analisis pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme

154
ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali SKRIPSI Diaujakan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi manajemen fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma Disusun oleh : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan 042214118 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2009

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS

Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali

SKRIPSI

Diaujakan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi manajemen fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma

Disusun oleh : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

042214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2009

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

i

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS

Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali

SKRIPSI

Diaujakan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi manajemen fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma

Disusun oleh : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

042214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2009

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

iv

MOTTO

Kayena manasa vaca yadabhikssnam nisevyate,

Tadevapaharatyenam tasmat kalyanamacaret.

Pan ikang kinatahwan ikang wwang, kolahanya, kangenangenanya, kocapanya, ya

jg bwat umalap ikang wwang, jenek katahwan irika wih, matangnyan ikang hayu atika

ngabhyas an, ring kaya, wak, manah.

Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya, pikirannya, ucapan-

ucapanya; hal itulah yang sangat menarik perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian

seseorang; oleh karena itu hendaklah yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana,

perbuatan dan pikiran.

( sarasamuscaya ; 77 )

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,……………………..

Penulis

(I Made Hendra Sanjaya Pemecutan)

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

Nomor Mahasiswa : 042214118

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS

Studi Kasus Pada rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng-Bali

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 24 Juli 2009

Yang menyatakan

(I Made Hendra Sanjaya Pemecutan)

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

vi

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS

I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Yogyakarta 2009

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui tingkat kedisiplinan dan profesionalisme tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng. 2) mengetahui pengaruh antara kedisiplinan, profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan wawancara. Untuk menjawab masalah pertama penulis mengedarkan kuesioner kepada 100 responden. Kuesioner yang dibagikan mempunyai tiga kelompok pertanyaan, yaitu : kedisiplinan, profesionalisme, kinerja. Untuk menjawab permasalahan yang kedua digunakan analisis regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik diperoleh hasil sebagai berikut : dari hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng memiliki tingkat kedisiplinan dan profesionalisme yang tinggi. Dan dari uji statistik regresi linear berganda menunjukan pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama-sama terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis yaitu sebesar 41.2%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

vii

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFCECT OF DISCIPLINE AND PROFESSIONALISM ON PERFORMANCE OF MEDICAL AND

PARAMEDICAL LABOR

I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

SANATA DHARMA UNIVERSITY Yogyakarta

2009 The purpose of this study were 1) to determine the level of discipline and

professionalism medical and paramedical labor at Local General Hospital of Buleleng Regency, 2) to determine the effect of medical and paramedical labor discipline and professionalism on individual performance at Local General Hospital of Buleleng Regency.

Data collection techniques used were observation, questionnaire, and

interview. To collect needed data, questionnaire consist of namely discipline, professionalism, and performance were distributed to 100 responden. To solve the second problem, the researcher used multiple linear regression analysis.

The result of research and statistical test showed that medical and

paramedical labor of RSUD Buleleng Regency have the high level of discipline and professionalism. The multiple linear regression statistical result showed an effect of discipline and professionalism simultaneously on the performance of medical and paramedical labor as much as 41.2%, and the remaining were influenced by other variables.

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan petunjuk-NYA yang diberikan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KABUPATEN BULELENG-BALI” yang diajukan kepada Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini selain usaha dan kerja keras penulis juga tidak

lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung,

moril maupun materiil. Usaha dan kerja keras ini tidak akan berarti tanpa dukungan semua pihak.

Pada kesempatan ini penulis penulis mngucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. si. Ak., QIA. selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E.,M.B.A. selaku ketua program studi manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. s, selaku dosen pembingbing I. atas segala kesabaran

dan keikhlasannya membantu dan memberikan petunjuk dan pengarahan yang

bermanfaat bagi penulis.

4. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M. selaku dosen pembingbing II. atas segala

kesabaran dan keikhlasannya membantu dan memberikan petunjuk dan pengarahan yang

bermanfaat bagi penulis.

5. Dr. I Nyoman Mardana, Sp.B, selaku direktur RSUD kabupaten Buleleng-Bali, atas

izinnya melaksanakan penelitian di RSUD Kabupaten Buleleng-Bali.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak

membantu penulis dalam penelitian.

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

ix

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan

skripsi ini. Namun penulis masih berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja

yang membacanya.

Yogyakarta, 21 april 2009

I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberi dukungan moral dan materi sehingga ananda

bisa menyelesaikan skripsi ini. Dan juga untuk semua yang sudah bapak dan ibu

korbankan demi kesuksesan anandamu ini, terima kasih ananda ucapkan, semoga ananda

bisa membuat bapak dan ibu bangga.

2. Kakakku yeni dan semua keluarga paman ngurah, paman nyoman, pak tut upeksa, bibi

kadek, bibi ketut tami, bik tut dan bik putu terima kasih buat supportnya.

3. Buat sayangku Emma yang selalu setia menemani dalam suka dan duka ,thank’s for the

lunch…

4. Buat temen-temen kontrakan yang ga pernah sepi : Pak Dhe, Blonot, Jernat, Julik, Jukieq,

Santok, Berit, Awik, Chevo, dek agoes, kalkun, dan buat semua anggota

KAMAYOGA…THANK’S a lot,,,,”ayo bangun dunia di dalam perbedaan”.

5. Buat udik, bambang dan buat seseorang yang tidak mau disebut namanya, makasi

kiriman dananya, sory selalu ngerepotin…

6. Buat sahabat-sahabat management’04 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu..thank’s

my friend..never give up…Bali with love.

7. Dan semua temen-temen di kota gudeg terima banyak buat semuanya...

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….....……………………………….…………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

……………………………...……………………………………

…………………………………………………………………...

ii

iii

MOTTO ………….…………………...………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….……………...……...……………………… v

ABSTRAK …..……….……….….……………..…………………………………… vi

ABSTRACT …………………………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR

PERSEMBAHAN

….……….………..………………...……………………………………

…………………………………………………………………………..

viii

x

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

………..…………..………………..……………………………………

………….……….……………………………………………………...

…………..……….……………………………………………………...

xi

xiv

xv

BAB I. PENDAHULUAN ……….……….………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah …………….……...………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………...………..…………..……………………………….. 4

C. Batasan Masalah ................................................................................................ 5

D. Tujuan Penelitian .....................................................…………………………… 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ………..….……….…………................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORI ……..……..……….……........................................................... 9

A. Pengertian Manajemen .................................................................................................. 8

B. Definisi Kinerja ……………………………….......................................................... 12

C. Pengertian Kedisiplinan …………..…………............................................................. 14

D. Pengertian Profesionalisme ......................................................................................... 23

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

xi

E. Pengaruh Kedisiplinan Dan Profesionalisme

Terhadap Kinerja ................................................................. 27

F. Kerangka Pemikiran Teoretis ……….…………………........................................... 28

G. Hipótesis Penelitian ………………………………………………...................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN …………….……………..................................................... 31

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 31

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................... 31

C. Subjek Dan Objek Penelitian ...................................................................................... 31

D. Variabel Penelitian .............................................................................................. 32

E. Pengukuran Variabel Penelitian

F. Populasi, Sampel Dan Teknik

Pengambilan Sampel

G. Metode Pengumpulan Data

H. Definisi Operasional

I. Uji Validitas Dan Reliabilitas

J. Metode Analisis Data

...................................................................................

...................................................................................

...................................................................................

...................................................................................

...................................................................................

...................................................................................

33

37

38

39

40

42

BAB IV. Gambaran Umum RSUD Kab. Buleleng …………………….................................... 49

A. Gambaran Umum ……….………………………………… 49

1.Sejarah Singkat RSUD Kab. Buleleng …………………………………………….. 49

2. Lokasi RSUD Kab. Buleleng ................................................................................... 50

3. Visi Dan Misi RSUD Kab. Buleleng ................................................................ 51

4. StrukturOrganisasi Dan Tata Kerja RSUD

Kab.Buleleng

5. Jenis Pelayanan RSUD Kab. Buleleng

................................................................

................................................................

52

73

BAB V. Analisis Data Dan Pembahasan

A. Pengujian Instrument

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

76

76

77

79

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

xi

B. Data Karakteristik Responden

C. Pengujian Penyimpangan Asumsi

klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji heterokedastisitas

4. Uji Autokorelasi

D. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi variabel penelitian

2. Teknik Analisis Linear berganda

E. pembahasan

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

............................................................................

80

83

83

84

85

86

86

86

94

99

BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 100

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Keterbatasan Penelitian

……………………………………………………………

………………………………………………………….......

...............................................................................................

100

100

101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

……………………............................................................................... 103

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Validitas kedisiplinan ……………………………….………………....77

Tabel V.2 Validitas profesionalisme………………………………………………78

Tabel V.3 Validitas kinerja………………………………………………………..79

Tabel V.4 Hasil pengujian reliabilitas……………………………………………..80

Tabel V.5 Data responden berdasarkan jenis kelamin…………………….............81

Tabel V.6 Data responden berdasarkan umur…………………………………….81

Tabel V.7 Data responden berdasarkan bidang pekerjaan………………………..82

Tabel V.8 Data responden berdasarkan pendapatan……………………………...83

Tabel V.9 Hasil uji multikolinearitas……………...………………………………85

Tabel V.10 Hasil uji autokorelasi…………………………………………………..86

Tabel V.11 Hasil uji deskriptif variabel kedisiplinan…..…………………………..88

Tabel V.12 Distribusi respon atribut kedisiplinan…..……………………………...89

Tabel V.13 Hasil uji deskriptif variabel profesionalisme…………………………..91

Table V.14 Distribusi respon atribut profesionalisme..……………………………..92

Tabel V.15 Hasil uji deskriptif variabel kinerja…...………………………………..93

Tabel V.16 Distribusi respon atribut kinerja……………………………………….94

Tabel V.17 Hasil pengujian regresi………………………………………………...95

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar V.1 Uji asumsi klasik normalitas……..…………………………..84

Gambar V.2 Uji asumsi klasik heterokedastisitas….……………………...85

Gambar V.3 Signifikansi pengaruh kedisiplinan…………………………..96

Gambar V.4 Signifikansi pengaruh profesionalisme……………………….97

Gambar V.5 Signifikansi koefesien determinasi…………………………..99

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber daya

manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan

manjemen sumber daya manusia.

Bahkan dalam era global manajemen sumber daya manusia akan semakin

penting peranannya. Tuntutan akan kualitas pelayanan, kinerja yang tinggi otomatis

harus dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Dilihat dari

bentuk aktivitasnya, manajemen sumber daya manusia memiliki obyek studi tentang

pegawai dalam suatu organisasi. Analisis tentang kerja manusia selanjutnya

merupakan bagian penting yang melekat pada obyek tersebut. Ada sejumlah

pemikiran manajemen klasik mengenai analisis kerja manusia. Seperti pemikiran

Robert Owen seorang manajer perusahaan kapas di New Lanark, Scotland mengenai

reformasi untuk meningkatkan martabat buruh. Disamping itu pemikiran Fredick

Winslow Taylor (1856-1915) mengemukakan karyanya yaitu Principle of scientific

management. Menurut Taylor ada lima langkah yang sebaiknya ditempuh guna

meningkatkan produktivitas perusahaan, yaitu; seleksi orang, menemukan metode

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

2

kerja yang paling baik, merancang sarana kerja yang cocok serta memanfaatkannya,

melatih dan memotivasi karyawan. Di samping manajemen klasik kontribusi yang

perlu diperhitungkan adalah pemikiran Frank Gilberth (1868-1924) yang

mengetengahkan konsep Management System yang menitikberatkan pada kepribadian

dan lingkungan kerja sebagai faktor penentu produktivitas seseorang. Berbeda dengan

Taylor dan Gilberth yang memiliki kecendrungan mekanistis, Elton Mayo (1880-

1949) melalui hasil penelitiannya yang terkenal dengan nama Hawthorne Experiment

menyimpulkan bahwa orang dapat mencapai produktivitas tinggi bila menyadari

bahwa dirinya memperoleh pengakuan dan penghargaan, dan para pegawai akan

mengembangkan norma-norma resmi.

Pada prinsipnya sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber daya yang

sangat menentukan organisasi dan memiliki posisi strategis dalam organisasi. Untuk

itulah maka eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Untuk

mencapai kondisi yang lebih baik maka perlu adanya manajemen terhadap manusia

sehingga terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas, loyal dan berprestasi.

Karyawan/pegawai dengan sumber daya manusianya adalah sosok manusia dalam

organisasi. Sebagai pegawai dia memiliki kebutuhan materi dan nonmateri untuk

dihargai dan diakui oleh organisasinya, tidak hanya kompensasi dan karir yang

diterima. Selain itu, tiap pegawai ingin dihargai sebagai anggota sistem sosial dalam

organisasi tersebut. Artinya, mereka ingin sekali didengar dan diperhatikan tentang

pendapatnya dan gagasannya, begitu juga mengenai kehidupan pribadi dan

keluarganya.

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

3

Sumber daya manusia dalam organisasi terdiri atas semua orang yang

beraktivitas dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan

berbagai kegiatan organisasi seperti, seleksi calon pegawai, penerimaan, pelatihan,

dan pengembangan, penggajian, evaluasi, promosi pegawai, dan pemutusan hubungan

kerja. Dengan demikian didalam manajemen sumber daya manusia terdapat proses

panjang untuk mendapatkan, mengembangkan, membina, mengevaluasi pegawai, dan

apabila sudah mencapai batasan tertentu dilepaskan kembali sesuai dengan ketentuan

dan prosedur yang berlaku. Pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dalam

organisasi tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus

dipertimbangkan guna melaksanakan manajemen sumber daya manusia yang baik,

seperti lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal, yang semuanya tidak

terlepas dari permasalahan. Apapun jenis pelatihan dan pengembangan yang

dilakukan organisasi terhadap karyawan ataupun pegawai, tingkat keberhasilannya

tidak bisa lepas dari kepribadian manusia itu sendiri. Seperti diantaranya kedisiplinan,

dan profesionalisme. Keberhasilan untuk merubah hal tersebut kearah yang baik

sangat tergantung dari tingkat pendidikan dan pengetahuan, lingkungan sosial budaya

dan sikap-motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja yang dicapainya. Disini,

tidak hanya semata-mata menjadi tugas manajemen sumber daya manusia, akan tetapi

bagaimana individu dalam organisasi itu bersikap dan berperilaku agar sesuai dengan

cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai.

Profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang yang

berupa keahlian, kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kepandaian, pengalaman,

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

4

dan sifat mengagumkan. Menjadi pelaku organisasi yang professional tidak dilahirkan

secara alami, melainkan dibentuk. Seperti tumbuhnya kepemimpinan, pelaku yang

akan menjadi professional juga harus melalui beberapa tahap dan dilakukan secara

terencana mulai dari tahap pengenalan tentang organisasi dan dunia kerja sampai

pada tahap penerapan otonomi dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga

kedisiplinan sangat menentukan profesionalisme seorang pegawai terhadap

kinerjanya. Kedisiplinan pegawai adalah sifat seorang pegawai yang secara sadar

mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan seharusnya

dipandang sebagai bentuk latihan bagi pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan

organisasi. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja

organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa dalam tulisan skripsi ini penulis tertarik

untuk memilih judul ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN

PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARA

MEDIS Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah kedisiplinan dan profesionalisme diterapkan oleh tenaga medis dan

paramedis RSUD kab. Buleleng ?

2. Secara parsial apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja tenaga

medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng?

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

5

3. Secara parsial apakah ada pengaruh profesionalisme terhadap kinerja tenaga

medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng?

4. Secara simultan apakah ada pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme

terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini lebih fokus pada permasalahan tentang ruang lingkup:

1. Kedisplinan mempunyai banyak indikator (Moekijat, 1990:206) antara lain :

disiplin waktu, disiplin terhadap peraturan, disiplin terhadap tugas dan

tanggungjawab, pengawasan diri. Tetapi dalam penelitian ini penulis hanya

meneliti beberapa indikator saja yaitu : disiplin waktu, disiplin terhadap

peraturan, dan disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab.

2. Profesionalisme mempunyai beberapa ciri ( Sony Keraf 1995:39) anatra lain :

keahlian dan keterampilan khusus, komitmen moral yang tinggi, pengabdian

kepada masyarakat, professional biasanya menjadi anggota dari organisasi

profesi, orang yang professional hidup dari profesinya. Tetapi dalam

penelitian ini penulis hanya meneliti beberapa indikator saja yaitu : keahlian

dan keterampilan khusus, komitmen moral yang tinggi, dan pengabdian

kepada masyarakat.

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

6

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulis adalah untuk :

1. Mengetahui apakah kedisiplinan dan profesionalisme diterapkan oleh tenaga

medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.

2. Mengetahui apakah ada pengaruh antara kedisiplinan, profesionalisme

terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna

bagi pimpinan RSUD Kab. Buleleng.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan bahan refrensi dan pelengkap

perpustakaan, bagi penyusun skripsi selanjutnya dalam bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai penerapan dari teori-teori yang didapatkan di

Universitas Sanata Dharma dan sebagai pengalaman yang berharga dalam

dunia praktek.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

7

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas teori-teori mengenai manajemen, kinerja,

kedisipinan, faktor-faktor disiplin yang baik, profesionalisme, ciri-ciri

profesionalisme, kerangka pemikiran toeretis dan rumusan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, pengukuran

variabel, metode pengumpulan data, populasi dan sampel serta metode

analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum RSUD kabupaten Buleleng,

sejarah singkat dan perkembangan RSUD kabupaten Buleleng, visi, misi,

strukutur organisasi dan tata kerja RSUD kabupaten Buleleng.

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

8

BABA V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasan.

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan dan

saran-saran keterbatasan penelitian tersebut.

Page 26: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen diadopsi dari kata management. Adapun asal kata management

tersebut merupakan pengembangan dari kata asal bahasa latin yaitu manus yang

berarti tangan, dan kemudian berkembang maneggiare yang berarti menangani,

dan dalam bahasa Prancis kata ménage berarti tindakan membimbing atau

memimpin (Winardi, 1990:3), dalam hal ini dimaksudkan sebagai pengurusan

atau pengaturan atau membimbing untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangan

selanjutnya manajemen didefinisikan secara beragam oleh para pakar. Beberapa

pendapat tersebut antara lain :

a. G.R. Terry (dalam H. Hadari Nawawi, 2005:15)

“Management is the accomplishing of the predetermined, objective

through the efforts of other people.” (Manajemen adalah melakukan

pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan

menggunakan bantuan orang lain).

Page 27: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

10

b. Harold koontz dan Cyril O. Donnel (1959)

“Management is getting thing done, through other people.” (Manajemen

adalah penyelesaian pegawai melalui orang lain).

c. Ordway Tead (dalam M. Manullang, 1982:15)

Manajemen adalah proses dari perangkat yang mengerahkan serta

membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

d. Jhon M. Pfifner (1960)

Manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-tugasnya

untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan, maka menajer dinilai

berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan

mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya lainnya

yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Kerjasama sangatlah penting untuk pencapaian tujuan dalam suatu

organisasi. Tujuan organisasi sulit dicapai apabila fungsi dari manajemen tersebut

tidak dijalankan dan hasilnya tidak memuaskan yang pada akhirnya akan

menghancurkan kinerja dari organisasi itu sendiri.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

11

2. Fungsi Manajemen

Ada banyak ahli yang mengemukakan fungsi-fungsi dari manajemen,

beberapa diantaranya :

a. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,

Coordinating, Controlling.

b. Luther Gullick : Planning, Organizing, Stafing, Directing,

Coordinating, Reporting, Controlling.

c. George Terry : Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

d. William Newman : Planning, Organizing, Asembling of resource,

Directing, Controlling.

e. James A. P. Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.

f. Marry Paker Folet : Planning, Organizing, Leading, Controlling.

Dari beberapa fungsi-fungsi manajemen tadi, penulis mengambil salah satu

ahli, yaitu Marry Paker Follet yang memberi penjelasan umum mengenai fungsi-

fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut :

Page 29: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

12

1) Planning (Perencanaan)

Fungsi manajemen yang berkaitan dengan menentukan tujuan

untuk kinerja organisasi di masa depan, memutuskan tugas, dan

penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi manajemen berkaitan dengan penentuan dan

pengelompokan tugas dalam departemen, serta alokasi sumber daya

kedalam departemen.

3) Leading (kepemimpinan)

Fungsi manajemen menggunakan pengaruh untuk memberikan

motivasi kepada karyawan sehingga mencapai kinerja organisasi.

4) Controlling (Pengendalian)

Fungsi manajemen berkaitan dengan pengawasan aktivitas

karyawan, pertahanan organisasi pada jalur tujuan pengkoreksian bila

diperlukan.

B. Definisi Kinerja

Para ahli merumuskan beberapa definisi kinerja :

1. Bernardin dan Russel 1993 ( dalam bukunya Achmad S. Ruby )

mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari

fungsi-fungsi pekerjaan atau pekerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu.

Page 30: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

13

2. Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya

mendefinisikan kinerja sebagai suatu proses dimana organisasi mengevaluasi

atau menilai prestasi kerja karyawan.

3. Prawiro Suntoro, 1999 ( dalam buku Mery Dandian Panji ) mengemukakan

bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau oleh

sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

Dari definisi kinerja diatas, dapat disimpulkan kinerja adalah hasil-hasil fungsi

pekerjaan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam

periode tertentu.

Secara lebih luas definisi kinerja (performance) adalah gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk

menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu.

Kinerja bisa diketahui hanya jika individu maupun kelompok individu

mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. kriteria keberhasilan ini

berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada

tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat

diketahui karena tidak adanya tolak ukur.

Pada organisasi sektor publik, pengukuran keberhasilannya lebih kompleks,

karena hal-hal yang dapat diukur lebih beraneka ragam dan kadang-kadang

bersifat abstrak sehingga pengukuran tidak dapat dilakukan hanya dengan

Page 31: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

14

menggunakan satu variabel saja. Menurut BPKP (2000) cakupan pengukuran

kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut:

1. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan maupun

pengimplementasian kebijakan.

2. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk

membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan

dan untuk memonitor perubahan terhadap rencana.

3. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jasa yang

diberikan maupun keefektifan organisasi.

4. Kehematan (economy): untuk me-review pendistribusian dan

keefektifan penggunaan sumber daya.

5. Keadilan (equity): untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan

dilayani semua masyarakat.

6. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan

pengendalian dan mempengaruhi pembuatan keputusan.

C. Kedisiplinan

1. Pengertian Disiplin

Disiplin kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu

organisasi dalam usaha mencapai ketertiban serta kelancaran pelaksanaan

Page 32: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

15

tugas sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi dapat tercapai secara

efektif dan efisien.Kedisiplinan ini diharapkan dapat menyeluruh disetiap lini

organisasi. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan

pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di

dalam sebuah organisasi.

Menurut beberapa ahli pengertian disiplin kerja adalah sebagai berikut:

a. Saigian (1994:75)

Disiplin adalah suatu sikap yang terwujud di dalam tingkah laku

menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

yang berlaku, baik secara tertulis maupun yang tidak tertulis.

b. Idochi Anwar ( 1987:278)

Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat

terhadap peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak

tertulis serta sanggup menjalankannya serta tidak mengelak untuk

menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya.

c. Imam Barnadib (1986:26)

Disiplin kerja adalah menyangkut pengawasan diri. Pengawasan diri

adalah pengendalian tingkah laku seseorang sehingga tercapai

kepercayaan terhadap diri sendiri. Dengan disiplin yang dilandasi rasa

Page 33: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

16

percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan sehingga tercapai hasil yang efektif.

d. Pandji Anaroga dan Sri Suyati (1995:26)

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang

senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan

yang telah di tentukan.

e. T. Hani Handoko (1985:71)

Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk melaksanakan standar-standar

organisasional.

Maka dengan demikian dapat diartikan bahwa kedisiplinan adalah

suatu sikap penghargaan terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk

dijalankan individu maupun kelompok. Jika sikap karyawan menunjukkan

ketaatan semacam ini maka tujuan organisasi akan dapat tercapai.

2. Tujuan Disiplin Kerja

Menurut Bedjo Siswanto (1987:280), tujuan disiplin kerja adalah:

a. Para tenaga kerja menepati segala peraturan kebijakan ketenagakerjaan

maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku tertulis maupun

tidak tertulis serta melaksanakan perintah manajemen.

Page 34: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

17

b. Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan

servis yang maksimal pada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa

perusahaan dengan sebaik-baiknya.

d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang

berlaku.

e. Sebagai tindak lanjut dari hal-hal diatas, para pekerja mampu memperoleh

tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Landasan Disiplin Yang Sehat

Landasan disiplin yang sehat meliputi hal-hal sebagai berikut (Surono,

1991:4) :

Kemampuan untuk menyelenggarakan tindakan dengan tata tertib yang telah

ditentukan.

a. Bersedia dan mau memperbaiki tindakan yang tidak patut dengan

disertai rasa taat pada manajer.

b. Bersedia dan mau menerima segala tindakan yang korektif.

Page 35: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

18

c. Tindakan disiplin hendaknya tidak terlalu keras tetapi harus cukup

ampuh untuk membawa perubahan.

d. Karyawan menyadari bahwa setiap perusahaan perlu diatur

sedemikian rupa sehingga tidak semua keinginan dan kemauan

perseorangan dapat dilakukan.

4. Faktor Yang Mendasari Terciptanya Disiplin Yang Baik

Faktor-faktor yang mendasari disiplin yang baik meliputi (Wursanto,

1985:250) :

a. Pengetahuan dan kesadaran karyawan terhadap peraturan-

peraturan yang berlaku.

b. Ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

c. Pengertian dan kesadaran karyawan terhadap arah dan tujuan

perusahaan.

d. Adanya kepercayaan terhadap diri sendiri yang melekat pada diri

setiap karyawan.

e. Kepemimpinan yang bersifat terbuka.

f. Kemampuan pngendalian diri setiap karyawan.

g. Adanya hubungan manusiawi.

Page 36: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

19

Dengan landasan serta faktor yang mendasari disiplin yang sehat

tersebut diatas, diharapkan karyawan memiliki rasa disiplin yang tinggi yang

akan tertanam menjadi suatu kebiasaan yang baik. Kedisiplinan hendaknya

juga dilandasi oleh kesadaran,tidak hanya pada diri para karyawan/pegawai

sebagai individu tetapi juga sebagai kelompok orang yang tergabung dalam

organisasi.

5. Pentingnya Kedisiplinan Kerja

Bagi suatu organisasi kedisiplinan kerja sangat penting dalam usaha

menjamin terpeliharanya tata tertib serta kelancaran pelaksanaan tugas

sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai dengan lancar.

Oleh karena itu setiap organisasi harus selalu menegakkan kedisiplinan kerja

pada diri karyawannya.

Karena pentingnya kedisiplinan kerja karyawan bagi suatu organisasi

maka setiap pemimpin organisasi harus selalu menjaga agar para

karyawannya memiliki disiplin kerja karyawan yang tinggi. Kedisiplinan kerja

merupakan kedisiplinan karyawan dalam melakukan pekerjaan mereka,

sehingga dengan kedisiplinan kerja diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan

dengan seefektif dan seefisien mungkin.

Kedisiplinan kerja juga dapat menentukan berkembang atau tidaknya

usaha dari suatu organisasi, karena suatu organisasi/perusahaan tidak dapat

mengalami kemajuan tanpa adanya kedisiplinan kerja dari para karyawannya.

Page 37: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

20

Menurut Moekijat (1990:186), tujuan kedisiplinan adalah sebagai berikut :

“tujuan disiplin baik korelatif maupun perseorangan yang sebenarnya adalah

untuk menjuruskan atau mengarahkan tingkah laku pada relasi yang harmonis

dari tujuan-tujuan yang diinginkan”. Jadi menurut pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan adalah agar tingkah laku seseorang

sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, sehingga akan

mendukung atau selaras dengan tujuan-tujuan yang diinginkan.

Untuk dapat mencapai tujuan disiplin, maka perlu diperhatikan unsur-

unsur sebagai berikut ( Moekijat, 1990:188) :

a. Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas dengan sanksi-sanksi

hukuman yang sama bagi setiap pelanggaran yang sama.

b. Penjelasan terhadap karyawan tentang apa yang diharapkan dari

mereka.

c. Memberitahukan kepada karyawan bagaimana memenuhi aturan-

aturan pekerjaan dan peraturan tata tertib.

d. Penyelidikan yang seksama tentang latar belakang terjadinya

pelanggaran peraturan.

e. Tindakan disiplin yang tegas jika ternyata terjadi pelanggaran

peraturan.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

21

Jadi untuk mencapai tujuan disiplin memerlukan adanya peraturan-

peraturan yang jelas serta diikuti dengan sanksi yang tegas. Tindakan terhadap

peraturan ini diperlukan untuk menjaga kebiasaan karyawan untuk berdisiplin

dengan baik.

Beberapa konsep yang dapat dilaksanakan untuk menegakkan

kedisiplinan antara lain sebagai berikut (Edwin B. Flippo, 1989:206-207) :

1) Tindakan disiplin harus dilakukan secara rahasia (in private).

2) Penggunaan suatu hukuman harus mengandung unsur yang bersifat

membangun.

3) Tindakan hukuman harus dikenakan oleh penyelia langsung.

4) Kemendadakan adalah penting dalam melakukan tindakan disipliner.

5) Konsistensi dalam pelaksanaan tindakan disipliner adalah sangat

penting.

6) Seorang penyelia tidak langsung dikenakan hukuman disipliner di

depan bawahannya sendiri.

7) Sesudah dilaksanakan tindakan disipliner, manajer harus bersikap

wajar terhadap karyawan.

Page 39: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

22

6. Indikator Disiplin

Untuk mengetahui tingkat disiplin seorang pegawai/karyawan dalam

menjalankan tugas-tugasnya, Alfred R. Lateiner dan I. E. Lavine (1985:72)

mengemukakan ukuran disiplin karyawan yakni bahwa umunya disiplin yang

sejati terdapat apabila karyawan datang ke kantor dengan teratur dan tepat

pada waktunya, berpakaian seragam di tempat kerja, menggunakan bahan dan

perlengkapan dengan hati-hati, menghasilkan kualitas dan kuantitas pekerjaan

yang memuaskan, mengikuti cara bekerja yang ditentukan oleh kantor atau

perusahaan dan menyelesaikan pekerjaan dengan semangat yang baik.

Berdasarkan hal tersebut, penulis menentukan indikator-indikator

disiplin kerja sebagai berikut (Moekijat, 1990:206) :

a. Disiplin waktu

Disiplin waktu dapat diberi pengertian sebagai ketaatan karyawan

terhadap waktu kerja. Hal ini meliputi ketaatan karyawan terhadap jam

masuk kantor, jam pulang kantor dan kehadiran di kantor.

b. Disiplin terhadap peraturan-peraturan

Disiplin terhadap peraturan-peraturan dapat diartikan sebagai ketaatan

karyawan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan

kerjanya, hal ini meliputi peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis.

Disiplin ini dapat berupa ketaatan untuk memberitahukan bila tidak

Page 40: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

23

masuk kerja, berpakaian sesuai dengan ketentuan, ketaatan dalam

menggunakan alat-alat perlengkapan yang tersedia.

c. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab

Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab ini dapat diberi pengertian

sebagai ketaatan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang dibebankan kepadanya. Hal ini meliputi ketaatan

karyawan untuk mematuhi cara-cara kerja yang telah ditentukan,

menerima tugas yang dibebankan dan ketaatan untuk menyelesaikan

setiap tugas.

D. Profesionalisme

1. Pengertian Professionalisme

Kata atau istilah ‘profesi’ dan juga professional dan profesionalisme

sangat sering kita dengar dan temukan dewasa ini. Profesi dapat dirumuskan

sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan

mengandalakan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan

komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Dengan demikian orang

professional adalah orang yang melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup

dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang

tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.

Page 41: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

24

Dengan kata lain, orang professional adalah orang yang melakukan suatu

pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu,

tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.

Seorang professional mempunyai komitmen pribadi yang mendalam

atas pekerjaannya itu yang melibatkan seluruh dirinya dan dengan giat, tekun,

dan serius menjalankan pekerjaannya itu. Pekerjaannya itu membentuk

identitas dan kematangan diri , sehingga akan terus berkembang bersama

dengan perkembangan dan kemajuan pekerjaannya itu. Menjadi seorang yang

professional tidak dilahirkan secara alami, melainkan dibentuk. Seperti

tumbuhnya kepemimpinan, seseorang yang akan menjadi profesional harus

melalui beberapa tahapan dan dilakukan secara terencana, mulai dari tahap

pengenalan organisasi dan dunia kerja sampai pada tahap penerapan otonomi

dalam pengambilan keputusan. Namun bukan berarti untuk menjadi seorang

profesional harus menunggu sampai menjadi seorang manajer atau direktur.

Profesionalisme dapat terjadi pada tiap tingkatan atau posisi kerja seseorang ,

asalkan dilakukan secara terencana.

Di antara profesi-profesi pada umumnya, dengan pengertian yang

digariskan di atas, masih dibedakan lagi profesi khusus yang disebut sebagai

profesi luhur. Disebut profesi luhur karena menekankan pengabdiaan atau

pelayanan kepada masyarakat pada umumnya.

Page 42: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

25

Dari uraian diatas dapat disimpulkan profesionalisme merupakan sikap

seseorang atau individu yang bertanggung jawab dengan kemampuan,

keahlian dan keterampilan yang dimiliki terhadap bidang pekerjaannya.

2. Ciri-ciri Profesi

a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus

Profesi selalu mengandaikan adanya suatu keahlian dan

keterampilan khusus tertentu oleh sekelompok orang yang professional

untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Keahlian dan

keterampilan khusus ini ummnya dimiliki dengan kadar, lingkup, dan

tingkat yang melebihi keahlian dan keterampilan orang kebanyakan

lainnya. Keahlian dan keterampilan yang dimilikinya di peroleh dari

pendidikan, pelatihan, dan pengalaman selama bertahun-tahun. Bahkan

pendidikan dan pelatihan itu dijalani dengan tingkat seleksi yang sangat

keras dan ketat.

Keahlian dan keterampilan ini memungkinkan orang yang

professional itu mengenali dengan cukup cepat dan tepat persoalan yang

dihadapi serta solusi yang tepat untuk itu. Dengan kata lain, pengetahuan

dan keterampilan ini memungkinkan orang professional itu menjalankan

tugasnya dengan tingkat keberhasilan dan mutu yang paling baik.

Page 43: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

26

b. Adanya komitmen moral yang tinggi

Komitmen moral ini biasanya dituangkan, khususnya untuk profesi

luhur, dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap

orang yang mengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini berlaku

sebagai semacam kaidah moral yang khusus bagi orang-orang yang

mempunyai profesi tersebut. Ia merupakan aturan main dalam

menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang biasanya disebut

kode etik. Kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati oleh semua orang

yang mempunyai profesi tersebut sebagai syarat minimal yang memuat

tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang

harus didahulukan dan apa yang boleh dikorbankan dalam situasi konflik

atau dilematis tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan profesi.

Kode etik ini ikut menentukan identitas dan perilaku,

mengungkapkan cita-cita, keluhuran dan jiwa profesi. Dengan kode etik

atau komitmen moral pada umumnya, menjadi jelas bagi kita bahwa

keahlian saja tidak cukup untuk menyebut orang sebagai orang yang

professional.

c. Pengabdian kepada masyarakat

Adanya komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi

menyiratkan bahwa orang-orang yang mengemban profesi tertentu,

khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan

Page 44: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

27

kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadinya. Kendati

kepentingan secara moral baik, atas dasar tuntutan profesinya mereka

lebih mengutamakan pengabdian kepada klien, pasien, atau masyarakat

yang meminta bantuan dan pelayanan kepada mereka. Demikian pula,

karena hanya mereka yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus di

bidang tersebut, keahlian dan keterampilan khusus itu terutama

dimaksudkan untuk melayani kepentingan masyarakat yang

membutuhkannya ( tanpa berarti pelayanan itu diberikan dengan Cuma-

Cuma ). Ini kemudian berkembang menjadi sikap hidup professional.

Yaitu, bahwa orang yang professional akan melayani, mengabdi, dan

membantu masyarakat dengan keahlian dan keterampilan sampai tuntas,

yaitu sampai ada hasil yang memuaskan.

E. Pengaruh Kedisiplinan dan Profesionalisme Terhadap Kinerja Tenaga

Medis dan para Medis

Setiap tenaga medis mempunyai disiplin diri dan sikap profesionalisme

yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaan atau kewajibannya. Oleh

karena itu, untuk bisa melibatkan sekuruh dirinya beserta keahlian dan

keterampilannya demi keberhasilan pekerjaannya, diandaikan bahwa orang yang

professional ini mempunyai disiplin kerja yang tinggi. Namun, disiplin tidak

pertama-tama dipacu dari luar oleh lingkungan, oleh aturan, oleh atasan, atau

Page 45: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

28

orang lain, melainkan disiplin ini muncul dari dalam dirinya sendiri karena

menyatunya dia dengan pekerjaannya itu. Sehingga dengan hanya dengan

profesionalisme dan disiplin diri yang baik dari waktu ke waktu, dalam

ketekunan, dalam menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, akan sangat menetukan

kinerja dari seorang tenaga medis dan para medis.

F. Kerangka Pemikiran Teoretis

Kerangka teoretis merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian

didasarkan. Kerangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan,

dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi

masalah dan diidentifikasi melalui proses wawancara, pengamatan, dan survey

literatur ( Uma Sekaran, 116:2006)

• Disiplin waktu

• Disiplin terhadap peraturan

• Disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab

KEDISIPLINAN

KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS

• Keahlian dan keterampilan

• Komitmen moral yang tinggi

• Pengabdian kepada masyarakat

PROFESINALISME

Page 46: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

29

Keterangan :

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan

misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning. Kinerja sorang pegawai

bisa dikatakan baik apabila dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab

selalu mengedepankan nilai-nilai kedisiplinan dan profesionalisme. Misalnya,

kedisiplinan dapat dimulai dengan datang tepat waktu, patuh terhadap peraturan

dan disiplin terhadap tugas dan tanggungjawab. Begitu juga dengan

profesionalisme dapat dimulai dengan menjalankan pekerjaan sesuai dengan

keahlian dan keterampilan yang dimiliki, mempunyai komitmen moral yang

tinggi, dan pengabdian kepada masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kedua faktor

diatas mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja seorang tenaga medis dan

para medis. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan dan profesionalisme tenaga

medis dan para medis maka, semakin tinggi pula kinerja tenaga medis dan para

medis tersebut terhadap organisasi.

G. Hipotesis Penelitian

1. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima

secara tentatip ( a tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang

Page 47: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

30

dipahami sebagai dasar bagi suatu penelitian (Budiyuwono, 1997:203). Dalam

hal ini hipotesis berarti dugaan sementara adanya pengaruh kedisiplinan dan

profesionalisme terhadap kinerja yang akan diuji kebenarannya dengan

pengumpulan data yang diikuti dengan analisis data. Untuk penelitian ini

penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

a. Secara parsial kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja tenaga medis

dan paramedis RSUD kab. Buleleng.

b. Secara parsial profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja tenaga

medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng.

c. Secara simultan kedisiplinan dan profesionalisme berpengaruh terhadap

kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng.

Page 48: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis berupa studi kasus. Penelitian ini

dilakukan di RSUD Kab. Buleleng untuk menggambarkan permasalahan yang

diteliti.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Buleleng yang beralamat di jalan Ngurah Rai No.30 Singaraja-Bali.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan januari 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Meliputi para tenaga medis dan paramedis RSUD Kabupaten Buleleng.

Page 49: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

32

2. Objek penelitian

Objek penelitiannya adalah kedisiplinan, profesionalisme dan kinerja

tenaga medis dan paramedis.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti

sesuai dengan perumusan masalah. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat ( Uma Sekaran, 2006:117). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kedisiplinan dan profesionalisme. Kedisiplinan adalah suatu sikap

penghargaan terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk dijalankan

individu maupun kelompok. Jika sikap karyawan menunjukkan ketaatan

semacam ini maka tujuan organisasi akan dapat tercapai. Maka

kedisiplinan diuraikan menjadi :

a. Disiplin terhadap waktu

b. Disiplin terhadap peraturan-peraturan

Page 50: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

33

c. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab

Sedangkan profesionalisme dirumuskan sebagai pekerjaan yang

dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan

keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang

mendalam. Profesionalisme diuraikan menjadi :

1) Keahlian dan keterampilan.

2) Komitmen moral yamg tinggi.

3) Pengabdian kepada masyarakat.

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel utama yang menjadi faktor yang

berlaku dalam investigasi (Uma Sekaran,2006:116). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kinerja tenaga medis dan paramedis.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu

organisasi.

Page 51: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

34

E. Pengukuran Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat variabel bebas (X) yaitu kedisiplinan dan

profesionalisme. Sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah kinerja tenaga medis dan

paramedis, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan daftar pertanyaan yang

terdiri dari tiga kelompok yaitu kedisiplinan, profesionalisme dan kinerja tenaga

medis dan paramedis.

1. Kelompok pertama tentang kedisiplinan yang terdiri atas tiga indikator

yaitu disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap peraturan-peraturan, dan

disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab. Pengukuran variabel

kedisiplinan menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dalam bentuk

skor. Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberikan lima jawaban

dan akan diberi skor satu sampai lima.

Pemberian skor akan dinyatakan sebagai berikut :

Pilihan Jawaban skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Page 52: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

35

2. Kelompok dua tentang profesionalisme terdiri atas tiga indikator yaitu

keahlian dan keterampilan, komitmen moral yang tinggi, dan

pengabdian kepada masyarakat. Penilaian untuk kelompok dua tentang

profesionalisme, pengukuran variabelnya menggunakan skala likert

dengan lima alternatif jawaban yang disusun secara bertingkat. Skala

Likert adalah metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju

atau ketidaksetujuan terhadap subjek atau objek tertentu (Nur

Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:104) pengukuran dinyatakan

dalam bentuk skor, setiap pertanyaan diberi lima pilihan jawaban dan

diberi skor satu sampai lima. Skor dibeikan sesuai dengan sifat

pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

Pilihan Jawaban skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

3. Kelompok ketiga tentang kinerja tenaga medis dan paramedis terdiri atas

tiga aspek yaitu ketaatan terhadap aturan-aturan, kualitas pekerjaan, dan

pengaruh terhadap organisasi baik positif maupun negatif. pengukuran

Page 53: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

36

variabelnya menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban

yang disusun secara bertingkat. Skala likert adalah metode yang

mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan

terhadap subjek atau objek tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang

Supomo, 2002:104) pengukuran dinyatakan dalam bentuk skor, setiap

pertanyaan diberi lima pilihan jawaban dan diberi skor satu sampai lima,

Sebagai berikut:

Pilihan Jawaban skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Apabila jawaban yang diberikan adalah setuju maka jawaban tersebut

menunjukkan tingkat kinerja tenaga medis dan para medis yang tinggi.

Page 54: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

37

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,

2002:57) dalam penelitian ini populasi untuk tenaga medis berjumlah 42

orang dan untuk tenaga paramedis berjumlah 141 orang. Jumlah total

populasinya adalah 183 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian (Sugiyono,

2002:57). Sampel yang digunakan adalah 30 tenaga medis dan 70 tenaga

paramedis, sehingga jumlah total sampel adalah 100 orang.

3. Teknik penentuan sampel

Teknik yang digunakan adalah Simple Random Sampling (penentuan

sampel secara sederhana), dikatakan sederhana karena pengambilan sampel

anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu. (Sugiyono, 2002:57). Cara dilakukan apabila populasi dianggap

homogen. Metode ini bisa pula dilakukan secara sembarang atau melalui

undian. Pengambilan sampel acak bisa dilakukan dengan menempatkan

Page 55: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

38

kembali (with replacement) atau tanpa menempatkan kembali (without

replacement). Misalkan ada 200 pegawai yang akan dipilih satu sebagai

sampel. Probabilitas setiap pegawai untuk terambil sebagai sampel adalah

1/200. Jika sampel yang diambil pertama dikembalikan, jumlahnya tetap 200.

Kalau dipilih kembali satu pegawai (pilihan kedua), probabilitas tetap sama

yaitu 1/200 (with replacement). Seandainya sampel yang pertama kali

diambil tidak dikembalikan, pada pengambilan kedua jumlahnya menjadi

199 sehingga probabilitas pada pengambilan kedua menjadi 1/199 (without

replacement).

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang),

obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan /

komunikasi dengan individu yang diteliti (Nur Indriantoro, Bambang

Supomo,2002)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pernyataan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternativ yang

didefinisikan dengan jelas (Uma Sekaran,2006:82).

Page 56: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

39

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan

pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Nur Indriantoro, Bambang

Supomo,2002).

H. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria

atau operasi yang dapat diuji secara khusus. (Donald R. Cooper dan C. William

Emory, 1996:37)

1. Kedisiplinan adalah suatu sikap penghargaan terhadap aturan-aturan

yang disepakati untuk dijalankan individu maupun kelompok, meliputi :

disiplin waktu, disiplin terhadap peraturan-peraturan, disiplin terhadap

tugas dan tanggungjawab.

2. Profesionalisme adalah kekuatan yang dimiiki oleh seorang pegawai

terhadap suatu pekerjaan yang menuntut pengetahuan yang tinggi dan

mempunyai kapasitas dalam bidang pekerjaannya, meliputi : keahlian

dan keterampilan, komitmen moral yang tinggi, dan pengabdian kepada

masyarakat.

3. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan

Page 57: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

40

tujuan organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu

organisasi.

I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Salah satu metode yang digunakan untuk pengujian kuesioner adalah

analisis validitas dan reliabilitas :

1. Uji validitas (Sugiyono, 2005:267)

Uji validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat

ketepatan alat ukur penelitian tentang isi yang sebenarnya dari apa yang

diukur, rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas suatu

instrument adalah korelasi product moment (Sugiyono, 2005:213)

∑ ∑ ∑∑∑ ∑ ∑

−−

−=

]()][([

)()()2222 YYNXXN

YXXYNrxy  

Keterangan :

xyr = koefesien korelasi product moment

X = jumlah alternative jawaban yang dipilih tiap

responden

Y = jumlah total seluruh alternative jawaban pada

Page 58: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

41

Seluruh pertanyaan yang dipilih oleh seluruh

Responden

N = jumlah sampel

Jika r hitung > r tabel, maka pengukuran adalah valid.

2. Uji Reliabilitas (Sugiyono, 2005:268)

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan untuk menguji

validitas, artinya reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur

didalam mengukur gejala yang sama.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua antara

kelompok bernomor ganjil dan genap. Sebelum menghitung koefesien

dari reliabilitas, perlu diketahui terlebih dahulu hasil uji validitas yang

diperoleh dengan menggunakan rumus product moment diatas. Dari

hasil pengukuran tersebut, kemudian diuji dengan rumus spearman

brown :

xyrrxyrgg+

=1

)(2

Keterangan :

r gg = reliabilitas instrument

Page 59: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

42

xyr = koefesien korelasi pengukuran

Berdasarkan rumus tersebut maka taraf signifikasinya 5%

jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka kuesioner sebagai alat

ukur dapat diandalkan.

J. Metode Analisis Data

1. Untuk mendapat jawaban atas masalah pertama apakah kedisiplinan dan

profesionalisme diterapkan oleh tenaga medis dan paramedis RSUD

Kab. Buleleng, penulis menghitung berapa jumlah tenaga medis dan

para medis yang mempunyai nilai pada batasan-batasan kedisiplinan dan

profesionalisme dan menggolongkan total nilai kuesioner kelompok

pertama, dengan menggunakan skala likert, untuk mencari kedisiplinan

dan profesionalisme perlu dicari interval kelasnya dengan menggunakan

rumus Sturges (Nugroho Budiyuwono, 1997:370)

krangeCi =

Keterangan :

Ci = interval kelas

Range = selisih batas atas dan batas bawah

Page 60: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

43

K = banyaknya kelas

2. Menjawab masalah kedua yaitu Apakah ada pengaruh positif antara

kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan para

medis RSUD Kab. Buleleng, maka penulis menggunakan analisis regresi

linear berganda dengan dua variabel bebas. rumusnya :

2211' xbxbaY ++=

Keterangan :

= kinerja (dependent variable)

= kedisiplinan ( independent variable )

= profesionalisme ( independent variable )

= besarnya pengaruh kedisiplinan ( terhadap

kinerja (Y), jika naik dan konstan.

= besarnya pengaruh profesionalisme ( ) terhadap

kinerja (Y), jika naik dan konstan.

Prosedur perhitungan dengan menggunakan cara dibawah ini :

a. Mencari :

1) ∑∑ 2,1XX

Page 61: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

44

2) ∑∑ 22

2,1 XX

3) ∑∑ 2, YY

4) 21 XX∑

5) YXYX ∑∑ 21 ,

6) ∑∑ 22

2,1 xx

7) 21 xx∑

8) yxyx ∑∑ 21 ,

rumus untuk mencari deviasi :

1) NX

Xmx mm∑∑∑ −=

222 )(

2) NY

Yy ∑∑∑ −=2

22 )(

3) NXX

XXxx mmmmmmmmm

∑∑∑ +++ −=

))((

4) NYX

YXyx mmm

∑ ∑∑∑ −=))((

b. Setelah angka-angka tersebut diperoleh, maka dimasukkan

dalam persamaan untuk mencari koefesien sampai .

Page 62: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

45

Persamaannya :

1) 2122111 xxbxbyX ∑∑∑ +=

2) 22122112 xxbxxbyX ∑∑∑ +=

c. Mencari korelasi antara kriterium Y dengan predictor ,

dengan rumus (Hartono, 2004: 146) :

∑∑ ∑+

= 22222

)2,1( yyXbyXb

Ry

d. Pengujian dengan uji F, yaitu dengan membandingkan F

hitung dengan F tabel. Hal ini untuk mengetahui seberapa jauh

semua variabel independent secara bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependent, dan apakah pengaruh

tersebut signifikan atau tidak. Rumus yang digunakan adalah (

Hartono; 2004: 146) :

)1()1(

2

2

RymmNRyF

−−−

=

Keterangan :

F = harga F hitung

Page 63: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

46

N = jumlah anggota sampel

m = jumlah variabel independen

Ry = koefesien korelasi antara

Predictor dengan kriterium

Ry = koefesien determinasi

Untuk menguji ada tidaknya signifikansi antara variabel

dependen dengan variabel independen, maka harga F hitung

adalah taraf signifikansi 5%. Derajat kebebasan pembilang dan

penyebut untuk menguji m selanjutnya ( N-m-1). Berdasarkan

ketentuan ini maka Ho ditolak dan Hi diterima bila F hit ≥Ft,

yang berarti , secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap Y, sedabgkan Ho diterima dan Hi ditolak bila F hit ≤

Ft 5%, yang berarti , secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Y.

e. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal

akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual, maka garis yang menggambarkan data

Page 64: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

47

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,

2007: 110).

f. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dari model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen), yaitu kedisiplian dan profesionalisme. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

variabel independen (Ghozali, 2007: 91).

g. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas,

yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan model regresi (Dwi Prayitno,2008:41)

h. Uji autokorelasi

Uji aotokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu

korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan

dengan pengamatan lain pada model regresi (Dwi

Prayitno,2008:47). Metode pengujian yang sering digunakan

Page 65: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

48

adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL)

maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat

autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dL), maka hipotesis

nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai

dU dan dL dapat diperoleh dari table statistic Durbin-

Watson yang bergantung banyaknya observasi dan

banyaknya variable yang menjelaskan.

Page 66: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM RSUD KABUPATEN BULELENG

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng didirikan

pada tahun 1955 yang awalnya berada di Jalan Veteran No. 1 Singaraja

(Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten Buleleng) yang pada saat itu

dipakai sebagai Rumah Sakit Tentara dan untuk kepentingan masyarakat

umum dengan type kelas D. Pada tahun 1959 beralih fungsi menjadi Rumah

Sakit Umum kelas C milik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kemudian di tahun 1997 sesuai surat Menteri Dalam Negeri Nomor

061/2119/sj tanggal 14 juli 1997 Rumah Sakit Umum Daerah Singaraja

ditingkatkan dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan.

Selanjutnya dengan SK Menteri Kesehatan Nomor 476/V/1997,

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai Unit

Swadana. Sedangkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum

Daerah Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Buleleng tetap mengacu pada

Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 1998 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Buleleng.

Perubahan lingkungan eksternal yang cepat menyebabkan rumah sakit

membutuhkan instrument yang tepat dalam menanggapi perubahan tersebut.

Page 67: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

50

Salah satunya dengan terbitnya Keputusan Bupati Kabupaten Buleleng Nomor

524 tahun 2003 tanggal 8 Oktober 2003 tentang “Penetapan RSUD Kabupaten

Buleleng menjadi Unit Swadana Kabupaten Buleleng”. Dengan keputusan ini,

RSUD Kabupaten Buleleng diberi wewenang untuk mengelola

pendapatannya. Rumah Sakit mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan

mengurus sendiri urusan rumah sakit, termasuk pengelolaan keuangannya

untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan rumah sakit

yang berujung pada pelayanan kepada masyarakat.

2. Lokasi RSUD Kabupaten Buleleng

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng berada pada lokasi

yang sangat strategis. Berada di pusat kota Singaraja, di jalur jalan utama yang

mudah dijangkau oleh masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. RSUD.

Kabupaten Buleleng bertempat kedudukan di Jalan Ngurah Rai Nomor 30

Singaraja. Dibangun diatas tanah seluas 21.965 M2, dengan luas bangunan

seluas 10.249,29 M2. Batas – batas wilayah meliputi :

Disebelah Utara : Jalan Yudistira

Disebelah Barat : Jalan Ngurah Rai

Disebelah Timur : Jalan Yudistira

Disebelah selatan : Jalan Yudistira

Page 68: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

51

3. Visi & Misi Rumah Sakit

Memberikan kepuasan kepada pasien merupakan salah satu target

pelayanan Rumah Sakit. Untuk mencapai angan-angan tersebut, manajemen

rumah sakit telah menetapkan Misi Rumah Sakit, Visi Rumah Sakit, Strategi

Rumah Sakit, Motto, dan Nilai Pelayanan Rumah Sakit.

a. Visi Rumah Sakit :

Menjadikan Rumah Sakit sebagai pusat rujukan untuk wilayah Bali

Utara dan sekitarnya dengan pelayanan prima, swadana mandiri dan

sejahtera.

b. Misi Rumah Sakit :

1) Memberikan pelayanan yang bermutu, terjangkau bagi semua lapisan

masyarakat.

2) Menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

3) Bekerjasama dengan instansi pendidikan dalam negeri / luar negeri

untuk meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan.

4) Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

rumah sakit.

c. Motto :

C : Cepat

I : Ikut Prosedur

N : Nyaman

Page 69: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

52

T : Tertib

A : Aman

d. Srategi :

1) Meningkatkan profesionalisme.

2) Pendekatan berubah dari Sosiomedis menjadi Sosioekonomis.

3) Menyediakan paket pelayanan bermutu dengan fasilitas yang

memadai.

4) Meningkatkan Sosial-marketing.

e. Nilai Pelayanan :

1) Ramah, bersahabat, energik.

2) Profesionalisme.

3) Berorientasi pada kepuasan pasien/konsumen.

4) Menjunjung tinggi norma dan etika profesi.

5) Pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku.

4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten BuIeleng

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng memiliki Struktur

Organisasi yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun

1998. Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai

berikut :

Kedudukan, tugas pokok, dan fungsi RSUD :

a. Rumah Sakit Umum Daerah adalah lembaga Pelayanan Teknis Dinas

Kesehatan.

Page 70: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

53

b. Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang

secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Kesehatan dan secara teknis operasional bertanggungjawab kepada

Bupati.

c. Rumah Sakit Umum Daerah memiliki tugas pokok melaksanakan

upaya kesehatan secara berkala guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan pemulihan, yang dilaksanakan

secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan

melaksanakan upaya rujukan.

d. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Rumah Sakit Umum

Daerah memiliki fungsi :

1) Perencanaan yang meliputi usaha pelayanan medik, upaya

pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan.

Usaha perawatan kesehatan, usaha pendidikan, dan pelatihan serta

usaha sistem rujukan sesuai dengan kebijakan Bupati Kepala

Daerah untuk melaksanakan tugas pokok.

2) Pelaksanaan pelayanan medik, penunjang non medik dan medik,

asuhan keperawatan dan rujukan.

3) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta

menyelenggarakan penelitian dan pengembangan.

4) Pembinaan yang merupakan segala usaha dan kegiatan penyuluhan

kearah peningkatan kebijakan teknis di bidang kesehatan.

Page 71: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

54

5) Pengadministrasian umum, kepegawaian, keuangan, dan

perlengkapan.

6) Koordinasi yang merupakan segala usaha kegiatan untuk

melaksanakan hubungan dan kerja sama dengan instansi terkait

guna kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Pengawasan yang merupakan segala kegiatan usaha untuk

melaksanakan pengamanan dan pengendalian atas pelaksanaan

tugas pokok sesuai dengan perencanaan dan ketentuan yang

perundang-undangan yang berlaku.

e. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :

1) Direktur

2) Wakil Direktur

3) Bagian- bagian

4) Bidang- bidang

5) Instalasi-instalasi

6) Komite Medik

7) Staf Medik Fungsional

8) Kelompok Jabatan Fungsional

Wakil - wakil Direktur dimaksudkan dalam poin (2) di atas terdiri dari :

1) Wakil Direktur umum dan Keuangan

2) Wakil Direktur Pelayanan

Bidang-bidang dimaksud dalam poin (3) di atas terdiri dari :

Page 72: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

55

1) Bagian Sekretariat

2) Bagian Perencanaan dan Rekam Medik

3) Bagian Keuangan

Bidang - bidang pada poin (4) di atas terdiri dari :

1) Bidang Pelayanan

2) Bidang Keperawatan

Bagian Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Sub Bagian Kepegawaian

3) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, terdiri dari :

1) Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi

2) Sub Bagian Rekam Medik

3) Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial

Bagian Keuangan terdiri dari :

1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran

2) Sub Bagian Pembendaharaan

3) Sub Bagian Mobilisasi Dana

Bidang pelayanan yang dimaksud terdiri dari :

1) Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Medis

Page 73: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

56

2) Seksi Pengembangan dan Fasilitas Pelayanan Medis

3) Seksi Pemeliharaan Fasilitas Medis.

Bidang Keperawatan dimaksud terdiri dari :

1) Seksi Asuhan Keperawatan

2) Seksi Profesi Keperawatan

3) Seksi Logistik Keperawatan

Uraian tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok dan

fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah

berdasarkan kegiatan tahunan sebelumnya dan data yang ada sebagai

bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

b. Merumuskan Kebijaksanaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah

berdasarkan ketentuan perundang- undangan yang berlaku.

c. Memberikan tugas kepada Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala

Bagian, Kepala Instalasi, Kepala Komite Medik, dan Staf Medik

Fungsional sesuai bidangnya agar tugas-tugas berjalan lancar.

d. Memimpin para Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan

para bawahan dalam menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Daerah

Page 74: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

57

yang menjadi urusan rumah tangganya agar pelaksanaan tugas berjalan

sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

e. Mengkoordinir para wakil Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang

dan bawahannya agar pelaksanaan tugas agar terjalin hubungan yang

harmonis.

f. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar

pelaksanaan tugas - tugas sesuai dengan yang diharapkan.

g. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan karir.

h. Menyusun kebijaksanaan pelaksanaan membina pelaksanaan, dan

mengawasi pelaksanaan tugas- tugas Rumah Sakit Umum Daerah

sesuai dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku.

i. Mengevaluasi hasil kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah secara

keseluruhan.

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada atasan.

k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

informasi dan pertanggungjawahan kepada atasan.

2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan

Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas pokok fungsi

sebagai berikut :

Page 75: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

58

a. Menyusun rencana kegiatan Wakil Direktur Umum Dan Keuangan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengkoordinasikan para Kepala Bagian dalam menyusun program

kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerjasama yang baik.

c. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan Kepala bagian agar tugas Wakil Direktur

Umum dan Keuangan dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karier.

e. Melaksanakan kegiatan kesekretarisan.

f. Melaksanakan perencanaan, rekam medis, penyusunan anggaran dan

pembendaharaan, verifikasi, akuntansi dan mobilisasi dana.

g. Melaksanakan ketatausahaan kerumah tanggaan dan perlengkapan

h. Mengevaluasi hasil kegiatan Wakil Direktur Umum dan Keuangan

secara keseluruhan.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Page 76: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

59

Wakil Direktur Umum dan Keuangan dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

3. Bagian Sekretariat

Bagian Sekretariat mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan bagian Sekretariat berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan untuk

melaksanakan kegiatan.

b. Mengkordinasikan para Kepala Sub Bagian dalam menyusun program

kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerjasama yang baik

c. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan Kepala Sub Bagian agar tugas bagian

Sekretariat dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang- undangan yang berlaku.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karier.

e. Memimpin dan menyiapkan administrasi Umum dilingkungan Rumah

Sakit Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -

undangan yang berlaku.

f. Memberikan pelayanan teknis administrasi bagi seluruh satuan

organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.

Page 77: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

60

g. Menyiapkan dan menyusun pedoman kerja petunjuk tata laksana

administrasi umum.

h. Menyelenggarakan pengelolaan dan bimbingan administrasi

kepegawaian, peralatan/perlengkapan dilingkungan Rumah Sakit

Umum Daerah.

i. Menyelenggarakan pengurusan anggaran Rumah Tangga dan

Perjalanan Dinas Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah.

j. Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam arti

pembina dan memelihara seluruh kegiatan kelembagaan dan

tatalaksana dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah serta usaha -

usaha pengembangannya.

k. Menyelenggarakan Pengurusan Protokol dan hubungan masyarakat

sesuai petunjuk dan kebijaksanaan Direktur.

l. Mengevaluasi hasil kegiatan sekretariat secara keseluruhan

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

n. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum

dan Keuangan.

4. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

Page 78: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

61

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan

untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Tata Usaha

dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

d. Menyiapkan bahan ketatausahaan.

e. Melaksanakan penyusunan rencana, program dan peraturan serta

pembinaan organisasi dan tatalaksana.

f. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, ekspedisi, arsip, dan

penggandaan surat.

g. Mengumpulkan, mendistribusikan, dan menganalisa data hasil

pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah.

h. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Tata Usaha secara

keseluruhan.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Page 79: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

62

5. Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan

untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian

Kepegawaian dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang - undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karier.

d. Menyusun daftar urut kepangkatan, formasi dan besetting pegawai

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

e. Mempersiapkan usul-usul pengangkatan kenaikan pangkat, gaji

berkala, pengangkatan dalam jabatan, hukuman jabatan, cuti, bebas

tugas, DP3, Pemberhentian dan lain - lain yang berhubungan dengan

kepegawaian.

f. Menyusun dan memelihara data pegawai, daftar urut pangkat, buku

penjenjangan, buku induk, besetting formasi dan laporan kepegawaian

Page 80: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

63

g. Mempersiapkan pegawai untuk mengikuti latihan kerja kursus -

kursus, tugas belajar, dan lain-lain yang berhubungan dengan

peningkatan mutu / keterampilan dan pengembangan karier pegawai.

h. Mempersiapkan usul- usul Ujian Dinas Pegawai.

i. Mengurus daftar hadir pegawai, perjalanan dinas pegawai,

kesejahteraan dan kesehatan pegawai.

j. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian kepegawaian secara

keseluruhan.

k. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

6. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Sub Bagian Rumah Tangga dan perlengkapan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga dan

perlengkapan berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan

yang berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk, dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Rumah

Tangga dan Perlengkapan dapat terlaksana sesuai dengan peraturan

perundang - undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi bawahan sesuai dengan peraturan perundang -

undangan yang berlaku sebagai bahan dalam pengembangan karier.

Page 81: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

64

d. Melaksanakan kegiatan kerumah tanggaan di dalam lingkungan

Rumah Sakit Umum Daerah.

e. Melaksanakan kegiatan urusan dalam kebersihan, keamanan

kendaraan bermotor dan pengadaan barang dan jasa

f. Melaksanakan pengelolaan pergudangan non medis, asrama, dan

rumah dinas

g. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga dan

Perlengkapan secara keseluruhan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

i. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub

Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bagian Sekretariat.

7. Bagian Perencanaan dan Rekam Medis

Bagian Perencanaan dan Rekam mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan bagian perencanaan dan rekam medis

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengkoordinasikan para Kepala Staf Sub Bagian tentang program

kerja Rumah Sakit Umum Daerah yang baik.

Page 82: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

65

c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memeriksa hasil kegiatan para

Sub Bagian agar Perencanaan dan Rekam Medis dapat terlaksana

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan

program dan evaluasi, koordinasi kegiatan penyusunan program rekam

medis, penyusunan laporan, publikasi, pelayanan informasi,

perpustakaan, hukum pemasaran sosial.

f. Mengevaluasi hasil kegiatan Bagian Perencanaan dan Rekam Medis

secara keseluruhan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Bagian perencanaan dan Rekam Medis dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Wakil Direktur dan Keuangan.

8. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi

Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi mempunyai tugas :

Page 83: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

66

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program dan

Evaluasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Penyusunan

Program dan Evaluasi dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

d. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data untuk kegiatan

penyusunan program dan evaluasi.

e. Melakukan koordinasi kegiatan penyusunan laporan semua satuan

kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.

f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program dan

evaluasi secara keseluruhan.

g. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban.

h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan Sub Bagian

Rekam Medis.

Page 84: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

67

9. Sub Bagian Rekam Medis

Sub Bagian Rekam Medis mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Rekam Medis berdasarkan

ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan

untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Rekam

Medis dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -

undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karier.

d. Melakukan penyusunan dan pengelolaan Rekam Medis.

e. Memantau pelaksanaan Rekam Medis dan Konsultasi hukum.

f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Rekam Medis secara

keseluruhan.

g. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

10. Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial

Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Sosial mempunyai tugas :

Page 85: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

68

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian informasi dan Pemasaran

Sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Informasi

dan Pemasaran Sosial dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

d. Melakukan publikasi Ilmiah.

e. Melakukan pelayanan informasi, perpustakaan dan pemasaran sosial.

f. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Informasi dan Pemasaran

sosial secara keseluruhan.

g. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Masing-masing Sub Bagian di pimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Bagian

Perencanaan dan Rekam Medis .

11. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas :

Page 86: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

69

a. Menyusun rencana kegiatan keuangan berdasarkan ketentuan dan

peraturan yang berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian dalam menyusun

program kerja Rumah Sakit Umum Daerah agar terjalin kerja sama.

c. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan para Sub Bagian agar tugas bagian

Keuangan dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang -

undangan yang berlaku.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

e. Melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, verifikasi,

akutansi dan mobilisasi dana.

f. Menyusun rencana Anggaran Belanja Induk berdasarkan pedoman

kerja dengan petunjuk atasan sehingga tersusun daftar usulan dan isian

kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah dalam satu Tahun Anggaran.

g. Menyusun rencana penerimaan dari kunjungan Rumah Sakit Umum

Daerah berdasarkan Pedoman dan petunjuk atasan sehingga

tersusunnya rencana penerimaan dalam satu tahun Anggaran.

h. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan dan rutin, dana sumbangan

bantuan biaya operasional dari pusat, dan penerimaan serta penyetoran

uang hasil kerja pengobatan penderita rawat jalan dan rawat inap,

Page 87: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

70

memeriksa pembukuan sehingga pelaksanaannya tidak menyalahi

ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

i. Mengevaluasi hasil kegiatan Bagian Keuangan secara keseluruhan.

j. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai

informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum

dan Keuangan.

12. Sub Bagian Penyusunan Anggaran

Sub Bagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Anggaran

berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian

Perbendaharaan dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang - undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

d. Melakukan kegiatan perbendaharaan.

Page 88: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

71

e. Memeriksa Surat permintaan pembayaran, melakukan pengawasan

pembayaran atas tagihan dari rekanan dan pembayaran gaji agar

pelaksanaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

f. Mengecek pelaksanaan pemotongan dan pedoman pajak kepada

Kantor Kas Negara dengan cara memeriksa bukti pemotongan dan

tanda setorannya sehingga pelaksanaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

g. Mengecek pengiriman-pengiriman surat pertanggung jawaban

keuangan bendaharaan agar pelaksanaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan tidak melebihi waktu yang

telah ditentukan.

h. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Perbendaharaan secara

keseluruhan.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai

bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

13. Sub Bagian Mobilisasi Dana

Sub Bagian Mobilisasi Dana mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Mobilisasi Dana berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan

untuk melaksanakan kegiatan.

Page 89: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

72

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas, memberi petunjuk, dan

memeriksa hasil kegiatan bawahan agar tugas Sub Bagian Mobilisasi

Dana dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

c. Menilai prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam

pengembangan karir.

d. Mengontrol dan mengawasi penerimaan dan penyetoran uang hasil

biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap dengan cara melihat ke

loket penerimaan dari bendaharawan khusus penerima, meminta tanda

bukti setoran untuk dicocokkan dengan buku penerimaan dan

pengeluaran.

e. Memeriksa rekapitulasi pengajuan biaya hasil perawatan penderita

peserta asuransi kesehatan PT Asuransi Kesehatan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

f. Menerima, membukukan dan melakukan penyetoran ke Kas Negara /

Daerah dan pertanggung jawaban keuangan yang diperoleh dari

pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan pedoman yang

berlaku.

g. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Mobilisasi Dana secara

Keseluruhan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 90: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

73

i. Membuat laporan pelaksanaan hasil kegiatan dibidang tugasnya

sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian

Keuangan.

5. Jenis Pelayanan yang ada pada RSUD Kabupaten Buleleng

Saat ini jenis pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum ada beberapa

kelompok pelayanan yaitu :

a. Rawat Jalan

1) Poliklinik Penyakit Dalam

2) Poliklinik Penyakit Bedah

3) Poliklinik Penyakit Anak

4) Poliklinik Penyakit Obstetri Gynekologi

5) Poliklinik Penyakit THT

6) Poliklinik Penyakit Mata

7) Poliklinik Penyakit Kulit Kelamin

8) Poliklinik Penyakit Gigi

9) Poliklinik Penyakit Jantung dan Peredaran Darah

10) Poliklinik Penyakit Paru

11) Poliklinik Penyakit Syaraf

12) Poliklinik Penyakit Ortopedy

13) Poliklinik Penyakit Jiwa / Psikiatre

Page 91: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

74

14) Instalasi Rawat Darurat

b. Rawat Inap

1) Ruang Penyakit Dalam

2) Ruang Penyakit Bedah

3) Ruang Penyakit Anak

4) Ruang Penyakit Obstetri & Gynekology

5) Ruang Penyakit ICU

6) Ruang Penyakit NICU

7) Ruang Penyakit Internal

8) Ruang Penyakit Gabung

9) Ruang Penyakit Kebidanan

c. Penunjang Medik

1) Instalasi Farmasi

2) Instalasi Laboratorium Klinik

3) Instalasi Rontgen

4) Instalasi Gizi

5) Instalasi Pemeliharaan Sarana RS

6) Instalasi Fisioteraphy / Rehabilitasi Medik

7) Instalasi OK

Pelayanan Rawat Jalan di Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng

dilaksanakan dari Hari Senin sampai Hari Sabtu kecuali hari libur. Loket

pelayanan karcis dibuka mulai :

Page 92: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

75

Senin sampai Kamis pukul : 07.30 – 12.30 wita

Jumat : 07.30 – 10.30 wita

Sabtu : 07.30 – 12.00 wita

Page 93: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

76

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen

Sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dilakukan

pengujian terhadap instrument penelitian dalam kuesioner. Pengujian dilakukan

untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sebagai instrument layak

atau tidak untuk di gunakan.

Dalam penelitian ini, pengujian instrument dilakukan terhadap 30 orang

responden yaitu tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng. Kuesioner

dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti lakukan pada bulan

januari tahun 2009, di RSUD kab. Buleleng, Singaraja. Data diperoleh dari 100

orang responden yang telah ditentukan dari awal di gunakan semua dalam

penelitian dan analisis data.

Dari jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, pada tahap awal 30

orang responden diambil untuk uji coba kuesioner dengan cara menyebarkan

sebanyak 30 kuesioner yang kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid dan reliabel untuk semua butir

pertanyaan dalam kuesioner, selanjutnya baru ditambahkan 70 orang responden.

Jadi, secara keseluruhan jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini

adalah 100 orang responden, yang merupakan sampel sesungguhnya yaitu para

tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng.

Page 94: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

77

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor

masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yaitu penjumlahan

dari keseluruhan item. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

teknik korelasi Pearson product moment, dengan bantuan program

komputer SPSS 13.0. langkah untuk menguji validitas butir kuesioner

tersebut sebagai berikut : menentukan nilai r tabel , untuk db = n-2 ( n

adalah jumlah kasus/sampel ). Dalam pengujian ini, jumlah

kasus/sampel yang digunakan ada 30 responden. Jadi, db= 30-2 = 28,

dan pada ∝ = 5 % didapat angka 0,239 (Prayitno, 2008). Nilai r hitung

dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation untuk setiap butir

pertanyaan pada setiap variabel. Bila r hitung positif dan r hitung > r tabel ,

maka butir pertanyaan valid. Sedangkan bila r hitung < r tabel , maka butir

pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel V.1

Variabel : Kedisiplinan

No.butir rhitung R tabel kesimpulan

X1.1 0.619 0.239 valid

X1.2 0.488 0.239 valid

X1.3 0.700 0.239 valid

X1.4 0.517 0.239 valid

Page 95: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

78

Sumber data : Hasil pengujian validitas

Tabel V.2 Variabel : Profesionalisme

Sumber : Hasil pengujian validitas

X1.5 0.578 0.239 valid

X1.6 0.665 0.239 valid

X1.7 0.483 0.239 valid

X1.8 0.425 0.239 valid

X1.9 0.331 0.239 valid

No.butir rhitung R tabel kesimpulan

X2.1 0.479 0.239 valid

X2.2 0.603 0.239 valid

X2.3 0.594 0.239 valid

X2.4 0.587 0.239 valid

X2.5 0.581 0.239 valid

X2.6 0.674 0.239 valid

X2.7 0569 0.239 valid

X2.8 0.665 0.239 valid

X2.9 0.809 0.239 valid

X2.10 0.696 0.239 valid

X2.11 0.675 0.239 valid

Page 96: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

79

Tabel V.3 Variabel : kinerja

Sumber : Hasil pengujian validitas

2. Uji Reliabilitas

Setelah semua dilakukan uji validitas untuk setiap butir

pertanyaan, uji selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji ini digunakan

untuk mengukur sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Butir pertanyaan dinyatakan reliabel dengan melihat nilai alpha yang

dihasilkan pada output. Dalam penelitian ini, dengan melihat nilai

Cronbaach Alpha pada setiap variabel, apabila nilai Cronbaach Alpha

No.butir rhitung R tabel kesimpulan

X2.1 0.363 0.239 valid

X2.2 0.513 0.239 valid

X2.3 0.812 0.239 valid

X2.4 0.616 0.239 valid

X2.5 0.332 0.239 valid

X2.6 0.569 0.239 valid

X2.7 0.386 0.239 valid

X2.8 0.492 0.239 valid

X2.9 0.510 0.239 valid

X2.10 0.363 0.239 valid

Page 97: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

80

masing-masing variabel > 0,60 maka butir-butir pertanyaan tersebut

dinyatakan reliabel.

Dari hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai koefisien

alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,60 maka dapat

disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian ini reliabel.

Tabel V.4

Hasil Pengujian Reliabilitas

Sumber : Hasil pngujian reliabilitas

B. Data Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis

kelamin, tingkat usia, bidang pekerjaan, dan pendapatan. Responden yang di pilih

adalah tenaga medis dan paramedis RSUD kab. Buleleng.

1. Responden Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Dari pengisian kuesioner oleh 100 orang responden yang ditentukan dari awal,

No Variabel Alpha Keterangan

1 Kedisiplinan 0.732 Reliabel

2 Profesionalisme 0.935 Reliabel

3 Kinerja 0.828 Reliabel

Page 98: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

81

di dapat bahwa responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Tabel V.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin jumlah

Laki-laki 37

perempuan 63

Total 100

Sumber : Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden mayoritas

perempuan sebanyak 63 orang dan laki-laki sebanyak 37 orang.

2. Responden berdasarkan usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel V.6 Data Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah

20 -30 tahun 31 – 39 tahun 40 – 49 tahun ≥50 tahun

41 33 15 11

total 100

Sumber : Kuesioner

Page 99: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

82

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berusia

20 – 30 tahun yaitu sebanyak 41 orang. Responden dengan umur 31 –

39tahun sebanyak 33 0rang, responden dengan umur 40 – 49 tahun

sebanyak 15 orang dan responden dengan umur ≥50 tahun sebanyak 11

orang.

3. Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan bidang pekerjaan dapat dilihat dalam

tabel berikut :

Table V.7 Data Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan

Bidang pekerjaan Jumlah

Tenaga medis Para medis

26 74

total 100

Sumber : Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas di domonasi oleh responden dengan bidang

pekerjaan paramedis sebanyak 74 orang dan tenaga medis sebanyak 26 orang.

4. Responden Berdasarkan Pendapatan

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Page 100: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

83

Tabel V.8 Data Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah

Rp. 2.000.000 – Rp. 2.900.000 Rp. 3.000.000 – Rp. 3.900.000

≥Rp. 4.000.000

60 25 15

Total 100

Sumber : kuesioner

Berdasarkan tabel di atas responden dengan pendapatan Rp. 2.000.000–

Rp. 2.900.000., sebanyak 60 orang, responden dengan pendapatan Rp.

3.000.000 – Rp. 3.900.000., dan responden dengan penghasilan ≥ Rp.

4.000.000 sebanyak 15 orang.

C. Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi dasar dan uji asumsi klasik, yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat dilihat dari kurva berikut :

Page 101: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

84

Gambar V.1

Uji asumsi klasik normalitas

Berdasarkan hasil grafik histogram didapatkan garis kurva normal, berarti data

yang diteliti di atas berdistribusi normal, demikian juga dari normal

probability plots menunjukkan berdistribusi normal, karena garis (titik-titik)

mengikuti garis diagonal. Dengan demikian persamaan regresi linear berganda

dikatakan baik.

1050-5

Observed Value

4

2

0

-2

-4

Expected Normal

Normal Q-Q Plot of kinerjaDependent variabel: jml_y

10.005.000.00-5.00-10.00

kinerja)

30

25

20

15

10

5

0

frequency

Mean = -2.6368E-15Std. Dev. = 2.42523N = 100

Histogram

Page 102: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

85

2. Uji multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut :

Tabel V.9 Uji asumsi klasik multikolinearitas

model

Collinearity Statistics

tolerance VIF X1 kedisiplinan .847 1.181

X2 profesionalisme .847 1.181

Dependent variable: Y kinerja tenaga medis dan paramedic

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua

variabel, yaitu kedisiplinan dan profesionalisme adalah 1.181 lebih kecil dari 5,

sehingga bisa di duga bahwa antar variabel independent tidak terjadi persoalan

multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar V.2 Uji asumsi klasik heteroskedastisitas

3210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Regr

essi

on S

tude

ntize

dRe

sidu

al

Dependent Variable: Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

Scatterplot

Page 103: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

86

Berdasarkan hasil uji output SPSS di dapat titik-titik menyebar dibawah

maupun di atas titik origin (angka 0) sumbu y dan tidak mempunyai pola yang

teratur, jadi variabel bebas tidak terjadi heteroskedastisitas dan bersifat

homoskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Table V.10 Uji asumsi klasik autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .642(a) .412 .400 2.450 1.389

a Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinan b Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model

regresi adalah 1.389. sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi

0.05 dan jumlah data(n) = 100, k = 2 (k= jumlah variabel independent)

diperoleh nilai dL sebesar 1.63 dan dU sebesar 1.72, berarti d lebih kecil dari

dU dan (4-dL) maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada

autokorelasi.

Page 104: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

87

D. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Variabel Penelitian

Menjawab masalah pertama apakah kedisiplinan dan profesionalisme

diterapkan oleh tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng, berikut

adalah hasil analisis secara deskriptif :

a. Kedisiplinan

variabel ini mengukur penghargaan tenaga medis dan paramedis

terhadap aturan-aturan yang disepakati untuk dijalankan secara individu

maupun kelompok. Di ukur menggunakan 9 item pertanyaan dengan skala

jawaban 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju), skor

maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 9 x 5 = 45, dan

minimalnya 9 x 1 = 9. Dalam kategorisasi lima kelompok rentang skor 9

sampai 45 memiliki pembagian interval :

Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori

= (45 - 9) / 5

= 7.2

Sehingga diperoleh katagorisasi:

Interval Katagori

9.0 - 16.2 Sangat Rendah

Page 105: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

88

> 16.2 - 23.4 Rendah

> 23.4 - 30.6 Sedang

> 30.6 - 37.8 Tinggi

> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi

Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata

sebesar 37.510, berada dalam kategori tinggi dan sudah mendekati

kategori sangat tinggi.

Berarti tenaga medis dan paramedis rumah sakit umum daerah Kabupaten

Buleleng sudah memiliki disiplin yang bagus.

Tabel V.11

Hasil uji deskriptif variabel kedisiplinan

Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 1 0.11% 1 1

Tidak Setuju 3 0.33% 2 6

Ragu-ragu 138 15.33% 3 414

Setuju 460 51.11% 4 1840

Sangat Setuju 298 33.11% 5 1490

Total 900 100% 3751

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 9

Rerata Hitung 37.510

Pencapaian 4.168

Sumber : Hasil pengolahan data primer

Page 106: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

89

Secara individu dari 100 objek yang menjadi responden ditemukan

sebanyak 56% memiliki disiplin dalam kategori tinggi, sisanya 44% dalam

kategori sangat tinggi (tabel V.11). Persentase ini semakin menunjukan

bahwa tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

kabupaten Buleleng sudah memiliki disiplin yang bagus. Bahkan tidak

ditemukan yang memiliki disiplin sedang atau lebih rendah lagi.

Tabel V.12

Distribusi Respon Atribut Disiplin Interval Klasifikasi F % F

9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0

> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0

> 23.4 - 30.6 Sedang 0 0

> 30.6 - 37.8 Tinggi 56 56.0

> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 44 44.0

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data primer

b. Profesionalisme

Variabel ini mengukur kekuatan yang dimiliki oleh seorang

pegawai terhadap suatu pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan

kapasitas tinggi dalam keahlian, ketrampilan, komitmen moral, dan

pengabdian kepada masyarakat. Diukur menggunakan 11 item pertanyaan

Page 107: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

90

dengan skala jawaban 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat

Setuju), skor maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 11 x 5

=55, dan minimalnya 11 x 1 = 11. Dalam katagorisasi lima kelompok

rentang skor 11 sampai 55 memiliki pembagian interval :

Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori

= (55 - 11) / 5

= 8.8

Sehingga diperoleh katagorisasi:

Interval Katagori

11.0 - 19.8 Sangat Rendah

> 19.8 - 28.6 Rendah

> 28.6 - 37.4 Sedang

> 37.4 - 46.2 Tinggi

> 46.2 - 55.0 Sangat Tinggi

Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata

sebesar 45.57, berada dalam kategori tinggi dan sudah mendekati kategori

sangat tinggi. Berarti tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Buleleng sudah profesional.

Page 108: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

91

Tabel V.13

Hasil Uji Deskriptif Variabel Profesionalisme

Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 0 0.00% 1 0

Tidak Setuju 35 3.18% 2 70

Ragu-ragu 174 15.82% 3 522

Setuju 490 44.55% 4 1960

Sangat Setuju 401 36.45% 5 2005

Total 1100 100% 4557

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 11

Rerata Hitung 45.570

Pencapaian 4.143

Sumber : Hasil pengolahan data primer

Secara individu dari 100 subjek yang menjadi responden

ditemukan sebanyak 50% memiliki disiplin dalam kategori tinggi,

sebanyak 39% sangat tinggi, dan sisanya sebanyak 11% dalam kategori

sedang (tabel V.13). Persentase menunjukan bahwa tenaga medis dan

paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Buleleng

mayoritas sudah profesional, hanya sedikit yang profesionalisme kerjanya

belum tinggi (sedang).

Page 109: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

92

Tabel V.14

Distribusi Respon Atribut Profesionalisme

Interval Klasifikasi F % F

9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0

> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0

> 23.4 - 30.6 Sedang 11 11.0

> 30.6 - 37.8 Tinggi 50 50.0

> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 39 39.0

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data primer

c. Kinerja

Variabel ini mengukur tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan /

program / kebijakan organisasi. Diukur menggunakan 10 item pertanyaan

dengan skala jawaban 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat

Setuju), sekor maksimal yang dapat dicapai oleh pengukur ini adalah 10 x

5 =50, dan minimalnya 10 x 1 = 10. Dalam katagorisasi lima kelompok

rentang skor 10 sampai 50 memiliki pembagian interval :

Interval = (Skor tertinggi - Skor terendah) / Jumlah Katagori

= (50 - 10) / 5

= 8

Sehingga diperoleh katagorisasi:

Page 110: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

93

Interval Katagori

10.0 - 18.0 Sangat Rendah

> 18.0 - 26.0 Rendah

> 26.0 - 34.0 Sedang

> 34.0 - 42.0 Tinggi

> 42.0 - 50.0 Sangat Tinggi

Dari hasil pengujian statistik deskriptif mendapatkan skor rata-rata

sebesar 39.99 berada dalam kategori tinggi. Berarti tenaga medis dan

paramedis RSUD Kab. Buleleng memiliki kinerja yang bagus.

Tabel V.15 Hasil Uji Deskriptif Variabel Kinerja

Jawaban Frekuensi % Bobot Sekor

Sangat Tidak Setuju 0 0.00% 1 0

Tidak Setuju 2 0.20% 2 4

Ragu-ragu 249 24.90% 3 747

Setuju 497 49.70% 4 1988

Sangat Setuju 252 25.20% 5 1260

Total 1000 100% 3999

Jumlah Responden 100

Jumlah Item 10

Rerata Hitung 39.990

Page 111: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

94

Pencapaian 3.999

Sumber : Hasil pengolahan data primer

Secara individu dari 100 subjek yang menjadi responden ditemukan

sebanyak 74% memiliki kinerja dalam kategori tinggi, sisanya sebanyak 21%

dalam kategori sangat tinggi, dan sisanya sebanyak 5% dalam kategori sedang

(tabel V.15). Persentase ini menunjukan bahwa mayoritas tenaga medis dan

paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Buleleng memiliki

kinerja bagus, hanya sedikit yang kinerjanya belum tinggi (sedang).

Tabel V.16

Distribusi Respon Atribut Kinerja Interval Klasifikasi F % F

9.0 - 16.2 Sangat Rendah 0 0

> 16.2 - 23.4 Rendah 0 0

> 23.4 - 30.6 Sedang 5 5.0

> 30.6 - 37.8 Tinggi 74 74.0

> 37.8 - 45.0 Sangat Tinggi 21 21.0

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data primer

Page 112: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

95

2. Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel V.17 Hasil Pengujian Regresi

Variabel β Thit p KetKonstan 17.921 X1 – Kedisiplinan 0.295 3.553 0.001 SigX2 – Profesionalisme 0.242 5.462 0.000 Non.SigKorelasi Ganda (R) 0.642 Koef. Determinasi (R²) 0.412 Ftest 34.041 Ftabel (df=2:97,α=5%) 3.090 Probabilitas 0.000

Sumber : Hasil pengujian regresi

Hasil pengujian regresi linear berganda untuk kedisiplinan (X1) yaitu

sebesar 0.295 dan untuk profesionalisme (X2) yaitu 0.242, sehingga diperoleh

persamaan yaitu Y = 17.921 + 0.295 + 0.242 , persamaan ini menjelaskan

:

a. Konstanta

Konstanta dinamakan juga intercept, menjelaskan besar kinerja bila

faktor-faktor yang memepengaruhinya ditiadakan atau dianggap nol. Nilai

sebasar 17.921 dalam persamaan tersebut menunjukan besar kinerja

tenaga medis dan paramedis pada saat kedua faktor independen tersebut

nol.

b. Secara parsial pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja tenaga medis dan

paramedis RSUD Kab. Buleleng

Page 113: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

96

Koefesien regresi variabel Kedisiplinan menjelaskan pengaruhnya

secara parsial terhadap kinerja tenaga medis dan Paramedis, nilai positif

berarti peningkatan Kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga medis

dan paramedis, dan nilai sebesar 0.295 menjelaskan untuk setiap

peningkatan satu satuan Kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga

medis dan paramedis sebesar 0.295 satuan.

Evaluasi kebermaknaan pengaruhnya dilakukan melalui nilai t-hitung,

terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Kedisiplinan

lebih dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau

signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.001, nilai kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan

atau menerima Ha.

F-hit = 3.553

F-tab = 1.985

(df=97,α=5%)

gambar V.3 signifikansi pengaruh kedisiplinan

Page 114: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

97

c. Secara parsial pengaruh Profesionalisme terhadap tenaga medis dan

paramedis RSUD Kab. Buleleng

Koefesien regresi positif variabel Profesionalisme menjelaskan

peningkatan Profesionalisme dapat meningkatkan kinerja tenaga medis

dan paramedis, nilainya sebesar 0.242 menjelaskan untuk setiap

peningkatan satu satuan profesionalisme dapat meningkatkan Kinerja

tenaga medis dan paramedis sebesar 0.242 satuan.

Terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel profesionalisme

lebih dari dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau

signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.000, nilai kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan

atau menerima Ha.

F-hit = 5.462

F-tab = 1.985

(df=97,α=5%)

Gambar V.4 Signifikansi pengaruh Profesionalisme

Page 115: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

98

Temuan pengaruh signifikan Kedisiplinan di atas menjadi bukti

empiris mendukung hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif

kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan

paramedis.

d. Pengaruh kedisiplinan dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis

dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.

Pengaruh Kedisiplinan (X1) dan Profesionalisme (X2) secara

bersama terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis (Y) ditunjukkan

oleh kuadrat korelasi ganda (determinasi), yaitu sebesar 0.642² = 0.412

atau 41.2 %. Berdasarkan determinasi ini dapat dijelaskan bahwa kinerja

tenaga medis dan Paramedis 41.2 % dipengaruhi oleh kedisiplinan dan

profesionalisme, sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Signifikansi pengaruh secara simultan tersebut di evaluasi dengan

membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung sama

atau melebihi F-tabel berarti pengaruhnya bermakna atau signifikan,

sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan. Gambar di bawah

memperlihatkan nilai F-hitung lebih besar dibandingkan F-tabel sehingga

berada di daerah pengaruh (Ha) atau signifikan. Keberadaan pengaruh

simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung hipotesis secara

simultan.

Page 116: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

99

F-hit = 34.041

F-tab = 3.090

(df=2:97,α=5%)

Gambar V.5 Signifikansi Koefesien Determinasi

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan, maka terlihat bahwa

koefesien regresi variabel kedisiplinan menjelaskan pengaruhnya secara parsial

terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis, nilai positif berarti peningkatan

kedisiplinan dapat meningkatkan kinerja tenaga medis dan paramedis. Sedangkan

koefesien regresi positif variabel profesionalisme menjelaskan peningkatan

profesionalisme dapat meningkatkan kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD

Kab. Buleleng. Selain itu kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis.

Temuan pengaruh signifikan kedisiplinan di atas menjadi bukti empiris

mendukung hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif kedisiplinan

dan profesionalisme terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis. Signifikansi

Page 117: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

100

pengaruh secara simultan tersebut di evaluasi dengan membandingkan nilai F-

hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung ≥ F-tabel berarti pengaruhnya

signifikan, sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan. Keberadaan

pengaruh simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung hipotesis secara

simultan.

Page 118: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

101

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis regresi linear berganda yang telah diuraikan dalam bab

sebelumnya merupakan temuan penelitian yang menjelaskan pengaruh kedisiplinan dan

profesionalime terhadap kinerja, berdasarkan temuan itu peneliti menyimpulkan ;

1. Kedisiplinan dan profesionalisme secara bersama memberikan pengaruh signifikan

terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali sebesar

41.2% . (R² = 0.412, F-hitung = 34.041, p = 0.000).

2. Secara parsial kedisiplinan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga

medis dan Paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali. (β=0.295, p=0.001).

3. Secara parsial profesionalime memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja

tenaga medis dan paramedis RSUD Kab. Buleleng-Bali. (β=0.242, p=0.000).

B. Saran

Kesimpulan penelitian di atas merupakan alternatif bagi pihak manajemen RSUD

kabupaten Buleleng dalam mengelola kinerja tenaga medis dan paramedis yang ada.

Pihak manajer dapat mengembangkan mekanisme yang dapat mengarahkan SDM-nya

berperilaku disiplin. Melalui hal-hal seperti tertib diri, insentif kecil secara periodik

pemberian kartu hadir tepat waktu, kartu tepat kerja, dan yang lain, dapat dikembangkan

Page 119: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

102

untuk membangun perilaku disiplin tersebut. Atau juga melalui hal lain yang relevan

dengan kondisi RSUD kabupaten Buleleng.

Demikian juga dengan profesionalisme, secara periodik perlu dilakukan upaya

peningkatan. Karena profesionalisme akan cepat dimiliki bila diarahkan secara tepat,

seperti mengikuti pelatihan/seminar, diskusi bersama dengan pakar lain secara teratur,

dan menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit lain.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menyadari adanya keterbatasan dalam

penelitian.keterbatasan-keterbatasan itu meliputi :

Aspek internal :

a. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan berpikir peneliti sehingga tidak

bisa mengadakan penelitian secara maksimal. Dengan demikian kesimpulan

hanya diambil hanya berlaku terbatas pada perolehan data.

b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh kedisiplinan (X1) dan

profesionalisme (X2) terhadap kinerja tenaga medis dan paramedis RSUD

Kab. Buleleng sebesar 41.2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Dalam penelitian ini, penulis tidak membahas faktor lain tersebut karena

keterbatasan waktu.

Page 120: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

103

Aspek eksternal :

a. Kemungkinan terjadinya ketidaksempurnaan jawaban dari kuesioner yang

disebaban karena adanya keterbatasan pemahaman dan kesungguhan dari

responden.

b. Penelitian ini berupa studi kasus sehingga hasilnya hanya dapat berlaku di

RSUD Kab. Buleleng.

Page 121: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

104

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, R. Donald and Emory, C. William, (1996). Metode Penelitian Bisnis.Penerbit Erlangga. Jakarta: cetakan pertama.

Flippo, B. Erwin, (1987). Manajemen Personalia. Penerbit Erlangga. Jakarta: edisi keenam. Handoko, T. Hani, (2003). Manajemen. Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Yogyakarta:cetakan keduabelas. Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, (2003). Manajemen Sumber Daya

Manusia.Penerbit Graha Ilmu. Jakarta: edisi pertama.

Indrianto Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta: cetakan kedua.

Manullang, M, (1992). Dasar-dasar Manajemen. Penerbit Ghalia

Indonesia. Jakarta: cetakan kelima belas.

Nawawi, H. Hadari, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta: cetakan keenam.

Tedjosaputro, Liliana, Dr, SH, MH. (1995). Etika profesi Notaris. Penerbit

Bigraf Publishing Yogyakarta. Yogyakarta: cetakan pertama. Mahsun, Mohamad, SE, M.Si, AK. ( 2006). Pengukuran Kierja Sektor

Publik. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta: edisi pertama.

Siagian, Sondang P. (1986). Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan

Strategi Organisasi. Jakarta: Haji Mas Agung. Simmora, Henry. (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Prehallindo. Siswanto, Bedjo. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Page 122: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

105

Sugiyono, (2005). Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung: cetakan Ketujuh.

Sugiyono, (2002). Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta.

Bandung: Cetakan kesembilan. Prawira. TB. Sjafari Mangku. Prof. Dr. Ir dan Hubeis, Aida Dr. Ir.

Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Penerbit Gahlia Indonesia.

Wuri, Yosephin, (2005). Statistika II. Penerbit: USD, Yogyakarta.

Page 123: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

LAMPIRAN

Page 124: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Hal : Permohonan pengisian kuesioner

Lampiran : 1 Berkas

Kepada

YTH; Bapak / Ibu / Saudara / i

Di

Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : I Made Hendra Sanjaya Pemecutan

Mahasiswa : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Nim : 042214118

Sedang mengadakan penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS” pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Buleleng.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaan dari bapak/ibu/saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa pengaruh atau paksaan dari siapapun.

Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah yang berkaitan dalam hal penyususnan skripsi. Oleh karena itu, saya akan merahasiakan semua identitas bapak/ibu/saudara/i berikan. Atas kerjasama dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

( Made Hendra Sanjaya P.)

Page 125: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

KUESIONER

Petunjuk pengisian kuesioner

1. Berikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda.

2. Untuk setiap pertanyaan hanya boleh memilih satu jawaban saja.

I. Identitas Responden

1. Jenis Kelamin ? a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia anda ?

a. 20th – 29th b. 30 th – 39 th c. 40 th – 49 th d. Lebih dari50 th

3. Bidang pekerjaan/jabatan anda ?

3.1 MEDIS

a. Dokter spesialis b. Dokter umum c. Dokter gigi dan mulut

3.2 PARA MEDIS

a. SPK b. AKPER c. S.1 Keperawatan d. PKC e. Bidan f. SPRG

4. Pendapatan perbulan ? a. Rp. 2.000.000.- Rp.2.900.000. b. Rp. 3.000.000. - RP. 3.900.000. c. ≥Rp. 4.000.000.

Page 126: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

II. Variabel Bebas ( independent variable)

Beri tanda (X) pada kolom yang menurut anda tepat dengan keadaan saat ini.

A. Kedisiplinan No.

Kedisiplinan

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

1 Setiap hari saya masuk dan pulang kerja selalu tepat waktu

2 Saya selalu menggunakan seragam yang telah ditentukan ketika bekerja

3 Sarana dan prasarana rumah sakit saya gunakan dengan sebaik-baiknya

4 Tugas dan kewajiban yang diberikan saya laksanakan dengan penuh tanggungjawab

5 Patuh dan taat terhadap peraturan rumah sakit

6 Memberitahukan bila tidak masuk kerja

7 Siap menerima sanksi jika melanggar peraturan

8 Melaksanakan semua kebijakan rumah sakit

9 Bersedia dan mau menerima segala tindakan korektif

Page 127: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

B. Profesionalisme No.

Profesionalisme

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

1 Sikap hormat kepada atasan dan kepada pegawai lainnya

2 Tugas dan kewajiban saya laksanakan sesuai dengan norma yang berlaku

3 Selalu berusaha mengembangkan keterampilan yang dimilki

4 Mencari cara-cara baru sebagai upaya meningkatkan kualitas pekerjaan

5 Mengabdikan diri untuk kepentingan organisasi dan masyarakat

6 Sikap mau belajar secara berkelanjutan

7 Menyelesaikan masalah yang berorientasi pada efesiensi dan produktivitas

8 Menerapkan keahlian dalam setiap pekerjaan

9 Keahlian yang dimilki sesuai dengan bidang pekerjaan

10 Menyumbangkan pikiran untuk memajukan keterampilan dan untuk kepentingan organisasi

11 Mengutamakan kepentingan masyarakat

Page 128: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

III. Variabel Terikat (dependent variable).

Beri tanda (X) pada kolom yang menurut anda tepat dengan keadaan saat ini.

Kinerja tenaga medis dan para medis

No.

Kinerja Pegawai

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

1 Tugas dan kewajiban dikerjakan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu

2 Jam kerja dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

3 Semua peraturan rumah sakit dipatuhi dan dilaksanakan tanpa paksaan

4 Sikap saling menghormati diantara para pegawai

5 Siap menerima sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan

6 Kualitas pekerjaan dan pelayanan terus meningkat

7 Menunjukan loyalitas terhadap pekerjaan dan rumah sakit

8 Tenaga medis dan para medis menjalankan tugas dengan disiplin dan profesionalisme yang tinggi

9 Pasien dirawat dengan sebaik-baiknya

10 Pekerjaan diselesaikan sampai tuntas

Page 129: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Case Summaries

43 55 3945 55 3745 55 4236 45 4036 43 3545 35 3443 35 3243 35 3944 37 4239 35 3535 36 4538 35 4533 36 3535 35 3537 35 3534 38 3835 38 3932 49 4035 38 3937 39 4040 52 4535 37 3742 45 4536 54 4433 40 3935 40 4033 45 4035 39 3936 40 4537 40 4036 47 3938 53 4139 55 4245 55 4737 49 4036 47 3934 48 3835 44 3837 44 4036 44 3938 53 4136 44 3936 46 3938 49 4136 55 40

123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839404142434445

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis

Page 130: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Case Summaries

40 55 4432 41 3436 45 3941 55 4432 38 3338 46 4135 44 3833 40 3539 49 4240 50 4337 47 4039 50 4239 55 4242 55 4539 51 4237 44 4039 54 4234 44 3638 55 4139 52 4333 44 3637 42 4033 42 3636 44 4037 42 4038 48 4035 39 3840 43 4335 49 3835 43 3833 44 3442 51 4445 55 4740 51 4340 51 4335 44 3843 52 4543 55 4638 45 4134 43 3638 44 4138 45 4139 47 4240 44 3836 54 43

464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475767778798081828384858687888990

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis

Page 131: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Case Summaries

37 44 4037 46 4040 44 3838 46 4136 44 3938 44 4035 50 4335 44 3837 45 4037 45 40

100 100 100

919293949596979899100

NTotal

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y Kinerja TenagaMedis dan Para Medis

Kedisiplinan

4 4 5 5 5 5 5 5 5 435 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 5 5 5 5 5 5 5 454 4 4 4 4 4 4 4 4 364 4 4 4 4 4 4 4 4 365 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 5 5 5 5 5 4 4 434 5 5 5 5 5 4 5 5 435 5 5 5 5 5 5 5 4 443 4 4 4 5 5 5 4 5 394 5 4 3 2 3 4 5 5 354 5 4 5 4 4 4 4 4 384 4 4 3 4 3 4 3 4 333 5 4 5 4 3 4 3 4 354 5 4 4 5 3 5 3 4 373 4 4 3 4 3 5 4 4 343 4 3 4 3 4 4 5 5 353 4 4 4 4 4 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 3 4 354 5 4 5 3 5 4 3 4 374 5 4 5 4 5 4 4 5 404 4 4 3 4 4 3 5 4 355 4 4 4 5 5 5 5 5 424 4 4 4 3 4 5 3 5 363 4 4 4 4 3 3 4 4 334 4 3 4 3 4 4 4 5 354 4 4 5 3 2 5 1 5 334 4 3 4 4 4 4 4 4 354 4 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 4 4 5 4 4 5 37

123456789101112131415161718192021222324252627282930

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1

Page 132: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Kedisiplinan

5 3 3 4 5 5 4 4 3 364 3 4 4 5 5 5 4 4 384 3 5 5 4 5 4 4 5 395 5 5 5 5 5 5 5 5 453 4 3 4 4 5 5 4 5 374 3 4 4 3 5 4 4 5 363 3 5 4 4 3 4 5 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 354 5 4 4 4 4 4 4 4 374 3 4 5 3 3 5 4 5 363 5 4 4 5 4 4 4 5 384 4 4 4 4 4 4 4 4 363 5 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 5 5 5 4 3 5 385 4 4 4 4 3 4 4 4 365 4 5 4 5 3 4 5 5 403 4 3 4 3 4 3 5 3 324 4 4 4 4 4 4 4 4 365 4 5 5 4 5 4 4 5 413 3 3 5 3 3 3 5 4 324 4 5 5 4 4 4 4 4 384 3 3 5 4 4 4 4 4 354 3 3 3 4 4 4 5 3 334 4 4 4 3 5 5 5 5 394 5 3 4 5 5 5 5 4 405 4 4 4 4 4 4 4 4 375 3 5 5 5 5 4 4 3 394 4 4 3 5 5 4 5 5 395 4 3 5 5 5 5 5 5 424 5 5 4 4 4 5 4 4 394 4 5 4 4 4 4 4 4 373 5 3 5 4 5 4 5 5 393 3 4 3 4 5 3 5 4 345 4 5 4 4 5 4 4 3 385 5 4 4 4 5 4 4 4 393 4 3 5 3 4 4 4 3 333 4 5 3 5 5 5 3 4 373 4 4 3 3 3 4 5 4 334 4 4 4 4 4 4 4 4 364 5 2 5 3 4 5 4 5 375 4 5 4 4 4 4 3 5 383 3 4 4 4 3 4 5 5 354 4 5 5 4 4 5 4 5 405 3 5 4 3 3 5 3 4 354 3 4 4 4 4 4 4 4 353 3 3 5 5 4 3 3 4 33

31323334353637383940414243444546474849505152535455565758596061626364656667686970717273747576

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1

Page 133: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Kedisiplinan

4 4 4 5 5 5 5 5 5 425 5 5 5 5 5 5 5 5 455 5 4 4 5 4 3 5 5 404 4 5 5 4 5 4 4 5 404 4 3 3 3 4 4 5 5 355 5 5 5 4 5 4 5 5 435 5 5 5 5 5 4 5 4 434 4 4 4 4 5 5 4 4 385 3 3 3 4 4 4 4 4 343 5 5 4 4 4 4 5 4 384 4 4 5 4 4 4 5 4 385 4 5 5 4 3 4 4 5 394 5 5 5 5 4 4 4 4 404 4 4 4 4 4 4 4 4 363 4 4 4 4 5 4 4 5 373 5 4 5 5 3 5 4 3 374 4 4 4 4 5 5 5 5 404 3 4 5 4 4 5 5 4 385 5 4 4 3 4 3 4 4 364 4 5 4 5 5 4 3 4 384 4 4 3 5 5 4 3 3 353 5 4 4 3 5 3 4 4 354 4 4 4 4 5 4 4 4 374 4 4 4 5 4 4 4 4 37

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

7778798081828384858687888990919293949596979899100

NTotal

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1

Page 134: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Profesionalisme

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 454 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 433 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 353 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 353 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4 355 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 373 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 355 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 363 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 353 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 364 3 4 2 4 3 4 2 2 3 4 354 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 354 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 384 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 384 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 494 5 3 4 4 4 2 3 2 4 3 385 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 395 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 524 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 375 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 455 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 545 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 403 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 404 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 453 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 395 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 405 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 403 4 5 4 5 4 5 4 5 5 3 475 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 535 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 3 5 5 5 4 3 4 5 495 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 474 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 484 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 3 4 5 3 4 4 3 4 4 5 445 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 534 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 465 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 495 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839404142434445

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

X2.6

X2.7

X2.8

X2.9

X2.10

X2.11 X2

Page 135: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Profesionalisme

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 3 4 4 3 3 3 5 3 5 4 415 4 4 3 3 4 3 5 5 5 4 455 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 553 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 385 4 5 4 4 5 3 5 4 3 4 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 3 5 3 3 4 3 4 3 5 3 403 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 495 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 505 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 474 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 505 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 544 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 524 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 443 3 3 4 5 5 3 5 4 4 3 424 3 5 3 3 4 5 4 3 5 3 424 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 424 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 483 3 3 5 5 3 4 4 3 3 3 394 3 4 3 4 5 3 4 3 5 5 435 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 495 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 434 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 515 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 555 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 513 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 525 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 454 5 3 5 3 5 3 4 3 3 5 433 4 3 5 5 3 3 5 4 4 5 444 5 3 4 3 5 3 5 5 5 3 455 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 474 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 54

464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475767778798081828384858687888990

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

X2.6

X2.7

X2.8

X2.9

X2.10

X2.11 X2

Page 136: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Profesionalisme

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 3 3 5 5 4 5 3 4 5 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 5 5 5 3 3 3 4 5 4 4 464 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 445 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 504 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 453 4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 45

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

919293949596979899100

NTotal

X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

X2.6

X2.7

X2.8

X2.9

X2.10

X2.11 X2

Page 137: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 394 4 3 4 4 3 4 4 4 3 375 4 4 4 4 4 4 4 4 5 424 4 4 4 4 4 4 4 4 4 403 4 3 4 3 4 3 4 4 3 354 3 3 2 4 3 4 3 4 4 344 3 3 3 4 3 3 3 3 3 324 4 4 4 4 4 3 4 4 4 395 4 4 4 4 4 5 4 4 4 424 3 3 3 4 3 3 4 4 4 354 4 5 5 5 4 4 4 5 5 455 5 5 4 4 4 4 5 4 5 454 4 3 3 3 4 4 3 4 3 354 4 3 3 4 4 4 3 3 3 354 5 3 3 4 3 3 3 4 3 355 4 4 3 3 3 4 4 4 4 384 4 4 3 4 4 4 4 4 4 394 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 4 4 3 3 4 3 4 4 5 394 5 4 3 3 4 4 4 4 5 405 5 5 4 4 4 5 4 4 5 454 4 4 3 3 4 4 3 4 4 374 5 5 5 5 5 4 4 4 4 454 4 4 5 5 5 5 4 4 4 444 4 4 4 3 4 4 4 4 4 394 4 5 5 4 4 3 3 4 4 405 4 4 4 4 4 3 5 4 3 404 4 4 3 4 4 4 4 4 4 395 5 5 5 4 4 4 4 5 4 454 4 4 4 4 4 4 4 4 4 404 3 5 4 4 3 4 4 3 5 395 3 4 5 5 3 3 5 3 5 414 3 5 4 4 5 5 4 4 4 425 5 5 4 4 5 5 5 4 5 474 4 4 3 3 3 5 4 5 5 405 4 3 4 4 3 3 5 5 3 393 3 5 5 3 4 4 3 5 3 384 4 4 4 4 4 3 4 4 3 385 3 3 5 3 4 5 4 3 5 404 3 3 5 5 3 4 5 4 3 395 5 5 4 3 3 4 5 4 3 413 3 4 5 5 5 3 3 3 5 394 4 4 4 3 4 4 4 4 4 393 3 3 4 5 4 5 5 4 5 413 4 3 5 4 4 3 5 4 5 405 5 5 3 5 4 5 4 3 5 44

12345678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y

Page 138: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 344 5 4 3 3 4 3 5 5 3 394 5 5 5 5 3 4 5 4 4 443 3 3 3 4 3 4 3 3 4 333 3 4 5 4 5 3 5 4 5 414 3 3 4 3 5 4 3 4 5 384 3 4 3 4 3 3 4 3 4 355 5 4 4 4 4 4 4 4 4 423 3 4 4 5 5 5 4 5 5 434 4 5 4 4 3 4 3 5 4 404 4 4 4 5 4 4 4 4 5 424 5 3 5 4 5 4 4 4 4 424 5 4 3 5 4 5 5 5 5 455 4 4 4 4 4 5 4 4 4 424 5 4 4 3 5 4 4 4 3 404 4 5 5 4 4 4 4 4 4 424 3 3 3 3 5 4 3 4 4 364 5 4 3 4 5 4 4 5 3 415 5 5 4 4 4 4 4 4 4 433 4 5 3 3 4 3 3 4 4 364 3 4 4 3 4 4 5 4 5 404 4 3 4 3 4 4 3 4 3 364 4 4 3 5 4 3 4 4 5 404 5 4 3 4 4 4 4 4 4 404 3 4 3 5 4 5 5 3 4 405 3 5 3 4 4 3 3 5 3 385 4 4 4 5 4 4 4 4 5 434 4 4 4 3 4 4 4 4 3 383 5 4 3 4 3 5 4 4 3 384 3 4 3 3 4 3 3 3 4 345 5 4 4 4 4 4 5 4 5 445 5 5 5 5 5 4 3 5 5 474 5 5 3 5 5 5 3 5 3 434 5 4 4 4 5 4 4 5 4 433 4 4 3 3 4 4 4 4 5 384 5 5 3 5 4 5 5 4 5 453 4 5 5 4 5 5 5 5 5 463 5 4 5 5 3 4 4 5 3 415 3 3 3 4 3 3 5 4 3 363 3 5 4 3 5 5 4 4 5 414 5 4 4 5 5 5 3 3 3 413 3 5 5 5 3 5 5 3 5 424 4 5 3 3 3 3 5 3 5 385 4 5 4 5 4 5 4 4 3 434 4 4 4 4 4 4 4 4 4 404 4 3 5 4 4 5 3 5 3 40

47484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980818283848586878889909192

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y

Page 139: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 385 5 3 3 5 3 3 4 5 5 413 3 5 3 5 3 5 4 4 4 393 3 5 5 4 5 3 5 4 3 405 4 5 4 5 3 4 5 5 3 433 5 3 5 3 3 3 4 4 5 384 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 5 4 3 5 3 4 3 3 5 40

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

93949596979899100

NTotal

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y

>Error # 7003>The license for SPSS for Windows has expired.>This command not executed.

>Specific symptom number: 213

End of job: 0 command lines 1 errors 0 warnings 0 seconds

Page 140: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Autokorelasi dan Multikoliearitas

Descriptive Statistics

39.99 3.164 10037.51 3.227 10045.57 6.046 100

Y Kinerja Tenaga Medis dan Para MedisX1 KedisiplinanX2 Profesionalisme

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

X2 Profesionalisme,X1 Kedisiplinan

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.

Model Summaryb

.642a .412 .400 2.450 1.389Model1

R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.

ANOVAb

408.697 2 204.349 34.041 .000a

582.293 97 6.003990.990 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.

Coefficientsa

17.921 2.982 6.010 .000.295 .083 .301 3.553 .001.242 .044 .462 5.462 .000

(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Page 141: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Coefficientsa

.847 1.181

.847 1.181

(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme

Model1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisa.

Page 142: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Heteroscedasticity

.182

.069100

.069

.496100

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)NCorrelation Coefficient

Sig. (2-tailed)N

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Spearman's rho (Error Term)

3210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Reg

ress

ion

Stud

entiz

edR

esid

ual

Dependent Variable: Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

Scatterplot

Page 143: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

100.0000

2.42523.111.097

-.111

1.106

.173

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

e (Error Term)

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

10.005.000.00-5.00-10.00

e (Error Term)

30

25

20

15

10

5

0

Freq

uenc

y

Mean = -2.6368E-15Std. Dev. = 2.42523N = 100

Histogram

Page 144: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

100.0000

2.42523.111.097

-.111

1.106

.173

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

(Error Term)

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

1050-5

Observed Value

4

2

0

-2

-4

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of e (Error Term)

Page 145: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Frequencies

Statistics

100 100 1000 0 0

37.51 45.57 39.9937.00 45.00 40.00

35 44 403.227 6.046 3.164

32 35 3245 55 47

3751 4557 3999

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y Kinerja Tenaga Medisdan Para Medis

K_X1 Kedisiplinan

56 56.0 56.0 56.044 44.0 44.0 100.0

100 100.0 100.0

4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_X2 Profesionalisme

11 11.0 11.0 11.050 50.0 50.0 61.039 39.0 39.0 100.0

100 100.0 100.0

3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medis

5 5.0 5.0 5.074 74.0 74.0 79.021 21.0 21.0 100.0

100 100.0 100.0

3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 146: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Frequencies

Statistics

30 30 300 0 0

37.73 41.37 39.3336.00 39.00 39.00

35 35 39a

4.093 6.856 3.66132 35 3245 55 45

1132 1241 1180

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y KinerjaTenaga Medis

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

K_X1 Kedisiplinan

19 63.3 63.3 63.311 36.7 36.7 100.030 100.0 100.0

4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_X2 Profesionalisme

11 36.7 36.7 36.713 43.3 43.3 80.0

6 20.0 20.0 100.030 100.0 100.0

3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_Y Kinerja Tenaga Medis

2 6.7 6.7 6.722 73.3 73.3 80.0

6 20.0 20.0 100.030 100.0 100.0

3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 147: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Frequencies

Statistics

70 70 700 0 0

37.41 47.37 40.2737.00 46.00 40.00

38 44 402.805 4.660 2.909

32 38 3345 55 47

2619 3316 2819

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y Kinerja Tenaga ParaMedis

K_X1 Kedisiplinan

37 52.9 52.9 52.933 47.1 47.1 100.070 100.0 100.0

4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_X2 Profesionalisme

37 52.9 52.9 52.933 47.1 47.1 100.070 100.0 100.0

4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_Y Kinerja Tenaga Para Medis

3 4.3 4.3 4.352 74.3 74.3 78.615 21.4 21.4 100.070 100.0 100.0

3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 148: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Frequencies

Statistics

100 100 1000 0 0

37.51 45.57 39.9937.00 45.00 40.00

35 44 403.227 6.046 3.164

32 35 3245 55 47

3751 4557 3999

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximumSum

X1 Kedisiplinan

X2 Profesionalisme

Y KinerjaTenaga Medis

K_X1 Kedisiplinan

56 56.0 56.0 56.044 44.0 44.0 100.0

100 100.0 100.0

4 Tinggi (> 30.60 - 37.80)5 Sangat Tinggi (> 37.80 - 45)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_X2 Profesionalisme

11 11.0 11.0 11.050 50.0 50.0 61.039 39.0 39.0 100.0

100 100.0 100.0

3 Sedang (> 28.60 - 37.40)4 Tinggi (> 37.40 - 46.20)5 Sangat Tinggi (> 46.20 - 55)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

K_Y Kinerja Tenaga Medis

5 5.0 5.0 5.074 74.0 74.0 79.021 21.0 21.0 100.0

100 100.0 100.0

3 Sedang (> 26 - 34)4 Tinggi (> 34 - 42)5 Sangat Tinggi (> 42 - 50)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 149: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Regression

Descriptive Statistics

39.99 3.164 10037.51 3.227 10045.57 6.046 100

Y Kinerja Tenaga Medis dam Para MedisX1 KedisiplinanX2 Profesionalisme

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinan

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.

Model Summary

.642a .412 .400 2.450Model1

R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.

ANOVAb

408.697 2 204.349 34.041 .000a

582.293 97 6.003990.990 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2 Profesionalisme, X1 Kedisiplinana.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisb.

Coefficientsa

17.921 2.982 6.010 .000.295 .083 .301 3.553 .001.242 .044 .462 5.462 .000

(Constant)X1 KedisiplinanX2 Profesionalisme

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Y Kinerja Tenaga Medis dan Para Medisa.

Page 150: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Reliability

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.8025a

.6534b

9.577.732.734

.728

ValueN of Items

Part 1

ValueN of Items

Part 2

Total N of Items

Cronbach's Alpha

Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length

Spearman-BrownCoefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: X1.1 Kedisiplinan, X1.2 Kedisiplinan, X1.3 Kedisiplinan, X1.4 Kedisiplinan,X1.5 Kedisiplinan.

a.

The items are: X1.6 Kedisiplinan, X1.7 Kedisiplinan, X1.8 Kedisiplinan, X1.9 Kedisiplinan.b.

Item-Total Statistics

33.77 13.289 .619 .79233.33 14.644 .488 .80933.60 13.490 .700 .78733.47 13.637 .517 .80333.63 12.792 .578 .79633.60 12.041 .665 .78333.43 13.978 .483 .80733.73 12.961 .425 .82333.30 14.976 .331 .822

X1.1 KedisiplinanX1.2 KedisiplinanX1.3 KedisiplinanX1.4 KedisiplinanX1.5 KedisiplinanX1.6 KedisiplinanX1.7 KedisiplinanX1.8 KedisiplinanX1.9 Kedisiplinan

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 151: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Reliability

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.7746a

.8255b

11.877.935.935

.934

ValueN of Items

Part 1

ValueN of Items

Part 2

Total N of Items

Cronbach's Alpha

Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length

Spearman-BrownCoefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: X2.1 Profesionalisme, X2.2 Profesionalisme, X2.3 Profesionalisme,X2.4 Profesionalisme, X2.5 Profesionalisme, X2.6 Profesionalisme.

a.

The items are: X2.7 Profesionalisme, X2.8 Profesionalisme, X2.9 Profesionalisme,X2.10 Profesionalisme, X2.11 Profesionalisme.

b.

Item-Total Statistics

37.23 41.289 .479 .89537.40 40.938 .603 .88937.63 39.413 .594 .88937.63 39.482 .587 .88937.60 39.007 .581 .89037.63 38.585 .674 .88437.80 39.752 .569 .89037.63 37.689 .665 .88538.03 35.620 .809 .87537.67 38.644 .696 .88337.40 41.283 .675 .887

X2.1 ProfesionalismeX2.2 ProfesionalismeX2.3 ProfesionalismeX2.4 ProfesionalismeX2.5 ProfesionalismeX2.6 ProfesionalismeX2.7 ProfesionalismeX2.8 ProfesionalismeX2.9 ProfesionalismeX2.10 ProfesionalismeX2.11 Profesionalisme

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 152: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME

Reliability

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.7245a

.6665b

10.707.828.828

.818

ValueN of Items

Part 1

ValueN of Items

Part 2

Total N of Items

Cronbach's Alpha

Correlation Between FormsEqual LengthUnequal Length

Spearman-BrownCoefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: Y.1 Kinerja Tenaga Medis, Y.2 Kinerja Tenaga Medis, Y.3 KinerjaTenaga Medis, Y.4 Kinerja Tenaga Medis, Y.5 Kinerja Tenaga Medis.

a.

The items are: Y.6 Kinerja Tenaga Medis, Y.7 Kinerja Tenaga Medis, Y.8 KinerjaTenaga Medis, Y.9 Kinerja Tenaga Medis, Y.10 Kinerja Tenaga Medis.

b.

Item-Total Statistics

35.10 11.886 .363 .82035.23 11.220 .513 .80635.43 9.357 .812 .76835.60 9.766 .616 .79535.47 11.775 .332 .82435.47 11.223 .565 .80235.50 11.500 .386 .81935.50 11.362 .492 .80835.33 11.954 .510 .81135.37 10.654 .527 .805

Y.1 Kinerja Tenaga MedisY.2 Kinerja Tenaga MedisY.3 Kinerja Tenaga MedisY.4 Kinerja Tenaga MedisY.5 Kinerja Tenaga MedisY.6 Kinerja Tenaga MedisY.7 Kinerja Tenaga MedisY.8 Kinerja Tenaga MedisY.9 Kinerja Tenaga MedisY.10 Kinerja Tenaga Medis

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 153: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME
Page 154: ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROFESIONALISME