analisis perilaku nasabah terhadap produk ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/976/1/ta...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP
PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT
AL ISHLAH SALATIGA
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy.)
Disusun Oleh :
GALIH PUSPITA
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP
PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT
AL ISHLAH SALATIGA
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekoonomi Syariah (A.Md.E.Sy.)
Oleh :
GALIH PUSPITA
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
Tugas Akhir saudara:
Nama : Galih Puspita
NIM : - -
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul : ANALISIS PERILAKU NASABAH
TERHADAP PRODUK TABUNGAN
SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga Agustus
Pembimbing
Prof. Dr. M. Zulfa, M.Ag
NIP.
iv
PENGESAHAN
ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP PRODUK
TABUNGAN SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA
DISUSUN OLEH
GALIH PUSPITA
NIM: - -
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Prof. Dr. HM. Zulfa, M.Ag ( _________ )
Sekretaris Penguji : H. Abdul Aziz NP, S.Ag. M ( _________ )
Penguji I : Dr. Faqih Nabhan, MM ( _________ )
Penguji II : Ari Setyawan, S. Pd,.M.M ( _________ )
Salatiga, Agustus
Dekan FEBI IAIN Salatiga
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.
NIP.
KEMENTERIAN AGAMA RI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks Salatiga
http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected]
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Galih Puspita
NIM : - -
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Tugas Akhir : ANALISIS PERILAKU NASABAH
TERHADAP PRODUK TABUNGAN
SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini benar-benar karya
sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti
tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, Agustus
Yang menyatakan,
Galih Puspita
NIM: - -
vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Galih Puspita
NIM : - -
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari
plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap
ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, Agustus
Yang menyatakan,
Galih Puspita
NIM: - -
vii
MOTTO
. Keberhasilan tidak akan datang padamu tiba-tiba, karena dia
menunggumu untuk meraihnya
. Bila anda belum siap menerima kritikan, maka anda belum siap
untuk dipuji.
. Jangan jadikan kegagalan sebagai sebuah alasan untuk
menyerah dan berhenti.
. Duniamu tidak akan berubah jika kita hanya duduk dan berdiam
diri.
. Jadikan cinta dan harapan dari orang – orang disekitarmu
sebagai dorongan untuk sukses dan maju.
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak dibantu,
dibimbing, dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
. Ketua Jurusan D Perbankan Syariah yang telah banyak membantu dan
memberi semangat dalam penyusunan tugas akhir ini.
. Dosen pembimbing bapak Prof. Dr. M. Zulfa, M.Ag. yang selalu
memberikan pengarahan, bimbingan dan semangat dalam penyusunan tugas
akhir ini.
. Bapak ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberi ilmu.
. Seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan selalu mendoakan, Ibu,
Ayah, Adik dan saudara-saudara.
. Teman-teman seperjuangan angkatan jurusan D III Perbankan Syariah
yang berjuang bersama dalam penulisan tugas akhir ini.
. Seluruh karyawan BMT Al Ishlah Salatiga yang sangat membantu dalam
penyusunan tugas akhir ini.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayahnya,
sholawat dan salamnya senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai utusan dan penuntun jalan bagi umat manusia, alhamdulillah dengan ijin
Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis
Perilaku Nasabah Terhadap Produk Tabungan Sijangka di BMT Al Ishlah
Salatiga” dengan usaha yang sebaik mungkin.
Tugas akhir yang berjudul “Analisis Perilaku Nasabah Terhadap Produk
Tabungan Sijangka di BMT Al-Ishlah Salatiga” ini, diajukan untuk memperoleh
gelar Ahli Madya dalam bidang Ekonomi Syariah pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang
telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
. Yang terhormat Rektor IAIN Salatiga Bpk. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.,
. Yang terhormat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Bpk. Dr. Anton Bawono, M.Si.
. Yang terhormat Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga Bpk.
Drs. Alfred L.,M.Si
x
. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. M. Zulfa, M.Ag. selaku dosen pembimbing
yang selalu memberikan bimbingan, masukan, arahan dalam menyusun
tugas akhir ini.
. Ibunda tercinta Titin Nawasari dan Ayahanda tercinta Heri Sudarsono yang
senantiasa mencurahkan cinta, kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak
pernah putus untuk penulis.
. Bapak Ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga.
. Segenap karyawan BMT Al-Ishlah Salatiga yang telah membantu dalam
pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
. Teman-teman seperjuangan angkatan jurusan D III Perbankan Syariah
yang berjuang bersama penulis dalam penulisan tugas akhir.
Semoga atas segala bantuan dan bimbingan serta semangat yang diberikan
mendapatkan balasan yang melimpah dari Allah SWT. Dan semoga tugas akhir
ini dapat memberikan sumbangan ilmu bagi lingkungan akademisi.
Salatiga, Agustus
Penulis
xi
ABSTRAK
Puspita, Galih. . Analisis Perilaku Nasabah Terhadap Produk Tabungan
Sijangka di BMT Al-Ishlah Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program
Studi DIII Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku nasabah, dan
tanggapan nasabah terhadap produk tabungan Sijangka di BMT Al-Ishlah
Salatiga. Metodologi yang penulis gunakan pada Tugas Akhir ini yaitu penelitian
kualitatif dengan berdasarkan pengumpulan data di lapangan dan sumber-sumber
lainnya.
Salah satu produk yang menarik dari BMT Al Ishlah Salatiga adalah produk
tabungan Sijangka, ini disebabkan para nasabah tertarik dengan bagi hasil yang
cukup besar dan juga waktunya yang memiliki jatuh tempo sehingga para nasabah
merasa tenang saat menyimpan uangnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumen merupakan hal
paling penting yang harus dipahami oleh pemasar, pemasar di BMT Al Ishlah
Salatiga sudah cukup baik dalam menghadapi perilaku nasabahnya. Hal ini
menyebabkan perilaku nasabah di BMT Al Ishlah Salatiga menjadi loyal dan
lebih baik.
Kata Kunci : Perilaku nasabah, produk tabungan Sijangka di BMT Al-Ishlah
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................
D. Metode Penelitian ...................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka .......................................................................................
B. Kerangka Teoritik ................................................................................
C. Tabungan Sijangka ................................................................................
BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum ..................................................................................
B. Produk Tabungan Sijangka.....................................................................
xiii
BAB IV ANALISIS
A. Tanggapan Nasabah ..............................................................................
B. Perilaku dan Tujuan Nasabah ................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
C. Penutup .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan
dalam jangkauan yang paling luas seperti kredit, tabungan, dan jasa
pembayaran dan melakukan jangkauan fungsi-fungsi ke masyarakat yang luas
pada perusahaan dalam perekonomian (Alfred, ). Sedangkan menurut
ensiklopedi Islam, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip
Syariat Islam. Bank Islam berarti bank yang tata cara beroperasinya
didasarkan pada tata cara bermu’amalat secara Islam, yakni mengacu kepada
ketentuan-ketentuan al-Quran dan al-Hadis (Warkum, ). Meskipun
begitu, perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia belum bisa
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terbukti dengan yang
menjadi nasabah perbankan syari’ah mayoritas dari masyarakat kalangan
menengah ke atas. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut
dibentuk lembaga keuangan non bank yang berbasis syari’ah yang disebut
dengan Baitul Maal wat Tamwil yang berada dibawah naungan koperasi
(http:bmt-syariah.blogspot.com).
Nama Baitul Maal berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata bait
artinya rumah, dan al-maal yang berarti harta. Baitul Maal berarti rumah
untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Baitul Maal adalah suatu
lembaga atau pihak (al jihat) yang mempunyai tugas khusus menangani harta
segala umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara. Dengan
demikian munculnya baitul Maal pada masa itu adalah terkait dengan urusan
negara berkenaan dengan pengelolaan harta baik berupa uang maupun barang
sebagaimana Rasulullah Saw (widiyanto, ).
Kemunculan lembaga Baitul Maal wa Tamwil, yang melakukan
kegiatannya berdasar prinsip-prinsip syariah dirasakan betul bagi umat dapat
memenuhi kebutuhan, tidak saja karena sistemnya yang syar’i, namun juga
fungsi manfaat sosial dan ekonomi. Masa menjamur tumbuh berkembangnya
BMT ini, semakin meneguhkan dan memberikan keyakinn umat bahwa BMT
adalah lembaga yang tepat untuk menjawab masalah-masalah ekonomi umat.
Dengan dukungan lembaga APEX muncul kesadaran kritis para civitas BMT
untuk memperkuat BMT dan mengantisipasi “risk prediction” (perkiraan
resiko) yang dapat terjadi sebagaimana lembaga keuangan umat dengan
mendirikan bisnis unit yang diharapkan dapat berperan dalam rangka
mengoptimalisasikan perolehan keuntungan BMT (Widiyanto, - ).
Salah satu BMT yang berdiri dikota Salatiga adalah BMT Al Ishlah.
BMT Al Ishlah didirikan dengan tujuan untuk menawarkan jasa keuangan
kepada masyarakat kelas menengah kebawah dengan cara memberikan
pendanaan yang mudah dan cepat serta mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap rentenir. Oleh karena itu BMT Al Ishlah perlu
melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya meyakinkan calon
nasabah bahwa BMT jauh lebih menguntungkan bagi mereka dan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan koperasi lain yang masih menggunakan
prinsip bunga. Selain melakukan sosialisasi BMT Al Ishlah juga harus
mempersiapkan strategi pemasaran untuk memperkenalkan produk-produk
yang dimiliki oleh BMT Al Ishlah kepada masyarakat, dengan demikian
masyarakat akan lebih percaya untuk menggunakan produk yang ditawarkan
oleh BMT Al Ishlah karena kepercayaan masyarakat terhadap BMT Al Ishlah
akan sangat mempengaruhi tingkat kemajuan dan perkembangan BMT
tersebut.
Untuk memasarkan produknya, seorang marketing BMT harus pandai
dalam membaca situasi pasar di masa sekarang dan di masa yang akan
datang. Itu berarti seorang marketing harus bisa membaca kebutuhan
nasabahnya melalui berbagai cara salah satunya dengan melakukan penerapan
mengenai konsep pemasaran. Ada tiga konsep pemasaran, yaitu orientasi
produksi, orientasi penjualan, dan orientasi konsep pemasaran (Sangadji dan
Sopiah ). Seorang marketing perlu mempelajari konsep pemasaran
dengan baik karena konsep pemasaran menekankan perlunya memahami
dengan baik pengelompokan pasar (segmenting). Sulit bagi perusahaan untuk
bisa memberikan kepuasan kepada semua konsumen dengan berbagai
karakteristiknya. Kemudian langkah selanjutnya adalah pemosisian
(positioning) atau apa yang ingin ditanamkan di benak konsumen, misalnya
produk dengan kualitas terbaik, harga yang murah, atau teknologi yang paling
canggih (Sangadji dan Sopiah, ). Akan tetapi sebelum melakukan
strategi pemasaran maupun konsep pemasaran, seorang marketing harus
memahami tentang pemasaran itu sendiri.
Pemasaran didefinisikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan
dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,
jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran
yang memenuhi tujuan pelanggan organisasi (Kotler dan Susanto, ).
Dengan demikian agar pemasaran dapat dijalankan sesuai dengan konsep
maka dibutuhkan stimulasi atau stimuli pemasaran, hal ini merupakan
bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat memengaruhi
individu. Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang
didesain untuk memengaruhi konsumen (Sangadji dan Sopiah, ).
Namun untuk melakukan studi tentang perilaku konsumen, kita perlu
memperhatikan mengenai konsep-konsep penting mengenai perilaku
konsumen.
Perilaku merupakan cara bertindak, bersikap dan berpikir seseorang
dalam menanggapi atau menyikapi suatu hal. Tentunya sangat penting bagi
seorang pemasar untuk memahami perilaku konsumen terhadap produknya
dengan demikian kesalahan komunikasi dapat diminimalkan. Perilaku
konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilaukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang, atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Sangadji dan Sopiah ).
Perilaku konsumen berpusat pada bagaimana konsumen secara
individu membuat keputusan beli dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia, yaitu waktu, uang dan upaya, untuk ditukar dengan barang untuk
dikonsumsi (Prasetijo dan Ihalauw, )
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen perlu
dipahami oleh pemasar agar bisa memperoleh keuntungan. Perilaku
konsumen merupakan hal penting dalam pembentukan tingkat pembelian
konsumen yang sangat menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
menulis Tugas Akhir dengan judul “Analisis Perilaku Nasabah Terhadap
Produk Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
. Bagaimanakah perilaku nasabah dalam mengambil keputusan memilih
produk tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga?
. Apa tanggapan nasabah mengenai tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah
Salatiga?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, diketahui tujuan dari penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui perilaku nasabah dalam mengambil keputusan untuk
memilih produk tabungan si jangka di BMT Al Ishlah Salatiga.
b. Untuk mengetahui apa saja tanggapan nasabah mengenai produk
tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga.
. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Untuk melatih pola pikir dan menambah wawasan penulis mengenai
perilaku nasabah BMT Al Ishlah dalam menanggapi produk tabungan
si rela di BMT Al Ishlah Salatiga.
b. Bagi IAIN Salatiga
Untuk menambah referensi dan informasi bagi mahasiswa IAIN
Salatiga yang ingin menyusun Tugas Akhir.
c. Bagi BMT Al Ishlah Salatiga
Sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan untuk lebih mengenal
dan memahami nasabah BMT Al Ishlah sebagai sarana untuk
merancang strategi pemasaran yang lebih sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah BMT Al Ishlah Salatiga.
D. Metode Penelitian
. Sumber Data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian melalui
wawancara dan hasil-hasil yang diperoleh dari responden nasabah
BMT Al Ishlah Salatiga.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui dokumentasi
dan dari sumber pustaka baik berupa buku-buku, hasil penelitian yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini, yaitu
metode analisa deskriptif.
Metode wawancara ini dilakukan dengan cara mengunjungi dan
memberikan sejumlah pertanyaan kepada beberapa responden untuk
selanjutnya dilakukan analisa hasil wawancara terhadap responden.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi lima bab
dengan uraian sebagai berikut:
BAB I Merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan
menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian
dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II Merupakan landasan teori. Dalam bab ini penulis akan
membahas tentang kerangka teoritik.
BAB III Memaparkan tentang data hasil penelitian di BMT Al
Ishlah yang meliputi sejarah berdirinya BMT Al Ishlah
Salatiga, Profil BMT Al Ishlah, struktur organisasi BMT Al
Ishlah dan produk BMT Al Ishlah serta data-data deskriptif
yang berkaitan dengan hasil penelitian.
BAB IV Merupakan bagian analisa dan pembahasan. Dalam bab ini
penulis menganalisis data hasil penelitian dan pembahasan
hasil analisa data serta jawaban atas pertanyaan yang
disebutkan dalam rumusan masalah.
BAB V Merupakan bagian penutup yang berisi tentang kesimpulan,
dan saran-sarann.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Menurut Widiyanto dkk ( ) BMT merupakan salah satu lembaga
keuangan mikro syariah (LKMS) yang berkembang sangat pesat sehingga
telah menjangkau hampir di seluruh tanah air Indonesia BMT sangat
diperlukan oleh masyarakat guna membantu meningkatkan taraf hidup
(kesejahteraan) masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang di
BMT adalah untuk keamanan uangnya dan juga untuk memudahkan transaksi
pembayaran, serta menjauhkan masyarakat dari praktik ribawi. Untuk
mencapai tujuan diatas baik untuk mengamankan uang maupun untuk
investasi, maka BMT menyediakan salah satu sarana yang disebut dengan
simpanan. Secara umum jenis simpanan yang ada di BMT adalah giro
(demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan
deposito (time deposit) (Rahmawati, ). Pembagian jenis simpanan
kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para konsumen atau nasabah
penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing.
Terkait dengan pengumpulan dana simpanan, BMT berkreasi
menciptakan berbagai macam bentuk simpanan. Untuk bisa menyalurkan
dana hasil simpanan tersebut BMT kemudian mengembangkan berbagai
macam pembiayaan. Oleh karena itu, dalam aktivitas pelayanan kepada
masyarakat BMT menawarkan produk-produk yang sesuai dengan ketentuan
syariah, baik yang berupa pembiayaan maupun tabungan/simpanan maupun
layanan lainnya (Widiyanto et al, ).
Prasetijo dan Ihalauw dalam bukunya “perilaku konsumen” ( : )
menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah bagian penting dari pemasaran
karena pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan kiat-kiat untuk
memuaskan konsumen dengan produk atau jasa. Perilaku konsumen adalah
tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk yang dipengaruhi oleh
berbagai unsur, baik dari dalam maupun luar, unsur-unsur tersebut
membentuk suatu kekuatan yang merangsang konsumen sehingga ia
memutuskan membeli produk tertentu. (Ensiklopedi ekonomi, bisnis dan
manajemen, ).
Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan
hubungan dirinya dengan Allah SWT. Inilah yang tidak kita dapati dalam
ilmu perilaku konsumi konvensional. Setiap pergerakan dirinya, yang
berbentuk belanja sehari-hari, tidak lain adalah manifestasi zikir dirinya atas
nama Allah. Penghasilan atau pendapatan yang diraih dengan cara halal akan
digunakan untuk menutupi kebutuhan harian seorang konsumen muslim.
Pada sisi pemenuhan kebutuhan individual keluarga, secara langsung
menguntungkan pasar mulai dari produsen hingga pedagang dengan
memperjualbelikan komoditi barang dan jasa (Muflih, : )
Penelitian E.M. Sangadji, Sopiah ( ) tentang “Kepuasan
Pelanggan Sebagai Mediator Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dan
Loyalitas Pelanggan” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan
empati terhadap kepuasan konsumen.
Penelitian Semuel, Kosasih, Novia ( ) tentang “Analisis Perilaku
Dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus
Discounct Di Surabaya” menyimpulkan bahwa stimulus discount yang
diberikan melalui faktor sosial dan psikologi berpengaruh positif signifikan
terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Sangadji dan Sopiah ( ) dalam bukunya yang berjudul
Perilaku Konsumen menuliskan bahwa tujuan mempelajari dan menganalisis
perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
. Untuk mengimplementasikan konsep pemasaran sebagai rencana
untuk memengaruhi calon konsumen.
. Untuk memahami pengaruh kompleks ketika konsumen mengonsumsi
produk yang dibeli.
. Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran) untuk
memprediksi respons konsumen setelah strategi pemasaran ditetapkan
dan dilaksanakan.
. Untuk menghindari kriteria rujuk-diri (self-reference criterion). Setiap
konsumen memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda tentang
produk yang dibelinya. Ada yang tingkat pemahannya tinggi, ada juga
yang rendah.
Prasetijo dan Ihalauw ( ) dalam bukunya yang berjudul
Perilaku Konsumen mengemukakan bahwa perilaku konsumen dipelajari agar
lebih memahami tentang apa yang dibeli konsumen, mengapa, di mana,
kapan, dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai
untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan
menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi
mereka.
B. Kerangka Teoritik
. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku dalam kamus besar bahasa indonesia adalah tanggapan
seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan
individu. Sedangkan perilaku konsumen, seperti yang didefinisikan oleh
Schiffman dan Kanuk ( ), adalah proses yang dilalui seseorang dalam
mencari, membeli menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca
konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan
studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik
individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan
beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
American Marketing Association mendefinisikan perilaku
konsumen (consumer behavior) sebagai dinamika interaksi antara
pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia
melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain perilaku
konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta
tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. Hal itu juga
mencakup segala hal pada lingkungan yang memengaruhi pemikiran,
perasaan dan tindakan tersebut. Hal itu termasuk komentar konsumen
lainnya, iklan, informasi harga, pengepakan, penampilan produk, blog, dan
lainnya. Perilaku konsumen yang bersifat dinamis, dan melibatkan
interaksi dan pertukaran sangat penting untuk dikenali (Peter dan Olson,
: ).
a. Perilaku konsumen bersifat dinamis karena pemikiran, perasaan, an
tindakan individu konsumen, kelompok target konsumen, dan
masyarakat luas berubah secara konstan.
b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pemikiran seseorang,
perasaan dan tindakan serta lingkungan. Meskipun demikian, para
pemasar harus memahami produk dan merek yang berarti bagi
konsumen, hal yang harus digunakan konsumen untuk membeli dan
menggunakannya, dan hal yang memengaruhi pembelanjaan,
pembelian, serta konsumsi.
c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antar manusia. Dengan kata
lain seseorang memberikan sesuatu yang bernilai kepada yang lainnya
dan menerima sesuatu sebagai imbalannya.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan
proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuatan
barang, dan jasa, pengalaman, serta ide. Perilaku konsumen sebagai suatu
studi tentang unit pembelian bisa perorangan, kelompok atau organisasi,
Kotler ( ).
Prasetijo dan Ihalauw ( ) dalam bukunya yang berjudul
Perilaku Konsumen, mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah
suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:
a. Tahap perolehan (aquisition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
b. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluating).
c. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh
konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar . Proses Perilaku Konsumen
. Kepribadian dan Perilaku konsumen
Schiffman dan Kanuk ( ) mendefinisikan kepribadian
sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan
bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Dalam studi
kepribadian terdapat tiga hal berbeda yang sangat penting: ( ) kepribadian
mencerminkan perbedaan individu; ( ) kepribadian bersifat konsisten dan
bertahan lama; dan ( ) kepribadian dapat berubah.
a. Kepribadian Mencerminkan Perbedaan Individu
Karena karakteristik dalam diri yang membentuk kepribadian
individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak
ada dua individu yang betul-betul sama.
b. Kepribadian Bersikap Konsisten Dan Bertahan Lama
Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku
konsumsi mereka sering sangat bervariasi karena berbagai faktor
Mendapatkan
produk
Mencari:
- informasi
- alternatif
- keputusan
membeli
Konsumsi
Menggunakan
mengevaluasi
Kebutuhan
Pasca beli
Perilaku
Pasca Beli
psikologis, sosial budaya, lingkungan, dan situasional yang
mempengaruhi perilaku.
c. Kepribadian Dapat Berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan
tertentu. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai
respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi
juga peristiwa yang terjadi secara berangsur-angsur.
Ciri-ciri kepribadian menentukan bagaimana pemasar
memengaruhi konsumen sasarannya. Pemasar harus cukup jeli melihat
kepribadian konsumen dan ciri-cirinya. Demikian uniknnya sehingga
kepribadian justru sering menjadi dasar yang tepat untuk segmentasi
produk yang memiliki fungsi yang dekat dengan ciri-ciri kepribadian.
Dalam persaingan yang semakin ketat, ceruk-ceruk pasar dengan ciri-ciri
kepribadian yang khas justru mendatangkan peluang yang menguntungkan
(Prasetijo dan Ihalauw, ).
. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sangadji dan Sopiah ( - ) dalam bukunya yang berjudul
Perilaku Konsumen menuliskan bahwa faktor utama yang memengaruhi
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu faktor psikologis,
faktor situasional, dan faktor sosial.
a. Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap,
dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis
yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
b. Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat
belanja, waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat
pembelian.
c. Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga,
kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan keputusan konsumen
adalah. Pencetus ide (initiators), pengguna produk (users), pembuat
keputusan (deciders), dan pemberi pengaruh (influencers) (Sangadji dan
Sopiah, ).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah
kelompok, keluarga, kelas sosial, budaya, dan aspek-aspek subkultural.
a. Kelompok dan dinamikanya merupakan unsur yang penting dalam
mempelajari perilaku konsumen. Ada banyak macam kelompok
seperti kelompok primer, kelompok sekunder, kelompok formal dan
informal, kelompok besar dan kecil. Serta kelompok yang
mensyaratkan keanggotan dan kelompok simbolik. Kelompok dalam
kehidupan manusia hampir selalu menjadi acuan anggotanya, dan hal
ini dimanfaatkan oleh pemasar untuk memengaruhi perilaku
konsumen (Prasetijo dan Ihalauw, ; ).
b. Keluarga merupakan sumber pengaruh dan penentu dalam perilaku
konsumen. Pemasar juga tertarik pada jenis-jenis keluarga dan
komposisinya, tidak saja demi segementasi yang tetapi juga dalam
menentukan sasaran promosinya (Prasetijo dan Ihalauw, ; ).
c. Kelas sosial merupakan kenyataan yang tidak bisa disangkal lagi.
Pemasar banyak menggunakan kelas sosial ini sebagai dasar
segmentasi pasar, dan manfaatnya sudah banyak terbukti (Prasetijo
dan Ihalauw, ; ).
d. Budaya memiliki lima dimensi, yaitu dimensi materialistik, intitusi
sosial, hubungan antara manusia dengan alam semesta, estetik dan
bahasa. Semua aspek dari budaya bisa dan telah benyak dimanfaatkan
pemasar untuk memengaruhi konsumen dalam keputusan belinya
(Prasetijo dan Ihalauw, ; - ).
e. Aspek-aspek subkultural memengaruhi individu dalam berperilaku
sebagai konsumen, sehingga analisis subkultur dapat menghasilkan
identifikasi segmen subkultur yang spesifik (Prasetijo dan Ihalauw,
; ).
. Proses Pengambilan Keputusan
a. Konsep Keputusan
Prasetijo dan Ihalauw ( - ) dalam bukunya yang
berjudul Perilaku Konsumen, mengemukakan bahwa hampir setiap
penulis mendefinisikan keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan
dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang
mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa
alternatif yang ada.
Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam
proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan
pemecahan masalah. Masalah itu timbul dari kebutuhan yang
dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan
konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Pemecahan ini memiliki tiga
tingkatan.
. Pemecahan masalah yang mensyaratkan respon yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup
untuk mencari informasi dan menentukan alternatif.
. Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit
(terbatas), karena sudah ada tahap pemecahan masalah yang telah
dikuasai. Keputusan untuk memecahkan masalah dalam hal ini
sangat sederhana. Jalan pintas kognitif yang menjadi ciri khas
pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli
dengan ada atau tidaknya informasi.
. Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih
berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang
intensif). Dalam tingkatan ini konsumen memerlukan informasi
yang relatif lengkap untuk membentuk kriteria evaluasi, karena dia
belum mempunyai kriteria yang baku.
Pengambilan keputusan sebagai penyelesaian masalah berfokus
pada tujuan konsumen (konsekuensi atau nilai yang diharapkan dalam
rantai alat-tujuan) yang ingin diraih atau dipenuhi oleh mereka.
Seorang konsumen memersepsikan suatu masalah karena konsekuensi
yang diharapkan belum tercapai (Peter dan Olson, )
b. Sudut Pandang Pengambilan Keputusan
Schiffman dan Kanuk ( - ) dalam bukunya yang
berjudul Perilaku Konsumen menuliskan bahwa ada empat pandangan
dalam pengambilan keputusan.
. Pandangan Ekonomi, dalam bidang ekonomi teoritis yang
menggambarkan dunia persaingan sempurna, konsumen sering
diberi ciri-ciri sebagai pengambil keputusan yang rasional.
. Pandangan Pasif, menggambarkan konsumen sebagai orang yang
pada dasarnya tunduk kepada kepentingan melayani diri dan usaha
promosi para pemasar
. Pandangan Kognitif, konsumen sering digambarkan mau menerima
maupun dengan aktif mencari produk dan jasa yang memenuhi
kebutuhan mereka dan memperkaya kehidupan mereka.
. Pandangan Emosional, menggambarkan adanya model
pengambilan keputusan yang emosional atau implusif (menuruti
desakan hati).
Proses pengambilan keputusan oleh seorang konsumen terdiri
dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta
evaluasi terhadap alternatif.
a. Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya
kebutuhan ketika mengahadapi masalah.
b. Pencarian pra beli, pencarian pra beli dimulai ketika konsumen
mempersepsi suatu kebutuhan yang mungkin bisa terpuaskan
dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
c. Evaluasi terhadap alternatif, ketika mengevaluasi alternatif-
alternatif yang potensial, konsumen cenderung mempergunakan
dua tipe informasi yaitu merek dan kriteria (Prasetijo dan Ihalauw,
- )
C. TABUNGAN SI JANGKA
. Pengertian Tabungan Si Jangka
Simpanan berjangka adalah dana yang disetorkan anggota ke BMT
dengan akad mudharabah al Muthlaqoh yang dananya diperlakukan
sebagai investasi secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
masyarakat pengusaha dan perorangan secara profesional. Penempatan
dana masyarakat kedalam simpanan berjangka ini akan memperoleh
pendapatan bagi hasil, yang pembayaran bagi hasil dibagi antara anggota
BMT sesuai nisbah (porsi) yang disepakati dimuka melalui
kontrak/aplikasi pembukaan simpanan berjangka (Widiyanto et all
).
Simpanan berjangka yang diterima dari perorangan atau Badan
Usaha Koperasi/BMT untuk ditempatkan di dalam Simpanan Berjangka,
dibukukan kedalam perkiraan Buku Besar Simpanan Berjangka
Mudharabah dengan Buku Pembantu sesuai jenis/produk Simpanan
Berjangka masing-masing.
Simpanan Berjangka hanya dikeluarkan apabila anggota sudah
menyetujui/menandatangani suatu kontrak yang menyebutkan tanggal
jatuh temponya/jangka waktu pemberitahuan penarikan, nisbah (porsi)
bagi hasil, jumlah Simpanan Berjangka, pembukuan jumlah
pokok/principal setelah jatuh tempo, cara-cara pembayaran hasil dan
sebagainya termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi deposan apabila
menempatkan dananya untuk Simpanan Berjangka pada BMT.
Kontrak ditandatangani pada waktu menempatkan dananya pada
Simpanan Berjangka. Akan tetapi apabila hal itu tidak memungkinkan
karena permohonan Simpanan Berjangka dilakukan melalui telepon, telex,
surat dan sebagainya maka Simpanan Berjangka dapat dikeluarkan setelah
dana untuk pembukaan tersebut telah diterima secara efektif.
Karyawan yang berwenang menerima permohonan Simpanan
Berjangka melalui telepon, teleks dan sebagainya harus tetap mengisi dan
melengkapi dengan kontrak untuk setiap Simpanan Berjangka yang
dikeluarkan. Kontrak harus memberikan data terinci dengan ketentuan-
ketentuan/syarat-syarat Simpanan Berjangka yang akan dibukukan dan
diparaf/diketahui oleh Pejabat berwenang. Selanjutnya harus
ditandatangani oleh Deposan pada saat yang telah
ditentukan/diperjanjikan.
Setiap Simpanan Berjangka yang dikeluarkan dituangkan kedalam
formulir/manifold Simpanan Berjangka yang mempunyai nomor urut.
Formulir yang belum digunakan dikontrol sama dengan pengontrolan
formulir khusus, yakni draf/surat-surat berharga (Widiyanto et all,
- ).
BAB III
LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum
. Sejarah Berdirinya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Ishlah
Salatiga
Perkembangan BMT sejak tahun sampai sekarang semakin
berkembang. Hal ini dibuktikan semakin banyaknya lembaga-lembaga
keuangan yang didirikan di Indonesia. Salah satunya yaitu BMT Al-Ishlah
Proses berdirinya bermula dari keinginan organisasi-organisasi Islam yang
ada dilingkup Salatiga. BMT Al-Ishlah berdiri di bawah naungan
Departemen Koperasi dan berbadan hukum KSU Al-Ishlah
/BH/VI/ yang bergerak dalam sektor simpan pinjam yang
berorientasi pada masyarakat menengah kebawah.
BMT Al-Ishlah telah berdiri sejak tanggal September dan
telah memiliki surat ijin mendirikan usaha. Telah dibuktikan dengan
adanya Akte Pendirian pada tanggal juni . Untuk menjalankan
kegiatan usahanya dalam bidang (perdagangan barang dan jasa),
kelembagaan, bidang usaha (perdagangan dan eceran).
BMT Al-Ishlah Salatiga didirikan dengan tujuan utamanya yaitu
membantu masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan
dalam melakukan penyimpanan uang dengan bunga berkisar antara
dan untuk menghilangkan keresahan masyarakat yang terbebani dengan
bunga besar dari peminjaman di suatu bank besar yang sangat
memberatkan masyarakat.
Sampai dengan tahun , usaha yang dijalankan oleh BMT Al
Ishlah tidak hanya sektor simpan pinjam dengan menggunakan pola
syariah, namun juga pada sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan
arisan bulanan, jasa tempat pembayaran rekening listrik dan telepon,
kerjasama dengan biro perjalanan haji dan umroh, pembayaran listrik serta
telepon, serta meningkatkan pendapatan koperasi terutama diluar simpan
pinjam.
- Keanggotaan
Keanggotaan BMT Al-Ishlah terbuka untuk semua komponen
masyarakat di sekitarnya. Jumlah anggota pada akhir tahun kurang
lebih sebanyak . orang. Penambahan anggota pada tahun
berjalan relatif stabil. Anggota yang mengundurkan diri juga ada, namun
jumlahnya tidak terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan penambahan
anggota diatur lebih detail, sementara mereka yang mengundurkan diri
dikarenakan pindah domisili dll. Namun demikian tidak mengurangi
antusias dari masyarakat untuk mendaftar sebagai anggota BMT AL
ISHLAH.
Sampai dengan tahun , usaha yang dijalankan oleh BMT AL
ISHLAH tidak hanya sektor simpan pinjam dengan menggunakan pola
syariah, namun juga pada sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan
arisan bulanan yang diundi setiap tanggal , jasa tempat pembayaran
rekening listrik dan telepon, kerjasama dengan biro perjalanan haji dan
umroh. Hal ini dilakukan agar koperasi mempermudah anggota dalam
mendapatkan motor dan pembayaran listrik serta telepon, melaksanakan
ibadah haji dan umroh, serta meningkatkan pendapatan koperasi terutama
diluar simpam pinjam.
. Visi dan Misi BMT Al Ishlah Salatiga
a. Visi
Menjalin kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan
kepuasan anggota menjadi prioritas kami
b. Misi
- Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
memejukan lingkungan kerja pada umumnya
- Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi
anggotadengan prinsip syariah
- Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menyimpan
- Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota
- Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi
para anggota
. Profil BMT Al Ishlah Salatiga
Berangkat dari semangat bahwa BMT Al-Ishlah adalah milik anggota
bukan perorangan dan kelompok tertentu, maka BMT Al-Ishlah memiliki
badan hukum koperasi.
a. Data Lembaga
) Nama : Koperasi BMT Al Ishlah Salatiga
) Tahun Berdiri :
) No Telepon : ( )
) Alamat : Jl. Patimura No. Salatiga
b. Legalitas Hukum
) No Badan Hukum : No. /BH/VI/
) Tertanggal : Juni
) Izin Operasional : No. /PER/M.KUKM/IX/
) HO : No. .
) NPWP : . . . . .
) TDP : . . . .
) SIUP : . /PK/XI/
) SKD : .
) Status Kantor : hak milik
. Struktur Organisasi
Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan suatu bentuk
pengaturan dan pengalokasian tugas dan wewenang serta sumber daya
diantara anggota-anggota organisasi sehingga dapat menjaga
kelangsungan hidup perusahaan dan dapat mencapai sasaran/tujuan
organisasi. Dalam organisasi diperlukan suatu struktur yang baik dan
dirancang sedemikian rupa guna memperjelas tugas, fungsi, tanggung
jawab, dan wewenang dari tiap-tiap bagian dalam organisasi sehingga
terbentuk jaringan komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan
agar sasaran dan tujuan perusahaan tercapai. BMT Al-Ishlah Salatiga
memiliki staf dan karyawan yang membantu dalam kegiatan operasional.
Adapun struktur organisasi BMT Al-Ishlah sebagai berikut :
Gambar .
Struktur Organisasi BMT Al Ishlah Salatiga
Sumber : Data Primer yang diolah
. Penjabaran Tugas dan Wewenang
Penjabaran masing masing tugas :
a) Ketua
- Memimpin Rapat Anggota dan Rapat pengurus.
- Memimpin rapat bulanan pengurus dengan manajemen.
- Menilai kinerja bulanan dan kesehatan BMT.
- Melakukan pembinaan kepada pengelola.
RAPAT ANGGOTA
DEWAN SYARIAH Mashudi
Nur hidayah Ahmad mutohir
KETUA PENGURUS H. Sinwani, BA.
SEKRETARIS
Drs. Edy Triyanto Basuki Asepti Nurjiyanti, SE
BENDAHARA Amin Pramono Agus Himawan
MANAGER
Rusdiana, S.Ag
MARKETING Hariyani
Nafi'atul Ummah, A.md Tohir
TELLER Anis fatihah, A.Md
PEMBUKUAN Ika kustyaningsih
PENGAWAS Ahmad Syuhada, SE, MM
Nurhidayah, A.md Ahmad Suranto
- Ikut manandatangani surat-surat berharga serta serta surat-surat
lain yang bertalian dengan penyelenggaraan keuangan BMT.
- Menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan oleh anggota BMT
sebagaimana tertuang dalam ADART BMT.
b) Sekretaris
- Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap
dari rapat anggota dan rapat pengurus.
- Bertanggungjawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum
rapat diadakan sesuai ADART.
- Memberikan catatan keuangan BMT dari pengelola.
- Memverivikasi dan memberikan saran pada ketua tentang
berbagai situasi dan perkembangan BMT.
c) Bendahara
- Bersama manager operasional memegang rekening bersama di
Bank terdekat.
- Bertanggung jawab mengarahkan, memonitor, dan
mengevaluasi pengelolaan dana oleh pengelola.
d) Dewan pengawas
- Memastikan produk dan jasa BMT sesuai dengan Syariah.
menelaah dan mengesahkan setiap spesifikasi produk
penghimpunan maupun produk penyaluran dana.
- Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai
dengan Syariah.
- Membantu manajemen dalam pembinaan Aqidah, Syariah, dan
Akhlak manajemen para staf BMT.
- Mengidentifikasi berbagai berbagai bentuk pelanggaran Syariah.
- Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan
dan membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan
konsisten bermuamalah secara Islam melalui wadah BMT.
- Membantu terlaksananya pendidikan anggota yang dapat
meningkatkan kualitas Aqidah, Syariah, dan Akhlak anggota.
e) Manajer
- Memimpin operasional BMT sesuai dengan tujuan dan
kebijakan umum yang digriskan oleh pengurus.
- Membuat rencana kerja tahunan, bulanan, dan mingguan, yang
meliputi :
) Rencana pemasaran
) Rencana pembiayaan
) Rencana biaya operasi
) Rencana keuangan
) Laporan penilaian kesehatan BMT
- Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum
yang digariskan oleh pengurus.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan ole
stafnya.
- Membuat laporan bulanan dan tahunan kesehatan BMT serta
mendiskusikannya dengan pengurus, yang berupa :
) Laporan pembiayaan baru
) Laporan perkembangan pembiayaan
) Laporan keuangan, neraca, dan laba rugi
) Laporan kesehatan BMT
) Membina usaha anggota BMT, baik perorangan maupun
kelompok
f) Teller
- Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar (kasir).
- Menerima, menghitung uang, dan membuat buktipenerimaan.
- Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.
- Melayani pengambilan tabungan.
- Membuat buku kas harian.
- Setiap awal dan akhir jam kerja menghitung uang yang ada.
. Marketing
- Bertanggung jawab kepada manajer atas tugas-tugasnya
memasarkan produk dan jasa yang dimiliki BMT.
- Menerima setiap saran, keluhan, dan kritik dari setiap nasabah.
- Melakukan penagihan kepada nasabahyang terlambat membayar
pembiayaan.
- Mencari calon nasabah baru.
. Produk BMT Al Ishlah
Produk BMT Al Ishlah terdiri dari produk pendanaan dan produk
pembiayaan. Dalam melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat
berupa simpanan mempunyai beberapa jenis usaha sebagai berikut :
a. Produk Pendanaan atau Tabungan
- Sertifikat Modal Koperasi (SMK)
Simpanan yang dilakukan satu kali sebagai bentuk
partisipasi keanggotaan Koperasi BMT Al-Ishlah, sebagai syarat
pengajuan pembiayaan.
- Simpanan Pokok
Simpanan yang dilakukan sebagai kontribusi keaktifan
anggota. Anggota Koperasi BMT Al-Ishlah yang aktif akan
mendapatkan layanan prima dan menguntungkan.
- Simpanan Sukarela (SIRELA)
BMT Al-Ishlah akan menginvestasikan dana anda dan
memberikan hasil yang menguntungkan sesuai syariah. Penyetoran
dan pengambilannya dapat dilakukan dalam waktu jam kerja.
Simpanan sukarela adalah simpanan anggota selain simpanan
pokok khusus, simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan
sukarela dapat disetor dan ditarik sesuai dengan perjanjian yang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan aturan khusus BMT.
- Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA)
Investasi simpanan SISUKA adalah produk simpanan
sukarela berjangka dimana tabungan hanya boleh diambil ketika
jatuh tempo yang diharapkan mampu memberikan kemudahan
berinvestasi bagi anda. Dana SISUKA akan dikelola dengan penuh
amanah dan profesional agar menguntungkan dan berkah.
- Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
Simpanan berjangka yaitu simpanan berdasarkan kaidah
syariah mudhorobah al muthlaqoh , dimana mudhorib
memberikan kepercayaan kepada BMT AL ISLAH untuk
memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk
pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada
anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari
pembiayaan dibagi antara anggota dan BMT sesuai nisbah ( bagi
hasil ) yang disepakati di awal.
- Simpanan Idul Fitri (SIFITRI)
Simpanan Idul Fitri yaitu simpanan dana dengan akad
wadiah yad dhomanah yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hari raya Idul Fitri. Investasi simpanan SIFITRI mampu
memberikan kemudahan anda dalam memenuhi kebutuhan Hari
Raya Idul Fitri. Dana SIFITRI akan dikelola dengan penuh amanah
dan dapat diambil mulai bulan Ramadhan. Anggota dapat
memperoleh hasil yang menguntungkan dan sesuai syariat. Setoran
pertama minimal . ,- dan selanjutnya sesuai keinginan
dilakukan setiap hari.
- Simpanan Idul Adha (SIQURBAN)
BMT Al-Ishlah memberikan sarana mempermudah
keinginan anda untuk berkurban. Anggota dapat memperoleh hasil
yang menguntungkan sesuai syariah. Setoran pertama minimal
. ,- dan selanjutnya sesuai keinginan. Agar niat suci dapat
terlaksana maka penarikan dapat dilakukan saat anda benar-benar
melakukan kurban mulai bulan syawal. Simpanan Qurban adalah
simpanan yang diperuntukkan untuk keperluan pembelian hewan
qurban, penarikan dilakukan satu kali menjelang Idul Adha.
Simpanan ini menggunakan prinsip mudhorobah muthlaqoh
sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan
nisbah ( bagi mitra ) dan ( bagi BMT )
- Simpanan Nikah (SIMUNIK)
Memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan
memantapkan rencana pernikahan anda. Setoran minimal . ,-.
- Simpanan Pendidikan (SIPENDI)
Memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan
memantapkan rencana pendidikan. SIPENDI mempermudah
mewujudkan putra-putri anda dalam meraih pendidikan yang
setinggi-tingginya. Setoran pertama minimal . ,- dan
selanjutnya dapat dilakukan setiap saat sesuai keinginan.
Pengambilan disesuaikan dengan tahun ajaran baru.
- Simpanan Pensiun (SIPENI)
Jaminan kesejahteraan di hari tua merupakan dambaan
setiap orang. BMT Al-Ishlah mempersiapkan program simpanan
pensiun yang akan mewujudkan investasi bahagia di hari tua.
Setoran minimal . ,-
- Arisan Sejahtera
Arisan sejahtera dapat memberikan kemudahan anggota
untuk menyalurkan keuangannya dengan baik, karena uang yang
dibayarkan saat arisan sama dengan tabungan. Arisan sejahtera
dapat memberikan kemudahan bagi anggota untuk menyalurkan
keuangannya dengan baik, karena uang yang dibayarkan saat
arisan sama dengan tabungan.
Ketentuan arisan sejahtera :
. Peserta arisan adalah yang telah mendaftarkan diri di BMT
AL ISLAH pada saat dibuka pendaftaran
. Menyetor arisan sebesar Rp . , tiap bulan untuk
pengundian
. Penyelenggaraan arisan selama bulan
. Pengundian arisan pada tanggal setiap bulan di kantor
BMT AL ISLAH untuk satu orang pemenang dengan
disaksikan peserta arisan.
. Peserta arisan ( yang mendapatkan undian ) mendapatkan
uang sebesar Rp . . , setelah lunas setor setiap
bulan.
- Talangan Haji dan Umroh
Membantu mewujudkan niat suci ibadah haji dan umroh.
Pembayaran ringan, mudah sesuai syariah. Dengan menyetorkan
dana minimal . . ,-.
Adapun syarat-syarat pembukaan tabungan adalah sebagai berikut :
. Mengisi formulir tabungan
. Menyerahkan fotocopy identitas
. Setoran awal :
- Tabungan sukarela minimal Rp . ,
- Deposito minimal Rp . . ,
- Arisan Rp . ,
- Setoran berikutnya minimal Rp . ,
b. Pembiayaan (Penyaluran Dana)
BMT AL ISLAH dalam menyalurkan dana kepada masyarakat berupa
pembiayaan mempunyai beberapa jenis usaha sebagai berikut :
- Pembiayaan murobahah. Yaitu akad jual beli atas barang
tertentu, dalam transaksi jual beli tersebut, penjual menyebutkan
dengan jelas barang yang diperjual belikan termasuk harga
pembelian dan keuntungan yang diambil. Sedangkan
murobahah dalam teknis perbankan adalah akad jual beli antara
BMT dengan nasabah.
- Pembiayaan musyarokah. Yaitu pembiayaan sebagian dari
modal usaha, dimana pihak BMT dapat dilibatkan dalam
manajemennya . modal yang disetor dapat bbarnerupa uang,
barang perdagangan, properti dan barang-barang yang dapat
dinilai dengan uang.
- Pembiayaan mudhorobah. Yaitu pembiayaan yang diberikan
kepada nasabah sebagai modal kerja dan nasabah bertindak
sebagai pengelola usaha ( untuk nasabah yang ingin
berwirausaha )
- Pembiayaan ijaroh. Yaitu akad sewa suatu barang antara BMT
dengan nasabah dimana nasabah diberi kesempatan untuk
membeli obyek sewa pada akhir akad atau dalam dunia usaha
dikenal dengan finleasance lease, harga sewa dan harga beli
ditetapkan bersama di awal perjanjian.
- Pembiayaan Salam. Pembiayaan Salam diaplikasikan dalam
pembiayaan jangka pendek untuk produksi agrobisnis atau
industri jenis lainnya.
- Pembiayaan istishna. Pembiayaan Istishna diaplikasikan dalam
pembiayaan manufaktur, industri kecil dan menengah, serta
konstruksi. Dalam pelaksanaannya pembiayaan Istishna dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu pihak produsen ditentukan
oleh pihak BMT atau pihak produsen ditentukan oleh nasabah,
pelaksanaan salah satu dari dua cara tersebut harus ditentukan
dimuka dalam akad oleh kedua belah pihak.
- Pembiayaan Qardh. Yaitu meminjamkan harta kepada orang
lain tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqih, Qardh
dikategorikan sebagai akad tathowwu’ yaitu akad yang saling
membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam rangka
mewujudkan tanggung jawab sosial, lembaga keuangan Syariah
dapat memberikan fasilitas yang disebut Al Qardh al Hasan,
yaitu penyediaan pinjaman dana kepada pihak yang layak untuk
mendapatkannya. Secara Syariah peminjam hanya berkewajiban
membayar kembali pokok pinjamannya, walaupun Syariah
membolehkan peminjam untuk memberikan imbalan sesuai
dengan keikhlasannya, tetapi lembaga keuangan pemberi Qardh
tidak diperkenankan untuk meminta imbalan apapun.
Adapun syarat-syarat mengajukan pembiayaan adalah sebagai berikut :
) Mengisi formulir pembiayaan
) Fotocopy KTP
) Fotocopy KK
) Fotocopy agunan (BPKB/surat tanah)
) Bersedia disurvey
. Data Pertambahan Anggota Tahun -
Dibawah ini menunjukan jumlah penambahan anggota baru yang ada di
BMT Al-Ishlah pada tahun - :
Gambar .
Grafik Perkembangan Anggota BMT Al Ishlah Salatiga
. Data Laporan Laba Rugi tahun -
BMT Al-Ishlah setiap tahunnya mengalami penambahan atau pengurangan
modal, dibawah ini menunjukkan laba rugi yang dimiliki BMT Al-Ishlah
pada tahun - :
Tabel .
Tabel laba rugi
No Tahun Laba
Rp. . .
Rp. . .
Rp. . .
289
264
292
250
255
260
265
270
275
280
285
290
295
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
ANGGOTA BARU BMT
B. Produk Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
. Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
a. Karakteristik Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
Tabungan Si Jangka merupakan jenis simpanan suka rela berjangka
dimana tabungan hanya boleh diambil dalam jangka waktu tertentu atau
pada saat jatuh tempo. Dalam operasionalnya, BMT Al Ishlah bekerja
dengan sistem yang berlandaskan syariat Islam yaitu menggunakan
sistem bagi hasil.
b. Syarat-Syarat Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
. Bagi hasil Simpanan Berjangka dibayar sesuai pilihan jangka
waktu.
. Untuk Simpanan Berjangka yang telah jatuh tempo, secara
otomatis akan diperpanjang kembali untuk jangka waktu yang
sama (perpanjangan otomatis).
. Untuk setiap simpanan berjangka yang diperpanjang, akan
diterbitkan Surat Simpanan Berjangka baru, jika Surat Simpanan
Berjangka yang lama dikembalikan ke BMT.
. Pada waktu permintaan pembayaran kembali Simpanan Berjangka
ini harus diserahkan kepada BMT dengan dibubuhi tandatangan
pemegang/pemilik.
. Sertifikat Simpanan Berjangka tidak dapat dipindahtangankan. Jika
pemilik meninggal dunia, uang simpanannya akan dibayarkan pada
ahli warisnya.
. Pencairan yang dilakukan oleh ahli waris harus menyampaikan
dokumen sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Meninggal Dunia dari pejabat yang
berwenang.
b. Sertifikat Simpanan Berjangka, jika tidak ada maka digunakan
data-data yang ada di BMT.
c. Surat keterangan resmi tentang hak warisan.
. Jika Simpanan Berjangka dimiliki suatu Badan Hukum/Badan
Usaha/Lembaga/Organisasi maka bila terjadi pergantian pengurus
baru dengan mengajukan:
a. Surat resmi tentang pergantian pengurus tersebut (berita acara
serah terima dan sebagainya).
b. Sertifikat Simpanan Berjangka.
. Perubahan Nama, Alamat, tandatangan dan hal-hal yang
menyimpang dari ketentuan - ketentuan yang pernah diberikan
kepada BMT harus segera diberitahukan secara tertulis kepada
BMT.
c. Bagi hasil tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
Besarnya nisbah bagi hasil Si Jangka yaitu setara dengan
yaitu apabila nasabah akan mendapatkan bagi hasil setiap bulannya
dengan ketentuan jatuh tempo selama bulan, apabila jatuh temponya
bulan maka nisbah bagi hasil setara dengan dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tabel .
Contoh Porsi Bagi Hasil Sijangka
Jangka Waktu Nisbah untuk nasabah Deposit/ Juta
bulan .
bulan .
d. Kelebihan Tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah
Adapun kelebihan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga adalah
sebagai berikut:
. Tabungan Si Jangka sangat membantu BMT karena uang deposito
akan lebih lama mengendap di BMT.
. Tabungan Si Jangka lebih banyak memberikan keuntungan kepada
nasabah karena mendapat bagi hasil setiap bulan.
. Tabungan Si Jangka mempunyai waktu jatuh tempo yang
ditentukan sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi pihak
BMT maupun nasabah
. Bagi hasil tabungan Si Jangka bisa diambil secara tunai atau sesuai
persetujuan nasabah itu sendiri.
. Keadaan Nasabah Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
Keadaan nasabah dapat diketahui melalui pengumpulan data
dilapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Cara
pengambilannya adalah dengan menggunakan metode wawancara kepada
narasumber di BMT Al Ishlah Salatiga dan juga wawancara terhadap
nasabah (responden) yang bertindak sebagai sampel.
Berikut adalah karakteristik responden yang diperoleh antara lain
data tentang jenis kelamin, usia, pendidikan dan pendapatan setiap bulan.
a. Data jenis kelamin responden:
Tabel .
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase
Laki-laki
Perempuan
Menunjukan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin
perempuan, yaitu sebanyak ( ) dan responden berjenis
kelamin laki-laki berjumlah ( ).
b. Data usia responden:
Tabel .
Usia responden
Usia Responden Jumlah Responden Prosentase
- tahun , %
- tahun %
- tahun
Diatas tahun ,
Menunjukan bahwa mayoritas responden berusia antara - tahun
yaitu sebanyak ( ). Kemudian nasabah berusia - tahun
sebanyak ( , ) lalu nasabah berusia - tahun sebanyak
( ) dan untuk nasabah berusia diatas tahun sebanyak
( , ).
c. Data pendidikan responden
Tabel .
Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Responden Prosentase
SD ,
SMP
SMA ,
D - -
D - -
D ,
S ,
Menunjukan bahwa responden berpendidikan SMA mendapat
jumlah terbanyak yaitu ( , ). Untuk responden
berpendidikan SMP yaitu ( ) dan responden SD yaitu
( , ). Sedangkan responden berpendidikan S sebanyak
( , ) dan yang paling sedikit adalah responden berpendidikan D
yaitu ( , ).
d. Data Pendapatan Responden:
Tabel .
Pendapatan Responden
Pendapatan Jumlah Responden Prosentase
Rp. . - Rp. .
Rp. . – Rp . .
Rp. . . – Rp. . .
Rp. . . keatas
,
,
,
Menunjukan bahwa mayoritas responden berpendapatan Rp.
. . keatas memiliki jumlah terbanyak yaitu ( ).
antara Rp. . – Rp. . . setiap bulannya memiliki
jumlah sebanyak ( , ). Kemudian responden berpendapatan
Rp. . . – Rp. . . perbulan sejumlah ( , ).
Untuk responden berpendapatan Rp. . – Rp. .
perbulan berjumlah ( , ).
. Perilaku Nasabah Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga
a. Nasabah di BMT Al Ishlah Salatiga menjadi nasabah yang loyal
terhadap produk tabungan Si Jangka. Ini dibuktikan dengan nasabah
yang aktif dalam melakukan deposito tabungan Si Jangka dan juga
dengan terus meningkatnya jumlah nasabah produk tabungan Sijangka
di BMT Al Ishlah. Berikut penulis uraikan grafik perkembangan
nasabah Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga dari tahun sampai
tahun .
Gambar .
Grafik Perkembangan Nasabah Sijangka
17
35
40
27
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
b. Banyak nasabah yang merekomendasikan tabungan Si Jangka kepada
teman dan keluarga-keluarganya. Ini dikarenakan lingkup aktifitas dan
tempat kerja para nasabah produk tabungan Sijangka kebanyakan di
pasar tradisional dan di pusat-pusat perbelanjaan sehingga memudahkan
mereka untuk saling berbagi informasi mengenai produk tabungan
Sijangka.
. Tanggapan Nasabah Terhadap Produk Tabungan Sijangka
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan diketahui bahwa
tanggapan nasabah terhadap produk tabungan Si Jangka adalah positif.
Terbukti dengan hasil wawancara responden yang mendapat tanggapan
baik mengenai beberapa atribut yang disajikan berkaitan dengan keyakinan
menyimpan, keyakinan normatif, evaluasi menyimpan, dan motivasi dalam
keputusan memilih produk tabungan Sijangka di BMT Al Ishlah Salatiga.
BAB IV
ANALISIS
. Tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan, keyakinan
normatif, evaluasi menyimpan dan motivasi dalam keputusan memilih
produk tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga.
Berikut adalah pedoman atau daftar pertanyaan wawancara terhadap para
responden atau nasabah di BMT Al Ishlah Salatiga
. Mengapa memilih produk tabungan Si Jangka (keyakinan menyimpan) ?
. Darimana mengetahui produk tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah
Salatiga (keyakinan normatif) ?
. Apakah produk tabungan Si Jangka memudahkan dalam menyimpan uang
(evaluasi menyimpan) ?
. Memilih produk tabungan Si Jangka karena pilihan diri sendiri atau orang
lain (motivasi dalam memilih produk tabungan sijangka) ?
a. Keyakinan Menyimpan
Keyakinan menyimpan yaitu pendapatan responden sebelum menjadi
nasabah BMT Al Ishlah Salatiga, terdiri dari atribut : sesuai syariat Islam,
bagi hasil yang menguntungkan, memberikan rasa aman, produk yang
variatif atau sesuai kebutuhan. Berikut penulis uraikan tentang tanggapan
nasabah terhadap keyakinan menyimpan di BMT Al Ishlah Salatiga.
Tabel: .
Keyakinan Menyimpan
No Atribut Jumlah Prosentase
Sesuai syariat Islam
Bagi hasil yang menguntungkan ,
Memberikan rasa aman ,
Produk variatif dan sesuai kebutuhan
Total
Sumber : data primer yang diolah
responden memilih sesuai syariat Islam, pendapat ini merupakan
prosentase yang paling sedikit dari pendapat yang lain. Karena para
responden sekedar mengetahui bahwa BMT adalah lembaga keuangan yang
bersifat Islami.
, responden memilih bagi hasil yang menguntungkan, menurut
responden bagi hasil produk tabungan Sijangka di BMT Al Ishlah lebih
besar.
Sebanyak , responden memilih memberikan rasa aman terhadap
keyakinan menyimpan, karena para responden merasa uang yang mereka
tabungkan di BMT Al Ishlah dijaga secara amanah dan sungguh-sungguh.
Sebanyak responden memberikan respon terhadap produk variatif dan
sesuai kebutuhan, ini karena marketing yang rajin memberikan informasi
mengenai produk-produk yang ada di BMT Al Ishlah sehingga responden
dapat memilih produk sesuai kebutuhan mereka.
Jadi tanggapan mengenai keyakinan menyimpan adalah apabila kita temui
orang anggota maka orang diantaranya akan merasa aman menjadi
anggota di BMT Al Ishlah Salatiga. Mereka percaya bahwa BMT Al Ishlah
Salatiga bisa menjaga uang mereka dengan baik dan amanah.
b. Keyakinan Normatif
Keyakinan normatif yaitu pengaruh orang lain atau pihak yang
mempengaruhi responden sebelum menjadi nasabah BMT Al Ishlah
Salatiga. Terdiri dari atribut : pengaruh diri sendiri, pengaruh anggota
keluarga, pengaruh teman, pengaruh marketing. Berikut penulis uraikan
tentang tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan di BMT Al
Ishlah Salatiga.
Tabel: .
Keyakinan Normatif
No Atribut Jumlah Prosentase
Pengaruh diri sendiri
Pengaruh anggota keluarga
Pengaruh teman ,
Pengaruh marketing ,
Total
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak responden memilih pengaruh diri sendiri terhadap keyakinan
normatif, pendapat ini diberikan karena kesadaran diri mereka sendiri untuk
menjadi nasabah BMT Al Ishlah dengan alasan kemudahan dan kesesuaian
dari semua produk-produk yg ditawarkan.
responden memilih pengaruh anggota keluarga sebagai keyakinan
normatif, ini karena kebanyakan para responden mengikuti orang tua atau
saudara mereka yang sudah menjadi nasabah BMT Al Ishlah sehingga
mereka terpengaruh untuk ikut menabung juga.
, responden memberikan respon terhadap pengaruh teman sebagai
keyakinan normatif, ini karena kebanyak nasabah BMT Al Ishlah adalah
para pedagang di pasar maka mereka terpengaruh cerita yang disampaikan
oleh teman-teman mereka.
, responden menyatakan pengaruh marketing untuk keyakinan
normatif, mereka terpengaruh dengan bujukan marketing untuk menjadi
nasabah BMT Al Ishlah.
Jadi apabila kita temui orang anggota maka orang diantaranya merasa
keyakinan normatif mereka berasal dari diri sendiri tanpa ada pengaruh dari
orang lain. Mereka mempunyai kesadaran diri mereka sendiri dan tidak
terpaksa dalam memilih keyakinan normatif ini dengan alasan kesesuaian
antara keyakinan mereka dengan prinsip operasional yang ada di BMT Al
Ishlah Salatiga.
c. Evaluasi Menyimpan
Evaluasi menyimpan merupakan evaluasi nasabah terhadap produk atau
tanggapan responden setelah menjadi nasabah BMT Al Ishlah Salatiga
dengan membandingkan apa yang diketahuinya sebelum menjadi nasabah.
Terdiri dari atribut : mudah dalam pemecahan masalah, memberikan rasa
nyaman, dapat dipercaya, memberikan kepuasan. Berikut akan penulis
jabarkan daftar jumlah responden terhadap evaluasi menyimpan di BMT Al
Ishlah Salatiga.
Tabel: .
Evaluasi Menyimpan
No Atribut Jumlah Prosentase
Mudah dalam pemecahan masalah ,
Memberikan rasa nyaman ,
Dapat dipercaya ,
Memberikan kepuasan
Total
Sumber : data primer yang diolah
, responden memberikan tanggapan mudah dalam pemecahan masalah
terhadap evaluasi menyimpan, ini karena responden merasa terbantu saat
mengalami kebingungan dalam memahami produk yang ditawarkan.
, responden memberikan tanggapan memberikan rasa nyaman
terhadap evaluasi menyimpan, ini karena produk-produk yang ditawarkan
oleh BMT Al Ishlah sangat variatif dan sesuai kebutuhan.
, responden memilih dapat dipercaya sebagai evaluasi menyimpan
mereka, ini adalah tanggapan paling banyak karena mereka merasa BMT Al
Ishlah dapat dipercaya dalam menyimpan uang mereka karena dengan
syariat Islam.
responden memberi tanggapan memberikan kepuasan terhadap
evaluasi menyimpan, mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh BMT Al Ishlah.
Jadi apabila kita jumpai orang anggota maka orang diantaranya merasa
bahwa BMT Al Ishlah Salatiga dapat dipercaya. Mereka menyatakan bahwa
produk-produk yang ditawarkan oleh BMT Al Ishlah Salatiga dapat
dipercaya karena BMT Al Ishlah merupakan lembaga keuangan yang sesuai
dengan syariah dan menggunakan sistem bagi hasil sehingga akan terjaga
kehalalan uangnya dan terhindar dari riba
d. Motivasi dalam memilih produk Sijangka
Merupakan penilaian responden terhadap kemungkinan diri mereka
termotivasi untuk memilih produk tabungan Sijangka oleh pengaruh orang
lain. Dengan atribut : pengaruh diri sendiri, pengaruh anggota keluarga,
pengaruh teman, pengaruh marketing. Berikut penulis uraikan banyaknya
tanggapan nasabah terhadap motivasi dalam keputusan memilih produk.
Tabel: .
Motivasi dalam memilih produk Sijangka
No Atribut Jumlah Prosentase
Pengaruh diri sendiri ,
Pengaruh anggota keluarga ,
Pengaruh teman ,
Pengaruh marketing ,
Total
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak , responden memilih pengaruh diri sendiri untuk tanggapan
terhadap motivasi dalam memilih produk Sijangka, karena memiliki
kesadaran dalam menabung dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan di
masa yang akan datang.
, responden memberi tanggapan bahwa pengaruh anggota keluarga
yang menjadi motivasi dalam memilih produk Sijangka, ini karena
kebanyakan anggota keluarga mereka sudah memilih produk Sijangka lebih
dulu.
, responden memberikan tanggapan bahwa pengaruh teman menjadi
motivasi mereka dalam memilih produk Sijangka, ini karena mereka
diberitahu oleh teman-teman mereka mengenai informasi dan kemudahan
tentang produk tabungan Sijangka.
, responden memberikan tanggapan terhadap pengaruh marketing
sebagai motivasi mereka untuk memilih produk tabungan Sijangka, ini
disebabkan untuk membantu marketing dalam pencapaian target.
Jadi apabila kita temui orang anggota maka orang diantaranya merasa
bahwa motivasi dalam memilih produk tabungan sijangka berasal dari diri
mereka sendiri. Mereka memang sudah mempunyai keinginan untuk
menabung ketika mereka memilih produk tabungan Sijangka, mereka juga
tertarik dengan bagi hasil yang ditawarkan.
. Perilaku dan tujuan nasabah dalam keputusan memilih produk tabungan
Sijangka
Penulis kategorikan menjadi bagian yaitu : sarana pencapaian target,
lokasi yang strategis, sesuai syariat Islam, kebutuhan di masa yang akan
datang, serta pengaruh-pengaruh lainnya.
Tabel: .
Sikap dan maksud perilaku nasabah
No Atribut jumlah Prosentase
Sarana pencapaian target ,
Lokasi strategis ,
Sesuai syariat Islam ,
Kebutuhan masa datang ,
Pengaruh lainnya ,
Total
Sumber : data primer yang diolah
a. Sarana pencapaian target
Terdapat , responden dalam memilih produk tabungan Sijangka yang
beralasan karena sarana pencapaian target
responden memberikan pendapat karena pengaruh dari tenaga marketing
untuk pencapaian target namun mereka tidak terpaksa karena merasa
uangnya juga akan terjaga keamanannya.
b. Lokasi yang strategis
Terdapat , responden dalam memilih produk tabungan Sijangka
dengan alasan lokasi yang strategis, berikut uraiannya
. Dua responden memberikan pendapat memilih produk tabungan Sijangka
karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan tempat tinggal.
. Dua responden memberikan pendapat bahwa lokasi yang strategis dekat
dengan pasar tempat mereka bekerja.
. Empat responden memberikan pendapat bahwa lokasi yang strategis
dekat dengan pusat kota dan terletak dipinggir jalan yang sering mereka
lalui saat berangkat maupun pulang kerja.
c. Sesuai syariat Islam
Terdapat , responden dalam memilih produk tabungan Sijangka
dengan alasan sesuai dengan syariat Islam, berikut uraiannya
. Tiga responden memberikan pendapat karena percaya bahwa produk
yang ditawarkan oleh BMT Al Ishlah pasti sesuai dengan syariat Islam.
. Dua responden memberikan pendapat karena mengikuti keluarga yang
sudah lebih dulu membuka produk tabungan Sijangka di BMT Al Ishlah
Salatiga.
. Satu responden diberitahu oleh teman bahwa produk tabungan Sijangka
di BMT Al Ishlah sudah sesuai dengan syariat Islam.
. Satu responden tertarik dengan bagi hasil dan bukan bunga.
d. Kebutuhan masa datang
Terdapat , responden dalam memilih produk tabungan Sijangka
dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang
. Lima responden memberikan alasan memilih produk tabungan sijangka
karena bisa berinvestasi untuk digunakan di waktu yang benar-benar
membutuhkan.
. Tiga responden memberikan alasan bahwa memilih produk tabungan
sijangka agar dapat digunakan untuk membiayai anak dimasa mendatang.
. Dua responden merasa keamanan uangnya akan terjaga dengan baik
sehingga tidak khawatir apabila disimpan dengan waktu yang cukup
lama.
. Satu responden memberikan alasan karena dimasa mendatang dia akan
mempunyai banyak kebutuhan sehingga lebih baik uangnya di tabungkan
agar dimasa mendatang tidak kebingungan saat membutuhkan uang
tersebut.
e. Pengaruh Lainnya
Terdapat , % responden menyatakan bahwa mereka memilih produk
tabungan Sijangka karena alasan yang lain.
. Satu responden memberikan alasan bahwa mereka mempunyai rejeki
yang lebih jadi mereka merasa lebih baik uangnya ditabungkan saja
sehingga tidak menyebabkan pemborosan.
. Satu responden memberikan pendapat karena mempunyai teman yang
sudah menggunakan produk tabungan Sijangka di BMT Al Ishlah
sehingga responden merasa tertarik untuk ikut menabung juga.
Ini berarti bila kita jumpai orang anggota orang diantaranya menyatakan
bahwa perilaku dan maksud nasabah dalam memilih produk tabungan Sijangka
adalah karena pertimbangan kebutuhan di masa yang akan datang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan wawancara yang sudah dilakukan, dapat
diketahui bahwa perilaku nasabah terhadap tabungan Si Jangka adalah positif.
Penulis menyimpulkan hasil wawancara tersebut sebagai berikut:
. Sebanyak , responden memilih atau menggunakan produk tabungan
Si Jangka di BMT Al Ishlah Salatiga atas kesadaran diri sendiri dengan
alasan mempunyai minat dan kemauan untuk menabung, agar hasil uang
dari bekerja tetap halal dan sesuai dengan syariah Islam karena
menggunakan bagi hasil sebab riba diharamkan oleh agama Islam.
. Sebanyak , responden memilih tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah
Salatiga karena produk yang digunakan memudahkan untuk sarana
menyimpan uang dan dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan
datang.
. Sebanyak , responden memilih tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah
karena rekomendasi dari teman. Mereka tertarik dengan cerita-cerita yang
disampaikan mengenai produk tabungan Si Jangka tersebut.
. Dari seluruh responden, terdapat responden merasa tidak terpaksa
dalam pemilihan produk tabungan Si Jangka, karena mereka merasa saling
memperoleh keuntungan, diantaranya akan terjaga keamanan uangnya,
tidak menimbulkan pemborosan serta sebagai sarana investasi.
B. Saran
Dengan terbentuknya sikap nasabah yang positif terhadap produk
tabungan Si Jangka di BMT Al Ishlah, maka saran dari peneliti adalah:
. Mempertahankan nasabah yang berpotensi baik untuk BMT Al Ishlah
Salatiga.
. Perlunya penambahan karyawan BMT Al Ishlah Salatiga, terutama pada
bagian marketing, agar semakin banyak lagi yang mengenal dan menjadi
nasabah BMT Al Ishlah Salatiga.
. Lebih memperluas pemasaran produk Si Jangka sehingga nasabah
tabungan Si Jangka tidak hanya terbatas pada pedagang di pasar.
. Perlunya penjelasan yang lebih mendalam tentang BMT dari pihak
marketing dalam merekrut nasabah, agar menjadi nasabah potensial karena
adanya kesadaran dari diri sendiri untuk menabung di BMT Al Ishlah
Salatiga.
C. Penutup
Demikianlah hasil penelitian tugas akhir yang telah peneliti lakukan
dengan judul Analisis Tabungan Impian Syariah di BMT Al Ishlah Salatiga.
Peneliti telah berusaha semampu dan semaksimal mungkin semoga hasil
penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi pembaca di kemudian hari. Peneliti
menyadari tentunya dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan disana sini untuk itu agar mendapatkan hasil penulisan yang lebih
baik dan lebih bermanfaat oleh karena itu untuk kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan sangat diterima oleh peneliti dengan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Alfred L. . Nasabah Rasional Versus Nasabah Emosinal. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Cokrohadisumarto, Widiyanto bin Mislan, Abdul Ghafar dan Kartiko . BMT
Praktik Dan Kasus. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kanuk, Leslie Lazar dan Leon G Schiffman. . Perilaku Konsumen. Jakarta:
Indeks.
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. . Consumer Behavior & Marketing Strategy
Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat
Prasetijo, Ristiyanti dan John J. O. I Ihalauw. . Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: ANDI.
Sangdaji, Etta Mamang dan Sopiah . Perilaku Konsumen Dan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Semuel, . Perilaku Dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui
Stimulus Discount Di Surabaya. Jurnal Manajemen, (online), vol ,
No , (http://Jurnalpemasaran.Petra.ac.id, diakses juli )
Suharto, Saat et all . Pedoman Akad Syariah (PAS) Perhimpunan BMT
Indonesia. Jakarta: Perhimpunan BMT Indonesia.
Sumitro, Warkum. . Asas-Asas Pebankan Islam Dan Lembaga-Lembaga
Terkait (BAMUI & Takaful) Di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Galih Puspita
Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap/ Juli
Alamat : Rawaapu Rt. /Rw. , Patimuan, Cilacap
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
SDN Rawaapu : Lulus Tahun
SMPN Kalipucang : Lulus Tahun
SMAN Patimuan : Lulus Tahun
IAIN Salatiga : Lulus Tahun