analisis kelayakan bisnis manajemen rekayasa industri

24
Analisis Kelayakan Bisnis SAVITRI SATYAVAN CO. Gylfie (Puding Susu Kedelai) disusun oleh: Kelsi Sawitri (10211100) Ainia Putri Ayu Kusuma (19011024) Manajemen Rekayasa Industri MR4004 Desember 2013

Upload: ainia-putri-ayu-kusuma

Post on 27-Nov-2015

154 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Analsis Kelayakan Bisnis Start Up Business

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 1

Analisis Kelayakan Bisnis

SAVITRI SATYAVAN CO.

Gylfie (Puding Susu Kedelai)

disusun oleh:

Kelsi Sawitri (10211100)

Ainia Putri Ayu Kusuma (19011024)

Manajemen Rekayasa Industri – MR4004

Desember 2013

Page 2: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 2

DAFTAR ISI

BAB 1 – Profil Perusahaan .................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Visi dan Misi .............................................................................................................. 5

1.3 Bentuk Legal Organisasi ............................................................................................ 5

1.4 Struktur Organisasi ................................................................................................... 7

BAB 2 – Deskripsi Produk ..................................................................................... 8

2.1 Latar Belakang Produk .............................................................................................. 8

2.2 Deskripsi Produk ....................................................................................................... 9

BAB 3 – Analisis Pasar dan Pemasaran .......................................................... 10

3.1 Trend Perkembangan Pasar ................................................................................... 10

3.2 Target atau Segmen Pasar ...................................................................................... 10

3.3 Positioning .............................................................................................................. 10

3.4 Proyeksi Penjualan.................................................................................................. 11

3.5 Analisis Pesaing ....................................................................................................... 11

3.6 Strategi Pemasaran ................................................................................................. 11

3.7 Strategi Penjualan ................................................................................................... 12

BAB 4 – Analisis Produksi .................................................................................. 13

4.1 Proses Produksi ...................................................................................................... 13

4.2 Vendor .................................................................................................................... 13

4.3 Harga Bahan Baku (Per Unit) .................................................................................. 14

4.4 Kapasitas Produksi .................................................................................................. 14

4.5 Rencana Pengembangan Produksi ......................................................................... 14

BAB 5 – Analisis Sumber Daya Manusia ............................................................ 15

5.1 Analisis Kompetensi Sumber Daya Manusia .......................................................... 15

5.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ........................... 16

5.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................ 16

Page 3: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 3

BAB 6 – Analisis Keuangan ................................................................................. 18

6.1 Neraca Keuangan .................................................................................................... 18

6.3 Laporan Harga Pokok Penjualan ............................................................................. 18

6.4 Rencana Neraca Laba Rugi ..................................................................................... 19

6.4 Analisis Rasio Keuangan ......................................................................................... 20

BAB 7 - Penutup .................................................................................................. 21

LAMPIRAN ....................................................................................................... 22

A. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS (SWOT) ..................................................... 22

B. HISTORIS PERUSAHAAN .................................................................................. 24

Page 4: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 4

BAB 1

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penyebab utama masih tingginya tingkat jumlah pengangguran di

Indonesia antara lain yaitu disebabkan oeh tingginya ketergantungan sebagian besar

orang Indonesia masih memiliki pola pikir untuk menjadi pegawai swasta ataupun

pegawai negeri sipil. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang masih beranggapan

bahwa sukses itu adalah bekerja menjadi pegawai negeri sipil.

Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin lama semakin ketat. Jumlah tenaga

kerja semakin harus meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia

jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa Indonesia harus mulai

ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Sehingga mahasiswa dapat terdorong

untuk membuka usaha sendiri. Dengan begitu, jumlah pengangguran akan semakin

berkurang, karena masing-masing sudah dapat membuka lapangan kerja sendiri,

bahkan bisa member lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Dalam mata kuliah manajemen rekayasa industri, seorang engineer diajarkan

mengenai hal-hal pokok manajemen yang meliputi perencanaan, peramalan,

pengambilan keputusan, organizing, teamwork, kepemimpinan, pengontrolan,

perencanaan aktivitas produksi, dan juga pengelolaan operasi produksi. Materi-

materi dalam perkuliahan ini tentunya juga akan sangat berguna juga khususnya

untuk membantu mahasiswa dalam memulai rencana usahanya.

Sebagai implementasi untuk menerapkan ilmu yang didapat dari mata kuliah ini, kami

membuat analisis kelayakan untuk sebuah bisnis pemula dalam bidang kuliner yaitu

“Gylfie” Puding Susu Kedelai yang sebelumnya sudah pernah di terapkan namun

sempat vakum, dan rencananya bisnis tersebut akan dilanjutkan lagi.

Page 5: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 5

1.2 Visi dan Misi

Dalam hal pencapaian suatu tujuan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan

nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum dapat dikatakan bahwa visi dan

misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan

apa yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh ke depan mengenai usaha atau bisnis

yang akan dimulai. Visi untuk usaha kami yaitu :

“Menjadi Unit Usaha berbasis Puding Susu Kedelai No. 1 di Indonesia yang

menginspirasi Pola Konsumsi Sehat, bercita rasa praktis dan modern.”

Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha untuk

mewujudkan visi. Misi untuk usaha kami yaitu :

1. Memproduksi puding susu kedelai yang bergizi dan memenuhi keseimbangan

nutrisi, higienis, lezat, dan modern

2. Menjual pudding susu kedelai dengan harga terjangkau terjangkau pada setiap level kualitas dan kuantitas produk

3. Membudayakan pola konsumsi sehat bagi konsumen

4. Menjalin dan membina customer relation yang mutualistik dan loyal

1.3 Bentuk Legal Organisasi

Savitri Satyavan Co merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang

yang berpartnership. Kedua pemilik sepakat untuk mendirikan usaha dengan bentuk

legal organisasi berupa Partnership / CV / Firma, dimana para pemilik atau pendiri

usaha memiliki tanggung jawab dan hak yang ada akan di tanggung bersama. Bahan

pertimbangan dalam memutuskan bentuk legal diorganisasi didapat dari kelebihan

dan kekurangan yang dimiliki oleh setiap jenis bentuk legal organisasi.

Page 6: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 6

Beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh perusahan dengan bentuk legal organisai

Partnership / CV / Firma antara lain yaitu :

1. Mudah pembentukannya, aspek formal serta biaya yang harus ditanggunguntuk

pendiriannya sangat mudah dan murah.

2. Para pendiri dapat langsung menikmati keuntungan yang diperoleh, karena

keuntungan usaha nya langsung diberikan kepada pemilik atau pendiri usaha

3. Kerja sama dalam bidang usaha serta penguasaan aspek-aspek penting dalam

perusahaan dilakukan dengan didukung oleh kemampuan antar para pemilik

dapat saling menunjang satu sama lain

4. Memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi, dimana respons terhadap tantangan

bisnis dapat dilakukan dengan cepat.

5. Pengawasan dari pemerintah yang relatif longgar dan sangat jarang dilakukan

interferensi dalam pengendalian suatu persekutuan

6. Kemudahan perpajakan, dimana para pendiri hanya membayar pajak individu

saja.

Berdasarkan atas beberapa ciri-ciri tersebut, legal organisasi berbentuk CV / Firma /

Partnership merupakan pilihan yang terbvaik untuk saat ini. Tentunya bentuk ini

dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebutuhan perusahaan di waktu

yang akan datang. Misalnya, 10 tahun ke depan, usaha ini akan berkembang menjadi

perusahaan besar yang menjadikannya harus berkembang menjadi sebuah Persero

Terbatas (PT), maka hal tersebut dapat saja dilakukan, asal tidak menyalahi visi dan

misi yang telah dibuat sebelumnya.

Page 7: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 7

1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang tepat untuk usaha ini yaitu organisasi fungsional sederhana.

Struktur organisasi yang kompleks belum cocok untuk diterapkan ke usaha yang

masih permulaan seperti usaha pudding susu kedelai “Gylfie”.

General Director

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan keberjalanan bisnis secara keseluruhan.

Head of Marketing

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pemasaran produk

Head of Production

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan keberjalanan produksi

Head of Finance

Bertanggung jawab untuk melakukan control keuangan sehingga bisnis tetap berjalan dan

mendapatkan profit sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

General Director

Head of Marketing

Head of Production

Head of Finance

Gambar 1.1 - Struktur Organisasi Savitri Satyavan Co.

Page 8: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 8

BAB 2

DESKRIPSI PRODUK

2.1 Latar Belakang Produk

Dessert mulai banyak digemari oleh banyak orang, apalagi masyarakat, khususnya

mahasiswa (anak muda) kota besar seperti Bandung. Didukung dengan rasa

keingintahuan masyarakat yang tinggi, menjadi peluang yang memudahkan kami

untuk menjadikan penggemar dessert sebagai segmentasi pasar. Kami menggunakan

susu kedelai sebagai bahan dasar untuk produk pudding. Susu kedelai kaya akan

nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan kita. Selain itu, susu kedelai juga dapat

dijadikan nilai tambah bagi produk kami. Puding yang terbuat dari susu kedelai

merupakan produk yang unik dan masih jarang ditemui di pasaran.

Mahasiswa memiliki intensitas kesibukan yang tinggi. Sangat banyak rutinitas yang

dilakukan oleh mahasiswa, mulai dari kuliah, tugas kelompok, mengerjakan tugas

individu, kegiatan organisasi, dan juga kegiatan kepanitiaan. Seringkali mereka

mengalami kesulitan dalam hal mengatur pola makan. Tidak jarang mahasiswa

menderita sakit maag bahkan tifus karena lupa makan. Dalam hal ini, “Gylfie” Puding

susu kedelai memberikan solusinya. Selain kaya akan nutrisinya, pudding ini juga

membuat kenyang perut, serta praktis untuk dibawa dan dimakan dimana saja.

Gambar 2.1 – Gylfie Pudding Susu Kedelai

Page 9: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 9

2.2 Deskripsi Produk

Gylfie merupakan pudding yang berbahan dasar susu kedelai. Biasanya untuk

membuat pudding, orang akan menggunakan susu atau air. Namun, kami

menggunakan susu kedelai yang membuat struktur pudding lebih lembut daripada

pudding yang terbuat dari susu dan air. Sedikit rasa kedelai juga semakin menambah

cita rasa unik di dalam pudding ini. Puding Gylfie memiliki 5 varian rasa yaitu antara

lain pandan, coklat, stroberi, vanila, dan mangga. Setiap rasa pudding gylfie memiliki

tema yang unik. Rasa mangga menggambarkan tema musim panas, rasa pandan

menggambarkan tema musim semi, rasa vanilla menggambarkan tema musim dingin.

Sedangkan coklat dan stroberi menggambarkan tema valentine.

Harga pudding ini cukup terjangkau yaitu hanya Rp 5,000,00.

Page 10: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 10

BAB 3

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

3.1 Trend Perkembangan Pasar

Savitri Satyavan Co merupakan suatu perusahaan yang berusaha untuk selalu

memenuhi kebutuhan setiap konsumennya. Oleh karena itu, pengamatan mengenai

trend perkembangan pasar merupakan hal yang cukup penting untuk mencari tahu

trend terbaru yang diminati oleh pasar. Berikut ini adalah beberapa tren perkiraan

yang mendukung produk “Gylfie” Puding Susu Kedelai.

1. Masyarakat lebih cenderung sesuatu yang simple ( sederhana )

2. Produk inovatif yang menggunakan kombinasi trend warna-warna dalam produk

menjadi favorit masyarakat

Berdasarkan fakta tersebut, produk “Gylfie” Puding Susu Kedelai yang kami buat

dikemas dalam kemasan yang simple dan praktis untuk dikonsumsi. Sosial media

seperti twitter, facebook, website, instagram, dan blackberry messenger menjadi

media utama kami untuk mempromosikan produk tersebut.

3.2 Target atau Segmen Pasar

Yang menjadi target kami adalah mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan yang

berusia antara 18 – 24 tahun. Sebagai langkah awal untuk memulai bisnis ini,

mahasiswa ITB kami jadikan target awal. Namun, untuk ke depannya tidak menutup

kemungkinan akan berkembang ke masyarakat lainnya.

3.3 Positioning

Untuk mahasiswa yang gemar dengan makanan sehat, “Gylfie” Puding Susu Kedalai

merupakan pilihan yang tepat karena memiliki nutrisi protein yang tinggi dan cita

rasa yang lezat.

Page 11: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 11

3.4 Proyeksi Penjualan

Kami memproy eksikan ada 50 unit pudding yang terjual setiap minggunya via pre

order on line dan 100 unit pudding terjual saat ada event di kampus ITB.

3.5 Analisis Pesaing

Berdasarkan survey yang kami dapat, pesaing kami yang menjual pudding susu

kedelai juga, berlokasi di Jakarta. Bila dibandingkan dengan produk yang dimiliki oleh

pesaing, produk kami memiliki diferensiasi beberapa keunggulan yaitu diantaranya “

Produk Gylfie Produk Pesaing

Pudding yang menyehatkan kaya akan

phytoprotein dan memiliki banyak varian

rasa

Rasa susu kedelai yang terlalu kuat

Harga Rp 5,000 Harga Rp 25,000 – Rp 30,000

Porsi cukup Porsi terlalu besar

Memiliki tekstur yang lembut Teksturnya kurang lembut

Tabel 3.1 – Diferensiasi Produk Gylfie dibandingkan dengan Produk Pesaing

3.6 Strategi Pemasaran

Salah satu cara memperkenalkan produk yang kami miliki kepada para konsumen

yaitu melalui promosi. Diawali dengan peluncuran poster atau flyer dan diskon

spesial untuk Grand Opening selama satu minggu pertama sehingga dapat menarik

minat konsumen untuk membeli pudding susu kedelai “Gylfie”.

Media promosi yang terpenting yaitu melalui “Worth of Mouth”, Para pemilik atau

pendiri menceritakan tentang produk yang kami miliki kepada teman-teman atau

relasi. Dan pada nantinya, semakin banyak, konsumen yang mengenal dan suka

dengan produk kami, ia akan menceritakan dan mengajak rekan-rekannya untuk

mengonsumsi pudding susu kedelai “Gylfie” juga.

Page 12: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 12

Selain itu, sosial media juga merupakan salah satu media yang efektif untuk

mempromosikan produk kami. Ada banyak media jejaring social yang dapat kami

pergunakan untuk mempromosikan produk kami yaitu antara lain, Twitter, facebook,

website, blackberry messenger, dan instagram.

3.7 Strategi Penjualan

Untuk permulaan bisnis, penjualan produk dilakukan oleh para pemilik sendiri.

Dengan menggunakan media jejaring sosial media, kami membuka order untuk

penjualan gylfie via online dan akan diberikan langsung ke konsumen sesuai dengan

daftar pesanan.

Selain itu, kami juga akan bekerjasama dengan salah satu unit media di ITB yaitu

Radio Kampus ITB. Sebagai unit di media ITB yang memberikan informasi untuk

mahasiswa ITB, Radio Kampus ITB juga membuka kesempatan bekerja sama dengan

beberapa wirausaha. Kerja sama yang dapat dilakukan yaitu Radio Kampus ITB

membantu mempublikasikan agar produk kami semakin dikenal oleh teman-teman

mahasiswa. Sebagai feedback untuk Radio Kampus ITB, kami memberikan publikasi

Radio Kampus ITB kepada konsumen, misalnya melalui sticker atau mengadakan

program kuis dengan hadiah diskon pembelian atau pun free Pudding Susu Kedelai

“Gylfie” untuk beberapa orang.

Gambar 3.1 – Media Jejaring Sosial untuk Publikasi Puding SUsu Kedelai Gylfie

Gambar 3.2 – Logo Radio Kampus ITB

Page 13: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 13

BAB 4

ANALISIS PRODUKSI

4.1 Proses Produksi

Keterangan:

1. Pengecekan kualitas (1): Mencek bahan-bahan dasar puding memiliki kualitas yang

baik, higienis, bersih, tidak kadaluarsa, susu kacang kedelai yag layak dikonsumsi, dan

semua bahan pembuatan takarannya tepat.

2. Pengecekan kualitas (2): Mencek rasa dan tekstur puding yang tepat.

3. Pengecekan kualitas (3): Mencek kemasan tanpa keadaan cacat, dan stiker kemasan

ditempel pada rasa yang tepat.

4.2 Vendor

Vendor Address

Susu Kacang Kedelai “SEHAT” Ibu Mul Jl. Pagarsih Gg Madrasah, Bandung

Gula Borma Jl. Ir. H. Juanda No. 348 (Dago), Bandung

Krimer Borma Jl. Ir. H. Juanda No. 348 (Dago), Bandung

Perasa Ny. Liem Jl. Naripan No. 52, Bandung

Bubuk Puding Borma Jl. Ir. H. Juanda No. 348 (Dago), Bandung

Page 14: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 14

Cup dan Sendok PD Abadi Jl. Gardujati No. 16, Bandung

4.3 Harga Bahan Baku (Per Unit)

No Bahan Baku Harga pembelian

Jumlah Harga untuk 1 unit puding

1 Susu Kacang Kedelai Rp 10.000,00 1 Liter Rp 625,00

2 Gula Rp 15.000,00 1 kg Rp 91,00 3 Krimer Rp 21.364,00 (24x450) gr Rp 56,00 4 Perasa Rp 17.500,00 100 gr Rp 23,00

5 Bubuk Puding Rp 4.000,00 1 unit Rp 400,00 6 Cup dan Sendok Rp 247,00 1 unit Rp 247,00 7 Stiker Rp 615,00 1 unit Rp 615,00

4.4 Kapasitas Produksi

Dalam proses produksinya, kami memiliki target produksi mingguan, yaitu sebanyak 50 unit

puding dalam satu minggu dan target produksi event, sebanyak 100 unit puding dalam

sebuah event.

4.5 Rencana Pengembangan Produksi

Target produksi mingguan dan event tersebut dapat berubah sesuai dengan minat

konsumen terhadap produk puding kami ini.

Page 15: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 15

BAB 5

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

5.1 Analisis Kompetensi Sumber Daya Manusia

Saat ini, sumber daya manusia yang tersedia untuk perusahaan ini yaitu ada 2 orang,

Ainia Putri dan Kelsi Sawitri. Keduanya memiliki kompetensi yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah penjelasan kompetensi detail masing-masing dari kedua orang

tersebut.

Kompetensi yang dimiliki oleh Ainia Putri :

Merupakan salah satu mahasiswa jurusan manajemen SBM ITB dan memiliki

minat dalam bidang keuangan. Sebelumnya telah menjalankan praktek bisnis

untuk memenuhi tuugas kuliah Pengalaman Bisnis Terpadu ( Integrated Business

Expereience ). Dalam bisnis ini, ia akan bertindak sebagai General Director yang

mengkoordinasikan keberjalanan bisnis secara keseluruhan.

Kompetensi yang dimiliki oleh Kelsi Sawitri :

Merupakan salah satu mahasiswa Fisika FMIPA ITB. Ia memiliki ketertarikan untuk

membuka wirausaha. Pengalamannya berwirausaha sering kali ia dapat melalui

dana usaha untuk kebutuhan pendanaan sebuah acara. Dalam bisnis ini ia akan

bertindak sebagai Head of Production yang akan mengkoordinasikan

keberjalanan produksi Puding Susu Kedelai.

Dalam menjalankan tugas masing-masing tentu saja kami berdua akan saling

membantu satu sama lain dan tidak menyelesaikannya sendirian. Sebab, ikatan bisnis

kami bersifat partnership dan menimbang juga kurangnya jumlah sumber daya

manusia yang tersedia.

Page 16: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 16

5.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Jika dilihat dari struktur organisasi Gambar 1.1 ( Halaman 7 ), hanya ada dua posisi

yang terisi. Sedangkan untuk Head of Marketing dan Head of Finance masih belum

ada. Untuk itu kami meninjau kembali kompetensi yang dimiliki oleh dua sumber

daya manusia yang telah tersedia.

Ainia sebagai mahasiswa manajemen, ia telah mempelajari lebih dalam mengenai hal

tentang pemasaran. Sedangkan Kelsi sebagai mahasiswa Fisika (Sains) memiliki

kemampuan perhitungan matematika yang lebih kuat dibandingkan Ainia Putri.

Dalam kuliah Manajemen Rekayasa Industri, kami juga telah mendpaatkan ilmudan

pengetahuan tentang manajemen secara keseluruhan.

Untuk terus dapat bekerja sama dalam mencapai keberhasilan bisnis. Ada beberapa

kompetensi softskill yang perlu dimiliki oleh setiap individu, yaitu antara lain

leadership dan teamwork. Kompetensi-kompetensi tersebut tentunya tidak bisa di

dapat dalam waktu yang singkat. Pengalaman organisasi yang dimiliki oleh kedua

sumber daya manusia yang ada, tentunya akan sangat bermanfaat dalam

keberjalanan bisnis ini.

5.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Ada dua job deskripsi yang masih kosong yaitu Head of Marketing dan Head of

Finance. Berdasarkan analisis kompetensi yang ada, job deskripsi yang masih kosong

dapat juga diisi oleh dua sumber daya yang sudah tersedia, yaitu Ainia Putri

merangkap menjadi Head of Marketing, sedangkan Kelsi Sawitri merangkap menjadi

Head of Finance. Setelah bisnis berjalan, dan jumlah permintaan mulai meningkat,

ketika kami sudah dapat meramalkan kondisi bahwa perlu adanya tambahan sumber

daya manusia, maka kami akan merekrut sumber daya tambahan untuk memenuhi

kebutuhan keberjalanan bisnis yang ada.

Page 17: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 17

Untuk mengembangkan kemampuan softskill individu dan kerja sama tim yang baik,

perlu diadakannya team building yaitu meningkatkan aktivitas kelompok dengan

tingkat interaksi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas tim dalam

menuntaskan tugas-tugas terutama yang memiliki interdependensi dengan orang lain

melalui serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya (Robbins, 2003; Spector, 2000;

Johnson & Johnson, 2000).

Bekerjasama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi saat keberjalanan

bisnis, kemudian menganalisis dan merancang rencana tindakan untuk

menyelesaikan kasus tersebut dapat dijadikan sebagai sarana team building. Selain

itu, mengadakan program rekreasi bersama secara team, pengadaaan kompetisi-

kompetisi yang menuntut adanya kerjasama dalam tim dapat juga meningkatkan

sense of belonging antara satu individu dengan individu lainnya.

Page 18: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 18

BAB 6

ANALISIS KEUANGAN

6.1 Neraca Keuangan

Belum memiliki neraca keuangan secara lengkap. Dari sisi aktiva, perusahaan kami

belum memiliki aktiva tetap maupun aktiva lancar. Sedangkan, dari sisi pasiva, kami

tidak memiliki hutang lancar maupun tetap. Modal usaha untuk bisnis berasal dari

harta pribadi masing-masing pemilik sejumlah dengan rancangan biaya yang kami

butuhkan untuk melakukan inisiasi produksi awal di minggu pertama yaitu sebanyak

50 unit.

6.3 Laporan Harga Pokok Penjualan

Savitri Satyavan Co.

Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold)

Direct Material

Susu kedelai Rp 625,00

Gula Rp 91,00

Coffee Mate Rp 56,00

Perasa Rp 23,00

Bubuk Puding Rp 400,00

Cup + sendok Rp 247,00

Sticker Rp 615,00

Total Direct Material Rp 2,057,00

Direct Labor

Biaya Upah Rp 500,00

Total Rp 2,557,00

Page 19: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 19

Overhead

Indirect Material

Gas Rp 15.00

Transportasi Rp 300,00

Packaging Rp 100.00

Electricity Rp 100,00

Cool Box Rp 20,00

Communication Rp 75,00

Total Rp 610,00

Total Harga Pokok Penjualan Rp 3,167,00

6.4 Rencana Neraca Laba Rugi

Savitri Satyavan Co.

Rencana Neraca Laba Rugi

(Income Statement Forecast)

Per Bulan

Sales Forecast

Penjualan per bulan 200 Rp 5,000 Rp 1,000,000

Penjualan event 100 Rp 5,000 Rp 500,000

Total Sales Forecast Rp 1,500,000

Cost of Good Sold 350 Rp 3,167 Rp 1,108,450

Gross Profit Rp 391,550

Expenses

Marketing Expenses

Poster, flyer, dll Rp 100,000

General Administrative Expense

Stempel, Bon, dll Rp 50,000

Total Expenses Rp 150,000

Earning Before Interest Tax (EBIT) Rp 241,550

Other Income and Expense

Page 20: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 20

Interest Income Rp 0

Interest Expense Rp 0

Tax Expense Rp 0

Total Other Income and Expense Rp 0

Earning after Tax ( Net Income ) Rp 241,550

6.4 Analisis Rasio Keuangan

Profitability Ratio

Profit Margin = Net Income / Net Sales

= Rp 241,550 / Rp 1,500,000

= 0.161 (16.1 %)

Page 21: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 21

BAB 7

PENUTUP

Berdasarkan analisis yang telah dibuat, bisnis ini cukup layak untuk dijalankan, hanya saja

profit margin yang dimiliki terlalu kecil. Sehingga, pemilik bisnis sebaiknya mengurangi

ekspektasi biaya atau meningkatkan target tiap bulannya. Selain itu, jumlah sumber daya

manusia yang terlalu sedikit membuat kapasitas produksi perusahaan sangat terbatas. Oleh

karena itu, diperlukan penambahan sumber daya manusia di waktu yang akan datang untuk

memenuhi permintaan konsumen.

Page 22: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 22

LAMPIRAN

A. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS (SWOT)

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dibuat sebagai langkah

perencanaan dan peramalan dalam sebuah usaha. Analisis ini dibuat agar kami selaku

pemilik usaha dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang dapat

menjadi masalah bagi usaha kami di kemudan hari, dan mempertahankan hal-hal

berharga yang harus kami pertahankan, bahkan tingkatkan selama keberjalanan

usaha kami.

1. Strength (Kekuatan), yaitu asset atau hal-hal yang berharga dalam

organisasi/perusahaan yang harus dipertahankan atau dinaikkan lagi. Berikut ini

strength dari Savitri Satyavan Co:

a. Harga jual per unit yang terjangkau oleh kantong mahasiswa, yaitu Rp

5.000,00 dengan porsi yang proporsional.

b. Puding yang menyehatkan, kaya protein dan memiliki banyak varian rasa.

c. Tekstur puding yang lembut.

d. Pengemasan yang unik, menarik dengan warna menyegarkan sesuai varian

rasa.

e. Promosi, iklan, dan pemesanan melalui media sosial dan dipasarkan melalui

event-event.

f. Pengiriman barang dengan cara Cash On Delivery.

g. Keramahan pelayanan, karena langsung oleh pemilik usaha.

2. Weakness (Kelemahan), berupa permasalahan yang dapat terjadi atau yang

muncul dalam organisasi/perusahaan, dan harus dicegah atau diperbaiki. Berikut

ini weakness dari Savitri Satyavan Co:

a. Promosi dan iklan yang hanya dilakukan melalui media sosial dan kegiatan

eventual, sehingga keuntungan yang didapat tidak sebesar jika kami

memasarkan melalui toko.

b. Sumber daya manusia yang hanya dua orang sehingga segala urusan ditangani

oleh kami, termasuk produksi, pemasaran, dan keuangan.

Page 23: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 23

c. Oleh karena usaha ini melanjutkan usaha yang pernah dilakukan salah

seorang pemilik, maka kami membuat target produksi sebanyak 50 unit per

minggu, sehingga ketersediaan produk kami hanya sebanyak target tersebut.

3. Opportunity (Kesempatan), yaitu kesempatan atau peluang yang berasal dari

perusahaan yang mungkin bisa dicapai oleh perusahaan kami. Berikut ini

Opportunity dari Savitri Satyavan Co:

a. Usaha kami memiliki pesaing, tetapi terdapat di kota Jakarta, dengan harga

produk yang tinggi, yaitu Rp 25.000,00-Rp 30.000,00.

b. Hingga saat ini, berdasarkan survey kami, di kota Bandung sendiri, khususnya

di ITB tidak terdapat usaha sejenis.

c. Produk kami, yaitu puding susu kedelai masih tergolong baru dan unik,

sehingga dapat memancing rasa penasaran konsumen untuk membeli produk

kami.

d. Pemasaran yang kami lakukan melalui media sosial seharusnya dapat menjadi

kesempatan untuk mengembangkan usaha. Hal ini disebabkan sampai saat ini

masih jumlah pengguna media sosial semakin banyak, sehingga informasi dan

pemasaran produk kami pada konsumen semakin mudah dan cepat.

e. Produk kami termasuk industri rumahan, sehingga untuk sementara

ketersediaan sumber daya manusia masih sesuai kebutuhan.

f. Bahan baku yang selalu tersedia dengan mutu yang baik.

4. Threats (Hambatan), yaitu hambatan atau ancaman yang datangnya dari luar

organisasi yang mungkin dapat dicegah dan ditanggulangi jika sudah terjadi.

Berikut ini hambatan dari Savitri Satyavan Co:

a. Di masa depan, usaha kuliner pasti akan memiliki saingan usaha kuliner, baik

yang sejenis maupun tidak.

b. Karena usaha ini tergolong usaha baru, sehingga permintaan pasar belum

diketahui.

c. Harga bahan baku yang fluktuatif.

d. Tuntutan konsumen berubah sesuai selera pasar pada masanya, dan selalu

mencari hal baru.

e. Terdapat usaha kuliner dessert lain yang menarik minat konsumen.

Page 24: Analisis Kelayakan Bisnis Manajemen Rekayasa Industri

Analisis Kelayakan Bisnis – Manajemen Rekayasa Industri

Savitri Satyavan Co. 24

B. HISTORIS PERUSAHAAN

Produk Puding Susu Kedelai “Gylfie” awalnya merupakan salah satu produk dari Dixie

Company. Dixie Company yaitu perusahaan yang terdiri atas 20 orang mahasiswa Sekolah

Bisnis Manajemen sebagai implementasi dari kuliah Pengalaman Bisnis Terpadu (Integrated

Business Experience). Namun, sayangnya Dixie Company hanya menjalankan perusahaannya

selama 4 bulan saja sampai jangka waktu kuliah tersebut berakhir.

Hingga sekarang, belum ada satu pun anggota dari Dixie Company, belum ada yang

ingin melanjutkan bisnis tersebut baik untuk keseluruhan produk maupun salah satu

produknya. Ainia Putri ingin melanjutkan bisnis Puding Susu Kedelai Gylfie, namun belum

memiliki partner dengan siapa ia akan melanjutkan bisnis tersebut.

Setelah mengikuti perkuliahan manajemen rekayasa industri, Ainia Putri berniat

untuk melanjutkan bisnis pudding susu kedelai bersama rekannya Kelsi Sawitri dengan nama

perusahaan Savitri Satyavan Co.. Atas dasar tersebut, Ainia Putrid an Kelsi Sawitri

mengimplementasikan materi yang didapat selama mengikuti perkuliahan Manajemen

Rekayasa Industri dengan membuat analisis kelayakan bisnis Puding Susu Kedelai Gylfie –

Savitri Satyavan Company.