analisis perencanaan pengelolaan keuangan desa di …

99
i ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI DESA TARENGGE TIMUR KECAMATAN WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR SKRIPSI Oleh SRI RAVIKA JAMALUDDIN 105720559815 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

i

ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGANDESA DI DESA TARENGGE TIMUR KECAMATAN

WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR

SKRIPSI

OlehSRI RAVIKA JAMALUDDIN

105720559815

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKAKASSARMAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

ii

ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGANDESA DI DESA TARENGGE TIMUR KECAMATAN

WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR

SKRIPSI

SRI RAVIKA.JAMALUDDIN105720559815

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjanapada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKAKASSARMAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

iii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan segalah

kerendahan hati, kupersembahkan skripsiku ini sebagai bentuk tanggung

jawab, bakti dan ungkapan terima kasihku kepada:

1. Orangtuaku tercinta, JAMALUDDIN dan NURHAENI ROGE, juga

kedua adikku, Muh ABDU JAMALUDDIN dan Muh NUR ABDI

JAMALUDDIN. Yang memberikan ketulusan, doa, dukungan, nasehat

dan kasih sayang yang senantiasaa mengiringi setiap langkah

usahaklu hingga kini;

2. Keluarga besarku yang selama ini telah membantu, mendoakan, dan

memeberikan dukungan semangat padaku;

3. Teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan semangat,

bantuan dan masukan kepadaku.

MOTTO

“Dan bersabarlah, dan tidaklah ada kesabaranmu itu

Kecuali dari Allah”

(QS. An-Nahl: 128)

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …
Page 5: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …
Page 6: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …
Page 7: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segalah rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-

Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW berserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang

berjudul “Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa

Tarengge Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur” , Skripsi

yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih

kepada kedua orang tua penulis JAMALUDDIN dan NURHAENI ROGE

yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih saying

dan doa tulus tanpa pamri. Dan seluruh keluarga besar atas segalah

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah

mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya pewnerang

kehidupan di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

viii

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM., selaku Ketuan Program

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM., Selaku Pembimbing I yang

senantiasa meluangjkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Firman Syah, SE.,MM., Selaku Pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian

skripsi.

6. Bapak Syafaruddin, SE.,MM., Selaku Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan arahan serta petunjuk mulai dari proses

perkuliahan sampai pada proses penyelesaian ini.

7. Bapak/ibu dosen dan staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unuiversitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali ilmu kepada penulis.

8. Kepala Desa Tarengge Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu

Timur, Karyawan dan Masyarakat yang telah bersedia menerima

penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian

studi.

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

ix

9. Sahabat-sahabatku Dian Nirmasari S.E, Ade Riantika S.E, Rifdayanti

S.E, Fitriani S.E, Nur Hidayah, jasirah, linda Trisnayanti dan teman-

teman seangkatan 015 Unismuh Makassar yang selalu memberikan

dukungan semangat dan membantu dalam penyusunan skripsi ini

serta canda tawa yang sangat mengesankan selama masa

perkuliahan.

10. Terima kasih juga ku ucapkan kepada Muhammad Achyar yang telah

menemani penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, sunggu penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran kritiknya demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-

mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu A’laiku

Warahmatullahi Wabarakatu

.

Makassar, Oktober 2019

SRI RAVIKA JAMALUDDIN

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

x

ABSTRAK

SRI RAVIKA.JAMALUDDIN, 2019. Analisis PerencanaanPengelolaan Keuangan Desa di Desa Tarengge Timur Kecamatan WotuKabupaten Luwu Timur. Skripsi program studi manajemen fakultasekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah Makassar. Dibimbing olehpembimbing I Bapak H.Sultan sarda dan pembimbing II BapakFirmansyah.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, dimana yang menjadifokus penelitian adalah partisipatif dan transparansi dalam pengelolaankeuangan desa di Desa Tarengge Timur, dimana yang menjadi informandalam penelitian ini adalah kepala desa, sekretaris desa, aparatur desadan kepala dusun.

Hasil dari penelitian ini merujuk kepada analisis perencanaanpengelolaan keuangan desa Tarengge Timur, Kecamatan WotuKabupaten Luwu Timur dengan menggunakan pendekatan partisipatif dantransparansi. Pengelolaan anggaran dana desa di Desa Tarengge Timurpartisipasi masyarakat sangat tinggi. Keterlibatan masyarakat dalamperencanaan tersebut sangat bervariasi, ada yang memang benar-benarberdiskusi untuk pembangunan, ada yang datang karena ingin mendapatbagian dalam kegiatan pembangunan ada pula masyarakat yang datanghanya untuk turut meramaikan. Namun secara keseluruhan pemerintahDesa Tarengge Timur telah berupaya menginisiasi pertemuan denganmasyarakat dalam kegiatan perencanaan pengelolaan dana desa.perencanaan pengelolaan keuangan desa pemerintah desa sangattransparan dalam memaparkan jumlah anggaran yang di kelola olehpemerintah desa sehingga dalam pembuatan perencanaan yangmelibatkan unsur pemerintah desa, BPD dan masyarakat mampumenyingkronkan dengan kebutuhan pembangunan serta pemberdayaandengan jumlah anggaran yang dikelola oleh Desa Tarengge Timur.

Kata Kunci: Analisis, Pengelolaan dan Keuangan Desa

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

xi

ABSTRACT

SRI RAVIKA JAMALUDDIN, 2019. Analysis of village financialmanagement planning in the eastern tarengge village wotu sub-district ofeastern luwu district. Thesis of management study program at the Facultyof Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar.Supervised I Mr H.Sultan Sarda and II mentors guide Firmansyah.

This type of research is qualitative research, where the focus of thestudy is participatory and transparency in village financial management inEast Tarengge Village, where the informants in this study are the villagehead, village secretary, village apparatus and hamlet head.

The results of this study refer to the analysis of financialmanagement plans in the village of East Tarengge, Wotu District, EastLuwu Regency using a participatory and transparency approach. Villagefund budget management in East Tarengge Village communityparticipation is very high. Community involvement in the planning variesgreatly, some are really discussing for development, some come becausethey want to take part in development activities, there are also people whocome just to enliven. But overall the East Tarengge Village governmenthas sought to initiate meetings with the community in village fundmanagement planning activities. village financial management planningvillage government is very transparent in describing the amount of budgetmanaged by the village government so that in making plans that involveelements of the village government, BPD and the community is able tosynchronize with development needs and empowerment with the amountof budget managed by East Tarengge Village.

Keywords: Analysis, Village Management and Finance

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PERSEMBAHAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN v

SURAT PERNYATAAN vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................vii

ABSTRACT ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI.............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan............................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori ................................................................................. 6

1. Program Desa............................................................................ 6

2. Pemerintahan Desa ................................................................... 9

3. Konsep Dana Desa ................................................................... 14

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

xiii

4. Sumber Dana Desa................................................................... 18

5. Pengelolaan Keuangan Desa.................................................... 22

B. Tinjauan Empiris ........................................................................... 24

C. Kerangka Pikir............................................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. ............................................................................ 31

B. Fokus Penelitian............................................................................ 31

C. Pemilihan Lokasi Dan Situs Penelitian .......................................... 32

D. Sumber Data ................................................................................. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 33

G. Teknik Analisis .............................................................................. 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian............................................................. 35

B. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa

Tarengge Timur Kecematan Wotu Kabupaten Luwu Timur........... 41

C. Pembahasan Data Hasil Penelitian…………………………………. 61

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................65

B. Saran.............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 67

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 24

Tabel 4.1 Mata Pencarian Penduduk 38

Tabel 4.2 Agama Yang Dianut Masyarakat 40

Tabel 4.3 Perencanaan Anggaran Pembangunan 46

Tabel 4.4 Transparasi RPJMDES Tarengge Timur 54

Tabel 4.5 Sumber Dana Desa TarenggeTimur 57

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir 30

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 37

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa sebagai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan

masyarakat menjadi fokus utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini

dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia ada di perdesaan. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menyatakan penatausahaan

keuangan pemerintah desa terpisah dari keuangan pemerintah kabupaten.

Pemisahan dalam penatausahaan keuangan desa tersebut bukan hanya pada

keinginan untuk melimpahkan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah

pusat kepada pemerintah daerah, tetapi yang lebih penting adalah keinginan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan

dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakat

setempat sesuai kondisi sosial dan budaya termasuk dalam pengaturan

keuangan. Penyelenggaraan pemerintahan desa diharapkan dapat mendorong

peningkatan kapasitas dan kemandirian melalui partisipasi masyarakat dalam

memanfaatkan sumber daya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk sistem pemerintahan yang mengatur

rencana pengembangan jangka panjang, kebijakan dan peraturan desa serta

sumber pembiayaan pembangunan. Perlu adanya pengaturan secara tegas dan

konsisten tentang anggaran biaya pembangunan desa baik di tingkat nasional

hingga daerah. Kewenangan daerah untuk mengatur proporsi anggaran

pembangunan desa sangat penting sebagai wujud keberpihakan kepada

masyarakat desa.

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

2

Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka melalui

musyawarah desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa(Perdes).

Ketentuan tersebut menunjukan komitmen dari mengambil keputusan bahwa

pengelolaan dana desa harus mematuhi kaidah good govermance yang harus

dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana

desa yang telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya perlu

adanya penerapan fungsi-fungsi manajemen pada setiap proses pengelolaan.

Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa (Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 71 ayat 1). Pendapatan Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:

a. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong,dan lain-lain pendapatan asli Desa;

b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;

d. Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota;

e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan g. Lain-lain

pendapatan Desa yang sah (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014).

Alokasi dana desa sebagian besar digunakan untuk pembangunan dan

penyelenggaraan pemerintah desa. dalam perkembangannya, kini desa telah

berkembang menjadi berbagai bentuk pemberdayaan sehingga menjadi desa

Page 18: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

3

yang mandiri, maju, dan kuat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur,

dan sejahtera. Desa memiliki wewenang untuk mengatur sendiri kawasanya

sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakatnya agar tercapai

kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi. Kemajuan pembangunan

juga tidak kalah pentingnya, pembangunan ini juga memerlukan perencanaan,

pelaksanaan, dan pertanggung jawaban. Pembangunan desa harus

mencerminkan sikap gotong-royong dan kebersamaan sebagai wujud

pengamalan sila-sila dalam pancasila demi mewujudkan masyarakat desa yang

adil dan sejahtera. Pelaksanaan pembangunan desa harus sesuai dengan apa

yang telah direncanakan dalam proses perencanaan dan masyarakat berhak

untuk mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan

desa.

Pengelolaan dana desa harus dilaksanakan secara terbuka melalui

musyawarah desa dan hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes).

Ketentuan tersebut menunjukkan komitmen dari pengambil keputusan bahwa

pengelolaan dana desa harus mematuhi kaidah good governance yang harus

dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana

desa yang telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya

seyogyanya perlu adanya penerapan fungsi - fungsi manajemen pada setiap

proses pengelolaan.

Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu Kabupaten yang

menerapkan prinsip- prinsip otonomi daerah dengan berusaha membantu dan

meningkatkan Dana Desa (DD) yang diberikan kepada setiap Desa dengan

tujuan demi meningkatkan pemerintahan Desa yang good Governance. Salah

satu cara untuk mewujudkan pemerintahan yang Good Governance yaitu

Page 19: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

4

terlaksananya prinsip transparan, akuntabel terhadap pengelolaan dana mulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan pertangggungjawaban.

Pemerintah Desa (Pemdes) Tarengge Timur, Kecamatan Wotu, Luwu

Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengelola anggaran Rp 1.572.768.959.

Sumber anggaran berasal dari dana desa (DD) dari APBN Rp 723.609.000, BHP

dan retribusi daerah Rp 70.266.959, alokasi dana desa (ADD) dari APBD Rp

504.393.000.

Selain itu, PAD Rp 2.000.000, bantuan keuangan kabupaten Rp

272.500.000. Adapun Silva tahun 2017 Rp 8.445.862. Anggaran tersebut

diperuntukan untuk pemerintahan Rp 751.535.750, pembangunan Rp

499.300.000. Kemudian untuk pemberdayaan Rp 264.809.000 dan pembinaan

Rp 65.570.071.

Untuk mendanai setiap kegiatan pembangunan desa, diperlukan biaya

yang tidak sedikit. Di setiap desa diberikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap

tahun dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk pembangunan desa tersebut.

Bertitik tolak dari uraian diatas maka merupakan hal yang menarik untuk diangkat

menjadi suatu bahan penelitian dengan judul “Analisis Perencanaan Pengelolaan

Keuangan Desa di Desa Tarengge Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu

Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Tarengge

Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Page 20: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk menganalisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa

Tarengge Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Instansi Pemerintah

Diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kondisi perencanaan,

pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggung jawaban terkait dana desa

sehingga dapat meningkatkan pembangunan di desa Tarengge Timur agar

lebih efektif dan efisien.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi posotif bagi

masyarakat terhadap pengembangan desa dimasa depan.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian ilmu dan menambah

referensi dalam dunia ilmu pengelolaan yang berhubungan dengan

perencanaan pengelolaan keuangan desa.

Page 21: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Program Desa

Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

susunan asli berdasarkasan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan

pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman,

partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat

(Kharisma 2013). Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai kewewenangan untuk mengurus rumah tangganya berdasarkan hak

dan asal-usul serta adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional yang

berada di Daerah Kabupaten.

Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, (UU No. 6 Tahun 2014).

Menurut Nurcholis (2011: 65-66) terdapat empat tipe desa di Indonesia

yaitu:

a. Desa Adat (self-governing community) merupakan bentuk desa asli dan tertua

di Indonesia yang mengatur dan mengelola dirinya sendiri dengan kekayaan

yang dimiliki tanpa campur tangan negara. Desa adat tidak menjalankan tugas

administratif yang diberikan oleh negara. Contoh desa adat adalah Desa

Pekraman di Bali.

Page 22: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

7

b. Desa Administrasi (local state government) merupakan satuan wilayah

administrasi, yaitu satuan pemerintahan terendah untuk memberikan

pelayanan administrasi dari pemerintah pusat. Desa administrasi dibentuk

oleh negara dan merupakan kepanjangan negara untuk menjalankan tugas-

tugas administrasi yang diberikan negara. Desa administrasi secara

substansial tidak mempunyai otonomi dan demokrasi.

c. Desa Otonom sebagai local self-government merupakan desa yang dibentuk

berdasarkan asas desentralisasi dengan undang-undang yang memiliki

kewenangan yang jelas karena diatur dalam undangundang

pembentukannnya, sehingga desa otonom memiliki kewenangan penuh

mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri.

d. Desa Campuran (adat dan semiotonom), merupakan tipe desa yang

mempunyai kewenangan campuran antara otonomi asli dan semi otonomi

formal. Disebut campuran antara otonomi aslinya diakui oleh undangundang

dan juga diberi penyerahan kewenangan dari kabupaten/kota. Disebut

semiotonom karena model penyerahan urusan pemerintahan dari daerah

otonom kepada satuan pemerintahan di bawahnya ini tidak dikenal dalam

teori desentralisasi.

Soenarjo dalam Nurcholis (2011; 4) desa adalah suatu kesatuan

masyarakat berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap dalam suatu

wilayah yang tertentu batas-batasnya; memiliki ikatan lahir dan batin yang sangat

kuat, baik karena seketurunan maupun karena sama-sama memiliki kepentingan

politik, ekonomi, sosial dan keamanan; memiliki susunan pengurus yang dipilih

bersama; memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dan berhak

menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.

Page 23: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

8

Desa memiliki wewenang sesuai yang tertuang dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yakni:

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak

asal-usul desa.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan

pemerintahan urusan pemerintahan yang secara langsung dapat

meningkatkan pelayanan masyarakat.

c. Tugas pembantuan dari pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota.

d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan

diserahkan kepada desa.

Desa merupakan suatu kesatuan hukum dimana bermukim suatu

masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah

sendiri. Desa selalu diasosiasikan dengan dua gambaran utama, yaitu (Handono

2005:132):

a. Desa secara sosiologis dilihat sebagai komunitas dalam kesatuan geografis

tertentu yang antar mereka saling mengenal dengan baik dengan corak

kehidupan yang relatif homogen dan banyak bergantung secara langsung

pada alam, sehingga masyarakatnya sebagian besar masih sangat tergantung

dengan alam.

b. Desa sering diidentikkan dengan organisasi kekuasaan. Melalui kacamata ini,

desa dipahami sebagai organisasi kekuasaan yang secara politis mempunyai

wewenang tertentu dalam struktur pemerintahan Negara

Page 24: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

9

Dari beberapa defenisi diatas dapat dismpulkan bahwa Desa mempunyai

otonomi sendiri dan batas-batas wilayah untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat desa itu sendiri. Dengan disahkannya Undang- Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa dituntut agar mandiri dalam

menjalankan urusan pemerintahannya terutama dalam pengelolaan keuangan

desa. Sumber pendapatan desa yang berasal dari pendapatan asli desa

merupakan bentuk kemandirian desa dalam mengelola keuangan. Sehingga

desa tidak tergantung dengan transfer dana yang berasal dari pemerintah daerah

maupun pemerintah pusat.

2. Pemerintahan Desa

Purnomo (2016:189) pemerintah desa adalah, kepala desa dan perangkat

desa yang berfungsi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Rumusan ini bertolak belakang dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979

yang menulisklan, bahwa pemerintahan desa terdiri atas kepala desa dan LMD.

LMD adalah semacam badan perwakilan desa, tapi karena LMD dipimpin oleh

kepala desa maka kedudukan, peran, fungsi, dan tugas pokoknya tidak jelas

sebagai lembaga dengan fungsi legislatif atau eksekutif. Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 membedakan secara tegas peran kepala desa dan BPD. Kepala

desa adalah pelaksana kebijakan sedangkan BPD adalah lembaga pembuat dan

pengawas kebijakan (peraturan desa). Jadi, BPD merupakan badan seperti

DPRD kecil di desa.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, kepala desa bersama dengan

Badan Permusyawaratan Desa membuat rencana strategis desa, (Pasal 55

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa) yang berbunyi Badan

Permusyawartan Desa mempunyai fungsi:

Page 25: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

10

a. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa;

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa;

c. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa;

Badan Permusyawartan Desa juga memiliki hak untuk mengawasi

penyelenggaraan pemerintahan desa, hal ini terdapat dalam Pasal 61 huruf a

Undang-Undang Desa yang berbunyi Badan Permusyawaratan Desa berhak

(Aditiawati 2016):

a. Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan

pemerintahan desa kepada pemerintah desa;

b. Menyatakan pendapat atas penyelenggara pemerintahan desa

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa

c. Mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja.

Musyawarah desa atau yang biasa disebut dengan nama lain musyawarah

bersama Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur

masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk

menyepakati hal yang bersifat strategis, maksudnya adalah berskala luas,

jangkauan waktu panjang; menyangkut hajat hidup masyarakat desa secara

keseluruhan. Hal-hal yang bersifat strategis tersebut meliputi: Penataan Desa,

Perencanaan Desa, Kerjasama Desa, Rencana investasi yang masuk ke Desa,

Pembentukan Badan Usaha Milik Desa, Penambahan dan pelepasan Aset Desa

dan Kejadian luar biasa. Penyelenggaraan musyawarah desa dilaksanakan

Page 26: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

11

paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun, dan dibiayai dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa, (UU No. 6 Tahun 2014).

Selain bersama Badan Permusyawaratan Desa, sesuai dengan undang-

undang bahwa kepala desa dibantu oleh perangkat desa. Perangkat desa

menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terncantum dalam

Pasal 48, perangkat desa terdiri atas:

a. Sekretariat desa.

b. Pelaksana kewilayahan.

c. Pelaksana teknis.

Perangkat desa di pilih oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan

camat sebagai perwakilan Bupati/Walikota. Dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya, perangkat desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

Perangkat desa diangkat dari warga desa yang memenuhi persyaratan, karena

tugas pemerintah desa begitu berat maka perangkat desa harus memiliki

kemampuan yang memadai untuk bisa mendukung Kepala Desa dalam

menjalankan pemerintahan dan pembangunan.

Struktur organisasi pemerintah desa harus disesuikan dengan kewenangan

dan beban tugas yang harus dilaksanakan. Rewansyah (2011) ada (lima) fungsi

utama pemerintah yaitu:

a. Fungsi pengaturan/regulasi.

b. Fungsi pelayanan kepada masyarakat.

c. Fungsi pemberdayaan masyarakat.

d. Fungsi pengelolaan asset atau kekayaan.

e. Fungsi pengamanan dan perlindungan.

Page 27: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

12

Tugas utama pemerintah dalam rangka otonomi desa adalah menciptakan

kehidupan demokratis, memberi pelayanan publik dan sipil yang cepat dan

membangaun kepercayaan masyarakat menuju kemandirian desa, untuk itu desa

tidak dikelola secara teknokratis tetapi harus mampu memadukan realita

kemajuan teknologi yang berbasis pada sistem nilai lokal yang mngendung tata

aturan, nilai, norma, kaidah, dan pranata-pranata sosial lainnya (Suwondo 2013).

Potensi-potensi desa berupa hak tanah (tanah bengkok, titisari dan tanah-tanah

khas Desa lainnya), potensi penduduk, sentra-sentra ekonomi dan dinamika

sosial-politik yang dinamis itu menuntut kearifan dan professionalisme dalam

pengelolaan desa menuju optimalisasi pelayanan, pemberdayaan, dan

dinamisasi pembangunan masyarakat desa.

Proses sistem pengambilan keputusan di desa ada dua macam keputusan,

pertama keputusan-keputusan yang beraspek sosial, yang mengikat masyarakat

secara sukarela, tanpa sanksi yang jelas, kedua keputusan-keputusan yang

dibuat oleh lembaga-lembaga formal desa yang dibentuk untuk melakukan fungsi

pengambilan keputusan. Untuk bentuk keputusan pertama, banyak dijumpai

dalam kehidupan sosial masyarakat desa, proses pengambilan keputusan

dilakukan melalui proses persetujuan bersama, dimana sebelumnya alasan-

alasan untuk pemilihan alternatif diuraikan terlebih dahulu oleh para ketua desa

ataupun orang yang dianggap memiliki kewibawaan tertentu. Adapun pada

bentuk kedua, keputusan-keputusan didasarkan pada prosedur yang telah

disepakati bersama, seperti proses Musyawarah Pembangunan Desa

(Musbangdes) yang dilakukan setiap setahun sekali dibalai desa. Proses

pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak secara hukum

memang diberi fungsi untuk itu (Kushandajani 2008:70).

Page 28: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

13

Merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014

Tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa, mengatur bahwa alur penerbitan

peraturan desa adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan.

a) Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa ditetapkan oleh

Kepala Desa dan BPD dalam rencana kerja Pemerintah Desa

b) Masukan dari masyarakat

b. Penyusunan (BPD/Kades)

a) Oleh Kepala Desa

b) Konsultasi dengan masyarakat

c) Tindak lanjut

d) Disampaikan kepada BPD

e) Diusulkan oleh BPD (Bukan Renbang JM, RKPDes, APBDes, Perdes

LPJ Realisasi APBDes.

f) Diusulkan oleh Anggota kepada pimpinan untuk ditetapkan.

c. Pembahasan

a) BPD mengundang Kepala Desa untuk membahas dan menyepakati

rancangan Peraturan Desa, Dalam hal ranperdes sama, didahulukan

ranperdes usulan BPD, Ranperdes usulan Kades sebagai sandingan.

Ranperdes yang belum dibahas dapat ditarik kembali oleh pengusul.

Ranperdes yang telah dibahas tidak dapat ditarik kembali, kecuali atas

kesepakatan bersama antara Pemerintah Desa dan BPD.

b) Ranperdes yang telah disepakati bersama disampaikan oleh pimpinan

Badan Permusyawaratan Desa kepada kepala Desa untuk ditetapkan

menjadi peraturan Desa paling lambat 7 Hari terhitung sejak tanggal

Page 29: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

14

kesepakatan. Ranperdes wajib ditetapkan oleh kepala Desa dengan

membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 Hari terhitung sejak

diterimanya rancangan peraturan Desa dari pimpinan Badan

Permusyawaratan Desa.

d. Penetapan

a) Ranperdes yang telah dibubuhi tanda tangan disampaikan kepada

Sekretaris Desa untuk diundangkan.

b) Dalam hal Kepala Desa tidak menandatangani Ranperdes, wajib

diundangkan dalam Lembaran Desa dan sah menjadi Perdes.

e. Penyebarluasan

a) Penyebarluasan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan BPD sejak

penetapan penyusunan ranperdes penyusunan Ranperdes

pembahasan Ranperdes hingga Pengundangan Perdes

b) Penyebarluasan dilakukan untuk memberikan informasi dan/atau

memperoleh masukan masyarakat dan para pemangku kepentingan.

Pada intinya Penyusunan Peraturan Desa bukanlah sebuah kegiatan

yang dilaksanakan semata-mata untuk memenuhi tugas yang diemban

oleh Kepala Desa dan BPD, melainkan benar-benar untuk menyelesaikan

permasalahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa. Peraturan

Desa sebagai salah satu instrumen hukum yang mengatur masyarakat

harus memiliki wibawa sehingga dipatuhi oleh masyarakatnya sendiri.

3. Konsep Dana Desa

Dana desa merupakan dana yang berasal dari APBN yang di gunakan

untuk bagi desa dan ditransfer melalui anggaran belanja daerah kabupaten/kota.

Dana yang digunakan dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah,

Page 30: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

15

pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat desa. Dana desa di alokasikan dari APBN berdasarkan Pasal 72

Ayat 1 Huruf b UU No 6/2014 tentang desa disebutkan bahwa desa memiliki

kewajiban diantaranya yitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,

menegembangkan pemberdayaan masyarakat desa, serta memeberikan dan

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu masyarakat desa memiliki hak untuk ikut berpartipasi dalam

penyelengaraan pemerintah desa diantaranya (Rozaki 2003): (1). Meminta lalu

mendapatkan informasi dari pemerintah desa serta memantau suatu kegiatan

penyelenggraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa. (2). Mendapat pelayanan yang sama dan adil.

(3). Menyampaikan saran dan aspirasi. (4). Mendapatakan pengayoman dan

perlindungan dari gangguan ketentraaman dan ketertiban desa.

Anggaran Belanja Negara Tahun 2015 direncanakan sebesar, Rp2.039,5

Triliun,yaitu trdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1. 392,4 Triliun,serta

anggaran dana yang diberikan kedaerah dan anggaran dana desa

direncanakan sebesar Rp 646,96 Triliun. Anggaran transfer kedaerah

direncanakan sebesar Rp 637,9Triliundan dana desa direncanakan sebesar Rp

9,06Triliun atau 0,44 % dari semua belanja APBN 2015. Tetapi sesuai dengan

tujuan Pemerintah dalam Membangun negara indonesia dari jumlah alokasi

dana di dalam APBN-P 2015 menjadi Rp.20.766,2Miliar. Kemudian pada tahun

anggaran 2016 Dana Desa diberikan sebanyak Rp.46.982 miliar.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai

dengan kebutuhan dan prioritas desa. Hal itu berarti dana desa akan digunakan

Page 31: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

16

untuk menandai keseluruhan kewenangan sesuai denagan kebutuhan dan

prioritas dana desa tersebut namun, mengingat dana desa bersumber dari

Belanja Pusat, untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa, Pemerintah

diberikan kewenangan untuk menetapkan prioritas penggunaan dana desa untuk

mendukung program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Penetapan prioritas penggunaan dana tersebut tetap sejalan dengan

kewenangan yang menjadi tanggungjawab desa.

Soemantri (2011: 169) bahwa pelaksaan kegiatan-kegiatan yang

pembiayaannya bersumber dari DD dalam APBDes, sepenuhnya dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana Desa dengan mengacu pada Peraturan Bupati/Walikota,

maka peruntukan DD sebagai berikut.

a. Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil.

b. Penyertaan modal usaha masyarakat melalui BUMDes.

c. Biaya untuk pengadaan ketahanan pangan.

d. Perbaikan lingkungan dan pemukiman.

e. Teknologi Tepat Guna.

f. Perbaikan kesehatan dan pendidikan.

g. Pengembangan sosial budaya.

h. Dan sebagainya yang dianggap penting

Anggaran Pendapatan dan Belanja bahwa Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDES adalah Rencana Keuangan

Tahunan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dan

Dana Alokasi Desa terdapat pada Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten

meliputi (Karyana 2010):

Page 32: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

17

a. Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD).

b. Anggaran Dana Desa.

c. Penyisihan pajak dan retribusi daerah.

d. Sumbangan bantuan lainnya dari Kabupaten.

Berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dirasakan menjadi angin

segar bagi desa. Adanya undang-undang ini menjadi dasar hukum dari diakuinya

desa sebagai suatu daerah otonomi sendiri. Dalam hubungannya dengan

desentralisasi fiscal yang menjadi pokok dari berlakunya undang-unadang

tersebut yaitu terkait dengan 10% dana dari APBN untuk desa diseluruh

Indonesia, dimana setiap desa akan menerima dana kurang lebih besar 1 Milyar

per tahun. Pembagian anggaran yang hampir seragam berkisar 1 Milyar padahal

kapasitas pengelolaan pemerintah sangat beragam ( hal ini akan diantisipasi

melalui aturan-aturan desentralisasi fiscal yang mengatur besarnya anggaran

desa berdasarkan kebutuhan serta kemampuannya mengelola melalui peraturan

pemerintah.

Soemantri (2011: 158) rumus yang digunakan dalam Alokasi Dana Desa

sebagai berikut.

a. Azaz merata adalah besarnya bagian bagian Alokasi Dana Desa yang sama

untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal

(ADDM)

b. Azaz Adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa berdasarkan Nilai

Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu

(misalnya kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan dan

lain-lain), selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP)

Page 33: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

18

Dana desa dikelola secara tertib, taat pada ketentuan peraturan

perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta mengutamakan

kepentingan masyarakat setempat. Pemerintah menganggarkan Dana Desa

secara nasional dalam APBN setiap tahun (Sholekan 2011).

Besaran Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Neagara, dihitung

berdasarkan jumlah penduduk desa, luas wilayah desa, angka kemiskinan Desa,

dan tingkat kesulitan geografis. Jumlah penduduk Desa, luas wilayah Desa, dan

angka kemiskinan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung dengan

bobot:

a. 30% (tiga puluh perseratus) untuk jumlah penduduk Desa.

b. 20% (dua puluh perseratus) untuk luas wilayah Desa.

c. 50% (lima puluh perseratus) untuk angka kemiskinan Desa.

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa Dana Desa (DD)

merupakan bagian keuangan desa yang diperoleh dari bagi hasil pajak daerah

dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima

oleh kabupaten/kota untuk desa yang dibagikan secara proporsional.

4. Sumber Dana Desa

Telah dikemukakan, bahwa Desa yang berhak mengurus rumah tangganya

sendiri membutuhkan biaya untuk membiayai penyelenggaraan roda

Pemerintahan. Maka Pemerintah Desa diberikan wewenang untuk mencari

sumber pendapatan Desa sesuai dengan kemampuannya.

Page 34: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

19

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan

dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Hak dan kewajiban sebagaimana

yang dimaksud tersebut menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan

pengelolaan keuangan desa (Arief 2007).

Dalam PP No.72 Tahun 2005 mengenai desa pasal 1 ayat 11, dana desa

(DD) merupakan data yang diambil dari APBD daerah dimana desa itu berada

yang merupakan bagian dari dana perimbangan pusat yang disalurkan oleh

kabupaten atau kota yang kemudian diberikan kepada desa paling sedikit 10%

atau lebih, besar kecilnya di lihat apakah desa itu tertinggal atau tidak (Pradita,

2015).

Mengenai pendapatan desa, yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Desa

(PADes) adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan desa berdasarkan

hak asal usul dan kewenangan skala lokal desa. Sementara itu, pendapatan

desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah

anggaran yang diperuntukkan bagi desa dan desa adat yang ditransfer melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta

pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan (Astuti 2015).

Sumber-sumber keuangan desa (PP No. 72 Tahun 2005):

a. Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya, dan

partisipasi, gotong-royong, dan lain-lain pendapatan asli desa

b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota

Page 35: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

20

d. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dan perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota

e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota

f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketika

g. Lain-lain pendapatan desa yang sah.

Sumber Pendapatan Desa dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa. Kegiatan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

yang ditetapkan setiap tahun meliputi penyusunan anggaran, pelaksanaan tata

usaha keuangan, dan perubahan serta perhitungan anggaran (Wahyudin 2015).

Kepala Desa bersama BPD menetapkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa. Pedoman penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ditetapkan oleh Bupati. Tata cara dan

pungutan objek pendapatan dan belanja desa ditetapkan bersama antara Kepala

Desa dan BPD. Desa dapat memiliki badan usaha sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Pendapatan Desa ialah segenap penerimaan yang sah yang dapat dinilai

dengan uang Sedangkan yang dimaksud dengan sumbersumber ialah sumber-

sumber pendapatan Desa yang pada umumnya sebagai berikut (Kusnandar

2015):

a. Dari pemerintah ialah sumbangan-sumbangan dari Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah yang perlu merealisasikan dalam APBD (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah) masing-masing sebesar 10% untuk dana

alokasi desa. Adapun jenis-jenis sumbangan dari Pemerintah Pusat, adalah

sebagai berikut :

Page 36: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

21

a) Bantuan, subsidi, atau sumbangan dari Pemerinta

b) Bantuan dari Pemerintah Provinsi.

c) Bantuan dari Pemerintah Kabupaten.

d) Sumbangan atau hadiah dari panitia-panitia perlombaan,

e) Sebagian pajak dan retsibusi yang diberikan kepada Desa.

b. Dari masyarakat adalah sumber dari masyarakat dikenal dengan berbagai

sebutan, seperti : pungutan desa, gotong royong, swadaya, iuran, urunan,

dan lain-lain.

c. Dari pihak ketiga adalah Pemerintah Desa dapat menerima sumber dari

pihak ketiga yang bersifat tidak mengikat dan sah. Misalnya dari yayasan,

badanbadan dan organisasi.

d. Dari kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan bagi

desa bersangkutan, kekayaan desa tersebut di atas terdiri atas :

a) Tanah kas

b) Pasar desa

c) Bangunan desa

d) Objek rekreasi yang diurus desa

e) Pemandian umum yang diurus desa

f) Hutan desa

g) Tempat-tempat pemancingan di hutan

h) Pelelangan ikan yang dikelola oleh desa

i) Jalan desa

Berdasarkan uraian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa Desa yang

berhak mengurus rumah tangganya sendiri untuk setiap tahun menyusun

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) setelah

Page 37: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

22

mendapatkan pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

dari Bupati sesuai dengan kemampuan keuangan Desa dan pengelolaan

anggaran tersebut di atas dipertanggung jawabkan oleh Kepala Desa kepada

Badan Permusyawaratan Desa selambat-lambatnya setelah berakhir tahun

anggaran.

5. Pengelolaan Keuangan Desa

Menurut pasal 71 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2014 dinyatakan bahwa

keuangan desa adalah hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang

serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Selanjutnya pada ayat (2) nya dinyatakan

bahwa adanya hak dan kewajiban akan menimbulkan pendapatan, belanja,

pembiayaan, dan pengelolaan keuangan desa. Pasal 93 ayat (1) UU Nomor 6

Tahun 2014 menyatakan bahwa pengelolaan keuangan desa meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban” yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Perencanaan

a. Rancangan peraturan desa tentang APBDesa dibuat, disampaikan oleh

kepala desa, dan dibahas dengan Badan Permusyawaratan Desa untuk

disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.

b. Rancangan peraturan desa tentang APBDesa yang telah disepakati

disampaikan oleh kepala desa kepada Bupati/Walikota melalui camat atau

sebutan lain paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.

c. Bupati/Walikota melakukan evaluasi paling lama 20 (dua puluh) hari kerja

sejak diterimanya rancangan peraturan desa tentang APBDesa. Apabila

Page 38: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

23

Bupati/Walikota tidak melakukan evaluasi dalam batas waktu tersebut, maka

peraturan desa berlaku dengan sendirinya.

d. Dalam hal ada koreksi yang disampaikan atau penyesuaian yang harus

dilakukan dari hasil evaluasi tersebut, maka kepala desa harus melakukan

penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya hasil

evaluasi.

e. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa dan kepala desa

tetap menetapkan rancangan peraturan kepala desa tentang APBDesa

menjadi peraturan desa, Bupati/Walikota membatalkan peraturan desa

dengan keputusan Bupati/Walikota. Pembatalan peraturan desa tersebut

sekaligus menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran

sebelumnya. Apabila terjadi pembatalan, kepala desa hanya dapat

melakukan pengeluaran terhadap operasional penyelenggaraan pemerintah

desa.

f. Kepala desa memberhentikan pelaksanaan peraturan desa paling lama 7

(tujuh) hari kerja setelah pembatalan dan selanjutnya bersama BPD

mencabut peraturan desa dimaksud.

g. Dalam hal Bupati/Walikota mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan

desa tentang APBDesa kepada camat atau sebutan lain, maka langkah yang

dilakukan adalah:

a) Camat menetapkan hasil evaluasi rancangan APBDesa paling lama 20

(dua puluh) hari kerja sejak diterimanya rancangan peraturan desa

tentang APBDesa.

Page 39: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

24

b) Dalam hal ini camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas

waktu yang ditetapkan, peraturan desa tersebut berlaku dengan

sendirinya.

c) Dalam hal ada koreksi yang disampaikan atau penyesuaian yang

harus dilakukan dari hasil evaluasi tersebut, kepala desa melakukan

penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak

diterimanya hasil evaluasi.

d) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa dan kepala

desa tetap menetapkan rancangan peraturan kepala desa tentang

APBDesa menjadi peraturan desa, camat menyampaikan usulan

pembatalan peraturan desa kepada Bupati/Walikota.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang

mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan Analisis

Sumber dan Penggunaan Dana Desa pada Kantor Pemerintah Desa Tarengge

Timur Kabupaten Luwu Timur. Beberapa studi empiris maupun deskriptif yang

menjadi acuan penulisan skripsi ini antara lain :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No.Nama

PenelitiJudul

VariabelHasil Penelitian(X) (Y)

1. Siti

Khoiriah

Analisis Sistem

Pengelolaan

Dana Desa

Regulasi Keuangan

Desa

Desa merupakan

entitas terkecil dalam

pemerintahan

Page 40: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

25

Berdasarkan

Regulasi

Keuangan

Desa

Indonesia yang diakui

dan dihormati

berrsadarkan konstitusi.

Desa telah melalui

sejarah pengaturan

yang panjang yang

akhirnya pengaturan

tentang desa secara

khusus diatur dalam

Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 tentang

Desa. Pengaturan

tersebut membawa

desa memasuki babak

baru dan membawa

harapanharapan baru

bagi kehidupan

kemasyarakatan dan

pemerintahan desa

yang berdampak erat

kepada keuangan desa

terkhusus terkait

dengan sistem

pengelolaan dana

desa. Dengan

Page 41: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

26

menggunakan

pendekatan yuridis-

normatif, penelitian ini

menyimpulkan bahwa

Indonesia telah

memiliki regulasi

signifikan terkait

dengan pengelolaan

dana desa mulai dari

tahapan pengelolaan

dana desa sampai

kepada sistem

pengawasan

pengelolaan dana

desa. Tahapan

pengelolaan dan

pengawasan

pengelolaan dana desa

seperti yang terdapat

dalam peraturan

perundang-undangan

akan berpotensi positif

dalam pelaksanaan

akuntanbilitas

penyelenggaraan

Page 42: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

27

ataupun akuntanbilitas

publik pemerintahan

desa.

2. M.

Rinaldi

Aulia

Analisis

Pengelolaan

Dana Desa

Pada

Pemerintahan

Desa

Pengelolaan

Dana Desa

Pemerintahan

Desa

pengelolaan dana desa

yang dilakukan oleh

dua nagari, yaitu Nagari

Sikucur dan Nagari

Campago cukup baik,

yaitu mulai dari

perencanaan sampai

dengan

pertangungjawabanny.

3. Chandra

Kusuma

Putra

Pengelolaan

Alokasi Dana

Desa Dalam

Pemberdayaan

Masyarakat

Desa (Studi

Kasus Desa

Wonorejo

Kecamatan

Singosari

Kabupaten

Malang).

Dana Desa Pemberdayaan

masyarakat

Hasil Penelitian adalah

menunjukan bahwa

sebagian dari dana

ADD untuk

pemberdayaan

masyarakat digunakan

untuk biaya operasional

pemerintah desa dan

BPD sehingga

penggunaan ADD tidak

sesuai dengan

peruntukannya.

4. Elisabeth Pengelolaan Pengelolaan Dana Desa Kewenangan

Page 43: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

28

Siringo

Ringo

Keuangan

Desa Di Desa

Adi Jaya

Kecamatan

Terbanggi

Besar

Kabupaten

Lampung

Tengah

Keuangan mengelola dana desa

ini adalah hal yang

baru di desa Adi Jaya.

Desa Adi Jaya

Kecamatan Terbanggi

Besar Kabupaten

Lampung Tengah

sudah menerima

alokasi dana desa

sejak tahun 2015 untuk

mewujudkan

pengelolaan keuangan

desa yang baik ada

beberapa hal kegiatan

yang meliputi

perencanaan,

pelaksanaan,

penatausahaan,

pelaporan , dan

pertanggung jawaban

dengan selanjutnya

permasalahan dari data

skripsi inilah adalah

untuk mengetahui

pengelolaan keuangan

Page 44: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

29

desa di Desa Adi Jaya

Kecamatan Terbanggi

Besar Kabupaten

Lampung Tengah dan

faktor-faktor yang

menjadi penghambat

dalam pengelolaan

keuangan desa di desa

Adi Jaya Kecamatan

Terbanggi Besar

Kabupaten Lampung

Tengah.

5. Sumiati Pengelolaan

Alokasi Dana

Desa Pada

Desa

Ngatabaru

Kecamatan

Sigi Biromaru

Kabupaten Sigi

Pengelolaan Dana Desa Mengamati kenyataan

yang terjadi berkenaan

dengan fenomena

Pengelolaan Alokasi

Dana Desa mendorong

peneliti untuk meneliti

bagaimana

sesungguhnya

Pengelolaan Alokasi

Dana Desa pada Desa

Ngatabaru Kecamatan

Sigi Biromaru

Kabupaten Sigi.

Page 45: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

30

C. Kerangka Pikir

Gambar. 2.1 Kerangka Pikir

Pada gambar 2.1 menunjukan bentuk kerangka pikir yang di muat penulis

terkait Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Tarengge

Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur dimana Partisipasi adalah

tindakan ikut serta masyarakat dalamrangka terlibat pada keseluruhan proses

perencanaan pengelolaan keuangan desa. Sementara transparansi adalah

keterbukaan pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa.

a. Partisipatifb. transparansi

PerencanaanPengelolaan Dana Desa

Analisis

Page 46: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, adalah penelitian untuk

menjawab tentang Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa

Tarengge Timur Kec.Wotu, Kab.Luwu Timur secara mendalam konteks waktu

dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan

kondisi objektif dilapangan. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar

focus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan Sugiyono (2012). Proses

penelitian yang dimaksud antara lain melakukan pengamatan terhadap

narasumber, berinteraksi dengan mereka dan berupaya dalam memahami

bahasa dan tafsiran mereka. Untuk itu meneliti harus terjun dalam lapangan

dalam waktu yang cukup lama.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul terkait Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan

Desa di Desa Tarengge Timur Kec.Wotu Kab.Luwu Timur maka yang menjadi

fokus penelitian penulis adalah:

a) Partisipasif adalah melihat tingkat partisipasi masyarakat dalam rangka

menyususn perencanaan pengelolaan keuanga desa yang ada di desa

taerengge timur kec.wotu kab. Luwu timur.

b) Transparansi adalah terbukanya aksesbagi masyarakat dalam memperoleh

informasi mengenai perencanaan pengelolaan keuangan desa yang ada di

desa tarengge timur kec.wotu kab.luwu timur.

Page 47: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

32

C. Pemilihan Lokasi Dan Situs Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kantor pada desa tarengge timur kec.wotu

kab.luwu timur, provinsi sulawesi selatan. Subyek yang akan diteliti adalah para

aparat pemerintahan desa dan masyarakat yang berada pada desa tersebut.

Sedangkan waktu penelitian berangsung selama kurang lebih 2 bulan. Dengan

rincian, bulan pertama pengurusan surat izin penelitian dan pengambilan data.

Dan bulan ke 2 analisis data.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dijaring dari sumber data primer dan

sekunder sesuai dengan tujuan penelitian ini:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data utama yang digunakan untuk

menjaring berbagai data dan informasi yang terkait dengan fokus yang dikaji. Hal

ini dilakukan melalui metode wawancara dan observasi.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yang diperlakukan

untuk melengkapi data primer yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan sebagai

upaya penyesuaian dengan kebutuhan data lapangan. Data sekunder terutama

diperoleh melaui dokumentasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini ada

dua cara, yaitu:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research). Metode ini dilakukan dengan

cara mempelajari, membaca dan meneliti berbagai referensi daam bentuk

Page 48: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

33

buku, jurnal, karya ilmiah serta referensi ilmiah lainnya yang berhubungan

dengan topik penelitian ini.

2. Penelitia lapangan (Field Research). Metode pengumpulan data ini

merupakan metode yang dilakukan dengan cara turun langsung ke

lapangan/lokasi penelitian untuk bertemu dengan objek penelitian. Adapun

beberapa teknik yang akan ditempuh dalam penelitian lapangan adalah:

a) Observasi. Teknik ini dilakukan untuk melalukan pengamatan langsung

terhadap objek penelitian untuk mendapatkan gambaran awal tentang

objek penelitian tersebut.

b) Wawancara. Teknik wawancara adalah teknik yang digunakan dalam

rangka melakuakn interaksi langsung antara penelitian dan objek

penelitian. Dalam teknik wawancara, peneliti akan menanyakan

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan data yang ingin

dikumpulkan oleh peneliti.

c) Dokumentasi. Yaitu bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan objek penelitian yang dilakukan penulis untuk dijadikan bahan

dalam penyusunnan.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen

meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek

penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Peneliti kualitatif sebagai

Page 49: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

34

human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulannya atas temuannya.

G. Teknik Analisis

a) Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan,mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagaikuantifikasi data.

b) Penyajian data adalah kegiatan data ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penerikan

kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif

(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

c) Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk

mengambil tindakan.

Page 50: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Profil Desa Tarengge Timur

Desa Tarengge Timur merupakan desa yang berada dalam wilayah

administrasi Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi

Selatan. Desa Tarengge Timur dipimpin oleh seorang kepala desa atas nama

Desius Rantetana yang di lantik pada tanggal 26 September 2013. Adapun batas

dari desa Tarengge Timur adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Manunggal dan Desa Bangun Jaya

Sebelah Selatan : Lampenai, Madani, Maramba dan Kanawatu

Sebelah Barat : Desa Tarengge

Sebelah Timur : Desa Karambua

Desa Tarengge Timur terdiri atas 5 dusun yaitu:

1. Dusun Muktisari

2. Dusun Buah Sari

3. Dusun Roda

4. Dusun Tete Tallu

5. Dusun Rantetiku

2. Visi dan Misi

Visi :Visi diinterpretasikan sebagai gambaran yang menantang keadaan Desa,

masa depan Desa yang ideal seperti yang diinginkan dengan melihat

potensi dan kebutuhan Desa. Penyusunan Visi Desa Tarengge Timur

dilakukan dengan pendekatan partisifatif, melibatkan pihak-pihak yang

Page 51: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

36

berkepentingan di Desa seperti Pemerintah Desa, Badan

Permusyawaratan Desa, tokoh masyarakat dan masyarakat desa itu

sendiri pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di Desa seperti

satuan kerja wilayah, pembangunan dititikberatkan pada sektor

pembangunan fisik, pertanian, sosial, ekonomi, budaya dan peningkatan

Sumber Daya Manusia (SDM). Maka berdasarkan konsideran tersebut,

VisiDesa Tarengge Timur adalah :“Mewujudkan Masyarakat Desa

Tarengge Timur yang Aman,Sejahtera, Aktif dan Berkualitas“

Misi: Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat suatu

pernyataan yang harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian Visi Desa

tersebut. Visi berada diatas Misi. Pernyatan Visi kemudian dijabarkan

dalam Misi agar dapat diimplementasikan /dikerjakan.

Sebagaimana penyusunan Visi, Misi dalam penyusunannya menggunakan

pendekatan partisifatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Tarengg

Timur sebagaimana proses yang dilakukan, maka Misi Desa Tarengge Timur

antara lain :

1. Mewujudkan tersedianya Prasarana dan sarana publik yang memadai

2. Mendorong kemajuan sektor usaha mikro , kecil dan menengah

3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan pemahaman masyarakat

atas hak dan kewajiban sebagai warga Negara.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan.

5. Menggiatkan kegiatan pembinaan Keagamaan, budaya, kepemudaan dan

Olahraga.

6. Mendorong terlaksanaya Pemerintahan yang efektif dan efisien.

Page 52: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

37

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

(Sumber : Kantor Desa Tarengge Timur 2019)

KEPALA DESADESUS RANTETENA

SEKRETARIS DESAARIF WIBOWO

KAURTATA USAHA & UMUM

PONIATI

KAURPERENCANAAN

HENRIYANI

KAURKEUANGAN

FITRIANI

KASIPELAYANANSUJARWO

KASIKESEJAHTERAAN

TASLIM

KASIPEERINTAHAN

MULIANI

KEPALA KEWILAYAAN/KEPALA DUSUN

DUSUNRODA

BURBANUS G

DUSUNBUAH SARISUKARMIN

DUSUNMUKTISARITUMIJAN

DUSUNTETETALLUASIRMAN

DUSUNRANTETIKUYULIANA P

37

Page 53: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

38

4. Jumlah Penduduk

1. Laki-laki : 796

2. Perempuan : 820

3. Kepala Rumah Tangga : 339

4. Kepala Keluarga : 382

5. Mata Pencaharian Penduduk

Tabel 4.1 Mata Pencarian penduduk

No Prosentase Jalur profesi %

1 Petani 80,90

2 Sektorusaha/perdagangan 0,10

3 Sektor Industri Rumah 0,20

4 PNS 0,25

5 TNI/polri 0,15

6 Non Formal 0,27

7 Lain-lain profesi 0,13

(Sumber : Kantor Desa Tarengge Timur 2019)

6. Strategi dan arah kebijakan Desa Tarengge Timur

Salah satu strategi dalam penyelenggaraan program di Desa Tarengge

Timur selalu diawali dengan Musyawarah Desa yang mengahadirkan tokoh-tokoh

masyarakat, Lembaga Desa, BPD dan Wali Amanah Desa dalam rangka

penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut, dapat diketahui

permasalahan yang ada di Desa dan dapat disimpulkan kebutuhan apa saja

yang diperlukan oleh masyarakat. Selain itu, Pemerintah Desa Tarengge Timur

Page 54: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

39

juga rutin mengadakan kegiatan Kumpul Bareng Kepala Desa.Dimana dalam

kegiatantersebut, masyarakat bebas memberikan saran maupun kritik tentang

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa maupun Pembangunan Desa. Dengan

adanya kegiatan tersebut, aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.

Strategi lain yang menjadi andalan Pemerintah Desa Tarengge Timur

Kecamatan Wotu adalah Program Pembangunan partisipatif yang mana dalam

Pelaksanaan Pembangunan mulai Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan

Disamping Pelaksanaan Pembangunan partisipatif, kebijakan lain dalam rangka

mendapat kepercayaan masyarakat, pemerintah desa merupakan sistem

pemerintahan terbuka atau Open Goverment yang mana semua masyarakat bisa

melihat atau mengakses informasi secara mudah dan transparan mengenai

pelayanan pablik,pembangun desa dan pengelolaan keuangan desa melalui

media media yang telah disediakan.Selanjutnya program dan kebijakan

Pemerintah Desa Tarengge Timur yang menjadi fenomenal adalah Program

Berbasis Lingkungan yang mana seluruh warga dan ketua RT ikut berpartisipasi

langsung dalam musyawarah untuk perencanaan pembangunan di masing-

masing RT dan Pemerintah Desa sebagai fasilitator administrasi dan penyediaan

anggaran melalui APBDesa dengan model pelaksanaan HOK menggunakan

partisipasi swadaya masyarakat di lingkungan tersebut. Dari kebijakan yang

tertulis diatas, Pemerintah Desa Tarengge Timur Kecamatan Wotu berharap

nantinya mendapat kepercayaan masyarakat (Trust) untuk melaksanakan

pembangunan berkelanjutan (Sustainble Development) dengan suasana terbuka.

Sehubungan dengan arah kebijakan pemerintah Desa maka kebijakan

umum pembangunan Desa Tarengge Timur merupakan hasil rumusan dari 4

masukan utama:

Page 55: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

40

1. Kondisi wilayah yang difokuskan kepada potensi dan peluang pengembangan

yang dimiliki serta kelemahan atau factor-factor yang mungkin menghambat

proses pembangunan dimasa depan.

2. Environmental input yaitu berupa peluang sekaligus ancaman yang potensial

dihadapi dalam proses pembangunan yang tercipta akibat dinamika

lingkungan strategis.

3. Instrumental Input yaitu berupa peraturan Perundangan yang berlaku yang

menjadi bingkai batin yang harus ditaati dalam proses pembangunan Desa

Tarengge Timur.

4. Dinamika internal berupa perkembangan aspirasi tatanan internal Desa

Tarengge Timur mengingat bahwa kebijakan ini merupakan penjabaran dari

strategi pembangunan jangka menengah maka kebijakan dimaksud

merupakan perwujudan dari upaya – upaya pemenuhan hak dasar

masyarakat, penguatan ekonomi, penciptaan iklim kondusif dan

pemberdayaan kelembagaan.

7. Agama yang dianut masyarakat Desa Tarengge Timur

Tabel 4.2 Agama Yang Dianut Masyarakat Desa Tarengge Timur

1. Islam 68,07%

2. Kristen 6,19%

3. Katolik 22,65%

4. Hindu 2,48%

5 Aliran kepercayaan lain 0,62%

(Sumber : Kantor Desa Tarengge Timur 2019)

Page 56: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

41

B. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Tarengge Timur Kec.

Wotu, Kabupaten Luwu Timur.

Anggaran Sektor Publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasiakan

dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam suatu

moneter.Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran sektor publik

merupakan suatu dokumen yang menggambarkan suatu kondisi keuangan dari

suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan

aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apayang akan dilakukan organisasi

dimasa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa

yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang.

Menurut pasal 71 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2014 dinyatakan bahwa

keuangan desa adalah hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang

serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Selanjutnya pada ayat (2) nya dinyatakan

bahwa adanya hak dan kewajiban akan menimbulkan pendapatan, belanja,

pembiayaan, dan pengelolaan keuangan desa. Pasal 93 ayat (1) UU Nomor 6

Tahun 2014 menyatakan bahwa pengelolaan keuangan desa meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban.

Selanjutnya penulis akan membahas terkait analisis perencanaan

pengelolaan keuangan desa yang dipaparkan penulis berdasarkan teori yang di

bangun, yang di paparkan sebagai berikut:

a. Partisipatif

Prinsip partisipasi dalam upaya mewujudkan good governance yang dilakukan

melalui pembangunan infrastruktur jalan sangat sejalan dengan pandangan baru

Page 57: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

42

yang berkembang di dalam partisipasi masyarakat dengan cara melihat

masyarakat tidak hanya sebagai penonton melainkan sebagai masyarakat yang

memiliki jiwa membantu dan mau bekerja sama dalam pembanguan yang ada di

dalamnya.

Proses perencanaan pengelolaan keuangan desa melibatkan masyarakat

desa Tarengge Timur dalam rangka perumusannya. Keterlibatan masyarakat

menurut Kades Tarengge Timur merupakan bentuk evaluasi dan keterlibatan

masyarakat dalam rangka pembangunan desa Tarengge Timur.

“Partisipasi masyarakat Desa Tarengge Timur di setiap perencanaan program

pembangunan cukup tinggi.Hal tersebut wajib dilakukan, karena pada dasarnya

pembangunan berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa.

Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan juga memudahkan

pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan, karena secara keseluruhan

pihak pemerintah telah mengetahui apa yang menjadi permasalahan dari

masyarakat.” (Hasil wawancara dengan DR tanggal 4/11/2019).

Hasil wawancara dengan DR dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat

dalam rangka perencanaan pengelolaan keuangan desa dalam rangka

pembuatan program sangat membantu pemerintah desa dalam menentukan

kerangka kebijakan yang akan di buat oleh pemerintah desa.

Partisipasi masyarakat diartikan sebagai keterlibatan aktif warga masyarakat

dalam proses pembuatan keputusan bersama, perencanaan dan pelaksanaan

program dan pembangunan masyarakat, yang di laksanakan di dalam maupun di

luar lingkungan masyarakat atas dasar rasa kesadaran dan tanggungjawab.

Kehadiran masyarakat Tarengge Timur dalam rangka ikut berpartisipasi pada

perencanaan pengelolaan keuangan dalam pembuatan program pembangunan

Page 58: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

43

merupakan sebuah tanggung jawab moril yang ditunjukkan masyarakat pada

wilayah pembangunan desa. Pada akhirnya masyarakat dapat merumuskan dan

mengetahui sendiri apa saja yang menjadi program desa sehingga mudah untuk

mereka awasi.

“Dalam kegiatan perencanaan pembangunan, partisipasi masyarakat

merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab

masyarakat terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk

memperbaiki mutu hidup mereka.Artinya, melalui partisipasi yang diberikan,

berarti benar-benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah sekedar

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh (aparat) pemerintah sendiri, tetapi juga

menuntut keterlibatan masyarakat.”(Wawancara dengan HR tanggal 4/11/2019).

Hasil wawancara dengan informan HR keterlibatan masyarakat dalam

rencana pengelolaan keuangan merupakan sebuah tanggung jawab masyarakat

dalam ikut berpartisipasi pada wilayah pembangunan desa.

Partisipasi atau peran serta pada dasarnya merupakan suatu bentuk

keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan sukarela, tumbuh berkembangnya

partisipasi dalam proses pembangunan mensyaratkan adanya kepercayaan dan

kesempatan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk terlibat

secara aktif didalam proses pembangunan. Artinya, tumbuh dan berkembangnya

partisipasi masyarakat memberikan indikasi adanya pengakuan pemerintah

bahwa masyarakat bukanlah sekedar obyek atau penikmat hasil pembangunan,

melainkan subyek atau pelaku pembangunan yang memiliki kemampuan dan

kemauan yang dapat diandalkan dalam setiap pembangunan.

Proses pembangunan Desa Tarengge Timur diharapkan dapat memberikan

manfaat yang optimal bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat, oleh karena itu

Page 59: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

44

manfaat dari pembangunan desa merupakan penentu atau akhir dari proses

keikutsertaan masyarakat guna mencapai keberhasilan pembangunan desa.

“Partisipasi masyarakat desa Tarengge Timur terhadap pembangunan desa

terdiri dari dua kelompok.Kelompok pertama adalah kelompok yang

berpartisipasi atas keinginannya sendiri dan kelompok yang kedua adalah

kelompok yang berpartisipasi tapi mengharapkan upah kerja.Jadi dapat di

gambarkan bahwa kelompok yang pertama adalah kelompok yang memiliki nilai-

nilai gotong royong, bahu-membahu dan rela berkorban untuk pembangunan

demi tercapainya tatanan masyarakat. Sadar akan diri dan tanggung jawabnya

sebagai mahluk sosial yang hidup untuk saling membantu dan mementingkan

kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Sedangkan kelompok kedua

adalah segelintir orang-orang yang hanya mementingkan rasa ego yang tinggi

akibat kurang di dasari dengan nilai-nilai moral dan adat istiadat yang telah lama

ada dan tertanan dalam diri setiap masyarakat desa.”(Wawancara dengan SY

tanggal 5/11/2019).

Hasil wawancara dengan informan SY dapat dilihat bahwa ada dua tipikal

kelompok masyarakat dalam rangka ikut berpartisipasi pada wilayah

perencanaan pengelolaan keuangan desa guna ditujukan pada wilayah

pembangunan.

Perencanaan dengan pendekatan partisipasitif merupakan sebagai strategi

pembangunan dan proses penentuan keputusan publik, hal ini sangat

bergantung pada kesadaran masyarakat untuk mau melibatkan diri dalam proses

pembangunan.

Page 60: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

45

Pemerintah Desa Tarengge Timur memberikan kebebasan bagi warganya

untuk menyampaikan aspirasi dan idenya terutama masalah perencanaan

pembangunan yang ada di Desa.Hal ini bertujuan kemajuan bersama.

“Pada proses perencanaan pembangunan Desa Tarengge Timur masyarakat

di berikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasi dan saran mereka terkait

pembangunan desa yang harus di prioritaskan, selanjutnya kita cocokkan

dengan jumlah APBDes sehingga bisa di petakan jumlah anggaran yang harus di

gunakan dalam program pembangunan.” (Wawancara dengan BD tanggal

5/11/2019).

Hasil wawancara dengan informan BD dapat dilihat bahwa pemerintah desa

Tarengge Timur memberikan kebebasan penuh terhadap masyarakat dalam

menyampaikan aspirasi dan saran dalam proses pembangunan juga

perencanaan keuangan yang akan digunakan.

Penyusunan rancangan APBDesa menurut Permendagri No 113 Tahun 2014

adalah:

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan Rencana

Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) Pemerintah Desa Menyusun

Perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangan desa yang

mengacu pada perencanaan pembangunan Kota/Kabupaten.

2. Proses penganggaran (APBDesa) Setelah RKPDesa ditetapkan maka

dilanjutkan proses penyusunan APBDesa. Rencana Kegiatan dan Rencana

anggaran biaya yang telah ditetapkan dalam RKPDesa dijadikan pedoman

dalam proses penganggaranya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa) merupakan rencana anggaran keuangan tahunan pemerintah

Page 61: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

46

desa yang ditetapkan untuk menyelenggarakan program dan kegiatan yang

menjadi kewenangan desa.

Tabel 4.3 Perencaan Anggaran Pembangunan

NoAsal

Program/KegiatanNama Program/ Kegiatan

Prakiraan Pagu

Dana (Rp.)

Prakiraan

Pelaksana

1 Dari Pemerintah Air Bersih 800,000,000 PU Pusat

2Dari Pemerintah

Daerah Provinsi

Pengaspalan Jalan Poros

Tarengge timur4,000,000,000 PU Provinsi

3Dari Pemerintah

Daerah Kabupaten

Drainase jln Karya

Sejahtera550,000,000 PU Kabupaten

Pengaspalan Jalan

Marannu2,000,000,000 PU Kabupaten

Pengaspalan Jalan B.Kali 1,100,000,000 PU Kabupaten

Bronjong Sungai Rombe 350,000,000 PU Kabupaten

Pembagunan Jembatan

Jalan Pajatobu 2450,000,000 PU Kabupaten

Lanjutan Pembagunan

Jides BR 6 Kanan tengah350,000,000 Pertanian

Proteksi Jln. Karya

Sejahtera700,000,000 PU Kabupaten

(Sumber: Desa Tarengge Timur 2019)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat jumlah anggaran yang digunakan dalam kegiatan

pembangunan. Proses penyusunan anggaran tersebut merupakan hasil

musyawarah pemerintah desa dan masyarakat desa Tarengge Timur. Sehingga

masyarakat dapat ikut mengawasi proses pelaksanaan pembangunan desa.

Page 62: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

47

Masyarakat desa Tarengge Timur mengapresiasi pemerintah desa dalam

melibatkan masyarakat pada proses perencanaan pengelolaan keuangan desa.

Hal tersebut menjadi bentuk pengawasan masyarakat agar anggaran yang di

berikan kepada Desa dapat ditujukan untuk kegiatan pembangunan desa.

“Pemerintah desa Tarengge Timur selalu memberikan informasi dan

sosialisasi kepada masyarakat baik melalui lisan atau undangan kepada

masyarakat untuk ikut serta dalam proses musyawarah pembahasan anggaran

yang akan di gunakan dalam kegiatan pembangunan Desa Tarengge Timur.

Kegiatan tersebut sangat bermanfaat juga sebagai bentuk pengawasan

masyarakat dalam pengelolaan dana desa.” (Wawancara dengan IH Tanggal

6/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan IH menunjukan bahwa masyarakat sangat

mengapresiasi etikad baik dari pemerintah desa Tarengge Timur dalam rangka

melibatkan masyarakat pada persoalan perumusan pengelolaan anggaran Desa.

Perencanaan adalah mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan

matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk

pelaksanaan kegiatan dengan anggaran alokasi dana desa sehingga apa yang

menjadi tujuan dan sasaran program alokasi dana desa dapat tercapai sesuai

dengan yang diharapkan.

Sebagian masyarakat Desa Tarengge Timur menganggap bahwa pengelolaan

dana desa selama ini hanya menguntungkan pemerintah saja tanpa di gunakan

pada wilayah pembangunan. Sehingga keterlibatan masyarakat pada wilayah

perencaan pengelolaan keuangan desa memberikan kesempatan kepada

masyarakat guna melibatkan diri pada prosedur penyunan program

pembangunan desa Tarengge Timur.

Page 63: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

48

“Musyawarah perencanaan pengelolaan keuangan desa bertujuan untuk

menampung aspirasi masyarakat, jadi pada saat berlangsung musyawarah

semua tokoh masyarakat, BPD, LPM dan perangkat desa di undang untuk hadir,

kita rapat di balai desa dan usulan apa saja yang dibawa oleh kepala dusun dari

wilayah masing-masing.” (Wawancara dengan HM Tanggal 06/11/2019).

Hasil wawancara dengan informan HM dapat dilihat seluruh stakeholder yang

berkepentingan di Desa Tarengge Timur di kumpulkan untuk melakukan

musyawarah terkait perencanaan pengelolaan keuangan desa dan program yang

di tawarkan dalam pembangunan desa.

Anggaran dana desa merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang

penggunaannya terintegrasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes). Oleh karena itu perencanaan program dan kegiatannya disusun

melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Prinsip tersebut mengharuskan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan

keputusan dan menentukan pembangunan yang akan dilaksanakan khususnya

yang berlokasi di desa yang bersangkutan, sehingga benar-benar dapat

merespon kebutuhan/ aspirasi yang berkembang.

Kepala Dusun Muktisari Desa Tarengge Timur melihat keterlibatan

masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan keuangan desa sangat

membantu proses pembangunan desa. Masyarakat mempunyai peran dalam

pembangunan desa terutama perencanaan anggaran.

“Seharusnya memang seperti itu, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam

perencanaan keuangan. Masyarakat yang sangat tahu apa kebutuhan, apa yang

kurang, dan apa yang harus dibenahi. Walaupun pada dasarnya kehadiran

masyarakat tidak mempengaruhi full dari pengambil kebijakan tapi minimal

Page 64: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

49

masyarakat mengetahui prosedur perumusan anggaran.” (Wawancara dengan

TM tanggal 07/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan TM dapat dilihat bahwa kterlibatan

masyarakat dalam perencanaan pengelolaan keuangan pada dasarnya

mempunyai batasan tertentu dalam pengambilan keputusan namun kehadiran

masyarakat paling tidak dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

Pemerintah berusaha mengatur, mengurus semua urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat, tentunya diperlukan pendapatan agar dapat

tercapai tujuan dalam pembagunan dan kesejahteraan desa. Salah satu sumber

pendapatan desa yang dapat berfungsi sebagai sumber kegiatan oprasional

desa dan untuk pemberdayaan masyarakat adalah alokasi dana desa atau bisa

disebut juga dengan dana dana desa.

Pengelolaan dana desa di Desa Tarengge Timur pada dasarnya merupakan

wewenang dari pemerintah desa, namun sebagai opsi dalam menyusun

anggaran untuk kegiatan program dana desa di butuhkan partisipasi dari

masyarakat desa Tarengge Timur agar penggunaan dana desa tepat sasaran

dan tidak cenderung asal membuat program pembangunan.

“Perencanaan penggunaan dana desa untuk kegiatan program pembangunan

bagi masyarakat tentu harus mendapatkan dukungan dan masukan dari

masyarakat Desa Tarengge Timur. Masyarakat di perbolehkan untuk ikut

bermusyawarah mendiskusikan anggaran yang akan digunakan dalam kegiatan

pembangunan. Saya melihat setiap perencanaan di Desa ini selalu melibatkan

masyarakat dalam perumusannya, tentu langkah ini sanga bagus agar anggaran

yang ada bisa di maksimalkan untuk kegiatan pembangunan.”(Wawancara

dengan YP tanggal 07/11/2019).

Page 65: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

50

Hasil wawancara dengan informan YP dapat dilihat bahwa proses

penyusunan anggaran untuk kegiatan pembangunan dengan partisipasi dari

masyarakat akan sangat mendukung pemerintah desa dalam memaksimalkan

program pembangunan di Desa Tarengge Timur.

Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan terkait partisipasi masyarakat

dalam kegiatan perencanaan pengelolaan anggaran dana desa di Desa

Tarengge Timur partisipasi masyarakat sangat tinggi. Keterlibatan masyarakat

dalam perencanaan tersebut sangat bervariasi, ada yang memang benar-benar

berdiskusi untuk pembangunan, ada yang datang karena ingin mendapat bagian

dalam kegiatan pembangunan ada pula masyarakat yang datang hanya untuk

turut meramaikan. Namun secara keseluruhan pemerintah Desa Tarengge Timur

telah berupaya menginisiasi pertemuan dengan masyarakat dalam kegiatan

perencanaan pengelolaan dana desa. Partisipasi masyarakat kedepannya tentu

sangat di harapkan agar pemerintah desa dan masyarakat bisa lebih bersinergi

dalam pembangunan Desa Tarengge Timur.

b. Transparansi

Transparansi dalam penelitian ini adalah terbukanya akses bagi masyarakat

dalam memperoleh informasi mengenai perencanaan pengelolaan keungan desa

yang bertujuan dalam membangun desa secara sistematis dan

terstruktur.Transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam memberikan

informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada

pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat.

Pemerintah desa Tarengge Timur telah menjalankan prinsip keterbukaan

dalam menjalankan kegiatan pelayanan publik.Pada wilayah perencanaan

pengelolaan keuangan desa aparatur desa memaparkan usulan kegiatan dan

Page 66: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

51

jumlah anggaran yang akan di gunakan selanjutnya pemerintah desa dan

masyarakat bermusyawarah terkait program yang akan di buat.

“Transparansi dalam perencanaan maupun pelaksanaan di dalam

pelaksanaan kegiatan kita membuat semacam pengumuman atau papan

informasi, dalam perencanaan kita berikan kepada masyarakat dananya dana

dari apa kemudian besaran dana berapa, volume yang di capai berapa,

pekerjaannya apa, waktunya berapa hari dan sebagainya kita tunjukkan dengan

papan nama untuk satu kegiatan. Kalau untuk kegiatan keseluruhan semua

program desa dari januari sampai desember kita membuat baliho yang akan

dilihat seluruh masyarakat.” (Wawancara dengan DR tanggal 4/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan DR dapat dilihat bahwa dalam kegiatan

perencanaan pengelolaan keuangan di Desa Tarengge Timur pemerintah desa

terlebih dahulu memaparkan kegiatan dan jumlah anggaran yang akan di

gunakan dan bagaimana prosedur kegiatan tersebut di bentuk. Serangkaian

prosedur tersebut di rembukan bersama dengan masyarakat kemudian disahkan.

Kemudahan dalam mengakses informasi yang dimiliki oleh pemerintahan

merupakan salah satu hal yang kini menjadi perhatian bagi masyarakat.Hal ini

disebabkan adanya keterkaitan antara transparansi dan isu-isu mengenai etika,

korupsi, penyimpangan administrasi, dan akuntabilitas.

Prinsip transparansi menjadi perhatian penting pemerintah Desa Tarengge

Timur, di dalam setiap keegiatan pemerintah selalu berupaya melibatkan

masyarakat didalamnya.Hal ini sangat penting agar tidak memicu kecurigaan

pada tataran masyarakat sehingga penting selalu melibatkan masyarakat

termasuk pada teknis kegiatan.

Page 67: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

52

“Prinsip keterbukaan dalam kegiatan pemerintahan merupakan prioritas bagi

kami demi membangun kepercayaan bagi masyarakat Desa Tarengge Timur.

Dalam kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap

evaluasi kami selalu membentuk tim yang didalamnya berisi pemerintah desa,

tokoh masyarakat, lembaga yang ada di desa, dan masyarakat itu sendiri yang

wilayahnya menjadi sasaran program dalam pembangunan. Selanjutnya tim yang

di bentuk tersebut terlibat dalam pembuatan teknis, penyusunan anggaran,

pembelanjaan, sehingga dalam keseluruhan prosedur ada prinsip keterbukaan

sehingga bisa memaksimalkan peran dari masyarakat bagi pembangunan Desa

Tarengge Timur.” (Wawancara dengan HR tanggal 04/11/2019)

Hasil wawancara dengan infroman HR menunjukkan adanya pembentukan

tim dalam proses perencanaan pengelolaan keuangan desa sampai pada tahap

pelaporan menujukkan terbukanya pemerintah desa dalam rangka mewujudkan

pemerintahan yang transparatif kepada masyarakat.

Keterbukaan dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa Pasal 24 huruf d adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat

untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang

penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap memerhatikan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Transparansi mengandung unsur

pengungkapan (disclosure) dan penyedia informasi yang memadai dan mudah

diakses oleh pemangku kepentingan.

Dalam perencanaan pengelolaan keuangan desa, pemdes melibatkan serta

BPD dan unsur masyarakat dalam proses perencanaan tersebut. Masyrakat

menjadi elemen yang sangat penting dalam menerima informasi guna menjadi

Page 68: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

53

bahan pengetahuan dalam pelaksanaan pembangunan yang menggunakan

anggaran desa.

“Prinsip keterbukaan oleh pemerintah desa merupakan sarana penyampaian

informasi kepada masyarakat tentang mekanisme dalam perencanaan

pengelolaan keuangan desa.Terlebih transparansi sudah diatur dalam undang-

undang yang bagi aparatur pemerintaha desa harus di laksanakan. Desa

Tarengge Timur telah melakukan berbagai upaya untuk terbuka kepada

masyarakat terkait peraturan yang ada, termasuk melakukan sosialisasi dengan

menghadirkan orang Dinas ataupun yang paham pada bidangnya. Langkah

tersebut saya fikir sangat baik untuk memberikan pemahaman kepada

masyarakat terkait prosedur dalam membuat perencanaan sampai pada tahap

laporan, tentu dengan adanya transparansi akan semakin meningkatkan

partisipasi dari masyarakat dalam bersinergi dengan pemerintah guna

pembangunan desa.” (Wawancara dengan SY tanggal 05/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan SY dapat dilihat dengan adanya prinsip

keterbukaan kepada masyarakat akan semakin meningkatkan kepedulian

masyarakat dalam berpartisipasi guna pembangunan desa yang berorientasi

pada kesejahteraan masyarakat.

Keuntungan dari adanya transparansi adalah dapat meningkatkan

akuntabilitas pemerintah dan bagi masyarakat dapat menjadi pangawas dalam

setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga kinerja pemerintah

menjadi semakin baik. Apabila informasi atas penyelenggaraan pemerintahan

dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat menjadikan pemerintahan dapat

bebas dari korupsi karena adanya pengawasan yang ketat dari pihak masyarakat

sehingga menjadikan pejabat publik lebih bertanggungjawab akan tugasnya

Page 69: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

54

dalam melayani masyarakat. Selain itu transparansi dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan membangun hubungan sosial

yang lebih erat antara keduanya.

Pemerintah Desa Tarengge Timur melaksanakan pemerintahan dengan

memberikan kewenangan penuh kepada masyarakat dalam melakukan

pengawasan terhadap kinerja pemerintah desa.Dengan penyelenggaraan

pemerintah yang mudah di akses oleh masyarakat maka semakin mudah

masyarakat melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.

Tabel. 4.4 Transparansi RPJMDES Tarengge Timur Tahun 2019

No. Bidang Sub Bidang Jenis KegiatanPerkiraan

volume

Sumber

Dana

Penyelenggaraan

pemerintah Desa

Belanja kades

dan perangkat

desa

Penghasilan tetap dan

tunjangan Kades

Beserta aparat

12 orang APBDes

Ops. Rt/Rw Operasional 11 Orang APBDes

Tunjangan dan

Ops BPD

1. Tunjangan BPD

2. Ops. BPD

5 Orang

Keg./Tahun

APBDes

APBDes

Ops. TIM 1. Tim Penyusn RKP

Desa

2. Tim Penyusun

RPJM Review

3. Tim Sosialisasi

P2MP

1 Keg/ tahun

1 Kegiatan

1 kali/ tahun

APBDes

APBDes

APBDes

Page 70: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

55

Ops.

Perkantoran

Pemdes

1. ATK

2. Konsumsi

3. Meubeuler

4. Sppd

5. Pemeliharaan

kendaraan dinas

dan inventaris

kantor

6. Listrik dan internet

kantor

7. Profile desa

8. Pendataan desa

9. Penetapan tapal

batas desa

10. Alat kebersihan

kantor

11. Peralatan kerja

pemdes

12. Belanja modal

Laptop

Printer

Lemari arsip

Kursi

Meja

Proyektor

Pengadaan

seragam olahraga

13. Pengadaan PDH

bagi perangkat

desa

14. Pembangunan

Lembaga,Bumdes

serta penyertaan

1 kali/tahun

8 unit

8 unit

12 unit

100 unit

10 unit

1 unit

30 stell

30 stel

1 Keg

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

Page 71: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

56

modal Bumdes

15. Asuransi

kesehatan dan

kecelakaan kerja

bagi kepala dan

aparat desa.

16. Pengadaan

kendaraan

operasional desa

17. Pengadaan aset

desa

18. Biaya operasional

pelayanan

masyarakat,

pilkades, pemilihan

BPD dan seleksi

perangkat desa.

1 kali/ tahun

1 unit

1 tim

1 tim

APBDes

APBDes

APBDes

APBDes

(Sumber: Desa Tarengge Timur)

Dari tabel 2 dapat dilihat bentuk transparansi pemerintah desa Tarengge

Timur dalam rangka melaksanakan pelayanan publik berbasis administratif,

kesemua hal tersebut merupakan hasil musyawarah antara Pemdes, BPD

beserta unsur masyarakat.

Page 72: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

57

Tabel. 4.5 Sumber Dana Desa Tarengge Timur

No. Uraian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Dana Desa dari APBN

BHP dan Retribusi Daerah

Dana Desa dari APBD

PAD

Bantuan Keuangan Kabupaten

Silva Tahun 2017

Kegiatan Pemerintahan

Kegiatan Pembangunan

Kegiatan Pemberdayaan

Kegiatan Pembinaan

Rp. 723.609.000

Rp. 70.266.959

Rp. 504.393.000

Rp. 2.000.000

Rp. 272.500.000

Rp. 8.445.862

Rp. 751.535.750

Rp. 499.300.000

Rp. 264.809.000

Rp. 65.570.071

11 Total Rp. 3.162.429.642

(Sumber : Pemerintah Desa Tarengge Timur)

”Keterbukaan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam rangka

perencanaan penggunaan anggaran desa itu sangat baik agar masyarakat bisa

melihat sendiri berapa jumlah anggaran yang ada, di pergunakan untuk apa, dan

berapa besaran anggaran yang digunakan. Dengan demikian masyarakat

mampu melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan pemerintahan di

Desa Tarengge Timur.” (Wawancara dengan BD tanggal 05/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan BD dapat dilihat bahwa keterbukaan

pemerintah dalam melaksanakan perencanaan dalam pengeloaan anggaran

desa memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk senantiasa melakukan

pengawasan dalam kegiatan pemerintahan Desa Tarengge Timur. Dengan

demikian hal tersebut akan menyulitkan para aparatur untuk bermain curang

ataupun melakukan korupsi.

Page 73: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

58

Dokumen mengenai penggunaan anggaran tersedia dikantor pemerintahan

dan dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan informasi.Selain itu

dokumen tentang penganggaran harus jelas dan informasi mengenai

penggunaan anggaran haruslah lengkap. Setiap proses mengenai penganggaran

haruslah terbuka bagi masyarakat dan tersedianya regulasi yang menjamin

adanya transparansi sehingga tidak terjadi adanya penyelewengan terhadap

penggunaan anggaran.

Masyarakat Desa Tarengge Timur mempunyai pegangan ataupun dokumen

terkait besaran anggaran yang di kelola pemerintah desa dalam menjalankan

kegiatan pemerintahan.Informasi terkait jumlah anggaran juga dengan mudah di

akses oleh masyarakat melalui papan pengumuman yang tertempel di depan

kantor desa.

“Tentu kita sebagai masyarakat mempunyai dokumen tentang besaran

anggaran yang dikelola oleh pemerintah, masyarakat dapat dengan mudah

mengakses anggaran tersebut yang tersedia di kantor desa dan papan

pengumuman yang terpasang di kantor desa. Jadi kita masyarakat selain

mengetahui apa yang menjadi perencanaan pembangunan pemerintah kita juga

sudah dapat memilah tentang apa kebutuhan yang kedepan harus dilaksanakan

oleh pemerintah desa.” (Wawancara dengan IH tanggal 06/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan IH menunjukkan bahwa masyarakat dalam

mengakses kegiatan pembangunan dan penganggaran yang dilaksanakan

pemerintah sangat mudah untuk di akses oleh masyarakat di kantor desa dan

juga papan pengumuman yang terpasang di halaman kantor desa. Sehingga

dengan demikian masyarakat lebih mudah untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya pemerintahan.

Page 74: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

59

Transparansi dapat menjembatani masyarakat untuk mendapatkan informasi

tentang pengelolaan anggaran yang diperoleh oleh pemerintah yang bertujuan

untuk kepentingan masyarakat.Masyarakat berhak tahu dan berhak

mendapatkan informasi terhadap jalannya pemerintahan di daerah mereka

sendiri dan pemerintah bertanggungjawab untuk memberikan informasi yang

benar dan jujur yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Walau keterbukaan informasi di Desa Tarengge Timur sudah cukup berjalan

baik, namun masyarakat masing mengeluhkan bentuk pelayanan yang di anggap

sangat rumit, padahal dalam pemaparan bentuk pelayanan tidak sejalan dengan

penerapan dilapangan.

“Jika saya melihat bahwa keterbukaan pemerintah dalam rangka penggunaan

anggaran desa dan pelaksanaan sudah cukup baik, namun praktik di lapangan

yang masih terkesan monoton dan rumit tidak sesuai dengan prosedur yang

masyarakat ketahui.Hal tersebut yang sebenarnya harus di musyawarahkan agar

tidak merepotkan masyarakat.” (Wawancara dengan HM tanggal 06/11/2019)

Hasil wawancara dengan informan HM dapat disimpulkan bahwa penerapan

kegiatan pelayanan publik di masyarakat masih mengalami kendala.Bentuk

pelayanan yang masih terkesan rumit menjadi kendala tersendiri selain

keterbukaan pemerintah desa terhadap masyarakat.

Bentuk dari transparansi oleh pemerintah khususnya pemerintah desa

terhadap penggunaan Dana Desa berwujud seperti pemasangan baliho di depan

kantor desa maupun jalan-jalan yang sering dilalui oleh masyarakat desa. Hal ini

diharapkan agar terhadap penggunaan Dana Desa masyarakat dapat ikut

mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan terhadap penggunaannya. Oleh

karena prioritas utama penggunaan Dana Desa adalah untuk pembangunan dan

Page 75: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

60

pemberdayaan masyarakat maka pengawasan oleh masyarakat menjadi penentu

akan keberhasilan prioritas ini. Selain itu pemerintahan yang baik akan dapat

terlaksana dengan adanya transparansi yang dilakukan oleh pemerintah itu

sendiri.

Perencanaan pengelolaan keuangan di desa Tarengge Timur pada dasarnya

lebih banyak menyentuh pembangunan dan pemeberdayaan bagi masyarakat di

Desa Tarengge Timur.Jadi, keterbukaan pemerintah desa dalam melaksanakan

pemerintahan sangat baik dalam pengembangan desa dan meminimalisir

kecurangan dari aparatur desa.

“Pemerintah desa Tarengge Timur memasang kegiatan dan jumlah anggaran

desa yang digunakan di setiap fasilitas pemerintahan yang ada di Desa Trengge

Timur.Termasuk dalam kegiatan pemberdayaan pemerintah dalam setiap

pembukaan kegiatan selalu memaparkan jumlah anggaran yang

digunakan.Sejalan dengan itu pada wilayah pembangunan juga jumlah anggaran

yang digunakan telah di pasang pada papan pengumuman.Disana masyarakat

bisa melihat apakah jumlah anggaran yang digunakan sudah sesuai dengan

jumlah perencanaan yang telah di tetapkan.” (Wawancara dengan TM tanggal

07/11/2019)

Hasil wawancara dengan TM dapat dilihat bahwa fungsi dari pemaparan

pemerintah desa pada kegiatan yang menggunakan anggaran desa menjadi

perhatian masyarakat dan disesuaikan dengan perencanaan yang telah

ditetapkan.

Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan terkait transparansi

pengelolaan keuangan desa Tarengge Timur sudah di paparakn secara lugas

kepada masyarakat,sehingga masyarakat bisa melakukan pengawasan secara

Page 76: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

61

langsung bentuk program dan jumlah anggaran yang digunakan pemerintah

dalam melaksanakan pembangunan. Dalam perencanaan pengelolaan

keuangan desa pemerintah desa memaparkan jumlah anggaran yang di kelola

oleh pemerintah desa sehingga dalam pembuatan perencanaan yang melibatkan

unsur pemerintah desa, BPD dan masyarakat mampu menyingkronkan dengan

kebutuhan pembangunan serta pemberdayaan dengan jumlah anggaran yang

dikelola oleh Desa Tarengge Timur.

C. Pembahasan Dan Hasil Penelitian

Dari hasil pemparan data hasil penelitian dapat dijelaskan pembahasan

mengenai Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Tarengge Timur

Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur dijelaskan sebagai berikut:

1. Partisipasif

Partisipasif masyarakat dalama kegiatan perencanaan pengelolaan anggaran

dana desa di desa tarengge timur partisipasif masyarakat sangat tinggi.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan tersebut sangan bervariasi, ada

yang memang benar-benar berdiskusi untuk pembangunan, ada yang datang

karena ingin mendapat bagian dalam kegiatan pembangunan ada pula

masyarakat yang datang hanya untuk turut meramaikan. Namun secara

keseluruhan pemerintah Desa Tarengge Timur telah berupaya menginisiasi

pertemuan dengan masyarakat dalam kegiatan perencanaan pengelolaan

dana desa. Partisipasif masyarakat kedepannya tentu sangat diharapkan agar

pemerintah desa dan masyarakat bisa lebih bersinergi dalam pembangunan

Desa Tarengge Timur.

Page 77: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

62

2. Transparansi

Pengelolaan keuangan desa tarengge timur sudah dipaparkan secara lugas

kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa melakukan pengawasan

secara langsung bentuk program dan jumlah anggaran yang digunakan

pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Dalam perencanaan

pengelolaan keuangan desa pemerintah desa menerapkan jumlah anggaran

yang dikelolah oleh pemerintah desa sehingga dalam pembuatan

perencanaan yang melibatkan unsur pemerintah desa, BPD dan masyarakat

mampu menyinkronkan dengan kebutuhan pembangunan serta

pemberdayaan dengan jumlah anggaran yang dikelolah oleh Desa Tarengge

Timur.

Page 78: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan Keuangan Desa Tarengge Timur termasuk didalamnya

penggunaan Dana Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tarengge

Timur termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang disebutkan bahwa Pengelolaan

Keuangan Desa dapat terdiri dari Perencanaan, Penganggaran, Mekanisme

Permohonan dan Pencairan, Penggunaan, Pengawasan serta Pertanggung

Jawaban. Hal ini senada dengan Peraturan Bupati Luwu Timur Nomor 02 Tahun

2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

a. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan perencanaan pengelolaan anggaran

dana desa di Desa Tarengge Timur partisipasi masyarakat sangat tinggi.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan tersebut sangat bervariasi, ada

yang memang benar-benar berdiskusi untuk pembangunan, ada yang datang

karena ingin mendapat bagian dalam kegiatan pembangunan ada pula

masyarakat yang datang hanya untuk turut meramaikan. Namun secara

keseluruhan pemerintah Desa Tarengge Timur telah berupaya menginisiasi

pertemuan dengan masyarakat dalam kegiatan perencanaan pengelolaan

dana desa.

b. Transparansi Pengelolaan keuangan desa tarengge timur sudah dipaparkan

secara lugas kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa melakukan

pengawasan secara langsung bentuk program dan jumlah anggaran yang

digunakan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Dalam

perencanaan pengelolaan keuangan desa pemerintah desa menerapkan

Page 79: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

66

jumlah anggaran yang dikelolah oleh pemerintah desa sehingga dalam

pembuatan perencanaan yang melibatkan unsur pemerintah desa, BPD dan

masyarakat mampu menyinkronkan dengan kebutuhan pembangunan serta

pemberdayaan dengan jumlah anggaran yang dikelolah oleh Desa Tarengge

Timur.

B. Saran

a. Untuk pemerintah Desa Tarengge Timur peningkatan pemahaman dan

penggunaan system informasi akuntansi dalam proses pengelolaan keuangan

desa dengan cara menyediakan fasilitas teknologi informasi yang memadai

dan pelatihan-pelatihan kepada aparatur desa dalam menunjang kinerja

pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa.

b. Untuk masyarakat Desa Tarengge Timur diharapkan adanya peran dari

perwakilan masyarakat desa untuk turut serta dalam pengelolaan keuangan

desa, seperti memantau dan mengawasi kebijakan-kebijakan yang dia ambil

pemerintah desa untuk program-program yang akan dilaksanakan di desa.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mencari faktor-faktor yang dapat

meningkatkan pengelolaan keuangan desa seperti halnya kompetensi sumber

daya manusia, system pengendalian internal, system informasi akuntansi dan

faktorlainnya.

Page 80: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

67

DAFTAR PUSTAKA

Aditiawati, Pingkan Dkk, (2016), Pengembangan Potensi Lokal di DesaPanawangan sebagai Model Desa Vokasi dalam pemberdayaanMasyarakat dan Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, JurnalSosioteknologi,Vol 15 No 1, April

Arif, Muhammad, 2007, Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa DanPengelolaan Kekayaan Desa, ReD Post Press, Pekanbaru.

Asnawi Rewansyah, Dr., MSc, 2011, Kepemimpinan Dalam Pelayanan Publik,Jakarta : STIA-LAN

Astuti, Indri. 2015. “Pengelolaan Pendapatan Asli Desa (Studi Kasus di DesaNgombakan kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)”.Skripsi UMS. Surakarta

Bambang Trisantoro Soemantri, 2011,“ Pedoman Penyelenggaraan PemerintahDesa“, Fokusmedia, Bandung.

Candra Kusuma Putra, Ratih Nur Pratiwi, Suwondo, 2013, Pengelolaan AlokasiDana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam PemberdayaanMasyarakat Desa. Jurnal AdministrasiPublik, vol I, No. 6

Eddi B. Handono, 2005, Membangun Tangung Gugat Tata Pemerintahan Desa,Forum Pengembangan Pembaruan Desa (FPPD), Yogyakarta

Hanif Nurcholis, 2011. Pertumbuhan dan penyelenggaraan pemerintahan desa.Jakarta : penerbit ERLANGGA

Karyana Ayi, 2010, “Pengorganisasian Perencanaan Desa”, FISIP, UniversitasTerbuka, Bandung

Kessa,Wahyudin. 2015.“Perencanaan Pembangunan Desa”. Jakarta;KementrianDesa,Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi RepublikIndonesia.

Kharisma, Virgie Delawillia, Anwar dan Supranoto. 2013. Implementasi KebijakanPemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD). Jurnal Ilmu Administrasi Negara(Vol. 12. No.2)

Kushandajani, 2008, Otonomi Desa Berbasis Modal Sosial dalam PerspektifSocio-Legal, Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip

Kusnandar dan Dodik. 2012. “Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan AsliDaerah,Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran dan Luas Wlayah TerhadapBelanja Modal”. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Moch Sholekan, 2011, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan ADD”,Progam Pasca Sarjana UNIBRAN, Malang.

Pradita, Silvya A. P. 2015. Analisis hubungan auditor klien: Faktor-faktor yangmempengaruhi auditor switching Studi empiris pada perusahaan yang

Page 81: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

68

terdaftar di bursa efek indonesia, e-journal, Universitas Diponegoro,Semarang, diakses 25 Agustus 2017.

Purnomo, Joko, 2016, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Infest, Yogyakarta

Rozaki Abdur, (2003), Promosi Otonomi Desa, IRE Press, Yogyakarta

Dokumen-Dokumen

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang PedomanTeknis Peraturan Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yangBersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Neagara

Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2005 mengenai desa.

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Page 82: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

69

LAM

PIR

AN

Page 83: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

70

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Desius Rantetana

Tanggal : 4 November 2019

Jam : 09.30

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tarengge Timur

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka perencanaan

pengelolaan keuangan desa dan bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah

desa dalam melakukan transparansi?

Informan :

Partisipasi masyarakat Desa Tarengge Timur di setiap perencanaan program

pembangunan cukup tinggi. Hal tersebut wajib dilakukan, karena pada

dasarnya pembangunan berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan

masyarakat Desa. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan juga

memudahkan pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan, karena secara

keseluruhan pihak pemerintah telah mengetahui apa yang menjadi

permasalahan dari masyarakat.

Transparansi dalam perencanaan maupun pelaksanaan di dalam

pelaksanaan kegiatan kita membuat semacam pengumuman atau papan

informasi, dalam perencanaan kita berikan kepada masyarakat dananya

Page 84: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

71

danadari apa kemudian besaran dana berapa, volume yang di capai berapa,

pekerjaannya apa, waktunya berapa hari dan sebagainya kita tunjukkan

dengan papan nama untuk satu kegiatan. Kalau untuk kegiatan keseluruhan

semua program desa dari januari sampai desember kita membuat baliho yang

akan dilihat seluruh masyarakat

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa partisipasi

masyarakat dalam rangka perencanaan pengelolaan keuangan desa dalam

rangka pembuatan program sangat membantu pemerintah desa dalam

menentukan kerangka kebijakan yang akan di buat oleh pemerintah desa.

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa dalam kegiatan

perencanaan pengelolaan keuangan di Desa Tarengge Timur pemerintah

desa terlebih dahulu memaparkan kegiatan dan jumlah anggaran yang akan

di gunakan dan bagaimana prosedur kegiatan tersebut di bentuk. Serangkaian

prosedur tersebut di rembukan bersama dengan masyarakat kemudian

disahkan.

Page 85: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

72

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Henriani

Tanggal : 4 November 2019

Jam : 11.00

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tarengge Timur

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaiman partisipasi masyarakat dalam upayanya ikut terlibat dalam

pembangunan desa dan apa upaya yang dilakukan pemerintah desa dalam

melakukan transparansi?

Informan :

Dalam kegiatan perencanaan pembangunan, partisipasi masyarakat

merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab

masyarakat terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk

memperbaiki mutu hidup mereka. Artinya, melalui partisipasi yang diberikan,

berarti benar-benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah

sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan oleh (aparat) pemerintah sendiri,

tetapi juga menuntut keterlibatan masyarakat..

Prinsip keterbukaan dalam kegiatan pemerintahan merupakan prioritas bagi

kami demi membangun kepercayaan bagi masyarakat Desa Tarengge Timur.

Dalam kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada

Page 86: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

73

tahap evaluasi kami selalu membentuk tim yang didalamnya berisi pemerintah

desa, tokoh masyarakat, lembaga yang ada di desa, dan masyarakat itu

sendiri yang wilayahnya menjadi sasaran program dalam pembangunan.

Selanjutnya tim yang di bentuk tersebut terlibat dalam pembuatan teknis,

penyusunan anggaran, pembelanjaan, sehingga dalam keseluruhan prosedur

ada prinsip keterbukaan sehingga bisa memaksimalkan peran dari

masyarakat bagi pembangunan Desa Tarengge Timur

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan keterlibatan masyarakat dalam rencana

pengelolaan keuangan merupakan sebuah tanggung jawab masyarakat dalam

ikut berpartisipasi pada wilayah pembangunan desa.

Hasil wawancara dengan infroman menunjukkan adanya pembentukan tim

dalam proses perencanaan pengelolaan keuangan desa sampai pada tahap

pelaporan menujukkan terbukanya pemerintah desa dalam rangka

mewujudkan pemerintahan yang transparatif kepada masyarakat.

Page 87: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

74

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Suryono

Tanggal : 5 November 2019

Jam : 09.00

Tempat Wawancara : Kediaman Pribadi

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaiman sikap masyarakat dalam ikut berpartisipasi dalam perencanaan

keuangan dan apa saja indikator pelaksanaan transparansi di desa Tarengge

Timur?

Informan :

Partisipasi masyarakat desa Tarengge Timur terhadap pembangunan desa

terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang

berpartisipasi atas keinginannya sendiri dan kelompok yang kedua adalah

kelompok yang berpartisipasi tapi mengharapkan upah kerja.Jadi dapat di

gambarkan bahwa kelompok yang pertama adalah kelompok yang memiliki

nilai-nilai gotong royong, bahu-membahu dan rela berkorban untuk

pembangunan demi tercapainya tatanan masyarakat. Sadar akan diri dan

tanggung jawabnya sebagai mahluk sosial yang hidup untuk saling membantu

dan mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

Sedangkan kelompok kedua adalah segelintir orang-orang yang hanya

Page 88: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

75

mementingkan rasa ego yang tinggi akibat kurang di dasari dengan nilai-nilai

moral dan adat istiadat yang telah lama ada dan tertanan dalam diri setiap

masyarakat desa

Prinsip keterbukaan oleh pemerintah desa merupakan sarana penyampaian

informasi kepada masyarakat tentang mekanisme dalam perencanaan

pengelolaan keuangan desa. Terlebih transparansi sudah diatur dalam

undang-undang yang bagi aparatur pemerintaha desa harus di laksanakan.

Desa Tarengge Timur telah melakukan berbagai upaya untuk terbuka kepada

masyarakat terkait peraturan yang ada, termasuk melakukan sosialisasi

dengan menghadirkan orang Dinas ataupun yang paham pada bidangnya.

Langkah tersebut saya fikir sangat baik untuk memberikan pemahaman

kepada masyarakat terkait prosedur dalam membuat perencanaan sampai

pada tahap laporan, tentu dengan adanya transparansi akan semakin

meningkatkan partisipasi dari masyarakat dalam bersinergi dengan

pemerintah guna pembangunan desa

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa ada dua tipikal

kelompok masyarakat dalam rangka ikut berpartisipasi pada wilayah

perencanaan pengelolaan keuangan desa guna ditujukan pada wilayah

pembangunan.

Hasil wawancara dengan informan SY dapat dilihat dengan adanya prinsip

keterbukaan kepada masyarakat akan semakin meningkatkan kepedulian

masyarakat dalam berpartisipasi guna pembangunan desa yang berorientasi

pada kesejahteraan masyarakat.

Page 89: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

76

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Baharuddin

Tanggal : 5 November 2019

Jam : 09.00

Tempat Wawancara : Kediaman Pribadi

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaiman pola partisipasi masyarakat dalam perencanaan keuangan dan

bagaimana bentuk transparansinya?

Informan :

Pada proses perencanaan pembangunan Desa Tarengge Timur masyarakat

di berikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasi dan saran mereka terkait

pembangunan desa yang harus di prioritaskan, selanjutnya kita cocokkan

dengan jumlah APBDes sehingga bisa di petakan jumlah anggaran yang

harus di gunakan dalam program pembangunan

Keterbukaan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam rangka

perencanaan penggunaan anggaran desa itu sangat baik agar masyarakat

bisa melihat sendiri berapa jumlah anggaran yang ada, di pergunakan untuk

apa, dan berapa besaran anggaran yang digunakan. Dengan demikian

masyarakat mampu melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan

pemerintahan di Desa Tarengge Timur.

Page 90: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

77

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa pemerintah desa

Tarengge Timur memberikan kebebasan penuh terhadap masyarakat dalam

menyampaikan aspirasi dan saran dalam proses pembangunan juga

perencanaan keuangan yang akan digunakan.

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa keterbukaan

pemerintah dalam melaksanakan perencanaan dalam pengeloaan anggaran

desa memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk senantiasa

melakukan pengawasan dalam kegiatan pemerintahan Desa Tarengge Timur.

Dengan demikian hal tersebut akan menyulitkan para aparatur untuk bermain

curang ataupun melakukan korupsi.

Page 91: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

78

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Ilham

Tanggal : 6 November 2019

Jam : 13.00

Tempat Wawancara : Aula Kantor Desa

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaimanasikap pemerintah dalam mendukung partisipasi masyarakat dan

bagaimana masyarakat melihat bentuk penyelenggaraan pemerintah desa?

Informan :

Pemerintah desa Tarengge Timur selalu memberikan informasi dan sosialisasi

kepada masyarakat baik melalui lisan atau undangan kepada masyarakat

untuk ikut serta dalam proses musyawarah pembahasan anggaran yang akan

di gunakan dalam kegiatan pembangunan Desa Tarengge Timur. Kegiatan

tersebut sangat bermanfaat juga sebagai bentuk pengawasan masyarakat

dalam pengelolaan dana desa

Tentu kita sebagai masyarakat mempunyai dokumen tentang besaran

anggaran yang dikelola oleh pemerintah, masyarakat dapat dengan mudah

mengakses anggaran tersebut yang tersedia di kantor desa dan papan

pengumuman yang terpasang di kantor desa. Jadi kita masyarakat selain

mengetahui apa yang menjadi perencanaan pembangunan pemerintah kita

Page 92: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

79

juga sudah dapat memilah tentang apa kebutuhan yang kedepan harus

dilaksanakan oleh pemerintah desa.

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan IH menunjukan bahwa masyarakat sangat

mengapresiasi etikad baik dari pemerintah desa Tarengge Timur dalam

rangka melibatkan masyarakat pada persoalan perumusan pengelolaan

anggaran Desa.

Hasil wawancara dengan informan IH menunjukkan bahwa masyarakat dalam

mengakses kegiatan pembangunan dan penganggaran yang dilaksanakan

pemerintah sangat mudah untuk di akses oleh masyarakat di kantor desa dan

juga papan pengumuman yang terpasang di halaman kantor desa. Sehingga

dengan demikian masyarakat lebih mudah untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya pemerintahan

Page 93: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

80

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Hamid

Tanggal : 6 November 2019

Jam : 14.00

Tempat Wawancara : Kediaman Informan

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaimana pola pelaksanaan dalam perencanaan pengelolaan keuangan

desa dan bagaimana bentuk keterbukaan pemerintah terhadap jalannya

pemerintahan?

Informan :

Musyawarah perencanaan pengelolaan keuangan desa bertujuan untuk

menampung aspirasi masyarakat, jadi pada saat berlangsung musyawarah

semua tokoh masyarakat, BPD, LPM dan perangkat desa di undang untuk

hadir, kita rapat di balai desa dan usulan apa saja yang dibawa oleh kepala

dusun dari wilayah masing-masing.

Jika saya melihat bahwa keterbukaan pemerintah dalam rangka penggunaan

anggaran desa dan pelaksanaan sudah cukup baik, namun praktik di

lapangan yang masih terkesan monoton dan rumit tidak sesuai dengan

prosedur yang masyarakat ketahui. Hal tersebut yang sebenarnya harus di

musyawarahkan agar tidak merepotkan masyarakat.

Page 94: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

81

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat seluruh stakeholder yang

berkepentingan di Desa Tarengge Timur di kumpulkan untuk melakukan

musyawarah terkait perencanaan pengelolaan keuangan desa dan program

yang di tawarkan dalam pembangunan desa.

Hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa penerapan

kegiatan pelayanan publik di masyarakat masih mengalami kendala. Bentuk

pelayanan yang masih terkesan rumit menjadi kendala tersendiri selain

keterbukaan pemerintah desa terhadap masyarakat.

Page 95: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

82

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Tumijan

Tanggal : 7 November 2019

Jam : 08.30

Tempat Wawancara : Kediaman Informan

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaimana menurut anda sikap partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pengelolaan keuangan desa dan bagaimana bentuk transparansi pemerintah

desa Tarengge Timur?

Informan :

Seharusnya memang seperti itu, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam

perencanaan keuangan. Masyarakat yang sangat tahu apa kebutuhan, apa

yang kurang, dan apa yang harus dibenahi. Walaupun pada dasarnya

kehadiran masyarakat tidak mempengaruhi full dari pengambil kebijakan tapi

minimal masyarakat mengetahui prosedur perumusan anggaran.

Pemerintah desa Tarengge Timur memasang kegiatan dan jumlah anggaran

desa yang digunakan di setiap fasilitas pemerintahan yang ada di Desa

Trengge Timur. Termasuk dalam kegiatan pemberdayaan pemerintah dalam

setiap pembukaan kegiatan selalu memaparkan jumlah anggaran yang

digunakan. Sejalan dengan itu pada wilayah pembangunan juga jumlah

Page 96: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

83

anggaran yang digunakan telah di pasang pada papan pengumuman. Disana

masyarakat bisa melihat apakah jumlah anggaran yang digunakan sudah

sesuai dengan jumlah perencanaan yang telah di tetapkan

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa kterlibatan masyarakat

dalam perencanaan pengelolaan keuangan pada dasarnya mempunyai

batasan tertentu dalam pengambilan keputusan namun kehadiran masyarakat

paling tidak dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat bahwa fungsi dari pemaparan

pemerintah desa pada kegiatan yang menggunakan anggaran desa menjadi

perhatian masyarakat dan disesuaikan dengan perencanaan yang telah

ditetapkan.

Page 97: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

84

Transkip Hasil Wawancara

Nama Informan : Yuliana Pandri

Tanggal : 7 November 2019

Jam : 15.00

Tempat Wawancara : Kediaman Informan

Topik Wawancara : Melihat bentuk partisipasi masyarakat terkait

perencanaan pengelolaan keuangan desa dan

bagaimana bentuk transparansi pemerintah terhadap

masyarakat.

Materi Wawancara

Peneliti :

Bagaimana menurut anda sikap partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pengelolaan keuangan desa?

Informan :

Perencanaan penggunaan dana desa untuk kegiatan program pembangunan

bagi masyarakat tentu harus mendapatkan dukungan dan masukan dari

masyarakat Desa Tarengge Timur. Masyarakat di perbolehkan untuk ikut

bermusyawarah mendiskusikan anggaran yang akan digunakan dalam

kegiatan pembangunan. Saya melihat setiap perencanaan di Desa ini selalu

melibatkan masyarakat dalam perumusannya, tentu langkah ini sanga bagus

agar anggaran yang ada bisa di maksimalkan untuk kegiatan pembangunan.

Refleksi:

Hasil wawancara dengan informan YP dapat dilihat bahwa proses penyusunan

anggaran untuk kegiatan pembangunan dengan partisipasi dari masyarakat akan

sangat mendukung pemerintah desa dalam memaksimalkan program.

Page 98: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

85

Transkip Profil Informan

No. Nama Inisial Jabatan

1. Desius Rantetana DR Kepala Desa Tarengge Timur

2. Henriyani HR Kaur Perencanaan

3. Suryono SY Anggota BPD

4. Baharuddin BD Anggota BPD

5. Ilham IH Masyarakat

6. Hamid HM Masyarakat

7. Tumijan TM Kadus Muktisari

8. Yuliana Pandiri YP Kadus Rantetiku

Page 99: ANALISIS PERENCANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI …

86

Dokumentasi Penelitian