konsep dasar analisis kebutuhan diklat

23
Konsep Dasar Analisis Kebutuhan Diklat Awang ANWARUDDIN Lembaga Administrasi Negara [email protected] ; [email protected]

Upload: awang-anwaruddin

Post on 29-Nov-2014

4.575 views

Category:

Education


18 download

DESCRIPTION

Deskripsi tentang konsep yang mendasari kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat, khususnya bagi para penyelenggara Diklat Aparatur.

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Konsep Dasar Analisis Kebutuhan

Diklat

Awang ANWARUDDINLembaga Administrasi Negara

[email protected]; [email protected]

Page 2: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Dibarengi rasa syukur kepada Alloh swt dan disertai niat tulus untuk

berbagi ilmu dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat

berbasis pengetahuan di Indonesia, kami sajikan slide tentang

“Konser Dasar Analisis Kebutuhan Diklat.” Materi pada slide ini

merupakan substansi yang harus dikuasai oleh para pengelola

Diklat, dan disajikan melalui Diklat Analisis Kebutuhan Diklat.

Kami berharap, materi pada slide ini akan semakin memperluas wawasan dan

pengetahuan para pembaca. Selanjutnya kami persilakan pembaca untuk

mengunduh dan mememanfaatkan materi dalam slide ini sebagai referensi dalam

karya tulis atau sebagai bahan ajar pada Diklat, Seminar, Workshop, Bimtek atau

kegiatan lainnya. Komunikasi interaktif melalui e-Mail sangat kami harapkan untuk

kelengkapan materi dalam slide ini. Terima kasih.

Jakarta, 30 November 2013

Awang ANWARUDDIN

eMail [email protected]; [email protected]

Assalamu’alaikum ww

Page 3: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

1. Konsep Dasar analisis Kebutuhan Diklat

a. Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat

b. Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat

c. Manfaat Analisis Kebutuhan Diklat

2. Indikator dan tingkat Kebutuhan Diklat

a. Indikator Kebutuhan Diklat

b. Tingkat kebutuhan Diklat

3. Karakteristik, Model, Pendekatan dan Tahapan Pelaksanaan

Analisis Kebutuhan Diklat

a. Karakteristik Analisis Kebutuhan Diklat

b. Model Analisis Kebutuhan Diklat

c. Pendekatan Analisis Kebutuhan DiklatTahapan

Pelaksanaan Analisis kebutuhan Diklat

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 3

Page 4: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT
Page 5: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 5

“Suatu proses kegiatan yang sistematis

untuk mengidentifikasi diskrepensi

antara standar kinerja dan kompetensi

pegawai sehingga dapat ditingkatkan

melalui pendidikan dan pelatihan”

Page 6: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Standar Kinerja yang ditetapkan

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 6

Kompetensi yang dimiliki pegawai

DISKREPANSIKOMPE TE NSI

K1

K2

K3

K4

K5

K6

Page 7: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Diklat Bersistem - Awang Anwaruddin 730 November 2013

Analisis Kebutuhan

Diklat

Rancang Bangun Diklat

Perencanaan Program

Diklat

Pelaksanaan Program

Diklat

Monitoring dan

Evaluasi

Page 8: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 8

Sebagai dasar penyusunan program pelatihan yang didasarkan pada

data dan informasi yang diperoleh melalui AKD.

Sebagai pedoman dalam merancang bangun program diklat dimana

Diskrepansi kompetensi yang ditemukan diubah menjadi tujuan

diklat dalam proses rancang bangun program.

Sebagai masukan bagi organisasi untuk tindak lanjut kegiatan dan

menentukan prioritas program.

Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja,terutama bagi

Pegawai yang selalu mengerjakan rutinitas.

Menghadapi kebijakan baru terutama informasi mengenai hal

tersebut apabila mereka belum memahaminya.

Menghadapi tugas-tugas baru yang memerlukan kompetensi baru.

Page 9: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 9

1. Program–program diklat yang disusun sesuai dengan

kebutuhan organisasi, jabatan maupun individu pegawai.

2. Menjaga dan meningkatkan motivasi peserta dalam mengikuti

pelatihan, karena program pelatihan yang diikuti sesuai

dengan kebutuhannya. Dengan demikian akan meningkatkan

efektivitas pencapaian tujuan pelatihan.

3. Efisiensi biaya organisasi, karena pelatihan yang dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan organisasi. Jadi biaya yang tidak

sedikit yang dikeluarkan untuk pelatihan tidaklah sia-sia.

4. Memahami penyebab timbulnya masalah dalam organisasi,

Page 10: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 10

Indikator Kebutuhan Diklat adalah “suatu tanda atau

gejala yang menunjukkan adanya kebutuhan diklat”, yang

belum tentu merupakan kesalahan, tetapi hanya

merupakan indikasi bahwa ada satu masalah.

Tugas dari seorang ahli analisis kebutuhan

pelatihan/konsultan atau analis adalah menemukan apa

masalah yang sebenarnya.

Page 11: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 11

Page 12: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 12

Page 13: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 13

a. Keluhan masyarakat

b. Penggunaan waktu kurang efisien

c. Mutu kerja rendah

d. Biaya pemeliharaan besar

e. Kurangnya informasi kebijakan

f. Pekerjaan semrawut

g. Tidak ada standar kerja

h. Tidak ada pengukuran kerja

i. Hasil kerja menurun

j. Kerusakan peralatan kantor

k. Pekerjaan menumpuk

l. Terjadi “bottleneck”

m. Rencana penerimaan pegawai

n. Rencana produksi

o. Rencana pensiun

p. Rencana promosi

a. Berkembangnya isu

b. Lemahnya koordiinasi

c. Banyak alasan bila diberi pekerjaan

d. Banyak argumentasi bila mengerjakan

e. Lamban dalam mengerjakan pekerjaan

f. Motivasi kerja menurun

g. Konflik internal dan eksternal

h. Disiplin kerja menurun

i. Terjadi pengkotak-kotakan

j. Pekerjaan menumpuk pada seseorang

k. Arsip tidak teratur

l. Informasi hanya pada satu tangan

m. Ketergantungan pada satu orang

n. Bidang penentu hasil pokok

o. Perluasan dan pendirian

organisasi baru

Page 14: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 14

Page 15: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 15

1. Data harus menyajikan KONDISI AKTUAL responden dan

orang-orang terkait, baik itu mencakup kondisi saat ini

maupun kondisi yang akan datang.

2. Tidak ada analisis kebutuhan yang bersifat final dan lengkap,

tetapi pernyataan kebutuhan diklat BERSIFAT TENTATIF.

3. Ketimpangan seharusnya diidentifikasi dari PRODUK DAN

PROSES. Bisa terjadi produknya baik, tetapi prosesnya tidak

efisien, atau sebaliknya prosesnya efektif tapi produknya

belum sesuai dengan harapan masyarakat.

Page 16: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 16

Standar Kinerja

yang ditetapkan

Kompetensi yang

dimiliki pegawai

Dis

kre

pa

nsi

Rancang Bangun Diklat

Page 17: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 17

Case study ─

Tuntutan masyarakat tentang asas kecepatan, kemudahan, dan

keterjangkauan pada pelayanan publiksesuai UU Pelayanan Publik No. 25/2009.

Page 18: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Diklat Bersistem - Awang Anwaruddin 18

Kondisi Eksternal

Dis

kre

pa

nsi

Rancang Bangun Diklat

Kondisi Internal

Case study ─

Masih terbatasnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam manajemen pelayanan publik menyebabkan keterlambatan pengurusan dokumen.

Page 19: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 19

1. Penelitian (survey);

2. Observasi (partisipan, sistematik dan

eksperimental);

3. Konsultasi tokoh kunci

4. Wawancara

5. Dokumentasi

Page 20: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 20

1. T e k n i k I n t u i t i f , d a n U l a s a n P i m p i n a n

Didasarkan pada intuisi perenacana kepegawaian atau pertimbhangan pimpinan;

2 . A n a l i s i s D a t a S e k u n d e r

Dengan cara mempelajari dokumen pada di dalam satu unit kerja.

3 . D I F A n a l y s i s ( A n a l i s i s L i t i n g r i n g )

Didasarkan pada analisis jabatan yang diikuti dengan mencari tingkat kesulitan

(difficulties/D), kepentingan (importance/I) dan keseringan (frequency/F)

4 . D i s c r e p a n c y M o d e l N e e d A s s e s m e n t

Pendekatan kompetensi (Competency Model Need Assesment) dengan mencari

diskrepansi kinerja.

5 . R a p i d R u r a l A p p r a i s a l ( R R A ) , melalui pengumpulan data dan analisis

yang dilakukan oleh orang luar (peneliti, petugas lembaga, birokrat) ; dan

P a r t i c i p a t o r y R u r a l A p p r a i s a l ( P R A ) , penggalian data dengan cara

partisipatif antara pihak luar dan internal organisasi.

6 . F o c u s d a n N o m i n a t i f G r o u p

Memusatkan pada Materi Diklat apa yang paling tepat untuk satu kelompok sasaran.

Page 21: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

30 November 2013 Konsep Dasar AKD -Awang Anwaruddin 21

Fokuskan ‘target group’ yang akan dianalisis

Rumuskan tujuan dilakukannya analisis

Tentukan instrumen dan metode analisis

Kumpulkan dan organisasikan data

Analisa data dengan seksama

Rumuskan rekomendasi sesuai hasil AKD

Page 22: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT
Page 23: KONSEP DASAR ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT

Tentang PenulisAwang Anwaruddin saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Litbang

Sistim Informasi dan Otomasi Administrasi Negara (SIOAN),Lembaga Administrasi Negara (LAN), Republik Indonesia. Di

samping sebagai pejabat struktural, Awang juga aktif sebagai

Widyaiswara pada berbagai program Diklat Struktural danFungsional dan memberikan konsultasi pada berbagai institusi.

Di sela-sela kegiatannya sebagai pejabat publik, Awang aktif sebagai penulis

berbagai artikel dan materi bidang Administrasi Publik pada berbagai jurnal ilmiahdan internet, dan menjadi pembicara pada beberapa seminar nasional dan

internasional. Beberapa di antaranya adalah ‘the Launching NAPSIPAG Conference

in Kuala Lumpur, Malaysia (2004), the 2th NAPSIPAG Conference in Beijing, China(2005), the 3rd NAPSIPAG Conference Sidney, Australia (2006), the IIAS/IISA

International Congress, 2010, Bali (2010), the 7th NAPSIPAG Conference in

Kerala, India (2010), dan the A4FPM International Conference di Surabaya (2012).

Selain dimuat di berbagai jurnal ilmiah, artikel Awang pernah diterbitkan oleh Intan-

ADB (Kuala Lumpur, 2005) and Springer India (New Delhi, 2013).