analisis pengendalian kualitas statistik pada produksi

65
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL X-CHART (Studi Kasus Pada Industry Sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat) LAPORAN TUGAS AKHIR PRIHATIN MANGKU RAHAYU 152407059 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

1

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA

PRODUKSI SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN

DIAGRAM KONTROL X-CHART

(Studi Kasus Pada Industry Sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PRIHATIN MANGKU RAHAYU

152407059

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

2

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA

PRODUKSI SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN

DIAGRAM KONTROL X-CHART

(Studi Kasus Pada Industry Sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar

Ahli Madya

PRIHATIN MANGKU RAHAYU

152407059

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

4

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

5

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL X-CHART

(Studi Kasus Pada Industry Sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas statistik

pada proses produksi sepatu di Industry sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat.

Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah Statistical Quality

Control, yaitu sebuah metode statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

proses pengendalian kualitas yang dilakukan pada suatu perusahaan, dimana hasilnya

dibandingkan dengan standar yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Hasil

penelitian ini membahas mengenai penerapan pengendalian kualitas (Statistical

Quality Control) produksi pada Industry sepatu Bunut tahun 2017 masih berada

dalam batas kontrol atau dalam kondisi in statistical control yang ditunjukan oleh

titik-titik dalam diagram kontrol X-Chart, R-Chart dan S-Chart yang berada didalam

batas kontrol dengan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

dan mampu mengendalikan tingkat kerusakan produk sepatu. Kesimpulan penelitian

ini yang dilakukan di Industry sepatu Bunut secara umum adalah pelaksanaan

penerapan pengendalian kualitas di Industry sepatu Bunut dinilai sudah baik dan

sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

Kata kunci : Pengendalian Kualitas Statistik, R-Chart, S-Chart, X-Chart

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

6

ANALYSIS OF STATISTICAL QUALITY CONTROL THE PRODUCTION

OF SHOES WITH USED DIAGRAM X-CHART CONTROL

(A Case Study to Industry Bunut Shoes in the district Kisaran Barat)

ABSTRACT

This study aims to analyze the statistical quality control on the shoes

production process in the Bunut Shoes Industry in district Kisaran Barat. In this

study the method of analysis is using Statistical Process Control, which is a

statistical method used to measure the extent of quality control process are

performed on a manufacturer company, where results are compared with quality

standards applied by the company. The results of this study discusses the application

of quality control in Bunut Shoes Industry in 2017 is still within the control limits or

in in-statistical control conditions indicated by the points in the X-Chart, R-Chart

and S-Charts are within the control limits with Upper Control Limit (BKA) and

Lower Control Limit (BKB) and are able to control the level of damage to shoes

products. The conclusion of this research is done in Bunut shoes industry in general

is the implementation of quality control in Bunut Shoes Industry is considered good

and in accordance with the standards set by the company.

Keywords : Statistical Quality Control, R-Chart, S-Chart, X-Chart

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

7

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

8

DAFTAR ISI

Halaman

PENGENGESAHAN LAPORAN

TUGAS AKHIR

i

ABSTRAK

ii

ABSTRACT

iii

PENGHARGAAN

iv

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Permasalahan

2

1.3 Batasan Masalah

3

1.4 Hipotesis Penelitian

3

1.5 Tujuan Penelitian

3

1.6 Manfaat Penelitian

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Statistika

4

2.2 Pengendalian Kualitas Statistik

4

2.2.1 Pengertian Pengendalian Kualitas Statistik

4

2.2.2 Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Kualitas Statistik

7

2.2.3 Tujuan Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik

7

2.2.4 Faktor-Faktor Pengendalian Kualitas Statistik

8

2.3 Statistical Quality Control

8

2.3.1 Diagram Kontrol Rata-Rata ( )

9

2.3.2 Diagram Kontrol Range (R)

11

2.3.3 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S)

12

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

13

3.2 Peta Lokasi Penelitian 13

3.3 Metode Penelitian 13

3.3.1 Subjek dan Objek Penelitian 13

3.3.2 Jenis dan Sumber Data 14

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data 14

3.3.4 Pengolahan Data 15

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

9

3.3.5 Analisa Data 16

3.3.6 Kesimpulan dan Saran 17

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Pembahasan

18

4.1.1 Data

18

4.1.2 Proses Statistical Quality Control

19

4.1.3 Diagram Kontrol Rata-rata ( )

21

4.1.4 Diagram Kontrol Range (R)

23

4.1.5 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S)

26

4.2 Hasil

28

4.3 Implementasi Sistem 30

4.3.1 Microsoft Excel 2007 30

4.3.2 SPSS Dalam Statistika 37

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

43

5.2 Saran

43

DAFTAR PUSTAKA

44

LAMPIRAN

45

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

10

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

4.1 Hasil Observasi Produksi Sepatu Industry Bunut 18

1 Agustus – 31 Desember 2017

4.2 Nilai – Nilai Kualitas Produk Sepatu 20

4.3 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Rata-rata dan R 22

4.4 Nilai Koefisien A2 Untuk Diagram Kontrol Rata-rata ( ) 23

4.5 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Range (R) 24

4.6 Nilai Koefisien D3 dan D4Untuk Diagram Kontrol R 25

4.7 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Standar Deviasi (S) 26

4.8 Nilai Koefisien B3 dan B4 Untuk Diagram Kontrol S 27

4.9 Nilai Taksiran Rata-Rata Diagram Kontrol 28

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

11

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

3.1 Lokasi Penelitian 13

4.1 Diagram Kontrol Rata-Rata ( ) 29

4.2 Diagram Kontrol Range ( ) 29

4.3 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S) 30

4.4

Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari

Windows

31

4.5 Tampilan Excel 2007 Siap untuk Diisi Data 32

4.6 Pengisian Data 32

4.7 Pengolahan Data Rata – Rata 33

4.8 Pengolahan Data Range (R) 33

4.9 Pengolahan Data Standar Deviasi (S) 34

4.10 Menampilkan Rumus 34

4.11 Menampilkan Rumus 35

4.12 Menampilkan Rumus 35

4.13 Menampilkan Rumus BKA dan BKB 36

4.14 Menampilkan Rumus BKA dan BKB 36

4.15 Menampilkan Rumus BKA dan BKB 37

4.16 Tampilan Jendela untuk Melihat Hasil Output 37

4.17 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 38

4.18 Tampilan Awal Jendela SPSS 39

4.19 Tampilan Jendela Variable View 40

4.20 Tampilan Jendela Data View 40

4.21

Tampilan Pengolahan Data dengan Statistical Quality

Control

41

4.22 Kotak Dialog Control Chart 41

4.23 Kotak Dialog X-Bar, R, s : Cases Are Subgroups 42

4.24 Kotak Dialog X-Bar, R, s : Options 42

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

12

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran

1. Grafik Diagram Kontrol X-Chart, R-Chart dan S-Chart 45

2. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Tugas Akhir 46

3. Surat Permohonan Pengantar Pengambilan Data Riset 48

4. Surat Izin Pengambilan Data Riset 49

5. Surat Balasan Pengambilan Data Riset 50

6. Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa 51

7. Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir 52

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak

di bidang industri salah satunya adalah pabrik sepatu. Alasan suatu perusahaan

mendirikan usaha yaitu mencari laba dengan cara menciptakan suatu produk baik

berupa barang atau jasa yang dapat dipakai konsumen untuk mencukupi

kebutuhannya. Hubungan penyedia produk dan pemakai produk tidak bisa

dipisahkan, karena mempunyai hubungan yang erat dan keduanya saling

membutuhkan.

Setiap perusahaan tidak dapat secara langsung menarik semua konsumennya,

hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya konsumen yang mempunyai kebutuhan

berbeda-beda dan keinginan yang selalu berubah-ubah. Adanya kondisi seperti

inilah yang menyebabkan banyak perusahaan saling berlomba-lomba untuk

dapat meningkatkan kualitas produk mereka dengan harapan konsumen

mendapatkan hasil yang memuaskan, dan selanjutnya konsumen yang ada akan

menjadi loyal. Loyalitas konsumen menjadi alat promosi yang membuat konsumen-

konsumen baru semakin banyak yang membeli atau memesan.

Industry Sepatu Bunut merupakan industri perseorangan yang memproduksi

sepatu, sandal kulit pria dan wanita. Perusahaan ini berproduksi berdasarkan pada

pesanan baik perseorangan maupun partai besar. Pembuatan sepatu maupun produk

yang lain memakan waktu 6 hari, dari model laki-laki maupun perempuan. Produk

yang dihasilkan adalah sepatu dengan merk Bunut. Industry Sepatu Bunut berusaha

untuk selalu mendapatkan bahan baku yang berkualitas tinggi. Bahan baku yang di

gunakan didatangkan dari luar kota seperti Medan, Semarang dan Surabaya.

Sepatu merupakan salah satu aspek pendukung yang tidak kalah pentingnya

dari penampilan dan fashion serta mempunyai peranan penting dalam bidang

manufaktur industri sepatu. Selain dapat di produksi dengan ketelitian tinggi, sepatu

memiliki kombinasi sifat yang lentur, ringan dan tahan lama. Belakangan ini model

sepatu semakin berkembang, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jenis sepatu

dengan brand masing-masing yang diproduksi di dunia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

2

Guna meningkatkan kualitas produk, sebenarnya industri dapat

menerapkan metode pengendalian kualitas secara statistika yang biasa disebut

Statistical Quality Control (SQC). Statistical Quality Control (SQC) yaitu suatu

metoda yang dapat digunakan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas

produk yang dilakukan secara berkelanjutan.

Namun, perusahaan seringkali dihadapkan pada konsumen yang tidak puas

karena sepatu yang telah dipesan tidak memenuhi kelayakan kualitas. Meskipun

proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih

di temukan ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan,

dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau mengalami

kerusakan produk. Hal tersebut disebabkan adanya penyimpangan dari berbagai

faktor, baik yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja maupun kinerja dari fasilitas-

fasilitas mesin yang digunakan dalam proses produksi tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka sudah selayaknya untuk dilakukan

penelitian pada bagian proses produksi Industry Sepatu Bunut. Hasil penelitian

kemudian dilaporkan dalam bentuk tulisan karya ilmiah (tugas akhir) dengan judul

“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL X-CHART

(Studi Kasus Pada Industry Sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat)”.

1.2 Permasalahan

Industry Sepatu Bunut sebagai industri pengrajin sepatu dalam setiap

aktivitas produksinya selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Namun di dalam proses produksi masih terjadi kerusakan produk yang melebihi

batas. Oleh karena itu industri memerlukan pengendalian kualitas yang berguna

untuk mengurangi atau menekan terjadinya kerusakan produk sehingga mencapai

standar kualitas sesuai yang diharapkan. Kegiatan pengendalian kualitas dilakukan

mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai proses akhir dan

menekan terjadinya produk rusak. Kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan metode pengendalian kualitas statistik (Statistical

Quality Control).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

3

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada produksi sepatu remaja dan dewasa, produk

disatukan tidak berdasarkan size. Metode yang digunakan adalah metode

pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control).

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengajukan suatu hipotesis penelitian : “Semakin tinggi pengendalian kualitas pada

proses produksi maka kepuasan konsumen semakin meningkat”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis

penerapan pengendalian kualitas statistik pada proses produksi sepatu (studi kasus

pada Industry sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat).

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,

diantaranya :

1. Bagi Industri, memberikan informasi yang baik untuk mengetahui kinerja

pengendalian kualitas statistik dalam meningkatkan kualitas produk akhir.

2. Menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat

selama didunia perkuliahan, dengan menyatukan materi dan objek permasalahan

yang dijadikan sebagai materi pembahasan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai referensi bagi peneliti yang lain yang

akan melakukan penelitian pada ruang lingkup yang sama dalam rangka

mengkaji lebih jauh lagi tentang masalah ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Statistika

Statistika merupakan cara–cara tertentu yang digunakan dalam

mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi

informasi serta interpretasi terhadap sekumpulan data. Kumpulan bahan keterangan

yang dikumpulkan dapat memberi pengertian dan makna tertentu. Seperti

pengambilan kesimpulan membuat estimasi dan juga prediksi yang akan datang.

Ruang lingkup statistika meliputi statistika deduktif atau deskriptif dan

statistika induktif atau inferensial. Statistika induktif terdiri dari menghimpun,

menyusun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka. Statistika deduktif

adalah meliputi teori probability, distribusi teoritis, distribusi sampling, penaksiran,

pengujian hipotesa, korelasi, komparasi, dan regresi. Sumber data statistik dapat

dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak yang bersangkutan, disebut dengan

data primer. Dan data juga dapat juga diperoleh dari pihak lain atau data yang sudah

ada disebut data sekunder.

2.2 Pengendalian Kualitas

2.2.1 Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengertian atau definisi kualitas mempunyai cakupan yang sangat luas,

relatif, berbeda-beda dan berubah-ubah. Sehingga definisi dari kualitas memiliki

banyak kriteria dan sangat bergantung pada konteksnya terutama jika dilihat dari sisi

penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh berbagai ahli serta dari

sudut pandang produsen sebagai pihak yang menciptakan kualitas.

Konsumen dan produsen itu berbeda dan akan merasakan kualitas secara

berbeda pula sesuai dengan standar kualitas yang dimiliki masing-masing. Begitu

pula para ahli dalam memberikan definisi dari kualitas juga akan berbeda satu

sama lain karena mereka membentuknya dalam dimensi yang berbeda. Oleh karena

itu, definisi kualitas dapat diartikan dari dua perspektif. Yaitu dari sisi konsumen

dan dari sisi produsen. Namun pada dasarnya konsep dari kualitas sering dianggap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

5

sebagai kesesuaian, keseluruhan ciri-ciri atau karakteristik suatu produk yang

diharapkan oleh konsumen.

Josep Juran (1993) mempunyai suatu pendapat bahwa: ”Quality is fitness for

use” yang bila diterjemahkan secara bebas berarti kualitas (produk) berkaitan

dengan enaknya barang tersebut digunakan. Kualitas yang baik menurut produsen

adalah apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila produk yang dihasilkan tidak

sesuai dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan serta menghasilkan produk

rusak. Namun demikian perusahaan dalam menentukan spesifikasi produk juga

harus memperhatikan keinginan dari konsumen, sebab tanpa memperhatikan itu

produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak akan dapat bersaing dengan

perusahaan lain yang lebih memperhatikan kebutuhan konsumen.

Kualitas yang baik menurut sudut pandang konsumen adalah jika produk

yang dibeli tersebut sesuai dengan keinginan. Memiliki sifat yang sesuai dengan

kebutuhan dan setara dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen. Apabila

kualitas produk tersebut tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen,

maka mereka akan menganggapnya sebagai produk yang berkualitas jelek.

Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang diinginkan dan dikehendaki

pelanggan. Oleh karena itu, produk atau jasa yang dihasilkan harus terjangkau

harganya dan kualitasnya bagus, sehingga pelanggan puas dan tetap loyal terhadap

produk atau jasa yang dihasilkan, tanpa mengurangi nilai profit perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka produk atau jasa yang dihasilkan harus selalu

dikendalikan sehingga selalu sesuai dengan permintaan pelanggan.

Mutu atau kualitas adalah semua ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa

yang turut membantu pencapaian (pemuasan) kebutuhan pelanggan. Kebutuhan

disini mencakup harga yang ekonomis, keamanan, ketersediaan, kemudahan

perawatan, dapat dipercaya, dan mudah digunakan kegunaannya.

Menurut Crosby (2005) kualitas atau mutu berarti kesesuaian terhadap

persyaratan-persyaratan. Persyaratan-persyaratan perlu dispesifikasikan secara jelas

sehingga semua orang tahu apa yang diharapkannya.

Menurut Ahyari (1986) secara umum mutu atau kualitas adalah jumlah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

6

dari sifat-sifat produk, seperti daya tahan, kenyamanan pemakaian, daya guna dan

lain sebagainya. Mutu atau kualitas selalu diidentikkan dan dihubungkan dengan

kegunaan khusus, seperti panjang, lebar, warna, berat dan karakter produk lainnya.

Pengendalian dan pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan yang

direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga

apa yang diharapkan dapat tercapai.

Adapun pengertian pengendalian kualitas adalah usaha untuk

mempertahankan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai

dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan

pimpinan perusahaan.

Menurut Ahyari (1986) dalam kaitannya dengan mutu atau kualitas

produk mengatakan bahwa pengendalian adalah segala aktivitas untuk menjaga dan

mengarahkan agar mutu atau kualitas produk dapat dipertahankan sebagai mana

yang telah direncanakan. Mutu bukan merupakan suatu hal yang bersifat kebetulan

atau tiba-tiba, tetapi merupakan hasil perencanaan yang terencana dan sistematis

jauh sebelum produk tersebut dibuat.

Menurut Crosby (2005) kaitannya dengan mutu berpendapat bahwa, mutu

datang dari pencegahan dan pencegahan adalah sebuah hasil dari hal seperti

pelatihan, disiplin dan contoh kepemimpinan. Pengukuran mutu adalah harga dari

ketidaksesuaian. Harga sangat mudah didefinisikan dengan mata uang. Sedangkan

kebutuhan lainnya didefinisikan dengan menggantikan ciri-ciri dan karakteristik

pabrikasi suatu produk atau penyampaian jasa menjadi spesifikasi. Kesesuaian

produk atau jasa dengan spesifikasi tertentu dapat diukur dan membuat definisi mutu

yang paling diperhitungkan. Jika spesifikasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan

pelanggan, maka spesifikasi ini harus diganti.

Pengendalian kualitas adalah suatu sistem verifikasi dan penjagaan atau

perawatan dari suatu tingkatan atau derajat kualitas produk atau proses yang

dikehendaki dengan cara perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang

sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan.

Dengan demikian hasil yang diperoleh dari kegiatan pengendalian kualitas ini benar-

benar bisa memenuhi standar-standar yang telah direncanakan atau ditetapkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

7

Kegiatan pengendalian kualitas pada dasarnya akan merupakan keseluruhan

kumpulan aktifitas di mana berusaha untuk mencapai kondisi ”fitness for use” tidak

peduli di mana aktifitas tersebut akan dilaksanakan yaitu mulai pada saat produk

dirancang, diproses, sampai selesai dan didistribusikan ke konsumen.

Dengan pengendalian kualitas maka diharapkan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi dapat ditekan serendah mungkin dan proses produksi

dapat diarahkan pada tujuan yang ingin dicapai.

2.2.2 Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Kualitas

Secara umum fungsi dari penerapan pengendalian kualitas pada perusahaan

adalah sebagai berikut :

a. Penerapan/pentradisian pengendalian kualitas di lingkungan perusahaan akan ikut

mempercepat sosialisasi budaya produksi kompetitif melalui praktek nyata dalam

kehidupan perusahaan sehari-hari, sehingga hasilnya akan jauh lebih efektif dari

pada sistem ceramah teori.

b. Apabila pemasyarakatan pengendalian mutu dapat diterapkan semakin meluas,

hal ini akan berdampak positif bagi kemajuan dan pertumbuhan perusahaan

terutama oleh faktor pendorong knowledge-based.

2.2.3 Tujuan Penerapan Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas ditujukan untuk mendayagunakan seluruh aset yang

dimiliki perusahaan/instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik,

guna meningkatkan mutu dalam arti luas. Tujuan penerapan pengendalian kualitas,

antara lain untuk:

a. Peningkatan kualitas dan peningkatan nilai tambah.

b. Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya.

c. Peningkatan kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai target.

d. Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku.

e. Peningkatan hubungan yang setara antara atasan dan bawahan.

f. Peningkatan keterampilan dan keselamatan kerja.

g. Pengembangan tim.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

8

2.2.4 Faktor-Faktor Pengendalian Kualitas

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan standar kualitasnya antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Faktor material (bahan baku)

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang perlu ditentukan standarnya.

Penetapan standar bahan baku ini juga dapat digunakan sebagai pedoman atau

petunjuk bagi karyawan mesin yang langsung memproses bahan baku. Kualitas

bahan baku akan sangat baik apabila terlebih dahulu ditentukan standar kualitasnya.

2. Faktor manusia (tenaga kerja)

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam produksi dimana akan

sangat menentukan tercapai tidaknya standar kualitas produk yang telah

ditetapkan oleh karena itu perlu ditentukan atau dipertahankan mengenai standar jam

kerja dan standar upah.

3. Faktor peralatan produksi

Peralatan produksi suatu perusahaan sangat perlu untuk ditentukan standarnya.

Penggunaan peralatan produksi tanpa memperhatikan standar pemakaian maksimal

dari masing-masing mesin akan menimbulkan berbagai macam kesulitan yang

akhirnya akan meyebabkan produk akhir tidak sesuai dengan standar yang telah

ditentukan. Produk yang dihasilkan akan mengalami kerusakan atau tidak memenuhi

standar karena peralatan produksi rusak atau kurang pemeliharaan.

4. Faktor metode (proses produksi)

Proses produksi juga sangat mempengaruhi produk dan produktivitas

perusahaan. Apabila perusahaan tidak mempunyai standar dalam proses produksi

maka produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang berbeda-beda satu dengan

yang lainnya. Standar proses produksi sangat diperlukan agar lama waktu proses

akan dapat direncanakan dan dapat dihasilkan proses produksi yang sama kualitasnya

dan memenuhi standar kualitas yang ada.

2.3 Statistical Quality Control

Statistical Quality Control adalah teknik atau metode yang digunakan untuk

mengendalikan dan mengelola proses baik manafaktur maupun jasa melalui

penggunaan metode statistik. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

9

penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan,

menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan

metode-metode statistik.

Diagram kontrol merupakan persamaan grafik atau karakteristik kualitas yang

diukur atau dihitung dari sampel. Diagram kontrol memuat garis tengah yang

merupakan nilai rata-rata kualitas dengan keadaan terkontrol. Dua garis mendatar

yang dinamakan batas kontrol atas atau BKA dan batas kontrol bawah atau BKB.

Batas-batas kontrol ini dipilih sedemikian hingga apabila proses terkontrol,

hampir semua titik-titik sampel akan jatuh diantara dua garis itu. Selama titik-titik

terletak dalam batas-batas kontrol. Proses dianggap dalam keadaan terkontrol dan

tidak ada tindakan apapun. Tetapi, suatu titik yang terletak di luar batas kontrol

diinterpretasikan sebagai fakta bahwa proses tidak terkontrol dan diperlukan tindakan

penyelidikan dan perbaikan untuk mendapatkan sebab-sebab tak terkontrol.

2.3.1 Diagram Kontrol Rata-Rata ( )

Diagram ini dapat digunakan untuk menganalisis proses ditinjau dari rata-rata

variable hasil proses, bertujuan mengumpulkan keterangan untuk membuat atau

mengubah spesifikasi, yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh produk yang

dihasilkan untuk menentukan apakah proses yang sedang berlangsung dapat

memenuhi spesifikasi, dan mengubah cara produksi.

Selain dari pada itu, diagram ini digunakan juga sebagai dasar pembuatan

keputusan mengenai rata-rata variabel selama produksi berjalan, apakah proses

dibiarkan berlangsung ataukah dihentikan karena terdapat penyebab variasi tak wajar

kemudian diambil tindakan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dan sering

digunakan untuk membuat keputusan mengenai penolakan atau penerimaan produk

yang dihasilkan.

Langkah-langkah dalam pembuatan diagram kontrol rata-rata sebagai berikut:

1. Tentukan ukuran subgrup (n=3,4,5…)

2. Tentukan banyaknya sampel (g)

3. Menentukan harga rata-rata . Nilai rata-rata didapat dengan rumus :

(2.1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

10

Keterangan: = rata-rata pengukuran untuk setiap observasi

Xi = wakil sampel

n = banyak subgroup

4. Hitung nilai rata-rata dari setiap , yaitu yang merupakan garis

tengah (center line) dari diagram kontrol .

(2.2)

Keterangan : = garis tengah

= jumlah rata-rata i

= nilai rata-rata ke-i

g = banyak sampel

5. Hitung nilai selisih data terbesar (harga Xmaks) dengan data terkecil (harga

Xmin) dari setiap subgroup, yaitu range (R).

6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh R. yaitu yang merupakan garis

tengah (center line) dari diagram kontrol R.

(2.3)

Keterangan : = garis tengah

= jumlah dari Ri

g = banyak sampel

7. Hitung batas kontrol dari diagram :

BKA =

BKB = (2.4)

Keterangan : BKA = batas kontrol atas

BKB = batas kontrol bawah

A2 = nilai koefisien (tabel chart)

= garis tengah

8. Plot data pada diagram kontrol X serta amati apakah data tersebut berada

dalam kontrol atau diluar kontrol.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

11

2.3.2 Diagram Kontrol Range (R)

Untuk melakukan pengontrolan kualitas yang sering diubah bukan saja dalam

rata-ratanya, melainkan juga dalam variasinya. Pengontrolan kualitas mengenai

variasi menggunakan diagram kontrol range.

Penggunaan diagram kontrol dan diagram kontrol R dalam suatu proses,

dimaksud untuk melakukan pengontrolan kualitas mengenai rata-rata dan variasi

proses. Sebagaimana halnya untuk diagram kontrol , maka untuk diagram kontrol R

juga diperlukan garis sentral, BKA dan BKB.

Langkah-langkah dalam pembuatan diagram kontrol R sebagai berikut :

1. Tentukan ukuran subgrup (n=3,4,5…)

2. Tentukan banyaknya sampel (g)

3. Hitung nilai selisih data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup,

yaitu range (R).

4. Hitung nilai rata-rata dari seluruh R, yaitu yang merupakan center line

dari diagram kontrol R.

(2.5)

Keterangan : = garis tengah

= jumlah dari Ri

g = banyak sampel

5. Hitung batas kontrol dari diagram kontrol R :

(2.6)

Keterangan : BKA = batas kontrol atas

BKB = batas kontrol bawah

= nilai koefisien (tabel chart)

= garis tengah

6. Plot data R pada diagram kontrol R serta amati apakah data tersebut berada

dalam kontrol atau diluar kontrol.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

12

2.3.3 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S)

Diagram kontrol standar deviasi digunakan untuk mengukur tingkat

keakurasian suatu proses. Langkah-langkah pembuatan diagram kontrol standar

deviasi (S) sebagai berikut:

1. Tentukan ukuran subgrup (n = 3,4,5,…).

2. Kumpulkan banyaknya sampel (g).

3. Hitung standar deviasi dari setiap grup yaitu S :

(2.7)

Keterangan : S = standar deviasi

n = banyak subgrup

Xi = wakil sampel

= rata-rata sampel

4. Hitung nilai rata-rata dari seluruh S, yaitu yang merupakan garis tengah

dari diagram kontrol S.

(2.8)

Keterangan : = garis tengah

n = banyak subgrup

= jumlah rata-rata dari S

g = banyak sampel

5. Hitung batas kontrol untuk diagram kontrol S :

(2.9)

Keterangan : = nilai koefisien (tabel chart)

= garis tengah

6. Plot data pada diagram kontrol S serta amati apakah data tersebut berada

dalam kontrol atau diluar kontrol.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis melakukan penelitian di

Industry Sepatu Bunut yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman, Lk. 1, Kelurahan

Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kota Kisaran, Asahan, Sumatera Utara.

Waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis dimulai dari bulan Februari

sampai dengan bulan April 2018.

3.2 Peta Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl. Jendral Sudirman, Lk. 1, Kelurahan

Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kota Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Lokasi

industri yang strategis berada di sisi jalan besar dan dilewati oleh angkutan umum

memudahkan konsumen untuk berkunjung. Lokasi penelitian ditunjukkan pada

Gambar 3.1 dibawah ini.

Lokasi Penelitian

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah perusahaan

Industry sepatu Bunut di Kecamatan Kisaran Barat. Sedangkan objek penelitian ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

14

adalah pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan Industry sepatu Bunut

di Kecamatan Kisaran Barat pada tahun 2017.

3.3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

diperoleh dari arsip hasil jumlah produksi sepatu setiap bulan pada perusahaan

Industry sepatu bunut. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari arsip atau catatan perusahaan seperti

jumlah produksi, penulis melakukan riset di Industry sepatu Bunut. Sedangkan data

primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pemilik perusahaan untuk

menghimpun data mengenai pengendalian kualitas produk yang dilakukan Industry

sepatu Bunut.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah :

a. Observasi (Pengamatan)

Yaitu suatu pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan

pengamatan secara langsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa

pertanyaan yang terkait dengan tema penulisan secara langsung kepada pihak

perusahaan yaitu pemilik dan karyawan untuk memperoleh data-data yang

diperlukan dalam penulisan.

c. Studi Pustaka

Yaitu dengan mempelajari teori-teori dan membaca buku-buku serta literatur-

literatur yang berhubungan dengan penelitian dan yang dapat mendukung penelitian

tersebut.

d. Teknik Pembahasan

Teknik pembahasan yang digunakan penulis yaitu menggunakan kuantitatif

yaitu, teknik analisis yang digunakan untuk pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistik yang didukung dengan teori yang ada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

15

3.3.4 Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat

Statistical Quality Control (SQC) seperti diagram kontrol. Berikut langkah-langkah

yang dilakukan dalam penelitian :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memenuhi sampel yang nantinya

akan digunakan sebagai bahan penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data

jumlah produksi Industry sepatu Bunut.

b. Pembuatan Diagram Kontrol

Pembuatan diagram kontrol dilakukan untuk mengetahui tingkat

pengendalian kualitas produk selama proses produksi. Diagram kontrol yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu X-Bar Chart, R-Chart dan S-Chart. Ada

beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan diagram kontrol

antara lain :

1) X-Bar Chart

Dalam pembuatan X-Bar Chart dilakukan langkah-langkah awal yaitu

menentukan garis tengah (Central Line), BKA (Batas Kontrol Atas) dan BKB

(Batas Kontrol Bawah). Tentukan ukuran subgrub dan banyaknya sampel.

Menentukan nilai rata-rata , rata-rata didapat dihitung dengan

menggunakan rumus (2.1). Hitung nilai rata-rata dari setiap , yaitu yang

merupakan garis tengah (center line) dari diagram kontrol , dengan rumus (2.2).

Hitung nilai selisih data terbesar (harga Xmaks) dengan data terkecil (harga Xmin) dari

setiap subgroup, yaitu range (R).

Hitung nilai rata-rata dari seluruh R. yaitu yang merupakan garis tengah

(center line) dari diagram kontrol R, dengan rumus (2.3). Menentukan nilai batas

kontrol dari peta dengan menggunakan rumus (2.4). Setelah nilai-nilai tersebut

ditemukan kemudian dilakukan olah data menggunakan SPSS dan Excel sehingga

didapatkan grafik diagram kontrol X- Bar Chart. Serta amati apakah data tersebut

berada dalam batas kontrol atau diluar batas kontrol.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

16

2) R-Chart

Dalam pembuatan R-Chart dilakukan langkah-langkah awal yaitu

menentukan garis tengah (Central Line), BKA (Batas Kontrol Atas) dan BKB

(Batas Kontrol Bawah). Tentukan ukuran subgrub dan banyaknya sampel. Hitung

nilai selisih data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup, yaitu range (R).

Hitung nilai rata-rata dari seluruh R, yaitu yang merupakan center line

dari diagram kontrol R, dengan menggunakan rumus (2.5). Hitung batas kontrol dari

diagram kontrol R, dengan rumus (2.6). Setelah nilai-nilai tersebut ditemukan

kemudian dilakukan olah data menggunakan SPSS dan Excel sehingga didapatkan

grafik diagram kontrol R-Chart. Serta amati apakah data tersebut berada dalam batas

kontrol atau diluar batas kontrol.

3) S-Chart

Dalam pembuatan R-Chart dilakukan langkah-langkah awal yaitu

menentukan garis tengah (Central Line), BKA (Batas Kontrol Atas) dan BKB

(Batas Kontrol Bawah). Tentukan ukuran subgrub dan banyaknya sampel. Hitung

standar deviasi dari setiap grup yaitu S, dengan menggunakan rumus (2.7).

Hitung nilai rata-rata dari seluruh S, yaitu yang merupakan garis tengah

dari diagram kontrol S, dengan rumus (2.8). Hitung batas kontrol untuk diagram

kontrol S dengan rumus (2.9). Setelah nilai-nilai tersebut ditemukan kemudian

dilakukan olah data menggunakan SPSS dan Excel sehingga didapatkan grafik

diagram kontrol S-Chart. Serta amati apakah data tersebut berada dalam batas kontrol

atau diluar batas kontrol.

3.3.5 Analisa Data

Analisa dilakukan terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan dari

penggunaan rumus Statitical Quality Control dengan menggunakan Software

Microsoft Excel 2007 dan SPSS Statistics 17.0 untuk mengetahui grafik diagram

kontrol hasil penelitian berada dalam kontrol atau diluar batas kontrol.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

17

3.3.6 Kesimpulan dan Saran

Dari semua metode penelitian yang digunakan oleh penulis, maka penulis

melakukan penyimpulan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil

pengolahan dan analisis data serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh

yang bermanfaat bagi Industry sepatu Bunut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

18

BAB 4

PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Pembahasan

4.1.1 Data

Data merupakan alat untuk mengambil suatu keputusan atau untuk

memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika

pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu kegunaan

dari data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu

keadaan/permasalahan.

Untuk menggambarkan apakah proses berada di dalam batas-batas yang

ditetapkan sebelumnya atau tidak. Dalam hal ini data yang diambil terkonsentrasi

pada parameter-parameter yang telah ditentukan sebagai parameter yang

pengukurannya dilakukan secara berkala. Parameter tersebut adalah produksi sepatu.

Data yang digunakan adalah data produksi yang ditetapkan dari Industry Sepatu

Bunut. Periode data yang diambil adalah pada tanggal 1 Agustus – 31 Desember.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Produksi Sepatu di Industry Sepatu Bunut

1 Agustus – 31 Desember 2017

Tanggal

Hasil Observasi

Agustus September Oktober November Desember

X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

1 30 24 20 25 14

2 26 20 22 15 15

3 15 18 28 18 15

4 30 25 30 20 22

5 24 25 30 26 22

6 20 22 18 30 20

7 20 30 20 30 28

8 25 28 25 30 28

9 25 25 30 25 15

10 16 20 15 25 15

11 25 14 20 15 25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

19

Lanjutan Tabel 4.1

Tanggal

Hasil Observasi

Agustus September Oktober November Desember

X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

12 20 15 15 18 24

13 20 20 15 20 20

14 24 25 16 30 20

15 30 30 20 30 18

16 18 30 25 25 18

17 15 25 18 20 18

18 15 22 18 20 16

19 17 22 25 30 16

20 20 20 26 30 16

21 25 14 30 18 15

22 25 14 25 18 15

23 25 15 15 15 14

24 28 18 20 22 25

25 30 15 24 22 20

26 28 30 24 25 15

27 15 30 30 28 15

28 15 25 22 15 30

29 25 20 25 15 20

30 25 28 25 30 22

Sumber : Data Sekunder Industry Sepatu Bunut Kisaran

4.1.2 Proses Statistical Quality Control

Untuk menggambarkan apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak,

terlebih dahulu kita menghitung nilai-nilai kualitas produk dari sampel. Memuat

garis tengah yang merupakan garis rata-rata kualitas produk dengan keadaan

terkontrol. Dua garis mendatar yang dinamakan batas kontrol atas atau BKA dan

batas kontrol bawah atau BKB. Adapun nilai-nilai kualitas produk sepatu berada

dalam tabel 4.2 berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

20

Tabel 4.2 Nilai-nilai Kualitas Produk Sepatu

Tgl Hasil Observasi

Agustus September Oktober November Desember i

(psg)

Ri

(psg)

Si

(psg) X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

1 30 24 20 25 14 23 16 6

2 26 20 22 15 15 20 11 5

3 15 18 28 18 15 19 13 5

4 30 25 30 20 22 25 10 5

5 24 25 30 26 22 25 8 3

6 20 22 18 30 20 22 12 5

7 20 30 20 30 28 26 10 5

8 25 28 25 30 28 27 5 2

9 25 25 30 25 15 24 15 5

10 16 20 15 25 15 18 10 4

11 25 14 20 15 25 20 11 5

12 20 15 15 18 24 18 9 4

13 20 20 15 20 20 19 5 2

14 24 25 16 30 20 23 14 5

15 30 30 20 30 18 26 12 6

16 18 30 25 25 18 23 12 5

17 15 25 18 20 18 19 10 4

18 15 22 18 20 16 18 7 3

19 17 22 25 30 16 22 14 6

20 20 20 26 30 16 22 14 6

21 25 14 30 18 15 20 16 7

22 25 14 25 18 15 19 11 5

23 25 15 15 15 14 17 11 5

24 28 18 20 22 25 23 10 4

25 30 15 24 22 20 22 15 5

26 28 30 24 25 15 24 15 6

27 15 30 30 28 15 24 15 8

28 15 25 22 15 30 21 15 7

29 25 20 25 15 20 21 10 4

30 25 28 25 30 22 26 8 3

Jumlah 657 344 145

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

21

Dari tabel di atas diperoleh :

n = 5

g = 30

Σ i = 657

ΣRi = 344

ΣSi = 145

Dari tabel di atas dapat juga diperoleh perhitungan sebagai berikut :

=

(4.1)

22 pasang

i =

=

(4.2)

= 11 pasang

i =

=

(4.3)

= 5 pasang

4.1.3 Diagram Kontrol Rata-Rata ( )

Diagram ini digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan mengenai rata-

rata variabel selama produksi berjalan, apakah proses dibiarkan berlangsung ataukah

dihentikan karena terdapat penyebab variasi tak wajar kemudian diambil tindakan

untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dan sering digunakan untuk membuat

keputusan mengenai penolakan atau penerimaan produk yang dihasilkan. Adapun

nilai kualitas untuk diagram kontrol rata-rata ( ) dalam tabel 4.3 berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

22

Tabel 4.3 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Rata-Rata ( ) dan R

Tanggal Hasil Observasi

i

(psg)

(psg) Agustus September Oktober November Desember

X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

1 30 24 20 25 14 23 16

2 26 20 22 15 15 20 11

3 15 18 28 18 15 19 13

4 30 25 30 20 22 25 10

5 24 25 30 26 22 25 8

6 20 22 18 30 20 22 12

7 20 30 20 30 28 26 10

8 25 28 25 30 28 27 5

9 25 25 30 25 15 24 15

10 16 20 15 25 15 18 10

11 25 14 20 15 25 20 11

12 20 15 15 18 24 18 9

13 20 20 15 20 20 19 5

14 24 25 16 30 20 23 14

15 30 30 20 30 18 26 12

16 18 30 25 25 18 23 12

17 15 25 18 20 18 19 10

18 15 22 18 20 16 18 7

19 17 22 25 30 16 22 14

20 20 20 26 30 16 22 14

21 25 14 30 18 15 20 16

22 25 14 25 18 15 19 11

23 25 15 15 15 14 17 11

24 28 18 20 22 25 23 10

25 30 15 24 22 20 22 15

26 28 30 24 25 15 24 15

27 15 30 30 28 15 24 15

28 15 25 22 15 30 21 15

29 25 20 25 15 20 21 10

30 25 28 25 30 22 26 8

Jumlah 657 344

Langkah-langkah perhitungan diagram kontrol rata-rata ( ) :

1. Menentukan garis tengah atau nilai rata-rata yang merupakan center line adalah :

= 22 pasang (4.4)

2. Menentukan batas kontrol pada diagram kontrol rata-rata :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

23

BKA = + A2 (4.5)

= 22 + 0,577 (11,47)

= 22 + 6,61819

= 29 pasang

BKB = - A2 (4.6)

= 22 - 0,577 (11,47)

= 22 - 6,61819

= 15 pasang

Tabel 4.4 Nilai Koefisien A2 Untuk Diagram Kontrol Rata-rata ( )

N A2 N A2 N A2

2 1,880 15 0,223 40 0,110

3 1,023 16 0,212 45 0,101

4 0,729 17 0,203 50 0,093

5 0,557 18 0,194 55 0,089

6 0,483 19 0,187 60 0,083

7 0,419 20 0,180 65 0,079

8 0,373 21 0,173 70 0,075

9 0,337 22 0,167 75 0.072

10 0,308 23 0,162 80 0,069

11 0,285 24 0,157 85 0,066

12 0,266 25 0,153 90 0064

13 0,249 30 0,134 95 0,062

14 0,235 35 0,120 100 0,060

Dengan jumlah subgroup yang diambil untuk setiap observasi adalah 5, maka

nilai A2 yang digunakan untuk menentukan nilai BKA dan BKB adalah 0,577

berdasarkan tabel 4.4.

Dengan demikian seluruh data hasil observasi untuk diagram kontrol rata-rata

berada di dalam batas kontrol yang menunjukkan bahwa data tersebut dalam kondisi

in statistical control atau telah sesuai dengan standar pengendalian proses.

4.1.4 Diagram Kontrol Range (R)

Penggunaan diagram kontrol R dalam suatu proses, dimaksudkan untuk

melakukan pengontrolan kualitas produk mengenai ukuran variasi proses produksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

24

Sebagaimana halnya untuk diagram kontrol R memantau tingkat ketepatan proses

produksi yang diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil, maka untuk

diagram kontrol R juga diperlukan garis sentral, BKA dan BKB. Adapun nilai

kualitas untuk diagram kontrol rata-rata R berada dalam tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Range (R)

Tanggal

Hasil Observasi

(psg) Agustus September Oktober November Desember

X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

1 30 24 20 25 14 16

2 26 20 22 15 15 11

3 15 18 28 18 15 13

4 30 25 30 20 22 10

5 24 25 30 36 22 8

6 20 22 18 30 20 12

7 20 30 20 30 28 10

8 25 28 20 30 28 5

9 25 25 30 25 15 15

10 16 20 15 25 15 10

11 25 14 20 15 25 11

12 20 15 15 18 24 9

13 20 20 15 20 20 5

14 24 25 16 30 20 14

15 30 30 20 30 18 12

16 18 30 25 25 18 12

17 15 25 18 20 18 10

18 15 22 18 20 16 7

19 17 22 25 30 16 14

20 20 20 26 30 16 14

21 25 14 30 18 15 16

22 25 14 25 18 15 11

23 25 15 15 15 14 11

24 28 18 20 22 25 10

25 30 15 24 22 20 15

26 28 30 24 25 15 15

27 15 30 30 28 15 15

28 15 25 22 15 30 15

29 25 20 25 15 20 10

30 25 28 25 30 22 8

Jumlah 344

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

25

Langkah –langkah perhitungan diagram kontrol range (R) :

1. Menentukan garis tengah atau nilai rata-rata yang merupakan center line dari R

adalah :

i =

=

= 11 pasang (4.7)

2. Menentukan batas kontrol pada diagram Kontrol Range adalah :

BKA = x D4 (4.8)

= 11 x 2,115

= 24 pasang

BKB = x D4 (4.9)

= 11 x 0

= 0 pasang

Tabel 4.6 Nilai Koefisien D3 dan D4 Untuk Diagram Kontrol Range

N D3 D4 N D3 D4

2 0 3,267 14 0,392 1,671

3 0 2,575 15 0,348 1,652

4 0 2,282 16 0,364 1,636

5 0 2,115 17 0,379 1,621

6 0 2,004 18 0,392 1,608

7 0,076 1,924 19 0,404 1,596

8 0,136 1,864 20 0,414 1,586

9 0,184 1,816 21 0,425 1,575

10 0,223 1,777 22 0,434 1,566

11 0,256 1,744 23 0,443 1,557

12 0,284 1,716 24 0,452 1,548

13 0,308 1,692 25 0,459 1,541

Dengan jumlah subgroup yang diambil untuk setiap observasi adalah 5, maka

nilai D3 dan D4 yang digunakan untuk menentukan nilai BKA dan BKB adalah nilai

D3 = 0 dan D4 = 2,115 berdasarkan tabel 4.6.

Dengan demikian seluruh data hasil observasi untuk diagram kontrol rata-rata

R berada di dalam batas kontrol yang menunjukkan bahwa data tersebut dalam

kondisi in statistical control atau telah sesuai dengan standar pengendalian proses.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

26

4.1.5 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S)

Diagram kontrol standar deviasi digunakan untuk mengukur tingkat

keakurasian suatu proses. Adapun nilai kualitas untuk diagram kontrol standar

deviasi dalam tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Nilai Kualitas Diagram Kontrol Standar Deviasi

Tanggal

Hasil Observasi

(psg) Agustus September Oktober November Desember

X1(psg) X2(psg) X3(psg) X4(psg) X5(psg)

1 30 24 20 25 14 6

2 26 20 22 15 15 5

3 15 18 28 18 15 5

4 30 25 30 20 22 5

5 24 25 30 26 22 3

6 20 22 18 30 20 5

7 20 30 20 30 28 5

8 25 28 25 30 28 2

9 25 25 30 25 15 5

10 16 20 15 25 15 4

11 25 14 20 15 25 5

12 20 15 15 18 24 4

13 20 20 15 20 20 2

14 24 25 16 30 20 5

15 30 30 20 30 18 6

16 18 30 25 25 18 5

17 15 25 18 20 18 4

18 15 22 18 20 16 3

19 17 22 25 30 16 6

20 20 20 26 30 16 6

21 25 14 30 18 15 7

22 25 14 25 18 15 5

23 25 15 15 15 14 5

24 28 18 20 22 25 4

25 30 15 24 22 20 5

26 28 30 24 25 15 6

27 15 30 30 28 15 8

28 15 25 22 15 30 7

29 25 20 25 15 20 4

30 25 28 25 30 22 3

Jumlah 145

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

27

Langkah-langkah perhitungan diagram kontrol standar deviasi (S) :

1. Menentukan garis tengah atau nilai rata-rata yang merupakan center line dari S

adalah :

i =

= 45

3

= 5 pasang (5.0)

2. Menentukan batas kontrol pada diagram kontrol S :

BKA = x B4 (5.1)

= 5 x 2,09

= 10 pasang

BKB = x B3 (5.2)

= 5 x 0

= 0 pasang

Tabel 4.8 Nilai Koefisien B3 dan B4 Untuk Diagram Kontrol S

N B3 B4 N B3 B4

2 0 3,27 21 0,52 1,48

3 0 2,57 22 0,53 1,47

4 0 2,27 23 0,54 1,46

5 0 2,09 24 0,55 1,45

6 0,03 1,97 25 0,56 1,44

7 0,12 1,88 30 0,60 1,40

8 0,19 1,81 35 0,63 1,47

9 0,24 1,76 40 0,66 1,34

10 0,28 1,72 45 0,68 1,32

11 0,32 1,68 50 0,70 1,30

12 0,35 1,65 55 0,71 1,29

13 0,38 1,62 60 0,72 1,28

14 0,41 1,59 65 0,73 1,27

15 0,43 1,57 70 0,74 1,26

16 0,45 1,55 75 0,75 1,25

17 0,47 1,53 80 0,76 1,24

18 0,50 1,50 90 0,77 1,23

19 0,50 1,50 95 0,77 1,22

20 0,51 1,49 100 0,79 1,21

Dengan jumlah subgroup yang diambil untuk setiap observasi adalah 5, maka

nilai B3 dan B4 yang digunakan untuk menentukan nilai BKA dan BKB adalah nilai

B3 = 0 dan B4 = 2,09 berdasarkan tabel 4.8.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

28

Dengan demikian seluruh data hasil observasi untuk diagram kontrol Standar

Deviasi (S) berada di dalam batas kontrol yang menunjukkan bahwa data tersebut

dalam kondisi in statistical control atau telah sesuai dengan standar pengendalian

proses.

4.2 Hasil

Kualitas produk sangat berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Bagi

perusahaan yang memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen merupakan

hal yang sangat penting karena sepatu yang telah dipesan memenuhi kelayakan

kualitas. Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang diuraikan diatas

mengenai analisis pengendalian kualitas (Statistical Quality Control) pada produksi

sepatu menghasilkan nilai-nilai batas tengah (center line), batas kontrol atas (BKA),

dan batas kontrol bawah (BKB) pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Nilai Taksiran Rata-Rata Diagram Kontrol

Center Line Batas Atas Batas Bawah

- Chart 22 pasang 29 pasang 15 pasang

- Chart 11 pasang 24 pasang 0 pasang

- Chart 5 pasang 10 pasang 0 pasang

Berdasarkan nilai taksiran rata-rata diagram kontrol pada tabel 4.9

menunjukkan nilai taksiran produksi sepatu dari yang tertinggi sampai yang

terendah. Nilai taksiran batas tengah dari diagram kontrol chart adalah 5 ≤ 22 ≤

29. Jumlah rata-rata produksi sepatu terendah adalah 15 pasang dan jumlah rata-rata

produksi sepatu tertinggi adalah 29 pasang. Jadi, jumlah rata-rata produksi sepatu

adalah 22 pasang. Nilai taksiran batas tengah dari diagram kontrol chart adalah ≤

≤ 24. Jarak atau ukuran variasi produksi sepatu terendah adalah 0 pasang dan

jarak atau ukuran variasi produksi sepatu tertinggi adalah 24 pasang. Jadi, rata-rata

jarak atau ukuran variasi produksi sepatu adalah 11 pasang. Nilai taksiran batas

tengah dari diagram kontrol kontrol chart adalah ≤ 5 ≤ . Tingkat keakurasian

terendah adalah 0 pasang dan tingkat keakurasian tertinggi adalah 10 pasang. Jadi,

rata-rata tingkat keakurasian Industry sepatu Bunut dalam memproduksi sepatu

adalah sebanyak 5 pasang.

Dengan demikian pembuatan diagram kontrol X-Bar Chart, R-Chart dan S-

Chart dilakukan untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas produk selama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

29

proses produksi bahwa data produksi di Industry sepatu Bunut tahun 2017 dalam

kondisi in statistical control atau telah sesuai dengan standar pengendalian proses

dapat dilihat grafik diagram kontrol antara data rata-rata ( ), data range (R), data

standar deviasi (S) dan batas kontrolnya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Diagram Kontrol Rata-Rata ( )

Dari diagram kontrol rata-rata ( ) terlihat bahwa sampel yang berjumlah 30

data produksi sepatu tersebut berada di dalam batas kontrol atau semua data produksi

sepatu tidak ada yang keluar dari batas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa

proses produksi dalam keadaan terkontrol.

Gambar 4.2 Diagram Kontrol Range (R)

Dari diagram kontrol range (R) terlihat bahwa sampel yang berjumlah 30 data

produksi sepatu tersebut berada di dalam batas kontrol atau semua data produksi

0

5

10

15

20

25

30

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

BKA

Batas Tengah

BKB

Data

0

5

10

15

20

25

30

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

BKA

Batas Tengah

BKB

Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

30

sepatu tidak ada yang keluar dari batas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa

proses produksi dalam keadaan terkontrol.

Gambar 4.3 Diagram Kontrol Standar Deviasi (S)

Dari diagram kontrol standar deviasi (S) terlihat bahwa sampel yang

berjumlah 30 data produksi sepatu tersebut berada di dalam batas kontrol atau semua

data produksi sepatu tidak ada yang keluar dari batas kontrol sehingga dapat

disimpulkan bahwa proses produksi dalam keadaan terkontrol.

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan

desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru

atau sistem yang sudah diperbaiki. Tahapan implementasi sistem merupakan

tahapan-tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Dalam

pengolahan data dalam hal ini menggunakan software Microsoft Excel 2007 for

windows dan SPSS 17,0 for windows sebagai implementasi sistem dalam

memperoleh hasil perhitungan.

4.3.1 Microsoft Excel 2007

Microsoft Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet

yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation yang dapat dijalankan

pada Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan

pembuatan grafik, dengan menggunakan strategi Marketing Microsoft yang agresif,

0

2

4

6

8

10

12

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

BKA

Batas Tengah

BKB

Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

31

menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang popular

digunakan di dalam computer mikro. Bahkan, saat ini program ini merupakan

program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform

PC berbasis windows maupun Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0

diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office

System.

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan

pastikan Microsoft Excel berada dalam Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-

langkah berikut ini:

1. Dari Windows, klik menu Start pada taskbar, klik pencarian, lalu ketik Microsoft

Excel 2007.

2. Klik Microsoft Excel.

Gambar 4.4 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows

Untuk membuka lembar baru, maka langkah yang harus dilakukan adalah

klik Blank Workbook, maka akan tampil lembaran kosong yang siap untuk diisi data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

32

Gambar 4.5 Tampilan Excel 2007 siap untuk diisi data

Kemudian lakukan pengisian data yang akan diolah dengan menggunakan

Excel 2007, yakni dengan cara sebagai berikut:

Gambar 4.6 Pengisian Data

Data diolah dengan menggunakan rumus-rumus yang kemudian akan

menampilkan data untuk mencari X-Bar( , Range(R), dan Standar Deviasi(S)

tampilan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

33

Gambar 4.7 Pengolahan Data

Gambar 4.8 Pengolahan Data Range (R)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

34

Gambar 4.9 Pengolahan Data Standar Deviasi (S)

Kemudian dilakukan pengolahan data untuk mencari dengan cara

menggunakan rumus rata-rata pada Excel 2007, dengan tampilan sebagai berikut:

Gambar 4.10 Menampilkan Rumus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

35

Gambar 4.11 Menampilkan Rumus

Gambar 4.12 Menampilkan Rumus

Mencari Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah dengan rumus BKA

: ” = B35 + (0.577*B36) ”, BKB : “ = B35 - (0.577*B36) ”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

36

Gambar 4.13 Menampilkan Rumus BKA dan BKB

Mencari Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah dengan rumus BKA

: ” =B36*2,115 ”, BKB : “ =” B36*0.

Gambar 4.14 Menampilkan Rumus BKA dan BKB

Mencari Batas Kontrol Atas dan Batas Kontrol Bawah dengan rumus BKA

: ” =B37*2,09 ”, BKB : “ =” B37*0.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

37

Gambar 4.15 Menampilkan Rumus BKA dan BKB

Dari hasil analisis dapat dilihat output model sebagai berikut:

Gambar 4.16 Tampilan Jendela untuk Melihat Hasil Output

4.3.2 SPSS Dalam Statistika

SPSS (Statistical package for Service Solution) merupakan salah satu paket

program komputer yang digunakan dalam mengolah data statistik. SPSS merupakan

software yang paling populer, dan banyak digunakan sebagai alat bantu dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

38

berbagai riset. SPSS pertama kali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standaford

University pada tahun 1968. SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data

statistik pada ilmu-ilmu sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical

package for the Social Sciences. Namun, dalam perkembangan selanjutnya

penggunaan SPSS diperluas untuk berbagai jenis user, sehingga SPSS yang

sebelumnya disingkat menjadi Statistical package for Service Solution. Penggunaan

SPSS dimaksudkan untuk melakukan analisis dengan praktis, cepat dan akurat.

Cara mengaktifkan SPSS pada program windows adalah :

1. Pilih menu start dari windows.

2. Pilih SPSS Statistics 17.0.

Gambar 4.17 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0

Setelah mengklik pilihan SPSS Statistics 17.0, maka akan muncul tampilan

jendela seperti berikut ini :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

39

Gambar 4.18 Tampilan Awal Jendela SPSS

Setelah jendela awal SPSS terbuka, maka klik Variable View pada kanan

bawah tampilan SPSS. Kemudian lakukan pengisian variabel-variabel yang akan

dianalisis seperti berikut :

a. Name : digunakan untuk memberikan nama variabel.

b. Type : digunakan untuk menentukan tipe data.

c. Width : digunakan untuk menentukan lebar kolom.

d. Decimals : digunakan untuk menentukan nilai desimal.

e. Label : digunakan untuk meberi nama variabel.

f. Value : digunakan untuk menjelaskan nlai data pada kolom.

g. Missing : digunakan untuk menentukan data yang akan hilang.

h. Columns : digunakan untuk menentukan lebar kolom.

i. Align : digunakan untuk menentukan rata kanan, kiri atau tengah.

j. Measure : digunakan untuk menentukan tipe atau ukuran data, yaitu nominal,

ordinal atau skala.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

40

Gambar 4.19 Tampilan Jendela Variable View

Setelah selesai mengisi Variable View, klik pilihan Data View sehingga data

dapat dimasukkan berdasarkan jenis variabel yang telah didefinisikan terlebih dahulu

pada Variable View.

Gambar 4.20 Tampilan Jendela Data View

Pada layar kerja Data View, klik Analyze kemudian pilih Quality Control

pada menu sehingga kotak dialog Control Charts muncul, seperti pada gambar di

bawah ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

41

Gambar 4.21 Tampilan Pengolahan Data dengan Statistical Quality Control

Kemudian pilih X-Bar, R, S pada Variables Charts dan pada Data

Organization, plih Cases are subgroups karena data sampel diambil per kelompok,

seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.22 Kotak Dialog Control Chart

Klik Define sehingga kota dialog X-Bar , R, S, Cases Are Subgroups muncul.

Masukan variabel X1,X2,X3,X4 dan X5 pada kotak Samples, variabel sampel pada

kotak Subgroups Labelled by, dan pilih X-Bar using range pada kotak Charts, seperti

pada gambar dibawah ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

42

Gambar 4.23 Kotak Dialog X-Bar, R, s : Cases Are Subgroups

Kemudian Klik tombol Options sehingga kotak dialog X-Bar, R, s : Options

muncul dan kemudian tentukan level sigmanya (3 sigma).

Gambar 4.24 Kotak Dialog X-Bar, R, s : Options

Klik tombol Continue sehingga kembali ke kotak dialog X-Bar, R, s : Cases

Are Subgroups. Kemudaian klik tombol Ok sehingga Output SPSS Viewer muncul

sebagai dua grafik, yaitu diagram kontrol kualitas untuk rata-rata dan diagram

kontrol untuk range.

Untuk diagram kontrol standar deviasi langkah-langkahnya sama, hanya saja

pada kotak dialog X-Bar, R, s : Cases Are Subgroups yang muncul setelah tekan

tombol Define, pilih X-Bar Using standard deviation pada kotak Charts. Kemudian

klik tombol Ok sehingga Output SPSS Viewer muncul sebagai grafik, yaitu diagram

kontrol standar deviasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

43

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah diuraikan mengenai

analisis pengendalian kualitas (Statistical Quality Control), maka dapat disimpulkan

sebagai berikut. Pelaksanaan penerapan pengendalian kualitas pada Industry sepatu

Bunut yang dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai

proses akhir dengan bantuan alat dan mesin. Pengendalian kualitas produksi pada

Industry sepatu Bunut tahun 2017 masih berada dalam batas kontrol yang sudah

ditentukan atau dalam kondisi in statistical control dan mampu mengendalikan

tingkat kerusakan produk sepatu. Hal ini ditunjukan oleh titik-titik dalam diagram

kontrol X-Chart, R-Chart dan S-Chart yang berada didalam batas kontrol dengan

Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). Pelaksanaan penerapan

pengendalian kualitas di Industry sepatu Bunut dinilai sudah baik dan sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran oleh

penulis sebagai berikut.

a. Bagi pihak perusahaan atau tempat penelitian, hendaknya bisa lebih

meningkatkan kualitas produk sepatu yang dilakukan agar bisa menekan jumlah

kerusakan produk yang terjadi dalam proses produksi sehingga perusahaan tetap

harus teliti agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas. Dengan

demikian konsumen yang membeli dan memesan akan mendapatkan hasil yang

memuaskan.

b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menjadi rujukan bagi para peneliti

selanjutnya dengan menambah metode yang tidak dipaparkan dalam penelitian

ini. Menjadi wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca mengenai

pengendalian kualitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

44

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1986. Manajemen Produksi. Edisi Empat. Yogyakarta : BPFE

Anonim. Modul Statistic Quality Control. Medan: Universitas Sumatera Utara

Grant, E. L dan Leavenworth, R. S. 1991. Pengendalian Mutu Statistis.

Penerbit Erlangga.

Indah, Suci R, 2010. Pemanfaatan Statistical Quality Control (SQC) dalam

Mengontrol Bath Temperature di PT Inalum. [Tugas Akhir]. Medan :

Universitas Sumatera Utara.

Irvan, Zulia Hanum dan Rukmini. 2006. Pengendalian Mutu Produk dengan Metode

Statistik.[Skripsi]. Sumatra Utara : Teknik Industri.

Juran, Joseph M. 1993. Quality Planning and Analysis.. Third Edition. New York :

McGraw-Hill.

Marimin, 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria

Majemuk. Jakarta: Grasindo.

Montgomery, Douglas C. 1990. Introduction of Statistical Quality Control. 4th

Edition. New York : John Wiley And Sons Inc.

Muhaimin, Imam Sodikin dan Sidarto. 2013. Analisis Pengandalian Kualitas

Produk dengan Penerapan Metode Taguchi dan 5S. Yogyakarta : IST

AKPRIND.

Prawirosentono, Suyadi. 2002. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu

Total Quality Management Abad 21. Jakarta : Bumi Aksara.

Prihantoro, Rudy. 2012. Konsep Pengendalian Mutu, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Russel, Roberta S. And Bernard W.Taylor III, 1998, Operations Management:

Focusing on Quality Competitivenes, Edition 2, Prentice –Hall

Internasional, Inc., Upper Saddle river, New Jersey.

Suardi, Rudy. 2003. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 dan Penerapan untuk

Mencapai TQM. Jakarta : PPM.

Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi Ke-6. Bandung: Tarsito.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

45

Lampiran 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

46

Lampiran 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

48

Lampiran 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

49

Lampiran 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

50

Lampiran 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

51

Lampiran 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

52

Lampiran 7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PRODUKSI

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA