pengaruh kedisiplinan dan pelatihan terhadap …
TRANSCRIPT
PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN
TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN
PT. ORIENTAL CERAMIK INDONESIA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjan (S1)
Diajukan Oleh:
BAMBANG PRIAMBODO
NIM : 111511280
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI - 2019
i
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya,
Nama : BAMBANG PRIAMBODO
NIM : 111.511.280
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah
hasil karya saya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
pada program sarjana ini ataupun program lain. Karya ini adalah milik saya,
karena itu bertanggung jawabnya berada dipundak saya. Apabila dikemudian hari
ternyata ini tidak benar, maka saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi
sebagaimana mestinya.
Bekasi, 17 Oktober 2019
BAMBANG PRIAMBODO
NIM: 111.511.280
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
Nama : BAMBANG PRIAMBODO
NIM : 111511280
Kelas : MA 15 E1
Konsentrasi : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Judul Proposal : PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN
TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN
Bekasi, 15 Oktober 2019
Dosen Pembimbing,
Dr. Muhammad Sapruwan SE, M.Si
NIDN: 0428096608
iii
PENGARUH KEDISIPLIN DAN PELATIHAAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT ORIENTAL CERAMIK
INDONESIA
BAMBANG PRIAMBODO
NIM: 111.511.280
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari Kamis tanggal 17
bulan Oktober tahun 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita
Bangsa
Ketua Penguji Tanda Tangan
Nama : Dr. Retno Purwani Setyaningrum SE.,MM
NIDN : 0429116301 .......................
Ketua Penguji Tanda Tangan
Nama : Ahmad Gunawan LC.,MM
NIDN : 0404038404 ......................
Ketua Penguji Tanda Tangan
Nama : Dr. Muhammad Sapruwan SE, M.Si
NIDN : 0428096608 .......................
Menyetujui,
Kaprodi Manajemen, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pelita Bangsa Bisnis dan Ilmu Sosial,
Yunita Ramadhani DS.,SE.,MSc Preatmi Nurastuti, S.E.,M.M
NIDN : 0406068402 NIDN : 0404046508
iv
ABSTRAK
PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT ORIENTAL CERAMIK INDONESIA
Oleh
BAMBANG PRIAMBODO
NIM : 111511280
Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong perusahan untuk
memaksimalkan produktivitas karyawan. Kedisplinan dan pelatihan karyawan
merupakan kunci untuk mencapai hasil produktivitas perusahan yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan dan pelatihan
terhadap produktivitas karyawan PT. Oriental Ceramik Indonesia. Jumlah sampel
yang digunkan dalam penelitian ini adalah 64 responden. Metode analisis yang
digunakan yaitu analisis linear berganda dan analisis regresi sederhana. Dari hasil
pengujian dapat disimpulkan bahwa secara parsial kedisiplinan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan nilai t
hitung sebesar 2.703 dan tingkat signifikasinya sebesar 0.009 dan pelatihan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dengan
nilai t hitung sebesar 3.851 dan tingkat signifikasinya sebesar 0,000 dan secara
simultan atau bersama-sama kedisplinan dan pelatihan berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan dengan nilai t hitung sebesar 23.478 dan singkat
signifikasinya sebesar 0,00.
Kata Kunci : Kedisplinan, Pelatihan, Produktivitas
v
ABSTRACT
EFFECT OF DISCIPLINE AND CUSTOMER ON PRODUCTIVITY OF
EMPLOYEES PT. INDONESIA CERAMIK ORIENTAL
Increasing business competition drives companies to maximize employee
productivity. Discipline and employee training are the keys to achieving optimal
company productivity results. This study aims to determine the effect of discipline
and training on employee productivity of PT. Oriental Ceramik Indonesia. The
number of samples used in this study were 64 respondents. The analytical method
used is multiple linear analysis and simple regression analysis. From the test
results it can be concluded that partially disciplined has a positive and significant
effect on employee productivity with a t value of 2.703 and a significance level of
0.009 and training has a positive and significant effect on employee productivity
with a t value of 3.851 and a significance level of 0.000 and Simultaneously or
together discipline and training affect employee productivity with a t value of
23.478 and a short significance of 0.00.
Keywords: Discipline, Training, Productivity
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alla SWT, karena hanya atas rahmat dan
ridho-Nya maka Skripsi dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan dan pelatihaan
terhadap produktivitas karyawan pada PT Oriental Ceramik Indonesia” ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi pada Jenjang Sarjana – Program Studi Manajemen
Universitas Pelita Bangsa.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. H. Moch. Mardiana, SE.,MSc. Selaku ketua Yayasan Universitas
Pelita Bangsa
2. Dosen pembimbingin skripsi Dr. Muhamad Sapruwan.,MSi
3. Ibu Yunita Ramadhani DS,.SE.,MSc. Selaku Ketua Program Sarjana –
Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
4. Bapak Yuan Badrianto,S.PSI.,MM., yang telah memberikan arahan ketika
proses pengujian Proposal Skripsi.
5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa
angkatan 2015.
6. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan
semangat.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal
skripsi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari penyusunan proposal skripsi (laporan praktek kerja
nyata) ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran serta kritik yang membangun
sangat kami harapkan. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bekasi, 29 September 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................6
2.1 Landasan Teori ................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Produktivitas .......................................................... 6
2.1.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruih Produktivitas ............... 6
2.1.1.2 Indikator Produktivitas .......................................................... 7
2.1.2 Pengertian Kedisiplinan ............................................................ 8
2.1.2.1 Faktor-Faktor Kedisiplinan .....................................................9
2.1.2.1 Indikator Kedisiplinan ......................................................... 11
2.1.3 Pengertian Pelatihan ............................................................... 14
2.1.3.1 Faktor-faktor Program Pelatihan Perlu Dilakukan .............. 15
2.1.3.2 Indikator Pelatihan ............................................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 20
viii
2.3 Hipotesis ......................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................27
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 27
3.3 Kerangka Konsep ............................................................................ 29
3.3.1 Desain Penelitian .................................................................... 29
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................... 30
3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel ................................................. 38
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39
3.6 Metode Analisis Data ..................................................................... 40
3.6.1 Metode Pengujian Instrumen ................................................. 40
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 43
3.6.3 Uji Analisis Regresi ............................................................... 45
3.6.4 Koefisien Determinasi ........................................................... 46
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ......................................48
4.1 Sejarah PT Oriental Ceramik Indonesia ...................................................... 48
4.2 Struktur Organisasi PT Oriental Ceramik Indonesia ................................... 50
4.3 Kegiatan Operasional Objek Penelitian....................................................... 51
4.4 Kebijakan Perusahan ....................................................................................51
4.5 Karakteristik Responden ..............................................................................53
BAB V HASIL PENELITIAN ..............................................................................54
5.1 Analisis Data Penelitian ............................................................................... 54
5.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas .................................................................54
5.1.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................57
5.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................62
5.1.4 Uji Hipotesis ........................................................................................66
5.1.5 Uji Determinasi ....................................................................................68
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................63
5.2.1 Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas Karyawan .........................69
5.2.2 Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Karyawan .......................69
BAB VI KESIMPULAN .......................................................................................71
ix
6.1 Kesimpulan .............................................................................................71
6.2 Saran........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiii
LAMPIRAN ...........................................................................................................74
x
DAFTAR TABEL 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ..........................................................................28
3.2 Definisi Operasional Variabel .....................................................................32
3.3 Skala Likert .................................................................................................40
5.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................................53
5.4 Uji Validitas Disiplin………….……...........................................................54
5.5 Uji Validitas Pelatihan……..........................................................................55
5.6 Uji Validitas Produktivitas...........................................................................55
5.8 Uji Reliabilitas Disiplin…..……..................................................................56
5.9 Uji Reliabilitas Pelatihan…………..............................................................57
5.10 Uji Reliabilitas Produktivitas ......................................................................57
5.11 Uji Multikolinieritas ....................................................................................61
5.12 Hasil Linear Berganda ………………….....................................................63
5.13 Uji t ..............................................................................................................67
5.14 Uji Determinasi ............................................................................................68
xi
DAFTAR GAMBAR 3.1 Desain Penelitian .........................................................................................29
4.1 Struktur Organisasi ......................................................................................50
5.1 Jumlah Responden Berdasarkan pendidikan................................................53
5.2 Uji Normalitas P-P Plot ...............................................................................58
5.3 Grafik Histogram .........................................................................................59
5.4 Uji Heterokedastisitas Scattplot ...................................................................61
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Maping Jurnal ................................................................................74
Lampiran 2 Data Pertanyaan Kuesioner ...........................................................77
Lampiran 3 Tabulasi Kuesioner ........................................................................82
Lampiran 4 Output SPSS ..................................................................................88
Lampiran 5 t Tabel ……………........................................................................94
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi perkembangan berjalan begitu cepat, kita semua
dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Tidak hanya
teknologi saja perekonomianpun berkembang begitu cepatnya, para pelaku
ekonomi harus selelu berinovosi dan menjaga kualitas produknya, perusahaan
dalam berinovasi dan menjaga kualitas produknya tentunya harus didukung oleh
semua pihak tanpa terkecuali, baik itu pihak internal dan eksternal. Pihak
eksternal memiliki peranan yang penting terhadap keberlanjutan perusahaan,
pihak eksternal juga harus ambil bagian dalam setiap keputusan atau kebijakan
yang diterapkan oleh perusahan, sama halnya dengan pihak eksternal pihak
internalpun perusahaan memegang peranan penting dalam menjalankan
aktifitasnya, untuk menjalankan aktifitas perusahan harus didukung dengan
sumber daya manusia yang berkompeten, sumber daya manusia yang
berkompeten adalah sumber daya manusia yang terlatih atau terdidik baik itu
secara pengetahuan (knowlage), ketrampilan (skill) dan memilki etika yang baik.
Sumber daya manusia yang berkompeten juga harus memiliki kedisiplinan yang
baik. Sumber daya manusia yang dimilki perusahan yang berkompeten dan
disiplin akan mendorong produktivitas karyawan yang maksimal.
Handayani dkk (2018) menyatakan bahwa pentinya arti produktivitas
dalam meningkatkan kesejahteraan nasional telah disadari secara universal.
Produktivitas merupakan salah satu faktor kunci pendorong ekonomi sacera
2
optimal. Peningkatan produktivitas karyawan merupakan tanggung jawab dari
semua pihak. Perusahaan menyedikan saran, fasilitas, pelatihan, alat dan prasarana
lainya, sementara karyawan berkewajiban menampilkan etos kerja, disiplin kerja
yang baik dan berinisiatif untuk melakukan perbaikan hasil kerja secara berkala.
Perusahaan dalam mencapai produktivitas yang diharapkan perlu memperhatikan
masalah kedisplinan dan pelatihan bagi karyawan, karena dengan produktivitas
yang tinggi akan mejamin keeksisan suatu perusahaan. Peningkataan
produktivitas merupakaan salah satu faktor kunci bagi perkembangan suatu
perusahaan supaya dapat maju.
Produktivitas suatu perusahan harus bisa menajamin kualitas dan
kuantitas produknya, dalam mencapai itu semua dibutuhkan karyawan yang
memiliki disiplin yang baik. Menurut Syahrul dkk (2016) dalam penelitianya
mengemukakan bahwa disiplin merupakan kesadaran dan kesedian dari setiap
kariawan untuk menaati semua peraturan perusahaan dan morma-norma social
yang berlaku dan dalam penelitianya menunjukan bahwa kedesiplinan
berpengaruh positif dan siginifkan terhadap produktivitas. Oleh karena itu
perusahan harus menerapkan disiplin secara inclusive (menyeluruh) terhadap
seluruh karyawan tanpa terkecuali.
Produktivitas juga dipengaruih oleh sumber daya manusia yang terlatih
dan terdidik. Pelatihan menjadi penting dilakukan oleh perusahaan agar karyawan
menjadi terlatih dan terdidik. Menurut Lestari (2018) menununjukan bahwa
pelatihan berpengaruh positif dan disginifikan terhadap produktivitas karyawan.
Pelatihan harus dilakukan secara teratur dan berkala, pelatihan juga harus
3
desuiaikan dengan bidang pekerjaan karyawan masing-masing hal ini bertujuan
agar pelatihan yang diadakan menjadi efektif dan efisien. Produktivitas karyawan
akan tercapai dengan pelatihan yang berkesinambungan
Berdasarkan observasi yang masih dilakukan terdapat masalah yang
berkaiatan dengan produktivitas karyawan, masih banyak karyawan yang memilki
tingkat produktivitas yang rendah, berkaitan dengan latar belakang yang telah
diuraikan dan penilitian sebelumnya yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul’’Pengaruh Disiplin dan
Pelatihan Terhadap Produktivitas Karyawan’’
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah kedispilinan berpengaruh terhadaap produktivitas karyawan pada
PT Oriental Ceramik Indonesia?
2. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT
Oriental Ceramik Indonesia?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas
karyawan pada PT Oriental Ceramik Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan karyawan terhadap produktivitas
karyawan pada PT Oriental Ceramik Indonesia
4
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kegunaan
secara teoritis dan praktis kepada berbagai pihak yang membaca :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya pada
ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan
kedisiplinan dan pelatihan hubungannya dengan produktivitas
karyawan.
2. Kegunaan Praktis
Bagi manajemen perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat
menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan membantu dalam
kaitannya pelaksanaan kedisiplinan dan pelatihan karyawan untuk
mengoptimalkan produktivitas karyawan. Diharapkan manajemen
perusahaan dapat menerapkan kedisplinan dan pelatihan karyawan
guna mencapai hasil produktivitas karyawan yang optimal.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I : Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulis
BAB II : Bab ini berisi teori – teori yang mendukung penelitian ini yaitu
meliputi uraian secara toritis terhadap masalah penelitian. Beberapa pokok
bahasan yaitu pelatihan, disiplin kerja, produktivitas karyawan, penelitian
sebelumnya dan hipotesis penelitian.
5
BAB III : Bab ini meliputi jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian,
subjek dan objek penelitian, kerangka konsep, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta teknik pengujian instrumen.
BAB IV : Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian, visi
misi dan struktur organisasi.
BAB V : Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.
BAB VI : Penutup berisi kesimpulan dan saran yang dapat di rangkum dari
bab-bab ini sebelumnya
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Produktivitas
Assagaf dkk (2015) mendefinisikan bahwa produktivitas kerja sebagai
pembanding hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang
digunakan (input). Hasibuan (2005:160) mendefinisikan produksi kerja adalah
perbandingan antara ouput dengan input, dimana outputnya harus mempunyai
nilai tambah dan Teknik pengerjaannya yang lebih baik. Jika produktivitas naik
hanya dimungkinkan oleh adanya peningkataan efisiensi (waktu, bahan, tenaga)
dan sistem kerja, teknik dan adanya peningkatan ketrampilan dari tenagakerjanya.
Uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan serta
berkaitan erat dengan efektivitas dan efiensi, yang dimana menujukan tingkat
kemampuan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
2.1.1.1 Faktor-faktor Penentu Produktivitas
Menurut Soedarmayanti (1996:73) dalam Mila badriah (2015:184) ada
enam faktor yang utama yang menetukan produktivita tenaga kerja, yaitu:
1. Sikap kerja, seperti kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work).
2. Tingkat ketrampilan, yang ditentukan oleh Pendidikan, latihan dalam
manajemen dan supervise serta ketrampilan dalam Teknik industry.
7
3. Hubungan antara tenaga kerja dan pemimpin yang tercermin dalam usaha
Bersama antara pemimpin dan tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas.
4. Manajemen produktivitas, yaitu manajemen yang efisien mengenai sumber
dan sistem kerja untuk mencapai peningkataan produktivitas.
5. Efisien tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6. Kewirausahaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas
dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dan berusaha
2.1.1.2 Indikator Produktivitas
Menurut Sutrisno dalam jurnal Handayani Dan Wahyuhati (2018) untuk
mengukur produktivitas diperlukan indikator sebeagai berikut:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan
seorang karyawan sangat bergantung pada ketrampilan yang
dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
2. Meningkatkan hasil yang di capai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupkan
salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan
maupun yang menikmati hasil kerja tersebut.
3. Semangat kerja
Ini merupakan untuk menjadi baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
kemudian dibandingkan dengan hari sbelumnya.
8
4. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan
kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat
tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi. Sebab semakin
kuat tantanganya, pengembangan diri mutlak dilakukan.
5. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang
berlalu. Mutu merupakan hasil pekerjan yang dapat menunjukan
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan
untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan
sangat berguna bagi perusahan dan dirinya sendiri.
6. Efisensi
perbandingan antara yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek
produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan
bagi karyawan.
2.1.2 Pengertian Kedisiplinan
Menurut Sutrisno (2016: 96) Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma peraturan yang berlaku
diorganisasi. Disilin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan
organisasi, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan
memperlambat tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2019:193) kedisplinaan
adalah fungsi MSDM yang terpenting dan menjadi tolak ukur untuk
9
mengukur/mengetahui apakah fungsi-fungsi MSDM lainya secara kesuluruhan
telah dilaksanakan dengan baik atua tidak. Kedisiplinaan karyawan yang
baik,mencerminkan bahwa fungsi-fungsi MSDM telah dilaksanakan sesui dengan
rencana. Sebaliknya jika kedisiplinaan karyawan kurang baik, berarti peerapan
fungsi-fungsi MSDM pada perusahaan kurang baik. Jadi dapat dikatan
“kedisplinaan” menjadi kunci terwujudnya tujuan perusahaan,karyawan,dan
masyarakat. Dengan disisplin yang baik berarti karyawan sadar dan bersedia
mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
2.1.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo (2000) dalam Hasibuan (2016: 89-92) faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja adalah:
1. Besar Kecilnya Pemberian Kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin.
Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia
merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih
payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.
2. Ada Tidaknya Keteladanan Pimpinan dalam Perusahaan
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan
perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana
pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat
mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
3. Ada Tidaknya Aturan Pasti yang Dapat Dijadikan Pegangan
10
Pembinaan disiplin tidak dapat terlaksana dalam perusahaan, bila
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
bersama. Disiplin tdak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat
hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai
dengan kondisi dan situasi.
4. Keberanian Pimpinan dalam Mengambil Tindakan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk menagmbil tindakan yang sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan demikian adanya
tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada,
maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya
berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa
5. Ada Tidaknya Pengawasan Pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
6. Ada Tidaknya Perhatian Kepada Para Karyawan
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara
yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas
dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang
menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang
besar dari pimpinannya sendiri.
11
7. Diciptakan Kebiasaan-Kebiasaan Yang Mendukung Tegaknya
Disiplin Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain :
a. Saling menghormati, bila bertemu dilingkungan pekerjaan.
b. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga
para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.
c. Saling mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan,
apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan
mereka.
d. memberitahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja,
dengan menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa,
walaupun pada bawahan sekalipun.
2.1.2.2 Indikator Kedisiplinan
Menurut Fathoni (2006:127) dalam Syahrul dan Sari (2016) Indikator dari
kedisplinaan adalah sebagai beriku:
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan keampuan ikut mempengaruih tingkat kesiplinaan
karyawan. Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup mentang bagai karyawan. Hal ini berarti tujuan
(pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesui dengan
kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sunggu-
sungguh dan displin dalam mengerjakanya.
12
2. Teladan pemimpin
Teladan pemimpin sangat berperan dalam mentukan kedisiplinaan
karyawan karena pemimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
para bawahnya. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik,
jujur, adil serta sesui kata dan perbuatanya. Dengan teladan
pemimpin yang baik kedisiplinaanya bawahnya pun akan ikut baik.
3. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteran) ikut mempengaruih kedisiplinaan
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan
kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjanya. Jika
kecintaan karyawanya semakin baik terhadap pekerjaan,
kedisplinan mereka akan baik juga.
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting
dan minta diperlakukan sama seperti dengan manusia lainya.
5. Waskat
Waskat adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan,
memelihara kedisiplinaan, meningkatkan prestasi kerja,
mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem-sistem
kerja yang saling efektif, serta menciptakan sistem control yang
13
terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
6. Sangsi dan hukuman
Sangsi dan hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan. Dengan sangsi hukuman yang semakin
berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan
perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
7. Ketegasan
Ketegasan pemimpin menegur dan menghukum setiap karyawan
yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada
perusahan tersebut.
8. Hubungan kemanusian
Hubungan manusia yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptkan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang
terdiri dari direct single relationship, direct group relationship, dan
cross relationship hendaknya harmonis.
2.1.2.3 Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Karyawan
Disiplin adalah sikap ketersediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi
dan menaati segala norma peraturan yang berlaku di organisasi. Disiplin
karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi, sedangkan
disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian
14
tujan oragnisasi. Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan kerja
yang berlaku tidak saja dalam perusahan-perusahan besar atau kecil tetapi ada
sebuah organisasi yang memperkerjakan banyak sumber daya manusia untuk
melaksanakan pekerjaan. Pembuatan suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar
para karyawan dapat memlakukan pekerja tersebut sesuai apa yang diaharapkan.
Untuk mendapatkan produktivitas kerja sangat diperlukan kedisiplinan dari pada
karyawan.
2.1.3 Pengertian Pelatihan
Menurut Rivai dan Sagala (2009) dalam Letari (2018) mendifinisikan
pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem Pendidikan yang
berlaku dalam waktu singkat dengan metode yang lebih mengutamakan metode
praktek dari teori. Pelatihan adalah sesuatu yang terus-menerus dilakukan, karan
pendidikan seseorang itu hakekatnya tidak pernah berakhir. Sesuatu yang perlu
dipelajari. Sesungguhnya tidak ada pegawai pemerintah yang sempurna dalam
pekerjaanya. Peran pelatihan jabatan (in service training) atau kadang-kadang
disebut post entry training adalah mendorong pegawai untuk bekerja terus dengan
sebaik-baiknya dan membantu menambah hasil pekerjaanya (Moekijat 2010:76)
Menurut mathis dan jakson dalam jurnal Aspiah dan Martono (2016)
menyatakan pelatihan adalah suatu proses dimana orang
-orang mencapai kemampuan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Dari
pengertian diatas dapat disimpukan bahwa pelatihan kerja adalah suatu proses
pengembangan karyawan untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan
15
dengan lebih mengutmakan metode praktik guna membantu tujuan organisasi
dalam mencapai targetnya.
2.1.3.1 Faktor- Faktor Program Pelatihan Perlu Dilakukan
Menurut Moekijat (2010:76) beberapa faktor program pelatihan itu perlu
dilakukan, diantaranya ialah:
1. Adanya pegawai-pegawai baru.
Bagi pegawai-pegawai baru, pelatihan orentasi (orientation traning)
sangat diperlukan. Jika orang ingin bekerja dengan sebaik-baiknya,
maka ia harus mengertji tujuan badan/instansi dan kewajibanya dalam
keseluruhan program.
2. Adanya pegawai-pegawai yang kembali pada pekerjanya yang semula.
Kepada bekas pegawai ini diberi pelatihan reorentasi. Tidak ada sesuatu
organisasi, baik organisasi negara maupun organisasi swasta yang statis,
selalu ada perubahan dalam tujuan-tujuanya, hasil-hasil, pegawai-
pegawai dan teknik
Yang perlu mendapat reorentasi antara lain:
a. Veteran-vetran yang kembali bekerja, setelah beberapa tahun/waktu
telah meninggalkan pekerjaan.
b. Pegawai-pegawai yang setelah beberapa tahun beberapa tahun diluar
negeri dan kembali ke tanah air untuk tugas yang baru
c. Orang-orang yang pertama kalinya ditunjuk keluar negeri.
16
3. Adanya kekurangan persiapan dalam mengangkat pegawai baru. Hal
terebut diatas terjadi disaat perang, karena adanya kekurangan tenaga
kerja. Ribuan/jutaan orang di amerika serikat masuk dalam dinas militer.
Sejarah telah menunjukan, bahwa pengetik-pengetik yang tidak begitu
cakap, penulis-penulis cepat yang beberapa tahun tidak bekerja, dalam
kenyataan dipekerjaan dan diberi pelatihaan supaya dapat mengerjakan
tugasnya dengan cepat dan baik. Untuk diadakan apa yang disebut
pelatihan penyegar/ulangan (refresher training), sehingga perseorangan
dapat memperoleh kembali kecakapanya yang semula.
4. Adanya fasilatas-fasilitas yang diberikan oleh pemerintah dalam
kegitan-kegitan tertentu. Pemerintah harus memberikan fasilitas-fasilitas
pelatihan sendiri (special training) dalam kegitan-kegiatan tertentu.
Contoh yang paling jelas disini adalah departemen kepolisian, karena
tidak ada keperluan bagi badan/perusahaan swasta, dari mana tidak
ditarik orang-orang dengan kecakapan dan pengetahuan yang
diperlukan.
5. Adanya perkembangan dan penemuan baru
Pelatihan adalah penting untuk membantu pegawai menyesuaikan
dirinya dengan bidangnya. Selalu ada perkembangan baru dimana
seseorang harus terus-menerus mengikutinya, bila ia ingin menjalankan
tugasnya dengan baik. Pada waktu sekarang sering terdapat penemuan,
sehingga sukar mengikutinya tetapi pegawai-pegawai tertentu terpaksa
mengikutinya.
17
6. Adanya pengawasan
Perhatian khusus harus dicurahkan kepada pelatihan pengawas
(supervisor). Seorang sepervisior adalah seorang yang mengatur
pekerjaan dari satu atau lebih orang bawahanya dan bertanggung jawab
atas hasil kerjanya. Suatu perbedaan yang sering diadakan adalah antara
supervisior dan executive, (kadang-kadang yang belakang ini disebut
adiministrator). Seorang administrator dapat dirumuskan sebagai
seseorang yang menggunakan paling sedikit 50% dari waktunya untuk
perencanaan dan koordinasi.
7. Adanya Administrator
Program “pengembangan pimpinan’’ (executive development)
diperlukan. Karena penarikan tenaga kerja dari luar umumnya tidak
baik, maka pemerintah cenderung pengembangan pimpinan diambil dari
pegawai-pegawai yang masih muda dan memperbaiki pelaksanaan kerja
dari pegawai-pegawai yang sudah menduduki jabatan administrative.
8. Adanya hubungan dengan masyarakat
Pelatihan “bagaimana bergaul dengan orang-orang” harus diberi pioritas
utama. Pelatihan dalam hubungan masyarakat (public relation training)
adalah suatu tahap yang penting dari pada program pengembangan
pemimpin. Pada pemerintah yang modern sangat sedikit pegawai yang
tidak mempunyai hubungan dengan umum/masyarakat.
9. Adanya hubungan dengan dinas
18
Dalam suatu sistem jabatan, setelah diadak penarikan tenaga kerja
permulaan dari perseorangan pada usia yang masih muda, maka ada dua
hal yang perlu diperhatikaan:
1. Kesempataan untuk promosi
2. Pelatihaan untuk pegawai memperoleh kecakapaan, mendapatkan
promosi
10. Adanya pegawai yang ingin menambah kecakapaan atau pengetauaan
Akhirnya program pelatihaan adalah penting, karena program pelatihan
yang resmi dapat mendorong pegawai ingin menambah kecakapan dan
pengetahuanya, dengan lain perkataan dapat mendorong pengembangan
diri.
2.1.3.2 Indikator Pelatihan
Menurut Mangkunegara (2017) dalam Lestari (2018) ada empat indikator
pelatihan :
1. Instruktur
Instruktur adalah seorang yang telah dipercayakan menjadi
pendamping menyampaikan materi pelatihan dan bertanggung
jawab untuk membimbing peserta dalam kegiatan.
2. Peserta
Peserta pelatihan adalah karyawan yang memenuhi kualifikasi
persyaratan seperti karyawan tetap dan staff yang mendapat
rekomendasi pimpinan.
3. Materi
19
Materi pelatihan adalah teori yang dibahas dalam suatu pelatihan.
Materi pelatihan dapat berupa: pengelolaan, psikologis kerja,
komunikasi kerja, kepemimpinan kerja, pelaporan kerja dan etika
kerja.
4. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan adalah sesuatu yang ingin dicapai dengan adanya
pelatihan tersebut.
5. Metode
Cara yang digunakan instruktur untuk menyampaikan materi
kepada peserta pelatihan.
2.1.3.3 Hubungan Pelatihan dengan Produktivitas Karyawan
Dengan meningkatnya produktivitas kerja karyawan maka perusahaan
akan mendapatkan manfaat yang lebih yaitu meningkatnya profit perusahaan.
Setiap karyawan dalam suatu perusahaan diharapkan dapat bekerja secara efektif
dan efisien, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk meningkatkan
kemampuan karyawan tersebut dalam suatu perusahaan maka perlu dilakukan
pelatihan.
Pelatihan yang diberikan kepada karyawan pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai hubungan yang
kuat, karena dengan adanya pelatihan karyawan, maka produktivitas kerja
karyawan akan mengalami peningkatan.
20
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu, merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang
memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, dan pembahasan
yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan.
Penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rifka setyowati, Linda lambey dan Farlane Rumokoy dalam artikel yang
berjudul the effect of leadership,work envirotment an discipline on
employers’productivity at PT. AMRI MARGATAMA CAPITAL, Faculty of
Economics and Business, Internasional Business Adminitrasion,
Department Universytas of Sam Ratungali Manado, terbit dijurnal EMBA
Vol 5 No.3 September 2017,Hal 4515-4524, menghasilkan kesimpulan ,
the conclusion of this research is based on the result that discus about
analyzing the effect of the ledership,work environment and discipline
towards employee productivity. Based on the analysis result Multiple
Lincar Regression and F-Test as well T-Test that has been done in this
research ,the finding are :
1. There is significant Influence of leadership,work envortment and
diciplines on employee productivity at PT.Amir Margatama Capital
simultaneously.
2. There is no significant influrncee of leadership on employee
productivity at PT.Amri Margatama Capital partially.
3. There is no significant influenfincee of work environment on employee
productivity at PT. Amri Margatama Capital partialy.
21
4. There is significant of decipline on employee productivity at PT. Amri
Margatama Capitali partyaly.
2. Shannon Cecllia Y, Assagaf dan Lucky O.H. Dotulong dalam artikel yang
berjudul pengaruh disiplin, motivasi dan semangat kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai dinas penadapatan daerah kota manado dalam
jurnal EMBA Vol 3 No. 02 Juni 2015 Hal. 639-649. Menghasilkan
kesimpulan:
1. Disiplin, motivasi, dan semangat kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas pegawai dinas penadapatan daerah
kota manado
2. Disiplin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai dinas pendapatan kota manado.
3. Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
pegawai dinas pendapatan kota manado.
4. Semangat kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai dinas pendapatan kota manado.
3. Mufti aspiah, S Martono dalam artikel yang berjudul pengaruh disiplin
kerja, lingkungaan kerja dan pelatihaan terhadap produktivitas kerja,
jurusan manajemen, fakultas ekonomi universitas negri semarang dalam
jurnal management analysis journal 5(4) (2016). Menghasilkan
kesimpulan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan
pada produktivitas kerja karyawan CV LPS, dan pelatihaan berpengaruh
positif dan signifikan pada produktivitas kerja karyawan pada
22
CV.LPS.Artinya semakin baik lingkunaan kerja dan semakin baik kualitas
pelatihaan yang diberikan maka akan semakin meningkatkan produktivitas
kerja karyawan CV.LPS.
4. Penelitian Nurlela Eva Puji Lestari dalam artikel yang berjudul pengaruh
pelatihan, disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap produktivitas
karyawan pada PT Federal Nittan Industries, terbit dalam jurnal sekretari
dan manajamen, Volume 2 Nomor 2 Bulan September Tahun 2018.
Menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara pelatihan terhadap produktivitas karyawan, adanya pengaruh yang
positif dan signifikan antara kedisiplinan terhadap produktivitas karyawan,
adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
terhadap produktivitas karyawan.
5. Diah Rusminingsih dalam artikel yang berjudul pengaruh pengaruh
pelatihansumber daya manusia terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT. Cakra Guna Cipta Malang terbit dalam jurnal Ekonomi
Modrenisasi Vol 6 No 1, febuari 2016 menghasilkan penelitian yang
menunjukan secra simultan pelatihansumber daya manusia berpengaruh
secara signifikan terhadap produktivitas karyawan dan secara parsial
berpengaruh signifikan pelatihansumber daya manusia yang terdiri dari
pelatihan, pelatihankaryawan, kompensasi dan tunjangan serta hubungan
produktivitas.
6. Penelitian Alfattory rheza syahrul dan Ayu rembulan sari dalam artikel
yang berjudul analisis disiplin kerja dan pelatihan terhadap produktivitas
23
kerja karyawan pada kantor BPJS ketenaga kerjaan padang. Terbit
dijournal of Economi and Economic Education, Volume 5 Nomor 1
Halaman25-38 tahun 2016. Menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja
berpengaruh secara signifikan dan posotif terhadap produktivitas
karyawan pada kantor BPJS ketenaga kerjaan padang dan bahwa pelatihan
kerja berpengaruh secara signifikan dan posotif terhadap produktivitas
karyawan pada kantor BPJS ketenaga kerjaan padang.
7. Penelitian Sabarudin dan Marisa dalam artikel yang berjudul pengaruh
kepemimpinan, lingkungan kerja dan disiplin terhadap produktivitas
karyawan pegawai kantor UPTP balai peningkatan produktivtas kendari.
Terbit dalam jurnal mega aktiva volume 7 nomor 1 bulan April tahun
2018. Menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, bahwa
kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan dan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
8. Penelitian Wahyu Ningrum Handayani dan Shinta Wahyu Hati dalam
artikel yang berjudul pengaruh lingkungan kerja fisik dan pealtihan
terhadap produktivitas kerja karyawan operator bagian produksi pada
perusahaan manufaktur di PT ABC batam. Terbit dalam jurnal
Administrasi Volume 1 Nomor 1 tahun 2018. Menghasilkan kesimpulan
bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
24
9. Peneletian Sarton sinambela dalam artikel yang berjudul pengaruh
motivasi, pelatihan dan disiplin terhadap produktivitas karyawan di PT.
Astra Internasional TBK. Terbit dalam jurnal penelitian manajemen
volume 1 nomor 1 bulan April tahun 2019 halaman 124-132.
Menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivtas karyawan, pelatihan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan dan disiplin
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas
karyawan.
2.3 Hipotesis
Hipotesis dalam karya ilmiah ini, dengan tema pengaruh kedisiplinan,
lingkungan kerja dan pelatihanterhadap produktivitas PT. Oriental Ceramik
Indonesia dipengaruih oleh kedisiplinan, karyawan, lingkungan fisik kerja
karyawan dan pembangan karyawan.
Hipotesis pertama : Kedisiplinan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan
pada PT Oriental Ceramik Indonesia, dimana dalam hipotesis ini didukung oleh:
1. Penelitian Alfattory rheza syahrul dan Ayu rembulan sari dalam artikel
yang berjudul analisis disiplin kerja dan pelatihan terhadap produktivitas
kerja karyawan pada kantor BPJS ketenaga kerjaan padang. Terbit
dijournal of Economi and Economic Education, Volume 5 Nomor 1
Halaman25-38 tahun 2016. Menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja
25
berpengaruh secara signifikan dan posotif terhadap produktivitas
karyawan pada kantor BPJS ketenaga kerjaan padang.
2. Penelitian Sabarudin dan Marisa dalam artikel yang berjudul pengaruh
kepemimpinan, lingkungan kerja dan disiplin terhadap produktivitas
karyawan pegawai kantor UPTP balai peningkatan produktivtas kendari.
Terbit dalam jurnal mega aktiva volume 7 nomor 1 bulan April tahun
2018. Menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Penelitian Shannon Cecllia Y, Assagaf dan Lucky O.H. Dotulong dalam
artikel yang berjudul pengaruh disiplin, motivasi dan semangat kerja
terhadap produktivitas kerja pegawai dinas penadapatan daerah kota
manado dalam jurnal EMBA Vol 3 No. 02 Juni 2015 Hal. 639-649.
Menghasilkan kesimpulan:
1. Disiplin, motivasi, dan semangat kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pegawai dinas
penadapatan daerah kota manado
2. Disiplin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai dinas pendapatan kota manado.
3. Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai dinas pendapatan kota manado.
4. Semangat kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas pegawai dinas pendapatan kota manado.
26
Hipotesis kedua : Pelatihan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada
PT Oriental Ceramik Indonesia, dimana dalam hipotesis ini didukung oleh :
1. Penelitian Nurlela Eva Puji Lestari dalam artikel yang berjudul pengaruh
pelatihan, disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap produktivitas
karyawan pada PT Federal Nittan Industries, terbit dalam jurnal sekretari
dan manajamen, Volume 2 Nomor 2 Bulan September Tahun 2018.
Menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara pelatihan terhadap produktivitas karyawan.
2. Diah Rusminingsih dalam artikel yang berjudul pengaruh pengaruh
pelatihansumber daya manusia terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT. Cakra Guna Cipta Malang terbit dalam jurnal Ekonomi
Modrenisasi Volume 6 Nomor 1, Febuari 2016 menghasilkan penelitian
yang menunjukan secra simultan pelatihansumber daya manusia
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas karyawan dan
secara parsial berpengaruh signifikan pelatihansumber daya manusia yang
terdiri dari pelatihan, pelatihankaryawan, kompensasi dan tunjangan serta
hubungan produktivitas.
3. Penelitian Mufti aspiah, S Martono dalam artikel yang berjudul pengaruh
disiplin kerja, lingkungaan kerja dan pelatihaan terhadap produktivitas
kerja, jurusan manajemen, fakultas ekonomi universitas negri semarang,
dalam jurnal management analysis journal 5(4) (2016). Menghasilkan
kesimpulan bahwa kedisiplinan karyawan berpengaruh posotif dan
sifnifikan pada produktivitas karyawan CV. LPS.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap
produktivitas karyawan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic. Penelitian yang
digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat
terhadap variabel–variabel tertentu, sehingga menghasilkan kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kuantitatif (Bintarti, 2015:4).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Oriental Ceramik Indonesia yang beralamat di
Kawasan Industri Jababeka IV E Blok V 78 G, Desa Pasir Gombong, Kecamatan
Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Maret sd Agustus 2019.
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, yakni bulan Maret
sampai dengan bulan Agustus 2019 sesuai tabel 1.1 dibawah ini :
28
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Maret
2019
April
2019
Mei
2019
Juni
2019
Juli
2019
Agustus
2019
1 Observasi
2 Penyusunan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Pengupulan Proposal
5 Bimbingan Skripsi
6 Pengumpulan Data
7 Analisis Data
8 Persetujuan Dospem
9 Pengumpulan Skripsi
10 Ujian Skripsi
Sumber:Peneliti, tahun 2019
Dari penjelasan tabel di atas dalam tabel kegiatan penelitian bisa diuraikan
dari bulan maret sampai dengan agustus, bulan maret observasi obyek masalah
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal disertai dengan bimbingan
proposal sampai dengan bulan mei dan dibulan juni dilakukan pengumpulan
proposal setelah dinyatakan lulus ujian proposal maka dilanjutkan bimbingan
skripsi ,pengumpulan data ,analisis data , persetujuan dosen , dilanjutkan dengan
pengumpulan skripsi dan ujian skripsi.
29
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Fathoni dalam syahrul dan sari (2016)
Sutrisno dalam
Handayani dan Wahyuhati
(2018)
Mangkunegara dalam Lestari (2017)
Kedisip
linan
Teladan pemimpin
Balas jasa
keadilan
waksat
Hubungan kemanusian
ketegasan
Produk
tivitas
Tujuan dan
kemampauan
Meningkatka
n hasil yang
dicapai
Semangat
kerja
Sangsi dan hukuman
Instruktur
Pelatih
an
Kemampuan
Tujuan
mutu
Peserta
Pengemban
gan diri
Materi
Metode
Efisiensi
30
Keterangan :
H1 = X1 Y : Alfattory rheza syahrul dan Ayu rembulan sari, Journal of
Economi and Economic Education, Volume 5 Nomor 1
Halaman25-38 tahun 2016.
Sabarudin dan Marisa Jurnal Mega Aktiva volume 7 nomor 1
bulan April tahun 2018.
Shannon Cecillia Y. Assagaf, Lucky O.H. Dotulong, Jurnal
EMBA,Volume 3, Nomor 2, Tahun 2015.
H2 = X2 Y : Nurlela Eva Puji Lestari dalam Jurnal Sekretari dan
Manajamen, Volume 2 Nomor 2 Bulan September Tahun 2018.
Mutfia Aspiyah, S. Martono, Management Analysis Journal,
Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016.
Diah Rusminingsih, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Volume 6,
Nomor 1, Tahun 2010
Y : Wahyu Ningrum Handayani dan Shinta Wahyu Hatti, Jurnal
Aplikasi Administrasi, Volume 21, Nomer 1, Tahun 2018 .
Rifka setyowati, Linda lambey dan Farlane Rumokoy.Faculty of
Economics and Business, Internasional Business Adminitrasion,
Department Universytas of Sam Ratungali Manado, terbit dijurnal
EMBA Vol 5 No.3 September 2017,Hal 4515-4524
Sarton Sinambela, Fakultas Ekonomi Universitas Mpu Tantular,
Jurnal Penelitian Manajemen,volume 1 nomor 1 bulan April tahun
2019 halman 124-132.
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
Adapun macam-macam dari variabel menurut hubungan antara satu dengan
lainnya dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel independen (variabel bebas)
b. Variabel dependen (variabel terikat)
31
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen.
a. Variabel Independen
Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variable predictor,
variabel pengaruh, kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko,
stimulus, dan juga dikenal sebagai variabel bebas dan variabel predictor.
Variabel ini merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau
mempengaruhi timbulnya variabel terikat (dependen). Oleh karena itu ,
variabel ini disebut variabel bebas (independen). Variabel bebas juga sering
tuliskan dalam Structural Equation Modelling sebagai variabel eksogen.
b. Variabel Dependen
Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi akibat dari adanya variabel
bebas, dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi
oleh variabel independen (variabel bebas). Variabel despenden disebut juga
dengan variabel terikat , variabel output, konsekuaen, variabel tergantung ,
kriteria , variabel terpengaruh dan variabel efek.
32
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Uraian VAriabel Instrumen/Dimensi Penjelasan Atas Instrumen
Variabel
Produktivitas (Sutrisno
dalam jurnal Wahyu
ningrum Handayani
dan Sinta Wahyuhati,
2018)
1. kemampuan Mempunyai kemampuan
untuk melaksankan tugas.
Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung
pada ketrampilan yang
dimiliki serta profesionalisme
mereka dalam bekerja.
2. Meningkatkan hasil
yang dicapai
Berusaha untuk
meningkatkan hasil yang
dicapai. Hasil merupkan
salah satu yang dapat
dirasakan baik oleh yang
mengerjakan maupun yang
menikmati hasil kerja
tersebut.
3. Semangat kerja Ini merupakan untuk menjadi
baik dari hari kemarin.
Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang
dicapai dalam satu hari
kemudian dibandingkan
dengan hari sbelumnya
4. Pengembangan diri Senantiasa memngbangkan
diri untuk meningkatkan
kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat
33
dilakukan dengan melihat
tantangan dan harapan
dengan apa yang dihadapi.
Sebab seemkin kuat
tantanganya, pengembangan
diri mutlak dilakukan
5. Mutu Selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu lebih
baik dari yang berlalu. Mutu
merupakan hasil pekerjan
yang dapat menunjukan
kualitas kerja seorang
pegawai. Jadi, meningkatkan
mutu bertujuan untuk
memberikan hasil yang
terbaik yang pada giliranya
akan sangat berguna bagi
perusahan dan dirinya sendiri
6. Efisiensi perbandingan antara yang
dicapai dengan keselurahan
sumber daya yang digunkan.
Masukan dan keluaran
merupakan aspek
produktivitasyang
memberikan pengaruh yang
cukup signifikan bagi
karyawan
Kedisiplinan (Malayu
S.P Hasibuan 2019)
1. Tujuan dan
Kemampuan
Tujuan dan keampuan ikut
mempengaruih tingkat
kesiplinaan karyawan.
34
Tujuan yang dicapai harus
jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup mentang
bagai karyawan. Hal ini
berarti tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada
karyawan harus sesui dengan
kemampuan karyawan
bersangkutan, agar dia
bekerja sunggu-sungguh dan
displin dalam mengerjakanya
2. Teladan pemimpin Teladan pemimpin sangat
berperan dalam mentukan
kedisiplinaan karyawan
karena pemimpinan dijadikan
teladan dan panutan oleh para
bawahnya. Pemimpin harus
memberikan contoh yang
baik, jujur, adil serta sesui
kata dan perbuatanya.
Dengan teladan pemimpin
yang baik kedisiplinaanya
bawahnya pun akan ikut baik.
3. Balas jasa Balas jasa (gaji dan
kesejahteran) ikut
mempengaruih kedisiplinaan
karyawan karena balas jasa
akan memberikan kepuasan
dan kecintaan karyawan
terhadap
35
perusahaan/pekerjanya. Jika
kecintaan karyawanya
semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisplinan
mereka akan baik juga
4. Keadilan Keadilan ikut mendorong
terwujudnya kedisiplinan
karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu
merasa dirinya penting dan
minta diperlakukan sama
seperti dengan manusia
lainya
5. Wakasat Waskat adalah tindakan nyata
dan efektif untuk
mencegah/mengetahui
kesalahan, membetulkan
kesalahan, memelihara
kedisiplinaan, meningkatkan
prestasi kerja, mengaktifkan
peranan atasan dan bawahan,
menggali sistem-sistem kerja
yang saling efektif, serta
menciptakan sistem control
yang terbaik dalam
mendukung terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat
6. Sangsi dan Hukuman Sangsi dan hukuman
berperan penting dalam
36
memelihara kedisiplinan
karyawan. Dengan sangsi
hukuman yang semakin
berat, karyawan akan
semakin takut melanggar
peraturan-peraturan
perusahaan, sikap dan
perilaku indisipliner
karyawan akan berkurang
7. Ketegasan Ketegasan pemimpin
menegur dan menghukum
setiap karyawan yang
indisipliner akan
mewujudkan kedisiplinan
yang baik pada perusahan
tersebut.
8. Hubungan
kemanusian
Hubungan manusia yang
harmonis diantara sesama
karyawan ikut menciptkan
kedisiplinan yang baik pada
suatu perusahaan. Hubungan-
hubungan baik bersifat
vertikal maupun horizontal
yang terdiri dari direct single
relationship, direct group
relationship, dan cross
relationship hendaknya
harmonis.
37
Pelatihan
(Mangkunegara dalam
jurnal Nurlela Eva Puji
Lestari,2017)
1. Isntruktut Instruktur adalah seorang
yang telah dipercayakan
menjadi pendamping
menyampaikan materi
pelatihan dan bertanggung
jawab untuk membimbing
peserta dalam kegiatan
2. Peserta Peserta pelatihan adalah
karyawan yang memenuhi
kualifikasi persyaratan
seperti karyawan tetap dan
staff yang mendapat
rekomendasi pimpinan.
3. Materi Materi pelatihan adalah teori
yang dibahas dalam suatu
pelatihan. Materi pelatihan
dapat berupa : pengelolaan,
psikologis kerja, komunikasi
kerja, kepemimpinan kerja,
pelaporan kerja dan etika
kerja.
4. Tujuan Tujuan pelatihan adalah
sesuatu yang ingin dicapai
dengan adanya pelatihan
tersebu
5. Metode Cara yang digunakan
instruktur untuk
menyampaikan materi
kepada peserta pelatihan.
Sumber : Beberapa sumber yang diolah peneliti
38
3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian jadi yang dimaksud
populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti
(Bintarti, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Oriental Ceramik Indonesia sebanyak 170 karyawan. Utnuk menetukan jumlah
sampel yang akan diteliti digunakan rumus slovin sebegai berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan
Penulisan ini penulis menggunakan eror sebanyak 5% sehingga besarnya sampel
dapat dihitung sebagai berikut :
Maka n = 170 / 1+170(10%)2
= 170 / (1+1,7)
= 170 / 2,7
= 62,9 atau 63
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini setelah dibulatkan
sebnyak 64 karyawan.
39
3.5 Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi memerlukan suatu metode untuk menyusun dan
melengkapi data yang sudah ada. Tahapan metode dalam pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Obesrvasi adalah pengumpulan data yang dijalankan dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku orang, objek, atau kejadian-kejadian secara
sistematik. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan
pengamatan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap karyawan
PT. Oriental Ceramik Indonesia.
2. Studi Pustaka
Dengan membaca, mengutip, membuat catatan yang bersumber pada bahan-
bahan pustaka yang mendukung dan berkaitan dengan pelatihan, disiplin
kerja, motivasi, dan kinerja karyawan.
3. Kuisioner
yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.Teknik pengumpulan data melalui kuisioner yaitu dengan
menyebarkan sejumlah pernyataan-pernyataan dengan berbentuk form atau
selembaran dan berbagai pilihan didalamnya untuk dijawab oleh responden.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
40
yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Jawaban setiap item instrument
yang menggunakan Skala likert mempunyai gradiasi yang sangat positif
sampai sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain :
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Bobot Penilaian
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu – ragu (RR) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
3.6 Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisa adalah data yang didapat dari jawaban para
responden atas kuisioner yang dibagikan. Analisis data bertujuan
menyajikan data secara lebih sederhana agar lebih mudah dipahami. Berikut
tahap-tahap analisa data yang dilakukan oleh penulis, yaitu:
3.6.1 Metode Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat ukur atau fasilitas yang di
gunakan untuk peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam airti lebih cermat, lengkap
dan sistematis sehingga lebih mudah di olah. Instrumen penelitian
yang akan digunakan da lam penelitian tugas akhir, sebelum
digunakan harus di uji terlebih dahulu kualitasnya. Untuk menguji
kualitas instrumen digunakan SPSS 22.
41
3.6.1.1Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu
instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Validitas
menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen dilakukan uji validitas
dengan menggunakan korelasi produk momen.
Suatu skala pengukuran disebut valid bila sudah melakukan apa
yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya
diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi
peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur atau
melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pada penelitian ini
validitas yang di uji adalah validitas konstruk (construct validity)
dengan mengkorelasikan skor masing – masing butir dengan skor
total. Skor total sendiri adalah skor yang didapat dari penjumlahan
skor butir untuk instrument tersebut. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan korelasi product moment. Adapun teknik korelassi
product moment adalah sebagai berikut :
𝑟(𝑥𝑦) =𝑁(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋∑𝑌)
{𝑛(∑𝑋²) − (∑𝑋)²}{{𝑛(∑𝑌²) − (∑𝑌)²}
Keterangan:
r = koefisien korelasi
N = jumlah sampel
42
X = skor satu item pertanyaan
Y = jumlah skor item pertanya an
Responden yang diperlukan untuk melakukan uji validitas
sebanyak 64 responden.
Hasil perhitungan nilai korelasi product moment (r hitung)
selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel. Nilai r tabel diperoleh
dari tabel statistik product moment pada derajat bebas n2 dan alpha
5%.
3.6.1.2 Uji Reablitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui alat ukur, apakah alat
ukur dapat di andalkan dan tetap konistensi dan stabilitas dari suatu
skala pengukuran. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Instrumen yang reliabel adalah instrumen jika
dicobakan secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan
psikologis terhadap responden. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Alpha :
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
43
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varians butir
= Jumlah varians
Dengan metode Alpha Cronbach, koefisien yang diukur akan
beragam antara 0 hingga 1. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memiliki nilai Alpha Cronbabch > 0,60.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Priyatno (2011:277) dalam jurnal Shanno Cecillia Y. Assagaf dan
Lucky O.H Dotulong mengemukakan uji normalitas pada model regresi
digunkan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara
normal atau tidak. Uji Normalitas dalam penelitian ini denga analisis
grafik (normal P-P Plot) regresi. Jika mengikuti garis dan sekitar garis
diagonal maka residual pada model regresi tersebut terdistribusi seacara
normal.
3.6.2.2 Uji Hetrokedastisitas
Priyanto (2011:277) dalam jurnal Shanno Cecillia Y. Assagaf dan
Lucky O.H Dotulong mengemukakan uji normalitas pada model
regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi
secara normal atau tidak. Pada peniltian ini menggunakan metode
44
scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola-pola yang
tidak jelas diatas dibawah angka 0 pada sumbu Y maka terjadi
masalah hetrokedastisitas.
3.6.2.3 Uji Multikolinearitas
Priyanto (2011:277) dalam jurnal Shanno Cecillia Y. Assagaf dan
Lucky O.H Dotulong mengemukakan Uji Multikolinearitas digunakan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variable independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variable bebas. Uji multikolinearitas dalam penelitian
ini dengan melihat nilai inflaction factor (VIF) dan tolerance pada
model regresi. Juka nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari
0,1 maka model regresi bebas dari multikolineritas.
3.6.3 Uji Analisis Linear
Analisis regresi linier adalah analisis untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan secara linier antara variabel independen terhadap variabel
dependen, dan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai
variabel dependen berdasarkan variabel independen.
3.6.3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan secara linier antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen.
Persamaan analisis regresi linier sederhana sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
45
Keterangan :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi.
A = Konstanta.
b = Koefisien Regresi.
X = Variabel Independen yang di teliti.
3.6.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel
independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑎 + 𝑏2𝑋2
Keterangan :
Y = Nilai prediksi variabel dependen
𝑎 = Konstanta
𝑏1, 𝑏2 = Koefisien regresi
𝑋1𝑋2 = Variabel independen
3.6.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah suatu pernyataan tentang suatu parameter
populasi yang akan diverifikasi. Uji hipotesis bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat di percaya
antara variabel independen (disiplin, lingkungan kerja dan pelatihan)
terhadap variabel dependen (produktivitas karyawan).
3.6.4.1 Uji t (Uji secara parsial)
46
Menurut Priyatno (2016:96) Uji t parsial dalam analisis
regresi berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
bebas (X) secara parsial (sendiri) berpengaruh signifikan
terhadap variabel (Y).
Dasar Pengambilan Keputusan untuk Uji t Parsial dalam
Analisis Regresi berdasarkan nilai t hitung dan t table :
• Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat.
• Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS
• Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
• Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
3.6.5 Koefisien determinasi
Uji analis ini digunakan untuk megetahui besarnya kedisplinan, dan
pelatihan (X) sebagai komponen variabel bebas terhadap produktivitas variabel
terkait (Y) secara berama-sama. Rumus koefisien penentuan atau determinasi
adalah sebagai berikut.
Kd = r² X 100%
Keterangan:
Kd : koefisien determinasi
47
r : nilai korelasi yang didapata.
a. jika Kd menedeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent lemah.
b. jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent kuat.
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat PT.Oriental Ceramic Indonesia
PT Oriental Ceramic Indonesia (OCI) didirikan sejak 1 Februari 2006 di
Indonesia dengan status PMA. OCI merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang industri komponen elektronika dengan tujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan efisiensi produksi serta mencukupi kebutuhan pelanggan. Kegiatan
perusahaan dijabarkan sesuai dengan sistem manajemen mutu (SMM) secara garis
besar telah ditetapkan dalam manual mutu, struktur organisasi dan uraian tugas.
Adapun rincian kerja untuk masing-masing bagian diuraikan dalam prosedur dan
petunjuk kerja. Standar sistem manajemen mutu (SMM) internasional ISO 9001 :
2008 diterapkan di perusahaan untuk meningkatkan kinerja manajemen, kontrol
manajemen lebih baik serta memenuhi persyaratan dari pihak luar perusahaan bila
dibutuhkan.
Kegiatan perusahaan berkaitan dengan lingkungan dijabarkan sesuai dengan
sistem manajemen lingkungan (SML) yang secara garis besar telah ditetapkan
dalam manual lingkungan, struktur organisasi dan uraian tugas. Adapun rincian
kerja untuk terkait lingkungan diuraikan dalam prosedur dan petunjuk kerja.
Standar sistem manajemen lingkungan (SML) internasional ISO 14001:2004
diterapkan di perusahaan untuk meningkatkan kinerja manajemen, kontrol
manajemen terkait lingkungan yang lebih baik serta memenuhi persyaratan dari
pihak luar perusahaan bila dibutuhkan.
49
PT.Oriental Ceramic Indonesia (OCI) memproduksi komponen elektronika
yaitu PZT Resonator, Current Transformer dan Metal Dome. Komponen
elektronik yang diproduksi untuk kebutuhan peralatan elektronik komputer,
remote control, TV, mesin photocopy, relay dan lain-lain. Dengan produk yang
bermutu dan sistem manajemen mutu dan lingkungan yang baik serta didukung
oleh sumberdaya manusia yang mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi,
OCI siap untuk bersaing di pasaran.
a.Visi : Menjadi pilihan utama sebagai pembuat electronic dan electric parts’
berkelas dunia dalam hal kualitas dengan harga bersaing berwawasan lingkungan .
b.Misi :
1.Penyedia sumber daya manusia yang berkompeten dengan memberikan
pelatihan dan pengembangan karyawan .
2.Memastikan keberhasilan usaha melalui komitmen menyeluruh ,effisiensi
dan ramah lingkungan
3.Melakukan Perbaikan berkesinambungan untuk mencapai pertumbuhan
yang berkelanjutan .
4.Berkomitmen selalu memberikan layanan terbaik bagi customer .
a
aaaal.
dddd
50
4.2 Struktur Organisasi PT.Oriental Ceramic Indonesia
Sumber: PT.Oriental Ceramic Indonesia,2019
51
4.3 Kegiatan Oprasional Obyek Penelitian
Kegiatan oprasional PT.Oriental Ceramic Indonesia adalah melakukan
kegiatan produksi komponen elektronika . terdiri dari bebrapa bagian yaitu
managing, produksi 1 ,produksi 2 , material , support,Mtc , PGA dengan
tahap –tahapan produksi line sebagai berikut:
CT Production Line prosesnya antara lain :Core winding proses ,winding
process,sealing process,resistance inspection.
Untuk Metal Dome Production Line meliputi :Dome insert machine , double
checker , dome assembling, laminating, visual inspection,final inspection.
Sollenoid production line meliputi : winding process, inspection, silicon,
soldering ,cutting , inspection inductance,inspection resistance,inspection
phase
4.4 Kebijakan Perusahaan
Kebijakan Mutu :
Pimpinan dan seluruh karyawan PT.Oriental Ceramic Indonesia bertekad
untuk :
1.Memuaskan Pelanggan .
2.Konsisten terhadap persyaratan standar yang telah ditetapkan
3.Melakukan tindakan perbaikan terus menerus .
4.Menerapkan system manajemen ISO 9001:2015 dengan sikap yang
mencerminkan komitmen terhadap kebijakan mutu ini.
5.Untuk merealisasikan kebijakan mutu ini maka perusahaan menetapkan
sasaran pada setiap fungsi .
52
Sasaran Mutu :
Pimpinan dan seluruh karyawan PT.Oriental Ceramic Indonesia bertekad
untuk mencapai target yang telah ditetapkan untuk setiap fungsi.
Kebijakan Lingkungan :
Untuk mewujudkan Proses, Produk dan Jasa dilingkungan PT. Oriental
Ceramic Indonesia yang peduli terhadap kelestarian dan dampak
lingkungan, maka PT. Oriental Ceramic Indonesia menetapkan Kebijakan
Lingkungan yang meliputi komitmen perusahaan yaitu :
1. Berupaya melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan pencemaran
secara terus menerus.
2. Mematuhi Perundang – undangan, Peraturan dan Persyaratan Lainnya
yang berlaku, yang berkaitan dengan Aspek dan Dampak Lingkungan.
4.5 Karakteristik Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data deskriptif yang diperoleh
dari responden sebagai informasi tambahan untuk mengetahui hasil-hasil
penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Oriental
Ceramik Indonesia. Hal ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang
dipakai dalam penelitian ini, yaitu random sampling atau tekhnik sampling
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan yang ada dalam populasi
untuk dijadikan sampel.
Berdasarkan jumlah data yang diperoleh yaitu dengan populasi
sebanyak 170 karyawan dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 64
53
responden yang merupakan karyawan PT. Oriental Ceramik Indonesia,
Karateristik responden sebagai berikut :
Tabel 5.1
Karateristik Responden Brdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 18 29%
Perempuan 46 71%
Total 64 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perbedaan responden
berdasarkan jenis kelamin tidak terlalu signifikan, dengan responden Perempuan
yaitu sebanyak 71% sedangkan Laki-laki sebanyak 29%.
Karakteristik reponden berdasarkan pendidikan di jelaskan dalam bentuk
diagram, digambarkan sebagai berikut :
Gambar 5.1
Diagram Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber:Data penelitian yang diolah,2019
94%
3%3%
SMA/SMK SARJANA DIPLOMA
54
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data Penelitian
Pengelolaan data dalam penelitian ini dilakukan dari hasil penyebaran
kuesioner kepada karyawan PT. Oriental Ceramik Indonesia sebanyak 64
responden. Data dari responden yang sudah terkumpul tersebut kemudian
diolah menggunakan program software SPSS versi 22.
5.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur apakah sebuah instrumen dari sebuah pernyataan kuesioner dapat
dinyatakan valid dan reliabel atau tidak.
5.1.1.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk membandingkan nilai r hitung hasil
output SPSS dengan nilai r table, dengan kriteria :
• Jika r hitung > r table atau r hitung > 0,250 maka valid
• Jika r hitung < r table atau r hitung < 0,250 maka tidak valid
r table = n = 64 = 0,250
Tabel 5.4
Uji Validitas Disiplin
Kuesioner r hitung r table Keterangan
X1_1 0,272 0,250 Valid
X1_2 0,700 0,250 Valid
X1_3 0,446 0,250 Valid
X1_4 0,810 0,250 Valid
X1_5 0,689 0,250 Valid
55
X1_6 0,561 0,250 Valid
X1_7 0,532 0,250 Valid
X1_8 0,329 0,250 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data pada tabel 5.4 dapat diketahui nilai r hitung > rtabel
0,250. Dengan demikian uji validitas variabel Disiplin terhadap 8 item
pernyataan seluruhnya valid
Tabel 5.5
Uji Validitas Pelatihan
Kuesioner r hitung r table Keterangan
X2_1 0,649 0,250 Valid
X2_2 0,703 0,250 Valid
X2_3 0,678 0,250 Valid
X2_4 0,687 0,250 Valid
X2_5 0,567 0,250 Valid
X2_6 0,404 0,250 Valid
X2_7 0,491 0,250 Valid
X2_8 0,706 0,250 Valid
X2_9 0,725 0,250 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data pada tabel 5.5 dapat diketahui nilai r hitung > r table
0,250 sehingga pernyatan tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Dengan demikian uji validitas Disiplin Kerja (X2) terhadap 9 item
pertanyaan seluruhnya valid.
Tabel 5.6
Uji Validitas Produktivitas
Kuesioner r hitung r table Keterangan
Y_1 0,365 0,250 Valid
Y_2 0,372 0,250 Valid
56
Y_3 0,664 0,250 Valid
Y_4 0,542 0,250 Valid
Y_5 0,789 0,250 Valid
Y_6 0,584 0,250 Valid
Y_7 0,667 0,250 Valid
Y_8 0,675 0,250 Valid
Y_9 0,524 0,250 Valid
Y_10 0,667 0,250 Valid
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data table 5.6 dapat diketahui nilai r hitung > rtabel
0,250. Dengan demikian uji validitas variabel kompensasi (Y) terhadap 10
item pertanyaan seluruhnya valid.
5.1.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan suatu kuesioner reliable
atau tidak. Menggunakan batas nilai alpha 0,60 dan menggunakan rumus
Cornbach Alpha.
Tabel 5.8
Uji Reliabilitas Disiplin
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.664 8
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data pada table 5.8 uji reliabilitas variabel Disiplin (X1),
diketahui nilai Cornbach Alpha 0,664 > 0,60. Dengan demikian uji
reliabilitas variabel Disiplin terhadap 8 item pernyataan telah reliable.
Tabel 5.9
57
Hasil Reliabilitas Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.791 9
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data pada tabel 5.9 diketahui nilai Cornbach Alpha 0,791
> 0,60. Dengan demikian uji reliabilitas variabel Disiplin Kerja terhadap 9
item pertanyaan telah reliable.
Tabel 5.10
Uji Reliabilitas Produktivitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.773 10
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Berdasarkan data pada table 5.10 diketahui nilai Cornbach Alpha
0,773 > 0,60. Dengan demikian uji reliabilitas variabel Produktivitas (y)
terhadap 10 item pertanyaan telah reliable.
5.1.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan sebagai syarat dalam menggunakan
model regresi agar hasil regresi yang diperoleh merupakan estimasi yang
tepat
.
58
5.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual pada
model regresi berdistribusi normal atau tidak. Analisis yang digunakan
untuk uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan probaliti plot dan
grafik histogram.
Dasar pengambilan keputusan
a. Data dikatakan terdistribusi normal, jika data atau titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan grafik
histogramnya memiliki bentuk seperti lonceng tidak miring ke kiri dan
ke kanan.
b. Sebaliknya data tidak terdistribusi normal, jika data atau titik menyebar
jauh dari arah garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal.
Gambar 5.2
Sumber : Data Olahan SPSS 22
59
Berdasarkan gambar 5.1 grafik normal p-p Plat of Regression
Standardized Residual diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal maka nilai residual dapat
dikatakan telah normal. Sehingga dapat disimpulkan data variabel yang
digunakan untuk analisis regresi ganda berasal dari data yang berdistribusi
normal.
Hasil uji normalitas data dengan menggunakan grafik histogram :
Gambar 5.3
Sumber : Data Olahan SPSS 22
60
Berdasarkan gambar 5.2 diatas menunjukkan pola data terdistribusi
secara normal, kaena bentuk kurva pada histogram memiliki bentuk seperti
lonceng.
5.1.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas berguna untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara mengetehui ada
tidaknya penyimpangan uji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai
toleransi dan VIF masing-masing variabel independen.
a. Dasar penagmbilan keputusan
Tolerance > 0.10 tidak terjadi multikolinieritas
Tolerance < 0,10 terjadi multikolinieritas
b. Berdasarkan VIF
VIF < 10,00 tidak terjadi multikolinieritas
VIF >10,00 terjadi multikolinieritas.
Tabel 5.11
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Disiplin ,710 1,409
Pelatihan ,710 1,409
Sumber: Data Olahan SPSS 22
61
Berdasarkan table 5.12 diatas dapat disimpulkan bahwa masing-
masing variabel independen tidak terjadi multikolinieritas berdasarkan nilai
tolerance > 0,10 dan nilai VIF<10.
5.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada
penelitian ini cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Tidak terjadi heterokedastisitas
yaitu apabila tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Gambar 5.4
Sumber : Data Olahan SPSS 22
62
Berdasarkan gambar 5.3 diatas terlihat bahwa titik tidak ada yang jelas
serta titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
heterokedastisitas.
5.1.3 Uji Analisis Regresi
5.1.3.1 Analisis Regresi Sederhana
5.1.3.1.1 Hasil Analisis Regresi Sederhana Kedisiplinan (X1)
Table 5.12
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .544a .296 .285 2.260
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Nilai R Square = 0,296 dari table diatas menunjukan bahwa 29,6% dari
produktivitas dapat dijelaskan dalam variabel kedisiplinan, sedangkan 70,4%
sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain dari luar model.
Table 5.13
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.690 3.415 6.937 .000
KEDISIPLINAN .521 .102 .544 5.105 .000
Sumber : Data Olahan SPSS 22
Dari output diatas dapat disimpulkan :
63
Y= a + bX
Y=23,690-0,521+e
a. Dari tabel diatas, Konstanta sebesar 23,690 : artinya jika kedisiplinan
(X1), nilainya 0 makan produktivitas(Y) nilainya 23,690
b. Nilai koefisen beta kedisiplinan (X1) sebesar 0,521 : artinya jika
kedisiplinan mengalami penurunan satu satuan, maka produktivitas (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0,521 satuan. Sebaliknya
peningkatan satu satuan pada varibabel kedisiplinan (X1) akan
menurunkan produktivitas (Y) sebesar 0,521 satuan.
5.1.3.1.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana Pelatihan (X2)
Tabel 5.14
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .607a .369 .359 2.140
Sumber : Data olahan SPSS
Nilai R Square = 0,369 dari table diatas menunjukan bahwa 36,9% dari
produktivitas dapat dijelaskan dalam variabel pelatihan, sedangkan 63,1% sisanya
dapat dijelaskan oleh variabel lain dari luar model.
Table 5.15
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.014 4.171 3.839 .000
PELATIHAN .696 .116 .607 6.018 .000
64
Sumber : Data Olahan SPSS
Dari output diatas dapat disimpulkan :
Y= a + bX
Y=16.014-0,696+e
a. Dari tabel diatas, Konstanta sebesar 16,014 : artinya jika pelatihan (X2),
nilainya 0 makan produktivitas(Y) nilainya 16,014
b. Nilai koefisen beta pelatihan (X2) sebesar 0,696, : artinya jika pelatihan
mengalami penurunan satu satuan, maka produktivitas (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 0,696 satuan. Sebaliknya peningkatan satu
satuan pada varibabel pelatihan (X2) akan menurunkan produktivitas (Y)
sebesar 0,696 satuan.
4.1.3.2 Analisis Regresi Berganda
4.1.3.2.1 Persamaan Regresi Linear Berganda
Tabel 5.16
Hasil Uji Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.49
2 4.203 2.972 .004
Disiplin .301 .111 .309 2.703 .009
65
Berdasarkan data diatas maka dapat dikatakan persamaan regresi linear
berganda adalah :
Y=12,492+0,301X1+0,514X2
Keterangan :
Y = Variabel terkait ( produktivitas )
A = Konstanta
X1 = Kedisiplinan
X2 = Pelatihan
Penjelasan persamaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dari tabel diatas, konstanta sebesar 12,49 : artinya jika kedisiplinan (X1)
dan pelatihan (X2) nilainya 0, maka produktivitas (Y) nilainya sebesar
12,49
b. Nilai koefisien beta pada vsriabel kedisiplinan (X1) sebesar 0.301 : artinya
jika kedisiplinan (X1) mengalami penurunan satu satuan, maka
produktivitas (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,301 satuan
dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Sebaliknya
peningkatan satu satuan pada variabel kedisiplinan (X1) akan menurunkan
produktivitas (Y) sebesar 0,301 dengan asumsi variabel independent
lainnya bernilai tetap.
Pelatihan .514 .133 .440 3.851 .000
66
c. Nilai koefisien beta pada vsriabel pelatihan (X2) sebesar 0,514 : artinya
jika pelatihan (X2) mengalami penurunan satu satuan, maka produktivitas
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,514 satuan dengan asumsi
variabel independen lainnya bernilai tetap. Sebaliknya peningkatan satu
satuan pada variabel pelatihan (X2) akan menurunkan produktivitas (Y)
sebesar 0,514 dengan asumsi variabel independent lainnya bernilai tetap.
5.1.4 Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian inidilakukan dengan menggunakan
aplikasi komputer SPSS 22. Maksud pengujian hipotesis ini adalah untuk
hsebaliknya ditolak dengan metode itu pengujian parsial (uji t).
5.1.5.1 Uji T
Untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secra
individual dalam menerangkan variabel terkait. Berikut akan dijelaskan masing
masing variabel secara parsial.
Tabel 5.17
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial (Uji – t)
Variabel t Hitung Sig. t Tabel
Kedisiplinan 2.703 .009 1.295
Pelatihan 3.851 .000 1.295
Sumber : Data Olahan SPSS 22.
Pada tabel diatas dapat dilihat pada kolom t Hitung untuk variabel
kedisiplina 2,703, nilai t Hitung untuk variabel pelatihan adalah 3.851. Dengan
jumlah responden sebanyak 64 orang maka nilai df (degree of freedom) kurangi n
67
=k (64-3=61) dengan signifikan 5% (0,05) sehingga dapat diketahui nilai t tabel
dalam penelitian ini adalah 1.295. Berdasarkan hasil uji analisis uji t pada
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa :
a. Variabel kedisiplinan (X1) mempunyai t Hitung sebesar 2,703 signifikan
0,009 sedangkan t tabel adalah 1.295, maka t Hitung > t tabel dengan
signifikan -< 0,05 hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian ini adalah Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan secara parsial antara kedisiplinan dengan produktivitas
karyawan.
b. Variabel pelatihan (X2) mempunyai t Hitung sebesar 3.851 signifikan 0,00
sedangkan t tabel adalah 1.295, maka t Hitung > t tabel dengan signifikan -
< 0,05 hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian ini adalah Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
secara parsial antara pelatihan dengan produktivitas karyawan.
5.1.5 Uji Determinasi
Uji determinasi atau R2 adalah ukuran yang menunjukkan besar variabel
independen memberikan kontribusi terhadap variabel dependen. Analisis
determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.
Tabel 5.14
Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
68
1 .660a .435 .417 2.077
a. Predictors: (Constant), Disiplin dan Pelatihan
Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan table 5.18 diperoleh nilai Adjusted R Square adalah
0,435, hal ini berarti 43,5%. Variasi variabel terkait yaitu Disiplin Kerja dan
Pelatihan (100%-43,5%=56,5%)
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pengukuran variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangkan dari indikator pada masing-masing variabel
penelitian. Dari uji validitas terhadap masing-masing variabel penelitian seluruh
item pernyataan pada setiap variabel sudah valid. Melalui uji reliabilitas
ditemukan bahwa seluruh butir pernyataan yang telah valid pada masing-masing
variabel penelitian dapat dibuktikan reliabilitasnya. Karena kuesioner telah valid
dan reliabilitasnya, maka kuesioner penelitian merupakan alat yang handal untuk
meng ukur masing-masing penelitian.
5.2.1 Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis satu (H1) yang telah dilakukan
sebelumnya, didapatkan bahwa variabel Disiplin berpengaruh terhadap
Produktivitas Karyawan pada PT. Oriental Ceramik Indonesia.
Diman nilai variabel disiiplin sebesar 2.403 ditemukan lebih besar dari
t table 1, dan untuk tingkat signifikan 0,009 > 0,05 yang berarti variabel
disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawa.
Hasil penelitian ini sejalan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mutfi Aspiyah, S. Martono dalam manajemen analysis journal volume 2
69
nomor 4 tahun 2016 yang menyatakan bahawa pelatihan berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan
5.2.2 Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (H2) yang telah
dilakukan sebelumnya, didapatkan bahwa variabel pelatihan berpengaruh
terhadap produktivitas karyawan PT. Oriental Ceramik Indonesia.
Diman nilai variabel Pelatihan sebesar 3.851ditemukan lebih besar
dari t table 1.295 dan untuk tingkat signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti
variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
karywan. Hasil penelitian ini sejalan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mutfi Aspiyah, S. Martono dalam manajemen analysis
journal volume 2 nomor 4 tahun 2016 yang menyatakan bahawa pelatihan
berpengaruh terhadap produtivitas karyawan.
70
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas serta tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh Disiplin dan Pelatihan terhadap Produktivitas
Karyawan dengan studi kasis di PT Oriental Ceramik Indonesia, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Displin kerja yang baik akan mempengaruih produktivitas karyawan PT
Oriental Ceramik Indonesia menunjukan pengaruhnya sebesar 16.5%
terhadap produktivitas karyawan, hal ini menunjukan bahwa pengaruhnya
itu rendah. Pengaruh rendah ini menunjukan karena disiplin kerja salah
satu hal yang mempengaruih produktivitas karyawan. Variabel disiplin
berpengaruh terhadapa produktivitas karyawan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil uji t, yang memiliki nilai t hitung > dari t table, dengan
tingkat signifikansi 0.009 < 0.05. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan karyawan maka akan
berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan.
2. Pelatihan yang baik akan mempengaruih produktivitas karyawan PT
Oreintal ceramic Indonesia menunjukan pengaruhnya sebesar 26,89%
terhadap produktivitas karyawan. Variabel pelatihan berpengaruh positif
71
dan signifikan terhadap produktivias karyawan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil uji t, yang memiliki nilai t hitung > dari t table, dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.000 > 0.05 Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan kerja maka akan
berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan.
3. pengaruh variabel disiplin dan pelatihan terhadap varibel produktivitas
karyawan sebesar 0,435, hal ini berarti 43,5% dan sisanya 56,5% dipengaruih
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran atau
masukan bagi pembaca karya tulis ini sebagai berikut :
1. Disiplin Kerja
Perusahaan harus memperhatikan disiplin kerja karyawan akan tingkat
ketaatan pada standar kerja dan perlengkapan kerja agar setiap karyawan
yang berada dalam perusahaan memiliki usaha untuk mencapai atau
melebihi standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dan
memberikan hukuman dalan bentuk teguran atau surat peringatan sesuai
dengan tingkat kesalahan yang dilakukan.
72
2. Pelatihan
Hendaknya perusahaan memberikan pelatihaan secara berkala dan terus-
menerus untuk meningkatkan kompetensi karyawanya, perusahaan akan
mencapai tujuanya apabila memiliki karyawan yang berkompetensi dalam
pekerjanya maka perusahaan harus melakukan pelatihan terhadap
karyawanya.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Assagaf, S. C., & Dotulong, L. (2015). Pengaruh Disiplin,Motivasi dan Semangat
Kerja terhadap Produktivitas Pegawai Dinas Pendapatan kota Manado. Jurnal
EMBA, 3(2), 539-549.
Badriah, M. (2015). Manajmen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV PUTIKA
SETIA.
Handayani, W. N., & Hati, S. W. (2018, Mei). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik
terhadap Produktivitas Karyawan operator bagian produksi pada perusahan
manufactur di PT ABC Batam. Jurnal Aplikasi Administrasi, 21, 9-30.
Hasibuan, M. S. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. BUMI AKSARA.
Lestari, N. E. (2018). Pengaruh Pelatihan,Disiplin Kerja dan Gaya Kepemimpinan
terhadap Produktivitas Kerja PT federal nittan industry. Jurnal Sekertaris dan
Manajemen, 263-270.
Martono, M. A. (2). Pengaruh Disiplin Kerja,Lingkungan Kerja dan Pelatihan pada
Produktivitas. Management Analysis Journal, 339-346.
Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandiri Maju.
Rusminingsih, D. (2010, Febuari). Pengagruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Cakra Guna Malang. Jurnal
MODRENISASI, 6(1), 22-40.
Sabarudin, & Marisa. (2018, April). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan
Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Kantor UPTP Balai Peningkatan
Produktivitas Kendari. Jurnal Mega Aktiva, 7(1), 2086-1974.
Setyowati, R., Lambey, L., & Rumoky, F. (2017). THE EFFECT OF
LEADERSHIP,WORK ENVIRONMENT AND DISCIPLINE ON
EMPLOYEES PRODUCTIVITY AT PT. AMRI MARGATAMA CAPITAL.
Jurnal EMBA, 5(3), 4515-4524.
xiv
Syahrul, A. S., & Sari, A. R. (2016, Desember). Analisis Disiplin Kerja dan Pelatihan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Kantor BPJS ketenaga kerjaan
padang. Journal Of Economi and Economi Education , 5(1), 25-38.
73
Lampiran 1
MAPPING JURNAL
No Nama
Peneliti
Judul Metode
Analisis
Data
Kesimpulan Teori yang
digunakan
Ket.
Publikkan
1. Wahyu
Ningrum
Handaya
ni Dan
Shinta
Wahyuh
ati(2018)
Pengaruh
Lingkungan
Kerja
Fisik(X)
Terhadap
Produktivita
s Kerja
Uji
Validitas,
Uji
Realibitas,
Analisis
Regresi
Sederhana,
dan Uji
Hipotesis
Secara parsial
dan simultan
lingkungan
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja
Sutrisno
(2009)
Jurnal
Aplikasi
Administr
asi, Vol.21
No.1
2. Eliyanto Pengaruh
Motivasi
Kerja(X1)
dan
Lingkungan
Kerja(X2)
Uji
Validitas,
Uji
Realibitas,
Analisis
Regresi
Sederhana,
dan Uji
Hipotesis
Motivasi
kerja dan
Lingkungan
Kerja sacara
Bersama-
sama
berpengaruh
significant
terhadap
kinerja guru
sma
muhamadiah
di kabupaten
kebumen hal
ini terbukti
dengan kedua
variabel
tersebut
memberikan
kontribusi
sebesar
76,6%
Anwar Prabu
Mangkunegar
a(2011:93),
Dian
Khariani
Sofyan(2013:
20), Schunk,
Pintrich, dan
Mecce(2010:
04),
Suawardi dan
Joko
Utomo(2011:
78),
Robins(2001:
162),
Jurnal
Pendidika
n
madrasah,
Volume 3,
Nomor 1
P-
ISSN:252
7-4287, E-
ISSN:252
7-6794
3. Sabarudd
in dkk.
Pengaruh
Kepemimpi
Analisis
Regresi
Variabel
lingkungan
Nitisemito
(1996),
Jurnal
Mega
74
(2018) nan (X1),
Lingkungan
Kerja (X2),
dan Disiplin
Kerja (X3)
terhadap
Kinerja
Karyawan
(Y)
Linear
Berganda
dengan
menggunak
an SPSS 19
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
Sedangkan
variabel
disiplin
berpengaruh
positif,
namun tidak
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
Anwar Prabu
(2009),
Mangkunegar
a (2004), S.P
Hasibuan
(2001),
Siagian
(2006),
Handoko
(2001),
Thoha
(2003,32-33),
Robin
(2003:55),
Sedamaryanti
(2001)Suryad
i Perwiro
Sentoso
(2001:19-21),
Anoraga(200
4)
Aktiva
Volume 7,
Nomor 1,
April2018
4. Shannon
cecillia
Y.
Aseegaf
dkk.
(2015
Pengaruh
Disiplin(X1
),
Motivasi(X
2) dan
Semangat
Kerja(X3)
Terhadap
Produktifita
s Kerja(Y)
Uji
validitas,
reabilitas,
uji
normalitas,
uji
heterokedas
tisitas, uji
multikoline
aritas, uji
asumsi
klasik
normalitas,
uji asumsi
klasik
heterokedas
tisitas
Disiplin,
Motivasi, dan
semangat
kerja secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja pegawai
Sedarmayanti
(2009:214),
Hasibuan
(2005:11),
Purwanto
(2005:83),
Handoko
(2012:41),
Siagian
(2007:32),
Suwanto dan
Priansa
(2011:171),
Rivai
(2009:838),
Triton
(2007:80),
Jurnal
EMBA
Vol.3,
No.2, juni
2015
5. Noneng
R
Sukatma
direja
Pengaruh
Gaya(X1),
Kepemimpi
nan
Uji validitas
Instrumen,
Uji
Reabilitas
Hasil
pengujian
Hipotesa
menunjukkan
Agus Dharma
(2002),
Covey
Stephen R
Jurnal
ilmiah
Ekonomi
Bosnis
75
dkk.
(2017)
Demokratis(
X2) dan
Lingkungan
Kerja(X3)T
erhadap
Produktivita
s Kinerja
(Y)
gaya
kepemimpina
n demokratis
berpengaruh
paling
dominan
secara persial
terhadap
produktifitas
kerja
(1997), Basu
Swastha
(2007),
Hadari,
nawawi, dan
Martini
hadawi
(1990), Rusli
Syarif (1991)
Vol. 3, No
3,
November
2017, hal
428-435
6. Malaudi
n
Panjaitan
Pengaruh
Lingkngan
Kerja(X)
terhadap
Produktivita
s
Karyawan(
Y
)
Uji
Hipotesis,
Validitas,
Reabilitas
Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
dan positif
lingkungan
kerja
terhadap
produktivitas
karyawan
Sedamayanti(
2011),
Sunyoto(201
2:43),
Wijayanto(20
12:41),
Sutrisno(201
1), Sugiyono
(2012)
Jurnal
Manajeme
n, Volume
3 Nomor 2
P-2301-
6256
7 Nurlela
Eva
Pujilestar
i
Pengaruh
Pelatihan(X
1), Disiplin
Kerja(X2),
dan Gaya
Kepemimpi
nan
(X3)terhada
p
Produktivita
s Kerja(Y).
Uji
Hipotesis,
Validitas,
Reabilitas
Pelatihan
kerja
berpengaruh
signifikan
tehadap
produktivitas
karyawan,
Gaya
Kepemimpin
an
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
karyawan,
Kedisiplinan
berpengaruh
signifikan
terhadap
produtivitas
karyawan.
Sutrisno(201
3), Irawan
(2018),
Permadi(200
8), Rivai dan
Sagala(2009)
Jurnal
Sekertaris
dan
Manjemen
, Volume
2 Nomor 2
P-ISSN
2550-0805
I-ISSN
2550-0791
76
Lampiran 2
Kuisoner
Yth. Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Dengan ini, saya Bambang Priambodo mahasiswa Program studi Manajemen
Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Pelita Bangsa
sedang melakukan penelitian guna menyusun skipsi yang berjudul “PENGARUH
KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN”. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir
Program sarjana ekonomi.
Untuk keperluan ini, saya mohon kesedianya bapak dan ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini dan mengisi kuisoner yang terlampir dengan jujur.
Partisipasi bapak dan ibu dalam mengisi kuisoner sangat beerharga bagi tercapainya
keberhasilan penelitian. Atas kesedian waktu dan kerjasamanya, saya ucapkan
terimakasih
Hormat saya
(Bambang Priambodo)
77
PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PELATIHAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN
(Studi Kasus pada PT Oriental Ceramic Indonesia)
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : . . . . . . . . . .
Usia : . . . . . . tahun
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Pendidikan : ( )SMK/SMA ( ) Diploma/D III ( ) Sarjana/S1
Masa Kerja : ( )<1 tahun ( )3-5 tahun
( )1-3 tahun ( )>5 tahun
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti : (jika ada)
B. Petunjuk Pengisian Kuisoner
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan baik.
2. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/ Ibu
Yaitu dengan cara memberikan tanda check list (V) pada kolom jawaban
yang tersedia
Keterangan jawaban kuisoner :
1. Sangat Setuju (SS) bobot nilai=5
2. Setuju (S) bobot nilai=4
3. Ragu-ragu(RR) bobot nilai=3
4. Tidak Setuju (TS) bobot nilai=2
5. Sangat Tidak Setuju bobot nilai=1
78
1. PERTANYAAN KEDISIPLINAN
NO Pernyataan STS TS RR S SS
1 Tujuan dari pekerjaan yang
dibebankan kepada pegawai harus
sesui dengan kemampuan pegawai
yang bersangkutan
2 Saya merasa bahwa pemimpin
dapat dijadikan teladan dan
panutan oleh bawahannya
3 Gaji dan kesejahteraan dari
perusahaan yang diterima
mempengaruhi kedisiplinan
karyawan
4 Keadilan yang diterapkan oleh
pemimpin membuat karyawan
semakin disiplin .
5 Adanya kebersamaan yang aktif
antara atasan dan bawahan dapat
membuat saya harmonis dalam
mewujudkan kerjasama yang baik.
6 Sanksi dan hukuman yang
diterapkan ikut mempengaruhi
baik/buruknya kedisiplinan
pegawai.
7 Teguran dan keberanian pemimpin
bertindak tegas menerapkan
hukuman akan diakui
kepemimpinannya oleh
bawahannya.
8 Kedisiplinan karyawan akan
tercipta apabila hubungan
kemanusiaan dalam organisasi
berjalan baik.
79
2. PERNYATAAN PELATIHAN
NO Pernyataan STS TS RR S SS
1 Keterampilan para instruktur dalam
menyampaikan materi mudah di
mengerti
2 Instruktur selalu memotivasi saya
untuk dapat mempraktikan subjek
yang telah diajarkan
3 Saya menguasai berbagai materi yang
diberikan dengan cepat
4 Setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan ,saya dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat tepat sesuai
dengan ketentuan
5 Materi Pelajaran pendidikan dan
pelatihan diberikan oleh perusahaan
untuk menunjang pekerjaan saya
6 Pendidikan dan pelatihan yang saya
ikuti dapat meningkatkan pengetahuan
dalam pekerjaan saya
7 Tujuan penelitian yang akan dicapai
membuat saya ikut dalam pelatihan
8 Metode pendidikan dan pelatihan telah
sesuai dengan subjek yang diajarkan
9 Metode pendidikan dan pelatihan yang
digunakan pada saat program
pendidikan dan pelatihan mudah
dimengerti.
80
3. PERNYATAAN PRODUKTIVITAS
NO Pernyataan STS TS RR S SS
1 Saya menguasai bidang
pekerjaan yang saya kerjakan
saat ini
2 Tugas dan tanggung jawab yang
diberikan sesuai dengan
kemampuan saya
3 Pekerjaan yang saya hasilkan
sudah sesuai dengan target yang
ditetapkan oleh perusahaan
4 Dalam menyelesaikan pekerjan,
saya harus mendapatkan yang
terbaik
5 Saya berusaha menyelesaikan
pekerjaan sebelum batas waktu
yang ditentukan oleh atasan
6 Saya bersedia diberi tambahan
kuantitas kerja diluar jam kerja
apabila dibutuhkan
7 Saya selalu berusaha
memperbaiki kesalahan yang
pernah saya lakukan dalam
melaksanakan pekerjaan
8 Saya selalu mengikuti pelatihan
yang diadakan oleh perusahaan
untuk meningkatkan keahlian
9 Hasil kerja saya selama ini
sesuai dengan kualitas yang
ditentukan oleh perusahaan
10 Metode pelaksanaan kerja yang
telah ditetapkan cukup efisien
81
Lampiran 3
Tabulasi Kuisoner Disiplin
No Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 total X1
1 5 5 4 5 5 4 4 4 36 2 4 5 5 5 5 4 5 4 37 3 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 5 4 5 5 4 2 4 33 5 4 5 4 4 5 4 4 5 35 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 7 4 4 4 5 4 4 4 4 33 8 4 4 5 5 4 5 4 5 36 9 4 5 4 5 5 4 4 4 35
10 5 5 5 5 5 5 4 4 38 11 2 5 5 5 5 4 2 5 33 12 4 5 5 5 5 4 4 4 36 13 4 5 5 4 4 4 4 4 34 14 4 4 4 4 4 4 4 4 32 15 5 4 4 4 4 4 4 4 33 16 3 5 2 5 5 4 2 5 31 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 18 4 4 4 4 5 4 4 5 34 19 4 4 4 5 5 5 4 4 35 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32 22 4 4 2 2 4 4 4 4 28 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32 24 5 5 5 5 5 3 3 5 36 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 29 4 5 4 4 4 4 4 4 33
82
30 4 4 3 4 5 4 3 5 32 31 4 5 5 5 5 5 4 4 37 32 4 4 5 4 4 4 4 4 33 33 5 5 5 5 5 5 5 5 40 34 4 4 3 4 4 4 4 5 32 35 5 5 5 5 5 4 4 4 37 36 5 5 4 5 5 4 4 5 37 37 4 4 4 5 5 4 4 5 35 38 5 5 4 5 5 4 4 5 37 39 4 4 4 4 5 5 4 4 34 40 5 5 5 5 5 4 4 5 38 41 4 4 3 4 4 5 4 5 33 42 4 4 4 3 4 4 4 4 31 43 4 4 4 4 4 4 4 4 32 44 5 4 4 4 4 4 3 4 32 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32 46 5 4 4 4 4 4 4 4 33 47 4 4 4 4 4 4 4 4 32 48 4 4 4 4 5 4 3 4 32 49 5 2 5 2 2 2 1 4 23 50 5 2 4 4 4 4 2 4 29 51 5 5 5 5 4 4 5 4 37 52 5 4 4 5 5 4 3 4 34 53 4 4 4 4 4 3 2 4 29 54 5 5 5 4 4 3 4 4 34 55 4 5 2 5 5 5 4 4 34 56 4 4 4 3 4 3 2 4 28 57 5 4 5 4 5 3 3 4 33 58 4 4 4 4 4 4 4 4 32 59 4 3 4 4 5 4 4 5 33 60 5 5 5 5 5 5 2 5 37 61 4 4 5 5 4 5 5 4 36 62 4 4 5 5 5 4 4 4 35 63 4 4 2 4 4 4 4 4 30 64 4 5 4 4 4 4 4 4 33
83
Tabulasi kuisnoer Pelatihan
No Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 total X2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36
2 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 2 4 4 5 4 3 3 33
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
11 4 4 4 3 4 5 4 4 4 36
12 4 4 4 5 4 5 4 4 4 38
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
16 4 3 3 3 4 5 4 4 3 33
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
84
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
32 4 2 4 4 4 4 2 4 4 32
33 5 5 5 5 5 4 4 5 4 42
34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
37 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
39 4 4 2 3 4 4 4 4 3 32
40 5 4 4 4 4 5 4 4 5 39
41 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
44 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
45 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
46 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
48 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
49 4 4 1 4 4 4 4 4 4 33
50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
51 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
56 3 4 3 4 4 4 4 3 3 32
57 4 4 4 4 5 4 3 4 4 36
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
59 3 4 4 4 5 4 4 4 4 36
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
62 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
64 3 3 4 4 4 4 4 4 3 33
85
Tabulasi kuisoner Produktivitas
No Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 total Y
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 47
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 3 5 4 3 4 4 3 2 37
5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 43
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48
9 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42
10 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 47
11 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4 44
12 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 44
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 3 5 4 5 5 4 3 3 40
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
32 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 43
33 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 47
34 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
86
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47
37 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
38 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
40 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44
41 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 39
42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
51 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 36
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
55 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 36
56 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
57 5 4 4 5 4 2 4 3 4 4 39
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 43
60 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
61 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42
62 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 43
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
64 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
87
Lampiran 4
Uji Validitas Disiplin
Correlations
X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1
X1 Pearson
Correlation 1 -.010 .303* .055 -.005 -.141 .051 -.049 .272*
Sig. (2-tailed) .940 .015 .669 .971 .266 .688 .700 .030
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation -.010 1 .150
.578*
*
.570*
* .273* .280* .195 .700**
Sig. (2-tailed) .940 .235 .000 .000 .029 .025 .123 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation .303* .150 1 .286* .062 -.090 .061 -.047 .446**
Sig. (2-tailed) .015 .235 .022 .626 .480 .634 .710 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation .055
.578*
* .286* 1
.668*
* .467** .226 .265* .810**
Sig. (2-tailed) .669 .000 .022 .000 .000 .072 .035 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation -.005
.570*
* .062
.668*
* 1 .387** .091 .405** .689**
Sig. (2-tailed) .971 .000 .626 .000 .002 .473 .001 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation -.141 .273* -.090
.467*
*
.387*
* 1
.462*
* .150 .561**
Sig. (2-tailed) .266 .029 .480 .000 .002 .000 .238 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation .051 .280* .061 .226 .091 .462** 1 -.101 .532**
Sig. (2-tailed) .688 .025 .634 .072 .473 .000 .427 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
88
X1 Pearson
Correlation -.049 .195 -.047 .265*
.405*
* .150 -.101 1 .329**
Sig. (2-tailed) .700 .123 .710 .035 .001 .238 .427 .008
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X1 Pearson
Correlation .272*
.700*
* .446**
.810*
*
.689*
* .561**
.532*
* .329** 1
Sig. (2-tailed) .030 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Raebilitas Disiplin
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.664 8
Uji Validitas Pelatihan
Correlations
X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2
X2 Pearson
Correlation 1
.433*
* .331** .266* .213 .228 .194
.476*
*
.490*
*
.649*
*
Sig. (2-tailed) .000 .008 .034 .091 .070 .125 .000 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .433** 1 .264* .465**
.377*
* .212
.519*
*
.354*
*
.359*
*
.703*
*
Sig. (2-tailed) .000 .035 .000 .002 .093 .000 .004 .004 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .331** .264* 1 .461** .308* .043 .086
.483*
*
.521*
*
.678*
*
Sig. (2-tailed) .008 .035 .000 .013 .733 .499 .000 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .266*
.465*
* .461** 1
.380*
* .175 .202
.389*
*
.521*
*
.687*
*
89
Sig. (2-tailed) .034 .000 .000 .002 .167 .110 .002 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .213
.377*
* .308* .380** 1 .192 .150
.511*
* .301*
.567*
*
Sig. (2-tailed) .091 .002 .013 .002 .128 .236 .000 .016 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .228 .212 .043 .175 .192 1 .236 .131 .160
.404*
*
Sig. (2-tailed) .070 .093 .733 .167 .128 .061 .303 .206 .001
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .194
.519*
* .086 .202 .150 .236 1 .248* .176
.491*
*
Sig. (2-tailed) .125 .000 .499 .110 .236 .061 .048 .164 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .476**
.354*
* .483** .389**
.511*
* .131 .248* 1
.523*
*
.706*
*
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .002 .000 .303 .048 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .490**
.359*
* .521** .521** .301* .160 .176
.523*
* 1
.725*
*
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .016 .206 .164 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
X2 Pearson
Correlation .649**
.703*
* .678** .687**
.567*
*
.404*
*
.491*
*
.706*
*
.725*
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reabilitas Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.791 9
90
Uji Validitas Produktivitas
Correlations
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Pearson
Correlation 1 .244 .032 .297* .367** -.027 .219 .056 -.170 .120 .365**
Sig. (2-
tailed) .052 .802 .017 .003 .830 .083 .662 .180 .343 .003
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation .244 1 .057 .144 .285* -.049 .307* .127 .066 .164 .372**
Sig. (2-
tailed) .052 .653 .258 .022 .700 .014 .316 .607 .196 .002
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation .032 .057 1 .212 .421**
.364*
* .281*
.340*
*
.534*
*
.557*
* .664**
Sig. (2-
tailed) .802 .653 .093 .001 .003 .024 .006 .000 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation .297* .144 .212 1 .343** .210
.557*
* .242 .093 .039 .542**
Sig. (2-
tailed) .017 .258 .093 .006 .096 .000 .054 .464 .762 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation
.367*
* .285*
.421*
*
.343*
* 1
.405*
*
.338*
*
.691*
*
.380*
*
.511*
* .789**
Sig. (2-
tailed) .003 .022 .001 .006 .001 .006 .000 .002 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation -.027 -.049
.364*
* .210 .405** 1 .282*
.528*
* .183 .308* .584**
Sig. (2-
tailed) .830 .700 .003 .096 .001 .024 .000 .147 .013 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
91
Y Pearson
Correlation .219 .307* .281*
.557*
* .338** .282* 1
.398*
* .245 .277* .667**
Sig. (2-
tailed) .083 .014 .024 .000 .006 .024 .001 .051 .027 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation .056 .127
.340*
* .242 .691**
.528*
*
.398*
* 1 .221
.415*
* .675**
Sig. (2-
tailed) .662 .316 .006 .054 .000 .000 .001 .080 .001 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation -.170 .066
.534*
* .093 .380** .183 .245 .221 1
.557*
* .524**
Sig. (2-
tailed) .180 .607 .000 .464 .002 .147 .051 .080 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation .120 .164
.557*
* .039 .511** .308* .277*
.415*
*
.557*
* 1 .667**
Sig. (2-
tailed) .343 .196 .000 .762 .000 .013 .027 .001 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Y Pearson
Correlation
.365*
*
.372*
*
.664*
*
.542*
* .789**
.584*
*
.667*
*
.675*
*
.524*
*
.667*
* 1
Sig. (2-
tailed) .003 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reabilitas Produktivitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.773 10
92
Uji Asumsi Klasik
93
Uji linear Berganda
Diterminasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .660a .435 .417 2.077
a. Predictors: (Constant), Disiplin dan Pelatihan
Lampiran T tabel
Tabel t statistik
1 sisi (Signifikansi 0.05) dan 2 sisi (Signifikansi 0.025)
Df Signifikansi
Df Signifikansi
0.025 0.05 0.025 0.05
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.49
2 4.203 2.972 .004
Disiplin .301 .111 .309 2.703 .009
Pelatihan .514 .133 .440 3.851 .000
a. Dependent Variable: Produktivitas Karyawan
94
1 12.706 6.314 46 2.013 1.679
2 4.303 2.920 47 2.012 1.678
3 3.182 2.353 48 2.011 1.677
4 2.776 2.132 49 2.010 1.677
5 2.571 2.015 50 2.009 1.676
6 2.447 1.943 51 2.008 1.675
7 2.365 1.895 52 2.007 1.675
8 2.306 1.860 53 2.006 1.674
9 2.262 1.833 54 2.005 1.674
10 2.228 1.812 55 2.004 1.673
11 2.201 1.796 56 2.003 1.673
12 2.179 1.782 57 2.002 1.672
13 2.160 1.771 58 2.002 1.672
14 2.145 1.761 59 2.001 1.671
15 2.131 1.753 60 2.000 1.671
16 2.120 1.746 61 2.000 1.670
17 2.110 1.740 62 1.999 1.670
18 2.101 1.734 63 1.998 1.669
19 2.093 1.729 64 1.998 1.669
20 2.086 1.725 65 1.997 1.669
21 2.080 1.721 66 1.997 1.668
22 2.074 1.717 67 1.996 1.668
23 2.069 1.714 68 1.995 1.668
24 2.064 1.711 69 1.995 1.667
25 2.060 1.708 70 1.994 1.667
26 2.056 1.706 71 1.994 1.667
27 2.052 1.703 72 1.993 1.666
28 2.048 1.701 73 1.993 1.666
29 2.045 1.699 74 1.993 1.666
30 2.042 1.697 75 1.992 1.665
31 2.040 1.696 76 1.992 1.665
32 2.037 1.694 77 1.991 1.665
33 2.035 1.692 78 1.991 1.665
34 2.032 1.691 79 1.990 1.664
35 2.030 1.690 80 1.990 1.664
36 2.028 1.688 81 1.990 1.664
37 2.026 1.687 82 1.989 1.664
38 2.024 1.686 83 1.989 1.663
95
39 2.023 1.685 84 1.989 1.663
40 2.021 1.684 85 1.988 1.663
41 2.020 1.683 86 1.988 1.663
42 2.018 1.682 87 1.988 1.663
43 2.017 1.681 88 1.987 1.662
44 2.015 1.680 89 1.987 1.662
45 2.014 1.679 90 1.987 1.662