analisis produktivitas alat berat pekerjaan land …repository.utu.ac.id/346/1/babi_v.pdf ·...

46
i ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya) Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh; INTAN WAHYUNI NIM : 07C10203062 Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi Jurusan : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

27 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

i

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERATPEKERJAAN LAND CLEARING

(Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol KilometerKabupaten Nagan Raya)

Suatu Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syaratYang Diperlukan untuk Memperoleh

Ijazah Sarjana Teknik

Disusun Oleh;

INTAN WAHYUNI

NIM : 07C10203062Bidang : Manajemen Rekayasa KonstruksiJurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMARALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT

2013

Page 2: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERATPEKERJAAN LAND CLEARING

(Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol KilometerKabupaten Nagan Raya)

Oleh

Nama Mahasiswa : Intan Wahyuni

NIM : 07C10203062

Bidang Studi : Manajement Rekayasa Konstruksi

Jurusan : Teknik Sipil

Alue Peunyareng, 20 Oktober 2013

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Zakia, ST, M.T

Pembimbing II

Astiah Amir, ST, M.T

Diketahui/Disahkan oleh,

Dekan Fakultas Teknik Sipil

IR. Rusman, AR, MSME

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Astiah Amir, ST, M.T

Page 3: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, karunia, hidayah, dan innayah-Nya sehingga tugas

akhir yang berjudul “Analisis Produktivitas Alat Berat Pekerjaan Land Clearing

(Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya)”

dapat diselesaikan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai

jenjang S-1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar, Alue

Peunyareng.

Penyelesaian penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak IR. Rusman, AR, MSME, selaku Dekan Fakultas Teknik

Sipil, Universitas Teuku Umar, Alue Peunyareng.

2. Ibu Astiah Amir, ST, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Teuku Umar, Alue Peunyareng dan sekaligus selaku

dosen pembimbing II.

3. Bapak Zakia, ST, M.T, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan masukan dan arahan kepada penyusun sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Andi Yusra, ST, selaku dosen penguji I.

5. Ibu Meidia Refiyanni, ST, selaku dosen penguji II.

6. Seluruh dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Teuku Umar, Alue

Peunyareng dengan tulus dan ikhlas berkenan memberikan ilmunya,

mendidik dan membimbing penulis selama proses belajar, di Jurusan

Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar, Alue Peunyareng.

7. PPTK Bidang Perumahan Dinas Tata Kota dan Perumahan yang

telah membantu memberikan data demi kelancaran tugas akhir.

8. Ayah dan ibu tercinta; Ridwan, SP dan Animar atas kasih sayang,

pengertian, kesabaran, do’a, dorongan dan dukungannya baik moril

Page 4: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

iv

maupun spiritual.

9. Kakak-kakak dan adik-adikku tersayang seperjuangan, terima kasih

atas cinta dan kasih sayang, dukungan dan semangatnya.

10. Sahabat dan teman-teman Teknik Sipil angkatan 2007, yang telah

memberikan bantuan dan motivasi.

11. Sahabat-sahabatku dan semua pihak yang telah memberikan

dukungan baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penyusun menyadari bahwa tugas akhir ini masih kurang dari

kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengalaman. Oleh karena itu

penyusun mengharapkan segala kritik, saran, masukan, ataupun komentar yang

membangun sehingga hasil penelitian ini menjadi lebih baik lagi. Tugas akhir ini

diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi keilmuan maupun

pengetahuan kepada penyusun dan kepada semua pihak. Semoga Allah SWT

membalas segala kabaikan bagi semua pihak yang ikhlas membantu,

membimbing dan mengarahkan hingga selesainya penelitian dan tugas akhir Ini

dengan imbalan pahala yang setimpal, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Wabillahittaufiq wal hidayah, Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Meulaboh, Oktober 2013Penulis,

Intan WahyuniNIM: 07C10203062

Page 5: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

v

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERATPEKERJAAN LAND CLEARING

(Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol KilometerKabupaten Nagan Raya)

Oleh

Intan WahyuniNim: 07C10203062Dosen Pembimbing:

1. Zakia, ST, M.T2. Astiah Amir, ST, M.T

ABSTRAK

Alat berat di dalam proyek konstruksi memegang peranan sangat penting. Olehkarena itu, pemahaman akan jenis-jenis alat berat sangat diperlukan. Terutamapada tahap perencanaan, karena alat berat yang dipilih harus sesuai dengankebutuhan proyek. Pelaksanaan pekerjaan land clearing pada proyek BundaranNol Kilometer Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh penggunaan alat berat.Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui optimalisasi pengelolaan danpemanfaatan alat berat pada pekerjaan sipil dibidang land clearing. Danmengetahui komposisi jenis alat berat yang digunakan agar seluruh alat beratdapat bekerja optimal. Selanjutnya mengetahui biaya dan waktu yang dibutuhkanpada pekerjaan galian dan timbunan tanah pada kondisi optimal. Penyusunanlaporan tugas akhir ini menggunakan teori komposisi produktivitas alat berat,penentuan jenis dan jumlah alat sesuai dengan medan, lokasi dan jenis tanah yangdigali. Komposisi alat yang dipakai akan mempengaruhi waktu dan biaya yangdibutuhkan dengan tujuan mencari hubungan antara biaya dan waktu yangoptimum pada pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan pada pekerjaan landclearing pada jam kerja normal yaitu 8 jam serta metode perhitungan yangdilakukan adalah dengan cara menetapkan komposisi produktivitas alat berat. Dariperhitungan produksi alat berat dengan mengambil tiga alternatif. Hasil perolehanwaktu optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan galian dantimbunan tanah pada proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Rayadidapatkan pada alternatif ketiga yaitu total biaya Rp. 86.214.480 dengan jumlahalat, 2 excavator, 4 grader, dan 6 dump truck.

Kata-kata kunci: Produktivitas alat berat, land clearing

Page 6: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

vi

DAFTAR ISI

Lembaran Judul............................................................................................ iLembar Pengesahan...................................................................................... iiKata Pengantar............................................................................................. iiiAbstrak......................................................................................................... vDaftar Isi............…………………………………………………….......... viDaftar Tabel................................................................................................. viiDaftar Lampiran Gambar…..……………………………………………... viiiDaftar Lampiran Tabel ……………………...………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN.………………………………........…..... 1

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN…….………………........... 42.1 Tinjauan Umum.................................................................. 42.2 Pengertian Keterlambatan Proyek...................................... 42.3 Sifat-sifat Tanah................................................................. 52.4 Manajemen Alat Berat....................................................... 62.5 Cara Kerja Alat Berat......................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN......…….………………........….. 113.1 Subyek dan Objek Penelitian............................................ 113.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 113.3 Pengumpulan Data............................................................ 123.4 Metode Pengolahan Data.................................................. 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN….………………........…... 164.1 Gambaran Umum Proyek................................................. 164.2 Volume Galian Timbunan................................................. 164.3 Perhitungan Produksi Alat Berat...................................... 194.4 Perhitungan Biaya dan Sewa Alat ................................... 234.5 Total Biaya Sewa Alat Berat............................................ 254.6 Asumsi Jenis dan Jumlah Alat Yang Akan Digunakan... 254.7 Perhitungan Alternatif Alat Berat dan Biaya................... 264.8 Pembahasan Volume Galian, Timbunan dan Pemindahan

Tanah.............................................................................. 314.9 Pembahsan Jenis, Jumlah Alat Berat, Durasi, dan Biaya

Pekerjaan........................................................................ 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...………………........….... 365.1 Kesimpulan....................................................................... 365.2 Saran............................................................................... . 36

Daftar Pustaka........................................................................................... 37Lampiran................................................................................................... 38

Page 7: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Volume galian dan timbunan ......................................................... 17Tabel 4.2 Volume galian dan timbunan ......................................................... 17Tabel 4.3 Volume galian dan timbunan ......................................................... 17Tabel 4.4 Volume galian dan timbunan ......................................................... 18Tabel 4.5 Volume galian dan timbunan ......................................................... 18Tabel 4.6 Volume galian dan timbunan ......................................................... 18Tabel 4.7 Volume galian dan timbunan ......................................................... 19Tabel 4.8 Total biaya sewa alat...................................................................... 25Tabel 4.9 Biaya dan waktu alat berat alternatif 1........................................... 32Tabel 4.10 Kerja alat berat alternatif 1........................................................... 33Tabel 4.11 Time schedule alternatif 1 ............................................................ 33Tabel 4.12 Biaya dan waktu alat berat alternatif 2......................................... 33Tabel 4.13 Kerja alat berat alternatif 2........................................................... 34Tabel 4.14 Time schedule alternatif 2 ............................................................ 34Tabel 4.15 Biaya dan waktu alat berat alternatif 3......................................... 34Tabel 4.16 Kerja alat berat alternatif 3........................................................... 35Tabel 4.17 Time schedule alternatif 3 ............................................................ 35

Page 8: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

viii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran A.3.1 Diagram alir penelitian ........................................................ 38Lampiran A.3.2 Peta Nagan Raya.................................................................. 39Lampiran A.3.3 Peta lokasi proyek................................................................ 40Lampiran A.4.1 Potongan 1 dan Potongan 2 ................................................. 48Lampiran A.4.3 Potongan 3 dan Potongan 4 ................................................. 49Lampiran A.4.5 Potongan 5 dan Potongan 6 ................................................. 50Lampiran A.4.7 Potongan 7 ........................................................................... 51

Page 9: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

ix

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Tabel B.2.1 Sifat-sifat Tanah ......................................................................... 52Tabel B.2.2 Konversi Jenis Tanah ................................................................. 53Tabel B.3.1 Efisiensi Kerja Alat Berat........................................................... 54Tabel B.4.1 Kumulatif Volume Galian dan Timbunan.................................. 55Tabel B.4.2 Rekapitulasi ................................................................................ 56Tabel B.4.3 Rencana Anggaran Biaya ........................................................... 57Tabel B.4.4 Daftar Upah dan Harga Bahan ................................................... 58Tabel B.4.5 Analisa Harga Satuan ................................................................. 59Tabel B.4.6 Formulir Standar ........................................................................ 62Tabel B.4.7 Time Schedule............................................................................. 68

Page 10: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat berat di dalam proyek konstruksi memegang peranan sangat penting.

Oleh karena itu, pemahaman akan jenis-jenis alat berat sangat diperlukan.

Terutama pada tahap perencanaan, karena alat berat yang dipilih harus sesuai

dengan kebutuhan proyek. Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu teknik sipil

adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan

pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam

proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan

penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam

mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan

lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

Pada saat proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang

akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai

merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek.

Penyelesaian suatu pekerjaan atau bagian pekerjaan proyek tertentu diperlukan

pemilihan dan penentuan komposisi alat berat, dimana pemilihan alat - alat berat

tergantung pada karakteristik masing-masing alat dan kondisi medan. Alat berat

yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan dengan lancar. Kesalahan di

dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.

Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi, yang

menyebabkan biaya akan meningkat. Produktivitas yang kecil dan tenggang

waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan

hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu peran aktif

manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan proyek yaitu

agar keterlambatan proyek dapat dihindari atau dikurangi.

1

Page 11: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, pokok masalah

dalam pembahasan ini adalah:

1. Bagaimana menetapkan komposisi jenis alat berat yang akan digunakan

agar produktivitas alat berat mencapai optimal?

2. Seberapa besar pengaruh terhadap biaya dan waktu untuk pekerjaan dalam

penentuan alternatif analisis penggunaan alat berat pada suatu proyek?

1.3 Tujuan

Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui optimalisasi

pengelolaan dan pemanfaatan alat berat pada pekerjaan sipil pekerjaan land

clearing. Dengan lingkup yang akan dibahas:

1. Mengetahui komposisi jenis alat berat yang digunakan agar seluruh alat

berat dapat bekerja optimal.

2. Mengetahui biaya dan waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan galian dan

timbunan tanah pada kondisi optimal.

1.4 Batasan Masalah

Penyusunan tugas akhir ini akan menjadi lebih jelas dan terarah, maka

dilakukan batasan dalam pembahasan dengan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:

1. Data yang digunakan adalah data PPTK Bidang Perumahan Dinas Tata

Kota dan Perumahan, sebagai studi kasus. Data yang dikumpulkan berupa

gambar elevasi tanah (countur), jenis alat yang digunakan, dan jam kerja

alat.

2. Pengadaan alat berat yang digunakan adalah dengan menyewa dan milik

sendiri.

3. Alat berat yang dipakai adalah excavator, grader, dan dump truck

Page 12: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

3

4. Jam kerja alat berat yang ditinjau adalah jam kerja normal dengan waktu 8

jam/hari.

1.5 Manfaat Penelitian

Menambah wawasan bagi peneliti mengenai optimalisasi pengelolaan dan

pemanfaatan alat berat pada pekerjaan land clearing, sesuai dengan tujuan dalam

contoh kasus ini. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para kontraktor dalam

pemilihan alat berat sesuai dengan kondisi medan. Menambah referensi bagi

pengamat tentang manajemen proyek alat berat pengelolaan dan pemanfaatan

yang lebih baik pada pekerjaan sipil khususnya pekerjaan land clearing, sesuai

dengan tujuan dalam contoh kasus ini.

Page 13: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

4

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Tinjauan Umum

Menurut Ir. Hendirman Sapiie, produktivitas suatu alat akan menentukan

besarnya harga satuan dari suatu produk, makin tinggi produktivitasnya akan

makin rendahlah harga satuannya, sehingga harus benar-benar dipikirkan suatu

kondisi, dimana imbalan peralatan yang kita berikan kepada personil-personil

yang menangani peralatan sebanding dengan produktivitas yang dihasilkannya.

Majalah Kontraktor, Bahan, dan Alat No.9 Juli 1989 Thn Ke IX.

Ketetapan dalam memilih alat berat yang sesuai dengan pekerjaan serta

sesuai pula dengan fungsi alat tersebut akan mampu berproduksi secara optimal

dan juga menghasilkan biaya produksi terendah. Faktor merek alat untuk

menentukan dan peranan distributor pun sangat menunjang dalam hal ini, tetapi

yang terpenting adalah bagaimana para kontraktor memilih alat berat yang tepat,

ditangani oleh operator yang terampil dan perawatan yang baik, amat sangat

menentukan (Dirjen Bina marga).

2.2 Pengertian Keterlambatan Proyek

Menurut Kusjadmikahadi. A (1990), keterlambatan proyek konstruksi

berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang telah

direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan

tidak tepat waktu merupakan kekurangan dari tingkat produktivitas dan sudah

barang tentu kesemuanya ini akan mengakibatkan pemborosan dalam

pembiayaan, baik berupa pembiayaan langsung yang dibelanjakan untuk proyek-

proyek pemerintah, maupun berwujud meningkatnya investasi dan kekurangan

pada proyek-proyek swasta.

4

Page 14: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

5

2.3 Sifat-sifat Tanah

Menurut Djoko Wilopo (1999), material yang berada di permukaan bumi

ini sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk, kekerasan dan lain sebagainya.

Oleh karena itu alat yang akan dipakai memindahkannya beraneka ragam. Yang

dimaksud dengan material dalam pekerjaan pemindahan tanah (earth moving),

meliputi tanah, batuan, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang). Di

dalam kenyataan, bisa saja tanah merupakan campuran, misalnya sebagian pasir

dan sebagian sisanya lempung. Maka tanah untuk semacam ini disebut tanah

lempung berpasir (sandy clay). Berdasarkan adanya perubahan tersebut

pengukuran volume maupun density material dibedakan atas:

1. Keadaan asli (bank, insitu), yaitu keadaan material yang masih alami dan

belum mengalami gangguan teknologi (lalu lintas peralatan, digali,

dipindahkan, diangkut atau dipindahkan).

2. Keadaan gembur (loose), yaitu material yang telah tergali dari tempat

asalnya, akan mengalami perubahan volume, yaitu mengembang.

Dikarenakan adanya penambahan rongga udara di antara butiran-butiran

material.

3. Keadaan padat (compact), yaitu keadaan ini akan dialami oleh material

yang mengalami pemadatan, dimana volume akan menyusut. Perubahan

volume terjadi dikarenakan adanya pengurangan rongga udara.

Tanah memiliki jenis yang berbeda-beda, dan juga memiliki nilai faktor

yang berbeda. Karena akan mengalami perubahan sesuai dengan kondisi yang

mempengaruhi disekitarnya. Untuk mengetahui jenis tanah, % swell, dan beban

faktor tanah dapat dilihat pada Lampiran B Tabel B.2.1

Sifat-sifat tanah seperti tersebut di atas dipengaruhi oleh keadaan tanah

asli tersebut, karena bila tanah dipindahkan dari tempat aslinya selalu akan terjadi

perubahan isi dan kepadatannya dari keadaan yang asli. Oleh sebab itu dari

beberapa jenis-jenis tanah, maka dapat dikondisikan tanah semula berupa tanah

asli, tanah lepas atau tanah padat. Sehingga akan diketahui nilai kondisi tanah

Page 15: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

6

yang akan dikerjakan. Konversi jenis tanah ini dapat dilahat pada Lampiran B

tabel B.2.2.

2.4 Manajemen Alat Berat

Menurut Djoko Wilopo (1999), manajemen pemilihan dan pengendalian

alat berat adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan

mengendalikan alat berat untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat berat, sehingga

kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari, antara lain adalah:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan

fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan.

2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total

atau berat material yang harus dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih

harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah

ditentukan.

3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun

vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan.

4. Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi

pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan

pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat

pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi

dan pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.

6. Jenis Proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan

alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan,

jalan, jembatan, irigasi, dan pembukaan hutan.

7. Lokasi Proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di

dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek

di dataran rendah.

Page 16: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

7

8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis

material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan

dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik

merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana kerja

alat berat antara lain:

1. Volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu.

2. Dengan volume pekerjaan yang ada tersebut dan waktu yang telah

ditentukan harus ditetapkan jenis dan jumlah alat berat yang diperlukan

untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3. Dengan jenis dan jumlah alat berat yang tersedia, dapat ditentukan berapa

volume yang dapat diselesaikan, serta waktu yang diperlukan.

2.5 Cara Kerja Alat Berat

2.5.1 Excavator

Menurut Azanurfauzi (2001), penggalian tanah diawali dengan excavator

bucket dijulurkan ke depan ketempat galian, bila bucket sudah pada posisi yang

diinginkan lalu bucket diayunkan ke bawah seperti dicangkulkan. Kemudian

lengan bucket diputar ke arah alatnya. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat

dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil

galian dapat dilakukan tempat yang lain. Pada penggalian parit, letak track

excavator harus sedemikian rupa sehingga arahnya sejajar dengan arah

memanjang parit, kemudian excavator berjalan mundur. Alat-alat gali sering

disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama antara lain:

1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit),

2. Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan

3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti yang sesuai.

Page 17: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

8

Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel,

backhoe, dragline dan clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan

roda rantai (track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk (truck mounted).

Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu :[

1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, untuk menggali, mengangkat.

2. Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang

3. Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat.

Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada

sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda

ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan

sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang

dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat

menyebabkan alat berat tidak seimbang. Untuk mengurangi kemungkinan tidak

seimbang maka diberikan alat yang disebut out-triggers.

Kapasitas produksi:

KP = jammCt

xFKKBx/

3600 3 ....................................................( 2.5.1.)

Keterangan:

KB = kapasitas bucket

Ct = cycle time (det)

FK = faktor koreksi, terdiri dari:

- efisiensi waktu

- efisiensi kerja

- keterampilan operator

- bucket faktor

2.5.2 Grader

Menurut Iriansyah Putra (2001), mesin grader adalah suatu mesin sortir,

juga biasanya dikenal sebagai suatu mata pisau atau suatu mesin sortir motor,

Page 18: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

9

adalah suatu sarana angkut rancang-bangun dengan suatu mata pisau besar yang

digunakan untuk menciptakan suatu permukaan datar. Model khas mempunyai

tiga poros sumbu, dengan taxi dan mesin/motor meletakkan di atas poros belakang

sambil mengakhiri dari sarana (angkut) dan sepertiga poros sumbu pusat perhatian

pada sarana (angkut), dengan mata pisau di tengahnya. Tujuan mesin Grader

digunakan sebagai bagian dari proses akhir (menetapkan dengan tepat) "penilaian

yang keras/kasar" yang dilakukan oleh sarana (angkut) yang dirancang sebagai

alat lebih berat seperti traktor dan pengikis.

Grader memiliki fungsi yaitu untuk meratakan permukaan, biasanya

grader ini digunakan pada pemerataan permukaan pada bidang jalan raya. Dan

dibeberapa negara Eropa grader ini digunakan untuk membersihkan areal

permukaan jalan yang tertutupi salju. Dalam beberapa tempat terjadi peristiwa

seperti Kanada dan tempat di Amerika, mesin grader sering digunakan di dalam

residential pengemasan salju.

Kapasitas terbentang dari suatu mata pisau lebar 2.50 m panjang 7.30 m

dan daya mesin dari 93- 373 kW ( 120- 500 hp). Sesuai dengan fungsinya, grader

digunakan untuk meratakan permukaan, maka grader dijalankan dengan

kecepatan rendah, sekitar 2800 rpm, supir grader di ruang kontrol mengontrol

proses kerja grader dengan menyesuaikan kondisi lapangan. Kerja grader

meratakan jalan dan bahkan grader sering maju dan mundur berulang-ulang,

dengan daya yang rendah. Grader melakukan pendorongan untuk meratakan

bidang dengan menggunakan pisau yang tajam dan besar.

Pada saat grader maju maka pisau itu akan diturunkan. Dan ketika grader

mundur untuk mengulang kembali pemerataan maka pisau itu terangkat begitu

seterusnya. Pisau tersebut di letakan antara hidrolik yang bagian memutar dan

mengangkat. Motor grader dapat dipergunakan untuk berbagai jenis pekerjaan,

misalnya: untuk perawatan jalan, penggalian parit, pemotongan tanah,

pemotongan tebing dan lain-lain. Maka dari itu kapasitas produksi motor grader

bervariasi sesuai jenis pekerjaannya.

Page 19: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

10

2.5.3 Dump truck

Menurut Azanurfauzi (2001), dump truck adalah alat yang khusus

digunakan sebagai alat angkut karena kemampuannya, misalnya dapat bergerak

cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatif murah. Alasan lain penggunaan

dump truck sebagai alat angkut ialah karena kebutuhan dump truck mudah diatur

dengan produksi alat-alat gali, sehingga dump truck sangat mudah dalam

pengorganisasian dengan alat-alat yang lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi

penghematan biaya operasi pelaksanaan proyek. Salah satu syarat yang perlu

dipenuhi agar dump truck dapat digunakan dengan baik dan efektif adalah adanya

jalan angkut yang rata dan cukup kuat atau keras. Khusus untuk jalan angkut yang

kurang baik dapat menggunakan dump truck yang disebut dengan cross country

ability yang harga dan biaya operasinya lebih tinggi dan pada dump truck biasa.

Beberapa hal yang membedakan macam-macam dump truck adalah:

a. Ukuran dan bahan bakar yang digunakan,

b. Banyaknya gigi perseneling (gear),

c. Banyaknya roda gerak, misalnya dua, empat dan enam,

d. Susunan roda-roda dan banyaknya sumbu (gandar),

e. Kemampuan angkut, dalam ton atau m³,

f. Cara membuang muatan, misalnya rear dump, side dump dan bottom

Untuk pekerjaan konstruksi sipil umumnya digunakan dump truck yang

dapat membuang muatan dari bak secara otomatis. Dump truck semacam ini

disebut dengan dump truck atau tipping truck. Penumpahan muatan (dumping)

dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak terangkat pada satu sisi,

sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel.

Dengan membedakan arah muatan yang ditumpahkan dump truck

dibedakan dalam 3 macam yaitu:

1. Rear dump truck yang membuang muatan ke belakang,

2. Side dump truck yang membuang muatan ke samping,

3. Bottom dump truck yang membuang muatan melalui bawah bak

Page 20: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

11

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah dan rencana dari proses berfikir

dan memecahkan masalah yang dimulai dari penelitian pendahuluan, penemuan

masalah, pengamatan, pengumpulan data baik dari referensi tertulis maupun

observasi langsung di lapangan. Melakukan pengolahan dan interprestasi data

sampai penarikan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti.

Pada tahapan metode penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan

permasalahan yang ada distudy kasus, selanjutnya dilakukan persiapan untuk

mendapatkan tahapan-tahapan informasi dan melakukan study kasus dengan

mengumpulkan beberapa data diantaranya data primer dan sekunder. Data primer

terdiri dari pengamatan, dan data sekunder terdiri dari schedule rencana dan

gambar pelaksanaan. Setelah data-data terkumpul maka dilanjutkan dengan

pengolahan data, setiap data yang telah dihitung kembali maka dilanjutkan dengan

menganalisa study kasus yang ada. Setelah itu analisa selesai, maka dilanjutkan

dengan hasil yang menggunakan beberapa alternatif. Diagram bagan alir pada

study kasus ini dapat dilihat pada Lampiran A.3.1 diagram alir penelitian.

3.1 Subyek dan Objek Penelitian

Objek penelitian akan dilakukan pada Pekerjaan Pematangan Lahan Pada

Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya. Subjek penelitian ini

adalah mengetahui komposisi jenis alat berat yang digunakan dan mengetahui

waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan galian dan timbunan tanah kondisi optimal

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yaitu pada proyek Bundaran Nol Kilometer Kecamatan

Suka Maukmue Kabupaten Nagan Raya. Waktu penelitian yaitu dimulai dari

11

Page 21: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

12

bulan Oktober 2012 dengan mengumpulkan data-data yang mendukung

penelitian.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Data primer

Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung pada

lokasi.Menentukan unit-unit studi, serta sifat-sifat yang akan diteliti dan hubungan

yang akan dikaji dan proses yang akan menuntun penelitian.

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder yang dapat mendukung penelitian yaitu:

- Kontrak

- Rencana Anggaran Biaya

- Drawing

- Cut dan Fill

3.4 Metode Pengolahan Data

3.4.1 Menghitung kapasitas produksi alat berat

Kapasitas produksi alat berat pada umumnya dinyatakan dalam m³ per

jam. Produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan tiap siklus

waktu dan jumlah siklus dalam satu jam.

Q = q x N x E = q x 60/Cm x E.....................................................(3.4.1)

Dimana:

Q = Produksi per jam (m³/jam)

q = Produksi siklus per jam, (m³)

Page 22: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

13

N = Jumlah siklus per jam, N = 60/Cm

E = Efisiensi kerja

Cm = Waktu siklus dalam menit.

3.4.2 Menghitung efisiensi kerja

Produktivitas alat pada kenyataan di lapangan tidak sama jika

dibandingkan dengan kondisi ideal alat, dikarenakan hal-hal tertentu seperti

topografi, keahlian operator, pengoperasian dan pemeliharaan alat. Produktivitas

perjam alat yang harus diperhitungkan dalam perencanaan adalah produktivitas

standart alat pada kondisi ideal dikalikan suatu faktor yang disebut efisiensi kerja.

Besarnya nilai efisiensi kerja ini sulit ditentukan secara tepat tetapi berdasarkan

pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati

kenyataan. Sebagai pendekatan dapat dipergunakan sesuai dengan kondisi operasi

alat dan pemeliharaan mesin. Maka efisiensi kerja alat dapat dilihat pada

Lampiran B Tabel B.3.1 Halaman 55.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan:

a. Faktor alat

- untuk peralatan yang masih baru = 1,00

- untuk peralatan yang baik (lama) = 0,90

- untuk peralatan yang rusak ringan = 0,80

b. Faktor operator

- untuk operator kelas I = 1,00

- untuk operator kelas II = 0,80

- untuk operator kelas III = 0,70

c. Faktor material

- faktor kohesi = 0,75 – 1,00

- faktor non kohesi = 0,60 – 1,00

d. Faktor manajemen dan sifat manusia

- sempurna = 1,00

- baik = 0,92

Page 23: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

14

- sedang = 0,82

- buruk = 0,75

e. Faktor cuaca

- baik = 1,00

- sedang = 0,80

f. Faktor kondisi lapangan

- berat = 0,70

- sedang = 0,80

- ringan = 1,00

3.4.3 Pemilihan peralatan pekerjaan tanah

Pemilihan alternatif peralatan yang baik merupakan faktor yang sangat

penting dan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya pelaksanaan suatu proyek.

Karena dalam pemilihan alat yang juga akan mempengaruhi pada tahapan-tahapan

pekerjaan dalam suatu kegiatan. Oleh karena itu, pemilihan peralatan juga hal

yang sangat penting diperhatikan agar setiap pekerjaan dapat sesuai dengan

perencanaan yang telah ditentukan. Pemilihan alat dipengaruhi oleh beberapa hal-

hal berikut:

a. Kondisi medan dan keadaan tanah

b. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan

c. Volume pekerjaan

3.4.4 Komponen biaya alat berat

a. Biaya kepemilikan adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan

selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik

sendiri.

b. Dalam suatu proyek penggunaan alat berat selain menggunakan alat pribadi

juga dengan menyewa. Sedangkan penetapan biaya menyewa telah diatur

ketentuan-ketentuannya oleh Departemen Pekerjaan Umum.

Page 24: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

15

3.4.5 Jam opersi atau waktu kerja

a. Jam operasi normal adalah waktu kerja pada setiap hari kerja senin sampai

dengan sabtu, ditetapkan selama 8 jam per hari dengan upah kerja sebesar

upah kerja normal.

b. Jam operasi lembur dihitung dari lama waktu kerja yang melebihi batas

waktu kerja normal (8 jam/perhari). Waktu kerja lembur dilaksanakan diluar

jam operasi normal untuk setiap hari kerja atau penambahan jumlah hari kerja

per minggu (hari minggu).

Page 25: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemaparan BAB IV menyajikan hasil dari pembahasan antara lain:

1. Perhitungan volume galian dan timbunan pada proyek bundaran nol

kilometer kabupaten Nagan Raya.

2. Perhitungan produksi alat berat

3. Perhitungan biaya dan sewa alat

4. Perhitungan biaya alternatif pemelihan alat berat

5. Hubungan waktu penggunaan alat dan biaya

4.1 Hasil Pengolahan Data

Volume pekerjaan galian timbunan tanah dihitung berdasarkan gambar

layout gambar potongan melintang. Dari lampiran gambar layout untuk potongan

melintang diperoleh 8 potongan yang jarak masing-masing potongan adalah:

• Pot 1 s.d Pot 8 = 25 m

Maka diperoleh panjang jarak galian dan timbunan keseluruhan= 200 m.

4.2 Potongan dan Volume Galian Timbunan

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 1 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.1 Halaman 48.

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 1 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.1

16

Page 26: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

17

Tabel 4.1 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 43,8 25 1.0952 Timbunan 39,1 25 982,5

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 2 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.2 Halaman 48.

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 2 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.2

Tabel 4.2 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 15,4 25 385,32 Timbunan 61,8 25 1.545

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 3 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.3 Halaman 49.

Volume Galian dan Timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 3 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.3

Tabel 4.3 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 11,3 25 282,52 Timbunan 50,4 25 1.260

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 4 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.4 Halaman 49.

Page 27: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

18

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 4 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.4

Tabel 4.4 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 8,56 25 2142 Timbunan 67,08 25 1.677

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 4 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.5 Halaman 50.

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 5 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.5

Tabel 4.5 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(m

3)

1 Galian - 25 -2 Timbunan 71,1 25 1.775

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 6 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.6 Halaman 50.

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 6 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.6

Tabel 4.6 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 13,4 25 3352 Timbunan 66,0 25 1.650

Page 28: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

19

Gambar potongan galian dan timbunan pada potongan 7 dapat dilihat pada

Lampiran A.4.7 Halaman 51.

Volume galian dan timbunan

Untuk volume galian dan timbunan pada potongan 7 dapat dilihat pada

perhitungan Tabel 4.7

Tabel 4.7 Volume galian dan timbunan

No Item Pekerjaan Luas Penampang(m2)

Jarak (m) VolumePekerjaan

(

m

3

)

1 Galian 20,5 25 512,52 Timbunan 64,67 25 1.616

Hasil perhitungan volume pekerjaan galian dan timbunan tanah, kemudian

dikumulatifkan dalam tabel dengan menghitung total luas penampang galian dan

timbunan beserta volume galian dan timbunan. Dapat dilihat pada Lampiran B

Tabel 4.1 Halaman 55.

4.3 Perhitungan Produksi Alat Berat

4.3.1 Excavator type komatsu PC 200

Alat = Komatsu PC 200

Kapasitas bucket = 0,95 m3

Efisiensi kerja (E) = 0,83

Faktor bucket = 0,90

Waktu gali = 12 detik

Waktu buang = 6 detik

Waktu putar = 6 detik

Waktu siklus:

Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang

= 12 + (2 x 6) + 6 = 30 detik

Page 29: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

20

Produksi per siklus:

q = q1 x K

= 0,95 x 0,90

= 0,86 m3

Produktivitas excavator per jam (m3/jam) untuk tanah ASLI

Q =, ,

= 85,66 m³/jamProduktivitas excavator per jam (m3/jam) untuk tanah lepas= Q x 3600 x 0,83Cm= 0,86 x 3600 x 0,8330 0,8 = 68,53 m³/jamKapasitas 2 excavator per jam (m3/jam)

Q = 85,66 x 2 = 171,3 m3/jam

4.3.2 Grader

Kapasitas bucket = 3 m3

Metode operasi = Muat – angkut

Jarak angkut (D) = 300 m

Tipe tanah = lempung berpasir

Factor bucket = 0,7

Efisiensi kerja = 0,75

Kecepatan maju = 10 km/jam

Produksi per siklus:

q = q1 x K

= 3x 0,7

= 2,1 m3

Page 30: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

21

Waktu siklus

• Kecepatan maju (F) = 10 x 0,8 = 8 km/jam = 133 m/menit

• Waktu tetap (Z) = 0,35 menit

Cm = D/F x 2 + Z

= 300 /133 x 2 + 0,35 = 4,861 Menit

Efisiensi kerja = 0,75

Faktor konversi volume tanah:

Tanah asli (f) = 1,00

Tanah lepas (f) = 0,8

Produktivitas tanah asli

Q = Q x 60 / Cm x E

= 2,1 x 60 / 4,86 x 0,75 x 1

= 19,44 m³/Jam

Produktivitas tanah lepas

Q = Q x 60 / Cm x E

= 2,1 x 60 / 4,86 x 0,75 x 0,8

= 15,55 m³/Jam

4.3.3 Dump truck

Kapasitas bak dump truck = 10 m3

Kapasitas pemuat = 0,95 m3

Efisiensi kerja = 0,83

Jarak angkut (D) = 1000 m

Kecepatan bermuatan (V1) = 10 km/jam = 167 m/menit

Kecepatan kosong (V2) = 20 km/jam = 333 m/menit

Waktu buang (t1) = 0,5 menit

Waktu tunggu dan tunda (t2) = 0,1 menit

Waktu siklus pemuat (Cms) = 30 detik = 0,5 menit

Page 31: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

22

Jumlah siklus excavator untuk mengisi dumptruck dapat dicari

dengan persamaan dibawah ini:= C′q= 100,95 x 0,90= 11,7

Produksi per siklus

C = n x q1 x K

= 11,7 x 0,95 x 0,90

= 10 m3

Waktu Siklus Cm = n x Cms + DV1 + DV2 + t1 + t2= 11,7 x 0,5 + 1000V1 + 10002 + 0,5 + 0,1= 15,44 Menit

Produksi per jam = C x 60 x ECm= 10 x 60 x 0,8315,44= 32,25 m³/Jam

Alat yang dioptimalkan pada pekerjaan tanah adalah excavator sejumlah 4 unit

sehingga jumlah dump truck disesuaikan dengan jumlah excavator.Jumlah = ProduksiProduksi= 171,3232,25 = 5,3 ≈ 6

Page 32: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

23

4.4 Perhitungan Biaya dan Sewa Alat

4.4.1 Excavator type komatsu PC 200

Jenis alat = Excavator

Merk = Komatsu

Type/Model = PC 200

Harga sewa = Rp. 211.000,00 /jam

Lama sewa = 78 hari = 3 bulan

Waktu pelaksanaan = Juni 2009

Biaya sewa alat excavator adalah:

• Biaya sewa dalam satu hari kerja:

= 8 jam x Rp. 211.000,00

= Rp. 1.688.000,00

• Biaya sewa dalam satu minggu bekerja:

= 6 hari x Rp. 1.688.000,00

= Rp. 10.128.000,00

• Biaya sewa satu bulan ( 26 hari kerja ), maka biaya dalam satu bulan:

= 26 hari x Rp. 1.688.000,00

= Rp. 43.888.000,00

• Total biaya sewa selama 3 bulan penggunaan excavator:

= 3 bulan x Rp. 43.888.000,00

= Rp. 131.664.000,00

Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi dalam 1 unit excavator adalah

Rp 3.000.000,00

Total biaya sewa 1 unit excavator termasuk termasuk mobilisasi dan

demobilisasi:

= Rp 131.664.000,00 + Rp 3.000.000,00

= Rp 134.664.000,00

Page 33: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

24

Biaya sewa 2 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi

= 2 unit excavator x Rp 134.664.000,00

= Rp 269.328.000,00

4.4.2 Grader

Jenis alat = Grader

Type/Model = 926 E

Harga sewa = Rp. 185.900,00 /jam

Lama sewa= 48 hari = 2 bulan

Waktu pelaksanaan = Juli 2009

Biaya sewa alat grader adalah:

• Biaya sewa dalam satu hari kerja:

= 8 jam x Rp. 185.900,00

= Rp 1.487.200,00

• Biaya sewa dalam satu minggu bekerja:

= 6 hari x Rp 1.487.200,00

= Rp. 8.923.200,00

Biaya sewa satu bulan ( 26 hari kerja ), maka biaya dalam satu bulan

= 26 hari x Rp. 1.487.200,00

= Rp. 38.667.200,00

• Total biaya sewa selama 2 bulan penggunaan grader:

= 2 bulan x Rp. 38.667.200,00

= Rp 77.334.400,00

Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi dalam 1 unit grader adalah

Rp. 2.400.000,00

• Total biaya sewa wheel loader termasuk mobilisasi dan demobilisasi:

= Rp 77.334.400,00 + Rp. 4.800.000,00

= Rp. 82.134.400,00

Page 34: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

25

4.4.3 Dump truck

Perhitungan waktu sewa dumptruck disesuaikan dengan waktu

sewa excavator selama 78 hari, sedang dalam satu hari menggunakan

6 unit dumptruck dengan kapasitas dumptruck 10 m3 dengan harga

sewa 1 unit dumptruck Rp. 508.000,00 /hari, maka dalam satu hari

biaya untuk sewa berikut biaya mobilisasi dan demobilisasi 6 unit

dumptruck adalah:

= 6 x Rp. 508.000,00 = Rp. 3.048.000,00

Total biaya untuk sewa dumptruck selama penggunaan dumptruck

adalah:

= 78 hari x Rp. 3.048.000,00 = Rp. 237.744.000,00

4.5 Total Biaya Sewa Alat Berat

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan total sewa alat berat adalah:

Tabel 4.8 Total Biaya Sewa Alat Berat

Jenis Alat Durasi (hari) Biaya Sewa (Rp.)

Excavator 78 269.328.000,00

Grader 48 82.134.000,00

Dumptruck 78 237.744.000,00

589.206.400,00

4.6 Asumsi Jenis dan Jumlah Alat Yang Akan Digunakan

Penentuaan besar biaya dan waktu yang diperlukan, dipengaruhi oleh

jumlah alat berat yang bekerja. Jenis alat yang bekerja dalam

perhitungan ini adalah 4 unit excavator yang bekerja selama 3 bulan, oleh

sebab itu perhitungan jumlah alat excavator dan wheel loader langsung

ditentukan. Hal ini disebut dengan asumsi jumlah alat berat, sedangkan

Page 35: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

26

dumptruck hanya diperlukan pada waktu excavator melakukan pekerjaan

pembuangan sisa tanah dari lokasi proyek ke tempat pembuangan.

Tugas akhir ini dilakukan 3 trial perhitungan dengan alat yang sama tetapi

jumlah dan waktunya yang berbeda, asumsi yang akan dipilih antara lain:

1) Penggunaan 2 unit excavator dan 2 unit grader

2) Penggunaan 2 unit excavator dan 3 unit grader

3) Penggunaan 2 unit excavator dan 4 unit grader

4.7 Perhitungan Alternatif Alat Berat dan Biaya

4.7.1 Alternatif pertama (2 unit excavator dan 2 unit Grader)

Berdasarkan fungsi alat maka pada alternatif ini, excavator hanya

digunakan dalam pekerjaan galian yang memiliki volume sebesar

2.824 m3

Perhitungan waktu kerja = Volume pekerjaanProduksi perjam= 2.824171,32 /= 13,31 Jam

2 unit grader pada alternatif ini melaksanakan pekerjaan

timbunan yang memiliki volume pekerjaan 10.505,5 m3.

Produksi per siklus

q = q1 x K

= 3 x 0,7

= 2,1 m3

Waktu siklus:

• Kecepatan maju (F) = 10 x 0,8 = 8 km/jam = 133 m/menit

• Waktu tetap (Z) = 0,35 menit

Page 36: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

27

Cm = D/F x 2 + Z

= 100/133 x 2 + 0,35

= 1,854 Menit

Efisiensi kerja = 0,75

Faktor konversi volume tanah

Tanah asli (f) = 1,00

Tanah lepas (f) = 0,8

Produktivitas tanah lepas= q 60CmQ = 2,1 601,85 x 0,75 x 0,8 = 40,78 m³/jamPerhitungan waktu 2 = Volume pekerjaan2 x Produksi perjam= 10.505,581,56 = 131,03 JamPekerjaan grader yang terdapat sisa tanah harus diangkat atau

dipindahkan ke quary, sisa tanah tersebut sebelumnya dikumpulkan

di stock pile. Pengangkutan tanah dari stock pile ke quary

diperlukan alat pengangkut yaitu dumptruck, sedangkan dumptruck

memerlukan alat pemuat tanah dari stock pile ke bak truck yaitu

excavator. Sedangkan volume tanah yang harus dipindahkan sebesar

8.406,5 m3. Produksi excavator pada pekerjaan ini berbeda dengan

produksi excavator pada waktu excavator melakukan pekerjaan

galian, disebabkan ada perbedaan pada waktu gali excavator dari 12

detik menjadi 6 detik.

Dari perbedaan di atas, produksi excavator dihitung kembali;

Waktu siklus:

Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang

= 6 + (2 x 6) + 6

= 24 detik

Page 37: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

28

Produksi per siklus:

q = q1 x K

= 0,95 x 0,9

= 0,86 m3

Kapasitas excavator per jam (m3/jam):Q = q x 3600 x ECmQ = 0,86 x 3600 x 0,8330= 85,66 m/jam

Setelah produksi excavator sebagai alat pemuat dihitung menggunakan

rumus di atas maka diperoleh produksi 2 excavator sebagai alat pemuat

sebesar 171,32 m3/jam. Jadi waktu excavator untuk melaksanakan

pekerjaan pemuat sebesar 106 jam. Sedangkan dumptruck yang dibutuhkan

per jam sebanyak :Jumlah = Produksi perjamProduksi perjam= ,,= 5,3 ≈ 6 dump truck

a) Biaya sewa alat excavator adalah:

= 13,31 jam x 2 unit excavator x Rp. 211.000,00 /jam + mobilisasi

= 13,31 x 2 x Rp. 211.000,00 + Rp. 6.000.000,00

= Rp. 11.616.820,00

b) Biaya sewa alat grader adalah:

= 131,03 jam x 2 unit grader x Rp. 185.900,00 + mobilisasi

= 131,03 jam x 2 x Rp. 185.900,00 + Rp. 4.800.000,00

= Rp. 53.516.954,00

c) Biaya sewa alat dumptruck adalah:

= 106 jam x 6 unit dumptruck x Rp. 63.500,00 /jam

= Rp. 40.386.000,00

Page 38: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

29

4.7.2 Alternatif kedua ( 2 unit excavator dan 3 unit wheel loader )

Berdasarkan akan fungsi alat maka pada alternatif ini,

excavator hanya digunakan dalam pekerjaan galian yang memiliki

volume pekerjaan sebesar 8.406,5 m3Perhitungan waktu kerja= Volume pekerjaanProduksi perjam= 2.8242171,32 = 14 Jam2 unit grader pada alternatif ini melaksanakan pekerjaan timbunan

yang memiliki volume pekerjaan 7.681,5 m3. Produksi grader /unit

pada alternatif ini sama dengan produksi grader 1 unit pada

alternatif pertama: 40,78 m³/jam.Perhitungan waktu 3 = volume pekerjaan3 x produksi= 10.505122,34 = 87,35 ≈ 88Dari pekerjaan grader tadi terdapat sisa tanah yang harus diangkat

atau dipindahkan ke quary. Sisa tanah tersebut dikumpulkan di stock

pile, untuk mengangkut tanah dari stock pile ke quary diperlukan alat

pengangkut yaitu dumptruck, sedangkan dumptruck memerlukan alat

pemuat tanah dari stock pile ke bak truck yaitu excavator. Sedangkan

volume tanah yang harus dipindahkan sebesar 2.824 m3.

Produksi excavator sebagai alat pemuat pada alternatif ini sama

dengan produksi excavator sebagai alat pemuat pada alternatif

pertama sebesar 171,32 m3/jam. Jadi waktu excavator untuk

melaksanakan pekerjaan pemuat sebesar 17 jam. Sedangkan dumptruck

yang dibutuhkan per jam sebanyak:

Page 39: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

30

Jumlah = Produksi perjamProduksi perjam= 171,3232,25 = 5,3 ≈ 6a) Biaya sewa alat excavator adalah:

= 14 jam x 2 unit excavator x Rp. 211.000,00 /jam + mobilisasi

= 14 x 2 x Rp. 211.000,00 + Rp. 6.000.000,00

= Rp. 11.908.000,00

b) Biaya sewa alat grader adalah:

= 88 jam x 3 unit grader x Rp. 185.900,00 + mobilisasi

= 88 x 3 x 185.900,00 + 7.200.000,00

= Rp. 56.040.000,00

c) Biaya sewa alat dumptruck adalah:

= 49,06 jam x 6 unit dumptruck x Rp. 63.500,00 /jam

= Rp. 40.386.000,00

4.7.3 Alternatif ketiga (2 unit excavator dan 4 unit grader)

Berdasarkan akan fungsi alat maka pada alternatif ini, excavator

hanya digunakan dalam pekerjaan galian yang memiliki volume

pekerjaan sebesar 7.681,5 m3.Perhitungan waktu kerja= Volume pekerjaanProduksi perjam= 2.281,09171,32 = 13,31 ≈ 14 jam

6 unit grader pada alternatif ini melaksanakan pekerjaan timbunan

yang memiliki volume pekerjaan 8.046,5 m3. Produksi grader /unit

pada alternatif ini sama dengan produksi grader 1 unit pada

alternatif pertama yaitu 40,78 m3/jam.

Page 40: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

31

Perhitungan waktu 4 = volume pekerjaan4 x produksi= . ,,= 65,5 ≈ 66 jamDari pekerjaan grader tadi terdapat sisa tanah yang harus

diangkat atau dipindahkan ke quary. Sisa tanah tersebut

dikumpulkan di stock pile, untuk mengangkut tanah dari stock pile ke

quary diperlukan alat pengangkut yaitu dumptruck, sedangkan

dumptruck memerlukan alat pemuat tanah dari stock pile ke bak truck

yaitu excavator.

Sedangkan volume tanah yang harus dipindahkan sebesar 8.406,5

m3. Produksi excavator sebagai alat pemuat pada alternatif ini sama

dengan produksi excavator sebagai alat pemuat pada alternatif

pertama sebesar 171,32 m3/jam. Jadi waktu excavator untuk

melaksanakan pekerjaan pemuat sebesar 17 jam.

4.8 Pembahasan Volume Galian, Timbunan dan Pemindahan Tanah

Hasil perhitungan yang dilakukan pada pekerjaan land clearing pada

proyek bundaran nol kilometer kabupaten nagan raya diperoleh:

• Volume pekerjaan galian tanah sebesar 2.824 m3,

• Volume pekerjaan timbunan tanah sebesar 10.505 m3,

• Volume pekerjaan pemindahan atau pembuangan tanah

sebesar 10.505,5 - 2.824 = 7.681,5 m3.

4.9 Pembahasan Jenis, Jumlah Alat Berat, Durasi, dan Biaya Pekerjaan

Excavator bekerja sebagai alat penggali, tanah hasil galian tidak

langsung dibuang ke quary atau tempat pembuangan tetapi tanah

diletakkan didaerah timbunan, agar memudahkan pekerjaan timbunan.

Page 41: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

32

Excavator dalam melakukan pekerjaan ini berjalan mundur dari arah

utara ke selatan. Excavator bekerja pada bulan Juni selama 253 jam

(32 hari) khusus sebagai alat penggali.

Grader di sini bekerja sebagai alat untuk pekerjaan timbunan.

Metode yang digunakan untuk Grader adalah muat – angkut dengan

jarak 100 m. Sisa tanah dari pekerjaan cut and fill ini dikumpulkan

dalam satu stock pile, sebelum diangkut kendaraan pengangkut menuju

quary atau tempat pembuangan. Grader bekerja dari sisi sebelah utara,

dikarenakan pada sebelah selatan banyak bagian lahan yang memerlukan

pekerjaan timbunan.

Produktifitas excavator sebagai alat pemuat untuk tanah lepas

didapat 171,32 m3/jam, jadi tiap jam diperlukan 6 unit dumptruck.

Tanah dari stock pile diangkut dumptruck menuju ke tempat

pembuangan atau quary yang berjarak 1.000 m.

Pekerjaan terjadi keterikatan antara dumptruck dan excavator maka

waktu kerja 6 unit dumptruck sama dengan waktu kerja 2 unit excavator

yaitu 106 jam (13,3 hari).

4.9.1. Alternatif pertama

Dari data dan analisis pada Halaman didapat biaya dan waktu peralatan

dengan menggunakan alternatif pertama yaitu:

Tabel 4.9 Biaya dan Waktu Alat Berat Alternatif Pertama

Hasil perhitungan produktivitas alat berat berdasarkan asumsi 1 yaitu:

Jenis Alat

Jumlah

Alat

Waktu

Kerja Alat Biaya

Total Biaya

Sewa

A

la

t

Excavator 2 13,31 Jam Rp. 11.616.820,00

Rp. 83.825.634Grader 2 131,03 Jam Rp. 53.516.954,00

Dumptruck 6 49,06 Jam Rp. 18.691.860,00

Page 42: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

33

Tabel 4.10 Kerja Alat Berat Alternatif Pertama

Hasil perhitungan jumlah dan waktu pekerjaan alat berat pada alternatif 1 yaitu:

Jenis alatJumlah

Alat (unit)

Durasi

(jam)

Waktu

pekerjaan

(bula

n)

Jenis pekerjaan

Excavator2

13,31 Juni – Juli 2009 Galian

49,06 Juni – Juli 2009 Pemuat di stock

pileGrader 2 131,03 Juni – Agustus 2009 Timbunan

Dumptruck 6 49,06 Juni - Agustus 2009Pengangkut sisa

tanah dari stock

pile ke quary

Tabel 4.11 Time Schedule Alat dan Biaya

Berdasarkan perhitungan maka didapatkan Komposisi, biaya dan waktu kerja

alat berat pada alternatif 1 adalah:

No Jenis AlatJmlh

AlatDurasi

Juni Juli AgustusBiaya Rp

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Excavator 2 13,31 11.616.820

2 Grader 2 131,03 53.516.954

3 Dump Truck 6 49,06 18.691.860

Jumlah 83.825.634

4.9.2 Alternatif kedua

Dari data dan analisis pada Halaman didapat biaya dan waktu

peralatan dengan menggunakan alternatif kedua yaitu:

Tabel 4.12 Biaya dan Waktu Alat Berat Alternatif Kedua

Hasil perhitungan produktivitas alat berat berdasarkan asumsi 2 yaitu:

Jenis Alat Jumlah Alat

Alat

Waktu

Kerja Alat

BiayaTotal Biaya

Sewa

A

l

a

t

Excavator 2 13,31 Jam Rp. 11.616.820,00

Rp. 86.586.280Grader 3 88 Jam Rp. 56.277.600,00

Dumptruck 6 49,06 Jam Rp. 18.691.860,00

Page 43: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

34

Tabel 4.13 Kerja Alat Berat Alternatif Kedua

Hasil perhitungan jumlah dan waktu pekerjaan alat berat pada alternatif 2 yaitu:

Jenis alatJumlah

Alat (unit)

Durasi

(jam)

Waktu

pekerjaan

(bul

an)

Jenis pekerjaan

Excavator 2

13,31 Juni – Juli 2009 Galian

49,06 Juni – Juli 2009 Pemuat di stock pile

Grader 3 88 Juni – Agustus 2009 Timbunan

Dumptruck 6 49,06 Agustus 2009Pengangkut sisa

tanah dari stock pile

ke quary

Tabel 4.14 Time Schedule Alat dan Biaya

Berdasarkan perhitungan maka didapatkan Komposisi, biaya dan waktu kerja

alat berat pada alternatif 2 adalah:

No Jenis AlatJmlh

AlatDurasi

Juni Juli AgustusBiaya Rp

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Excavator 2 13,31 11.616.820

2 Grader 3 88 56.277.600

3 Dump Truck 6 49,06 18.691.860

Jumlah 86.586.280

4.9.3 Alternatif ketiga

Dari data dan analisis Halaman didapat biaya dan waktu peralatan

dengan menggunakan alternatif kedua yaitu:

Tabel 4.15 Biaya dan Waktu Alat Berat Alternatif Ketiga

Hasil perhitungan produktivitas alat berat berdasarkan asumsi 3 yaitu:

Jenis Alat

Jumlah

Alat

Waktu

Kerja AlatBiaya

Total Biaya

Sewa

A

la

t

Excavator 2 13,31 Jam Rp. 11.616.820,00

Rp. 86.214.480Grader 4 66 Jam Rp. 55.905.800,00

Dumptruck 6 49,06 Jam Rp. 18.691.860,00

Page 44: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

35

Tabel 4.16 Kerja Alat Berat Alternatif Ketiga

Hasil perhitungan jumlah dan waktu pekerjaan alat berat pada alternatif 3 yaitu:

Jenis alat

Jumlah

Alat (unit)

Durasi

(jam)

Waktu pekerjaan

(bulan)Jenis pekerjaan

Excavator 2

13,31 Juni – Juli 2009 Galia

n49,06 Juni – Juli 2009 Pemuat di stock pile

Grader 4 66 Juni – Agustus 2009 Timbunan

Dumptruck 6 49,06 Agustus 2009Pengangkut sisa

tanah dari stock pile

ke quary

Tabel 4.17 Time Schedule Alat dan Biaya

Berdasarkan perhitungan maka didapatkan Komposisi, biaya dan waktu kerja

alat berat pada alternatif 3 adalah:

No Jenis AlatJmlh

AlatDurasi

Juni Juli AgustusBiaya Rp

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Excavator 2 13,31 11.616.820

2 Grader 4 66 55.905.800

3 Dump Truck 6 49,06 18.691.860

Jumlah 86.214.480

Page 45: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil analisis, maka komposisi jenis alat berat yang dapat

bekerja secara optimal yaitu pada alternatif 3 (2 unit Excavator PC

200, 4 unit Grader 926 E dan 6 unit Dumptruck kapasitas 10 m3).

b. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan adalah 2 bulan

dengan total biaya Rp. 86.214.480,00. Maka dapat disimpulkan bahwa

komposisi alternatif 3 lebih efisien, karena waktu penyelesaian

pekerjaan yang sama dan biaya yang dibutuhkan pun lebih hemat

dibandingkan alternatif 2. Penambahan jumlah grader pada setiap

alternatif komposisi dapat mempengaruhi efisiensi waktu dan biaya

untuk dapat menyelesaikan pekerjaan land clearing pada proyek

bundaran nol kilometer kabupaten Nagan Raya.

5.2 Saran

Pengelolaan dan pemanfaatan alat berat yang baik mempercepat

target waktu yang diharapkan dan dapat menekan biaya lebih efisien, hal ini

didukung oleh:

1. Cara penataan alat berat dan sistim pemilihan alat berat harus di

sesuaikan dengan bidang yang dikerjakan.

2. Untuk menaikkan angka produktivitas alat berat harus dihitung sesuai

dengan kebutuhan di lapangan.

3. Cara mengkombinasi alat berat juga harus disesuaikan dengan kondisi

lapangan dan bagian-bagian yang akan dilakukan.

4. Kondisi alat berat yang baik.

5. Adanya operator yang berpengalaman akan menghasilkan pengendalian

alat berat yang sempurna dan menghasilkan pelaksanaan yang efisien.

36

Page 46: ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND …repository.utu.ac.id/346/1/BABI_V.pdf · ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (S tudy Kasus Pada Proyek Bundaran

37

DAFTAR PUSTAKA

Azanurfauzi, 2001, Pekerjaan Penggalian Dengan Menggunakan Alat Berat,update Oktober 2012, viewed 2001, Available From Internethttp://www.google.com.

Iriansyah, 2001, Tahap-Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Menggunakan Alat Berat,update Oktober 2012, viewed 2001, Available From Internethttp://www.google.com.

Kusjadmikahadi, A. 1990. Keterlambatan Proyek Konstruksi.

Nazir, M. 2005. Metodelogi Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

PT. United Tractor, Dasar-Dasar Aplikasi Alat Berat.

Rochmanhadi, 1983. Kapasitas dan Produksi Alat-Alat Berat, DepartemenPekerjaan Umum, Jakarta.

Wilopo, D. 1999. Metode Konstruksi dan Alat-Alat Berat. Yogyakarta.

Wigroho, H. 1999. Pemindahan Tanah Mekanis. Universitas Atma JayaYogyakarta.