analisis kesalahan kalimat efektif pada skripsi …

152
ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI MAHASISWA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR HALIFA NIM 10533786114 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI MAHASISWA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR HALIFA NIM 10533786114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

Page 2: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

iv

Page 3: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

v

Page 4: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

vi

Page 5: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sebuah Tantangan Akan Selalu Menjadi sebuah Beban

Jika itu Hanya diPikirkan

Sebuah Cita-Cita Juga Adalah Sebuah Beban

Jika itu Hanya Angan-Angan.

Dengan mengucapkan alhamdulillahirobbil alamin, atas perjuanganku

menggapai sepenggal keberhasilan. Namun, semangatku tak

luput dari kerja keras dan do’a.

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada Ayahanda tercinta

Abd.Hafid Sirih dan Ibunda tersayang Ramlah H’Patah yang telah

menjadi lentera kehidupanku, penuntun jalan, pemberi arah

dan tongkat penopang kesuksesanku.

Terima kasih juga untuk saudara, keluarga, dan sahabatku

yang selama ini telah memberikan semangat dan motivasi

untukku.(iphe)

Page 6: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

viii

ABSTRAK

Nur Halifa. 2018 . Analisis Kesalahan Kalimat Efektif pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hambali dan pembimbing II Sri Rahayu.

Masalah utama penelitian ini yaitu membahas mengenai kesalahan kalimat efektif pada skripsi mahasiswa prodi bahasa dan sastra indenesia fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah makassar, yang dapat ditinjau dari segi kesalahan kalimat efektif, penggunaan konjungsi yang berlebihan, penggunaan kata tanya yang tidak perlu, dan penggunaan istilah asing.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan kalimat efektif yang meliputi: (1). Kesalahan kalimat efektif, (2). Penggunaan konjungsi yang berlebihan, (3). Penggunaan kata tanya yang tidak perlu, dan (4). Penggunaan istilah asing.

Subjek penelitian ini adalah Skripsi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia. Objek penelitian ini adalah kalimat yang mengandung unsur kesalahan kalimat efektif pada skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2017 dengan menggunakan teknik Random Sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan suatu keadaan alamiah mengenai kesalahan kalimat efektif pada skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk menemukan dan mengklasifikasikan kalimat efektif yang mengandung insur kesalahan kalimat digunakan tekhnik membaca dan mencatat. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan metode agih dengan tekhnik baca markah dan metode ortografis dengan teknik pilah.

Hasil penelitian kesalahan kalimat efektif pada skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjumlah delapan skripsi adalah kesalahan kalimat efektif dengan persentase 39,56%, penggunaan konjungsi yang berlebihan dengan persentase 15,82%, penggunaan kata tanya yang tidak perlu dengan persentase 16,54%, dan penggunaan istilah asing dengan persentase 28,05%. Kata Kunci: Kesalahan kalimat efektif, skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan

Sastra Indonesia.

Page 7: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt, penguasa dan pemilik alam semesta ini

beserta isinya. Pemberi nikmat yang begitu banyak kepada makhluk-Nya, jika

dihitung maka tidak seorangpun yang sanggup menghitungnya. Di antara nikmat

yang sangat berharga adalah nikmat kesehatan dan kesempatan, penulis dapat

memanfaatkan nikmat `itu untuk menyelesaikan skripsi ini. Salam dan salawat

penullis curahkan kepada Rasulullah saw yang telah menggulung tikar-tikar

kebatilan dan telah membentangkan permadani-permadani keislaman. Nabi

yang telah membawa dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan

ilmu pendidikan dan pengetahuan.

Setiap manusia dalam berkarya selalu menginginkan kesempurnaan,

tetapi kesempurnaan ini terasa jauh dari kehidupan manusia. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang sangat dekat dimata akan tetapi sangat jauh dari

langkah kaki. Demikian juga tulisan ini, keinginan hati ingin mencapai

kesempurnaan, tetapi penulis memiliki keterbatasan. Segala daya dan upaya

telah penulis kerahkan untuk menyusun tulisan ini selesai dengan baik dan

bermanfaat bagi dunia pendidikan. Khususnya dalam ruang lingkup Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam menyelesaikan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang

Page 8: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

x

tua tercinta Abd.Hafid Sirih dan Ramlah H’Patah yang penuh ketulusan

mengasihi, menyanyangi, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis

dalam perjalanannya menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Demikan pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang turut

memberi motivasi dan dukungan, juga kepada Drs. Hambali, S.Pd., M. Hum.

pembimbing I, dan Sri Rahayu, S.Pd., M.Pd. pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dari awal penyusunan proposal

sampai selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Erwin

Akib, M.Pd., P.Hd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universiyas

Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan teima kasih kepada sahabat-sahabatku yang

telah menemaniku dalam suka dan duka, serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2014 terkhusus kelas H atas

segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah

memberi kenangan indah dalam hidupku ini.

Page 9: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xi

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama kritikan dan saran

tersebut sifatnya membangun. Karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan dan saran dari semua pihak.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi

pribadi penulis. Aamiin

Makassar, Agustus 2018

Penulis

Page 10: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Kajian ............................................................................ 6

D. Manfaat Kajian ......................................................................... 7

E. Definisi Istilah ........................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Teori Pendukung ....................................................................... 10

1. Definisi Kalimat ................................................................... 10

2. Jenis Kalimat ....................................................................... 16

Page 11: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xiii

3. Kalimat Efektif ..................................................................... 28

4. Analisis Kesalahan ............................................................... 41

5. Kesalahan dalam Bidang Kalimat ........................................ 43

6. Skripsi ................................................................................. 54

B. Hasil Penelitian yang Relavan .................................................... 54

C. Kerangka Pikir .......................................................................... 56

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .......................................................... 60

B. Data dan Sumber Data ........................................................ 59

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 60

D. Teknik Analisis Data ............................................................ 60

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................... 63

B. Pembahasan ....................................................................... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................. 98

B. Saran ................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100

LAMPIRAN

Lampiran IDaftar Skripsi Kesalahan Kalimat Efektif pada Skripsi

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Page 12: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xiv

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar .......................................103

Lampiran IIDaftar Frekuensi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar .................................................................................104

Lampiran IIIDaftar variasi kesalahan kalimat efektif pada skripsi

mahasiswa prodi bahasa dan sastra Indonesia fakultas

keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar ................................................................................ 105

Lampiran IVKesalahan penulisan efektif ............................................106

Lampiran VPenggunaan kata tanya yang tidak perlu ........................119

Lampiran VIPenggunaan konjungsi yang berlebihan .........................124

Lampiran VIIPenggunaan istilah asing ...............................................127

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kartu Data ........................................................................................... 64

Tabel 4.2 Frekuensi Kesalahan Kalimat Efektif Berdasarkan Bentuk

Kesahannya ......................................................................................... 65

Tabel 4.3 Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif .................................................. 66

Tabel 4.4 Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan ........................................... 77

Tabel 4.5 Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu .......................................... 81

Tabel 4.6 Penggunaan Istilah Asing .................................................................... 89

Page 14: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Skripsi Kesalahan Kalimat Efektif pada Skripsi Mahasiswa

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

.....................................................................................................103

Lampiran II Daftar Frekuensi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

.....................................................................................................104

Lampiran III Variasi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi Mahasiswa Prodi

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar ....................105

Lampiran IV Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif ........................................ .106

Lampiran V Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu ..................................119

Lampiran VI Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan .....................................124

Lampiran VII Penggunaan Istilah Asing ............................................................127

Page 15: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

xvii

Page 16: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang

sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara(lingua franca), bukan

saja dikepulauan Nusantara, melainkan juga hampir diseluruh Asia Tenggara.

Sehingga Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan, tetap pasti berkembang

dan tumbuh terus. Pada waktu akhir-akhir ini perkembangannya itu menjadi

demikian pesatnya sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi bahasa

modern, yang kaya akan kosa kata dan mantap dalam struktur.

Berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai: (a) bahasa resmi negara, (b) bahasa pengantar resmi di

lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi dalam perhubungan pada

tingkat nasional, baik untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan maupun untuk kepentingan pemerintah, dan (d) bahasa

resmi di dalam kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern (Setyawati,2010:1). Kedudukan dan fungsinyabahasa

Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam berbagai keperluan,

situasi, dan kondisi. Dalam praktik pemakaiannya, bahasa Indonesia pada

dasarnya beraneka ragam. Keanekaragaman bahasa atau variasi pemakaian

bahasa dapat diperhatikan dari sarana, susunannya, norma pemakaiannya,

tempat atau daerahnya, bidang penggunaannya dan lain-lain.

Page 17: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

2

Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan

hubungan dan kerja sama. Hampir seluruh aktivitas kegiatan manusia

berhubungan dengan bahasa, manusia dapat mengekspresikan pikiran dan

perasaannya. Peranan bahasa sebagai alat interaksi sosial sangat besar. Hal

ini disebabkan tidak ada kegiatan manusia berlangsung tanpa kehadiran

bahasa itu. Bahasa muncul dan diperlukan dalam segala kegiatan seperti

pada bidang pendidikan, keagamaan, bidang perdagangan, bidang politik,

bidang militer, bidang kebudayaan, bidang sosial dan lain-lain.

Sehubungan dengan ini pemilihan kata dalam kalimat adalah proses

pembentukan kalimat atau kata-kata yang disusun dalam sebuah wacana

supaya dapat digunakan untuk menyampaikan amanat atau pesan kepada

lawan bicara. Agar amanat atau pesan yang kita sampaikan itu dapat

diterima dengan baik dan sesuai dengan konsep yang kita inginkan. Oleh

karena itu, ada berbagai makna dan kata- kata yang perlu untuk dipilih untuk

menyusun sebuah kalimat yang baik, efektif, tidak rancu, dan sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan (Chaer, 2006 :382).

Adapun bukti dari hasil yang saya teliti yaitu ada beberapa skripsi

mahasiswa prodi bahasa dan sastra indonesia diUniversitas Muhammadiyah

Makassar yang mewakili, bahwa terdapat kesalahan kalimat efektif dan

penggunaan tanda baca yang kurang tepat, dan penggunaan konjungsi yang

berlebihan pada skiripsi mahasiswa prodi bahasa dan sastra indonesia.

Page 18: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

3

Kondisi Bahasa Indonesia secara umum telah tumbuh dan

berkembang dari Bahasa Melayu, yang sejak dahulu sudah dipakai sebagai

bahasa perantara, bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga

hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Indonesia yang digunakan saat ini

berasal dari bahasa Melayu yang pada awalnya adalah salah satu bahasa

daerah diantara berbagai Bahasa daerah di kepulauan Indonesia. Bahasa

Melayu sebagai Bahasa daerah dituturkan oleh suku Melayu yang mendiami

pesisir timur pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, dan pesisir barat

Kalimantan. Oleh Steinhaver dinyatakan bahwa bahasa Melayu merupakan

bahasa yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipahami

hanya oleh penduduk kepulauan Riau Lingga dan penduduk pantai disebrang

Sumatera(1991: 195). Jika dibandingkan dengan bahasa lain dikepulauan

nusantara ini, baik dari segi penutur maupun penduduk budaya, bahasa

Melayu jauh ketinggalan. Namun, bahasa ini mengalami perkembangan yang

cukup pesat, mampu mengguling bahasa-bahasa daerah lain untuk

mendapatkan predikat yang terhomat, yakni menjadi bahasa nasional dan

bahasa negara bagi negeri/bangsa yang serba keberamaan dan

kemajemukan.

Sehubungan dengan ini pemilihan kata dalam kalimat adalah proses

pembentukan kalimat atau kata-kata yang disusun dalam sebuah wacana

supaya dapat digunakan untuk menyampaikan amanat atau pesan kepada

lawan bicara. Agar amanat atau pesan yang kita sampaikan itu dapat

Page 19: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

4

diterima dengan baik dan sesuai dengan konsep yang kita inginkan. Oleh

karena itu, ada berbagai makna dan kata- kata yang perlu untuk dipilih untuk

menyusun sebuah kalimat yang baik, efektif, tidak rancu, dan sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan (Chaer, 2006 :382).

Ada dua jenis kesalahan dalam berbahasa yaitu: kesalahan terbuka,

dan kesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa

pada tingkat ketatabahasaan yang terlihat pada kalimat-kalimat yang

dihasilkan pembelajar. Sedangkan kesalahan tertutup adalah kesalahan yang

tersembunyi dibalik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata

bahasa. Secara benar menurut kaidah ketatabahasaan tetapi tidak benar

dari sudut semantiknya. Dikatakan bahwa kesalahan-kesalahan terjadi

karena adanya kesulitan dari pembelajar khususnya dalam penyusunan

kalimat.

Sebuah kalimat hendaklah mendukung suatu gagasan atau ide.

Susunan kalimat yang teratur menunjukkan cara berpikir teratur. Agar

gagasan atau ide mudah dipahami pembaca; fungsi sintaksis yaitu subyek,

predikat, objek, pelengkap, dan keterangan harus tampak jelas. Kelima

fungsi sintaksis itu tidak selalu hadir secara bersama-sama dalam sebuah

kalimat. Unsur-unsur sebuah kalimat harus dieksplisitkan dan dirakit secara

logis atau masuk akal.Sintaksis adalah cabang linguistik tentang susunan

kalimat dan bagian- bagiannya; ilmu tata kalimatyang mendefinisikan

Page 20: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

5

sintaksis sebagai bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan

seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase; sedangkan morfologi

menurut M. Ramlan dalam buku ilmu bahasa indonesia : Morfologi(cet1,

1967; cet. IV, 1980) mendefinisikan morfologi sebagai bagian dari ilmu

bahasa yang mempelajari seluk-beluk struktur kata serta pengaruh

perubahan-perubahan truktur kata terhadap golongan dan arti kata.

Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa kesalahan dalam

bidang frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat.

Mahasiswa sebagai kaum cendekia dan terpelajar dituntut untuk

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam

mengkomunikasikan ilmunya. Sintaksis adalah salah satu matakuliah dari

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia diUniversitas Muhammadiyah Makassar.

Sumbangan matakuliah sintaksis sangat besar karena dengan belajar

sintaksis kita lebih mengetahui kaidah penulisan kalimat yang baik dan

benar.

Dalam penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Kalimat yang digunakan

adalah kalimat yang baku dan tentunya kalimat yang efektif, agar pembaca

mudah memahami maksud penulis. Akan tetapi, dalam skripsi mahasiswa

masih terdapat beberapa kesalahan kalimat yang masih banyak terjadi.

Maka dari itu peneliti ingin menganalisis kesalahan kalimat Efektif yang

Page 21: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

6

terdapat dalam skripsi mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonasia di

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah selesai di tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kesalahan penulisan kalimat efektif pada skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia diUniversitas

Muhammadiyah Makassar?.

2. Penggunaan konjungsi yang berlebihan, penggunaan kata tanya

tidak perlu, dan penggunaan istilah asing pada skripsi mahasiswa

prodi Bahasa dan Sastra Indonesia diUniversitas Muhammadiyah

Makassar?.

C. Tujuan Kajian

Adapun tujuan dari Proposal ini untuk mengetahuidan

mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan kalimat yang dilakukan oleh

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar sebagai berikut:

Mengetahui kesalahan penulisan kalimat efektif, Penggunaan

konjungsi yang berlebihan, penggunaan kata tanya tidak perlu, serta

penggunaan istilah asing pada skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia diUniversitas Muhammadiyah Makassar.

Page 22: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

7

D. Manfaat Kajian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat

baik secara langsung bagi pengembangan ilmu, maupun bagi kepentingan

praktis pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di dalam kelas.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

menambah wawasan pengetahuan dalam bidang linguistik

khususnya dalam aspek kebahasaan yaitu menulis skripsi dengan

memperhatikan unsur-unsur fungsional kalimat yaitu sintaksis

berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa. Selain itu,

diadakannya penelitian ini yang lebih mendalam bagi penelitian

selanjutnya.

2. ManfaatPraktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik

pembaca maupun mahasiswa yang menjadi sasaran utama dalam

pembelajaran bahasa. Bagi pembaca maupun mahasiswa, penelitian

ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kebahasaan dalam

aspek menulis khususnya tentang ketepatan dan ketidaktepatan

penggunaan kalimat. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat

menghindari kesalahan kalimat dalam menulis suatu karangan.

Page 23: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

8

E. Definisi Istilah

a. Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

menganalisis, meneliti, atau mengkaji suatu bahasa guna untuk

mengetahui struktur bahasa tersebut secara mendalam.

b. Kesalahan adalah suatu perihal kesalahan atau kekeliruan

seseorang dalam melakukan sesuatu. Adapun menurut Tarigan

(1990:68), analisis kesalahan berbahasa adalah suatu proses kerja

yang digunakan oleh para guru dan peneliti bahasa dengan

langkah-langkah pengumpulan data, pengidentifikasian kesalahan

yang terdapat di dalam data, penjelasan kesalahan kesalahan

tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan

penyebabnya, serta pengevaluasian taraf keseriusan kesalahan itu.

c. Kalimat adalah suatu gabungan dua kata atau lebih, baik itu dalam

bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu

sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya

memiliki ciri-ciri tertentu yaitu, mengandung unsur-unsur seperti

S(subjek), P(predikat), O(objek), dan K(keterangan). Sehingga

dapat disingkat menjadi pola S-P-O-K.

d. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa

berdasarkan hasil lapangan dengan data-data yang diperoleh

sesuai dengan bidang studinya, sebagai tugas akhir untuk

memperoleh gelar sarjana dalam studi formalnya di Perguruan

Page 24: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

9

Tinggi.

e. Mahasiswa adalah seseorang yang belajar atau menuntut ilmu

baik disekolah tinggi, institute, akademik maupun diperguruan

tinggi. Sedangkan mahasiswa menurut KBBI KBBI adalah seseorang

yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di dalam dunia

pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang

murid di dunia pendidikan.

Page 25: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Teori Pendukung

Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari

beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli, khususnya di bidang

sintaksis. Pemilihan teori dipertimbangkan berdasarkan relevansi dengan

masalah yang akan diteliti, yaitu masalah kesalahan kalimat dan kalimat

efektif pada skripsi mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.

a. Definisi Kalimat

Kalimat adalah suatu gabungan dua kata atau lebih, baik itu dalam

bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga

memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu

yaitu, mengandung unsur-unsur seperti S(subjek), P(predikat), O(objek), dan

K(keterangan). Sehingga dapat disingkat menjadi pola S-P-O-K.Kalimat juga

merupakan suatu bagian yang selesai dan menunjukkan pikiran yang

lengkap. Yang dimaksud dengan pikiran yang lengkap adalah informasi yang

didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya, kalimat itu memiliki

subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. Apabila tidak memiliki

unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Maka

deretan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frase, inilah yang

membebedakan antara kalimat dan frase.

Page 26: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

11

Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang

mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Selanjutnya,

dijelaskan bahwa wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh

jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan. Sedangkan

dalam wujud tulisan yang menggunakan aksara latin, kalimat diawali dengan

huruf kapital dan diakhiri oleh tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, juga

di dalamnya digunakan berbagai tanda baca yang berupa spasi ruang-ruang

kosong, koma, titik koma, titik dua, dan atau sepasang garis pendek yang

mengapit bentuk tertentu. Tanda titik(.), tanda tanga(?), dan tanda seru(!)

sepadan dengan intonasi selesai. Sedangkan tanda baca lainnya sepadan

dengan jeda.

Oleh karena itu, kalimat merupakan suatu rentetan kata yang kata-

kata itu berfungsi sebagai subjek dan predikat. Kalau dilihat dari hal predikat

, kalimat-kalimat dalam bahasa indonesia ada dua macam, yaitu:

a. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja, dan

b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.

Akan tetapi, dalam pemakaian sehari-hari kalimat yang berpredikat

kata kerja lebih besar jumlahnya daripada kalimat yang berpredikat bukan

kata kerja. Hal ini akan membantu kita dengan mudah untuk menentukan

predikat sebuah kalimat. Oleh sebab itu, apabila ada kata kerja dalam suatu

untaian kalimat, kata kerja itu dicadangkan sebagai predikat dalam kaliamat

itu.

Page 27: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

12

Adapun unsur kalimat adalah fungsi sintaksis dalam buku-buku tata

bahasa lama biasa disebut jabatan kata dalam kalimat, yaitu subyek (S),

predikat (P), objek (O), pelengkap (pel), dan keterangan (K). Kalimat bahasa

indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur yaitu subyek dan

predikat. Fungsi unsur yang lai(obyek, pelengkap, dan keterangan) dalam

suatu kalimat tidak wajib hadir.

1) Predikat

Predikat(P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan

(tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subyek (pelaku). Selain

menyatakan tindakan atau perbuatan subyek (S), sesuatu yang dinyatakan

oleh P dapat pula mengenai sifat, situasi, status, ciri, atau jadi diri S. Predikat

dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva,

tetapi dapat juga nomina atau frasa nominal. Adapun contohnya sebagai

berikut:

- Ibu sedang tidur siang.

- Putrinya cantik jelita.

- Kota makassar dalam keadaan aman.

- Kucingku belang tiga .

- Iphe mahasiswa baru.

Kata-kata yang dicetak miring, tidur siang, cantik jelita, dalam

keadaan aman, belang tiga, dan mahasiswa baru adalah predikat yang

Page 28: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

13

memberitahukan atau menjelaskan bagaimana atau apa yang dilakukan

masing-masing pelaku atau subyek setiap kalimat tersebut.

2) Subyek

Subyek(S) adalah abgian kalimat yang menunjukkan pelaku,

sosok(benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok

pembicaraan. Subyek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa verbal. Untuk lebih

jelasnya perhatikan sebagai berikut:

- Meja direktur besar.

- Ayahku sedang melukis.

- Yang berbaju batik dosen saya.

- Berjalan kaki menyehatkan badan.

- Membangun jalan layang sangat mahal.

Kata-kata yang diceatk miring pada contoh diatas adalah subyek.

Bagian yang menunjukkan pelaku diisi oleh kata dan frasa, meja direktur dan

ayahku, yang diisi oleh klausa, yang berbaju batik, dan yang diisi frase verbal,

berjalan kaki dan membangun jalan layang.

3) Obyek

Obyek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Obyek pada

umumnyadiisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di

belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajidb

hadirnya O seperti pada contoh dibawah ini.

Page 29: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

14

- Nani menimag...

- Arsitek merancang...

- Juru masak menggoreng...

Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh

kalimat diatas adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang

melengkapi P bagi ketiga kalimat itulah yang dinamakan Obyek.

- Nani menimbang bayi

- Arsitek merancang bangunan

- Guru masak menggoreng ayam

4) Pelengkap

Pelengkap(Pel) atau komplemen adalah bagian yang melengkapi P.

Letak Pel umumnya di belakang beupa verba. Posisi itu juga ditempati O, dan

jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nominal,

atau klausa. Namun, antara pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan

contoh sebagai berikut:

- Indonesia berasaskan Pancasila.

- Gamelan merupakan kesenian tradisional.

Kalimat diatas adalah kalimat aktif dengan pelengkap kata Pancasila

dan kesenian tradisional. Posisi kata Pancasila dan kesenian tradisional tidak

bisa dipindahkan seperti halnya obyek pada kalimat pasif. Pancasila

dilandasi Indonesia dan Kesenian tradisional dirupakan gamelan adalah

kalimat yang tidak gramatikal.

Page 30: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

15

Hal ini membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi

oleh nomina dan frasa nominal. Pel dapat pula diisi oleh frasa adjektival dan

frasa preposisional. Disamping itu, letak Pel tidak selalu persis dibelakang P.

Kalau dalam kalimatnya terdapat O, letak Pel adalah di belakang O sehingga

urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikutnya adalah

beberapa contoh pelengkap dalam kalimat.

- Sutardji membacakan penggemarnya puisi kontemporer.

- Ayah membelikan adik rumah baru.

- Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.

5) Keterangan

Keterangan(Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai

hal tentang bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat berfungsi

menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat manasuka, dapat di awal. Di

tengah, atau di akhir kalimat. Pegisi ket. adalah frasa nominal, frasa

preposisional, adverbia, atau klausa.

Dalam contoh dibawah , bagian yang dicetak miring adalah Ket.

- Karena malas belajar, mahasiswa itu tidak lulus. (Ket.

Penyebab)

- Polisi menyelidiki masalah itu dengan hati-hati. (Ket. Cara)

- Anak yang baitu itu rela berkorban demi orang tuanya (Ket.

Tujuan).

Page 31: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

16

b.Jenis Kalimat

Kalimat adalah suatu gabungan dua kata atau lebih, baik itu dalam

bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga

memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu

yaitu, mengandung unsur-unsur seperti S(subjek), P(predikat), O(objek), dan

K(keterangan).

Berdasarkan pengucapannya, kalimat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan

ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang

memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat

ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa

kalimat tanya atau kalimat perintah

Contoh:

- Ibu berkata: “Iphe, jangan meletakkan sepatu di sembarang

tempat!”

- “Saya gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian”

Page 32: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

17

2) Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali

ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai

lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal), dibedakan

menjadi dua jenis yaitu:

1) Kalimat Tunggal

Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa)

yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal

merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang

dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan

dapat juga ditelusuri pola-pola pembentukannya. Kalimat tunggal dapat

dibagi atas dua jenis yaitu: Kalimat nominal adalah kalimat yang

predikatnya berupa kata benda, dan Kalimat verbal adalah kalimat yang

predikatnya berupa kata kerja.

2) Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang

saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat

majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu

Page 33: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

18

a) Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan

kedudukan tiap kalimat sederajat.

b) Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)

Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kaliamat

bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat

tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian

yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut

sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah

kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).

c) Kalimat Majemuk Campuran (KMC)

Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara

dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.

Berdasarkan Isi atau Fungsinya, Kalimat dapat dibedakan menjadi 4

jenis, yaitu:

1) Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan

perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah

biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan

dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.

Adapun macam-macam kalimat perintah yaitu:

Page 34: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

19

a) Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.

b) Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.

c) Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.

2) Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan

sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan

dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini

mendorong orang untuk memberikan tanggapan. Adapun macam-

macam kalimat berita yaitu:

a) Kalimat berita kepastian

b) Kalimat berita pengingkaran

c) Kalimat berita kesangsian

d) Kalmat berita bentuk lainnya

3) Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh

suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini

diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam

pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang

dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.

Page 35: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

20

4) Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk

mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat

seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya

dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.

Berdasarkan Unsur KalimatKalimat dapat dibedakan ke dalam 2

jenis, yaitu:

1) Kalimat Lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri

dari satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk

ke dalam kalimat lengkap.

Contoh:

- Mahasiswa berdiskusi di dalam kelas.

S P K

- Ibu mengenakan kaos hijau dan celana hitam

S P O

2) Kalimat Tidak Lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna

karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja

atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan,

Page 36: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

21

salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan

dan kekaguman.

Contoh:

– Selamat sore

– Silakan Masuk!

– Kapan menikah?

– Hei, Kawan…

Berdasarkan Susunan S-P,Kalimat dapat dibedakan menjadi 2

jenis, yaitu:

1) Kalimat Inversi

Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului

subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan

menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk

menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa

ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau

untuk penekanan atau ketegasan makna.

Contoh:

- Ambilkan koran di atas kursi itu!

P S

Page 37: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

22

- Sepakat kami untuk berkumpul di taman kota.

S P K

2) Kalimat Versi

Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur

kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-

O-K).

Contoh:

- Penelitian ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu.

S P O K

- Aku dan dia bertemu di cafe ini.

S P K

Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya),

Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1)Kalimat Yang Melepas

Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut

disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan

diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak kalimat ini

seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak

kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.

Page 38: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

23

Contoh:

- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian

sarjana.

- Semua warga negara harus menaati segala perundang-

undangan yang berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan

dengan tertib dan aman.

2) Kalimat yang Klimaks

Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun

dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat.

Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak

kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu

yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian

kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.

Contoh:

- Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.

- Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga

sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.

Page 39: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

24

3) Kalimat Yang Berimbang

Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat

majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat

ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke

dalam bangun kalimat yang simetri.

Contoh:

- Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan

domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.

- Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja

dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.

Berdasarkan Subjeknya,Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis,

yaitu:

1) Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan

suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat

berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga

dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak dapat dilekati

oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali

makan dan minum).

Page 40: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

25

Contoh:

- Mereka akan berangkat besok pagi.

- Kakak membantu ibu di dapur.

Kalimat aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:

(1) Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek

penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me-

dan selalu dapatt dirubah menjadi kalimat pasif.

Contoh:

- Eni mencuci piring.

S P O1

(2) Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti

oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya

berawaln ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1.

Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.

Contoh:

- Mereka berangkat minggu depan.

S P K

Page 41: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

26

- Amel menangis tersedu-sedu di kamar.

S P K

(3) Kalimat Semi Transitif

Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai

oleh pelengkap bukan objek.

Contoh:

- Dian kehilangan pensil.

S P Pel.

- Soni selalu mengenderai sepeda motor ke kampus.

S P Pel K

2) Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai

pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa

kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh

Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

(1) Kalimat Pasif Biasa

Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif

transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.

Page 42: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

27

Contoh:

- Piring dicuci Eni.

S P O2

(2) Kalimat Pasif Zero

Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2)

melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain.

Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi

penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata

dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini

berhubungan dengan kalimat baku.

Contoh:

- Ku pukul adik.

O2 P S

- Akan saya sampaikan pesanmu.

O2 P S

Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :

1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.

2. Awalan me- diganti dengan di-.

3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.

Page 43: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

28

Contoh:

- Bapak memancing ikan. (aktif)

- Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)

4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada

predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.

Contoh :

- Aku harus memngerjakan PR. (aktif)

- PR harus kukerjakan. (pasif)

c. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan

menimbulkan kembali gagasan atau pikiran pada diri pendengar atau

pembaca, seperti apa yang ada dalam pikiran dan benak pembicara atau

penulisnya. Jadi dengan kalimat efektif, ide atau gagasan penulis atau

pembicara itu akan dapat diterima secara utuh.

Kalimat yang utuh yaitu kalimat yang baik dan benar dapat

memudahkan orang lain untuk memahaminya. Kalimat yang baik haruslah

mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa, pilihan kata(diksi), penalaran dan

keserasian. Kelengkapan unsur sebuah kalimat efektif sangat menentukan

kejelasan sebuah kalimat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.

Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagimana ia dapat mewakili

secara tepat isi dan pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat

Page 44: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

29

mewakilinya secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca dan

pendengar apa yang dibicarakan.

Hal ini berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar

untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis kepada

pembacanya. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan

gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.

Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan

kaidah, dan enak dibaca. Ketepatan informasi sebagai syarat mutlak dari

sebuh kalimat efektif. Agar pembaca tertarik pada apa yang disampaikan,

maka sebuah kalimat efektif harus disusun secara tepat. Sebagai sarana

komunikasi, setiap kalimat terlibat dalam proses penyampaian dan

penerimaan. Apa yang disampaikan dan apa yang diterima itu mungkin

bersifat ide, gagasan, pesan, pengertian, atau informasi. Kalimat dikatakan

efektif apabila kita akan membuat kalimat yang baik dan benar harus

berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dan kalimat tersebut mudah

dipahami oleh orang lain.

Adapun ciri-ciri dari kalimat efektif yaitu kalimat yang ditulis dapat

memberikan informasi kepada pembaca secara tepat seperti yang

diharapkan oleh penulis. Maka ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan

terkait ciri-ciri kalimat efektif. Putrayasa (2007: 54) menyebutkan bahwa ciri-

ciri kalimat efektif ada empat, yakni kesatuan (unity), kehematan (economy),

penekanan (emphasis), dan kevariasian (variety).

Page 45: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

30

1. Kesatuan (unity)

Putrayasa (2007: 54) menyatakan bahwa betapapun bentuk

sebuah kalimat, baik kalimat inti maupun kalimat luas, agar tetap

berkedudukan sebagai kalimat efektif, haruslah mengungkapkan

sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran.

Contoh :Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan,

dan kedamaian.

Kesatuan dalam kalimat efektif Memiliki subyek,predikat, serta

unsur-unsur lain (O/K) yang saling mendukung serta membentuk

kesatuan tunggal.

Contoh: Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang

dapat membantu kesalamatan umum.

Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek.

Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan

keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai

oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).

2. Kehematan (economy)

Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan

dengan luasnya jangkauan makna yang diacu (Putrayasa, 2007: 55).

Hemat di sini bukan dilihat dari jumlah katanya, melainkan seberapa

banyak kata yang bermanfaat bagi pembaca. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menghemat kata-kata, yakni (a) pengulangan

Page 46: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

31

subjek kalimat; (b) pemakaian hiponim; dan (c) pemakaian kata

depan, dari‟ dan, daripada‟.

Adapun Kehematan kata dalam kalimat efektif adalah adanya

hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan

makna yang diacu. Sebuah kalimay dikatakan hemat bukan karena

jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena

jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa

banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar.

Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau

maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh

karena itu, kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan. Untuk

penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu diperhatikan.

a. Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.

Contoh:

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu

dengan pemimpin perusahaan.

2. Hadirin serentak berdiri begitu mereka mengetahui mempelai

memasuki ruangan.

Seharusnya adalah:

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah bertemu

dengan pemimpin perusahaan.

Page 47: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

32

2. Hadirin serentak berdiri begitu mengetahui mempelai

memasuki ruangan.

b. Menghindari penggunaan hiponimi.

Contoh:

1. Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

Pemakaian kata ‘bunga-bunga’ dalam kalimat di atas tidak

perlu. Dalam kata ‘mawar, anyelir, dan melati’ sudah

mengandung makna bunga. Kalimat efektifnya: Mawar, anyelir,

dan melati sangat disukainya.

2. Rumah penduduk di kota itu terang benderang oleh

cahaya lampu neon. Seharusnya: Rumah penduduk di kota itu

terang benderang oleh cahaya neon.

3. Beliau dilahirkan di kota Yogyakarta pada tahun 1924.

Seharusnya: Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1924.

c. Menghindari penggunaan ‘dari’ dan ‘daripada’.

Contoh:

1. Mobil dari paman saya terbakar. (seharusnya: Mobil paman

saya terbakar).

2. Usul daripada bapak ketua perlu diperhatikan (seharusnya:

Usul bapak ketua perlu diperhatikan).

3. penekanan (emphasis)

Penekanan atau penegasan dalam kalimat adalah upaya

Page 48: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

33

pemberian aksentuasi, pementingan atau pemusatan perhatian pada

salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat

yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pembaca

(Putrayasa, 2007; 56). Dalam penulisan ada berbagai cara untuk

memberi penekanan pada kalimat, antara lain dengan cara: (a)

pemendahan letak frase dan (b) mengulangi kata-kata yang sama

atau repetisi. Penekanan dalam kalimat efektif ini yaitu kalimat yang

dipentingkan harus diberi penekanan. Dengan cara yaitu mengubah

posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang

penting di depan kalimat.

Adapun cara untuk penekanan kata, antara lain:

a. Mengubah posisi kata dalam kalimat, yakni dengan cara

meletakkan bagian yang penting di awal kalimat.

Contoh:

1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada

kesempatan lain.

2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan

lagi soal ini.

Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat

menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.

b. Menggunakan partikel. Penekanan bagian kalimat dapat

menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh:

Page 49: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

34

1. Andalah yang harus bertanggungjawab soal itu.

2. Bisakah dia menyelesaikannya?

3. Kami pun berangkat dengan segera.

c. Menggunakan repetisi, yakni mengulang-ulang kata yang dianggap

penting.

Contoh:

Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan

murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat,

diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara

satu dan lainnya.

d.Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata

yangbertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian

kalimat yang ingin ditegaskan.

Contoh:

1. Anak itu tidak malas, tapi rajin.

2. Ia tidak membela satu partai pun, melainkan berada di

pihaknetral.

e. Penekanan kata dengan intonasi. Caranya adalah dengan memberi

tekanan yang lebih keras kepada salah satu unsur atau bagian

kalimat yang ingin ditegaskan.

Contoh:

Page 50: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

35

- Fadil membaca komik Conan di kamar.

- Fadil membaca komik Conan di kamar.

- Fadil membaca komik Conan di kamar.

- Fadil membaca komik Conan di kamar.

Apabila tekanan diberikan pada kata Fadil maka kalimat itu

berarti ‘yang membaca komik Conan di kamar adalah Fadil, bukan

orang lain’. Apabila tekanan diberikan pada kata membaca maka

kalimat itu berarti ‘yang dilakukan Fadil di kamar adalah membaca,

bukan pekerjaan lain’. Apabila tekanan diberikan pada kata komik

Conanmaka kalimat itu berarti ‘buku yang dibaca Fadil di kamar

adalah komik Conan, bukan buku atau komik lain’. Apabila tekanan

diberikan pada kata di kamar maka kalimat itu berartitempat Fadil

membaca komik Conan adalah di kamar, bukan di tempat lain’.

f. Menggunakan kata keterangan. Keterangan penegas yang lazim

digunakan untuk memberikan penekanan adalah kata memang,

apalagi, bahkan, dan lebih-lebih lagi.

Contoh:

1. Mencari pekerjaan di Jakarta tidak semudah yang

kamubayangkanapalagi kalau kamu tidak punya koneksi.

2. Kikirnya bukan main, bahkan untuk makan sendiri dia

enggan mengeluarkan uang.

3. Memang dialah yang belum tahu.

Page 51: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

36

g. Menggunakan kontras makna. Penekanan dengan kontras makna

dilakukan terhadap kalimat majemuk setara. Makna klausa

pertama dari kalimat tersebut menjadi terasa lebih tegas karena

dikontraskan atau dipertentangkan dengan makna pada klausa

kedua.

Contoh:

1. Eva berurai air mata pada saat orang bergembira ria.

2. Dia dengan mudah mendapat uang seratus ribu rupiah

sehari, kita mencari seratus rupiah saja sulit

3. Rata-rata penduduk di negeri ini kaya raya padahal tanah

mereka tandus dan gersang.

h. Menggunakan bentuk pasif. Penekanan dalam bentuk kalimat

pasif dibentuk dengan maksud untuk lebih menegaskan

peranan objek penderita.

Contoh:

1. Ali dan Hasan dimarahi dosen. (Kalimat asalnya ‘Dosen

memarahi Ali dan Hasan)

2. Pohon tua itu ditebang kakek kemarin. (Kalimat asalnya

‘Kakek menebang pohon tua itu kemarin

3. Buku itu sudah saya baca. (Kalimat asalnya ‘Saya sudah

membaca buku itu’).

Page 52: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

37

4. Bangunan tua itu harus kami bongkar. (Kalimat asalnya

‘Kami harus membongkar bangunan tua itu’).

4. kevariasian (variety).

Kevariasian menurut KBBI (2002: 1259) artinya tindakan atau

hasil perubahan dari keadaan semula; selingan. Putrayasa (2007: 65)

menyebutkan bahwa ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang

satu dibandingkan dengan kalimat yang lain, kemungkinan variasi

kalimat tersebut antara lain (a) variasi dalam pembukaan kalimat; (b)

variasi dalam pola kalimat; (c) variasi dalam jenis kalimat; dan (d)

variasi bentukaktif-pasif.

Adapun kevariasian dalam kalimat efektif adalah upaya penulis

menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk

menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadap teks

karangan ilmiah. Fakta utama dari kevariasian ini adalah menjaga

perhatian dan minat baca terhadap teks berlanjut bagi pembaca.

Pada dasarnya kevariasian yaitu upaya penganekaragaman pola,

bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca

dan memahami teks sebuah karangan ilmiah.

Agar kevariasi dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks,

penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.

1. Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek,

tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan keterangan

Page 53: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

38

sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.

2. Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pend

ek.

3. Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya,

kalimat perintah, dan kalimat seruan.

4. Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.

5. Kalimat tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.

6. Kalimat tak langsung dapat divariasikan dengan kalimat

langsung.

7. Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan

dengan tampilan gambar, bagan, grafik, kurva, marik, dan

lain-lain.

8. Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulis

jangan sampai mengubah atau keluar dari pokok masalah

yang dibicarakan.

Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.

1. Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna,

suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide

sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan.

2. Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak

dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak

memutuskan demikian. Memang cukup banyak

Page 54: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

39

mengendorkansemangat kalau melihat keadaan di Indonesia

belahan Timur meskipun Fasilitas pengangkutan laut dan

udara sudah banyak dibangun.

(Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan

di-).

Adapun jenis-jenis kevariasian yaitu:

a. Variasi dalam pembukaan kalimat

Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi

efektifitas, yaitu dengan variasi pada pembukaan kalimat. Dalam

variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat dimulai atau

dibuka dengan :

1. Frase Keterangan (waktu, tempat, dan cara)

2. Frase Benda

3. Frase Kerja

4. Frase Penghubung

b. Variasi dalam pola kalimat

Demi mencapai sebeuak efektifitas dalam kalimat dan

menghindari suasana monoton yang dapat menimbulkan

kebosanan, pola kalimat Subjek – Predikat – Objek dapat diubah

menjadi Predikat – Objek – Subjek atau yang lainnya.

Page 55: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

40

Contoh:

1. Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa

Sukamaju. (S – P- O)

2. Belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju dokter

muda itu. (P – O – S)

3. Dokter muda itu oleh masyarakat desa Sukamaju belum

dikenal. (S – O – P)

c. Variasi dalam jenis kalimat

Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita atau

pertanyaan, dapat dikatakan dalam kalimat Tanya atau kalimat

perintah.

Contoh:

“Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih

hati-hati memamakai bahan bakar dan energi dalam negeri.

Apakah kita menangkap peringatan tersebut?”

Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang

dinyatakan dalam bentuk Tanya. Penulis tentu dapat

mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi untuk

mencapai efektifitas, ia memakai kalimat Tanya.

Page 56: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

41

d. Variasi bentuk aktif-pasif

Contoh:

1. Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengan mudah

dapat menanamnya danmemeliharanya. Lagi pula kita

tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggalilubang,

menanam, dan tinggal menunggu buahnya.

Bandingkan dengan kalimat berikut!

2. Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon

pisang itu dapat ditanamdan dipelihara. Lagi pula tidak

perlu dipupuk kita hanya menggali lubang, menanam dan

tinggal menunggu buahnya.

Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa

kalimat katif, sedangkan pada paragraph (b) berupa

kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan, bahwa kalimat-

kalimat pada paragraf (a) tidak bervariasi sedangkan

paragraf (b) bervariasi, namun hanya variasi aktif – pasif.

c. Analisis Kesalahan

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan

dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya

dan ditafsirka maknanya.

Page 57: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

42

Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian

terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan

menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam

keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan

atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-

komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Maka dari itu

dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sekumpulan aktivitas dan proses.

Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah

besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat

diinterpretasikan. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-

pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan

diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.

Adapun pengertian analisis menurut para ahli yaitu Menurut Gorys

Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam

bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sedangkan menurut

Komarrudin mengatakan bahwa analisis merupakan suatu kegiatan berfikir

untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat

mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan

fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Jadi dapat

disimpulkan dari kedua pendapat para ahli tersebut bahwa analisa

merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang saling berkaitan

untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi lebih

Page 58: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

43

detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk dari kegiatan

analisa salah satunya yaitu merangkum data mentah menjadi sebuah

informasi yang bisa disampaikan ke khalayak.

Segala macam bentuk analisis menggambarkan pola-pola yang

konsisten di dalam data, sehingga hasil analisa dapat dipelajari dan

diterjemahkan dengan singkat dan penuh makna. Analisa juga dapat

diartikan sebagai sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan

tujuan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.

d. Kesalahan Dalam Bidang Kalimat

a.1 kesalahan Kalimat Efektif

Kalimat yang utuh yaitu kalimat yang baik dan benar dapat

memudahkan orang lain untuk memahaminya. Kalimat yang baik

haruslah mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa, pilihan kata(diksi),

penalaran dan keserasian. Kelengkapan unsur sebuah kalimat efektif

sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Kalimat yang demikian

disebut kalimat efektif. Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan

bagimana ia dapat mewakili secara tepat isi dan pikiran atau

perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar,

dan sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar apa yang

dibicarakan.

Hal ini berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara

sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis kepada

Page 59: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

44

pembacanya. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat

mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat

dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif adalah kalimat yang

memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, dan enak dibaca.

Ketepatan informasi sebagai syarat mutlak dari sebuh kalimat efektif.

Agar pembaca tertarik pada apa yang disampaikan, maka sebuah

kalimat efektif harus disusun secara tepat. Sebagai sarana

komunikasi, setiap kalimat terlibat dalam proses penyampaian dan

penerimaan. Apa yang disampaikan dan apa yang diterima itu

mungkin bersifat ide, gagasan, pesan, pengertian, atau informasi.

Kalimat dikatakan efektif apabila kita akan membuat kalimat yang

baik dan benar harus berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dan

kalimat tersebut mudah dipahami oleh orang lain.

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan

menimbulkan kembali gagasan atau pikiran pada diri pendengar atau

pembaca, seperti apa yang ada dalam pikiran dan benak pembicara

atau penulisnya. Jadi dengan kalimat efektif, ide atau gagasan penulis

atau pembicara itu akan dapat diterima secara utuh.

Putrayasa (2007: 2) juga mengungkapkan pernyataan tentang

kalimat efektif yaitu suatu kalimat yang dapat mengungkapkan

gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi

diksi, struktur, dan logikanya.

Page 60: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

45

ciri-ciri dari kalimat efektif yaitu kalimat yang ditulis dapat

memberikan informasi kepada pembaca secara tepat seperti yang

diharapkan oleh penulis. Maka ada bebrapa hal yang perlu

diperhatikan terkait ciri-ciri kalimat efektif. Putrayasa (2007: 54)

menyebutkan bahwa ciri-ciri kalimat efektif ada empat, yakni

kesatuan (unity), kehematan (economy), penekanan (emphasis), dan

kevariasian (variety).

Adapun kesalahan kalimat efektif yang sering kita temui di skripsi

mahasiswa yaitu sebagi berikut:

1) Kalimat Salah:

Lebih enak dengan partai demokrat pastinya karena

semuanya sudah seperti keluarg”, ucapnya.

Kalimat Efektif:

“Lebih baik dengan partai demokrat pastinya karena

semuanya sudah seperti keluarga”, ucapnya.

2) Kalimat Salah:

Danny mengunci dua parpol”. Makanya dia layak kembali

menakhodai Makassar 2018-2023

Kalimat Efektif:

“Danny mengunci dua parpol”. Makanya dia layak kembali

memimpin Makassar 2018-2023.

Page 61: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

46

b.2 Penggunaan Konjungsi Berlebihan

Salah satu penyebab ketidakefektifan kalimat adalah

penggunaan kata hubung (konjungsi) yang tdiak tepat. Banyak

diantara mahasiswa yang memandang kata hubung sekadar pada

maknanya, padahal kata hubungpun memiliki fungsi.

Adapun jenis-jenis kata hubung yaitu misalnya, kata hubung

antarklausa dan kata hubung antarkalimat. Adanya beberapa jenis

kata hubung berdasarkan fungsinya maka pemakaian kata hubung

harus tepat dan benar agar kalimat yang dihasilkan menjadi kalimat

yang baku. Kata hubung antarklausa yang terdiri dari dua jenis, yaitu

koordinator dan subordinator. Koordinator menghubungkan dua

kalimat setara, klausa-klausa didalamnya bisa saling lepas atau

berdiri sendiri. Contoh koordinator adalah dan,atau, tetapi,

melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, dan bahkan. Sebaliknya, jika

klausa yang dihubungkan bukan klausa yang setara, klausa yang satu

bergantung pada klausa yang lain, subordinator yang digunakan

dalam prose penggabungan itu. Contoh subordinator adalah saat,

ketika, walaupun, sebab, karena sehingga, jika, untuk, dan bahwa.

Konjungsi antarklausa tidak boleh difungsikan sebagai

kinjungsi antarkalimat.

Perhatikan contoh dibawah ini:

- Tetapi, dia tidak pernah menyangka hal itu sebelumnya.

Page 62: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

47

Penggunaan kata tetapi pada kalimat di atas tidak tepat sebab

di sana tetapi dipakai sebagai konjungsi antarkalimat, padahal tetapi

sebenarnya konjungsi antarklausa. Selain tetapi, koordinator tidak

boleh dipakai di awal kalimat sebab pemakaiannya diawal kalimat

menyebabkan konjungsi itu difungsikan sebagai konjungsi

antarkalimat.

Dalam beberapa kasus , sering dijumpai pemakaian konjungsi

yang berlebihan. Maksudnya, pada kalimat itu sebenarnya hanya ada

dua klausa, logisnya jika ada dua klausa, kita hanya memerlukan satu

konjungsi.

Contoh:

- Jika keadaan terus semakin memburuk, maka Pemerintah

akan turun tangan dalam kasus tersebut.

Kalimat di atas memiiki dua klausa, yaitu (1) Keadaan terus

semakin memburuk dan (2) Pemerintah akan turu tangan dalam

kasus tersebut. Dengan demikian, pada kalimat tersebut seharusnya

dipakai sebuah konjungsi saja, tidak boleh jika dan maka sekaigus

dipakai. Adapun kasus serupa di atas sering kita temukan, misalnya

seperti dibawah ini:

- Sebab, maka

- Walaupun, namun

- Meskipun, tetapi

Page 63: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

48

Pemakaian konjungsi seperti iyu menyebabkan kalimat tidak efektif.

Kekurangcermatan pemakai bahasa dapat mengakibatkakn

penggunaan konjungsi yang berlebihan. Hal itu terjadi karena dua

kaidah bahasa bersilang dan bergabung dalam sebuah kalimat. Kita

sering menemui tulisan-tulisan seperti ini.

1) Kalimat Salah:

Meskipun beberapa media memiliki cara yang berbeda dalam

menawarkan hasil produknya, tetapimereka memilki fungsi

yang sama.

Kalimat Efektif:

Meskipun beberapa media memiliki cara yang berbeda dalam

menawarkan hasil produknya, mereka memilki fungsi yang

sama.

2) Kalimat Salah:

Yang menemukan dan mengklasifikasi kalimat yang

mengandung unsur kesalahan kalimat terdapat dalam

makalah mahasiswa semester empat .

Kalimat Efektif :

Untukmenemukan dan mengklasifikasi kalimat yang

mengandung unsur kesalahan kalimatterdapat dalam

makalah mahasiswa semester empat.

Page 64: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

49

c.3 Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

Kata tanya adalah kata yang digunakan untuk menanyakan

sesuatu, baik itu orang/benda, perbuatan/tindakan , keadaan/situasi,

dan lain sebagainya. Sedangkan kalimat tanya adalah kalimat yang

didalamnya terkandung sebuah pertanyaan kepada pihak lain, yang

diajukan untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya.

Namun, terkadang kalimat tanya juga tidak mengharuskan sebuah

jawaban karena hanya bersifat memastikan sesuatu hal. Adapun ciri-

ciri kata tanya yaitu ciri-ciri yang spesial yang membedakannya dari

kata-kata yang lainnya. (1) Kata tanya selalu diikuti dengan tanda

tanya pada akhir kalimat, (2) Kata tanya biasanya terletak di awal

sebuah kalimat tanya, dan (3) Kata tanya seringkali diikuti atau

ditambahkan dengan imbuhan sefiks –kah, seperti apakah, siapakah,

dimanakah, kapankah, dan lainsebagainya. Adapun jenis-jenis kata

tanya dalam Bahasa Indonesia terbagi atas 7 jenis diantara lain: (1)

Kata tanya “Apa”, (2) Kata tanya “Siapa”, (3) Kata tanya

“Kapan”, (4) Kata tanya “di, ke, dari”, (5) Kata tanya “Mengapa”, (6)

Kata tanya “Bagaimana”, dan (7) Kata tanya “Berapa”.

Dalam bahasa Indonesia sering dijumpai penggunaan bentuk-

bentuk di mana, yang mana, hal mana, dari mana, dan kata-kata

tanya yang lain sebagai penghubung atau terdapat dalam kalimat

Page 65: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

50

berita (bukan kalimat tanya). Adapun contoh kalimat yang

menggunakan kata tanya yang tidak perlu yaitu sebagai berikut:

1) Kalimat Salah:

Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang

disampaikan si pembicara tergambar lengkap dalam pikiran

penerima(pembaca/pendengar), persis seperti apa yang

disampaikannya.

Kalimat Efektif:

Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang

disampaikan si pembicara tergambar lengkap dalam pikiran

penerima(pembaca/pendengar), persis seperti sesuatu yang

disampaikannya.

2) Kalimat Salah:

Tetapi mereka memiliki fungsi yang sama, di mana

bertujuan untuk memberitahu dan mempengaruhi

masyrakat.

Kalimat Efektif:

Tetapi mereka memiliki fungsi yang sama,tempat

bertujuan untuk memberitahu dan mempengaruhi

masyrakat.

Page 66: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

51

d.4 Penggunaan Istilah Asing

Menurut Sutarno, seiring perkembangan jaman dan terus

berkembangnya pasar bebas, telah mempengaruhi segi tata bahasa

di negara-negara berkembang. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia

saja tetapi negara-negara lain yang secara khusus memiliki bahasa

nasional masing-masing juga mengalami hak yang sama. Misalkan

malaysia, Philipina, Brunei dan negara berkembang lainnya. Salah

satu permasalahannya adalah adanya serangan penggunaan isilah-

istilah asing dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam

kenyataannya, istilah asing tersebut lebih dekat dengan telinga kita

daripada istilah dalam bahasa kita. Sebagai contoh misalkan snack.

Istilah asing lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari

daripada arti sebenarnya dalam Bahasa Indonesia.

Adapun ciri-ciri dari penggunaan istilah asing yaitu:

1. Harus ditulis miring yang mendakan bahwa itu adalah istilah

asing ( tidak Bahasa Indonesia).

2. Istilah asing bisa digunakan sebagai upaya untuk

memperhalus makna kata-kata, misalnya cleaning service. Hal ini

dipandang lebih halus daripada menggunakan itilah tukang

kebersihan.

3. istilah asing digunakan jika diartikan dalam Bahasa Indonesia

akan mengurangi makna sebenarnya, misalnya Windows,

Page 67: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

52

Microsoft Office, Server, Client, Port. Hal ini jika diterjemahkan

dalam Bahasa Indonesia akan dapat mengubah makna yang

sebenarnya.

4. Untuk mengungkapkan budaya-budaya asing yang kita kenal

misalkan, opera, drama, ballet, dll.

5. Jika menggukan istilah asing, harus diikuti dengan terjemahan

dalam Bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia yang memiliki kemahiran

menggunakan bahasa asing tertentu sering menyelipkan istilah asing

dalam pembicaraan atau tulisannya. Kemugkinannya adalah pemakai

bahasa itu ingin memperagakan kebolehannya atau bahkan ingin

memperlihatkan kerjasamanya atau keintelektualannya pada

khalayak. Padahal kita tidak boleh mencampuradukan bahasa

Indonesia dengan bahasa asing. Adapun contoh kalimat penggunaan

istilah asing yaitu sebagai berikut:

Kalimat menggunakan istilah asing

1) Dalam bahasa indonesia, kata diksi berasal dari kata dictionary

(bahasa inggris yang kata dasarnya diction) berarti perihal

pemilihan kata.

2) Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai

background tentang apa yang akan ditanyakan.

Page 68: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

53

3) Koordinator lapangan melaksanakan eksekuasi atas semua

rancangan desain tata artistik[gambar kerja yang menjadi

tanggung jawab pekerjaan production designer.

Ketiga kalimat di atas belum tentu dapat dipahami oleh orang

yang berpendidikan rendah karena pada kalimat tersebut terdapat

istilah bahasa asing yang tidak dipahami. Akan lain halnya jika

istilah asing yang dicetak miring pada masing- masing kalimat di

atas diganti dengan istilah dalam bahasa Indonesia. Istilah

dictionarydiganti dengan kamus, istilah background diganti

dengan latar belakang, dan istilah production designerdiganti

dengan perancang produksi. Sehingga menjadi kalimat-kalimat

berikut ini.

Kalimat tidak menggunakan istilah asing

1) Dalam bahasa indonesia, kata diksi berasal dari kata dalam

kamus (bahasa inggris yang kata dasarnya diction) berarti

perihal pemilihan kata.

2) Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai

latar belakang tentang apa yang akan ditanyakan.

3) Koordinator lapangan melaksanakan eksekuasi atas semua

rancangan desain tata artistik[gambar kerja yang menjadi

tanggung jawab pekerjaan perancang produksi.

Page 69: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

54

e. Skripsi

Skripsi ialah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai

bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya KBBI (2002). Skripsi

bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya

ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis

skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya

dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan

masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Adapun pengertian lain dari Skripsi merupakan persyaratan untuk

mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

maupun Perguruan Tinggi.Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau

tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh

hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun

menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun

bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/

keilmiahannya.

B.Hasil Penelitian yang Relavan

Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurul

Istinganah (2012) ,Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia UNY. Judul penelitiannya adalah Analisis Kesalahan Sintaksis pada

Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMP 1 Banguntapan, Bantul,

Yogyakarta. Subjek penelitian adalah karangan ekspositoris siswa kelas VIII

Page 70: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

55

SMP 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Kalimat

yang mengandung unsur kesalahansintaksis.Untuk menemukan dan

mengklasifikasikan kalimat yang mengandung unsur kesalahan sintaksis

digunakan teknik membaca dan mencatat. Data dianalisis secara deskriptif

kualitatif menggunakan metode agih dengan teknik baca markah dan

metode padan ortografis dengan teknik pilah unsur penentu. Instrumen

dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument), yaitu

sebagai instrumen kunci dengan menggunakan kriteria bentuk dan distribusi.

Hasil penelitian kesalahan sintaksis pada karangan narasi ekspositoris

siswa kelas VIII SMP 1 Banguntapan ada dua. Pertama, kesalahan

penggunaan struktur frasa meliputi enam kesalahan, yaitu: penggunaan

preposisi yang tidak tepat, susunan kata yang tidak tepat, penggunaan

unsur yang berlebihan atau mubazir, penggunaan bentuk superlatif yang

berlebihan, penjamakan ganda, dan penggunaan bentuk resiprokal yang

tidak tepat. Kedua, kesalahan penggunaan struktur kalimat meliputi tujuh

kesalahan, yaitu: kalimat yang tidak berpredikat, kalimat yang tidak

bersubjek dan tidak berpredikat (kalimat tak lengkap), subjek ganda,

penggunaan preposisi pada verba transitif, kalimat yang rancu penghilangan

konjungsi, dan penggunaan konjungsi yangberlebihan.

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Yuni

Ayuma(2012), mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, UNY. Judul

penelitiannya adalah Konstruksi Sintaksis pada Wacana Tulis di Lembaga

Page 71: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

56

Kepolisian Polres Tulang BawangLampung. Subjek penelitian ini adalah

wacana tulis padalembaga kepolisian Polres Tulang bawang unit Reskrim.

Penelitian ini difokuskan pada permasalahan konstruksi kalimat dan klausa

pada wacana tulis di lembaga kepolisian Polres Tulang Bawang. Data

diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dengan menggunakan

teknik BUL (Bagi Unsur Langsung). Keabsahan atau validitas data dilakukaan

dengan triangulasi yang memanfaatkan teori.

Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada

subjek dan objek kajiannya. Dalam penelitian ini, subjek kajiannya adalah

karangan narasi ekspositoris siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan

Yogyakarta; sedangkan dalam kedua penelitian yang telah disebutkan,

subjek kajiannya adalah karangan siswa kelas II dan kelas III SMP. Jadi,

jelaslah bahwa subjek kajian penelitian ini lebih spesifik dengan

menyebutkan jenis karangan narasi siswa dan subjek kajian kedua penelitian

tersebut tidak spesifik karena tidak menyebutkan jenis karangan siswa.

Objek kajian dalam penelitian ini lebih luas dan detail dengan memaparkan

kesalahan konstruksi sintaksis yang berupa frasa dankalimat.

C.Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian diatas analisis kesalahan kalimat pada skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar, yaitu menganalisis kesalahan kalimat yang terdapat pada skripsi

Page 72: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

57

mahasiswa. Adapun analisis kesalahan pada skripsi mahasiswa yaitu,

kesalahan penulisan kalimat efektif yakni kesatuan (unity), kehematan

(economy), penekanan (emphasis), dan kevariasian (variety) pada skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah menganalisis

kesalahan kalimat pada skripsi mahasiswa, akan ada hasil yang didapatkan.

Dan peneliti akan melakukan yang namanya temuan setelah

mendapatkan hasil dari menganalisis kesalahan kalimat pada skripsi

mahasiswa tersebut. Adapun bagan kerangka pikir dari analisis kesalahan

kalimat pada skripsi mahasiswa dapat dilihat di bawah ini.

Page 73: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

58

Bagan Kerangka Pikir

BAB III

METODE PENELITIAN

Analisis Kesalahan Kalimat Efektif pada Skripsi Mahasiswa

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar

Kesalahan kalimat

efektif

Penggunaan konjungsi

yang berlebihan

Penggunaan Istiah

Asing

Penggunaan

Kata Tanya yang Tidak Perlu

Analisis

Hasil

Temuan

Page 74: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, ini termasuk bagian

dari pustaka untuk memperoleh deskriptif tersebut. Jadi penelitian ini

termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini

menyajikan data selengkapnya dalam tabel data untuk mendeskripsikan

jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalamskripsi mahasiswa prodi Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

B. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini yaitu kalimat efektif pada skripsi mahasiswa prodi

bahasa dan sastra indonesia fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

universitas muhammadiyah makassar, yang selesai di tahun 2017. Data yang

diperoleh atau dianalisis dari kesalahan kalimat pada skripsi mahasiswa

kesalahan penulisan kalimat efektif pada skripsi mahasiswa. Kesalahan yang

dipantau antara lain kesalahan kalimat efektif, penggunaan konjungsi yang

berlebihan, penggunaan kata tanya tidak perlu, dan penggunaan istilah

asing. Adapun sumber data yang menjadi kajian penelitian adalah delapan

skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Penelitian berasumsi bahwa delapan skripsi yang peneliti

kaji mampu mewakili semua skripsi mahasiswa yang telah selesai di tahun

2017.

Page 75: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

60

Dengan beberapa pertimbangan diantaranya mahasiswa tersebut

seangkatan , sistem pembelajaran yang didapat sama dan ada beberapa

pertimbangan lainnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menemukan dan mengklasifikasikan kalimat yang

mengandung unsur kesalahan kalimat yang terdapat dalam skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia digunakan teknik membaca

dan mencatat. Hal ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa teknik ini

dianggap paling sesuai dengan sifat sumber data yaitu berupa skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia.

1. Teknik baca yang dilakukukan adalah membaca secara berulang

dan cermat hasil skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia.

2. Teknik catat yang dilakukan yaitu mencatat kesalahan-kesalahan

kalimat secara cermat dari hasil skripsi mahasiswa prodi Bahasa

dan Sastra Indonesia.

D. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah kesalahan penggunaan struktur kalimat

dalam skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan SastraIndonesia. Metode yang

digunakan adalah metode agih dan metode ortografis. Setiap metode

memiliki teknik analisis sendiri.

Page 76: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

61

1. Metode Agih yaitu metode analisis yang alat penentunya ada di

dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti. Metode ini

digunakan untuk mencari kesalahan kalimat berdasarkan bentuk

kesalahan tersebut. Berdasarkan metode itu, teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik baca markah. Teknik baca markah adalah teknik

analisis data dengan cara membaca pemarkah dalam suatu konstruksi

(Jati, 2011: 36). Istilah lain untuk

pemarkah adalah penanda. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan,

kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri

ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstruksi (Kridalasana via Jati,

2011: 36). bentuk kesalahan tersebut. Berdasarkan metode itu, teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik baca markah.

2. Metode Ortografis yaitu metode analisis yang alat penentunya

berupa bahasa tulis (Sudaryanto, 1993: 14).Metode ini dapat digunakan

untuk mengidentifikasi jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalam

skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Teknik yang

digunakan untuk menentukan kesalahan kalimat dalam metode ini

adalah teknik pilah unsur penentu.Teknik pilah unsur penentu adalah

teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yan

dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat

mental yang dimiliki oleh penentunya (Sudaryanto, 1993: 27-28).

Page 77: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

62

Sesuai dengan jenis penentu yang akan dibagi menjadi berbagai

unsur, dalam penelitian ini menggunakan daya pilah ortografis. Daya

pilah ortografis adalah daya pilah yang menggunakan bahasa tulis

sebagai penentu.

Page 78: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Kalimat Efektif pada

Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dalam penelitian ini

digunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif digunakan sebagai

pendekatan utama untuk mendeskripskan hasil penelitian ini. Pendekatan

kualitatif ini digunakan sebagai pendekatan tambahan untuk menghitung

presentase terhadap kesalahan kalimat efektif.

Hasil penelitian ini merupakan deskripsi dari kesalahan kalimat efektif

pada skripsi mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Adapun Subjek dalam penelitian ini yaitu skripsi mahasiswa prodi Bahasa

dan Sastra Indonesia sebanyak 8 judul skripsi yang peneliti kaji. Adapun

objek kajiannya adalah kalimat yang mengandung kesalahan kalimat

efektifyang terdapat pada skripsi mahasiswa prodi bahasa dan sastra

indonesia.

Jumlah keseluruhan lalimat yang mengandung kesalahan kalimat

efektif dari delapan judul skpripsi ada sebanyak 139 kalimat. Objek kajian

yang diteliti oleh peneliti telah disesuaikan dengan rumusan masalah dalam

Page 79: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

64

penelitian ini.Berdasarkan penyeleksian data yang telah dilakukan sebagai

bagian dari proses analisis yaitu dengan membaca cermat secara berulang-

ulang. Hasil pendeskripsian terhadap jenis kesalahan kalimat efektif yang

ditemukan dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi kesalahan kalimat

efektif berdasarkan bentuk kesalahannya.

Dengan berbagai jenis kesalahan kalimat dalam skripsi mahasiswa

prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dapat dianalisis oleh peneliti. Adapun alat

bantu yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data. Kartu

data ini menggunakan kertas manila yang dipotong-potong hingga

berukuran sedang. Kartu data ini berfungsi untuk mencatat dan

mengidentifikasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam skripsi

mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan diUniversitas Muhamadiyah Makassar. Adapun contoh dari

format kartu data tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kartu Data

No: BID A/02/05/10

Kesalahan : Penggunaan kata tanya tidak perlu

Jenis pekerjaan yang dapat mereka jalani sudah ditentukan oleh laki-laki, mana yang cook untuk pekerjaan perempuan dan mana yang tidak cocok.

Page 80: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

65

Tabel 4.2 Frekuensi Kesalahan Kalimat Efektif

Berdasarkan Bentuk Kesahannya

No. Kesalahan Kalimat Efektif

Bentuk Kesalahan Kalimat Efekif Frekuensi Persentase

1. Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif 55 39,56%

2. Penggunaan Konjungsi Berlebihan 22 15,82%

3. Penggunaan Kata Tanya tidak Perlu 23 16,54%

4. Penggunaan Istilah Asing 39 28,05%

∑ 139 100%

Persentase data diambil berdasarkan jumlah temuan dibagi jumlah

kseeluruhan kalimat dalam skripsi mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia, kemudian dikalikan100%. Berdasarkan persantase tersebut dapat

disimpulkan bahwa kesalahan kalimat efekif pada skripsi Mahasiswa prodi

Bahasa dan Sastra Indonesia cukup beragam.

Tabel 4.1 menunjukkan faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan

kalimat efektif pada skripsi Mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

tersebut ditemukan faktor penyebab kesalahan penulisan kalimat efektif.

Namun hanya keempat faktor penyebab kesalahan penggunaan struktur

kalimat itu ditemukan dalam skripsi Mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia yaitu sebanyak 139 kalimat. Adapun faktor penyebab kesalahan

yaitu kesalahan penulisan kalimat efektif (55 kalimat), penggunaan konjungsi

berlebihan (22 kalimat), penggunaan kata tanya tidak perlu(23 kalimat), dan

penggunaan istilah asing( 39 kalimat).

Page 81: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

66

Adapun Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan

Sastra Indonesia yaitu sebagai berikut:

Kesalahan penulisan kalimat efektif dalam skipsi mahasiswa prodi

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar dapat dilihat dari segi penulisan

dalam sebuah kalimat, dan dapat memenuhi kaidah PUEBI (Panduan Umum

Ejaan Bahasa Indonesia).

Tabel 4.3.Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif

Perhatikan kesalahan dalam kalimat berikut:

No. Nomor

Subjek Kesalahan Kalimat Efektif Kalimat Perbaikan

1. BID

A/64/02/03

“Pasti bisa dominasi, karena pilkada

serentak yang lalu kami memang 8.

Dan kita paling dominan, bahkan

golkar hanya 4.” Ujarnya, malam

tadi”. Jika memang sulit untuk

bersaing”, katnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Pasti bisa dominasi, karena pilkada

serentak yang lalu kami menang

delapan. Dan kita paling dominan,

bahkan golkar hanya empat.”

Ujarnya, malam tadi”. Jika memang

sulit untu bersaing”, katanya.

2. BID

A/64/03/04

“Seperti pak Ni’ matullah, Andi

Nurpati, Andi Timo Pangeran, dan

nama-nama lain, bebernya, Rusdi

Masse atau yang kami sering panggil

RMS, juga tidak bisa di sepelekan”,

pungkasnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seperti pak Ni’ matullah, Andi

Nurpati, Andi Timo Pangeran, dan

nama-nama lain, katanya, Rusdi

Masse atau yang kami sering

panggil RMS, juga tidak bisa di

Page 82: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

67

sepelekan, katanya.

3. BID

A/65/03/03

KPU Pare-pare memangkas dana

kampanye hingga 50 persen dari Rp

3,4 miliar menjadi Rp 1,7 miliar. Jika

ini di pangkas, maka sosialisasi

atribut pilkada bisa menjadi

korbannya. Dia mengatakan, itupun

KPU sudah memangkas dana

perjalanan dinas dari Rp 1 miliar

menjadi Rp 800 juta. “Toleransinya

hanya 20 persen”. Kata dia.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

KPU Pare-pare memangkas dana

kampanye hingga 50 persen dari

Rp. 3,4 miliar menjadi Rp. 1,7

miliar. Jika ini di pangkas, maka

sosialisasi atribut pilkada bisa

menjadi korbannya. Dia

mengatakan, itupun KPU sudah

memangkas dana perjalanan dinas

dari Rp 1 miliar menjadi Rp. 800

juta. “Toleransinya hanya 20

persen”. Kata dia.

4. BID

A/65/07/01

“Lebih enak dengan partai demokrat

pastinya karena semuanya sudah

seperti keluarg”, ucapnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Lebih baik dengan partai

demokrat pastinya karena

semuanya sudah seperti keluarga”,

ucapnya.

5. BID

A/66/05/06

Sehungga, kecil kemungkinan

memunculkan nama baru tanpa

melalui sistim penjaringan di DPD 1

Golkar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sehungga, kecil kemungkinan

memunculkan nama baru tanpa

melalui sistem penjaringan di DPD

1 Golkar.

6. BID

A/66/08/03

PDIP menyebutnya dengan sistim

jemput bola.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

PDIP menyebutnya dengan sistem

Page 83: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

68

jemput bola.

7. BID

A/77/08/03

Panglima Garda nusantara Sulsel,

A Rustam, mengatakan 500-an

undangan disebar untuk deklarasi

dan peresmian sektretaris

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Panglima Garda nusantara Sulsel,

A Rustam, mengatakan lima ratus

undangan disebar untuk deklarasi

dan peresmian sektretaris

8. BID

A/65/07/08

“Danny mengunci dua parpol”.

Makanya dia layak kembali

menakhodai Makassar 2018-2023

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Danny mengunci dua parpol”.

Makanya dia layak kembali

memimpin Makassar 2018-2023.

9. BID

A/97/01/02

Usai pertemuan, fashar irit bicara.

Namun, dia tak menapik adanya

permintaan dukungan dari

IYL.”Beliau (IYL) juga minta dibantu

(pada Pilgub Sulsel 2018,Red) nanti”,

kata Fashar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Usai pertemuan, fashar tidak

banyak bicara Namun, dia tak

tidak melihat adanya permintaan

dukungan dari IYL.”Beliau (IYL)

juga minta dibantu (pada Pilgub

Sulsel 2018,Red) nanti”, kata

Fashar.

10. BID

A/70/03/08

Arah koalisi untuk menentukan

paketnya akan ditentukan pasca

Pilgub DKI Jakarta. Irwan bertekad

mengalahkan Patahana Judas Amir.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Arah koalisi untuk menentukan

paketnya akan ditentukan pasca

Pilgub DKI Jakarta. Irwan bertekad

mengalahkan Petahana Judas

Amir.

Page 84: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

69

11. BID

A/75/04/03

“Golkar adalah partai yang terbuka.

Tidak boleh Golkar mengkungkung

diri, mengatakan diri lebih hebat

dan besar dari yang lain. Kita harus

menerima respon dari luar,”

papar Aru.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Golkar adalah partai yang

terbuka. Tidak boleh Golkar

menutup diri, mengatakan diri

lebih hebat dan besar dari yang

lain. Kita harus menerima respon

dari luar,” papar Aru.

12. BID

A/60/02/04

Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah

juga Mengklaim mengantongi

rekomendasi partai pemilik II dan

lima kursi di di DPRD Sulsel.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah

juga Mengklaim mengambil

rekomendasi partai pemilik sebelas

dan lima kursi di DPRD Sulsel.

13. BID

A/61/03/01

Juru bicara Team 9 Golkar Sulsel,

Subhan Djaya Mappatunrung

menjelaskan, rencananya, pleno

Golkar Sulsel akan digelar paling

lambat 25 juli mendatang.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Juru bicara Tim sembilan Golkar

Sulsel, Subhan Djaya

Mappatunrung menjelaskan,

rencananya, pleno Golkar Sulsel

akan digelar paling lambat dua

puluh lima juli mendatang.

14. BID

A/65/02/07

“Meski ada peningkatan setiap

pemiluh, tampaknya membutuhkan

kerja keras untuk pencapaian angka

30 persen keterwakilan

diparlemen,”ungkap Muliaty saat

bertandang keharian fajar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Meski ada peningkatan setiap

pemiluh,tampaknya membutuhkan

kerja keras untuk pencapaian

angka tiga puluh persen

keterwakilan diparlemen, ”ungkap

Page 85: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

70

Muliaty saat mendatangi keharian

fajar.

15. BID

A/62/04/07

Sebelumnya, Prabowo dan Rivai

mengikuti acara pidato kebangsaan

Ames Rasyid Baswedan dihotel

darmawngsah , jakarta selatan.

Dalam acara bertema Persatuan

Indonesia itu, Rivai adalah satu-

satunya Balon Gubernur Sulsel yang

diundang khusus oleh Prabowo

Subianto.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sebelumnya, Prabowo dan Rivai

mengikuti acara pidato kebangsaan

Ames Rasyid Baswedan dihotel

darmawngsah , jakarta selatan.

Dalam acara bertema Persatuan

Indonesia itu, Rivai adalah satu-

satunya calon Gubernur Sulsel

yang diundang khusus oleh

Prabowo Subianto.

16. BID

B/31/01/02

Berdasarkan rumusan masalah dan

tujuan penelitian, pada bab ini akan

disajikan hasil penelitian dan

pembahasan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Berdasarkan rumusan masalah dan

tujuan penelitian, pada bab ini

akan dijelaskan hasil penelitian

dan pembahasan.

17. BID

B/03/02/01

Iklan bisa dijumpai diberbagai

media, salah satunya adalah

televisi.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Iklan bisa dilihat diberbagai media,

salah satunya adalah televisi.

18. BID

B/08/01/03

Dengan perkataan lain, implikatur

percakapan dipakai untuk

menerangkan makna implisit apa

yang diucapkan penulis.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Dengan perkataan lain, implikatur

percakapan dipakai untuk

Page 86: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

71

menjelaskan makna implisit apa

yang diucapkan penulis.

19. BID

C/25/01/04

Kata mempersingkat sama dengan

memperpendek. Jadi tidak mungkin

kalau waktu sampai diperpendek

karena sampai kapanpun waktu itu

tidak mungkin dipersingkat atau

diperpendek, sehari semalam tetap

24 jam. Kata yang tepat untuk

menyatakan maksud tersebut

adalah kata menghemat.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Kata mempersingkat sama dengan

memperpendek. Jadi tidak

mungkin kalau waktu sampai

diperpendek karena sampai

kapanpun waktu itu tidak mungkin

dipersingkat atau diperpendek,

sehari semalam tetap 24 jam. Kata

yang tepat untuk menyatakan

maksud tersebut adalah kata

mengefesiensikan.

20. BID

D/03/02/10

Sebagai refleksi dan realitas, film s

ekedar memindah realitas kelayar

tanpa mengubah realitas itu.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sebagai refleksi dan realitas, film

sekadar memindah realitas kelayar

tanpa mengubah realitas itu.

21. BID

D/13/01/05

Film adalah serentetan gambar

yang bergerak dengan atau tanpa

suara

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Film adalah rentetan gambar yang

bergerak dengan atau tanpa suara

22. BID

D/14/01/08

Penata artistik telah terlebih dahulu

mendapat penjelasan dari sutradara

segera membuat gambaran kasar

adegan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Penata artistik telah terlebih

dahulu mendapat penjelasan dari

sutradara segera membuat

bayangan adegan cerita.

Page 87: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

72

23. BID

D15/01/03

Seorang penata musik dituntut

untuk tidak hanya sekedar

menguasai musik.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang penata musik dituntut

untuk tidak hanya sekadar

menguasai musik.

24. BID

D/17/02/02

Munculnya kata ini disamut oleh

Mary Wolerstoncraft yang dianggap

sebagai tokoh pertama.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Munculnya kata ini disebut oleh

Mary Wolerstoncraft yang

dianggap sebagai tokoh pertama.

25. BID

D/31/01/02

Apakah masyarakat sudah cukup

baik untuk menseleksi tontonan

yang baik.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Apakah masyarakat sudah cukup

baik untuk menyeleksi tontonan

yang baik.

26. BID

E/06/01/07

Dengan kata lain, topik penelitian

dibandingkan dengan kajian-kajian

yang sama dengan hasil penelitan

terdahulu.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Dengan kata lain, topik penelitian

dibandingkan dengan kajian-kajian

yang sama dengan hasil penelitan

yang terlebih dulu.

27. BID

E/11/02/01

Memelajari sesuatu termasuk

mempelajaribahasa tidak luput

dari perbuatan kesalahan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Memelajari sesuatu termasuk

memelajaribahasa tidak luput dari

perbuatan kesalahan.

28. BID

E/12/01/02

Kesalahan berbahasa adalah

penyimpangan kaidah-kaidah dalam

pemakain bahasa.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Kesalahan berbahasa adalah

Page 88: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

73

penyimpangan kaidah-kaidah

dalam pemakaian/menggunakan

bahasa.

29. BID

E/01/01/07

Mengatakan bahwa karangan ilmiah

merupakan karangan ilman

pengetahuan yang menyajikan fakta

dan ditulis menurut metodologi

penulisan yang baik dan benar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Mengatakan bahwa karangan

ilmiah merupakan karangan ilmiah

pengetahuan yang menyajikan

fakta dan ditulis menurut

metodologi penulisan yang baik

dan benar.

30. BID

F/06/01/05

Penelitian ini bertujuan

mendessrispsikan bentuk dan

konteks sosial tuturan yang

digunakan untuk menyatakan

tindak tutur.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan bentuk dan

konteks sosial tuturan yang

digunakan untuk menyatakan

tindak tutur.

31. BID

F/07/01/04

Hal tersebut menunjukkan bahwa

penutur menggukan tuturan komisif

untuk menyatakan jinji dan

mengungkapkan usulan atau idenya

kepada mitra tutur.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Hal tersebut menunjukkan bahwa

penutur menggukan tuturan

komisif untuk menyatakan jinji dan

mengungkapkan pendapat atau

idenya kepada mitra tutur.

32. BID

F/07/01/04

Tuturan promises yang berjumlah 9

data dan fungsi tuturan komisif

yang paling dominan adalah tuturan

yang paling berfungsi mengusulakn

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Tuturan promises yang berjumlah

9 data dan fungsi tuturan komisif

Page 89: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

74

tuturan komisif. yang paling dominan adalah

tuturan yang paling berfungsi

mengusulkan tuturan komisif

33. BID

F/07/02/03

Fokus penelitian ini adalah tujuan

penelitian adalah untuk

mendeskripsikan variasi pemakaian

bahasa.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Fokus penelitian ini adalah

bertujuan untuk mendeskripsikan

variasi pemakaian bahasa.

34. BID

F/30/01/05

Seorang mahasiswa atau pekerja

swasta dan lain-lain sebagainya,

yang pengucapan bahasa terkadang

baerbeda tetapi makna dan artinya

sama.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang mahasiswa atau pekerja

swasta dan lain sebagainya, yang

pengucapan bahasa terkadang

berbeda tetapi makna dan artinya

sama.

35. BID

G/01/01/01

Manusia senantiasa mendambakan

komunikasi, komunikasi ini terjadi

baik antar sesamanya maupun pada

makhluk lain.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Manusia senantiasa menginginkan

komunikasi, komunikasi ini terjadi

baik antar sesamanya maupun

pada makhluk lain.

36. BID

G/02/03/03

Sastra hadir sebagai hasil

perenungan pengarang terhadap

fenomena yang ada.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sastra hadir sebagai hasil

perenungan pengarang terhadap

fenomena yang telah terjadi.

Page 90: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

75

37. BID

G/02/03/06

Bukan hanya sekadar cerita khayal

atau angan dari pengarang saja,

ataupun wujud dari kreativitas

pengarang dalam menggali dan

mengolah gagasan yang ada dalam

pikiranya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bukan hanya sekadar cerita khayal

atau angan dari pengarang saja,

melainkan wujud dari kreativitas

pengarang dalam memahami dan

mengolah gagasan yang ada dalam

pikiranya.

38. BID

G/03/02/04

Peristiwa-peristiwa didalamnya,

sehingga nampak seperti sungguh

ada dan terjadi.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Peristiwa-peristiwa didalamnya,

sehingga terlihat seperti

kenyataan ada dan terjadi.

39.

BID

G/03/02/07

Keterpaduan berbagai unsur intrisik

ini akan menjadikan sebuah novel

yang sangat bagus.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Perpaduan dariberbagai unsur

intrisik ini akan menjadikan sebuah

novel yang sangat bagus.

40.

BID

G/04/01/01

Salah seorang pengarang yang

memiliki kekhasan tersendiri dalam

pengolahan dan penggunaan

bahasa diperlihatkan

oleh Merari Siregar sebagai penulis

novel yang berjudul Azab dan

Sengsara.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang pengarang yang memiliki

kekhasan tersendiri dalam

pengolahan dan penggunaan

bahasa diperlihatkan oleh Merari

Siregar sebagai penulis novel yang

berjudul Azab dan Sengsara.

41.

BID

G/04/04/03

Walau ditinjau dari segi ceritaya,

masih mengangkat persoalan

kehiduapan sehari-hari seperti

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Walaupun ditinjau dari segi

Page 91: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

76

dalam hikayat. ceritaya, masih mengangkat

persoalan tentangkehiduapan

sehari-hari seperti dalam hikayat.

42.

BID

G/04/04/06

Azab dan Sengsara jurtu

memaparkan dunia orang biasa,

serta menampilkan unsur-unsur

kritik sosial yang tidak pernah

ditampilkan dalam hikayat.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Azab dan Sengsara jurtu

menjelaskan dunia

seseorangyang biasa, serta

menampilkan unsur-unsur kritik

sosial yang tidak pernah

ditampilkan dalam hikayat.

43.

BID

G/04/05/01

Azab dan Sengsara

mengetengahkan kisah cinta

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Azab dan Sengsara lebih

mengutamakan kisah cinta

44.

BID

G/05/01/03

Hal ini menunjukkan bahwa isi dan

amanat dari novel ini sangat

menggugah dan karakter para

tokoh-tokohnya begitu

erat dengan kenyataan hidup

sehingga membuat orang

terkesima.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Hal ini menunjukkan bahwa isi dan

amanat dari novel ini sangat

menyentuh dari karakter para

tokoh-tokohnya begitu erat

dengan kenyataan hidup sehingga

membuat orang terkesima.

45.

BID

G/12/03/03

Jadi penulis meneliti tentang dalam

mpengunaan tindak tutur yang

terditi dari tidak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi dalam novel Azab dan

Sengsara karya Merari

Siregar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Jadi penulis meneliti tentang

dalam penggunaan tindak tutur

yang terditi dari tidak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi dalam novel

Page 92: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

77

Azab dan Sengsara karya Merari

Siregar.

46. BID

G/30/01/01

Bahasa merupakan salah satu ciri

kekhususan seni sastra khususnya

novel.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bahasa merupakan salah satu ciri

khususnya seni sastra yaitu

khususnya novel.

Kesalahan kalimat berikut ini adalah penggunaan konjungsi berlebihan,

ketika sebuah kalimat digunakan konjungsi yang berlebihan yaitu dua

konjungsi yang sama ataupun berbeda akan membuat suatu kalimat tidak

menjadi efektif.

Tabel 4.4.Penggunaan Konjungsi Berlebihan

Perhatikan kesalahan dalam kalimat berikut:

No. Nomor

Subjek Kalimat Salah Keterangan

1. BID

A/59/01/07

Selain pada aspek yang sistematik surat

dan ejaan, perbedaan yang sebelumnya

dengan penelitian dilakukan oleh

peneliti sekarang yaitu pada lokasi

penelitian.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

2. BID

B/02/03/02

Meskipun beberapa media memiliki cara

yang berbeda dalam

menawarkan hasil produknya, tetapi

mereka memilki fungsi yang sama.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “meskipun”

dan “tetapi”.

3. BID Yangmenemukan dan mengklasifikasi Penggunaan dua konjungsi

Page 93: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

78

C/40/01/02 kalimat yang mengandung unsur

kesalahan kalimatterdapat dalam

makalah mahasiswa semester empat

sama yaitu konjungsi “

yang”.

4. BID

C/35/02/03

Apabila mengajarkan bahasa

merupakan salah satu yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan

membaca, maka kegiatan pengajaran

bahasa dititik beratkan pada tugas-tugas.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “yang” dan

“maka”.

5. BID

D/12/02/01

Skenario atau cerita merupakan naskah

yang berisi cerita atau gagasan yang cara

penyajiannya telah desain sedemikan

rupa.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

6. BID

E/14/01/01

Koran adalah lembaran tercetak yang

memuat laporan yang terjadi

dimasyarakat.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

7. BID

E/02/01/05

Maka para ilmuan dalam bidang lainpun

menjadikan bahasa sebagai objek studi

mereka memerlukan bahasa, meskipun

sekurang-kurangnya sebagai alat bantu

untuk menyampaikan berita.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “maka” dan

“meskipun”.

8. BID

F/02/01/08

Maka, dalam setiap proses komunikasi

ini terjadilah apa yang disebut

“peristiwa”. Meskipun “peristiwa tutur “

dan “tindak tutur” dalam satu situasi

tutur.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “maka” dan

“meskipun”.

9. BID

F/10/03/03

Meskipun tindak tutur lebih melihat

pada makna atau arti tindakan dalam

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “meskipun”

Page 94: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

79

tuturnya, tetapi peristiwa tuturnya lebih

melihat pada tujuan peristiwanya.

dan “tetapi”.

10. BID

G/28/03/02

Sedangkan jika diukur dengan kertas

kuarto yang jumlah barisnya 35 buah

dan tiap baris sepuluh kata, maka jumlah

kata dalam satu lembar kuarto adalah

35x10= 350 buah.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu

“sedangkan” dan “maka”.

11. BID

G/30/02/04

Sehingga tidak jarang banyak penyair

atau pengarang yang menggunakan

sesuatu yanng telah diolah oleh generasi

sebelumnya.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

12. BID

G/31/02/02

Penelitian ini menggunakan bahasa yang

memungkinkan bunyi bahasa yang

dituturkan pengarang mungkin selalu

berubah.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

Perbaikan kalimat diatas sebagai berikut:

1. Selain pada aspek yang sistematik surat dan ejaan, perbedaan

sebelumnya dengan penelitian dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu

pada lokasi penelitian. (BID A/59/01/07)

2. Meskipun beberapa media memiliki cara yang berbeda dalam

menawarkan hasil produknya, mereka memilki fungsi yang sama.

(BID B/02/03/02)

Page 95: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

80

3. Untuk menemukan dan mengklasifikasi kalimat yang mengandung

unsur kesalahan kalimat terdapat dalam makalah mahasiswa

semester empat.

(BID C/35/02/03)

4. Apabila mengajarkan bahasa merupakan salah satu bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan membaca, maka kegiatan pengajaran

bahasa dititik beratkan pada tugas-tugas. (BID C/35/02/03)

5. Skenario atau cerita merupakan naskah berisi tentang cerita atau

gagasan yang cara penyajiannya telah desain sedemikan rupa. (BID

D/12/02/01)

6. Koran adalah lembaran tercetakmemuat laporan yang terjadi

dimasyarakat. (BID E/14/01/01)

7. Para ilmuan dalam bidang lainpun menjadikan bahasa sebagai objek

studi mereka memerlukan bahasa, meskipun sekurang-kurangnya

sebagai alat bantu untuk menyampaikan berita.(BID E/02/01/05)

8. Dalam setiap proses komunikasi ini terjadilah apa yang disebut

“peristiwa”. Meskipun “peristiwa tutur “ dan “tindak tutur” dalam

satu situasi tutur. (BID F/02/01/08)

9. Tindak tutur lebih melihat pada makna atau arti tindakan dalam

tuturnya, tetapi peristiwa tuturnya lebih melihat pada tujuan

peristiwanya.

(BID F/10/03/03)

Page 96: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

81

10. Jika diukur dengan kertas kuarto yang jumlah barisnya 35 buah dan

tiap baris sepuluh kata, maka jumlah kata dalam satu lembar kuarto

adalah 35x10= 350 buah. (BID G/28/03/02)

11. Sehingga tidak jarang banyak penyair atau pengarang menggunakan

sesuatu yang telah diolah oleh generasi sebelumnya. (BID

G/30/02/04)

12. Penelitian ini menggunakan bahasa yang memungkinkan bunyi

bahasa dituturkan pengarang mungkin selalu berubah. (BID

G/31/02/02)

Tabel 4.5. Penggunaan Kata Tanya tidak Perlu

Perhatikan kesalahan dalam kalimat berikut:

No. Nomor

Subjek Kesalahan Kalimat Keterangan

1. BID

A/09/02/04

Kalimat efektif mampu membuat isi

atau maksud yang disampaikan si

pembicara tergambar lengkap dalam

pikiran

penerima(pembaca/pendengar),

persis seperti apa yang

disampaikannya.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu

disisipkan didalam kalimat.

2. BID

B/02/01/08

Hal semacam itu menuntun seseorang

untuk memahami implikatur

percakapan, agar apayang diucapkan

dapat dipahami oleh lawan tutur.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

3. BID Tetapi mereka memiliki fungsi yang Penggunaan kata “di mana‟

Page 97: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

82

B/02/03/04 sama,di mana bertujuan untuk

memberitahu dan mempengaruhi

masyrakat

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

4. BID

B/07/02/02

Dari hasil penelitian ini diharapkan

dapat membantu masyarakat untuk

memahami, maksud dari apayang

ingin disampaikan dalam iklan obat

tersebut.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

5. BID

B/08/01/03

Dengan perkataan lain, implkatur

percakapan dipakai untuk

menerangkan makna implisit dibalik

apayang diucapkan penulis.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

6. BID

D/15/03/06

Seorang sutradara sejak awal sudah

ada penilaian atau pilihan tentang

adegan di mana yang perlu dan tidak

penting

Penggunaan kata “di mana‟

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

7.

BID

D/30/02/02

Secara tidak disadari kita sedang

mengarah kepada sistem mulai sesuai

dengan apa yang ditampilkan.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

8.

BID

F/10/02/06

Pragmatik merupakan cabang ilmu

linguistik yang membahas tentang

apa yang termasuk struktur bahasa

sebagai alat komukasi antara penutur

dan pendengar.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

Page 98: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

83

9.

BID

F/14/01/03

Anak-anak menggunakan tindak tutur

tidak langsung agar apayang

disampaikan kepada mitra tutur agar

tidak menyinggung perasaan mitra

tutur.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

10. BID

F/17/03/02

Maksudnya, si penutur menyatakan

sikap terhadap apa yang

dituturkannya.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

11. BID

F/08/02/04

Tujuan penelitian ini untuk

mendeskripsikan bagaimana

perbedaan tindak tutur kalangan

mahasiswa kebumen dan surakarta

dalam percakapan non resmi.

Penggunaan kata

“bagaimana”tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

12. BID

F/26/02/03

Jenis penelitian ini bertujuan

menggambarkan keadaan atau status

fenomena ,dimanapeneliti ingin

mengetahui hal-hal yang

Penggunaan kata “dimana”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

Page 99: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

84

berhubungan dengan keadaan.

13. BID

G/06/05/02

Khususnya tindak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi karena melibatkan

bagaimana orang saling memahami

satu sama lainsecara lingustik.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

14. BID

G/07/01/02

Namun dapat juga merupakan ruang

lingkup studi yang mematahkan

semangat karena studi ini

mengharuskan kita untuk memahami

orang lain dan apa yang ada dalam

pikiran mereka.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

15. BID

G/12/02/03

Dalam penelitian ini dikaji tentang

Bagaimana tindak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi dalam tayangan

islam itu indah.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

16. BID

G/14/01/01

Tipe studi ini perlu melibatkan

penafsiran tentangapa yang

dimaksudkan orang di dalam suatu

konteks khusus.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

Page 100: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

85

17. BID

G/14/01/02

Dan bagaimana konteks itu

berpengaruh terhadapapa yang

dikatakan.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

18. BID

G/14/02/02

Pendekatan ini juga perlu menyelidiki

bagaimana cara pendengar dapat

menyimpulkan tentang apa yang

dituturkan agar dapat sampai pada

suatu interpretasi makna

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

19. BID

G/14/03/01

Pandangan ini kemudian

menimbulkan pertanyaan tentang

apa yang menentukan pilihan antara

yang dituturkan dengan yang tidak

dituturkan.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

20. BID

G/14/02/01

Jadi, pragmatik itu menarik karena

melibatkan bagaimana orang saling

memahami satu sama lain secara

linguistik.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

` Dalam Bahasa Indonesia penggunaan kata yang dicetak miring diatas

digunakan sebagai penghubung atau terdapat dalam kalimat berita (bukan

kalimat tanya). Penggunaan bentuk-bentuk tersebut kemungkinan besar

dipengaruhi oleh bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia

Page 101: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

86

memiliki penghubung yang tepat yaituyaitu kata tempat dan yang. Kata apa,

di mana, siapa, dan bagaimana tidak perlu disisipkan atau diganti. Kata apa

diganti sesuatu, kata di mana diganti dengan tempat, kata siapa diganti

dengan orang atau seseorang, dan kata bagimana diganti dengan keadaan.

Perbaikan kalimat di atas sebagai berikut.

1. Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan si

pembicara tergambar lengkap dalam pikiran

penerima(pembaca/pendengar), persis seperti sesuatu yang

disampaikannya. (BID A/09/02/04)

2. Hal semacam itu menuntun seseorang untuk memahami implikatur

percakapan, agar sesuatu yang diucapkan dapat dipahami oleh lawan

tutur. (BID B/02/01/08)

3. Tetapi mereka memiliki fungsi yang sama,tempat bertujuan untuk

memberitahu dan mempengaruhi masyrakat. (BID B/02/03/04)

4. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk

memahami, maksud dari sesuatu yang ingin disampaikan dalam iklan

obat tersebut. (BID B/07/02/02)

5. Dengan perkataan lain, implkatur percakapan dipakai untuk

menerangkan makna implisit dibalik sesuatu yang diucapkan penulis.

(BID B/08/01/03)

Page 102: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

87

6. Seorang sutradara sejak awal sudah ada penilaian atau pilihan tentang

adegan tempat yang perlu dan tidak penting.

(BID D/15/03/06)

7. Secara tidak disadari kita sedang mengarah kepada sistem mulai sesuai

dengan sesuatu yang ditampilkan. (BID D/30/02/02)

8. Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang

sesuatu yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komukasi antara

penutur dan pendengar.(BID F/10/02/06)

9. Anak-anak menggunakan tindak tutur tidak langsung agar sesuatu

yang disampaikan kepada mitra tutur agar tidak menyinggung

perasaan mitra tutur. (BID F/14/01/03)

10. Maksudnya, si penutur menyatakan sikap terhadapsesuatu yang

dituturkannya.(BID F/17/03/02)

11. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keadaan perbedaan

tindak tutur kalangan mahasiswa kebumen dan surakarta dalam

percakapan non resmi. (BID F/08/02/04)

12. Jenis penelitian ini bertujuan menggambarkan keadaan atau status

fenomena, tempat peneliti ingin mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan keadaan. (BID F/26/02/03)

13. Khususnya tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi karena melibatkan

keadaan orang saling memahami satu sama lainsecara lingustik. (BID

G/06/05/02)

Page 103: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

88

14. Namun dapat juga merupakan ruang lingkup studi yang mematahkan

semangat karena studi ini mengharuskan kita untuk memahami orang

lain dan sesuatu yang ada dalam pikiran mereka. (BID G/07/01/02)

15. Dalam penelitian ini dikaji tentang keadaantindak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi dalam tayangan islam itu indah. (BID G/12/02/03)

16. Tipe studi ini perlu melibatkan penafsiran tentang sesuatu yang

dimaksudkan orang di dalam suatu konteks khusus. (BID G/14/01/01)

17. Dan keadaan konteks itu berpengaruh terhadap sesuatu yang

dikatakan. (BID G/14/01/02)

18. Pendekatan ini juga perlu menyelidiki bagaimana cara pendengar

dapat menyimpulkan tentangsesuatu yang dituturkan agar dapat

sampai pada suatu interpretasi makna. (BID G/14/02/02)

19. Pandangan ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang sesuatu

yang menentukan pilihan antara yang dituturkan dengan yang tidak

dituturkan. (BID G/14/03/01)

20. Jadi, pragmatik itu menarik karena melibatkan keadaan orang saling

memahami satu sama lain secara linguistik. (BID G/14/02/01)

Page 104: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

89

Tabel 4.6. Penggunaan Istilah Asing

Perhatikan kesalahan dalam kalimat berikut:

No. Nomor

Subjek Penggunaan Istilah Asing Keterangan

1. BID

A/65/10/02

Usai verifikasi, Demokrat baru akan

roadshow kesemua Parpol.

Kata “roadshow”

merupakan istilah asing

2. BID

A/10/01/01

Dalam bahasa indonesia, kata diksi berasal

dari kata dictionary(bahasa inggris yang

kata dasarnya diction) berarti perihal

pemilihan kata.

Kata “dictionary”

merupakan istilah asing

3. BID

B/03/02/03

Televisi dipilih oleh produsen sebagai

media iklan. Televisi sekarang telah

menjadi top center dimasyarakat.

Kata “top center”

merupakan

istilah asing

4. BID

C/03/02/06

Ada beberapa faktor yang terlibat dan

harus diperhitungkan dalam kegiatan

penilaian, dan tidak sekadar mendasarkan

diri pada sifar common sense saja.

Kata “common sense”

merupakan istilah asing

5. BID

C/05/02/05

“Penilaian non tes adalah penilaian yang

mengukur kemampuan siswa-siswa secara

langsung dengan tugas-tugas rill”.

Kata “rill” merupakan

istilah asing

6. BID

C/11/02/03

Atau evaluator berada ‘diluar garis”

seolah-olah sebagai penonton belaka.

Kata “evaluator”

merupakan istilah asing

7.

BID

C/15/01/07

Suatu tes essay atau objektif menunjukksn

seberapa kemampuan siswa dapat

Kata “essay” merupakan

istilah asing

Page 105: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

90

menjelaskan pendapat secara lisan.

8. BID

C/16/02/05

Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya

dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai

oleh alat non test.

Kata “non test”

merupakan istilah asing

9.

BID

C/20/03/01

Padahal ada aspek-aspek yang tidak bisa

diukur secara “real time” dengan hanya

menggunkan test, seperti pada mata

pelajaran matematika.

Kata “real time”

merupakan istilah asing

10.

BID

C/17/02/07

Observasi sistematis adalah observasi yang

sebelumnya dilakukan, observer sudah

mengatur struktur yang berisi kategori atau

kriteria masalah yang akan diamati.

Kata “observer”

merupakan istilah asing

11.

BID

C/25/03/08

Guru yang akan mengadakan wawancara

harus mempunyai background

tentang apa yang akan ditanyakan.

Kata “background”

merupakan istilah asing

12.

BID

C/35/02/02

Tes objektif adalah tes jawab singkat sesuai

dengan memberikan jawaban singkat

bahkan hanya memberikan kode tertentu

yang mewakili alternative jawaban yang

telah disiapkan.

Kata “alternative”

merupakan istilah asing

13.

BID

C/37/02/01

Penelitian ini adalah penelitian sendiri

(human instrument), yaitu sebagai

instrumen pendukung yang merupakan

tabel data.

Kata “human instrument”

merupakan istilah asing

14. BID

D/08/04/03

Disini mulai terletak adanya sebuah

organize yang akan mengatur atau

meyuplai hal tersebut.

Kata “organize”

merupakan istilah asing

Page 106: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

91

15. BID

D/09/01/01

Film mulai diperjualbelikan atau dengan

kata lain mulai ada value.

Kata “value” merupakan

istilah asing

16. BID

D/09/01/02

Film diIndonesia sendiri mengalami

kejayaannya pada era 70-80 an atau

tepatnya atau sebelum masuknya

broadcast Tv.

Kata “broadcast”

merupakan istilah asing

17. BID

D/12/01/12

Sarana–sarana yang merupakan bahasa

film itu meliputi gambar, space, dan sound.

Kata “space dan sound”

merupakan istilah asing

18. BID

D/14/02/01

Art director adalah seorang yang bertugas

menampilkan cita rasa artistik pada sebuah

film.

Kata “art director”

merupakan istilah asing

19. BID

D/14/02/03

Koordinator lapangan melaksanakan

eksekuasi atas semua rancangan desain

tata artistik[gambar kerja yang menjadi

tanggung jawab pekerjaan production

designer

Kata “production

designer” merupakan

istilah asing

20. BID

D/15/03/02

Adegan-adegan yang tidak perlu juga untuk

menyesuaikan space.

Kata “space” merupakan

istilah asing

21. BID

E/67/01/01

Penerbangan citilink jumlah penerbangan 3

flight, terisi 2 penerbangan (flight) lion air

jumlah penerbangan 31, sudah sold out 17

flght.

Kata “flight dan sold out”

merupakan istilah asing

22. BID

E/09/03/01

Dilihat dari sudut penutur, bahasa bahasa

berfungsi personal.

Kata “personal”

merupakan istilah asing

23. BID

E/09/04/02

Dalam fungsi directif bahasa tidak hanya

membuat pendengar melakukan sesuatu.

Kata “directif”

merupakan istilah asing

24.

BID

F/01/01/11

Menghubungkan pragmatik dengan

interpretasi ujaran (Uttaerance

Interpretation)

Kata “uttaerance

interpretation”

merupakan

Page 107: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

92

istilah asing

25.

BID

F/01/01/16

Mengidentifikasi pragmatik sebagai bidang

yang mengkaji makna dalam interaksi

(Meaning In Interaction).

Kata “directif”

merupakan istilah asing

26. BID

F/03/02/01

Tindak tutur atau tindak ujar (Speec Act)

merupakan entitas yang bersifat sentral

dalam pragmatik

Kata “speec act”

merupakan istilah asing

27.

BID

F/10/01/06

Pragmatik sebagai studi tentang makna

dalam hubungan dengan situasi-situasi ujar

(Speech Situasions)

Kata “speech situasions”

merupakan istilah asing

28.

BID

F/11/03/02

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk

menyatakan sesuatu atau biasa disebut

sebagai the act of saying something.

Kata “the act of saying

something” merupakan

istilah asing

29. BID

F/11/04/02

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk

melakukan sesuatu atau biasa disebut

sebagai the act of doing something.

Kata “the act of doing

something” merupakan

istilah asing

30.

BID

F/12/01/02

Tindak perlokusi adalah tindak tutur

mempengaruhi lawan bicara atau biasa

disebut sebagai the act of affeching

someone.

Kata “the act of affeching

someone” merupakan

istilah asing

31. BID

F/19/02/01

Jika dilihat dari segi amanat (message)

yang disampaikan maka bahasa itu

berfungsi imajinatif.

Kata “message”

merupakan istilah asing

32.

BID

F/28/01/04

Untuk mendapatkan data dibutuhkan alat

bantu berupa handphone.

Kata “handphone”

merupakan istilah asing

33.

BID

G/05/0203

Hal ini disebabkan adanya berbagai

keanekaragaman dan style tiap penulis.

Kata “style” merupakan

istilah asing

34. BID Yang terkait dengan kondisi ini ialah kondisi Kata “sincerity condition”

Page 108: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

93

G/23/01/08 ketulusan (sincerity condition), untuk

sebuah janji, bahwa penutur secara tulus

bermaksud untuk melaksanakan tindakan.

merupakan istilah asing

Kata roadshow, dictionary, top center,common sense,evaluator, real

time, observer, background, alternative, organize, broadcast, space dan

sound,art director,dan message merupakan istilah asing. Seharusnya kata

roadshow diganti dengan kata pertunjukkan keliling, kata

dictionaryseharusnya diganti dengan kata kamus, kata top center diganti

dengan kata pusat teratas, kata common sense seharusnya diganti dengan

kata akal sehat, kata evaluator seharusnya diganti dengan kata penilai,

katareal time diganti dengan kata waktu yang sebenarnya, kata observer

seharusnya diganti dengan kata pengamat, kata background diganti dengan

kata latar belakang, kata organize seharusnya diganti dengan kata mengatur,

kata broadcast juga dapat diganti dengan kata siaran, kata space dan sound

seharusnya diganti dengan kata ruang dan suara, kata art director dapat

diganti dengan direktur seni,kata production designerdapat diganti dengan

kata perancang produksi, kata space seharusnya diganti dengan kata

ruangdan kata message seharusnya diganti dengan kata pesan.

Perbaikan kalimat diatas sebagai berikut:

1. Usai verifikasi, Demokrat baru akan pertunjukan keliling kesemua

Parpol.(BID A/65/10/02)

Page 109: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

94

2. Dalam bahasa indonesia, kata diksi berasal dari kata dalam kamus

(bahasa inggris yang kata dasarnya diction) berarti perihal pemilihan

kata. (BID A/10/01/01)

3. Televisi dipilih oleh produsen sebagai media iklan. Televisi sekarang

telah menjadi pusat yang teratas dimasyarakat. (BID B/03/02/03)

4. Ada beberapa faktor yang terlibat dan harus diperhitungkan dalam

kegiatan penilaian, dan tidak sekadar mendasarkan diri pada sifat

akal sehat saja. (BID C/03/02/06)

5. Atau penilaian berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton

belaka. (BID C/11/02/03)

6. Padahal ada aspek-aspek yang tidak bisa diukur secara “waktu yang

sebenarnya” dengan hanya menggunakan test, seperti pada mata

pelajaran matematika. (BID C/20/03/01)

7. Observasi sistematis adalah observasi yang sebelumnya dilakukan,

pengamat sudah mengatur struktur yang berisi kategori atau kriteria

masalah yang akan diamati. (BID C/17/02/07)

8. Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar

belakang tentang apa yang akan ditanyakan. (BID C/25/03/08)

9. Disini mulai terletak adanya sebuah pengaturan yang akan mengatur

atau meyuplai hal tersebut. (BID D/08/04/03)

10. Film diIndonesia sendiri mengalami kejayaannya pada era 70-80 an

atau tepatnya atau sebelum masuknya siaran Tv. (BID D/09/01/02)

Page 110: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

95

11. Sarana–sarana yang merupakan bahasa film itu meliputi gambar,

ruang dan suara. (BIDD/12/01/12)

12. Direktur seni adalah seorang yang bertugas menampilkan cita rasa

artistik pada sebuah film. (BID D/14/02/01)

13. Koordinator lapangan melaksanakan eksekuasi atas semua

rancangan desain tata artistik[gambar kerja yang menjadi tanggung

jawab pekerjaan perancang produksi. (BIDD/14/02/03)

14. Adegan-adegan yang tidak perlu juga untuk menyesuaikan ruang.

(BID D/15/03/02)

15. Jika dilihat dari segi amanatpesan yang disampaikan maka bahasa itu

berfungsi imajinatif. (BID F/19/02/01)

B. Pembahasan

1. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan

menimbulkan kembali gagasan atau pikiran pada diri pendengar atau

pembaca, seperti apa yang ada dalam pikiran dan benak pembicara atau

penulisnya. Jadi dengan kalimat efektif, ide atau gagasan penulis atau

pembicara itu akan dapat diterima secara utuh.

Kalimat yang utuh yaitu kalimat yang baik dan benar dapat

memudahkan orang lain untuk memahaminya. Kalimat yang baik haruslah

mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa, pilihan kata(diksi), penalaran dan

keserasian. Kelengkapan unsur sebuah kalimat efektif sangat menentukan

Page 111: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

96

kejelasan sebuah kalimat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.

Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagimana ia dapat mewakili

secara tepat isi dan pikiran atau perasaan pengarang, bagaimana ia dapat

mewakilinya secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca dan

pendengar apa yang dibicarakan.

Adapun Putrayasa (2007: 2) juga mengungkapkan pernyataan

tentang kalimat efektif yaitu suatu kalimat yang dapat mengungkapkan

gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi,

struktur, dan logikanya.

2. Penggunaan Konjungsi Berlebihan

Salah satu penyebab ketidakefektifan kalimat adalah

penggunaan kata hubung (konjungsi) yang tdiak tepat. Banyak diantara

mahasiswa yang memandang kata hubung sekadar pada maknanya,

padahal kata hubungpun memiliki fungsi.

Adapun jenis-jenis kata hubung yaitu misalnya, kata hubung

antarklausa dan kata hubung antarkalimat. Adanya beberapa jenis kata

hubung berdasarkan fungsinya maka pemakaian kata hubung harus tepat

dan benar agar kalimat yang dihasilkan menjadi kalimat yang baku. Kata

hubung antarklausa yang terdiri dari dua jenis, yaitu koordinator dan

subordinator. Koordinator menghubungkan dua kalimat setara, klausa-

klausa didalamnya bisa saling lepas atau berdiri sendiri.

Page 112: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

97

3. Penggunaan Kata Tanya tidak Perlu

Kata tanya adalah kata yang digunakan untuk menanyakan sesuatu ,

baik itu orang/benda, perbuatan/tindakan , keadaan/situasi, dan lain

sebagainya. Sedangkan kalimat tanya adalah kalimat yang didalamnya

terkandung sebuah pertanyaan kepada pihak lain, yang diajukan untuk

memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya. Namun, terkadang kalimat

tanya juga tidak mengharuskan sebuah jawaban karena hanya bersifat

memastikan sesuatu hal.

4. Penggunaan Istilah Asing

Menurut Sutarno, seiring perkembangan jaman dan terus

berkembangnya pasar bebas, telah mempengaruhi segi tata bahasa di

negara-negara berkembang. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja

tetapi negara-negara lain yang secara khusus memiliki bahasa nasional

masing-masing juga mengalami hak yang sama. Misalkan malaysia,

Philipina, Brunei dan negara berkembang lainnya. Salah satu

permasalahannya adalah adanya serangan penggunaan isilah-istilah asing

dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam kenyataannya, istilah asing

tersebut lebih dekat dengan telinga kita daripada istilah dalam bahasa

kita. Sebagai contoh misalkan snack. Istilah asing lebih sering kita

gunakan dalam kehidupan sehari-hari daripada arti sebenarnya dalam

Bahasa Indonesia.

Page 113: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

98

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan yaitu Kesalahan kalimat pada skripsi mahasiswa prodi Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar meliputi 4

kesalahan yaitu kesalahan kalimat efektif, penggunaan konjungsi berlebihan,

penggunaan kata tanya tidak perlu, dan penggunaan istilah asing yang

terdapat pada skripsi Mahasiswa Bahasa dan Sastra indonesia.

Adapun 8 judul skripsi yang peneliti kaji, terdapat 139 kalimat yang

didalamnya terdapat kesalahan kalimat efektif sebanyak 55 kalimat dengan

persentase 39,56% dari keseluruhan kesalahan kalimat yang telah diperoleh,

penggunaan konjungsi berlebihan sebanyak 22 kalimat dengan persentase

15,82% dari keseluruhan kesalahan kalimat yang diperoleh, penggunaan

kata tanya tidak perlu sebanyak 23 kalimat dengan persentase 16,54% dari

keseluruhan kesalahan kalimat yang diperoleh, dan penggunaan istilah asing

sebanyak 39 kalimat dengan persentase 28,05% dari keseluruhan kesalahan

kalimat yang diperoleh.

B. Saran

Setelah mengetahui tingkat kesalahan sintaksis yang dilakukan oleh

Mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Page 114: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

99

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, peneliti menyampaikan

beberapa saran yaitu dengan mengetahui letak kesalahan penggunaan

struktur kalimat yang dilakukan mahasiswa. Mahasiswa prodi Bahasa dan

Sastra Indonesia hendaknya mengimplikasikan pengetahuan tentang bentuk

kesalahan penggunaan struktur kalimat pada skripsi ataupun penulisan

lainnya, agar mahasiswa lebih cermat dan teliti menggunakan struktur

kalimat dalam Bahasa Indonesia. Untuk pembaca dan lainnya dapat lebih

teliti dalam menyusun sebuah kalimat agar lebih efektif lagi.

Page 115: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

100

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. 2006. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT

Grasindo.

Arifin, E. Zaenal dan Tasai, Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. ( Jakarta: Akademika Pressindo).

Arifin , E. Zaenal dan Hadi, Farid. 2009. Seribu Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

AKA Press.

Arifin, E.Zaenal. 2011. Metode Penulisan Ilmiah. Jakarta: Pustaka Mandiri.

Ayuma, Wiwik Yuni. 2012. Konstruksi Sintaksis pada Wacana Tulis di

Lembaga Kepolisian Polres Tulang Bawang Lampung. Skripsi S1.

Yogyakarta: Program Studi Bahasa dan Sastra Indoensia, FBS UNY.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis. Bandung: Pustaka Prima.

FKIP Unismuh 2014. “Pedoman Penulisan Skripsi”. Makassar : FKIP Unismuh

Makassar

Hasan, Alwi. 1995. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Harras, Kholid A. Santun Berbahasa. Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : Balai Pustaka.

Istinganah, Nurul. 2012. Analisis Kesalahan Sintaksis pada Karangan

Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta.

Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, FBS UNY.

Page 116: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

101

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan

Logika.Bandung: RefikaAdiatama.

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama.

Sakri, A. 1997. Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: ITB

Sakri, A. 2002. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB

Setyawati, Nunik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta:

Duta Wacana University Press.

Suhardi. 2008. Sintaksis. Yogyakarta: UNY Press

Tim Prima Pena. Tampa Tahun. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru.

Gita Press.

Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Yudistira.

Wardihan, Baharman. 2011. Pengantar Linguistik. Makassar: Fakultas Bahasa

dan Sastra.

Wahyu, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Page 117: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …
Page 118: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

103

Lampiran I

Daftar Skripsi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa Dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

No. Nama Mahasiswa Nim Subjek Skripsi Tahun Selesai

1. Muhammad Khusnul Yakin 10533729913 A Agustus, 2017

2. Siti Masita 10533739913 B Agustus, 2017

3. Siti Hajar Ismail 10533733113 C Agustus, 2017

4. Wardihan 10533725813 D Agustus, 2017

5. Radinal 10533755313 E Agustus, 2017

6. Ismiana Zadri 10533722112 F Oktober, 2017

7. Fifiyanti 10533695112 G Oktober, 2017

8. Rahman 10533750413 H Agustus, 2017

Page 119: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

104

Lampiran II.

Daftar Frekuensi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa Dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Bentuk Kesalahan Kalimat Efektif

No. Subjek Skripsi

Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif

Penggunaan Konjungsi

Berlebihan

Penggunaan Kata Tanya tidak Perlu

Penggunaan Istilah Asing

Frekuensi Kesalahan

1. A 15 1 1 2 19

2. B 3 1 4 1 9

3. C 1 2 - 10 13

4. D 6 1 2 7 16

5. E 4 2 - 3 9

6. F 5 5 5 9 24

7. G 12 8 8 2 30

8. H 10 2 3 5 20

Page 120: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

105

Lampiran III.

Tabel Variasi Kesalahan Kalimat Efektif Pada Skripsi Mahasiswa

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

No. Bentuk Kesalahan

Kalimat Efektif Bentuk Variasi Kesalahan

Kalimat Efektif Frekuensi Kesalahan

1. Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif

Yang memenuhi kaidah PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

55

2. Penggunaan Konjungsi Berlebihan

Meskipun tetapi

untuk maka

22

3. Penggunaan Kata Tanya tidak Perlu

apa

siapa

di mana bagaimana

23

4. Penggunaan Istilah Asing 39

∑ 139

Page 121: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

106

Lampiran IV. Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif

No. Nomor Subjek

Kesalahan Kalimat Efektif Kalimat Perbaikan

1. BID A/64/02/03

“Pasti bisa dominasi, karena pilkada

serentak yang lalu kami memang 8.

Dan kita paling dominan, bahkan

golkar hanya 4.” Ujarnya, malam

tadi”. Jika memang sulit untuk

bersaing”, katnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Pasti bisa dominasi, karena pilkada

serentak yang lalu kami menang

delapan. Dan kita paling dominan,

bahkan golkar hanya empat.”

Ujarnya, malam tadi”. Jika memang

sulit untu bersaing”, katanya.

2. BID A/64/03/04

“Seperti pak Ni’ matullah, Andi

Nurpati, Andi Timo Pangeran, dan

nama-nama lain, bebernya, Rusdi

Masse atau yang kami sering panggil

RMS, juga tidak bisa di sepelekan”,

pungkasnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seperti pak Ni’ matullah, Andi

Nurpati, Andi Timo Pangeran, dan

nama-nama lain, katanya, Rusdi

Masse atau yang kami sering

panggil RMS, juga tidak bisa di

sepelekan, katanya.

3. BID A/65/03/03

KPU Pare-pare memangkas dana

kampanye hingga 50 persen dari Rp

3,4 miliar menjadi Rp 1,7 miliar. Jika

ini di pangkas, maka sosialisasi

atribut pilkada bisa menjadi

korbannya. Dia mengatakan, itupun

KPU sudah memangkas dana

perjalanan dinas dari Rp 1 miliar

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

KPU Pare-pare memangkas dana

kampanye hingga 50 persen dari

Rp. 3,4 miliar menjadi Rp. 1,7

miliar. Jika ini di pangkas, maka

sosialisasi atribut pilkada bisa

menjadi korbannya. Dia

Page 122: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

107

menjadi Rp 800 juta. “Toleransinya

hanya 20 persen”. Kata dia.

mengatakan, itupun KPU sudah

memangkas dana perjalanan dinas

dari Rp 1 miliar menjadi Rp. 800

juta. “Toleransinya hanya 20

persen”. Kata dia.

4. BID A/65/07/01

“Lebih enak dengan partai demokrat

pastinya karena semuanya sudah

seperti keluarg”, ucapnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Lebih baik dengan partai

demokrat pastinya karena

semuanya sudah seperti keluarga”,

ucapnya.

5. BID A/66/05/06

Sehungga, kecil kemungkinan

memunculkan nama baru tanpa

melalui sistim penjaringan di DPD 1

Golkar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sehungga, kecil kemungkinan

memunculkan nama baru tanpa

melalui sistem penjaringan di DPD

1 Golkar.

6. BID A/66/08/03

PDIP menyebutnya dengan sistim

jemput bola.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

PDIP menyebutnya dengan sistem

jemput bola.

7. BID A/77/08/03

Panglima Garda nusantara Sulsel, A

Rustam, mengatakan 500-an

undangan disebar untuk deklarasi

dan peresmian sektretaris

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Panglima Garda nusantara Sulsel, A

Rustam, mengatakan lima ratus

undangan disebar untuk deklarasi

dan peresmian sektretaris

8. BID A/65/07/08

“Danny mengunci dua parpol”.

Makanya dia layak kembali

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Page 123: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

108

menakhodai Makassar 2018-2023 “Danny mengunci dua parpol”.

Makanya dia layak kembali

memimpin Makassar 2018-2023.

9. BID A/97/01/02

Usai pertemuan, fashar irit bicara.

Namun, dia tak menapik adanya

permintaan dukungan dari

IYL.”Beliau (IYL) juga minta dibantu

(pada Pilgub Sulsel 2018,Red) nanti”,

kata Fashar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Usai pertemuan, fashar tidak

banyak bicara Namun, dia tak

tidak melihat adanya permintaan

dukungan dari IYL.”Beliau (IYL)

juga minta dibantu (pada Pilgub

Sulsel 2018,Red) nanti”, kata

Fashar.

10. BID A/70/03/08

Arah koalisi untuk menentukan

paketnya akan ditentukan pasca

Pilgub DKI Jakarta. Irwan bertekad

mengalahkan Patahana Judas Amir.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Arah koalisi untuk menentukan

paketnya akan ditentukan pasca

Pilgub DKI Jakarta. Irwan bertekad

mengalahkan Petahana Judas

Amir.

11. BID A/75/04/03

“Golkar adalah partai yang terbuka.

Tidak boleh Golkar mengkungkung

diri, mengatakan diri lebih hebat

dan besar dari yang lain. Kita harus

menerima respon dari luar,”

papar Aru.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Golkar adalah partai yang

terbuka. Tidak boleh Golkar

menutup diri, mengatakan diri

lebih hebat dan besar dari yang

lain. Kita harus menerima respon

dari luar,”

papar Aru.

Page 124: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

109

12. BID A/60/02/04

Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah

juga Mengklaim mengantongi

rekomendasi partai pemilik II dan

lima kursi di di DPRD Sulsel.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah

juga Mengklaim mengambil

rekomendasi partai pemilik sebelas

dan lima kursi di DPRD Sulsel.

13. BID A/61/03/01

Juru bicara Team 9 Golkar Sulsel,

Subhan Djaya Mappatunrung

menjelaskan, rencananya, pleno

Golkar Sulsel akan digelar paling

lambat 25 juli mendatang.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Juru bicara Tim sembilan Golkar

Sulsel, Subhan Djaya

Mappatunrung menjelaskan,

rencananya, pleno Golkar Sulsel

akan digelar paling lambat dua

puluh lima juli mendatang.

14. BID A/65/02/07

“Meski ada peningkatan setiap

pemiluh, tampaknya membutuhkan

kerja keras untuk pencapaian angka

30 persen keterwakilan

diparlemen,”ungkap Muliaty saat

bertandang keharian fajar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

“Meski ada peningkatan setiap

pemiluh,tampaknya membutuhkan

kerja keras untuk pencapaian

angka tiga puluh persen

keterwakilan diparlemen, ”ungkap

Muliaty saat mendatangi keharian

fajar.

15. BID A/62/04/07

Sebelumnya, Prabowo dan Rivai

mengikuti acara pidato kebangsaan

Ames Rasyid Baswedan dihotel

darmawngsah , jakarta selatan.

Dalam acara bertema Persatuan

Indonesia itu, Rivai adalah satu-

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sebelumnya, Prabowo dan Rivai

mengikuti acara pidato kebangsaan

Ames Rasyid Baswedan dihotel

darmawngsah , jakarta selatan.

Page 125: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

110

satunya Balon Gubernur Sulsel yang

diundang khusus oleh Prabowo

Subianto.

Dalam acara bertema Persatuan

Indonesia itu, Rivai adalah satu-

satunya calon Gubernur Sulsel

yang diundang khusus oleh

Prabowo Subianto.

16. BID B/31/01/02

Berdasarkan rumusan masalah dan

tujuan penelitian, pada bab ini akan

disajikan hasil penelitian dan

pembahasan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Berdasarkan rumusan masalah dan

tujuan penelitian, pada bab ini

akan dijelaskan hasil penelitian

dan pembahasan.

17. BID B/03/02/01

Iklan bisa dijumpai diberbagai

media, salah satunya adalah televisi.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Iklan bisa dilihat diberbagai media,

salah satunya adalah televisi.

18. BID B/08/01/03

Dengan perkataan lain, implikatur

percakapan dipakai untuk

menerangkan makna implisit apa

yang diucapkan penulis.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Dengan perkataan lain, implikatur

percakapan dipakai untuk

menjelaskan makna implisit apa

yang diucapkan penulis.

19. BID C/25/01/04

Kata mempersingkat sama dengan

memperpendek. Jadi tidak mungkin

kalau waktu sampai diperpendek

karena sampai kapanpun waktu itu

tidak mungkin dipersingkat atau

diperpendek, sehari semalam tetap

24 jam. Kata yang tepat untuk

menyatakan maksud tersebut

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Kata mempersingkat sama dengan

memperpendek. Jadi tidak

mungkin kalau waktu sampai

diperpendek karena sampai

kapanpun waktu itu tidak mungkin

dipersingkat atau diperpendek,

Page 126: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

111

adalah kata menghemat. sehari semalam tetap 24 jam. Kata

yang tepat untuk menyatakan

maksud tersebut adalah kata

mengefesiensikan.

20. BID

D/03/02/10 Sebagai refleksi dan realitas, film

sekedar memindah realitas kelayar

tanpa mengubah realitas itu.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sebagai refleksi dan realitas, film

sekadar memindah realitas kelayar

tanpa mengubah realitas itu.

21. BID D/13/01/05

Film adalah serentetan gambar

yang bergerak dengan atau tanpa

suara

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Film adalah rentetan gambar yang

bergerak dengan atau tanpa suara

22. BID D/14/01/08

Penata artistik telah terlebih dahulu

mendapat penjelasan dari sutradara

segera membuat gambaran kasar

adegan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Penata artistik telah terlebih

dahulu mendapat penjelasan dari

sutradara segera membuat

bayangan adegan cerita.

23. BID D15/01/03

Seorang penata musik dituntut

untuk tidak hanya sekedar

menguasai musik.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang penata musik dituntut

untuk tidak hanya sekadar

menguasai musik.

24. BID D/17/02/02

Munculnya kata ini disamut oleh

Mary Wolerstoncraft yang dianggap

sebagai tokoh pertama.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Munculnya kata ini disebut oleh

Mary Wolerstoncraft yang

Page 127: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

112

dianggap sebagai tokoh pertama.

25. BID D/31/01/02

Apakah masyarakat sudah cukup

baik untuk menseleksi tontonan

yang baik.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Apakah masyarakat sudah cukup

baik untuk menyeleksi tontonan

yang baik.

26. BID E/06/01/07

Dengan kata lain, topik penelitian

dibandingkan dengan kajian-kajian

yang sama dengan hasil penelitan

terdahulu.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Dengan kata lain, topik penelitian

dibandingkan dengan kajian-kajian

yang sama dengan hasil penelitan

yang terlebih dulu.

27. BID E/11/02/01

Memelajari sesuatu termasuk

mempelajari bahasa tidak luput

dari perbuatan kesalahan.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Memelajari sesuatu termasuk

memelajari bahasa tidak luput dari

perbuatan kesalahan.

28. BID E/12/01/02

Kesalahan berbahasa adalah

penyimpangan kaidah-kaidah dalam

pemakain bahasa.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Kesalahan berbahasa adalah

penyimpangan kaidah-kaidah

dalam pemakaian/menggunakan

bahasa.

29. BID E/01/01/07

Mengatakan bahwa karangan ilmiah

merupakan karangan ilman

pengetahuan yang menyajikan fakta

dan ditulis menurut metodologi

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Mengatakan bahwa karangan

ilmiah merupakan karangan ilmiah

Page 128: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

113

penulisan yang baik dan benar. pengetahuan yang menyajikan

fakta dan ditulis menurut

metodologi penulisan yang baik

dan benar.

30. BID F/06/01/05

Penelitian ini bertujuan

mendessrispsikan bentuk dan

konteks sosial tuturan yang

digunakan untuk menyatakan

tindak tutur.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan bentuk dan

konteks sosial tuturan yang

digunakan untuk menyatakan

tindak tutur.

31. BID F/07/01/04

Hal tersebut menunjukkan bahwa

penutur menggukan tuturan komisif

untuk menyatakan jinji dan

mengungkapkan usulan atau idenya

kepada mitra tutur.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Hal tersebut menunjukkan bahwa

penutur menggukan tuturan

komisif untuk menyatakan jinji dan

mengungkapkan pendapat atau

idenya kepada mitra tutur.

32. BID F/07/01/04

Tuturan promises yang berjumlah 9

data dan fungsi tuturan komisif

yang paling dominan adalah tuturan

yang paling berfungsi mengusulakn

tuturan komisif.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Tuturan promises yang berjumlah

9 data dan fungsi tuturan komisif

yang paling dominan adalah

tuturan yang paling berfungsi

mengusulkan tuturan komisif

33. BID F/07/02/03

Fokus penelitian ini adalah tujuan

penelitian adalah untuk

mendeskripsikan variasi pemakaian

bahasa.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Fokus penelitian ini adalah

bertujuan untuk mendeskripsikan

Page 129: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

114

variasi pemakaian bahasa.

34. BID F/30/01/05

Seorang mahasiswa atau pekerja

swasta dan lain-lain sebagainya,

yang pengucapan bahasa terkadang

baerbeda tetapi makna dan artinya

sama.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang mahasiswa atau pekerja

swasta dan lain sebagainya, yang

pengucapan bahasa terkadang

berbeda tetapi makna dan artinya

sama.

35. BID G/01/01/01

Manusia senantiasa mendambakan

komunikasi, komunikasi ini terjadi

baik antar sesamanya maupun pada

makhluk lain.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Manusia senantiasa menginginkan

komunikasi, komunikasi ini terjadi

baik antar sesamanya maupun

pada makhluk lain.

36. BID G/02/03/03

Sastra hadir sebagai hasil

perenungan pengarang terhadap

fenomena yang ada.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Sastra hadir sebagai hasil

perenungan pengarang terhadap

fenomena yang telah terjadi.

37. BID G/02/03/06

Bukan hanya sekadar cerita khayal

atau angan dari pengarang saja,

ataupun wujud dari kreativitas

pengarang dalam menggali dan

mengolah gagasan yang ada dalam

pikiranya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bukan hanya sekadar cerita khayal

atau angan dari pengarang saja,

melainkan wujud dari kreativitas

pengarang dalam memahami dan

mengolah gagasan yang ada dalam

pikiranya.

Page 130: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

115

38. BID G/03/02/04

Peristiwa-peristiwa didalamnya,

sehingga nampak seperti sungguh

ada dan terjadi.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Peristiwa-peristiwa didalamnya,

sehingga terlihat seperti

kenyataan ada dan terjadi.

39.

BID G/03/02/07

Keterpaduan berbagai unsur intrisik

ini akan menjadikan sebuah novel

yang sangat bagus.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Perpaduan dari berbagai unsur

intrisik ini akan menjadikan sebuah

novel yang sangat bagus.

40.

BID G/04/01/01

Salah seorang pengarang yang

memiliki kekhasan tersendiri dalam

pengolahan dan penggunaan

bahasa diperlihatkan oleh Merari

Siregar sebagai penulis novel yang

berjudul Azab dan Sengsara.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Seorang pengarang yang memiliki

kekhasan tersendiri dalam

pengolahan dan penggunaan

bahasa diperlihatkan oleh Merari

Siregar sebagai penulis novel yang

berjudul Azab dan Sengsara.

41.

BID G/04/04/03

Walau ditinjau dari segi ceritaya,

masih mengangkat persoalan

kehiduapan sehari-hari seperti

dalam hikayat.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Walaupun ditinjau dari segi

ceritaya, masih mengangkat

persoalan tentang kehiduapan

sehari-hari seperti dalam hikayat.

42.

BID G/04/04/06

Azab dan Sengsara jurtu

memaparkan dunia orang biasa,

serta menampilkan unsur-unsur

kritik sosial yang tidak pernah

ditampilkan dalam hikayat.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Azab dan Sengsara jurtu

menjelaskan dunia seseorang yang

biasa, serta menampilkan unsur-

Page 131: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

116

unsur kritik sosial yang tidak

pernah ditampilkan dalam hikayat.

43.

BID G/04/05/01

Azab dan Sengsara

mengetengahkan kisah cinta

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Azab dan Sengsara lebih

mengutamakan kisah cinta

44.

BID G/05/01/03

Hal ini menunjukkan bahwa isi dan

amanat dari novel ini sangat

menggugah dan karakter para

tokoh-tokohnya begitu erat dengan

kenyataan hidup sehingga

membuat orang terkesima.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Hal ini menunjukkan bahwa isi dan

amanat dari novel ini sangat

menyentuh dari karakter para

tokoh-tokohnya begitu erat

dengan kenyataan hidup sehingga

membuat orang terkesima.

45.

BID G/12/03/03

Jadi penulis meneliti tentang dalam

mpengunaan tindak tutur yang

terditi dari tidak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi dalam novel Azab dan

Sengsara karya Merari Siregar.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Jadi penulis meneliti tentang

dalam penggunaan tindak tutur

yang terditi dari tidak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi dalam novel

Azab dan Sengsara karya Merari

Siregar.

46. BID G/30/01/01

Bahasa merupakan salah satu ciri

kekhususan seni sastra khususnya

novel.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bahasa merupakan salah satu ciri

khususnya seni sastra yaitu

khususnya novel.

47. BID H/07/01/01

Agar penelitian ini lebih terarah dan

tidak menyimpang dari bahasan

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Page 132: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

117

utamanya. Agar penelitian ini lebih terarah

dan tidak menyimpang dari

pembahasan utamanya.

48. BID H/22/01/01

Kebudayaan adalah hasil cipta rasa

dan kasrya manusia yang melekat

dalam kehidupan masyarakat.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Kebudayaan adalah hasil cipta rasa

dan karya manusia yang melekat

dalam kehidupan masyarakat.

49. BID H/23/01/03

Namun sebelum mengetahui nilai-

nilai yang terkandung ddidalamnya

hasu mengetahui terlebih dahulu isi

dari karya sastra tersebut.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Namun sebelum mengetahui nilai-

nilai yang terkandung ddidalamnya

harus mengetahui terlebih dahulu

isi dari karya sastra tersebut.

50. BID H/23/03/08

Hidup dalam alam pikiran sebagai

sebagian warga masyarakat,

mengenal hal-hal yang harus

mereka anggap amat bernilai dalam

hidup.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Hidup dalam alam pikiran sebagai

sebagian warga masyarakat,

mengenal hal-hal yang harus

mereka anggap sangat bernilai

dalam hidup.

51. BID H/25/02/01

Dengan demikian, dalam kehidupan

manusia sebagai ciptaan Allah,

terdapat dua pola hubungan

manusia dengan Allah

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Demikian dalam kehidupan

manusia sebagai ciptaan Allah,

terdapat dua pola hubungan

manusia dengan Allah.

52. BID H/24/02/06

Manusia itu adalah zoon politicon

artinya bahwa manusia itu sbg

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Page 133: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

118

mahkluk pada dasarnya selalu ingin

bergaul dan berkumpul dengan

sesama manusia lainnya.

Manusia itu adalah zoon politicon

artinya bahwa manusia itu sebagai

mahkluk pada dasarnya selalu

ingin bergaul dan berkumpul

dengan sesama manusia lainnya.

53. BID H/47/01/07

Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang dianggap memliki naili dan dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah dianggap memliki nilai yang dapat dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya.

54. BID H/78/01/01

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih memperbanyak reverensi dari peneliti sebelumnya.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih memperbanyak referensi dari peneliti sebelumnya.

55. BID H/24/01/02

Nilai budaya terdiri dari konsepsi –

konsepsi yang hidup dalam alam

fikiran sebahagian besar warga

masyarakat mengenai hal-hal yang

mereka anggap amat mulia.

Jadi penulisan kalimat yang benar

adalah:

Nilai budaya terdiri dari konsepsi –

konsepsi yang hidup dalam alam

pikiran sebagian besar warga

masyarakat mengenai hal-hal yang

mereka anggap amat mulia.

Page 134: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

119

Lampiran V. Penggunaan Kata Tanya yang Tidak Perlu

No. Nomor Subjek

Kesalahan Kalimat Keterangan

1. BID A/09/02/04

Kalimat efektif mampu membuat isi

atau maksud yang disampaikan si

pembicara tergambar lengkap dalam

pikiran

penerima(pembaca/pendengar),

persis seperti apa yang

disampaikannya.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan

didalam kalimat.

2. BID B/02/01/08

Hal semacam itu menuntun seseorang

untuk memahami implikatur

percakapan, agar apa yang diucapkan

dapat dipahami oleh lawan tutur.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

3. BID B/02/03/04

Tetapi mereka memiliki fungsi yang

sama, di mana bertujuan untuk

memberitahu dan mempengaruhi

masyrakat

Penggunaan kata “di mana‟

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

4. BID B/07/02/02

Dari hasil penelitian ini diharapkan

dapat membantu masyarakat untuk

memahami, maksud dari apa yang

ingin disampaikan dalam iklan obat

tersebut.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

5. BID B/08/01/03

Dengan perkataan lain, implkatur

percakapan dipakai untuk

menerangkan makna implisit dibalik

apa yang diucapkan penulis.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

6. BID D/15/03/06

Seorang sutradara sejak awal sudah

ada penilaian atau pilihan tentang

Penggunaan kata “di mana‟

tidak perlu disisipkan dalam

Page 135: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

120

adegan di mana yang perlu dan tidak

penting

kalimat.

7.

BID D/30/02/02

Secara tidak disadari kita sedang

mengarah kepada sistem mulai sesuai

dengan apa yang ditampilkan.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

8.

BID

F/10/02/06

Pragmatik merupakan cabang ilmu

linguistik yang membahas tentang

apa yang termasuk struktur bahasa

sebagai alat komukasi antara penutur

dan pendengar.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

9.

BID

F/14/01/03

Anak-anak menggunakan tindak tutur

tidak langsung agar apa yang

disampaikan kepada mitra tutur agar

tidak menyinggung perasaan mitra

tutur.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

10. BID

F/17/03/02

Maksudnya, si penutur menyatakan

sikap terhadap apa yang

dituturkannya.

Penggunaan kata “Apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

11. BID

F/08/02/04

Tujuan penelitian ini untuk

mendeskripsikan bagaimanakah

perbedaan tindak tutur kalangan

mahasiswa kebumen dan surakarta

Penggunaan kata

“bagaimanakah” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

Page 136: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

121

dalam percakapan non resmi

12. BID

F/26/02/03

Jenis penelitian ini bertujuan

menggambarkan keadaan atau status

fenomena , dimana peneliti ingin

mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan keadaan.

Penggunaan kata “dimana”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

13. BID

G/06/05/02

Khususnya tindak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi karena melibatkan

bagaimana orang saling memahami

satu sama lainsecara lingustik.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

14. BID

G/07/01/02

Namun dapat juga merupakan ruang

lingkup studi yang mematahkan

semangat karena studi ini

mengharuskan kita untuk memahami

orang lain dan apa yang ada dalam

pikiran mereka.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

15. BID

G/12/02/03

Dalam penelitian ini dikaji tentang

bagaimana tindak tutur lokusi, ilokusi,

dan perlokusi dalam tayangan islam

itu indah.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

17. BID

G/14/01/02

Dan bagaimana konteks itu

berpengaruh terhadap apa yang

dikatakan.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

Page 137: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

122

18. BID

G/14/02/02

Pendekatan ini juga perlu menyelidiki

bagaimana cara pendengar dapat

menyimpulkan tentang apa yang

dituturkan agar dapat sampai pada

suatu interpretasi makna

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

19. BID

G/14/03/01

Pandangan ini kemudian

menimbulkan pertanyaan tentang

apa yang menentukan pilihan antara

yang dituturkan dengan yang tidak

dituturkan.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

20. BID

G/14/02/01

Jadi, pragmatik itu menarik karena

melibatkan bagaimana orang saling

memahami satu sama lain secara

linguistik.

Penggunaan kata

“bagaimana” tidak perlu

disisipkan dalam kalimat.

21. BID

H/21/01/05

Keaktifan manusia melaksanakan

seseuatu dengan anggotanya apa

yang digerakkan oleh budinya.

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

22. BID

H/28/01/02

Terjadilah hubungan satu sama lain

yang didasari adanya kepentingan,

dimana kepentingan tersebut satu

sama lain saling berhadapan atau

berlawanan dan ini tidak menutup

kemungkinan timbul kericuhan.

Penggunaan kata “dimana”

tidak perlu disisipkan dalam

kalimat.

23. BID

H/34/01/05

Pembaca itulah yang menghubungkan

tanda dengan apa yang

Penggunaan kata “apa”

tidak perlu disisipkan dalam

Page 138: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

123

ditandakannya (signifie) sesuai

dengan konvensi dalam sistem bahasa

yang bersangkutan.

kalimat.

Page 139: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

124

Lampiran VI. Penggunaan Konjungsi yang Berlebihan

No. Nomor Subjek

Kalimat Salah Keterangan

1. BID A/59/01/07

Selain pada aspek yang sistematik surat

dan ejaan, perbedaan yang sebelumnya

dengan penelitian dilakukan oleh peneliti

sekarang yaitu pada lokasi penelitian.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

2. BID B/02/03/02

Meskipun beberapa media memiliki cara

yang berbeda dalam menawarkan hasil

produknya, tetapi mereka memilki fungsi

yang sama.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “meskipun”

dan “tetapi”.

3. BID C/40/01/02

Yang menemukan dan mengklasifikasi

kalimat yang mengandung unsur

kesalahan kalimat terdapat dalam

makalah mahasiswa semester empat

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

4. BID C/35/02/03

Apabila mengajarkan bahasa merupakan

salah satu yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan membaca,

maka kegiatan pengajaran bahasa dititik

beratkan pada tugas-tugas.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “yang” dan

“maka”.

5. BID D/12/02/01

Skenario atau cerita merupakan naskah

yang berisi cerita atau gagasan yang cara

penyajiannya telah desain sedemikan

rupa.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

6. BID E/14/01/01

Koran adalah lembaran tercetak yang

memuat laporan yang terjadi

dimasyarakat.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

7. BID E/02/01/05

Maka para ilmuan dalam bidang lainpun

menjadikan bahasa sebagai objek studi

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “maka” dan

Page 140: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

125

mereka memerlukan bahasa, meskipun

sekurang-kurangnya sebagai alat bantu

untuk menyampaikan berita

“meskipun”.

8. BID F/02/01/08

Maka, dalam setiap proses komunikasi ini

terjadilah apa yang disebut “peristiwa”.

Meskipun “peristiwa tutur “ dan “tindak

tutur” dalam satu situasi tutur.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “maka” dan

“meskipun”.

9. BID F/10/03/03

Meskipun tindak tutur lebih melihat pada

makna atau arti tindakan dalam tuturnya,

tetapi peristiwa tuturnya lebih melihat

pada tujuan peristiwanya.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu “meskipun”

dan “tetapi”.

10. BID G/28/03/02

Sedangkan jika diukur dengan kertas

kuarto yang jumlah barisnya 35 buah dan

tiap baris sepuluh kata, maka jumlah kata

dalam satu lembar kuarto adalah 35x10=

350 buah.

Penggunaan dua konjungsi

sekaligus yaitu

“sedangkan” dan “maka”.

11. BID G/30/02/04

Sehingga tidak jarang banyak penyair atau

pengarang yang menggunakan sesuatu

yanng telah diolah oleh generasi

sebelumnya.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

12. BID G/31/02/02

Penelitian ini menggunakan bahasa yang

memungkinkan bunyi bahasa yang

dituturkan pengarang mungkin selalu

berubah.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

13. BID H/24/01/02

Nilai budaya terdiri dari konsepsi –

konsepsi yang hidup dalam alam fikiran

sebahagian besar warga masyarakat

mengenai hal-hal yang mereka anggap

amat mulia.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

Page 141: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

126

14. BID H/34/02/06

Serta ungkapan bahasa lainnya yang

merupakan suatu tanda dapat dilihat

dalam suatu aktivitas yaitu suatu proses

signifikasi yang menggunakan tanda yang

menghubungkan objek dengan

interpretasi.

Penggunaan dua konjungsi

sama yaitu konjungsi

“yang”.

Page 142: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

127

Lampiran VII. Penggunaan Istilah Asing

No. Nomor Subjek

Penggunaan Istilah Asing Keterangan

1. BID A/65/10/02

Usai verifikasi, Demokrat baru akan

roadshow kesemua Parpol.

Kata “roadshow”

merupakan istilah asing

2. BID A/10/01/01

Dalam bahasa indonesia, kata diksi berasal

dari kata dictionary (bahasa inggris yang

kata dasarnya diction) berarti perihal

pemilihan kata.

Kata “dictionary”

merupakan istilah asing

3. BID B/03/02/03

Televisi dipilih oleh produsen sebagai

media iklan. Televisi sekarang telah

menjadi top center dimasyarakat.

Kata “top center”

merupakan istilah asing

4. BID C/03/02/06

Ada beberapa faktor yang terlibat dan

harus diperhitungkan dalam kegiatan

penilaian, dan tidak sekadar mendasarkan

diri pada sifar common sense saja.

Kata “common sense”

merupakan istilah asing

5. BID C/05/02/05

“Penilaian non tes adalah penilaian yang

mengukur kemampuan siswa-siswa secara

langsung dengan tugas-tugas rill”.

Kata “rill” merupakan

istilah asing

6. BID C/11/02/03

Atau evaluator berada ‘diluar garis”

seolah-olah sebagai penonton belaka.

Kata “evaluator”

merupakan istilah asing

7.

BID C/15/01/07

Suatu tes essay atau objektif menunjukksn

seberapa kemampuan siswa dapat

menjelaskan pendapat secara lisan.

Kata “essay” merupakan

istilah asing

8. BID C/16/02/05

Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya

dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai

Kata “non test”

merupakan istilah asing

Page 143: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

128

oleh alat non test.

9.

BID C/20/03/01

Padahal ada aspek-aspek yang tidak bisa

diukur secara “real time” dengan hanya

menggunkan test, seperti pada mata

pelajaran matematika.

Kata “real time”

merupakan istilah asing

10.

BID C/17/02/07

Observasi sistematis adalah observasi yang

sebelumnya dilakukan, observer sudah

mengatur struktur yang berisi kategori atau

kriteria masalah yang akan diamati.

Kata “observer”

merupakan istilah asing

11.

BID C/25/03/08

Guru yang akan mengadakan wawancara

harus mempunyai background tentang apa

yang akan ditanyakan.

Kata “background”

merupakan istilah asing

12.

BID C/35/02/02

Tes objektif adalah tes jawab singkat sesuai

dengan memberikan jawaban singkat

bahkan hanya memberikan kode tertentu

yang mewakili alternative jawaban yang

telah disiapkan.

Kata “alternative”

merupakan istilah asing

13.

BID C/37/02/01

Penelitian ini adalah penelitian sendiri

(human instrument), yaitu sebagai

instrumen pendukung yang merupakan

tabel data.

Kata “human instrument”

merupakan istilah asing

14. BID D/08/04/03

Disini mulai terletak adanya sebuah

organize yang akan mengatur atau

meyuplai hal tersebut.

Kata “organize”

merupakan istilah asing

15. BID D/09/01/01

Film mulai diperjualbelikan atau dengan

kata lain mulai ada value.

Kata “value” merupakan

istilah asing

16. BID D/09/01/02

Film diIndonesia sendiri mengalami

kejayaannya pada era 70-80 an atau

Kata “broadcast”

merupakan istilah asing

Page 144: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

129

tepatnya atau sebelum masuknya

broadcast Tv.

17. BID D/12/01/12

Sarana –sarana yang merupakan bahasa

film itu meliputi gambar, space, dan sound.

Kata “space dan sound”

merupakan istilah asing

18. BID D/14/02/01

Art director adalah seorang yang bertugas

menampilkan cita rasa artistik pada sebuah

film.

Kata “art director”

merupakan istilah asing

19. BID D/14/02/03

Koordinator lapangan melaksanakan

eksekuasi atas semua rancangan desain

tata artistik[gambar kerja yang menjadi

tanggung jawab pekerjaan production

designer

Kata “production

designer” merupakan

istilah asing

20. BID D/15/03/02

Adegan-adegan yang tidak perlu juga untuk

menyesuaikan space.

Kata “space” merupakan

istilah asing

21. BID E/67/01/01

Penerbangan citilink jumlah penerbangan 3

flight, terisi 2 penerbangan (flight) lion air

jumlah penerbangan 31, sudah sold out 17

flght.

Kata “flight dan sold out”

merupakan istilah asing

22. BID E/09/03/01

Dilihat dari sudut penutur, bahasa bahasa

berfungsi personal.

Kata “personal”

merupakan istilah asing

23. BID E/09/04/02

Dalam fungsi directif bahasa tidak hanya

membuat pendengar melakukan sesuatu.

Kata “directif”

merupakan istilah asing

24.

BID F/01/01/11

Menghubungkan pragmatik dengan

interpretasi ujaran (Uttaerance

Interpretation)

Kata “uttaerance

interpretation”

merupakan istilah asing

25.

BID F/01/01/16

Mengidentifikasi pragmatik sebagai bidang

yang mengkaji makna dalam interaksi

(Meaning In Interaction).

Kata “directif”

merupakan istilah asing

BID Tindak tutur atau tindak ujar (Speec Act) Kata “speec act”

Page 145: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

130

26. F/03/02/01 merupakan entitas yang bersifat sentral

dalam pragmatik

merupakan istilah asing

27.

BID F/10/01/06

Pragmatik sebagai studi tentang makna

dalam hubungan dengan situasi-situasi ujar

(Speech Situasions)

Kata “speech situasions”

merupakan istilah asing

28.

BID F/11/03/02

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk

menyatakan sesuatu atau biasa disebut

sebagai the act of saying something.

Kata “the act of saying

something” merupakan

istilah asing

29. BID F/11/04/02

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk

melakukan sesuatu atau biasa disebut

sebagai the act of doing something.

Kata “the act of doing

something” merupakan

istilah asing

30.

BID F/12/01/02

Tindak perlokusi adalah tindak tutur

mempengaruhi lawan bicara atau biasa

disebut sebagai the act of affeching

someone.

Kata “the act of affeching

someone” merupakan

istilah asing

31. BID F/19/02/01

Jika dilihat dari segi amanat (message)

yang disampaikan maka bahasa itu

berfungsi imajinatif.

Kata “message”

merupakan istilah asing

32.

BID F/28/01/04

Untuk mendapatkan data dibutuhkan alat

bantu berupa handphone.

Kata “handphone”

merupakan istilah asing

33.

BID G/05/0203

Hal ini disebabkan adanya berbagai

keanekaragaman dan style tiap penulis.

Kata “style” merupakan

istilah asing

34.

BID G/23/01/08

Yang terkait dengan kondisi ini ialah kondisi

ketulusan (sincerity condition), untuk

sebuah janji, bahwa penutur secara tulus

bermaksud untuk melaksanakan tindakan.

Kata “sincerity condition”

merupakan istilah asing

35. BID H/20/01/01

Kajian budaya (Cultural Studies) muncul

dalam diskusi akademik sekitar tahun

1960-an, dimulai di inggris dan kemudian

Kata “cultural studies”

merupakan istilah asing

Page 146: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

131

menyebar ke Amerika utara dan Autralia.

36. BID H/27/02/06

Manusia itu adalah zoon politicon artinya

bahwa manusia itu sbg mahkluk pada

dasarnya selalu ingin bergaul dan

berkumpul dengan sesama manusia

lainnya.

Kata “zoon politicon”

merupakan istilah asing

37. BID H/34/01/03

Tanda-tanda itu hanya mengemban arti

(significant) dalam hubungan dengan

pembacanya.

Kata “significant”

merupakan istilah asing

38. BID H/34/01/05

Pembaca itulah yang menghubungkan

tanda dengan apa yang ditandakannya

(signifie) sesuai dengan konvensi dalam

sistem bahasa yang bersangkutan.

Kata “signifie”

merupakan istilah asing

39. BID H/39/01/02

Pengumpulan data penelitian dalam rangka

penulisan ini, akan diperoleh dengan

melakukan penelitian pustaka (library

research), yakni mengumpulkan data dari

referensi.

Kata “library research”

merupakan istilah asing

Page 147: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

DAFTAR GAMBAR

Page 148: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …
Page 149: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …
Page 150: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …
Page 151: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …
Page 152: ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SKRIPSI …

RIWAYAT HIDUP

Nur Halifa. Dilahirkan di Ujung Pandang pada tanggal

15 Februari 1996, dari pasangan Ayahanda Abd.Hafid

Sirih dan Ibunda Ramlah H’Patah. Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN

PANNYIKKOKANG II Kota Makassar dan tamat tahun

2008, tamat SMP Negeri 13Makassar tahun 2011, dan tamat SMA Negeri 9

Makassar tahun 2014. Pada tahun yang sama(2014), penulis melanjutkan

pendidikan pada program strata satu (S1) Program studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2019.