analisis pengaruh komitmen organisasi, motivasi …eprints.ums.ac.id/77521/11/naskah publikasi...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI,
MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. BPD JAWA TENGAH DI DAERAH
PURWODADI
Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
ANINDITA KUSUMA PUTRI
B100140184
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI
DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
PT. BPD JAWA TENGAH DI DAERAH PURWODADI
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
ANINDITA KUSUMA PUTRI
B100140184
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Drs. Ma ruf, M.M.
NIK/NIP. 522/0609016002
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS
PADA PT. BPD JAWA TENGAH DI DAERAH PURWODADI)
OLEH
ANINDITA KUSUMA PUTRI
B100140184
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari .........., Juni 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. (……..……..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. (……………)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. (…………….)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Dr. Syamsudin, M.M.
NIDN. 017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 18 Juni 2019
Penulis
ANINDITA KUSUMA PUTRI
B100140184
1
ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPD JAWA
TENGAH DI DAERAH PURWODADI
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara komitmen, motivasi kerja,
dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. BPD Jawa Tengah Purwodadi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Jumlah sampel adalah 57
orang karyawan PT.BPD Jawa Tengah di Purwodadi. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh
gaya kepemimpinan, motivasi, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. BPD Jawa Tengah di Purwodadi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komitnen Organisasi terhadap kinerja
karyawan dengan nilai t 3.778 dan nilai p-value 0.000< 0.05, terdapat pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan nilai t 2.122 dan nilai p
–value 0.036< 0.05. terdapat pengaruh signifikan antara motivasi terhadapa kinerja
karyawan dengan nilai t 4.280 dan nilai p-value 0.000< 0.05. secara bersamaan terdapat
pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi, kompensasi, motivasi terhadap
kinerja karyawan dengan nilai F 22.188 dan nilai p-value 0.000 < 0.05. variabel
komitmen organisasi, kompensasi dan motivasi mempunyai pengaruh sebesar 64% dan
sebesar 36% dipengaruh oelh variabel lain yang tidak diteliti dengan nilai R2
sebesar
0.640.
Kata Kunci: komitmen, motivasi kerja, kompensasi, kinerja karyawan
Abstract
This study aims to analyze the influence of commitment, work motivation, and
compensation on employee performance at PT. BPD Central Java Purwodadi. This
research is a type of descriptive quantitative research. The data used in this study are
primary data and secondary data. The number of samples is 57 employees of Central
Java PT. BPD in Purwodadi. The analytical method used in this study is a quantitative
data analysis method using the SPSS program. Multiple linear regression analysis was
used to test the influence of leadership style, motivation, organizational commitment,
and job satisfaction on the performance of employees of PT. BPD Central Java at
Purwodadi. The results showed that there was a significant effect between
Organizational Commitments on employee performance with a t value of 3,778 and p-
value of 0,000 <0.05, there was a significant influence between compensation on
employee performance with a value of t 2.122 and p-value of 0.036 <0.05. there is a
significant effect between motivation on employee performance with t value 4.280 and
p-value 0.000 <0.05. simultaneously there is a significant influence between
organizational commitment, compensation, motivation on employee performance with a
value of F 22,188 and p-value 0,000 <0.05. variable organizational commitment,
compensation and motivation have an effect of 64% and 36% are influenced by other
variables not examined with R2 value of 0.640.
Keywords: self efficacy, self esteem, individual performance
2
1. PENDAHULUAN
Dunia bisnis saat ini dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk
pengembangan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
karena salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan penggerak kreativitas dan inovasi di dalam sebuah organisasi yang nantinya
akan meningkatkan reputasi dan profit organisasi.
Sunyoto (2012:1) menyatakan manajemen sumber daya manusia adalah suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, atas pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintergrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Torang (2012:118) kinerja adalah kuantitas atau kualitas hasil kerja individu atau
sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang
berpedoman pada norma, standar operasional, prosedur kriteria dan ukuran yang telah
ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi.
PenelitianZubair, Yunus, dan Chan (2012) menyatakan bahwa komitmen
organisasional merupakan salah satu pendorong terciptanya kepuasan kerja karyawan,
sehingga komitmen organisasi yang tinggi secara tidak langsung dan langsung menjadi
salah satu faktor pendorong untuk peningkatan kinerja karyawan. Komitmen karyawan
memiliki dua komponen, yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku.
Sebagai sesuatu yang berhubungan positif dengan kinerja, komitmen organisasi
merupakan suatu sikap dan perilaku yang dapat dipandang sebagai penggerak seseorang
dalam bekerja adalah saling terkait erat. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap
organisasi memiliki potensi untuk memperbaiki kinerja baik secara individual,
kelompok, maupun organisasi. Komitmen organisasional merupakan "perspektif yang
bersifat keperilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku yang konsisten
dengan aktivitas (consistent lines of activity)" (Ivan Aris dan Imam Gozhali, 2006:193).
Sumber daya manusia membutuhkan stimulus berkelanjutan agar bisa
menjalankan tugasnya dengan baik, dalam hal ini motivasi kerja sangat dibutuhkan.
Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak akan merasa antusias untuk menyelesaikan
pekerjaan dan mudah putus asa jika mengalami kendala atau kegagalan. Wibowo
(2010:379) Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku
manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi
3
meliputi unsur membangkitkan , mengarahkan, menjaga, menunjukkan intesitas, besifat
terus menerus dan adanya tujuan, oleh karena itu motivasi mempunyai sifat yang tidak
akan lepas dari sifat manusia itu sendiri, yang mana manusia secara individual
mempunyai kualitas eksistensi diri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Beberapa cara dapat digunakan para pemimpin untuk memberikan motivasi positif
terhadap bawahannya, seperti penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan,
penghargaan khusus secara pribadi, kompetisi, partisipasi, kebanggaan atau kepuasan
dan materi.
Karyawan yang bekerja dalam perusahaan akan diberikan balas jasa oleh
organisasi dalam bentuk kompensasi karena telah memberikan waktu, tenaga, dan
pikiran kepada perusahaan, maka perusahaan membalas usaha karyawan dengan
kompensasi (imbalan). Wilson (2012:10) menyatakan kompensasi merupakan imbalan
yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang telah mereka sumbangkan kepada
perusahaan.
Dalam kaitannya komitmen organisasi, motivasi, dan kompensasi sangat penting
untuk PT. BPD Jawa Tengah Purwodadi, penelitian mengenai hubungan antara
komitmen organisasi, motivasi, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan sangat
diperlukan sebagai bahan rujukan dalam usaha nantinya, guna melihat persaingan usaha
yang semakin ketat. Karyawan merupakan komponen penting dalam organisasi ini,
keberhasilan PT. BPD Jawa Tengah Purwodadi akan sangat tergantung dari kinerja
karyawan dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan peneliti dengan
mengambil judul “Analisi Pengaruh Komitme Organisasi, Motivasi dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPD Jawa Tengah Purwodadi”.
2. METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data atau sampel atau populasi atau angka. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
pengisian kuesioner oleh responden, sedangkan data sekunder merupakan sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder diperoleh
4
dari buku-buku litelatur seperti jurnal jurnal, teori pada penelitian, internet dan literatur
lainnya (Sugiyono, 2010:193).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer.
Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual
terjadinya peristiwa yang diperoleh melalui berbicara dengan mereka, dengan
mengamati peristiwa, orang, dan objek; atau dengan menyebarkan kuisioner kepada
orang-orang (Sugiyono, 2011).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199).
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu jumlah keseluruhan populasi
dijadikan sampel penelitian. Jadi jumlah sampel adalah 57 orang karyawan PT.BPD
Jawa Tengah di Purwodadi. Alasan penentuan sampel ini dikarenakan jumlah populasi
sedikit sehingga perhitungan sampel menggunakan sampel jenuh.
Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada karyawan PT. BPD
Jawa Tengah di Purwodadi dan diukur dengan menggunakan skala likert lima poin,
yaitu skor yang berurutan dari angka 1 sampai 5. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program
SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh gaya
kepemimpinan, motivasi, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan PT. BPD Jawa Tengah di Purwodadi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Pengujian kualitas data
Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas kuesioner yang digunakan
untuk menguji item pertanyaan dikuesioner mampu memberikan kelayakan
dilapangan atau berkaitan dengan konsistensi dalam menjawab kuesioner.
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Metode yang digunakan untuk memberi penilaian terhadap
validitas kuesioner adalah korelasi produk momen (moment product correlation,
5
pearson, pearson correlation). Untuk menggunakan metode ini dilakukan
pembandingan antara r hitung (Correlation Pearson) > r tabel (r product
moment). Dalam menentukan r tabel menggunakan tabel r product moment yang
sudah ditentukan dengan jumlah data 100 responden dan variabel sig. 5% maka
nilai r tabelnya adalah 0,195.
Tabel 1. Hasil pengujian validitas kinerja karyawan & komitmen organisasi
Item
Pertanyaan
Correlation
Pearson Sig.
Item
Pertanyaan
Correlation
Pearson Sig.
Keterangan
Kinerja Karyawan Komitmen Organisasi
Kk1 0,675 0,000 Ko1 0,571 0,000 Valid
Kk2 0,828 0,000 Ko2 0,473 0,000 Valid
Kk3 0,774 0,000 Ko3 0,694 0,000 Valid
Kk4 0,763 0,000 Ko4 0,651 0,000 Valid
Kk5 0,801 0,000 Ko5 0,591 0,000 Valid
Kk6 0,855 0,000 Ko6 0,556 0,000 Valid
Kk7 0,829 0,000 Ko7 0,655 0,000 Valid
Sumber: Data Primer, 2019
Dilihat dari hasil analisis Tabel 1menunjukkan bahwa terdapat 7 item
pertanyaan pada variabel kinerja karyawan dan komitmen organisasi serta hasil
yang diperoleh setiap item pertanyaan baik komitmen organisasi dan kinerja
karyawan memiliki nilai r hitung > dari pada r tabel atau sig. > 0,05 maka dapat
dinyatakan setiap item pertanyaam yang digunakan pada variabel komitmen
organisasi dan kinerja karyawan valid. Tidak hanya 2 variabel yang diteliti dalam
penelitian ini akan tetapi ada 2 variabel lagi yang menjadi fokus penelitian ini
yaitu variabel kompensasi dan motivasi. Hasil yang diperoleh dalam pengujian
ini ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Hasil pengujian validitas kompensasi & motivasi
Item
Pertanyaan
Correlation
Pearson Sig.
Item
Pertanyaan
Correlation
Pearson Sig.
Keterangan
Kompensasi Motivasi
K1 0,467 0,000 M1 0,629 0,000 Valid
K2 0,643 0,000 M2 0,732 0,000 Valid
K3 0,675 0,000
K4 0,471 0,000 M3 0,806 0,000 Valid
K5 0,534 0,000
K6 0,474 0,000 M4 0,742 0,000 Valid
K7 0,483 0,000 M5 0,773 0,000 Valid
K8 0,649 0,000 M6 0,721 0,000 Valid
K9 0,718 0,000 M7 0,735 0,000 Valid
K10 0,476 0,000 M8 0,689 0,000 Valid
Sumber: Data Primer, 2019
6
Pada analisis Tabel 1 yang ditunjukkan diatas adalah terlihat terdapat item
pertanyaan pada kompensasi sebanyak 10 item pertanyaan dan pada motivasi,
item pertanyaan sebanyak 8 item pertanyaan sehingga dari item pertanyaan yang
mewakili variabel kompensasi dan motivasi memiliki nilai r hitung > r tabel
sebesar 0,195 maka dapat dinyatakan valid pada setiap item pertanyaan yang
mewakil variabel kompensasi dan motivasi.
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau
diandalkan sebagai alat pengumpulan data. Pengukuran reliabilitas disini diukur
dengan program SPSS dengan pengujian statistik Cronbach Alpha (α).
Tabel 3. Hasil pengujian reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha R kritis Keterangan
Kinerja
Karyawan 0,898 0,6 Konsisten
Komitmen
Organisasi 0,698 0,6 Konsisten
Kompensasi 0,753 0,6 Konsisten
Motivasi 0,871 0,6 Konsisten
Sumber: Data Primer, 2019
Pada hasil analisis Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s
alpha yang dihasilkan kinerja karyawan, komitmen organisasi, kompensasi, dan
motivasi lebih besar dari 0,6 maka bisa dinyatakan setiap variabel dikatakan
handal atau reliebel.
3.1.2 Pengujian Asumsi Klasik
Uji ini digunakan untuk melihat data yang diperoleh melalui pemberian
kuesioner memiliki penyimpangan atau tidak. Pengujian ini untuk menghasilkan
model yang terbaik dengan syarat BLUE (Best, Linier, Unbeased, dan
Estimator).
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kepastian sebaran data.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil Pengujian ini
menggunakan Metode kolmogorove-smirnove.
7
Tabel 5. hasil uji normalitas
Keterangan Nilai
Kolmogorove Smirnove 1,182
Asymp.sig 0,122
Pernyataan Distribusi Normal
Sumber: Data Primer, 2019
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai asymp.sig yang
dihasilkan 0,122 > 0,05 maka dapat dinyatakan data memiliki persebaran yang
merata atau berdistribusi normal.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau variabel independen.
Metode yang digunakan dalam uji ini adalah Tolerance dan VIF.
Tabel 6. Hasil pengujian multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Komitmen Organisasi 0,856 1,168 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Kompensasi 0,930 1,075 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Motivasi 0,813 1,229 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Sumber: Data Primer, 2019
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa baik komitmen organisasim
kompensasi dan motivasi memiliki nilai Tolerance < 1 dan VIF < 10 maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinieritas atau tidak memiliki korelasi antar
variabel independen.
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Glejser
Tabel 7. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel t t Sig. Keterangan
Komitmen Organisasi -1,955 0,065 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Kompensasi 0,318 0,751 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Motivasi 1,886 0,079 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Sumber: Data Primer, 2019
8
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan nilai t sig. variabel komitmen
organisasi, kompensasi, dan motivasi > 0,05 maka dapat dinyatakan data tidak
mengalami penyimpangan heteroskedastisitas.
3.1.3 Pengujian hipotesis
Dalam proses pengujian ini untuk membuktikan hipotesis yang dibangun dapat
terbukti kebenarannya atau tidak. Untuk membuktikan hipotesis tersebut
dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda, uji F, Koefisien determinan
(R2) dan uji t.
Tabel 8. Hasil pengujian hipotesis
Variabel ß t Sig. Keterangan
Konstan 1,391
Komitmen Organisasi 0,314 3,778 0,000 Signifikan
Kompensasi 0,184 2,122 0,036 Signifikan
Motivasi 0,349 4,280 0,000 Signifikan
F 22,188 Sig. 0,000 Signifikan
R 0,640 R Square 0,409
Sumber: data Primer, 2019
Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen yaitu gaya kepemimpinan, motivasi,
komitmen organisasional, dan kepuasan kerja terhadap variabel dependen yaitu
kinerja karyawan. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan diatas maka model
regresinya adalah:
Kk = 1,391 + 0,314 X1 + 0,184 X2 + 0,349 X3 + e (1)
Intepretasi hasil regresi linier berganda adalah: Koefisien konstan 1,391
dan bernilai positif menunjukkan bahwa pada saat komitmen organisasi,
kompensasi, dan motivasi yang dimiliki karyawan tidak ada maka kinerja
karyawannya tetap meningkat. Koefisien Komitmen Organisasi (X1) 0,314 dan
bernilai positif menunjukkan kan semakin kuat komitmen organisasinya yang
dimiliki karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan.
Koefisien Kompensasi (X2) 0,184 dan bernilai positif menunjukkan kan
semakin baik atau tinggi kompensasi yang diberikan karyawan maka akan
semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan. Koefisien Motivasi (X3) 0,349
dan bernilai positif menunjukkan kan semakin kuat motivasi yang dimiliki
karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan.
9
Dihasilkan nilai F hitung sebesar 22,188 dan F sig. 0,000, dapat diketahui
nilai F sig. 0,05 < 0,05 maka Ho ditolak artinya secara simultan komitmen
organisasi, kompensasi, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi
atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. Hasil yang diperoleh adalah nilai r square
0,409 (40,9%) menunjukkan bahwa kontribusi yang dihasilkan model komitmen
organisasim kompensasi, dan motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 40,9%
dan sisanya masih ada variabel independen lain yang memperngaruhinya sebesar
59,1%.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: Variabel Komitmen
Organisasi menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,778 dan sig. 0,000 maka Ho
ditolak karena nilai t sig. 0,000 < 0,05 dapat dinyatakan secara parsial komitmen
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel Kompensasi menunjukkan bahwa nilai t hitung 2,122 dan sig.
0,036 maka Ho ditolak karena nilai t sig. 0,036 < 0,05 dapat dinyatakan secara
parsial kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel Motivasi menunjukkan bahwa nilai t hitung 4,280 dan sig. 0,000
maka Ho ditolak karena nilai t sig. 0,000 < 0,05 dapat dinyatakan secara parsial
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
Studi ini mengungkapkan bahwa komitmen organisasi sesuai hasil dalam analisis
yang dilakukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan yang ditunjukkan hasilnya dengan nilai koefisien 0,314 dan t sig. 0,000.
Sesuai hasilnya membuktikan semakin kuat komitmen organisasi pada diri
seorang karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan.
Komitmen organisasi merupakan tanggapan afektif terhadap organisasi.
Beberapa ahli mendefinisikan komitmen organisasi dalam bentuk yang berbeda
10
namun memiliki kesamaan arti. Komitmen organisasi merupakan sikap yang
merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan
dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Komitmen dipandang sebagai
suatu orientasi nilai terhadap organisasai yang menunjukan individu sangat
memikirkan dan mengutamakan pekerja dan organisasinya. Individu akan
berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Komitmen Organisasi adalah dorongan dalam individu untuk berbuat
sesuatu agar menunjang keberhasilan organisasi. Karyawan yang memiliki
Komitmen Organisasi yang tinggi pada perusahaannya maka akan
memprioritaskan tujuan perusahaan. Komitmen Organisasi yang kuat dalam
organisasi atau perusahaan akan berdampak baik bagi peningkatan kinerja
pegawai. Dengan adanya Komitmen Organisasi dalam organisasi atau perusahaan
maka individu karyawan akan berusaha untuk mencapai tujuan dari perusahaan
sesuai kepentingan perusahaan dan karyawan yang mempunyai komitmen yang
rendah cenderung untuk melakukan cara yang dapat mengganggu kinerja seperti
kelambanan dalam bekerja.
Menurut Luthans (2006: 249) seorang karyawan yang memiliki komitmen
organisasi yang tinggi terlihat dari keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota
organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi,
dan keyakinan tertentu akan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Jika
karyawan merasa bahwa sikap dan nilai yang dianutnya sejalan dengan nilai-nilai
yang ditetapkan dalam organisasi maka akan mendorong karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi, hal ini penting dalam upaya meningkatkan kinerja.
3.2.2 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Studi ini mengungkapkan bahwa motivasi sesuai hasil dalam analisis yang
dilakukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
yang ditunjukkan hasilnya dengan nilai koefisien kompensasi dan t sig. 0,036.
Sesuai hasilnya membuktikan semakin baik dan tinggi kompensasi yang diberikan
organisasi maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan.
11
Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan
meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis
dan Jackson, 2000). Kebijakan pemberian kompensasi pada umunya hanya tertuju
pada jumlah yang dibayarkan kepada karyawan. Apabila jumlah kompensasi
terlalu cukup memadai berarti sudah dianggap layak dan baik. Perencanaan
pengembangan kompensasi karyawan yang baik sangat penting bagi
keberlangsungan organisasi dan karyawannya.
Kompensasi sangat penting bagi perusahaan, karena dengan terpenuhinya
kompensasi bagi pegawai akan memotivasi pegawai dalam bekerja sehingga
kinerja pegawai akan meningkat sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan.
Menurut Wirawan (2009:27) Kompensasi merupakan salah satu aspek yang
berarti bagi pegawai karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai
karya mereka diantara para pegawai itu sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Menurut Martoyo (2009:126) Pemberian kompensasi yang efektif dan efisien
secara langsung dapat membentu stabilitas organsisasi, dan secara tidak langsung
ikut andil dalam mendorong stabilitas serta pertumbuhan ekonomi negara secara
keseluruhan.
Umar (1998:201) menegaskan salah satu cara manajemen untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah melalui kompensasi. hubungan
antara kompensasi dengan kepuasan kerja sangatlah erat, mengingat tingkat
kepuasan kerja dapat diukur dari seberapa banyak, seberapa layak, dan seberapa
besar kompensasi diberikan kepada karyawan. Perencanaan kompenasasi yang
tidak tepat akan menghasilkan tingkat upah yang lebih tinggi sehingga
kemungkinan besar dapat mengeluarkan biaya yang tidak perlu, sementara
pembayaran yang terlalu rendah juga dapat menjamin kualitas karyawan yang
dihasilkan rendah yang mengakibatkan perputaran karyawan yang tinggi. Pada
waktu yang bersamaan tingkat upah atau gaji yang tidak adil secara internal akan
mengurangi semangat kerja karyawan dan menyebabkan keluhan dari para
karyawan. Dari keluhan yang dirasakan karyawan akan menurunkan kinerja
karyawannya. Oleh sebab itu, penting bagi pihak manajemen untuk mengukur
mekanisme pemberian kompensasi yang mampu mewujudkan rasa keadilan dan
kepuasan bagi karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan perusahaan.
12
3.2.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Studi ini mengungkapkan bahwa motivasi sesuai hasil dalam analisis yang
dilakukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
yang ditunjukkan hasilnya dengan nilai koefisien 0,349 dan t sig. 0,000. Sesuai
hasilnya membuktikan semakin kuat motivasi pada diri seorang karyawan maka
akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan karyawan.
Ini mengindikasikan bahwa faktor motivasi memiliki hubungan langsung
dengan kinerja karyawan. Mangkunegara (2005:67) menyatakan faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Sementara
Malthis (2007) menyatakan kinerja yang dicari oleh perusahaan dari seseorang
tergantung dari kemampuan, motivasi, dan dukungan individu yang diterima.
Kedudukan dan hubungan tersebut maka sangatlah tepat dan penting jika
pengembangan kinerja karyawan dimulai dari peningkatan motivasi kerja.
Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roada kehidupan
perusahaan.
Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara masimal, untuk mencapai tujuan utama tersebut dibutuhkan
sumber daya manusia yang mampu bekerja dengan baik, namun untuk mendorong
agar para dapat bekerja dengan baik karyawan perlu di motivasi. Motivasi adalah
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegaaitan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2003).
Faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerjaa individual
karyawan. Karena kedudukan dan hubungan kinerja individual karyawan dimulai
dari peningkatan motivasi kerja.
Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankaan kegiatan
opresioanl perusahaan. Apabila produktivitasya dan motivasi kerja yang tinggi,
maka laju kegiatan operasional akan berjalan dengan cepat yang akhirnya akan
menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Karyawan yang memiliki
motivasi kerja yang tinggi akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan
akan terus berusahaa memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang
motivasi kerjanya rendah cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang
menjemukan dan membosankan sehingga akan bekerja secara terpaksa. Dengan
13
terdorongnya motivasi kerja karyawan maka akan meningkatkan kinerja
karyawan secara keseluruhan. Jadi apabila karyawan memiliki motivasi kerja
yang tinggi maka keberlangsungan hidup perusahaan akan semakin cepat yang
pada akhirnya akan menghasilkan kinerja dalam pencapaian yang lebih baik bagi
perusahaan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi,
kompensasi, dan motivasi terhadap kinerja karyawan Bank BPD Jawa Tengah Daerah
Purwodadi. Berdasarkan Hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 maka penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut: Variabel yang diteliti yaitu komitmen organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan karena sesuai dengan
pernyataan Hipotesis pertama maka dapat disebutkan terbukti kebenarannya.
Variabel yang diteliti yaitu motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan dan karena sesuai dengan pernyataan Hipotesis pertama maka dapat
disebutkan terbukti kebenarannya. Variabel yang diteliti yaitu kompensasi berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan karena sesuai dengan pernyataan
Hipotesis pertama maka dapat disebutkan terbukti kebenarannya. Pada nilai r square
dapat digambarkan bahwa model yang dihasilkan pada variabel komitmen organisasi,
motivasi, dan kompensasi hanya mampu memberikan penjelasakn pada kinerja
karyawan sebesar 40,9%.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan pada baik bab 4 maupun kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang dapat diberikan baik pada pihak yang
bersangkutan maupun penelitian yang akan datang yaitu:
4.2.1 Pihak Bank BDP Jawa Tengah Daerah Purwodadi
Dari hasil ini menunjukkan bahwa Bank BDP Jawa Tengah perlu membangun
komitmen maupun moviasi bagi karyawan agar karyawan merasa senang, setia
dan termotivasi berada di bank tersebut dengan cara membangun iklim kerja
yang baik, membangun kekompakan tim kerja, melibatkan semua karyawan
dalam memecahkan masalah di kantor sehingga denganbegitu karyawan akan
merasa dirinya dibutuhkan dan akan memberikan segenap kemampuan atau
14
keahliannya dalam mengembangkan bank tersebut sehingga potensi yang
dimiliki karyawan akan dikeluarkan dengan sepenuh hati dan akan berdampak
pada kinerja karyawan yang meningkat.
Dan tidak lupa membangun sistem pemberian kompensasi yang sesuai
dengan tugas dan beban kerja karyawan karena dengan sistem pemberian
kompensasi yang baik akan membuat karyawan merasa dirinya adil dalam
pemberian kompensasi seperti gaji, upah, dan lain-lain. Perasaan adil yang
dirasakan karyawan akan membentuk hubungan kerja yang baik dan akan
meningkatkan kinerja karyawannya.
4.2.2 Penelitian yang akan datang
Hasil analisis ini masih perlu disempurnakan dengan menambah sebuah variabel
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti human capital, lingkungan
kerja, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya karena dampak yang dihasilkan
hanya 40,9% artinya masih banyak variabel independen yang belum mampu
diungkapkan dalam menjawab faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Brahmasari dan Supriyitno. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan
Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya
Pada Kinerja Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, volume 10
no 2
Hendra, Fery. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja Pada PT HM Sampoerna Tbk
Pekanbaru. Jurnal FEKON, Vol. 2, No. 1.
Igalens and Roussel. (1999). A study of the Relationships Between Compensation
Package, Work Motivation and Job Satisfaction.
Lepak and Hong. (2009). Do They See Eye to Eye? Management and Employee
Perspective of High- Performance Work Systems and Influence Processes on
Service Quality. Journal of Apllied Psychology, Vol 94, No 2, 371-391
Manganti, Fajar. (2015). Pengaruh Karakteristik Kepribadian, Motivasi dan Komitmen
Terhadap Sikap Pegawai. Jurnal Manajemen dayasaing, Vol. 17, No. 2, 54-
122.
15
Mardalis dan Edi. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi
Terhadap Disiplin Kerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Manajemen dayasaing, Vol. 17, No. 2, 54-122
Murti dan Hudiwinarsih. (2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan komitmen
Organiasial Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Studi Kasus Pada
Perusahaan Manfukatur di Surabaya. ISSN 2086-3802, volume 2 STIE
Perbanas Surabaya
Nurlaely dan Riani. (2015). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja
dan Kompetensi Terhadap Komitmen Organisasi. Jurnal Manajemen
dayasaing, Vol. 18, No. 1, 1-78
Purwaningsih, Ririn. (2018). Pengaruh Kompensasi, Kepuasaan Kerja, dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta. Skripsi. Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Triyono dan Sadali. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi, Disiplin Kerja, Deskripsi
Pekerjaan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen
dayasaing, Vol. 17, No.2, 54-122
Widhi dan Setyawati. (2015). Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah. Jurnal Manajemen dan Bisnis Benefit, Vol. 19, No. 1, 66-79
Yuli Suwati. (2013). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarinda. ISSN 0000-0000, e journal
administrasi bisnis, volume 1 nomor 1