analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per...

132
ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER KAPITA, DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA TAHUN 2013 - 2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Diah Larasati NIM: 11140860000050 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M

Upload: nguyennhu

Post on 19-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER KAPITA,

DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

(IPM) DI INDONESIA TAHUN 2013 - 2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Diah Larasati

NIM: 11140860000050

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER KAPITA,

DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

(IPM) DI INDONESIA TAHUN 2013 - 2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Diah Larasati

NIM: 11140860000050

Di Bawah Bimbingan

Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si

NIP. 19811013200801 1 006

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan
Admin
AAA
Page 4: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan
Admin
AAA
Page 5: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Diah Larasati

NIM : 11140860000050

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :

1. Tidak menuggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melalukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan

bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 29 Maret 2018

Diah Larasati

11140860000050

Page 6: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Diah Larasati

2. Nama Panggilan : Laras

3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 15 Maret 1996

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Alamat : Jl. H. Mahir Rt 04/09 Kel. Ciater Kec.

Serpong

Kota Tangerang Selatan

6. Status : Belum Menikah

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Nomor Hp : 089508687770

9. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD : SDN Ciater 2

2. SMP : MTs. Al – Falah Pamulang

3. SMA : SMKN 1 Kota Tangerang Selatan

4. S1 : Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Surito (Alm)

Tempat & Tanggal Lahir : Purworejo, 1947

Pekerjaan : -

2. Ibu : Murjanah

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Januari 1965

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

iii

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of ZIS fund disbursement, GRDP per

capita, and poverty to human development index in Indonesia year 2013 - 2016.

This study uses human development index value in Indonesia in the period 2013 to

2016, and involves funding the ZIS as an instrument in order to support human

development in Indonesia. The method used is panel data analysis method with

Random Effect. The results showed that Zakat, infak and alms (ZIS) had a

significant positive effect on the HDI variable with correlation coefficient of

0,153111. PDRB per capita has a significant positive effect on the variable of

HDI with correlation coefficient value of 3,199995 and poverty have negative

effect on the variable of HDI with the value of correlation coefficient of (-

0,343672). While simultaneously ZIS, PDRB per capita, and Poverty influence

variable of HDI with Adjusted R-Square value equal to 0,604940.

Keywords: HDI, ZIS, GRDP per Capita, Poverty

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyaluran dana

ZIS, PDRB per Kapita, dan kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di

Indonesia tahun 2013 – 2016. Penelitian ini menggunakan nilai indeks

pembangunan manusia di Indonesia dalam kurun waktu 2013 hingga 2016, serta

melibatkan dana penyaluran ZIS sebagai instrumen lain dalam rangka mendukung

pembangunan manusia di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode

analisis data panel dengan Random Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Zakat, infak dan sedekah (ZIS) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel

IPM dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,153111. PDRB per kapita

berpengaruh signifikan positif terhadap variabel IPM dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 3,199995 dan kemiskinan berpengaruh negatif terhadap variabel

IPM dengan nilai koefisien korelasi sebesar (-0,343672). Sedangkan secara

simultan ZIS, PDRB per kapita, dan Kemiskinan mempengaruhi variabel IPM

dengan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,604940.

Kata kunci : IPM, ZIS, PDRB per Kapita, Kemiskinan

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

v

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Alhamdulillahi rabbi-l-alamin, syukur alhamdulillah penulis panjatkan

atas kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh

Penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita dan Kemiskinan Terhadap Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia tahun 2013 – 2016”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat – syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya

doa, dukungan, bantuan, bimbingan serta semangat dari orang – orang terbaik

yang ada disekeliling penulis. Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT, karena tanpa kehendak dan pertolongannya tidak mungkin saya

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kehidupan dari masa yang

kelam hingga masa modern seperti sekarang ini.

3. Keluarga terbaik saya, yaitu Ibu Murjanah yang telah mendidik saya dan

sekaligus sebagai kepala keluarga yang sudah bekerja keras untuk

menghidupi anak-anaknya. Pengorbananmu menjadi semangat untuk saya

dalam meraih impian. (Alm) Bapak Surito, sosok yang sudah tiada selama 16

tahun ini, namun kepergiannya menjadikan saya menjadi sosok yang lebih

mandiri dan harus bekerja keras untuk membahagiakan ibu saya, serta kakak

saya yaitu Bambang Murdianto yang sudah menjaga saya hingga detik ini.

Saya akan berusaha untuk dapat membahagiakan kalian semua, terima kasih

banyak atas doa dan pengorbananny untuk saya, terus doakan saya karena

saya akan selalu butuh doa kalian.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

vi

5. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik saya yang sudah banyak

membantu saya dalam penulisan skripsi ini, atas pengarahan, masukan dan

waktunya saya ucapkan banyak terima kasih.

6. Bapak Yoghi Citra Pratama, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu RR Tini Anggraeni, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak membantu.

8. Sahabat – sahabat terbaik saya yaitu Mila, Iyem, Zaria, Irna, Nurul, Bella,

Nurrohmaniyah, Andini yang selama empat tahun ini saling memberikan

masukan, arahan, diskusi juga perhatian yang tak ternilai. Harapanku semoga

kita akan selalu menjadi sahabat yang baik, sahabat yang saling mendukung.

Terima kasih banyak ku ucapakan atas pengorbanan waktu kalian serta

perhatian yang amat luar biasa, juga penyemangat selama perkuliahan.

9. Kelompok KKN SS 143 yang sudah memberi warna dan pengalaman baru

dalam hidup saya selama kurang lebih satu bulan saya harus jauh dari orang

tua, namun ketakutan itu hilang ketika saya mendapatkan teman terbaik di

KKN SS.

10. Teman – teman Eksyar angkatan 2014 yang saya cintai dan tidak bisa saya

sebutkan satu – persatu. Terimaka kasih untuk waktu yang cukup singkat ini,

namun mudah – mudahan banyak pelajaran hidup yang dapat kita ambil

sebagai pelajaran untuk mendewasakan diri.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik yang

membangun dari semua pihak.

Tangerang Selatan, 29 Maret 2018

Diah Larasati

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... i

ABSTRACT ...................................................................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 16

A. Landasan Teori ........................................................................................ 16

1. Teori Pembangunan Ekonomi ............................................................... 16

2. Teori Pembangunan Manusia ................................................................ 21

3. Teori Pembangunan Ekonomi Perspektif Islam .................................... 30

4. Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) ........................................ 34

5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita ......................... 45

6. Kemiskinan............................................................................................ 48

7. Pengaruh ZIS terhadap Indeks Pembangunan Manusia ........................ 54

8. Pengaruh PDRB per Kapita terhadap Indeks Pembangunan Manusia .. 55

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

viii

9. Pengaruh Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia........... 55

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 56

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 62

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 64

BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 65

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 65

B. Metode Pemilihan Sampel ....................................................................... 66

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 66

D. Metode Analisis ....................................................................................... 67

1. Penentuan Model Estimasi .................................................................... 69

2. Pemilihan Model Data Panel ................................................................. 71

3. Pengujian Statistik Analisis Regresi ..................................................... 73

E. Definisi Operasional ................................................................................ 76

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 79

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 79

1. Kondisi Pembangunan Manusia di Indonesia ....................................... 79

2. Perkembangan Zakat, Infak dan Sedekah di Indonesia......................... 81

3. PDRB per Kapita Provinsi di Indonesia ................................................ 83

4. Kondisi Kemiskinan di Indonesia ......................................................... 85

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 87

1. Hasil Estimasi Model Data Panel .......................................................... 87

2. Memilih Model Data Panel ................................................................... 89

3. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 91

4. Model Penelitian ................................................................................... 95

5. Interpretasi Hasil Analisis ..................................................................... 97

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

ix

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI............................................... 103

A. Kesimpulan ............................................................................................ 103

B. Saran ...................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 106

LAMPIRAN ................................................................................................. 110

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

x

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Indeks Pembangunan Manusia di beberapa Negara di Dunia, 2015 5

1.2 Penghimpunan ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016 9

1.3 Penyaluran ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016 9

1.4 Tingkat PDRB per Kapita di Indonesia, 2012-2016 (Ribu Rupiah) 11

2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM (2005) 29

2.2 Penelitian Terdahulu 56

3.1 Sumber Pengumpulan Data 67

4.1 IPM Provinsi di Indonesia (2012-2016) 80

4.2 Penghimpunan ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016 81

4.3 Penyaluran ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016 82

4.4 Peyaluran Dana ZIS Sepuluh Provinsi di Indonesia, 2013 - 2016 82

4.5 PDRB per Kapita Provinsi di Indonesia (ribu rupiah), 2012-2016 84

4.6 Tingkat Kemiskinan di Indonesia (%) 86

4.7 Regresi Data Panel Common Effect 87

4.8 Regresi Data Panel Fixed Effect Model 88

4.9 Tabel Random Effect 89

4.10 Tabel Hasil Uji Chow 90

4.11 Hasil Uji Hausman 91

4.12 Hasil Uji Regresi dengan Random Effect 92

4.13 Uji F-Statistik 93

4.14 Nilai Adjusted R2

94

4.15 Nilai Koefisien Variabel 95

4.16 Nilai Koefisien Provinsi di Indonesia 97

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan IPM di Indonesia 2012-2016 7

1.2 Tingkat Kemiskinan di Indonesia, 2012 – 2016 (%) 13

2.1 Terbentuknya IPM 26

2.2 Perbedaan Metodelogi IPM Lama dengan Metode baru 28

2.3 Ibnu Khaldun’s Cyrcle 33

2.4 Lingkaran Kemiskinan 50

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Observasi 110

2. Output Pooled Least Square 112

3. Output Fix Effect Model 113

4. Output Random Effect Model 114

5. Uji Chow 115

6. Uji Hausman 116

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Istilah pembangunan ekonomi baru mulai dikenal sebelum perang dunia

II, namun berkembang pesat tatkala menjadi perhatian pada akhir perang

dunia II. Banyak ahli berpendapat bahwa kebutuhan akan pembangunan baru

muncul setelah perang dunia kedua yang ditandai dengan adanya bantuan luar

negeri Amerika Serikat kepada negara-negara Eropa Barat dan Jepang. Bagi

negara-negara yang baru saja merdeka setelah perang dunia II, pembangunan

ekonomi menjadi hal yang sangat dibutuhkan dan mendesak untuk

membangun negaranya yang baru.

Faktor-faktor yang mendorong berkembangnya pembangunan ekonomi

ini diawali dengan adanya keinginan negara-negara berkembang untuk

mengatasi keterbelakangan mereka akibat kondisi mereka yang baru saja

bebas atau merdeka dari penjajah, ilmu ini mereka butuhkan untuk

meningkatkan kemakmuran masyarakatnya. Kedua, sebagai jalan atau usaha

untuk meningkatkan hubungan ekonomi yang dapat direalisasikan dengan

adanya bantuan dari luar negeri untuk negara-negara berkembang dan ketiga

adalah usaha negara maju untuk membantu negara berkembang mengenai

permasalahan berupa pengangguran, kemiskinan, kekurangan modal, dan

masalah lainnya (Sukirno, 2006:6).

Pembangunan ekonomi itu sendiri ialah serangkaian usaha dalam suatu

perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

2

infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin

berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin

meningkat (Sukirno, 2006:10). Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita

ketahui tujuan dari adanya pembangunan ekonomi itu diantaranya ialah

tersedianya fasilitas pendukung aktivitas masyarakat, kesempatan bekerja

meningkat, pendapatan meningkat dan pada akhirnya kemakmuran

masyarakat meningkat pula.

Pembangunan ekonomi yang telah disebutkan diatas telah banyak

dilaksanakan di negara-negara berkembang atau biasa disebut sebagai negara

dunia ketiga, Indonesia masuk di dalamnya. Pada umumnya pembangunan

ekonomi dipusatkan pada usaha-usaha untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Alasan yang mendasari ialah kondisi keterbelakangan ekonomi

merupakan hal yang paling dirasakan dan dengan adanya pembangunan di

bidang ekonomi diyakini dapat mendorong perubahan-perubahan dan

pembaharuan dalam bidang-bidang kehidupan lainnya di masyarakat

sehingga diharapkan mampu mendukung atau mempercepat pencapaian

tujuan pembangunan nasional (Subandi, 2014:3). Tujuan nasional negara

Indonesia tercantum dalam UUD 1945 alinea keempat yakni untuk

membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian

abadi, dan keadilan sosial, maka dalam mencapai tujuan negara Indonesia

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

3

tersebut dijadikanlah pembangunan sebagai alatnya yang mampu memberikan

keseimbangan pada pembangunan negara yakni pembangunan ekonomi

maupun pembangunan manusinya.

Menurut (Kuncoro, 1997:18) pada dasarnya ada dua macam indikator

terkait dengan keberhasilan suatu pembangunan ekonomi negara, yaitu

indikator ekonomi yang meliputi Gross National Product (GNP) perkapita

dengan laju pertumbuhan ekonomi, Gross Domestic Product (GDB) perkapita

dan indikator non ekonomi yang terdiri atas Human Development Index

(HDI) dan Physical Quality Life Index (PQLI). Arsyad menyebutkan dua

indikator pembangunan tersebut dengan istilah indikator moneter dan

indikator non-moneter (Arsyad, 1993:19). Dari indikator – indikator tersebut

jika dilihat dari suatu dimensi, maka ada indikator yang dapat menunjukkan

tingkat pertumbuhan dan ada pula indikator yang dapat menunjukkan tingkat

pemerataan.

Pembangunan ekonomi dipandang juga sebagai kenaikan atau

peningkatan pendapatan per kapita, karena kenaikan ini merupakan suatu

pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam peningkatan perekonomian

rakyat. Namun dalam prosesnya, pendapatan nasional terkadang tidak relevan

dengan kondisi yang sebenarnya (Subandi, 2014:14). Indikator pendapatan

per kapita memiliki kelemahan, kelemahan itu timbul karena perbandingan

secara demikian mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan dalam hal-hal

berikut antara berbagai negara: struktur umur penduduk, distribusi

pendapatan masyarakat nasional, metode perhitungan pendapatan, dan

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

4

perbedaan nilai mata uang (kurs) dengan mata uang dolar Amerika Serikat,

misalnya (Arsyad, 1993:21).

Paradigma yang berkembang sebelumnya menganggap bahwa

pembangunan sangat identik dengan pembangunan secara ekonomi, namun

pendapat lain bermunculan, bahwasannya pembangunan suatu negara dapat

dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Indeks Pembangunan

Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi lain

dari pembangunan.

Sumber daya manusia dibutuhkan dalam pemanfaatan sumber daya alam

dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (Smith,

2009:86). Pada tahun 1990 UNDP menyajikan laporan-laporan tahunan

dengan menggunakan suatu indikator yang dijadikan sebagai salah satu

program pembangunan yaitu indeks pembangunan manusia (IPM). Indeks

pembangunan manusia atau Human Developmnet Index merupakan

merupakan indeks yang mengukur tingkat keberhasilan dari pembangunan

manusia di suatu tempat yang dilihat dari empat indikator yang merefleksikan

dimensi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup

layak. Keempat indikator tersebut adalah angka harapan hidup saat lahir,

angka melek huruf, gabungan angka partisipasi kasar, dan Produk Domestik

Bruto (PDB) per kapita. Pada tahun 2010, UNDP secara resmi

memperkenalkan penghitungan IPM dengan metode yang baru. Indeks

Pembangunan Manusia terdiri dari tiga dimensi dengan empat indikator.

Dimensi yang masuk di dalamnya yakni dimensi kesehatan, pendidikan, dan

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

5

standar hidup. Satu indikator pada dimensi kesehatan yaitu tingkat harapan

hidup, dua indikator pada dimensi pendidikan yaitu tingkat harapan sekolah

dan rata-rata lama tahun sekolah, serta satu indikator pada dimensi standar

hidup yakni pendapatan nasional per kapita. Berdasarkan pengukuran pada

tiga dimensi dengan melihat empat indikator tersebut mengahasilkan empat

kategori dalam menggambarkan kualitas pembangunan manusianya. Kategori

tersebut yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Tabel 1.1

menunjukan gambaran tingkat IPM di Indonesia dan negara-negara lain di

dunia.

Tabel 1.1

Indeks Pembangunan Manusia di beberapa Negara di Dunia, 2015

Negara Indeks

Pemban

gunan

manusia

Tingkat

Harapan

Hidup

(Tahun)

Harapan

lama

sekolah

(tahun)

Rata-

rata

lama

sekolah

(tahun)

Very High Human

Development

Norwegia (1)

Australia (2)

Swiss (3)

Amerika Serikat (8)

Singapura (11)

Inggris (14)

Korea Selatan (17)

Jepang (20)

Brunei Darussalam (31)

Qatar (32)

Saudi Arabia (39)

0,994

0,935

0,930

0,915

0,912

0,907

0,898

0,891

0,856

0,850

0,837

81,6

82,4

83,0

79,1

83,0

80,7

81,9

83,5

78,8

78,2

74,3

17,5

20,2

15,8

16,5

15,4

16,2

16,9

15,3

14,5

13,8

16,3

12,6

13,0

12,8

12,9

10,6

13,1

11,9

11,5

8,8

9,1

8,7

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

6

High Human Development

Rusia (50)

Malaysia (62)

Iran (69)

Turki (72)

Brasil (75)

Cina (90)

0,798

0,779

0,766

0,761

0,755

0,727

70,1

74,7

75,4

75,3

74,5

75,8

14,7

12,7

15,1

14,5

15,2

13,1

12,0

10,0

8,2

7,6

7,7

7,5

Medium Human

Development

Mesir (108)

Indonesia (110)

Palestina (113)

Filipina (115)

Afrika Selatan (116)

Vietnam (116)

India (130)

0,690

0,684

0,677

0,668

0,666

0,666

0,609

71,1

68,9

72,9

68,2

57,4

75,8

68,0

13,5

13,0

13,0

11,3

13,6

11,9

11,7

6,6

7,6

8,9

8,9

9,9

7,5

5,4

Low Human Development

Kenya (145)

Myanmar (148)

Nigeria (152)

Papua Nugini (158)

Afganistan (171)

Afrika Tengah

Niger

0,548

0,536

0,514

0,505

0,485

0,350

0,348

61,6

65,9

52,8

62,6

60,4

50,7

61,4

11,0

8,6

9,0

9,9

9,3

7,2

5,4

6,3

4,1

5,9

4,0

3,2

4,2

1,5

Very High Human

Development

High Human Development

Medium Human

Development

Low Human Development

0,896

0,744

0,630

0,505

80,5

75,1

68,6

60,6

16,4

13,6

11,8

9,0

11,8

8,2

6,2

4,5

Sumber: UNDP, Human Development Report (2015)

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

7

Indonesia berada di kelas medium atau sedang tingkat pembangunan

manusianya, bahkan terlihat bahwa di kawasan ASEAN saja Indonesia

tertinggal oleh negara Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia dalam hal

tingkat pembangunan manusianya. Ketiga negara tersebut masuk ke dalam

kategori sangat tinggi dan tinggi dengan nilai indeks negara Singapura adalah

91,2. Brunei dengan nilai indeks 85,6 dan Malaysia memiliki nilai 77,9. Pada

tahun 2015 tersebut terlihat bahwa Norwegia menjadi negara yang memiliki

indeks pembangunan manusia tertinggi, artinya di negara tersebut rata-rata

kualitas manusianya sudah tinggi dan sangat baik. Nilai indeks IPM

Norwegia mencapai 99,4 sedangkan Indonesia memiliki nilai 68,4 berada

dalam kelas menengah tingkat pembangunan manusianya dengan angka

harapan hidup sekitar 69 tahun, harapan lama sekolah 13 tahun, dan rata-rata

lama sekolah kurang lebih 7 tahun. Perkembangan IPM di Indonesia dapat

dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Perkembangan IPM di Indonesia 2012-2016

Sumber: bps.go.id

67.7

68.31 68.9

69.55

70.18

66

67

68

69

70

71

2012 2013 2014 2015 2016

IPM INDONESIA

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

8

Berdasarkan Gambar 1.1, tahun 2012 hingga 2016 relatif angka indeks

pembangunan manusia di Indonesia memiliki peningkatan, walaupun terlihat

peningkatan itu tidak terlalu signifikan. Angka indeks pembangunan dari

tahun ke tahunnya mengalami peningkatan antara 0,61 hingga 0,65 jika

dihitung. Di tahun 2016 IPM Indonesia berada di angka 70,18 yang berarti

Indonesia masuk ke dalam kelas sedang tingkat pembangunan manusianya.

Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, maka

negara membutuhkan peran aktif dari banyak elemen, salah satunya adalah

zakat. Zakat merupakan sub sistem lain yang muncul dalam ekonomi islam

sebagai salah satu instrumen penerimaan negara yang dijadikan sumber

pembiayaan bagi peningkatan SDM. Sudah ada beberapa peneliti yang

melakukannya penelitian untuk mengetahui potensi zakat di Indonesia,

diantaranya yang terbaru adalah menurut penelitian BAZNAS (2015), potensi

zakat di Indonesia mencapai Rp 386 triliun dan dari kerjasama antara

BAZNAS dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB yang

menyatakan bahwa potensi zakat secara nasional mencapai Rp 217 triliun

atau setara dengan 3,40% dari total PDB. Potensi tersebut didukung oleh

kondisi negara Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas

penduduknya adalah muslim yakni sekitar 216,66 juta penduduk atau dengan

presentase sebesar 85% dari total populasi. Namun apalah artinya potensi

yang cukup besar jika tidak diimbangi dengan kegiatan realisasi

penghimpunan dan penyaluran potensi tersebut untuk mengetahui impact dari

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

9

adanya zakat, infak, dan sedekah. Dari potensi yang sedemikian besarnya,

zakat riil yang terkumpul ialah sebagai berikut.

Tabel 1.2

Penghimpunan ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016

Tahun Penghimpunan ZIS

2012 52.454.295.426

2013 48.172.735.723

2014 185.884.216.884

2015 343.974.177.096

2016 459.172.253.282

Sumber: Laporan Outlook Zakat 2017

Terlihat berdasarkan Tabel 1.2, bahwa angka kisaran penghimpunan ZIS

nasional yang berhasil dihimpun menunjukan angka milyar rupiah. Di tahun

2012, ZIS nasional yang terkumpul sekitar 52.454.292.426 rupiah dan terus

meningkat setiap tahunnya hingga di akhir tahun 2016 mencapai

459.172.253.282 rupiah. Jika dilihat dari jumlah potensi yang diperkiraan

mencapai 386 triliun rupiah, maka penghimpunan riil zakat dirasa masih

sangat terlalu jauh dari potensi yang ada. Setelah zakat itu dihimpun, maka

zakat itu akan disalurkan. Tabel 1. 3 menunjukkan besaran jumlah penyaluran

dana ZIS dalam lima tahun terakhir.

Tabel 1.3

Penyaluran ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016

Tahun Penyaluran ZIS

2012 453.608.000

2013 8.979.902.431

2014 17.490.291.878

2015 64.373.804.233

2016 164.377.951.096

Sumber: Laporan Outlook Zakat 2017

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

10

Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa angka penyaluran ZIS nasional

dalam kurun waktu lima tahun mengalami peningkatan. Diawali tahun 2012

sebesar 453.608.000 rupiah hingga akhirnya di tahun 2016 sebesar

164.377.951.096 rupiah. ZIS yang disalurkan diperkirakan seper empat atau

seper tiga dari total penghimpunan ZIS jika kita lihat pada Tabel 1.2.

Faktor yang dianggap penting lainnya dalam upaya pembangunan

manusia di suatu daerah atau negara ialah tingkat pertumbuhan ekonomi dan

tingkat kemiskinan masyarakatnya. Tiga dimensi mendasar dari

pembangunan manusia terdiri dari dimensi standar hidup yang diwakili

dengan ukuran pendapatan perkapita, kesehatan yang diwakili oleh lamanya

angka harapan hidup dan tingkat pendidikan yang diwakili oleh rata-rata lama

sekolah serta tingkat harapan sekolah, maka PDB per kapita dalam skala

negara dan PDRB per kapita dalam skala daerah atau provinsi memiliki peran

atau andil sebagai salah satu keberhasilan pembangunan manusia pada suatu

wilayah.

Berdasarkan Tabel 1.4 terlihat bahwa angka PDRB per kapita dari

masing-masing Provinsi. PDRB per kapita tertinggi berada di Provinsi DKI

Jakarta dan Kalimantan Timur yakni dengan besaran 149.799.370 rupiah dan

125.377.880 rupiah untuk Kalimantan Timur. Namun untuk provinsi lainnya

kisaran angka PDRB per kapita berada pada angka 20.000.000 rupiah sampai

80.000.000 rupiah. Sedangkan PDRB per kapita terendah berada pada

Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan nilai 11.487.560 rupiah. Ini

menggambarkan belum terjadinya pemeratan pendapatan masyarakat

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

11

Indonesia, inilah yang menjadi perhatian pemerintah saat ini untuk

mengoptimalkan hasil pembangunan di setiap daerahnya agar tetap

mengusahakan dari setiap kebijakan pembangunan mengarah pada pemeratan

hasil pembangunan suatu daerah. Rata-rata dari semua provinsi di Indonesia

memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari tahun 2012

hingga 2016 dan ini memungkinkan adanya indikasi pertumbuhan ekonomi

regional daerah atau provinsi mengalami kenaikan dan tidak dipungkiri

bahwa kondisi ekonomi nasional sangat mempengaruhinya. Data tingkat

pertumbuhan ekonomi regional yang diwakili oleh variabel PDRB per kapita

disajikan dalam Tabel 1.4:

Tabel 1.4

Tingkat PDRB per Kapita di Indonesia, 2012-2016 (Ribu Rupiah)

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Aceh 23.099,13 23.228,59 23.129,04 22.523,41 22.837,73

Sumatera Utara 28.036,88 29.339,21 30.477,07 31.637,41 32.885,09

Sumatera Barat 23.744,01 24.857,64 25.982,83 27.077,95 28.160,46

Riau 72.396,34 72.297,05 72.390,88 70.769,78 70.604,54

Jambi 32.417,72 34.012,10 35.878,09 36.753,23 37.728,37

Sumsel 28.577,89 29.656,76 30.636,27 31.549,30 32.694,36

Bengkulu 18.143,51 18.919,30 19.626,72 20.302,48 21.043,16

Lampung 21.794,83 22.770,68 23.647,27 24.581,68 25.570,21

Babel 31.172,42 32.081,30 32.859,64 33.479,77 34.135,95

Kep. Riau 70.930,00 73.743,33 76.313,81 78.616,07 80.329,85

Dki Jakarta 123.962,38 130.060,31 136.312,34 142.892,19 149.779,37

Jawa Barat 23.036,00 24.118,31 24.966,86 25.842,32 26.921,97

Jawa Tengah 20.950,62 21.844,87 22.819,16 23.887,37 24.967,85

Di Yogyakarta 20.183,88 21.037,70 21.867,90 22.688,35 23.566,25

Jawa Timur 29.508,40 31.092,04 32.703,39 34.272,29 35.962,40

Banten 27.716,47 28.910,66 29.846,64 30.799,59 31.761,92

Bali 26.689,58 28.129,67 29.668,90 31.094,58 32.664,35

NTB 14.276,69 14.809,84 15.369,94 18.476,51 19.310,68

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

12

NTT 10.030,98 10.396,76 10.742,32 11.099,85 11.487,56

Kalbar 21.062,22 21.971,93 22.712,65 23.451,95 24.309,13

Kalteng 27.749,01 29.106,40 30.216,73 31.619,18 32.903,20

Kalsel 25.547,77 26.423,90 27.220,27 27.787,88 28.536,10

Kaltim 124.501,88 133.868,68 133.086,11 128.594,76 125.377,88

Kalut - 74.106,93 77.152,60 76.823,85 76.785,92

Sulut 25.145,96 26.445,86 27.805,52 29.196,39 30.682,60

Sulteng 22.724,47 24.490,98 25.316,27 28.784,20 31.170,24

Sulsel 24.507,17 26.083,42 27.749,47 29.430,67 31.295,24

Sultengg 25.489,79 26.815,36 27.896,05 29.201,90 30.474,05

Gorontalo 16.650,27 17.639,12 18.622,44 19.473,94 20.427,41

Sulawesi Barat 17.16,06 18.008,81 19.232,05 20.265,50 21.087,43

Maluku 13.129,11 13.572,07 14.219,62 14.740,30 15.325,25

Maluku Utara 15.691,01 16.332,22 16.869,52 17.534,41 18.177,00

Papua Barat 55.047,84 57.581,36 59.142,59 60.064,13 61.242,01

Papua 36.280,03 38.621,36 39.271,88 41.424,06 44.420,53

Sumber: bps.go.id

Faktor lain yang sangat mempengaruhi atau dianggap penting dalam

peningkatan IPM ialah tingkat kemiskinan, jika ingin meningkatkan IPM maka

tingkat kemiskinan harus ditekan dan sebaliknya jika tingkat kemiskinan tinggi

maka hal ini berdampak pada rendahnya IPM pada suatu wilayah atau daerah.

Kemiskinan merupakan salah satu aspek lain yang menggambarkan kualitas hidup

manusia yaitu standar hidup layak sedangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

menjadi salah satu prioritas pembangunan suatu negara, yang merupakan salah

satu indikator keberhasilan dalam pembangunan (Muliza, 2017:52).

Kemiskinan merupakan persoalan klasik yang telah ada sejak lama.

Kemiskinan merupakan topik atau masalah utama bagi negara dunia ketiga atau

negara yang sedang berkembang yang menyebabkan tingkat kemakmuran negara

atau wilayah relatif rendah. Gambaran kemiskinan di Indonesia dalam kurun

waktu tahun 2012 hingga 2016 dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

13

Gambar 1.2

Tingkat Kemiskinan di Indonesia, 2012 – 2016 (%)

Sumber: worldbank.org dan bps

Terlihat dari Gambar 1.2 bahwasannya tingkat kemiskinan di Indonesia

masih relatif tinggi dan menjadi salah satu permasalahan dalam

pembangunannya, namun terlihat dari setiap tahunnya kemiskinan di

Indonesia menurun. Pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk Indonesia yang berada di kisaran angka kurang lebih 250 juta,

maka sekitar 30 juta orang berada dalam kemiskinan. Berdasarkan Gambar

1.2 tersebut angka kemiskinan mengalami penurunan dan di tahun 2016

mencapai angka 10,7 persen, artinya penduduk miskin mengalami penurunan

dan ada sekitar 26,75 juta penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2016.

Permasalahan ini merupakan tugas pemerintah pusat dan pemerintah

daerah untuk mengoptimalkan hasil dari adanya pembangunan agar diterima

secara merata. Tidak hanya saja masalah kemiskinan, namun masalah

pertumbuhan ekonomi yang biasa dicirikan dengan PDRB per kapita yang

mampu memberikan stimulus keuangan untuk pembangunan daerah dan pada

12

11.4 11.4 11.2

10.7

10

10.5

11

11.5

12

12.5

2012 2013 2014 2015 2016

Kemiskinan

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

14

akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sehingga kuliatas

manusia menjadi baik dan berdampak pada pembangunan manusia yang

berkualitas baik.

Untuk memperkuat pendanaan dalam upaya pembangunan, maka dana

ZIS menjadi salah satu elemen lain yang dapat dijadikan salah satu sumber

untuk pembangunan negara Indonesia termasuk pembangunan manusianya.

Dalam kurun waktu lima tahun, peningkatan penyaluran dana ZIS terlihat

cukup signifikan perubahannya, hal ini membuktikan bahwa pemerintah telah

serius menjadikan dana ZIS sebagai salah satu instrumen fiskal yang akan

mendukung upaya pembangunan negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang yang sudah penulis tuliskan, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada atau tidaknya pengaruh

Penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan terhadap tingkat

IPM di Indonesia dalam kurun waktu 2013 hingga 2016, dan juga untuk

melihat seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel Penyaluran

Dana ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan tersebut terhadap variabel

Indeks Pembangunan Manusia.

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka penulis ini memiliki beberapa

tujuan, diantaranya:

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

15

1. Untuk menganalisis pengaruh Penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita

dan Kemiskinan secara parsial terhadap IPM di Indoneisa tahun 2013

hingga 2016.

2. Untuk menganalisis pengaruh Penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita

dan Kemiskinan secara simultan terhadap IPM di Indoneisa tahun 2013

hingga 2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah

dalam menentukan strategi dan kebijakan mengenai pembangunan

manusia di provinsi tersebut.

2. Penelitian ini dapat mengkomparasi pengaruh – pengaruh variabel terkait

yang dapat mempengaruhi IPM di provinsi tersebut.

3. Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

4. Bagi penulis penelitian ini dijadikan sebagai media pembelajaran dan

penerapan teori – teori yang terkait yang sudah didapati oleh penulis

selama perkuliahan.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Pembangunan Ekonomi

Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa

akhir. Proses pembangunan sebenarnya merupakan suatu perubahan

sosial budaya. Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat

bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung manusia dan struktur

sosialnya. Jadi, bukan hanya yang dikonsepsikan sebagai usaha

pemerintah belaka (Subandi, 2014:9).

Pembangunan ekonomi merupakan objek utama dari kajian ilmu

ekonomi pembangunan, yaitu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis

masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang

dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

agar negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan

lebih cepat lagi. Kajian ekonomi pembangunan sesungguhnya hadir

ditujukan khusus untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh

negara-negara berkembang yang merdeka pasca Perang Dunia II. Di sisi

lain, muncul kesadaran pada negara-negara maju bahwa kemiskinan di

suatu tempat merupakan bahaya bagi kemakmuran di mana pun (Jhingan,

1993:1).

Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu

proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

17

suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem

kelembagaan (Arsyad, 1993:9). Lebih jauh Todaro mengatakan bahwa

untuk memahami makna pembangunan ekonomi yang sesungguhnya

ditujukan dengan adanya tiga nilai pokok atau komponen dasar yaitu (1)

berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya (basic need), (2) meningkatkan rasa harga diri (self estem)

masyarakat sebagai manusia, dan (3) meningkatnya kemampuan

masyarakat untuk memilih (freedom form servitude) (Smith, 2011:25).

Dari beberapa definisi diatas, maka ekonomi pembangunan memiliki

beberapa ciri atau sifat sebagai berikut:

a. Proses perubahan yang terjadi terus menerus.

b. Suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan per

kapita.

c. Dimana kenaikan pendapatan per kapita tersebut harus terus berubah

dalam jangka panjang.

Jadi, pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses

yang saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor

yang menghasilkan pembangunan ekonomi. Dengan demikian

pembangunan ekonomi dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan

per kapita, karena kenaikan tersebut merupakan penerimaan dan

timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang

digambarkan dengan tingkat pertambahan GDP/GNP (Subandi,

2014:14).

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

18

Pembangunan ekonomi tentunya berbeda dengan pertumbuhan

ekonomi. “Pembangunan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi

ditambah dengan perubahan”. Artinya, ada tidaknya pembangunan

ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur

dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun,

tetapi juga perlu diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai

aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan pendidikan,

perkembangan teknologi, peningkatan dalam infrastruktur yang tersedia

dan peningkatan dalam pendapatan dan kemakmuran masyarakat. Oleh

karena pembangunan ekonomi meliputi berbagai aspek perubahan dalam

ekonomi, maka sampai dimana taraf pembangunan ekonomi yang dicapai

suatu negara telah meningkat, tidak mudah diukur secara kuantitatif

(Sukirno, 2006:10).

Perjalanan ekonomi pembangunan sebagai sebuah ilmu terus

mengalami perkembangan dan peningkatan nilai, terutama terlihat dari

munculnya model-model pembangunan ekonomi dengan aliran

pemikiran yang beragam. Model ekonomi yang menekankan pada

tahapan pembangunan, struktur ekonomi yang didorong oleh investasi,

teknologi dan akumulasi human kapital diantaranya sebagai berikut:

a. Teori Malthus mengenai Pembangunan Ekonomi

Thomas Robert Malthus, gagasannya tentang pembangunan

ekonomi terdapat pada Buku II berjudul “The Progress of Wealth”

dari bukunya Principles of Political Economy yang diterbitkan 1820.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

19

Konsep pembangunan Malthus tidak menganggap proses

pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya. Proses pembangun

ekonomi memerlukan berbagai usaha yang konsisten dari rakyat. Dia

tidak memeberikan gambaran adanya gerakan menuju keadaan

stasioner tetapi menekankan bahwa perekonomian mengalami

kemerosotan beberapa kali sebelum mencapai tingkat tertinggi dari

pembangunan. Jadi menurut Malthus proses pembangunan adalah

suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar

lancar tidaknya aktivitas ekonomi (Jhingan, 1993:97).

Malthus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi

sebagai sesuatu yang menjelaskan perbedaan antara Gross National

Product potensial (kemampuan menghasilkan kekayaan) dan Gross

National Product aktual (kekayaan aktual). Tetapi problem

pokoknya adalah bagaimana mencapai tingkat Gross National

Product potensial yang tinggi. Menurut Malthus, besarnya Gross

National Product potensial tergantung pada tanah, tenaga kerja,

modal dan organisasi. Bila keempat faktor ini dipakai dala proporsi

yang benar, maka ia akan memaksimasi produksi dua sektor utama

perekonomian yaitu sektor pertanian dan sektor industri (Jhingan,

1993:98).

b. Teori Mill mengenai Pembangunan Ekonomi

John Stuart Mill pada tahun 1848 telah menerbitkan buku yang

berjudul “Principles of Political Economy with some of their

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

20

application to Social Philosophy”. Dalam bukunya, Mill

menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah,

tenaga kerja, dan modal. Sementara tanah dan tenaga kerja adalah

dua faktor produksi yang asli, modal adalah persediaan yang

dikumpulkan dari produk-produk tenaga kerja sebelumnya.

Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal

mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibanding angkatan

kerja. Kesejahteraan terdiri dari peralatan, mesin, dan keterampilan

tenaga kerja. Pembangunan ekonomi merujuk kepada usaha suatu

negara untuk meningkatkan kesejahteraan negaranya melalui

peningkatan pertumbuhan ekonomi, penyedian fasilitas sosial, SDM

yang memadai serta faktor pendorong lainnya (Jhingan, 1993:105).

c. Tujuan Pembangunan

Menurut Todaro, pembangunan di semua masyarakat

setidaknya harus memiliki tiga tujuan (Smith, 2011:27). Berikut

tujuannya :

1). Peningkatan ketersediaan dan perluasan distribusi barang-barang

kebutuhan yang pokok seperti makanan, tempat tinggal,

kesehatan dan perlindungan.

2). Peningkatan standar hidup yang bukan hanya berupa

peningkatan pendapatan tetapi ketersediaan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak, pendidikan yang lebih baik, serta perhatian

lebih besar terhadap nilai-nilai kebudayaan dan kemanusiaan.

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

21

3). Perluasan pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi

individu dan bangsa secara keseluruhan.

2. Teori Pembangunan Manusia

a. Konsep Pembangunan Manusia

Belakangan muncul juga model pembangunan yang menitik

beratkan pada manusia sebagai pusat pembangunan. Dalam konsep

pembangunan manusia, pembangunan dianalisis serta dipahami dari

sisi manusianya yang direpresentasikan dalam sebuah Indeks

Pembangunan Manusia, yang mencakup Indeks Pendidikan, Indeks

Kesehatan dan Indeks Daya Beli (Makhlani, 2013:33).

Menurut UNDP pembangunan manusia adalah proses perluasan

pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan manusia sangat banyak

jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level

pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk

berumur panjang dan hidup sehat, untuk memperoleh pendidikan dan

untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber kebutuhan agar hidup

secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki,

maka pilihan lain tidak dapat diakses.

Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu alat ukur

yang dapat digunakan untuk menilai kualitas pembangunan manusia,

baik dari sisi dampaknya terhadap kondisi fisik manusia (kesehatan

dan kesejahteraan) maupun yang bersifat non-fisik (pendidikan).

Pembangunan yang berdampak pada kondisi fisik masyarakat

misalnya tercermin dalam angka harapan hidup serta kemampuan

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

22

daya beli masyarakat, sedangkan dampak non-fisik dapat dilihat dari

kualitas pendidikannya (Melliana, 2013:238)

Indeks Pembangunan Manusia dipengaruhi oleh beberapa hal

yang merupakan hasil dari beberapa penelitian, salah satunya ialah

penelitian yang dilakukan oleh Dwi Heriyanto (2015) yang berjudul

“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi IPM Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Barat”, hasil penelitiannya menyatakan bahwa

perekonomian daerah (PDRB), belanja pemerintah bidang sosial,

sarana dan prasarana bidang kesehatan dan pendidikan memiliki

pengaruh positif terhadap tingkat IPM di Kalimantan Barat, serta

kemiskinan berpengaruh negatif terhadap tingkat IPM. Penelitian

kedua dilakukan oleh Denni Sulistio Mirza (2012) yang berusaha

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Kemiskinan,

Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap IPM di

Kalimantan Barat. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa

Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal memilki

pengaruh terhadap IPM dengan hubungan yang berbeda-beda.

Kemiskinan berpengaruh negatif. Pertumbuhan Ekonomi yang

diwakili oleh PDRB berpengaruh positif begitupun dengan Belanja

Modal berpengaruh positif. Penelitian yang ketiga ialah penelitian

yang dilakukan oleh Nur Baeti (2013) untuk mengetahui faktor apa

saja yang berpengaruh terhadap IPM. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

23

pengeluaran pemerintah baik secara parsial maupun bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap IPM. Penelitian selanjutnya

oleh Rina Murniati (2014) yang mencoba untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh zakat terhadap peningkatan IPM dengan studi

kasus di Baznas Bogor. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa zakat

dapat mempengaruhi peningkatan IPM pada mustahik di Baznas

Bogor.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting

untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup

manusia yang dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat

mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,

kesehatan, dan pendidikan.

IPM diperkenalkan oleh United National Development Program

(UNDP) pada tahun 1990 telah menerbitkan Human Development

Report. Hal yang menarik adalah dalam laporan tersebut adalah

penyususnan dan perbaikan Human Development Index. HDI

mencoba untuk me-rangking semua negara dalam skala, dimana 0 (

sebagai tingkat pembangunan manusia yang rendah) hingga 1 (

sebagai tingkat pembangunan manusia yang tertinggi) berdasarkan

atas 3 tujuan atau produk pembangunan, yaitu:

1). Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

24

2). Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari

jumlah orang dewasa yang dapat membaca (diberi bobot dua

pertiga) dan rata-rata tahun sekolah (diberi bobot sepertiga).

3). Penghasilan yang diukur dengan pedapatan perkapita riil yang

telah disesuaikan, yaitu disesuaikan menurut daya beli mata

uang masing-masing negara dan asumsi menurunnya utilitas

marginal penghasilan dengan cepat.

Dengan tiga ukuran tersebut, maka ranking HDI dibagi menjadi empat

kelompok pula, yaitu:

1). Negara dengan pembangunan manusia yang rendah ( low human

development) dengan kisaran nilai antara 0,0 hingga 0,50.

2). Negara dengan pembangunan manusia yang menengah (medium

human development) dengan kisaran nilai 0,51 hingga 0,70.

3). Negara dengan pembangunan manusia yang tinggi ( high human

development) dengan kisaran nilai 0,71 hingga 0,80.

4). Negara dengan pembangunan manusia yang sangat tinggi ( high

human development) dengan kisaran nilai 0,81 hingga 1,0.

Indeks pembangunan manusia memberikan wawasan yang lebih luas

mengenai pembangunan manusia (Smith, 2011:65). Wawasan tersebut

ialah :

1). Pembentukan Human Development Index (HDI) sebagian didorong

oleh strategi politik yang memfokuskan perhatian pada aspek

pembangunan kesehatan dan pendidikan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

25

2). Indikator politik, kesehatan, pendidikan merupakan indikator yang

bagus namun bukan ideal.

3). Nilai Human Development Index (HDI) suatu negara mungkin

membawa dampak yang kurang menguntungkan karena mengalihkan

fokus dari masalah ketidakmerataan dalam negara tersebut.

4). Alternatif pendekatan yang memandang rangking GNP per kapita

kemudian dilengkapi dengan indikator sosial lain.

5). Indeks pembangunan manusia merupakan indikator yang relatif,

bukan absolut, sehingga bila semua negara mengalami peningkatan

pada tingkat tertimbang yang sama, maka negara miskin tidak akan

memperoleh penghargaan atas kemajuannya.

b. Indikator Pembentuk IPM

Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur

capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas

hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan

tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencangkup:

1). Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life);

2). Pengetahuan (knowledge); dan

3). Standar hidup layak (decent standard of living).

Komponen pembentuk indikator IPM ada 4 yaitu: Angka Harapan

Hidup, Angka Melek Huruf, Lama Sekolah serta Pengeluaran per Kapita.

Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk

dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (kematian) menurut

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

26

umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukkan kemampuan

untuk bertahan hidup lebih lama. Standar UNDP besarnya adalah minimal

25 tahun dan maksimal 85 tahun. Angka melek huruf adalah proporsi

penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis

dalam huruf latin atau lainnya. Standar UNDP minimal 0% dan maksimal

100%.

Sedangkan rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang

dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh

semua jenis pendidikan formal yang pernah di jalani. Indikator ini dihitung

dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan

yang sedang diduduki. Standar UNDP adalah minimal 0 tahun dan

maksimal 15 tahun. Pengeluaran per kapita merupakan PDRB riil per

kapita yang telah disesuaikan untuk menggambarkan daya beli

masyarakat. Besarannya berbeda-beda namun UNDP menggunakan

Purchasing Power Parity sebagai penyamarataan.

Gambar 2.1

Terbentuknya IPM

Sumber:bps.go.id

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

27

c. Metodelogi Pembentuk IPM

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, IPM memiliki banyak

sorotan. Terutama terkait banyak yang berpendapat bahwa indikator yang

digunakan IPM kurang mewakili pembangunan. Tercatat bahwa UNDP

melakukan dua kali penyempurnaan pada tahun 1991 dan 1995 dan

perubahan pada tahun 2010. Pada kala itu, IPM dihitung melalui

pendekatan dimensi umur panjang dan hidup sehat yang diproksi dengan

angka harapan hidup saat lahir, dimensi pengetahuan yang di proksi

dengan angka melek huruf dewasa, serta dimensi standar hidup layak

yang di proksi dengan PDB per kapita. Untuk menghitung menjadi

sebuah indeks komposit maka digunakan perhitungan dengan metode

rata-rata aritmatik.

Setahun berselang, UNDP melakukan penyempurnaan dengan

menambahkan variabel rata-rata lama sekolah kedalam dimensi

pengetahuan. Akhirnya, terdapat dua indikator dalam dimensi

pengetahuan yaitu angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Namun

akhirnya pada tahun 1995, variabel rata-rata lama sekolah diganti

menjadi gabungan partisipasi kasar. Pada tahun 2010, UNDP merubah

metodelogi perhitungan IPM. UNDP merubah perubahan ini sebagai

metode baru perhitungan IPM. Beberapa indikator dirubah menjadi lebih

relevan, yaitu variabel angka partisipasi kasar dirubah menjadi harapan

lama sekolah dan PDB per kapita diganti menjadi PNB per kapita dengan

metode perhitungan rata-rata geometrik.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

28

Perubahan yang terjadi pada IPM terletak pada perubahan beberapa

indikatornya dan metode perhitungan. Indikator Angka Melek Huruf

diganti menjadi Angka harapan lama sekolah dan Produk Domestik

Bruto (PDB) per kapita diganti menjadi Produk Nasional Bruto (PNB)

per kapita. Serta perubahan pada metode perhitungan yang sudah tidak

menggunakan metode aritmatik melainkan menggunakan metode rata-

rata geometrik. Artinya dengan menggunakan rata-rata geometrik bahwa

capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain.

Untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi

harus memperoleh perhatian yang sama besar karena sama penting.

Gambar 2.2

Perbedaan Metodelogi IPM Lama dengan Metode baru

Sumber: bps.go.id

d. Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia

Didalam (BPS, 2009:13) perhitungan indeks pembangunan manusia

secara umum sebagai berikut:

IPM =1/3 (Indeks X1+Indeks X2+Indeks X3)

Dimana:

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

29

X1 = Indeks harapan hidup

X2= Indeks Pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3 (indeks

rata-rata lama sekolah)

X3 = Indeks standar hidup layak

Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) dapat di sajikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM (2005)

Indikator

Komponen IPM

(=X(I))

Nilai

Maksimum

Nilai

Minimum Catatan

AHH 85 25 Sesuai UNDP

Angka melek

huruf 100 0 Sesuai UNDP

Rata-rata lama

sekolah 15 0 Sesuai UNDP

Konsumsi per

kapita yang

disesuaikan 2005

732.720 300.000 Pengeluaran per kapita riil yang

disesuaikan

Sumber: bps.go.id

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan

perbandingan antara selisih nilai suatu indikator dan nilai minimumnya

dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang

bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut:

Indeks X(i) = (X(i) – X(i)min) / (X(i)maks – X(i)min)

Di mana:

X(i) = Indikator ke-i (i = 1,2,3)

X(i) maks = Nilai maksimum

X(i) min = Nilai minimum X(i)

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

30

3. Teori Pembangunan Ekonomi Perspektif Islam

Ekonomi Islam memiliki misi yang jauh lebih luas dan komprehensif,

dimana ekonomi pembangunan bukan sekadar membangun perekonomian

rakyat melainkan yang lebih penting adalah membangun sikap mental yang

berarti pula membangun manusia secara utuh. Bukan saja sisi jasmani, namun

juga kebutuhan spiritual transendental (Almizan, 2016:204).

Konsep Islam tentang pembangunan ekonomi lebih luas dari konsep

pembangunan ekonomi konvensional walaupun dasar pembangunan ekonomi

Islam adalah multidimensional. Pembangunan ekonomi Islam bukan hanya

pembangunan material, tetapi segi spiritual dan moral sangat berperan,

pembangunan moral dan spiritual harus terintegrasi dengan pembangunan

ekonomi (Huda, dkk., 2015:21).

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam

kehidupan yang sangat diperhatikan dalam Islam, namun tetap menempatkan

manusia sebagai pusat dan pelaku utama dari pembangunan itu. Islam sebagai

agama pengatur kehidupan berperan dalam membimbing dan mengarahkan

manusia dalam mengelola sumber daya ekonomi untuk mencapai

kemaslahatan di dunia dan akhirat. Khurshid Ahmad meletakkan empat dasar

filosofi pembangunan yang diturunkan dari ajaran Islam (Ahmad, 1997:8),

yaitu:

a. Tauhid, yang meletakkan dasar-dasar hubungan antara Allah-manusia

dan manusia dengan sesamanya;

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

31

b. Rububiyyah, yang menyatakan dasar-dasar hukum Allah untuk

selanjutnya mengatur model pembangunan yang bernafaskan Islam;

c. Khalifah, yang menjelaskan status dan peran manusia sebagai wakil

Allah di muka bumi. Pertanggungjawaban ini menyangkut manusia

sebagai Muslim maupun sebagai anggota dari umat manusia. Dari konsep

ini lahir pengertian tentang perwalian, moral, politik, serta prinsip-prinsip

orgaisasi sosial lainnya.

d. Tazkiyyah, misi utama utusan Allah adalah menyucikan manusia dalam

hubungannya dengan Allah, sesamanya, alam lingkungannya, masyarakat

dan negara.

Jadi bisa disimpulkan bahwasannya pembangunan ekonomi perspektif

Islam memperhatikan dua aspek kehidupan yaitu jasmani dan rohani atau

mental. Dalam pembangunan ekonomi Islam tidak hanya saja mencapai apa

yang menjadi tolak ukur keberhasilan ekonomi suatu negara seperti tingkat

kemiskinan yang rendah, penggangunran yang rendah, tingkat pedapatan

masyarakat yang tinggi dan lainnya tapi lebih dari hal demikian, yakni

mampu merubah mental manusia sebagai agen perubahan dan sebagai

pemeran utama dalam suatu kegiatan ekonomi, yang mampu menjadikan

manusia yang beradab dan berakhlak bijak.

Selaras dengan hal ini, (Ibrahim dan Patmawati, 2011) mengutarakan

bahwa concern utama ekonomi pembangunan pada sistem ekonomi Islam

adalah kesejahteraan manusia (human welfare). Proses pembangunan

ekonomi dalam Islam menurutnya harus memanusiakan manusia. Ia harus

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

32

terfokus terhadap pendidikan, mengutamakan integrasi sosial dan konservasi

terhadap lingkungan. Baginya, pembangunan ekonomi harus berkelanjutan

dan tidak melupakan generasi yang akan datang (future generation). Hal ini

mengacu pada manusia itu sendiri yang menjadi pusat fokus dalam

pembangunan ialah pembangunan manusianya sendiri.

Pembangunan ekonomi dalam Islam menempatkan pemenuhan

kebutuhan dasar sebagai prioritas utama demi memelihara lima maslahat

pokok, yaitu pemeliharaan agama, jiwa, akal, keterunan dan harta. Setiap

individu berhak mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasarnya, agar dapat

mempertahankan eksistensi hidup dan menjalankan peran utamanya sebagai

khalifah di bumi. Di sisi lain, pembangunan ekonomi dalam perspektif Islam

menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan, bertindak sebagai subjek

sekaligus sebagai objek pembangunan itu sendiri. Hal ini didasari oleh

pandangan dunia Islam yang menempatkan manusia sebagai pelaku utama

dalam kehidupan manusia (Makhlani, 2013:31).

Keseimbangan ekonomi dengan definisi wujudnya keharmonian antara

pembangunan dan kesejahteraan, baik ekonomi maupun sosial, menjadi

sebuah indikator utama dari kebenaran suatu sistem ekonomi. Sistem

ekonomi Islam dengan segala karakteristik dan aplikasinya secara teori

memberikan bentuk keseimbangan dan kestabilan mendasar. Agar

keseimbangan dapat tercapai, maka negara perlu melakukan beberapa

langkah penting sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ibnu Khaldun

yang biasa dikenal dengan Ibnu Khaldun’s Crycle. Dalam teorinya Ibnu

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

33

Khaldun membuat variabel-variabel yang kemudian digabungkan dan

dihubungkan antara masing-masing variabel tersebut menjadi prasyarat untuk

mewujudkan sebuah negara yang makmur dimana variabel independenya

adalah kemajuan suatu negara (g) yang dipengaruhi oleh variabel-variabel

independen yang terlihat dalam gambar berikut:

Gambar 2. 3

Ibnu Khaldun’s Cyrcle

Keterangan:

a. Syariah dilambangkan dengan (S)

b. Masyarakat dilambangkan dengan (N)

c. Kekayaan atau Wealth dilambangkan dengan (W)

d. Pembangunan dilambangkan dengan (g)

e. Keadilan atau Justice dilambangkan dengan (J)

S

N

W g

J

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

34

Masing – masing varibel independen tersebut mempunyai pengaruh dan

dampak yang menentukan kemajuan suatu negara (g) atau kemundurannya.

Konsep Khaldun tersebut memilki keunggulan tersendiri yaitu satu variabel

bisa menjadi penggerak, sedangkan variabel yang lain dapat bergerak ataupun

tidak dalam arah yang sama. Karena kegagalan pada suatu variabel tidak

secara otomatis menyebar dan menimbulkan dampak pada variabel yang lain,

hanya memungkinkan sedikit kemungkinan pengaruhnya (Huda, dkk.,

2015:30).

4. Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)

a Pengertian Zakat, Infak dan Sedekah

Dalam pembangunan ekonomi perspektif Islam menawarkan beberapa

instrumen penerimaan negara atau daerah yang akan menjadi salah satu

alat untuk melaksanakan suatu pembangunan baik itu skala daerah maupun

nasional, diantaranya yakni adalah zakat, infak, dan sedekah. Saat ini zakat

semakin berperan menjadi salah satu instrumen dalam pembangunan

manusia, khususnya di Indonesia. Konsep zakat pada dasarnya memiliki

tiga dimensi pokok, yaitu dimensi spiritual personal, dimensi sosial, dan

dimensi ekonomi. Dalam bidang moral, zakat mengikis habis ketamakan

dan keserakahan orang kaya, mensucikan jiwa orang yang menunaikannya

dari sifat kikir dan mengembangkan harta miliknya. Dalam dimensi sosial,

zakat dapat membantu orang miskin serta dalam dimensi ekonomi, zakat

mencegah terjadinya penumpukan kekayaan pada segelintir orang saja

(Rozalinda, 2016:248).

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

35

Zakat merupakan sarana ibadah dan penyucian jiwa seseorang.

Dengan berzakat produktivitas individual akan meningkat, karena zakat

mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Dalam

dimensi ekonomi zakat memiliki dua konsep utama, yaitu pertumbuhan

ekonomi berkeadilan dan mekanisme sharing dalam perekonomian. Jika

dikaji lebih mendalam, ketiga dimensi di atas memiliki hubungan positif

dengan parameter pembangunan manusia yang terdiri atas kesehatan,

pendidikan, dan standar hidup layak (Murniati, 2016:132).

Menurut Undang – Undang Nomor 23 tahun 2011, zakat adalah harta

yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Zakat merupakan besaran jumlah yang dikeluarkan oleh orang muslim

dengan besaran yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memberikan

kebaikan terhadap harta yang dimiliki juga memiliki fungsi sosial, dalam

hal ini ialah dapat membantu orang yang mengalami kekurangan harta.

Secara bahasa zakat berarti an-numu wa az-ziyadah (tumbuh dan

bertambah). Zakat dalam pengertian suci, adalah membersihkan diri, jiwa,

dan harta. Seseorang mengeluarkan zakat berarti dia telah membersihkan

diri dan jiwanya dari penyakit kikir, membersihkan hartanya dari hak

orang lain. Sementara itu, zakat dalam pengertian berkah adalah sisa harta

yang sudah dikeluarkan zakatnya secara kualitatif akan mendapat berkah

dan akan berkembang walaupun secara kuantitatif jumlahnya berkurang.

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

36

Dalam Al-Qur’an terdapat dalam ayat – ayat yang menjelaskan tentang

zakat, diantranya dalam surah At – Taubah ayat 9.

ن ك ك س ت ل ن ص إ م ه ي ل ل ع ص ا و ه م ب يه ك ز ت م و ه ر ه ط ت ة ق د م ص ه ل ا و م أ ن ذ م خ

يم ل يع ع م س هللا و م ه ل

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka. (QS At – Taubah :9)

Adapun dasar hukum wajib zakat tertera dalam al-Qur’an surah al-Baqarah

ayat 43:

ين ع اك ع الر وا م ع ك ار و اة ك وا الز ت آ و ة ل وا الص يم ق أ و

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta

orang-orang yang ruku’.

Zakat merupakan mengeluarkan bagian tertentu dari harta tertentu

yang telah sampai nisabnya untuk orang-orang yang berhak menerimanya.

Pada definisi lain, zakat juga berarti pemindahan pemilikan harta tertentu

untuk orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu

(Rozalinda, 2016:248).

Selain zakat sebagai suatu kewajiban bagi umat Islam, Al-Qur’an

menjadikan suatu tanggung jawab bagi umat Islam untuk tolong menolong

antar sesama. Dalam kewajiban zakat, terkandung unsur moral,

pendidikan, sosial dan ekonomi (Rozalinda, 2016:249).

a. Dalam bidang moral, zakat mengikis habis ketamakan dan

keserakahan orang kaya, menyucikan jiwa orang yang menunaikannya

dari sifat kikir, menyucikan dan mengembangkan harta miliknya.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

37

Walaupun secara zahir harta muzakki berkurang jumlahnya. Namun,

secara hakikatnya harta tersebut akan berkembang dan bertambah

keberkahannya.

b. Dalam ajaran zakat terkandung pendidikan kepada manusia untuk

selalu mempunyai rasa ingin memberi, berinfak, dan menyerahkan

sebagian harta miliknya sebagai bukti kasih sayang kepada sesama

manusia. Islam tidak membiarkan umatnya lemah, dan tidak

membiarkan mereka terhimpit oleh kemiskinan. Zakat diambil dari

orang kaya dan diberikan kepada orang miskin yang dengan zakat itu

mereka dapat memenuhi kebutuhan materinya seperti makan,

kebutuhan batin, seperti menuntut ilmu dan kebutuhan lainnya.

c. Dalam bidang sosial, dengan zakat, orang fakir dan miskin dapat

berperan dalam kehidupannya, melaksanakan kewajibannya kepada

Allah. Dengan zakat pula, orang fakir dan miskin merasa dirinya

bagian dari anggota masyarakat, bukan kaum yang disia-siakan.

d. Sedangkan dalam bidang ekonomi, zakat mencegah terjadinya

penumpukan kekayaan di segelintir orang saja dan mewajibkan orang

kaya untuk mendistribusikan harta kekayaan pada orang miskin.

Islam menjadikan instrumen zakat untuk memastikan keseimbangan

pendapatan masyarakat. Hal ini diketahui karena tidak semua orang

mampu bergelut dalam kancah ekonomi. Dengan kata lain, sudah menjadi

sunatullah jika di dunia ini ada yang kaya dan ada yang miskin.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

38

Pengeluaran dari zakat adalah pengeluaran minimal untuk membuat

distribusi pendapatan menjadi lebih merata (Rozalinda, 2016:271).

Zakat merupakan salah satu instrumen fiskal dalam perekonomian

yang telah dipergunakan oleh pemerintahan Islam semenjak Rasulullah

saw, dan berdasarkan perjalanan sejarah zakat telah memainkan peran

cukup penting dalam mekanisme distribusi pendapatan dalam

perekonomian. Pengelolaan zakat yang tepat, professional dan akuntabel

akan memberikan pengaruh cukup signifikan dalam perekonomian. Zakat

yang dikelola dengan baik akan mampu memberikan efek pengganda

dalam perekonomian, sehingga dapat berpengaruh dalam program

pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Zakat dapat

berupa bantuan konsumtif maupun bantuan produktif berdasarkan

mekanisme yang ada telah mampu memberikan pengaruh cukup signifikan

dalam perekonomian melalui mekanisme efek penggandanya. Berdasarkan

hal ini, maka zakat harus mampu dikelola dengan baik agar efek

penggandanya dapat dirasakan dalam perekonomian (Al-Arif, 2010:10).

Kata infak menurut bahasa berasal dari kata anfaqa yang berarti

menafkahkan, membelanjakan, memberikan atau mengeluarkan harta.

Menurut istilah fiqh kata infak mempunyai makna memberikan sebagian

harta yang dimiliki kepada orang yang telah disyariatkan oleh agama untuk

memberinya seperti orang-orang fakir, miskin, anak yatim, kerabat dan

lain-lain. Sedangkan pengertian dari Infak menurut Undang – Undang

Nomor 23 tahun 2011 ialah harta yang dikeluarkan seseorang atau badan

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

39

usaha di luar zakat untuk kemashlahatan umum. Istilah yang dipakai dalam

al-Qur’an berkenaan dengan infak meliputi kata: zakat, sadaqah, hadyu,

jizyah, hibah dan wakaf. Jadi semua bentuk perbelanjaan atau pemberian

harta kepada hal yang disyariatkan agama dapat dikatakan infak, baik itu

yang berupa kewajiban seperti zakat atau yang berupa anjuran sunah

seperti wakaf atau shadaqah (Uyun Q, 2015:221). Adapun dalil al-Qur’an

yang menunjukkan pada anjuran berinfak salah satunya terdapat dalam

surat al-Baqarah ayat 195:

ب ح ي ن هللا إ وا ن س ح أ و ة ك ل ه لت ى ا ل إ م يك د ي أ ب وا ق ل ل ت و يل هللا ب وا في س ق ف ن أ و

ين ن س ح م ل ا

Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan

berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

berbuat baik.

Pengertian sedekah yang tertuang dalam Undang – Undang Nomor 23

tahun 2011 yaitu harta dan nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau

badan usaha di luar zakat untuk kemashlahatan umat. Secara istilah

sedekah merupakan pemberian suatu benda oleh seseorang kepada orang

lain karena mengharapkan keridhaan dan pahala dari Allah SWT tidak

mengharapkan suatu imbalan jasa atau penggantian atau dapat pula

diartikan memberikan sesuatu dengan maksud untuk mendapatkan pahala.

Dari pengertian tersebut, sedekah memiliki pengertian luas, menyangkut

hal yang bersifat materi atau non materi. Dalam kehidupan sehari-hari,

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

40

sedekah sering disamakan dengan infak. Namun mengingat pengertian tadi

dapat dibedakan bahwa sedekah lebih umum daripada infak, jika infak

berkaitan dengan materi, sedangkan sedekah materi dan non materi (Uyun

Q, 2015:221).

Adapun dalil Al-Qur’an tentang anjuran bersedekah tertera dalam

surah Yusuf ayat 88:

ة ع ا ض ب ا ب ن ئ ج ر و ا الض ن ل ه أ و ا ن س يز م ز ع ل ا ا ه ي أ ا وا ي ل ا ه ق ي ل ع وا ل خ ا د م ل ف

ين ق د ص ت م ل ي ا ز ج ي ن هللا إ ا ن ي ل ق ع د ص ت ل و ي ك ل ا ا ن ل ف و أ ة ف ا ج ز م

Artinya: Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka

berkata: "Hai al Aziz, Kami dan keluarga Kami telah ditimpa kesengsaraan

dan Kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka

sempurnakanlah sukatan untuk Kami, dan bershadaqahlah kepada Kami,

Sesung-guhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang

bershadaqah". (QS. Yusuf: 88)

3. Zakat dalam Perekonomian

Pembahsan zakat dan kaitannya dengan makro ekonomi tidak dapat

dipisahkan dari fungsi utama zakat sebagai variabel utama peningkatan

permintaan (demand) dalam sisi ekonomi. Peningkatan angka konsumsi

selanjutnya secara keseluruhan mendorong peningkatan kinerja

perekonomian yang otomatis mendukung pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi (Rozalinda, 2016:272).

Upaya memberdayakan zakat menurut ekonomi Islam didasarkan

pada prinsi-prinsip dan kaidah hukum Islam. Pemberdayaan ekonomi

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

41

melalui zakat dapat membantu pakir miskin yang secara langsung besar

pengaruhnya terhadap haisl produksi, penghasilan dalam kekayaan yang

dapat diwujudkan untuk mencapai target perkembangan ekonomi serta

sumbangsih dalam mengentaskan pertumbuhan ekonomi (Inayah,

2003:217).

Peruntukan dana zakat pada praktiknya diperuntukkan pada usaha-

usaha pengentasan kemiskinan, pengembangan SDM dan juga bantuan

modal usaha bagi pengusaha mikro dan kecil (Didin Hafidhuddin,

2008:346).

Dengan mengkaji kembali kepada arah dan kebijaksanaan

pendayagunaan zakat, rasanya sasaran pendayagunaan zakat, dapat

disalurkan kepada kegiatan-kegiatan pembangunan bidang ekonomi

berikut (Permono, 1992:77).

a. Mencapai struktur ekonomi yang seimbang.

b. Memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak.

c. Meningkatkan penghasilan rakyat.

d. Memperluas kesempatan kerja.

e. Memeratakan kesempatan berusaha.

f. Menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari dan bahan-

bahan penting lainnya sehingga lebih menjamin penyebarannya secara

merata dengan harga yang layak dan terjangkau oleh masyarakat

banyak.

g. Peningkatan mutu kehidupan yang lebih baik secara menyeluruh.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

42

h. Memperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan masyarakat

golongan ekonomi lemah, antara lain: pembinaan kemampuan

berusaha, penyediaan tempat berusaha yang layak.

i. Meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata.

j. Terciptanya masyarakat yang berkeadilan sosial.

k. Terwujudlah cita-cita kemerdekaan ialah masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila.

4. Penyaluran atau Pendayagunaan Zakat

Salah satu yang menunjang kesejahteraan hidup di dunia juga akhirat

adalah kesejahteraan sosial ekonomi. Untuk itu perlu diadakannya

lembaga sosial Islam untuk menanggulangi masalah sosial tersebut, seperti

kemiskinan dan kemelaratan. Sehubungan hal itu, maka zakat dapat

digunakan menjadi salah satu sumber dana bagi penanggulangan masalah

sosial ekonomi tersebut. Artinya pendayagunaan zakat yang dikelola oleh

Badan Amil Zakat tidak hanya terbatas pada kegiatan-kegiatan tertentu

saja yang berdasarkan pada orientasi konvensional, tetapi dapat pula

dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi umat, seperti dalam

program pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan

zakat produktif kepada mereka yang memerlukan sebagai modal usaha

(Nofiaturrahma, 2015:281).

Dalam pendayagunaan zakat atau penyaluran dana zakat ada tiga

prinsip, yaitu :

a. Diberikan kepada delapan asnaf

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

43

b. Manfaat zakat itu dapat diterima dan dirasakan manfaatnya.

c. Sesuai dengan keperluan mustahik (konsumtif dan produktif).

Dalam pendistribusian dana zakat di kenal dengan istilah sentralistik,

yang artinya zakat itu dibagaikan kepada mustahik (orang penerima zakat)

yang berada di dalam wilayah pengumpulan zakat. Dalam hal ini, terdapat

kaidah pendistribusian zakat dari beberapa pendapat, penegasan dan

pentarjihan dari para ulama fiqih (Qardawi, 1991):

a. Zakat sebaiknya dibagikan kepada semua mustahiq apabila harta zakat

itu banyak dan semua golongan mustahiq ada. Tidak boleh

menghalang-halangi satu golongan pun untuk mendapatkan zakat,

apabila itu merupakan haknya serta benar-benar dibutuhkan. Hal ini

hanya berlaku bagi imam yang mengumpulkan zakat dan

membagikannya pada mustahiq.

b. Tidak diwajibkan mempersamakan pemberian bagian zakat kepada

semua golongan mustahiq, semua tergantung pada jumlah dan

kebutuhannya. Karena terkadang pada suatu daerah terdapat seribu

orang fakir, sementara jumlah orang yang mempunyai hutang (garim)

atau ibnu sabil hanya sepuluh orang. Jadi lebih baik mendahulukan

sasaran yang paling banyak jumlah dan kebutuhannya dengan bagian

yang besar.

c. Perbolehkan memberikan semua zakat pada sebagian golongan

tertentu, demi mewujudkan kemaslahatan yang sesuai dengan

syari’ah. Begitu juga ketika memberikan zakat pada salah satu

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

44

golongan saja, diperbolehkan melebihkan bagian zakat antara satu

individu dengan lainnya sesuai dengan kebutuhan karena

sesungguhnya kebutuhan itu berbeda antara satu dengan yang lain.

Hal yang paling penting adalah jika terdapat kelebihan dana zakat,

maka harus berdasarkan sebab yang benar dan demi kemaslahatan

bukan disebabkan hawa nafsu atau keinginan tertentu dan tidak boleh

merugikan golongan mustahiq atau pribadi lain.

d. Hendaknya golongan fakir dan miskin adalah sasaran pertama dalam

mendistribusikan zakat, karena memberi kecukupan kepada mereka

merupakan tujuan utama dari zakat.

e. Apabila dana zakat itu sedikit seperti harta perorangan yang tidak

begitu besar, maka boleh diberikan pada satu golongan mustahiq

bahkan satu orang saja. Karena membagikan dana zakat yang sedikit

untuk golongan yang banyak atau orang banyak dari satu golongan

mustahiq, sama dengan menghilangkan kegunaan yang diharapkan

dari zakat itu sendiri.

f. Hendaknya mengambil pendapat mazhab Syafi’i dalam menentukan

batas yang paling tinggi dalam memberikan zakat kepada petugas

yang mengumpulkan dan mendistribusikann zakat (amil), yaitu 1/8

dari dana zakat yang terkumpul dan tidak boleh lebih dari itu.

Jadi, dalam pendistribusian dana zakat, infak, dan sedekah harus

memperhatikan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dalam penyaluran

dana zakat yang sudah di paparkan. Bertujuan untuk menciptakan keadilan

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

45

dalam pendistribusian zakat untuk setiap mustahik atau orang penerima

zakat yang akan berimplikasi bagi kehidupannya agar terhindar dari

kemiskinan juga kemelaratan.

5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita

Pendapatan per kapita sering kali digunakan pula sebagai indikator

pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajauan ekonomi antara

negara-negara maju dengan NSB. Dengan kata lain, pendapatan per kapita

selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan

masyarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak

perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara

berbagai negara (Arsyad, 1993:19).

PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang

dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian diseluruh wilayah dalam

periode tahun tertentu yang pada umumnya dalam waktu satu tahun. Pada

perhitungan PDRB dapat menggunakan dua harga yaitu PDRB harga berlaku

dan PDRB harga konstan, yang dimana PDRB harga berlaku merupakan nilai

suatu barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada

tahun tersebut, dan PDRB harga konstan adalah nilai suatu barang dan jasa

yang dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu yang dijadikan

sebagai tahun acuan atau tahun dasar.

Sedangkan pendapatan per kapita adalah total pendapatan suatu daerah

dibagi jumlah penduduk di daerah tersebut untuk tahun yang sama. Angka

yang digunakan semestinya adalah total pendapatan regional dibagi jumlah

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

46

penduduk. Angka pendapatan per kapita dapat diperoleh dari total PDRB

dibagi dengan jumlah penduduk (Tarigan, 2005:21).

Dalam menghitung PDRB dapat dilakukan dengan empat pendekatan

(Tarigan, 2005:24-25) antara lain :

a. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah perhitungan nilai tambah barang dan

jasa yang diproduksi oleh suatu kegiatan/sektor ekonomi dengan cara

mengurangkan biaya antara dari total nilai produksi bruto sektor atau sub

sektor tersebut. Pendekatan ini sering disebut juga pendekatan nilai

tambah, nilai tambah ini merupakan nilai yang ditambahkan pada barang

dan jasa yang diperoleh oleh unit produksi sebagai input antara, nilai

yang ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas

keikutsertaannya dalam proses produksi.

b. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan ini merupakan nilai tambah dari kegiatan – kegiatan

ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor

produksi yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak

langsung neto. Pada sektor pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak

mencari keuntungan, surplus usaha seperti bunga neto, sewa tanah dan

keuntungan tidak diperhitungkan. Pada sektor pemerintah dan usaha yang

sifatnya tidak mencari untung, surplus usaha tidak diperhitungkan.

Metode pendekatan pendapatan banyak dipakai pada sektor jasa, tetapi

tidak dibayar setara harga pasar, misalnya sektor pemerintahan.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

47

c. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran digunakan untuk menghitung nilai barang

dan jasa yang digunakan oleh berbagai kelompok dalam masyarakat

untuk kepentingan konsumsi rumah tangga, pemerintah dan yayasan

sosial, pembentukan modal dan ekspor, nilai barang dan jasa hanya

berasal dari produksi domestik, total pengeluaran dari komponen –

komponen tersebut harus dikurangi nilai impor sehingga nilai ekspor

yang dimaksud adalah ekspor neto, penjumlahan seluruh komponen

pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dasar harga pasar.

Untuk menghitung produk domestik regional bruto (PDRB) dapat

digunakan salah satu dari penghitungan pendapatan nasional yaitu

dengan pendekatan pengeluaran. pendekatan pengeluaran digunakan

untuk menghitung nilai barang dan jasa yang dikeluarkan oleh berbagai

golongan dalam masyarakat, dengan persamaan sebagai berikut:

PDRB = C + I + G + (x - m)

Dimana C adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga, I adalah

pembentukan modal, G adalah pengeluaran pemerintah, dan (x - m)

adalah selisih nilai ekspor dan impor. Perlu disepakati bahwa I (investasi)

dalam bidang produktif, sebenarnya terdiri dari investasi swasta (ip) dan

investasi pemerintah (ig). G adalah pengeluaran pemerintah pada

umumnya yaitu pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran

pembangunan di luar bidang produktif.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

48

d. Metode Alokasi

Metode alokasi digunakan pada data suatu unit produksi di suatu

daerah tidak tersedia. Nilai tambah dari suatu unit produksi di daerah

tersebut dihitung dengan menggunakan data yang telah dialokasikan dari

sumber yang ditingkatnya lebih tinggi, seperti data suatu kabupaten

diperoleh dari alokasi data provinsi. Metode ini biasa disebut sebagai

metode tidak langsung.

Dalam penghitungan PDRB, seluruh lapangan usaha dikelompokkan

menjadi sembilan sektor ekonomi. Ini sesuai dengan pembagian yang

digunakan dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) ditingkat

nasional. Pembagian ini sesuai dengan System of National Accounts

(SNA). Hal ini juga memudahkan para analis untuk membandingkan

PDRB antar provinsi dan antara PDRB dengan PDB.

6. Kemiskinan

Kemiskinan menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas) adalah kondisi dimana sesorang atau sekelompok orang tidak

mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar tersebut antara

lain: (1) terpenuhinya kebutuhan pangan; (2) kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam, dan

lingkungan; (3) rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan; (4)

hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik.

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

49

Kemiskinan merupakan kondisi masyarakat yang tidak/belum ikut serta

dalam proses perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik

kemampuan dalam pemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor

produksi yang memadai sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil

proses pembangunan. Di samping itu pembangunan yang direncanakan oleh

pemerintah tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi,

sehingga manfaat pembangunan tidak menjangkau mereka (Subandi,

2014:78).

Kemiskinan dapat disebabkan karena sifat alamiah/Cultural, yaitu

masalah yang muncul di masyarakat bertalian dengan pemilikan faktor

produksi, produktivitas dan tingkat perkembangan masyarakat itu sendiri.

Disamping itu kemiskinan bisa disebabkan oleh masalah struktural, yaitu

yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan

nasional yang dilaksanakan (Subandi, 2014:78).

a. Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan dapat dilihat sebagai keadaan masyarakat dengan

tingkat ekonomi lemah, dan ditambah dengan kebijakan pemerintah

mengatasi kemiskinan namun hanya dalam jangka pendek. Sehingga

kebijakan tersebut belum berhasil untuk memecahkan masalah tersebut

terkait dengan masyarakat miskin. Kuncoro (2000:107) yang

mendefinisikan ada tiga penyebab kemiskinan yang dilihat dari sisi

ekonomi, yaitu :

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

50

1). Secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan

pola kepemilikan sumber daya sehingga menimbulkan distribusi

pendapatan yang timpang;

2). Kemiskinan timbul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia;

3). Kemiskinan timbul akibat perbedaan akses dalam modal.

Ketika penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran

kemiskinan (vicious circle of poverty), maka akan sulit untuk diatasi

karena tidak akan berpangkal dan berujung.

Gambar 2.4

Lingkaran Kemiskinan

Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, ketertinggalan,

dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktivitas. Rendahnya

produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima.

Rendahnya pendapatan yang mereka terima menyebabkan rendahnya

Ketidaksempurnaan pasar, keterbelakngan,

ketertinggalan dan kekurangan modal

Produktivitas Rendah

Pendapatan Rendah

Tabungan Rendah

Investasi Rendah

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

51

pula tabungan dan invesatasi mereka. Rendahnya invesatasi maka

menyebabkan ketidaksempurnaan pasar, kekurangan modal dalam

ekonomi secara makro. Hal ini lah yang disebut sebagai lingkaran setan

kemiskinan, artinya kemiskinan yang sulit untuk diatasi karena satu sama

lain saling behubungan seperti mata rantai yang sulit untuk diputuskan.

b. Ukuran Kemiskinan

Secara umum ada dua macam ukuran kemiskinan yaitu kemiskinan

absolut dan kemiskinan relatif:

1). Kemiskinan absolut dapat diukur dengan menbandingkan tingkat

pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk

memperoleh kebutuhan dasarnya, hal ini dimaksudkan untuk

menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, pakaian, dan

perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup.

2). Kemiskinan Relatif adalah orang yang sudah mempunyai tingkat

pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, namun masih

jauh lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat

sekitarnya, maka orang tersebut masih dianggap miskin (Subandi,

2014:80) .

c. Indikator Kemiskinan

1). Tingkat Konsumsi Beras

Sajogyo (1977) menggunakan tingkat konsumsi beras sebagai

indikator kemiskinan. Untuk daerah pedesaan, penduduk

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

52

mengkonsumsi beras kurang dari 240 kg perkapita pertahun

tergolong miskin. Sedangkan untuk daerah kota adalah 360 kg

perkapita pertahun.

2). Tingkat Pendapatan

Badan Pusat Statistik menetapkan pendapatan di daerah perkotaan

yang dibutuhkan untuk melepaskan diri dari kemiskinan adalah Rp

4.522,00 perkapita pada tahun 1976, sedangkan pada tahun 1993

adalah Rp 27.905,00. Di daerah pedesaan pendapatan yang

dibutuhkan lebih rendah daripada perkotaan yakni Rp 2.849,00 pada

tahun 1976 dan Rp 18.244,00 pada tahun 1993. Pada september

2016, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yaitu

Bambang Brojonegoro mengatakan, bahwa batas garis kemiskinan

yakni Rp 361.990 per kapita per bulan.

3). Tingkat Kesejahteraan Sosial

UNDP (United Nation Development Program) menyebutkan ada 9

komponen kesejahteraan sosial yaitu, kesehatan, konsumsi makanan

dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, jaminan sosial,

sandang, rekreasi dan kebebasan.

d. Kriteria Kemiskinan

Ada beberapa kriteria untuk mengukur kemiskinan, salah satunya

ialah yang dikemukakan oleh Sayogyo. Menurutnya kompenen yang

digunakan untuk sebagai dasar ukuran garis kemiskinan adalah

pendapatan keluarga yang disertakan dengan harga beras pada saat itu

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

53

dan rata dari lima anggota keluarga. Berdasarkan kriteria tersebut, maka

Sayogyo mengelompokan kemiskinan memjadi beberapa kelompok,

yakni sebagai berikut:

1). Sangat Miskin

Yang termasuk ke dalam kelompok ini ialah mereka yang memiliki

pendapatan di bawah setara 250 kg beras ekuivalen setiap orang

dalam setahun penduduk yang tinggal di perkotaan.

2). Miskin

Mereka yang berada dalam kelompok ini adalah mereka yang

memiliki pendapatan setara dengan 240 kg beras sampai 350 kg

beras selama satu tahun untuk penduduk yang tinggal di desa, dan

360 kg sampai 480 kg beras dalam setahun untuk penduduk di

perkotaan.

3). Hampir Cukup

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki

pendapatan setara dengan 320 kg beras sampai 480 kg untuk tiap

orang dalam setahun di daerah pedesaan, dan 720 kg beras setiap

orang dalam setahun di daerah perkotaan.

4). Cukup

Yang masuk kedalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki

pendapatan setara dengan lebih dari 480 kg beras setiap orang dalam

setahun, dan lebih dari 720 kg beras setiap orang dalam setahun

utnuk perkotaan.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

54

7. Pengaruh ZIS terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Saat ini zakat semakin berperan menjadi salah satu intrumen dalam

pembangunan manusia, khususnya Indonesia. Konsep zakat menurut (Baznas,

2017) pada dasarnya memiliki tiga dimensi pokok, yaitu dimensi spiritual

personal, dimensi sosial, dan dimensi ekonomi. Zakat merupakan sarana

ibadah dan penyucian jiwa seseorang. Dengan berzakat produktivitas

individual akan meningkat, karena zakat mendorong seseorang untuk

memiliki etos kerja yang tinggi. Dalam dimensi ekonomi, zakat memiliki dua

konsep utama, yaitu pertumbuhan ekonomi berkeadilan dan mekanisme

sharing dalam perekonomian. Jika dikaji lebih mendalam, ketiga dimensi di

atas memiliki hubungan positif dengan parameter pembangunan manusia

yang terdiri atas kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak.

Pembangunan manusia merupakan pilar utama majunya suatu negara

yang dapat dilihat dari peran strategis sumber daya manusia. Oleh karena itu

salah satu tujuan utama pengelolaan zakat ialah untuk meningkatkan

kesejahteraan para mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), dan perihal

ini tidak terlepas dari mutu sumber daya manusia yang ada diukur dengan

menggunakan instrumen indeks pembangunan manusia (Verlitya, 2017:208).

Dalam konteks hubungan antara IPM dan zakat, studi yang dilakukan

masih sangat jarang. Diantara studi yang telah dilakukan adalah penelitian

yang dilakukan oleh Rina Murniati (2014) menyatakan bahwa ada perubahan

positif antara variabel zakat terhadap IPM, dan Cut Risya Varlitya (2017)

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

55

menyatakan bahwa zakat sebagai pendapatan asli daerah berpengaruh positif

terhadap IPM di Provinsi Aceh.

8. Pengaruh PDRB per Kapita terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Masyarakat miskin dapat memperoleh manfaat ganda dari pertumbuhan

pendapatan serta peningkatan IPM jika pemerintah mau menggunakan

manfaat dari pertumbuhan untuk membiayai pelayanan kesehatan dan akses

pendidikan masyarakat miskin tersebut (Dewi, 2017:876). Upaya untuk

meningkatkan perekonomian daerah memiliki dampak langsung bagi

meningkatnya pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan

meningkatkan pula kesejahteraanya yang digambarkan dengan kualitas

pembangunan manusia (Heriyanto, 2015:13).

Selain dari sisi anggaran faktor lain yang dianggap penting dalam

peningkatan IPM adalah dari segi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi salah satu prioritas pembangunan

suatu negara, yang merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam

pembangunan (Muliza, 2017:52).

9. Pengaruh Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Selain dari sisi anggaran faktor lain yang dianggap penting dalam

peningkatan IPM adalah dari segi tingkat kemiskinan di daerah tersebut.

Kemiskinan merupakan salah satu aspek lain yang menggambarkan kualitas

hidup manusia yaitu standar hidup layak (Muliza, 2017:52).

Upaya menekan jumlah penduduk miskin yang mempunyai elastisitas

negatif terhadap perkembangan pembangunan manusia, jika jumlah penduduk

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

56

miskin meningkat maka pembangunan manusia akan mengalami penurunan

(Heriyanto, 2015:13).

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti,

Tahun, dan Judul

Penelitian

Tahun Sumber Model Analisis Hasil Penelitian

1. Denni Sulistio

Mirza, 2012,

Pengaruh

Kemiskinan,

Pertumbuhan

Ekonomi, dan

Belanja modal

terhadap Indeks

Pembangunan

Manusia di Jawa

Tengah tahun

2006-2009

2012 Economic

Developm

ent

Analiysis

Journal, 1

(1) : 1 –

15.

Ordinary Least

Square

Regression

Analysis (OLS)

dan Data Panel

variabel

independen

kemiskinan

(KMS),

pertumbuhan

ekonomi

(GRWT) dan

belanja modal

(lnBMOD)

secara bersama

sama

berpengaruh

terhadap

variabel

dependen

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

Kabupaten/Kot

a di Provinsi

Jawa Tengah

tahun 2006-

2009.

Ada pengaruh

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

57

negatif

kemiskinan

terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Jawa

Tengah.

Ada pengaruh

positif

pertumbuhan

ekonomi

terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Jawa

Tengah.

Ada pengaruh

positif belanja

modal terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Jawa

Tengah.

2. Dwi Heriyanto,

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

IPM

Kabupaten/Kota

di Provinsi

2015 Jurnal

Magister

Ekonomi

UNTAN,

1 (1) : 1 -

18.

Analisis

Regresi

Persamaan

Regresi Linier

Berganda (data

panel)

Perekonomian

daerah (PDRB)

memberikan

nilai signifikan

positif

terhadap IPM.

Belanja

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

58

Kalimantan

Barat.

pemerintah

bidang sosial

berpengaruh

positif

terhadap IPM.

Penduduk

miskin

berpengaruh

negatif

terhadap IPM.

Sarana dan

prasarana

pendidikan dan

kesehatan

masing-maisng

memberikan

pengaruh

positif

terhadap IPM.

3. Nur Baeti, 2013,

Pengaruh

Pengangguran,

Pertumbuhan

Ekonomi, dan

Pengeluaran

Pemerintah

terhadap

Pembangunan

Manusia

Kabupaten/Kota

di Provinsi Jawa

Tengah tahun

2007-2011.

2013 Economic

Developm

ent

Analysis

Journal, 2

(3) : 85 –

98.

Analisis Panel

Data Eviews

Pengangguran

berpengaruh

negatif dan

signifikan

dengan

koefisien

negatif sebesar

1,96 terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Jawa Tengah

tahun 2007

sampai 2011.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

59

Pertumbuhan

ekonomi

berpengaruh

positif dan

signifikan

dengan nilai

koefisien

sebesar 0,14

terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Jawa Tengah

tahu 2007

sampai tahun

2011.

Pengeluaran

pemerintah

untuk sektor

pendidikan dan

kesehatan

berpengaruh

positif dan

signifikan

dengan

koefisien

positif sebesar

4,60 terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Jawa Tengah

tahun 2007

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

60

sampai tahun

2011.

4. Muliza, T.

zulham, Chenny

Seftarita,

Analisis

Pengaruh

Belanja

Pendidikan,

Belanja

Kesehatan,

Tingkat

Kemiskinan dan

PDRB terhadap

IPM di Provinsi

Aceh

2017 Jurnal

Perspektif

Ekonomi

Darussala

m, 3 (1) :

51 – 69.

Analisis regresi

data panel

dengan

estimasi

parameter

model

menggunakan

random effect

model (REM).

Data yang

digunakan

adalah data

panel selama

periode

2010-2014.

Variabel

pengeluaran

pemerintah di

sektor

pendidikan dan

kesehatan tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap indeks

pembangunan

manusia.

Kemiskinan

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap indeks

pembangunan

manusia.

PDRB

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap indeks

pembangunan

manusia.

5. Rina Murniati,

Pengaruh Zakat

Terhadap Indeks

Pembangunan

Manusia dan

Tingkat

2014 Jurnal Al-

Muzara’a

h, 2 (2) :

131 –

146.

Analisis Data

Regresi Linier

Berganda

Ada perubahan

yang positif

antara variabel

zakat terhadap

IPM kota

Bogor, dengan

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

61

Kemiskinan

Mustahik : Studi

Kasus

Pendayagunaan

BAZNAS Kota

Bogor.

menambah

4,1% dari IPM

sebelum di

distribusikan

zakat

6. Novita Dewi,

Pengaruh

Kemiskinan dan

Pertumbuhan

Ekonomi

terhadap Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Riau

2017 Jurnal

JOM

Fekon, 4

(1) : 870 –

882.

Metode

Kuantitatif

dengan

menggunakan

Regresi Linier

data pada SPSS

Kemiskinan

berpengaruh

signifikan

terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Riau

dengan

hubungan

terbalik.

Pertumbuhan

Ekonomi

berpengaruh

positif

terhadap

Indeks

Pembangunan

Manusia di

Provinsi Riau.

7 Cut Risya

Varlitya, Analisis

Zakat sebagai

Pendapatan Asli

Daerah terhadap

Indeks

Pembangunan

2017 Jurnal

Ekonomi

dan

Kebijakan

Publik

Indonesia,

4 (2) :

Data Panel

pada 12

Kabupaten/Kot

a di Provinsi

Aceh

Zakat

berpengaruh

positif

terhadap

pembangunan

Manusia di

Provinsi Aceh

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

62

Manusia:

Pendekatan Data

Panel (Studi

Kasus 12

Kabupaten/Kota

Provinsi Aceh)

192 –

211.

dengan

koefisien

korelasi

sebesar 1,14.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah tingkat Indeks

Pembangunan Manusia dipengaruhi oleh tiga variabel bebas yakni, Penyaluran

Dana ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan. Penyaluran dana ZIS sebagai

variabel yang merupakan salah satu instrumen atau sumber pendanaan bagi

terwujudnya pembangunan manusia yang berkualitas. PDRB per kapita sebagai

indikator pertumbuhan perekonomian suatu provinsi, serta kemiskinan menjadi

salah satu variabel sosial ekonomi yang menjadi salah satu permasalahan

dalam mewujudkan suatu pembangunan negara.

Ketiga variabel independen dari penelitian ini adalah Penyaluran dana ZIS,

PDRB per kapita, dan kemiskinan serta variabel yang dijadikan sebagai

variabel dependen ialah Indeks Pembangunan Manusia. Penelitian ini

mencangkup data penyaluran dana ZIS, PDRB per Kapita, kemiskinan, dan

nilai IPM pada masing-masing provinsi di Indonesia. Berikut skema dari

kerangka pemikiran pada penelitian ini:

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

63

Uji Haussman

Sepuluh Provinsi di Indonesia

Analisis Pengarauh Penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan

terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia tahun 2013 - 2016

Variabel Independen Variabel Dependen

Penyaluran Dana ZIS

Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) per Kapita

Kemiskinan

Indeks Pembangunan

Manusia

Uji Chow Test

Metode Analisis:

Data Panel

Pemilihan Metode Data Panel

Hasil Pengujian dan

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

64

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka penelitian yang sudah dibuat sebelumnya, maka dalam

penelitian ini dapat disusun hipotesis secara parsial dan simultan sebagai berikut:

1. Ho : β1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh antara Penyaluran Dana

ZIS terhadap Indeks Pembangunan Manusia di

Indonesia.

Ho : β1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh antara Penyaluran Dana ZIS

terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia.

2. Ho : β1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh antara Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) per kapita terhadap Indeks

Pembangunan Manusia di Indonesia.

Ho : β1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh antara Produk Domestik

Regional Bruto (PRDB) per kapita terhadap Indeks

Pembangunan Manusia di Indonesia.

3. Ho : β1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh antara Kemiskinan

terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia.

Ho : β1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh antara Kemiskinan terhadap

Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia.

4. Ho : β1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh antara Penyaluran Dana

ZIS, PDRB per kapita, dan Kemiskinan terhadap Indeks

Pembangunan Manusia di Indonesia.

Ho : β1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh antara Penyaluran Dana ZIS,

PDRB per kapita, dan Kemiskinan terhadap Indeks

Pembangunan Manusia di Indonesia.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

65

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian, hal

ini bermaksud agar penelitian yang dilalukan tetap sesuai dengan tujuan

penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh

penyaluran Dana ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan terhadap Indeks

Pembangunan Manusia selama periode 2013 – 2016.

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen (terikat) dan tiga

variabel independen (tidak terikat). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan tiga variabel

independen yang digunakan antara lain: Penyaluran Dana Zakat, Infak dan

Sedekah (ZIS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, dan

Kemiskinan (KMS).

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan telah

dipublikasikan oleh suatu instansi tertentu. Dalam penelitian ini data yang

digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan

metode data panel, yakni data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data times series yaitu dari tahun 2013 sampai 2016 serta data cross section

yaitu meliputi data di sepuluh provinsi di Indonesia. Sepuluh provinsi

tersubut adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Bangka Belitung,

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

66

Jawa Barat, Banten, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan

Kalimantan Timur. Hal ini dikarenakan terbatasnya data penyaluran ZIS pada

setiap provinsinya, sehingga dalam penelitian ini objek yang diambil

sebanyak sepuluh provinsi.

B. Metode Pemilihan Sampel

Metode sampling yang digunakan ialah metode Judgement Sampling atau

biasa disebut dengan Puposive Sampling yaitu penelitian yang dalam

pengumpulan datanya atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan

pribadi semata (Teguh, 2005:156). Peneliti memiliki pertimbangan mengenai

ketersediaan data penyaluran dana ZIS yang masih terbatas di setiap tahunnya

serta belumnya terdistribusi secara menyeluruh di masing-masing provinsi.

Hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan atau dasar pemilihan sampel

dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data

sekunder dalam periode 2013 sampai 2016 di sepuluh provinsi di Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data

Langkah penting lainnya yang perlu dilakukan di dalam penelitian

sebelum peneliti sampai kepada konklusi adalah metode pengumpulan data.

Seorang peneliti akan sulit melakukan verifikasi terhadap objek yang menjadi

bahan penelitiannya tanpa ada fakta-fakta yang mendasarinya (Teguh,

2005:117).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

sekunder atau data yang diperoleh tidak secara langsung melainkan dari

instansi tertentu yang dapat berupa laporan atau catatan yang dikeluarkan.

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

67

Data sekunder ini dapat diambil dari informasi yang dikeluarkan oleh suatu

instansi tertentu yang dapat berupa data harian, mingguan, bulanan, triwulan,

atau bahkan tahunan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder atau data yang tidak langsung didapat oleh peneliti. Data ini

diambil dari situs/web resmi pemerintah Indonesia, diataranya Badan Pusat

Statistik (BPS) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Data yang

diambil adalah data times series dengan periode 2013 – 2016 mencangkup

sepuluh provinsi di Indonesia.

Tabel 3.1

Sumber Pengumpulan Data

Variabel Sumber

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

Kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

Penyaluran Dana Zakat Pusat Kajian Strategis Baznas (Puskas

Baznas)

D. Metode Analisis

Data panel (pooled data) atau yang disebut juga data longitudinal

merupakan gabungan antara data cross section dan data time series. Data

cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap

banyak individu, sedangkan data time series merupakan data yang

dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu (Kusrini,

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

68

2010:181). Ada tiga metode yang digunakan untuk mengestimasi data panel

yaitu: Model Pooled Least Square (Common Effect), Model Pendekatan Efek

Tetap (Fixed Effect), dan Model Random Effect. Pada metode Fixed Effect

estimasi dilakukan dengan pembobot (cross section weight) atau General

Least Square (GLS). Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk

mengurangi heterogenitas antar unit cross section. Tahapan analisis

kuantitatif terdiri dari: estimasi model regresi dengan menggunakan data

panel dan juga menggunakan analisis ekonomi. Faktor-faktor yang

mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia dapat digambarkan dengan

fungsi sebagai berikut:

IPM = f(ZIS, PDRB per kapita, KMS)

IPMit = f(βo + β1 ZISit + β2 PDRB per kapitait + β3 KMSit + µit

Dimana:

IPM : Nilai Indeks Pembangunan Manusia

ZIS : Penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (milyar rupiah)

PDRB per kapita : Produk Domestik Regional Bruto per kapita (ribu rupiah)

KMS : Tingkat Kemiskinan (persen)

i : Cross Section

t : Times Series

βo : Intercept

β1, β2, ...... dst : Koefisien regresi

µ : error term

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

69

Adanya perbedaan satuan dan besaran dalam variabel bebas dalam

persamaan dalam penelitian ini, menyebabkan persamaan regresi harus

diubah menjadi persamaan regresi logaritma natural. Dalam penelitian ini

model logaritma yang digunakan adalah bentuk logaritma-linear (lon)

sehingga persamaan menjadi sebagai berikut:

IPMit = βo + β1 Ln ZISit + β2 Ln PDRB per kapitait + β3 KMSit + µit

Dimana:

Ln : Log- liniear

IPM : Nilai Indeks Pembangunan Manusia

ZIS : Penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ln ZIS)

PDRB per kapita : Produk Domestik Regional Bruto per kapita (ln PDRB per

kapita)

KMS : Tingkat Kemiskinan (persen)

i : Cross Section

t : Times Series

βo : Intercept

β1, β2, ...... dst : Koefisien regresi

µ : error term

1. Penentuan Model Estimasi

Model regresi dengan data panel, secara umum memiliki tiga pendekatan

untuk menentukan model yang tepat dalam suatu penelitian, diantaranya

sebagai berikut:

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

70

a. Pendekatan Common Effect Model (Pooling Least Square)

Model ini dikenal dengan estimasi Common Effect yaitu teknik

regresi yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel dengan

cara hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Model

ini hanya menggabungkan kedua data tersebut tanpa melihat perbedaan

antar waktu dan individu sehingga dapat dikatakan bahwa model ini

sama halnya dengan metode OLS (Ordinary Least Square) karena

menggunakan kuadrat kecil biasa. Dalam pendekatan ini hanya menga-

sumsikan bahwa perilaku data antar ruang sama dalam berbagai kurun

waktu. Pada beberapa penelitian data panel, model ini seringkali tidak

pernah digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini

yang tidak membedakan perilaku data sehingga memungkinkan

terjadinya bias, namun model ini digunakan sebagai pembanding dari

kedua pemilihan model lainnya (Mirza, 2012:7).

b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu

waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu

yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat

menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun dengan

koefisien regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model regresi

fixed effect (effect tetap). Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa

suatu objek, memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk berbagai

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

71

periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap

besarnya dari waktu ke waktu (time invariant) (Winarno, 2011:9.15).

Dalam model ini menggunakan peubah boneka sebagai pengganti

akibat adanya peubah-peubah yang dihilangkan. Model ini juga

mengasumsikan bahwa perbedaan antar unit dapat diketahui dari

perbedaan nilai konstantanya.

c. Pendekatan Efek Random (Random Effect Model)

Selain dengan Efek tetap, kita juga dapat menganalisis regresi

data pool dengan efek random. Efek random digunakan untuk mengatasi

kelemahan metode efek tetap yang menggunakan variabel semu,

sehingga mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu,

metode efek random menggunakan residul, yang diduga memilki

hubungan antar waktu dan antar objek (Winarno, 2011:917).

2. Pemilihan Model Data Panel

Dalam pengolahan data panel mekanisme uji untuk menentukan model

yang tepat malalui cara membandingkan antara model common effect dengan

model fixed effect, jika dari hasil yang diperoleh menunjukan model common

effect yang diterima, maka untuk selanjutnya model common effect yang

dianalisis. Jika model fixed effect yang diterima, maka untuk selanjutnya

dibandingkan lagi dengan model random effect. Untuk menentukan model

mana yang akan dipakai, maka dapat dilakukan uji sebagai berikut:

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

72

a. Uji Chow Test

Uji Chow adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah model yang digunakan adalah common effect atau fixed effect

(Junaidi, 2012:193).

Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Model menggunakan pendekatan common effect

H1 : Model menggunakan pendekatan Fixed Effect

Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F statistik

lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F

statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F

tabel yang digunakan berarti kita menggunakan model fixed effect. Atau

kita dapat melihat kepada nilai probabilitas cross section F dan Chi

Square, dengan ketentuan :

- Jika Probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan menggunakan H1.

- Jika Probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan

model fixed effect atau model random effect yang paling tepat. pengujian

uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Statistik Uji Hausman ini mengikuti distribusi statistic Chi Square

dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

73

independen. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya

maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect,

sedangkan sebaliknya bila nilai statistik hausman lebih kecil dari nilai

kritisnya maka model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat

melihat kepada nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan

(Junaidi, 2012:195):

- Jika probabilitas < 0,05, maka tolah H0, dan terima H1

- Jika Probabilitas > 0,05, maka terima H0

3. Pengujian Statistik Analisis Regresi

Analisis Regresi adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan

hubungan matematis antara variabel respon dengan variabel penjelas

(Kusrini, 2010:61). Uji ini pula bertujuan untuk mengetahui diterima atau

ditolaknya hipotesis bagi masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel

terikatnya.

a. Koefisien Determinan (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai

sejauh mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam

mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi

menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh

model. Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka ketepatannya

dikatakan semakin baik. Sifat yang dimiliki koefisien determinasi adalah

(Kusrini, 2010:64):

1). Nilai R2 selalu positif karena merupakan nisbah dari jumlah kuadrat.

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

74

2). R2 = 0, berarti tidak ada hubungan antara x dan y, atau model regresi

yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan y. R2 = 1, garis regresi

yang terbentuk dapat meramalkan y secara bersama-sama.

b. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji F)

Uji F merupakan alat uji statistik yang secara bersama-sama atau

keseluruhan koefisien regresi variabel-variabel independennya terhadap

variabel dependennya. Koefisien regresi diuji secara serentak untuk

mengetahui apakah keserempakan tersebut mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap model (Kusrini, 2010:63). H0 dari pengujian ini adalah

apakah semua variabel independen bukan variabel penjelas dari variabel

dependen atau :

H0 : β1 = β2 = β3 = ..... = βp = 0

Sedangkan hipotesis alternatifnya (H1) adalah semua variabel

independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependennya.

H1 : β1 = β2 = β3 = .... = βp ≠ 0

Nilai F hitung yang didapat akan dibandingkan nilai F tabel

(Fα(v1,v2)) dengan derajat bebas v1 = k (banyaknya variabel) dan v2 = n-

k-1 (banyaknya observasi – banyaknya variabel – 1), dengan tingkat

signifikansi α. Apabila Fhitung > Fα(v1,v2), maka H0 akan ditolak.

Artinya, semua variabel independen berpengarauh secara bersama-sama

atau serentak terhadap variabel dependennya. Begitupun sebaliknya, jika

nilai Fhitung < Fα(v1,v2), maka H0 diterima dan secara bersama-sama

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

75

variabel-variabel bebasnya tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya.

c. Pengujian Regresi secara Individual/Parsial (Uji t)

Pengujian individu digunakan untuk menguji apakah nilai koefisien

regresi mempunyai pengaruh yang signifikan (Kusrini, 2010:64). Hipotesis

yang diajukan:

Hipotesis 1

H0 = β1 < α (0,05) Penyaluran Dana ZIS tidak berpengaruh siginifikan

terhadap nilai Indeks Pembangunan Manusia.

H1 = β1 > α (0,05) Penyaluran Dana ZIS berpengaruh signifikan terhadap

nilai Indeks Pembangunan Manusia.

Hipotesis 2

H0 = β2 < α (0,05) PDRB per kapita tidak berpengaruh signifikan terhadap

nilai Indeks Pembangunan Manusia.

H1 = β2 > α (0,05) PDRB per kapita berpengaruh signifikan terhadap nilai

Indeks Pembangunan Manusia.

Hipotesis 3

H0 = β3 < α (0,05) Kemiskinan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

Indeks Pembangunan Manusia.

H1 = β3 > α (0,05) Kemiskinan berpengaruh signifikan terhadap nilai

Indeks Pembangunan Manusia.

Adapun cara untuk melihat ada atau tidaknya bepengaruh secara

individu, dapat dilakukan dua cara, yaitu :

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

76

1). Membandingkan t-Hitung dengan nilai t-Tabel (menggunakan

df/degree of freedom) sebesar n-k, n adalah banyaknya populasi dan k

adalah banyaknya variabel. Terkait dengan t-Hitung dan t-Tabel

memiliki keputusan :

a). Apabila nilai t-Hitung > t-Tabel, maka H0 akan ditolak. Artinya,

variabel independen ke-i memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

b). Apabila nilai t-Hitung < t-Tabel, maka H0 akan diterima. Artinya,

variaben independen ke-i tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2). Membandingkan nilai probabilitas eviews dengan tingkat signifikansi

(α). Apabila nilai probabilitas < α, maka tolak H0. Artinya, variabel

independen ke-i memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas > α,

maka terima H0 dan variabel independen ke-i tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya.

E. Definisi Operasional

1. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia / Human Development Index adalah

pengukuran perbandingan dari harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-

rata lama sekolah dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

Indeks Pembangunan Manusia menjelaskan bagaimana penduduk dapat

mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

77

pendidikan, dan sebagainya. Nilai dari IPM ini dikeluarkan pertama kali

oleh United Nation Development Proggrame (UNDP) dengan nilai kisaran

0 – 1, semakin mendekati 1 berarti kondisi pembangunan di suatu wilayah

atau negara terbilang sangat baik.

2. Penyaluran Dana ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)

ZIS ini merupakan salah satu instrumen sumber penerimaan negara

pada zaman Rasulullah atau Islam. Namun, sekarang instrumen ini banyak

menarik perhatian keberadaanya dan sudah mulai dikembangkan

ksuhusnya di Indonesia. Konsep zakat sebagaimana yang dikatakan Beik

(2010), pada dasarnya memiliki tiga dimensi pokok, yaitu dimensi spiritual

personal, dimensi sosial, dan dimensi ekonomi. Pemerintah Indonesia pada

saat ini telah serius dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan adanya

dana zakat ini salah satu cara dengan menderikan BAZNAS yakni suatu

lembaga yang tugasnya sebagai penghimpun, penyalur, dan juga regulator

terhadap dana ZIS. Dalam penelitian ini penyaluran dana ZIS diambil dari

BAZNAS dari tahun 2013 – 2016 dengan mengambil sepuluh sampel

provinsi di Indonesia untuk diteliti. Satuan yang digunakan adalah milyar

rupiah dan di lon-kan.

3. Produk Domestik Regional Bruto per kapita

Pendapatan per kapita adalah total pendapatan suatu daerah dibagi

jumlah penduduk di daerah tersebut untuk tahun yang sama. Angka yang

digunakan semestinya adalah total pendapatan regional dibagi jumlah

penduduk. Angka pendapatan per kapita dapat diperoleh dari total PDRB

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

78

dibagi dengan jumlah penduduk. Angka pendapatan per kapita dapat

dinyatakan dalam harga berlaku maupun dalam harga konstan tergantung

pada kebutuhan (Tarigan, 2005:21). PDRB yang digunakan adalah PDRB

per kapita di sepuluh provinsi di Indonesia dengan periode tahun 2013

sampai 2016. Satuan PDRB per kapita ini adalah ribu rupiah dan di log-

kan.

4. Tingkat Kemiskinan

Dalam bukunya, (Subandi, 2014 : 78) menyebutkan kemiskinan

merupakan kondisi masyarakat yang tidak/belum ikut serta dalam proses

perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam

pemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai

sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Di

samping itu pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah tidak sesuai

dengan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi, sehingga manfaat

pembangunan tidak menjangkau mereka. Adapun menurut BPS, jumlah

penduduk miskin ialah jumlah keseluruhan populasi yang memiliki

pengeluaran perkapita berada dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan

ialah nilai pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi standar

minimum kebutuhan-kebutuhan pangan dan non pangan oleh seorang

individu untuk hidup secara layak. Kebutuhan minimum makanan

menggunakan patokan 2100 kalori/hari, kebutuhan non pangan meliputi

sandang, perumahan, barang dan jasa. Satuan yang digunakan dalam

variabel kemiskinan ini ialah persentase.

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

79

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Pembangunan Manusia di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sedang

terus berupaya untuk mambangun negaranya. Tingkat pembangunan di

Indonesia dapat dilihat dari tingkat pembangunan manusianya. Untuk

menilai kinerja pembangunan manusianya, maka dapat diukur dengan nilai

indeks pembangunan manusia yang dapat dicapai. Indonesia merupakan

negara kepulauan yang memiliki 34 provinsi, oleh karena itu kita dapat

melihat masing-masing nilai indeks pembangunan manusianya pada setiap

provinsi di Indonesia pada lima tahun terakhir yaitu tahun 2012 – 2016.

Jika dilihat dalam Tabel 4.1, angka indeks IPM pada masing-masing

provinsi relatif berada pada kelas rendah dan sedang tingkat pembangunan

manusianya. Ini terlihat dari kisaran angka 50 – 79. Lima provinsi tertinggi

nilai IPM di Indonesia yaitu DKI Jakarta (79,60), Yogyakarta (78,38),

Kalimantan Timur (74,59), Kep. Riau (73,99) dan Bali (73,65) yang

masuk kedalam kategori tingkat sedang pembangunan manusianya,

sedangkan lima provinsi terendah nilai IPM di Indonesia yaitu Papua

(58,05), Papua Barat (62,21), Nusa Tenggara Timur (63,13), Sulawesi

Barat (63,60) dan Nusa Tenggara Barat (65,81) masuk kedalam kategori

tingkat rendah pembangunan manusianya.

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

80

Tabel 4.1

IPM Provinsi di Indonesia (2012-2016)

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Aceh 67,81 68,3 68,81 69,49 70

Sumatera Utara 67,74 68,36 68,87 69,51 70

Sumatera Barat 68,36 68,91 69,36 69,98 70,73

Riau 69,15 69,91 70,33 70,84 71,20

Jambi 66,94 67,76 68,24 68,89 69,62

Sumatera Selatan 65,79 66,16 66,75 67,46 68,24

Bengkulu 66,61 67,50 68,06 68,59 69,33

Lampung 64,87 65,73 66,42 66,95 67,65

Bangka Belitung 67,21 67,92 68,27 69,05 69,55

Kep. Riau 72,36 73,02 73,40 73,75 73,99

DKI Jakarta 77,53 78,08 78,39 78,99 79,60

Jawa Barat 67,32 68,25 68,80 69,50 70,05

Jawa Tengah 67,21 68,02 68,78 64,49 69,98

DI Yogyakarta 76,15 76,44 76,81 77,59 78,38

Jawa Timur 66,74 67,55 68,14 69,95 69,74

Banten 68,92 69,47 69,89 70,27 70,96

Bali 71,62 72,09 72,48 73,27 73,65

NTB 62,98 63,76 64,31 65,19 65,81

NTT 60,81 61,68 62,26 62,67 63,13

Kalimantan Barat 63,41 64,30 64,89 65,59 65,88

Kalimantan Tengah 66,66 67,41 67,77 68,53 69,13

Kalimantan Selatan 66,68 67,17 67,63 68,38 69,05

Kalimantan Timur 72,62 73,21 73,82 74,17 74,59

Kalimantan Utara - 67,99 68,64 68,76 69,20

Sulawesi Utara 69,04 69,49 69,96 70,39 71,05

Sulawesi Tengah 65,00 65,79 66,43 66,76 67,47

Sulawesi Selatan 67,26 67,92 68,49 69,15 69,76

Sulawesi Tenggara 67,07 67,55 68,07 68,75 69,31

Gorontalo 64,16 64,70 65,17 65,86 66,29

Sulawesi Barat 61,01 61,53 62,24 62,96 63,60

Maluku 65,43 66,09 66,74 67,05 67,60

Maluku Utara 63,93 64,78 65,18 65,91 66,63

Papua Barat 60,30 60,91 61,28 61,73 62,21

Papua 55,55 56,25 56,75 57,25 58,05

sumber: BPS.go.id

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

81

Nilai indeks pembangunan manusia ini tidak terlepas dari beberapa

faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah PDRB per kapita masing-

masing provinsi di Indonesia, tingkat kemiskinan, dan juga faktor penerimaan

negara lainnya yang bersumber dari zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang

merupakan salah satu intrumen yang keberadaannya cukup di perhatikan pada

era ini.

2. Perkembangan Zakat, Infak dan Sedekah di Indonesia

Zakat, infak dan sedekah atau disingkat ZIS merupakan instrumen

pendapatan negara yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW

sebagai kepala negara Islam terdahulu. Penggunaan dana ini dijadikan

sebagai sumber belanja negara untuk memenuhi kebutuhan negara dalam

mensejahterakan rakyatnya dan membangun rakyatnya.

Tabel 4.2

Penghimpunan ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016

Tahun Penghimpunan ZIS

2012 52.454.295.426

2013 48.172.735.723

2014 185.884.216.884

2015 343.974.177.096

2016 459.172.253.282

Sumber: Outlook Zakat 2017

Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa perkembangan penghimpunan

dana ZIS di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun. Tahun 2012 ZIS yang

terhimpun sebesar Rp. 52.454.295.426, dan kian meningkat pada setiap

tahunnya hingga di tahun 2016, dana ZIS yang terhimpun mencapai Rp.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

82

459.172.253.282. Adapun penyaluran dana ZIS yang berhasil disalurkan

dalam kurun waktu lima tahun yakni tahun 2012 hingga 2016 bisa dilihat

dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Penyaluran ZIS Nasional (rupiah), 2012-2016

Tahun Penyaluran ZIS

2012 453.608.000

2013 8.979.902.431

2014 17.490.291.878

2015 64.373.804.233

2016 164.377.951.096

Sumber: Outlook Zakat 2017

Terlihat dalam Tabel 4.3, dana ZIS yang berhasil disalurkan dalam

kurun waktu lima tahun mengalami peningkatan. Tahun 2012, ZIS yang

disalurkan sebesar 453.608.000 rupiah meningkat hingga di tahun 2016

sebesar 164.377.951.096 rupiah dana ZIS yang berhasil disalurkan. Namun

jika dilihat dari Tabel 4.2 mengenai penghimpunan ZIS, maka dana ZIS yang

disalurkan hanya berkisar satu per tiga dari dana ZIS yang terhimpun.

Tabel 4.4

Penyaluran Dana ZIS Sepuluh Provinsi di Indonesia, 2013 - 2016

Provinsi 2013 2014 2015 2016

Sumatera Utara 20.000 500.000 1.969.425.000 1.935.830.262

Riau 1.665.890.000 1.915.335.000 6.544.690.000 19.915.709.614

Sumatera Selatan 43.198.000 939.537.600 2.078.453.609 4.331.984.470

Bangka Belitung 22.170.000 64.965.000 583.009.000 2.105.964.640

Jawa Barat 804.386.338 2.016.465.964 4.276.855.576 22.553.443.437

Banten 4.799.392.090 8.003.673.640 8.643.194.031 9.432.337.704

Bali 500.000 5.800.000 70.600.000 716.792.655

Kalimantan Tengah 44.400.000 9.470.000 16.900.000 23.000.000

Kalimantan Selatan 48.200.000 1.538.798.000 1.787.709.000 2.117.825.000

Kalimantan Timur 1.472.396.000 558.206.500 4.039.194.792 7.918.115.798

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

83

Terlihat dari Tabel 4.4 bahwa angka penyaluran ZIS di sepuluh provinsi

di Indonesia kian meningkat. Ini membuktikan bahwa dana ZIS

keberadaannya cukup diperhatikan terkait sebagai salah satu sumber

pendanaan bagi masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia. Angka

penyaluran ZIS bergerak dari ratusan ribu rupiah hingga di tahun 2016 sudah

hampir menyalurkan diatas angka satu milyar rupiah.

3. PDRB per Kapita Provinsi di Indonesia

PDRB per kapita salah satu indikator untuk melihat keberhasilan

pembangunan suatu negara. Setelah diberlakukannya undang-undang

otonomi daerah, pembangunan negara tidak lagi di pusatkan oleh pemerintah

pusat, namun beralih kepada pemerintah daerah, oleh karena itu PDRB per

kapita yang di gunakan adalah skala daerah atau provinsi.

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa angka PDRB per kapita dari

masing-masing Provinsi. PDRB per kapita tertinggi berada di Provinsi DKI

Jakarta dan Kalimantan Timur yakni dengan besaran 149.799.370 rupiah dan

125.377.880 rupiah untuk Kalimantan Timur. Dua provinsi yang memiliki

PDRB per kapita terendah di Indonesia adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur

dan Provinsi Maluku. Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki PDRB per

kapita sebesar 11.487.560 rupiah dan untuk Provinsi Maluku, PDRB per

kapita sebesar atau 15.325.250 rupiah. Namun untuk provinsi lainnya kisaran

angka PDRB per kapita berada pada angka 20.000.000 rupiah sampai

80.000.000 rupiah.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

84

Tabel 4.5

PDRB per Kapita Provinsi di Indonesia (ribu rupiah), 2012-2016

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Aceh 23.099,13 23.228,59 23.129,04 22.523,41 22.837,73

Sumut 28.036,88 29.339,21 30.477,07 31.637,41 32.885,09

Sumbar 23.744,01 24.857,64 25.982,83 27.077,95 28.160,46

Riau 72.396,34 72.297,05 72.390,88 70.769,78 70.604,54

Jambi 32.417,72 34.012,10 35.878,09 36.753,23 37.728,37

Sumsel 28.577,89 29.656,76 30.636,27 31.549,30 32.694,36

Bengkulu 18.143,51 18.919,30 19.626,72 20.302,48 21.043,16

Lampung 21.794,83 22.770,68 23.647,27 24.581,68 25.570,21

Bangka 31.172,42 32.081,30 32.859,64 33.479,77 34.135,95

Kep. Riau 70.930,00 73.743,33 76.313,81 78.616,07 80.329,85

Jakarta 123.962,38 130.060,31 136.312,34 142.892,19 149.779,37

Jawa Barat 23.036,00 24.118,31 24.966,86 25.842,32 26.921,97

Jateng 20.950,62 21.844,87 22.819,16 23.887,37 24.967,85

Yogyakarta 20.183,88 21.037,70 21.867,90 22.688,35 23.566,25

Jatim 29.508,40 31.092,04 32.703,39 34.272,29 35.962,40

Banten 27.716,47 28.910,66 29.846,64 30.799,59 31.761,92

Bali 26.689,58 28.129,67 29.668,90 31.094,58 32.664,35

NTB 14.276,69 14.809,84 15.369,94 18.476,51 19.310,68

NTT 10.030,98 10.396,76 10.742,32 11.099,85 11.487,56

Kalbar 21.062,22 21.971,93 22.712,65 23.451,95 24.309,13

Kalteng 27.749,01 29.106,40 30.216,73 31.619,18 32.903,20

Kalsel 25,547,77 26.423,90 27.220,27 27.787,88 28.536,10

Kaltim 124,501,88 133.868,68 133.086,11 12.8594,76 125.377,88

Kalut - 74.106,93 77.152,60 76.823,85 76.785,92

Sulut 25.145,96 26.445,86 27.805,52 29.196,39 30.682,60

Sulteng 22.724,47 24.490,98 25.316,27 28.784,20 31.170,24

Sulsel 24.507,17 26.083,42 27.749,47 29.430,67 31.295,24

Sultengg 25.489,79 26.815,36 27.896,05 29.201,90 30.474,05

Gorontalo 16.650,27 17.639,12 18.622,44 19.473,94 20.427,41

Sulbar 17.169,06 18.008,81 19.232,05 20.265,50 21.087,43

Maluku 13.129,11 13.572,07 14.219,62 14.740,30 15.325,25

Malut 15.691,01 16.332,22 16.869,52 17.534,41 18.177,00

Pabar 55.047,84 57.581,36 59.142,59 60.064,13 61.242,01

Papua 36.280,03 38.621,36 39.271,88 41.424,06 44.420,53

Sumber: bps.go.id

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

85

Hal ini menggambarkan belum terjadinya pemeratan pendapatan

masyarakat Indonesia, hal ini lah yang menjadi perhatian pemerintah saat ini

untuk mengoptimalkan hasil pembangunan di setiap daerahnya agar tetap

mengusahakan dari setiap kebijakan pembangunan mengarah pada pemeratan

hasil pembangunan suatu daerah. Rata-rata dari semua provinsi yang di

Indonesia memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari

tahun 2012 hingga 2016 dan ini memungkinkan adanya indikasi pertumbuhan

ekonomi regional daerah atau provinsi mengalami kenaikan dan tidak

dipungkiri bahwa kondisi ekonomi nasional sangat mempengaruhinya.

4. Kondisi Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan merupakan masalah yang cukup umum pada negara

berkembang, terlebih Indonesia adalah masuk ke dalam kategori negara

berkembang. Kemiskinan pula menjadi masalah yang cukup pelik karena

keberadaannya menjadi masalah yang dapat menimbulkan masalah sosial

lainnya. Hingga kini kemiskinan merupakan kondisi yang sangat menjadi

perhatian pemerintah untuk melakukan upaya penekan terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia, salah satu caranya yaitu dengan membangun

manusia menjadi manusia yang berpendidikan, sehat, dan mampu bekerja

untuk menghasilkan pendapatan yang dapat dilihat dari tingat pembangunan

manusianya. Kondisi kemiskinan ini merupakan kondisi yang sangat

mengkhawatirkan, karena kemiskinan dapat membentuk pola lingkaran yang

tidak berujung yang sulit untuk diatasi dan dihilangkan.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

86

Tabel 4.6

Tingkat Kemiskinan di Indonesia (%)

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Aceh 12,47 11,55 11,36 10,92 10,79

Sumatera Utara 10,28 1045 9,81 10,51 9,69

Sumatera Barat 6,45 6,38 5,41 5,73 5,52

Riau 6,68 6,68 6,53 7,05 6,38

Jambi 10,53 10,41 10,67 11,60 12,11

Sumatera Selatan 13,29 13,28 12,96 12,51 12,73

Bengkulu 16,89 17,29 17,19 18,15 16,16

Lampung 11,88 10,89 10,68 9,25 10.15

Bangka Belitung 3,73 3,47 3,04 2,77 2,67

Kep. Riau 6,77 5,79 5,61 5,00 4,99

DKI Jakarta 3,70 3,72 4,09 3,61 3,75

Jawa Barat 8,71 8,69 8,32 8,58 7,55

Jawa Tengah 13,11 12,53 11,50 11,50 11,38

DI Yogyakarta 13,10 13,73 13,36 11,93 11,68

Jawa Timur 8,90 8,90 8,30 8,41 7,91

Banten 4,41 5,27 4,74 5,11 4,49

Bali 3,81 4,17 4,35 4,52 3,53

NTB 21,65 18,69 19,17 18,40 17,55

NTT 12,21 10,10 10,68 9,41 10,17

Kalimantan Barat 5,49 5,68 5,47 6,00 4,97

Kalimantan Tengah 4,21 5,80 4,75 5,68 4,49

Kalimantan Selatan 3,56 3,75 3,68 4,27 3,43

Kalimantan Timur 3,82 3,99 3,98 3,73 3,86

Kalimantan Utara - - - 3,68 4,50

Sulawesi Utara 6,36 6,12 5,57 5,26 5,22

Sulawesi Tengah 9,02 9,45 10,35 11,06 10,07

Sulawesi Selatan 4,44 5,23 4,93 4,93 4,47

Sulawesi Tenggara 4,62 5,52 6,62 7,84 6,87

Gorontalo 4,80 6,00 6,24 6,84 5,78

Sulawesi Barat 10,03 8,57 9,99 8,69 8,43

Maluku 8,39 7,96 7,35 7,83 7,86

Maluku Utara 2,92 3,56 3,58 2,61 3,76

Papua Barat 5,36 4,89 5,52 5,68 5,69

Papua 5,81 5,22 4,46 3,61 4,21

Sumber: bps.go.id

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

87

Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat bahwasanya kemiskinan menjadi

masalah yang cukup mengkhawatirkan di sebagian provinsi di Indonesia. Hal

ini terlihat dengan adanya sebagian daerah yang memiliki presentase

kemiskinan di atas sepuluh persen yaitu Aceh, Jambi, Sumatera Selatan,

Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB, NTT, dan Sulawesi

tengah. Tingkat kemiskinan terendah berada pada Provinsi Bangka Belitung,

Sulawesi Selatan dan Bali dengan kisaran angka 2,67 hingga 4,47 persen.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Estimasi Model Data Panel

a. Pendekatan Common Effect

Tampilan pertama dari uji data panel ialah common effect. Model

ini adalah teknik regresi yang paling sederhana untuk mengestimasi

data panel dengan cara hanya mengkombinasikan data time series dan

cross section. Tabel 4.7 merupakan hasil dari pendekatan pooled least

square.

Tabel 4.7

Regresi Data Panel Pooled Least Square

Variabel t-Statistic Prob.

C 8, 014625 0,0000

ZIS 0,254253 0,8007

PDRB_Kapita 4,721712 0,0000

Kemiskinan -2,671971 0,0113

Adjusted R-square 0,487488

F-statistic 13,36524

Prob. (F-statistic) 0,000005

Sumber: Data diolah, 2018

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

88

b. Pendekatan Fixed Effect Model

Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu

waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu

yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat

menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun dengan

koefisien regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model regresi

fixed effect (efek tetap). Tabel 4.8 merupakan hasil dari pendekatan

fixed effect.

Tabel 4.8

Regresi Data Panel Fixxed Effect Model

Variabel t-Statistic Prob.

C -0,448649 0,6573

ZIS 2,691186 0,0121

PDRB_Kapita 2,927190 0,0069

Kemiskinan -1,473119 0,1523

Adjusted R-square 0,963923

F-statistic 87,83447

Prob. (F-statistic) 0,000000

Sumber: Data diolah, 2018

c. Pendekatan Random Effect Model

Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek

tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami

ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan

antar objek. Tabel 4.9 merupakan hasil dari pendekatan random effect.

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

89

Tabel 4.9

Tabel Random Effect

Variabel t-Statistic Prob.

C 3,095258 0,0038

ZIS 4,663039 0,0000

PDRB_Kapita 2,993320 0,0050

Kemiskinan -2,482829 0,0178

Adjusted R-square 0,604940

F-statistic 20,90636

Prob. (F-statistic) 0,000000

Sumber: Data diolah, 2018

2. Memilih Model Data Panel

a. Uji Chow

Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F statistik

lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F

statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F

tabel yang digunakan berarti kita menggunakan model fixed effect atau

dengan membandingkan nilai probabilitas terhadap Chi square. pengujian

hipotesa sebagai berikut:

H0: Model PLS (Pooled Least Square)

H1: Model Fixed Effect

Dari hasil regresi berdasarkan model PLS dan fixed effect diperoleh hasil

pada Tabel 4.10.

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

90

Tabel 4.10

Tabel Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob.

Cross-section F 53,823884 (9,27) 0,0000

Cross-section Chi-square 117,653778 9 0,0000

Sumber: Data diolah, 2018

Dari hasil uji Chow terlihat bahwa nilai probabilitas Chi-square

lebih < α yaitu sebesar 0,000 < 0,05. Maka dari hasil tersebut dapat

disimpulkan menolak H0 dan menerima H1 atau dengan kata lain menolak

model pooled least square dan menerima model fixxed effect. Langkah

selanjutnya adalah menentukan model terbaik antara fixed effect dan

random effect melalui uji hausman.

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan

model fixed effect atau model random effect yang paling tepat. Pengujian

uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka H0

ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan

sebaliknya bila nilai statistik hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka

model yang tepat adalah model random effect atau dengan membanding

probabilitas cross-section dengan α.

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

91

Tabel 4.11

Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f Prob.

Cross-section random 6,409526 3 0,0933

Sumber : Data diolah, 2018

Dari hasil uji hausman tersebut terlihat bahwa nilai probabilitas

cross-section lebih besar dari α yaitu sebesar 0,0933 > 0,05 itu artinya

menolak hipotesis H1 dan menerima H0 atau dengan kata lain model yang

diterima adalah model random effect yang dijadikan sebagai model

terbaik dalam penelitian ini setelah dari beberapa pengujian.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Individual (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yaitu

penyaluran ZIS, PDRB per kapita dan kemiskinan berpengaruh secara

parsial atau masing-masing terhadap variabel terikatnya yaitu IPM.

Pengujian ini dilihat dari masing-masing nilai t-statistik atau t-Hitung

terhadap t-Tabel dalam menentukan hipotesis yang ada atau dengan cara

membandingkan nilai probabilitas dari masing-masing variabel terhadap

nilai signifikansinya yakni 5% atau 0,05. Dalam penelitian ini dengan

tingkat kepercayaan (α) = 5% atau 0,05 dengan df = 36 memiliki nilai t-

Tabel yaitu 2,028.

Page 108: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

92

Tabel 4.12

Hasil Uji Regresi dengan Random Effect

Model

Variable

Random Effect

t-Statistic Prob.

C 3,095258 0,0038

ZIS 4,663039 0,0000

PDRB_Kapita 2,993320 0,0050

Kemiskinan -2,482829 0,0178

Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa variabel bebas ZIS (zakat, infak,

sedekah) berpengaruh signifikan terhadap IPM di Indonesia. Hal ini dapat

diketahui dengan melihat nilai probabilitas dari variabel ZIS adalah 0,000

< α (0,05) atau dengan membandingkan t-Hitung dan t-Tabel. T-Hitung

dari variabel ZIS yaitu 4,663039 > 2,028 (t-Tabel). Hal ini menunjukan

bahwa variabel ZIS memiliki pengaruh terhadap peningkatan atau

penurunan dari nilai indeks pembangunan manusia di Indonesia.

Variabel PDRB per kapita berpengaruh positif terhadap IPM, itu

terlihat dari nilai probabilitas PDRB per kapita 0,0050 < 0,05 atau t-Hitung

sebesar 2,993320 > 2,028 (t-Tabel), itu artinya semakin besar nilai PDRB

per kapita semakin meningkat pula nilai indeks pembangunan manusia di

Indonesia.

Variabel kemiskinan berpengaruh negtaif terhadap IPM di Indonesia

terlihat dari nilai probabilitas kemiskinan sebesar 0,0178 < 0,05 atau nilai

t-Hitung |2,482829| > 2,028 (t-Tabel), hal ini menunjukkan bahwa semakin

Page 109: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

93

tinggi tingkat kemiskinan di Indonesia akan mempengaruhi penurunan

indeks pembangunan manusia begitu juga sebaliknya jika kemiskinan di

Indonesia mengalami penurunan maka nilai IPM akan meningkat.

b. Uji Signifikansi Simultan (Serentak)

Uji F merupakan alat uji statistik yang secara bersama-sama atau

keseluruhan koefisien regresi antara variabel-variabel independennya

terhadap variabel dependennya. Koefisien regresi diuji secara serentak

untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap model.

Tabel 4.13

Uji F-Statistik

Prob (F-statistic) 0,000000

F-statistic 20,90636

Sumber: Data diolah, 2018

Uji F statistik pada dasar untuk mengetahui apakah semua variabel

bebas pada model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau

simultan terhadap variabel terikat dari suatu model. Dari hasil regresi

pengaruh Penyaluran ZIS, PDRB per kapita, dan kemiskinan terhadap

IPM di Indonesia pada tahun 2013 – 2016 yang menggunakan taraf

keyakinan 95 persen (α=5%) dengan degree of freedom for numerator

(dfn) = 3 (k-1, 4-1) dan degree of freedom for denominator (dfd) = 36 (n-

k = 40-4), maka diperolah nilai F-tabel sebesar 2,87. Terlihat bahwa

berdasarkan Tabel 4.12 nilai F-hitung menunjukkan angka 20,90636 >

2,87 (nilai F-tabel) atau bisa juga dengan melihat nilai probabilitas yang

Page 110: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

94

menunjukan angka 0,00000 < 0,05 (α). Berdasarkan hasil tersebut bahwa

variabel bebas dalam model ini yaitu ZIS, PDRB per kapita dan

kemiskinan memiliki pengaruh secara simultan atau bersama-sama

terhadap varabel terikatnya yaitu IPM di Indonesia dalam kurun waktu

tahun 2013 – 2016.

c. Uji Koefisien Determinan (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai

sejauh mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam

mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi

menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh

model. Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka ketepatannya

dikatakan semakin baik. Berikut adalah hasil regresi dari penyaluran ZIS,

PDRB per kapita dan kemiskinan terhadap nilai IPM di Indonesia dalam

kurun waktu 2013 – 2016:

Tabel 4.14

Nilai Adjusted R2

Adjusted R-squared 0,604940

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai koefisien determinan

menunjukan angka 0,604940 yang memiliki arti bahwa 60, 4940 persen

IPM di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel penyaluran ZIS, PDRB

per kapita dan kemiskinan, sedangkan sisanya 39,506 persen dijelaskan

oleh variabel-variabel lain di luar model.

Page 111: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

95

4. Model Penelitian

Berdasarkan hasil olah data regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Random Effect, maka model dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.15

Nilai Koefisien Variabel

Variabel Koefisien

C 35,19057

ZIS 0,153111

PDRB_Kapita 3,199995

Kemiskinan -0,343672

Sumber: Data diolah, 2018

IPMit = 35,19057 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Interpretasi dari model tersebut adalah sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (c) dalam model tersebut menunjukkan angka sebesar

35,19057. Itu artinya, jika variabel independen (ZIS, PDRB per Kapita,

dan Kemiskinan) pada observasi IPM i dan tahun t adalah bernilai nol,

maka nilai IPM di Indonesia sebesar 35,19057.

b. Nilai koefisien variabel ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) sebesar

0,153111. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel ZIS memiliki

hubungan positif terhadap IPM, artinya jika variabel ZIS di Indonesia

naik satu satuan akan menaikkan IPM sebesar 0,153111.

c. Nilai koefisien variabel PDRB per Kapita sebesar 3,199995. Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel PDRB per Kapita memiliki

Page 112: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

96

hubungan yang positif terhadap IPM, artinya jika variabel PDRB per

Kapita di Indonesia naik satu satuan akan menaikkan IPM sebesar

3,199995.

d. Nilai koefisien variabel kemiskinana sebesar -0,343672. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabel kemiskinan memiliki hubungan yang

negatif terhadap IPM, artinya jika kemiskinan di Indonesia naik satu

satuan akan menurunkan IPM sebesar 0,343672.

Dari ketiga variabel bebas yang ada dalam penelitian ini, variabel

PDRB per Kapita yang memiliki nilai koefisien korelasi tersebesar. Hal ini

menandakan bahwa dengan adanya peningkatan PDRB per kapita akan

langsung dirasakan oleh individu untuk memperbaiki kualitas hidupnya,

dimana pendapatan yang didapat bisa langsung dibelanjakan atau untuk

keperluan konsumsi sehingga daya beli masyarakat meningkat dan pada

akhirnya akan meningkatkan IPM, karena salah satu indikator pembentuk

IPM ialah daya beli.

Analisa sederhananya adalah jika individu memiliki pendapatan atau

mengalami peningkatan pendapatan, maka individu tersebut dapat langsung

menyesuaikan pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan

dasar, namun dua variabel lain yaitu penyalauran dana ZIS dan tingkat

kemiskinan memiliki korelasi yang rendah disebabkan karena perubahan

yang terjadi pada penyaluran dana ZIS tidak langsung berpengaruh terhadap

diri individu melainkan melalui program-program pemerintah yang

mengarah kepada peningkatan IPM di Indonesia.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

97

5. Interpretasi Hasil Analisis

a. Interpretasi Koefisien Provinsi

Nilai koefisien dari masing-masing provinsi di sepuluh provinsi di

Indonesia dalam penelitian ini dapat dilahat dalam Tabel 4. 16.

Tabel 4. 16

Nilai Koefisien Provinsi di Indonesia

Variabel Koefisien

ZIS 0,153111

PDRB_Kapita 3,199995

Kemiskinan -0,343672

Random Effect (Cross)

Sumut 1,826353

Riau -1,482566

Sumsel 0,143257

Babel -1,681962

Jabar 0,965559

Banten 0,137158

Bali 3,460952

Kalteng -0,849247

Kalsel -1,642199

Kaltim -0,877306

Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa pada masing-

masing provinsi memiliki nilai koefisien yang berbeda-beda. Berikut

interpretasinya:

1). Provinsi Sumatera Utara

IPM_Sumutit = 1,826353 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

Page 114: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

98

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Sumatera Utara sebesar

1,834335.

2). Provinsi Riau

IPM_Riauit = -1,482566 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Riau sebesar -1,482566.

3). Provinsi Sumatera Selatan

IPM_Sumselit = 0,143257+ 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Sumatera Selatan sebesar

0,143257.

4). Provinsi Bangka Belitung

IPM_Babelit = -1,681962 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Bangka Belitung sebesar --

1,681962.

Page 115: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

99

5). Provinsi Jawa Barat

IPM_Jabarit = 0,965559 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Jawa Barat sebesar 0,965559.

6). Provinsi Banten

IPM_Bantenit = 0,137158+ 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Banten sebesar 0,137158.

7). Provinsi Bali

IPM_Baliit = 3,460952 + 0,153111 ZISit + 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Bali sebesar 3,460952.

8). Provinsi Kalimantan Tengah

IPM_Kaltengit= -0,849247+0,153111 ZISit+ 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

Page 116: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

100

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar -

0,849247.

9). Provinsi Kalimantan Selatan

IPM_Kaltengit= -1,642199+0,153111 ZISit+ 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar -

1,642199

10). Provinsi Kalimantan Timur

IPM_Kaltimit= -0,877306+0,153111 ZISit+ 3,199995 PDRB_Kapitait

- 0,343672 Kemiskinanit + µit

Model tersebut menyatakan bahwa jika variabel independen

(ZIS, PDRB per Kapita, dan Kemiskinan) bernilai nol maka nilai IPM

antar daerah dan antar waktu di Provinsi Kalimantan Timur sebesar -

0,877306.

b. Analisis Ekonomi

1). ZIS terhadap IPM

ZIS (zakat, infak dan sedekah) merupakan salah satu instrumen

pendapatan negara yang mulai berkembang ketika zaman Rasulullah

SAW. Kini instrumen ini menjadi instrumen yang hidup kembali

ketika suatu sistem perekonomian liberal sudah menunjukan

kegagalannya. ZIS merupakan harta yang dikeluarkan umat muslim

Page 117: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

101

baik bersifat wajib atau suka rela yang mana keberadaannya untuk

disalurkan kepada golongan tertentu. Dalam penelitian ini penyaluran

dana ZIS menghasilkan bahwa variabel dana ZIS berpengaruh

signifikan terhadap nilai IPM di Indonesia dalam kurun waktu 2013

hingga 2016. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rini Murniati (2014), bahwasannya ada perubahan

positif antara variabel zakat terhadap IPM di Bogor, dan penelitian

kedua dilakukan oleh Cut Risya Varlitya (2017), yang mengatakan

bahwa zakat berpengaruh positif terhadap pembangunan manusia di

Aceh.

2). PDRB per Kapita terhadap IPM

Pendapatan per kapita adalah total pendapatan suatu daerah

dibagi jumlah penduduk di daerah tersebut untuk tahun yang sama.

Angka yang digunakan semestinya adalah total pendapatan regional

dibagi jumlah penduduk. Angka pendapatan per kapita dapat

diperoleh dari total PDRB dibagi dengan jumlah penduduk. Angka

pendapatan per kapita dapat dinyatakan dalam harga berlaku maupun

dalam harga konstan tergantung pada kebutuhan (Tarigan, 2005:21).

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa PDRB per kapita

memiliki pengaruh signifikan positif terhadap tingkat IPM di

Indonesia dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2016. Hasil ini

sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang menjadi landasan

dalam penelitian ini. Salah satunya yang dituliskan oleh Novita Dewi

Page 118: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

102

(2017) dalam jurnalnya bahwa masyarakat miskin dapat memperoleh

manfaat ganda dari pertumbuhan pendapatan serta peningkatan IPM

jika pemerintah mau menggunakan manfaat dari pertumbuhan untuk

membiayai pelayanan kesehatan dan akses pendidikan masyarakat

miskin tersebut dan penelitian yang dilakukan Nur Baeti (2013) di

Provinsi Jawa Tengah yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

yang diwakili oleh PDRB per kapita memiliki pengaruh signifikan

positif terhadap IPM.

3). Kemiskinan terhadap IPM

Kemiskinan merupakan kondisi masyarakat yang tidak/belum

ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai

kemampuan, baik kemampuan dalam pemilikan faktor produksi

maupun kualitas faktor produksi yang memadai sehingga tidak

mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Dari hasil

penelitian ini, kemiskinan memiliki pengaruh signifikan negatif terhap

tingakt IPM di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2016.

Hal ini menunjukan apabila tingkat kemiskinan di Indonesia naik,

maka akan menurunkan tingkat IPM di Indonesia. Hasil ini sesuai

dengan teori dan penelitian terdahulu oleh Dwi Hariyanto (2015) yang

menyatakan bahwa upaya menekan jumlah penduduk miskin yang

mempunyai elastisitas negatif terhadap perkembangan pembangunan

manusia, jika jumlah penduduk miskin meningkat maka pembangunan

manusia akan mengalami penurunan.

Page 119: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

103

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Zakat, infak dan sedekah (ZIS) berpengaruh signifikan positif

terhadap variabel IPM dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti

jika variabel ZIS meningkat, maka variabel IPM juga meningkat. Nilai

probabilitas variabel ZIS sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 0,153111. Hal tersebut mengartikan bahwa jika variabel ZIS

meningkat satu persen akan meningkatkan pula variabel IPM sebesar

0,153111 persen.

PDRB per kapita berpengaruh signifikan positif terhadap variabel IPM

dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti jika variabel PDRB per

kapita meningkat maka variabel IPM juga meningkat. Nilai probabilitas

variabel PDRB per kapita sebesar 0,0050 < 0,05 dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 3,199995. Hal tersebut mengartikan bahwa jika variabel

PDRB per kapita meningkat satu persen akan meningkatkan pula variabel

IPM sebesar 3,199995 persen.

Kemiskinan berpengaruh negatif terhadap variabel IPM dengan taraf

signifikansi 5% atau 0,05 yang berarti jika varaibel kemiskinan meningkat

maka variabel IPM akan menurun. Nilai probabilitas variabel kemiskinan

sebesar 0,0178 < 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar (--0,343672).

Hal tersebut mengartikan bahwa jika variabel kemiskinan meningkat satu

persen akan menurunkan variabel IPM sebesar 0,343672 persen.

Page 120: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

104

ZIS, PDRB per kapita, dan Kemiskinan secara simultan atau bersama-

sama dapat mempengaruhi variabel IPM dengan taraf signifikansi 5% atau

0,05 yang berarti semua variabel independenya dapat menjelaskan variabel

dependenya. Nilai probabilitas secara simultan sebesar 0,0000 < 0,05 dengan

nilai Adjusted R-Square sebesar 0,604940. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

60,4940 persen variabel bebasnya dapat menjelaskan variabel terikatnya atau

variabel ZIS, PDRB per kapita dan kemiskinan mampu menjelaskan varaibel

IPM.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan implikasi atau

masukan diantaranya :

Untuk meningkatkan efekifitas dari adanya dana ZIS, pemerintah harus

lebih giat lagi dalam proses pengumpulan dana ZIS serta pendistribusiannya.

Pendistribusian yang dilakukan hendaknya yang bertujuan kepada sektor-

sektor yang berhubungan dengan upaya pembangunan manusia, seperti sektor

pendidikan, modal usaha, kesehatan dan lain sebagainya. Diketahui dalam

penelitian ini penyaluran dana ZIS berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan pembangunan manusia dengan koefisien korelasi masih cukup

rendah sebesar 0,156282 persen dan dengan keseriusan pemerintah dalam

pemanfaatan dana ZIS ini diharapkan mampu meningkatkan pula IPM di

Indonesia.

Masih terbatasnya data penyaluran ZIS pada setiap provinsinya dan hal

ini pula yang perlu diperhatikan oleh lembaga BAZNAS agar mampu

Page 121: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

105

memberikan informasi secara berkala kepada masyarakat luas dengan sistem

informasi yang lebih memadai serta pembaharuan data yang bersifat

kontinuitas.

PDRB per kapita merupakan faktor ekonomi yang mampu

mempengaruhi kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar

hidupnya, oleh karena ini pemerintah pusat ataupun daerah juga harus

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam negeri agar

lapangan pekerjaan di Indonesia mampu meningkatkan produktivitasnya dan

pada akhirnya akan meningkatkan PDRB per kapita secara regional.

Kemiskinan diketahui merupakan faktor penghambat dari adanya

pembangunan manusia, dengan ini pemerintah harus berupaya terus dalam

penekanan tingkat kemiskinan. Hal ini dapat dilakukan memperluas lapangan

pekerjaan dan juga memberikan modal usaha yang produktif dan perlu

dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel-variabel di luar

model yang sekiranya dapat mempengaruhi variabel IPM dan menambahkan

sampel penelitian dari tiga puluh empat provinsi di Indonesia.

Page 122: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

106

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kursid. (1997). Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Islam dalam

Etika Politik. Surabaya : Risalah Gusti.

Al-Arif, M. Nur Rianto. (2010). Efek Penggandaan Zakat serta Implikasinya

terhadap Program Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Ekbisi Fakultas Syariah

UIN Sunan Kalijaga, 5 (1) : 42 – 49.

Almizan. (2016). Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Ekonomi Islam.

Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 1 (2) : 204 – 222.

Arsyad, Lincolin. (1993). Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Gunadarma.

Baeti, Nur. (2013). Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan

Pengeluaran Pemerintah terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota

di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007 – 2011. Economic Development

Analysis Journal, 2 (3) : 85 – 98.

Badan Pusat Statistik. (2009). Pendapatan Domestik Regional Bruto Provinsi di

Indonesia 2012 - 2016. Jakarta : Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik. (2009). Tingkat Kemiskinan Provinsi di Indonesia 2012 -

2016. Jakarta : Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik. (2009). Indeks Pembangunan Manusia Provinsi di

Indonesia 2012 - 2016. Jakarta : Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik. (2009). Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia.

Jakarta : Badan Pusat Statistik

Badan Amil Zakat Nasional. (2018). Indonesia Zakat Outlook 2018. Distribusi

Alokasi Dana ZIS Provinsi di Indonesia. Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional.

Badan Amil Zakat Nasional. (2017). Laporan Outlook Zakat 2017. Penghimpunan

Zakat Nasional 2012 - 2016. Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional.

Page 123: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

107

Badan Amil Zakat Nasional. (2017). Laporan Oulook Zakat 2017. Penyaluran

Zakat Nasional 2012 - 2016. Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional.

Brata, Aloysius Gunadi. (2002). Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi

Regional di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Ekonomi

Negara Berkembang, 7 (2) : 113 - 122.

Dewi, Novita. (2017). Pengaruh Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi

terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau. Jurnal JOM Fekon,

4 (1) : 870 – 882.

Hafidhuddin, Didin, dkk. (2008). The Power of Zakat Studi Perbandingan

Pengelola Zakat Asia Tenggara. Malang : UIN-Malang Press.

Huda, Nurul, dkk. (2015). Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta :

PRENADAMEDIA GROUP.

Heriyanto, Dwi. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan

Barat. Jurnal Magister Ekonomi UNTAN, 1 (1) : 1 - 18.

Ibrahim, Patmawati, Siti Arni Basir and Asmak Ab Rahman. (2011). Sustainable

Economic Development: Concepts, Prinsiples and management from Islamic

Perspektive. European Journal of Social Sains, 24 (3) : 330 – 338.

Inayah, Gazi. (2003). Teori Komprehensif Tentang Zakat dan Pajak. Yogyakarta :

PT. Tiara Wacana Yogya.

Jhingan, M.L. (1993). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : Raja

Grafindo.

Juanda, Bambang dan Junaidi. (2012). Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan

Aplikasi. Bogor : IPB Press.

Page 124: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

108

Kuncoro, Mudrajad. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan

Kebijakan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan, Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN.

Kusrini, Setiawan dan Dwi Endah. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: CV ANDI

OFFSET.

Makhlani, dan Ali Rama. (2013). Pembangunan Ekonomi dalam Tinjauan

Maqasid Syariah. Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan, Balitbang

Kemenag, 1 (1) : 31 – 46.

Melliana, Ayunanda, dan Ismaini Zain. (2013). Analisis Statistika Faktor yang

Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Provinsi

Jawa Timur dengan Menggunanakan Regresi Panel. Jurnal Sains dan Seni

Pomits, 2 (2) : 237 – 242.

Mirza, Denni Suliztio. (2012). Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan

Belanja Modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah

Tahun 2006 – 2009. Economic Development Analiysis Journal, 1 (1) : 1 – 15.

Muliza, T.Zulham, dan Chenny Seftarita. (2017). Analisis Pengaruh Belanja

Pendidikan, Belanja Kesehatan, Tingkat Kemiskinan dan PDRB Terhadap

IPM di Provinsi Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 3 (1) : 51 – 69.

Murniati, Rina. (2014). Pengaruh Zakat terhadap Indeks Pembangunan Manusia

dan Tingkat Kemiskinan Mustahik: Studi Kasus Pendayagunaan BAZNAS

Kota Bogor. Jurnal Al-Muzara’ah, 2 (2) : 131 – 146.

Nofiaturrahma, Fifi. (2015). Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat Infak dan

Sedekah. Jurnal Zakat dan Wakaf, 2 (2) : 280 – 295.

Permono, Sjechul Hadi. (1992). Pendayagunaan Zakat dalam rangka

Pembangunan Nasional. Jakarta : Pustaka Firdaus.

Page 125: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

109

Qardawi, Yusuf. (1991). Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status dan

Filsafat Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadis, (Terj. Salman Harun, et al.,

Fiqhuz Zakat). Jakarta : PT Pustaka Litera Antar Nusa.

Rozalinda. (2016). Ekonomi Islam Teori dan Aplikasi padaAktivitas Ekonomi.

Jakarta : Rajawali Pers.

Sadono, Sukirno. (2006). Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan. Jakarta: Kencana.

Subandi. (2014). Ekonomi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.

Todaro, M.P dan Smith, S. C. (2009). Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Tarigan, Robinson. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT

Bumi Aksara.

Teguh, Muhammad. (2005). Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Uyun, Qurratul. (2015). Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf Sebagai Konfigurasi

Filantropi Islam. Jurnal Islamuna, 2 (2) : 219 – 234.

Verlitya, Cut Risya. (2017). Analisis Zakat sebagai Pendapatan Asli Daerah

terhadap Indeks Pembangunan Manusia: Pendekatan Data Panel (Studi

Kasus 12 Kabupaten/Kota Provinsi Aceh). Jurnal Ekonomi dan Kebijakan

Publik Indonesia, 4 (2) : 192 – 211.

Winarno, Wing Wahyu. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Page 126: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

110

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

DATA OBSERVASI

PROVINSI Tahun IPM ZIS

PDRB per

kapita Kemiskinan

Sumatera Utara 2013 68,36 9,903487553 10,28668013 10,45

2014 68,87 13,12236338 10,32472988 9,81

2015 69,51 21,40100746 10,36209556 10,51

2016 70 21,38380215 10,40077464 9,69

Riau 2013 69,91 21,22760447 11,18853861 6,68

2014 70,33 21,37315838 11,1898356 6,53

2015 70,84 22,60191987 11,16718735 7,05

2016 71,2 23,71477469 11,16484973 6,38

Sumatera Selatan 2013 66,16 17,58130476 10,29744537 13,28

2014 66,75 20,6608984 10,32993988 12,96

2015 67,46 21,45489 10,35930668 12,51

2016 68,24 22,18929158 10,39495786 12,73

Bangka Belitung 2013 67,92 16,91425058 10,37602858 3,47

2014 68,27 18,06350567 10,40000044 3,04

2015 69,05 20,18371318 10,41869665 2,77

2016 69,55 21,46803946 10,43810636 2,67

Jawa Barat 2013 68,25 20,50559023 10,09072658 8,69

2014 68,8 21,42461229 10,12530462 8,32

2015 69,5 22,1764839 10,15976874 8,58

2016 70,05 23,83915359 10,20069796 7,55

Banten 2013 69,47 22,2917551 10,27196566 5,27

2014 69,89 22,80316648 10,30382755 4,74

2015 70,27 22,88003803 10,33525666 5,11

2016 70,96 22,9674098 10,36602337 4,49

Bali 2013 72,09 13,12236338 10,24458017 4,17

2014 72,48 15,57336848 10,29785464 4,35

2015 73,27 18,0725407 10,34478881 4,52

2016 73,65 20,39029717 10,39403955 3,53

Kalimantan Tengah 2013 67,41 17,60875003 10,27871336 5,8

2014 67,77 16,06363947 10,31615102 4,75

2015 68,53 16,64282418 10,36151918 5,68

2016 69,13 16,95100477 10,4013252 4,49

Kalimantan Selatan 2013 67,17 17,69086958 10,18202418 3,75

2014 67,63 21,15426743 10,2117172 3,68

2015 68,38 21,30420075 10,23235523 4,27

2016 69,05 21,47365546 10,25892523 3,43

Page 127: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

111

Kalimantan Timur 2013 73,21 21,11015684 11,8046146 3,99

2014 73,82 20,14023952 11,79875164 3,98

2015 74,17 22,1193112 11,76442134 3,73

2016 74,59 22,79241911 11,7390875 3,86

Page 128: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

112

LAMPIRAN 2

Output Common Effect

Dependent Variable: IPM?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2013 2016

Included observations: 4

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 44.28467 5.525483 8.014625 0.0000

ZIS? 0.020774 0.081705 0.254253 0.8007

PDRB_KAPITA? 2.512693 0.532157 4.721712 0.0000

KEMISKINAN? -0.219846 0.082278 -2.671971 0.0113

R-squared 0.526912 Mean dependent var 69.79900

Adjusted R-squared 0.487488 S.D. dependent var 2.170999

S.E. of regression 1.554217 Akaike info criterion 3.814461

Sum squared resid 86.96129 Schwarz criterion 3.983349

Log likelihood -72.28921 Hannan-Quinn criter. 3.875525

F-statistic 13.36524 Durbin-Watson stat 0.096225

Prob(F-statistic) 0.000005

Page 129: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

113

LAMPIRAN 3

Output Fixed Effect Model

Dependent Variable: IPM?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 2013 2016

Included observations: 4

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -12.74857 28.41548 -0.448649 0.6573

ZIS? 0.107884 0.040088 2.691186 0.0121

PDRB_KAPITA? 7.824513 2.673046 2.927190 0.0069

KEMISKINAN? -0.328265 0.222837 -1.473119 0.1523

Fixed Effects (Cross)

_SUMUT--C 2.545607

_RIAU--C -4.352660

_SUMSEL--C 0.969486

_BABEL--C -1.079158

_JABAR--C 2.873441

_BANTEN--C 1.309350

_BALI--C 4.418142

_KALTENG--C -0.056224

_KALSEL--C -0.130053

_KALTIM--C -6.497932

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.975023 Mean dependent var 69.79900

Adjusted R-squared 0.963923 S.D. dependent var 2.170999

S.E. of regression 0.412360 Akaike info criterion 1.323116

Sum squared resid 4.591095 Schwarz criterion 1.872002

Log likelihood -13.46232 Hannan-Quinn criter. 1.521576

F-statistic 87.83447 Durbin-Watson stat 1.201905

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 130: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

114

LAMPIRAN 4

Output Random Effect Model

Dependent Variable: IPM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 2013 2016

Included observations: 4

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 40

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 35.19057 11.36919 3.095258 0.0038

ZIS? 0.153111 0.032835 4.663039 0.0000

PDRB_KAPITA? 3.199995 1.069045 2.993320 0.0050

KEMISKINAN? -0.343672 0.138419 -2.482829 0.0178

Random Effects (Cross)

_SUMUT--C 1.826353

_RIAU--C -1.482566

_SUMSEL--C 0.143257

_BABEL--C -1.681962

_JABAR--C 0.965559

_BANTEN--C 0.137158

_BALI--C 3.460952

_KALTENG--C -0.849247

_KALSEL--C -1.642199

_KALTIM--C -0.877306

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.732859 0.9464

Idiosyncratic random 0.412360 0.0536

Weighted Statistics

R-squared 0.635329 Mean dependent var 8.246692

Adjusted R-squared 0.604940 S.D. dependent var 0.686426

S.E. of regression 0.431445 Sum squared resid 6.701218

F-statistic 20.90636 Durbin-Watson stat 0.936734

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.400784 Mean dependent var 69.79900

Sum squared resid 110.1456 Durbin-Watson stat 0.056991

Page 131: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

115

LAMPIRAN 5

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 53.823884 (9,27) 0.0000

Cross-section Chi-square 117.653778 9 0.0000

Page 132: ANALISIS PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, PDRB PER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39602/3/DIAH... · analisis pengaruh penyaluran dana zis, pdrb per kapita, dan

116

LAMPIRAN 6

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 6.409526 3 0.0933

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

ZIS? 0.107884 0.153111 0.000529 0.0492

PDRB_KAPITA? 7.824513 3.199995 6.002318 0.0591

KEMISKINAN? -0.328265 -0.343672 0.030496 0.9297