analisis konsep
DESCRIPTION
hhhhhhhhhhhhhhTRANSCRIPT
-
5/28/2018 analisis konsep
1/21
Tugas Makalah Kimia Sekolah Lanjut
ANALISIS KONSEP UNTUK
MEMPERJELAS MAKNA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
AHSANA
HIKMAH
HUSNAENI
SANGKALA
PENDIDIKAN KIMIA
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
-
5/28/2018 analisis konsep
2/21
ANALISIS KONSEP
A. Defenisi KonsepKonsep adalah kesan indrawi yang mempunyai makna tertentu, memiliki
kesatuan atribut yang berkaitan dengan simbol tentang objek, peristiwa atau proses
dan yang diberi label dalam wujud kata, tanda, gerak badan dan angka. Contoh
konsep: melayang, demo, pidato, pertandingan, lombok, merah, sepakbola dan
sebagainya.
Konsep secara sederhana adalah penamaan (pemberian label) untuk sesuatu
yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami sesuatu hal tersebut.
Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat
intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah.
Contoh, jika kita menemukan informasi misalnya: ada sebuah benda kotak
yang cukup besar, benda itu terbuat dari besi atau logam lain, ada rodanya,
digerakkan dengan mesin, berjalan di jalan raya, digunakan untuk mengangkut
manusia atau barang; dengan kemampuan mental manusia, informasi atau fakta
tersebut disederhanakan dengan memberi label atau nama mobil.Konsep menurut Moore (Skeel, 1995:30) adalah sesuatu yang tersimpan
dalam pikiran-suatu pemikiran, suatu ide atau suatu gagasan. Sedangkan Parker
menyatakan bahwa konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu, konsep adalah
suatu gagasan yang ada melalui contoh-contohnya.
Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang sama
dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label. (Sunaryo, 1989:118). Lebih jelas
lagi, konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi
yang mempunyai persamaan karakteristik. Hasil dan abstraksi tersebut dinamakan
konsep. Dengan demikian namalah yang membedakan antara satu konsep dengan
konsep lainnya (Sumaatmadja. 1986:30). Contoh sebuah konsep dalam kehidupan
sehari-hari adalah buku. Setiap kali orang menyebut buku maka dalam pikiran
terdapat gambaran abstrak tentang apa yang dinamakan buku. Selanjutnya kita akan
-
5/28/2018 analisis konsep
3/21
selalu dapat menunjukkan mana yang dimaksudkan buku dan mana yang
dimaksudkan majalah. Buku dan majalah terdiri atas lembaran- lembaran halaman
kertas, namun isi dari masing-masing serta karakteristiknya berbeda.
Jadi konsep itu mempunyai tingkatan-tingkatan, yang membedakan tingkatan
suatu konsep dengan konsep lainnya adalah derajat abstraksi yang dimilikinya. Hal
yang membedakan derajat abstraksi suatu konsep dengan lainnya adalah karakteristik
utama konsep yang disebut atribut.
Atribut adalah sifat yang membedakan suatu konsep, sehingga menimbulkan
bermacam-macam konsep (De Cecco dalam Husem Achmad, dkk. 1982:3). Setiap
konsep mempunyai atribut dan tidak selalu sama jumlah dan kualitasnya. Makin
tinggi tingkat abstraksi suatu konsep, makin berkurang jumlah atributnya, sehingga
ada semacam perbandingan terbalik atau korelasi negatif.
Atribut suatu konsep mempunyai nilai, nilai ini mempunyai daya pembeda
seperti atribut. Suatu atribut yang sama apabila mempunyai nilai-nilai yang berbeda
menyebabkan kita dapat membedakan adanya konsep yang berlainan.
Peranan nilai atribut ini sangat terasa apabila kita akan membedakan dua
konsep yang mempunyai kedudukan yang sejajar. Sebagai contoh kita akanmembedakan antara laki-laki dan perempuan dengan atribut yang kita pergunakan
sama yaitu bentuk fisik, suara, dan alat kelamin. Ketiga atribut ini kita kenakan baik
kepada konsep laki-laki maupun konsep wanita. Kita dapat membedakan antara laki-
laki dan perempuan karena atributnya berbeda.
Konsep dinyatakan dalam sejumlah bentuk: konkrit atau abstrak; luas atau
sempit; satu kata atau frase. Konsep konkrit misalnya yang berkaitan dengan tempat,
objek, lembaga, atau kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, lautan, daratan,
rumah, negara, pantai politik, barang konsumsi, produsen, pabrik, gempa bumi,
kemarau, dan sebagainya. Sedangkan konsep abstrak, misalnya: demokrasi, toleransi,
adaptasi, kejujuran, kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling
ketergantungan, tanggung jawab, kerja sama, hak, kesamaan, pertentangan, sistem
hukum, dan sebagainya.
-
5/28/2018 analisis konsep
4/21
Beberapa konsep begitu luas dan abstrak sehingga sulit untuk dirumuskan dan
harus diuraikan agar dapat dipahami, misalnya konsep kebudayaan, kasih sayang,
kesejahteraan, dan lain-lain. Sementara itu ada konsep yang sangat sempit yang
penggunaannya terbatas, misalnya gubuk. Konsep juga bisa terdiri dari satu kata,
misalnya kerja, namun bisa juga berupa frase seperti pembagian kerja.
Suatu konsep dapat dipahami dengan mudah bila dibahas atribut, kelas
(golongan), dan simbolnya.
Atribut adalah ciri yang membedakan suatu objek atau peristiwa atau proses dariobyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa
informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil
pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut. Hal ini biasanya disampaikan
melalui media massa. Misalnya konsep melayang dan konsep terbang, adalah
atribut untuk menjelaskan suatu peristiwa melayang dan peristiwa terbang. Kedua
konsep tersebut berbeda, tidak dapat disamakan walaupun kondisinya sama.
Kelas atau golongan adalah pengelompokan kategori dari benda, kejadian ataugagasan (pikiran). Setiap kelas memasukkan atribut yang sama dan mengeluarkanatribut yang berbeda atau tidak berhubungan. Kelas didasarkan pada atribut yang
ditentukan/bukan semua atribut. Contoh: semua orang dapat kita masukkan pada
kelas tertentu seperti: Pria-Wanita, PNS-Non PNS, Guru-Murid, Kaya-Miskin,
sahabat-kerabat. Setiap kelas merupakan bagian dari sekelompok kelas, dan kelas
yang besar dapat dibagi dalam kelas kecil (subkelas). Pada dasarnya kelas
merupakan landasan untuk membentuk konsep, dan kelas itu sendiri juga suatu
konsep.
Simbol. Setiap kelas dapat digambar dengan simbol. Simbol dapat dinyatakandengan kata, tanda, gerakan badan, angka sebagai alat untuk mengkomunikasikan
dengan kelas lain. Sepakbola adalah simbol untuk menjelaskan perilaku manusia
-
5/28/2018 analisis konsep
5/21
yang bermain bola dengan atribut menggunakan kaki, tidak boleh pakai tangan,
dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, konsep dapat dipahami sebagai kumpulan
pengertian abstrak (the abstract body of meaning ) yang berkaitan dengan simbol
untuk kelas dari suatu benda (obyek), kejadian atau gagasan. Konsep bersifat abstrak
berisi pengertian yang berhubungan dengan semua anggota kelas yang mungkin
(tidak dengan satu contoh khusus dari kelas).
Konsep adalah subyektif dan diinternalisasikan, karena setiap orang akan
membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, membaca buku, diskusi dan
sebagainya sehingga menangkap sesuatu atau suatu atribut. Setelah itu baru
disampaikan kepada manusia yang lainnya baik secara langsung atau tidak langsung.
Konsep selain bersifat abstrak, ada juga yang bersifat konkrit (fisik), artinya
mudah dilihat, didengar dan dipahami. Konsep sungai, jalan, jembatan, makan,
mandi, tas, pensil adalah contoh dari konsep yang bersifat konkrit, sedangkan konsep
yang bersifat abstrak seperti demokrasi, persatuan, kerakyatan, ramah, santun dan
sebagainya.
Konsep bukanlah suatu yang bersifat verbalisasi/tidak spesifik, konsepmerupakan kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.
Artinya perilaku seseorang sering dipengaruhi oleh kemampuan dalam memahami
suatu konsep. Pemahaman yang salah bisa mengakibatkan munculnya perilaku
tertentu yang dapat berakibat tidak baik dan menyengsarakan bagi dirinya, orang lain,
dan lingkungannya. Misalnya bila seseorang memahami makna lampu lalu lintas
sesuka hatinya, tidak seperti yang pahami saat ini, kira-kira apa yang akan terjadi.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas suatu konsep harus
memiliki: (1) label yang memungkinkan bersifat tunggal, buntu, agar tidak terjadi
dualisme; (2) deskripsi yang diakui dan disepakati secara umum; dan (3) dirumuskan
atas dasar fakta, demikian juga sebaliknya yaitu suatu konsep harus ada faktanya.
-
5/28/2018 analisis konsep
6/21
Macam-macam konnsep yang kita pelajari tidak terbatas. Konsep panas
sangat berbeda dari konsep relativitas dalam beberpa dimensi. Flavel (1970)
menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda tujuh dimensi, yaitu:
1. AtributSetiap konsep memiliki sejumlah atribut yang berbeda. Contoh-contoh konsep
harus mempunyai atribut-atribut yang relevan; termasuk juga atribut-atribut yang
tidak relevan, contohnya konsep meja.
2. StrukturStruktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu. Ada
tiga macam struktur yang dikenal yaitu; konsep-konsep konjuktif adalah konsep-
konsep dimana terdapat dua konsep contonya, wanita yang main dalam film
dimana atributnya ialah wanita dan main dalam film. Konsep-konsep
disjunktif adalah konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat harus
ada contohnya konsep seorang paman yang merupakan kakak dari ibu atau
ayah. Konsep-konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-
atribut konsep. Kelas social adalah suatu contoh dari konsep relasional. Kelas
social ditentukan oleh hubungan antara pendapatan, pendidikan, jabatan ataupekerjaan, dan factor-faktor lainnya.
3. KeabstrakanKonsep-konsep dapat dilihat dan konkrit, atau konsep-konsep itu terdiri dari
konsep-konsep lain.
4. KeinklusifanKonsep ini ditujukan pada jumlah contoh-contoh yang terlibat dalam konsep itu.
5. Generalitas atau keumumanBila diklasifikasikan, konsep-konsep dapat berbeda dalam posisi superordinat
atau subordinat.
6. KetepatanKetepatan suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan-aturan untuk
membedakan contoh-contoh dari noncontoh-noncontoh suatu konsep.
-
5/28/2018 analisis konsep
7/21
7. Kekuatan (power)Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju, bahwa konsep
itu penting.
Berdasarkan dimensi-dimensi tersebut, manusia tidak bisa sesuka hatinya
memberi label, konsep, atas suatu fakta. Karena berbagai fakta yang ada di
permukaan bumi sudah memiliki sebutan, kecuali sebutan dengan deskripsi dan fakta
yang baru. Selain itu, karakteristik tersebut menjadikan manusia tidak bisa gegabah
menyebut suatu fakta dengan konsep tertentu. Maksudnya, suatu obyek atau peristiwa
tidak bisa gegabah disebut sebagai konsep tertentu, kalau tidak dipahami terlebih
dahulu bagaimana deskripsi dari konsep tersebut yang telah disepakati bersama.
B. Hakikat Analisis Konsep
Hal yang harus disadari saat ini adalah pentingnya belajar konsep tentang
sesuatu. Konsep yang dimaksud disini tidak lain dari kategori-kategori yang kita
berikan dari stimulus atau rangsangan yang ada di lingkungan kita. Konsep yang ada
di dalam struktur kognitif individu merupakan hasil dari pengalaman yang ia peroleh.Jika keadaannya demikian, sebagian konsep yang dimiliki individu merupakan hasil
dari proses belajar yang mana proses hasil dari proses belajar ini akan menjadi
pondasi (building blocks) dalam struktur berpikir individu. Konsep-konsep inilah
yang dijadikan dasar oleh seseorang dalam memecahkan masalah, mengetahui aturan-
aturan yang relevan, dan hal-hal lain yang ada keterkaitannya dengan apa yang harus
dilakukan individu.
Di dalam kegiatan pembelajaran, guru mempunyai peran yang sangat besar
dalam proses transfer pengetahuan, karena guru mempunyai tugas memfasilitasi dan
mengkondisikan terjadinya situasi dimana siswa mampu memahami suatu fakta dan
konsep. Bahkan di masa sekarang, tugas guru bukan hanya itu, tetapi ditambah
dengan mengkondisikan terjadinya situasi dimana siswa mampu menemukan
-
5/28/2018 analisis konsep
8/21
pengetahuan, serta menindaklanjuti dalam sikap, perilaku dan keterampilan, serta
mengkonstruksi suatu pengetahuan baru.
Berdasarkan tugas tersebut, maka salah satu syarat utama untuk menjadi guru
adalah memahami fakta dan konsep dengan benar sesuai dengan bidang ilmu masing-
masing. Bagaimana mungkin guru bisa menyampaikan fakta, konsep, generalisasi,
prosedur, kaidah dan nilai kepada siswa kalau yang bersangkutan tidak
memahaminya. Bisa-bisa, nanti yang disampaikan guru bukan sesuatu yang benar,
tetapi sesuatu yang menyesatkan, dan akhirnya kesengsaraan.
Demikian halnya dengan tugas mengkondisikan situasi agar siswa mampu
menemukan dan fakta dan konsep mengkonstruksikannya. Bagaimana guru bisa
memfasilitasi siswanya untuk menemukan pengetahuan atau mengkonstruksi
pengetahuan kalau yang bersangkutan tidak memahami makna fakta, konsep dan
generalisasi dalam suatu bidang ilmu yang menjadi tanggungjawabnya.
Selain harus mengetahui memahami dengan benar fakta dan konsep yang
akan ditransfer kepada siswa, guru juga harus memahami keterkaitan antar fakta dan
konsep. Hal ini ditujukan agar pengetahuan yang disampaikan kepada siswa
didasarkan pada data dan bukti-bukti yang secara rasional dan empiris diakuikebenarannya, terutama ketika membahas interaksi antar konsep.
Bagi siswa, pemahaman akan suatu fakta dan konsep yang benar menjadi
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidupannya serta mengatasi berbagai
permasalahan hidup yang akan dihadapinya di masa yang akan datang. Kesalahan
pemahaman atas suatu fakta dan konsep menjadikan siswa mengalami penderitaan
dalam hidupnya kini dan di masa depan.
Prasyarat kedua sebagai guru dalam suatu kegiatan pembelajaran adalah
memahami teori dan praktek pembelajaran. Seorang guru harus memiliki kemampuan
dan keterampilan untuk menyampaikan fakta, konsep dan generalisasi kepada siswa
dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang bervariasi,
sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
-
5/28/2018 analisis konsep
9/21
Setiap fakta dan konsep mempunyai karakteristik khas, dan membutuhkan
cara yang khas untuk bisa disampaikan kepada pihak lain secara efektif. Demikian
halnya dengan bidang keilmuannya. Maksudnya, cara menyampaikan fakta, konsep
dan generalisasi dalam ilmu sosial tidak bisa disamakan dengan ilmu alam begitupun
sebaliknya.
Kondisi tersebut menuntut guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan
pembelajaran untuk memahami karakteristik fakta, konsep dan generalisasi dalam
ilmu masing-masing agar kegiatan pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, efektif,
partisipatif, dan menyenangkan.
Prasyarat berikutnya sebagai guru adalah memiliki pemahaman yang utuh dan
benar tentang karakteristik psikologis siswa serta kondisi sosial, ekonomi dan
budayanya. Pemahaman ini penting bagi guru di dalam memilih fakta, konsep serta
generalisasi yang akan disampaikan serta menentukan strategi yang dipergunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
Ketiga prasyarat kemampuan di atas bersifat integrative dan interaktif untuk
menjadi guru. Artinya, kemampuan dalam memahami fakta, konsep dan generalisasi
secara benar, kemampuan memahami teori dan praktek pembelajaran dengan benar,dan kemampuan memahami karakteristik psikologis, sosial, ekonomi dan budaya
siswa merupakan satu kesatuan yang utuh, berkaitan, dan proses berkelanjutan.
Oleh karena itu seorang guru harus mampu menganalisis konsep-konsep yang
akan diberikan kepada para peserta didik, konsep-konsep yang salah atau miskonsepsi
tersebut akan mengakibatkan peserta didik mengalami kesalahan juga untuk konsep
pada tingkat berikutnya atau ketidakmampuan menghubungkan antar konsep. Hal ini
mengakibatkan terjadinya rantai kesalahan konsep yang tidak terputus karena konsep
awal yang telah dimiliki akan dijadikan sebagai dasar belajar konsep selanjutnya.
Pembelajaran pada dasarnya berbicara tentang transfer pengetahuan, sikap,
nilai dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, prosedur,
kaidah dan nilai. Dengan pemahaman akan fakta, konsep dan generalisasi menjadi
penting untuk dilakukan baik bagi guru maupun siswa. Bahkan bukan hanya
-
5/28/2018 analisis konsep
10/21
pemahaman, tetapi juga keterkaitan serta bagaimana mengidentifikasi suatu konsep
serta mengembangkan generalisasi.
Pemahaman akan fakta, konsep dan generalisasi menjadi dasar bagi manusia
dalam mengembangkan keterampilan, prosedur yang baik serta di dalam bersikap dan
berperilaku. Kesalahan dalam memahami fakta, konsep, dan generalisasi
mengakibatkan terjadi kondisi ketidakterampilan, prosedur yang salah serta adanya
sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai.
C. Analisis KonsepBeberapa konsep yang telah banyak diteliti adalah unsur, senyawa dan
campuran; reaksi kimia; ikatan kimia; termokimia dan elektrokimia; atom dan
molekul; konsep mol; kelarutan dan larutan; penguapan dan kondensasi; dan sifat-
sifat materi. Dari penelitian-penelitian tersebut diperoleh hal-hal yang dapat
menyebabkan timbulnya miskonsepsi adalah:
a. pemisahan ilmu fisik dalam mental mereka (compartmentalization), kimiadianggap sebagai ilmu yang terpisah yang tidak saling terkait sehingga mereka
menggunakan istilah yang berbeda untuk menjelaskan fenomena yang sama,b. tidak tersedianya pengetahuan yang tepat,c. penggunaan bahasa sehari-hari yang salah dalam kimia,d. penggunaan definisi dan model ganda, dane. penggunaan hafalan
Klausmeier (1977) menghipotesiskan ada empat tingkat pencapaian konsep,
yaitu :
1. Tingkat konkretTingkat konkret ditandai dengan adanya pengenalan anak terhadap suatu benda
yang pernah ia kenal. Contohnya pada suatu saat anak bermain kelereng dan pada
waktu yang lain dengan tempat yang berbeda ia menemukan lagi kelereng, lalu ia
bisa mengidentifikasi bahwa itu adalah kelereng maka anak tersebut sudah
mencapai tingkat konkret.
-
5/28/2018 analisis konsep
11/21
2. Tingkat identitasPada tingkat identitas seseorang dapat dikatakan telah mencapai tingkat konsep
identitas apabila ia mengenal suatu objek setelah selang waktu tertentu, memiliki
orientasi ruang yang berbeda terhadap objek itu, atau bila objek itu ditentukan
melalui suatu cara indra yang berbeda. Misalnya mengenal kelereng dengan cara
memainkannya, bukan hanya dengan melihatnya lagi.
3. Tingkat klasifikatoriTingkat klasifikatori dapat digambarkan anak sudah mampu mengenal persamaan
dari contoh yang berbeda tetapi dari kelas yang sama. Misalnya anak mampu
membedakan antara apel yang masak dengan apel yang mentah.
4. Tingkat formalPada tingkatan formal anak sudah mampu membatasi suatu konsep dengan
konsep lain, membedakannya, menentukan ciri-ciri, memberi nama atribut yang
membatasinya, bahkan sampai mengevaluasi atau memberikan contoh secara
verbal
Menganalisis konsep yang akan diberikan pada siswa harus dimulai dengan
melihat bagaimana sebenarnya kedudukan konsep itu sendiri dalam konsep danpemahaman konsep. Konsep merupakan integrasi mental atas dua unit atau lebih
aspek realitas (entitas, sifat, kegiatan, kualitas, hubungan, dan sebagainya) yang
diisolasikan menurut ciri khas dan disatukan dengan definisi yang khas. Kegiatan
pengisolasian yang terlibat merupakan proses abstraksi, yaitu fokus mental selektif
yang menghilangkan atau memisahkan aspek tertentu realitas dari yang lainnya.
Proses penyatuan yang terlibat bukan semata-mata merupakan penjumlahan,
melainkan integrasi, yaitu pemaduan unit menjadi entitas mental yang baru.
Suatu konsep diperoleh melalui tiga tahap yaitu:
1. Pertama adalah tahap kategorisasi, yaitu upaya mengkategorikan sesuatu yangsama atau tidak sesuai dengan konsep yang diperoleh.
2. Masuk ketahap selanjutnya, setelah kategori yang tidak sesuai disingkirkan,dan kategori-kategori yang sesuai digabungkan sehingga membentuk suatu
-
5/28/2018 analisis konsep
12/21
konsep (concept formation). Setelah itu, suatu konsep tertentu baru dapat
disimpulkan.
3. Tahap terakhir inilah yang dimaksud dengan perolehan konsep.Pada umumnya, konsep memiliki lima elemen, yaitu:
1. Nama adalah istilah yang diberikan kepada suatu kategori (kumpulanpengalaman, objek, konfigurasi, atau proses). Nama digunakan untuk
membantu memahami dan mengomunikasikan konsep
2. Contoh (positif dan negatif) yang menunjuk pada contoh konsep3. Atribut (esensial dan nonesensial) adalah karakteristik umum untuk
menempatkan contoh-contoh dalam kategori yang sama. Atribut digunakan
untuk menjelaskan dan membantu memahami dalam mendefinisikan konsep
4. Nilai artibut adalah standar karakteristik pada objek dan fenomena; dan5. Aturan adalah definisi atau pernyataan khusus tentang atribut esensial suatu
konsep (Bruner dalam Joyce & Weill, 1980).
Herron (1977) mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki konsep
meliputi: label konsep, atribut konsep (atribut kritis dan atribut variabel) dan jenis
konsep. Dengan demikian dalam analisis konsep, perlu diidentifikasi karakteristikkonsep, yang meliputi ; label konsep, definisi konsep, atribut konsep, hirarki konsep,
jenis konsep, contoh dan noncontoh.
1. Label KonsepLabel konsep adalah nama konsep atau sub konsep yang dianalisis. Contoh
label konsep ; unsur, senyawa, atom, larutan, dan lain-lain.
2. Definisi KonsepDefenisi konsep didefinisikan sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang
diharapkan dari siswa. Untuk suatu label konsep yang sama, konsep dapat
didefinisikan berbeda sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang
diharapkan dikuasai siswa dan tingkat perkembangan kognitif siswa.
3. Atribut kritis dan atribut variable
-
5/28/2018 analisis konsep
13/21
Atribut kritis merupakan ciri-ciri utama konsep yang merupakan penjabaran
definisi konsep. Atribut variabel menunjukan ciri-ciri konsep yang nilainya
dapat berubah, namun besaran dan satuannya tetap.
4. Hirarki KonsepHirarki konsep menyatakan hubungan suatu konsep dengan konsep lain
berdasarkan tingkatannya, yaitu :
a. konsep superordinat (konsep yang tingkatannya lebih tinggi)b. konsep ordinat (konsep yang setara)c. konsep subordinat (konsep yang tingkatannya lebih rendah).Hirarki konsep dapat direpresentasikan dalam bentuk peta konsep
dan digunakan untuk menentukan urutan pembelajaran konsep.
5. Jenis KonsepUmumnya jenis konsep dikelompokkan menjadi dua, yaitu konsep konkrit
dan konsep abstrak. Namun dalam ilmu kimia, terdapat banyak konsep yang
sukar dikelompokkan dengan jelas ke dalam konsep konkrit ataupun abstrak.
Oleh karena itu Herron (1977) mengembangkan jenis-jenis konsep menjadi
delapan jenis konsep, yaitu sebagai berikut:a. Konsep konkrit, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut variabel dapat
diidentifikasi, sehingga relatif mudah dimengerti, mudah dianalisis dan mudah
memberikan contoh dan noncontoh. Contoh konsep konkrit antara lain: gelas
kimia, tabung reaksi, batu baterai, sel aki, sel Volta.
b. Konsep abstrak, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut variabelnyasukar dimengerti dan sukar dianalisis, sehingga sukar menemukan contoh dan
noncontoh. Konsep seperti ini relatif sukar untuk diajarkan/dipelajari, karena
tidak mungkin mengkomunikasikan informasi tentang atribut kritis konsep
ini melalui pengamatan langsung. Oleh karena itu, diperlukan model-model
atau ilustrasi yang mewakili contoh dan noncontoh. Contoh konsep abstrak
antara lain: atom, molekul, inti atom, ion, proton, neutron.
-
5/28/2018 analisis konsep
14/21
c. Konsep abstrak dengan contoh konkrit, yaitu konsepnya mudah dikenali,namun mengandung atribut sukar dimengerti, sehingga sukar membedakan
contoh dan noncontoh. Contohnya antara lain: unsur, senyawa, elektrolit.
d. Konsep berdasarkan prinsip, yaitu konsep yang memerlukan prinsip-prinsippengetahuan untuk menggunakan dan membedakan contoh dan noncontoh.
Contohnya antara lain: konsep mol, beda potensial.
e. Konsep yang menyatakan simbol, yaitu konsep yang mengandungrepresentasi simbolik berlandaskan aturan tertentu. Contohnya antara lain:
rumus kimia, rumus, persamaan.
f. Konsep yang menyatakan nama proses, yaitu konsep yang menunjukkanterjadinya suatu tingkah-laku tertentu.Contohnya antara lain: destilasi,
elektrolisis, disosiasi, oksidasi, meleleh.
g. Konsep yang menyatakan sifat dan nama atribut. Konsep-konsep seperti:massa, berat,muatan listrik, muatan, frekuensi, bilangan oksidasi, dan mudah
terbakar merupakan atribut atau ciri-ciri suatu obyek.
h. Konsep yang menyatakan ukuran atribut. Sama seperti diatas, namunbentuknya berupa satuan ukuran untuk atribut. Contohnya antara lain satuankonsentrasi : molaritas, molalitas, normalitas, ppm, pH.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru
dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Berikut ini
langkah-langkah menyusun konsep:
1. Menentukan nama konsepOrang dapat membentuk konsep-konsep tanpa memberi nama pada konsep itu,
terutama pada tingkat konkret dan tingkat identitas. Tetapi, setelah mereka masuk
sekolah mereka diberi pelajaran tentang nama-nama konsep yang telah diterima
secara luas.
-
5/28/2018 analisis konsep
15/21
2. Menentukan atribut-atribut kriteria dan variabel konsepAtribut-atribut criteria suatu konsep adalah ciri-ciri konsep yang perlu untuk
membedakan contoh-contoh dan noncontoh-noncontoh, dan untuk menentukan
apakah suatu objek baru merupakan suatu contoh dari konsep. Atribit-atribut
variabel konsep ialah ciri-ciri yang mungkin berbeda di antara contoh-contoh
tanpa mempengaruhi inklusi dalam kategori konsep itu.
3. Menentukan definisi konsepPada tingkat formal, siswa dapat belajar konsep melalui definisi yang diberikan.
Kemampuan untuk menyatakan suatu definisi dari suatu konsep dapat digunakan
sebagai suatu criteria bahwa siswa telah belajar konsep itu.
4. Menentukan contoh-contoh dan noncontoh-noncontohDengan membuat daftar dari atribut-atribut dari suatu konsep, pengembangan
konsep-konsep dan nonkonsep-nonkonsep dapat diperlancar.
5. Menentukan hubungan konsep pada konsep-konsep lain : superordinat, koordinat,dan subordinat.
Untuk sebagian besar konsep-konsep, kita dapat mengembangkan suatu hiarki
dari konsep-konsep yang berhubungan yang memperlihatkan bagaimana suatukonsep terkait pada konsep-konsep lain.
-
5/28/2018 analisis konsep
16/21
D. Analisis Konsep Dalam KimiaBerikut ini disajikan tabel analisis konsep kimia pada materi hidrokarbon
ANALISIS KONSEP
No LABEL
KONSEP
DEFENISI
KONSEP
JENIS
KONSEP
ATRIBUT KONSEP KEDUDUKAN KONSEP CONTOH NON
CONTOHATRIBUTKRITIS
ATRIBUTVARIABE
L
SUBORDINAT
KOORDINAT
SUPERORDINAT
1. Senyawa
hidrokarbon
Senyawa yang
terbentuk antara
atom C dan H
merupakan
senyawa
hidrokarbon
Konsep yang
menyangkut
prinsip
Unsur
karbon
Unsur
Hidrogen
Senyawa
hidrokarbon
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Atom
karbon
Senyawa
hidrokarbon
Senyawa
hidrokarbon
jenuh dan
senyawa
hidrokarbon
tak jenuh
C2H6 C 2H5OH
2. Senyawa
hidrokarbonsiklik
Jenis senyawa
hidrokarbon yangmemiliki bentuk
rantai karbon
Konsep yang
mengandungprinsip
Rantai
karbontertutup
Senyawa
Jenis
senyawahidrokarbon
Senyawa
karbon
Bentuk rantai
karbon
Isomer
senyawahidrokarbon
Siklobutana CHCl3
(kloroform)
-
5/28/2018 analisis konsep
17/21
tertutup merupakan
senyawa
hidrokarbon siklik
hidrokarbon
siklik
3. Senyawa
hidrokarbon
alifatik
Jenis senyawa
hidrokarbon yang
memiliki bentuk
rantai karbon
terbuka merupakan
senyawa
hidrokarbon siklik
Konsep yang
mengandung
prinsip
Rantai
karbon
terbuka
Senyawa
hidrokarbon
alifatik
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Senyawa
karbon
Bentuk rantai
karbon
Isomer
senyawa
hidrokarbon
C4H10 CHCl3
(kloroform)
4. Senyawa
hidrokarbon
jenuh
Jenis senyawa
hidrokarbon yang
ikatan atom
karbonnya tunggal
Konsep yang
mengandung
prinsip
Ikatan
tunggal
Senyawa
hidrokarbon
jenuh
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Senyawa
karbon
Jenis ikatan
senyawa
hidrokarbon
Isomer
senyawa
hidrokarbon
C3H8 CH3OH
5. Senyawa
hidrokarbon
tak jenuh
Jenis senyawa
hidrokarbon yang
ikatan atom
karbonnya rangkap
Konsep yang
mengandung
prinsip
Ikatan
rangkap
Senyawa
hidrokarbon
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Senyawa
karbon
Jenis ikatan
senyawa
hidrokarbon
Isomer
senyawa
hidrokarbon
C3H6 CH3OH
-
5/28/2018 analisis konsep
18/21
tak jenuh
6. Alkana Senya wa
hidrokarbon
dengan rantai
terbuka dan semua
ikatan karbon-
karbonnya
memiliki ikatan
tunggal merupakan
alkana
Konsep yang
mengandung
prinsip
Senyawa
hidrokarbon
Rantai
terbuka
Ikatan karbon
Alkana
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Senyawa
karbon
Jenis ikatan
senyawa
hidrokarbon
alkena CH4 C2H4
7. Alkena Senya wa
hidrokarbon
alifatik tak jenuh
dengan satu ikatan
karbon rangkap
merupakan alkena.
Konsep yang
mengandung
prinsip
Senyawa
hidrokarbon
Alifatik
Tak jenuh
Ikatan
rangkap
Alkena
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Alkana Jenis ikatan
senyawa
hidrokarbon
Alkuna C2H4 C2H2
8. Alkuna Senya wa
hidrokarbon
Konsep yang
mengandung
Senyawa
hidrokarbon
Jenis
senyawa
Alkena Jenis ikatan
senyawa
Isomer C2H2 CH4
-
5/28/2018 analisis konsep
19/21
alifatik tak jenuh
dengan satu ikatan
karbon rangkap
tiga merupakan
alkuna.
prinsip Alifatik
Tak jenuh
Ikatan
rangkap tiga
Alkuna
hidrokarbon hidrokarbon
9. Isomer Senyawa-senyawa
yang berbeda
tetapi mempunyai
rumus molekul
yang sama
merupakan isomer.
Konsep yang
mengandung
prinsip
Senyawa-
senyawa
Rumus
molekul
Isomer
Jenis
senyawa
hidrokarbon
Alkuna Jenis ikatan
senyawa
hidrokarbon
Reaksi pada
senyawa
hidrokarbon
Butana dan
isobutana
Etana dan
etanol
-
5/28/2018 analisis konsep
20/21
E. KESIMPULAN
1. Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang samadan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label.
2. Konsep terdiri dari 3 komponen utama:a. label yang memungkinkan bersifat tunggal, buntu, agar tidak terjadi
dualism
b. deskripsi yang diakui dan disepakati secara umum; danc. dirumuskan atas dasar fakta,
3. konsep memiliki karakteristik yaitu label konsep, atribut konsep (atribut kritisdan atribut variabel) dan jenis konsep
4. Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untukmenolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi
pencapaian konsep
5. Analisis konsep mengarahkan manusia kepada pemahaman akan fakta, konsepdan generalisasi yang menjadi dasar bagi manusia dalam mengembangkan
keterampilan, prosedur yang baik serta di dalam bersikap dan berperilaku.
Kesalahan dalam memahami fakta, konsep, dan generalisasi mengakibatkan
terjadi kondisi ketidakterampilan, prosedur yang salah serta adanya sikap dan
perilaku yang bertentangan dengan nilai.
6. Langkah-langkah menganalisis konsepa. Menentukan nama konsepb. Menentukan atribut-atribut kriteria dan variabel konsepc. Menentukan definisi konsepd. Menentukan contoh-contoh dan noncontoh-noncontohe. Menentukan hubungan konsep pada konsep-konsep yang lain.
-
5/28/2018 analisis konsep
21/21
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, et. al. 1992. Understanding and Misunderstanding of Eight Grades of
Five Chemistry Concept in Text Book. Journal of Research in Science
Teaching. 29(12).
Arends, Richard L. 2008. Learning To Teach Edisi Ketujuh Buku Satu. Pustaka
Pelajar : Yogyakarta.
Dahar, R.W. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga: Bandung
Sagala, Syaiful. 2003.Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung