketika tokoh Iqbal dituduh

melakukan sesuatu yang tidak ia lakukan, maka ia akan tetap

berkata begitu seterusnya.

g) Tapi sungguh, aku tidak pernah menyentuhnya.(al-Azizy,

2007:399).

Penggalan dialog di atas menjelaskan kejujuran Iqbal yang

tidak pernah menyentuh lawan jenisnya. Karena ia tahu jika dalam

agama sudah melarang perbuatan tersebut.

Dapat disimpulkan dari beberapa kutipan di atas yang terdapat

dalam novel Syahadat Cinta tersebut. Taufiqurrahman al-Azizy

mengajarkan dan mengajak pembacanya untuk berperilaku jujur, baik

perkataan maupun perbuatan. Semua manusia di muka bumi

senantiasa menginginkan kejujuran. Jujur merupakan harta yang

Page 109: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

94

berharga, karena jujur adalah orang yang dapat dipercaya. Sedangkan

untuk mendapatkan kepercayaan orang lain sangat sulit. Dengan

selalu bersikap jujur maka kita secara tidak langsung telah menghargai

diri sendiri maupun orang lain.

8. Kerjasama

a) “Suaminya bekerja sebagai tukang sayur keliling; mendorong

grobak dan menawarkan dagangannya di kompleks perumahan

yang ada didekat sini; sedang dia sendiri, sebelum melahirkan

Fatimah, menunggu kios kecil di depan kampus.”(al-Azizy,

2007:150).

Kutipan dialog diatas menjelaskan sepasang suami istri

yang bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

menyekolahkan anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan bekerja sama, maka suatu beban akan menjadi lebih

ringan.

b) Kami mau berdo‟a kepada Allah untuk kebebasan mas Iqbal. (al-

Azizy, 2007:316).

Kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta tersebut

mengajarkan kebersamaan untuk bekerja sama agar mencapai suatu

tujuan yang ingin dicapai melalui usaha bersama-sama juga.

Dengan bekerja sama akan terasa lebih mudah dalam

menjalankannya.

c) Pertama, marilah kita buat kesepakatan. (al-Azizy, 2007:381).

Penggalan dialog di atas menjelaskan kerjasama antara dua

orang yang membuat kesepakatan untuk mencapai sesuatu.

Page 110: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

95

Kesepakatan sangat pening dilakukan dalam bekerja sama karena

dengan adanya kesepakatan, kerjasama akan mulai terjalin.

d) Sebuah pertemuan yang didakan untuk membentuk kepanitiaan

kelahiran nabi.(al-Azizy, 2007:417).

Kutipan dialog di atas menggambarkan kerjasama anggota

pondok pesantren untuk melaksanakan suatu kegiatan. Bentuk

kerjasamanya yaitu dengan membentuk suatu kepanitiaan yang

masing-masing panitia sudah mempunyai tugas dan

tanggungjwabnya untuk dilakukan.

e) Kami pun akhirnya berbicara tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan pekerjaan yang perlu segera dilakukan.(al-

Azizy, 2007:420).

Mendiskusikan hal-hal yang akan dilakukan bersama juga

termasuk bentuk menuju kerjasama, seperti yang dijelaskan dalam

kutipan novel di atas. Komunikasi yang baik, akan menghasilkan

kerjasam yang baik pula.

f) Hari minggu kita agendakan untuk segera menyebar proposal ke

desa-desa, ke kecamatan-kecamatan di wilayah Solo ini.(al-Azizy,

2007:420).

Dalam kutipan dialog diatas, Taufiqurrahman al-Azizy

mengajarkan untuk melakukan sesuatu sebaiknya bersama-sama,

seperti menyebar proposal untuk kegiatan maulid nabi yang

terdapat dalam novel Syahadat Cinta.

Dari kutipan-kutipan dialog diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam novel Syahadat Cinta mengajarkan kerjasama. Menurut Ari

Ginanjar Agustian (2001:110) suka bekerja sama adalah wujud ihsan

Page 111: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

96

Allah kepada salah satu sifat Allah atau Asmaul Husna al-Jami‟.

Dengan begitu dapat dipahami bahwa dalam diri atau suara hati

manusia itu suka bekerja sama dengan sesama manusia. Hal ini

dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup

sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Dengan bekerja sama

tugas yang semula berat menjadi lebih ringan. Rasulullah juga

mengajarkan umatnya untuk selalu bekerja sama atau gotong royong.

9. Integritas

Integritas adalah sebuah kesungguhan, bekerja secara total,

sepenuh hati, dan dengan semangat tinggi berapi-api. Integritas

merupakan melakukan sesuatu hal secara sungguh-sungguh karena

kesadaran dari dalam, bukan karena orang lain (Agustian, 2007:291).

a) Aku ingin melatih diriku sendiri untuk meninggalkan diriku

sebelumnya. Aku benar-benar ingin berubah(al-Azizy, 2007:26).

Kutipan dialog di atas melalui tokoh Iqbal menjelaskan

bahwa ia mempunyai niat yang kuat untuk merubah dirinya

menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Keinginan untuk

berubah tersebut murni dari dalam hatinya sendiri. Karena

perubahan yang paling kuat adalah yang berasal dari diri sendiri,

bukan karena orang lain.

b) Aku harus bisa menjalankan shalat dengan benar(al-Azizy,

2007:59).

Page 112: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

97

Dalam kutipan novel tersebut, Taufiqurrahman al-Azizy

ingin mengajak pembacanya untuk menjalankan syari‟at Allah

yaitu shalat dengan benar.

c) Aku coba sekali lagi. Aku lebih berkonsentrasi lagi. Kutetapkan

dalam hati bahwa aku ingin melakukan kebaikan, ingin

mendapatkan kesucian, dan ingin mendekatkan diri kepada

Allah(al-Azizy, 2007:61).

Kutipan novel tersebut menjelaskan tentang tokoh Iqbal

yang mencoba dengan bersungguh-sungguh untuk mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Untuk melakukan sesuatu hal

membutuhkan konsentrasi yang lebih agar membuahkan hasil yang

maksimal pula. Secara tidak langsung, Taufiqurrahman ingin

mengajak pembacanya untuk berkonsentrasi dalam melakukan

segala sesuatu.

d) Kuniatkan dalam hati bahwa aku berwudlu. Kubaca niat itu keras-

keras disana, siapa tahu ketakutanku dan kecemasan muncul

kembali(al-Azizy, 2007:85).

Niat yang kuat dapat menghilangkan rasa takut dan cemas

yang ada dalam diri seseorang. Dan tentunya niat tersebut murni

niat dari dalam diri seseorang, seperti yang diajarkan dalam

kutipan novel Syahadat Cinta di atas.

e) Kemiskinan yang diderita oleh keluarganya tidak menjadikan

Irsyad malu dan malas untuk belajar. Dia sadar anak orang

miskin, maka dia belajar dengan tekun, dengan giat(al-Azizy,

2007:151).

Dalam kutiapan di atas, Taufiqurrahman al-Azizy ingin

mengajarkan kepada pembacanya bahwa kemiskinan bukanlah

Page 113: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

98

sesuatu yang dapat dijadikan penghalang atau alasan untuk mencari

ilmu. Dan lebih baik lagi jika suatu penghalang tersebut dapat

dijadikan sebagai semangat. Seperti Irsyad, anak seorang pengemis

yang besungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

f) Kembali kulanjutkan membaca buku ini. Kata perkata berusaha

aku pahami. Kalimat per kalimat berusaha aku selami (al-Azizy,

2007:173).

Penggalan dalam novel Syahadat Cinta tersebut

menjelaskan tentang seseorang yang bersungguh-sungguh dalam

membeca sebuah buku.

g) Usai shalat, aku kembali meghafalkan huruf-huruf hijaiyah yang

tadi shubuh telah diajarkan Irsyad(al-Azizy, 2007:221).

Kegigihan Iqbal untuk belajar mengaji tersampaikan

dengan jelas dalam kutipan dialog di atas. Iqbal kembali

melafadzkan apa yang telah dipelajarinya tadi pagi yang kemudian

ia pelajari lagi di siang harinya sesudah shalat dhuhur.

h) Aku nyantri sebab aku ingin mendalami ilmu agama. Lebih dari

itu, kedatanganku kesini jauh-jauh dari Jakarta tidak hanya untuk

mendalami ilmu agama saja, melainkan juga untuk

mempraktikkan ajaran-ajaran agama yang aku anut(al-Azizy,

2007:426).

Kutipan dialog di atas mengajarkan tentang niat yang

berasal dari dalam diri seseorang tanpa adanya paksaan dari orang

lain. Keteguhan hati yang kuat tersebut dapat menghantarkan

seseorang menuju ke jalan kesuksesan.

i) Artinya pastilah dia rajin mengangkat kedua tangannya untuk

berdo‟a kepada Allah di setiap malam-malamnya(al-Azizy,

2007:186).

Page 114: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

99

Kutipan novel tersebut menjelaskan bahwa tokoh bu

Jamilah rajin dalam menjalankan ibadah shalat sunnah. Selain

shalat sunnah yang ia jalankan, do‟a-do‟apun sering ia lantunkan

kepada Allah SWT.

j) Kubesarkan nama Allah dan kuminta kekuatan kepada-Nya. Aku

sudah tidak lagi peduli lagi dengan rasa sakit diwajah, punggung,

perut, dan kakiku(al-Azizy, 2007:280).

Dalam kutipan novel di atas, Tafiqurrahman al-Azizy

mengajak pembacanya untuk bagaimanapun keadaan dan

dimanapun kita berada jangan melupakan Allah. Karena Allah

adalah sebaik-baiknya tempat mengadu bagi hamba-Nya.

Seseorang yang mempunyai integritas kuat maka senantiasa akan

mengadukan segalanya kepada Allah dan memasrahkan dirinya

secara total kepada Sang Penciptanya

k) Mereka melakukan wirid ini dengan niat yang tulus, yang ikhlas,

yang sungguh-sungguh(al-Azizy, 2007:322).

Dalam kutipan novel di atas menjelaskan bahwa para santri

melakukan wirid dengan sungguh-sungguh. Melalui kutipan

tersebut, Taufiqurrahman al-Azizy ingin mengajarkan kita bahwa

jika melakukan suatu ibadah harus bersungguh-sungguh, tulus dan

ikhlas.

Dari beberapa kutipan novel Syahadat Cinta di atas, dapat

disimpulkan bahwa seseorang yang memunyai keyakinan hati atau

niat yang kuat, besungguh-sungguh untuk berubah dari yang tidak

Page 115: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

100

baik menjadi pribadi yang baik serta berada di jalan Allah SWT.

Walaupun banyak rintangan yang dihadapi, namun karena semangat

yang begitu tinggi dan berdasarkan kesadaran dari dalam dirinya

sendiri maka dapat menakhlukkannya.

Seseorang yang mempunyai integritas kuat akan menjalankan

sesuatu secara total dan sepenuh hati. Karena secara total dan sepenuh

hati itulah yang dapat menyadarkan seseorang dan membuatnya lebih

baik lagi. Integritas juga merupakan salah satu hasil dari spiritualisme.

Dalam buku ESQ Power (Agustian, 2001:5) menyatakan bahwa

spiritualisme terbukti mampu membawa seseorang menuju tangga

kesuksesan dan berperan besar dalam menciptakan menjadi seseorang

yang powerful leader.

10. Rasa Syukur

Kata syukur secara etimologi adalah menyebutkan atau

menceritakan tentang nikmat serta memuji sang pemberi nikmat yaitu

Allah Azza wajalla. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:

“menceritakan nikmat Allah itu adalah syukur dan meninggalkannya

adalah kufur.” (H.R Ahmad dalam musnadnya). Adapun pengertian

syukur secara terminologi adalah mempergunakan nikmat yang

diberikan Allah kepada jalan yang disukai-Nya (taat) dan menjauhi

hal-hal yang dibenci-Nya (Fansury, 2013:36).

Bersyukur dapat diartikan sikap berterimakasih terhadap Allah

SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada

Page 116: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

101

kita. Sebagaimna dalam firman Allah SWT: QS an-Nahl ayat 18 dan

QS. Ibrahim ayat 7.

a) Alhamdulillah. Kuusap wajahku dengan kedua telapak tanganku

(al-Azizy, 2007:88).

Kutipan dialog di atas menjelaskan bersyukur kepada Allah

SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada umat-Nya yang

masih dapat melaksanakan wudlu.

b) Alhamdulillah, mas. Terimakasih banya(al-Azizy, 2007:144).

Melalui dialog dalam novel Syahadat Cinta di atas,

Taufiqurrahman al-Azizy ingin mengajarkan sikap bersyukur

kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada seseorang yang

telah membantu.

c) Alhamdulillah saya telah mampu membayar uang sekolah untuk

Irsyad(al-Azizy, 2007:145).

Kutipan dialog di atas mengajarkan sikap bersyukur

seorang ibu karena mampu membayar sekolah anaknya. Bagi

seorang pengemis seperti tokoh bu Jamilah, membayar sekolah

merupakan hal yang sangat berat. Jadi, sebuah rasa syukur selalu

disanjungkan bu Jamilah kepada Allah SWT.

d) Alhamdulillah. Ini adalah berkah dari Allah SWT kepadaku(al-

Azizy, 2007:193).

Kutipan dialog di atas mengajarkan sikap bersyukur kepada

Allah terhadap segala nikmat yang telah diterima oleh hamba-Nya.

Page 117: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

102

Salah satu nikmat tersebut adalah suatu keberkahan karena dapat

membaca al-Qur‟an.

e) Alhamdulillah, lega rasanya(al-Azizy, 2007:262).

Kutipan dialog di atas menggambarkan rasa syukur

seseorang yang merasa lega setelah melakukan tanggung jawab.

Salah satunya adalah meminta maaf kepada seseorang dapat

membuat hati merasa lebih lega.

f) Aku bersyukur kepada Allah, sebab Dia masih memberikan aku

saudara-saudara seperti kalian(al-Azizy, 2007:305).

Kutipan dialog di atas menjelaskan rasa syukur tokoh Iqbal

kepada Allah SWT karena mempunyai saudara-saudara yang

sayang, peduli, dan sangat perhatian kepadanya. Jadi, nikmat Allah

itu bukan hanya berbentuk materiil tetapi juga berupa kesehatan,

nikmat hidup, mempunyai saudara-saudara yang peduli, dan lain-

lain.

g) Alhamdulillah, masyaallah, laa hawla wa laa quwwata illa

billah.Mas iqbal bebas..mas iqbal bebas(al-Azizy, 2007:318).

Kutipan dialog di atas menggambarkan rasa syukur

seseorang kepada Allah SWT karena dapat bebas dari penjara.

Rasa syukur tersebut sangat dijunjungkan kepada-Nya karena

terbukti bahwa suatu kebenaran memang sudah terbukti.

h) Ya, kami berdo‟a kepada Allah untuk melahirkan rasa syukur kami

kepada-Nya(al-Azizy, 2007:321).

Page 118: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

103

Dialog di atas menjelaskan tentang rasa syukur atas suatu

nikmat yang diungkapkan dengan berdo‟a kepada Allah SWT.

Jadi, rasa syukur itu bukan hanya dengan mengucapkan

“Alhamdulillah” saja tetapi juga dengan berdo‟a dan beribadah

kepadanya.

Dari beberapa penggalan dialog di atas, dapat disimpulkan

bahwa agar kita senantiasa selalu bersyukur terhadap nikmat yang

diberikan Allah SWT kepada kita. Bersyukur dapat diartikan sikap

berterimakasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat dan karunia

yang telah diberikan-Nya kepada kita. Sebagaimana dalam firman

Allah SWT QS. Ibrahim ayat 7:

عزاث كفشتى إ نئ شكشتى ألصذكى سثكى نئ إر تأر نشذذ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah

(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),

maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Bersyukur merupakan salah satu cara untuk membuat perasaan

merasa tenang dan tentram. Dengan bersyukur keimanan kita pun

akan bertambah tebal. Menurut Ozi el-Fansury (20013:38) Bersyukur

adalah salah satu bentuk nyata dari rasa gembira terhadap nikmat yang

kita dapat dari-Nya. Seseorang yang dapat membawa dirinya pada

kondisi syukur maka hidup kita serasa tiada beban. Secara tidak

langsung, kita menarik pikiran-pikiran positif yang pada akhirnya

memuahkan hasil yang positif pula. Jika kita mengakui bahwa hanya

Page 119: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

104

Allah SWT lah kita beribadah, maka sudah menjadi kewajiban untuk

bersyukur kepadanya yang terdapat dalam firman-Nya QS. al-

Baqarah ayat 172:

إ اشكشا لل طجبد يب سصقبكى آيا كها ي ب أب انز

تى إب تعجذ ك

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki

yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah

kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu

menyembah.”

Realisasi rasa syukur bukanlah suatu perbuatan yang sia-sia, tapi

dengan demikian akan mempertebal iman dan takwa kepada sang

maha pencipta. Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya

keimanan seseorang pada Allah SWT. Berbagai sarana telah

disediakan bagi tumbuhnya rasa syukur dan sabar dalam diri, baik

berupa kenikmatan ataupun ujian. Syukur dan sabar juga merupakan

sarana untuk meningkatkan kualitas diri agar lebih berharga dalam

pandangan Allah SWT.

11. Keadilan

Keadilan berasal dari kata adil yang artinya meletakkan sesuatu

pada tempatnya, tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak, atau

proporsional. Dari pengertian ini, maka sikap adil seseorang dapat

dikatakan sebagai sikap yang tepat atau semestinya (Ahmadi,

2004:68).

Page 120: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

105

Sebagai orang yang beriman seharusnya dapat berbuat keadilan.

Berlaku adil itu diperintahkan Allah SWT sebagaimana dijelaskan

dalam QS. An-Nahl ayat 90:

ع إتبء ر انقشث اإلحسب أيش ثبنعذل للا إ

عظكى نعهكى تزكش انجغ كش ان انفحشبء

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah

melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat

mengambil pelajaran.”

a) Tetapi bagaimana bisa hatiku tenang jika tidur disana sedangkan

disini saudaraku sesama muslim menderita miskin dan lapar? Lagi

pula, ngapain aku harus memberikan uang yang aku miliki kepada

pemilik hotel sedangkan ada orang yang lebih berhak

menerimanya?(al-Azizy, 2007:171).

Kutipan dialog di atas menjelaskan tentang tokoh Iqbal

yang merasa berbuat dzalim ketika dirinya ingin menginap di hotel

mewah, sedangkan seorng pengemis yang ia temui, bu Jamilah

bersama kedua anknya yang kemiskinan dan lapar. Tidak adil

menurutnya jika harus memberikan uangnya kepada pemilik hotel

yang jaya raya. Kemudian ia mencoba berbuat adil dengan tinggal

di rumah bu Jamilah dan membayarnya seperti di kos.

b) Aku tidak mungkin akan memutuskan salah dan benar pada dirimu

tanpa memberikan kesempatan kepadamu untuk menyatakan

hujjah-hujjahmu(al-Azizy, 2007:503).

Kutipan novel Syahadat Cinta di atas mengajarkan sikap

berbuat adil kepada sesama manusia. Yaitu dengan tidak

Page 121: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

106

menghujat seseorang salah atau benar tanpa memberikannya

kesempatan untuk menyatakan pendapatnya.

c) Akankah dia ingin mengatakan bahwa kemiskinan yang

disandangnya ini merupakan salah satu wujud dari keadilan-

Mu?(al-Azizy, 2007:187).

Kutipan dialog diatas mengajarkan kita untuk berbuat adil

kepada Allah, yaitu dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya. Dengan berbuat adil kepada Allah, maka

Allah akan selalu menambahkan nikmat-Nya.

Dari beberapa kutipan dialog di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembaca di ajak untuk berbuat adil. Dan dapat dipahami bahwa

berbuat keadilan itu penting. Karena jika kita tidak menempatkan

sesuatu sesuai dengan porsinya maka berarti kita telah berbuat dzalim.

Setiap orang hendaknya mampu bersikap adil dalam kehidupan sehari-

hari. Baik adil terhadap diri sendiri, orang lain dan sesama makhluk

Allah , maupun berbuat adil terhadap Allah SWT.

12. Keberanian

a) Aku tidak mau kalah (al-Azizy, 2007:30).

Kutipan novel Syahadat Cinta di atas menjelaskan

keberanian tokoh Iqbal dalam melawan hawa nafsunya sendiri. Dia

tidak akan menyerah dalam menghadapinya, dan juga tidak ingin

diperbudak oleh nafsunya sendiri.

b) Dengan sekuat tenaga aku bangkit(al-Azizy, 2007:100).

Page 122: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

107

Kutipan novel di atas menjelaskan keberanian sesorang

yang sedang berusaha bangkit untuk menghadapi masalah yang

tengah dihadapinya. Tidak banyak orang yang dengan lantang akan

menghadapi masalahnya.

c) Aku harus turun sekarang, apapun yang akan terjadi(al-Azizy,

2007:101).

Kutipan dialog di atas juga menjelaskan keberanian

seseorang dalam menghadapi masalahnya. Yaitu ketika seorang

Kiai yang marah karena pebuatan santrinya. Tokoh Iqbal ini

mempunyai keberanian yang luar biasa karena dia siap

menganggung apapun yang akan terjadi ketika dirinya tiba di

pondok pesantren.

d) Saya akan laporkan anda ke polisi. Saya tidak melakukan

kejahatan apapun disini(al-Azizy, 2007:275).

Kutipan dialog di atas menjelaskan tentang keberanian

tokoh Iqbal dalam menghadapi orang-orang yang mengancamnya.

Dia dengan tegasnya akan melaporkan orang-orang yang telah

menuduhnya jahat ke polisi.

e) Tidak sepantasnya aku menyerah kepada mereka. Iqbal dulu

seorang yang hobi berkelahi. Dikeroyok adalah kegemaranku. Aku

tidak takut kepada mereka!(al-Azizy, 2007:285).

Kutipan novel karya Taufiqurrahman al-Azizy di atas

menjelaskan keberanian tokoh Iqbal ketika ada orang yang akan

menyakiti dan mencelakainya. Dia tidak akan enyerah dengan

mudahnya kepada orang-orang tersebut.

Page 123: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

108

f) Aku tidak boleh malu(al-Azizy, 2007:486).

Kutipan dialog di atas menjelaskan tokoh Iqbal yang

pemberani, yaitu dengan mencoba untuk tidak malu ketika

melakukan sesuatu yang benar.

g) Tapi Priscillia siap jika suatu saat nanti dia harus dihadapkan

pada pilihan yang sulit(al-Azizy, 2007:347).

Keberanian seorang gadis muallaf tergambarkan melalui

tokoh Priscillia dalam kutipan novel Syahadat Cinta di atas.

Priscillia sudah memperkirakan apa yang akan terjadi ketika

dirinya masuk agama Islam. Tetapi ia siap menghadapi apapun

resiko yang akan terjadi.

Dari kutipan-kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta di atas,

dapat disimpulkan bahwa kita sebagai seorang muslim harus

mempunyai keberanian dalam menghadapi bahaya dan kesulitan.

Berani mengambil keputusan adalah wujud Ihsan kepada sifat Allah

al-Ahkam. Ihsan ini muncul ketika manusia mendekati sifat Allah

yang ada dalam Asmaul Husna.

Hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar merupakan

ciri-ciri dari sikap berani. Rasa takut yang terkadang menghalangi

keberanian seseorang. Rasa takut hanya boleh kita miliki hanya

kepada Allah SWT. Terhadap sesama manusia tidak boleh merasa

takut untuk menyatakan kebenaran-kebenaran. Tentunya keberanian-

Page 124: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

109

keberanian yang dimaksudkan di sini adalah keberanian dalam hal

kebaikan.

13. Rasa Percaya

Percaya adalah suatu keadaan psikologis yang mnganggap sesuatu

benar.

a) Aku yakin aku bisa menggesernya(al-Azizy, 2007:87).

kutipan dialog di atas menggambarkan suatu keyakinan

akan melakukan suatu pekerjaan. Yaitu tokoh Iqbal yang yakin

bisa menggeser batu besar untuk digunakannya shalat.

b) Aku yakin, Allah akan memaafkanku sebab aku telah berdialog

dengannya diatas tanah berpasir, bukan di masjid, mushala, atau

batu(al-Azizy, 2007:117).

Kutipan di atas menjelaskan keyakinan atau kepercayaan

Iqbal yang telah menjalankan shalat di batu ketika ia sedang pergi

dari pondok pesantren untuk menenangkan diri. Ia meyakini bahwa

apa yang dilakukannya ialah benar.

c) Ibu yakin akan bisa bertahan hidup dan membesarkan anak-anak

saya(al-Azizy, 2007:153).

Kepercayaan seorang ibu pengemis untuk membesarkan

anak-anaknya dijelaskan dalam kutipan dialog di atas. Bu Jamilah

percaya diri atas kemampuannya sendiri dan mempunyai

pengharapan yang realistis.

d) Keyakinan kepada kebesaran, keadilan dan kebijaksanaan Allah

SWT. Ibu ini memiliki hati yang yakin(al-Azizy, 2007:155).

Page 125: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

110

Kutipan dialog di atas menjelaskank kepercayaan seorang

hamba kepada Tuhan-Nya dengan hati yang yakin. Secara tidak

langsung, Taufiqurrahman ingin mengajarkan bahwa kita harus

memiliki keyakinan hati yang kuat terhadap sang penguasa alam.

e) Allah memang telah mentakdirkan aku untuk bertemu dengan bu

Jamilah, Fatimah, dan khususnya Irsyad(al-Azizy, 2007:165).

Keyakinan hati yang menganggap sesuatu benar bahwa apa

yang dialami seorang hamba adalah berdasar kehendak-Nya. Salah

satunya adalah takdir. Yaitu takdir yang telah mempertemukan

makhluk satu dengan makhluk lainnya sehingga menjadi saudara.

f) Kami selalu percaya bahwa Allah SWT tidak memandang

kemiskinan dan kemelaratan kami, sebab dia memandang hati dan

pikiran kami; jiwa kami(al-Azizy, 2007:168).

Kutipan dialog di atas menjelaskan kepercayaan makhluk

hidup kepada sang pencipta yang tidak akan memandang

hambanya berdasarkan derajatnya, melainkan berdasarkan

ketaqwaan kepada-Nya.

g) Aku yakin, apabila kita berniat sungguh-sungguh dengan kebaikan

yang kita lakukan, Allah akan mempermudah jalan bagi kita(al-

Azizy, 2007:193).

Kutipan dialog di atas menjelaskan keyakinan tokoh Iqbal

terhadap Allah SWT jika orang yang berniat sungguh-sungguh

akan dipermudah jalannya oleh Allah SWT. Rasa percaya atau

yakin kepada Allah yang akan mempermudah jalannya ketika

berbuat dalam kebaikan.

Page 126: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

111

h) Sungguh indah apabila diri kita bisa pasrahkan semuanya

sepenuhnya kepada kehendak Allah. Saya kira, Tuhanpun akan

senang apabila kamu pasrah kepada-Nya, ikhlas menjalankan

syariat-Nya(al-Azizy, 2007:253).

Kutipan novel Syahadat Cinta tersebut menjelaskan seorang

hamba yang memasrahkan semua kehendak kepada Allah SWT.

Melalui kutipan dialog di atas, Taufiqurrahman al-Azizy ingin

mengajarkan bahwa seseorang harus percaya kepada kehendak

Tuhan, memasrahkan segala sesuatu yang terjadi kepada Sang

Pencipta bumi dan seisinya.

i) Saya mengetahui, saya memahami, dan saya sadar untuk memilih

Islam(al-Azizy, 2007:341).

Kutipan dialog di atas menjelaskan rasa percaya bahwa

tokoh Priscillia dengan yakin telah memilih Islam sebagai agama

yang akan dipeluknya. Dialog tersebut mengajarkan bahwa kita

harus yakin terhadap apa yang kita pilih dan jalani. Memilih islam

sebagai agama yang kita anut juga harus dengan ra percaya yang

tinggi.

j) Masuknya Priscillia kedalam agama Islam menambah keyakinanku

terhadap Allah SWT(al-Azizy, 2007:347).

Kutipan dialog di atas menggambarkan rasa percaya Iqbal

yang yakin terhadap Allah SWT karena masuknya Prscilia dalam

agama Islam. Karena masuknya Priscilia dalam Islam

menunjukkan salah satu wujud kebesaran Allah SWT.

Page 127: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

112

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy di atas dapat disimpulkan bahwa kita harus

percaya atau yakin terhadap sesuatu yang kita jalani. Dengan

keyakinan hati yang kuat itulah yang akan membawa kita kepada

kemenangan. Dalam rukun iman percaya ada 6, yaitu: percaya kepada

Allah SWT, percaya kepada malaikat-malaikat Allah, percaya kepada

kitab-kitab Allah, percaya kepada Rasul-rasul Allah, percaya kepada

hari kiamat, dan percaya kepada takdir Allah.

Rasa percaya bukanlah pemberian dari orang lain. Rasa percaya

adalah upaya yang merupakan hasil imbal balik bagi seseorang yang

telah menunjukkan integritas, komitmen, dan loyalitas. Seseorang

yang memiliki kepercayaan adalah ia yangmemiliki kesadaran diri.

14. Kesederhanaan

Sederhana berarti tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Dan

juga dapat berarti apa adanya serta tidak bermewah-mewahan.

a) Rumah ini berlantaikan plester yang sudah pecah-pecah disana-

sini(al-Azizy, 2007:148).

Kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta di atas

menggambarkan kesederhanaan rumah seorang pengemis, yang

bahkan dalam keadaan sangat kekurangan. Yaitu rumah yang

keadaan lantainya sudah pecah-pecah.

b) Ibu dan Fatimah tidur disatu-satunya kamar yang ada dirumah ini.

Sedangkan anakku Irsyad? Dia tidur diatas tikar diatas lantai(al-

Azizy, 2007:174).

Page 128: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

113

Kutipan dialog di atas menggambarkan kesederhanaan

sebuah keluarga kecil yang tinggal dalam rumah seadanya.

Meskipun sangat sederhana keluarga bu Jamilah tidak pernah

mengeluh.

c) Emak dan adikmu bisa tidur diatas papan ini. Ndak apa-apa.

Papan ini bersih kok(al-Azizy, 2007:175).

Kutipan dialog di atas menjelaskan kesederhanaan sebuah

keluarga dan sifat qana‟ah seorang ibu yang mempunyai tempat

tidur seadanya, yaitu hanyalah sebuah papan. Bu Jamilah menerima

keadaan tersebut untuk memuliakan tamunya, yaitu Iqbal.

d) Belilah makanan seadanya. Kalau terpaksa tidak cukup, belilah

secukupnya(al-Azizy, 2007:).

Kutipan dialog di atas menggambarkan kesederhanaan,

sikap qona‟ah, dan kesabaran seorang ibu yang menerima apa

adanya kondisi yang dialaminya. Bu Jamilah menyuruh Irsyad

untuk membeli makanan seadanya, kalau tidak cukup maka

secukupnya.

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam novel tersebut secara tidak langsung memberikan pengajaran

tentang kesederhanaan. Rasulullah juga mengajarkan kepada kita

sebagai umatnya untuk bersikap sederhana, yaitu tidak berlebih-

lebihan dalam segala hal.

Page 129: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

114

15. Kedamaian

Kedamaian adalah keadaan hening atau tenang dimana kita

bebas dari kecemasan, kekacauan atau kesedihan. Perdamaian

merupakan keadaan yang dapat hidup dalam setiap orang, keluarga,

perumahan, negara, dan dunia. Islam sendiri juga sebagai agama yang

mengajarkan tentang kedamaian. Kedamaian juga dapat berarti tidak

suka kekerasan.

a) Kata-kata kiai Subadar membasahi hatiku, dan mengeluarkan air

mataku(al-Azizy, 2007:70).

Kutipan novel Syahadat Cinta di atas menjelaskan kedamaian

hati tokoh Iqbal setelah mendapatkan nasihat-nasihat dari sang

Kyai. Nasihat yang mengena dihati orang yang dinasihati akan

sangat terkesan. Terlebih lagi nasihat tersebut disampaikan mlalui

hati, jadi bukan hanya sekedar lisan saja.

b) Shalatlah yang bisa menenangkan hatiku(al-Azizy, 2007:111).

Kutipan dialog dalam novel karya Taufiqurrahman di atas

menjelaskan bahwa Iqbal merasa tenang hatinya ketika ia shalat

dan sesudah melaksanakan shalat.

c) Sedikit ketenangan masuk ke dalam hatiku. Otakku tidak

sesemrawut tadi(al-Azizy, 2007:111).

Lanjutan penjelasan dari kalimat sebelumnya, dalam kutipan

novel Syahadat Cinta di atas menggambarkan Iqbal yang merasa

mendapatkan ketenangan dalam hatinya setelah melaksanakan

Page 130: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

115

shalat. Bukan hanya ketenangan saja, tetapi juga pikirannya tidak

merasa jauh lebih tenang.

d) Hatiku damai. Pikiranku lebih tenang(al-Azizy, 2007:117).

Kedamaian yang termasuk nilai-nilai spiritual dalam novel

karya Taufiqurrahman al-Azizy ini digambarkan atau dijelaskan

dengan kedamaian setelah melaksanakan salah satu perintah

Allah SWT yaitu shalat, seperti yang terdapat dalam kutipan di

atas. Iqbal selalu merasakan kedamaian dalam hatinya dan tenang

pikirannya setelah mendirikan shalat.

e) Bu Jamilah sendiri tengah membuka kitab al-Qur‟an dan mulai

membacanya ayat per ayat. Suaranya sangat enak untuk

didengar, demikian menyejukkan, demikian menenangkan(al-

Azizy, 2007:190).

Mendengarkan seseorang melantunkan ayat-ayat suci al-

Qur‟an dengan suara yang merdu dapat menenangkan,

mendamaikan, dan menyejukkan hati. Seperti yang dialami oleh

Iqbal ketika mendengarkan bu Jamilah sedang membaca al-

Qur‟an. Bu Jamilah beserta kedua anaknya rutin melakukan

kegiatan membaca ayat-ayat suci al-Qur‟an setelah melaksanakan

ibadah shalat shubuh.

f) Hati, pikiran, dan perasaanku semakin tenang dan senang(al-

Azizy, 2007:257).

Kutipan dalam novel Syahadat Cinta di atas menjelaskan

tentang Iqbal yang merasa tenang dan senang karena sudah

terlepas dari kesalahannya terhadap „Aisyah. Seseorang yang

Page 131: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

116

meminta maaf dan dimaafkan atas kesalahan yang dilakukan akan

dapat menenangkan hati dan merasa lega atau tidak ada lagi yang

mengganjal dan membebani hatinya.

g) Dan ketenanganpun menghampiri hatiku kembali(al-Azizy,

2007:262).

Iqbal merasa lebih tenang ketika dirinya mengirimkan surat

untuk „Aisyah sebagai wujud permintaan maafnya atas kesalahan

yang telah diperbuat kepada „Aisyah. Demikian itulah penjelasan

kutipan dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-

Azizy.

h) Islamlah yang akan membawa kedamaian bagi kita, baik

kedamaian didunia maupun kedamaian di akhirat nanti(al-Azizy,

2007:342).

Kutipan dialog tersebut, secara tidak langsung

Taufiqurrahman al-Azizy ingin memberikan pengajaran bahwa

agama Islam akan membawa kedamaian bagi pemeluknya. Baik

itu kedamaian di dunia maupun di akhirat, karea Islam menyeru

kepada umatnya ke jalan yang benar.

i) Aku bahagia, sungguh amat bahagia. Ternyata sambutan para

sahabat terhadapku tidak seperti yang aku duga(al-Azizy,

2007:362).

Kebahagiaan merupakan kedamaian yang tersendiri di dalam

hati seseorang. Seperti yang digambarkan dalam kutipan di atas,

Iqbal mendapatkan sambutan yang sangat baik dari sahabat-

sahabatnya di pesantren membuat hatinya bahagia dan merasa

damai.

Page 132: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

117

j) Inilah saat-saat paling membahagiakan dalam hatiku(al-Azizy,

2007:365).

Kutipan novel di atas, menjelaskan bahwa Iqbal merasa

bahagia karena dapat melaksanakan shalat berjama‟ah di

pesantren. Karena sebelumna Iqbal tidak bias melaksanakan

ibadah shalat. Kebahagiaan yang dialami Iqbal membawa

ketenangan dan kedamaian tersendiri dalam hatinya.

k) Hatiku berbunga-bunga laiknya bunga-bunga di musim semi.

Sudah tidak ada lagi persoalan yang aku hadapi disini(al-Azizy,

2007:393).

Tidak adanya lagi persoalan yang dihadapi oleh tokoh Iqbal

telah membuatnya merasa damai, tenang, dan bahagia. Begitulah

penjelasan dari kutipan nove Syahadat Cinta di atas.

Taufiqurrahman ingin menyampaikan bahwa seseorang yang

telah menyelesaikan masalahnya akan membuat kedamaian di

hati.

l) Ini adalah pagi yang keempat yang telah kumiliki dengan

perasaan segar dan baru, sebuah perasaan yang tidak aku miliki

di setiap pagi sebelumnya(al-Azizy, 2007:394).

Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa Iqbal tidak pernah

merasakan suasana pagi yang segar dan baru. Dengan perasaan

tersebut tentulah ia merasakan kedamaian.

m) Aku diajarinya untuk berdamai dengan diriku sendiri, berdamai

pula dengan semuanya (al-Azizy, 2007:470).

Kutipan novel di atas, secara tidak langsung Taufiqurrahman

mengajak pembacana untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

Page 133: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

118

Dengan berdamai dengan diri seindiri maka nanti akan dapat

berdamai dengan yang lainnya. Dan jika ada kedamaian dalam

diri sendiri setidaknya ada sedikit kedamaian di dunia.

n) Dan hatiku menjadi tentram karenanya(al-Azizy, 2007:496).

Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa Iqbal merasa

tentram hatinya karena ada cinta di dalam hatinya. Adanya

perasaan cinta dapat menentramkan dan mendamaikan hati.

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya

manusia hidup di dunia ini tidak akan terlepas dari suatu masalah.

Dengan masalah tersebut manusia dapat mengambil hikmahnya dan

dijadikan sebagai pelajaran untuk kedepanya. Tetapi, suatu masalah

itu harus dihadapi dan dipecahkan manusia. Dengan terpecahnya

masalah akan membuat hati merasakan kedamaian, ketentraman, dan

ketengangan dalam diri.

16. Tanggungjawab

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh

dituntut, dipersalahkan, diperkarakan).Tanggung jawab berarti berbuat

sebagai perwujudan kesadara akan kewajibannya. Stiap manusia

memiliki tanggung jawab masing-masing. Dan kelak akan dimintai

pertanggung jawabannya oleh Allah SWT.

a) Aku harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah

kulakukan(al-Azizy, 2007:99).

Page 134: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

119

Kutipan novel di atas menjelaskan bahwa Iqbal menyakiti

hati neng „Aisyah karena perkataan kasarnya. Kemudian Iqbal

merasa bersalah kepada neng „Aisyah dan Kiai Subadar. Dan

Iqbal juga menyadari bahwa ia harus bertanggung jawab atas apa

yang telah ia lakukan. Petikan novel Syahadat Cinta tersebut ingin

mengajarkan bahwa harus bertanggung jawab atas setiap

perbuatan yang kita lakukan.

b) Dengan cara aku menulis surat permintaan maaf kepadanya,

barangkali hal ini bisa mengurangi beban perasaan sesalku(al-

Azizy, 2007:107).

Kutipan novel di atas menceritakan Iqbal yang bertanggung

jawab atas perbuatannya dengan meminta maaf kepada „Aisyah

dengan menuliskan surat kepadanya. Iqbal belum meminta maaf

secara langsung karena keberanian dalam dirinya belum

terkumpul. Tetapi dengan mengirimkan surat tersebut sudah dapat

mengurangi sedikit beban di hati Iqbal. Secara tidak langsung,

kutipan ini ingin mengajarkan bahwa kita harus bertanggung

jawab dengan cara apapun.

c) Sebuah hari dimana aku ingat kembali dosa dan kesalahanku

kepada „Aisyah(al-Azizy, 2007:260).

Kutipan monolog dalam novel di atas menjelaskan Iqbal

yang kembali teringat dengan dosa dan kesalahannya kepada

„Aisyah. Ia ingat bahwa ia harus segera meminta maaf kepada

neng „Aisyah.

Page 135: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

120

d) Sayalah yang bertanggungjawab mas...(al-Azizy, 2007:305).

Kutipan dialog di atas menceritakan Anbar yang akan

bertanggung jawab karena Iqbal telah diancam oleh tiga orang

pemuda masjid. Anbar mengatakan demikian karena dialah yang

telah melaporkan keberadaan Iqbal di rumah bu Jamilah.

e) Meminta maaf atas sikap dan ucapanku dulu yang telah

menyinggung perasaanmu saya khilaf neng(al-Azizy, 2007:368).

Kutipan dialog di atas menjelaskan Iqbal yang meminta

maaf secara langsung kepada neng „Aisyah atas kesalahannya.

Usaha minta maaf Iqbal merupakan wujud tanggung jawabnya

kepada orang lain atau sesame manusia.

f) Ada tugas dan tanggungjawab yang harus saya pikul disana(al-

Azizy, 2007:351).

Kutipan dialog di atas antara Iqbal dan Fatimah

menjelaskan bahwa Iqbal Iqbal akan kembali ke pesantren setelah

sekian lama ia pergi. Iqbal kembali ke pesantren untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang

santri. Dialog tersebut ingin mengajarkan bahwa sebagai seorang

murid maupun santri harus melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

g) Proposal telah jadi kubuat(al-Azizy, 2007:429).

Page 136: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

121

Kutipan dialog di atas menjelaskan bahwa Iqbal telah

melaksanakan salah satu tanggung jawabnya sebagai seorang

ketua yaitu dengan membuat proposal. Kutipan tersebut

mengajarkan bahwa kita harus bertanggung jawab atas setiap

tugas yang dijalankan.

h) Aku ingat dengan tugasku, dengan tanggung jawabku. Lalu aku

pun berkata kepada kang Rakhmat(al-Azizy, 2007:515).

Petikan dalam novel tersebut menjelaskan Iqbal yang diusir

dari pesantren karena perbedaan pemikiran dengan teman-teman

lainnya masih mengingat tugas dan tanggung jawabnya. Lalu

sebelum pergi, ia memasrahkan tugas dan tanggung jawabnya

kepada kang Rakhmat.

Dari beberapa kutipan dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang

harus bertanggung jawab atas tugas yang dipikulnya. Kita harus

menyelesaikan tanggung jawab kita sampai tuntas. Dengan sikap

bertanggung jawab maka orang di sekitar kita menjadi percaya jika

kita mampu untuk menjalankan suatu tanggung jawab dengan baik.

17. Kemurnian Hati

a) Walaupun saya bodoh, saya tidak ingin Irsyad ikut bodoh, sebab

saya tahu dia anak yang pandai(al-Azizy, 2007:151).

Petikan dialog di atas menggambarkan kemurnian hati

seorang ibu terhadap anaknya. Yaitu seorang ibu yang

Page 137: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

122

menginginkan yang terbaik buat sang buah hati. Di dunia ini,

semua ibu mendambakan hal-hal yang terbaik buat anaknya.

b) Saya merasa sedih sebab tidak bisa memberikan tempat yang

baik dan layak buat nak Iqbal(al-Azizy, 2007:174).

Petikan dialog di atas menjelaskan kemurniaan hati tuan

rumah yang merasa sedih karena tidak bisa memberikan tempat

yang baik lagi layak untuk tamunya. Sebenarnya bu Jamilah ingin

memberikan yang terbaik jika ada tamu yang datang ke

rumahnya, tetapi keadaanlah yang memaksa beliau.

c) Tidak jarang saya berpuasa kak, jadi, kalau pagi tidak makan,

tidak masalah bagi saya(al-Azizy, 2007:195).

Kutipan dialog di atas menggambarkan kesucian hati

seorang anak pengemis yang serba kekurangan, namanya Irsyad.

Irsyad tidak mengeluhkan kehidupannya walaupun keadaannya

seperti itu. Ia sering berpuasa karena tidak ada makanan.

d) Disisi lain, saya memanfaatkan karunia Allah berupa kaki ini

dengan sebaik-baiknya(al-Azizy, 2007:196).

Petikan dialog tersebut menjelaskan kemurnian hati Irsyad

yang memanfaatkan dan mensyukuri segala nikmat Allah yang

diberikan kepadanya. Salah satunya yaitu memanfaatkan karunia

Allah yang berupa kaki untuk berjalan kaki ketika berangkat dan

pulang sekolah karena tidak ada ongkos untuk naik angkot. Tetapi

itu semua tidak menghalagi niat Irsyad untuk mencari ilmu.

Page 138: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

123

e) Tak pernah sekalipun aku melihat kesedihan dan keputusasaan

diwajah oleh sebab tekanan hidup dan beban yang harus

dipikulnya(al-Azizy, 2007:241).

Kutipan dalam novel Syahadat Cinta tersebut

menggambarkan kemurnian hati seorang ibu yang tidak merasa

sedih dan putus asa karena hidup yang dijalaninya. Tekanan dan

beban hidup yang dipikulnya pun tidak pernah ia keluhkan. Bu

Jamilah secara ikhlas menjalankan tugasnya sebagi seorang

hamba Allah dan sebagai seorang ibu yang baik buat anak-

anaknya.

f) Sungguh saya tidak mengharapkan imbalan apa-apa. Saya hanya

menjalankan tugas(al-Azizy, 2007:334).

Petikan dialog tersebut menggambarkan kemurnian hati pak

Togar yang berprofesi sebagai seorang pengacara. Ia tidak

mengharap imbalan ketika membantu Iqbal agar dapat keluar dari

penjara. Pak ogar melaksanakan itu semua untuk membantu Iqbal

dan semata-mata hanya menjalankan tugasnya.

g) Belajar tentang bagaimana seharusnya memiliki hati, ialah hati

yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT semata(al-Azizy,

2007:337).

Kutipan novel tersebut menjalaskan bahwa Iqbal yang

belajar dari bu Jamilah. Yaitu belajar bagaimana memiliki hati

yang tuus dan ikhlas karena Allah semata. Itulah kemurnian hati

yang ingin diajarkan oleh Taufiqurrahman dalam novel ini.

h) Dengan hati yang ikhlas, beliau berdua memaafkanku beliau

menyadari kekhilafanku(al-Azizy, 2007:393).

Page 139: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

124

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa kemurnian hati Kiai

Subadar dan neng „Aisyah memaafkan dan menyadari kesalahan

Iqbal. Melalui kutipan tersebut, Taufiqurrahman ingin mengajarkan

bahwa orang yang mempunyai kemurnian hati, ketulusan, dan

keikhlasan dapat dengan lapang dada memaafkan kesalahan orang

lain.

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy tersebut dapat disimpulkan bahwa

Kemurnian hati yang dapat membuat seseorang ikhlas dan tulus dalam

menjalankan sesuatu. Ketulusan dan keikhlasan hati tersebut hanya

karena Allah semata, bukan karena hal yang lainnya. Kemurnian hati

juga membuat seseorang dapat menerima apa yang sudah ditakdirkan

oleh Allah SWT.

18. Ketekunan

Ketekunan adalah melakuk rajin dan bersungguh-sungguh.

Ketekunan juga bisa berarti ketekunan dalam beribadah kepada Allah,

ketekunan belajar atau mencari ilmu, dan ketekunan bekerja.

a) Akhirnya ibu bekerja apa saja: menjadi tukang cuci, tukang

masak, dan apa saja(al-Azizy, 2007:152).

Petikan dialog di atas menggambarkan tokoh bu Jamilah

yang tekun dan bekerja keras. Bu Jamilah bekerja apa saja agar

dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

b) Aku akan membeli buku-buku agama sebanyak-banyak dan

membaca sepuas-puasnya(al-Azizy, 2007:237).

Page 140: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

125

Kutipan dialog tersebut menjelaskan Iqbal yang membeli

buku agama sebanyak-banyaknya ketika diantar oleh Irsyad ke

toko buku. Iqbal melakukan hal tersebut karena ia tekun membaca

dan supaya pengetahuannya tentang agama tidak buta. Karena

sebelumnya Iqbal sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang

berkaitan dengan agama.

c) Aku juga telah berusaha untuk menghafalkan ayat-ayat al-Qur‟an

beserta terjemahannya(al-Azizy, 2007:244).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Iqbal dengan tekun

menghafalkan ayat-ayat al-Qur‟an dan terjemahannya.

Sebelumnya ia telah membeli mushaf al-Qur‟an untuk dibacanya.

Iqbal dapat membaca ayat-ayat al-Qur‟an karena diajari oleh

Irsyad dan juga keteunannya dalam belajar membaca ayat al-

Qur‟an.

d) Aku telah mencoba menghafalkan beberapa hadis Rasulullah

SAW yang aku dapatkan dari buku yang telah aku baca(al-Azizy,

2007:244).

Kutipan dalam novel Syahadat Cinta tersebut menjelaskan

ketekunan Iqbal dalam menghafalkan hadis Nabi yang didapatnya

dari buku yang dibacanya. Selain itu ia juga berusaha memahami

dengan sungguh-sungguh buku yang dibacanya. Melalui kutipan

tersebut, Taufiqurrahman al-Azizy ingin mengajarkan bahwa kita

harus tekun dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

e) Sebab aku telah mempolanya sedemikian rupa. Aku biasakan

untuk bangun di sepertiga malam yang terakhir(al-Azizy,

2007:246).

Page 141: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

126

Kutipan tersebut menjelaskan ketekunan Iqbal dalam

beribadah sunnah. Iqbal telah mempola atau mengatur waktunya

dengan baik agar dapat di sepertiga malam untuk melaksanakan

shalat sunnah. Taufiqqurahman ingin mengajarkan agar kita dapat

mempola waktu kita sedemikian rupa dan dapat memanfaatkan

waktu dengan baik.

f) Membaca buku-buku yang tidak hanya berorientasi keagamaan

saja supaya aku lebih mengenal dunia(al-Azizy, 2007:264).

Kutipan tersebut menjelaskan Iqbal selain tekun membaca

buku tentang agama, juga tekun membaca buku yang berorientasi

umum. Dalam kutipan ini mengajarkan supaya belajar bukan

hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu umum. Walaupun ilmu agama

lebih penting dari segalanya.

g) Kulewati untuk serius membaca buku(al-Azizy, 2007:375).

Kutipan tersebut menjelaskan Iqbal yang tekun membaca

buku dengan serius. Ia memanfaatkan waktu luangnya dengan

baik yaitu dengan membaca buku. Dalam kutipan ini ingin

mengajarkan supaya kita dapat memanfaatkan waktu luang

dengan sebaik mungkin agar menjadi lebih bermanfaat.

h) Masih dalam surah al-Baqarah. Setelah itu, aku mencoba

mengulangi hafalan-hafalan ayat-ayat al-Qur‟an dan hadis-hadis

nabi(al-Azizy, 2007:388).

Kutipan novel Syahadat Cinta tersebut menjelaskan Iqbal

yang rajin dan tekun mengulangi hafalan ayat al-Qur‟an dan

Page 142: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

127

hadits nabi. Selain mengulangi hafalannya, Iqbal juga memulai

untuk menghafal lagi. Inilah ketekunan yang diajarkan dalam

novel karya Taufiqurrahman al-Azizy.

i) Aku semakin tenggelam dalam ayat-ayat al-Qur‟an dan hadis-

hadis nabi. Aku semakin menyibukkan diri dalam hafalan dan

pemahaman. Malam-malam di pesantren semakin kuisi dengan

dzikir dan munajat. Aku mencoba untuk lebih mendekat, lebih

dekat, dan lebih mendekat kepada Allah sang penguasa jagat(al-

Azizy, 2007:465).

Kutipan tersebut menjelaskan Iqbal yang tekun dan rajin. Ia

menyibukkan diri dengan menghafal dan pemahaman dalam ayat

suci al-Qur‟an. Iqbal mencoba untuk taqarrub ilallah dengan

dzikir dan munajat. Dengan begitu, Taufiqurrahman ingin

mengajarkan kita untuk senantiasa selalu mendekatkan diri

kepada Allah dengan melaksanakan segaa perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya.

j) Kebiasaan-kebiasaan setelah usai shalat shubuh dan mengaji,

akupun telah selesai menjalankan shalat shubuh. Dan aku pun

pagi ini mengaji kembali(al-Azizy, 2007:484).

Kutipan tersebut mengambarkan sosok Iqbal yang tekun

dalam segala hal. Setelah melaksanakan shalat subuh ia mengaji

ayat suci al-Qur‟an. Setelah itu ia melaksanakan tugasnya, yaitu

mengambil air.

Dari berapa petikan dialog diatas dalam novel Syahadat Cinta

karya Taufiqurrahman al-Azizy dapat disimpulkan bahwa sebagai

seorang muslim sebaiknya mempunyai sikap tekun. Bukan hanya

tekun bekerja, ketekunan juga bisa dalam bentuk belajar. Karena

Page 143: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

128

dengan belajar seseorang menjadi bertambah wawasan dan ilmunya.

Selain itu juga, mencari ilmu adalah wajib bagi kaum muslimin dan

muslimat. Sejak dahulu, Rasulullah selalu mengajak para sahabat

belajar dengan tekun melalui pengajian-pengajian rutin dengan beliau.

Selain tekun dalam belajar dan bekerja, ketekunan beribadah

juga telah diperintahkan Allah juga kepada makhluk-Nya untuk tekun

sesuai dengan firman-Nya dalam al-Qur‟an Surat al-Muzzammil ayat

8:

تجتال م إن تجت اركش اسى سثك

“sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah dengan penuh

ketekunan.”

19. Cinta

Cinta merupakan satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah

musuh menjadi teman. Sebaliknya, ketiadaan cinta dapat

menimbulkan depresi, rasa sakit, penderitaan, keputusasaan, dan

kehilangan harapan. Cinta terhadap diri sendiri, sesama, dan cinta

kepada Allah SWT dapat dianggap sebagai tujuan hidup dan spiritual

yang paling akhir.

a) Aku turuti perintahmu untuk melakukan apapun yang kau mau(al-

Azizy, 2007:15).

Kutipan novel tersebut menjelaskan walaupun Iqbal begitu

keras kepala terhadap setiap orang, tetapi hatinya luluh dan

kepada ibunya. Iqbal akan melakukan apapun yang ibunya mau.

Itulah wujud cinta seorang anak kepada ibunya. Dapat dipahami

Page 144: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

129

bahwa Taufiqurrahman ingin mengajarkan agar setiap anak

menyayangi, mencintai, dan patuh terhadap ibu.

b) Cintaku kepada anggrek seperti cintaku kepada ibu. Anggrek

adalah bukti cintaku kepada ibu(al-Azizy, 2007:17).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Iqbal sangat menyukai

bunga anggrek, seperti ibunya. Ia selalu merawat bunga anggrek

yang ada di rumahnya. Sebagaimana cintanya kepada anggrek

yang selalu dirawat, seperti itulah cinta Iqbal kepada ibunya.

Yaitu selalu merawat dan menjaga keindahannya.

c) Ibu mencintaiku karena Allah. Aku, walau baru beberapa bulan

ini, juga belajar untuk mencintai ibu dan ayah karena

Allah.Kusayangi Fatimah karena Allah; kukasihi Irsyad karena

Allah; dan aku merasa kasihan kepada bu Jamilah, juga karena

Allah(al-Azizy, 2007:230).

Petikan novel tersebut menjelaskan Iqbal yang mencintai

ibu dan ayahnya. Selain itu, setelah bersama-sama dengan bu

Jamilah dan kedua anaknya juga disayangi, dikasihi, dan dicintai

oleh Iqbal.

d) Priscillia akan tetap mencintai dan menyayangi kedua orang

tua(al-Azizy, 2007:348).

Petikan dialog di atas menjelaskan ketika Priscillia telah

memilih agama Islam sebagai agama yang dianutnya akan

menerima apapunresiko yang akan diterimanya. Ia akan tetap

menyayangi dan mencintai kedua orang tuanya meskipun diusir

oleh keduanya.

e) Kujadikan Irsyad dan Fatimah laiknya adikku sendiri.

Hubunganku dan mereka semakin dekat(al-Azizy, 2007:266).

Page 145: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

130

Kutipan tersebut menjelaskan Iqbal yang menjadikan

Fatimah dan Irsyad layaknya adiknya sendiri. Iqbal mencintai

keduanya karena kebersamaan mereka. Melalui kutipan ini,

Taufiqurrahman ingin mengajarkan bahwa sebaiknya kita

menyayangi dan mencintai sesama saudara muslim.

f) Adakah yang lebih baik dari cinta yang bisa membawa mereka

menjengukku kesini?(al-Azizy, 2007:303).

Petikan dialog tersebut menjelaskan ketika Iqbal berada di

penjara karena fitnah, ia dijenguk oleh bu Jamilah dan anak-

anaknya serta Priscillia. Itulah wujud cinta dari mereka kepada

Iqbal, karena jika tidak ada cinta mereka tidak akan sampai

menjenguk Iqbal.

g) Aku harap dengki dan permusuhan diantara kita, kita hapuskan

sehapus-hapusnya. Malam ini, marilah kita jadikan sebagai

malam persaudaraan, malamcinta, malam kasih, dan malam yang

penuh keberkahan(al-Azizy, 2007:316).

Petikan dialog tersebut menjelaskan ajakan Burhan kepada

penghuni kamar di penjara untuk menghapuskan kedengkian dan

permusuhan yang diganti dengan malam persaudaraan. Hanya

orang-orang yang dipenuhi cinta di dalam hatinyalah yang dapat

melakukan hal tersebut. Dapat dipelajari bahwa sesama seorang

muslim itu baiknya bersaudara, tidak bermusuh-musuhan. Jika

ada diantara saudara ,uslim kita yang bermusuhan sebaiknya

didamaikan. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam QS. Al-

Hujurat ayat 10:

Page 146: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

131

ح فأصهحا إخ ؤي ب ان إ نعهكى تشح اتقا للا كى أخ ث

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara

karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan

bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”

h) Kami berjabat tangan. Kami berpelukan. Para sahabat yang lain

pun segera mengerubutiku, menjabat tanganku, dan memelukku

bergantian(al-Azizy, 2007:359).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa sahabat-sahabat Iqbal

di pesantren menjabat tangan dan memeluk Iqbal secara

bergantian ketika ia kembali ke pesantren.itulah wujud kasih

sayang dan cinta sahabat-sahabatnya kepada Iqbal.

i) Aku berlari membawa hatiku yang indah, sebuah hati yang

tengah dipenuhi cinta(al-Azizy, 2007:437).

Kutipan tersebut menjelaskan perasaan cinta antara seorang

laki-laki dan perempuan. Dalam kutipan tersebut Iqbal membawa

sebuah hati yang di penuhi dengan cinta kepada Zaenab. Hati

yang dipenuhi dengan cinta tersebut merupakan sebuah hati yang

indah.

j) Aduhai cintaku. Cinta apa yang tengah kurasakan ini?nistakah?

atau sucikah?(al-Azizy, 2007:467).

Petikan novel tersebut menjelaskan rasa cinta Iqbal kepada

Zaenab. Nama Zaenab selalu menemani setiap siang dan malam

Iqbal, ketika membuka mushaf al-Qur‟an terlihat wajah Zaenab.

Dan Iqbal tidak tahu cinta tersebut nista atau suci.

k) Ibu cinta pada Allah nak. Kemuliaan dan kebesaran-Nya kembali

terbukti(al-Azizy, 2007:336).

Page 147: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

132

Kutipan dialog tersebut menjelaskan rasa cinta bu Jamilah

kepada Allah SWT dan Allah membuktikan kemuliaan dan

kebesaran-Nya. Allah juga menyayangi dan mencintai semua

hambanya. Wujud cinta Allah kepada kita sangatlah banyak, yaitu

berupa nikmat yang selalu kita terima setiap waktu.

l) Aku bahkan merasa lebih dekat dengan-Nya, sebab dia telah

menampakkan diri pada cintaku(al b-Azizy, 2007:477).

Kutipan dialog tersebut menjelaskan bahwa Iqbal merasa

lebih dekat dengan Allah karena Allah SWT telah menampakkan

cinta-Nya kepada Iqbal. Orang yang berikhtiar untuk lebih dekat

dengan Allah SWT maka Allah juga akan mendekat kepada

hamba-Nya itu.

m) Semesta adalah bukti cinta Allah. Allah mencintai semesta, dan

semesta pun mencintai Allah. Cinta semesta kepada Allah

sungguh luar biasa, sebab cintanya itu bukanlah cinta yang

bersyarat. Cinta semesta kepada Allah adalah kepasrahan total

setotal-totalnya, sepasrah-pasrahnya(al-Azizy, 2007:479).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa alam semesta adalah

wujud cinta Allah. Allah yang menciptakan dan menjaga alam

semesta ini. Dan alam semesta ini juga senantiasa mencintai Allah

karena selalu berdzikir kepada-Nya.

n) Cinta telah menjadikan hatiku damai dan rindu. Telah hilang

amarah dalam diriku, kepada siapapun juga(al-Azizy, 2007:470).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa cinta dapat mengubah

seseorang. Cinta mengubah seseorang yang mempunyai sifat

amarah menjadikan orang tersebut damai. Dapat dipahami bahwa

Page 148: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

133

seseorang yang mempunyai cinta maka akan dapat melembutkan

hatinya.

o) Cinta juga memenuhi hatiku dengan kelembutan. Dan betapa

indah jika hati telah terasa lembut. Hatiku tidak suka dengan

kekerasan, menolak ucapan yang keras lagi tak sopan(al-Azizy,

2007:471).

Kutipan dalam novel Syahadat Cinta di atas menjelaskan

bahwa cinta dapat melembutkan hati seseorang. Dan ketika hati

itu telah menjadi lembut maka akan sangat indah. Seseorang yang

mempunyai cinta akan membenci atau tidak suka dengan

kekerasan.

Dari beberapa kutipan dialog dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy di atas, dapat disimpulkan bahwa

seharusnya seorang anak menyayangi, mencintai, dan patuh terhadap

kedua orang tua, terutama ibu. Selain cinta terhadap kedua orang tua,

sebagai seorang muslim harus mencintai muslim yang lain. Selain itu,

sebagai seorang manusia mempunyai kecenderungan alami untuk

menjauhkan diri dari rasa takut dan mencari sebanyak mungkin cinta

untuk diri kita sendiri. Cinta dapat merubah seseorang menjadi lembut

dan damai bagi seseorang yang merasakannya. Selain itu, cinta juga

menghilangkan kekerasan hati dan pikiran.

Cinta manusia bukan sekedar kepada sesamanya saja, tetapi juga

kepada Allah SWT. Cinta kepada Allah SWT dapat diraih dengan

melaksanakan perintah-perintah-Nya. Mendapatkan cinta dari Allah

SWT merupakan tujuan utama seorang hamba dalam hidupnya. Maka

Page 149: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

134

dari itu, wajib bagi seorang muslim mengetahui hal-hal yang

mendatangkan kecintaan Allah SWT.

B. Implementasi Nilai-Nilai Spirititual dalam kehidupan sehari-hari

Setiap orang mempunyai kebutuhan fundamental sesuai dengan

fitrahnya yang memiliki jasmani dan rohani, dan apabila dikaitkan dengan

berbagai ragam hubungan manusia dalam kehidupannya, disetiap

hubungan tersebut ada hubungan antara manusia dengan Tuhan. Untuk

memenuhi kebutuhan rohaninya manusia melaksanakan nilai-nilai spiritual

dalam kehidupannya.

Nilai spiritual memiliki hubungan dengan sesuatu yang dianggap

suci dan agung. Karena itu termasuk nilai kerohanian yang terletak di

dalam hati. Hati adalah hakekat spiritual batiniah, inspirasi, kreativitas,

dan belas kasih.

Sebuah karya sastra memiliki hubungan yang khas dengan

kenyataan. Oleh karena itu melalui karya sastra dapat diperlihatkan dunia-

dunia lain dengan norma-norma yang dianutnya. Pembaca segera dapat

menggali norma-norma dan ajaran yang terkandung dalam sebuah karya

sastra. Melalui novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy ini

adalah salah satu penyampaian nilai-nilai spiritual dalam kehidupan

sehari-hari. Nilai spiritual yang meliputi keimanan, ketaqwaan, dan akhlak

mulia yang tercermin dalam ibadah dan muamalah.

Di dalam novel karya Taufiqurrahman al-Azizy memberikan

pelajaran untuk dapat kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu

Page 150: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

135

pengajaran tentang tata cara bercuci (thaharah), tata cara melaksanakan

ibadah shalat, ajaran untuk beriman kepada Allah, dan ajaran untuk

beriman kepada kitab Allah (al-Qur‟an). Selain itu juga mengajarkan nilai

sosial yaitu untuk saling memaafkan, saling tolong menolong, dan

bersedekah. Dan juga nilai estetika bagaimana berbicara yang baik-baik.

Semua nilai-nilai yang diajarkan dalam novel Syahadat Cinta tersebut agar

dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Page 151: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

136

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji dan menganalisis nilai-nilai spiritual dalam

novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy maka dapat penulis

simpilkan bahwa:

1. Nilai-Nilai Spiritual

Adapun nilai- nilai spiritual dalam novel syahadat cinta adalah

adalah sebagai berikut:

a. Nilai pendidikan Aqidah yaitu ajaran untuk selalu beriman kepada

Allah SWT dan ajaran untuk beriman kepada kitab Allah.

b. Nilai pendidikan Syari‟at yaitu ajaran tentang shalat dan ajaran tentang

thaharah.

c. Nilai pendidikan Akhlak

Etika berbicara yang baik-baik

Ajaran untuk saling memaafkan

d. Peduli

e. Tenggang Rasa

f. Nilai muamalah (ajaran untuk sabar dan ikhlas)

g. Jujur

h. Kerjasama

i. Integritas

j. Rasa Syukur

Page 152: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

137

k. Keberanian

l. Rasa percaya

m. Kesederhanaan

n. Kedamaian

o. Tanggung jawab

p. Kemurnian hati

q. Ketekunan adalah melakukan sesuatu dengan rajin dan bersungguh-

sungguh.

r. Cinta

2. Dalam novel Syahadat Cinta terdapat satu tokoh utama, Iqbal adalah tokoh

utama yang mempunyai sifat bertanggung jawab, mempunyai integritas

yang kuat, patuh terhadap orang tua, cinta kepada ibunya, dan peduli

terhadap sesama.

3. Implementasi nilai-nilai spiritual dalam novel Syahadat Cinta karya

Taufiqurrahman al-Azizy:

Di dalam novel karya Taufiqurrahman al-Azizy memberikan pelajaran

untuk dapat kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu

pengajaran tentang tata cara bercuci (thaharah), tata cara

melaksanakan ibadah shalat, ajaran untuk beriman kepada Allah, dan

ajaran untuk beriman kepada kitab Allah (al-Qur‟an). Selain itu juga

mengajarkan nilai sosial yaitu untuk saling memaafkan, saling tolong

menolong, dan bersedekah. Dan juga nilai estetika bagaimana

berbicara yang baik-baik.

Page 153: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

138

B. Saran

1. Orang tua sebagai penanggung jawab utama anak harus lebih

memperhatikan bacaan anak dan bisa memilih bacaan yang layak

dibaca dan yang lidak layak dibaca.

2. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama, harus bisa

memberikan contoh-contoh atau kegiatan kepada anak yang mencakup

nilai-nilai spiritual.

3. Lingkungan sekolah yang juga sangat mempengaruhi, harus lebih

memperhatikan lagi tentang kegiatan atau tugas yang diberikan kepada

anak agar anak memaksimalkan kecerdasan spiritual diatas kecerdasan

emosional dan intelektual.

4. Perkembangan pengetahuan dan teknologi, maka sebagai orang tua,

guru, pendidik, harus bisa memanfaatkan teknologi secara efektif dan

mendidik.

Page 154: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ari Ginanjar. 2007. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi dan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ

Way 165 1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga

A. Kusuma, Doni. 2007. Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global. Jakarta: Grasindo

Aminudin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar

Baru

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Bagi Anak. Jogjakarta.: Kata Hati

Booeree, George. 2008. Personality Theories. Jogyakarta: Prismasophie

Buzan, Tony. 2003. The Power of Spiritual IntelligenceSepuluh Cara Jadi

Orang Sukses yang Cerdas Secara Spiritual. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

El-Fansury, Ozi.2013. Spiritual Power for Succes (10 Kekuatan Spiritual

Maha Dasyat untuk Kesuksesan Anda). Yogyakarta: Laras Media

Prima.

Hadi, Amirul dan Haryono. 1998.Metode Penelitian Pendidikan untuk

UIN, STAIN, PTAIS Semua Fakultas dan Jurusan. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi

Mahasiswa. Yogyakarta: Trustmedia.

Milles, M.B dan Hubberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku

Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 155: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

Nasution, Ahmad Taufik. 2009. Melejitkan SQ dengan Prinsip 99 Asmaul

Husna Merengkuh Puncak Kebahagiaan dan Kesuksesan Hidup.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Noor, Redyanto. 2010. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.

Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa ndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Ruslan, Rosay.2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Safaria, Tiantoro. 2007. Spiritual Intellegence Metode Pengembangan

Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

STAIN Salatiga. 20008. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir.

Supriyatno, Triyo. 2009. Humanitas Spiritual dalam Pendidikan. Malang:

UIN-Malang Press.

Yasin, A.Fatah.2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN

Malang Press.

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori

dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl-alimulhuda-

3865-1-3102327_-p.pdf akses tanggal 20 September 2015 pukul 11.00

Page 156: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

LAMPIRAN

Page 157: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

SAMPUL NOVEL SYAHADAT CINTA

Page 158: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

RINGKASAN NOVEL SYAHADAT CINTA

Cerita dalam novel ini dimulai dari seorang anak metro yang

baru tinggal di Pesantren Tegal Jadin, Solo. Namanya adalah Iqbal.

Iqbal hampir selama dua bulan di pesantren tersebut yang

kesehariannya adalah mengambil air dari telaga untuk dibawa ke

pesantren.

Dua bulan yang lalu, Iqbal adalah anak dari seorang pengusaha

minyak yang kaya raya, anak tunggal Daeng Abdillah. Segala yang

diinginkan pasti dituruti dan bisa melakukan semuanya. Iqbal selalu

menggunakan waktunya untuk bersenang-senang, sering mendatangi

night club, minum minuman keras, dan keras kepala. Iqbal bisa

demikian keras kepala kepada orang lain, tetapi tidak dengan ibunya

yang begitu sabar terhadapnya.

Suatu ketika tanaman yang Iqbal rawat itu layu. Ia marah kepada

ibunya. Hingga menjelang pagi Iqbal baru pulang dengan keadaan

mabuk. Ibu menghampirinya untuk memapah Iqbal, tetapi Iqbal

mendorong ibunya keras-keras hingga jatuh. Pagi hari ketika bangun,

Iqbal diberitahu kalau ibunya dirawat di rumah sakit yang koma

selama beberapa hari dikarenakan ada pendarahan di otaknya, saat

itulah pertama kali Iqbal teringat pada Allah, lalu memohon ampunan-

Nya dan memohon belas kasih-Nya. Iqbal terus berdo‟a, tetapi tidak

Page 159: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

shalat karena tidak tahu bagaimana caranya shalat, wudlupun juga

sama.

Beberapa hari kemudian ibunya sadar. Iqbal minta maaf dan

bilang kepada ibunya jika ingin berubah, yaitu belajar agama.

Mendengar permintaan anaknya, ibunya menangis bahagia. Dan

ibunya teringat ada pondok pesantren yang bagus di Solo, di tempat

kiai Shidiq. Iqbal bertekad bulat untuk ke pesantren, bulan Juli ia

berangkat. Tiba-tiba ia diserang keraguan yang amat sangat, ia merasa

sangat takut. Kembali ia teringat ibu, dan ingatan inilah yang telah

memberikan kekuatan untuk mengusir keraguan.

Sesampainya di pondok pesantren, Iqbal disapa oleh kang

Rakhmat. Setelah sekian menit bercakap-cakap, kang Rakhmat

mengajak Iqbal ke rumah kiai. Di rumah itu, dia ditemui oleh seorang

kiai yang nantinya menyuruh Iqbal mengambil air dari telaga.

Kegiatan Iqbal hanyalah mengambil air dan tidak disuruh

melaksanakan kewajiban-kewajiban di pesantren seperti santri-santri

yang lain. Iqbal berpikir tidak bisa begitu terus, pesantren adalah

tempatnya para santri untuk menimba dan melaksanakan ilmu agama,

bukan mencari air sepertinya. Ia pergi ke rumah kiai sepuh. Iqbal

mengutarakan maksudnya kepada kiai Subadar, dan diceritakan semua

riwayat hidupnya. Saat bercakap-cakap dengan kiai Subadar, kiai

sepuh mendekati Iqbal dan kiai Subadar. Saat itu juga Iqbal disuruh

mengambil air selama dua bulan lagi.

Page 160: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

Wujudnya memang Iqbal mengambil air dan melaksanakan

perintah kiai sepuh, tetapi ia merasa jengkel atas perintah kiai sepuh

kepadanya. Iqbal terus mengumpat. Lalu ada suara seorang gadis yang

tiba-tiba muncul dari belakangnya dengan omongan kasar. Iqbal

kemudian mencaci maki, menjelek-jelekkan gadis tersebut sampai

menangis kemudian lari meninggalkannya. Semua kejengkelannya

ditumpahkan kepada gadis itu.

Ketika hampir sampai di pesantren, ada Ihsan yang mendatangi

Iqbal dan memberitahu jika kiai Subadar sudah mencarinya karena

telah mencaci maki putrinya, Neng Aisyah. Ihsan memberikan nasihat

kepadanya agar meminta maaf kepada kiai Subadar juga neng Aisyah.

Karena rasa takutnya, Iqbal memilih untuk menenangkan diri pergi

dari pesantren. Dia memilih untuk pergi ke Salatiga, saat di Bus Iqbal

mendapat kenalan Khaura dan Priscillia.

Sesampai di Salatiga, ia melihat seorang ibu pengemis dengan

anak balitanya di sebrang jalan. Timbul niatnya untk mendekati dan

memberikan shadaqah kepada ibu tersebut. Iqbal tertarik untuk ikut ibu

tersebut pulang kerumahnya, dan ibu itu (bu Jamilah) meng-iyakan.

Rutinitas keluarga bu Jamilah seusai shalat subuh adalah

mengaji, dan Iqbal meminta Iryad untuk diajari membaca al-Qur‟an,

dan akhirnya sampai bisa membaca ayat suci al-Qur‟an. Tak terasa

sepuluh hari Iqbal meninggalkan pesantren, selama sepuluh hari pula

Page 161: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

ia sudah hafal bacaan shalat, bisa membaca al-Qur‟an, dan telah

membaca banyak buku.

Suatu ketika, Iqbal kedatangan tamu tiga orang pemuda jamaah

Majlis Taklim Masjid Kauman yang meminta Iqbal untuk meminta

pergi dari rumah Ibu Jamilah karena bukan mahramnya. Lalu Iqbal

didatangi tiga orang polisi untuk dibawa ke kantor polisi karena dikira

seorang teroris yang berteman dengan ketiga orang tadi. Selama

dipenjara Iqbal mengajak teman-temannya untuk beribadah. Akhirnya

bu Jamilah dan anak-anaknya beserta Priscillia bisa mengeluarkannya

dari penjara, saat itu juga Priscillia masuk agama Islam.

Karena masih teringat dosanya dengan Aisyah, Iqbal pulang ke

pesantren dan segera meninta maaf kepada Aisyah lalu memaafkannya.

Ketika di pesatren, Iqbal mendapat surat dari Priscillia kalau dirinya

disiksa oleh bapak ibu karena masuk Islam. Dan mendatangi Iqbal ke

pesantren saat Iqbal bertemu dengan Zaenab yang menurut peraturan

pondoknya tidak boleh dilakukan. Teman-teman pondoknya melihat

perbuatan Iqbal yang bertemu dengan Zahra dan Priscillia bukanlah

ajaran Islam. Saat itu Iqbal dikeroyok teman pondoknya lalu

dihadapkan pada kiai Subadar dan kiai sepuh. Akhirnya Iqbal

dikeluarkan dan didawuhi kiai sepuh untuk kembali tiga tahun lagi

menjemput mereka berdua (Zaenab dan Priscillia).

Page 162: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 163: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 164: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 165: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 166: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 167: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy
Page 168: NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1331/1/SKRIPSI.pdfnilai-nilai spiritual dalam novel syahadat cinta karya taufiqurrahman al-azizy

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Dita Indi Nur Otapiyani

2. Tempat/tanggal lahir : Kab. Semarang, 03 Oktober 1994

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Dsn. Talok, Ds. Watuagung, Kec. Tuntang,

Kab. Semarang

B. Pendidikan

1. Raudhatul Athfal Sudirman lulus tahun 2000

2. SD N Watuagung 02 lulus tahun 2006

3. SMP N 9 Salatiga lulus tahun 2009

4. Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran Yogyakarta lulus tahun 2012

5. SI IAIN Salatiga sampai sekarang

Salatiga, 18 April 2016

Penulis,

Dita Indi Nur Otapiyani