analisis sosial dan rekayasa sosial

7
Analisis Sosial dan Rekayasa Sosial Materi mengenai analisis sosial sepertinya tidak pernah using dipakai oleh organisasi-organisasi mahasiswa. Teori yang dipakai pun berkembang dan bermacam-macam. Pada awalnya penulis mengalami kesulitan untuk mengkaji materi tersebut. Namun setelah berbincang dengan kawan dan membaca beberapa kajian literati, terangkumlah beberapa materi sebagai berikut: Sebuah Tinjauan Epistemologi Analisis adalah upaya untuk menguraikan suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (KBBI). Jika dikaitkan dengan sosial maka analisis menjadi sebuah upaya menguraikan berbagai “sosial” itu sendiri. Menurut Paul Ernest sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama. Atau dengan kata lain kemasyarakatan. Menurut Holland, Joe & Henriot, Peter (Analisis Sosial dan Refleksi teologis, 1986), mendefinisikan analisis sosial sebagai; ”usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sebuah situasi sosial dengan menggali hubungan-hubungan historis dan strukturalnya”

Upload: muhammad-fatikhun

Post on 26-Oct-2015

312 views

Category:

Documents


57 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Sosial Dan Rekayasa Sosial

Analisis Sosial dan Rekayasa Sosial

Materi mengenai analisis sosial sepertinya tidak pernah using dipakai oleh organisasi-organisasi

mahasiswa. Teori yang dipakai pun berkembang dan bermacam-macam. Pada awalnya penulis

mengalami kesulitan untuk mengkaji materi tersebut. Namun setelah berbincang dengan kawan

dan membaca beberapa kajian literati, terangkumlah beberapa materi sebagai berikut:

Sebuah Tinjauan Epistemologi

Analisis adalah upaya untuk menguraikan suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan (KBBI).

Jika dikaitkan dengan sosial maka analisis menjadi sebuah upaya menguraikan berbagai “sosial”

itu sendiri. Menurut Paul Ernest sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena

mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama. Atau dengan kata lain kemasyarakatan.

Menurut Holland, Joe & Henriot, Peter (Analisis Sosial dan Refleksi teologis, 1986),

mendefinisikan analisis sosial sebagai; ”usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang

sebuah situasi sosial dengan menggali hubungan-hubungan historis dan strukturalnya”

Tentang Analisis Sosial

Berbicara mengenai analisis sosial, pertanyaan menganai “apa itu analisis sosial” dijelaskan

dengan pendekatan epistemologi seperti yang diuraikan diatas. Lalu pertanyaan berikutnya

muncul yaitu “mengapa kita melakukan analisis sosial?”. Tommy Apriando mengatakan bahwa

analisis sosial berupaya menempatkan suatu masalah tertentu dalam konteks realitas sosial yang

lebih luas yang mencakup konsep waktu (sejarah), konteks struktur (ekonomi, sosial, politik,

budaya, konteks nilai, dan konteks tingkat atau arah lokasi, yang dalam prosesnya analisis sosial

merupakan usaha untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai hubungan-hubungan

struktural, kultural dan historis, dari situasi sosial yang diamati.

Kenapa hal itu penting?

Page 2: Analisis Sosial Dan Rekayasa Sosial

Merupakan alat yang memungkinkan kita menangkap realitas sosial yang kita gumuli. Analisis

sosial membantu untuk memahami dan mengidentifikasi: Manakah permasalahan kunci dalam

suatu masyarakat. Manakah kelompok dalam masyarakat yang mempunyai akses pada sumber-

sumber daya. Kaitan berbagai sistem dalam masyarakat. Potensi-potensi yang ada dalam

masyarakat. Tindakan-tindakan yang mengubah situasi dan yang memperkuat situasi. (Cahyo

Suryanto)

Dalam memahami permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, kita menggunakan panca

indera untuk menelisik gejala-gejala sosial yang terjadi. Namun sayangnya kadang kita tidak bisa

bersikap obyektif dalam melihat suatu permasalahan. Analisis sosial sebagai sebuah metode

memungkinkan kita untuk melihat suatu masalah secara obyektif.

Kesalahan Berpikir (Intelectual cul-de-sac)

Fallacy of Dramatic Instance

 Kecenderungan orang untuk melakukan over generalization. Penggunaan satu-dua kasus untuk mendukung argument yang bersifat umum.

Fallacy of Retrospective Determinism

     Masalah sosial yang terjadi sebagai sesuatu yang secara historis memang selalu ada.

Post Hoc Ergo Propter Hoc

Apabila ada peristiwa yang terjadi secara berurutan, maka kita menyatakan bahwa kejadian

pertama menjadi sebab kejadian kedua.

Fallacy of Misplaced Concretness

Mengkonkretkan sesuatu yang pada hakikatnya abstrak

 Argumentum ad Verecundiam

Page 3: Analisis Sosial Dan Rekayasa Sosial

Berargumen dengan menggunakan otoritas

Fallacy of Composition

Dugaan bahwa satu berhasil maka berhasil untuk semuanya.

Circular Reasoning

Pemikiran yang berputar-putar, menggunakan konklusi untuk mendukung asumsi yang

digunakan lagi untuk menuju konklusi semula.

Ada berbagai metode yang bisa dipilih untuk mengkaji suatu permasalahan yaitu metode SWOT,

metode Ikan, dan metode Buzan (Peta Pemikiran). Dalam tulisan ini penulis hanya akan

memfokuskan pada satu metode saja yang sangat popular digunakan yaitu metode SWOT

(Strenght, Weakness, Opportunity, Threat).

Ada beberapa langkah dalam melakukan analisis yang bisa kita lakukan, yaitu:

1.       Membangun perumusan masalah, yang menjadi pusat perhatian

2.       Membangun konsep-teoritis atas konteks realitas.

3.       Mengenali struktur-struktur kunci yang mempengaruhi situasi yang ada

4.       Menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk membangun sebuah konteks

5.       Menghimpun fakta-fakta, data-data yang berkorelasi dan melatarbelakangi

6.       Menyusun model-model, mengkaji-menguji relevansinya.

7.       Menguji beberapa jawaban pada korelasi dan keabsahan.

8.       Menggali masalah lain yang muncul.

Rekayasa Sosial (Social Enginering)

Setelah kita melakukan analisis sosial kita akan memperoleh berbagai masalah yang terjadi

dilingkungan kita. Rekayasa Sosial (Social Enginering) bisa dikatakan adalah tahap selanjutnya

dari analisis sosial karena dalam tahap ini kita berupaya untuk mendesain berbagai program

untuk mengelola atau mengatasi suatu masalah yang timbul.

Page 4: Analisis Sosial Dan Rekayasa Sosial

Perubahan yang terjadi adalah perubahan yang direncanakan atas hasil desain program yang kita

buat dari analisis sosial yang kita lakukan. Ada beberapa teori mengenai perubahan sosial.

a.       Ideas

Menurut Max Weber, penyebab utama adalah ideas.

b.      Great People

Thomas Carlyle, perubahan sosial terjadi atas kelahiran-kelahiran manusia besar di zamannya

yang dapat menarik simpati dari massa.

c.       Social Movement

Perubahan terjadi karena pergerakan massa yang menuntut terjadinya perubahan.

Lalu bagaimana mendesain perubahan?

Ketika kita mendesain suatu program kita harus berpikir terlebih dahulu mengenai unsur-unsur

aksi sosial. Philip Kotler menggambarkan unsur-unsur dan aksis sosial dalam 5 S

a.       Sebab

Upaya atau tujuan sosial yang dapat dipercayai oleh pelaku perubahan, dapat memberikan

jawabanpada problem sosial

b.      Sang pelaku perubahan (Change of agency)

Organisasi yang misi utamanya memajukan sebab sosial

c.       Sasaran Perubahan (Change target)

Individu, kelompok atau lembaga yang ditunjuk sebagai sasaran upaya perubahan

d.      Saluran (channel)

Media untuk menyampaikan pengaruh dan respon dari setiap pelaku perubahan ke sasaran

perubahan.

e.      Strategi perubahan

Teknik utama yang diterapkan oleh pelaku perubahan untuk menimbulkan dampak pada sasaran

perubahan.

What is to be done?

“Beri kami sebuah organisasi revolusioner, maka akan kami balikkan Rusia!” (Lenin)

Page 5: Analisis Sosial Dan Rekayasa Sosial

Ketika kita berbicara mengenai apa yang harus dilakukan maka kita juga harus berpikir dari

mana kita bisa memulai perubahan. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh lenin “where is to be

done”, ia menyatakan bahwa

1.       Tak ada gerakan yang dapat bertahan lama tanpa suatu organisasi pemimpin yang stabil yang

pengelolaannya berkelanjutan?

2.       Semakin besar massa, yang secara spontan akan terjun ke dalam perjuangan hal terpenting ialah

perlunya sebuah organisasi yang kuat?

3.       Organisasi harus mengutamakan orang-orang yang terlibat secara professional?

Dari ketiga poin diatas, setiap poin menekankan profesinalitas. Penulis sepakat dengan apa yang

dikatakan oleh Lenin. Bagaimanapun juga perubahan harus dimulai dari diri sendiri (organisasi).

Disiplin yang tinggi menjadi suatu keharusan agar perubahan yang kita rencanakan bisa tercapai.