analisis perilaku konsumen terhadap keputusan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/dewi...

112
i ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus pada BMT Amal Mulia ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : DEWI LESTARI HANDAYANI NIM : 21310030 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: vodung

Post on 08-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

i

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA

MOTOR

( Studi Kasus pada BMT Amal Mulia )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

DEWI LESTARI HANDAYANI

NIM : 21310030

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

ii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Nakula Sadewa 5 No.9 Telp. (0298) 3419400 Faks. 323433 Salatiga 50722

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:

Nama : Dewi Lestari Handayani

NIM : 21310030

Jurusan : Perbankan Syari’ah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam S1

Judul : ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN

SEPEDA MOTOR (studi pada BMT Amal Mulia)

Telah disetujui untuk dimunaqosyahkan.

Salatiga, 10 Maret 2015

Pembimbing

Fetria Eka Yudiana,

M.Si

NIP.

197402282009012005

Page 3: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Nakula Sadewa 5 No.9 Telp. (0298) 3419400 Faks. 323433 Salatiga 50722

PENGESAHAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR

(Studi Kasus Pada BMT Amal Mulia)

DISUSUN OLEH

DEWI LESTARI HANDAYANI

NIM : 21310030

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27

Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana S1 Ekonomi Syari’ah

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr.Anton Bawono, M.Si

Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si

Penguji I : Ahmad Mifdol M, Lc. M.Si

Penguji II : M. Taufikur Rahman, S.E,M.Si

Salatiga, 27 Maret 2015

Dr. Anton Bawono, M.Si

NIP. 19740320 200312 1

Page 4: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Nakula Sadewa 5 No.9 Telp. (0298) 3419400 Faks. 323433 Salatiga 50722

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Dewi Lestari Handayani

NIM : 21310030

Jurusan : Syari’ah dan Ekonomi Islam

Program Studi : Perbankan Syari’ah S1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga,10 Maret 2015

Yang menyatakan,

Dewi Lestari Handayani

Page 5: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

v

MOTO

من جد و جد“MANJADDA WAJADA”

“Setiap ada kemauan pasti ada jalan”

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari

sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap” (Qs. Al Insyirah : 5-8)

Page 6: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah

dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya

persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, dan kemudahan dalam

melakukan penulisan skripsi ini.

2. Kedua Orang Tuaku, Bapak Mislan dan Alm. Ibu Zuliyati tercinta dan

tersayang, yang selalu dengan tulus menyayangiku, membesarkanku,

mendidikku, dan memberikan semangat untukku serta selalu mendoakan

yang terbaik untukku.

3. aby, terimakasih atas doa dan semua pengorbanannya demi

keberhasilanku

4. Teman-teman angkatan 2010 khususnya yang membantu proses

terselesaikannya skripsi ini.

5. Almamater ku S1 fakultas ekonomi dan bisnis yang kubanggakan

Page 7: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul: “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Arisan Sepeda Motor (Studi pada BMT Amal Mulia)” dengan lancar tanpa

kendala yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syari’ah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan

dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono M. Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Fetria Eka Yudiana, S.E M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1

dan Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

menyusun skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga. yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh karyawan BMT Amal Mulia.

6. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril

dan materil kepada penulis.

Page 8: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

viii

7. Aby yang selalu menemani hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih atas semangat, motivasi, perhatian, dan kasih sayang

yang telah diberikan kepada penulis.

8. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis

menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

Salatiga,10 Maret 2015

Penulis

Dewi Lestari Handayani

NIM: 21310030

Page 9: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

ix

ABSTRAK

Handayani, Dewi Lestari. 2015. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi

Nasabah Arisan Sepeda Motor (studi pada BMT Amal Mulia). Skripsi. Jurusan

Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institute Agama Islam Negeri

Salatiga.

Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si

Kata Kunci: Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk sangat dipengaruhi

oleh dua faktor tertentu yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Adapun

indikator dalam faktor internal adalah indikator pembelajaran, persepsi, keyakinan

& sikap, motivasi. dan faktor eksternal adalah indikator kebudayaan, kelas sosial,

pribadi dan psikologi. Indikator-indikator tersebut memiliki dimensi yang luas

artinya tiap indikator mempunyai pengaruh yang berbeda. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh dari indikator tersebut terhadap keputusan pembelian

nasabah di BMT Amal Mulia, baik secara simultan ataupun parsial, serta untuk

mengetahui indikator yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian

Nasabah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory

(penelitian penjelasan), yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi terhadap keputusan

pembelian nasabah di BMT Amal Mulia. Untuk mengetahui hal tersebut maka

digunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t untuk menguji

sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden dengan pengambilan sampel

secara stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner

dan dokumentasi. Sedangkan untuk pengujian instrumen menggunakan uji

validitas dan reliabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator persepsi (X1),pembelajaran

(X2), keyakinan & sikap (X3) dan motivasi (X4) berpengaruh secara simultan dan

secara parsial yaitu terhadap keputusan pembelian nasabah (Y) di BMT Amal

Mulia. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung sebesar 46,212 ≥ F tabel sebesar

2,489 dengan nilai signifikasi p = 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square

yang diketahui 0,703 atau sebesar 70,3%. Dan dari hasil uji t diketahui bahwa

secara parsial, variabel persepsi (X1) nilai t hitung sebesar -0,164 ≤ nilai t tabel

1,66 dan nilai p = 0,870 ≥ 0,05 tidak berpengaruh signifikan, variabel

pembelajaran (X2), nilai t hitung sebesar 0,992 ≤ nilai t tabel 1,66 dan nilai p =

0,324 ≥ 0,05 tidak berpengaruh signifikan, variabel keyakinan & sikap (X3), nilai

t hitung sebesar 4,975 ≥ nilai t tabel 1,66 dan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 berpengaruh

signifikan, variabel motivasi (X4),nilai t hitung sebesar 5,207 ≥ nilai t tabel 1,66

dan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 berpengaruh signifikan, Untuk variabel yang

berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian nasabah (Y) adalah

motivasi (X4) yaitu memiliki nilai rata-rata sebesar 5,207 dengan kontribusi

520,7%.

Page 10: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... iv

MOTTO.......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

D. Kegunaan Penelitian.............................................................. 8

E. Sistematika Penulisan............................................................ 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11

B. Pengertian Perilaku Konsumen ............................................ 15

C. Model Perilaku Konsumen…………………………………16

Page 11: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

xi

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen…..18

E. Tahap-tahap dalam Proses Pembelian……………………..22

F. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian…………….25

G. Tipe-tipe Keputusan Pembelian……………………………26

H. Pengertian Sistem Arisan…………………………………..31

I. Keterkaitan Antar Variabel………………………………...32

J. Kerangka Penelitian………………………………………..33

K. Hipotesis Penelitian………………………………………..34

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 37

C. Populasi dan Sampel ............................................................. 37

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 39

E. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 40

F. Skala Pengukuran ................................................................. 41

G. Definisi Operasional Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variables) ........................ 42

2. Variabel Terikat (Dependent Variables) ........................ 43

H. Instrumen Penelitian……………………………………….47

I. Uji Instrumen Penelitian……………………………………50

J. Model Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda ............................................. 52

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 53

K. Uji Hipotesis ......................................................................... 55

BAB IV : ANALISA PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................. 57

1. Profil BMT Amal Mulia................................................. 57

2. Sejarah Singkat Pendirian BMT Amal Mulia ................ 58

3. Visi dan Misi BMT Amal Mulia .................................... 60

4. Aturan Arisan ................................................................. 60

5. Tugas Pokok Di Arisan Sepeda Motor………………...64

Page 12: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

xii

6. Gambaran Umum Responden………………………….68

B. Analisis Data ........................................................................ 73

1. Hasil Uji Reabilitas dan Validitas .................................. 73

a. Uji Reabilitas ............................................................ 73

b. Uji Validitas .............................................................. 74

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 75

a. Uji Multikolinearitas ................................................. 75

b. Uji Heteroscedasticity ............................................... 76

c. Uji Normalitas .......................................................... 78

d. Uji Linearitas ............................................................ 79

3. Uji Statistik..................................................................... 80

a. Uji t........................................................................... 81

b. Uji F ......................................................................... 84

c. Uji Determinan R2 .................................................... 85

C. Hasil Analisis Data ............................................................... 87

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 90

B. Saran ................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan

Sekarang ..................................................................................... 12

Tabel 3.1 : Variabel, Konsep Variabel, Sub Variabel dan Indikator ........... 44

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia............................... 68

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 69

Tabel 4.3 : Deskripsi Responden Menurut Pendidikan ................................ 70

Tabel 4.4 : Deskripsi Responden Menurut Pekerjaan .................................. 70

Tabel 4.5 : Deskripsi Responden Menurut Pendapatan ............................... 71

Tabel 4.6 : Deskripsi Responden Menurut Pengeluaran .............................. 72

Tabel 4.7 : Hasil Uji Reabilitas Data ........................................................... 73

Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Data ............................................................. 74

Tabel 4.9 : Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................ 76

Tabel 4.10: Hasil Uji Linieritas Regresi Persamaan Linier ......................... 79

Tabel 4.11: Hasil Uji Linieritas Regresi Persamaan Kuadrat ...................... 80

Tabel 4.12: Hasil Uji ttest .............................................................................. 82

Tabel 4.13: Hasil Uji F ................................................................................. 85

Tabel 4.14: Koefisien Determinasi .............................................................. 86

Tabel 4.15: Perbandingan Nilai T test dan T Tabel ..................................... 87

Page 14: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Model Perilaku Konsumen ..................................................... 17

Gambar 2.2 : Tahap-tahap dalam Proses Pembelian .................................... 25

Gambar 2.3 : Tahap antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan

Pembelian. .............................................................................. 26

Gambar 2.4 : Empat Jenis Pengambilan Keputusan Beli…………………..27

Gambar 2.5 : Kerangka Penelitian………………………………………….34

Gambar 3.1 : Indikator Persepsi……………………………………………47

Gambar 3.2 : Indikator Pembelajaran………………………………………48

Gambar 3.3 : Indikator Kepercayaan dan Sikap……………………………48

Gambar 3.4 : Indikator Motivasi…………… ……………………………49

Gambar 3.5 : Indikator Keputusan Pembelian………...……………………50

Gambar 4.1 : Uji Heterokendastisitas………………………………………77

Gambar 4.2 : Uji Normalitas………..………………………………………78

Page 15: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada periode lalu, merupakan

suatu pukulan yang sangat berat bagi sistem perekonomian Indonesia. Dalam

periode tersebut, berbagai lembaga keuangan, termasuk perbankan, mengalami

kesulitan keuangan. Tingginya tingkat suku bunga telah mengakibatkan tingginya

biaya modal bagi sektor usaha yang pada akhirnya mengakibatkan merosotnya

kemampuan usaha sektor produksi. Sebagai akibatnya kualitas aset perbankan

turun secara drastis sementara sistem perbankan diwajibkan untuk terus

memberikan imbalan kepada depositor sesuai dengan tingkat suku bunga pasar.

Rendahnya kemampuan daya saing pada usaha sektor produksi telah pula

menyebabkan berkurangnya peran system perbankan secara umum untuk

menjalankan fungsinya sebagai intermediator kegiatan investasi.

Namun dalam kondisi yang demikian perbankan syariah masih dapat

menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan lembaga

perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya

penyaluran pembiayaan yang bermasalah (non perfoming Loans) pada bank

syariah dan tidak terjadinya negatif spread dalam kegiatan operasionalnya. Hal

tersebut dapat dipahami mengingat tingkat pengembalian pada bank syariah tidak

mengacu pada tingkat suku bunga dan pada akhirnya dapat menyediakan dana

Page 16: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

2

investasi dengan biaya modal yang relatif lebih rendah kepada masyarakat.

Pengalaman historis itu telah memberikan harapan baru kepada masyarakat akan

hadirnya sistem perbankan syariah sebagai alternatif yang selain dapat memenuhi

harapan masyarakat dalam aspek syariah, juga dapat memberikan manfaat yang

luas dalam kegiatan perekonomian (Susanto, 2008:64).

Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan

yang dikembangkan berdasarkan syariah atau hukum Islam. Pada umumnya yang

dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah

(Sudarsono, 2004 : 27).

Selain bank syariah yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di

Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga keuangan Mikro swasta yang

berprinsip syariah. Diantaranya adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Keberadaan BMT ini merupakan usaha untuk memenuhi keinginan khususnya

sebagian umat islam yang menginginkan jasa layanan bank syari’ah untuk

mengelola perekonomiannya. Kemunculan BMT sebagai lembaga keuangan

mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah

sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri

secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT

menjadi salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Page 17: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

3

BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang

bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP). Adapun

bank umum merupakan lembaga keuangan makro sedangkan bank perkreditan

rakyat merupakan lembaga keuangan menengah. Dari sekian banyak lembaga

keuangan mikro seperti koperasi, BKD dan lainnya, BMT merupakan lembaga

keuangan mikro yang berlandaskan syariah. Selain itu BMT juga dapat dikatakan

sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang

keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan

modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan zakat, infaq,

dan shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah konsekwensi dari namanya itu sendiri

yaitu bait al-mal wat tamwil yang merupakan gabungan dari kata baitul maal dan

bait at-tamwil. Secara singkat, bait al-mal merupakan lembaga pengumpulan

dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil

merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi

profit dan komersial (Sumiyanto, 2008 : 15).

Produk-produk BMT yang bermacam-macam disediakan untuk

masyarakat, misalnya kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada sektor

pertanian, industri, perdagangan barang dan jasa, koperasi, pedagang kecil dan

lainnya. Kredit yang diberikan untuk mengembangkan dan meningkatkan

produktivitas usahanya. Produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor

terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap dapat tumbuh dan

berkembang, serta menentukan daya saing diera pasar bebas yang akan datang.

Page 18: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

4

Memahami kebutuhan nasabah merupakan salah satu prioritas BMT Amal

Mulia. BMT Amal Mulia merupakan lembaga keuangan syariah yang bergerak

secara khusus melayani jasa perbankan yang berdasarkan prinsip syari'ah

menyediakan berbagai poduk antara lain produk pelayanan, produk pendanaan,

produk pembiayaan. Selain itu BMT Amal Mulia berusaha mengembangkan

produk sampingan di luar produk utamanya yaitu arisan sepeda motor. Arisan

dimasa sekarang dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai barang yang

digunakan sebagai arisan. Arisan itu sendiri dahulunya adalah sekedar acara

silaturahmi antar tetangga atau pun keluarga. Arisan sepeda motor ini dipandang

perlu karena memiliki kendaraan pribadi menjadi harapan setiap orang untuk

mendukung aktivitasnya.

Arisan ini menjadi lebih menarik karena biasanya yang dijadikan bahan

untuk arisan adalah uang, namun di BMT Amal Mulia ini adalah sepeda motor.

Arisan ini merujuk pada fungsi lembaga keuangan yaitu sektor rill atau usaha

milik BMT karena sebagai ajang promosi dengan biaya yang sedikit. Alasan

dilakukan penelitian di BMT Amal Mulia karena adanya persaingan yang sangat

ketat dikarenakan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar

mampu mensosialkan ke masyarakat luas, maka perusahaan harus mengetahui

perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan untuk memilih produk

pelayanan yaitu pembelian sepeda motor dengan sistem arisan yang berhubungan

dengan perilaku konsumen dan keputusan pembelian.

Page 19: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

5

Keputusan dalam melakukan pembelian merupakan hal yang sangat

komplek terjadi melalui proses yang sangat panjang. Pada dasarnya keputusan

untuk melakukan selalu muncul dan diawali oleh adanya rasa ingin tahu akan

kebutuhan terhadap suatu produk, baik berupa barang atau jasa. Beberapa dari

faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dapat dikendalikan oleh

penjual, tetapi beberapa faktor lain tidak dapat dikendalikan. Jika dilihat dari

kebutuhan konsumen dapat timbul dengan sendirinya karena faktor psikologis,

dan juga disebabkan karena adanya kebutuhan lain yang bersifat tersembunyi

yang akan muncul apabila didorong oleh faktor budaya, kelas sosial, pribadi dan

psikologis (kotler,2002:183). Dengan kata lain keputusan pembelian suatu produk

baik barang maupun jasa disebabkan karena pengaruh faktor-faktor eksternal dan

internal.

Karakteristik konsumen terdiri dari profesi, jenis kelamin dan umur.

Profesi perlu diketahui karena profesi orang berbeda-beda dan mempunyai tingkat

upah atau gaji yang berbeda pula. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap

kemampuan nasabah dalam mengikuti system arisan sepeda motor. Jenis kelamin

perlu diketahui karena sekarang lebih banyak wanita dari pada pria dan wanita

cenderung memiliki sifat hemat selain itu dalam dunia pekerjaan kebanyakan

wanita berpenghasilan lebih kecil dari pada pria hal tersebut juga berpengaruh

pada kemampuan konsumen dalam mengikuti system arisan sepeda motor.

Identitas konsumen menurut umur menggambarkan tingkat pengalaman dan

Page 20: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

6

kedewasaan pola pikir seorang konsumen. Sebab semakin tinggi umur konsumen

maka akan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor.

Faktor internal sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian

konsumen. Faktor ini merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri individu

(konsumen), dimana akan dapat berubah bila ada pengaruh dari faktor luar

(eksternal) (Amirullah, 2002:45). Selain dipengaruhi oleh faktor internal, individu

masih dipengaruhi adanya faktor eksternal dalam melakukan suatu keputusan

pembelian. Menurut kotler (2002:183), faktor lingkungan eksternal yang

mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : (1) kebudayaan, (2) kelas sosial, (3)

pribadi, (4) psikologi.

Salah satu cara dalam memahami kebutuhan dan keinginan konsumen

adalah dengan menganalisis faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dipilih

karena dalam proses keputusan pembelian, konsumen seringkali dipengaruhi

faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga dan keputusan

pembelian juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu keadaan ekonomi,

motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Akhirnya tercipta suatu

keputusan untuk mengadakan pembelian.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat betapa pentingnya memahami

perilaku konsumen, maka peneliti ingin mengkaji tentang:” Analisis Perilaku

Konsumen terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor Di

BMT Amal Mulia .”

Page 21: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah

arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia?

2. Diantara variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi,

manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan menjadi

nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan

motivasi berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah arisan sepeda

motor di BMT Amal Mulia.

2. Untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan antara persepsi,

pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi terhadap keputusan

menjadi nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia.

Page 22: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

8

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi BMT Amal Mulia

a) Dengan adanya penelitian ini BMT Amal Mulia dapat mengambil

manfaat dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menetapkan

kebijakan strategi pemasaran yang tepat.

b) Sebagai wacana pada BMT Amal Mulia.

2. Bagi Peneliti

Mendapatkan gambaran tentang perilaku konsumen di BMT Amal Mulia

dan mengimplementasikannya dengan teori-teori ilmiah yang sudah

didapat dalam perkuliahan ke dunia usaha yang sebenarnya.

3. Bagi Lembaga

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan

referensi yang kelak dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

b) Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya

wacana tentang analisis perilaku konsumen terhadap system arisan

sepeda motor .

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi penulis akan membahas kedalam enam bab

dapat diperincikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 23: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

9

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan telaah pustaka, pengertian perilaku konsumen,

model perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen, tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian,

evaluasi alternatif dan keputusan pembelian, tipe-tipe keputusan

pembelian, pengertian sistem arisan, keterkaitan antar variabel,

kerangka penelitian dan hipotesis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala

pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian,

uji instrumen penelitian, dan alat analisis.

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bab ini memuat tentang deskripsi obyek penelitian dan hasil

analisa data serta pembahasan atas hasil pengolahan data.

Page 24: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

10

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan dan saran-saran yang nantinya akan berguna bagi ilmu

pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 25: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Khoirul dalam skripsi (2005) dengan judul “Analisa faktor-faktor

eksternal yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan sepeda

Motor Merk Honda” (Studi kasus Di kotamadya Malang). Variabel-variabel yang

diteliti antara lain yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Dari analisis data

yang dilakukan, secara simultan (bersama-sama) diketahui bahwa semua variabel-

variabel di atas, berpengaruh terhadap keputusan Pembelian, sedangkan secara

parsial di ketahui bahwa variabel produk, harga, dan promosi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel distribusi tidak

berpengaruh secara signifikan. Dari ke empat variabel tersebut, variabel produk

merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap

pengambilan keputusan pembelian.

Penelitian Napian dalam skripsi (2013) dengan judul analisis pengaruh

kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Yamaha mio soul (Studi kasus pada pengguna

Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat). Variabel-variabel yang diteliti antara lain

yaitu kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen. Dari

analisis data yang dilakukan terbukti bahwa secara simultan (bersama-sama)

Page 26: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

12

semua variabel independen berpengaruh terhadap pembelian. Sedangkan dari

hasil uji variabel secara parsial diketahui bahwa kepercayaan merek berpengaruh

signifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian Melati dalam TA (2012) dengan judul “Preferensi Masyarakat

Mengikuti Arisan Sepeda Motor di BMT Amal Mulia Suruh” ( study kasus pada

masyarakat di wilayah suruh). Variabel-variabel yang diteliti antara lain yaitu

keamanan, angsuran, menabung dan pembiayaan. Dari penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa sistem arisan dengan metode lelang mudah untuk

diterapkan/dijalankan. Walaupun terdapat sedikit kendala namun dapat ditangani

dengan baik. Arisan tersebut mempunyai banyak manfaat pula dan preferensi

masyarakat mengikuti arisan tersebut adalah karena angsuran arisan ringan,

sistem pembayaran arisan termasuk mudah, dan keamanannya terjamin.

Table 2.1

Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang

No. Peneliti Judul Variabel Analisis Hasil penelitian

1. Khoirul

(2005)

Analisa

faktor-faktor

eksternal

yang

mempengaru

hi konsumen

dalam

pengambilan

keputusan

Variabel-

variabel

yang diteliti

antara lain

yaitu

produk, harga,

promosi dan

distribusi.

Uji validitas,

uji reabilitas,uji

asumsi klasik,

uji

multikolinierita

s,uji

heterokendastis

itas, uji gejala

auto korelasi,

Secara simultan

(bersama-

sama)diketahui

bahwa semua

variabel-variabel di

atas, berpengaruh

terhadap keputusan

pembelian,

sedangkan secara

Page 27: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

13

sepeda Motor

Merk Honda

(Studi kasus

Di kotamadya

Malang).

uji normalitas,

uji regresi

linier berganda,

uji f, uji t,

koefisien

determinasi,

nilai korelasi

parsial di ketahui

bahwa variabel

produk, harga,dan

promosi

berpengaruh

secarasignifikan

terhadap keputusan

pembelian.

Sedangkan variabel

distribusi tidak

berpengaruh secara

signifikan. Dari ke

empat variabel

tersebut, variabel

produk merupakan

faktor yang

mempunyai

pengaruh paling

dominan terhadap

pengambilan

keputusan

pembelian.

2. Syukron

(2013)

Analisis

pengaruh

kualitas

produk ,

promosi,

kepercayaan

merek, dan

kepuasan

Variabel-

variabel yang

diteliti antara

lain yaitu

kualitas

produk,

promosi,

kepercayaan

uji

validitas, uji

reliabilitas, uji

koefisien

determinasi, uji

F, uji t, uji

regresi linier

berganda

Secara simultan

(bersama-sama)

semua variabel

independen

berpengaruh

terhadap pembelian.

Sedangkan dari hasil

uji variabel secara

Page 28: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

14

konsumen

terhadap

keputusan

pembelian

sepeda motor

Yamaha mio

soul”(Studi

kasus pada

pengguna

Yamaha Mio

Soul di

wilayah

Ciputat).

merek dan

kepuasan

konsumen.

parsial diketahui

bahwa kepercayaan

merek berpengaruh

signifikan dan

dominan terhadap

keputusan

pembelian.

3. Dwi Desi

Mambang

Melati

(2012)

Preferensi

masyarakat

mengikuti

arisan sepeda

motor Di

BMT Amal

Mulia

Variabel yang

diteliti adalah

keamanan,

angsuran,

menabung,

pembiayaan

Sistem arisan

dengan metode

lelang mudah untuk

diterapkan/dijalanka

n. preferensi

masyarakat

mengikuti arisan

tersebut adalah

karena angsuran

arisan ringan, sistem

pembayaran arisan

termasuk mudah,

dan keamanannya

terjamin.

Dalam penelitian ini, penulis tertarik dengan pembahasan mengenai

bagaimana perilaku konsumen yang terdiri dari persepsi, pembelajaran, keyakinan

Page 29: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

15

& sikap dan motivasi memiliki pengaruh secara simultan atau parsial terhadap

keputusan nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia Suruh. Selain itu,

penulis juga ingin mengetahui variabel perilaku konsumen yang terdiri dari

persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi yang paling dominan

berpengaruh terhadap keputusan nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal

Mulia tahun 2014.

B. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa

konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman (2008:6)

mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai

bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber

daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Nasabah memiliki

keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari

berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi

lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana nasabah

berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214):

Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi

memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.

Page 30: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

16

Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6):

Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan

untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang,

usaha) guna membeli barang- barang yang berhubungan dengan konsumsi.

Dari dua pengertian tentang perilaku konsumen di atas dapat diperoleh

dua hal yang penting, yaitu: (1) sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses

pengambilan keputusan. Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di

atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat

sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa

setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

C. Model perilaku konsumen

Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah

untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh dan saling

interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh

suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan

memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, para pemasar harus mampu

memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana mereka berperilaku,

bertindak dan berpikir. Walaupun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan

namun mereka juga memiliki banyak kesamaan.

Page 31: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

17

Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau

perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik.

Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil

keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran

dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu

memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap

informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi

pemasaran yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang

memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik.

Dalam sub bab berikut akan dijelaskan mengenai perilaku pembelian

konsumen. Kotler (2002:183) menggambarkan model perilaku konsumen sebagai

berikut:

Rangsangan

Pemasaran

Rangsangan

Lain

Ciri-ciri

Pembeli

Proses Keputusan

Pembelian

Keputusan

Pembeli

Produk

Harga

Saluran

pemasaran

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologi

Pemahaman masalah

Pencarian informasi

Pemilihan alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca

pembelian

Pemilihan produk

Pemilihan merek

Pemilihan saluran

pembelian

Penentuan waktu

pembelian

Jumlah Pembelian

Sumber : kotler (2002)

Gambar 2.1

Model perilaku konsumen

Page 32: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

18

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan

masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal

dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai

penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga

pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2002:183)

terdiri dari:

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan

mendalam terhadap perilaku konsumen. Di dalam faktor budaya terdapat

peranan penting dalam perilaku pembelian yaitu:

a. Budaya

Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar pada diri

seseorang. Perilaku manusia sebagian besar diperoleh melalui suatu proses

sosialisasi baik itu kumpulan nilai, persepsi, preferensi.

b. Sub-budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.

Sub-budaya mencakup kebangsaan,agama, kelompok ras, dan daerah

geografis.

c. Kelas Sosial

Page 33: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

19

Pada dasarnya semua masyarakat memiliki bentuk srata sosial.Srata social

dalam suatu masyarakat ditentukan oleh suatu kombinasi pekerjaan,

pengeluaran, pendidikan, kekayaan dan variable lain termasuk didalamnya

adalah strategi pembelian. Definisi kelas social menurut Philip Kotler

adalah :

Kelas social adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan

permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya

menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor sosial seperti :

a. kelompok acuan : kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang,

contoh : keluarga, sahabat, tetangga dan lain-lain.

b. keluarga : organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas.

c. Peran dan status sosial : kebudanyaan seseorang dalam setiap kelompok

dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan

membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang sesuai

diberikan oleh masyarakat.

Page 34: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

20

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik kepribadiannya

termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi gaya

hidup, kepribadian dan konsep diri.

4. Faktor Psikologis

Menurut Kotler (2002:183) pilihan pembelian seseorang dipengaruhi

oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,

serta keyakinan dan sikap.

a. Motivasi

Motivasi atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang kuat untuk

mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap

kebutuhan. Para ahli psikologi telah mengembangkan teori motivasi pada

manusia yaitu :

1) Teori Motivasi Freud : kekuatan psikologi yang sebenarnya

membentuk perilaku pembeli sebagian dari bawah sadar, seseorang

akan menekan berbagai keinginan dan dorongan kebagian bawah sadar

dalam proses menjadi dewasa dan menerima aturan sekitarnya.

2) Teori Motivasi Maslow : Maslow berusaha menjelaskan motivasi

seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu. Tingkat kebutuhan

menurut Maslow adalah sebagai berikut :

a) Kebutuhan fisik

Page 35: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

21

b) Kebutuhan keamanan

c) Kebutuhan sosial

d) Kebutuhan penghargaan diri

e) Kebutuhan aktualisasi diri

3) Teori Motivasi Herzberg : Teori ini lebih dikenal dengan teori dua

factor yaitu motivasi dibedakan antara faktor-faktor yang

menyebabkan kepuasan dan faktor-faktor yang menyebabkan

ketidakpuasan. Teori ini mengandung dua implikasi yaitu mencegah

hal-hal yang tidak memuaskan konsumen dan mengenal secara cermat

factor-faktor utama yang memuaskan konsumen.

b. Persepsi

Persepsi merupakan proses seseorang sebagai individu untuk memilih,

mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk

menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia. Persepsi

tergantung bukan hanya pada sifat-sifat rangsangan dengan medan

sekelilingnya dan kondisi dalam diri individu. Definisi persepsi menurut

William J. Stanton adalah sebagai berikut :

Persepsi adalah makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman

masa lalu dan rangsangan yang kita terima melalui panca indra.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu :

1) Karakteristik fisik dan rangsangan

2) Hubungan dengan sekeliling

Page 36: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

22

3) Kondisi dalam diri kita sendiri

c. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Perubahan perilaku seseorang terjadi melalui keadaan saling

mempengaruhi antara dorongan (drive), petunjuk bertindak (clues),

tanggapan (respon) dan penguat (reinforcement). Sedang menurut Willian

J. Stanton definisi pembelajaran adalah :

pembelajaran adalah perubahan-perubahan perilaku yang disebabkan

oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.

Tanggapan konsumen sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.

Apabila konsumen merasa puas maka tanggapan akan diperkuat dan

kecenderungan bahwa tanggapan yang sama akan terulang kembali.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang

tentang sesuatu hal, sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan

emosioal, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek

atau gagasan tertentu.

E. Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan

dalam pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan

Page 37: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

23

sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu

sebagai berikut: (Kotler, 2002:205)

1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan

terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum

terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka

konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera

terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama

harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan,

kemudian pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu

minat konsumen.

2. Pencarian Informasi. Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang

ia butuhkan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif. Informasi

yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk

membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian

informasi pasif, dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat

kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam perkiraanya tentang gambaran

produk yang diinginkan.

3. Evaluasi Alternatif. Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan

pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif

pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian bagi masing-

masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan

Page 38: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

24

kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk

meningkatkan prestasi, ada yang sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka

pendeknya dan sebagainya.

4. Keputusan Pembelian. Keputusan untuk membeli disini merupakan proses

pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka

konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila

konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai

serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek,

penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. Perusahaan

perlu mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan–pertanyaan yang

menyangkut perilaku konsumen dalam keputuan pembeliannya.

5. Perilaku Pasca pembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan

mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir

saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian.

Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca

pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

Tahap-tahap pada proses kegiatan dalam suatu pembelian digambarkan

oleh Kotler (2002:204) seperti berikut:

Page 39: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

25

Sumber : Kotler (2002)

Gambar 2.2

Tahap-Tahap Dalam Proses Pembelian

Gambar proses tersebut didasarkan pada anggapan bahwa konsumen akan

melakukan keseluruhan lima tahap untuk setiap pembelian yang mereka lakukan

pada situasi tertentu saja.

F. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk

membeli produk yang paling disukai. Menurut Kotler (2002:208) ada dua faktor

yang berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Dua faktor

tersebut digambarkan sebagai berikut:

Pengenalan

masalah

Pencarian

informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

pembelian

Perilaku

pascapembelian

Page 40: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

26

Sumber : Kotler (2002)

Gambar 2.3

Tahap Antara Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian

Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain

mengurangi alternatif yang disukai oleh seseorang akan bergantung pada dua hal:

1. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai

konsumen dan

2. Motivasi konsumen untuk menuruti orang lain. Faktor kedua adalah factor

situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat

pembeliannya.

G. Tipe-Tipe Keputusan Pembelian

Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang

pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada setiap

periode tertentu. Berbagai macam aktivitas kehidupan seringkali harus dilakukan

Evaluasi

alternatif

Niat

pembelian

Sikap orang lain

Factor situasi

yang tidak

terantisipasi

Keputusan

pembelian

Page 41: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

27

oleh setiap konsumen pada setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap

hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil

keputusan.

Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda tergantung pada jenis

keputusan pembelian. Kotler (2000:246) membedakan empat jenis perilaku

pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat

perbedaan merek-merek. Berikut merupakan gambar jenis pengambilan

keputusan pembeli:

KETERLIBATAN

TINGGI

KETERLIBATAN RENDAH

Perbedaan

merek yang

signifikan

Perilaku pembelian

kompleks

Periaku pembelian mencari

variasi

Sedikit

perbedaan

merk

Perilaku pembelian

mengurangi disonansi

Perilaku pembelian menurut

kebiasaan

Sumber : henry assail dalam bukunya kotler & susanto

Gambar 2.4

Empat Jenis Pengambilan Keputusan Beli

Page 42: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

28

1. Perilaku Pembelian Kompleks

Para konsumen mempunyai perilaku pembelian komplek ketika

mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya

perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila

suatu produk mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai ekspresi pribadi

yang tinggi. Biasanya konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori

produk dan harus banyak belajar.

Pembeli ini akan melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai

dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian

pendirian dan membuat pilihan pembelian dengan bijaksana. Pemasar perlu

mengembangkan strategi-strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari

atribut-atribut dari kelas produk tersebut, kepentingan relatifnya, dan

kedudukan merek perusahaan yang tinggi pada atribut yang paling penting.

Sebagai contoh, seseorang yang akan membeli sebuah komputer pribadi

mungkin tidak mengetahui atribut-atribut apa yang harus dicari.

2. Perilaku Pembelian Mengurangi Disonansi

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian

namun melihat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang

tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan

dan berisiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari

apa yang tersedia namun akan membeli dengan cukup cepat, barangkali

pembeli sangat peka terhadap harga atau terhadap kenyamanan berbelanja.

Page 43: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

29

Konsumen pada tipe ini, urutan hirarki pengaruhnya adalah perilaku.

Perilaku konsumen tipe ini adalah melakukan pembelian terhadap satu merek

tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai keterlibatan yang

tinggi dalam proses pembeliannya. Perilaku pembelian seperti ini

menghasilkan tipe perilaku konsumen yang loyal terhadap merek (Brand

Loyalty). Sebagai contoh, seseorang yang berbelanja untuk membeli

permadani (Karpet). Pembelian permadani merupakan suatu keputusan

keterlibatan karena harganya mahal dan berkaitan dengan identifikasi diri,

namun pembeli kemungkinan besar berpendapat bahwa permadani dengan

harga yang hampir sama, memiliki kualitas yang sama. Sebagai contoh,

seseorang yang akan membeli sebuah komputer pribadi mungkin tidak

mengetahui atribut-atribut apa yang harus dicari.

3. Perilaku Pembelian Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen

sering melakukan peralihan merek. Konsumen pada tipe ini, urutan hirarki

pengaruhnya adalah: kepercayaan kemudian perilaku. Konsumen ini tidak

melakukan evaluasi sehingga dalam melakukan pembelian suatu merek

produk hanya berdasarkan kebiasaan dan pada saat pembelian konsumen ini

kurang terlibat. Perilaku seperti ini menghasilkan perilaku konsumen tipe

limited decision making. Sebagai contoh, pembelian garam. Para konsumen

sedikit sekali terlibat dalam membeli jenis produk tersebut. Mereka pergi ke

Page 44: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

30

toko dan langsung memilih satu merek. Bila mereka mengambil merek yang

sama, katakanlah, garam Morton, hal ini karena kebiasaan, bukan karena

loyalitas merek. Tetapi cukup bukti bahwa para konsumen tidak terlibat dalam

pembuatan keputusan yang mendalam bila membeli sesuatu yang harganya

murah, atau produk yang sudah sering mereka beli.

4. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan

Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan

konsumen dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Mereka pergi

ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka tetap mengambil merek

yang sama, hal itu karena kebiasaan, bukan karena kesetiaan terhadap merek

yang kuat. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan

yang rendah dalam pembelian sebagian besar produk yang murah dan sering

dibeli.

Konsumen pada tipe ini, hirarki pengaruhnya adalah kepercayaan,

perilaku dan evaluasi. Tipe ini adalah perilaku konsumen yang melakukan

pembeliannya dengan pembuatan keputusan, dan pada proses pembeliannya

konsumen merasa kurang terlibat. Perilaku pembelian seperti ini

menghasilkan tipe perilaku konsumen inertia. Konsumen dalam tipe ini akan

mencari suatu toko yang menawarkan produk berharga murah, jumlahnya

banyak, kupon, contoh cuma-cuma, dan mengiklankan ciri-ciri suatu produk

sebagai dasar atau alasan bagi konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru.

Page 45: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

31

H. Pengertian Sistem Arisan

Sistem adalah “ Kesatuan dari unit-unit yang berkaitan secara fungsional

yang mepunyai tujuan bersama.”( Placidus Sudibyo, 1985:1) sedangkan menurut

Mulyadi (1997:2) sistem adalah “ Sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Setelah dijelaskan dari pengertian kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekelompok unsur atau unit yang saling berkaitan dan berfungsi untuk

mencapai suatu tujuan.

Arisan dalam Kamus Besar Indonesia diterangkan merupakan

pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian

diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian

dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.(Tim

Penyusun, 1990:48)

Arisan menurut Basith (2008:132) adalah anggota menyerahkan sejumlah

uang tertentu kemudian diundi untuk memutuskan siapa yang dapat menarik dana

sejumlah itu yang selanjutnya ia dapat menerimanya. Pada waktu berikutnya yang

telah disepakati, mekanisme itu diulang lagi dan yang telah memperoleh pada

kesempatan sebelumnya tetap harus menyetorkan sejumlah uang dan ia tidak

dapat lagi menarik dana.

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa

sistem arisan adalah menyimpan sekaligus meminjam sejumlah uang dari peserta

Page 46: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

32

lainnya dengan maksud agar pada suatu saat dapat mengumpulkan uang dalam

jumlah besar untuk keperluan yang besar pula.

I. Keterkaitan Antar Variabel

Istilah keterkaitan dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan saling

berhubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Keterkaitan

nasabah dalam melakukan keputusan pembelian mencakup variabel persepsi,

pembelajaran, keyakinan & sikap, dan motivasi.

Dalam keputusan pembelian sepeda motor dengan sistem arisan, setiap

nasabah dapat terlibat dalam tahap proses keputusan pembelian. Seorang nasabah

mungkin terlibat dalam kesadaran akan adanya suatu masalah sehingga timbul ide

pembelian, dalam pencarian informasi tentang produk yang akan dibeli, maupun

dalam mengevaluasi produk yang telah dibeli. Dalam pengambilan keputusan

pembelian nasabah tidak hanya terlibat pada tahap pembelian, tetapi juga

dimungkinkan bagi mereka untuk membuat sub keputusan dari keseluruhan

pengaruh dalam mengambil suatu keputusan. Dalam melakukan pembelian

dengan sistem arisan mungkin seorang nasabah mendapat pengaruh dari pihak

lain, sebagai misal dari teman, tetangga, relasi atau rekan kerja. Pengaruh tersebut

mengakibatkan seseorang termotivasi berbuat sesuatu karena dipengaruhi oleh

persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. Sewaktu seseorang berbuat,

mereka belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu

yang bersumber dari pengalaman. Melalui perbuatan dan belajar, orang

Page 47: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

33

memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah

laku mereka untuk mengikuti arisan karena suatu kebutuhan yang cukup kuat

mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap

kebutuhan itu.

J. Kerangka Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dirumuskan

secara sederhana bahwa kekuatan yang mempengaruhi keputusan membeli sepeda

motor dengan sistem arisan dapat dibagi dalam dua kekuatan, yaitu: kekuatan

internal; kepribadian dan psikologi, kekuatan eksternal; sosial masyarakat,

dimana masing-masing aspek memiliki komponen dan unsur yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen anggota arisan sepeda motor. Aspek-aspek itu

sangat menentukan sekali, seperti aspek kejiwaan, yaitu motivasi, karena sistem

arisan sepeda motor merupakan penyerang utama khususnya di BMT Amal

Mulia. Aspek kepribadian ; keadaan ekonomi, karena sistem arisan sepeda

merupakan layanan jasa terbaru di BMT Amal Miulia.

Page 48: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

34

Gambar 2.5

Kerangka penelitian

K. Hipotesis Penelitian

Menurut Muh Pabundu (2006:29) dalam bukunya metodologi riset bisnis

menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah rumusan

masalah penelitian, karena sifatnya masih sementara maka harus di buktikan

secara empiris dengan berbagai metodologi untuk menjawab suatu hipotesis.

Dengan demikian peneliti mengajukan beberapa hipotesis yang diuji

dalam penelitian ini, yaitu :

H1 : Menyatakan bahwa persepsi (X1) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

Persepsi (X1) Motivasi (X4)

Pembelajaran

(X2)

Keputusan

nasabah (Y)

Keyakinan &

sikap (X3)

Page 49: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

35

H0 : Menyatakan bahwa persepsi (X1) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

H2 : Menyatakan bahwa pembelajaran (X1) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

H0 : Menyatakan bahwa pembelajaran (X2) tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan

pembelian sepeda motor (Y)

H3 : Meyatakan bahwa keyakinan & sikap (X3) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

H0 : Meyatakan bahwa keyakinan & sikap (X3) tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan

pembelian sepeda motor (Y)

H4: Menyatakan bahwa Motivasi (X4) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

H0 : Menyatakan bahwa Motivasi (X4) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian

sepeda motor (Y)

Page 50: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun penyusunan penelitian ini menggunakan penelitian Explanatory

(penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang menyoroti hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.(Singarimbun,1995 : 4).

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Prosesnya diawali

dengan teori dan selanjutnya dengan menggunakan logika deduktif diturunkan

hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasionalisasi konsep,

kemudian generalisasi empiris yang berdasarkan pada statistik, sehingga dapat

disimpulkan sebagai temuan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

(Arikunto, 2006 : 12) bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian

yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.

Dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu diawali

dengan pengumpulan data dengan cara wawancara, menyebar kuisioner kepada

sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian, melakukan pengamatan

langsung di obyek penelitian, menentukan instrumen penelitian, menentukan

Page 51: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

37

metode yang digunakan, serta menganalisis data yang sudah dikumpulkan

kemudian disajikan penemuan penelitian dalam bentuk skripsi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua

kegiatan penelitian. Lokasi penelitan mengambil lokasi di Jl. Raya Suruh –

Salatiga, Kec.suruh, Kab. Semarang, Prop. Jawa Tengah Telp. (0298) 317100

Kode Pos : 50776.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan dalam waktu satu bulan yaitu tanggal 8

sampai dengan 15 Desember tahun 2014.

C. Populasi & Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2002:108) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan konsumen, dimana

responden yang diteliti adalah semua nasabah yang mengikuti system arisan

sepeda motor di BMT Amal Mulia.

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2002:108) Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti, untuk mendapatkan sampel yang reprensif. Sedangkan

Menurut Bawono ( 2006:28-29) sampel adalah objek atau subjek penelitian

yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk

Page 52: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

38

menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus

hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan

dari populasi.

Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus

sebagai berikut:

S = P

(P .e2) + 1

dimana :

S = sampel

P = populasi

e2 = eror atau tingkat kesalahan yang

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak

83 nasabah untuk mewakili populasi nasabah BMT Amal Mulia sebanyak 480

nasabah per bulan april 2014, dengan tingkat kesalahan 10%. Dalam

pertimbangan 10% , maka perolehan sampel (s) minimum sebesar 83 orang,

dengan pertimbangan sebagai berikut:

S = P

(P.e2) + 1

= 480

(480.(0,1)2) + 1

Page 53: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

39

= 480 = 480 = 82,76 = 83orang.

4,8 + 1 5,8

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan

sampel Stratified random sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel

penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam

kelompok-kelompok tingkatan (Supardi,2005:110).

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Bawono dalam bukunya, multivariate Analysis dengan SPSS

(2006) metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta

berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang

yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga berwenang dalam

menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam penelitian ini wawancara

dilakukan dengan sebagian konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor.

Wawancara ini dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh

melalui observasi.

b. Questionare ( angket )

Page 54: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

40

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek

penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Metode ini dilakukan dengan memberi sejumlah pertanyaan yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian kepada para nasabah yang mengikuti system

arisan sepeda motor.

c. Pengamatan (observation)

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi dalam penelitian ini

peneliti datang sendiri dan memahami secara detail di objek penelitian.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari BMT Amal Mulia

dalam bentuk daftar anggota nasabah yang mengikuti system arisan

dan data lainnya yang menunjang dalam penelitian ini.

b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari BMT Amal Mulia dalam

bentuk informasi baik lisan maupun tulisan, yang merupakan data

pendukung dalam penelitian ini.

2. Sumber Data

Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder, yaitu:

Page 55: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

41

a. Data Primer adalah data dan informasi yang diperoleh secara langsung

oleh peniliti dari narasumber atau responden yang ada dilapangan.

Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang

mempunyai sifat up to date.

b. Data Sekunder adalah informasi dan data dari sumber arsip berupa

buku-buku yang relevan, jurnal, majalah, internet dan sumber lain

yang mengupas tentang penelitian ini (Bawono,2006:30).

F. Skala pengukuran

Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk

mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuran ada 4

macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala

interval. Menurut Bawono (2006:31) skala interval adalah nama lain dari skala

likert yang artinya memberikan rangking terhadap responden. Bentuk asal dari

skala likert memiliki lima kategori. Apabila diranking, maka susunannya akan

dimulai dari sangat tidak setuju (strongly disagree) sampai kepada sangat setuju

(strongly agree).

Lima kategori penilaian dimana masing-masing pernyataan diberi skor 1

sampai 5, dapat dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1

2. Jawaban tidak setuju dengan skor 2

Page 56: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

42

3. Jawaban cukup setuju dengan skor 3

4. Jawaban setuju dengan skor 4

5. Jawaban sangat setuju dengan skor 5

G. Definisi Operasional Penelitian

Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional adalah definisi tentang

variabel-variabel yang akan digunakan, baik variable dependen maupun variabel

independen.sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang bias yang bisa

membuat interprestasi data yang bias. Sesuai dengan perumusan masalah yang

ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Varibel bebas merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lainnya (Pabundu Tika, 2006:19). Adapun variabel bebas (X)

Perilaku Konsumen dalampenelitian ini dengan indikator sebagai berikut :

a. persepsi (X1) indikatornya dibagi menjadi 3, meliputi :

1) perhatian selektif

2) interprestasi informasi

3) produk

b. Pembelajaran (X2) indikatornya meliputi :

1) Dorongan bertindak

2) Tanggapan

Page 57: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

43

3) penyesuaian

c. Kepercayaan & sikap (X3) indikatornya meliputi :

1) Mengetahui sistem arisan yang di adakan di BMT Amal Mulia.

2) Memberikan respon yang positif terhadap sistem arisan

3) Percaya jika mengikuti sistem arisan hasilnya tidak akan

mengecewakan

d. Motivasi (X4) indikatornya meliputi :

1) Jarak tempat tinggal meyakinkan untuk mengikuti sistem arisan

sepeda motor.

2) Merasa aman jika mengikuti sistem arisan

3) Percaya bisa diterima sebagai anggota arisan sepeda motor.

4) Kebutuhan akan penghargaan diri.

5) Status keluarga yang baik sehingga mendorong kemampuan untuk

mengikuti sistem arisan

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Pabundu Tika, 2006:19). Dalam

penelitian ini variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen (Y).

indikatornya meliputi :

1) Pemilihan produk

2) Pemilihan merk

Page 58: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

44

3) Pemilihan saluran pembelian

4) Penentuan waktu pembelian

5) Jumlah pembelian

Selanjutnya konsep, variabel serta item-item ditunjukkan pada tabel

berikut:

Table 3.1

Variable , Konsep Variabel, Sub Variabel dan Indikator

Variable Konsep Variabel Sub Variabel Indikator

Persepsi

(X1)

Persepsi adalah proses

dimana individu memilih,

mengorganisasi, dan

mengartikan masukan

informasi untuk menciptakan

suatu gambaran tentang

kehidupan.

Perhatian

selektif

Perhatian selektif

Distorsi selektif Interprestasi

informasi

Ingatan selektif Produk

Pembelaja

ran (X2)

Pembelajaran adalah Proses

pembelajaran meliputi

perubahan-perubahan pada

diri seseorang yang

Dorongan

(drives)

Dorongan untuk

bertindak

Petunjuk (cues) Tanggapan

Page 59: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

45

berkembang dari

pengalaman. Pembelajaran

ini meliputi tahapan-tahapan:

drive stimuli, cues,

discrimination.

Diskriminasi

(discrimination)

Penyesuaian

Kepercaya

an & sikap

(X3)

Kepercayaan terhadap suatu

produk akan mempengaruhi

pendapat seseorang untuk

membeli produk tersebut.

Sikap juga sama pentingnya

dengan kepercayaan karena

tingkah laku akan

menunjukan apakah

konsumen menyukai suatu

produk atau tidak

faktor

emosional

pengetahuan

pendapat

keyakinan

Motivasi

(X4)

Suatu keadaan dalam pribadi

yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan

keinginan tertentu guna

mencapai tujuan. Indicator

Maslow, meliputi kebutuhan

kebutuhan fisik tempat tinggal

kebutuhan akan

rasa aman

rasa aman

kebutuhan

sosial

interaksi

kebutuhan kebutuhan akan

Page 60: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

46

fisik, kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan social,

kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan aktualisasi diri.

penghargaan penghargaan diri

kebutuhan

aktualisasi diri

kemampuan

keputusan

pembelian

(Y)

Suatu proses pengambilan

keputusan dalam membeli

suatu produk yang dimulai

dari pengenalan masalah,

pencarian informasi,

penilaian alternatif,

membuat keputusan

pembelian dan akhirnya

didapatkan perilaku

setelah membeli yaitu

puas atau tidak puas atas

suatu produk yang

dibelinya (Kotler, 2002).

Pengenalan

masalah

Kebutuhan

Pencarian

informasi

Informasi tentang

kualitas

Penilaian

alternatif

Manfaat dari system

arisan

Keputusan

pembelian

Ketertarikan untuk

mengikuti system

arisan

Perilaku pasca

pembelian

Kepuasan

sumber :data yang diolah,2014

Page 61: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

47

H. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa

angket kuesioner dengan penilaian skala likert. Kuisioner tersebut terdiri dari

enam bagian, yaitu :

1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi : jenis kelamin,

usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran tiap bulan.

2. Bagian kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam berisi tentang pertanyaan-

pertanyaan dengan kerangka sebagai berikut :

a. Analisis perilaku konsumen

Indikator yang digunakan dalam penelitian variabel persepsi,

pembelajaran, kepercayaan & sikap, motivasi adalah

Gambar 3.1 Indikator persepsi

Persepsi (X1)

Perhatian selektif

Interprestasi

informasi

Produk

Page 62: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

48

Gambar 3.2 Indikator pembelajaran

Gambar 3.3 Indikator kepercayaan & sikap

Pembelajaran (X2)

Dorongan untuk

bertindak

Tanggapan

Penyesuaian

Kepercayaan&sikap

(X3)

Pengetahuan

Pendapat

Keyakinan

Page 63: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

49

Gambar 3.4 Indikator motivasi

b. Keputusan nasabah

Indikator yang digunakan dalam penelitian variabel keputusan

nasabah adalah:

Motivasi (X4)

Tempat tinggal

Rasa aman

Interaksi

Kebutuhan akan

penghargaan diri

Kemampuan

Page 64: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

50

Gambar 3.5 Indikator keputusan pembelian

I. Uji Instrument Penelitian

a. Uji reliabilitas

Menurut Bawono (2006:63), pada prinsipnya uji reliabilitas adalah

menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari kuisioner yang kita

bagikan, jika kuisioner tersebut itu handal atau reliable, maka jawaban

responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu.Teknik yang digunakan

dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu

instrument adalah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila

memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu

yang berlainan.

Keputusan

pembelian (Y)

Kebutuhan

Informasi

Manfaat

Ketertarikan

Kepuasan

Page 65: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

51

Untuk menguji reliabilitas, menurut Arikunto (2006:196) dapat

menggunakan rumus Alpha Cornbach sebagai berikut:

r11 = k 1- b2

( k - 1 ) 12

Dengan keterangan:

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2

= jumlah varians butir

12

= varians total

b. Uji validitas

Menurut Arikunto (2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Sesuatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Dimana menurut Arikunto (2002:146) r hitung dapat ditentukan

dengan rumus:

RXY = NXY – ( X ) ( Y )

NX2 – ( X

2 ) ( Y

2 – ( Y

2 )

Page 66: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

52

Dimana :

r = Nilai validitas atau koefisien korelasi

x = Skor kuesioner atau item

y = Skor total atau total variabel

n = Banyaknya sampel

Setelah nilai r (koefisien korelasi) diperoleh maka langkah selanjutnya

adalah membandingkan antara hasil nilai r yang terdapat pada tabel nilai

kritis. Menurut Mason yang dikutip oleh Sugiyono (2004:124) bahwa jika

didapat koefisien korelasi > 0,3 dan signifikan (p< 0,05), maka instrumen

dinyatakan valid.

Pengujian reliabilitas dan validitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan bantuan komputerisasi program software SPSS 20 for

windows.

J. Model Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Persamaan regresi berganda merupakan persamaan regresi dengan

menggunakan dua atau lebih variable independen. Analisis ini digunakan

setelah hasil pengujian menunjukkan skala interval. Analisis ini digunakan

untuk menentukan ketepatan prediksi dan untuk melengkapi analisis

sejauh mana hubungan yang kuat antara variabel terikat (Y) keputusan

Page 67: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

53

pembelian konsumen, dan variabel bebas (X), maka dalam penelitian ini

regresinya sebagai berikut (asnawi &masyuri, 2009: 181):

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + …. + e

Keterangan :

Y = Variabel terikat yaitu keputusan pembelian konsumen

A = Kostanta

B1 -B 5 = Koefisien regresi variabel bebas ke-1 sampai ke-5

X1 = persepsi

X2 = pembelajaran

X3 = keyakinan & sikap

X4 = motivasi

e = Standar kesalahan

2. Uji Asumsi Klasik

Agar dapat diperoleh nilai pemikiran yang tidak biasa dan efisien dari

persamaan regresi, maka dalam analisis data harus memenuhi beberapa

asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan data dengan komputerisasi

menggunakan program SPSS 20 forwindows).

1) Uji Multikolinieritas

Menurut Santoso (2002:112), tujuan dari multikolinieritas

adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi variable independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

Page 68: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

54

terdapat problem Multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik

seharusnya terjadi korelasi diantara independent variabel.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat

dilihat dari nilai VIF ( variance inflaction factor ). jika nilai VIF lebih

kecil dari 5 maka tidak terjadi non-multikolinieritas.

2) Uji Heteroskendastisitas

Menurut Santoso (2002:208), tujuan uji heteroskendastisitas

untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskendastisitas. Dan jika varians

berbeda,disebut heteroskendastisitas. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskendastisitas. Heteroskendastisitas diuji dengan

menggunakan uji koefisien metode scatter plot dengan memplotkan

nilai ZPRED (nilai prediksi variabel dependen) dan SRESID

(residualnya). Dengan melihat grafik scatterplot pada output yang

dihasilkan, apabila titik-titik yang dihasilkan membentuk suatu pola

hal ini menunjukkan adanya gejala heteroskendastisitas. Sedangkan

jika pola yang dihasilkan menyebar atau tidak beraturan di atas atau di

bawah angka 0 (nol), maka hal ini mengindikasikan tidak adanya

gejala heteroskedastisitas.

Page 69: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

55

3) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

kita, data variabel dependen dan variabel independen yang kita pakai

apakah berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006). Sebuah data

penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal.

Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson terdapat nilai standar

residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil uji

Durbin-Watson lebih kecil dari 0,05 (5%) maka distribusi normal dan

sebaliknya terdistribusi tidak normal.

K. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.dengan F tabel .

Apabila F hitung > F tabel dengan sigifikasi dibawah 0, 05(5%) maka

secara bersama-sama (simultan) variabel bebas Pengujian ini dilakukan

dengan cara membandingkan nilai F hitung berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat, begitu jugasebaliknya.

Rumus yang dikemukakan oleh Bawono (2006:91) untuk mengetahi F

hitung , yaitu : F hitung = R2/ (K-1)

( 1-R2 )/(n-K)

Page 70: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

56

Keterangan :

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas (independent variabel)

Kriteriapengambilan keputusan

Jika F hitung p ≤ 0,05 maka Ho diterima

Jika F hitung p > 0,05 maka Ho ditolak

Bila Ho ditolak maka Ha diterima berarti variabel-variabel bebas yang

diuji mempunyai hubungan yang bermakna dengan variabel terikat.

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji t ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen mempengaruhi variable dependen secara individu atau sendiri-

sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan

menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variable bebas, dengan

tingkat kepercayaan tertentu. Apabila t hitung >t tabel dengan signifikasi

dibawah 0,05 (5%), maka secara parsial atau individual variabel bebas

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.

Page 71: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

57

Rumus t hitung = r n – 2

n- r2

Keterangan :

R = korelasi produk momen

N = jumlah responden

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika t hitung p < 0,05 maka Ho diterima

Jika t hitung p > 0,05 maka Ho ditolak.

c. Uji R2

(koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen

(X1,2,3). Apabia angka koefisien determinasi (R2) semakin mendekati 1

berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model

penduga terhadap variabel dependen (Y).

Page 72: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

58

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Profil BMT Amal Mulia

Nama Koperasi : Koperasi BMT Amal Mulia

No Badan Hukum : 069/BH/KDK.II.I/IV/1999 tanggal 24 Maret

1999

Perubahan : 01/PAD/I/2011 tanggal 12 Januari 2011

Kantor Pusat : Jl. Raya Suruh-Salatiga, Karang Asem

kec.Suruh Kab Semarang Jawa Tengah,

Telp/ Fax : 0298 317100 kode pos 50776

Kantor Cabang : Jl. Raya Wonosegoro- Karanggede, Trayon,

Kebonan, kec. Karanggede, Kab Boyolali

Kantor Cabang : Jl. Wahid Hasyim 16 D Sidorejolor, Sidorejo

Salatiga Telp.(0298) 322969

NPWP : 02.253.369.9.5.505.000

SIUP : 503/12/PM/III/2010

TDP : 111726500228

Ijin Simpan Pinjam

Page 73: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

59

Kab.Semarang : 009/SISPK/KD.UKM/XII/2009

Jawa Tengah : 01/SISPK/XIV/I/2011

Logo :

2. Sejarah Singkat Pendirian BMT Amal Mulia

BMT Amal Mulia merupakan salah satu dari 15 Koperasi Syari’ah di

wilayah Kabupaten Semarang yang lahir melalui program P3T

(Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil) pada bidang LEP

(Lembaga Ekonomi Produktif) yang diselenggarakan atas kerjasama

antara Depnaker Kabupaten Semarang dengan fasilitator PINBUK (Pusat

Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Dati II Kabupaten Semarang.

Proses pendirian diawali dengan sosialisasi Koperasi Syari’ah oleh

PINBUK Dati II Kabupaten Semarang pada acara pengajian IPHI

Kecamatan Suruh yang diselenggarakan di rumah Bapak H. Syahri di

Dusun Morangan Desa Suruh, sosialisasi perdana Kecamatan Suruh ini

baru bersifat informatif.

Bersamaan dengan Calon Pengelola yang terseleksi melalui P3T

tersebut mengikuti pelatihan tentang manajemen operasional Koperasi

Syari’ah se-Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan, Solo yang

diselenggarakan oleh PINBUK Dati I Propinsi Jawa Tengah. Pelatihan

Page 74: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

60

tersebut diadakan selama dua minggu dan dilanjutkan dengan Job on

Training di Koperasi Syari’ah Assa’adah Gedangan Salatiga selama tiga

hari.

Setelah pelatihan dan Job on Training selesai kemudian diadakan

pertemuan ulang pada pertengahan bulan Agustus 1998 di rumah Bapak H.

Badarudin yang dihadiri oleh beberapa orang yang merupakan tim

formatur yang mengagendakan segera dibentuk susunan pengurus

sementara kemudian ditindak lanjuti pertemuan di gedung Ar-Rohmah

yang dihadiri oleh calon pendiri, tepat pada acara tersebut disahkan

susunan pengurus BMT AMAL MULIA Suruh serta disepakati ketentuan

simpanan pokok per anggota Rp. 200.000,- dan simpanan wajib per

anggota pendiri sebanyak Rp. 2.000,- setiap bulannya.

Akhirnya pada hari Selasa Pon, tanggal 20 Oktober 1998 telah

diresmikan BMT Amal Mulia oleh Bapak Camat Suruh yang diwakili oleh

MPP Kecamatan Suruh Bapak Suparno Andes di kantor pusat BMT Amal

Mulia Suruh, yang berlokasi di Jl. Sumberejo Suruh No. 57 yang dihadiri

oleh sejumlah tokoh masyarakat, pengurus, anggota pendiri dan tamu

undangan lainya. BMT Amal Mulia juga mendirikan kantor cabang

pembantu yaitu BMT Amal Mulia cabang Karanggede yang bertempat di

Jln. Raya Wonosegoro karanggede Trayon Kebonan kec.Karanggede,

Kabupaten Boyolali. Dan juga mendirikan kantor cabang pembantu yaitu

Page 75: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

61

Amal Mulia cabang Salatiga yang bertempat di Jln. Wahid Hasyim 16 D,

Sidorejo lor, Sidorejo Salatiga. (sumber: BMT Amal Mulia).

3. Visi Misi dan Tujuan BMT Amal Mulia

a. Visi :

Menjadi Lembaga Keuangan Swadaya yang tumbuh dan

berkembang di wilayah kecamatan Suruh, Karang gede, Salatiga dan

sekitarnya.

b. Misi :

Terbentuknya pusat penghimpunan dan pendistribusian dana

umat berdasarkan prinsip syariat Islam dengan sistem bagi hasil

melalui kegiatan usaha yang bersifat produktif, sosial, perspektif,

untuk memberi semangat usaha masyarakat dalam rangka mencapai

kesejahteraan hidup.

4. Aturan Arisan

1. Jenis Kendaraan

Sepeda motor Supra X 125 Spoke, peserta boleh menukar dengan

merk lain, bilamana harga kendaraan yang dipilih kurang, maka

peserta harus menambah sesuai selisih harga dan sebaliknya.

2. Hak Peserta Arisan

a. Memperoleh sepeda motor Supra X 125 Spoke, beserta bonus yang

diberikan oleh pihak dealer.

Page 76: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

62

b. Memperoleh BPKB setelah arisan selesai.

c. Memperoleh door prize bagi yang beruntung dan datang pada saat

lelang.

d. Mengikuti lelang dengan sistem lelang tertutup sesuai dengan

kemampuan peserta.

e. Bagi pemenang lelang mendapatkan jaminan asuransi

kendaraannya 1 tahun pertama.

3. Kepanitiaan

Pengelola BMT Amal Mulia dengan membentuk sebuah panitia kerja

yang bertugas melaksanakan kegiatan rutin arisan sampai dengan

selesainya kegiatan arisan.

4. Peserta Arisan

a. Nasabah/calon anggota/anggota BMT Amal Mulia Suruh

b. PNS/swasta

c. Masyarakat umum yang berminat memiliki sepeda motor dengan

sistem arisan

5. Sistem Arisan dan Ketentuan Umum

1) Peserta mengikuti arisan dengan sistem lelang tertutup.

2) Peserta kurang lebih 60 orang dalam satu kelompok dengan

setoran Rp. 200.000 sudah termasuk asuransi.

3) Peserta yang mengundurkan diri sebelum arisan selesai, wajib

mencari nama pengganti, jika tidak, maka uang yang sudah

Page 77: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

63

dibayarkan hanya kembali 50 %, itupun setelah ada peserta

pengganti.

4) Harga kendaraan berdasarkan harga dealer(price list) pada saat

pembelian, apabila diambil motor yang harganya di bawah harga

Supra X 125, maka peserta harus membayar sesuai angka lelang.

5) Perhitungan standar minimal lelang adalah kekurangan harga

kendaraan ditambah asuransi dan biaya pengelolaan sebesar 5 %

dari harga kendaraan.

6) Standar lelang untuk menang ditentukan minimal Rp. 6.000.000,

bilamana sisa menjadi tambahan saldo lelang bulan yang akan

datang dan akan dievaluasi setahun sekali.

7) Pemenang lelang wajib memiliki rkening tabungan di BMT Amal

Mulia.

8) Untuk menjamin keamanan dan kelangsungan arisan, semua

kendaraan diasuransikan di Asuransi Asoka Mas Cabang

Semarang selama satu tahun pertama.

9) BPKB disimpan oleh panitia sebagai jaminan sampai arisan selesai

dan perpanjangan STNK oleh panitia dan biaya ditanggung oleh

peserta.

10) Jika peserta meninggal dunia oleh sebab apapun, kendaraan hilang

dan atau rusak, maka peserta atau ahli warisnya wajib meneruskan

arisan sampai selesai.

Page 78: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

64

11) Pembayaran paling lambat tanggal 15, bulan bersangkutan dan

keterlambatan pembayaran arisan setiap minggu didenda Rp. 5.000

dan hasil uang denda tersebut menjadi milik semua peserta arisan.

Jika keterlambatan lebih dari dua bulan dan sudah mendapat

sepeda motor, maka panitia berhak menyita / mengambil alih

sepeda motor hasil arisan.

12) Waktu dan tempat lelang dilaksanakan setiap bulan sekali pada

hari Sabtu ke- 2, jam 14.00 WIB di aula BMT Amal Mulia Suruh.

13) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam ketentuan ini dapat

ditambah dan dikurangi demi kelancaran dan suksesnya arisan

dengan melibatkan peserta arisan.

14) Bagi peserta yang sudah melelang arisan, motor tidak boleh

diperjualbelikan. (Sumber : BMT Amal Mulia Suruh).

6. Syarat menjadi peserta arisan yaitu :

1. Foto kopi identitas diri

2. Mengisi dan menyetujui isi dokumen permohonan dan pernyataan

menjadi peserta arisan

3. Tanda tangan bermaterai

4. Mengangsur iuran arisan perbulan sebesar Rp 200.000. Peserta

dapat membayarkan iuran arisan kepada pihak panitia arisan

maupun pada pihak teller/kasir secara langsung di kantor.

Page 79: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

65

Keterlambatan pembayaran arisan akan dikenakan denda sebesar

Rp 5.000 setiap minggunya, dimulai pada minggu kedua.

5. Tugas Pokok Di Arisan Sepeda Motor

1) Ketua : Mustofa Al-Amin,S.Ag

Tugas :

Bertanggung jawab apabila kegiatan arisan ini menyangkut

masalah hukum apapun

Bertanggung jawab atas pelaksanaan arisan dari awal sampai

arisan selesai

Bertanggung jawab membagi hasil akhir arisan sesuai tugas

masing-masing

Hak : Mendapat hasil akhir aisan

2) Sekretaris : Amir Mahmud dan Nur Faizah

Tugas :

Membuat daftar anggota

Mencatat pendaftaran calon anggota

Mencatat pembayaran iuran anggota arisan

Menyiapkan kartu door prize

Mencatat saldo uang arisan

Membuat dan mencatat asumsi lelangan

Mencatat nama pelelang dan jumlah lelang di papan tulis

Membuat berita acara pemenang lelang

Merekap pendapatan 5% dan memasukkn ke rekening

tabungan

Page 80: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

66

Merekap fee dari dealer dan memasukkan ke rekening

tabungan

Merekap pendapatan dari asuransi dan memasukkan ke

rekening tabungan

Hak : Mendapat hasil akhir arisan

3) Bendahara : Isti’anah dan Slamet bagyo

Tugas :

Bertanggung jawab atas pembayaran arisan baik ketika

pelaksanaan arisan maupun dalam jam kerja biasa ( di bantu

anggota )

Menyelesaikan urusan pemenang terhadap dealer / negoisasi

pembelian sepeda motor sesuai jenis yang diambil

pemenang (Honda,Yamaha,Suzuki)

penghitungan lelang sesuai dengan jenis kelompok dan

jenis motor yang diambil

pengambilan STNK dan PLAT (3 mingguan)

pengambilan BPKB (3 bulanan)

Bertanggung jawab terhadap urusan asuransi kendaraan lelang

Bertanggung jawab terhadap urusan pajak tahunan (arisan

belum selesai BPKB di panitia)

Bertanggung jawab pendistribusian BPKB apabila arisan sudah

selesai

Bertanggung jawab pendistribusian sisa iuran arisan apabila

terjadi sisa

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

4) Anggota :

Page 81: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

67

1. Sukarli

2. Bagyo

3. Sihab

4. Sri Susilowati

5. Edy Yulianto

Tugas :

Menyiapkan kartu lelang

Menyiapkan door prize mulai dari pembelian jenis dan jumlah

yang dibutuhkan, membacakan kartu door prize sampai

pendistribusiannya

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

5) Anggota :

1. Restina

2. Anny

3. Faizah

4. Iwan

5. Siti Sa’idah

Tugas : Menerima iiuran pada saat pelaksanaan arisan

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

6) Anggota :

1. Kiptiyah

2. Sri Susilowati

3. Fatmawati

4. Linta Aftukha Royana

Tugas :

Page 82: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

68

Bertanggung jawab konsumsi

Bertanggung jawab pendistribusian konsumsi

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

7) Anggota :

1. Linta Aftukha Royana

2. Fatmawati

3. Isti’anah

4. Siti Sa’idah

Tugas : Bertanggung jawab atas pembayaran arisan sehari-hari

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

8) Anggota :

1. Edy Yulianto

2. Hamdan majid

3. Wahyu

4. Puji

Tugas :

Mengecek dan menagih peserta yang terlambat dan macet

Sumber informasi ke : mbak Restina

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

9) Anggota :

1. Sukarli

2. Avid

3. Sahid

Page 83: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

69

Tugas : Bertanggung jawab atas parker dan kebersihan

ruangan arisan

Hak : Mendapatkan hasil akhir arisan

6. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 83

responden terhadap konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia melalui penyebaran koesioner didapat sebuah gambaran

umum karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah

penghasilan dan pengeluaran yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan usia, menunjukkan

bahwa usia konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di BMT Amal

Mulia di dominasi oleh konsumen dengan usia 30 s.d 40 tahun. Hal ini

dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada dengan usia 30 s.d 40

tahun berjumlah 29 responden dengan prosentase (34,9%), sedangkan

No. Usia jumlah prosentase

1 < 30 tahun 11 13,3%

2 > 50 tahun 15 18,1%

3 30 – 40 tahun 29 34,9%

4 40 – 50 tahun 28 33,7%

total 83 100%

Sumber : data primer diolah, 2015

Page 84: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

70

karakteristik responden terendah usia 30 tahun berjumlah 11 dengan

prosentase 13,3%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1 Laki-laki 36 43,4%

2 Perempuan 47 56,6%

Total 83 100%

Sumber : data primer diolah, 2015

Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

menunjukkan bahwa konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia di dominasi oleh konsumen perempuan. Hal ini dapat

dilihat dari keseluruhan responden yang ada bahwasanya konsumen

perempuan berjumlah 47 responden dengan prosentase (56,6%),

sedangkan konsumen laki-laki berjumlah 36 responden dengan prosentase

(43,4%).

Page 85: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

71

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah

SD 9

SMP 13

SMA 31

Perguruan Tinggi 30

Total 83

Sumber : data primer diolah, 2015

Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir,

menunjukkan bahwa konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia di dominasi oleh konsumen yang berpendidikan SMA.

Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada bahwasanya

konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia

adalah yang berpendidikan SMA dengan jumlah 31 responden.

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Menurut Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Prosentase

Lainnya 10 12%

PNS 7 8,4%

Swasta 31 37.3%

Wirausaha 35 42.2%

Total 83 100% Sumber : data primer diolah, 2015

Page 86: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

72

Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan,

menunjukkan bahwa konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia di dominasi oleh konsumen yang pekerjaannya adalah

berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada

bahwasanya konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di BMT Amal

Mulia adalah yang pekerjaannya berwirausaha dengan jumlah 35

responden dengan prosentase 42,2%.

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Menurut Pendapatan/Bulan

Pendapatan tiap bulan Jumlah Prosentase

1.000.000 12 14,5%

≥ 4.000.000 4 4,8%

1.000.000 - 2.000.000 48 57,8%

2.000.000 - 3.000.000 15 18,1%

3.000.000 - 4.000.000 4 4,8%

Total 83 100% Sumber : data primer diolah, 2015

Tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan pendapatan tiap bulan,

menunjukkan bahwa konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia didominasi pendapatan Rp 1.000.000 s.d 2.000.000.

Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang mempunyai

pendapatan/bulan Rp. 1.000.000 s.d 2.000.000 berjumlah 48 responden

dengan prosentase (57,8%), sedangkan pendapatan terendah adalah

Page 87: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

73

pendapatan ≥ 4.000.000 dan 3.000.000 – 4.000.000 berjumlah 4 responden

dengan prosentase (4,8 %).

Tabel 4.6

Deskripsi Responden Menurut Pengeluaran/Bulan

Pengeluaran tiap bulan Jumlah Prosentase

1.000.000 12 14,5%

≥ 4.000.000 4 4,8%

1.000.000 - 2.000.000 50 60,2%

2.000.000 - 3.000.000 14 16,9%

3.000.000 - 4.000.000 3 3,6%

Total 83 100% Sumber : data primer diolah, 2015

Tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan pengeluaran tiap bulan,

menunjukkan bahwa konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor di

BMT Amal Mulia didominasi pengeluaran tiap bulannya Rp 1.000.000 s.d

2.000.000. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang

mempunyai pengeluaran/bulan Rp. 1.000.000 s.d 2.000.000 berjumlah 50

responden dengan prosentase (60,2%), sedangkan pengeluaran terendah

adalah 3.000.000 – 4.000.000 berjumlah 3 responden dengan prosentase

(3,6%).

Page 88: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

74

B. Analisis Data

1. Hasil Uji Instrument

a. Hasil Uji Reliabilitas

Menurut (Bawono, 2006: 63), Uji reliabilitas adalah menguji data yang

kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang dibagikan.

Jika kuesioner tersebut handal atau reliable, andai kata jawaban

responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Suatu instrumen

adalah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila memberikan hasil

ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Data

No. Variabel Alpha Keterangan

1. Persepsi (X1) 0,698 Reliabel

2. Pembelajaran (X2) 0,607 Reliabel

3. Kepercayaan & sikap (X3) 0,711 Reliabel

4. Motivasi (X4) 0,640 Reliabel

5. Keputusan pembelian nasabah

(Y)

0,735 Reliabel

Sumber : data primer diolah, 2015

Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui hasil perhitungan dari masing-

masing indikator persepsi (X1), pembelajaran (X2), kepercayaan & sikap

(X3), dan motivasi (X4) serta keputusan pembelian nasabah (Y) memiliki

Page 89: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

75

koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar α = 0,05. Sehingga dapat

dikatakan bahwa dari seluruh indikator yang ada pada instrumen dalam

penelitian ini reliabel.

b. Hasil Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Data

variabel Pearson corelation Significant

(2-Tailed) Kesimpulan

X1 0,604** - 0,782** 0,000 Valid

X2 0,585** - 0,718** 0,000 Valid

X3 0,668** - 0,816** 0,000 Valid

X4 0,572** - 0,691** 0,000 Valid

Y 0,633** - 0,753** 0,000 Valid

Sumber : data primer diolah, 2015

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan

dari masing- masing variabel X1, X2, X3, dan X4 serta keputusan

pembelian konsumen (Y) memiliki koefisien korelasi > 0,3 dan

signifikasi probabilitas kurang dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa

dari seluruh item indikator yang ada pada instrumen dalam penelitian ini

valid, karena item pertanyaan semua variabel berbintang dua yang

Page 90: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

76

menunjukkan signifikasi pada level 1% sehingga tidak ada item

pertanyaan yang dihapus dan semua item digunakan pada keseluruhan

model pengujian.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi yang

handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator),

yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai

penaksir (Bawono, 2006:115). Uji asumsi klasik yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas,

uji normalitas dan uji linearitas.

a. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya

korelasi di antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainya.

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan metode VIF (Varian

Inflation Factor) dan nilai Tolerance juga metric kolerasi. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dideteksi dari

besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor). Bila nilai VIF lebih

kecil dari 5, maka tidak terjadi non – multikolinieritas. Dari hasil

analisis diperoleh nilai VIF untuk masing-masing indikator bebas

seperti yang tercantum dibawah ini :

Tabel 4.9

Page 91: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

77

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolera

nce

VIF

1

(Constant) 1.740 1.377 1.263 .210

jml_X1 -.009- .057 -.012- -.164- .870 .671 1.490

jml_X2 .096 .097 .102 .992 .324 .361 2.773

jml_X3 .476 .096 .467 4.975 .000 .432 2.315

jml_X4 .372 .071 .410 5.207 .000 .614 1.629

Sumber : data primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas seperti yang

tercantum pada tabel 4.9 diatas, dapat dikatakan bahwa masing-masing

indikator bebas mempunyai nilai VIF yang lebih kecil dari 5. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah bebas dari multikolinieritas.

b. Hasil Uji Heterokendastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menentukan efisiensi

dalam sampel serta menilai keabsahan dari nilai T-test dan T-tabel.

Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien metode

scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi variabel

dependen) dan SRESID (residualnya). Dengan melihat grafik

scatterplot pada output yang dihasilkan, apabila titik-titik yang

Page 92: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

78

dihasilkan membentuk suatu pola hal ini menunjukkan adanya gejala

heteroskendastisitas. Sedangkan jika pola yang dihasilkan menyebar

atau tidak beraturan di atas atau di bawah angka 0 (nol), maka hal ini

mengindikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil

uji heteroskedastisitas pada penelitian ini sebagai berikut:

Sumber : data primer diolah, 2015

Gambar 4.1

Uji Heterokendastisitas

Dari grafik scatterplot pada gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar

membentuk pola tidak beraturan di bawah dan di atas angka 0 (nol) pada

sumbu Y. Hal ini memberi kesimpulan bahwa model regresi yang

digunakan peneliti tidak ada gejala heteroskedastisitas dan layak untuk

persamaan regresi.

c. Uji Normalitas

Page 93: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

79

Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi variabel dependen dan independen yang

digunakan berdistribusi dengan normal atau tidak. Pembuktian apakah

data yang digunakan dapat berdistribusi dengan normal yaitu dengan

melihat pada histogram maupun probability plot. Dapat dikatakan

normal jika titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Sumber : data primer diolah, 2015

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Berasarkan pengolahan data dengan normal probability plot,

didapatkan hasil bahwa seluruh data berdistribusi dengan normal dan

tidak terjadi adanya penyimpangan. Ditunjukkan dalam grafik normal

Page 94: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

80

plot titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, sehingga model regresi yang digunakan dapat

memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Liniearitas

Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunakan sudah sesuai atau lebih baik menggunakan

model yang lain. Penelitian ini uji linieritas yang digunakan yaitu

dengan metode durbin watson. Pengujian ini digunakan untuk menguji

apakah spesifikasi model yang tepat itu dalam bentuk linier atau

kuadrat. Adapun hasil uji linieritas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.10

Uji Linieritas Regresi Persamaan Linier

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .83

9a

.703 .688 1.227 1.871

a. Predictors: (Constant), jml_X4, jml_X1, jml_X3, jml_X2

b. Dependent Variable: jml_Y Sumber : data primer diolah, 2015

Tabel 4.11

Page 95: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

81

Uji Linieritas Regresi Persamaan Kuadrat

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .827

a

.684 .668 1.265 1.939

a. Predictors: (Constant), jml_X42, jml_X12, jml_X32, jml_X22

b. Dependent Variable: jml_Y2

Sumber : data primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil output diatas maka dapat diketahui bahwa

besarnya nilai durbin watson untuk persamaan linier adalah 1,871

sedangkan untuk persamaan kuadrat adalah 1,939. Nilai tabel durbin

watson dapat diketahui sebagai berikut : jumlah sampel = 83, jumlah

variabel independen (k) = 4, dengan asumsi derajat kepercayaan 5%,

nilai tabel dU = 1,77, nilai 4 – dU = 4 – 1,77 = 2,23. Karena nilai DW

test kedua persamaan tersebut berada di antara nilai dU dan 4 – dU,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesalahan spesifikasi

model atau keduanya layak digunakan untuk model regresi.

3. Uji Statistik

Uji Statistik digunakan untuk melihat tingkat ketetapan atau

keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data

yang dianalisa. Nilai ketetapan atau keaktualan dapat diukur dari goodness

of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai

Page 96: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

82

koefisien diterminasinya. Berkaitan apakah uji statistik dikatakan lolos

atau tidak, tergantung dari tingkat signifikansi dari hasi perhitungannya,

jika hasil berada di daerah kritis atau yang menolak Ho maka dikatakan

bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk uji selanjutnya dan berlaku

sebaiknya jika berada didaerah yang menerima Ho.

a. Analisis dan Interprestasi Secara Parsial (Uji ttest)

Seperti yang dijelaskan pada BAB III bahwasanya besarnya

hubungan antara variabel bebas (persepsi, pembelajaran, keyakinan &

sikap, dan motivasi) terhadap keputusan pembelian nasabah dihitung

dengan analisis regresi. Model analisis regresi yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Tabel 4.12

Uji t (Uji Parsial)

Page 97: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

83

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta Lower

Bound

Upper

Bound

1

(Constant) 1.740 1.377 1.263 .210 -1.002- 4.482

jml_X1 -.009- .057 -.012- -.164- .870 -.123- .104

jml_X2 .096 .097 .102 .992 .324 -.097- .289

jml_X3 .476 .096 .467 4.975 .000 .286 .667

jml_X4 .372 .071 .410 5.207 .000 .230 .514

a. Dependent Variable: jml_Y

Sumber : data primer diolah, 2015

Dari pengolahan data dengan bantuan SPSS 20, maka diperoleh model

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 1,6646 + -0.009X1 + 0.096X2 + 0.476X3 + 0.372X4 + e

Dari persamaan regresi tersebut di atas maka akan diinterpretasikan

sebagai berikut :

a. a = 1,6646

Nilai konstanta 1,6646, menunjukkan bahwa keputusan

pembelian nasabah akan konstan sebesar 166,46% jika tidak

dipengaruhi indikator persepsi (X1), pembelajaran (X2),keyakinan &

sikap (X3) dan motivasi (X4). Maka, dapat diartikan bahwa keputusan

pembelian nasabah akan menurun sebelum atau tanpa dipengaruhi

Page 98: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

84

adanya indikator persepsi (X1), pembelajaran (X2),keyakinan & sikap

(X3) dan motivasi (X4), (X1, X2, X3,X4 = 0).

b. β1 = -0.009

Berarti indikator persepsi mempengaruhi keputusan pembelian

sebesar -0,9% atau berpengaruh negatif yang artinya jika Kelompok

acuan ditingkatkan 1% atau diturunkan 1% maka tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Dengan asumsi indikator bebas lainnya

tetap (X2, X3,X4 = 0) atau Ceteris Paribus.

c. β2 = 0.096

Berarti indikator pembelajaran (X2) mempengaruhi keputusan

pembelian nasabah sebesar 9,6% atau berpengaruh positif yang artinya

jika pembelajaran ditingkatkan 1% saja, maka keputusan pembelian

(Y) akan meningkat sebesar 9,6%. Begitu juga sebaliknyan jika

indikator pembelajaran diturunkan 1% saja, maka keputusan

pembelian (Y) akan menurun sebesar 9,6%. Dengan asumsi indikator

bebas lainnya tetap (X1,X3, X4 = 0) atau Cateris Paribus.

d. Β3= 0.476

Berarti indikator keyakinan & sikap (X3) mempengaruhi

keputusan pembelian nasabah sebesar 47,6 % atau berpengaruh positif

yang artinya jika indikator keyakinan & sikap dinaikkan 1% saja,

maka keputusan pembelian nasabah akan meningkat sebesar 47,6 %.

Page 99: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

85

Sebaliknya jika indikator keyakinan & sikap diturunkan 1% saja, maka

keputusan pembelian nasabah akan menurun sebesar 47,6 %. Dengan

asumsi bahwa indikator bebas lainnya tetap (X1, X2, X4 = 0) atau

Cateris Paribus.

e. Β4 = 0.372

Berarti indikator motivasi (X4) mempengaruhi keputusan

pembelian nasabah sebesar 37,2 % atau berpengaruh positif yang

artinya jika indikator motivasi dinaikkan 1% saja, maka keputusan

pembelian nasabah akan meningkat sebesar 37,2 %. Sebaliknya jika

indikator motivasi diturunkan 1% saja, maka keputusan pembelian

nasabah akan menurun sebesar 37,2 %. Dengan asumsi bahwa

indikator bebas lainnya tetap (X1, X2, X3 = 0) atau Cateris Paribus.

b. Analisis dan Interpretasi Secara Simultan (Uji Fhitung)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara

bersama-sama (Bawono, 2006).

Tabel 4.13

Page 100: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

86

Uji f (Uji Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Square

s

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 278.182 4 69.546 46.212 .000b

Residual 117.384 78 1.505

Total 395.566 82

a. Dependent Variable: jml_Y b. Predictors: (Constant), jml_X4, jml_X1, jml_X3, jml_X2

Sumber : data primer diolah, 2015

Dengan melihat tabel di atas, nilai F hitung = 46.212. F tabel

dapat dicari dengan melihat kolom df, yaitu dengan df pembilang = 4 dan

df penyebut = 78 sedangakan α : 5%, maka nilai F tabel = 2,489.

Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel, maka F hitung > F tabel, sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama-

sama mempengaruhi variabel dependen. Dan dengan kata lain hipotesis

variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap, dan motivasi secara

bersama-sama mempengaruhi keputusan pembelian nasabah.

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen atau sejauh mana kemampuan variabel

independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

Page 101: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

87

Menurut Gujarati dalam Bawono (2006:92-93) Analisis

koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen yang

digunakan (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen (Y).

Pengujian ini dilakukan dengan melihat R² pada hasil analisis

persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien diterima

(R²) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah

semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .839a .703 .688 1.227

a. Predictors: (Constant), jml_X4, jml_X1, jml_X3, jml_X2 Sumber : data primer diolah, 2015

Dari tabel di atas diketahui nilai koefisien korelasi (R) sebesar :

0.839. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara

variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien

determinasi (R2) = 0,703 yang menjelaskan bahwa variabel independen

berkontribusi mempengaruhi variabel dependen sebesar 70,3 %, sisanya

29,7 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Page 102: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

88

C. Hasil Analisis Data

Untuk mengetahui apakah secara parsial dan secara simultan variabel

bebas yang terdiri dari persepsi (X1), pembelajaran (X2), keyakinan & sikap

(X3) dan motivasi (X4) berpengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah

(Y). Hal ini dapat diketahui dengan melihat table Coefficients melalui

pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu N =

jumlah sampel 83 α = 0,05 dengan nilai t tabel sebesar 1,66. Maka dari hasil

analisis SPSS diperoleh hasil dari tiap-tiap variabel, dan dapat diketahui

manakah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah, sehingga

dapat dibuktikan pada hasil dibawah ini :

Tabel 4.15

Perbandingan Nilai T test dan T tabel

Variabel

Independen Nilai t test

Nilai t

table Nilai Sig.

X1 -0.164

1,66

0.870

X2 0.992 0.324

X3 4.975 0.000

X4 5.207 0.000 Sumber : data primer diolah, 2015

a. Pengaruh Variabel Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas nilai t test yang

diperoleh variabel persepsi (X1) adalah sebesar -0.164 dimana nilai t

test < nilai t tabel yaitu 1,66. Dan dengan nilai sig 0,870 di mana nilai

signifikasinya lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

Page 103: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

89

bahwa persepsi secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian nasabah. Hal ini berarti dengan dilakukan

pengujian tersebut maka hipotesis persepsi ditolak.

b. Pengaruh Variabel Pembelajaran Terhadap Keputusan Pembelian

Nasabah

Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai t test pada variabel

pembelajaran (X2) adalah sebesar 0.992 dimana nilai t test lebih kecil

dari nilai t tabel 1,66. Dengan nilai sig 0.324, di mana nilai

signifikasinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran memiliki pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian nasabah, tetapi tidak signifikan karena nilai

signifikan yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti dengan

pengujian ini maka hipotesis pembelajaran ditolak.

c. Pengaruh Variabel keyakinan & sikap Terhadap Keputusan Pembelian

Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas nilai t test yang

diperoleh variabel keyakinan & sikap (X3) adalah sebesar 4.975

dimana nilai t test > nilai t tabel yaitu 1,66. Dan dengan nilai sig 0.000

di mana nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa keyakinan & sikap secara individu berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian nasabah. Hal ini berarti

Page 104: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

90

dengan dilakukan pengujian tersebut maka hipotesis keyakinan &

sikap diterima.

d. Pengaruh Variabel motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas nilai t test yang

diperoleh variabel motivasi (X4) adalah sebesar 5.207 dimana nilai t

test > nilai t tabel yaitu 1,66. Dan dengan nilai sig 0.000 di mana nilai

signifikasinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel motivasi secara individu berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian nasabah. Hal ini berarti dengan

dilakukan pengujian tersebut maka hipotesis motivasi diterima.

e. Pengaruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen

Dari uji regresi dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar

46.212 dan nilai F tabel sebesar 2,489, maka F hitung > F tabel,

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

f. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian nasabah

Dari analisis yang ditunjukkan pada tabel Dari tabel 4.12 dapat

diketahui bahwa variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah

variabel motivasi (X4) yaitu memiliki nilai rata-rata sebesar 5.207 .

Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa variabel motivasi (X4) yang

Page 105: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

91

paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Sedangkan

nilai rata-rata dari variabel yang lainnya yaitu, variabel keyakinan &

sikap (X3) memiliki nilai rata-rata sebesar 4.975, variabel

pembelajaran (X2) memiliki nilai rata-rata sebesar 0.992 dan variabel

persepsi (X1) memiliki nilai rata-rata sebesar -0.164.

Page 106: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengaruh persepsi, pembelajaran,

keyakinan & sikap, dan motivasi terhadap keputusan pembelian nasabah

sepeda motor dengan system arisan di BMT Amal Mulia, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi

(X1), pembelajaran (X2), keyakinan & sikap (X3), dan motivasi (X4)

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian

konsumen (Y). Dari hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung

sebesar 46.212 dan F tabel sebesar 2,489, berarti F hitung ≥ F tabel dan nilai

signifikasi F = 0,000 ≤ 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak.

Sehingga hal ini membenarkan adanya hipotesis yang menyatakan bahwa ada

pengaruh yang signifikan secara simultan variabel persepsi (X1),

pembelajaran (X2), keyakinan & sikap (X3) dan motivasi (X4) berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian nasabah (Y).

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi

parsial variabel persepsi (X1), nilai t hitung sebesar -0.164 ≤ nilai t tabel 1,66

dan nilai sig 0,870 ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, itu berarti tidak

Page 107: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

93

terdapat pengaruh yang signifikan oleh variabel persepsi (X1) terhadap

keputusan pembelian nasabah (Y). Variabel pembelajaran (X2), nilai t hitung

sebesar 0.992 ≤ nilai t tabel 1,66 dan nilai sig = 0.324 ≥ 0,05, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, itu berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan

oleh variabel pembelajaran (X2) terhadap keputusan pembelian nasabah (Y).

variabel keyakinan & sikap (X3), nilai t hitung sebesar 4.975 ≥ nilai t tabel

1,66 dan nilai sig = 0,000 ≤ 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, itu berarti

terdapat pengaruh yang signifikan oleh variabel keyakinan & sikap (X3)

terhadap keputusan pembelian nasabah (Y). Variabel motivasi (X4), nilai t

hitung sebesar 5.207 ≥ nilai t tabel 1,66 dan nilai sig = 0,000 ≤ 0,05, maka Ha

diterima dan Ho ditolak, itu berarti terdapat pengaruh yang signifikan oleh

variabel motivasi (X4) terhadap keputusan pembelian nasabah (Y). Sehingga

hipotesis kedua yang mengatakan terdapat pengaruh positif tetapi tidak

signifikan secara parsial dari variabel persepsi (X1), pembelajaran (X2)

terhadap keputusan pembelian nasabah di tolak. Sedangkan keyakinan &

sikap (X3) dan motivasi (X4) terhadap keputusan pembelian nasabah di

terima karena berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini dikarenakan variabel

persepsi (X1), pembelajaran (X2), berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Sedangkan yang berpengaruh secara signifikan terdapat pada variabel

keyakinan & sikap (X3) dan motivasi (X4). sehingga hal ini membenarkan

adanya hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan

Page 108: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

94

secara parsial pada variabel keyakinan & sikap (X3) dan motivasi (X4)

terhadap keputusan pembelian nasabah (Y).

Indikator yang pengaruhnya paling dominan terhadap keputusan

pembelian nasabah (Y) adalah motivasi (X4) yaitu memiliki nilai rata-rata

sebesar 5.207. Dari hasil tersebut bahwa variabel motivasi (X4) yang paling

berpengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah (Y). Sedangkan nilai

rata-rata dari variabel yang lainnya yaitu, variabel keyakinan & sikap (X3)

memiliki nilai rata-rata sebesar 4.975, variabel pembelajaran (X2) memiliki

nilai rata-rata sebesar 0.992 dan variabel persepsi (X1) memiliki nilai rata-

rata sebesar -0.164. Jadi, hipotesis kedua yang berbunyi bahwa variabel

persepsi (X1) adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan

pembelian konsumen (Y) ternyata ditolak.

B. Saran-saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian

selanjutnya terlebih mengenai analisis perilaku konsumen terhadap arisan

sepeda motor dengan sistem lelang yaitu persepsi, pembelajaran,

keyakinan & sikap, dan motivasi

2. Bagi Pihak Manajemen BMT Amal Mulia.

a. Untuk meningkatkan dan mempertahankan keputusan pembelian

nasabah terhadap arisan sepeda motor dengan sistem lelang maka yang

perlu diperhatikan oleh pihak manajemen BMT Amal Mulia, yaitu:

Page 109: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

95

variabel persepsi (X1), pembelajaran (X2), keyakinan & sikap (X3),

dan motivasi (X4), karena dari keempat variabel tersebut sangat

berpengaruh signifikan sekali secara simultan (bersama-sama) dan

secara parsial (individu) yaitu indikator motivasi terhadap keputusan

pembelian nasabah.

b. Dalam penelitian ini variabel motivasi seperti kebutuhan nasabah

BMT Amal Mulia terhadap produk arisan dengan sisitem lelang

mempunyai nilai rata-rata sebesar 5.207, dari hal ini harus lebih

diperhatikan oleh pihak manajemen BMT Amal Mulia sebagai acuan

dalam strategi pemasaran yang baik. Pengetahuan terhadap siapa yang

berperan dalam proses keputusan membeli nasabah dalam mengikuti

arisan dengan system lelang , serta membantu pihak manajemen dalam

perencanaan dan pengembangan system arisan.

c. Melihat rendahnya nilai rata-rata dari variabel persepsi, dalam

kaitannya terhadap keputusan pembelian. Maka, hal yang perlu

diperhatikan oleh pihak manajemen BMT Amal Mulia adalah harus

lebih meningkatkan lagi segala hal yang berkaitan dengan item

variabel persepsi, seperti : kebutuhan kendaraan saat ini, interprestasi

informasi dari teman,tetangga, keluarga, relasi atau rekan

kerja,perasaan aman, serta produk yang dijadikan patokan terhadap

keputusan pembelian nasabah di BMT Amal Mulia, Karena variabel

Page 110: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

96

persepsi juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian nasabah di BMT Amal Mulia.

Page 111: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan pertama,

Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta : PT. RINEKA CIPTA. Asnawi dan Masyuri. 2009.

Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. Malang : UIN-Malang

Press.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN

Salatiga Press.

Desi Mambang Melati,Dwi. 2012. Preferensi Masyarakat Mengikuti Arisan

Sepeda Motor DI BMT AMAL MULIA SURUH. Tugas Akhir Pada

Program Studi DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

Khoirul. 2005. Analisa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi konsumen

dalam pengambilan keputusan sepeda Motor Merk Honda. Malang :

Universitas Islam Negeri Malang.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi 3, STIE YKPN, 1997.

Santoso, Singgih. 2002. BukuLatihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta : PT.

Elex Media Komputindo.

Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Indonesia : PT. Macanan

Jaya Cemerlang.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995.Metode Penelitian Survey,

LP3ES, Jakarta.

Stanton, J.William. Fundamental Of Marketing. Seven Edition. Tokyo : Mc.

Graw-Hill,1992. Sudah diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto.

Dengan Judul Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jiid I. Jakarta :

Erlangga, 1993

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta :

Kampus Fakultas Ekonomi UII.

Page 112: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/566/1/Dewi Lestari Handayani... · KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR ( Studi Kasus

Sugiarto dan Placidus Sudibyo, Sistem Akuntansi dan Permasalahannya, Edisi

I, BPFE, Yogyakarta, 1985.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Sumber Data : Data yang diolah, 2015.

Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Solo : ISES

Publishing. Utama, Ananda. 2012.

Supardi.2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press

Napian, Syukron. 2013. analisis pengaruh kualitas produk, promosi,

kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan

pembelian sepeda motor Yamaha mio soul. Jakarta : Universitas

Islam Negeri Jakarta.

Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta, 1989.

Kotler dan Keller. “Manajemen pemasaran” edisi 12, Cetakan Kedua. PT

Indeks Jakarta, 2008.

Kotler dan susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia analisis,

perencanaan, implementasi dan pengendalian. Indonesia : Salemba

Empat.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran I. Jakarta :Prenhallindo.

Tika, Muh Pabundu. 2006. Metode Riset Bisnis.Jakarta : PT. Bumi Aksara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38972/4/Chapter%20l.pdf,

20/10/2014

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl-rifaatulma-

4923-1-skripsi_-3.pdf, 20/10/2014

http://eprints.uns.ac.id/9924/1/75811407200904541.pdf 20/10/2014