konsep dan prinsip analisis

27
LOGO “ Add your company slogan KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Upload: kathie

Post on 06-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS. 1. Analisis Persyaratan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

LOGO

“ Add your company slogan ”

KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Page 2: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

1. Analisis Persyaratan

Merupakan sebuah tugas sebuah rekayasa perangkat lunak

(RPL) yang menjembatani antara alokasi perangkat lunak dan

perancangan perangkat lunak. Analisis persyaratan

memungkinkan perekayasa sistem menentukan fungsi dan

kinerja perangkat lunak, menunjukkan interface dan elemen-

elemen di dalamnya, dan membangun batasan yang harus

dipenuhi oleh perangkat lunak. Analisis persyaratan

memberikan model-model yang akan diterjemahkan ke dalam

data, arsitektur, interface, dan desain prosedural kepada

perancang perangkat lunak.

Page 3: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Akhirnya, spesifikasi persyaratan memberikan cara kepada

pengembang dan pelanggan untuk menilai kualitas perangkat

lunak yang telah dibangun. Pada awalnya, analis mempelajari

spesifikasi sistem (bila ada) dan rencana proyek perangkat

lunak. Penting untuk memahami perangkat lunak dalam suatu

konteks sistem dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak

yang telah digunakan untuk memunculkan estimasi

perencanaan. Selanjutnya adalah membangun komunikasi

untuk analisis untuk menjamin pengenalan masalah.

Tujuannya adalah mengenali elemen masalah dasar seperti

dirasakan oleh pelanggan.

Page 4: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

2. Teknik Komunikasi

Mengawali Proses

Menurut Gause dan Weinberg [GAU89] menyarankan agar analis

memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks,

dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan

keseluruhan, dan keuntungan.

Contoh:

Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?

Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?

Page 5: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinkan analis

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah

dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu

pemecahan.

Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?

Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan

lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?

Page 6: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Rangkaian pertanyaan berikutnya berfokus pada efektifitas

pertemuan. [GAU89] memberikan contohnya sebagai berikut:

Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi

tambahan?

Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?

Pertanayan-pertanyaan tersebut akan membantu anda

mengawali komunikasi yang perlu untuk berhasilnya analisis.

Page 7: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya digunakan pada

pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang

mengkombinasikan lemen-elemen pemecahan masalah,

negosiasi, dan spesifikasi.

Page 8: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Teknik Spesifikasi Aplikasi yang Terfasilitasi

Adanya teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi /

facilitated aplication spesification techniques (FAST) dapat

mendorong munculnya tim gabungan antara pengembang dan

pelanggan yang bekerjasama untuk mengidentifikasimasalah,

mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi pendekatan

yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal

[ZAH90].

Page 9: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Banyak pendekatan yang berbeda terhadap FAST telah

diusulkan. Masing-masing pendekatan menggunakan skenario

yang sangat berbeda, tetapi semuanya menerapkan beberapa

variasi tuntutan dasar seperti: Pertemuan dilakukan di sisi

netral dan dihadiri baik oleh pengembang maupun pelanggan.

Page 10: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Penyebaran Fungsi Kualitas

Disebut juga Quality function deployment (QFD) adalah

teknik manajemen kualitas yang menerjemahkan kebutuhan

pelanggan ke dalam persyaratan teknis bagi perangkat lunak.

QFD mengidentifikasi 3 persyaratan [ZUL92] yaitu:

Persyaratan normal:

Sasaran dan

tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama

pertemuan dengan pelanggan.

Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas.

Page 11: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

PRINSIP-PRINSIP ANALISIS

Masing-masing metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode analisis dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:

Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.

Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.

Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.

Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.

Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.

Page 12: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Prinsip analisis operasional mengharuskan kita membangun

model fungsi dan tingkah laku, yaitu:

Model Fungsional: Perangkat lunak mentransformasi

informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus

melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input, pemrosesan,

dan output.

Page 13: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Model Tingkah Laku

Sebagian besar perangkat lunak merespon kejadian -

kejadiandari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini

membentuk dasar dari model tingkah laku. Model tingkah laku

menciptakan representasi pernyataan-pernyataan perangkat

lunak dan event-event yang menyebabkan perangkat lunak

mengubah pernyataan.

Page 14: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Peran Penting Model Tingkah Laku

Model membantu analis dalam memahami informasi, fungsi,

dan tingkah laku suatu sistem, sehingga membuat tugas

analisis persyaratan menjadi lebih mudah dan lebih sistematis.

Model menjadi titik fokus bagi kajian sehingga merupakan

kunci bagi penentuan kelengkapan, konsistensi, dan akurasi

dari spesifikasi.

Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi

perancang suatu representasi esensial dari perangkat lunak

yang dapat diterjemahkan kedalam suatu konteks

implementasi.

Page 15: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Pembagian

Secara mendasar pembagian mendekomposisi suatu masalah

ke dalam bagian konstituennya. Secara konseptual, kita

membangun sebuah representasi hirarki dari informasi atau

fungsi dan kemudian membagi elemen bagian paling atas

dengan

(1)mengekspos detail pertambahan dengan bergerak secara

vertikal dalam hirarki,

(2)mendekomposisi masalah dengan bergerak secara

horisontal dalam hirarki.

Page 16: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Pandangan Esensial dan Implementasi

Pandangan esensial persyaratan perangkat lunak menyajikan

fungsi yang akandikerjakan dan dan di informasikan yg akan

diproses tanpa melihat detail implementasinya.

Page 17: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

4. PROTOTYPING

Prototyping Perangkat

Analisis harus dilakukan tanpa mengabaikan paradigma

rekayasa PL yg di aplikasikan ; tetapi bentuk yg diambil oleh

analisis akan bermacam- macam. Dalam banyak kasus sangat

mungkin untuk mengaplikasikan prinsip operasional dan

menarik sebuah model PL yang melaluinya sebuah desain

dapatdikembangkan,pengaplikasian prinsip analisis dan

penyusunan model perangkat lunak yg akn dibangun yang

disebut prototype untuk penilaian pelanggan danpengembang.

Page 18: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Pemilihan prototyping

Paradigma prototyping terbatas dan tidak terbatas. Pendekatan

terbatas sering disebut: throw away prototyping. Dengan

menggunakn pendekatan tersebut, prototyping sebagai sebuah

demonstrasi kasar dari sebuah persyaratan.Kemudian

prototype dikesampingkan dan perangkat lunak direkayasa

dgn menggunakan suatu paradigma yang berbeda.Pendekatan

tidak terabatas sering disebut evolusionary

prototyping,menggunakan prototyping sebagai bagian utama

dari aktivitas analisis yang akan diteruskan ke dalam desain

dan konstruksi.

Page 19: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Metode dan Peranti Prototyping

Agar prototyping perangkat lunak efektif,maka harus

dikembangkan

suatu prototype dengan cepat sehingga pelanggan dengan

dapat menilai hasil dan perubahan yang di rekomendasikan.

Untuk melakukan prototyping dengan tepat ad tiga kelas

metode dan peranti generik missal:(AND 92,TAN 92): teknik

generasi keempat komponen perangkat lunak reusable,

spesifikasi normal,dan lingkungan prototyping.

Page 20: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

PRINSIP SPESIFIKASI

Spesifikasi

Metode spesifikasi sama dengan pemecahan masalah. Pereka

PL yang dipaksabekerja dengan spesifikasiyang tidak

lengkap,tidak konsisten,atau salah akan mengalami frustasi

atau keraguan.akibatnya, kualitas ,ketepatan waktu dan

kelengkapan perangkat lunak menjadi korban.

Page 21: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Prinsip Spesifikasi

Spesifikasi, tanpa mempedulikan mode dimana kita

melakukannya, dapat dilihat sebagai sebuah proses

representasi. Persyaratan diwakilkan dengan suatu cara yang

membawa ke arah implementasi yang berhasil. Berikut ini

sejumlah prinsip spesifikasi yang diadaptasi dari kerja Blazer

dan Goldman[BLA 86].

Page 22: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Representasi

Kita mengetahui bahwa persyaratan PL dapat ditentukan

dalam berbagai cara. Akan tetapi, bila persyaratan itu

dimasukan pada kertas atau media presentasi electronic, maka

diperoleh panduan sederhana:

-Format dan muatan representasi harus relevan dengan

masalah.

-Informasi yang di isikan kedalm spesifikasi harus

disarangkan.

Page 23: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Spesifikasi persyaratan PL

Spesifikasi persyaratan PL dibuat pada puncak tugas analisis. Fungsi dan kinerja yang dialokasikan pada PL sebagai bagian dari rekayasa system, diperhalus dengan membangun sebuah diskripsi informasi lengkap,diskripsi tingkah laku dan fungsional lengkap,indikasi persyaaratan kinerja dan batasan desain, criteria validasi yang sesuai, dan data lain yang berkenaan dengan persyaratan. The Nation Bureau of Standards, IEE( standard no. 830- 1984) dan Departement Pertahanan AS mengusulkan format calon untuk spesifikasi persyaratan perangkatan perangkat lunak. Berikut merupakan kerangka kerj untuk spesifikasi.

Page 24: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
Page 25: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
Page 26: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
Page 27: KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

Terima Kasih