analisis pengukuran kinerja organisasi sektor …

114
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY ( STUDI KASUS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Angelina Devani Rahajeng NIM : 142114023 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

( STUDI KASUS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Angelina Devani Rahajeng

NIM : 142114023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

i

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

( STUDI KASUS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Angelina Devani Rahajeng

NIM : 142114023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup

menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala

ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam

hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam

segala yang kautuju.

(1 Raja-Raja 2:3)

Orang yang sukses tidak selalu orang pintar, tapi orang yang sukses adalah orang

yang gigih dan pantang menyerah.

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih sayang dan berkat yang

melimpah dalam hidup saya,

Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa,

untuk kakakku yang kukasihi dan untuk sahabatku

yang selalu memberikan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Mei 2018 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2018

Yang membuat pernyataan,

(Angelina Devani Rahajeng)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Angelina Devani Rahajeng

NIM : 142114023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Mei 2018

Angelina Devani Rahajeng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat, berkat, dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

belajar dan mengembangkan kemampuannya.

2. A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan arahan, masukan, dan dukungan kepada penulis.

3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang selalu membimbing saya.

4. Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, M.M selaku Kepala Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

5. Dra. Sri Wantini, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Umi dan Bapak Bambang bagian Subbagian perencanaan dan evaluasi

yang telah membantu saya dalam mengumpulkan data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

viii

7. Orang tuaku Ibu Khatarina Purwani dan Bapak Heribertus Tugino, serta

kakakku Lucia Nawangsari Anggar Kusuma, terimakasih atas segala cinta,

dukungan dan doa yang selalu kalian berikan untukku.

8. Untuk teman teman tersayang Eva, Naomi, Dewi, Nindi, Shella, Indah,

Siska, Intan, Itha, Agatha Endang, Hanni, Ketti, Andes dan Omes,

terimakasih untuk semangat, bantuan, dan dukungan untuk cepat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk teman-teman kelas A angkatan 2014 dan teman-teman MPAT kelas

D yang selalu memberikan semangat dan masukan bagi saya.

10. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2018

Angelina Devani Rahajeng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ............................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS ................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................................... xiv

ABSTRACT ..................................................................................................................... xv

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 7

LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 9

A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................ 9

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja ........................................................... 9

2. Indikator Kinerja ................................................................................................. 9

3. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja .................................................................. 10

4. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja ..................................... 11

5. Manfaat Pengukuran Kinerja ............................................................................ 12

B. Pendidikan ............................................................................................................. 13

1. Definisi Pendidikan ........................................................................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

x

2. Definisi Pendidikan Kedinasan ......................................................................... 13

3. Pengalokasian Dana Pendidikan ....................................................................... 14

C. Value for Money .................................................................................................... 15

1. Definisi Value For Money (VFM) .................................................................... 15

2. Indikator Value for Money ................................................................................ 17

3. Manfaat Value for Money ................................................................................. 18

4. Langkah – Langkah Pengukuran Value for Money ........................................... 18

D. Standar Pelayanan Minimal (SPM) ....................................................................... 23

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 23

METODE PENELITIAN ............................................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 27

B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................................. 27

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ................................................................ 27

D. Data yang Dibutuhkan .......................................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 28

F. Sumber Data .......................................................................................................... 28

G. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 28

GAMBARAN UMUM .................................................................................................... 33

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN ....................................................... 33

A. Visi Dan Misi Dinas Pendidikan ........................................................................... 33

B. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................................................... 34

C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan .................................... 35

D. Strategi dan Kebijakan .......................................................................................... 35

E. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) .................................................................... 37

F. Struktur Organisasi ............................................................................................... 38

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 39

A. Deskripsi Data ....................................................................................................... 39

B. Analisis Data ......................................................................................................... 40

C. Pembahasan ........................................................................................................... 62

PENUTUP ........................................................................................................................ 66

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 66

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

xi

C. Saran ..................................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 69

LAMPIRAN..................................................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Value for Money ................................................................. 15

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Gambar 5.1 Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan

Tahun 2017 ........................................................................ 42

Gambar 5.2 Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan

Tahun 2017 ...................................................................... 51

Gambar 5.3 Perhitungan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Tahunan

Tahun 2017 ........................................................................ 60

Gambar 5.4 Konversi Indeks IKM ......................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

( Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman)

Angelina Devani Rahajeng

NIM: 142114023

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur dengan

menggunakan pendekatan value for money. Jenis penelitian yang digunakan

adalah studi kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan

data yang digunakan berupa dokumentasi.

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan antara realisasi anggaran

dengan rencana anggaran untuk mengukur nilai ekonomi. Nilai efisiensi

menggunakan perbandingan output dan input yang diperoleh dari Laporan

Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Nilai efektivitas diperoleh berdasarkan perbandingan antara outcome dan output,

dimana nilai outcome diperoleh dari survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Dinas Pendidikan tahun 2017. Selain itu, nilai efektivitas juga diukur hanya

berdasarkan nilai outcomenya saja dengan menggunakan kriteria berdasarkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 14 tahun 2017 pada IKM Dinas Pendidikan tahun 2017.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman dari seluruh kegiatan pada tahun 2017 menunjukkan kinerja

yang sangat ekonomi, kurang efisien, dan tidak efektif jika menggunakan rumus

dan kriteria efektivitas dari value for money. Namun, kinerja menunjukkan efektif

ketika pengukurannya menggunakan kriteria berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2017

pada IKM Dinas Pendidikan tahun 2017.

Kata Kunci: Value for Money, Sektor Publik, Dinas Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

xv

ABSTRACT

The Performance of Public Sector Organization using Value for Money

Approach

(Case study in Sleman District’s Education Department)

Angelina Devani Rahajeng

NIM: 142114023

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

This study attemps to see how the perfomance of Sleman District’s

Education Department in 2017 as measured using Value for Money approach. The

type of the research is a case study at Sleman District’s Education Department.

The data collection techniques is documentation.

In this research, the researchers compare the realization of the budget to

the budget plan for measuring the economic value. The efficiency value uses the

comparison between the output and the input obtained from the annual

implementation report in 2017 of Sleman District’s Education Department. The

effectiveness value is obtained based on the comparison between the outcome and

the output, where the value of outcome is obtained from the Society’s Satisfaction

Index (IKM) of Sleman District’s Education Department. Besides, the

effectiveness value is also measured based on the outcome value using the criteria

based on the Regulation of State Apparatus Utilization Minister and Bureaucratic

Reform number 14 of 2017 on IKMof Education Department in 2017.

The result of this research indicates that the performance of Sleman

District’s Education Department of all activities in 2017 shows the very

economic, but inefficient, and ineffective performance based on formulas and

effectivity criteria of value for money from the textbook. However, the

performance is effective when the measurement uses the criteria based on the

Regulation of State Apparatus Utilization Minister and Bureaucratic Reform

number 14 of 2017 on IKM of Education Department in 2017.

Keywords: Value for Money, Public Sector, Education Department

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu sarana bagi seseorang untuk meningkatkan

mutu manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara. Pasal 31 UUD 1945

menjelaskan bahwa, pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara

tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh

setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.

Dalam hal ini, semua orang membutuhkan pendidikan, semakin tinggi

jenjang pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula jabatan atau

kedudukan seseorang dalam sebuah instansi serta berguna untuk

meningkatkan kemajuan bangsa. Pendidikan mampu memberikan

wawasan serta menambah pengalaman seseorang karena dalam dunia

pendidikan seseorang akan mengeksplorasi tentang berbagai bidang ilmu

meliputi pertumbuhan ekonomi, sosial, politik, dan budaya diberbagai

negara, karena cakupan ilmu dalam dunia pendidikan sangat luas dan

bervariatif.

Pemerintah merupakan organisasi sektor publik terbesar yang

bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

hal ini pemerintah telah mempersiapkan berbagai macam program-

program yang akan dijalankan di dalam masyarakat. Program yang

dirancang pemerintah harus berpegang pada prinsip 3E yaitu ekonomi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

2

efisien, dan efektif agar target dan tujuan dari program dapat tercapai

secara maksimal. Salah satu program pemerintah yang menjadi fokus

utama adalah kemajuan di bidang pendidikan, yaitu dengan mengadakan

pengembangan pendidikan yang tepat bagi masyarakat. Di Indonesia

semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar sembilan tahun

dan berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, mulai dari tempat

sekolah yang layak, dan sarana prasarana yang lengkap.

Pemerintah daerah mempunyai peranan penting dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan mendistribusikan sumber daya. Sebagai

contoh, pemerintah daerah turut ambil bagian dalam menyukseskan

infrastruktur dan mendorong pembangunan daerah. Untuk memaksimalkan

kinerjanya, pemerintah daerah diberi kebebasan dalam mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan menurut asas otonomi. Dengan adanya

otonomi daerah, mempermudah pemerintah daerah dalam membuat

kebijakan guna menghasilkan program-programnya yang berkualitas.

Program yang dibuat haruslah lebih efisien, cepat, dan efektif. Untuk

menyukseskan setiap program, pemerintah harus mampu mengelola dan

mendistribusikan anggaran daerah dengan baik.

Pemerintah biasanya mengeluarkan biaya-biaya untuk berbagai

program kegiatan agar program tersebut dapat terlaksana. Namun, biaya

yang dikeluarkan terkadang digunakan untuk kegiatan yang dianggap

kurang penting atau pengadaan program yang tidak sampai pada sasaran

sehingga dianggap telah melakukan pemborosan, misalnya: pada APBN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

3

tahun 2017 telah ditemukan potensi pemborosan sebesar Rp 8,7 triliun

yang didominasi oleh belanja perjalanan dinas (Republika.com:2017).

Oleh karena itu diperlukan keseriusan dalam perancangan anggaran pada

semua program pemerintah termasuk program pendidikan. Program

pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih ekonomis, efektif dan efisien

sehingga dapat membantu meminimalisir pengeluaran anggaran

pemerintahan dan penerapan program dapat terlaksana secara maksimal.

Dalam merealisasikan program diperlukan suatu proses penilaian.

Proses penilaian tidak terlepas dari pengukuran kinerja guna mencapai

target-target yang didasarkan pada tujuan organisasi dimana pengukuran

kinerja harus dilakukan dengan cara mempertimbangkan berbagai aspek

dalam organisasi itu sendiri, agar aspek yang digunakan dalam pengukuran

kinerja tetap efektif. Suatu organisasi berharap jika program yang dibuat

dapat terlaksana secara optimal dengan hasil yang maksimal sehingga

dapat dikatakan bahwa kinerja telah tercapai dengan baik. Bidang

pendidikan menjadi salah satu bidang pemerintahan yang mempunyai

banyak program dan harus dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Hal

ini perlu dilakukan untuk mengukur seberapa tepat program berjalan.

Terlebih bidang pendidikan menjadi salah satu fokus utama pemerintah

karena dari pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman merupakan salah satu

perangkat daerah yang mempunyai peran dalam peningkatan kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

4

pendidikan dan peningkatan pelayanan pendidikan melalui program

kerjanya. Program kerja yang dibuat harus tepat sasaran sehingga mampu

menyejahterakan masyarakat khususnya dibidang pendidikan. Salah satu

contoh program kerja dari dinas pendidikan antara lain peningkatan sarana

dan prasaran pendidikan serta peningkatan tenaga pendidik. Dari semua

program kerja yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan suatu penilaian.

Penilaian ini bertujuan untuk mengukur kualitas kinerja Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman, terlebih Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

merupakan dinas yang mendapatkan alokasi APBD terbesar yaitu sebesar

Rp 790.686.027.101,56 atau 30,10% dari APBD (Republika.com:2018)

sehingga sangat perlu dilakukan pengukuran kinerja. Salah satu cara yang

digunakan untuk mengukur kualitas kinerja dinas pendidikan Kabupaten

Sleman adalah dengan menggunakan analisis value for money. Value for

money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang

mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomis, efisiensi, dan

efektivitas (Mardiasmo, 2002). Ekonomis berkaitan dengan seberapa kecil

pengeluaran yang telah dikeluarkan demi menghindari pengeluaran yang

boros dan tidak produktif. Efisiensi berhubungan dengan tingkat

keberhasilan dalam suatu pencapaian dari suatu kegiatan yang akan

dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Efektivitas berkaitan dengan seberapa tepat target yang telah dicapai pada

program yang telah ditetapkan. Sehingga dengan analisis dari ketiga

elemen tersebut dapat mengetahui seberapa ekonomi, efektif, dan efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

5

kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman melalui realisasi

program – program kerjanya. Keunggulan value for money adalah value

for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.

Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja,

tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara

bersama-sama(Mardiasmo2002: 127). Sehingga dengan pengukuran value

for money, organisasi dapat mengukur tingkat keekonomisan dalam

alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan hasil

yang maksimal, serta efektivitas dalam penggunaan sumber daya

(Mardiasmo 2002:139).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

peneliti merumuskan permasalahan yang akan dikaji adalah “ Bagaimana

kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur

dengan pendekatan value for money”.

C. Batasan Masalah

Pada penelitian kali ini, penulis menjadikan Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman sebagai objek penelitian serta menganalisis kinerjanya

pada tahun 2017.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja di Dinas Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

6

Kabupaten Sleman pada tahun 2017 yang diukur dengan menggunakan

pendekatan value for money.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap, penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai penggunaan metode value for money dalam

pengukuran kinerja pada suatu organisasi sektor publik dan mampu

memberikan masukan-masukan bagi pihak yang mendalami topik

yangsama.

2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman tentang pengukuran kinerja

dengan pendekatan value for money.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

tentang pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik, serta

sebagai sarana bagi penulis untuk mempraktekkan teori dan

pengetahuan di bangku kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

7

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini terdapat enam bab, dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai

landasan dalam topik penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat penelitian,

waktu penelitian, objek dan subjek penelitian, data yang

dibutuhkan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan sumber

data.

BAB IV : Gambaran umum

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek penelitian

yaitu Dinas pendidikan Kabupaten Sleman.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data, dan

hasil penelitian yang telah diperoleh dan diolah berdasarkan

teknik dan metode yang sesuai dengan teori dan pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

8

BAB VI: Penutup

Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi

kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari

penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengukuran Kinerja

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya

jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria

keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa

tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai (Mahsun,

dkk 2007: 157).

Menurut Lohman (2005) dalam Mahsun, dkk (2007: 157),

“Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian

target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi”.

2. Indikator Kinerja

Menurut Indra Bastian (2006: 267), indikator kinerja adalah ukuran

kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan

indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcome),

manfaat (benefits), dan dampak (impacts).

a. Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan

agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

10

Indikator ini dapat berupa dana, sumber saya manusia, informasi,

kebijakan/peraturan perundang-undangan, dan sebagainya.

b. Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.

c. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek

langsung).

d. Indikator manfaat (benefits) adalah segala sesuatu yang terkait dengan

tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

e. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik

positif maupuan negatif terhadap setiap tingkatan indikator

berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

3. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja

Menurut Mahsun, dkk (2007: 157) terdapat empat elemen pokok

pengukuran kinerja:

a. Tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.

Tujuan adalah pernyataan secara umum (belum secara eksplisit)

tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan

organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai

batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara atau teknik yang

digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan,

sasaran, dan strategi tersebut ditetapkan dengan pedoman pada visi dan

misi organisasi. Berdasarkan tujuan, sasaran, dan startegi tersebut

selanjutnya dapat ditentukan indikator dan ukuran kinerja secara tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

11

b. Indikator dan ukuran kinerja.

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak

langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-

indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara

langsung. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan

untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi.

c. Tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.

Mengukur tingkat ketercapian tujuan, sasaran, dan strategi adalah

membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang

telah ditetapkan.

d. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian kemajuan organisasi,

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas).

Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima

informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi.

4. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja

a. Informasi Finansial

Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada

anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan

menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual

dengan yang dianggarkan.

Analisis varians secara garis besar berfokus pada:

1) Varians pendapatan (revenue variance)

2) Varians pengeluaran (expenditure variance)

-Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

12

-Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)

b. Informasi Nonfinansial

Informasi non finansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya.

Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas

proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang

komprehesif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi

dewasa ini adalah Balance Scrorecard. Dengan Balance Scorecard

kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek finansialnya

saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan metode

Balance Scorecard melibatkan empat aspek, yaitu:

1) Perspektif finansial (financial perspective),

2) Perspektif kepuasan pelanggan (customer perspective),

3) Perspektif efisien proses internal (internal process efficiency),

4) Prespektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth

perspective).

5. Manfaat Pengukuran Kinerja

Menurut Mardiasmo (2002: 122) terdapat delapan manfaat

pengukuran kinerja:

a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk

menilai kinerja manajemen;

b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;

c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkan dengan target kinerja serta melakukan tindakan

korektif untuk memperbaiki kinerja;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

13

d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward

& punishment) serta objektifitas atas pencapaian prestasi yang diukur

sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati;

e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi;

f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi;

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintahan; dan

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

B. Pendidikan

1. Definisi Pendidikan

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pidarta

(2013: 11) mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Definisi Pendidikan Kedinasan

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 29,” Pendidikan

kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh

departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan

kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan

dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai

negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

14

Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan

formal dan nonformal”.

3. Pengalokasian Dana Pendidikan

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIII Pasal 49,

pengalokasian dana pendidikan sebagai berikut:

a. Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan

kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal

20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

b. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh pemerintah dialokasikan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

c. Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk

satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Dana pendidikan dari Pemerintah kepada pemerintah daerah

diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

e. Ketentuan mengenai pengalokasian dana pendidikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur

lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

15

C. Value for Money

1. Definisi Value For Money (VFM)

Menurut Mardiasmo (2002: 4), Value for Money merupakan

konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan

pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Value for Money dapat digambarkan secara skematis:

Gambar 2.1

Sumber: Mardiasmo (2002: 4)

Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan

suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Output merupakan hasil

yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan.Outcome

adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu.

Value for Money dapat tercapai apabila organisasi telah

menggunakan biaya input paling kecil untuk mencapai output yang

optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mardiasmo,

2002: 7).

Terdapat tiga indikator kinerja pada value for money, yaitu:

a. Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas

tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan

Nilai Input

(Rp)

Input Output Outcome

Ekonomis Efisiensi Efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

16

perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam

satuan moneter (Mardiasmo, 2002: 4). Indikator ekonomi

merupakan indikator tentang penggunaan input (Bastian, 2010:

62).

Input : adalah realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

b. Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input

tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai

output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input

yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah

ditetapkan (Mardiasmo, 2002:4). Suatu organisasi dianggap

semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung diatas satu.

Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya

(Bastian, 2010: 61).

Output : adalah persentase hasil yang dicapai dari kegiatan di

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

c. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target

yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan

perbandingan outcome dengan output (Mardiasmo,2002: 4).

Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi

output (Bastian, 2010: 61).

Outcome : adalah persentase dampak yang ditimbulkan dari

Kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

17

Sehingga dapat disimpulkan bahwa value for money terdapat tiga

indikator kinerja organisasi sektor publik yang bisa dirinci sebagai

berikut: ekonomi mengenai input, efisiensi tentang input dan output, serta

efektivitas yang berhubungan dengan output (Bastian, 2010: 62).

2. Indikator Value for Money

Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada uni-unit

kerja pemerintah. Pengembangan indikator kinerja sebaiknya memusatkan

perhatian pada pertanyaan mengenai ekonomis, efisiensi, dan efektivitas

program dan kegiatan (Mardiasmo, 2002: 131).

Mardiasmo (2002) membagi indikator value for money menjadi dua

bagian, yaitu:

a. Indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi)

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of input).

Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa

input dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang

dimungkinkan (spending less). Efisiensi berhubungan erat dengan

konsep produktivitas. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan

efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai

dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya

(spending well).

b. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)

Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau

sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

18

apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan

(spending well).

3. Manfaat Value for Money

Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for money pada

organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan

dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan

sumber daya, dan efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan

sasaran (Mardiasmo 2009: 130). Manfaat dari implementasi konsep Value

for Money antara lain:

a. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang

diberikan tepat sasaran.

b. Meningkatkan mutu pelayanan publik.

c. Menurunkan biaya pelayanan publik.

d. Alokasi biaya yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.

e. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness)

sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).

4. Langkah – Langkah Pengukuran Value for Money

a. Pengukuran Ekonomi

Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang

dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan

sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah:

1) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan

oleh organisasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

19

2) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi

lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?

3) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya

secara optimal? (Mardiasmo 2002: 133).

Menurut Mahmudi (2010) secara sistematis, ekonomi merupakan

perbandingan antara input dengan nilai rupiah untuk memperoleh

input tersebut.

Tingkat ekonomis menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Harga Input : Anggaran dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Kriteria Ekonomi menurut Mahsun (2006: 186) adalah:

a) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti

ekonomis.

b) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berati

ekonomis berimbang.

c) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti tidak

ekonomis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

20

b. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.

Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi

tingkat efisiensi suatu organisasi (Mardiasmo 2002: 133).

Tingkat efisiensi menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Output : Persentase hasil yang dicapai dari suatu kegiatan

di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Input : Realisasi anggaran dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Kriteria Efisiensi menurut Mahsun (2006: 187) adalah:

1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak

efisien.

2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti

efisiensi berimbang.

3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efisien.

Pengukuran efisiensi tidak bersifat absolut tetapi bersifat

relatif. Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran

dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan:

a) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

21

b) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada

proporsi peningkatan input.

c) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.

d) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada

proporsi penurunan output (Mardiasmo 2002: 134).

c. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi

mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai

tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan

efektif. efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya

yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut, namun

hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134).

Tingkat efektivitas menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Outcome : Persentase dampak yang ditimbulkan dari kegiatan

di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Output : Persentase hasil yang dicapai dari suatu kegiatan

di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Menurut Mahsun (2006: 187), kriteria efektifitas adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

22

a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak

efektif.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti

efektifitas berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.

d. Pengukuran Outcome

Menurut Smith (1996) dalam Mardiasmo (2002: 134),

“outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap

masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena

output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap

masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak

yang dihasilkan”. Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran

retrospektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu, dan peran

prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan

datang.

e. Pengukuran Impact

Pengukuran impact dilakukan dengan cara membandingkan

antara hasil program dengan prakiraan keadaan yang akan terjadi

apabila program tersebut tidak ada. Pengukuran impact sebisa mungkin

diusahakan sampai pada penentuan manfaat dan biaya sosial secara

finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

23

D. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas

minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan kewajiban

kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan

daerah, berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat. Standar

pelayanan Minimal mencakup kewajiban wajib instansi penyedia

pelayanan publik, jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Jenis

pelayanan berisi tentang bentuk-bentuk pelayanan yang dapat diberikan

oleh instansi sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan wajib. Masing-

masing instansi penyedia pelayanan publik memiliki jenis pelayanan yang

berbeda-beda. Jenis pelayanan tersebut ditentukan indikatornya

berdasarkan indikator tersebut, ditetapkan nilai (benchmark). Nilai inilah

yang menjadi Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi. Di negara

maju, Standar Pelayanan Minimal tercermin dalam kontrak pelayanan

antara pemerintah dengan masyarakat, atau dikenal dengan istilah

Citizen’s Charter. Apabila SPM sebagai bentuk kontak pelayanan tersebut

dapat dilaksanakan dengan baik oleh instansi penyedia pelayanan publik,

maka salah satu tujuan reformasi sektor publik yaitu manajemen sektor

publik yang berorientasi pada publik akan terwujud ( Mahmudi : 2010).

E. Penelitian Terdahulu

1. Dewi (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Pengukuran

Kinerja Organisasi Sektor Publik Dengan Pendekatan Value for

Money. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

24

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012 sampai dengan

tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan pendekatan value for

money. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang

digunakan berupa dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti

membandingkan antara realisasi anggaran dengan dana yang

dianggarkan untuk mengukur nilai ekonomi. Nilai efisiensi

menggunakan perbandingan antara output dan input yang diperoleh

dari Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta, sedangkan nilai efektivitas diperoleh berdasarkan

perbandingan antara outcome dan output, dimana nilai outcome adalah

dampak yang ditimbulkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dari seluruh kegiatan pada tahun 2012 menunjukkan

kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien, dan cukup efektif. Pada

tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien,

dan cukup efektif. Kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada

tahun 2014 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien,

dan cukup efektif.

2. Presisca (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja

Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Value For Money.

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

25

money yaitu dilihat dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Jenis

penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan dokumentasi dan

penyebaran kuesioner. Total sampel yang digunakan dalam penelitian

ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik convenience atau opportunity sampling. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman pada tahun 2014 untuk Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani Periode 2014 masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat

efisien dan efektif. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat

efisien dan cukup efektif. Hasil kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman pada tahun 2014 mampu mencapai hasil yang baik.

3. Kristanti (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Keuangan

Melalui Pendekatan Value For Money”. Penelitian ini dilakukan pada

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kecamatan Karimunjawa. Tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui kinerja keuangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa, melalui pendekatan

value for money. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh

dengan wawancara, penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa inerja Unit Pelaksana teknis Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa pada

tahun 2014 untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

dengan kegiatan Pelayanan Kenaikan Pangkat Reguler Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

26

Kecamatan Karimunjawa masuk dalam kategori ekonomis, sangat

efisien dan cukup efektif. Pada Program wajib Belajar Sembilan Tahun

dengan kegiatan Penunjang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan SD

dan SDLB Negeri masukkan dalam kategori sangat ekonomis, sangat

efisien dan cukup efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu

penelitian secara mendalam terhadap suatu objek tertentu untuk

memberikan gambaran secara jelas mengenai objek tersebut. Penelitian ini

dilakukan secara langsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

sehingga hasil analisis yang diperoleh berlaku bagi objek yang diteliti.

B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Maret 2018 sampai Mei 2018.

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman khususnya Subbagian Perencanaan dan

Evaluasi.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Laporan

Pelaksanaan Tugas Tahunan (LPTT) Tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

28

D. Data yang Dibutuhkan

1. Data Pengukuran Kinerja Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan

Kabupaten Sleman. SKPD: Dinas Pendidikan Tahun 2017.

2. Data Survey Kepuasan Masyarakat Pemerintahan Kabupaten Sleman

Tahun 2017, Pengolahan Data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) per

Unsur Pelayanan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data-data yang berhubungan

dengan penelitian seperti gambaran umum Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman serta Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan tahun 2017.

F. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman tahun 2017.

2. Laporan Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah

Kabupaten Sleman tahun 2017, IKM Dinas Pendidikan.

3. Dokumen lain yang terkait dengan pengukuran value for money.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.

Analisis ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka,

atau data berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

29

berbentuk angka. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk

mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut

(Nanang Martono 2010: 20).

Untuk mengetahui kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman yang

akan dinilai dengan menggunakan Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan

(LPTT) tahun 2017, maka dilakukan pengukuran sebagai berikut:

1. Pengukuran Ekonomi

Menurut Mahmudi (2010) secara sistematis, ekonomi merupakan

perbandingan antara input dengan nilai rupiah untuk memperoleh

input tersebut.

Tingkat ekonomis menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini

didapat dari kolomrealisasi dalam LPTT Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman.

Harga Input : Anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini di dapat

dari kolom rencana dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

30

Kriteria Ekonomi menurut Mahsun (2006: 186) adalah:

a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti

ekonomis.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti

ekonomis berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti tidak

ekonomis.

2. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.

Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat

efisiensi suatu organisasi (Mardiasmo 2002: 133).

Tingkat efisiensi menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.

Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian

program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Input : Persentase nilai ekonomis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

31

Kriteria Efisiensi menurut Mahsun (2006: 187) adalah:

a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak

efisien.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti

efisiensi berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efisien.

3. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi

mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai

tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan

efektif. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya

yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut, namun hanya

melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan

yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134).

Tingkat efektivitas menurut Mahmudi (2010: 84) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Outcome : Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) pada masing-masing satuan organisasi.

Angka ini di dapat dari kolom nilai unsur

pelayanan pada Laporan Pelaksanaan Survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

32

Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten

Sleman Tahun 2017.

Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.

Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian

program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Menurut Mahsun (2006: 187), kriteria efektivitas adalah:

a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak

efektif.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti efektivitas

berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

A. Visi Dan Misi Dinas Pendidikan

1. Visi

Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya masyarakat Sleman yang Sejahtera, Mandiri,

Berbudaya, dan Terintegrasikannya sistem e-goverment menuju smart

regency (kabupaten cerdas) pada tahun 2021”.

2. Misi

Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-

goverment yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi

masyarakat.

b. Meningkatkan pelayanan pendidik dan kesehatan yang berkualitas

dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

c. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas

dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan

kemiskinan.

d. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber

daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

34

e. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender

yang proporsional.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Dinas pendidikan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan

urusan pemerintahan dan tugas pembantuann di bidang pendidikan.

Dinas pendidikan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

bidang pendidikan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris daerah.

2. Fungsi

Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan tugas mempunyai

fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Dinas Pendidikan;

b. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang

pendidikan;

c. Pelaksanaan pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan

pemerintahan bidang pendidikan;

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

pendidikan;

e. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas

dan fungsinya dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

35

C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Sleman, maka

perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis pembangunan di bidang

pendidikan untuk kurun waktu 2017-2021. Berikut adalah tujuan dan

sasaran dari Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2017-2021:

1. Menguatkan tata kelola pemerintahan

a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

2. Meningkatkan kualitas pendidikan

a. Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pendidikan

b. Meningkatnya kualitas pendidikan nonformal dan informal.

D. Strategi dan Kebijakan

1. Strategi

Strategi memberikan gambaran tentang upaya dan langkah-langkah

sistematis untuk mencapai misi pembangunan yang telah ditetapkan

dan dijabarkan dalam sasaran. Strategi pembangunan pendidikan yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan dan pengendalian pelaksanaan serta

monitoring dan evaluasi kinerja dinas pendidikan.

b. Meingkatkan indeks kepuasan masyarakat

c. Meningkatkan akses seluas-luasnya kepada masyarakat

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarpras

e. Meningkatkan kualitas peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

36

f. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalitas PTK

g. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan nonformal dan

informal

h. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalitas PTK

i. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan nonformal dan

informal.

2. Kebijakan

Berdasarkan sasaran pembangunan pendidikan, dikembangkan arah

kebijakan pendidikan, yaitu:

a. Perencanaan urusan pendidikan berbasis kinerja

b. Pendampingan pelaksanaan program dan kegiatan urusan

pendidikan

c. Evaluasi kinerja dinas pendidikan

d. Inovasi pelayanan publik

e. Peningkatan kapasitas SDM

f. Pembuatan SOP pelayanan

g. Peningkatan akses, kuantitas, kualitas sarana prasarana, kurikulum

h. Peningkatan kualitas peserta didik

i. Peningkatan kualitas, kompetensi, dan profesionalitas PTK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

37

E. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

Survei Kepuasan Masyarakat merupakan salah satu bentuk

pelibatan masyarakat sebagai pengguna layanan dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan publik, yaitu memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk menilai secara obyektif dan periodik terhadap

perkembangan kinerja unit pelayanan publik. Penyusunan IKM pada

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman merupakan bagian dari pelaksanaan

kegiatan Penyusunan IKM Pemerintah Kabupaten Sleman, yang

dilaksanakan secara serentak di seluruh Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT). Survei Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang

Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan

Pelayanan Publik. Survei dipilih secara acak (random sampling) dengan

jumlah 150 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

38

F. Struktur Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

39

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu berupa Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan (LPTT) tahun 2017.

Laporan ini berkaitan dengan program – program yang dimiliki oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman yang kemudian akan dianalisis oleh

peneliti. Program – program tersebut antara lain adalah program pelayanan

administrasi perkantoran, yang terdiri dari penyediaan jasa administrasi

keuangan, penyediaan makanan dan minuman rapat, rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi, penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran,

penyediaanb jasa langganan, penyediaan jasa keamanan dan kebersihan

kantor; program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, yang terdiri

dari pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan rumah dinas,

pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan

rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas;

program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan, yang terdiri dari penyusunan laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah),

penyusunan perencanaan kinerja SKPD, penyusunan profil data SKPD,

penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan SKPD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

40

B. Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode value for money, yaitu

suatu metode pengukuran kinerja suatu organisasi dengan menilai 3 (tiga)

aspek diantaranya adalah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

1. Ekonomi

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini

didapat dari kolom realisasi dalam LPTT Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman.

Harga Input: Anggaran pada setiap kegiatan. Angka ini di dapat

dari kolom rencana dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Contoh perhitungan ekonomi untuk kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan tahun 2017 adalah

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran yang diperoleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah sebesar

Rp527.325.000,-

= 97,63%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

41

Harga Input: Anggaran yang dipergunakan Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah

sebesar Rp 540.150.000,-

Hasil perhitungan pada kegiatan penyediaan jasa administrasi

keuangan pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 97,63%

kinerja untuk kegiatan tersebut dikatakan ekonomis.

Analisis mengenai pengukuran ekonomis seluruh kegiatan Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel

5.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

42

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

43

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

44

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

45

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

46

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

47

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

48

Berdasarkan analisis ekonomis yang telah dilakukan oleh penulis mengenai

Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman, maka dapat

disimpulkan bahwa:

Pada tabel 5.1 terdapat 84 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan

Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:

1) Ekonomis : 100% kegiatan

2) Ekonomi Berimbang : 0% kegiatan

3) Tidak Ekonomis : 0% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

49

2. Efisiensi

Keterangan:

Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.

Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian

program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Input : Persentase nilai ekonomis.

Contoh perhitungan efisien untuk kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan tahun 2017 adalah

Keterangan:

Output : Persentase hasil yang diperoleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman untuk kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan pada tahun 2017 adalah

sebesar 99.38%.

Input : Persentase nilai ekonomis yang diperoleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman untuk kegiatan

penyediaan jasa administrasi keuangan pada tahun

2017 adalah sebesar 97.63%.

= 101.79%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

50

Hasil perhitungan pada kegiatan penyediaan jasa administrasi

keuangan pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 101.79% kinerja

untuk kegiatan tersebut dikatakan efisien.

Analisis mengenai pengukuran efisiensi seluruh kegiatan Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 5.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

51

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

52

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

53

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

54

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

55

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

56

Tabel. 5.2. Perhitungan Efisiensi Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 (lanjutan)

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

57

Berdasarkan analisis efisien yang telah dilakukan oleh penulis mengenai

Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman, maka dapat

disimpulkan bahwa:

Pada tabel 5.2 terdapat 84 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan

Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:

1) Efisien : 90.5% kegiatan

2) Efisien Berimbang : 0% kegiatan

3) Tidak Efisien : 9.5% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

58

3. Efektivitas

Keterangan:

Outcome : Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada

masing-masing satuan organisasi. Angka ini di dapat dari

kolom nilai unsur pelayanan pada Laporan Pelaksanaan

Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten

Sleman Tahun 2017.

Output : Persentase hasil yang dicapai pada setiap kegiatan.

Angka ini di dapat dari kolom nilai capaian

program/kegiatan dalam LPTT Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman.

Contoh perhitungan efektivitas untuk program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur tahun 2017 adalah

Keterangan:

Outcome: Persentase nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang

diperoleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk

program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

adalah sebesar 81.78%.

= 87.87%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

59

Output: Persentase rata-rata tingkat capaian indikator keluaran

kegiatan (program) yang diperoleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman untuk program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur pada tahun 2017 adalah sebesar

93.07%.

Hasil perhitungan pada program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur pada tahun 2017 menunjukkan angka sebesar 87.87% kinerja

untuk kegiatan tersebut dikatakan tidak efektif.

Analisis mengenai pengukuran efektivitas seluruh kegiatan Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 5.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

60

Tabel 5.3.Perhitungan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017

No Uraian Program Outcome

IKM Output

Tingkat

Efektivitas Keterangan

1. Sekretariat 81.67% 111.08% 73.52% Tidak efektif

2. Bidang Paud Dikmas 78.00% 99.10% 78.71% Tidak efektif

3. Bidang Pembinaan SD 85.55% 106.6% 80.26% Tidak efektif

4. Bidang Pembinaan SMP 85.89% 105% 81.8% Tidak efektif

5. Bidang Sarana Prasarana 81.78% 93.07% 87.87% Tidak efektif

Sumber: Data diolah

Keterangan:

*Outcome IKM: Diperoleh dari data Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2017 dengan

penyebaran kuesioner kepada 150 responden.

*Keterangan : Dinyatakan “Tidak Efektif” karena diperoleh hasil, nilai kurang dari 100% (x < 100%) berdasarkan

kriteria dari Mahsun tahun 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

61

Berdasarkan analisis efektivitas yang telah dilakukan oleh penulis

mengenai Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas pendidikan Kabupaten Sleman,

maka dapat disimpulkan bahwa:

Pada tabel 5.3 terdapat 5 program yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan

Kabupaten Sleman pada tahun 2017, dimana terdiri dari:

1) Efektif : 0% kegiatan

2) Efektif Berimbang : 0% kegiatan

3) Tidak Efektif : 100% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

62

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis value for money terhadap kinerja Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman yang menilai aspek ekonomis, efisiensi,

dan efektivitas, maka penulis menyimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Ekonomis

Pada tahun 2017 dari perbandingan input dengan harga input dari

seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman diperoleh hasil sebesar 100% yang artinya Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman mampu menggunakan anggaran

dengan hemat, sehingga dapat dikatakan ekonomis. Dari 84 kegiatan

pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, hasil analisis

menunjukkan 84 kegiatan (100%) ekonomi, ekonomi berimbang 0

kegiatan (0%), dan tidak ekonomi 0 kegiatan (0%).

2. Efisiensi

Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dengan

total 84 kegiatan, hasil analisis menunjukan 76 kegiatan (90.5%)

efisien, efisien berimbang 0 kegiatan (0%), dan 8 kegiatan (9.5%)

tidak efisien.

3. Efektivitas

Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dengan

total 5 program, jika diukur dengan kriteria Value for Money dari buku

Mahsun, hasil analisis menunjukkan 0 program (0%) efektif, (0%)

efektif berimbang, dan 5 program (100%) tidak efektif. Namun, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

63

dihitung dan diukur berdasarkan survey kepuasan masyarakat (IKM)

dengan kriteria yang berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14

Tahun 2017, kinerja unit pelayanan pada 5 bidang yang telah disurvei

diperoleh hasil bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman masuk kategori BAIK, karena nilai

IKM yang dihasilkan semua bidang diatas 76,61 (Data nilai IKM pada

tabel 5.3).

Table 5.4. Konversi Indeks IKM:

Sumber: Laporan Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2017 (IKM Dinas

Pendidikan tahun 2017) berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Pada tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman telah

mampu menjalankan dan merealisasikan semua kegiatan/program.

Adapun beberapa kegiatan/program yang belum terealisasi yang tidak

memenuhi kriteria efisiensi dan efektivitas:

1. Efisiensi

Pada tahun 2017 terdapat 8 program yang tidak memenuhi kriteria

efisiensi yaitu kegiatan bimbingan teknis workshop, seminar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

64

lokakarya; Penyelenggaraan bantuan operasional PAUD;

Pengelolaan website; Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah

Daerah (BOSDA); Pengelolaan kepegawaian; Publikasi dan

sosialisasi pendidikan non formal; Pelaksanaan sertifikasi pendidik;

Pembinaan dewan pendidikan.

Menurut data yang diperoleh, adapun beberapa faktor yang

menyebabkan beberapa kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan

Sleman tidak efisien:

a. Koordinasi antara Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan) dengan

Pemerintah Pusat (Kemendikbud) dalam penentuan alokasi

sasaran sekolah penerima kegiatan dari Pemerintah Pusat (APBN)

kurang maksimal.

b. Penentuan jumlah anggaran belanja dengan target/sasaran

(output) kegiatan yang kurang tepat.

c. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan tidak sesuai dengan

kebutuhan sekolah.

2. Efektivitas

Pada tahun 2017 terdapat 5 program yang tidak memenuhi

kriteria efektivitas berdasarkan kriteria value for money yaitu

sekretariat, bidang Paud Dikmas, bidang pembinaan SD, bidang

pembinaan SMP, bidang sarana dan prasarana. Menurut data yang

diperoleh, adapun beberapa faktor yang menyebabkan beberapa

kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Sleman tidak efektif:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

65

a. Faktor eksternal: Kurangnya kesadaran siswa dalam

mengembangkan prestasinya, belum semua guru menguasai

metode pembelajaran yang sesuai.

b. Faktor Internal: Kurangnya evaluasi yang maksimal terhadap

program yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

terkait kontribusi output akan mencapai sasaran atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

66

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dengan metode value for money terhadap

penelitian yang telah di lakukan, maka penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Ekonomi

Pada tahun 2017 terdapat 84 kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 84 kegiatan yang mencapai nilai ekonomis, artinya Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman sudah sangat baik dalam mengelola

keuangannya.

2. Efisiensi

Pada tahun 2017 terdapat 84 kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 76 kegiatan yang efisien, 0 kegiatan dengan hasil efisiensi

berimbang, dan 8 kegiatan kurang efisien, artinya Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman kurang mampu mengelola sumber daya secara

maksimal sehingga ada beberapa kegiatan yang hasilnya tidak efisien.

3. Efektivitas

Pada tahun 2017 terdapat 5 bidang di Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 0 bidang yang efektif, 0 bidang efektivitas berimbang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

67

dan 5 bidang tidak efektif, artinya kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten

Sleman belum efektif. Namun ketika dianalisis dengan survey Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM), semua pelayanan disetiap bidangnya

dikatakan BAIK, karena kelima bidang nilai rata-ratanya diatas 76,61.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Tahun 2017 tidak

tercantum persentase outcome pada setiap program maupun setiap

kegiatannya, sehingga harus digunakan persentase setiap bidang yang

diperoleh dari survey IKM. Hal tersebut menyebabkan penulis hanya bisa

membuat analisis mengenai tingkat efektivitas di setiap bidangnya bukan

pada setiap program/kegiatan.

C. Saran

Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

1. Kinerja Dinas Kabupaten Sleman pada tahun 2017 dikatakan telah

melaksanakan kegiatannya dengan ekonomis, maka diharapkan

mutu dari disetiap program kegiatan yang telah dibuat dapat

dipertahankan atau ditingkatkan untuk tahun-tahun selanjutnya.

2. Pada tahun 2017 kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

terdapat 8 kegiatan (9,5%) yang tidak efisien, diharapkan Dinas

Pendidikan Kabupaten Sleman melakukan evaluasi terhadap

program-program kegiatannya dan mampu meningkatkan

kinerjanya sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

68

3. Pada tahun 2017 terdapat 5 bidang yang tidak efektif, diharapkan

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mampu membuat

pelaksanaan kegiatan yang tepat agar dampak dari kegiatan dapat

terlihat.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dapat menghitung dan

mencantumkan outcome untuk setiap program/kegiatan yang telah

dinas buat.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menemukan outcome pada setiap

program atau mencari outcome dengan metode lain selain dengan

menggunakan IKM (Indeks kepuasan Masyarakat) agar tidak

hanya diperoleh outcome disetiap bidangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

69

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Dewi, Marietta Sinta. 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor

Publik Dengan Pendekatan Value For Money Studi Kasus pada Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Kristanti, Okky Irvina. 2012. Analisis Keuangan Melalui Pendekatan Value For

Money Studi Kasus pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kecamatan Karimunjawa. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. Penerbit

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.

BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh; Firma Sulistiyowati; Heribertus Andre Purwanugraha. 2007.

Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh; Firma Sulistiyowati; Heribertus Andre Purwanugraha. 2011.

Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI Yogyakarta,

Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI Yogyakarta,

Yogyakarta.

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta.

Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan. Edisi Ketiga. Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Presisca, Yuliani Levellin. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Dengan

Menggunakan Pendekatan Value For Money Studi Kasus pada Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba.

Edisi Pertama. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sebastian, Avib; Riharjo, Ikhsan Budi. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja

Dinas Pendidikan Kota Surabaya Melalui Pendekatan Value For Money.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESA), Surabaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

70

Undang-Undang No.20 Tahun 2013. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Zuraya, Nidia. 2017. Potensi Pemborosan Anggaran 2017 Capai Rp 8,7 Triliun.

https://www.google.co.id/amp/m.republika.co.id/amp_version/om2yzl383?

espv=1. Diakses tanggal 25 Oktober 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

71

LAMPIRAN

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

73

LAMPIRAN

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

92

LAMPIRAN

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR …

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI