analisis pengaruh kedisiplinan dan pelatihan …

153
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT UMUM DELIA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2018 TESIS Oleh MUHAMMAD BAYHAQI DALIMUNTHE 1602011211 PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT

PADA RUMAH SAKIT UMUM DELIA

KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2018

TESIS

Oleh

MUHAMMAD BAYHAQI DALIMUNTHE

1602011211

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT

PADA RUMAH SAKIT UMUM DELIA

KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2018

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memeroleh Gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)

pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Minat Studi Manajemen Rumah Sakit

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia

Oleh

MUHAMMAD BAYHAQI DALIMUNTHE

1602011211

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : Analisis Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan

Terhadap Produktivitas Kerja Perawat Pada

Rumah Sakit Umum Delia Kabupaten Langkat

Tahun 2018

Nama Mahasiswa : Muhammad Bayhaqi Dalimunthe

Nomor Induk Mahasiswa : 1602011211

Minat Studi : Manajemen Rumah Sakit

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ns, Asyiah Simanjorang, M.Kes, S.Kep Rina Hanum,SST.,M.Kes

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Institut Kesehatan Helvetia

Dekan

Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., M.Kes

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

Telah Diuji pada Tanggal : 03 Juli 2019

Panitia Penguji Tesis

Ketua : Dr. Ns, Asyiah Simanjorang, M.Kes.

Anggota : 1. Rina Hanum,SST.,M.Kes

: 2. Dr. Ismail Effendy, M.Si

: 3. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., M.Kes

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Penelitian saya (Tesis) adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di

Institut Kesehatan Helvetia maupun di perguruan tinggi lain.

2. Penelitian ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan

Tim Penelaah/Tim Penguji.

3. Dalam penulisan tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Medan, 03 Juli 2019

Yang membuat pernyataan

Muhammad Bayhaqi Dalimunthe

Nim. 1602011211

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan

Helvetia Medan, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Bayhaqi Dalimunthe

Nim : 1602011211

Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non

Exclusive Royalty Freeb Right) atas tesis saya yang berjudul :

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT UMUM

DELIA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2018

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) dengan Hak Bebas Royalti Non

Eksklusif ini Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan

berhak menyimpan, mengalih media format, mengelola dalam bentuk pangkalan

data (Database), merawat dan mempublikasi tesis saya tanpa meminta izin dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian persyaratan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : Juli 2019

Yang menyatakan,

(Muhammad Bayhaqi Dalimunthe)

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

i

ABSTRACT

ANALYSIS OF DISCIPLINARY AND TRAINING EFFECT DUE TO WORK

PRODUCTIVITY ON NURSES AT DELIA HOSPITAL

LANGKAT DISTRICT 2018

MUHAMMAD BAYHAQI DALIMUNTHE

1602011211

High work productivity is very important for hospitals because work

productivity is closely related to the results to be achieved. Based on the results of

the initial survey conducted at the Delia Hospital, the nurses are still not able to

provide the best health services to patients due to the lack of optimal work the

productivity of nurses.

The research was quantitative with the Ex-post-facto approach. The

population of this study were all nurses who worked at Delia General Hospital,

amounting to 90 people who worked for more than 1 year. The sample taken was

70 people, obtained using Slovin technique. Data obtained by interviews and

observations using questionnaires, analyzed by Multiple Regression Test at α =

0.05.

The results of the statistical correlation test show that there is a significant

relationship of the discipline variable (p = 0.000), training (p = 0.029) on nurse

work productivity. The regression statistical test results showed (t-count 5.863> t-

table 1.66), so that there was an influence between discipline and work

productivity of nurses, while training showed an influence on nurse work

productivity with results (tcount 3.778> t table 1.66).

The conclusion of this study is that there is a significant effect of discipline

and job training on nurse work productivity. It is recommended to the

management of Langkat District General Hospital to provide punishment for

nurses who have not been optimal in working and improving discipline, and

nurses' work training to improve nurse productivity towards a better direction.

Keywords: Discipline, Training, Nurse Work Productivity

Bibliography: 26 Books + 34 Journals (1998-2018)

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

ii

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT DELIA

KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2018

MUHAMMAD BAYHAQI DALIMUNTHE

1602011211

Produktivitas kerja yang tinggi sangat penting bagi rumah sakit, sebab

produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan hasil yang akan dicapai.

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan di Rumah Sakit Delia

perawat masih belum mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik

kepada pasien disebabkan karena belum optimalnya produktivitas kerja

perawat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kedisiplinan

dan perlatihan terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Delia

Kabupaten Langkat.

Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan pendekatan Ex post

faxto Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit

Umum Delia yang berjumlah 90 orang yang masa kerja diatas 1 tahun. Sampel

yang diambil sejumlah 70 orang, diperoleh dengan menggunakan teknik slovin.

Data diperoleh dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner,

dianalisis dengan Uji Regresi Berganda pada α = 0,05.

Hasil uji statistic korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan dari variabel disiplin (p=0,000), pelatihan (p=0,029) terhadap

produktivitas kerja perawat. Hasil uji stastistik regresi menunjukkan (thitung

5,863>ttabel 1,66), sehingga ada pengaruh antara kedisiplinan dengan produktivitas

kerja perawat, sedangkan pelatihan menunjukkan adanya pengaruh terhadap

produktivitas kerja perawat dengan hasil (thitung 3,778>ttabel 1,66).

Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja perawat. Disarankan

kepada manajemen Rumah Sakit Umum Delia Kabupaten Langkat untuk

memberikan punishment bagi perawat yang belum optimal dalam bekerja dan

meningkatkan kedisiplinan, dan pelatihan kerja perawat guna memperbaiki

produktivitas perawat menuju kearah yang lebih baik.

Kata Kunci : Kedisiplinan, Pelatihan, Produktivitas Kerja Perawat

Daftar Pustaka : 26 Buku + 34 Jurnal (1998-2018)

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

anugerah-Nya yang berlimpahsehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Analisis Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan Terhadap

Produktivitas Kerja Perawat Pada Rumah Sakit Delia Kabupaten Langkat

Tahun 2018”.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satusyaratuntuk

mendapatkan gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.) pada Program Studi

S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tesis ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak,

baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan

Helvetia Medan.

2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes, selaku Ketua Yayasan

Helvetia Medan.

3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia dan

selaku Dosen Penguji III yang telah banyak memberikan masukan untuk

perbaikan tesis ini.

4. Asriwati, Dr., S.Kep., Ns., S,Pd., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia dan selaku Dosen Penguji IV yang

telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

5. Anto, SKM., M.Kes., MM, selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

6. Dr. Ns, Asyiah Simanjorang, M.Kes, S.Kep, selaku Pembimbing I dan selaku

Penguji I yang telah memberikan bimbingan dan mencurahkan waktu, perhatian,

ide, dan motivasi selama penyusunan tesis ini.

7. Rina Hanum,SST., M.Kes.,selaku Dosen Pembimbing II dan selaku penguji II

yang telah meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam

membimbing penulis selama penyusunan tesis ini.

8. Seluruh Dosen Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah

mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

9. dr. Harry M.K.M., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Delia

Langkat dan seluruh staff yang telah menjadi rekan peneliti untuk melakukan

penelitian di RSUD Delia Kab.Langkat.

10. Teristimewa kepada Ayahanda Dr. H.Zulkifli Dalimunthe,M.Pd, dan Ibunda

Prof. Dr. Hj. Rosmala Dewi,M.Pd. Kons serta abang dan kakak saya yang

selalu memberikan pandangan, mendukung baik moril maupun materil,

mendoakan dan selalu memotivasi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

iv

11. Teman – teman seperjuangan dr. Wendy Isma Sitepu, dr. Adit M.Prasetya

Htg, dr. M.Mahadi HSB. dr. Leo Marthin, dr. Rakhmad Rizki Pradana, dr.

Mahindika, dr. Rezky Prianka Asepty, dr. Rizka Gayo, dr. Anggi Yosefin,

dr.Nur Harini Purba, dr. Sri Mutia Hamdani yang telah membantu, menemani

dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik.

12. Rekan-rekan mahasiswa Administrasi Rumah Sakit Program S2 Ilmu

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia yang saling memberikan

dukungan dalam menyelesaikan Tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak

kekurangan.Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi

kesempurnaan tesis ini.SemogaTuhan YME selalu memberikan rahmat dan

karunia-Nya atas segala kebaikan yang telah diberikan.

Medan, 3 Juli 2019

Penulis,

Muhammad Bayhaqi Dalimunthe

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

v

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis bernama Muhammad Bayhaqi Dalimunthe yang dilahirkan pada

tanggal 22 Maret 1994 di Medan dari Orangtua Dr. H.Zulkifli Dalimunthe,M.Pd,

dan Ibunda Prof. Dr. Hj. Rosmala Dewi,M.Pd. Kons. Penulis beragama Islam.

Saat ini Penulis tinggal Jln. Benteng Hulu Gg.Ibrahim No. 8 B, Kecamatan Medan

Tembung bersama keluarga.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TKA-TPA Fathimaturridha Medan

pada tahun 2001. Pada tahun 2006 Penulis menyelesaikan Sekolah di SD Harapan

1 Medan, pada tahun 2009 Penulis menamatkan Sekolah di SMP Harapan 1

Medan. Pada tahun 2012 Penulis menamatkan Sekolah di SMA Harapan 1

Medan, dan Pada tahun 2018 penulis menyelesaikan kuliah S-1 Kedokteran di

Universitas Islam Sumatera Utara. Pada tahun 2016 hingga sekarang Penulis

menjalani pendidikan S2 Kesehatan Masyarakat di Institut Kesehatan Helvetia

Medan.

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PANITIA PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ABSTRACT ..................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 7

1.3 Rumusan Masalah ........................................................ 8

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................... 9

1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................ 9

1.4.2. Manfaat Praktis ................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................... 10

2.2 Telaah Teori .................................................................. 13

2.2.1. Produktivitas Kerja ........................................... 13

2.2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas . 15

2.2.1.2 Indikator Produktivitas Kerja ................ 19

2.2.2. Disiplin .............................................................. 23

2.2.2.1 Aspek-Aspek Disiplin Kerja ................. 24

2.2.2.2 Indikator Disiplin Kerja........................ 26

2.2.3. Pelatihan............................... ............................. 27

2.2.3.1 Jenis Pelatihan..... .................................. 29

2.2.4. Keperawatan ..................................................... 35

2.2.4.1 Peran Perawat........................................ 36

2.2.4.2 Asuhan Keperawatan ............................ 38

2.3 Landasan Teori ............................................................. 40

2.4 Kerangka Konsep .......................................................... 42

2.5 Hipotesis ....................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .......................................................... 44

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

vii

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 44

3.2.1. Lokasi Penelitian ............................................... 44

3.2.2. Waktu Penelitian ............................................... 44

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................... 44

3.3.1. Populasi ............................................................. 44

3.3.2. Sampel............................................................... 45

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................... 47

3.4.1. Jenis Data .......................................................... 47

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ................................ 47

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................ 47

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............... 51

3.5.1. Variabel Penelitian ............................................ 51

3.5.2. Definisi Operasional ......................................... 52

3.6 Metode Pengukuran ...................................................... 53

3.7. Metode Pengolahan Data .............................................. 55

3.8. Metode Analisa Data .................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi lokasi penelitian ............................................ 58

4.2. Karakteristik Responden ............................................... 60

4.2.1. Berdasarkan Umur ............................................ 61

4.2.2. Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 61

4.2.3. Berdasarkan Pendidikan.................................... 61

4.2.4. Berdasarkan Masa Kerja ................................... 61

4.2.5. Produktivitas Kerja ........................................... 61

4.2.6. Kedisiplinan ...................................................... 66

4.2.7. Pelatihan ............................................................ 67

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................... 70

4.3.1. Uji Normalitas Data Penelitian ......................... 70

4.3.2. Uji Homogenitas Data Penelitian...................... 71

4.4 Analisa Bivariat ........................................................... 72

4.4.1 Hubungan Kedisiplinan dengan Produktivitas

Kerja .................................................................. 73

4.4.2 Hubungan Pelatihan denganProduktivitas

Kerja .................................................................. 74

4.5. Pengujian Hipotesis Peneltian dan Koefisien

Determinasi ................................................................... 75

4.5.1. Pengujian Hipotesis .......................................... 75

4.5.2 Koefisien Determinasi ...................................... 79

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Disiplin terhadap Produktivitas Kerja

Perawat.......................................................................... 83

5.2. Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja

Perawat.......................................................................... 85

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

viii

5.3. Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan secara bersama-

sama terhadap Produktivitas Kerja Perawat ................. 87

5.4. Implikasi Penelitian ...................................................... 88

5.5. Keterbatasan Penelitian................................................. 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ................................................................... 90

6.2. Saran ........................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 93

LAMPIRAN ............................................................................................. 96

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1. Skema Kerangka Teori Produktivitas Kerja Perawat ........ 42

2.2. Kerangka Konsep Penelitian ............................................. 42

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1. Jumlah Seluruh Perawat yang Bekerja di Atas 1 Tahun ............. 45

3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner ..................................................... 49

3.3. Interpretasi besar Nilai r.............................................................. 50

3.4. Hasil Uji Reabilitas Kuesioner.................................................... 51

3.5. Kisi-kisi Angket Variabel Produktivitas Kerja ........................... 53

3.6. Kisi-kisi Angket Variabel Kedisiplinan ...................................... 53

3.7. Kisi-kisi Angket Variabel Pelatihan ........................................... 53

3.8. Skala Pengukuran........................................................................ 54

3.9. Aspek Pengukuran Variabel Penelitian ...................................... 54

4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Umur

Responden di Rumah Sakit Delia Langkat ................................. 60

4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Jenis

Kelamin Responden di Rumah Sakit Delia Langkat .................. 60

4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan

Pendidikan Responden di Rumah Sakit Delia Langkat .............. 61

4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Masa

Kerja Responden di Rumah Sakit Delia Langkat ....................... 61

4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Produktivitas Kerja Perawat di

Rumah Sakit Delia Langkat ........................................................ 62

4.6. Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Perawat di Rumah

Sakit Delia Langkat..................................................................... 64

4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Kedisiplinan Perawat di Rumah

Sakit Delia Langkat..................................................................... 65

4.8. Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Perawat di Rumah Sakit

Delia Langkat .............................................................................. 68

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

xi

4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Pelatihan Perawat di Rumah

Sakit Delia Langkat..................................................................... 67

4.10. Distribusi Frekuensi Pelatihan Perawat di Rumah Sakit Delia

Langkat ....................................................................................... 69

4.11. Hasil Uji Normalitas Data Variabel ........................................... 69

4.12. Hasil Pengujian Homogenitas Data ............................................ 72

4.13. Tabulasi Silang Antara Kedisiplinan dengan Produktivitas

Kerja Perawat di Rumah Sakit Delia Langkat ............................ 74

4.14. Tabulasi Silang Antara Pelatihan dengan Produktivitas Kerja

Perawat di Rumah Sakit Delia Langkat ...................................... 74

4.15. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 76

4.16. Besar Pengaruh Kedisiplinan terhadap Produktivitas Kerja

Perawat ........................................................................................ 79

4.17. Besar Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja

Perawat ........................................................................................ 80

4.18. Besar Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan Secara bersama-

sama terhadap Produktivitas Kerja Perawat ............................... 80

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Infomerd Consent .............................................................. 96

2. Kuesioner Penelitian .......................................................... 97

3. Master Tabel Uji Validitas ................................................ 101

4. Master Tabel Hasil Penelitian............................................ 107

5. Hasil Uji Statistik............................................................... 118

6. Uji Normalitas ................................................................... 119

7. Homogenitas ...................................................................... 121

8. Hasil Regresi...................................................................... 122

9. Dokumentasi ...................................................................... 126

11. Permohonan Uji Validitas dari Institut .............................. 127

12. Balasan Uji Validitas dari RSUD Delia Langkat .............. 128

13. Permohonan Ijin Penelitian dari Institut ........................... 129

14. Balasan Uji Penelitian Dari RSUD Delia Langkat ........... 130

15. Lembar Bimbingan 1 ........................................................ 131

16. Lembar Bimbingan 2 ........................................................ 132

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Rumah

sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, pusat alih

pengetahuan dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah

Sakitmerupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan, dan gawat darurat(1). Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan

mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan

pemakai jasa. Perawat dan rumah sakit merupakan dua hal yang tidak bisa

dipisahkan. Perawat memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan

pada pelayanan di rumah sakit.

Dari sumber data DHHS(U.S. Department of Health and Human

Services)terdapat kekurangan tenaga perawat dengan kemungkinan diprediksi

36% pada 2020 di Amerika Serikat. Meskipun ada perbaikan di rumah sakit rata-

rata lowongan tingkat untuk pendaftaran perawat di Amerika Serikat adalah 8,5%

hingga 14% dari 49% rumah sakit yang disurvei menyatakan lebih sulit untuk

merekrut perawat(2).

Di Indonesia sendiri jumlah perawat yang terdaftar sampai bulan April

2017 adalah 359,339 orang perawat, yang terdiri dari 29% (103.013 orang) laki-

laki, dan 71 % ( 256.326 orang) perawat perempuan, sedangkan di Sumatera Utara

jumlah perawat yang terdaftar 14.824 orang(3). Perawat merupakan seorang yang

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

2

professional mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan

melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan

kesehatan.Apabila perawat memiliki produktivitas kerja yang tinggi, maka laju

roda pengasuhan akan berjalan baik, akhirnya akan menghasilkan kinerja dan

pencapaian yang baik bagi rumah sakit (4).

Tenaga perawat yang merupakan“the caring profession” mempunyai

kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah

sakit, karena pelayanan yang diberikannya tersebut berdasarkan pendekatan

biopsiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan selama 24 jam

dan berkesinambungan juga merupakan kelebihan tersendiri dibanding pelayanan

lainnya (5).

Produktivitas kerja yang tinggi sangat penting bagi rumah sakit, sebab

produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan hasil yang akan

dicapai.Produktivitas dalam keperawatan bersifat kompleks, penting bagi perawat

manajer untuk memahami tentang produktivitas karena akan berdampak pada

perawatan pasien dan masa kerja perawat. Produktivitas merupakan salah satu dari

sepuluh indikator dalam pemberian asuhan keperawatan (6). Ukuran produktivitas

kerja perawat yang sebenarnya adalah hasil kesehatan bagi pasien melalui

peningkatan Bed of Rate (BOR) dan Long of Stay (LOS). Mengukur produktivitas

kerja perawat merupakan masukan bagi mutu pelayanan keperawatan. Untuk

menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, rumah sakit harus memiliki sumber

daya manusia yang baik, melakukan kerja yang berkualitas khususnya

pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

3

Sumber daya manusia yang paling banyak memiliki peran yang sangat

penting di rumah sakit adalah perawat, karena berhubungan langsung dengan

kepuasan yang akan dirasakan pelanggan/pasien. Pasien dan keluarganya akan

merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas akan

memberikan kepercayaan dan membuat pasien akan kembali lagi (7).

Perawat merupakan sumber daya manusia dengan populasi terbanyak di

rumah sakit. Perawat berperan penting dalam menciptakan pandangan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan khususnya perawat pelaksana di ruang rawat inap,

dan salah satu peningkatan produktivitas rumah sakit diharapakan dari perawat,

perawat merupakan sumber keberhasilan pembangunan kesehatan di rumah sakit.

Studi pertama untuk mengukur produktivitas kerja perawat di samping

gangguan kerja terdapat penurunan absensi, dan gangguan aktivitas

mengakibatkanhilangnya produktivitas kerja, Faktor-faktor yang terkait dengan

penurun produktivitas kerja adalah usia, lama bekerja sebagai perawat, stress

kerja, dan masalah kesehatan. Dari penelitian William di Amerika bahwa penuaan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja perawat(8). Sedangkan dalam penelitian

Trinkoff perawat yang bekerja lebih dari 12 jam sehari atau shift malam.

Menunjukkan hasil 28% dari laporan perawat yang bekerja lebih dari 12 jam per

hari produkvitas kerja menurun (9).

Hasil penelitian Darma menunjukkan produktivitas tenaga keperawatan

pada jam kerja di Instalasi Rawat Inap sebesar 0,44, aktivitas tenaga keperawatan

pada jam kerja untuk kegiatan keperawatan langsung 8,41%, keperawatan tak

langsung 14,27%, kegiatan penyuluhan 1,89%, administrasi 19,85% dan kegiatan

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

4

tak produktif 55,58%. Kondisi ini menunjukkan tingkat pemanfatan waktu kerja

selama jam kerja masih belum optimal (10).

Produktivitas dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan

tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti motivasi, pendidikan

dan pelatihan, , keterampilan, sikap etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat

penghasilan, lingkungan dan system kerja, jaminan sosial, manajemen kesempatan

berprestasi, disiplin kerja (11).

Kedisplinan sangat berperan penting dalam peningkatan produktivitas

kerja karena disiplin menyakut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur

yang vital dalam manajemen. Sinungan menjelaskan disiplin adalah sikap

kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak

mengikuti/mematuhi segala aturan/keputusan yang telah ditetapkan (12).

Rivai menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki komponen : 1.

Kehadiran, 2 Ketaatan pada peraturan kerja, 3. Ketaatan pada standar kerja, 4.

Tingkat kewaspadaan tinggi, 5. Bekerja etis(13). Sejalan dengan pendapat Amran

bahwa factor-faktor dari disiplin kerja itu ada 5 yaitu : 1. Frekunsi Kehadiran, 2.

Tingkat kewaspadaan, 3. Ketaatan pada standar kerja, 4. Ketaatan pada peraturan

kerja, 5. Etika bekerja(14).

Sikap disiplin perlu dimiliki setiap perawat karena dengan begitu mereka

akan menjadi perawat yang bertangung jawab. Pada dasarnya rumah sakit bukan

saja mengharapkan perawat yang mampu komunikasi dan terampil, tetapi yang

terpenting mereka mau bekerja giat, disiplin dalam bekerja dan berkeinginan

untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Disiplin adalah sikap kesediaan dan

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

5

kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati segala norma peraturan yang

berlaku di sekitarnya(12).

Menurutpenelitian yang dilakukan, Elsa J dkk, dari 10 perawat pelaksana

yang bertugas di IRINA A atas 6 diantaranya datang tepat waktu dan 4

diantaranya tidak tepat waktu. Menggunakan waktu istirahat yang berlebih, dan

masih ditemukan melakukan pemborosan waktu secara internal maupun eksternal

pada jam kerja. Dalam hal pelaksanaan tindakan keperawatan, masih didapati

beberapa perawat yang kurang maksimal dalam melakukan tindakan

keperawatan(15).

Selain faktor disiplin dalam berkerja perawat memerlukan pelatihan untuk

meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan merupakan upaya untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian. Banyaknya jenis

pelatihan dan tingkat pelatihan yang diikuti oleh perawat akan memberikan

pengaruh terhadap cara kerja, prosedur kerja, sikap kerja yang dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

Ivancevich dkk menjelaskan pelatihan dimaknai sebagai suatu proses yang

sistematis untuk mengubah perilaku pegawai untuk mencapai tujuan

organisasi(16). Sejalan dengan pendapat Mondy dkk pelatihan diartikan sebagai

kegiatan yang dirancang untuk mempersiapkan pegawai yang mengikuti pelatihan

dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka

saat ini(17).

Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pelatihan

merupakan proses pembelajaran yang memungkinkan pegawai melaksanakan

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

6

pekerjaan yang sekarang sesuai dengan standar. Sejalan dari hasil penelitian

Juliati ada hubungan antara pelatihan terhadap kerja perawat pelaksana(18).

Berdasarkan penelitian Kasenda tentang pelatihan di Rumah Sakit Umum

Daerah Liunkendage Tahuna, terlebih khusus pada perawat di ruang rawat inap

berjumlah 66 orang Sebagian besar responden masuk kategori tidak pernah

mengikuti pelatihan yaitu berjumlah 54 orang (81%) dan responden yang masuk

pada kategori pernah mengikuti pelatihan berjumlah 12 orang (19%). Bila dilihat

secara angka hal ini sungguh dramatis, dimana hampir keseluruhan perawat di

Rumah Sakit Umum Daerah Liunkendage Tahuna belum pernah mengikuti

pelatihan. disisi lain pelatihan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki(19).

Rumah Sakit Umum Delia merupakan Rumah Sakit Umum Tipe C yang

mendapatkan izin operasional dari Dinas Kesehatan sekaligus penetapan dengan

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat Nomor : 440 –

2508/yankes/V/2016. Berlokasi di jalan Ki Hajar Dewantara, No. 09 , Kecamatan

Selesai, Kabupaten Langkat. Rumah Sakit Delia memiliki 70 orang tenaga

perawat, dengan kapasitas 130 tempat tidur. Persentase pelayanan di Rumah

Sakit Umum Delia yaitu BOR 65 % pada tahun 2016, Nilai tersebut

menunjukkan bahwa nilai BOR pada Rumah Sakit Umum Delia sesuai dengan

standar Departemen Kesehatan yaitu sebesar 60-85 %. Dari observasi peneliti

lakukan terhadap perawat dan wawancara dengan direktur rumah sakit, diketahui

bahwa produktivitas kerja di Rumah sakit Delia belum optimal, produktivitas

kerja yang belum optimal dapat dilihat dari : perawat yang akan bertugas pada

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

7

sift sore hari banyak yang terlambat hadir, perawat tidak menggunakan waktu

kerja dengan sebaik-baiknya karena perawat banyak membuang waktu seperti

bermain HP, bercerita dan berjualan.

Rumah Sakit Umum Delia sampai saat ini belum mempunyai data tentang

kedisplinan yang berhubungan dengan produktivitaskerja perawat, sedangkan data

mengenai pelatihan perawat di Rumah Sakit Umum Delia memperlihatkan bahwa

penerapakan pelatihan yang belum optimal, contohnya mengganti sarung tangan

sesudah memeriksa pasien, kemudian memakai sarung tangan baru saat

memeriksa pasien berikutnya masih belum terjalankan, kemudian memakai

masker saat perawat sedang sakit. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap fenomena tersebut,

karena itulah maka peneliti mengambil judul Analisis Pengaruh Kedisiplinan dan

Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit Delia Kabupaten

Langkat Tahun 2018.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah penulis lakukan, maka

penulis dapat mengidentifikasi masalah berikut:

1. Masih ada beberapa perawat yang memiliki produktivitas kerja yang

rendah.

2. Perawat seringkali datang terlambat dan ada beberapa perawat yang

suka menunda-nunda pekerjaan.

3. Perawat yang mendapat pelatihan belum sepenuhnya mampu

menerapkan apa yang didapatnya.

Page 26: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

8

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja perawat di

Rumah Sakit Delia Tahun 2018.

2. Apakah ada pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat di

Rumah Sakit Delia Tahun 2018.

3. Apakah ada pengaruh disiplin dan pelatihan secara bersama-sama

terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Delia Tahun 2018.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1 Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja

perawat di Rumah Sakit Delia Tahun 2018.

2 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja

perawat di Rumah Sakit Delia Tahun 2018.

3 Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan pelatihan secara bersama-

sama terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Delia Tahun

2018.

Page 27: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

9

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis:

1. Bagi Mahasiswa Institusi Kesehatan Helvetia

Sebagai sumber bacaan di institusi pendidikan khususnya bagi mahasiswa

Institusi Kesehatan Helvetia Medan serta dapat digunakan sebagai acuan

bagi peneliti selanjutnya.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan khususnya

dalam mengetahui kedisiplinan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja

perawat di rumah sakit delia kabupaten langkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat memberikan masukan bagi penulis lain yang ingin

melakukan penelitian lanjutan tentang displin dan pelatihan terhadap

produktivitas kerja perawat.

1.5.2 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan sebagai wahana meningkatkan kemampuan dalam

menulis dan berfikir ilmiah khususnya pada bidang manajemen rumah

sakit dan sumber daya manusia,

2. Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya ilmu kesehatan masyarakat tentang

produktivitas kerja perawat.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Fitria yang telah dilakukan, perawat yang memiliki

produktivitas kerja kurang baik sebanyak 29 perawat (49%) dari 59 perawat.

Sedangkan perawat yang memiliki produktivitas kerja cukup baik sebanyak 30

orang (51%) dari 59 perawat. Variable yang berhubungan dengan produktivitas

kerja perawat pelaksana adalah motivasi, kesempatan berprestasi dan

manajemen(20).

Ditha dalam penelitian nya memperlihatkan produktivitas kerja yang baik

sebesar 50.7% dan produktivitas kerja yang kurang baik 49.3%. Dari hasil analisis

bivariat yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS.

Bhayangkara Palembang adalah motivasi (RP 95% CI=1.829 (1.043-3.209)),

pelatihan (RP 95% CI=2.062 (1.249-3.406)), iklim kerja (RP 95% CI=1.931

(1.203-3.101)), dan gaji (RP 95% CI=2.509 (1.380-4.560)), sementara etos kerja

(RP 95% CI=1.391 (0.88-2.201)) dan manajemen (RP 95% CI=1.026 (0.640-

1.647)(21).

Hasil penelitian Elsa,dkk yang telah dilakukan menunjukan bahwa

terdapat hubungan antara manajemen waktu dengan produktivitas kerja perawat

pelaksana yang ada di IRINA. Hasiluji chi-square, dengan ρvalue = 0,004 ≤ α =

0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara manajemen waktu

dengan produktivitas kerja perawat pelaksana. Manajemen waktu dengan kategori

baik = 31 orang (68.8%), dan kurang baik = 14 orang (31,2%). Sedangkan untuk

Page 29: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

11

produktivitas kerja dengan kategori produktif = 33 orang (73,3%), dan kurang

produktif = 12 orang (26,7%)(15).

Berdasarkan penelitian Kasenda tentang pelatihan di Rumah Sakit Umum

Daerah Liunkendage Tahuna terlebih khusus para perawat di ruang rawat inap

berjumlah 60 orang (90,9%) dan responden yang masuk pada kategori pernah

mengikuti pelatihan berjumlah 6 orang (9,1%). Bila dilihat secara angka hal ini

sungguh dramatis, dimana hampir keseluruhan perawat di Rumah Sakit Umum

Daerah Liunkendage Tahuna belum pernah mengikuti pelatihan. disisi lain

pelatihan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

yang mereka miliki serta meningkatkan produktivitas perawat(19).

Berdasarkan penelitian Setiadi yang berjudul analisis hubungan antara

iklim kerja, etos kerja dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja perawat

pelaksana non militer di RSAL dr. Ramelan Surabaya, menunjukan hasil yang

signifikan dengan produktivitas kerja adalah iklim kerja (p=0,032), dimensi

psikologis (p=0,00), dimensi sosial (p=0,012), etos kerja (p=0,035), disiplin kerja

(0,038), kepatuhan terhadap waktu kerja (p=0,014), kepatuhan terhadap tata tertib

(p=0,000), kepatuhan terhadap standart (p=0,024) dan kepatuhan terhadap atasan

(p=0,014)(22).

Fajariadi dalam penelitiannya yang berjudul analisis etos kerja, iklim dan

disiplin kerja terdahap produktivitas kerja perawat pelaksana di rumah sakit jiwa

Provinsi Sumatera Utara. Menunjukkan terdapatnya hubungan yang signifikan

antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Sumatera Utara dengan nilai p = 0,011, sedangkan antara etos kerja

Page 30: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

12

dan iklim kerja dengan produktivitas kerja tidak terdapat hubungan yang

signifikan(23).

Lisni S. dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh disiplin kerja dan

lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja perawat di rumah sakit umum

daerah sidikalang kabupaten dairi tahun 2017. Menjelaskan faktor pengaruh

disiplin kerja (disiplin waktu, disiplin peraturan, disiplin terhadap standard,

kepatuhan terhadap atasan) dan lingkungan kerja (penerangan, suhu udara, suara

bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja,

hubungan karyawan) terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Umum

Daerah Sidikalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja perawat di

RSUD Sidikalang yaitu variabel disiplin kerja (p=0,002). Variabel yang tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja perawat RSUD

Sidikalang yaitu variabel lingkungan kerja (p=0,087)(24).

Istika dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh pelatihan sumber daya

manusia (sdm) terhadap produktivitas kerja perawat di RSUD Kota Yogyakarta.

Hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana

melalui uji F menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara

pelatihan SDM terhadap produktivitas kerja perawat terbukti yaitu dengan

adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai F hitung > F tabel (23,808 >

3,96)(25).

Page 31: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

13

2.2 Telaah Teori

2.2.1 Produktivitas Kerja

Produktivitas mengadung pengertian filosofis, definisi kerja dan teknis

opereasional, secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan

hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik

dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong

manusia untuk tidak cepat merasa puas dan akan terus mingkatkan kemampuan

kerjannya. Pada dasarnya produktivitas kerja adalah konsep universal yang

berlaku bagi semua sistem, karena setiap kegiatan memerlukan produktivitas

dalam pelaksanaanya. Produktivitas menurut J.Raviaton mengartikan sebagai

sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan menolak

melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan, adanya Pemogokan. Tindakan

pemogokan tidak dibenarkan, karena disamping merugikan karyawan itu sendiri

juga merugikan pihak perusahaan(26).

Robbins dan DeCenzo menjelaskan produktivitas adalah seluruh keluaran

dari barang dan jasa yang diproduksi dibagi dengan masukan yang diperlukan

untuk menghasilkan dari keluaran tersebut. Produktivitas adalah gabungan dari

orang-orang dengan variabel-variabel operasi(27). Oleh karena itu organisasi yang

efektif akan memaksimalkan produktivitas dengan secara berhasil memadukan

orang-orang ke dalam seluruh system operasi. Produktivitas juga bermakna

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan

hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini(28).

Page 32: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

14

Menurut Hasibuan produktivitas adalah meningkatnya output (hasil) yang

sejalan dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan

oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik

produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya(28).

Produktivitas dibahas dalam kegiatan produksi untuk memperbaiki metode kerja

dengan membandingkan luaran (output) dan masukan (input). Produktivitas

menjadi tolak ukur keberhasilan bagi perusahaan atau lembaga dalam mencapai

tujuan. Produktivitas mengadung dua konsep efisiensi dan efektifitas. Efisiensi

mengukur tingkat pemanfaatan sumber daya, baik manusia, keuangan maupun

alam yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, sedangkan efektifitas mengukur

ketercapaian hasil atau mutu pelayanan yang dicapai(13).

Sinungan menjelaskan produktivitas sebagai suatu sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari

kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini(11). Sedangkan menurut Sutrisno

mengemukakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang

dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Peran serta tenaga kerja

disini adalah penggunaan sumber daya serta efisiensi dan efektifitas(29).

Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja

seseorang dengan proses input sebagai masukan dan ouput sebagai keluarannya

yang merupakan indikator dari pada kinerja karyawan dalam menentukan

bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu

organisasi.(30) Stevenson menjelaskan produktivitas sebagai perbandingan antara

Page 33: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

15

hasil yang dicapai dengan keseluruhan yang digunakan. Pencapaian hasil yang

dimaksud melalui gerak dinamis seseorang dalam bekerja(31).

Siagian menjelaskan produktivitas adalah kemampuan memperoleh

manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan

menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal(32).

.Berbagai permasalahan produktivitas kerja perawat, tidak dipahami

dengan baik oleh rumah sakit dan tidak dilaporkan data produktivitas kerja,

permasalahan ini akibat dari kekurangan pelatihan perawat yang signifikan dan

permasalahan jumlah pendaftaran perawat semangkin berkurang sehingga beban

kerja perawat yang berusia >50 tahun semangkin banyak, mengakibatkan

produktivitas kerja perawat berkurang(2).

2.2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Setiap lembaga atau perusahaan memiliki aktivitas kegiatan dan

lingkungan perusahaan baik itu lingkungan internal maupun lingkunganm

eksternal. Tentunya lingkungan itu akan mempengaruhi perusahaan baik secara

langsung maupun tidak langsung dan akibatnya akan mempengaruhi produktivitas

kerja perusahaan. Produktifitas yang meningkat, akan didukung dengan motivasi

yang tinggi, akan menghasilkan feedback yang baik bagi perusahaan.

Menurut Sutrisno ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan(29). yaitu :

1. Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan

keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Untuk

itu latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap akan tetapi sekaligus

Page 34: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

16

untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan. Karena dengan latihan berarti para

karyawan belajar untuk mengerjakan sesuatu dengan benar-benar dam tepat, serta

dapat memperkecil kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

2. Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting

untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan mental

karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja

karyawan.

3. Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang

dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadapan bawahan, sejauh

mana bawahan diikut sertakan dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-

menjalin telah mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.

Menurut Pandji Anoraga faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

(33). Adalah: 1) Motivasi, 2) Pendidikan dan Pelatihan, 3) Disiplin kerja, 4)

Keterampilan, 5) Sikap Etika Kerja, 6) Gizi dan Kesehatan, 7) Tingkat

Penghasilan, 8) Lingkungan Kerja dan Iklim kerja, 9) Teknologi, 10) Jaminan

Sosial , 11) Manajemen, 12) Kesempatan Berpretasi. Berikut ini dijelaskan satu

per satu :

1. Motivasi

Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota

organisasi pegawai. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat

mendorong pegawai bekerja lebih baik.

Page 35: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

17

2. Pendidikan dan Pelatihan

Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi dan

pelatihan yang matang akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Hal

demikian ternyata merupakan syarat penting dalam meningkatkan produktivitas

kerja karyawan.

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang

senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang

telah ditentukan.

4. Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.

Keterampilan karyawan dalam perusahaan ditingkatkan melalui training.

5. Sikap Etika Kerja

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang

serasi, selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan

kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan

tercapainya hubungan seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan

meningkatkan produktiviatas kerja.

6. Gizi dan Kesehatan

Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan

yang didapat, hal itu mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semua itu akan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

18

7. Tingkat Penghasilan

Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan karena

semakin tinggi prestasi karyawan makan akan semakin besar prestasi diterima.

8. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja

Lingkungan kerja dari karyawan termasuk hubungan kerja antar karyawan,

hubungan dengan pimpinan , suhu serta lingkungan penerangan dan sebagainya.

9. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin

otomatis dan canggih akan mendapat dukungan tingkat produksi dan

mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.

10. Jaminan Sosial

Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan,

menunjukkan kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan

semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.

11. Manajemen

Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi

dengan baik, dengan demikian produktivita akan tercapai.

12. Kesempatan Berprestasi

Setiap karyawan dapat mengembakan potensi yang ada dalam dirinya,

dengan diberikan kesempatan itu, maka karyawan akan dapat meningkatkan

produktivitas kerja nya.

Page 37: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

19

2.2.1.2 Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan yang ada

diperusaahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan

terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat

diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.

Menurut Sutrisno untuk mengukur produktivitas kerja,diperlukan suatu

indicator yaitu(29).

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang

karyawan sangat tergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.

2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah

satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati

hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing-masing yang terlibat suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hasil kemarin, indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian

dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

20

5. Mutu

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja

seorang karyawan. Meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik pada gilirannya sangat berguna bagi perusahaan dan diri sendiri.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang

digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi pegawai.

Pengukuran produktivitas kerja dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu

dilihat dari: 1) dimensi keluaran administrasi, 2) dimensi keluaran perubahan

perilaku. Pengukuran dari dimensi keluaran administrasi maksudnya adalah

dengan melihat seberapa baik pelayanan yang dapat diberikan oleh perawat,

dokter dan pihak di rumah sakit. Dimensi keluaran administrasi bagi perawat

dapat berupa produk pelayanan pasien mulai dari persiapan pendaftaran pasien,

pendataan pasien dalam status, laboratorium, hingga menyimpan data pasien.

Sedang pengukuran dimensi keluaran perubahan kesehatan dari pasien dilakukan

dengan melihat perkembangan penyakit pasien atau peningkatan kesehatan pasien.

Dimensi keluaran administrasi berupa : Persiapan pendaftaran pasien

dilihat dari terdaftar atau tidaknya pasien di BPJS, pemakain gelang status,

pemilihan ruangan sesuai dengan kebutuhan pasien dan kelas yang terdaftar di

BPJS. Pendataan Pasien dilihat dari dokumen tentang identitas, anamnesis,

diagnosis pengobatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain

yang diberikan kepada pasien. Penyimpanan data pasien sangat diperlukan dan

dirahasiakan sebaik-baiknya.

Page 39: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

21

Dimensi keluaran perubahan perilaku berupa : meneliti perkembangan

penyakit pasien sesuai gejalanya, dan mengukur peningkatan kesehatan pasien

kemudian dipantau sampai sembuh.

Timpe mengemukakan ciri-ciri seorang pegawai yang produktif yaitu

(34).: (1) memenuhi kualifikasi pekerjaan, artinya produktivitas tinggi dicapai

jika kualifikasi pegawai tinggi. Memiliki ciri: a) cerdas dan dapat belajar dengan

cepat; b) kompeten secara profesional atau teknis; c) kreatif dan inovatif, d)

memahami pekerjaaan; e) bekerja dengan “cerdik”, menggunakan logika,

mengorganisasi pekerjaan dengan efisien, memperhatikan rencana kinerja,

bermutu, kehandalan, pemeliharaan, kemananan, pembiayaan, dan penjadwalan;

f) mencari perbaikan tetapi tahu kapan harus berhenti; g) dianggap bernilai oleh

atasannya; h) mempunyai catatan prestasi yang berhasil; dan 1) selalu

meningkatkan diri. 2) bermotivasi tinggi, memiliki ciri: (a) dapat memotivasi diri

sendiri; (b) tekun; (c) mempuanyai kemauan keras untuk bekerja; (d) bekerja

efektif dengan atau tanpa atasan; (e) melihat hal-hal yang harus dikerjakan dan

mengambil tindakan yang perlu, (f) menyukai tantangan, (g) selalu ingin bertanya;

(h) memperagakan ketidakpuasan yang konstruktif dan selalu memikirkan

perbaikan; (i) berorientasi pada sasaran atau pencapaian hasil; (j) selalu tepat

waktu; (k) merasa puas jika telah mengerjakan dengan baik; (l) memberikan andil

lebih dari yang diharapkan; dan (m) percaya bahwa kerja wajar sehari perlu

dimbangi dengan gaji wajar untuk sehari.(3), mempunyai orientasi pekerjaan yang

positif. Memiliki ciri: (a) menyukai pekerjaannya dan membanggakannya; (b)

menetapkan standar yang tinggi; (c) mempunyai kebiasaan kerja yang baik; (d)

Page 40: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

22

selalu terlihat dalam pekerjaannya; (e) cermat, dapat dipercaya, dan konsisten; (f)

menghormati manajemen dan tujuannya; (g) mempunyai hubungan baik dengan

manajemen; (h) dapat menerima pengarahan; dan (i) luwes dan dapat

menyesuaikan diri. (4) dewasa. Kedewasaan pegawai dapat diamati melalui: (a)

integritas tinggi; (b) mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat; (c) mengetahui

kelemahan atau kekuatan sendiri; (d) mandiri, percaya diri, dan disiplin diri; (e)

pantas memperoleh harga diri; (f) mantap secara emosional dan percaya diri, (g)

dapat bekerja efektif di bawah tekanan; (h) dapat belajar dari pengalaman; dan (i)

mempunyai ambisi yang kuat. (5) dapat bergaul dengan efektif. Memiliki ciri: (a)

memperagakan kecerdasan sosial; (b) pribadi yang menyenangkan; (c)

berkomunikasi dengan efektif (jelas dan cermat, terbuka terhadap saran dan

pendengar yang baik); (d) bekerja produktif dalam rangka upaya tim; dan (e)

memperagakan sikap positif dan antusiaisme(34).

Timpe meninjau ratusan penemuan studi dan wawasan dari ribuan manajer

yang berpartisipasi dalam suatu seminar tentang produktivitas, mengemukakan

tujuh kunci untuk mencapai produktivitas yang tinggi yaitu: (1) keahlian,

manajemen yang bertanggung jawab; (2) kepemimpinan yang luar biasa; (3)

kesederhanaan organisasional dan operasional; (4) kepegawaian yang efektif; (5)

tugas yang menantang; (6) perencanaan dan pengendalian tujuan; dan (7)

pelatihan manajerial khusus(34).

Dalam penelitian ini definisi produktivitas kerja adalah kemampuan

memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

untuk melaksanakan peran sumber daya manusia yang optimal.

Page 41: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

23

2.2.2 Disiplin

Didalam kehidupan sehari-hari, dimanapun manusia berada, dibutuhkan

peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi

setiap kegiatan dan perilakunya. Namun peraturan-peraturan tersebut tidak akan

artinya bila tidak disertai dengan sanski bagi para pelanggarnya.

Menurut Sutrisno mengatakan disiplin adalah tingkat kesediaan dan

kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang

berlaku disekitarnya(29). Sejalan dengan pendapat Muchdarsyah Sinungan

disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang

senantiasa berkehendak mengikuti/mematuhi segala aturan/keputusan yang telah

ditetapkan(11).

Hasibuan menjelaskan disiplin kerja adalah kemampuan seseorang untuk

secara teratur, tekun secara terus menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan

berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan(28). Sesuai

dengan pendapat Handoko peneliti mendefinisikan disiplin adalah kesedian

seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-

peraturan yang berlaku dalam organisasi(35).

Sastrohadiwiryo mendefinisikan disiplin kerja sebagai suatu sikap

menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturanperaturan yang

berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya

dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas

dan wewenang yang diberikan kepadanya(36).

Page 42: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

24

Sastrohadiwiryo mengemukakan pada umumnya tingkat dan jenis sanksi

disiplin kerja dapat disarikan sebagai 5 berikut: (1) Sanksi disiplin berat,

misalnya: penurunan jabatan, pembebasan dari jabatan dan pemutusan hubungan

kerja. (2) Sanksi disiplin sedang, misalnya: penundaan pemberian kompensasi,

penurunan upah dan penundaan promosi. (3) Sanksi disiplin ringan, misalnya:

teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan ketidakpuasan secara tertulis(36).

2.2.2.1 Aspek-aspek disiplin kerja

Menurut Anggraeni menyebutkan aspek-aspek disiplin kerja(37). yaitu:

1. Kehadiran

Seseorang dijadwalkan untuk bekerja harus hadir tepat pada waktunya

tanpa alasan apapun. Kehadiran tepat waktu memungkinkan target kerja tercapai,

tujuan perusahaan akan mudah dicapai.

2. Waktu kerja

Waktu kerja merupakan jangka waktu saat pekerja yang bersangkutan

harus hadir untuk memulai pekerjaan, waktu istirahat, dan akhir pekerjaan

mencetak jam kerja pada kartu hadir merupakan sumber data untuk mengetahui

tingkat disiplin waktu karyawan.

3. Kepatuhan terhadap perintah

Kepatuhan yaitu jika seseorang melakukan apa yang dikatakan kepadanya.

Perintah atasan yang dimaksud tentu sehubungan dengan pencapaian target tugas-

tugas di perusahaan.

4. Kepatuhan terhadap aturan

Serangkaian aturan yang dimiliki perusahaan merupakan tuntutan bagi

karyawan agar patuh, sehingga dapat membentuk perilaku yang memenuhi

Page 43: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

25

standar perusahaan. Kepatuhan terhadap aturan memperlancar dan mempermudah

pengelolaan sumber daya yang ada.

5. Pemakaian seragam

Sikap karyawan terutama lingkungan rumah sakit menerima seragam kerja

setiap dua tahun sekali.

Berdasarkan Veizhzal Rivai menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki

komponen(38).

1) Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur

kedisiplinan, dan biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah

terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

2) Ketaatan pada peraturan kerja. Pegawai yang taat pada peraturan kerja

tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman

kerja ditetapkan oleh perusahaan.

3) Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya

tanggung jawab pegawai terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya.

4) Tingkat kewaspadaan tinggi. Pegawai memiliki kewaspadaan tinggi akan

selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta

selalu menggunakan seseuatu secara efektif dan efisien.

5) Bekerja etis. Beberapa pegawai mungkin melakukan tindakan yang tidak

sopan ke palnggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini

merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner sehingga bekerja etis

sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja pegawai.

Page 44: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

26

2.2.2.2 Indikator Disiplin Kerja

Menurut Robinns kriteria yang dipakai dalam kerja tersebut dapat

dikelompokkan menjadi tiga indicator disiplin kerja menurut yaitu diantaranya

(39).

1. Disiplin waktu

Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang

menujukkan terhadap jam kerja yang meliputi : kehadiran dan kepatuhan

karyawan pada jam kerja. Karyawan melakasanakan tugas dengan tepat waktu dan

benar.

2. Disiplin peraturan

Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar

tujuan suatu rumah sakit dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap

setia dari karyawan terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaaan

disini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan

peraturan. Serta kataatan karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian

seragam yang telah ditentukan rumah sakit atau perusahaan.

3. Disiplin tanggung jawab

Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan

pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan

rumah sakit berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam

menghadapin pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang

karyawan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

27

2.2.3 Pelatihan

Pelatihan secara umum berhubungan dengan proses belajar yang mengarah

pada perubahan perilaku. Menurut Suryabrata menyatakan mengenai

kecenderungan individu untuk bereaksi dan menampilkan respon terhadap hal

tertentu yang dihadapinya. Reaksi yang terjadi dari intervensi pelatihan yang

diberikan dapat diharapkan sebagai pendorong terciptanya kemampuan yang

optimal(40).

Menurut Siti dan Heru mengatakan pelatihan adalah proses pembelajaran

yang melibatkan penguasaan keterampilan, konsep, aturan-aturan, atau sikap

untuk meningkatkan kinerja karyawan(41). Sementara Manullang mengatakan

apabila seseorang akan mengerjakan suatu tugas yang asing baginya, maka perlu

terlebih dahulu, untuk mempelajari bagaimana caranya mengerjakannya. Karena

seseorang tidak akan mampu melaksanakan suatu tugas dengan baik, apabila tidak

dipelajari terlebih dahulu(42).

Pelatihan memiliki nilai kemanfaatan yang sangat besar baik dari aspek

staf maupun organisasi. Rivai dan Sagala menyatakan bahwa transfer ilmu

pengetahuan yang dipelajari oleh staf dalam pekerjaannya berhubungan dengan

kinerja staf selanjutnya. Selain itu manfaat dari pelatihan dan pengembanagan

terhadap organisasi adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas, meningkatkan

keterampilan dan sikap serta membantu menghilangkan rasa takut menghadapi

tugas baru(38).

Menurut Thoha pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki

kemampuan kerja tenaga kesehatan, mampu melaksanakan pelayanan kesehatan

Page 46: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

28

serta berorientasi pada kegiatan pelayanan secara langsung(43). Secara umum

bentuk metode ini dapat di bedakan menjadi empat bentuk , yaitu :

1. On the job training, adalah merupakan metode latihan yang paling

banyak digunakan. Sistem ini terutama memberikan tugas kepada atasan langsung

dari pegawai yang baru dilatih mereka. Sistem ini merupakan sistem yang

ekonomis (hemat), karena tidak perlu menyediakan fasilitas khusus untuk latihan.

2. Vestibule school adalah bentuk latihan dimana pelatihannya bukanlah

atasan langsung tetapi pelatih- pelatih khusus. Alasannya terutama adalah untuk

menghindari para atasan langsung tersebut dengan tambahan kewajiban dan

memusatkan latihan hanya kepada para ahli dalam bidang latihan

3. Apprenticeship (magang), sistem ini dipergunakan untuk pekerjaan

yang membutuhkan keterampilan yang relatif lebih tinggi. Program ini biasanya

mengkombinasikan on the job training dengan pengalaman dan petunjuk dikelas

dalam pngetahuan-pengetahuan tertentu. Sistem magang ini mempunyai prinsip

umum, yaitu belajar sambil bekerja.

4. Khursus-khursus, merupakan bentuk pengembangan pegawai yang lebih

mirip pendidikan daripada latihan. Khursus-khursus ini biasanya diadakan untuk

memenuhi kebutuhan dan minat daripada pegawai dalam bidangbidang ilmu

pengetahuan tertentu, seperti : khursus manajemen keperawatan dan penanganan

kasus gawat darurat.

Berdasarkan Sinambela pelatihan adalah suatu proses yang sistematis dari

organisasi untuk mengembangkan keterampilan individu, kemampuan,

pengetahuan atau sikap yang dapat merubah perilaku pegawai untuk mencapai

Page 47: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

29

tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah yang perlu

diterapkan dalam pelatihan (44). :

1. Pihak yang diberikan pelatihan harus termotivasi untuk mengikuti pelatihan

yang akan dilaksanakan.

2. Pelatih harus belajar terlebih dahulu mengenai materi yang akan diberikannya

saat pelatihan.

3. Proses pembelajaran harus dapat diterapkan dengan baik dengan pendekatan

yang rasional.

4. Pelatihan harus menyediakan bahan-bahan yang dapat dipraktikkan sehingga

memudahkan yang dilatih memahami materi tersebut.

5. Berbagai bahan yang dipresentasikan harus memiliki arti yang komprehensif

dan dapat memenuhi kebutuhan yang dilatih.

6. Materi yang diajarakan harus memiliki arti yang lengkap bagi peserta

pelatihan.

2.2.3.1 Jenis Pelatihan

Pelatihan yang harus diikuti perawat di rumah sakit adalah pencegahan

dan pengendalian infeksi. Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah

kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi

dapat berasal dari komunitas (Community acquired infection) atau berasal dari

lingkungan rumah sakit (Hospital acquired infection) yang sebelumnya dikenal

dengan istilah infeksi nosocomial, sekarang berganti istilah menjadi “Healthcare-

associated infections” (HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di

rumah sakit tetapi juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Juga tidak

Page 48: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

30

terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga infeksi pada petugas kesehatan yang

didapat pada saat melakukan tindakan perawatan pasien. Khusus untuk infeksi

yang terjadi atau didapat di rumah sakit, selanjutnya disebut sebagai infeksi rumah

sakit (Hospital infection). Untuk dapat melakukan pencegahan dan pengendalian

infeksi khususnya infeksi rumah sakit, perlu memiliki pengetahuan mengenai

konsep dasar penyakit infeksi.

Menurut PERDALIN pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di

rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya(45).

1. Kebersihan Tangan

Membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan

melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah menghilangkan semua

kotoran dan debris serta menghambat atau membunuh mikroorganisme pada

kulit. Selain memamahi panduan untuk kerbersihan tangan, para petugas

kesehatan perlu memahami indikasi dari kebersihan tangan.

Indikasi kebersihan tangan yaitu :

a) Segera : Setelah tiba di tempat kerja

b) Sebelum : Kontak langsung dengan pasien, memakai sarung tangan

sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif (pemberian suntikan

intra vaskuler) , menyediakan / mempersiapkan obat-obatan,

mempersiapkan makanan, memberi makan pasien, meninggalkan

rumah sakit.

c) Setelah : Kontak dengan pasien, melepas sarung tangan, melepas alat

pelindung diri, kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi,

Page 49: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

31

eksudat luka dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan

terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, ekskresi (bedpen, urinal)

apakah menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan.

Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.

2. Alat Pelindung Diri

Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri

(APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari

mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya

AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak

negara, pemakaian APD menjadi juga sangat penting untuk melindungi

petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan

penyakit infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD

yang tepat dan benar menjadi semakin penting. Jenis-jenis alat pelindung diri

anatara lain :

a) Sarung tangan, melindungi tangan dari bahan yang dapat menularkan

penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di

tangan petugas kesehatan.

b) Masker, harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah

dagu, dan rambut pada wajah (jenggot). Masker dipakai untuk menahan

cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah

berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan darah atau

cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan.

Page 50: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

32

c) Pelindung mata, melindungi petugas dari percikan darah atau cairan

tubuh lain dengan cara melindungi mata. Pelindung mata mencakup

kacamata (googles) plastik bening, kacamata pengaman, pelindung wajah

dan visor. Kacamata koreksi atau kacamata dengan lensa polos juga dapat

digunakan.

d) Topi, digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga

serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan.

Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut.

e) Apron, yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang tahan

air untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petugas

kesehatan harus mengenakan apron di bawah gaun penutup ketika

melakukan perawatan langsung pada pasien, membersihkan pasien, atau

melakukan prosedur dimana ada risiko tumpahan darah, cairan tubuh atau

sekresi. Hal ini penting jika gaun pelindung tidak tahan air. Apron akan

mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan.

3. Pemrosesan Peralatan Pasien

Untuk menciptakan lingkungan bebas- infeksi, yang terpenting adalah

bahwa rasional setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan dan

keterbatasannya di mengerti oleh staf kesehatan pada setiap tingkat, dari

petugas pelayanan kesehatan sampai ke petugas pembersihan dan

pemeliharaan. Proses pencegahan infeksi dasar yang di anjurkan untuk

mengurangi penularan penyakit dari instrumen yang kotor, sarung tangan

bedah, dan barang-barang habis pakai lainnya adalah :

Page 51: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

33

a) Precleaning/Prabilas. Proses yang membuat benda mati lebih aman untuk

ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi

HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah

mikroorganisme yang mengkontaminasi.

b) Pencucian dan Pembersihan. Proses yang secara fisik membuang semua

kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun

membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi

mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut. Proses ini

adalah terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air

atau enzymatic, membilas dengan air bersih, dan mengeringkan.

c) Sterilisasi, Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus,

fungi dan parasit) termasuk endospora bakterial dari benda mati dengan

uap tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimiawi, atau

radiasi.

d) Disinfeksi tingkat tinggi (DTT), Proses menghilangkan semua

mikroorganisme, kecuali beberapa endospora bakterial dari objek, dengan

merebus, menguapkan atau memakai disinfektan kimiawi.

4. Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan

pengendalian infeksi di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan.

Limbah dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya dapat berupa yang

telah terkontaminasi (secara potensial sangat berbahaya) atau tidak

terkontaminasi. Sekitar 85 % limbah umum yang dihasilkan dari rumah sakit

Page 52: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

34

atau fasilitas kesehatan lainnya tidak terkontaminasi dan tidak berbahaya bagi

petugas yang menangani, namun demikian penanganan limbah ini harus

dikelola dengan baik dan benar.

5. Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit

Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya merupakan salah satu aspek dalam upaya pencegahan pengendalian

infeksi di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Lingkungan

rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya jarang menimbulkan transmisi

penyakit infeksi nasokomial.namun pada pasien-pasien yang

imunocompromise harus lebih diwaspadai dan perhatian karena dapat

menimbulkan beberapa penyakit infeksi lainnya seperti infeksi saluran

pernapasan Aspergillus, Legionella, Mycobacterium TB, Varicella Zoster,

Virus Hepatitis B, HIV.

6. Kesehatan Karyawan / Perlindungan Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan berisiko terinfeksi bila terekspos saat bekerja, juga

dapat mentransmisikan infeksi kepada pasien maupun petugas kesehatan yang

lain. Fasilitas kesehatan harus memiliki program pencegahan dan

pengendalian infeksi bagi petugas kesehatan. Saat menjadi karyawan baru

seorang petugas kesehatan harus diperiksa riwayat pernah infeksi apa saja,

status imunisasinya. Imunisasi yang dianjurkan untuk petugas kesehatan

adalah hepatitis B, dan bila memungkinkan A, influenza, campak, tetanus,

difteri, rubella. Mantoux test untuk melihat adakah infeksi TB sebelumnya,

sebagai data awal. Pada kasus khusus, dapat diberikan varicella. Alur paska

Page 53: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

35

pajanan harus dibuat dan pastikan dipatuhi untuk HIV, HBV, HCV, Neisseria

meningitidis, MTB, Hepatitis A, Difteri, Varicella zoster, Bordetella pertusis,

Rabies.

7. Praktek Menyuntik yang Aman

Pakai jarum yang steril, sekali pakai, pada tiap suntikan untuk mencegah

kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi, bila memungkinkan sekali pakai

vial walaupun multidose. Jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk

mengambil obat dalam vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi

mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain.

2.2.4 Keperawatan

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti

merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto perawat adalah seseorang (seorang

profesional) yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan

melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan

keperawatan(4).

Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

dijelaskan bahwa definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada

individu, keluarga, kelompok baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Sedangkan

definisi perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan,

baik di dalam maupun luar negeri yang diakui pemerintah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undang. Pelayanan keperawatan merupakan suatu

bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dan pelayanan

Page 54: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

36

kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan kepada individu,

kelompok, atau masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit(46).

Sebagai sebuah profesi yang melaksanakan asuhan praktik keperawatan,

seorang perawat dengan kualifikasinya diwajibkan memiliki Surat Tanda

Registrasi (STR) sebagai bukti tertulis dan pencatatan resmi yang dikeluarkan

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). Untuk memperoleh STR, seorang

calon perawat profesional harus memiliki dua jenis sertifikat terlebih dahulu, yaitu

sertifikat kompetensi sebagai surat tanda pengakuan untuk kompetensi perawat

yang sudah lulus uji surat tanda pengakuan untuk melakukan praktik keperawatan.

2.2.4.1 Peran Perawat

Menurut DATIN peran perawat secara umumnya yaitu: (47).

1. Care provider (pemberi asuhan)

Dalam memberi pelayanan berupa asuhan keperawatan perawat

dituntut menerepakan keterampilan berpikir dan pendekatan sistem untuk

penyelesaian masalah serta pembuatan keputusan keperawatan

keperawatan dalam konteks pemberian asuhan keperawatan komprehensif

dan holistik berlandaskan aspek etika dan legal. Contohnya :

1) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat

harus memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan significant dari klien.

2) Perawat menggunakan Nursing Process untuk mengidentifikasi diagnosa

keperawatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah-nasalah

psikologis

Page 55: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

37

3) Peran utamanya adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada

individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa masalah

yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang

kompleks.

2. Advocate (Pembela) yaitu dalam menjalankan perannya perawat

diharapkan dapat mengadvokasi atau memberikan pembelaan dan

perlindungan kepada pasien atau komunitas sesuai dengan pengetahuan

dan kewenangannya dan perawat bertanggung jawab untuk membantu

klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai

pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan

untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan

yang diberikan kepadanya. Selain itu perawat harus mempertahankan dan

melindungi hak-hak klien. Hal ini harus dilakukan karena klien yang sakit

dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas

kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak

dengan klien, leh karena itu perawat harus membela hak-hak klien.

3. Educator yaitu dalam menjalankan perannya sebagai perawat klinis,

perawat komunitas, maupun individu, perawat harus mampu berperan

sebagai pendidik klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Manager dan community leader (Pemimpin komunitas) yaitu dalam

menjalankan peran sebagai perawat dalam suatu komunitas/kelompok

masyarakat, perawat terkadang dapat menjalankan peran kepimpinan, baik

Page 56: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

38

komunitas profesi maupun komunitas social dan juga dapat menerapkan

kepimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan klien.

5. Researcher yaitu dengan berbagai kompetensi dan kemampuan

intelektualnya perawat diharapkan juga mampu melakukan penelitian

sederhana di bidang keperawatan dengan cara menumbuhkan ide dan rasa

ingin tahu serta mencari jawaban terhadap fenomena yang terjadi pada

klien di komunitas maupun klinis. Dengan harapan dapat menerapkan

hasil kajian dalam rangka membantu mewujudkan Evidence Based

Nursing Practice (EBNP)

2.2.4.2 Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan adalah tahapan dalam proses keperawatan meliputi

pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, pengidentifikasian outcome,

perencanaan, implementasi dan evaluasi(48). Metode pemberian asuhan

keperawatan yang terorganisir dan sitematis, berfokus pada respon yang unik dari

individu atau kelompok individu terhadap masalah kesehatan yang aktual dan

potensial(49). adapun tahapan-tahapan asuhan keperawatan :

1) Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data, analisis data,

perumusan kebutuhan atau masalah klien dan memprioritaskan masalah klien.

Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor

predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan

kemampuan koping yang dimiliki oleh klien(50).

Page 57: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

39

2) Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon individu,

keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

aktual dan potensial, keuntungan penggunaan label diagnosa adalah memberikan

bahasa yang standar bagi perawat, sehingga dapat meningkatkan komunikasi,

meningkatkan identifikasi tujuan yang tepat membantu dalam memilih intervensi

keperawatan yang tepat, memberi informasi yang tajam dan dapat menciptakan

standar untuk praktik keperawatan serta sebagai sarana peningkatan kualitas, para

klinisi, administrator, pendidik dan para peniliti. Ada 3 tipe diagnosa keperawatan

menurut NANDA yaitu diagnosa keperawatan aktual, diagnosa keperawatan

risiko dan diagnosa keperawatan kesejahteraan(51).

3) Perencanaan.

NIC (Nursing Income Classification) adalah standar intervensi yang

komprehensif dan berdasarkan riset. NIC sangat berguna untuk dokumentasi,

komunikasi banyak seting, integrasi pada system dan seting yang berbeda, riset

yang efektif, pengukuran produktifitas dan evaluasi kompetensi, pembiayaan dan

rancangan kurikulum. Klasifikasi NIC meliputi intervensi yang dilakukan perawat

baik intervensi mandiri atau kolaborasi dan perawatan langsung maupun tidak

langsung.

4) Pelaksanaan (Implementasi)

Pelaksanaan (Implementasi) adalah pengelolaan dan perwujudan dari

rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Perawat juga

menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual,

teknikal sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Pada saat akan

dilaksanakan tindakan keperawatan, perawat melakukan kontrak dengan klien

Page 58: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

40

dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran serta klien yang

diharapkan(51).

5) Evaluasi

Keliat menyebutkan beberapa kondisi dan perilaku perawat yang

diperlukan pada saat melakukan evaluasi dalam proses keperawatan. Kondisi

perawat: supervisi, analisis diri, peer review, partisipasi pasien dan keluarga

Perilaku perawat; membandingkan respon pasien dan hasil yang diharapkan,

mengevaluasi proses keperawatan, memodifikasi proses keperawatan sesuai yang

dibutuhkan, berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dari aktifitas yang

dilakukan(48).

6) Dokumentasi

Pencatatan proses keperawatan ini harus dilaksanakan secara lengkap,

ditulis dengan jelas, ringkas dengan istilah baku dan luas dilakukan selama pasien

di rawat inap, rawat jalan dan kamar tindakan, dilakukan segera setelah

melakukan tindakan, catatan menggunakan formulir yang baku, disimpan sesuai

peraturan yang berlaku, dan setiap melakukan tindakan keperawatan mencantum

paraf/nama jelas dan tanggal, jam, dan dilaksanakannya tindakan tersebut(48).

2.3 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini merujuk pendapat dari

Stevenson menjelaskan produktivitas sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai dengan keseluruhan yang digunakan. Pencapaian hasil yang dimaksud

melalui gerak dinamis seseorang dalam bekerja.(31) Produktivitas juga bermakna

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan

Page 59: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

41

hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

(11)Sejalan dengan pendapat Siagian menjelaskan produktivitas adalah

kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana

yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang

maksimal(32).

Berdasarkan uraian di atas produktivitas kerja perawat yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah tingkat pemanfaatan sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan disebut efisiensi dan ketercapaian hasil atau mutu pelayanan

yang dicapai disebut efektivitas.

Berdasarkan Sutrisno mengatakan disiplin adalah tingkat kesediaan dan

kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang

berlaku disekitarnya(29). Sesuai dengan pendapat Handoko peneliti

mendefinisikan disiplin adalah kesedian seseorang yang timbul dengan kesadaran

sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi(35).

Berdasarkan Siti dan Heru mengatakan pelatihan adalah proses

pembelajaran yang melibatkan penguasaan keterampilan, konsep, aturan-aturan,

atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan(41). Pelatihan yang dimaksud

pada penelitian ini adalah reaksi yang terjadi dari individu tentang intervensi yang

diberikan dan diharapkan sebagai pendorong terciptanya kemampuan yang

optimal.

Page 60: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

42

2.1 Skema Kerangka Teori diadopsi dari Hasibuan Keterangan : - Tidak diteliti

- Diteliti

2.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dibuat berdasarkan teori yang sudah dibahas sebelumnya.

Kerangka konsep dalam penelitian ini dibuat dalam bagan di bawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian

Faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas :

- Pendidikan

- Pelatihan

- Kemampuan

- Sikap

- Situasi dan keadaan

lingkungan

- Motivasi

- Tingkat pendidikan

Produktivitas Kerja

Produktivitas Kerja

Kedisiplinan

tata tertib kehadiran

waktu kerja yang maksimal

pertanggung jawaban

Pelatihan

Pemahaman Pelatihan

Penerapan materi Pelatihan

Page 61: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

43

2.5. Hipotesis

1. Ada pengaruh kedisiplinan terhadap produktivitas kerja perawat di

Rumah Sakit Delia Tahun 2018

2. Ada pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat di

Rumah Sakit Delia Tahun 2018

3. Ada pengaruh kedisiplinan dan pelatihan secara bersama-sama

terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Delia Tahun

2018

Page 62: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN.

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Penelitian kuantitatif

adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa

angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

Jenis penelitian ini disebut expost faxto adalah menggunakan data yang sudah

berlalu.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 LokasiPenelitian

Tempat penelitian dapat dilakukan di Rumah Sakit Delia Kabupaten

Langkat

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk penelitian 3 bulan mulai September sampai

Desember 2018.

3.3. Populasi dan Sampel

Pada bagian ini peneliti menyebutkan teknik pengambilan sampel secara

spesifik dan besaran sampelnya.

3.3.1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau seluruh objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti dan bukan subjek atau objek yang dipelajari saja, tetapi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tertentu.

Page 63: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

45

Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perawat yang bekerja di

Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Delia yang masa kerjanya di atas 1 tahun

dengan pendidikan D-III dan S1 Keperawatan yang berjumlah 70 orang.

Tabel 3.1. Jumlah seluruh Perawat yang Bekerja di atas 1 Tahun di Ruang Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Delia

No. Unit Rawat Inap Jumlah Perawat

1 Ruang IGD 12

2 Ruang Seruni 12

3 Ruang Cempaka 10

4 Ruang Lavender 10

5 Ruang Melati 10

6 Ruang OK 6

7 Ruang VK 6

8 Ruang ICU 6

9 Ruang Nifas 6

10 Ruang Baby 6

11 Ruang Tulip 6

Jumlah 90

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang digunakan dalam

penelitian. Penentuan besar sampel minimal pada penelitian ini dihitung

berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut(37):

n = 70 pembulatan 70 orang

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

N = Jumlah populasi

e = Kesalahan absolut yang dapat ditolelir yaitu sebesar 0.05

Page 64: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

46

Sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik sampling yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus

menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi.(34)

Kriteria inklusi dalam sampel ini adalah :

1. Semua perawat yang bertugas di ruangan RSUD Delia yang bersedia menjadi

responden.

2. Perawat pelaksana minimal 1 tahun di ruangan RSUD Delia.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi atau tidak dapat mewakili sampel karena tidak

memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.

Kriteria eksklusi dalam sampel ini adalah :

1. Perawat yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dengan

alasan tertentu.

2. Perawat yang tidak hadir (sakit/cuti) pada saat penelitian.

3. Perawat yang tidak mengisi kuesioner secara tidak lengkap.

Page 65: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

47

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis Data

1. Data primer merupakan data karakteristik responden, produktivitas

kerja, pelatihan, dan kedisiplinan keperawatan.

2. Data sekunder meliputi deskriptif di lokasi penelitian, misalnya:

fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah tenaga dan pelaksanaan

pelayanan keperawatan serta data lain yang mendukung analisis

terhadap data primer.

3. Data tertier diperoleh dari berbagai referensi yang sangat valid, seperti:

jurnal, text book, sumber elektronik (tidak boleh sumber anonim), mis:

SDKI 2012, Riskesdas 2013, WHO.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian tesis dibagi ini atas 3 (tiga) :

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responded dan

dikumpulkan melalui pengisian angket, dan wawancara.

2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan didokumentasi

oleh pihak lain, misalnya: Profil Rumah Sakit, Daftar hadir perawat.

3. Data tertier adalah data riset yang sudah dipublikasikan secara resmi

seperti jurnal, dan laporan penelitian(report), misalnya: WHO

(http://who.int/gho/publications/en)

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu alat ukur

Page 66: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

48

dengan kata lain sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam kuesioner)

dengan cara melakukan korelasi antara skor masing – masing pertanyaan dengan

skor totalnya dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah

Pearson Product Moment, dengan bantuan SPSS.

Kuesioner yang valid adalah apabila rhitung lebih besar dari nilai

rtabeldengan menggunakan korelasi Pearson ProductMoment kepada 20 tenaga

perawat dengan kriteria dikatakan valid apabila taraf signifikan p<0,05. Uji

validitas akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Delia

Page 67: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

49

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner

No Variabel

Independent

Butir

Pertanyaan rhitung rtable Keterangan

1 Kedisiplinan 1 0, 500 0,444 Valid

2 0, 587 0,444 Valid

3 0, 544 0,444 Valid

4 0, 626 0,444 Valid

5 0, 647 0,444 Valid

6 0, 528 0,444 Valid

7 0, 762 0,444 Valid

8 0, 855 0,444 Valid

9 0, 885 0,444 Valid

10 0, 582 0,444 Valid

2 Pelatihan 1 0, 525 0,444 Valid

2 0, 531 0,444 Valid

3 0, 734 0,444 Valid

4 0, 768 0,444 Valid

5 0, 848 0,444 Valid

6 0, 660 0,444 Valid

7 0, 783 0,444 Valid

8 0, 542 0,444 Valid

9 0, 453 0,444 Valid

10 0, 857 0,444 Valid

11 0, 668 0,444 Valid

12 0, 625 0,444 Valid

13 0, 491 0,444 Valid

14 0, 581 0,444 Valid

3 Produktivitas 1 0, 694 0,444 Valid

2 0, 589 0,444 Valid

3 0, 544 0,444 Valid

4 0, 551 0,444 Valid

5 0, 622 0,444 Valid

6 0, 537 0,444 Valid

7 0, 773 0,444 Valid

8 0, 748 0,444 Valid

9 0, 858 0,444 Valid

10 0, 723 0,444 Valid

11 0, 486 0,444 Valid

12 0, 547 0,444 Valid

13 0, 511 0,444 Valid

14 0, 647 0,444 Valid

15 0, 484 0,444 Valid

Page 68: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

50

2). Uji Reliabilitas

Setelah semua pernyataan sudah valid, analisis dilanjutkan dengan uji

reliabilitas. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil. Untuk mengetahui reliabilitas suatu

pertanyaan dapat dilakukan dengan bantuan SPSS.Untuk menghitung reabilitas

menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

Kemudian untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai reliabilitas dalam

penelitian ini, hasil reabilitas dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r,

sebagai berikut :

Tabel 3.3. Interpretasi besarnya nilai r

Besarnya Nilai r Interprestasi

0,81 - 1,00 Sangat Tinggi

0,61 - 0,80 Tinggi

0,41 - 0,60 Sedang

0,21 - 0,40 Rendah

0,00 – 0.20 Sangat Rendah

Page 69: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

51

Tabel 3.4. Hasil Uji Reabilitas Kuesioner

Reliabel Kedisiplinan

Cronbach’s Alpha N of Items

,813 10

Nilai Cronbach’s Alpha (reabilitas) adalah 0,813 dan n 10. Nilai

Cronbach’s Alpha diatas 0,6 maka instrument kedisiplinan memilki reabilitas

yang baik untuk dilakukan penelitian.

Reliabel Pelatihan

Cronbach’s Alpha N of Items

,864 14

Nilai Cronbach’s Alpha (reabilitas) adalah 0,864 dan n 14. Nilai

Cronbach’s Alpha diatas 0,6 maka instrument pelatihan memilki reabilitas yang

baik untuk dilakukan penelitian.

Reliabel Produktivitas

Cronbach’s Alpha N of Items

,871 15

Nilai Cronbach’s Alpha (reabilitas) adalah 0,871 dan n 15. Nilai

Cronbach’s Alpha diatas 0,6 maka instrument produktivitas memilki reabilitas

yang baik untuk dilakukan penelitian.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-

macam. Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas (independent variable) yaitu

variabel yang memengaruhi, dan variabel terikat (dependent variable) yaitu

variabel yang dipengaruhi. Pada bagian ini sebutkan variable penelitian yang anda

teliti. Variabel terikat produktivitas kerja (Y) , Variabel bebas yaitu kedisiplinan

(X1) dan pelatihan (X2).

Page 70: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

52

3.5.2. Definisi Operasional

Produktivitas kerja perawat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

tingkat pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan disebut

efisiensi dan ketercapaian hasil atau mutu pelayanan yang dicapai disebut

efektivitas, maka indikator produktivitas perawat antara lain :

1. Tingkat pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan

(efisiensi) dengan deskriptor :

a. Kemampuan

b. Semangat kerja

2. Ketercapaian mutu pelayanan, dengan deskriptor:

a. Meningkatkan mutu pelayanan

b. Melakukan pengembangan diri

Definisi operasional kedisiplinan adalah tingkat kesediaan mengikuti tata

tertib kehadiran, pengguaan waktu kerja yang maksimal, dan kepatuhan mengikuti

peraturan penggunaan alat kesehatan, maka indikator kedisiplinan antara lain :

1. Disiplin peraturan

2. Disiplin waktu

3. Disiplin tanggung jawab

Definisi operasional pelatihan adalah reaksi meliputi pemahaman dan

penerapan dari perawat tentang intervensi yang diberikandan diharapkan sebagai

pendorong terciptanya kemampuan yang optimal, maka indikator pelatihan antara

lain :

1. Pemahaman pelatihan tentang infeksi nosocomial,

2. Penerapan materi pelatihan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi

nosocomial,

Page 71: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

53

Tabel.3.5 Kisi-Kisi Angket Variabel Produktivitas kerja

No Indikator Deskriptor Nomor item Jumlah

item Positif Negatif 1 Tingkat pemanfaatan

sumber daya manusia

untuk mencapai

tujuan

a. Kemampuan

b. Semangat kerja

1, 8

9

12,13

3, 6, 11

4

4

2 Ketercapaian hasil

atau mutu

pelayanan yang

dicapai

a. Meningkatkan

mutu pelayanan

b. Melakukan

pengembangan

diri

4,

2 , 5, 7

14,15

10

3

4

Total 15

Tabel.3.6 Kisi-Kisi Angket Variabel Disiplin

No Indikator Nomor item

Jumlah item Positif Negatif

1 Disiplin peraturan 16,25 21 3

2 Disiplin waktu 18, 20, 22 19 4

3 Disiplin tanggung jawab 17, 23,24 3

Total 10

Tabel.3.7 Kisi-Kisi Angket Variabel Pelatihan

No Indikator Nomor item Jumlah item

1 Pemahaman pelatihan tentang

infeksi nosocomial

26, 27, 29, 33, 35, 36, 6

2 Penerapan materi pelatihan

tentang pencegahan dan

pengendalian, infeksi

nosocomial,

28, 30, 31, 32, 34, 37,

38, 39

8

Total 14

3.6. Metode Pengukuran

Pada bagian ini peneliti menuliskan metode pengukuran yang digunakan

pada penelitian. Variable produktivitas kerja jumlah pertanyaan atau pernyataan 25

item alat ukur yang digunakan angket dengan skala ukuran, selalu, sering, kadang-

kadang, jarang, jarang sekali.

Page 72: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

54

Tabel 3.8 Skala Pengukuran

Simbol Singkatan skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Penilaian angket, jika pertanyaan positif dijawab SS diberi skor 5, jika

dijawab S diberi skor 4, jika dijawab netral diberi skor 3, jika dijawab TS diberi

skor 2, jika dijawab STS diberi skor 1. Sebaliknya jika pertanyaan negative maka

penilaian 1, 2, 3, 4, 5,

Di halaman berikut ini contoh tabel aspek pengukuran variabel penelitian

(wajib dijadikan pedoman).

Tabel 3.9.Aspek Pengukuran Variabel Penelitian

No Nama

Variabel

Jumlah

Pernyat

aan

Alternatif

Jawaban

Bobot

Nilai

Skor

Value

Jenis

Data

1.

2.

3.

Variabel X1

Kedisiplinan

Variable X2

Pelatihan

Variabel Y

Produktivitas

kerja

10

14

15

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

Skor > 36

Skor 18-35

Skor < 17

Skor > 48

Skor 24-47

Skor <23

Skor > 52

Skor 26-51

Skor <25

Tinggi

Sedang

Rendah

Tinggi

Sedang

Rendah

Tinggi

Sedang

Rendah

Interval

Interval

Interval

Page 73: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

55

3.7 Metode Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah dengan cara komputerisasi dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari angket.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner dengan tujuan

agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil

yang valid.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variable-variabel

yang diteliti, misalnya nama responden dirubah menjadi nomor 1, 2, 3, …,42.

4. Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” angka dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.

5. DataProcessing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah

sesuai dengan kebutuhan dari penelitian.

Page 74: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

56

3.8 Metode Analisa Data

Data kuantitatif diolah dan dianalisa secara univariat, bivariat, dan

multivariat sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat untuk menjelaskan variabel independen yaitu kedisiplinan

dan pelatihan dan variable dependen yaitu produktivitas kerja yang dibuat ke

dalam distribusi frekuensi dan deksriptif.

2. Analisi Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel yang diduga berhubungan dan berpengaruh. Menguji

hipotesis untuk mengambil keputusan tentang apakah hipotesis yang diajukan

cukup meyakinkan untuk ditolak atau diterima, dengan menggunakan uji

statistik korelasi dan regresi serderhana. Apabila hasil perhitungan

menunjukkan nilai p < p value (0,05) maka dikatakan (H0) ditolak, artinya

kedua variabel secara statistik mempunyai pengaruh yang signifikan.

Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara variabel

terikat dengan variabel bebas digunakan analisis korelasi.

3. Analisis Multivariat

Analisis Multivariat bertujuan untuk melihat kemaknaan pengaruh variabel

bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable) di

lokasi penelitian secara simultan terkait kedisiplinan dan pelatihan

produktivitas kerja perawat. Pada penelitian ini analisa multivariat digunakan

untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen,

Page 75: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

57

melalui analisis regresi berganda. Data yang dikumpulkan, diolah dengan

komputer. Analisis data yang dilakukan regresi berganda dengan persamaan

sebagai berikut:

Y = a + β1X1+ β2X2+e

Keterangan:

Y = Variabel produktivitas

X1 = Variabel kedisiplinan

X2 = Variabel pelatihan

β1,β2 = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Eror

Page 76: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Delia yang terletak di Jalan Ki Hajar

dewantara, No. 9, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera

Utara, Didirikan pada tahun 2000 oleh H. Ngaring Sitepu yang merupakan

seorang tokoh masyarakat. Rumah sakit ini terus berkembang hingga pada

akhirnya, pada bulan Mei 2016, Rumah Sakit Umum Delia mendapatkan izin

operasional dari Dinas Kesehatan sekaligus penetapan Rumah Sakit Tipe C

dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat

Nomor : 440 – 2508/yankes/V/2016. Rumah sakit Delia Langkat memiliki

kelebihan.

1 Tempat nyaman dan ASRI (Apik Serasi Rapi dan Indah)

2 Aman dari berbagai gangguan kamtibmas

3 Tersedia mini market dan kantin untuk pemenuhan kebutuhan pasien,

keluarga pasien, penjenguk, dll.

4 Pelayanan Apotek Pelengkap 24 jam

5 Sarana tempat ibadah bagi umat muslim/ mushola

6 Akses transportasi keluar dan masuk mudah baik dalam kota, luar kota

kecamatan maupun ke Ibukota Provinsi

7 Dekat dengan sarana prasarana pelayanan umum lainnya (Pasar,

Supermarket, dll)

Page 77: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

59

8 Luas Areal : ± 3,2 Ha

9 Luas Lantai Bangunan : ± 15,898 m2

10 Kapasitas Tempat Tidur : 130 TT

Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi, RSU Delia Langkat dipimpin

oleh seorang Direktur. Memiliki 9 jenis tenaga spesialis (Penyakit Dalam, Anak,

Bedah, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Mata, THT, Kulit dan Kelamin,

Paru, Jiwa, Syaraf, Anastesi, Radiologi, Patologi Klinik, dan Hemodialisa), S2;

MARS, MM, MIT, Dokter Umum, Dokter Gigi, Apoteker, Sarjana Keperawatan/

Ners, Ahli Pranata Rontgen, SKM, Sarjana Gizi beserta Non Medis lainnya

(Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Sarjana Pertanian, Sarjana Teknologi

Informatika, Akuntan, Sarjana Teknik, Sarjana Komputer) dengan total sebanyak

160 orang.

Disamping itu RS Delia mempunyai visi, misi dan motto sebagai berikut:

Motto RS Delia yaitu “Kami Ada Demi Kesehatan Anda” Visi yaitu mewujudkan

pelayanan kesehatan yang terbaik dan terjangkau bagi semua golongan

masyarakatdan misi yaitu:

1. Menjalin Kemitraan dan bertanggung jawab dengan perusahaan maupun

dengan instansi kesehatan.

2. Menjadikan Rumah Sakit Umum Delia, sebagai Rumah Sakit Rujukan /

Faskes tingkat pertama.

Page 78: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

60

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden ini bertujuan untuk mengetahui berapa umur, jenis

kelamin, pendidikan dan masa kerja responden yang dapat kita lihat sebagai

berikut:

4.2.1. Karakteristik Perawat Berdasarkan Umur

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Umur

Responden di Rumah Sakit Delia Langkat.

No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentasi (%)

1 23-32 46 66

2 33-42 20 28

3 >43 4 6

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik perawat

berdasarkan umur dari 70 responden mayoritas berada pada kelompok umur 23 -

32 tahun yaitu sebanyak 46 responden (66%) dan minoritas pada kelompok umur

> 43 tahun ke atas sebanyak 4 responden (4%).

4.2.2. Karakteristik Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Jenis

Kelamin Responden di Rumah Sakit Delia Langkat.

No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentasi (%)

1 Laki-laki 25 36

2 Perempuan 45 64

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik perawat

berdasarkan jenis kelamin dari 70 responden mayoritas berada pada perempuan

yaitu sebanyak 45 responden (64%) dan minoritas pada laki-laki sebanyak 25

responden (36%).

Page 79: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

61

4.2.3. Karakteristik Perawat Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan

Pendidikan Responden di Rumah Sakit Delia Langkat.

No Pendidikan Frekuensi (f) Persentasi (%)

1 D-III keperawatan 50 71

2 S-I Keperawatan 20 29

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik perawat

berdasarkan pendidikan dari 70 responden mayoritas berada pada tamatan

pendidikan D-III keperawatan yaitu sebanyak 50 responden (71%) dan minoritas

pada tamatan pendidikan S-I Keperawatan sebanyak 20 responden (29%).

4.2.4. Karakteristik Perawat Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Masa

Kerja Responden di Rumah Sakit Delia Langkat

.

No Masa Kerja Frekuensi (f) Persentasi (%)

1 1- 3 Tahun 50 71

2 4-7 Tahun 12 17

3 >8 Tahun 8 12

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 Distribusi frekuensi karakteristik perawat

berdasarkan masa kerja dari 70 responden mayoritas berada pada kelompok masa

kerja 1-3 tahun yaitu sebanyak 50 responden (71%) dan minoritas pada kelompok

masa kerja > 8 tahun ke atas sebanyak 8 responden (12%).

4.2.5. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja perawat yang dinilai dalam penelitian ini adalah

berdasarkan tingkat pemanfaatan sumber daya manusia, dan ketercapaian hasil

atau mutu pelayanan dikategorikan sebagai berikut.

Page 80: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

62

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Produktivitas Perawat di Rumah

Sakit Umum Daerah Delia Tahun 2018

No Pernyataan

S SS N TS STS Total

f % f % f % f % f % f %

Pemanfaatan sumber daya manusia

1 Saya menguasai

keterampilan yang

sangat baik dalam

melaksanakan

pekerjaan

32 46 20 29 10 14 7 10 1 1 70 100

3 Saya mengeluh

terhadap beban yang

menjadi tanggung-

jawab

6 9 19 27 28 40 14 20 3 4 70 100

6 Merasa jenuh

terhadap pekerjaan

yang saya tangani

12 17 13 19 24 34 17 24 4 6 70 100

8 Saya selalu

menangani pasien

sesuai dengan

prosedur yang benar

18 26 29 42 17 24 5 7 1 1 70 100

9 Saya tetap

bersemangat bekerja

meskipun banyak

tantangan

20 29 21 30 15 21 13 19 1 1 70 100

11 Bekerja secara

optimal bila sedang

diawasi atasan

8 12 26 37 9 13 17 24 10 14 70 100

12 Melakukan tindakan

yang tidak sesuai

dengan kemampuan

11 16 28 40 12 17 16 23 3 4 70 100

13 Saya melakukan

asuhan keperawatan

harus didampingin

oleh teman kerja

9 13 28 40 12 17 13 19 8 11 70 100

Page 81: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

63

Tabel 4.5. Lanjutan

No Pernyataan S SS N TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

Ketercapaian hasil atau mutu pelayanan

2 Merasa bangga

dengan pekerjaan

yang dibebankan

kepada saya

17 24 18 26 27 39 7 10 1 1 70 100

4 Saya meningkatkan

mutu pelayanan

kesehatan

17 24 26 37 15 22 11 16 1 1 70 100

5 Saya selalu berusaha

untuk meningkatkan

kualitas kerja

15 22 35 50 10 14 10 14 0 0 70 100

7

Saya berusaha

memperbaiki

terhadap kesalahan

dalam melaksanakan

pekerjaan

21 30 26 37 14 20 9 13 0 0 70 100

10 Saya malas belajar

meningkatkan

kemampuan dalam

memberikan asuhan

keperawatan

13 19 21 30 9 13 24 34 3 4 70 100

14 Tidak perlu

konsisten dalam

melaksanakan

asuhan keperawatan

13 18 30 43 8 11 16 23 3 4 70 100

15 Menutupi kelemahan

dengan melakukan

pekerjaan yang tidak

sesuai tugas

9 13 27 39 15 21 14 20 5 7 70 100

Berdasarkan tabel 4.5. di atas dapat dilihat distribusi jawaban respoonden

tentang produktivitas kerja yang menjawab “Sangat Setuju” dengan frekuensi

Page 82: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

64

terbanyak yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 32 orang responden (46,0%),

sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 3 sebanyak 6 orang

responden (8,5%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab “Setuju”

dengan frekuensi terbanyak yaitu pada pertanyaan nomor 5 sebanyak 35 orang

(50,0%), sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 6 sebanyak

13 orang (18,0%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab “Netral”

dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 3 sebanyak 28 orang

responden (40,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 14

sebanyak 8 orang responden (11,0%) dan distribusi jawaban responden yang

menjawab “Tidak Setuju” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 10

sebanyak 24 orang responden (34,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada

pertanyaan nomor 8 sebanyak 5 orang responden (7,0%) serta distribusi jawaban

responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” dengan frekuensi terbanyak

yaitu pertanyaan nomor 11 sebanyak 10 orang responden (14,0%) sedangkan

frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 5 dan 7 sebanyak 0 orang

responden (0%).

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Prodoktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit

Umum Daerah Delia Tahun 2018

Produktivitas Jumlah (n) Persentase (%)

Tinggi 40 57 %

Sedang 30 43 %

Rendah 0 0,0%

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.6. Distribusi frekuensi produktivitas kerja perawat

dari 70 responden mayoritas berada pada kategori yang tinggi sebanyak 40

Page 83: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

65

responden (57%), dan minoritas berada pada kategori yang sedang sebanyak 30

responden (43%).

4.2.6. Kedisiplinan

Kedisiplinan yang dinilai berdasarkan tingkat kesediaan mengikuti tata

tertib kehadiran, pengguaan waktu kerja yang maksimal, dan kepatuhan mengikuti

peraturan penggunaan alat kesehatan.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Kedisiplinan di Rumah Sakit

Umum Daerah Delia Tahun 2018

No Pernyataan

S SS N TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

Tata tertib kehadiran

16 Saya bekerja

sampai batas

waktu yang

ditetapkan

23 33 19 27 15 21 9 13 4 5 70 100

21 Saya gagal

mengatur waktu

kerja yang telah

diberikan

13 19 22 31 10 14 12 17 13 19 70 100

25 Saya memakai

seragam yang telah

ditentukan pada

rumah sakit

23 33 26 37 9 13 9 13 3 4 70 100

Penggunaan waktu kerja yang maksimal

18 Saya hadir sesuai

dengan waktu

pergantian shift

19 27 26 37 14 20 8 11 3 5 70 100

19 Saya sering

terlambat masuk

kerja

11 16 25 36 10 14 12 17 12 17 70 100

20 Sebagai perawat

saya melaksanakan

semua tugas yang

diberikan sesuai

target

19 27 25 36 10 14 12 17 4 6 70 100

22 Saya menggukan

jam kerja

sepenuhnya untuk

bekerja

19 27 25 36 14 20 11 16 1 1 70 100

Page 84: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

66

Tabel 4.7. Lanjutan

No Pernyataan S SS N TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

Kepatuhan mengikuti peraturan penggunaan alat kesehatan

17 Alat kesehatan

yang sudah dipakai

dibersihkan

kembali

20 28 28 40 9 13 11 16 2 2 70 100

23 Saya menggunakan

alat kesehatan

sesuai prosedur

20 28 27 39 13 19 10 14 0 0 70 100

24 Sebelum bekerja

saya selalu

melakukan

pemeriksaan

terhadap peralatan

yang akan

digunakan

18 26 28 40 14 20 8 11 2 3 70 100

Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat dilihat distribusi jawaban respoonden

tentang kedisiplinan yang menjawab “Sangat Setuju” dengan frekuensi terbanyak

yaitu pada pertanyaan nomor 16 dan 25 sebanyak 23 orang responden (33,0%),

sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 19 sebanyak 11 orang

responden (16,0%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab “Setuju”

dengan frekuensi terbanyak yaitu pada pertanyaan nomor 17 dan 24 sebanyak 28

orang (40,0%), sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 16

sebanyak 19 orang (27,0%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab

“Netral” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 16 sebanyak 15

orang responden (21,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan

nomor 25 dan 17 sebanyak 9 orang responden (13,0%) dan distribusi jawaban

responden yang menjawab “Tidak Setuju” dengan frekuensi terbanyak yaitu

pertanyaan nomor 6 dan 11 sebanyak 17 orang responden (24,0%) sedangkan

frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 21,20 dan 19 sebanyak 12 orang

Page 85: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

67

responden (17,0%) serta distribusi jawaban responden yang menjawab “Sangat

Tidak Setuju” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 21 sebanyak

13 orang responden (18,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan

nomor 23 sebanyak 0 orang responden (0%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kedisiplinan di Rumah Sakit Umum Daerah

Delia Tahun 2018

Kedisiplinan Jumlah (n) Persentase (%)

Tinggi 40 57%

Sedang 29 42%

Rendah 1 1%

Total 70 100.0

Berdasarkan tabel 4.8. Distribusi frekuensi kedisiplinan perawat dari 70

responden mayoritas berada pada kategori yang tinggi sebanyak 40 responden

(57%), dan minoritas pada kategori rendah sebanyak 1 responden (1%).

4.2.7. Pelatihan

Pelatihan yang dinilai berdasarkan reaksi meliputi pemahaman dan

penerapan dari perawat tentang infeksi nosocomial.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Pelatihan di Rumah Sakit Umum

Daerah Delia Tahun 2018

No Pernyataan

S SS N TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

Pemahaman

26 Pelatihan pengendalian

infeksi merupakan system

yang membuat asuhan

pasien di rumah sakit

menjadi lebih aman

11 16 35 50 10 14 9 13 5 7 70 100

27 Infeksi nosocomial adalah

infeksi yang terjadi di

rumah sakit, bukan

penyakit yang

diderita sekarang

7 10 25 36 31 44 6 9 1 1 70 100

29 Infeksi nosocomial saat ini

disebut sebagai Healthcare

Associated Infections

(HAIs)

5 7 33 47 17 24 14 20 1 1 70 100

Page 86: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

68

Tabel 4.9. Lanjutan

No Pernyataan

S SS N TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

Pemahaman

33 Ruang rawat inap yang

tidak dilengkapi sirkulasi

udara yang baik menjadi

faktor yang memudahkan

terinfeksi nosokomial

5 7 33 47 18 26 8 11 6 9 70 100

35 Petugas kesehatan yang

kurang memperhatikan

septik dan anti septik

mudah terinfeksi kuman

penyebab infeksi

nosocomial

13 19 34 49 15 21 6 8 2 2 70 100

36 Pelatihan dapat

membangkitkan rasa

ingin tahu terhadap

masalah yang

berhubungan dengan

tugas perawat

11 16 31 44 16 23 11 18 1 1 70 100

Penerapan

28 Pelatihan meningkatkan

kemampuan saya dalam

pencegahan infeksi

5 7 34 49 23 33 7 10 1 1 70 100

30 Menggunakan

handuk/tisu jika tangan

sedang dalam keadaan

basah

9 13 41 59 13 18 6 8 1 1 70 100

31 Saya memakai masker

ketika saya lagi batuk

dan bersin

3 4 39 56 8 11 14 20 6 9 70 100

32 Sarung tangan yang saya

gunakan ketika mencuci

alat kesehatan adalah

sarung tangan steril

1 1 23 33 32 48 8 11 6 9 70 100

34 Saya mengganti sarung

tangan setelah

memeriksa pasien

berikutnya

8 11 30 43 19 27 11 15 2 3 70 100

37 Apakah dilakukan

evaluasi setelah pelatihan

dilaksanakan

7 10 37 53 17 24 7 10 2 3 70 100

38 Apakah materi pelatihan

sesuai dengan kebutuhan

perawat

7 10 41 59 10 14 7 10 5 7 70 100

39 Program pelatihan

meningkatkan kualitas

pelayanan

5 7 41 59 12 17 7 10 5 7 70 100

Page 87: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

69

Berdasarkan tabel 4.9. di atas dapat dilihat distribusi jawaban respoonden

tentang pelatihan yang menjawab “Sangat Setuju” dengan frekuensi terbanyak

yaitu pada pertanyaan nomor 35 sebanyak 13 orang responden (18,0%),

sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 32 sebanyak 1 orang

responden (1,0%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab “Setuju”

dengan frekuensi terbanyak yaitu pada pertanyaan nomor 38 dan 39 sebanyak 41

orang (59,0%), sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan nomor 27

sebanyak 25 orang (36,0%) dan distribusi jawaban responden yang menjawab

“Netral” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 32 sebanyak 32

orang responden (46,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada pertanyaan

nomor 31 sebanyak 8 orang responden (11,0%) dan distribusi jawaban responden

yang menjawab “Tidak Setuju” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan

nomor 6 dan 11 sebanyak 17 orang responden (24,0%) sedangkan frekuensi

terendah yaitu pada pertanyaan nomor 31 dan 27 sebanyak 14 orang responden

(20,0%) serta distribusi jawaban responden yang menjawab “Sangat Tidak

Setuju” dengan frekuensi terbanyak yaitu pertanyaan nomor 31, 32 33 dan

sebanyak 6 orang responden (8,0%) sedangkan frekuensi terendah yaitu pada

pertanyaan nomor 27,28,29,30, dan 36 sebanyak 1 orang responden (1%).

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Pelatihan di Rumah Sakit Umum Daerah

Delia Tahun 2018

Pelatihan Jumlah (n) Persentase (%)

Tinggi 44 63%

Sedang 26 37%

Rendah 0 0,0%

Total 70 100.0

Page 88: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

70

Berdasarkan tabel 4.10. Distribusi frekuensi pelatihan perawat dari 70

responden mayoritas berada pada kategori yang tinggi sebanyak 44 responden

(62,86%), dan minoritas pada kategori sedang sebanyak 26 responden (37,14%).

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Peneliti

melakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian

yaitu :

4.3.1 Uji Normalitas Data Penelitian

Hipotesis yang diajukan pada uji normalitas data sebagai berikut :

H0 : data tidak berdistribusi normal

H1 : data berdistribusi normal

Tujuan Uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model

regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini

diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Ditetapkan tarap signifikan, jika nilai

Asymp.sig lebih besar nilai signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal.

Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas data dari Masing-Masing Variabel

Nama Variabel Angka Kritis Angka Perolehan Kesimpulan

Produktivitas (Y) 0,05 0,574 Normal

Kedisiplinan (X1) 0,05 0,055 Normal

Pelatihan (X2) 0,05 0,099 Normal

Page 89: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

71

Berdasarkan pengujian normalitas data penelitian diperoleh hasil data

variabel Produktivitas Kerja (Y), diperoleh statistik Kolmogorov-Smirnov =

0.574. Harga signifikansi ini lebih besar dari nilai α = 0,05 yang menggambarkan

bahwa syarat normalitas data produktivitas terpenuhi. Bedasarkan hasil ini analisis

lebih lanjut dapat dilakukan.

Pengujian dilakukan normalitas data variabel kedisiplinan (X1) diperoleh

harga statistik Kolmogorov-Smirnov = 0.055. Harga signifikansi ini lebih besar

dari nilai α = 0,05 yang menggambarkan bahwa syarat normalitas data

kedisiplinan terpenuhi.

Pengujian dilakukan normalitas terhadap data pelatihan (X2) diperoleh

harga statistik Kolmogorov-Smirnov = 0.099. Harga signifikansi ini lebih besar

dari nilai α = 0,05 yang menggambarkan bahwa syarat normalitas data pelatihan

terpenuhi. Bedasarkan hasil ini analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

4.3.2 Uji Homogenitas Data Penelitian

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data sampel berasal

dari populasi yang mempunyai varian yang homogeny. Pengujian homogenitas

variansi didasarkan pada rata- rata (Based on Mean).

Hipotesis yang diuji ialah :

H0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen)

H1 :Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)

Homogenitas dipenuhi jika signifikansi hasil pengujian lebih besar dari

taraf signifikasi α = 0.05. Sebaliknya jika hasil uji signifikan lebih kecil dari α =

0.05 berarti data homogenitas tidak terpenuhi. Sama seperti untuk uji normalitas.

Page 90: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

72

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Homogenitas Data

No Data Variabel Leve

Statistik

Signifikasi

diperoleh

Hasil Kesimpulan

Produktivitas

(Y)

2,403 0,108 0,108>0,05 Homogen

Kedisiplinan

(X1)

2,061 0,156 0,156>0,05 Homogen

Pelatihan (X2) 2,856 0,096 0,096>0,05 Homogen

Data variabel produktivitas kerja (Y) mempunyai harga levene statistic

berdasarkan rata-rata = 2,403, harga signifikansi 0,108 (0,108> 0,05).

Harga signifikasi ini lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa syarat

homogenitas variansi data variabel produktivitas terpenuhi. Hasil analisis ini

memberi pengertian bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

Data variabel kedisiplinan (X1) mempunyai harga levene statistic

berdasarkan rata-rata = 2,061, harga signifikansi 0,156 (0,156 > 0,05).

Harga signifikasi ini lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa syarat

homogenitas variansi data variabel kedisiplinan terpenuhi. Hasil analisis ini

memberi pengertian bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

Data variabel pelatihan (X2) mempunyai harga levene statistic berdasarkan

rata-rata = 2,856 harga signifikansi 0,096 (0,096 > 0,05).

Harga signifikasi ini lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa syarat

homogenitas variansi data variabel pelatihan terpenuhi. Hasil analisis ini memberi

pengertian bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

4.4 Analisa Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara kedisiplinan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah

Page 91: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

73

Sakit Umum Daerah Delia. Pengujian analisis bivariat ini dilakukan dengan

menggunakan uji kendall tau yang ditampilan dalam tabel silang (cross-tab)

dengan hasil seperti tabel di bawah ini.

4.4.1 Hubungan Kedisiplinan dengan Produktivitas Kerja Perawat

Tabel 4.13. Tabulasi Silang antara Kedisiplinan dengan Produktivitas Kerja

perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Delia Tahun 2018.

No

Kedisiplinan

Produktivitas Kerja Perawat

Total

P value Tinggi Sedang

N % n % N %

1 Tinggi 32 46,0 8 11,0 40 57,0

0,000 2 Sedang 8 12,0 21 30,0 29 42,0

3 Rendah 0 0,0 1 1,0 1 1,0

Jumlah 40 58,0 30 42,0 70 100

Tabel 4.13. menjelaskan bahwa berdasarkan hasil tabulasi silang

menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi sebanyak

40 responden, sebagian besar mempunyai produktivitas yang tinggi dalam

melaksanakan asuhan keperawatan yaitu sebanyak 32 responden (46,0%) dan

yang mempunyai produktivitas yang sedang sebanyak 8 responden (11,0%).

Sedangkan perawat yang mempunyai kedisiplinan yang sedang sebanyak 29

responden, sebagian besar mempunyai produktivitas yang tinggi dalam

melaksanakan asuhan keperawatan yaitu sebanyak 8 responden (12,0%) dan

selebihnya mempunyai produktivitas yang sedang sebanyak 21 responden

(30,0%). Sedangkan dari 1 responden (1,0%) yang memiliki kedisiplinan rendah

seluruhnya produktivitasnya sedang.

Berdasarkan hasil uji statistik kendall tau diperoleh ρ value sebesar 0,000

dan oleh karena nilai ρ value (0,000 < 0,05), sehingga ada hubungan antara

Page 92: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

74

kedisiplinan dengan produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah

Delia Tahun 2018.

4.4.2 Hubungan Pelatihan dengan Produktivitas Kerja Perawat

Tabel 4.14. Tabulasi Silang antara Pelatihan dengan Produktivitas Kerja

perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Delia Tahun 2018.

No

Pelatihan

Produktivitas Kerja Perawat

Total

P value Tinggi Sedang

N % n % n %

1 Tinggi 30 43,0 15 22,0 45 65,0

0,029 2 Sedang 10 13,0 15 22,0 25 35,0

Jumlah 40 56,0 30 44,0 70 100

Tabel 4.14. menjelaskan bahwa berdasarkan hasil tabulasi silang

menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai pelatihan yang tinggi sebanyak 45

responden, sebagian besar mempunyai produktivitas yang tinggi dalam

melaksanakan asuhan keperawatan yaitu sebanyak 30 responden (43,0%) dan

yang mempunyai produktivitas yang sedang sebanyak 15 responden (22,0%).

Sedangkan perawat yang mempunyai pelatihan yang sedang sebanyak 25

responden, sebagian besar mempunyai produktivitas yang tinggi dalam

melaksanakan asuhan keperawatan yaitu sebanyak 10 responden (13,0%) dan

selebihnya mempunyai produktivitas yang sedang sebanyak 15 responden

(22,0%).

Berdasarkan hasil uji statistik kendall tau diperoleh ρ value sebesar 0,029

dan oleh karena nilai ρ value (0,029 < 0,05), sehingga ada hubungan antara

pelatihan dengan produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Delia

Tahun 2018.

Page 93: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

75

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan

Hipotesis yang diajukan selanjutnya diuji untuk menjawab masalah

penelitian. Dalam hal ini terlebih dahulu dilakukan pengujian model yang

dihipotesiskan, setelah itu menguji hipotesis dan dilanjutkan dengan pembahasan.

4.5.1 Pengujian Hipotesis

Correlations

Produktivitas Kedisiplinan Pelatihan

Pearson Correlation Produktivitas (Y) 1,000 ,605 ,422

Kedisiplinan (X1) ,605 1,000 ,292

Pelatihan (X2) ,422 ,292 1,000

Sig. (1-tailed) Produktivitas (Y) . ,000 ,000

Kedisiplinan (X1) ,000 . ,007

Pelatihan (X2) ,000 ,007 .

Hasil komputasi korelasi variabel kedisiplinan (X1) dan Y sebesar 0,605

pada signifikasi 0,000 (0,000< 0,05) artinya hubungan signifikan. Sedangkan

korelasi (X2) dan Y sebesar 0,422 pada signifikan 0,007(0,007> 0,05) artinya

hubungan signifikan.

Selanjutnya hubungan antar variabel tersebut apakah berfisat prediktif,

karena itu dilakukan analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan

hubungan linear antar bebrapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2 dan

seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.

Model persamaannya adalah sebagai berikut :

Y = a + β1X1+ β2X2+e

Keterangan:

Y = Variabel produktivitas

X1 = Variabel kedisiplinan

X2 = Variabel pelatihan

β1, β2 = Koefisien regresi

a = Konstanta

e = Eror

Page 94: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

76

Rangkuman hasil perhitungan koefisien regresi terhadap variabel-variabel

penelitian disajikan pada table 4.15

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis

Penelitian

Koefisien

regresi

Adjusted R

Square

Nilai

Statistik

Sig. Kesimpulan

Kedisiplinan

berpengaruh

positif signifikan

dengan

produktivitas kerja

perawat

a = 25,864

β=0,737

0,356=35,6 %

Uji t =5,863

0,000

Hipotesis

diterima

Pelatihan

berpengaruh

positif signifikan

dengan

produktivitas kerja

perawat

a = 26,275

β=0,540

0,166= 16,6 %

Uji t =3,778

0,000

Hipotesis

diterima

Kedisiplinan dan

pelatihan secara

bersama-sama

berpengaruh

positif signifikan

dengan

produktivitas kerja

perawat

a = 12,598

β1 =0,641

β2 = 0,344

0,415=41,5 %

Uji F=25,447

0,000

Hipotesis

diterima

1) Pengaruh Kedisplinan terhadap Produktivitas Kerja Perawat

Hipotesis yang diajukan :

Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kedisiplinan dengan

produktivitas kerja perawat. Pengujian hipotesis diawali dengan analisi korelasi

sederhana. Hasil komputasi menunjukan bahwa koefisien korelasi kedisiplinan

dengan produktivitas kerja perawat r yx1 = 0,605 (hasil komputasi lihat table.4.15),

sedangkan untuk uji statistic t diperoleh t-hitung = 5,863 pada tarap signifikansi

0,000 (0,000< 0,05). Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan tersebut

merupakan prediksi dilakukan anlisi regresi.

Page 95: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

77

Model persamaanya hipotesis 1 (pertama) adalah sebagai berikut :

Y = 25,864+ 0,737 X1 + e

Model persamaan ini mempunyai arti bahwa jika kedisiplinan sebesar 0

perlakuan, maka produktivitas kerja perawat akan sebesar 25,864 perlakuan. Jika

kedisiplinan naik sebesar 1 perlakuan maka produktivitas kerja perawat naik

sebesar 0,737 perlakuan.

Berdasarkan hasil analisis pada table 4.15 koefisiensi regresi kedisiplinan

(X1) dengan produktivitas kerja perawat (Y) adalah 0,737 dengan taraf

signifikansi 0,000. Ketentuan signifikansi, dinyatakan signifikan jika taraf

signifikansi lebih kecil dari α 0,005 berdasarkan ini H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya secara statistik kedisiplinan berpengaruh positif dengan produktivitas kerja

perawat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang

positif signifikan antara kedisiplinan dengan produktivitas kerja perawat adalah

diterima.

2) Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Perawat

Hipotesis yang diajukan :

Terdapat hubungan yang positif signifikan antara pelatihan dengan

produktivitas kerja perawat. Pengujian hipotesis diawali dengan analisi korelasi

sederhana. Hasil komputasi menunjukan bahwa koefisien korelasi pelatihan

dengan produktivitas kerja perawat r yx1 = 0,422 (hasil komputasi lihat table.4.15),

sedangkan untuk uji statistic t diperoleh t-hitung = 3,778 pada tarap signifikansi

0,000 (0,000< 0,05). Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan tersebut

merupakan prediksi dilakukan anlisi regresi.

Page 96: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

78

Model persamaanya hipotesis 2 (kedua) adalah sebagai berikut :

Y = 26,275+ 0,540X2 + e

Model persamaan ini mempunyai arti bahwa jika pelatihan sebesar 0

perlakuan, maka produktivitas kerja perawat akan sebesar 26,275 perlakuan. Jika

pelatihan naik sebesar 1 perlakuan maka produktivitas kerja perawat naik sebesar

0,540 perlakuan.

Berdasarkan hasil analisis pada table 4.15 koefisiensi regresi pelatihan

(X2) dengan produktivitas kerja perawat (Y) adalah 0,540 dengan taraf

signifikansi 0,000. Ketentuan signifikansi, dinyatakan signifikan jika taraf

signifikansi lebih kecil dari α 0,005 berdasarkan ini H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya secara statistik pelatihan berpengaruh positif dengan produktivitas kerja

perawat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang

positif signifikan antara pelatihan dengan produktivitas kerja perawat adalah

diterima.

3) Pengaruh Kedisplinan dan Pelatihan secara bersama-sama terhadap

Produktivitas Kerja Perawat

Hipotesis yang diajukan :

Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kedisiplinan dan

pelatihan secara bersama – sama terhadap produktivitas kerja perawat.

Model persamaanya hipotesis 3 (ketiga) adalah sebagai berikut :

Y = 12,598+0,641X1+ 0,344X2 +e

Model persamaan ini mempunyai arti bahwa jika kedisiplinan dan

pelatihan sebesar 0 perlakuan (tanpa kedisiplinan dan pelatihan), maka

Page 97: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

79

produktivitas kerja perawat akan sebesar 12,598 perlakuan. Jika kedisiplinan naik

sebesar 1 perlakuan maka produktivitas kerja perawat naik sebesar

0,641perlakuan.Jika pelatihan naik sebesar 1 perlakuan maka produktivitas kerja

perawat naik sebesar 0,344perlakuan.

Bedasarkan hasil analisis pada table 4.15 nilai statistik (uji F) kedisiplinan

dan pelatihan secara bersama-sama terhadap produktivitas adalah 25,447 dengan

taraf signifikansi 0,000. Ketentuan signifikansi, dinyatakan signifikan jika taraf

signifikansi lebih kecil dari α 0,005 berdasarkan ini H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya secara statistik kedisiplinan dan pelatihansecara bersama-sama terhadap

produktivitas kerja perawat.. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

kedisiplinan dan pelatihansecara bersama-sama terhadap produktivitas kerja

perawat adalah diterima.

4.4.2 Koefisien Determinasi

Uji statistik koefisien determinasi pada penelitian ini tujuannya adalah

untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independen dalam

menerangkan variabel dependen. Hasil perhitungan besarnya pengaruh

kedisiplinan terhadap produktivitas kerja perawat dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.16. Besar pengaruh kedisiplinan terhadap produktivitas kerja

perawat.

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,605a ,365 ,356 9,492

a. Predictors : (Constant), X1

b. Dependen Variabel : Y

Page 98: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

80

Dari Ouput SPSS pada model summary, diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,356 hal ini menunjukkan bahwa 35,6 % variasi variabel

produktivitas kerja perawat dapat dijelaskan oleh variabel kedisiplinan, sedangkan

sisanya 64,4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model

penelitian ini.

Hasil perhitungan besarnya pengaruh pelatihan terhadap produktivitas

kerja perawat dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17. Besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja perawat

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,422a ,178 ,166 10,800

a. Predictors : (Constant), X2

b. Dependen Variabel : Y

Dari Ouput SPSS pada model summary, diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,166 hal ini menunjukkan bahwa 16,6 % variasi variabel

produktivitas kerja perawat dapat dijelaskan oleh variabel pelatihan , sedangkan

sisanya 83,4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model

penelitian ini.

Hasil perhitungan besarnya pengaruh kedisiplinan dan pelatihan terhadap

produktivitas kerja perawat dapat dilihat pada tabel 4.18

Tabel 4.18. Besar pengaruh kedisiplinan dan pelatihan terhadap

produktivitas kerja perawat.

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

watson

1 ,657a ,432 ,415 9,050 2,178

a. Predictors : (Constant), X1,X2

b. Dependen Variabel : Y

Page 99: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

81

Dari Ouput SPSS pada model summary, diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,415 hal ini menunjukkan bahwa 41,5 % variasi variabel

produktivitas kerja perawat dapat dijelaskan oleh variabel kedisiplinan dan

pelatihan, sedangkan sisanya 58,5 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

disertakan pada model penelitian ini.

Page 100: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

82

BAB V

PEMBAHASAN

Sumber daya manusia mempunyai peranan sangat penting dalam suatu

organisasi, karena mutu sumber daya manusia yang tinggi umumnya diikuti

dengan produktivitas yang tinggi pula.

Di era persaingan bebas sekarang ini, sumber daya manusia yang terampil,

ahli, professional dan dengan prestasi tinggi merupakan dambaan semua

organisasi baik swasta maupun pemerintah. Adapun sasaran yang hendak dicapai

dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas tersebut adalah

produktivitas kerja atau sebuah kinerja yang baik.

Produktivitas kerja perawat di rumah sakit merupakan faktor yang

menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pelayanan keperawatan kesehatan

dan mutu rumah sakit. Hal ini dikarenakan keperawatan merupakan kelompok

profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan paling banyak berinteraksi

dengan pasien dan keluarga pasien. Oleh karena itu, kualitas pelayanan kesehatan

yang optimal dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dapat dicapai.

Produktivitas menjadi tolak ukur keberhasilan bagi perusahaan atau

lembaga dalam mencapai tujuan. Produktivitas mengadung dua konsep efisiensi

dan efektifitas. Efisiensi mengukur tingkat pemanfaatan sumber daya manusia

sedangkan efektifitas mengukur ketercapaian hasil atau mutu pelayanan yang

dicapai(11).Terciptanya produktivitas kerja perawat apabila perawat mampu

melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan disiplin kerja dan pelatihan.

Page 101: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

83

5.1. Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana

di Rumah Sakit Umum Delia

.Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan dengan menggunakan

Pearson Product Moment hubungan antara kedisiplinan dengan produktivitas

kerja perawat di Rumah Sakit Umum Delia diketahui bahwa nilai probabilitasnya

(p=0,000) < sig_a= 0,05. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan hipotesis

hubungan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan memiliki hubungan

signifikan dengan produktivitas kerja. Hasil analisis multivariat dengan

menggunakan uji regresi linear berganda didapatkan hasil bahwa ada pengaruh

antara kedisiplinan terhadap produktivitas kerja dengan nilai probabilitasnya

(0,000) <sig _a =0,005 dan kemudian di dapatkan nilai Adjusted R Square sebesar

0,356 hal ini menunjukan bahwa 35,6 % kedisiplinan berpengaruh besar terhadap

produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Delia.

Hasil penelitian di lapangan tentang kedisiplinan perawat menunjukkan

bahwa perawat perempuan yang berusia produktif sangatnya berperan dalam

meningkatkan produktivitas di bandingkan dengan perawat yang berusia tua

dikarenakan keterbatasan bergerak dan menjadi sulit berkonsentrasi dalam

memberika pelayanan kesehatan kepada pasien. Dalam penelitian ini juga

diperoleh bahwa masa kerja dan pendidikan berperan penting dalam kedisiplinan,

masa kerja nya yang sudah lama lebih taat dalam peraturan dan etika sikap bekerja

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Didalam kehidupan sehari-hari, dimanapun manusia berada, dibutuhkan

peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi

setiap kegiatan dan perilakunya, Disiplin kerja adalah kemampuan seseorang

Page 102: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

84

untuk secara teratur, tekun secara terus menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-

aturan berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan(28).

Peran kedisiplinan terhadap produktivitas sangat berperan penting, maka

dari itu harus ada pemberian sanski atau teguran, misalnya penurunan jabatan,

penundaan pemberian kompensasi, maupun teguran tulisan(36).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiadi

dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan tingkat

kepercayaan α=0,05, didapatkan hasil yang berhubungan signifikan dengan

produktivitas kerja adalah iklim kerja (p=0,032), dimensi psikologis (p=0,00),

dimensi sosial (p=0,012), etos kerja (p=0,035), disiplin kerja (0,038). Maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara disiplin kerja dengan

produktivitas kerja para perawat pelaksana non militer di RSAL dr. Ramelan

Surabaya(22).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan hasil penelitian Fajariadi

menunjukkan terdapatnya hubungan yang signifikan antara disiplin kerja dengan

produktivitas kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera

Utara dengan nilai probabilitasnya (0,011) <sig _a =0,005(23).

Menurut Analisis peneliti kedisiplinan sangat berpengaruh terhadap

produktivitas kerja perawat, dengan meningkatkan kedisiplinan akan menjadikan

perawat bertanggung jawab terhadap tugasnya dan taat terhadap peraturan yang

sudah ditetapkan oleh Rumah Sakit, dalam hal ini peran manajemen Rumah Sakit

sangat diperlukan untuk memotivasi perawat agar mau meningkatkan kedisiplinan

Page 103: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

85

dengan memberikan penghargaan (reward) kepada perawat yang disiplin dan

memberikan hukuman (punishment) kepada perawat yang tidak disiplin.

5.2. Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Perawat

Pelaksana di Rumah Sakit Umum Delia

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan dengan menggunakan Pearson

Product Moment hubungan antara pelatihan dengan produktivitas kerja perawat di

Rumah Sakit Umum Delia diketahui bahwa nilai probabilitasnya (p=0,007) <

sig_a= 0,05. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan hipotesis hubungan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan memiliki hubungan signifikan

dengan produktivitas kerja. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji

regresi linear berganda didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara pelatihan

terhadap produktivitas kerja dengan nilai probabilitasnya (0,000) <sig _a =0,005

dan kemudian di dapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,166 hal ini

menunjukan bahwa 16,6 % pelatihan berpengaruh besar terhadap produktivitas

kerja perawat di Rumah Sakit Umum Delia.

Hasil penelitian di lapangan tentang pelatihan perawat menunjukkan

bahwa perawat perempuan yang berusia tua sangatnya berperan dalam

meningkatkan produktivitas di bandingkan dengan perawat yang berusia produktif

dikarenakan perawat berusia tua lebih berpengalaman dibandingkan usia muda

dalam memberika pelayanan kesehatan kepada pasien. Dalam penelitian ini juga

diperoleh bahwa masa kerja dan pendidikan berperan penting dalam pelatihan,

masa kerja nya yang sudah lama lebih mengenal kriteria tanda-tanda infeksi dan

pengalaman mengatasi masalah penyakit pasien.

Page 104: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

86

Pelatihan merupakan proses pembentuk karyawan untuk memperoleh

efektivitas dalam pekerjaan dan merupakan salah satu kegiatan pengembangan

staf yang bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Mulyono bahwa, dalam pandangan manajemen modern,

karyawan merupakan sumber daya manusia (human resources) sekaligus

merupakan asset yang paling penting, yang apabila diberikan latihan dan

pengembangan serta lingkungan kerja yang tepat akan mampu memberikan

prestasinya dengan baik(59).

Hasil ini sejalan dengan penelitian Istika di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Yogyakarta bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pelatihan SDM

terhadap produktivitas kerja perawat. Hasil penelitian dengan menggunakan

metode analisis regresi linier sederhana melalui uji F menyatakan bahwa

adanya pengaruh yang signifikan antara pelatihan SDM terhadap produktivitas

kerja perawat terbukti yaitu dengan adanya pengaruh yang signifikan dengan

nilai F hitung > F tabel (23,808 > 3,96)(25).

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ditha di RS

Bhayangkara Palembang yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pelatihan dengan produktivitas kerja perawat. Metode Penelitian ini

menggunakan metode survei analitik secara kuantitatif, dengan pendekatan cross

sectional. Dari hasil analisis bivariat yang berhubungan dengan produktivitas

kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah motivasi (RP 95% CI=1.829

(1.043-3.209)), pelatihan (RP95%CI=2.062 (1.249-3.406)(21).

Page 105: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

87

Agar produktivitas kerjanya meningkat, salah satu cara yang ditempuh

manajemen tenaga kerja adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

bagi karyawannya(58).

Menurut asumsi peneliti pelatihan keperawatan sangat berpengaruh

terhadap produktivitas kerja perawat, pelatihan keperawatan merupakan faktor

utama melihat berhasilnya atau tidaknya seorang perawat memberikan pelayanan

kesehatan kepada pasien. Maka dalam hal ini peran manajemen Rumah Sakit

sangat berperan penting dalam meningkatkan pelatihan keperawatan, dengan

memberikan pelatihan ulang atau memantau perawat yang sudah pernah

diberikan pelatihan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada

pasien.

5.3. Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja

Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Delia

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara

kedisiplinan dan pelatihan (thitung 25,447>ttabel 1,66) dengan produktivitas kerja

perawat di Rumah Sakit Umum Delia Langkat. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Safitri pada PT. Paradise Island Furniture yang menyatakan bahwa

ada nya pengaruh positif dan signifikan pelatihan kerja dan disiplin kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan(60).

Berdasarkan hasil korelasi penelitian ini nilai statistik (uji F) kedisiplinan

dan pelatihan secara bersama-sama terhadap produktivitas adalah 25,447 dengan

taraf nilai sig-p 0,000 < 0,05 artinya kedisiplinan dan pelatihan memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil nilai Adjusted R Square

sebesar 0,415 hal ini menunjukkan bahwa 41,5 % variasi variabel produktivitas

Page 106: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

88

kerja perawat dapat dijelaskan oleh variabel kedisiplinan dan pelatihan, sedangkan

sisanya 58,5 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model

penelitian ini. Sejalan dengan penelitian Riyana dengan hasil perhitungan

diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,538 dengan (p) = 0,000 (p<0,01)

artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara displin kerja dengan

produktivitas kerja. Sesuai dengan pendapat Hasibuan menjelaskan disiplin kerja

adalah kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus menerus dan

bekerja sesuai dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan

yang sudah ditetapkan(28).

5.4. Implikasi Penelitian

1. Kedisiplinan dari Pihak Rumah Sakit tersebut merupakan suatu proses

yang dijalankan oleh orang untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kedisiplinan yang meliputi

disiplin peraturan,disiplin waktu, disiplin tanggung jawab berpengaruh

terhadap produktivitas kerja perawat.

2. Pelatihan merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang ataupun

pihak Rumah Sakit untuk mencapai tujuan tertentu dan mampu

memberikan keyakinan yang memadai bagi perawat. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pelatihan yang meliputi pemahaman dan penerapan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja perawat.

Page 107: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

89

5.5. Keterbatasan Penelitian

1. Pada waktu mengumpulkan data melalui kuesioner, peneliti tidak mampu

membatasi adanya interaksi diantara responden karena pengisian kuesioner

ini dilakukan secara bergiliran pada saat perawat melaksanakan tugasnya

pada setiap shift, sehingga mungkin juga pertanyaan-pertanyaan pada

kuesioner sudah diketahui respoden yang lainnya walaupun pada saat

penyerahan kuesioner sudah diberikan penjelasan agar dalam pengisian

kuesioner sendiri dan tidak memberi tahu jawaban kepada respoden

lainnya.

2. Respoden melakukan sendiri pengisian kuesioner (self administered

quesiosionnaire) yang bersifat subyektif, sehingga diperkirakan adanya

kecenderungan dari responden untuk memilih alternatif jawaban yang

terbaik yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataan yang mereka

temukan dalam pelaksanaan tugas setiap harinya. Instrumen penelitian

berupa kuesioner dimana sudah disediakan jawabannya, sehingga tidak

memberikan keleluasaan kepada responden dalam memberikan

jawabannya.

3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu semua variabel

baik variabel bebas maupun variabel terikat diukur pada saat bersamaan,

sehingga analisis data yang didapat hanya bisa mengetahui pengaruh atau

hubungan diantara variabel yang ada.

Page 108: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

90

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perawat pelaksana Rumah Sakit Umum Daerah Delia mempunyai

produktivitas kerja yang dikategorikan tinggi sebanyak 40 orang (57,14%),

sedang sebanyak 30 orang (42,86%) dan rendah sebanyak 0 orang (0%).

2. Perawat pelaksana Rumah Sakit Umum Daerah Delia mempunyai kedisiplinan

yang dikategorikan tinggi sebanyak 40 orang (57,14%), sedang sebanyak 29

orang (41,43%) dan rendah sebanyak 1 orang (1,43%).

3. Perawat pelaksana Rumah Sakit Umum Daerah Delia mempunyai Pelatihan

yang dikategorikan tinggi sebanyak 44 orang (62,86%), sedang sebanyak 26

orang (37,14%) dan rendah sebanyak 0 orang (0%).

4. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa (thitung 5,863>ttabel 1,66), sehingga ada

pengaruh antara kedisiplinan dengan produktivitas kerja perawat di Rumah

Sakit Umum Daerah Delia Tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa

kedisiplinan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas perawat, begitu

juga sebaliknya apabila kedisiplinan perawat rendah maka akan menurunkan

produktivitas yang dihasilkan.

5. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa (thitung 3,778>ttabel 1,66), sehingga ada

pengaruh antara pelatihan dengan produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit

Umum Daerah Delia Tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan

Page 109: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

91

yang tinggi akan meningkatkan produktivitas perawat, begitu juga sebaliknya

apabila pelatihan perawat rendah maka akan menurunkan produktivitas yang

dihasilkan.

6. Hasil uji statistik linear berganda menunjukkan hasil analisis nilai statistik (uji

F) kedisiplinan dan pelatihan secara bersama-sama terhadap produktivitas

adalah 25,447 dengan taraf signifikansi 0,000.Ketentuan signifikansi,

dinyatakan signifikan jika taraf signifikansi lebih kecil dari α 0,005 berarti

kedisiplinan dan pelatihan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Delia

karena nilai p<0,005.

6.2. Saran

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Delia

a. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja perawat

pelaksana dalam penanganan pasien melalui peningkatan faktor organisasi

hubungan kerja dan prosedur kerja yang dapat memotivasi perawat dalam

bekerja, seperti memberikan pelatihan dan pengembangan diri perawat.

b. Mengingat kedisiplinan menentukan produktivitas perawat, maka

diharapkan tenaga keperawatan diberikan dukungan dorongan dalam bentuk

pemberian insentif dan penghargaan sehingga dapat memenuhi

kebutuhannya dalam melakukan pelayanan keperawatan.

2. Bagi Perawat

Diharapkan para perawat pelaksana dapat meningkatkan kemampuan,

keterampilan dan sikap sehingga bisa menjadi perawat yang profesional

Page 110: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

92

sekaligus terdorong melakukan keperawatan dengan lebih beaik lagi, mulai

dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Dapat melakukan penelitian di rumah sakit lain yang masih mengalami hal

yang sama yakni produktivitas kerja perawat yang masih rendah.

b. Dapat menggunakan teknik kualitatif (wawancara) langsung kepada

responden agar bisa menggali keterbukaan jawaban responden secara pasti

terhadap kedisiplinan dan pelatihan yang mempengaruhi produktivitas.

Page 111: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

93

DAFTAR PUSTAKA

1. Indonesia MOHPK. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2014.

2. Letvak S, Buck R. Factors influencing work productivity and intent to stay

in nursing. Nurs Econ. 2008;26(3):159.

3. Kesehatan K. Info datin Perawat. Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI ISSN 2442-7659. 2017.

4. Kusnanto SK, Kes M. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan

Profesional. Penerbit Buku Kedokt EGC. 2004;

5. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kemenkes RI

Jakarta. 2011;

6. Zoschak EW. 10 indicators of excellent nursing care. Trust J Hosp Gov

boards. 2010;63(9):28.

7. Yuliastuti T. Hubungan antara Persepsi terhadap Kualitas Pelayanan

dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan di Ruang Okupasi

Terapi RSOS Tahun 2009. Diponegoro University; 2009.

8. Rom WN, Markowitz SB. Environmental and occupational medicine.

Lippincott Williams & Wilkins; 2007.

9. Trinkoff A, Geiger-Brown J, Brady B, Lipscomb J, Muntaner C. How Long

and How Much Are Nurses Now Working?: Too long, too much, and

without enough rest between shifts, a study finds. AJN Am J Nurs.

2006;106(4):60–71.

10. Putra ED. Analisis Produktivitas Tenaga Keperawatan Pada Instalasi Rawat

Inap Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr, Zainoel Abidin

Banda Aceh.

11. Sinungan M. Produktivitas apa dan Bagaimana. Bumi Aksara; 2018.

12. Timpe AD. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja. Performance

Cet. 1999;4.

13. Rivai V, Basri M. Ahmad Fawzi. 2005. Perform Apprais Cetakan Pertama

Jakarta PT Raja Graf Persada, Jakarta.

14. Rivai V. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai kantor

Departemen Sosial Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Univ Ichsan

Gorontalo. 2009;

15. Pangemanan E, Robot F, Hamel R. Hubungan Manajemen Waktu Dengan

Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Irina a Rsup Prof. Dr. RD

Kandou Manado. J KEPERAWATAN. 2014;2(2).

16. Ivancevich JM :Robert K. No Title. Hum Resourse Manag. 2013;

17. Mondy, R. Wayne RMN. No Title. Hum Resour Manag.

18. Juliati. No Title. J Kesehat Surya Nusant. 2015;Vol 2:No 5.

19. Kasenda A, Maramis FRR, Tumbol R. Hubungan Antara Pelatihan Dan

Motivasi Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud Liunkendage

Tahuna. Jurnal Diakses pada. 2017;1.

20. Susanti FA. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja

Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Cibinong Tahun 2014.

21. Putri DM, Destriatania S, Mutahar R. Analisis Faktor-Faktor yang

Page 112: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

94

Mempengaruhi Produktivitas Kerja Perawat di RS Bhayangkara Palembang

Tahun 2014. J Ilmu Kesehat Masy. 2014;5(3).

22. Setiadi. No Title [Internet]. Universitas Indonesia; 2009. Available from:

http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-125425.pdf

23. Fajariadi D. Analisis Etos Kerja, Iklim Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Sumatera Utara. 2014.

24. Siregar LL. Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang

Kabupaten Dairi Tahun 2017.

25. Kusumaningrum ID. Pengaruh Pelatihan Sumber Daya Manusia (sdm)

Terhadap Produktivitas Kerja Perawat di RSUD Kota Yogyakarta Tahun

2008.

26. Raviaton J. Dewan Produktivitas Nasional. Orientasi Produkt dan Ekon

Jepang Apa yang harus dilakukan Indones. 1986;

27. Robbins SP, DeCenzo DA, Coulter MK. Fundamentals of management:

Essential concepts and applications. Pearson Prentice Hall Upper Saddle

River, NJ; 2008.

28. Hasibuan MSP. Organisasi dan motivasi: dasar peningkatan produktivitas.

Jakarta Bumi Aksara. 2003;

29. Sutrisno E. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Kencana. Pernada

Media Gr. 2009;

30. Almigo N. Hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja

karyawan. J Psyche. 2004;1(1):1–11.

31. Stevenson WB, Bartunek JM. Power, interaction, position, and the

generation of cultural agreement in organizations. Hum Relations.

1996;49(1):75–104.

32. Siagian SP. Manajemen sumber daya manusia. Bumi Aksara; 1995.

33. Anoraga P. Seri manajemen Sumber Daya Manusia “Kinerja”. Aksara B,

editor. Jakarta; 2004.

34. Timpe AD. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Produktivitas. Cetakan

kelima, Percetakan PT Gramedia Jakarta. 2002;

35. Handoko TH. Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta BPFE. 2001;

36. Sastrohadiwiryo S. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Aksara. PB,

editor. Jakarta; 2005.

37. Anggraeni D. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Human Karya Wilayah Semarang. UNNES. 2008;

38. Veithzal R, Sagala EJ. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

perusahaan dari teori ke praktik. Jakarta PT Raja Graf Persada. 2009;

39. Robbins SP. Mary Coulter MANAGEMENT. Prentice Hall. 2009;

40. Suryabrata S. Metodologi Penelitian Edisi Ke-2. Jakarta Rajawali Pers.

2014;

41. Al Fajar S, Heru T. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar

Meraih Keunggulan Bersaing. Sekol Tinngi Ilmu Manaj YKPN. 2010;

42. Manullang M. Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan ke 22. Gadjah Mada

University Press, Yogjakarta; 2012.

Page 113: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

95

43. Thoha M. Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta Graf

Persada. 2003;

44. Sinambela P. Dr. Lijan Poltak. Manaj Sumber Daya Mns.

45. Indonesia DKR. Pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian infeksi

di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta Dep

Kesehat RI. 2008;

46. Stella S. Optimization of Nursing Management Rounds and

Implementation of Discharge Planning in Fatmawati Hospital Jakarta. Int J

Nurs Heal Serv. 2019;2(1):117–28.

47. Indonesia KKR. Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2016.

Jakarta Pus Data dan Inf Kementeri Kesehat RI. 2017;

48. Nurachmah E. Asuhan Keperawatan bermutu di rumah sakit. Perhimpun

rumah sakit. 2001;

49. Ali Z. Dasar-dasar keperawatan profesional. Jakarta Widya Med. 2001;

50. Alimul HA. Pengantar Konsep dasar Keperawatan, edisi 2. Jakarta.

Salemba Medika; 2009.

51. Keliat BA. Model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta EGC.

2009;

52. Siagian SP. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta

Bumi Aksara. 2006;

53. Tegela NURF, Saraswati D, Pakaya N. Faktor yang berhubungan dengan

motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di rumah

sakit umum datoe binangkang kabupaten bolaang mongondow. KIM Fak

Ilmu Kesehat dan Keolahragaan. 2015;3(3).

54. Dehotman K. Pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan Baitul Mal

Wat-Tamwil di provinsi Riau. JEBI (Jurnal Ekon dan Bisnis Islam.

2016;1(2):217–34.

55. Arifuddin A, Napirah MR. Hubungan Disiplin dan Beban Kerja dengan

Kinerja Perawat di Ruang Rawat inap rumah sakit umum daerah (rsud)

undata palu. Heal Tadulako. 1(1).

56. Ardani MH. Hubungan peran koordinasi kepala ruangan dengan kinerja

perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan

keperawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2003. Tesis].

Universitas Indonesia, Depok. Dari: http://www. digilib. ui. ac. id …; 2003.

57. Fahiqi MN. Hubungan Pelatihan Perawat dengan Profesionalisme Perawat

di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten Jember.

58. Siswanto B. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif

dan Operasional. Jakarta Bumi Aksara. 2005;

59. Mulyono M. Penerapan Produktivitas dalam organisasi. Bumi Aksara,

Jakarta. 1993;

60. Indriyani S. Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Paradise Island Furniture. J Manaj

Bisnis Indones. 2016;5(1):50–61.

Page 114: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

96

Lampiran 1

INFOMERD CONSENT

Dengan Hormat,

Kuesioner ini semata-mata hanya untuk mencari informasi data

sehubungan dengan penyusunan tesis, maka kiranya saudara dapat membantu

saya untuk mengisi kuesioner ini.

Pertanyaan berikut adalah mengenai data pribadi dan data yang terkait

dengan pekerjaan saudara serta data yang berhubungan dengan produktivitas kerja

saudara dalam bekerja.

Saudara tidak diminta untuk menulis nama, tetapi sangat diharapkan bila

saudara menjawab dengan jujur dengan kenyataan yang ada, serta perasaan

saudara masing-masing tanpa pengaruh orang lain. Jawaban yang saudara berikan

tidak akan mempengaruhi penilaian kepegawaian saudara.

Kuesioner ini bertujuan mengetahui produktivitas saudara terhadap

pekerjaan yang telah dilakukan selama bekerja di Rumah Sakit Umum Delia

Langkat, khususnya di Unit Rawat Inap.

Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan banyak terima

kasih.

Peneliti,

Muhammad Bayhaqi Dalimunthe

Page 115: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

97

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

1. Petunjuk Pengisian

a. Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk menjawab seluruh pernyataan

yang ada dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

b. Pilihlah salah satu jawaban yang ada pada setiap pertanyaan dengan

memberi tanda ( √ ) pada salah satu pilihan : SS, S, N, TS, dan STS .

Keterangan : SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

2. Karakteristik Responden

a. N a m a :

_______________________________________________

b. U s i a :

_______________________________________________

c. Jenis Kelamin :

______________________________________________

d. Pendidikan :

_______________________________________________

e. LamaBekerja :

_______________________________________________

f. J a b a t a n :

_______________________________________________

Page 116: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

98

DAFTAR PERNYATAAN/PERTANYAAN

NO Pernyataan Alternatif Jawaban

S SS N TS STS

A PRODUKTIVITAS KERJA

1 Saya menguasai keterampilan yang sangat

baik dalam melaksanakan pekerjaan.

2 Merasa bangga dengan pekerjaan yang

dibebankan kepada saya.

3 Saya mengeluh terhadap beban yang menjadi

tanggung-jawab.

4 Sayameningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

5 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan

kualitas kerja.

6 Merasa jenuh terhadap pekerjaan yang saya

tangani.

7 Saya berusaha memperbaiki terhadap

kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.

8 Saya selalu menangani pasien sesuai dengan

prosedur yang benar.

9 Saya tetap bersemangat bekerja meskipun

banyak tantangan.

10 Saya malas belajar meningkatkan kemampuan

dalam memberikan asuhan keperawatan.

11 Bekerja secara optimal bila sedang diawasi

atasan

12 Melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan

kemampuan

13 Saya melakukan asuhan keperawatan harus

didampingin oleh teman kerja

14 Tidak perlu konsisten dalam melaksanakan

asuhan keperawatan

15 Menutupi kelemahan dengan melakukan

pekerjaan yang tidak sesuai tugas

B KEDISIPLINAN

16 Saya bekerja sampai batas waktu yang

ditetapkan

17 Alat kesehatan yang sudah dipakai dibersihkan

kembali

Page 117: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

99

18 Saya hadir sesuai dengan waktu pergantian

shift

19 Saya sering terlambat masuk kerja.

20 Sebagai perawat saya melaksanakan semua

tugas yang diberikan sesuai target.

21 Saya gagal mengatur waktu kerja yang telah

diberikan.

22 Saya menggukan jam kerja sepenuhnya untuk

bekerja.

23 Saya menggunakan alat kesehatan sesuai

prosedur.

24 Sebelum bekerja saya selalu melakukan

pemeriksaan terhadap peralatan yang akan

digunakan.

25 Saya memakai seragam yang telah ditentukan

pada rumah sakit

C PELATIHAN

26 Pelatihan pengendalian infeksi merupakan

system yang membuat asuhan pasien di rumah

sakit menjadi lebih aman

27 Infeksi nosocomial adalah infeksi yang terjadi

di rumah sakit, bukan penyakit yang diderita

sekarang.

28 Pelatihan meningkatkan kemampuan saya

dalam pencegahan infeksi.

29 Infeksi nosocomial saat ini disebut sebagai

Healthcare Associated Infections (HAIs)

30 Menggunakan handuk/tisu jika tangan sedang

dalam keadaan basah

31 Saya memakai masker ketika saya lagi batuk

dan bersin

32 Sarung tangan yang saya gunakan ketika

mencuci alat kesehatan adalah sarung tangan

steril

33 Ruang rawat inap yang tidak dilengkapi

sirkulasi udara yang baik menjadi faktor yang

memudahkan terinfeksi nosokomial

34 Saya mengganti sarung tangan setelah

memeriksa pasien berikutnya.

Page 118: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

100

35 Petugas kesehatan yang kurang

memperhatikan septik dan anti septik mudah

terinfeksi kuman penyebab infeksi nosokomial

36 Pelatihan dapat membangkitkan rasa ingin

tahu terhadap masalah yang berhubungan

dengan tugas perawat

37 Apakah dilakukan evaluasi setelah pelatihan

dilaksanakan

38 Apakah materi pelatihan sesuai dengan

kebutuhan perawat

39 Program pelatihan meningkatkan kualitas

pelayanan

Page 119: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

101

Lampiran 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Pengujian Validitas Instrumen Kedisiplinan

Correlations

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 X1_9 X1_10 Validitas_Kedisiplinan

X1_1 Pearson Correlation 1 ,234 ,410 ,237 ,055 ,034 ,258 ,358 ,418 ,202 ,500*

Sig. (2-tailed) ,320 ,073 ,315 ,818 ,887 ,272 ,121 ,067 ,393 ,025

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_2 Pearson Correlation ,234 1 ,164 ,199 ,274 ,257 ,473* ,461* ,569** ,549* ,587**

Sig. (2-tailed) ,320 ,489 ,401 ,242 ,275 ,035 ,041 ,009 ,012 ,007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_3 Pearson Correlation ,410 ,164 1 ,201 ,081 -,072 ,343 ,621** ,473* ,211 ,544*

Sig. (2-tailed) ,073 ,489 ,395 ,733 ,763 ,139 ,004 ,035 ,372 ,013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_4 Pearson Correlation ,237 ,199 ,201 1 ,591** ,274 ,206 ,409 ,465* ,299 ,626**

Sig. (2-tailed) ,315 ,401 ,395 ,006 ,242 ,384 ,074 ,039 ,200 ,003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_5 Pearson Correlation ,055 ,274 ,081 ,591** 1 ,470* ,386 ,419 ,470* ,386 ,647**

Sig. (2-tailed) ,818 ,242 ,733 ,006 ,037 ,093 ,066 ,037 ,093 ,002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_6 Pearson Correlation ,034 ,257 -,072 ,274 ,470* 1 ,422 ,317 ,446* ,018 ,528*

Sig. (2-tailed) ,887 ,275 ,763 ,242 ,037 ,064 ,173 ,048 ,940 ,017

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_7 Pearson Correlation ,258 ,473* ,343 ,206 ,386 ,422 1 ,753** ,690** ,583** ,762**

Sig. (2-tailed) ,272 ,035 ,139 ,384 ,093 ,064 ,000 ,001 ,007 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_8 Pearson Correlation ,358 ,461* ,621** ,409 ,419 ,317 ,753** 1 ,870** ,490* ,855**

Sig. (2-tailed) ,121 ,041 ,004 ,074 ,066 ,173 ,000 ,000 ,028 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 120: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

102

X1_9 Pearson Correlation ,418 ,569** ,473* ,465* ,470* ,446* ,690** ,870** 1 ,518* ,885**

Sig. (2-tailed) ,067 ,009 ,035 ,039 ,037 ,048 ,001 ,000 ,019 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X1_10 Pearson Correlation ,202 ,549* ,211 ,299 ,386 ,018 ,583** ,490* ,518* 1 ,582**

Sig. (2-tailed) ,393 ,012 ,372 ,200 ,093 ,940 ,007 ,028 ,019 ,007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Validitas_Kedisiplinan

Pearson Correlation ,500* ,587** ,544* ,626** ,647** ,528* ,762** ,855** ,885** ,582** 1

Sig. (2-tailed) ,025 ,007 ,013 ,003 ,002 ,017 ,000 ,000 ,000 ,007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,813 10

Page 121: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

103

2. Pengujian Validitas Instrumen Pelatihan

Correlations

X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 X2_11 X2_12 X2_13 X2_14 Validitas_P

elatihan

X2_1 Pearson Correlation 1 ,061 ,238 ,375 ,487* ,356 ,469* ,861** ,339 ,435 ,294 ,104 -,181 ,630** ,525*

Sig. (2-tailed) ,797 ,313 ,103 ,030 ,123 ,037 ,000 ,144 ,055 ,208 ,664 ,444 ,003 ,017

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_2 Pearson Correlation ,061 1 ,613** ,358 ,483* ,805** ,094 ,000 -,133 ,207 ,494* ,368 ,427 ,033 ,531*

Sig. (2-tailed) ,797 ,004 ,121 ,031 ,000 ,694 1,000 ,575 ,382 ,027 ,111 ,061 ,892 ,016

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_3 Pearson Correlation ,238 ,613** 1 ,651** ,793** ,528* ,445* ,210 ,037 ,599** ,826** ,436 ,160 ,157 ,734**

Sig. (2-tailed) ,313 ,004 ,002 ,000 ,017 ,049 ,374 ,878 ,005 ,000 ,055 ,502 ,508 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_4 Pearson Correlation ,375 ,358 ,651** 1 ,949** ,366 ,346 ,308 ,096 ,760** ,554* ,772** ,398 ,302 ,768**

Sig. (2-tailed) ,103 ,121 ,002 ,000 ,112 ,135 ,187 ,687 ,000 ,011 ,000 ,082 ,196 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_5 Pearson Correlation ,487* ,483* ,793** ,949** 1 ,490* ,457* ,412 ,162 ,755** ,694** ,651** ,285 ,396 ,848**

Sig. (2-tailed) ,030 ,031 ,000 ,000 ,028 ,043 ,071 ,494 ,000 ,001 ,002 ,223 ,084 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_6 Pearson Correlation ,356 ,805** ,528* ,366 ,490* 1 ,420 ,315 ,055 ,471* ,275 ,291 ,439 ,236 ,660**

Sig. (2-tailed) ,123 ,000 ,017 ,112 ,028 ,065 ,176 ,817 ,036 ,240 ,214 ,053 ,317 ,002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_7 Pearson Correlation ,469* ,094 ,445* ,346 ,457* ,420 1 ,561* ,681** ,759** ,429 ,212 ,271 ,717** ,783**

Sig. (2-tailed) ,037 ,694 ,049 ,135 ,043 ,065 ,010 ,001 ,000 ,059 ,370 ,248 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_8 Pearson Correlation ,861** ,000 ,210 ,308 ,412 ,315 ,561* 1 ,394 ,575** ,231 ,142 -,134 ,594** ,542*

Sig. (2-tailed) ,000 1,000 ,374 ,187 ,071 ,176 ,010 ,086 ,008 ,327 ,549 ,573 ,006 ,014

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 122: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

104

X2_9 Pearson Correlation ,339 -,133 ,037 ,096 ,162 ,055 ,681** ,394 1 ,262 ,046 -,024 ,360 ,429 ,453*

Sig. (2-tailed) ,144 ,575 ,878 ,687 ,494 ,817 ,001 ,086 ,264 ,849 ,920 ,119 ,059 ,045

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_10 Pearson Correlation ,435 ,207 ,599** ,760** ,755** ,471* ,759** ,575** ,262 1 ,495* ,634** ,343 ,545* ,857**

Sig. (2-tailed) ,055 ,382 ,005 ,000 ,000 ,036 ,000 ,008 ,264 ,027 ,003 ,139 ,013 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_11 Pearson Correlation ,294 ,494* ,826** ,554* ,694** ,275 ,429 ,231 ,046 ,495* 1 ,400 ,033 ,389 ,668**

Sig. (2-tailed) ,208 ,027 ,000 ,011 ,001 ,240 ,059 ,327 ,849 ,027 ,081 ,890 ,090 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_12 Pearson Correlation ,104 ,368 ,436 ,772** ,651** ,291 ,212 ,142 -,024 ,634** ,400 1 ,504* ,206 ,625**

Sig. (2-tailed) ,664 ,111 ,055 ,000 ,002 ,214 ,370 ,549 ,920 ,003 ,081 ,023 ,385 ,003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_13 Pearson Correlation -,181 ,427 ,160 ,398 ,285 ,439 ,271 -,134 ,360 ,343 ,033 ,504* 1 -,085 ,491*

Sig. (2-tailed) ,444 ,061 ,082 ,223 ,053 ,248 ,573 ,119 ,139 ,890 ,023 ,723 ,028

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X2_14 Pearson Correlation ,630** ,033 ,157 ,302 ,396 ,236 ,717** ,594** ,429 ,545* ,389 ,206 -,085 1 ,581**

Sig. (2-tailed) ,003 ,892 ,508 ,196 ,084 ,317 ,000 ,006 ,059 ,013 ,090 ,385 ,723 ,007

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Validitas_Pelatihan

Pearson Correlation ,525* ,531* ,734** ,768** ,848** ,660** ,783** ,542* ,453* ,857** ,668** ,625** ,491* ,581** 1

Sig. (2-tailed) ,017 ,016 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,014 ,045 ,000 ,001 ,003 ,028 ,007 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,864 14

Page 123: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

105

3. Pengujian Validitas Instrumen Produktivitas

Correlations

Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 Y_11 Y_12 Y_13 Y_14 Y_15 Validitas_Produktivi

tas

Y_1 Pearson Correlation 1 ,695** ,327 ,446* ,195 ,462* ,543* ,514* ,714** ,395 -,043 ,502* ,369 ,492* -,048 ,694**

Sig. (2-tailed) ,001 ,159 ,049 ,411 ,040 ,013 ,020 ,000 ,085 ,857 ,024 ,109 ,027 ,841 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_2 Pearson Correlation ,695** 1 ,391 ,504* ,445* ,099 ,480* ,596** ,505* ,103 ,238 ,225 ,018 ,128 ,126 ,589**

Sig. (2-tailed) ,001 ,088 ,023 ,049 ,678 ,032 ,006 ,023 ,667 ,313 ,341 ,940 ,591 ,597 ,006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_3 Pearson Correlation ,327 ,391 1 ,216 ,385 ,324 ,374 ,287 ,304 ,178 ,218 ,377 ,368 ,295 ,196 ,544*

Sig. (2-tailed) ,159 ,088 ,361 ,093 ,164 ,104 ,220 ,193 ,454 ,357 ,101 ,111 ,206 ,408 ,013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_4 Pearson Correlation ,446* ,504* ,216 1 ,385 ,038 ,456* ,461* ,456* ,296 ,360 ,223 ,081 ,148 ,196 ,551*

Sig. (2-tailed) ,049 ,023 ,361 ,093 ,873 ,043 ,041 ,043 ,205 ,119 ,344 ,734 ,535 ,408 ,012

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_5 Pearson Correlation ,195 ,445* ,385 ,385 1 ,281 ,560* ,727** ,498* ,242 ,558* ,038 ,070 ,060 ,487* ,622**

Sig. (2-tailed) ,411 ,049 ,093 ,093 ,230 ,010 ,000 ,026 ,303 ,011 ,874 ,768 ,800 ,030 ,003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_6 Pearson Correlation ,462* ,099 ,324 ,038 ,281 1 ,490* ,304 ,517* ,575** ,009 ,284 ,204 ,502* ,197 ,537*

Sig. (2-tailed) ,040 ,678 ,164 ,873 ,230 ,028 ,192 ,020 ,008 ,969 ,225 ,388 ,024 ,406 ,015

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_7 Pearson Correlation ,543* ,480* ,374 ,456* ,560* ,490* 1 ,896** ,883** ,589** ,385 ,013 ,222 ,306 ,199 ,773**

Sig. (2-tailed) ,013 ,032 ,104 ,043 ,010 ,028 ,000 ,000 ,006 ,094 ,957 ,347 ,189 ,399 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_8 Pearson Correlation ,514* ,596** ,287 ,461* ,727** ,304 ,896** 1 ,775** ,368 ,500* -,044 ,108 ,262 ,345 ,748**

Sig. (2-tailed) ,020 ,006 ,220 ,041 ,000 ,192 ,000 ,000 ,111 ,025 ,853 ,650 ,264 ,136 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_9 Pearson Correlation ,714** ,505* ,304 ,456* ,498* ,517* ,883** ,775** 1 ,733** ,220 ,328 ,463* ,514* ,171 ,858**

Page 124: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

106

Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,193 ,043 ,026 ,020 ,000 ,000 ,000 ,352 ,158 ,040 ,020 ,470 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_10 Pearson Correlation ,395 ,103 ,178 ,296 ,242 ,575** ,589** ,368 ,733** 1 ,200 ,511* ,548* ,624** ,305 ,723**

Sig. (2-tailed) ,085 ,667 ,454 ,205 ,303 ,008 ,006 ,111 ,000 ,398 ,021 ,012 ,003 ,191 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_11 Pearson Correlation -,043 ,238 ,218 ,360 ,558* ,009 ,385 ,500* ,220 ,200 1 -,048 -,044 ,000 ,741** ,486*

Sig. (2-tailed) ,857 ,313 ,357 ,119 ,011 ,969 ,094 ,025 ,352 ,398 ,840 ,854 1,000 ,000 ,030

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_12 Pearson Correlation ,502* ,225 ,377 ,223 ,038 ,284 ,013 -,044 ,328 ,511* -,048 1 ,606** ,753** ,196 ,547*

Sig. (2-tailed) ,024 ,341 ,101 ,344 ,874 ,225 ,957 ,853 ,158 ,021 ,840 ,005 ,000 ,408 ,013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_13 Pearson Correlation ,369 ,018 ,368 ,081 ,070 ,204 ,222 ,108 ,463* ,548* -,044 ,606** 1 ,575** -,082 ,511*

Sig. (2-tailed) ,109 ,940 ,111 ,734 ,768 ,388 ,347 ,650 ,040 ,012 ,854 ,005 ,008 ,732 ,021

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_14 Pearson Correlation ,492* ,128 ,295 ,148 ,060 ,502* ,306 ,262 ,514* ,624** ,000 ,753** ,575** 1 ,333 ,647**

Sig. (2-tailed) ,027 ,591 ,206 ,535 ,800 ,024 ,189 ,264 ,020 ,003 1,000 ,000 ,008 ,151 ,002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Y_15 Pearson Correlation -,048 ,126 ,196 ,196 ,487* ,197 ,199 ,345 ,171 ,305 ,741** ,196 -,082 ,333 1 ,484*

Sig. (2-tailed) ,841 ,597 ,408 ,408 ,030 ,406 ,399 ,136 ,470 ,191 ,000 ,408 ,732 ,151 ,031

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Validitas_Produktivitas

Pearson Correlation ,694** ,589** ,544* ,551* ,622** ,537* ,773** ,748** ,858** ,723** ,486* ,547* ,511* ,647** ,484* 1

Sig. (2-tailed) ,001 ,006 ,013 ,012 ,003 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000 ,030 ,013 ,021 ,002 ,031 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,871 15

Page 125: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

107

Lampiran 4. Master Data

Tabulasi Data Produktivitas (Y)

No Umur Jenis

Kelamin

Pendididkan

Terakhir

Masa

Kerja

Produktivitas (Y) Total

Y Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1 1 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 35 2

2 1 2 2 1 5 5 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 53 3

3 1 1 1 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 72 3

4 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 73 3

5 1 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 1 3 2 2 1 34 2

6 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 3 31 2

7 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4 4 3 2 4 2 2 4 3 2 54 3

8 1 2 2 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 68 3

9 1 1 2 1 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 63 3

10 1 2 1 1 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 69 3

11 1 1 1 3 2 1 3 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 3 43 2

12 1 2 1 1 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 2 4 3 2 3 58 3

13 1 1 1 1 5 5 3 5 3 3 4 4 3 4 1 4 1 4 4 53 3

14 1 2 1 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 5 43 2

15 1 1 2 3 5 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 37 2

16 1 1 2 1 5 5 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 5 5 66 3

17 1 1 1 1 5 3 2 4 4 5 3 3 5 5 4 4 2 5 5 59 3

18 2 2 1 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 5 5 55 3

19 2 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 4 1 5 5 5 40 2

20 2 2 1 1 5 3 3 4 4 3 5 5 5 4 3 2 4 4 4 58 3

21 1 1 2 1 5 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 48 2

Page 126: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

108

22 1 2 1 3 2 3 2 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 55 3

23 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 5 3 3 2 2 4 4 4 4 48 2

24 1 1 2 1 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 64 3

25 2 1 1 1 5 5 4 5 5 1 5 4 2 2 2 2 1 2 2 47 2

26 2 1 1 3 5 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 1 2 3 33 2

27 2 2 2 1 4 5 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 53 3

28 1 2 1 1 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 38 2

29 2 1 2 1 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 61 3

30 1 1 2 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 73 3

31 2 1 1 1 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 43 2

32 1 1 1 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 53 3

33 1 1 2 1 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 3

34 2 1 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 52 3

35 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 1 35 2

36 1 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 39 2

37 2 1 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 43 2

38 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 70 3

39 1 2 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 1 41 2

40 1 2 2 1 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 33 2

41 1 2 1 1 5 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 2 51 2

42 2 2 2 2 4 3 2 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 58 3

43 2 2 1 2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 69 3

44 1 2 1 1 5 5 3 4 4 3 4 4 4 2 1 2 2 4 4 51 2

45 2 2 1 1 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 70 3

46 1 2 1 2 4 4 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53 3

47 2 2 1 1 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 59 3

48 1 2 1 1 5 3 2 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 42 2

Page 127: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

109

49 2 2 1 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 68 3

50 2 2 1 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 53 3

51 1 2 1 1 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 69 3

52 1 2 1 1 3 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 39 2

53 1 2 1 2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 2 2 33 2

54 1 2 1 1 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 53 2

55 1 2 1 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 4 4 1 41 2

56 2 2 1 2 2 2 1 3 4 1 3 3 3 1 2 3 3 3 4 38 2

57 2 2 1 1 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 44 2

58 2 2 1 2 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 65 3

59 3 2 1 1 4 3 4 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 3 3 58 3

60 1 2 1 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 55 3

61 1 2 1 1 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 69 3

62 3 2 1 1 4 4 2 5 4 1 5 4 4 2 1 2 3 3 3 47 2

63 1 2 1 1 5 5 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 2 2 49 2

64 1 2 1 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 3

65 1 2 1 2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 64 3

66 1 2 1 1 3 4 1 3 4 2 5 4 3 2 1 3 2 2 2 41 2

67 3 2 1 2 5 5 2 3 3 4 4 3 4 1 2 3 1 1 3 44 2

68 1 2 1 1 4 3 1 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 57 3

69 1 2 1 1 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 65 3

70 3 2 1 1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 64 3

Page 128: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

110

Tabulasi Data Kedisiplinan (X1)

No Umur Jenis

Kelamin

Pendididkan

Terakhir

Masa

Kerja

Kedisiplinan (X1) Total

X1 Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3 3 3 23 2

2 1 2 2 1 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 46 3

3 1 1 1 1 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 40 3

4 1 1 1 1 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47 3

5 1 2 2 1 2 3 4 1 2 1 2 2 2 2 21 2

6 1 1 2 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 3 23 2

7 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3

8 1 2 2 1 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46 3

9 1 1 2 1 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 46 3

10 1 2 1 1 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 46 3

11 1 1 1 3 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 41 3

12 1 2 1 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48 3

13 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 18 2

14 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 39 3

15 1 1 2 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47 3

16 1 1 2 1 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47 3

17 1 1 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3

18 2 2 1 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 30 2

19 2 1 2 1 3 3 3 1 2 1 3 5 3 3 27 2

20 2 2 1 1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44 3

21 1 1 2 1 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 34 2

22 1 2 1 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 3

23 1 1 1 1 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 34 2

24 1 1 2 1 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 45 3

Page 129: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

111

25 2 1 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 33 2

26 2 1 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 19 2

27 2 2 2 1 3 4 3 1 3 1 4 4 4 4 31 2

28 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 3 3 3 5 23 2

29 2 1 2 1 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 45 3

30 1 1 2 3 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 47 3

31 2 1 1 1 3 3 3 1 3 1 4 4 4 4 30 2

32 1 1 1 1 5 5 5 2 5 2 3 4 4 4 39 3

33 1 1 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 3

34 2 1 2 3 3 3 3 2 3 1 3 4 4 4 30 2

35 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 14 1

36 1 2 2 2 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 38 3

37 2 1 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 26 2

38 1 1 1 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 47 3

39 1 2 1 2 3 5 4 3 1 5 2 2 2 2 29 2

40 1 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 19 2

41 1 2 1 1 2 4 4 1 2 1 1 2 1 1 19 2

42 2 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 3 3 2 37 3

43 2 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3

44 1 2 1 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 37 3

45 2 2 1 1 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 45 3

46 1 2 1 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 45 3

47 2 2 1 1 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 47 3

48 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 3

49 2 2 1 2 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44 3

50 2 2 1 1 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 45 3

51 1 2 1 1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 3

52 1 2 1 1 4 4 5 2 4 2 4 4 4 5 38 3

53 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22 2

Page 130: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

112

54 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 26 2

55 1 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 2

56 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 25 2

57 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 32 2

58 2 2 1 2 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 46 3

59 3 2 1 1 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 32 2

60 1 2 1 2 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 41 3

61 1 2 1 1 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 45 3

62 3 2 1 1 4 4 3 1 3 2 4 4 4 4 33 2

63 1 2 1 1 4 4 5 2 4 1 4 3 5 3 35 2

64 1 2 1 1 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47 3

65 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 3 21 2

66 1 2 1 1 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45 3

67 3 2 1 2 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44 3

68 1 2 1 1 3 2 1 3 2 2 4 2 3 2 24 2

69 1 2 1 1 1 2 3 4 5 3 2 3 4 5 32 2

70 3 2 1 1 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 47 3

Page 131: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

113

Tabulasi Data Pelatihan (X2)

No Umur Jenis

Kelamin

Pendididkan

Terakhir

Masa

Kerja

Pelatihan (X2) Total

X2 Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1 1 2 1 1 2 3 4 2 1 2 1 3 2 3 1 1 1 27 2

2 1 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 52 3

3 1 1 1 1 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 66 3

4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 58 3

5 1 2 2 1 3 3 3 2 4 2 3 4 2 2 2 3 2 2 37 2

6 1 1 2 3 3 4 3 5 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 50 3

7 1 1 1 1 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 65 3

8 1 2 2 1 4 4 2 4 4 1 3 3 3 4 3 2 4 1 42 2

9 1 1 2 1 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 51 3

10 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 53 3

11 1 1 1 3 4 4 3 5 4 4 1 2 3 4 4 4 3 4 49 3

12 1 2 1 1 4 3 2 2 3 2 2 1 5 5 5 4 5 3 46 2

13 1 1 1 1 2 3 2 1 5 2 2 2 3 5 5 4 3 3 42 2

14 1 2 1 1 5 5 5 3 3 1 3 3 2 4 2 3 4 4 47 2

15 1 1 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 4 49 3

16 1 1 2 1 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 62 3

17 1 1 1 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 56 3

18 2 2 1 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 50 3

19 2 1 2 1 5 5 4 3 3 1 3 3 4 4 5 2 2 3 47 2

20 2 2 1 1 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 5 4 4 4 52 3

21 1 1 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 54 3

22 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 37 2

23 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 55 3

24 1 1 2 1 4 4 3 3 4 4 4 5 2 4 5 3 4 4 53 3

25 2 1 1 1 5 2 4 3 4 2 2 2 4 5 4 4 5 4 50 3

Page 132: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

114

26 2 1 1 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 55 3

27 2 2 2 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 51 3

28 1 2 1 1 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 34 2

29 2 1 2 1 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 50 3

30 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 44 2

31 2 1 1 1 5 3 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 3 52 3

32 1 1 1 1 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 46 2

33 1 1 2 1 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56 3

34 2 1 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 50 3

35 2 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2 31 2

36 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 4 3 34 2

37 2 1 2 1 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 27 2

38 1 1 1 1 4 5 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 47 2

39 1 2 1 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 52 3

40 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3 1 3 30 2

41 1 2 1 1 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 49 3

42 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 3

43 2 2 1 2 1 3 2 3 1 2 3 3 1 3 2 2 3 2 31 2

44 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 51 3

45 2 2 1 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 49 3

46 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 51 3

47 2 2 1 1 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56 3

48 1 2 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 32 2

49 2 2 1 2 5 3 3 4 3 5 3 5 4 4 3 4 4 3 53 3

50 2 2 1 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 48 3

51 1 2 1 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 50 3

52 1 2 1 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58 3

53 1 2 1 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 46 2

54 1 2 1 1 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 62 3

55 1 2 1 1 1 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3 1 4 31 2

56 2 2 1 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 46 3

Page 133: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

115

Keterangan:

Umur Jenis Kelamin Pendidikan Masa Kerja Nilai Variabel Kategori

1 : 23-32tahun 1 : Pria 1 : D-III Keperawatan 1 :1-3 tahun 1 : Sangat Tidak Setuju 1 : Rendah 2 :33-42 tahun 2 : Wanita 2 : S-I Keperawatan 2 :4 -7 tahun 2 : Tidak Setuju 2 : Sedang 3 : >43 tahun 3 : >8 tahun 3 : Netral 3 : Tinggi

4: Setuju

5: Sangat Setuju

57 2 2 1 1 4 4 2 3 4 1 3 3 3 4 3 2 3 1 40 3

58 2 2 1 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 63 3

59 3 2 1 1 5 5 5 3 3 1 3 3 2 4 2 3 4 4 47 2

60 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 52 3

61 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55 3

62 3 2 1 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 3

63 1 2 1 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 49 3

64 1 2 1 1 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 53 3

65 1 2 1 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 65 3

66 1 2 1 1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 3

67 3 2 1 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 1 37 2

68 1 2 1 1 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 47 2

69 1 2 1 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 59 3

70 3 2 1 1 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 45 3

Page 134: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

116

Frequencies

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 23-32 Tahun 46 66.0 66.0 66.0

33-42 Tahun 20 28.0 28.0 94.0

> 43 Tahun 4 6.0 6.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 25 36.0 36.0 36.0

Perempuan 45 64.0 64.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DIII Keperawatan 50 71.0 71.0 71.0

S1 Keperawatan 20 29.0 29.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Masa_Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3 Tahun 50 71.0 71.0 71.0

4-7 Tahun 12 17.0 17.0 88.0

> 8 Tahun 8 12.0 12.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Page 135: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

117

Produktivitas_kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 40 57.0 57.0 57.0

Sedang 30 43.0 43.0 100.0

Rendah 0 0.0 0.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Kedisiplinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 40 57.0 57.0 57.0

Sedang 29 42.0 42.0 99.0

Rendah 1 1.0 1.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Pelatihan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 44 63.0 63.0 63.0

Sedang 26 37.0 37.0 100.0

Rendah 0 0.0 0.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Page 136: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

118

Lampiran 5

HASIL UJI STATISTIK

Analisa Bivariat

Kedisiplinan * Produktivitas

Crosstab

Produktivitas

Total Sedang Tinggi

Kedisiplinan Rendah Count 1 0 1

% of Total 1.4% 0.0% 1.4%

Sedang Count 21 8 29

% of Total 30.0% 11.4% 41.4%

Tinggi Count 8 32 40

% of Total 11.4% 45.7% 57.1%

Total Count 30 40 70

% of Total 42.9% 57.1% 100.0%

Symmetric Measures

Value Asymptotic Standard

Errora

Approximate Tb

Approximate Significance

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-c

.529 .102 5.205 .000

N of Valid Cases 70

Pelatihan * Produktivitas

Crosstab

Produktivitas

Total Sedang Tinggi

Pelatihan Sedang Count 15 10 25

% of Total 21.4% 14.3% 35.7%

Tinggi Count 15 30 45

% of Total 21.4% 42.9% 64.3%

Total Count 30 40 70

% of Total 42.9% 57.1% 100.0%

Symmetric Measures

Value Asymptotic Standard

Errora

Approximate Tb

Approximate Significance

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-c .245 .112 2.185 .029

N of Valid Cases 70

Page 137: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

119

Lampiran 6

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kedisiplinan

N 70

Normal Parametersa,b Mean 36,21

Std. Deviation 9,707

Most Extreme Differences Absolute ,160

Positive ,112

Negative -,160

Kolmogorov-Smirnov Z 1,340

Asymp. Sig. (2-tailed) ,055

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pelatihan

N 70

Normal Parametersa,b Mean 48,60

Std. Deviation 9,246

Most Extreme Differences Absolute ,146

Positive ,071

Negative -,146

Kolmogorov-Smirnov Z 1,225

Asymp. Sig. (2-tailed) ,099

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 138: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

120

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Produktivitas

N 70 Normal Parametersa,b Mean 52,54

Std. Deviation 11,829 Most Extreme Differences Absolute ,093

Positive ,093 Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z ,782 Asymp. Sig. (2-tailed) ,574

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 139: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

121

Lampiran 7

Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kedisiplinan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,061 1 68 ,156

ANOVA

Kedisiplinan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 54,468 1 54,468 ,574 ,451 Within Groups 6447,318 68 94,813 Total 6501,786 69

Test of Homogeneity of Variances

Pelatihan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,856 1 68 ,096

ANOVA

Pelatihan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,467 1 ,467 ,005 ,942

Within Groups 5898,333 68 86,740

Total 5898,800 69

Test of Homogeneity of Variances Produktivitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,403 1 68 ,108

ANOVA Produktivitas

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 54,288 1 54,288 ,384 ,537 Within Groups 9601,083 68 141,192 Total 9655,371 69

Page 140: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

122

Lampiran 8

Hasil Regresi

Model Summary

Model

R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

d

i

m

en

s

i

on

0

1 ,605a ,365 ,356 9,492

a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3528,682 1 3528,682 39,165 ,000a

Residual 6126,690 68 90,098 Total 9655,371 69

a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan b. Dependent Variable: Produktivitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 25,864 4,411 5,863 ,000

Kedisiplinan ,737 ,118 ,605 6,258 ,000

a. Dependent Variable: Produktivitas

Model Summary

Model

R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate d

im

e

n

si

o

n

0

1 ,422a ,178 ,166 10,800

a. Predictors: (Constant), Pelatihan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1723,167 1 1723,167 14,772 ,000a

Residual 7932,204 68 116,650 Total 9655,371 69

a. Predictors: (Constant), Pelatihan b. Dependent Variable: Produktivitas

Page 141: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

123

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 26,275 6,955 3,778 ,000

Pelatihan ,540 ,141 ,422 3,843 ,000

a. Dependent Variable: Produktivitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Produktivitas 52,54 11,829 70 Kedisiplinan 36,21 9,707 70 Pelatihan 48,60 9,246 70

Correlations

Produktivitas Kedisiplinan Pelatihan

Pearson Correlation Produktivitas 1,000 ,605 ,422

Kedisiplinan ,605 1,000 ,292

Pelatihan ,422 ,292 1,000

Sig. (1-tailed) Produktivitas . ,000 ,000

Kedisiplinan ,000 . ,007

Pelatihan ,000 ,007 .

N Produktivitas 70 70 70

Kedisiplinan 70 70 70

Pelatihan 70 70 70

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

im

e

n

si

o

n

0

1 Pelatihan, Kedisiplinana

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Produktivitas Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

Page 142: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

124

d

im

e

n

si

o

n

0

1 ,657a ,432 ,415 9,050 2,178

a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Kedisiplinan b. Dependent Variable: Produktivitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12,598 6,343 1,986 ,051

Kedisiplinan ,641 ,117 ,526 5,464 ,000

Pelatihan ,344 ,123 ,269 2,794 ,007

a. Dependent Variable: Produktivitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) Kedisiplinan ,915 1,093

Pelatihan ,915 1,093

a. Dependent Variable: Produktivitas

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension

Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Kedisiplinan Pelatihan

d

i

me

n

s

io

n

0

1 dimension1

1 2,942 1,000 ,00 ,01 ,00

2 ,041 8,464 ,09 ,98 ,16

3 ,017 13,056 ,91 ,01 ,84

a. Dependent Variable: Produktivitas

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4168,118 2 2084,059 25,447 ,000a

Residual 5487,254 67 81,899 Total 9655,371 69

a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Kedisiplinan b. Dependent Variable: Produktivitas

Page 143: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

125

Predicted Value 32,24 64,07 52,54 7,772 70 Std. Predicted Value -2,612 1,483 ,000 1,000 70 Standard Error of Predicted Value

1,094 3,247 1,801 ,520 70

Adjusted Predicted Value 31,89 63,96 52,50 7,818 70 Residual -22,595 21,370 ,000 8,918 70 Std. Residual -2,497 2,361 ,000 ,985 70 Stud. Residual -2,540 2,456 ,002 1,010 70 Deleted Residual -23,377 23,114 ,039 9,377 70 Stud. Deleted Residual -2,651 2,555 ,001 1,025 70 Mahal. Distance ,023 7,895 1,971 1,805 70 Cook's Distance ,000 ,167 ,017 ,032 70 Centered Leverage Value ,000 ,114 ,029 ,026 70

a. Dependent Variable: Produktivitas

Correlations

Produktivitas Kedisiplinan Pelatihan

Pearson Correlation Produktivitas (Y)

1,000 ,605 ,422

Kedisiplinan (X1)

,605 1,000 ,292

Pelatihan (X2) ,422 ,292 1,000

Sig. (1-tailed) Produktivitas (Y)

. ,000 ,000

Kedisiplinan (X1)

,000 . ,007

Pelatihan (X2) ,000 ,007 .

Lampiran 9

Page 144: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

126

DOKUMENTASI

Page 145: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

127

Page 146: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

128

Page 147: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

129

Page 148: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

130

Page 149: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

131

Page 150: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

132

Page 151: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

133

Page 152: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

134

Page 153: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN …

135