pengaruh pengawasan absensi terhadap kedisiplinan

39
1 PROPOSAL PENELITIAN A. Identitas Mahasiswa : Nama : M. FAIZAL. NS Nim : 07. 20102.086 Jurusan : Manajemen Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia Alamat : Jl. Ibrahim No. 15 Kecamatan Turikale Kabupaten Maros B. Judul : “PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAROS.” C. Latar Belakang Instansi pemerintahan adalah tempat dimana para pegawai melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai aparatur pemerintahan 1

Upload: faizal

Post on 02-Jul-2015

2.884 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

1PROPOSAL PENELITIAN A. Identitas Mahasiswa : Nama Nim Jurusan Program Studi Konsentrasi Alamat : M. FAIZAL. NS : 07. 20102.086 : Manajemen : Manajemen : Manajemen Sumber Daya Manusia : Jl. Ibrahim No. 15 Kecamatan Turikale Kabupaten Maros B. Judul :³PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAROS.´ C. Latar Belakang Instansi pemerintahan adalah tempat dimana para pegawai melakukan aktifitas sehari-hari ses

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

1

PROPOSAL PENELITIAN

A. Identitas Mahasiswa :

Nama : M. FAIZAL. NS

Nim : 07. 20102.086

Jurusan : Manajemen

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Alamat : Jl. Ibrahim No. 15 Kecamatan Turikale Kabupaten

Maros

B. Judul :

“PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN

KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAROS.”

C. Latar Belakang

Instansi pemerintahan adalah tempat dimana para pegawai melakukan

aktifitas sehari-hari sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

aparatur pemerintahan demi menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan

tepat guna. Setiap instansi pemerintahan memiliki keinginan untuk

melakukan kemajuan di dalam struktur organisasinya, baik itu dari segi

kemudahan maupun tingkat pencapaian hasil. Hal ini menuntut Instansi

pemerintahan mencari alternatif-alternatif jitu untuk mendukung apa yang

1

Page 2: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

2

dicita-citakan, seperti dibutuhkannya pengawasan terhadap kedisiplinan para

pegawai yang terdapat di dalam instansi.

Pengawasan kedisiplinan terhadap pegawai dalam suatu instansi

dapat dilakukan dengan cara langsung ataupun dengan tidak, secara

langsung dapat dilakukan dengan melihat keadaan sehari hari dari pegawai

sedangkan dengan cara tidak langsung dapat dilakukan dengan melihat dari

daftar kehadiran (absensi) dari para pegawai tersebut.

Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi sebenarnya

tidak lain merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab setiap kegiatan pada

dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu pengawasan

mutlak diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Beberapa tujuan

dilaksanakannya pengawasan terhadap pegawai/karyawan adalah :

1. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak

2. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-

kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.

3. Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam

rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah

direncanakan.

4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase tingkat

pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.

1

Page 3: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

3

5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan

dalam planning, yaitu standard

Untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang baik dan bermutu tinggi

maka diperlukan pengawasan yang baik. Pengawasan adalah kegiatan

manajer/pimpinan yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana

sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki . Pada

setiap instansi pemerintah maupun swasta memerlukan pengawasan dari pihak

manajer. Pengawasan ini dilakukan oleh manajer sebagai suatu usaha

membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang

ditetapkan. Hal ini berarti juga pengawasan merupakan tindakan atau kegiatan

manajer yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana

yang ditetapkan atau hasil kerja yang dikehendaki.

Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap pekerjaan

baik dalam instansi pemerintah maupun swasta. Sebab dengan adanya

pengawasan yang baik maka sesuatu pekerjaan akan dapat berjalan lancar dan

dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal. Semakin lancar kerja dan

disertai pengawasan yang baik maka pekerjaan itu akan berhasil dengan baik.

Dengan pengawasan yang baik akan mendorong pegawai lebih giat dalam bekerja

dan menghasilkan kerja yang baik pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaannya

dengan semangat yang baik.

Pengaruh pengawasan terhadap kedisiplinan pegawai menjadi sangat

penting untuk dibahas. Hal ini dimaksud untuk melihat apakah dengan diadakannya

1

Page 4: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

4

pengawasan maka dapat berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai pada instansi

ini. Pada instansi pemerintah ini perlu ditingkatkan pengawasan yang efektif

sehingga disiplin atau etos kerja pegawai dapat ditingkatkan untuk memacu

produktivitas kerja pegawai yang tinggi. Apabila ada pengawasan yang efektif dari

manajer maka semangat kerja akan timbul dan para pegawai akan bekerja dengan

rajin dengan disiplin yang tinggi dan bertanggung jawab sehingga produktivitas kerja

dapat meningkat dengan sendirinya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi

pokok permasalahan dalam proposal penelitian ini sebagai berikut “Apakah

pengawasan absensi berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai pada

kantor Badan Peyuluh Pertanian Kabupaten Maros ”?.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawasan

absensi terhadap kedisiplinan pegawai pada kantor Badan

Penyuluhan Pertanian Kabupaten Maros.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitan ini adalah :

a. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Badan Penyuluh

Pertanian dalam pengawasan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil

khususnya dalam pengawasan absensi.

1

Page 5: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

5

b. Menambah dan memperperluas wawasan ilmu pengetahuan

khususnya mengenai pengawasan untuk mencapai kedisiplinan.

c. Dapat menjadi salah satu literatur untuk argumen di bidang yang

sama bagi peneliti selanjutnya, media pustaka dan pembanding

bagi yang berkepentingan.

F. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir

1. Tinjauan pustaka

a. Pengertian Pengawasan

Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut controlling,

yang oleh Dale (dalam Winardi, 2000) dikatakan bahwa: “… the

modern concept of control … provides a historical record of what has

happened … and provides date the enable the … executive … to take

corrective steps …”. Hal ini berarti bahwa pengawasan tidak hanya

melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan

mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan

meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa

yang direncanakan. More (dalam Winardi, 2000) menyatakan bahwa:

“… there’s many a slip between giving works, assignments to men and

carrying them out. Get reports of what is being done, compare it with

what ought to be done, and do something about it if the two aren’t the

same”.

1

Page 6: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

6

Dengan demikian pengawasan pada hakekatnya merupakan

tindakan membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein)

dengan hasil yang diinginkan (das sollen). Hal ini disebabkan karena

antara kedua hal tersebut sering terjadi penyimpangan-penyimpangan,

maka tugas pengawasan adalah melakukan koreksi atas

penyimpangan-penyimpangan tersebut.

Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat

setelah perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai

salah satu fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu

organisasi memang mutlak diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana

atau program tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang

baik dan berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan lambatnya

atau bahkan tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah

ditentukan.

Pengertian tentang pengawasan sangat beragam dan banyak

sekali pendapat para ahli yang mengemukakannya, namun demikian

pada prinsipnya kesemua pendapat yang dikemukan oleh para ahli

adalah sama, yaitu merupakan tindakan membandingkan antara hasil

dalam kenyataan (dassein) dengan hasil yang diinginkan (das sollen),

yang dilakukan dalam rangka melakukan koreksi atas penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi dalam kegiatan manajemen. Berikut

beberapa pengertian tentang pengawasan dari para ahli:

1

Page 7: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

7

Mockler (dalam Certo dan Certo, 2006) menyebutkan

pengawasan sebagai : Controlling is a systematic effort by business

management to compare performance to predetermined standard,

plans, or objectives to determine whether performance is in line with

theses standards and presumably to take any remedial action required

to see that human and other corporate resources are being used in the

most effective and efficient way possible in achieving corporate

objectives.

Konsep pengawasan dari Mockler di atas, menekankan pada

tiga hal, yaitu (1) harus adanya rencana, standard atau tujuan sebagai

tolak ukur yang ingin dicapai, (2) adanya proses pelaksanaan kerja

untuk mencapai tujuan yang diinginkan, (3) adanya usaha

membandingkan mengenai apa yang telah dicapai dengan standard,

rencana, atau tujuan yang telah ditetapkan, dan (4) melakukan

tindakan perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian konsep

pengawasan dari Mockler ini terlihat bahwa ada kegiatan yang perlu

direncanakan dengan tolak ukur berupa kriteria, norma-norma dan

standar, kemudian dibandingkan, mana yang membutuhkan koreksi

ataupun perbaikan-perbaikan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Admosudirdjo (dalam

Febriani, 2001) yang mengatakan bahwa: Pada pokoknya controlling

atau pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang

1

Page 8: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

8

membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah

dilaksanakan dengan kriteria, norma – norma, standar atau rencana –

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sujamto (dikutip Silalahi, 2002) lebih tegas mengatakan:

Pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan

mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat

berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan atau hasil

yang dikehendaki serta sesuai pula dengan segala ketentuan dan

kebijakan yang berlaku.

Pengawasan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan

untuk memantau, mengukur dan bila perlu melakukan perbaikan atas

pelaksanaan pekerjaan sehingga apa yang telah direncanakan dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Bertitik tolak dari pengertian para ahli tentang pengawasan

sebagai mana diungkapkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah sebagai suatu

proses kegiatan pimpinan yang sistematis untuk membandingkan

(memastikan dan menjamin) bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-

tugas organisasi yang akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai

dengan standard, rencana, kebijakan, instruksi, dan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku, serta untuk

mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, guna pemanfaatan

1

Page 9: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

9

manusia dan sumber daya lain yang paling efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan perusahaan

b. Maksud dan Tujuan Pengawasan

Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi

sebenarnya tidak lain merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab

setiap kegiatan pada dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Oleh

karena itu pengawasan mutlak diperlukan dalam usaha pencapaian

suatu tujuan. Menurut Situmorang dan Juhir maksud pengawasan

adalah untuk :

1) Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak

2) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-

kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.

3) Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan

dalam rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan

yang telah direncanakan.

4) Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase

tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning

atau tidak.

5) Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah

ditetapkan dalam planning, yaitu standard.

1

Page 10: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

10

Rachman (dalam Situmorang dan Juhir :2004) juga mengemukakan

tentang maksud pengawasan, yaitu:

1) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan

2) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai

dengan instruksi serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan

3) Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan serta kesulitan-

kesulitan dan kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat diadakan

perubahan-perubahan untuk memperbaiki serta. mencegah

pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.

4) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan

apakah dapat diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga

mendapat efisiensi yang lebih benar.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa maksud

pengawasan adalah untuk mengetahui pelaksanaan kerja, hasil kerja,

dan segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan

atau tidak, serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga

mampu diperbaiki ke arah yang lebih baik.

Sementara berkaitan dengan tujuan pengawasan, Maman Ukas

(2004) mengemukakan:

1) Mensuplai pegawai dengan informasi yang tepat, teliti dan lengkap

tentang apa yang akan dilaksanakan.

1

Page 11: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

11

2) Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan-

rintangan yang akan mengganggu produktivitas kerja secara teliti

dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghapuskan

atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.

3) Setelah kedua hal di atas telah dilaksanakan, kemudian para

pegawai dapat membawa kepada langkah terakhir dalam

mencapai produktivitas kerja yang maksimum dan pencapaian

yang memuaskan dari pada hasil?hasil yang diharapkan.

c. Tipe Pengawasan

Donelly, et al (dalam Zuhad : 2001) mengelompokkan

pengawasan menjadi tiga tipe dasar, yaitu preliminary control,

concurrent control dan feedback control. Ketiga hal tersebut

digambarkan sebagai berikut :

Pengawasan pendahuluan (preliminary control). Memusatkan

perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada

kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada

organisasi-organisasi. Sumber- sumber daya ini harus memenuhi

syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang

bersangkutan. Para pegawai atau karyawan perlu memiliki

kemampuan, baik kemampuan fisik ataupun kemampuan intelektual

untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka.

Bahan-bahan yang akan digunakan harus memenuhi kualitas tertentu

1

Page 12: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

12

dan mereka harus tersedia pada waktu dan tempat yang tepat. Di

samping itu, modal harus pula tersedia agar dapat dicapai suplai

peralatan serta mesin-mesin yang diperlukan. Akhirnya sumber-

sumber daya finansial harus pula tersedia dalam jumlah dan waktu

yang tepat.

Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (concurrent

control). Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan

bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Alat prinsip dengan apa

pengawasan dapat dilaksanakan adalah aktivitas para manajer yang

memberikan pengarahan atau yang melaksanakan supervisi.

Pengawasan feedback (feedback control). Memusatkan

perhatian pada hasil-hasil akhir. Tindakan korektif ditujukan ke arah

proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Tipe

pengawasan ini mencapai namanya dari fakta bahwa hasil-hasil

historikal mempengaruhi tindakan-tindakan masa mendatang.

d. Teknik Pengawasan

Disarikan dari pendapat Koontz, et. al. (dalam Hutauruk:2003)

tentang teknik pengawasan, terdapat dua cara untuk memastikan

pegawai merubah tindakan/sikapnya yang telah mereka lakukan

dalam bekerja, yaitu dengan dilakukannya pengawasan langsung

(direct control) dan pengawasan tidak langsung (indirect control).

Pengawasan langsung diartikan sebagai teknik pengawasan yang

1

Page 13: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

13

dirancang bangun untuk mengidentifikasi dan memperbaiki

penyimpangan rencana.

Dengan demikian pada pengawasan langsung ini, pimpinan

organisasi mengadakan pengawasan secara langsung terhadap

kegiatan yang sedang dijalankan, yaitu dengan cara mengamati,

meneliti, memeriksa dan  mengecek sendiri semua kegiatan yang

sedang dijalankan tadi. Tujuannya adalah agar penyimpangan-

penyimpangan terhadap rencana yang terjadi dapat diidentifikasi dan

diperbaiki. Menurut Koontz, et. al, pengawasan langsung sangat

mungkin dilakukan apabila tingkat kualitas para pimpinan dan

bawahannya rendah.

Sementara pengawasan tidak langsung diartikan sebagai teknik

pengawasan yang dilakukan dengan menguji dan meneliti laporan-

laporan pelaksanaan kerja. Tujuan dari pengawasan tidak langsung ini

adalah untuk melihat dan mengantisipasi serta dapat mengambil

tindakan yang tepat untuk menghindarkan atau memperbaiki

penyimpangan. Menurut Koontz, et. al, pengawasan tidak langsung

sangat mungkin dilakukan apabila tingkat kualitas para pimpinan dan

bawahannya tinggi.

Dari pendapat Koontz, et. al di atas, Situmorang dan Juhir

mengklasifikasikan teknik pengawasan berdasarkan berbagai hal,

yaitu :

1

Page 14: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

14

1) Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung

(a) Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan

secara pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan

mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri secara “on

the spot” di tempat pekerjaan, dan menerima laporan?laporan

secara langsung pula dari pelaksana. Hal ini dilakukan dengan

inspeksi.

(b) Pengawasan tidak langsung, diadakan dengan mempelajari

laporan-laporan yang diterima dari pelaksana baik lisan maupun

tertulis, mempelajari pendapat-pendapat masyarakat dan

sebagainya tanpa pengawasan “on the spot”.

2) Pengawasan preventif dan represif

(a) Pengawasan preventif, dilakukan melalui pre audit sebelum

pekerjaan dimulai. Misalnya dengan mengadakan pengawasan

terhadap persiapan-persiapan, rencana kerja, rencana

anggaran, rencana penggunaan tenaga dan sumber-sumber

lain.

(b) Pengawasan represif, dilakukan melalui post audit, dengan

pemeriksaan terhadap pelaksanaan di tempat (inspeksi),

meminta laporan pelaksanaan dan sebagainya, dalam hal ini

kebanyakan dilakukan oleh atasan langsung dari pegawai yang

bersangkutan.

1

Page 15: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

15

3) Pengawasan intern dan pengawasan ekstern

(a) Pengawasan intern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

aparat dalam organisasi itu sendiri. Pada dasarnya

pengawasan harus dilakukan oleh pucuk pimpinan sendiri.

Setiap pimpinan unit dalam organisasi pada dasarnya

berkewajiban membantu pucuk pimpinan mengadakan

pengawasan secara fungsional sesuai dengan bidang

tugasnya masing-masing.

(b) Pengawasan ekstern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

aparat dari luar organisasi sendiri, seperti halnya pengawasan

dibidang keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

sepanjang meliputi seluruh Aparatur Negara dan Direktorat

Jenderal Pengawasan Keuangan Negara terhadap

departemen dan instansi pemerintah lain.

e. Proses Pengawasan

Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi

terhadap setiap pegawai yang berada dalam organisasi adalah

merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi administrasi dari pimpinan

organisasi terhadap para bawahan. Oleh karena itu, sebagai suatu

fungsi maka proses pelaksanaan pengawasan oleh pimpinan

dilakukan melalui beberapa tahap, seperti yang diungkapkan Tanri

Abeng (dikutip Harahap, 2000) bahwa:

1

Page 16: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

16

Manajemen kontrol adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh

seorang pimpinan untuk meneliti dan mengatur pekerjaan yang

sedang berlangsung maupun yang telah selesai. Fungsi ini dapat

dilakukan melalui kegiatankegiatan antara lain: establishing

performance standard, measuring performance, evaluating

performance, and correcting performance.

Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Tanri Abeng di

atas, dapat diungkapkan bahwa pengawasan yang dilakukan harus

melalui tahapan-tahapan sebagai bentuk dari suatu proses kegiatan

pengawasan. Bersamaan dengan pendapat tersebut, terdapat banyak

pendapat yang mengungkapkan beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan pengawasan. Hal tersebut

diungkapkan dalam bentuk langkah umum mengenai proses

pengawasan, seperti yang diungkapkan oleh Terry (dalam Winardi :

2000) bahwa:

Pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh

tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni: (1)

mengukur hasil pekerjaan, (2) membandingkan hasil pekerjaan

dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada

perbedaan), dan (3) mengoreksi penyimpangan yang tidak

dikehendaki melalui tindakan perbaikan.

1

Page 17: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

17

Sementara Koontz, et. al (dalam Hutauruk : 2003)

menyebutkan: Proses dasar pengendalian, di manapun penerapannya

atau apa saja yang diawasi, meliputi tiga langkah: (1) menetapkan

standar, (2) mengukur prestasi kerja atau standar ini, dan (3)

memperbaiki dan mengoreksi penyimpangan yang tak dikehendaki

dari standar dan perencanaan”.

Maman Ukas (2004) menyebutkan tiga unsur pokok atau

tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan,

yaitu:

1) Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta.

Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum

ataupun khusus, tetapi selama seorang masih menganggap bahwa

hasilnya adalah seperti yang diharapkan.

2) Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi.

Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat

berbuat sesuatu akan hal ini.

3) Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan

dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi,

jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak

mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan maka akan dilakukan

kegiatan berupa koreksi langsung maupun secara tidaklangsung

dari atasan langsung pegawai yang bersangkutan.

1

Page 18: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

18

f. Pengertian Kedisiplinan

Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam

perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma

dan kaidah yang berlaku. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan

seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk

mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan.

Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain dengan

bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh

yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai.

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin

mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa

yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam

masyarakat.

2) Adanya prilaku yang dikendalikan.

3) Adanya ketaatan (obedience)

Dari ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa

disiplin membutuhkan pengorbanan, baik itu perasaan, waktu,

kenikmatan dan lain-lain. Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana

yang ikut memainkan peranan dalam pencapaian tujuan. Manusia

sukses adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri

1

Page 19: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

19

yang menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja.

Maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi

disiplin. Mengingat eratnya hubungan disiplin dengan produktivitas

kerja maka disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola

kerja dan etos kerja produktif.

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar.

Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau

pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan

makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai

kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan

pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan

mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan pegawai

adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan

norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk

tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya

g. Macam-macam Kedisiplinan

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan

kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan

menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan

pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman

1

Page 20: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

20

tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini

banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.

Macam-macam bentuk disiplin juga terbagi menjadi:

1) Disiplin dalam menggunakan waktu.

Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan

baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan

adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik

2) Disiplin diri pribadi

Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur

yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya

proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan

kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh

disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada

Tuhan Yang Maha Kuasa

3) Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam

kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan.

Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling verja

bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.

4) Disiplin Nasional

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional,

yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung

1

Page 21: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

Pimpinan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Pengawasan Absensi Pegawai

Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil

21

pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status

mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan

ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap

norma-norma kehidupan yang berlaku.

2. Kerangka pikir

Kerangka pikir dibuat untuk mengetahui gambaran tentang

pengaruh pengawasan absensi terhadap kedisiplinan pegawai pada kantor

Badan Penyuluhan Pertanian. Lebih lanjut dapat digambarkan pada skema

sebagai berikut :

Gambar 1 : Skema Kerangka pikir

3. Hipotesis

Sehubungan dengan masalah yang telah dikemukakan, maka

hipotesisnya adalah: “Diduga bahwa Pengawasan Absensi Berpengaruh

Terhadap Kedisiplinan Pegawai Pada Kantor Badan Pelaksana

Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros.”

1

Page 22: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

22

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Untuk lebih menfokuskan kegiatan penelitian dalam memperoleh

data yang dibutuhkan dalam penelitian nantinya, maka penulis memilih

lokasi dan objek yaitu pada Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Maros di Jl. Dr. Ratulangi No. 57

Kabupaten Maros. Sedangkan waktu yang dipergunakan dalam penelitian

diperkirakan kurang lebih 3 (dua) bulan yaitu bulan Maret sampai dengan

Juni 2011.

2. Metode pengumpulan data

Untuk mendapatkan informasi mengenai data yang relevan dengan

asumsi penulisan proposal ini dengan lebih baik, maka penulis

menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu :

a. Penelitian lapangan (field research), yaitu dengan melakukan

penelitian langsung ke objek penelitian dengan tujuan

menggambarkan semua fakta yang terjadi pada objek penelitian,

agar permasalahan dapat diselesaikan. Pada penelitian lapangan ini

penulis menggunakan tiga teknik penelitian yaitu :

1) Teknik observasi, yaitu dilakukan dengan mengadakan

pengamatan langsung pada objek penelitian.

1

Page 23: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

23

2) Teknik interview, yaitu dilakukan dengan wawancara langsung

dengan sumber teknik yaitu pimpinan dan karyawan

perusahaan.

3) Teknik Quisener, yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada

responden dalam bentuk angket.

b. Penelitian pustaka (library research), yaitu dengan mempelajari

beberapa literature yang ada hubungannya dengan penulisan

proposal ini untuk melengkapi data yang diperoleh di lapangan serta

untuk mendapatkan suatu kerangka teori yang akan dipakai sebagai

bahan acuan.

3. Jenis dan sumber data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Jenis data :

1) Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

berupa gambaran umum Instansi dan kebijakan-kebijakan instansi

yang memerlukan pengolahan.

2) Data kuantitaf, yaitu data yang berupa angka-angka yang

diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan

serta hasil analisis data

1

Page 24: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

24

b. Sumber data

Sumber data atau informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan

dan wawancara langsung dengan pimpinan atau Pegawai Kantor

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Maros yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen instansi

serta informasi-informasi yang tertulis lainnya yang berasal dari

pihak yang erat kaitannya dengan pembahasan ini.

4. Metode analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis regresi

sederhana dengan rumus.

Y = a + bx

Dimana :

Y = Kedisiplinan

a = nilai konstan

b = nilai eror

x = absensi

1

Page 25: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

25

5. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang penulis rencanakan adalah

sebagai berikut :

a) BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian.

b) BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Pengertian Pengawasan, Maksud

dan Tujuan Pengawasan, Tipe Pengawasan, Teknik Pengawasan,

Proses Pengawasan, Pengertian Kedsiplinan, Macam-macam

Kedisiplinan,

c) BAB III Metodologi Penelitian, terdiri dari Lokasi dan Waktu Penelitian,

Metode Pengumpulan Data, Jenis-Jenis dan Sumber Data, Metode

Analisis.

d) BAB IV Gambaran Umum Perusahaan, terdiri dari Sejarah Berdirinya

Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Maros, Struktur Organisasi,

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

e) BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Bentuk

Pengawasan Absensi pada Kantor Badan Penyuluhan Pertanian

Kabupaten Maros, Pengaruh Pengawasan Absensi, Bentuk Sanksi

terhadap pelanggaran Kedisiplinan.

f) BAB VI Kesimpulan dan Saran, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

1

Page 26: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

26

DAFTAR PUSTAKA

Certo, Samuel C. & S. Travis Certo. 2006. Modern Management, Pearson Prentice

Hall.

Febriani. 2001. Sistem Manajemen Kinerja: Performance Management System,

Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Harahap, Sofyan Syafri. 2000. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta: Pustaka

Quantum.

Hutauruk. 2003. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jones, Pam. 2002. Buku Pintar Manajemen Kinerja. Terjemahan Anthony R. Indra.

Jakarta : Metalexia Publishing & PT Qreator Tata Qarakter.

Maman Ukas. 2004. Manajemen: Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Penerbit

Agnini.

Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

S.P. Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Situmorang & Juhir. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka

Setia.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

Silalahi, Ulbert. 2002. Studi Tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori dan Dimensi.

Bandung: Sinar Baru Algesindo.

1

Page 27: PENGARUH PENGAWASAN ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN

27

Winardi, 2000, Manajer dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Zuhad, 2001, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Ekonesia

1