analisis penerapan model economic order quantity …

91
i ANALISIS PENERAPAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) TERHADAP USAHA PAVING BLOK CV.ALFAN PUTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E) OLEH : AINUNG NIM.150103035 Pembimbing : 1.Dr. Muh.Anis, M.hum 2.Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak PROGRAM STUDY EKONOMI SYARIAH (EKOS) FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) MUHAMMADIYAH SINJAI TAHUN 2019

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS PENERAPAN MODEL ECONOMIC

ORDER QUANTITY (EOQ) TERHADAP

USAHA PAVING BLOK

CV.ALFAN PUTRA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

OLEH :

AINUNG

NIM.150103035

Pembimbing :

1.Dr. Muh.Anis, M.hum

2.Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak

PROGRAM STUDY EKONOMI SYARIAH (EKOS)

FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2019

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ainung

Nim : 150103035

Program Study : Ekonomi Syariah

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari tulisan/karya

orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau

pikiran saya sendiri.

2. Seluruh bagian dari skripsi ini adalah karya saya sendiri

selain kutipan yang ditunjukan sumbernya. Segala

kekeliruan yang ada di dalamnya adalah tanggung jawab

saya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana

sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari ternyata

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Sinjai,10 Juli 2019

Yang membuat pernyataan, Materai 6000

AINUNG

150103035

iii

iv

ABSTRAK

AINUNG, 150103035. Analisis Penerapan Metode Economic

Order Quantity(EOQ) pada Persediaan Bahan Baku Paving

Blok CV.ALVAN PUTRA, Skripsi, Sinjai: Jurusan Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Hukum Islam, Institut Agama

Islam Muhammadiya (IAIM) Sinjai, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan

antara metode pengendalian persediaan bahan baku paving blok

CV.ALVAN PUTRA. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

Manfaat praktis, diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmu pengetahuan bagi Institut maupun akademis dan

Mahasiswa tentang analisis penerapan metode EOQ pada

persediaan bahan baku paving blok CV.ALVANPUTRA ,

sedangkan manfaat praktis, diharapkan dapat digunakan

sebagai referensi bagi direktur dan karyawan khususnya

CV.ALVAN PUTRA pada persediaan bahan baku paving blok.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian survey dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi yang

dijadikan sasaran penelitian adalah direktur CV.AlVAN

PUTRA sedangkan teknik yangdigunakan dalam menentukan

sampel iniadalah menggunakan obsrvasi dan dokumentasi

v

sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

penerapan dan persediaan bahan baku.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan

biaya persediaan bahan baku semen menurut prusahaan total

biaya persediaan semen sebanyak 7.500.000,- sedangkan

menurut EOQ sebanyak 6.720.508,- dengan penghematan

sebanyak 5.123.333 dan perbandingan biaya persediaan bahan

baku menurut perusahaan total biaya persediaan pasir sebanyak

8.500.000,- sedangkan menurut EOQ sebanyak 5.955.000,-

dengan penghematan sebanyak 5.083.333 dan perbandingan

biaya persediaan bahan baku kerikil menurut perusahaan total

biaya persediaan kerikil sebanyak 8.900.000,- sedangkan

menurut EOQ sebanyak 7.782.333 dengan total penghematan

7.666.666. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

metode EOQ lebih dapat meminimalkan biaya pemesanan dan

biaya penyimpanan dibandingkan dengan metode yang

digunakan.

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi allah

S.W.T yang telah memberikan rahmat , hidayah, petunjuk

kekuatan dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan Skripsi

ini dengan judul “Analisis Penerapan Metode Economic Order

Quantity (EOQ) pada Persediaan Bahan Baku Paving Blok

CV.ALVAN PUTRA”. Shalawat dan salam penulis haturkan

kepada junjungan Nabi besar Muhammad S.A.W yang telah

membawa manusia dari masa jahilia kemasa modern yang

penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak

mendapatkan bantuan, baik berupa bimbingan, dorongan moral

maupun bantuan materi dari berbagai pihak.Untuk itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang

tidak ternilai kepada :

1. Orang tuaku yang tercinta ayahanda dan ibunda, yang

telah membesarkan, mendidik penulis dengan penuh

kesabaran dan pengorbanan yang begitu besar dan

mulia, mendoakan penulis untuk terus belajar dan

belajar;

vii

2. Dr.Firdaus, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam (I

AI) Muhammadiya Sinjai;

3. Dr. Amir Hamzah, M, Ag. dan Dr. Ismail, M.Pdselaku

wakil Rektor I dan wakil Rektor II Institut Agama

Islam (IAI) Muhammadiyah Sinjai;

4. Dr.Muh.Anis, M.Hum selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Hukum Islam;

5. Muhammad Ikbal, S.Pd.,M.Pdselaku ketua Prodi

Ekonomi Syariah;

6. Muh. Anis, S.Pd.l, M.Hum selaku pembimbing I dan

Abd.Muhaemin, S.E., M. Akselaku pembimbing II;

7. Seluruh Dosen yang telah membimbing dan mengajar

selama studi di Institute Agama Islam Muhammadiyah

Sinjai;

8. Seluruh pegawai dan jajaran Institut Agama Islam

muhammadiyah Sinjai yang telah membantu

kelancaran Akademik;

9. Kepala dan staff perpustakaan Institut Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai;

10. Sahabat-sahabatku dan teman seangkatan lainnya,

terima kasih atas dukunganya terhadap penulis dalam

menyelesaikan studi. Serta semuapihak yang telah

viii

banyak membantu yang tidak tersebut namanya satu-

persatu.

Akhirnya penulis berharap dan memohon semoga

bantuan semua pihak mendapat Ridho skripsi ini dapat

memberikan manfaat untuk menambah wawasan keilmuan kita

semua dan mendapat ridho dari Allah SWT.Aamiin

Sinjai, 13 Juli 2019

Ainung

NIM. 150103035

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................ iii

ABSTRAK ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................ iv

DAFTAR TABLE ............................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Model EOQ ................................................. 8

1. Pengertian Economic Order Quantity (EOQ) ..... 8

2. Indikator EOQ ..................................................... 13

3. Perencanaan Persediaan ...................................... 13

4. Pengendalian ...................................................... 15

5. Defenisi Persediaan ............................................. 18

x

6. Jenis-jenis Persediaan ......................................... 21

7. Persediaan Pengaman .......................................... 22

8. Titik Pemesanan Kembali ................................... 24

9. Total Biaya Persediaan .................................. 25

10. Fungsi Persediaan ............................................. 25

11. Tujuan Persediaan ............................................. 28

12. Factor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan .. 29

13. Persediaan Bahan Baku ..................................... 31

14. Usaha Paving Blok ............................................. 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................... 36

C. Hipotesis ................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian .............................. 40

B. Defenisi Variabel ...................................................... 41

C. Populasi Dan Sampel................................................ 41

D. Instrument Penelitian ............................................... 43

E. Instrumen penelitian ................................................. 44

F. Tehnik Analisis Data ............................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................... 46

B. Hasil dan Pembahasan .............................................. 50

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................. 67

B. Saran ......................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penggunaan Bahan Baku Semen untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018 ............. 51

Tabel 1.2 Penggunaan Bahan Baku Pasir untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018 ............. 52

Tabel 1.3 Penggunaan Bahan Baku Kerikil untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018 ............. 53

Tabel 1.4 Biaya Pemesanan Bahan Baku untuk periode

Januari 2018 - Desember 2018 ................... 55

Tabel 1.5 Biaya Penyimpanan Bahan Baku untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018 ............. 56

Tabel 1.7 Biaya persediaan Bahan Baku untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018 ......... 58

Tabel 1.8 Perhitungan Kuantitas Bahan Baku .................... 61

Tabel 1.9 Perhitungan Kuantitas Optimal Bahan

Baku ............................................................. 62

Tabel 1.10 Perhitungan Bahan Baku Berdasarkan

Metode EOQ .................................................... 63

Tabel 1.11 Perhitungan Persediaan Bahan Baku ................. 64

Tabel 1.12 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan

Baku ............................................................. 65

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Produksi Paving Blok .......................... 50

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persediaan merupakan salah satu aspek yang

perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, terutama bagi

perusahaan manufaktur. Hal ini dipicu adanya

pengeluaran yang ditimbulkan dalam aktivitas

persediaan, atau sering disebut sebagai biaya

persediaan. Economic Order Quantity (EOQ) adalah

salah satu perhitungan yang di gunakan untuk

menentukan kuantitas pesanan perusahaan1.

Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi

merupakan kegiatan yang sangat penting untuk

keberlangsungan hidup perusahaan dimana persediaan

adalah salah satu hal yang harus diperhatikan karena

berpengaruh langsung terhadap kelancaran proses

produksi. Persediaan merupakan suatu aktiva yang

meliputi barang-barang milik perusahaan dengan

maksud untuk di jual dalam suatu priode usaha tertentu,

atau persediaan barang-barang yang masih dalam

1 https://.researchgate.net/publication/279677421

2

pengerjaan atau proses produksi, atau persediaan bahan

baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses

produksi2.

Economic Order Quantity (EOQ)

adalahkuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali

pembelian dengan biaya yang paling minimal. Metode

Economic Order Quantity(EOQ) pertama kali

dicetuskan oleh Ford Harris pada tahun 1915, tetapi

lebih di kenal dengan nama metode Wilson karena

dikembangkan oleh Wilson pada tahun 1934. Metode ini

di gunakan untuk menghitung minimasi total biaya

persediaan berdasarkan persamaan tingkat atau titik

quilibrium kurva biaya simpang dan biaya. Metode

EconomicOrder Quantity (EOQ) dapat digunakan baik

untuk barang-barangyang dibeli maupunyang

diproduksi sendiri (Handoko 1999:13)..

Sedangkan menurut Heizer dan Render

(2010:92),Economic Order Quantity (EOQ) adalah

salah satu tekhnik pengendalian persediaan yang paling

tua dan terkenal secara luas,metode pengendalian

persediaan ini menjawab 2 (dua)pertanyaan

2Rangkuti, Managemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, (

Jakarta: Erlangga, 2004), h.1.

3

penting,kapang harus memesan dan berapa banyak

harus memesan.3

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah

Persediaan merupakan salah satu bagian terpenting bagi

seorang pengusaha karena biasanya sebagian besar dari

total asset perusahaan diinvestasikan untuk memenuhi

persediaan. Biaya persediaan dapat dimimalkan dengan

menggunakan metode Economic Order Quantity

(EOQ)4

Masalah pengendalian persediaan merupakan

salah satu masalah yang

sering dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan bak

u akanmengakibatkan adanya hambatan pada proses

produksi sedangkan kelebihan persediaan akan

menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih besar serta

risiko kerusakan yang ditimbulkan akibat penyimpanan

barang yang terlalu lama. Oleh karena itu,

pengendalian persediaan yang efektif sangat diperlukan

oleh suatu perusahaan (Subagyo,1984:205)5.

3Handoko danHani T,’’ Dasar-dasar Managemen Produksi dan

Operasi”, UNS PRESS: Surakarta, h.13 4Heny maslahah, dll, Departemen matematika,Fakultas Sains dan

Matematika,Universitas Diponegoro (Semarang :Sunarsi,2007), h.53 5Subagyo,dll.”Dasar-dasar Operation Reseach”, (Yogyakarta:BPFE

Yogyakarta, 1984), h.205.

4

CV ALFAN PUTRA merupakan salah satu

industri manufaktur yang bergerak dalam produksi

bahan-bahan untuk kebutuhan bangunan seperti paving

blok berlokasi JL.H.PERDANA KUSUMA NO.18

Desa Lappa Kec.Sinjai Utara.Pada pelaksanaan sistem

produksi perusahaan sudah menggunakan mesin dan

peralatan yang telah disesuaikan dengan perkembangan

teknologi,dalam arti mesin yang digunakan sudah

merupakan mesin hasil rancangan perusahaan sendiri

yang memiliki tingkat dan efektifitas produksi yang

99% memiliki keberhasilan sempurna bagi produknya.

Dalam produksi Paving Blok bahan baku yang

digunakan adalah semen,bata,pasir,batu kerikil dan

cat.Bahan baku tersebut selalu tersedia untuk

kelancaran produksi. Diantara berbagai macam

alternative penutup permukaan tanah, paving blok, lebih

memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran,

warnah, corak, dan tekstur permukaan, serta kekuatan.

Penggunaan paving blok juga dapat divariasikan dengan

jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah

lainnya.

Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui

bagaimanaPenerapan Metode Economic Order

5

Quantity (EOQ) pada Persediaan Bahan Baku

Paving Blok CV. ALFAN PUTRA. Sebuah

perusahaan memiliki tujuan utama yaitu memperoleh

laba. Dalam proses pencapaian tujuan tersebut akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor,salah satu faktor

adalah kelancaran produksi. Pencapaian tujuan

perusahaan akan menghadapi kendala tertentu sehingga

perusahaanharus memiliki managemen yang baik.

Dengan persediaan yang optimal perusahaan

mampu menentukan seberapa besar persediaan bahan

baku yang sesuai, sehingga tidak menimbulkan

pemborosan biaya karena mampu menyeimbangkan

kebutuhan bahan baku yang tidak terlalu banyak

maupun persediaan tidak terlalu sedikit. Persediaan

optimal mampu mengefesiensikan biaya pengeluaran

perusahaan seperti pemesanan dan biaya penyimpan

bahan baku.sehingga kebijakan managemen tentang

persediaan akan membantu perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka penulis

dapat merumuskan masalah yaitu :Bagaimana

perbandingan antara metode pengendalian persediaan

bahan baku paving blok yang telah diterapkan CV.

6

ALFAN PUTRA dengan metode EOQ(Economic

Order Quantity)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui

Bagaimana perbandingan antara metode persediaan

bahan baku paving blok yang telah diterapkan CV.

ALFAN PUTRA dengan metodeEconomic Order

Quantity (EOQ).

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

mengenaiperbandingan antara metode pengendalian

persediaan bahan baku paving blok yang telah

diterapkan CV. ALFAN PUTRA dengan metode

Economic Order Quantit (EOQ).

2. Secara praktis

Dapat memberikan gambaran bagi

perusahaan manufaktur khususnya CV. ALFAN

PUTRA sebagai objek penelitian dalam hal

7

perbandingan antara metode pengendalian persediaan

bahan baku paving blok yang telah diterapkan CV.

ALFAN PUTRA dengan metode Economic Order

Quantity (EOQ).

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Model EOQ

1. Pengertian Ecocomic Order Quantity (EOQ)

Economic 0rder Quantity (EOQ) adalah salah

satu model managemen persediaan. EOQ sangat

berguna untuk menentukan kuantitas pesanan

persediaan yang dapat meminimalkan biaya

penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. EOQ

juga berguna untuk 5mengatasi masalah berkaitan

dengan ketidakpastian melalui persediaan pengaman

(safety stoc).

Untuk memperjelas pengertian tentang

Economic Order Quantity (EOQ), ada beberapa

pendapat tentang Economic Order Quantity (EOQ)

diantaranya adalah :

1. Menurut Gitosudarso

Economi Order Quantity (EOQ) adalah

merupakan volume atau jumlah pembelian yang

paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali

5William K, “Akuntansi Biaya”, (Cet,ll ; Salempa Empat.

Jakarta), h.231

9

pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan itu maka

dapat diperhitungkan pemenuhan kebutuhan

(pembeliannya) yang paling ekonomis yaitu

sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan

pembelian dengan menggunakan yang minimal6.

2. Menurut Yamit

Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah

pesanan yang dapat meminimumkan total biaya

persediaan, pembelian yang optimal. Untuk mencari

berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam

setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan

selama satu periode7.

3. Menurut Rianto

Economi Order Quantity (EOQ) adalah

jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh

dengan biaya yang minimal,atau sering dikatakan

sebagai jumlah pembelian optimal8.

4. menurut Heizer dan Render

6Gitosudarmo, Managemen keuangan, (Cet,IV ;Yogyakarta :

BPFE,2002), h.101 7Yamid,Managemen persediaan ,(Yogyakarta:Ekonosia FE

UI),h.47 8Riyanto, Dasar-dasar pembelajaranperusahaan, (Cet.IV;

Yogyakarta:BPFE,2001), h.45

10

Economi Order Quantity (EOQ) adalah sebuah

tekhnik kontrol persediaan yang meminimalkan

biaya total dari pemesanan dan penyimpanan.

Dalam menerapkan metode Economic Order

Quantity (EOQ) ada beberapa biaya yang harus

dipertimbangkan dalam penentuan jumlah

pembelian atau keuntungan,diantaranya :

a. Biaya pesanan

Biaya pesanan merupakan biaya yang

akan langsung terkait dengan kegiatan

pesanan yang dilakukan perusahaan.

Biaya pesanan =

Keterangan :

D=jumlah kebutuhan, unit per tahun

Q=Jumlah barang setiap kali pesan

S=Biaya pesanan setiap kali pesan

b. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan merupakan biaya

yang harus ditanggung oleh perusahaan

sehubungan dengan adanya bahan baku yang

di simpang dalam perusahaan, disrumuskan

sebagai berikut:

11

Biaya penyimpanan =

Keterangan :

Q=jumlah barang setiapkali pesan

H=Biaya penyimpanan, unit per tahun.

Selanjutnya untuk menentukan total biaya

persediaan (TIC)dengan menjumlahkan

biaya pesan dan biaya simpan. Adapun

rumusnya sebagai berikut

TIC =

Keterangan :

TIC=Jumlah biaya persediaan

D=Jumlah kebutuhan,unit per tahun

Q= Jumlah barang setiap kali pesan

H=Biaya penyimpanan, unit per tahun.

Economic Order Quantity (EOQ)banyak

dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam

penggunannya,meskipun dalam penerapannya harus

memperhatikan asumsi yang dipakai. Asumsi

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mencatat perhitungan bahan baku yang

dibutuhkan oleh perusahaan berdasarkan jumlah

kebutuhanatau permintaan.

12

b. Mencatat perhitungan biaya pemesanannya

dalam setiap kali pesan.

c. Mencatat perhitungan biaya penyimpanan dari

nilai persediaan yang akan tersedia

d. Menghitung jumlah pemesanan yang paling

ekonomis (EOQ), dengan menggunakan rumus :

EOQ =

Keterangan :

D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)

S = Biaya pemesanan (rupiah/pesanan)

h =biaya penyimpanan (% terhadap nilai

barang)

C = Harga barang (rupiah/unit)

H = h X C = biaya penyimpan

(rupiah/unit/tahun)

Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan)

e. Menghitung frekuensi pemesanan setelah nilai

EOQ diketahui, dan dirumuskan sebagai berikut

:

F =

Keterangan :

13

F= Frekuensi pemesanan9

2. Indicator

Economic Order Quantity (EOQ)

a. Jumlah

kebutuhan barang

Jumlah kebutuhan barang dalam satu

periode untuk di gunakan dalam proses

produksi.

b. Biaya pemesanan

Biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan kegiatan pemesanan

bahan/barang,sejak dari penempatan

pemesanan sampai tersedianya barang

digudang.

c. Biaya penyimpanan

Biaya yang dikeluarkan berkenaan

dengan diadakannya persediaan barang.

3. Perencanaan persediaan

Perencanaan menurut carter (2010:4)

defenisi dari perencanaan adalah “Perencanaan

adalah kontruksi dari suatu program operasional

9Heizer danRender,”Managemen Operasi”, (Cet.IX;

Jakarta:Salempa empat, 2010),h.92

14

terperinci merupakan proses merasakan kesempatan

maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan

yang diinginkan dan menggunakan sumber daya

untuk mencapai tujuan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa perencanaan

adalahb memperkirakan bahan baku,

memperkirakan jumlah bahanbaku yang diperlukan,

memperkirakan kebutuhan dana untuk pembelian

bahan baku serta sebagai dasar melaksanakan fungsi

pengawasan bahan baku.

Menurut William (2009:) jenis-jenis perencanaan

terbagi atas tiga jenis, yaitu:

a. Rencana Strategik

Rencana strategic adalah rencana yang

diformulasikan ditingkat managemen

tertinggi,memerlukan pandangan luas atas

perusahaan dan lingkungannya.

b. Rencana Jangka Pendek

Rencana jangka pendek adalah rencana

ini sering sekali disebut anggaran,cukup

terperinci guna memungkinkan disusunnya

laporan keuangan bagi entitas tersebut untuk

suatu periode dimasa depan.

15

c. Rencana Jangka Panjang

Rencana jangka panjang adalah rencana

ini bersifat anggaran mencakup periode waktu

tiga sampai lima tahun10

.

Fungsi-fungsi perencanaan menurut Siswanto

(2009:48) terbagi atas dua jenis yaitu :

a. Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada

hierarki yang lebih rendah.

b. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan

pada hierarki lebih tinggi berikutnya.

Berdasarkan penjelasan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa fungsi

perencanaan adalah untuk memberikan

gambaran yang sekaligus memberikan

petunjuk dan arahan kepada pemimpin

dalam pengambilan keputusan11

.

4. Pengendalian

Menurut Herjanto (2008:226) pengendalian

persediaan adalah suatu rangkaian kebijakan

pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan

10

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya, Audit, Akuntansi

Pajak. Salemba Empat. Jakarta. 11

Siswanto, HB. 2009. Pengantar Managemen. Bumi Aksara.

Jakarta.

16

yang harus dijaga,kapan pesanan untuk menambah

persediaan dilakukan dan berapa besar pesanan yang

harus diadakan12

.

Manfaat dari pengendalian persediaan berguna

agar perencanaan yang telah disusun dapat menjadi

efektif dan efisien atau dapat memperkecil

hambatan dan memperkuat kemampuan perusahaan

untuk memperoleh laba. Suprityono dalam bukunya

perencanaan dan pengendalian biaya serta

pembuatan keputusan (2005:257) mengemukakan

tujuan pengendalian persediaan bahan baku sebagai

berikut:

a. Menyediakan bahan baku yang diperlukan

dengan cara efisien dan dapat menghindari

terganggunya kegiatan perusahaan akibat

keterlambatan datangnya bahan baku

b. Menjamin persediaan yang cukup untuk

melayani permintaan langganan yang bersifat

mendesak.

c. Menyelenggarakan jumalah persediaan yang

agak longgar untuk menghadapi kelangkaan

12

Herjanto, Eddy. 2008:124:. Managemen Opersi. Grasindo.

Jakarta.

17

penawaran bahan bakudipasar dalamjangka

pendek.

d. Mengadakan penyimpanan bahan baku yang

dapat menekan biaya dan waktu pengelolaan

bahan baku dan menjaga diri kemungkinan

kebakaran, pencurian, penyelewengan dan

kerugian lainnya.

e. Menjaga agar persediaan yang rusak, using

dan kelebihan yang tidak terpakai dapat ditekan

serendah mungkin

f. Menentukan investasi dana yang tepat dalam

persediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan

operasi dan rencana managemen persediaan13

Pengendalian persediaan dapat dilakukan

dengan berbagai metode pengendalian antara

lain:

1. Safety Stock

Persediaan pengaman menurut Harjanto

(2008:258) adalah persediaan yang berfungsi

untuk melindungi atau menjaga

kemungkinan terjadinya kekurangan barang,

13

Suprityono (2005:257), “Perencanaan dan Pengendalian

Biaya serta Pembuatan Keputusan”. Jakarta.

18

misalnya karena penggunaan barang yang

lebih besar dari perkiraan semula atau

keterlambata dalam penerimaan barang yang

dipesan. Bagi perusahaan dagang,

persediaanpengaman juga dimaksudkan

untuk menjamin pelayanan kepada

pelanggang terhadap ketidakpastian dalam

pengadaan barang.

Cara menghitung persediaan pengaman

(safety stock)

Z =

Karena persediaan pengaman merupakan

selisih antara X-µ, maka

Z =

Keterangan :

X = Tingkat persediaan

µ = Rata-rata permintaan

= Standar defiasi permintaan

selama waktu tenggang

SS = Persediaan pengaman14

5. Defenisi persediaan

14

Harjanto, 2008:234. Managemen Persediaan. Jakarta

19

Menurut Siagian (2006:161) persediaan

dapat diartikan barang atau barang yang disimpang

untuk tujuan tertentu antara lain,untuk proses

produksi jika berupa bahan mentah maka akan

diproses lebih lanjut jika berupa komponen maka

akan dijual kembali menjadi barang dagangan15

.

Menurut Dwi Martani (2012:245) persediaan

merupakan salah satu asset yang sangat penting bagi

perusahaan ritel, manufaktur, jasa,maupun entitas

lainnya. PSAK 14 (Revisi 2008) mendefenisikan

persediaan sebagai asset yang :

a. Tersedia untukdijualdalam kegiatan usaha

biasa

b. Dalam proses produksi untuk penjualan

tersebut

c. Dalam bentuk bahan ataun perlengkapan

untuk digunakan dalam proses produksi

dalam pemberian jasa.

15

Siagian, Yolanda M. 2006:36 “Aplikasi Suply Chain

Managemen Dalam Dunia Bisnis. PT Grasindo. Jakarta

20

Dalam defenisi diatas dapat dikatakan bahwa

suatu asset diklasifikasikan sebagai persediaan

tergantung pada nature bussines suatu entitas16

.

Menurut Freddy (2007:7) mengatakan bahwa

persediaan mempunyai tujuan antara lain:

a. Menghilangkan resiko keterlambatan

datangnya barang

b. Menghilangkan resiko barang yang rusak

c. Mempertahankan stabilitas operasi

perusahaan

d. Mencapai penggunaan mesin yang optimal

e. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya

bagi konsumen17

.

Persediaan juga terdapat bermacam-macam

jenisya, menurut Freddy (2007:14-15)

menyatakan bahwa jenis-jenis persediaan terbagi

atas lima jenis yaitu:

a. Persediaan bahan mentah

b. Persediaan komponen-komponen rakitan

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong

16

Dwi Martani, “Pengantar Managemen” (Cet I; Bandung

2012), h.245 17

Freddy, “Managemen Persediaan”. (Bumi Aksara. Jakarta

2007),h.7

21

d. Persediaan barang dalam proses

e. Persediaan bahan jadi18

Persediaan didefenisikan sebagai barang,

bahan-bahan, atau aset yang dimiliki oleh

perusahaan untuk digunakan di masa yang akan

datang. Persediaan adalah sumber daya menganggur

(ide resoutce) yang menunggu proses lebih lanjut.

Proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan

produksi pada sistem manufaktur

6. Jenis-jenis persediaan

a. Bahan baku adalah barang-barang yang

dibeli dari pemasokdanakan digunakan

atau diolah menjadi produk yang akan

dihasilkan oleh perusahaan

b. Bahan setengah jadi adalah bahan

bakuyang sudah diolah atau dirakit

menjadi komponen masih

membutuhkanlangkah-langkah

lanjutanagar menjadi produk jadi.

c. Barang jadi adalah barang jadi yang telah

selesai diproses

18

Freddy, “ Managemen Persediaan” (Cet.l;Rajawali Pers

Jakarta 2007), h.14.

22

d. Barang-barang pembantu adalah barang-

barang yang dibutuhkan

untukmenunjang produksi,namun tidak

akan menjadi bagian pada produk akhir

yang akandihasilkan perusahaan.

7. Persediaan pengaman

Persediaan pengaman merupakan

persediaan tambahan yang diadakan untuk

melindungi atau menjaga kemungkinan

terjadinya kekurangan bahan (stock out).

Untuk menentukan biaya persediaan

pengaman digunakan analisa statistik yaitu

dengan mempertimbangkan penyimpangan-

penyimpangan yang telah terjadiantara

perkiraan pemakaian bahan baku dengan

pemakaian sebenarnya sehingga diketahui

standar deviasinya19

.

Adapun rumus standar deviasi adalah

sebagai berikut (Purwanto dan Suharyadi

2007:136):

19

Nasution dan Arman Hakim,”Perencanaan dan

Pengendalian Produksi”(Cet.I; Surabaya:Guna Widya.2003),h.1.

23

SD=

Keterangan:

SD : standar deviasi

x : jumlah permintaan

: jumlah rata-rata

jumlah data

Sedangkan rumus yang digunakan untuk

menghitung persediaan pengaman adalah

sebagai berikut:

SS = SD X Z

Keterangan :

SS : Persediaan pengaman (Safety Stock)

SD : Standar Deviasi

Z : Faktor pengaman yang digunakan

perusahaan

Dalam hal ini, faktor pengaman yang

dimaksud adalah besar probabilitas yang

digunakan perusahaan terhadap terjadinya

stock out. Misalnya, perusahaan

menggunakan probabilitas sebesar 1%

terjadinya stock out, maka dengan

menggunakan tabel distribusi frekuensi

24

normal didapat nilai (Heizer dan Render

2006).20

8. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Reorder Point (ROP) adalah strategi

opersi persediaan yang merupakan titik

pemesanan yang harus dilakukan suatu

perusahaan sehubungan dengan adanya Lead

Time dan Safety Stock (Rangkuti 2004:83).

Menurut Heizer dan Render (2010:99)

ROP adalah timgkat persediaan dimana

ketika persediaan telah mencapai tingkat

tersebut, pemesanan harus segera dilakukan

dan ROP dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

ROP = (D X L) + SS

Keterangan :

ROP = Titik pemesanan kembali (Reorder

Point)

D = Jumlah kebutuhan per satuan waktu

L = Lama waktu tunggu (Lead time)

SS = Safety Stock21

20

Gitosudarmo indriyo, Managemen pemasaran,(

Cet.2;Yogyakarta:BPFE,2008),H.226

25

9. To

tal biaya

erusahaan dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(D X H) + (n X S)

Keterangan :

= Total biaya persediaan perusahaan

D = Rata-rata kebutuhan bahan per tahun

H = Biaya simpan, rupiah/unit

n = Banyak perusahaan melakukan pemesanan

per tahun

S = Biaya pesan,rupiah/unit22

10. Fungsi persediaan

1. Persediaan dalam Lot Size

Persediaan muncul karena adanya

persyaratan ekonomis untuk penyediaan

(replenishment) kembali. Penyediaan

dalam Lot yang besar atau dengan

kecepatan sedikit lebih cepat dari

permintaan akan lebih ekonomis. Faktor

21

Rangkuti, F. 2004.managemen persediaan aplikasi dibidang

bisnis . Jakarta penerbit Erlangga. 22

inting,Rosnani.2007.Sistem produksi. Edisi Pertama.Yogyakarta;

Graha ilmu.

26

penentu persyaratan ekonomis anatara

lain biaya setup, biaya persiapan

produksi atau pembelian dan biaya

transport.

2. Persediaan Cadangan

Pengendalian persediaan timbul

berkenaan dengan ketidakpastian. Waktu

siklus produksi (lead time) mungkin

lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah

produksi yang ditolak (reject) hanya bias

diprediksi dalam proses. Persediaan

cadangan mengamankan kegagalan

mencapai permintaan konsumen atau

memenuhi kebutuhan manufaktur tepat

pada waktunya.

3. Persediaan Antisipasi

Persediaan dapat timbul untuk

mengantisipasi terjadinya penurunan

persediaan (supply) dan kenaikan

permintaan (demand) atau kenaikan

harga. Untuk menjaga kontinuitas

pengiriman produk ke konsumen, suatu

perusahaan dapat memelihara persediaan

27

dalam rangka liburan tenaga kerja atau

antisipasi terjadinya pemogokan tenaga

kerja.

4. Persediaan pipeline

Sistem persediaan dapat

diibaratkan sebagai sekumpulan tempat (

stock point) dengan aliran di antara

tempat persediaan tersebut. Pengendalian

persediaan terdiri dari pengendalian

aliran persediaan dan jumlah persediaan

akan terakumulasi di tempat persediaan.

Jika aliran melibatkan perubahan fisik

produk,seperti perlakuan panas atau

perakitan beberapa komponen,

persediaan dalam aliran tersebut adalah

persediaan setengah jadi (work in

procces). Jika suatu produk tidak dapat

berubah secara fisik tetapi dipindahkan

dari suatu tempat penyimpanan ke

tempat penyimpanan lain, persediaan

tersebut disebut persediaan transportasi.

Jumlah dari persediaan setengah jadi dan

persediaan transportasi disebut

28

persediaan pipeline. Persediaan pipeline

merupakan total investasi perubahan dan

harus dikendalikan.

5. Persediaan Lebih

6. Persediaan lebih adalah persediaan yang

tidak dapat digunakan karena kelebihan

atau kerusakan fisik yang terjadi23

11. Tujuan adanya persediaan adalah:

a. Menghilangkan resiko keterlambatan

datangnya barang atau bahan-bahan yang

dibutuhkan perusahaan.

b. Menghilangkan resiko kegagalan/kerusakan

material yang dipesan sehingga harus

dikembalikan.

c. Untuk menyimpan bahan-bahan yang

dihasilkan secara musiman sehingga dapat

digunakan bila bahan tersebut tidak ada di

pasar.

d. Menjamin kelancaran proses produksi

perusahaan.

e. Menjamin penggunaan mesin secara optimal.

23

Ginting dan Rosnani, “Sistem Produksi”,(Cet.I; Yogyakarta:

Graha Ilmu,2007), h.46.

29

f. Memberikan jaminan akan ketersediaan

produk jadi kepada konsumen.

g. Dapat melaksanakan produksi sesuai

keinginan tanpa menunggu adanya

dampak/resiko penjualan24

12. Factor-faktor yang mempengaruhi persediaan

a. Perkiraan pemakaian bahan baku

Penentuan besarnya persediaan

bahan baku yang diperlukan harus sesuai

dengan kebutuhan pemakaian bahan

tersebut dalam satu periode produksi

tertentu.

b. Harga bahan baku

Harga bahan baku yang

diperlukan merupakan factor lainnya

yang dapat mempengaruhi besarnya

persediaan yang harus diadakan.

c. Biaya persediaan

Terdapat beberapa jenis biaya

untuk menyelenggarakan persediaan

bahan baku, adapun jenis biaya

24

Sofyan dan Diana Khairani.”Perencanaan dan Pengendalian

Produksi”,(Lhokseumawe NAD: Graha Ilmu, 2013), h.10

30

persediaan adalah biaya pesanan (order)

dan biaya penyimpanan bahan di gudang.

d. Waktu menunggu Pesanan (Lead time)

Waktu menunggu pesana adalah

waktu antara tenggang waktu sejak

pesanan dilakukan sampai dengan saat

pesanan tersebut masuk kegudang25

.

Untuk mengetahui jumlah persediaan

bahan baku yang optimal perusahaan

melakukan perhitungan dengan

menggunakan metode forecasting

(peramalan) untuk setiap bahan baku.

Hasil dari perhitungan peramalan

dilanjutkan dengan perhitungan

persediaan bahan baku yang optimal

yaitu dengan menggunakan metode EOQ

( Economic Order Quantity).

Berdasarkan hasil perhitungan maka

jumlah pembelian bahan baku semen

yang optimal setiap kali pesan sebesar

1053sak, pembelian bahan baku pasir

25

Prawirosentono dan Suyadi. “Manajemen Operasi”.(Jakarta:

Bumi Aksara, 2001), h.71.

31

sebanyak 78 truk, pembelian bahan baku

kerikil yang optimal sebesar 32 truk dan

pembelian bahan baku cat sebesar 145

sak26

.

13. Persediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan factor penting

yang ikut menentukan tingkat harga pokok

dan kelancaran proses produksi usaha27

.

Setiap perusahaan yang

menyelenggarakan kegiatan produksi akan

memerlukan persediaan bahan baku. Dengan

tersedianya persediaan bahan baku maka

diharapkan perusahaan industry dapat

melakukan proses produksi sesuai kebutuhan

atau permintaan kunsumen. Selain itu

dengan adanya persediaan bahan baku yang

cukup tersedia digudang juga diharapkan

dapat memperlancar kegiatan

produksi/pelayanan kepada konsumen

26

Chalirafi dan Diana Khairani Sofyan,skripsi ”Perhitungan

persediaan Bahan Baku PembuatanPaving Blok Dengan Pendekatan

Metode EOQ (Economic Order Quantity)”, (aceh,Universitas Malikulssaleh,

2017), h.67. 27

Singgih Wibowo, Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil,

Op. Cit., h.226

32

perusahaan dari dapat menghindari

terjadinya kekurangan bahan baku.

Keterlambatan jadwal pemenuhan produk

yang dipesan konsumen dapat merugikan

perusahaan dalam hal image yang kurang

baik28

.

14. Usaha paving Blok

a. Pengertian paving blok

Bata beton (paving blok) adalah suatu

komposisi bahan bangunan yang dibuat dari

campuran semen Portland atau bahan hidrolis

sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa

bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi

mutu bata beton itu.

Penggunaan paving block memiliki

beberapa keunggulan, yaitu :

a. Pelaksanaannya mudah sehingga

memberikan kesempatan kerja yang luas

kepada masyarakat

b. Pemasangan dan pemeliharaannya mudah.

28

Erick Damanik, Pengertian Persediaan Bahan Baku, e-book,

Kumpulan Ilmu, 2016, h.1.

33

c. Bila ada kerusakan, perbaikannya tidak

memerlukan bahan tambahan yang banyak

karena paving block merupakan bahan yang

dapat dipakai kembali meskipun telah

mengalami pembongkaran.

d. Tahap terhadap beban statis, dinamik dan

kejuk yang tinggi.

e. Cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan

penurunan (diferentialsettlement).

f. Mempunyai durasibilitas yang baik29

.

b. Manfaat paving Blok

a. Daya serap yang lebih baik

Daya serapnya yang baik sehingga

menghindarii munculnya genangan air

dipermukaan. Hal ini sangat berguna untuk

diterapkan pada perkotaan yang rawan

terkena banjir dan padat penduduk.

Menggunakan paving block sebagai penutup

permukaan akan membantu menjaga

persediaan air didalam tanah. Dengan begitu,

29

SNI 03-0691, Departemen Pekerjaan Umum Bata Beton (Paving

Block), Jakarta: Pekerjaan Umum, h.24

34

pondasi dan bangunan yang berada di

atasnya pun dapat lebih stabil.

b. Pemasangan dan perawatan yang mudah

Dibandingkan dengan aspal atau

beton, proses pemasangan paving block jauh

lebih mudah dan sederhana. Memasang aspal

atau beton membutuhkan keahlian dan

peralatan tertentu, seperti alat berat untuk

mengecor. Sedangkan dalam pemasangan

paving block pun tidak sulit, karena material

ini tahan terhadap berbagaiperubahan cuaca.

Kalaupun terjadi kerusakan di beberapa

bagian, paving block bias diperbaiki tanpa

harus merombak semua bagian. Hal ini tentu

akan menghemat waktu,tenaga, dan yang

terpenting biaya.

c. Penerapan serba guna

Paving block dapat digunakan

sebagai jalan raya, halaman rumah, dan

sekolah, taman bermain, lahan parkirdan lain

sebagainya. Paving block cenderung lebih

fleksibel untuk ditempatkan dan diatur

sesuai dengan keinginan, yang tentunya

35

cocok digunakan pada berbagai kebutuhan di

kota-kota besar.

d. Memiliki nilai keindahan

Adanya nilai keindahan dan estetika

menjadi salah manfaat paving block yang

menjadikannya unggul dibandingkan dengan

material lain. Paving block memiliki

beragam pilihan bentuk, desain, hingga

warna yang memperindah tampilan material.

Selain itu, paving blockjuga dapat

dikombinasikan dengan material lain seperti

misalnya rumput hias.

e. Ramah lingkungan

Kita tentu tahu betul kalau

pencemaran lingkungan menjadi salah satu

masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar,

dan penggunaan paving block akan

membantu mengatasi hal ini. Proses

pemasangan paving block yang sederhana

dan tidak banyak membutuhkan alat atau

bahan membuatnya lebih ramah lingkungan.

Hal ini tentu menjadi nilai plus yang

menunjukkan besarnya manfaat paving

36

block bukan hanya dalam aspek kontruksi,

namun juga lingkungan dan masyarakat luas.

f. Harga yang ekonomis

Sisi ekonomis tersebut bukan hanya

terlihat dari harga material,namun juga

sampai pada proses pemasangan hingga

perawatan paving blocklebih mudah

disbanding yang lain. Jadi tidak perlu

mengeluarkan dana lebih untuk membayar

tenaga kerja yang terampil atau peralatan

mahal. Selain itu, paving diproduksi secara

massal dengan menggunakan sebuah mesin

paving block, sehingga menghasilkanproduk

dalam jumlah banyak. Hal ini akan membuat

biaya pada pemasangannya menjadi

berkurang, karena supplai material akan

tetap terjaga30

.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan

membaca dan mengamati berbagai karya tulis/skripsi,

ternyata Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan

30

Al. Haryono Jusup. “Dasar-dasar Akuntansi” ( Edisi VII, STIE

YKPN. Yogyakarta), h.39

37

membaca dan mengamati berbagai karya tulis/skripsi

fakultas Ekonomi Bisnis Hukum Islam, Ternyata belum

ada skripsi yang menulis tentang Analisis penerapan

metode Economic Order Quantity (EOQ) pada

persediaan bahan baku paving blok CV.ALVAN

PUTRA yaitu :

1. Skripsi, disusun oleh Chalirafi dan Diana

Khairani Sofyan berjudul“Perhitungan

Persediaan Bahan Baku Pembuatan Paving

Blok Dengan Pendekatan Metode Economic

Order Quantity (EOQ). Dalam skripsi ini

dijelaskan bahwa bahan baku utamanya

adalah pasir, semen, batu kerikil dan

cat.Untuk mengetahui jumlah persediaan

bahan baku yang optimal perusahaan

melakukan perhitungan dengan

menggunakan metode forecasting

(peramalan) untuk setiap bahan baku. Hasil

dari perhitungan peramalan dilanjutkan

dengan perhitungan persediaan bahan baku

yang optimal yaitu dengan menggunakan

metode Economic Order Quantity (EOQ).

Berdasarkan hasil perhitungan maka jumlah

38

pembelian bahan baku semen yang optimal

setiap kali pesan sebesar 1053sak,

pembelian bahan baku pasir sebanyak 78

truk, pembelian bahan baku kerikil yang

optimal sebesar 32 truk dan pembelian bahan

baku cat sebesar 145 sak31

2. Skripsi, disusun oleh Indriastuti berjudul

“Indriastuti,, dengan judul “Analisi

penerapan Economic Order Quantity (EOQ)

sebagai dasar pengendalian persediaan bahan

baku pembantu . Dalam skripsi ini di

jelaskan bahwa PG. Ngdirejo Kediri belum

menerapkan metode Economic Order

Quantity di dalam melakukan pembelian

atau pemesanan bahan baku pembantu

belerang dan phospat. Model Economic

Order Quantity (EOQ) dapat diterapkan

pada PG. Ngadirejo Kediri di dalam

31

Chalirafi dan Diana Khairani Sofyan,skripsi ”Perhitungan

persediaan Bahan Baku PembuatanPaving Blok Dengan Pendekatan

Metode EOQ (Economic Order Quantity)”, (aceh,Universitas Malikulssaleh,

2017), h.67.

39

pembelian bahan baku pembantu belerang

dan phospat32

.

C. Hipotesis

Ho = Diduga tidak menerapkan metode

Economic Order Quantity (EOQ) pada

persediaan bahan baku paving blok

CV. ALVAN PUTRA.

Ha = Diduga menerapkan metode

Economic Order Quantity (EOQ) pada

persediaan bahan baku paving blok

CV. ALVAN PUTRA.

32

Indriastuti, skripsi,”Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk

Menunjang KelancaranProduksi. (Malang : Fakultas Ilmu Administrasi

Bisnis Universitas Brawijaya, 2003), h.42.

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis

adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif

dinamakan metode tradisional,karena metode ini

sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk penelitian.metode

ini disebut sebagai metode untuk penelitian. Metode

ini disebut sebagai metode positivistic karena

berlandaskan pada filsafat positivisme.Metode ini

disebut metode kuantitatif karena data penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakann

statistic33

.

2. Pendekatan penelitian

Penelitian merupakan rangkaian kegiatan il

miah dalam rangkaian kegiatan Ilmiah dalam

33

Sugiyono, Metode penelitianpendidikan, pendekatan kuantitatif,

kualitatif,dan RD (Cet. 21; Bandung: Alfabeta,2015), h. 13.

41

rangka pemecahan suatu permasalahan34

. Metode

penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan

metode yang sistematis untuk memperoleh data

yang meliputi pengumpulan data. Metode

penelitian yang digunakan penulis adalah metode

deskriptif komperatif35

.

B. Defenisi Variabel

1. Persediaan barang adalah Variabel X (variabel

independen) merupakan bahan atau barang yang di

simpang yang akan digunakan untuk memenuhi

tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam

proses produksi atau perakitan,untuk di jual

kembali,atau untuk suku cadang dari peralatan atau

mesin.

2. Biaya persediaan adalah variabel Y (variabel

dependen) merupakan biaya-biaya yang

mempengaruhi pengambilan keputusan dalam

menentukan besarnya jumlah persediaan.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

34

Sofiyan Siregar, Metode penelitian Kuantitatif, (Ed.1.

Cet.IV;Jakarta:Fajar Interpratama Mandiri,2017), h.110 35

Bambang Prasentyo, “Metode Penelitian Kuantitatif, (Ed.l-

VII;Jakarta:Grafindo Persada,2012), h.49

42

Populasiadalahwilayahgeneralisasi yang

terdiri atas, obyek atau subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya36

. Populasi yang telah ditentukan

oleh peneliti terdiri atas satu obyek atau subjek yang

akan dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

2. Sampel

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan

data di mana hanya sebagian populasi saja yang

diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat

serta ciri yang di kehendaki dari suatu populasi37

.

Dalam menentukan sampel dalam penelitian ini

didasarkan pada asumsi yang dikemukakan oleh

Suharsismi Arikunto yang mengatakan bahwa

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi jika subjeknya lebih

36

Sugiyono, Statistika Penelitian Kuantitatif (Cet.IV;

Jakarta:Kencana,2017).h.30 37

Sofiyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Cet. IV;

Jakarta:Kencana, 2017), h. 30

43

besar daripada diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih38

.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam

metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode

dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis. Dengan demikian, pada

penelitian sejarah, maka bahan documenter

memegang peranan yang amat penting. Walau

metode ini banyak digunakan pada penelitian ilmu

sejarah, namun kemudian ilmu-ilmu sosial lain

secara serius menggunakan metode documenter

sebagai metode pengumpul data39

Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar

(foto), dan karya-karya monumental, yang semuan

yaitu memberikan informasi bagi proses penelitian.

2. Observasi

38

Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, (Cet. Xlll; Jakarta; PT Rineka Cipta, 2016), h.134 39

Ibid,h. 124

44

Observasi adalah teknik pengumpulan data

yang lebih spesifik, observasi dilakukan dengan

melakukan pengamatan langsung di lokasi

penelitian. Untuk memperoleh data yang asli terkait

dengan masalah pengendalian perusahaan40

E. Instrumen penelitian

Adapun instrument penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Pedoman Dokumentasi

Dalam pedoman ini berisi tentang pedoman

atau acuan yang akan diteliti nantinya yang

didalamnya terdapat bukti-bukti dari penelitian

melalui foto atau gambar sebagai bukti fisik

pelaksanaan penelitian41

.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data

yang lebih spesifik, observasi dilakukan dengan

melakukan pengamatan langsung di lokasi

penelitian.

40

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet.XXV;Bandung:

Alfabeta,2017), h.194 41

Burhan Bungin, Penelitian Kuantitatif, (Cet.8; Jl. Tambra Raya

No. 23 Rawamangun Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h.124

45

F. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah

stastistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

telah terkumpul sebagaimana adanya yang bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Analisis ini hanya akumulasi data dasar

dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari

atau menerangkan saling hubungan, atau melakukan

penarikan kesimpulan42

42

Ibid, h. 126

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

CV.ALVAN PUTRA didirikan pada tahun

2011 oleh Akbar.Nurdin, dan mulai beroperasi pada

bulan Agustus 2011 yang berlokasi di

JL.H.PERDANA KUSUMA NO.18, Sinjai

Utara,Lappa.

CV. ALVAN PUTRA bergerak dalam

bidang manufacture concrete blok. Concrete blok

adalah komposisi bahan bangunan yang dibuat dari

campuran semen Portland atau bahan perekat

hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau

tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu

paving blok lainnya.

2. Standar Mutu Bahan/Produk

CV. ALVAN PUTRA mempunyai standar

mutu untuk bahan baku yang digunakan. Semen

yang digunakan adalah semen berjenis potland.

Semen ini merupakan semen yang bias digunakan

dalam kontruksi atau pembuatan bangunan. Batu

47

kerikil yang digunakan dalam kontruksi atau

pembuatan bangunan. Batu kerikil yang diguanakan

adalah batu kerikil yang berukuran sekitar 0,5 cm.

batu kerikil ini berfungsi untuk menguatkan produk

3. Bahan yang di gunakan

Bahan baku yang digunakan pada

CV.ALVAN PUTRA yaitu:

a. Pasir

Pasir yang digunakan pada CV.ALVAN

PUTRA berasal dari sungai tangka. Setiap hari

CV.ALVAN PUTRA membutuhkan pasir

sebanyak 24 . Pasir yang digunakan harus

memiliki kadar lumpur di bawah 0,8% agar

kualitas produk sesuai yang diharapkan.

b. Semen

Semen yang digunakan berjenis

Portland. Semen Portland adalah semen hidrolis

yang dihasilkan dengan cara menghaluskan

klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat

kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips

sebagai bahan tambahan. Semen Portland

merupakan bahan ikat yang penting dan banyak

dipakai dalam pembangunan.semen yang

48

dibutuhkan setiap hari sebanyak 100-150 sak. 1

sak sama dengan 50 kg.

c. Kerikil

Kerikil merupakan agregat kasar dalam

pembuatan paving blok. Kerikil berfungsi untuk

menguatkan produk. Kerikil yang digunakan

yaitu kerikil kacang. Kerikil yang digunakan

memiliki ukuran sekitar 0,5 cm. kerikil yang di

butuhkan setiap hari sebanyak 6 .

d. Proses Produksi

Proses produksi paving blok CV.ALVAN

PUTRA secara garis besar dibagi atas 3 stasium

kerja,yaitu stasium pengadukan, stasium

pencetakan, stasium pengeringan. Adapun

proses produksi paving blok adalah sebagai

berikut

1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang

halus

2. Pasir, kerikil kacang dan semen diaduk

sampai rata dan siap dipakai.

3. Adonan tersebut diaduk kembali sehingga

didapat aduklan yang rata dan siap dipakai

49

4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan dialat

cetak paving blok berupa lempengan besi

khusus dengan menggunakan sekop.

5. Dengan menggunakan lempengan besi

khusus tersebut adukan ditekan sampai padat

dengan menggunakan mesin press

6. paving blok yang sudah jadi tersebut

kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan

cara menempatkan potongan papan di atas

seluruh permukaan alat cetak.

7. Berikutnya alat cetak dilepas dengan hati-

hati sehingga paving blok tersebut keluar

dari alat cetakannya.

8. Proses berikutnya adalah mengeringkan

pavingblok dengan cara di jemur dibawah

terik matahari sehingga didapat paving blok

yang sudah jadi.

50

Gambar 1.1Proses Produksi Paving Blok

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Volume Pemakaian Bahan Baku

Pemakaian bahan baku paving blok dalam

proses produksi pada perusahaan disesuaikan

Pasir ASIRA

Semennn

ASIRA

Kerikil ASIRA Diaduk dengan mesin

pengaduk hingga rata

Dimasukkan denganmesin cetak paving blok

Dipress dengan menggunakan mesin press

Diaduk kembali dengan mesin pengaduk

Dikeluarkan dari alat cetak

Dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik

matahari

Paving Blok

51

dengan rencana produksi . adapun rincian produksi

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Penggunaan Bahan Baku Semen untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018

No Bulan Persediaan

Awal

Pembelian

(sak)

Total

persediaan

awal

Pemakai

an (sak)

Persedia

an akhir

1. Januari 500 500 300 200

2. Februari 200 150 350 150 200

3. Maret 200 100 300 150 150

4. April 150 250 400 250 150

5. Mei 150 200 350 200 150

6. Juni 150 250 400 250 150

7. Juli 150 150 300 150 150

8. Agustus 150 150 300 250 50

9. September 50 200 250 200 50

10

.

Oktober 50 350 400 200 200

11

.

November 200 200 400 300 100

12

.

Desember 100 200 300 250 50

1.850 2.200 4.250 2.650 1.600

Rata-rata 154,166 183,333 354,166 220,833 133,333

Berdasarkan tabel 1.1 Penggunaan bahan baku semen

pada bulan januari persediaan awal sebanyak 500 sak dengan

total 500 sak,yang pemakaian sebanyak 300 sak sehingga

52

persediaan akhir 200 sak, bulan februari persediaan akhir

sebanyak 150 sak, bulan maret pemakaian 150, bulan april

persediaan awal sebanyak 150 sak, bulan mei pemakaian

sebanyak 200 sak sehingga persediaan akhir sebanyak 150 sak,

bulan juni, juli, agustus persediaan awal sebanyak sama 150

sak, pada bulan september pemakaian sebanyak 200 sak, bulan

oktober pemakaian sebanyak 200 sak,bulan November

persediaanakhir sebanyak 100 sak, bulan Desember total

persediaan awal sebanyak 300 sak dengan pemakaian sebanyak

250 sak sehingga persediaan akhir sebanyak 50 sak.

Tabel 1.2 Penggunaan Bahan Baku Pasir untuk periode

Januari 2018 - Desember 2018

No Bulan Persediaan

Awal

Pembelian

(sak)

Total

persediaa

n awal

Pemakaian

(sak)

Persediaan

akhir

1. Januari 8 8 6 2

2. Februari 2 6 8 7 1

3. Maret 1 6 7 5 2

4. April 2 4 6 3 3

5. Mei 3 5 8 4 4

6. Juni 4 2 6 5 1

7. Juli 1 6 7 4 3

8. Agustus 3 4 7 2 5

9. September 5 2 7 3 4

10. Oktober 4 1 5 2 3

11. November 3 2 5 3 2

12. Desember 2 3 5 2 3

38 39 71 46 33

53

Rata-rata 3,166 3,416 5,916 33,833 2,75

Berdasarkan tabel 1.2 penggunaan bahan baku pasir

pada bulan Januari persediaan awal sebanyak 8 truk dan

persediaan akhir sebanyak 2 truk, bulan Februari pemakaian

sebanyak 7 truk sehingga persediaan akhir sebanyak 1 truk,

bulan Maret pembelian sebanyak 6 truk dan pemakaian

sebanyak 5 truk, bulan April persediaan awal sebanyak 2 truk

dan pembelian sebanyak 4 truk sehingga total persediaan awal

sebanyak 6 truk, bulan Mei pemakaian sebanyak 4 truk, bulan

Juni pemakaian sebanyak 5 truk, bulan Juli pemakaian

sebanyak 4 trus, bulan Agustus pemakaian sebanyak 2 truk,

bulan September pemakaian sebanyak 3 truk, bulan Oktober

pemakaian sebanyak 2, bulan November persediaan awal

sebanyak 3 truk, bulan Desember total persediaan awal

sebanayak 5 trus, pemakaian sebanyak 2 truk dan persediaan

akhir sebanyak 3 truk.

Tabel 1.3 Penggunaan Bahan Baku Kerikil

untuk periode Januari 2018 - Desember 2018

No Bulan Persediaan

Awal Pembelian

(sak)

Total

persediaan

awal

Pemakaian

(sak)

Persediaan

akhir

1. Januari 4 4 3 1

2. Februari 1 3 4 2 2

3. Maret 2 3 5 2 3

4. April 3 2 5 3 2

54

5. Mei 2 3 5 2 3

6. Juni 3 1 4 2 2

7. Juli 2 3 5 2 3

8. Agustus 3 1 4 2 2

9. Septembe

r

2 2 4 2 2

10. Oktober 2 2 4 3 1

11. Novembe

r

1 3 4 2 2

12. Desembe

r

2 2 4 2 2

30 26 56 20 25

Rata-

rata

2,25 2,16 4,66 1,66 2,08

Berdasarkan tabel 1.3 penggunaan bahan baku

kerikil pada bulan Januari persediaan awal sebanyak

4 truk dengan total persediaan awal sebanyak 4truk

pemakaian 3 truk sehingga persediaan akhir

sebanyak 1 truk, bulan Februari pemakaian bahan

baku sebanyak 2 truk,bulan Maret pemakaian 2 truk,

bulan April pemakaian 3 truk, bulan Mei pemakaian

2 truk, bulan Juni pemakaian 2 truk, bulan Juli

pemakaian 2 truk, bulan Agustus pemakaian 2 truk,

bulan September pemakaian sebanyak2 truk, bulan

Oktober pemakaian sebanyak 3 truk,bulan

November pemakaian 2 truk, bulan Desember

persediaan awal sebanyak 4 truk dengan pemakaian

55

sebanyak 2 truk sehingga persediaan akhir sebanyak

2 truk.

2. Biaya-biaya Persediaan

a. Biaya Pemesanan

Tabel 1.4 Biaya Pemesanan Bahan Baku untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018

No

.

Biaya

pemesanan

Semen Pasir Kerikil

1. Biaya

pemeriksaa

n

1.000.000,

-

1.000.00

0

1.200.00

0

2. Biaya

administras

i

1.000.000,

-

1.000.00

0

1.000.00

0

3. Biaya

pencatatan

500.000,- 1.000.00

0

1.500.00

0

2.500.000 3.000.00

0

3.700.00

0

Rata-rata 2.083.333 2.583.33

3

3.083.33

3

Berdasarkan tabel 1.4 biaya pemeriksaan

bahan baku semen sebesar 1.000.000,- dan biaya

56

administrasi sebanyak 1.000.000,-, biaya

pencatatan sebanyak 500.000,- sehingga total

2.500.000,- dan bahan baku pasir biaya

pemeriksaan sebanyak 1.000.000,- dan biaya

administrasi sebanyak 1.000.000,- biaya

pencatatan sebanyak 1.000.000,- dan bahan baku

kerikil biaya pemeriksaan sebanyak 1.200.000,-

dan biaya administrasi sebanyak 1.000.000,-dan

biaya pencatatan sebanyak 1.500.000,- sehingga

total sebanyak 3.700.000,-.

b. Biaya Penyimpanan

Tabel 1.5 Biaya Penyimpanan Bahan Baku

untuk periode Januari 2018 - Desember 2018

N

o.

Biaya

penyimpa

nan

Semen Pasir Kerikil

1. Biaya

telepon

1.000.00

0,-

1.500.0

00

1.200.0

00

2. Biaya

listrik

2.000.00

0,-

1.200.0

00

2.000.0

00

3. Biaya

pengawas

an produk

1.500.00

0,-

1.500.0

00

1.500.0

00

57

4. Biaya

catatan-

catatan

500.000 500.00

0

500.00

0

5.000.00

0

5.500.0

00

5.200.0

00

Rata-rata 304,1 250,0 458,1

Berdasarkan tabel1.5 Biaya

penyimpanan bahan baku semen yang totalnya

sebanyak 5.000.000,- penyimpanan biaya bahan

baku pasir totalnya sebanyak 5.500.000,- dan

total biaya penyimpanan bahan baku kerikil

sebanyak 5.200.000,-.

3. Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Berikut ini total biaya pesanan bahan baku :

Tabel 1.6 Biaya Persediaan Bahan Baku Pasir

untuk periode Januari 2018 - Desember 2018

Jenis

bahan

baku

Biaya

pemesana

n

Biaya

penyimpana

n

Total biay

a

persediaa

n

Seme 2.500.000 5.000.000 7.500.000

58

n

Pasir 3.000.000 5.500.000 8.500.000

Keriki

l

3.700.000 5.200.000 8.900.000

Berdasarkan tabel 1.6 biaya persediaan bahan

baku semen dengan biaya pemesanan sebanyak

2.500.000,- dan biaya penyimpanan sebanyak

5.000.000,- sehingga total biaya persediaan sebanyak

7.500.000,- dan biaya persediaan bahan baku pasir

yang biaya pemesanan sebanyak 3.000.000,- dan

biaya penyimpanan sebanyak 5.500.000,- sehingga

total biaya persediaan sebanyak8.500.000,- dan biaya

persediaan bahan baku kerikil yang biaya pemesanan

sebanyak 3.700.000,- dan biaya penyimpanan

sebanyak 5.200.000,- sehingga total biaya persediaan

sebanyak 8.900.000,-.

Tabel 1.7 Biaya persediaan Bahan Baku untuk

periode Januari 2018 - Desember 2018

Jenis

bahan

baku

Permintaa

n (D)

Biaya

pemesana

n

Biaya

penyimpana

n

59

Seme

n

2,650 2.083.333 304,1

Pasir 46 2.583.333 250,0

Keriki

l

20 3.083.333 458,1

Berdasarkan tabel 1.8 biaya persediaan

bahan baku semen dengan permintaan sebanyak

2,650 sak dan biaya pemesanan sebanyak 2.083.333

sak dan biaya penyimpanan sebanyak 304,1 dan

bahan baku pasir permintaan bahan baku pasir

sebanyak 46 truk dengan biaya pemesanan sebanyak

2.583.333 sehingga 250,0

Dan bahan baku kerikil permintaan sebanyak 20

truk dengan biaya pemesanan sebanyak 3.083.333

sak sehingga biaya penyimpanan sebanyak 458,1

truk.

4. Perhitungan EOQ

a. 1. Perhitungan EOQ Bahan Baku Semen

EOQ =

=

60

= 3,630

2. Frekuensi

F=

F= 2,950

4,630

= 1

b. 1. Perhitungan Bahan Baku Pasir

EOQ =

=

= 168,6

2. Frekuensi

F=

F= 46

168,6

= 1

c. 1. Perhitungan Bahan Baku Kerikil

EOQ =

=

61

= 261,9

2. Frekuensi

F=

F= 20

458,1

= 1

5. Perhitungan Kuantitas Bahan Baku

Tabel 1.8 Perhitungan Kuantitas Bahan Baku

Jenis

bahan

baku

Permintaan

(D)

Biaya

penyimpanan

EOQ

( )

Semen 2,650 304,1 3,630

Pasir 46 250,0 168,6

Kerikil 20 458,1 261,9

Berdasarkan tabel 1.8 perhitungan

kuantitas bahan baku semen dengan permintaan

sebanyak 2,650 sak dan biaya penyimpanan

sebanyak 304,1 sak dengan EOQ sebanyak 3,630

sak, perhitungan kuantitas bahan baku pasir dengan

permintaan sebanyak 46 truk dengan biaya

62

penyimpanan sebanyak 250,0 dengan EOQ

sebanyak 168,6, perhitungan kuantitas bahan baku

kerikil permintaan sebanyak 20 truk sehingga biaya

penyimpanan sebanyak 458,1 dengan EOQ

sebanyak 261,9.

Tabel 1.9 Perhitungan Kuantitas Optimal Bahan

Baku

Jenis

bahan

baku

Permintaan

(D)

EOQ

( )

Frekuensi

Semen 2,650 3,630 1

Pasir 46 168,6 1

Kerikil 20 261,9 1

Berdasarkan tabel 1.9 perhitungan kuantitas

bahan baku semen yang permintaan sebanyak 2,650

sak dengan EOQ sebanyak 3,630 yang frekuensinya

1, perhitungan kuantitas bahan baku pasir yang

permintaan sebanyak 46 truk dengan EOQ sebanyak

168,6 dengan frekuensi 1, perhitungan kuantita s

bahan baku kerikil yang permintaannya sebanyak 20

63

truk dengan EOQ sebanyak 261,9 dengan frekuensi

1.

Tabel 1.10 Perhitungan Bahan Baku Berdasarkan

Metode EOQ

Baha

n

baku

Frekuen

si

pemesa

nan (a)

Kuantita

s

pemesa

nan (b)

Biaya

pemesa

nan (c)

Biaya

penyimpa

nan (d)

Sem

en

1 2,650 2.083.3

33

304,1

Pasir 1 168,6 2.583.3

33

250,0

Kriki

l

1 261,9 3.083.3

33

458,1

Berdasarkan tabel 1.10 perhitungan bahan

baku semen berdasarkan metode EOQ yang

frekuensi pemesanan 1, kuantitas pemesanan 2,650,

biaya pemesanan sebanyak 2.083.333 dan biaya

penyimpanan sebanyak 304,1 perhitungan bahan

baku pasir dengan frekuensi 1, kuantitas pemesanan

sebanyak 168,6 dengan biaya pemesanan sebanyak

2.583.333 dan biaya penyimpanan sebanyak 250,0

64

perhitungan bahan baku krikil yang frekuensi 1

yang kuantitas pemesanan 261,9 dengan biaya

pemesanan sebanyak 3.083.333 dan biaya

penyimpanan sebanyak 458,1.

Tabel 1.11 Perhitungan Persediaan Bahan Baku

Jenis

bahan

baku

Biaya

pemesanan

e=(axc)

Biaya

penyimpanan

f=(b/2xd)

Total

biaya

persediaan

(e+f)

Semen 2.083.333 3.540,566 5.623,899

Pasir 2.583.333 3.372,000 5.955,333

Kerikil 3.083.333 4.697.000 7.782,033

Berdasarkan tabel 1.11 perhitungan

persediaan bahan baku semen yang biaya

pemesanan e (axc) sebanyak 2.083.333 dan biaya

penyimpanan f=(b/2xd) sebanyak 3.180.508

sehingga total sebanyak 5.623.899 perhitungan

bahan baku pasir yang biaya pemesanan e (axc)

sebanyak 2.583.333 dan biaya penyimpanan

f=(b/2xd) sebanyak 3.372.000 sehingga total biaya

persediaan sebanyak 5.955.333 perhitungan

persediaan bahan baku krikil yang biaya pemesanan

65

e (axc) sebanyak 3.083.333 dan biaya penyimpana

f=(b/2xd) sebanyak 4.697.000 sehingaa total biaya

persediaan sebanyak 7.782.033.

6. Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku

Tabel 1.12 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan

Baku

Keterangan Bahan baku

Semen Pasir Kerikil

Menurut

perusahaan

2.500.000 3.000.000 3.700.000

Biaya pemesanan 5.000.000 5.500.000 5.200.000

Biaya penyimpanan 7.500.000 8.500.000 8.900.000

Total biaya

persediaan

7.500.000 8.500.000 8.900.000

Metode EOQ

Biaya pemesanan 2.083.333 2.583.333 3.083.333

Biaya penyimpanan 3.180.508 3.372.000 4.689.700

Total biaya

persediaan

6.720.508 5.955.333 7.782.033

Penghematan

Biaya pemesanan 2.083.333 2.583.333 3.083.333

Biaya penyimpanan 3.040.000 2.500.000 4.581.333

Total biaya

persediaan

5.123.333 5.083.333 7.666.666

66

Berdasarkan tabel 1.12 perbandingan biaya

persediaan bahan baku semen menurut perusahaan

total biaya persediaan semen sebanyak 7.500.000

sedangkan menurut metode EOQ sebanyak

6.720.508 dengan penghematan 5.123.333 dan

perbandingan biaya persediaan bahan baku pasir

menurut perusahaan total biaya persediaan pasir

sebanyak 8.500.000 sedangkan metode EOQ

sebanyak 5.955.333 dengan total penghematan

sebanyak 5.083.333 dan perbandingan biaya

persediaan bahan baku kerikil menurut perusahaan

total biaya persediaan sebanyak 8.900.000

sedangkan menurut metode EOQ sebanyak

7.782.033 dengan total penghematan 7.666.666.

Dari rincian tabel tersebut,menggunakan

metode Economic Order Quantity (EOQ) lebih

dapat meminimalkan biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan dibandingkan dengan metode yang

digunakan perusahaan.

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan metode Economic Order

Quantity (EOQ) biaya persediaan bahan baku lebih

ekonomis karena dengan menggunakan Economic

Order Quantity (EOQ) frekuensi pemesanan dan

penyimpanan persediaanberkurang sehingga dapat

mengurangi biaya-biaya saat pemesanan.Dengan

menggunakan metodeEconomic Order

Quantity(EOQ) biaya persediaanlebih ekonomis

dibandingkandengan metode persediaan yang saat

ini digunakan perusahaan.

B. Saran

Untuk pengendalian persediaan bahan baku p

erusahaan sebaik nyamenggunakan metode economic

order quantity(EOQ), karena dengan menggunakan

metode ini maka perusahaan dapat lebih meminimalkan

biaya dalam melakuk pembelanjaan dan penyimpanan p

ersediaan bahan baku, sehingga akan menghindari terja

dinya kerusakan barang akibat dari terlalu banyaknya pe

68

rsediaa bahan baku. Dengan menggunakan metode econ

omic order quantity akan sangat menghindari dari resik

o kelebihan maupun kekuranganbahanbaku,sehinggpros

es produksi akan tetap berjalan lancar .

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI

ANALISIS PENERAPAN MODELEOQ (ECONOMIC

ORDER QUANTITY) TERHADAP USAHA PAVING

BLOK CV. ALVAN PUTRA

N

o

Variabel Des

k

r

i

p

s

i

V

a

r

i

a

b

e

l

I

n

d

i

k

a

t

o

r

B

u

t

i

r

S

o

a

l

J

u

m

l

a

h

1

.

A

n

a

l

EOQ (EconomicOr

der Quantity)

adalah salah

satu model mana

gemepersediaan y

ang digunakan un

tuk menentukaku

antitas pesanan p

ersediaan yang da

1. Jumlah

kebutuha

n barang

1 1

2. Biaya

pemesan

an

2 1

i

s

i

s

m

e

t

o

d

e

E

O

Q

pat meminimalka

n biaya penyimpa

nan dan biaya

pemesanan

persediaan.

3. Biaya

penyimp

anan

3 1

LEMBAR OBSERVASI

ANALISIS PENERAPAN METODE EOQ (ECONOMIC

ORDER QUANTITY) PADA PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PAVING BLOK CV. ALVAN PUTRA

A. Identitas Responden

Nama :

Alamat :

Hari/Tanggal :

B. Petunjuk pengisian

1. Bacalah dengan baik dan seksama pernyataan

yangtelah disediakan

2. Isilah kolom yang telah disediakan dengan tanda (

)sesuai dengan yangterjadi dilapangan.

C. Soal Observasi

No

Aspek yang diamati Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1. Jumlah kebutuhan barang

setiap tahun

2. Biaya pemesanan yang di

gunakan setiap tahun

3. Biaya penyimpanan yang

digunakan setiap tahun

DOKUMENTASI

BIOGRAFI PENULIS

Nama : AINUNG

NIM : 150103035

Tempat/TGL.Lahir : Sinjai,14 Mei 1998

Alamat : Bulupoddo, Lamatti Riawang

Riwayat Pendidikan

1. SD/MI : SD Negeri 185 Macconggi

2. SLTP/MTS : MTS. AL Manar Jerrung

3. SMU/MA :SMA Negeri 1 Bulupoddo

4. DI/D2 : Institut Agama Islam Muhammadiya

(IAIM) Sinjai

Handphone : 085299182387

Email : [email protected]

Nama Orang Tua : `1. A. ARSYAD (Ayah)

2. SUMARNI (Ibu)