analisis perputaran piutang dalam menjaga … · bapak paskalis dakhi, s.e.,m.ap, selaku ketua...

58
ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA LIKUIDITAS DIKOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA TAHUN 2012-2016 SKRIPSI Disusun oleh: LESTRIA FAU NIM. 14100121255 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN 2018

Upload: phamkhuong

Post on 16-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA

LIKUIDITAS DIKOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA

TAHUN 2012-2016

SKRIPSI

Disusun oleh:

LESTRIA FAU

NIM. 14100121255

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

NIAS SELATAN 2018

Page 2: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA

LIKUIDITAS DIKOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA

TAHUN 2012-2016

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

LESTRIA FAU

NIM. 14100121255

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

NIAS SELATAN 2018

Page 3: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa atas anugerahnya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Analisis

Perputaran Piutang Dalam Menjaga Likuiditas Di Koperasi Masyarakat

Bumiputera”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi salahsatu syarat kelulusan

dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi Manajemen STIE Nias

Selatan.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari kekurangan dan

kelemahan. Hal tersebut bisa diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Taosige Wau, S.E.,M.Si, selaku Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti dan sekaligus

membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini.

2. Bapak Samalua Waoma, S.E.,M.M, selaku Wakil Ketua Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan pelayanan akademik kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Alwinda Manao, S.E.,M.M, selaku Wakil Ketua II STIE Nias Selatan

yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 4: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

ii

4. Bapak Yohanes Dachi, S.E.,M.M, selaku Wakil Ketua III STIE Nias Selatan

yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen

yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Erasma F. Zalogo S.E.,M.M, selaku Ketua kepala LPPM STIE Nias

Selatan yang telah membantu memberikan pelayanan akademik kepada

penulis sekaligus Dosen Pembimbing I dan sekaligus sebagai orangtua yang

telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran (ide-ide) untuk membimbing serta

memberikan saran dan materi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Yoeli Fau S.E.,M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta memberikan

saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak/I Dosen STIE Nias Selatan yang telah banyak memberikan ilmunya

kepada penulis sehingga skripsi penelitian ini dapat terselesaikan.

9. Koperasi Masyarakat Bumiputera yang telah memberikan saran yang sangat

membantu sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

10. Ayah ((+)Ndregenoso Fau), Ibu (Hatibaik Laia) serta Abang (Natalius Fau)

dan kakak (Miramal Fau, Samizalai Fau, Senantiasa Fau, Cecylia The) yang

telah memberikan bantuan dukungan material maupun moral kepada penulis.

11. Teman-teman dekat saya (Abang Sonalius Laia, Nias Tivis Zai, Yusnidar

Zgoto, Lilis Duha, Ikhtiari Ndruru, Ferni Zalogo, Fidar Laia, Melnis Bali,

Page 5: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

iii

Noventinus Zagoto, Ibu Lambak, abang Syukurman Laia, Yuni Hulu, teman-

teman kelas 2 keuangan), dan seluruh teman-teman yang selalu ada baik suka

dan duka serta yang telah memberikan motivasi/dukungan baik dari segi

moral maupun material.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yesus berkenan membalas kebaikan

semua pihak yang membantu, semoga skripsi ini memberi manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Telukdalam, Agustus 2018

Peneliti

LESTRIA FAU

NIM. 14100121255

Page 6: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………. iv

Daftar Tabel …………………………………………………………………... vii

Daftar Gambar …………………………………………………………………viii

Daftar Lampiran ………………………………………………………………. ix

Abstrak ………………………………………………………………………… x

Abstract ………………………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………….. 4

1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………... 4

1.4 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 4

1.5 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 4

1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 5

1.7 Sistematika Penulisan ……………………………………………………... 5

BAB II TINJAUAN LITERATUR ………………………………………..... 7

2.1 Kerangka Konseptual ……………………………………………………... 7

2.1.1 Konsep Piutang ..................................................................................7

2.1.2 Konsep Likuiditas .............................................................................. 8

Page 7: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

v

2.2 Kerangka Teoritis ………………………………………………………….. 9

2.2.1 Hubungan antara Perputaran Piutang dengan Likuiditas ................... 9

2.2.2 Jenis-jenis Piutang .............................................................................10

2.2.3 Alat Analisis Perputaran Piutang ....................................................... 12

2.2.4 Persyaratan Kredit .............................................................................. 13

2.2.5 Syarat Pemberian Pinjaman Kepada Anggota Koperasi .................... 15

2.2.6 Risiko yang timbul dalam Piutang Usaha .......................................... 18

2.2.7 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas ................................................ 20

2.2.8 Analisis Rasio Likuiditas .................................................................. 22

2.2.9 Cara Menjaga Likuiditas .................................................................... 22

2.2.10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas ................................. 23

2.3 Penelitian Terdahulu ………………………………………………………. 25

2.4 Kerangka Berpikir …………………………………………………………. 26

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................28

3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………………. 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………….. 28

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................28

3.4 Data Penelitian .............................................................................................29

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ………………………………………………29

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 29

3.5 Metode Analisis Data ……………………………………………………....29

Page 8: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................31

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................................31

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian ..............................................................33

4.3 Analisis Data Dan Pembahasan ...................................................................35

4.3.1 Analisis .................................................................................................35

4.3.1.1 Perputaran Piutang ....................................................................35

4.3.1.2 Rasio Likuiditas ........................................................................35

4.3.2 Pembahasan .........................................................................................36

BAB V PENUTUP ............................................................................................38

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................38

5.2 Saran ..............................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...39

Page 9: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Total Tunggakan Anggota dan Kewajiban Jangka Pendek

Koperasi Masyarakat Bumiputera Tahun 2012-2016 .......................... 3

Tabel 3.1 Indikator Rasio Likuiditas …………………………………………... 30

Tabel 4.1 Perputaran Piutang Koperasi Masyarakat Bumiputera

Tahun 2012-2016 …………………………………………………….35

Tabel 4.2 Rasio Likuiditas Koperasi Masyarakat Bumiputera

Tahun 20112-2016 …………………………………………………...36

Page 10: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………. 26

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Koperasi masyarakat Bumiputera ………… 32

Page 11: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Neraca Januari dan Desember Tahun 2012

Lampiran 2 Neraca Januari dan Desember Tahun 2013

Lampiran 3 Neraca Januari dan Desember Tahun 2014

Lampiran 4 Neraca Januari dan Desember Tahun 2015

Lampiran 5 Neraca Januari dan Desember Tahun 2016

Lampiran 6 Perhitungan Rata-rata Piutang Tahun 2012-2016

Lampiran 7 Perhitungan RTO Tahun 2012-2016

Lampiran 8 Perhitungan Rasio Likuiditas Tahun 2012-2016

Page 12: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

x

ABSTRAK

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA

LIKUIDITAS DI KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA

TAHUN 2012-2016

Oleh:

Lestria Fau

NIM: 14100121255

Dosen Pembimbing

Erasma F. Zalogo, S.M.,M.M dan Yoeli Fau, S.E.,M.M

Ruang lingkup penelitian ini adalah studi tentang analisis perputaran

piutang dalam menjaga likuiditas di Koperasi Masyarakat Bumiputera tahun

2012-2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perputaran piutang

dalam menjaga likuiditas di Koperasi Masyarakat Bumiputera tahun 2012-2016.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis rasio dengan

menggunakan Neraca sebagai data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perputaran piutang yang lambat mempengaruhi tingkat likuiditasnya

menurun. Demikian juga jika perputaran piutang yang baik/cepat, maka rasio

likuiditasnya pun ikut naik. Untuk meningkatkan perputaran piutang yang lambat,

Koperasi Masyarakat Bumiputera sebaiknya mengefektifitaskan piutang dan

menekan tunggakan.

Kata Kunci: Perputaran Piutang, Likuiditas.

Page 13: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

xi

ABSTRACT

ACCOUNT RECEIVABLE TURN OVER IN KEEPING

LIQUIDITY IN THE BUMIPUTERA COMMUNITY

COORPORATE IN 2012-2016

By:

Lestria Fau

NIM: 14100121255

Supervisor

Erasma F. Zalogo, S.M.,M.M dan Yoeli Fau, S.E.,M.M

The scope of this research is the study of the analysis of account

receivable turn over in keeping liquidity in the Bumiputera coorporate in 2012-

2016. The purpose of this study was to analyze the receivable turn over in

maintaining liquidity in the Bumiputera coorporate in 2012-2016 the research

method used is the ration analysis method using the balance sheet as research

data. The results of the study show that the slow receivable turn over affects the

level of liquidity decreases. Likewise if the receivable turn over is good, then the

liquidity ratio goes up to increase the slow receivable turn over, the Bumiputera

corporate should make the receivables affective and reduce arears.

Keywords: Receivable Turn Over, Liquidity

Page 14: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam
Page 15: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam
Page 16: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggota secara khusus

dan ma syarakat pada umumnya serta memperoleh profit yang diperoleh melalui

penyaluran kredit. Oleh sebab itu, koperasi berusaha untuk meningkatkan

penjualan. Dalam dunia bisnis, banyak koperasi menawarkan beberapa jenis

penjualan kepada anggotanya. Kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang

atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam transaksi penjualan

kredit, jika order barang telah dikirim, maka dalam jangka waktu tertentu koperasi

memiliki piutang kepada anggotanya. Begitupun pada penjualan jasa, ketika jasa

telah digunakan maka dalam waktu tertentu akan timbul piutang pada koperasi.

Koperasi menyalurkan kredit (piutang) kepada anggota dengan tujuan

mensejahterakan anggota. Namun disisi lain, piutang yang terlampau besar akan

mengakibatkan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam koperasi seperti

banyaknya anggota yang tidak membayar pada saat jatuh tempo sehingga

menimbulkan banyaknya piutang yang tertunggak.

Koperasi yang menyalurkan kredit memerlukan perputaran piutang yang

baik agar tujuan koperasi baik, tujuan jangka pendek maupun jangka panjang bisa

tercapai. Dimana tujuan jangka pendek koperasi ini adalah untuk memperoleh

Sisa Hasil Usaha dan membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dengan

aktiva lancar yang dimiliki oleh koperasi itu sendiri namun tujuan tersebut tidak

Page 17: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

2

memberikan kepastian bahwa koperasi itu sehat, tetapi tujuan jangka panjang

sangat diperhatikan untuk menjaga kelangsungan hidup atau ekstensinya.

Piutang merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang tercantum dalam

neraca. Di dalam piutang tertanam sejumlah investasi suatu usaha yang terdapat

pada aktiva lancar lainnya. Investasi yang terlalu besar dalam piutang bisa

menimbulkan kecil atau lambatnya perputaran modal kerja, sehingga semakin

kecil kemampuan koperasi dalam meningkatkan volume penjualan. Akibatnya

semakin kecilnya kesempatan yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan Sisa

Hasil Usaha (SHU).

Perputaran piutang juga sangat penting dalam suatu koperasi dalam

menjaga kelangsungan hidup usaha. Untuk menjaga kelangsungan hidup usaha

tersebut, tentu akan berkaitan dengan pemeliharaan likuiditas. Likuiditas yang

dimaksud dalam hal ini sebuah ukuran dalam mengukur kemampuan kopersi

dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada

pihak luar koperasi (likuiditas badan usaha) maupun di dalam koperasi.

Adakalanya koperasi tidak mampu atau belum mampu dalam melunasi

kewajiban jangka pendeknya. Salah satu penyebabnya adalah perputaran piutang

yang lambat sehingga mempengaruhi likuiditas koperasi.

Koperasi Masyarakat Bumiputera adalah suatu lembaga yang

menghimpun dan menyalurkan dana secara kredit. Dimana pada penyaluran

kredit, adanya tunggakan anggota yang cederung naik dari tahun ketahun sehingga

mempengaruhi kewajiban jangka pendek koperasi. Dapat kita lihat pada tabel

dibawah ini

Page 18: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

3

Tabel 1.1

Total Tunggakan Anggota dan Kewajiban Jangka Pendek

Koperasi Masyarakat Bumiputera Tahun 2012-2016

Tahun Tunggakan Anggota

(Rp)

Kewajiban Jangka Pendek

(Rp)

2012 2.374.802.018 8.678.904.288

2013 2.477.216.975 9.891.127.646

2014 3.508.755.375 11.368.515.725

2015 5.379.569.475 12.218.465.866

2016 4.205.277.830 13.738.408.435

Sumber: Koperasi Masyarakat Bumiputera, 2018

Koperasi Masyarakat Bumiputera memiliki tunggakan anggota dan

kewajiban jangka pendek usaha dari tahun 2012-2016. Telah ditunjukkan pada

tabel 1.1 di atas bahwa, tunggakan anggota di Koperasi Masyatakat Bumiputera

dari tahun 2012, 2013, 2014, 2015 hingga 2016 cenderung naik. Demikian juga

dengan kewajiban jangka pendek yang menunjukkan data yang cenderung naik.

tunggakan anggota yang cenderung naik menunjukkan perputaran piutang yang

melambat hingga akhirnya mempengaruhi likuiditasnya, Husna (2015)

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan topik “Analisis Perputaran Piutang Dalam Menjaga

Likuiditas Di Koperasi Masyarakat Bumiputera Tahun 2012-2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

yang dapat di rumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Jumlah tunggakan yang semakin bertambah setiap tahun.

Page 19: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

4

2. Kesetiaan anggota dalam memenuhi kewajibannya yang rendah.

3. Kewajiban jangka pendek naik tiap tahun.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis

membatasi penelitian ini hanya pada analisis perputaran piutang dalam menjaga

likuiditas di Koperasi Masyarakat Bumiputera Tahun 2012-2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan sebelumnya pada latar belakang masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah menganalisis

perputaran piutang jika dalam menjaga likuiditas pada Koperasi Masyarakat

Bumiputera Tahun 2012-2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk menganalisis perputaran piutang dalam menjaga

likuiditas pada Koperasi Masyarakat Bumiputera Tahun 2012-2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini diantaranya

adalah:

1. Bagi peneliti

Menambah ilmu serta sumber pustaka (referensi) dalam bidang perputaran

piutang dalam menjaga likuiditas pada Masyarakat Bumiputera serta untuk

mempelajari dan memperoleh pemahaman terhadap permasalahan

mengenai perputaran piutang dalam menjaga likuiditas pada Masyarakat

Bumiputera.

Page 20: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

5

2. Bagi pembaca

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai

gambaran tentang sejauhmana perkembangan Koperasi Masyarakat

Bumiputera dalam perputaran piutang dalam menjaga likuiditas

perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan bagi

peneliti selanjutnya.

3. Bagi koperasi

Sebagai bahan masukan bagi para pengusaha dalam mengambil keputusan

dan merumuskan kebijakan stategi dalam menjaga likuiditas perusahaaan

serta diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Koperasi Masyarakat

Bumiputera dalam menerapkan kebijakan dalam menjaga likuiditas

perusahaan

1.7 Sistematika Penulisan

Agar pembahasan skripsi ini dapat dipahami secara jelas, maka penulis

membagi skripsi ini dalam 5 (lima) bab antara lain pendahuluan, tinjauan literatur,

dan metode penelitian. Bab satu membahas tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Pada bab dua membahas tentang

tinjauan literatur yang menguraikan tentang landasan teori-teori yang relevan

dengan penelitian serta pendapat penulis tentang teori tersebut, penelitian

terdahulu yang bertujuan membandingkan dengan hasil yang diperoleh dan

kerangka berpikir penulis yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam

memahami maksud dan tujuan penulis. Pada bab tiga membahas metode

Page 21: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

6

penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel,

defenisi operasional, data penelitian yang di uraikan tentang jenis dan sumber data

dan teknik pengumpulan data serta metode analisis data. Bab empat hasil dan

pembahasan, membahas tentang gambaran umum objek penelitian, deskriptif data

variabel penelitian, analisis dan pembahasan. Bab lima penutup, membahas

tentang kesimpulan dan saran.

Page 22: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

7

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Piutang

Perusahaan secara umum akan lebih suka menjual tunai dari pada kredit.

Namun karena tekanan persaingan yang memaksa maka perusahaan melakukan

kebijakan yaitu memberikan kredit. Piutang tersebut merupakan bentuk pemberian

pinjaman kepada anggota atau perseorangan baik barang ataupun jasa sebagai

kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan/usaha tertentu.

Sementara itu Soemarso (2002:338) berpendapat bahwa piutang adalah

hak kliem terhadap seseorang atau perusahaan lain, menuntut pembayaran dalam

bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia

berpiutang.

Menurut Hery (2010:36) istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan

yang akan diterima oleh koperasi dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

barang dan jasa secara kredit, memberikan pinjaman maupun sebagai akibat

kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain.

Menurut Silaban dan Siahaan (2010:379) piutang adalah aktiva atau

kekayaan yang timbul akibat dari dilaksanakannya penjualan kredit.

Menurut Margaretha (2011:52) piutang adalah aktiva atau kekayaan yang

timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya pemberian kredit. Tujuan perusahaan

melakukan pemberian kredit ialah untuk meningkatkan laba dan menghadapi

Page 23: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

8

persaingan. Maka piutang menunjukan seberapa cepat dana dalam piutang

perusahaan berputar menjadi kas pada satu periode usaha.

Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan piutang

adalah seberapa cepat usaha koperasi mengolah piutang menjadi kas kembali

untuk dipakai dalam proses kegiatan usaha.

2.1.2 Konsep Likuiditas

Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk

dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu alat yang

digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan yang dilihat dari

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya.

Menurut Riyanto (2011:331), rasio likuiditas merupakan “kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya finansial yang segera harus

dipenuhi atau kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat

likuid demikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat

ditagih”.

Menurut Kasmir (2010:130) likuiditas bertujuan “untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada

saat ditagih”. Artinya pada saat koperasi ditagih, koperasi akan mampu untuk

memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Pembayaran

semua kewajiban finansial jangka pendek perusahaan pada saat jatuh tempo

berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar menjadi

uang kas bagi sebuah usaha.

Page 24: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

9

Menurut Hery (2015:149) rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka

pendeknya. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban

jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, maka perusahaan tersebut akan

dikatakan sebagai perusahan yang likuid.

Menurut Subramanyam dan Wild (2010:239-241) likuiditas (liquidity)

mengacu pada persediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

kas jangka pendeknya. Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan utuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Menurut Tampubolon (2013:40) rasio likuiditas menunjukan tingkat

kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan kedalam kas dengan

sedikit atau tanpa penurunan nilai, serta tingkat kepastian dengan jumlah kas yang

dapat diperoleh. Artinya bahwa tingkat kemudahan dalam mengubah atau

mengkonversi suatu aktiva yang dimiliki menjadi kas tanpa harus menurunkan

nilai aktiva tersebut maka dikatakan likuid.

Jadi, likuiditas ini menununjukan seberapa besar kemampuan usaha dalam

memenuhi utang jangka pendeknya pada pemenuhan kewajiban yang telah jatuh

tempo maka suatu usaha akan dikatakan likuid.

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Hubungan antara Perputaran Piutang dengan Likuiditas

Piutang merupakan salah satu komponen dari aktiva lancar. Untuk

mengubah piutang menjadi kas memerlukan waktu yang lebih pendek. Semakin

Page 25: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

10

lambat pengembalian piutang maka mempengaruhi perputaran piutang dan

memperlambat koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Husna, dkk (2015) bahwa

pengelolaan piutang yang efektif dengan cara mempercepat perputaran piutang

serta penyempurnaan penagihan piutang akan berpengaruh terhadap peningkatan

likuiditas. Sedangkan dengan aktiva lancar yang telah dimiliki oleh koperasi,

koperasi dapat membayar hutang lancarnya dengan aktiva yang dimiliki, dengan

demikian maka koperasi semakin likuid. Jika pengembalian piutang atau aktiva

lancar semakin cepat dan lambat maka akan mempengaruhi kemampuan koperasi

dimana pada tingkat likuiditasnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika tingkat perputaran piutang sudah

efektif maka akan memberikan dampak kepada perusahaan/koperasi dimana dapat

melunasi kewajiban jangka pendek atau likuid.

2.2.2 Jenis-Jenis Piutang

Sebelum pemberian pinjaman dilakukan, biasanya terlebih dahulu ada

kesempatan mengenai cara pembayaran transaksi tersebut apakah secara tunai

atau kredit. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai maka koperasi akan

langsung menerima kas. Namun apabila pembayaran dilakukan secara kredit

makan koperasi akan menerima piutang.

Menurut Hery (2008:195-196) mengatakan bahwa piutang pada umumnya

diklasifikasikan menjadi:

a. Piutang usaha (Accounts Receivable)

Yaitu jumlah yang akan ditagih dari anggota sebagai penjualan

barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo

Page 26: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

11

normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk aktiva.

Piutang usaha biasanya diperkirakan akan ditagih dalam jangka

waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 sampai 60

hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan

berkurang disebelah kredit. Piutang usaha diklasifikasikan dalam

neraca sebagai aktiva lancar (current asset)

b. Piutang Wesel (Notes Receivable)

Yaitu tagihan usaha kepada pembuatan wesel. Pembuat wesel

disini adalah pihak yang berutang kepada suatu usaha, baik

melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui

peminjaman sejumlah uang. Piutang yang berutang berjanji

kepada suatu usaha (selaku pihak yang diutangkan) untuk

membayar sejumlah uang tertentu berikut buanganya dalam kurun

waktu yang telah disepakati. Janji pembayaran tersebut ditulis

secara formal dalam sebuah wesel atau promes (Promissory

Note).

c. Piutang Lain-Lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara

terpisah dalam neraca. Contohnya adalah bunga, piutang deviden

(tagihan kepada investee sebagai hasil investasi), piutang pajak

(tagihan usaha kepada pemerintah berupa restitusi atau

pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak) dan tagihan

kepada karyawan.

Sementara itu menurut Soemarso (2002:338) juga mengelompokkan

piutang menjadi dua yaitu:

1. Piutang dagang, merupakan piutang yang berasal dari penjualan

barang dan jasa yang merupakan kegiatan usaha normal

perusahaan atau disebut juga piutang usaha (trade receivable);

2. Piutang lain-lain (bukan dagang), merupakan piutang yang tidak

berasal dari bidang usaha utama seperti: piutang pegawai, piutang

dari perusahaan afilias, piutang bunga, piutang deviden, piutang

pemegang saham dan lain-lain.

Dari pendapat diatas, juga didukung oleh Jusup (2005:52) bahwa:

Dalam prateknya dikenal dua jenis piutang yaitu piutang

dangang dan piutang wesel. Piutang dagang adalah jumlah uang

yang harus dibayar oleh sipembeli kepada suatu usaha.piutang

dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh

karena itu piutang dagang dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva

lancar, sedangkan piutang wesel lebih formal bila dibandingkan

dengan piutang dagang Debitur (pihak yang harus membayar)

Page 27: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

12

dalam piutang wesel membuat suatu janji tertulis suatu kreditur

untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji

tersebut pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. Jangka

waktu wesel bias bermacam-macam, tetapi pada umumnya paling

sedikit 60 hari.

Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa piutang terbagi dua yaitu piutang

usaha yang berasal dari anggota atau konsumen dan piutang lain-lain yang berasal

dari dalam usah. Piutang yang berasal dari usaha merupakan piutang yang dapat

ditagih terhadap anggota akibatnya terjadinya kredit sedangkan piutang berasal

dari dalam usaha adalah piutang yang tidak secara tidak langsung dengan kegiatan

suatu usaha.

2.2.3 Alat Analisis Perputaran Piutang

Perputaran piutang dapat dianalisis dari beberapa rumus dari beberapa para

ahli yang berbeda-beda, antara lain:

a. Tingkat Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Menurut Kuswadi (2006:116) menyatakan bahwa perputaran piutang

(Account Receivable Turn Over) dapat diketahui dengan membagi jumlah kredit

selama periode tertentu dengan piutang rata-rata. Perhitungannya adalah:

𝑅𝑂𝑇 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

Dimana:

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 + 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

2

Semakin cepat tingkat perputaran piutang suatu koperasi, maka semakin

sehat tingkat perputaran piutangnya sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran

piutang maka semakin tidak baik bagi koperasi.

Page 28: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

13

2.2.4 Persyaratan Kredit

Dalam pemberian kredit tentunya koperasi melakukan kebijaksanaan

anggota koperasi agar koperasi tidak menghadapi permasalahan yang akan terjadi

kedepan. Hal-hal yang harus dibijaksanakan koperasi, menurut Silaban dan

Silahan (2010:386-387) adalah sebagai berikut:

a. Periode kredit (Credit Period)

Periode kredit merupakan jangka waktu kepada anggota untuk

membayar pinjaman mereka. Syarat kredit (credit terms)

mencakup periode kredit dan potongan. Syarat kredit merupakan

suatu ketentuan mengenai periode kredit dan potongan yang

diberikan kepada anggota.

b. Standar Kredit (credit standards)

Standar kredit adalah standar yang menetapkan kemampuan

keuangan minimum dari calon anggota agar dapat memperoleh

kredit dalam jumlah tertentu. Standar kredit dibuat untuk

menentukan anggota mana yang mampu untuk memenuhi syarat

dan berapa jumlah kredit maksimum yang dapat diberikan kepada

setiap anggota.

c. Kebijakan penagihan (Credit Calection Policy)

Kebijakan penagihan merupakan prosedur yang diikuti koperasi

untuk menagih piutang yang sudah lewat waktu. Dalam

menetapkan kebijakan penagihan, koperasi perlu

mempertimbangkan manfaat dan biayanya.

d. Potongan tunai (cash discount)

Potongan tunai dapat digunakan untuk mendorong peminjam

membayar kewajibannya lebih cepat. Potongan tunai yang

diberikan harus benar-benar dianalisis agar terjadi keseimbangan

antara manfaat dan biaya.

Dari pendapat diatas dapat ditemukan bahwa dalam memberikan pinjaman

atau kredit kepada anggota koperasi harus sesuai dengan kemampuan anggota

peminjam dalam mengangsur pinjaman dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Kasmir (2010:244) dalam memberikan pinjaman kredit

kepada anggota koperasi secara angsuran ada beberapa kebijakan yang harus

dilakukan, kebijakan kredit ini meliputi:

Page 29: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

14

a. Standar kredit

Penjualan barang atau jasa yang diberikan keanggota

mengandung suatu risiko bagi koperasi yang menyebabkan

kerugian bagi koperasi entah keterlambatan waktu pembayaran

atau kerugian karena anggota tidak mampu lagi membayar barang

yang sudah dibelinya. Dalam praktiknya risiko yang dihadapi

koperasi berkaitan dengan kredit adalah:

1. Anggota terlambat untuk membayar tagihannya kepada

koperasi, misalnya melewati batas tanggal jatuh tempo.

Hanya saja walaupun terlambat atau tersendat-sendat anggota

masih mau dan mampu untuk membayar tagihannya.

2. Perjalanannya terkadang anggota tidak memiliki kemampuan

untuk membayar sesuai kesempatan, sehingga kredit benar-

benar macet, sekalipun anggota harus membayar.

3. Anggota kabur sehingga tidak dapat ditagih sama sekali dan

ini memang benar-benar macet, alias tidak tertagih.

Untuk menghindari atau meminimalkan risiko yang dihadapi

koperasi, maka sebelum kredit diberikan, maka perlu

dilakukan analisis kredit. Tujuannya adalah untuk

mengetahui kemauan dan kemampuan anggota dalam

membayar kewajibannya. Analisis kredit yang diberikan

tidak jauh beda dengan pinjaman yang diberikan koperasi

misalnya dengan analisis 5 of C (dibahas dalam pinjaman

koperasi). Dengan analisis ini paling tidak perusahaan

mampu melihat kemauan dan kemampuan anggota sebelum

pinjaman kredit diberikan.

b. Persyaratan kredit

Kebijakan kredit juga berkaitan erat dengan persyaratan kredit

yang diberikan. Persyaratan kredit ini berguna untuk

meningkatkan kredit dan merangsang anggota untuk segera

membayar tagihannya. Disamping itu, jangka waktu kredit yang

diberikan juga memberikan ruang gerak anggota untuk membayar

kredit yang diterimanya.

c. Kebijakan penagihan

Apabila anggota untuk membayar tagihannya, maka koperasi

perlu mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan kredit

tersebut agar tidak macet.

d. Rasio yang berhubungan dengan piutang

Penjualan kredit akan mengakibatkan atau mengetahui kinerja

keuangan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu,

manajemen perlu menilai kinerja dari sisi piutangnya. Alat ukur

untuk menilai kinerja ini dapat dilakukan dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan piutang tersebut.

Page 30: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

15

Berdasarkan dari tanggapan diatas maka akan dikemukakan bahwa

kebijakan yang harus diterapkan kepada anggota peminjam, yaitu pertama, standar

kredit dimana ini merupakan suatu bentuk penilaian kepada anggota peminjam

berdasarkan kemampuan dalam mengangsur pinjaman tersebut. Kedua,

persyaratan kredit dimana ini merupakan bagian penilaian anggota peminjam

dalam membayar angsuran pada jatuh tempo. Ketiga, kebijakan penagihan yang

dimana kebijakan ini berfungsi untuk menangani anggota peminjam yang tidak

membayar angsurannya pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian

pinjaman atau kredit maka harus diterapkan beberapa kebijakan dalam

melancarkan angsuran pinjaman anggota koperasi. kebijakan tersebut terbagi dua

yaitu: pertama, jangka waktu kredit yang dimana kebijakan ini akan berfungsi

untuk membayar angsuran pada waktu yang telah ditentukan. Kedua, kebijakan

penagihan dimana menangani angsuran yang macet yang dilakukan oleh anggota

peminjam.

2.2.5 Syarat Pemberian Pinjaman Kepada Anggota Koperasi

Koperasi harus mangadakan evaluasi terhadap anggota untuk menghindari

risiko akibat tidak terbayarnya tagihan atau kredit yang diberikan kepada anggota.

Silaban dan Siahaan (2010:386) mengatakan bahwa dalam menilai risiko kredit

terhadap anggota, seorang menejer kredit harus mengadakan penilaian 5C dari

calon anggota, yaitu:

a. Character menggambarkan penilaian kepribadian anggota yang

menunjukkan bahwa calon anggota secara jujur dan sadar mau

memenuhi kewajibannya.

Page 31: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

16

b. Capacity merupakan penilaian subjektif atas calon anggota untuk

membayar kredit beserta bunganya sesuai dengan waktu yang

disepakati.

c. Capital berhubungan dengan penilaian kekuatan finansial calon

anggota. Alat ukurnya adalah laporan keuangan.

d. Collateral berhubungan dengan bentuk aktiva yang diberikan oleh

calon anggota sebagai jaminan keamanan atas kredit yang

diberikan.

e. Conditions menunjukan gambaran/dampak perubahan kondisi

perekonomian secara umum maupun industri terhaddap

kemampuan calon anggota untuk memenuhi kewajibannya.

Sementara itu, menurut Kasmir (2012:286) berpendapat bahwa untuk

menentukan kelayakan pemberian kredit kepada calon anggota dapat digunakan

beberapa analisis 5C dan 7P, yaitu sebagai berikut:

1. Dengan 5 of C

a. Character adalah sifat atau watak anggota. Analisis ini untuk

mengetahui sifat atau watak seorang anggota kredit, apakah

memiliki watak atau sifat yang bertanggungjawab terhadap

kredit yang diambilnya. Dari watak atau sifat ini, akan terlihat

kemauan anggota untuk membayar dalam kondisi sesulit

apapun. Namun, sebaliknya jika anggota tidak memiliki sifat

yang mau membayar, anggota akan mengelak untuk membayar

dengan berbagai alasan tertentunya. Watak atau sifat ini akan

dapat dilihat dari masa lalu anggota melalui pengamatan,

riwayat hidup, maupun hasil wawancara dengan anggota.

b. Capacity adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat

kemampuan anggota dalam membayar kredit. Kemampuan ini

dapat dilihat dari penghasilan pribadi untuk kredit konsumtif

dan usaha yang dibiayai untuk kredit perdagangan untuk

produktif. Kemampuan ini penting untuk dinilai agar koperasi

tidak mengalami kerugian. Untuk menilai kemampuan anggota

dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil konfirmasi

dengan pihak yang memiliki kewenangan mengeluarkan surat

tertentu (misalnya penghasilan seseorang), hasil wawancara

atau melalui perhitungan rasio keuangan.

c. Capital adalah untuk menilai modal yang dimiliki oleh anggota

untuk membiayai kredit. Hal ini penting karena bank tidak

akan membiayai kredit tersebut 100%. Artinya harus ada

modal dari anggota. Tujuannya adalah jika anggota juga ikut

memiliki modal yang ditanamkan pada kegiatan tersebut,

anggota juga merasa memiliki sehingga termotivasi untuk

Page 32: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

17

bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil dan

mampu untuk membayar kewajiban kreditnya.

d. Condition yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan datang

tentunya. Kondisi yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi

saat ini, apakah layak utuk membiayai kredit untuk sektor

tertentu. Misalnya kondisi produksi tanaman tertentu sedang

membludak pasara (jenuh). Maka kredit untuk sektor tertentu

kemudian dikurangi. Kondisi lainnya yang harus diperhatikan

adalah kondisi lingkungan sekitar, misalnya kondisi keamanan

dan kondisi sosial masyarakat.

e. Collateral merupakan jaminan yang diberikan anggota kepada

koperasi dan rangka pembiayaan kredit yang diajukannya.

Jaminan ini digunakan sebagai alternatif terakhir bagi koperasi

untuk berjaga-jaga kalau kredit kemacetan terhadap kredit

yang dibiayai. Mengapa Collateral atau jaminan menjadi

penilaian terakhir dari 5 of C. hal ini disebabkan karena yang

paling penting adalah penilaian diatas. Apabila sudah layak,

jaminan hanyalah merupakan tambahan saja, untuk berjaga-

jaga karena ada factor-faktor yang tidak dapat dihindari yang

menyebabkan kredit macet, misalnya bencana alam.

Disamping itu juga, untuk menjadi memotivasi anggota dalam

membayar jaminannya ditahan oleh koperasi.

2. Dengan 7 of P

a. Personality atau kepribadian merupakan penilaian yang

digunakan untuk melihat kepribadian si calon anggota. Dengan

kepribadian yang dilakukan koperasi, hampir sama dengan

character anggota. Hanya saja hal-hal personality lebih

ditekankan kepada orangnya, sedangkan dalam character

termasuk kepada keluarganya.

b. Purpose yaitu tujuan mengambil kredit. Seperti diketahui

sebelumnya bahwa tujuan untuk mengambil kredit ada tiga

yaitu, pertama, untuk usaha yang produktif, kedua, untuk

digunakan sendiri (konsumtif), ketiga, untuk perdagangan.

Penilaian ketiga tujuan ini sedikit berbeda. Oleh karena itu,

jangan sampai pemberian kredit yang dikucurkan oleh koperasi

disalahgunakan oleh anggota.

c. Party artinya dalam menyakurkan kredit, koperasi memilah-

milah menjadi beberapa golongan. Hal ini dilakukan agar bank

lebih fokus untuk menangani kredit tersebut, misalnya kredit

untuk usaha kecil, menengah atau besar. Atau dapat dipilah

berdasarkan wilayah, misalnya daerah pedesaan, perkotaan

atau sektor usaha, misalnya peternakan, industri atau sektor

lainnya.

d. Peyment adalah cara pembayaran kredit oleh anggota. Penilaian

yang dilakukan untuk menilai cara anggota dalam membayar

Page 33: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

18

kredit, apakah penghasilan (gaji) atau dari sumber objek yang

dibiayai, dari penilaian ini akan terlihat kemampuan anggota

dalam membayar kredit.

e. Prospect yaitu untuk menilai harapan kedepan terutama

terhadap objek kredit yang dibiayai. Tentunya harapan yang

diinginkan untuk memberikan harapan yang baik atau cerah.

Usaha yang tidak mengandung prospek cerah sebaiknya

ditunda akan menyulitkan koperasi dan anggota nantinya,

misalnya usaha yang sudah memasuki titik jenuh.

f. Profitability artinya kredit yang dibiayai oleh koperasi akan

memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik koperasi

ataupun anggota. Jika tidak, sebaiknya jangan diberikan

keuntungan bagi koperasi tentunya adalah berupa balas jasa

yang diberikan anggota dari bunga atau bagi hasil. Sebaiknya

bagi anggota adalah keuntungan dan adanya tambahan modal

baginya.

g. Protection artinya perlindungan terhadap objek kredit yang

dibiayai. Perlindungan tidak sebatas jaminan fisik yang

diberikan, akan tetapi lebih dari itu, yaitu jaminan si pengambil

kredit, seperti asuransi kematian dan jaminan perlindungan

terhadap jaminan fisik yang diberikan dari kehilangan,

kerusakan atau lainnya.

2.2.6 Risiko Yang Timbul Dalam Piutang Usaha

Setiap kebijakan yang dilakukan oleh koperasi pasti akan mempunyai

dampak dan pengaruh yang ditimbulkan, baik itu yang menguntungkan maupun

yang merugikan koperasi itu sendiri. Kemungkinan yang sifatnya umum baik

sekali terjadi bila mana pihak yang memberikan piutang menagih kembali.

Risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan

kepada para anggota (Riyanto, 2001:87). Sebelum perusahaan memutuskan untuk

menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para anggota maka

perusahaan perlu mengadakan evaluasi risiko kredit dari para anggota tersebut.

Risiko yang mungkin terjadi dalam piutang usaha, (Riyanto, 2001:87-88) yaitu:

Page 34: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

19

a. Risiko tidak dibayarnya seluruh piutang.

Risiko ini merupakan risiko paling berat yang harus dihadapi,

karena seluruh tagihan yang telah direncanakan akan diterima

dimasa yang akan datang ternyata tidak dapat diterima kembali

sebagai kas, sehingga pengorbanan yang telah dilakukan terbuang

percuma. Hal ini lebih berat lagi bila perusahaan yang

bersangkutan bermodalkan sebatas sehingga dapat mengakibatkan

kegagalan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kejadian ini

terjadi karena perusahaan lalai dalam menyelidiki calon

peminjamnya, misalnya, peminjam melarikan diri, peminjam

mengalami kesulitan keuangan ataupun perusahaan/koperasi

mengalami kebangkrutan dan sebagainya.

b. Risiko tidak dibayar sebagian piutang

Risiko tidak dibayar sebagian piutang merupakan risiko yang

lebih ringan karena sebagian dari total piutang tersebut telah

diterima perusahaan. Sering sekali terjadi dalam kasus nyata

sehari-hari, seorang peminjam yang baru pertama kali

mengadakan hubungan transaksi pemberian kredit akan

menunjukkan kesan yang baik. Namun setelah waktu untuk

membayar piutangnya tiba mulailah mereka menunjukkan itikad

yang kurang baik seperti: mulai tidak membayar piutangnya,

membatalkan atau sengaja tidak mengisi rekeningnya dengan

alasan bahwa perusahaannya sedang mengalami kesulitan

keuangan dan masih banyak alasan lainnya.

c. Risiko keterlambatan pelunasan

Risiko keterlambatan pelunasan merupakan risiko yang lebih

ringan tetapi bukan berarti tidak mempengaruhi keadaan

keuangan perusahaaan karena meskipun dalam waktu yang relatif

tidak lama jelas terlihat bahwa pemasukan dari uang tagihan

tersebut telah melewati jadwal penerimaan seharusnya.

d. Risiko tertanam modal

koperasi harus berhati-hati dalam memberikan pinjaman atau

piutang kepada anggotanya sebab bila koperasi tersebut

membarikan pinjaman secara kredit akan timbul perkiraan piutang

pada laporan keuangan koperasi yang bersangkutan. Hal ini jelas

mengakibatkan modal tertanam dalam piutang baik modal yang

bersumber dari modal sendiri maupun modal asing.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa risiko adanya piutang pada suatu lembaga

keuangan atau perusahaan yang lain adalah koperasi akan mengalami perputaran

modal yang sangat lambat akibat dari kelalaian anggota. Dalam hal ini, koperasi

yang seharusnya dapat memutar modal tersebut dengan cepat tetapi akibat dari

Page 35: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

20

adanya modal yang tertanam terhadap anggota, perusahaan mengalami

penghambatan dalam mengembangkan usahanya.

2.2.7 Tujuan Dan Manfaat Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas memberikan banyak manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan. Rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi koperasi saja,

melainkan juga bagi pihak luar koperasi. Dalam praktiknya, ada banyak manfaat

yang dapat diperoleh dari rasio likuiditas, baik bagi pihak pemilik koperasi,

maupun para pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan perusahaan.

Menurut Kasmir (2008:132), ada beberapa tujuan dan manfaat dari rasio

likuiditas, yaitu :

a. Mengukur kemampuan perusahaan membayar utang atau

utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.

b. Mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka

pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

c. Mengukur kemampuan koperasi untuk membayar utang

jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan

sediaan, dalam hal ini aktiva lancar dikurangi persediaan dan

utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.

d. Mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan

yang ada dengan modal kerja koperasi.

e. Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang.

f. Alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan utang.

g. Melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu

ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa

periode.

h. Melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-

masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang jangka

pendek.

Sementara itu, menurut Sutrisno (2003:18) tujuan dan manfaat rasio

likuiditas adalah sebagai berikut:

Page 36: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

21

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban

yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang

telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).

2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara

keseluruhan.

3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

kewajiban jangka pendek tanpa memperhitungkan sediaan

atau piutang.

4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan

yang ada dengan modal kerja koperasi.

5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang.

Demikian juga menurut Hery (2015:178) dalam bukunya Analisis Laporan

Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan mengemukakan tujuan dan manfaat rasio

likuiditas, yaitu:

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban atau utang yang akan segera jatuh tempo.

2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan menggunakan total aset

lacar.

3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset sangat

lancar (tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang

dan aset lancar lainnya).

4. Untuk mengukur tingkat ketersediaan uang kas perusahaan

dalam membayar utang jangka pendek.

5. Sebagai alat perencanaan keuangan dimasa mendatang

terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang

jangka pendek.

6. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari

waktu ke waktu dengan membandingkannya selama periode.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat dari likuiditas

adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang

segera jatuh tempo dan menjadi bahan perbandingan untuk periode berikutnya.

Page 37: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

22

2.2.8 Analisis Rasio Likuiditas

Dalam usaha simpan pinjam pemeliharaan likuiditas dimaksudkan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek baik untuk membayar penarikan simpanan

realisasi pinjaman yang telah disetujui maupun kewajiban jangka pendek lainnya.

Menurut Riyanto (2011:104-103) mengemukakan bahwa untuk melihat

kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban tersebut dapat dilihat dari rasio

likuiditas, diantaranya:

a. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Di koperasi rasio ini

diukur dengan membandingkan aktiva lancar di satu sisi dengan

kewajiban lancar disisi lainnya. Rasio ini menunjukan

kemampuan kas dan koperasi untuk menutupi kewajiban

lancarnya.

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑋100%

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam menganalisis tingkat likuiditas dapat

diukur melalui aktiva lancar yang dimana mengukur kemampuan perusahaan

dengan membayar utang lancar dengan aktiva lancar dan rasio kas merupakan

rasio yang menggambar kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

perusahaan tanpa melihat persediaannya.

2.2.9 Cara Menjaga Likuiditas

Dalam mempertahankan kelangsungan hidup koperasi tentunya akan

diperhatikan apa yang akan mempengaruhi kemampuan koperasi dalam

membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo. Dalam hal ini untuk mencapai

hal yang demikian maka salah satu cara yang dapat dilakukan oleh koperasi untuk

menjaga likuiditas menurut Riyanto (1995:28-31) adalah sebagai berikut:

Page 38: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

23

a. Dengan utang lancar (current liabilities) tertentu, diusahakan

untuk menambah aktiva lancar (current assets), misalnya menjual

aktiva tetap (Fixed Assets) yang berguna untuk menambah aktiva

lancar, mendapatkan tambahan modal sendiri yang berguna untuk

menambah aktiva lancar dan mendapatkan tambahan utang jangka

panjang yang digunakan untuk menambah aktiva lancar.

b. Dengan aktiva lancar tersebut, diusahakan untuk mengurangi

utang lancar

c. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan

mengurangi aktiva lancar.

Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa untuk menjaga likuiditas

maka koperasi harus dapat memperoleh dana atau modal secepat mungkin dengan

cara menjual sebagian aktiva tetap, menambah dana pinjaman dalam jangka

panjang dan menambah modal sendiri dari dana cadangan koperasi sehingga

bertambah aktiva lancar koperasi dan dengan aktiva lancar tersebut akan

dipergunakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.

2.2.10 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas

Menurut Kim et,al (1998:20) dalam Santoso (2011) mengelompokkan

faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.

Faktor-faktor tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1. Cost of external financing

Faktor cost of external financing berkaitan dengan biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan jika menggunakan pendanaan

dari luar perusahaan. Kim et al (1998) menggunakan proxy

ukuran perusahaan (firm size) dan kesempatan bertumbuh

(growth opportunities) untuk mengukur faktor cost of

external financing.

2. Cash flow uncertainty

Cash flow uncertainty atau ketidakpastian arus kas dapat

menentukan keputusan manajer dalam menentukan tingat

likuiditas perusahaan. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat

ketidakpastian arus kas yang tinggi akan cenderung

melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah yang

besar.

Page 39: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

24

3. Current and future investment opportunities

Current and future investment opportunities kesempatan

investasi yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun di

masa yang akan datang. Current and investment

opportunities ini dapat mempengaruhi manajemen dalam

memutuskan kebijakan likuiditasnya. Berkaitan dengan

current and investment opportunities ini manajemen akan

mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi

dalam bentuk aktiva tetap atau melakukan investasi dalam

aktiva likuid.

4. Transactions demand for liquidity

Transactions demand for liquidity ini berkaitan dengan dana

atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi.

Faktor transactions demand for liquidity ini juga merupakan

faktor yang dipertimbangkan manajemen dalam menentukan

likuiditas perusahaan.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas di atas dapat

disimpulkan bahwa faktor cost of external financing merupakan biaya yang

dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar

perusahaan. Cash flow uncertainty merupakan ketidakpastian arus kas sehingga

dapat menentukan keputusan manajemen dalam menentukan tingkat likuiditas

perusahaan. Current and investment opportunitis merupakan kesempatan investasi

yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang. Dalam hal ini,

manajemen harus mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam bentuk aktiva

tetap atau melakukan investasi dalam bentuk aktiva lancar. Transactions demand

for liquidity merupakan dana atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan

transaksi, ini merupakan faktor yang dipertimbangkan manajemen dalam

menentukan likuiditas perusahaan. Dengan kata lain bahwa tingkat kemampuan

suatu perusahaan untuk dapat membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

Page 40: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

25

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang di lakukan oleh Husna (2015) mengenai perputaran

piutang yang efektif dalam meningkatkan rentabilitas dan menjaga likuiditas unit

simpan pinjam KUD Tani Wilis kec Sendang Kabupaten Tulungagung, 2014

tingkat likuiditas Unit Simpan Pinjam KUD Tani Wilis dalam 3 periode terakhir

yaitu tahun 2012, 2013 dan 2014 berada dalam kondisi yang tidak stabil yaitu

tingkat likuiditas dalam keadaan fluktuasi (persentase naik turun) sebesar

235,89%, 208,89% dan 291,10%.

Penelitian yang di lakukan oleh Rizky (2016) dengan judul Analisis

pengelolaan piutang sebagai upaya untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan

rentabilitas. Dari hasil perhitungan selama periode 2012-2014 likuiditas

mengalami penurunan sedangkan untuk tingkat RE, RMS dan ROI mengalami

fluktuasi.

Hayati (2012) tentanng analisis pengelolaan piutang dan sistem

pengendalian piutang pada PT Pelabuhan Indonesia IV “Persero” Cabang

Terminal Petikemas Makasar bahwa masih belum optimal dalam mengurangi

jumlah piutang tak tertagih. Yang terlihat pada perputaran piutang “RTO” pada

tahun 2005 sangat meningkat yaitu 25 kali. Sedangkan nilai RTO yang terendah

yaitu pada tahun 2008 sebesar 9,44 kali.

Penelitian yang dilakukan oleh Tambunan (2016) dengan judul analisis

perputaran piutang pada PT Perdana Gapuraprima periode 2012-2014. Dengan

tujuan penelitian untuk mengetahui berapa besar tingkat perputaran piutang atas

penjualan kredit produk apartemen pada PT Perdana Gapuraprima 2012-2014.

Page 41: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

26

Metode penelitian yang digunakan Deskriptif Kuantitatif. Dari hasil analisa

didapat bahwa tingkat perputaran piutang PT Perdana Gapuraprima dari tahun

ketahun sangat kecil sehingga penagihan yang dilakukan manajeman dianggap

tidak berhasil.

Penelitian menurut Manurung (2012) dengan judul analisis pengaruh

perputaran piutang terhadap likiuditas perusahaan studi kasus pada PT

GOODYEAR Indonesia Tbk dan PT Gajah Tunggal Tbk. Metode penelitian yang

digunakan deskriptif. Hasil analisisnya tingkat perputaran piutang dari 2005-2009

PT GOODYEAR Indonesia Tbk kinerja manajemen piutangnya yang lebih baik

bila dibandingkan dengan PT Gajah Tunggal Tbk karena tingkat perputaran

piutang PT GOODYEAR Indonesia Tbk relatif lebih cepat. Namun, berdasarkan

perhitungan rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio dan cash

ratio dapat disimpulkan bahwa PT Gajah Tunggal Tbk memiliki kinerja lebih baik

dibandingkan PT GOODYEAR Indonesia Tbk untuk memenuhi hutang jangka

pendeknya.

2.4 Kerangka Berpikir

Koperasi merupakan salah satu badan hukum yang menghimpun dan

menyalurkan dana kepada masyarakat yang sekaligus juga merupakan pelaku

ekonomi dalam mengatasi setiap permasalahan ekonomi yang terjadi. Tentunya

koperasi jika tidak dikelola dengan baik, maka akan mengakibatkan koperasi

tersebut tidak berkembang dan bahkan bisa defisit.

Page 42: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

27

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber : Olahan Sendiri, 2018

Koperasi Masyarakat

Bumiputera

Laporan Keuangan yaitu

Neraca

Alat Analisis:

1. Perputaran piutang (Receivable Turn Over)

2. Rasio likuiditas

Perputaran Piutang dan likuiditas

Likuid/tidak likuid

Page 43: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan yang

menjadi fokus analisis dalam penelitian berdasarkan data sekunder berupa laporan

keuangan Koperasi Masyaratkat Bumiputera tahun 2012-2016.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Koperasi Masyarakat Bumiputera km 2 Jalan

Baloho Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan. Adapun alasan peneliti

meneliti ditempat ini adalah disana terdapat beberapa masalah yang berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan data laporan keuangan di ketahui

bahwa Koperasi masyarakat Bumiputera tidak memenuhi kriteria tertentu, adanya

ketidakmampuan Koperasi Masyarakat Bumiputera dalam mengolah perputaran

piutang dan dalam menjaga likuiditas usahanya.

Adapun waktu yang digunakan peneliti ketika melakukan observasi awal

yaitu selama 4 (empat) hari berturut-turut. Sedangkan pada saat meneliti waktu

yang digunakan peneliti yaitu selama 2 (dua) minggu, mulai tanggal 20 februari-

12 april 2018.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kantor Koperasi

Masyarakat Bumiputera. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini

Page 44: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

29

adalah laporan keuangan Koperasi Masyarakat Bumiputera khususnya laporan

Neraca.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

data sekunder yang berasal dari laporan keuangan pada Koperasi Masyarakat

Bumiputera yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Adapun data yang

dipergunakan adalah catatan-catatan keuangan lainnya pada Koperasi Masyarakat

Bumiputera berupa laporan piutang tahun 2012-2016.

Sumber data pada penelitian ini adalah laporan keuangan khususnya

Neraca dari tahun 2012-2016 di Koperasi Masyarakat Bumiputera.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data

penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah

pengumpulan yang berupa data sumber-sumber tertulis seperti buku dan data-data

lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah alat analisis keuangan

perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan

data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan khususnya Neraca.

Alat analisis rasio keuangan yang digunakan ada dua yaitu:

a. Receivable turn Over (RTO)

Perputaran piutang (Kuswadi 2006) yang dihitung dengan rumus:

Page 45: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

30

𝑅𝑇𝑂 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

Dimana:

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 + 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

2

Kriteria penilaian perputaran piutang (ROT) menurut Husna adalah 15 kali

dikatakan baik.

b. Rasio likuiditas

Rumus rasio lancar (Current Ratio) adalah:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑥100%

Table 3.1

Indikator rasio likuiditas

Komponen Standar kriteria

Current ratio 200%

150%-199%

100%-149%

50%-99%

50%

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Buruk

Sumber: Kasmir, 2012

Page 46: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP) merupakan organisasi

yang dipandu oleh AJB Bumiputera. Koperasi masyarakat Bumiputera didirikan

pada tanggal 18 Agustus 1989 oleh Drs. Suparwanto, MBA Bumiputera (ketua):

H.M. Ridwan SD, BA, AAA (Wakil Ketua): DR. H. Noor Fuad, Phd

(Sekretaris):Madjdi adi, SE (Wakil Sekretaris): Drs. Maryoso, Msc (Bendahara).

Koperasi Masyarakat Bumiputera didirikan di Kantor Cabang P. Siantar

pada tanggal 20 Februari 1999 oleh Muldjustian Panggabean (Ketua): Muluk

Saragih, SH (Sekretaris): Mulmunah Sari Siregar (Bendahara).

Koperasi Masyarakat Bumiputara didirikan di Kantor Rayon Nias pada

tanggal 20 Maret 1999 yang berlokasi di Unit BFK Lolowau oleh Alinudi

Laia,A.Ma.Pd (Ketua): Polinus Ndruru (Sekretaris): Suadodo Halawa

(Bendahara). Pada Tuhan Buku 1999 Keanggotaan hanya 67 orang dan jumlah

saham Rp.7.637.656 dengan pendapatan (SHU) Rp.732.048.

Pada tanggal 26 Januari 2002 sampai dengan 31 Oktober 2011 KOMAS-

BP terbagi menjadi 7 (tujuh) Cabang yaitu Cabang Lolowa’u, Lolomatua,

Amandraya, Telukdalam, Lahusa, Umbunasi dan Gomo serta terdiri dari 15 (lima

belas) Unit yaitu Unit Hilifadolo, Duria, Laiso, Olayama, Marao, Orahili,

Lalimanawa, Tuhemberua, Hilinamazihono, Aramo, Sisarahili, Susua,

Maniamolo, Balaekha, Sinar Mara, Hiliana’a Gomo, Laowi dan Sihare’o.

Page 47: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

32

Adapun Visi Koperasi Masyarakat Bumiputera yaitu “Meningkatkan

Profesionalisme Melalui Pembinaan Sumber Daya Manusia Dan Meningkatkan

Kesejahteraan Anggota” dan Misinya adalah “Meningkatkan Mutu Pelayanan

Dengan Mengutamakan Kejujuran, Kedisplinan Dan Kepuasan Pelanggan Melalui

Pelayanan Prima”.

Koperasi Masyarakat Buniputera berkedudukan di jalan Baloho Indah No.

10 Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan.

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Koperasi Masyarakat Bumiputera

Tahun 2012-2016

Sumber: Koperasi Masyarakat Bumiputera (2018)

RAT

ANGGOTA

SANITEHE HALAWA SE

MANAGEMENT PUSAT

SEKRETARIS

ASA’ELI NDRURU S,PD

BENDAHARA

YANIARO LAIA S,PD

WAKIL SEKRETARIS

ETIYARNI LAIA

SEKRETARIS

ELISATI WARUWU A.MA.PD

WAKIL KETUA

BUALAZATULO HALAWA S,PD

KETUA

SEKI,ATO GUL O S,IP

KETUA

LEO F. HALAWA, S,PD

BADAN PENGAWASAN PENGURUS

Page 48: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

33

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

Berdasarkan penelitian, data variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Laporan Keuangan Koperasi Masyarakat Bumiputera selama 5 tahun dari

tahun 2012 sampai tahun 2016 (lampiran 1 sampai dengan lampiran 5) yang

terdiri dari Laporan Neraca selama 5 tahun. Dari data tersebut dikumpulkan dan

kemudian diolah untuk menjadi suatu bahan Analisis Perputaran Piutang dalam

Menjaga Likuiditas di Koperasi Masyarakat Bumiputera.

Untuk menganalisis perputaran piutang dalam menjaga likuiditas, maka

penulis menggunakan tingkat perputaran piutang, dimana rasio ini bertujuan untuk

mengetahui rasio tingkat perputaran piutang tinggi mencerminkan kualitas piutang

yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung besar

kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran

piutang berarti semakin cepat modal kembali. Rasio likuiditas, dimana rasio ini

bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.

Untuk menganalisis rasio-rasio tersebut di atas, maka dibutuhkan data

berupa laporan keuangan Koperasi Masyarakat bumiputera khususnya Neraca.

Neraca adalah laporan keuangan yang memberi informasi mengenai posisi

keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan tertentu. Dengan kata lain,

suatu laporan keuangan yang menggambarkan keadaan atau jumlah kekayaan,

kewajiban dan modal yang dimiliki pada suatu periode tertentu.

Page 49: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

34

Berdasarkan neraca pada lampiran satu sampai dengan lampiran lima

secara garis besar menggambarkan posisi keuangan suatu entitas koperasi yang

meliputi kas, kewajiban dan kekayaan bersih selama lima periode dari tahun

2012-2016 disisi kas (aktiva), total harta lancar cenderung naik. Total harta lancar

tahun 2012 sebesar Rp.12.695.193.389, tahun 2013 sebesar Rp.14.116.547.737,

tahun 2014 sebesar Rp.16.470.774.821, tahun 2015 sebesar Rp.17.514.506.573

dan tahun 2016 sebesar Rp.18.840.341.894. Kenaikan total harta lancar ini

disebabkan oleh piutang yang cenderung naik tiap tahun sehingga mengakibatkan

Koperasi Masyarakat Bumiputera tidak likuid.

Pada posisi kewajiban (pasiva) selama lima periode yakni dari tahun 2012-

2016. Kewajiban jangka pendek menunjukkan angka yang cenderung naik seperti

yang tertulis pada lampiran satu sampai dengan lampiran lima. Total kewajiban

jangka pendek tahun 2012 sebesar Rp.8.678.904.288, tahun 2013 sebesar

Rp.9.891.127.646, tahun 2014 sebesar Rp.11.368.515.725, tahun 2015 sebesar

Rp.12.218.465.866 dan tahun 2016 sebesar Rp.13.738.408.435. Kenaikan total

kewajiban jangka pendek ini disebabkan oleh beban yang masih harus dibayar

bertambah tiap tahun.

Tunggakan pinjaman Koperasi Masyarakat Bumiputara menunjukkan

angka yang cenderung naik dari tahun 2012-2016 seperti yang terlihat pada

lampiran enam. Tunggakan pinjaman Koperasi Masyarakat Bumiputera tahun

2012 sebesar Rp.2.374.802.018, tahun 2013 sebesar Rp.3.477.216.975, tahun

2014 sebesar Rp.3.508.755.375, tahun 2015 sebesar Rp.5.379.569.475 dan tahun

2016 sebesar Rp.4.205.277.830. Kenaikan total tunggakan pinjaman Koperasi

Page 50: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

35

Masyarakat Bumiputera disebabkan oleh kesetian anggota dalam memenuhi

kewajibannya rendah dan sistem penagihan yang masih longgar.

4.3 Analisis Dan Pembahasan

4.3.1 Analisis

4.3.1.1 Perputaran Piutang

Perputaran piutang koperasi masyarakat bumiputera merupakan

menghimpun dan menyalurkan dana secara kredit. Uraian tentang perhitungan

tingkat perputaran piutang Koperasi Masyarakat Bumiputera dapat dilihat pada

lampiran enam sampai dengan lampiran tujuh. Berikut adalah tabel tingkat

perputaran piutang.

Tabel 4.1

Tingkat Perputaran Piutang

Koperasi Masyarakat Bumiputera

Tahun 2012-2016

Tahun Piutang awal

periode (Rp)

Piutang akhir

periode (Rp)

Penjualan kredit

(Rp)

Piutang rata-

rata (Rp)

RTO Kriteria

2012 9.235.437.965 10.591.308.155 10.646.250.000 9.913.373.060 1,07 (kali) Tidak baik

2013 10.615.455.164 11.839.766.834 10.334.387.891 11.227.610.999 0,92 (kali) Tidak baik

2014 11.220.429.435 13.801.465.507 12.371.412.000 12.510.947.471 0,98 (kali) Tidak baik

2015 14.332.245.707 14.822.939.527 10.660.859.000 14.577.592.617 0,73 (kali) Tidak baik

2016 2.699.060.300 16.250.779.807 16.250.779.807 9.474.920.053,5 1,67 (kali) Tidak baik

Sumber: a. Olahan Penulis

b. Koperasi Masyarakat Bumiputera

4.3.1.2 Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban atau membayar kewajiban jangka pendeknya. Uraian

perhitungan tentang rasio likuiditas Koperasi Masyarakat Bumiputra dapat dilihat

pada lampiran delapan. Berikut adalah tabel hasil perhitungan rasio likuiditas.

Page 51: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

36

Tabel 4.2

Rasio Likuiditas

Koperasi Masyarakat Bumiputera

Tahun 2012-2016

Tahun Aktiva Lancar Kewajiban

Lancar

Rasio

Likuiditas

Kriteria

2012 12.695.193.389 8.678.904.288 146,27% Cukup baik

2013 14.116.547.737 9.891.127.646 143,22% Cukup baik

2014 16.470.774.821 11.368.515.725 144,88% Cukup baik

2015 17.514.506.573 12.218.465.866 143,34% Cukup baik

2016 18.840.341.894 13.738.408.435 137,13% Cukup baik

Sumber: a. Olahan Penulis

b. Koperasi Masyarakat Bumiputera

4.3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat perputaran piutang Koperasi

Masyarakat Bumiputera pada tabel 4.1 diatas, dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016 perputaran piutang menunjukkan angka yang cenderung turun dengan

kriteria tidak baik. Penurunan angka-angka disebabkan oleh jumlah tunggakan

anggota tiap tahun yang terus bertambah (lampiran 6). Selanjutnya hasil

perhitungan rasio likuiditas dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

menunjukkan kriteria cukup baik. Walaupun rasio likuiditas menunjukkan kriteria

cukup baik, namun secara umum angka rasionya cenderung menurun (tabel 4.2)

dan belum memenuhi angka yang ideal (200%). Penurunan rasio likuiditas ini

disebabkan salah satunya oleh perputaran piutang yang lambat. Jika perputaran

piutang dalam kondisi cepat, maka koperasi tentunya tidak akan mengalami

kendala terkait dengan persoalan likuiditasnya, artinya bahwa koperasi akan

Page 52: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

37

mampu membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo/kewajiban jangka

pendek.

Lebih lanjut dapat dijelaskan berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 bahwa

pada tahun 2012 angka perputaran piutang berada pada 1,07 kali, namun tahun

2013 melambat menjadi 0,92 kali. Keadaan ini turut membuat rasio likuiditasnya

juga ikut menurun, yaitu tahun 2012 angka rasio 146,27% dan tahun 2013

menurun menjadi 143,22%. Pada tahun 2013 angka perputaran piutangnya berada

pada 0,92 kali, namun tahun 2014 cenderung cepat menjadi 0,98 kali, sehinga

keadaan rasio likuiditaspun ikut naik, yaitu tahun 2013 angka rasio 143,22% dan

tahun 2014 naik menjadi 144,88%. Pada tahun 2014 angka perputaran piutangnya

berada pada 0,98 kali, namun tahun 2015 menurun menjadi 0,73 kali. Keadaan

inipun mempengaruhi rasio likuiditas menurun, yaitu tahun 2014 angka rasio

144,88% dan tahun 2015 menurun menjadi 143,34%. Dan pada tahun 2015 angka

perputaran piutang berada pada 0,73 kali, namun tahun 2016 cepat menjadi 1,67

kali. Namun keadaan ini bepengaruh pada angka rasio likuiditas tahun 2015

143,34% dan akan tetapi tahun 2016 menurun menjadi 137,13%.

Berdasarkan penjelasan diatas, jika perputaran piutang menurun maka

akan mempengaruhi rasio likuiditasnya dalam kondisi menurun. Demikian juga

jika perputaran piutangnya dalam kondisi baik/naik, maka rasio likuiditasnya pun

akan naik. Hal ini sesuai dengan teori yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa

perputaran piutang akan mempengaruhi likuiditas.

Page 53: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

38

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, perputaran piutang pada Koperasi

Masyarakat Bumiputera 2012-2016 cenderung lambat demikian pula rasio

likuiditasnya turut menurun. Rasio likuiditas yang menurun dapat disebabkan oleh

perputaran piutang yang lambat. Jumlah tunggakan yang cenderung naik juga

dapat membuat perputaran piutang menjadi lambat

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan tentang analisis perputaran

piutang dalam menjaga likuiditas di Koperasi masyarakat Bumiputera, penulis

mencoba mengajukan beberapa saran. Saran-saran sebagai berikut:

1. Koperasi Masyrakat Bumiputera memperbaiki/memperbaharui sistem

penagihan.

2. Koperasi Masyarakat Bumiputera sebaiknya memperbaiki syarat perberian

kredit kepada anggota.

3. Koperasi Masyarakat Bumiputera sebaiknya memperbaiki dan mencatat

atau mendata anggota yang sering menunggak/lalai dalam melunasi

pinjaman.

4. Koperasi Masyarat Bumiputera sebaiknya mengatur pembiayaan-

pembiayaan yang kurang efektif.

Page 54: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

39

DAFTAR PUSTAKA

Soermarso, R.S. 2002. Akuntansi Intermediate, Ikhtiar Teori & Soal Jawa:

Yokyakarta: BPFE

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

…….... 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

…….... 2012. Analisis laporan keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

……... 2014. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

Silaban, Pasaman dan Siahaan, Rusliaman. 2010. Manajemen keuangan, teori dan

aplikasi – edisi pertama. Medan: Universitas HKBP Nommensen

Margaretha, farah. 2011. Manajemen keuangan untuk manajer nonkeuangan.

Jakarta: Erlangga

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Yogyakarta:

BPFE

…………………… 1995. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE

Hery. 2008. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Universitas Indonesia

……. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo

Subramanyam dan Wild, John. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Financial

Statement Analysis). Jakarta. Selemba Empat

Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen Keuangan (Finance Management).

Jakarta – Edisi Pertama: Mitra Wacana Media

Husna dan Laia, Syukurman Dkk. 2015. Analisis Pengelolaan Piutang Dalam

Meningkatkan Rentabilitas Dan Menjaga Likuiditas Pada Koperasi Simpan

Pinjam Mengembangkan Pedesaan (KSP3) Cabang Lolowa’u Kabupaten

Nias Selatan. Skipsi. Nias Selatan: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Nias Selatan

Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-dasar akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Page 55: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

40

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Dasar-dasr perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Keown, Arthur J. 2008. Manajemen keuangan prinsip dan penerapan. Indonesia:

PT Macanan Jaya Cemerlang

Page 56: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

39

DAFTAR PUSTAKA

Soermarso, R.S. 2002. Akuntansi Intermediate, Ikhtiar Teori & Soal Jawa:

Yokyakarta: BPFE

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

…….... 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

…….... 2012. Analisis laporan keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

……... 2014. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

Silaban, Pasaman dan Siahaan, Rusliaman. 2010. Manajemen keuangan, teori dan

aplikasi – edisi pertama. Medan: Universitas HKBP Nommensen

Margaretha, farah. 2011. Manajemen keuangan untuk manajer nonkeuangan.

Jakarta: Erlangga

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Yogyakarta:

BPFE

…………………… 1995. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE

Hery. 2008. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Universitas Indonesia

……. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo

Subramanyam dan Wild, John. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Financial

Statement Analysis). Jakarta. Selemba Empat

Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen Keuangan (Finance Management).

Jakarta – Edisi Pertama: Mitra Wacana Media

Husna dan Laia, Syukurman Dkk. 2015. Analisis Pengelolaan Piutang Dalam

Meningkatkan Rentabilitas Dan Menjaga Likuiditas Pada Koperasi Simpan

Pinjam Mengembangkan Pedesaan (KSP3) Cabang Lolowa’u Kabupaten

Nias Selatan. Skipsi. Nias Selatan: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Nias Selatan

Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-dasar akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Page 57: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

40

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Dasar-dasr perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Keown, Arthur J. 2008. Manajemen keuangan prinsip dan penerapan. Indonesia:

PT Macanan Jaya Cemerlang

Page 58: ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DALAM MENJAGA … · Bapak Paskalis Dakhi, S.E.,M.AP, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lestria Fau

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Sifaoroasi, 08 Mei 1994

Agama : Katolik

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Desa Sifaoroasi, Kec. Amandaya, Kab. Nias

Selatan

Nomor Telp/HP : 085358623110

Alamat e-mail : [email protected]

Pendidikan Formal:

Sekolah Dasar (2001-2007) : SD Negeri 071118 Sifaoroasi

SMP (2007-2010) : SMP Negeri 1 Maniamolo

SMA (2010-2014) : SMA Negeri 1 Aramo

Perguruan Tinggi (2014-2018) : S-1 STIE Nias Selatan

Pengalaman Organisasi:

- Bendahara Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (2015-2016)

- Koordinator Bidang UKM Kerohanian STIE Nias Selatan (2016-2017)

- Anggota di Organisasi OSE TANO Telukdalam(2017-sekarang)

- Anggota di Organisasi PMK Nias Selatan (2014-sekarang)

- Peserta Paduan Suara YPNS pada Acara Wisuda (2016-2018)

- Peserta Pramuka SMP Negeri 1 Maniamolo (2008)

Penghargaan:

- Juara 1 Vokal Solo Putri SMP Negeri 1 Maniamolo

- Juara II Putri Natal SMA Negeri 1 Aramo