analisis shift share madina-libre

12
* Analis Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian; tulisan ini adalah analisis dan pendapat pribadi tidak ada kaitannya dengan instritusi penulis. ANALISIS PERUBAHAN SEKTOR BERDASARKAN PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN MANDAILING NATAL Oleh : Edi Nasution* 1. Pendahuluan Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara. Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10'-1°50' Lintang Utara dan 98°10'-100°10' Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara Kabupaten Tapanuli Selatan, sebelah Selatan Provinsi Sumatera Barat, sebelah Barat Samudera Indonesia dan sebelah Timur Kabupaten Padang Lawas dan Sumatera Barat. Angka pertumbuhan sektor ekonomi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan mengingat hal tersebut mencerminkan pertambahan output yang lebih lanjut menjadi pendapatan bagi suatu perekonomian tertentu. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kabupaten Mandailing Natal cukup tinggi yaitu 6,08 persen pertahun. Angka pertumbuhan ini meskipun fluktuatif namun cenderung meningkat positif. Angka pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 6,50 persen (BPS Kabupaten Mandailing Natal). Di Kabupaten Mandailing Natal, sektor Pertanian yang merupakan sektor andalan bagi perekonomiannya, walaupun demikian laju pertumbuhannya paling rendah dibanding sektor-sektor lainnya. Secara ratarata subsektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi di sektor Pertanian adalah subsektor Tanaman Perkebunan. Tingkat pertumbuhan paling rendah dibandingkan subsektor lain yang terdapat di dalam sektor Pertanian adalah subsektor Kehutanan. Pertumbuhan ratarata pertahun tertinggi berasal dari sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sektor-sektor lainnya (perdagangan, Hotel dan Restoran, pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa) menunjukkan angka pertumbuhan yang fluktuatif per tahunnya. Analisis shiftshare dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran serta peranan perekonomian di daerah. Model ini dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pada pertumbuhan sektor di daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau

Upload: ibnu-aprilia

Post on 26-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonometrika

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Shift Share Madina-libre

* Analis Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian; tulisan ini adalah analisis dan pendapat pribaditidak ada kaitannya dengan instritusi penulis.

ANALISIS PERUBAHAN SEKTOR BERDASARKAN PENDAPATANDOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN

MANDAILING NATALOleh : Edi Nasution*

1. Pendahuluan

Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara.

Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10'-1°50' Lintang Utara dan 98°10'-100°10'

Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah

Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera

Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara Kabupaten Tapanuli

Selatan, sebelah Selatan Provinsi Sumatera Barat, sebelah Barat Samudera Indonesia dan

sebelah Timur Kabupaten Padang Lawas dan Sumatera Barat.

Angka pertumbuhan sektor ekonomi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan

mengingat hal tersebut mencerminkan pertambahan output yang lebih lanjut menjadi

pendapatan bagi suatu perekonomian tertentu. Secara keseluruhan, pertumbuhan

ekonomi kabupaten Mandailing Natal cukup tinggi yaitu 6,08 persen pertahun.

Angka pertumbuhan ini meskipun fluktuatif namun cenderung meningkat positif.

Angka pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 6,50 persen (BPS

Kabupaten Mandailing Natal).

Di Kabupaten Mandailing Natal, sektor Pertanian yang merupakan sektor andalan

bagi perekonomiannya, walaupun demikian laju pertumbuhannya paling rendah

dibanding sektor-sektor lainnya. Secara rata–rata subsektor yang mengalami

pertumbuhan tertinggi di sektor Pertanian adalah subsektor Tanaman Perkebunan.

Tingkat pertumbuhan paling rendah dibandingkan subsektor lain yang terdapat di dalam

sektor Pertanian adalah subsektor Kehutanan. Pertumbuhan rata–rata pertahun tertinggi

berasal dari sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sektor-sektor lainnya

(perdagangan, Hotel dan Restoran, pertambangan dan penggalian, sektor industri

pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan

komunikasi serta sektor jasa-jasa) menunjukkan angka pertumbuhan yang fluktuatif per

tahunnya.

Analisis shift–share dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran

serta peranan perekonomian di daerah. Model ini dipakai untuk mengamati struktur

perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pada pertumbuhan sektor di

daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau

Page 2: Analisis Shift Share Madina-libre

2

nasional. Disamping itu, dapat digunakan untuk menganalisa pergeseran struktur

perekonomian daerah dalam hubungannya dengan peningkatan perekonomian daerah

yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang

lamban pertumbuhannya maka perekonomian daerah tersebut akan tumbuh dibawah

tingkat pertumbuhan perekonomian daerah diatasnya.

Dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu

perekonomian daerah ditentukan oleh tiga komponen :

Provincial share, dipakai untuk mengetahui pertumbuhan atau pergeseran

struktur perekonomian suatu daerah dengan melihat nilai PDRB daerah

pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan

perekonomian daerah yang lebih tinggi (Nasional). Hasil perhitungan ini akan

menggambarkan besarnya peranan wilayah nasional yang mempengaruhi

pertumbuhan perekonomian suatu Provinsi. Jika pertumbuhan Provinsi sama

dengan pertumbuhan nasional maka peranannya terhadap nasional tetap.

Proportional (Industrial-Mix) Shift (Sp), adalah pertumbuhan Nilai Tambah

Bruto suatu sektor i dibandingkan total sektor di tingkat nasional.

Differential Shift (Sd), adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi di tingkat

Provinsi dengan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat nasional. Suatu

daerah dapat saja memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya karena

lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat.

Menurut Glasson (1977), mengkaji lebih jauh bahwa kedua komponen shift (Sp dan

Sd) ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan

internal. Sp merupakan akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara

nasional (Provinsi), sedangkan Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja

di dalam daerah yang bersangkutan. Apabila nilai Sd maupun Sp bernilai positif,

menunjukkan bahwa sektor yang bersangkutan dalam perekonomian di daerah

menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya bilai nilainya

negatif menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih memungkinkan

untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian Provinsi.

Untuk sektor-sektor yang memilikiproportional shift (Sp) yang positif maka sektor

tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah

lain. Dan untuk sektor-sektor yang memilikidifferential shift (Sd) positif berarti bahwa

sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat

dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila negatif maka tingkat pertumbuhan sektor

tersebut relatif lamban.

Page 3: Analisis Shift Share Madina-libre

3

Data yang biasa dipergunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per kapita

(Y/P), PDRB (Y) atau tenaga kerja (E). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah

data PDRB (Y) dengan tahun pengamatan pada rentang tertentu dimana data yang

digunakan adalah data tahun 2007, 2011, dan mengestimasi Tahun 2016.

2. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah metode Shift-Share yang

merupakan analisis pergeseran antara sektor-sektor di Mandailing Natal.Data yang

digunakan data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mandailing

Natal dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumatera Utara

bersumber dari BPS Kabupaten Mandailing Natal dan BPS Provinsi Sumatera Utara.

3. Hasil dan Pembahasan

Analisis Perubahan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Mandailing Natal dengan Metode Shift-Share (Juta Rp):

Tabel 1. Data Masa Lalu dan Proyeksi untuk Wilayah Nasional (dalam kasus iniSumatera Utara)

Sektor

Sumatera Utara Mandailing NatalProyeksiSumateraUtara**

2007* 2011 2007 2011 2016

EN,i,t-1 EN,i,t Er,i,t-n Er,i,t EN,i,t+m

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan

23,856,155 29,376,578 790,857 949,132 37,977,501

Pertambangan & Penggalian 1,229,050 1,494,851 29,151 34,917 1,494,851

Industri Pengolahan 23,615,200 26,548,662 68,274 77,276 31,378,082

Listrik, Gas & Air Bersih 739,918 943,754 3,533 5,056 1,208,403

Konstruksi 6,559,296 8,754,627 173,320 269,567 12,595,821

Perdagangan, Hotel & Restoran 18,386,279 23,693,426 286,047 367,263 32,844,985

Pengangkutan dan Komunikasi 9,076,562 12,676,427 64,790 83,604 19,458,627

Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 6,720,616 9,992,485 33,139 43,038 16,726,515

Jasa-Jasa 9,609,197 12,969,811 231,176 332,724 18,954,674

Jumlah 99,792,273 126,450,622 1,680,287 2,162,577 172,639,460Sumber: BPS (2012), diolahKeterangan: * = angka perkiraan

** = angka proyeksi 2016 dihitung berdasarkan rata-rata pertumbuhanper sektor tahun 2007-2011

Berdasarkan proyeksi PDRB Sumatera Utara Tahun 2016 diketahui bahwa sektor

pertanian tetap mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap PDRB, yaitu sebesar

37,98 milyar, selanjutnya sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 32,85 Milyar,

Page 4: Analisis Shift Share Madina-libre

4

Industri Pengolahan sebesar 31,38 milyar rupiah. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air

Bersih merupakan penyumbang PDRB terendah dengan nilai sebesar minus 1,21 milyar

rupiah (tabel 1). Rendahnya sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pertambangan

dan penggalian memiliki nilai lebih kecil dari dari sektor industri pengolahan karena

kedua sektor ini bukan merupakan sektor unggulan dan meskipun di Sumatera Utara

sektor pertambangan dan galian cukup menjanjikan, tetapi belum dikelola secara optimal

padahal kedua sektor ini sangat penting.

Dari table 1 terlihat bahwa terjadi perbedaan mencolok bila dilihat dari PDRB

antar sektor-sektor ekonomi, dimana di Kabupaten Mandailing Natal masih di dominasi

sektor pertanian. Kecilnya pengaruh sektor listrik, gas dan air minum akibat pengaruh

pertumbuhan yang cukup rendah bila dibandingkan dengan sektor pertanian, sehingga

terjadi kesenjangan antar sektor di Kabupaten Mandailing Natal.

a. National Share (Provincial Share)

Komponen "national share" (N) adalah banyaknya pertambahan PDRB regional

seandainya proporsi perubahannnya sama dengan laju pertambahan nasional selama periode

studi. Hal ini dapat dipakai sebagai kriteria bagi daerah yang bersangkutan untuk mengukur

apakah daerah itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan nasional secara

rata-rata.

Tabel 2. Perhitungan National Share (Ns)

SektorEr,i,t-n En,t / En,t-n Er,i,t

NationalShare

(a) (b) (a) x (b) (c) - (a)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan

790,857 1.2671 1,002,125 211,268

Pertambangan & Penggalian 29,151 1.2671 36,939 7,787

Industri Pengolahan 68,274 1.2671 86,513 18,239

Listrik, Gas & Air Bersih 3,533 1.2671 4,477 944

Konstruksi 173,320 1.2671 219,621 46,300

Perdagangan, Hotel & Restoran 286,047 1.2671 362,461 76,414

Pengangkutan dan Komunikasi 64,790 1.2671 82,097 17,308

Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 33,139 1.2671 41,991 8,853

Jasa-Jasa 231,176 1.2671 292,932 61,756

Jumlah 1,680,287 11.404 2,129,156 448,869

Sumber: BPS (2012), diolahNational Share Mandailing Natal antar sektor terjadi perbedaan yang cukup

signifikan, dimana sektor pertanian tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya,

berdasarkan data diatas sektor pertanian mengambil proporsi sebesar 47,07 persen, sektor

Page 5: Analisis Shift Share Madina-libre

5

perdagangan, hotel dan restoran 17,02 persen, Jasa 13,76 persen dan konstruksi 10,31

persen. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah sektor listrik, gas dan air

bersih sebesar 0,21 persen. Tingginya laju pertumbuhan Mandailing Natal pada sektor

pertanian terutama ditopang oleh subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

b. Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)

Komponen "shift" adalah penyimpangan (deviation) dari "national share" dalam

pertumbuhan PDRB. Penyimpangan ini adalah positif di daerah-daerah yang tumbuh lebih

cepat dan negatif di daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/ merosot dibandingkan dengan

pertumbuhan PDRB secara nasional. Bagi setiap daerah, shift netto dapat dibagi menjadi

dua komponen :

"Proportional shift component" (P), kadang-kadang dikenal sebagai komponen

"struktural" atau "industrial mix", mengukur besarnya "shift" regional netto yang

diakibatkan oleh komposisi sektor/ jenis kegiatan di daerah yang bersangkutan. Komponen

ini adalah positif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara

nasional tumbuh dengan cepat, dan negatif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam

sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan lambat atau bahkan sedang merosot.

Tabel 3. Perhitungan Proporsional Shift (P)

SektorEr,i,t-n

En,i,t /En,i,t-n

En,t / En,t-n DProportional

Share

A B C b-c a x d

Pertanian, Peternakan, Kehutanan,& Perikanan

790,857 1.2314 1.2671 (0.036) (28,260.34)

Pertambangan & Penggalian 29,151 1.2163 1.2671 (0.051) (1,483.01)

Industri Pengolahan 68,274 1.1242 1.2671 (0.143) (9,757.70)

Listrik, Gas & Air Bersih 3,533 1.2755 1.2671 0.008 29.49

Konstruksi 173,320 1.3347 1.2671 0.068 11,708.08

Perdagangan, Hotel & Restoran 286,047 1.2886 1.2671 0.022 6,152.51

Pengangkutan dan Komunikasi 64,790 1.3966 1.2671 0.129 8,388.47

Keuangan, Real Estat & JasaPerush.

33,139 1.4868 1.2671 0.220 7,280.62

Jasa-Jasa 231,176 1.3497 1.2671 0.083 19,092.92

Jumlah 1,680,287 11.7039 11.4042 0.300 13,151

Sumber: BPS (2012), diolah

Efek bauran industri (Industrial Mix) Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada

Tabel 3. Analisis ini dapat ditunjukkan apakah perekonomian di Kabupaten Mandailing

Natal terkonsentrasi pada sektor-sektor yang tumbuh lebih cepat dibanding perekonomian

Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana laju pertumbuhan pada

suatu sektor di Kabupaten Mandailing Natal dan juga laju pertumbuhan pada sektor yang

Page 6: Analisis Shift Share Madina-libre

6

sama di Sumatera Utara. Nilai dari efek bauran industri Kabupaten Mandailing Natal adalah

sebesar 13,15 milyar rupiah. Besaran nilai ini menunjukkan bahwa distribusi industri atau

sektoral Provinsi Sumatera Utara menyebabkan naiknya nilai PDRB Kabupaten Mandailing

Natal sebesar 13,15 milyar rupiah.

Dari table diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Mandailing Natal memiliki sektor-

sektor yang memiliki nilai negatif (berarti perekonomian Kabupaten Mandailing Natal

berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada perekonomian Provinsi

Sumatera Utara), yaitu: sektor peranian, pertambangan & penggalian, dan industri

pengolahan menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih

memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur

perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih; konstruksi;

perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan & komunikasi; keuangan, real estate dan

jasa perusahaan; dan jasa-jasa memiliki nilaiProportional shift positif (berarti

perekonomian Kabupaten Mandailing Natal berspesialisasi pada sektor yang sama yang

tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Sumatera Utara) maka sektor tersebut

memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.

Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih

tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Sektor

yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor Jasa sebesar 19,09 milyar rupiah

Ini berarti distribusi industri atau sektoral di Sumatera Utara memberikan tambahan nilai

PDRB Kabupaten Mandailing Natal sebesar 19,09 milyar rupiah. Sektor pertanian dan

industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan nilai minus terbesar. Kecilnya nilai

tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan

PDRB Provinsi Sumatera Utara. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional

menyebabkan turunnya nilai PDRB Sumatera Utara sebesar 28,26 milyar rupiah.

c. Regional Shift (Diferential Shift)

Efek persaingan digunakan untuk mengetahui bagaimana daya saing suatu sektor di

suatu daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam

hal ini yang dibandingkan adalah efek persaingan Kabupaten Mandailing Natal dengan

Provinsi Sumatera Sumatera Utara. Nilai efek persaingan di Kabupaten Mandailing Natal

dapat dilihat pada tabel 4. Jika dilihat secara keseluruhan nilai efek persaingan Kabupaten

Mandailing Natal dengan perekonomian Provinsi SumateraUtara bernilai sebesar 20,27

Page 7: Analisis Shift Share Madina-libre

7

milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kabupaten Mandailing Natal memiliki

daya saing yang lebih baik daripada perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Jika dilihat per

sektor, ada sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menandakan

sektor tersebut di Kabupaten Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih tinggi

daripada sektor yang sama di Sumatera Utara.

Tabel 4. Perhitungan Differential Shift (D)

SektorEr,i,t-n

En,i,t /En,i,t-n

Er,i,t-n DDifferential

Shift

A B C b x c a-d

Pertanian, Peternakan, Kehutanan,& Perikanan

949,132 1.2314 790,857 973,865 (24,733)

Pertambangan & Penggalian 34,917 1.2163 29,151 35,456 (539)

Industri Pengolahan 77,276 1.1242 68,274 76,755 521

Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.2755 3,533 4,507 549

Konstruksi 269,567 1.3347 173,320 231,329 38,238

Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.2886 286,047 368,614 (1,351)

Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.3966 64,790 90,486 (6,882)

Keuangan, Real Estat & JasaPerush.

43,038 1.4868 33,139 49,272 (6,234)

Jasa-Jasa 332,724 1.3497 231,176 312,025 20,699

Jumlah 2,162,577 11.7039 1,680,287 2,142,307 20,270

Checking: Total pertambahan PDRB Kabupaten Mandailing Natal=(PDRB 2011– PDRB 2007) = 482,290Total National Share 448,869Total Proportional Share 13,151Total Differential Shift 20,270Jumlah 482,290

Dari table diatas dapat dilihat bahwa sektor-sektor yang memiliki nilai

Differential Shift positif (berarti bahwa terdapat sektor ekonomi Kabupaten Mandailing

Natal tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Sumatera

Utara) adalah adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum,

konstruksi, dan jasa yang berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan

mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Selain

itu sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan; perdagangan, hotel & restoran;

pengangkutan & komunikasi dan keuangan, real estate & jasa perusahaan memiliki nilai

negatif (berarti sektor tersebut tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor yang sama di

tingkat Provinsi Sumatera Utara). Berdasarkan nilai efek alokasi yang negatif berarti

sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang PDRB tetapi relatif kecil

sehingga tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban. Sektor perekonomian di

Mandailing Natal mempunyai alokasi PDRB yang baik untuk setiap sektor yang ada. Hal ini

Page 8: Analisis Shift Share Madina-libre

8

terlihat dari nilai total efek alokasi yang bernilaipositif, tetapi PDRB tersebut belum

terdistribusikan dengan baik di antara sektor-sektor perekonomian. Dilihat dari distribusi per

sektor ternyata sektor listrik, gas & air bersih, industri pengolahan, konstruksi dan jasa-jasa

memiliki nilai positif, hal ini menunjukkan di Kabupaten Mandailing Natal sektor ini

mempunyai daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Sumatera Utara.

Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa

seluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan PDRB di

Provinsi Sumatera Utara sebesar 93,1 persen. Mandailing Natal memiliki industri yang

dalam ukuran Sumatera Utara berkembang pesat, artinya industri ini menyumbang

tambahan PDRB sebesar 2,7 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan

komparatif di Mandailing Natal dibanding dengan Sumatera Utara dan menyumbang

tambahan PDRB sebesar 4,2 persen.

3. Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

a. National Share (Provincial Share)

Tabel 5. Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

SektorEr,i,t En,t+m / En,t C

NationalShare

(a) (b) (a) x (b) (c) - (a)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan

949,132 1.3653 1,295,823 346,691

Pertambangan & Penggalian 34,917 1.3653 47,671 12,754

Industri Pengolahan 77,276 1.3653 105,503 28,227

Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.3653 6,903 1,847

Konstruksi 269,567 1.3653 368,032 98,465

Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.3653 501,414 134,151

Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.3653 114,142 30,538

Keuangan, Real Estat & JasaPerush.

43,038 1.3653 58,759 15,721

Jasa-Jasa 332,724 1.3653 454,259 121,535

Jumlah 2,162,577 12.287 2,952,505 789,928Sumber: BPS (2012), diolah

ProyeksiNational Share Mandailing Natal tahun 2016 antar sektor terjadi perbedaan

yang cukup signifikan, dimana sektor pertanian tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan

sektor lainnya, berdasarkan data diatas sektor pertanian mengambil proporsi sebesar 43,89

persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 16,98 persen, Jasa 15,39 persen dan

konstruksi 12,98 persen. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah sektor

listrik, gas dan air bersih sebesar 0,23 persen.

Page 9: Analisis Shift Share Madina-libre

9

b. Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)

Tabel 6. Proyeksi Proporsional Share

SektorEr,i,t

En,i,t+m /En,i,t

En,t+m /En,t

DProportional

Share

A b c b-c a x d

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan

949,132 1.2928 1.3653 (0.0725) (68,803)

Pertambangan & Penggalian 34,917 1.0000 1.3653 (0.3653) (12,754)

Industri Pengolahan 77,276 1.1819 1.3653 (0.1834) (14,170)

Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1.2804 1.3653 (0.0848) (429)

Konstruksi 269,567 1.4388 1.3653 0.0735 19,810

Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 1.3862 1.3653 0.0210 7,704

Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 1.5350 1.3653 0.1698 14,192

Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 43,038 1.6739 1.3653 0.3086 13,283

Jasa-Jasa 332,724 1.4614 1.3653 0.0962 31,999

Jumlah 2,162,577 12.2505 12.2874 (0.0369) (9,166)

Sumber: BPS (2012), diolahProyeksi propporsional share (Efek bauran industri/Industrial Mix) Kabupaten

Mandailing Natal tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai dari efek bauran industri

Kabupaten Mandailing Natal adalah sebesar -9,17 milyar rupiah. Besaran nilai ini

menunjukkan bahwa distribusi industri atau sektoralProvinsi Sumatera Utara menyebabkan

menurunnya nilai PDRB Kabupaten Mandailing Natal sebesar -9,17 milyar rupiah.

Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Mandailing Natal memiliki sektor-

sektor yang memiliki nilai negatif yaitu sektor peranian, pertambangan dan penggalian,

industri pengolahan, listrik, gas & air bersih menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam

perekonomian masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya

terhadap struktur perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor konstruksi; perdagangan, hotel

dan restoran; pengangkutan & komunikasi; keuangan, real estate dan jasa perusahaan; dan

jasa-jasa memiliki nilaiProportional shift positif maka sektor tersebut memiliki

keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.

Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih

tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Sektor

yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor Jasa sebesar 31,99 milyar rupiah

Ini berarti distribusi sektor ini di Sumatera Utara memberikan tambahan nilai PDRB

Kabupaten Mandailing Natal sebesar 31,99 milyar rupiah. Sektor pertanian dan industri

pengolahan merupakan sektor yang memberikan nilai negatif terbesar. Kecilnya nilai

tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan

Page 10: Analisis Shift Share Madina-libre

10

PDRB Provinsi Sumatera Utara. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional

menyebabkan turunnya nilai PDRB Sumatera Utara sebesar -68,80 milyar rupiah.

c. Regional Shift (Diferential Shift)

Nilai efek persaingan di Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada tabel 7. Jika

dilihat secara keseluruhan proyeksi nilai efek persaingan Kabupaten Mandailing Natal tahun

2016 bernilai sebesar 3,18 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kabupaten

Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih baik. Jika dilihat per sektor, terdapat

sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menunjukkan sektor

tersebut di Kabupaten Mandailing Natal memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada

sektor yang sama di Sumatera Utara.

Tabel. 7. Proyeksi Differential Shift (Differential Shift Masa Lalu x Indeks PerubahanNasional)

Sektor

DifferentialShift Masa

Lalu

IndeksPerubahan

DifferentialShift yang

Disesuaikan

a B a x b

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, &Perikanan

2,985 1.2928 3,858

Pertambangan & Penggalian 13 1.0000 13

Industri Pengolahan 137 1.1819 161

Listrik, Gas & Air Bersih 20 1.2804 25

Konstruksi 113 1.4388 162

Perdagangan, Hotel & Restoran 483 1.3862 670

Pengangkutan dan Komunikasi 153 1.5350 236

Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 22 1.6739 37

Jasa-Jasa (1,356) 1.4614 (1,982)

Jumlah 2,569 12.2505 3,181

Sumber: BPS (2012), diolahTabel 8. Rekapitulasi Faktor Pengubah dalam Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing

Natal dari Tahun 2011 ke Tahun 2016

Sektor

PDRB2011

Perubahan karena FaktorPDRB2016

Er,i,tNationalShare

ProporsionalShare

DifferentialShift

Er,i,t+m

A b C D a+b+c+d

Pertanian, Peternakan,Kehutanan, & Perikanan

949,132 346,691 (68,803) 3,858 1,230,879

Pertambangan & Penggalian 34,917 12,754 (12,754) 13 34,930

Industri Pengolahan 77,276 28,227 (14,170) 161 91,495

Listrik, Gas & Air Bersih 5,056 1,847 (429) 25 6,499

Konstruksi 269,567 98,465 19,810 162 388,005

Perdagangan, Hotel & Restoran 367,263 134,151 7,704 670 509,788

Pengangkutan dan Komunikasi 83,604 30,538 14,192 236 128,570

Keuangan, Real Estat & JasaPerush.

43,038 15,721 13,283 37 72,078

Jasa-Jasa 332,724 121,535 31,999 (1,982) 484,276

Jumlah 2,162,577 789,928 (9,166) 3,181 2,946,520Sumber: BPS (2012), diolah

Page 11: Analisis Shift Share Madina-libre

11

Checking: Total PDRB Kabupaten Mandailing Natal=(PDRB 2016 - PDRB 2011) = 783,943Total National Share 789,928Total Proportional Share (9,166)Total Differential Shift 3,181Total 783,943

Berdasarkan proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal tahun 2016 sektor

pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan menyumbang sebesar 1,23 trilyun rupiah

(41,77 persen), pertambangan & penggalian 34,9 milyar rupiah (1,19 persen), industri

pengolahan 91,5 milyar rupiah (3,11 persen), listrik, gas & air bersih 6,5 milyar rupiah (0,22

persen), konstruksi 388,0 milyar rupiah (13,17 persen), perdagangan, hotel & restoran 509,8

milyar rupiah (17,30 persen), pengangkutan dan komunikasi 128,6 milyar rupiah (41,77

persen), keuangan, real estate & jasa perusahaan 72,1 milyar rupiah (2,45 persen) dan jasa

484,3 milyar rupiah (16,44 persen).

Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa

sseluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan PDRB di

Provinsi Sumatera Utara sebesar 100,8 persen. Mandailing Natal tidak memiliki industri

yang dalam ukuran Sumatera Utara berkembang pesat sehingga proporsional share

bernilai negatif (-1,2 persen). Artinya industri ini menurunkan PDRB Sumatera Utara

sebesar -1,2 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di

Mandailing Natal dibanding dengan Sumatera Utara dan menyumbang tambahan PDRB

sebesar 0,4 persen.

4. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dariAnalisis Perubahan Pendapatan

Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Mandailing Natal Dengan Metode

Shift-Share sebagai berikut:

- Periode tahun 2007– 2011 beberapa sektor bernilai positif adalah sektor industri

pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, konstruksi, dan jasa. Selain itu

sektor pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan serta

jasa memiliki nilai negatif di kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan nilai efek

alokasi negatif berarti sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang

PDRB tetapi tingkat pertumbuhan sektor tersebutrelatif lamban.

Page 12: Analisis Shift Share Madina-libre

12

- Seluruh sector PDRB di Kabupaten Mandailing Natal menyumbang tambahan

PDRB di Provinsi Sumatera Utara sebesar 93,1 persen. Industri menyumbang

tambahan PDRB sebesar 2,7 persen. dan terdapat industri khusus yang memiliki

keunggulan komparatif di Mandailing Natal dan menyumbang tambahan PDRB

sebesar 4,2 persen. Sedangkan berdasarkan proyeksi PDRB tahun 2016, PDRB

Kabupaten Mandailing Natal akan menyumbang PDRB Sumatera Utara sebesar

100,8 persen. Industri Mandailing Natal menurunkan PDRB Sumatera Utara

sebesar -1,2 persen dan terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan

komparatif di Mandailing Natal dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 0,4

persen.

- Kesenjangan sektoral timbul karena kecepatan pertumbuhan antar sektor-sektor

ekonomi yang tidak proporsional yang mengakibatkan terjadinya pergeseran

kontribusi (share) sektoral. Berdasarkan analisis Shift-share, dapat dilihat bahwa

masih tingginya peranan sektor pertanian dibandingkan sektor- sektor ekonomi

lainnya (terutama sektor industri pengolahan) dalam perekonomian di Mandailing

Natal.

b. Saran

- Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal perlu melakukan perbaikan kinerja

disektor unggulan (Listrik, Gas & Air Bersih, pengangkutan, hotel dan restoran)

yang berkembang relatif cepat tanpa melupakan sektor primer (pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan) yang berjalan relatif lamban.

Daftar Pustaka

BPS, 2012. Mandailing Natal Dalam Angka 2012. BPS Kabupaten Mandailing Natal.

BPS, 2010. Mandailing Natal Dalam Angka 2010. BPS Kabupaten Mandailing Natal.

BPS, 2012. Statistik Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012. BPS Provinsi Sumatera Utara.Medan.

Glasson, J. 1974.An Introduction to Regional Planning. London: HutchinsonEducational.

Tarigan, R. 2012.Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara. Jakarta.