analisis shift share madina-libre
DESCRIPTION
ekonometrikaTRANSCRIPT
![Page 1: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/1.jpg)
* Analis Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian; tulisan ini adalah analisis dan pendapat pribaditidak ada kaitannya dengan instritusi penulis.
ANALISIS PERUBAHAN SEKTOR BERDASARKAN PENDAPATANDOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN
MANDAILING NATALOleh : Edi Nasution*
1. Pendahuluan
Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara.
Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10'-1°50' Lintang Utara dan 98°10'-100°10'
Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah
Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera
Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara Kabupaten Tapanuli
Selatan, sebelah Selatan Provinsi Sumatera Barat, sebelah Barat Samudera Indonesia dan
sebelah Timur Kabupaten Padang Lawas dan Sumatera Barat.
Angka pertumbuhan sektor ekonomi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan
mengingat hal tersebut mencerminkan pertambahan output yang lebih lanjut menjadi
pendapatan bagi suatu perekonomian tertentu. Secara keseluruhan, pertumbuhan
ekonomi kabupaten Mandailing Natal cukup tinggi yaitu 6,08 persen pertahun.
Angka pertumbuhan ini meskipun fluktuatif namun cenderung meningkat positif.
Angka pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 6,50 persen (BPS
Kabupaten Mandailing Natal).
Di Kabupaten Mandailing Natal, sektor Pertanian yang merupakan sektor andalan
bagi perekonomiannya, walaupun demikian laju pertumbuhannya paling rendah
dibanding sektor-sektor lainnya. Secara rata–rata subsektor yang mengalami
pertumbuhan tertinggi di sektor Pertanian adalah subsektor Tanaman Perkebunan.
Tingkat pertumbuhan paling rendah dibandingkan subsektor lain yang terdapat di dalam
sektor Pertanian adalah subsektor Kehutanan. Pertumbuhan rata–rata pertahun tertinggi
berasal dari sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sektor-sektor lainnya
(perdagangan, Hotel dan Restoran, pertambangan dan penggalian, sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan
komunikasi serta sektor jasa-jasa) menunjukkan angka pertumbuhan yang fluktuatif per
tahunnya.
Analisis shift–share dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran
serta peranan perekonomian di daerah. Model ini dipakai untuk mengamati struktur
perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pada pertumbuhan sektor di
daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau
![Page 2: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/2.jpg)
2
nasional. Disamping itu, dapat digunakan untuk menganalisa pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian daerah
yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang
lamban pertumbuhannya maka perekonomian daerah tersebut akan tumbuh dibawah
tingkat pertumbuhan perekonomian daerah diatasnya.
Dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu
perekonomian daerah ditentukan oleh tiga komponen :
Provincial share, dipakai untuk mengetahui pertumbuhan atau pergeseran
struktur perekonomian suatu daerah dengan melihat nilai PDRB daerah
pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan
perekonomian daerah yang lebih tinggi (Nasional). Hasil perhitungan ini akan
menggambarkan besarnya peranan wilayah nasional yang mempengaruhi
pertumbuhan perekonomian suatu Provinsi. Jika pertumbuhan Provinsi sama
dengan pertumbuhan nasional maka peranannya terhadap nasional tetap.
Proportional (Industrial-Mix) Shift (Sp), adalah pertumbuhan Nilai Tambah
Bruto suatu sektor i dibandingkan total sektor di tingkat nasional.
Differential Shift (Sd), adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi di tingkat
Provinsi dengan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat nasional. Suatu
daerah dapat saja memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya karena
lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat.
Menurut Glasson (1977), mengkaji lebih jauh bahwa kedua komponen shift (Sp dan
Sd) ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan
internal. Sp merupakan akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara
nasional (Provinsi), sedangkan Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja
di dalam daerah yang bersangkutan. Apabila nilai Sd maupun Sp bernilai positif,
menunjukkan bahwa sektor yang bersangkutan dalam perekonomian di daerah
menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya bilai nilainya
negatif menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih memungkinkan
untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian Provinsi.
Untuk sektor-sektor yang memilikiproportional shift (Sp) yang positif maka sektor
tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah
lain. Dan untuk sektor-sektor yang memilikidifferential shift (Sd) positif berarti bahwa
sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila negatif maka tingkat pertumbuhan sektor
tersebut relatif lamban.
![Page 3: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Data yang biasa dipergunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per kapita
(Y/P), PDRB (Y) atau tenaga kerja (E). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data PDRB (Y) dengan tahun pengamatan pada rentang tertentu dimana data yang
digunakan adalah data tahun 2007, 2011, dan mengestimasi Tahun 2016.
2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah metode Shift-Share yang
merupakan analisis pergeseran antara sektor-sektor di Mandailing Natal.Data yang
digunakan data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mandailing
Natal dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumatera Utara
bersumber dari BPS Kabupaten Mandailing Natal dan BPS Provinsi Sumatera Utara.
3. Hasil dan Pembahasan
Analisis Perubahan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Mandailing Natal dengan Metode Shift-Share (Juta Rp):
Tabel 1. Data Masa Lalu dan Proyeksi untuk Wilayah Nasional (dalam kasus iniSumatera Utara)
Sektor
Sumatera Utara Mandailing NatalProyeksiSumateraUtara**
2007* 2011 2007 2011 2016
EN,i,t-1 EN,i,t Er,i,t-n Er,i,t EN,i,t+m
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan
23,856,155 29,376,578 790,857 949,132 37,977,501
Pertambangan & Penggalian 1,229,050 1,494,851 29,151 34,917 1,494,851
Industri Pengolahan 23,615,200 26,548,662 68,274 77,276 31,378,082
Listrik, Gas & Air Bersih 739,918 943,754 3,533 5,056 1,208,403
Konstruksi 6,559,296 8,754,627 173,320 269,567 12,595,821
Perdagangan, Hotel & Restoran 18,386,279 23,693,426 286,047 367,263 32,844,985
Pengangkutan dan Komunikasi 9,076,562 12,676,427 64,790 83,604 19,458,627
Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 6,720,616 9,992,485 33,139 43,038 16,726,515
Jasa-Jasa 9,609,197 12,969,811 231,176 332,724 18,954,674
Jumlah 99,792,273 126,450,622 1,680,287 2,162,577 172,639,460Sumber: BPS (2012), diolahKeterangan: * = angka perkiraan
** = angka proyeksi 2016 dihitung berdasarkan rata-rata pertumbuhanper sektor tahun 2007-2011
Berdasarkan proyeksi PDRB Sumatera Utara Tahun 2016 diketahui bahwa sektor
pertanian tetap mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap PDRB, yaitu sebesar
37,98 milyar, selanjutnya sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 32,85 Milyar,
![Page 4: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Industri Pengolahan sebesar 31,38 milyar rupiah. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih merupakan penyumbang PDRB terendah dengan nilai sebesar minus 1,21 milyar
rupiah (tabel 1). Rendahnya sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pertambangan
dan penggalian memiliki nilai lebih kecil dari dari sektor industri pengolahan karena
kedua sektor ini bukan merupakan sektor unggulan dan meskipun di Sumatera Utara
sektor pertambangan dan galian cukup menjanjikan, tetapi belum dikelola secara optimal
padahal kedua sektor ini sangat penting.
Dari table 1 terlihat bahwa terjadi perbedaan mencolok bila dilihat dari PDRB
antar sektor-sektor ekonomi, dimana di Kabupaten Mandailing Natal masih di dominasi
sektor pertanian. Kecilnya pengaruh sektor listrik, gas dan air minum akibat pengaruh
pertumbuhan yang cukup rendah bila dibandingkan dengan sektor pertanian, sehingga
terjadi kesenjangan antar sektor di Kabupaten Mandailing Natal.
a. National Share (Provincial Share)
Komponen "national share" (N) adalah banyaknya pertambahan PDRB regional
seandainya proporsi perubahannnya sama dengan laju pertambahan nasional selama periode
studi. Hal ini dapat dipakai sebagai kriteria bagi daerah yang bersangkutan untuk mengukur
apakah daerah itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan nasional secara
rata-rata.
Tabel 2. Perhitungan National Share (Ns)
SektorEr,i,t-n En,t / En,t-n Er,i,t
NationalShare
(a) (b) (a) x (b) (c) - (a)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan
790,857 1.2671 1,002,125 211,268
Pertambangan & Penggalian 29,151 1.2671 36,939 7,787
Industri Pengolahan 68,274 1.2671 86,513 18,239
Listrik, Gas & Air Bersih 3,533 1.2671 4,477 944
Konstruksi 173,320 1.2671 219,621 46,300
Perdagangan, Hotel & Restoran 286,047 1.2671 362,461 76,414
Pengangkutan dan Komunikasi 64,790 1.2671 82,097 17,308
Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 33,139 1.2671 41,991 8,853
Jasa-Jasa 231,176 1.2671 292,932 61,756
Jumlah 1,680,287 11.404 2,129,156 448,869
Sumber: BPS (2012), diolahNational Share Mandailing Natal antar sektor terjadi perbedaan yang cukup
signifikan, dimana sektor pertanian tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya,
berdasarkan data diatas sektor pertanian mengambil proporsi sebesar 47,07 persen, sektor
![Page 5: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/5.jpg)
5
perdagangan, hotel dan restoran 17,02 persen, Jasa 13,76 persen dan konstruksi 10,31
persen. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah sektor listrik, gas dan air
bersih sebesar 0,21 persen. Tingginya laju pertumbuhan Mandailing Natal pada sektor
pertanian terutama ditopang oleh subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
b. Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)
Komponen "shift" adalah penyimpangan (deviation) dari "national share" dalam
pertumbuhan PDRB. Penyimpangan ini adalah positif di daerah-daerah yang tumbuh lebih
cepat dan negatif di daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/ merosot dibandingkan dengan
pertumbuhan PDRB secara nasional. Bagi setiap daerah, shift netto dapat dibagi menjadi
dua komponen :
"Proportional shift component" (P), kadang-kadang dikenal sebagai komponen
"struktural" atau "industrial mix", mengukur besarnya "shift" regional netto yang
diakibatkan oleh komposisi sektor/ jenis kegiatan di daerah yang bersangkutan. Komponen
ini adalah positif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara
nasional tumbuh dengan cepat, dan negatif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam
sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan lambat atau bahkan sedang merosot.
Tabel 3. Perhitungan Proporsional Shift (P)
SektorEr,i,t-n
En,i,t /En,i,t-n
En,t / En,t-n DProportional
Share
A B C b-c a x d
Pertanian, Peternakan, Kehutanan,& Perikanan
790,857 1.2314 1.2671 (0.036) (28,260.34)
Pertambangan & Penggalian 29,151 1.2163 1.2671 (0.051) (1,483.01)
Industri Pengolahan 68,274 1.1242 1.2671 (0.143) (9,757.70)
Listrik, Gas & Air Bersih 3,533 1.2755 1.2671 0.008 29.49
Konstruksi 173,320 1.3347 1.2671 0.068 11,708.08
Perdagangan, Hotel & Restoran 286,047 1.2886 1.2671 0.022 6,152.51
Pengangkutan dan Komunikasi 64,790 1.3966 1.2671 0.129 8,388.47
Keuangan, Real Estat & JasaPerush.
33,139 1.4868 1.2671 0.220 7,280.62
Jasa-Jasa 231,176 1.3497 1.2671 0.083 19,092.92
Jumlah 1,680,287 11.7039 11.4042 0.300 13,151
Sumber: BPS (2012), diolah
Efek bauran industri (Industrial Mix) Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada
Tabel 3. Analisis ini dapat ditunjukkan apakah perekonomian di Kabupaten Mandailing
Natal terkonsentrasi pada sektor-sektor yang tumbuh lebih cepat dibanding perekonomian
Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana laju pertumbuhan pada
suatu sektor di Kabupaten Mandailing Natal dan juga laju pertumbuhan pada sektor yang
![Page 6: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/6.jpg)
6
sama di Sumatera Utara. Nilai dari efek bauran industri Kabupaten Mandailing Natal adalah
sebesar 13,15 milyar rupiah. Besaran nilai ini menunjukkan bahwa distribusi industri atau
sektoral Provinsi Sumatera Utara menyebabkan naiknya nilai PDRB Kabupaten Mandailing
Natal sebesar 13,15 milyar rupiah.
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Mandailing Natal memiliki sektor-
sektor yang memiliki nilai negatif (berarti perekonomian Kabupaten Mandailing Natal
berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada perekonomian Provinsi
Sumatera Utara), yaitu: sektor peranian, pertambangan & penggalian, dan industri
pengolahan menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih
memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur
perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih; konstruksi;
perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan & komunikasi; keuangan, real estate dan
jasa perusahaan; dan jasa-jasa memiliki nilaiProportional shift positif (berarti
perekonomian Kabupaten Mandailing Natal berspesialisasi pada sektor yang sama yang
tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Sumatera Utara) maka sektor tersebut
memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.
Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih
tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Sektor
yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor Jasa sebesar 19,09 milyar rupiah
Ini berarti distribusi industri atau sektoral di Sumatera Utara memberikan tambahan nilai
PDRB Kabupaten Mandailing Natal sebesar 19,09 milyar rupiah. Sektor pertanian dan
industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan nilai minus terbesar. Kecilnya nilai
tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan
PDRB Provinsi Sumatera Utara. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional
menyebabkan turunnya nilai PDRB Sumatera Utara sebesar 28,26 milyar rupiah.
c. Regional Shift (Diferential Shift)
Efek persaingan digunakan untuk mengetahui bagaimana daya saing suatu sektor di
suatu daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam
hal ini yang dibandingkan adalah efek persaingan Kabupaten Mandailing Natal dengan
Provinsi Sumatera Sumatera Utara. Nilai efek persaingan di Kabupaten Mandailing Natal
dapat dilihat pada tabel 4. Jika dilihat secara keseluruhan nilai efek persaingan Kabupaten
Mandailing Natal dengan perekonomian Provinsi SumateraUtara bernilai sebesar 20,27
![Page 7: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/7.jpg)
7
milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kabupaten Mandailing Natal memiliki
daya saing yang lebih baik daripada perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Jika dilihat per
sektor, ada sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menandakan
sektor tersebut di Kabupaten Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih tinggi
daripada sektor yang sama di Sumatera Utara.
Tabel 4. Perhitungan Differential Shift (D)
SektorEr,i,t-n
En,i,t /En,i,t-n
Er,i,t-n DDifferential
Shift
A B C b x c a-d
Pertanian, Peternakan, Kehutanan,& Perikanan
949,132 1.2314 790,857 973,865 (24,733)
Pertambangan & Penggalian 34,917 1.2163 29,151 35,456 (539)
Industri Pengolahan 77,276 1.1242 68,274 76,755 521
Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.2755 3,533 4,507 549
Konstruksi 269,567 1.3347 173,320 231,329 38,238
Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.2886 286,047 368,614 (1,351)
Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.3966 64,790 90,486 (6,882)
Keuangan, Real Estat & JasaPerush.
43,038 1.4868 33,139 49,272 (6,234)
Jasa-Jasa 332,724 1.3497 231,176 312,025 20,699
Jumlah 2,162,577 11.7039 1,680,287 2,142,307 20,270
Checking: Total pertambahan PDRB Kabupaten Mandailing Natal=(PDRB 2011– PDRB 2007) = 482,290Total National Share 448,869Total Proportional Share 13,151Total Differential Shift 20,270Jumlah 482,290
Dari table diatas dapat dilihat bahwa sektor-sektor yang memiliki nilai
Differential Shift positif (berarti bahwa terdapat sektor ekonomi Kabupaten Mandailing
Natal tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Sumatera
Utara) adalah adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum,
konstruksi, dan jasa yang berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan
mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Selain
itu sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan; perdagangan, hotel & restoran;
pengangkutan & komunikasi dan keuangan, real estate & jasa perusahaan memiliki nilai
negatif (berarti sektor tersebut tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor yang sama di
tingkat Provinsi Sumatera Utara). Berdasarkan nilai efek alokasi yang negatif berarti
sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang PDRB tetapi relatif kecil
sehingga tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban. Sektor perekonomian di
Mandailing Natal mempunyai alokasi PDRB yang baik untuk setiap sektor yang ada. Hal ini
![Page 8: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/8.jpg)
8
terlihat dari nilai total efek alokasi yang bernilaipositif, tetapi PDRB tersebut belum
terdistribusikan dengan baik di antara sektor-sektor perekonomian. Dilihat dari distribusi per
sektor ternyata sektor listrik, gas & air bersih, industri pengolahan, konstruksi dan jasa-jasa
memiliki nilai positif, hal ini menunjukkan di Kabupaten Mandailing Natal sektor ini
mempunyai daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Sumatera Utara.
Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa
seluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan PDRB di
Provinsi Sumatera Utara sebesar 93,1 persen. Mandailing Natal memiliki industri yang
dalam ukuran Sumatera Utara berkembang pesat, artinya industri ini menyumbang
tambahan PDRB sebesar 2,7 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan
komparatif di Mandailing Natal dibanding dengan Sumatera Utara dan menyumbang
tambahan PDRB sebesar 4,2 persen.
3. Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016
a. National Share (Provincial Share)
Tabel 5. Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016
SektorEr,i,t En,t+m / En,t C
NationalShare
(a) (b) (a) x (b) (c) - (a)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan
949,132 1.3653 1,295,823 346,691
Pertambangan & Penggalian 34,917 1.3653 47,671 12,754
Industri Pengolahan 77,276 1.3653 105,503 28,227
Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.3653 6,903 1,847
Konstruksi 269,567 1.3653 368,032 98,465
Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.3653 501,414 134,151
Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.3653 114,142 30,538
Keuangan, Real Estat & JasaPerush.
43,038 1.3653 58,759 15,721
Jasa-Jasa 332,724 1.3653 454,259 121,535
Jumlah 2,162,577 12.287 2,952,505 789,928Sumber: BPS (2012), diolah
ProyeksiNational Share Mandailing Natal tahun 2016 antar sektor terjadi perbedaan
yang cukup signifikan, dimana sektor pertanian tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
sektor lainnya, berdasarkan data diatas sektor pertanian mengambil proporsi sebesar 43,89
persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 16,98 persen, Jasa 15,39 persen dan
konstruksi 12,98 persen. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah sektor
listrik, gas dan air bersih sebesar 0,23 persen.
![Page 9: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/9.jpg)
9
b. Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)
Tabel 6. Proyeksi Proporsional Share
SektorEr,i,t
En,i,t+m /En,i,t
En,t+m /En,t
DProportional
Share
A b c b-c a x d
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan
949,132 1.2928 1.3653 (0.0725) (68,803)
Pertambangan & Penggalian 34,917 1.0000 1.3653 (0.3653) (12,754)
Industri Pengolahan 77,276 1.1819 1.3653 (0.1834) (14,170)
Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.2804 1.3653 (0.0848) (429)
Konstruksi 269,567 1.4388 1.3653 0.0735 19,810
Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.3862 1.3653 0.0210 7,704
Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.5350 1.3653 0.1698 14,192
Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 43,038 1.6739 1.3653 0.3086 13,283
Jasa-Jasa 332,724 1.4614 1.3653 0.0962 31,999
Jumlah 2,162,577 12.2505 12.2874 (0.0369) (9,166)
Sumber: BPS (2012), diolahProyeksi propporsional share (Efek bauran industri/Industrial Mix) Kabupaten
Mandailing Natal tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai dari efek bauran industri
Kabupaten Mandailing Natal adalah sebesar -9,17 milyar rupiah. Besaran nilai ini
menunjukkan bahwa distribusi industri atau sektoralProvinsi Sumatera Utara menyebabkan
menurunnya nilai PDRB Kabupaten Mandailing Natal sebesar -9,17 milyar rupiah.
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Mandailing Natal memiliki sektor-
sektor yang memiliki nilai negatif yaitu sektor peranian, pertambangan dan penggalian,
industri pengolahan, listrik, gas & air bersih menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam
perekonomian masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya
terhadap struktur perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor konstruksi; perdagangan, hotel
dan restoran; pengangkutan & komunikasi; keuangan, real estate dan jasa perusahaan; dan
jasa-jasa memiliki nilaiProportional shift positif maka sektor tersebut memiliki
keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.
Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih
tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Sektor
yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor Jasa sebesar 31,99 milyar rupiah
Ini berarti distribusi sektor ini di Sumatera Utara memberikan tambahan nilai PDRB
Kabupaten Mandailing Natal sebesar 31,99 milyar rupiah. Sektor pertanian dan industri
pengolahan merupakan sektor yang memberikan nilai negatif terbesar. Kecilnya nilai
tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan
![Page 10: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/10.jpg)
10
PDRB Provinsi Sumatera Utara. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional
menyebabkan turunnya nilai PDRB Sumatera Utara sebesar -68,80 milyar rupiah.
c. Regional Shift (Diferential Shift)
Nilai efek persaingan di Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada tabel 7. Jika
dilihat secara keseluruhan proyeksi nilai efek persaingan Kabupaten Mandailing Natal tahun
2016 bernilai sebesar 3,18 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kabupaten
Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih baik. Jika dilihat per sektor, terdapat
sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menunjukkan sektor
tersebut di Kabupaten Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada
sektor yang sama di Sumatera Utara.
Tabel. 7. Proyeksi Differential Shift (Differential Shift Masa Lalu x Indeks PerubahanNasional)
Sektor
DifferentialShift Masa
Lalu
IndeksPerubahan
DifferentialShift yang
Disesuaikan
a B a x b
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan
2,985 1.2928 3,858
Pertambangan & Penggalian 13 1.0000 13
Industri Pengolahan 137 1.1819 161
Listrik, Gas & Air Bersih 20 1.2804 25
Konstruksi 113 1.4388 162
Perdagangan, Hotel & Restoran 483 1.3862 670
Pengangkutan dan Komunikasi 153 1.5350 236
Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 22 1.6739 37
Jasa-Jasa (1,356) 1.4614 (1,982)
Jumlah 2,569 12.2505 3,181
Sumber: BPS (2012), diolahTabel 8. Rekapitulasi Faktor Pengubah dalam Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing
Natal dari Tahun 2011 ke Tahun 2016
Sektor
PDRB2011
Perubahan karena FaktorPDRB2016
Er,i,tNationalShare
ProporsionalShare
DifferentialShift
Er,i,t+m
A b C D a+b+c+d
Pertanian, Peternakan,Kehutanan, & Perikanan
949,132 346,691 (68,803) 3,858 1,230,879
Pertambangan & Penggalian 34,917 12,754 (12,754) 13 34,930
Industri Pengolahan 77,276 28,227 (14,170) 161 91,495
Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1,847 (429) 25 6,499
Konstruksi 269,567 98,465 19,810 162 388,005
Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 134,151 7,704 670 509,788
Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 30,538 14,192 236 128,570
Keuangan, Real Estat & JasaPerush.
43,038 15,721 13,283 37 72,078
Jasa-Jasa 332,724 121,535 31,999 (1,982) 484,276
Jumlah 2,162,577 789,928 (9,166) 3,181 2,946,520Sumber: BPS (2012), diolah
![Page 11: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Checking: Total PDRB Kabupaten Mandailing Natal=(PDRB 2016 - PDRB 2011) = 783,943Total National Share 789,928Total Proportional Share (9,166)Total Differential Shift 3,181Total 783,943
Berdasarkan proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal tahun 2016 sektor
pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan menyumbang sebesar 1,23 trilyun rupiah
(41,77 persen), pertambangan & penggalian 34,9 milyar rupiah (1,19 persen), industri
pengolahan 91,5 milyar rupiah (3,11 persen), listrik, gas & air bersih 6,5 milyar rupiah (0,22
persen), konstruksi 388,0 milyar rupiah (13,17 persen), perdagangan, hotel & restoran 509,8
milyar rupiah (17,30 persen), pengangkutan dan komunikasi 128,6 milyar rupiah (41,77
persen), keuangan, real estate & jasa perusahaan 72,1 milyar rupiah (2,45 persen) dan jasa
484,3 milyar rupiah (16,44 persen).
Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa
sseluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan PDRB di
Provinsi Sumatera Utara sebesar 100,8 persen. Mandailing Natal tidak memiliki industri
yang dalam ukuran Sumatera Utara berkembang pesat sehingga proporsional share
bernilai negatif (-1,2 persen). Artinya industri ini menurunkan PDRB Sumatera Utara
sebesar -1,2 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di
Mandailing Natal dibanding dengan Sumatera Utara dan menyumbang tambahan PDRB
sebesar 0,4 persen.
4. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dariAnalisis Perubahan Pendapatan
Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Mandailing Natal Dengan Metode
Shift-Share sebagai berikut:
- Periode tahun 2007– 2011 beberapa sektor bernilai positif adalah sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, konstruksi, dan jasa. Selain itu
sektor pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan serta
jasa memiliki nilai negatif di kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan nilai efek
alokasi negatif berarti sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang
PDRB tetapi tingkat pertumbuhan sektor tersebutrelatif lamban.
![Page 12: Analisis Shift Share Madina-libre](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/55cf9365550346f57b9d6d24/html5/thumbnails/12.jpg)
12
- Seluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan
PDRB di Provinsi Sumatera Utara sebesar 93,1 persen. Industri menyumbang
tambahan PDRB sebesar 2,7 persen. dan terdapat industri khusus yang memiliki
keunggulan komparatif di Mandailing Natal dan menyumbang tambahan PDRB
sebesar 4,2 persen. Sedangkan berdasarkan proyeksi PDRB tahun 2016, PDRB
Kabupaten Mandailing Natal akan menyumbang PDRB Sumatera Utara sebesar
100,8 persen. Industri Mandailing Natal menurunkan PDRB Sumatera Utara
sebesar -1,2 persen dan terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan
komparatif di Mandailing Natal dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 0,4
persen.
- Kesenjangan sektoral timbul karena kecepatan pertumbuhan antar sektor-sektor
ekonomi yang tidak proporsional yang mengakibatkan terjadinya pergeseran
kontribusi (share) sektoral. Berdasarkan analisis Shift-share, dapat dilihat bahwa
masih tingginya peranan sektor pertanian dibandingkan sektor- sektor ekonomi
lainnya (terutama sektor industri pengolahan) dalam perekonomian di Mandailing
Natal.
b. Saran
- Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal perlu melakukan perbaikan kinerja
disektor unggulan (Listrik, Gas & Air Bersih, pengangkutan, hotel dan restoran)
yang berkembang relatif cepat tanpa melupakan sektor primer (pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan) yang berjalan relatif lamban.
Daftar Pustaka
BPS, 2012. Mandailing Natal Dalam Angka 2012. BPS Kabupaten Mandailing Natal.
BPS, 2010. Mandailing Natal Dalam Angka 2010. BPS Kabupaten Mandailing Natal.
BPS, 2012. Statistik Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012. BPS Provinsi Sumatera Utara.Medan.
Glasson, J. 1974.An Introduction to Regional Planning. London: HutchinsonEducational.
Tarigan, R. 2012.Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara. Jakarta.