analisis perbandingan pendapatan usahatani ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/288/1/riki andi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG
NK 22 DENGAN JAGUNG PIONER DI DESA SUMBER GEDE
KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
( S K R I P S I )
Oleh
RIKI ANDI TIANSYAH
NPM: 14210013
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
2019
2
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG
NK 22 DENGAN JAGUNG PIONER DI DESA SUMBER GEDE
KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
( S K R I P S I )
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana pertanian
Pada Sekolah Tinggi Pertanian Dharma Wacana Metro
Oleh
RIKI ANDI TIANSYAH
NPM: 14210013
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
2019
3
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG
NK 22 DENGAN JAGUNG PIONER DI DESA SUMBER GEDE
KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
Oleh
Riki Andi Tiansyah, Supriyadi,Ainul Mardliyah.
ABSTRAK
Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton
pipilan kering pertahun. Konsumsi jagung terbesar adalah untuk pangan dan
industri pakan ternak, karena sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah
jagung. Potensi hasil jagung varietas NK 22 adalah sebesar 8,70 ton/hektar,
sedangkan potensi hasil jagung varietas pioneer adalah sebesar 8,90 ton/hektar
(Handoyo, 2002). Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahuiperbedaan
pendapatan antara usaha tani jagung NK22 dengan jagung Pioner di Desa Sumber
Gede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisa
statistik. Analisa deskriptif meliputi gambaran hasil pengamatan langsung di
lapangan untuk melihat pendapatan usahatani jagung NK22 dan jagung Pioneer.
Analisa statistik digunakan untuk mengetahui pendapatan usahatani jagung NK22
dan jagung Pioneer,dengan menggunakan sampel 30 orang,dan menggunakan
statistik deskriftif.
Berdasarkah hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut: (1) Uji t, diperoleh angka t-hitung = 0,00001, sedangkan nilai t-
tabel pada taraf signifikan 5% adalah sebesar t-tabel 1,697, sehingga nilai t-
hitung < t-tabel, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara pendapatan usahatani jagung varietas NK22 dengan pendapatan usahatani
jagung varietas Pioneer pada taraf signifikan 5%. (2) Besarnya rata-rata
pendapatan per hektar usahatani jagung varietas NK22 adalah Rp. 14.422.470,59,
sedangkan besarnya pendapatan rata-rata per hektar jagung varietas Pioneer
adalah Rp. 8.831.867,5
Keyword : pendapatan, usahatani jagung, uji beda (t)
4
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi : ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN
USAHATANI JAGUNG NK22 DENGAN JAGUNG
PIONER DI DESA SUMBER GEDE
KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
NamaMahasiwa : RIKI ANDITIANSYAH
No. PokokMahasiswa : 14210013
Jurusan : Agribisnis
Program studi : Agribisnis
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Supriyadi, SE., M.T.A Ainul Mardliyah, SP., M.Si NIP. 196204 27199203 1 001 NIDN. 0209078601
2. Ketua Jurusan Agribisnis
Dr. Ismalia Afriani, S.P.,M.Si NIP. 197504 17200501 2 001
5
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Ketua : Supriyadi, SE., M.T.A (....………………..)
PengujiUtama : Kusmaria, S.P.,M.Si (..............................)
Anggota : Ainul Mardliyah, SP.,M.Si (......………………)
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro
Ir. Rakhmiati, M.T.A.
NIP. 19630408 198903 2 001
Tanggal lulus ujian skripsi :12 Januari 2019
6
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 8 Januari 1995 di Sukabumi, dari pasangan Bapak
Sunardi dan Ibu Maryanti. Adapun riwayat pendidikan penulis diawali di Sekolah
Dasar Negeri Sukabumi dan diselesaikan pada tahun 2009, Sekolah Lanjutan
Menengah Pertama Negeri Beringin Ratu diselesaikan pada tahun 2010, Sekolah
Lanjutan Menengah Atas Negeri Beringin I diselesaikan pada tahun 2013. Pada
tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan pada Sekolah Tinggi ilmu Pertanian
Dharma Wacana Metro.
7
MOTTO
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang yang diberi pengetahuan
(QS.AL Mujadalah :II)
8
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada
1. Bapak dan Ibu (Sunardi dan Maryanti yang senantiasa mendoakan atas
keberhasilan studyku
2. Kakak dan Adik tercinta yang senantiasa menantikan keberhasilan
studyku
3. Kerabat dan handaitaulan yang selalu mengharapkan keberhasilan
studykuAlmamater tercinta STIPER Dharma Wacana Metro
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Tinggi
Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Rakhmiati, MTA. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Dharma Wacana Metro.
2. Ibu Ismalia Afriani, M.Si, selaku Ketua Jurusan Agribisnis.
3. Bapak Supriyadi, SE. MTA, selaku Pembimbing I, atas segala saran,
bimbingan, dan kesempatan yang diberikan kepada penulis.
4. Ibu Ainul Mardliyah, SP., M.Si, selaku Pembimbing II
5. Pembahas Ibu Kusmaria,SP,M.SI
6. Staf dan dosen sekolah tinggi Pertanian Dharma Wacana Metro
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, baik teknik penulisan ataupun materi penulisan, untuk itu penulis
berharap saran dan masukan dari pemerhati semua demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang pertanian.
Metro, Febuari 2019
Penulis
RIKI ANDI TIANSYAH
10
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
MOTTO............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .................................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah ............................................................................. 5
1.3 TujuanPenelitian .............................................................................. 6
1.4 ManfaatPenelitian ............................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TinjauanPustaka ............................................................................... 7
2.1.1 TeoriTanaman Jagung ............................................................ 7
2.1.2TeoriUsahatani......................................................................... 8
2.1.3 Teori Produksi ........................................................................ 11
2.1.4 Teori Pendapatan ................................................................... 13
2.1.5 Teori Analisis Pendapatan ..................................................... 13
2.2 KerangkaPemikiran ......................................................................... 15
2.3 Hipotesis .......................................................................................... 16
11
III. METODE PENELITIAN
3.1 KonsepDasardanBatasanOperasional .............................................. 17
3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data ...................................... 18
3.3 LokasidanWaktuPenelitian .............................................................. 18
3.4 Populasi, SampeldanTeknik Sampling ............................................ 18
3.5 MetodeAnalisisdanPengujianHipotesis ........................................... 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ............................................. 23
4.2 Identitas Responden ......................................................................... 26
4.3 Gambaran Usahatani Jagung ........................................................... 31
4.4 Pembahasan ..................................................................................... 34
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 39
5.2 Saran-saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Poduksi Jagung di Indonesia ....................................................................... 2
2. Poduktivitas Jagung di Propinsi Lampung Tahun 2017 ........................... 3
3. Poduktivitas Jagung di Kabupatan Lampung Timur Tahun 2017 ........... 4
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 44
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Paradigma Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung NK22
dan Pioneer ................................................................................................ 16
2. StrukturOrganisasiDesaSumberGedeKecamatanSekampung
Kabupaten Lampung TimurTahun 2018 ................................................... 27
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi sumber alternatif sumber
pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya
Madura, dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai bahan pangan
pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung yang telah direkayasa genetik
juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Singh, 2015).
Pembangunan pertanian tanaman pangan ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat tani. Hal ini dapat dicapai dengan cara peningkatan
produksi (Hanafie, 2010). Tanaman pangan terdiri dari dua kelompok besar yaitu
padi dan palawija. Tanaman padi dan palawija memiliki peran yang penting
dalam penyediaan bahan pangan. Salah satu tanaman palawija yang banyak
dibudidayakan oleh petani di Indonesia adalah tanaman jagung. Jagung
merupakan bahan pangan penting kedua setelah padi, jagung merupakan sumber
karbohidrat selain beras. Selain itu, jagung juga ditanam sebagai pangan ternak,
diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah
tepung jagung atau maizena).
2
Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton
pipilan kering pertahun. Konsumsi jagung terbesar adalah untuk pangan dan
industri pakan ternak, karena sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah
jagung. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan,
hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada
akhirnya meningkatkan permintaan jagung sebagai bahan pakan ternak,
berkembang pula produk pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung di
kalangan masyarakat. Potensi hasil jagung varietas NK 22 adalah sebesar 8,70
ton/hektar, sedangkan potensi hasil jagung varietas pioneer adalah sebesar 8,90
ton/hektar (Handoyo, 2002).
Jagung dikembangkan dengan pendekatan agribisnis untuk meningkatkan
pendapatan petani yang dipengaruhi oleh produksi. Permintaan jagung yang
djagung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Poduksi Jagung di Indonesia
No Propinsi
Produksi (ton)
2014 2015 2016 2017
1
Jawa Timur
6 295 301
5 760 959
5 737 382
6 131 163
2 Jawa Tengah 3 041 630 2 930 911 3 051 516 3 212 391
3 Sulawesi Selatan 1 515 329 1 250 202 1 490 991 1 528 414
4 Sumatra Utara 1 347 124 1 183 011 1 159 795 1 519 407
5 Lampung 1 760 275 1 760 278 1 719 386 1 502 800
Sumber : BPS, 2017
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Propinsi Lampung menempati urutan ke
lima, namun demikian produksi jagung di Propinsi Lampung dari tahun 2014
3
sampai dengan 2017 terjadi penurunan produksi dikarenakan faktor serangan
hama penyakit, lahan yang semakin sempit, dan iklim yang kurang mendukung
pertumbuhan tanaman jagung.
Selanjutnya untuk produktivitas jagung di Kabupaten yang ada di Propinsi
Lampung secara rinci dapat disajikan dalam Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Poduktivitas Jagung di Propinsi Lampung Tahun 2017
No
Kabupaten
Produksi
(ton)
Luas lahan
(Ha)
Produktivitas
(Ton/ha)
1
Lampung Selatan
600 070
285.747
2,1
2 Lampung Timur 580 006 232.002 2,5
3 Lampung Tengah 343 960 171.980 2,0
4 Lampung Utara 203 250 923.86 2,2
5 Way Kanan 84 720 368.34 2,3
Sumber : BPS Propinsi Lampung, 2017
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa produktivitas per hektar di kabupaten
Lampung Timur menempati urutan pertama sebesar 2,5 ton/ha, Hal ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah potensial
untuk budidaya tanaman jagung, karena memiliki produktivitas jagung yang
tinggi. Produksi, luas lahan, dan produktivitas jagung di Kabupaten Lampung
Timur dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
4
Tabel 3. Poduktivitas Jagung di Kabupatan Lampung Timur Tahun 2017
No Kecamatan
Produksi
(ton)
Luas lahan
(Ha)
Produktivitas
(Ton/ha)
1
Marga Sekampung
112.920
70.640
3,3
2 Sekampung Udik 84.250 26.328 3,2
3 Jabung 56.920 18.361 3,1
4 Sekampung 21.870 7.290 3,0
5 Sukadana 20.550 6.850 3,0
6 Metro Kibang 70.500 20.735 3,4
Sumber : BPS Lampung Timur, 2017
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa Kecamatan Sekampung menempati urutan ke
4 sebesar 3,0 ton/ha untuk produksi jagung di Kabupaten Lampung Timur, hal
ini menunjukkan bahwa Kecamatan Sekampung merupakan daerah yang potensial
untuk pengembangan produksi jagung dengan luas lahan yang tidak begitu luas
(7.290 ha).
Kegiatan pertanian pada petani jagung memiliki kendala yaitu keterbatasan skala
usahatani baik pengusahaan lahan yang kecil, permodalan yang lemah, teknologi
yang sederhana, produksi yang rendah serta sulitnya petani dalam penjualan
sehingga rentan terhadap guncangan. Dalam penjualan, petani sulit menentukan
harga jual secara bersama karena jumlah mereka sangat banyak dan berjauhan,
skala usaha yang kecil sehingga sulit untuk diorganisir dan mereka terpaksa
menyepakati harga dengan pedagang secara sendiri-sendiri. Jumlah pedagang
pengumpul yang sedikit akan lebih kuat dalam menentukan harga jual petani,
sehingga petani mendapatkan harga jual yang rendah dan pendapatan serta
keuntungan yang rendah (Hydro, 2014).
5
Namun dalam pengembangan usahatani jagung di Kecamatan Sekampung
Kabupaten Lampung Timur seringkali menghadapi permasalahan yaitu rendahnya
produktivitas usahatani karena keterbatasan lahan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh petani, kurangnya modal untuk pembelian sarana produksi terutama untuk
pembelian benih, pupuk dan obat-obatan yang harganya semakin lama semakin
tinggi, di lain pihak harga jagung mengalami fluktuasi. Mesikipun secara nominal
harga jagung cukup tinggi akan tetapi biaya yang dikeluarkaan petani juga tinggi.
Di samping itu dalam mengembangkan jagung atau membudidayakan, pendapatan
yang diperoleh harus dibandingkan dengan pendapatan membudidayakan tanaman
lain (opportunity cost), seperti tanaman hortikultura atau sayuran lainnya, oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian usahatani jagung di Kecamatan Sekampung
Kabupaten Lampung Timur.
Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai analisis
pendapatan usahatani jagung NK22 dengan jagung Pioner di Kecamatan
Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
1.2. Rumusan Masalah
Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur di lihat dari aspek ekologis
merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan usaha tani tanaman
jagung, hal ini dapat dicermati dari hasil kajian yang dilakukan oleh Balai
Penelitian Tanaman Pangan Serelalia Maros-Sulawesi yang mencapai 60,80 –
70,30 kw/ha (Budiman, 2013).
6
Namun disisi yang lain, dalam pengembangannya petani jagung menghadapi
permasalahan yaitu produktivitas yang masih rendah (32,99 kw/ha)
(Budiman,2013), harga faktor produksi (benih, tenaga kerja,pupuk dan pestisida)
setiap tahun hampir dipastikan naik dan harga jagung berfluktuasi tidak menentu
ketika panen raya. Selain itu harga benih untuk jagung benih unggul lebih mahal
dibandingkan dengan harga benih jagung lokal, sehingga petani lebih memilih
menanam jagung lokal. Oleh karena itu, berdasarkan hal-hal tersebut di atas dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Apakah ada perbedaan
pendapatan antara usahatani jagung NK 22 dengan Pioner di Kecamatan
Sekampung Kabupaten Lampung Timur” ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara
usaha tani jagung NK22 dengan jagung Pioner di Desa Sumber Gede Kecamatan
Sekampung Kabupaten Lampung Timur
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Pemerintah, sebagai masukan dalam penentuan kebijakan yang berhubungan
dengan pengembangan komoditas jagung
2. Petani, sebagai informasi dan tambahan pengetahuan untuk mengatasi
kendala-kendala dalam aspek usahatani jagung di Kecamatan Sekampung.
3. Peneliti lain, sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti sejenis
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori Tanaman Jagung
A. Jagung NK22
Jagung varietas NK 22 diluncurkan pada tanggal 14 Februari 2003. Asal tanaman
NT 6240 adalah hibrida F1dari silang tunggal (Single cross) antara galur tropis
NP 5024 dengan galur tropis NP 5063 yang dikembangkan oleh PT.Novartis
(Thailand). Varietas jagung NK22 memiliki umur yang dalam yaitu sekitar 98
hari, batang besar dan kokoh, dengan tinggi tanaman rata-rata 235 cm (Handoyo,
2002).
Keunggulan jagung varietas NK 22 adalah: perakaran baik sehingga batang tahan
terhadap kerebahan, tahan terhadap penyakit bulai, hawar, dan karat daun, bentuk
malai tegak, sedang dan terbuka, bentuk tongkol silindris, kelobot menutup
tongkol sangat baik, jumlah baris/tongkol antara 14-16 baris, bobot 1000 biji
berkisar 290 gram, tipe biji semi mutiara, warna biji kuning, potensi hasil 8,70
ton/hektar (Handoyo, 2002).
8
B. Jagung Pioner
Jagung varietas Pioner dilepas pada tanggal 29 Juli 2003. Asal F1 dari silang
tunggal antara galur murni F3OY87 dengan M3OY877 keduanya adalah galur
murni tropis yang dikembangkan oleh Pioneer Hi-Bred Thailand.
Jagung varietas Pioneer berumur dalam yaitu 95 hari bila ditanam pada ketinggian
<600 dpl, dan jika ditanam >600 dpl umur tanaman menjadi 117 hari (Singh,
2015).
Keunggulan jagung varietas Pioneer adalah: batang tegap besar dan cukup kokoh,
warna batang hijau, tinggi tanaman 210 cm, daun berbentuk setengah tegak dan
lebar, tanaman sangat seragam, tahan rebah, perakaran baik, tongkol panjang
besar dan silindris, kedudukan tongkol dipertengahan tinggi tanaman, kelobot
menutup biji dengan baik, warna biji oranye, baris biji tidak lurus dan rapat,
jumlah baris/tongkol antara 14-16 baris, bobot 1000 biji 311 gram, potensi hasil
8,90 ton/hektar (Handoyo, 2002).
2.1.2 Teori Usahatani
Usahatani merupakan kegiatan mengalokasikan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan-keuntungan yang tinggi
pada waktu tertentu (Soekartawi, 2002). Sedangkan menurut Suratiyah (2011),
usahatani adalah suatu kegiatan yang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-
faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga
memberikan manfaat yang sebaik-baiknya.Selanjutnya menurut Soekartawi
(1990), usahatani adalah sebagian dari kegiatan di permukaan bumi dimana
9
seorang petani, sebuah keluarga atau manejer yang digaji bercocok tanam atau
memelihara ternak. Petani yang berusahatani sebagai suatu cara hidup, melakukan
pertanian karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya sekedar
memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta tenaga
dalam mengkobinasikan masukan untuk menciptakan keluaran usahatani yang
dipandang sebagai suatu jenis perusahaan.
Usahatani adalah setiap pengorganisasian alam, tenaga kerja, dan modal yang
ditujukan untuk produksi di lapangan pertanian (Bachtiar Rifai, 1976, dalam
Hernanto, 1991). Faktor-faktor produksi dalam usahatani meliputi faktor alam
yaitu tanah, atau lahan usahatani, faktor tenaga kerja, dan faktor modal seperti
pupuk, bibit dan pestisida.
Usahatani sebagai organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal ditujukan kepada
produksi di lapangan pertanian. Organisasi ini ketatalaksanaannya berdiri sendiri
dan sengaja diusahakan oleh seorang/sekumpulan orang, segolongan sosial baik
terikat secara geologis, politis, maupun teritorial sebagai pengelolanya (Hernanto,
1991).
Dua komponen yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan kebijaksanaan
pertanian yaitu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan.
Karena keberhasilan suatu usahatani dinilai dari besarnya pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan tersebut (Mubyarto, 1989).
10
Sudarso (1994) menyatakan bahwa pendapatan usahatani diartikan sebagai
pendapatan yang diperoleh petani dalam usahataninya selama satu tahun yang
diperhitungkan dari hasil penjualan atau perolehan produksi dalam usahataninya.
Pendapatan bersih adalah hasil pendapatan keseluruhan atau pendapatan kotor
yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Produktivitas usahatani dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor
luar, faktor dalam meliputi jenis tanah usah, iklim setempat, pemakaian saran
produksi dan pendidikan petani. Sedangkan faktor luar meliputi harga-harga input
dan output, tersedianya kredit dan pasar, tersedianya sarana produksi di tempat
usahatani dan lain-lain (Sudarso, 1994).
Petani dalam berusahatani disamping terus meningkatkan produksi, akan selalu
berusaha pula untuk meningkatkan pendapatan atau meningkatkan selisih antara
penerimaan dengan biaya usahatani (Hernanto, 1991).
Analisis pendapatan usahatani mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi.
Ada beberapa tujuan utama dari analisis pendapatan tersebut yaitu :
1. Menggambarkan keadaan sekarang suatu usaha
2. Menggambarkan keadaan akan datang dari perencanaan atau tindakan
usahatani
Bagi seorang petani, analisis pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur
apakah kegiatan usahataninya pada saat ini berhasil atau tidak. Di dalam
memproduksi suatu barang setiap petani akan selalu berusaha memaksimumkan
11
penerimaan bersih hasil usahataninya. Dalam hal ini petani akan membandingkan
antara hasil yang diterima pada waktu panen dengan biaya yang dikeluarkan untuk
produksi (Mubyarto, 1984).
2.1.3 Teori Produksi
Secara umum, istilah “produksi” diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan
sumber daya yang mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama
sekali berbeda, baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-
komoditi itu dilokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan
oleh konsumen terhadap komoditi itu. Istilah produksi berlaku untuk barang
maupun jasa, karena istilah “komoditi” memang mengacu pada barang dan jasa.
Keduanya sama-sama dihasilkan dengan mengerahkan modal dan tenaga kerja.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), maksudnya adalah produksi
merupakan kegiatan yang diukur sebagai tingkat-tingkat output per unit
periode/waktu. Sedangkan outputnya sendiri senantiasa diasumsikan konstan
kualitasnya (Miller dan Meiners, 2000).
Sedangkan Dominic Salvatore (1997) mendefinisikan fungsi produksi untuk
setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel atau grafik yang menunjukkan
jumlah (maksimum) komoditi yang dapat diproduksi per unit waktu setiap
kombinasi input alternative bila menggunakan teknik produksi terbaik yang
tersedia.
12
Petani dalam berusaha tani disamping terus meningkatkan produksi, akan selalu
berusaha pula untuk meningkatkan pendapatan atau meningkatkan selisih antara
penerimaan dengan biaya usahatani. Analisis pendapatan usaha tani mempunyai
kegunaan bagi pemilik faktor produksi. Ada beberapa tujuan utama dari analisis
pendapatan tersebut yaitu: (1) Menggambarkan keadaan sekarang suatu usaha,
dan (2) Menggambarkan keadaan akan datang dari perencanaan atau tindakan
usahatani (Hernanto, 1991).
a) Biaya
Menurut Soekartawi (1995) biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua yaitu
biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost) sehingga dapat ditulis
dengan rumus :TC = FC+VC
Dimana:
TC = Total Cost,
FC = Fixed cost dan
VC=Variabel cost.
Menurut Sugiarto (2007) biaya dari input diarahkan sebagai balas jasa dari input
tersebut pada pemakaian terbaiknya. Biaya ini tercermin dari biaya korbanan
(opportunity cost) yang terdiri dari biaya eksplisit (TEC) dan biaya implicit (TIC)
sehingga dapat ditulis dengan rumus :TC = TEC+TIC
b) Penerimaan
Penerimaan merupakan sejumlah uang yang diterima petani dari penjualan hasil
produksi kegiatan usahatani. Dapat dihitung dengan jumlah output yang
13
dihasilkan (Y) dengan harga jual (Py). Dimana besarnya penerimaan tergantung
pada jumlah output yang diproduksi (Y) semakin besar Y maka semakin besar
penerimaannya. Dapat ditulis dengan rumus: TR=Y.Py (Sugiarto, 2007).
2.1.4 Teori Pendapatan
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya
eksplisit, sedangkan keuntungan (π) adalah selisih antara penerimaan total (TR)
dengan biaya total (TC) dimana biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang
dikeluarkan baik eksplisit maupun implicit dalam proses produksi. Dapat ditulis
dengan rumus NR = TR-TEC dan Π= TR -TC.
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui besaran pendapatan usahatani.
Pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan yang diterima
dari hasil usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun
(Soekartawi,1995), dirumuskan sebagai berikut:.
π = TR – TC = Y. PY – (Xi . Pxi ) – BTT
Keterangan:
π : Keuntungan (pendapatan)
TR : Total penerimaan
TC : Total biaya
Y : Produksi
Py : Harga satuan produksi
Xi : Faktor produksi variabel
Pxi : Harga faktor produksi variabel
BTT : Biaya tetap total
14
2.1.5 Teori Analisis Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang
dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Ada beberapa pengertian yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis pendapatan antara lain (Sukartawi, 1995) :
1. Penerimaan adalah jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu kegiatan
usaha dikalikan dengan harga jual yang berlaku di pasar.
2. Pendapatan bersih adalah penerimaan kotor yang dikurangi dengan total
biaya produksi atau penerimaan kotor di kurangi dengan biaya variabel dan
biaya tetap.
3. Biaya produksi adalah semua pngeluaran yang dinyatakan dengan uang yang
diperlukan untuk menghasilkan produksi.
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga
jual (Rahim dan Hastuti, 2007). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
TR = Y . Py
Keterangan :
TR = total penerimaan
Y = produksi yang diperoleh dari suatu usahatani
Py = harga produksi
Pendapatan kotor usahatani didefinisikan sebagai nilai produk total usahatani dalam
jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual. Jangka waktu
pembukuan umumnya satu tahun yang mencakup : a) dijual, b) dikonsumsi rumah
tangga petani, c) digunakan dalam usahatani, d) digunakan untuk pembayaran, dan e)
disimpan atau ada di gudang pada akhir tahun (Soekartawi, 1984).
15
Untuk mengetahui apakah usahatani menguntungkan atau tidak bagi petani maka
digunakan analisis nisbah penerimaan dan biaya dengan rumus :
PT
R/C =
BT
Keterangan :
R/C = Nisbah antara penerimaan dengan biaya
PT = Penerimaan total
BT = Biaya total yang dikeluarkan oleh petani
Kriteria pengukuran pada R/C adalah:
a. Jika R/C > 1, artinya usahatani yang dilakukan menguntungkan.
b. Jika R/C < 1, artinya usahatani yang dilakukan merugikan.
c. Jika R/C = 1, artinya usahatani yang dilakukan berada pada titik impas
(Break Even Point), yaitu tidak menguntungkan dan tidak pula merugikan.
(Soekartawi, 1984).
2.3 Kerangka Pemikiran
Usahatani jagung di Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur
merupakan suatu usaha dibidang pertanian tanaman pangan yang menjadi pilihan
bagi petani karena dianggap sebagai komoditas yang berpotensi dan cocok dengan
kondisi alam yang ada.
Usahatani jagung ini tujuannya untuk mengetahui perbandingan pendapatan
usahatani jagung NK 22 dan jagung Pioner yang dilihat dari biaya produksi,
penerimaan, biaya, dan menghitung pendapatan. Secara skematis, kerangka
pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
16
Gambar 1.Paradigma Analisis Perbandeingan Pendapatan Usahatani Jagung
NK22 dan Pioneer
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Diduga pendapatan usahatani jagung NK22 lebih tinggi dibandingkan dengan
pendapatan usahatani jagung Pioneer
Perbandingan Usahatani
Jagung
Analisis Pendapatan
R=TR-TC
R/C Ratio
Jagung
NK22
Jagung
Pioneer
Produksi Produksi
Penerimaan Penerimaan Biaya
Pendapatan
Pendapatan
Uji Beda Nyata
Uji t (Uji Beda)
17
III. METODE PENELITIAN
3.1 Konsep dasar dan batasan Operasional
Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan
untuk memperoleh data dan melakukan analisis yang berhubungan dengan
penelitian.
1. Pendapatan usahatani jagung yaitu total penerimaan yang berasal dari
penjualan hasil produksi usahatani jagung setelah dikurangi biaya total yang
dikeluarkan, dalam satuan rupiah (Rp)
2. Produksi jagung yaitu jagung hasil panen yang dihasilkan perhektar dalam
satu kali musim tanam per hektar, yang dinyatakan dalam satuan kilogram
(kg)
3. Penerimaan adalah merupakan sejumlah uang yang diterima petani dari
penjualan hasil produksi kegiatan usahatani, diukur dengan satuan rupiah
(Rp)
4. Biaya merupakan balas jasa dari input tersebut pada pemakaian input, diukur
dengan satuan rupiah (Rp).
5. Analisis R/C ratio yaitu untuk mengetahui usahatani menguntungkan atau
tidak bagi petani maka digunakan analisis nisbah penerimaan dan biaya
18
3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data yang
digunakan dalam analisa terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara langsung dengan petani dan pedagang yang diambil
datanya, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau intansi terkait dalam
dengan penelitian ini.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penentuan lokasi penelitian di lakukan secara sengaja (purposive) yaitu
Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur dengan pertimbangan bahwa
Kecamatan Sekampung terdapat banyak petani membudidayakan tanaman jagung
NK22 dengan Pioner (BPK, 2018). Penelitian dilakukan di Desa Sumber Gede
Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.
Penelitian dilakukan dari bulan September sampai dengan bulan Oktober 2018
3.4 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling
3.4.1 Populasi
Populasi adalah seluruh unit atau individu pada suatu areal penelitian yang akan
dijadikan objek penelitian, dalam hal ini pertanian lahan kering yang
mengusahakan usaha tani jagung berdasarkan cara mengusahakannya hampir
homogen.
19
Jumlah populasi petani jagung per Varietas adalah sebagai berikut:
No Uraian Nk22 Pioner
1 Desa Sumber Gede 40 63
Jumlah 40 63
3.4.2 Sampel
Pengambilan ukuran sampel untuk petani jagung didasarkan pada teori yang
dikemukakan oleh Yamane dalam Jalalludin Rahmad (2001) dengan rumus
sebagai berikut:
N
(1) n =
N (di)2 + 1
dimana:
n : Ukuran sampel
N : Jumlah Populasi
(di)2 : Presisi/ tingkat ketelitian (10%)
Ukuran sampel untuk petani yang menanam jagung varietas NK22
40
n = = 28,57 petani
40(0,1)2 + 1
Selanjutnya untuk mencari jumlah sampel masing-masing kelompok petani yang
menanam jagung varietas NK22 dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Ni
ni = . n
N
Keterangan:
ni : Jumlah sampel kelompok tani i
Ni : Jumlah populasi kelompok tani i
N : Jumlah populasi kelompok tani
n : Jumlah ukuran sampel
20
40
n1 = x 40,8 = 10 petani
103
Ukuran sampel untuk petani yang menanam jagung varietas Pioneer
63
n = = 38,65 petani
63 (0,10)2 + 1
Selanjutnya untuk mencari jumlah sampel masing-masing kelompok desa yang
menanam jagung varietas Pioneer dapat dihitung sebagai berikut:
68
n2 = x 38,65 = 20 petani
103
3.4.3 Tehnik Sampling
Untuk pengambilan sampel dari populasi, maka digunakan tehnik acak sederhana
(Random Sampling) dengan cara undian. Adapun cara pengerjaannya adalah
sebagai berikut:
- Membuat nomor urut dari nomor I dan setrusnya pada semua elemen populasi.
- Memilih salah satu halaman tabel bilangan random, memilih kolom dan
barisannya secara acak.
- Nomor yang terpilih dari tabel tersebut merupakan nomor-nomor dari sampel.
- Langkah terakhir adalah mencatat nomor-nomor yang dapat kedalam tabel-
tabel.
21
3.5 Metode Analisa dan Pengujian Hipotesis.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisa
statistik. Analisa deskriptif meliputi gambaran hasil pengamatan langsung di
lapangan untuk melihat pendapatan usahatani jagung NK22 dan jagung Pioneer.
Analisa statistik digunakan untuk mengetahui pendapatan usahatani jagung NK22
dan jagung Pioneer
3.5.1 Analisa Perbedaan Pendapatan
(1) Analisis Pendapatan
Pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan yang diterima
dari hasil usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun
(Soekartawi,1995), dirumuskan sebagai berikut:.
π = TR – TC = Y. PY – (Xi . Pxi ) – BTT
Keterangan:
π : Keuntungan (pendapatan)
TR : Total penerimaan
TC : Total biaya
Y : Produksi
Py : Harga satuan produksi
Xi : Faktor produksi variabel
Pxi : Harga faktor produksi variabel
BTT : Biaya tetap total
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang
dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Ada beberapa pengertian yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis pendapatan antara lain (Sukartawi, 1995) :
22
1. Penerimaan adalah jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu kegiatan
usaha dikalikan dengan harga jual yang berlaku di pasar.
2. Pendapatan bersih adalah penerimaan kotor yang dikurangi dengan total
biaya produksi atau penerimaan kotor di kurangi dengan biaya variabel dan
biaya tetap.
3. Biaya produksi adalah semua pngeluaran yang dinyatakan dengan uang yang
diperlukan untuk menghasilkan produksi.
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga
jual (Rahim dan Hastuti, 2007). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
TR = Y . Py
Keterangan :
TR = total penerimaan
Y = produksi yang diperoleh dari suatu usahatani
Py = harga produksi
(2) Analisis Perbedaan Pendapatan
Untuk mengetahui perbedaan pendapatan usahatani jagung NK22 dengan jagung
Pioneer, maka dipergunakan analisis statistik dengan uji beda nyata t (Uji Beda),
yang dihitung dengan bantuan SPSS 12. Adapun rumus uji t (Uji Beda Rata-rata)
dapat disajikan sebagai berikut:
x1 – x2
t = . (1/n1 + 1/n2)
√ (n1 – 1) S12 (n2 -1) S2
2
n1 + n2 - 2
23
Keterangan:
t = nilai t hitung
x1 dan x2 = rata-rata data pertama dan kedua
S1 dan S
2 = estimasi perbedaan kelompok
n1 = banyaknya sampel pengukuran kelompok pertama
n2 = banyaknya sampel pengukuran kelompok kedua
dengan kriteria uji :
jika t-hitung ≤ t-tabel maka Ho diterima dan Hi tidak diterima
jika t-hitung ≥ t-tabel maka Ho tidak diterima dan Hi diterima
Ho : µ1 > µ2 = Pendapatan jagung NK22 lebih tinggi dari pendapatan jagung
Pioneer
Hi : µ1 < µ2 = Pendapatan jagung NK22 sama dengan pendapatan jagung
Pioneer
Keterangan:
µ1 : rata-rata variabel 1 (pendapatan jagung NK22)
µ2 : rata-rata variabel 2 (pendapatan jagung Pionner)
Hipotesis diuji dengan uji t (test) pada taraf signifikan 5%
24
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Sekampung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yang
memiliki luas wilayah sebesar 17.732,34 Km2, secara geografis Kecamatan
Sekampung berbatasan dengan wilayah:
a) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bumi Agung
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sukadana
c) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Batanghari
d) Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Marga Tiga
4.1.1 Luas Wilayah
Desa Sumber Gede Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur seluas
148,34 hektar yang secara rinci disajikan pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sumber Gede dan Peruntukannya
No Uraian Luas Wilayah
(Km2)
Persentase
(%)
1 Pekarangan/perumahan 70,15 47,29
2 Ladang/tanah huma 12,10 8,16
3 Sawah 50,54 34,07
4 Perkebunan 10,00 6,74
5 Lain-lain 5,55 3,74
∑ 148,34 100,00
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka, 2017
25
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa luas keseluruhan Desa Sumber Gede adalah
148,34 Km2 yang diperuntukkan antara lain untuk pekarangan dan perumahan
70,15 hektar atau (47,29%) perladangan/tanah huma dengan luas 12,10 hektar
atau (8,16%), sawah seluas 50,54 ha atau (34,07%) perkebunan 10,00 hektar atau
(6,74%), dan tanah untuk lain-lain seluas 5,55 hektar atau (3,74%).
4.1.2 Topografi dan Iklim
Desa Sumber Gede berada pada ketinggian 30 m di atas permukaan air laut,
topografi lahan termasuk lahan datar bergelombang yaitu antara 25 s/d 30 m,
kandungan bahan organik tergolong rendah (0,09 – 2,70%). Kapasitas tukar
kation (KTK) tergolong rendah hingga sedang (6,12 – 18,95 m /100 gr tanah),
kandungan N total, P tersedia K dan Mg umumnya rendah hingga sedang, jenis
tanahnya adalah Podsolik Merah Kuning (PMK) dengan bahan induk tufa asam,
Latosol dan sebagian kecil Aluvial. Tipe iklim Desa Sumber Gede adalah tipe A,
dengan rata-rata curah hujan per bulan 108 mm.
4.1.3 Demografi / Kependudukan
Data jumlah penduduk Kecamatan Sekampung tahun 2018 berdasarkan situs
resmi Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur, menunjukkan bahwa
jumlah penduduk sebanyak 70.081 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 35.927 jiwa,
dan perempuan sebanyak 34.154 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
17.553 kk. Jika digambarkan dalam bentuk diagram maka dapat dilihat sebagai
berikut:
26
Jumlah Penduduk Kec. Sekampung
70081
17553
35927
34154
Jml
KK
Laki2
Perempuan
4.1.4 Pemerintah Desa
Dalam menjalankan roda pemerintahan Desa Sumber Gede dipimpin oleh seorang
Kepala Desa yang dibantu oleh seorang Sekretaris Desa dan 3 (tiga) orang Kepala
Urusan (Kaur), serta 3 (tiga) orang staf. Organisasi pendukung berjalannya
pemerintahan Desa Sumber Gede antara lain adalah sebagai berikut :
1) Sebuah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
2) Sebuah Koperasi Unit Desa (KUD)
3) Ibu-ibu PKK
4) Karang Taruna
27
Gambar 2. Struktur Organisasi Desa Sumber Gede Kecamatan Sekampung
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2018
KEPALA DESA
BADAN
PERWAKILAN
DESA
SEKRETARIS
DESA
KEPALA URUSAN
1.PEMERINTAHAN
2.EKBANG
3 KESRA
KEPALA DUSUN
KETUA RUKUN
TETANGGA /RT
MASYARAKAT DESA
SUMBER GEDE
28
4.2 Identitas Responden
Untuk mendapat gambaran yang nyata tentang identitas responden yang dijadikan
objek penelitian ini, maka identitas responden dapat diketahui melalui tabel
sebagai berikut:
4.2.1 Tingkat Pendidikan Responden
Sebaran tingkat pendidikan responden berkisar antara SD s/d SLTA. Adapun
secara rinci mengenai tingkat pendidikan responden dapat disajikan pada Tabel 5
berikut ini
Tabel 5. Sebaran Tingkat Pendidikan Responden
NO
Tingkat
Pendidikan
Jumlah Responden
(orang) Persentase (%)
1 SD 21 70%
2 SLTP 5 17%
3 SLTA 4 13%
JUMLAH 30 100%
Sumber : Data Penelitian, 2018
Berdasarkan Tabel 5 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan
formal responden sederajat SD ada 21 responden (70,00%), SLTP ada 5
responden (16,67%), dan SLTA ada 4 responden atau (13,33%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan responden adalah
SD.
4.2.2 Umur Responden
Sebaran umur respondenberkisar antara 25 s/d 50 tahun. Adapun secara rinci
dapat tingkat umur responden dapat disajikan pada Tabel 6 berikut ini:
29
Tabel 6. Sebaran Umur Responden
NO Umur
Jumlah
Responden(Orang) Perentase(%)
1 25-33 4 13%
2 34-42 5 17%
3 43-51 21 70%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Penelitian, 2018
Berdasarkan Tabel 6 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa umur responden
antara 25 – 33 tahun ada 4 responden (13,33%), 34 – 42 tahun ada 5 responden
(16,67%), 43 – 51 tahun ada 21 responden (70,00%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata umur responden berkisar antara 43 – 51 tahun.
4.2.3 Matapencaharian Responden
Sebaran matapencaharian responden sangat beragam. Adapun secara rinci
matapencaharian responden dapat disajikan pada Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Sebaran Matapencaharian Responden
NO Matapencaharian Jumlah Responden (orang) Persentase (%)
1 petani 23 77%
2 pedagang 3 10%
3 pertukangan 4 13%
jumlah 30 100%
Sumber : Data Penelitian, 2018
Berdasarkan Tabel 7 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa matapencaharian
responden sebagai petani ada 23 responden (76,67%), matapencaharian sebagai
pedagang ada 3 responden (10,00%), matapencaharian sebagai pertukangan ada 4
responden (13,33%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden memiliki matapencaharian sebagi petani
30
4.2. Pembahasan
Pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan yang diterima
dari hasil usaha dengn biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun
(Soekartawi,1995), dirumuskan sebagai berikut:.
π = TR – TC = Y. PY – (Xi . Pxi ) – BTT
Keterangan:
π : Keuntungan (pendapatan)
TR : Total penerimaan
TC : Total biaya
Y : Produksi
Py : Harga satuan produksi
Xi : Faktor produksi variabel
Pxi : Harga faktor produksi variabel
BTT : Biaya tetap total
Usahatani jagung yang dilakukan oleh petani jagung di Desa Sumber Gede
Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur secara terperinci dapat
dideskripsikan sebagai berikut
4.3. Analisis Usahatani Jagung
Input usahatani jagung yang terdiri dari: benih jagung, pupuk (Urea, KCL, SP-36),
pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), pembelian alat-alat (cangkul,
sabit, hansprayer, pompa, selang/drif), tenaga kerja (tenaga kerja dalam keluarga,
dan tenaga kerja luar keluarga), yang secara terperinci dapat disajikan dalam tabel
10 berikut ini:
31
Tabel 10. Rata-rata Input Usahatani Jagung Varietas NK22 per Usahatani
Uraian Satuan Jumlah Harga (RP) Nilai
NK22 Nk22 NK22
Produksi Kg 0.96
Harga jual Rp
3070
Penerimaan Rp
2.947,2
Biaya Produksi
a. Biaya Tunai
Benih Kg 10,00 76.000 760.00
Urea Kg 375,00 2.000 750.000,00
KCL Kg 82,5 7600 627.000
SP-36
232,5 5800 134.8500
Insektisida Liter 1,6 135.500,00 216.800,00
Herbisida Liter 2 194.450,00 388.900,00
Fungisida Liter 1,53 123.400,00 188.802
Biaya TKLK Penanaman
538.500
Pemupukan
253.500
pengendalian gulma
293.000
Total Biaya Tunai
4.280.002
b. Biaya di perhitungkan
BTK DK ( HOK ) HOK Total biaya
diperhitungkan
Total Biaya Rp
4.280.002
Pendapatan
Pendapatan atas biaya
Tunai Rp
24.979.998
Pendapatan atas biaya
Total Rp
24.979.998
R/C Ratio
R/C Ratio atas biaya
tunai
6,84
R/C Ratio atas biaya
total 6,84
Sumber: Data penelitian, 2018.
Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa biaya yang dipergunakan untuk
kebutuhan usahatani jagung varietas NK22 rata-rata per hektar sebesar Rp.
32
4.280.00 dimana biaya input terbesar dipergunakan untuk biaya tenaga kerja
pendapatan atas total biaya sebesar Rp 18.391.580 Input usahatani jagung varietas
Pioneer secara terperinci dapat disajikan dalam Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11. Rata-rata Input Usahatani Jagung Varietas Pioneer per Usahatani
Uraian Satuan Jumlah
Harga
(RP) Nilai
Pioner Pioner Pioner
Produksi Kg 0,84
Harga jual Rp
2860
Penerimaan Rp
2.402,4
Biaya Produksi
a. Biaya Tunai
Benih Kg 8,10 60.000,00 486.000,00
Urea Kg 380,00 2.000,00 760.000,00
KCL Kg 82,8 7600 629.280
SP-36
232,5 5800 1.348,500
Insektisida liter 1,6 135.500,00 216.800,00
Herbisida liter 2 194.450,00 388.900,00
Fungisida liter 1,7 183.200,00 311.440,00
Biaya TKLK Penanaman
686.000
Pemupukan
377.500
pengendalian gulma
151.500
Total Biaya Tunai
5.355.920,00
b. Biaya di perhitungkan
BTK DK ( HOK ) HOK Total biaya diperhitungkan Total Biaya Rp
5.355.920,00
Pendapatan
Pendapatan atas biaya
Tunai Rp
18.391.580,00
Pendapatan atas biaya
Total Rp
18.391.580,00
R/C Ratio
R/C Ratio atas biaya tunai
4,43
R/C Ratio atas biaya total 4,43
Sumber: Data penelitian, 2018.
33
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa biaya yang dipergunakan untuk
kebutuhan usahatani jagung varietas Pioneer rata-rata per hektar sebesar Rp.
5.355.920 dimana biaya input terbesar dipergunakan untuk biaya tenaga
kerja.total pendapatan jagung pioner perusahatani sebesar 5.355.920,00 dengan
R/C sebesar 4,43 artinya apabila nilai R/C > menguntungkan untuk dilanjutkan
usaha penanaman jagung pioner.
Pendapatan petani jagung NK22 dan jagung Pioneer, pendapatan yang diterima oleh
petani dari hasil penjualan setelah itu dikurangi biaya produksi. Berdasarkan tabel 12
menunjukan bahwa rata-rata pendapatan petani jagung NK22 sebesar Rp.
24.979.998,00 per usahatani, sedangkan rata-rata pendapatan petani jagung Pioneer
sebesar Rp. 18.391.580 per usahatani. Perbedaan pendapatan jagung NK22dan
hibrida dipengaruhi oleh penerimaan dan biaya yang dikeluarkan oleh petani biaya
tersebut meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan hal tersebut penerimaan
jagung NK22 lebih besar dari jagung Pioneer sedangkan biaya yang dikeluarkan
jagung NK22 lebih besar dibandingkan jagung Pioneer. Perbedaan ini disebabkan
oleh perbedaan biaya produksi, jumlah produksi dan harga jual produk pada masing-
masing usahatani tersebut. Secara komparatif, selisih pendapatan antara jagung
NK22dan jagung Pioneer beda. Hal ini terjadi karena perlakuan pada pengolahan
lahan, penanaman, penyiangan, penyemprotan dan pengairan antara kedua usahatani
tersebut adalah sama. Secara teoritis, yang membedakannya adalah dosis pupuk dan
jarak tanam yang digunakan. Pada usahatani jagung Pioneer Bisi digunakan jarak
tanam 65 cm x 15 cm, dan pada jagung Pioneer Bisi 2 digunakan jarak tanam 80 cm x
20 cm. Sementara itu di daerah penelitian, petani responden menggunakan pupuk dan
34
jarak tanam tidak sesuai dengan yang dianjurkan, tetapi disesuaikan dengan volume
benih yang dibeli dan kondisi tanah.
4.4.1 Penggunaan Input
Pada penggunaan benih jagung NK22 dengan rata-rata benih yang digunakan
sebanyak 10 Kg/persusahatani. sedangkan penggunaan benih jagung Pioneer dengan
rata-rata sebanyak 8 Kg/perusahatani. Dari data tersebut dapat dilihat penggunaan
benih jagung NK22 lebih banyak dibandingkan dengan jagung Pioneer. Menurut
Tobing dan Tampubolon dalam artekel zulhasibuan (2012), menyebutkan bahwa
jarak tanam jagung Pioneer ditanam dengan jarak 50 cm x 20 cm antar lobang dan
jarak tanam jagung NK22 ditanam dengan jarak 75 X 25 cm. Sehingga perbedaan
penggunaan benih antara jagung NK22 dan Pioneer. Ini disebabkan jarak tanam
jagung Pioneer lebih rapat dibandingkan dengan jagung Pioneer.
4.4.2 Pupuk
Penggunaan pupuk
NO Nama NK22 pioner
Harga kg Harga kg
1 Urea 2.000 3.75 2.000 3.80
2 KCL 7.600 2.00 7.600 87,5
3 SP36 5.800 60 5.800 232,5
Total 15.400 6.35 15.400 7.00
Pupuk yang berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari
padat menjadi gembur. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki
struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain
menyediakan unsur hara, pemupukan juga membantu mencegah kehilangan unsur
hara yang cepat hilang seperti N, P, K yang mudah hilang oleh penguapan. Dalam
35
penggunaan pupuk lebih besar dari pada nk22 dengan rata-rata penggunaan pupuk
sebesar 695,3 kg/ustan untuk benih pioner dan untuk benih nk22 sbesar 690 kg/ustan
hal ini di karenakan. jagung Pioneer dengan rata-rata sebesar 695,3 Kg/perusahatan
i. lebih banyak dibandingkan pada usahatani jagung NK22 rata-rata sebesar 690
Kg/perusahatani, Menurut Tobing dan Tampubolon dalam artekel Zulhasibuan (2012)
penggunaan pupuk pada jagung pioner lebih besar , hal ini dilakukan jagung pioner
memiliki sifat mengambil nutrisi lebih banyak untuk perkembangan jagung itu sendiri
dibandingkan dengan jagung NK22.
4.4.3 Pestisida.
Pestisida yang di pakai secara umum oleh petani responden didesa sumber gede
adalah fungisida, insektisida, dan herbisida. Penggunaan herbisida dilakukan untuk
mencegah serangan hama dan penyakit usaha tani jagung, herbisida di gunakan untuk
memberantas gulma, fungisida digunakan untuk memberantas jamur, dan insektisida
digunakan untuk memberantas hama. Dilihat dari penggunaan jenis pestisida ,
insektisida digunakan pada lahan irigasi dari pada fungisida dan herbisida. Hama
yang banyak menyerang tanaman jagung yaitu ulat, lembeng,wereng. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa jagung didaerah tersebut
terserang penyakit, dimana penyakit tersebut adalah wereng, ulat,lembing yang harus
dibasmi adanya insektisida, herbisida, dan fungisida. Untuk mengetahui penggunaan
pestisida jagung NK22 sebanyak 5,13 liter dan untuk jagung pioner sebanyak 5,3
liter.
36
4.4.4 Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam mengelola usaha
tani. Pemakain tenaga kerja digunakan untuk kegiatan pengolahan tanah, persemaian,
penanaman,pemupupukan, penyiangan, penyemprotan. Pada kegiatan pengolahan
tanah petani responden menggunakan tenaga mesin/bajak. Tenaga-tenaga tersebut
terdiri dari tenaga kerja pria dan wanita yang disama ratakan dalam satuan hari Orang
kerja (HOK) dengan standar jam kerja sebanyak 8 jam kerja perhari dengan tingkat
upah yang berlaku.
Data yang diperoleh dari penelitian menunjukan bahwa mayoritas penggunaan tenaga
kerja oleh petani responden berasal dari luar keluarga (LK) dengan upah rata-
rata70.000. dan lama jam kerja 8 jam perhari sedangkan untuk tenaga kerja dalam
keluarga (DK) yang digunakan adalahanggota keluarga petani, sehingga tidak
memerlukan biaya untuk membayar upah tenaga kerja tersebut.
4.5 Analisis Uji Beda T
Tabel 12 uji beda pendapatan jagung NK22 dan jagung pioner
Jagung nk22 Jagung pioner t hitung Probability Kesimpulan
24.979.998,00
3,224,080.00
4,238 0,000
Ho diterima
Dan Ha di
tolak
Sumber : Data Primer diolah, 2018
Ho = Adanya perbedaan pendapatan yang signifikan usahatani jagung NK22 dan
jagung pioner
Ha = Tidak adanaya perbedaan pendapatan jagung NK22 dan jagung pioner
Jika probabilitas < 0,05 berarti terima H0, dan jika probabilitas nya > 0,05
maka Ho ditolak dengan taraf kepercayaan 95 %.
37
Di lihat dari segi harga jual jagung NK22 dan jagung pioner perbedaannya
signifikan. Untuk harga jual jagung NK22 sebesar Rp. 3.070,00 sedangkan harga
jual jagung pioner sebesar Rp. 2.860,00 per kg. Secara setatistik ada perbedaan
yang signifikan antara harga jual jagung NK22 dan jagung pioner Di Kampung
desa Sumber Gede
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa rata – rata pendapatanNk 22 adalah
sebesar Rp. 24.979.998,00 sedangkan pendapatan pioner adalah sebanyak Rp.
18.391.580,00 secara statistik terlihat bahwa pendapatan usahatani pioner lebih
besar ketimbang usahatani pioner, dengan hasil uji beda (t hitung ) sebesar 4,328 dan
berbeda secara nyata dengan probabilitas sebesar 0,000 kurang dari 0,05 maka Ho
diterima, artinya bahwa adanya perbedaan yang signifikan menggunkan NK22
dan pioner. Hal ini terjadi karena pengeluaran oprasional dari penanaman pioner
lebih tinggi, dari segi perawatannya juga memerlukan dana yang sangat besar
untuk pembelian pupuk kimia yang membuat perbedaan yang signifikan
pendapatan usahatani NK22 dan usahatani pioner.
38
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkah hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Uji t, diperoleh angka t-hitung = 0,00001, sedangkan nilai t-tabel pada taraf
signifikan 5% adalah sebesar t-tabel 1,697, sehingga nilai t-hitung < t-tabel,
hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
pendapatan usahatani jagung varietas NK22 dengan pendapatan usahatani
jagung varietas Pioneer pada taraf signifikan 5%.
5.2 Saran-saran
Untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, maka disarankan kepada:
(1) Petani untuk menggunakan varietas NK22 yang memberikan pendapatan
lebih tinggi dibandingkan jagung varietas Pioneer
(2) Petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk lebih optimal dalam memberikan
penyuluhan kepada petani, khususnya yang berkaitan dengan usahatani
jagung
(3) Dinas/Instansi terkait untuk selalu memberikan dukungan terhadap petani
jagung dalam upaya peningkatan pendapatan petani.
39
DAFTAR PUSTAKA
Azzaino, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Anonim, 2002. Program Pengkajian dan Diseminasi BPTP Jawa Tengah. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian,. Jakarta
Anonim, 2004. Statistik Indonesia. Jakarta
Boediono, 1984. Ekonomi mikro Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, BPFE.
Yogyakarta.
Joko Handoyo, 2002, Laporan Kegiatan Kajian Perbanyakan Benih Jagung,
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Kohler, F. 1995. Manajemen Pemasaran II. Erlangga. Jakarta.
Hanafiah dan Saefuddin. 1993. Tataniaga Pertanian. Universitas Indonesia.
Jakarta
Hasyim, AI. 1994. Tataniaga Pertanian Diklat Kuliah Fakultas Pertanian.
UNILA.Lampung
Hernanto, Fadholi, 1991. Ilmu Usaha Tani. Rajawali Press. Jakarta
Rahmad, Jalaludin. 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Arya. Bandung.
Singh, 2015. Bercocok Tanam Jagung, LP3ES. Jakarta
Soekartawi. 2002. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Garfindo. Jakarta.
Soekartawi. 2013. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali. Jakarta.
Sudarso, 1994. Pengantar Ilmu Usahatani. PT. Gramedia. Jakarta
Suratiyah, 2011. Pengantar Ilmu Pertanian. LP3ES. Jakarta
40
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG NK
22 DENGAN JAGUNG PIONER DI KECAMATAN SEKAMPUNG
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
(Kuesioner Penelitian)
Nama :
NPM :
Nama
:
Alamat :
Kel. Tani :
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
2018
41
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Petani : ...............................
2. Umur : ..............................(Th)
3. Pekerjaan : ..............................
4. Jumlah Tanggungan : .............................. (Orang)
5. Status : (Menikah/belum)
6. Luas Lahan : .............................(Ha)
7. Pendidikan : ............................
B. PENDAPATAN USAHA TANI
No Input Usahatani Satuan (Kg, Lt,
HKSP)
Nilai Rupiah
(Rp)
Keterangan
1 Benih Jagung
2 Pupuk
a) Urea
b) SP-36
c) KCL
d)
3 Pestisida
Insektisida
a)
b)
c)
Herbisida
a)
b)
c)
Fungisida
a)
b)
c)
42
No
Input Tenaga
Kerja
Satuan Jam
Kerja
Total
Biaya
Ket.
Orang Mesin
4 Pengolahan
Tanah
a) Bajak 2x
b) Garu 1x
5 Penanaman
6 Pemupukan 2x
7 Pembersihan
gulma
8 Panen
C. PENERIMAAN USAHATANI
No Input Usahatani Satuan (Kg) Nilai Rupiah
(Rp)
Keterangan
NK22/Pionner
1 Produksi Jagung
2 Harga/Kilogram
3 Penerimaan
43
NO NAMA UMUR ALAMAT PENDIDIKAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA PENGALAMAN BERUSAHA TANI LUAS LAHAN ha KEPEMILIKAN LAHAN
1 Ismuni 55 Sumber Geade SLTP 3 23 0.75 SENDIRI
2 Sumardi 48 Sumber Geade SLTA 4 20 1 SENDIRI
3 Sugino 59 Sumber Geade SLTP 2 19 0.75 SENDIRI
4 Sarpan 48 Sumber Geade SLTP 1 16 0.5 SENDIRI
5 Ngatijo 45 Sumber Geade SD 4 15 0.5 SENDIRI
6 Suparman 57 Sumber Geade SLTP 2 22 0.5 SENDIRI
7 Sudiman 46 Sumber Geade SLTA 2 14 1.25 SENDIRI
8 Suparius 60 Sumber Geade SLTA 1 25 1 SENDIRI
9 Legimin 65 Sumber Geade SLTA 2 27 1 SENDIRI
10 Padoli 43 Sumber Geade SLTA 3 21 1.25 SENDIRI
jumlah 526 24 202 8.5
rata 52.6 2.4 20.2 0.85
IDENTITAS RESPONDEN JAGUNG NK22
44
NO NAMA LUAS LAHAN ha BENIH
Jumlah Benih/KG Harga Benih/KG Total Jumlah Pupuk Urea (kg) Harga Pupuk urea (Rp/kg) Total jumlah pupuk kcl harga total jumlah pupuk SP-36 harga total
1 Ismuni 0.75 10 76,000 760000 400 2000 800000 200 7600 1520000 100 5800 580000
2 Sumardi 1 10 76,000 760000 450 2000 900000 200 7600 1520000 50 5800 290000
3 Sugino 0.75 10 76,000 760000 350 2000 700000 200 7600 1520000 50 5800 290000
4 Sarpan 0.5 10 76,000 760000 200 2000 400000 150 7600 1140000 50 5800 290000
5 Ngatijo 0.5 10 76,000 760000 250 2000 500000 200 7600 1520000 50 5800 290000
6 Suparman 0.5 10 76,000 760000 250 2000 500000 150 7600 1140000 50 5800 290000
7 Sudiman 1.25 20 76,000 1520000 300 2000 600000 200 7600 1520000 50 5800 290000
8 Suparius 1 15 76,000 1140000 500 2000 1000000 250 7600 1900000 50 5800 290000
9 Legimin 1 15 76,000 1140000 500 2000 1000000 250 7600 1900000 50 5800 290000
10 Padoli 1.25 20 76,000 1520000 550 2000 1100000 200 7600 1520000 100 5800 580000
jumlah 8.5 130 760000 9880000 3750 20000 7500000 2000 76000 15200000 600 58000 3480000
rata 0.85 13 76000 988000 375 2000 750000 200 7600 1520000 60 5800 348000
PUPUK UREA PUPUK KCL PUPUK SP-36
BIAYA BENIH DAN PUPUK NK22
45
BIAYA PESTISIDA NK22
NO NAMA LUAS LAHAN ha
Jumlah insektisida/liter Harga insektisida/liter Total Jumlah herbisida Harga herbisida Total jumlah fungisida harga fungisida total
1 Ismuni 0.75 2 76000 152000 1.5 70000 105000 1.75 130000 227500
2 Sumardi 1 1.5 76000 114000 1 70000 70000 1.5 130000 195000
3 Sugino 0.75 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
4 Sarpan 0.5 1.5 76000 114000 1.5 70000 105000 1.5 130000 195000
5 Ngatijo 0.5 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
6 Suparman 0.5 1.5 76000 114000 2 70000 140000 0.5 130000 65000
7 Sudiman 1.25 0.4 76000 30400 1.5 70000 105000 1.5 130000 195000
8 Suparius 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
9 Legimin 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
10 Padoli 1.25 2 76000 152000 2 70000 140000 2.5 130000 325000
jumlah 8.5 14.9 760000 1132400 17.5 700000 1225000 15.25 1300000 1982500
rata 0.85 1.49 76000 113240 1.75 70000 122500 1.525 130000 198250
HERBISIDA FUNGISIDAINSEKTISIDA
46
BIAYA TK PENANAMAN NK22
NO NAMA Luas Lahan Orang hari jam std Jam Hok Upah Harian Biaya TK DK
1 Ismuni 0.75 10 1 5 8 6.25 50 312.5
2 Sumardi 1 13 1 6 8 9.75 50 487.5
3 Sugino 0.75 10 1 5 8 6.25 50 312.5
4 Sarpan 0.5 6 1 5 8 3.75 50 187.5
5 Ngatijo 0.5 6 1 5 8 3.75 50 187.5
6 Suparman 0.,50 5 1 6 8 3.75 50 187.5
7 Sudiman 1.25 16 1 5 8 10 50 500
8 Suparius 1 13 1 5 8 8.125 50 406.25
9 Legimin 1 13 1 5 8 8.125 50 406.25
10 Padoli 1.,25 16 1 5 8 10 50 500
jumlah 6.75 108 10 52 80 69.75 500 3487.5
rata 0.84375 10.8 1 5.2 8 6.975 50 348.75
47
BIAYA TK PEMUPUKAN JAGUNG NK22
NO NAMA Luas Lahan Orang hari jam std Jam Hok Upah Harian Biaya TK DK
1 Ismuni 0.75 7 2 6 8 10.5 50000 525000
2 Sumardi 1 9 2 7 8 15.75 50000 787500
3 Sugino 0.75 7 2 6 8 10.5 50000 525000
4 Sarpan 0.5 5 2 6 8 7.5 50000 375000
5 Ngatijo 0.5 5 2 6 8 7.5 50000 375000
6 Suparman 0.,50 5 2 6 8 7.5 50000 375000
7 Sudiman 1.25 12 2 5 8 15 50000 750000
8 Suparius 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
9 Legimin 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
10 Padoli 1.,25 11 2 6 8 16.5 50000 825000
jumlah 6.75 79 20 60 80 117.75 500000 5887500
rata 0.84375 7.9 2 6 8 11.775 50000 588750
48
BIAYA TK PENGENDALIAN GULMA NK22
NO NAMA
Luas
Lahan Orang hari jam std Jam Hok
Upah
Harian
Biaya
TK DK
1 Ismuni 0.75 9 1 6 8 6.75 50 337.5
2 Sumardi 1 11 1 6 8 8.25 50 412.5
3 Sugino 0.75 9 1 5 8 5.625 50 281.25
4 Sarpan 0.5 6 1 5 8 3.75 50 187.5
5 Ngatijo 0.5 6 1 5 8 3.75 50 187.5
6 Suparman 0.,50 6 1 5 8 3.75 50 187.5
7 Sudiman 1.25 13 1 7 8 11.375 50 568.75
8 Suparius 1 11 1 6 8 8.25 50 412.5
9 Legimin 1 11 1 6 8 8.25 50 412.5
10 Padoli 1.,25 13 1 7 8 11.375 50 568.75
jumlah 6.75 95 10 58 80 71.125 500 3556.25
rata 0.84375 9.5 1 5.8 8 7.1125 50 355.625
49
TOTAL BIAYA JAGUNG NK22
NO NAMA
Luas
Lahan Benih Pupuk Urea
pupuk
KCL
pupuk SP-
36 insektisida herbisida fungisida TK
Total
biaya
1 Ismuni 0.75 760000 800000 1520000 580000 152000 105000 227500 525650 4670150
2 Sumardi 1 760000 900000 1520000 290000 114000 70000 195000 788400 4637400
3 Sugino 0.75 760000 700000 1520000 290000 114000 140000 195000 525593.75 4244593.75
4 Sarpan 0.5 760000 400000 1140000 290000 114000 105000 195000 375375 3379375
5 Ngatijo 0.5 760000 500000 1520000 290000 114000 140000 195000 375375 3894375
6 Suparman 0.,50 760000 500000 1140000 290000 114000 140000 65000 375375 3384375
7 Sudiman 1.25 1520000 600000 1520000 290000 30400 105000 195000 751068.75 5011468.75
8 Suparius 1 1140000 1000000 1900000 290000 114000 140000 195000 675818.75 5454818.75
9 Legimin 1 1140000 1000000 1900000 290000 114000 140000 195000 675818.75 5454818.75
10 Padoli 1.,25 1520000 1100000 1520000 580000 152000 140000 325000 826068.75 6163068.75
jumlah 6.75 9880000 7500000 15200000 3480000 1132400 1225000 1982500 5894543.8 46294443.8
rata 0.84375 988000 750000 1520000 348000 113240 122500 198250 589454.38 4629444.38
50
PENERIMAAN JAGUNG NK22
NO NAMA jenis varietas luas lahan (ha)
umur panen
(bulan) produksi (kg) harga (Rp) Penerimaan
1 Ismuni NK22 0.75 3 9000 3100 27900000
2 Sumardi NK23 1 3 12000 3100 37200000
3 Sugino NK24 0.75 3 9000 3100 27900000
4 Sarpan NK25 0.5 3 6000 3100 18600000
5 Ngatijo NK26 0.5 3 6000 3100 18600000
6 Suparman NK27 0.,50 3 6000 3100 18600000
7 Sudiman NK28 1.25 3 15000 3100 46500000
8 Suparius NK29 1 3 12000 3100 37200000
9 Legimin NK30 1 3 12000 3100 37200000
10 Padoli NK31 1.,25 3 15000 3100 46500000
jumlah 6.75 30 102000 31000 316200000
rata 0.84375 3 10200 3100 31620000
51
PENDAPATAN JAGUNG NK22
NO NAMA Luas (ha)
Total
Penerimaan Total Biaya Pendapatan R/C
1 Ismuni 0.75 27900000 4670150 23229850 5.9741122
2 Sumardi 1 37200000 4637400 32562600 8.0217363
3 Sugino 0.75 27900000 4244593.75 23655406.25 6.5730672
4 Sarpan 0.5 18600000 3379375 15220625 5.5039763
5 Ngatijo 0.5 18600000 3894375 14705625 4.7761194
6 Suparman 0.,50 18600000 3384375 15215625 5.4958449
7 Sudiman 1.25 46500000 5011468.75 41488531.25 9.2787169
8 Suparius 1 37200000 5454818.75 31745181.25 6.8196583
9 Legimin 1 37200000 5454818.75 31745181.25 6.8196583
10 Padoli 1.,25 46500000 6163068.75 40336931.25 7.5449426
jumlah 6.75 316200000 46294443.75 269905556.3 66.807832
rata 0.84375 31620000 4629444.375 26990555.63 6.6807832
52
Jumlah Harga (RP) Nilai
Produksi Kg 10200
Harga jual Rp 3100
Penerimaan Rp 31,620,000.00
Biaya Produksi
a. Biaya Tunai
Benih Kg 13.00 76,000.00 988,000.00
urea kg 375.00 2,000.00 750,000.00
KCL kg 200 7600 1520000
SP-36 60 5800 348000
insektisida liter 1.49 76,000.00 113,240.00
herbisida liter 1.75 70,000.00 122,500.00
Fungisida liter 1.525 130,000.00 198,250.00
Biaya TKLK
Penanaman 348.75
pemupukan 588750
pengendalian gulma 355.625
Total Biaya Tunai 4,039,990.00
b. Biaya di perhitungkan
BTK DK ( HOK ) HOK
Total biaya diperhitungkan
Total Biaya Rp 4,039,990.00
Pendapatan
Pendapatan atas biaya Tunai Rp 27,580,010.00
Pendapatan atas biaya Total Rp 27,580,010.00
R/C Ratio
R/C Ratio atas biaya tunai 7.83
R/C Ratio atas biaya total 7.83
Uraian Satuan JAGUNG NK22
ANALISIS USAHATANI JAGUNG NK22
53
IDENTITAS JAGUNG PIONER
NO NAMA UMUR ALAMAT PENDIDIKAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA PENGALAMAN BERUSAHA TANI LUAS LAHAN ha KEPEMILIKAN LAHAN
1 Suganjar 45 Sumber Gede slta 3 20 1 sendiri
2 Sumesman 40 Sumber Gede sltp 1 18 0.75 sendiri
3 Mustofa 50 Sumber Gede sltp 2 22 0.75 sendiri
4 Ma'aruf 44 Sumber Gede slta 2 24 1 sendiri
5 Jainuri 38 Sumber Gede slta 1 23 0.75 sendiri
6 Sarengat 43 Sumber Gede slta 3 21 0.25 sendiri
7 Narsun 51 Sumber Gede slta 2 15 1.25 sendiri
8 Yusuf 52 Sumber Gede slta 4 17 0.5 sendiri
9 Samsudin 43 Sumber Gede slta 3 23 1.5 sendiri
10 Dario 41 Sumber Gede slta 3 22 1 sendiri
11 Suharno 37 Sumber Gede slta 2 16 1 sendiri
12 Mariono 52 Sumber Gede slta 3 15 0.,5 sendiri
13 Sarju 48 Sumber Gede slta 2 25 0.75 sendiri
14 Salim 40 Sumber Gede slta 1 27 1 sendiri
15 Saifudin 51 Sumber Gede slta 2 20 0.5 sendiri
16 Suratman 47 Sumber Gede sltp 3 18 1 sendiri
17 Yuwono 45 Sumber Gede sltp 1 17 1 sendiri
18 Sukimen 39 Sumber Gede slta 2 21 1.25 sendiri
19 Sapuan 51 Sumber Gede sltp 2 21 0.5 sendiri
20 Sabirin 50 Sumber Gede slta 1 28 0.5 sendiri
jumlah 907 43 413 16.25
rata 45.35 2.15 20.65 0.855263158
54
BIAYA BENIH DAN PUPUK PIONER
NO NAMA LUAS LAHAN ha BENIH
Jumlah Benih/KG Harga Benih/KG Total Jumlah Urea (kg) Harga Urea (Rp/kg) Total jumlah pupuk kcl harga total jumlah pupuk SP-36 harga total
1 Suganjar 1 10 60000 600000 400 2000 800000 50 7600 380000 250 5800 1450000
2 Sumesman 0.75 5 60000 300000 350 2000 700000 100 7600 760000 300 5800 1740000
3 Mustofa 0.75 5 60000 300000 350 2000 700000 100 7600 760000 200 5800 1160000
4 Ma'aruf 1 10 60000 600000 500 2000 1000000 100 7600 760000 300 5800 1740000
5 Jainuri 0.75 5 60000 300000 400 2000 800000 100 7600 760000 200 5800 1160000
6 Sarengat 0.25 3 60000 180000 200 2000 400000 50 7600 380000 100 5800 580000
7 Narsun 1.25 15 60000 900000 500 2000 1000000 100 7600 760000 300 5800 1740000
8 Yusuf 0.5 5 60000 300000 200 2000 400000 50 7600 380000 100 5800 580000
9 Samsudin 1.5 15 60000 900000 550 2000 1100000 100 7600 760000 300 5800 1740000
10 Dario 1 10 60000 600000 500 2000 1000000 100 7600 760000 350 5800 2030000
11 Suharno 1 10 60000 600000 450 2000 900000 100 7600 760000 300 5800 1740000
12 Mariono 0.,5 4 60000 240000 150 2000 300000 50 7600 380000 100 5800 580000
13 Sarju 0.75 5 60000 300000 500 2000 1000000 100 7600 760000 250 5800 1450000
14 Salim 1 10 60000 600000 500 2000 1000000 100 7600 760000 300 5800 1740000
15 Saifudin 0.5 5 60000 300000 200 2000 400000 50 7600 380000 200 5800 1160000
16 Suratman 1 10 60000 600000 450 2000 900000 100 7600 760000 300 5800 1740000
17 Yuwono 1 10 60000 600000 350 2000 700000 100 7600 760000 200 5800 1160000
18 Sukimen 1.25 15 60000 900000 500 2000 1000000 100 7600 760000 300 5800 1740000
19 Sapuan 0.5 5 60000 300000 300 2000 600000 50 7600 380000 150 5800 870000
20 Sabirin 0.5 5 60000 300000 250 2000 500000 50 7600 380000 150 5800 870000
jumlah 16.25 162 1200000 9720000 7600 40000 15200000 1650 152000 12540000 4650 116000 26970000
rata 0.855263158 8.1 60000 486000 380 2000 760000 82.5 7600 627000 232.5 5800 1348500
PUPUK UREA PUPUK KCL PUPUK SP-36
55
BIAYA PESTISIDA JAGUNG PIONER
NO NAMA LUAS LAHAN ha
Jumlah insektisida/liter Harga insektisida/liter Total Jumlah herbisida Harga herbisida Total jumlah fungisida harga fungisida total
1 Suganjar 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 2 130000 260000
2 Sumesman 0.75 2 76000 152000 1.5 70000 105000 1.75 130000 227500
3 Mustofa 0.75 2 76000 152000 2.5 70000 175000 1.75 130000 227500
4 Ma'aruf 1 2 76000 152000 2.75 70000 192500 2.5 130000 325000
5 Jainuri 0.75 2 76000 152000 1.75 70000 122500 1.5 130000 195000
6 Sarengat 0.25 1.5 76000 114000 1.25 70000 87500 2 130000 260000
7 Narsun 1.25 1 76000 76000 2.5 70000 175000 3 130000 390000
8 Yusuf 0.5 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.75 130000 227500
9 Samsudin 1.5 0.15 76000 11400 2 70000 140000 2 130000 260000
10 Dario 1 2 76000 152000 2.25 70000 157500 2 130000 260000
11 Suharno 1 1.5 76000 114000 3 70000 210000 2.25 130000 292500
12 Mariono 0.,5 1 76000 76000 2.5 70000 175000 1.5 130000 195000
13 Sarju 0.75 1.25 76000 95000 2.5 70000 175000 2.5 130000 325000
14 Salim 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
15 Saifudin 0.5 2 76000 152000 1.25 70000 87500 1.5 130000 195000
16 Suratman 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
17 Yuwono 1 1.5 76000 114000 2 70000 140000 1.5 130000 195000
18 Sukimen 1.25 2 76000 152000 1.75 70000 122500 1.75 130000 227500
19 Sapuan 0.5 2 76000 152000 1.25 70000 87500 2 130000 260000
20 Sabirin 0.5 1 76000 76000 1.5 70000 105000 1 130000 130000
jumlah 16.25 30.9 1520000 2348400 40.25 1400000 2817500 37.25 2600000 4842500
rata 0.855263158 1.545 76000 117420 2.0125 70000 140875 1.8625 130000.00 242125
HERBISIDA FUNGISIDAINSEKTISIDA
56
BIAYA TK PENANAMAN PIONER
NO NAMA Luas Lahan Orang hari jam std Jam Hok Upah Harian Biaya TK DK
1 Suganjar 1 12 1 6 8 9 50000 450000
2 Sumesman 0.75 9 1 5 8 5.625 50000 281250
3 Mustofa 0.75 9 1 5 8 5.625 50000 281250
4 Ma'aruf 1 12 1 7 8 10.5 50000 525000
5 Jainuri 0.75 9 1 6 8 6.75 50000 337500
6 Sarengat 0.25 5 1 4 8 2.5 50000 125000
7 Narsun 1.25 14 1 7 8 12.25 50000 612500
8 Yusuf 0.5 7 1 6 8 5.25 50000 262500
9 Samsudin 1.5 16 1 5 8 10 50000 500000
10 Dario 1 12 1 6 8 9 50000 450000
11 Suharno 1 12 1 6 8 9 50000 450000
12 Mariono 0.,5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
13 Sarju 0.75 9 1 6 8 6.75 50000 337500
14 Salim 1 12 1 6 8 9 50000 450000
15 Saifudin 0.5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
16 Suratman 1 12 1 7 8 10.5 50000 525000
17 Yuwono 1 12 1 7 8 10.5 50000 525000
18 Sukimen 1.25 14 1 5 8 8.75 50000 437500
19 Sapuan 0.5 6 1 6 8 4.5 50000 225000
20 Sabirin 0.5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
jumlah 16.25 200 20 115 160 146.75 1000000 7337500
rata 0.855263158 10 1 5.75 8 7.3375 50000 366875
57
BIAYA TK PEMUPUKAN JAGUNG PIONER
NO NAMA Luas Lahan Orang hari jam std Jam Hok Upah Harian Biaya TK DK
1 Suganjar 1 9 2 5 8 11.25 50000 562500
2 Sumesman 0.75 7 2 6 8 10.5 50000 525000
3 Mustofa 0.75 7 2 6 8 10.5 50000 525000
4 Ma'aruf 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
5 Jainuri 0.75 7 2 6 8 10.5 50000 525000
6 Sarengat 0.25 3 2 6 8 4.5 50000 225000
7 Narsun 1.25 11 2 7 8 19.25 50000 962500
8 Yusuf 0.5 5 2 5 8 6.25 50000 312500
9 Samsudin 1.5 13 2 7 8 22.75 50000 1137500
10 Dario 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
11 Suharno 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
12 Mariono 0.,5 5 2 5 8 6.25 50000 312500
13 Sarju 0.75 7 2 5 8 8.75 50000 437500
14 Salim 1 9 2 5 8 11.25 50000 562500
15 Saifudin 0.5 5 2 5 8 6.25 50000 312500
16 Suratman 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
17 Yuwono 1 9 2 6 8 13.5 50000 675000
18 Sukimen 1.25 11 2 7 8 19.25 50000 962500
19 Sapuan 0.5 5 2 6 8 7.5 50000 375000
20 Sabirin 0.5 5 2 5 8 6.25 50000 312500
jumlah 16.25 154 40 116 160 228.5 1000000 11425000
rata 0.855263158 7.7 2 5.8 8 11.425 50000 571250
58
BIAYA TK PENGENDALIAN GULMA JAGUNG PIONER
NO NAMA Luas Lahan Orang hari jam std Jam Hok Upah Harian
Biaya TK
DK
1 Suganjar 1 11 1 6 8 8.25 50000 412500
2 Sumesman 0.75 9 1 5 8 5.625 50000 281250
3 Mustofa 0.75 9 1 5 8 5.625 50000 281250
4 Ma'aruf 1 11 1 6 8 8.25 50000 412500
5 Jainuri 0.75 9 1 5 8 5.625 50000 281250
6 Sarengat 0.25 3 1 5 8 1.875 50000 93750
7 Narsun 1.25 12 1 7 8 10.5 50000 525000
8 Yusuf 0.5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
9 Samsudin 1.5 13 1 7 8 11.375 50000 568750
10 Dario 1 11 1 7 8 9.625 50000 481250
11 Suharno 1 11 1 7 8 9.625 50000 481250
12 Mariono 0.,5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
13 Sarju 0.75 9 1 6 8 6.75 50000 337500
14 Salim 1 11 1 7 8 9.625 50000 481250
15 Saifudin 0.5 5 1 5 8 3.125 50000 156250
16 Suratman 1 11 1 6 8 8.25 50000 412500
17 Yuwono 1 10 1 7 8 8.75 50000 437500
18 Sukimen 1.25 12 1 7 8 10.5 50000 525000
19 Sapuan 0.5 6 1 5 8 3.75 50000 187500
20 Sabirin 0.5 6 1 6 8 4.5 50000 225000
jumlah 16.25 181 20 119 160 139.125 1000000 6956250
rata 0.855263158 9.05 1 5.95 8 6.95625 50000 347812.5
59
TOTAL BIAYA JAGUNG PIONER
NO NAMA Luas Lahan Benih Pupuk Urea pupuk KCL
pupuk SP-
36 insektisida herbisida fungisida TK Total biaya
1 Suganjar 1 600000 800000 380000 1450000 114000 140000 260000 1425000 5169000
2 Sumesman 0.75 300000 700000 760000 1740000 152000 105000 227500 1087500 5072000
3 Mustofa 0.75 300000 700000 760000 1160000 152000 175000 227500 1087500 4562000
4 Ma'aruf 1 600000 1000000 760000 1740000 152000 192500 325000 1612500 6382000
5 Jainuri 0.75 300000 800000 760000 1160000 152000 122500 195000 1143750 4633250
6 Sarengat 0.25 180000 400000 380000 580000 114000 87500 260000 443750 2445250
7 Narsun 1.25 900000 1000000 760000 1740000 76000 175000 390000 2100000 7141000
8 Yusuf 0.5 300000 400000 380000 580000 114000 140000 227500 762500 2904000
9 Samsudin 1.5 900000 1100000 760000 1740000 11400 140000 260000 2206250 7117650
10 Dario 1 600000 1000000 760000 2030000 152000 157500 260000 1606250 6565750
11 Suharno 1 600000 900000 760000 1740000 114000 210000 292500 1606250 6222750
12 Mariono 0.,5 240000 300000 380000 580000 76000 175000 195000 687500 2633500
13 Sarju 0.75 300000 1000000 760000 1450000 95000 175000 325000 1112500 5217500
14 Salim 1 600000 1000000 760000 1740000 114000 140000 195000 1493750 6042750
15 Saifudin 0.5 300000 400000 380000 1160000 152000 87500 195000 656250 3330750
16 Suratman 1 600000 900000 760000 1740000 114000 140000 195000 1612500 6061500
17 Yuwono 1 600000 700000 760000 1160000 114000 140000 195000 1637500 5306500
18 Sukimen 1.25 900000 1000000 760000 1740000 152000 122500 227500 1925000 6827000
19 Sapuan 0.5 300000 600000 380000 870000 152000 87500 260000 787500 3437000
20 Sabirin 0.5 300000 500000 380000 870000 76000 105000 130000 725000 3086000
jumlah 16.25 9720000 15200000 12540000 26970000 2348400 2817500 4842500 25718750 100157150
rata 0.855263158 486000 760000 627000 1348500 117420 140875 242125 1285938 5007857.5
60
PENERIMAAN JAGUNG PIONER
NO NAMA
jenis
varietas luas lahan (ha)
umur panen
(bulan) produksi (kg) harga (Rp) Penerimaan
1 Suganjar pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
2 Sumesman pioner 0.75 3.5 8000 2800 22400000
3 Mustofa pioner 0.75 3.5 7000 2800 19600000
4 Ma'aruf pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
5 Jainuri pioner 0.75 3.5 8000 2800 22400000
6 Sarengat pioner 0.25 3.5 3000 2800 8400000
7 Narsun pioner 1.25 3.5 12000 2800 33600000
8 Yusuf pioner 0.5 3.5 5000 2800 14000000
9 Samsudin pioner 1.5 3.5 15000 2800 42000000
10 Dario pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
11 Suharno pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
12 Mariono pioner 0.,5 3.5 5000 2800 14000000
13 Sarju pioner 0.75 3.5 7000 2800 19600000
14 Salim pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
15 Saifudin pioner 0.5 3.5 5000 2800 14000000
16 Suratman pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
17 Yuwono pioner 1 3.5 10000 2800 28000000
18 Sukimen pioner 1.25 3.5 12000 2800 33600000
19 Sapuan pioner 0.5 3.5 5000 2800 14000000
20 Sabirin pioner 0.5 3.5 5000 2800 14000000
jumlah 16.25 70 167000 56000 467600000
rata 0.855263158 3.5 8350 2800 23380000
61
PENDAPATAN JAGUNG PIONER
NO NAMA Luas (ha)
Total
Penerimaan Total Biaya Pendapatan R/C
1 Suganjar 1 28000000 5169000 22831000 5.4169085
2 Sumesman 0.75 22400000 5072000 17328000 4.4164038
3 Mustofa 0.75 19600000 4562000 15038000 4.2963612
4 Ma'aruf 1 28000000 6382000 21618000 4.3873394
5 Jainuri 0.75 22400000 4633250 17766750 4.8346193
6 Sarengat 0.25 8400000 2445250 5954750 3.4352316
7 Narsun 1.25 33600000 7141000 26459000 4.7052234
8 Yusuf 0.5 14000000 2904000 11096000 4.8209366
9 Samsudin 1.5 42000000 7117650 34882350 5.900824
10 Dario 1 28000000 6565750 21434250 4.2645547
11 Suharno 1 28000000 6222750 21777250 4.4996183
12 Mariono 0.,5 14000000 2633500 11366500 5.3161192
13 Sarju 0.75 19600000 5217500 14382500 3.7565884
14 Salim 1 28000000 6042750 21957250 4.6336519
15 Saifudin 0.5 14000000 3330750 10669250 4.2032575
16 Suratman 1 28000000 6061500 21938500 4.6193187
17 Yuwono 1 28000000 5306500 22693500 5.2765476
18 Sukimen 1.25 33600000 6827000 26773000 4.9216347
19 Sapuan 0.5 14000000 3437000 10563000 4.0733198
20 Sabirin 0.5 14000000 3086000 10914000 4.536617
jumlah 16.25 467600000 100157150 367442850 92.315076
rata 0.855263158 23380000 5007857.5 18372142.5 4.6157538
62
Jumlah Harga (RP) Nilai
Produksi Kg 8350
Harga jual Rp 2800
Penerimaan Rp 23,380,000.00
Biaya Produksi
a. Biaya Tunai
Benih Kg 8.1 60000 486000
urea kg 380 2000 760000
KCL kg 82.5 7600 627000
SP-36 Kg 232.5 5800 1348500
insektisida liter 1.545 76000 117420
herbisida liter 2.0125 70000 140875
Fungisida liter 1.8625 130000.00 242125
Biaya TKLK
Penanaman 366875
pemupukan 571250
pengendalian gulma 347812.5
Total Biaya Tunai 3721920
b. Biaya di perhitungkan
BTK DK ( HOK ) HOK
Total biaya diperhitungkan
Total Biaya Rp 3721920
Pendapatan
Pendapatan atas biaya Tunai Rp 19,658,080.00
Pendapatan atas biaya Total Rp 19,658,080.00
R/C Ratio
R/C Ratio atas biaya tunai 6.281704067
R/C Ratio atas biaya total 6.281704067
Uraian Satuan JAGUNG PIONER
ANALISIS USAHATANI JAGUNG PIONER