karya ilmiah kedisiplinan siswa

24
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian Sosial DISIPLIN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 GARUT DAN UPAYA PENINGKATANNYA” yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang pembuatan karya ilmiah. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya. Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi Bahasa Indonesia dan mudah-mudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini. Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sanga mengharapkan adanya kritik yang bisa membangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya kami selanjutnya. Cibatu, Maret 2010

Upload: ozikaeka9529

Post on 19-Jun-2015

31.109 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

contoh karya ilmiah "kedisiplinan siswa"

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat

dan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian

Sosial “DISIPLIN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 GARUT DAN

UPAYA PENINGKATANNYA” yang kami susun untuk memenuhi salah satu

tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang pembuatan karya ilmiah. Tak lupa

shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW,

kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.

Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi

bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi Bahasa Indonesia dan mudah-

mudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh

semua pihak yang membaca makalah ini.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kami sanga mengharapkan adanya kritik yang bisa

membangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya kami selanjutnya.

Cibatu, Maret 2010

Penyusun

Page 2: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iDAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 11.1 Latar belakang .............................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 11.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 21.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 21.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 21.6 Sistematika makalah ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 32.1 Pengertian Disiplin ....................................................................................... 32.2 Disiplin di Sekolah ....................................................................................... 32.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa ................................................... 5

BAB III PEMBAHSAN HASIL PENELITIAN ....................................................... 73.1 Jenis Penelitian.............................................................................................. 7.............................................................................................................................3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 73.3 Populasi dan Sampel .................................................................................... 73.4 Sumber Data ................................................................................................. 83.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 83.6 Analisa Data ................................................................................................. 8

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 94.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 94.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 10

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 115.1 Kesimpulan .................................................................................................. 115.2 Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

Page 3: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas

dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap

siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang

yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan

dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa.

Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya

mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha

sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat

mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib

yang berlaku di sekolah.

Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan

tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial

dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula

untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran

terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode

pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik

(physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological

maltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.

Snock dalam bukunya “Dangerous School” (1999).

1.2 Rumusan masalah

Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan siswa di Sekolah

menimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya:

1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin siswa.

2. Perilaku siswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.

3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah.

4. Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam

meningkatkan penerapan disiplin di sekolah.

Page 4: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

1.3 Batasan Masalah

Pada makalah ini kami hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yang

diambil dari siswa kelas X SMA Negeri 3 Garut

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:

1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan

prestasi dan tingkah laku di sekolah.

3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar

penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Garut khususnya kelas X. Dan seberapa besar upaya warga sekolah, khususnya Guru

dalam usaha meningkatkannya.

1.6 Sistematika Makalah

Adapun system penulisan dan Makalah Laporan Penelitian Sosial ini adalah :

BAB I, berisi tentang pendahuluan membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, manfaat, alat, data, populasi dan sampel, lokasi dan

waktu, metode dan sistematika

BAB II, Berisi tentang pembahasan pengerian disiplin dan beberapa factor yang

mempengaruhinya.

BAB III, Tentang pembahasan hasil penelitian, gambaran umum responden,

gambaran responden tentang penerapan kedisiplinan di sekolah.

BAB IV, berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 5: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini

timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata

disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,

disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada

pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan

mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalah

orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.

Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang

selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-

norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin

biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan

dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal),

pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu

(organisasional-formal).

2.2 Disiplin di Sekolah

Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan

perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja pada

akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex

bebas, keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus

ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga

merugikan masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaran

terhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang

merentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,

seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk

penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya

pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.

Page 6: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah

merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku

siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan

mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan

didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam

hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang

tuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya

merupakan bagian dari upaya pendisiplinan siswa di sekolah.

Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku siswa yang

tidak disiplin, sebagai berikut :

Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh guru

Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi sekolah yang

kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat menyebabkan

perilaku yang kurang atau tidak disiplin.

Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang berasal dari

keluarga yang broken home.

Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum yang tidak

terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan dan lain-lain bisa

menimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam proses belajar mengajar

pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada umumnya.

Pendekatan peraturan demokratis dilakukan dengan memberi penjelasan,

diskusi dan penalaran untuk membantu siswa memahami mengapa diharapkan

mematuhi dan menaati peraturan yang ada. Teknik ini menekankan aspek edukatif

bukan aspek hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang menolak

atau melanggar tata tertib. Akan tetapi, hukuman dimaksud sebagai upaya

menyadarkan, mengoreksi dan mendidik. Dalam disiplin sekolah yang demokratis,

kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karena

didasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa,

melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat.

Page 7: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah

lainnya yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah,

yang secara eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas

(2001:10), “Sanksi yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman

fisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis.” Sanksi dapat diberikan secara

bertahap dari yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat

berupa:

1. Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap

ketentuan sekolah yang ringan.

2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat

rangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan berbahasa Inggris dan lain-

lain.

3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang

dilakukan putera-puterinya.

4. Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang bersangkutan

tidak mengulangi lagi pelanggaran yang diperbuatnya.

5. Melakukan skorsing kepada siswa apabila yang bersangkutan melakukan

pelanggaran peraturan sekolah berkali-kali dan cukup berat.

6. Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah, misalnya yang bersangkutan

tersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.

2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003) mengemukakan strategi umum

merancang disiplin siswa, yaitu :

1. Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat

berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima,

hangat dan terbuka;

2. Keterampilan berkomunikasi; guru terampil berkomunikasi yang efektif

sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;

3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru disarankan dapat

menunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa

Page 8: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari

perilaku yang salah;

4. Klarifikasi nilai; guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannya

sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri;

5. Analisis transaksional; guru disarankan guru belajar sebagai orang dewasa

terutama ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah;

6. Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan

meningkatkan keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung

jawab; dan

7. Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian penuh oleh

guru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;

8. Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karena

itu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif;

9. Tantangan bagi disiplin; guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan

dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa

peserta didik akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertama

di sekolah, dan guru perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang

berada dalam posisi sebagai pemimpin.

Page 9: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianutpengumpulan data dan

analisis yang diperlukan,dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berarti

metode penelitian merupakan suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris dan

objektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun.

Metode yang digunakan dalam suatu penelitian ditentukan oleh sifat

persoalan dan jenis data yang diperlukan. Oleh karena itu,dalam memilih metode

penelitian hendaknya harus dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasil

tidaknya penelitian tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkan metode

penelitiannya.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif yang dapat diartikan sebagai

prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan

dari perilaku orang-orang yang diamati.Sedangkan penulisan karya ilmiah inibersifat

deskriptif,yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertai

dengan bukti.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 3 Garut,sedangkan waktu penelitian

dilaksanakan mulai tanggal 8-10 Maret 2010.

3.3 Populasi dan Sampel

A. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1997 : 108) yang dimaksud dengan populasi

adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

Page 10: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

populasi. Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitian

ini,maka penelitian ini mengambil populasi dari kelas XI IPA.

B. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.Dalam penelitian

ini,peneliti mengambil sampel sebanyak 25 siswa dari kelas XI IPA.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh

dari hasil angket/lembar pengisian soal.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini

adalah dengan metode angket.Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soal

serta bersagkutan dengan masalalah yang diteliti,untuk diisi oleh pihak-pihak yang

dimaksud oleh peneliti.

3.6 Analisa Data

Analisis data yang di pakai adalah jumlah persentase jawaban siswa dari

setiap pertanyaan yang ada pada angket yang dibagikan, dari data tersebut di ambil

kesimpulan keadaan disiplin siswa.

Page 11: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dengan metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 25 siswa

kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Garut,peneliti berhasil mengumpulkan data dibawah

ini:

A. Pemahaman siswa tentang disiplin

Hasil : dari penelitian 80 % siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanya

kurang memahaminya.

B. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari

Hasil : dari hasil penelitiam di dapat:

Sudah menerapkannya 60 %

Sedikit/ kadang-kadang 30 %

Belum 10%

C. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah

Hasil : sebagian besar siswa (70%) pernah terlambat datang ke sekolah.

D. Alas an siswa terlambat

Hasil : hasil jawaban terbanyak adalah factor jarak yang jauh antara rumah dan

sekolah, dan ketersediaan angkutan umum.

E. Pernahkah siswa bolos sekolah

Hasil : 20% dari responden menjawab ya, dan sisanya tidak.

F. Alasan jika bolos

Hasil : 30 % menjawab karena iseng, 20 % menghindari salah satu mata pelajaran

Dan sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.

Page 12: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

G. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilai

kurang disiplin.

Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah.

H. Peringatan yang diberikan guru terhadap siswa yang dinilai kurang disiplin

Hasil :

30 % Di tegur saja

30 % Di marahi

20 % Di laporkan kepada orang tua

Dan sisanya hanya diberi peringatan saja.

I. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin

Hasil : semua siswa menjawab pernah. Berarti pihak sekolah selalu mengingatkan

siswa tentang pentingnya kedisiplinan.

J. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan

Hasil : adanya hasil yang hampir seragam, yaitu m sekolah mengingatkan siswa

dengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan pelaksanaan

penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjuti

oleh kesiswaan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiap

siswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalam

upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan. Bukan hanya dengan

peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa sering

diberikan penyuluhan dan pengarahan –pengarahan oleh berbagai pihak terutama

lingkungan sekolah.

Beberapa siswa terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu

berarti factor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukan

hanya sebuah aturan. Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan

pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati permasalahan ini.

Page 13: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penegakan disiplin di sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar

kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukan

sebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapa

pun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah mesti diganjar

dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilai

disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain

yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.

Disiplin sekolah, menurut F.W. Foerster, merupakan keseluruhan ukuran bagi

tindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga

proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapat

menjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yang

membahayakan hidup kalangan pelajar.

Sementara itu, Komensky menggambarkan pentingnya kedisiplinan di

sekolah dengan mengungkapkan, "Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir

tanpa air."

5.2 Saran

Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yang

mungkin bisa dilakukan diantaranya:

1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku

disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan

terbuka;

2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima

perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;

3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,

sehingga membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-

akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;

Page 14: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah/

Page 15: Karya Ilmiah Kedisiplinan Siswa

MAKALAH

LAPORAN PENELITIAN SOSIALDisusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

DISIPLIN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 GARUT DAN UPAYA PENINGKATANNYA.

Disusun oleh:

Gina AgustiniRita Ratnawati

Kelas XI IPA 1

SMA NEGERI 3 GARUT2010