analisis pengukuran kinerja organisasi sektor …
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
( STUDI KASUS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Angelina Devani Rahajeng
NIM : 142114023
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
( STUDI KASUS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Angelina Devani Rahajeng
NIM : 142114023
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala
ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam
hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam
segala yang kautuju.
(1 Raja-Raja 2:3)
Orang yang sukses tidak selalu orang pintar, tapi orang yang sukses adalah orang
yang gigih dan pantang menyerah.
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih sayang dan berkat yang
melimpah dalam hidup saya,
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa,
untuk kakakku yang kukasihi dan untuk sahabatku
yang selalu memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Mei 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Yang membuat pernyataan,
(Angelina Devani Rahajeng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Angelina Devani Rahajeng
NIM : 142114023
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Mei 2018
Angelina Devani Rahajeng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, berkat, dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
belajar dan mengembangkan kemampuannya.
2. A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan arahan, masukan, dan dukungan kepada penulis.
3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang selalu membimbing saya.
4. Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, M.M selaku Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
5. Dra. Sri Wantini, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Umi dan Bapak Bambang bagian Subbagian perencanaan dan evaluasi
yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Orang tuaku Ibu Khatarina Purwani dan Bapak Heribertus Tugino, serta
kakakku Lucia Nawangsari Anggar Kusuma, terimakasih atas segala cinta,
dukungan dan doa yang selalu kalian berikan untukku.
8. Untuk teman teman tersayang Eva, Naomi, Dewi, Nindi, Shella, Indah,
Siska, Intan, Itha, Agatha Endang, Hanni, Ketti, Andes dan Omes,
terimakasih untuk semangat, bantuan, dan dukungan untuk cepat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Untuk teman-teman kelas A angkatan 2014 dan teman-teman MPAT kelas
D yang selalu memberikan semangat dan masukan bagi saya.
10. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Angelina Devani Rahajeng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ............................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS ................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
ABSTRAK ...................................................................................................................... xiv
ABSTRACT ..................................................................................................................... xv
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 7
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 9
A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................ 9
1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja ........................................................... 9
2. Indikator Kinerja ................................................................................................. 9
3. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja .................................................................. 10
4. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja ..................................... 11
5. Manfaat Pengukuran Kinerja ............................................................................ 12
B. Pendidikan ............................................................................................................. 13
1. Definisi Pendidikan ........................................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2. Definisi Pendidikan Kedinasan ......................................................................... 13
3. Pengalokasian Dana Pendidikan ....................................................................... 14
C. Value for Money .................................................................................................... 15
1. Definisi Value For Money (VFM) .................................................................... 15
2. Indikator Value for Money ................................................................................ 17
3. Manfaat Value for Money ................................................................................. 18
4. Langkah – Langkah Pengukuran Value for Money ........................................... 18
D. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ....................................................................... 23
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 23
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 27
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 27
B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................................. 27
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ................................................................ 27
D. Data yang Dibutuhkan .......................................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 28
F. Sumber Data .......................................................................................................... 28
G. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 28
GAMBARAN UMUM .................................................................................................... 33
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN ....................................................... 33
A. Visi Dan Misi Dinas Pendidikan ........................................................................... 33
B. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................................................... 34
C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan .................................... 35
D. Strategi dan Kebijakan .......................................................................................... 35
E. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) .................................................................... 37
F. Struktur Organisasi ............................................................................................... 38
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 39
A. Deskripsi Data ....................................................................................................... 39
B. Analisis Data ......................................................................................................... 40
C. Pembahasan ........................................................................................................... 62
PENUTUP ........................................................................................................................ 66
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 66
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Saran ..................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 69
LAMPIRAN..................................................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Value for Money ................................................................. 15
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................. 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Gambar 5.1 Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan
Tahun 2017 ........................................................................ 42
Gambar 5.2 Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan
Tahun 2017 ...................................................................... 51
Gambar 5.3 Perhitungan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Tahunan
Tahun 2017 ........................................................................ 60
Gambar 5.4 Konversi Indeks IKM ......................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)
Angelina Devani Rahajeng
NIM: 142114023
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur dengan
menggunakan pendekatan value for money. Jenis penelitian yang digunakan
adalah studi kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan
data yang digunakan berupa dokumentasi.
Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan antara realisasi anggaran
dengan rencana anggaran untuk mengukur nilai ekonomi. Nilai efisiensi
menggunakan perbandingan output dan input yang diperoleh dari Laporan
Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Nilai efektivitas diperoleh berdasarkan perbandingan antara outcome dan output,
dimana nilai outcome diperoleh dari survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Dinas Pendidikan tahun 2017. Selain itu, nilai efektivitas juga diukur hanya
berdasarkan nilai outcomenya saja dengan menggunakan kriteria berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 tahun 2017 pada IKM Dinas Pendidikan tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman dari seluruh kegiatan pada tahun 2017 menunjukkan kinerja
yang sangat ekonomi, kurang efisien, dan tidak efektif jika menggunakan rumus
dan kriteria efektivitas dari value for money. Namun, kinerja menunjukkan efektif
ketika pengukurannya menggunakan kriteria berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017
pada IKM Dinas Pendidikan tahun 2017.
Kata Kunci: Value for Money, Sektor Publik, Dinas Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
The Performance of Public Sector Organization using Value for Money
Approach
(Case study in Sleman District’s Education Department)
Angelina Devani Rahajeng
NIM: 142114023
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
This study attemps to see how the perfomance of Sleman District’s
Education Department in 2017 as measured using Value for Money approach. The
type of the research is a case study at Sleman District’s Education Department.
The data collection techniques is documentation.
In this research, the researchers compare the realization of the budget to
the budget plan for measuring the economic value. The efficiency value uses the
comparison between the output and the input obtained from the annual
implementation report in 2017 of Sleman District’s Education Department. The
effectiveness value is obtained based on the comparison between the outcome and
the output, where the value of outcome is obtained from the Society’s Satisfaction
Index (IKM) of Sleman District’s Education Department. Besides, the
effectiveness value is also measured based on the outcome value using the criteria
based on the Regulation of State Apparatus Utilization Minister and Bureaucratic
Reform number 14 of 2017 on IKMof Education Department in 2017.
The result of this research indicates that the performance of Sleman
District’s Education Department of all activities in 2017 shows the very
economic, but inefficient, and ineffective performance based on formulas and
effectivity criteria of value for money from the textbook. However, the
performance is effective when the measurement uses the criteria based on the
Regulation of State Apparatus Utilization Minister and Bureaucratic Reform
number 14 of 2017 on IKM of Education Department in 2017.
Keywords: Value for Money, Public Sector, Education Department
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu sarana bagi seseorang untuk meningkatkan
mutu manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara. Pasal 31 UUD 1945
menjelaskan bahwa, pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara
tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh
setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, semua orang membutuhkan pendidikan, semakin tinggi
jenjang pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula jabatan atau
kedudukan seseorang dalam sebuah instansi serta berguna untuk
meningkatkan kemajuan bangsa. Pendidikan mampu memberikan
wawasan serta menambah pengalaman seseorang karena dalam dunia
pendidikan seseorang akan mengeksplorasi tentang berbagai bidang ilmu
meliputi pertumbuhan ekonomi, sosial, politik, dan budaya diberbagai
negara, karena cakupan ilmu dalam dunia pendidikan sangat luas dan
bervariatif.
Pemerintah merupakan organisasi sektor publik terbesar yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam
hal ini pemerintah telah mempersiapkan berbagai macam program-
program yang akan dijalankan di dalam masyarakat. Program yang
dirancang pemerintah harus berpegang pada prinsip 3E yaitu ekonomi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
efisien, dan efektif agar target dan tujuan dari program dapat tercapai
secara maksimal. Salah satu program pemerintah yang menjadi fokus
utama adalah kemajuan di bidang pendidikan, yaitu dengan mengadakan
pengembangan pendidikan yang tepat bagi masyarakat. Di Indonesia
semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar sembilan tahun
dan berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, mulai dari tempat
sekolah yang layak, dan sarana prasarana yang lengkap.
Pemerintah daerah mempunyai peranan penting dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan mendistribusikan sumber daya. Sebagai
contoh, pemerintah daerah turut ambil bagian dalam menyukseskan
infrastruktur dan mendorong pembangunan daerah. Untuk memaksimalkan
kinerjanya, pemerintah daerah diberi kebebasan dalam mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan menurut asas otonomi. Dengan adanya
otonomi daerah, mempermudah pemerintah daerah dalam membuat
kebijakan guna menghasilkan program-programnya yang berkualitas.
Program yang dibuat haruslah lebih efisien, cepat, dan efektif. Untuk
menyukseskan setiap program, pemerintah harus mampu mengelola dan
mendistribusikan anggaran daerah dengan baik.
Pemerintah biasanya mengeluarkan biaya-biaya untuk berbagai
program kegiatan agar program tersebut dapat terlaksana. Namun, biaya
yang dikeluarkan terkadang digunakan untuk kegiatan yang dianggap
kurang penting atau pengadaan program yang tidak sampai pada sasaran
sehingga dianggap telah melakukan pemborosan, misalnya: pada APBN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tahun 2017 telah ditemukan potensi pemborosan sebesar Rp 8,7 triliun
yang didominasi oleh belanja perjalanan dinas (Republika.com:2017).
Oleh karena itu diperlukan keseriusan dalam perancangan anggaran pada
semua program pemerintah termasuk program pendidikan. Program
pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih ekonomis, efektif dan efisien
sehingga dapat membantu meminimalisir pengeluaran anggaran
pemerintahan dan penerapan program dapat terlaksana secara maksimal.
Dalam merealisasikan program diperlukan suatu proses penilaian.
Proses penilaian tidak terlepas dari pengukuran kinerja guna mencapai
target-target yang didasarkan pada tujuan organisasi dimana pengukuran
kinerja harus dilakukan dengan cara mempertimbangkan berbagai aspek
dalam organisasi itu sendiri, agar aspek yang digunakan dalam pengukuran
kinerja tetap efektif. Suatu organisasi berharap jika program yang dibuat
dapat terlaksana secara optimal dengan hasil yang maksimal sehingga
dapat dikatakan bahwa kinerja telah tercapai dengan baik. Bidang
pendidikan menjadi salah satu bidang pemerintahan yang mempunyai
banyak program dan harus dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengukur seberapa tepat program berjalan.
Terlebih bidang pendidikan menjadi salah satu fokus utama pemerintah
karena dari pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman merupakan salah satu
perangkat daerah yang mempunyai peran dalam peningkatan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pendidikan dan peningkatan pelayanan pendidikan melalui program
kerjanya. Program kerja yang dibuat harus tepat sasaran sehingga mampu
menyejahterakan masyarakat khususnya dibidang pendidikan. Salah satu
contoh program kerja dari dinas pendidikan antara lain peningkatan sarana
dan prasaran pendidikan serta peningkatan tenaga pendidik. Dari semua
program kerja yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan suatu penilaian.
Penilaian ini bertujuan untuk mengukur kualitas kinerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman, terlebih Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
merupakan dinas yang mendapatkan alokasi APBD terbesar yaitu sebesar
Rp 790.686.027.101,56 atau 30,10% dari APBD (Republika.com:2018)
sehingga sangat perlu dilakukan pengukuran kinerja. Salah satu cara yang
digunakan untuk mengukur kualitas kinerja dinas pendidikan Kabupaten
Sleman adalah dengan menggunakan analisis value for money. Value for
money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomis, efisiensi, dan
efektivitas (Mardiasmo, 2002). Ekonomis berkaitan dengan seberapa kecil
pengeluaran yang telah dikeluarkan demi menghindari pengeluaran yang
boros dan tidak produktif. Efisiensi berhubungan dengan tingkat
keberhasilan dalam suatu pencapaian dari suatu kegiatan yang akan
dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
Efektivitas berkaitan dengan seberapa tepat target yang telah dicapai pada
program yang telah ditetapkan. Sehingga dengan analisis dari ketiga
elemen tersebut dapat mengetahui seberapa ekonomi, efektif, dan efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman melalui realisasi
program – program kerjanya. Keunggulan value for money adalah value
for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja,
tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara
bersama-sama(Mardiasmo2002: 127). Sehingga dengan pengukuran value
for money, organisasi dapat mengukur tingkat keekonomisan dalam
alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan hasil
yang maksimal, serta efektivitas dalam penggunaan sumber daya
(Mardiasmo 2002:139).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
peneliti merumuskan permasalahan yang akan dikaji adalah “ Bagaimana
kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur
dengan pendekatan value for money”.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian kali ini, penulis menjadikan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman sebagai objek penelitian serta menganalisis kinerjanya
pada tahun 2017.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja di Dinas Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur dengan menggunakan
pendekatan value for money.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penulis berharap, penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai penggunaan metode value for money dalam
pengukuran kinerja pada suatu organisasi sektor publik dan mampu
memberikan masukan-masukan bagi pihak yang mendalami topik
yangsama.
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman tentang pengukuran kinerja
dengan pendekatan value for money.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik, serta
sebagai sarana bagi penulis untuk mempraktekkan teori dan
pengetahuan di bangku kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini terdapat enam bab, dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai
landasan dalam topik penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat penelitian,
waktu penelitian, objek dan subjek penelitian, data yang
dibutuhkan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan sumber
data.
BAB IV : Gambaran umum
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek penelitian
yaitu Dinas pendidikan Kabupaten Sleman.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data, dan
hasil penelitian yang telah diperoleh dan diolah berdasarkan
teknik dan metode yang sesuai dengan teori dan pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB VI: Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi
kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengukuran Kinerja
1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya
jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa
tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai (Mahsun,
dkk 2007: 157).
Menurut Lohman (2005) dalam Mahsun, dkk (2007: 157),
“Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian
target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi”.
2. Indikator Kinerja
Menurut Indra Bastian (2006: 267), indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan
indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcome),
manfaat (benefits), dan dampak (impacts).
a. Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Indikator ini dapat berupa dana, sumber saya manusia, informasi,
kebijakan/peraturan perundang-undangan, dan sebagainya.
b. Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.
c. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek
langsung).
d. Indikator manfaat (benefits) adalah segala sesuatu yang terkait dengan
tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
e. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik
positif maupuan negatif terhadap setiap tingkatan indikator
berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
3. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Menurut Mahsun, dkk (2007: 157) terdapat empat elemen pokok
pengukuran kinerja:
a. Tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.
Tujuan adalah pernyataan secara umum (belum secara eksplisit)
tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan
organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai
batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara atau teknik yang
digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan,
sasaran, dan strategi tersebut ditetapkan dengan pedoman pada visi dan
misi organisasi. Berdasarkan tujuan, sasaran, dan startegi tersebut
selanjutnya dapat ditentukan indikator dan ukuran kinerja secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Indikator dan ukuran kinerja.
Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak
langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-
indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara
langsung. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan
untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi.
c. Tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.
Mengukur tingkat ketercapian tujuan, sasaran, dan strategi adalah
membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang
telah ditetapkan.
d. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian kemajuan organisasi,
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas).
Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima
informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi.
4. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja
a. Informasi Finansial
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada
anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan
menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual
dengan yang dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
1) Varians pendapatan (revenue variance)
2) Varians pengeluaran (expenditure variance)
-Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
-Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)
b. Informasi Nonfinansial
Informasi non finansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya.
Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas
proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang
komprehesif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi
dewasa ini adalah Balance Scrorecard. Dengan Balance Scorecard
kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek finansialnya
saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan metode
Balance Scorecard melibatkan empat aspek, yaitu:
1) Perspektif finansial (financial perspective),
2) Perspektif kepuasan pelanggan (customer perspective),
3) Perspektif efisien proses internal (internal process efficiency),
4) Prespektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth
perspective).
5. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Mardiasmo (2002: 122) terdapat delapan manfaat
pengukuran kinerja:
a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen;
b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkan dengan target kinerja serta melakukan tindakan
korektif untuk memperbaiki kinerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward
& punishment) serta objektifitas atas pencapaian prestasi yang diukur
sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati;
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi;
f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi;
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintahan; dan
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.
B. Pendidikan
1. Definisi Pendidikan
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pidarta
(2013: 11) mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan, masyarakat, bangsa, dan negara.
2. Definisi Pendidikan Kedinasan
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 29,” Pendidikan
kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan
kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai
negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal dan nonformal”.
3. Pengalokasian Dana Pendidikan
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIII Pasal 49,
pengalokasian dana pendidikan sebagai berikut:
a. Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan
kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal
20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
b. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh pemerintah dialokasikan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
c. Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Dana pendidikan dari Pemerintah kepada pemerintah daerah
diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Ketentuan mengenai pengalokasian dana pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. Value for Money
1. Definisi Value For Money (VFM)
Menurut Mardiasmo (2002: 4), Value for Money merupakan
konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan
pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Value for Money dapat digambarkan secara skematis:
Gambar 2.1
Sumber: Mardiasmo (2002: 4)
Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan
suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Output merupakan hasil
yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan.Outcome
adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu.
Value for Money dapat tercapai apabila organisasi telah
menggunakan biaya input paling kecil untuk mencapai output yang
optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mardiasmo,
2002: 7).
Terdapat tiga indikator kinerja pada value for money, yaitu:
a. Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan
Nilai Input
(Rp)
Input Output Outcome
Ekonomis Efisiensi Efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam
satuan moneter (Mardiasmo, 2002: 4). Indikator ekonomi
merupakan indikator tentang penggunaan input (Bastian, 2010:
62).
Input : adalah realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
b. Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input
tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah
ditetapkan (Mardiasmo, 2002:4). Suatu organisasi dianggap
semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung diatas satu.
Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya
(Bastian, 2010: 61).
Output : adalah persentase hasil yang dicapai dari kegiatan di
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
c. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output (Mardiasmo,2002: 4).
Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi
output (Bastian, 2010: 61).
Outcome : adalah persentase dampak yang ditimbulkan dari
Kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sehingga dapat disimpulkan bahwa value for money terdapat tiga
indikator kinerja organisasi sektor publik yang bisa dirinci sebagai
berikut: ekonomi mengenai input, efisiensi tentang input dan output, serta
efektivitas yang berhubungan dengan output (Bastian, 2010: 62).
2. Indikator Value for Money
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada uni-unit
kerja pemerintah. Pengembangan indikator kinerja sebaiknya memusatkan
perhatian pada pertanyaan mengenai ekonomis, efisiensi, dan efektivitas
program dan kegiatan (Mardiasmo, 2002: 131).
Mardiasmo (2002) membagi indikator value for money menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi)
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of input).
Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa
input dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang
dimungkinkan (spending less). Efisiensi berhubungan erat dengan
konsep produktivitas. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan
efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai
dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya
(spending well).
b. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)
Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau
sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(spending well).
3. Manfaat Value for Money
Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for money pada
organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan
dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya, dan efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan
sasaran (Mardiasmo 2009: 130). Manfaat dari implementasi konsep Value
for Money antara lain:
a. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepat sasaran.
b. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
c. Menurunkan biaya pelayanan publik.
d. Alokasi biaya yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
e. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness)
sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).
4. Langkah – Langkah Pengukuran Value for Money
a. Pengukuran Ekonomi
Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang
dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan
sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah:
1) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan
oleh organisasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi
lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?
3) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya
secara optimal? (Mardiasmo 2002: 133).
Menurut Mahmudi (2010) secara sistematis, ekonomi merupakan
perbandingan antara input dengan nilai rupiah untuk memperoleh
input tersebut.
Tingkat ekonomis menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Input : Realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Harga Input : Anggaran dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Kriteria Ekonomi menurut Mahsun (2006: 186) adalah:
a) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti
ekonomis.
b) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berati
ekonomis berimbang.
c) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti tidak
ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.
Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi
tingkat efisiensi suatu organisasi (Mardiasmo 2002: 133).
Tingkat efisiensi menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Output : Persentase hasil yang dicapai dari suatu kegiatan
di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Input : Realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Kriteria Efisiensi menurut Mahsun (2006: 187) adalah:
1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak
efisien.
2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti
efisiensi berimbang.
3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efisien.
Pengukuran efisiensi tidak bersifat absolut tetapi bersifat
relatif. Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran
dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan:
a) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada
proporsi peningkatan input.
c) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.
d) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada
proporsi penurunan output (Mardiasmo 2002: 134).
c. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai
tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
efektif. efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya
yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut, namun
hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134).
Tingkat efektivitas menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Outcome : Persentase dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Output : Persentase hasil yang dicapai dari suatu kegiatan
di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Menurut Mahsun (2006: 187), kriteria efektifitas adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak
efektif.
b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti
efektifitas berimbang.
c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.
d. Pengukuran Outcome
Menurut Smith (1996) dalam Mardiasmo (2002: 134),
“outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena
output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap
masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak
yang dihasilkan”. Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran
retrospektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu, dan peran
prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan
datang.
e. Pengukuran Impact
Pengukuran impact dilakukan dengan cara membandingkan
antara hasil program dengan prakiraan keadaan yang akan terjadi
apabila program tersebut tidak ada. Pengukuran impact sebisa mungkin
diusahakan sampai pada penentuan manfaat dan biaya sosial secara
finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas
minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan kewajiban
kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan
daerah, berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat. Standar
pelayanan Minimal mencakup kewajiban wajib instansi penyedia
pelayanan publik, jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Jenis
pelayanan berisi tentang bentuk-bentuk pelayanan yang dapat diberikan
oleh instansi sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan wajib. Masing-
masing instansi penyedia pelayanan publik memiliki jenis pelayanan yang
berbeda-beda. Jenis pelayanan tersebut ditentukan indikatornya
berdasarkan indikator tersebut, ditetapkan nilai (benchmark). Nilai inilah
yang menjadi Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi. Di negara
maju, Standar Pelayanan Minimal tercermin dalam kontrak pelayanan
antara pemerintah dengan masyarakat, atau dikenal dengan istilah
Citizen’s Charter. Apabila SPM sebagai bentuk kontak pelayanan tersebut
dapat dilaksanakan dengan baik oleh instansi penyedia pelayanan publik,
maka salah satu tujuan reformasi sektor publik yaitu manajemen sektor
publik yang berorientasi pada publik akan terwujud ( Mahmudi : 2010).
E. Penelitian Terdahulu
1. Dewi (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Pengukuran
Kinerja Organisasi Sektor Publik Dengan Pendekatan Value for
Money. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012 sampai dengan
tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan pendekatan value for
money. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti
membandingkan antara realisasi anggaran dengan dana yang
dianggarkan untuk mengukur nilai ekonomi. Nilai efisiensi
menggunakan perbandingan antara output dan input yang diperoleh
dari Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Dinas Pendidikan
Kota Yogyakarta, sedangkan nilai efektivitas diperoleh berdasarkan
perbandingan antara outcome dan output, dimana nilai outcome adalah
dampak yang ditimbulkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta dari seluruh kegiatan pada tahun 2012 menunjukkan
kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien, dan cukup efektif. Pada
tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien,
dan cukup efektif. Kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada
tahun 2014 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien,
dan cukup efektif.
2. Presisca (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja
Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Value For Money.
Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
money yaitu dilihat dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Jenis
penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan dokumentasi dan
penyebaran kuesioner. Total sampel yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik convenience atau opportunity sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman pada tahun 2014 untuk Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani Periode 2014 masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat
efisien dan efektif. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat
efisien dan cukup efektif. Hasil kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman pada tahun 2014 mampu mencapai hasil yang baik.
3. Kristanti (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Keuangan
Melalui Pendekatan Value For Money”. Penelitian ini dilakukan pada
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Karimunjawa. Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui kinerja keuangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa, melalui pendekatan
value for money. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh
dengan wawancara, penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa inerja Unit Pelaksana teknis Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa pada
tahun 2014 untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
dengan kegiatan Pelayanan Kenaikan Pangkat Reguler Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kecamatan Karimunjawa masuk dalam kategori ekonomis, sangat
efisien dan cukup efektif. Pada Program wajib Belajar Sembilan Tahun
dengan kegiatan Penunjang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan SD
dan SDLB Negeri masukkan dalam kategori sangat ekonomis, sangat
efisien dan cukup efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu
penelitian secara mendalam terhadap suatu objek tertentu untuk
memberikan gambaran secara jelas mengenai objek tersebut. Penelitian ini
dilakukan secara langsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
sehingga hasil analisis yang diperoleh berlaku bagi objek yang diteliti.
B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Maret 2018 sampai Mei 2018.
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman khususnya Subbagian Perencanaan dan
Evaluasi.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Laporan
Pelaksanaan Tugas Tahunan (LPTT) Tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Data yang Dibutuhkan
1. Data Pengukuran Kinerja Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten Sleman. SKPD: Dinas Pendidikan Tahun 2017.
2. Data Survey Kepuasan Masyarakat Pemerintahan Kabupaten Sleman
Tahun 2017, Pengolahan Data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) per
Unsur Pelayanan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data-data yang berhubungan
dengan penelitian seperti gambaran umum Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman serta Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan tahun 2017.
F. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman tahun 2017.
2. Laporan Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah
Kabupaten Sleman tahun 2017, IKM Dinas Pendidikan.
3. Dokumen lain yang terkait dengan pengukuran value for money.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.
Analisis ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka,
atau data berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berbentuk angka. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut
(Nanang Martono 2010: 20).
Untuk mengetahui kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman yang
akan dinilai dengan menggunakan Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan
(LPTT) tahun 2017, maka dilakukan pengukuran sebagai berikut:
1. Pengukuran Ekonomi
Menurut Mahmudi (2010) secara sistematis, ekonomi merupakan
perbandingan antara input dengan nilai rupiah untuk memperoleh
input tersebut.
Tingkat ekonomis menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Input : Realisasi anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini
didapat dari kolomrealisasi dalam LPTT Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman.
Harga Input : Anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini di dapat
dari kolom rencana dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kriteria Ekonomi menurut Mahsun (2006: 186) adalah:
a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti
ekonomis.
b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti
ekonomis berimbang.
c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti tidak
ekonomis.
2. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.
Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat
efisiensi suatu organisasi (Mardiasmo 2002: 133).
Tingkat efisiensi menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.
Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian
program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Input : Persentase nilai ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kriteria Efisiensi menurut Mahsun (2006: 187) adalah:
a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak
efisien.
b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti
efisiensi berimbang.
c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efisien.
3. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai
tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
efektif. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya
yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut, namun hanya
melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134).
Tingkat efektivitas menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Outcome : Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) pada masing-masing satuan organisasi.
Angka ini di dapat dari kolom nilai unsur
pelayanan pada Laporan Pelaksanaan Survei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten
Sleman Tahun 2017.
Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.
Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian
program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Menurut Mahsun (2006: 187), kriteria efektivitas adalah:
a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak
efektif.
b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti efektivitas
berimbang.
c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
A. Visi Dan Misi Dinas Pendidikan
1. Visi
Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya masyarakat Sleman yang Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya, dan Terintegrasikannya sistem e-goverment menuju smart
regency (kabupaten cerdas) pada tahun 2021”.
2. Misi
Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-
goverment yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi
masyarakat.
b. Meningkatkan pelayanan pendidik dan kesehatan yang berkualitas
dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
c. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas
dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan
kemiskinan.
d. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber
daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender
yang proporsional.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Dinas pendidikan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan dan tugas pembantuann di bidang pendidikan.
Dinas pendidikan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
bidang pendidikan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris daerah.
2. Fungsi
Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan tugas mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Dinas Pendidikan;
b. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang
pendidikan;
c. Pelaksanaan pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan
pemerintahan bidang pendidikan;
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
pendidikan;
e. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsinya dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Sleman, maka
perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis pembangunan di bidang
pendidikan untuk kurun waktu 2017-2021. Berikut adalah tujuan dan
sasaran dari Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2017-2021:
1. Menguatkan tata kelola pemerintahan
a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja
b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
a. Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pendidikan
b. Meningkatnya kualitas pendidikan nonformal dan informal.
D. Strategi dan Kebijakan
1. Strategi
Strategi memberikan gambaran tentang upaya dan langkah-langkah
sistematis untuk mencapai misi pembangunan yang telah ditetapkan
dan dijabarkan dalam sasaran. Strategi pembangunan pendidikan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan dan pengendalian pelaksanaan serta
monitoring dan evaluasi kinerja dinas pendidikan.
b. Meingkatkan indeks kepuasan masyarakat
c. Meningkatkan akses seluas-luasnya kepada masyarakat
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarpras
e. Meningkatkan kualitas peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalitas PTK
g. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan nonformal dan
informal
h. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalitas PTK
i. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan nonformal dan
informal.
2. Kebijakan
Berdasarkan sasaran pembangunan pendidikan, dikembangkan arah
kebijakan pendidikan, yaitu:
a. Perencanaan urusan pendidikan berbasis kinerja
b. Pendampingan pelaksanaan program dan kegiatan urusan
pendidikan
c. Evaluasi kinerja dinas pendidikan
d. Inovasi pelayanan publik
e. Peningkatan kapasitas SDM
f. Pembuatan SOP pelayanan
g. Peningkatan akses, kuantitas, kualitas sarana prasarana, kurikulum
h. Peningkatan kualitas peserta didik
i. Peningkatan kualitas, kompetensi, dan profesionalitas PTK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
Survei Kepuasan Masyarakat merupakan salah satu bentuk
pelibatan masyarakat sebagai pengguna layanan dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan publik, yaitu memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk menilai secara obyektif dan periodik terhadap
perkembangan kinerja unit pelayanan publik. Penyusunan IKM pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman merupakan bagian dari pelaksanaan
kegiatan Penyusunan IKM Pemerintah Kabupaten Sleman, yang
dilaksanakan secara serentak di seluruh Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT). Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik. Survei dipilih secara acak (random sampling) dengan
jumlah 150 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Struktur Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu berupa Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan (LPTT) tahun 2017.
Laporan ini berkaitan dengan program – program yang dimiliki oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman yang kemudian akan dianalisis oleh
peneliti. Program – program tersebut antara lain adalah program pelayanan
administrasi perkantoran, yang terdiri dari penyediaan jasa administrasi
keuangan, penyediaan makanan dan minuman rapat, rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi, penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran,
penyediaanb jasa langganan, penyediaan jasa keamanan dan kebersihan
kantor; program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, yang terdiri
dari pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan rumah dinas,
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan
rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas;
program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan, yang terdiri dari penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah),
penyusunan perencanaan kinerja SKPD, penyusunan profil data SKPD,
penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan SKPD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Analisis Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode value for money, yaitu
suatu metode pengukuran kinerja suatu organisasi dengan menilai 3 (tiga)
aspek diantaranya adalah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
1. Ekonomi
Keterangan:
Input : Realisasi anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini
didapat dari kolom realisasi dalam LPTT Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman.
Harga Input: Anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini di dapat
dari kolom rencana dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Contoh perhitungan ekonomi untuk kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan tahun 2017 adalah
Keterangan:
Input : Realisasi anggaran yang diperoleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah sebesar
Rp527.325.000,-
= 97,63%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Harga Input: Anggaran yang dipergunakan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah
sebesar Rp 540.150.000,-
Hasil perhitungan pada kegiatan penyediaan jasa administrasi
keuangan pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 97,63%
kinerja untuk kegiatan tersebut dikatakan ekonomis.
Analisis mengenai pengukuran ekonomis seluruh kegiatan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
5.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan analisis ekonomis yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman, maka dapat
disimpulkan bahwa:
Pada tabel 5.1 terdapat 84 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan
Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:
1) Ekonomis : 100% kegiatan
2) Ekonomi Berimbang : 0% kegiatan
3) Tidak Ekonomis : 0% kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Efisiensi
Keterangan:
Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.
Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian
program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Input : Persentase nilai ekonomis.
Contoh perhitungan efisien untuk kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan tahun 2017 adalah
Keterangan:
Output : Persentase hasil yang diperoleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah
sebesar 99.38%.
Input : Persentase nilai ekonomis yang diperoleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman untuk kegiatan
penyediaan jasa administrasi keuangan pada tahun
2017 adalah sebesar 97.63%.
= 101.79%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Hasil perhitungan pada kegiatan penyediaan jasa administrasi
keuangan pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 101.79% kinerja
untuk kegiatan tersebut dikatakan efisien.
Analisis mengenai pengukuran efisiensi seluruh kegiatan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 5.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)
Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan analisis efisien yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman, maka dapat
disimpulkan bahwa:
Pada tabel 5.2 terdapat 84 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan
Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:
1) Efisien : 90.5% kegiatan
2) Efisien Berimbang : 0% kegiatan
3) Tidak Efisien : 9.5% kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Efektivitas
Keterangan:
Outcome : Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada
masing-masing satuan organisasi. Angka ini di dapat dari
kolom nilai unsur pelayanan pada Laporan Pelaksanaan
Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten
Sleman Tahun 2017.
Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.
Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian
program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman.
Contoh perhitungan efektivitas untuk program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur tahun 2017 adalah
Keterangan:
Outcome: Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang
diperoleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
adalah sebesar 81.78%.
= 87.87%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Output: Persentase rata-rata tingkat capaian indikator keluaran
kegiatan (program) yang diperoleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman untuk program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur pada tahun 2017 adalah sebesar
93.07%.
Hasil perhitungan pada program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 87.87% kinerja
untuk kegiatan tersebut dikatakan tidak efektif.
Analisis mengenai pengukuran efektivitas seluruh kegiatan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 5.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.3.Perhitungan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017
No Uraian Program Outcome
IKM Output
Tingkat
Efektivitas Keterangan
1. Sekretariat 81.67% 111.08% 73.52% Tidak efektif
2. Bidang Paud Dikmas 78.00% 99.10% 78.71% Tidak efektif
3. Bidang Pembinaan SD 85.55% 106.6% 80.26% Tidak efektif
4. Bidang Pembinaan SMP 85.89% 105% 81.8% Tidak efektif
5. Bidang Sarana Prasarana 81.78% 93.07% 87.87% Tidak efektif
Sumber: Data diolah
Keterangan:
*Outcome IKM: Diperoleh dari data Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2017 dengan
penyebaran kuesioner kepada 150 responden.
*Keterangan : Dinyatakan “Tidak Efektif” karena diperoleh hasil, nilai kurang dari 100% (x < 100%) berdasarkan
kriteria dari Mahsun tahun 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan analisis efektivitas yang telah dilakukan oleh penulis
mengenai Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman,
maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada tabel 5.3 terdapat 5 program yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan
Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:
1) Efektif : 0% kegiatan
2) Efektif Berimbang : 0% kegiatan
3) Tidak Efektif : 100% kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis value for money terhadap kinerja Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman yang menilai aspek ekonomis, efisiensi,
dan efektivitas, maka penulis menyimpulkan hasil sebagai berikut:
1. Ekonomis
Pada tahun 2017 dari perbandingan input dengan harga input dari
seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman diperoleh hasil sebesar 100% yang artinya Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman mampu menggunakan anggaran
dengan hemat, sehingga dapat dikatakan ekonomis. Dari 84 kegiatan
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, hasil analisis
menunjukkan 84 kegiatan (100%) ekonomi, ekonomi berimbang 0
kegiatan (0%), dan tidak ekonomi 0 kegiatan (0%).
2. Efisiensi
Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dengan
total 84 kegiatan, hasil analisis menunjukan 76 kegiatan (90.5%)
efisien, efisien berimbang 0 kegiatan (0%), dan 8 kegiatan (9.5%)
tidak efisien.
3. Efektivitas
Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dengan
total 5 program, jika diukur dengan kriteria Value for Money dari buku
Mahsun, hasil analisis menunjukkan 0 program (0%) efektif, (0%)
efektif berimbang, dan 5 program (100%) tidak efektif. Namun, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dihitung dan diukur berdasarkan survey kepuasan masyarakat (IKM)
dengan kriteria yang berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2017, kinerja unit pelayanan pada 5 bidang yang telah disurvei
diperoleh hasil bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman masuk kategori BAIK, karena nilai
IKM yang dihasilkan semua bidang diatas 76,61 (Data nilai IKM pada
tabel 5.3).
Table 5.4. Konversi Indeks IKM:
Sumber: Laporan Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2017 (IKM Dinas
Pendidikan tahun 2017) berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Pada tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman telah
mampu menjalankan dan merealisasikan semua kegiatan/program.
Adapun beberapa kegiatan/program yang belum terealisasi yang tidak
memenuhi kriteria efisiensi dan efektivitas:
1. Efisiensi
Pada tahun 2017 terdapat 8 program yang tidak memenuhi kriteria
efisiensi yaitu kegiatan bimbingan teknis workshop, seminar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
lokakarya; Penyelenggaraan bantuan operasional PAUD;
Pengelolaan website; Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah
Daerah (BOSDA); Pengelolaan kepegawaian; Publikasi dan
sosialisasi pendidikan non formal; Pelaksanaan sertifikasi pendidik;
Pembinaan dewan pendidikan.
Menurut data yang diperoleh, adapun beberapa faktor yang
menyebabkan beberapa kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan
Sleman tidak efisien:
a. Koordinasi antara Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan) dengan
Pemerintah Pusat (Kemendikbud) dalam penentuan alokasi
sasaran sekolah penerima kegiatan dari Pemerintah Pusat (APBN)
kurang maksimal.
b. Penentuan jumlah anggaran belanja dengan target/sasaran
(output) kegiatan yang kurang tepat.
c. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan tidak sesuai dengan
kebutuhan sekolah.
2. Efektivitas
Pada tahun 2017 terdapat 5 program yang tidak memenuhi
kriteria efektivitas berdasarkan kriteria value for money yaitu
sekretariat, bidang Paud Dikmas, bidang pembinaan SD, bidang
pembinaan SMP, bidang sarana dan prasarana. Menurut data yang
diperoleh, adapun beberapa faktor yang menyebabkan beberapa
kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Sleman tidak efektif:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
a. Faktor eksternal: Kurangnya kesadaran siswa dalam
mengembangkan prestasinya, belum semua guru menguasai
metode pembelajaran yang sesuai.
b. Faktor Internal: Kurangnya evaluasi yang maksimal terhadap
program yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
terkait kontribusi output akan mencapai sasaran atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan metode value for money terhadap
penelitian yang telah di lakukan, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ekonomi
Pada tahun 2017 terdapat 84 kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil
sebanyak 84 kegiatan yang mencapai nilai ekonomis, artinya Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman sudah sangat baik dalam mengelola
keuangannya.
2. Efisiensi
Pada tahun 2017 terdapat 84 kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil
sebanyak 76 kegiatan yang efisien, 0 kegiatan dengan hasil efisiensi
berimbang, dan 8 kegiatan kurang efisien, artinya Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman kurang mampu mengelola sumber daya secara
maksimal sehingga ada beberapa kegiatan yang hasilnya tidak efisien.
3. Efektivitas
Pada tahun 2017 terdapat 5 bidang di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil
sebanyak 0 bidang yang efektif, 0 bidang efektivitas berimbang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dan 5 bidang tidak efektif, artinya kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman belum efektif. Namun ketika dianalisis dengan survey Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM), semua pelayanan disetiap bidangnya
dikatakan BAIK, karena kelima bidang nilai rata-ratanya diatas 76,61.
B. Keterbatasan Penelitian
Pada Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 tidak
tercantum persentase outcome pada setiap program maupun setiap
kegiatannya, sehingga harus digunakan persentase setiap bidang yang
diperoleh dari survey IKM. Hal tersebut menyebabkan penulis hanya bisa
membuat analisis mengenai tingkat efektivitas di setiap bidangnya bukan
pada setiap program/kegiatan.
C. Saran
Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
1. Kinerja Dinas Kabupaten Sleman pada tahun 2017 dikatakan telah
melaksanakan kegiatannya dengan ekonomis, maka diharapkan
mutu dari disetiap program kegiatan yang telah dibuat dapat
dipertahankan atau ditingkatkan untuk tahun-tahun selanjutnya.
2. Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
terdapat 8 kegiatan (9,5%) yang tidak efisien, diharapkan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman melakukan evaluasi terhadap
program-program kegiatannya dan mampu meningkatkan
kinerjanya sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Pada tahun 2017 terdapat 5 bidang yang tidak efektif, diharapkan
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mampu membuat
pelaksanaan kegiatan yang tepat agar dampak dari kegiatan dapat
terlihat.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dapat menghitung dan
mencantumkan outcome untuk setiap program/kegiatan yang telah
dinas buat.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menemukan outcome pada setiap
program atau mencari outcome dengan metode lain selain dengan
menggunakan IKM (Indeks kepuasan Masyarakat) agar tidak
hanya diperoleh outcome disetiap bidangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Dewi, Marietta Sinta. 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor
Publik Dengan Pendekatan Value For Money Studi Kasus pada Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kristanti, Okky Irvina. 2012. Analisis Keuangan Melalui Pendekatan Value For
Money Studi Kasus pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. Penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.
BPFE, Yogyakarta.
Mahsun, Moh; Firma Sulistiyowati; Heribertus Andre Purwanugraha. 2007.
Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Mahsun, Moh; Firma Sulistiyowati; Heribertus Andre Purwanugraha. 2011.
Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta.
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan. Edisi Ketiga. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Presisca, Yuliani Levellin. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Pendekatan Value For Money Studi Kasus pada Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba.
Edisi Pertama. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sebastian, Avib; Riharjo, Ikhsan Budi. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Dinas Pendidikan Kota Surabaya Melalui Pendekatan Value For Money.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESA), Surabaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Undang-Undang No.20 Tahun 2013. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Zuraya, Nidia. 2017. Potensi Pemborosan Anggaran 2017 Capai Rp 8,7 Triliun.
https://www.google.co.id/amp/m.republika.co.id/amp_version/om2yzl383?
espv=1. Diakses tanggal 25 Oktober 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI