analisis penguatan (reinforcement) dalam...

190
ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I DI MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) oleh Nabila Az Zahra NIM. 11160183000001 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

i

ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

oleh

Nabila Az Zahra

NIM. 11160183000001

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M/1441

Page 2: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Analisis Penguatan (Reinforcement) dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta” disusun oleh Nabila Az Zahra, Nomor Induk Mahasiswa 11160183000001,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 06 Juli 2020

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing

Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi

NIP. 19690206 1995503 2 001

Page 3: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta
Page 4: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nabila Az Zahra

Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 14 Januari 1999

NIM : 11160183000001

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Analisis Penguatan (Reinforcement) dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di

MI Pembangunan UIN Jakarta

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi

Dengan ini menyatakan :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli sendiri, yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah dicantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya hasil sendiri atau

merupakan plagiat dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima

konsekuensi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Juli 2020

Penulis

Nabila Az Zahra

Page 5: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

i

ABSTRAK

Nabila Az Zahra, NIM 11160183000001. “Analisis Penguatan (Reinforcement)

dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas

I di MI Pembangunan UIN Jakarta” Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru yang masih belum optimal dalam

memberikan penguatan kepada siswa dalam aspek afektif, adanya perilaku siswa

yang melanggar aturan, perilaku kurang disiplin yang masih muncul seperti tidak

mau berbaris dengan rapi, tidak merapikan kembali peralatan setelah digunakan,

tidak menyelesaikan tugas sampai tuntas, tidak antri dalam menunggu giliran,

terlambat ketika datang ke sekolah, dan tidak memperhatikan guru saat

pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian penguatan

(reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada pembelajaran tematik

kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan

pendekatan naratif. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui angket,

wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan

triangulasi teknik yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk penguatan

(reinforcement) yang dilakukan guru antara lain yaitu penguatan (reinforcement)

verbal dan non verbal. Penguatan (reinforcement) diberikan kepada individu

ataupun kelompok dengan penuh kebermaknaan, sungguh-sungguh dan penuh

ketulusan, menghindari respon negatif siswa, dan dengan variasi.

Kata kunci: Penguatan (Reinforcement), Kedisiplinan, Pembelajaran Tematik

Page 6: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ii

ABSTRACT

Nabila Az Zahra, NIM 11160183000001. "Reinforcement Analysis in Improving

Student Discipline in Thematic Learning Class I at MI Pembangunan UIN

Jakarta" Thesis, Education Program Elementary School, Faculty of Tarbiyah

and Teaching, Syarif Hidayatullah Islamic University Jakarta.

This research is motivated by teachers who are still not optimal in providing

reinforcement to students in the affective aspects, the behavior of students who

break the rules, lack of discipline behavior that still appears as if they do not want

to line up neatly, do not tidy up the equipment after use, do not complete the task to

completion , not queuing up in waiting their turn, being late when coming to school,

and not paying attention to the teacher when learning. This study aims to analyze

the provision of reinforcement in enhancing student discipline in the thematic

learning class I at MI Pembangunan UIN Jakarta.

The method used in this study is a qualitative method with a narrative

approach. Data collection techniques were collected through questionnaires,

interviews, and documentation. Checking the validity of the data using

triangulation techniques is done by checking the data to the same source with

different techniques.

The results of this study indicate that the forms of reinforcement made by

teachers include verbal and non verbal reinforcement. Reinforcement

(reinforcement) is given to individuals or groups with full meaningfulness, earnest

and full of sincerity, avoiding negative student responses, and with variations.

Keywords: Reinforcement, Discipline, Thematic Learning

Page 7: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

iii

حِيم حْمَنِ الره ِ الره بِسْمِ اللَّه

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi

khalifah dimuka bumi ini.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW sang pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian

bagi seluruh alam. Atas berkat rahmat, hidayah, dan karunia Allah SWT, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Analisis Pengutaan (Reinforcement)

dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas I di

MI Pembangunan UIN Jakarta”. Sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang

ada, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit

kesulitan yang dialami. Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini tidak terlepas dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan, arahan, bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis

sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakart

Page 8: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

iv

3. Asep Ediana Latip, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah yang telah memberikan arahan, motivasi dan memudahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Rohmat Widyanto, M.Pd, Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah yang telah memberikan arahan kepada penulis.

5. Dra. Hj. Zikri Neni Iska, M.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

tulus dan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan kepada penulis hingga pada tahap penyelesaian

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini

dapat selesai dengan baik.

7. Wahyudi, S.Pd. Selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di MI Pembangunan UIN Jakarta.

8. Drs. H. Yon Sugiono Selaku Kepala P2JM Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta yang telah memberikan izin, bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam melaksanakan penelitian di MI Pembangunan UIN Jakarta

9. Seluruh Guru Kelas I Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang telah

bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian di MI

Pembangunan UIN Jakarta

10. Kedua Orang Tua Tercinta (Muslih dan Nurkomariah) yang telah

mengasuh, membimbing, mendidik dan memberikan motivasi yang teramat

banyak hingga penulis mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

11. Keluarga Besar PGMI UIN Jakarta Angkatan 2016, yang telah memberikan

motivasi dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak jasa-

jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya

Page 9: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

v

kepada Allah jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca umumnya.

Jakarta, 06 Juli 2020

Penulis

Page 10: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 7

A. Hakikat Penguatan (Reinforcement) ................................................ 7

1. Pengertian Penguatan (Reinforcement) .................................... 7

2. Prinsip Penguatan (Reinforcement)........................................... 8

3. Tujuan Penguatan (Reinforcement) ........................................ 10

4. Komponen-komponen Penguatan (Reinforcement) ............... 11

5. Syarat-syarat Penguatan (Reinforcement) .............................. 13

6. Cara Penggunaan Penguatan (Reinforcement) ...................... 14

B. Hakikat Disiplin ............................................................................... 15

1. Pengertian Disiplin ................................................................... 15

2. Tujuan Disiplin ......................................................................... 17

3. Unsur-unsur Disiplin ................................................................ 18

4. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin...................................... 20

5. Cara Menanamkan Disiplin..................................................... 21

6. Indikator Disiplin...................................................................... 23

C. Pembelajaran Tematik .................................................................... 24

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ......................................... 24

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ..................................... 25

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik ............................. 26

Page 11: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik ........... 27

5. Tema yang digunakan pada Kelas I........................................ 28

D. Hasil Penelitian Relevan .................................................................. 28

E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 32

B. Metode Penelitian............................................................................. 32

C. Subjek Penelitian ............................................................................. 33

D. Instrumen Data ................................................................................ 34

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38

F. Analisis Data ..................................................................................... 41

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43

A. Gambaran Umum MI Pembangunan UIN Jakarta ..................... 43

B. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian ............................................... 48

C. Pembahasan ...................................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 73

A. Kesimpulan ....................................................................................... 73

B. Saran ................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 79

Page 12: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Langkah-langkah Scientific Menggunakan Kata Kerja Operasional ... 26

Tabel 3. 1 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 32

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan (reinforcement) dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada Pembelajaran Tematik ......... 34

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Wawancara Pemberian Penguatan (Reinforcement) dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada Pembelajaran Tematik ......... 37

Tabel 3. 4 Interpretasi Presentase Angket ............................................................ 39

Tabel 4. 1 Jumlah Peserta Didik ........................................................................... 48

Tabel 4. 2 Penguatan (reinforcement) dalam bentuk verbal ................................. 48

Tabel 4. 3 Penguatan (reinforcement) dalam bentuk non verbal .......................... 50

Tabel 4. 4 Penguatan (reinforcement) dengan variasi ........................................... 56

Tabel 4. 5 Penguatan (reinforcement) dengan sungguh-sungguh dan penuh

ketulusan ............................................................................................... 57

Tabel 4. 6 Penguatan (reinforcement) dengan penuh kebermaknaan ................... 60

Tabel 4. 7 Penguatan (reinforcement) dengan menghindari respon negatif ......... 63

Page 13: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Kerangka Berfikir Analisis Reinforcement dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Kelas I pada Pembelajaran Tematik di MI

Pembangunan UIN Jakarta .................................................................. 31

Page 14: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Profil MI Pembangunan UIN Jakarta

Lampiran 2 : Data Siswa

Lampiran 3 : Daftar Wawancara

Lampiran 4 : Hasil Wawancara

Lampiran 5 : Daftar Angket

Lampiran 6 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 9 : Dokumentasi

Lampiran 10 : Lembar Uji Referensi

Page 15: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan. Setiap orang

berhak medapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi dan karakter

yang ada pada diri mereka.

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung

jawab.1

Pengertian di atas menjelaskan pentingnya pendidikan dalam

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki

kekuatan dalam hal spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan.

Madrasah Ibtidaiyah merupakan dasar pendidikan pada jenjang

pendidikan berikutnya, oleh karena itu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah

hendaknya dilakukan dengan cara yang tepat agar mampu menjadi landasan

kuat untuk jenjang pendidikan berikutnya. Pada jenjang pendidikan dasar

kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 atau kurtilas dimana

pembelajarannya merupakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang mengelompokkan beberapa mata pelajaran

menjadi suatu tema tertentu.

Dalam pembelajaran tematik pembelajaran dilaksanakan menyesuaikan

dengan tahapan perkembangan siswa, karakteristik siswa, konsep belajar dan

pembelajaran bermakna.2 Salah satu aspek perkembangan yang penting untuk

1 Nurkholis, “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi,” Jurnal Kependidikan 1, no.

1 (2013): 24–44. 2 Nurul Hidayah, “Pembelajaran Tematik Integratif Di Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Dasar 2, no. 1 (2015): 34–49.

Page 16: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

2

dikembangkan yaitu perkembangan moral. Perilaku yang sesuai dengan aturan

dan norma yang ada di dalam masyarakat yaitu perilaku moral. Kedisiplinan

merupakan salah satu nilai moral yang perlu ditanamkan kepada siswa.

Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam

pembelajaran. Guru memiliki kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan

serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Guru juga memiliki kemampuan dalam menggunakan metode, model

ataupun teknik dalam pembelajaran yang akan meningkatkan kedisiplinan

siswa. Selain itu guru merupakan teladan bagi siswa yang masih suka datang

terlambat ke sekolah sehingga kemungkinan siswa yang terlambat datang ke

sekolah karena mencontoh keteladanan guru yang tidak baik.3

Sedangkan siswa merupakan sasaran dari proses pembelajaran yang akan

berdampak tepat nilai kedisiplinan pada perilaku siswa jika guru terus

mengasah kemampuan mengajar yang ada pada dirinya. Kedispilinan siswa

dapat dikatakan rendah disebabkan karena siswa tidak paham dengan peraturan

sekolah yang ada sehingga siswa sering melanggar dan siswa yang susah

diberitahu. kurangnya kesadaran diri siswa dalam mematuhi peratuan yang

berlaku, siswa tidak paham dengan peraturan sekolah yang berlaku, siswa

sering melanggar peraturan, siswa susah diberitahu, dan siswa pura-pura tidak

tahu.4

Seorang guru tidak hanya dituntut dapat menyampaikan materi dengan

baik melainkan guru juga harus dapat memberikan penguatan kepada siswanya,

karena dengan penguatan guru mampu mengubah perilaku peserta didik ke arah

yang lebih baik. Atas dasar itu pendidik harus bijak dalam mengambil tindakan

yang akan menimbulkan dampak positif atau negatif pada siswa. Untuk

mengatasi hal tersebut dalam pendidikan dan pengajaran diperlukan kecakapan

guru dalam mengajar dan dalam menggunakan sarana pembelajaran yang

relevan dengan kebutuhan siswa serta bagaimana cara guru membimbing siswa

3 Mahasti Windha Wardhani, “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kedisiplinan Siswa SDN

Kepek Pengasih Kulon Progo Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 19 (2018): 1–

10. 4 Ibid.

Page 17: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

3

menjadi lebih disiplin sehingga terciptanya suasana pembelajaran yang nyaman

dan diharapkan proses pembelajaran tematik dapat terlaksana dengan baik.

Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan tugas guru agar siswa

dapat melakukan pembelajaran dengan menyenangkan. Untuk mencapai tujuan

tersebut guru dapat memberikan penguatan kepada siswa, karena dengan

memberikan penguatan siswa merasa dihargai segala sikap, prestasi dan juga

usahanya. Selain itu dengan adanya penguatan atau reinforcement siswa akan

berusaha meningkatkan sikap positif dan menghilangkan sikap negatif yang ada

pada dirinya.

Peneliti telah melakukan pengamatan pada saat kegiatan Pengenalan

Lapangan Persekolahan II selama dua bulan terhadap siswa kelas I C di MI

Pembangunan UIN Jakarta, guru lebih menekankan pada perkembangan

kognitif siswa dalam pembelajaran, namun guru juga sudah menanamkan nilai-

nilai moral kepada siswa. Salah satu nilai moral yang sudah ditanamkan oleh

guru kepada siswa yaitu nilai kedisiplinan yang dapat dilihat dengan adanya

kegiatan rutin berbaris sebelum masuk ke dalam kelas. Kegiatan tersebut

membiasakan siswa untuk bersabar dalam menunggu giliran masuk ke dalam

kelas. Guru juga nemanamkan sikap tertib dan tenang dalam berdoa kepada

siswa melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Namun beberapa

penanaman kedisiplinan yang dilakukan oleh guru masih belum optimal,

peneliti menemukan ada beberapa perilaku yang melanggar aturan. Perilaku

kurang disiplin yang masih muncul seperti tidak mau berbaris dengan rapi, tidak

merapikan kembali peralatan setelah digunakan, tidak menyelesaikan tugas

sampai tuntas, tidak antri dalam menunggu giliran, terlambat ketika datang ke

sekolah, dan tidak memperhatikan guru saat pembelajaran seperti bertengkar

atau bermain saat pembelajaran serta mengganggu teman yang sedang belajar.

Penelitian ini sudah diteliti oleh Lasria Gultom dan Meri Fuji Asiahaan

di Kelas II SD Sekolah Kristen ABC, dalam penelitiannya menyatakan bahwa

penerapan reward dan konsekuensi dapat meningkatkan tingkat kedisiplinan

kelas 2 SD di Sekolah Kristen ABC di Sulawesi Utara. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Sk. Rezaul Hoque di wilayah Bangaon 24 Parganas Utara

Page 18: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

4

Benggala Barat, India dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa pentingnya

teori pengkondisian Skinner dalam proses belajar mengajar. Dan juga penelitian

yang dilakukaIdenn oleh Sikha Basti Nursetya dan Erwin Setyo Kriswanto di

SMAN 1 Wates Kabupaten Kulon Progo, dalam penelitiannya menyatakan

bahwa kedisiplinan siswa meningkat dengan adanya tindakan reinforcement

yang diterapkan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, MI Pembangunan UIN Jakarta

merupakan lembaga yang menerapkan pembelajaran tematik dan guru

menggunakan penguatan (reinforcement) sebagai suatu cara untuk

meningkatkan kedisiplinan siswa. Guru kelas I khususnya mempunyai cara

tersendiri bagaimana penguatan (reinforcement) yang diberikan tersebut dapat

direspon siswa dengan baik sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Analisis Penguatan (Reinforcement) dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI

Pembangunan UIN Jakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, pada penelitian

ini terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. pengembangan aspek perkembangan anak belum seimbang karena lebih

menekankan pada aspek kognitif,

2. belum optimalnya upaya guru dalam menanamkan kedisiplinan siswa,

3. keteladanan guru yang tidak baik sehingga dicontoh oleh siswa,

4. masih ada siswa yang tidak disiplin dalam pembelajaran,

5. kurangnya kesadaran diri siswa dalam mematuhi peratuan yang berlaku,

6. siswa tidak paham dengan peraturan sekolah,

7. siswa sering melanggar peraturan,

8. siswa sulit diberitahu bahkan siswa pura-pura tidak tahu peraturan.

Page 19: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

5

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak semua

masalah akan diteliti mengingat keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Agar

penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik maka penulis membatasi

penelitian mengenai :

1. cara guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dengan menggunakan

penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran,

2. kedisiplinan yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain dalam hal

kehadiran, penyelesaian tugas hingga tuntas, penggunaan benda sesuai dengan

fungsinya, kerapihan peralatan setelah digunakan dan ketaatan dalam menaati

aturan.

D. Perumusan Masalah

Setelah membatasi masalah yang akan diteliti, peneliti merumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara meningkatkan

kedisiplinan siswa dengan menggunakan penguatan (reinforcement) dalam

pembelajaran tematik pada siswa kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui cara meningkatkan kedisiplinan dengan menggunakan penguatan

(reinforcement) dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas I di MI

Pembangunan UIN Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Teoretis

Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang reinforcement dan

kedisiplinan siswa kelas I dalam pembelajaran tematik, dan dapat dijadikan

Page 20: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

6

sebagai bahan rujukan pengembangan ilmu dan teori-teori pembelajaran

serta bahan informasi bagi pengembangan peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Peneliti dapat memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan

menambah wawasan pengetahuan tentang penguatan (reinforcement)

dan juga kedisipilinan siswa, serta menambah pengalaman dan pelajaran

berharga bagi peneliti.

b. Bagi pendidik

Memberikan informasi kepada pendidik dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa dengan penguatan (reinforcement), dan dapat

dijadikan bahan pertimbangan dan pengembangan keterampilan guru

dalam melaksanakan serta merancang pembelajaran.

c. Bagi peserta didik

Dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran

sehingga lebih disiplin dalam proses pembelajaran.

d. Bagi sekolah

Menjadi masukan bagi lembaga tentang pentingnya pemberian

penguatan (reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

dalam pembelajaran.

Page 21: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Penguatan (Reinforcement)

1. Pengertian Penguatan (Reinforcement)

Dalam pendidikan reinforcement atau penguatan dapat menjadi

pendorong siswa dalam proses pembelajaran. reinforcement yang diberikan

akan membuat peserta didik lebih disiplin dan dapat belajar dari kesalahan

serta memperbaikinya dalam proses pembelajaran.

Reinforcement adalah memberikan atau menghilangkan suatu

rangsangan dalam proses belajar dengan tujuan untuk meningkatkan

kemungkinan dari sebuah perilaku dengan.5 Penguatan adalah konsekuensi

yang meningkatkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.6 Reinforcement

adalah respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang

memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.7

Menurut Mulyasa, reinforcement merupakan respons terhadap suatu

perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali

perilaku tersebut.8 Reinforcement adalah berbagai bentuk respon yang

merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku dengan tujuan untuk

memberikan informasi umpan balik sebagai suatu tindakan dorongan atau

koreksi yang bersifat verbal atau diungkapkan dengan kata-kata langsung

maupun non verbal atau dilakukan dengan gerak, isyarat, pendekatan, dan

sebagainya,.9

5 Muhammad Fathurrohman, Belajar Dan Pembelajaran Modern (Yogyakarta: Garudhawaca,

2017), h. 98. 6 Darwis, Menghukum Atau Memulihkan (Makassar: Sah Media, 2018), h. 99. 7 P. Ratu Ile Tokan, Sumber Kecerdasan Manusia (Jakarta: Grasindo, 2016), h. 59. 8 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21 (Surabaya: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h.

32. 9 Darmadi, Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan (Melejitkan Produktivitas

Kerja Kepala Sekolah Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi) (Yogyakarta: Deepublish, 2018),

h. 88.

Page 22: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

8

Skinner membagi penguatan ini menjadi dua bagian yaitu: 1)

penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi

respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung

(rewarding), 2) penguatan negatif adalah penguatan berdasarkan prinsip

bahwa frekuens respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan

stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).10 Dalam rangka penguatan

kelas, penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara

perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan

perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak

menyenangkan.11

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

penguatan atau reinforcement merupakan segala bentuk respon yang

bersifat verbal ataupun non verbal yang terdiri dari penguatan positif dan

negatif yang bertujuan untuk memberikan umpan balik ataupun dorongan

terhadap suatu tindakan.

2. Prinsip Penguatan (Reinforcement)

Dalam memberikan penguatan pada proses pembelajaran, guru perlu

memperhatikan prinsip yang terdapat dalam reinforcement tersebut

sehingga lebih efektif. Adapun prinsip yang perlu dipedomani dalam

pemberian penguatan yaitu keantusiasan dan kehangatan, kebermaknaan

bagi siswa, penghindaran atas penguatan atau respons negatif.12

a. Kehangatan dan keantusiasan. Suara, mimik, dan gerakan badan

guru merupakan bukti adanya kehangatan dan keantusiasan

sehingga membuat penguatan yang diberikan menjadi lebih efektif.

b. Kebermaknaan. Yakinkan pada diri siswa bahwa penguatan yang

diberikan adalah penguatan yang wajar, sehingga benar-benar

bermakna bagi siswa. Penguatan yang berlebihan harus dihindari,

karena akan mematikan motivasi siswa atau mungkin siswa akan

merasa direndahkan.

10 Darwis, Menghukum Atau Memulihkan, h. 19. 11 Rifma, Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru (Jakarta: Kencana, 2016), h.

71. 12 Besse Marhawati, Pengantar Pengawasan Pendidikan (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.

83.

Page 23: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

9

c. Menghindari penggunaan respon yang negatif. Respon negatif

berupa komentar bernada menghina, atau ejekan yang kasar perlu

dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk

mengembangkan dirinya. Jika siswa tidak dapat memberikan

jawaban seperti yang diharapkan, guru jangan langsung

menyalahkannya, tetapi memindahkan giliran menjawab kepada

siswa lain.13

Ada lima prinsip penguatan berupa imbalan atau penghargaan,

antara lain sebagai berikut:14

a. Choosing the right reinforcing agents yaitu memilih agen penguat yang

tepat. Akan ada hasil dan kondisi yang berbeda ketika pemilihan

penguat dilakukan dengan tidak tepat.

b. Reward immediately after the behavior to have the best result yaitu

hadiah harus diberikan segera atau tidak menundanya untuk

mendapatkan hasil yang terbaik.

c. Extent of reinforcement yaitu keputusan tentang tingkat penguatan.

Sejauh mana siswa kehilangan hadiah adalah faktor penting misalnya

pertimbangan seorang guru yang selalu mendorong peran hadiah dan

hukuman dalam pembelajaran.

d. Novelty of situation and reinforcing agent yaitu kebaruan situasi dan

guru sebagai penguat. Dalam suatu kondisi orang lebih suka terlibat

dalam situasi yang baru daripada melakukan tugas berulang.

e. Constructiveness yaitu seorang anak harus diberikan penghargaan

dengan cara yang konstruktif dan menghindarkan kesombongan,

penghargaan diri dan keterpusatan pada diri sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

prinsip dalam reinforcement antara lain keantusiasan dan kehangatan,

kebermaknaan bagi siswa, penghindaran atas penguatan atau respons

13 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, h. 32-33. 14 Ahmadreza Fatahian Kelishadroky et al., “The Role of Reward and Punishment in

Learning,” International Journal of Advanced Biotechnology and Research 7, no. special issue

(2016): 780–788, https://doaj.org.

Page 24: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

10

negatif dan pemberian penguatan dengan cara yang konstruktif atau

menghindarkan kesombongan, penghargaan diri dan keterpusatan pada diri

siswa.

3. Tujuan Penguatan (Reinforcement)

Penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran memiliki beberapa

tujuan yang hendak dicapai antara lain bertujuan untuk meningkatkan

perhatian siswa dan membantu siswa belajar bila pemberian penguatan

dilakukan secara selektif15, membangkitkan dan memelihara motivasi

siswa, memudahkan siswa untuk belajar, mengontrol dan memodifikasi

tingkah laku siswa yang kurang positif, serta mendorong munculnya tingkah

laku yang produktif.16

Menurut Hasibuan dan Moedjiono tujuan pemberian reinforcement

antara lain yaitu perhatian siswa menjadi meningkat, proses belajar

menjadi mudah dan lancar, membangkitkan dan mempertahankan

motivasi, sikap siswa yang mengganggu dapat dikontrol dan dirubah

menjadi tingkah laku produktif, dalam belajar siswa dapat

mengembangkan dan mengatur diri sendiri, siswa dapat mengarahkan

cara berfikir yang baik dan inisiatif pribadi.17

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pemberian penguatan (reinforcement) dapat meningkatkan perhatian siswa,

membantu siswa belajar, membangkitkan dan memelihara motivasi,

mengontrol dan mengubah perilaku siswa yang kurang positif,

mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur dirinya sendiri

dalam belajar, dan mengarahkan cara berfikir yang baik. Penguatan

(reinforcement) dapat digunakan untuk mengontrol dan mengubah perilaku

siswa. Salah satu perilaku yang dapat dikontrol yaitu perilaku disiplin.

Penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran tematik dapat membuat

proses belajar menjadi lebih mudah dan lancar serta hal tersebut dapat

15 Rifma, Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru, h. 71. 16 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, h. 32. 17 Naniek Kusumawati and Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar

(Madiun: AE Media Grafika, 2019), h. 25.

Page 25: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

11

mengontrol perilaku disiplin siswa dan merubah perilaku tidak disiplin

siswa menjadi perilaku disiplin atau perilaku yang lebih baik.

4. Komponen-komponen Penguatan (Reinforcement)

Terdapat berbagai komponen penguatan (reinforcement) dalam

pembelajaran yang dapat digunakan guru ketika proses belajar mengajar di

kelas. Adapun komponen-komponen penguatan terdiri dari penguatan

verbal, penguatan dengan mimik atau gerakan badan, dengan cara

mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, dan simbol atau

benda.18

Sedangkan menurut Syaripuddin, komponen penguatan

(reinforcement) dibagi menjadi dua yaitu penguatan verbal dan penguatan

non verbal. Berikut ini adalah penjelasannya; 19

a. Penguatan Verbal

1) Dengan kata-kata; bagus, yaa, benar, tepat sekali, bagus sekali, baik,

bagus, seratus untuk kamu, itu baru jempol dan lain sebagainya.20

2) Dengan kalimat; si A patut diteladani oleh teman-teman sekelas.

Bagus sekali hasil karyamu! Hebat, kalian telah melaksanakan tugas

dengan baik, dan sebagainya.

b. Penguatan Non Verbal

1) Penguatan berupa mimik dan gerak badan yang dapat memberikan

kesan positif terhadap siswa21 misalnya; senyuman, anggukan,

acungan ibu jari, tepuk tangan, dan kadang-kadang dilaksanakan

bersama-sama dengan penguatan verbal. Misalnya ketika guru

memberikan penguatan verbal “bagus” pada saat yang bersamaan ia

mengacungkan jempolnya atau bertepuk tangan.

18 Marhawati, Pengantar Pengawasan Pendidikan, h. 83-84. 19 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, h. 35-37. 20 Kusumawati and Maruti, Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar, h. 25. 21 Ibid.

Page 26: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

12

2) Penguatan dengan cara mendekati; yakni guru mendekati siswa

untuk menyatakan adanya perhatian dan kegembiraan terhadap hasil

pekerjaannya. Agar suasana lebih hangat dan antusias, penguatan ini

dibantu dengan penguatan verbal. Contohnya berdiri atau duduk

disamping siswa yang sedang berdiskusi, sedang praktik

keterampilan, dan lain sebagainya.22

3) Penguatan dengan sentuhan; guru dapat menyatakan persetujuan dan

penghargaan terhadap siswa atas usaha dan penampilannya dengan

cara menepuk pundak, menjabat tangan atau mengangkat tangan

siswa yang menang dalam pertandingan atau berprestasi di kelas.

Dalam penggunaan penguatan dengan sentuhan harus bijaksana

artinya dipertimbangkan umur, jenis kelamin, latar belakang

kebudayaan setempat, dan sebagainya.

4) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan; guru dapat

menggunakan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi

oleh siswa sebagai penguatan. Lebih bermakna bagi siswa kalau

kegiatan dan tugas-tugas yang akan digunakan sebagai penguatan itu

berhubungan dengan penampilan yang diberi penguatan. Misalnya,

siswa yang memiliki prestasi pada pelajaran musik, ditunjuk untuk

memimpin paduan suara. Yang berprestasi dalam tilawatil Qur’an

ditugasi memandu rekan-rekannya dalam membaca Alquran.

5) Penguatan berupa simbol atau benda; dalam penguatan ini

digunakan bermacam-macam simbol atau benda. Simbol disini

antara lain adalah tanda komentar tertulis pada buku siswa,

sedangkan yang berupa benda dapat berupa kartu bergambar,

bintang, plastik, lencana, dan benda-benda lain yang tidak terlalu

mahal. Penguatan ini bisa sebagai insentif akan tetapi jangan terlalu

sering digunakan, terutama yang berupa benda.

22 Ibid.

Page 27: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

13

Berdasarkan pendapat di atas, komponen-komponen reinforcement

dibagi menjadi dua yaitu penguatan verbal dan penguatan non verbal.

Penguatan verbal dapat dengan kata-kata ataupun kalimat dari guru,

sedangkan penguatan non verbal dapat dilakukan dengan mimik dan gerak

badan, dengan cara mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan

serta dapat berupa simbol atau benda.

5. Syarat-syarat Penguatan (Reinforcement)

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan guru dalam memberikan

penguatan (reinforcement) pada proses pembelajaran, antara lain:

a. Penguatan harus diberikan dengan sungguh-sungguh, penuh

ketulusan;

b. Penguatan yang diberikan harus memiliki makna yang sesuai

dengan kompetensi yang diberi penguatan;

c. Hindarkan respon negatif terhadap jawaban siswa;

d. Penguatan harus dilakukan segera setelah sesuatu kompetensi

ditampilkan;

e. Penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.23

Menurut Winataputra dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:24

a. Sasaran penguatan

Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas. Misalnya

memberikan penguatan kepada siswa tertentu, kepada kelompok

siswa, ataupun kepada seluruh siswa secara utuh, misalnya : “Wah

Ibu bangga benar dengan kedisiplinan kelas II ini”.

b. Penguatan harus diberikan dengan segera

Agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan

hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah siswa

menunjukkan respon yang diharapkan. Dengan perkataan lain,

23 Ibid., h. 26. 24 Dewi Maslichah Kumalaningrum, “Pemberian Penguatan (Reinforcement) Dalam

Pembelajaran Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Di Kelas

VIII SMP Al-Azhar Menganti Gresik,” MATHEdunesa 2, no. 1 (2013).

Page 28: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

14

tidak ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkan dengan

penguatan yang diberikan.

c. Variasi dalam penggunaan

Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya

hingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.

Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, misalnya : bagus,

bagus, bagus, akan kehilangan makna, hingga tidak berarti apaapa

bagi siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya berusaha mencari

variasi baru dalam memberi penguatan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan antara lain; sasaran penguatan individual atau kelompok,

penguatan harus diberikan dengan segera, sungguh-sungguh, penuh

ketulusan dan bermakna serta dalam pemberian penguatan harus dilakukan

dengan bervariasi sehingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang

menerimanya.

6. Cara Penggunaan Penguatan (Reinforcement)

Penguatan (reinforcement) yang diberikan guru kepada siswa

dilakukan dengan berbagai cara. Ada lima cara yang digunakan dalam

memberikan penguatan (reinforcement) kepada siswa, antara lain yaitu:

a. Penguatan kepada pribadi tertentu. Penguatan yang diberikan harus

jelas kepada siapa ditujukan, sebab bila tidak jelas akan tidak efektif.25

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara pandangan guru harus tegas

diarahkan kepada anak yang memperoleh penguatan dan berusaha

menyebutkan nama siswa yang bersangkutan.26

25 Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana,

2017), 192. 26 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, 34.

Page 29: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

15

b. Penguatan kepada kelompok siswa, yaitu dengan memberikan

penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas

dengan baik.

c. Pemberian penguatan dengan segera. Penguatan diberikan sesegera

mungkin setelah munculnya perilaku siswa.27 Penguatan yang ditunda

menyebabkan penguatan tersebut kurang efektif dan menjadi tidak

bermakna.28

d. Variasi dalam penggunaan. Jenis penguatan yang diberikan sebaiknya

bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis penguatan saja karena hal

tersebut akan menimbulkan rasa kebosanan dan semakin lama akan

kurang efektif.29 Oleh sebab itu penguatan sebaiknya dilakukan dengan

variatif antara komponen penguatan verbal maupun non verbal.30

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ada beberapa cara yang dilakukan

dalam menggunakan penguatan (reinforcement) antara lain yaitu penguatan

kepada pribadi tertentu misalnya dengan menyebutkan nama siswa,

penguatan kepada kelompok siswa misalnya memberikan penghargaan

kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik,

penguatan dengan segera atau tidak menunda, dan variasi dalam

penggunaan penguatan misalnya menggabungkan beberapa komponen-

komponen penguatan (reinforcement).

B. Hakikat Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan salah satu aspek penilaian afektif yang

dilakukan dalam pembelajaran. Disiplin adalah ketaatan dan ketepatan pada

suatu aturan yang dilakukan secara sadar tanpa adanya paksaan dari orang

27 Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 192. 28 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, 34. 29 Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 192. 30 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, 34.

Page 30: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

16

lain. Sikap disiplin harus dilatih dan ditingkatkan pada siswa karena dengan

disiplin proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.

Menurut Ametembun, secara etimologis disiplin berasal dari Bahasa

Inggris “dicipline” yang artinya pengikut atau penganut. Sedangkan secara

terminologis disiplin berarti keadaan tertib dimana para pengikut itu tunduk

dengan senang hati kepada ajaran-ajaran para pemimpinnya.31 Menurut

Moeliono disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib,

aturan, atau norma dan sebagainya.32 Disiplin adalah suatu sikap yang

menunjukkan keterkaitan siswa terhadap peraturan sekolah. Disiplin adalah

suatu keadaan tertib untuk tunduk pada peraturan-peraturan dengan senang

hati.33 Disiplin yang diberikan guru merupakan instruksi sistematis yang

diberikan kepada siswa dalam rangka mengontrol perilakunya dan

mengarahkannya ke hal yang baik dan dapat diterima secara sosial.34

Disiplin adalah ketaatan dan ketepatan pada suatu aturan yang

dilakukan secara sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak lain atau

suatu keadaan dimana sesuatu itu berada dalam tertib, teratur, dan

semestinya tidak ada pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung

maupun tidak langsung.35 Dalam pengertian lain disiplin adalah suatu

bentuk tingkah laku dimana seseorang menaati peraturan dan kebiasaan-

kebiasaan sesuai dengan waktu dan tempatnya.36

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

disiplin merupakan ketaatan atau kepatuhan pada peraturan yang telah

ditetapkan dan dilakukan secara sadar dan senang hati dengan tujuan untuk

mengarahkan perilaku ke hal yang baik dan dapat diterima.

31 Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa

(Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 321. 32 Ibid. 33 Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya)

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), h. 119. 34 Lara Fridani and APE Lestari, Inspiring Education (Jakarta: Gramedia, 2009), h. 131. 35 Rinja Efendi and Delita Gustriani, Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar (Pasuruan: Qiara

Media, 2020), h. 38. 36 Sri Shofiyati, Hidup Tertib (Jakarta: Balai Pustaka, 2012), h. 15.

Page 31: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

17

2. Tujuan Disiplin

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan siswa untuk mecapai tujuan

pendidikan. Untuk mengantarkan siswa dalam mencapai keberhasilan

dalam belajar, disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku,

dan tata kehidupan.

Menurut Williamson, tujuan disiplin adalah untuk self-discipline,

self-direction, self growth and self-development yang artinya tujuan disiplin

untuk peneguhan diri, kekuatan diri, serta pertumbuhan dan perkembangan

diri siswa.37 Tujuan disiplin bagi para siswa adalah agar siswa memahami

perilakunya sendiri dan dapat mengambil inisiatif atas pilihan yang diambil

selain itu siswa dilatih untuk belajar bertanggung jawab.38 Menurut Tulus,

beberapa fungsi disiplin antara lain:39

a. Menata kehidupan bersama

Disiplin berfungsi untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu

menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan

yang berlaku.

b. Membangun kepribadian

Disiplin yang diterapkan di lingkungan dapat memberikan dampak

positif bagi pertumbuhan kepribadian seseorang terutama siswa yang

sedang tumbuh kepribadiannya.

c. Melatih kepribadian

Sikap disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat namun

membutuhkan waktu yang panjang. Diperlukan pembiasaan, latihan,

mencoba dan berusaha dengan gigih.

d. Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri dan adanya

pemaksaan dan tekanan dari luar. Disiplin dapat berfungsi sebagai

pemaksaan kepada seseoarng untuk mengikuti peraturan yang berlaku

37 Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya), h. 123. 38 Fridani and Lestari, Inspiring Education, h. 131. 39 Ibid.

Page 32: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

18

melalui pendampingan guru, pembiasaan, dan latihan yang

menyadarkan siswa pentingnya disiplin.

e. Hukuman

Hukuman mengandung fungsi pendidikan yakni menyadarkan

seseorang untuk meninggalkan perbuatan tidak baik dan melakukan

perbuatan baik. Hukuman dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi

siswa untuk menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku.

f. Menciptakan lingkungan kondusif

Disiplin mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang berjalan

lancar yang dicapai dengan merancang peraturan kemudian

diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen sehingga

penciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib,

dan teratur.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan disiplin antara lain yaitu untuk peneguhan diri, kekuatan diri, serta

pertumbuhan dan perkembangan diri siswa. selain itu agar siswa memahami

perilakunya sendiri dan dapat mengambil inisiatif atas pilihan yang diambil

serta siswa dilatih untuk belajar bertanggung jawab. Disiplin juga bertujuan

untuk menata kehidupan bersama, membangun dan melatih kepribadian,

memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhi

peraturan yang berlaku, dan menciptakan lingkungan kondusif.

3. Unsur-unsur Disiplin

Disiplin diharapkan dapat mendidik siswa untuk berperilaku sesuai

dengan norma dan aturan yang berlaku. Unsur disiplin meliputi peratran

sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan, hukuman untuk

pelanggaran dan penghargaan untuk perilaku yang baik.40 Begitupula

40 Shofiyati, Hidup Tertib, h. 21.

Page 33: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

19

menurut Hurlock, siswa hendaknya memiliki empat unsur disiplin antara

lain yaitu:41

a. Peraturan

Peraturan merupakan pola yang dibuat untuk bertingkah laku. Dalam

pendidikan peraturan berfungsi untuk memperkenalkan perilaku yang

disetujui kepada siswa.

b. Hukuman

Hukuman berarti menjatuhkan hukuman kepada seseorang karena

kesalahan yang telah diperbuat. Hukuman berfungsi untuk

menghalangi pengulangan tindakan, mendidik anak untuk mengetahui

benar atau salah, memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang

tidak baik.

c. Penghargaan

Penghargaan merupakan setiap bentuk penghargaan atas hasil yang

baik. Penghargaan dapat berupa pujian, kata-kata, senyuman, ataupun

materi/benda. Penghargaan memiliki nilai mendidik, memotivasi untuk

melakukan perilaku positif, dan memperkuat perilaku positif.

d. Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas yang berfungsi

untuk mendidik, memotivasi untuk melakukan tindakan positif dan

menjauhi tindakan negatif serta membantu perkembangan siswa untuk

hormat pada aturan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur

dalam disiplin ada empat yaitu, adanya peraturan untuk memperkenalkan

perilaku pada siswa, konsistensi dalam peraturan untuk mendidik dan

memotivasi melakukan perbuatan positif dan menjauhi perbuatan negatif,

hukuman untuk menghalangi pengulangan perilaku negatif, dan

penghargaan untuk memperkuat perilaku positif. Dalam meningkatkan

41 Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya), h. 124-125.

Page 34: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

20

kesisiplinan pada siswa, reinforcement merupakan salah satu unsur disiplin.

Dengan adanya reinforcement positif berupa penghargaan, perilaku positif

atau disiplin akan diperkuat dan akan meningkatkan perilaku positif

tersebut. Begitu pula dengan adanya reinforcement negatif berupa

hukuman, perilaku negatif atau tidak disiplin akan dihindari dan tidak terjadi

pengulangan perilaku negatif tersebut.

4. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan sikap

disiplin. Hal terpenting dalam pembentukan disiplin adalah siswa harus

mampu melaksanakan disiplin atas kesadaran sendiri dan disiplin dapat

dibentuk melalui pembiasaan disiplin.42

Faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa yaitu faktor

pendidikan yaitu usaha sadar dan sistematis yag berlangsung seumur hidup

dalam rangka mengalihkan pengetahuan dari seseorang kepada orang lain,

faktor genetik yaitu segala sesuatu yang dibawa pada setiap individu sejak

lahir dan terdapat pula keturunan/warisan dari orang tua, dan faktor

lingkungan yaitu jika kondisi lingkungan baik, pegaruh yang diambil

seseorang tersebut juga baik dan sebaliknya. 43

Faktor yang dapat mempengaruhi disiplin siswa yaitu faktor guru,

alat sekolah, kondisi gedung dan waktu sekolah.44 Faktor guru sangat

dominan dalam mempengaruhi kedisiplinan siswa45 yang disebabkan

karena guru merupakan teladan bagi siswa.46 Selain itu guru kurang

kualifikasi misalnya dalam penggunaan metode pembelajaran, hubungan

antara guru dan siswa, dan guru tidak memiliki kecakapan dalam

mendiagnosis kesulitan belajar siswa. faktor dari siswa yaitu kurangnya

42 Ibid., h. 126. 43 Shofiyati, Hidup Tertib, h. 23. 44 Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya), h. 129. 45 Wardhani, “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kedisiplinan Siswa SDN Kepek Pengasih

Kulon Progo Yogyakarta.” 46 Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya), h. 129.

Page 35: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

21

kesadaran diri siswa dalam mematuhi peraturan yang berlaku seperti sikap

siswa yang tidak disiplin saat pembelajaran, dan faktor dari lingkungan

yaitu ketidaktertiban seperti suasana gaduh di sekolah.47

Banyak faktor yang mempengaruhi sikap disiplin siswa dalam

belajar antara lain yaitu keteladanan orang tua sebab sikap dan tingkah laku

orang tua akan ditiru oleh anak dan sangat mempengaruhi sikap anak

tersebut. 48 Selain itu, faktor kewibawaan dapat memberi pengaruh positif

bagi anak. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bahwa

kewibawaan adalah pancaran kepribadian yang menimbulkan pengaruh

positif sehingga orang lain mematuhi perintah dan larangannya.49

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa antara lain faktor pendidikan,

genetik, guru, keteladanan, kewibawaan, sarana prasarana sekolah, dan juga

faktor siswa sendiri. Dalam proses pembelajaran, faktor guru merupakan

salah satu faktor yang dominan atau sangat penting. Pemberian

reinforcement oleh guru dapat digunakan dalam pembelajaran akan

mempengaruhi kedisiplinan siswa.. Pemberian reinforcement dapat menjadi

stimulus yang akan merangsang peserta didik untuk melakukan suatu

perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif ataupun menghilangkan

perilaku negatif.

5. Cara Menanamkan Disiplin

Cara menanamkan disiplin pada anak dapat dilakukan dengan

bervariasi ada yang otoriter bahkan dengan tindakan tegas, ada yang

demokratis terutama orang tua yang sudah memiliki tingkat pendidikan

yang lebih tinggi, disamping itu dalam penanaman sikap disiplin kepada

anak dilakukan dengan cara penanaman sikap keteladanan dan memberikan

47 Wardhani, “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kedisiplinan Siswa SDN Kepek Pengasih

Kulon Progo Yogyakarta.” 48 Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa,

322. 49 Ibid.

Page 36: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

22

hadiah jika berprestasi.50 Menurut Hurlock dalam menanamkan disiplin

pada sswa diantaranya yaitu dengan penanaman disiplin otoriter dan keras,

disiplin permisif, dan disiplin demokratis, penjelasannya sebagai berikut:51

a. Disiplin otoriter dan keras

Disiplin otoriter merupakan pengendalian tingkah laku berdasarkan

tekanan, dorongan dan pemaksaan dari luar diri seseorang. Ciri disiplin

otoriter ini antara lain guru menetapkan peraturan tanpa kompromi,

guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan pendapat, dan guru menghukum siswa yang tidak

mematuhi peraturan.

b. Disiplin permisif

Disiplin permisif berarti sedikitnya disiplin atau tidak ditanamkan

disiplin pada siswa. siswa diberikan kebebasan untuk melakukan

sesuatu berdasarkan kehendak dan keputusannya sendiri. Ciri disiplin

permisif ini antara lain yaitu guru bersikap acuh terhadap kepentingan

siswa, guru hanya sebagai penonton dalam pembelajaran, longgarnya

pengawasan guru, guru tidak memberikan peraturan tetapi

membebaskan siswa untuk mengontrol dirinya sendiri

c. Disiplin demokratis

Disiplin demokratis adalah gabungan dari cara pendisiplinan yang baik

dari disiplin otoriter dan permisif. Disiplin demokratis dilakukan

dengan penjelasan, diskusi, dan penalaran untuk membantu siswa

mengerti pentingnya disiplin. Ciri disiplin demokratis antara lain yaitu

guru berdialog, bekerjasama dan berdiskusi dengan siswa dalam

menetapkan peraturan, guru memberikan siswa kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya, dan guru menjelaskan manfaat dari

peraturan yang telah dibuat.

50 Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2010), h. 82. 51 Nurmilah Yusdiani, Umar Sulaiman, and Yusuf Seknun, “Penanaman Budaya Disiplin

Terhadap Peserta Didik Kelas VI MIS Guppi Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba,”

Jurnal Lentera Pendidikan VII (2018): 233–251.

Page 37: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

23

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman

disiplin pada siswa dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu dengan disipln

otoriter, disiplin permisif, dan disiplin demokratis. Disiplin demokratis

dapat dilakukan di sekolah dasar karena disiplin ini merupakan gabungan

dari cara pendisiplinan yang baik antara disiplin otoriter dan disiplin

permisif. Disiplin demokratis memberikan kesempatan pada siswa untuk

berpendapat, guru berdialog, bekerjasama, berdiskusi tentang penerapan

peraturan yang akan dilakukan, selain itu guru juga menjelaskan pentingnya

disiplin yang dilakukan. Dalam pembelajaran guru dapat menggunakan

reinforcement untuk menerapkan disiplin dalam belajar karena

reinforcement menekankan hubungan perilaku dengan konsekuensinya.

Ketika siswa berperilaku baik sesuai aturan konsekuensinya, maka siswa

mendapatkan penghargaan, pujian dan lain lain yang akan membuat siswa

akan mengulangi perilaku tersebut sesering mungkin.

6. Indikator Disiplin

Menurut Elizabeth Hurlock beberapa indikator penting dalam

disiplin atara lain peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi.52

Menurut Daryanto, indikator disiplin belajar yaitu ketaatan terhadap tata

tertib dan kegiatan pembelajaran di sekolah serta melaksanakan tugas-tugas

yang menjadi tanggung jawabnya.53

Menurut kemendiknas indikator disiplin antara lain:54

a. Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktunya

b. Duduk pada tempat yang telah ditetapkan

c. Berpakaian sopan dan rapi

d. Menyelesaikan tugas pada waktunya

52 Susanto, Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan Aplikasinya), h. 126. 53 Rahmat Putra Yudha, Motivasi Berprestasi Dan Disiplin Peserta Didik Serta Hubungannya

Dengan Hasil Belajar (Pontianak: Yudha english Gallery, 2018), h. 26. 54 Rianawati, Implementasi Nilai-Nilai Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2014), h. 37.

Page 38: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

24

e. Saling menjaga dengan teman agar semua tugas kelas terlaksana

dengan baik

f. Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas

g. Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata-kata

sopan dan tidak menyinggung

C. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang

memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai kompetensi dasar

satu atau beberapa mata pelajaran.55 Pembelajaran tematik terpadu juga

dijelaskan dalam Permendikbud No. 57/2014 yang mengungkapkan bahwa

pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran terpadu yang

mengaitkan beberapa mata pelajaran menggunakan tema sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.56

Dalam pengertian lain pembelajaran tematik adalah proses

pembelajaran yang dilakukan untuk mengembangkan sikap,

pengetahuan keterampilan atau pengalaman siswa yang disajikan

dengan memadukan berbagai kompetensi dasar yang bersumber dari

mata pelajaran yang berbeda berdasarkan tema tertentu sehingga

terbentuk pengetahuan siswa yang holistik, integratif, dan

komprehensif.57

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang

memadukan beberapa materi dalam setiap mata pelajaran dari berbagai

55 Ibadullah Malawi and Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi) (Jawa

Timur: AE Media Grafika, 2017), h. 3. 56 Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: Kencana, 2019), h. 64. 57 Asep Ediana Latip, Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2013), h. 10-11.

Page 39: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

25

kompetensi dasar menjadi suatu tema tertentu sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki karakterisitik yang menajdi ciri khas

tersendiri bagi pembelajaran tersebut. Menurut Akhmad Sudrajat,

pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain: berpusat pada

siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak

begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat

fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa,

menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.58

Pembelajaran tematik memiliki ciri khas sebagai berikut:59

a. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran

tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

c. Kegiatan belajar dipilih yang bermakna dan berkesan bagi siswa

sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

d. Memberi penekanan pada keterampilan berfikir siswa

e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya

f. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,

toleransi, komunikasi, dan tanggap pada gagasan orang lain.

Menurut Majid dan Rochman (2014) dan Triyanto (2010), the

characteristics of thematic learning are as follows: (1) Student –

centered, (2) Direct experience, (3) Ambiguous separation of subject

matters, (4) Concepts from various subject matters, (5) Flexible, (6)

Learning outcomes in accordance with the interests and needs of

student, and (7) The principles of learning while playing and having

58 Malawi and Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi), h. 6. 59 Latip, Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik, h. 4.

Page 40: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

26

fun.60 Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa

pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain berpusat pada

siswa, pengalaman langsung, pemisahan materi pelajaran yang tidak

begitu jelas atau ambigu, konsep dari berbagai materi pelajaran,

bersifat fleksibel, hasil belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa dan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Berdasarkan pendapat di atas, pembelajaran tematik memiliki

karakteristik yang menjadi kekhasan tersendiri dalam pembelajaran

tersebut. Karakteristik tersebut antara lain, berpusat pada siswa,

memberikan pengalaman langsung, pemisahan materi pelajaran yang belum

jelas, konsep dari berbagai materi, fleksibel, hasil belajar sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa, dan prinsip-prinsip pembelajaran sambil

bermain dan bersenang-senang.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik

Langkah-langkah dalam pembelajaran tematik meliputi kegiatan

mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring.61 atau

membangun jaringan dan berkomunikasi.62 Kegiatan yang menggambarkan

langkah-langkah scientific di atas diantaranya menggunakan kata kerja

operasional sebagai berikut:63

Tabel 2. 1

Langkah-langkah scientific menggunakan kata kerja operasional

Observing mengamati, melihat, menyimak, membaca

Questioning menanya, mendiskusikan, menanyakan, membuat

pertanyaan, mengajukan pendapat

60 Chumdari Chumdari et al., “Implementation of Thematic Instructional Model in Elementary

School,” International Journal of Educational Research Review 3, no. 4 (2018): 23–31. 61 Latip, Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik, h. 52. 62 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013

(Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 71. 63 Latip, Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik, h. 53.

Page 41: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

27

Associating menalar, menghubungkan, merumuskan,

menyimpulkan, menyusun, membandingkan

Eksploring/

Eksperimenting

mencoba, mempraktekkan, menguji, membuat,

menggunakan, simulasi

Networking mengkomunikasikan, menyampaikan,

membagikan, mempresentasikan, menanggapi

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah dalam pembelajaran tematik meliputi mengamati,

menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Langkah tersebut

merupakan langkah dengan menggunakan pendekatan scientific.

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran

tematik. Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan,

diantaranya:64

a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,

b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama,

c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan,

d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan

mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa,

e. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena

materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

Keunggulan dalam pembelajaran tematik yaitu merepresentasikan

kemudahan untuk memahami mata pelajaran, karena pemahaman mata

pelajaran didukung oleh tema yang secara substantive merepresentasikan

64 Malawi and Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi), h. 5.

Page 42: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

28

pengalaman siswa sehingga setiap mata pelajaran menjadi mudah

dipahami.65

Pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama dalam

pelaksanaannya. Pelaksanaan tersebut terutama pada perencanaan dan

pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk

melakukan evaluasi proses, bukan sekedar evaluasi dampak

pembelajaran langsung saja. Keterbatasan pembelajaran tematik

meliputi enam aspek, yaitu: aspek guru, aspek siswa, aspek sarana dan

sumber pembelajaran, aspek kurikulum, aspek penilaiann dan aspek

suasana pembelajaran.66

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran

tematik memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, kecermatan

guru dalam pemilihan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk

keberhasilan proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan kualitas

hasil pembelajaran.

5. Tema yang digunakan pada Kelas I

Dalam pembelajaran tematik sekolah dasar pada setiap tahun

ajaran baru ada delapan tema yang digunakan. Untuk kelas I tema yang

digunakan antara lain; 1) Diriku, 2) Kegemaaranku, 3) Kegiatanku, 4)

Keluargaku, 5) Pengalamanku, 6) Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, 7)

Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku, dan 8) Peristiwa alam.

Berdasarkan beberapa tema tersebut dibagi lagi menjadi empat tema yang

digunakan dalam setiap semester. Dalam satu tema terdiri dari empat

subtema dan setiap subtema terdiri dari enam pembelajaran.

D. Hasil Penelitian Relevan

1. Lasria Gultom dan Meri Fuji Asiahaan, dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Reward dan Konsekuensi untuk Meningkatkan Kedisiplinan

Siswa Kelas II SD Sekolah Kristen ABC” yang dilakukan dengan

65 Latip, Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik, h. 12. 66 Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, h. 13.

Page 43: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

29

menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model

penelitian spiral dari Kemmis dan Taggart dan teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi. Berdasarkan hasil analisis data

menggunakan triangulasi lembar ceklis telah diperoleh hasil bahwa dengan

penerapan reward dan konsekuensi dapat meningkatkan kedisiplinan siswa

dengan mempertahankan kekonsistenan dalam penerapannya dan disertai

dengan penggunaan Bahasa non verbal.67

2. Sk. Rezaul Hoque, dalam penelitiannya yang berjudul “Effect of

Reinforcement on Teaching – Leranig Process” yang dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian studi kasus seratus siswa kelas IX di

wilayah Bangaon 24 Parganas Utara. Hasil penelitian ini mendukung

pentingnya teori pengkondisian Skinner dalam proses belajar mengajar. Hal

tersebut diantisipasi bahwa kelompok yang diberikan penguatan

memberikan rata-rata yang lebih tinggi pada mingguan nilai kuis dan ini

didukung oleh analisis statistik.68

3. Sikha Basti Nursetya dan Erwin Setyo Kriswanto, dalam penelitiannya yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Wates dalam Mengikuti Pembelajaran Penjasorkes melalui Reinforcement

(Penguatan)” yang dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi dan wawancara kepada guru. Hasil analisis data dilakukan secara

kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa

kelas X D SMA Negeri 1 Wates meningkat dengan adanya tindakan

reinforcement (penguatan) yang diterapkan oleh guru.69

67 Lasria Gultom and Meri Fuji Siahaan, “Penerapan Reward Dan Konsekuensi Untuk

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas II SD Sekolah Kristen ABC,” A Jurnal of Language,

Literature, Culture, dan Education 12, no. 2 (2016): 100–116. 68 Sk. Rezaul Hoque, “Effect of Reinforcement on Teaching – Learning Process,” IOSR

Journal of Humanities and Social Science 7, no. 1 (2013): 13–16. 69 Sikha Basti Nursetya and Erwin Setyo Kriswanto, “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan

SIswa Kelas X SMA Negeri 1 Wates Dalam Mengikuti Pembelajaran Penjasorkes Melalui

Reinforcement (Penguatan),” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 10, no. 2 (2014): 8–12.

Page 44: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

30

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, ada

persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan. Persamaan yang terdapat dalam penelitan tersebut yaitu

meneliti tentang penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran dan meneliti

tentang upaya peningkatan kedisiplinan siswa. Namun ada beberapa perbedaan

dalam penelitian tersebut yaitu lokasi dan obyek penelitian yang berbeda.

Penelitian yang akan peneliti lakukan difokuskan kepada peningkatan

kedisiplinan dengan pemberian penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran

tematik pada siswa kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

E. Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran tematik pembelajaran dilaksanakan menyesuaikan

dengan tahapan perkembangan siswa, karakteristik siswa, konsep belajar dan

pembelajaran bermakna.70 Salah stau aspek perkembangan yang penting untuk

dikembangkan yaitu perkembangan moral. Perilaku yang sesuai dengan aturan

dan norma yang ada di dalam masyarakat yaitu perilaku moral dan kedisiplinan

merupakan salah satu nilai moral yang perlu ditanamkan kepada siswa.

Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam

pembelajaran. Guru memiliki kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan

serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Namun terkadang dalam pembelajaran guru mengalami berbagai

permasalahan dalam hal memberikan penguatan (reinforcement). Seorang guru

tidak hanya dituntut dapat menyampaikan materi dengan baik melainkan guru

juga harus dapat memberikan penguatan kepada siswanya, karena dengan

penguatan guru mampu mengubah perilaku peserta didik ke arah yang lebih

baik. Guru dapat menerapkan pemberian penguatan atau reinforcement sebagai

pendorong siswa untuk meningkatkan kedisiplinannya.

70 Hidayah, “Pembelajaran Tematik Integratif Di Sekolah Dasar.”

Page 45: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

31

Bagan 2. 1

Kerangka Berfikir Analisis Penguatan (Reinforcement) dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I

Kedisiplinan siswa masih tergolong rendah

1. Pengembangan aspek perkembangan anak belum

seimbang, lebih menekankan pada aspek kognitif,

2. Belum optimalnya upaya guru dalam menanamkan

kedisiplinan siswa,

3. Masih ada siswa yang tidak disiplin dalam pembelajaran.

Pemberian penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran

tematik

Pembelajaran dengan penguatan (reinforcement) dapat

meningkatkan kedisiplinan siswa.

Page 46: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2020/2021, dari bulan Mei 2020 di MI Pembangunan UIN Jakarta yang

terletak di Jalan Ibnu Taimia IV Komplek Dosen UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Tangerang Selatan.

Tabel 3. 1 Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Nov Des Jan Feb Mei Juni Jul Ags

1 Observasi Sekolah

2 Penyusunan

Proposal

3 Seminar Proposal

4 Pelaksanaan

Penelitian

5 Pengolahan data,

analisis, dan

penyusunan

laporan

6 Seminar Hasil

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Metode penelitian kualitatif

adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah intrumen kunci,

Page 47: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

33

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling,

teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

daripada generalisasi.71

Tujuan penelitian kualitatif secara mendasar ada dua yaitu: 1)

menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore), dan 2)

menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Menurut

Moleong, tujuan penelitian kualitatif antara lain menjelaskan, meramalkan,

dan mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data

numerik.72

Tahap pertama, peneliti mengumpulkan data kualitatif tentang

penguatan (reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik, peneliti berusaha mendapatkan informasi yang

mendalam mengenai gambaran hasil penelitian atau kejadian-kejadian yang

diteliti, selanjutnya digambarkan ke dalam bentuk kuesioner, wawancara

dan dokumentasi.

Tahap kedua, peneliti akan menganalisis setiap data yang diperoleh,

sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai, dimana dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk, penerapan serta faktor

pendukung dan penghambat pemberian penguatan (reinforcement) dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa pada pembelajaran tematik kelas I yang

dilaksanakan di MI Pembangunan UIN Jakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang menjadi pusat perhatian atau

sasaran peneliti73. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh obyek yang

71 Albi Anggito and Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualittaif (Sukabumi: Jejak

Publisher, 2018), 8. 72 Ibid., 14. 73 Ismail Nurdin and Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media Sahabat

Cendekia, 2019), 108.

Page 48: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

34

dijadikan sasaran penelitian. Sedangkan Informan merupakan orang yang

memberikan informasi.74 Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk

menentukan subjek penelitian yaitu menggunakan purposive sampling,

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.75 Peneliti

memilih orang-orang yang dianggap dapat memberikan infromasi mengenai

bahasan dalam penelitian ini. Beberapa informan tersebut yaitu sebagai

berikut:

1. Guru Tematik Kelas I MI Pembangunan UIN Jakarta

2. Team Teaching Kelas I MI Pembangunan UIN Jakarta

3. Guru Bidang Studi Kelas I MI Pembangunan UIN Jakarta

D. Instrumen Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.76 Pada penelitian ini peneliti

menggunakan instrumen kuesioner/angket, wawancara, dan dokumentasi.

1. Kuesioner/Angket

Kuesioner ini diberikan kepada informan untuk mendapatkan

infromasi mengenai pemberian penguatan (reinforcement) dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa pada pembelajaran tematik kelas I di

MI Pembangunan UIN Jakarta. Adapun kisi-kisi angket yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan

(reinforcement) dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada

Pembelajaran Tematik

Indikator Sub Indikator

Guru memberikan reinforcement dalam

bentuk verbal dengan kata-kata (Bagus,

74 Ibid. 75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017),

85. 76 Ibid., h. 102.

Page 49: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

35

Guru memberikan

reinforcement dalam

bentuk verbal

Hebat, Tepat Sekali, Benar, Baik, dan lain-

lain)

Guru memberikan reinforcement dalam

bentuk verbal dengan kalimat (Bagus sekali

hasil karyamu!, Hebat kalian melaksanakan

tugas dengan baik!, Bapak/Ibu setuju

dengan pendapatmu, itu pertanyaan yang

baik sekali, dan lain-lain)

Guru memberikan

reinforcement dalam

bentuk non verbal

Penguatan berupa mimik dan gerak badan

(senyuman, anggukan, acungan ibu jari,

tepuk tangan, dan lain-lain)

Penguatan dengan cara mendekati (berjalan

mendekati siswa, berdiri di dekat siswa,

duduk di dekat siswa/kelompok, berdiri

diantara siswa, dan lain-lain)

Penguatan dengan sentuhan (menepuk

pundak/bahu, menjabat tangan atau

mengangkat tangan siswa yang berprestasi di

kelas, sentuhan kepala, dan lain-lain)

Penguatan dengan kegiatan yang

menyenangkan (cerita, permainan,

mendengarkan musik, bernyanyi, dan lain-

lain)

Penguatan berupa simbol atau benda

(tanda komentar tertulis pada buku siswa,

kartu bergambar, bintang, hadiah, dan lain-

lain)

Page 50: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

36

Penguatan kepada

individu

Penguatan diberikan langsung kepada siswa

yang bersangkutan

Penguatan kepada

kelompok

Penguatan diberikan kepada kelompok siswa

Guru memberikan

reinforcement dengan

sungguh-sungguh dan

penuh ketulusan

Bersemangat dan tulus

Guru memberikan

reinforcement dengan

penuh kebermaknaan

Guru tepat waktu dalam memberikan

penguatan dan penguatan diberikan dengan

segera

Guru memberikan

reinforcement dengan

menghindari respon

negative

Menghindari respon negatif dilakukan

dengan memarahi siswa atau memberikan

hukuman

Guru memberikan

reinforcement dengan

variasi

Penguatan dilakukan dengan variasi dari

berbagai komponen penguatan

2. Wawancara atau Interview

Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh

informasi dari informan dengan tanya jawab sepihak guna memperoleh

data yang berkenaan dengan kondisi dan situasi dalam pembelajaran di

MI Pembangunan UIN Jakarta. Data yang dicari untuk mengetahui

informasi mengenai objek penelitian antara lain bentuk-bentuk

penguatan (reinforcement), implikasi pemberian penguatan

(reinforcement), dan faktor-faktor pendukung serta penghambat

pemberian penguatan (reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan

Page 51: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

37

siswa pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Wawancara Pemberian Penguatan

(Reinforcement) dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa pada

Pembelajaran Tematik

No Indikator

1 Pemberian reinforcement dalam bentuk verbal

2 Pemberian reinforcement dalam bentuk non verbal

3 Pemberian reinforcement dengan sungguh-sungguh dan penuh

ketulusan

4 Pemberian reinforcement dengan penuh kebermaknaan

5 Pemberian reinforcement dengan menghindari respon negative

6 Pemberian reinforcement dengan variasi

7 Pemberian reinforcement pada siswa yang datang terlambat

8 Pemberian reinforcement pada siswa yang dapat

menyelesaikan tugas hingga tuntas

9 Pemberian reinforcement pada siswa yang dapat menggunakan

benda sesuai dengan fungsinya

10 Pemberian reinforcement pada siswa yang mengambil dan

mengembalikan benda pada tempatnya

11 Pemberian reinforcement pada siswa yang berusaha menaati

aturan yang telah disepakati

12 Faktor pendukung dalam pemberian reinforcement untuk

meningkatkan kedisiplinan siswa

13 Faktor penghambat atau kendala dalam pemberian

reinforcement untuk meningkatkan kedisiplinan siswa

3. Dokumentasi

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data dari

bagian tata usaha mengenai latar belakang MI Pembangunan, struktur

organisasi MI Pembangunan, data guru dan siswa 2019/2020, tata tertib

Page 52: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

38

MI Pembangunan, dan sarana dan prasarana MI Pembangunan.

Adapun tujuan peneliti menggunakan metode dokumentasi ini adalah

untuk melengkapi data dari metode kuesioner atau angket dan

wawancara atau interview.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik yaitu

angket, wawancara, dan dokumentasi.

1. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden.77 Kuesioner atau angket digunakan untuk

mendapatkan infromasi dari informan mengenai penguatan

(reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik. Alternatif jawaban yang digunakan dalam angket

ini adalah selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Untuk

keperluan analisis data kuantitatif, maka jawaban dalam skala Likert ini

diberikan skor sebagai berikut:

a. Selalu diberi skor 5

b. Sering diberi skor 4

c. Kadang-kadang diberi skor 3

d. Hampir tidak pernah 2

e. Tidak pernah diberi skor 1

Langkah-langkah dalam menganalisis angket skala respon guru

antara lain:

a. Memberi skor pada setiap item pernyataan

b. Menghitung skor total dan rata-rata dari setiap guru

77 Ibid., 142.

Page 53: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

39

c. Menghitung presentase jawaban guru pada setiap item dengan

menggunakan rumus:78

𝑃 =𝑓

𝑛 𝑥 100 %

Keterangan:

P = Presentase

𝑓 = Frekuensi jawaban

𝑛 = Banyak responden

Menginterpretasikan data dengan menggunakan kriteria persentase

angket, kemudian diklasifikasi ke dalam Tabel berikut:

Tabel 3. 4 Interpretasi Presentase Angket 79

Persentase Interpretasi

0% Tak seorang pun

0% ≤ P 25% Sebagian kecil

25% ≤ P 50% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

50% ≤ P 75% Sebagian besar

75% ≤ P 100% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

78 Solehatin and Chairul Anam, E-Quisioner Terhadap Tingkat Pemanfaatan Layanan Wi-Fi

Kabupaten Banyuwangi (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 17. 79 Nurdinah Hanifah and Julia, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Membedah

Anatomi Kurikulum 2013 Untuk Membangun Masa Depan Pendidikan Yang Lebih Baik)

(Sumedang: UPI Sumedang Press, 2014), 281.

Page 54: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

40

2. Wawancara atau Interview

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam yang dapat

dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun menggunakan

telepon.80 Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk

memperoleh informasi dari informan dengan tanya jawab sepihak guna

memperoleh data yang berkenaan dengan kondisi dan situasi dalam

pembelajaran di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur digunakan bila telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi yang akan diperoleh oleh karena itu peneliti sudah

menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannya pun telah disiapkan.81

Adapun data yang dicari untuk mengetahui informasi mengenai

objek penelitian antara lain bentuk-bentuk penguatan (reinforcement),

implikasi pemberian penguatan (reinforcement), dan faktor-faktor

pendukung serta penghambat pemberian penguatan (reinforcement)

dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada pembelajaran tematik

kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengambilan data mengenai

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.82 Metode ini

digunakan peneliti untuk memperoleh data dari bagian tata udaha

mengenai :

a. latar belakang MI Pembangunan,

b. struktur organisasi MI Pembangunan,

80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 137. 81 Ibid., 233. 82 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), 201.

Page 55: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

41

c. data guru dan siswa tahun ajaran 2019/2020,

d. sarana dan prasarana MI Pembangunan.

e. peraturan-peraturan sekolah

Adapun tujuan peneliti menggunakan metode dokumentasi ini

adalah untuk melengkapi data dari metode kuesioner atau angket dan

wawancara atau interview.

F. Analisis Data

Data-data yang telah ditemukan dan dikumpulkan selama

penelitian harus dianalisis sehingga menjadi data yang bermakna. Analisis

data ini merupakan proses mengolah dan mengintrepretasi data dengan

tujuan untuk menempatkan informasi yang diperoleh hingga memiliki

makna yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dalam

penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

Analisis data deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang

menggambarkan kenyataan yang ada dan dijabarkan dalam bentuk narasi

dari lembar instrument yang diperoleh. Dalam penelitian ini analisis data

deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis tentang pemberian

penguatan (reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

padapembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Langkah-langkah peneliti dalam menganalisis data menggunakan

model Miles dan Huberman sebagai berikut:83

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting dan dicari tema serta polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

83 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 246–253.

Page 56: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

42

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam menganalisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan. Kesimpulan yang dikemukakan peneliti harus didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten sehingga kesimpulan yang

dikemukakan tersebut merupakan temuan baru yang memiliki sifat

kredibel dan dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan triangulasi. Menurut Wiliam dalam Sugiyono menyatakan bahwa

triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi

teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Adapun dalam peneltiian

ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik.84

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan dokumentasi, dan kuesioner. Bila

dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data

yang berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

data yang bersangkutan atau yang lainnya, untuk memasikan data mana

yang lebih benar atau mungkin semua benar karena sudut pandangnya

berbeda-beda.

84 Ibid., 273.

Page 57: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MI Pembangunan UIN Jakarta

1. Sejarah Berdirinya MI Pembangunan UIN Jakarta

Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh-

tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akan adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun

1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk

oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya

Omar (alm). Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah

yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI

pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah.

Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan

dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah

Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat

Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43

orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan

belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah

yang kemudian ditetapkan sebagai "Hari Kelahiran" Madrasah

Pembangunan.

Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka

tingkat Tsanawiyah. Siswa angkatan pertama berjumlah 19 orang.

Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang,

bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan.

Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan

Page 58: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

44

dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas

Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah

Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium' Fakultas Tarbiyah

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai

Madrasah Pilot Proyek Percontohan oleh Departemen Agama RI

melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor:

Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian

diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba

pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi

Alquran Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah

diujicobakan sampai dengan tahun 1985.

Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang

pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilipahkan

kepada Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengembanan sebagai

'madrasah laboratorium dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas

Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tahun Pelajaran 1991/1992 Madrasah Pembangunan membuka

tingkat Aliyah. Siswa yang diterima pertama kali sebanyak 32 orang

terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan. setelah empat tahun

berjalan, berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal

pendidikan (khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun Pelajaran

1995/1996 MA Pembangunan tidak menerima pendaftaran siswa baru

lagi.

Tahun 1996/1997, sebanyak 31 orang siswa terakhir lulus dari

MA Pembangunan IAIN Jakarta. Seiring dengan perubahan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan

IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta.

Page 59: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

45

Tahun Pelajaran 2006/2007 atas dorongan Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta kembali membuka tingkat Aliyan. Jumlah

siswa pertama yang diterima adalah 47 siswa terbagi dalam 2

rombongan belajar. Setelah tiga tahun berjalan, akhir tahun 2009

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah diakreditasi dengan

hasil grade A kategori Sangat Memuaskan.

Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar

Nasional oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta

dengan nomor: Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008.

2. Identitas MI Pembangunan UIN Jakarta

a. Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

b. Nama Kepala Sekolah : Wahyudi, S.Pd

c. Nomor Statistik : 112317110024

d. Status Madrasah : Swasta

e. Status Akreditasi : Akreditasi A

f. Alamat : Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta

Kelurahan :Pondok Pinang

Kecamatan : Kebayoran Lama

Kotamadya : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

Telepon : 021-7402172, 7401143

Fax : 7421156

Kode Pos : 15419

g. Tahun Didirikan : 1974

h. Status Tanah : Pemerintah (9790 m²)

Wakaf/Hibah (7000 m²)

1) Luas Tanah : 16.790 m²

2) Luas Bangunan : 4.484 m²

Page 60: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

46

3. Visi, Misi, dan Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta

a. Visi MI Pembangunan UIN Jakarta

Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang

unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan

ke-Indonesiaan, dengan mengapresiasi potensi didik serta

perkembangan era global.

b. Misi MI Pembangunan UIN Jakarta

1) Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan

beriman, bertaqwa dengan kemampuan kompetitif serta

memiliki keunggulan-keunggulan komparatif.

2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terdapat

keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan

perkembangan jasmani siswa, dan dapat melahirkan lulusan

yang cerdas, kuat serta sehat.

3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada

pembinaan ke-Islaman, sains dan teknologi serta apresitatif

terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak

pada kepribadian Indonesia.

4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga

profesional yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan

mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global

yang dijiwai akhlak mulia.

5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan sebagai tenaga

profesional yang menguasai bidang ilmu yang mendukung

tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadian yang Islami.

6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas

belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-

luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai

pusat pembelajaran.

Page 61: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

47

7) Melakukan pembinaan kemandirian dan teamwork melalui

berbagai aktivitas belajar intra maupun ekstrakurikuler.

c. Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta

1) Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan

melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki

kemampuan kompetitif serta keunggulan komparatif;

2) Terwujudnya peserta didik yang yang memiliki keseimbangan

antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan

kepedulian sosial;

3) Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada

pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif

terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak

pada kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak; d.

Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang

menguasai bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas,

mendalam dan komprehensif serta memiliki kemampuan

untuk mengajarkannya (teaching skill), berkepribadian

pedagogis dan berakhlak mulia;

4) Tersedianya tenaga kependidikan profesional yang dalam

menguasai tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang

relevan, memiliki etos kerja, loyalitas, dan dedikasi yang

tinggi yang dilandasi akhlak mulia;

5) Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang

dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar

berfungsi sebagai pusat pembelajaran;

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI Pembangunan UIN

Jakarta

MI Pembangunan UIN Jakarta dikepalai oleh Bapak Wahyudi,

S.Pd dan memiliki tenaga pendidik serta tenaga kependidikan yang

berjumlah 91 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 62: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

48

5. Peserta Didik

Data keseluruhan peserta didik di MI Pembangunan UIN Jakarta

Tahun Ajaran 2019/2020 berjumlah 1340 siswa yang terdiri dari kelas

I s.d. VI sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Jumlah Peserta Didik

No Kelas Jumlah

1 I (Satu) 208

2 II (Dua) 224

3 III (Tiga) 239

4 IV (Empat) 238

5 V (Lima) 219

6 VI (Enam) 212

Jumlah Keseluruhan 1340

B. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

1. Bentuk-bentuk Pemberian Penguatan (Reinforcement) dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I

di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti

berdasarkan metode yang digunakan, maka hasil penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Penguatan (Reinforcement) dalam bentuk verbal

Tabel 4. 2 Penguatan (reinforcement) dalam bentuk verbal

Indikator Sub Indikator Guru Kelas I Tematik

Reinforcement dalam bentuk

verbal

Dengan Kata-kata

83% 84% 80% 81%

Page 63: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

49

Dengan Kalimat 84% 82%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, penguatan

(reinforcement) dalam bentuk verbal yang diberikan guru dalam

pembelajaran tematik mendapatkan presentase sebesar 81%.

Penguatan verbal yang diberikan antara lain penguatan dengan

kata-kata 80% dan penguatan dengan kalimat 82%. Sedangkan

secara keseluruhan guru kelas I pada pembelajaran tematik

maupun umum mendapatkan presentase sebesar 84%. Penguatan

verbal yang diberikan antara lain penguatan dengan kata-kata 83%

dan penguatan dengan kalimat 84%. Hal tersebut membuktikan

bahwa hampir seluruh guru kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta memberikan penguatan verbal terhadap siswa. Hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku guru

Tematik kelas 1 B mengatakan:

“Penguatan dalam bentuk verbal saya berikan dengan

cara memberikan komentar berupa kata-kata, pujian,

dukungan, dan pengakuan sebagai penguatan tingkah laku

dan kinerja siswa”.

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Dhini selaku guru

kelas I C mengatakan:

“Pemberian penguatan dalam bentuk verbal

dilakukan dengan mengucapkan kata kata atau kalimat

pujian positif seperti hebat bagus, keren, luar biasa dan lain

lain”

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Rini selaku

guru kelas I E mengatakan:

“Reinforcement dalam bentuk verbal selama di kelas

misalnya: memberikan pujian, memberikan pernyataan

motivasi, bercerita tentang kisah motivasi, membiasakan

perkataan baik, dan lain-lain”

Page 64: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

50

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa

pemberian reinforcement dalam bentuk verbal yang dilakukann

oleh guru pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan

UIN Jakarta antara lain yaitu dengan pujian, dukungan, cerita

motivasi dan perkataan yang baik.

b. Reinforcement dalam bentuk non verbal

Tabel 4. 3 Penguatan (reinforcement) dalam bentuk non verbal

Indikator Sub Indikator Guru Kelas I Tematik

Reinforcement dalam bentuk

non verbal

berupa mimik dan gerak badan

85%

80%

86%

79%

dengan cara mendekati

90% 87%

dengan sentuhan 70% 70%

dengan kegiatan yang

menyenangkan 80% 77%

74% 73%

Page 65: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

51

Berupa simbol atau benda

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, penguatan

(reinforcement) dalam bentuk non verbal yang diberikan guru

dalam pembelajaran tematik mendapatkan presentase sebesar

79%. Reinforcement dalam bentuk non verbal yang diberikan

antara lain reinforcement berupa mimik dan gerakan badan 86%,

reinforcement dengan cara mendekati 87%, reinforcement dengan

sentuhan 70%, reinforcement dengan kegiatan yang

menyenangkan 77%, dan reinforcement berupa symbol atau benda

73%. Reinforcement secara keseluruhan guru kelas I pada

pembelajaran tematik maupun umum mendapatkan presentase

sebesar 80%. Reinforcement non verbal yang diberikan antara lain

reinforcement berupa mimik dan gerakan badan 85%,

reinforcement dengan cara mendekati 90%, reinforcement dengan

sentuhan 70%, reinforcement dengan kegiatan yang

menyenangkan 80%, dan reinforcement berupa simbol atau benda

74%. Hal tersebut membuktikan bahwa hampir seluruh guru kelas

I di MI Pembangunan UIN Jakarta memberikan reinforcement

dalam bentuk non verbal terhadap siswa. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan Bu Umu selaku guru Tematik kelas 1 D

mengatakan:

“Penguatan dalam bentuk non verbal saya lakukan

dengan memberikan dukungan dan motivasi melalui mimik,

mendekati, sentuhan, simbol, dan kegiatan yang

menyenangkan.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Gusniati selaku guru

kelas I F mengatakan:

“Pemberikan penguatan dengan mimik (seperti

senyuman), penguatan dengan gerak tubuh/gesture (seperti

anggukan kepala, acungan jempol dan tepuk tangan),

Page 66: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

52

penguatan dengan sentuhan (seperti berjabat tangan,

menepuk bahu) dan dapat juga penguatan dengan cara

mendekati siswa yang sedang mengerjakan tugas.”

Demikian pula hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku

guru kelas I B mengatakan:

“Penguatan nonverbal penguatan berupa mimik dan

gerakan badan (gestur), contoh: senyuman, anggukan

kepala, acungan jempol, tepuk tangan, dan lain sebagainya.

bisa juga dengan cara mendekati siswa yang sedang

mengerjakan tugas dan dengan sentuhan.”

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa

pemberian reinforcement dalam bentuk non verbal yang dilakukan

oleh guru pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan

UIN Jakarta antara lain yaitu dengan mimik wajah, gerak tubuh,

sentuhan dan dengan mendekati siswa.

2. Cara Pemberian Penguatan (Reinforcement) yang dilakukan oleh guru

dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik

Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Pemberian penguatan (reinforcmement) merupakan upaya untuk

meningkatkan kedisiplinan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di

dalam kelas maupun di luar kelas. Karena itu pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik jika siswa disiplin dalam belajar. Untuk

meningkatkan aspek-aspek kedisiplinan pada siswa penguatan

(reinforcement) yang diberikan guru antara lain;

a. Penguatan (reinforcement) kepada individu

Penguatan (reinforcement) harus diberikan secara jelas

kepada siswa agar pemberian penguatan (reinforcement) menjadi

lebih efektif. Dari hasil wawancara dengan Bu Gusniati selaku

wali kelas I F mengatakan bahwa :

“saya memberikan penguatan kepada siswa yang

tidak mengembalikan benda pada tempatnya dengan mimik

atau gesture tidak menyenangkan seperti kening berkerut

Page 67: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

53

dan mengeleng-geleng kepala menyuruh siswa yang

bersangkutan untuk menempatkan benda pada tempatnya

dan berikan penekanan bahwa kita harus menempatkan

benda pada tempatnya agar rapi, selain itu saya juga

mendekati siswa yang sedang mengerjakan tugas.”

Selain itu hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku wali

kelas I B mengatakan:

“agar siswa dapat mengembalikan benda pada

tempatnya cukup dengan gerakan tangan sambil tersenyum

kepada siswa yang bersangkutan dan tunjukkan tempat

yang tepat untuk menyimpannya.”.

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Rini selaku wali

kelas I E mengatakan:

“Penguatan yang dilakukan kepada siswa agar siswa

dapat menempatkan benda pada tempatnya melalui ajakan

untuk bertanggung jawab memelihara barang milik sendiri.

Semua barang harus diberi nama. Sebelum pulang semua

anak anak harus memeriksa kelengkapan barang miliknya.

Kami juga biasa menegur anak untuk merapikan sendiri

benda miliknya.”

Selain itu dalam panduan peserta didik MI Pembangunan

UIN Jakarta pada BAB IV mengenai tata tertib peserta didik

Madrasah Ibtidaiyah salah satunya yaitu turut serta memelihara

dan menjaga barang-barang milik pribadi, teman, dan madarasah.

Berdasarkan hasil wawancara dan panduan peserta didik

dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah menetapkan peraturan

mengenai etika dan estetika dalam hal turut serta memelihara dan

menjaga barang-barang milik pribadi, teman, dan madrasah.

Dalam menangani siswa yang agar dapat menggunakan benda

pada tempatnya biasanya guru memberikan penguatan verbal

dengan ajakan untuk bertanggung jawab memelihara barang milik

sendiri serta penguatan non verbal dengan gerakan tangan sambil

tersenyum, mimik dan gesture yang tidak menyenangkan seperti

kening mengkerut atau menggelengkan kepala yang ditujukan

Page 68: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

54

pada siswa yang tidak meletakkan benda pada tempatnya. Hal

tersebut membuktikan bahwa guru memberikan penguatan

langsung kepada siswa yang bersangkutan dalam hal kedisiplinan

seperti menempatkan benda pada tempatnya.

Hal tersebut juga sesuai dengan konsep mengenai cara

pemberian penguatan menurut Syarippudin, menyatakan bahwa

penguatan (reinforcement) dapat dilakukan dengan cara

pandangan guru harus tegas diarahkan kepada anak yang

memperoleh penguatan dan berusaha menyebutkan nama siswa

yang bersangkutan.85

b. Penguatan (reinforcement) kepada kelompok siswa

Penguatan (reinforcement) juga diberikan kepada

kelompok siswa yang berhak mendapatkan penguatan. Misalnya

memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat

menjalankan tugas dengan baik atau kelompok siswa yang disiplin

dalam belajar seperti menaati peraturan yang berlaku di dalam

kelas. Peraturan dibuat berdasarkan kesepakatan dan harus ditaati.

Peraturan diperlukan dalam pembelajaran agar terciptanya

pembelajaran yang efektif. Dalam peraturan biasanya ada sanksi

jika peraturan tersebut dilanggar.

Pada panduan panduan peserta didik MI Pembangunan UIN

Jakarta pada BAB IV mengenai tata tertib peserta didik Madrasah

Ibtidaiyah terdapat sanksi bagi peserta didik yang tidak

melaksanakan kewajiban atau melanggar peraturan tata tertib.

Sanksi yang diberikan berupa peringatan lisan, pemberian

tugas, peringatan tertulis, skorsing, ataupun dikeluarkan dari

madrasah.

85 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, 34.

Page 69: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

55

Dari hasil wawancara dengan Bu Linda selaku wali kelas I

A mengatakan bahwa :

“Setelah diberikan penguatan positif, siswa menjadi

lebih semangat, lebih temotivasi, lebih meningkatkan sikap

baiknya karena merasa dihargai. Jika ada siswa atau

kelompok siswa yang tidak menaati peraturan yang telah

ditetapkan oleh guru atau peraturan di kelas akan diberikan

sanki, sanksi nya sudah ditentukan misalnya dengan

membaca surat-surat pendek, penghapusan bintang pada

papan reward (yang diberlakukan untuk kelompok) atau

kalau tidak disiplin guru tidak akan tayangkan video, atau

hal yang biasa disenangi anak atau hal yang biasa dilakukan

anak, jika anak tidak disiplin jadi tidak dilaksanakan.”

Selain itu dari hasil wawancara dengan Pak Catur selaku

team teaching kelas I C mengatakan bahwa :

“Biasanya kelompok siswa yang tertib dalam

pembelajaran atau lebih dulu merapikan peralatan milik

pribadi di dalam suatu kelompok, maka kelompok siswa

tersebut akan diberikan penghargaan atau pujian.

Penghargaan yang diberikan berupa tanda bintang di papan

reward dan untuk kelompok siswa yang paling banyak

mengumpulkan bintangnya di papan reward, kelompok

tersebut diperbolehkan salaman kepada bapak/ibu guru

untuk pamit pulang lebih dulu dibandingkan kelompok lain.

Selain itu saya juga kadang berkeliling mendekati

kelompok siswa ataupun berdiri disamping kelompok siswa

untuk memantau segala aktivitas siswa dalam

pembelajaran”

Berdasarkan hasil wawancara dan panduan peserta didik

dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah menetapkan peraturan

mengenai tata tertib peserta didik Madrasah Ibtidaiyah terdapat

sanksi bagi peserta didik yang tidak melaksanakan kewajiban atau

melanggar peraturan tata tertib. Dalam menangani siswa yang agar

dapat menaati peraturan yang telah ditetapkan biasanya guru

memberikan penguatan positif atau memberikan sanksi kepada

kelompok siswa dengan prinsip bahwa sanksi itu tidak dilakukan

dengan kekerasan melainkan dengan edukasi yang mendidik agar

tidak terjadi masalah psikologis pada siswa. Selain itu penguatan

Page 70: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

56

(reinforcement) yang dilakukan guru kepada kelompok siswa

yaitu dengan mendekati kelompok yang sedang diskusi, berdiri

disamping kelompok siswa dan guru memberikan penghargaan

kepada kelompok siswa dengan tanda/simbol bintang pada papan

reward bagi kelompok siswa yang tertib di dalam kelas.

Hal tersebut sesuai dengan konsep mengenai cara pemberian

penguatan menurut Syarippudin, menyatakan bahwa Penguatan

kepada kelompok siswa, yaitu dengan memberikan penghargaan

kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan

baik.86

c. Reinforcement dengan variasi

Tabel 4. 4 Penguatan (reinforcement) dengan variasi

Indikator Guru Kelas I Tematik

Reinforcement dengan variasi 73% 72%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ketika pembelajaran guru

melakukan nya dengan variasi. Hal tersebut dapat dilihat pada

hasil presentase pemberian reinforcement dengan variasi yang

dilakukan oleh guru tematik mendapatkan presentase sebesar 72%

dan secara keseluruhan guru kelas I mendapatkan presentase 73%.

Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar guru kelas I di

MI Pembangunan UIN Jakarta memberikan reinforcement dengan

variasi. Hal ini sesuai dengan dengan hasil wawancara dengan Bu

Rini selaku guru Tematik kelas 1 E mengatakan:

“Reinforcement dalam bentuk verbal selama di kelas

misalnya: memberikan pujian, memberikan pernyataan

motivasi, bercerita tentang kisah motivasi, membiasakan

perkataan baik, dll. Sedangkan reinsforcement non- verbal

86 Ibid.

Page 71: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

57

dilakukan melalui sentuhan misal membelai kepala,

merapikan pakaian, gestur tubuh misal memberikan senyum

dan mimik tidak suka jika peserta didik melanggar aturan,

memutar video-video motivasi, bertepuk tangan,

mengacungkan jempol, dan lain-lain. Kami di kelas juga

menerapkan rewards and punishment untuk melatih peserta

didik berkomitmen dan bertanggung jawab dalam

mematuhi aturan yang telah dibuat bersama.”

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Linda selaku

guru kelas I A mengatakan:

“Penguatan biasanya dilakukan secara bervariasi bisa

dengan kata-kata atau gesture. Kata-kata pun tentu saja

bervariasi jadi tidak monoton. Manfaatnya juga anak-anak

mempunyai diksi yang baru atau diksi nya lebih banyak dari

kata-kata sebelumnya.”

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan sebagian guru

pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta memberikan penguatan atau reinforcement dengan variasi

antara lain variasi dalam bentuk verbal maupun non verbal.

d. Reinforcement dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan

Tabel 4. 5 Penguatan (reinforcement) dengan sungguh-sungguh

dan penuh ketulusan

Indikator Sub Indikator Guru Kelas I Tematik

Reinforcement

dengan

sungguh-

sungguh dan

penuh

ketulusan

Bersemangat 92% 95%

90% 93%

Tulus 97% 95%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, , dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ketika pembelajaran guru

melakukan nya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan.

Hal tersebut dapat dilihat pada hasil presentase pemberian

reinforcement dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan

Page 72: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

58

pada guru tematik sebesar 93% dan secara keseluruhan guru kelas

I mendapatkan presentase 95%. Hal tersebut membuktikan bahwa

hampir seluruh guru kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

memberikan reinforcement dengan sungguh-sungguh dan penuh

ketulusan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Pak Hasan selaku guru Tematik kelas 1 D mengatakan:

“penguatan diberikan dengan cara menganggap

mereka adalah anak-anak kita semua, tunjukkan sikap yang

hangat dan antusias, bahwa penguatan itu benar-benar tulus

dan diberikan sebagai balasan atas respons yang diberikan

siswa.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Dhini selaku guru

kelas I C mengatakan:

“Mengajar dengan hati, menyayangi peserta didik

dan memberikan perhatian dengan tulus Insya Allah anak

anak akan merasakan ketulusan guru dan akan tercapai

tujuan pemberian penguatan.”

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Lena selaku

guru kelas I H mengatakan:

“Memberikan penguatan dengan wajah berseri,

tersenyum dan suara yang riang menunjukkan penuh

perhatian.”

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa

pemberian penguatan (reinforcement) yang dilakukan oleh guru

pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan

seperti menganggap anak sendiri, menunjukkan sikap hangat dan

antusias, mengajar dengan hati, menyayangi, dan menunjukkan

sikap penuh perhatian.

Selain itu pemberian penguatan (reinforcement) dapat

dikatakan sungguh-sungguh dibuktikan dengan adanya peraturan

dalam panduan peserta didik MI Pembangunan UIN Jakarta pada

Page 73: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

59

BAB IV mengenai tata tertib dalam hal kehadiran peserta didik

Madrasah Ibtidaiyah berisi hal-hal sebagai berikut:

a. Berada di kelas pada pukul 07.00 WIB.

b. Terlambat masuk sepuluh menit atau lebih harus melapor

kepada koordinator piket.

c. Tiga kali terlambat masuk dengan alasan apa pun akan

mendapatkan sanksi.

d. Berhalangan hadir karena sakit, izin, atau hal lain harus

memberi kabar tertulis atau lisan kepada wali kelas/wakasis.

e. Tidak hadir tanpa memberi kabar akan dikenakan sanksi.

Peraturan mengenai kehadiran peserta didik juga

dilaksanakan di dalam kelas. berdasarkan hasil wawancara

dengan Bu Linda selaku wali kelas I A mengatakan bahwa :

“Untuk siswa yang datang terlambat ke sekolah

sebelumnya dikelas ada peraturan bagi siswa yang

terlambat yang pertama dilakukan mengucapkan salam,

meminta maaf dan memberikan alasannya. Kemudian

setelah itu guru memberikan penguatan positif dengan kata

kata “kamu besok bisa lebih cepat lagi ya”. Kemudian anak

membaca istighfar atau membaca surat pendek tergantung

situasi dan kondisi di kelas. Kemudian siswa dipantau,

kalau misalnya sudah beberapa kali Alhamdulillah tidak

terlambat lagi selama 3-4 kali (tergantung perjanjian kepada

siswa), guru akan memberikan sesuatu. Biasanya hadiahnya

itu makanan, penghapus atau apapun yang biasa dilakukan

di kelas.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Lena selaku wali

kelas I H mengatakan:

“Dengan memberikan arahan dan bimbingan kepada

siswa yang terlambat. Mendekati siswa apa sebab dia

terlambat, dan menjelaskan bahwa tidak boleh datang

terlambat dan yang datang terlambat akan diberi sanksi

seperti membaca salah satu surat pendek Al Qur’an. Dan

dengan penuh semangat , antusias sambil menyakinkan

dengan memegang bahunya “ besok tidak akan datang

terlambat lagi”. Diperhatikan setiap hari, apabila anak

tersebut tidak datang terlambat lagi maka diberikan pujian

agar termotivasi untuk selalu datang tepat waktu.”

Page 74: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

60

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Rini selaku wali

kelas I E mengatakan:

“Siswa yang datang terlambat biasanya kami akan

menghubungi orang tuanya apakah ada kendala dan

mencari tau penyebab si anak datang terlambat untuk

mempermudah penyelesaian masalah. Jika terlambat karena

kebiasaan bangun pagi, biasanya kami berikan motivasi

(bisa melalui kata-kata atau video motivasi) kemudian kami

juga memberikan rewards untuk peserta didik yang datang

lebih awal untuk memotivasi seluruh anak agar datang tepat

waktu.”

Berdasarkan Berdasarkan hasil wawancara, angket dan

panduan peserta didik dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah

menetapkan peraturan sebagai bentuk penguatan yang diberikan

dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan. Salah satu

peraturan yang ditetapkan yaitu mengenai kehadiran peserta didik

yaitu berada di dalam kelas pada pukul 07.00 WIB dan jika

terlambat selama sepuluh menit harus melapor kepada koordiantor

piket, lalu jika tiga kali terlambat masuk akan mendapatkan sanksi.

Peraturan tersebut juga dibuat di dalam kelas oleh wali kelas dalam

menangani siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas, dengan

adanya peraturan khusus ketika datang terlambat, mencatat dan

memantau siswa, menghubungi orang tua, memotivasi siswa agar

tidak terlambat dengan video motivasi atau memberikan hadiah

jika siswa sudah tidak datang terlambat lagi, dan memberikan

sanksi. Sanksi yang diberikan tidak berupa hukuman keras atau

fisik melainkan hukuman yang mendidik seperti membaca surat

pendek, beristigfar, atau menghapus tanda bintang pada papan

reward.

e. Penguatan (Reinforcement) dengan penuh kebermaknaan

Tabel 4. 6 Penguatan (reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan

Page 75: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

61

Indikator Sub

Indikator

Guru Kelas

I Tematik

Reinforcement

dengan penuh

kebermaknaan

Tepat waktu

dalam

memberikan

penguatan

84% 80%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ketika pembelajaran guru

melakukan nya dengan penuh kebermaknaan. Hal tersebut dapat

dilihat pada hasil presentase pemberian reinforcement diberikan

dengan tepat waktu oleh guru tematik sebesar 80% dan secara

keseluruhan guru kelas I mendapatkan presentase 80%. Hal

tersebut membuktikan bahwa hampir seluruh guru kelas I di MI

Pembangunan UIN Jakarta memberikan reinforcement dengan

penuh kebermaknaan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Bu Lena selaku guru Tematik kelas 1 H

mengatakan:

“penguatan diberikan sesuai dengan tingkah laku

atau penampilan siswa tersebut tidak memberikan

penguatan yang berlebihan.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Rini selaku guru

kelas I E mengatakan:

“Sama hal nya dengan pemberian reinforcement

dengan penuh sungguh-sungguh dan ketulusan. Guru juga

berkomitmen, konsisten dan adil dalam memberikan

reinforcement untuk setiap anak.”

Demikian pula hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku

guru kelas I B mengatakan:

“Memberikan penguatan dengan cara meyakinkan

siswa bahwa penguatan yang wajar dan tidak berlebihan,

memberikan penguatan sesegera mungkin setelah muncul

respons atau tingkah laku tertentu. Penguatan yang

diberikan adalah penguatan yang wajar sehingga benar-

Page 76: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

62

benar bermakna bagi siswa. Hindari penguatan berlebihan

karna dapat mematikan motivasi siswa. Penguatan juga

harus diberikan segera mungkin karena penguatan yang

tertunda tidak lagi efektif lagi dan kurang bermakna.dengan

wajah berseri, tersenyum dan suara yang riang

menunjukkan penuh perhatian.”

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa

pemberian reinforcement yang dilakukan oleh guru pada

pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

dilakukan dengan penuh kebermaknaan seperti diberikan secara

wajar atau tidak berlebihan, konsisten adil bagi setiap siswa, dan

tepat waktu. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa salah

satunya siswa dapat menyelesaikan tugas hingga tuntas, hal

tersebut terdapat dalam panduan peserta didik MI Pembangunan

UIN Jakarta pada BAB IV mengenai tata tertib peserta didik

Madrasah Ibtidaiyah pada saat kegiatan belajar mengajar salah

satunya yaitu mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas yang

diberikan oleh guru dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Rini selaku wali

kelas I E mengatakan bahwa :

“Bagi anak-anak yang belum menyelesaikan

tugasnya biasanya diminta untuk menyelesaikannya di

rumah disamping diberi motivasi juga agar mengerjakan

tugas lebih cepat untuk ke depannya. Biasanya di kelas kami

menerapkan pemberian bintang/reward bagi 10 anak yang

dapat mengerjakan tugas paling cepat jadi semua anak

termotivasi untuk menyelesaikan tugas lebih cepat lagi.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Umu selaku wali

kelas I D mengatakan:

“Untuk siswa yang tugasnya belum selesai, biasanya

diminta melanjutkan di sekolah atau dirumah sesuai

kondisi. Biasanya juga bintangnya di hapus, “kalau

misalnya kalian belum selesai dalam waktu sekian harusnya

dikumpulkan, bintangnya di papan reward dihapus 1”

“kalau belum selesai sampai pulang sekolah, bintangnya

dihapus 2”.

Page 77: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

63

Demikian pula hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku

wali kelas I B mengatakan:

“saya biasanya memberikan kata-kata motivasi

dengan kisah-kisah positif/kesuksesan.”

Berdasarkan hasil wawancara dan panduan peserta didik

dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah menetapkan peraturan

mengenai penyelesaian tugas yang diberikan guru dengan sebaik-

baiknya. Dalam menangani siswa yang tidak tuntas dalam

menyelesaikan tugas guru biasanya guru memberikan tambahan

waktu bagi siswa atau dapat dikerjakan di rumah. Guru juga

memberikan tanda bintang bagi siswa yang tepat waktu

menyelesaikan tugas, ataupun memberikan hukuman dengan

menghapus tanda bintang bagi siswa yang tidak dapat

menyelesaikan tugas dengan tuntas. Selain itu guru juga

memotivasi siswa agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik

yang dilakukan dengan memberikan kata-kata motivasi atau kisah-

kisah positif/kesuksesan. Hal-hal yang dilakukan guru tersebut

merupakan upaya pemberian penguatan (reinforcement) dengan

penuh kebermaknaan yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun

guru kelas dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.

f. Penguatan (Reinforcement) dengan menghindari respon negatif

Tabel 4. 7 Penguatan (reinforcement) dengan menghindari respon

negatif

Indikator Sub Indikator Guru Kelas I Tematik

Reinforcement dengan menghindari respon negatif

Memarahi Siswa

50% 50% 50% 50%

Page 78: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

64

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, , dalam

memberikan penguatan (reinforcement) ketika pembelajaran guru

melakukan nya dengan menghindari respon negatif. Hal tersebut

dapat dilihat pada hasil presentase pemberian reinforcement

dengan cara memarahi siswa dan memberi hukuman yang

dilakukan oleh guru tematik mendapatkan presentase sebesar 50%

dan secara keseluruhan guru kelas I mendapatkan presentase 50%.

Hal tersebut membuktikan bahwa guru kelas I di MI Pembangunan

UIN Jakarta yang memberikan reinforcement dengan menghindari

respon negatif hanya setengahnya saja. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Bu Linda selaku guru Tematik kelas 1 A

mengatakan:

“Sebisa mungkin saya menghindari untuk penguatan

respon negatif, tentunya akan membuat anak tidak nyaman

atau sedih.”

Selain itu hasil wawancara dengan Pak Hasan selaku guru

kelas I B mengatakan:

“Iya, hal tersebut harus dihindari karna dapat

mematahkan semangat.”

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Umu selaku

guru kelas I D mengatakan:

“iya, karena hal tersebut dapat membuat siswa tidak

semangat dalam belajar karena merasa direndahkan..”

Dari hasil wawancara tersebut disimpulkan sebagian guru

pada pembelajaran tematik kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta memberikan penguatan atau reinforcement dengan

menghindari respon negatif. Karena menurut mereka hal tersebut

dapat mematahkan semangat siswa dan timbulnya

ketidaknyamanan pada siswa. Dalam mengatasi masalah

mengenai kedisiplinan siswa seperti dalam hal menggunakan

benda sesuai dengan fungsinya, guru sangat menghindari respon

Page 79: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

65

negatif siswa. Penguatan (reinforcement) yang diberikan guru

merupakan penguatan (reinfporcement) yang mengedukasi,

memotivasi, dan tidak menimbulkan respon negatif pada siswa.

Pada panduan peserta didik MI Pembangunan UIN Jakarta

pada BAB IV mengenai tata tertib peserta didik Madrasah

Ibtidaiyah salah satunya yaitu turut serta memelihara 5K

(Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, dan Kekeluargaan). Hal

tersebut merupakan suatu etika dalam proses pembelajaran di

dalam kelas ataupun kegiatan lain di lingkungan sekolah.

Dari hasil wawancara dengan Bu Linda selaku wali kelas I

A mengatakan bahwa :

“Bagi siswa yang tidak menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya, biasanya saya dekati anak itu kemudian

menanyakan “ini benda untuk apa ya?” “ini benda

seharusnya digunakan dimana?” jadi anak diajak diskusi,

biasanya anak menjawab, contoh “(bola) biasanya

digunakan di lapangan bu”, “kenapa main bolanya disini?

Inikan untuk belajar”. Setelah itu anak diberikan nasihat dan

bimbingan.”

Selain itu hasil wawancara dengan Bu Dhini selaku wali

kelas I C mengatakan:

“Untuk siswa yang tidak menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya, saya biasanya menasehati dan memberi

tahu kegunaan benda tersebut. Memberikan pengetahuan

sebab akibat jika ia tidak menggunakan benda sebagaimana

mestinya”.

Demikian pula hasil wawancara dengan Bu Rini selaku wali

kelas I E mengatakan:

“untuk anak yang tidak menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya saya biasanya melakukan edukasi

penggunaan benda yang baik dan benar. Saya peragakan

langsung cara menggubakan benda yang benar (misal cara

memegang pensil, cara duduk yang baik) juga dibantu

dengan tampilan gambar melalui LCD.”

Page 80: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

66

Berdasarkan hasil angket, wawancara dan panduan peserta

didik dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah menetapkan

peraturan mengenai etika dan estetika dalam hal turut serta

memelihara 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan,

dan Kekekluargaan). Dalam menangani siswa yang tidak

menggunakan benda pada tempatnya biasanya guru menghindari

respon negative siswa, guru memberikan penguatan verbal dengan

mengajak diskusi kegunaan benda dan sebab akibat jika benda

tidak digunakan sesuai dengan fungsinya, guru juga memberikan

arahan dan bimbingan kepada siswa, dan memberikan penguatan

non verbal melalui edukasi penggunaan benda yang baik dengan

peragaan dan tampilan gambar melalui LCD karena hal tersebut

juga merupakan bagian dari hal yang disenangi oleh siswa.

3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pemberian Penguatan

(Reinforcement) dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Pada

Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Keberhasilan suatu kegiatan belajar dipengaruhi oleh faktor-

faktor yang menjadi pendukung dan juga penghambat di dalam suatu

kegiatan pembelajaran tersebut. Demikian juga dengan pelaksanaan

pemberian reinforcement dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

kelas I pada pembelajaran Tematik di MI Pembangunan UIN Jakarta.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan hal yang penting dalam

pencapaian hasil maksimal ketika pemberian reinforcement guna

meningkatkan kedisiplinan siswa kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta diungkap oleh Bu Linda selaku wali kelas I A sebagai

berikut.

“Yang menjadi faktor pendukung dalam pemberian

penguatan biasanya dari minat siswa itu sendiri, fasilitas,

sarana prasarana yang lengkap, kreativitas guru, serta

perhatian orang tua.”

Page 81: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

67

Sedangkan menurut Pak Hasan selaku wali kelas I B sebagai

berikut.

“Faktor pendukung, keterampilan mengajar dan kesadaran

penuh akan kebutuhan siswa, dan termasuk keterampilan

memberikan penguatan.”

Demikian pula menurut Bu Umu selaku wali kelas I D

sebagai berikut.

“Faktor pendukung yaitu adanya kerjasama dari guru dan

orangtua, respon positif dari siswa, dan sarana prasarana

yang memadai.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa yang menjadi faktor pendukung dalam pemberian penguatan

(reinforcement) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik yaitu minat siswa itu sendiri, sarana

prasarana yang lengkap dan memadai, kreativitas

guru/keterampilan memberikan penguatan, serta perhatian dan

kerjasama orang tua.

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat merupakan hal yang mungkin pasti

terjadi ketika memberikan penguatan (reinforcement) guna

meningkatkan kedisiplinan siswa kelas I di MI Pembangunan UIN

Jakarta diungkap oleh Bu Linda selaku wali kelas I A sebagai

berikut.

“Yang menjadikan hambatan biasanya siswa belum ada

kemandirian dalam belajar, kemandirian dalam perilaku

juga, belum ada rasa tanggung jawab untuk disiplin dalam

belajar.”

Sedangkan menurut Pak Catur selaku team teaching kelas I

C sebagai berikut:

Page 82: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

68

“Ketika penguatan, ada beberapa anak yang sudah bisa baca

namun untuk menulis harus dibantu dan dieja huruf ya satu

persatu. Ada juga yang anak ya lagi gak bagus moodnya jadi

nya gak mau nulis maunya baca aja. Sejauh itu yang saya

dapatkan hambatan ya itu. Kalau anak ya malas mengeja

jadi baca ya kurang lancar tapi kalau semangat baca

perkembangan membacanya cepat.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa penguatan (reinforcement) yang diberikan guru sudah

dilakukan semaksimal mungkin dan yang menjadi penghambat

dalam memberikan penguatan guna meningkatkan kedisiplinan

siswa dalam belajar yaitu terdapat pada faktor siswa itu sendiri.

Contohnya siswa belum bisa mandiri dalam belajar, dan belum ada

rasa tanggung jawab untuk disiplin dalam belajar.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang dilengkapi

hasil angket dan studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian

mengenai reinforcement dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik di MI Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut:

1. Bentuk-bentuk pemberian penguatan (reinforcement) dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa pada pembelajaran Tematik di MI

Pembangunan UIN Jakarta.

Bentuk-bentuk penguatan (reinforcement) yang sering diberikan

oleh guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas I pada

pembelajaran tematik di MI Pembangunan UIN Jakarta adalah bentuk

penguatan verbal seperti pujian, penghargaan, dan sebagainya, hal ini

terbukti dengan presentase penguatan verbal yang diberikan guru pada

pembelajaran tematik sejumlah 81%. Sedangkan bentuk penguatan non

verbal yang sering diberikan guru seperti senyuman, mendekati siswa,

acungan jempol, memberikan simbol atau tanda, dan sebagainya, hal ini

Page 83: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

69

terbukti dengan presentase penguatan non verbal yang diberikan guru

pada pembelajaran tematik sejumlah 78%.

Dari pernyataan di atas relevan dengan kajian teori mengenai

komponen-komponen penguatan (reinforcement) yang terdiri dari

penguatan verbal, penguatan dengan mimik atau gerakan badan, dengan

cara mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, dan simbol

atau benda.87

2. Cara pemberian penguatan (reinforcement) dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa pada pembelajaran Tematik di MI Pembangunan

UIN Jakarta.

Cara pemberian penguatan (reinforcement) yang dilakukan guru

yaitu dengan menerapkan syarat penggunaan penguatan (reinforcement)

ataupun cara penggunaan penguatan (reinforcement) seperti

memberikan penguatan (reinforcement) kepada individu ataupun

kelompok, pemberian penguatan (reinforcement) dengan sungguh-

sungguh dan penuh ketulusan, dengan penuh kebermaknaan, dengan

mengindari respon negatif, dan dengan variari dalam memberikan

penguatan (reinforcement). Pemberian penguatan (reinforcement)

memiliki prinsip bahwa dengan adanya penguatan (reinforcement) dapat

meningkatkan pengulangan perilaku positif siswa dan menghilangkan

pengulangan perilaku negatif siswa, khususnya pada pembelajaran

tematik di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Sekolah sudah menetapkan peraturan mengenai kehadiran peserta

didik yaitu berada di dalam kelas pada pukul 07.00 WIB dan jika

terlambat selama sepuluh menit harus melapor kepada koordiantor

piket, lalu jika tiga kali terlambat masuk akan mendapatkan sanksi.

Selain itu sekolah sudah menetapkan peraturan mengenai penyelesaian

tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya., memelihara 5K

87 Marhawati, Pengantar Pengawasan Pendidikan, h. 83-84.

Page 84: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

70

(Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan Kekeluargaan),

memelihara dan menjaga barang-barang milik pribadi, teman, dan

madrasah, dan terdapat sanksi bagi peserta didik yang tidak

melaksanakan kewajiban atau melanggar peraturan tata tertib.

Penguatan yang diberikan pada siswa dalam aspek kehadiran

yaitu dengan adanya peraturan khusus ketika datang terlambat, mencatat

dan memantau siswa, menghubungi orang tua, memotivasi siswa agar

tidak terlambat dengan video motivasi atau memberikan hadiah jika

siswa sudah tidak datang terlambat lagi, dan memberikan sanksi.

Penguatan yang diberikan pada siswa yang tidak dapat menyelesaikan

tugas hingga tuntas guru memberikan tambahan waktu bagi siswa atau

dapat dikerjakan di rumah, memberikan tanda bintang bagi siswa yang

tepat waktu menyelesaikan tugas, memberikan hukuman dengan

menghapus tanda bintang bagi siswa yang tidak dapat menyelesaikan

tugas dengan tuntas, memotivasi siswa agar dapat menyelesaikan tugas

dengan baik yang dilakukan dengan memberikan kata-kata motivasi

atau kisah-kisah positif/kesuksesan.

Kemudian, dalam menangani siswa yang tidak menggunakan

benda pada tempatnya akan diberikan penguatan verbal dengan

mengajak diskusi kegunaan benda dan sebab akibat jika benda tidak

digunakan sesuai dengan fungsinya, memberikan arahan dan bimbingan

kepada siswa, dan memberikan penguatan non verbal melalui edukasi

penggunaan benda yang baik dengan peragaan dan tampilan gambar

melalui LCD. Selain itu, dalam agar siswa dapat menggunakan benda

pada tempatnya penguatan yang diberikan yaitu penguatan verbal

dengan ajakan untuk bertanggung jawab memelihara barang milik

sendiri serta penguatan non verbal dengan gerakan tangan sambil

tersenyum, mimik dan gesture yang tidak menyenangkan seperti kening

mengkerut atau menggelengkan kepala yang ditujukan pada siswa yang

tidak meletakkan benda pada tempatnya.

Page 85: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

71

Penguatan (reinforcement) diberikan kepada siswa dengan

mengacu pada konsep cara pemberian penguatan antara lain yaitu

penguatan kepada pribadi tertentu, penguatan kepada kelompok siswa,

penguatan dengan segera, dan variasi dalam penggunaan.88 Penguatan

positif atau pemberian sanksi kepada siswa dilakukan dengan prinsip

bahwa penguatan diberikan dengan keantusiasan, kebermaknaan,

kehangatan dan dilakukan dengan cara yang konstruktif atau

menghindarkan kesombongan, penghargaan diri dan keterpusatan pada

diri siswa. Dalam pemberian sanksi pun tidak dilakukan dengan

kekerasan melainkan dengan edukasi yang mendidik agar tidak terjadi

masalah psikologis pada siswa.

Hal tersebut relevan dengan prinsip dalam penerapan pemberian

penguatan yaitu dengan kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan,

menghindari penggunaan respon yang negatif89, konstruktif dan

menghindarkan kesombongan, penghargaan diri serta keterpusatan pada

diri sendiri. 90 Hal tersebut juga relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Gultom dan Siahaan yang menyatakan bahwa penerapan

reward dan konsekuensi dapat meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa

kelas II SD di Sekolah Kristen ABC di Sulawesi Utara.91

Berdasarkan teori behavior atau yang sering disebut adanya

stimulus respon (S-R) psikologis, dapat diartikan bahwa tingkah laku

manusia salah satunya dikendalikan oleh penguatan (reinforcement) dari

lingkungan.92 Tujuan adanya penguatan (reinforcement) yang diberikan

guru dalam pembelajaran yaitu mengontrol dan memodifikasi tingkah

laku siswa yang kurang positif, serta mendorong munculnya tingkah

88 Rusman, Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 192. 89 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, h. 32-33. 90 Kelishadroky et al., “The Role of Reward and Punishment in Learning.” 91 Gultom and Siahaan, “Penerapan Reward Dan Konsekuensi Untuk Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Kelas II SD Sekolah Kristen ABC.” 92 Moh. Zaiful Rosyid, Ulfatur Rahmah, and Rofiqi, Reward Dan Punishment (Konsep Dan

Aplikasi) (Malang: Literasi Nusantara, 2019), 10.

Page 86: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

72

laku yang produktif.93 Dengan adanya penguatan (reinforcement) yang

diberikan guru kepada siswa dengan mengacu kepada konsep dan

prinsip yang berlaku bertujuan untuk mengontrol serta memodifikasi

tingkah laku siswa yang kurang disiplin menjadi lebih disiplin

khususnya dalam pembelajaran tematik.

93 Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, h. 32.

Page 87: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penguatan (reinforcement) dalam bentuk non verbal yang diberikan

guru dalam pembelajaran tematik mendapatkan presentase sebesar 79%.

Penguatan (reinforcement) dalam bentuk verbal yang diberikan guru dalam

pembelajaran tematik mendapatkan presentase sebesar 81%. Reinforement

dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan pada guru tematik sebesar

93%. Reinforcement dengan penuh kebermaknaan oleh guru tematik sebesar

80%. Reinforcement dengan menghindari respon negative yang dilakukan

oleh guru tematik mendapatkan presentase sebesar 50%. Reinforcement

dengan variasi yang dilakukan oleh guru tematik mendapatkan presentase

sebesar 72%.

Cara pemberian penguatan (reinforcement) yang diberikan guru

pada siswa antara lain yaitu penguatan (reinforcement) kepada pribadi

tertentu dengan mengarahkan pandangan kepada siswa yang bersangkutan

atau menyebutkan nama siswa yang bersangkutan, penguatan

(reinforcement) kepada kelompok siswa misalnya dengan memberikan

penghargaan kepada kelompok siswa yang tertib dalam pembelajaran,

penguatan (reinforcement) dengan segera seperti memberikan penguatan

(reinforcement) secara langsung ketika munculnya respon siswa yang

positif ataupun negatif, dan variasi dalam penggunaan seperti

menggabungkan beberapa komponen-komponen penguatan

(reinforcement) dalam pembelajaran.

Peningkatan aspek-aspek kedisiplinan pada siswa dalam pemberian

penguatan (reinforcement) yang diberikan guru antara lain yaitu; dengan

datang tepat waktu, dapat menyelesaikan tugas dengan tuntas,

menggunakan benda sesuai dengan fungsinya, mengambil dan

Page 88: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

74

mengembalikan benda pada tempatnya, berusaha menaati aturan yang telah

disepakati.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, ada beberapa hal yang dapat

dilakukan sebagai saran dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa

pada pembelajaran tematik melalui pemberian penguatan (reinforcement):

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya lebih bekerjasama dengan guru dalam membina

kedisiplinan siswa. Sekolah juga mendukung guru dalam memberikan

penguatan pada pembelajaran tematik agar siswa lebih bersemangat

dalam belajar dan dapat meningkatkan sikap kedisiplinannya.

2. Bagi Guru Tematik

Guru hendaknya lebih memperhatikan kedisiplinan siswa pada setiap

pembelajaran dan lebih menegakkan sikap kedisiplinan bagi siswa agar

tingkat kedisiplinan siswa menjadi lebih merata terutama pada siswa

yang masih kurang baik dalam sikap kedisiplinannya.

3. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan dapat meneliti aspek sikap lain yang dapat

dipengaruhi dengan adanya penguatan (reinforcement) khususnya pada

pembelajaran tematik. Hal tersebut diharapkan dapat lebih diketahui

mengenai aspek sikap atau kognitif apa saja yang dapat ditingkatkan

dengan adanya penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran tematik.

Page 89: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

75

DAFTAR PUSTAKA

Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualittaif. Sukabumi:

Jejak Publisher, 2018.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Chumdari, Chumdari, Sri Anitah Sri Anitah, Budiyono Budiyono, and Nunuk

Nunuk Suryani. “Implementation of Thematic Instructional Model in

Elementary School.” International Journal of Educational Research Review

3, no. 4 (2018): 23–31.

Darmadi. Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan (Melejitkan

Produktivitas Kerja Kepala Sekolah Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi). Yogyakarta: Deepublish, 2018.

———. Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar

Siswa. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Darwis. Menghukum Atau Memulihkan. Makassar: Sah Media, 2018.

Efendi, Rinja, and Delita Gustriani. Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar. Pasuruan:

Qiara Media, 2020.

Fathurrohman, Muhammad. Belajar Dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta:

Garudhawaca, 2017.

Fridani, Lara, and APE Lestari. Inspiring Education. Jakarta: Gramedia, 2009.

Gultom, Lasria, and Meri Fuji Siahaan. “Penerapan Reward Dan Konsekuensi

Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas II SD Sekolah Kristen ABC.”

A Jurnal of Language, Literature, Culture, dan Education 12, no. 2 (2016):

100–116.

Hanifah, Nurdinah, and Julia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar

(Membedah Anatomi Kurikulum 2013 Untuk Membangun Masa Depan

Page 90: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

76

Pendidikan Yang Lebih Baik). Sumedang: UPI Sumedang Press, 2014.

Hidayah, Nurul. “Pembelajaran Tematik Integratif Di Sekolah Dasar.” Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 2, no. 1 (2015): 34–49.

Hoque, Sk. Rezaul. “Effect of Reinforcement on Teaching – Learning Process.”

IOSR Journal of Humanities and Social Science 7, no. 1 (2013): 13–16.

Kelishadroky, Ahmadreza Fatahian, Ali Shamsi, Mohmadreza Bagheri, and

Mojtaba Mansorihasanabadi. “The Role of Reward and Punishment in

Learning.” International Journal of Advanced Biotechnology and Research 7,

no. special issue (2016): 780–788. https://doaj.org.

Kusumawati, Naniek, and Endang Sri Maruti. Strategi Belajar Mengajar Di

Sekolah Dasar. Madiun: AE Media Grafika, 2019.

Latip, Asep Ediana. Pembelajaran Tematik Dalam Kajian Teoritik Dan Praktik.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013.

Malawi, Ibadullah, and Ani Kadarwati. Pembelajaran Tematik (Konsep Dan

Aplikasi). Jawa Timur: AE Media Grafika, 2017.

Marhawati, Besse. Pengantar Pengawasan Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish,

2018.

Maslichah Kumalaningrum, Dewi. “Pemberian Penguatan (Reinforcement) Dalam

Pembelajaran Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV) Di Kelas VIII SMP Al-Azhar Menganti Gresik.”

MATHEdunesa 2, no. 1 (2013).

Nurdin, Ismail, and Sri Hartati. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media

Sahabat Cendekia, 2019.

Nurkholis. “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi.” Jurnal

Kependidikan 1, no. 1 (2013): 24–44.

Nursetya, Sikha Basti, and Erwin Setyo Kriswanto. “Upaya Meningkatkan

Kedisiplinan SIswa Kelas X SMA Negeri 1 Wates Dalam Mengikuti

Page 91: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

77

Pembelajaran Penjasorkes Melalui Reinforcement (Penguatan).” Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia 10, no. 2 (2014): 8–12.

Prastowo, Andi. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana, 2019.

Rianawati. Implementasi Nilai-Nilai Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI). Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2014.

Rifma. Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru. Jakarta: Kencana,

2016.

Rosyid, Moh. Zaiful, Ulfatur Rahmah, and Rofiqi. Reward Dan Punishment

(Konsep Dan Aplikasi). Malang: Literasi Nusantara, 2019.

Rusman. Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2017.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Shofiyati, Sri. Hidup Tertib. Jakarta: Balai Pustaka, 2012.

Solehatin, and Chairul Anam. E-Quisioner Terhadap Tingkat Pemanfaatan

Layanan Wi-Fi Kabupaten Banyuwangi. Yogyakarta: Deepublish, 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2017.

Susanto, Ahmad. Bimbingan Konseling Di Sekolah (Konsep, Teori Dan

Aplikasinya). Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.

Syaripuddin. Sukses Mengajar Di Abad 21. Surabaya: Uwais Inspirasi Indonesia,

2019.

Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2010.

Tokan, P. Ratu Ile. Sumber Kecerdasan Manusia. Jakarta: Grasindo, 2016.

Page 92: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

78

Wardhani, Mahasti Windha. “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Kedisiplinan

Siswa SDN Kepek Pengasih Kulon Progo Yogyakarta.” Jurnal Pendidikan

Guru Sekolah Dasar 19 (2018): 1–10.

Yudha, Rahmat Putra. Motivasi Berprestasi Dan Disiplin Peserta Didik Serta

Hubungannya Dengan Hasil Belajar. Pontianak: Yudha english Gallery, 2018.

Yusdiani, Nurmilah, Umar Sulaiman, and Yusuf Seknun. “Penanaman Budaya

Disiplin Terhadap Peserta Didik Kelas VI MIS Guppi Laikang Kecamatan

Kajang Kabupaten Bulukumba.” Jurnal Lentera Pendidikan VII (2018): 233–

251.

Page 93: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 94: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

80

Lampiran I

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

________________ : Garis Instruktif

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : Garis Koordinatif

YAYASAN

FITK UIN

JAKARTA

KOMITE

MADRASAH

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

Kepala Bagian

Tata Usaha

SUBBAG

ADM DIKJAR

SUBBAG

ADM UMUM & HUMAS

SUBBAG

KEPEG & KEUANGAN

Kepala

MA

Kepala

MTs

Kepala

MI

Wakabid.

Kurikulum

Wakabid.

Kesiswaan

Wakabid.

Kurikulum

Wakabid.

Kesiswaan

Waka

I

Waka

IV

Waka

III

Waka

II

PUSAT LITBANG DAN

JAMINAN MUTU

PUSAT SISTEM INFORMASI,

DOKUMENTASI DAN

PUBLIKASI

PERPUSTAKAAN LABORATORIUM

Page 95: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

81

DAFTAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

TAHUN 2018

N

O. NAMA NIP

J

K

GO

L

JABAT

AN

THN

LUL

US

Mata

Pelajaran

1 Drs. H. Sugiono 1967 0410 2007 101

001 L

IV/

b

Kepala

Pusat

Litbang

S-

I 1992 IPS PNS

2 Dra. Hj. Siti

Rasyidah, M.Pd

1960 0623 1985

0320 01 P

IV/

c

Wali

Kelas 4

G

S-

2 2013

Matematik

a, Teamtik PNS

3 Drs. Tamani 0 L IV/

c

Wali

Kelas

S-

I 1989

Tematik,

Bhs. Arab,

SKI

PM

4 Drs. Matsani 1965 0515 2007

0110 55 L

IV/

c

Wali

Kelas 3

H

S-

I 1990

Matematik

a, Tematik PM

5 Drs. H.

Samingan

1964 0405 2007

0110 34 L

IV/

c

Wali

Kelas 6

B

S-

I 1990

Bhs.

Indonesia

& Tematik

PNS

6 Drs. H. M.

Nasruddin

1963 1119 20070

11008 L

IV/

b

Wali

Kelas

S-

I 1990

Al-qur'an,

Tahfidz,

SKI, Fiqh

PNS

Page 96: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

82

7 Dra. Hj. Nunik

Dwi Kurnia

1964 0717 2007

0120 16 P

IV/

b

Wali

Kelas 5

A

S-

I 1990

Matematik

a, Tematik PNS

8 Drs. Mariyadi 1966 0307 2007

0110 36 L

IV/

b

Wali

Kelas 6

E

S-

1 1990

PJOK,

Aqidah PM

9 Dra. Umu

Sa'diyah

1966 0524 2007

012017 P

IV/

b

Wali

Kelas 1

D

S-

I 1991

Tematik,

Aqidah,

Alqur'an

Tahfidz,

Fiqh

PNS

10 Drs. A. Gani 1965 0206 2007

0110 19 L

IV/

b

Wali

Kelas 6

A

S-

I 1991

Al-qur'an,

Tahfidz,

SKI, Fiqh

PM

11 Dra. Asikah 1963 0704 2007

0120 10 P

IV/

b

Wali

Kelas

S-

I 1991

Tematik,

Aqidah &

Al-qur'an,

Tahfidz

PNS

12 Drs. Ibrahim 1963 1112 2007

0110 19 L

IV/

b

Wali

Kelas 6

D

S-

I 1990

IPA,

Aqidah PNS

13 Dra. Hj. Iis

Maisyatul M. 0 P

IV/

b

Wali

Kelas 6

H

S-

I 1992 PAI PNS

14

Drs.

Muttaqillah,

M.Pd.

1965 1107 2007

0110 24 L

IV/

b

Staf

Pengaja

r

S-

2 2011

Bhs.

Indonesia, PNS

Page 97: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

83

Aqidah,

Tilawati

15 Dra. Ria

Aryasatyani

1968 0701 2007

1020 01 P

IV/

b

Wali

Kelas 2

C

S-

I 1993

Tematik,

Aqidah,

Alqur'an

Tahfidz,

Fiqh

PNS

16 Dra. Retno RPL. 1969 0310 2007

1020 01 P

IV/

b

Guru

BP/BK

S-

I 1990 BK PNS

17 Gusniati, S.Ag. 1968 0819 2007

102001 P

IV/

a

Wali

Kelas 3

B

S-

I 1996

Tematik,

Aqidah &

Al-qur'an

Tahfidz

PNS

18 Drs. Dani

Wahyudi

1965 0915 2007

011028 L

IV/

a

Staf

Pengaja

r

S-

I 1996

Bhs.

Indonesia

& Tematik

PNS

19 Drs. Haeruddin 1963 0705 2007

011035 L

IV/

a

Wakasi

s 1-3

S-

I 1989

Tematik,

Aqidah,

Alqur'an

Tahfidz,

Fiqh

PNS

20 Drs. Imam

Santoso

1968 0827 2007

101001 L

IV/

a

Wali

Kelas 6

G

S-

I 1992

Bhs.

Inggris,

Aqiah.

PNS

21 Drs. Suhaili 1964 0523 2007

0110 15 L

IV/

a

Wali

Kelas 5

C

S-

I 1992

Tematik,

Aqidah,

IPA.

PNS

Page 98: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

84

22 Drs. H. Endang

Rahayu

1964 0617 2007

0110 13 L

IV/

a

Staf

Pengaja

r

S-

I 1991

IPA,

Tematik,

SKI, Fiqh,

Tilawati

PNS

23 Drs. Suhapid 1965 0515 2007

0110 55 L

IV/

a

Wali

Kelas 5

E

S-

I 1991

Bhs.

Indonesia,

Aqidah

PNS

24 Ali Ridho, S.Ag. 1970 0615 2007

101001 L

IV/

a

Wali

Kelas 5

H

S-

I 1996

Matematik

a PNS

25 Ridwan, S.Ag. 1969 0915 2007

0110 50 L

IV/

a

Staf

Pengaja

r

S-

I 1995

Bhs.

Indonesia,

SKI, Fiqh

PNS

26 Firman

Hamdani, S.Ag.

1971 0223 2007

0110 13 L

IV/

a

Kepala

Pusat

Sistem

Inform

asi

S-

I 1995 Bhs. Arab PM

27 Hj. Afifah

Hidayati, S.Ag.

1968 1101 2007

102001 P

IV/

a

Wali

Kelas 3

G

S-

I 1993

SKI, Bhs.

Arab,

Aqidah,

Tilawati

PNS

28 Wahyudi, S.Pd. 1971 0723 2007

0110 18 L

IV/

a

Kepala

MI

S-

I 1997

Matematik

a, Aqidah. PNS

29 H. Abdul Halim,

S.Ag.

1968 1110 2007

01100 L

IV/

a

Wali

Kelas 5

G

S-

I 1994

Al-qur'an,

Tahfidz, PNS

Page 99: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

85

SKI,

Tematik

30 Hasanuddin,

S.Ag.

1969 0215 2007

101001 L

IV/

a

Wali

Kelas

1B

S-

I 1994

Tematik,

Aqidah &

Al-qur'an,

Tahfidz

PNS

31 H. TB. Ade

Jamhari, S.Pd.

1961 1225 1987 031

000 L

III/

d

Wali

Kelas 5

B

S-

I 2014

Tematik,

IPS, PKn,

Tilawati

PNS

32 Ermawati, M.Si. 1969 0201 2007

0120 32 P

III/

d

Wali

Kelas 4

C

S-

2 2014

Tematik,

Fiqh PNS

33 Muhammad

Dahlan, S.Pd.

1971 0219 2007

101001 L

III/

d

Wali

Kelas 4

D

S-

I 1997

Tematik,

Fiqh,

Aqidah,

SKI

PNS

34 Suharno, M.Pd 1972 0929 2007

101004 L

III/

d

Wali

Kelas 4

H

S-

2 2016

SBK,

Tematik PNS

35 Sri Hartati, S.Pd. 1974 0710 2007

102002 P

III/

d

Guru

BP/BK

Ibt.

S-

1 1998

Tilawati,

BK PNS

36 Dra. Khusnul

Khotimah, M.Pd

1964 0821 2007

102016 P

III/

d

Staf

Pengaja

r

S-

2 2013

Bhs.

Inggris,

Tilawati

PNS

Page 100: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

86

37 Drs. H. Muh.

Rusdi

1968 0531 2007

101001 L

III/

d

Wali

Kelas 3

C

S-

I 1991

Matematik

a,

Tilawati,

Aqidah

PNS

38 Afif Abdul Latif,

M. Ag

1970 1005 2007

011057 L

III/

d

KALA

B

S-

2 2014

Al-qur'an,

Tahfidz,

Fiqh,

Tilawati

PNS

39 Drs. Ahmad

Santoso

1968 0622 2007

101001 L

III/

d

Wali

Kelas 4

E

S-

I 1993

Tematik,

Fiqh,

Aqidah,

SKI

PNS

40 Maemunah,S.Pd

.I.

1969 0306 2007

1020 02 P

III/

c

Wali

Kelas 2

D

S-

1 2008

SBK,

Tematik PNS

41 Enung Mulyani,

S.Pd.I.

1971 1908 2007

0120 17 P

III/

c

Wali

Kelas

S-

1 2009

Tematik,

Al-qur'an

Tahfidz,

Bhs. Arab

PNS

42 Lulu Rosmilia,

S.Pd.

1970 0919 2007

102001 P

III/

c

Wali

Kelas 5

F

S-

I 2003

Matematik

a,

Tilawati,

Aqidah

PM

43 Nia Marlina,

S.Ag.

1977 0312 2014 112

003 P

III/

c

Wali

Kelas 6

C

S-

1 2004

Bhs. Arab,

Aqidah,

Tilawati.

PM

Page 101: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

87

44

Ema

Nursyamsiah,

S.Pd.I

1978 0813 2014 112

003 P

III/

c

Wali

Kelas 3

D

S-

1 2002

Tematik,

Bhs. Arab

& PAI

PM

45 H.M. Faiz, MA. 0 L III/

c

Wali

Kelas

4A

S-

2 2008

Al-

qur'an,Tah

fidz,

Tematik ,

SKI,

Tilawati

PM

46 Sri Nurhayati,

S.Pd.I

1978 1123 2014 112

002 P

III/

c

Wali

Kelas

S-

1 2004

Tematik,

Bhs. Arab,

Al-qur'an

Tahfidz,

Fiqh

PM

47 Putri Aula

Pertiwi, S.KM. 0 P

III/

c

Wali

Kelas 6

F

S-

1 2004 IPA PM

48 Ai Yuliawati,

S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 1

F

S-

1 2005

Bhs.

Inggris,

Aqidah,

Tilawati

PM

49 Evi Kusumah,

S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 4

B

S-

1 2000

PJOK,

Aqidah PM

50 Linda Nurlinda,

S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas

1A

S-

1 2005

PJOK,

Aqidah PM

Page 102: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

88

51 Mumu Munawi,

S.Pd.I 0 L

III/

b

Wali

Kelas 1

G

S-

1 2005

Al-qur'an

Tahfidz,

Aqidah,

Bhs. Arab

PM

52 Hj. Sri Nuryati,

S.Pd 0 P

III/

b

WakaK

ur Ibt

S-

1 2005

Tematik,

IPS, PKn. PM

53 Yenny

Handayani, S.IP. 0 P

III/

b

Staf

Pengaja

r

S-

1 2003

IPS, PKn,

Tematik,

Tilawati

PM

54 Lena Marliana,

S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 2

A

S-

1 2004

Tematik,

Fiqh,

Aqidah,

SKI

PM

55 Upit Sarimanah,

S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 3

A

S-

1 2005

Tematik,

Bhs.

Inggris

PNS

56 Endah Rahmah

Hidayati, S.Si. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 2

B

S-

1 2005

IPA,

Tilawati PM

57 H. Muhaemin,

M.Ag. 0 L

III/

b

Wakasi

s 4-6

S-

2 2016

Al-qur'an,

Tahfidz,

SKI,

Tilawati

PM

58

Desi

Rahmawati,

S.Pd.

1980 1214 2007

102002 P

III/

b

Wali

Kelas

S-

1 2004

Tematik,

Al-qur'an

Tahfidz &

PM

Page 103: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

89

Bhs.

Inggris

59 Himmatun,

M.Pd 0 P

III/

b

Wali

Kelas 3

F

S-

2 2011

Matematik

a,

Tematik,

Aqidah.

PM

60 Nurrahmy, S.Pd. 0 P III/

b

Wali

Kelas 1

H

S-

1 2005

Tematik,

Al-qur'an

Tahfidz &

Bhs.

Inggris

PM

61 Indri Pramasti ,

S.Pd. 0 P

III/

b

Guru

Buku

BK

S-

1 2006 Tematik PM

62 Puji Nur

Hikmah, S.Pd. 0 P

III/

b

Wali

Kelas 5

D

S-

1 2006

Tematik,

Aqidah PM

63 Nurohman,

S.Pd.I. 0 L

III/

b

Wali

Kelas 3

E

S-

1 2005

Alqur'an,

Tahfidz,

Fiqh

PM

64 Syukri Rifa'i,

S.Pd.I. 0 L

III/

b

Wali

Kelas 4

F

S-

1 2006

Tematik,

Alqur'an

Tahfidz,

Bhs. Arab

PM

65 Ronny Asfar,

S.Pd. 0 L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2001

PJOK,

Tilawati PM

Page 104: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

90

66 Endang

Purwanto, S.Pd.I 0 L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2009

Bhs. Arab,

Tematik,

Tilawati

PM

67 Rita Hayati,

S.Pd. 0 P

III/

a

Wali

Kelas 2

H

S-

1 2009

Matematik

a, Aqidah,

Tilawati

PM

68 Agus Muhamad,

S.IP. 0 L

III/

a

Wali

Kelas 2

F

S-

1 2006

Tematik,

Fiqh,

Aqidah,

SKI

PM

69 Syukrini

Irfiyanda, S.Pd. 0 P

III/

a

Wali

Kelas

1E

S-

1 2009

Tematik,

Al-qur'an

Tahfidz,

Aqidah

PM

70 Yeti Nurhayati,

S.Pd. 0 P

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2010

Tilawati,

Fiqh,

Matematik

a.

PM

71

Dhini

Kusumawati,

S.Pd.

0 P III/

a

Wali

Kelas

1C

S-

1 2010

Tilawati,

Matematik

a.

PM

72 Sarmadan Noor

Daulay, S.Pd 0 L

III/

a

Wali

Kelas 2

G

S-

1 2010

Tematik,

Aqidah,

Alqur'an

Tahfidz,

Fiqh

PM

Page 105: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

91

73

Wahyu

Nurhidayanti,

S.Kom

0 P III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2009

Komputer,

Tilawati PM

74 Hafizatul

Mukminah, ST 0 P

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2004

Komputer,

Tilawati PM

75 Sriyono, ST 0 L III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2010

Komputer,

Tilawati PM

76 Anita, S.Psi 0 P III/

a

Guru

BP/BK

S-

1 2011 Tilawati. PM

77 Rita Zahara,

S.Pd 0 P

III/

a

Wali

Kelas 2

E

S-

1 2011

Tilawati,

Fiqh,

Aqidah.

PM

78 Ihah Solihah,

S.Pd 0 p

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2012

Tilawati,

SKI, Fiqh PM

79 Nurmalasari,

S.Pd p

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2013

Bhs. Arab,

Fiqh,

Tilawati

PM

80 Fajar Candra

Perdapa, M.Pd L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

2 2016

Tilawati,

Fiqh,

Aqidah,

IPS, PKn

PM

81 Putri Hidayati,

S.Pd.I p

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2014

Tilawati,

Aqidah,

Fiqh

PM

Page 106: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

92

82 Catur Budi

Pangestu, S.Pd L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2014

Tilawati,

Matematik

a

PM

83 Ahmad Fauzan,

SE 201608079 L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2011

PJOK,

Tilawati

PM

84 Juniar Sofianti,

S.Pd p

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2013

Al Qur'an

Tahfidz,

Tematik,

Aqidah,

Cape

g

85 Chitra Sari

Nilalohita, S.Pd p

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2017 Tematik

Cape

g

86 Handoyo

Kusuma, S. Pd L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2017

Al Qur'an

Tahfidz,

Bhs. Arab

PM

87 Muhammad,

S.Pd.I L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2016

Al Qur'an

Tahfidz,

Aqidah,

SKI, Fiqh

Cape

g

88 Ahmad Fuad

Basyir, S.Pd.I L

III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2015

Al Qur'an

Tahfidz,

Aqidah,

Fiqh

Cape

g

89

Aceng Fuad

Hasim Ikbal,

S.Pd.I.

L III/

a

Staf

Pengaja

r

S-

1 2015 PAI

kont

rak

Page 107: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

93

Lampiran II

DATA SISWA

No Kelas Jumlah

1 I (Satu) 208

2 II (Dua) 224

3 III (Tiga) 239

4 IV (Empat) 238

5 V (Lima) 219

6 VI (Enam) 212

Jumlah Keseluruhan 1340

Page 108: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

94

Lampiran III

WAWANCARA

Guru Pembelajaran Tematik

1. Apakah pengertian pemberian penguatan (reinforcement) menurut Bapak/Ibu

sebagai guru?

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi pemberian penguatan (reinforcement) kepada

siswa?

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu memberikan penguatan (reinforcement) dalam

bentuk verbal?

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu memberikan penguatan(reinforcement) dalam

bentuk non-verbal?

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu memberikan penguatan (reinforcement) dengan

penuh sungguh-sungguh dan ketulusan?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu memberikan penguatan (reinforcement) dengan

penuh kebermaknaan?\\\

7. Apakah Bapak/Ibu memberikan penguatan (reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

8. Apakah Bapak/Ibu memberikan penguatan (reinforcement) dengan variasi?

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memberikan penguatan (reinforcement) pada

siswa yang datang terlambat ke sekolah?

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memberikan penguatan (reinforcement) yang

tidak dapat menyelesaikan tugas hingga tuntas?

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memberikan penguatan (reinforcement) yang

tidak menggunakan benda sesuai dengan fungsinya?

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memberikan penguatan (reinforcement) jika

ada siswa yang tidak menenmpatkan benda pada tempatnya?

Page 109: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

95

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam memberikan penguatan (reinforcement) jika

ada siswa yang tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan?

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana respon siswa setelah diberikan penguatan

(reinforcement) positif ataupun negatif?

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa?

Page 110: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

96

Lampiran IV

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Syukrini Irfiyanda, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I E

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Reinforcment adalah pemberian stimulus

untk memperkuat anak untuk melakukan

atau tidak melakukan sesuatu.

Reinforcement bisa bersifat positif bisa

juga negatif.

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi

pemberian penguatan

(reinforcement) kepada siswa?

Fungsi Reinforcement : memotivasi

peserta didik dlm. meningkatkan

perhatian dan konsentrasi dlm belajar,

mendidik atau membiasaan anak untuk

berbuat baik, meningkatkan dan

menumbuhkan rasa percaya diri dan

berani, membuat anak lebih kreatif dan

produktif, dan lain-lain

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Reinforcement dalam. Bentuk verbal

selama di kelas misalnya: memberikan

pujian, memberikan pernyataan motivasi,

bercerita tentang kisah motivasi,

membiasakan perkataan baik, dan lain-

lain

Page 111: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

97

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Reinforcement non- verbal :

- melalui sentuhan misal membelai

kepala, merapikan pakaian

- gestur tubuh misal membrikan senyum

dan mimik tidak suka jika peserta didik

melanggar aturan

- memutar video2 motivasi

- bertepuk tangan, mengacungkan

jempol, dan lain-lain

Kami di kelas juga menerapkan rewards

and punishment untuk melatih peserta

didik berkomitmen dan bertanggung

jawab dalam mematuhi aturan yang telah

dibuat bersama

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

sungguh-sungguh dan

ketulusan?

dengan metode timing dan konsistensi.

Misal: saat anak tidak mematuhi aturan

yang sudah disepakti bersama atau

berbuat yang tidak baik(dia lun sudah

paham kalau itu perbuatan yang tidak

baik) maka guru langsung memberikan

treatment bisa berupa teguran atau

punishment lainnya dengan tidak

menunda waktunya. Maksdnya di saat itu

juga. Sehingga penguatan yang diberikan

akan lebih bermakna untuk si Anak.

Page 112: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

98

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan?

Sama hal nya dengan pemberian

reinforcement dengan penuh sungguh-

sungguh dan ketulusan. Guru juga

berkomitmen dan konsisten dalam

memberikan reinsformance dan adil

untuk setiap anak.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Ya. Saya memberikan penguatan dengan

menghindari respon negative siswa.

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Ya. Saya memberikan penguatan dengan

variasi

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Siswa yang datang terlambat biasanya

kami akan menghubungi ortunya apakah

ada kendala dan mencari tau penyebab si

anak datang terlambat utk mempermudah

penyelesaian masalah. Jika terlambat

karena kebiasaan bangun pagi, biasanya

kami berikan motivasi (bisa melalui kata-

kata atau video motivasi) kemudian kami

juga memberikan rewads utk peserta

didik yang datang lebih awal untuk

memotivasi seluruh anak agar datang

tepat waktu

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

Bagi anak-anak yang belum

menyelesaikan tugasnya biasanya

diminta untuk menyelesaikannya di

Page 113: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

99

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

rumah disamping diberi motivasi juga

agar mengerjakan tugas lebih cepat untuk

ke depannya. Biasanya di kelas kami

menerapkan pemberian bintang/reward

bagi 10 anak yang dapat mengerjakan

tugas paling cepat jadi semua anak

termotivasi untuk menyelesaikan tugas

lebih cepat lagi

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Melalui edukasi penggunaan benda yang

baik dan benar. Kami peragakan langsung

cara menggubakan benda yang benar

(misal cara memegang pensil, cara duduk

yang baik) juga dibantu dengan tampilan

gambar melalui LCD

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

Melalu ajakan untuk bertanggung jawab

memelihara barang milik sendiri. Semua

barang harus diberi nama. Sebelum

pulang semua anak anak harus memeriksa

kelengkapan barang miliknya. Kami juga

biasa menegur anak untuk merapikan

sendiri benda miliknya

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

Saya juga menerapkan punishment di

dalam kelas. Punishment sebisa mungkin

yang bersifat edukasi dan tidak

menimbulkan masalah psikologis anak.

Misalnya anak disuruh menulis kalimat

thoyibah 10 kalimat.. Kalau dia

melakukan kesalahan dia mngerjakan

soal lebih banyak dibanding teman-teman

Page 114: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

100

lainnya. Punishment yang kami lakukan

di kelas : jika anak menulisnya tidak rapi

atau asal-asalan anak disuruh hapus lagi

tulisannya lalu diulang, anak juga dapat

PR menulis di rumah. Tapi kalau sudah

rapi tidak lagi. Jadi anak-anak akan lebih

teliti dalam menulis.

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana

respon siswa setelah diberikan

penguatan (reinforcement)

positif ataupun negatif?

Respon siswa positif dan dapat mengikuti

semua arahan. Mereka juga jadi lebih

disiplin tidak hanya selama di sekolah

tapi kebiasaan ini juga mereka terapkan di

rumah dan dalam kehidupan di luar

rumah dan sekolah. Selain itu Motivasi

belajar meningkat, Besoknya anak tidak

terlambat ke sekolah tapi ada juga yang

masih terlambat karena berbagai kendala

bisa orang tua atau jemputan yang telat,

Hampir semua anak mengerjakan tugas

tepat waktu.

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa?

Faktor Pendukung : konsistensi, dan

timing yang tepat. Pemberian

reinformance juga harus sesuai dengan

situasi dan kondisi juga

mempertimbangkan psikologis anak.

Dukungan orang tua dan lingkungan

sosial juga turut mempengaruhi.

Hal-hal di atas juga dapat menjadi faktor

pengahambat jika diberikan secara

kontradiksi

Page 115: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

101

Kamis, 11 Juni 2020

Syukrini Irfiyanda, S.Pd

Page 116: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

102

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Hasanuddin, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I B

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Reinforcement (Penguatan) adalah

rangsangan yang diberikan untuk

memperkuat kemungkinan munculnya

suatu prilaku yang baik.

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi

pemberian penguatan

(reinforcement) kepada siswa?

Fungsi pemberian penguatan thdp siswa

antara lain untuk: Meningkatkan

perhatian dan motivasi siswa saat

pembelajaran, mengembangkan cara

berfikir ke arah yang lebih baik, dan

mengontrol tingkah laku siswa ke arah

yang lebih produktif.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Caranya dengan memberikan komentar

berupa kata-kata pujian, dukungan,

pengakuan, sebagai penguatan tingkah

laku dan kinerja siswa.

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Penguatan nonverbal penguatan berupa

mimik dan gerakan badan (gestur),

contoh: senyuman, anggukan kepala,

acungan jempol, tepuk tangan, dan lain

sebagainya. bisa juga dengan cara

Page 117: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

103

mendekati siswa yang sedang

mengerjakan tugas dan dengan sentuhan.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

sungguh-sungguh dan

ketulusan?

Dengan cara menganggap mereka adalah

anak-anak kita semua, tunjukkan sikap

yang hangat dan antusias, bahwa

penguatan itu benar-benar tulus dan

diberikan sebagai balasan atas respons

yang diberikan siswa.

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan?

Dengan cara meyakinkan siswa bahwa

penguatan yang wajar dan tidak

berlebihan memberikan penguatan

sesegera mungkin setelah muncul respons

atau tingkah laku tertentu. Penguatan

yang diberikan adalah penguatan yang

wajar sehingga benar-benar bermakna

bagi siswa.Hindari penguatan berlebihan

karna dapat mematikan motivasi siswa.

Penguatan juga harus diberikan segera

mungkim karena penguatan yang

tertunda tidak lagi efektif lagi dan kurang

bermakna.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Iya... sangat kita hindari karena respon

negatif yang bernada hinaan, sindiran,

dan ejekan harus dihindari karena dapat

mematahka semangat.

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Betul... supaya tidak menimbulkan

kebosanan sehingga tidak efektif lagi.

Page 118: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

104

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Dengan cara memberikan penguatan

antusiasme untuk datang lebih awal dan

tidak terlambat.

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

Dengan memberikan kata-kata motivasi

dengan kisah-kisah positif/kesuksesan.

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Dengan memberikan penguatan baik

secara verbal atau nonverbal.

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

agar siswa dapat mengembalikan benda

pada tempatnya cukup dengan gerakan

tangan sambil tersenyum dan tunjukkan

tempat yang tepat untuk menyimpannya

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

Dengan sentuhan lembut dan nasehat

positif.

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana

respon siswa setelah diberikan

Lebih bermakna yang diberikan

penguatan positif

Page 119: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

105

penguatan (reinforcement)

positif ataupun negatif?

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa?

Faktor pendukung: Keterampilan

mengajar dan kesadaran penuh akan

kebutuhan siswa, dan termasuk

keterampilan memberikan penguatan.

Faktor penghambat : Tidak memiliki

kesadaran utk memberikan penguatan da

keterampilan mengajar dan memberikan

penguatan.

Kamis, 11 Juni 2020

Hasanuddin, S.Pd

Page 120: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

106

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Lena Marliana, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I H

Hari/Tanggal : Senin, 15 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Reinforcement adalah respon dalam

pembelajaran yang diberikan guru

terhadap perilaku siswa sebagai dorongan

atau koreksi agar siswa dapat

mempertahankan dan meningkatkan

perilakunya dalam belajar

2. Menurut Bapak/Ibu apa

fungsi pemberian penguatan

(reinforcement) kepada

siswa?

Untuk meningkatkan motivasi belajar

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Memberikan penguatan dengan kata-kata

pujian atau kata-kata positif

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Memberikan penguatan dengan mimik

(seperti senyuman), penguatan dengan

gerak tubuh/gesture (seperti anggukan

kepala, acungan jempol dan tepuk tangan),

penguatan dengan sentuhan (seperti

berjabat tangan, menepuk bahu) dan dapat

Page 121: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

107

juga penguatan dengan cara mendekati

siswa yang sedang mengerjakan tugas.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

penuh sungguh-sungguh dan

ketulusan?

Memberikan penguatan dengan wajah

berseri, tersenyum dan suara yang riang

menunjukkan penuh perhatian

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

penuh kebermaknaan?

Memberikan penguatan sesuai dengan

tingkah laku atau penampilan siswa

tersebut tidak memberikan penguatan

yang berlebihan.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Ya karena dapat mengurangi motivasi/

semangat siswa

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Ya

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Dengan memberikan arahan dan

bimbingan kepada siswa yang terlambat.

Mendekati siswa apa sebab dia terlambat,

dan menjelaskan bahwa tidak boleh datang

terlambat dan yang datang terlambat akan

diberi sanksi seperti membaca salah satu

surat pendek Al Qur’an. Dan dengan

penuh semangat , antusias sambil

Page 122: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

108

menyakinkan dengan memegang bahunya

“ besok tidak akan datang terlambat lagi”.

Diperhatikan setiap hari, apabila anak

tersebut tidak datang terlambat lagi maka

diberikan pujian agar termotivasi untuk

selalu datang tepat waktu.

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

Siswa yang tidak selesai tugasnya disuruh

untuk menyelesaikan dirumah dan

diberikan tambahan tugas

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Dengan mimik atau gesture tidak

menyenangkan seperti kening berkerut dan

mengeleng-geleng kepala menyuruh siswa

menggunakan benda sesuai dengan fungsi,

jika sudah dilakukan beri penekanan

bahwa menggunakan benda harus sesuai

dengan fungsinya

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

Dengan mimik atau gesture tidak

menyenangkan seperti kening berkerut dan

mengeleng-geleng kepala menyuruh siswa

siswa menempatkan benda pada tempatnya

dan berikan penekanan bahwa kita harus

menempatkan benda pada tempatnya agar

rapi

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

Dengan mimik dan gesture raut muka

kecewa, siswa yang tidak mentaati

peraturan diberikan tugas tambahan seperti

hapalan perkalian/ membacakan surat

Page 123: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

109

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

pendek Al Qur’an dan lain-lain dan

menghapus bintang/reward nya

14. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana respon siswa

setelah diberikan penguatan

(reinforcement) positif

ataupun negatif?

Siswa menjadi lebih termotivasi, lebih

perhatian, siswa mengetahui kesalahannya

dan dapat mengubah /memperbaiki

kesalahannya menjadi perilaku yanglebih

positif

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa?

Sarana dan prasarana yang memadai,

adanya respon dari peserta didik dan

kreativitas guru dalam memberikan

penguatan pada proses belajar mengajar

Senin, 15 Juni 2020

Lena Marliana, S.Pd

Page 124: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

110

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Dra. Umu Sa’diyah

Jabatan : Guru Kelas I D

Hari/Tanggal : Selasa,16 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Artinya respon yang diberikan guru

terhadap perilaku siswa agar siswa dapat

meningkatkan perilakunya dalam belajar

secara aktif.

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi

pemberian penguatan

(reinforcement) kepada siswa?

Fungsinya memberi motivasi kepada

siswa agar dapat meningkatkan prestasi

belajarnya.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Dengan memberikan kata-kata pujian,

dukungan, dan dorongan yang membuat

siswa puas dan terdorong untuk belajar

lebih aktif lagi.

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Penguatan dalam bentuk non verbal saya

lakukan dengan memberikan dukungan

dan motivasi melalui mimik, mendekati,

sentuhan, simbol, dan kegiatan yang

menyenangkan.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

Memberi penguatan dengan sesuatu yang

membuat siswa senang seperti dengan

senyuman dan perhatian.

Page 125: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

111

sungguh-sungguh dan

ketulusan?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan?

Dengan memberikan penguatan secara

wajar dan tidak berlebihan.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Iya, karena respon negatif membuat

siswa tidak semangat dalam belajar

karena merasa direndahkan.

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Iya, agar siswa lebih bersemangat dakam

belajar.

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Dengan memberikan arahan dan nasihat

kepada siswa yang terlambat.

Menanyakan kenapa dia terlambat.

Sambil menjelaskan bahwa terlambat

berarti melanggar aturan yang sudah

disepakati. Selanjutnya mengingatkan

agar tidak mengulangi lagi. Menyarankan

agar berangkat ke sekolah lebih pagi lagi.

Dan ketika besoknya yidak terlambat

lagi, guru memberikan pujian kepada

siswa tersebut.

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

Dengan selalu memberi motivasi bahwa

dia pasti bisa menyelesaikan tugas.

Page 126: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

112

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

Apabila ternyata belum bisa juga agar

bisa dilanjutkan di rumah.

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Dengan memberitahu melalui mimik atau

gerak tubuh bahwa yang dia lakukan

salah. Sambil memberitahu fungsi dari

benda tersebut.

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

Dengan memberikan penjelasan bahwa

kalau dia sudah meletakkan benda pada

tempatnya maka dia akan mudah

mencarinya kembali bila sewaktu-waktu

ingin memakainya lagi.

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

Dengan mengingatkan kembali aturan

yang ada di kelas. Menjelaskan bahwa

melanggar aturan berarti akan mendapat

sangsi seperti menghapus papan tulis,

istighfar, dan bintang atau rewardnya

dikurangi

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana

respon siswa setelah diberikan

penguatan (reinforcement)

positif ataupun negatif?

Mereka menerima, dan siswa mengetahui

kesalahañnya dan berjanji untuk tidak

mengulang lagi.

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa?

Faktor pendukung: adanya kerjasama

dari guru dan orangtua, respon positif dari

siswa, dan sarana prasarana yang

memadai

Faktor penghambat: tidak ada kerjasama

antara orangtua dan guru, respon negatif

Page 127: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

113

dari siswa, dan sarana prasarana tidak

memadai.

Selasa,16 Juni 2020

Dra. Umu Sa’diyah

Page 128: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

114

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Gusniati, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I F

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian

pemberian penguatan

(reinforcement) menurut

Bapak/Ibu sebagai guru?

Reinforcement adalah umpan balik yang

diberikan oleh guru sebagai suatu bentuk

penghargaan untuk memperkuat perilaku

yang diinginkan dan memberi

hukuman/ memadamkan perilaku yang

tidak diinginkan.

2. Menurut Bapak/Ibu apa

fungsi pemberian penguatan

(reinforcement) kepada

siswa?

sebagai pendorong bagi peserta didik untuk

lebih giat melakukan suatu kegiatan dan

agar siswa merasa mendapat apresiasi

terhadap apa yang ia lakukan

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam

bentuk verbal?

Memberikan penguatan dengan kata-kata

pujian atau kata-kata positif, seperti kata2

bagus, benar, ya, tepat sekali dan lain-lain

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Memberikan penguatan dengan mimik

(seperti senyuman), penguatan dengan

gerak tubuh/gesture (seperti anggukan

kepala, acungan jempol dan tepuk tangan),

penguatan dengan sentuhan (seperti

Page 129: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

115

berjabat tangan, menepuk bahu) dan dapat

juga penguatan dengan cara mendekati

siswa yang sedang mengerjakan tugas.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

penuh sungguh-sungguh dan

ketulusan?

Memberikan penguatan dengan wajah

berseri, tersenyum dan suara yang riang

menunjukkan penuh perhatian

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

penuh kebermaknaan?

Memberikan penguatan sesuai dengan

tingkah laku atau penampilan siswa

tersebut tidak memberikan penguatan yang

berlebihan.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon

negative?

Ya karena dapat mengurangi motivasi

belajar siswa

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Ya

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan

penguatan (reinforcement)

pada siswa yang datang

terlambat ke sekolah?

Pertama yang saya lakukan adalah mencari

tau dahulu apa penyebab anak telat datang

k sekolah, setelah itu baru kita cari

solusinya dengan memberi pengarahan dan

bimbingan serta memberikan pengertian

kalau datang terlambat itu merupakan

akhlak yang kurang baik

Page 130: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

116

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan

penguatan (reinforcement)

yang tidak dapat

menyelesaikan tugas hingga

tuntas?

Siswa yang tidak selesai tugasnya disuruh

untuk menyelesaikan dirumah dan

diberikan tambahan tugas

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan

penguatan (reinforcement)

yang tidak menggunakan

benda sesuai dengan

fungsinya?

Dengan mimik atau gesture tidak

menyenangkan seperti kening berkerut dan

mengeleng-geleng kepala menyuruh siswa

menggunakan benda sesuai dengan fungsi,

jika sudah dilakukan beri penekanan bahwa

menggunakan benda harus sesuai dengan

fungsinya

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan

penguatan (reinforcement)

jika ada siswa yang tidak

menenmpatkan benda pada

tempatnya?

Dengan mimik atau gesture tidak

menyenangkan seperti kening berkerut dan

mengeleng-geleng kepala menyuruh siswa

siswa menempatkan benda pada tempatnya

dan berikan penekanan bahwa kita harus

menempatkan benda pada tempatnya agar

rapi

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan

penguatan (reinforcement)

jika ada siswa yang tidak

menaati peraturan yang telah

ditetapkan?

Menegur dengan lembut dan memberikan

pengertian akibat dari tidak mematuhi tata

tertib itu bisa merugikan diri sendiri dan

orang lain

14. Menurut Bapak/Ibu

bagaimana respon siswa

setelah diberikan penguatan

Siswa menjadi lebih termotivasi, lebih

perhatian, siswa mengetahui kesalahannya

dan dapat mengubah /memperbaiki

Page 131: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

117

(reinforcement) positif

ataupun negatif?

kesalahannya menjadi perilaku yanglebih

positif

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat

dalam pemberian penguatan

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa?

Sarana dan prasarana yang memadai,

adanya respon dari peserta didik dan

kreativitas guru dalam memberikan

penguatan pada proses belajar mengajar

Rabu, 17 Juni 2020

Gusniati, S.Pd

Page 132: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

118

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I DI MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Dhini Kusumawati, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I C

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Memberikan penghargaan yang dapat

mendorong atau menambah semangat

peserta didik dalam Pembelajaran

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi

pemberian penguatan

(reinforcement) kepada siswa?

Untuk meningkatkan perhatian, motivasi

dan pemahaman peserta didik

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Pemberian penguatan dalam bentuk

verbal dilakukan dengan mengucapkan

kata kata atau kalimat pujian positif

seperti hebat bagus, keren, luar biasa dan

lain lain

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Memberikan reward bintang. Bintang

dapat di tukar dengan benda seperti stiker

dan alat tulis jika sudah mencapai jumlah

tertentu. Memberikan pendekatan atau

pendampingan saat belajar terutama

untuk peserta didik yang kurang

Page 133: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

119

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

sungguh-sungguh dan

ketulusan?

Mengajar dengan hati, menyayangi

peserta didik dan memberikan perhatian

dengan tulus Insya Allah anak anak akan

merasakan ketulusan guru dan akan

tercapai tujuan pemberian penguatan

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan?

Memberikan penguatan sesuai dengan

karakteristik peserta didik sehingga dapat

diterima peserta didik dengan baik

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Ya

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Ya

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Menanyakan alasan, memberikan

motivasi agar tidak terlambat lagi misal

jika besok tidak terlambat akan dapat

hadiah bintang, dan jika terlambat sudah

sering terjadi akan disampaikan bahwa ia

juga akan dapat "hadiah" misal menulia

kalimat "Saya selalu datang tepat waktu"

agar peserta didik termotivasi atau

tersugesti untuk tepat waktu

Page 134: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

120

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

Memberikan pendampingan saat

pembelajaran dan setelah pembelajaran.

Memberikan kalimat motivasi ataupun

melakukan hal yang dapat memotivasi

anak menuntaskan tugas

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Menasehati memberi tahu kegunaan

benda tersebut. Memberikan

penhetahuan sebab akibat jika ia tidak

menggunakan benda sebagaimana

mestinya

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

Menasehati, memberikan contoh

merapihkan benda benda pada

tempatnya. Didampingi untuk bbrp kali,

lama lama cukup diawasi

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

Menasehati memberikan pengertian

untuk apa aturan tersebut dibuat dan

memberi pengetahuan mengenai sebab

akibat jika tidak menaati peraturan

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana

respon siswa setelah diberikan

penguatan (reinforcement)

positif ataupun negatif?

Respon siswa positif

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor pendukung

dan penghambat dalam

pemberian penguatan untuk

Pendukung: lingkungan, fasilitas, rasa

tulus kedekatan peserta didik dan guru,

dan lain-lain

Page 135: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

121

meningkatkan kedisiplinan

siswa?

Kamis, 18 Juni 2020

Dhini Kusumawati, S.Pd

Page 136: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

122

HASIL WAWANCARA GURU TEMATIK KELAS I

DI MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Responden : Linda Nurlinda, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas I A

Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juni 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pemberian

penguatan (reinforcement)

menurut Bapak/Ibu sebagai

guru?

Penguatan atau reinforcement menurut

saya yaitu berbagai respon yang

diberikan guru terhadap tingkah laku

siswa dengan tujuan untuk memberikan

semangat, dorongan atau penghargaan

terhadap sikap yang telah dilakukan

siswa dalam pembelajaran.

2. Menurut Bapak/Ibu apa fungsi

pemberian penguatan

(reinforcement) kepada siswa?

Fungsi pemberian penguatan kepada

siswa diantaranya untuk meningkatkan

perhatian siswa dalam belajar, untuk

meningkatkan prestasi belajar,

meningkatkan rasa percaya diri anak, dan

meningkatkan sikap baik yang ada pada

diri anak.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dalam bentuk

verbal?

Pemberian penguatan dalam bentuk

verbal biasanya dengan memberikan kata

tepat, hebat, keren, bagus, luar biasa,

masyaAllah bagusnya, masyaAllah

hebatnya, pintar, cerdas, pokoknya kata-

Page 137: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

123

kata positif yang membuat anak lebih

meningkatkan lagi semangatnya

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan

penguatan(reinforcement)

dalam bentuk non-verbal?

Pemberian penguatan dalam bentuk non

verbal yang biasa saya lakukan misalnya

dengan mimik muka yang senang,

dengan senyuman, dengan gesture,

dengan acungkan jempol, tepuk tangan,

sentuhan ke kepala, dengan mendekati

siswa, ataupun bisa juga dengan tanda.

Saya biasanya memberikan tanda bintang

untuk yang tepat waktu, lebih dulu

datang, atau yang disiplin pasti saya

kasih bintang di papan reward. Atau juga

biasanya dengan makanan atau hadiah

kecil lainnya yang membuat anak senang.

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

sungguh-sungguh dan

ketulusan?

Pemberian penguatan dengan sungguh

sungguh dan ketulusan biasanya

dilakukan dengan konsisten dan

kontinyu, wajah berseri dan antusias,

benar-benar datangnya dari hati, terlihat

dari suara dan mimik muka yang

menyenangkan dan hangat.

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan penuh

kebermaknaan?

Penguatan akan terasa bermakna jika

penguatan itu diberikan sesuai dengan

sikap perilaku siswa, jadi misalnya

memang siswa itu pantas diberikan

penguatan. maka berikan lah penguatan.

Jadi akan terasa bahwa dirinya itu telah

Page 138: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

124

sesuai dengan sikap baik yang telah

dilakukannya.

7. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

menghindari respon negative?

Sebisa mungkin saya menghindari untuk

penguatan respon negatif, tentunya akan

membuat anak tidak nyaman atau sedih.

8. Apakah Bapak/Ibu

memberikan penguatan

(reinforcement) dengan

variasi?

Penguatan biasanya dilakukan secara

bervariasi bisa dengan kata-kata atau

gesture. Kata-kata pun tentu saja

bervariasi jadi tidak monoton.

Manfaatnya juga anak-anak mempunyai

diksi yang baru atau diksi nya lebih

banyak dari kata-kata sebelumnya.

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) pada siswa

yang datang terlambat ke

sekolah?

Untuk siswa yang datang terlambat ke

sekolah sebelumnya dikelas ada

peraturan bagi siswa yang tetlambat yang

pertama dilakukan mengucapkan salam,

meminta maaf dan memberikan

alasannya. Kemudian setelah itu guru

memberikan penguatan positif dengan

kata kata “kamu besok bisa lebih cepat

lagi ya”. Kemudian anak membaca

istighfar atau membaca surat pendek

tergantung situasi dan kondisi di kelas.

Kemudian guru mencatat siswa yang

terlambat dipapan tulis sesuai dengan

waktu datangya siswa. Jika dipantau

ternyata anak itu tidak terlambat lagi,

guru memberikan bintang di papan

Page 139: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

125

reward. Kalau misalnya sudah beberapa

kali Alhamdulillah tidak terlambat lagi

selama 3-4 kali (tergantung perjanjian

kepada siswa), guru akan memberikan

sesuatu. Biasanya hadiahnya itu

makanan, penghapus atau apapun yang

biasa dilakukan di kelas.

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

dapat menyelesaikan tugas

hingga tuntas?

Untuk siswa yang tugasnya belum

seelsai, biasanya diminta melanjutkan di

sekolah atau dirumah sesuai kondisi.

Biasanya juga bintangnya suka di hapus,

“kalau misalnya kalian belum selesai

dalam waktu sekian harusnya

dikumpulkan, bintangnya di papan

reward dihapus 1” “kalua belum selesai

sampai pulang sekolah, bintangnya

dihapus 2”.

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) yang tidak

menggunakan benda sesuai

dengan fungsinya?

Bagi siswa yang tidak menggunakan

benda sesuai dengan fungsinya, biasanya

saya dekati anak itu kemudian

menanyakan “ ini benda untuk apa ya?”

“ini benda seharusnya digunakan

dimana?” jadi anak diajak diskusi,

biasanya anak menjawab, contoh “(bola)

biasanya digunakan di lapangan bu”,

“kenapa main bolanya disini? Inikan

untuk belajar”. Setelah itu anak diberikan

nasihat dan bimbingan.

Page 140: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

126

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menenmpatkan

benda pada tempatnya?

jika ada siswa yang tidak menempatkan

benda pada tempatnya biasanya saya

suka meminta siswa untuk menempatkan

kembali benda itu pada tempatnya yang

benar dan menasihatinya supaya tidak

mengulangi nya lagi.

13. Bagaimana cara Bapak/Ibu

dalam memberikan penguatan

(reinforcement) jika ada siswa

yang tidak menaati peraturan

yang telah ditetapkan?

jika ada siswa yang tidak menaati

peraturan yang telah ditetapkan oleh guru

atau peraturan di kelas akan diberikan

sanki, sanksi nya sudah ditentukan

misalnya dengan membaca surat-surat

pendek, penghapusan bintang pada papan

reward atau kalau tidak disiplin guru

tidak akan tayangkan video, atau hal yang

biasa disenangi anak atau hal yang biasa

dilakukan anak, jika anak tidak disiplin

jadi tidak dilaksanakan.

14. Menurut Bapak/Ibu bagaimana

respon siswa setelah diberikan

penguatan (reinforcement)

positif ataupun negatif?

Setelah diberikan penguatan positif,

siswa menjadi lebih semangat, lebih

temotivasi, lebih meningkatkan sikap

baiknya karena merasa dihargai.

15. Menurut Bapak/Ibu hal apa

yang menjadi faktor pendukung

dan penghambat dalam

pemberian penguatan untuk

meningkatkan kedisiplinan

siswa?

Yang menjadi faktor pendukung dalam

pemberian penguatan biasanya dari minat

siswa itu sendiri, fasilitas, sarana

prasarana yang lengkap, kreativitas guru,

serta perhatian orang tua.

Yang menjadikan hambatan biasanya

siswa belum ada kemandirian dalam

belajar, kemandirian dalam perilaku juga,

Page 141: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

127

belum ada rasa tanggung jawab untuk

disiplin dalam belajar.

Jum’at, 19 Juni 2020

Linda Nurlinda, S.Pd

Page 142: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

128

Lampiran V

INSTRUMEN ANGKET GURU

PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK KELAS I

DI MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

Nama Guru :

Guru Bidang Studi :

Petunjuk:

1. Tulislah identitas anda dengan lengkap pada tempat yang tersedia.

2. Anda dipersilahkan menjawab setiap pertanyaan di bawah ini dengan cara

memberi checklist pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

3. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab sangat kami harapkan.

4. Atas bantuan Anda kami sampaikan terima kasih.

Keterangan:

1. Selalu

2. Sering

3. Kadang-kadang

4. Hampir Tidak Pernah

5. Tidak Pernah

Pertanyaan:

No Pertanyaan

Alternatif

Jawaban

1 2 3 4 5

1 Apakah anda pernah menggunakan kata-kata “bagus”

ketika memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

Page 143: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

129

2

Apakah anda pernah menggunakan kata-kata “hebat”

ketika memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

3 Apakah anda pernah menggunakan kata-kata “tepat”

ketika memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

4

Apakah anda pernah mengucapkan kalimat “Bagus

sekali hasil karyamu” ketika memberi penguatan pada

siswa saat proses KBM?

5

Apakah anda pernah mengucapkan kalimat “Hebat

kamu melaksanakan tugas dengan baik” ketika memberi

penguatan pada siswa saat proses KBM?

6

Apakah anda pernah mengucapkan kalimat “itu

pertanyaan yang baik sekali” ketika memberi penguatan

pada siswa saat proses KBM?

7 Apakah anda pernah memberikan senyuman ketika

memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

8 Apakah anda pernah mengangguk menyetujui ketika

memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

9 Apakah anda pernah menaikkan jempol tangan ketika

memberi penguatan pada siswa saat proses KBM?

10 Apakah anda pernah bertepuk tangan ketika memberi

penguatan pada siswa saat proses KBM?

11 Apakah anda pernah mendekati bangku siswa ketika

memberi penguatan saat proses KBM?

12 Apakah anda pernah mendekati kelompok diskusi ketika

memberi penguatan saat proses KBM?

Page 144: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

130

13 Apakah anda pernah berdiri disamping kelompok

diskusi ketika memberi penguatan saat proses KBM?

14 Apakah anda pernah menepuk pundak/bahu siswa ketika

memberi penguatan saat proses KBM?

15 Apakah anda pernah menjabat tangan siswa ketika

memberi penguatan saat proses KBM?

16 Apakah anda pernah mengangkat tangan siswa yang

berprestasi di kelas pada saat proses KBM?

17

Apakah anda pernah memberikan sentuhan kepala

kepada siswa ketika memberi penguatan pada saat

proses KBM?

18

Apakah anda pernah memberikan kegiatan bercerita

pada siswa ketika memberikan penguatan data proses

KBM?

19

Apakah anda pernah memberikan kegiatan permainan

pada siswa ketika memberikan penguatan data proses

KBM?

20

Apakah anda pernah memberikan kegiatan

mendengarkan musik pada siswa ketika memberikan

penguatan data proses KBM?

21

Apakah anda pernah memberikan kegiatan bernyanyi

pada siswa ketika memberikan penguatan data proses

KBM?

22

Apakah anda pernah memberikan komentar tertulis pada

buku pekerjaan siswa ketika memberi penguatan saat

proses KBM?

Page 145: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

131

23

Apakah anda pernah memberikan simbol atau tanda

pada siswa sebagai lambang penghargaan ketika

memberi penguatan saat proses KBM?

24

Apakah anda pernah memberikan hadiah kepada siswa

sebagai penghargaan ketika memberi penguatan saat

proses KBM?

25 Apakah anda bersemangat ketika memberi penguatan

kepada siswa saat proses KBM?

26 Apakah anda tulus dalam memberikan penguatan

kepada siswa pada saat proses KBM?

27 Apakah anda tepat waktu dalam memberikan penguatan

kepada siswa ?

28 Apakah anda memarahi siswa ketika memebrikan

penguatan pada saat proses KBM?

29 Apakah anda memberikan hukuman kepada siswa ketika

memberikan penguatan pada saat proses KBM?

30 Apakah beberapa (satu atau lebih) siswa datang ke

sekolah sebelum pukul 07.00?

31 Apakah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru

sesuai dengan perintah?

32 Apakah siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan

guru sampai tuntas?

33 Apakah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru

dengan tepat waktu?

34 Apakah siswa menggunakan alat tulis sesuai dengan

fungsinya?

Page 146: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

132

35

Apakah siswa menggunakan alat pendukung

pembelajaran (seperti krayon, gunting, lem) sesuai

dengan fungsinya?

36 Apakah siswa mengembalikan alat tulis atau alat

pendukung yang telah digunakan dengan rapi?

37 Apakah siswa mengembalikan mukena/sajadah pada

loker yang telah disediakan?

38 Apakah siswa membuang sampah pada tempatnya?

39 Apakah siswa tertib pada saat pembelajaran?

40 Apakah siswa memperhatikan guru saat pembelajaran?

41 Apakah siswa tertib pada saat baris berbaris?

42 Apakah siswa mematuhi peraturan yang berlaku di

dalam kelas?

43 Apakah terdapat suasana gaduh di sekolah?

44 Apakah anda menciptakan hubungan baik dengan

siswa?

45 Apakah anda memberikan penguatan dalam mengatasi

kesulitan belajar siswa?

Page 147: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

133

Lampiran VI

Page 148: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

134

Lampiran VII

Page 149: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

135

Lampiran VIII

Page 150: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

136

Lampiran IX

Page 151: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

137

Page 152: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

138

Page 153: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

139

Page 154: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

140

Page 155: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

141

Page 156: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

142

Lampiran X

Page 157: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

143

Page 158: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

144

Page 159: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

145

Page 160: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

146

Page 161: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

147

Lampiran XI

Lesson Plan Tematik

Page 162: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 148 dari 190

LESSON PLAN

Satuan Pendidikan : MIS Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester/TP : I / 2 / 2019-2020

Muatan Pelajaran : Tematik (PPKN, Bahasa Indonesia, SBDP)

Tema/Subtema : Peristiwa Alam (Tema 8) / Bencana Alam (Subtema 4)

Materi Pokok : Ucapan terima kasih menolong dan membuat kreasi dari tanah liat

dimensi

Spirit Islam : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan

(Q.S Al-Alaq : 1) Alokasi Waktu : 4 X 30 Menit

Pembelajaran ke- : 1

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

PPKN

1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama

yang dianut dalam kehidupan sehari-hari

di rumah

2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku

dalam kehidupan sehari-hari di rumah

3.4 Mengidentifikasi bentuk kerja sama

dalam keberagaman di rumah.

4.4 Menceritakan pengalaman kerja sama

dalam keberagaman di rumah.

1.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap

patuh pada aturan agama Islam.

2.2.1 Siswa dapat mematuhi aturan dalam

kehidupan sehari-hari.

3.4.1 Siswa dapat mengetahui arti

menolong

4.4.1 Siswa dapat menceritakan contoh

kegiatan menolong kepada teman

Bahasa Indonesia

3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima

kasih, permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, ajakan,

pemberitahuan, perintah, dan petunjuk

kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa yang santun

secara lisan dan tulisan yang dapat

dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih,

permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, dengan

3.8.1 Siswa dapat menentukan kalimat

terima kasih

4.8.1 Siswa dapat mempraktekkan ucapan

terima kasih

Page 163: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 149 dari 190

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

I. Kegiatan Pendahuluan

1. Siswa menjawab salam guru.

2. Semua siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

3. Guru melakukan absen siswa.

4. Siswa melakukan tepuk angka.

5. Siswa menjawab pertanyaan guru.

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pembelajaran hari ini, yaitu tentang , aturan makan di

rumah, ungkapan pujian, membuat karya tiga dimensi

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai hari ini.

10

menit Sikap

Karakter:

Percayadiri,

disiplin, kasih

sayang

menggunakan bahasa yang santun

kepada orang lain secara lisan dan tulis

SBDP

3.4 Mengenal bahan alam dalam berkarya.

4.4 Membuat karya dari bahan alam.

3.4.1 Siswa dapat mengetahui langkah-

langkah membentuk bongkahan tanah

liat

4.4.1 Siswa dapat membuat kreasi dari tanah

liat

Page 164: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 150 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

II. Kegiatan Inti

Kegiatan I

1. Berkaitan dengan bencana alam, guru meminta siswa

untuk membaca teks di Buku Siswa.

2. Selesai membaca, guru bertanya kepada siswa tentang isi

dari teks

tersebut.

3. Siswa secara bergiliran menjawab pertanyaan guru.

4. Guru memberikan pertanyaan yang mengarahkan kepada

jawaban tentang ungkapan terima kasih.

5. Setelah itu siswa diminta untuk membaca percakapan

antara Siti dan temantemannya yang terdapat di Buku

Siswa.

6. Minta siswa untuk mengamati siapa saja nama tokoh yang

sedang berdialog.

7. Kemudian, minta siswa untuk menjelaskan apa isi

percakapan

tersebut. Guru lalu bertanya kepada siswa tentang isi

percakapan tersebut.

8. Tujuan kegiatan ini untuk lebih menguatkan tentang Guru

juga bertanya adakah kalimat terima kasih pada

percakapan tersebut dan meminta siswa mengulangi

percakapan yang memuat kalimat terima kasih.

pengenalan kalimat terima kasih.

9. Guru mengajak siswa untuk melakukan permainan dengan

sebutan “Jika saya ...”.

10. Guru memberikan contoh cara

memainkannya. Guru mengucapkan

sebuah kalimat yang berawal dari kata

“Jika saya..”.

11. Kalimat yang diucapkan berdasarkan pada sebuah situasi.

Misalkan situasinya tentang Edo yang jatuh dari sepeda.

Guru berkata, “Jika saya menolong Edo yang terjatuh dari

sepeda

...”. Guru lalu meminta salah seorang siswa menyambung

100

menit

21st Century

Skills (4C)

Communication

Collaboration

Critical thinking

Creativity

MIA:

Spasial-visual

Kinestetik

Linguistik

Interpesonal

Matematis Logis

Page 165: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 151 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

kalimatnya dengan mengucapkan kalimat yang dimulai

dari “... maka”.

12. Siswa lalu menyambung kalimat dari guru dengan, “...

maka saya mengatakan ‘Terima kasih, Guru sudah

menolong saya saat jatuh dari sepeda”.

Kegiatan II

1. Guru bertanya kepada siswa: Apakah siswa pernah

menolong korban bencana alam? Di mana dan kapan?

Bencana alam jenis apa yang pernah ditolong?

Bagaimana cara

menolongnya? Apa yang keluarga siswa lakukan saat

menolong korban bencana alam? Untuk menjawab

pertanyaan tersebut, siswa diminta berdiskusi dengan

teman secara berkelompok.

2. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok yang

terdiri dari 5 orang. Siswa berkumpul dengan siswa lain

yang mendapat nomor yang sama, yaitu nomor 1 dengan

nomor 1, nomor 2 dengan nomor 2, dan seterusnya.

3. Setelah terbentuk, guru meminta agar

setiap kelompok berdiskusi tentang

pengalaman di keluarga untuk menolong

korban bencana alam

4. Setiap anggota kelompok saling bercerita

tentang pengalaman menolong korban

bencana alam.

5. Kemudian, guru meminta setiap siswa untuk bercerita di

depan teman kelompok masing-masing tentang

pengalaman

menolong korban bencana alam bersama

keluarga. Bagaimana anggota keluarga saling bekerja

sama untuk menolong korban bencana alam?

6. Guru mengamati jalannya diskusi dan sesi bercerita di

setiap kelompok

Page 166: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 152 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

7. Guru mengamati bagaimana sikap saat bercerita dan

mendengarkan

8. Setelah selesai bercerita, guru menunjuk perwakilan 1-2

kelompok untuk bercerita di depan kelas. Perwakilan

kelompok menceritakan hasil diskusi dan pengalaman

menolong korban bencana alam yang pernah dilakukan

oleh siswa bersama anggota keluarganya.

Kegiatan III

1. Guru lalu menjelaskan bahwa tanah bisa

juga dimanfaatkan untuk membuat karya.

Karya yang bisa dibuat adalah karya yang

menggunakan tanah liat.

2. Guru lalu mengambil sebongkah tanah

liat dan menunjukkan kepada siswa.

3. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah

membuat bentuk dari tanah liat.

4. Guru mencontohkan pembuatan satu bentuk kreasi dari

tanah liat.

5. Guru minta siswa mengamati proses pembuatan contoh

kreasi dari tanah liat.

6. Guru lalu meminta siswa tetap berada di kelompok

masing-masing.

7. Guru membagikan bongkahan tanah liat untuk setiap

kelompok.

8. Setiap kelompok diminta untuk saling bekerja sama dan

tolong-menolong membuat berbagai bentuk dari tanah liat.

9. Guru meminta setiap kelompok untuk membuat bentuk

kreasi tanah liat seperti yang dicontohkan oleh guru. Hal

ini agar siswa dapat terampil mengolah tanah liat untuk

membuat sebuah bentuk. Hal ini juga memudahkan guru

untuk mengawasi dan membantu siswa dalam proses

membuat kreasi dari tanah liat.

Page 167: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05

Rev.00/1 Juni

2016 153 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

III. Kegiatan Penutup

1. Refleksi:

Siswa menyebutkan kembali contoh ucapan terima kasih

Siswa menyebutkan kembali menolong teman

Siswa menyebutkan kembali cara membuat kreasi dari

tanah liat

2. Kesimpulan:

Siswa dan guru membuat kesimpulan.

3. Merayakan:

Siswa melakukan tepuk Hebat.

4. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang

pembelajaran selanjutnya adalah materi baru,

yaitu Pengalamanku.

5. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10

menit

Mengetahui, Jakarta, 1 Juli 2019

Ketua Paralel Kelas 1 Guru Tematik Kelas

1

Syukrini Irfiyanda, S.Pd. Catur Budi Pangestu,

S.Pd

Catatan Guru :

1. Special moment :

……………………

2. Kendala :

……………………

3. Ide baru yang dapat dikembangkan:

……………………

Page 168: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

154 dari 190

LESSON PLAN

Satuan Pendidikan : MIS Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester/TP : I / 2 / 2019-2020

Muatan Pelajaran : Tematik (Bahasa Indonesia)

Tema/Subtema : Peristiwa Alam (Tema 8) / Bencana Alam (Subtema 4)

Materi Pokok : kalimat terima kasih

Spirit Islam : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S

Al-Alaq : 1) Alokasi Waktu : 4 X 30 Menit

Pembelajaran ke- : 2

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa Indonesia

3.9 Merinci ungkapan penyampaian terima

kasih, permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, ajakan,

pemberitahuan, perintah, dan petunjuk

kepada orang lain dengan menggunakan

bahasa yang santun secara lisan dan

tulisan yang dapat dibantu dengan

kosakata bahasa daerah

4.9 Mempraktikan ungkapan terima kasih,

permintaan maaf, tolong, dan pemberian

pujian, dengan menggunakan bahasa

yang santun kepada orang lain secara

lisan dan tulis

3.9.1 Siswa dapat mengetahui kalimat

terima kasih

4.8.1 Siswa dapat mempraktekkan kalimat

terima kasih

Page 169: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

155 dari 190

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

I. Kegiatan Pendahuluan

8. Siswa menjawab salam guru.

9. Semua siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

10. Guru melakukan absen siswa.

11. Siswa melakukan tepuk angka.

12. Siswa menjawab pertanyaan guru.

13. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pembelajaran hari ini, yaitu tentang kalimat terima kasih

14. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai hari ini.

10

menit Sikap

Karakter:

Percaya diri,

disiplin, kasih

sayang

II. Kegiatan Inti

1. Siswa laki-laki diberikan waktu selama 15 menit untuk

melakukan aktivitas air. Setelah itu bergantian dengan

siswa perempuan untuk melakukan kegiatan yang sama

2. Setelah semua siswa selesai melakukan aktivitas air,

siswa diminta untuk berganti pakaian kembali dengan

seragam sekolah. Siswa diminta kembali ke kelas.

3. Siswa dipersilakan beristirahat sambil minum air putih

4. Selesai beristirahat, siswa kembali ke tempat duduk

masing-masing.

5. Guru kemudian bertanya kepada siswa bagaimana kalimat

terima kasih yang bisa diungkapkan saat beraktivitas tadi.

6. Siswa lalu menjawab pertanyaan dari guru secara

bergiliran

100

menit

21st Century

Skills (4C)

Communication

Collaboration

Critical thinking

Creativity

Page 170: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

156 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

7. Selesai tanya jawab, guru menunjukkan sebuah teks

bacaan dan ditempel di papan tulis.

8. Guru meminta siswa kembali berkelompok yang terdiri

dari 5 (lima) orang. Guru membentuk kelompok dengan

cara siswa satu per satu mengambil gulungan kertas

dalam toples. Setelah semua siswa mengambil gulungan

kertas, siswa bersama-sama membuka dan membaca

sebuah kata yang tertulis pada kertas. Kata yang

digunakan berkaitan dengan bencana alam, seperti banjir,

tanah longsor, gempa bumi, dan lain-lain

9. Siswa yang mendapat kata yang sama berkumpul dalam

sebuah kelompok

10. Guru meminta setiap kelompok membaca teks tentang

bencana banjir. Setiap kelompok merancang percakapan

berisi kalimat terima kasih dan tanggapan tentang kalimat

terima kasih yang dilontarkan berdasarkan teks tersebut.

11. Setiap kelompok mendapat waktu selama 7 (tujuh)

menit untuk berdiskusi. Saat waktu diskusi selesai, setiap

kelompok diminta maju ke depan kelas untuk

mempraktikkan ungkapan kalimat terima kasih

berdasarkan teks bacaan beserta tanggapannya.

12. Bila semua kelompok telah selesai presentasi, guru

dan siswa sama-sama mengevaluasi ungkapan kalimat

terima kasih yang telah dipraktikkan.

13. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

MIA:

Spasial-visual

Kinestetik

Linguistik

Interpesonal

Matematis Logis

Page 171: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

157 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

III. Kegiatan Penutup

4. Refleksi:

Siswa menyebutkan kembali kalimat terima kasih

5. Kesimpulan:

Siswa dan guru membuat kesimpulan.

6. Merayakan:

Siswa melakukan tepuk Hebat.

6. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang

pembelajaran selanjutnya adalah materi baru,

yaitu Pengalamanku.

7. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10

menit

Mengetahui, Jakarta, 1 Juli 2019

Ketua Paralel Kelas 1 Guru Tematik Kelas 1

Syukrini Irfiyanda, S.Pd. Catur Budi Pangestu, S.Pd

Catatan Guru :

4. Special moment :

……………………

5. Kendala :

……………………

Page 172: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

158 dari 190

6. Ide baru yang dapat dikembangkan:

……………………

Page 173: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

159 dari 190

LESSON PLAN

Satuan Pendidikan : MIS Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester/TP : I / 2 / 2019-2020

Muatan Pelajaran : Tematik (PPKN, Bahasa Indonesia dan Matematika)

Tema/Subtema : Peristiwa Alam (Tema 8) / Bencana Alam (Subtema 4)

Materi Pokok : kalimat terima kasih, suhu benda dan bentuk kerja sama

Spirit Islam : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S

Al-Alaq : 1) Alokasi Waktu : 4 X 30 Menit

Pembelajaran ke- : 3

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

PPKN

1.3 Menunjukkan sikap patuh aturan agama

yang dianut dalam kehidupan sehari-hari

di rumah

2.3 Melaksanakan aturan yang berlaku

dalam kehidupan sehari-hari di rumah

3.4 Mengidentifikasi bentuk kerja sama

dalam keberagaman di rumah.

4.4 Menceritakan pengalaman kerja sama

dalam keberagaman di rumah.

3.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap

patuh pada aturan agama Islam.

3.2.2 Siswa dapat mematuhi aturan dalam

kehidupan sehari-hari.

3.4.1 Siswa dapat menuliskan bentuk kerja

sama

4.4.1 Siswa dapat menerapkan kerja sama

di lingkungan rumah

Bahasa Indonesia

3.10 Merinci ungkapan penyampaian terima

kasih, permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, ajakan,

pemberitahuan, perintah, dan petunjuk

kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa yang santun

secara lisan dan tulisan yang dapat

dibantu dengan kosakata bahasa daerah

3.10.1 Siswa dapat menuliskan kalimat

terima kasih

Page 174: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

160 dari 190

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

I. Kegiatan Pendahuluan

15. Siswa menjawab salam guru.

16. Semua siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

17. Guru melakukan absen siswa.

18. Siswa melakukan tepuk angka.

19. Siswa menjawab pertanyaan guru.

20. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pembelajaran hari ini, yaitu tentang kalimat terima kasih,

suhu benda dan bentuk kerja sama

21. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai hari ini.

10

menit Sikap

Karakter:

Percayadiri,

disiplin, kasih

sayang

II. Kegiatan Inti 100

4.10 Mempraktikan ungkapan terima kasih,

permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, dengan

menggunakan bahasa yang santun

kepada orang lain secara lisan dan tulis

4.8.1 Siswa dapat mengungkapkan kalimat

teirma kasih

Matematika

3.9 Membandingkan panjang, berat, lamanya

waktu, dan suhu menggunakan

benda/situasi konkret.

4.9 Mengurutkan benda/kejadian/keadaan

berdasarkan panjang, berat, lamanya

waktu, dan suhu.

3.9 Siswa dapat menentukan perbedaan dan

persamaan suhu benda

4.9 Siswa dapat membedakan perbedaan dan

persamaan suhu benda

Page 175: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

161 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

Kegiatan I

1. Guru meminta siswa untuk bermain peran tentang suasana

bencana alam tetapi menggunakan kalimat ungkapan

terima kasih dalam percakapannya. (lihat buku siswa)

2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

terdiri atas lima orang.

3. Guru membentuk kelompok dengan cara siswa satu per

satu mengambil gulungan kertas dalam toples.

4. Setelah semua siswa mengambil gulungan kertas,

bersama–sama membuka dan membaca sebuah kata yang

tertulis pada kertas. Kata yang digunakan berkaitan

dengan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa

bumi, dan lain-lain.

5. Siswa yang mendapat kata yang sama berkumpul dalam

sebuah kelompok.

6. Setiap kelompok akan bermain peran tentang bencana

banjir seperti teks bacaan yang telah dipelajari di hari

sebelumnya.

7. Setiap kelompok diberi waktu 15 menit untuk merancang

percakapan dan adegan yang sesuai dengan tema

kelompok.

8. Setiap kelompok juga diminta untuk menentukan peran

apa akan dibawakan oleh siswa yang mana.

9. Setelah waktu habis, secara bergiliran setiap siswa diminta

untuk maju ke depan kelas dan bermain peran sesuai tema

masing-masing kelompok.

10. Kelompok yang belum mendapat giliran mendengarkan

dengan tenang.

11. Guru mengamati jalannya bermain peran per kelompok

dan mendengarkan dengan saksama ungkapan terima

menit

21st Century

Skills (4C)

Communication

Collaboration

Critical thinking

Creativity

MIA:

Spasial-visual

Kinestetik

Linguistik

Interpesonal

Matematis Logis

Page 176: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

162 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

kasih yang terdapat dalam adegan bermain peran per

kelompok.

12. Setelah semua kelompok selesai bermain peran, guru dan

siswa bersamasama berdiskusi dan mengevaluasi

kegiatan yang baru saja dilakukan.

13. Bersama-sama memberi masukan kepada setiap

kelompok tentang keunggulan dan kekurangan

permainan peran dari setiap kelompok.

14. Guru berterima kasih kepada setiap kelompok yang telah

menampilkan kegiatan yang baik.

Kegiatan II

1. Guru bertanya pada siswa. Coba rasakan udara sekitar,

apakah terasa panas atau dingin atau hangat. Siswa

memberikan jawaban yang beragam. Ada yang

mengatakan hangat, dingin, dan panas

2. Guru kembali bertanya. Mengapa jawaban siswa

berbeda-beda? Apa penyebabnya?

3. Sekarang minta siswa membaca Buku Siswa. Apakah

Lani dan Edo juga berbeda pendapat?

4. Guru lalu menyampaikan informasi bahwa kita bisa

membedakan suhu dingin, hangat, dan panas dari telapak

tangan sebagai indera peraba. Namun tidak bisa

mengukur suhu pastinya.Untuk mengenal indera peraba

agar dapat membedakan suhu, guru meminta siswa

melakukan beberapa demonstrasi

5. Guru meminta lima orang siswa untuk memegang

dengan telapak tangan suhu benda di dalam kelas.

Page 177: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

163 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

6. Minta siswa untuk memegang kursi, meja, dan papan

tulis. Rasakan suhunya dengan telapak tangan. Panas

atau dingin atau hangat?

7. Minta juga siswa untuk memegang dahi masingmasing.

Rasakan suhunya dengan telapak tangan. Panas atau

dingin atau hangat? Mengapa demikian?

8. Guru lalu mengajak semua siswa ke luar kelas dan

berkumpul di halaman sekolah.

9. Minta kelima siswa tadi untuk memegang benda-benda

yang ada di halaman dengan telapak tangan. Seperti batu,

batang pohon, dan tanah. Rasakan suhunya. Panas atau

dingin atau hangat? Mengapa?

10. Guru lalu memanggil kelima siswa tadi untuk berkumpul

kembali bersama teman-teman.

11. Guru meminta kelima siswa tadi untuk menceritakan apa

yang telah dilakukan dan bagaimana suhu yang

dirasakan.

12. Guru dan semua siswa kemudian berdiskusi membahas

aktivitas yang telah dilakukan oleh kelima siswa tadi.

13. Guru lalu menjelaskan bahwa itulah yang disebut

mengukur suhu benda tetapi dengan perabaan telapak

tangan

14. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri atas

lima orang.Setiap kelompok akan melakukan percobaan

mengukur suhu benda dengan perabaan telapak tangan.

15. Guru lalu membagikan lembar kerja ke setiap kelompok

untuk diisi

16. Minta setiap kelompok untuk mencari lima benda di

dalam kelas dan lima benda di luar kelas.

Page 178: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

164 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

17. Semua siswa di setiap kelompok memegang semua

benda tersebut dan meraba suhunya, apakah suhunya

terasa panas, dingin, atau hangat.

18. Hasilnya ditulis di lembar kerja yang telah dibagikan.

19. Setelah selesai, semua kelompok berkumpul kembali di

kelas.

20. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil percobaan mengukur suhu benda dengan telapak

tangan.

Kegiatan III

1. Guru memuji siswa dan berterima kasih telah mengikuti

semua kegiatan dengan semangat.

2. Guru juga memuji kerja sama yang dilakukan oleh setiap

anggota kelompok sehingga pekerjaan dapat dilakukan

dengan lebih cepat dan hasil yang optimal.

3. Guru lalu meminta siswa kembali bekerja sama untuk

mendiskusikan kerja sama yang dilakukan di rumah saat

melakukan suatu kegiatan untuk menolong korban

bencana alam atau kegiatan sosial lainnya.

4. Masing-masing anggota kelompok menceritakan

kegiatan kerja sama tersebut

5. Siswa kemudian menuliskan penjelasannya tentang

kegiatan kerja sama yang dilakukan di rumah.

6. Selesai menulis, siswa lalu menceritakan hasil tulisannya

di depan teman sekelas.

7. Tulisan siswa dipajang di dalam kelas.

III. Kegiatan Penutup

7. Refleksi:

Siswa menyebutkan kembali kalimat terima kasih

Siswa menyebutkan kembali membedakan suhu benda

10

menit

Page 179: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

165 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

Siswa menyebutkan kembali bentuk kerja sama

8. Kesimpulan:

Siswa dan guru membuat kesimpulan.

9. Merayakan:

Siswa melakukan tepuk Hebat.

8. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang

pembelajaran selanjutnya adalah materi baru, yaitu

Pengalamanku.

9. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

Mengetahui, Jakarta, 1 Juli 2019

Ketua Paralel Kelas 1 Guru Tematik Kelas 1

Syukrini Irfiyanda, S.Pd. Catur Budi Pangestu, S. Pd

Catatan Guru : 7. Special moment :

……………………

8. Kendala :

……………………

9. Ide baru yang dapat dikembangkan:

……………………

Page 180: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

166 dari 190

LESSON PLAN

Satuan Pendidikan : MIS Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester/TP : I / 2 / 2019-2020

Muatan Pelajaran : Tematik (Bahasa Indonesia dan SBDP)

Tema/Subtema : Peristiwa Alam (Tema 8) / Bencana Alam (Subtema 4)

Materi Pokok : Permintaan tolong dan kreasi dari tanah liat

Spirit Islam : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S

Al-Alaq : 1) Alokasi Waktu : 4 X 30 Menit

Pembelajaran ke- : 4

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa Indonesia

3.11 Merinci ungkapan penyampaian terima

kasih, permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, ajakan,

pemberitahuan, perintah, dan petunjuk

kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa yang santun

secara lisan dan tulisan yang dapat

dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.11 Mempraktikan ungkapan terima kasih,

permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, dengan

menggunakan bahasa yang santun

kepada orang lain secara lisan dan tulis

3.11.1 Siswa dapat menunjukkan ungkapan

permintaan tolong

4.8.1Siswa dapat mengungkapkan ungkapan

permintaaan tolong

SBDP

3.4. Mengenal bahan alam dalam berkarya.

4.4 Membuat karya dari bahan alam.

3.4 Siswa dapat menuliskan alat dan bahan

membuat kreativitas dari tanah liat

4.4 Siswa dapat membuat kreativitas dari

tanah liat

Page 181: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

167 dari 190

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

I. Kegiatan Pendahuluan

22. Siswa menjawab salam guru.

23. Semua siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

24. Guru melakukan absen siswa.

25. Siswa melakukan tepuk angka.

26. Siswa menjawab pertanyaan guru.

27. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pembelajaran hari ini, yaitu tentang permintaan tolong

dan membuat kreativitas dari tanah liat

28. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai hari ini.

10

menit Sikap

Karakter:

Percayadiri,

disiplin, kasih

sayang

II. Kegiatan Inti

Kegiatan I

1. Guru meminta siswa membaca Buku Siswa.

2. Guru meminta 2 orang siswa untuk maju ke depan kelas

dan memeragakan percakapan yang terdapat di Buku

Siswa.

3. Siswa yang lain mendengarkan dengan tenang dan

menyimak percakapan tersebut.

4. Guru bertanya kepada siswa, apakah dapat mendengar

ungkapan permintaan tolong dari percakapan tadi?

Mengapa seseorang meminta tolong? Bagaimana

caranya meminta tolong? Siswa memberikan jawaban

yang beragam.

100

menit

21st Century

Skills (4C)

Communication

Collaboration

Critical thinking

Creativity

MIA:

Page 182: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

168 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

5. Setelah itu, guru mengulangi kembali tentang ungkapan

permintaan tolong

6. Siswa mengerjakan latihan tentang menulis kalimat

ungkapan meminta tolong.

7. Guru lalu meminta siswa secara acak untuk

menyampaikan jawaban dari latihan yang sudah

dikerjakan.

8. Guru memantau siswa mana yang sudah dapat menulis

kalimat permintaan tolong dan mana yang belum.

Kegiatan II

1. Guru mengajak siswa untuk membuat kreasi dari tanah

liat.

2. Pada kesempatan ini, siswa diminta membuat kreasi

pilihan sendiri. Siswa boleh memilih bentuk kreasi tanah

liat berdasarkan gambar-gambar kreasi bentuk tanah liat

yang telah jadi. Gambar tersebut juga menunjukkan

langkah-langkah pembuatannya. Di bawah ini contoh

kreasi dari tanah liat

Spasial-visual

Kinestetik

Linguistik

Interpesonal

Matematis Logis

Page 183: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

169 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

3. Setelah selesai membuat kreasi dari tanah liat, semua hasil

karya siswa dijemur agar kering dan awet bentuknya.

4. Bila sudah kering, hasil karya siswa boleh dibawa pulang.

III. Kegiatan Penutup

10. Refleksi:

Siswa menyebutkan kembali permintaan tolong

Siswa menyebutkan kembali kreasi dari tanah liat.

11. Kesimpulan:

Siswa dan guru membuat kesimpulan.

12. Merayakan:

Siswa melakukan tepuk Hebat.

10. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang

pembelajaran selanjutnya adalah materi baru,

yaitu Pengalamanku.

11. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10

menit

Mengetahui, Jakarta, 1 Juli 2019

Ketua Paralel Kelas 1 Guru Tematik Kelas 1

Syukrini Irfiyanda, S.Pd. Catur Budi Pangestu, S.Pd

Catatan Guru :

10. Special moment :

……………………

Page 184: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

170 dari 190

11. Kendala :

……………………

12. Ide baru yang dapat dikembangkan:

……………………

Page 185: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

171 dari 190

LESSON PLAN

Satuan Pendidikan : MIS Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester/TP : I / 2 / 2019-2020

Muatan Pelajaran : Tematik (Bahasa Indonesia dan Matematika)

Tema/Subtema : Peristiwa Alam (Tema 8) / Bencana Alam (Subtema 4)

Materi Pokok : permintaan tolong dan suhu benda

Spirit Islam : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S

Al-Alaq : 1) Alokasi Waktu : 4 X 30 Menit

Pembelajaran ke- : 5

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa Indonesia

3.12 Merinci ungkapan penyampaian terima

kasih, permintaan maaf, tolong, dan

pemberian pujian, ajakan,

pemberitahuan, perintah, dan petunjuk

kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa yang santun

secara lisan dan tulisan yang dapat

dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.12 Mempraktikan ungkapan terima kasih,

permintaan maaf, tolong,dan pemberian

pujian, dengan menggunakan bahasa

yang santun kepada orang lain secara

lisan dan tulis

3.12.1 Siswa dapat menunjukkan ungkapan

permintaan tolong

4.8.1 Siswa dapat mengungkapkan ungkapan

permintaan tolong

Matematika

3.13 Membandingkan panjang, berat,

lamanya waktu, dan suhu menggunakan

benda/ situasi konkret.

4.13 Mengurutkan benda kejadian/keadaan

berdasarkan panjang, berat, lamanya

waktu, dan suhu.

3.9 Siswa dapat menentukan perbedaan dan

persamaan suhu benda

4.9 Siswa dapat membedakan perbedaan dan

persamaan suhu benda

Page 186: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

172 dari 190

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

I. Kegiatan Pendahuluan

29. Siswa menjawab salam guru.

30. Semua siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

31. Guru melakukan absen siswa.

32. Siswa melakukan tepuk angka.

33. Siswa menjawab pertanyaan guru.

34. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pembelajaran hari ini, yaitu tentang permintaan tolong

dan suhu benda

35. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai hari ini.

10

menit Sikap

Karakter:

Percayadiri,

disiplin, kasih

sayang

II. Kegiatan Inti

Kegiatan I

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan dua buah gambar tentang bencana

alam. (lihat Buku Siswa)

2. Setiap kelompok diminta mengamati gambar-gambar

tersebut. Bersama teman kelompok, siswa berlatih cara

meminta tolong kepada orang lain berdasarkan

100

menit

21st Century

Skills (4C)

Communication

Collaboration

Page 187: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

173 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

gambar. Siswa di setiap kelompok belajar membuat

kalimat minta tolong dari gambar yang disediakan.

3. Guru berkeliling dan mengamati kerja di setiap kelompok.

Saat waktu mengerjakan selesai, guru meminta setiap

kelompok untuk ke depan kelas secara bergiliran.

4. Setiap kelompok menyampaikan jawaban dan

mempraktikkan cara mengungkapkan kalimat minta

tolong berdasarkan gambar.

5. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa sama-

sama mengevaluasi kalimat minta tolong yang tadi

dipraktikkan.

Kegiatan II

1. Guru bertanya pada siswa. Apabila terjadi bencana

alam di sebuah tempat, apa yang harus dilakukan oleh

penduduk di tempat tersebut? Apakah yang biasanya

terjadi di tempat pengungsian? Bagaimana kita bisa

mengetahuinya, apakah seseorang itu sakit atau tidak?

2. Siswa memberikan jawaban yang beragam. Salah

satunya adalah badannya panas.

3. Kemudian, guru mengajak siswa untuk memegang dahi

masing-masing, mengecek apakah panas atau tidak.

Setelah itu coba pegang dahi teman sebangku, apakah

panas atau tidak.

4. Guru lalu menunjuk beberapa siswa untuk

menyampaikan hasil mengecek suhu tubuh siswa,

panas atau tidak. Ternyata ada yang merasa biasa saja,

Critical thinking

Creativity

MIA:

Spasial-visual

Kinestetik

Linguistik

Interpesonal

Matematis Logis

Page 188: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

174 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

ada juga dahi yang terasa hangat atau panas. Mungkin

teman di kelas ada yang sedang tidak enak badan atau

sakit. Coba ditanyakan dan dicek.

5. Guru lalu menyampaikan informasi bahwa kita bisa

membedakan suhu dingin, hangat, dan panas dari

telapak tangan.

6. Guru lalu mengajak siswa untuk bereksperimen tentang

mengukur dan merasakan suhu panas dan dingin.

7. Guru lalu menyiapkan tiga buah ember yang berisi air.

Satu ember berisi air panas, satu ember berisi air es, dan

satu ember berisi air dengan suhu normal. (lihat Buku

Siswa

8. Guru meminta salah satu siswa untuk ke depan kelas

untuk memberi contoh cara melakukan eksperimen.

9. Guru melakukan seperti apa yang diinstruksikan pada

Buku Siswa.

10. Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok yang

terdiri atas lima orang. Setiap kelompok mendapatkan

satu set peralatan percobaan seperti yang tadi

didemonstrasikan.

11. Minta setiap kelompok untuk melakukan percobaannya

masing-masing

12. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk

bereksperimen. Setiap hasil percobaan ditulis di lembar

kerja yang telah disediakan.

13. Guru mengamati kegiatan di setiap kelompok.

Page 189: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

ITD MI-WKR-05 Rev.00/1 Juni

2016

175 dari 190

Kegiatan Peserta Didik / Guru Waktu

Penguatan

Pendidikan

Karakter

(PPK),

21st Century

Skills, dan MIA

14. Setelah semua kelompok bereksperimen, minta

perwakilan kelompok untuk membacakan hasil

percobaannya

15. Guru dan siswa lalu bersama-sama berdiskusi tentang

hasil percobaansemua kelompok. Mengapa ada

perbedaan hasil? Guru menjelaskan alasannya.

III. Kegiatan Penutup

13. Refleksi:

Siswa menyebutkan kembali permintaan tolong

Siswa menyebutkan kembali suhu benda

14. Kesimpulan:

Siswa dan guru membuat kesimpulan.

15. Merayakan:

Siswa melakukan tepuk Hebat.

12. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan guru tentang

pembelajaran selanjutnya adalah materi baru, yaitu

Pengalamanku.

13. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10

menit

Mengetahui, Jakarta, 1 Juli 2019

Ketua Paralel Kelas 1 Guru Tematik Kelas 1

Page 190: ANALISIS PENGUATAN (REINFORCEMENT) DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52192...Kedisiplinan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I di MI Pembangunan UIN Jakarta

176

Riwayat Hidup Penulis

Nabila Az Zahra, Lahir di Jakarta pada tanggal 14

Januari 1999. Alamat Jl. Pepaya I RT002/RW005

Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta

Selatan, DKI Jakarta. Anak kedua dari tiga bersaudara.

Orang tua penulis bernama Muslih dan Nur Komariah,

dan kakak penulis bernama Hammam Huwaidi, serta adik

penulis bernama Syahid Syakir.

Penulis memulai studi di MI Ruhul Ulum pada tahun

2004-2010, kemudian melanjutkan studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N)

2 Ciganjur pada tahun 2010-2013, lalu melanjutkan studi di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) 13 Jakarta pada tahun 2013-2016. Kemudian penulis mendaftar

SPAN-PTKIN di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan

lulus pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.