analisis keterampilan komunikasi ilmiah siswa pada

145
ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA DI MASA PANDEMIK COVID-19 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Fauzyah Hasanah NIM.11160161000049 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 13-Jun-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH

SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA DI

MASA PANDEMIK

COVID-19

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Fauzyah Hasanah

NIM.11160161000049

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

i

ERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Fauzyah Hasanah

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 7 Januari 1997

NIM : 11160161000049

Jurusan/Prodi : Tadris Biologi

Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa

Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik

Covid-19

Dosen Pembimbing : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 18 Maret 2021

Mahasiswa Ybs,

Fauzyah Hasanah

NIM. 11160161000049

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada

Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik Covid-19 disusun oleh

Fauzyah Hasanah, NIM. 11160161000049, Program Studi Tadris Biologi,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 18 Maret 2021

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada

Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik COVID-19 disusun oleh

Fauzyah Hasanah, NIM. 11160161000049, Program Studi Tadris Biologi,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqasah pada tanggal 26

April 2021 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh

gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 26 April 2021

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia

(Ketua Program Studi Tadris Biologi)

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.

NIP. 197101192008012010

24 Juni 2021

Penguji I

Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.

NIP. 196812282000031003

Penguji II

Meiry Fadilah Noor, M.Si.

NIP. 198005162007102001

23 Juni 2021

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

iv

ABSTRAK

Fauzyah Hasanah (NIM: 11160161000049): Analisis Keterampilan

Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa

Pandemik Covid-19.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keterampilan komunikasi

ilmiah siswa pada pembelajaran Biologi SMA di masa pandemik covid-19.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penelitian dilakukan di

dua SMAN wilayah Tangerang Selatan yang menerapkan praktikum online.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 124 siswa.

Instrumen penelitian terdiri dari lembar angket, tes, dan dokumentasi. Analisis

data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa keterampilan komunikasi ilmiah siswa pada masa pandemik covid-19

termasuk ke dalam kategori cukup.

Kata Kunci: Keterampilan Komunikasi Ilmiah, Pembelajaran Biologi SMA,

Pandemik Covid-19.

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

v

ABSTRACT

Fauzyah Hasanah (NIM: 11160161000049): Analysis of Students’ Scientific

Communication Skill in Senior High Biology Learning during Covid-19

Pandemic.

This research aims to reveal the description of student’s communication skill in

high school Biology learning during Covid-19 pandemic. The method used in this

research was Survey Method. The research was conducted in two state schools of

senior high in South Tangerang which implemented online-lab work. The

technique of gathering data was Purposive Sampling. The Sample in this research

was 11th grader of science students amounting to 124 students. The research

instrument consisted of questionnaire sheets, tests, and documentations. The used

data analysis was descriptive statistic. The result showed that students’ scientific

communication skill in high school Biology learning subject during covid-19

pandemic was considerably in moderate category.

Keywords: Scientific Communication Skill, High School Biology Learning,

Covid-19 Pandemic.

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum wr wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah

menciptakan bumi dan segala isinya. Teriring sholawat serta salam yang

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah segala puji

bagi Allah yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Keterampilan

Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik

Covid-19” sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd) dari

Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keadaan pandemi covid-19 merupakan keadaan yang tidak pernah

penulis bayangkan sebelumnya. Keadaan dengan penuh keterbatasan tidak

menyurutkan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semangat

tersebut dibangun dari dukungan berbagai pihak yang selalu memberi arahan,

bimbingan, dan motivasi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi

sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

3. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu

membimbing peneliti selama mengikuti perkuliahan.

4. Kedua Orang Tua Tercinta, Alm. Ayah Syafrizal yang setia mendampingi

penulis dalam proses penyusunan skripsi dan Ibu Elly Azra yang selalu

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

vii

mendoakan penulis, serta kakak-kakak dari penulis yaitu Elsa, Putri, dan

Ilham yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril maupun

materil.

5. Seluruh Dosen dan staff jurusan Tadris Biologi yang telah memberikan

ilmu dan mendidik peneliti selama mengenyam pendidikan.

6. Ibu Shanty Chairani, S.Pd dan Ibu Neni Handayani, M.Pd selaku guru

biologi yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis

selama proses penelitian

7. Keluarga besar Himpunan Program Studi Tadris Biologi dan Pojok Seni

Tarbiyah (POSTAR).

8. Keluarga besar Tadris Biologi 2016

9. Teman-teman seperjuangan Afriani, Anggit, dan Anggita yang selalu

memberikan semangat, motivasi, dan dukungan kepada penulis.

10. Dimas Muhammad Alfay yang telah banyak membantu, mendampingi,

dan memberikan dukungan secara moril kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

Kepada semua pihak yang telah membantu peneliti semoga Allah SWT

membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Penulis sadar akan kekurangan

yang masih harus disempurnakan, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap

kritik dan saran yang membangun terkait penelitian dan penulisan hasil penelitian

agar dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari. Semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya untuk melakukan penelitian

yang lebih baik di masa mendatang serta pengembangan pengetahuan

kedepannya.

Wassalamualaikum wr wb.

Jakarta, Maret 2021

Fauzyah Hasanah

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

viii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

ABSTRACT ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 5

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 6

F. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 7

A. Deskripsi Teoritik ................................................................................. 7

1. Pengertian Komunikasi ................................................................... 7

2. Komunikasi Pendidikan .................................................................. 8

3. Keterampilan Komunikasi Ilmiah ................................................... 10

4. Aspek Keterampilan Komunikasi Ilmiah ........................................ 11

5. Komunikasi dan Relasi Antara Guru dan Siswa ............................. 13

6. Prinsip Komunikasi dalam Metode Pembelajaran .......................... 14

B. Hasil Penelitian Relevan ...................................................................... 15

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 21

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

ix

B. Metode Penelitian ................................................................................. 21

C. Unit Analisis ......................................................................................... 22

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 23

E. Kalibrasi Instrumen .............................................................................. 26

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 27

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 29

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 31

A. Temuan Penelitian ................................................................................ 31

1. Deskripsi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah ... 31

2. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah ......... 41

3. Deskripsi Data Hasil Dokumentasi ................................................ 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 51

A. Kesimpulan ........................................................................................... 51

B. Saran .................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................................... 55

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 21

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah ..................... 24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah .......... 25

Tabel 3.4 Kategorisasi Sikap Keterampilan Komunikasi Ilmiah .................. 30

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi

Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ............................................. 31

Tabel 4.2 Hasil Angket Indikator Information Retrieval ............................. 32

Tabel 4.3 Hasil Angket Indikator Scientific Reading .................................... 34

Tabel 4.4 Hasil Angket Indikator Listening&Observing .............................. 35

Tabel 4.5 Hasil Angket Indikator Scientific Writing ..................................... 37

Tabel 4.6 Hasil Angket Indikator Information Representation ..................... 38

Tabel 4.7 Hasil Angket Indikator Knowledge Presentation.......................... 40

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi

Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ............................................. 41

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Dokumen Keterampilan

Komunikasi Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ........................ 41

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 20

Gambar 4.2 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator Information Retrieval ...................................... 33

Gambar 4.3 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator

Scientific Reading ..................................................................... 34

Gambar 4.4 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator

Listening&Observing ............................................................... 36

Gambar 4.5 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator

Scientific Writing ...................................................................... 37

Gambar 4.6 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator Information Representation ............................. 39

Gambar 4.7 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator

Knowledge Presentation ........................................................... 40

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Observasi Aktivitas Praktikum di Kelas Selama

Pembelajaran Daring pada SMAN Kota Tangerang Selatan ... 55

Lampiran 2 Google Form Observasi Guru .................................................. 57

Lampiran 3 Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa

di Masa Pandemi Covid-19 ...................................................... 63

lampiran 4 instrumen tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa

di Masa Pandemi Covid-19 ...................................................... 67

lampiran 5 Rubrik Penilaian Instrumen tes Keterampilan Komunikasi

Ilmiah Siswa di Masa Pandemi Covid-19 ................................ 70

Lampiran 6 Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik ...................... 72

Lampiran 7 Lembar Jawaban Peserta Didik ................................................ 76

Lampiran 8 Lembar Validasi tes oleh Guru ................................................. 92

Lampiran 9 Data Mentah Angket Peserta Didik .......................................... 98

Lampiran 10 Data Transkrip Angket Peserta Didik....................................... 103

Lampiran 11 Rekapitulasi Data Angket Per indikator ................................... 107

Lampiran 12 Data Mentah Hasil Tes Peserta Didik ...................................... 112

Lampiran 13 Data Transkrip Hasil Tes Peserta Didik ................................... 116

Lampiran 14 Surat-surat................................................................................. 120

Lampiran 15 Lembar Uji Referensi ............................................................... 127

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad 21 merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Hal tersebut membuat sumber daya manusia yang ada dalam suatu

Negara harus menguasai berbagai bentuk keterampilan, termasuk keterampilan

berpikir kritis dan pemecahan masalah. Dengan munculnya tantangan abad 21

yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan suatu Negara

harus memiliki SDM yang mampu menguasai berbagai keterampilan. Hal tersebut

dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan. Pendidikan abad 21 merupakan

pendidikan yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Kecakapan yang

dibutuhkan dalam abad 21 adalah kecakapan berpikir kritis dan pemecahan

masalah, komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi.1

Kecakapan yang harus dimiliki oleh pelajar dalam pendidikan abad 21

salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Keterampilan ini sangat

diperlukan dalam dunia kerja karena merupakan salah satu dari keterampilan abad

21 yang harus diberdayakan dalam belajar. Keberhasilan tidak hanya terkait

dengan kemampuan pengetahuan teknis atau biasa disebut hard skill, tetapi juga

berkaitan dengan soft skill yaitu kemampuan untuk mengelola diri sendiri dan

orang lain. Hal ini diperkuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh NACE

Amerika Serikat (2002) dalam jurnal Hariyanto, Yamtinah, Sukarmin, Saputro,

dan Mahardiani yang menyatakan bahwa “hal penting yang sering kali

dibandingkan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah soft skill”. Soft skill

yang dimaksud adalah keterampilan komunikasi, kejujuran, motivasi, adaptasi,

kerjasama, dan keterampilan interpersonal yang baik.2 Hal ini didukung oleh

1 Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Implementasi RPP abad 21, 2017. 2 H. Hariyanto, S. Yamtinah, S. Sukarmin, S. Saputro, dan L. Mahardiani, The analysis of

student’s verbal communication skills by gender in the middle school in South Tangerang,

International Conference on Science and Applied Science (ICSAS), 2019, h. 1-6.

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

2

hasil Laporan Keterampilan Indonesia pada tahun 2010. Laporan menunjukkan

bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang paling dibutuhkan

untuk pekerja dan karyawan di Indonesia. Laporan lain dari Mc Kinsey Global

Institut dalam jurnal Hariyanto,dkk juga menunjukkan bahwa keterampilan

komunikasi yang buruk adalah alasan mengapa seseorang gagal dalam memenuhi

kualifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.3 Dengan kata lain, keterampilan

komunikasi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja serta mempengaruhi arah dan

tujuan pendidikan. Hal-hal ini harus ditingkatkan dengan mempersiapkan peserta

didik yang kompeten melalui keterampilan dasar yaitu kemampuan komunikasi.

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang

diperlukan untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran dalam berbagai konteks

kehidupan. Tugas dan peran guru bukan lagi sebagai pemberi informasi (transfer

of knowledge), tetapi sebagai pendorong peserta didik belajar (stimulation of

learning) agar dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui berbagai

aktivitas termasuk aspek berkomunikasi.4 Pendidikan saat ini mempersiapkan

peserta didik untuk memiliki hard skill dan soft skill yang baik. Pemerintah

Indonesia telah menanggapi fakta ini dengan mengembangkan kurikulum 2013 di

mana tiga hal yang dituntut yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Keterampilan komunikasi dalam hal ini jatuh ke dalam ranah keterampilan dalam

tuntutan kurikulum 2013.

Peran penting komunikasi berdasarkan Permendikbud No. 37 Tahun

2018 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), pada KI 4 dalam

mata pelajaran biologi tertera bahwa peserta didik harus mampu mengolah dan

menyajikan informasi yang dipelajarinya di kelas dengan menggunakan metode

ilmiah. Hal ini dijabarkan melalui kompetensi dasar terkait aspek keterampilan.

Terdapat empat belas KD yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dalam KD

tersebut sebelas diantaranya harus menyajikan hasil pengamatan, di mana hal

3 Ibid., 4 Umar W, Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran

Matematika, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika, 2012, Vol. 1.

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

3

tersebut sangat membutuhkan keterampilan komunikasi.5 Komunikasi menurut

Sharifirad, 2012 dalam jurnal Assaba’i Nizar Urwani, Murni Ramli, Joko

Ariyanto memiliki peran yang besar dalam kegiatan belajar mengajar, yang

memiliki tujuan untuk mentransfer pengetahuan dan pertukaran ide atau gagasan

Apabila peserta didik dapat menerima materi pembelajaran dengan baik, maka

komunikasi dalam pembelajaran dapat dikatakan efektif.6

Situasi pembelajaran saat ini dituntut untuk melakukan pembelajaran

daring yaitu proses pembelajaran yang dilakukan jarak jauh dari pusat

penyelenggara pendidikan yaitu sekolah. Hal ini disebabkan oleh adanya wabah

Coronavirus Disease 2019 atau biasa disingkat dengan Covid-19 yang terjadi

secara global. Wabah Covid-19 telah melanda 215 negara di dunia, memberikan

tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan untuk melawan Covid-19. Dalam

hal tersebut Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial

(social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai

masker dan selalu cuci tangan.7 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah

mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Dalam surat tersebut tercantum bahwa pembelajaran dari rumah secara daring

dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta

didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk

kenaikan kelas maupun kelulusan.8

Berdasarkan penelitian Harnani, 2020 terkait efektifitas pembelajaran

daring ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran secara daring. Beberapa guru menyatakan bahwa pembelajaran

daring tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran tatap

5 Permendikbud Nomor 37, Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran

Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2018. 6 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific

Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-

190. 7 Ali Sadikin, Afreni Hamidah, Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Biologi, 2020, h. 214-224. 8 Surat Edaran Menteri Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

4

muka, karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap

terutama dalam menerapkan kegiatan praktikum.9 Hal ini pun diperkuat oleh hasil

penelitian Yusmaniar, dkk yang menyatakan bahwa penerapan kegiatan

praktikum secara daring masih jarang dilakukan oleh pendidik karena beberapa

kendala. Kendala pertama yang dialami guru selama melakukan praktikum daring

yaitu siswa kurang memahami langkah kerja yang telah diberikan oleh guru,

sehingga data yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Kendala

kedua yaitu, sulit bagi guru mengendalikan siswa untuk melakukan praktikum

daring. Dan kendala ketiga adalah beberapa guru belum terpikirkan cara yang

tepat untuk menerapkan praktikum daring dikarenakan kesulitan dalam

mengendalikan keaktifan siswa. Selain itu keterbatasan kuota pun menjadi

masalah, karena tidak semua siswa memiliki jaringan internet yang memadai.

Sehingga pengalaman siswa dalam menerapkan metode praktikum dalam proses

pembelajaran menjadi kurang dan hal ini pun akan berpengaruh terhadap

keterampilan komunikasi ilmiah siswa dalam mengolah informasi yang

didapatkan dari hasil praktikum.10

Fenomena yang terjadi di lapangan terlihat bahwa sistem pembelajaran

jarak jauh menggunakan kurikulum darurat membuat peserta didik mengalami

keterbatasan dalam berkomunikasi ilmiah dengan guru dan teman-temannya.. Hal

ini dikarenakan adanya pemotongan jam tatap muka antara peserta didik dengan

guru dalam satu pertemuan mata pelajaran. Sehingga waktu peserta didik untuk

bereksplorasi dalam pembelajaran di kelas seperti kegiatan praktikum,

pengamatan secara langsung, dan project ilmiah yang dilakukan secara

berkelompok menjadi terbatas. Selain itu keterbatasan kuota yang dimiliki oleh

peserta didik juga mempengaruhi kebutuhan peserta didik untuk belajar, seperti

melakukan diskusi secara daring dan mengakses informasi sebanyak-banyaknya

9 Sri Harnani, Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, tersedia

online di bdkjakarta.kemenag.go.id. Diakses tanggal 06 Desember 2020 jam 14.00. 10 Yusmaniar Afifah Noor , Ngurah Made Darma Putra , Sunyoto Eko Nugroho, Putut

Marwoto, Budi Naini Mindyarto, Suharto Linuwih, Sugiyanto, Mochamad Aryono Adhi, Rodhotul

Muttaqin, Wasi Sakti Wiwit Prayitno, Suyanto Suyanto, Minhat Minhat, Praksis Praktikum Fisika

Mode Daring: Studi Kasus Pembelajaran di SMA/MA Jawa Tengah dan Jawa Timur Semasa

Pandemi Covid-19, Unnes Physics Education Journal, 2020, Vol. 3.

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

5

dari berbagai sumber untuk memperdalam pengetahuan mereka. Hal itu pun akan

berpengaruh terhadap keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan

pikirannya melalui aktivitas belajar yang biasa dilakukan pada saat pembelajaran

tatap muka.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti ingin mendeskripsikan

keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik tingkat SMA pada pembelajaran

biologi di masa pandemik covid-19, dengan melihat kemampuan peserta didik

melalui kegiatan praktikum daring dengan mencari informasi, membaca ilmiah,

mendengarkan dan mengamati, menulis ilmiah, menyampaikan informasi, serta

mempresentasikan pengetahuan. Hal ini dikarenakan biologi merupakan ilmu

sains yang dapat menstimulus peserta didik untuk memiliki keterampilan

komunikasi yang baik. Karena pada umumnya, peserta didik SMA masih

mengalami kesulitan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan untuk

menyampaikan hasil praktikum melalui presentasi dan menulis laporan. Di

berbagai Negara diketahui bahwa keterampilan komunikasi yang diperlukan untuk

kecakapan abad 21.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Abad 21 membutuhkan banyak keterampilan salah satunya keterampilan

komunikasi

2. Komunikasi ada dalam sasaran abad 21 dan kurikulum, namun belum menjadi

fokus pencapaian

3. Komunikasi merupakan aspek penting namun belum mendapat perhatian

4. Komunikasi belum menjadi fokus pencapaian pada kurikulum

5. Komunikasi belum menjadi fokus pada penerapan pembelajaran

6. Pembelajaran secara daring tidak berjalan secara efektif jika dibandingkan

dengan pembelajaran tatap muka

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

6

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti pada

penelitian Keterampilan Komunikasi Ilmiah peserta didik pada pembelajaran

Biologi konsep sel. Hal ini bertujuan agar penelitian tidak menimbulkan

penafsiran yang berbeda-beda dan mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Mendeskripsikan keterampilan

komunikasi ilmiah pada saat pembelajaran jarak jauh”.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut “Bagaimana gambaran keterampilan komunikasi ilmiah siswa pada

pembelajaran Biologi SMA di masa pandemik covid-19?

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Cakupan materi biologi pada penelitian ini dibatasi hanya pada konsep sel

2. Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dilihat berdasarkan aktivitas

praktikum secara daring

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah peneliti

dapat mengetahui gambaran keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik pada

pembelajaran biologi SMA.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi guru, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi ilmiah peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas

2. Bagi peserta didik, dapat mengetahui kemampuan komunikasi yang dimiliki

3. Bagi sekolah, dapat mengetahui kualitas pembelajaran peserta didik di

sekolah

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang

berarti dengan dan bersama dengan, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti

satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam bahasa

inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, gabungan,

pergaulan, hubungan.1 Menurut Larry dalam bukunya, komunikasi merupakan

proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka

dengan orang lain melalui penggunaan simbol.2 Menurut Richard & Saundra

komunikasi adalah setiap proses di mana manusia berbagai informasi, ide, dan

perasaan. Komunikasi tidak hanya melibatkan kata-kata secara lisan dan tulisan

tetapi juga bahasa tubuh, tingkah laku, dan gaya apapun yang menambah makna

pada suatu pesan.3 Komunikasi adalah proses menghasilkan informasi,

mengirimkan dan memaknai yang menghubungkan dua orang.4

Dengan demikian komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari seluruh aktivitas manusia baik aktivitas secara individu maupun

kelompok. Komunikasi pada dasarnya merupakan konsep yang multimakna.

Makna komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan berdasarkan proses sosial,

sebagai peristiwa, sebagai ilmu, sebagai kiat atau keterampilan.

2. Komunikasi Pendidikan

Istilah komunikasi pendidikan belum terlalu akrab didengar oleh

kalangan pemerhati dan praktisi pendidikan. Dalam hal ini dunia pendidikan

1 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2011), h. 17. 2 Samovar Larry, Komunikasi Lintas Budaya, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 18. 3 Richard & Saundra, Communication Effectively, (New York: McGraw-Hill, 2007), h. 8. 4 Hulya Yesil, The relationship between candidate teachers’ communication skills

and their attitudes towards teaching profession, Procedia Social and Behavioral Sciences, 2010.

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

8

membutuhkan sebuah pemahaman secara menyeluruh dan utuh tentang

pemanfaatan komunikasi dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi

yang baik, pendidikan akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangun

kualitas output yang diharapkan. Komunikasi pendidikan berperan dalam

menunjukkan arah proses tatanan sosial atas kenyataan pendidikan. Secara

sederhana dapat dikatakan komunikasi pendidikan merupakan komunikasi yang

terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian, komunikasi pendidikan

adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau

peristiwa-peristiwa pendidikan.5

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi,

penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan yang disampaikan berupa

isi/ajaran yang dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi, baik verbal

(kata-kata dan tulisan) maupun non-verbal. Dalam dunia pendidikan, komunikasi

menjadi kunci yang cukup menentukan dalam mencapai tujuan. Sebagai seorang

guru yang memiliki pengetahuan luas jika tidak mampu mengkomunikasikan

pikiran, pengetahuan, dan wawasannya, tentu tidak akan mampu memberi

transformasi pengetahuannya kepada para siswanya. Berdasarkan hal tersebut

dapat dikatakan bahawa komunikasi dalam dunia pendidikan sangat penting.6

Strategi yang dilakukan Haggarty&Postelhwaite dalam Iriyantara dan

Syaripudin tentang komunikasi guru dan siswa diketahui bahwa guru di sekolah

disarankan mendorong siswa-siswanya untuk saling mengungkapkan sisi positif

pembelajaran. Komunikasi yang biasa dilakukan antara guru dan siswa adalah

komunikasi verbal seperti ketika dalam proses pembelajaran di kelas, percakapan

di dalam dan di luar sekolah. Komunikasi verbal dapat berupa percakapan tatap

muka antara guru dan siswa, berbicara dalam pembelajaran di kelas, atau

percakapan melalui media telepon. Saat melakukan komunikasi tidak hanya

komunikasi yang bersifat verbal melainkan juga menyampaikan pesan non-verbal.

5 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2011)., h. 26 27. 6 Ibid.,

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

9

Komunikasi non-verbal dilakukan dengan gerakan tangan, ekspresi wajah, postur

tubuh, dan lainnya.7

Komunikasi dalam dunia pendidikan berlangsung melalui proses belajar

mengajar. Komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses pertukaran

informasi berupa materi pembelajaran antara guru dengan siswa. Dalam

komunikasi pembelajaran, guru bertindak sebagai pengirim pesan (komunikator)

dan siswa bertindak sebagai penerima pesan (komunikan). Pesan yang

disampaikan guru kepada siswa berupa materi pembelajaran. Interaksi antara guru

dengan siswa menimbulkan beberapa pola komunikasi, yaitu komunikasi satu

arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi banyak arah.8

Komunikasi satu arah terjadi jika pembelajaran tidak melibatkan siswa

untuk aktif dan guru aktif menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa,

sehingga guru lebih mendominasi kelas. Pada komunikasi satu arah hanya terjadi

komunikasi dari guru ke siswa. Komunikasi dua arah terjadi jika guru dan siswa

mendominasi kelas pada taraf yang sama melalui kegiatan tanya jawab.

Komunikasi dua arah menyebabkan terjadinya komunikasi dari guru ke siswa dan

dari siswa ke guru. Komunikasi banyak arah terjadi jika siswa dapat

berkomunikasi dengan guru dan siswa lain, sehingga siswa aktif dalam proses

pembelajaran dan mendominasi komunikasi.9

Komunikasi pendidikan merupakan proses terjadinya transfer informasi

dua arah dalam ruang lingkup pendidikan. Komunikasi pendidikan erat kaitannya

dalam proses pembelajaran, dimana guru sebagai pemberi informasi dan peserta

didik sebagai penerima informasi terkait materi pelajaran. Komunikasi pendidikan

memiliki peranan besar dalam proses pembelajaran karena pada dasarnya guru

mentransfer pikiran, pengetahuan, dan wawasannya kepada siswa melalui proses

komunikasi yang menciptakan interaksi di dalamnya. Sehingga tujuan dari

7 Yosal dan Usep, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013),

h. 84. 8 Ibid., 9 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific

Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-

190.

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

10

pembelajaran sendiri yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu dapat tercapai

dengan baik.

3. Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pengertian keterampilan menurut Muhibbin merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan fisik yang biasanya tampak dalam kegiatan jasmani seperti

menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Keterampilan dapat terwujud bila

siswa menyadari adanya pergerakan motorik yang membutuhkan koordinasi

didalamnya.10 Keterampilan komunikasi merupakan salah satu kecakapan abad 21

yang harus dimiliki oleh siswa. Kecakapan komunikasi dalam proses

pembelajaran terdiri dari; kemampuan ICT Literacy, kemampuan mengungkapkan

ide-ide, kemampuan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain,

kemampuan menggunakan alur pikir yang logis dan terstruktur, kemampuan

komunikasi multi bahasa, kemampuan penggunaan bahasa sesuai dengan konteks

dan konten.11

Keterampilan komunikasi merupakan kemampuan dalam

menginformasikan hasil pengamatan, prediksi atau hasil percobaan kepada orang

lain. Bentuk komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram, atau

gambar. Berdasarkan jenisnya dapat berupa laporan atau transformasi parsial.12

Menurut Nurhayati dalam Samatowa komunikasi ilmiah adalah keterampilan

untuk mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya

kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.13

Keterampilan komunikasi ilmiah berkorelasi positif dengan tingkat

berpikir siswa. Menerapkan keterampilan komunikasi ilmiah dalam pembelajaran

kepada siswa memungkinkan siswa untuk mengungkapkan ide-ide ilmiahnya.

Keterampilan komunikasi ilmiah memungkinkan siswa memperoleh informasi

10 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), h. 121. 11 Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Implementasi RPP abad 21, 2017. 12 Zulfiani, Tonih, Kinkin, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, 2009), h. 54. 13 Widya Nurhayati, Sutji Wardhayani, Isa Ansori, Peningkatan Komunikasi Ilmiah

Pembelajaran IPA Melaui Model Kooperatif Tipe Think Talk White, Joyful Learning Journal,

2012, h. 12-25.

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

11

sebanyak-banyaknya dari observasi, dan memudahkan mereka dalam

memecahkan berbagai masalah dalam materi pembelajaran.14 Keterampilan

komunikasi ilmiah juga dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan

menulis ilmiah.15

Keterampilan komunikasi ilmiah umumnya berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan penelitian atau penyelidikan, khususnya di lingkungan akademik.

Dengan adanya keterampilan komunikasi siswa dapat memiliki kecakapan ICT

Literacy, kemampuan alur pikir yang logis dan terstruktur, komunikasi multi

bahasa, kemampuan penggunaan bahasa sesuai dengan konteks dan konten.

Sehingga siswa memiliki kemampuan mengolah informasi dengan baik.

4. Aspek Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Keterampilan komunikasi menurut Nuryani Rustaman adalah

kemampuan membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel atau

diagram berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan,

menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.16 Komunikasi ilmiah menurut

Levy merupakan rangkaian proses untuk mengakuisisi keterampilan belajar

tingkat tinggi (high order learning skills) yang meliputi; information retrieval,

scientific reading, scientific writing, listening and observation, information

representation, dan knowledge presentation.17

a. Information retrieval

Information retrieval merupakan kemampuan dalam mengakses sumber

informasi yang relevan dan reliable. Sumber informasi yang terpercaya dapat

diperoleh dari sumber buku ilmiah, artikel ilmiah, peraturan pemerintah, dan atau

14 M. Alpusari, Mulyani, Putra, Widyanthi, Hermita, Identifying students scientific

communication skills on vertebrata organs, Journal of Physics: Conference Series. 2019. 15 Kulsum, Nugroho, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving

Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Mata

Pelajaran Fisika, Unnes Physics Education Journal, 2014. 16 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), h.

80. 17 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:

Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

12

wawancara dengan ahli. Kegiatan mengakses sumber ilmiah membantu siswa

mengenal jurnal ilmiah yang sesuai dengan levelnya.

b. Scientific reading

Scientific reading merupakan kemampuan dalam membaca bacaan ilmiah

seperti artikel ilmiah. siswa dapat melatih first glance dengan membaca sekilas

untuk menyeleksi sumber yang akan digunakan agar relevan dengan tujuan

penulisan. Artikel hasil seleksi dibaca secara mendalam untuk memperoleh kata

kunci sebagai acuan bahan penulisan. Dalam kemampuan membaca ilmiah

terdapat istilah “pandangan pertama”. Yang dimaksud dengan “pandangan

pertama” adalah membaca sekilas sebuah artikel, tetapi tetap menarik informasi

darinya dan menjadi akrab dengannya. Kegiatan ini dapat membantu siswa

memperoleh keterampilan menelusuri dan memilah artikel ilmiah untuk

mengetahui mana yang cocok, relevan, dan diinginkan untuk tugas tertentu.

Tujuan dari “pandangan pertama” adalah untuk memutuskan apakah sebuah

artikel relevan dengan tujuan pembaca dan karenanya layak dibaca secara lebih

mendalam. Umumnya, setelah “pandangan pertama”, pemilihan awal artikel dapat

dikurangi sekitar 80%. Setelah “pandangan pertama”, pembaca harus memutuskan

apakah dia tertarik pada artikel tersebut dalam hal kesesuaiannya dengan tugas

yang ada dan tingkat ilmiahnya.18

c. Scientific writing

Scientific writing merupakan kegiatan menulis hasil penelitian ilmiah

dalam bentuk laporan penelitian atau artikel ilmiah.

d. Listening and observing

Listening and observing merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

memperoleh informasi dengan cara mendengar dan mengobservasi. Hal ini dapat

diperoleh melalui pengamatan video ataupun demonstrasi.

18 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science

Studies:Tracing Teacher Change, International Journal of Science and Mathematics Education,

2008.

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

13

e. Information representation

Information representation merupakan kemampuan untuk

mempresentasikan atau menyajikan ulang informasi yang diperoleh dalam bentuk

lain.

f. Knowledge presentation

Knowledge presentation merupakan kemampuan dalam

mempresentasikan hasil penelitian yang dapat dilakukan melalui kegiatan

presentasi lisan, presentasi berbasis multimedia, pembuatan poster atau model

yang dapat merepresentasikan hasil penelitian.19

Keterampilan komunikasi ilmiah merupakan keterampilan yang harus

dimiliki oleh peserta didik untuk mengolah informasi. Keterampilan komunikasi

ilmiah memiliki beberapa aspek, adapun aspek menurut keterampilan proses sains

yaitu kemampuan membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel

atau diagram berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan,

menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas. Dan menurut Levy aspek

keterampilan komunikasi ilmiah terdiri dari enam indikator. Tiga indikator

diantaranya yaitu information retrieval, scientific reading, listening&observing

berperan untuk mendapatkan informasi melalui sumber ilmiah dan tiga indikator

lainnya yaitu scientific reading, information representation, knowledge

presentation berperan untuk menyampaikan informasi secara ilmiah.

5. Komunikasi dan Relasi Antara Guru dan Siswa

Komunikasi dalam praktik pembelajaran dilakukan guru dan siswa bukan

hanya proses peralihan dan penyampaian materi pembelajaran antar keduanya.

Guru yang peduli dan penuh perhatian terhadap siswanya akan membuat siswa tak

segan untuk mengajaknya berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan

membantu sebagai pembimbing dan teladan bagi siswanya sehingga kemampuan

siswa dapat berkembang dalam mengatasi berbagai masalah pribadi dan dalam

menghadapi lingkungan yang sedang memperbaiki perubahan cepat. Relasi yang

baik antara guru dan siswa mempengaruhi prestasi akademik siswa, juga

19 Ibid.,

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

14

mempengaruhi terhadap prestasi dan motivasi siswa belajar, serta

mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial dan

emosional.20

Efektivitas pembelajaran berhubungan pada efektivitas komunikasi.

Karena itu, perlu bantuan seorang guru dalam pembelajaran untuk menghasilkan

komunikasi yang efektif dengan siswa di dalam atau di luar kelas. Komunikasi

efektif memainkan peran penting dalam mendukung pembelajaran pada semua

jenjang pendidikan. Membelajarkan bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan

juga proses komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Guru profesional mampu

berkomunikasi dengan siswa.

Komunikasi pembelajaran dapat dikatakan seperti suatu siklus yang

dimulai ketika guru memilih apa yang akan dipelajarinya pada siswa. Selanjutnya

guru akan menentukan cara yang paling sesuai dan tepat untuk

membelanjakannya dan siklus itu diakhiri dengan pembahasan di mana tujuan

pembelajaran tercapai. Dalam siklus komunikasi pembelajaran tersebut terdapat

komponen guru, siswa, isi pembelajaran strategi mengajar, evaluasi dan umpan

balik dan lingkungan belajar.21

Komunikasi dan relasi erat kaitannya dengan guru dan siswa. Dalam

proses pembelajaran untuk dapat mentransfer pengetahuan dengan baik dari guru

ke siswa dibutuhkan komunikasi dan hubungan kedekatan emosional antara

keduanya. Guru mendidik dengan penuh perhatian dan kepedulian memberikan

dampak yang baik bagi siswa. Hal ini dapat memberikan motivasi siswa untuk

berdiskusi dengan guru terkait apa yang tidak mereka ketahui. Sehingga dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

6. Prinsip Komunikasi dalam Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah

Prinsip Komunikasi dalam Metode Ceramah merupakan metode

pengajaran klasik yang sampai saat ini masih digunakan. Metode ceramah

20 Yosal dan Usep, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2013), h. 72 21 Ibid., h. 73-74.

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

15

merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan

lisan kepada para siswa. Dalam hal ini, guru biasanya menguraikan topik (pokok

bahasan) tertentu di tempat dan waktu tertentu. Dengan metode ini siswa

cenderung pasif dalam proses pembelajaran karena guru terlalu mendominasi

pokok bahasan.22

b. Metode Diskusi

Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat yang

dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari

kebenaran. Dalam konteks pembelajaran, diskusi adalah cara yang dilakukan

dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan

mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian dan perubahan

tingkah laku siswa. Diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari

titik pertemuan pendapat tentang sebuah masalah. Jika ditinjau dari

pelaksanaannya, diskusi terbagi menjadi beraneka bentuk.

1. Diskusi kelas

Diskusi kelas itu semacam brainstorming (pertukaran pendapat). Dalam

hal ini, guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Jawaban dari siswa

diajukan lagi kepada siswa lain atau dapat pula meminta pendapat siswa lain

tentang hal itu sehingga terjadi pertukaran pendapat secara serius

2. Diskusi kelompok

Guru mengemukakan suatu masalah. Masalah dipecah ke dalam sub-

masalah. Siswa dibagi ke dalam kelompok- kelompok kecil untuk mendiskusikan

sub-sub masalah tersebut. Hasil diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dan

ditanggapi.23

Komunikasi pada prinsipnya dalam metode pembelajaran terbagi menjadi

dua yaitu metode ceramah dan metode diskusi. Metode pertama adalah metode

ceramah merupakan cara guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan

guru sebagai pusat informasi, sehingga melalui metode ini dapat menyebabkan

adanya dominasi interaksi yang membuat siswa menjadi pasif dalam

22 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

2011), h. 55. 23 Ibid., h. 62-63.

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

16

pembelajaran. Metode kedua yaitu metode diskusi, diskusi dapat menstimulus

siswa dalam percakapan ilmiah. Metode diskusi dapat membuat siswa menjadi

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga metode diskusi dirasa mampu merubah

tingkah laku siswa dalam belajar.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian Assaba’i Nizar Urwani, Murni Ramli, dan Joko Ariyanto

mengenai dominasi komunikasi scientific pada pembelajaran biologi sekolah

menengah atas menunjukkan bahwa dominasi komunikasi scientific X IPA 1 dan

XI IPA 1 MAN 2 Surakarta adalah dominasi komunikasi yang seimbang atau

komunikasi dua arah antara siswa dengan guru. Persentase dominasi komunikasi

yang seimbang di kelas X IPA 1 adalah 50,26%. Persentase dominasi komunikasi

yang seimbang di kelas XI IPA 1 adalah 43,08%. Faktor yang mempengaruhi

dominasi komunikasi scientific yaitu psikologis, fisik, semantik, dan proses

penyampaian. Faktor psikologis, meliputi rasa takut, malu, dan kurang percaya

diri ketika bertanya atau berpendapat. Faktor fisik meliputi suara yang kurang

keras dan keramaian kelas. Faktor semantik meliputi penggunaan bahasa yang

tidak baku dan kurangnya penguasaan bahasa latin dalam biologi. Faktor proses

penyampaian meliputi kurangnya pemahaman isi pesan sehingga terjadi

kegagalan pemahaman konsep oleh siswa.24

Hasil penelitian Anggit, Suciati, dan Maridi mengenai profil

keterampilan komunikasi siswa pada pembelajaran biologi menunjukkan bahwa

kemampuan komunikasi siswa di SMA Kabupaten Madiun tidak dikembangkan

dengan baik, sehingga proses pembelajaran Biologi tidak maksimal. Hal ini dilihat

dari munculnya 2 indikator dari 12 indikator keterampilan komunikasi

berdasarkan matriks kategori VICS Flanders yaitu siswa dapat memverifikasi

24 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific

Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-

190.

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

17

laporan dari teman dengan persentase 41,2% dan mampu merespon pernyataan

teman yang tidak jelas dengan persentase 58,8%.25

Hasil penelitian Susana Mega, Muzzazinah, Murni Ramli, Yulianto, Anik

Setyorini mengenai pola komunikasi scientific pada pembelajaran biologi sekolah

menengah atas menunjukkan pola komunikasi scientific yang terbentuk pada

pembelajaran biologi dari sepuluh kali observasi kelas adalah seimbang antara

guru dan siswa, artinya tidak terdapat dominasi komunikasi oleh guru maupun

siswa. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya proses dialog yang bersifat umpan

balik antara guru dan siswa sebesar 52,43%. Komunikasi scientific yang terjadi

bersifat dua arah, akan tetapi inisiasi komunikasi scientific siswa rendah sebesar

24,79%. Berdasarkan wawancara kepada siswa, diketahui penyebab kendala

berkomunikasi di kelas umumnya disebabkan oleh hambatan proses.26

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan mengenai kemampuan

komunikasi peserta didik di sekolah terdapat adanya dominasi komunikasi guru

terhadap peserta didik. Sehingga dalam hal ini komunikasi siswa tidak

dikembangkan secara maksimal. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik

secara lisan dan tulisan di wilayah SMAN Tangerang Selatan.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam dunia kerja karena

merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 yang harus diberdayakan dalam

belajar. Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan

kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta

penguasaan terhadap teknologi. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu

kompetensi yang diperlukan untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran dalam

berbagai konteks kehidupan.

25 Anggit, Suciati, Maridi, Profile of Communication Skills in Biology For XI Grade

Students of “Y” Senior High School in Madiun Regency, Unnes Science Education Journal, 2017,

1555-1561. 26 Susana Mega, Muzzazinah, Murni Ramli, Yulianto, Anik Setyorini, Pola Komunikasi

Scientific Pada Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas, Edusains, 2018, h. 8-15.

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

18

Berdasarkan kurikulum 2013 kelas XI, peserta didik dituntut untuk

menguasai kompetensi dasar pada aspek keterampilan sebesar 78,57%. Pada

kompetensi ini peserta didik dituntut untuk menyajikan hasil pengamatan dalam

pembelajaran. Dengan demikian peserta didik membutuhkan keterampilan

komunikasi untuk dapat menyajikan hasil pengamatan. Keterampilan komunikasi

merupakan salah satu aspek dalam keterampilan proses sains. Adapun aspek

keterampilan komunikasi menurut Nuryani Rustaman antara lain; mampu

membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel atau diagram

berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan, dan menyampaikan

laporan secara sistematis dan jelas.27 Berdasarkan jurnal Levy 2009 keterampilan

komunikasi lebih dispesifikasikan aspeknya. Aspek tersebut terbagi ke dalam

enam skill yaitu; information retrieval, scientific reading, scientific writing,

listening and observation, information representation, dan knowledge

presentation.28

Permasalahan yang terjadi di lapangan dengan adanya pemberlakukan

pembelajaran jarak jauh menggunakan kurikulum darurat membuat peserta didik

mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya..

Hal ini dikarenakan adanya pemotongan jam tatap muka antara peserta didik

dengan guru dalam satu pertemuan mata pelajaran. Sehingga waktu peserta didik

untuk bereksplorasi dalam pembelajaran di kelas seperti kegiatan praktikum,

pengamatan secara langsung, dan project ilmiah yang dilakukan secara

berkelompok menjadi terbatas. Selain itu keterbatasan kuota yang dimiliki oleh

peserta didik juga mempengaruhi kebutuhan peserta didik untuk belajar, seperti

melakukan diskusi secara daring dan mengakses informasi sebanyak-banyaknya

dari berbagai sumber untuk memperdalam pengetahuan mereka. Hal itu pun akan

berpengaruh terhadap keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan

pikirannya melalui aktivitas belajar yang biasa dilakukan pada saat pembelajaran

tatap muka.

27 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), h.

80. 28 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:

Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

19

Penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mendeskripsikan keterampilan

komunikasi ilmiah peserta didik di masa pembelajaran jarak jauh. peneliti

mendeskripsikan keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan indikator yang

telah dikembangkan oleh Levy. Indikator yang dideskripsikan yaitu; information

retrieval, scientific reading, scientific writing, listening and observation,

information representation, dan knowledge presentation. Hasil deskripsi

kemudian dianalisis untuk mengetahui keterampilan komunikasi ilmiah peserta

didik di masa pandemik covid-19. Secara singkat kerangka berpikir dapat dilihat

pada gambar 2.1 berikut ini.

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

20

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Abad 21

Keterampilan

komunikasi

Kurikulum 2013

Menuntut keterampilan

komunikasi sebesar 78,57%

Keterampilan Proses

Sains

Aspek Keterampilan

Komunikasi

1. Mampu membaca dan

menyajikan informasi

dalam bentuk grafik, tabel

atau diagram berdasarkan

hasil percobaan

2. Menjelaskan hasil

percobaan

3. Menyampaikan laporan

secara sistematis dan jelas

- Pembelajaran secara daring

tidak berjalan secara efektif

- Keterbatasan jam tatap muka

siswa di dalam kelas daring

mempengaruhi keterampilan

komunikasi ilmiah siswa

melalui kegiatan praktikum

- Keterbatasan kuota yang

dimiliki oleh siswa

mempengaruhi keterampilan

komunikasi untuk

mendapatkan dan

menyampaikan informasi

secara daring

Indikator Keterampilan Komunikasi Ilmiah Berdasarkan Levy

1. Information retrieval 2. Scientific reading 3. Listening & observing 4. Scientific writing 5. Information representation 6. Knowledge presentation

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.

Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021 dengan perincian

tanggal seperti Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian

Sekolah Tanggal Keterangan

SMA Negeri A

Tangerang Selatan

1 September 2020 Observasi

26 November 2020 Pengisian angket

SMA Negeri B

Tangerang Selatan

3 September 2020 Observasi

11 Desember - 28 Januari

2021

Pengisian angket

B. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi, situasi, kegiatan, dan lainnya.1 Dalam penelitian ini peneliti tidak

melakukan perubahan apapun terhadap objek ataupun wilayah penelitian. Dengan

kata lain peneliti hanya memotret objek atau wilayah yang diteliti kemudian

memaparkan apa yang terjadi di lapangan. Pendekatan kuantitatif menerapkan

proses transfer data secara numerikal, khususnya yang menyangkut atribut dan

kualitas subjek.2

Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei digunakan

untuk mendapatkan dan mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 3 2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 85

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

22

populasi.3 Data yang didapatkan digunakan untuk penarikan kesimpulan secara

umum dari sampel yang ditentukan.4 Dalam metode survei peneliti cenderung

menggunakan angket dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.

Data dikumpulkan oleh peneliti melalui penyebaran angket keterampilan

komunikasi ilmiah peserta didik di SMA Negeri Tangerang Selatan sebagai data

utama. Data angket diperkuat dari analisis dokumen berupa video dan laporan

praktikum. Kemudian data yang terkumpul dikelompokkan menurut sifat, jenis,

dan kondisi. Angket keterampilan komunikasi ilmiah yang sudah dikelompokkan

selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan sehingga membentuk sebuah

kesimpulan.

C. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini berupa populasi dan sampel peserta

didik. Populasi adalah subjek penelitian secara keseluruhan.5 Populasi dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA yang melakukan praktikum secara

online di SMAN Kota Tangerang Selatan. Pemilihan kelas XI didasarkan atas

materi yang banyak dipraktikumkan dibanding dengan kelas X dan XII. Adapun

pertimbangan lainnya adalah keadaan praktikum yang dilakukan secara daring

dikarenakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sehingga praktikum dilakukan di

rumah dengan menggunakan alat dan bahan sederana. Dan materi praktikum yang

menggunakan alat dan bahan sederhana salah satunya terdapat di kelas XI.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti.6. Sampel dalam

penelitian ini adalah dua SMAN yang berada di wilayah Tangerang Selatan

dengan jumlah sampel 124 peserta didik. Penentuan sampel berdasarkan teknik

purposive sampling. Teknik purposive sampling didasarkan atas tujuan tertentu

dengan beberapa pertimbangan.7 Penentuan ini didasarkan atas hasil observasi

lapangan terkait aktivitas praktikum peserta didik di kelas selama pembelajaran

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2017), h. 193 4 Mahmud, op.cit., h. 102 5 Ibid., h. 173 6 Ibid., h. 174 7 Ibid., h. 183

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

23

daring. Observasi dilakukan di empat SMAN Tangerang Selatan yang

melaksanakan kegiatan praktikum selama pembelajaran daring. Berdasarkan hasil

observasi hanya terdapat dua sekolah yang dapat dijadikan sampel penelitian. Hal

ini dipilih berdasarkan adanya pembuatan laporan praktikum dan kesamaan judul

praktikum.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpul data dalam penelitian.8 Instrumen

dalam penelitian ini menggunakan jenis instrumen non tes berupa angket dan

dokumentasi. Angket berisikan butir-butir pertanyaan dalam bentuk kalimat

pernyataan yang sudah disediakan opsi jawaban. Selain menggunakan angket,

terdapat data pendukung untuk peneliti dalam menarik kesimpulan di akhir

penelitian. Adapun data pendukung didapatkan melalui instrumen tes berupa soal.

1. Angket

Angket keterampilan komunikasi ilmiah digunakan untuk mengetahui

keadaan peserta didik dalam mendapatkan dan menyampaikan informasi secara

ilmiah. Angket berisikan serangkai pertanyaan terkait kegiatan komunikasi

ilmiah yang harus dijawab peserta didik sesuai dengan keadaannya. Angket yang

digunakan dalam penelitian merupakan jenis angket tertutup menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap. Skala ini disusun dalam

bentuk pernyataan dan diikuti oleh respon yang menunjukkan tingkatan.9.

Angket terdiri atas 31 butir pertanyaan dan empat opsi jawaban dengan berbagai

tingkatan.

Angket keterampilan komunikasi ilmiah yang digunakan merupakan

angket yang dikonstruk berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah

peserta didik dalam jurnal Levy “Teaching Scientific Communication Skills In

Science Studies: Does It Make A Difference”.10 Selain itu, penyusunan angket

8 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 165 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),

h. 193 10 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:

Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

24

didasarkan atas hasil analisis dokumentasi laporan praktikum peserta didik.

Setelah angket dibuat, maka dilakukan validasi dengan Dosen ahli, Adapun

indikator kompetensi yang akan diamati yaitu; Information retrieval, Scientific

reading, Listening & observing, Scientific writing, Information representation,

Knowledge presentation.

Adapun kisi-kisi angket keterampilan komunikasi ilmiah disajikan pada Tabel

3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

No

.

Indikator Pertanyaan Nomor butir

Jumlah

butir

Nomor

butir

Positif Negatif

1. Information retrieval 4 1-4 2, 3, 4 1

2. Scientific reading 8 5-12 6,7,11,12 5,8,9,10

3. Listening and observing 3 13-15 13 14&15

4. Scientific writing 6 16-21 16,18,19,

20, 21

17

5. Information

representation

3 22-24 22.23.24 -

6. Knowledge presentation 7 25-31 25,26,27,

30,31

28&29

2. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang diinterpretasi

dari indikator keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik terkait pengetahuan

peserta didik terhadap konsep. Soal ini digunakan untuk mengukur keterampilan

komunikasi ilmiah peserta didik secara tertulis. Soal keterampilan komunikasi

ilmiah terdiri dari enam butir soal dengan indikator yang berbeda. Indikator-

indikator tersebut diinterpretasikan ke dalam beberapa pertanyaan. Setelah

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

25

pertanyaan dibuat, maka dilakukan validasi kesesuaian materi dengan guru biologi

yang mengajar di kelas, Adapun indikator kompetensi yang akan diukur yaitu;

Information retrieval, Scientific reading, Observing, Scientific writing,

Information representation, Knowledge presentation. Setiap butir soal memiliki

rentan skor jawaban 1-3. Kisi-kisi soal tes keterampilan komunikasi ilmiah pada

penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah

No. Indikator KKI Indikator soal Instrumen

Jumlah

butir

Nomor

soal

1. Information

retrieval

Disajikan pernyataan terkait

peristiwa difusi dalam

kehidupan sehari-hari,

peserta didik diminta untuk

memberikan tanggapan

terkait pernyataan tersebut

dan menyertakan sumber

pustaka

1 2

2. Scientific reading Disajikan gambar terkait

hasil percobaan peristiwa

osmosis, peserta didik

diminta untuk memberikan

kesimpulan yang tepat

1 3

3. Observing Disajikan gambar peristiwa

transportasi sel. Peserta

didik diminta untuk

menentukan jenis peristiwa

transpor sel dan

menjelaskan mekanisme

kerjanya

1 4

4. Scientific writing Disajikan pertanyaan

berdasarkan pengalaman

praktikum peserta didik,

peserta didik diminta untuk

menjelaskan tujuan dan

1 6

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

26

kesimpulan dari praktikum

tersebut

5. Information

representation

Disajikan suatu kasus

praktikum osmosis pada

kentang yang didalamnya

terdapat hubungan massa

terhadap waktu. Peserta

didik diminta untuk

menentukan grafik yang

tepat berdasarkan kasus

tersebut

1 5

6. Knowledge

presentation

Disajikan pertanyaan terkait

konsep difusi dan osmosis.

Peserta didik diminta untuk

menjelaskan perbedaannya

1 1

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

laporan praktikum yang didokumentasikan untuk menganalisis aspek scientific

writing dan knowledge presentation.

E. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui tahap uji

validitas. Validitas merupakan kesahihan sebuah instrumen dalam mengukur apa

yang hendak diukur.11 Validitas yang digunakan dalam instrumen angket dan tes

adalah validitas isi. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan instrumen dalam

mengukur isi yang hendak diukur. Pada instrumen angket dilakukan pengujian

validitas isi dengan dosen pembimbing, berdasarkan kesesuaian antara dokumen

praktikum selama daring dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah pada

Levi. Pada instrumen tes dilakukan pengujian isi oleh dua guru biologi yang

melakukan praktikum secara daring.

11 Suharsimi Arikunto, Dasara-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),

h. 80

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

27

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam

mengumpulkan informasi terkait variabel penelitian yang akan digunakan sebagai

data penelitian.12 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik dalam

pengumpulan data yaitu dengan angket, tes, dan dokumentasi.

1. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan sederet pertanyaan

secara tertulis yang harus diisi oleh responden.13 Dalam penelitian ini pertanyaan

yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup, dimana pertanyaan sudah

disediakan opsi jawaban untuk dipilih oleh responden. Angket tersebut berisi

pertanyaan terkait sikap peserta didik dalam mendapatkan dan menyampaikan

informasi secara ilmiah. Selanjutnya angket ini digunakan untuk mendeskripsikan

keterampilan komunikasi ilmiah dalam aspek sikap.

2. Tes

Tes merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendeskripsikan keterampilan komunikasi secara tertulis dari aspek pengetahuan.

Teknik pengumpulan data dengan teknik tes menggunakan soal tes. Di mana soal

tersebut berikan butir-butir pertanyaan yang mewakili satu indikator.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang didapatkan

secara tidak langsung dari responden. Data yang dikumpulkan didapat melalui

data yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh orang lain atau biasa dikenal

dengan data sekunder. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

laporan praktikum peserta didik. Kemampuan komunikasi diamati secara lisan

berupa laporan video dan tulisan berupa laporan praktikum tertulis. Adapun

tahapan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

12 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 165 13 Ibid., h. 177

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

28

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum dilakukan penelitian dengan

pembuatan surat izin observasi dan pelaksanaan observasi di beberapa SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan, dilakukan analisis dokumen untuk mendapatkan

informasi dalam mengkonstruk instrumen, pembuatan instrumen angket bersama

Dosen Ahli, pembuatan dan penyerahan surat izin penelitian ke SMA Negeri

yang dipilih berdasarkan hasil observasi, dilakukan validasi instrumen tes

keterampilan komunikasi ilmiah kepada guru biologi, dan penentuan jadwal

penelitian dengan guru biologi.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan penyebaran link google form

kepada peserta didik melalui guru biologi dan dilakukan Follow up peserta didik

secara berkala

3. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dalam

google form dengan penginputan respon peserta didik ke dalam excel dan

pemberian skor terhadap respon peserta didik.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang

diperoleh dari hasil pengukuran. Dimana statistik deskriptif memiliki peranan

dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Dalam statistik

deskriptif dilakukan pengklasifikasian dan penyajian data dalam bentuk tabel

atau grafik (garis, batang, gambar).14

1. Angket

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan angket keterampilan

komunikasi ilmiah. Analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik

diukur menggunakan indikator keterampilan komunikasi ilmiah dalam jurnal

14 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011, h. 251-252

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

29

Levy, dkk adalah; 1) Information retrieval, 2) Scientific reading, 3) Listening &

observing, 4) Scientific writing, 5) Information representation, 6) Knowledge

presentation.15 Data yang diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah

peserta didik merupakan data kuantitatif yang akan dianalisis secara deskriptif

dengan menghitung skor. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk

mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan skor pada angket yang sudah diisi oleh peserta didik

2. Menghitung skor siswa dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada

setiap item

3. Mengkategorikan perolehan skor dengan cara:

a. Menentukan skor minimal dan maksimal

b. Menghitung selisih antar skor minimal dan maksimal

c. Menentukan jarak dengan jumlah kategori

d. Menentukan kategori dengan menambahkan skor minimal dengan jarak16

Adapun kategori yang digunakan disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kategorisasi Sikap Keterampilan Komunikasi Ilmiah

No. Skor peserta didik Kategori

1. 93-124 Baik

2. 62-92 Cukup

3. 31-61 Kurang

2. Tes

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis untuk

mengukur keterampilan komunikasi ilmiah secara tertulis dalam aspek

pengetahuan. Analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik diukur

menggunakan indikator keterampilan komunikasi ilmiah yang diadopsi dari Levy,

15 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:

Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009 16 S. Widanarto Prijowuntata, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Sanatha Dharma

University Press, 2016), h. 169-170

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

30

dkk adalah; 1) Information retrieval, 2) Scientific reading, 3) Observing, 4)

Scientific writing, 5) Information representation, 6) Knowledge presentation.

Data yang diperoleh dari tes tertulis siswa merupakan data kuantitatif yang akan

dianalisis secara deskriptif dengan menghitung skor. Adapun rumus yang

digunakan.17

Keterangan:

R: Skor mentah

SM: Skor maksimum

100: Bilangan tetap

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen

laporan praktikum peserta didik dalam bentuk lisan dan tulisan. Laporan

praktikum peserta didik dianalisis berdasarkan kesesuaian indikator

keterampilan komunikasi ilmiah pada aspek scientific writing dan knowledge

presentation.

17 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 102

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

31

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

Temuan penelitian berupa hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah peserta

didik, soal tes keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik, dan dokumentasi hasil

laporan praktikum peserta didik. Adapun hasil temuan penelitian dijelaskan pada

paparan berikut ini.

1. Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Data hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah dibagi menjadi dua, yaitu

rekapitulasi data secara keseluruhan yang terdiri dari 124 peserta didik sebagai

responden dan rekapitulasi data per indikator yang terdiri dari enam indikator

keterampilan komunikasi ilmiah.

1.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket

Deskripsi data penelitian keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan hasil

angket di SMAN Tangerang Selatan disajikan pada Tabel 4.1.1

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

di SMAN Tangerang Selatan

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 22 17,74

Cukup 98 79,03

Kurang 4 3,23

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.1 hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

menunjukkan bahwa peserta didik di wilayah SMAN Tangerang Selatan memiliki

1 Lampiran 11, h. 104

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

32

tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan persentase

sebesar 79,03%.

1.2 Deskripsi Data Hasil Angket Berdasarkan Indikator Keterampilan

Komunikasi Ilmiah

Deskripsi data penelitian keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan hasil

yang diperoleh pada tiap indikator keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik

disajikan sebagai berikut:

a. Information retrieval

Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator

Information retrieval. Di mana pada indikator ini terdiri dari 4 butir pernyataan

yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam mencari informasi terkait

praktikum yang dilakukan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh

hasil yang disajikan pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.1.2

Tabel 4.2 Hasil Angket Indikator Information Retrieval

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 29 23,39

Cukup 86 69,35

Kurang 9 7,26

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil angket indikator information retrieval

menunjukkan bahwa sikap peserta didik dalam mencari informasi dari sumber

yang valid tergolong cukup baik dengan persentase sebesar 69,35%.

2 Lampiran 12, h. 110

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

33

0

10

20

30

40

50

60

butir 1 butir 2 butir 3 butir 4

tidak pernah pernah jarang sering

Gambar 4.1 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator information retrieval

Keterangan pertanyaan setiap butir:

1. Mengakses situs blog untuk memperoleh informasi

2. Mencari referensi dari buku teks ketika ingin memperdalam bahasan hasil praktikum

3. Mencari referensi dari artikel dan jurnal ilmiah ketika ingin memperdalam bahasan

hasil praktikum

4. Mencari informasi terkait dari buku teks, artikel, dan jurnal ilmiah

Gambar 4.2 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

pada indikator information retrieval. Pada semua butir terlihat bahwa kemampuan

peserta didik dalam mencari sumber informasi yang valid tergolong rendah. Hal

ini dibuktikan oleh respon mayoritas peserta didik yang gemar mengakses situs

blog untuk mendapatkan informasi dibandingkan sumber yang valid seperti buku

teks, artikel dan jurnal ilmiah.

b. Scientific reading

Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator

Scientific reading. Di mana pada indikator ini terdiri dari 8 butir pernyataan yang

menggambarkan keadaan peserta didik dalam membaca ilmiah untuk mencari

sumber referensi dari buku teks, artikel atau jurnal ilmiah. Berdasarkan survei

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

34

yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.3 dan Gambar

4.2.3

Tabel 4.3 Hasil Angket Indikator Scientific Reading

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 22 17,74

Cukup 100 80,65

Kurang 2 1,61

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil angket indikator scientific reading menunjukkan

bahwa sikap peserta didik dalam membaca ilmiah dari sumber artikel atau jurnal

ilmiah tergolong dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 80,65%.

0

10

20

30

40

50

60

butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12

tidak pernah pernah jarang sering

Gambar 4.2 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator scientific reading

Keterangan pertanyaan setiap butir:

5. Membaca laporan praktikum pada situs blog untuk mendapatkan informasi terkait

6. Membaca artikel/jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi terkait

7. Membaca judul terlebih dahulu pada artikel ilmiah untuk mempermudah dalam

mencari informasi yang relevan

8. Membaca artikel ilmiah fokus pada bagian kesimpulan

3 Ibid.,

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

35

9. Melewatkan bagian referensi untuk dibaca pada artikel ilmiah

10. Melewatkan membaca tabel/grafik/gambar pada artikel ilmiah

11. Membaca keseluruhan artikel mulai dari pendahuluan sampai daftar pustaka

12. Memfokuskan membaca bagian tujuan, hipotesis, kesimpulan pada artikel ilmiah

Gambar 4.3 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

pada indikator scientific reading. Pada butir 5 dan 6 terlihat bahwa kemampuan

peserta didik dalam memilah sumber bacaan tergolong rendah. Hal ini dibuktikan

dari mayoritas peserta didik yang gemar membaca situs blog dibandingkan

dengan membaca artikel/jurnal ilmiah. Pada butir 7 dan 12 terlihat kemampuan

peserta didik dalam menscreening bacaan dari sumber ilmiah dapat dikatakan

cukup baik. Hal ini terlihat dari kebiasaan peserta didik dalam memilah informasi

dengan cepat dan tepat. Namun kemampuan peserta didik dalam membaca

membaca tabel/grafik/gambar dapat dikatakan kurang. Hal tersebut dikarenakan

peserta didik kerap kali melewatkan bagian tersebut untuk dibaca.

c. Listening&observing

Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator

Listening&observing. Di mana pada indikator ini terdiri dari 3 butir pernyataan

yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam mendengar dan mengamati

video kegiatan ilmiah. Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil

yang disajikan pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.3.4

Tabel 4.4 Hasil Angket Indikator Listening&observing

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 53 42,74

Cukup 64 51,61

Kurang 7 5,65

Jumlah total 124 100

4 Ibid.,

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

36

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil angket indikator listening&observing

menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator mendengarkan dan

mengamati video kegiatan ilmiah tergolong dalam kategori cukup dengan

persentase sebesar 51,61%.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

butir 13 butir 14 butir 15

tidak pernah pernah jarang sering

Gambar 4.3 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator listening&observing

Keterangan:

13. Menonton beberapa video demonstrasi praktikum di platform youtube untuk

mendapatkan gambaran terkait praktikum

14. Menonton video demonstrasi praktikum tidak sampai selesai ketika guru

menginstruksikan

15. Hanya menonton video yang diberikan oleh guru sebelum melakukan praktikum

Gambar 4.4 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

pada indikator listening&observing. Pada semua butir item terlihat bahwa

kemampuan peserta didik dalam menyimak informasi melalui video demonstrasi

tergolong cukup baik. Hal tersebut dibuktikan oleh respon mayoritas peserta didik

dalam menonton video demonstrasi praktikum sampai selesai dan menonton video

dari beberapa sumber.

d. Scientific writing

Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator

Scientific writing. Di mana pada indikator ini terdiri dari 6 butir pernyataan yang

menggambarkan keadaan peserta didik dalam menulis laporan ilmiah.

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

37

Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada

Tabel 4.5 dan Gambar 4.4.5

Tabel 4.5 Hasil Angket Indikator Scientific writing

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 68 54,84

Cukup 52 41,93

Kurang 4 3,23

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil angket indikator scientific writing menunjukkan

bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menulis laporan secara ilmiah

tergolong dalam kategori baik dengan persentase sebesar 54,84%.

Gambar 4.4 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator scientific writing

Keterangan:

16. Membuat hipotesis sesuai dengan judul praktikum

17. Hipotesis berbeda dengan hasil praktikum

5 Ibid.,

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

38

18. Mencatat data hasil praktikum berdasarkan percobaan yang telah dilakukan

19. Membuat pembahasan hasil praktikum berdasarkan data percobaan

20. Membuat kesimpulan berdasarkan data-data hasil praktikum

21. Memberikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum

Gambar 4.5 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah pada

indikator scientific writing. Berdasarkan butir item terlihat bahwa kemampuan

peserta didik dalam menulis secara ilmiah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini

dibuktikan oleh mayoritas respon peserta didik yang sering mencatat data hasil

praktikum, membuat pembahasan berdasarkan data percobaan, dan membuat

kesimpulan berdasarkan tujuan dan data praktikum.

e. Information representation

Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada

indikator Information representation. Di mana pada indikator ini terdiri dari 3

butir pernyataan yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam menyajikan

informasi dalam bentuk tabel/grafik/gambar pada penulisan laporan ilmiah.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada

Tabel 4.6 dan Gambar 4.5.6

Tabel 4.6 Hasil Angket Indikator Information representation

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 33 26,61

Cukup 48 38,71

Kurang 43 34,68

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil angket indikator information representation

menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menyajikan

6 Ibid.,

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

39

informasi dari kegiatan ilmiah dalam bentuk lain (tabel/grafik/gambar) tergolong

dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 38,71%.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

butir 22 butir 23 butir 24

tidak pernah pernah jarang sering

Gambar 4.5 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator information representation

Keterangan:

22. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk tabel pengamatan

23. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk grafik

24. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk gambar

Gambar 4.6 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

pada indikator information representation. Berdasarkan hasil respon pada butir

item terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam menyajikan informasi dalam

bentuk tabel/gambar/grafik tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan oleh

mayoritas respon peserta didik yang menyatakan bahwa tidak pernah menyajikan

data hasil praktikum dalam grafik.

f. Knowledge presentation

Data diperoleh dari indikator keterampilan komunikasi ilmiah pada

indikator Knowledge presentation. Di mana pada indikator ini terdiri dari 7 butir

pernyataan yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam menyampaikan

informasi berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ilmiah.

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

40

Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada

Tabel 4.7 dan Gambar 4.6.7

Tabel 4.7 Hasil Angket Indikator Knowledge presentation

Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)

Baik 36 29,03

Cukup 50 40,32

Kurang 38 30,65

Jumlah total 124 100

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil angket indikator knowledge presentation

menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menyampaikan

informasi berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ilmiah

tergolong dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 40,32%.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

butir 25 butir 26 butir 27 butir 28 butir 29 butir 30 butir 31

tidak pernah pernah jarang sering

Gambar 4.7 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pada Indikator knowledge presentation

7 Ibid.,

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

41

Keterangan:

25. Mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara virtual menggunakan media

(video conference/youtube)\

26. Menyampaikan tujuan dari praktikum pada saat presentasi virtual

27. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pada saat presentasi

virtual

28. Melewatkan penjelasan cara kerja pada praktikum saat presentasi virtual

29. Menjelaskan hasil praktikum berdasarkan pada hasil yang diamati

30. Mengaitkan teori dalam buku teks pada saat menyampaikan hasil praktikum

31. Menyampaikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum

Gambar 4.7 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah

pada indikator knowledge presentation. Pada peserta didik yang melakukan

presentasi lisan melalui unggahan video praktikum di youtube terlihat bahwa

kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan pengetahuan dari hasil

praktikum tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikan oleh respon peserta didik

yang mampu menyampaikan cara kerja dalam praktikum dan menjelaskan hasil

praktikum secara keseluruhan. Namun hasil tidak serupa dengan peserta didik

yang tidak melakukan presentasi secara lisan.

2. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dari indikator pengetahuan

diukur menggunakan tes keterampilan komunikasi ilmiah. Tes disusun

berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah dalam jurnal Levy,2009.

Adapun hasil tes disajikan pada Tabel 4.8.8

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah di

SMAN Tangerang Selatan

No. Nilai 1 2 3 4 5 6 Nilai

Total

1. Rata-rata 32,24 23,50 33,88 53 48,78 59,02 41,68

2. SD 7,31 19,05 40,26 29,24 50,19 27,60 15,27

3. Nilai maks. 66,67 66,67 100 100 100 100 88,89

8 Lampiran 14, h. 118

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

42

4. Nilai min. 0 0 0 0 0 0 5,55

Keterangan indikator:

1. Information retrieval

2. Scientific reading

3. Observing

4. Scientific writing

5. Information representation

6. Knowledge presentation

Berdasarkan hasil tes keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik

didapatkan bahwa keterampilan peserta didik dalam komunikasi ilmiah secara

tertulis tergolong rendah. Hal tersebut dilihat berdasarkan perolehan nilai rata-rata

hasil tes sebesar 41,68 dengan standar deviasi 15,27. Dengan nilai tertinggi

peserta didik sebesar 88,89 dan nilai terendah peserta didik sebesar 5,55.

Berdasarkan hasil rerata tes keterampilan komunikasi ilmiah pada setiap indikator,

ditemukan bahwa indikator scientific reading memiliki rerata yang paling rendah

dan indikator knowledge presentation memiliki rerata yang paling tinggi.

3. Deskripsi Data Hasil Dokumentasi

Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dari indikator keterampilan

diamati melalui dokumen laporan praktikum peserta didik. Adapun perincian

indikator terhadap dokumen laporan praktikum disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Dokumen Keterampilan

Komunikasi Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan

Indikator Aspek yang diamati Ya Tidak

Scientific

writing

Terdapat data percobaan

Terdapat pembahasan

Terdapat kesimpulan

Information

representation

Terdapat tabel pengamatan

Terdapat grafik

Terdapat gambar

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

43

Knowledge

presentation

Menyampaikan tujuan dari

praktikum

Menjelaskan alat dan bahan

dalam praktikum

Menjelaskan cara kerja

praktikum

Menjelaskan hasil praktikum

berdasarkan data percobaan

Menyampaikan hasil

praktikum dengan mengaitkan

teori dalam buku teks

Menyampaikan kesimpulan

berdasarkan tujuan dan data

praktikum

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil analisis dokumentasi laporan praktikum

peserta didik terlihat bahwa terdapat tiga indikator keterampilan komunikasi

ilmiah yang ditemukan. Indikator tersebut adalah scientific writing, information

representation, dan knowledge presentation. Pada indikator scientific writing dan

information representation terlihat bahwa peserta didik mampu menuliskan hasil

praktikum sesuai dengan sistematika penulisan laporan praktikum, dan peserta

didik mampu menyajikan informasi hasil praktikum ke dalam bentuk tabel

pengamatan. Pada indikator knowledge presentation peserta didik terlihat mampu

mengkomunikasikan hasil praktikum melalui pembuatan unggahan pada platform

youtube berdasarkan hal yang mereka dapatkan selama aktivitas praktikum.

Sedangkan pada indikator information retrieval dan scientific reading

tidak ditemukan dalam laporan praktikum. Hal ini terlihat dari tidak adanya

sumber pustaka rujukan yang peserta didik cantumkan dalam laporan praktikum.

Sehingga dapat diasumsikan bahwa keterampilan peserta didik dalam membaca

ilmiah (scientific reading) juga tidak terlihat. Dan untuk indikator

listening&observing tidak dapat teridentifikasi melalui analisis laporan praktikum.

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

44

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait fenomena

keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik di masa pembelajaran daring.

Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dilihat berdasarkan aktivitas

praktikum yang telah dilakukan. Data penelitian diperoleh dari hasil angket, tes,

dan dokumentasi. Berdasarkan hasil angket sikap peserta didik dalam pemahaman

komunikasi ilmiah dapat dikatakan cukup baik. Namun hal tersebut tidak

terimplementasi pada hasil tes peserta didik. Hasil tes menunjukkan bahwa

keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik tergolong rendah dengan rerata

nilai 41,80. Berdasarkan buku evaluasi Ngalim Purwanto bila perolehan nilai

dibawah 54 dapat dikategorikan rendah.9 Nilai keterampilan komunikasi ilmiah

didapatkan dari hasil akumulasi enam indikator keterampilan komunikasi ilmiah;

information retrieval, scientific reading, listening&observing, scientific writing,

information representation, knowledge presentation.

Data perolehan hasil angket peserta didik menunjukkan bahwa penerapan

komunikasi ilmiah peserta didik berada dalam kategori cukup dengan persentase

79,03%. Hasil ini diperinci dari hasil perolehan nilai setiap indikator keterampilan

komunikasi ilmiah. Pada indikator information retrieval perolehan nilai angket

peserta didik dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 69,35%. Pada

indikator scientific reading berada dalam kategori cukup dengan persentase

80,65%. Pada indikator listening&observing berada dalam kategori cukup dengan

persentase 51,61%. Pada indikator scientific writing berada dalam kategori baik

dengan persentase 54,84%. Pada indikator information representation berada

dalam kategori cukup dengan persentase 38,71%. Pada indikator knowledge

presentation berada dalam kategori cukup dengan persentase 40,32%.

Hasil tes digunakan untuk melihat keterampilan komunikasi ilmiah

peserta didik berdasarkan pemahaman konsep difusi-osmosis melalui kegiatan

praktikum. Data perolehan hasil tes keterampilan komunikasi ilmiah memiliki

rerata nilai sebesar 41,80. Hasil ini diperoleh dari akumulasi nilai dari soal yang

9 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), h. 103

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

45

terdiri dari enam butir. Di mana pada masing-masing butir soal mewakili satu

indikator. Nilai maksimum yang diperoleh sebesar 88,89 dan nilai minimum

sebesar 5,55. Berdasarkan temuan peneliti pada hasil tes keterampilan komunikasi

ilmiah peserta didik, indikator yang paling mudah dikuasai peserta didik adalah

knowledge presentation dengan rerata nilai 59,02 dan yang paling sulit dikuasai

adalah indikator scientific reading dengan rerata nilai 23,50. Hasil perolehan nilai

pada seluruh aspek keterampilan komunikasi ilmiah menunjukkan hasil yang

tidak serupa dengan hasil angket.

Data perolehan hasil angket pada indikator information retrieval secara

umum menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun bila dilihat secara rinci pada

setiap butir item terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam mencari sumber

informasi yang valid masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh respon

mayoritas peserta didik yang lebih mengandalkan laman blog internet untuk

mendapatkan informasi terkait konsep difusi osmosis dibandingkan sumber yang

valid seperti buku teks, artikel dan jurnal ilmiah. Sehingga hasil ini pun

berpengaruh terhadap hasil tes peserta didik yang termasuk kategori rendah kedua

jika dibandingkan dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah lainnya.

Berdasarkan perolehan hasil tes peserta didik pada indikator information

retrieval dalam konsep difusi dan osmosis menunjukkan hasil yang rendah dengan

rerata nilai 32,24. Hasil ini memperkuat hasil angket peserta didik yang hampir

tidak pernah mengakses informasi melalui artikel atau jurnal ilmiah. Peserta didik

umumnya hanya mencari informasi melalui laman blog internet. Hal ini

berdampak bagi peserta didik dalam mendapatkan informasi yang relevan dan

reliabel. Dikatakan dalam jurnal Levy,dkk 2008 sumber informasi yang

terpercaya dapat diperoleh dari sumber buku ilmiah, artikel ilmiah, peraturan

pemerintah, dan atau wawancara dengan ahli.10 Kemampuan peserta didik dalam

mencari informasi yang relevan sangat berkaitan dengan kemampuan membaca

peserta didik dikarenakan bacaan peserta didik yang kurang scientific. Dengan

demikian dapat diasumsikan bahwa peserta didik dalam mengerjakan tugas yang

10 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science

Studies:Tracing Teacher Change, International Journal of Science and Mathematics Education,

2008.

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

46

diberikan oleh guru hanya terpaku pada informasi dari internet khususnya laman

blog internet.

Data perolehan hasil angket pada indikator scientific reading secara

umum menunjukkan hasil yang cukup baik. Bila dilihat secara rinci pada butir

item 7 dan 12 menunjukkan hasil yang positif dalam artian bahwa peserta didik

mampu menelusuri dan memilah artikel ilmiah untuk mengetahui sumber

informasi yang relevan. Namun pada butir item 5, 6, dan 10 masih tergolong

rendah.11 Hal ini dibuktikan dari mayoritas peserta didik yang gemar membaca

laman blog internet dibandingkan dengan membaca artikel atau jurnal ilmiah.

Berdasarkan perolehan data angket pada indikator scientific reading,

kemampuan peserta didik dalam membaca tabel/grafik/gambar masih tergolong

rendah. Hal ini dibuktikan dari jawaban peserta didik yang masih kurang tepat

dalam menjelaskan grafik hasil percobaan. Hasil tersebut menunjukkan rata-rata

nilai peserta didik sebesar 23,50. Peserta didik tidak dapat memahami informasi

yang diberikan berdasarkan grafik. Kondisi ini didukung oleh hasil penelitian

Didem Kilic, Nazan Sezen dan Meltem Sari dalam jurnal Nurlaelah,dkk yang

menemukan fakta terkait kemampuan peserta didik dalam membaca grafik dari

tahun pertama sampai tahun keempat kemampuan membaca grafik masih

tergolong rendah.12 Hasil kemampuan peserta didik dalam membaca ilmiah

berhubungan pula dengan indikator information retrieval, ketika peserta didik

memilih sumber referensi yang kurang valid maka kemampuan peserta didik

dalam membaca ilmiah pun rendah. Karena dengan membaca sumber yang

relevan dan reliabel seseorang akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

yang valid.

Data perolehan hasil angket indikator information representation pada

kategori cukup dan kurang memiliki persentase yang seimbang. Hal ini

mengartikan bahwa peserta didik hampir tidak pernah menyajikan informasi

dalam bentuk tabel, grafik, dan gambar dalam laporan praktikum. Hasil ini

11 Gambar 4.3, h. 33 12 Ilah Nurlaelah, Ari Widodo, Sri Redjeki, Taufik Rahman, Analisis Kemampuan

Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset

Terintegrasi Keterampilan Proses Sains, Jurnal Pendidikan dan Biologi, 2020.

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

47

berkaitan dengan hasil tes peserta didik pada indikator information representation

yang menunjukkan hasil serupa. Hal ini terlihat dari jawaban mayoritas peserta

didik yang mudah terkecoh dalam memilih grafik yang tepat dengan peristiwa

yang disajikan. Selain itu dalam hasil temuan dokumen laporan praktikum

ditemukan bahwa peserta didik tidak menyajikan tabel pengamatan dari hasil

percobaan secara mandiri. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya guru sudah

menyediakan format penyajian tabel pengamatan. Dan peserta didik hanya

memindahkan data percobaan ke dalam tabel yang sudah disediakan. Berdasarkan

hasil analisis ketiga sumber yaitu angket, tes, dan dokumentasi terlihat bahwa

peserta didik memiliki kemampuan yang lemah dalam menyajikan informasi

secara ringkas dalam bentuk grafik. Sehingga dalam hal ini kemampuan peserta

didik dalam mengkonstruk pikirannya untuk menyajikan informasi dalam bentuk

lain dapat dikatakan lemah. Hal ini pun diperkuat oleh beberapa penelitian yang

menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam membaca,

menafsirkan dan memahami informasi yang disajikan dalam grafik.13

Data perolehan hasil angket pada indikator scientific writing berada

dalam kategori baik dengan persentase 54,84%. Hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik mampu menulis ilmiah dengan baik. Hasil ini pun diperkuat dengan

perolehan hasil tes peserta didik pada indikator Scientific writing. Berdasarkan

hasil tes indikator Scientific writing adalah indikator kedua yang paling mudah

untuk dijawab. Hal ini terlihat dari jawaban peserta didik yang sudah dapat

menuliskan kesimpulan praktikum yang telah dilakukan dengan tepat. Ketepatan

tersebut dilihat dari kemampuan peserta didik dalam membuat kesimpulan

berdasarkan tujuan dan data percobaan.

Berdasarkan hasil analisis laporan praktikum peserta didik pada indikator

scientific writing dengan kategori kognitif tinggi terlihat bahwa peserta didik

mampu menuliskan pembahasan sesuai dengan data percobaan dan mengaitkan

dengan teori. Pada kategori kognitif sedang peserta didik mampu menuliskan

pembahasan sesuai dengan data percobaan, namun hanya sebatas menjabarkan

hasil yang didapat. Sedangkan pada kategori kognitif rendah, peserta didik

13 Ibid.,

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

48

mampu menuliskan pembahasan namun hanya sebatas menjelaskan langkah kerja

praktikum. Dalam membuat kesimpulan kemampuan peserta didik pun berbeda

berdasarkan tingkatan kognitifnya. Pada kategori tinggi peserta didik merumuskan

kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum. Pada tingkatan kognitif sedang, peserta

didik mampu merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil data percobaan. Pada

tingkatan kognitif rendah, peserta didik merumuskan kesimpulan namun

menyimpang dari tujuan praktikum.

Data perolehan hasil angket pada indikator knowledge presentation

berada dalam kategori cukup dengan persentase 58,06%. Hal ini menandakan

bahwa peserta didik mampu menjelaskan pengetahuannya melalui presentasi

secara lisan. Presentasi lisan dilakukan dengan unggahan video praktikum pada

platform youtube. Perolehan hasil angket pun diperkuat oleh hasil tes peserta didik

pada indikator knowledge presentation yang menunjukkan rata-rata nilai 59,02.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa indikator knowledge

presentation adalah indikator yang paling mudah dikuasai oleh peserta didik.

Hasil angket dan tes peserta didik pada indikator knowledge presentation

diperkuat pula oleh hasil analisis dokumen laporan praktikum peserta didik.

Peserta didik mampu mempresentasikan pengetahuan yang didapat dari hasil

praktikum melalui media video. Analisis dilakukan berdasarkan tingkatan kognitif

peserta didik. Pada tingkatan kognitif tinggi peserta didik mampu menyampaikan

informasi terkait praktikum. Pengemasan informasi pun mudah untuk dipahami.

Peserta didik mampu menyampaikan tujuan praktikum sampai dengan

kesimpulan. Peserta didik mampu mengaitkan teori dengan hasil percobaan. Pada

tingkatan kognitif sedang peserta didik mampu mengaitkan teori dengan hasil

percobaan. Namun peserta didik tidak menyampaikan kesimpulan yang didapat

dari hasil praktikum. Pada tingkatan kognitif rendah peserta didik hanya sebatas

menyampaikan proses dan hasil percobaan.

Data perolehan hasil angket pada indikator listening&observing

menunjukkan bahwa peserta didik cukup mampu menyimak video demonstrasi

praktikum dengan baik. Hal ini terlihat oleh respon peserta didik dalam menonton

video demonstrasi praktikum sampai selesai. Namun peserta didik hanya terpaku

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

49

menonton video yang diberikan oleh guru. Mayoritas peserta didik jarang

mengakses sumber video demonstrasi lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa keterampilan peserta didik dalam mendengarkan secara ilmiah dapat

dikatakan cukup. Bila dilihat dari hasil tes peserta didik pada indikator observing

menunjukkan hasil yang cukup dengan rerata nilai 33,88. Berdasarkan indikator

listening&observing pada soal tes peserta didik hanya dapat dilakukan pada aspek

observing yaitu pengamatan gambar yang disajikan dalam soal. Hal ini

dikarenakan keterbatasan pembelajaran jarak jauh, sehingga indikator listening

tidak dapat diimplementasikan dalam soal. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa peroleh hasil angket dan tes peserta didik pada indikator

listening&observing tidak dapat dibandingkan.

Hasil analisis dokumentasi laporan praktikum peserta didik dilihat

berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah yang muncul. Indikator

tersebut terdiri dari scientific writing, information representation, dan knowledge

presentation. Analisis dilakukan berdasarkan tingkatan kognitif peserta didik

yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis angket dan

dokumentasi terdapat hubungan antara keduanya. Hal ini dilihat dari kesamaan

tiga indikator yang muncul yaitu indikator scientific writing, information

representation, dan knowledge presentation. Berdasarkan hasil angket pada

indikator scientific writing terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam

menulis secara ilmiah dikatakan cukup baik. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis

dokumen di mana peserta didik mampu menuliskan pembahasan hasil praktikum

berdasarkan data percobaan yang didapat. Serta mampu merumuskan kesimpulan

berdasarkan tujuan dan data praktikum.

Berdasarkan hasil temuan peneliti pada hasil angket dan tes keterampilan

komunikasi ilmiah menunjukkan hasil yang berbeda. Berdasarkan hasil angket

bila dilihat secara keseluruhan menunjukkan bahwa sikap peserta didik dalam

menerapkan kegiatan komunikasi ilmiah dalam pembelajaran termasuk pada

kategori cukup. Namun bila dilihat pada setiap butir itemnya pada beberapa item

menunjukkan hasil yang kurang. Hasil ini pun dipengaruhi oleh keterbatasan

peneliti yang tidak dapat secara langsung mengobservasi kegiatan belajar peserta

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

50

didik. Dan berdasarkan perolehan nilai rata-rata hasil tes peserta didik pada soal

yang terintegrasi dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah menunjukkan

hasil rendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kegiatan peserta didik yang

melakukan pembelajaran jarak jauh. Pernyataan ini pun diperkuat oleh Cahyani,

Diah, Putri dalam jurnalnya menyatakan bahwa motivasi belajar peserta didik

selama masa pembelajaran di rumah menurun.14

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan komunikasi

ilmiah siswa tergolong rendah bila dilihat dari hasil tes. Hal ini dapat dipengaruhi

oleh faktor pembelajaran jarak jauh yang menyebabkan kegiatan diskusi siswa

tidak maksimal, sehingga pembelajaran menjadi tidak interaktif. Berdasarkan teori

prinsip komunikasi pada metode pembelajaran dalam buku Ngainun Naim,

metode diskusi dirasa mampu menciptakan percakapan ilmiah yang dapat

menstimulus siswa dalam belajar. Sehingga bila metode diskusi ini diterapkan

secara maksimal maka keterampilan komunikasi ilmiah siswa pun dapat

terbangun.

14 Adhetya Cahyani, Iin Diah, Sari Puteri, Motivasi Belajar Siswa SMA pada

Pembelajaran Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Islam, vol.3, 2020.

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik pada

pembelajaran biologi SMA di wilayah Tangerang Selatan termasuk ke dalam

kategori cukup. Peserta didik sudah mampu mengolah informasi dengan cara

saintifik, namun dalam penerapannya belum maksimal. Kemampuan peserta didik

dalam aspek information retrieval, scientific reading, information representation

seperti mengakses dan membaca informasi dari sumber ilmiah serta menyajikan

informasi tergolong sangat minim. Proses pembelajaran jarak jauh dengan

penerapan kurikulum darurat belum mampu secara maksimal membantu peserta

didik untuk memiliki keterampilan komunikasi ilmiah. Dengan demikian keadaan

pandemik covid-19 mempengaruhi kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah,

sehingga penerapan kurikulum darurat tidak dapat menjawab tantangan abad 21.

B. Saran

Saran dalam penelitian ini, antara lain:

1. Penerapan aspek komunikasi ilmiah dalam pembelajaran perlu mendapat

perhatian oleh para guru guna meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah

peserta didik.

2. Perlu adanya pengembangan kegiatan ilmiah seperti pengamatan dan

penyelidikan pada proses pembelajaran dalam masa pembelajaran jarak jauh.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait keterampilan komunikasi ilmiah

peserta didik di masa pembelajaran jarak jauh.

4. Peserta didik diwajibkan untuk mencari bahan bacaan yang berasal dari sumber

yang valid seperti buku teks, artikel atau jurnal ilmiah.

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

52

DAFTAR PUSTAKA

Afifah Noor, Yusmaniar, dkk. Praksis Praktikum Fisika Mode Daring: Studi

Kasus Pembelajaran di SMA/MA Jawa Tengah dan Jawa Timur Semasa

Pandemi Covid-19. Unnes Physics Education Journal. 3, 2020.

Alpusari, dkk. Identifying students scientific communication skills on vertebrata

organs. Journal of Physics: Conference Series. 2019.

Anggit,dkk. Profile of Communication Skills in Biology For XI Grade Students of

“Y” Senior High School in Madiun Regency. Unnes Science Education

Journal. 2, 2017.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Assaba’I Nizar, dkk. Analisis Dominasi Komunikasi Scientific Pada Pembelajaran

Biologi Sekolah Menengah Atas. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 2, 2018.

Cahyani, Adhetya, dkk. Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Pandemi

Covid-19. Jurnal Pendidikan Islam. 3, 2020.

Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017. Implementasi RPP abad 21.

Kemendikbud RI.

H. Hariyanto, S. Yamtinah, S. Sukarmin, S. Saputro, dan L. Mahardiani, The

analysis of student’s verbal communication skills by gender in the middle

school in South Tangerang, International Conference on Science and

Applied Science (ICSAS). 2019.

Harnani, Sri. “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”

bdkjakarta.kemenag.go.id, 06 Desember 2020.

Hybels, Saundra and Weaver, Richard. 2007. Communication Effectively. New

York: McGraw-Hill.

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

53

Iriantara, Yosal dan Syaripudin, Usep. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Kulsum dan Nugroho. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem

Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan

Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Unnes Physics

Education Journal. 2, 2014.

Larry A, Samovar. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.

Levy, et.al. Teaching Communication Skills in Science: Tracing teacher Change.

Teaching and Teacher Education. 24, 2008.

Levy, et.al. Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies: Does It

Make A Difference. International Journal of Science and Mathematics

Education. 2009.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz

Media.

Nurhayati Widya, dkk. Peningkatan Komunikasi Ilmiah Pembelajaran IPA

Melalui Model Kooperatif Tipe Think Talk White. Joyful Learning

Journal. 2012.

Nurlaelah, Ilah, dkk. Analisis Kemampuan Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada

Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset Terintegrasi

Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan dan Biologi. 12, 2020.

Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018, “Perubahan Atas Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah” jdih.kemdikbud.go.id, 02

Maret 2021.

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

54

Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Sadikin,Ali dan Hamidah, Afreni. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-

19, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 6, 2020.

Sukardi. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Susana Mega, dkk. Pola Komunikasi Scientific Pada Pembelajaran Biologi

Sekolah Menengah Atas. Edusains. 1, 2018.

Surat Edaran Menteri Nomor 4 Tahun 2020, “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan

Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”

www.kemdikbud.go.id, 06 Desember 2020.

Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Umar W. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran

Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika. 1, 2012.

Yesil, Hulya. The relationship between candidate teachers’ communication skills

and their attitudes towards teaching profession. Procedia Social and

Behavioral Sciences. 9, 2010.

Widanarto, S. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanatha Dharma

University Press.

Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta.

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

55

Lampiran 1

Hasil Observasi Aktivitas Praktikum di Kelas Selama Pembelajaran Daring Pada SMAN Kota Tangerang Selatan

Nama Sekolah Nama Guru Melaksanakan

Praktikum

Pembuatan Laporan Presentasi Hasil

Praktikum

Materi yang di praktikumkan

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

SMAN 2 TANGSEL Dewi Ratnasari

(Tertulis)

1. Sel

2. jaringan tumbuhan

SMAN 3 TANGSEL Rani Anggraeni

(Tertulis)

1. Jarngan tumbuhan

2. sistem gerak

3. sistem pencernaan

4. sistem pernapasan

5. sistem eksresi

Shanty Chairani

(Portofolio)

1. Sel

2. jaringan tumbuhan

3. jaringan hewan

4. sistem gerak

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

56

5. sistem pencernaan

SMAN 6 TANGSEL Diani Atika 1. Sel

SMAN 8 TANGSEL Neni Handayani

(PPT/Video)

1. Sel

2. jaringan tumbuhan

3. sistem gerak

4. sistem sirkulasi

5. sistem pencernaan

6. sistem pernapasan

Melli Yunerti

(Word)

1. Sel

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

57

Lampiran 2: Google Form Observasi Guru

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

58

Google Form Observasi Guru

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

59

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

60

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

61

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

62

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

63

Lampiran 3: Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa

di Masa Pandemik COVID-19

Nama :

Kelas :

Petunjuk

Berilah tanda “√” pada kolom di bawah ini yang sesuai dengan keadaan anda

Keterangan

4 : Sering

3 : Jarang

2 : Pernah

1 : Tidak Pernah

No. Aspek yang diukur Jawaban

1 2 3 4

1. Saya mengakses situs blog untuk memperoleh informasi terkait

peristiwa difusi-osmosis

2. Ketika saya ingin memperdalam bahasan dari hasil praktikum difusi-

osmosis maka saya mencari referensi hanya dari buku teks

3. Ketika saya ingin memperdalam bahasan dari hasil praktikum difusi-

osmosis maka saya mencari referensi dari artikel dan jurnal ilmiah

4. Saya mencari informasi terkait peristiwa difusi-osmosis dari buku

teks, artikel, dan jurnal ilmiah

5. Saya membaca laporan praktikum difusi osmosis pada situs blog

untuk mendapatkan informasi terkait peristiwa difusi-osmosis

6. Saya membaca artikel/jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi

terkait peristiwa difusi-osmosis

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

64

7. Untuk mempermudah saya dalam mencari informasi yang relevan

terkait peristiwa difusi-osmosis, saya membaca judul terlebih dahulu

pada artikel ilmiah

8. Dalam membaca artikel ilmiah saya fokus membaca pada bagian

kesimpulan

9. Dalam membaca artikel ilmiah saya melewatkan bagian referensi

untuk dibaca

10. Jika terdapat tabel/grafik/gambar dalam artikel ilmiah, saya

melewatkannya untuk dibaca

11. Saya membaca keseluruhan artikel mulai dari pendahuluan sampai

daftar pustaka

12. Dalam membaca artikel ilmiah saya hanya memfokuskan pada bagian

yang penting saja

13. Saya menonton beberapa video demonstrasi praktikum difusi-

osmosis di platform youtube untuk mendapatkan gambaran terkait

praktikum difusi-osmosis

14. Ketika guru menginstruksikan untuk menonton video terkait

demonstrasi praktikum difusi osmosis di channel youtube, saya tidak

menonton sampai habis

15. Saya hanya menonton video yang diberikan oleh guru sebelum

melakukan praktikum difusi osmosis secara mandiri

16. Dalam kegiatan praktikum difusi-osmosis saya membuat hipotesis

sesuai dengan judul praktikum

17 Hipotesis yang saya buat berbeda dengan hasil praktikum peristiwa

difusi-osmosis

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

65

18. Saya mencatat data hasil praktikum difusi-osmosis berdasarkan

percobaan yang telah dilakukan

19. Saya membuat pembahasan hasil praktikum difusi-osmosis

berdasarkan data percobaan

20. Saya membuat kesimpulan berdasarkan data-data hasil praktikum

difusi-osmosis

21. Saya memberikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum

22. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk

tabel pengamatan

23. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk

grafik

24. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk

gambar

25. Saya mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara virtual

menggunakan media (video conference/youtube)

26. Saya menyampaikan tujuan dari praktikum difusi-osmosis pada saat

presentasi virtual

27. Saya menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum

pada saat presentasi virtual

28. Saya melewatkan penjelasan cara kerja pada praktikum difusi-

osmosis pada saat presentasi virtual

29. Pada saat presentasi secara virtual, saya menjelaskan hasil praktikum

difusi-osmosis hanya berdasarkan pada hasil yang diamati

30. Dalam menyampaikan hasil praktikum difusi-osmosis secara

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

66

presentasi virtual, saya mengaitkan dengan teori yang ada di dalam

buku teks

31. Pada saat presentasi secara virtual, saya menyampaikan kesimpulan

berdasarkan tujuan praktikum difusi-osmosis

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

67

Lampiran 4: Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Soal

1. Apa yang anda pahami terkait konsep difusi dan osmosis? Berikan perbedaan

antara keduanya beserta penerapan dalam kehidupan sehari-hari!

2. Teh yang dilarutkan ke dalam air panas akan lebih cepat mengalami perubahan

warna dibandingkan dengan teh yang dicelupkan ke dalam air dingin.

Berdasarkan pernyataan tersebut, apakah anda setuju? Jika setuju, jelaskan

alasan anda dan sertakan sumber referensinya!

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar berikut merupakan data hasil percobaan perendaman bengkuang di

dalam larutan gula dengan suhu yang berbeda. Apa yang dapat anda simpulkan

terkait gambar di atas?

4. Perhatikan gambar berikut

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

68

Sumber: Campbell&Reece, 2008

Berdasarkan gambar di atas peristiwa apakah yang terjadi? Jelaskan

mekanisme kerjanya!

5. Andi melakukan percobaan osmosis pada kentang dengan berat yang sama,

namun dengan perlakukan yang berbeda. Dimana kentang A direndam dalam

larutan garam dengan konsentrasi 50%. Sedangkan kentang B direndam dalam

air yang tidak diberi garam. Waktu yang dibutuhkan untuk merendam kentang

tersebut adalah 20 menit. Dan setiap 5 menit kentang tersebut ditimbang

beratnya dan mengalami perubahan berat. Berdasarkan hasil percobaan

terdapat perbedaan massa keduanya setelah direndam 20 menit dalam kondisi

air yang berbeda. Adakah hubungan antara massa kentang terhadap waktu?

Pilihlah gambar grafik yang tepat sesuai dengan hubungan keduanya!

a.

b.

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

69

c.

6. Berdasarkan praktikum materi sel (difusi-osmosis), jelaskan tujuan dan

kesimpulan dari praktikum yang telah anda lakukan!

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

70

Lampiran 5: Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Rubrik Penilaian Instrument Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa di

Masa Pandemik COVID-19

Aspek

Keterampilan

Komunikasi Ilmiah

(KKI)

Kriteria Penilaian

Bobot

Penilaian

1 2 3

Information

retrieval

1. Jawaban setuju, disertai alasan

yang relevan

2. Disertai sumber referensi buku

teks

3. Disertai sumber referensi

artikel/jurnal ilmiah

Scientific reading 1. Menjelaskan pengaruh suhu

dengan dimensi panjang

2. Menjelaskan pengaruh suhu

dengan waktu

3. Menjelaskan hubungan antara

keduanya

Listening&observing 1. Menuliskan peristiwa yang tepat

sesuai gambar

2. Menuliskan mekanisme kerja

3. Peristiwa dan mekanisme kerja

relevan

Scientific writing 1. Menuliskan tujuan

2. Menuliskan kesimpulan

3. Kesimpulan dan tujuan saling

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

71

berhubungan

Information

representation

1. Terdapat hubungan

2. Disertai alasan yang relevan

3. Pemilihan grafik yang tepat

Knowledge

presentation

1. Menuliskan perbedaan konsep

2. Contoh relevan dengan konsep

3. Menggunakan Bahasa yang lugas

dan tepat

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

72

Lampiran 6: Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

73

Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

74

Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

75

https://youtu.be/vrTLUT-Qs6w

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

76

Lampiran 7 : Lembar Jawaban Peserta Didik

Lembar Jawaban Peserta Didik

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

77

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

78

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

79

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

80

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

81

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

82

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

83

Lembar Jawaban Peserta Didik

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

84

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

85

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

86

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

87

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

88

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

89

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

90

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

91

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

92

Lampiran 9: Validasi Tes Oleh Guru

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES PESERTA DIDIK

BERDASARKAN KATEGORI KETERAMPILAN KOMUNIKASI

ILMIAH

Identitas Validator

Nama : Shanty Chairani

NIP : 19630428 200604 2 003

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Handphone : 081519245315

Tempat Mengajar : SMA Negeri 3 Tangerang Selatan

Lama Mengajar : 22 tahun

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Sel

Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian

Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

tentang “Soal Berdasarkan Kategori Keterampilan Komunikasi Ilmiah pada

Konsep Sel di SMA”. Aspek penilaian soal ini diadopsi dari komponen penilaian

aspek kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP). Pendapat, penilaian, saran dan koreksi dari

Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesesuaian instrumen

dengan materi yang sudah Bapak/Ibu ajarkan di kelas, sehingga bisa diketahui

layak atau tidaknya soal tersebut untuk digunakan dalam mengukur keterampilan

komunikasi ilmiah siswa di masa pandemik covid-19 dalam pembelajaran

Biologi. Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat memberikan tanda “√” di bagian

kolom skor penilaian berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.

Kriteria Penilaian :

Skor 4 : Penilaian Sangat Baik

Skor 3 : Penilaian Baik

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

93

Skor 2 : Penilaian Kurang Baik

Skor 1 : Penilaian Tidak Baik

I. ASPEK KELAYAKAN ISI

Indikator

Penilaian Butir Penilaian

Alternatif Penilaian

1 2 3 4

SK K B SB

A. Kesesuaian

soal dengan

materi yang

sudah

diajarkan

1. Mengaitkan konsep difusi osmosis

dalam kehidupan sehari-hari

2. Relevan dengan praktikum yang

sudah dilakukan

B. Keakuratan

soal dengan

materi

1. Keakuratan konsep dan definisi √

2. Keakuratan data dan fakta √

3. Keakuratan contoh dan kasus √

4. Keakuratan grafik dengan kasus √

C. Kemutakhiran

soal

1. Menggunakan contoh dan kasus

yang terdapat dalam kehidupan

sehari-hari

Jumlah skor per-kolom 12 12

Total skor 24

II. ASPEK KEBAHASAAN

Indikator

Penilaian Butir Penilaian

Alternatif Penilaian

1 2 3 4

SK K B SB

A. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat √

2. Keefektifan kalimat √

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

94

3. Kebakuan istilah √

B. Komunikatif 1. Pemahaman terhadap pesan atau

informasi

C. Kesesuaian

dengan Kaidah

Bahasa

1. Ketepatan tata bahasa √

2. Ketepatan ejaan √

Jumlah skor per-kolom 12 8

Total skor 20

Kesimpulan Instrumen Tes Berdasarkan Kesesuain Materi Yang Telah

Diajarkan pada Konsep Sel di SMA dinyatakan :

Dapat digunakan tanpa perbaikan (√)

Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan

Dapat digunakan dengan banyak perbaikan

Tidak dapat digunakan

Tangerang Selatan, 13 Nov 2020

Validator materi

Shanty Chairani

NIP.19630428 200604 2 003

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

95

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES PESERTA DIDIK

BERDASARKAN KATEGORI KETERAMPILAN KOMUNIKASI

ILMIAH

Identitas Validator

Nama : Neni Handayani

NIP : 197111082005022003

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Handphone : 081296359269

Tempat Mengajar : SMAN 8 TANGSEL

Lama Mengajar : 25 Tahun

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Sel

Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian

Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

tentang “Soal Berdasarkan Kategori Keterampilan Komunikasi Ilmiah pada

Konsep Sel di SMA”. Aspek penilaian soal ini diadopsi dari komponen penilaian

aspek kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP). Pendapat, penilaian, saran dan koreksi dari

Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesesuaian instrumen

dengan materi yang sudah Bapak/Ibu ajarkan di kelas, sehingga bisa diketahui

layak atau tidaknya soal tersebut untuk digunakan dalam mengukur keterampilan

komunikasi ilmiah siswa di masa pandemik covid-19 dalam pembelajaran

Biologi. Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat memberikan tanda “√” di bagian

kolom skor penilaian berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.

Kriteria Penilaian :

Skor 4 : Penilaian Sangat Baik

Skor 3 : Penilaian Baik

Skor 2 : Penilaian Kurang Baik

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

96

Skor 1 : Penilaian Tidak Baik

III. ASPEK KELAYAKAN ISI

Indikator

Penilaian Butir Penilaian

Alternatif Penilaian

1 2 3 4

SK K B SB

D. Kesesuaian

soal dengan

materi yang

sudah

diajarkan

3. Mengaitkan konsep difusi osmosis

dalam kehidupan sehari-hari

4. Relevan dengan praktikum yang

sudah dilakukan

E. Keakuratan

soal dengan

materi

5. Keakuratan konsep dan definisi √

6. Keakuratan data dan fakta √

7. Keakuratan contoh dan kasus √

8. Keakuratan grafik dengan kasus √

F. Kemutakhiran

soal

2. Menggunakan contoh dan kasus

yang terdapat dalam kehidupan

sehari-hari

Jumlah skor per-kolom 12 12

Total skor 24

IV. ASPEK KEBAHASAAN

Indikator

Penilaian Butir Penilaian

Alternatif Penilaian

1 2 3 4

SK K B SB

B. Lugas 2. Ketepatan struktur kalimat √

4. Keefektifan kalimat √

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

97

5. Kebakuan istilah √

C. Komunikatif 2. Pemahaman terhadap pesan atau

informasi

D. Kesesuaian

dengan Kaidah

Bahasa

3. Ketepatan tata bahasa √

4. Ketepatan ejaan √

Jumlah skor per-kolom 12 8

Total skor 20

Kesimpulan Instrumen Tes Berdasarkan Kesesuain Materi Yang Telah

Diajarkan pada Konsep Sel di SMA dinyatakan :

Dapat digunakan tanpa perbaikan (√)

Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan

Dapat digunakan dengan banyak perbaikan

Tidak dapat digunakan

Tangerang Selatan, 13 Nov 2020

Validator materi

Neni Handayani, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19711108 200502 2 003

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

98

Lampiran 10: Data Mentah Angket Peserta idik

Nomor urut Nomor Butir Item

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 1 1 4 2 4 3 2 2 3 4

2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 4 3 4

3 2 3 3 4 1 4 4 1 4 1 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 2 4 1 1 4 3 4

4 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 4 2 3

5 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 2 4 2 3

6 4 2 1 2 4 4 4 2 3 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 1 4 2 2

7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

8 2 2 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 2 2 3 1 3 4 4

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2

10 4 3 4 2 4 4 4 4 2 1 3 4 1 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 1 1 2 3 4 4 2

11 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 1 3 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

12 2 2 2 3 3 2 4 2 1 1 2 3 2 1 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 1 3 2 4

13 4 2 2 2 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 3 4 4 2

14 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 1 3 1 2 2 2 3 3 3

15 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2

16 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 1 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 1 4 4 2

17 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2

18 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 2 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 1 4 4 4

19 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1

20 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 1 3 1 1 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 1 2 2 2

22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

23 4 2 4 4 2 4 4 2 1 1 4 2 4 1 2 4 1 4 4 4 2 4 1 4 1 2 2 1 2 2 2

24 2 3 2 4 4 4 4 1 2 3 4 2 1 4 1 4 1 4 4 4 4 2 3 3 1 1 2 3 4 4 4

25 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4

26 3 4 3 4 2 3 4 1 1 1 3 3 4 1 3 4 2 4 4 4 4 1 1 4 3 3 4 1 4 3 4

27 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 1 4 3 4

28 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 1 4 2 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 1 4 4 3

29 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4

30 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

32 4 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 3 1 1 1

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

99

Nomor urut nomor butir item

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

33 2 1 2 1 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1

34 4 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 4 1 4 3 1 4 4 4 2 4 1 4 1 1 2 1 1 1 1

35 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 3 3 4 1 4 4 1 3 4 4 4 3 1 3 2 3 4 1 4 3 3

36 3 2 4 4 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 1 4 1 3 3 2 3 4 4

37 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

38 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2

39 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 4

40 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1

41 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

42 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3

43 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1 4 2 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4

44 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 1 4 3 4

45 4 1 1 1 4 1 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 4 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 1 2 3 2 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 4 3 3 3 4 3 3 1 1 1 4 1 4 1 3 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1

48 1 2 1 2 2 4 4 4 4 4 1 4 3 1 2 4 4 1 4 3 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4

49 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 4 2 1 3 2 2 4 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

50 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1

51 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1

52 4 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 1 4 1 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1

53 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1

54 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1

55 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 1 3 1 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1

56 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

57 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

58 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3

59 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2

60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

61 4 1 4 2 4 4 3 1 2 3 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 1 3 3 4

62 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1

63 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

100

Nomor Urut Nomor butir item

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

64 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2

65 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1

66 4 3 4 4 4 4 4 3 1 1 4 2 4 1 1 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 1 4 1 2 4 3

67 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 1 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4

68 2 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 2 2 1 2 4 4

69 3 2 3 3 4 3 2 1 1 1 3 4 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1 2 2

70 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

71 3 2 2 2 1 1 2 2 1 3 1 4 2 2 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2

72 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3

73 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 1 2 3 4

74 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 1 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3 4 3 3 2 3 2 3

75 4 1 2 4 4 2 2 2 3 1 1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 4 4 1 2 2 4

76 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 1 4 3 3

77 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2

78 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 1 1 2 2 1 1 4 4 4

79 1 2 1 1 1 2 4 4 4 3 2 4 1 4 3 3 3 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 4 2

80 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2

81 3 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 2 3 1 3 2 1 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4

82 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 1 2 4 2 4 2 1 4 2 2 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4

83 3 1 1 1 3 3 4 2 1 1 2 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 1 1 2 1 2 3 2

84 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

85 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4

86 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 1 1 1 2 1 4 2 2 2 2

87 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 4 2 3 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 2 1 4 1 4 3 1

88 1 2 4 2 3 4 2 4 1 3 3 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 1 2 2 3 2 2 2 3 1 4

89 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3

90 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 2 4 2 2 1 4 3 4

91 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1

92 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2

93 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1

94 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3

95 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

101

Nomor Urut Nomor butir item

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

96 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

97 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 4 2

98 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4

99 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2

100 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

101 4 1 4 4 1 2 4 1 4 2 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 4 1 4 1

102 3 2 4 4 4 4 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 1 4 3 2

103 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1

104 2 1 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2

105 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2

106 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2

107 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

108 3 4 2 3 2 3 2 1 1 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 4 1 3 3 1 1 2 2 3 3 2

109 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2

110 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2

111 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 1 4 4 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

112 2 1 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2

113 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4 1 4 2 3

114 1 4 1 2 1 2 4 2 2 2 3 4 1 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

115 2 2 2 3 3 2 4 2 4 1 1 3 1 2 4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 4 4 1 4 3 3

116 4 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2

117 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

118 4 3 2 2 4 4 2 3 1 1 2 1 3 3 3 2 1 4 4 4 2 3 1 2 4 2 2 4 2 2 2

119 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

120 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4

121 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

122 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 1 4 4 4 3 2 1 2 3 2 2 2 4 1 3

123 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1

124 3 1 3 2 4 3 4 4 2 3 1 4 3 1 1 2 2 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4 2 4 3 3

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

102

Data Frekuensi

Frekuensi Jawaban Jumlah

tidak pernah 9 24 19 20 14 14 21 14 22 32 16 26 17 45 18 13 41 17 17 6 16 27 45 20 48 36 40 75 40 38 40

pernah 42 50 43 46 37 45 27 43 40 36 36 23 42 35 39 45 41 35 33 32 37 36 26 39 32 29 30 28 32 33 25

jarang 34 43 37 31 35 33 34 38 36 46 50 25 32 32 38 33 29 22 26 21 30 31 26 37 30 31 31 13 18 29 30

sering 39 7 25 27 38 32 42 29 26 10 22 50 33 12 29 33 13 50 48 65 41 30 27 28 14 28 23 8 34 24 29

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

103

Lampiran 11: Data Trasnkrip Angket

Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 2 2 4 3 2 4 4 1 2 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 1 1 4 2 4 3 3 2 3 4 88 cukup

2 1 3 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 3 3 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 102 baik

3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 4 1 4 4 3 4 101 baik

4 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 1 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 3 4 2 3 83 cukup

5 2 2 3 4 2 3 4 3 1 2 2 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 2 3 92 cukup

6 1 2 1 2 1 4 4 3 2 3 4 4 3 4 1 3 3 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 2 2 86 cukup

7 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 70 cukup

8 3 2 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 2 3 4 3 4 4 92 cukup

9 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 69 cukup

10 1 3 4 2 1 4 4 1 3 4 3 4 1 2 1 3 1 2 3 4 4 3 3 4 1 1 2 2 4 4 2 81 cukup

11 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 76 cukup

12 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4 86 cukup

13 1 2 2 2 2 1 1 4 4 4 3 4 4 1 1 3 1 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 2 4 4 2 82 cukup

14 1 2 4 4 2 4 4 2 2 1 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 1 3 1 2 2 3 3 3 3 88 cukup

15 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 71 cukup

16 1 3 4 4 1 4 4 3 1 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 4 4 4 2 96 baik

17 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 70 cukup

18 2 3 3 4 1 4 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 4 4 4 4 94 baik

19 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 4 1 1 1 75 cukup

20 1 2 4 4 1 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 80 cukup

21 1 2 4 4 1 4 4 3 3 2 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 91 cukup

22 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71 cukup

23 1 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 2 2 4 2 2 2 96 baik

24 3 3 2 4 1 4 4 4 3 2 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 1 2 2 4 4 4 92 cukup

25 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 1 4 4 4 98 baik

26 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 1 1 4 3 3 4 4 4 3 4 105 baik

27 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 4 97 baik

28 2 2 2 2 3 2 4 1 1 2 1 4 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 76 cukup

29 1 2 4 4 1 4 4 2 2 2 2 3 2 1 3 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 95 baik

30 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 4 2 1 1 80 cukup

31 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 84 cukup

32 1 3 4 2 1 3 3 1 2 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 79 cukup

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

104

Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

33 3 1 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 1 3 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 1 64 cukup

34 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 1 4 1 1 2 4 1 1 1 79 cukup

35 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 1 3 2 3 4 4 4 3 3 96 baik

36 2 2 4 4 1 4 3 3 4 4 2 4 4 1 4 4 1 4 2 3 4 4 1 4 1 3 3 3 3 4 4 94 baik

37 3 1 1 1 3 1 2 3 4 3 1 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 64 cukup

38 2 4 3 3 1 3 4 2 2 2 3 4 4 2 1 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 85 cukup

39 3 2 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 96 baik

40 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 1 1 84 cukup

41 3 2 2 2 3 1 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup

42 2 2 4 4 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 2 3 3 3 87 cukup

43 1 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 97 baik

44 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 99 baik

45 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 3 4 2 1 1 4 1 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 60 kurang

46 1 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup

47 1 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 86 cukup

48 4 2 1 2 3 4 4 1 1 1 1 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 83 cukup

49 3 1 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 4 2 3 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 70 cukup

50 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 75 cukup

51 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 1 4 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 71 cukup

52 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 4 1 1 1 83 cukup

53 1 4 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 1 4 1 4 4 4 3 4 1 3 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup

54 3 3 3 3 2 3 4 1 2 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 1 3 1 1 1 4 1 1 1 79 cukup

55 1 2 4 4 1 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 81 cukup

56 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup

57 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 68 cukup

58 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 77 cukup

59 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 70 cukup

60 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 66 cukup

61 1 1 4 2 1 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 3 3 4 94 baik

62 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 83 cukup

63 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 1 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup

64 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 1 3 1 1 1 4 1 2 2 75 cukup

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

105

Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

65 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup

66 1 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 1 4 4 2 4 3 99 baik

67 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 102 baik

68 3 1 4 4 1 3 4 2 1 2 3 4 3 2 1 3 1 4 4 4 4 3 1 4 2 2 2 4 2 4 4 86 cukup

69 2 2 3 3 1 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 4 1 2 2 81 cukup

70 4 2 1 2 3 1 2 4 3 4 2 2 1 4 4 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 73 cukup

71 2 2 2 2 4 1 2 3 4 2 1 4 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 1 2 66 cukup

72 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 78 cukup

73 1 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 2 3 4 99 baik

74 2 2 3 3 2 3 4 2 2 4 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 1 1 3 4 3 3 3 3 2 3 84 cukup

75 1 1 2 4 1 2 2 3 2 4 1 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 4 4 4 2 2 4 76 cukup

76 1 3 3 4 1 3 4 1 1 1 1 4 4 2 1 4 2 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 87 cukup

77 3 2 3 2 4 2 2 3 3 4 1 4 3 4 2 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 76 cukup

78 3 3 4 2 3 2 4 2 1 2 3 4 4 3 1 4 2 4 4 4 2 2 1 1 2 2 1 4 4 4 4 86 cukup

79 4 2 1 1 4 2 4 1 1 2 2 4 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 4 1 4 2 66 cukup

80 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 1 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 74 cukup

81 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 94 baik

82 3 3 2 4 3 3 4 2 1 2 1 2 4 3 1 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 87 cukup

83 2 1 1 1 2 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 1 1 2 4 2 3 2 79 cukup

84 1 1 4 4 2 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 74 cukup

85 2 3 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 1 4 3 4 94 baik

86 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 1 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 4 3 2 2 2 78 cukup

87 1 3 3 3 2 3 3 1 1 4 1 4 2 2 1 4 2 4 4 4 1 1 1 1 2 1 4 4 4 3 1 75 cukup

88 4 2 4 2 2 4 2 1 4 2 3 3 3 2 4 2 4 3 1 3 4 1 2 2 3 2 2 3 3 1 4 82 cukup

89 3 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 81 cukup

90 1 3 3 3 1 3 4 1 3 2 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 2 1 2 4 2 2 4 4 3 4 89 cukup

91 2 3 3 3 2 3 4 1 1 1 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 71 cukup

92 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 75 cukup

93 4 1 1 1 4 1 1 1 2 3 3 4 1 4 4 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 61 kurang

94 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 77 cukup

95 4 1 2 2 4 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 60 kurang

96 1 3 4 4 2 4 4 2 1 3 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 79 cukup

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

106

Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori

peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

97 1 3 4 4 1 4 3 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2 84 cukup

98 1 3 3 4 2 3 4 1 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 91 cukup

99 3 2 2 4 3 2 4 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 76 cukup

100 3 3 3 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 61 kurang

101 1 1 4 4 4 2 4 4 1 3 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 1 1 4 1 80 cukup

102 2 2 4 4 1 4 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 92 cukup

103 4 3 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 65 cukup

104 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 75 cukup

105 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 69 cukup

106 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 64 cukup

107 3 2 2 2 4 1 2 3 3 4 1 4 1 3 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 66 cukup

108 2 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 1 3 3 1 1 2 3 3 3 2 82 cukup

109 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 3 4 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 80 cukup

110 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 1 2 70 cukup

111 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 67 cukup

112 3 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 69 cukup

113 4 1 1 1 4 1 1 2 3 4 3 4 2 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4 4 4 2 3 81 cukup

114 4 4 1 2 4 2 4 3 3 3 3 4 1 1 2 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 64 cukup

115 3 2 2 3 2 2 4 3 1 4 1 3 1 3 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 4 4 4 4 3 3 79 cukup

116 1 3 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 77 cukup

117 3 1 1 2 4 2 2 3 3 3 3 2 1 4 4 2 4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 65 cukup

118 1 3 2 2 1 4 2 2 4 4 2 1 3 2 2 2 4 4 4 4 2 3 1 2 4 2 2 1 2 2 2 76 cukup

119 1 4 4 4 1 4 4 2 1 2 3 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 100 baik

120 2 2 3 3 1 4 4 1 2 3 1 4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 4 83 cukup

121 1 3 4 4 1 3 4 1 2 1 3 4 4 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 94 baik

122 2 3 4 3 1 3 4 1 1 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 2 2 3 4 1 3 84 cukup

123 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 1 72 cukup

124 2 1 3 2 1 3 4 1 3 2 1 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 89 cukup

Kategori jumlah persentase

baik 22 17.74%

cukup 98 79.03%

kurang 4 3%

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

107

Lampiran 12: Rekapitulasi Data Angket Perindikator

No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori

1. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 20 baik 6 cukup 21 baik

2. 12 baik 25 baik 7 cukup 23 baik 9 baik 26 baik

3. 13 baik 28 baik 9 baik 23 baik 6 cukup 22 baik

4. 7 kurang 23 cukup 8 cukup 20 baik 7 cukup 18 cukup

5. 11 cukup 21 cukup 6 cukup 23 baik 9 baik 22 baik

6. 6 kurang 25 baik 8 cukup 20 baik 6 cukup 21 baik

7. 9 cukup 20 cukup 5 kurang 14 cukup 6 cukup 16 cukup

8. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 23 baik 6 cukup 22 baik

9. 9 cukup 21 cukup 6 cukup 14 cukup 6 cukup 13 kurang

10. 10 cukup 24 baik 4 kurang 17 cukup 10 baik 16 cukup

11. 8 cukup 22 cukup 8 cukup 22 baik 6 cukup 10 kurang

12. 10 cukup 24 baik 7 cukup 18 baik 6 cukup 21 baik

13. 7 cukup 23 cukup 6 cukup 20 cukup 7 cukup 19 cukup

14. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 23 baik 7 cukup 17 cukup

15. 8 cukup 20 cukup 8 cukup 14 cukup 6 cukup 15 cukup

16. 12 baik 23 cukup 9 baik 22 baik 6 cukup 24 baik

17. 9 cukup 18 cukup 8 cukup 14 cukup 5 kurang 16 cukup

18. 12 baik 25 baik 8 cukup 22 baik 5 kurang 22 baik

19. 11 cukup 21 cukup 9 baik 18 baik 6 cukup 10 kurang

20. 11 cukup 23 cukup 10 baik 20 baik 6 cukup 10 kurang

21. 11 cukup 23 cukup 6 cukup 24 baik 10 baik 17 cukup

22. 9 cukup 22 cukup 8 cukup 12 cukup 6 cukup 14 cukup

23. 11 cukup 28 baik 11 baik 22 baik 9 baik 15 cukup

24. 12 baik 24 baik 6 cukup 24 baik 8 cukup 18 cukup

25. 11 cukup 25 baik 8 cukup 24 baik 10 baik 20 cukup

26. 13 baik 28 baik 10 baik 23 baik 6 cukup 25 baik

27. 12 baik 22 cukup 9 baik 22 baik 8 cukup 24 baik

28. 8 cukup 18 cukup 4 kurang 17 cukup 9 baik 20 cukup

29. 11 baik 20 cukup 6 cukup 22 baik 8 cukup 28 baik

30. 10 cukup 20 cukup 9 baik 21 baik 9 baik 11 kurang

31. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 17 cukup 9 baik 20 cukup

32. 10 cukup 21 cukup 10 baik 22 baik 8 cukup 8 kurang

33. 7 kurang 18 cukup 7 cukup 12 cukup 5 kurang 15 cukup

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

108

No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori

34. 7 kurang 22 cukup 9 baik 21 baik 9 baik 11 kurang

35. 8 cukup 26 baik 9 baik 23 baik 7 cukup 23 baik

36. 12 baik 25 baik 9 baik 18 baik 9 baik 21 baik

37. 6 cukup 20 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang

38. 12 baik 21 cukup 7 cukup 17 cukup 9 baik 19 cukup

39. 11 cukup 22 cukup 7 cukup 22 baik 8 cukup 26 baik

40. 12 baik 22 cukup 8 cukup 21 baik 11 baik 10 kurang

41. 9 cukup 23 cukup 7 cukup 13 cukup 5 kurang 10 kurang

42. 12 baik 19 cukup 7 cukup 21 baik 10 baik 18 cukup

43. 10 cukup 25 baik 10 baik 21 baik 9 baik 22 baik

44. 13 baik 25 baik 9 baik 24 baik 7 cukup 21 baik

45. 4 kurang 17 cukup 4 kurang 21 baik 4 kurang 10 kurang

46. 9 cukup 22 cukup 10 baik 22 baik 5 kurang 10 kurang

47. 10 cukup 24 baik 10 baik 23 baik 9 baik 10 kurang

48. 9 cukup 19 cukup 10 baik 17 cukup 6 cukup 22 baik

49. 8 cukup 23 cukup 8 cukup 16 cukup 5 kurang 10 kurang

50. 8 cukup 19 cukup 8 cukup 21 baik 9 baik 10 kurang

51. 9 cukup 23 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 11 kurang

52. 7 kurang 23 cukup 9 baik 24 baik 10 baik 10 kurang

53. 12 baik 20 cukup 8 cukup 20 baik 8 cukup 10 kurang

54. 12 baik 21 cukup 7 cukup 22 baik 7 cukup 10 kurang

55. 11 cukup 24 baik 9 baik 21 baik 6 cukup 10 kurang

56. 9 cukup 20 cukup 8 cukup 14 cukup 6 cukup 10 kurang

57. 9 cukup 21 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang

58. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 11 cukup 10 baik 18 cukup

59. 10 cukup 19 cukup 8 cukup 12 cukup 7 cukup 14 cukup

60. 9 cukup 19 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang

61. 8 cukup 22 cukup 12 baik 20 baik 9 baik 23 baik

62. 11 cukup 22 cukup 9 baik 22 baik 9 baik 10 kurang

63. 9 cukup 20 cukup 10 baik 13 cukup 5 kurang 10 kurang

64. 10 cukup 21 cukup 9 baik 17 cukup 6 cukup 12 kurang

65. 11 cukup 21 cukup 9 baik 18 baik 9 baik 10 kurang

66. 12 baik 25 baik 12 baik 21 baik 7 cukup 22 baik

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

109

No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori

67. 12 baik 22 cukup 12 baik 20 baik 10 baik 26 baik

68. 12 baik 20 cukup 6 cukup 20 baik 8 cukup 20 cukup

69. 10 cukup 25 baik 10 baik 14 cukup 5 kurang 17 cukup

70. 9 cukup 21 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 15 cukup

71. 8 cukup 21 cukup 6 cukup 13 cukup 3 kurang 15 cukup

72. 11 cukup 18 cukup 7 cukup 18 cukup 5 kurang 19 cukup

73. 13 baik 24 baik 11 baik 21 baik 5 kurang 25 baik

74. 10 cukup 22 cukup 10 baik 16 cukup 5 kurang 21 baik

75. 8 cukup 17 cukup 10 baik 15 cukup 4 kurang 22 baik

76. 11 cukup 16 cukup 7 cukup 21 baik 6 cukup 26 baik

77. 10 cukup 23 cukup 9 baik 14 cukup 4 kurang 16 cukup

78. 12 cukup 21 cukup 8 cukup 20 baik 4 kurang 21 baik

79. 8 cukup 20 cukup 4 kurang 11 cukup 5 kurang 18 cukup

80. 11 cukup 20 cukup 6 cukup 18 baik 3 kurang 16 cukup

81. 10 cukup 23 cukup 9 baik 20 baik 9 baik 23 baik

82. 12 baik 18 cukup 8 cukup 18 baik 9 baik 22 baik

83. 5 kurang 24 baik 8 cukup 18 baik 9 baik 15 cukup

84. 10 cukup 20 cukup 11 baik 19 baik 4 kurang 10 kurang

85. 13 baik 23 cukup 7 cukup 20 baik 8 cukup 23 baik

86. 8 cukup 21 cukup 8 cukup 22 baik 3 kurang 16 cukup

87. 10 cukup 19 cukup 5 kurang 19 baik 3 kurang 19 cukup

88. 12 baik 21 cukup 9 baik 17 cukup 5 kurang 18 cukup

89. 9 cukup 19 cukup 9 baik 17 cukup 7 cukup 20 cukup

90. 10 cukup 21 cukup 8 cukup 22 baik 5 kurang 23 baik

91. 11 cukup 18 cukup 8 cukup 17 cukup 7 cukup 10 kurang

92. 9 cukup 19 cukup 7 cukup 16 cukup 6 cukup 18 cukup

93. 7 kurang 19 cukup 9 baik 10 kurang 3 kurang 13 kurang

94. 11 cukup 21 cukup 7 cukup 14 cukup 6 cukup 18 cukup

95. 9 cukup 19 cukup 8 cukup 11 kurang 3 kurang 10 kurang

96. 12 baik 22 cukup 12 baik 14 cukup 4 kurang 15 cukup

97. 12 baik 19 cukup 7 cukup 20 baik 9 baik 17 cukup

98. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 20 baik 9 baik 24 baik

99. 11 cukup 23 cukup 10 baik 13 cukup 3 kurang 16 cukup

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

110

No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori

99. 11 cukup 23 cukup 10 baik 13 cukup 3 kurang 16 cukup

100. 10 cukup 20 cukup 9 baik 9 kurang 3 kurang 10 kurang

101. 10 cukup 23 cukup 6 cukup 21 baik 6 cukup 14 cukup

102. 12 baik 21 cukup 8 cukup 20 baik 10 baik 21 baik

103. 13 baik 12 kurang 4 kurang 15 cukup 9 baik 12 kurang

104. 10 cukup 20 cukup 10 baik 15 cukup 4 kurang 16 cukup

105. 9 cukup 20 cukup 8 cukup 13 cukup 3 kurang 16 cukup

106. 9 cukup 18 cukup 8 cukup 13 cukup 6 cukup 10 kurang

107. 9 cukup 22 cukup 8 cukup 12 cukup 3 kurang 12 kurang

108. 11 cukup 24 baik 9 baik 16 cukup 7 cukup 15 cukup

109. 11 cukup 19 cukup 8 cukup 19 cukup 7 cukup 16 cukup

110. 9 cukup 20 cukup 9 baik 13 cukup 4 kurang 15 cukup

111. 9 cukup 14 kurang 11 baik 14 cukup 6 cukup 13 kurang

112. 8 cukup 18 cukup 8 cukup 14 cukup 5 kurang 16 cukup

113. 7 cukup 22 cukup 6 cukup 18 baik 8 cukup 20 cukup

114. 11 cukup 26 baik 4 kurang 10 kurang 3 kurang 10 kurang

115. 10 cukup 20 cukup 5 kurang 14 cukup 6 cukup 24 baik

116. 12 cukup 20 cukup 9 baik 15 cukup 5 kurang 16 cukup

117. 7 kurang 22 cukup 9 baik 12 cukup 3 kurang 12 kurang

118. 8 cukup 20 cukup 7 cukup 20 baik 6 cukup 15 cukup

119. 13 baik 21 cukup 9 baik 20 baik 12 baik 25 baik

120. 10 cukup 20 cukup 6 cukup 18 baik 9 baik 20 cukup

121. 12 baik 19 cukup 7 cukup 21 baik 10 baik 25 baik

122. 12 baik 19 cukup 7 cukup 23 baik 5 kurang 18 cukup

123. 10 cukup 19 cukup 10 baik 14 cukup 4 kurang 15 cukup

124. 8 cukup 19 cukup 11 baik 19 baik 7 cukup 25 baik

indikator keterangan

1 information retrieval

2 scientific reading

3 listening&observing

4 scientific writing

5 information representation

6 knowledge presentation

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

111

Rekapitulasi Data Angket Perindikator

indikator 1 jumlah persen indikator 2 jumlah persen indikator 3 jumlah persen indikator 4jumlah persen indikator 5 jumlah persen indikator 6 jumlah persen

baik 29 23,39% baik 22 17,74% baik 53 42,74% baik 68 54,84% baik 33 26,61% baik 36 29,03%

cukup 86 69,35% cukup 100 80,65% cukup 64 51,61% cukup 52 41,93% cukup 48 38,71% cukup 50 40,32%

kurang 9 7,26% kuang 2 1,61% kurang 7 5,65% kurang 4 3,23% kurang 43 34,68% kurang 38 30,65%

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

112

Lampiran 13: Data Mentah Hasil Tes Peserta Didik

Nomor Urut Butir Pertanyaan

peserta didik 1 2 3 4 5 6

1 2 1 0 0 0 1

2 2 1 1 0 0 1

3 3 1 1 1 0 2

4 2 1 0 0 0 1

5 2 1 1 0 3 3

6 1 1 0 1 0 3

7 1 1 1 1 0 1

8 1 1 1 1 3 3

9 1 1 1 1 0 1

10 1 1 1 0 0 3

11 1 0 1 1 0 1

12 1 1 1 1 0 1

13 1 1 1 3 0 2

14 3 1 1 3 3 1

15 2 1 1 1 3 2

16 2 1 1 3 3 1

17 2 1 1 2 0 1

18 3 1 1 3 3 3

19 2 1 1 3 3 2

20 3 1 1 2 3 2

21 1 1 1 1 0 1

22 3 1 1 0 3 3

23 3 2 3 2 3 3

24 3 1 1 3 3 2

25 2 0 1 0 0 3

26 2 1 1 2 0 3

27 2 1 1 3 0 3

28 2 1 1 0 0 2

29 2 1 1 1 0 3

30 2 1 1 0 3 1

31 1 1 1 1 0 1

32 3 1 1 3 0 3

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

113

Nomor Urut Butir Pertanyaan

peserta didik 1 2 3 4 5 6

33 2 1 1 0 0 1

34 3 1 1 2 0 1

35 1 1 1 2 0 3

36 2 1 1 2 0 1

37 2 1 2 3 3 2

38 2 1 1 2 0 1

39 1 1 1 0 0 3

40 1 1 1 2 3 1

41 3 1 0 0 0 0

42 1 1 0 2 3 1

43 3 1 0 0 0 1

44 3 1 1 3 0 3

45 2 1 2 0 0 2

46 1 1 1 1 0 3

47 2 1 0 1 3 3

48 1 1 1 3 0 1

49 3 1 1 1 3 2

50 2 1 0 2 0 2

51 3 1 1 3 0 3

52 2 1 0 3 0 3

53 2 1 0 3 0 1

54 3 1 0 3 0 1

55 2 1 1 3 3 3

56 3 1 2 3 0 1

57 3 1 1 0 3 2

58 3 1 1 0 0 1

59 2 1 0 1 0 3

60 2 1 1 3 3 3

61 3 1 1 3 3 3

62 1 1 0 1 3 2

63 2 1 0 3 0 3

64 2 1 1 3 0 1

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

114

Nomor Urut Butir Pertanyaan

peserta didik 1 2 3 4 5 6

65 3 1 0 1 0 1

66 2 1 1 0 0 1

67 2 1 2 1 3 1

68 1 1 1 2 3 2

69 3 1 1 3 0 1

70 1 0 0 0 3 1

71 1 0 0 0 3 2

72 1 1 0 0 3 2

73 1 1 0 0 3 1

74 1 1 0 0 3 1

75 1 1 0 0 3 1

76 1 1 1 1 3 2

77 1 1 0 0 3 2

78 1 1 0 0 3 2

79 1 1 1 0 3 1

80 2 1 1 3 3 3

81 3 1 0 0 3 1

82 2 1 1 0 0 1

83 1 1 0 0 3 1

84 3 1 1 1 0 2

85 1 1 0 0 3 2

86 1 1 1 0 3 1

87 1 1 1 0 3 1

88 1 1 1 0 3 1

89 0 1 0 1 0 0

90 2 1 1 0 3 1

91 1 1 1 0 0 1

92 1 1 1 0 3 1

93 2 1 1 0 0 1

94 1 1 1 0 3 1

95 1 1 1 3 3 1

96 3 1 1 0 3 1

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

115

Nomor Urut Butir Pertanyaan

peserta didik 1 2 3 4 5 6

97 1 1 1 0 3 2

98 1 1 0 0 3 2

99 1 1 1 0 3 1

100 1 1 0 1 0 2

101 1 1 1 0 3 1

102 3 1 1 0 3 2

103 1 1 0 0 3 2

104 1 1 0 0 3 2

105 3 1 0 0 0 1

106 1 1 0 0 3 1

107 1 1 0 0 3 0

108 1 1 0 1 0 1

109 1 1 1 0 3 1

110 1 1 1 0 3 1

111 1 1 1 3 3 2

112 0 1 0 0 3 0

113 1 0 0 0 0 0

114 2 1 1 0 0 2

115 2 1 0 0 0 1

116 2 1 0 0 0 0

117 2 1 0 0 0 0

118 3 1 0 0 0 1

119 1 1 1 0 3 1

120 1 1 0 0 0 1

121 3 1 0 3 0 1

122 2 1 1 0 0 1

123 3 1 1 0 0 1

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

116

Lampiran 14: Data Transkrip Tes

Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor

peserta didik 1 2 3 4 5 6

1 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22

2 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

3 100 33,33 33,33 33,33 0 66,67 44,44

4 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22

5 66,67 33,33 33,33 0 100 100 55,55

6 33,33 33,33 0 33,33 0 100 33,33

7 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78

8 33,33 33,33 33,33 33,33 100 100 55,55

9 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78

10 33,33 33,33 33,33 0 0 100 33,33

11 33,33 0 33,33 33,33 0 33,33 22,22

12 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78

13 33,33 33,33 33,33 100 0 66,67 44,44

14 100 33,33 33,33 100 100 33,33 66,66

15 66,67 33,33 33,33 33,33 100 66,67 55,55

16 66,67 33,33 33,33 100 100 33,33 61,11

17 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89

18 100 33,33 33,33 100 100 100 77,78

19 66,67 33,33 33,33 100 100 66,67 66,68

20 100 33,33 33,33 66,67 100 66,67 66,68

21 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78

22 100 33,33 33,33 0 100 100 61,11

23 100 66,67 100 66,67 100 100 88,89

24 100 33,33 33,33 100 100 66,67 72,22

25 66,67 0 33,33 0 0 100 33,33

26 66,67 33,33 33,33 66,67 0 100 50

27 66,67 33,33 33,33 100 0 100 55,555

28 66,67 33,33 33,33 0 0 66,67 33,33

29 66,67 33,33 33,33 33,33 0 100 44,44

30 66,67 33,33 33,33 0 100 33,33 44,44

31 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78

32 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

117

Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor

peserta didik 1 2 3 4 5 6

33 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

34 100 33,33 33,33 66,67 0 33,33 44,44

35 33,33 33,33 33,33 66,67 0 100 44,44

36 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89

37 66,67 33,33 66,67 100 100 66,67 72,22

38 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89

39 33,33 33,33 33,33 0 0 100 33,33

40 33,33 33,33 33,33 66,67 100 33,33 50

41 100 33,33 0 0 0 0 22,22

42 33,33 33,33 0 66,67 100 33,33 44,44

43 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78

44 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11

45 66,67 33,33 66,67 0 0 66,67 38,89

46 33,33 33,33 33,33 33,33 0 100 38,89

47 66,67 33,33 0 33,33 100 100 55,555

48 33,33 33,33 33,33 100 0 33,33 38,89

49 100 33,33 33,33 33,33 100 66,67 61,11

50 66,67 33,33 0 66,67 0 66,67 38,89

51 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11

52 66,67 33,33 0 100 0 100 50

53 66,67 33,33 0 100 0 33,33 38,89

54 100 33,33 0 100 0 33,33 44,44

55 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22

56 100 33,33 66,67 100 0 33,33 55,55

57 100 33,33 33,33 0 100 66,67 55,55

58 100 33,33 33,33 0 0 33,33 33,33

59 66,67 33,33 0 33,33 0 100 38,89

60 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22

61 100 33,33 33,33 100 100 100 77,78

62 33,33 33,33 0 33,33 100 66,67 44,44

63 66,67 33,33 0 100 0 100 50

64 66,67 33,33 33,33 100 0 33,33 44,44

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

118

Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor

peserta didik 1 2 3 4 5 6

65 100 33,33 0 33,33 0 33,33 33,33

66 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

67 66,67 33,33 66,67 33,33 100 33,33 55,555

68 33,33 33,33 33,33 66,67 100 66,67 55,555

69 100 33,33 33,33 100 0 33,33 50

70 33,33 0 0 0 100 33,33 27,78

71 33,33 0 0 0 100 66,67 33,33

72 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

73 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33

74 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33

75 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33

76 33,33 33,33 33,33 33,33 100 66,67 50

77 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

78 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

79 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

80 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22

81 100 33,33 0 0 100 33,33 44,44

82 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

83 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33

84 100 33,33 33,33 33,33 0 66,67 44,44

85 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

86 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

87 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

88 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

89 0 33,33 0 33,33 0 0 11,11

90 66,67 33,33 33,33 0 100 33,33 44,44

91 33,33 33,33 33,33 0 0 33,33 22,22

92 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

93 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

94 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

95 33,33 33,33 33,33 100 100 33,33 55,55

96 100 33,33 33,33 0 100 33,33 50

97 33,33 33,33 33,33 0 100 66,67 44,44

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

119

Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor

peserta didik 1 2 3 4 5 6

98 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

99 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

100 33,33 33,33 0 33,33 0 66,67 27,78

101 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

102 100 33,33 33,33 0 100 66,67 55,55

103 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

104 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89

105 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78

106 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33

107 33,33 33,33 0 0 100 0 27,78

108 33,33 33,33 0 33,33 0 33,33 22,22

109 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

110 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

111 33,33 33,33 33,33 100 100 66,67 61,11

112 0 33,33 0 0 100 0 22,22

113 33,33 0 0 0 0 0 5,55

114 66,67 33,33 33,33 0 0 66,67 33,33

115 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22

116 66,67 33,33 0 0 0 0 16,17

117 66,67 33,33 0 0 0 0 16,66

118 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78

119 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89

120 33,33 33,33 0 0 0 33,33 16,66

121 100 33,33 0 100 0 33,33 44,44

122 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78

123 100 33,33 33,33 0 0 33,33 33,33

rata-rata 41,68

standar deviasi 15,27

nilai maks 88,89

nilai min 5,55

rata-rata perindikator 23,5 34,15 49,18 33,88 48,78 52,84

standar deviasi perindikator 27,6 7,31 19,05 40,26 50,19 29,24

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

120

Lampiran 15: Surat-surat

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

121

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

122

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

123

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

124

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

125

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

126

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

127

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

128

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

129

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

130

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

131

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA

132