analisis manajemen strategi giant (pt. hero … · sedangkan data sekunder diperoleh dari...

140
ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square) Oleh : THOMSON BERUTU A 14105616 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Upload: duongkhanh

Post on 02-Mar-2019

486 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT(PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI

PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR(Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square)

Oleh :THOMSON BERUTU

A 14105616

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2008

Page 2: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

RINGKASAN

THOMSON BERUTU. Analisis Manajemen Strategi Giant (PT. HeroSupermarket, Tbk.) Dalam Menghadapi Persaingan Ritel Di Kota Bogor. (StudiKasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square (Dibawah bimbinganHARIANTO)

Giant merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang bisnis riteldalam bentuk Hypermarket. Giant adalah salah satu jenis Gerai yang dimiliki olehPT. Hero Supermarket, Tbk. Jumlah Giant yang dimiliki oleh PT. HeroSupermarket, Tbk. Adalah 39 Gerai yang terletak di seluruh Indonesia. GiantBotani Square adalah salah satu Gerai yang terletak di kota Bogor. Persaingan bisnis ritel yang semakin ketat, akan mempengaruhi kinerjadan kesuksesan yang telah didapat oleh PT. Hero Supermarket, Tbk. (Giant)selama ini. Dalam menghadapi perubahan eksternal dan internal memerlukanstrategi tertentu agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perubahaninternal ditandai oleh penjualan bersih PT. Hero Supermarket, Tbk. Tahun 1999-2005 mengalami peningkatan, tetapi tidak diikuti oleh peningkatan persentaseRasio laba kotor dan laba bersih. Pada tahun 2003 dan 2004 persentase penjualansebesar 19,42 persen dan pada tahun 2005 mengalami penurunan persentasepenjualan menjadi 11,52 persen, hal ini akan menjadi permasalahan besar dalammewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisifaktor-faktor internal dan eksternal yang perlu dipertimbangkan dalammerumuskan strategi menghadapi persaingan ritel di kota Bogor, strategi yangbagaimana yang sesuai untuk Giant dalam menghadapi persaingan di kota Bogor.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yangperlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi bersaing Giant Botani Squaredi kota Bogor, menganalisis penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran yangtelah dilakukan Giant Botani Square dan menentukan pesaing utamanya,merumuskan dan memilih alternatif strategi yang terbaik untuk menghadapipersaingan bisnis ritel di kota Bogor.

Penelitian dilaksanakan di Giant Bogor Botani Square, sebuah perusahaankorporat yang bergerak di bidang bisnis ritel yang melakukan penjualan barang-barang ke konsumen akhir. Giant Botani Square ini berlokasi di Jl. PajajaranBogor. Pengamatan dan penelitian dilaksanakan selama dua bulan mulai Maretsampai dengan Mei 2008. Data yang digunakan adalah data primer dan datasekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden.Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket,laporan hasil penelitian dan data-data statistik dari instansi-instansi terkait sepertiBiro Pusat Statistik (BPS). Pengolahan dan analisis data menggunakan analisiskualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan konsep-konsep manajemen strategis.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitudilakukan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan yang ada dandilakukan dalam bentuk studi kasus. Dalam mendeskripsikan hasil dari penelitiandigunakan analisis penilaian konsumen, matriks SWOT, matrik Internal Eksternaldan Matriks Perancanaan Strategi Kuantitatif.

Page 3: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Analisis faktor internal perusahaan dilakukan untuk memberikangambaran umum mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.Faktor-faktor yang menjadi kekuatan bagi Giant Botani Square yaitu lokasistrategis, sistem seleksi karyawan yang baik, Informasi Teknologi (IT) yang baik,memiliki citra yang baik, harga di bawah pesaing, tidak ada permasalahan denganpermodalan, SDM yang handal dan solid, produk pada divisi fresh yang sangatlengkap. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan terdiridari: penentuan strategi penjualan ditentukan dari pusat, penentuan jumlahkaryawan harus dari pusat. Analisis faktor eksternal perusahaan dilakukan untuk memberikangambaran umum mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.Faktor-faktor yang menjadi peluang perusahaan adalah perkembangan bisniseceran, pola konsumsi masyarakat yang berubah, hubungan baik dengan pemasok,jumlah penduduk yang terus meningkat. Sedangkan ancaman terhadap perusahaanmeliputi: kondisi perekonomian tidak stabil, kenaikan harga BBM, tarif listrik, airdan telepon, pesaing berskala nasional, menjamurnya bisnis eceran di daerahpemukiman, ancaman produk substitusi. Berdasarkan hasil analisis penilaian konsumen, persaingan usaha ritelbesar untuk kota Bogor dapat dikatakan cukup ketat hal ini dapat diketahuiberdasarkan hasil pemetaan pada skala semantik differensial. Posisi dari setiapusaha ritel secara umum nyaris seragam, berada pada skala antara 240 sampaidengan 320, yang berarti lebih dari cukup dan di bawah baik. Giant Botani Squarememiliki keunggulan pada 5 atribut/sub atribut yaitu kemudahanmenjangkau,harga barang, sarana parkir, kebersihan, kenyamanan toko. Selain ituterdapat 3 atribut yang perlu ditingkatkan karena nilainya hampir sama ataudibawah dengan pesaing yaitu: kerapihan tenaga penjualan, pelayanan tenagapenjualan, iklan di media. Pesaing utama dari Giant Botani Square adalahMatahari Ekalokasari karena nilai dari analisis penilaian konsumen lebih tinggidari pada Giant Botani Square, tetapi dari keseluruhan atibut yang dinilai GiantBotani Square memiliki nilai yang paling tinggi. Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun matriks IE.Posisi Giant Botani Square berada pada kuadran V yaitu pertahankan dan peliharayang menunjukkan perusahaan memiliki posisi internal dan eksternal sedang.Strategi pada kuadran pertahankan dan pelihara ini adalah strategi penetrasi pasardan strategi pengembangan produk. Selanjutnya menggunakan matriks SWOTyaitu memadukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman menjadi beberapaalternatif strategi. Berdasarkan dari hasil analisis QSPM, yaitu memilih strategiyang paling menarik, diperoleh strategi penetrasi pasar, dan pengembanganproduk. Kesimpulan dari pembahasan diperoleh alternatif strategi yang paling baikuntuk dijalankan adalah strategi penetrasi pasar, dan pengembangan produk.Alternatif-alternatif strategi penetrasi pasar yang dapat dilaksanakan dalammenghadapi persaingan bisnis ritel di kota Bogor adalah (1) memperluas targetpasar dengan mencari lokasi yang strategis untuk membuka gerai yang baru, (2)meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan di media terhadap iklanperusahaan dan produk dan (3) menambah variasi produk dan meningkatkankualitas produk khususnya produk pada divisi fresh dengan bekerjasama denganpemasok. Alternatif-alternatif strategi pengembangan produk terdiri dari: (1)

Page 4: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

dirikan divisi Sumberdaya manusia untuk meningkatkan kualitas karyawan yangada dan untuk mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas, (2) membuatperencanaan strategi penjualan jangka pendek, menengah dan panjang yang cocokuntuk internal/gerai, (3) menambah penerapan strategi harga ganjil atau psikologispada produk khususnya produk fresh, (4) membuka toko dengan ukuran tidakterlalu besar di daerah pemukiman penduduk/komplek perumahan dan (5)meningkatkan sistem komputer jaringan antar divisi untuk pengontrolan pasokandan persediaan barang agar komunikasi terjalin dengan baik.

Page 5: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT(PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI

PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR(Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square)

Oleh :THOMSON BERUTU

A 14105616

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor

SSSSss

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2008

Page 6: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Judul Skripsi : Analisis Manajemen Strategi Giant (PT. Hero Supermarket,Tbk.) Dalam Menghadapi Persaingan Ritel Di Kota Bogor(Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. BotaniSquare)

Nama : Thomson BerutuNRP : A14105616

Menyetujui,Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Harianto MS.NIP. 131 430 801

Mengetahui,Dekan Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.AgrNIP. 131 124 019

Tanggal Lulus Ujian: 15 Agustus 2008

Page 7: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI SAYA YANG

BERJUDUL ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO

SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL

DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS: DI PT, HERO SUPERMARKET, TBK.

GIANT BOTANI SQUARE) BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL

KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Bogor, Agustus 2008

THOMSON BERUTU(A14105616)

Page 8: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padangsidimpuan pada tanggal 10 April 1984.

Penulis adalah anak ke tiga dari enam bersaudara atas pasangan A. Berutu dan L.

br. Panjaitan.

Penulis mengecap pendidikan di SDN 2 Padangsidimpuan, Sumatera

Uatra pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1996. Penulis melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SLTPN 5 Padangsidimpuan, dan lulus pada

tahun 1999, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMUN 3

Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Program

Studi Agribisnis Peternakan melalui Program USMI (Undangan Seleksi Masuk

IPB) dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan

pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

Page 9: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan kasih karunia-Nya yang begitu besar dan luar biasa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Analisis Manajemen

Strategi Giant (PT. Hero Supermarket, Tbk.) Dalam Menghadapi Persaingan

Ritel Di Kota Bogor (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani

Square)

Skripsi ini merupakan hasil karya penulis guna memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Melalui skripsi ini, penulis mencoba

memberikan gambaran untuk mengambil keputusan alternatif strategi dalam

mengahdapi persaingan bisnis ritel di kota Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dalam

penyajian materi maupun ide-ide pokok yang penulis sampaikan. Akhirnya,

penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi para pembacanya.

Bogor, Agustus 2008

Penulis

Page 10: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulisan skipsi ini tidak dapat selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dan Mamak tercinta selaku orangtua atas kasih sayang yang selalu

tercurah, do’a dan dukungan secara moril maupun materil. Buat bang Ferry,

kak Ian, dan juga adik-adikku (Hendra, Leny, Ola) yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan juga doa. Juga buat Keluarga Besar Berutu dan

Panjaitan yang senantiasa memberikan dukungan yang sangat besar kepada

studi saya.

2. Bapak Dr. Ir. Harianto MS. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, saran, arahan dan dorongan kepada saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Ir. Juaniar Atmakusuma, MS. atas kesediaannya sebagai dosen evaluator

pada saat kolokium.

4. Ibu Ir. Yayah K. Wagiono Mec. atas kesediaannya sebagai dosen penguji

utama.

5. Bapak Ir. Joko Purwono MS. atas kesediaannya sebagai dosen penguji

Komisi Pendidikan.

6. Novalina Purba atas kesediaannya sebagai pembahas dalam seminar.

7. PT. Hero Supermarket, Tbk. Gatot Subroto Jakarta, Giant Botani Square

Bogor yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan

memberikan informasi yang saya butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 11: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

8. Bapak Tajuddin bagian HRD, bapak Rofy bagian Grocery, Store Manajer dan

konsumen Giant Botani Square yang telah bersedia menjadi responden.

9. Anak kost wisma Borobudur, juga personil lapack, X-Himaba.

10. Keluarga besar staf dan mahasiswa ekstensi manajemen agribisnis IPB

khususnya Simon, Marudut, Mui, Ipeb, Edo, Septi, Junita.

11. Semua pihak yang belum dapat disebutkan satu persatu, yang telah turut

membantu saya dalam penyelesaian studi saya ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang membacanya

dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan tuntunan dalam pelaksanaan

penelitian selanjutnya.

Bogor, Agustus 2008

Penulis

Page 12: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiiiDAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1. Latar Belakang ............................................................................ 11.2. Peumusan Masalah ...................................................................... 41.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................. 8

1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................ 81.3.2. Kegunaan Penelitian ........................................................... 8

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 102.1. Konsep dan Definisi .................................................................. 10

2.1.1. Definisi Ritel .................................................................... 102.1.2. Klasifikasi Ritel ................................................................ 112.1.3. Citra Pengecer, Brand Perceived Quality .......................... 132.1.4. Penilaian Konsumen ......................................................... 14

2.2. Tinjauan Penelitian Tedahulu .................................................... 162.2.1. Penelitian yang menggunakan QSPM ............................... 162.2.2. Penelitian Mengenai Strategi............................................. 182.2.3. Penelitian Pada Perusahaan Ritel ...................................... 182.2.4. Penelitian Kualitas Pelayanan Pada Perusahaan Ritel ........ 19

III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................ 223.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................... 22

3.1.1. Konsep Manajemen .......................................................... 223.1.2. Konsep Strategi ................................................................ 223.1.3. Manajemen Strategi .......................................................... 233.1.4. Perumusan Strategi ........................................................... 253.1.5. Strategi Bauran Pemasaran................................................ 283.1.6. Bauran Pemasaran Jasa ..................................................... 34

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional............................................... 37

IV. METODE PENELITIAN ................................................................. 414.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 414.2. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 414.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 41

4.3.1. Analisis Deskriptif ............................................................ 424.3.2. Analisis Industri ................................................................ 424.3.3. Analisis Penilaian Konsumen ............................................ 424.3.4. Analisis Matrik (IFE-EFE) ................................................ 454.3.5. Matrik Internal-Ekternal ................................................... 494.3.6. Matrik SWOT ................................................................... 50

Page 13: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

4.3.7. Matrik QSPM ................................................................... 51

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 545.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 54

5.1.1. Giant Botani Square .......................................................... 545.1.2. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan ................ 545.1.3. Visi, Misi dan Falsafah Hero ............................................. 575.1.4. Fungsi Sosial dan Ekonomi PT. Hero Supermarket ........... 57

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 60

6.1. Analisis Penilaian Konsumen .................................................... 606.1.1. Karakteristik Responden ................................................... 616.1.2. Hasil Analisis Penilaian Konsumen................................... 64

6.2. Analisis Lingkungan Internal ..................................................... 706.2.1. Sumberdaya Manusia ........................................................ 716.2.2. Sumberdaya Keuangan ..................................................... 766.2.3. Sumberdaya Pemasaran .................................................... 77

6.2.3.1. Strategi Pemasaran ................................................ 776.2.3.2. Fungsi Pemasaran.................................................. 796.2.3.3. Bauran Pemasaran Jasa.......................................... 83

6.3. Analisis Lingkungan Eksternal .................................................. 946.3.1. Lingkungan Makro (Jauh) ................................................. 946.3.2. Lingkungan Mikro (Operasional) ...................................... 996.3.3. Lingkungan Industri ........................................................ 100

6.4. Formulasi dan Pemilihan Strategi ............................................ 1046.4.1. Analisis SWOT ............................................................... 1046.4.2. Matrik IFE & EFE ......................................................... 1086.4.3. Matrik IE ........................................................................ 1116.4.4. Matrik SWOT ................................................................. 1136.4.5. Matrik QSPM ................................................................ 116

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 119

7.1. Kesimpulan ............................................................................. 1197.2. Saran ....................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 122

LAMPIRAN .......................................................................................... 123

Page 14: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bogor Atas Harga Dasar Konstan Tahun (2003-2006) ......................................................... 3

2. Gerai-gerai PT. Hero Supermarket, Tbk. Di Seluruh Indonesia ..... 5

3. Ikhtisar Keuangan PT. Hero Supermarket, Tbk. 1987-2005 ......... 6

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan ................... 47

5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan ................ 47

6. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ................................... 48

7. Matriks Ekstenal Factor Evaluation (EFE) ................................ 49

8. Mariks Perencanaan Strategi Kuantitatif ..................................... 52

9. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Dalam Keluarga ..................................................................................... 62

10. Jumlah Karyawan Giant Botani Square Bulan Mei 2008 Menurut Jenis Kelamin Dan Jabatan ........................................... 71

11. Perbedaan Komponen Upah Tetap dan Tidak Tetap.................... 74

12. Jenis Asuransi Yang Diterima Tenaga Kerja PT. Hero Supermarket, Tbk ....................................................................... 75

13. Warna/Jenis Seragam Karyawan Berdasarkan Departemen ......... 93

14. Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Dasar Konstant Tahun (2003-2006) ..................................................................... 95

15. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun (2002-2006) ..................... 98

16. Matriks Internal Factor Evaluation Gaint Botani Square .......... 109

17. Matriks Eksternal Factor Evaluation Gaint Botani Square ....... 110

18. Formulasi Strtaegi Giant Botani Square Menggunakan Matrik SWOT ...................................................................................... 115

19. Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM) Giant Botani Square ...................................................................................... 117

Page 15: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Proses Perencanaan Strategik Bisnis ........................................ 24

2. Kekuatan-Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri . 27

3. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................. 40

4. Contoh Hasil Pemetaan Kuisioner Konsumen............................42

5. Matrik Internal dan Eksternal................................................... 50

6. Matrik SWOT .......................................................................... 50

7. Tiga Jenis Proses Pembelian PT. Hero Supermarket, Tbk. ....... 88

8. Matrik Internal-Eksternal (IE) Giant Botani Square ............... 112

Page 16: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Struktur Organisasi PT. Hero Supermarket, Tbk. .............................. 124

2. Kuisioner Penilaian Konsumen ......................................................... 132

3. Kuisioner Responden Staf Perusahaan .............................................. 136

4. Karakteristik Responden Giant Botani Square .................................. 141

5. Gambar Skala Semantik Diferensial dan Snake Diagram .................. 142

6. Hasil Pengolahan Kuisioner .............................................................. 143

7. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal ........................ 144

8. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal ...................... 146

Page 17: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh

produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai kepada konsumen atau

pemakai industri (Swastha, 2000). Perantara adalah salah satu pihak yang

mengambil peranan penting dalam penyaluran barang, yang beroperasi antara

produsen dan konsumen. Perantara dalam saluran distribusi antara lain adalah

pedagang besar, pedagang eceran dan agen.

Pedagang eceran adalah suatu kegiatan yang berhubungan secara langsung

dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan

pribadi, bukan bisnis (Kotler, 2000). Bisnis eceran besar di Indonesia mulai

berkembang dengan berdirinya Sarinah toko serba ada pada tahun 1994 (Harif,

1998). Bisnis eceran semakin berkembang dengan berdirinya Supermarket dan

tempat perbelanjaan lain.

Bisnis eceran seperti dikemukakan di atas kemudian dikenal dengan bisnis

eceran modern. Pada hakekatnya bisnis eceran modern dan tradisional memiliki

persamaan arti. Perbedaannya adalah pada bisnis eceran modern mengggunakan

fasilitas AC (pendingin ruangan), eskalator, lift, kasir yang menggunakan cash

register, kamar pas dan fasilitas-fasilitas lainnya (Kreshna, 2002). Bisnis eceran

dengan memberikan fasilitas-fasilitas tambahan seperti ini terus berkembang,

sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Bisnis eceran berupa pasar

swalayan dan toko serba ada ini berkembang pesat terutama di kota-kota besar di

Indonesia.

Page 18: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Strategi perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting untuk

keberhasilan suatu perusahaan. Strategi pemasaran perlu ditinjau dan

dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar. Dengan

demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan

terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap

kesempatan atau peluang pada pasar sasarannya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan

bergesernya nilai-nilai yang dianut masyarakat, timbulnya masalah lingkungan

dan tumbuhnya kesadaran lingkungan, semakin banyak dan beraneka ragamnya

jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Kebutuhan

manusia juga terus berkembang seiring dengan berkembangnya budaya. Tuntutan

pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat tersebut dan semakin banyaknya

dan beraneka ragamnya produk yang ada serta yang ditawarkan tidak lagi

berbanding lurus dengan pendapatan konsumen. Keadaan tersebut bukan saja

menimbulkan kesulitan bagi masyarakat konsumen namun juga berpengaruh pada

produsen dan distributor dalam bentuk persaingan yang semakin ketat atau

meningkat.

Bertahan dalam dunia bisnis ritel yang kondisi persaingannya terus

meningkat, maka perusahaan dituntut dapat menguasai pasar melalui produk yang

dijual. Dengan kemampuan menguasai pasar yang ada, perusahaan dapat

memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasinya, pengembangan dan

faktor lainnya. Untuk hal itu, perusahaan harus melakukan suatu konsolidasi ke

dalam maupun keluar agar dapat mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan

ancaman yang mungkin diketahui dengan baik sehingga perusahaan dapat

Page 19: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

memutuskan tugas manajemen yang berkompetisi di pasar. Hal ini merupakan

tugas yang harus dilakukan manajemen pemasaran. Sebab produk atau jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun

peminatnya. Suatu produk juga tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila

konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk yang

dapat diperoleh dan berapa harganya. Maka konsumen yang menjadi sasaran

produk atau jasa yang akan dijual perusahaan perlu diberikan informasi yang

jelas. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu senjata yang ampuh

bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.

Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bogor Atas Harga Dasar KonstanTahun 2003-2006

No Sektor Industri (Rp Milyar)2003 2004 2005x 2006xx

1 Pertanian, Peternakan,Kehutanan, Perikanan

11.642,98 12.193,68 12.716,02 11.723,85

2 Pertambangan danPenggalian

- - - -

3 Industri Pengolahan 881.718,49 940.062,95 1.002.671,58 1.059.336,89

4 Listrik, Gas dan airBersih

98.132,83 105.087,61 112.491,07 119.970,03

5 Konstruksi 244.414,67 255.205,11 266.037,24 276.736,826 Perdagangan, Hotel

dan Restoran988.571.26 1.029.072,27 1.071.206,44 1.140.787,92

a PerdaganganBesar, Eceran

784.458,05 818.480,37 854.319,79 917.048,07

b Hotel 18.201,25 19.431,63 20.658,61 21.977,84 c Restoran 185.919,96 191.160,27 196.288,04 201.850,017 Pengangkutan dan

Komunikasi301.110,33 322.575,82 344.684,12 368.420,39

8 Keuangan Real Estatedan Komunikasi

398.668,99 441.570,29 489.525,23 522.979,72

9 Jasa 243.925,99 257.671,20 268.139,21 282.230,09Sumber: BPS Kota Bogor, 2008.Keterangan:(x) : Angka perbaikan(xx) : Angka Sementara

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Bogor terdapat beberapa sektor

industri yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, diantaranya adalah

Page 20: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

pada sektor perdagangan besar dan eceran Tabel 1. Pada Tahun 2003 sektor

industri perdagangan dan eceran Rp 784.458,050 milyar, tahun 2004 Rp

818.480,370 milyar, tahun 2005 Rp 854.319,790 milyar dan tahun 2006

mengalami peningkatan Rp 917.048,070 milyar.

Pertumbuhan atau peningkatan sektor industri perdagangan dan eceran

kota Bogor menyebabkan persaingan bisnis eceran semakin meningkat. Para

pelaku bisnis eceran dan pendatang baru bersaing untuk menetapkan strategi yang

tepat dalam menjual barang dan jasa tambahan yang dimilikinya. Penerapan

strategi yang tepat memampukan perusahaan untuk bersaing dengan pengecer-

pengecer tradisional dan pesaing ritel besar lainnya.

1.2 Perumusan Masalah

Operating philosophy “Harga Lebih Murah Setiap Hari” Giant Botani

Square ingin dikenal sebagai perusahaan ritel yang memberikan harga yang

murah, terjangkau dan dapat dipercaya. Sejak Maret 2007 ada beberapa Toko

Hero Supermarket, Tbk telah diganti namanya menjadi Giant. Pada bulan Januari

2008 Hero Supermarket telah memilki 39 gerai Gaint yang terletak di:

Jabodetabek (26), Surabaya (4), Bandung (5), Pekalongan (1), dan Jawa Timur

(2). Gerai-gerai yang dimiliki oleh PT. Hero Supermarket, Tbk. dilampirkan pada

Tabel 2.

Giant Botani Square (PT. Hero Supermarket, Tbk.) sebagai pelaku bisnis

ritel skala besar, perlu menerapkan stategi yang tepat dalam menghadapi

persaingan bisnis ritel di wilayah Bogor. Penerapan strategi yang tepat

memampukan perusahaan untuk bersaing dengan pengecer-pengecer tradisioanal

dan pesaing ritel besar lainnya.

Page 21: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Tabel 2 Gerai-gerai PT. Hero Supermarket, Tbk. Di Seluruh IndonesiaNo Gerai Jumlah (Gerai)1 Hero Supermarket 862 Star Mart Convenience Store 913 Guardian Toko Kecantikan dan Apotek 1414 Giant 395 Mitra 11 Total 368

Sumber: Humas Eksternal PT. Hero Supermarket, Tbk., 2008.

Pada tahun 1997 dan 1998 PT Hero Supermarket, Tbk mengalami

kerugian akibat Valuta Asing dan Restrukturisasi perusahaan. Tahun 1999-2005

PT. Hero Supermarket, Tbk mengalami peningkatan penjualan bersih tetapi tidak

diikuti oleh peningkatan persentasi Rasio Laba Kotor dan laba bersih.

Persentasi Rasio Laba Kotor dan laba bersih PT. Hero Supermarket, Tbk

mengalami peningkatan dan penurunan Tabel 3. Pada tahun 2003 dan 2004

persentase penjualan sebesar 19.42 persen dan pada tahun 2005 PT. Hero

Supermarket Tbk. mengalami penurunan persentase penjualan menjadi 11,25

persen hal ini akan menjadi permasalahan besar dalam mewujudkan tujuan

perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal.

PT. Hero Supermarket, Tbk. dalam menghadapi perubahan eksternal dan

internal, memerlukan strategi tertentu agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Sesuai dengan definisi strategi yang dikemukakan Chandler dalam

Rangkuti (2001), menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari

suatu perusahaan. Strategi juga harus mampu mendayagunakan dan

mengalokasikan sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang

dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi (Steiner dan Miner, 1997).

Page 22: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Tabel 3 Ikhtisar Keuangan PT. Hero Supermarket, Tbk 1987-2005 (Dalam JutaanRupiah)

No Thn PenjualanBersih

Perubahan(%)

BebanUsaha

LabaKotor

RasioLabaKotor(%)

LabaUsaha

LabaBersih

1 1987 86.936 - 12.541 13.749 15.82 1.208 412 1988 122.552 0.85 18.059 18.089 17.51 3.400 3373 1989 159.906 0.90 24.615 24.615 19.02 5.806 2.9914 1990 216.559 1.36 33.758 33.758 18.40 6.090 8.8765 1991 308.049 2.19 49.771 49.771 18.76 8.022 14.1466 1992 4.320.169 96.14 71.768 71.768 18.54 9.126 12.8527 1993 560.841 90.08 97.859 97.859 19.52 10.110 16.0778 1994 638.295 1.86 116.516 116.516 19.66 8.99 15.0009 1995 787.080 13.41 144.331 144.331 20.76 19.104 23.480

10 1996 904.635 19.79 178.298 178.298 21.21 13.566 25.12211 1997 1.017.588 2.71 221.060 221.060 21.80 10.785 45.77912 1998 1.380.094 8.69 249.860 321.901 23.32 72.748 68.99613 1999 1.491.914 2.68 264.151 343.899 23.05 79.748 90.87214 2000 1.692.338 4.80 289.686 372.340 22.00 82.469 67.68815 2001 1.989.911 7.13 369.426 451.876 22.70 82.50 61.88616 2002 2.407.907 10.02 479.049 527.507 21.90 48.458 30.60517 2003 2.980.267 13.72 554.621 563.100 18.90 8.479 22.15118 2004 3.790.755 19.42 675.562 722.870 19.10 47.308 34.26419 2005 4.260.086 11.25 808.465 845.599 19.80 37.134 55.201

Sumber: Humas Eksternal PT. Hero Supermarket, Tbk., 2008.

Análisis lingkungan internal dan eksternal dalam suatu perusahaan

khususnya perusahaan jasa perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Selain itu análisis penilaian konsumen juga harus diperhatikan

perusahaan untuk menetapan strategi yang tepat. Análisis penilaian konsumen

bertujuan untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian terhadap suatu

produk dan jasa. Keputusan pembelian pada setiap konsumen adalah berbeda-

beda, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan mengenai perilaku dan preferensi

konsumen terhadap produk dan jasa yang dihasilkan.

Análisis lingkungan internal dan eksternal perlu dilakukan oleh

perusahaan dengan menetapkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Perubahan internal dan eksternal sangat berpengaruh terhadap

strategi yang akan diambil perusahaan agar dapat bersaing. Selain análisis

Page 23: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

lingkungan internal dan eksternal, análisis konsumen juga perlu dilakukan dalam

menetapkan strategi perusahaan.

Terjadinya persaingan yang semakin ketat, maka pemenuhan kepuasan

konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting. Análisis konsumen bertujuan

untuk mengetahui keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen

terhadap produk dan jasa yang mengarah pada pemenuhan selera kebutuhan

konsumen. Análisis konsumen dilakukan berdasarkan penilaian penilaian bauran

pemasaran yang dilakukan perusahaan. Keputusan pembelian yang dilakukan

konsumen berbeda-beda, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan mengenai

perilaku dan preferensi konsumen terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan. Análisis konsumen yang dilakukan akan mempengaruhi strategi yang

akan dibuat oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu agar

dapat memenangkan persaingan, tuntutan akan kebutuhan dan kepuasan yang

diinginkan konsumen haruslah diwujudkan dalam bentuk pelayanan yang

memuaskan yaitu kesesuaian antara harapan konsumen dan palayanan yang

diberikan.

Persaingan usaha ritel yang semakin ketat, tentunya akan mempengaruhi

kinerja yang telah didapat oleh Giant Botani Square (PT. Hero Supermarket, Tbk.)

selama ini. Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kondisi faktor-faktor internal Giant Botani Square (PT. Hero

Supermarket, Tbk.) yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi

menghadapi persaingan di kota Bogor?

Page 24: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

2. Bagaimanakah kondisi faktor-faktor eksternal pasar eceran yang perlu

dipertimbangkan Giant Botani Square (PT. Hero Supermarket, Tbk.) dalam

merumuskan strategi menghadapi persaingan di kota Bogor?

3. Strategi yang bagaimanakah yang sesuai untuk Giant Botani Square (PT. Hero

Supermarket, Tbk.) dalam menghadapi strategi persaingan di kota Bogor?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

1.3.1 Tujuan

Untuk dapat menjelaskan strategi manajemen yang baik, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang perlu

dipertimbangkan dalam merumuskan strategi bersaing Giant Botani Square di

kota Bogor.

2. Menganalisis penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran yang telah

dilakukan Giant Botani Square dan menentukan pesaing utamanya.

3. Merumuskan berbagai alternatif strategi untuk menghadapi persaingan bisnis

ritel di kota Bogor.

4. Memilih alternatif strategi terbaik yang dapat dilakukan oleh Giant Botani

Square.

1.3.2 Kegunaan

1. Rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi di masa

yang akan datang bagi manajemen Giant Botani Square di kota Bogor.

2. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Departemen

Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Page 25: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

3. Media bagi peneliti untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

berpikir, nalar dan keterampilan dalam menggali dan menganalisis

permasalahan yang dijumpai sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh.

4. Salah satu sarana informasi bagi para pembaca dan sebagai bahan

perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian difokuskan pada pengkajian kondisi internal dan eksternal

perusahaan serta melihat bagaimana respon konsumen terhadap Giant Botani

Square melalui bauran pemasaran, untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini

dalam merencanakan strategi manajemen. Perencanaan strategi bertujuan untuk

menghadapi persaingan bisnis ritel di wilayah kota Bogor. Supermarket Giant

yang diteliti dan dirumuskan strateginya adalah Giant yang ada di Botani Square

Bogor. Sebagian besar strategi yang digunakan oleh Giant Botani Square

merupakan strategi yang telah ditentukan oleh Hero kantor pusat, oleh karena itu

Giant Botani Square merupakan salah satu sampel yang diambil dari keseluruhan

Giant yang dimiliki oleh Hero. Strategi yang akan dirumuskan hanya berlaku bagi

Giant Botani Square di Bogor dan kemungkinan dapat tidak tepat bagi

Supermarket Giant di tempat lain.

Page 26: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Definisi

Pada bagian di bawah ini akan dikemukakan berbagai konsep dan definisi

yang terkait dengan penelitian. Konsep dan definisi yang dikemukakan adalah

tentang pengertian ritel, klasifikasi ritel, citra pengecer, brand perceived quality

dan pemilihan toko.

2.1.1 Definisi Ritel

Sistem perekonomian terdapat 3 jalur aktivitas pokok yang saling terkait

satu dengan yang lain yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan disribusi

atau pemasaran merupakan salah satu unsur pokok mata rantai kegiatan ekonomi,

selain produksi dan konsumsi. Distribusi digolongkan dalam sektor perdagangan

yang kemudian dibagi dalam dua sub-sektor, yaitu perdagangan besar dan

perdagangan kecil atau bisnis ritel. Pengecer mempunyai peranan yang penting

dalam pemasaran, karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.

Perdagangan kecil ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung

dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan

pribadi, bukan bisnis (Kotler, 2000). Perdagangan eceran juga tidak menutup

kemungkinan adanya penjualan secara langsung kepada pemakai industri, karena

tidak semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Sudomo dalam

Hidayat, 1993 mengemukakan bahwa bisnis ritel adalah segala bentuk kegiatan

yang berkenaan dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk

pemakaian pribadi, keluarga ataupun rumah tangga.

Page 27: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Swastha (2000) pengecer dapat didefinisikan sebagai seorang pedagang

atau lembaga yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung

kepada konsumen akhir. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh pengecer antara lain:

1. Mengkombinasikan beberapa jenis barang tertentu.

2. Melaksanakan jasa-jasa eceran untuk barang tersebut.

3. Menempatkan diri sebagai sumber barang-barang bagi konsumen.

4. Menciptakan keseimbangan antara harga dan kualitas barang yang

diperdagangkan.

5. Menyediakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

6. Melakukan tindakan-tindakan dalam persaingan.

2.1.2 Klasifikasi Ritel

Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru

terus bermunculan. Beberapa klasifikasi pengecer dalam (Kotler, 2000)

diantaranya:

A. Pengecer Toko (Store retailing)

Jenis-jenis toko eceran terbagi menjadi delapan kategori:

1. Toko khusus (Speciality stores)

Menjual lini produk yang sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam

lini tersebut misalnya toko pakaian, toko alat-alat olahraga, toko bunga, dll.

2. Toko serba ada (Departemen store)

Menjual berbagai lini produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah,

barang kebutuhan rumah tangga, dan tiap lini beroperasi sebagai suatu departemen

tersendiri yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus.

Page 28: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

3. Pasar swalayan (Supermarkets)

Operasi yang relatif besar, berbiaya rendah, margin rendah, volume tinggi,

swalayan yang dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti

makanan, minuman, dan produk perawatan rumah.

4. Toko kelontong (Convenient stores)

Toko yang relatif kecil dan terletak di daerah pemukiman, memiliki jam

operasi yang panjang selama tujuh hari dalam seminggu, dan menjual lini produk

convenience yang terbatas dan tingkat perputaran yang tinggi.

5. Toko Diskon (Discount stores)

Menjual barang-barang standar dengan harga yang lebih murah karena

mengambil margin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang lebih

tinggi.

6. Pengecer potongan harga (Off price retailers)

Membeli pada harga yang lebih rendah dari pada harga grosir dan

menetapkan harga pada konsumen lebih rendah dari pada harga eceran. Ada tiga

jenis utama pengecer potongan harga yaitu toko pabrik, pengecer potongan harga

independent, dan klub gudang/grosir.

7. Toko super (Superstores)

Rata-rata memiliki ruang jual 35.000 meter persegi dan bertujuan

memenuhi semua kebutuhan konsumen untuk produk makanan yang dibeli rutin

maupun bukan makanan. Variasi toko super adalah toko kombinasi (Combination

store) dan pasar hiper (Hypermarket).

8. Ruang pamer katalog (Catalog show rooms)

Menjual banyak pilihan produk bermerk, mark-up tinggi, perputaran cepat,

dan harga diskon, meliputi perhiasan, perkakas listrik, kamera, dll.

Page 29: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

B. Penjualan Eceran Bukan Toko

Penjualan eceran bukan toko terbagi menjadi empat kategori yaitu

penjualan langsung, pemasaran langsung, penjualan otomatis, dan jasa pembelian.

Beberapa pengamat meramalkan bahwa sepertiga dari penjualan eceran barang

umum dilakukan melalui saluran bukan toko, seperti belanja lewat pos, belanja

lewat TV, dan belanja melalui internet.

C. Organisasi Eceran

Organisasi eceran (korporat) jika dibandingkan dengan penjualan eceran

bukan organisasi mencapai skala ekonomis yang besar, daya beli yang lebih besar,

pengakuan merk yang lebih luas, dan pegawai yang lebih terlatih.

Jenis-jenis utama penjualan eceran korporat yaitu jaringan toko korporat,

jaringan sukarela, koperasi konsumen, koperasi pengecer, organisasi waralaba dan

konglomerat perdagangan.

2.1.3 Citra Pengecer, Brand Perceived Quality dan Pemilihan Toko

Kegiatan berlangganan ditentukan oleh kriteria evaluasi konsumen

maupun persepsi konsumen tentang atribut toko. Keseluruhan persepsi dirujuk

sebagai citra toko (Engel, 1995). Citra merupakan realitas yang diandalkan oleh

konsumen pada saat membuat pilihan, maka pengukuran citra merupakan alat

yang penting untuk para analisis konsumen.

Merek atau brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau

kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang

atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual atau membedakannya dari produk

pesaing (Kotler, 2000). Brand Perceived Qulity adalah persepsi pelanggan

Page 30: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan

yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Kotler, 2000).

Pengukuran citra pengecer dapat dilakukan dengan menggunakan skala

diferensial semantik (McDougall dan Fry dalam Engel, 1995), begitu juga untuk

Brand Perceived Quality dapat digunakan skala ini.

Pemilihan toko dipengaruhi oleh karakteristik pembeli, sehingga beberapa

toko mempunyai pelanggan dengan profil berbeda. (Menurut Engel, 1995) ada

dua faktor yang berguna dalam menggambarkan profil berbelanja, yaitu:

1. Profil Demografi

Para pengecer akan berhasil jika mereka mempunyai pangsa pasar tertentu.

Jika pengecer mengetahui profil pelanggan inti mereka dengan varibel demografi

seperti usia, penghasilan dan tempat tinggal akan dapat memaksimumkan daya

tarik melalui produk dan bauran pelayanannya. Selain variabel demografi variabel

status sosial seperti penghasilan, pendidikan dan pekerjaan juga penting dalam

menggambarkan profil demografi.

2. Profil Psikografi

Psikografi memungkinkan pengecer mengetahui karakteristik pembeli

berdasarkan gaya hidup yaitu aktivitas, minat dan opini kelompok pembeli.

2.1.4 Penilaian Konsumen

Perusahaan yang menyadari bahwa pemasaran merupakan faktor penting

untuk mencapai sukses usahanya akan mengetahui adanya konsep pemasaran

sebagai falsafah bisnis. Konsep pemasaran ini bertujuan untuk memberikan

kepuasan konsumen atau berorientasi kepada konsumen (consumer oriented).

Oleh sebab itu, dalam penelitian ini di samping informasi yang diperoleh dari

Page 31: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

dalam perusahaan, digunakan pula informasi dari konsumen sebagai masukan

bagi perusahaan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap strategi bauran

pemasaran yang dilaksanakan perusahaan.

Data yang digunakan sebagai dasar analisis implikasi terhadap strategi

pemasaran perusahaan merupakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner

kepada konsumen. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa dalam melihat

penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran. Indikator yang

digunakan adalah penilaian konsumen berdasarkan aspek produk, harga, tempat,

promosi, orang, proses dan bukti fisik.

Perilaku konsumen adalah sangat penting dipelajari dan dianalisis. Engel

et.al (1995), mendeskripsikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung

terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa

termasuk keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Pada dasarnya tujuan perusahaan yang menganut konsep pemasaran

adalah memberikan kepuasan kepada konsumen. Konsumen memang merupakan

tingkat akhir suatu sistem perdagangan. Selera dan keinginan merupakan aspek

penting yang harus diperhatikan oleh para pengusaha. Penerimaan suatu jenis

produk atau jasa oleh konsumen didasarkan sampai sejauh mana produk/jasa

tersebut dipandang relevan dalam gaya hidup konsumen yang bersangkutan. Perlu

diingat bahwa masing-masing konsumen memiliki perbedaan minat dan selera.

Hal tersebut yang menyebabkan perlunya pengetahuan mengenai perilaku dan

preferensi konsumen terhadap produk dan jasa yang dihasilkan.

Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh banyak faktor. Engel

et.al (1994) menyatakan bahwa model perilaku konsumen terdiri dari proses

Page 32: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

keputusan yang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu perbedaan individu (faktor

internal), pengaruh lingkungan (faktor eksternal) dan proses psikologis. Secara

lebih rinci, faktor perbedaan individu terdiri dari empat hal yaitu sumberdaya

konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan dan sikap. Faktor pengaruh

lingkungan terdiri dari lima hal yaitu budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi,

keluarga dan situasi. Faktor proses psikologis terdiri dari empat hal yaitu

pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku.

Ketiga faktor di atas mempengaruhi proses pengambilan keputusan

konsumen yang terbagi dalam lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan pasca pembelian hasil. Berdasarkan

pemahaman akan proses keputusan konsumen ini, maka perusahaan dapat

merancang strategi pemasaran yang efektif bagi produk dan jasa yang dihasilkan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian yang dilakukan.

bertopik strategi perusahaan, perusahaan ritel dan penelitian yang menggunakan

metode QSPM.

2.2.1 Penelitian yang menggunakan QSPM

Penelitian Manalu (2004), pada Farm P4S Citarasa, yang menghasilkan

strategi Hold and Maintain menggunakan strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Urutan alternatif strategi berdasarkan prioritas dengan

QSPM hasilnya adalah diversifikasi pasar, meningkatkan pasar, mempertahankan

harga jual susu, memperbaiki kualitas manajemen dan mempertahankan kualitas

susu.

Page 33: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Penelitian Hara (2007) berjudul Analisis strategi pemasaran sabun

transparan pada PT. Adev Natural Indonesia, Bogor. Prioritas strategi berdasarkan

QSPM yang diperoleh adalah: (1) mencari pangsa pasar yang lebih besar lewat

usaha pemasaran yang lebih gencar, (2) meningkatkan cakupan distribusi produk,

(3) meningkatkan kemampuan untuk pengenalan akan merek, (4) memanfaatkan

merek dan keunggulan produk untuk menarik perhatian pelanggan potensial dan

(5) mempertahankan keunggulan produk sabun yang beragam. Berdasarkan hasil

analisis faktor internal dan eksternal perusahaan yaitu melalui matriks IFE

diperoleh 2,333 sedangkan matriks EFE total skornya sebesar 2,408. Perusahaan

berada pada kuadran V (Hold and Maintain) sehingga strategi yang paling sesuai

adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Penelitian Fitria (2007) mengangkat judul Analisis Strategi Bisnis Kecap

Pada PT. Korma Jaya Utama. Hasil analisis dengan matriks EFE diperoleh total

skor 2,609 nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada tingkat

rata-rata atau menengah. Hasil analisis menggunakan matriks IFE diperoleh total

skor 2,393. Total nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

kemampuan yang masih dalam taraf rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan guna

mengatasi kelemahan perusahaan. Dari hasil penentuan IFE dan EFE maka dapat

diketahui bahwa perusahaan menempati posisi V dalam matriks IE yaitu jaga dan

pertahankan. Posisi sel ini menunjukkan bahwa posisi internal dan eksternal

perusahaan berada pada taraf rata-rata. Beberapa alternatif strategi yang telah

berhasil dibuat dengan menggunakan matriks SWOT kemudian dipilih yang

terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan oleh perusahaan. Prioritas strategi

tersebut adalah: (1) mengefektifkan kegiatan promosi dan penjualan TAS 6,611,

Page 34: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

(2) mengembangkan Litbang dan riset pemasaran TAS 6,973, (3) mengundang

aliran permodalan pada perusahaan TAS 5,790.

2.2.2 Penelitian Mengenai Strategi

Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja (2001) mengenai pariwisata

menggunakan strategi promosi pada Taman Akuarium Air Tawar (TAAT) di

Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan 70 persen

dari responden yang diambil sudah melihat adanya promosi, namun 29 persen

responden memperoleh informasi mengenenai TAAT melalui keluarga atau

teman. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi TAAT

adalah dana, Sumber Daya Manusia (SDM), karakteristik jasa, karakteristik pasar

dan pesaing. Prioritas utama yang perlu diperhatikan adalah karakteristik dana.

Farhani (2004) dalam penelitiannya yang menganalisis strategi pemasaran

Salam Mie PT. Sentrafood Indonesia Corporation dari segi internal dan eksternal.

Penelitian ini juga menganalisis kondisi persaingan industri mie instant. Strategi

pemasaran yang paling sesuai dengan perusahaan yang diteliti adalah melakukan

pengembangan produk, promotion below the line niche marketing dan

mengoptimalkan jalur distribusi.

2.2.3 Penelitian Pada Perusahaan Ritel

Penelitian pada perusahaan ritel telah banyak dilakukan diantaranya oleh

(Ulfah, 1996) tentang strategi manajemen di PT. Hero Supermarket. Pada

penelitian Ulfah menganalisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan perusahaan serta analisis lingkungan eksternal yang merupakan

peluang dan ancaman bagi perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode

Page 35: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis

lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan dengan matriks IFE dan

EFE serta matriks SWOT, sedangkan metode kualitatif yang digunakan adalah

analisis deskriptif. Dalam penelitian Ulfah hanya sampai pada tahap pemaduan

(matching stage) dalam proses formulasi strategi, sehingga yang dihasilkan baru

pada sejumlah alternatif strategi. Pemilihan strategi terbaik dan cocok bagi

perusahaan dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitatif Strategic Planning

Matriks) pada tahap pengambilan keputusan (decision stage) tidak digunakan

dalam penelitian Ulfa.

Penelitian pada perusahaan ritel lainnya adalah tentang respon konsumen

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Hero Supermarket cabang

Pajajaran Bogor oleh Kreshna (2002). Penelitian ini mengambil data responden

sebanyak 100 orang responden terhadap metode pengambilan sampelnya adalah

dengan accidental sampling. Metode yang digunakan adalah importance-

performance analysis yang dinyatakan dalam diagram kartesius, hasilnya adalah

semua variabel yang diukur terbagi dalam 4 kuadran yang menunjukkan posisi

masing-masing variabel yang menghasilkan tingkatan kesesuaian konsumen untuk

mengetahui puas/tidak puasnya konsumen terhadap kinerja dari sebuah

perusahaan.

2.2.4 Penelitian Kualitas Pelayanan Pada Perusahaan Ritel

Penelitian kualitas pelayanan pada perusahaan ritel telah dilakukan oleh

Lingga, 2008. Penelitian berjudul análisis kepuasan konsumen terhadap terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran (7P) pada Toserba X di Bogor.penelitian ini

meneliti tentang bagaimanakah tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelaksanaan

Page 36: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

bauran pemasaran dan alternatif strategi pemasaran apa yang dapat

memperbaharui strategi pemasaran Toserba X untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya dalam memberikan kepuasan pelanggan di masa yang

akan datang.

Metode dan pengolahan data menggunakan análisis data Importance-

Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI). Hasil dari

análisis CSI diperoleh nilai indeks kepuasan pelanggan sebesar 66,8 persen yang

memiliki makna bahwa pelanggan Toserba X puas terhadap pelaksanaan bauran

pemasaran (7P) di Toserba X.

Penelitian lain mengenai kuaitas pelayanan adalah dilakukan oleh Wiyanti

2007 yang berjudul análisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan

pembelian kecap manis kasus di Hero Supermarket, Jakarta Pusat. Penelitian ini

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian

kecap manis, menganalisis atibut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen

pada produk kecap manis, merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran yang

tepat berdasarkan hasil studi perilaku konsumen.

Alat análisis yang digunakan adalah tabulasi deskriptif yang digunakan

untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan proses keputusan pembelian

secara deskriptif, análisis faktor dan analsis fishbein. Análisis faktor digunakan

untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli

kecap manis. Análisis fishbein digunakan untuk menganalisis penilaian konsumen

terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut produk kecap manis yang

diinginkan konsumen.

Page 37: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang

adalah penambahan análisis penilaian konsumen. Analisis dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran

pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan dan para pesaingnya sehingga

didapat masukan-masukan untuk menetapkan strategi yang akan dilaksanakan

perusahaan.

Page 38: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan

masalah yang akan dilakukan. Oleh sebab itu pada bagian di bawah ini akan

dikemukakan konsep-konsep yang menggambarkan kerangka pemikiran yang

digunakan dalam penelitian.

3.1.1 Konsep Manajemen

Manajemen mengacu pada proses menyelesaikan suatu aktivitas secara

efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991). Menurut (Handoko, 2000)

manajemen didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,

mengimplementasikan dan mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan

fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusun

personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading)

serta pengawasan (controlling).

3.1.2 Konsep Strategi

Menurut (Glauck dan Jauck, 1991) strategi adalah rencana yang disatukan,

luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan

dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi. Sedangkan menurut (Tinambunan, 2005) menyatakan bahwa strategi

adalah merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-

Page 39: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan di masa depan. Strategi merupakan alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut serta prioritas alokasi sumberdaya (Chandler dalam Tinambunan, 2005).

3.1.3 Manajemen Strategis

Menurut (David, 2002) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai

seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu

mencapai objektifnya. Proses manajemen strategis adalah suatu pendekatan secara

objektif, logis, dan sistematis dalam pembuatan keputusan utama dalam suatu

organisasi (Wheelen dan Hunger, 2007). Proses manajemen strategi terdiri dari

tiga tahap berturut-turut: perumusan strategis, implementasi strategi, dan evaluasi

strategi.

Perumusan strategi termasuk pengembangan misi bisnis, menggali peluang

dan ancaman eksternal perusahan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal,

menetapkan objektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih

strategi tertentu untuk dilaksanakan.

Implementasi strategi menuntut perusahaan menetapkan objektif tahunan,

memperlengkapi dengan kebijakan, motivasi karyawan, dan mengalokasikan

sumberdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi

strategi meliputi mengembangkan budaya untuk mendukung strategi, menciptakan

struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan

anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan

menghubungkan kompensasi karyawan dan prestasi organisasi.

Page 40: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dari manajemen strategis. Para

manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan

baik. Evaluasi strategi meneliti dasar-dasar dari suatu organisasi, membandingkan

hasil yang diharapkan dengan kenyataan dan mengambil tindakan korektif untuk

memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

Sumber: Kotler, 2000.Keterangan: Langsung Tidak Langsung

Gambar 1 Proses Perencanaan Strategik Bisnis

Proses perencanaan strategi untuk unit bisnis terdiri dari beberapa langkah

(Kotler, 2000) yaitu mengidentifikasi unit bisnis, menganalisis lingkungan

eksternal, menganalisis lingkungan internal, menentukan sasaran dan tujuan unit

bisnis, menyusun strategi, menyusun rencana program, mengimplementasikan

rencana program, mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan melakukan

pengendalian. Tujuan dari perencanaan strategi adalah terus-menerus

mempertajam sehingga menghasilkan laba dan pertumbuhan yang memuaskan.

Proses perencanaan strategibisnis dilampirkan pada Gambar 1.

AnalisisLingkungan

Internal

AnalisisLingkungan

Eksternal

MisiBisnis

MerumuskanTujuan

MenyusunStrategi

MenyusunProgram

Implemenentasi

Umpan BalikDan

Pengendalian

Page 41: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

3.1.4 Perumusan Strategi

Perumusan strategi menurut Rangkuti (2001) didasarkan pada analisis

yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor lingkungan eksternal dan internal

perusahaan. Perubahan lingkungan eksternal demikian cepat yang datang dari

pesaing utama maupun iklim bisnis yang senantiasa berubah, mempunyai

implikasi pada internal perusahaan. Oleh karena itu dalam perumusan strategi

perlu dilakukan penetapan misi, tujuan organisasi, analisis lingkungan eksternal

dan analisis lingkungan internal.

A. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Pernyataan visi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis, menentukan

batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan, pasar yang dilayani, dan teknologi

yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pasar tersebut.

Pernyatan misi merupakan bagian yang paling terlihat dan publik dari

proses manajemen strategi. Misi yang baik (Kotler, 2002) harus menyertakan

komponen-komponen sebagai berikut: pelanggan, produk atau jasa, pasar,

teknologi, pemikiran untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan mendatangkan laba,

falsafah, konsep diri, pemikiran untuk citra publik dan perhatian terhadap

karyawan.

Misi organisasi yang baik adalah menjelaskan lingkungan bisnis yang

dijalankan oleh perusahaan dan tidak menggambarkan peluang yang akan diraih

di masa depan, dalam perumusan misi, manajemen puncak mulai menggambarkan

apa yang mungkin dan ingin diwujudkan di masa depan. Visi yang jelas sangat

Page 42: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

membantu dalam menjabarkan ke dalam tujuan (goal) organisasi dan dalam

pemilihan sasaran strategik yang sejalan dengan tujuan tersebut.

B. Analisis lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor yang

saling berkaitan yang memainkan peran penting dalam menentukan peluang,

ancaman, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Tiga faktor eksternal itu antara

lain faktor-faktor lingkungan jauh, faktor-faktor dalam lingkungan indusri dan

faktor-faktor dalam lingkungan operasional.

Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan

biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasioanal suatu perusahaan tertentu

yaitu ekonomi, sosial, plitik, teknologi dan faktor budaya.

Faktor-faktor yang langsung mempengaruhi prospek perusahaan

bersumber pada lingkungan industrinya. (Porter, 1997) menjelaskan lima

kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu indusrti Gambar 2.

Kerangka acuannya yang tersusun rapi membantu para manajer strategi untuk

mengaitkan pengaruh faktor-faktor lingkungan jauh dengan akibatnya atas

lingkungan operasional perusahaan.

Masuknya pendatang baru menimbulkan dampak bagi usaha bisnis yang

sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan bagian

pasar serta perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Untuk persaingan antar

sesama perusahaan dalam suatu industri dipengaruhi oleh enam faktor (Porter,

1997) antara lain: jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karekteristik

produk, biaya produksi yang besar, kapasitas produksi dan besarnya hambatan

keluar yang berupa aset maupun idealisme bisnis.

Page 43: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Sumber: Porter, 1997.

Gambar 2 Kekuatan-Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri

Produk substitusi yaitu produk yang dapat memberikan fungsi produk

perusahaan dan dapat mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Kekuatan tawar-

menawar pembeli terjadi apabila pembeli mampu mempengaruhi perusahaan

untuk memotong harga, meningkatkan mutu dan servis serta meramalkan

perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. Pemasok

mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka menaikkan harga atau

pengurangan kualitas produk.

Lingkungan operasional juga disebut dengan lingkungan persaingan atau

tugas, terdiri dari faktor-faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi

keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan suatu sumberdaya yang

dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan.

Beberapa diantara faktor-faktor ini terpenting adalah posisi bersaing perusahaan,

Persaingan dikalangan

Anggota industri

Persaingandiantara

Perusahaan yangSudah ada

Pendatang Baru

Substitusi

Pemasok Pembeli

Page 44: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

komposisi pelanggannya, reputasi pemasok dan kreditor, serta kemampuan

menarik karyawan yang terampil.

C. Analisis Lingkungan Internal

Hasil analisis lingkungan internal, seringkali disebut profil perusahaan

dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama

perusahaan. Kekuatan adalah faktor-faktor yang menggambarkan keunggulan

bersaing potensial di pasar-pasar sasaran. Kelemahan adalah faktor-faktor yang

merupakan kelemahan bersaing potensial.

Kekuatan dan kelemahan ini dibandingkan dengan peluang dan ancaman

eksternal digunakan sebagai landasan untuk menghasilkan alternatif-alternatif

strategi. Proses ini dinamakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,

Treats).

3.1.5 Strategi Bauran Pemasaran

Strategi menurut Swastha dan Sukodjo (2000) adalah suatu rencana yang

diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa organisasi mungkin

mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dicapai untuk mencapai tujuan

tersebut berbeda. Strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan. Jadi, strategi

pemasaran dari setiap organisasi merupakan suatu rencana keseluruhan untuk

mencapai tujuan. Berdasarkan definisinya strategi pemasaran adalah strategi yang

disatukan, luas, terintegrasi, dan komprehensif yang dirancang untuk memastikan

bahwa tujuan pemasaran bagi perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang

tepat oleh organisasi. Strategi pemasaran dapat didekati dengan konsep bauran

pemasaran atau marketing mix (Stanton, 1991). Bauran pemasaran merupakan

Page 45: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

kumpulan strategi yang terdiri dari 4-P yaitu produk (product), harga (price),

saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).

A. Bauran Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar (baik

berwujud atau tidak berwujud) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran produk antara lain adalah keragaman

produk, kualitas, design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi,

dan imbalan.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan

wujudnya, yaitu : (Kotler,2005)

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan. Karena barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli,

stratetgi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya

mengenakan marjin yang kecil dan memasang iklan besar-besaran guna

memancing orang untuk mencoba dan membangun prefensi.

2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya

tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama

pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,

mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi

dari penjual.

3. Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan

mudah habis. Produk jenis ini, memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas

pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

Page 46: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Pada perusahaan yang menghasilkan jasa khususnya pariwisata, produk-

produk yang ditawarkan meliputi kualitas atraksi wisata, pelayanan dari objek

wisata tersebut, kuantitas atau keragaman atraksi wisata, kemasan wisata yang

ditampilkan, dan merek atraksi wisata. Produk-produk jasa oleh perusahaan

haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan, sehingga produk jasa yang

ditawarkan dapat memuaskan konsumen (Harahap, 2006).

B. Bauran Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya (Swastha dan Sukotjo, 2000).

Alma dalam Harahap (2006), harga adalah nilai barang yang dapat

dinyatakan dalam bentuk uang. Pada umumnya ada tiga strategi harga yang dapat

diterapkan yaitu:

1. Skimming Price yaitu menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Strategi ini

mungkin apabila produk diarahkan pada konsumen yang berpenghasilan tinggi

dan produk yang dipasarkan adalah produk baru dan istimewa.

2. Penetration Price yaitu menerobos produk yang banyak dipasaran. Perusahaan

mencoba merebut pasar dengan menentukan harga yang lebih rendah dari

pasar.

3. Strategi harga yang mengikuti harga pasar yaitu perusahaan menetapkan harga

sama seperti harga di pasar karena ada kekhawatiran jika harga diturunkan akan

ada perang yang sangat berbahaya.

Page 47: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Prinsip yang sangat penting bagi suatu perusahaan adalah menetapkan

harga yang menitikberatkan kepada kemauan pembeli untuk harga yang telah

ditentukan untuk menghasilkan produk dan menghasilkan laba.

C. Bauran Tempat/Saluran Distribusi (Place)

Swastha dan Sukodjo (2000) menyatakan bahwa pada umumnya

perusahaan atau organisasi tidak memasarkan produknya langsung kepada

pengguna akhir, diantaranya terdapat perantara yang menjalankan fungsi

pemasaran. Perantara ini membentuk saluran pemasaran, yang juga disebut

sebagai saluran dagang atau saluran distribusi.

Saluran pemasaran adalah beberapa organisasi yang saling bergantung dan

terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa dapat digunakan atau

dikonsumsi. Keputusan-keputusan saluran pemasaran termasuk diantaranya

keputusan paling penting yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih sangat

mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya. Penetapan harga perusahaan

sangat bergantung pada apakah perusahaan itu menggunakan pedagang besar atau

yang bermutu tinggi. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, saluran

jasa yang sangat penting adalah perantara yang menciptakan faedah informasi

(perantara komunikasi) dan lokasi yang mudah dijangkau. Saluran pemasaran

dibagi menjadi empat tingkat untuk barang konsumsi, yaitu:

1. Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung: yang terdiri dari satu

perusahaan manufaktur yang menjual ke pelanggan langsung.

2. Saluran satu tingkat: yang terdiri dari satu perusahaan manufaktur dan satu

perantara penjualan (misalnya pengecer), dan konsumen akhir.

Page 48: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

3. Saluran dua tingkat: yang terdiri dari satu perusahaan manufaktur dan dua

perantara penjualan (pedagang besar dan pengecer-pengecer).

4. Saluran tiga tingkat: yang terdiri dari satu perusahaan manufaktur dan tiga

perantara penjualan (pedagang besar, pemborong, pengecer).

D. Bauran Promosi (Promotion)

Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan

produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya dapat

terjangkau. Perusahaan-perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan sekarang dan yang akan datang, serta masyarakat umum.

Setiap perusahaan mau tidak mau harus terjun ke dalam peran komunikator dan

promotor. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya bukanlah apakah

berkomunikasi, melainkan apa yang harus disampaikan, kepada siapa dan

seberapa sering.

Efektifitas pemasaran suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh sistem

komunikasi pemasaran yang dilakukan. Semakin efektif komunikasi yang

dilakukan maka akan berbanding lurus dengan pemasarannya. Untuk

melaksanakan komunikasi pemasaran diperlukan beberapa cara komunikasi yang

disebut bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) yang terdiri atas lima

cara komunikasi utama yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan secara pribadi, dan pemasaran langsung (Kotler, 2005).

a. Iklan

Kotler (2005) mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk presentasi non-

pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus

dibayar. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu

Page 49: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

produk atau memicu penjualan yang cepat. Iklan dapat efisien menjangkau

pembeli yang tersebar secara geografis.

b. Promosi penjualan

Menurut Cummins dan Mullin (2004) promosi penjualan merupakan

insentif dan penawaran yang mendorong konsumen atau pelanggan berperilaku

tertentu pada waktu tertentu. Promosi penjualan memainkan peran penting dalam

pencapaian tujuan pemasaran. Jika iklan menawarkan alasan untuk membeli,

promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan

mencakup alat untuk promosi konsumen, promosi perdagangan, promosi bisnis

dan tenaga penjualan (Kotler, 2005). Promosi penjualan dapat pula membantu

meningkatkan permintaan konsumen dengan jalan menciptakan pelanggan baru

atau dengan membuat pelanggan yang sudah ada membeli produk lebih banyak

lagi. Promosi penjualan juga dapat memelihara penjualan dari persaingan dan

meningkatkan distribusi (Parkinson dalam Mayangsari, 2000).

c. Hubungan masyarakat

Hubungan masyarakat atau public relation merupakan kegiatan pemasaran

yang luas sekali jangkauannya, tetapi sering diperlakukan sebagai unsur yang

tidak penting dalam bauran promosi. Menurut Swastha dan Sukotjo (2000),

hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang

memberikan penilaian tentang sifat masyarakat, identitas, kebijaksanaan dan

prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat dan

melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan

masyarakat dan melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta

pengakuan masyarakat.

Page 50: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

d. Penjualan pribadi

Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif pada tahap terkini berupa

pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan dan pembeli.

Dalam operasinya penjual pribadi lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain,

hal ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjualan dapat secara langsung

mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen dan sekaligus dapat melihat

reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian

seluruhnya.

e. Pemasaran langsung

Pemasaran langsung atau direct selling adalah penggunaan saluran

langsung konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang atau jasa kepada

pelanggan yang menggunakan perantara pemasaran. Saluran ini mencakup surat

langsung, katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs internet dan peralatan

bergerak.

3.1.6 Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Swastha dan Sukodjo (2000) jasa adalah barang yang tidak

kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi

pertukaran yang saling memuaskan. Pada perusahaan jasa yang berperan penting

adalah mutu jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar mutu jasa yang

ditawarkan dapat memuaskan diperlukan beberapa langkah dalam mengendalikan

mutu jasa. Kotler (2005) membagi langkah-langkah tersebut menjadi tiga tahap

yaitu:

1. Berinventasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan karyawan.

2. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di organisasi tersebut.

Page 51: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

3. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran, keluhan, dan survei

pelanggan.

Kotler (2005) berpendapat bahwa pada pemasaran jasa membutuhkan tiga

cara pemasaran yaitu:

1. Pemasaran eksternal : menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan,

menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut

kepada konsumen.

2. Pemasaran internal : menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi

karyawannya untuk melayani pelanggan dengan baik.

3. Pemasaran interaktif : menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani

klien. Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang.

Pendekatan pemasaran 4P tradisional berhasil dengan baik digunakan pada

bisnis yang menghasilkan produk (perusahaan manufaktur). Pada bisnis atau

perusahaan jasa, perlu diperhatikan elemen-elemen 3P tambahan (Kotler, 2005)

yaitu: orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence).

Penjelasan mengenai 3P tambahan untuk pemasaran jasa adalah sebagai berikut.

A. Bauran Orang (people)

Orang (karyawan) merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki

peran penting, karena terlibat dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan

konsumen. Kesuksesan pemasar sangat tergantung pada seleksi pelatihan,

motivasi dan manajemen sumberdaya manusia. Perusahaan dalam

mempertahankan salah satu caranya adalah meluncurkan serangkaian program

yang fokus pada orang-orang yang ada dalam organisasi. Karyawan dilibatkan

dalam prses memulihkan perusahaan melalui pengembangan peningkatan

Page 52: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

kesadaran akan pentingnya pelanggan. Karyawan dilatih untuk mengembangkan

sikap-sikap baru terhadap para pelanggan dengan menekankan bahwa perusahaan

tersebut ingin memuaskan pelanggan. Pentingnya orang dalam pemasaran

mengarah pada minat yang lebih besar dan menarik, memotivasi dan

mempertahankan kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan

untuk memuaskan kebutuhan individu (Swastha, 2000).

B. Bauran Proses (Process)

Payne (2001), menyatakan bahwa seluruh kegiataan kerja adalah proses.

Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, tanggungjawab, mekanisme

kegiatan dan rutinitas dimana suatu pruduk disampaikan kepada konsumen yang

diatur dalam manajemen perusahaan. Hal ini melibatkan keputusan kebijakan

tentang keterlibatan pelanggan dan keleluasaan karyawan. Manajemen proses ini

melibatkan unsur-unsur yang merupakan salah satu unsur pemasaran, sehingga

kedua bauran pemasaran ini saling berinteraksi terutama dalam pelayanan kepada

pelanggan. Apabila proses-proses dalam penyampaian produk tidak diperhatikan

misalnya menyediakan permintaan yang tidak sesuai dengan waktu yang

ditetapkan, keterlambatan dalam melakukan transaksi, maka akan mengakibatkan

tidak puasnya pelanggan. Hal ini menegaskan bahwa kerjasama yang kuat

diperlukan antara staf pemasaran dan operasi yang terlibat dalam manajemen

proses.

C. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan

diciptakan, penyediaan dan pelanggan berinteraksi. Bukti fisik mewakili

Page 53: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

keputusan kunci mengenai desain dan lay out bangunan misalnya tempat duduk,

toilet, tempat ibadah dan sebagainya yang dibutuhkan pengunjung. Bukti fisik

berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pelanggan sehingga dapat

meningkatkan kenyamanan berbelanja selain produk yang diinginkan (Harahap,

2006).

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Proses memformulasikan strategi merupakan suatu rangkaian aktivitas

yang membutuhkan perhatian serius. Hal pertama yang sebaiknya dilakukan

adalah menentukan misi dan tujuan jangka panjang. Langkah kedua adalah

mengidentifikasi bauran pemasaran yang dilaksansakan oleh Giant Botani Square.

Langkah ketiga terdiri atas tahap-tahap pengumpulan data (input stage),

pencocokan (matching stage), dan keputusan (decision stage). Sebagai bahan

masukan dan pertimbangan terhadap sejauh mana kinerja dari bauran pemasaran

yang telah dilakukan Giant Botani Square serta penilaian dalam hal ini juga

dilakukan analisis penilaian konsumen.

A. Tahap Pengumpulan Data (Input Stage)

Tahap pertama ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan

pengumpulan data tetapi merupakan kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis.

Data-data yang diperoleh diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu data internal

dan data eksternal. Dari data internal dan eksternal yang diperoleh ini dilakukan

evaluasi faktor internal dan eksternal, lalu ditentukan faktor kunci sukses (key

success factor).

Page 54: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Faktor kunci sukses internal dilakukan analisis internal, yaitu analisis yang

diarahkan dan difokuskan pada identifikasi kekuatan dan kelemahan dari Giant

Botani Square. Sedangkan faktor kunci sukses eksternal digunakan untuk analisis

eksternal, yaitu analisis lingkungan luar dari Giant Botani Square dengan tujuan

untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman-

ancaman yang harus dihindari.

Setelah melakukan analisis internal dan eksternal tahap selanjutnya adalah

memasukkan faktor kunci sukses internal dan eksternal tersebut dalam matrik IFE

(Internal Factor Evaluation Matrix) dan matrik EFE (External Factor Evaluation

Matrix). Kedua matrik ini mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

B. Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap Pencocokan (Matching Stage) yaitu mengembangkan alternatif

strategi dengan menggunakan alat bantu matriks IE dan matriks SWOT. Tahap

pencocokan ini dimaksudkan untuk menghasilkan strategi alternatif dengan

memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang diperoleh pada tahap

pengumpulan data. Berdasarkan pada hasil pengukuran pada matriks IFE dan EFE

diperoleh skor IFE dan EFE yang kemudian dipetakan ke dalam matriks IE

(Internal-External Matrix) dan dari matriks IE dapat diperoleh alternatif strategi.

Alternatif strategi yang akan diperoleh dari matriks SWOT diperoleh

dengan menggabungkan faktor-faktor kunci sukses yang diperoleh dari analisis

internal dan eksternal menjadi empat kemungkinan alternatif strategi. Strategi-

strategi itu adalah Stategi S-O, dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu

dengan memanfatkan seluruh kekuatan perusahaan untuk merebut dan

Page 55: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi S-T, dibuat berdasarkan

kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi W-O, diterapkan

berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada. Strategi W-T, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang

bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

C. Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Stage)

Tahap terakhir dari formulasi strategi adalah tahap keputusan (Decision

Stage), yaitu pemilihan strategi yang terbaik. Alat analisis yang dapat digunakan

dalam tahap ini adalah Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM).

Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) adalah alat untuk

mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor kritis

untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. QSPM merupakan

tahap ketiga dari kerangka kerja analitik perumusan strategi. Tehnik ini

menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik. QSPM menggunakan input

dari analisis tahap pertama (matriks IFE dan EFE, matriks Profil persaingan) dan

hasil mencocokkan tahap kedua adalah (matriks IE dan matriks SWOT) untuk

memutuskan sasaran diantara strategi alternatif. Artinya tahap kedua menyediakan

informasi yang diperlukan dalam menetapkan QSPM. Matrik Perencanaan

Strategi Kuantitatif (QSPM) mengungkapkan nilai daya tarik yang diterapkan

dengan memeriksa setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal satu per satu.

Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya

tarik relatif dari satu strategi atas strategi yang lain. Kerangka pemikiran

operasional dilampirkan pada Gambar 3.

Page 56: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Gambar 3 Kerangka Pemikiran Operasional

Giant Botani Square

Peningkatan Kinerja Pemasaran

Analisis LingkunganEksternal Perusahaan

Analisis PenilaianKonsumen

Analisis LingkunganInternal Perusahaan

Matrik QSPM

Matrik SWOT

Matrik IE

Saran Strategi

Strategi Untuk GiantBotani Square

Page 57: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Giant Botani Square Bogor, sebuah perusahaan

korporat yang bergerak di bidang bisnis ritel yang melakukan penjualan barang-

barang ke konsumen akhir. Giant Botani Square ini berlokasi di Jl. Pajajaran

Bogor. Pengamatan dan penelitian dilaksanakan selama dua bulan mulai Maret

sampai dengan Mei 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. Sedangkan data sekunder

diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Botani Square, laporan hasil penelitian

dan data-data statistik dari instansi-instansi terkait seperti Biro Pusat Statistik

(BPS).

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis kualitatif dan

kuantitatif dengan pendekatan konsep-konsep manajemen strategis. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dilakukan pengumpulan

data untuk menjawab permasalahan yang ada dan dilakukan dalam bentuk studi

kasus. Dalam mendeskripsikan hasil dari penelitian digunakan analisis penilaian

konsumen, matrik SWOT, matrik Internal Eksternal dan Matrik Perancanaan

Strategi Kuantitatif.

Page 58: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

4.3.1 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif dilakukan untuk tujuan mendeskripsikan misi

perusahaan, karakteristik produk yang dijual, tingkat pencapaian target penjualan,

data internal seperti pemasaran, personalia, produksi, penelitian dan

pengembangan serta sistem informasi manajemen yang diterapkan pada

perusahaan.

4.3.2 Analisis Industri

Analisis lingkungan industri menganalisis kekuatan-kekuatan yang

mempengaruhi industri yaitu persaingan antar perusahaan dalam industri,

ancaman pendatang baru, ancaman dari produk substitusi, kekuatan tawar-

menawar dari pembeli dan kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima

kekuatan tersebut akan secara bersama-sama menentukan identitas persaingan dan

potensi kemungkinan suatu perusahaan dalam industri.

4.3.3 Analisis Penilaian Konsumen

1. Tehnik pengambilan Contoh

Metode yang digunakan dalam analisis kepuasan konsumen adalah metode

penarikan non probabilitas, yaitu penarikan contoh dilakukan secara kebetulan

(accidental sampling). Pengambilan contoh ini dilakukan karena kerangka

sampling (sampling frame) responden tidak diketahui dengan pasti. Pada metode

penarikan contoh non probabilitas setiap anggota populasi tidak mendapatkan

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel dimana hal ini disebabkan

oleh tidak mungkinnya diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian.

Metode pengambilan contoh dilakukan dengan mewawancari responden yang

Page 59: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

ditemukan dan bersedia diwawancara pada saat penulis melakukan kunjungan di

lokasi penelitian.

Berdasarkan ketersediaan waktu, biaya dan tenaga maka jumlah responden

yang diwawancarai sebanyak 80 orang. Kategori responden yang diambil adalah

responden yang berbelanja di Giant Botani Square dan juga berbelanja di

Supermarket pesaing yang ada di kota Bogor. Konsumen yang dijadikan sebagai

responden diperoleh dengan cara mewawancarai langsung secara acak setelah

konsumen melakukan belanja di Giant Botani Square. Responden yang dipeoleh

di luar lokasi penelitian adalah konsumen Gaint Botani Square melalui wawancara

langsung dan pengisisan lembar kuisioner.

Untuk identifikasi faktor-faktor IFE dan IFE, serta perumusan dan

pemilihan strategi pada penelitian ini diambil dari staf Giant Botani Square yaitu

mereka yang mengetahui dengan baik manajemen di perusahaan tersebut.

Responden dari staf manajemen diperoleh melalui konsultasi dan wawancara

langsung. Staf manajemen yang dijadikan sebagai responden adalah bagian HRD,

divisi Grocery dan store manajer Giant Botani Square.

2. Metode Analisis

Metode Analisis data yang digunakan untuk penilaian konsumen adalah

metode Brand Perceived Quality, yaitu penilaian pelanggan terhadap keseluruhan

kualitas dan keunggulan suatu produk atau jasa yang ada. Dalam penelitian ini

digunakan skala semantik differensial yaitu skala untuk mengukur sikap, yang

jawabannya tersusun dalam satu garis yang kontinu, dan hasilnya dapat dipetakan

dalam snake diagram. Metode analisis ini sangat mudah dilakukan dalam

membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan pesaing lainnya, tetapi

Page 60: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

metode ini tidak dapat mengetahui secara akurat tingkat kepentingan yang

diinginkan konsumen dan tingkat pelaksanaan yang telah dilakukan oleh

perusahaan menurut penilaian konsumen. Adapun langkah-langkah metode ini

adalah sebagai berikut:

a) Menentukan atribut yang diukur, yaitu atribut determinan dalam pemilihan

toko (Engel, 1995) antara lain lokasi, sifat dan kualitas keragaman barang,

harga, iklan dan promosi, personal penjualan, pelayanan yang diberikan,

atribut fisik toko, atmosfer toko dan kepuasan setelah transaksi.

b) Menentukan skala yang dipakai, misalnya untuk lokasi (kemudahan

menjangkau). 1 = sangat sulit, 2 = sulit, 3 = cukup, 4 = mudah, 5 = sangat

mudah. Penilaiaan bukan hanya terhadap atribut yang ada di Giant Botani

Square, melainkan terhadap para pesaing-pesaing utama yaitu Ramayana

BTM dan Matahari Ekalokasari. Pemilihan pesaing didasarkan pada ritel

yang sejenis (ritel modern), kedekatan lokasi dengan pesaing, luas toko

penjualan dan jumlah produk dan item barang yang dijual.

c) Menghitung hasil pengumpulan data dengan mengalikan jumlah data

setiap skala dengan bobot skala. Hasilnya akan diperoleh angka 80 sampai

dengan 400, selanjutnya nilai yang diperoleh dimasukkan dalam snake

diagram.

Page 61: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Contoh:

A. Lokasi:1. Kemudahan

MenjangkauB. Harga1. Harga BarangC. Kualitas1. Kualitas Barang

Keterangan: Ritel satuRitel dua (pesaing ritel satu)

Gambar 4 Contoh Hasil Pemetaan Kuisioner Konsumen

Pemetaan hasil kuisioner konsumen di atas menunjukkan penilaian

konsumen terhadap ritel satu dan ritel dua (pesaing) berdasarkan tiga atribut yaitu

lokasi, harga dan kualitas. Lokasi dari ritel satu dan ritel dua dinilai sama oleh

konsumen yaitu sedang. Sedangkan atribut harga untuk ritel satu mendapat

penilaian buruk dan pesaingnya mendapat penilaian sedang. Untuk kualitas

mendapat penilaian sedang bagi kedua ritel tetapi skor ritel satu lebih tinggi dari

pada ritel dua.

4.3.4 Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal (IFE-EFE)

Matrik IFE dan EFE dengan menggunakan beberapa langkah berikut:

a) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal yaitu

dengan mendaftarkan semua kelemahan dan kekuatan organisasi. Didaftarkan

kekuatan terlebih dahulu, kemudian kelemahan organisasi. Daftar harus spesifik

dengan menggunakan persentase, rasio atau angka perbandingan. Kemudian

dilakukan identifikasi faktor eksternal perusahaan diperoleh dari hasil wawancara

80 160 240 320 400

SangatBuruk

............ ............ ............. ............. ............ SangatBaik

SangatBuruk

............ ........... ............. ............ ............ SangatBaik

SangatBuruk

............ ............. ............. ............. ............ SangatBaik

Page 62: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

atau kuisioner dan diskusi dengan pihak manajemen perusahaan serta data

penunjang lainnya. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor di atas tersebut menjadi

faktor penentu internal dan eksternal yang selanjutnya akan diberikan bobot dan

rating.

b) Penentuan Bobot Setiap Variabel

Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor-faktor

strategi internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar

dengan menggunakan metode Paired Comparison (Kinner, 1991). Metode

tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor

penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap varibel digunakan

skala 1, 2, 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

1 = Jika Indikator horizontal kurang penting dari pada vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator horizontal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:

∑=

= n

ii

ii

x

xa

1

Dimana:

ai = Bobot variabel ke-i

xi = Nilai varibel ke-i

i = 1,2,3,...,n.

n = Jumlah variabel

Page 63: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Tabel 4 Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal PerusahaanFaktor Strategi Internal A B C D ... Total

ABCD...

TotalSumber: David, 2002.

Tabel 5 Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan

Faktor StrategiEksternal

A B C D ... Total

ABCD...

TotalSumber: David, 2002.

c) Penentuan peringkat (Rating)

Penentuan peringkat (rating) oleh manjemen atau pakar dari perusahaan

dilakukan terhadap variabel-variabel dan hasil analisis situasi perusahaan.

Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi

perusahaan digunakan nilai peringkat dengan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-

masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif stategi perusahaan saat

ini. Untuk EFE dari faktor peluang skala nilai yang digunakan yaitu:

1 = Rendah, respon kurang

2 = Rendah, respon sama dengan rat-rata

3 = Tinggi, respon di atas rata-rata

4 = Sangat tinggi, respon superior

Untuk faktor-faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang,

dimana skala 1 berarti sangat tinggi, yaitu respon superior terhadap perusahaan.

Page 64: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Skala 4 berarti rendah, respon kurang terhadap perusahaan. Untuk matrik IFE,

skala nilai peringkat yang digunakan yaitu:

1 = Sangat lemah

2 = Lemah

3 = Kuat

4 = Sangat kuat

Untuk faktor-faktor kelemahan merupakan kebalikan dari faktor kekuatan,

dimana skala 1 berarti sangat kuat dibandingkan perusahaan lain, dan skala 4

berarti lemah dibandingkan perusahaan lain.

Selanjutnya nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap-

tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk

memperoleh total skor pembobotan. Hasil pembobotan dan peringkat (rating)

berdasarkan analisis situasi perusahaan dimasukkan dalam matrik IFE dan EFE.

Tabel 6 Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor YangDibobotkan

Kekuatan:1....10.Kelemahan:1....10.Total

Sumber: David, 2002.

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai dengan 4 dengan rata-rata

2,5. Jika total skor pembobotan IFE di bawah 2,5 maka kondisi internal organisasi

lemah. Sedangkan jika di atas 2,5 maka posisi internal organisasi kuat.

Page 65: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Hasil penetuan bobot dan rating di atas akan diperoleh skor pembobotan

pada matriks IFE dan EFE. Skor dijumlahkan menjadi total skor pada tiap matrik.

Hasil dari penentuan bobot dan rating yang menjadi total skor matrik IFE dan

EFE akan digunakan dalam penentuan strategi pada matrik Internal Eksternal (IE)

dan matrik perencanaan kuasntitatif (QSPM).

Tabel 7 Matrik Eksternal Factor Evaluation (EFE)Faktor Strategi

Eksternal Bobot Rating Skor YangDibobotkan

Peluang:1....10.Ancaman:1....10.Total

Sumber: David, 2002

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai dengan 4 rata-rata 2,5.

Total skor 4,0 menunjukkan organisasi merespon peluang maupun ancaman yang

dihadapi dengan baik sedangkan total skor 1,0 berarti organisasi tidak dapat

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada.

4.3.5 Matrik Internal-Eksternal

Matrik IE menempatkan berbagai divisi dalam suatu divisi dalam suatu

organisasi dalam diagram skematis, disebut juga matrik portofolio. Matrik IE

didasarkan pada dua dimensi kunci: total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-

x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Pada sumbu-x matrik IE

total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal

yang lemah; nilai dari 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan nilai 3,0 samapai 4,0

kuat.

Page 66: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Sumber: David, 2002.

Gambar 5 Matrik Internal Dan Eksternal

4.3.6 Matrik SWOT

Alat yang digunakan menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat

sel kemungkinan alternatif strategis.

InternalEksternal

Strenghts (S)Tentukan 5-10 FaktorKekuatan Internal

Weakness (W)Tentukan 5-10 FaktorKelemahan Internal

OPPORTUNITIES (O)Tentukan 5-10 faktorpeluang eksternal

STRATEGI S-OCiptakan strategi yangmenggunakan kekuatanuntuk memanfaatkanpeluang

STRATEGI W-OCiptakan strategi yangmeminimalkan kelemahanuntuk memanfaatkan peluang

THREATS (T)Tentukan 5-10 faktorancaman eksternal

STRATEGI S-TCiptakan Strategi yangmenggunakan kekuatanuntuk mengatasi ancamaan

STRATEGI W-TCiptakan strategi yangmeminimalkan danmenghiondari ancaman

Sumber: David, 2002.Gambar 6 Matrik Swot

I F E

Kuat Rata-rata Lemah 3.0-4.0 2.0-2.99 1.0-1.99

4 3 2 1

Tinggi I II III

3.0-4.0 Tumbuh dan Bina Tumbuh dan BinaPertahankan dan

PeliharaE 3FE Sedang IV V VI

2.0-2.99 Tumbuh dan BinaPertahankan dan

PeliharaPanen atauDivestasi

2

Lemah VII VIII IX

1.0-1.99Pertahankan dan

PeliharaPanen atauDivestasi

Panen atauDivestasi

1

Page 67: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Sesuai dengan gambar, matrik SWOT menghasilkan empat kemungkinan

alternatif strategi, yaitu:

a. Srategi S-O, dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya

b. Strategi S-T, dibuat berdasarkan kekuatan perusahaan untuk mengatasi

ancaman

c. Strategi W-O, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi W-T, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

4.3.7 Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Langkah-langkah dalam membuat matrik QSPM yaitu:

1. Mendaftar peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal dari perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM. Informasi ini harus

diambil dari matrik IFE dan EFE.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.

Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matrik IFE dan EFE. Bobot

ditulis sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal

3. Memeriksa tahap 2 (pencocokan) matrik dan mengidentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk

diimplementasikan.

4. Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), yaitu memeriksa setiap faktor sukses

kritis eksternal dan internal, satu per satu dan mengajukan pertanyaan:

Page 68: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

“apakah faktor ini akan mempengaruhi strategi pilihan yang akan dibuat?”

Bila jawaban pertanyaan ini: ya, maka strategi itu harus dibandingkan

relatif pada faktor kunci. Secara spesifik, nilai daya tarik harus diberikan

pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari satu strategi

atas strategi yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai

Daya Tarik itu adalah 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup

menarik, dan 4= amat menarik. Bila jawaban atas pertanyaan tidak

menunjukkan bahwa faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak

mempunyai pengaruh pada pilihan spesifik yang akan dibuat, maka tidak

perlu memberikan nilai daya tarik pada strategi dalam set tersebut.

Tabel 8 Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Alternatif Strategi

Faktor-FaktorKunci Bobot

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TASFaktor-faktorkunci eksternnal:- Peluang...- Ancaman...Faktor-faktorkunci internal:- Kekuatan...- Kelemahan...

Jumlah TotalNilai Daya Tarik

Sumber: David, 2002.Keterangan:AS = Nilai Daya TarikTAS = Total Nilai Daya Tarik

5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS), yaitu hasil perkalian bobot

dengan Nilai Daya Tarik (AS) dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik

Page 69: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

(TAS) menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya

mempertimbangkan dampak dari faktor sukses kritis eksternal atau

internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin

menarik alternatif strategi tersebut.

6. Menghitung jumlah Total Nilai Daya Tarik, yaitu mengungkapkan strategi

mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai

Total nilai Daya Tarik menunjukkan strategi tersebut semakin menarik,

mempertimbangkan semua faktor sukses kritis internal dan eksternal yang

dapat mempengaruhi strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah Total

Nilai Daya Tarik dalam satu set alternatif tertentu menunjukkan seberapa

besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Page 70: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada bagian gambaran umum perusahaan berikut akan dijelaskan

mengenai sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, kegiatan usaha

perusahaan visi; misi; falsafah, fungsi sosial dan ekonomi, serta sistem

pengupahan dan asuransi dan struktur organisasi perusahaan.

5.1.1 Giant Botani Square

Giant Botani Square digolongkan dalam jenis ritel Hypermarket.

Hypermarket adalah toko eceran berukuran besar (5.000 m2 ke atas) yang menjual

jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan

melingkupi banyak jenis produk. Hypermarket juga merupakan gabungan antara

retailer toko diskon dengan Hypermarket. Sebuah Hypermarket biasanya

memiliki lebih dari 20 kasir dan menjual tak kurang dari 25.000 item barang.

Giant Botani Square beroperasi dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 22.00

malam. Giant Botani Square seperti pasar swalayan lainnya tidak hanya

menawarkan barang tetapi juga pemberian jasa yang menyertai penyampaian

produk tersebut kepada konsumennya.

5.1.2 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Perkembangan perusahaan hingga menjadi Giant dimulai dari perusahaan

Page 71: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

sebelumnya yaitu PT. Hero Supermarket, Tbk. yang mengawali perkembangannya

hingga berdirinya Giant.

PT. Hero Supermarket, Tbk. merupakan sebuah perusahaan ritel

terkemuka di Indonesia dengan latar belakang kelurga yang kuat dan mulai berdiri

pada tahun 1945 dengan nama CV. Hero distributor makanan dan minuman.

Bentuk dari perusahaan ini adalah perseroan. Pencetus dan pendiri PT. Hero

Supermarket, Tbk. adalah Bapak Mohammad Saleh Kurnia yang mengawali

usahanya yang mengikuti jejak orang tuanya yang sudah berdagang sejak di kota

kelahirannya, Cibadak Sukabumi–Jawa Barat. Karena usaha di kota asalnya

kurang berkembang dan melihat besarnya peluang pasar di Jakarta, maka sekitar

tahun 1948 keluarga Kurnia hijrah ke Jakarta. Tahun 1948, orang tua bapak

Mohammad Saleh Kurnia mengawali usaha barunya di Jakarta dengan mengelola

usaha kaki lima “Gerobag Dorong” di gang Ribal (sekarang lebih dikenal dengan

jalan Pintu Besar Selatan I Jakarta Barat), dengan menjual makanan dan

minuman. Dari sinilah bapak Mohammad Saleh Kurnia bersama kakaknya mulai

aktif membantu orang tuanya mengelola usahanya.

Almarhum Bapak Mohammad Saleh Kurnia mempelopori berdirinya pasar

Swalayan modern di industri ritel di indonesia dengan membuka Hero Mini

supermarket pertama kalinya pada tanggal 23 Agustus 1971 dengan 12 karyawan

di Jl. Faletehan I No. 23 Kebayaran Baru Jakarta-Selatan, dengan luas gedung

kurang lebih 251 m2. Tanggal 30 Juni 1989 perusahaan Hero Supermarket

berubah menjadi perusahaan terbuka dan terdaftar di bursa efek Jakarta dan

merupakan perusahaan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang

memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas.

Page 72: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Bulan Februari 1998 PT. Hero Supermarket, Tbk. mengadakan aliansi

strategi dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Dairy Farm

memiliki penyertaan saham langsung pada perseroan sebesar 7,6 persen dan

melalui obligasi tukar yang dapat ditukarkan dengan saham perseroan sebesar

24,55 persen. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya

eksekutif Dairy Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket,

Tbk. Pada tahun yang sama pula Dairy Farm Internasional mengkontribusikan

pengalaman dan kehlian yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan lokal dan

pemahaman manajemen Hero, dan juga memberikan pengakuan bahwa Indonesia

merupakan salah satu pasar berkembang yang paling menarik di kawasan Asia

Tenggara untuk jangka waktu menengah hingga jangka panjang.

Di negara Malaysia dan Singapura Giant sukses dikembangkan oleh Dairy

Farm Internasional yang ternyata menguasai 37 persen saham PT. Hero

Supermarket, Tbk. Di Malaysia Giant sangat berhasil dan berkembang oleh

karena adanya kesamaan kultur oleh karena itu Hero berani mengembangkan

Giant di Indonesia.

Dairy Farm sendiri hanya memberikan dukungan teknis dalam

pengembangan Giant di Indonesia. Dengan pengalaman 30 tahun di bidang

industri ritel, Hero yakin mampu mengembangkan Giant di Indonesia. Apalagi

Giant mengembangkan konsep tempat belanja modern dengan suasana lokal dan

unik. Gerai Giant memerlukan investasi sekitar 20-30 milliar per lokasi tergantung

ukuran dan design. Di samping penanaman investasi langsung, konstruksi dan

selanjutnya penyerapan tenaga kerja akan menciptakan dampak berlipat ganda

jauh lebih dari 250-450 pegawai tetap disetiap gerainya.

Page 73: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Giant yang pertama dibuka di Indonesia berlokasi di Villa Melati Mas,

Serpong-Tangerang. Saat ini Giant telah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta,

Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Sidoarjo, Surabaya dan Bandung. Giant

dengan mottonya “banyak pilihan harga lebih murah” menyediakan barang yang

jumlahnya antara 30.000-50.000 item yang mana 90 persen produknya berasal

dari produk lokal. Sedangkan di Bogor sendiri, Giant telah didirikan sejak tanggal

25 Agustus 2006.

5.1.3 Visi, Misi dan Falsafah Hero

Visi, misi dan falsafah suatu perusahaan sangat penting karena dapat

mencerminkan penilaian mengenai masa depan dan strategi didasarkan pada

analisis eksternal dan internal yang berorientasi ke depan. Visi, misi dan falsafah

dari PT. Hero Supermarket, Tbk akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Visi : Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan

penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

b. Misi : Meningkatkan nilai investasi pemegang saham Hero melalui

keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan

meningkatkan daya saing yang mantap.

c. Falsafah Hero :

1) Kita selalu mengutamakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

2) Kita selalu menyediakan produk bermutu tinggi sesuai dengan

keinginan pelanggan

3) Kita bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna

5.1.4 Fungsi Sosial dan Ekonomi PT Hero Supermarket

Page 74: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

PT. Hero Supermarket adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis

ritel modern yang mempunyai tujuan unutk memaksimalkan keuntungan melalui

penjualan produk yang dimiliki. Selain itu perusahaan juga melakukan fungsi

sosial dan fungsi ekonomi untuk meningkatkan citra dari perusahaan melalui

image yang baik dari masyarakat dan pemerintah. Di bawah ini akan dijelaskan

fungsi sosial dan fungsi ekonomi dari PT. Hero Supermarket, Tbk.

a. Fungsi Sosial

1) Memberi kesempatan kerja

PT Hero Supermarket sampai tahun 2008 sudah memberi kesempatan

bekerja kepada 10.000 karyawan yang tersebar di gerai-gerai Hero

Supermarket, Guardian, Shop In, Star Mart, Head Office, dan lain-lain.

2) Kesejahteraan karyawan

i. Gaji memadai diatas Upah Minimum Propinsi (UMP).

ii. Tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan,

uang transport.

3) Kepemilikan umum

Hero merupakan perusahaan terbuka (Go public), sehingga saham

Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.

4) Kegiatan sosial masyarakat

i. Menyumbang yayasan kurang mampu (fakir miskin).

ii. Membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui

kegiatan kemitraan.

iii. Menyelenggarakan perayaan keagamaan, hari kemerdekaan, dan

lain-lain.

Page 75: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

b. Fungsi Ekonomi

1) Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat.

2) Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi pajak.

3) Meramaikan bursa efek.

Page 76: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Penilaian Konsumen

Analisis penilaian konsumen dilakukan untuk melihat bagaimana penilaian

konsumen terhadap bauran pemasaran yang dilaksanakan di Giant Botani Square

dan juga pesaingnya. Responden yang dipilih adalah konsumen Giant Botani

Square. Analisis penilaian konsumen ini menggunakan atribut determinan dalam

penilaian toko (Engel, 1995). Atribut-atribut yang digunakan dalam penilaian

konsumen adalah lokasi (kemudahan menjangkau), harga (harga barang), kualitas

(kualitas barang), keanekaragaman barang (macam barang), tenaga

penjualan/customer service (kerapihan; pelayanan), promosi dan iklan (potongan

harga; iklan di media), fasilitas fisik (toilet; sarana parkir; tata letak barang),

suasana (kebersihan; kenyamanan toko) serta pelayanan dan kepuasan setelah

transaksi (tanggapan terhadap keluhan dan saran).

Penilaian konsumen yang dilakukan untuk melihat perbandingan dari

tanggapan para konsumen terhadap persaingan bisnis ritel modern di wilayah

Bogor yaitu Giant Botani Square dengan pesaingnya Ramayana Bogor Trade Mall

(BTM) dan Matahari (Ekalokasari). Perbandingan dari tanggapan para konsumen

terhadap persaingan bisnis ritel modern tersebut digunakan skala semantik

diferensial yang dipetakan dalam snake diagram. Melalui snake diagram ini dapat

dilihat posisi penilaian konsumen terhadap atribut Giant Botani Square, serta

Page 77: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

dapat dilihat kondisi persaingan para pesaing utama menurut tanggapan

konsumen.

6.1.1 Karakteristik Responden

Responden yang dipilih dan diwawancara terdiri dari konsumen Giant

Botani Square yang sedang berada di lokasi penelitian Giant Botani Square dan

konsumen Giant Botani Square yang tidak berada di lokasi penelitian Lampiran 4.

Konsumen yang berada di lokasi penelitian dan di luar lokasi penelitian harus

benar-benar pernah berbelanja di Giant Botani Square dan pernah berbelanja di

Ramayana BTM dan Matahari Ekalokasari.

Responden yang dipilih dan diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak

80 orang dengan alasan karena populasi dari sampel tidak diketahui jumlahnya.

Penentuan jumlah responden sebanyak 80 orang dianggap sudah mewakili

populasi.

Jenis kelamin responden yang dipilih adalah laki-laki 26 orang dan

perempuan 54 orang. Status responden laki-laki adalah 4 orang kepala keluarga

dan 22 orang anak. Dari 4 orang responden yang berstatus kepala keluarga yang

diwawancara beralasan untuk menemani istrinya berbelanja, 22 orang responden

berstatus anak yang berkunjung ke Giant Botani square , 1 orang menemani

ibunya berbelanja sedangkan 21 orang lagi berkunjung untuk berbelanja. Status

responden yang berjenis kelamin perempuan adalah 44 orang sebagai ibu rumah

tangga dan 10 orang sebagai anak. Responden yang berstatus ibu rumah tangga

beralasan berkunjung ke Giant Botani Square untuk berbelanja.

Page 78: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Latar belakang pengunjung Giant Botani Square yang dipilih sebagai

responden mempunyai pendidikan terakhir SMP 1 orang, SMA 32 orang,

Diploma 24 orang, Sarjana 20 orang dan Pasca Sarjana 3 orang.

Penghasilan keluarga adalah penghasilan yang bersumber dari ayah dan

ibu dalam keluarga. Penghasilan per bulan responden yang paling besar adalah Rp

3.000.000-Rp 5.000.000 sebanyak 40 orang responden atau 50 persen dari total

responden. Responden yang berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000 sebanyak

15 orang yang berstatus sebagai anak. Responden yang berpenghasilan Rp

1.000.000-Rp 3.000.000 sebanyak 6 orang. Responden yang berpenghasilan Rp

5.000.000-Rp 8.000.000 sebanyak 9 orang. Responden yang berpenghasilan

kurang dari Rp 8.000.000 sebanyak 10 orang.

Tabel 9 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Dalam Keluarga

Jenis kelamin Status dalam keluarga Jumlah (orang)

Laki-lakiKepala kelurga 4Anak 22

Jumlah Responde Laki-laki 26

PerempuanIbu rumah tangga 44Anak 10

Jumlah Responde Perempuan 54Total 80

Sumber: Bagian HRD Giant Botani Square Bogor, 2008.

Jumlah kunjungan untuk berbelanja yang dilakukan responden ke Giant

Botani Square adalah 1 kali sebulan. Responden yang melakukan kunjungan 1

kali sebulan sebanyak 28 orang. Responden yang berkunjung 2-3 kali seminggu

sebanyak 22 orang. Responden yang berkunjung 2 kali seminggu sebanyak 17

orang. Responden yang berkunjung 1 kali seminggu sebanyak 10 orang,

sedangkan yang berkunjung 2 kali sebulan sebanyak 3 orang. Responden yang

berbelanja 1 kali sebulan adalah responden yang berstatus ibu rumah tangga.

Responden ibu rumah tangga memilih berbelanja 1 kali sebulan untuk keperluan

Page 79: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

keluarga dalam 1 bulan. Alasan lain adalah ibu rumah tangga mempunyai

kesibukan di luar rumah sebagai penyumbang pendapatan bagi keluarga.

Pengeluaran responden Giant Botani Square berkisar antara Rp 1.000.000-

Rp 3.000.000 sebanyak 35 orang. Pengeluaran responden Rp 3.000.000-Rp

5.000.000 sebanyak 20 orang. Pengeluaran Rp 5.000.000-Rp 8.000.000 sebanyak

18 orang. Pengeluaran Rp 1.000.000 sebanyak 17 orang, sedangkan pengeluaran

Rp 8.000.000 ke atas tidak ada.

Nilai nominal transaksi dalam 1 kali berbelanja responden berkisar antara

Rp 300.000-Rp 500.000 yaitu sebanyak 28 orang. Jumlah transaksi rata-rata 1 kali

berbelanja Rp 50.000-Rp 150.000 sebanyak 18 orang. Jumlah transaksi 1 kali

berbelanja antara Rp 150.000-Rp 300.000sebanyak 15. Jumlah transaksi 1 kali

berbelanja di atas Rp 500.000 sebanyak 11 orang. Jumlah transaksi 1 kali

berbelanja kurang dari Rp50.000 sebanyak 8 orang.

Responden yang diperoleh berumur 30-40 tahun, yaitu sebanyak 28 orang.

Responden yang berumur 20-30 tahun sebanyak 25 orang. Responden yang

berumur 40-50 tahun sebanyak 13 orang. Responden yang berumur di atas 50

tahun sebanyak 6 orang. Responden yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak

8 orang.

Pekerjaan dari responden sebagai ibu rumah tangga berjumlah 22 orang.

Responden dengan pekerjaan karyawan swasta sebanyak 16 orang. Responden

dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 15 orang. Responden

dengan pekerjaan Pegawai Negri Sipil (PNS) sebanyak 13 orang. Responden

dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 12 orang. Responden yang tidak/belum

bekerja sebanyak 2 orang.

Page 80: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

6.1.2 Hasil Analisis Penilaian Konsumen

Metode Analisis data yang digunakan untuk penilaian konsumen adalah

metode brand perceived quality, yaitu penilaian pelanggan terhadap keseluruhan

kualitas dan keunggulan suatu produk atau jasa yang ada. Dalam penelitian

tersebut digunakan skala semantik differensial yaitu skala untuk mengukur sikap,

yang jawabannya tersusun dalam satu garis yang kontinu, dan hasilnya dapat

dipetakan dalam snake diagram. Metode analisis ini sangat mudah dilakukan

dalam membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan pesaing lainnya,

tetapi metode ini tidak dapat mengetahui secara akurat tingkat kepentingan yang

diinginkan konsumen dan tingkat pelaksanaan yang telah dilakukan oleh

perusahaan menurut penilaian konsumen. Adapun langkah-langkah metode ini

adalah sebagai berikut:

a) Menentukan atribut yang diukur, yaitu atribut determinan dalam pemilihan

toko (Engel, 1995) antara lain lokasi, sifat dan kualitas keragaman barang,

harga, iklan dan promosi, personal penjualan, pelayanan yang diberikan,

atribut fisik toko, atmosfer toko dan kepuasan setelah transaksi.

b) Menentukan skala yang dipakai, misalnya untuk lokasi (kemudahan

menjangkau). 1 = sangat sulit, 2 = sulit, 3 = cukup, 4 = mudah, 5 = sangat

mudah. Penilaiaan bukan hanya terhadap atribut yang ada di Giant Botani

Square Bogor, melainkan terhadap para pesaing-pesaing utama yaitu

Ramayana BTM dan Matahari Ekalokasari. Pemilihan pesaing didasarkan

Page 81: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

pada ritel yang sejenis (ritel modern), kedekatan lokasi dengan pesaing,

luas toko penjualan dan jumlah produk dan item barang yang dijual.

c) Menghitung hasil pengumpulan data dengan mengalikan jumlah data

setiap skala dengan bobot skala. Hasilnya akan diperoleh angka 80 sampai

dengan 400, selanjutnya nilai yang diperoleh dimasukkan dalam snake

diagram.

Pemetaan hasil kuisioner konsumen yang dilakukan menunjukkan

penilaian konsumen terhadap ritel Giant Botani Square dan ritel pesaing

(Ramayana BTM dan Matahari Ekalokasari). Berdasarkan atribut-atribut yaitu

lokasi, harga, kualitas, keanekaragaman barang, tenaga penjualan, promosi dan

iklan, fasilitas fisik, suasana seta pelayanan setelah transaksi.

Persaingan usaha ritel modern yang diteliti berdasarkan hasil penilaian

konsumen cukup ketat. Tingkat persaingan ini dapat diketehui berdasarkan hasil

pemetaan pada skala semantik differensial yang dimasukkan dalam snake diagram

dari jawaban responden. Posisi dari ketiga ritel secara umum hampir sama berada

pada skala 240 sampai 320 yang berarti lebih dari cukup dan di bawah baik.

Giant Botani Square memiliki keunggulan pada lima atribut/sub atribut,

antara lain adalah harga barang, macam barang, sarana parkir, kebersihan dan

kenyamanan toko. Atribut yang penilaian sama dengan pesaing adalah kualitas

barang dan tata-letak barang. Atribut potongan harga, tanggapan keluhan dan

saran dari Giant lebih rendah dari Matahari Ekalokasari. Atribut dari Ramayana

BTM hampir seluruh nilainya lebih rendah dari Giant dan Matahari. Nilai atribut

yang paling rendah (mencolok) dari Ramayana BTM adalah kamar kecil/toilet

yaitu kurang dari cukup.

Page 82: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Penilaian responden terhadap atribut-atribut Giant dan pesaingnya:

a. Lokasi (kemudahan menjangkau)

Atribut lokasi ditujukan pada bagaimana kemudahan menjangkau dari ritel

modern yang akan dipilih konsumen untuk berbelanja. Hasil dari pengolahan

kuisioner menunjukkan bahwa Giant Botani Square lebih mudah dijangkau

dibandingkan pesaingnya. Hasil pengolahan kuisioner membuktikan bahwa Giant

Botani Square lebih strategis yaitu berada dekat dengan terminal Baranangsiang.

b. Harga barang

Harga barang adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa harga barang di Giant

Botani Square lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Hasil wawancara

dengan manajer divisi Grosery bapak Rofy menyebutkan bahwa harga barang di

Giant memang lebih murah, tetapi tidak semua harga barang lebih murah dari

pesaing. Harga barang yang lebih murah umumnya adalah barang untuk

kebutuhan sehari-hari misalnya minyak goreng, sabun, susu bubuk, dan lain-lain

c. Kualitas barang

Kualitas barang merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan

fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi

perbaikan serta atribut bernilai lainnya. Hasil dari pengolahan kuisioner

menunjukkan bahwa kualitas barang Giant Botani Square dan pesaingnya memilki

nilai yang sama.

d. Keanekaragaman barang (macam barang)

Kenekaragaman barang adalah banyaknya jenis produk/item barang yang

ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Hasil dari pengolahan kuisioner

Page 83: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

menunjukkan bahwa keanekaragaman barang Giant Botani Square lebih tinggi

nilainya dari pesaingnya. Keanekaragaman barang yang dimiliki Giant Botani

Square antara lain pada divisi fresh menawarkan berbagai macam jenis ikan segar

misalnya: buah-buahan, sayur-syuran, daging, Fresh fish, Frozen fish, Seafood,

Frozen Seafood, Processed Seafood Live Fish, dan lain-lain.

e. Tenaga penjualan (customer service)

Sub atribut tenaga penjualan/customer service yang dinilai responden

adalah kerapihan, pelayanan dari tenaga penjualan.

• Kerapihan

Sub atribut kerapihan yang dinilai adalah bagaimana cara tenaga penjualan

berpakaian, pakaian yang digunakan dan lain-lain. Hasil dari pengolahan

kuisioner menunjukkan bahwa kerapihan tenaga penjualan Giant Botani Square

lebih rendah dari Ramayana BTM, tetapi lebih tinggi dari Matahari Ekalokasari.

• Pelayanan

Sub atribut pelayanan yang dinilai adalah bagaimana cara tenaga

penjualan memberikan kepuasan berbelanja melalui jasa yang diberikan.

Pelayanan meliputi kesediaan untuk memberikan informasi produk kepada

konsumen, memberikan senyum, keramahan dan lain-lain. Hasil dari pengolahan

kuisioner menunjukkan bahwa pelayanan tenaga penjualan Giant Botani Square

lebih tinggi dari kedua pesaingnya.

f. Promosi dan iklan

Sub atribut promosi dan iklan yang dinilai responden adalah potongan

harga dan iklan di media.

• Potongan harga

Page 84: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Sub atribut potongan harga yang dinilai adalah strategi potongan harga apa

saja yang di buat, banyaknya jenis produk yang diberikan potongan harga, dan

bagaimana konsep dari potongan harga yang dilaksanakan perusahaan ritel diteliti.

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa potongan harga yang

diberikan melalui promosi dan iklan oleh Giant Botani Square nilainya lebih

rendah dari pada Matahari Ekalokasari, tetapi lebih tinggi dari Ramayana BTM.

Potongan harga yang dilakukan oleh Giant Botani Square adalah memberikan

potongan harga untuk produk tertentu dan memberikan potongan harga kepada

pelanggan tetap.

• Iklan di media

Sub atribut iklan di media yang dinilai adalah berapa banyak media yang

digunakan untuk promosi dan iklan, kontinuitas (frekuensi muncul di media),

bentuk dari promosi dan iklan di suatu media. Hasil dari pengolahan kuisioner

menunjukkan bahwa iklan di media Giant Botani Square nilainya lebih rendah

dari kedua pesaingnya. Iklan di media yang dilakukan oleh Giant meliputi iklan

lembaga (Institusi) dan iklan produk. Iklan produk terdiri dari brosur dan surat

selebaran, spanduk, petunjuk jalan, papan reklame, iklan niaga radio/TV, tas

plastik pembungkus dengan logo, Point of Purchase, poster, surat kabar dan

kendaraan box.

g. Fasilitas fisik

Sub atribut fasilitas fisik yang dinilai responden adalah kamar kecil/toilet,

sarana parkir dan tata letak barang.

• Kamar kecil/toilet

Page 85: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa kamar kecil/toilet

yang dimiliki Giant Botani Square nilainya sama dengan kamar kecil/toilet yang

dimiliki Matahari Ekalokasari, tetapi nilai dari Ramayana BTM sangat rendah

yaitu kurang dari cukup. Nilai kamar kecil/toilet rendah karena setiap pengunjung

atau konsumen yang berbelanja ke Ramayana BTM dikenakan biaya jika

memakai fasilitas kamar kecil/toilet.

• Sarana parkir

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa sarana parkir yang

dimiliki Giant Botani Square nilainya lebih tinggi dibandingkan kedua

pesaingnya. Sarana parkir Giant Botani Square sangat luas dan setiap kendaraan

roda empat yang masuk ke lokasi Giant diperiksa terlebih dahulu oleh petugas

loket parkir.

• Tata letak barang

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa tata letak barang

yang dimiliki Giant Botani Square nilainya sama dengan nilai dari pesaingnya.

h. Suasana

Sub atribut suasana yang dinilai responden adalah kebersihan,

kenyamanan toko.

• Kebersihan

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa kebersihan yang

dimiliki Giant Botani Square nilainya lebih tinggi dibandingkan kedua

pesaingnya.

• Kenyamanan toko

Page 86: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa kenyamanan toko

yang dimiliki Giant Botani Square nilainya lebih tinggi dibandingkan kedua

pesaingnya. Giant Botani Square memperhatikan dan melengkapi kenyamanan

toko melalui pemilihan warna lampu penerangan di setiap toko dan pemberian

musik. Musik yang diperdengarkan di Giant Botani Square umumnya adalah

jingle Giant Botani Square dan musik-musik yang sedang tenar.

i. Pelayanan dan kepuasan setelah transaksi (tanggapan terhadap keluhan

dan saran)

Hasil dari pengolahan kuisioner menunjukkan bahwa tanggapan terhadap

keluhan dan saran yang dilakukan Giant Botani Square nilainya lebih rendah dari

Matahari ekalokasari tetapi lebih tinggi dari BTM Ramayana. Saran yang

diberikan responden kepada manajemen Giant sangat banyak dan beragam

diantaranya pelayanan tenaga penjualan ditingkatkan, frekuensi konser musik

ditingkatkan, area bagi pejalan kaki yang telah disediakan diberikan peneduh.

Hasil dari penilaian responden berdasarkan kuisioner Lampiran 5 melalui

gambar skala semantik differensial dan snake diagram, dapat disimpulkan bahwa

pesaing utama Giant Botani Square di wilayah Bogor adalah Matahari

Ekalokasari. Matahari Ekalokasari dijadikan sebagai pesaing utama karena nilai

dari beberapa atribut dan sub atribut Matahari Ekalokasari lebih tinggi dari pada

Giant Botani Square, tetapi dari keseluruhan atibut yang dinilai Giant Botani

Square memiliki nilai yang paling tinggi. Nilai atribut Matahari yang lebih tinggi

dari Giant Botani Square adalah pelayanan dan kepuasan setelah transaksi,

promosi dan iklan di media, potongan harga Lampiran 6.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Page 87: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor

yang ada di dalam perusahaan yang merupakan kekuatan dan kelemahan dari

perusahaan tersebut. Data internal perusahaan meliputi tiga sumberdaya yang

dimiliki perusahaan yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya keuangan dan

sumberdaya pemasaran.

6.2.1 Sumberdaya Manusia

Variabel ini berkaitan dengan keragaan sumberdaya manusia perusahaan,

pelatihan dan pengembangan serta pembinaan dan pemotivasian karyawan

A. Jumlah Karyawan dan Penerimaan Tenaga Kerja.

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting

bagi keberlangsungan perusahaan. Jumlah karyawan Giant Botani Square sampai

pada bulan Mei adalah 261 orang yang terdiri dari 194 orang laki-laki dan 67

orang perempuan. Tingkat pendidikan karyawan yang ada di Giant Botani Square

terdiri dari SLTA/sederajat, Diploma dan Sarjana. Perincian tingkat pendidikan

secara spesifik berdasarkan jabatan yang ada tidak dapat dibahas karena data tidak

tersedia dari Giant Botani Square. Jumlah tenaga kerja dibagi ke dalam beberapa

posisi atau jabatan yang ditampilkan pada Tabel 10.

Tabel 10 Jumlah Karyawan Giant Botani Square Bulan Mei 2008 Menurut JenisKelamin dan Jabatan

JabatanTenaga Kerja (Orang)

Laki-laki Perempuan JumlahSGM (Store General Manajer) 1 0 1DM (Division Manajer) 4 0 4DH (Division Head) 4 2 6ADH (Assistant Division Head) 9 8 17Supervisior 40 7 47Sales Asistant 118 20 138Cashier 18 30 48

Page 88: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Jumlah 194 67 261Persentase (%) 74,33 25,67 100

Sumber: Bagian HRD Giant Botani Square Bogor, 2008.

Jumlah karyawan Giant Botani Square didominasi oleh tenaga kerja laki-

laki sebanyak 74,33 persen atau sebanyak 194 orang dari total 261 orang

sedangkan tenaga kerja perempuan sebesar 67 orang atau 25,67 persen. Giant

Botani Square lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja laki-laki dengan alasan

bahwa tenaga kerja laki-laki memiliki skill dan ketelitian yang lebih tinggi dari

tenaga kerja perempuan.

Giant Botani Square tidak memiliki divisi sumberdaya manusia tersendiri.

Perekrutan, pelatihan, pembinaan dan pemotivasian karyawan adalah tugas dan

tanggung jawab dari manajemen pusat sehingga hal ini merupakan kelemahan dari

Giant Botani Square. Hasil wawancara dengan manajer divisi Grosery, bapak Rofi

bahwa Giant Botani Square mengalami kendala dalam pengajuan tambahan

karyawan dari pusat. Giant Botani Square terlebih dahulu memberikan laporan

pengajuan penambahan karyawan ke pusat tetapi realisasi atau persetujuan dari

pusat membutuhkan waktu yang lama.

Penerimaan karyawan melalui seleksi mulai dari tes psikotes, pengetahuan

umum serta interview dan kelengkapan administrasi sampai pada pelatihan yang

dilakukan sebelum diterima menjadi karyawan. Proses-proses tersebut sangatlah

penting karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan dan

motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam keputusan pelanggan.

Sistem pelatihan yang diberikan kepada karyawan berupa Pendidikan

Dasar Usaha Ritel (PDUR) di LCDC (Learning and Career Development Centre)

mengenai departemen-departemen yang ditempati masing-masing karyawan

Page 89: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

selama tiga hari dan Hero Career Program sebagai pelatihan dalam rangka

promosi jabatan yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Motivasi yang dilakukan Giant Botani Square untuk lebih meningkatkan

produktivitas karyawan antara lain dengan pemilihan karyawan teladan setiap

bulannya, breefing karyawan setiap satu minggu sekali dan pemberian segala

informasi yang dibutuhkan karyawan mengenai toko dan aktivasnya.

Evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap satu tahun sekali. Evaluasi

berupa wawancara dan pengamatan oleh masing-masing atasan. Hasil dari

evaluasi ini adalah berupa kompensasi mengenai kenaikan upah yang dilakukan

setiap satu tahun sekali yaitu pada bulan April. Penghargaan yang diberikan

kepada karyawan yang memiliki loyalitas tinggi dalam bentuk uang yaitu sebesar

Rp 500.000 bagi karyawan yang telah bekerja selama lima tahun dan berlaku

kelipatannya.

B. Aktivas Tenaga Kerja

Karyawan Giant Botani Square bekerja setiap hari dari hari Senin sampai

Minggu. Jam kerja yang berlaku adalah tujuh jam ditambah satu jam istirahat

yang terbagi menjadi dua shift. Jam kerja shift pertama (shift pagi ) yaitu pukul

06.00-14.00 WIB, sedangkan shift kedua (shift siang) dari pukul 14.00-22.00

WIB. Pada waktu-waktu tertentu seperti akhir pekan, hari libur nasional dan

midnight sell diberlakukan kerja lembur dengan upah berdasarkan tambahan jam

kerja.

C. Sistem Pengupahan dan Asuransi

Page 90: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Sistem pengupahan, asuransi, santunan, jaminan hari tua dan jaminan

kematian bagi karyawan di Giant Botani Square diatur oleh Pusat yaitu PT. Hero

Supermarket Tbk.

a. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan terdiri dari upah tetap dan upah tidak tetap,

perbedaannya akan ditampilkan pada Tabel 11 sebagai berikut.

Tabel 11 Perbedaan Komponen Upah Tetap dan Tidak Tetap

Sumber: Humas Eksternal PT. Hero Supermarket, Tbk., 2008.

Keterangan Perhitungan Lembur :

Jam kerja 1 minggu = 40 jam

Lembur maksimal = 14 jam/minggu

(maksimal mempekerjakan karyawan 55 jam/minggu)

1) Hari Biasa

• Jam pertama 1/173 × gaji kotor × 1 × 1,5

• Jam kedua, dan seterusnya 1/173 × gaji kotor ×1 × 2

2) Hari Libur

• Jam 1-7 1/173 × gaji kotor × 7 jam × 2

• Jam pertama (ke 9) 1/173 × gaji kotor × 1 × 3

• Jam kedua (ke 10), 1/173 × gaji kotor × 1 × 4

dan seterusnya

Upah Tetap Upah Tidak Tetap

• Gaji pokok

• Tunjangan makan

• Tunjangan pengobatan

• Tunjangan Jabatan

• Tunjangan transport

• Lembur

• Insentif

• Bonus

Page 91: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

b. Asuransi

Iuran jaminan tenaga kerja khusus kelompok I (Toko Eceran, Grosir,

Distributor, dan lain-lain) dan besarnya penanggungan dijelaskan pada Tabel 12.

Tabel 12 Jenis Asuransi Yang Diterima Tenaga Kerja PT Hero Supermarket

No Jenis Iuran Nilai DibayarPerusahaan

DibayarKaryawan

1 JaminanKecelakaan

0,24 % × upah Penuh 0 %

2 Jaminan Kematian 0,30 % × upah Penuh 0 %3 Jaminan Hari Tua 5,70 % × upah 3,7 % 2 % Total 6,24 %

Sumber: Humas Eksternal PT. Hero Supermarket, Tbk., 2008.

1) Santunan Akibat Kecelakaan Kerja

a) Biaya medis diberikan maksimum Rp 6.400.000 per kasus.

b) Santunan meninggal dunia diberikan 60 % × 70 bulan upah.

c) Santunan cacat diberikan maksimum 70 % × 70 bulan upah.

d) Biaya alat bantu/alat palsu anggota tubuh (kaki dan tangan) berpatokan

pada RS. Suharso Solo ditambah 40 persen dari harga yang tercantum.

2) Jaminan Hari Tua

Jaminan hari tua bersifat tabungan dengan mekanisme asuransi atau

berjangka dan dihitung berdasarkan iuran yang terkumpul ditambah bunga dan

hasil pengembangannya. Jaminan hari tua dapat dibayarkan, apabila :

a) Usia 55 tahun atau cacat total dan tidak mampu bekerja lagi.

b) Meninggal dunia akibat kecelakaan kerja maupun bukan.

c) Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau TNI dengan masa kepesertaan

minimum 5 tahun.

d) Pindah ke luar negeri.

e) Dibayarkan sekaligus, jika jaminan hari tua kurang dari Rp 3.000.000.

Page 92: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

f) Dibayarkan secara berkala, jika jaminan hari tua mencapai Rp 3.000.000

atau lebih.

3) Jaminan Kematian

Jaminan kematian diberikan Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) dan ditambah

biaya pemakaman Rp 600.000 (enam ratus ribu rupiah). Jaminan kesehatan

seluruh karyawan diasuransikan pada asuransi kesehatan Allianz.

6.2.2 Sumberdaya Keuangan

Permodalan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu usaha. Pihak

manajemen Giant Botani Square tidak mengalami masalah mengenai permodalan.

Sumberdaya keuangan Giant Botani Square berasal dari dalam perusahan (Head

Office) dan dari luar perusahaan. Sumber dari dalam perusahaan yaitu setiap bulan

Giant Botani Square mendapatkan uang modal sebesar Rp 40 juta yang terdiri dari

Rp 10 juta berupa patty cash (dana segar) untuk biaya operasional toko, Rp 20

juta untuk modal kasir dan Rp 10 juta untuk brankas yang biasa digunakan untuk

penukaran uang-uang kecil. Dana dari luar berasal dari uang pembelian

konsumen, uang sewa area toko kepada pihak luar, serta uang penjualan kardus-

kardus bekas. Dana segar yang telah habis dan tidak mencukupi kegiatan

operasioanal, toko dapat mengajukan klaim atas dana segar kepada Head Office

tiga kali dalam seminggu.

Sistem bangunan toko adalah sistem sewa. PT. Hero Supermarket

menyewa area seluas kurang lebih 10.000 m2 kepada pengelola Botani Square

dengan biaya sewa sebesar Rp 350 juta per bulan. Namun perusahaan juga telah

mempunyai deposit sebesar Rp 8 milyar atas pembangunan Botani Square.

Page 93: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Pengelola sumberdaya keuangan terbagi menjadi tiga tahap yaitu bagian

check out yang memegang uang, customer sevice yaitu orang yang mengelola

penjualan dimana semua omset penjualan masuk ke banking dan yang terakhir

adalah banker yaitu orang yang mengelola uang-uang kecil.

6.2.3 Sumberdaya Pemasaran

Sumberdaya pemasaran yang ada di Giant Botani Square meliputi strategi

pemasaran, fungsi pemasaran dan bauran pemasaran (produk, tempat, harga,

promosi, proses, orang dan bukti fisik)

6.2.3.1 Strategi Pemasaran

Toko swalayan termasuk bisnis yang menawarkan pelayanan, sehingga

seluruh kegiatan manajemen harus menjiwai konsep pelayanan dan kepuasan

pelanggan. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari bagian HRD melalui

dokumen inventaris perusahaan bahwa sasaran pemasaran yang dilakukan Giant

Botani Square adalah:

a) Memberitahukan dan memperkenalkan keberadaan toko

b) Membujuk pelanggan dan calon pelanggan untuk datang ke toko

c) Menjaga ingatan pembeli untuk tetap berbelanja di toko

d) Membangun dan menjaga citra toko

e) Meningkatkan penjualan

Konsep pemasaran yang digunakan antara lain:

a) Jadikan tempat belanja yang bersih dan nyaman

b) Berikan kemudahan dan kepraktisan berbelanja

c) Mempersembahkan tempat berbelanja yang lengkap dan murah

Page 94: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

d) Tunjukkanlah pelayanan yang ramah dan menawan

Kiat-kiat pemasaran yang dilakukan Giant adalah:

a) Menjual produk yang berkualitas

b) Memberikan potongan harga

• Memberi potongan harga pada produk tertentu

• Memberi potongan harga untuk pelanggan tetap

c) Promosi penjualan

• Peragaan (demo memasak, menyeduh minuman dan lain-lain)

• Contoh cuma-cuma (icip-icip)

• Permainan dan lomba

d) Periklanan (advertisting)

• Iklan lembaga (institutional advertisting)

• Iklan produk (pruduct advertisting) meliputi:

Ø Brosur dan surat selebaran

Ø Spanduk

Ø Papan reklame

Ø Petunjuk jalan (road sign)

Ø Iklan niaga radio atau TV

Ø Tas plastik pembungkus dengan logo

Ø POP (Point Of Purchase)

Ø Hanging mobile, poster dan self talker

Ø Surat kabar

Ø Mobile-advertisting (kendaraan box)

Ø Intercome system (lagu khas di toko/jingle)

Page 95: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

6.2.3.2 Fungsi Pemasaran

Giant Botani Square melakukan fungsi-fungsi pemasaran sesuai dengan

fungsi pemasaran yang dijelaskan dalam Alma (2001), fungsi manajemen tersebut

terbagi dalam 9 fungsi antara lain:

1) Merchandising

Merchandising adalah perencanaan yang berkenaan dengan memasarkan

barang atau jasa yang tepat pada tempatnya, waktu yang tepat, jumlah yang tepat

dan harga yang tepat. Giant Botani Square memiliki tim Merchandising (MD)

yang berpusat di Head Office PT. Hero Supermarket Tbk. aktiva merchandising

terkait dengan penyediaan barang dagangan dari sejak barang dianalisa, dipesan,

disimpan, dipajang, hingga terjual dan bertanggung jawab terhadap

pengembangan dan kelangsungannya.

Tugas pokok utama dari Merchandising antara lain:

a) Menyusun rencana penjualan

b) Analisa dan seleksi barang

c) Komunikasi dan seleksi barang

d) Pembelian

e) Penerimaan barang

f) Penyimpanan

g) Pemberian harga

h) Mengatur pemajangan barang

i) Mengawasi distribusi barang

Page 96: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

j) Memilih kemasan barang

k) Mengefisienkan biaya penyediaan

l) Melakukan survei pasar

m) Merencanakan strategi pemasaran

n) Mengawasi laporan administrasi barang

o) Mengawasi kualitas barang

p) Mengawasi pelaksanaan perhitungan barang

q) mengevaluasi penjualan

r) Mengevaluasi barang yang tidak terjual

s) Mengikuti dan mencari informasi perkembangan pasar

2) Pembelian

Giant Botani Square melakukan pembelian dengan membeli barang-

barang dari pemasok untuk menunjang kegiatan usahanya. Kegiatan pembelian

tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu menentukan kebutuhan,

mencari penjual yang memiliki barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli,

penyelesaian harga dan syarat-syarat lainnya.

Penentuan kebutuhan penjualan dilakukan dengan melihat informasi pasar

tentang produk-produk yang akan dijual. Informasi pasar tentang produk terdiri

dari:

a) Produk paling laku (20 item)

b) Produk yang umum digunakan masyarakat setempat

c) Produk khas daerah

d) Produk baru yang sedang menembus pasar

e) Pasar sudah jenuh produk tertentu

Page 97: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

f) Permintaan pasar yang belum terlayani

PT. Hero Supermarket Tbk. Sebagai perusahaan ritel besar selalu serius

terhadap tanggung jawab sosial. Program kerjasama dengan bisnis kecil, koperasi

dan petani sudah dimulai sejak tahun 1980 dan terus berkembang sampai saat ini.

PT. Hero Supermarket Tbk. memperuntukkan sebagian dari area penjualannya

untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan terdapat lebih dari 500 UKM yang

beroperasi di gerai Giant Botani Square.

3) Penjualan

Giant Botani Square melakukan kegiatan penjualan dengan menjual

produk-produk yang ada di gerainya. Produk yang dijual harus memenuhi

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a) Menjual barang komplit menurut lingkungan

b) Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi

pasar.

c) Mengutamakan 20 jenis barang yang laku

d) Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko pesaing

4) Grading and Standarization

Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau sifat bahwa suatu

produk memenuhi grade tertentu. Grading adalah suatu tindakan untuk

memisahkan atau memeriksa barang-barang menurut pengkhususan yang telah

ditetapkan untuk menentukan gradenya.

Giant telah memilki standar tertentu bagi produk-produknya dari segi

kualitas. Standar kualitas lebih diperhatikan dan diutamakan untuk produk-produk

Page 98: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

pada divisi fresh, karena memiliki sifat yang tidak tahan lama. Untuk mencapai

masing-masing kualitasnya dilakukan grading melalui penyortiran.

5) Storage and Warehousing

Fungsi dari Storage adalah menciptakan time utility yaitu untuk

mendekatkan waktu produksi dan waktu konsumsi. Fungsi storage disebabkan

oleh barang yang diproduksi dipengaruhi musim sedangkan konsumsi berlaku

terus-menerus seperti beras, ikan sayur, buah, daging dan lain-lain.

Konsolidasi dan sentralisasi atas kebutuhan logistik berada di pusat

distribusi PT.Hero Supermarket Tbk. yang berlokasi di Cibitung-Bekasi. Pusat

distribusi ini berdiri sejak tahun 2006.

6) Fungsi Pengangkutan

Pengangkutan memberikan place utility dan time utility sehingga fungsi

pengangkutan merupakan suatu jasa yang produktif, karena dengan pengangkutan

secara geografis dapat ditemukan pusat produksi dan pusat konsumsi.

Produk-produk segar yang berada di pusat distribusi ke masing-masing

gerai PT. Hero Supermarket Tbk. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan

pengangkutan darat, sungai dan laut.

7) Pembiayaan (Financing)

Pembiayaan dimaksudkan bagaimana perusahaan memperoleh modal

untuk membelanjai usaha-usaha dalam marketing. Kegiatan dalam pembiayaan

Giant Botani Square diantaranya adalah dengan menyewakan sebagian area yang

telah disewa dari Botani Square. Penyewa tersebut antara lain untuk Toko Fun

City, Mie Menteng dan Cafe Seberang. Selain itu Giant Botani Square juga

melakukan penjualan asset atas berbagai properti non-operasional.

Page 99: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

8) Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi tidak bisa diabaikan dalam rangka memperoleh

informasi yang cepat dan tepat pada masa sekarang ini. Perusahaan harus selalu

menggunakan komunikasi dua arah antara konsumen dan perusahan. Perusahaan

memperoleh informasi dari konsumen melalui riset, wawancara dan kuisioner

yang ditujukan untuk mengetahui keinginan dan perilaku konsumen terhadap

produk-produknya demi suksesnya kegiatan marketing. Konsumen juga

mendapatkan informasi melalui surat kabar, spanduk, katalog, dan media massa

lainnya.

9) Risk Taking

Lag of time atau waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian barang dari

produsen ke konsumen sering dijumpai dalam marketing. Adanya lag of time,

maka pengusaha dalam sektor dagang akan mengalami risiko.

Risiko dalam lapangan dagang Giant Botani Square bermacam-macam

antara lain:

a) Risiko yang terjadi pada produk-produk yang dijual terutama untuk

produk-produk fresh yang memiliki tingkat risiko tinggi.

b) Risiko karena kerusakan fisik atau asset yang diakibatkan kebakaran,

kebanjiran, gempa bumi, dan lain-lain

c) Risiko karena pencurian

6.2.3.3 Bauran Pemasaran Jasa

Page 100: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Bauran pemasaran (marketing mix )dari sudut pandang penjual terdiri dari

4P yaitu produk, tempat, harga dan promosi. Selain itu ditambahkan juga bauran

untuk perusahaan jasa yaitu bauran orang, proses dan bukti fisik.

I. Bauran Produk

Produk ialah atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di

dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual

(pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh

pembeli guna memuaskan keinginan konsumen. Produk bukan hanya yang

berwujud saja akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan

jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan dari

konsumen (Alma 2001).

Giant Botani Square sebagai salah satu pengecer tidak hanya memberikan

harga yang murah pada produk-produk yang dijualnya kepada konsumen, namun

juga memberikan pilihan dan koleksi yang beraneka ragam sehingga masyarakat

senang berbelanja di Giant Botani Square. Produk yang dijual di Giant Botani

Square sebanyak 35.000 sampai 50.000 item.

Produk yang menjadi andalan dan sekaligus menjadi kekuatan bersaing

Giant Botani Square adalah produk fresh (segar) yang terdiri dari buah-buahan,

sayur-mayur, daging, ikan dan produk susu. Produk segar menjadi kekuatan

bersaing karena keragaan barang dan harga lebih baik dari ritel modern yang lain.

II. Bauran Harga

Page 101: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Harga adalah nilai dari suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga

berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Harga juga merupakan salah

satu unsur terpenting yang menentukan pasar dan profitabilitas perusahaan.

Penentuan strategi dan kebijakan harga ditentukan oleh bagian

Merchandising (MD) dari pusat Hero. Penentuan harga jual yang ditetapkan

berdasarkan pada daya beli masyarakat, harga pesaing, perilaku barang, dan

kondisi barang. Strategi harga yang dilakukan oleh PT. Hero Supermarket adalah

meliputi strategi penetapan harga, strategi kebijaksanaan harga dan cara-cara

pembayaran kepada pemasok atau pembayaran pembelian.

Kebijaksanaan harga yang digunakan adalah harga psikologis yaitu

menggunakan harga ganjil. Hal ini ditujukan untuk menarik minat konsumen

dalam membeli produk, karena penetapan harga ini dapat mempengaruhi

psikologis konsumen dalam melihat harga jual produk.

Harga beberapa produk yang dijual di Giant Botani Square lebih rendah

dari pada pesaing sedangkan produk yang lain hampir sama dengan harga produk

di ritel modern lain. Untuk memberikan keyakinan kepada konsumen Giant

Botani Square memberikan semacam pemberitahuan atau garansi “ada yang lebih

murah, kami ganti selisihnya 3 kali” dengan tujuan memberikan dampak efek

psikologis yang besar pada perilaku konsumen.

III. Bauran Tempat

Lokasi Giant Botani Square adalah strategis berada di dalam pusat

perbelanjaan Botani Square Bogor yang mudah dijangkau dan dekat Terminal

Bogor. Hal ini dapat memudahkan akses bagi pembeli juga pemasok. PT. Hero

Page 102: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Supermarket berusaha memperluas usahanya dengan membuka cabang-cabang

baru seperti cabang di Yasmin. Swastha (2000) menyatakan bahwa ada tiga aspek

yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang tempat. Aspek tersebut

meliputi sistem transportasi perusahaan, sistem penyimpanan dan pemilihan

saluran distribusi.

Pengangkutan adalah pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur

yang mengambil tempat di antar lembaga-lembaga saluran atau lembaga saluran

dengan konsumen. Sistem pengangkutan atau logistik yang digunakan oleh Giant

Botani Square adalah mengikuti kebijakan dari pusat PT. Hero Super Market Tbk.

Transportasi yang digunakan untuk distribusi barang adalah transportasi darat

dengan menggunakan alat transportasi sendiri yang meliputi mobil box biasa dan

mobil refrigerated yaitu mobil box yang dilengkapi alat pendingin yang

digunakan untuk mengangkut produk fresh. Tetapi sistem pengangkutan untuk

produk tertentu ada juga yang menggunakan alat transportasi pemasok dengan

menggunakan mobil box biasa.

Penyimpanan semua produk PT. Hero Supermarket Tbk. dipusatkan di

Hero Pusat yang berlokasi di Cibitung-Bekasi. Hero Sental Distribusi merupakan

salah satu divisi PT. Hero Supermarket yang berfungsi mengadakan dan

mendistribusikan produk. Sistem sentralisasi ini betujuan untuk memotong biaya

distribusi sehingga harga jual barang yang sampai ke konsumen tidak menjadi

mahal. Selain itu juga penyimpanan dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan

stok pada event-event tertentu misalnya hari besar agama, kekurangan produk dari

pemasok dan lain-lain. Fasilitas yang terdapat di Hero pusat distribusi meliputi

cold storage, unit pengolahan limbah dan peralatan penanganan produk.

Page 103: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Produk-produk yang ada di Giant Botani Square berasal dari Hero pusat

dan juga dari luar Hero pusat. Produk yang beasal dari luar pusat diperoleh dari

pemasok-pemasok. Dalam melakukan kegiatan pembelian dan pemesanan produk,

Giant botani Square menerapkan tiga proses pembelian atau pemesanan yaitu

pembelian tipe A, tipe B dan tipe C.

Tipe A adalah proses pembelian yang pemesanan barangnya dilakukan

oleh kantor Hero pusat. Gerai atau toko mengirimkan daftar barang yang dipesan

ke kantor pusat. Kemudian departemen pembelian PT. Hero Supermarket kantor

pusat menghubungi pemasok untuk memesan barang sesuai jumlah pesanan dari

toko atau gerai. Barang yang dipesan kemudian langsung dikirim oleh pemasok ke

gudang kantor pusat di Cibitung (Hero Sentral Distribusi). Dari pusat distribusi ini

nantinya barang akan dikirimkan ke toko atau gerai. Jenis dan jumlah produk yang

dikirimkan tersebut akan sesuai dengan pesanan yang diterima oleh kantor pusat

dari masing-masing gerai. Pesanan dilakukan Giant Botani Square setiap satu

minggu sekali yaitu setiap hari Kamis dengan sistem estimasi mingguan. Tipe A

disebut Central Purchase-Centre Supply.

Tipe B adalah proses pembelian yang pesanannya tetap dilakukan oleh

kantor pusat kepada pemasok. Tipe ini umumnya dilakukan jika pembeli tipe A

tidak mencukupi jumlah permintaan customer atau stok barang mengalami

kekurangan. Kantor pusat akan mencari pemasok lain di luar pemasok Hero pusat

yang dapat memenuhi permintaan toko atau gerai. Barang yang dipesan oleh pusat

dikirim langsung langsung oleh pemasok ke toko atau gerai yang memesan. Tipe

B disebut dengan Central Purchase-Direct Suplly.

Page 104: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Tipe C adalah proses pembelian langsung kepada pemasok yaitu pemasok

menerima pesanan langsung dari masing-masing gerai dan barang yang dipesan

langsung dikirim ke masing-masing gerai. Tipe C disebut Direct Purchase-Direct

Supply.

Tipe A

TipeB

Giant

Giant

Daftar Pesanan

Dept. Marketing dan Merchandising PT. HeroSupermarket kantor pusat

Pemasok 1 Pemasok nPemasok 2

Gudang Pusat Distribusi PT.Hero Supermarket

Giant

Giant

Daftar Pesanan

Poses Distribusi

Pemasok 1 Pemasok nPemasok 2

Gudang Pusat Distribusi PT.Hero Supermarket

Page 105: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Tipe C

Sumber: Bagian HRD Giant Botani Square Bogor, 2008.

Gambar 7 Tiga Jenis Proses Pembelian PT. Hero Supermarket, Tbk.

IV. Bauran Promosi

Pencapaian penjualan produk yang meningkat, perlu upaya

memperkenalkan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Promosi

merupakan salah satu alat komunikasi pemasaran. Promosi salah satu alat strategi

memasarkan suatu produk dengan cara memberikan informasi yang benar dan

tepat agar masyarakat dapat mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi

konsumen dari produk yang dijual. Promosi harus efektif dan efisien sehingga

merupakan strategi dan senjata agar produk yang ditawarkan dapat laku terjaul.

Program-program promosi yang dilakukan Giant Botani Square terdiri dari:

1. Murah abis

Murah abis merupakan promosi Giant Botani Square melalui iklan. Media

massa yang digunakan untuk memasang iklan adalah radio dan koran yaitu pada

koran Kompas serta Warta Kota. Pemasangan iklan dilakukan setiap hari Jum’at

dan promosi iklan tersebut berlaku selama tiga hari yaitu hari Jum’at, Sabtu dan

Minggu. Penetapan mengenai mengenai barang-barang yang akan dikenakan

promosi dan pemasangan iklan dilakukan oleh divisi Merchandising (MD) pusat.

Pemasang iklan di koran Kompas dipasang dengan satu halaman penuh dan

berwarna sehingga dapat lebih menarik minat konsumen.

Giant DaftarPesanan

Pemasok PengirimanBarang

Giant

Page 106: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

2. Promosi Pasar Segar

Promosi ini dilakukan dengan media katalog sehingga disebut juga sebagai

promosi katalog yang berlangsung selama sepuluh hari. Jumlah katalog yang

dibagikan pada tiap-tiap gerai Giant Botani Square ditentukan oleh MD pusat.

Katalog-katalog tersebut disebarkan oleh tim marketing toko ke masing-masing

ruas kilometer Giant Botani Square yaitu pada ruas setiap 1 km dari Giant Botani

Square dan maksimum 5 km dari Giant Botani Square. Penyebaran juga dilakukan

ke perumahan penduduk dan pinggir-pinggir jalan. Semua item yang berada pada

promosi katalog tersebut akan tercantum pada mailler di masing-masing produk

yang menjadi promosi katalog di toko Giant Botani Square.

3. Instore Promo

Instore Promo yaitu promosi yang dilakukan dengan kebijakan toko.

Kebijakan ini didasarkan pada kondisi toko saat ini, artinya bahwa semua

keputusan kegiatan toko dilakukan oleh toko. Meskipun kantor pusat tidak terlibat

dalam promosi ini tetap dilaporkan kepada pusat kantor pusat. Promosi ini

biasanya diperuntukkan untuk produk-produk yang kualitasnya telah mengalami

penurunan tetapi masih layak untuk dijual yaitu dengan menggolongkan barang

tersebut pada special price, menurunkan atau menaikkan harga produk

berdasarkan permintaan dan stok, pendisplayan serta kegiatan personal selling

lainnya. Pengambilan keputusan ini dibuat oleh DH/ADH masing-masing

departemen.

4. Midnight Sale

Midnight Sale merupakan program promosi yang diselenggarakan pada

minggu terakhir di akhir bulan. Program ini sempat satu tahun berhenti dan mulai

Page 107: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

dilaksanakan kembali pada bulan Agustus 2007. Kegiatan promosi ini

dipublikasikan di koran Kompas. Program promosi ini akan dibuka atau

dilaksanaan dari pukul 22.00-24.00 WIB.

5. Pembelian Dengan Pembelian (PDP) atau Point of Purchasse (POP)

PDP merupakan program promosi dimana konsumen dapat membeli

produk PDP dengan harga tercantum yang telah ditentukan bila konsumen

melakukan belanja minimal Rp 100.00. Program-program promosi lain yang

dilakukan Giant Botani Square adalah kegiatan publisitas melalui hubungan

dengan masyarakat sekitar (Public Relation). Kotler (2000) menyebutkan bahwa

Public Relation menciptakan hubungan yang baik dengan publik, agar masyarakat

memiliki image yang baik terhadap perusahaan. Public Relation dapat membentuk

pandangan yang baik dan mencegah berita-berita yang tidak baik dari masyarakat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain dengan menyerahkan hewan kurban

kepada masyarakat sekitar lokasi Giant Botani Square pada lebaran Idul Adha

tahun lalu dan mengadakan acara nonton bareng sepak bola final Liga Champion

2006 dengan menyediakan proyektor dan layar besar di samping back office Giant

Botani Square.

V. Bauran Proses

Kotler (2000) mennyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan jasa juga

mempertunjukkan kualitas jasa bukti fisik dan penyajian. Bukti fisik suatu

perusahaan sudah pasti terlihat oleh pelanggan, sedangkan yang tidak terlihat oleh

pelanggan adalah keseluruhan proses produksi atau ruang belakang dan sistem

organisasi yang mendukung bisnis jasa yang terlihat.

Page 108: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Bauran proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme

dan rutinitas dimana produk disampaikan kepada konsumen. Kegiatan yang biasa

dilakukan adalah dengan menampilkan produk-produk khusus yang akan

dipromosikan di suatu rak khusus, penataan, pemajangan, pembersihan,

pengecekan oleh quality control dan lain-lain.

VI. Bauran Orang

Penerimaan karyawan melalui seleksi mulai dari tes psikotes, pengetahuan

umum serta interview dan kelengkapan administrasi sampai pada pelatihan yang

dilakukan sebelum diterima menjadi karyawan. Proses-proses tersebut sangatlah

penting karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan dan

motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam keputusan pelanggan.

Sistem pelatihan yang diberikan kepada karyawan berupa Pendidikan

Dasar Usaha Ritel (PDUR) di LCDC mengenai departemen-departemen yang

ditempati masing-masing karyawan selama tiga hari dan Hero Career Program

sebagai pelatihan dalam rangka promosi jabatan yang diadakan setiap satu tahun

sekali.

Motivasi yang dilakukan Giant Botani Square untuk lebih meningkatkan

produktivitas karyawan antara lain dengan pemilihan karyawan teladan setiap

bulannya, breefing karyawan setiap satu minggu sekali dan pemberian segala

informasi yang dibutuhkan karyawan mengenai toko dan aktivitasnya.

Evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap satu tahun sekali. Evaluasi

berupa wawancara dan pengamatan oleh masing-masing atasan. Hasil dari

evaluasi ini adalah berupa kompensasi mengenai kenaikan upah yang dilakukan

Page 109: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

setiap satu tahun sekali yaitu pada bulan April. Penghargaan yang diberikan

kepada karyawan yang memiliki loyalitas tinggi dalam bentuk uang yaitu sebesar

Rp 500.000 bagi karyawan yang telah bekerja selama lima tahun dan berlaku

kelipatannya.

Setiap karyawan di Giant Botani Square wajib memakai seragam dengan

warna seragam yang sesuai dengan departemen atau jabatan yang didudukinya.

Untuk itu setiap karyawan diberikan seragam sebanyak tiga buah dan setiap satu

tahun sekali akan mendapat seragam yang baru sebanyak dua buah. Pembagian

warna seragam Giant Botani Square ditampilkan pada Tabel 13.

Tabel 13 Warna/Jenis Seragam Karyawan Berdasarkan DepartemenJabatan Warna/Jenis seragam

ADH/DH Biru mudaStaff Back Office PutihDepartemen Grocery Biru tua dengan lengan berwarna merahDepartemen Fresh HijauDepartemen GMS KremDepartemen Receiving Abu-abuMe (Maaintanance Engenering) Biru tua polosKasir Kuning dan putihLP (Loss Prevention) Safari hijau

Sumber: Bagian HRD Giant Botani Square Bogor, 2008.

VII. Bauran Bukti Fisik

Lingkungan fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk lingkungan

informasi dan lingkungan toko. Lingkungan informasi dari sebuah toko

menggambarkan semua data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen.

Karakteristik toko yang perlu diperhatikan adalah lokasi toko, layout, musik,

display barang dan kesesakan. Kotler (2000) menyebutkan bahwa setiap toko

mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-

Page 110: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

putar di dalamnya. Setiap toko mempunyai penampilan yaitu ada yang kotor,

menarik, megah dan suram.

Giant Botani Square memberikan fasilitas fisik seperti toilet, lift,

pendingin ruangan (AC), sarana parkir dan lain-lain untuk memberikan

kemudahan berbelanja. Giant Botani Square juga memperhatikan kebersihan,

keamanan, pemilihan warna lampu penerangan di setiap toko dan pemberian

musik untuk melengkapi kenyamanan toko. Musik yang diperdengarkan di Giant

Botani Square umumnya adalah jingle Giant Botani Square dan musik-musik

yang sedang tenar.

6.3 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis Lingkungan eksternal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor

yang terdapat di luar perusahaan guna mengetahui peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Faktor-faktor tersebut dibagi berdasarkan tiga kelompok

yaitu: lingkungan makro (jauh), lingkungan mikro (operasional) dan lingkungan

industri Robinson, (1997).

6.3.1 Lingkungan Makro (Jauh)

Lingkungan makro (jauh) mempengaruhi kinerja dari bisnis ritel pada

Giant Botani Square. Lingkungan makro ini tidak dapat ditangani atau diatur oleh

perusahaan karena sifatnya adalah eksternal yang meliputi ekonomi, teknologi,

politik dan hukum serta sosial budaya dan demografi.

A. Ekonomi

Page 111: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Bisnis ritel atau eceran merupakan rantai terakhir dari kegiatan pemasaran.

Menurut Kotler (2000) bisnis ritel adalah sebagai “Muara” dari seluruh barang

diproduksi, dengan demikian bisnis ritel memiliki posisi yang strategis dalam

struktur perekonomian yaitu jumlah rumah tangga, tingkat pengeluaran penduduk

dan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai dasar pengukuran pertumbuhan

ekonomi.

Ketidakstabilan kondisi perekonomian Indonesia saat ini memberikan

pengaruh terhadap kecendrungan iklim usaha yang tidak menentu. Hal ini

menyulitkan perusahaan dalam membuka peluang investasi bagi para calon

investor yang ditujukan sebagai penambahan akses modal dalam memperluas

usahanya.

Tabel 14 Produk Domestik Regional Pedagang Besar dan Eceran Kota Bogor AtasHarga Dasar Konstan Tahun 2003-2006

Tahun Nilai (Rp Milyar)2003 785.458,052004 818.480,372005x

854.319,792006xx

917.048,07Sumber: BPS Kota Bogor, 2008.Keterangan: (x) : Angka perbaikan (xx) : Angka Sementara

Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa Pendapatan Nasional Rill (GNP Rill),

kota Bogor yang merupakan indikator kesejahteraan ekonomi terjadi peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun 2003 GNP Rill per kapita kota Bogor sebesar Rp

784.458,05 miliar. Pada tahun 2004 mengalami peningkatan menjadi Rp

818.480,37 miliar, pada tahun 2005 mengalami peningakatan sebesar Rp

854.319,79.

B. Teknologi

Page 112: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Teknologi merupakan salah satu unsur penting dalam suatu industri yang

selalu mengalami perkembangan. Perkembangan ini menuntut perusahaan selalu

mengikuti perkembangan teknologi dan melakukan inovasi, baik perusahaan yang

bergerak dalam bidang produksi maupun perusahaan jasa agar dapat bersaing

dalam sebuah industri.

Kemajuan yang terjadi antara lain teknologi komputer, komunikasi,

transportasi, pengolahan produk primer serta pengemasannya. Perkembangan

teknologi ini akan sangat berpengaruh terhadap kerja manusia.

Teknologi komputer saat ini bukan suatu hal yang baru dalam sebuah

industri. Penggunaan komputer dapat membantu pekerjaan dengan lebih mudah,

akurat, efektif dan efisien.

Perusahaan yang bergerak di bidang ritel seperti Giant Botani Square,

komputer digunakan sebagai pengawasan terhadap stok barang yang dikenal

dengan nama Electronical Data Processing (EDP) serta penggunaan cash register

dalam melakukan transaksi. Sitem EDP dan penggunaan cash register telah

digunakan oleh Giant Botani Square dan bisnis ritel besar lainnya.

Perkembangan di bidang komunikasi dan trasportasi memudahkan

kegiatan pemasaran suatu produk yang dihasilkan suatu industri. Pemesanan dan

pengiriman barang bisa dilakukan dari tempat yang jauh dan konsumen dapat

dijangkau akan lebih luas. Melalui perkembangan teknologi, transaksi keuangan

dapat dilakukan dari tempat yang berbeda dengan memanfaatkan fasilitas on-line

perbankan.

Inovasi terhadap produk harus terus dilakukan, agar produk tersebut dapat

bersaing pada saat dipasarkan. Produk yang bersaing di pasar tidak terlepas dari

Page 113: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

teknologi yang digunakan dalam pengolahan dan pengemasan agar menarik bagi

konsumen, karena kebutuhan konsumen akan kepuasan barang yang ingin mereka

konsumsi terus meningkat setiap saat.

C. Politik dan Hukum

Pasar modern semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan

kebutuhan manusia yang semakin meningkat khususnya masyarakat yang tinggal

di perkotaan. Perkembangan pasar modern ini perlu mendapat perhatian serius

dari pemerintah supaya terjadi persaingan yang sehat antara ritel modern dan ritel

tradisional. Pasar ritel tradisional yaitu pedagang kecil dan menengah perlu

ditangani secara koordinatif karena mempunyai peranan yang sangat strategis

dalam memperkokoh dan menumbuhkan tatanan perdagangan nasional.

Bisnis ritel modern menjual barang-barangnya dalam jumlah yang sangat

besar, sehingga dapat menekan harga jual kepada konsumen. Hal tersebut

membuat pasar tradisional dapat tersingkir dari persaingan ritel dengan bisnis

modern. Oleh karena itu pemerintah melindungi keberadaan pasar tradisional

dengan mengeluarkan keputusan bersama Menteri Perindustrian Perdagangan dan

Menteri Dalam Negeri No. 145/mpp/kep 5297 dan No. 57 tahun 1997,

menetapkan keberadaan pasar modern wajib ikut menumbuh kembangkan

kegiatan pasar tradisional dan usaha kecil dan menengah melalui kemitraan.

Pemerintah juga mengelurkan kebijakan mengenai Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) melalui Peraturan Pemerintah No. 75/1991 dan SK Menteri

Keuangan No. 1289/kmk.04/191, yang diberlakukan bagi pedagang eceran dan

pasar swalayan yang beromset kotor Rp 1 Milyar ke atas dalam setahunnya.

Page 114: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

D. Sosial Budaya dan Demografi

Perkembangan usaha ritel modern tidak terlepas dari perubahan sosial

budaya yang berubah di masyarakat. Perubahan sosial budaya ini dipengaruhi oleh

kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat. Pengaruh modernisasi

sangat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat memiliki hubungan

dan pengaruh besar terhadap perkembangan bisnis ritel. Perubahan sosial budaya

yang terjadi antara lain dengan bertambahnya jumlah rumah tangga, sehingga

jumlah penduduk juga akan bertambah. Pertambahan penduduk akan berpengaruh

terhadap pola konsumsi dan kebutuhan terhadap barang-barang konsumsi.

Pertambahan jumlah penduduk juga menyebabkan perubahan demografi yaitu

semakin meningkatnya pemukiman penduduk terutama pada daerah pinggiran

kota. Perubahan-perubahan tersebut memberikan peluang kepada pelaku bisnis

ritel untuk berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat

tersebut.

Jumlah penduduk kota Bogor yang meningkat dari tahun ke tahun

ditampilkan pada Tabel 15 merupakan peluang bagi pelaku bisnis ritel khususnya

yang beroperasi di wilayah Bogor. Jumlah penduduk kota Bogor tahun 2005

adalah 850.085 jiwa dan pada tahun 2006 meningkatnya menjadi 879.166 jiwa

terjadi peningkatan sebesar 0,210 persen.

Faktor lain yang memberikan peluang pada bisnis ritel modern adalah

semakin meningkatnya jumlah wanita bekerja di luar rumah sebagai salah satu

penyumbang pendapatan dalam rumah tangga. Bisnis ritel modern yang

memberikan sistem belanja cepat, lengkap dan nyaman memudahkan wanita

Page 115: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

bekerja tersebut dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan

keluarganya.

Tabel 15 Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2002-2006 (Diolah)No Tahun Jiwa Peningkatan (%)1 2006 879.166 0,212 2005 850.085 0,2033 2004 831.571 0,1994 2003 820.707 0,1965 2002 789.423 0,189

Sumber: BPS Kota Bogor, 2008.

6.3.2 Lingkungan Mikro (Operasional)

Lingkungan mikro Giant Botani Square terdiri dari pemasok, pelanggan

dan pesaing.

A. Pemasok

Pemasok adalah individu dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan

sumberdaya yang dibutuhkan perusahaan. Produk yang dijual oleh Giant sebesar

90 persen adalah produk lokal dan etnik. Pemasok utama adalah: PT. Unilever

Indonesia, PT. Indofood, PT. Sayap Mas Utama (Wings), PT. Sentra Rasa Harum.

PT. Unilever adalah sebuah perusahaan produsen produk-produk makanan

dan non-makanan dan juga distributor dari produk-produk yang dihasilkannya.

Produk yang dihasilkan antara lain adalah Sari Wangi, Royco, Blue Band, sabun

mandi Lux, pepsodent, Close-Up, Sunsilk, Rinso, dan lain-lain. PT. Indofood

memasok produk-produk makanan seperti Indomie, Supermie, Kacang Garuda,

Nutri Sari, Promina dan lain-lain.

Page 116: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

B. Pelanggan

Giant Botani Square menetapkan target pasar dari perusahaan adalah

masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas. Hasil kuisioner dari responden

Giant Botani Square bahwa responden yang mempunyai penghasilan Rp

3.000.000-Rp 5.000.000 sebanyak 44 orang atau 50% dari total responden.

Penghailan Rp 5.000.000-Rp 8.000.000 sebanyak 9 orang atau 11,25 persen dari

total responden. Penghailan Rp 8.000.000 ke atas sebanyak 10 orang atau 12,50

persen dari total responden.

C. Pesaing

Matahari Ekalokasari adalah pesaing utama Giant Botani Square karena

nilai dari beberapa atribut dan sub atribut Matahari Ekalokasari lebih tinggi dari

pada Giant Botani Square, tetapi dari keseluruhan atribut yang dinilai Giant

Botani Square memiliki nilai yang paling tinggi. Nilai atribut Matahari yang lebih

tinggi dari Giant Botani Square adalah Pelayanan dan kepuasan setelah transaksi,

promosi dan iklan di media, potongan harga. Matahari dijadikan sebagai pesaing

utama Giant Botani Square karena Matahari merupakan perusahaan ritel modern

berskala nasional. Menurut Bapak Tajuddin bagian HRD Giant Botani Square

semua perusahaan ritel yang ada di Bogor merupakan pesaing utama dari Giant.

6.3.3 Lingkungan Industri

Lingkungan industri terdiri dari ancaman pendatang baru, daya penawaran

pembeli, daya penawaran pemasok, ancaman produk substitusi, persaingan antar

industri.

Page 117: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

A. Ancaman Pendatang Baru

Bisnis ritel pasar swalayan termasuk ke dalam kategori industri yang

terfragmentasi (Porter 1997), oleh karena itu membuka usaha tersebut

memerlukan usaha yang besar. Hal ini berkaitan dengan modal yang diperlukan

relatif besar, dengan demikian ancaman masuk dari industri ritel pendatang baru

sangat besar.

Pelaku bisnis ritel terdiri dari pedagang kecil yang menjual barang di kaki

lima, kios kecil, sampai pedagang menengah dan besar yang memanfaatkan

pertokoan atau mall. Bisnis ritel besar dan menengah saat ini bukan hanya

terdapat di kota besar seperti ibu kota provinsi saja, tetapi sudah mulai memasuki

kota-kota kecil. Perusahaan-perusahaan ritel skala nasional mulai memasuki pasar

di Kabupaten dan Kotamadya, seperti halnya di kota Bogor. Khusus untuk

perusahaan ritel berskala nasional, mereka memiliki sumberdaya manusia dan

permodalan yang sangat kuat.

Selain usaha ritel yang memiliki luas toko yang besar, kini mulai

bermunculan usaha ritel yang memiliki jaringan yang luas dengan memanfaatkan

toko tidak terlalu luas tetapi berada di daerah pemukiman penduduk seperti Mini

Market, Alfa Mart dan Indomeret.

B. Daya Penawaran Pembeli

Berdasarkan hasil kuisioner responden Giant Botani Square diketahui

karakteristik pembeli berdasarkan jenis kelamin 67,50 persen adalah wanita, Usia

responden sebesar 35 persen berumur 30-40 tahun. Pekerjaan 20 persen karyaan

swasta. Pendidikan terakhir SLTA/sederajat 40 persen. Status dalam kelurga

Page 118: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

adalah ibu rumah tangga sebanyak 55 persen. Penghasilan per bulan Rp

3.000.000-Rp 5.000.000 adalah 50 persen. Pengeluaran per bulan sebesar Rp

3.000.000-Rp 5.000.000 adalah 50 persen. Frekuensi berbelanja 35 persen adalah

1 kali sebulan. Jumlah transaksi dalam 1 kali berbelanja adalah 35 persen sebesar

Rp 350.000-Rp 500.000.

Kepuasan pembeli adalah hal yang sangat penting bagi Giant Botani

Square. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan pelanggan Giant

Botani Square memberikan pelayanan yang baik pada saat melakukan pembelian

dan setelah transaksi. Giant dan pihak manajemen Botani Square memberikan

fasillitas-fasilitas penunjang dalam berbelanja seperti tempat parkir yang

memadai, kamar kecil/toilet dan lain-lain. Persaingan usaha ritel sangat ketat

karena bagi pembeli berbelanja di ritel modern bukan hanya sekedar mencari

barang untuk memenuhi kebutuhan tetapi ingin mendapatkan kepuasan dalam

berbelanja.

C. Daya Penawaran Pemasok

Bisnis ritel merupakan bisnis yang mendapat pasokan barang lebih dari

satu pemasok. Keterkaitan perusahaan terhadap pemasok sangat besar, sehingga

perlu dijalin hubungan yang baik dengan para pemasok. Giant Botani Square tidak

hanya menjalin hubungan dengan satu perusahaan pemasok sehingga tidak

tergantung dengan satu pemasok. Giant dalam hal ini Hero selalu berusaha

menjalin hubungan yang baik dengan pemasok terutama kepada pemasok-

pemasok yang memiliki kontribusi besar. Pemasok tidak hanya berasal dari Kota

Bogor, tetapi dari luar Bogor dalam satu provinsi atau luar provinsi.

Page 119: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

D. Produk-produk substitusi

Produk-produk substitusi yang tersedia dalam jumlah besar akan

memberikan kemudahan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk tertentu

dan sangat mempengaruhi keinginan dan keputusan dalam mengkonsumsi suatu

barang. Toko, warung dan pasar tradisional merupakan ancaman bagi pasar

modern khususnya Giant Botani Square.

Selain melakukan pembelian di pasar modern, masyarakat diberikan

pilihan untuk melakukan pembelian di pasar tradisional, warung dan toko.

Pembelian pada pasar tradisional dilakukan dengan melakukan tawar-menawar

sedangkan di bisnis ritel modern biasanya harga sudah pasti seperti yang tertera

pada barang. Harga yang pasti ini menjadi kelebihan pada bisnis modern, karena

pada umumnya konsumen bisnis modern umumnya adalah berpenghasilan

menengah ke atas yang tidak terlalu mementingkan harga tetapi kenyamanan

berbelanja yang diutamakan.

Pasar modern bukan berarti tidak mempunyai kelebihan lain misalnya

kelengkapan barang, pelayanan yang baik, adanya fasilitas pendukung dan lain-

lain. Kegiatan promosi itu pasar modern harus dilakukan dengan baik agar

menarik minat dari para pembeli.

E. Persaingan Antar Industri

Industri ritel di Indonesia semakin berkembang pesat, banyak pelaku-

pelaku bisnis ritel bermunculan dengan menawarkan berbagai konsep. Bisnis ritel

muncul yang memanfaatkan Plaza, Mall, International Trade Centre (ITC) dan

Hypermarket, ada juga usaha ritel factory outlet sebagai perpanjangan tangan dari

Page 120: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi. Pemasaran produk yang

menggunakan toko, ada juga yang memanfaatkan internet sebagai sarana

pemasaran yang dikenal dengan E-retailing atau E-commerce serta pemasaran

sistem jaringan kerja bertingkat atau dikenal dengan Multi Level Marketing

(MLM).

Pelaku-pelaku ritel asing sekarang mulai muncul di dalam negeri.

Perusahaan ritel asing yang membuka usahanya dalam negeri membawa dampak

positif dan negatif bagi perkembangan ritel. Dampak positifnya adalah memacu

perusahaan ritel lokal untuk terus bersaing dan meningkatkan kualitasnya agar

dapat bertahan terus di industri ritel. Dampak negatif adalah menciptakan

persaingan yang kurang seimbang karena adanya akses ke sumber pendanaan

sehingga harga lebih murah.

6.4 Formulasi dan Pemilihan Alternatif Strategi

Formulasi diperoleh dari analisis SWOT yaitu identifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Formulasi strategi juga dilakukan

melalaui identifikasi faktor internal, dan eksternal. Pemilihan alternatif strategi

dilakukan melalui pemilihan alternatif strategi yang paling baik melalui matrik

QSPM.

6.4.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dimiliki oleh Giant Botani Square.

A. Identifikasi Kekuatan

Page 121: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Giant Botani Square merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

bisnis ritel yang beroperasi di kota Bogor. Letak lokasi Giant Botani Square

adalah strategis yaitu dekat dengan Terminal Barananggsiang sehingga akses

untuk konsumen dan pemasok sangat mudah ke lokasi.

Harga-harga produk yang ditawarkan di Giant Botani Square lebih rendah

dari pesaingnya khususnya untuk produk-produk fresh dan produk lainnya.

Sumberdaya manusia yang handal dan solid merupakan salah satu

kekuatan dari Giant Botani square. Kekuatan sumberdaya yang dimiliki meliputi

karyawan yang berkompeten yang sesuai dengan bidangnya, hal ini diperkuat dari

proses penerimaan atau seleksi karyawan yang ingin menjadi karyawan di Giant

yang diutamakan adalah pengalaman dari calon karyawan.

Giant Botani Square secara umumnya memiliki citra yang baik sesuai

dengan citra baik yang dimiliki oleh induk dari Giant yaitu PT. Hero Supermarket,

Tbk. Citra perusahaan diperkuat dari kepedulian dalam hal fungsi sosial yaitu

menyumbang yayasan kurang mampu (fakir miskin), membantu pengembangan

koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan, menyelenggarakan perayaan

keagamaan, hari kemerdekaan, dan lain-lain.

Kekutatan lain yang dimiliki Giant adalah tidak ada permasalahan dengan

permodalan. Sumber permodalan Giant berasal dari dalam perusahan (Head

Office) dan dari luar perusahaan. Sumber dari dalam perusahaan yaitu setiap bulan

Giant Botani Square mendapatkan uang modal sebesar Rp 40 juta yang terdiri dari

Rp 10 juta berupa patty cash (dana segar) untuk biaya operasional toko, Rp 20

juta untuk modal kasir dan Rp 10 juta untuk brankas yang biasa digunakan untuk

penukaran uang-uang kecil. Dana dari luar berasal dari uang pembelian

Page 122: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

konsumen, uang sewa area toko kepada pihak luar, serta uang penjualan kardus-

kardus bekas. Dana segar yang telah habis dan tidak mencukupi kegiatan

operasioanal, toko dapat mengajukan klaim atas dana segar kepada Head Office

tiga kali dalam seminggu.

Produk pada divisi Fresh merupakan produk andalan yang menjadi

kekuatan Giant dalam persaingan ritel di Bogor. Produk fresh (segar) yang

menjadi kekuatan terdiri dari buah-buahan, sayur-mayur, daging, ikan dan produk

susu. Produk segar menjadi kekuatan bersaing karena keragaan barang dan harga

lebih baik dari ritel modern yang lain.

B. Identifikasi Kelemahan

Giant Botani Square dalam penentuan strategi penjualan harus

memberikan pengajuan kepada Hero pusat, sehingga membutuhkan waktu dalam

persetujuannya. Hasil wawancara dengan Bapak Tajuddin bahwa Giant Botani

Square pernah melakukan pengajuan strategi penjualan berupa cleren sell dan jual

murah melalui divisi fresh kepada Hero pusat. Tetapi persetujuan dari pusat

membutuhkan waktu dalam persetujuan dari pusat. Tujuan dari pengajuan strategi

penjualan yang dilakukan oleh Giant Botani Square karena adanya fluktuasi harga

pada produk-produk yang ada pada divisi fresh.

Penentuan jumlah karyawan di Giant Botani Square adalah wewenang dari

Hero pusat. Karyawan pada jabatan Cashier saat ini jumlahnya kurang dari

standar kebutuhan yang telah ditetapkan. Jumlah aktual karyawan untuk jabatan

Cashier adalah 48 orang sedangkan standarnya adalah 55 orang.

C. Identifkasi Peluang

Page 123: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Perkembangan bisnis ritel merupakan peluang besar bagi perusahaan dan

pemilik modal khususnya di kota Bogor. Pola konsumsi masyarakat yang terus

berubah menjadi peluang bagi tumbuhnya usaha ritel modern. Kebiasaan

masyarakat mengunjungi pasar-pasar trdisional sedikit demi sedikit beralih ke

pasar modern, karena pasar memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih baik kepada

konsumen.

Usaha atau bisnis ritel hubungan baik dengan pemasok merupakan suatu

hal yang penting, karena produk yang dijual bermacam-macam sehingga

hubungan dengan pemasok juga tidak hanya satu. Jumlah penduduk yang terus

meningkat juga menjadi peluang untuk bisnis ritel, karena semakin banyak jumlah

penduduk maka kebutuhan suatu barang juga semakin meningkat.

D. Identifikasi Ancaman

Kondisi perekonomian yang tidak stabil menyebabkan menurunnya PDRB

khususnya untuk wilayah Bogor. Laju inflasi yang tinggi, nilai tukar dolar yang

berfluktuasi akan berpengaruh terhadap harga barang, yang sedikit banyaknya

berpengaruh pada kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan hal tersebut

kondisi perekonomian Indonesia secara umum bisa dikatakan tidak stabil,

ditambah dengan keamanan, politik yang tidak dapat diprediksi.

Kenaikan harga BBM, tarif listrik, air dan telepon sedikit banyaknya akan

menjadi ancaman bagi usaha ritel, karena pengeluaran masyarakat terhadap BBM,

listrik, air dan telepon akan lebih besar.

Semua bisnis ritel modern dan tradisional dijadikan pesaing oleh Giant

Botani Square, tetapi pesaing berskala nasional menjadi suatu ancaman yang

Page 124: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

serius. Perusahaan usaha ritel berskala nasional mempunyai kelebihan pada

permodalan yang kuat.

Bertambahnya jumlah bisnis eceran di daerah pemukiman akan menjadi

menjadi ancaman bagi Giant Botani Square. Bisnis ritel ini memanfaatkan lahan

yang tidak terlalu besar tetapi dekat dengan pemukiman penduduk misalnya: mini

market, Alfa Mart, Indo Mart dan lain-lain. Selain itu produk substitusi juga

menjadi ancaman bagi Giant misalnya factory outlet, yang memproduksi dan

menjual langsung kepada konsumen akhir.

6.4.2 Matrik IFE dan EFE

Matrik IFE digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan utama sedangkan Matrik EFE berisi peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan.

A. Matrik Internal Factor Evaluation (Matrik IFE)

Alat perumusan strategi Matrik IFE digunakan untuk merangkum dan

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dari Giant Botani Square. Matrik

IFE diperoleh berdasarkan identifikasi keuatan dan kelemahan dalam analisis

SWOT. Kekuatan Giant Botani Square adalah lokasi Strategis, harga di bawah

pesaing, SDM yang handal dan solid, memiliki citra yang baik, sistem seleksi

karyawan yang baik, tidak ada masalah dengan permodalan, produk pada divisi

fresh yang sangat lengkap, Informasi Teknologi (IT) yang baik.

Page 125: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Penetapan bobot dan rating dilakukan dengan bersama-sama dengan pihak

perusahaan yang dijadikan sebagai responden yang terdiri dari manajer Divisi

Grocery, bagian HRD dan Store manajer.

Berdasarkan hasil analisis matrik IFE, diperoleh jumlah skor rata-rata

untuk faktor kunci Internal adalah sebesar 2,716 yang artinya kemampaun

perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi

kelemahan internal perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan matrik IFE Tabel 16 terlihat bahwa harga di

Giant Botaqni Square lebih murah dari pesaing dengan jumlah skor 0,360. Produk

yang ada pada divisi fresh ledih lengkap jika dibandingkan dengan pesaing

dengan jumlah skor 0,345. Citra perusahaan yang baik merupakan kekuatan yang

harus dipertahankan untuk membuat image perusahaan sangat baik di benak

konsumen, sehingga diharapkan kedepannya pelanggan loyal terhadap

perusahaan. Sistem seleksi karyawan dengan skor 0,307 merupakan kekuatan

penting karena seleksi karyawan yang baik akan mencerminkan kualitas karyawan

yang akan dimiliki perusahaan. Permodalan yang dimiliki Giant Botani Square

sangat baik, sumbernya terdiri dari pusat dan dari Giant Botani Square sendiri.

Skor dari permodalan yang diperoleh adalah 0,302.

Tabel 16 Matriks Internal Factor Evaluation Giant Botani SquareFaktor Internal Bobot Rating SkorKekuatan

A. Lokasi Strategis 0,078 3,000 0,233B. Sistem seleksi karyawan yang baik 0,084 3,667 0,307C. Informasi Teknologi (IT) yang baik 0,098 3,000 0,294D. Memiliki citra yang baik 0,087 3,667 0,320E. Harga di bawah pesaing 0,120 3,000 0,360F. Tidak ada masalah dengan permodalan 0,091 3,333 0,302G. SDM yang handal dan solid 0,096 3,000 0,288

H. Produk pada divisi fresh yang sangat lengkap 0,115 3,000 0,345Kelemahan

Page 126: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

I. Penentuan strategi penjualan ditentukan dari pusat 0,107 1,333 0,143

J. Penentuan jumlah karyawan harus dari pusat 0,124 1,000 0,124

Total 2,716

Hasil yang diperoleh dari matrik IFE untuk kelemahan yang dimiliki Giant

Botani Square adalah penentuan strategi penjualan ditentukan dari pusat.

Penentuan strategi penjualan menjadi kelemahan perusahaan karena sistem

kebijakan harus dari pusat. Alasan dijadikan kelemahan karena Giant Boatani

Square mempunyai suatu strategi yang dianggap cocok untuk diterapkan untuk

kepentingan internal perusahaan, tetapi harus meminta persetujuan dahulu dari

pusat sehingga membutuhkan waktu dalam persetujuannya. Skor dari kelemahan

penentuan strategi penjualan adalah 0,143. Kelemahan yang kedua adalah

penentuan jumlah karyawan dari pusat. Skor yang diperoleh adalah 0,124.

B. Matrik External Factor Evaluation (Matrik EFE)

Matrik EFE berisi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat

perumusan strategi Matrik EFE digunakan untuk merangkum dan ancaman utama

dalam suatu usaha. Matrik EFE dapat membantu ahli strategi dalam mengevaluasi

pasar dan industri. Pemberian bobot pada matrik EFE sama seperti pemberian

bobot pada matrik IFE. Proses Pembobotan pada matrik EFE ini dapat dilihat

pada Tabel 17.

Berdasarkan hasil analisis matrik EFE, diperoleh jumlah skor rata-rata

untuk faktor kunci eksternal adalah sebesar 2,620 yang artinya kemampuan

perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman-

ancaman yang dihadapi oleh perusahaan berada pada kondisi sedang.

Tabel 17 Matrik Eksternal Factor Evaluation Giant Botani Square

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Page 127: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Pada Tabel 17 terlihat bahwa jumlah penduduk yang terus meningkat

merupakan skor yang paling besar dari peluang yang dimiliki perusahaan(0,375).

Pada tahun 2005 jumlah penduduk kota Bogor adalah 850.085 orang sedangkan

pada tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi 879.166 orang. Peningkatan

jumlah penduduk ini menjadi peluang bagi bisnis eceran. Perkembangan bisnis

eceran merupakan skor peluang kedua terbesar yaitu 0,347. Pola konsumsi

masyarakat yang berubah mempunyai skor 0,301, sedangkan peluang hubungan

baik dengan pemasok adalah 0,271. Bisnis ritel sangat tergantung dengan

hubungan yang baik dengan pemasok, oleh karena itu hubungan yang telah

terjalin baik dengan pemasok menjadikan peluang yang perlu dimanfaatkan untuk

ke depannya. Kondisi perekonomian tidak stabil mempunyai skor 0,347.

Faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan dalam industri ritel

modern di kota Bogor, adalah sebagian berasal dari pesaing. Ancaman utama

berdasarkan matriks EFE yang dihadapi perusahaan adalah pesaing berskala

nasional dengan skor 0,417. Pesaing berskala nasional memiliki kelebihan dari

segi pendanaan, manajemen yang terpusat dan promosi di berbagai media yang

lebih gencar. Kenaikan harga BBM, tarif listrik, air dan telepon dengan skor 0,354

Peluang

A Perkembangan bisnis eceran 0,083 3,667 0,306B Pola konsumsi masyarakat yang berubah 0,090 3,333 0,301C Hubungan baik dengan pemasok 0,090 3,000 0,271

D Jumlah penduduk yang terus meningkat 0,125 3,000 0,375

Ancaman

E Kondisi perekonomian tidak stabil 0,104 3,333 0,347F Kenaikan harga BBM, tarif listrik, air dan telepon 0,118 3,000 0,354G Pesaing berskala nasional 0,139 3,000 0,417H Menjamurnya bisnis eceran di daerah pemukiman 0,125 1,000 0,125

I Ancaman produk substitusi 0,125 1,000 0,125Total 2,620

Page 128: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

menjadi ancaman baik untuk perusahaan dan juga dari kemampuan daya beli

masyarakat. Ancaman yang lain adalah menjamurnya bisnis eceran di daerah

pemukiman mempunyai skor 0,125 sedangkan ancaman produk substitusi

mempunyai skor 0,125.

6.4.3 Matrik Internal-Eksternal (IE)

Tahap selanjutnya dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan

sebelumnya, maka akan lebih dipertajam dengan analisis internal dan eksternal

yang menghasilkan matrik Internal-eksternal (IE), sehingga dapat diketahui posisi

perusahaan. Matrik ini selanjutnya bisa digunakan untuk mempermudah dalam

memberikan pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang lingkungan

internal maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan

suatu kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan internal.

Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif

strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahaan yang terjadi dalam industri

ritel modern di kota Bogor. Dengan nilai matrik IFE sebesar 2,716 maka Giant

Botani Square memiliki faktor internal yang berada pada kondisi rata-rata dalam

melakukan kegiatan bisnis ritel di kota Bogor. Nilai matrik EFE sebesar 2,620

memperlihatkan respon yang diberikan oleh perusahaan terhadap lingkungan

eksternal tergolong sedang.

Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal

dipetakan ke dalam matrik IE, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada sel V

Gambar 8. Pada sel ini strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah

pertahankan dan pelihara (hold and maintain) yang terdiri dari strategi penetrasi

pasar dan pengembangan produk.

Page 129: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Gambar 8 Matrik Internal-Eksternal (IE) Giant Botani Square

Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar

untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang

lebih gencar (David, 2002). Strategi ini banyak digunakan tersendiri dan juga

dengan kombinasi dengan strategi yang lain. Penetrasi pasar termasuk menambah

jumlah wiraniaga, menambah iklan, menawarkan barang promosi penjualan atau

menambah publisitas.

Strategi pengembangan produk adalah mencari kenaikan penjualan dengan

memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru.

Pengembangan produk biasanya dilakukan pada usaha yang bergerak di bidang

produksi, pengembangan produk memerlukan pengeluaran yang sangat besar

untuk penelitian dan pengembangan. Pengembangan produk untuk usaha ritel

biasanya terfokus pada perbaikan jasa atau menambah jasa baru dalam bentuk

pelayanan atau fasilitas-fasilitas fisik yang menunjang kemudahan berbelanja.

Skor IFE 2,716

Kuat Rata-rata Lemah 3.0-4.0 2.0-2.99 1.0-1.99

4 3 2 1

Tinggi I II III

Skor 3.0-4.0 Tumbuh dan Bina Tumbuh dan BinaPertahankan dan

PeliharaE 3FE Sedang IV V VI

2,620 2.0-2.99 Tumbuh dan BinaPertahankan dan

PeliharaPanen atauDivestasi

2

Lemah VII VIII IX

1.0-1.99Pertahankan dan

PeliharaPanen atauDivestasi

Panen atauDivestasi

1

Page 130: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Strategi yang dihasilkan pada matrik IE hanya menghasilkan alternatif

strategi secara umum tanpa adanya implementasi strategi yang lebih teknis pada

tingkat perusahaan. Oleh karena itu matrik IE dilengkapi oleh matrik SWOT yang

berupa langkah-langkah kongkrit yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan

berdasarkan pengembangan dari matrik IE.

6.4.4 Matriks SWOT

Analisis menggunakan matrik SWOT adalah indentifikasi sistematis atas

kondisi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan serta

lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan perusahaan dapat menyusun strategi

bersaing berdasarkan kombinasi antara faktor-faktor internal dan eksternal yang

telah disajikan dalam matrik IFE dan EFE, sehingga pada akhirnya didapatkan

strategi yang sesuai berdasarkan posisi dan kondisi perusahaan.

Strategi ini terdiri dari strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi

WT. Hasil analisis matrik SWOT Giant Botani Square dapat dilihat pada Tabel

18. Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan empat alternatif strategi

yang terdiri dari : Strategi S-O, Strategi S-T, Strategi W-O, Strategi W-T.

A. Strategi S-O (Strengths-Opportunities)

Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada guna memperoleh

keuntungan perusahaan. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan

pada strategi S-O yaitu:

Page 131: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

a) Memperluas target pasar dengan mencari lokasi yang strategis untuk

membuka gerai yang baru (S1,S4,S6,O1,O4)

b) Meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan di media terhdap iklan

perusahaan dan produk (S2,S3,S7,S8,O1,O2,O4)

c) Menambah variasi produk dan meningkatkan kualitas produk khususnya

produk pada divisis fresh dengan bekerjasama dengan pemasok

(S1,S2,S4,S7,O1,O2,O3,O4)

B. Strategi S-T (Strengths-Threats)

Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari

ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal

yang ada. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-T:

a) Menambah penerapan strategi harga ganjil atau psikologis pada produk

khususnya produk fresh (S2,S4,S6,S7,S8,T3,T4,T5)

b) Membuka toko dengan ukuran tidak terlalu besar di daerah pemukiman

penduduk/komplek perumahan (S1,S2,S6,S7,T3,T4,T5)

c) Meningkatkan sistem komputer jaringan antar divisi untuk pengontrolan

pasokan dan persediaan barang agar komunikasi terjalin dengan baik

(S3,S5,S8,T3,T4,T8)

Tabel 18 Formuasi Strategi Giant Boatani Square menggunakan Matriks SWOTSTRENGHTS (S)

1. Lokasi Strategis2. Harga di bawah pesaing3. SDM yang handal dan solid4. Memiliki citra yang baik5. Sistem seleksi karyawan baik6. Tidak masalah dengan

permodalan7. Produk fresh yang lengkap8. Informasi Teknologi yang baik

WEAKNESS (W)1. Penentuan strategi penjualan

dari pusat2. Penentuan jumlah karyawan

dari pusat

Page 132: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

OPPORTUNITIES (O)1. Perkembangan bisnis

eceran2. Pola konsumsi

masyarakat berubah3. Hubungan baik dengan

pemasok4. Jumlah penduduk terus

meningkat

STRATEGI S-O1. Memperluas target pasar dengan

mencari lokasi strategis untukmembuka gerai baru(S1,S4,S6,O1,O4)

2. Meningkatkan promosi denganmemperbanyak iklan perusahaandan produk(S2,S3,S7,S8,O1,O2,O4)

3. Menambah variasi produk,meningkatkan kualitas produkkhususnya produk fresh untukbekerjasama dengan pemasok(S1,S2,S4,S7,O1,O2,O3,O4)

STRATEGI W-O1.Mendirikan divisi

Sumberdaya manusia untukmeningkatkan kualitaskaryawan dan mendapatkankaryawan yang lebihberkualitas (W2,O1,O4)

2. Membuat perencanaanstrategi penjualan jangkapendek, menengah, panjangyang cocok untukinternal/gerai(T1,O1,O2,O3,O4)

THREATS (T)1. Kondisi perekonomian

tidak stabil2. Kenaikan harga BBM,

tarif listrik, air, telepon3. Pesaing berskala

nasional4. Menjamurnya bisnis

eceran5. Ancaman produk

substitusi

STRATEGI S-T1. Menambah strategi harga ganjil

pada produk khususnya produkfresh (S2,S4,S6,S7,S8,T3,T4,T5)

2. Membuka toko dengan ukurantidak terlalu besar(S1,S2,S6,S7,T3,T4,T5)

3. Meningkatkan sistem komputerjaringan antar divisi untukpengontrolan pasokan danpersediaan barang agarkomunikasi terjalin dengan baik(S3,S5,S8,T3,T4,T5)

STRATEGI W-T1. Melakukan riset pasar untuk

mengetahui danmeningkatkan kepuasankonsumen (W1,T1,T2,T3,T4,T5)

C. Strategi W-O (Weakness-Opportunities)

Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Ada dua

alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu:

a) Dirikan divisi Sumberdaya manusia untuk meningkatkan kualitas karyawan

yang ada dan untuk mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas (W2,O1,O4)

b) Membuat perencanaan strategi penjualan jangka pendek, menengah dan

panjang yang cocok untuk internal/gerai (T1,O1,O2,O3,O4)

D. Strategi W-T (Weakness-Threats)

Page 133: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Strategi W-T adalah strategi yang berusaha untuk meminimalkan

kelemahan yang dimiliki serta dapat menghindari ancaman dari luar. Ada satu

alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-T yaitu,

a) Melakukan riset pasar untuk mengetahui dan meningkatkan kepuasan

konsumen (W1,T1,T2,T3,T4,T5)

6.4.5 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Pemilihan alternatif strategi terbaik yang menggunakan anakisis QSPM

merupakan tahap akhir dari formulasi strategi. Pemilihan strategi terbaik ini

diperoleh dari posisi Giant Botani Square pada matriks IE, yaitu strategi penetrasi

pasar dan strategi pengembangan produk.

Berdasarkan hasil analisis QSPM Tabel 19 dapat dilihat bahwa strategi

terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah memperluas target pasar dengan

mencari lokasi yang strategis untuk membuka gerai yang baru (TAS = 6,890),

meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan di media terhdap iklan

perusahaan dan produk (TAS = 6,119), menambah variasi produk dan

meningkatkan kualitas produk khususnya produk pada divisi fresh dengan

bekerjasama dengan pemasok (TAS = 6,016).

Tabel 19 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Giant Botani Square

Faktor Kunci BobotStrategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TASPeluangPerkembangan bisnis eceran 0,083 4 0,332 3 0,249 4 0,332Pola konsumsi masyarakat yang berubah 0,090 4 0,360 4 0,360 3 0,270Hubungan baik dengan pemasok 0,090 4 0,360 2 0,180 2 0,180Jumlah penduduk yang terus meningkat 0,125 3 0,375 2 0,250 2 0,250

AncamanKondisi perekonomian tidak stabil 0,104 3 0,312 4 0,416 3 0,312Kenaikan harga BBM, listrik, air, telepon 0,118 3 0,354 4 0,472 4 0,472

Page 134: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Pesaing berskala nasional 0,139 4 0,556 4 0,556 4 0,556Menjamurnya bisnis eceran 0,125 3 0,375 3 0,375 3 0,375Ancaman produk substitusi 0,125 3 0,375 3 0,375 3 0,375

KekuatanLokasi Strategis 0,078 4 0,312 1 0,078 2 0,156Sistem seleksi karyawan yang baik 0,084 3 0,252 4 0,336 3 0,252Informasi Teknologi (IT) yang baik 0,098 3 0,294 3 0,294 3 0,294Memiliki citra yang baik 0,087 4 0,348 4 0,348 4 0,348Harga di bawah pesaing 0,120 4 0,480 2 0,240 2 0,240Tidak ada masalah dengan permodalan 0,091 4 0,364 3 0,273 2 0,182SDM yang handal dan solid 0,096 3 0,288 3 0,288 4 0,384Produk pada divisi fresh yang sangatlengkap 0,115 4 0,460 4 0,460 3 0,345

Kelemahan

Strategi penjualan ditentukan pusat 0,107 3 0,321 3 0,321 3 0,321Jumlah karyawan harus dari pusat 0,124 3 0,372 2 0,248 3 0,372

Jumlah Total Nilai Daya Tarik 6,890 6,119 6,016

Strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan pada saat ini dapat

digolongkan menjadi dua bagian yaitu strategi penetrasi pasar dan satrategi

pengembangan produk. Kedua strategi ini dapat diterapkan secara bersama-sama

karena strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk memiliki tujuan

yang sama yaitu volume penjualan yang meningkat. Kedua strategi ini dapat

dilaksanakan dengan memperhatikan uraian strategi yang diperoleh dari matriks

SWOT berikut ini:

A. Strategi penetrasi pasar yang dapat dilaksanakan antara lain:

1. Memperluas target pasar dengan mencari lokasi yang strategis untuk

membuka gerai yang baru.

2. Meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan di media terhdap

iklan perusahaan dan produk.

3. Menambah variasi produk dan meningkatkan kualitas produk khususnya

produk pada divisi fresh dengan bekerjasama dengan pemasok.

Page 135: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

B. Strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan antara lain:

1. Mendirikan divisi Sumberdaya manusia untuk meningkatkan kualitas

karyawan yang ada dan unutk mendapatkan karyawan yang lebih

berkualitas.

2. Membuat perencanaan strategi penjualan jangka pendek, menengah dan

panjang yang cocok untuk internal/gerai.

3. Menambah penerapan strategi harga ganjil atau psikologis pada produk

khususnya produk fresh.

4. Membuka toko dengan ukuran tidak terlalu besar di daerah pemukiman

penduduk/komplek perumahan.

5. Meningkatkan sistem komputer jaringan antar divisi untuk pengontrolan

pasokan dan persediaan barang agar komunikasi terjalin dengan baik

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis internal faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam merumuskan strategi bersaing Giant Botani Square di kota Bogor

adalah:

a. Kekuatan yang dimiliki adalah lokasi strategis, harga di bawah pesaing,

SDM yang handal dan solid, memiliki citra yang baik, sistem seleksi

karyawan yang baik, tidak ada masalah dengan permodalan, produk pada

divisi fresh yang sangat lengkap, informasi Teknologi (IT) yang baik

Page 136: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

b. Kelemahan yang terdiri dari: penentuan strategi penjualan ditentukan dari

pusat, penentuan jumlah karyawan harus dari pusat

2. Berdasarkan hasil analisis eksternal faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam merumuskan strategi bersaing Giant Botani Square di kota Bogor

adalah:

a. Peluang yang dimiliki adalah perkembangan bisnis eceran, pola konsumsi

masyarakat yang berubah, hubungan baik dengan pemasok, jumlah

penduduk yang terus meningkat

b. Ancaman yang dimiliki adalah kondisi perekonomian tidak stabil,

kenaikan harga BBM, tarif listrik, air dan telepon, pesaing berskala

nasional, menjamurnya bisnis eceran di daerah pemukiman, ancaman

produk substitusi

3. Berdasarkan hasil analisis penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran

yang telah dilakukan Giant Botani Square bahwa persaingan usaha ritel sangat

ketat, yang dapat diketahui berdasarkan hasil pemetaan pada skala semantic

differensial. Posisi dari setiap usaha ritel hampir sama yaitu dalam kondisi

lebih dari cukup dan di bawah baik. Giant Botani Square memiliki keunggulan

pada atribut kemudahan menjangkau, harga barang, sarana parkir, kebersihan

dan kenyamanan toko.

4. Perumusan dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik untuk menghadapi

persaingan bisnis ritel di kota Bogor adalah melalui strategi penetrasi pasar

dan pengembangan produk.

a. Strategi penetrasi pasar terdiri dari (1) memperluas target pasar dengan

mencari lokasi yang strategis untuk membuka gerai yang baru, (2)

Page 137: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan di media terhdap

iklan perusahaan dan produk dan (3) menambah variasi produk dan

meningkatkan kualitas produk khususnya produk pada divisi fresh dengan

bekerjasama dengan pemasok.

b. Strategi pengembangan produk terdiri dari (1) dirikan divisi Sumberdaya

manusia untuk meningkatkan kualitas karyawan yang ada dan unutk

mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas, (2) membuat perencanaan

strategi penjualan jangka pendek, menengah dan panjang yang cocok

untuk internal/gerai, (3) menambah penerapan strategi harga ganjil atau

psikologis pada produk khususnya produk fresh, (4) membuka toko

dengan ukuran tidak terlalu besar di daerah pemukiman

penduduk/komplek perumahan dan (5) meningkatkan sistem komputer

jaringan antar divisi untuk pengontrolan pasokan dan persediaan barang

agar komunikasi terjalin dengan baik.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan yang telah dilakukan, maka

rumusan strategi untuk Giant Botani Square adalah:

1. Agar perusahaan mencapai posisi tumbuh dan bina maka perusahaan harus

mempertahankan dan meningkatkan terus kekuatan yang dimiliki untuk

melakukan pengembangan usaha sehingga tujuan perusahaan yaitu

mencapai keuntungan yang maksimal dapat tercapai. Salah satu untuk

mencapai tujuan tersebut dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan

khususnya yang menyangkut penentuan strategi penjualan jangka pendek,

Page 138: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

menengah, jangka panjang dan penentuan jumlah karyawan harus

berkordinasi dengan pusat.

2. Berdasarkan penilaian konsumen kerapihan tenaga penjualan, pelayanan

tenaga penjualan, iklan di media skornya lebih rendah dibanding dengan

pesaing yang lain. Oleh karena itu Giant Botani Square perlu

memfokuskan pada skor atribut rendah tersebut agar kepuasan konsumen

berbelanja di Giant Botani Square semakin meningkat.

3. Saran dari konsumen kepada Giant Botani Square untuk meningkatkan

pelayanan yang sudah ada adalah bekerjasama dengan pemilik Botani

Square untuk membuat peneduh bagi pejalan kaki menuju Botani Square,

meningkatkan kuantitas pertujukan konser-konser.

4. Saran kepada peneliti selanjutnya adalah meneliti mengapa ada sejumlah

produk yang posisinya tidak berada pada tempat yang telah diatur oleh

pihak Giant. Contoh kasus: pakaian berada pada posisi tataletak produk

fresh.

DAFTAR PUSTAKA

Alma,B. 2001. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfa Beta.Bandung.

Biro Pusat Statistik (BPS). 2008. Kota Madya Bogor dalam angka.

Cornel. 2007. Analisis Perilaku Konsumen dan Implikasinya Pada StrategiBauran Pemasaran Toko Buah. Skripsi. Program Studi ManajemenAgribisnis, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. FakultasPertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Cummins,J. dan Mullin,R. 2004. Sales Promotion: Menciptakan,Mengimplementasikan dan Mengintegrasikan Program PromosiPenjualan. PenerbitPPM. Jakarta.

David,F.R. 2002. Manajemen Strategi; Konsep. Edisi 7. Prenhalindo. Jakarta.

Durianto, Darmadi, Sugiantoro dan T. Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan

Page 139: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Pasar: Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Engel,B. 1995. Perilaku Konsumen. Edisi ke-enam. Jilid I dan 2. BinarupaAksara. Jakarta.

Fahrani,D. 2004. Analisis Strategi Pemasaran Salam Mie. Skripsi. . JurusanIlmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian.. InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Fitria,L. 2007. Analisis Strategi Bisnis Kecap Pada PT.Korma Jaya Utama.Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-IlmuSosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Hanif,M. 1998. Penetapan Strategi Promosi PT. Hero Supermarket Dalam UpayaMeningkatkan Volume Penjualan Melalui Penerapan Metode ProsesHirearki Analitik. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harahap,H. 2006. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran pada PT. TamanSafari Indonesia, Ciarua, Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu SosialEkonomi Pertanian. Fakultas Pertanian.. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hara,J. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Sabun Transparan Pada PT. AdevNatural Indonesia. Bogor, Jawa Barat. Skripsi Program Sarjana EkstensiManajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Hidayat,R. 1993. Analisis Hubungan Bisnis Antara Dwima Pasar SwalayanDengan Pemasoknya. Tesis. Program Magister Manajemen Agribisnis.Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

J. David,H. dan T.L. Wheelen, 2007. Manajemen Strategi; Konsep. Edisi 7.Prenhalindo. Jakarta.

Kotler,P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi 10. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler,P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi 10. PT. Prenhallindo. Jakarta.Kreshna,L.A. 2002. Analisis Respon Konsumen Terhadap Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Hero Supermarket Cabang PajajaranBogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. FakultasPertanian.. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lingga,V.M. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelaksanaan BauranPemasaran (7P) Pada Toserba X Bogor. Skripsi Program Sarjana EkstensiManajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Mayangsari,T.H. 2000. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi PromosiMelalui Pendekatan Proses Hirearki Analitik pada Minuman Juice Serbukfivitillo dan Hore PT. Nutrifood Indonesia. Skripsi. Jurusan Ilmu-IlmuSosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Ekonomi Pertanian. Institut PertanianBogor. Bogor.

Page 140: ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO … · Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen Giant Hypermarket, ... pada produk khususnya produkfresh, (4) membuka toko

Payne,A. 2001. The Essence of Service Marketing. Pemasaran Jasa. PenerbitAndi, Yogyakarta.

Pearce,J. dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik. Jilid I. Binarupa aksara. Jakarta.Porter, M.E. 1997. Strategi Bersaing, Tehnik Menganalisis Industri dan Pesaing. Erlangga. Jakarta.Rahardjo,T.S. 2001. Strategi Promosi Taman Akuarium Air Tawar, Taman Mini

Indonesia Indah, Jakarta. Skripsi. Program Studi Sosial EkonomiPerikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut PertanianBogor. Bogor.

Ranguti,F. 2001. Analisis Swot Tehnik Membedah Kasus Bisnis BeroreantasiKonsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. GramediaPustaka Utama.

Stanton,W.J. 1991. Fundamentals of Marketing. Ninth Edition. The Mcgrow-HillCompanies. New York.

Swasta,B. dan Ibnu,S. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Edisi 3. (PengnatarEkonomi Perusahaan Modern). Liberty. Yogyakarta.

Tinambunan,A. 2005. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias Pada PT.Bina Usaha Flora (BUF.) di Cipanas-Cianjur. Skripsi. Jurusan Ilmu-IlmuSosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Ekonomi Pertanian. Institut PertanianBogor. Bogor.

Ulfah,M. 1996. Strategi Manajemen Di PT. Hero Supermarket. Skripsi. JurusanIlmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wiyanti,E. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses KeputusanPembelian Kecap Manis. Kasusu Di Hero Supermarket, Jakarta Pusat.Skripsi Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. FakultasPertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.