analisis pengukuran kinerja organisasi sektor publik … · dalam sistem negara kesatuan republik...

168
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Marietta Sinta Dewi NIM: 122114080 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangthien

Post on 07-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

(Studi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Marietta Sinta Dewi

NIM: 122114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

i

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

(Studi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Marietta Sinta Dewi

NIM: 122114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayan, kamu akan

menerimanya.

(Matius 21:22)

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan

kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

(Pengkhotbah 3:11)

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa

datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

(Yohanes 6:37)

Skripsi ini dipersembahkan utuk:

Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa,

untuk kakakku dan adikku yang kukasihi

dan untuk dia yang tidak pernah bosan memberikan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

vii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur bagi Tuhan Yesus dan Allah Bapa karena atas kuasa Roh-Nya

penulis diberikan kekuatan serta berkat yang melimpah untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Univeritas Sanata

Dharma.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan serta arahan dari

beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan

mengembangkan kemampuannya.

2. A. Diksa Kuntara , S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberika aran, dukungan, serta masukkannya kepada penulis.

3. Drs. Hardono selaku Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta.

4. Drs. Edi Heri Suasana, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

yang telah memberikan izin kepada saya untuk melalukan penelitian.

5. Bapak Mujino bagian program pelaporan dan keuangan yang telah membantu saya

dalam mengumpulkan data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iiiHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. ivHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ vHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................ viHALAMAN KATA PENGANTAR................................................................. viiHALAMAN DAFTAR ISI................................................................................ xiHALAMAN DAFTAR GAMBAR................................................................... xiiHALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xiiiABSTRAK ......................................................................................................... xvABSTRACT ........................................................................................................ xviBAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................... 4C. Batasan Masalah ...................................................................... 4D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7A. Pengukuran Kinerja .............................................................. 7

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja ..................... 72. Manfaat Pengukuran Kinerja ........................................ 93. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja 104. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................. 12

B. Organisasi Sektor Publik ....................................................... 131. Definisi Organisasi Sektor Publik .................................. 132. Alasan Dibutuhkannya Organisasi Sektor Publik ......... 14

C. Pendidikan ............................................................................. 151. Definisi Pendidikan ....................................................... 152. Definisi Pendidikan Kedinasan ..................................... 153. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan ............................ 16

D. Value for Money .................................................................... 171. Definisi Value for Money .............................................. 17

a. Ekonomi ................................................................ 18b. Efisiensi ................................................................. 20c. Efektivitas .............................................................. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

x

2. Definisi Pengukuran Value for Money ........................... 243. Pengukuran Kinerja Value for Money .......................... 25

a. Pengembangan Indikator Kinerja .......................... 25b. Karakteristik Indikator Kinerja .............................. 26c. Manfaat Indikator Kinerja ...................................... 27d. Langkah-langkah Perencanaan dan Pengukuran

Kinerja Value for Money ........................................ 30E. Terminologi ........................................................................... 33

1. Definisi Visi .................................................................. 332. Definisi Misi ................................................................. 333. Definisi Sasaran ............................................................ 344. Definisi Tujuan ............................................................. 345. Definisi Pengukuran ..................................................... 356. Definisi Target .............................................................. 357. Definisi Program ........................................................... 358. Definisi Strategi ............................................................ 359. Definisi Benefit-Impact ................................................. 36

F. Penelitian Terdahulu ............................................................ 36BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 39

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 39B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 39C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 39D. Data yang Dibutuhkan .......................................................... 40E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 40F. Teknik Analisis Data ............................................................ 40G. Sumber Data ......................................................................... 43

BAB IV Gambaran Umum ....................................................................... 44A. Visi dan Misi Dinas Pendidika Kota Yogyakarta.................. 44B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan..... 45C. Strategi da Kebijakan............................................................. 47D. Struktur Organisasi ................................................................ 49

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................. 50A. Deskripsi Data.................................................................... 50B. Analisis Data ........................................................................ 51C. Pembahasan .......................................................................... 90

BAB VI PENUTUP.................................................................................... 95A. Kesimpulan........................................................................... 95B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 98C. Saran ..................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xi

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 100LAMPIRAN....................................................................................................... 101Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................. 103Lampiran 2 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2012 ................ 105Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2013 ................ 127Lampiran 4 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2014 ................ 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Value for Money............................................................................ 17Gambar 4.1 Stuktur Organisasi......................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan............ 46Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan .................................... 48Tabel 5.1 Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2012................... 53Tabel 5.2 Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2013................... 56Tabel 5.3 Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2014................... 59Tabel 5.4 Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012 ................... 66Tabel 5.5 Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2013 ................... 69Tabel 5.6 Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2014 ................... 72Tabel 5.7 Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012 ................ 79Tabel 5.8 Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2013 ................ 82Tabel 5.9 Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2014 ................ 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 5.1 Ukuran Ekonomis Kinerja Kegiatan Tahun 2012, 2013,2014...... 63Grafik 5.2 Ukuran Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012, 2013,2014........ 76Grafik 5.3 Ukuran Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012, 2013,2014 .... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xv

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEYStudi Kasus pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Marietta Sinta DewiNIM : 122114080

Unversitas Sanata DharmaYogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan pendekatan value for money. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan antara realisasi anggaran dengan dana yang dianggarkan untuk mengukur nilai ekonomi. Nilai efisiensi menggunakan perbandingan antara output dan input yang diperoleh dari Laporan Kinerja Kegiatan (LKK) Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, sedangkan nilai efektivitas diperoleh berdasarkan perbandingan antara outcome dan output, dimana nilai outcome adalah dampak yang ditimbulkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dari seluruh kegiatan pada tahun 2012 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien, dan cukup efektif. Kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dari seluruh kegiatan pada tahun 2013 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien, dan cukup efektif. Kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dari seluruh kegiatan pada tahun 2014 menunjukkan kinerja yang sangat ekonomis, cukup efisien, dan cukup efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

xvi

ABSTRACT

AN ANALYIS OF PUBLIC SECTOR ORGANIZATION’S PERFORMANCE USING VALUE FOR MONEY APPROACH

A Case Study in the Department of Education of Yogyakarta

Marietta Sinta DewiNIM : 122114080

Sanata Dharma UniversityYogyakarta

2016

The aim of this research was to assess the performance of the Department of Education of Yogyakarta in 2012 until 2014 using value for money approach. The type of this research is a case study. This study obtained the data by documentation. In this research, researcher compared between the realization of budget and the budget that was planned to measure economic value. The efficiency value was measured by comparing the output and the input obtained from Activity Performance Report (Indonesian term “LKK”), while the value of effectiveness was measured by comparing outcomes and outputs. The value of the outcome is the impact of the activities that have been implemented.

The result of this study indicates that the performance of Department of Education for all activities in 2012 is very economical, reasonably efficient, and reasonably effective. The performance for all activities in 2013 is very economical, reasonably efficient, and reasonably effective. The performance for all activities in 2014 is very economical, reasonably efficient, and reasonably effective.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu hal yang dianggap sangat wajib untuk dianut setiap

orang. Tujuannya adalah agar kita mempunyai bekal ilmu untuk mendapatkan

suatu pekerjaan dan tidak tertinggal dengan negara lainnya yang lebih maju.

Pendidikan sangat penting untuk menambah wawasan agar tidak hanya terbatas

pada negara kita saja atau dengan kata lain, kita diharapkan dapat mengeksplorasi

dan mempelajari hal-hal baru. Selain itu pendidikan juga sangat berkaitan dengan

pertumbuhan ekonomi, sosial, dan perkembangan masyarakat pada umumnya.

Pendidikan menanamkan pengetahuan untuk kita semua sehingga membuat

kemajuan masyarakat menjadi sangat mungkin.

Pemerintah Pusat telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah

agar dapat mengatur Daerahnya sendiri, atau lebih kita kenal sebagai otonomi

daerah. Pemerintah Pusat memberikan kewenangan tersebut agar Pemerintah

Daerah dapat bertanggungjawab dalam mengarahkan serta mengayomi

masyarakatnya dengan baik serta mampu membawa masyarakatnya ke

masyarakat yang lebih maju. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Peraturan Daerah, Bab 1 Pasal 1 Ayat 6 menyatakan bahwa Otonomi Daerah

adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

2

mengurus sendiri urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam

merencanakan serta melaksanakan pengembangan pendidikan yang tepat bagi

kebutuhan masyarakatnya. Pengembangan dalam hal pendidikan ini, merupakan

bagian dari pembangunan nasional yang memiliki tujuan agar masyarakat

memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan mereka. Dalam

hal ini pemerintah sangat berperan atas pembangunan pendidikan bagi masyarakat

agar mendapatkan pendidikan yang bermutu atau berkualitas, sehingga dapat

bermanfaat bagi mereka.

Adanya otonomi daerah pada hakekatnya memberikan kewenangan kepada

daerah dalam bentuk desentralisasi pendidikan yang dimaksudkan agar

Pemerintah Daerah dapat merencanakan pembanguan pendidikannya sesuai

dengan kebutuhan masyarakatnya serta mampu membawa masyarakatnya

menjadi lebih maju. Desentralisasi pendidikan merupakan langkah nyata dalam

mewujudkan serta mengoptimalkan mutu pelayanan pendidikan dengan cara

meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat.

Dengan desentralisasi pendidikan juga diharapkan agar program-program

pendidikan yang ada berjalan lebih ekonomis, efektif, dan efisien serta dapat

memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Dalam upaya pengembangan ini diperlukan

juga sumber daya yang optimal, dan dalam menyediakan sumber daya yang

optimal akan menghabiskan dana yang cukup besar. Apabila dana yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

3

dikeluarkan tidak dapat membuahkan hasil yang diharapkan maka pengorbanan

tersebut akan dinilai sebagai suatu yang sia-sia dan dapat dikatakan sebagai

pemborosan sehingga menjadi tidak ekonomis, apabila dana yang telah

dikorbankan tidak sesuai dengan kinerja dan tidak sesuai dengan program yang

direncanakan dan yang dihasilkan maka hal tersebut dikatakan sebagai sesuatu

yang tidak efektif dan efisien. Hal ini adalah yang menjadi tanggungjawab

Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menata, mengatur, serta membangun

daerahnya khususnya dibidang pendidikan.

Otonomi daerah sangat mensyaratkan masyarakat yang otonom pula, yaitu

masyarakat yang mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan adanya

otonomi juga memberikan hak kepada masyarakat untuk dapat mengelola sumber

dayanya sendiri, artinya kita lebih bisa mengetahui hal-hal apa saja yang

diperlukan oleh daerah kita dan dengan demikian kinerja pada bidang pendidikan

lebih dapat dimakasimalkan.

Suatu organisasi sangat mengharapkan jika program kerja serta kegiatannya

dapat berjalan dengan optimal atau diharapkan dapat berjalan dengan ekonomis,

yaitu dapat meminimalkan pengeluaran biaya (ekonomis) dan biaya yang

dikeluarkan dapat digunakan untuk merealisasikan prorgam kerjanya (efisien)

sehingga dari hal itu diharapkan pula akan memberikan dampak yang positif bagi

masyarakat (efektif). Faktor yang mempengaruhi suatu program dikatakan

ekonomis, efisien, dan efektif adalah suber daya yang potensial dan fasilitas atau

sarana prasarana yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

4

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menilai kinerja kualitas

pendidikan di Kota Yogyakarta adalah dengan menggunakan analisis value for

money. Analisis ini memiliki tiga elemen penilaian atau pengukuran, yaitu

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Analisis ini juga penting untuk mengetahui

kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dalam merelaisasikan

program-program kerjanya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditelah dipaparkan di atas, maka penulis

merumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas adalah:

“Bagaimana kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014 yang diukur dengan metode value for money?”

C. Batasan Masalah

Pada penelitian kali ini, penulis menjadikan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

sebagai objek penelitian serta menganalisis kinerjanya pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014 dengan menggunakan pendekatan value for money.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui kinerja pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan

pendekatan value for money.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

5

E. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini akan bermanfaat bagi:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap penelitian ini dapat menambah acuan, bahan baca, dan

kepustakaan bagi Universitas, sehingga mampu memberikan

masukan-masukan bagi pihak yang akan mendalami topik yang sama.

2. Bagi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta dalam mengukur kinerja Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta yang diukur dengan metode value for money.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi tahap dalam menerapkan beberapa teori akuntansi,

khususnya akuntansi keuangan serta organisasi sektor publik selain itu,

untuk menambah pengetahuan penulis.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini terdapat enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

6

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan penjelaan atas teori-teori pendukung yang

berkaitan dengan topik penelitian yang akan digunakan sebagai

acuan dalam melakukan pembahasan masalah.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan cara-cara yang penulis gunakan dalam

melakukan penelitian, yang meliputi jenis penelitian, tempat dan

waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dibutuhkan,

teknik pengumpulan data, jenis data, serta sumber data.

BAB IV : Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan visi dan misi Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta, sasaran pembangunan Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta serta strategi yang dimiiki.

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan dekripsi data yang telah diperoleh dan analisis

data dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB VI : Penutup

Bab ini merupakan bagian ahir dari penelitian yang telah dilakukan

yang menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta

sasaran dari penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

7

BAB IILANDASAN TEORI

A. Pengukuran Kinerja

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja

“Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu

organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau

tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa

diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa

tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan

atau target, kinerja seesorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui

karena tidak ada tolok ukurnya” (Mahsun, dkk, 2011: 141).

Menurut Robertson (2002) dalam Mahsun, dkk (2013: 141), “pengukuran

kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan

pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,

termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang

dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

8

terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan

efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan”.

Sedangkan menurut Rofiaty (2012: 56), “kinerja merupakan pencapaian

hasil kerja manajemen terhadap sumber-sumber secara ekonomi dan berkaitan

dengan finansial maupun non finansial.” Artinya jika kondisi keuangan suatu

organisasi itu baik dan mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat,

maka dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi itu baik.

2. Definisi Pengukuran Kinerja

Menurut Mulyadi dalam Rofiaty (2012: 57), “penilaian kinerja adalah

penentuan secara periodik efektivitas operasi suatu organiasi, bagian organiasai

dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya. Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan

oleh sumber daya manusia, maka pengukuran kinerja sesungguhnya

merupakan penilaian atas perilaku manusia adalah melaksanakan peran yang

mereka mainkan dalam organisasi”.

3. Tujuan Pengukuran Kinerja

Menurut Mardiasmo (2009: 122) secara umum, tujuan sistem pengukuran

kinerja adalah:

a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan

bottom up);

b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang

sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian strategi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

9

c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level

menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai keselarasan

antara tindakan dengan tujuan yang ingin dicapai (goal congruence); dan

d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan

individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

4. Manfaat Pengukuran Kinerja

Menurut Mardiasmo (2009: 122) manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk:

a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk

menilai kinerja manajemen;

b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;

c. Untuk memonitor dan melakukan tindakan kolektif untuk memperbaiki

kinerja;

d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward &

punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai

dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati;

e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi;

f. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi;

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah; dan

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

10

5. Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja

Menurut Mardiasmo (2009: 123) terdapat dua informasi yang dapat digunakan

dalam pengukuran kinerja, yaitu:

1. Informasi Finansial

Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran

yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis

varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan yang

dianggarkan. Analisis varians secara garis besar berfokus pada:

a. Varians pendapatan (revenue variance)

b. Varians pengeluaran (expenditure variance), meliputi:

1. Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)

2. Varians belanja investasi (capital expenditure variance)

Setelah dilakukan analisis varians, maka dilakukan identifikasi

sumber penyebab terjadinya dengan menelusur varians tersebut hingga

level manajemen paling bawah. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

unit spesifik manayang bertanggungjawab terhadap terjadinya varians

sampai tingkat manajemen yang paling bawah.

Penggunaan analisis varians saja belum cukup untuk mengukur

kinerja, karena dalam analisis varians masih mengandung keterbatasan

(constrain). Keterbatasan analisis varians diantaranya terkait dengan

kesulitan menetapkan signifikansi besarnya varians.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

11

2. Informasi Nonfinansial

Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya.

Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas

proses pengendalian manajeman. Jenis informasi nonfinansial dapat

dinyatakan dalam bentuk variabel kunci (key variable) atau sering

dinamakan sebagai key succe factor, key result, atau pulse point. Variabel

kunci adalah varibel yang mengindikasi faktor-faktor yang menjadi sebab

kesuksesan organisasi. Jika terjadi perubahan yang tidak diinginkan, maka

variable ini harus segera disesuaikan. Suatu variabel kunci memiliki

beberapa karakteristik, antara lain:

a. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi;

b. Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat;

c. Perubahannya tidak dapat diprediksi;

d. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera; dan

e. Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui

ukuran antara (surrogate). Sebagai contoh, kepuasan masyarakat

tidak dapat diukur secara langsung; akan tetapi dapat dibuat ukuran

antaranya, misalnya jumlah aduan, tuntutan, dan demonstrasi dapat

dijadikan variabel kunci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

12

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mahmudi (2010: 20) kinerja merupakan suatu konstruk

multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:

a. Faktor personal/ individual, meliputi: pengetauan, keterampilan (skill),

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki

oleh setiap individu;

b. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan,

semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team

leader;

c. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan

oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan dan keeratan anggota tim;

d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur

yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja

dalam organisasi;

e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

7. Metode Penilaian Kinerja

Untuk melakukan suatu penilaian kinerja dibutuhkan metode penilaian yang

memiliki tingkat dan analisa yang representatif. Menurut Ricky W. Griffin

dalam Irham (2010: 68) terdapat dua kategori dasar dari metode penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

13

kinerja yang sering digunakan dalam organisasi yaitu metode objektif dan

metode pertimbangan.

1. Metode objektif (objective methods) menyangkut sejauh mana seseorang

bisa bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

2. Metode pertimbangan (judgemental methods) adalah metode penilaian

berdasarkan nilai rangking yang dimiliki oleh seseorang karyawan, jika ia

memiliki nilai rangking yang tinggi maka artinya ia memiliki kualitas

kinerja yang bagus, dan begitu pula sebaliknya.

Sedangkan Wirawan dalam Irham (2010: 68) menjelaskan bahwa,

“penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif. Penilaian kinerja

secara formatif adalah penilaian kinerja ketika karyawan sedang melakukan

tugasnya, penilaian sumatif dilakukan pada akhir periode penilaian”.

B. Organisasi Sektor Publik

1. Definisi Organisasi Sektor Publik

Menurut Mahsun (2013: 13), “organisasi sektor publik adalah organisasi yang

berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa

kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan Negara lain yang

diatur dengan hukum”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

14

2. Alasan Dibutuhkannya Organisasi Sektor Publik

Menurut Mahsun (2013: 20) beberapa alasan, mengapa organisasi sektor publik

dibutuhkan bisa diuraikan sebagai berikut:

a. Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan,

transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk

masyarakat secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan

masyarakat untuk membayarnya.

b. Untuk memastikan bahwa layanan publik tertentu ditempatkan pada

wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya museum,

perpustakaan, tempat parkir, dan sebagainya.

c. Untuk menjamin bahwa public good and services disediakan dengan

harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan jika membeli dari

perusahaan swasta, misalnya perusahaan transportasi, rumah sakit,

sekolah, dan perusahaan jasa lainnya yang menyediakan layanan yang

serupa.

d. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena adanya

perbedaan agama maupun suku.

e. Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan menetapkan

peraturan peundangan yang kuat dan jelas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa alasan dibutuhkannya organisasi sektor publik

adalah untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat berupa barang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

15

jasa. Barang dan jasa yang disediakan umumnya dengan harga yang relatif murah,

dengan begitu hak-hak masyarakat dapat terpenuhi dengan mudah.

C. Pendidikan

1. Definisi Pendidikan

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, “pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara”.

2. Definisi Pendidikan Kedinasan

Menurut UU No.20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 29, “pendidikan kedinasan

merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau

lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi

meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas

kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau

lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan

melalui jalur pendidikan formal dan nonformal. Ketentuan mengenai

pendidikan kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat

(3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

16

3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 4, prinsip penyelenggaran

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta

tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai

keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan

sistem terbuka dan multimakna.

c. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun

kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran.

e. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,

menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian

mutu layanan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

17

D. Value for Money

1. Definisi Value for Money (VFM)

Menurut Mardiasmo (2002: 4) Value for Money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sector publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama,

yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Pada Gambar 2.1 dijelaskan konsep pengukuran kinerja dengan metode

value for money, dimana terdapat elemen ekonomi yaitu perbandingan antara

input dan nilai input (Rp), elemen efisiensi yaitu perbandingan antara output dan

input, dan elemen efektivitas yaitu perbandingan antara outcome dan output.

Gambar 2.1Value for Money

Sumber: Mardiasmo (2002: 5)

Value for Money menjelaskan hubungan yang optimal antara biaya/sumber daya

serta manfaat/hasil yang disampaikan melalui proses mengubah input melalui

aktivitas kegiatan menjadi output untuk memicu atau menghasilkan hasil (outcome)

yang baik (Kuswanti, 2014: 29).

Nilai Input (RP) Input Output Outcome

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

18

Dari kerangka pemikiran di atas maka dijabarkan sebagai berikut:

1. Outcome adalah dampak yang ditimbulkan atas suatu kegiatan (dalam bentuk

persen) yang diperoleh dari Laporan Kinerja Kegiatan.

2. Output adalah hasil prosentase perhitungan realisasi fisik di lapangan dari

setiap kegiatan yang terdapat di Laporan Kinerja Kegiatan tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014.

3. Nilai input adalah anggaran belanja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

4. Input adalah realisasi belanja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2012

sampai dengan tahun 2014.

Keterangan di atas akan dijadikan acuan atau pedoman untuk menghitung dan

mengukur kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode

value for money.

Konsep value for money terdiri atas tiga elemen utama, yaitu:

a. Ekonomi

Menurut Mardiasmo.(2002:.4) ekonomi merupakan perolehan input dengan

kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan

perbandingan input dengan nilai input yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat

meminimalisir sumber daya masukan (input resources) yang digunakan yaitu

dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

19

Menurut Mahmudi (2010: 84) rumus ekonomi dijelaskan sebagai berikut:

100% x Harga

Ekonomiinput

Input

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran

Harga input : Anggaran

Menurut Mardiasmo (2002: 5) input adalah sumber daya yang digunakan

untuk pelaksanaan suatu kebijakan program dan aktivitas.

Input adalah semua jenis sumber daya masukan yang digunakan dalam suatu

proses tertentu untuk menghasilkan output (Mahmudi, 2010: 98). Input tersebut

dapat berupa kas, bahan baku, orang, infrastruktur, dan masukan lainnya. Maka

dalam penelitian ini yang dimaksud dengan input adalah realisasi anggaran,

karena realisasi anggaran adalah sejumlah dana yang diterima oleh organisasi

yang kemudian digunakan untuk memenuhi kepentingan organisasinya.

Nilai input atau dapat dikatakan sebagi harga input adalah sejumlah dana yang

diperkirakan akan dikeluarkan oleh suatu organisasi untuk memenuhi kepentingan

organisasinya. Dalam penelitian ini yang menjadi nilai input adalah anggaran atau

dapat dikatakan sebagai target. Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk

masa depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan

dinyatakan dalam satuan moneter (Mahsun, 2014: 145).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

20

Menurut Mahsun (2006: 186) kriteria ekonomis adalah:

a. Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka

ekonomis.

b. Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka

ekonomi berimbang.

c. Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka

tidak ekonomis.

b. Efisiensi

Menurut Mardiasmo.(2002:.4) efisiensi adalah pencapaian output yang

dimaksimumkan dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah

untuk mencapai output tertentu.

Menurut Mahmudi (2010: 85) efisiensi terkait dengan hubungan antara output

berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan dengan sumber daya yang

digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Secara matematis, efisiensi

merupakan perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah lain

output per unit input. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien

apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya,

atau dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya

(spending well). Faktor yang mempengaruhi output besar adalah kemampuan dari

sumber daya dalam mengelola keuangan kemudian merealisasikannya dalam

sebuah kegiatan, selain itu juga fasilitas yang memadai mampu mempengaruhi

keberhasilan suatu kegiatan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

21

Menurut Mahmudi (2010: 85) rumus efisiensi dijelaskan sebagai berikut:

100%x EfisiensiInput

Output

Keterangan:

Output : Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan

Input : Persentase nilai ekonomis

Output atau keluaran adalah hasil yang dicapai dari suatu program yang

dilakukan oleh organisasi. Pada penenilitian ini yang dimaksud sebagai output

adalah presentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan. Menurut

Renyowijoyo (2008: 8) output merupakan hasil yang dicapai dari suatu

program, aktivitas, dan kebijakan.

Input yang akan dibandingan dengan output untuk menentukan tingkat

efisiensi adalah presentase nilai ekonomis, yaitu hasil yang diperoleh atas

perbandingan antara input (realisasi anggaran) dengan harga input

(anggaran). Menurut Renyowijoyo (2008: 8) input merupakan sumber daya

yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijkan, program, dan aktivitas.

Menurut Mahsun (2006: 181-182) efisiensi (daya guna) mempunyai

pengertian yang berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran

efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang

dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan

operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

22

tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang

serendah-rendahnya (spending well). Jadi, pada dasarnya ada pengertian yang

serupa antara efisiensi dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki

penghapusan atau penurunan biaya (cost reduction).

Dengan kata lain, efisiensi adalah tingkat pencapaian kinerja kegiatan dari

suatu organisasi. Kinerja suatu organsisasi akan dikatakan efisien jika mampu

menghasilkan output yang lebih besar dari inputnya.

Menurut Mahsun (2006: 187) kriteria efisiensi adalah:

a. Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka

tidak efisien.

b. Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka

efisiensi berimbang.

c. Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka

efisien.

c. Efektivitas

Menurut Mardiasmo (2002: 4) efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil

program dengan target yang ditetapkan.

Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil

yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output

dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka

semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi berfokus pada

input dan efisiensi pada output atau proses, maka nilai efektivitasnya berfokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

23

pada outcome (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif

apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan, atau

dikatakan spending wisely (Mahmudi, 2010: 86).

Menurut Mahmudi (2010: 87) rumus efektivitas dijelaskan sebagai berikut:

100% x sEfektivitaOutput

Outcome

Keterangan :

Outcome : Persentase dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan

Output : Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat

(Mardiasmo, 2002: 134). Pada penelitian ini penulis mengambil secara langsung

hasil yang telah terdapat dalam Laporan Kinerja Kegiatan. Output atau keluaran

adalah hasil yang dicapai dari suatu program yang dilakukan oleh organisasi. Pada

penenilitian ini yang dimaksud sebagai output adalah presentase hasil yang

diperoleh dari suatu kegiatan. Menurut Renyowijoyo (2008: 8) output merupakan

hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan.

Menurut Mahsun (2006: 182) efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan

antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian

efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target

kebijakan. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut

mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

24

Menurut Mahsun (2006: 187) Kriteria efektivitas adalah:

a. Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka

tidak efektif.

b. Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka

efektivitas berimbang.

c. Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka

efektif.

2. Definisi Pengukuran Value for Money

Menurut Mardiasmo dalam Angela (2013) pengukuran nilai uang (value for

money) merupakan bentuk pengukuran kinerja berdasarkan tiga elemen, yaitu,

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Menurut Mahsun dalam Benoit (2011) pengukuran value for money disebut

juga performance audit merupakan pengukuran dan pemeriksaan kinerja dengan

berdasarkan pada ukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi berkaitan

dengan pengukuran seberapa hemat pengeluaran dilakukan. Efisiensi

berhubungan dengan pengukuran seberapa benar cara yang digunakan yaitu

membandingkan input dengan output. Efektivitas berkaitan dengan pengukuran

seberapa tepat dalam pencapaian target yaitu dengan membandingkan hasil yang

ditargetkan dengan realisasinya.

Sehingga dapat disimpulkan Value for money adalah salah satu metode atau

pendekatan yang dapat dilakukan oleh organsisasi untuk menilai kinerja

organisasinya yang penilaiannya didasarkan pada tiga elemen pokok, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

25

ekonomis (berkaitan dengan kehematan suatu organisasi dalam mengeluarkan

biaya), efisiensi (berkaitan dengan biaya yang telah dikeluarkan dengan hasil

yang ditimbulkan), dan efektivitas (berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan

dari suatu kegiatan organisasi).

3. Pengukuran Kinerja Value for Money (VFM)

Menurut Mahmudi (2010: 89) pengukuran kinerja value for money (ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas) merupakan bagian terpenting setiap pengukuran kinerja

organisasi sektor publik. Untuk mendongkrak kinerja sektor publik, diperlukan

manajemen kinerja yang berorientasi pada value for money. Karena value for

money merupakan kunci pengukuran kinerja di sektor publik, maka sistem

pengukuran kinerja sektor publik juga harus difokuskan untuk mengatur ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas.

Namun pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas tidak dapat langsung

dilakukan karena untuk mengatur tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas

diperlukan pengembangan indikator kinerja (IK) dalam desain suatu sistem

pengukuran kinerja organisasi.

a. Pengembangan Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan konsep yang multidimensional dan

kompleks. Dalam organisasi sektor publik, seperti pemerintah, tidak ada

indikator kinerja tunggal yang dapat dipakai untuk seluruh unit kerja.

Pengembangan indikator kinerja pada dasarnya meliputi pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

26

indikator makro dan indikator mikro. Pada tingkat korporat, indikator kinerja

yang digunakan adalah indikator kinerja makro, sedangkan pada tingkat unit

kerja indikator yang digunakan adalah indikator kinerja mikro.

Indikator kinerja bukan hanya indikator keuangan saja, tetapi juga

indikator nonkeuangan. Indikator kinerja yang dikembangkan hendaknya

seimbang atau dapat dikatakan harus setara antara pengeluaran biaya dan hasil

yang ditimbulkan, yaitu antara indikator keuangan dengan indikator

nonkeuangan, antara indikator hasil (ends measures) dengan indikator proses

(means measure), dan antara indikator kuantitaif dengan indikator kualitatif.

Pengukuran kinerja value for money telah membuat keseimbangan antara

pengukuran hasil dengan pengukuran proses. Indikator efektivitas dalam value

for money berorientasi pada hasil, sedangkan indikator ekonomi dan efisiensi

berorientasi pada proses. Indikator efektivitas lebih bersifat kualitatif

sedangkan indikator ekonomi dan efisiensi lebih bersifat kuantitatif.

b. Karakteristik Indikator Kinerja

Menurut Mahmudi (2010:.91).indikator kinerja yang dikembangkan

hendaknya memiliki karakteristik berikut:

1. Sederhana dan mudah dipahami

2. Dapat diukur

3. Dapat dikuantifikasikan, misalnya dalam bentuk rasio, persentase,dan

angka

4. Dikaitkan dengan standar atau target kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

27

5. Berfokus pada customer service, kualitas, dan efisiensi

6. Dikaji secara teratur

Monitoring dan review terhadap indikator kinerja harus terus dilakukan

sebagai bagian dari upaya menciptakan kultur perbaikan kinerja secara

berkelanjutan. Review secara rutin terhadap indikator kinerja bertujuan untuk

menguji validitas dan keandalan indikator yang dibuat agar dapat

menyesuaikan perubahan kebutuhan layanan sehingga dalam jangka panjang

menghasilkan ukuran kinerja yang lebih baik dan efektif.

c. Manfaat Indikator Kinerja

Informasi mengenai kinerja sangat penting dalam rangka menciptakan

good governance. Manajemen yang baik membutuhkan indikator kinerja untuk

mengukur sukses atau tidaknya organisasi. Indikator tersebut diorientasikan

sebagai pedoman bukan sebagai alat pengedalian. Indikator kinerja memiliki

peran penting sebagai proses pembentukan organisasi pembelajar (learning

organization). Organisasi pembelajar adalah suatu konsep dimana organisasi

menerapkan proses pembelajaran mandiri sehingga dapat dengan tanggap

melakukan tindakan untuk setiap perubahan yang terjadi.

Pemanfaatan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah

suatu organisasi, aktivitas atau program telah memenuhi prinsip ekonomi,

efisien, dan efektif. Efisiensi berkaitan dengan seberapa tepat cara yang

digunakan organisasi dalam mengelola keuangan untuk kegiatannya,

sedangkan efektivitas berkaitan dengan seberapa besar dampak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

28

ditimbulkan dari kegiatan tersebut, dengan demikian diharapkan organisasi

dapat bekerja secara efisien dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap unit

organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan.

Penentuan kinerja juga perlu mempertimbangkan komponen berikut:

1. Biaya Pelayanan (Cost of Service)

Penentuan indikator kinerja harus mencakup indikator biaya, biasanya

dinyatakan dalam biaya per unit. Indikator biaya ini merupakan elemen

penting untuk mengukur ekonomi dan efisien.

Manfaat indikator biaya tersebut adalah untuk menilai kelayakan tarif

pelayanan dengan tingkat pelayanan yang diberikan serta untuk melakukan

analisis keuangan.

2. Tingkat Pemanfaatan (Utilization Rate)

Indikator tingkat pemanfaatan (utilisasi) diperlukan untuk mengetahui

ada atau tidaknya kapasitas yang menganggur (idle capacity) atas sumber

daya yang dimiliki organisasi. Tingkat utilisasi dapat diketahui dengan cara

membandingkan tingkat pemanfaatan dengan kapasitas yang tersedia.

Adanya kapasitas yang menganggur pada dasarnya akan menjadikan

organisasi tidak efisien dan efektif.

3. Kualitas dan Standar Pelayanan

Selain indikator yang sifatnya kuantitatif, seperti indikator biaya dan

tingkat utilisasi, penentuan indikator kinerja juga harus mencakup indikator

yang sifatnya kualitatif, misalnya indikator kualitas pelayanan dan standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

29

pelayanan. Indikator kualitas pelayanan ini, misalnya kecepatan pelayanan,

ketepatan waktu, kecepatan respon, keramahan, kenyamanan, kebersihan,

keamanan, keindahan (estetika), etika, dan sebagainya.

4. Cakupan Pelayanan

Indikator cakupan pelayanan diperlukan untuk mengetahui tingkat

penyediaan pelayanan yang diberikan (supply) dengan permintaan yang

dibutuhkan (demand). Organisasi pelayanan publik dihadapkan pada

masalah cakupan pelayanan yang bisa disediakan dibandingkan dengan total

permintaan. Oleh karena itu, pembuatan indikator cakupan pelayanan

tersebut penting untuk perencanaan mengenai peningkatan kapasitas

pelayanan, alternatif pelayanan atau substitusi pelayanan.

5. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu bentuk hasil suatu

pelayanan publik. Kepuasan pelanggan dapat dikategorikan sebagai tujuan

tingkat tinggi dalam suatu sistem pengukuran kinerja. Oleh karena itu,

pembuatan indikator kinerja harus memasukkan indikator kepuasan

pelanggan. Indikator kepuasan pelanggan biasanya diproksikan dengan

banyaknya aduan atau komplain untuk kemudahan dalam menentukan

tingkat kepuasan pelanggan. Namun harus dipahami bahwa tingkat aduan

hanya salah satu proksi untuk menunjukkan kepuasan, bukan satu-satunya

alat. Kepuasan pelanggan sangat bersifat kualitatif, oleh karena itu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

30

mengetahui seberapa besar kepuasan pelanggan perlu dilakukan survei

pelanggan.

Survei pelanggan tersebut kemudian dapat digunakan untuk

menghitung Indeks Kepuasan Pelanggan. Adanya ketidakcocokan antara

outcome yang dihasilkan dari suatu pelayanan dengan kepuasan masyarakat

menunjukkan masih adanya kesenjangan harapan (expectation gap).

4. Langkah-langkah Perencanaan dan Pengukuran Kinerja Value for Money

Menurut Mahmudi (2010: 95-98) manajemen kinerja terintegrasi (integrated

performance management) terdiri atas dua bagian utama, yaitu perencanaan

kinerja dan pengukuran kinerja. Perencanaan kinerja terdiri atas empat tahap,

yaitu:

1. Penentuan misi, visi, dan tujuan (goal), serta strategi

2. Penerjemahan misi, visi, dan tujuan (goal), serta strategi ke dalam:

a. Sasaran strategik

b. Inisiatif strategik

c. Indikator kerja (input, output, outcome,benefit, impact)

d. Target kerja

3. Penyusunan program

4. Penyusunan anggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

31

Sementara itu, rerangka pengukuran kinerja Value for Money dibangun atas tiga

komponen utama, yaitu:

1. Komponen misi, visi, tujuan, sasaran, dan target

Penentuan misi, visi, tujuan, sasaran, dan target dapat didahului dengan

kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat. Suatu organisasi harus berfokus dan

melakukan tindakan terbaik dalam rangka untuk memuaskan pelanggan.

Identifikasi faktor keberhasilan suatu organisasi adalah menyusun dan

menetapkan tujuan, sasaran, dan target kinerja yang hendak dicapai organisasi.

Setelah perangkat berupa visi, misi, tujuan, sasaran, target kinerja, strategi,

dan program ditetapkan tahap berikutnya adalah mengembangkan metodologi

untuk penilaian kinerja. Langkah pertama organisasi harus menentukan

indikator input, output, outcome, benefit, dan impact. Setelah

indikator-indikator tersebut ditetapkan, organisasi kemudian baru bisa

mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

2. Komponen input, proses, output, dan outcome

Tahap pertama organiasi harus membuat indikator input, output, outcome,

benefit, dan impact. Kemudian tahap berikutnya adalah pengukuran input,

output, outcome, dan impact tersebut.

Indikator kinerja harus dikaitkan dengan pencapaian target kinerja, tujuan,

visi, dan misi organisasi. Berdasarkan lima indikator input, output, benefit, dan

impact organisasi kemudian dapat membuat berbagai ukuran kinerja berupa

ukuran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

32

a. Ekonomi, yaitu perbandingan kos per unit input atau unit input per rupiah;

b. Efisiensi atau produktivitas, yaitu perbandingan antara output per unit

output;

c. Efektivitas (tingkat keberhasilan proses), yaitu perbandingan antara

outcome per output;

d. Manfaat sosial neto (net social benefit), yaitu unit outcome yang berhasil;

e. Efisiensi biaya (cost-effecticiency), yaitu kos per unit output atau output

per rupiah kos;

f. Efektivitas biaya (cost-effectiveness), yaitu kos untuk mencapai outcome;

g. Biaya- manfaat (benefit-cost), yaitu net social benefit per unit kos;

h. Ukuran pencapaian output;

i. Ukuran pencapaian outcome.

3. Komponen pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektifitas

a. Pengukuran ekonomi adalah mengukur berapa anggaran yang

dialokasikan.

b. Pengukuran efisiensi adalah mengukur seberapa baik organisasi mampu

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan

output.

c. Pengukuran efektivitas adalah mengukur hasil akhir suatu pelayanan

yang dikaitkan output-nya (cost of outcome).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

33

E. Terminologi

1. Definisi Visi

Menurut.Vincent.(2005:.4).visi.(vision).adalah.suatu.pernyataan.menyeluruh

tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan

datang:

a. Diciptakan melalui konsensus

b. Citraan-citraan ideal di masa yang akan datang, yang mempengaruhi

mental orang-orang agar berhasrat mencapainya

c. Menggambarkan suatu yang mungkin, tidak perlu harus dapat

diperkirakan

d. Memberikan arah dan fokus

e. Mempengaruhi orang-orang untuk menuju ke visi itu

f. Tidak memiliki batas waktu

2. Definisi Misi

Menurut Vincent (2010: 4) misi (mission) adalah suatu pernyataan bisnis dari

perusahaan.

a. Menyatakan alasan-alasan bisnis tentang keberadaan perusahaan lain

b. Tidak menyatakan suatu hasil

c. Tidak ada batas waktu atau pengukuran

d. Memberikan basis untuk pembuatan keputusan tentang alokasi

sumber-sumber daya dan penetapan tujuan yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

34

e. Mendefinisikan bisnis sekarang dan yang akan dating dalam bentuk

produk, skor, pelanggan, alasan-alasan, dan pasar

3. Definisi Sasaran

Menurut Vincent (2010: 5) sasaran (goals) adalah suatu pencapaian

menyeluruh yang dipertimbangkan penting untuk kesuksesan organisasi di masa

mendatang. Sasaran menyatakan dimana organiasasi itu ingin berada dimasa

datang.

a. Menggambarkan keadaan ideal yang ingin dicapai beberapa waktu

mendatang dimana waktu mendatang dapat atau tidak perlu diidentifikasi

secara pasti

b. Konsisten terdefinisi serta berkaitan secara langsung dengan visi dan misi

c. Memberikan petunjuk untuk pembuatan keputusan dan tindakan

sehari-hari

d. Tidak perlu berkaitan dengan hasil-hasil yang dapat diukur

4. Definisi Tujuan

Menurut Vincent (2010: 5) tujuan (objectives) menunjukkan bagaimana

tindakan dan hasil-hasil yang diinginkan itu tercapai. Menunjukkan rencana untuk

mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Tujuan merupakan hal-hal apa yang secara

spesifik harus dikerjakan untuk melaksanakan strategi.

a. Berfokus pada isu-isu organisasi yang krisis dan merupakan

terobosan-terobosan dari perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

35

b. Menggambarkan aktivitas-aktivitas yang diselesaikan untuk mencapai

sasaran

c. Mengidentifikasi waktu spesifik, kapan hasil-hasil itu akan dicapai

d. Dapat diukur, dalam bentuk apakah hasil-hasil itu dapat tercapai atau tidak

e. Dapat diubah, apabila perlu, untuk kemajuan menuju sasaran yang telah

ditetapkan

5. Definisi Pengukuran

Menurut Vincent (2010: 6), “pengukuran (measurement) adalah suatu cara

memantau dan menelusuri kemajuan tujuan-tujuan strategis. Pengukuran dapat

berupa indikator yang memimpin kinerja, memimpin menuju hasil akhir

(leadership/ lead indicators) atau hasil akhir (lagging/ lag indicators)”.

6. Definisi Target

Menurut Vincent (2010: 7), “target (targets) merupakan suatu tingkat kinerja

yang diharapkan atau peningkatan yang diperlukan di masa mendatang”.

7. Definisi Program

Menurut Vincent (2010: 7),“program (programs) merupakan inisiatif-inisiatif

atau proyek-proyek utama yang harus dilaksanakan agar memenuhi satu atau lebih

tujuan-tujuan strategis”.

8. Definisi Strategi

Menurut Vincent (2010: 8), “strategi adalah suatu pernyataan tentang apa

yang harus dilakukan oleh organisasi untuk bertindak dari satu titik referensi ke

titik referensi yang lain. Strategi merupakan sekumpulan tindakan terintegrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

36

yang konsisten dengan visi jangka panjang organisasi yang memberikan nilai

kepada pelanggan dengan suatu struktur biaya yang memungkinkan pencapaian

keunggulan hasil yang berkelanjutan”.

9. Definisi Benefit-Impact

Menurut Mahmudi (2010: 101), “manfaat dan dampak (benefit-impact)

merupakan efek langsung dan tidak langsung atau konsekuensi yang diakibatkan

dari pencapaian tujuan program. Hubungan antara outcome, benefit, dan impact

sangat dekat dan ketiga-tiganya sulit untuk diukur atau diketahui dalam jangka

pendek. Outcome merupakan dampak program atau aktivitas masyarakat. Manfaat

dan dampak bisa berupa kepuasan masyarakat”.

F. Penelitian Terdahulu

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Angela (2013) dari Universitas Sanata

Dharma yang berjudul Analisis Kinerja Pelayanan Kesehatan Dengan Metode Nilai

Uang (Value For Money) studi kasus pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Barat, hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan ekonomis dari total kegiatan sebanyak

142 terdapat 132 kegiatan (90,41%) ekonomis, 10 kegiatan (6,85%) ekonomi

berimbang, dan 0 kegiatan (0%) tidak ekonomis. Tahun 2010 untuk kegiatan

ekonomis dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 114 kegiatan (91,20%) ekonomis,

10 kegiatan (8,00%) ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan (0%) tidak ekonomis. Tahun

2011 untuk kegiatan ekonomis dari total kegiatan sebanyak 146 terdapat 136 kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

37

(93,15%) ekonomis, 10 kegiatan (6,85%) ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan (0%)

tidak ekonomis.

Hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan yang efisien dari total kegiatan

sebanyak 142 terdapat 106 kegiatan (72,60%) efisien, 12 kegiatan (8,22%) efisiensi

berimbang, dan 24 kegiatan (16,44%) tidak efisien. Tahun 2010 untuk kegiatan yang

efisien dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 98 kegiatan (78,40%) efisien, 10

kegiatan (8,00%) efisiensi berimbang, dan 16 kegiatan (12,80%) tidak efisien. Tahun

2011 untuk kegiatan untuk kegiatan yang efisien dari total kegiatan sebanyak 146

terdapat 102 kegiatan (69,86%) efisien, 10 kegiatan (6,85%) efisiensi berimbang, dan

34 kegiatan (23,29%) tidak efisien.

Hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan yang efektif dari total kegiatan

sebanyak 142 terdapat 1 kegiatan (0,68%) efektif, 113 kegiatan (77,39%) efektivitas

berimbang, dan 28 kegiatan (19.18%) tidak efektif. Tahun 2010 untuk kegiatan yang

efektif dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 5 kegiatan (4,00%) efektif, 95

kegiatan (76,00%) efektivitas berimbang, dan 24 kegiatan (19,20%) tidak efektif.

Tahun 2011 untuk kegiatan yang efektif dari total kegiatan sebanyak 146 terdapat 3

kegiatan (2,05%) efektif, 100 kegiatan (68,49%) efektivita berimbang, dan 43

kegiatan (19.18%) tidak efektif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Benoit (2011) dari Universitas Sanata

Dharma yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik

Menggunakan Pendekatan Value For Money di Pemerintahan Kota Yogyakarta

menghasilkan bahwa kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2007 sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

38

dengan tahun 2009 sudah ekonomis, pada tahun 2007 dan 2008 sudah efisien tetapi

tahun 2009 menjadi tidak efisien, dari pengukuran efektivitas ditemukan hasil bahwa

padatahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah efektif. Sehingga hasil pengukuran

pertahun dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 kinerja Pemerintah Kota

Yogyakarta sudah ekonomis, efisien,dan efektif. Tahun 2008 kinerja Pemerintah Kota

Yogyakarta sudah ekonomis, efisien, dan efektif dan tahun 2009 kinerja Pemerintah

Kota Yogyakarta sudah ekonomi dan efektif tetapi tidak efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

39

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu

penelitian secara mendalam terhadap suatu objek tertentu untuk memberikan

gambaran secara jelas mengenai objek tersebut. Penelitian ini dilakukan secara

langsung di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sehingga hasil analisis yang

diperoleh hanya berlaku bagi objek yang diteliti.

B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Desember 2015 sampai Januari 2016.

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta khususnya bagian Administrasi Data dan Pelaporan (ADP)

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Laporan

Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

40

D. Data yang Dibutuhkan

1. Gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

a) Visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

b) Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

2. Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) tahun 2012 sampai dengan tahun

2014

E. Metode Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data-data yang berhubungan dengan

penelitian seperti gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta

Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) 2012 sampai dengan tahun 2014.

F. Teknik Analisis Data

a. Analisis deskriptif komparatif yaitu menganalisa suatu organisasi dengan

teknik perbandingan antara elemen yang sama untuk beberapa periode waktu

yang berurutan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan periode waktu

year-to-year change analysis dimana peneliti akan membandingkan elemen

(laporan keuangan) yang ada untuk melihat setiap perubahan yang tejadi.

Teknik ini juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arah

perubahan yang terjadi dan juga untuk memprediksi tentang

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

41

b. Analisis pengukuran kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan

menggunakan metode value for money, yang mengukur suatu kinerja

organisasi dengan menggunakan 3E yaitu, ekonomi, efisiensi, dan efektivitas,

Pada pengukuran ini, komponen ekonomi akan dibandingkan dengan input

dan harga input, efisiensi dibandingkan dengan output dan input, sedangkan

efektivitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output.

Dalam penelitian ini, guna mengetahui kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta yang akan dinilai dari Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan

(PKK) pendapatan dan belanja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun

2012 sampai dengan tahun 2014, maka dilakukan pengukuran sebagai

berikut:

1. Ekonomi

100% x Harga

Ekonomiinput

Input

Keterangan:

Input : Realisasi anggaran

Harga input : Anggaran

Menurut Mahsun (2006: 186) Kriteria ekonomi adalah:

a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka ekonomis.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka ekonomi

berimbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

42

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) maka tidak

ekonomis.

2. Efisiensi:

100%x EfisiensiInput

Output

Keterangan :

Output : Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan

Input : Persentase nilai ekonomis

Menurut Mahsun (2006: 187) Kriteria efisiensi adalah:a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) tidak maka efisien.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efisiensi

berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) maka efisien.

3. Efektivitas

100% x sEfektivitaOutput

Outcome

Keterangan:

Outcome

Output

:

:

Persentase dampak yang ditimbulkan dari suatu

kegiatan

Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

43

Menurut Mahsun (2006: 187) Kriteria efektivitas adalah:a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka tidak efektif.

b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efektivitas

berimbang.

c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) maka efektif.

F. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh

secara tidak langsung atau dapat dikatakan sebagai data yang diperoleh dari

pihak lain, meliputi:

1. Gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

2. Laporan Kinerja Kegiatan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

44

BAB IVGAMBARAN UMUM

DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA

A. Visi Dan Misi Dinas Pendidikan

1. Visi

Visi Dinas Pendidikan Yogyakarta adalah sebagai berikut:

”Terwujudnya Pendidikan berkualitas, berkarakter dan Inklusif dengan

dukungan sumber daya manusia yang professional”

2. Misi

Dalam Rangka mewujudkan visi yang diinginkan, maka Dinas Pendidikan

menetapkan 4 misi yang akan ditempuh sebagai berikut:

a. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas

b. Mewujudkan pendidikan berkarakter

c. Mewujudkan pendidikan untuk semua (inklusif)

d. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

45

B. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menegah Dinas Pendidikan

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta lima

tahun ke depan adalah:

1. Tujuan

Meningkatkan kesempatan warga Kota Yogyakarta untuk mendapatkan

pendidikan yang berkualitas dengan pengelolaan baik.

2. Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

a. Terwujudnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan

b. Terwujudnya peningkatan mutu, relevansi daya saing dan penguatan tata

kelola serta akuntabilitas pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

46

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Sumber: LAKIP Tahun 2012

No Tujuan SasaranIndikator Sasaran

Kondisi Kinerja Pada Awal Renstra

2011

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun ke

1 2 3 4 51

Meningkatkan kesempatan warga Kota Yogyakarta

untuk mendapatkan pendidikan

yang berkualitas

dengan pengelolaan

baik

Terwujunya perluasan akses dan

pemerataan pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah (APS)

74% 89% 91% 93% 95% 97%

2 Terwujudnya peningkatan

mutu, relevansi,daya

saing, dan penguatan tata

kelola serta akuntabilitas pendidikan

Kelulusan Ujian

Nasional (UN/UNPK)

86% 87% 90% 93% 96% 99%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

47

C. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan

Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan Rencana

Pembangunan-Jangka Menengah/Panjang (RP-JMP) Kota Yogyakarta. Strategi

dan kebijakan Dinas Pendidikan tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

dirumuskan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang mengacu pada

RP-JMP Yogyakarta tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dan evaluasi capaian

kinerja Dinas Pendidikan sampai tahun 2011. Strategi dan kebijakan Dinas

Pendidikan juga memperhatikan visi, misi, Walikota Yogyakarta khususnya

pendidikan karakter dan untuk semua (inklusif).

Strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan Tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 disusun untuk memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan

pendidikan di Kota Yogyakarta. Berdasarkan kajian pada tujuan dan sasaran diatas

terlihat ada beberapa komponen yang dibutuhkan dalam pelayanan pendidikan

secara prima (pelayanan pendidikan yang optimal), komponen-komponen tersebut

antara lain: pendidik dan tenaga kependidikan, sistem pembelajaran, sarana dan

prasarana, prestasi siswa serta tata kelola yang akuntabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

48

Tabel 4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan

Sumber: LAKIP Tahun 2012

No Strategi Kebijakan1 Peningkatan Angka

Melanjutkan (AM) sekolah

a. Penyediaan Jaminan Pendidikan warga KMS

b. Penguatan dan perluasan pendidikan inklusifc. Penguatan dan perluasan pendidikan non formal

2 Penurunan Angka Putus Sekolah (APTs)

a. Peningkatan anggaran Bosda dan BOP serta Rawan Putus Sekolah (RAPUS)

b. Fasilitasi Pendidikan Resource Center

3Penguatan Pendidikan

Karakter

a. Pengembangan kurikulum muatan lokalb. Pengitegrasian Pendidikan karakter disemua mata

pelajaran4

Peningkatan Angka Kelulusan Ujian

Nasional dan Ujian Nasional Program

a. Peningkatan kompetensi pendidik dan pamongb. Pemberian subsidi biaya Ujian Nasional (UN) dan

Ujian Nasional Program Kesetaraan (UNPK)c. Fasilitasi latihan UN dan UNPK ujian nasionald. Penguatan model pembelajaran di kalangan pendidik/

pamonge. Sister School dan kemitraan sekolah

5

Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan

Pendidikan Formal dan Non Formal

a. Penguatan Kapasitas Pengawas dan Penilik b. Penguatan Kapasitas Kepala Sekolahc. Penguatan Kapasitas Konselor/ guru BKd. Fasilitasi Akreditasi Sekolahe. Penerapan EDS dan MSPDf. Penyediaan data dan informasi yang akurat

6 Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana dan

Prasarana Pendidikan

a. Penyediaan sarana dan prasarana UKS, Laboraturium, Perpustakaan

b. Rehab ruang kelasc. Regruping sekolah

7 Pengembangan Sumber Belajar berbasis

E-learning

a. Penyediaan jaringan internet di sekolahb. Penguatan dan perluasan penggunaan TIK di sekolahc. Pelatian konten E-learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

49

D. Struktur Organisasi

Gambar 4.1Sumber: Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

KEPALA DINAS

CABANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA

DAN OLAHRAGA

SEKRETARIS

Kelompok Jabatan Fungsional

Subbag. Program Pelaporan & Keu.

Subbag. Umum & Kepegawaian

BIDANG DIKDASMEN

Seleksi Umum dan Kesiswaan

Seleksi Tenaga Teknis &

Perlengkapan Kependidikan

BIDANG SARPRAN

BIDANG DIKLUSEPOR

Seleksi Sarana Prasarana

TK/SD

Seleksi Sarana Prasarana

SMP/SMA/SMK

Seleksi Pendapatan

Luar Sekolah

Seleksi Pemuda dan

Olahraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

50

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa

Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) tahun 2012 sampai dengan tahun

2014. Laporan tersebut berkaitan dengan program-program yang dimiliki oleh

Dinas Pendidikan Yogyakarta yang akan dianalisis oleh peneliti.

Program-program tersebut antara lain adalah program peningkatan dan

pemerataan kualitas pendidikan dasar, yang terdiri dari pengembangan

pengelolaan pembelajaran pendidikan dasar, peningkatan kompetensi guru

pendidikan dasar, dan pembinaan manajemen pendidikan dasar; program

peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan menengah, yang terdiri dari

pengembangan prestasi siswa, pengembangan model pembelajaran pendidikan

menengah, peningkatan kompetensi guru pendidikan menengah, dan pembinaan

manajeman pendidikan menengah; program peningkatan dan pemerataan kualitas

pendidikan nonformal dan informal, yang terdiri dari fasilitasi dan penguatan

kelembagaan pendidikan masyarakat, dan penyelenggaraan kegiatan di Sanggar

Kegiatan Belajar (SKB); program wajib belajar 12 (dua belas) tahun, yang terdiri

dari pengelolaan jaminan pendidikan daerah, pengelolaan dana BOS daerah;

program pengembangan pendidikan, yang terdiri dari peningkatan layanan data

pendidikan, penerimaan peserta didik baru online, pengembangan tenaga pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

51

dan peningkatan kualitas pegawai, pengembangan kependidikan, pengembangan

sarana dan prasarana sekolah, dan pengembangan tenaga kependidikan.

B. Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode value for money, yaitu suatu

metode pengukuran kinerja suatu organisasi dengan menilai 3 (tiga) aspek

diantaranya adalah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

1. Ekonomi

100% x Harga

Ekonomiinput

Input

Keterangan:

Input

Harga input

:

:

Realisasi anggaran atas program Dinas Pendidikan

Yogyakarta

Anggaran yang digunakan bagi program Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta

Contoh perhitungan ekonomi untuk kegiatan pengembangan pengelolaan

pembelajaran pendidikan dasar tahun 2012 adalah

100%x 000.015.831350.456.794 Ekonomi

= 95,60%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

52

Keterangan:

Hasil perhitungan pada kegiatan pengembangan pengelolaan

pembelajaran pendidikan dasar pada tahun 2012 menunjukkan angka sebesar

95,60% kinerja untuk kegiatan tersebut dikatakan ekonomis.

Analisis mengenai pengukuran ekonomis seluruh kegiatan Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2012 sampai dengan tahun dapat dilihat di

tabel 5.1 sampai dengan tabel 5.3.

Input : Realisasi anggaran yang diperoleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta untuk kegiatan

pengembangan pengelolaan pembelajaran

pendidikan dasar pada tahun 2012 adalah sebesar

Rp 794.465.350,-

Harga Input : Anggaran yang digunakan Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta untuk kegiatan pengembangan

pengelolaan pembelajaran pendidikan dasar pada

tahun 2012 adalah sebesar Rp 831.015.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

53

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2012

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat Ekonomi Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 6,303,000 6,303,000 100.00%Ekonomi

Berimbang2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 6,355,800 9,600,000 66.21% Ekonomis3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 11,004,931,780 14,234,999,060 77.31% Ekonomis4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 109,252,100 121,797,000 89.70% Ekonomis5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 89,237,650 96,105,000 92.85% Ekonomis6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 49,527,875 52,149,000 94.97% Ekonomis7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 8,397,500 8,681,750 96.73% Ekonomis8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 48,590,900 50,434,000 96.35% Ekonomis9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 11,789,000 11,806,000 99.86% Ekonomis

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 4,615,000 4,805,000 96.05% Ekonomis11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 78,218,750 94,922,500 82.40% Ekonomis12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 76,119,600 116,448,810 65.37% Ekonomis

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 99,834,500 100,678,000 99.16% Ekonomis2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 91,358,556 169,202,000 53.99% Ekonomis3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 52,575,750 55,289,000 95.09% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

54

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat

EkonomiKeterangan

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 794,465,350.00 831,015,000.00 95.60% Ekonomis2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 376,010,100.00 389,022,000.00 96.66% Ekonomis3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 664,286,400.00 829,656,250.00 80.07% Ekonomis

4Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 448,012,000.00 477,230,000.00 93.88% Ekonomis2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 274,935,250.00 339,400,000.00 81.01% Ekonomis3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 281,407,000.00 295,028,000.00 95.38% Ekonomis4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 381,147,500.00 448,448,000.00 84.99% Ekonomis

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 424,498,375.00 441,117,000.00 96.23% Ekonomis2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 239,828,600.00 272,912,000.00 87.88% Ekonomis3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 218,893,350.00 261,245,250.00 83.79% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

55

Tabel 5.1. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat Ekonomi

Keterangan

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 13,390,862,550.00 17,031,449,800.00 78.62% Ekonomis2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 16,103,227,175.00 17,276,292,250.00 93.21% Ekonomis

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 281,388,925.00 375,132,500.00 75.01% Ekonomis2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 252,689,000.00 280,700,000.00 90.02% Ekonomis

3Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai

15,779,956,800.00 16,409,450,000.00 96.16% Ekonomis

4 Pengembangan Kesiswaan 757,103,750.00 979,801,250.00 77.27% Ekonomis

5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,794,710,901.00 17,926,836,210.00 21.17% Ekonomis

6Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Usaha Kesehatan Sekolah

386,511,000.00 480,565,000.00 80.43% Ekonomis

TOTAL 66,587,041,787.00 90,478,520630.00 73.59% EkonomisSumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

56

Tabel 5.2. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2013

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat

EkonomiKeterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 7,880,060.00 8,073,000.00 97.61% Ekonomis

2Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

7,579,000.00 10,500,000.00 72.18% Ekonomis

3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 793,075,000.00 871,450,000.00 91.01% Ekonomis4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 268,738,550.00 279,002,000.00 96.32% Ekonomis5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 88,672,950.00 91,524,320.00 96.88% Ekonomis6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 68,892,925.00 72,692,800.00 94.77% Ekonomis

7Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

14,145,200.00 14,789,500.00 95.64% Ekonomis

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 48,948,500.00 59,291,000.00 82.56% Ekonomis9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 14,354,300.00 18,224,300.00 78.76% Ekonomis10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 4,615,000.00 4,680,000.00 98.61% Ekonomis11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 106,407,200.00 134,460,000.00 79.14% Ekonomis12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 150,982,700.00 165,000,000.00 91.50% Ekonomis13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 12,112,123,323.00 16,022,380,127.00 75.60% Ekonomis

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 119,897,150.00 125,480,000.00 95.55% Ekonomis

2Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

100,267,322.00 215,238,000.00 46.58% Ekonomis

3Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

36,990,000.00 37,000,000.00 99.97% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

57

Tabel 5.2. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat

EkonomiKeterangan

3Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 2,073,096,350.00 2,187,097,000.00 94.79% Ekonomis2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 458,539,375.00 501,640,000.00 91.41% Ekonomis3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 665,008,650.00 832,497,750.00 79.88% Ekonomis

4Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 1,009,022,600.00 1,132,993,500.00 89.06% Ekonomis2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 1,178,575,000.00 1,258,478,500.00 93.65% Ekonomis3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 365,054,000.00 377,404,000.00 96.73% Ekonomis4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 710,178,425.00 758,148,500.00 93.67% Ekonomis

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal 1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 450,158,195.00 514,926,500.00 87.42% Ekonomis2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 307,990,000.00 368,587,000.00 83.56% Ekonomis3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 178,632,550.00 186,271,250.00 95.90% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

58

Tabel 5.2. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat Ekonomi

Keterangan

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 30,847,519,600.00 33,370,660,000.00 92.44% Ekonomis2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 38,558,634,400.00 41,138,187,050.00 93.73% Ekonomis

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 222,654,700.00 231,021,500.00 96.38% Ekonomis2 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) On-line 450,176,275.00 454,603,875.00 99.03% Ekonomis

3Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai

13,284,141,850.00 16,324,650,000.00 81.37% Ekonomis

4 Pengembangan Kependidikan 649,740,250.00 1,113,173,500.00 58.37% Ekonomis5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 8,120,855,534.00 11,136,283,200.00 72.92% Ekonomis6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 660,429,200.00 748,955,000.00 88.18% Ekonomis

TOTAL 114,133,978,134.00 130,765,363,172.00 87.28% EkonomisSumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

59

Tabel 5.3. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat

EkonomiKeterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 9,750,000.00 10,276,000.00 94.88% Ekonomis

2Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

7,108,000.00 10,975,000.00 64.77% Ekonomis

3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 455,475,000.00 579,750,000.00 78.56% Ekonomis4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 174,693,750.00 179,303,950.00 97.43% Ekonomis5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 129,609,925.00 137,700,175.00 94.12% Ekonomis6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 118,975,250.00 132,721,000.00 89.64% Ekonomis

7Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

13,489,150.00 21,255,250.00 63.46% Ekonomis

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 47,767,000.00 66,320,000.00 72.03% Ekonomis9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5,885,000.00 11,709,800.00 50.26% Ekonomis10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 4,160,000.00 4,680,000.00 88.89% Ekonomis11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 125,709,900.00 184,792,000.00 68.03% Ekonomis12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 79,328,610.00 102,000,000.00 77.77% Ekonomis13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 14,246,208,600.00 14,703,795,600.00 96.89% Ekonomis14 Penyediaan Jasa Keamanan 143,589,560.00 149,250,000.00 96.21% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

60

Tabel 5.3. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat Ekonomi

Keterangan

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 146,868,170.00 196,157,350.00 74.87% Ekonomis2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 144,179,261.00 304,622,000.00 47.33% Ekonomis3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 49,811,110.00 50,000,000.00 99.62% Ekonomis4 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD 61,390,000.00 119,230,000.00 51.49% Ekonomis

3Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 1,955,754,989.00 2,193,760,000.00 89.15% Ekonomis2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 590,456,800.00 611,198,000.00 96.61% Ekonomis3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 910,385,800.00 1,271,282,250.00 71.61% Ekonomis

4Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 747,654,550.00 825,442,500.00 90.58% Ekonomis2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 1,216,453,575.00 1,413,731,375.00 86.05% Ekonomis3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 581,169,800.00 621,256,500.00 93.55% Ekonomis4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 894,521,325.00 965,634,000.00 92.64% Ekonomis

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

61

Tabel 5.3. Perhitungan Ekonomi Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Input Harga InputTingkat

EkonomiKeterangan

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal 1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 1,210,282,900.00 1,435,665,000.00 84.30% Ekonomis

2Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat

327,074,400.00 434,953,500.00 75.20% Ekonomis

3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 329,287,650.00 377,572,790.00 87.21% Ekonomis6 Program Wajib Belajar 12 Tahun

1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 29,242,847,830.00 35,579,589,000.00 82.19% Ekonomis2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 60,585,173,250.00 65,703,301,200.00 92.21% Ekonomis

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 256,575,800.00 263,853,400.00 97.24% Ekonomis2 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) On-line 374,383,369.00 612,454,000.00 61.13% Ekonomis

3Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai

12,587,459,000.00 13,229,625,000.00 95.15% Ekonomis

4 Pengembangan Kependidikan 895,410,100.00 1,743,774,500.00 51.35% Ekonomis5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 5,109,109,038.00 6,599,929,000.00 77.41% Ekonomis6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 693,390,413.00 3,634,010,000.00 19.08% Ekonomis

TOTAL 134,471,388,875.00 154,481,570,140.00 87.05% EkonomisSumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

62

Berdasarkan analisis ekonomis yang telah dilakukan oleh penulis mengenai

Kinerja Kegiatan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pada Tabel 5.1 terdapat 33 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012, dimana terdiri dari:

1. Ekonomis : 97% kegiatan

2. Ekonomi Berimbang : 3% kegiatan

3. Tidak Ekonomis : 0% kegiatan

b. Pada Tabel 5.2 terdapat 34 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2013, dimana terdiri dari:

1. Ekonomis : 100% kegiatan

2. Ekonomi Berimbang : 0% kegiatan

3. Tidak Ekonomis : 0% kegiatan

c. Pada Tabel 5.3 terdapat 36 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2014, dimana terdiri dari:

1. Ekonomis : 100% kegiatan

2. Ekonomi Berimbang : 0% kegiatan

3. Tidak Ekonomis : 0% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

63

Grafik dibawah ini menunjukkan perubahan tingkat ekonomis kegiatan Dinas

dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Tingkat ekonomis pada tahun 2012

adalah sebanyak 97% kegiatan, tahun 2013 meningkat menjadi 100% kegiatan,

dan tahun 2014 mengalami peningkatan kembali menjadi 100% kegiatan.

Grafik 5.1. Ukuran Ekonomis Kinerja Kegiatan Tahun 2012sampai dengan tahun 2014.

Sumber: Data diolah

Menurut data yang telah diperoleh,.adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan Dinas pendidikan dalam mengelola

keekonomisan kegiatannya, yaitu:

a. Sumber daya manusia potensial yang dimiliki.

b. Metode kerja yang baik, hal ini berkaitan dengan kemampuan Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta dalam pelaksanaan kegiatan.

c. Sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mampu menunjang

kelacaran program dan kegiatan yang dimiliki.

d. Kemampuan dalam mengelola dana untuk kepentingan kegiatan Dinas.

2. Efisiensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

64

100% x EfisiensiInput

Output

Keterangan :

Output : Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan

Input : Persentase nilai ekonomis

Contoh perhitungan efisien untuk kegiatan pengembangan pengelolaan

pembelajaran pendidikan dasar tahun 2012 adalah

100%x 95,50

99,48Efisiensi

= 104,06%

Keterangan :

Hasil perhitungan pada kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran pendidikan dasar pada tahun 2012 menunjukkan angka sebesar 104,06% sehingga kinerja unt

Hasil perhitungan pada kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran pendidikan dasar pada tahun 2012 menunjukkan angka sebesar 104,06% sehingga kinerja untuk kegiatan tersebut dikatakan efisien.

Output : Hasil yang diperoleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

untuk kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran

pendidikan dasar pada tahun 2012 adalah sebesar

99,48%.

Input : Realisasi anggaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

untuk kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran

pendidikan dasar pada tahun 2012 adalah sebesar

95,60%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

65

Analisis mengenai pengukuran efisiensi seluruh kegiatan Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat di tabel 5.4

sampai dengan tabel 5.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

66

Tabel 5.4. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 127.39% 100.00% 127.39% Efisien2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 90.04% 66.21% 135.99% Efisien3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 100.00% 77.31% 129.35% Efisien4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100.00% 89.70% 111.48% Efisien5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 100.00% 92.85% 107.70% Efisien6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 45.74% 94.97% 48.16% Tidak Efisien7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 137.39% 96.73% 142.03% Efisien8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 79.56% 96.35% 82.57% Tidak Efisien9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 46.52% 99.86% 46.59% Tidak Efisien

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 51.39% 96.05% 53.50% Tidak Efisien11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 206.67% 82.40% 250.81% Efisien12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 82.86% 65.37% 126.76% Efisien

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100.00% 99.16% 100.85% Efisien2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 90.09% 53.99% 166.86% Efisien3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 100.00% 95.09% 105.16% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

67

Tabel 5.4. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 99.48% 95.60% 104.06% Efisien2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 108.33% 96.66% 112.07% Efisien3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 136.82% 80.07% 170.88% Efisien

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 100.00% 93.88% 106.52% Efisien2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 100.00% 81.01% 123.44% Efisien3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 100.00% 95.38% 104.84% Efisien4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 100.00% 84.99% 117.66% Efisien

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 85.59% 96.23% 88.94% Tidak Efisien2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 95.00% 87.88% 108.10% Efisien3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 100.04% 83.79% 119.39% Efisien

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 82.74% 78.62% 105.24% Efisien2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 90.93% 93.21% 97.55% Tidak Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

68

Tabel 5.4. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 75.01% 133.32% Efisien2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 122.67% 90.02% 136.27% Efisien3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 99.26% 96.16% 103.22% Efisien4 Pengembangan Kesiswaan 93.00% 77.27% 120.36% Efisien5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan 83.33% 21.17% 393.62% Efisien6 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Usaha Kesehatan Sekolah 100.00% 80.43% 124.33% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

69

Tabel 5.5. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2013

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 100.00% 97.61% 102.45% Efisien2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 72.18% 138.54% Efisien3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 400.00% 91.01% 439.51% Efisien4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100.00% 96.32% 103.82% Efisien5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 100.00% 96.88% 103.22% Efisien6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 50.05% 94.77% 52.81% Tidak Efisien7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 100.00% 95.64% 104.56% Efisien8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100.00% 82.56% 121.12% Efisien9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 100.00% 78.76% 126.97% Efisien

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 100.00% 98.61% 101.41% Efisien11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 100.00% 79.14% 126.36% Efisien12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 100.00% 91.50% 109.29% Efisien13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 100.00% 81.84% 122.19% Efisien

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100.00% 95.55% 104.66% Efisien2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 46.58% 214.68% Efisien3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 100.00% 99.97% 100.03% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

70

Tabel 5.5. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 82.14% 94.79% 86.65% Tidak Efisien2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 100.00% 91.41% 109.40% Efisien3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 100.00% 79.38% 125.98% Efisien

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 99.64% 89.06% 111.88% Efisien2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 100.00% 93.65% 106.78% Efisien3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 100.00% 96.73% 103.38% Efisien4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 93.67% 0.00%

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 63.83% 87.42% 73.02% Tidak Efisien2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 93.63% 83.56% 112.05% Efisien3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 100.00% 95.90% 104.28% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

71

Tabel 5.5. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 12.07% 92.44% 13.06% Tidak Efisien2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 100.00% 93.73% 106.69% Efisien

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 96.38% 103.76% Efisien2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 100.00% 99.03% 100.98% Efisien3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 98.37% 81.37% 120.89% Efisien4 Pengembangan Kependidikan 77.77% 58.37% 133.24% Efisien5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 54.43% 72.92% 74.64% Tidak Efisien6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 100.00% 88.18% 113.40% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

72

Tabel 5.6. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 135.14% 94.88% 142.43% Efisien2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 108.19% 64.77% 167.04% Efisien3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 400.00% 78.56% 509.16% Efisien4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100.00% 97.43% 102.64% Efisien5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 100.00% 94.12% 106.25% Efisien6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 88.14% 89.64% 98.33% Tidak Efisien7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 100.00% 63.46% 157.58% Efisien8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100.00% 72.03% 138.83% Efisien9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 100.00% 50.26% 198.97% Efisien

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 100.00% 88.89% 112.50% Efisien11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 66.22% 63.03% 105.06% Efisien12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 97.50% 77.77% 125.37% Efisien13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 100.00% 96.89% 103.21% Efisien14 Penyedia Jasa Keamanan 100.00% 96.21% 103.94% Efisien

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100.00% 74.87% 133.56% Efisien2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 47.33% 211.28% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

73

Tabel 5.6. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 100.00% 99.62% 100.38% Efisien4 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD 100.00% 51.49% 194.21% Efisien

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 92.86% 89.15% 104.16% Efisien2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 100.00% 96.61% 103.51% Efisien3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 116.39% 71.61% 162.53% Efisien

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 100.00% 90.58% 110.40% Efisien2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 163.55% 86.05% 190.06% Efisien3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 96.88% 93.55% 103.56% Efisien4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 92.64% 0.00%

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 146.57% 84.30% 173.87% Efisien2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 87.50% 75.20% 116.36% Efisien3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 105.91% 87.21% 121.44% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

74

Tabel 5.6. Perhitungan Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Output InputTingkat Efisiensi Keterangan

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 9.73% 82.19% 11.84% Tidak Efisien2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 100.00% 92.21% 108.45% Efisien

7 Program Pengembangan Pendidikan1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 97.24% 102.84% Efisien2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 100.00% 61.13% 163.59% Efisien3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 100.00% 95.15% 105.10% Efisien4 Pengembangan Kependidikan 97.13% 51.35% 189.15% Efisien5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 138.90% 77.41% 179.43% Efisien6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 83.64% 19.08% 438.36% Efisien

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

75

Berdasarkan analisis efisiensi yang telah dilakukan oleh penulis mengenai

Kinerja Kegiatan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pada Tabel 5.4 terdapat 33 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012, dimana terdiri dari:

1. Efisien : 82% kegiatan

2. Efisiensi Berimbang : 0% kegiatan

3. Tidak Efisien : 18% kegiatan

b. Pada Tabel 5.5 terdapat 34 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2013, dimana terdiri dari:

1. Efisien : 85% kegiatan

2. Efisiensi Berimbang : 0% kegiatan

3. Tidak Efisiesn : 15% kegiatan

c. Pada Tabel 5.6 terdapat 36 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2014, dimana terdiri dari:

1. Efisien : 94% kegiatan

2. Efisiensi Berimbang : 0% kegiatan

3. Tidak Efisien : 6% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

76

Grafik dibawah ini menunjukkan perubahan tingkat efisiensi kegiatan Dinas dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2014. Tingkat efisiensi pada tahun 2012 adalah sebanyak

82% kegiatan, tahun 2013 meningkat menjadi 85% kegiatan, dan tahun 2014

mengalami peningkatan kembali menjadi 94% kegiatan.

Grafik 5.2. Ukuran Efisiensi Kinerja Kegiatan Tahun 2012sampai dengan tahun 2014

Sumber: Data diolah

Menurut data yang telah diperoleh,.adapun beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat keberhasilan Dinas pendidikan dalam mencapai keefisienan kegiatannya, yaitu:

a. Sumber daya manusia potensial yang dimiliki.

b. Kemampuan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dalam mengelola

keuangannya kemudian menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan

perencanaan.

c. Sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mampu menunjang kelacaran

program dan kegiatan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

77

Ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta menjadi tidak efisien, yaitu:

a. Terjadi kesalahan dalam penentuan jumlah anggaran belanja Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta.

b. Terjadi kesalahan penentuan target atau sasaran yang akan dikeluarkan

(output) untuk beberapa kegiatan.

c. Terjadi kesalahan dalam pencapaian sasaran yang telah direncanakan,

hal ini disebabkan karena tidak sesuai dengan indikator kegiatan Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta.

3. Efektivitas

100% x sEfektivitaOutput

Outcome

Keterangan:

Outcome

Output

:

:

Persentase dampak yang ditimbulkan dari suatu

kegiatan

Persentase hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan.

Contoh perhitungan efektivitas untuk kegiatan pengembangan pengelolaan

pembelajaran pendidikan dasar tahun 2012 adalah

100% x 99,48

100,95sEfektivita

= 101,48%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

78

Keterangan:

H

Hasil perhitungan pada kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran

pendidikan dasar pada tahun 2012 menunjukkan angka sebesar 101,48%

sehingga kinerja untuk kegiatan tersebut dikatakan efektif.

Analisis mengenai pengukuran efektivitas seluruh kegiatan Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat

dilihat di tabel 5.7 sampai dengan tabel 5.9.

Outcome : Dampak yang diperoleh atas kegiatan pengembangan

pengelolaan pembelajaran pendidikan dasar pada tahun

2012 adalah sebesar 100,95%

Output : Hasil yang diperoleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

untuk kegiatan pengembangan pengelolaan pembelajaran

pendidikan dasar pada tahun 2012 adalah sebesar 99,48%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

79

Tabel 5.7. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat

Efektivitas Keterangan1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat - 127.39% - -2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional - 90.04% - -3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan - 100.00% - -4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - 100.00% - -5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor - 100.00% - -6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - 45.74% - -7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor - 137.39% - -8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor - 79.56% - -9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga - 46.52% - -

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan - 51.39% - -11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman - 206.67% - -12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah - 82.86% - -

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor - 100.00% - -2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - 90.09% - -3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor - 100.00% - -

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

80

Tabel 5.7. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome OutputTingkat

Efektivitas Keterangan3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar

1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 100.95% 99.48% 101.48% Efektif2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 99.41% 108.33% 91.77% Tidak Efektif3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 106.67% 136.82% 77.96% Tidak Efektif

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa - 100.00% - -2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 125.00% 100.00% 125.00% Efektif3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 84.48% 100.00% 84.48% Tidak Efektif

4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 60.00% 85.59% 70.10% Tidak Efektif2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 110.56% 95.00% 116.38% Efektif3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 86.25% 100.04% 86.22% Tidak Efektif

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

81

Tabel 5.7. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome OutputTingkat

Efektivitas Keterangan6 Program Wajib Belajar 12 Tahun

1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 115.00% 82.74% 138.99% Efektif2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 115.00% 90.93% 126.47% Efektif

7 Program Pengembangan Pendidikan

1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 100.00% 122.67% 81.52% Tidak Efektif3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 100.00% 99.26% 100.75% Efektif4 Pengembangan Kesiswaan 100.00% 93.00% 107.53% Efektif5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan 92.86% 83.33% 111.44% Efektif

6 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Usaha Kesehatan Sekolah 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

82

Tabel 5.8. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2013

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat

Efektivitas Keterangan1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 100.00% 100.00%

Efektivitas Berimbang

3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 100.00% 400.00% 25.00% Tidak Efektif

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 100.00% 50.05% 199.80% Efektif

7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

83

Tabel 5.8. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat

Efektivitas Keterangan

12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 96.62% 82.14% 117.63% Efektif2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 107.47% 100.00% 107.47% Efektif3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 100.77% 100.00% 100.77% Efektif

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 100.00% 99.64% 100.36% Efektif2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 96.80% 100.00% 96.80% Tidak Efektif3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 97.41% 100.00% 97.41% Tidak Efektif4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 99.18% - - -

Sumber: Data Diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

84

Tabel 5.8. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2013 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome OutputTingkat

Efektivitas Keterangan

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 80.00% 63.83% 125.33% Efektif2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 59.09% 93.63% 63.11% Tidak Efektif3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 97.55% 100.00% 97.55% Tidak Efektif

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 100.43% 12.07% 832.06% Efektif2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 100.43% 100.00% 100.43% Efektif

7 Program Pengembangan Pendidikan

1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 100.00% 98.37% 101.66% Efektif4 Pengembangan Kependidikan 100.00% 77.77% 128.58% Efektif5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 100.00% 54.43% 183.72% Efektif

6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

85

Tabel 5.9. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat Efisiensi Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1 Pelayanan Jasa Surat Menyurat 100.00% 135.14% 74.00% Tidak Efektif

2Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 108.19% 92.43% Tidak Efektif

3 Penyedia Jasa Administrasi Keuangan 100.00% 400.00% 25.00% Tidak Efektif

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

5 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 100.00% 88.14% 113.46% Efektif

7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

10 Penyediaan Bahan dan Peraturan Perundang-undangan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

11 Penyediaan Bahan Makanan dan Minuman 100.00% 66.22% 151.01% Efektif12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 100.00% 97.50% 102.56% Efektif

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

86

Tabel 5.9. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat Efisiensi Keterangan

13 Belanja Penyediaan Jasa Tenaga Bantuan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

14 Penyedia Jasa Keamanan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Program Peningkatan Sasaran Dan Aparatur

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

4 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

3 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar1 Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Dasar 97.68% 92.86% 105.19% Efektif2 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar 105.37% 100.00% 105.37% Efektif3 Peningkatan Manajemen Pendidikan Dasar 95.82% 116.39% 82.33% Tidak Efektif

4 Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Menengah1 Pengembangan Prestasi Siswa 80.00% 100.00% 80.00% Tidak Efektif2 Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Menengah 85.23% 163.55% 52.11% Tidak Efektif

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

87

Tabel 5.9. Perhitungan Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (lanjutan)

No Uraian Kegiatan Outcome Output Tingkat Efisiensi Keterangan

3 Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Menengah 96.88% 96.88% 100.00%Efektivitas Berimbang

4 Pembinaan Manajemen Pendidikan Menengah 102.92% - - -

5Program Peningkatan Dan Pemerataan Kualitas Pendidikan Non Formal Dan Informal1 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan PAUD 100.00% 146.57% 68.23% Tidak Efektif2 Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Masyarakat 116.11% 87.50% 132.70% Efektif3 Penyelenggaraan Kegiatan Kegiatan di SKB 111.25% 105.91% 105.04% Efektif

6 Program Wajib Belajar 12 Tahun1 Pengelolaan Jaminan Pendidikan Daerah 148.86% 9.73% 1529.91% Efektif2 Pengelolaan Dana BOS Pusat dan Daerah 88.11% 100.00% 88.11% Tidak Efektif

7 Program Pengembangan Pendidikan

1 Peningkatan Layanan Data Pendidikan 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

2 Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-line 98.91% 100.00% 98.91% Tidak Efektif

3 Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Kualitas Pegawai 100.00% 100.00% 100.00%Efektivitas Berimbang

4 Pengembangan Kependidikan 98.91% 97.13% 101.83% Efektif5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah 100.00% 138.90% 71.99% Tidak Efektif6 Pengembangan Tenaga Kependidikan 100.00% 83.64% 119.56% Efektif

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

88

Berdasarkan analisis efktivitas yang telah dilakukan oleh penulis mengenai

Kinerja Kegiatan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, maka dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pada Tabel 5.7 terdapat 33 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012, dimana terdiri dari:

1. Efektif : 24% kegiatan

2. Efektivitas Berimbang : 9% kegiatan

3. Tidak efektif : 18% kegiatan

4. Tanpa Keterangan : 49% kegiatan

b. Kegiatan pada Tabel 5.8 terdapat 34 kegiatan yang telah dilakukan oleh

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2013, dimana terdiri dari:

1. Efektif : 32% kegiatan

2. Efektivitas Berimbang : 50% kegiatan

3. Tidak efektif : 15% kegiatan

4. Tanpa Keterangan : 3% kegiatan

c. Pada Tabel 5.6 terdapat 36 kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2014, dimana terdiri dari:

1. Efektif : 28% kegiatan

2. Efektivitas Berimbang : 41% kegiatan

3. Tidak efektif : 28% kegiatan

4. Tanpa Keterangan : 3% kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

89

Grafik dibawah ini menunjukkan perubahan tingkat efektivitas kegiatan Dinas dari

tahun 2012, 2013, dan 2014. Tingkat efektivitas pada tahun 2012 adalah sebanyak 24%

kegiatan, tahun 2013 meningkat menjadi 32% kegiatan, dan tahun 2014 mengalami

penurunan menjadi 28% kegiatan.

Grafik 5.3. Ukuran Efektivitas Kinerja Kegiatan Tahun 2012sampai dengan tahun 2014

Sumber: Data diolah

Menurut data yang telah diperoleh,.adapun beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat keberhasilan Dinas pendidikan dalam mencapai kefektivan kegiatannya, yaitu:

a. Sumber daya manusia potensial yang dimiliki.

b. Kemampuan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dalam melaksanakan

kegiatannya, sehingga berdampak bagi masyarakat.

c. Sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mampu menunjang kelacaran

program dan kegiatan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

90

Ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta menjadi tidak efektif. Faktor yang teridentifikasi mempengaruhi

tingkat keefektivannya adalah berasal dari luar (eksternal) dan dari dalam

(internal) organisasi, diantaranya:

a. Faktor eksternal: Kurangnya kesadaran siswa dalam meningkatkan

prestasi dirinya, sehingga beberapa program Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta yang bertujuan untuk mengembangkan prestasi siswa

menjadi tidak efektif.

b. Faktor internal: Pada dasarnya kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta sudah baik, namun perlu adanya evaluasi kembali terkait

dengan ketidakefektivan program kerja yang bertujuan untuk

memperbaiki kinerja yang sebelumnya.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis value for money terhadap kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta yang menilai aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, maka penulis

menyimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Ekonomi

Pada tahun 2012 dari perbandingan input dan harga input seluruh kegiatan

yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta diperoleh hasil sebesar

73,59% yang artinya Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah mampu

menggunakan anggaran dengan sangat hemat, sehingga dapat dikatakan

ekonomis. Dari 33 kegiatan, hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja Dinas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

91

Pendidikan Kota Yogyakarta telah ekonomis dengan jumlah kegiatan 32

(96,97%), ekonomi berimbang dengan jumlah 1 kegiatan (3,03%), dan tidak

ekonomis 0 kegiatan (0%).

Pada tahun 2013 dari perbandingan input dan harga input seluruh kegiatan

yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta diperoleh hasil sebesar

87,28% yang artinya Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah mampu

menggunakan anggaran dengan sangat hemat, sehingga dapat dikatakan

ekonomis. Dari 34 kegiatan, hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta telah ekonomis dengan jumlah kegiatan 34

(100%), ekonomi berimbang dengan jumlah 0 kegiatan (0%), dan tidak

ekonomis 0 kegiatan (0%).

Pada tahun 2014 dari perbandingan input dan harga input seluruh kegiatan

yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta diperoleh hasil sebesar

87,05% yang artinya Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah mampu

menggunakan anggaran dengan sangat hemat, sehingga dapat dikatakan

ekonomis. Dari 36 kegiatan, hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta telah ekonomis dengan jumlah kegiatan 36

(100%), ekonomi berimbang dengan jumlah 0 kegiatan (0%), dan tidak

ekonomis 0 kegiatan (0%).

2. Efisiensi

Pada tahun 2012 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

33 kegiatan, menunjukkan hasil efisien sebesar 27 kegiatan (81,82%), efisiensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

92

berimbang sebesar 0 kegiatan (0%), dan tidak efisiesn sebesar 6 kegiatan

(18,19%).

Pada tahun 2013 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

34 kegiatan, menunjukkan hasil efisien sebesar 29 kegiatan (87,89%), efisiensi

berimbang sebesar 0 kegiatan (0%), dan tidak efisien sebesar 5 kegiatan

(14,71%).

Pada tahun 2014 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

36 kegiatan, menunjukkan hasil efisien sebesar 34 kegiatan (94,44%), efisiensi

berimbang sebesar 0 kegiatan (0%), dan tidak efisien sebesar 2 kegiatan

(5,56%).

3. Efektivitas

Pada tahun 2012 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

33 kegiatan, menunjukkan hasil efektif sebesar 8 kegiatan (24,24%), efektivitas

berimbang sebesar 3 kegiatan (9,09%), tidak efektif sebesar 6 kegiatan

(18,18%), dan tanpa keterangan sebesar 16 kegiatan (48,49%).

Pada tahun 2013 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

34 kegiatan, menunjukkan hasil efektif sebesar 11 kegiatan (32,33%),

efektivitas berimbang sebesar 17 kegiatan (50%), tidak efektif sebesar 5

kegiatan (14,71%), dan tanpa keterangan sebesar 1 kegiatan (2,96%).

Pada tahun 2014 kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan total

36 kegiatan, menunjukkan hasil efektif sebesar 10 kegiatan (27,78%),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

93

efektivitas berimbang sebesar 15 kegiatan (41,67%), dan tidak efektif sebesar

10 kegiatan (27,78%), dan tanpa keterangan sebesar 1 kegiatan (2,77%).

Pada tahun 2012, 2013, dan 2014 Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah

mampu menjalankan atau merelalisasikan semua kegiatannya..Adapun

beberapa kegiatan yang belum terealisasi yang tidak memenuhi kriteria efisien

dan efektivitas:

1. Tahun 2014 terdapat 1 program yang tidak memenuhi kriteria efisiensi

yaitu program peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan

menengah untuk kegiatan pembinaan manajeman pendidikan menengah.

2. Tahun 2012 terdapat 16 program yang tidak memenuhi kriteria efektivitas

yaitu program pelayanan administrasi perkantoran untuk kegiatan

pelayanan jasa surat menyurat, penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan dinas/operasional, penyedia jasa administrasi

keuangan, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaaan alat tulis

kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan

komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, penyediaan

peralatan dan perlengkapan kantor, penyediaan peralatan rumah tangga,

penyediaan bahan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan bahan

makanan dan minuman, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah; program peningkatan sasaran dan aparatur untuk kegiatan

pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

94

gedung kantor; dan program peningkatan dan pemerataan kualitas

pendidikan menengah untuk kegiatan pengembangan prestasi siswa.

3. Tahun 2013 terdapat 1 program yang tidak memenuhi kriteria efektivitas

yaitu program peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan

menengah untuk kegiatan pembinaan manajemen pendidikan menengah.

4. Tahun 2014 terdapat 1 program yang tidak memenuhi kriteria efektivitas

yaitu program peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan

menengah untuk kegiatan pembinaan manajemen pendidikan menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

95

BAB VIPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dengan metode value for money terhadap penelitian

yang telah di lakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ekonomi

a. Pada tahun 2012 terdapat 33 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 32 kegiatan yang mencapai nilai ekonomis, 1 kegiatan dengan

hasil ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan yang tidak ekonomis. Artinya

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah mampu mengelola keuangan

dengan baik.

b. Pada tahun 2013 terdapat 34 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 34 kegiatan yang mencapai nilai ekonomis, 0 kegiatan dengan

hasil ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan yang tidak ekonomis. Artinya

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah mampu mengelola keuangan

dengan sangat baik.

c. Pada tahun 2014 terdapat 36 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 36 kegiatan yang mencapai nilai ekonomis, 0 kegiatan dengan

hasil ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan yang tidak ekonomis. Artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

96

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah mampu mengelola keuangan

dengan sangat baik.

2. Efisiensi

a. Pada tahun 2012 terdapat 33 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh

hasil sebanyak 27 kegiatan yang efisien, 0 kegiatan dengan hasil

efisiensi berimbang, dan 6 kegiatan yang tidak efisien. Artinya Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta belum mampu mengelola sumber daya

secara maksimal sehingga beberapa hasil yang diperoleh dari suatu

kegiatan menjadi tidak efisien.

b. Pada tahun 2013 terdapat 34 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh

hasil sebanyak 29 kegiatan yang efisien, 0 kegiatan dengan hasil

efisiensi berimbang, dan 5 kegiatan yang tidak efisien. Artinya Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta belum mampu mengelola sumber daya

secara maksimal sehingga beberapa hasil yang diperoleh dari suatu

kegiatan menjadi tidak efisien, akan tetapi ketidakefisienan kegiatan

telah berkurang dari tahun sebelumnya.

c. Pada tahun 2014 terdapat 36 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 34 kegiatan yang efisien, 0 kegiatan dengan hasil efisiensi

berimbang, dan 6 kegiatan yang tidak efisien. Artinya Dinas Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

97

Kota Yogyakarta belum mampu mengelola sumber daya secara maksimal

sehingga beberapa hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan menjadi tidak

efisien, akan tetapi ketidakefisienan kegiatan telah berkurang dari tahun

sebelumnya.

3. Efektivitas

a. Pada tahun 2012 terdapat 33 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 8 kegiatan yang efektif, 3 kegiatan dengan hasil efektivitas

berimbang, dan 6 kegiatan yang tidak efektif. Jika dilihat hasil tersebut,

dapat dikatakan bahwa kinerja Dinas Pendidkan Kota Yogyakarta belum

sepenuhnya efektif.

b. Pada tahun 2013 terdapat 34 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 11 kegiatan yang efektif, 17 kegiatan dengan hasil efektivitas

berimbang, dan 5 kegiatan yang tidak efektif. Jika dilihat hasil tersebut,

dapat dikatakan bahwa kinerja Dinas Pendidkan Kota Yogyakarta belum

sepenuhnya efektif, akan tetapi mampu mengurangi ketidakefektivan

kegiatan dari tahun sebelumnya.

c. Pada tahun 2014 terdapat 36 kegiatan di Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta dan setelah dianalisis dengan value for money diperoleh hasil

sebanyak 10 kegiatan yang efektif, 15 kegiatan dengan hasil efektivitas

berimbang, dan 10 kegiatan yang tidak efektif. Jika dilihat hasil tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

98

dapat dikatakan bahwa kinerja Dinas Pendidkan Kota Yogyakarta belum

sepenuhnya efektif.

B. Keterbatasan Penelitian

Kurang lengkapnya data yang terdapat dalam Laporan Kinerja Kegiatan

khususnya untuk pengukuran efektivitas, seperti yang terdapat pada laporan tahun

2012, dimana pada laporan tersebut tidak tercantum persentase atas hasil kegiatan

secara lengkap sehingga membuat penulis tidak dapat membuat analisis mengenai

tingkat efektivitas untuk beberapa kegiatan.

C. Saran

Bagi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

1. Kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2012, 2013,dan 2014

dapat dikatakan telah melaksanakan kegiatannya dengan ekonomis, maka

diharapkan dapat dipertahankan atau ditingkatkan pada tahun-tahun

selanjutnya.

2. Pada tahun 2012 terdapat 6 kegiatan (18,19%) yang tidak efisien, tahun 2013

terdapat 5 kegiatan (14,71%), tahun 2014 terdapat 2 kegiatan (5,56%),

diharapkan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mampu membuat

perencanaan pelaksanaan kegiatan agar dapat menghasilkan kegiatan yang

efisien.

3. Pada tahun 2012 terdapat 6 kegiatan (18,18%) yang tidak efektif, tahun 2013

terdapat 5 kegiatan (14,71%), tahun 2014 terdapat 10 kegiatan (27,78%),

diharapkan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mampu membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

99

pelaksanaan kegiatan yang tepat agar kegiatan yang direncanakan dapat

tercapai sehingga dampak yang ditimbulkan menjadi terlihat.

Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Peneliti dapat mengambil satu tahun anggaran saja untuk diteliti dengan

tujuan hasil analisis lebih mendalam.

2. Peneliti selanjutnya juga dapat menentukan outcome dengan metode lain

seperti penyebaran kuesioner agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

100

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. http:// yogyakarta.siap.web.id/profil-dinas/profil-struktur/. Diakses pada 13

April 2016.

Djoka, Benoit Isadora Juita Wunu. 2011. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Pendekatan Value For Money Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2010. “Manajemen Kinerja”. Teori Dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Gaspersz, Vincent, 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balance Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah. PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Hardryana, Angela. 2013. Analisis Kinerja Pelayanan Kesehatan Dengan Metode Nilai Uang (Value For Money) Studi Kasus Pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Mahsun, Moh. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh. 2013. Akuntansi Sektor Publik. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Mahsun, Moh. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Mahsun, Moh; Sulistiyowati, Firma; Purwanugraha, Heribertus Andre. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

101

Kuswanti, Niken Dwi. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Melalui Pendekatan Value for Money Studi Kasus Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PP No.71 Tahun 2010. Laporan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Berbasis Kas.

Renyowijoyo. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Rofiaty. 2012. “Inovasi dan Kinerja”. Knowledge Sharing Behaviour Pada UKM. Universitas Brawijaya Press, Malang.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014. Tentang Pemerintah Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

102

LAMPIRAN

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

104

LAMPIRAN

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

121

LAMPIRAN3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

137

LAMPIRAN4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK … · dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai daerah otonom, Yogyakarta memiliki kewenangan otonom dalam merencanakan

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI