analisis konsep

Upload: syam-maros

Post on 18-Oct-2015

152 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hhhhhhhhhhhhhh

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 analisis konsep

    1/21

    Tugas Makalah Kimia Sekolah Lanjut

    ANALISIS KONSEP UNTUK

    MEMPERJELAS MAKNA

    DISUSUN OLEH

    KELOMPOK 7

    AHSANA

    HIKMAH

    HUSNAENI

    SANGKALA

    PENDIDIKAN KIMIA

    PASCA SARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

  • 5/28/2018 analisis konsep

    2/21

    ANALISIS KONSEP

    A. Defenisi KonsepKonsep adalah kesan indrawi yang mempunyai makna tertentu, memiliki

    kesatuan atribut yang berkaitan dengan simbol tentang objek, peristiwa atau proses

    dan yang diberi label dalam wujud kata, tanda, gerak badan dan angka. Contoh

    konsep: melayang, demo, pidato, pertandingan, lombok, merah, sepakbola dan

    sebagainya.

    Konsep secara sederhana adalah penamaan (pemberian label) untuk sesuatu

    yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami sesuatu hal tersebut.

    Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat

    intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah.

    Contoh, jika kita menemukan informasi misalnya: ada sebuah benda kotak

    yang cukup besar, benda itu terbuat dari besi atau logam lain, ada rodanya,

    digerakkan dengan mesin, berjalan di jalan raya, digunakan untuk mengangkut

    manusia atau barang; dengan kemampuan mental manusia, informasi atau fakta

    tersebut disederhanakan dengan memberi label atau nama mobil.Konsep menurut Moore (Skeel, 1995:30) adalah sesuatu yang tersimpan

    dalam pikiran-suatu pemikiran, suatu ide atau suatu gagasan. Sedangkan Parker

    menyatakan bahwa konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu, konsep adalah

    suatu gagasan yang ada melalui contoh-contohnya.

    Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang sama

    dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label. (Sunaryo, 1989:118). Lebih jelas

    lagi, konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi

    yang mempunyai persamaan karakteristik. Hasil dan abstraksi tersebut dinamakan

    konsep. Dengan demikian namalah yang membedakan antara satu konsep dengan

    konsep lainnya (Sumaatmadja. 1986:30). Contoh sebuah konsep dalam kehidupan

    sehari-hari adalah buku. Setiap kali orang menyebut buku maka dalam pikiran

    terdapat gambaran abstrak tentang apa yang dinamakan buku. Selanjutnya kita akan

  • 5/28/2018 analisis konsep

    3/21

    selalu dapat menunjukkan mana yang dimaksudkan buku dan mana yang

    dimaksudkan majalah. Buku dan majalah terdiri atas lembaran- lembaran halaman

    kertas, namun isi dari masing-masing serta karakteristiknya berbeda.

    Jadi konsep itu mempunyai tingkatan-tingkatan, yang membedakan tingkatan

    suatu konsep dengan konsep lainnya adalah derajat abstraksi yang dimilikinya. Hal

    yang membedakan derajat abstraksi suatu konsep dengan lainnya adalah karakteristik

    utama konsep yang disebut atribut.

    Atribut adalah sifat yang membedakan suatu konsep, sehingga menimbulkan

    bermacam-macam konsep (De Cecco dalam Husem Achmad, dkk. 1982:3). Setiap

    konsep mempunyai atribut dan tidak selalu sama jumlah dan kualitasnya. Makin

    tinggi tingkat abstraksi suatu konsep, makin berkurang jumlah atributnya, sehingga

    ada semacam perbandingan terbalik atau korelasi negatif.

    Atribut suatu konsep mempunyai nilai, nilai ini mempunyai daya pembeda

    seperti atribut. Suatu atribut yang sama apabila mempunyai nilai-nilai yang berbeda

    menyebabkan kita dapat membedakan adanya konsep yang berlainan.

    Peranan nilai atribut ini sangat terasa apabila kita akan membedakan dua

    konsep yang mempunyai kedudukan yang sejajar. Sebagai contoh kita akanmembedakan antara laki-laki dan perempuan dengan atribut yang kita pergunakan

    sama yaitu bentuk fisik, suara, dan alat kelamin. Ketiga atribut ini kita kenakan baik

    kepada konsep laki-laki maupun konsep wanita. Kita dapat membedakan antara laki-

    laki dan perempuan karena atributnya berbeda.

    Konsep dinyatakan dalam sejumlah bentuk: konkrit atau abstrak; luas atau

    sempit; satu kata atau frase. Konsep konkrit misalnya yang berkaitan dengan tempat,

    objek, lembaga, atau kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, lautan, daratan,

    rumah, negara, pantai politik, barang konsumsi, produsen, pabrik, gempa bumi,

    kemarau, dan sebagainya. Sedangkan konsep abstrak, misalnya: demokrasi, toleransi,

    adaptasi, kejujuran, kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling

    ketergantungan, tanggung jawab, kerja sama, hak, kesamaan, pertentangan, sistem

    hukum, dan sebagainya.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    4/21

    Beberapa konsep begitu luas dan abstrak sehingga sulit untuk dirumuskan dan

    harus diuraikan agar dapat dipahami, misalnya konsep kebudayaan, kasih sayang,

    kesejahteraan, dan lain-lain. Sementara itu ada konsep yang sangat sempit yang

    penggunaannya terbatas, misalnya gubuk. Konsep juga bisa terdiri dari satu kata,

    misalnya kerja, namun bisa juga berupa frase seperti pembagian kerja.

    Suatu konsep dapat dipahami dengan mudah bila dibahas atribut, kelas

    (golongan), dan simbolnya.

    Atribut adalah ciri yang membedakan suatu objek atau peristiwa atau proses dariobyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa

    informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil

    pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data

    dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut. Hal ini biasanya disampaikan

    melalui media massa. Misalnya konsep melayang dan konsep terbang, adalah

    atribut untuk menjelaskan suatu peristiwa melayang dan peristiwa terbang. Kedua

    konsep tersebut berbeda, tidak dapat disamakan walaupun kondisinya sama.

    Kelas atau golongan adalah pengelompokan kategori dari benda, kejadian ataugagasan (pikiran). Setiap kelas memasukkan atribut yang sama dan mengeluarkanatribut yang berbeda atau tidak berhubungan. Kelas didasarkan pada atribut yang

    ditentukan/bukan semua atribut. Contoh: semua orang dapat kita masukkan pada

    kelas tertentu seperti: Pria-Wanita, PNS-Non PNS, Guru-Murid, Kaya-Miskin,

    sahabat-kerabat. Setiap kelas merupakan bagian dari sekelompok kelas, dan kelas

    yang besar dapat dibagi dalam kelas kecil (subkelas). Pada dasarnya kelas

    merupakan landasan untuk membentuk konsep, dan kelas itu sendiri juga suatu

    konsep.

    Simbol. Setiap kelas dapat digambar dengan simbol. Simbol dapat dinyatakandengan kata, tanda, gerakan badan, angka sebagai alat untuk mengkomunikasikan

    dengan kelas lain. Sepakbola adalah simbol untuk menjelaskan perilaku manusia

  • 5/28/2018 analisis konsep

    5/21

    yang bermain bola dengan atribut menggunakan kaki, tidak boleh pakai tangan,

    dan sebagainya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, konsep dapat dipahami sebagai kumpulan

    pengertian abstrak (the abstract body of meaning ) yang berkaitan dengan simbol

    untuk kelas dari suatu benda (obyek), kejadian atau gagasan. Konsep bersifat abstrak

    berisi pengertian yang berhubungan dengan semua anggota kelas yang mungkin

    (tidak dengan satu contoh khusus dari kelas).

    Konsep adalah subyektif dan diinternalisasikan, karena setiap orang akan

    membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, membaca buku, diskusi dan

    sebagainya sehingga menangkap sesuatu atau suatu atribut. Setelah itu baru

    disampaikan kepada manusia yang lainnya baik secara langsung atau tidak langsung.

    Konsep selain bersifat abstrak, ada juga yang bersifat konkrit (fisik), artinya

    mudah dilihat, didengar dan dipahami. Konsep sungai, jalan, jembatan, makan,

    mandi, tas, pensil adalah contoh dari konsep yang bersifat konkrit, sedangkan konsep

    yang bersifat abstrak seperti demokrasi, persatuan, kerakyatan, ramah, santun dan

    sebagainya.

    Konsep bukanlah suatu yang bersifat verbalisasi/tidak spesifik, konsepmerupakan kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.

    Artinya perilaku seseorang sering dipengaruhi oleh kemampuan dalam memahami

    suatu konsep. Pemahaman yang salah bisa mengakibatkan munculnya perilaku

    tertentu yang dapat berakibat tidak baik dan menyengsarakan bagi dirinya, orang lain,

    dan lingkungannya. Misalnya bila seseorang memahami makna lampu lalu lintas

    sesuka hatinya, tidak seperti yang pahami saat ini, kira-kira apa yang akan terjadi.

    Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas suatu konsep harus

    memiliki: (1) label yang memungkinkan bersifat tunggal, buntu, agar tidak terjadi

    dualisme; (2) deskripsi yang diakui dan disepakati secara umum; dan (3) dirumuskan

    atas dasar fakta, demikian juga sebaliknya yaitu suatu konsep harus ada faktanya.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    6/21

    Macam-macam konnsep yang kita pelajari tidak terbatas. Konsep panas

    sangat berbeda dari konsep relativitas dalam beberpa dimensi. Flavel (1970)

    menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda tujuh dimensi, yaitu:

    1. AtributSetiap konsep memiliki sejumlah atribut yang berbeda. Contoh-contoh konsep

    harus mempunyai atribut-atribut yang relevan; termasuk juga atribut-atribut yang

    tidak relevan, contohnya konsep meja.

    2. StrukturStruktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu. Ada

    tiga macam struktur yang dikenal yaitu; konsep-konsep konjuktif adalah konsep-

    konsep dimana terdapat dua konsep contonya, wanita yang main dalam film

    dimana atributnya ialah wanita dan main dalam film. Konsep-konsep

    disjunktif adalah konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat harus

    ada contohnya konsep seorang paman yang merupakan kakak dari ibu atau

    ayah. Konsep-konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-

    atribut konsep. Kelas social adalah suatu contoh dari konsep relasional. Kelas

    social ditentukan oleh hubungan antara pendapatan, pendidikan, jabatan ataupekerjaan, dan factor-faktor lainnya.

    3. KeabstrakanKonsep-konsep dapat dilihat dan konkrit, atau konsep-konsep itu terdiri dari

    konsep-konsep lain.

    4. KeinklusifanKonsep ini ditujukan pada jumlah contoh-contoh yang terlibat dalam konsep itu.

    5. Generalitas atau keumumanBila diklasifikasikan, konsep-konsep dapat berbeda dalam posisi superordinat

    atau subordinat.

    6. KetepatanKetepatan suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan-aturan untuk

    membedakan contoh-contoh dari noncontoh-noncontoh suatu konsep.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    7/21

    7. Kekuatan (power)Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju, bahwa konsep

    itu penting.

    Berdasarkan dimensi-dimensi tersebut, manusia tidak bisa sesuka hatinya

    memberi label, konsep, atas suatu fakta. Karena berbagai fakta yang ada di

    permukaan bumi sudah memiliki sebutan, kecuali sebutan dengan deskripsi dan fakta

    yang baru. Selain itu, karakteristik tersebut menjadikan manusia tidak bisa gegabah

    menyebut suatu fakta dengan konsep tertentu. Maksudnya, suatu obyek atau peristiwa

    tidak bisa gegabah disebut sebagai konsep tertentu, kalau tidak dipahami terlebih

    dahulu bagaimana deskripsi dari konsep tersebut yang telah disepakati bersama.

    B. Hakikat Analisis Konsep

    Hal yang harus disadari saat ini adalah pentingnya belajar konsep tentang

    sesuatu. Konsep yang dimaksud disini tidak lain dari kategori-kategori yang kita

    berikan dari stimulus atau rangsangan yang ada di lingkungan kita. Konsep yang ada

    di dalam struktur kognitif individu merupakan hasil dari pengalaman yang ia peroleh.Jika keadaannya demikian, sebagian konsep yang dimiliki individu merupakan hasil

    dari proses belajar yang mana proses hasil dari proses belajar ini akan menjadi

    pondasi (building blocks) dalam struktur berpikir individu. Konsep-konsep inilah

    yang dijadikan dasar oleh seseorang dalam memecahkan masalah, mengetahui aturan-

    aturan yang relevan, dan hal-hal lain yang ada keterkaitannya dengan apa yang harus

    dilakukan individu.

    Di dalam kegiatan pembelajaran, guru mempunyai peran yang sangat besar

    dalam proses transfer pengetahuan, karena guru mempunyai tugas memfasilitasi dan

    mengkondisikan terjadinya situasi dimana siswa mampu memahami suatu fakta dan

    konsep. Bahkan di masa sekarang, tugas guru bukan hanya itu, tetapi ditambah

    dengan mengkondisikan terjadinya situasi dimana siswa mampu menemukan

  • 5/28/2018 analisis konsep

    8/21

    pengetahuan, serta menindaklanjuti dalam sikap, perilaku dan keterampilan, serta

    mengkonstruksi suatu pengetahuan baru.

    Berdasarkan tugas tersebut, maka salah satu syarat utama untuk menjadi guru

    adalah memahami fakta dan konsep dengan benar sesuai dengan bidang ilmu masing-

    masing. Bagaimana mungkin guru bisa menyampaikan fakta, konsep, generalisasi,

    prosedur, kaidah dan nilai kepada siswa kalau yang bersangkutan tidak

    memahaminya. Bisa-bisa, nanti yang disampaikan guru bukan sesuatu yang benar,

    tetapi sesuatu yang menyesatkan, dan akhirnya kesengsaraan.

    Demikian halnya dengan tugas mengkondisikan situasi agar siswa mampu

    menemukan dan fakta dan konsep mengkonstruksikannya. Bagaimana guru bisa

    memfasilitasi siswanya untuk menemukan pengetahuan atau mengkonstruksi

    pengetahuan kalau yang bersangkutan tidak memahami makna fakta, konsep dan

    generalisasi dalam suatu bidang ilmu yang menjadi tanggungjawabnya.

    Selain harus mengetahui memahami dengan benar fakta dan konsep yang

    akan ditransfer kepada siswa, guru juga harus memahami keterkaitan antar fakta dan

    konsep. Hal ini ditujukan agar pengetahuan yang disampaikan kepada siswa

    didasarkan pada data dan bukti-bukti yang secara rasional dan empiris diakuikebenarannya, terutama ketika membahas interaksi antar konsep.

    Bagi siswa, pemahaman akan suatu fakta dan konsep yang benar menjadi

    sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidupannya serta mengatasi berbagai

    permasalahan hidup yang akan dihadapinya di masa yang akan datang. Kesalahan

    pemahaman atas suatu fakta dan konsep menjadikan siswa mengalami penderitaan

    dalam hidupnya kini dan di masa depan.

    Prasyarat kedua sebagai guru dalam suatu kegiatan pembelajaran adalah

    memahami teori dan praktek pembelajaran. Seorang guru harus memiliki kemampuan

    dan keterampilan untuk menyampaikan fakta, konsep dan generalisasi kepada siswa

    dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang bervariasi,

    sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    9/21

    Setiap fakta dan konsep mempunyai karakteristik khas, dan membutuhkan

    cara yang khas untuk bisa disampaikan kepada pihak lain secara efektif. Demikian

    halnya dengan bidang keilmuannya. Maksudnya, cara menyampaikan fakta, konsep

    dan generalisasi dalam ilmu sosial tidak bisa disamakan dengan ilmu alam begitupun

    sebaliknya.

    Kondisi tersebut menuntut guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan

    pembelajaran untuk memahami karakteristik fakta, konsep dan generalisasi dalam

    ilmu masing-masing agar kegiatan pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, efektif,

    partisipatif, dan menyenangkan.

    Prasyarat berikutnya sebagai guru adalah memiliki pemahaman yang utuh dan

    benar tentang karakteristik psikologis siswa serta kondisi sosial, ekonomi dan

    budayanya. Pemahaman ini penting bagi guru di dalam memilih fakta, konsep serta

    generalisasi yang akan disampaikan serta menentukan strategi yang dipergunakan

    dalam kegiatan pembelajaran.

    Ketiga prasyarat kemampuan di atas bersifat integrative dan interaktif untuk

    menjadi guru. Artinya, kemampuan dalam memahami fakta, konsep dan generalisasi

    secara benar, kemampuan memahami teori dan praktek pembelajaran dengan benar,dan kemampuan memahami karakteristik psikologis, sosial, ekonomi dan budaya

    siswa merupakan satu kesatuan yang utuh, berkaitan, dan proses berkelanjutan.

    Oleh karena itu seorang guru harus mampu menganalisis konsep-konsep yang

    akan diberikan kepada para peserta didik, konsep-konsep yang salah atau miskonsepsi

    tersebut akan mengakibatkan peserta didik mengalami kesalahan juga untuk konsep

    pada tingkat berikutnya atau ketidakmampuan menghubungkan antar konsep. Hal ini

    mengakibatkan terjadinya rantai kesalahan konsep yang tidak terputus karena konsep

    awal yang telah dimiliki akan dijadikan sebagai dasar belajar konsep selanjutnya.

    Pembelajaran pada dasarnya berbicara tentang transfer pengetahuan, sikap,

    nilai dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, prosedur,

    kaidah dan nilai. Dengan pemahaman akan fakta, konsep dan generalisasi menjadi

    penting untuk dilakukan baik bagi guru maupun siswa. Bahkan bukan hanya

  • 5/28/2018 analisis konsep

    10/21

    pemahaman, tetapi juga keterkaitan serta bagaimana mengidentifikasi suatu konsep

    serta mengembangkan generalisasi.

    Pemahaman akan fakta, konsep dan generalisasi menjadi dasar bagi manusia

    dalam mengembangkan keterampilan, prosedur yang baik serta di dalam bersikap dan

    berperilaku. Kesalahan dalam memahami fakta, konsep, dan generalisasi

    mengakibatkan terjadi kondisi ketidakterampilan, prosedur yang salah serta adanya

    sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai.

    C. Analisis KonsepBeberapa konsep yang telah banyak diteliti adalah unsur, senyawa dan

    campuran; reaksi kimia; ikatan kimia; termokimia dan elektrokimia; atom dan

    molekul; konsep mol; kelarutan dan larutan; penguapan dan kondensasi; dan sifat-

    sifat materi. Dari penelitian-penelitian tersebut diperoleh hal-hal yang dapat

    menyebabkan timbulnya miskonsepsi adalah:

    a. pemisahan ilmu fisik dalam mental mereka (compartmentalization), kimiadianggap sebagai ilmu yang terpisah yang tidak saling terkait sehingga mereka

    menggunakan istilah yang berbeda untuk menjelaskan fenomena yang sama,b. tidak tersedianya pengetahuan yang tepat,c. penggunaan bahasa sehari-hari yang salah dalam kimia,d. penggunaan definisi dan model ganda, dane. penggunaan hafalan

    Klausmeier (1977) menghipotesiskan ada empat tingkat pencapaian konsep,

    yaitu :

    1. Tingkat konkretTingkat konkret ditandai dengan adanya pengenalan anak terhadap suatu benda

    yang pernah ia kenal. Contohnya pada suatu saat anak bermain kelereng dan pada

    waktu yang lain dengan tempat yang berbeda ia menemukan lagi kelereng, lalu ia

    bisa mengidentifikasi bahwa itu adalah kelereng maka anak tersebut sudah

    mencapai tingkat konkret.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    11/21

    2. Tingkat identitasPada tingkat identitas seseorang dapat dikatakan telah mencapai tingkat konsep

    identitas apabila ia mengenal suatu objek setelah selang waktu tertentu, memiliki

    orientasi ruang yang berbeda terhadap objek itu, atau bila objek itu ditentukan

    melalui suatu cara indra yang berbeda. Misalnya mengenal kelereng dengan cara

    memainkannya, bukan hanya dengan melihatnya lagi.

    3. Tingkat klasifikatoriTingkat klasifikatori dapat digambarkan anak sudah mampu mengenal persamaan

    dari contoh yang berbeda tetapi dari kelas yang sama. Misalnya anak mampu

    membedakan antara apel yang masak dengan apel yang mentah.

    4. Tingkat formalPada tingkatan formal anak sudah mampu membatasi suatu konsep dengan

    konsep lain, membedakannya, menentukan ciri-ciri, memberi nama atribut yang

    membatasinya, bahkan sampai mengevaluasi atau memberikan contoh secara

    verbal

    Menganalisis konsep yang akan diberikan pada siswa harus dimulai dengan

    melihat bagaimana sebenarnya kedudukan konsep itu sendiri dalam konsep danpemahaman konsep. Konsep merupakan integrasi mental atas dua unit atau lebih

    aspek realitas (entitas, sifat, kegiatan, kualitas, hubungan, dan sebagainya) yang

    diisolasikan menurut ciri khas dan disatukan dengan definisi yang khas. Kegiatan

    pengisolasian yang terlibat merupakan proses abstraksi, yaitu fokus mental selektif

    yang menghilangkan atau memisahkan aspek tertentu realitas dari yang lainnya.

    Proses penyatuan yang terlibat bukan semata-mata merupakan penjumlahan,

    melainkan integrasi, yaitu pemaduan unit menjadi entitas mental yang baru.

    Suatu konsep diperoleh melalui tiga tahap yaitu:

    1. Pertama adalah tahap kategorisasi, yaitu upaya mengkategorikan sesuatu yangsama atau tidak sesuai dengan konsep yang diperoleh.

    2. Masuk ketahap selanjutnya, setelah kategori yang tidak sesuai disingkirkan,dan kategori-kategori yang sesuai digabungkan sehingga membentuk suatu

  • 5/28/2018 analisis konsep

    12/21

    konsep (concept formation). Setelah itu, suatu konsep tertentu baru dapat

    disimpulkan.

    3. Tahap terakhir inilah yang dimaksud dengan perolehan konsep.Pada umumnya, konsep memiliki lima elemen, yaitu:

    1. Nama adalah istilah yang diberikan kepada suatu kategori (kumpulanpengalaman, objek, konfigurasi, atau proses). Nama digunakan untuk

    membantu memahami dan mengomunikasikan konsep

    2. Contoh (positif dan negatif) yang menunjuk pada contoh konsep3. Atribut (esensial dan nonesensial) adalah karakteristik umum untuk

    menempatkan contoh-contoh dalam kategori yang sama. Atribut digunakan

    untuk menjelaskan dan membantu memahami dalam mendefinisikan konsep

    4. Nilai artibut adalah standar karakteristik pada objek dan fenomena; dan5. Aturan adalah definisi atau pernyataan khusus tentang atribut esensial suatu

    konsep (Bruner dalam Joyce & Weill, 1980).

    Herron (1977) mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki konsep

    meliputi: label konsep, atribut konsep (atribut kritis dan atribut variabel) dan jenis

    konsep. Dengan demikian dalam analisis konsep, perlu diidentifikasi karakteristikkonsep, yang meliputi ; label konsep, definisi konsep, atribut konsep, hirarki konsep,

    jenis konsep, contoh dan noncontoh.

    1. Label KonsepLabel konsep adalah nama konsep atau sub konsep yang dianalisis. Contoh

    label konsep ; unsur, senyawa, atom, larutan, dan lain-lain.

    2. Definisi KonsepDefenisi konsep didefinisikan sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang

    diharapkan dari siswa. Untuk suatu label konsep yang sama, konsep dapat

    didefinisikan berbeda sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang

    diharapkan dikuasai siswa dan tingkat perkembangan kognitif siswa.

    3. Atribut kritis dan atribut variable

  • 5/28/2018 analisis konsep

    13/21

    Atribut kritis merupakan ciri-ciri utama konsep yang merupakan penjabaran

    definisi konsep. Atribut variabel menunjukan ciri-ciri konsep yang nilainya

    dapat berubah, namun besaran dan satuannya tetap.

    4. Hirarki KonsepHirarki konsep menyatakan hubungan suatu konsep dengan konsep lain

    berdasarkan tingkatannya, yaitu :

    a. konsep superordinat (konsep yang tingkatannya lebih tinggi)b. konsep ordinat (konsep yang setara)c. konsep subordinat (konsep yang tingkatannya lebih rendah).Hirarki konsep dapat direpresentasikan dalam bentuk peta konsep

    dan digunakan untuk menentukan urutan pembelajaran konsep.

    5. Jenis KonsepUmumnya jenis konsep dikelompokkan menjadi dua, yaitu konsep konkrit

    dan konsep abstrak. Namun dalam ilmu kimia, terdapat banyak konsep yang

    sukar dikelompokkan dengan jelas ke dalam konsep konkrit ataupun abstrak.

    Oleh karena itu Herron (1977) mengembangkan jenis-jenis konsep menjadi

    delapan jenis konsep, yaitu sebagai berikut:a. Konsep konkrit, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut variabel dapat

    diidentifikasi, sehingga relatif mudah dimengerti, mudah dianalisis dan mudah

    memberikan contoh dan noncontoh. Contoh konsep konkrit antara lain: gelas

    kimia, tabung reaksi, batu baterai, sel aki, sel Volta.

    b. Konsep abstrak, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut variabelnyasukar dimengerti dan sukar dianalisis, sehingga sukar menemukan contoh dan

    noncontoh. Konsep seperti ini relatif sukar untuk diajarkan/dipelajari, karena

    tidak mungkin mengkomunikasikan informasi tentang atribut kritis konsep

    ini melalui pengamatan langsung. Oleh karena itu, diperlukan model-model

    atau ilustrasi yang mewakili contoh dan noncontoh. Contoh konsep abstrak

    antara lain: atom, molekul, inti atom, ion, proton, neutron.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    14/21

    c. Konsep abstrak dengan contoh konkrit, yaitu konsepnya mudah dikenali,namun mengandung atribut sukar dimengerti, sehingga sukar membedakan

    contoh dan noncontoh. Contohnya antara lain: unsur, senyawa, elektrolit.

    d. Konsep berdasarkan prinsip, yaitu konsep yang memerlukan prinsip-prinsippengetahuan untuk menggunakan dan membedakan contoh dan noncontoh.

    Contohnya antara lain: konsep mol, beda potensial.

    e. Konsep yang menyatakan simbol, yaitu konsep yang mengandungrepresentasi simbolik berlandaskan aturan tertentu. Contohnya antara lain:

    rumus kimia, rumus, persamaan.

    f. Konsep yang menyatakan nama proses, yaitu konsep yang menunjukkanterjadinya suatu tingkah-laku tertentu.Contohnya antara lain: destilasi,

    elektrolisis, disosiasi, oksidasi, meleleh.

    g. Konsep yang menyatakan sifat dan nama atribut. Konsep-konsep seperti:massa, berat,muatan listrik, muatan, frekuensi, bilangan oksidasi, dan mudah

    terbakar merupakan atribut atau ciri-ciri suatu obyek.

    h. Konsep yang menyatakan ukuran atribut. Sama seperti diatas, namunbentuknya berupa satuan ukuran untuk atribut. Contohnya antara lain satuankonsentrasi : molaritas, molalitas, normalitas, ppm, pH.

    Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru

    dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Berikut ini

    langkah-langkah menyusun konsep:

    1. Menentukan nama konsepOrang dapat membentuk konsep-konsep tanpa memberi nama pada konsep itu,

    terutama pada tingkat konkret dan tingkat identitas. Tetapi, setelah mereka masuk

    sekolah mereka diberi pelajaran tentang nama-nama konsep yang telah diterima

    secara luas.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    15/21

    2. Menentukan atribut-atribut kriteria dan variabel konsepAtribut-atribut criteria suatu konsep adalah ciri-ciri konsep yang perlu untuk

    membedakan contoh-contoh dan noncontoh-noncontoh, dan untuk menentukan

    apakah suatu objek baru merupakan suatu contoh dari konsep. Atribit-atribut

    variabel konsep ialah ciri-ciri yang mungkin berbeda di antara contoh-contoh

    tanpa mempengaruhi inklusi dalam kategori konsep itu.

    3. Menentukan definisi konsepPada tingkat formal, siswa dapat belajar konsep melalui definisi yang diberikan.

    Kemampuan untuk menyatakan suatu definisi dari suatu konsep dapat digunakan

    sebagai suatu criteria bahwa siswa telah belajar konsep itu.

    4. Menentukan contoh-contoh dan noncontoh-noncontohDengan membuat daftar dari atribut-atribut dari suatu konsep, pengembangan

    konsep-konsep dan nonkonsep-nonkonsep dapat diperlancar.

    5. Menentukan hubungan konsep pada konsep-konsep lain : superordinat, koordinat,dan subordinat.

    Untuk sebagian besar konsep-konsep, kita dapat mengembangkan suatu hiarki

    dari konsep-konsep yang berhubungan yang memperlihatkan bagaimana suatukonsep terkait pada konsep-konsep lain.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    16/21

    D. Analisis Konsep Dalam KimiaBerikut ini disajikan tabel analisis konsep kimia pada materi hidrokarbon

    ANALISIS KONSEP

    No LABEL

    KONSEP

    DEFENISI

    KONSEP

    JENIS

    KONSEP

    ATRIBUT KONSEP KEDUDUKAN KONSEP CONTOH NON

    CONTOHATRIBUTKRITIS

    ATRIBUTVARIABE

    L

    SUBORDINAT

    KOORDINAT

    SUPERORDINAT

    1. Senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa yang

    terbentuk antara

    atom C dan H

    merupakan

    senyawa

    hidrokarbon

    Konsep yang

    menyangkut

    prinsip

    Unsur

    karbon

    Unsur

    Hidrogen

    Senyawa

    hidrokarbon

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Atom

    karbon

    Senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa

    hidrokarbon

    jenuh dan

    senyawa

    hidrokarbon

    tak jenuh

    C2H6 C 2H5OH

    2. Senyawa

    hidrokarbonsiklik

    Jenis senyawa

    hidrokarbon yangmemiliki bentuk

    rantai karbon

    Konsep yang

    mengandungprinsip

    Rantai

    karbontertutup

    Senyawa

    Jenis

    senyawahidrokarbon

    Senyawa

    karbon

    Bentuk rantai

    karbon

    Isomer

    senyawahidrokarbon

    Siklobutana CHCl3

    (kloroform)

  • 5/28/2018 analisis konsep

    17/21

    tertutup merupakan

    senyawa

    hidrokarbon siklik

    hidrokarbon

    siklik

    3. Senyawa

    hidrokarbon

    alifatik

    Jenis senyawa

    hidrokarbon yang

    memiliki bentuk

    rantai karbon

    terbuka merupakan

    senyawa

    hidrokarbon siklik

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Rantai

    karbon

    terbuka

    Senyawa

    hidrokarbon

    alifatik

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa

    karbon

    Bentuk rantai

    karbon

    Isomer

    senyawa

    hidrokarbon

    C4H10 CHCl3

    (kloroform)

    4. Senyawa

    hidrokarbon

    jenuh

    Jenis senyawa

    hidrokarbon yang

    ikatan atom

    karbonnya tunggal

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Ikatan

    tunggal

    Senyawa

    hidrokarbon

    jenuh

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa

    karbon

    Jenis ikatan

    senyawa

    hidrokarbon

    Isomer

    senyawa

    hidrokarbon

    C3H8 CH3OH

    5. Senyawa

    hidrokarbon

    tak jenuh

    Jenis senyawa

    hidrokarbon yang

    ikatan atom

    karbonnya rangkap

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Ikatan

    rangkap

    Senyawa

    hidrokarbon

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa

    karbon

    Jenis ikatan

    senyawa

    hidrokarbon

    Isomer

    senyawa

    hidrokarbon

    C3H6 CH3OH

  • 5/28/2018 analisis konsep

    18/21

    tak jenuh

    6. Alkana Senya wa

    hidrokarbon

    dengan rantai

    terbuka dan semua

    ikatan karbon-

    karbonnya

    memiliki ikatan

    tunggal merupakan

    alkana

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Senyawa

    hidrokarbon

    Rantai

    terbuka

    Ikatan karbon

    Alkana

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Senyawa

    karbon

    Jenis ikatan

    senyawa

    hidrokarbon

    alkena CH4 C2H4

    7. Alkena Senya wa

    hidrokarbon

    alifatik tak jenuh

    dengan satu ikatan

    karbon rangkap

    merupakan alkena.

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Senyawa

    hidrokarbon

    Alifatik

    Tak jenuh

    Ikatan

    rangkap

    Alkena

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Alkana Jenis ikatan

    senyawa

    hidrokarbon

    Alkuna C2H4 C2H2

    8. Alkuna Senya wa

    hidrokarbon

    Konsep yang

    mengandung

    Senyawa

    hidrokarbon

    Jenis

    senyawa

    Alkena Jenis ikatan

    senyawa

    Isomer C2H2 CH4

  • 5/28/2018 analisis konsep

    19/21

    alifatik tak jenuh

    dengan satu ikatan

    karbon rangkap

    tiga merupakan

    alkuna.

    prinsip Alifatik

    Tak jenuh

    Ikatan

    rangkap tiga

    Alkuna

    hidrokarbon hidrokarbon

    9. Isomer Senyawa-senyawa

    yang berbeda

    tetapi mempunyai

    rumus molekul

    yang sama

    merupakan isomer.

    Konsep yang

    mengandung

    prinsip

    Senyawa-

    senyawa

    Rumus

    molekul

    Isomer

    Jenis

    senyawa

    hidrokarbon

    Alkuna Jenis ikatan

    senyawa

    hidrokarbon

    Reaksi pada

    senyawa

    hidrokarbon

    Butana dan

    isobutana

    Etana dan

    etanol

  • 5/28/2018 analisis konsep

    20/21

    E. KESIMPULAN

    1. Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang samadan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label.

    2. Konsep terdiri dari 3 komponen utama:a. label yang memungkinkan bersifat tunggal, buntu, agar tidak terjadi

    dualism

    b. deskripsi yang diakui dan disepakati secara umum; danc. dirumuskan atas dasar fakta,

    3. konsep memiliki karakteristik yaitu label konsep, atribut konsep (atribut kritisdan atribut variabel) dan jenis konsep

    4. Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untukmenolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi

    pencapaian konsep

    5. Analisis konsep mengarahkan manusia kepada pemahaman akan fakta, konsepdan generalisasi yang menjadi dasar bagi manusia dalam mengembangkan

    keterampilan, prosedur yang baik serta di dalam bersikap dan berperilaku.

    Kesalahan dalam memahami fakta, konsep, dan generalisasi mengakibatkan

    terjadi kondisi ketidakterampilan, prosedur yang salah serta adanya sikap dan

    perilaku yang bertentangan dengan nilai.

    6. Langkah-langkah menganalisis konsepa. Menentukan nama konsepb. Menentukan atribut-atribut kriteria dan variabel konsepc. Menentukan definisi konsepd. Menentukan contoh-contoh dan noncontoh-noncontohe. Menentukan hubungan konsep pada konsep-konsep yang lain.

  • 5/28/2018 analisis konsep

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Abraham, et. al. 1992. Understanding and Misunderstanding of Eight Grades of

    Five Chemistry Concept in Text Book. Journal of Research in Science

    Teaching. 29(12).

    Arends, Richard L. 2008. Learning To Teach Edisi Ketujuh Buku Satu. Pustaka

    Pelajar : Yogyakarta.

    Dahar, R.W. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga: Bandung

    Sagala, Syaiful. 2003.Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung