analisis pemanfaatan teknologi informasi menggunakan...
TRANSCRIPT
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi menggunakan
Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use Technology
(UTAUT) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Salatiga
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Gishella Wahongan
682012061
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017
1. Pendahuluan
Teknologi Informasi menawarkan potensi substansial bagi organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya. Teknologi Informasi meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi melalui kecepatan pemrosesan, konsistensi, dan keterandalan dalam menangani
aktivitas-aktivitas organisasi. Penerimaan teknologi informasi merupakan syarat utama
kesuksesan implementasi teknologi informasi. Oleh karena itu, hal penting yang harus
diperhatikan oleh perilaku bisnis dalam menerapkan teknologi informasi adalah sejauh
mana keberhasilan sistem tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja
baik individu maupun organisasi secara keseluruhan.
Teknologi informasi yang modern dan canggih telah diimplementasikan di banyak
organisasi dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang
masih rendah terhadap teknologi informasi secara berkelanjutan. Rendahnya penggunaan
informasi ini diidentifikasikan sebagai penyebab productivity paradox yaitu investasi yang
mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah [1]. Oleh karena itu, sistem
yang telah dibangun sedemikian rupa seharusnya dapat digunakan oleh karyawan agar
tujuan dan manfaat yang telah ditetapkan dapat terwujud. Dalam hal ini tentu saja
berhubungan dengan pelayanan prima kepada masyarakat.
Penggunaan teknologi informasi tidak hanya bagi organisasi yang berbasis profit
saja, akan tetapi organisasi pemerintahan yang notabene tidak mencari profit juga
menggunakannya. Hampir setiap perkantoran maupun instansi pemerintah telah
memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaanya mulai dari mengolah data administrasi
tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data
penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Peran strategis
sistem informasi adalah membantu pihak manajemen dalam menyediakan informasi yang
dapat mendukung dalam pengambilan keputusan [2]. Dengan menggunakan sistem
informasi, diharapkan sebuah entitas memperoleh keunggulan bersaing. Sistem informasi
tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, integrasi dan
keakuratan informasi yang dihasilkan. Dengan adanya berbagai keunggulan ini, maka
semakin banyak pula pihak-pihak yang memanfaatkan sistem informasi. Adapun saat ini
pihak-pihak yang menggunakan sistem informasi antara lain individu, perusahaan,
pemerintah dan UMKM.
Departemen instansi pemerintah secara lebih mendalam telah mempersiapkan visi
dan misi kebijakan teknologi informasi, lebih melihat pada faktor aquity (menjadikan
teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi penggunaan umum).
Untuk mencapai target penerapan teknologi informasi yang efektif perlu diadakan
komputerisasi pemerintahan dan sumber daya manusia dan pendidikan. Alasannya karena
penerapan teknologi informasi akan menjadi optimal apabila pengetahuan para pemakai
atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga sasaran
penerapan teknologi informasi tercapai.
Unified Theory of Acceptance and Use a Technology (UTAUT) merupakan salah
satu model penerimaan Teknologi Informasi [3]. Model pemanfaatan dan penggunaan
teknologi informasi telah banyak dikembangkan oleh para peneliti. Salah satunya
Venkatesh, et al. melakukan penelitian mengenai Unified Theory of Acceptance and Use a
Technology (UTAUT). Penelitian untuk meninjau dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja
(performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan faktor sosial
mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi sedangkan minat
pemanfataan teknologi informasi dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh
terhadap penggunaan teknologi informasi.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Salatiga tidak terlepas
dari penggunaan teknologi informasi, namun diketahui belum optimal dalam
pemanfaatannya. Ada beberapa aplikasi online dan offline yang digunakan oleh Dukcapil,
untuk yang aplikasi online seperti SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
digunakan dari tahun 2009 sedangkan aplikasi offline adalah SIK (Sistem Informasi
Kependudukan) juga dari tahun 2009. Pengguna SIAK hanya di Dukcapil dan kecamatan,
sedangkan untuk SIK hanya di kelurahan. Dalam hal ini kebiasaan pengguna pada Dukcapil
Kota Salatiga dalam pemanfaatan Teknologi Informasi masih kurang karena beberapa
faktor seperti, kurangnya fasilitas yang memadai dan terdapat juga kendala pada aplikasi
online SIAK, yang belum adanya pendampingan secara penuh dari ditjen Dukcapil selaku
pemilik aplikasi sehingga belum maksimalnya pemanfaatan aplikasi SIAK untuk semua
pelayanan. Menggunakan model UTAUT, penelitian ini berusaha untuk meneliti pengaruh
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi pada Dukcapil Kota Salatiga.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nasir dengan judul Evaluasi Penerimaan
Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT. Hasil dari
penelitian ini yaitu bahwa secara simultan maupun secara persial terhadap hubungan yang
signifikan dan positif antara variabel performance expectancy, effort ecpectancy, social
influence, behavioral intention dan use behavior terjadap variabel penerimaan teknologi
[4].
Penelitian yang dilakukan oleh Trie Handayani dan Sudiana dengan judul Analisis
Penerapan Model UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology)
Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi Akademik Pada STTNAS Yogyakarta.
Hasil penelitian berdasarkan analisis dan pembahasan adalah variabel Performance
Expectancy (PE), Social Influence (SI) dan Facilitating Condition (FC) berpengaruh secara
signifikan terhadap Behavioral Intention, sedangkan variabel Effort Expectancy (EE)
memberikan hasil yang tidak signifikan [5].
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Widiyanti dan Wing Wahyu dengan judul Analisis
Penerimaan Pengguna Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di UNISRI Surakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variabel UTAUT yang mempengaruhi minat
mahasiswa untuk melakukan akses ke dalam sistem informasi AAM yang ada di UNISRI
dan memberikan rekomendasi perbaikan sistem kedepannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social
Influence, dan Habit berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention. Variabel ini
mampu mempengaruhi penerimaan sistem sebesar 88,28%. Berdasarkan hasil penelitian
pihak kampus UNISRI Surakarta sebaiknya memperhatikan aspek-aspek Performance
Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence untuk memperbaiki pelayanan [6].
Handayani (2005) melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan pengaruhnya terhadap
penggunaan sistem informasi dengan menguji model UTAUT. Dalam penelitian tersebut
sampel diambil dari karyawan bagian akuntansi dan keuangan pada perusahaan industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial menunjukkan pengaruh
terhadap minat pemanfaatan sistem informasi [2].
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang di lakukan adalah
pada penelitian oleh Muhammad Nasir menggunakan penelitian tindakan, sedangkan pada
penelitian sekarang menggunakan penelitian korelasional. Pada penelitian terdahulu Trie
Handayani dan Sudiana mempunyai tujuan penelitian yang berbeda dengan penulis, yaitu
untuk mengetahui niat perilaku dalam penggunaan Sistem Informasi akademik. Penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Sri Widiyanti dan Wing Wahyu Winarno dengan penelitian
yang dilakukan sekarang mempunyai tujuan penelitian yang berbeda dengan penulis yaitu
pada penelitian oleh Sri Widiyanti dan Wing Wahyu Winamo mempunyai tujuan penelitian
mengetahui variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk melakukan
akses ke dalam Sistem Informasi AAM yang ada di UNSRI dan memberikan rekomendasi
perbaikan sistem kedepannya, dan terdapat perbedaan juga pada penelitian yang dilakukan
yaitu menggunakan penelitian tindakan, sedangkan penulis menggunakan penelitian
korelasional.
2.2 Landasan Teori
UTAUT merupakan salah satu model penerimaan teknologi terkini yang
dikembangkan oleh Venkatesh, dkk [3]. UTAUT menggabungkan fitur-fitur yang berhasil
dari delapan teori penerimaan teknologi terkemuka menjadi satu teori. Kedelapan teori
terkemuka yang disatukan di dalam UTAUT adalah Theory of reasoned action (TRA),
technology acceptance model (TAM), motivational model (MM), theory of planned
behavior (TPB),combined TAM and TPB, model of PC utilization (MPTU), innovation
diffusion theory (IDT), dan social cognitive theory (SCT). [3].
Setelah mengevaluasi kedelapan model [3] menemukan tujuh konstruk yang tampak
menjadi determinan langsung yang signifikan terhadap behavioral intention atau use
behavior dalam satu atau lebih di masing-masing model. Konstruk-konstruk tersebut
adalah performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions,
attitude toward using technology, dan self-efficacy. Setelah melalui pengujian lebih lanjut,
mereka menemukan empat konstruk utama yang memainkan peran penting sebagai
determinan langsung dari behavioral intention dan use behavior yaitu , performance
expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions. Sedangkan
yang lain tidak signifikan sebagai determinan langsung dari behavioral intention.
Disamping itu terdapat pula empat moderator yaitu jenis kelamin (gender), usia (age),
pengalaman (experience), dan kesukarelaan menggunakan (voluntariness of use) [8].
Gambar 1. Model UTAUT (Vankatesh, et al., 2003)
UTAUT berasumsi bahwa kepercayaan tentang manfaat kegunaan dan kemudahan
penggunaan menjadi faktor penentu adopsi teknologi informasi yang utama dalam sebuah
organisasi. Dalam UTAUT terdapat faktor-faktor penentu yang bertindak sebagai dasar
bagi sikap kearah penggunaan sistem tertentu, yang pada akhirnya akan menentukan niat
menggunakan dan kemudian menghasilkan perilaku pemakaian yang nyata. Selain itu
model UTAUT, mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh perbedaan individual
penggunaan teknologi. Lebih khusus lagi, hubungan antara ekspektasi kinerja, kemudahan
penggunaan dan intensitas penggunaan dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan
pengalaman. Model UTAUT dipandang menggunakan 70% varians yang lebih baik
ketimbang yang digunakan TAM [7].
Ekspektasi kinerja diyakini bahwa seorang individu akan menggunakan sistem
informasi apabila sistem tersebut dapat membantunya untuk meningkatkan kinerja [2].
Sedangkan [3] menyatakan bahwa eskpektasi kinerja merupakan tingkat dimana seorang
individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan membantu dalam
meningkatkan kinerjanya. Ekspektasi kinerja tidak hanya timbul dari keinginan intrinsik
individu tersebut. Keyakinan ini juga bisa timbul karena pengaruh lingkungan kerja.
Misalnya, dari merebaknya penggunaan sistem informasi oleh rekan kerja. Dengan melihat
peningkatan kinerja rekan kerjanya, seseorang dapat terdorong untuk menggunakan sistem
informasi. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan
dengan perceived usefulnees, motivasi ekstrinsik, job fit, keuntungan relatif (relative
advantage). Perceived usefulness mempunyai hubungan yang lebih kuat dan konsisten
dengan sistem informasi [10]. Penelitian [3] menunjukkan hasil yang mendukung bahwa
perceived usefulness merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kemauan individu
untuk menggunakan sistem. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
HI : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat
mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Dengan
menggunakan suatu sistem, pekerjaan dapat dilakukan secara lebih cepat. Keuntungan ini
akan mempengaruhi seseorang dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Menurut [3],
keputusan penggunaan suatu sistem oleh seseorang individu dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor yang sering menjadi pertimbangan utama adalah faktor kemudahan dalam
menyelesaikan perkerjaan mereka. Tiga konstruk yang membentuk konsep ini adalah
persepsi kemudahan penggunaan, kemudahan penggunaan dan kompleksitas. Penelitian
[10] mengidentifikasikan bahwa kemudahan pemakaian mempunyai pengaruh terhadap
penggunaan SI. Kemudahan penggunaan SI akan menimbulkan perasaan dalam diri
seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang
nyaman bila bekerja dengan menggunakannya [1]. Kompleksitas yang dapat membentuk
konstrak ekspektasi usaha didefinisikan oleh [3] adalah tingkat dimana inovasi
dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh
individu. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian :
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
Faktor sosial merupakan pengaruh dari lingkungan sekitar yang menyakinkan
individu untuk menggunakan sistem informasi. Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap
pola pikir individu yang tinggal di dalamnya, dapat berupa lingkungan kerja atau
pergaulan. Referensi [3] mengartikan mengartikan faktor sosial sebagai tingkat dimana
seorang individu menganggap bahwa orang lain memiliki pengaruh untuk meyakinkan
dirinya bahwa ia harus menggunakan sistem baru. Seorang individu akan berani
mengambil keputusan untuk menggunakan sistem apabila ia mendapat kepastian bahwa
menggunakan sistem untuk menyelesaikan pekerjaannya tidak melanggar norma subyektif
yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan uraian dan penelitian tersebut, penulis
merumuskan hipotesis :
H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
Kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi adalah tingkat dimana
seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis ada untuk mendukung
penggunaan sistem [9]. Minat pemanfaatan teknologi informasi (behavioral intention)
didefinisikan sebagai tingkat keinginan atau niat pemakai menggunakan sistem secara terus
menerus dengan asumsi bahwa mereka mempunyai akses terhadap informasi. Seseorang
akan berminat untuk menggunakan suatu teknologi informasi yang baru apabila si
pengguna tersebut meyakini dengan menggunakan teknologi informasi tersebut akan
meningkatkan kinerjanya, menggunakan teknologi informasi dapat dilakukan dengan
mudah, dan si pengguna tersebut mendapatkan pengaruh lingkungan sekitarnya dalam
menggunakan teknologi informasi tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan
hipotesis penelitian :
H4 : Kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan teknologi informasi.
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan Dinas Pencatatan Sipil Kota Salatiga (Dukcapil), peneliti
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang dengan
memberikan skor kepada masing-masing alternatif jawaban. Responden diminta untuk
menunjukan pilihan antara sangat tidak setuju (point 1), tidak setuju (point 2), netral (point
3), setuju (point 4), dan sangat setuju (point 5) dari setiap pertanyaan yang diajukan.
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 2, dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama :
pertama observasi lapangan dan menganalisis masalah kemudian mendapat temuan latar
belakang masalah yang terjadi di Dukcapil Kota Salatiga mengenai pemanfaatan teknologi
informasi. Tahap kedua : melakukan interview atau wawancara pada narasumber terkait
untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan masalah pada observasi awal.
Tahap ketiga : melakukan pengumpulan data dengan membagikan kuesioner yang
Observasi
Interview atau wawancara
Pengolahan dan Analisis Data
Hasil Penelitian
Pengumpulan kuisioner
merupakan data primer pada responden yang adalah pegawai Dukcapil Kota Salatiga.
Tahap keempat : menganalisis data dan perhitungan data menggunakan SPSS Statistics
21.0 dan menggunakan metode Corelation. Dalam penelitian ini pengujian yang
digunakan pada langkah awal adalah uji validitas dan Reliabilitas. Sebelum dilakukan uji
korelasi, dilakukan uji asumsi dan juga data diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
menggunakan SPSS Statistics 21.0. Tahap kelima : hasil penelitian yaitu menyusun
laporan akhir dengan menarik kesimpulan dan menuliskan dalam bentuk jurnal skripsi.
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial dan kondisi yang memfasilitasi,
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel minat pemanfaatan.
Penelitian ini menggunakan model UTAUT yang lebih sederhana. Model asli
UTAUT yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi lebih sederhana seperti
terlihat pada gambar 3 :
Gambar 3. Model Penelitian
Penelitian ini melakukan hipotesis tentang hubungan konstruk-konstruk independen
yang terdiri dari konstruk Ekspektasi Kinerja, konstruk Ekspektasi Usaha, konstruk Faktor
Sosial, dan konstruk Kondisi yang Memfasilitasi terhadap konstruk dependen yaitu
konstruk Minat Pemanfaatan Teknologi Informasi yang didasarkan pada kerangka berfikir,
yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian
H1 Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
H2 Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
H3 Faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi.
H4 Kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan teknologi informasi
4. Hasil dan Pembahasan
Data deskriptif responden ini menggambarkan beberapa kondisi responden yang
ditampilkan secara statistik deskriptif. Data deskriptif responden ini memberikan beberapa
informasi secara sederhana keadaan responden yang dijadikan obyek penelitian. Data
dikumpulkan berdasarkan kuesioner yang dikirimkan penulis ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Salatiga. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data, kuesioner yang
dikirim 40 lembar. Kuesioner yang kembali 37 kuesioner dan layak untuk dianalisis 35
lembar.
Penelitian ini melibatkan responden yaitu pegawai Dukcapil Kota Salatiga.
Berdasarkan 35 responden yang ikut berpartisipasi mayoritas berusia 26 tahun – 30
sebanyak 19 responden atau 54,3%, sedangkan yang kedua berusia 20 tahun – 25 tahun
sebanyak 10 responden atau 28,5% dan minoritas berusia >30 tahun sebanyak 6 responden
atau 17,2%, dan diketahui mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19
responden atau 54,3%, sedangkan responden berjenis kelamin wanita sebanyak 16
responden atau 43,7%. Selanjutnya berdasarkan pendidikan mayoritas responden
berpendidikan Diploma sebanyak 12 responden atau 34,2%, sedangkan minoritas
responden berpendidikan S2 sebanak 6 responden atau 17,2% Kemudian mayoritas
responden memiliki masa kerja 3 tahun – 5 tahun sebanyak 11 responden atau 31,4%,
sedangkan minoritas responden memiliki masa kerja <10 tahun sebanyak 5 responden atau
14,2%. Profil responden dapat ditunjukkan seperti tabel 2.
Tabel 2
Profil Responden
No. Usia Jumlah %
Usia
1 20 – 25 Tahun 10 28,5
2 26 Tahun – 30 Tahun 19 54,3
3 >30Tahun 6 17,2
Jenis Kelamin
1 Laki-Laki 19 54,3
2 Wanita 16 43,7
Pendidikan
1 S2 (Magister) 6 17,2
2 S1 (Strata Satu) 8 22,8
3 Diploma 12 34,2
4 SLTA 9 25,7
Pengalaman Kerja
1 >10Tahun 5 14,2
2 6 Tahun – 9 Tahun 9 25,7
3 3 Tahun – 5 Tahun 11 31,4
4 <3 Tahun 10 28,5
Uji Validitas
Pengujian validitas diukur dengan corrected item-total correlation yaitu dengan
membandingkan R-tabel dengan R-hasil. Nilai Rtabel dilihat dari tabel R, dengan cara
menghitung untuk dk (Derajat Kebebasan) = n-2 = 35-2 = 33 untuk alfa 5% adalah 0,344.
Jika rhitung> rtabel maka soal tesebut valid dan sebaliknya, maka variabel tersebut valid. Hasil
uji validitas dapat ditunjukkan seperti tabel 3.
Tabel 3
Uji Validitas Ekspetasi Kerja
No. Item Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Ekspetasi Kerja
1 Item_1 0,859 0,344 Valid
2 Item_2 0,865 0,344 Valid
3 Item_3 0,751 0,344 Valid
4 Item_4 0,902 0,344 Valid
5 Item_5 0,798 0,344 Valid
6 Item_6 0,789 0,344 Valid
Ekspetasi Usaha
1 Item_1 0,629 0,344 Valid
2 Item_2 0,708 0,344 Valid
3 Item_3 0,536 0,344 Valid
4 Item_4 0,554 0,344 Valid
5 Item_5 0,528 0,344 Valid
6 Item_6 0,466 0,344 Valid
Faktor Sosial
1 Item_1 0,661 0,344 Valid
2 Item_2 0,724 0,344 Valid
3 Item_3 0,551 0,344 Valid
4 Item_4 0,537 0,344 Valid
5 Item_5 0,549 0,344 Valid
6 Item_6 0,663 0,344 Valid
Kondisi yang Memfasilitasi
1 Item_1 0,911 0,344 Valid
2 Item_2 0,884 0,344 Valid
3 Item_3 0,823 0,344 Valid
4 Item_4 0,869 0,344 Valid
5 Item_5 0,729 0,344 Valid
Minat Pemanfaatan Teknologi Informasi
1 Item_1 0,780 0,344 Valid
2 Item_2 0,855 0,344 Valid
3 Item_3 0,657 0,344 Valid
Melihat tabel 3 dapat diketahui bahwa rhitung>rtabel dan taraf siginfikansi yang
dihasilkan <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel
penelitian ini adalah valid, karena rhitung> rtabel.
Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat ditunjukkan seperti tabel 4.
Tabel 4
Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach
Alfa
Standar
Cronbach
Alfa
Keterangan
1 Ekspetasi Kerja 0,939 ≥ 0,600 Reliabel
2 Ekspetasi Usaha 0,753 ≥ 0,600 Reliabel
3 Faktor Sosial 0,762 ≥0,600 Reliabel 4 Kondisi yang Memfasilitasi 0,940 ≥0,600 Reliabel 5 Minat Pemanfaatan Teknologi
Informasi
0,874 ≥0,600 Reliabel
Melihat tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai cronbach alfa yang dihasilkan ≥ 0,600
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini adalah reliable
(handal).
Uji Asumsi
Penelitian ini juga menguji asumsi klasik yang melekat pada persamaan model
regresi, sehingga data-data yang digunakan dalam pengujian hipotesis bebas dari asumsi
klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah 1) Uji Normalitas 2) Linieritas 3) Uji
Korelasi.
1) Uji Normalitas Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji
asumsi, yang artinya sebelum kita melakukan analisis data, data tersebut harus diuji
kenormalan distribusinya.
Tabel 5
Uji Normalitas
No. Uji Normalitas Asymp. Sig
(Nilai
Signifikansi)
Test
Distribution
1 Uji Normalitas Ekspetasi Kerja &
Minat Pemanfaatan Teknologi
Informasi
0,105 ≥ 0,05
2 Uji Normalitas Ekspetasi Usaha &
Minat Pemanfaatan Teknologi
Informasi
0,739 ≥ 0,05
3 Uji Normalitas Faktor Sosial &
Minat Pemanfaatan Teknologi
Informasi
0,831 ≥ 0,05
4 Uji Normalitas Kondisi yang
Memfasilitasi & Minat
Pemanfaatan Teknologi Informasi
0,097 ≥ 0,05
Melihat tabel 5 Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Uji Normalitas Ekspektasi Usaha dan Minat Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Uji Normalitas Kondisi yang Memfasilitasi dan Minat
Pemanfaatan Teknologi Informasi sebesar 0,105, 0,739, 0,831 dan 0,097 adalah lebih besar
dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
linier secara signifikan atau tidak. Dikatakan linier bila memiliki nilai signifikansi
deviation from linierity (p>0,05). Akan tetapi meski deviation from linearity tidak
signifikan tetapi linearitynya signifikan maka data kita tetap dapat diasumsikan linier dapat
ditunjukkan seperti tabel 6.
Tabel 6
Hasil Uji Linieritas
No. Uji Normalitas Deviation
from
Linierity
Sig
1 Pemanfaatan Teknologi Informasi *
Ekspetasi Kerja
0,195 0,195
2 Pemanfaatan Teknologi Informasi *
Ekspetasi Usaha 0,067 0,067
3 Pemanfaatan Teknologi Informasi * Faktor
Sosial
0,066 0,066
4 Pemanfaatan Teknologi Informasi * Kondisi
yang Memfasilitasi 0,193 0,193
Melihat tabel 6, hasil uji linearitas menunjukkan adanya hubungan yang linier
antara Pemanfaatan Teknologi Informasi * Ekspetasi Kerja pada karyawan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga dengan deviation from linearty sebesar
0,195 (p > 0,05). Sedangkan adanya hubungan yang linier deviation from linearity untuk
minat pemanfaatan teknologi informasi* ekspektasi usaha adalah sebesar 0,067 (p > 0,05)
dan deviation from linearity untuk minat pemanfaatan teknologi informasi* faktor sosial
adalah sebesar 0,066 (p > 0,05). Untuk minat pemanfaatan teknologi informasi * kondisi
yang memfasilitasi ada hubungan yang linier nilai deviation from linearity sebesar 0,193
(p > 0,05).
3) Uji Korelasi
Korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel penelitian. Untuk
penarikan kesimpulan uji hipotesa, pada bagian Pearson Correlation dan Sig, apabila nilai
r>0 maka terdapat korelasi positif, dan apabila nilai r<0 maka terdapat korelasi negatif,
dan hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan apabila nilai sig (p<0,05) [14]. yang
ditunjukkan seperti tabel 7.
Tabel 7
Uji Korelasi
No. Uji Korelasi Person
Correlation Sig.
(1-tailed)
Sig
1 Pemanfaatan Teknologi Informasi *
Ekspetasi Kerja
0,521 0,001
2 Pemanfaatan Teknologi Informasi *
Ekspetasi Usaha 0,336 0,048
3 Pemanfaatan Teknologi Informasi * Faktor
Sosial
0,354 0,037
4 Pemanfaatan Teknologi Informasi * Kondisi
yang Memfasilitasi
0,356 0,036
Melihat tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa Pengujian korelasi dilakukan untuk
hipotesa 1 yaitu ekspektasi kinerja dan minat pemanfaatan teknologi informasi,
berdasarkan nilai Pearson Correlation, dari output uji hipotesa 1 diketahui antara
ekspektasi kinerja dan minat pemanfaatan memiliki nilai r 0,521 > 0 yang berarti terdapat
korelasi positif. Berdasarkan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05), maka hubungan antar
variabel dapat dikatakan signifikan.
Pernyataan hipotesa 2 yaitu ekspektasi usaha dan minat pemanfaatan teknologi
informasi. Berdasarkan nilai Pearson Correlation, dari output uji hipotesa 2 diketahui
antara ekspektasi usaha dan minat pemanfaatan memiliki nilai r 0,336 > 0 yang berarti
terdapat korelasi positif. Berdasarkan nilai sig 0,048 (p<0,05), maka hubungan antar
variabel dapat dikatakan signifikan.
Pernyataan hipotesa 3 dilakukan uji korelasi yaitu faktor social dan minat
pemanfaatan teknologi informasi. Berdasarkan nilai Pearson Correlation, dari output uji
hipotesa 3 diketahui antara variabel faktor social dan minat pemanfaatan memiliki nilai r
0,354 > 0 yang berarti terdapat korelasi positif. Berdasarkan nilai sig 0,037 (p<0,05), maka
hubungan antar variabel dapat dikatakan signifikan.
Pernyataan hipotesa 4 dilakukan uji korelasi yaitu kondisi yang memfasilitasi dan
minat pemanfaatan teknologi informasi. Berdasarkan nilai Pearson Correlation, dari
output uji hipotesa 4 diketahui antara variabel kondisi yang memfasilitasi dan minat
pemanfaatan memiliki nilai r 0,356 > 0 yang berarti terdapat korelasi positif. Berdasarkan
nilai sig 0,036 (p<0,05), maka hubungan antar variabel dapat dikatakan signifikan.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat ditunjukkan seperti tabel 8.
Tabel 8
Uji Hipotesis
Hipotesis Person
Correlation
Sig Kesimpulan Pengaruh
H1 0,521 0,001 Diterima Positif Signifikan
H2 0,336 0,048 Diterima Positif Signifikan
H3 0,354 0,037 Diterima Positif Signifikan
H4 0,356 0,036 Diterima Positif Signifikan
Hipotesis 1 menyatakan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif
terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi. Ekspektasi kinerja mempunyai nilai
pearson correlation 0,521 dan sig 0,001 sehingga hipotesis 1 diterima, yang berarti bahwa
ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi. Tingginya tingkat performance expectancy menyatakan sebagian
besar responden yaitu pegawai DUKCAPIL Kota Salatiga menganggap bahwa
penggunaan teknologi informasi akan membantunya untuk mendapatkan keuntungan-
keuntungan kinerja pekerjaannya seperti, lebih mudah dan cepat dalam mengerjakan
tugasnya sehingga dapat meningkatkan efektivitas dalam segi waktu pada pekerjaan dan
dengan menggunkan teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas output pekerjaan
responden. Dari hal ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan minat pemanfaatan
teknologi informasi dapat dilakukan dengan meningkatkan ekspektasi kinerja dan
menanamkan keyakinan bahwa menggunakan teknologi informasi dapat menigkatkan
kinerja responden. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian [3].
Hipotesis 2 menyatakan bahwa ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif
terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi. Ekspektasi usaha mempunyai nilai
pearson correlation 0,336 dan sig 0,048 sehingga hipotesis 2 diterima, yang berarti bahwa
ekspektasi usaha mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi. Dalam hal ini responden yang merupakan pegawai DUKCAPIL Kota
Salatiga berpendapat bahwa tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi
informasi. Responden akan menggunakan teknologi informasi jika mereka merasa bahwa
teknologi informasi itu mudah dan tidak memerlukan waktu dalam pemanfaatannya. Hal
ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh [3] dan [10].
Hipotesis 3 menyatakan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap
minat pemanfaatan teknologi informasi. Faktor sosial mempunyai nilai pearson
correlation 0,354 dan sig 0,037 sehingga hipotesis 3 diterima, yang berarti bahwa faktor
sosial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan teknologi
informasi. Dalam hal ini responden yang merupakan pegawai DUKCAPIL Kota Salatiga
berpendapat bahwa lingkungan, rekan kerja maupun atasan mempunya pengaruh yang
signifikan bagi para pegawai untuk menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian ini
konsisten terhadap penelitian yang dilakukan oleh [3].
Hipotesis 4 menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh
positif terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi yang memfasilitasi
mempunyai nilai pearson correlation 0,356 dan sig 0,036 sehingga hipotesis 4 diterima,
yang berarti bahwa kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi. Dalam hal ini responden yang
merupakan pegawai DUKCAPIL Kota Salatiga berpendapat bahwa ketersediaan
infrastruktur teknik dan organisasional merupakan pendukung penggunaan teknologi
informasi. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh [9].
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka
dapat disimulkan bahwa, ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan teknologi informasi, sehingga hipotesis 1 diterima, yang berarti bahwa
semakin tinggi ekspektasi kinerja akan meningkatkan minat pemanfaatan teknologi
informasi. Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi, yang berarti bahwa semakin tinggi ekspektasi usaha akan dapat
meningkatkan minat pemanfaatan teknologi informasi. Faktor sosial mempunyai pengaruh
positif terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti bahwa semakin
tinggi faktor sosial akan dapat meningkatkan minat pemanfaatan teknologi informasi.
Kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi yang berarti bahwa semakin tinggi kondisi yang memfasilitasi akan
dapat meningkatkan minat pemanfaatan teknologi informasi. Penggunaan teknologi
informasi terlihat sudah cukup tinggi dikalangan pengguna dalam hal ini pegawai,
khususnya dalam penggunaan SIAK, namun perlu diimbangi dengan berbagai bentuk
pelatihan dan meningkatkan tingkat kemudahan penggunaan sistem, dengan adanya
pendampingan secara penuh dari ditjen Dukcapil selaku pemilik aplikasi sehingga bisa
memaksimalkan penggunaan teknologi informasi.
6. Daftar Pustaka
[1] Venkatesh, V., & Davis, F. D., 2000, “A Theoritical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies,” Management Science, Vol. 46,
No.2, Pebruari, pp.186-204
[2] Handayani, R. 2005 “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan
Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi”. Jurnal, Jakarta: Universitas
Kristen Petra.
[3] Venkatesh.V, M.G. Morris, G.B. Davis, F.D. Davis., 2003, “User acceptance of –
information technology: toward a unified view”, MIS Quarterly, vol. 27, pp. 425-478.
[4] Nasir, M 2013. “Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang
Menggunakan Model UTAUT”. Palembang : Fakultas Ilmu Komputer : Universitas
Bina Darma.
[5] Handayani, T & Sudiana. 2015. “Analisis Penerapan Model UTAUT (Unified Theory
Of Acceptance And Use Of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem
Informasi Akademik Pada STTNAS Yogyakarta”. Jurnal, Yogyakarta: Program Studi
Teknik Elektro: Sekolah Tinggu Teknologi Nasional.
[6] Widiyanti, S & Winarno,W. 2015. ”Analisis Penerimaan Pengguna Sistem Informasi
Akademik Berbasis Web Di UNISRI Surakarta”. Jurnal, Surakarta: Program Studi
Magister Teknik Informatika: STMIK AMIKOM Yogyakarta.
[7] Mahendra, A.R & Didied. 2013. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD)”. Blitar : FEB :
Universitas Brawijaya.
[8] Venkatesh et al,. 2012 Jurnal: Consumer Acceptance And Use Of Information
Technology : Extending The Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology.
Vol.36 No. 1/March 2012.
[9] Sultan, M. 2014 Jurnal: Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem Informasi.
[10] Sarbani, Y & Astuti, E. 2013, “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi pada Tenaga
Kependidikan Sekolah”. Jurnal, Malang: Program Studi Ilmu Administrasi: Universitas
Brawijaya Malang.
[11] Achmadi, A 2014. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor: PT.Bumi Askara.
[12] Sugiyono, 2011. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta
[13]Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta