peran arisan dan simpan pinjam pkk bagi ekonomi rumah...

Download Peran Arisan dan Simpan Pinjam PKK bagi Ekonomi Rumah ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5714/3/T1_222010013_Full... · contoh jika arisan kantor maka anggota arisan adalah

If you can't read please download the document

Upload: lykhanh

Post on 06-Feb-2018

361 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

  • 2

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Penelitian

    Setiap negara menginginkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, begitu

    pula dengan negara Indonesia. Hal ini tercermin dari pembukaan UUD (undang-

    undang dasar) tahun 1945 pada alenia ke empat yang menyatakan bahwa,

    kesejahteraan masyarakat merupakan salah suatu dari tujuan terbentuknya negara

    republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya telah

    dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sebagai contoh dari sisi moneter pemerintah

    berusaha menjaga inflasi agar tetap stabil, sedangkan jika dilihat dari sisi fiskal

    kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan berupa

    BLT (Bantuan Langsung Tunai), Raskin (Beras Miskin), BOS (Bantuan

    Operasional Sekolah) dan masih banyak lagi program yang dibuat oleh

    pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

    Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat tidak akan berhasil tanpa partisipasi dari masyarakat itu

    sendiri untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya guna memperoleh

    kualitas hidup yang lebih baik. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS) (2010

    : 1) salah satu komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan

    masyarakat adalah keadaan perekonomian sebuah keluarga. Hal ini didukung oleh

    hasil penelitian yang dilakukan Puspitawati et al (2012 : 4) yang menunjukkan

    bahwa 53,3% istri tidak puas dengan keadaan ekonomi keluarga yang tidak cukup

    untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang tak terduga. Oleh

    karena itu sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh YIS (2010 : 1) yang

    menyatakan bahwa pengelolaan ekonomi rumah tangga sangat diperlukan

    mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia tidak memiliki pengelolaan

    keuangan ekonomi yang terencana dimana masyarakat Indonesia tergolong

    masyarakat yang konsumtif.

    Oleh karena itu, kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari bagaimana

    cara masyarakat itu sendiri mengelola pendapatan yang diterima, yakni dengan

  • 3

    menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan. Pencatatan keuangan

    sangat diperlukan dalam rumah tangga, karena jika pendapatan lebih kecil dari

    pengeluaran maka akan terjadi defisit dan hutang yang akan menjadi alternatif

    pemenuhan kebutuhan tersebut, sedangkan sebaliknya jika pendapatan lebih besar

    dari pengeluaran maka akan ada surplus dimana surplus tersebut dapat ditabung

    untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu mengalami masalah keuangan mengingat

    kondisi perekonomian yang tidak stabil.

    Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan untuk meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat maka disinilah peran dari ibu rumah tangga (istri)

    sangat dibutuhkan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan

    Puspitawati et al (2012) yang menunjukkan bahwa ibu rumah tangga ikut

    berkontribusi secara ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, yang

    dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejaheraan keluarga. Hal ini

    menunjukkan bahwa kini peran ibu rumah tangga tidak hanya berhubungan

    dengan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, membersihkan rumah, mengasuh

    anak, menyiapkan makanan dan minuman. Namun ibu rumah tangga turut

    memiliki peran yang cukup besar dalam pengelolaan keuangan, karena pada

    umumnya ibu rumah tangga yang mengelola kebutuhan keluarga sehari-hari,

    dimana sumber pendapatan utama didapat dari sang suami.

    Peran ibu rumah tangga dalam mengelola ekonomi rumah tangga bukanlah

    hal yang mudah untuk dilakukan ditengah kesibukannya mengurus keluarga.

    Dalam mengelola ekonomi keluarga, ibu rumah tangga perlu berupaya

    menyeimbangkan antara pendapatan yang diterima supaya cukup untuk

    memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk dapat menyeimbangkan pendapatan dan

    pengeluaran agar tidak defisit, banyak hal yang dapat dilakukan oleh ibu rumah

    tangga antara lain dengan bekerja di sektor informal. Menurut Badan Pusat

    Statistik (BPS) pada tahun 2010 terdapat 38,58 % ibu rumah tangga di Indonesia

    yang bekerja. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Lereng Merapi

    Pasca Erupsi Merapi juni 2006, dimana demi meningkatkan pendapatan keluarga

  • 4

    ibu rumah tangga turut bekerja seperti mencari pasir, menjadi buruh, berdagang di

    tempat wisata dan lain-lain (Hastuti 2006).

    Namun tidak semua ibu rumah tangga dapat bekerja di sektor informal,

    karena memiliki tanggung jawab dalam keluarga. Oleh karena itu salah satu cara

    yang dapat dan kerap dilakukan ibu rumah tangga guna memenuhi kebutuhan

    ekonomi rumah tangga antara lain dengan memanfaatkan lembaga keuangan

    formal maupun non formal untuk mengatasi masalah ekonomi rumah tangga.

    Namun karena lembaga keuangan formal kerap dinilai terlalu berbelat-belit, harus

    dengan agunan dan masih banyak lagi persyaratan yang harus dipenuhi, hal ini

    membuat lembaga keuangan formal menjadi kurang diminati. Hal ini didukung

    data dari kompas 27 September 2013, yang menunjukkan bahwa dari total seluruh

    penduduk di Indonesia hanya 20% masyarakat yang memiliki akses terhadap

    lembaga keuangan formal (perbankan). Oleh karena itu berbeda dengan lembaga

    keuangan formal, lembaga keuangan non formal menjadi lembaga keuangan yang

    cukup digemari khususnya oleh masyarakat kelas menengah kebawah.

    Salah satu lembaga keuangan non formal yang kerap dimanfaatkan oleh

    masyarakat Indonesia adalah arisan. Hal ini dikarenkana arisan memiliki peran

    yang cukup besar untuk membantu perekonomian rumah tangga, hal ini didukung

    oleh penelitian Hastuti (2006) dimana paska erupsi merapi banyak masyarakat

    yang kehilangan pekerjaan oleh karena itu masyarakat di sekitar daerah tersebut

    khususnya ibu rumah tangga mencoba mencari alternatif untuk membantu

    masalah ekonomi rumah tangga yang sedang mereka hadapi. Salah satu alternatif

    yang digunakan untuk mengatasi masalah dalam ekonomi rumah tangga mereka

    adalah dengan memanfaatkan arisan, selain itu anggota juga dapat memanfaatkan

    simpan pinjam yang terdapat dalam PKK untuk membantu ekonomi rumah tangga

    masyarakat.

    Arisan tidak hanya berkaitan dengan kegiatan ekonomi saja seperti yang

    telah diungkapkan di atas, namun di sisi lain arisan juga memiliki peran secara

    sosial bagi masyarakat. Hal ini didukung oleh penelitian Pratiwi (2012) yang

  • 5

    menyatakan bahwa arisan memiliki peran secara sosial karena dengan adanya

    arisan maka warga dapat turut berpartisipasi sebagai pengurus arisan ataupun

    berpartisipasi sebagai anggota arisan. Selain itu ada rasa timbal balik antar sesama

    warga yang terlihat saat ada warga yang sedang mengalami kesulitan, atau ada

    warga yang sedang membuat acara yang terlihat dari tindakan proaktif yang

    dilakukan warga.

    Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kota Salatiga,

    khususnya dikecamatan Sidorejo, kelurahan Kauman Kidul. Pemilihan lokasi ini

    dikarenakan kecamatan Sidorejo merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk

    dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lain yang berada di

    Salatiga yang dapat di lihat pada tabel 1. Semakin banyak jumlah penduduk dan

    rumah tangga di suatu daerah maka diharapkan semakin banyak pula masyarakat

    yang mengikuti arisan dan simpan pinjam PKK didaerah tersebut dengan asumsi

    tingkat partisipasi arisan yang sama.

    Tabel 1

    Jumlah Rumah Tangga Per Kecamatan 2011

    Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah

    Tangga

    Rata-Rata

    Rumah Tangga

    Argomulyo 40.947 10.418 3,930

    Tingkir 40.206 10.290 3,907

    Sidomukti 38.975 10.216 3,815

    Sidorejo 52.357 16.623 3,150

    Total 172.485 47.547 3,628

    Sumber : Badan Pusat Statistik Salatiga

    Melihat pentingnya arisan dan simpan pinjam PKK sebagai salah satu

    alternatif bagi ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga guna

    meningkatkan kesejahteraan, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat peran

    arisan dan simpan pinjam PKK bagi ekonomi rumah tangga, dan melihat sejauh

    mana arisan dan simpan pinjam PKK berfungsi sebagai jaminan sosial bagi

    kehidupan masyarakat di Kauman Kidul.

  • 6

    2. Masalah Penelitian

    Ibu rumah tangga memiliki peran yang cukup besar dalam ekonomi suatu

    rumah tangga, selain memiliki tugas untuk mengurus rumah ibu rumah tangga

    turut ikut serta membantu ekonomi rumah tangga jika dirasa pendapatan dari sang

    suami tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berbagai upaya dapat

    dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan ekonomi salah

    satunya adalah dengan mengikuti kegiatan arisan dan simpan pinjam PKK.

    Terdapat beberapa penelitian yang mengkaji tentang arisan, dimana dari hasil

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa arisan banyak dimanfaatkan oleh ibu

    rumah tangga untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga. Namun masih sedikit

    yang meneliti tentang seberapa jauh peran arisan dan simpan pinjam PKK dalam

    ekonomi rumah tangga, serta bagaimana fungsi arisan arisan dan simpan pinjam

    PKK sebagai jaminan sosial.

    3. Tujuan Penelitian

    1. Melihat peran arisan dan simpan pinjam PKK bagi ekonomi rumah tangga

    di Kauman Kidul.

    2. Sejauh mana arisan dan simpan pinjam PKK berfungsi sebagai jaminan

    sosial bagi kehidupan masyarakat di Kauman Kidul.

  • 7

    TELAAH TEORETIS

    1. Arisan

    Arisan merupakan salah satu kegiatan sosial yang kerap dilakukan

    oleh masyarakat untuk meningkatkan solidaritas atau kekeluargaan, namun

    tidak ada yang tahu siapa penciptanya, sejak kapan mulai ada, dimana

    pertama kali dilakukan, tidak ada yang tahu pasti tentang sejarah arisan

    (Pratiwi, 2012 : 7). Selain memiliki peran sosial arisan juga memiliki

    peran secara ekonomi. Bahkan arisan dapat digolongkan dalam lembaga

    keuangan non formal atau yang sering di sebut dengan shadow banking.

    Arisan dapat disebut sebagai lembaga keuangan non formal karena dalam

    pelaksanaannya arisan mengunakan sistem simpan pinjam seperti yang

    dilakukan oleh lembaga keuangan formal yang lainya (perbankan).

    Terdapat 2 (dua) tipe dasar sistem arisan yang kerap digunakan di

    negara yang berpendapatan rendah menurut Bouman (1995: 337) antara

    lain :

    Rotating Savings and Credit Associations (ROSCAs)

    ROSCA merupakan salah satu sistem arisan yang memiliki

    fungsi utama sebagai intermediasi keuangan untuk meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat. Sistem ini bekerja dengan cara

    menghimpun dana dari setiap anggota dan melakukan pengundian

    untuk menentukan anggota yang berhak menerima dana arisan

    tersebut, sistem ini terus berlangsung hingga semua anggota

    menerima uang arisan, namun tidak menutup kemungkinan

    anggota yang menerima dana arisan memberikan (mengoperkan)

    dananya kepada anggota lain yang sedang membutuhkan. Dalam

    sistem ini anggotanya relatif sedikit dan bersifat homogen, pada

    umumnya masyarakat miskin dan masyarakat kaya memiliki

    kelompok arisan yang berbeda.

  • 8

    Berkaitan dengan sistem simpan pinjam dalam ROSCA

    tidak disediakan sistem simpan (menabung) sehingga anggota tidak

    mendapat fasilitas untuk menabung, namun aggota mendapatkan

    fasilitas untuk melakukan pinjaman, pada umumnya tidak ada

    bungga pinjaman kecuali jika ada kesepakatan bersama berkaitan

    dengan suku bunga pinjaman. ROSCA memiliki sistem yang

    sederhana tidak ada peraturan dan prosedur yang tertulis.

    Rotating and Accumulating Savings (ASCRAs)

    ASCRA berbeda dengan ROSCA, ASCRA memiliki multi

    fungsi dimana selain untuk melayani kepentingan kelompok

    (anggota) juga melayani kepentingan masyarakat. Sistem ini

    bekerja dengan cara menghimpun dana dari setiap anggota dimana

    dana tersebut dibagikan menurut kesepakatan bersama yang telah

    ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan ROSCA keanggotaan

    dalam ASCRA lebih banyak dan beraneka ragam, bahkan tak

    menutup kemungkinan masyarakat miskin dan masyarakat kaya

    berpartisipasi bersama-sama dalam satu kelompok arisan.

    Berkaitan dengan simpan pinjam ASCRA menyediakan

    fasilitas simpan pinjam, sehingga memungkinkan anggota untuk

    melakukan simpan pinjam dalam ASCRA pada umumnya dana

    simpanan yang diterima dari anggota akan di simpan pada Bank,

    sedangkan untuk pinjaman anggota akan dikenakan bunga. Untuk

    pinjaman anggota tidak dibatasi sehingga dapat meminjam lebih

    dari satu kali bahkan sekalipun hanya menabung sedikit tetap dapat

    meminjam dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu

    dibutuhkan adanya pengelolaan simpan pinjam, sehingga dalam

    ASCRA dibutuhkan peraturan dan prosedur yang sifatnya tertulis.

    Menurut Varadharajan dalam penelitiannya yang berjudul

    Explaining Participation in Rotating Savings and Credit Associations

  • 9

    (RoSCAs): Evidence from Indonesia arisan umumnya dilakukan dengan

    cara, mengumpulkan sekelompok orang (anggota) secara teratur (contoh :

    satu minggu sekali atau satu bulan sekali), setiap anggota wajib

    menyetorkan sejumlah dana tertentu yang telah disepakati bersama kepada

    seseorang yang ditunjuk sebagai ketua arisan. Pada akhir pertemuan akan

    diadakan pengundian dimana nama anggota yang keluar pertama yang

    berhak menerima uang arisan yang telah terkumpul. Namun bukan berarti

    anggota yang telah menerima arisan tersebut tidak membayar kembali

    namun sebaliknya, anggota yang telah menerima uang arisan akan tetap

    membayarkan dana arisan sampai semua anggota menerima uang arisan

    secara merata. Jumlah anggota arisan tidak dibatasi semakin banyak yang

    ikut maka akan semakin banyak pula uang yang akan diterima.

    Terdapat berbagai jenis arisan antara lain arisan keluarga, arisan

    bulanan, arisan dasawisma, arisan PKK, arisan kantor dan masih banyak

    lagi jenis arisan yang terdapat di Indonesia, namun pada umumnya hampir

    semua arisan menerapkan cara yang sama seperti yang telah diutarakan

    Varadharajan, yang menjadi pembeda hanya pada anggota arisan sebagai

    contoh jika arisan kantor maka anggota arisan adalah orang-orang yang

    bekerja di kantor, sedangkan jika arisan PKK maka anggotanya terdiri dari

    ibu-ibu rumah tangga dalam satu lingkup Rukun Tetangga (RT) tertentu.

    2. Teori Ekonomi Rumah Tangga

    Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam perannya sebagai

    pelaku ekonomi, namun sekalipun kecil rumah tangga tetap memiliki

    peran yang cukup besar bagi perekonomian. Dalam ekonomi rumah tangga

    diperlukan adanya pengelolaan ekonomi rumah tangga (PERT),

    pengelolaan ekonomi rumah tangga ini sangat diperlukan untuk

    menyeimbangkan antara pengeluaran dengan pendapatan agar terdapat

    surplus dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan. Menurut

  • 10

    Sutjiono (2005:4) tujuan diperlukan adalanya pengelolaan ekonomi rumah

    tangga antara lain untuk :

    Pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota keluarga secara optimum.

    Stabilitas kehidupan ekonomi keluarga.

    Pertumbuhan ekonomi keluarga.

    Sutjiono (2005:4) juga menyatakan bahwa terdapat beberapa unsur

    dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga antara lain:

    Pendapatan keluarga

    Rencana pengeluaran

    Pencatatan dan monitoring

    Menabung

    Kesepakatan keluarga

    Menutut YIS (2010 : 13) prinsip-prinsip dalam ekonomi rumah

    tangga antara lain:

    Penggunaan Uang

    Uang merupakan komponen terpenting dalam pengelolaan ekonomi

    rumah tangga. Pengunaan uang yang baik dan benar dapat

    meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu ibu rumah

    tangga selaku pengelola keuangan perlu melihat seberapa besar

    pendapatan yang diterima dari sang suami (baik itu bulanan atau

    harian), dari pendapatan tersebut harus diprioritaskan untuk memenuhi

    kebutuhan keluarga.

    Kebutuhan dan Keinginan

  • 11

    Defisit yang kerap dialami oleh ibu rumah tangga saat mengelola

    keuangan keluarga, seringkali disebabkan oleh kecenderungan ibu

    rumah tangga yang mengunakan pendapatan yang diterima untuk

    memenuhi apa yang di inginkan bukan apa yang di butuhkan. Oleh

    karena itu penting sekali bagi ibu rumah tangga untuk dapat

    membedakan apa itu keinginan dengan apa itu kebutuhan. Keingininan

    adalah suatu tambahan kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi

    untuk meningkatkan rasa puas. Sedangkan kebutuhan adalah sesuatu

    yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Jadi

    antara keinginan dan kebutuhan yang perlu di utamakan adalah

    kebutuhan karena jika kebutuhan tidak terpenuhi maka kesejahteraan

    akan menurun, sedangkan jika keinginan tidak terpenuhi maka tidak

    akan menurukan kesejahteraan.

    Mengatasi Sifat Boros

    Melihat pendapatan yang diterima seseorang itu terbatas sedangkan

    kebutuhannya tak terbatas maka pengelolaan ekonomi rumah tangga

    sanggat dibutuhkan. Dalam mengelola ekonomi rumah tangga gaya

    hidup hemat cukup diperlukan untuk mendukung pengelolaan ekonomi

    rumah tangga, tapi bukan berarti pengelolaan ekonomi rumah tangga

    hanya berfokus pada penghematan pengeluaran, namun lebih di

    fokuskan pada bagaimana membuat pengeluaran agar tidak melebihi

    pendapatan yang diterima.

  • 12

    METODELOGI PENELITIAN

    Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan

    sebelumnya, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

    menurut Bogdan dan Biklen, S. (1992) dalam Rahmat (2009) adalah salah satu

    prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan uraian yang mendalam

    berupa ucapan atau tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu

    individu, kelompok masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting

    konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan

    holistik. Penelitian ini menggunakan 2 jenis sumber data antara lain :

    a. Data Primer

    Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui

    observasi langsung dari reponden di lokasi penelitian dengan

    mengunakan metode wawancara terhadap sejumlah sampel yang telah

    dipilih. Pemilihan informan ini berdasarkan pertimbangan bahwa

    mereka mengalami, mengetahui dan dapat memberikan penjelasan

    tentang objek atau masalah yang berkaitan dengan penulisan skripsi

    ini.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data yang

    didapat dari berbagai sumber seperti dengan cara membaca buku,

    jurnal, dan beberapa catatan perkuliahan yang berkaitan langsung

    dengan objek pembahasan.

    Untuk memperoleh data primer maka dibutuhkan adanya key informan

    yang diharapkan dapat membantu memberikan informasi terkait masalah yang

    akan diteliti. Penentuan key informan dalam penelitian ini dilakukan secara

    sengaja (purposive) yaitu dengan memilih 4 Rukun Tetangga (4 PKK), dengan

    total informan adalah 16 orang yang terbagi dari 4 Ketua Arisan / ketua PKK, 4

  • 13

    pengurus simpan pinjam, dan 8 anggota arisan (dimana dalam 1 RT diambil 2

    anggota).

    Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di desa Kauman Kidul

    yang terletak di kecamatan Sidorejo, Salatiga. Pemilihan lokasi ini dikarenakan

    Kauman Kidul berada di perbatasan daerah antara Kota Salatiga dengan Kab.

    Semarang, dimana penduduk di daerah tersebut kebanyakan bekerja sebagai

    buruh, dengan tingkat pendapatan yang tergolong rendah.

  • 14

    PEMBAHASAN

    Sekilas Tentang Desa Kauman Kidul

    Kauman Kidul merupakan salah satu desa yang terletak di kota Salatiga

    khususnya di Kecamatan Sidorejo. Desa ini terletak di bagian utara Kota Salatiga

    dan merupakan salah satu desa yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang.

    Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Salatiga, desa Kauman Kidul

    memiliki luas sebesar 12.235 km2 pada tahun 2011. Secara administratif menurut

    BPS Salatiga tahun 2010 terdapat 19 RT (rukun tetangga) di desa ini. Jumlah

    penduduk yang tersebar di 19 RT tersebut sebanyak 3.876 jiwa menurut Dinas

    Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga pada tahun 2010. Dari total jumlah

    penduduk yang ada di desa ini sebagian besar mereka berprofesi sebagai buruh

    industri (pegawai Damatek) dan petani.

    Ditengah kesibukannya masing-masing, masyarakat di desa Kauman Kidul

    ini tetap dapat menjalin silaturahmi dengan baik dengan warga sekitar. Kerukunan

    dan jiwa sosial masyarakat yang ada di desa Kauman Kidul ini tergolong sanggat

    baik, hal ini terbukti jika ada tetangga yang sedang sakit, meninggal, atau bahkan

    sedang mengadakan pernikahan maka tidak segan-segan untuk dibantu baik secara

    ekonomi maupun secara sosial tanpa mengharapkan balasan. Kerukuan dan jiwa

    sosial yang kuat dan melekat di desa ini dapat tercipta dikarenakan warga di desa

    Kauman Kidul ini kerap berkumpul dalam kegiatan rutin yang mereka buat.

    Kegiatan rutin yang kerap dilakukan ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi

    dan kedekatan antar warga agar tetap terjalin terlepas dari kesibukan mereka

    masing-masing. Minimal setiap 1 bulan sekali semua warga dalam suatu RT akan

    berkumpul dan bertemu melalui kegiatan rutin yang kerap diadakan oleh warga

    tersebut. Kegiatan bulanan yang rutin dilakukan untuk menjaga rasa kekeluargaan

    di desa ini diantaranya adalah Arisan dan kegiatan PKK.

  • 15

    Asal Usul Arisan

    Arisan yang ada di desa Kauman Kidul ini sudah ada sejak dulu, tidak

    diketahui dengan pasti apa yang menjadi latar belakang didirikannya arisan dan

    siapa pendirinya. Semua warga di desa ini umumnya hanya meneruskan kebiasaan

    yang sudah ada secara turun temurun, sehinga tidak diketahui asal usul sejarah

    adanya arisan di desa ini. Sesuai yang di ungkapkan oleh ibu Herlina

    pancawardani selaku ketua Arisan RT 07 / RW 07 :

    Latar belakang didirikannya arisan menurut saya sudah tradisi gitu ya ,

    karena sudah tradisinya gitu ya kita cuma meneruskan saja, saya disini

    sudah dari tahun 2003, kira-kira sudah 11 tahun dan semenjak saya

    datang sudah ada arisan jadi hanya melanjutkan saja.

    Sekalipun arisan ada hanya untuk melanjutkan tradisi turun temurun, namun tak

    dapat disangkal bahwa di balik tradisi turun temurun ini terdapat berbagai macam

    manfaat yang dapat diambil dari dalamnya. Oleh karena itu wajar jika tradisi ini

    masih bertahan dan terus di lakukan oleh masyarakat Kauman Kidul hinga

    sekarang.

    Sekilas Tentang PKK

    Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau yang kerap

    disingkat dengan PKK ini merupakan salah satu program pemerintah yang

    terkecil. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2013, PKK

    adalah Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari

    bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya

    keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak

    mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan

    keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dilihat bahwa

    sasaran kegiatan PKK adalah keluarga, maka setiap RT (rukun tetangga) wajib

    mengadakan kegiatan PKK yang umumnya 1 bulan sekali. Oleh karena itu dapat

  • 16

    dikatakan pula bahwa PKK merupakan salah satu program pemerintah yang

    terkecil dan merupakan wadah informasi bagi pemerintah untuk masyarakat.

    seperti yang diungkapkan oleh Ibu Umi Kalsum selaku ketua Arisan RT 05 RW

    07 Kauman Kidul :

    Ya kitakan sebetulnya anjangsana PKK itu kan program dari pemerintah

    yang terkecil, sedangkan arisan merupakan bagian dari PKK yang dibuat

    untuk menarik minat warga agar datang.

    Pada umumnya seperti pada organisasi lain, PKK juga memiliki struktur

    organisasi sekalipun tidak formal. Pada umumnya struktur organisasi yang ada

    pada PKK terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, humas, pengurus simpan

    pinjam, dan pengurus sosial dan masih banyak lagi tergantung kesepakatan dari

    anggota PKK sehinga antara PKK di RT yang satu dengan yang lain dapat

    memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda. Pemilihan pengurus dalam PKK

    ini tidak dilakukan secara sepihak melainkan berdasarkan kesepakatan bersama

    anggota PKK. Namun khusus untuk jabatan ketua PKK sudah pasti akan dijabat

    oleh istri dari ketua RT, tanpa adanya pemilihan secara khusus seperti yang

    dilakukan untuk jabatan anggota arisan yang lain.

    Dua Hal yang Tak Dapat Di Pisahkan

    Arisan merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh hampir

    setiap RT di desa Kauman Kidul, dimana kegiatan arisan ini sebenarnya

    merupakan bagian dari kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan

    Keluarga). Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa PKK

    merupakan kegiatan yang wajib di lakukan di setiap RT, mengingat PKK

    memiliki peran sebagai wadah informasi pemerintah. Namun sekalipun telah di

    wajibkan ternyata masih terdapat beberapa warga yang tidak hadir dalam kegiatan

    PKK ini, oleh karena itu dibentuklah arisan dengan harapan adanya arisan dapat

    menarik minat warga untuk aktif hadir dalam pertemuan PKK, sesuai yang

    diungkapkan oleh beberapa ketua arisan di Kauman Kidul :

  • 17

    Ibu Ati Selaku ketua arisan RT 03 RW 06 Kauman Kidul :

    Tujuan arisan ya untuk menyemangati agar berangkat PKK

    Ibu Umi Kalsum selaku ketua Arisan RT 05 RW 07 Kauman Kidul :

    Arisan merupakan bagian dari PKK yang dibuat untuk menarik minat

    warga agar datang. Kan kalo ada arisan warga jadi rajin datang PKK

    mbak. Kalo tidak ada arisan kan anggota jadi malas hadir, biasanya gitu.

    Jadi dibuat untuk memacu anggota aktif hadir.

    Tanggapan dari kedua ketua arisan diatas disambut dengan positif oleh

    salah satu anggota arisan, yakni ibu Nur Khasanah anggota arisan dari RT 03 /

    RW 06 Kauman Kidul yang menyatakan bahwa :

    Alasan ikut arisan ya biar menyemanggati dan buat kesibukan

    Melihat pernyataan yang telah disampaikan di atas, maka dapat dilihat

    bahwa arisan memiliki daya tarik yang kuat untuk menarik minat warga agar aktif

    hadir dalam pertemuan PKK. Hal ini dikarenakan dengan adanya arisan maka

    warga dapat mendapatkan manfaat secara ekonomi baik berkaitan dengan simpan

    maupun pinjam. oleh karena itu arisan dan PKK merupakan dua hal yang tidak

    dapat dipisahkan. PKK tanpa adanya arisan tidak akan berjalan dengan baik

    begitu pula sebaliknya arisan tanpa PKK pun juga tidak akan memberikan

    manfaat yang berarti bagi warga. Oleh karena itu jika ada PKK umumnya juga

    akan ada arisan, begitu juga sebaliknya karena dua hal ini tidak dapat dipisahkan.

    Belajar Menabung

    Salah satu manfaat adanya arisan adalah untuk membantu masyarakat

    khususnya ibu rumah tangga agar dapat belajar menabung. Menabung merupakan

    hal yang cukup penting untuk mengantisipasi terjadinya kebutuhan yang tak

    terduga dimasa yang akan datang. Sekalipun menabung merupakan hal yang

    penting namun menabung bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan, mengingat

  • 18

    pendapatan yang ada terkadang belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan

    sehari-hari. Seandainya jika ada sisa pendapatanpun hanya sedikit sehinga tidak

    dapat untuk ditabung di bank mengingat ada batas minimal untuk menabung di

    bank. Dengan adanya arisan warga mendapat keuntungan lebih dibandingkan di

    bank, hal ini dikarenakan anggota dapat menabung dengan bebas tanpa ada batas

    minimal menabung. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya arisan masyarakat

    yang tidak memiliki akses terhadap perbankan dapat memanfaatkan arisan sebagai

    lembaga keuangan non formal untuk dapat berlajar menabung. Maka secara tidak

    langsung arisan berperan untuk membantu anggota arisan untuk belajar

    menabung, karena pada dasarnya arisan itu seperti menabung hanya saja tidak

    mendapat bunga dan tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Menurut ibu Tri Murni

    selaku anggota arisan di RT.05 / RW.07 :

    Alasan ikut arisan ya untuk belajar menabung dan hidup rukun dengan

    tetangga

    Sedangkan menurut ibu Salbilah sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Ikut arisan itu seperti menabung namun dengan jumlah yang sudah di

    tentukan dan wajib, selama belum mendapat arisan maka uang tersebut

    tidak boleh diambil

    Menurut ibu Yanti sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Arisan itu seperti menabung, namun tidak ada bunganya

    Dan menurut Ibu Amin Karsiyah anggota arisan di RT.3 / RW.06 :

    Melu arisan ki idep-idep nyelengi mbak

    (Ikut arisan itu ibaratnya menabung mbak)

    Dari pendapat keempat anggota arisan itu maka dapat disimpulkan bahwa

    sebagian besar warga mengangap arisan itu seperti menabung hanya saja tanpa

    bunga, dengan nominal yang telah ditentukan dan tidak dapat diambil sewaktu-

  • 19

    waktu. Arisan tidak hanya memiliki manfaat bagi masyarakat untuk belajar

    menabung saja namun juga memiliki manfaat lain yang berkaitan secara ekonomi.

    Pinjaman Tanpa Bunga

    Arisan tidak hanya berkaitan dengan menabung (simpan) namun juga

    tentang pinjaman, namun berbeda dengan pinjaman pada umumnya di arisan

    warga dapat meminjam tanpa dikenakan bunga. Bagaimana mungkin arisan

    memiliki kaitan dengan pinjaman tanpa bunga? Jawabanya sangat sederhana,

    namun sebelum menjawab pertanyaan diatas mari kita lihat terlebih dahulu

    bagaimana cara kerja arisan pada umumnya. Arisan umumnya dilakukan dengan

    cara mengumpulkan sejumlah anggota, dan dalam arisan setiap anggota wajib

    menyetorkan sejumlah dana yang telah disepakati pada waktu yang telah

    ditentukan. Dana yang telah terkumpul tersebut akan di berikan kepada anggota

    yang mendapat arisan, kegiatan ini akan terus berlangsung hingga semua anggota

    mendapatkan dana arisan. Penentuan siapa anggota yang berhak mendapat dana

    arisan ini ditentukan dengan cara mengundi nama anggota, sehingga tidak dapat

    diperdiksi siapa anggota yang akan menerima dana arisan.

    Karena sistem penentuan penerima dana arisan ini diundi secara acak

    maka bisa jadi anggota tersebut mendapatkan dana arisan diawal-awal namun bisa

    jadi juga mendapatkan arisan pada akhir periode arisan. Jika seorang anggota

    mendapatkan dana arisan di akhir periode arisan maka sama saja dia menabung

    namun tanpa memperoleh bunga, karena setiap bulan dia harus menyetorkan

    sejumlah dana dimana dana tersebut baru akan dia terima pada akhir periode.

    Sedangkan jika anggota arisan tersebut mendapat uang arisan pada awal arisan

    maka ia seperti mendapat pinjaman tanpa bunga, dan dia hanya perlu

    menyetorkan uang setiap bulan sesuai besaran iuran arisan yang telah ditentukan

    sebelumnya.

    Seperti yang diuraikan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua Arisan

    RT.07 / RW.07, ibu Herlina mengikuti arisan dengan jumlah iuran sebesar

  • 20

    Rp.10.000,- per bulan. Dimana di RT bu Herlina tersebut terdapat 20 warga yang

    juga ikut arisan, maka total jumlah uang arisan yang akan diterima adalah sebesar

    Rp.200.000,- (Rp.10.000,- X 20 anggota). Jika nama bu Herlina keluar untuk

    pertama kali maka ibu Herlina akan mendapat uang sebesar Rp.200.000,- dan ini

    sama seperti mendapatkan pinjaman tanpa bunga karena bu Herlina tiap bulan

    hanya perlu membayar iuran sesuai dengan kesepakatan awal yakni Rp.10.000,-.

    Sedangkan jika sebaliknya, nama ibu Herlina keluar di urutan terakhir maka ibu

    Herlina setiap bulan harus membayar Rp.10.000,- sampai periode arisan berakhir

    dan baru akan mendapatkan uang arisan sebesar Rp.200.000,- pada akhir periode

    arisan dan ini seperti menabung hanya saja tidak mendapatkan bunga. Manfaat

    arisan tidak hanya terkait dengan simpan pinjam saja namun arisan juga memiliki

    manfaat lain yang dapat dilihat dari pengalokasian dana arisan yang didapatkan.

    Pengalokasian Dana Arisan

    Melihat dari berbagai manfaat diadakannya arisan maka dapat disimpulkan

    bahwa arisan memiliki peran yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat di

    Kauman Kidul. Peran arisan ini dapat dilihat dari bagaimana cara anggota arisan

    mengalokasikan dana arisan yang mereka terima. Pengalokasiaan dana arisan

    dapat berbeda-beda antara anggota yang satu dengan yang lain, karena setiap

    keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pula. Selain kebutuhan yang

    berbeda-beda, waktu mendapatkan undian arisan juga akan menentukan

    pengalokasian uang arisan yang seperti apa yang akan dipilih. Berikut ini

    beberapa cara pengalokasian dana arisan yang kerap dilakukan oleh anggota saat

    menerima uang arisan.

    Arisan dan Kebutuhan Rumah Tangga

    Kebutuhan rumah tangga itu bervariasi, bahkan antara keluarga yang satu

    dengan yang lain dapat berbeda-beda. Namun semua kebutuhan tersebut pada

    dasarnya harus dipenuhi agar kesejahteraan keluarga tersebut terjamin. Oleh

    karena itu jika ada kebutuhan keluarga yang belum dapat terpenuhi maka keluarga

  • 21

    tersebut harus berupaya sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan pokok

    tersebut. Maka ada kalanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, para ibu rumah

    tangga memanfaatkan uang arisan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Salah satu kebutuhan rumah tangga yang kerap dipenuhi dengan

    memanfaatkan uang arisan adalah kebutuhan anak, karena seperti yang kita tahu

    kebutuhan anak itu tidak sedikit bahkan merupakan kubutuhan yang terbesar yang

    ada dalam suatu keluarga. Kebutuhan anak ini dapat berkaitan dengan berbagai

    macam hal entah itu terkait dengan susu, mainan anak, jajan anak, pakaian anak

    dan masih banyak lagi. Hal ini didukung oleh pernyataan dari salah satu anggota

    arisan yakni menurut ibu Tri Murni sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Uang arisan ya buat perlunya apa gitu mbak buat beli jajan anak, beli

    maenan anak, ya pokoknya buat keperluan anak susu atau baju gitu mbak.

    Kan kebutuhan anak itu paling besar ya apalagi kalo anaknya masih kecil

    gini mbak

    Dari pernyataan ibu Tri tersebut maka dapat dilihat bahwa pengalokasian

    dana arisan yang didapat adalah untuk memenuhi kebutuhan anak dimana

    kebutuhan anak merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang terbesar.

    Namun kebutuhan rumah tangga tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan anak

    saja, masih ada kebutuhan rumah tangga lain yang perlu untuk dipenuhi. Salah

    satu kebutuhan rumah tangga yang juga penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan

    akan hiburan (rekreasi). Kebutuhan akan hiburan atau rekreasi ini bukan

    merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, namun jika semua kebutuhan

    pokok sudah terpenuhi dan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga maka

    tidak ada salahnya jika kebutuhan akan rekreasi ini dipenuhi. Salah satu

    pengelolaan dana arisan adalah dimanfaatkan untuk rekreasi seperti yang

    diungkapkan oleh Ibu Retno sebagai anggota arisan di RT.07 / RW.07, yang

    menyatakan bahwa :

    Kalo arisan itu paling dapatnya berapa to mbak, jadi ya paling uang

    arisannya tu buat senang-senang aja mbak. Pergi jalan-jalan kemana

  • 22

    gitu, gak usah jauh-jauh paling ke kota ke Ramayana. Ya buat nyenengin

    keluarga aja mbak, lagipula dapat arisan atau ndak kan yang penting buat

    pirukunnya aja mbak.

    Berbeda dengan pernyataan dari ibu Retno yang mengunakan dana arisan

    yang didapat untuk bersenang-senang (rekreasi), menurut Ibu Nur Khasanah

    sebagai anggota arisan di RT.03 / RW.06 yang menggunakan dana arisan yang

    didapat untuk membeli peralatan dapur, seperti yang beliau ungkapkan dibawah

    ini :

    Nak entuk duit arisan yo ge tuku macem-macem mbak, tuku alat dapur

    opo liyane kan seneng mbak, ora usah ngetokke duit saka kantong dewe

    (Kalo dapat uang arisan ya buat beli macam-macam, beli alat dapur atau

    lainya kan senang mbak ndak usah ngeluarin uang dari dompet sendiri).

    Perbedaan pernyataan antara ibu Retno dan ibu Nur Khasanah tersebut

    menunjukkan bahwa kebutuhan rumah tangga antara yang satu dengan yang lain

    tidak sama. Mungkin ibu Retno semua kebutuhannya sudah dapat terpenuhi

    sehingga dana arisan yang didapat dapat digunakan untuk jalan-jalan, sedangkan

    untuk ibu Nur Khasanah kebutuhan rumah tangganya masih banyak yang belum

    terpenuhi maka dan arisan yang didapat digunakan untuk membeli peralatan

    dapur.

    Melihat dari perbedaan pernyataan yang diungkapkan dari ibu Tri, Retno

    dan Nur diatas maka dapat dilihat bahwa kebutuhan antara rumah tangga yang

    satu dengan yang lain berbeda-beda. Karena kebutuhan yang berbeda-beda maka

    dana arisan yang didapatpun digunakan dengan cara yang berbeda-beda pula,

    namun pada dasarnya semua itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-

    hari.

    Arisan dan Modal Dagang

    Namun selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dana arisan juga

    dapat digunakan untuk membantu memberi modal dagang, seperti yang dialami

  • 23

    oleh Ibu Sri sebagai anggota arisan di RT.05 / RW.06 yang kebetulan beliau

    mempunyai usaha kecil-kecilan di rumahnya beliau menyatakan bahwa :

    Dapat uang arisan ya buat nambah-nambah modal dagang mbak,

    kan lumayan biar dagangannya tambah rame tambah banyak kan

    seneng mbak liatnya

    Menurut ibu Sri dana arisan yang didapat akan lebih bermanfaat jika

    digunakan untuk menambah modal dagang, karena dagang merupakan salah satu

    sumber pendapatan beliau. Sebagai ibu rumah tangga ibu Sri harus berusaha

    mencari tambahan pendapatan dengan cara berjualan karena sang suami hanya

    berkerja sebagai buruh pabrik sedangkan dia harus mencukupi ke empat anaknya.

    Oleh karena itu dengan adanya dana arisan diharapkan dapat membantu Ibu Sri

    menambah modal dagangannya, sehingga secara tidak langsung beliau menabung

    melalui arisan untuk mengembangkan usahanya.

    Arisan dan Biaya Pendidikan Anak

    Biaya pendidikan anak merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga

    yang cukup besar, maka tak jarang banyak orang tua yang mengikutkan asuransi

    pendidikan agar masa depan dan pendidikan anaknya terjamin. Namun tidak

    semua keluarga dapat mengasuransikan pendidikan bagi anaknya karena

    keterbatasan pendapatan. Oleh karena itu sebagai orang tua mereka harus

    berupaya menyediakan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Salah satu

    pengalokasian dana arisan yang didapat adalah untuk membiayai pendidikan anak,

    seperti yang diungkapkan oleh Ibu Tatik sebagai anggota arisan di RT.07 / RW.07

    :

    Ya kadang-kadang buat bayar sekolah anak mbak, kan tiap bulan mesti

    harus bayar uang sekolah jadi ya kalo pas dapat uang arisan ya uangnya

    buat bayar sekolah anak aja kan lumayan mbak

  • 24

    Tidak hanya terkait dengan biaya pendidikan anak, dana arisan yang

    didapatkan pun dapat dialokasikan untuk membeli seragam sekolah anak seperti

    yang diungkapkan oleh Ibu Yanti sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Kalo terima dana arisan biasanya ya digunakan untuk membeli seragam

    anak mbak, seragamnya anak kecil tu kan kadang sering gampang rusak

    atau kotor gitu mbak

    Ibu Tatik dan ibu Yanti merupakan salah satu ibu rumah tangga yang

    memanfaatkan dana arisan untuk membayar biaya pendidikan dan seragam untuk

    anaknya. Baik ibu Tatik maupun ibu Yanti secara tidak langsung telah

    memanfaatkan arisan sebagai sarana untuk menyiapkan tabungan untuk biaya

    pendidikan anaknya.

    Arisan dan Investasi

    Tidak selalu dana arisan yang didapat digunakan untuk kebutuhan sehari-

    hari seperti yang telah diuangkapkan diatas. Namun dana arisan yang didapat

    dapat dimanfaatkan pula untuk investasi dalam emas, seperti yang dilakukan oleh

    Ibu Salsabilah sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Biasanya uang arisan yang didapatkan buat beli emas mbak, tapi kalo

    cuma pakek uang arisan aja kan kurang ya mbak jadi saya akan tambahi

    dari gaji saya mbak soalnya kebetulan saya juga bekerja. Tapi saya tidak

    beli emas terus lho mbak, jadi saya tu sistemnya tukar tambah emas

    mbak

    Ibu Salsabilah memanfaatkan arisan untuk investasi dalam emas, dan itu

    merupakan hal yang bagus untuk di contoh, hal ini dikarenakan beliau tidak hanya

    berfikir dalam jangka pendek namun beliau berfikir dalam jangka panjang untuk

    masa depan keluarganya. Namun tentunya hal ini tidak dapat dilakukan jika

    kebutuhan keluarga belum terpenuhi, saat semua kebutuhan keluarga dapat

    terpenuhi semua maka investasi merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk

    dilakukan.

  • 25

    Dari beberapa tanggapan masyarakat terhadap pengalokasian dana arisan

    maka dapat disimpulkan bahwa pengalokasian dana arisan umumnya digunakan

    untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membeli kebutuhan anak,

    peralatan dapur dan membeli seragam. Saat semua kebutuhan rumah tangga dirasa

    sudah tercukupi maka adakalanya memanfaatkan dana arisan untuk rekreasi,

    modal usaha atau bahkan investasi. Dilihat dari cara pengelolaan dana arisan,

    maka hal ini menunjukkan bahwa arisan memiliki peran yang besar bagi

    masyarakat di kauman kidul.

    Bersosialisasi Dengan Biaya yang Rendah

    Dari 2 tipe dasar sistem arisan menurut Bouman (1995 : 337), sistem

    arisan yang kerap digunakan di Indonesia khususnya di Kauman Kidul ini adalah

    arisan dengan sistem ROSCA. Namun berbeda dengan negara lain, di Indonesia

    khususnya di Kauman Kidul sistem yang ada dalam arisan tidak hanya berkaitan

    dengan ekonomi saja melaikan arisan juga memiliki kaitan dengan kegiatan sosial.

    Hal inilah yang membedakan sistem arisan ROSCA yang ada di Indonesia dengan

    yang ada di negara lain, khususnya di desa Kauman Kidul arisan dapat memiliki

    manfaat yang lebih terutama dalam hubungan sosial.

    Menjaga hubungan sosial antara warga yang satu dengan yang lain

    bukanlah hal yang mudah mengingat setiap orang memiliki karakter yang

    berbeda-beda. Namun bukan hanya itu saja yang menjadi kendala saat menjalin

    hubungan sosial antar warga, biaya yang besar dalam menjalin hubungan sosial

    turut menjadi masalah yang besar bagi ekonomi rumah tangga. Karena seperti

    yang kita tahu banyak sekali kegiatan yang berkaitan dengan sosial dan setiap

    kegiatan tersebut tentunya akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Beberapa

    kegiatan sosial yang membutuhkan dana antara lain pernikahan, lelayu, kelahiran,

    menjenguk tetangga yang sakit dan masih banyak lagi kegiatan sosial yang

    membuthkan dana. Mungkin bagi rumah tangga yang memiliki pendapatan cukup

    hal ini tentunya tidak menjadi masalah, namun bagaimana jika sebaliknya.

  • 26

    Dengan keikutsertaan dalam arisan masalah terkait dana sosial ini dapat

    menjadi lebih ringan, karena dalam arisan terdapat iuran khusus yang dialokasikan

    untuk kegiatan sosial. Iuran ini jumlahnya tidak banyak dan dibayarkan pada

    setiap bulan. Pada umumnya iuran ini berkaitan dengan lelayu, kelahiran,

    menengok warga yang sakit, dan jika ada warga yang berpindah. Dengan ada dana

    sosial dalam arisn ini akan sedikit meringankan ekkonomi rumah tangga karena

    anggota arisan tidak perlu mengeluarkan biaya secara pribadi untuk kegiatan

    sosial hal ini dikarenakan telah diwakilkan oleh arisan dari uang sosial yang

    selama ini telah dikumpulkan, seperti yang diungkapkan oleh ibu Yanti selaku

    anggota arisan di RT.08 / RW.07 :

    Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari arisan juga

    membantu meringankan biaya pengeluaran untuk kegiatan sosial mbak,

    soalnya tidak perlu menyumbang saat ada yang melahirkan, lelayu

    ataupun jika ada yang sakit karena sudah di wakilkan oleh dana sosial

    yang dikumpulkan saat arisan. Lumayan mbak hemat dibandingkan kalo

    nyumbang sendiri kan pasti keluar banyak mbak, masak iya mau

    nyumbang sedikit kan ndak enak tapi kalo bareng-bareng kan tidak

    kelihatan saya nyumbang berapa gitu

    Namun sayangnya tidak semua anggota arisan berfikiran sama dengan ibu

    Yanti, karena ada juga anggota yang merasa terbebani jika harus membayar iuran

    sosial seperti yang diungkapkan oleh ibu Sri selaku anggota arisan di RT.05 /

    RW.07 :

    Kalo iuran gitu tu banyak banget mbak, keliatannya cuma Rp.1.000,-

    gitu tapi macem-macem1 kan jadinya jumlahnya jadi banyak mbak, kalo

    1 Kegiatan sosial itu dapat mencakup berbagai macam hal seperti : kelahiran, kematian,

    pernikahan, sakit, dan masih banyak lagi. Dan untuk menjaga hubungan sosial yang baik maka

    setiap bulan akan ada iuran khusus yang dialokasikan untuk kegiatan sosial umumnya sebesar

    Rp.1.000,- per bulan (dengan asumsi dalam 1 bulan hanya ada 1 kegiatan sosial). Namun jika

    dalam 1 bulan terdapat lebih dari 1 kegiatan sosial (contoh : ada 2 warga yang sakit ) maka tidak

    menutup kemungkinan akan ada tambahan iuran sosial dalam bulan itu, namun untuk bulan

    selanjutnya akan kembali lagi sebesar Rp.1.000,-.

  • 27

    pas ada sih ndak papa tapi kalo pas ndak ada kan saya juga bingung

    mbak mau bayarnya gimana. Apa lagi kalo ada yang sakit atau meninggal

    lebih dari satu iurannya juga akan nambah lebih banyak lagi mbak

    Tidak ada yang salah antara ibu Sri dan ibu Yanti, keduanya benar hanya

    saja mereka memiliki cara pandang yang berbeda. Ibu Yanti memiliki cara

    pandang yang positif dan berfikir lebih jauh kedepan dengan adanya dana sosial

    akan dapat meringankan pengeluarannya dibandingkan jika harus mengeluarkan

    dana sendiri. Sedangkan ibu Sri hanya melihat jumlah dana yang dikeluarkan

    untuk iuran sosial pada saat ini tanpa berfikir dalam jangka panjang, padahal jika

    ia menghitung dana yang akan dikeluarkan jika tidak dibantu diwakilkan oleh

    arisan maka akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Sehinga pada

    intinya arisan dapat membantu warga untuk tetap dapat bersosialisasi dengan

    biaya yang rendah.

    Namun perlu diketahui bahwa iuran sosial ini tidak dapat dipukul rata

    kesemua arisan karena setiap arisan memiliki sistem terkait dengan kegiatan sosial

    yang berbeda-beda, ada yang memasukkan kelahiran di dalam kas sosial ada yang

    tidak memasukkannya kedalam kas sosial sehingga warga harus mengeluarkan

    uang pribadi untuk bersosialisi. Hal ini tergantung kebijakan dariketua arisan dan

    tentunya disetujui oleh anggota arisannya. Selain dapat menghemat pengeluaran

    (manfaat secara ekonomi) arisan juga memiliki manfaat pula secara sosial untuk

    meningkatkan kerukunan dalam masyarakat.

    Arisan dan Kerukunan Antar Warga

    Kerukunan antar warga merupakan hal yang sanggat penting dan sanggat

    diutamakan untuk selalu dijaga terutama didalam lingkungan dimana kita tinggal,

    agar jangan sampai antara warga yang satu dengan yang lain tidak saling

    mengenal atau ada perpecahan akibat perselisihan paham. Mengingat menjaga

    kerukunan antar warga ini bukan hal yang mudah untuk dijalankan karena setiap

    orang memiliki karakter yang berbeda-beda antara warga yang satu dengan yang

  • 28

    lain, bukan berarti bahwa kerukunan antar warga ini tidak dijaga. Salah satu cara

    menjaga kerukunan antra warga adalah melalui arisan, karena salah satu manfaat

    diadakannya arisan adalah untuk menjalin silaturahmi dan kerukunan antar warga.

    Arisan merupakan salah satu kegiatan yang diadakan dengan harapan

    dengan adanya arisan warga dapat menjalin komunikasi dan dapat saling

    mengenal antara warga yang satu dengan yang lain ditengah kesibukan masing-

    masing sehingga kerukunan dapat terjaga, karena dengan adanya arisan maka

    minimal setiap satu bulan sekali warga akan di wajibkan untuk datang dan dapat

    menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan baik tanpa harus menyediakan

    waktu khusus untuk bertemu dengan antar sesama warga. Seperti yang

    diungkapkan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua RT.07 / RW.07 :

    Kalo harus pergi ketetangga sendiri kan butuh waktu, kalo mau ada

    komunikasi kan butuh waktu tersendiri kan mumpung ketemu disitu ya

    sekalian sebagai sarana untuk komunikasi biar dekat dengan tetangga lah

    setidaknya seperti itu.

    Hal ini juga di dukung oleh pendapat dari para anggota arisan, menurut ibu Retno

    anggota arisan RT.07 / RW.07 yang mengungkapkan bahwa :

    Ya arisan itu kan emang kewajiban kita sebagai warga. Selain itu

    sebagai warga kan harus kumpul-kumpul, kalo nggak kumpul setiap bulan

    pas arisan kapan lagi gitu mbak.

    Begitu pula menurut ibu Tatik yang merupakan anggota arisan RT.07 / RW.07

    yang menyatakan bahwa :

    Isa kumpul-kumpul, apameneh nak nang perumahan kan arang ketemu to

    mbak, coba mang persani lak dereng ana wong to mbak, padahal wes

    nyahmene. Ya sing jelas kumpul-kumpul bisa saling ketemu ngono njeh.

    Paling ora sewulan pisan ki sak RT iso kumpul, mengko nak ana apa-apa

    isa dirembug bareng, mboh kuwi sosial, ana seng kaguan kersa bayi

    utawa liyane.

  • 29

    (Bisa kumpul-kumpul, apa lagi kalau di perumahan kan jarang bertemu

    kan mbak, coba dilihat aja kan belum ada orang mbak, padahal sudah jam

    segini. Ya yang jelas kumpul-kumpul bisa saling bertemu gitu ya. Paling

    tidak satu bulan sekali itu satu RT bisa kumpul, nanti kalau ada apa-apa

    bisa dibahas bersama entah itu masalah sosial, ada yang punya bayi atau

    yang lain).

    Arisan memiliki manfaat yang sangat besar bagi warga untuk dapat

    menjalin komunikasi dan bersilahturahmi dengan antar sesame warga mengingat

    setiap warga memiliki kesibukan masing-masing. Namun dengan adanya arisan

    warga memiliki tangung jawab untuk datang arisan sekalian dapat berkumpul

    dengan warga yang lain tanpa harus memiliki waktu khusus untuk berkumpul

    dengan warga. Selain digunakan untuk menjaga kerukunan antar warga arisan

    dapat pula digunakan untuk menggali potensi-potensi yang ada pada diri anggota.

    Arisan dan Pengembangan Diri

    Arisan memiliki manfaat yang beraneka ragam seperti yang telah di

    jelaskan sebelumnya, namun perlu disadari melalui arisan kita dapat menggali

    potensi dari anggota arisan baik yang mereka tidak sadari atau tidak miliki. Tentu

    kita akan bertanya-tanya potensi apa saja yang dapat digali, dan bagaimana cara

    mengalinya? Jawabannya sanggat sederhana, seperti yang kita tahu dalam arisan

    pasti akan ada pengurus, baik pengurus arisan, simpan pinjam dll. Dengan

    menjadikan anggota arisan sebagai pengurus maka itu termasuk salah satu cara

    atau upaya menggali potensi anggota. Dimana yang semula angggota arisan

    tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang pembukuan, tentang simpan pinjam,

    bagaimana cara menghitung bunga dll akan belajar dan dapat memahami saat

    mereka turut berkecimpung di dalamnya (sebagai pengurus), seperti yang

    dikatakan oleh ibu Sri selaku anggota arisan RT.05 / RW.07 :

    Karena kita dulu merintis dari nol, jadi dari awal banyak warga yang

    tidak atau belum pernah berkecimpung dalam organisasi apalagi tentang

  • 30

    masalah pembukuan itu kan dulu pada belum mengerti tapi sekarang

    sudah pada mengerti.

    Namun yang menjadi kendala adalah tidak semua anggota dapat menjadi

    pengurus, karena pengurus hanya terbatas beberapa orang saja. Maka akan dibuat

    sistem bergilir untuk menjadi pengurus, sebagai contoh ibu A menjabat sebagai

    pengurus simpan pinjam selama 2/3 tahun, maka setelah itu akan digantikan oleh

    ibu B. Hal ini di lakukan untuk dapat menggali potensi dari anggota arisan,

    mengingat tidak semua anggota arisan dapat menjadi pengurus secara bersamaan,

    hal ini sesuai dengan yang diungkapkan olehSri Rahayu selaku pengurus simpan

    pinjam di RT.05 / RW.07 :

    Saya sudah 3 tahun menjadi pengurus simpan pinjam mbak, dulu saya

    tidak pegang apa-apa tapi kemudian disuruh pegang ini. Jabatanya tidak

    pasti selalu ini terus mbak, tergantung kebijakan dari ketua arisannya,

    bisa jadi kalo ganti ketua arisan ya ganti lagi karenakan setiap ganti

    ketua arisan dia punya tata cara pemimpinan sendiri. Dulu saya pengang

    sosial tapi sekarang pegang simpan pinjam, selalu diganti-ganti karena

    biar ada penyegaran mungkin tahun depan saya akan pegang kas, humas

    atau sosial lagi mungkin

    Menggali potensi anggota tidak hanya dapat dilakukan dengan menjadikan

    anggota arisan sebagai pengurus saja. Beberapa arisan memiliki cara lain untuk

    mengali potensi anggota, salah satunya adalah dengan meminta anggota arisan

    untuk menjadi MC/moderator saat kegiatan arisan berlangsung secara bergilir. Hal

    ini dilakukan untuk memicu anggota agar aktif berbicara dan tidak malu-malu

    lagi, karena seringkali anggota merasa egan untuk berbicara/mengungkapkan

    pendapat di depan umum sehingga jika diwajibkan menjadi MC/moderator maka

    anggota tidak memiliki alasan untuk egan berbicara dan lama kelamaan anggota

    tidak akan malu-malu lagi, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh ibu Ati

    selaku ketua arisan RT.03 / RW.06 :

  • 31

    Untuk MC/moderator nanti bergantian, per dawis2 akan ada perwakilan

    1 orang. Disini kebetulan ada 3 dawis, jadi nanti akan bergantian bulan

    ini dawis yang pertama oleh ibu A, bulan depan dawis 2 oleh ibu B, dan

    seteruusnya mbak sampai semua mendapat jatah

    Banyak sekali potensi dan cara yang dapat diguanakan untuk mengali

    potensi angggota arisan, baik melalui menjadikan anggota sebagai pengurus, dan

    sebagai MC/moderator dalam arisan. Namun untuk mengali potensi anggota

    antara arisan yang satu dengan arisan yang lain tidak dapat disamaratakan, hal ini

    bergantung pada cara kepemimpinan ketua arisannya. Jika ketua arisan dapat

    menyadari potensi anggota arisannya maka pasti akan ada cara-cara kreatif lain

    yang digunakan untuk menggali potensi anggota. Selain berperan untuk menggali

    potensi anggota arisan juga memiliki peran untuk memberikan informasi-

    informasi yang secara tidak langsung dapat menjadi pengetahuan bagi anggota,

    sehinga mereka seperti mendapatkan pendidikan namun secara non formal melalui

    arisan.

    Pendidikan Non Formal

    Kegiatan yang terdapat dalam arisan tidak hanya mengundi siapa nama

    yang akan keluar dan berkaitan dengan simpan pinjam saja. Namun dalam arisan

    sering kali ada isisan3

    yang biasanya ada saat kegiatan arisan akan berakhir yakni

    di warna sari. Isian ini pada umumnya dilakukan oleh pihak luar seperti sales dan

    dari dinas pemerintahan, namun tidak menutup kemungkinan isian ini juga berasal

    dari dalam pengurus arisan sendiri. Isian dalam arisan yang diadakan pada setiap

    2 Dasawisma atau yang kerap disingkat dawis merupakan kegiatan arisan namun dalam lingkup

    yang lebih kecil, sesuai dengan namanya dawis maka jumlah anggotanya hanya berjumlah 10

    orang/KK.

    3 Isian merupakan kegiatan atau informasi tambahan yang dapat berasal dari pihak luar seperti

    dari dinas pemerintahan, sales dan masih banyak lagi yang diharapkan memberikan dampak

    positif bagi anggota arisan. Isian ini umumnya ada saat kegiaan arisan akan berakhir yakni pada

    warna sari.

  • 32

    bulan ini dapat bervariasi dan dapat menyangkut berbagai macam hal yang

    berbeda-beda setiap bulannya. Jenis isian yang ada dalam arisan ini tergantung

    dari pihak yang akan menyampaikan isiannya, sehingga isian yang ada dalam

    arisan yang satu dapat berbeda dengan isian yang ada di tempat yang lain.

    Diharapkan dengan adanya isian ini anggota arisan dapat mendapatkan tambahan

    pengetahuan sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga mereka.

    Isian yang ada diarisan pada umumnya berkaitan dengan kesehatan,

    pendidikan, administrasi (pembukuan), kependudukan, pemilu dan masih banyak

    lagi, seperti yang diungkapkan oleh ibu Umi Kalsum selaku ketua arisan RT.05 /

    RW.07 :

    Isiannya beranekaragam kalau penyuluhan biasanya terkait dengan

    struktur organisasi, administrasi (dari PKK kota), ada penyuluhan terkait

    kesehatan, KB dan posyandu dari puskesmas, kalau pendidikan biasanya

    dari perwakilan RW yang ada di kelurahan. Ada juga penyuluhan tentang

    kependudukan seperti pembuatan KK, KTP, pajak bumi biasanya dari

    kelurahan atau kecamatan. Kalo mau mendekati pemilu4

    gini ya ada juga

    penyuluhan tentang cara memilih yang benar, bukan kampanye lho hanya

    memberi informasi tentang pemilu. Biasanya nanti saya akan

    menunjukkan contoh kertas suara nanti diperlihatkan bagaimana cara

    menyoblos dengan benar seperti apa agar jangan ada yang salah saat

    menyoblos

    Selain yang telah diungkakan oleh ibu Umi Kalsum, terdapat pula

    beberapa isian yang terkait dengan tips-tips, demo masak dan dari beberapa sales

    yang hendak menawarkan produk yang akan mereka jual, seperti yang

    diungkapkan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua arisan RT.07/ RW.07 :

    Macam-macam mbak kalau isian itu ada macam-macam tips terkait

    merawat tanaman / benda, ada juga posbindu (seperti posyandu tapi 4 Wawancara dilakukan pada 16 maret 2014, dimana pada saat wawancara dilakukan kebetulan

    mendekati pemilihan calon legislatif yang akan diselengarakan pada tanggal 9 April 2014.

  • 33

    untuk ibu-ibu). Ada juga demo masak, demo kosmetik dari sales-sales

    gitu

    Untuk isian dari sales tidak semua arisan khususnya ketua arisan

    mengijinkan para sales-sales datang untuk memberikan isian dalam arisan. Hal ini

    dikarenakan dengan adanya sales hanya akan membuat pengeluaran anggota

    arisan semakin besar dan menambah hutang. Sehingga ada beberapa ketua arisan

    yang melarang adanya sales yang memberi isian dalam arisan, kecuali jika isian

    yang diberikan dapat memberikan manfaat sehingga perlu diseleksi terlebih

    dahulu sales-sales yang akan menawarkan produknya, seperti yang diungkapkan

    oleh ibu Nur Aini selaku ketua arisan RT.08 / RW.07 :

    Kalau sales yang tujuannya hanya menawarkan barang saja maka tidak

    akan diijinkan mengisi kegiatan arisan, tapi kalo barang yang ditawarkan

    memiliki manfaat bagi angggota ya saya terima, tapi kalo tidak ya tidak

    saya ijinkan. Jadi sebelumnya saya seleksi dulu mbak kalo mau ada sales

    yang datang

    Apa yang diungkapkan oleh ibu Nur Aini ini sejalan dengan pendapat ibu Retno

    selaku anggota arisan RT.07 / RW.07 :

    Ya kalo sales gitu kalo pas barangnya lagi sama dengan yang kita

    butuhkan ya sebenarnya bagus ya mbak, tapi kalo pas barangnya tidak

    kita butuhkan tapi kita beli karena inggin kan malah jadi membebani kan

    ujung-ujungnya hutang mbak kalo sales gitu.

    Berbeda dengan arisan yang dipimpin oleh ibu Nur Aini, dalam memimpin

    arisan ibu Umi Kalsum membuka pintu bagi para sales yang hendak memberikan

    isian dalam arisan, seperti yang beliau ungkapkan:

    Tidak ada kriteria tertentu untuk sales yang datang, sehingga tidak ada

    pengecualian bagi sales yang akan datang selama masih aman dan positif

    maka akan saya perbolehkan. Tapi biasanya diakhir acara mbak isiannya,

    karenakan kadang membutuhkan waktu yang lama jadi biar tidak

  • 34

    menganggu kegiatan arisan. Kan kasian juga mbak mereka (para sales)

    itu kan juga kerja, jadi apa slahnya kalo cuma promosi aja kan ndak

    papa. Jadi kalo waktunya tidak memungkinkan saat arisan maka kadang

    kita akan cari waktu lain diluar arisan agar para sales itu tetap dapat

    mempromosikan produknya

    Kebijakan yang dimbil oleh ibu Umi Kalsum ini mendapat sambutan yang positif

    dari ibu Sri selaku anggota arisan yang beliau pimpin yang menyatakan bahwa :

    Ya kalo ada sales yang datang gitu ya ndak papa, itu semua tergantung

    dari pribadi kita masing-masing harus pintar-pintar menahan diri agar

    jangan membeli barang hanya karena inggin saja tapi lihat manfaatnya.

    Lagi pula kalo ada sales gitu biasanya akan ada bonus atau potongan,

    nanti ujung-ujungnya juga akan masuk kas jadi kan lumayan mbak.

    Contohnya jika ada yang beli 10 orang akan dapat 11, terus nanti sisanya

    yang 1 itu masuk ke kas kan lumayan.

    Beraneka ragam jenis isian yang ada dalam arisan seperti yang telah

    diungkapkan diatas tentunya akan sanggat bermanfaat bagi anggota arisan,

    khususnya bagi anggota arisan yang memiliki pendidikan yang rendah dan belum

    mengenal internet sehingga akses mereka terhadap informasi menjadi terbatas.

    Oleh karena itu diharapkan dengan adanya isian dalam arisan ini anggota dapat

    secara tidak langsung belajar dan mengambil maanfaat dari isian yang ada dan

    dapat menerapkanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga dapat

    dikatakan dengan mengikuti arisan anggota arisan dapat mendapatkan pendidikan

    secara non formal yang tanpa biaya melalui isian yang ada dalam arisan. Selain

    dapat sebagai tempat untuk mendapat pendidikan secara non formal arisan juga

    memiliki peran untuk membantu memberikan hiburan kepada anggotanya, karena

    di dalam arisan ada yang kegiatan berkaitan dengan piknik/wisata.

  • 35

    Hiburan Dibalik Rutinitas

    Kegiatan yang ada dalam arisan bervariasi dan beraneka ragam sehingga

    tidak akan membuat anggota menjadi jenuh. Namun biar bagaimanapun segala

    sesuatu yang dilakukan berulang-ulang pasti akan sampai pada titik kejenuhan,

    begitu juga dengan arisan. Oleh karena itu untuk tetap membuat anggota menjadi

    tidak jenuh dan tetap semanggat dan antusias datang arisan adalah dengan

    menyelengarakan hiburan. Salah satu hiburan yang dapat dilakukan adalah dengan

    mengajak anggota arisan pergi kesuatu tempat rekreasi untuk menghilangkan

    kejenuhan, menjaga kerkunan antar anggota serta mendekatkan diri antara warga

    yang satu dengan yang lain seperti yang diungkapkan oleh ibu Nur Aini selaku

    ketua arisan RT.08 / RW.07 :

    Selain iuran sosial ada juga iuran yang dialokasikan untuk rekreasi

    bersama mbak, ya untuk mendekatkan warga yang satu dengan yang

    lainnya mbak biar pada rukun

    Rekreasi yang dilakukan ini tidak harus ketempat yang jauh-jauh dan yang bagus,

    karena yang terpenting bukan tempatnya namun kebersamaan yang dapat diambil

    saat melakukan rekreasi. Seperti yang dialami oleh RT.05 / RW.07 :

    Piknik paling kecil-kecilan aja mbak ke bukit cinta5

    aja yang deket, yang

    penting kumpul-kumpulnya mbak

    Namun bukan berarti tidak boleh piknik ketempat yang jauh dan bagus, RT.03 /

    RW.06 melakukan piknik ke tempat yang cukup jauh yakni ke Demak dan Kudus.

    Namun tujuan mereka tidak hanya untuk rekreasi semata, namun juga untuk

    melakukan ziarah. Seperti yang diungkapkan oleh ketua arisan RT.03 / RW.06 :

    Kalo disini sering piknik mbak, tapi ndak Cuma piknik aja tapi sama

    ziarah, paling ke Demak, Kudus gitu

    5 Bukit cinta merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Tuntang, Kabupaten Semarang.

  • 36

    Melihat manfaat dari piknik yang beraneka ragam maka tidak ada salahnya

    jika dalam arisan juga diadakan piknik, sekalipun piknik tidak harus selalu ada.

    Selain sebagai tempat untuk rekreasi arisan juga memiliki mafaat untuk

    membantu warga khususnya ibu rumah tangga untuk menghilangkan kepenatan

    ditengah rutinitas dan kesibukan mereka sebagai ibu rumah tangga.

    Peran ibu rumah tangga sanggat besar dalam keluarga, selain mengelola

    ekonomi rumah tangga ibu rumah tangga juga harus menyelesaikan pekerjaan

    rumah tangga mereka seperti mencuci, membersihkan rumah, mengasuh anak,

    menyiapkan makanan dan masih banyak lagi. Itu semua merupakan tugas dan

    tanggung jawab seorang ibu rumah tangga yang tidak mudah untuk dilakukan,

    maka tak heran ada kalanya ibu rumah tangga mengalami kejenuhan dengan

    segala rutinitas yang mereka kerjakan setiap hari. Namun dengan adanya arisan

    anggota arisan kepenatan yang dialami oleh ibu rumah tangga tersebut dapat

    hilang, seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota arisan di RT.03 / RW.06

    yakni ibu Amin Karsiyah :

    Manfaat arisan itu ada banyak mbak salah staunya bisa kumpul-kumpul

    dengan teman-teman, dapat menghilangkan stress mbak, kan bisa sambil

    gojek-gojek6 gosip-gosip gitu mbak, biar ndak bosen juga dirumah

    terus ngurus ini itu saya kan butuh hiburan juga mbak

    Dari ungkapan ibu Amin Karsiyah diatas maka dapat dilihat bahwa arisan

    juga memiliki peran terutama bagi ibu rumah tanggga untuk membantunya

    menghilangkan kepenatan atau setress yang sedang dialami. Hal ini dikarenakan

    dengan adanya arisan mereka dapat berkumpul dengan teman-temannya dan

    saling berbagi pengalaman, tertawa bersama sehingga kepenatan yang mereka

    alami menjadi berkurang. Jadi menghilangkan kepenatan tidak harus dilakukan

    dengan mengeluarkan biaya yang banyak karena dengan arisan pun kepenatan

    dapat berkurang. Tapi hal ini tidak dapat dipukul rata kesemua orang karena

    mungkin bagi ibu Amin Karsiyah arisan sudah cukup untuk membantunya

    6 Gojek merupakan bahasa jawa yang artinya bercanda.

  • 37

    menghilangkan kepenatan tapi hal ini belum tentu berlaku bagi anggota arisan

    yang lain mengingat setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dan

    tingkat stress yang berbeda-beda pula. Berbagai jenis manfaat arisan telah

    diungkapkan diatas entah itu berkaitan secara ekonomi maupun sosial. Namun

    tidak hanya arisan yang memiliki manfaat bagi anggotanya, terdapat 1 jenis

    kegiatan lagi yang dapat membantu anggota mendapatkan manfaat secara

    ekonomi, yakni kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam.

    Shadow Banking

    Selain arisan terdapat kegiatan lain yang kerap dimanfaatkan oleh

    masyarakat di kauman Kidul yakni kegiatan simpan pinjam yang terdapat dalam

    PKK. Kegiatan simpan pinjam yang terdapat di PKK ini pada dasarnya hampir

    sama seperti simpan pinjam di lembaga keuangan formal (bank), oleh karena

    simpan pinjam di PKK ini memiliki sistem seperti yang hampir sama dengan yang

    ada di bank maka dapat dikatakan bahwa sistem simpan pinjam dalam PKK ini

    seperti shadow banking. Seperti namanya shadow yang berarti bayang-bayang

    sedangkan banking berarti bank, maka dapat disimpulkan bahwa shadow banking

    merupakan bayang-bayang bank dan simpan pinjam dalam PKK ini merupakan

    salah satu dari bayang-bayang bank tersebut. Pada dasarnya bayang-bayang

    merupakan pantulan dari bentuk asli suatu benda, jika simpan pinjam PKK

    dinamakan shadow banking maka hal ini menunjukkan bahwa simpan pinjam

    PKK ini memiliki bentuk (cara kerja/sistem) yang mirip dengan bank pada

    umumnya.

    Sesuai dengan tujuan dari PKK yakni inggin mewujudkan keluarga yang

    sehat dan sejahtera, maka diadakanlah simpan pinjam PKK yang diharapkan dapat

    meningkatkan kesejahteraan anggota. Pada umumnya sistem simpan pinjam di

    PKK dan di bank hampir sama, yakni baik bank maupun simpan pinjam PKK

    sama-sama menghimpun dana dari simpanan masyarakat, dan setelah dana dari

    simpanan masyarakat itu terkumpul maka akan dipinjamkan kepada anggota lain

  • 38

    yang membutuhkan bantuan dana dengan bunga tertentu. Dari bunga pinjaman

    tersebut sebagian akan dikembalikan ke pada anggota yang menabung sebagai

    bunga tabungan. Namun sistem simpan pinjam yang terkait dengan besaran suku

    bungga, jangka waktu pinjaman, besaran pinjaman dalam PKK tidak sama dengan

    sistem simpan pinjam di bank. Perbedaan sistem simpan pinjam di bank dan di

    PKK ini terjadi karena perbedaan regulasi dari pemerintah dan jumlah dana yang

    digunakan untuk simpan pinjam, dana simpan pinjam dalam PKK hanya sedikit

    tidak sebanyak dana yang ada di bank sehingga sistemnya juga berbeda.

    Perbedaan utama antara sistem simpan pinjam di bank dan di PKK adalah

    dalam hal tingkat kepercayaan. Untuk pinjaman dengan jumlah yang besar maka

    bank tidak dapat dengan mudah memberikan pinjaman, tentunya akan ada

    persyaratan terkait data pribadi, pendapatan, bahkan jaminan sebelum

    memberikan pinjaman. Sedangkan berbeda dengan simpan pinjam PKK faktor

    kepercayaan sanggat mudah untuk didapat sehingga warga dapat memperoleh

    pinjaman dengan mudah tanpa memperhitungkan pendapatan, jaminan dll seperti

    yang diungkapkan oleh ibu Juwariyah selaku pengurus simpan pinjam PKK di

    RT.03/RW.06 :

    Kan sudah kenal orang satu lingkungan mbak, jadi pokoknya butuh dana

    berapapun ya dibantu kalo pas ada uang

    Sedangkan menurut ibu Nur Khasanah selaku angggota PKK di RT.03/RW.06 :

    Syarate simpan pinjam ya mung ketemu pendak ndino

    (Syarat simpan pinjam hanya bertemu setiap hari)

    Hanya bersyaratkan bertemu setiap hari saja pinjaman di PKK dapat

    diperloleh, tanpa perlu adanya jaminan dan persyaratan yang rumit seperti pada

    bank. Sistem simpan pinjam di bank maupun dalam PKK memiliki kelemahan

    dan kelebihan masing-masing. Dilihat dari sisi tabungan, jika menabung di bank

    masalah keamanan akan lebih terjamin dibandingkan menabung di PKK. Namun

    jika menabung di bank akan ada potongan perbulan sedangkan jika menabung di

  • 39

    PKK tidak ada potongan seperti yang diungkapkan oleh ibu Nur Khasanah selaku

    anggota PKK RT.03 / RW.06 :

    Kalau nabung di bank malah berkurang, tapi kalo masalah keamanan ya

    aman di bank. Ya kecewanya itu mbak karena ada potongan

    Sedangkan jika dilihat dari sisi pinjaman, jika meminjam di bank kita dapat

    meminjam dana dengan jumlah yang besar sedangkan jika meminjam di dana di

    PKK jumlahnya tidak dapat besar karena keterbatasan dana yang tersedia. Namun

    jika pinjam di bank bunganya besar, syaratnya ribet dan harus dengan agunan.

    Berbeda jika dibandingkan dengan meminjam di PKK karena ada unsur

    kepercayaan maka tidak perlu ada jaminan dan bunga yang diberikan juga tidak

    terlalu besar seperti yang diungkapkan oleh bu Tatik selaku anggota PKK RT.07 /

    RW.07 :

    Kalo di bank ada persyaratan macem-macem, jadi ya ada enaknya ada

    tidaknya mbak tergantung kebutuhan. Kalo di PKK tidak enaknya

    dananya terbatas jadi kadang tidak sesuai dengan jumlah yang akan

    dipinjam. Tapi kalo di bank dapat pinjam berapapun boleh tapi ada syarat

    macem-macem belum lagi ada potongan ini itu

    Namun tidak hanya sistem simpan pinjam PKK dan bank saja yang tidak

    sama, bahkan sistem simpan pinjam antara PKK di RT yang satu dengan PKK di

    RT yang lain pun belum tentu sama. Hal ini dikarenakan pengurus (ketua PKK)

    dalam menentukan bunga, periode pinjaman, jumlah pinjaman dll ini berdasarkan

    dengan kesepakatan bersama antara warga yang satu dengan yang lain, dan

    kondisi ekonomi masyarakat yang satu dengan yang lain pun dapat menentukan

    sistem simpan pinjam seperti apa yang akan di lakukan oleh warga di RT tersebut.

    Maka tidak seperti dengan bank formal pada umumnya yang sistemnya ditentukan

    oleh pemerintah, sistem simpan pinjam di PKK lebih bersifat fleksibel dan

    menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya sistem simpan

    pinjam pada PKK ini, maka diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat bahkan

    mendapat tambahan pendapatan dari simpan pinjam tersebut.

  • 40

    Sistem Simpan Pinjam PKK

    Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, selain arisan dalam

    PKK terdapat kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam seperti pada bank.

    Namun sistem simpan pinjam yang terdapat dalam PKK ini sedikit berbeda

    dengan sistem simpan pinjam pada bank. Dari 4 RT di desa Kauman Kidul yang

    digunakan sebagai responden dalam penelitian ini, ditemukan 3 sistem simpan

    pinjam yang berbeda. Adanya 3 variasi sistem simpan pinjam ini dikarena pada

    umumnya setiap RT memiliki sistem simpan pinjam tersendiri yang belum tentu

    sama antara yang satu dengan yang lain. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu

    tentang sistem simpan pinjam yang terdapat dalam PKK.

    Gambar 1

    Sistem simpan pinjam pertama (Lihat Gambar 1) merupakan sistem

    simpan pinjam dari PKK yang berada di RT 08 / RW.07 yang diketuai oleh Ibu

    Nur Aini. Sistem simpan pinjam yang pertama ini secara umum hampir sama

    dengan sistem simpan pinjam dalam bank. Seperti yang kita tahu saat kita menjadi

    anggota dalam sebuah bank maka kita setiap bulan wajib menyetorkan sejumlah

    dana untuk di tabung dengan batas minimal menabung yang berbeda-beda pada

    setiap bank. Namun sebagai anggota bank kita tidak wajib untuk melakukan

    pinjaman, kita boleh meminjam jika kita memang membutuhkan pinjaman namun

    bukan suatu kewajiban untuk meminjam. Begitu pula dengan sistem simpan

    pinjman yang pertama yang ada dalam PKK. Dalam sistem simpan pinjam ini

    anggota simpan pinjam PKK wajib menabung namun tidak wajib melakukan

    pinjaman, mereka boleh meminjam jika mereka memang butuh dana namun

    bukan suatu keharusan.

    SISTEM SIMPAN

    PINJAM 1

    WAJIB SIMPAN TIDAK WAJIB PINJAM

  • 41

    Perbedaan sistem simpan pinjam ini dengan yang ada di bank adalah

    dalam hal pemberian pinjaman. Dalam simpan pinjam yang ada di PKK hanya

    anggota PKK saja yang boleh melakukan pinjaman, sehingga jika ada warga yang

    bukan atau tidak ikut dalam PKK tidak boleh melakukan pinjaman dana

    berapapun jumlahnya. Berbeda dengan yang ada dalam bank siapapun yang

    membutuhkan dana sekalipun bukan anggota dari bank tersebut dapat

    memperoleh pinjaman dana asalkan memiliki agunan dan persyaratan yang cukup.

    Hal ini tidak dapat dilakukan di simpan pinjam yang ada dalam PKK karena

    dalam simpan pinjam dalam PKK tidak ada agunan khusus yang harus di berikan

    untuk mendapatkan pinjaman dana. Namun bukan berarti dalam simpan pinjam di

    PKK tidak ada agunan sama sekai karena sebenarnya secara tidak langsung

    mereka menjadikan simpanan anggota sebagai agunan atas pinjaman anggota,

    oleh karena itu dalam simpan pinjam di arisan tidak dapat memberikan pinjaman

    kepada warga atau anggota yang tidak menabung.

    Gambar 2

    Untuk sistim simpan pinjam yang kedua ini merupakan sistim simpan

    pinjam dari PKK di RT. 07 / RW.07 yang di pimpin oleh Ibu Herlina

    Pancawardani. Berbeda dengan sistem simpan pinjam dalam PKK yang pertama,

    sistem simpan pinjam yang kedua ini memiliki sistem yang berbeda dengan

    sistem simpan pinjam yang terdapat pada bank. Dalam sistem ini anggota yang

    menabung wajib melakukan pinjaman berapapun jumlahnya baik anggota tersebut

    dalam keadaan membutuhkan dana ataupun sedang tidak membutuhkan dana dia

    wajib melakukan pinjaman minimal 1 kali pinjaman dalam 1 perode simpan

    SISTEM SIMPAN

    PINJAM 2

    WAJIB SIMPAN WAJIB PINJAM

  • 42

    pinjam7, dan sistem seperti ini tidak dapat dilakukan oleh bank pada umumnya.

    Hal ini terlihat tidak adil bukan? Mana mungkin anggota yang tidak

    membutuhkan dana wajib melakukan pinjaman, namun jangan risau karena akan

    ada keuntungan tersendiri bagi warga yang kerap melakukan pinjaman.

    Anggota yang kerap melakukan pinjaman akan mendapatkan keuntungan

    lebih di akhir periode simpan pinjam dari pada anggota yang jarang melakukan

    pinjaman. Keuntungan yang akan diperoleh ini berupa tambahan dana yang

    dinamakan SHU (Sisa Hasil Usaha8). Tambahan dana ini didapat dari hasil bunga

    pinjaman di kalikan dengan jumlah pinjaman. Sehingga semakin sering anggota

    melakukan pinjaman maka akan semakin besar SHU yang akan di dapat oleh

    anggota tersebut. Namun tidak semua bunga pinjaman yang didapat akan

    dibagikan dalam bentuk SHU karena sebagian kecil dari hasil bunga pinjaman

    tersebut akan digunakan untuk bunga simpanan. Sehinga anggota mendaatkan 2

    keuntungan yakni bunga simpanan dan bunga pinjaman, maka semakin sering

    anggota tersebut menabung dan meminjam maka akan semakin besar pula bunga

    simpanan dan SHU yang akan mereka terima. Maka dapat disimpulkan bahwa

    dengan diwajibkannya menabung dan meminjam pada sistem simpan pinjam yang

    kedua ini sebenarnya tidak memberatkan anggota, namun sebaliknya akan

    memberikan keuntungan yang lebih bagi anggota. Karena seperti pada sistem

    simpan pinjam yang pertama tabungan anggota hanya digunakan sebagai agunan

    secara tidak langsung untuk anggota melakukan pinjaman.

    7 Periode simpan pinjam antara simpan pinjam di PKK yang satu dengan yang lain dapat berbeda-

    beda, tergantung dari kebijakan masing-masing PKK. Namun pada umumnya periode simpan

    pinjam dalam PKK adalah 1 tahun.

    8 SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam simpan pinjam di arisan ini berbeda dengan SHU yang ada pada

    umumnya. Karena yang dimaksud dari sisa hasil usaha adalah usaha yang berkaitan dengan

    pinjaman. Sehingga SHU ini didapatkan dari hasil bunga pinjaman yang diberikan kepada

    anggotanya.

  • 43

    Gambar 3

    Untuk sistem simpan pinjam yang ketiga ini merupakan sistem simpan

    pinjam yang digunakan oleh RT.03 / RW.06 yang dipimpin oleh Ibu Ati dan

    RT.05 / RW.07 yang dipimpin oleh Ibu Umi Kalsum. Dalam sistem simpan

    pinjam pertama dan kedua yang telah dijelaskan sebelumnya memanfaatkan

    simpanan (tabungan anggota) sebagai agunan secara tidak langsung bagi anggota

    untuk mendapatkan pinjaman. Namun berbeda dengan sistem simpan pinjam ke

    tiga ini, dalam sistem ini tidak ada yang digunakan sebagai agunan, karena

    anggota tidak wajib menabung. Agunan yang digunakan dalam sistem simpan

    pinjam ketiga ini lebih bersifat sosial, sehingga agunan dalam melakukan

    pinjaman adalah nama (harga diri) dari masing-masing anggota maka unsur

    kepercayaan menjadi sanggat penting dalam sistem simpan pinjam yang ketiga

    ini.

    Dalam sistem ini anggota tidak diwajibkan melakukan simpan maupun

    pinjam. Sehingga jika ada warga yang membutuhkan dana boleh meminjam tanpa

    harus memiliki tabungan, karena tabungan bukan merupakan jaminan untuk

    melakukan pinjaman. Begitu pula sebaliknya jika anggota hanya ingin menabung

    saja maka dia tidak wajib melakukan pinjaman. Sistem simpan pinjam yang ketiga

    ini lebih bebas, anggota boleh menabung dan meminjam sesuka yang mereka

    mau. Namun untuk pembagian bunga hasil pinjaman ini dilakukan dengan 2 cara :

    1. Bunga pinjaman semuanya dibagikan kepada anggota yang menabung

    dan digunakan sebagai bunga simpanan. Hal ini berlaku untuk simpan

    pinjam di PKK RT.05 / RW.07.

    SISTEM SIMPAN

    PINJAM 3

    TIDAK WAJIB SIMPAN TIDAK WAJIB PINJAM

  • 44

    2. Bunga pinjaman semuanya dibagikan secara rata kepada warga baik

    yang menabung maupun tidak, baik yang meminjam atau tidak dalam

    bentuk barang (sembako) yang biasanya diberikan pada akhir periode

    (menjelang hari raya idul fitri). Hal ini berlaku untuk simpan pinjam di

    PKK RT.03 / RW.06.

    Pembagian bunga pinjaman ini dapat berbeda-beda tergantung dari kebijkan yang

    diambil oleh ketua PKK namun tetap harus berdasarkan persetujuan dan

    kesepakatan dari semua anggota.

    Mendapatkan tambahan pendapatan

    Manfaat lain yang terdapat dalam simpan pinjam (secara ekonomi) selain

    yang telah diungkapkan diatas adalah masyarakat dapat mendapatkan tambahan

    pendapatan melalui arisan. Tambahan pendapatan ini dapat diperoleh jika anggota

    simpan pinjam rajin mengikuti kegiatan simpan pinjam yang terdapat dalam PKK,

    namun hanya berlaku untuk sistem simpan pinjam yang kedua (yang digunakan

    oleh PKK RT.07 / RW.07) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tambahan

    pendapatan ini didapat dari bunga pinjaman dan bunga simpanan dari hasil simpan

    pinjam warga. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah bunga yang di terima

    dapat melebihi jumlah simpanan yang dimiliki dalam PKK. Seperti yang

    disampaikan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua PKK RT.07 /RW.07

    yang menyatakan bahwa :

    Pendapatan SHU warga (hasil dari bunga pinjaman), dapatnya bisa

    lebih dari tabungan dia sendiri mbak, nambahnya bisa 100% sendiri

    mbak

    Hal ini juga didukung pendapat dari salah satu anggota PKK, yakni ibu Retno

    selaku anggota di RT.07 / RW.07 yang menyatakan bahwa :

    Bunga pinjaman hanya 10%, tapi nanti saat pembagian tabungan dapat

    kembali lagi sampai 30%, banyak to?

  • 45

    Hal ini menujukan bahwa simpan ppinjam PKK memiliki manfaat yang besar

    bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga, tidak hanya untuk belajar

    menabung saja namun juga dapat membantu masyarakat mendapatkan pendapatan

    tambahan tanpa harus bekerja.

    Sistim Arisan dan Simpan Pinjam PKK Di Kauman Kidul Salatiga

    Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang manfaat arisan baik

    secara ekonomi maupun sosial serta sistem simpan pinjam arisan seperti apa yang

    ada di desa Kauman Kidul, namun belum membahas mengenai sistem arisan dan

    simpan pinjam seperti apa yang digunakan. Oleh karena itu dibagian ini akan

    dibahas tentang sistem arisan dan simpan pinjam PKK seperti apa yang diterapkan

    di desa kauman kidul. Menurut Bouman (1995 : 337) terdapat 2 (dua) tipe dasar

    sistem arisan yang kerap digunakan di negara sedang berkembang yakni ROSCA

    dan ASCRA. Lantas dari Dua tipe dasar sistem arisan ini sistem arisan dengan

    tipe yang mana yang diterapkan di desa Kauman Kidul? Untuk menjawab

    pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2

    Perbedaan Sistem Arisan, ROSCA dan ASCRA

    VARIABEL ARISAN ROSCA ASCRA

    Penentuan

    Penerima Dana

    Arisan

    Diundi Diundi Ditentukan terlebih

    dahulu melalui

    kesepakatan bersama

    sebelum arisan dimulai.

    Simpan Ada Tidak ada Ada

    Pinjam Ada dan sudah

    pasti ada

    bunga

    pinjaman,

    sesuai dengan

    Ada hanya namun

    tidak ada bunga

    pinjaman kecuali

    ada kesepakatan

    bersama.

    Ada pinjam dengan

    besaran bunga sesuai

    dengan yang telah

    disepakati.

  • 46

    kesepakatan

    bersama.

    Peraturan dan

    Prosedur

    Tertulis Sederhana, tidak

    tertulis.

    Tertulis

    Sumber : Diolah

    Dari dua tipe dasar sistem arisan baik ROSCA maupun ASCRA sama-

    sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu tidak

    dapat diketahui mana antara ROSCA atau ASCRA yang paling baik untuk

    diterapkan. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa arisan dan simpan pinjam PKK di

    desa Kauman Kidul selama ini telah menerapkan kedua sistem tersebut baik

    ROSCA atau ASCRA. Terbukti dari hasil wawancara dengan ketua arisan yang

    ada di desa Kauman Kidul dimana mereka menerapkan sistem pengundian untuk

    menentukan siapa anggota yang berhak menerima dana arisan, ini menunjukkan

    sistem ROSCA yang dipilih. Sedangkan jika dilihat dari simpan pinjam PKKnya

    maka terlihat lebih mirip dengan ASCRA kesamaanya terlihat dari simpan,

    pinjam, dan peraturan dan prosedurnya.

    Salah satu keunggulan sistem arisan yang ada di Indonesia khususnya di

    desa Kauman Kidul ini dibandingkan dengan yang ada di negara lain adalah

    terletak pada fungsi jaminan sosialnya. Sebagai contoh menurut penelitian Mary

    Kay Gugerty yang berjudul You Cant Save Alone: Commitment in Rotating

    Savings and Credit Associations in Kenya menunjukkan bahwa fokus dari

    penelitian ini hanya berkaitan dengan masalah ekonomi saja dimana yang menjadi

    fokus dari penelitian adalah bagiamana pengaruh ROSCA terhadap komitmen

    seseorang dalam menabung, karena tidak mudah untuk menjaga komitmen untuk

    rutin menabung sehingga banyak yang berkata bahwa kita tidak dapat menabung

    sendiri.

    Hal ini lah yang menjadi nilai tambah tersendiri bagi masyarat di desa

    Kauman Kidul, karena manfaat yang dirasakan tidak hanya secara ekonomi

    namun juga secara sosial. Manfaat arisan secara sosial dapat terlihat dari tindakan

  • 47

    proaktif warga saat ada warga lain yang sedang mengalami kesulitan, yakni

    dengan membantu secara ekonomi maupun secara sosial dengan turut

    berpartisipasi secara langsung. Selain itu dapat juga dimanfaatkan sebagai

    asuransi sosial, karena saat kita sakit atau sedang mengalami musibah akan

    diambilkan dari dana sosial, dimana dana ini didapat dari iuran rutin setiap bulan.

    Maka dari itu sistem arisan yang ada di Indonesia memiliki keunikan dan nilai

    tambah tersendiri secara sosial yang tidak dapat ditemukan dalam ROSCA dan

    ASCRA, maka hal ini menjadikan pembeda yang mendasar antara sistim arisan

    yang ada di Indonesia khususnya di Kauman Kidul.

  • 48

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Arisan memiliki peran/manfaat yang cukup besar bagi ekonomi

    rumah tangga masyarakat di desa Kauman Kidul. Hal ini dapat

    dilihat dari bagaimana cara pengalokasian dana arisan yang diterima

    oleh masyarakat Kauman Kidul. Dimana sebagian besar masyarakat

    Kauman Kidul mengalokasikan dana arisan yang diterima untuk

    memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk rekreasi, membiayai

    pendid