analisis pengendalian kualitas benih melon/analisis...analisis pengendalian kualitas benih melon...

81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Program Studi Agribisnis Oleh: Gita Agustining Esty H 0809049 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: trinhdan

Post on 02-May-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON

(Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA)

KABUPATEN KARANGANYAR

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Program Studi Agribisnis

Oleh:

Gita Agustining Esty

H 0809049

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON

(Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA)

KABUPATEN KARANGANYAR

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Gita Agustining Esty

H0809049

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal : 1 Maret 2013

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua

Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, MP

NIP. 19480808 197612 2 001

Anggota I

Nuning Setyowati, SP. M.Sc

NIP. 19820325 200501 2 001

Anggota II

Setyowati, SP. MP

NIP. 19710322 199601 2 001

Surakarta, Maret 2013

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS

NIP. 19560225 198601 1 001

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Analisis Pengendalian

Kualitas Benih Melon (Cucumis melo L) Di CV. Multi Global Agrindo (MGA)

Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

kesarjanaan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta Bapak Suhariyono dan Ibu Sumartini serta seluruh

keluarga, terimakasih atas segala cinta, kasih sayang, nasehat, dukungan,

motivasi dan doa yang tiada pernah putus. Ridho seorang ibu

membukakan ridho Allah SWT.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, MP. selaku Dosen Pembimbing Utama

dan Pembimbing Akademik yang telah mendampingi dan memberikan

ilmu, saran dan masukan selama penyusunan skripsi ini dan selama masa

perkuliahan.

5. Ibu Nuning Setyowati, SP. M.Sc. selaku Ketua Komisi Sarjana Program

Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen

Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan

perhatian yang sangat membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Setyowati, SP. MP selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran dalam penulisan skripsi ini.

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta terutama Program Studi Agribisnis atas ilmu yang telah

diberikan dan bantuannya selama masa perkuliahan.

8. Seluruh karyawan Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret

Surakarta atas kemudahan dalam menyelesaikan persyaratan skripsi.

9. Bapak Mulyono Herlambang dan staf karyawan selaku pembimbing di

CV. Multi Global Agrindo, terimakasih atas bantuan dan bimbingannya

yang telah membantu penulis dalam penyusunan skipsi ini.

10. Kakakku dan adikku, bayu dan tari terimaksih atas doa, perhatian dan

dukungan yang selama ini.

11. Hanief khalifa, terimaksih untuk doa dan perhatiannya.

12. Sahabat terbaikku Enny, Dyan, Dila, Khusnul, Choi dan Indri, terimakasih

atas bantuannya, dukungan, motivasi dan saran yang diberikan sehingga

membantu proses kelancaran dalam penyususnan skripsi ini .

13. Teman-teman Kos ”Sriwaluyo” yang telah banyak membantu memberikan

motivasi dalam penyusunan skirsi dan selalu menjadi teman berharga bagi

penulis selama masa kuliah.

14. Teman-teman seperjuangan dan Keluarga Besar Agribisnis 2009,

terimaksih atas kerjasamanya.

15. Kakak-kakak Agribisnis Angkatan 2008 terimaksih atas segala bantuannya

dan nasehatnya dalam penyusunan skripsi.

16. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam penelitian

maupun penyusunan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

penulis berharap semoga sumbangan pemikiran ini akan dapat bermanfaat bagi

pembaca. Terimakasih.

Surakarta, Maret 2013

Penulis

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

RINGKASAN .................................................................................................. x

SUMMARY ..................................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 6

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 7

B. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 10

1. Benih .................................................................................................. 10

2. Melon ................................................................................................ .11

3. Kualitas .............................................................................................. 13

4. Pengendalian Kualitas ....................................................................... 15

5. Pengendalian Kualitas Statistik ......................................................... 18

6. Alat Bntu Pengendalian Kualitas ....................................................... 20

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ..................................................... 24

D. Pembatasan Masalah .............................................................................. 25

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ........................ 25

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian ........................................................................ 28

B. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 28

1. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian ............................................ 28

2. Metode Penentuan Responden ........................................................... 29

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 29

1. Data Primer ........................................................................................ 29

2. Data Sekunder ................................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 30

1. Wawancara Mendalam ....................................................................... 30

2. Observasi ........................................................................................... 30

3. Dokumentasi ...................................................................................... 30

E. Metode Analisis Data ............................................................................ 30

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan CV. Multi Global Agrindo ......................... 36

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

B. Visi, Misi Dan Budaya Perusahaan ........................................................ 37

C. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 37

D. Tahap-Tahap Dalam Pembenihan Melon ............................................... 39

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Kerusakan Produk Benih Melon yang Terjadi

di CV. MGA ........................................................................................... 44

B. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan CV. MGA Dalam

Melaksanakan Pengendalian Kualitas Benih Melon .............................. 44

1. Tenaga Kerja ...................................................................................... 45

2. Bahan Baku ...................................................................................... .46

3. Peralatan ............................................................................................ 47

4. Metode Kerja ..................................................................................... 47

5. Keadaan Lingkungan ......................................................................... 48

C. Penerapan Pengendalian Kualitas Benih Melon di CV. MGA .............. 49

1. Pengendalian Terhadap Bahan Baku ................................................. 49

2. Pengendalian Terhadap Proses Produksi .......................................... .50

3. Pengendalian Terhadap Produk Jadi .................................................. 52

D. Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik ............................................ 52

1. Analisis Membuat Peta Kendali p ..................................................... 53

2. Menentukan Prioritas Perbaikan Dengan Menggunakan

Diagram Pareto ................................................................................. .56

3. Menentukan Faktor Penyebab Dominan Dengan

Menggunakan Diagram Sebab Akibat ............................................... 57

4. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk

Mengatasi Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon ..................... 64

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 68

B. Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1. Hasil Uji Laboraturium Benih Melon di CV. MGA Tahun 2008 .. 2

Tabel 2. Data Jumlah Produksi, Jumlah Produk Rusak, dan Persentase

Produk Rusak CV. MGA, 2012 ..................................................... 4

Tabel 3. Kandungan Gizi Tiap 100 gr Buah Melon yang Dapat Dimakan .. 13

Tabel 4. Data Jumlah Produksi Benih Melon di CV. MGA karanganyar,

2007-2012 ...................................................................................... 28

Tabel 5. Data Produksi Benih Melon dan Jenis Produk Cacat di CV.

MGA, 2012 .................................................................................... 44

Tabel 6. Hasil Perhitungan Batas Kendali Produksi Benih Melon di CV.

MGA Tahun 2012 .......................................................................... 54

Tabel 7. Jumlah Jenis Produk Cacat Benih Melon, 2012............................. 56

Tabel 8. Faktor yang Diamati Dan Masalah yang Terjadi Pada Kerusakan

Produk Benih Melon Jenis Gabuk di CV. MGA............................ 59

Tabel 9. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi

Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon di CV. MGA ............. 64

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 1. Siklus Plan Do Check Action dari Deming .................................... 17

Gambar 2. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ............................................. 24

Gambar 3. Diagram Sebab - Akibat (Fishbone Diagram) ............................... 35

Gambar 4. Struktur Organisasi CV. MGA ....................................................... 39

Gambar 5. Processing benih melon di CV. MGA ........................................... 51

Gambar 6. Peta Kendali p Terhadap Produk Rusak jenis gabuk di CV. MGA

Tahun 2012 .................................................................................... 55

Gambar 7. Diagram Pareto Produk Rusak Benih Melon di CV. MGA Tahun

2012 ................................................................................................ 56

Gambar 8. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) Produk Rusak Jenis

Gabuk di CV. MGA ....................................................................... 58

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran 1. Panduan Wawancara ................................................................... 71

Lampiran 2. Laporan Produksi Benih Melon di CV. MGA ............................ 74

Lampiran 3. Dokumentasi ............................................................................... 76

Lampiran 4. Surat Perijinan Penelitian ............................................................ 78

Lampiran 5. Hasil Uji Laboraturium Benih Melon di CV. MGA ................... 79

Lampiran 6. Profil Perusahaan CV. Multi Global Agrindo ............................ 80

Lampiran 7. Standar Operasional Prosedur (SOP) di CV. MGA .................... 85

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

RINGKASAN

Gita Agustining Esty, H0809049. 2013. Analisis Pengendalian Kualitas

Benih Melon (Cucumis melo L) di CV. Multi Global Agrindo (MGA)

Karanganyar. Skripsi dengan pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, MP

dan Nuning Setyowati, SP, MSc. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

CV. MGA merupakan perusahaan yang memproduksi benih hortikultura.

Salah satu benih yang diproduksi di CV. MGA yaitu benih melon. CV. MGA

dalam memproduksi benih melon ternyata masih ada kerusakan benih melon yang

terjadi sehingga diperlukan adanya pengendalian kualitas yang diterapkan oleh

CV. MGA dan mencari penyebab timbulnya kerusakan produk tersebut serta

mencari solusi perbaikan dengan menggunakan alat bantu statistik. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada benih melon,

mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam melaksanakan

pengendalian kualitas benih melon, mengetahui pelaksanaan pengendalian

kualitas benih melon di CV. MGA, mengetahui penerapan alat bantu statistik

dalam mengendalikan kualitas benih melon di CV. MGA.

Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pemilihan

lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan CV. MGA

mampu memproduksi benih melon setiap tahun secara kontinyu dan di CV. MGA

masih mengalami masalah pengendalian kualitas benih melon. Penentuan

responden pada penelitian ini dilakukan secara purposive. Metode analisis data

yang digunakan yaitu menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara

mendalam dan statistical quality control dengan alat bantu check sheet, peta

kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat.

Hasil analisis wawancara mendalam diketahui faktor penyebab kerusakan

benih melon yaitu faktor manusia, peralatan, bahan baku, lingkungan, dan metode

kerja dan penerapan pengendalian kualitas yang dilakukan CV. MGA yaitu

pengendalian bahan baku, proses produksi dan produk jadi. Berdasarkan alat

bantu check sheet diketahui jenis-jenis kerusakan benih melon yaitu gabuk, kecil,

dan kikik. Penggunaan peta kendali p diketahui bahwa benih melon varietas

LADIKA dan MAI 116 berada di luar batas kendali dan MAI 119 berada di dalam

batas kendali yang ditetapkan yaitu batas kendali atas 0,325 dan batas kendali

bawah sebesar 0,323. Berdasarkan diagram pareto diketahui bahwa 92,13%

kerusakan yang terjadi adalah produk rusak jenis gabuk, jenis kikik sebesar 5,15%

dan jenis kecil sebesar 2,72%. Penggunaan diagram sebab akibat dilihat dari

subfaktor kemunculan penyebab yang ditimbulkan diketahui bahwa faktor

dominan penyebab gabuk adalah faktor manusia selanjutnya faktor lingkungan

dan faktor peralatan.

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

SUMMARY

Gita Agustining Esty, H0809049. 2013. Quality Control Analysis Of

Melon Seed (Cucumis melo L) at the CV. Global Multi Agrindo (MGA)

Karanganyar. essay with Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, MP and Nuning

Setyowati, SP, MSc. Faculty of Agriculture, Sebelas Maret Surakarta University.

CV. MGA is a company producing horticultural seeds. One of the seeds

produced at the CV. MGA is melon seeds. CV. MGA in producing melon seed

there is still damage to melon seeds so be required to quality control applied by

the CV. MGA and look for the causes of product defects and to find repair

solutions using statistical tools. The purpose of this research was to know the kind

of damage that occurs on the melon seeds, know the factors considered CV. MGA

in implementing quality control melon seeds, know the quality control

implementation of the melon seeds in the CV. MGA. know the application of

statistical tools in controlling the quality of melon seeds in the CV. MGA.

The basic method of this research is descriptive analytical method. Site

selection research conducted by purposive with consideration CV. MGA is able to

produce melon seeds continuously every year and at the CV. MGA still having

problems quality control of the melon seeds. Determination of the respondents in

this research conducted by purposive. methods of data analysis is to use

techniques of data collection through in-depth interviews and statistical quality

control with a check sheet tools, control chart p, Pareto diagrams, and cause-effect

diagrams.

The results of in-depth interviews analysis are known factors that damage

cause to the melon seed is human factors, equipment, materials, environment, and

methods of work and the quality control implementation performed by CV. MGA

is the control of raw materials, production processes and finished products. Based

on a check sheet tool known types of damage melon seeds is gabuk, small, and

kikik. The use of p control chart is known that melon seed varieties LADIKA and

MAI 116 is outside the control limits and MAI 119 within the limits of control

namely the upper control limit 0,325 and lower control limit 0.323. Based on

Pareto diagram is known that 92.13% damage is defect product gabuk type, kikik

type is 5.15% and 2.72% for small type. Using cause-effect diagrams seen of the

subfactors emergence arising causes known that the dominant factor gabuk causes

is the human factor then environmental factors and equipment factor.

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor penggerak dan sektor industri

ditumbuhkan sebagai komplemen bagi pertumbuhan sektor pertanian.

Peningkatan produksi sektor pertanian didukung pula dengan peningkatan

subsektor di dalamnya yaitu subsektor tanaman pangan dan hortikultura.

Tujuan utama pembangunan subsektor tanaman pangan dan hortikultura

adalah peningkatan produksi dan kesejahteraan petani yang dicapai melalui

upaya peningkatan pendapatan, produksi, dan produktivitas usahatani

(Rasahan et al., 1999:1-2)

Menurut Arief (1990:1) Hortikultura terbagi menjadi tiga golongan

yaitu tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, dan tanaman bunga atau hias.

Pada umumnya produk hortiultura dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga

kadar air sangat menentukan kualitasnya. Dengan kadar air yang tinggi

menyebabkan produk tersebut mudah rusak. Kontribusi tanaman hortikultura

terhadap manusia dan lingkungan cukup besar. Manfaat produk hortikultura

bagi manusia diantaranya adalah sebagai sumber pangan dan gizi, pendapatan

keluarga, pendapatan negara, sedangkan bagi lingkungan adalah sebagai

penyangga kelestarian alam.

Tanaman melon termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan

semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi

khususnya dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat

dan perluasan kesempatan kerja. Upaya yang dapat dilakukan dalam

peningkatan produksi dan kualitas melon yaitu tidak terlepas dari dukungan

subsistem hulu yang menghasilkan benih melon. Kualitas melon yang

dihasilkan sangat bergantung dengan kualitas benih yang dihasilkan pada

subsistem pengadaan input perbenihan. Menurut Heizer dan Render

(2005:273) kualitas merupakan karakteristik total produk atau jasa yang

dikaitkan dengan kemampuannya untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

1

Page 13: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Benih merupakan salah satu penentu keberhasilan agribisnis, karena itu

penggunaan benih bermutu dari varietas unggul sangat menentukan

keberhasilan produksi di bidang pertanian, termasuk hortikultura. Dalam

upaya mencapai perkembangan agribisnis hortikultura tersebut, maka industri

perbenihan dalam negeri dituntut untuk mampu memenuhi semua segmen

pengguna benih dan memproduksi benih yang sesuai kebutuhan pengguna

serta menerapkan prinsip 7 (tujuh) tepat yaitu tepat jenis, varietas, mutu,

jumlah, tempat, waktu, dan harga. Dengan demikian industri perbenihan

dalam negeri harus lebih maju (Agustri, 2008).

Perusahaan yang bergerak dibidang perbenihan yaitu Multi Global

Agrindo (MGA). Multi Global Agrindo (MGA) adalah suatu badan usaha

berbentuk CV yang bergerak dalam bidang pemuliaan tanaman, produksi

benih dan pemasaran benih. Kegiatan dari pemuliaan tanaman sendiri yaitu

untuk mencari benih melon yang berkualitas dari tanaman induk yang

merupakan hasil persilangan dan dilakukan oleh bagian Risearch and

Development (RnD). Salah satu benih yang diproduksi oleh CV. MGA yaitu

benih melon selain melon benih yang diproduksi yaitu benih ketimun, cabai,

pare, terong, dan semangka. Dipilihnya benih melon sebagai obyek penelitian

dikarenakan permintaan benih melon lebih banyak dibandingkan benih yang

lainnya. Dalam menjalankan kegiatan industrinya selama ini CV. MGA

mengacu kepada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Berikut

merupakan hasil uji laboraturium sertifikasi benih melon oleh Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) :

Tabel 1. Hasil Uji Laboraturium Benih Melon di CV. MGA, 2008

Jenis

tanaman Varietas

Hasil uji (%)

Kadar

air

Berat

massa

Kemurnian

benih

Daya

tumbuh

Kesehatan

benih

Melon

hibrida

MAI 116 7,3 100 0,0 84 Antraknose

0,0

Melon

hibrida

LADIKA 5,8 100 0,0 81 Antraknose

0,0

Melon

hibrida

MAI 119 6,2 100 0,0 82 Antraknose

0,0

Sumber : BPSB Jawa Tengah, 2008

Page 14: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Menurut Burlikowska (2011:487-488) kualitas sangat penting

dirasakan bagi perusahaan seiring dengan pertumbuhan kebutuhan pelanggan

yang bertujuan untuk menawarkan produk sesuai dengan harapan pelanggan.

Oleh karena itu, organisasi harus fokus pada perbaikan terus-menerus untuk

meningkatkan kualitas secara kontinyu. Maka, pengendalian kualitas penting

dilakukan perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan perusahaan dan sesuai dengan harapan konsumen.

Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan

dampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan

melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus terhadap produk akan

mampu mengurangi ketidaksesuaian produk tersebut. Menurut Gaspersz

(2001:1) dengan peningkatan kualitas produk atau jasa bisa dibandingkan

melalui hasil pengukuran karakteristik kualitas produk atau jasa dengan

spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan.

Dalam memproduksi benih melon CV. MGA selalu berorientasi

kepada harapan konsumen, sehingga dalam pemasarannya sangat

diperhatikan benih melon yang berkualitas dan tidak ada benih cacat yang

berada di tangan konsumen akhir. Untuk itu CV. MGA selalu mengupayakan

sebelum benih melon dikemas benih melon diseleksi terlebih dahulu supaya

tidak ada benih yang cacat yang diterima oleh konsumen. Selama konsumen

(petani) membeli benih melon di CV. MGA, petani tidak pernah

mendapatkan benih yang cacat dalam kemasan karena benih yang dijual

merupakan benih yang berkualitas dan telah diseleksi sebelum di pasarkan.

Petani hanya mengalami masalah ketika daya tumbuhnya berkurang yang

tidak sesuai dalam label kemasan benih yaitu 85%. Hal ini dikarenakan

kesalahan teknis dari petani itu sendiri saat melakukan perendaman benih.

Benih melon yang seharusnya direndam sekitar 1 jam, akan tetapi akibat

kelalaian petani sendiri benih direndam hampir 2-3 jam sehingga

menyebabkan daya tumbuh benih berkurang.

CV. MGA mempunyai tujuan yaitu menjadi Pelopor kegiatan

pemuliaan tanaman di Indonesia untuk menghasilkan benih unggul hybrid F1

Page 15: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bermutu tinggi. Dengan tujuan tersebut, produksi benih melon harus

memenuhi standar kualitas. Untuk itu, diperlukan pengendalian kualitas benih

melon agar benih melon yang didapat merupakan benih unggul dan terjamin

kualitasnya. Berikut ini merupakan data mengenai jumlah produksi benih

melon dan banyaknya produk yang rusak :

Tabel 2. Data Jumlah Produksi, Jumlah Produk Rusak, dan Persentase Produk

Rusak CV. MGA, 2012

No Jenis Varietas Tanggal

panen

Jumlah

produksi

(biji)

Jumlah

produk

rusak (biji)

Persentase

produk

rusak

1 MELON MAI 116 21-Jan 87.500 20.250 23%

2 MELON LADIKA 13-Jan 357.500 125.000 35%

3 MELON MAI 119 12-Mar 1.622.500 525.000 32%

Total 2.067.500 670.250 32%

Sumber : CV. MGA, 2012

Berdasarkan tabel tersebut masih ada kerusakan produk yang terjadi di

CV. MGA dan persentase produk rusak tertinggi yaitu pada melon varietas

Ladika sebesar 35%, sehingga diperlukan pengendalian kualitas benih melon

dan mencari penyebab timbulnya kerusakan produk tersebut serta mencari

solusi perbaikan dengan menggunakan alat bantu statistik. Alat bantu statistik

yaitu metode pengendalian kualitas yang dalam aktifitasnya menggunakan

alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control (SQC),

dimana proses produksi dikendalikan kualitasnya mulai dari awal produksi,

pada saat proses produksi berlangsung sampai dengan benih jadi. Menurut

Lakshmi dan Ramesh, (2012:142) penggunaan teknik statistik mampu

membantu menentukan adanya sinyal penyebab dan memberikan peringatan

untuk melakukan penyesuaian dalam proses serta menghindari adanya produk

di luar kontrol dalam proses produksi.

B. Rumusan Masalah

CV. MGA berlokasi di Kecamatan Karangpandan Kabupaten

Karanganyar memproduksi benih melon yang unggul. Dalam proses

perbanyakan benih melon di CV. MGA memerlukan cara budidaya dan

penanganan yang benar agar dihasilkan benih berkualitas tinggi. CV. MGA

Page 16: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dalam memproduksi benih melon yang berkualitas mengalami masalah ketika

terjadi tingkat kerusakan benih melon yang di luar batas toleransi yang dapat

diterima oleh CV. MGA. Tingkat kerusakan ini ditandai dengan banyaknya

produk yang cacat dari jumlah keseluruhan yang diproduksi. Menurut Grant

dan Richard (1989:7) produk cacat didefinisikan sebagai produk yang gagal

memenuhi spesifikasi dalam satu atau lebih karakteristik kualitas.

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa jumlah benih melon yang diproduksi

sebanyak 2.067.500 benih masih terdapat produk benih yang rusak dengan

jumlah 670.250 benih. Agar tingkat kerusakan pada benih melon dapat

berkurang maka diperlukan pengendalian kualitas produksi benih melon

dalam upaya pengendalian tingkat kerusakan menggunakan alat bantu

statistik.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan, sebagai

berikut:

1. Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada benih melon yang diproduksi

oleh CV. MGA?

2. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan CV. MGA dalam

melaksanakan pengendalian kualitas benih melon?

3. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di CV. MGA dalam upaya

menekan tingkat kerusakan benih melon?

4. Bagaimana penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas

benih melon di CV. MGA?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan

untuk :

1. Mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi pada produk benih melon

yang diproduksi oleh CV. MGA.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam

melaksanakan pengendalian kualitas benih melon.

3. Menganalisis pelaksanaan pengendalian kualitas di CV. MGA dalam

upaya menekan tingkat kerusakan produk benih melon.

Page 17: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

4. Menganalisis penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas

benih melon di CV. MGA.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian Analisis Pengendalian Kualitas benih melon di CV. MGA

Kabupaten Karanganyar ini memiliki kegunaan antara lain :

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan terutama yang

berkaitan dengan topik penelitian serta sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana pertanian.

2. Bagi CV. MGA, penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan bahan

pertimbangan dalam pengambilan strategi melakukan pengendalian

kualitas benih melon di CV. MGA Kabupaten Karanganyar.

3. Bagi pembaca, sebagai bahan pustaka dalam menambah pengetahuan dan

sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 18: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Muhammad Tarigan (2004:115-121) dengan judul Analisis

Pengendalian Mutu Pada Perusahaan Pabrik Gula. Pengendalian mutu pada

perusahaan pabrik gula dimulai dari pengadaan bahan baku sampai pada

proses produksinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui

bahwa perusahaan pabrik pada umumnya telah melaksanakan kebijakan

kualitas dengan menjalankan pengendalian kualitas dalam bentuk gugus

kendali mutu secara kontinue dan terkoordinir dan di bawah pengawasan

bagian pabrikasi. Metode analisis yang digunakan yaitu Control chart.

Berdasarkan hasil pengujian Control chart khususnya X chart yang dilakukan

pada tahun 2000 secara keseluruhan semua data berada dalam batas

pengendalian statistik. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui

bahwa hasil analisis kadar air pada gula dikatakan kering apabila air sebesar

0,1-0,15 % atau apabila digenggam gula tersebut tidak menempel di tangan.

Dari hasil analisis didapat bahwa kadar air dalam gula berada dalam batas

kendali, dimana diperoleh hasil batas atas (UCL) yaitu 0,09 % dan batas

bawah (LCL) yaitu 0,04 %. Dari hasil penelitian masih ada data-data yang

tidak terkendali secara statistik dapat disebabkan oleh faktor alat atau mesin

yang masih digunakan termasuk kondisi mesin putaran SHS yang masih

manual dan alat pengukur suhu yang tidak stabil.

Penelitian Muktiadji dan Lukman (2006:49-54) dengan judul

Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Control Chart Pada PT XYZ.

PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian jadi. Dalam

pelaksanaan pengendalian kualitas dimulai dari awal proses produksi sampai

akhir produksi. Dalam proses produksi yang dilakukan oleh PT XYZ

menggunakan proses terus-menerus (continuous process) karena perusahaan

ini mempunyai urutan kerja sejak awal hingga akhir yang meliputi cutting

process, sewing process, quality control process, dan packing process. Dari

hasil pada diagram sebab akibat (Fishbone diagram) diketahui bahwa akibat

7

Page 19: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dalam mengidentifikasi penyebab produk rusak atau cacat adalah kondisi

material yang sudah terpasang tidak sesuai dengan WOS (work order sheet).

Selain itu juga dilihat dari peta kendali (Control chart) diketahui bahwa

proses produksi yang dijalankan dapat dikatakan hampir sempurna walaupun

terdapat empat bulan (September, Oktober, November, Desember) berada di

daerah luar kendali statistik. Dari hasil pengecekan hipotesis denngan

menggunakan AOQ (Average Out Going Quality) dalam persentase

kerusakan diketahui bahwa dengan menggunakan Pa sebesar 0,515 dapat

menghasilkan rata-rata keluaran mutu yang jauh lebih rendah dibandingkan

dengan persentase kerusakan.

Penelitian Wulandari (2012:37-56) dengan judul Pengendalian

Kualitas Produksi Di PT. Nutrifood Indonesia Dalam Upaya Mengendalikan

Tingkat Kerusakan (Defect) Dus Produk Sweetener Dengan Menggunakan

Statistical Process Control (SPC). PT. Nutrifood Indonesia sejak tahun 1994

berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas. PT. Nutrifood

Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman

dengan produk utama adalah gula pemanis (gula pengganti yang aman untuk

dikonsumsi khususnya penderita diabetes). Dalam kegiatan produksi

perusahaan berusaha menghasilkan produk yang baik dan mengurangi produk

cacat dengan standar toleransi 0,5% dari total produksi. Teknik analisis data

yang digunakan yaitu check sheet, histogram, peta kendali p, diagram pareto

dan diagram fishbone. Dari hasil analisis menggunakan check sheet diketahui

terdapat lima jenis kerusakan yang terjadi pada dus sweetener yaitu

bentuknya tidak simetris sebanyak 1.367 pcs, lem tidak merekat sebanyak

5.369 pcs, dus sobek sebanyak 1.464 pcs, dus terpotong sebanyak 878 pcs

dan alur lipatan tidak jelas sebanyak 683 pcs. Hasil analisis dengan peta

kendali p diketahu bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan

atau berada diluar batas kendali yang dipersyaratkan perusahaan yaitu 0,5%.

Berdasarkan diagram pareto diketahui bahwa jenis kerusakan produk

dominan pada dus sweetener yaitu jenis kerusakan lem yang tidak merekat

sebanyak 55%. Hasil analisis dari diagram fishbone yaitu faktor penyebab

Page 20: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kerusakan beradsal dari faktor manusia, mesin, metode kerja, material dan

lingkungan.

Penelitian Tisnowati et all (2008:51-61) dengan judul Analisis

Pengendalian Mutu Produksi Roti (kasus PT. AC Tangerang). PT. AC

bergerak dalam bidang usaha industri dan perdagangan roti tawar, roti manis

dan bagelen dengan orientasi pasar lokal. Analisis permasalahan proses

pengendalian mutu produk roti di PT. AC dengan menggunakan metode

Statistical Quality Control (SQC). SQC merupakan pendekatan kuantitatif

yang dikelompokkan menjadi diagram sebab akibat (Fishbone diagram),

Pareto diagram, dan Control Chart (peta kendali). Dari hasil analisis

diketahui bahwa PT. AC telah melakukan pengendalian mutu dalam kegiatan

produksi roti namun masih memiliki kelemahan belum adanya prosedur baku

pengawasan dan pengawasan hanya dibuat dalam laporan singkat mengenai

suatu permasalahan. Dari hasil analisa SQC dengan diagram Fishbone

(diagram sebab akibat) menunjukkan hasil penyebab mutu roti yang kurang

baik terjadi karena masalah bahan baku, mesin, personil dan proses produksi.

Jika dilihat dari diagram pareto diketahui bahwa jenis kegagalan produk yang

dominan pada bulan agustus dan september adalah bentuk tidak seragam dan

hangus, serta grafik kendali proses produksi perusahaan masih berada di luar

batas kendali, karena proses di luar garis UCL dan LCL sebanyak 32%, tetapi

berikutnya membaik (proses di luar kendali 9,7%).

Dari beberapa penelitian tersebut dipilih sebagai referensi dari

penelitian ini karena terdapat kesamaan topik yang dipilih yaitu mengenai

pengendalian kualitas dan juga memiliki kesamaan dalam metode analisis

yaitu penggunaan check sheet, control chart (peta kendali), diagram sebab-

akibat, pareto diagram dalam mengatasi permasalahan kualitas yang terjadi.

Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian

kualitas benih melon di CV. MGA Karanganyar berdasarkan beberapa

penelitian tersebut dan dengan menggunakan metode analisis yang sama

dalam mengatasi permasalahan mengenai kualitas produk.

Page 21: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

B. Tinjauan Pustaka

1. Benih

Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan

pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan

komponen agronomi. Benih bersetifikat adalah benih yang pada proses

produksinya diterapkan cara dan persyaratan tertentu sesuai dengan

ketentuan sertifikat benih. Benih bermutu ialah benih yang telah

dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi dari jenis tanman unggul

(Kartasapoetra, 2003:3-5).

Dormansi benih dapat disebabkan antara lain adanya

impermeabilitas kulit benih terhadap air dan gas (oksigen), embrio yang

belum tumbuh secara sempurna, hambatan mekanis kulit benih terhadap

pertumbuhan embrio, belum terbentuknya zat pengatur tumbuh atau

karena ketidakseimbangan antara zat penghambat dengan zat pengatur

tumbuh di dalam embrio. Tahap pertama suatu perkecambahan benih

dimulai dengan proses penyerapan air, melunaknya kulit benih dan hidrasi

dari protoplasma. (Salim, 2004:81).

Menurut Kartasapoetra (2003:7) secara fisik faktor yang harus

diperhatikan untuk menilai mutu benih adalah:

a. Benih yang bersih tidak tercampur dengan potongan-potongan tangkai

yang kering, biji-bijian yang lain debu dll.

b. Warna benih, dalam hal ini benih yang baik berwarna terang dan tidak

kusam (mengkilat).

c. Benih berwarna kuning muda, tidak bercak-bercak hitam, besar benih

normal (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar).

d. Benih yang bernas atau berisi, untuk mengetahuinya direndam dalam

air, yang diambil yang mengendap, tidak cacat

e. Benih yang tidak terlalu kering karena daya tumbuhnya kurang baik

demikian pula yang terkelupas kulitnya

Sertifikat benih merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam

suatu program produksi benih unggul atau yang berkualitas tinggi dari

Page 22: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

varietas-varietas yang genetis unggul yang selalu harus terpelihara dan

dipertanggungjawabkan. Sertifikasi benih telah menunjukkan suatu

perlindungan bagi keberadaan suatu benih dengan persyaratan

keunggulannya. Benih bersetifikat merupakan benih yang pada proses

produksinya diterapkan cara-cara dan persyaratan tertentu sesuai dengan

ketentuan sertifikasi benih (Kartasapoetra, 2003:124).

2. Melon

Menurut Rukmana (1994:15) Melon merupakan tanaman labu-

labuan (Cucurbitaceae) kedudukan tanaman melon dalam sistematika

tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta

Sub-Divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L.

Tanaman melon belum diketahui dengan pasti darimana asalnya,

namun berdasarkan penyebaran jenis liarnya mungkin Afrika merupakan

daerah asal-usulnya. Di kawasan asia melon merupakan jenis tanman yang

masih baru, akan tetapi saat ini tanaman melon sudah menyebar ke

beberapa negara seperti indi, cina, persia, dan rusia selatan. Tanaman

melon ini tidak cocok ditanam didaerah yang beriklim lembab karena akan

mudah terserang penyakit dan juga perkembangan buahnya kurang baik.

Tanaman melon sangat baik tumbuh pada tanah berlempung dengan pH

netral (Ashari, 1995:349).

Secara tradisioanal melon dianggap lebih cocok dibudidayakan di

daerah subtropika dan iklim sedang dengan iklim kering sebagai

pertanaman musim panas. Pada kenyataannya buah melon yang ditanam di

dataran rendah tropika dapat memperoleh hasil yang tinggi dan kualitas

buah yang baik. Syarat tumbuh melon pada umumnya sama seperti pada

Page 23: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

semangka, yaitu hari-hari yang cerah dan hara kalium yang cukup

diperlukan untuk mendapatkan buah yang manis. Varietas yang baik dari

melon itu sendiri berasal dari Taiwan (Ronoprawiro, 1993:200).

Menurut Tjahjadi (1990:21) sebagian buah segar, melon

mengandung 94 % air, sedangkan bagian yang dapat dimakan hanya 50-75

% dari total buah. Namun demikian beberapa zat gizi yang diperlukan

tubuh manusia terdapat dalam buah melon ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3. Kandungan Gizi Tiap 100 gr Buah Melon yang Dapat Dimakan:

Jenis Zat Gizi Jumlah

Energi 23 kalori

Protein 0,6 gram

Kalsium 17 miligram

Vitamin A 2400 IU

Vitamin C 30 miligram

Thiamin 0,045 miligram

Ribloflavin 0,065 miligram

Niacin 1,0 miligram

Karbohidrat 6,0 miligram

Besi 0,4 miligram

Nicotinamida 0,5 miligram

Air 93,0 miligram

Serat 0,4 gram

Sumber : Tjahjadi, 1990

Tanaman melon yang akan diambil benihnya dipilih yang

tanamannya sehat dan rasa buahnya manis. Tanaman harus diisolasi dari

tanaman melon lainnya, hal ini penting agar diperoleh biji yang murni

(berkualitas). Biji dikeluarkan dari melon yang terpilih, dicuci bersih,

kemudian biji dijemur sampai kering setelah itu benih disimpan. Benih

melon yang akan disemai sebaiknya direndam terlebih dahulu dalam air

panas kurang lebih 55°C selama satu jam agar kulit biji menjadi lunak.

Setelah itu, benih tersebut direndam lagi dalam larutan fungisida Dithane

M-45 (0,2%) selama 30 menit untuk memberantas kemungkinan

mengandung patogen dan benih melon siap untuk disemai (Sutarya,

1995:165).

Menurut Tamiang (2010) untuk menghasilkan benih melon yang

berkualitas dapat melalui tahap-tahap berikut :

Page 24: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Menanam tanaman melon yang sehat yang akan dijadikan sebagai benih

b. Memilih benih yang paling baik dari tanaman yang terbaik dengan ciri

tanaman bebas dari hama penyakit, menghasilkan buah yang segar, dan

daun yang sehat. Benih-benih yang besar umumnya akan bertahan lebih

lama daripada benih yang kecil

c. Cara memanen benih harus dilihat dari buah melon yang masak

sebelum dipetik benihnya. Ini berarti membiarkan tanaman tersebut

melewati tahapan yang layak dikonsumsi

d. Membersihkan benih melon (benih dicuci dengan air) kemudian benih

tersebut dikeringkan sekitar 1-2 minggu untuk mendapatkan kering

sempurna

e. Melakukan penyimpanan benih dengan baik. Dalam penyimpanan

benih harus dilindungi dari kelembaban yang dapat membuat benih

busuk, panas yang akan mengurangi jumlah benih yang tumbuh, dan

binatang yang dapat merusak benih.

3. Kualitas

Menurut Tjiptono dan Anastasia (2003:2) kualitas merupakan

produk atau jasa yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Konsep kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu

produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas kesesuaian.

Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas

kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk memenuhi

persyaratan atau spesifikasi yang telah ditetapkan.

Terminologi kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan

atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu

produk (barang dan/atau jasa) yang dihasilkan, agar memenuhi kebutuhan

yang telah dispesifikasikan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan

internal maupun eksternal. Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses

operasional sehingga menimbulkan perbedaan dalam kualitas produk

(barang dan/atau jasa) yang dihasilkan (Gaspersz, 2001:1-2).

Page 25: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Beberapa elemen yang terkandung dalam makna kualitas yaitu :

a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

b. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan

c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang

berkualitas pada masa mendatang)

(Nasution, 2005:16)

Istilah kualitas biasanya digunakan dalam hal produk yang sangat

baik atau jasa yang memenuhi atau melebihi harapan kita. harapan

didasarkan pada tujuan penggunaan dan harga jual. kualitas adalah totalitas

fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang kemampuannya

untuk memenuhi kebutuhan tersirat atau dinyatakan. kebutuhan tersirat

adalah fungsi dari pasar dan harus diidentifikasi dan didefinisikan

(Besterfield, 1994:1).

Kualitas adalah gelar yang diprediksi dari keseragaman dan

ketergantungan, dengan biaya rendah dan cocok untuk pasar. tiga jenis

kualitas sangat penting untuk memproduksi produk dan jasa dengan

tingkat prediksi keseragaman dan ketergantungan, dengan biaya rendah

yang cocok untuk pasar. mereka adalah kualitas desain atau desain ulang,

kualitas kesesuaian, dan kualitas kinerja (Gitlow et all, 1995).

Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu

produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan

konsumen dengan memuaskan, sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

Mutu produk berorientasikan konsumen, karena penjualan suatu produk

bergantung kepada persepsi konsumen yaitu enak digunakan (fitness for

use) bukan bergantung kepada selera produsen (Prawirosentono, 2002:6).

Menurut Assauri (2004:206) faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas suatu barang atau jasa yaitu :

a. Fungsi suatu barang

Suatu barang yang dihasilkan harus memperhatikan fungsi untuk

apa barang tersebut digunakan. Pemenuhan fungsi tersebut mampu

Page 26: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mempengaruhi kepuasan para konsumen, sehingga tingkat mutu suatu

barang tergantung dari tingkat pemenuhan fungsi kepuasan penggunaan

barang atau jasa.

b. Wujud luar

Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan konsumen

dalam melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan mutu

barang tersebut adalah wujud luar barang itu.

c. Biaya barang tersebut

Biaya atau harga suatu barang akan dapat menentukan mutu

barang tersebut. Terlihat bahwa, barang-barang yang mempunyai biaya

atau harga yang mahal dapat menunjukkan bahwa kualitas barang

tersebut relatif kebih baik dan sebaliknya.

Menurut Heizer dan Render (2005:302) penyebab pentingnya

kualitas yaitu :

a. Reputasi perusahaan

Suatu organisasi menyadari reputasi akan mengikuti kualitas,

apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi

tentang produk baru perusahaan.

b. Kehandalan produk

Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi yang

merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang

penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.

c. Keterlibatan global

Di masa teknologi sekarang ini kualitas adalah suatu perhatian

internasional, dimana bagi perusahaan yang ingin bersaing secara

efektif pada ekonomi global produk mereka harus memenuhi ekspektasi

akan kualitas.

4. Pengendalian Kualitas

Pengendalian adalah keseluruhan fungsi atau kegiatan yang harus

dilakukan untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam hal

kualitas produk dan jasa pelayanan yang di produksi. Pengendalian

Page 27: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kualitas pelayanan pada dasarnya adalah pengendalian kualitas kerja dan

proses kegiatan untuk menciptakan kepuasan pelanggan (quality is

customer’s satisfaction) yang dilakukan oleh setiap orang dari setiap

bagian dalam organisasi (Yamit. 2005:33).

Pengendalian dapat diartikan sebagai suatu pengawasan yang

sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang

diperlukan. Sehingga fungsi pengendalian ini bukan hanya sekedar

mengadakan pengawasan melainkan juga termasuk pengumpulan data

sebagai masukan (input) guna penentuan tindak lanjut dalam usaha

perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan (Ahyari, 1994:44).

Pengendalian kualitas produk mempunyai peranan penting dalam

rangka usaha mempertahankan kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.

Berproduksi tanpa memperhatikan kualitas hasil produksinya, akan

berakibat terancamnya kehidupan perusahaan tersebut pada masa yang

akan datang. Sehingga pengendalian kualitas sudah merupakan suatu

kebutuhan bagi perusahaan yang menginginkan adanya kemajuan dalam

perusahaan yang bersangkutan (Ahyari, 1994:57).

Menurut Subagyo (2000:201-203) perbaikan yang terus-menerus

atau continuous improvement merupakan penyempurnaan kualitas produk,

cara kerja, dan selalu berusaha menghilangkan kekurangan-kekurangan

yang selalu diusahakan. Salah satu konsultan Amerika bernama Edward

Deming mengemukakan konsep continuous improvement dengan

menggunakan konsep Plan, Do, Check dan Action (PDCA). Oleh Deming

digambarkan dengan lingkaran yang menunjukkan siklus perbaikan

kualitas seperti pada gambar berikut:

Page 28: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gambar 1 Siklus Plan Do Check Action dari Deming

Roda dalam gambar Siklus Plan Do Check Action dari Deming

berputar terus, sehingga kualitas barang atau jasa semakin lama semakin

baik, dimana Siklus Plan Do Check Action (PDCA) dijelaskan sebagai

berikut:

a. Mengembangkan rencana (plan)

Mula-mula tim memilih proses yang memerlukan perbaikan,

kemudian tim membuat dokumen atas proses yang ada biasanya diikuti

dengan melakukan analisis data. Membuat tujuan yang dirumuskan

secara kualitatif, kemudian didiskusikan bagaimana cara mencapai

tujuan itu dan tim memilih rencana yang paling tepat untuk

memperoleh pengembangan.

b. Melaksanakan rencana (do)

Tim mengimplementasikan atau melaksanakan rencana, di

samping itu juga memonitor perkembangannya. Secara rutin data

dikumpulkan dan setiap ada perubahan dalam proses selalu dicatat serta

dilakukan perbaikan bila perlu.

c. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check)

Dalam tahap ini team menganalisis data yang dikumpulkan dari

pelaksanaan kegiatan (dalam do) untuk melihat kesesuaiannya dengan

tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap plan. Apabila terdapat

kelemahan, maka tim segera melakukan evaluasi.

Page 29: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

d. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action)

Bila pelaksanaan kegiatan (dalam do) berhasil maka oleh tim, apa

yang telah dilakukan berhasil ini dijadikan pedoman bagi kegiatan yang

sama (dibuat suatu pedoman atau prosedur standar). Setiap karyawan

yang hendak melaksanakan pekerjaan yang sama harus menggunakan

prosedur standar.

Program peningkatan kualitas telah dirancang dan dilaksanakan

untuk meningkatkan kualitas produk sehingga mampu untuk membuat

lebih banyak keuntungan bagi perusahaan. Dengan meningkatkan kualitas,

itu juga berarti perbaikan dalam produktivitas dan menurunkan tingkat

produk yang rusak. Tujuan kualitas dapat dimasukkan dalam rencana

bisnis dan sebagai ukuran dari keunggulan produk atau jasa yang diberikan

kepada pelanggan. peningkatan kualitas seharusnya tidak hanya terfokus

pada pelanggan eksternal tetapi juga pelanggan internal

(Srinivasu, R, et all, 2009:15-16).

Proses perbaikan dan pengendalian kualitas dibentuk oleh empat

building blocks, yaitu input, transformasi, output, dan customer value.

Setiap output memiliki pelanggan baik internal maupun eksternal.

Sebelum proses transformasi terjadi, input seperti strategi, struktur, desain

produk, mesin, layout pabrik, kebijakan, peraturan, bahan baku, dan

sumber daya manusia telah tersedia. Manajer bertanggung jawab untuk

mengendallikandan memperbaiki input sistem sebagai faktor penentu

output. Sekarang ini pengendalian kualitas yang efektif adalah persyaratan

pokok untuk tercapainya manajemen yang berhasil. Jika pengendalian ini

gagal maka akan menambah biaya perusahaan dan berkurangnya

pendapatan perusahaan (Tjiptono dan Anastasia, 2003:271).

5. Pengendalian Kualitas Statistik

Tujuan pengendalian kualitas statistik adalah untuk membantu para

manajer dan karyawan mengembangkan dan mengontrol proses produksi

dan produk yang diproduksi. Agar tujuan ini tercapai semua staf harus

belajar mengenai pengendalian kualitas statistik untuk pemecahan masalah

Page 30: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang terjadi. Dengan cara ini, pengendalian kualitas akan menjadi alat

untuk manajemen yang dapat mengontrol semua sistem selama proses

produksi (Gullu dan Motorcu, 2003:83-89).

Menurut prawirosentono (2002:62) metode statistik diketahui telah

digunakan sejak lama membantu perusahaan dalam masalah tertentu.

Dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk

pengendalian mutu termasuk dalam pencegahan kersakan barang. Alasan

digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi

b. Kerusakan atau cacatnya barang, sebenarnya merupakan akibat

terjadinya penyimpangan dalam proses produksi dan metode statistik

dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan

tersebut.

Statistika digunakan dalam program pengendalian kualitas akan

tetapi statistika hanyalah suatu alat yang digunakan sebagai bagian dari

pola kendali mutu terpadu. Statistika pada dasarnya adalah salah satu dari

beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam kendali mutu terpadu.

Metode-metode statistika ini mempunyai efek yang mendalam pada

keseluruhan bidang kendali mutu (Feigenbaum, 1989:44)

Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu sistem yang

diperkembangkan, untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil

produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk

mencapai efesiensi perusahaan. Pada dasarnya Statistical Quality Control

merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan

menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil

produksi (Assauri, 2004:219).

Pengendalian proses statistik digunakan untuk menggambarkan

variabilitas yang dapat dikendalikan atau yang tidak dapat dikendalikan.

Variabilitas ini juga disebut penyebab umum atau penyebab khusus. Jika

tidak ada variabilitas karena penyebab khusus, berarti proses secara

statistik berada di bawah kontrol. Untuk proses yang berada di bawah

Page 31: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kontrol, maka harus menghapus semua penyebab khusus dan variabilitas

yang tersisa akan berasal dari penyebab umum. Setelah mengambil proses

di bawah kendali, tahap selanjutnya yaitu meningkatkan proses

pengendalian kualitas (Srinivasu, R, et all, 2009:17).

6. Alat Bantu Pengendalian Kualitas

Menurut Nasution (2005:97-110) Alat perbaikan kualitas dibedakan

atas alat yang menggunakan data numerik dan alat yang menggunakan

data verbal. Ada lima alat yang digunakan dalam mengolah data numerik

atau data kuantitatif yaitu :

a. Check sheet

Check sheet adalah suatu alat yang paling mudah untuk

menghitung seberapa sering sesuatu terjadi. Check sheet merupakan alat

yang sederhana untuk pengumpulan dan pencatatan data.

b. Pareto Chart

Pareto Chart adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang

ahli ekonomi italia bernama Vilfredo paretopada abad ke 19. Pareto

chart digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian

yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar disebelah kiri

ke yang paling kecil disebelah kanan. Kegunaan Pareto Chart yaitu

dapat membantu untuk memusatkan perhatian pada persoalan utama

yang harus ditangani dalam upaya perbaikan.

c. Histogram

Histogram adalah alat untuk menunjukkan variasi data

pengukuran misalnya berat badan, temperatur, tinggi, dan sebagainya.

Histogram berbentuk bar graph menunjukkan distribusi frekuensi.

Dengan demikian histogram dapat digunakan untuk menunjukkan

variasi setiap proses

d. Diagram pencar (Scatter Diagram)

Scatter Diagram adalah gambaran yang menunjukkan

kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel.

Walaupun terdapat hubungan, namun tidak perlu berarti bahwa suatu

Page 32: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

variabel menyebabkan timbulnya variabel yang lain. Scatter Diagram

biasanya menjelaskan adanya hubungan antara dua variabel dan

menunjukkan pula keeratan hubungan tersebut.

e. Diagram perjalanan (Run Chart)

Run chart adalah grafik yang menunjukkan variasi ukuran

sepanjang waktu. Pada Run Chart sumbu horisontalnya adalah ukuran

waktu. Interval waktu tersebut dapat berupa tahun, minggu, hari, dan

sebagainya.

Sedangkan alat yang digunakan untuk data verbal adalah :

a. Diagram Alur (Flow chart)

Flow chart adalah gambaran skematik atau diagram yang

menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan

bagaimana langkah itu saling mengadakan interaksi satu sama lain.

b. Brainstorming

Brainstorming adalah cara untuk memacu pemikiran kreatif guna

mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif

singkat

c. Fishbone Diagram

Diagram sebab-akibat (cause and effect diagram) atau sering

disebut juga sebagai diagram tulang ikan (Fishbone diagram). Menurut

Hekmatpanah, M, (2011:26) diagram tulang ikan juga disebut diagram

Ishikawa yaitu alat untuk mengidentifikasi akar penyebab dari masalah

kualitas. Faktor-faktor penyebab utama ini dapat dikelompokkan dalam:

1) Material atau bahan baku

2) Machine atau mesin

3) Man atau tenaga kerja

4) Method atau metode

5) Environment atau lingkungan

Page 33: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. Diagram gabungan (affinity diagram)

Affinity diagram dikenalkan oleh jiro kawakita pada tahun

1950an. Affinity diagram merupakan hasil kerja sekelompok orang yang

bekerja sama secara kreatif untuk menganalisis data.

e. Diagram Pohon Keputusan

Diagram Pohon Keputusan adalah alat yang digunakan untuk

menghubungkan antara tujuan dengan tugas yang harus dilaksanakan

untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Heizer dan Render (2005:263-268) pengendalian kualitas

secara statistik dengan menggunakan SQC (Statistical Quality Control)

mempunyai 7 (tujuh) alat statistik utama yang dapat digunakan sebagai

alat bantu untuk mengendalikan kualitas antara lain yaitu; Check Sheet,

Histogram, Control chart, diagram Pareto, diagam sebab akibat, Scatter

diagram, dan diagram proses atau diagram alir (Flow chart).

Control chart merupakan alat yang digunakan untuk pengendalian

kualitas statistik (Statistical Quality Control = SQC). Bentuk dasar

pengendalian kualitas statistik ditunjukkan oleh grafik yang membuat garis

tengah (Central Line = CL) yang merupakan nilai rata-rata karakteristik

kualitas yang berkaitan dengan keadaan terkontrol. Sedangkan dua garis

mendatar yang lain dinamakan batas kendali atas (Upper Control Limit =

UCL) dan batas pengendalian bawah (Lower Control Limit = LCL). Jika

semua proses terkendali maka hampir semua titik sampel akan berada

diantara kedua garis UCL dan LCL. Adapun keuntungan menggunakan

grafik pengendalian kualitas ini yaitu efektif dalam pencegahan produk

cacat, dapat mencegah penyesuaian proses yang tidak perlu, dan

memberikan informasi tentang kemampuan proses (Yamit, 2005:202-205).

Menurut Gaspersz (2001:92-110) data atribut merupakan data

kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan anlisis. Pada umumnya

untuk data atribut digunakan peta-peta kontrol yaitu :

Page 34: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a. Peta kontrol p

Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi

ketidaksesuaian dari item-item dalam kelompok yang sedang diinspeksi

(proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan dalam suatu proses).

b. Peta kontrol np

Pada dasarnya peta kontrol np serupa dengan peta kontrol p. Peta

kontrol np menggunakan ukuran banyaknya item yang tidak memenuhi

spesifikasi atau banyaknya item yang tidak sesuai dalam suatu

pemeriksaan.

c. Peta kontrol c

Peta kontrol c didasarkan pada titik spesifik yang tidak memenuhi

syarat dalam produk, sehingga suatu produk dapat saja dianggap

memenuhi syarat meskipun mengandung satu atau beberapa titik

spesifikasi yang cacat.

d. Peta kontrol u

Peta kontrol u mengukur banyaknya ketidaksesuaian (titik

spesifik) per unit laporan inspeksi dalam kelompok periode pengamatan

yang mungkin memiliki ukuran contoh (banyaknya item yang

diperiksa).

Page 35: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Gambar 2. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

CV. Multi Global

Agrindo

Kualitas Benih Melon

Produk rusak

Analisis pengendalian kualitas

menggunakan metode Statistical

Quality Control (SQC) :

1. Check sheet

2. Peta Kendali

3. Diagram Pareto

4. Diagram Sebab – Akibat

1. Mengetahui jenis-jenis kerusakan

benih melon

2. Mengetahui batas toleransi

tingkat kerusakan benih yang

diterima perusahaan

3. Mengetahui prioritas utama

persoalan yang harus ditangani

4. Mengetahui faktor penyebab

dominan kerusakan benih melon

Standar Kualitas Benih

Melon

Faktor-faktor yang diamati:

1. Manusia (karyawan)

2. Prosedur (metode kerja)

3. Mesin (peralatan kerja)

4. Material (bahan baku)

5. Lingkungan kerja

Balai Pengawasan

dan Sertifikasi

Benih (BPSB)

Produk baik

Sesuai Standar Balai Pengawasan

dan Sertifikasi Benih (BPSB)

Rekomendasi Perbaikan

Kualitas Benih Melon

Page 36: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menggambarkan bagaimana pengendalian kualitas yang dilakukan CV. MGA.

Pengendalian kualitas secara statistik dapat digunakan untuk menerima atau

menolak produk yang telah diproduksi dan dapat dipergunakan untuk

mengawasi kualitas produk. Selain itu pengendalian kualitas secara statistik

dapat bermanfaat dalam mengidentifikasi penyebab terjadinya kerusakan

produk dan mencari solusi penyelesaian masalah tersebut sehingga

menghasilkan usulan atau rekomendasi yang nantinya dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan tolok ukur dalam pengendalian kualitas di

CV. MGA. Dengan pengedalian kualitas secara statistik diharapkan tingkat

kerusakan produk dapat ditekan seminimal mungkin serta masih berada

dalam batas pengendalian dari perusahaan. Alat analisis yang digunakan

dalam pengendalian secara statistik antara lain: Peta Kendali (Control Chart),

Diagram Pareto dan Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram).

D. Pembatasan Masalah

1. Pengendalian kualitas yang diteliti mulai dari bahan baku produksi sampai

dengan produk benih melon jadi.

2. Masalah yang diteliti yaitu jenis benih melon yang cacat yang merupakan

kerusakan dominan di CV. MGA tahun 2012.

3. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember 2012 sampai

Februari 2013.

4. Responden penelitian ini merupakan karyawan CV. MGA yang mengetahui

informasi tentang produksi benih melon, pemilik CV. MGA, dan petani

pengguna benih melon dari CV. MGA. Karyawan ini merupakan karyawan

yang ikut langsung dalam proses produksi benih melon yang terdiri dari

karyawan bagian Risearch and Development (RnD) dan karyawan bagian

produksi.

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Benih melon adalah benih hasil produksi CV. MGA dari proses

pengolahan melon.

Page 37: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Kualitas benih melon adalah kesesuaian produk dengan standar yang

ditetapkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).

3. Pengendalian kualitas benih melon adalah pengendalian kualitas hasil

produksi benih melon untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).

4. Benih melon yang baik adalah karakteristik benih melon yang sesuai

dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dengan kriteria-

kriteria tertentu. Kriterianya meliputi tingkat keseragaman 85%, daya

tumbuh 85%, kadar air < 8,0% dan bebas dari hama dan penyakit.

5. Benih melon yang rusak adalah karakteristik benih melon yang tidak

sesuai dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dengan

kriteria-kriteria tertentu. Kriterianya meliputi tingkat keseragaman < 85%,

daya tumbuh < 85%, kadar air ˃ 8,0% dan masih terdapat hama dan

penyakit pada benih.

6. Statistical Quality Control (SQC) merupakan teknik penyelesaian masalah

yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan produk benih melon

dengan menggunakan metode-metode statistik.

7. Check sheet merupakan alat dalam quality control yang berupa lembar

pencatatan data secara mudah dan sederhana untuk mengetahui jumlah

dari jenis kerusakan produk yang terjadi.

8. Peta Kendali (Control Chart) merupakan alat yang digunakan untuk

memonitor dan mengevaluasi aktivitas produksi benih melon berada dalam

pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat dilakukan

pengendalian kualitas jika terjadi proses produksi berada di luar batas

kendali.

9. Diagram Pareto adalah distribusi frekuensi mengenai jumlah persen

kejadian yang disajikan bersama-sama dengan persen kumulatifnya.

Dengan diagram ini dapat terlihat jenis kerusakan produk yang paling

dominan yang dapat mempengaruhi kualitas benih melon sehingga dapat

membantu memusatkan perhatian pada persoalan utama yang harus

ditangani dalam upaya perbaikan.

Page 38: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

10. Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram) adalah diagram yang

menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan

sebab akibat dan penyebab suatu masalah dalam kualitas benih melon.

Diagram ini digunakan untuk mengetahui penyebab dari suatu masalah

untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan kualitas benih melon.

11. Rekomendasi perbaikan kualitas benih melon adalah solusi pemecahan

masalah terkait dengan penyebab dari suatu masalah dalam pengendalian

kualitas benih melon di CV. MGA untuk meningkatkan kualitas benih

melon tersebut.

Page 39: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskripsi analitis. Metode penelitian deskriptif mempunyai ciri memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung (Asmani, 2011:40). Dalam metode deskriptif data

yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis

oleh karena itu metode ini sering disebut juga sebagai metode analitik

(Surakhmad, 1994:140).

B. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan obyek penelitian dilakukan secara purposive. Metode

purposive ini yaitu penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil tersebut

berdasarkan tujuan penelitian (Singarimbun dan Sofian, 1986:122). Lokasi

penelitian yaitu di CV. MGA Kabupaten Karanganyar dengan

pertimbangan CV. MGA mampu memproduksi benih melon setiap tahun

secara kontinyu dan juga di CV. MGA masih mengalami masalah

pengendalian kualitas terkait banyaknya tingkat kerusakan produk benih

melon yang terjadi. Berikut ini merupakan data produksi benih melon dari

tahun 2007-2012 di CV. MGA.

Tabel 4. Data Jumlah Produksi Benih Melon di CV. MGA karanganyar,

2007-2012

No Varietas Jumlah produksi (biji)

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 MAI 116 127.500 862.500 895.000 1.261.250 603.750 87.500

2 LADIKA 330.000 708.750 1.385.000 510.000 1.686.250 357.500

3 MAI 119 641.750 2.111.250 3.005.000 2.203.750 4.197.500 1.622.500

Sumber : CV. MGA

28

Page 40: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Metode Penentuan Responden

Penentuan responden pada penelitian ini secara purposive atau

sengaja berdasarkan keterkaitan dan kompetensi responden terhadap data

yang dibutuhkan. Responden pada penelitian ini adalah karyawan CV.

MGA yang lebih memahami informasi terkait kualitas benih melon,

pemilik CV. MGA dan petani pengguna benih melon dari CV. MGA.

Karyawan tersebut merupakan karyawan yang ikut langsung dalam proses

produksi benih melon yang terdiri dari karyawan bagian Riset and

Development (RnD) dan karyawan bagian produksi. Jumlah responden

yang diambil sebanyak 11 responden yaitu 3 karyawan bagian Riset and

Development (RnD), 4 karyawan bagian produksi, 3 petani pengguna

benih melon, dan pemilik CV. MGA.

C. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama,

data ini belum mengalami proses pengolahan. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh secara langsung dari proses wawancara mendalam

(indepth interviewing) kepada pihak manajemen atau karyawan CV. MGA

dan petani pengguna benih melon serta observasi langsung di CV. MGA

dalam menghasilkan benih melon berkualitas. Data primer yang diambil

merupakan data mengenai pengendalian kualitas benih melon, proses

produksi dan faktor penyebab terjadinya kerusakan benih melon.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia, diperoleh

dengan cara mencatat dan mengutip secara langsung dari instansi atau

lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder penelitian ini

diperoleh dari manajemen atau karyawan CV. MGA. Data sekunder

meliputi profil perusahaan, data hasil produksi benih melon dan hasil

pengujian kualitas benih melon di CV. MGA.

Page 41: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian di CV.

MGA adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Mendalam

Teknik wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan

data primer dengan melakukan tanya jawab secara langsung untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan. Menurut Sutopo (2006:67-69)

Wawancara mendalam ini dilakukan untuk menggali informasi secara

mendalam dan lengkap dari narasumber. Untuk kelengkapan informasi

wawancara ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan

peneliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan pihak

manajemen atau karyawan CV. MGA yang mengetahui informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu data mengenai pengendalian

kualitas benih melon, proses produksi dan faktor penyebab terjadinya

kerusakan benih melon.

2. Observasi

Observasi yaitu pengamatan atau peninjauan secara langsung di

tempat penelitian yaitu di CV. MGA dengan mengamati cara kerja

pegawai yang ada, mengamati proses produksi dari awal sampai akhir, dan

kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. MGA.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berupa laporan jumlah

produksi dan jumlah produk cacat atau rusak yang berkaitan dengan topik

penelitian serta gambar proses produksi benih melon.

E. Metode Analisis Data

Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan

analisis data terhadap jawaban dari proses wawancara dan alat bantu statistik

yang terdapat pada Statistical Quality Control (SQC). Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Identifikasi jenis-jenis kerusakan pada produk benih melon yang

diproduksi oleh CV. MGA

Identifikasi jenis kerusakan pada produk benih melon

menggunakan alat bantu yaitu check sheet. Cheek sheet merupakan salah

satu alat dalam quality control yang berupa lembar pencatatan data secara

mudah dan sederhana.

2. Identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam

melaksanakan pengendalian kualitas benih melon

Identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam

melaksanakan pengendalian kualitas benih melon yaitu informasi atau data

yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara

mendalam. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dicatat kemudian

disusun dan dianalisis. wawancara mendalam dilakukan dengan bantuan

instrumen berupa pedoman wawancara yang dibuat dalam suatu bentuk

pertanyaan terkait dengan pengendalian kualitas benih melon di CV.

MGA.

3. Analisis pelaksanaan pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA

Analisis pelaksanaan pengendalian kualitas benih melon di CV.

MGA juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara

mendalam dan pedoman wawancara sebagai instrumen pengambilan data

atau informasi yang dibutuhkan. Setelah mewawancarai seluruh responden

dengan bantuan pedoman wawancara maka data yang terkumpul

dianalisis. Wawancara yang digunakan merupakan wawancara

semiterstruktur dimana responden diminta pendapatnya terhadap

pertanyaan yang diajukan. Wawancara semiterstruktur ini termasuk ke

dalam wawancara mendalam karena sebelum melakukan wawancara

peneliti membuat terlebih dahulu pedoman wawancara untuk ditanyakan

kepada responden dan pertanyaan itu bisa berkembang sesuai dengan

jawaban dari responden.

Page 43: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Analisis penerapan alat bantu statistik dalam pengendalian kualitas benih

melon di CV. MGA menggunakan beberapa alat bantu diantaranya yaitu:

a. Analisis Peta Kendali (Control Chart)

Dalam hal menganalisis data, digunakan peta kendali p (peta

kendali proporsi kerusakan) sebagai alat untuk pengendalian proses

secara statistik. Penggunaan peta kendali p ini adalah dikarenakan

pengendalian kualitas yang dilakukan bersifat atribut dimana data yang

diambil memiliki karakteristik cacat atau tidak cacat, data yang

diperoleh untuk dijadikan sampel pengamatan tidak tetap jumlahnya

dan produk yang mengalami kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki

lagi. Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p sebagai

berikut :

1) Menghitung Proporsi Kerusakan

p =

Keterangan :

np : jumlah gagal

n : jumlah yang diperiksa

2) Menghitung garis pusat/Central Line (CL)

Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan produk ( ).

CL = =

Keterangan :

∑np : jumlah total yang rusak

∑n : jumlah total yang diperiksa

3) Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL)

Untuk menghitung batas kendali atas atau UCL dilakukan dengan

rumus :

UCL = + 3

Keterangan :

: rata-rata ketidak sesuaian produk

Page 44: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

n : jumlah produksi

4) Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL)

Untuk menghitung batas kendali bawah atau LCL dilakukan dengan

rumus:

LCL = – 3

Keterangan :

: rata-rata ketidak sesuaian produk

n : jumlah produksi

Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0

Apabila data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam

batas kendali yang ditetapkan, maka hal ini berarti data yang diambil

belum seragam. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian

kualitas yang dilakukan oleh CV. MGA masih perlu adanya

perbaikan. Hal tersebut dapat terlihat apabila ada titik yang

berfluktuasi secara tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses

produksi masih mengalami penyimpangan. Dengan peta kendali

tersebut dapat diidentifikasi jenis-jenis kerusakan dari produk yang

dihasilkan. Jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada benih melon yang

dihasilkan disusun dengan menggunakan diagram pareto, sebagai

hasilnya adalah jenis-jenis kerusakan yang paling dominan dapat

ditemukan dan diatasi terlebih dahulu.

b. Analisis Diagram Pareto

Dari data informasi mengenai jenis kerusakan produk yang terjadi

kemudian dibuat diagram pareto. Diagram Pareto ini merupakan suatu

gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut

urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu

menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan

(ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan

(ranking terendah). Dengan memakai diagram Pareto, dapat terlihat

masalah mana yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas

Page 45: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

penyelesaian masalah. Fungsi diagram pareto adalah untuk

mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan

kualitas dari yang paling besar ke yang paling kecil.

c. Analisis Diagram Sebab - Akibat (Fishbone Diagram)

Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan, maka

dilakukan analisa faktor penyebab kerusakan produk dengan

menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat menganalisis faktor-

faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan produk.

Langkah-langkah dalam penyusunan diagram sebab–akibat

(Fishbone Diagram) adalah sebagai berikut ini :

1) Mengidentifikasi masalah utama

Bila terdapat banyak masalah, perlu diteliti masalah mana yang

paling penting untuk diselesaikan.

2) Mencari faktor penyebab dari masalah

Setelah mengetahui masalah utama untu diselesaikan, maka

langkah selanjutnya membuat daftar semua sebab yang mungkin

berpengaruh terhadap akibat yang muncul dengan menggunakan

diagram sebab-akibat dan melalui teknik brainstorming (sumbang

saran). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah manusia,

material, mesin, metode atau prosedur dan lingkungan.

3) Menemukan penyebab utama yang paling berpengaruh

Setelah mengetahui semua faktor penyebab dari masalah,

langkah selanjutnya yaitu memastikan sebab-akibat yang paling

mungkin dan paling berpengaruh dengan memastikan adanya

pengaruh antara sebab terhadap akibat. Penentuan penyebab utama

ini dapat dilakukan dengan cara diskusi atau voting. Berikut ini

adalah contoh penggunaan diagram sebab–akibat (Fishbone

Diagram) :

Page 46: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3 Diagram Sebab - Akibat (Fishbone Diagram)

d. Membuat rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas

Setelah diketahui penyebab terjadinya kerusakan produk, maka

dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan tindakan untuk

melakukan perbaikan kualitas produk.

Manusia Prosedur Mesin

Material Lingkungan kerja

Produk

Cacat

Page 47: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan CV. Multi Global Agrindo

Perusahaan CV. Multi Global Agrindo adalah badan usaha yang bergerak

dibidang perbenihan, khususnya bidang pemuliaan tanaman (breeding).

Kegiatan breeding di CV. MGA yang berkedudukan di Karanganyar

sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1980, akan tetapi pada waktu itu belum

berdiri perusahaan yang bernama CV. MGA. lokasi CV. MGA ini terletak di

jalan raya Solo-Tawangmangu km 30, Desa Gerdu Blero, Kecamatan

Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Dalam kegiatan breeding fokus utamanya adalah mengembangkan

potensi karyawan R&D (research and development). R&D adalah kegiatan

penelitian dan pengembangan varietas baru, maksudnya setelah CV. MGA

mengadakan penelitian-penelitian terhadap varietas baru, varietas tersebut

dikembangkan menjadi varietas-varietas unggul berkualitas tinggi. Akibat

besarnya pembiayaan R&D ini kegiatan pemuliaan tanaman di CV. MGA

sempat terhenti karena kekurangan pembiayaan. Pada tahun 1993 kegiatan

pemuliaan tersebut dihidupkan kembali oleh bapak Mulyono Herlambang

pendiri CV. MGA. Pada tahun 1998 barulah didirikan CV. MGA secara resmi.

CV. MGA sebagai perusahaan yang mempekerjakan para pemulia

tanaman (breeder) di karanganyar. CV. MGA berasal dari kata “Multi” yang

berarti bermacam-macam, “Global” yang dihubungkan dengan produk yang

dihasilkan dapat berupa produk yang berskala global baik nasional maupun

internasional, dan “Agrindo” yang merupakan kependekan dari agrikultur

indonesia. Dengan berdirinya CV. MGA diharapkan dapat memulai inovasi

dari para pemulia tanman di indonesia sehingga mampu menghasilkan pemulia

tanaman yang mampu bersaing ditingkat nasional ataupun internasional dan

mampu memenuhi kebutuhan benih di indonesia yang selama ini masih

bergantung dengan benih impor.

Sejalan dengan kegiatan R&D yang terus berkembang dan mengalami

kemajuan sehingga dalam kurun waktu 10 tahun antara tahun 1993-2003 CV.

36

Page 48: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

MGA telah banyak menghasilkan varietas benih baru seperti melon varietas

ladika, tomat varietas maestro, semangka varietas metal dan lain-lain. Puncak

dari kegiatan CV. MGA yaitu pada tahun 2004 memulai produksi benih dan

tahun 2006 melakukan pengembangan pasar. Saat ini benih yang telah

diproduksi oleh CV. MGA sudah merambah ke pasar luar negeri yaitu jepang

selain pasar dalam negeri sendiri. Sehingga CV. MGA telah banyak mendapat

penghargaan salah satunya adalah adanya penghargaan pada acara apresiasi

penerapan teknologi budidaya maju melon pada tahun 2001.

B. Visi, Misi Dan Budaya Perusahaan

Visi merupakan kondisi ideal yang akan dicapai perusahaan di masa yang

akan datang yang mencerminkan cita-cita yang hendak dicapai. CV. MGA

merumuskan visinya yaitu CV. MGA menjadi pelopor breeding di indonesia

untuk menghasilkan benih unggul hybird F1 yang bermutu tinggi untuk

memenuhi pasar dalam dan luar negeri.

Untuk mencapai visisnya maka CV. MGA merumuskan misinya sebagai

berikut:

1. Pengumpulan plasma nutfah

2. Pembentukan seed bank

3. Melaksankan research and development (R&D)

4. Melakukan SOP (standar operasional prosedur) dari setiap langkah kegiatan

5. Uji multi lokasi di dalam dan luar negeri

6. Produksi benih hybird F1 bermutu tinggi

7. Pemasaran benih di dalam dan luar negeri

8. Kemitraan dengan pelaku agrbisnis dan pemerintah

9. Peningkatan SDM dan kesejahteraan karyawan

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan diperlukan

pengorganisasian yang baik. Hal ini perlu dilakukan agar setiap orang yang

terlibat dalam suatu organisasi dapat bekerja lebih terarah, terencana, dan

bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Karyawan yang bekerja di CV. MGA

terdiri dari staf dan tenaga kerja harian yang bekerja sesuai kebutuhan

Page 49: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tergantung dari banyaknya pekerjaan. Jumlah staf yang bekerja di CV. MGA

yaitu ada 17 orang, sedangkan tenaga kerja harian sekitar 100 orang. Proses

perekrutan staf dan tenaga kerja berbeda. Dalam perekrutan staf, perusahaan

lebih mengutamakan pada keterampilan yang dimiliki oleh sumber daya

manusia (SDM). Proses penggajian staf dilakukan perbulan secara rutin,

sedangkan tenaga kerja harian digaji perminggunya.

CV. MGA dipimpin oleh bapak Mulyono Herlambang, pemilik

perusahaan ini mempunyai tugas mengawasi kegiatan perusahaan sehari-hari,

menerima laporan dari setiap divisi, mengambil keputusan dan juga menangani

langsung masalah keuangan bersama bendahara. Selain itu terdapat bendahara

yang merangkap sebagai sekretaris dan bertugas mencatat semua transaksi

perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan setiap harinya harus

didukung oleh sumberdaya manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik

sesuai dengan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Struktur

organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antaratiap bagian serta posisi

yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasional untuk mencapai tujuan. Struktur oragnisasi menjelaskan tentang

bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda tersebut dikoordinasikan.

Untuk menjalankan rencana tersebut haruslah disusun suatu struktur organisasi

yang baik, berikut struktur organisasi di CV. MGA :

Page 50: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Struktur Organisasi CV. MGA

Gambar 4. Struktur Organisasi CV. MGA

D. Tahap-Tahap Dalam Pembenihan Melon

Kegiatan dari pembenihan melon terdiri dari R&D, produksi, dan

pemasaran, berikut merupakan tahap-tahap pembenihan melon :

1. R&D

Kegiatan yang dilakukan dalam divisi R&D dimulai dengan kegiatan

penggaluran. Penggaluran ini dilakukan untuk medapatkan famili atau galur

sebagai unit seleksi untuk mendapatkan populasi yang seragam. Proses

selanjutnya adalah cross test. Cross test adalah proses mengawinkan

Titik Suharti

Komisaris Perusahaan

Mulyono

Direktur Perusahaan

Juwita

Wakil Direktur

Suyadi

Kabag R&D

Danas Avianto

Kabag Pemasaran

Sularno

Kabag Produksi

Suhirman

Staf Pemasaran

Atiek Ambarwati

Staf Kantor

Puji

Staf Pemasaran

Paidi

Staf Pemasaran

Udin

Staf Pemasaran

Mursid

Staf Pemasaran

Joko Supriyanto

Staf R&D

Bambang

Staf R&D

Sugitho

Staf Produksi Gatot Sugiarto

Sopir

Sulardi

Staf Produksi

Thohari

Staf Produksi

Page 51: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

individu hasil persilangan dengan salah satu induknya yang homozigot

resesif. Uji silang ini untuk mengetahui apakah individu yang diuji tersebut

homozigot atau heterozigot. Apabila hasil uji silang menunjukkan

perbandingan fenotipe keturunanya memisah, maka kesimpulannya individu

yang diuji heterozigot bukan homozigot (galur murni), tapi apabila hasil uji

silang 100 % berfenotipe sama maka individu tersebut homozigot. Galur

yang dihasilkan merupakan garis keturunan yang memiliki sifat-sifat khusus

yang ingin dipertahankan sehingga menjadi ciri khas dari suatu garis

keturunan.

2. Produksi Benih

Kegiatan produksi benih diawali dengan pemberian galur dari divisi

R&D. Galur yang diberikan pada bagian produksi berupa galur jantan dan

betina. Setelah galur jantan dan betina diterima maka berikut ini merupakan

tahap-tahap yang dilakukan di bagian produksi:

a. Persemaian

Dalam persemaian jumlah perbandingan antara galur jantan dan

galur betina adalah 1:10 artinya apabila ada 100 benih betina maka ada

10 benih jantan. Penanaman induk jantan sebanyak 10% ini dikarenakan

tanaman hanya mengambil bunga jantannya dimana tepung sarinya untuk

menyerbuki bunga betina sedangkan jumlah bunga jantan dalam setiap

batang tanaman mempunyai kemampuan untuk menyerbuki sepuluh

batang bunga betina. Persemaian benih menggunakan media pasir dan

campuran kompos dalam box. Setelah benih tumbuh dan berumur 4 hari,

benih tersebut siap dipindahkan ke polybag. Saat benih telah mencapai

umur 10 hari dalam polybag maka benih dapat dipindahkan ke lahan.

b. Pemeliharaan

Pada tahap pemeliharaan terdapat kegiatan penyiraman,

penyulaman, sanitasi, pemupukan, perompesan, pengendalian hama dan

penyakit pada tanaman melon.

Page 52: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Casting

Casting adalah kegiatan penutupan dengan menggunakan kertas

minyak pada bunga betina melon yang belum mekar dan siap

disilangkan. Casting ini bertujuan agar bunga betina dari tanaman melon

tidak tercampuri oleh bunga jantan dari tanaman lain untuk menghindari

penyerbukan yang tidak diinginkan. Casting pada tanaman melon ini

dilakukan sekitar jam 12 siang sampai sore hari yang bertujuan untuk

memudahkan pemilihan bunga yang siap mekar pada keesokan harinya.

d. Teknik Penyilangan

Proses penyilangan antara galur jantan dan galur betina bertujuan

untuk menghasilkan hybird F1. Dalam teknik penyilangan terdapat

proses kastrasi yaitu pengambilan serbuk sari pada bunga jantan. Kastrasi

dilakukan pada sore hari karena pada pagi hari terjadi penyerbukan.

Istilah penyerbukan dikenal dengan sebutan kohe. Kohe merupakan

kegiatan menyerbukkan bunga jantan ke bunga betina yang sudah

dipersiapkan sebelumnya. Kohe dilakukan pada pagi hari sekitar jam

07.00-10.00 WIB. Hal ini dilakukan karena setelah jam 10.00, bunga

yang telah mengalami perlakuan casting tersebut sudah layu sehingga

tidak maksimal jika dilakukan kohe.

e. Panen Buah Melon

Panen untuk buah melon yang dikonsumsi dengan buah melon

yang akan dijadikan benih berbeda jangka waktunya. Untuk memanen

buah melon yang akan dijadikan benih akan memerlukan waktu yang

lebih lama dibanding untuk konsumsi. Lama masa panen buah melon

untuk dijadikan benih yaitu pada umur 70-75 hari karena pentingnya

tingkat kematangan benih yang ada di dalam buah melon untuk

diproduksi menjadi benih yang berkualitas. ciri-ciri buah melon yang

sudah siap untuk dipanen untuk dijadikan benih adalah fisik tanaman

yang sudah lemah, daun seudah mengering, batang sudah layu, dan

apabila buah melon dibelah, daging buahnya lunak dan beraroma

alkohol.

Page 53: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

f. Processing Benih

Processing benih merupakan kegiatan pengambilan biji pada

daging buah. Setelah biji diambil lalu dibawa kegudang dan didiamkan

selama 3 hari. Tujuan biji didiamkan selama 3 hari adalah untuk

pemantapan kematangan benih. setelah benih memiliki tingkat

kematangan yang sempurna lalu diambil dan dicuci hingga bersih setelah

itu benih dikeringkan selama 7-10 hari.

g. Penyeleksian Benih

Penyeleksian benih dilakukan untuk memisahkan benih dari

kotoran seperti kerikil atau sisa-sisa daging buah yang menempel.

Kegiatan yang dilakukan dalam penyeleksian benih ini adalah

memisahkan benih normal, benih abnormal (bentuk biji yang tidak sesuai

dengan bentuk benih normal) dan benih yang tidak berisi.

h. Penyimpanan Benih

Penyimpanan benih dilakukan di dalam ruang penyimpanan benih

dan selama penyimpanan dilakukan uji daya tumbuh untuk mengetahui

apakah benih tersebut layak untuk dipasarkan. Tes daya tumbuh

dilakukan untuk mengetahui kemampuan tumbuh benih yaitu

kemampuan tumbuh normal benih untuk berkecambah pada

lingkungannya.

3. Pemasaran

Setelah dilakukan uji kelayakan benih maka tahap selanjutnya yaitu

melakukan pengemasan, setelah dikemas baru benih bisa dipasarkan. Untuk

benih melon sendiri dipasarkan dengan harga Rp 115.000,00 untuk setiap

500 biji yang setara dengan 20 gr. Pemasaran benih melon mencakup

wilayah dalam negeri dan luar negeri. Benih melon sendiri sangat banyak

permintaannya dari konsumen atau petani terutama benih melon varietas

MAI 119. Benih melon yang banyak permintaannya ini merupakan melon

dengan daging buah berwarna orange diantaranya benih melon varietas

MAI 119, LADIKA, dan MAI 116.

Page 54: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Alasan petani yang banyak menggunakan benih melon buatan dari

CV. MGA dikarenakan kualitas benih melon yang baik dan benih mampu

tahan lama serta daya tumbuhnya yang tinggi. Berbeda jika petani

menggunakan benih impor yang benihnya diberi pewarna dan tidak tahan

lama serta daya tumbuhnya tidak sebaik benih lokal. Dengan keadaan benih

yang berkualitas, CV. MGA mempunyai sendiri konsumen yang loyal yang

senantiasa selalu membeli produk benih buatan dari CV. MGA, sehingga

CV. MGA dalam memproduksi benih melon tergantung dari permintaan

petani atau konsumen.

Page 55: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Kerusakan Produk Benih Melon yang Terjadi di CV. MGA

Di CV. MGA dalam melakukan pengendalian kualitas produk benih

melon masih terjadi kerusakan pada produk tersebut. Melalui alat bantu check

sheet dalam mengumpulkan data bahwa terdapat tiga jenis kerusakan yang

terjadi pada produk benih melon yaitu jenis gabuk, kikik, dan kecil. Gabuk

merupakan benih melon yang tidak berisi (kopong), sedangkan kikik

merupakan benih melon yang bentuknya tidak normal dan kecil merupakan

benih melon yang ukurannya tidak sesuai standar benih normal (ukurannya

lebih kecil dari ukuran benih normal). Berikut ini merupakan hasil

pengumpulan data menggunakan check sheet :

Tabel 5. Data Produksi Benih Melon dan Jenis Produk Cacat di CV. MGA,

2012

No Varietas Jumlah

produksi

Jenis produk cacat (biji) Jumlah

produk

rusak

Persentase

produk

rusak Gabuk Kecil Kikik

1 MAI 116 87.500 17.500 750 2.000 20.250 23%

2 LADIKA 357.500 105.000 5.000 15.000 125.000 35%

3 MAI 119 1.622.500 495.000 12.500 17.500 525.000 32%

Total 2.067.500 617.500 18.250 34.500 670.250 32%

Sumber : CV. MGA Tahun 2012

Dari tabel 5 diketahui bahwa jenis produk cacat pada produksi benih melon

yaitu gabuk sebanyak 617.500 biji dari total produksi, jenis kikik sebanyak

34.500 biji dari total produksi dan jenis kecil sebanyak 18.250 biji dari total

produksi. Benih melon varietas MAI 119 lebih banyak diproduksi

dikarenakan varietas benih melon tersebut jumlah permintaan dari konsumen

lebih banyak dibandingkan dengan varietas benih melon lainnya.

B. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan CV. MGA Dalam Melaksanakan

Pengendalian Kualitas Benih Melon

Dalam melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk yang

berkualitas CV. MGA membuat standar produk yang bisa diterima dan

produk yang ditolak oleh perusahaan sesuai dengan BPSB. Akan tetapi,

44

Page 56: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dalam usaha mencapai dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan,

perusahaan selalu dihadapkan pada permasalahan. Permasalahan yang

dihadapi perusahaan berkaitan dengan produk yang dihasilkan perusahaan,

yang pada kenyataanya masih ada produk yang tidak sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang

berkualitas. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa faktor

yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar produk tetap konsisten atau

terjamin kualitasnya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya sikap mental, keterampilan, jaminan sosial, dan tingkat

penghasilan. Sikap mental merupakan keadaan jiwa seseorang seperti

motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan suatu dorongan jiwa yang

membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif

untuk mencapai tujuan bersama. Dalam meningkatkan produktivitas

keterampilan karyawan sangat diperlukan dimana keterampilan ini terkait

dengan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan

cepat dan benar untuk mencapai tujuan perusahaan seperti karyawan

mempunyai keahlian dalam teknik penyilangan melon yang tepat. Jaminan

sosial dan tingkat penghasilan juga mempengaruhi produktivitas karyawan

yaitu dimana jaminan sosial ini merupakan bentuk dari perlindungan dan

tanggung jawab perusahaan kepada karyawannya dalam memenuhi

kebutuhan hidup yang layak seperti memberikan tunjangan pensiun,

sedangkan tingkat penghasilan berkaitan dengan banyaknya tambahan

ekonomi yang diberikan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan.

Selain itu, pendidikan dan pengalaman kerja juga mempengaruhi

produktivitas setiap individu, dimana tingkat pendidikan ini berpegaruh

terhadap cara berpikir seseorang terkait dengan ilmu pengetahuan yang

terus berkembang dan juga harus didukung dengan pengalaman kerja

karena semakin lamanya waktu seseorang untuk bekerja akan dapat

meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bekerja. Sehingga

Page 57: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dalam hubungannya dengan menghasilkan produk yang berkualitas, tenaga

kerja harus memiliki sikap mental, keterampilan, jaminan sosial yang jelas,

tingkat penghasilan yang cukup, pendidikan, dan pengalaman kerja yang

baik untuk menunjang produktivitas sehingga mampu menghasilkan

produk yang berkualitas.

CV. MGA dalam meningkatkan kinerja atau produktivitas para

karyawan ada beberapa hal yang telah dilakukan diantaranya memberikan

kesempatan kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan

yang diberikan kepada karyawan yaitu memberangkatkan karyawannya ke

Jepang untuk belajar kegiatan pemuliaan tanaman. Pelatihan ini juga hanya

diberikan kepada karyawan yang berprestasi dan merupakan karyawan

tetap perusahaan seperti karyawan CV. MGA yang dianggap berprestasi

dan memiliki kemampuan dalam bekerja dibiayai oleh perusahaan untuk

ikut pelatihan ke Jepang. CV. MGA juga memperhatikan syarat perekrutan

staf dimana staf yang direkrut dilihat dari latar belakang pendidikan yang

menunjang kinerjanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Selain itu, CV. MGA dalam meningkatkan kesejateraan para karyawan

juga memberikan fasilitas yang bisa dinikmati oleh karyawan seperti

memberikan tunjangan hari raya (THR), tunjangan pensiun dan tunjangan

kesehatan. Pemberian tunjangan ini hanya diberikan perusahaan kepada

para staf saja sedangkan tenaga kerja harian yang ada hanya diberikan

upah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

2. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan sangat mempengaruhi

kualitas dari suatu produk yang akan dihasilkan, sehingga CV. MGA harus

memperhatikan kualitas dari bahan baku tersebut. Bahan baku utama yang

digunakan oleh CV. MGA untuk memproduksi benih melon yaitu benih

dari buah melon itu sendiri. Sehingga semakin baik kualitas bahan baku

yang digunakan maka akan semakin baik pula kualitas produk yang

dihasilkan. Demikian pula sebaliknya, jika bahan baku yang digunakan

untuk proses produksi kurang baik makan akan berdampak pada produk

Page 58: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

yang akan dihasilkan juga kurang baik. Bahan baku dikatakan baik jika

bahan baku tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh CV.

MGA yaitu benih melon yang berasal dari buah melon yang beratnya ˃ 0,6

kg, benih melon yang berwarna kekuning-kuningan, benih melon yang

berukuran ˃ 0,9 cm, benih melon yang bentuknya normal dan benih melon

yang seragam, sedangkan bahan baku yang dikatakan kurang baik jika

tidak memenuhi standar bahan baku yang ditetapkan oleh perusahaan.

3. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi untuk

menghasilkan benih yaitu cangkul, ember, pisau pemotong buah, sprayer,

tong tempat penyimpanan benih dan mesin pengatur suhu dan kelembaban

dalam ruang penyimpanan benih. Agar proses produksi dapat berjalan

lancar maka perusahaan dapat melakukan perawatan terhadap peralatan

dengan baik. Perawatan yang dapat dilakukan misalnya dengan

pengecekan setiap hari atau secara berkala. Pengecekan setiap hari atau

secara berkala ini dapat dilakukan pada mesin pengatur suhu dan

kelembaban, tong tempat penyimpanan benih, cangkul, pisau pemotong

buah dan sprayer. Tujuan dari adanya pengecekan dan perawatan ini untuk

meminimalisir terjadinya kerusakan pada peralatan produksi.

4. Metode Kerja

Metode kerja yang digunakan perusahaan sangat berpengaruh

terhadap kelancaran proses produksi. Berfungsinya metode kerja yang

diterapkan oleh perusahaan akan membantu mengatur semua bagian yang

terlibat dalam proses produksi sehingga akan meminimalisir tingkat

kerusakan produk yang terjadi. Demikian juga sebaliknya, jika metode

kerja yang diterapkan tidak berjalan dengan baik maka kemungkinan

terjadinya tingkat kerusakan produk yang dihasilkan cukup besar.

Metode kerja yang dilakukan oleh CV. MGA untuk mengendaliakn

kualitas produk yang akan dihasilkan yaitu dengan penerapan sistem

operasional prosedur (SOP) yang telah di tetapkan perusahaan. CV. MGA

menetapkan SOP yang berlaku dalam kegiatan perusahaan sesuai dengan

Page 59: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

bagian unit kerja karyawan, seperti SOP bagian R&D, SOP bagian

produksi, dan SOP bagian pemasaran. Sehingga karyawan dalam

melakukan aktivitas kerjanya berpedoman pada SOP yang telah ditetapkan

untuk mencegah tingkat kerusakan produk yang terjadi selama proses

produksi. Selain itu harus ada instruksi kerja yang jelas dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mejaga kualitas benih melon.

Instruksi kerja ini merupakan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang

mengatur secara jelas suatu aktivitas atau kegiatan pekerjaan (uraian rinci

dan tertulis untuk melaksanakan suatu pekerjaan). Di CV. MGA sendiri

sudah menerapkan SOP dalam setiap kegiatan kerja akan tetapi SOP yang

ada masih secara garis besar untuk setiap pekerjaan belum ada langkah-

langkah atau instruksi kerja secara terperinci dan tertulis untuk melakukan

pekerjaan dengan benar. Instruksi kerja ini penting dibuat agar aryawan

lebih memahami langkah-langkah kerja yang harus dilakukan agar

kegiatan pengendalian kualitas benih melon dilakukan secara tepat dan

benar. Instruksi kerja yang dibuat seperti uraian tugas yang jelas mengenai

tahap-tahap teknik penyilangan tanaman melon

5. Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan yang baik untuk untuk pertumbuhan tanaman

melon sangat mempengruhi kualitas benih yang akan dihasilkan.

Lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman melon dalam

menghasilkan benih berkualitas yaitu tanaman melon perlu penyinaran

matahari penuh selama pertumbuhannya yaitu antara 10-12 jam per hari.

Tanaman melon akan baik ditanam pada ketinggian 300-1.000 m di atas

permukaan laut, pada tanah berpasir yang banyak mengandung unsur hara

sebagai nutrisi untuk tanaman melon dengan pH 5,8-7. Hujan yang terus

menerus turun dapat merugikan tanaman melon. Hal ini dikarenakan

ketika curah hujan tinggi mengindikasikan kelembaban yang tinggi juga,

sehingga tanaman melon mudah diserang oleh penyakit karena keadaan

lingkungan sekitar tanaman melon lembab yang dapat merangsang

pertumbuhan jamur dan bakteri. Kelembaban yang optimal untuk

Page 60: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

penyimpanan benih melon sekitar 40-50%, sedangkan kelembaban untuk

tanaman melon sekitar 70-80%. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman

melon yang baik yaitu antara 20-30°C, sedangkan untuk suhu

penyimpanan benih melon yang baik sekitar 20-25°C. Benih melon

sebaiknya disimpan pada ruang penyimpanan yang hampa udara. Hal ini

dilakukan untuk tetap menjaga suhu dan kelembaban saat penyimpanan

benih, sehingga benih tahan lama ketika disimpan sekitar 5 tahun.

C. Penerapan Pengendalian Kualitas Benih Melon di CV. MGA

Setiap perusahaan penting untuk meningkatkan dan menjaga kualitas

produknya supaya mampu memenuhi harapan pelanggan. Untuk tetap

mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan oleh CV. MGA, maka CV.

MGA melakukan aktivitas pengendalian kualitas yang meliputi tiga tahapan

yaitu :

1. Pengendalian Terhadap Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor utama dalam menghasilkan produk

yang berkualitas. Sehingga CV. MGA dalam hal penetuan bahan baku

untuk proses produksi melakukan seleksi bahan baku terlebih dahulu

sebelum bahan baku tersebut diproses menjadi benih. apabila bahan baku

memliki kualitas yang baik (memenuhi standar) maka produk yang

dihasilkan juga akan memiliki kualitas yang baik. Karakteristik bahan

baku yang ditetapkan di CV. MGA yaitu :

a. Benih melon yang berasal dari buah melon yang beratnya diatas 0,6 kg

b. Benih melon yang berukuran ˃ 0,9 cm

c. Benih melon yang tidak tercampur dengan benih lainnya (benih melon

seragam)

d. Benih yang warnanya masih kekuning-kuningan bukan benih yang

berwarna coklat tua (benih busuk)

e. Benih yang bentuknya normal bukan benih yang cacat atau benih gabuk

Selama ini CV. MGA berpedoman menggunakan bahan baku untuk

dijadikan benih sesuai dengan karakteristik bahan baku yang ditetapkan,

sehingga jika bahan baku yang tidak sesuai dengan karakteristik maka

Page 61: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bahan baku tersebut tidak digunakan atau ditolak untuk melakukan proses

produksi. Di CV. MGA mengembangkan sendiri budidaya melon untuk

dijadikan benih melon dan juga mengembangkan penelitian untuk

menemukan varietas melon yang baru.

2. Pengendalian Terhadap Proses Produksi

Selama proses produksi, setiap karyawan yang terlibat bertanggung

terhadap hasil kerja mereka. Proses produksi yang berlangsung di CV.

MGA yaitu dimulai dari budidaya tanaman melon yang akan dijadikan

bahan baku benih, processing benih, penyeleksian benih dan penyimpanan

benih.

a. Budidaya Melon

Dalam budidaya melon yang perlu diperhatikan adalah dari

persemaian sampai panen buah melon. Kegiatan budidaya tanaman

melon dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh

perusahaan. Hal yang dilakukan dalam budidaya tanaman melon ini

sama pada umumnya hanya saja yang membedakan saat panen. Lama

masa panen melon yang digunakan untuk dijadikan benih umumnya

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk konsumsi.

Lama masa panen melon yang dijadikan benih sekitar umur 70-75 hari.

Hal ini dilakukan karena pentingnya kematangan biji yang ada di dalam

buah melon untuk dijadikan benih. selain itu juga yang memebedakan

budidaya melon untuk dijadikan benih yaitu ada proses casting dan

penyilangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hybird F1 yang

berkualitas dan merupakan calon benih unggul dari buah melon yang

berkualitas. Sedangkan pada budidaya melon untuk konsumsi proses

casting tidak ada, penyerbukan melon terjadi dengan sendirinya.

b. Processing Benih

Processing benih merupakan kegiatan pengambilan biji pada

daging buah. Setelah biji diambil lalu dibawa ke gudang dan didiamkan

selama 3 hari. Tujuan benih didiamkan selama 3 hari adalah untuk

pemantapan kematangan benih. Setelah itu benih dicuci hingga bersih

Page 62: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

kemudian dilakukan perendaman benih dengan larutan oxonia selam 30

menit yang bertujuan untuk menghilangkan hama atau penyakit yang

masih tertingal pada benih, selanjutnya dikeringkan di green house

selama 7-10 hari.

Gambar 5. Processing benih melon di CV. MGA

c. Penyeleksian Benih

Penyeleksian benih dilakukan untuk memisahkan benih dari

kotoran seperti kerikil atau sisa-sisa daging buah yang menempel.

Setelah benih dikelompokkan selanjutnya melakukan riset penanaman

tanaman melon untuk diuji tingkat keseragamannya. Kesergaman

tersebut meliputi bentuk buah dan keadaan tanaman. Bentuk buah ini

merupakan bentuk buah melon yang seragam yaitu buah melon

berbentuk bundar tidak ada yang lonjong dan ukurannya rata-rata sama,

sedangkan keadaan tanaman yaitu tanaman melon rata-rata

pertumbuhannya baik tidak layu atau mati. Apabila keseragaman

tersebut sudah terpenuhi 85% maka benih melon yang dihasilkan dari

tanaman tersebut dapat diproduksi. Kegiatan yang dilakukan dalam

penyeleksian benih ini adalah memisahkan benih normal, benih

abnormal (bentuk benih yang tidak sesuai dengan bentuk benih normal)

dan benih yang tidak berisi.

d. Penyimpanan Benih

Penyimpanan benih dilakukan di dalam ruang penyimpan benih.

Ruang penyimpanan benih ini didesain seperti ruangan hampa udara,

tidak ada ventilasi dan ada alat pengatur suhu dan kelembaban yang

disebut waki yang berguna untuk menjaga kualitas dari benih melon.

Selama penyimpanan dilakukan uji daya tumbuh untuk mengetahui

apakah benih tersebut layak untuk dipasarkan. Tes daya tumbuh

ditujukan untuk mengetahui kemampuan tumbuh benih yaitu

Panen

buah

Selek

si

buah

Pengam

bilan

benih

Pencuci

an

benih

penge

ringan seleksi

Perenda

man

benih

Page 63: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kemampuan tumbuh normal benih untuk berkecambah pada lingkungan

yang telah disediakan.

Pengujian daya tumbuh ini dilakukan pada suatu box yang

alasnya telah diberi koran dan dibasahi air, selanjutnya benih melon

diletakkan diatas koran dan disebarkan secara merata agar tidak terjadi

penumpukan. Setelah selesai maka dilakukan penutupan benih melon

tersebut dengan kertas koran yang telah dibasahi air dan untuk menjaga

kelembabannya maka box yang digunakan tersebut dibungkus dengan

plastik hitam sebanyak 3 lapis. Setelah semua perlakuan tersebut

dilakukan maka untuk mengetahui daya tumbuhnya setelah 2 atau 3

hari box tersebut dibuka dan dihitung benih yang telah berkecambah.

Apabila benih tersebut berkecambah lebih dari 85% maka benih

tersebut baik dan layak digunakan.

3. Pengendalian Terhadap Produk Jadi

Pengendalian terhadap produk jadi dilakukan sebelum tahap

packaging dan dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan. Hal ini dilakukan

dengan cara melakukan uji tes daya tumbuh kembali setelah hasil dari uji

tes daya tumbuh dinyatakan layak maka benih siap untuk dikemas dan

dipasarkan. Benih melon yang telah dikemas dengan isi 500 benih melon

dijual dengan harga per kemasan yaitu Rp 115.000,00. Kriteria benih

melon yang berkualitas adalah :

a. Benih melon mempunyai tingkat keseragaman 85%

b. Benih melon mempunyai tingkat uji daya tumbuh 85%

c. Benih melon dengan kadar air < 8,0%

d. Benih yang sehat bebas dari hama penyakit

D. Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik

Dalam menyelesaikan masalah pengendalian kualitas benih melon

untuk mengurangi tingkat kerusakan produk yang terjadi di CV. MGA dapat

dilakukan dengan penerapan pengendalian kualitas statistik dilakukan

beberapa langkah sebagai berikut :

Page 64: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. Analisis Membuat Peta Kendali p

Berdasarkan data pada tabel 5 maka terdapat jumlah produk cacat

yang cukup besar, sehingga perlu dianalisis dengan peta kendali p untuk

mengetahui sejauh mana produk cacat yang terjadi masih di dalam batas

kendali statistik. Peta kendali p mempunyai manfaat untuk membantu

pengendalian kualitas produksi dan dapat memberikan informasi mengenai

kapan dan dimana perusahaan harus melakukan perbaikan kualitas.

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam membuat peta kendali p :

a. Menghitung nilai proporsi produk yang cacat

p =

Keterangan :

np : jumlah gagal

n : jumlah yang diperiksa

Maka perhitungan datanya adalah sebagai berikut:

Melon MAI 116 :

p = = 0,23

Melon LADIKA :

p = = 0,35

Melon MAI 119 :

p = = 0,32

b. Menghitung garis pusat atau central line (CL)

Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan produk ( )

CL = =

Keterangan :

∑np : jumlah total yang rusak

∑n : jumlah total yang diperiksa

Maka perhitungannya adalah :

Page 65: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

CL = = = = 0,324

c. Menghitung batas kendali atas atau upper control limit (UCL)

UCL = + 3

Keterangan :

: rata-rata ketidak sesuaian produk

n : jumlah produksi

Maka perhitungannya adalah :

UCL = + 3 = 0,324 + 3 = 0,334

d. Menghitung batas kendali bawah atau lower control limit (LCL)

LCL = - 3

Keterangan :

: rata-rata ketidak sesuaian produk

n : jumlah produksi

Maka perhitungannya adalah :

LCL = - 3 = 0,324 - 3 = 0,323

Tabel 6. Hasil Perhitungan Batas Kendali Produksi Benih Melon di CV.

MGA, 2012

No Varietas Jumlah

produksi

(biji)

Jumlah

produk

rusak (biji)

Proporsi

produk

rusak (p)

CL UCL LCL

1 MAI 116 87.500 20.250 0,23 0,324 0,325 0,323

2 LADIKA 357.500 125.000 0,35 0,324 0,325 0,323

3 MAI 119 1.622.500 525.000 0,32 0,324 0,325 0,323

Sumber : Data Produksi Benih Melon Tahun 2012 Menggunakan Rumus

Peta Kendali p

Berdasarkan perhitungan tabel 6, maka dapat dibuat grafik peta

kendali p sebagai berikut :

Page 66: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

321

0,36

0,34

0,32

0,30

0,28

0,26

0,24

0,22

Sample

Pro

po

rtio

n_P=0,3242

UCL=0,3253

LCL=0,3231

1

1

P Chart of jumlah produk rusak

Tests performed with unequal sample sizes

Gambar 6. Peta Kendali p Terhadap Jumlah Produk Rusak di CV. MGA

Tahun 2012

Keterangan :

1. Melon varietas MAI 116

2. Melon varietas LADIKA

3. Melon varietas MAI 119

Berdasarkan grafik peta kendali p di atas dapat diketahui bahwa data

produksi benih melon tahun 2012 yang diperoleh tidak seluruhnya berada

dalam batas kendali yang telah ditetapkan bahkan banyak yang keluar dari

batas kendali. Terdapat dua titik yang berada diluar batas kendali dan satu

titik yang berada di dalam batas kendali. Sehingga dapat dikatakan bahwa

proses tidak terkendali karena adanya titik yang berfluktuasi menunjukkan

bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan. Dua titik yang

berada diluar batas kendali merupakan benih melon varietas MAI 116 dan

LADIKA karena nilai proporsi produk rusak yaitu 0,23 dan 0,35 yang

berada di luar batas kendali atas yaitu 0,325 dan batas kendali bawah

sebesar 0,323. Satu titik yang diterima didalam batas kendali yaitu benih

melon varietas MAI 119 dengan nilai proporsi produk rusak 0,32 yang

berada di dalam batas kendali atas dan bawah yang ditetapkan. Hal

tersebut menyatakan bahwa pengendalian kualitas benih melon di CV.

MGA memerlukan adanya perbaikan.

Page 67: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2. Menentukan Prioritas Perbaikan Dengan Menggunakan Diagram Pareto

Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan

klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga

terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang

terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan

yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah). Dengan diagram

ini dapat diketahui jenis produk cacat yang paling dominan berdasarkan

data hasil produksi benih melon tahun 2012.

Berikut ini merupakan tabel 7 yang telah diurutkan berdasarkan

jumlah produk yang cacat mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil

dan dibuat persentase kumulatifnya:

Tabel 7. Jumlah Jenis Produk Cacat Benih Melon, 2012

No Jenis produk cacat Jumlah (biji) Persentase Persentase

kumulatif

1 Gabuk 617.500 92,13% 92,13%

2 Kikik 34.500 5,15% 97,28%

3 Kecil 18.250 2,72% 100%

Total 670.250 100%

Sumber : CV. MGA Tahun 2012

Berdasarkan tabel 7 di atas maka dapat disusun diagram pareto

seperti terlihat pada gambar berikut :

jumlah produk cacat 617500 34500 18250

Percent 92,1 5,1 2,7

Cum % 92,1 97,3 100,0

jenis produk cacat Otherkikikgabuk

700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0

100

80

60

40

20

0

jum

lah

pro

du

k ca

cat

Pe

rce

nt

Pareto Chart of jenis produk cacat

Gambar 7. Diagram Pareto Produk Rusak Benih Melon di CV. MGA

Tahun 2012

Page 68: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan tabel 5 mengenai jumlah produksi dan jenis kerusakan

produk diketahui jenis gabuk merupakan jenis kerusakan terbanyak

dibanding dengan jenis kecil dan kikik, karena jumlah produk rusak jenis

gabuk sebesar 617.500 biji, sedangkan kecil dan kikik berturut-turut

sebesar 18.250 dan 34.500 dari total jumlah produksi. Jenis-jenis produk

cacat tersebut terjadi pada saat proses produksi dan langsung dipisahkan

dari produk yang baik supaya produk cacat tersebut tidak sampai ke tangan

konsumen. Setelah diketahui tabel 5 mengenai jenis-jenis kerusakan

produk benih melon maka, dapat dibuat tabel yang mengurutkan

berdasarkan jumlah produk cacat mulai dari yang terbesar hingga yang

terkecil dan dibuat persentase kumulatifnya. Persentase kumulatif berguna

untuk menyatakan berapa perbedaan yang ada dalam frekuensi kejadian

diantara beberapa permasalahan yang dominan.

Dari hasil pengamatan pada gambar 7 dapat diketahui bahwa 92,13%

kerusakan yang terjadi pada produksi benih melon di CV. MGA tahun

2012 adalah produk rusak jenis gabuk kemudian jenis kikik sebesar 5,15%

dan jenis kecil sebesar 2,72%. Sehingga perbaikan yang dapat dilakukan

dengan memfokuskan pada produk rusak jenis gabuk. Hal ini dikarenakan

produk rusak jenis gabuk tersebut mendominasi hampir mencapai 100%

dari total kerusakan yang terjadi pada produksi benih melon di CV. MGA.

3. Menentukan Faktor Penyebab Dominan Dengan Menggunakan Diagram

Sebab Akibat

Diagram sebab akibat yaitu alat untuk mengidentifikasi akar

penyebab dari masalah produk cacat jenis gabuk. Faktor-faktor penyebab

utama ini dapat dikelompokkan dalam:

a. Material atau bahan baku merupakan komponen dalam menghasilkan

suatu produk menjadi produk jadi

b. Machine atau mesin yaitu berbagai peralatan yang digunakan selama

proses produksi berlangsung untuk menghasilkan produk jadi

c. Man atau tenaga kerja merupakan orang atau pekerja yang terlibat

langsung dalam proses produksi

Page 69: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d. Method atau metode merupakan instruksi kerja yang telah ditetapkan

perusahaan yang harus diikuti dalam proses produksi

e. Environment atau lingkungan merupakan keadaan sekitar tempat

produksi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi proses produksi

Sebagai alat bantu untuk mencari faktor penyebab timbulnya

kerusakan tersebut maka digunakan diagram sebab akibat untuk

menelusuri penyebab terjadiya produk cacat jenis gabuk. Adapun

penggunaan diagram sebab akibat untuk menelusuri jenis gabuk pada

produk cacat adalah sebagai berikut :

Proses penyilangan

Sprayer

Perompesan Kurang teliti rusak

kurang teliti

Dosis pupuk

kurang teliti

Iklim

Sulit diperkirakan

Kelembaban

tinggi

Gambar 8. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) Produk Rusak

Jenis Gabuk di CV. MGA

Gabuk merupakan jenis produk cacat dari benih melon yang

benihnya tidak berisi (kopong). Dalam produksi benih melon jenis produk

cacat gabuk ini sering sekali terjadi dan jumlahnya cukup besar dibanding

dengan jenis produk cacat lainnya. Melalui diagram sebab akibat untuk

menentukan faktor dominan yang mempengaruhi kualitas benih melon

Manusia

Gabuk

Peralatan

Lingkungan

Page 70: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dilihat berdasarkan seringnya kemunculan subfaktor penyebab yang

ditimbulkan dan tingkat kepentingan penyebab yang berkaitan langsung

dengan kualitas benih melon. Diperoleh bahwa diantara ke tiga faktor

tersebut faktor yang paling dominan yang mempengaruhi banyaknya

produk cacat benih melon jenis gabuk yaitu faktor manusia, setelah itu

faktor lingkungan, dan faktor peralatan. Faktor manusia menjadi faktor

utama menjadi penyebab banyaknya produk cacat jenis gabuk yang

mempengaruhi kualitas benih melon secara langsung di CV. MGA karena

disebabkan faktor manusia memiliki subfaktor yang sering muncul dari

pada faktor yang lain. Banyaknya produk cacat benih melon jenis gabuk

ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi, faktor-faktor tersebut

adalah:

Tabel 8. Faktor yang Diamati dan Masalah yang Terjadi Pada Kerusakan

Produk Benih Melon Jenis Gabuk di CV. MGA

No Faktor yang

diamati

Masalah

1 Manusia a. Kurang teliti dalam perompesan

b. Kurang teliti dalam teknik penyilangan

c. Kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk

2 Lingkungan a. Kelembaban udara tinggi

b. Iklim yang tidak bisa diperkirakan oleh manusia

3 Peralatan a. Sprayer yang sering rusak

Sumber : Data Primer Tahun 2012

1) Faktor Manusia

a) Kurang Teliti Dalam Proses Pemeliharaan

Perompesan yang dilakukan saat budidaya tanaman melon

masih terjadi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan yang kurang

teliti. Kegiatan perompesan yaitu kegiatan untuk memangkas tunas

air yang tidak produktif. Tunas air yang seharusnya dipangkas pada

bagian ke 1-8 dan menyisakan tunas air ke 9-11 sebagai calon buah,

akan tetapi karyawan yang kurang teliti melakukan perompesan pada

tunas air ke 1-12. Akibat kesalahan dalam perompesan tersebut,

pengaruhnya langsung ke benih yang daya tumbuhnya kurang baik.

Page 71: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Hal ini dikarenakan calon buah akan tumbuh baik pada tunas air ke

9-11 yang merupakan tunas produktif.

Pada tunas air ke 9-11 mendapatkan sinar matahari yang

maksimal sehingga saat berlangsungnya fotosintesis hasil

fotosintesis dialokasikan untuk memunculkan bunga, akan tetapi

karena kesalahan dalam perompesan maka tunas air yang ada

bukanlah tunas air yang produktif melainkan tunas air yang tidak

produktif karena tidak melakukan fotosintesis. Tunas air yang tidak

produktif itu akan menyebabkan pertumbuhan bakal buah tidak

maksimal karena tidak melakukan fotosintesis secara langsung

sehingga energi yang diperoleh hanya berasal dari sisa hasil

fotosintesis yang dilakukan oleh tunas produktif. Hal ini

menyebabkan, seharusnya tunas produktif dapat memberikan hasil

fotosintesis secara penuh untuk pertumbuhan bakal buah akan tetapi

dengan adanya tunas tidak produktif hasil fotosintesis tersebut dibagi

sebagai pertumbuhan tunas tersebut. Akibat energi yang diperoleh

terbatas untuk pembentukan buah maka akan berdampak pada

pembentukan benih dalam buah tersebut, benih yang terbentuk tidak

maksimal perkembangannya dan dapat mengakibatkan benih

kopong. Tujuan perompesan yaitu agar proses produksi berlangsung

maksimal, mengurangi kelembaban dalam tajuk tanaman sehingga

mengurangi resiko terserang hama penyakit. Jika buah sudah

terbentuk maka dilakukan kegiatan topping yaitu pemangkasan

pucuk batang dengan tujuan agar pertumbuhan vegetatif terhenti

sehingga nutrisi hasil fotosintesis fokus diserap untuk pembentukan

buah.

b) Kurang Teliti Dalam Proses Penyilangan

Teknik penyilangan yang dilakukan dalam proses peroduksi

benih melon masih terjadi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan

yang kurang teliti saat penyilangan melon. Kesalahan yang terjadi

yaitu saat mengolesi serbuk sari ke kepala putik yang tidak rata

Page 72: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sehingga menyebabkan persilangan tidak sempurna. Akibat

penyerbukan yang tidak sempurna bakal buah yang terbentuk

perkembangannya tidak akan optimal. Perkembangan yang tidak

optimal pada bakal buah akan mengakibatkan perkembangan benih

didalamnya terhambat, dimana benih tersebut banyak yang kopong

karena kekurangan energi. Penyerbukan biasanya dilakukan pada

pagi hari sekitar jam 07.00-10.00 jika sudah terlalu siang maka

serbuk sari menjadi tidak aktif lagi dalam proses pembuahan

(fertilisasi). Selain itu penyerbukan tanaman melon dilakukan ketika

tanaman melon berumur 21 hari setelah tanam. Penyerbukan pada

tanaman melon dilakukan pada bunga betina yang mekar, kemudian

bunga jantan yang sebelumnya sudah dipersiapkan dibersihkan

serbuk sarinya dan mengoleskan serbuk sari tersebut ke kepala putik.

c) Kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk

Pemberian dosis pupuk yang tidak tepat akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman melon. Tujuan dari pemberian pupuk yaitu

untuk ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.

Pemupukan susulan pada tanaman melon harus tepat dosis yang

diberikan. Pemupukan susulan pada tanaman melon dilakukan setiap

minggu yaitu pada 7, 14, 21, 28 HST pemupukan berupa pupuk NPK

dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 20 gr/lt dan 200 gr/lt

sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman. Kurang telitinya karyawan

dalam pemberian dosis pupuk terkadang berlebihan dan juga

kekurangan pada tanaman melon. Kelebihan dosis pupuk akan

menyebabkan tanaman melon terlalu sehat sehingga mudah terserang

penyakit sedangkan jika kekurangan pupuk akan menyebabkan

tanaman melon kurang sehat karena mudah terserang penyakit. Hal

ini akan menghambat proses penyerbukan yang terjadi, seperti jika

tanaman melon kekurangan unsur kalium. Unsur kalium pada

tanaman melon ini berperan dalam penyusunan protein dan

karbohidrat untuk memaksimalkan perkembangan buah. Tanaman

Page 73: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

melon yang kekurangan unsur hara tersebut akan menghambat

pertumbuhan tanaman melon sehingga saat terjadinya proses

penyerbukan tidak akan maksimal dan berdampak pada

perkembangan buah yang ikut terhambat. Terhambatnya

perkembangan buah akan menyebabkan benih di dalam buah

kekurangan nutrisi sehingga banyak menyebabkan benih kopong

dalam buah tersebut.

2) Lingkungan

a) Kelembaban Udara Tinggi

Kelembaban yang tinggi mengidentifikasi bahwa uap air di

udara juga tinggi, sehingga menyebabkan benih menyerap uap air

tersebut dan kadar air benih akan meningkat. Hal ini dikarenakan

benih bersifat higroskopis sehingga benih akan menyesuaikan kadar

air yang ada di dalam benih dengan kadar air pada lingkungan

tempat benih berada. Benih yang sedang dikeringkan di green house

akibat kelembaban yang meningkat akan mempengaruhi kualitas dari

benih tersebut. Meningkatnya kadar air benih akan menyebabkan

penurunan daya tumbuh benih. Daya tumbuh benih yang menurun

disebabkan oleh kadar air benih yang tinggi berdampak pada laju

respirasi benih menjadi tinggi pula. Respirasi tersebut akan

menghasilkan produk yang tidak diperlukan seperti gas

karbondioksida, air, dan panas sehingga sejumlah energi dalam

benih akan hilang. Kelembaban udara yang tinggi juga dapat

merangsang aktivitas jamur Fusarium sp yang berkembang. Dengan

suhu yang tinggi benih akan mengadakan metabolisme lebih cepat

sehingga menyebabkan daya tumbuh benih menurun dan benih

menjadi kopong akibat energi yang digunakan habis dipakai.

b) Iklim yang Sulit Diperkirakan Oleh Manusia

Iklim yang sulit diperkirakan saat melakukan budidaya

tanaman melon merupakan faktor yang sangat penting sehingga

mengakibatkan kesulitan dalam menentukan waktu tanam yang

Page 74: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

tepat. Berkaitan dengan waktu tanam hal terpenting yaitu

memperkirakan saat panen benih tidak dilakukan pada musim hujan.

Kesalahan dalam menentukan waktu tanam bisa mengakibatkan

proses pembentukan dan perkembangan benih kurang sempurna

sehingga kualitas benih menjadi rendah. Ketika curah hujan tinggi

maka kelembaban udara disekitar tanaman melon akan tinggi pula

serta meningkatnya kandungan air di dalam tanah. Hal ini akan

mempercepat perkembangan patogen yaitu jamur dan bakteri seperti

bakteri Erwinia tracheiphila yang menyebabkan penyakit layu

bakteri dan jamur Pseudoperonospora cubensis penyakit embun

bulu. Jika penyakit tersebut menyerang tanaman melon maka, dapat

mempengaruhi perkembangan buah terutama pembentukan benih

dalam buah bisa menjadi kopong.

3) Peralatan

a) Sprayer yang Sering Rusak

Sprayer yang sering rusak akan menghambat kerja karyawan

dalam proses produksi. Karena sprayer ini memudahkan karyawan

saat melakukan penyemprotan terhadap hama dan penyakit. Sprayer

ini merupkan alat penyemprot yang digunakan untuk meberantas

hama, gulma dan penyakit pada tanaman. Jenis sprayer yang

digunakan di CV. MGA yaitu hand sprayer. Sprayer ini mudah

mengalami kerusakan seperti tabung pompa yang bocor dan selang

penyalur bocor. Jika komponen sprayer rusak yaitu tabung pompa

yang bocor maka, ketika muncul hama atau penyakit yang

menyerang tanaman melon akan sulit diatasi. Kesulitan dalam

mengatasi hama atau penyakit yang menyerang tanaman melon akan

merangsang penyebaran hama atau penyakit tersebut.

Buah melon yang terkena hama thrips dan sprayer yang

digunakan rusak maka, proses penyemprotan hama akan terganggu.

Benih dalam buah melon sebagai bahan baku produksi benih tidak

akan optimal dalam proses pembentukannya dan dapat menyebabkan

Page 75: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

benih menjadi kopong karena hama yang menyerang tanaman

menjadikan tanaman sebagai bahan makanan. Ketika hama thrips

menyerang, daun akan menjadi kriting, tanaman menjadi kerdil dan

tidak dapat membentuk buah secara normal sehingga dengan

serangan yang dilakukan oleh hama maka proses fotosintesis pada

tanaman terganggu. Daun-daun muda atau tunas baru yang habis

dimakan oleh hama secara tidak langsung tanaman tersebut tidak

dapat melakukan proses fotosintesis sehingga akan berpengaruh

terhadap kualitas benih melon.

4. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi Penyebab

Produk Cacat Pada Benih Melon

Setelah mengetahui penyebab yang terjadi pada produk cacat benih

melon di CV. MGA melalui diagram sebab akibat, maka dapat dibuat

suatu usulan atau rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas

benih melon itu sendiri. Usulan atau rekomendasi yang dapat dibuat yaitu

sebagai berikut :

Tabel 9. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi

Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon di CV. MGA

No Faktor yang

diamati

Permasalahan Tindakan Perbaikan

1 Manusia a. Kurang teliti dalam proses

pemeliharaan

b. Kurang teliti dalam proses

penyilangan

c. Kurang teliti dalam

pemberian dosis pupuk

a. Perusahaan membuat bagian kerja

baru yaitu bagian pengwas yang

bertugas untuk mengawasi proses

produksi

b. Mengadakan program pelatihan

kepada seluruh karyawan

2 Lingkungan a. Suhu udara dan kelembaban

tinggi

b. Iklim yang tidak bisa

diprediksi oleh manusia

a. Perusahaan menyediakan alat

pengeringan benih

b. Perusahaan menggunakan plastic

house di atas tanaman melon untuk

melindungi tanaman dari curah

hujan yang tinggi

3 Peralatan a. Sprayer yang sering rusak a. Perusahaan secara rutin selalu

memeriksa keadaan sprayer dan

menyiapkan cadangan sprayer

Sumber : Data Primer Tahun 2012

a. Faktor Manusia

1) Perusahaan Membuat Bagian Kerja Baru yaitu Bagian Pengawas

yang Bertugas Untuk Mengawasi Proses Produksi

Page 76: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian

pengawas yang bertugas untuk mengawasi atau pengecekan ulang

selama berlangsungnya proses produksi. Bagian pengawas ini

khususnya mengawasi proses penyilangan tanaman melon, saat

melakukan perompesan pada tanaman melon, pemberian dosis

pupuk pada tanaman melon dan pengecekan semua peralatan

produksi. Dengan adanya bagian pengawas maka kinerja karyawan

dalam bekerja akan terkontrol dengan baik dan dapat mengurangi

kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Diperlukannya

bagian pengawas ini karena kualitas merupakan suatu proses yang

tidak ada batas akhir akan tetapi merupakan perbaikan secara terus

menerus untuk menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya.

Bagian pengawas ini bertanggung jawab untuk pengecekan kerja

selama proses produksi dan memberikan laporan pertanggung

jawaban setiap hari kepada pemimpin perusahaan dan kepala bagian

produksi benih. Tugas kepala bgaian produksi yaitu memberikan

pengarahan kepada karyawan bawahannya dalam melakukan

pekerjaan, melakukan tugas atau pekerjaannya terkait dengan

kegiatan produksi benih, melaksanakan pengawasan terhadap

kegiatan produksi benih dan membuat laporan pertanggungjawaban

mingguan terkait kegiatan proses produksi. Kepala bagian produksi

ini walaupun meakukan tugas pengawasan terhadap kegiatan

produksi benih akan tetapi tidak semuanya tugas pengawasan bisa

dilakukan sendiri oleh kepala bagian akibat banyaknya tugas lain

yang harus diselesaikan seperti membuat laporan kegiatan proses

produksi benih sehingga diperlukan bagian pengawas khusus untuk

mengawasi kegiatan proses produksi benih dari awal sampai akhir

dan melakukan pengecekan terhadap peralatan yang digunakan

untuk kelancaran proses produksi.

Page 77: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2) Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan

Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan

baik itu karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap dalam

perusahaan. Perusahaan selama ini hanya memberikan pelatihan

kepada karyawan tetap untuk mengikuti pelatihan dalam rangka

mempelajari teknik pemuliaan tanaman di Jepang. Sehingga,

perusahaan sebaiknya tidak hanya memberikan pelatihan kepada

karyawan tetap yang berpotensi tetapi juga kepada seluruh karyawan

baik itu karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap untuk

meningkatkan skill (keterampilan) mereka.

Program pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan bagian

kerja karyawan, seperti untuk karyawan bagian prooduksi program

pelatihan ini dapat berupa pelatihan mengenai cara meningkatkan

kualitas benih melalui penggunaan teknologi yang tepat dalam

proses produksi atau perlakuan benih yang baik saat penyimpanan

agar benih tetap terjaga kualitasnya meskipun benih sudah lama

disimpan. Bagi karyawan yang tidak tetap dapat diberikan pelatihan

seperti pelatihan mengenai teknik budidaya yang tepat untuk

menghasilkan benih yang berkualitas dan sebagainya. Setiap

karyawan yang mengikuti program pelatihan diharapkan karyawan

tersebut setelah mengikuti program pelatihan, kinerjanya akan

meningkat dan kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisir.

b. Faktor Lingkungan

1) Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih

Kelembaban yang tinggi menyebabkan proses pengeringan

benih di green house menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan pada

kondisi lembab benih melon membutuhkan waktu lama dalam proses

pengeringan dan dapat menyebabkan benih memiliki kadar air yang

tinggi. Akibat kondisi tersebut, perusahaan perlu menyediakan alat

pengering benih untuk mengantisipasi terjadinya kondisi

kelembaban tinggi di green house. Adanya alat pengering benih ini

Page 78: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

dapat membantu perusahaan untuk tetap menjaga kualitas benih

melon. Alat pengeringan benih ini seperti oven dryer yag dapat

mengeluarkan panas merata di dalam oven melalui pengaturan suhu

pada oven tersebut. Pengeringan merupakan proses pemindahan

kadar air dari benih menuju kadar air kesetimbangan untuk

menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama untuk

disimpan.

2) Perusahaan Menggunakan Plastic House di Atas Tanaman Melon

Keadaan iklim yang tidak bisa diprediksi oleh manusia secara

pasti dianggap sulit untuk bisa menciptakan iklim yang sesuai

dengan keinginan manusia ketika akan bercocok tanam. Akan tetapi

jika keadaan iklim tidak mendukung setelah melakukan penanaman

melon di lahan, perusahaan bisa menggunakan plastic house di atas

tanaman melon sehingga dapat melindungi tanaman dari curah hujan

tinggi. Plastic house ini merupakan plastik yang tembus sinar

matahari dan biasanya digunakan untuk penutup green house.

Dengan menggunakan plastic house di atas tanaman melon dapat

memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan melon karena

terpenuhinya sinar matahari, tidak langsung terkena hujan, dan

sirkulasi uadara yang baik disekitar tanaman melon.

c. Peralatan

1) Perusahaan Secara Rutin Selalu Memeriksa Keadaan sprayer

Perusahaan secara rutin selalu memeriksa keadaan sprayer

yang digunakan agar ketika hama atau penyakit yang menyerang

tanaman melon, sprayer dapat digunakan dengan baik. Selain itu,

perusahaan juga menyiapkan cadangan sprayer jika sewaktu-waktu

sprayer rusak, sehingga saat adanya hama atau penyakit yang

menyerang tanaman melon tidak terhambat dalam pengendaliannya.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman melon ini penting

dilakukan untuk tetap menjaga kualitas benih saat diproduksi.

Page 79: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengendalian kualitas benih

melon di CV. MGA Kabupaten Karanganyar, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Jenis-jenis kerusakan pada produksi benih melon yang terjadi di CV. MGA

ada tiga jenis kerusakan produk yaitu jenis gabuk (benih yang kopong),

kikik (benih yang tidak normal) dan kecil (benih yang ukurannya dibawah

standar benih normal).

2. Faktor yang mempengaruhi kualitas benih melon di CV. MGA yaitu faktor

manusia, lingkungan, metode, bahan baku dan peralatan.

3. Penerapan pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA terdiri dari

pengendalian terhadap bahan baku, pengendalian terhadap proses produksi

dan pengendalian terhadap produk jadi. Pengendalian tersebut dilakukan

sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

4. Penerapan pengendalian kualitas secara statistik diperoleh hasil yaitu :

a. Dalam analisis peta kendali p terdapat dua titik yang berada diluar batas

kendali yaitu benih melon varietas MAI 116 dan LADIKA serta satu titik

yang diterima yaitu benih melon varietas MAI 119. Hal tersebut

menyatakan bahwa pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA

memerlukan adanya perbaikan.

b. Dengan analisis diagram pareto diketahui bahwa 92,13% kerusakan yang

terjadi adalah produk rusak jenis gabuk kemudian jenis kikik sebesar

5,15% dan jenis kecil sebesar 2,72%. Sehingga perbaikan yang dapat

dilakukan dengan memfokuskan pada produk rusak jenis gabuk.

c. Dengan analisis diagram sebab akibat berdasarkan subfaktor kemunculan

penyebab yang ditimbulkan diketahui bahwa faktor dominan yang

mempengaruhi kualitas benih melon adalah faktor manusia selanjutnya

faktor lingkungan dan peralatan. Faktor manusia terdiri dari kurang teliti

dalam proses perompesan, kurang teliti dalam proses penyilangan, dan

68

Page 80: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk. Faktor lingkungan terdiri

suhu dan kelembaban udara yang tinggi dan iklim yang sulit diperkirakan

oleh manusia. Faktor peralatan yaitu sprayer yang sering rusak.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada CV. MGA Karanganyar terkait

dengan pengendalian kualitas untuk meningkatkan kualitas benih melon yaitu

sebagai berikut :

1. Perusahaan seminimal mungkin dapat mengendalikan jenis-jenis kerusakan

produk yang terjadi dengan cara menerapkan pengendalian kualitas secara

statistik pada proses produksi benih melon.

2. Perusahaan harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas benih melon yaitu faktor tenaga kerja (manusia), peralatan,

lingkungan, metode dan bahan baku supaya kualitas benih melon yang

dihasilkan tetap terjaga kontinyuitasnya.

3. Perusahaan membuat instruksi kerja secara jelas dan tertulis dalam setiap

kegiatan pengendalian kualitas benih melon dari awal proses produksi

sampai produk jadi supaya benih melon yang dihasilkan kualitasnya

terjamin. Instruksi kerja yang dibuat seperti uraian tugas yang jelas

mengenai tahap-tahap teknik penyilangan tanaman melon.

4. Setelah dilakukan penerapan pengendalian kualitas secara statistik maka

dapat disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kualitas benih

sebagai berikut :

a. Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian pengawas yang

bertugas untuk mengawasi proses produksi. Dengan adanya bagian

pengawas maka kinerja karyawan dalam bekerja akan terkontrol dengan

baik dan kualitas produk yang dihasilkan akan terjamin.

b. Perusahaan mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan

baik itu karyawan tetap ataupun karyawan tidak tetap. Program pelatihan

ini disesuaikan dengan bagian kerja karyawan, seperti untuk karyawan

bagian produksi program pelatihan ini dapat berupa pelatihan mengenai

cara meningkatkan kualitas benih melalui penggunaan teknologi yang

Page 81: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON/Analisis...ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

tepat dalam proses produksi. Bagi karyawan yang tidak tetap dapat

diberikan pelatihan seperti pelatihan mengenai teknik budidaya yang

tepat untuk menghasilkan benih yang berkualitas

c. Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih seperti oven dryer yang

dapat mengeluarkan panas merata dengan mengontrol suhu yang ada

pada mesin oven dryer tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kondisi

kelembaban tinggi di green house.

d. Perusahaan dapat menggunakan plastic house di atas tanaman melon

karena mampu memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman

melon karena terpenuhinya sinar matahari, tidak langsung terkena hujan,

dan sirkulasi uadara yang baik disekitar tanaman melon.

e. Perusahaan secara rutin selalu memeriksa dan melakukan perawatan

terhadap sprayer dalam proses produksi benih melon untuk

meminimalisir terjadinya kerusakan pada peralatan tersebut dan selalu

menyiapkan cadangan peralatan dalam proses produksi jika sewaktu-

waktu ada peralatan yang rusak bisa diganti dengan cadangan peralatan

yang ada.