analisis kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar ... · vii abstrak robertus hansen....
TRANSCRIPT
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS PAKEM PADA
PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN KOORDINAT KARTESIUS
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh
Robertus Hansen
141414057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS PAKEM PADA
PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN KOORDINAT KARTESIUS
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh
Robertus Hansen
141414057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu.”
(1 Petrus 5:7)
“Kita tidak mungkin jadi malaikat atau Tuhan, tetapi jangan pula jadi
setan. Jadilah yang manusiawi saja, jadi manusia.”
(Basuki Tjahaja Purnama)
“Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata”.
(Semboyan Dayak Nasional)
Persembahan:
Dengan penuh syukur, skripsi ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Orangtuaku, adikku, Keluarga besarku, teman-temanku, semua orang yang kukasihi dan mengasihi aku.
Terima kasih atas segala doa, dukungan,
dan cinta yang selalu menyertaiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Robertus Hansen. 141414057. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Pakem pada
Pembelajaran Topik Bahasan Koordinat Kartesius Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah.
Tujuan pada penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kemampuan pemecahan masalah
siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem pada topik koordinat kartesius dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah; 2) Mengetahui minat belajar siswa
kelas VIII SMP Kanisius Pakem pada topik koordinat kartesius dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VIII SMP Kanisius Pakem yang berjumlah 18 siswa. Bentuk data dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen pengumpulan data berupa instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran meliputi rencana
pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa sedangkan instrumen penelitian berupa
lembar observasi, soal tes tertulis, angket minat belajar dan pedoman wawancara. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian ini menggunakan teori Polya dan wawancara untuk mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah sedangkan minat belajar dideskripsikan dari hasil angket
dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
VIII SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta sudah cukup baik. Hasil tes kemampuan
pemecahan masalah menunjukan bahwa pada langkah memahami masalah, siswa sudah
dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan
dengan baik namun pada langkah merencanakan penyelesaian masalah, beberapa siswa
masih mengalami kesulitan dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep yang telah
disampaikan. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat dilihat dari kesalahan siswa dalam
menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu dan menentukan garis
tegak lurus terhadap sumbu koordinat. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius
Pakem, Yogyakarta berada dalam kategori berminat dan sangat berminat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran matematika. Sebanyak 38,89% siswa berada dalam kriteria beminat
dan sebanyak 61,11% siswa berada dalam kriteria sangat berminat.
Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Minat Belajar, Pembelajaran Berbasis
Masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Robertus Hansen. 141414057. 2019. Analysis of Problem Solving Abilities and
Interest in Learning Class VIII Students of SMP Kanisius Pakem on the
Learning Cartesian Coordinate Discussion Topic Using Problem-Based
Learning Models. The purpose of this research were: 1) To find out the problem solving abilities of
class VIII SMP Kanisius Pakem on cartesian coordinate topics using a problem-based
learning model; 2) Knowing the learning interest of Grade VIII students of Kanisius Pakem
Middle School on the Cartesian coordinate topic by using a problem-based learning model.
This type of research is qualitative descriptive. The research subjects were eighth
grade students of Kanisius Pakem Middle School, amounting to 18 students. The form of
data in this study are quantitative and qualitative data. The instrument of data collection
is in the form of learning instruments and research instruments. Learning instruments
include learning implementation plans and student worksheets while the research
instruments are in the form of observation sheets, written test questions, learning interest
questionnaires and interview guidelines. The data analysis technique in this research is
quantitative and qualitative data analysis techniques. This study uses Polya's theory and
interviews to describe problem solving abilities while learning interests are described from
the results of questionnaires and interviews.
The results of the study showed that the problem solving ability of the eighth grade
students of SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta was quite good. The results of the problem
solving ability test show that at the step of understanding the problem, students have been
able to write what is known and what is asked of the questions given well but at the step of
planning problem solving, some students still have difficulty understanding and applying
the concepts be delivered. These difficulties can be seen from the students' mistakes in
determining the position of the point towards a particular point of origin and determining
the line perpendicular to the coordinate axis. The interest in learning grade VIII students
at Kanisius Pakem, Yogyakarta is in the category of interest and is very interested in
participating in mathematics learning activities. 38.89% of students are in beminat criteria
and as many as 61.11% of students are in very interested criteria.
Keywords: Problem Solving Ability, Interest in Learning, Problem-Based
Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas limpahan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak hambatan dan rintangan yang penulis alami dalam proses
penyusunan skripsi ini. Namun, karena anugerah-Nya, keterlibatan, dan bantuan
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat melaluinya dengan baik. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, sumber motivasi yang luar biasa. Terima kasih atas kasih
dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penulis selalu dapat
menemukan solusi untuk setiap masalah.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
5. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran dan kesabarannya untuk membimbing penulis dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
penyusunan skripsi. Terimakasih atas segala dukungan, motivasi, saran, dan
kritik selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik.
7. Ibu Bernadetha Tri Sumarwanti, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Kanisius
Pakem, Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian.
8. Ibu MG. Sri Yuliwanti, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII SMP
Kanisius Pakem, Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan, bantuan,
serta motivasi selama proses penelitian.
9. Kedua orang tuaku dan adikku atas dukungan, motivasi, dan doa yang terus
menyertai penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap dosen Pendidikan Matematika dan seluruh staf sekretariat Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma yang telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada penulis
selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
11. Laurensius Diki S.Pd. dan Ria Oktavia S.Pd., selaku orang yang telah
memberikan dukungan dan motivasi yang diberikan selama proses penelitian
hingga akhir penyusunan skripsi.
12. Siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta yang telah bersedia
menjadi subjek penelitian dan membantu penulis selama melakukan penelitian.
13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika 2014 dan semua pihak
yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skrispsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………..... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………….. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………….. vi
ABSTRAK …………………………………………………………………….. vii
ABSTRACT …………………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... xvi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Rumusan Masalah ……………………………………………… 7
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 8
E. Batasan Masalah ……………………………………………….. 8
F. Batasan Istilah ………………………………………………….. 9
G. Manfaat Penelitian ………………………………………........... 10
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………….. 11
A. Pembelajaran Matematika ……………..……………………….. 11
B. Kemampuan Pemecahan Masalah …….………………………… 14
C. Minat Belajar……………………………………………………. 19
D. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ………………………… 22
E. Koordinat Kartesius …………………………………………….. 28
F. Kerangka Berpikir ……………………………………………..... 34
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 36
A. Jenis Penelitian …………………………………………………. 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………... 36
C. Subjek dam Objek Penelitian …………………………………... 36
D. Bentuk Data …………………………………………………….. 37
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Instrumen Pengumpulan Data ………………………………….. 39
G. Teknik Analisis Data …………………………………………… 49
H. Validitas Instrumen ……………………………………………..
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………………..
53
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 56
A. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………. 56
B. Keterlaksanaan Pembelajaran…………………………….…….. 57
C. Hasil Penelitian………………………………….……………… 73
D. Pembahasan ………………………………………...................... 87
E. Keterbatasan Penelitian ………………………………………… 106
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….... 108
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 108
B. Saran …………………………………………………………… 109
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 111
LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah …………………………… 25
Tabel 3.1 Lembar Observasi Pembelajaran Berbasis Masalah ………………… 40
Tabel 3.2 Indikator Tes Hasil Belajar Siswa …….…………………………. 42
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Minat Belajar Siswa …………………………………... 43
Tabel 3.4 Indikator Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah ……….. 46
Tabel 3.5 Indikator Wawancara Minat Belajar Matematika ……………….. 47
Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa …………………………………….. 50
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ………………………………… 56
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII ………………………………...... 74
Tabel 4.3 Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator Pembelajaran pada Soal
nomor Satu Sesuai Langkah Pemecahan Masalah ……………….
76
Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator Pembelajaran pada Soal
Nomor Dua Sesuai Langkah Pemecahan Masalah ……………….
77
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIII ……………………
Kriteria Kemampuan Siswa………………………………………
Banyak Siswa dalam Kategori Pemecahan Masalah………………
78
79
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kuadran Kartesius………………………………………….. 28
Gambar 2.2 Titik A……………………………………………………… 30
Gambar 2.3 Titik B ……………………………………………………... 30
Gambar 2.4 Titik C ……………………………………………………... 30
Gambar 2.5 Dua Titik Berimpit ………………………………………… 30
Gambar 2.6 Dua Titik Berlainan ………………………………………... 31
Gambar 2.7 Garis AB …………………………………………............... 31
Gambar 2.8 Garis l ……………………………………………………… 31
Gambar 2.9 Sinar Garis AB …………………………………………….. 32
Gambar 2.10 Sinar Garis PQ ……………………………………………... 32
Gambar 2.11 Ruas Garis AB ……………………………………………... 32
Gambar 2.12 Ruas Garis PQ ……………………………………………... 32
Gambar 2.13 Garis AB Sejajar Garis CD ………………………………… 33
Gambar 2.14 Garis m Sejajar Garis n …………………………………….. 33
Gambar 2.15 Garis m Berpotongan dengan Garis n ……………………… 33
Gambar 2.16 Garis AB Berpotongan Tegak Lurus dengan Garis CD……. 33
Gambar 2.17 Garis AB Berimpit dengan Garis PQ ………………………. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 2.18 Garis k Berimpit dengan Garis l ……………………………. 34
Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan S15 Nomor Satu ………………………………... 88
Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan S13 Nomor Satu ………………………………... 90
Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan S6 Nomor Satu …………………………………. 91
Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan S18 Nomor Satu ………………………………... 92
Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan S17 Nomor Dua ………………………………… 94
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan S1 Nomor Dua ………………………………….. 95
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan S9 Nomor Dua ………………………………….. 96
Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan S4 Nomor Dua ………………………………….. 97
Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan S14 Nomor Dua ………………………………… 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN……..……………………………………………….............. 115
Lampiran A ………………………………………………………………. 116
Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian…………………………………..... 116
Lampiran A.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………... 117
Lampiran B ………………………………………………………………. 118
Lampiran B.1 Hasil Validitas RPP ……………………………............ 118
Lampiran B.2 Hasil Validitas Soal…………………………………..... 122
Lampiran B.3 Hasil Validitas Wawancara KPM……………………… 125
Lampiran C……………………………………………………………......
Lampiran C.1 Perangkat Pembelajaran………………………………..
Lampiran D ……………..………………………………………………...
128
128
167
Lampiran D.1 Hasil Validitas Angket Minat Belajar…….……………. 167
Lampiran D.2 Hasil Validitas Wawancara Minat Belajar…………….. 170
Lampiran E ………………………………………………………………. 173
Lampiran E.1 Hasil Pekerjaan S15 ……………………………………. 173
Lampiran E.2 Hasil Pekerjaan S13…………………………………..... 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran E.3 Hasil Pekerjaan S6 ……………………………………... 179
Lampiran E.4 Hasil Pekerjaan S18……………………………………. 182
Lampiran E.5 Hasil Pekerjaan S17…………………………………….. 185
Lampiran E.6 Hasil Pekerjaan S1…………………………………….... 188
Lampiran E.7 Hasil Pekerjaan S9 …………………………………....... 191
Lampiran E.8 Hasil Pekerjaan S14…………………………………….. 194
Lampiran F ……………………………………………………….............. 197
Lampiran F.1 Transkrip Wawancara KPM……………………………. 197
Lampiran F.2 Transkrip Wawancara Angket Minat Belajar …………..
Lampiran G ……………………………………………………….............
201
205
Lampiran G.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP……………….. 205
Lampiran H ………………………………………………………............. 213
Lampiran H.1 Hasil Angket Minat Belajar S15……………………….. 213
Lampiran H.2 Hasil Angket Minat Belajar S13……………………….. 217
Lampiran H.3 Hasil Angket Minat Belajar S6 ………………………… 221
Lampiran H.4 Hasil Angket Minat Belajar S18……………………….. 224
Lampiran H.5 Hasil Angket Minat Belajar S17………………………. 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran H.6 Hasil Angket Minat Belajar S1 ……………………….. 233
Lampiran H.7 Hasil Angket Minat Belajar S9………………………... 237
Lampiran H.8 Hasil Angket Minat Belajar S14……………………….
Lampiran I Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah…
Lampiran J Hasil Angket Minat Belajar Seluruh Siswa…………………..
241
245
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kualitas suatu
bangsa adalah kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya
manusia tentu tidak dapat terlepas dari kualitas pendidikan yang baik pula
dalam bangsa tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan
salah satu jembatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dunia pendidikan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
membentuk dan mengembangkan pola pikir yang lebih kreatif dan inovatif.
Selain itu, dunia pendidikan berperan sangat penting dalam menciptakan
generasi bangsa yang bermartabat, profesional, cerdas dan humanis. Oleh
karena itu, pendidikan harus menjadi perhatian yang serius dalam
meningkatkan kualitas dan integritas bangsa dan negara.
Berdasarkan pengalaman peneliti saat melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) tahun ajaran 2017/2018 di kelas VII dan
wawancara dengan guru matematika di SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta,
sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan matematika yang diberikan. Dari hasil
pekerjaan siswa, terdapat siswa yang tidak dapat menjawab sama sekali soal
yang diberikan, terdapat siswa yang tidak selesai atau tuntas menjawab soal
yang diberikan dan terdapat pula siswa yang kurang teliti dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Kesulitan yang sering dialami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
siswa adalah menganalisis permasalahan dan tidak dapat menerapkan
konsep-konsep atau pengetahuan yang telah mereka miliki untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan. Dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari, tidak dapat dipungkiri masih banyak siswa tidak
menyukai pelajaran matematika dan beranggapan bahwa matematika itu
sangat membosankan. Hal ini terlihat dari sikap mereka yang acuh tak acuh
dalam pembelajaran matematika dan cenderung menghiraukan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
Proses pembelajaran yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa
guru sudah dapat menyajikan suatu permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang dijadikan acuan atau sumber belajar bagi siswa, namun
tidak semua masalah yang disajikan oleh guru membuat siswa tertarik
dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan permasalahan yang
disajikan tersebut justru menimbulkan masalah baru bagi siswa sehingga
membuat siswa sulit membayangkan permasalahan yang dihadapinya.
Eggen dan Don (2012) mengatakan bahwa saat memilih masalah, kita
sebaiknya harus berusaha menentukan apakah siswa memiliki pengetahuan
awal untuk secara efektif merancang suatu strategi demi memecahkan
masalah tersebut.
Banyak pelajaran matematika saat ini yang kurang memperhatikan
pentingnya proses kemampuan pemecahan masalah bahkan sebagian siswa
cenderung ingin memperoleh jawabannya saja tanpa memperhatikan proses
mendapatkan hasil tersebut dengan cara-cara yang logis (Sudjana, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pada dasarnya, aktivitas pembelajaran tidak hanya difokuskan pada upaya
mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, melainkan juga
bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat untuk
menghadapi situasi baru atau memecahkan masalah-masalah khusus yang
ada kaitannya dengan bidang studi yang dipelajari (Wena, 2009).
Pembelajaran matematika tidak hanya menekankan pada hasil atau jawaban
akhir, melainkan pada proses mendapatkan hal tersebut. Proses adalah
sesuatu yang sangat amat penting dalam pelajaran matematika atau dengan
kata lain, hasil atau jawaban dalam pembelajaran matematika harus
berdasarkan proses yang ada.
Menurut Wena (2014), pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran
adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam memecahkan masalah yang kelak dihadapi di masyarakat. Dalam
pembelajaran matematika, kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat
bagaimana menghubungkan konsep dan pengetahuan-pengetahuan supaya
saling berkaitan untuk mencari solusi atas permasalahan yang sedang
dihadapi. Kemampuan pemecahan masalah sangat penting dalam
matematika karena tanpa disadari, banyak sekali permasalahan sehari-hari
yang menggunakan konsep matematika dalam menyelesaikannya.
Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi prosedural
urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai seorang pemula
(novice) memecahkan suatu masalah (Wena, 2014). Dalam melakukan
pemecahan masalah, kita harus memperhatikan prosesnya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pemecahan masalah juga harus dilakukan dengan sistematis yang berarti
bahwa dalam melakukan pemecahan masalah, kita harus berpegang pada
petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk membantu
atau mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah.
Selain kemampuan pemecahan masalah, hal yang juga sangat
penting dalam meningkatkan proses pembelajaran matematika adalah minat
belajar terhadap matematika itu sendiri. Minat belajar adalah suatu
keinginan atas kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang
disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah
laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan (Karwati dan
Priansa, 2014). Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam
pembelajaran karena jika siswa sudah memiliki minat belajar yang tinggi
dalam proses pembelajaran maka tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
menjadi lebih mudah.
Menurut Khodijah (2014), adanya minat terhadap objek yang
dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai
hasil belajar yang maksimal karena minat merupakan komponen psikis yang
berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan,
sehingga ia bersedia melakukan kegiatan berkisar objek yang diminati.
Minat belajar yang masih sangat rendah terhadap proses pembelajaran
matematika akan berdampak pada keterampilan siswa dalam memahami
dan memecahkan suatu permasalahan. Pada saat pengalaman mengajar
peneliti, siswa-siswi banyak yang beranggapan bahwa pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
merupakan mata pelajaran eksak yang sulit dimengerti sehingga perhatian
mereka sangat minim, bahkan ada beberapa siswa yang menganggap bahwa
dalam matematika itu kita hanya perlu belajar menghitung saja. Aktivitas
mereka dalam mengikuti pembelajaran juga tergolong rendah, misalnya ada
beberapa siswa yang asik dengan kegiatannya masing-masing tanpa
menghiraukan penjelasan dari guru dan sangat sulit mengerjakan latihan
serta mengumpulkan tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa
minat belajar mereka masih rendah terhadap pelajaran matematika. Menurut
Dalyono (2010), minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi
belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah. Kurangnya minat belajar ini tidak boleh
dibiarkan terus menerus karena jika tidak cari solusinya maka akan
berdampak pada penolakan terhadap mata pelajaran matematika itu sendiri.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa terhadap
matematika adalah dengan menerapkan model pembelajaran tertentu yang
dapat menarik perhatian dan dirasakan penting bagi kehidupan mereka.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih dalam upaya
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan minat belajar siswa
adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini
sangat cocok dengan kondisi kelas yang aktif karena dengan pembelajaran
ini, siswa diharapkan dapat menemukan sendiri masalah yang relevan dan
dapat mengidentifikasi dan menyelesaikannya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menurut Moffit (Rusman, 2014), pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensi dari materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran
berbasis masalah sangat tepat dalam melatih pola pikir dan analisis
kemampuan pemecahan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari
sehingga menimbulkan perhatian siswa dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model
pembelajaran yang cukup sering saat ini digunakan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran karena dengan model pembelajaran ini, siswa
dihadapkan dengan masalah nyata yang mengharuskan mereka berpikir
dalam menyelesaikannya. Model pembelajaran berbasis masalah sangat
penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan
model pembelajaran berbasis masalah dapat menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran dengan memberikan permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat dicari solusinya dengan matematika.
Berdasarkan pemaparan diatas, sebagian besar siswa masih
mengalami kesulitan dalam memanfaatkan konsep atau pengetahuan yang
telah diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan selama kegiatan pembelajaran, mereka juga
menunjukan kurangnya minat dalam belajar matematika. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kanisius
Pakem pada Pembelajaran Topik Bahasan Sistem Koordinat dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasi
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Kemampuan analisis dan penalaran siswa dalam pemecahan masalah
masih rendah.
2. Minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang masih
rendah.
3. Perlu adanya model pembelajaran tertentu yang dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, peneliti merumuskan
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP
Kanisius Pakem pada pembelajaran topik bahasan koordinat kartesius
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagaimana minat belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem pada
pembelajaran topik bahasan koordinat kartesius dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah?
D. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk:
1. Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII
SMP Kanisius Pakem pada pembelajaran topik bahasan koordinat
kartesius dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Mendeskripsikan minat belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem
pada pembelajaran topik bahasan koordinat kartesius dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
E. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, masalah akan dibatasi meliputi subjek penelitian
adalah siswa kelas VIII Kasih SMP Kanisius Pakem tahun ajaran
2018/2019. Topik bahasan dalam penelitian ini adalah koordinat kartesius
dengan kompetensi dasarnya yaitu menjelaskan kedudukan titik dan garis
dalam bidang koordinat kartesius yang dihubungkan dengan masalah
kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
F. Batasan Istilah
Pada Penelitian ini memiliki beberapa batasan istilah untuk
menghindari penafsiran yang berbeda dan mewujudkan kesatuan
pandangan dan pemikiran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa istilah sebagai berikut:
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu kemampuan untuk
menemukan jalan keluar atau mencari solusi dari segala bentuk
permasalahan yang sedang dihadapi menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya secara sistematis dan logis.
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu keinginan atau kehendak dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu yang dilandasi rasa suka dan rasa
ketertarikan tanpa ada yang menyuruh.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar berpikir kritis sehingga dapat mengasah
keterampilan pemecahan masalah dan memperoleh pengetahuan secara
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa dapat mengetahui tingkat kemampuannya dalam
memecahkan masalah dan dapat menentukan strategi dalam
penyelesaikan masalah.
b. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah
pada masing-masing siswanya.
b. Guru dapat mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
3. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan peneliti dalam mengetahui kemampuan
pemecahan masalah matematika.
b. Menambah pengetahuan peneliti dalam mengetahui minat belajar
siswa terhadap pembelajaran matematika.
c. Sebagai bekal pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru
matematika dalam membimbing dan memfasilitasi siswa terkait
topik bahasan koordinat kartesius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan suatu usaha untuk menciptakan suatu
kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar yang memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman belajar yang memadai (Rusmono, 2012).
Pembelajaran bukan sekedar trasnsfer ilmu dari guru kepada siswa,
melainkan suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antara guru dengan
siswa serta antara siswa dengan siswa (Jihad dan Haris, 2013).
Pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila adanya interaksi yang
tumbuh dalam kegiatan belajar. Dalam pembelajaran, sumber-sumber
belajar yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kondisi siswa di
lapangan sehingga memungkinkan siswa untuk saling berdinamika dan
bertukar pengetahuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Amir dan Risnawati (2016) mengatakan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi matematika. Belajar matematika bukan hanya
tentang menggunakan rumus dan menghafal. Menurut Sudjana (Rahman
dan Amri, 2014) belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memahami sesuatu. Selama proses belajar, kita dituntut untuk terus menerus
mengembangkan kemampuan analisis dan penalaran atau logika dalam
melihat, mengamati dan memahami suatu permasalahan.
Dalam pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa secara
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran
berjalan secara efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif. Proses belajar mengajar yang
dapat memungkinkan cara belajar siswa aktif harus direncanakan dan
dilaksanakan secara tepat. Ada berberapa prinsip belajar yang dapat
menunjang tumbuhnya cara belajar siswa aktif yakni stimulus belajar,
perhatian dan motivasi, respon yang dipelajari, penguatan dan umpan balik
(Ahmadi dan Widodo, 2013).
Rohmah (2015) mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil belajar
dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi
oleh faktor dari dalam dan dari luar individu. Berikut faktor-faktor dari
dalam dan luar yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, antara
lain:
1. Faktor dari Dalam
a. Fisiologi
1) Kondisi fisik
2) Kondisi Panca Indra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Psikologi
1) Bakat
2) Minat
3) Kecerdasan
4) Motivasi
5) Kemampuan Kognitif
2. Faktor dari Luar
a. Lingkungan
1) Alam
2) Sosial
b. Instrumental
1) Kurikulum/ Bahan Pelajaran
2) Guru/Pengajar
3) Sarana dan Fasilitas
4) Administrasi/Manajemen
Amir dan Risnawati (2016) mengatakan bahwa kualitas
pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Pertama, dari segi
proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya
atau sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental
maupun sosial dalam proses pembelajaran. Kedua, dari segi hasil,
pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubah tingkah laku kearah
positif dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, misalnya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang tidak tahu menjadi tahu tentang konsep matematika dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika berperan penting dalam mengatasi permasalahan
sehari-hari. Banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan matematika.
Priansa (2017) mengatakan bahwa masalah adalah suatu kondisi yang
memuat peserta didik untuk menyelesaikan suatu hal, tetapi ia tidak mampu
menyelesaikannya sementara Suherman, dkk. (2003) mengatakan bahwa
suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang
untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang
harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Lidinilah (2009) mengatakan
bahwa masalah dalam pembelajaran matematika dapat disajikan dalam
bentuk soal tidak rutin yang berupa soal cerita, penggambaran fenomena
atau kejadian, ilustrasi gambar atau teka-teki. Oleh karena itu, sangat
diperlukan adanya keterampilan kemampuan pemecahan masalah.
Handoyo (Lidinillah, 2009) menyebutkan jenis-jenis masalah
matematika adalah sebagai berikut:
1. Masalah translasi, merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang
untuk menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk verbal ke bentuk
matematika.
2. Masalah aplikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai macam-
macam keterampilan dan prosedur matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah
merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan
masalah. Masalah seperti ini dapat melatih keterampilan siswa
dalam menyelesaikan masalah sehingga menjadi terbiasa
menggunakan strategi tertentu.
4. Masalah teka-teki, seringkali digunakan untuk rekreasi dan
kesenangan sebagai alat yang bermanfaat untuk tujuan afektif dalam
pembelajaran matematika.
Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa masalah matematika adalah suatu pertanyaan yang
dapat berupa soal cerita, gambaran kejadian, ilustrasi gambar atau teka-teki
yang dirasa penting untuk dicari solusinya tetapi cara atau pemikiran untuk
menyelesaikannya itu tidak langsung muncul.
Menurut Dalyono (2010) belajar pemecahan masalah pada dasarnya
adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara
sistematis, logis, teratur dan teliti yang tujuannya ialah untuk memperoleh
kemampuan atau kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara
rasional, lugas dan tuntas. Pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas
intelektual untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi dengan
menggunakan bekal pengetahuan yang sudah dimiliki sebagai usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak
dengan segera dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Polya (Upu, 2013), pemecahan masalah merupakan suatu
usaha mencari jalan keluar terhadap suatu tujuan yang tidak begitu mudah
segera dapat dicapai. Djamarah (Susanto, 2013) mengatakan bahwa
pemecahan masalah merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
pemecahan masalah dapat digunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan pencarian data sampai kepada penarikan kesimpulan. Pemecahan
masalah merupakan tujuan dan fokus dalam pembelajaran matematika yang
harus terus menerus dibiasakan dan dilatih dalam kegiatan pembelajaran
matematika. Krulik dan Rudnik (Lidinilah, 2009) mengatakan bahwa
pemecahan masalah sebagai suatu usaha individu menggunakan
pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi
dari suatu masalah. Pemecahan masalah merupakan penerapan dari
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
tepat.
Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah suatu
kemampuan untuk menemukan jalan keluar atau mencari solusi dari segala
bentuk permasalahan yang sedang dihadapi menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya secara sistematis dan logis. Kemampuan
pemecahan masalah matematika merupakan tujuan utama dari
pembelajaran matematika dalam setiap jenjang pendidikan. Kemampuan
pemecahan masalah matematika harus tetap dan selalu dilatih disetiap
jenjang pendidikan karena matematika itu sendiri tidak dapat terlepas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
aktivitas kita sehari-hari. Sudarman (Amir dan Risnawati, 2016)
mengatakan bahwa semua masalah kehidupan yang membutuhkan
pemecahan secara cermat dan teliti mau tidak mau harus berpaling kepada
matematika.
Menurut Polya (Amir dan Risnawati, 2016), pemecahan masalah
memuat empat langkah, yakni:
1. Memahami Masalah
Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan,
siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut
dengan benar. Tahap ini meliputi beberapa komponen, yaitu:
a. Identifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut.
b. Identifikasi apa yang hendak dicari.
c. Mengabaikan hal-hal yang tidak relevan dengan
permasalahan.
2. Merencanakan Penyelesaian Masalah
Kemampuan ini sangat tergantung pada pengalaman siswa
dalam menyelesaikan masalah. Semakin bervariasi pengalaman
siswa, ada kemungkinan siswa akan kreatif dalam menyusun
rencana penyelesaian masalah. Dalam merencanakan
pemecahan masalah, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan
siswa, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Membuat tabel, grafik atau diagram.
b. Menyederhanakan permasalahan dengan membagi menjadi
bagian-bagian.
c. Menggunakan rumus.
d. Menyelesaikan masalah yang ekuivalen.
e. Menggunakan informasi yang diketahui untuk
mengembangkan informasi baru.
3. Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana
Pada tahap ini, rencana penyelesaian yang telah dibuat, baik
secara tertulis maupun tidak, selanjutkan dilakukan penyelesaian
masalah sesuai dengan rencana yang dianggap paling cepat dan
tepat.
4. Melakukan Pengecekan Kembali Terhadap Semua Langkah
yang telah dikerjakan.
Pada langkah terakhir ini, kesalahan-kesalahan yang tidak perlu
dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai pada
jawaban yang benar dan sesuai dengan masalah yang diberikan.
Terdapat empat komponen untuk mereview suatu penyelesaian,
yakni:
a. Cek kembali hasilnya.
b. Menginterpertasikan jawaban yang telah diperoleh.
c. Mencoba cara lain untuk memperoleh jawaban yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Mengecek Apakah ada kemungkinan penyelesaian lain
dalam permasalahan yang kita selesaikan.
C. Minat Belajar
Menurut Kamisa (Khairani, 2014) minat diartikan sebagai
kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat sangat besar pengaruhnya
terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap mata pelajaran
tertentu, misalnya pelajaran matematika akan mempelajari matematika
dengan sungguh-sungguh dan merasa senang saat mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Djaali (2012) mengatakan bahwa minat adalah rasa
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Bila minat terhadap sesuatu sudah dimiliki seseorang, maka ia
akan menjadi potensi bagi orang yang bersangkutan untuk dapat meraih
sukses dibidang itu, sebab minat akan melahirkan energi yang luar biasa
untuk berjuang mendapatkan apa yang dia minati (Khairani, 2014). Proses
belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat karena menurut
Hardjana (Khairani, 2014) mengatakan bahwa minat belajar adalah
kecendrungan hati untuk belajar mendapatkan informasi, pengetahuan,
kecakapan melalui usaha pengajaran atau pengalaman.
Minat merupakan suatu perasaan dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu. Menurut Slameto (2003), siswa yang berminat dalam
belajar adalah memiliki kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang telah dipelajari secara terus-menerus, ada rasa
suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya, memperoleh suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati, lebih menyukai hal
yang lebih menjadi minatnya dari pada hal yang lainnya dan
memanifestasikan melalui pertisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
pembelajaran. Belajar yang dilandasi minat yang tinggi akan memberikan
dorongan untuk terus giat dan tekun belajar. Menurut Djamarah (2002)
indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang, pernyataan lebih menyukai,
adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh,
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian. Menurut
Slameto (2010) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi
yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam
penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu:
1. Perasaan Senang
Perasaaan senang merupakan perasaan yang muncul dalam
diri seseorang karena melakukan sesuatu yang dikehendakinya
tanpa ada paksaan dari pihak lain. Perasaan senang sangat
mempengaruhi minat belajar siswa. Semakin siswa tersebut
memiliki minat belajar yang tinggi maka perasaan yang ia
rasakan semakin senang dalam mengikuti pelajaran. Dalam
proses pembelajaran, perasaan senang dapat terlihat dimana
siswa tersebut tidak ada perasaan bosan dan jenuh dalam
mengikuti pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa sangat erat kaitannya dengan minat
belajar. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi maka ia
cenderung terlibat aktif dalam setiap aktivitas pelajaran tersebut.
Keterlibatan siswa dapat dilihat dalam proses pembelajaran,
dimana siswa aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari
guru atau menyampaikan kritik dan saran dan aktif dalam diskusi
serta peduli dengan kesulitan yang dialami oleh teman-
temannya.
3. Ketertarikan Siswa
Ketertarikan merupakan suatu perasaan yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Minat memiliki kaitan yang
sangat erat dengan ketertarikan. Pada dasarnya, siswa yang
memiliki ketertarikan terhadap suatu pelajaran maka minat
belajar terhadap suatu pelajaran tersebut semakin tinggi. Siswa
yang memiliki ketertarikan dalam pelajaran tertentu maka ia
cenderung tidak menunda-nunda waktu pada saat diminta
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
4. Perhatian Siswa
Minat sangat erat kaitannya dengan perhatian. Siswa yang
memiliki minat belajar yang tinggi dalam suatu pelajaran maka
ia akan selalu memperhatikan pelajaran tersebut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sungguh-sungguh. Siswa yang memiliki minat terhadap
pelajaran tertentu maka ia akan berkonsentrasi, memperhatikan
dan mendengarkan penjelasan dari guru dan teman-temannya
dalam proses pembelajaran tersebut.
D. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran
yang berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi siswa terkait dengan
KD yang sedang dipelajari siswa (Kosasih, 2014). Tujuan dari
pembelajaran berbasis masalah bukan hanya pada penguasaan pengetahuan
siswa saja, tetapi diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran ini,
siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah serta sekaligus mengembangkan diri mereka sendiri untuk secara
aktif membangun pengetahuan sendiri.
Menurut Tan (Rusman, 2014), Pembelajaran Berbasis Masalah
(PMB) merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PMB
kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasi melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memperdaya,
mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
berkesinambungan. Menurut Ward dan Stepien (Ngalimun, 2014),
pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah. Dalam pembelajaran berbasis masalah, guru
memfasilitasi dan mendampingi siswa baik secara individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Ambarjaya (2012), model pembelajaran berbasis masalah
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Model
pembelajaran berbasis masalah akan berlangsung dengan baik apabila para
siswa sudah memiliki kemampuan berpikir kritis terhadap suatu fenomena
atau permasalahan. Jika siswa memiliki kemampuan berkritis yang kurang
baik, maka guru harus mendorong atau memberi stimulus yang menantang
siswa untuk berpikir dan memberi kebebasan untuk berpendapat serta
berinisiatif dalam bertindak.
Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Model pembelajaran berbasis masalah adalah model
pembelajaran yang menggunakan konteks atau masalah kehidupan sehari-
hari (tantangan dunia nyata) untuk belajar berpikir kritis dan mengasah
keterampilan pemecahan masalah supaya memperoleh pengetahuan secara
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Rusman (2014), karakteristik pembelajaran berbasis
masalah adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di
dunia nyata yang tidak terstruktur.
3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective).
4. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
sikap dan kompetensi yang kemudian membutuhkan idetifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
6. Pemanfaaat sumber pengetahuan yang beragam, penggunaanya
dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam pembelajaran berbasis masalah.
7. Belajar adalah kaloboratif, komunikasi dan kooperatif.
8. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah
sama pentingnya dengan penguasaaan isi pengetahuan untuk
mencari solusi dari sebuah permasalahan.
9. Keterbukaan proses dalam pembelajaran berbasis masalah
meliputi sintesis dan integrase dari sebuah proses belajar.
10. Pembelajaran melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa
dan proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan karakteristik diatas, diperlukan tahap-tahap
pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dalam mengikuti
pembelajaran. Menurut Rusmono (2012), tahap-tahap dalam pembelajaran
berbasis masalah disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Pembelajaran Perilaku Guru
Tahap 1: Mengorganisasikan siswa
kepada masalah
Guru menginformasikan tujuan-
tujuan pembelajaran,
mendeskripsikam kebutuhan-
kebutuhan logistic penting dan
memotivasi siswa agar terlibat
dalam kegiatan pemecahan masalah
yang mereka pilih sendiri.
Tahap 2: Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa menentukan
dan mengatur tugas-tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
itu.
Tahap 3: Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen,
mencari penjelasan dan solusi.
Tahap 4: Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya serta
pameran
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
hasil karya yang sesuai seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
laporan, rekaman video dan model
serta membantu mereka berbagi
karya mereka.
Tahap 5: Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Guru membantu siswa melakukan
refleksi atas penyelidikan dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Sanjaya (2011), pembelajaran berbasis masalah memiliki
keunggulan dan kelemahan, yaitu:
1. Keunggulan
a. Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
b. Membantu siswa mentransfer pengetahuan untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata.
c. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pemebelajaran yang dilakukan.
d. Memperlihatkan bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya
merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-
buku saja.
e. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan siswa menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.
f. Mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
g. Mengembangkan minat belajar siswa secara terus-menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
2. Kelemahan
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan enggan untuk mencobanya.
b. Keberhasilan pembelajaran berbasis masalah membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka siswa tidak akan belajar
tentang apa yang ingin dipelajari.
Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya
pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian
dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan dapat
menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat
membantu siswa menjadi terampil dalam memecahkan masalah, baik
yang berkaitan dengan masalah akademik ataupun kehidupan mereka
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Sistem Koordinat Kartesius
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk
mendeskripsikan posisi atau letak suatu titik pada bidang (Vossler, 2000).
Beberapa sistem koordinat yang sering kita kenal adalah sistem koordinat
kartesius, sistem koordinat polar, sistem koordinat tabung dan sistem
koordinat bola. Sistem koordinat dalam dua dimensi terdiri dari sistem
koordinat kartesius dan sistem kordinat polar.
Menurut Swokowski (2009), koordinat kartesius dibentuk oleh dua
garis yang saling berpotongan tegak lurus, dimana titik perpotongan kedua
garis tersebut disebut titik asal. Dua garis yang saling berpotongan tersebut
dikenal dengan sumbu-X dan sumbu-Y serta membagi bidang koordinat
kartesius menjadi 4 Kuadran seperti gambar dibawah ini:
absis
ordinat
Gambar 2.1 Kuadran Kartesius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan gambar 2.1 diatas, dapat kita lihat nilai masing-masing
kuadran dalam bidang koordinat kartesius. Berikut masing-masing nilai
dalam kuadran koordinat kartesius.
Kuadran I : sumbu-x positif dan sumbu -y positif.
Kuadran II : sumbu -x negatif dan sumbu-y positif.
Kuadran III : sumbu -x negatif dan sumbu-y negatif.
Kuadran IV : sumbu -x positif dan sumbu-y negatif.
Pada koordinat kartesius, posisi titik ditulis dalam himpunan
pasangan berurut (x,y). Bilangan x menyatakan jarak titik itu dari sumbu-
Y dan bilangan y menyatakan jarak titik itu dari sumbu-X. Pada bidang
koordinat diatas, titik P memiliki koordinat (-2,1) dengan -2 disebut absis
sedangkan 1 disebut ordinat serta begitu pula pada titik Q yang memiliki
koordinat (2,3) dengan 2 disebut absis dan 3 disebut ordinat.
Roebijanto (2014) dalam bukunya yang berjudul “Geometri,
Pengukuran dan Statistik” mengatakan bahwa dalam struktur geometri
modern khususnya dan matematika pada umumnya, terdapat istilah-
istilah yang disepakati dan menjadi pedoman bagi semua orang dalam
mempelajari geometri, matematika atau cabang matematika yang lain.
istilah-istilah tersebut adalah meliputi: unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau postulat dan
teorema atau dalil atau rumus. Unsur-unsur yang tidak didefinisikan atau
pengertian pangkal adalah konsep primitif yang mudah dipahami dan
sulit dibuat definisinya, seperti titik, garis dan bidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B
Titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak
berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak
mempunyai panjang, lebar, atau tinggi. Titik adalah ide atau gagasan
abstrak yang hanya memiliki kedudukan untuk menunjukan suatu lokasi.
Bannett Jr, A. B dan Nelson L.T (Roebijanto, 2014) menyatakan: “One
fundamental notion in geometry is that of a point. All geometric figures
are sets of point”. Hal ini mengisyaratkan bahwa “titik” adalah sebuah
hal yang paling mendasar untuk mempelajari geometri. Titik dapat
digambarkan dengan sebuah noktah. Titik diberi nama dengan
menggunakan huruf kapital yang diletakan didekat titik tersebut seperti
contoh berikut ini.
Berikut beberapa kedudukan 2 titik dalam bidang.
1. Dua titik berimpit
Dua titik berimpit adalah dua titik yang menempati posisi yang
sama.
C A
Gambar 2.2 Titik A Gambar 2.3 Titik B Gambar 2.4 Titik C
A B
Gambar 2.5 Dua
Titik Berimpit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Dua titik berlainan
Dua titik berlainan adalah dua titik yang tidak menempati posisi
yang sama.
Garis adalah konsep yang tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan kata-kata yang sederhana atau kalimat yang mudah
dimengerti. Oleh karena itu, garis juga dikelompokkan kedalam unsur
yang tidak didefinisikan. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang
bentuknya lurus, memanjang ke dua arah, tidak terbatas atau tidak
bertitik akhir, dan tidak tebal. Garis dapat dimodelkan dengan hasil
goresan alat tulis pada bidang tulis, kertas, atau papan tulis dengan
bentuk yang lurus. Dalam memberi sebuah garis dapat dilakukan dengan
menggunakan sebuah huruf kecil pada salah satu ujung garis.
Sinar garis dan ruas garis adalah konsep yang dikembangkan dari
titik dan garis. Sinar garis adalah bagian dari garis yang memanjang ke
satu arah dengan panjang tidak terhingga. Dalam membuat sebuah sinar
garis dapat dilakukan dengan membuat gambar sebuah titik sebagai titik
pangkal dan dipanjangkan ke satu arah. Dalam memberi nama sebuah
A B
Gambar 2.6 Dua Titik
Berlainan
Gambar 2.7 Garis
AB
A B
Gambar 2.8 Garis l
l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sinar garis biasanya menggunakan dua hurup kapital. Huruf pertama
diletakkan pada pangkal sinar garis, dan huruf ke dua diletakkan pada
salah satu titik di bagian yang memanjang dari sinar tersebut.
Ruas garis adalah himpunan titik-titik dengan kedudukan
memanjang dan posisi lurus serta dibatasi oleh dua buah titik. Dalam
memberi nama sebuah ruas garis dapat menggunakan dua huruf besar
yang diletakkan di ujung-ujung ruas garis tersebut. Berikut beberapa
contoh ruas garis.
Berikut beberapa kedudukan 2 Garis dalam Bidang
1. Dua garis sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar apabila garis-garis
tersebut tidak akan pernah berpotongan walaupun dipanjangkan
sampai tidak terhingga. Garis yang sejajar selalu mempunyai
Gambar 2.11
Ruas Garis AB
A B
Gambar 2.12
Ruas Garis PQ
P
Q
Gambar 2.9 Sinar
Garis AB
A
B P
Q
Gambar 2.10 Sinar
Garis PQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
jarak yang sama antara titik pada garis yang satu dengan garis
lainnya. Berikut beberapa contoh garis-garis yang sejajar.
2. Dua garis berpotongan
Dua buah garis dikatakan saling berpotongan apabila
garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan mempunyai
tepat satu titik potong atau titik persekutuan. Dua garis saling
berpotongan memiliki keadaan yang khusus yaitu perpotongan
kedua garis tersebut membentuk sudut 90º (saling tegak lurus).
Gambar 2.13
Garis AB Sejajar
Garis CD
Gambar 2.14
Garis m sejajar
Garis n
A B
C D
m
n
Gambar 2.16 Garis
AB Berpotongan
Tegak Lurus dengan
Garis CD
Gambar 2.15
Garis m
Berpotongan
dengan Garis n
A
B
C D
m
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Dua garis berimpit
Dua buah garis dikatakan saling berimpit apabila garis
tersebut terletak pada satu garis lurus pada suatu bidang. Pada
dua garis yang berimpit minimal terdapat dua titik persekutuan.
F. Kerangka Berpikir
Sekolah merupakan lembaga formal yang dibentuk untuk
memperoleh pengetahuan dan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Namun, sering kali kita temui,
banyak aktivitas kegiatan pembelajaran sekolah, khususnya pelajaran
matematika dilakukan secara monoton, sehingga proses belajar menjadi
membosankan, tidak menarik, menyebabkan siswa mengantuk bahkan
membuat siswa tidak berminat untuk mengikuti rangkaian pembelajaran.
Banyak pembelajaran saat ini kurang menekankan pada konsep
pemecahan masalah. Dalam aktivitas pembelajarannya, sering kali kita
temukan di lapangan bahwa persoalan-persoalan yang diberikan kurang
membuat siswa bernalar dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran
matematika adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
Gambar 2.17 Garis
AB Berimpit
dengan Garis PQ
A B
P Q
Gambar 2.18 Garis k
Berimpit dengan Garis l
l k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berpikir yang kritis dan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan.
Pembelajaran matematika seharusnya mendorong kemampuan pemecahan
masalah yang dilandasi dengan penalaran yang logis untuk menarik
kesimpulan atau solusi dari suatu permasalahan.
Dalam mendorong proses berpikir matematis, diperlukan model
pembelajaran yang tepat dan inovatif. Pembelajaran harus menekankan
pada kemampuan pemecahan masalah sehingga menjadi tantangan
tersendiri bagi siswa. Pembelajaran matematika yang menyajikan suatu
masalah tertentu, yang biasanya permasalahan tersebut tanpa disadari
pernah dialami siswa tentu akan perhatian dan minat belajar siswa. Minat
belajar siswa yang tinggi tentunya akan berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah dan prestasi belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan mendorong minat
belajar siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model
pembelajaran ini menyajikan permasalahan nyata sehari-hari yang dapat
menarik perhatian dan membuat siswa aktif dalam belajar. Pembelajaran ini
juga berfungsi untuk melihat sejauh mana kemampuan pemecahan masalah
yang ditunjukan oleh siswa melalui pola pikir mereka terhadap suatu
permasalahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan suatu fenomena yang ada tanpa mengadakan manipulasi
data, melainkan memaparkan kondisi yang sebenarnya apa adanya (Sukardi,
2003). Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individu maupun kelompok (Sukmadinata, 2008).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, lokasi atau tempat dilakukan penelitian yaitu di
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret 2018 - Januari 2018 dan waktu pengambilan datanya pada
bulan September 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta pada tahun ajaran 2018/2019 dan objek penelitian ini adalah
kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa pada pembelajaran
koordinat kartesius menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Bentuk Data
Bentuk data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data skor hasil belajar
siswa dan data skor hasil angket minat belajar siswa sedangkan pada data
kualitatif berupa data keterlaksanaan pembelajaran dan data minat belajar
siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Observasi adalah proses pengumpulan data untuk mendapatkan data
primer terkait proses pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu dengan
cara melakukan pengamatan langsung dan sistematis dengan alat indra.
Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung untuk
memperoleh data keterlaksanaan rencana pembelajaran. Observasi
dilakukan dilakukan oleh seorang observer dengan memberikan tanda
checklist pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang
menyatakan keterlaksanaan atau tidaknya kegiatan yang dilakukan
selama pembelajaran.
2. Teknik Tes
Lestari (2015) mengatakan bahwa pengumpulan data melalui teknik
tes dilakukan dengan memberikan instrumen tes yang terdiri dari
seperangkat pertanyaan/soal untuk memperoleh data mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kemampuan siswa terutama pada aspek kognitif. Peneliti membuat
permasalahan atau soal terkait materi sistem koordinat dari kehidupan
sehari-hari, kemudian meminta subjek penelitian untuk
menyelesaikannya. Soal tes tertulis tersebut dibuat dalam bentuk uraian
sehingga subjek membutuhkan strategi dan pola pikir yang tepat dalam
menyelesaikannya. Tujuan tes tertulis ini supaya peneliti dapat
mengetahui kemampuan pemecahan masalah terkait materi sistem
koordinat.
3. Penyebaran Angket
Sugiyono (2013) mengatakan bahwa angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Dalam penelitian
ini, peneliti melakukan penyebaran angket untuk mengetahui minat
siswa dalam pelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Daftar pertanyaan yang dibuat oleh
peneliti merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan minat
belajar siswa terhadap topik bahasan sistem koordinat.
4. Wawancara
Lestari (2015) mengatakan bahwa pengumpulan data melalui
wawancara dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan
yang diajukan secara langsung oleh peneliti kepada responden.
Wawancara bertujuan untuk mendukung atau mengetahui tingkat
kemampuan pemecahan masalah dan menggali lebih dalam terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
minat belajar siswa. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan setelah
tes kemampuan pemecahan masalah dan penyebaran angket.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran merupakan alat yang digunakan peneliti untuk
mendukung proses kegiatan pembelajaran. Instrumen pembelajaran
pada penelitian ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan alat
pembelajaran yang dibuat supaya menjadi pedoman bagi peneliti
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP pada penelitian
ini dirancang untuk 5 kali pertemuan yang memuat materi koordinat
kartesius dengan rincian pelaksanaan 4 kali pertemuan untuk
kegiatan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk melaksanakan tes
kemampuan tertulis.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan peneliti selama proses
pembelajaran dan dikerjakan siswa dalam kelompok. Penggunaan
LKS dalam pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat
membantu peneliti dalam mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data-data atau informasi yang relevan bagi peneliti.
Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi, soal-soal tes tertulis,
angket dan pedoman wawancara.
a. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi untuk
mengetahui keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Berikut lembar observasi yang digunakan peneliti selama kegiatan
pembelajaran.
Tabel 3.1 Lembar Observasi Pembelajaran Berbasis Masalah
NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I PRA PEMBELAJARAN
1 Guru memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
II MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Guru mengucapkan salam pembuka.
2
Guru mengingatkan kembali materi-materi
pembelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya.
3 Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Mengorganisasikan Siswa kepada
Masalah
1
Guru memberikan permasalahan sehari-
hari yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2 Siswa mengamati permasalahan yang
diberikan oleh guru.
3 Guru memberikan LKS berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajari.
B Mengorganisasikan Siswa untuk
Belajar
1 Guru bertanya kepada siswa untuk
membuat siswa fokus dalam belajar.
2 Siswa bertanya kepada guru terkait materi-
materi yang belum dimengerti.
3
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan
LKS yang telah diberikan secara
kelompok.
C Membantu Penyelidikan Mandiri atau
Kelompok
1
Siswa mencari informasi-informasi yang
relevan dengan materi yang sedang
dipelajari, baik secara mandiri maupun
kelompok.
2 Guru mendampingi siswa yang kesulitan
dalam kegiatan pembelajaran.
D Mengembangkan dan
Mempresentasikan Hasil Karya serta
Pameran
1 Guru meminta siswa untuk menuliskan
jawaban di papan tulis.
2
Siswa menuliskan atau menyampaikan
jawaban yang diperoleh kepada teman-
temannya.
E Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1
Siswa mengamati jawaban temannya dan
memberikan komentar terhadap hasil
penyelesaiannya.
2 Guru memberikan memberikan penguatan
terhadap hasil pekerjaan siswa.
3
Guru bersama-sama dengan siswa
merefleksikan dan menyimpulkan terkait
materi yang telah dipelajari.
IV PENUTUP
1 Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
2 Guru mengucapkan salam penutup
b. Soal Tes Tertulis
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal tes tertulis untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa. Berikut kisi-
kisi soal tes tertulis terkait materi koordinat kartesius.
Tabel 3.2 Indikator Tes Hasil Belajar Siswa
Materi : Koordinat Kartesius
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dan garis dalam bidang koordinat
kartesius yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
Indikator Pembelajaran
Nomor
Soal
3.2.1 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu-X
dan sumbu-Y yang berkaitan dengan masalah sehari-
hari.
1.a, 1.b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.2.2 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik asal
(0,0) yang berkaitan dengan masalah sehari-hari.
1.c,
1.d,
3.2.3 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik
tertentu (a,b) yang berkaitan dengan masalah sehari-
hari.
1.e, 1.f,
2.a, 2.b
3.2.4 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus
dengan sumbu-X yang berkaitan dengan masalah
sehari-hari.
2.c
3.2.5 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus
dengan sumbu-Y yang berkaitan dengan masalah
sehari-hari.
2.d
c. Angket Minat Belajar
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui minat
belajar siswa pada pembelajaran matematika. Berikut rincian kisi-
kisi angket minat belajar matematika siswa.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Minat Belajar Siswa
No Aspek Kisi-kisi
No Item
Jumlah
Positif Negatif
1. Perasaan
Senang
a. Senang
mengikuti
pembelajaran
matematika.
1, 15 3, 21 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Kepuasan
dalam
mengerjakan
soal-soal yang
diberikan.
7 23
2. Keterlibatan
Siswa
a. Aktif dalam
proses
pembelajaran.
2, 19 9, 14
6
b. Aktif dalam
membantu
teman yang
mengalami
kesulitan
belajar.
8 20
3. Ketertarikan
Siswa
a. Rasa ingin tahu
dan dalam
mengerjakan
tugas-tugas
yang diberikan.
6 11, 22
7
b. Antusias dalam
mengikuti dan
mempelajari
materi
pembelajaran.
17 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Antusias dalam
mempersiapkan
materi yang
telah di
sampaikan.
25 4
4. Perhatian
Siswa
a. Mendengarkan
dan
berkonsentrasi
terhadap materi-
materi yang
disampaikan.
12 16
6
b. Memiliki
kesadaran dan
perhatian untuk
belajar dengan
sungguh-
sungguh.
18, 13 10, 5
d. Pedoman wawancara
Dalam penelitian ini, terdapat dua pedoman wawancara, yaitu
pedoman wawancara kemampuan pemecahan masalah dan pedoman
wawancara minat belajar. Berikut rincian pedoman-pedoman
wawancara tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah
Berikut ini pedoman wawancara yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa.
Tabel 3.4 Indikator Wawancara Kemampuan Pemecahan
masalah
Indikator Pertanyaan Wawancara
Menentukan letak dan
batas permasalahan-
permasalahan
1. Apa yang diketahui dari soal
tersebut?
2. Apa yang ditanyakan dari soal
tersebut?
Menentukan
rancangan
penyelesaian dari
permasalahan
3. Apakah kamu mencoba
mengingat-ingat konsep
matematika dari materi yang
telah dipelajari sebelumnya
untuk menyelesaikan soal
tesebut?
4. Apakah konsep tersebut sudah
tepat untuk digunakan dalam
menyelesaikan soal tersebut?
Menggunakan
rancangan
5. Apakah kamu dapat menerapkan
konsep-konsep yang telah kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penyelesaian untuk
mencari solusi dari
permasalahan
rancang untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?
6. Apakah kamu mengalami
kesulitan dalam menerapkan
rancangan penyelesaian
tersebut?
Melakukan
pengamatan dan lebih
lanjut
7. Apakah kamu mencari alternatif
atau cara yang lain dalam
menyelesaikan soal tersebut?
8. Apakah kamu mengecek
kembali hasil pekerjaanmu
setelah kamu berhasil
menyelesaikan soal tersebut?
2. Pedoman Wawancara Minat Belajar Matematika
Berikut ini pedoman wawancara yang digunakan utnuk
mengetahui minat belajar siswa dalam belajar matematika.
Tabel 3.5 Indikator Wawancara Minat Belajar Matematika
Indikator Pertanyaan Wawancara
Mengemukan
perasaan-perasaan
1. Bagaimana perasaan kamu
selama mengikuti pembelajaran
matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
saat pembelajaran
matematika
Menyebutkan sikap-
sikap yang
mencerminkan
keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
matematika
2. Bagaimana sikapmu jika tidak
memahami materi yang
disampaikan?
3. Bagaimana tindakanmu jika
mengetahui ada teman yang
tidak memahami materi yang
disampaikan?
Menyebutkan hal-hal
yang mencerminkan
ketertarikan siswa
dalam belajar
matematika.
4. Apakah kamu mempersiapkan
materi pembelajaran yang akan
dipelajari keesokan harinya?
5. Apakah kamu mencari cara-cara
atau konsep matematika yang
relevan untuk mengerjakan soal-
soal latihan yang diberikan oleh
guru?
Menyebutkan hal-hal
yang mencerminkan
siswa memperhatikan
selama pembelajaran
matematika
6. Apakah kamu membuat
rangkuman dan catatan
mengenai materi-materi yang
telah disampaikan?
7. Apakah kamu berkonsentrasi
atau fokus pada saat guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menyampaikan materi
pelajaran?
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Keterlaksanaan Rencana Rancangan Pembelajaran
Data keterlaksanaan rencana rancangan pembelajaran diperoleh dari
lembar pengamatan setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Lembar
pengamatan ini bertujuan untuk memberikan pedoman atau acuan bagi
peneliti untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di kelas.
Data yang telah diperoleh dari lembar pengamatan ini akan
dideskripsikan untuk menjadi refleksi peneliti selama melaksanakan
rencana pembelajaran.
2. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Data kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh dari hasil belajar
siswa diolah dengan pemberian skor pada setiap soal yang telah
diberikan. Pemberian skor pada setiap soal berpedoman pada rubrik
penilaian yang telah ada. Data hasil belajar siswa yang telah diperoleh
dari pemberian skor tersebut akan terlihat dari setiap indikator
pencapaian kompetensi pada soal yang diberikan. Dari setiap indikator
pencapaian tersebut akan dilihat setiap langkah-langkah pemecahan
masalah oleh Polya dan dilakukan analisis berupa deskripsi untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan hasil
belajar dan langkah-langkah pemecahan yang telah diperoleh tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sehingga dapat dilihat kemampuan siswa dalam memecahan masalah.
3. Analisis Data Minat Belajar
Peneliti menganalisis data angket minat belajar secara deskriptif.
Angket minat belajar diberikan kepada responden, yaitu siswa kelas
VIII SMP Kanisius, Pakem setelah mengerjakan tes kemampuan
pemecahan masalah. Angket terdiri dari 25 butir pernyataan yang terdiri
dari beberapa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pada setiap
pernyataan diberi skor 1 sampai 4. Skor maksimal yang diperoleh siswa
adalah 100, sehingga untuk memperoleh persentase skor siswa (𝑃𝑆)
dapat dihitung dengan cara:
𝑃𝑆 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100 %
Berikut kriteria minat belajar setiap siswa (Arikunto, 2005)
Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa
Interval (%) Kriteria
𝑃𝑆 ≤ 20 Tidak Berminat (TM)
20 < 𝑃𝑆 ≤ 40 Kurang Berminat (KM)
40 < 𝑃𝑆 ≤ 60 Cukup Berminat (CM)
60 < 𝑃𝑆 ≤ 80 Berminat (B)
80 < 𝑃𝑆 ≤ 100 Sangat Berminat (SM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Analisis Data Wawancara
Seluruh proses yang terjadi dalam wawancara ditranskrip dengan apa
adanya, baik berupa jawaban lisan maupun gerak-gerik tubuh subjek
penelitian yang mengungkapkan proses berpikir siswa. Data hasil
wawancara dianalisis secara kualitatif yang dikemukan oleh Miles dan
Huberman (Basrowi dan Suwandi, 2008) mencangkup tiga kegiatan
yang bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan (verifikasi).
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari
lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari
awal sampai akhir penelitian. Pada awal, misalnya melalui kerangka
konseptual, permasalahan, pendekatan pengumpulan data yang
diperoleh. Selama pengumpulan data, misalnya membuat ringkasan,
kode, mencari tema-tema, menulis memo dan lain-lain. Reduksi
merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasikan sehingga interpretasi bias ditarik.
Dalam proses reduksi ini, peneliti benar-benar mencari data yang
yang benar-benar valid. Ketika peneliti menyangsikan kebenaran
data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang
dirasa lebih mengetahuinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dengan
pengambian tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks
naratif, matrik, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk
memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu,
sajiannya harus tertata secara apik. Penyajian data juga merupakan
bagian dari analisis, bahkan mencakup pula reduksi data. Dalam
proses ini, peneliti mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi
kategori atau kelompok satu, kelompok dua, kelompok tiga dan
seterusnya. masing-masing kemompok terseubt menunjukkan
tipologi yang ada sesuai dengan rumusan masalahnya. Masing-
masing tipologi terdiri atas sub-sub tipologi yang bisa jadi
merupakan urut-urutan atau prioritas kejadian. Dalam tahap ini,
peneliti juga melakukan display (penyajian) data secara sistematik
agar lebih mudah untuk dipahami interaksi antar bagian-bagiannya
dalam konteks yang utuh bukan segmental atau fragmental terlepas
satu dengan lainnya.
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan
dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang
muncul dari data harus diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
validitasnya terjamin. Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan
proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya
sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji
secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data
yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan.
H. Validitas Instrumen
Pada penelitian ini, instrumen-instrumen penelitian yang telah
disusun dilakukan validitas untuk menguji kelayakannya. Validitas
instrumen dilakukan dengan mengajukan instrumen-instrumen tersebut
untuk dinilai keabsahannya kepada validator. Para validator akan diminta
pendapatnya mengenai instrumen-instrumen yang telah disusun dan
memberikan keputusan apakah instrumen tersebut layak digunakan atau
tidak untuk dilanjutkan pada tahap penelitian. Dalam penelitian ini, uji
kevalidannya dengan penilaian oleh pakar, yaitu dosen Pendidikan
matematika.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti membagi kegiatan menjadi beberapa
tahap. Berikut beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti:
1. Tahap Pertama
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti adalah menyusun proposal
penelitian yang dibimbing oleh dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Tahap Kedua
Peneliti melakukan perijinan, antara lain:
a. Menghubungi pihak terkait, yaitu kepala sekolah dan guru
matematika SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta.
b. Meminta surat pengantar dari Universitas untuk mendapatkan
ijin melakukan penelitian di SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta.
c. Menyusun instrumen-instrumen penelitian.
3. Tahap Ketiga
Peneliti melakukan pelaksanaan penelitian, antara lain:
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dirancang.
b. Melakukan tes kepada siswa untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah.
c. Melakukan penyebaran angket minat belajar kepada para
siswa.
d. Melakukan wawancara kepada siswa untuk menggali informasi
terkait kemampuan pemecahan masalah sekaligus mengetahui
minat belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Tahap Keempat
Peneliti melakukan analisis data terhadap hasil tes tertulis untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah sekaligus menganalisis
minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
5. Tahap Kelima
Peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari data-data yang telah
dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta pada
semester gasal Tahun Ajaran 2018/2019 di kelas VIII. Subjek penelitian
ini sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 13 siswa dan 5 siswi. Penelitian
dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan didalam kelas yang dimulai pada
tanggal 3 September 2018 sampai dengan tanggal 13 September 2018
dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Hari, Tanggal Waktu (WIB) Kegiatan Penelitian
1 Senin, 3 September
2018
10.35-11.15 Pertemuan pertama, kegiatan
pembelajaran yaitu menentukan
jarak titik terhadap sumbu-sumbu
koordinat.
2 Selasa, 4 September
2018
07.00-08.20 Pertemuan kedua, kegiatan
pembelajaran yaitu menentukan
kedudukan titik terhadap titik asal
dan titik tertentu.
3 Kamis, 6 September
2018
07.10-08.30 Pertemuan ketiga, kegiatan
pembelajaran yaitu menentukan
kedudukan garis sejajar dan tegak
lurus sumbu-sumbu koordinat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4 Senin, 10 September
2018
10.35-11.15 Pertemuan keempat, kegiatan
pembelajaran yaitu mengerjakan
latihan soal pada buku paket
untuk bahan mempersiapkan tes
hasil belajar.
5 Senin, 13 September
2018
07.10-08.30 Pertemuan kelima, kegiatan
pembelajaran yaitu melaksanakan
tes tertulis untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
Selama penelitian, peneliti bertindak sebagai guru yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran bersama siswa di dalam kelas. Pada
saat kegiatan penelitian, peneliti dibantu oleh satu rekan mahasiswa
Pendidikan matematika yang mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran
berbasis masalah.
B. KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan pembelajaran, keterlaksanaan rencana pelaksanan
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam suatu kelas. Keterlaksanaan
rencana pelaksanaan merupakan pedoman bagi peneliti untuk
memperbaiki cara memfasilitasi diri, mendampingi dan berinteraksi
dengan siswa selama proses pembelajaran. Berikut beberapa deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran peneliti selama
melaksanakan penelitian.
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 3
September 2018. Pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama
1 jam pelajaran yang dimulai pada pukul 10.35-11.15 WIB dan
dihadiri oleh 18 siswa. Pada kegiatan pembelajaran, peneliti meminta
siswa untuk membuka bab 2, yaitu mengenai materi koordinat
kartesius. Peneliti mengajak siswa bersama-sama melihat
permasalahan yang ada pada buku paket tersebut. Peneliti bertanya
kepada siswa bagaimana cara mendapatkan jarak dalam masalah
tersebut. Pertanyaan itu menumbuhkan perhatian siswa untuk
membaca masalah tersebut. Mereka mulai bertanya tentang bagaimana
memperoleh jarak dalam masalah tersebut karena pada saat mereka
menjumlahkan angka-angka dalam masalah tersebut, mereka tidak
mendapatkan hasil yang tertera pada masalah tersebut. Pada saat S13
yang bertanya, beberapa siswa lainnya, yaitu S10 dan S18 asik
bergurau dan menggangu temannya sehingga peneliti langsung
memberi teguran kepada siswa tersebut dan meminta mereka untuk
mengamati pula permasalahan yang sedang didiskusikan bersama.
Peneliti merespon pertanyaan yang telah disampaikan oleh S13
dengan bertanya kepada mereka semua mengenai rute-rute yang dapat
ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Peneliti menanyakan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
S17 bahwa jika ia ingin pergi ke suatu tempat untuk mempersingkat
waktu maka sebaiknya ia mencari rute yang paling pendek atau yang
rute yang Panjang kemudian S17 menjawab rute yang paling pendek
sehingga peneliti mengajak siswa bersama-sama menebak-nebak rute
terpendek dalam gambar denah tersebut. Setelah mencoba dan
membandingkan rute-rute yang dapat dilalui, kami menemukan rute
terpendek yang dapat ditempuh dari masalah tersebut sekaligus
mendapatkan hasil yang sama seperti di buku pegangan siswa.
Setelah memecahkan masalah tersebut, peneliti bertanya kepada
siswa, apa yang dimaksud dengan koordinat kartesius dan apa
hubungannya dengan koordinat. Beberapa saat kemudian S13
menjawab bahwa koordinat kartesius itu ada sumbu-X dan sumbu-Y
dan koordinat itu ada dua bilangan didalam kurung. Peneliti merespon
jawaban siswa dan memberikan penguatan bahwa koordinat kartesius
adalah bidang yang dibentuk oleh sumbu horizontal (sumbu-X) dan
sumbu vertikal (sumbu-Y) yang berpotongan saling tegak lurus dan
titik perpotongan atau persekutuan tersebut disebut titik asal,
sedangkan koordinat adalah himpunan pasangan terurut (x,y), dimana
bilangan x menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y
menyatakan jarak titik itu dari sumbu-X. Peneliti menerangkan konsep
menempatkan koordinat dalam bidang kartesius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Peneliti memberikan satu contoh koordinat dan secara bersama-
sama siswa menempatkan koordinat tersebut pada bidang kartesius.
Peneliti juga menerangkan bahwa bidang kartesius terdiri dari empat
kuadran dan peneliti menerangkannya dengan konsep mata angin,
dimana arah keatas merupakan arah utara, arah kebawah merupakan
arah selatan, arah kekanan merupakan arah timur dan arah kekiri
merupakan arah kebarat supaya memudahkan siswa mengingatnya
masing-masing kuadran yang memiliki nilainya masing-masing.
Pada akhir pelajaran, peneliti meminta siswa secara sukarela
menyampaikan apa yang telah diperoleh selama kegiatan
pembelajaran, namun tidak satu pun siswa yang mau mengemukan
pendapatnya terkait pembelajaran sehingga peneliti kembali bertanya
poin penting yang dipelajari, yaitu bagaimana cara menentukan jarak
suatu objek terhadap jalan tertentu dan apakah pengertian jarak dalam
bidang kartesius serta dapat menempatkan letak objek-objek dalam
bidang koordinat kartesius. Peneliti merangkum kegiatan pembelajaran
mengenai kedudukan titik terhadap sumbu-sumbu koordinat, yaitu
jarak merupakan rute terpendek yang ditempuh dari suatu titik ke titik
yang lain dan cara menentukan jarak titik ke sumbu koordinat dapat
dilakukan dengan menghitung jarak berapa satuan dari titik tersebut
terhadap sumbu-sumbu koordinat atau jika ada koordinat (x,y) maka
bilangan x menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y
menyatakan jarak titik itu dari sumbu-X dan sebelum menutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kegiatan pembelajaran, peneliti berpesan kepada siswa untuk
mengulang kembali materi yang telah dipelajari karena konsep jarak
adalah dasar bagi belajar materi-materi selanjutnya dan peneliti juga
berpesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya,
yaitu cara menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan
kedudukan titik terhadap titik tertentu dan meminta siswa melengkapi
alat-alat tulis yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua
Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 4
September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran
yang dilaksanakan pada pukul 07.10 - 08.30 WIB dan dihadiri oleh 18
siswa. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan tujuan yang hendak
dipelajari, yaitu bagaimana menentukan kedudukan titik terhadap titik
asal dan menentukan kedudukan titik terhadap titik tertentu. Sebelum
melanjutkan pada materi tersebut, peneliti bertanya kepada mereka
apakah masih ada yang kesulitan dalam menentukan kedudukan titik-
titik terhadap sumbu-sumbu koordinat dan tidak ada siswa yang
bertanya. Peneliti bertanya kepada S2 terkait menentukan jarak
terhadap sumbu koordinat dan S2 langsung menanggapi pertanyaan
tersebut dan memberi jawaban bahwa jarak titik terhadap sumbu
kordinat dapat dicari dengan menghitung jarak tersebut sejauh berapa
satuan atau jika ada titik A (1,2) maka jarak titik tersebut terhadap
sumbu-Y adalah 1 satuan dan jarak terhadap sumbu-X adalah 2 satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti menganggap bahwa mereka
sudah bisa mengusai materi tersebut. Setelah itu, peneliti
menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
pada pertemuan ini, yaitu memahami kedudukan titik terhadap titik
asal maupun titik tertentu dan kemudian bersama-sama latihan
menyelesaikan soal.
Pembelajaran dimulai dengan membagi siswa kedalam kelompok
kecil dan menyajikan masalah pada pertemuan sebelumnya, yaitu
terkait konsep menentukan jarak untuk mengecek kembali pemahaman
siswa. Peneliti mengajak mereka untuk melihat posisi suatu objek
terhadap objek lainnya. Peneliti menggunakan permasalahan tentang
jarak rumah bu Badiah terhadap Sekolah dan peneliti menanyakan
posisi rumah bu Badiah dari Sekolah. Siswa-siswa tampak hening dan
bingung sehingga peneliti kembali bertanya kepada S6 tentang posisi
temannya, yaitu S12 terhadap diri S6 tersebut. Kemudian S6
menjawab bahwa S12 berada didepannya. Peneliti menghubungkan
simulasi tersebut dengan masalah yang telah diberikan, yaitu tentang
denah rumah bu Badiah terhadap Sekolah dan meminta S11
menyampaikan pendapatnya terkait letak rumah bu Badiah terhadap
Sekolah. S11 menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan
mengatakan bahwa rumah bu Badiah terletak di sebelah kanan dari
Sekolah. Peneliti kembali bertanya kepada mereka apakah rumah
Budiah tepat berada sejajar di kanan Sekolah dan mereka tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
bingung. Peneliti kembali mengulang pertanyaan sambil menunjukkan
letak rumah bu Badiah terhadap sekolah sehingga beberapa siswa,
yaitu S3, S8, S9 dan S13 menjawab bahwa rumah bu Badiah terletak di
sebelah kanan agak ke atas dari sekolah. Peneliti memberi apresiasi
terhadap jawaban mereka dan kembali menegaskan bahwa rumah
Budiah terletak di sebelah kanan atas dari Sekolah. Peneliti
melanjutkan penjelasan bahwa setelah dapat mengetahui posisi rumah
bu Badiah terhadap sekolah maka kita harus menghitung jarak berapa
satuan ke kanan dan berapa jarak satuan ke atas letak rumah bu Badiah
terhadap Sekolah. Peneliti memberi simulasi cara menghitung jarak
rumah bu Badiah terhadap Sekolah kepada siswa. Setelah mengetahui
jaraknya berapa satuan, maka peneliti memberikan penjelasan bahwa
letak rumah bu Badiah ke Sekolah adalah sejauh satuan x ke kanan dan
sejauh y satuan ke atas.
Pada kegiatan selanjutnya, peneliti memberikan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan meminta siswa menyelesaikannya secara
berkelompok bersama teman disampingnya. Peneliti berkeliling dan
mendampingi mereka yang masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan. Pada saat mengerjakan tugas
yang diberikan mereka cukup aktif dan sering berdiskusi dan
membantu satu sama lain. Namun, tidak dapat dipungkiri ada beberapa
kelompok yang asik bercanda dan mengabaikan tugas yang diberikan
sehingga peneliti langsung menghampiri kelompok tersebut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
meminta mereka untuk saling membantu dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Pada saat mengerjakan
tugas yang diberikan, sebagian besar mereka masih bingung dalam
menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu atau
dengan kata lain, mereka kesulitan dalam menentukan dari mana harus
mulai menghitung atau titik yang menjadi patokan dalam bergerak.
Pada saat diminta menentukan posisi planet Merkurius terhadap
Matahari, beberapa kelompok masih bingung dalam menentukan
makna dari pertanyaan tersebut. Mereka berpikir bahwa makna
pertanyaan tersebut adalah bergerak dari Merkurius ingin ke Matahari.
Peneliti pun langsung merespon pertanyaan tersebut dengan
mengatakan bahwa jika diminta menentukan posisi Merkurius
terhadap Matahari maka sama saja dengan menentukan posisi
Merkurius dari Matahari sehingga memulai menghitungnya, yaitu dari
Matahari bergerak ke Merkurius.
Setelah pekerjaan mereka selesai, peneliti meminta siswa untuk
menuliskan jawaban yang telah diperoleh dipapan tulis. Salah satu
kelompok yang beranggota S4 dan S15 maju untuk menuliskan
jawaban mereka di papan tulis namun tidak bersedia menerangkan
jawabannya lebih detail. Peneliti meminta siswa yang lain untuk
mencocokan jawaban dipapan tulis dengan jawaban mereka dan
mempersilahkan apabila ada kelompok yang ingin memberikan
komentar terhadap hasil pekerjaan dipapan tulis. Mereka tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memperhatikan jawaban temannya tetapi tidak mengeluarkan pendapat
sehingga peneliti mengajak mereka bersama-sama mengoreksi
pekerjaan tersebut sambil memberikan penguatan atas jawaban di
papan tulis. Peneliti mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan ini, yaitu untuk menentukan kedudukan
titik terhadap titik asal atau titik tertentu maka kita berbicara tentang
posisi objek terhadap objek lain sehingga pada saat berbicara posisi,
kita berbicara tentang arah kiri, kanan, atas, bawah dan setelah tahu
posisinya maka tahap selanjutnya adalah kita menghitung jarak kedua
objek tersebut. Pada akhir pelajaran, peneliti memberikan PR supaya
mereka mengulang kembali materi yang telah yang telah disampaikan
dan saya berpesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari
selanjutnya, yaitu mengenai cara menentukan kedudukan garis yang
sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga
Pembelajaran pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 6
September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran
yang dilaksanakan pada pukul 07.00 – 08.20 WIB dan dihadiri oleh 16
siswa. Pada pertemuan kali ini, S1 dan S5 tidak berangkat ke sekolah
karena sakit. Pembelajaran di mulai dengan menanyakan kabar siswa
dan meminta mereka mengumpulkan PR yang telah diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa, yaitu S6, S10 dan S14 tampak
mengangkat tangan dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengumpulkan PR yang diberikan dengan alasan PR tersebut lupa dan
ketinggalan di rumah sehingga peneliti memberikan nasehat agar lain
kali bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengumpulkannya
pada keesokan harinya.
Peneliti melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini, yaitu
mengenai kedudukan garis sejajar dan garis tegak lurus terhadap
sumbu-sumbu koordinat. Namun, sebelum melanjutkan pada materi
tersebut, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin
bertanya terkait materi yang telah dipelajari dan apakah masih ada
siswa yang mengalami kesulitan terkait materi yang telah disampaikan
sebelumnya dan setelah tidak ada pertanyaan maka peneliti langsung
melanjutkan pada materi kedudukan garis sejajar dan tegak lurus
terhadap sumbu-sumbu koordinat.
Pada awal pembelajaran, peneliti terlebih dahulu membentuk
kelompok belajar dan memberikan pertanyaan kepada siswa, apakah
mereka ada yang tahu mengenai garis, ruas garis dan sinar garis.
Semua siswa menjawab tidak tahu sehingga peneliti memberikan
pengantar tentang garis, ruas garis dan sinar garis dengan cara
menggambar perbedaan garis, ruas garis dan sinar garis. Peneliti
mengajak siswa untuk mengamati permasalahan yang terdapat dalam
buku siswa terkait kedudukan garis sejajar dan tegak lurus terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sumbu-sumbu koordinat. Mereka koordinat Peneliti menanyakan
apakah yang dimaksud dengan garis sejajar dan garis tegak lurus dan
meminta siswa untuk menyebutkan ciri-ciri garis sejajar dan tegak
lurus. Beberapa siswa, yaitu siswa S8, siswa S9 dan siswa S13
menjawab dengan suara yang kecil dan tampak kurang yakin dengan
jawaban yang mereka diberikan bahwa garis yang sejajar itu tidak
berpotongan sedangkan garis tegak lurus berpotongan pada satu titik.
Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk
menyampaikan jawaban atau pendapatnya yang lain. Semua siswa
menjadi hening dan tidak ada yang menyampaikan pendapatnya lagi
sehingga peneliti menggambar garis yang tidak berpotongan namun
tidak sejajar dan garis yang berpotongan namun tidak tegak lurus
untuk menjadi bahan ajar dalam memulai menerangkan konsep garis
sejajar dan garis tegak lurus.
Peneliti melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan meminta siswa
secara suka rela untuk menyebutkan garis-garis yang sejajar dan tegak
lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat. Siswa S2 menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dengan menunjukan garis-garis yang
sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat. Dia sudah bisa
menunjukan garis-garis yang sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu
koordinat namun belum bisa memberikan definisi dengan jelas apa
yang dimaksud dengan garis sejajar dan garis tegak lurus. Peneliti
memberikan penjelasan kepada siswa terkait garis yang sejajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tegak lurus sumbu-sumbu koordinat. Peneliti memberikan definisi
bahwa garis sejajar adalah garis yang tidak pernah berpotongan
walaupun diperpanjang sampai sejauh manapun sambil menggambar
garis yang sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat. Pada saat sudah
menerangkan garis sejajar, peneliti melanjutkan dengan menerangkan
garis tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat. Peneliti
menerangkan bahwa garis tegak lurus adalah garis yang terbentuk
akibat perpotongan dua garis, dimana perpotongan tersebut
membentuk sudut 90° sambil menggambar garis tegak lurus terhadap
sumbu-sumbu koordinat.
Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika
masih mengalami kesulitan dalam menentukan kedudukan garis sejajar
dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat dan tidak ada siswa yang
bertanya sehingga peneliti memberikan LKS untuk mengetahui
pemahaman siswa. Dalam proses menyelesaikan LKS yang diberikan,
peneliti meminta siswa membentuk kelompok kecil yang beranggota
dua siswa dalam satu kelompok untuk menyelesaikan permasalahan
yang diberikan. Peneliti meminta siswa untuk menjawab permasalahan
yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Pada saat sudah diberikan
tugas oleh peneliti, S10 dan S12 asik dengan kegiatannya sendiri dan
mengganggu kelompok lain sehingga peneliti memberikan teguran dan
meminta siswa yang bersangkutan untuk segera fokus dan
menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Peneliti berkeliling untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
membimbing dan memastikan tidak ada kelompok yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dengan tepat.
Setelah pekerjaan mereka selesai, peneliti memberi kesempatan
kepada siswa untuk menuliskan jawaban yang telah diperoleh di papan
tulis namun pada saat yang bersamaan ada kelompok yang membuat
kegaduhan, yaitu S2 dan S3 sehingga peneliti meminta kedua siswa
tersebut untuk menuliskan jawaban mereka dipapan tulis. Kelompok
tersebut segera maju menuliskan jawaban yang telah diperoleh dipapan
tulis, menerangkan jawabannya dengan singkat dan setelah itu kembali
ke meja mereka lagi. Peneliti mengajak siswa lain untuk mengamati
jawaban yang tertera di papan tulis dan memberi kesempatan jika ada
yang ingin ditanyakan. Peneliti kembali memberikan penguatan terkait
jawaban kelompok di papan tulis dan mengajak siswa bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ini, yaitu tentang
menentukan garis-garis sejajar sumbu-sumbu koordinat. Peneliti
bersama-sama siswa menyimpulkan bahwa dalam menentukan garis
sejajar dan tegak lurus ada beberapa hal yang saling berkaitan,
misalnya jika suatu garis memotong sumbu-X dan sejajar sumbu-Y
maka garis tersebut pasti tegak lurus sumbu-X dan begitu pula
sebaliknya. Pada akhir pelajaran peneliti berpesan untuk mengulang
kembali materi yang telah dipelajari di rumah dan menyampaikan
kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, yaitu mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
latihan soal pada buku paket dan mereview atau mengulang atau
meringkas kembali materi-materi yang telah dipelajari.
4. Pembelajaran Pertemuan Keempat
Pembelajaran pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, 10
September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 1 jam pelajaran
yang dilaksanakan pada pukul 10.35-11.15 WIB dan dihadiri oleh 16
siswa. Pada pertemuan kali ini, S4 dan S9 tidak berangkat ke sekolah
karena sakit. Peneliti menanyakan kabar siswa dan memberikan
nasehat supaya menjaga kesehatan. Pada awal pembelajaran, peneliti
memberi kesempatan kepada siswa apabila ada yang ingin bertanya
terkait materi-materi yang telah dipelajari dan setelah ditunggu
beberapa menit, tidak ada siswa yang bertanya. Peneliti meminta siswa
mengerjakan latihan soal pilihan ganda yang ada dibuku paket untuk
mengetahui kemampuan siswa terkait materi-materi yang telah
dipelajari. Peneliti memberi waktu 20 menit kepada siswa
menyelesaikan soal-soal tersebut.
Setelah waktu yang diberikan selesai, siswa mengumpulkan hasil
pekerjaannnya kepada peneliti dan kami bersama-sama membahas soal
tersebut dengan siswa waktu yang tersisa. Pembahasan jawaban
dilakukan dengan meminta siswa secara bergiliran untuk membaca
soal dan menyampaikan jawabannya, sedangkan siswa yang lain
mengamati dan memberikan komentar atau pendapat terkait jawaban
yang disampaikan oleh pembahas (pembaca soal) kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dilanjutkan dengan penguatan atau pembenaran dari peneliti terkait
soal yang sedang dibahas bersama.
Setelah semua soal selesai terjawab, peneliti mengingatkan
kembali materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
cara menempatkan koordinat dalam koordinat kartesis. Peneliti juga
meminta siswa untuk mencermati pertanyaan yang diberikan.
Misalnya, jika siswa diminta menentukan jarak titik terhadap sumbu-
sumbu koordinat maka siswa diminta menghitung jarak titik terhadap
sumbu-sumbu koordinat, sedangkan jika diminta menentukan
kedudukan titik terhadap titik asal atau titik tertentu maka siswa
diminta menentukan posisinya (atas, bawah, kiri dan kanan) dan
menghitung jaraknya berapa satuan dari titik yang menjadi
patokannya, selanjutnya jika diminta untuk menentukan garis sejajar
dan garis tegak lurus maka siswa harus mengingat kembali tentang
konsep garis sejajar dan garis tegak lurus.
Pada akhir pelajaran, peneliti meminta siswa untuk
mempersiapkan diri karena pertemuan selanjutnya karena akan
dilaksanakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Peneliti berpesan
agar belajar dengan sungguh-sungguh dan menjaga kesehatan supaya
dalam mengikuti ulangan dengan tenang sehingga dapat memperoleh
hasil yang memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Pembelajaran Pertemuan Kelima
Pembelajaran pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Selasa, 13
September 2018. Pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran
yang dilaksanakan pada pukul 07.10 - 08.30 WIB dan dihadiri oleh 18
siswa. Peneliti meminta siswa menyiapkan alat-alat tulis yang
diperlukan dalam menyelesaikan soal sekaligus memberikan arahan
supaya mengerjakannya dengan jujur dan sungguh-sungguh serta
membaca petunjuk mengerjakan soal tersebut.
Peneliti membagikan lembar kerja dan soal yang telah dipersiapkan
kepada masing-masing siswa dan meminta siswa untuk segera
mengerjakan soal tersebut dengan teliti. Setelah siswa mendapatkan
soal tersebut, peneliti meminta siswa bertanya apabila menemukan
pertanyaan dalam soal yang kurang jelas, misalnya tulisan yang tidak
jelas atau lembar kerja yang rusak. Setelah semua siswa memperoleh
soal dan lembar kerja, mereka tampak serius dalam mengerjakan soal.
Beberapa lama kemudian, beberapa siswa mulai lesu dan tidak
bergairah dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan sehingga
peneliti mulai berkeliling dan melirik sekilas pekerjaan-pekerjaan
siswa. Peneliti memberikan semangat agar mereka berusaha
mengerjakannya dengan tekun supaya memperoleh hasil yang
memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Setelah waktu yang diberikan habis, peneliti meminta siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan yang telah diperoleh. siswa pun
langsung mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada peneliti dengan
berbagai macam ekspresi, adanya pasrah dengan jawabannya, adanya
ekpresinya datar ada pula yang antusias saling sharing hasil yang
diperoleh dengan temannya. Peneliti memberitahu gambaran jawaban
dari soal-soal yang dikerjakan oleh siswa supaya mereka bisa
memprediksi hasil pekerjaan yang telah mereka kumpulkan.
Pada akhir pelajaran, peneliti berpamitan dengan siswa dan tidak
lupa pula mengucapkan terima kasih kepada semua siswa karena sudah
berdinamika dan belajar bersama selama lima kali pertemuan. Peneliti
berpesan kepada siswa supaya lebih giat dalam belajar untuk mencapai
cita-cita dan saling membantu jika ada teman yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.
C. HASIL PENELITIAN
1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tes kemampuan pemecahan masalah ini berupa hasil pekerjaan
siswa dari ulangan harian yang telah dilaksanakan pada pertemuan hari
Selasa, 13 September 2018 dan diikuti sebanyak 18 siswa kelas VIII
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta. Pada tes hasil ini juga dilihat untuk
mengetahui ketercapian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
telah mencapai KKM adalah mereka yang telah memperoleh nilai ≥75
pada skala penilaian 0-100. Berikut hasil belajar yang diperoleh siswa
berdasarkan KKM.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
SMP KANISUS PAKEM YOGYKARTA
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
1 S1 90 Tuntas
2 S2 100 Tuntas
3 S3 100 Tuntas
4 S4 90 Tuntas
5 S5 60 Tidak Tuntas
6 S6 70 Tidak Tuntas
7 S7 75 Tuntas
8 S8 90 Tuntas
9 S9 90 Tuntas
10 S10 90 Tuntas
11 S11 75 Tuntas
12 S12 85 Tuntas
13 S13 100 Tuntas
14 S14 60 Tidak Tuntas
15 S15 95 Tuntas
16 S16 75 Tuntas
17 S17 75 Tuntas
18 S18 80 Tuntas
Rata-Rata 83,33
Berdasarkan tes hasil belajar pada tabel 4.2, terdapat 15 siswa
yang memperoleh nilai mencapai KKM dan terdapat 3 siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata seluruh siswa pada
tes pengukuran hasil belajar adalah 83,33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kemampuan pemecahan masalah siswa diukur dengan
menganalisis ketercapaian setiap indikator pembelajaran dengan
langkah-langkah pemecahan masalah. Pengukuran kemampuan
pemecahan masalah dilakukan dengan pemberian dua soal mengenai
masalah pada materi koordinat kartesius. Pada masing-masing soal
terdapat beberapa indikator pembelajaran yang akan diukur untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Pada soal
nomor satu, indikator pertama yang akan dicapai adalah menentukan
kedudukan suatu titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y dan pada
indikator kedua, yaitu menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik
asal serta indikator ketiga adalah menentukan kedudukan suatu titik
terhadap titik tertentu. Pada soal nomor dua, indikator pertama yang
akan dicapai adalah menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik
tertentu dan pada indikator kedua, yaitu menentukan kedudukan garis
sejajar sumbu-X dan pada indikator ketiga yaitu menentukan garis
tegak lurus terhadap sumbu-Y.
Dalam melakukan analisis keberhasilan siswa pada langkah
kemampuan pemecahan masalah dilakukan dengan berpedoman pada
rubrik penskoran kemampuan pemecahan masalah yang dapat dilihat
pada lampiran I. Berikut rincian jumlah siswa yang dapat dan tidak
dapat mencapai indikator pembelajaran pada masing-masing soal yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.3 Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator Pembelajaran pada Soal Nomor Satu Sesuai Langkah Pemecahan Masalah
Langkah Pemecahan
Masalah
Indikator 3.2.1 Indikator 3.2.2 Indikator 3.2.3
Benar Salah Benar Salah Benar Salah
Memahami Masalah 18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada 18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada 18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada
Merencanakan
Penyelesaian Masalah
16 Siswa
(S1-S5, S8-
S18)
2 Siswa
(S6, S7)
13 Siswa
(S1-S5, S7-S10,
S12, S13, S15-
S16)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
13 Siswa
(S1-S5, S7-
S10, S12, S13,
S15- S16)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
Menyelesaikan Masalah
Sesuai Rencana
16 Siswa
(S1-S5, S8-
S18)
2 Siswa
(S6, S7)
12 Siswa
(S1-S5, S7-S10,
S12, S13, S15)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
12 Siswa
(S1-S5, S7-
S10, S12, S13,
S15)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
Melakukan Pengecekan
Kembali terhadap Semua
yang telah dilakukan
16 Siswa
(S1-S5, S8-
S18)
2 Siswa
(S6, S7)
12 Siswa
(S1-S5, S7-S10,
S12, S13, S15)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
12 Siswa
(S1-S5, S7-
S10, S12, S13,
S15)
6 Siswa
(S6, S11, S14,
S16-S18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator Pembelajaran pada Soal Nomor Dua Sesuai Langkah Pemecahan Masalah
Langkah Pemecahan
Masalah
Indikator 3.2.3 Indikator 4.2.1 Indikator 4.2.2
Benar Salah Benar Salah Benar Salah
Memahami Masalah 18 Siswa
(S1- S18)
Tidak Ada 18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada 18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada
Merencanakan Penyelesaian
Masalah
18 Siswa
(S1- S18)
Tidak Ada 16 Siswa
(S2-S4, S6-
S18)
2 Siswa
(S1, S5)
16 Siswa
(S2-S4, S6-
S18)
2 Siswa
(S1, S5)
Menyelesaikan Masalah
Sesuai Rencana
18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada 16 Siswa
(S2-S4, S6-
S18)
2 Siswa
(S1, S5)
14 Siswa
(S2-S4, S6-
S13, S15, S16,
S18)
4 Siswa
(S1, S5, S14,
S17)
Melakukan Pengecekan
Kembali terhadap Semua
yang telah dilakukan
18 Siswa
(S1-S18)
Tidak Ada 14 Siswa
(S2-S4, S6,
S7, S10-S18)
4 Siswa
(S1, S5, S8,
S9)
11 Siswa
(S2, S3, S6-
S13, S16, S18)
7 Siswa
(S1, S4, S5,
S11, S14, S15,
S17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Angket Minat Belajar
Angket minat belajar diberikan untuk mengetahui sikap dan perasaan
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Penyebaran angket
yang dilakukan guna melihat kriteria minat siswa dalam belajar
matematika. Berikut hasil yang diperoleh dari angket minat belajar
siswa.
Tabel 4.5 Hasil Angket Minat Belajar Siswa
Kelas VIII SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
No Nama Peserta Didik Persentase Kriteria
1 S1 74% Berminat
2 S2 84% Sangat Berminat
3 S3 68% Berminat
4 S4 84% Sangat Berminat
5 S5 76% Berminat
6 S6 64% Berminat
7 S7 71% Berminat
8 S8 90% Sangat Berminat
9 S9 86% Sangat Berminat
10 S10 82% Sangat Berminat
11 S11 74% Berminat
12 S12 77% Berminat
13 S13 72% Berminat
14 S14 73% Berminat
15 S15 83% Sangat Berminat
16 S16 79% Berminat
17 S17 87% Sangat Berminat
18 S18 65% Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan hasil angket minat belajar siswa pada tabel 4.5,
terdapat 61,11% atau 11 siswa yang berada dalam kriteria berminat
dalam mengikuti pembelajaran dan terdapat 38,89% atau 7 siswa yang
berada dalam kriteria sangat berminat dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil ini menunjukan bahwa minat siswa dalam belajar sudah cukup
baik, tetapi perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
3. WAWANCARA
Arikunto (2006) menjelaskan langkah-langkah dalam
mengelompokan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah sebagai berikut.
Tabel 4.6 Kategori Kemampuan Siswa
Skor (s) Kategori
𝑠 ≥ (�̅� + 𝐷𝑆) Tinggi
(�̅� + 𝐷𝑆) < 𝑠 < (�̅� + 𝐷𝑆) Sedang
𝑠 ≤ (�̅� + 𝐷𝑆) Rendah
Keterangan
𝑠 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
�̅� = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐷𝑆 = 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡
Berdasarkan data skor hasil belajar yang telah diperoleh siswa,
berikut ini rincian siswa-siswa yang berada dalam kategori memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.7 Banyak Siswa dalam Kategori Pemecahan Masalah
Kategori Banyak Siswa
Tinggi 3 Siswa
(S2, S3, S13)
Sedang 12 Siswa
(S1, S4, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S15, S16, S17, S18)
Rendah 3 Siswa
(S5, S6, S14)
Wawancara dilakukan kepada 4 siswa yaitu, S1, S13, S14
dan S18. Pemilihan tersebut berdasarkan kategori nilai yang
diperoleh siswa pada tes pengukuran hasil belajar siswa. Subjek
wawancara yang dipilih adalah mereka yang berada pada kategori
kemampuan rendah, sedang dan tinggi yang diperoleh siswa pada tes
kemampuan pemecahan masalah.
Subjek yang masih berada pada kategori kemampuan rendah
adalah S14, subjek yang memiliki kategori kemampuan sedang
adalah S1 dan S18 dan subjek yang berada pada ketegori
kemampuan tinggi adalah S13. Data hasil wawancara terdiri dari
hasil wawancara terkait kemampuan pemecahan masalah dan minat
belajar siswa. Berikut ini merupakan hasil wawancara kamampuan
pemecahan masalah dan minat belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
a. Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah
Berikut beberapa hasil wawancara siswa terkait kemampuan
pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1) Siswa S1 mengatakan bahwa ia sudah dapat mengetahui apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang
diberikan karena hal-hal tersebut sudah terdapat dalam soal.
Pada langkah selanjutnya, yaitu merencanakan penyelesaian, ia
mengingat-ingat kembali langkah-langkah menyelesaikan soal
yang diajarkan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran. Dia
yakin dengan konsep yang telah perolehnya selama kegiatan
belajar sudah tepat untuk digunakan untuk menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam soal tersebut.
Dalam langkah menyelesaikan rencana penyelesaian, dia tidak
mengalami kesulitan dalam menerapkan rencana
menyelesaikan rencana yang dibuat. Dia sudah dapat
menentukan cara menghitung jarak dari soal-soal yang
diberikan, tetapi pada soal nomor 2.c dan 2.d dia belum
mengerti garis sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
koordinat karena ia tidak dapat hadir pada saat penyampaian
materi tersebut. Pada langkah terakhir, Dia tidak menggunakan
alternatif atau cara lain dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan dan sebelum menyerahkan hasil pekerjaannya kepada
guru, ia mengecek kembali jawaban yang telah diperoleh. Hasil
pekerjaan S1 lebih jelas dapat dilihat pada lampiran E.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2) Siswa S13 mengatakan bahwa ia sudah dapat menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang
diberikan. Pada tahap selanjutnya, ia sudah dapat memikirkan
cara menyelesaikan soal yang diberikan dan yakin dengan
konsep tersebut karena hal itu diperolehnya melalui
pengalaman belajarnya selama ini. Pada tahap menyelesaikan
soal-soal yang diberikan, dia tidak mengalami kesulitan dalam
menerapkan konsep-konsep yang telah direncanakan. Pada saat
menyelesaikan soal yang diberikan, ia tidak menggunakan
alternatif penyelesaian yang lain karena hanya mengikuti cara-
cara yang diajarkan oleh peneliti dan sebelum menyerahkan
pekerjaannya, ia mengecek kembali jawabannya karena
khawatir ada yang belum terjawab atau keliru dalam
menerapkan rencana penyelesaian yang telah dirancang. Hasil
pekerjaan S13 lebih jelas dapat dilihat pada lampiran E.2.
3) Siswa S14 mengatakan bahwa ia sudah dapat menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang
diberikan. Pada tahap selanjutnya, ia sudah dapat
merencanakan penyelesaian berdasarkan pengalaman
belajarnya selama ini tetapi masih kurang yakin dengan
rencana tersebut karena kurang menguasai materi yang
diberikan. Dalam menerapkan rencana penyelesaian, ia masih
mengalami kesulitan dalam menentukan kedudukan titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
terhadap titik asal dan titik tertentu dan kurang paham
kedudukan garis sejajar dan tegak lurus sumbu koordinat. Pada
saat telah menyelesaikan masalah yang diberikan, ia tidak
menggunakan alternatif penyelesaian lain dari soal yang
diberikan karena hanya menggunakan cara yang diajarkan oleh
peneliti dan sebelum menyerahkan pekerjaannya, ia tidak
melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang telah
diperoleh karena kehabisan waktu. Hasil pekerjaan S14 lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran E.8.
4) Siswa S18 mengatakan bahwa ia sudah dapat menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang
diberikan. Pada tahap selanjutnya, ia sudah dapat
merencanakan penyelesaian berdasarkan pengalaman
belajarnya selama ini dan terlihat cukup yakin dengan rencana
yang telah dibuat. Dalam menerapkan rencana penyelesaian, ia
masih bingung dengan menentukan kedudukan titik terhadap
titik asal dan titik tertentu. Hal itu dikarenakan ia merasa belum
menguasai konsep mengenai kedudukan titik terhadap titik
tertentu. Pada saat menyelesaikan soal yang diberikan, ia tidak
menggunakan alternatif atau cara penyelesaian yang lain karena
hanya mengikuti cara yang diajarkan oleh peneliti dan sebelum
menyerahkan pekerjaannya, ia tidak melakukan pengecekan
yang mendetail melainkan hanya melihat sekilas kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
jawabannya untuk memastikan bahwa seluruh soal sudah
terjawab semua. Hasil pekerjaan S18 lebih jelas dapat dilihat
pada lampiran E.4.
b. Hasil Wawancara Minat Belajar
Berikut beberapa hasil wawancara terkait minat belajar
matematika.
1) Siswa S1 mengatakan senang mengikuti pembelajaran
matematika. Dalam kegiatan pembelajaran, pada saat tidak
memahami materi yang disampaikan, ia bertanya kepada
peneliti. Pada saat mengetahui ada teman yang mengalami
kesulitan, ia membantu mengajari cara-cara menjawab soal
tersebut. Dalam mempersiapkan pelajaran matematika yang
akan dipelajari keesokan harinya, ia mengatakan bahwa jarang
mempersiapkan hal tersebut karena ia sendiri jarang belajar.
Dia juga tidak mencari sumber belajar matematika yang
relevan untuk menunjang kegiatan belajarnya. Dalam aktivitas
belajar di kelas, ia mencatat materi yang diberikan untuk
belajar dirumah sehingga ia berkonsentrasi atau memperhatikan
selama mengikuti pembelajaran di kelas.
2) Siswa S13 mengatakan bahwa ia merasa bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran matematika. Dalam kegiatan belajar,
saat tidak memahami materi yang disampaikan, ia bertanya
dengan peneliti sampai memahami materi tersebut. Pada saat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mengetahui ada teman yang tidak memahami materi yang
disampaikan maka ia akan membantu menjawab dengan
memberitahu cara-cara menyelesaikannya. Pada saat keesokan
harinya ada pelajaran matematika, ia hanya kadang-kadang saja
belajar karena tergantung suasana hatinya. Pada saat belajar
matematika dirumah, ia juga kadang-kadang bertanya dengan
kakak dan orang tuanya saat mengalami kesulitan. Dalam
akktivtas dikelas, ia mencatat materi yang disampaikan dan
fokus mengikuti pembelajaran jika suasana belajarnya tenang.
3) Siswa S14 mengatakan bahwa ia merasa biasa saja dalam
mengikuti pembelajaran matematika. Dalam kegiatan
pembelajaran, saat ia tidak memahami materi yang
disampaikan maka ia akan bertanya dengan peneliti dan teman
yang berada didekatnya. Pada saat mengetahui ada teman yang
mengalami kesulitan terkait materi yang disampaikan maka ia
akan membantu mengajari cara-caranya tetapi dengan catatan
jika ia sudah memahami materi tersebut. Dalam
mempersiapkan materi pelajaran matematika yang akan
dipelajari keesokan harinya, ia mengatakan tidak pernah belajar
dirumah karena baginya sudah cukup belajar di sekolah saja.
Dia juga tidak mencari cara-cara atau konsep-konsep yang
relevan dalam belajar atau menyelesaikan soal yang diberikan
karena hanya mengandalkan penjelasan dari peneliti. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
aktivitas belajar di kelas, ia selalu mencatat materi yang
diberikan dan fokus belajar jika kondisi kelas tenang.
4) Siswa S18 mengatakan bahwa ia merasa biasa saja dalam
mengikuti pembelajaran matematika. Dia merasa bahwa
mengikuti pembelajaran matematika sama seperti pelajaran
lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran, saat ia tidak memahami
materi yang disampaikan maka ia akan bertanya dengan
peneliti. Pada saat mengetahui ada teman yang tidak
memahami materi yang disampaikan maka ia akan membantu
dengan memberi tahu cara-caranya. Dalam mempersiapkan
pelajaran matematika keesokan harinya, ia mengatakan tidak
pernah mempersiapkan diri untuk belajar. Dia juga tidak
mencari tahu cara-cara yang relevan untuk belajar atau
menyelesaikan soal matematika karena ia hanya mengikuti
cara-cara dibuku paket dan cara peneliti saja. Pada saat
aktivitas belajar di kelas, ia selalu mencatat dan fokus saat
mengikuti pembelajaran jika kondisi kelas tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
D. PEMBAHASAN
1. Kemampuan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan fokus utama dalam
pembelajaran matematika. Dalam memecahkan suatu permasalahan,
ada banyak kesulitan yang dialami oleh siswa dan apabila hal ini tidak
segera ditangani dengan benar akan menimbulkan kesulitan-kesulitan
lain ditingkat selanjutnya. Dalam menangani kesulitan-kesulitan
tersebut, kita harus mengetahui sejauh mana siswa mampu
memecahkan masalah yang diberikan. Siswa memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang baik apabila dapat melakukan empat
langkah pemecahan masalah seperti yang dikemukan oleh Polya, yaitu
siswa dapat memahami masalah yang diberikan, merencanakan
penyelesaian dari masalah tersebut, menyelesaikan masalah sesuai
dengan rencana dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua
langkah yang telah dikerjakan sehingga dapat mencapai indikator
kompetensi pembelajaran. Berikut ini adalah soal-soal yang diberikan
untuk mengukur tes hasil belajar siswa mengenai materi koordinat
kartesius.
a. Soal Nomor Satu
Berikut adalah soal nomor satu yang dikerjakan oleh siswa untuk
mengukur hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan S15
Dalam suatu denah, kota Jogja dipetakan dalam sistem
koordinat kartesius. Tugu Jogja terletak pada koordinat (0,0),
Rumah Sakit terletak pada koordinat (0,4), Stasiun terletak
pada koordinat (5,-4), Kantor Polisi terletak pada koordinat (-
3,-3), Rumah Ali terletak pada koordinat (3,1) dan Rumah
Susan terletak pada koordinat (-1,2). Berdasarkan informasi
diatas, gambarlah titik-titik tersebut ke dalam koordinat
kartesius kemudian tentukan:
a. Jarak Stasiun terhadap sumbu-X.
b. Jarak Rumah Susan terhadap sumbu-Y.
c. Posisi Kantor Polisi terhadap Tugu Jogja.
d. Posisi Rumah Ali terhadap Tugu Jogja.
e. Posisi Rumah Sakit terhadap Stasiun.
f. Posisi Stasiun terhadap Rumah Ali.
Pada soal nomor satu tersebut, terdapat tiga indikator
pencapaian kompetensi pembelajaran, yaitu menentukan
kedudukan titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y, menentukan
kedudukan titik terhadap titik asal dan menentukan kedudukan
titik terhadap titik tertentu. Pada soal nomor satu tersebut,
terdapat 18 siswa sudah dapat memahami masalah yang
diberikan. Berikut salah satu contoh hasil pekerjaan siswa dalam
memahami masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pada gambar 4.1 tersebut menunjukan bahwa siswa sudah dapat
menuliskan informasi apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal yang diberikan. Memahami masalah
merupakan modal yang sangat penting bagi siswa untuk membuat
rencana penyelesaian terkait masalah yang diberikan sehingga
dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan masalah tersebut dan
memperoleh hasil yang baik.
Hasil pengerjaan soal nomor satu pada indikator pencapaian
kompetensi, yaitu mengenai kedudukan titik terhadap sumbu-X
dan sumbu-Y, terdapat 17 siswa sudah dapat merencanakan
penyelesaian dan terdapat 16 siswa menerapkan rencana
penyelesaian sampai tahap melakukan pengecekan kembali
terhadap jawaban yang telah diperoleh. Pada indikator pencapaian
kompetensi mengenai kedudukan titik terhadap titik asal dan
kedudukan titik terhadap titik tertentu, terdapat 13 siswa sudah
dapat merencanakan penyelesaian dan menerapkan penyelesaian
rencana dengan tepat serta terdapat 12 siswa yang melakukan
pengecekan kembali terhadap semua langkah penyelesaian yang
telah diperoleh. Berikut beberapa contoh hasil pekerjaan siswa
terhadap soal nomor satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan S13
Berdasarkan gambar 4.2, terdapat 12 siswa yang menunjukan
bahwa mereka sudah mencapai ketiga indikator pada soal nomor
satu serta dapat melakukan langkah-langkah pemecahan masalah
mulai dari langkah merencanakan penyelesaian masalah hingga
langkah melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah
penyelesaian yang telah dilakukan pada setiap indikator soal
tersebut. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dapat
mencapai ketiga indikator soal yang diberikan dan sebagian besar
mereka masih mengalami kesulitan dalam mencapai indikator
kedua dan ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan S6
Pada gambar 4.3, terdapat 2 siswa yang keliru
menempatkan titik pada koordinat kartesius, yaitu S6 dan S7.
Pada gambar 4.3, S6 keliru menempatkan koordinat rumah Susan
sedangkan S7 keliru menempatkan koordinat rumah Ali dalam
koordinat kartesius. Dari hasil pekerjaan tersebut, pada indikator
mengenai kedudukan titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y,
mereka sudah dapat merencanakan penyelesaian dan menerapkan
rencana penyelesaian yang telah dirancang, hanya saja mereka
kurang teliti dan tidak melakukan pengecekan kembali terhadap
semua langkah penyelesaian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan S18
Pada gambar 4.4, terdapat 6 siswa yang tidak dapat
merencanakan penyelesaian terkait permasalahan yang diberikan,
yaitu S6, S11, S14, S16, S17 dan S18. Mereka belum paham
mengenai konsep kedudukan suatu titik terhadap titik asal
maupun titik tertentu. Kesalahan siswa tersebut terjadi karena
mereka titik memahami titik yang menjadi patokan dalam
menentukan posisi titik terhadap titik asal maupun tertentu
sehingga hal tersebut membuat mereka menerapkan rencana
penyelesaian yang keliru terhadap masalah terhadap
permasalahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Soal Nomor Dua
Berikut adalah soal nomor dua yang dikerjakan oleh siswa
untuk mengukur hasil belajar.
Pak Budi memiliki tiga bidang tanah berbentuk trapesium,
persegi dan persegi panjang. Ia membawa seorang dari
Badan Pertanahan Nasional untuk menggambar denah
lokasi tanahnya tersebut. Denah lokasi tersebut
digambarkan dalam bidang koordinat kartesius. Misalkan,
titik asal (0,0) adalah posisi seorang dari Badan Pertanahan
Nasional tersebut menggambar, ia dapat melihat dengan
jelas patok titik-titik sudut tanah yang berbentuk trapesium
tersebut, yaitu titik (-1,3), (3,3), (2,5) dan (-1,5). Namun,
tanah yang berbentuk persegi, ia hanya dapat melihat tiga
patok titik-titik sudutnya, yaitu (1,-1), (3,-1) dan (3,1),
sedangkan patok lainnya hilang. Kemudian, tanah yang
berbentuk persegi panjang, ia juga hanya dapat melihat
dengan jelas tiga patok titik-titik sudutnya, yaitu (5,1), (9,1)
dan (5,3). Ia tidak dapat melihat patok titik sudut lainnya
karena tertutup oleh semak belukar. Berdasarkan informasi
diatas, gambarlah titik-titik tersebut ke dalam koordinat
kartesius kemudian tentukan:
a. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi.
b. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi
panjang.
c. Sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-X.
d. Sisi-sisi tanah yang tegak lurus Sumbu-Y.
Pada soal nomor dua terdapat tiga indikator pencapaian
kompetensi, menentukan kedudukan titik terhadap titik tertentu
dan menentukan kedudukan garis sejajar terhadap sumbu-sumbu
koordinat.dan menentukan kedudukan garis tegak lurus terhadap
sumbu-sumbu koordinat. Hasil pengerjaan soal nomor dua
menunjukan bahwa terdapat 18 siswa sudah dapat memahami
masalah yang diberikan. Berikut salah satu contoh hasil
perkerjaan siswa dalam memahami masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan S17
Pada gambar 4.5 tersebut, hasil pekerjaan S17 menunjukan
bahwa siswa sudah dapat memahami masalah yang diberikan. Hal
ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa yang sudah dapat
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal
tersebut. Memahami masalah yang diberikan adalah hal yang
paling utama dan sangat penting jika ingin menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Pada soal nomor dua mengenai indikator pencapaian
kompetensi, yaitu mengenai kedudukan titik terhadap titik
tertentu, terdapat 18 siswa yang sudah dapat merancang rencana
penyelesaian dan menerapkan rencana penyelesaian serta
melakukan pengecekan kembali terkait jawaban yang telah
diperoleh. Pada indikator mengenai kedudukan garis sejajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
terhadap sumbu-sumbu koordinat, terdapat 16 siswa dapat
merencanakan penyelesaian dan menerapkan rencana
penyelesaian yang telah dirancang dan 14 siswa yang melakukan
pengecekan kembali terkait solusi yang telah diperoleh. Pada
indikator mengenai kedudukan garis tegak lurus terhadap sumbu-
sumbu koordinat, terdapat 16 siswa dapat merencanakan
penyelesaian, 14 siswa dapat menerapkan rencana penyelesaian
yang telah dirancang dan 11 siswa yang melakukan pengecekan
kembali terkait solusi yang telah diperoleh. Berikut beberapa
contoh hasil pekerjaan siswa terhadap soal nomor dua.
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berdasarkan gambar 4.6, terdapat 2 siswa yang tidak
menjawab masalah yang diberikan, yaitu S1 dan S5. Mereka tidak
memahami konsep mengenai kedudukan garis sejajar dan garis
tegak lurus terhadap sumbu koordinat. Hal ini dikarenakan
mereka tidak dapat hadir pada saat penjelasan materi tersebut
karena sakit sehingga mereka berdua memiliki pengetahuan yang
cukup untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Berbeda halnya dengan hasil pekerjaan siswa pada gambar
4.6 mengenai kedua siswa yang tidak menjawab soal yang
diberikan, pada gambar 4.7, terdapat 2 siswa, yaitu S8 dan S9 yang
kurang teliti dan tidak melakukan pengecekan kembali terkait
solusi yang telah diperoleh pada materi mengenai kedudukan garis
sejajar sumbu koordinat. Hal itu terlihat dari hasil pekerjaan
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan S9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mereka yang kurang lengkap dalam menuliskan jawaban mengenai
sisi-sisi tanah yang sejajar dengan sumbu-X.
Pada gambar 4.8, terdapat 3 siswa yang kurang memahami
materi mengenai konsep garis tegak lurus sumbu koordinat, yaitu
S4, S11 dan S16. Kesalahan yang dilakukan oleh ketiga siswa
tersebut adalah tidak memahami mengenai definisi garis-garis
yang saling tegak lurus. Mereka hanya menghapal dan mengingat
bahwa garis yang sejajar salah satu sumbu koordinat pastilah
tegak lurus sumbu koordinat yang lain. Pengetahuan ini sangat
keliru karena jika garis tersebut hanya sejajar salah satu sumbu
koordinat tetapi tidak memotong sumbu yang lain maka garis
tersebut tidak bisa dikatakan tegak lurus garis. Syarat dua garis
yang tegak lurus harus berpotongan disatu titik dan perpotongan
tersebut membentuk sudut sebesar 900.
Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan S4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Pada gambar 4.9, terdapat 2 siswa, yang melakukan
kesalahan yang sama, yaitu kurang teliti dalam membaca dan
mencermati soal yang diberikan. Kedua siswa tersebut adalah S14
dan S17. Pada soal yang diberikan, sudah jelas bahwa pertanyaan
yang diberikan adalah menentukan sisi-sisi tanah yang tegak lurus
terhadap sumbu-Y, tetapi kedua siswa tersebut malah menentukan
sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-Y. Hal ini menunjukan bahwa
mereka kurang teliti dan tergesa-gesa dalam menjawab soal yang
diberikan sehingga tentu saja berdampak pada jawaban yang
mereka berikan tidak sesuai dengan masalah yang ditanyakan.
Kesalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi jika mereka
melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
telah dilakukan terhadap jawaban yang telah mereka peroleh.
Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Berdasarkan hasil tes belajar dari soal-soal yang diberikan dan
wawancara yang telah dilakukan, siswa sudah dapat melakukan
langkah awal dalam memecahkan masalah yang diberikan, yaitu
memahami permasalahan yang diberikan. Pada langkah ini, siswa
sudah dapat memilah-milah atau mengidentifikasi informasi-informasi
relevan yang terdapat pada soal yang diberikan. Mereka tidak
mengalami kesulitan dalam hal memahami masalah yang diberikan.
Hal ini ditunjukan dari hasil pekerjaan siswa yang sudah bisa
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal-soal
yang diberikan dan hasil wawancara dengan siswa terkait kemampuan
pemecahan masalah.
Pada saat sudah memahami masalah yang diberikan maka tahap
selanjutnya bagi siswa dalam suatu memecahkan masalah adalah
merencanakan penyelesaian masalah. Pada tahap ini, siswa
memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah
diperoleh untuk menentukan langkah-langkah atau rencana yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini, sebagian
besar siswa sudah bisa merencanakan penyelesaian masalah yang
diberikan. Berdasarkan hasil wawancara, mereka mengatakan bahwa
rencana penyelesaian yang dirancang diperoleh dari mengingat-ingat
kembali langkah-langkah atau cara-cara mengerjakan soal berdasarkan
pengalaman mengerjakan LKS saat pembelajaran berlangsung. Mereka
sudah bisa merencanakan penyelesaian masalah dengan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
titik-titik yang diketahui kedalam koordinat kartesius dan memikirkan
cara menjawab pertanyaan yang diberikan dalam soal tersebut. Dalam
pembelajaran, pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh siswa selama
mengikuti pembelajaran beragam sehingga tidak dapat dipungkuri
beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan memaknai
materi yang disampaikan. Hal ini berdampak pada beberapa siswa
yang mengalami kekeliruan dalam membuat rancangan penyelesaian
masalah yang tidak tepat terhadap masalah yang diberikan.
Pada saat rencana penyelesaian masalah sudah dipikirkan secara
matang dan dirasa sudah tepat maka dilakukan penyelesaian masalah
sesuai dengan rencana atau konsep-konsep penyelesaian masalah yang
telah dirancang. Berdasarkan hasil wawancara, siswa-siswa sudah
dapat menyelesaikan masalah yang diberikan dengan memanfaatkan
rencana penyelesaian yang telah dibuat berdasarkan pengalaman
belajar yang telah dialami dan ada juga siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan rencana yang telah dibuat. Dalam
tahap ini, beberapa siswa masih mengalami kesulitan karena belum
cukup menguasai konsep-konsep yang telah disampaikan. Beberapa
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut adalah
kesalahan dalam menempatkan titik-titik dalam koordinat kartesius
dan menentukan titik yang menjadi patokan dalam menghitung posisi
titik tehadap titik tertentu serta kurang memahami konsep mengenai
garis dan ruas garis sehingga berdampak pada kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menentukan garis sejajar dan tegak lurus sumbu-sumbu koordinat. Hal
ini ditunjukan dari hasil pekerjaan siswa dan wawancara dengan siswa
yang menyatakan bahwa mereka kurang memahami konsep-konsep
tentang kedudukan titik titik terhadap titik asal dan titik tertentu serta
konsep garis sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
kooordinat.
Penyelesaian masalah yang telah dilakukan membutuhkan
tindak lanjut berupa pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
telah dikerjakan. Hal ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa semua
langkah sudah dilakukan dengan tepat dan tidak ada kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi, seperti kurang teliti dalam
menghitung dan penulisan yang tidak tepat. Pada tahap terakhir ini,
siswa tidak menggunakan cara lain yang relevan untuk menjawab soal
yang diberikan. Mereka hanya fokus mengikuti langkah atau cara yang
telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Pada tahap ini, beberapa siswa
tidak melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang
diperoleh sebelum menyerahkannya sehingga kesalahan-kesalahan
yang tidak seharusnya dilakukan tidak dapat terdeteksi kembali oleh
mereka. Hal ini ditunjukan dengan solusi yang mereka berikan tidak
sesuai dengan permasalahan yang diberikan dan dari hasil wawancara
yang dilakukan, mereka juga mengakui bahwa tidak melakukan
pengecekan kembali terhadap pekerjaan mereka karena kehabisan
waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Dari hasil tes belajar dan wawancara yang telah dilakukan,
kemampuan pemecahan masalah siswa dipengaruhi oleh indikator
pembelajaran. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada indikator
pembelajaran tertentu, misalnya jarak titik terhadap sumbu-sumbu
koordinat, siswa dapat menerapkan langkah-langkah pemecahan
masalah dengan baik, sedangkan pada indikator pembelajaran yang
lainnya, yaitu kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu dan
kedudukan garis sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
koordinat, siswa sering keliru dalam memahami konsep yang
disampaikan sehingga masih mengalami kesulitan dalam
merencanakan penyelesaian dengan tepat.
2. Minat Belajar Siswa
Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya semata-
mata ditinjau dari aspek kognitif saja namun juga harus ditinjau dari
aspek afektif. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
mampu meningkatkan kedua aspek tersebut. Pembelajaran tidak akan
menjadi bermakna apabila siswa hanya dituntut pada aspek kognitif
saja dan mengabaikan aspek-aspek yang lainnya serta begitu pula
sebaliknya. Semua aspek dalam kegiatan pembelajaran harus berjalan
dengan seimbang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sesungguhnya, yaitu meningkatkan kualitas diri seseorang menjadi
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Salah satu aspek afektif yang dapat menunjang keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran adalah minat belajar siswa. Minat
merupakan salah satu faktor penting untuk menciptakan suasana
belajar yang nyaman karena tanpa adanya minat belajar yang dimiliki
oleh siswa maka akan sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Minat belajar siswa yang tinggi akan memberikan
dorongan untuk selalu mengikuti pelajaran dengan nyaman dan
sungguh-sungguh tanpa ada tekanan yang dirasakan oleh siswa dalam
belajar. Siswa yang memiliki minat belajar tentu akan merasa senang,
terlibat, tertarik dan selalu memperhatikan dalam mengikuti rangkaian
kegiatan pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Hardjana
(Khairani, 2014). Minat belajar menumbuhkan sikap yang dibutuhkan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat menciptakan
suasana atau kondisi belajar yang menyenangkan.
Dari hasil angket yang telah diperoleh, kriteria minat belajar
siswa berada dalam kategori berminat dan sangat berminat dalam
mengikuti pembelajaran matematika. Siswa yang berada dalam kriteria
beminat dalam belajar 38,89% dan siswa yang berada dalam kriteria
sangat berminat 61,11%. Hasil ini menunjukan bahwa minat belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika sudah baik.
Berdasarkan hasil wawancara minat belajar siswa terkait pembelajaran
matematika, terdapat siswa yang merasa bersemangat dan senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dan terdapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
siswa yang merasa biasa saja selama mengikuti pelajaran matematika.
Siswa yang merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran matematika karena mereka memang menyukai mata
pelajaran matematika, hal ini sesuai dengan pendapat Kamisa
(Khairani, 2014) sedangkan siswa yang merasa biasa saja selama
mengikuti pelajaran matematika karena mereka menganggap bahwa
belajar matematika sama seperti belajar pelajaran lainnya.
Siswa yang berminat dalam belajar tidak hanya menunjukan
perasaan senang dalam mengikuti pelajaran matematika, mereka juga
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil angket
dan wawancara minat belajar, keterlibatan siswa selama pembelajaran
sudah cukup baik tetapi perlu ditingkatkan lagi dalam beberapa hal
selama kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa terlihat dari
partisipasi atau sikap yang ditunjukan selama pembelajaran. Mereka
yang sangat aktif dalam bertanya dan membantu temannya jika
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Mereka bertanya kepada peneliti jika tidak memahami materi yang
disampaikan dan membantu teman yang kesulitan apabila mereka
mengerti dan sudah memahami materi-materi tersebut. Partisipasi
siswa sudah baik, namun dalam beberapa hal yang perlu ditingkatkan,
seperti kemauan atau inisiatif untuk menuliskan hasil pekerjaannya
dipapan tulis dan mengkomunikasikannya kepada teman-teman yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Selain perasaan senang dan keterlibatan dalam kegiatan
pembelajaran, siswa yang berminat dalam belajar juga menunjukan
sikap ketertarikan terhadap pelajaran. Berdasarkan hasil angket dan
wawancara minat belajar, terdapat siswa yang menunjukan
ketertarikan dan terdapat pula siswa yang menunjukan kurang tertarik
dalam belajar matematika. Sikap ketertarikan siswa dalam belajar
ditunjukan dengan mereka tidak menunda-nunda waktu apabila
diminta mengerjakan soal-soal yang diberikan bersama teman-
temannya sedangkan sikap siswa yang menunjukan kurangnya
ketertarikan siswa dalam belajar adalah siswa tidak mempersiapkan
atau mempelajari kembali materi yang akan dipelajari dan tidak pernah
pergi ke perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku-buku
matematika.
Hal lain yang menunjukan siswa berminat dalam belajar adalah
selalu memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti
maupun teman yang lain. Perhatian siswa terhadap pelajaran sudah
cukup baik tetapi belum maksimal dan perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil angket dan wawancara minat belajar, siswa bisa
fokus dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran yang
dilakukan jika kelas dalam suasana yang tenang. Beberapa siswa juga
sering ditegur oleh peneliti karena mengganggu temannya saat
pembelajaran sehingga membuat siswa yang lain terganggu.
Disamping hal-hal tersebut, siswa menunjukan perhatian terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pelajaran dengan selalu mencatat materi-materi dan contoh soal yang
diberikan oleh peneliti sebagai bahan untuk belajar dirumah.
E. KETERBATASAN PENELITIAN
Selama melakukan penelitian, peneliti memiliki keterbatasan sehingga
membuat hasil penelitian menjadi kurang maksimal. Berikut beberapa
keterbatasan yang dialami oleh peneliti selama melaksanakan penelitian.
1. Waktu penelitian yang cukup singkat, yaitu hanya diberi waktu 2
minggu dalam melaksanakan penelitian karena sudah mendekati
ulangan tengah semester sehingga latihan-latihan soal yang diberikan
sangat sedikit.
2. Kurang tersedianya waktu peneliti untuk melakukan diskusi secara
langsung dengan siswa di luar jam pelajaran sekolah karena harus
mengikuti aktivitas perkulihan di kampus sehingga beberapa siswa
harus mengirim pesan singkat untuk mendapat konfirmasi atas
pengetahuan yang telah mereka miliki.
3. Proporsi subjek penelitian yang diwawancara pada setiap kategori
tidak seimbang karena sulitnya mencari waktu untuk melakukan
wawancara karena harus mencari waktu diluar jam pelajaran dan
menyesuaikan jadwal kegiatan ekstrakurikuler siswa sehingga peneliti
hanya dapat melakukan wawancara terhadap empat subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Pada saat penyampaian materi, beberapa siswa tidak mengikuti
kegiatan pembelajaran yang telah dirancang karena tidak dapat hadir di
sekolah karena sakit sehingga berdampak pada hasil yang diperoleh.
5. Pada setiap soal memuat beberapa indikator pembelajaran sehingga
membuat peneliti kesulitan dalam menganalisis kemampuan
pemecahan masalah.
6. Soal-soal yang diberikan untuk menganalisis kemampuan pemecahan
masalah tidak mencakup ranah psikomotorik. Hal ini dikarenakan soal-
soal yang telah dirancang hanya mencakup pada level kognitif saja
sehingga kapasitas soal yang diberikan tersebut tidak maksimal untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar siswa kelas
VIII SMP Kanisius pakem dengan model pembelajaran berbasis masalah
maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan pemecahan siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta sudah cukup baik. Hasil tes kemampuan pemecahan
masalah menunjukan bahwa siswa sudah dapat memahami masalah
yang diberikan. kesulitan yang masih dialami oleh siswa adalah pada
langkah merencanakan penyelesaian terhadap masalah yang diberikan
sampai langkah pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
telah dilakukan. Beberapa kesalahan yang terjadi adalah kurang teliti
dalam membaca soal yang diberikan dan menempatkan titik dalam
koordinat kartesius serta kurangnya penguasaan konsep mengenai
kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu dan konsep garis
sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.
2. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta
berada dalam kategori berminat dan sangat berminat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran matematika. Siswa yang berada dalam kriteria
beminat adalah sebanyak 38,89% sedangkan siswa berada dalam
kriteria sangat berminat adalah sebanyak 61,11%. Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
wawancara yang telah dilakukan, perasaan siswa selama mengikuti
pembelajaran matematika adalah merasa senang dan biasa saja.
Keterlibatan, ketertarikan dan perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran masih perlu ditingkatkan lagi. Beberapa hal tersebut
adalah kemauan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
dan mengkomunikasikannya, mempersiapkan atau mempelajari
kembali materi yang akan dipelajari dan tidak pernah pergi ke
perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku-buku matematika.
beberapa siswa yang sering ditegur karena membuat kegaduhan
sehingga membuat suasana belajar tidak kondusif sehingga
mengganggu fokus belajar siswa yang lainnya.
B. SARAN
Berkaitan dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk memeriksa kembali
hasil pekerjaan yang telah diperoleh sebelum menyerahkannya
kepada guru. Hal ini bertujuan untuk melatih dan membiasakan
siswa bersikap teliti terhadap semua langkah atau proses
penyelesaian masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
b. Siswa hendaknya berusaha mencoba mempelajari kembali materi
pelajaran yang dirasa sulit ketika berada dirumah bersama orangtua
atau siapapun yang dianggap dapat membantu mengatasi kesulitan
tersebut.
c. Siswa hendaknya membuka diri kepada guru untuk selalu
mengatakan kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi yang
disampaikan agar dapat dicari jalan keluarnya.
2. Bagi Guru atau Calon Guru
a. Guru atau calon guru diharapkan dapat menggunakan model
pembelajaran yang tepat untuk mengasah keterampilan pemecahan
masalah dan meningkatkan minat belajar siswa.
b. Guru atau calon guru diharapkan lebih peka terhadap kesulitan-
kesuliatan yang mungkin dialami oleh siswa.
c. Guru atau calon guru diharapkan dapat menggunakan bahasa yang
sederhana dalam menerangkan materi kepada siswa.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mencari waktu penelitian
yang lebih banyak atau tidak berdekatan dengan jadwal-jadwal
ulangan tengah semester.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengajak siswa
mengeksplorasi model pembelajaran berbasis masalah atau belajar
di luar kelas sehingga membuat suasana belajar menjadi lebih
bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika
Cipta.
Ambarjaya, Beni. S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Yogyakarta.
CAPS.
Amir, Zubaidah dan Risnawati. 2016. Psikologi Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Aswara Pressindo.
Arikunto, S. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Sagung Seto.
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualtitatif. Jakarta: Renika
Cipta.
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajar
Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: PT Indeks.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Karwati, Evis dan Donni Juni Priansa.2014. MANAJEMEN KELAS (Classroom
Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif,
Menyenangkan dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta.
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswajaya Pressindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kosasih, E. 2014. Strategi belajar dan pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Yrama Widya.
Lestari, Karunia Eka dan M. R. Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan
Matematika. Karawang: PT Refika Adimata.
Lidinilah,D.A.M. 2009. Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan
Pembelejarannya di Sekolah Dasar. Bandung. UPI Bandung.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswara
Pressindo.
Priansa, D.J. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Rahman, M dan Sofan Amri. 2014. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Roebijanto, Goenawan. 2014. Geometri, Pengukuran dan Statistik. Malang:
Gunung Samudra.
Rohmah, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Rusman. 2014. Model-Model Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Rusmono, 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta:Kencana Presada Meka.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Renika Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Renika Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Suherman, Erman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.
Yogyakarta: PT. BumiAksara.
Sukmadinata, N. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Swokowski, Earl dan Jeffery A. Cole. 2009. Algebra and Trigonometry With
Analytic Geometry. USA: Brooks/ Cole.
Upu. Hamzah. 2003. Problem Posing dan Poblem Solving dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Vosser, Donald L. 2000. Exploring Analytic Geometry With Mathematica. New
York: Acedemic Press.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Angkasa.
Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Angkasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran A
Lampiran A.1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran A.2
Surat Ijin Setelah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran B
Lampiran B.1
Hasil Validitas RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran B.2
Hasil Validitas Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran B.3
Hasil Validitas Wawancara KPM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran C
Lampiran C.1
Perangkat Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP KANISUS PAKEM
Kelas/Semester : VIII/Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Materi pokok : Koordinat Kartesius
Alokasi Waktu : 8 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang
koordinat kartesius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y.
3.2.2 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik asal (0,0).
3.2.3 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik tertentu (a,b).
3.2.4 Menentukan kedudukan garis yang sejajar dengan sumbu-X.
3.2.5 Menentukan kedudukan garis yang sejajar dengan sumbu-Y.
3.2.6 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus dengan sumbu-X.
3.2.7 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus dengan sumbu-Y.
4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik.
4.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
3.2.1 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu-X dan sumbu-Y setelah
mengamati permasalahan yang diberikan dengan benar.
3.2.2 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik asal (0,0) setelah melihat
permasalahan yang diberikan dengan cepat dan tepat.
3.2.3 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik tertentu (a,b) setelah melihat
permasalahan yang diberikan dengan cepat dan tepat.
3.2.4 Menentukan kedudukan garis yang sejajar dengan sumbu-X setelah
mempelajari konsep kesejajaran dengan benar.
3.2.5 Menentukan kedudukan garis yang sejajar dengan sumbu-Y setelah
mempelajari konsep kesejajaran dengan benar.
3.2.6 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus dengan sumbu-X setelah
mempelajari konsep tegak lurus dengan benar.
3.2.7 Menentukan kedudukan garis yang tegak lurus dengan sumbu-Y setelah
mempelajari konsep tegak lurus dengan benar.
4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik setelah
mempelajari konsep titik dalam sistem koordinat secara tepat.
4.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis setelah
mempelajari konsep garis dalam sistem koordinat secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
D. Materi Pembelajaran
Sistem Koordinat (Terlampir)
E. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah
Metode pembelajaran : Ekspositori, tanya jawab, diskusi
F. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan 1 ( 1 x 40 Menit)
Indikator : 3.2.1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka
• Guru mengucapkan salam pembuka untuk memulai
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran siswa
sebagai cerminan sikap disiplin.
Apersepsi :
• Guru menyampaikan kepada siswa bahwa ia akan
menjadi pendamping mereka mempelajari bab 2, yaitu
mengenai materi koordinat kartesius.
• Guru memberikan gambaran aktivitas pembelajaran
dan penilaian selama proses mendampingi siswa-siswi
terkait materi koordinat kartesius.
10 menit
Motivasi :
• Guru mengarahkan siswa supaya belajar dengan
sungguh-sungguh karena setiap jenis pelajaran apapun
pasti akan memberikan manfaat yang baik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
menentukan kedudukan titik terhadap sumbu-sumbu
koordinat.
Kegiatan Inti Mengorganisasikan Siswa kepada Masalah
• Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang
berkaitan dengan materi koordinat kartesius, yaitu
permasalahan yang diambil dari buku siswa.
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Permasalahan
Bella dan Diva ingin berkunjung kerumah gurunya, Bu
Badiah. Namun, mereka belum tahu alamat gurunya
secara pasti. Ibu Badiah hanya memberikan informasi
bahwa rumahnya berjarak 1,78 km dari Jl. Diponegoro
dan berjarak 2,13 km dari Jl. Sudirman.
• Siswa mengamati permasalahan yang diberikan oleh
guru dan memberikan alasan mengapa rumah bu
Badiah berjarak 1,78 km dari Jl. Diponegoro dan
berjarak 2,13 km dari Jl. Sudirman.
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
• Siswa menanyakan kepada siswa hal-hal yang
berkaitan dengan permasalahan yang disajikan, yaitu
bagaimana menentukan jaraknya.
• Guru menanyakan tentang koordinat kartesius dan apa
hubungannya dengan koordinat.
Membantu Penyelidikan Mandiri atau Kelompok
• Siswa mencari informasi yang berkaitan dengan hal-
hal yang ditanyakan oleh guru berdasarkan masalah
yang disajikan.
• Siswa melakukan komunikasi dan interaksi dengan
teman dan guru jika menemukan kesulitan dalam
mempelajari materi yang sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya
serta Pameran
• Siswa mencoba menjawab dan mengkomunikasikan
hasil-hasil penyelidikan mandiri maupun kelompok
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
oleh guru, yaitu apa itu koordinat kartesius dan apa itu
koordinat.
• Guru mendampingi dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan.
• Guru menerangkan tentang kuadran-kuadran dalam
koordinat kartesius.
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
• Guru mendampingi siswa menelaah kembali atau
melihat kembali cara-cara yang dilakukan untuk
memecahkan permasalahan tersebut sehingga dapat
memudahkan siswa dalam belajar.
• Siswa menyimpulkan materi-materi yang telah
dipelajari, yaitu menentukan jarak titik terhadap
sumbu-sumbu koordinat.
Penutup
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya, yaitu mengenai cara menentukan
kedudukan titik terhadap titik asal dan kedudukan titik
terhadap titik tertentu.
• Guru memberikan pesan untuk mempelajari kembali
materi yang telah disampaikan dan melengkapi alat-
alat yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa
membawa buku matematika berpetak, pensil,
penggaris, penghapus untuk pembelajaran berikutnya.
• Guru mengucapkan salam penutup.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pertemuan 2 ( 2 x 40 Menit)
Indikator : 3.2.2, 3.2.3, 4.2.1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka
• Guru mengucapkan salam pembuka untuk memulai
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran siswa
sebagai cerminan sikap disiplin.
Apersepsi :
• Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku dan alat-
alat yang diperlukan dalam pembelajaran matematika.
• Guru mengingatkan kembali tentang koordinat
kartesius dan cara menentukan kedudukan titik
terhadap sumbu-sumbu koordinat. 10 menit
Motivasi :
• Guru membentuk kelompok kecil supaya siswa saling
berinteraksi dan bekerja sama selama pelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu,
menentukan kedudukan titik terhadap titik asal
menentukan kedudukan titik terhadap titik tertentu dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kedudukan titik serta memberikan acuan tentang bahan
yang akan dipelajari, cara belajar, dan cara melakukan
penilaian dalam proses pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengorganisasikan Siswa kepada Masalah
• Guru menyajikan kembali permasalahan yang lalu dan
menyajikan permasalahan posisi suatu objek terhadap
objek-objek lainnya.
• Siswa melakukan pengamatan atas permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
• Guru mengingatkan kembali seputar pengetahuan
siswa mengenai materi sebelumnya, yaitu kedudukan
titik terhadap sumbu-sumbu koordinat kartesius.
• Siswa bertanya kembali cara menentukan kedudukan
titik dalam koordinat kartesius.
Membantu Penyelidikan Mandiri atau Kelompok
• Siswa mencari informasi yang berkaitan dengan materi
kedudukan titik yang terdapat didalam buku paket dan
diharapkan muncul ide atau gagasan yang mereka
peroleh dari buku paket tersebut.
• Siswa melakukan komunikasi dan interaksi dengan
guru jika menemukan kesulitan dalam mempelajari
materi yang sedang dipelajari.
• Guru membimbing siswa dalam mempelajari kuadran-
kuadran dalam koordinat kartesius dan
menghubungkannya dengan konsep arah mata angin.
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya
serta Pameran
• Guru memberikan LKS yang berkaitan dengan materi
kedudukan titik di dalam kehidupan sehari-hari dan
dikerjakan dalam kelompok.
• Guru mendampingi siswa menyelesaikan soal atau
permasalahan yang diberikan dengan memanfatkan
pengetahuan yang telah diperoleh dari guru, teman
maupun sumber belajar lainnya.
• Siswa mencoba menyelesaikan soal yang diberikan
guru, yaitu menentukan kedudukan titik dalam
koordinat kartesius.
• Guru mendampingi dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah
yang telah diberikan.
• Siswa menuliskan jawabannya dipapan tulis dan
mengkomunikasikannya kepada teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
• Siswa memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan
temannya dan memberikan masukan, kritik dan saran
jika terdapat jawaban yang dianggap kurang tepat.
• guru membimbing siswa menyimpulkan terkait cara
menentukan kedudukan titik terhadap titik asal dan
kedudukan titik terhadap titik tertentu.
• Guru memberikan PR kepada siswa untuk mengetahui
perkembangan atau kesulitan yang masih dialami siswa
dan meminta siswa untuk mengumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
Penutup
• Guru berpesan untuk mempelajari kembali materi yang
telah disampaikan dan menyampaikan materi yang
akan dipelajari selanjutnya, yaitu mengenai cara
menentukan kedudukan garis yang sejajar dan tegak
lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.
• Guru mengucapkan salam penutup.
10 menit
Pertemuan 3 ( 2 x 40 Menit)
Indikator : 3.2.4, 3.2.5, 3.2.6, 3.2.7 dan 4.2.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka
• Guru mengucapkan salam pembuka untuk memulai
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran siswa
sebagai cerminan sikap disiplin.
Apersepsi :
• Guru meminta siswa menyiapkan buku dan alat-alat tulis
yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dan
sekaligus meminta siswa mengumpulkan PR.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
• Guru bertanya dan mengecek pemahaman siswa tentang
kedudukan titik terhadap titik asal dan titik tertentu.
Motivasi :
• Guru membentuk kelompok dan mengarahkan siswa
supaya saling membantu, bekerja sama dan belajar
dengan sungguh-sungguh.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
menentukan kedudukan garis yang sejajar dan tegak lurus
sumbu-sumbu koordinat dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan garis serta memberikan acuan
tentang bahan yang akan dipelajari, cara belajar, dan cara
melakukan penilaian dalam proses pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengorganisasikan Siswa kepada Masalah
• Siswa melakukan pengamatan atas permasalahan yang
diberikan oleh guru berkaitan dengan materi kedudukan
garis sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
koordinat.
• Guru memberikan LKS dan meminta siswa dalam
kelompok kecil untuk menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan menentukan garis sejajar dan garis
yang tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
• Siswa menunjukkan garis sejajar dan garis tegak lurus.
• Guru memberikan pertanyaan tentang apa itu
maksudnya sejajar dan tegak lurus.
Membantu Penyelidikan Mandiri atau Kelompok
• Siswa menjawab tentang apa itu sejajar dan tegak lurus
serta mampu menunjukkan garis-garis yang sejajar dan
tegak lurus terhadap sumbu-sumbu koordinat.
• Siswa diminta membaca dan mengeksplorasi
pengetahuan mereka yang dipelajari dalam buku paket
atau sumber lainnya tentang materi yang berkaitan
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
dengan bagaimana dan apa maksudnya garis sejajar dan
garis tegak lurus.
• Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan
dalam mempelajari materi yang berkaitan dengan cara
menentukan maupun menggambar garis-garis sejajar
dan garis tegak lurus.
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya
serta Pameran
• Siswa mencoba menyelesaikan soal yang diberikan guru
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari,
yaitu mengenai cara menentukan garis-garis yang
sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
koordinat.
• Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah
yang diberikan dan melakukan bimbingan personal
terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permasalahan.
• Guru meminta beberapa siswa untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis dan mengkomunikasikan
kepada teman-temannya.
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
• Guru meminta siswa-siswa yang lain untuk mengamati
jawaban dari temannya dan memberikan komentar
terhadap hasil pekerjaaan temannya.
• Siswa menyimpulkan apa yang telah diperoleh selama
proses pembelajaran.
• Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang
telah dituliskan oleh beberapa siswa.
Penutup
• Guru berpesan untuk mempelajari kembali materi yang
telah disampaikan dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari selanjutnya, yaitu mengenai mengulang
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
kembali atau rangkuman materi-materi yang telah
dipelajari sebelum melaksanakan ulangan harian.
• Guru mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 4 ( 1 x 40 Menit)
Indikator : 3.2.1, 3.2.2, 3.2.3, 3.2.4, 3.2.5, 3.2.6, 3.2.7, 4.2.1 dan 4.2.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka
• Guru mengucapkan salam pembuka untuk memulai
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran siswa
sebagai cerminan sikap disiplin.
Apersepsi :
• Guru meminta siswa menyiapkan buku dan alat-alat
yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
10 menit
Motivasi :
• Guru mengarahkan siswa supaya belajar dengan
sungguh-sungguh karena pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan harian.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
membuat rangkuman materi-materi yang telah
dipelajari sebelumnya seperti: menentukan kedudukan
titik terhadap sumbu-sumbu koordinat, kedudukan
titik terhadap titik asal, kedudukan titik terhadap ttitik
tertentu, kedudukan garis yang sejajar dan tegak lurus
sumbu-sumbu koordinat dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kedudukan titik dan garis.
Kegiatan Inti Mengorganisasikan Siswa kepada Masalah.
• Guru meminta siswa menjawab beberapa latihan soal
yang ada dibuku paket berkaitan dengan materi
kedudukan titik dan garis dalam koordinat kartesius.
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
• Guru memperbolehkan siswa untuk berdiskusi dengan
teman sebangkunya untuk memperoleh solusi dari
permasalahan yang diberikan.
Membantu Penyelidikan Mandiri atau Kelompok
• Siswa diminta mencari tahu informasi tentang
kedudukan titik dan garis dalam koordinat kartesius
sehingga diharapkan menemukan ide atau gagasan
yang diperoleh dari berbagai macam sumber belajar.
• Guru mendampingi siswa dalam rangka menjawab
kedudukan titik dan garis dalam koordinat kartesius.
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya
serta Pameran
• Siswa mencoba menyelesaikan permasalahan yang
diberikan guru dengan tekun dan sungguh-sunggguh.
• Guru mendampingi siswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan permasalahan.
• Guru meminta salah siswa untuk menyampaikan
jawabannya dan mengkomunikasikannya kepada
teman-temannya.
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
• Guru meminta siswa-siswa yang lain untuk
mengamati jawaban dari temannya dan memberikan
komentar terhadap hasil pekerjaaan temannya.
• Siswa menyimpulkan materi-materi yang telah
dipelajari.
• Guru memberikan penguatan atas segala bentuk
jawaban yang telah diberikan oleh siswa.
Penutup
• Guru memberikan informasi mengenai kegiatan
belajar pada pertemuan selanjutnya, yaitu ulangan
harian.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
• Guru memberikan pesan supaya belajar dengan
sungguh-sungguh supaya memperoleh hasil yang
terbaik.
• Guru mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 5 ( 2 x 40 Menit)
Indikator : 3.2.1, 3.2.2, 3.2.3, 3.2.4, 3.2.5, 3.2.6, 3.2.7, 4.2.1 dan 4.2.2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Pembuka
• Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran, kemudian memeriksa
kehadiran siswa sebagai cerminan sikap disiplin.
Apersepsi :
• Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis yang
diperlukan untuk menyelesaikan ulangan.
5 menit
Motivasi :
• Guru memberikan motivasi untuk mengerjakan dengan
teliti dan sungguh-sungguh supaya memperoleh nilai
yang memuaskan.
Kegiatan Inti Mengorganisasikan Siswa kepada Masalah
• Guru membagikan soal ulangan kepada masing-
masing individu.
• Guru memastikan bahwa soal-soal yang dibagikan
adalah soal-soal yang sama dan harus dikerjakan secara
individu.
• Siswa mengamati soal ulangan mereka masing-
masing.
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
• Siswa bertanya jika terdapat soal yang tidak jelas.
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Membantu Penyelidikan Mandiri atau Kelompok
• Siswa berpikir kritis dan mengingat kembali informasi
atau konsep-konsep matematika yang telah dipelajari
untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
• Siswa berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
menyelesaikan setiap soal yang telah diberikan.
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya
serta Pameran
• Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaannya
setelah waktu yang diberikan habis.
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
• Guru memberi tahu gambaran jawaban pada masing-
masing soal.
Penutup
• Guru mengucapkan rasa terima kasih karena telah
berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan
sungguh-sungguh.
• Guru mengucapkan mohon maaf apabila selama
berdinamika bersama ada kata-kata maupun sikap guru
yang tidak berkenan dihati siswa.
• Guru mengucapkan salam penutup.
5 menit
G. Media pembelajaran
1. Media dan Alat : Laptop, Proyektor, Papan Tulis, Penggaris, Penghapus, Spidol.
2. Sumber : Buku KEMENDIKBUD 2017 Matematika SMP Kelas
VIII
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian : Pengamatan dan Tes tertulis
2. Prosedur Penilaian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
• Terlibat aktif dan memiliki
rasa ingin tahu dalam
pembelajaran.
• Bekerjasama dan tekun dalam
kegiatan kelompok.
• Bertanggungjawab dan fokus
terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan
kreatif.
Pengamatan Selama pembelajaran
2. Pengetahuan
• Siswa dapat memahami materi
koordinat kartesius, khususnya
mengenai materi kedudukan
titik terhadap titik asal, titik
tertentu, kedudukan garis
sejajar dan tegak lurus terhadap
sumbu-sumbu koordinat yang
dituangkan pada lembar kerja
saat ulangan.
Pengamatan dan tes
Penyelesaian tugas
individu atau kelompok
3.
Keterampilan
• Terampil dalam menerapkan
konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang
relevan berkaitan dengan
permasalahan mengenai
koordinat kartesius.
Pengamatan
Penyelesaian tugas (baik
individu maupun
kelompok) dan saat
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
MATERI AJAR
Perhatikan gambar dibawah ini!
Bella dan Diva ingin berkunjung kerumah gurunya, Bu Badiah. Namun, mereka belum tahu
alamat gurunya secara pasti. Ibu Badiah hanya memberikan informasi bahwa rumahnya
berjarak 1,78 km dari Jl. Diponegoro dan berjarak 2,13 km dari Jl. Sudirman. Bella dan
Diva berangkat Bersama dari sekola dengan menggunakan sepeda dan mereka menempuh
jalan yang berbeda. Warna merah adalah rute yang dilalui Bella, Warna biru adalah rute
perjalanan yang dilalui oleh Diva seperti yang ditunjukkan dalam peta. Ternyata Bella
dating lebih awal di rumah Bu Badiah, sedangkan Diva baru atang setelah beberapa menit
kemudian. Apabila kecepatan sepeda mereka dianggap sama, mengapa Bella dating lebih
awal daripada Diva dan dapatkah kamu menunjukkan rumah Bu Badiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
A. Posisi Titik Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y
Titik- titik bidang koordinat memiliki jarak terhadap sumbu-X dan Sumbu-Y.
Coba sekarang amati posisi titik A, B, C, D, E, F, G, H terhadap sumbu-X dan Sumbu-
Y. Dari gambar diatas, dapat ditulis posisi titik-tik sebagai berikut:
Titik A terletak 6 satuan dari sumbu-X dan terletak 3 satuan dari sumbu-Y.
Titik B berjarak 4 satuan dari sumbu-X dan berjarak 4 satuan dari sumbu-Y.
Titik C berjarak 3 satuan dari sumbu-X dan berjarak 4 satuan dari sumbu-Y.
Titik D berjarak 5 satuan dari sumbu-X dan berjarak 6 satuan dari sumbu-Y.
Titik E berjarak 5 satuan dari sumbu-X dan berjarak 5 satuan dari sumbu-Y.
Titik F berjarak 3 satuan dari sumbu-X dan berjarak 3 satuan dari sumbu-Y.
Titik G berjarak 6 satuan dari sumbu-X dan berjarak 2 satuan dari sumbu-Y.
Titik H berjarak 5 satuan dari sumbu-X dan berjarak 6 satuan dari sumbu-Y.
Posisi titik pada koordinat kartesius ditulis dalam pasangan berurut (x,y) bilangan x
menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y menyatakan jarak titik itu dari
sumbu-X.
Sumbu-X dan sumbu-Y membagi bidang koordinat Kartesius menjadi 4 Kuadran, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
absis
ordinat
Kuadran I : Sumbu-x positif dan Sumbu -y positif.
Kuadran II : Sumbu-x negatif dan Sumbu -y positif.
Kuadran III : Sumbu -x negatif dan Sumbu -y negatif.
Kuadran IV : Sumbu -x positif dan Sumbu -y negatif.
Pada bidang koordinat diatas, titik P memiliki koordinat (-2,1) dengan absis : -2 dan
ordinat: 1 dan titik Q memiliki koordinat (2,3) dengan absis: 2 dan ordinat :3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
B. Posisi Titik Terhadap Titik Asal (0,0) dan Titik Tertentu (a,b)
Perhatikan gambar denah perkemahan dibawah ini!
Dari denah perkemahan diatas, posisi beberapa objek terhadap pos utama dan posisi
beberapa tempat terhadap tanah lapang dan kolam adalah sebagai berikut:
Tempat Posisi tempat terhadap
Pos
Utama
Keterangan Tanah
Lapang
Keterangan Kolam Keterangan
Perumahan (6,5) 6 satuan ke
kanan, 5
satuan ke
atas
(10,2) 10 satuan ke
kanan, 2
satuan keatas
(9,8) 9 satuan ke
kanan, 8
satuan ke
atas
Pemakaman (-5,-2) 5 satuan ke
kiri, 2 satuan
ke kiri
(-1,-5) 1 satuan ke
kiri, 5
satuanke
bawah
(-2,1) 2 satuan ke
kiri, 1 satuan
ke atas
Pasar (4,3) 4 satuan ke
kanan, 3
(10,1) 10 satuan ke
kanan, 1
(10,5) 10 satuan ke
kanan, 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
satuan ke
atas
satuan ke
atas
satuan ke
atas
Teka-Teki (-8,5) 8 satuan ke
kiri, 5 satuan
ke atas
(-4,2) 4 satuan ke
kiri, 5 satuan
ke atas
(-5,8) 5 satuan ke
kiri, 8 satuan
ke atas
Tenda 1 (2,0) 2 satuan ke
kanan
(6,-3) 6 satuan ke
kanan, 3
satuan ke
bawah
(5,3) 5 satuan ke
kanan, 3
satuan ke
atas
Pos 1 (2,5) 2 satuan ke
kanan, 5
satuan ke
atas
(6,2) 6 satuan ke
kanan, 2
satuan ke
atas
(5,8) 5 satuan ke
kanan, 8
satuan ke
atas
Setelah kalian memahami tabel diatas, coba lengkapi tabel dibawah ini dengan
cepat dan tepat.
No Posisi dari titik asal (0,0) Posisi terhadap
Objek Koordinat Tenda 1 (2,0) Pos 1 (2,5) Pasar (4,3)
1 Perumahan (6,5) 4 satuan ke
kanan dan 5
satuan ke atas
4 satuan ke
kanan dan 0
satuan ke atas
2 satuan ke
kanan dan 2
satuan ke atas
2 Pemakaman (-5,-2) 7 satuan ke kiri
dan 2 satuan
ke bawah
3 Pasar (4,3) 2 satuan ke
kanan dan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
satuan ke
bawah
4 Hutan (-8,5) 10 satuan ke
kiri dan 1
satuan ke
bawah
5 Tenda 1 (2,0)
6 Tenda 2 (0,2)
7 Pos 1 (2,5) 0 satuan ke ke
kanan dan 0
satuan ke atas
8 Pos 2 (-4,4)
C. Memahami Posisi garis terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y
Perhatikan garis 𝑙, garis 𝑚, dan garis 𝑛 pada koordinat kartesius di bawah ini terhadap
sumbu-X dan sumbu-Y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Garis-garis yang sejajar, tegak lurus dan memotong sumbu-X dan sumbu-Y adalah
sebagai berikut:
Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)
Garis-garis
yang sejajar
dengan sumbu-
X
Garis-garis
yang sejajar
dengan
sumbu-Y
Garis-garis
yang tegak lurus
dengan sumbu-
X
Garis-garis
yang tegak
lurus dengan
sumbu-Y
Garis-garis
yang memotong
sumbu-X dan
sumbu-Y
𝑙1, 𝑙2, 𝑙3, 𝑙4 𝑚1, 𝑚2, 𝑚3,
𝑚4
𝑚1, 𝑚2, 𝑚3, 𝑚4 𝑙1, 𝑙2, 𝑙3, 𝑙4 𝑛1, 𝑛2,
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar diatas menunjukkan bahwa garis m sejajar dengan garis n, tetapi kedua garis
tersebut tidak tegak lurus dengan sumbu-sumbu koordinat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Latihan Soal
1. Diketahui titik A (3,1), B(3,5), C (-2,5). Jika ketiga titik tersebut
dihubungkan akan terbentuk……
A. Segitiga Sama Sisi
B. Segitiga Sama Kaki
C. Segitiga Siku-Siku
D. Segitiga Sembarang
2. Diketahui dalam koordinat kartesius terdapat titik P,Q dan R. Titik P (4,6)
dan titik Q (7,1). Jika titik P,Q dan R dihubungkan akan membentuk
segitiga siku=siku, maka koordinat titik R adalah…..
A. (6,5)
B. (4,5)
C. (6,1)
D. (4,1)
Untuk pertanyaan 3-10 perhatikan koordinat kartesius berikut ini!
3. Koordinat titik A adalah…….
A. (5,7)
B. (-5,7)
C. (7,5)
D. (7,-5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
4. Koordinat titik C adalah……
A. (4,4)
B. (-4,4)
C. (4,-4)
D. (-4,-4)
5. Koordinat titik F adalah……
A. (8,6)
B. (8,-6)
C. (6,-8)
D. (-8,-6)
6. Koordinat titik H adalah…..
A. (6,5)
B. (-6,5)
C. (6,-5)
D. (-6,-5)
7. Titik-titik yang berjarak 3 satuan terhadap sumbu-X adalah……
A. Titik B dan C
B. Titik E dan G
C. Titik B dan E
D. Titik E dan G
8. Titik-titik yang berjarak 4 satuan terhadap sumbu-Y adalah……
A. Titik B dan C
B. Titik E dan G
C. Titik B dan E
D. Titik E dan G
9. Titik-titik yang berada dikuadran II adalah……
A. Titik A dan B
B. Titik C dan D
C. Titik E dan F
D. Titik G dan H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
10. Titik-titik yang berada dikuadran IV adalah…..
A. Titik A dan B
B. Titik C dan D
C. Titik E dan F
D. Titik G dan H
Untuk pertanyaan 11-20 perhatikan koordinat kartesius berikut ini!
11. Garis-garis yang sejajar dengan sumbu-X adalah…..
A. Garis m dan n
B. Garis m dan l
C. Garis k dan m
D. Garis k dan l
12. Garis-garis yang sejajar dengan sumbu-Y adalah….
A. Garis m dan n
B. Garis m dan l
C. Garis k dan m
D. Garis k dan l
13. Garis m dan garis n adalah dua garis yang.....
A. Tegak lurus
B. Berimpit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
C. Berpotongan
D. Sejajar
14. Garis n dan garis k adalah dua garis yang.....
A. Tegak lurus
B. Berimpit
C. Berpotongan
D. Sejajar
15. Garis yang berada disebelah kanan sumbu-Y adalah…..
A. Garis m
B. Garis n
C. Garis k
D. Garis l
16. Garis yang berada disebelah kanan sumbu-X adalah…..
A. Garis m
B. Garis n
C. Garis k
D. Garis l
17. Jarak garis m terhadap sumbu-Y adalah…..
A. 2 satuan
B. 3 satuan
C. 4 satuan
D. 5 satuan
18. Jarak garis k terhadap sumbu-X adalah…..
A. 2 satuan
B. 3 satuan
C. 4 satuan
D. 5 satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
19. Koordinat titik potong garis m dan l adalah ….
A. (2,3)
B. (-5,3)
C. (-5,-6)
D. (2,-6)
20. Koordinat titik potong garis n dan l adalah ….
A. (2,3)
B. (-5,3)
C. (-5,-6)
D. (2,-6)
Lembar Kerja Siswa 1
1. Dalam suatu sistem tata surya yang dipetakan dalam bidang koordinat,
Matahari berada pada titik pusat atau titik asal (0,0). Planet Merkurius
terletak pada koordinat (1,1), Planet Venus terletak pada koordinat (2,3),
Planet Bumi terletak pada koordinat (-3,4), Planet Mars terletak pada
koordinat (-4,5), Planet Jupiter terletak pada koordinat (6,-7), Planet
Saturnus terletak pada koordinat (7,8), Planet Uranus terletak pada
koordinat (8,9) dan Planet Neptunus terletak pada koordinat (-9,-10).
Berdasarkan informasi diatas, gambarlah titik-titik tersebut ke dalam
koordinat kartesius kemudian tentukan:
a. Jarak planet Bumi terhadap Sumbu-X.
b. Jarak planet Jupiter terhadap Sumbu-Y.
c. Posisi planet Saturnus terhadap Matahari.
d. Posisi planet Neptunus terhadap Matahari.
e. Posisi planet Merkurius terhadap Bumi.
f. Posisi planet Jupiter terhadap Uranus.
g. Posisi planet Saturnus terhadap Neptunus.
h. Posisi planet Venus terhadap Jupiter.
i. Posisi planet Uranus terhadap Neptunus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Rubrik Penilaian
No Soal dan Pembahasan Skor
1 Dalam suatu sistem tata surya yang dipetakan dalam bidang koordinat,
Matahari berada pada titik pusat atau titik asal (0,0). Planet Merkurius
terletak pada koordinat ( 1,1), Planet Venus terletak pada koordinat (2,3),
Planet Bumi terletak pada koordinat (-3,4), Planet Mars terletak pada
koordinat (-4,5), Planet Jupiter terletak pada koordinat (6,-7), Planet
Saturnus terletak pada koordinat (7,8), Planet Uranus terletak pada
koordinat (8,9) dan Planet Neptunus terletak pada koordinat (-9,-10).
Berdasarkan informasi diatas, gambarlah titik-titik tersebut ke dalam
koordinat kartesius kemudian tentukan:
a. Jarak planet Bumi terhadap Sumbu-X.
b. Jarak planet Jupiter terhadap Sumbu-Y.
c. Posisi planet Saturnus terhadap Matahari.
d. Posisi planet Neptunus terhadap Matahari.
e. Posisi planet Merkurius terhadap Bumi.
f. Posisi planet Jupiter terhadap Uranus.
g. Posisi planet Saturnus terhadap Neptunus.
h. Posisi planet Venus terhadap Jupiter.
i. Posisi planet Uranus terhadap Neptunus.
Pembahasan
Diketahui:
• Koordinat Matahari adalah (0,0).
• Koordinat planet Merkurius adalah (1,1).
• Koordinat planet Venus adalah (2,3).
• Koordinat planet Bumi adalah (-3,4).
• Koordinat planet Mars adalah (-4,5).
• Koordinat planet Jupiter adalah (6,-7).
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
• Koordinat planet Saturnus adalah (7,8).
• Koordinat planet Uranus adalah (8,9).
• Koordinat planet Neptunus adalah (-9,-10).
Ditanyakan:
a. Jarak planet Bumi terhadap Sumbu-X.
b. Jarak planet Jupiter terhadap Sumbu-Y.
c. Posisi planet Saturnus terhadap Matahari.
d. Posisi planet Neptunus terhadap Matahari.
e. Posisi planet Merkurius terhadap Bumi.
f. Posisi planet Jupiter terhadap Uranus.
g. Posisi planet Saturnus terhadap Neptunus.
h. Posisi planet Venus terhadap Jupiter.
i. Posisi planet Uranus terhadap Neptunus.
Penyelesaian
40
Jadi, jarak planet Bumi terhadap Sumbu-X adalah 4 satuan. 5
Jadi, jarak planet Jupiter terhadap Sumbu-Y adalah 6 satuan. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Jadi, posisi planet Saturnus terhadap Matahari adalah 7 satuan kekanan
dan 8 satuan keatas. 5
Jadi, posisi planet Neptunus terhadap Matahari adalah 9 satuan kekiri dan
10 satuan kebawah. 5
Jadi, posisi planet Merkurius terhadap Bumi adalah 4 satuan kekanan dan
3 satuan kebawah. 5
Jadi, posisi planet Jupiter terhadap Uranus adalah 2 satuan kekiri dan 16
satuan kebawah. 5
Jadi, posisi planet Saturnus terhadap Neptunus adalah 16 satuan kekanan
dan 18 satuan keatas. 5
Jadi, posisi planet Venus terhadap Jupiter adalah 4 satuan kekiri dan 10
satuan keatas. 5
Jadi, posisi planet Uranus terhadap Neptunus adalah 17 satuan kekanan
dan 19 satuan keatas. 5
Kuis
1. Dalam suatu denah perkampungan yang dipetakan dalam sistem koordinat
kartesius, Sekolah terletak pada koordinat (0,0). Pos Kamling terletak 3
satuan kekanan dan 5 satuan keatas. Rumah Cristin terletak pada terletak 5
satuan kekiri dan 4 satuan keatas. Rumah Jojo terletak terletak 2 satuan
kekanan dan 1 satuan kebawah. Rumah Ani terletak terletak 6 satuan kekiri
dan 2 satuan kebawah. Berdasarkan informasi diatas, maka:
a. Gambarlah koordinat kartesius dan tentukan koordinat Pos Kamling,
Rumah Cristin, Rumah Jojo dan Rumah Ani.
b. Tentukan posisi Pos Kamling terhadap Rumah Jojo.
c. Tentukan posisi Rumah Ani terhadap Rumah Cristin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Rubrik Penilaian
No Soal dan Pembahasan Skor
1 Dalam suatu denah perkampungan yang dipetakan dalam sistem koordinat
kartesius, Sekolah terletak pada koordinat (0,0). Pos Kamling terletak 3
satuan kekanan dan 5 satuan keatas. Rumah Cristin terletak pada terletak
5 satuan kekiri dan 4 satuan keatas. Rumah Jojo terletak terletak 2 satuan
kekanan dan 1 satuan kebawah. Rumah Ani terletak terletak 6 satuan
kekiri dan 2 satuan kebawah. Berdasarkan informasi diatas, maka:
d. Gambarlah koordinat kartesius dan tentukan koordinat Pos Kamling,
Rumah Cristin, Rumah Jojo dan Rumah Ani.
e. Tentukan posisi Pos Kamling terhadap Rumah Jojo.
f. Tentukan posisi Rumah Ani terhadap Rumah Cristin.
Pembahasan
Diketahui:
• Sekolah terletak pada koordinat (0,0).
• Pos Kamling terletak 3 satuan kekanan dan 5 satuan keatas.
• Rumah Cristin terletak pada terletak 5 satuan kekiri dan 4 satuan
keatas.
• Rumah Jojo terletak terletak 2 satuan kekanan dan 1 satuan kebawah.
• Rumah Ani terletak terletak 6 satuan kekiri dan 2 satuan kebawah.
Ditanyakan:
• Gambarlah koordinat kartesius dan tentukan koordinat Pos Kamling,
Rumah Cristin, Rumah Jojo dan Rumah Ani.
• Tentukan posisi Pos Kamling terhadap Rumah Jojo.
• Tentukan posisi Rumah Ani terhadap Rumah Cristin.
10
Penyelesaian 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Jadi, koordinat Pos Kamling adalah (3,5) , Rumah Cristin adalah (-5,4),
Rumah Jojo adalah (2,-1) dan Rumah Ani adalah (-6,-2) .
Jadi, posisi Pos Kamling terhadap Rumah Jojo adalah 1 satuan kekanan
dan 6 satuan keatas.
20
Jadi, posisi Rumah Ani terhadap Rumah Cristin adalah 1 satuan kekiri
dan 6 satuan kebawah.
20
Lembar Kerja Siswa 2
1. Seorang pria ingin memanfaatkan tanah kosong untuk membuat dua
lapangan olahraga, yaitu lapangan voli dan lapangan futsal. Kemudian ia
memanggil ahli perancang lapangan untuk menggambarkan denah lokasi
kedua lapangan tersebut. Ahli tersebut menggambar kedua lokasi tersebut
kedalam bidang koordinat kartesius. Jika ahli perancang menggambar pada
dalam titik asal (0,0) maka titik-titik lapangan voli adalah (-1,1), (1,1), (1,4)
dan (-1,4) sedangkan titik-titik sudut lapangan futsal adalah (5,-1), (8,-1),
(8,4) dan (5,4). Berdasarkan informasi diatas, gambarlah titik-titik tersebut
ke dalam koordinat kartesius kemudian tentukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
a. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-X.
b. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-Y.
c. Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-X.
d. Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-Y.
Rubrik Penilaian
No Soal dan Pembahasan Skor
1 Seorang pria ingin memanfaatkan tanah kosong untuk membuat dua
lapangan olahraga, yaitu lapangan futsal dan lapangan voli. Kemudian ia
memanggil ahli perancang lapangan untuk menggambarkan denah lokasi
kedua lapangan tersebut. Ahli tersebut menggambar kedua lokasi tersebut
kedalam bidang koordinat kartesius. Jika ahli perancang menggambar
pada dalam titik asal (0,0) maka titik-titik sudut lapangan futsal adalah (-
1,1), (1,1), (1,4) dan (-1,4) sedangkan titik-titik sudut lapangan voli adalah
(5,-1), (8,-1), (8,4) dan (5,4). Berdasarkan informasi diatas, gambarlah
titik-titik tersebut ke dalam koordinat kartesius kemudian tentukan:
e. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-X.
f. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-Y.
g. Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-X.
Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-Y.
Pembahasan
Diketahui:
• Koordinat perancang lapangan adalah (0,0)
• Koordinat titik-titik sudut lapangan futsal adalah
(-1,1), (1,1), (1,4) dan (-1,4).
• Koordinat titik-titik sudut lapangan voli adalah
(5,-1), (8,-1), (8,4) dan (5,4).
Ditanyakan:
a. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-X.
b. Sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-Y.
c. Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-X.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
d. Sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-Y.
Penyelesaian
30
Jadi, sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-X adalah AB, CD, PQ dan RS. 15
Jadi, sisi-sisi lapangan yang sejajar sumbu-Y adalah AD, BC, PS dan QR. 15
Jadi, sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-X adalah PS dan QR. 15
Jadi, sisi-sisi lapangan yang tegak lurus sumbu-Y adalah AB dan CD. 15
Ulangan Harian
Petunjuk Mengerjakan
1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah terlebih dahulu Nama, No. Absen, dan Kelas pada lembar jawaban
yang disediakan.
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawabnya.
4. Jumlah soal sebanyak 2 butir soal uraian dan semuanya harus dijawab.
5. Laporkan kepada guru jika terdapat tulisan yang kurang jelas atau jumlah
soal kurang.
6. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah.
7. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan.
8. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
1. Dalam suatu denah, kota Jogja dipetakan dalam sistem koordinat kartesius.
Tugu Jogja terletak pada koordinat (0,0), Rumah Sakit terletak pada
koordinat (0,4), Stasiun terletak pada koordinat (5,-4), Kantor Polisi terletak
pada koordinat (-3,-3), Rumah Ali terletak pada koordinat (3,1) dan Rumah
Susan terletak pada koordinat (-1,2). Berdasarkan informasi diatas,
gambarlah titik-titik tersebut ke dalam koordinat kartesius kemudian
tentukan:
a. Jarak Stasiun terhadap sumbu-X.
b. Jarak Rumah Susan terhadap sumbu-Y.
c. Posisi Kantor Polisi terhadap Tugu Jogja.
d. Posisi Rumah Ali terhadap Tugu Jogja.
e. Posisi Rumah Sakit terhadap Stasiun.
f. Posisi Stasiun terhadap Rumah Ali.
2. Pak Budi memiliki tiga bidang tanah berbentuk trapesium, persegi dan
persegi panjang. Ia membawa seorang dari Badan Pertanahan Nasional
untuk menggambar denah lokasi tanahnya tersebut. Denah lokasi tersebut
digambarkan dalam bidang koordinat kartesius. Misalkan, titik asal (0,0)
adalah posisi seorang dari Badan Pertanahan Nasional tersebut
menggambar, ia dapat melihat dengan jelas patok titik-titik sudut tanah yang
berbentuk trapesium tersebut, yaitu titik (-1,3), (3,3), (2,5) dan (-1,5).
Namun, tanah yang berbentuk persegi, ia hanya dapat melihat tiga patok
titik-titik sudutnya, yaitu (1,-1), (3,-1) dan (3,1), sedangkan patok lainnya
hilang. Kemudian, tanah yang berbentuk persegi panjang, ia juga hanya
dapat melihat dengan jelas tiga patok titik-titik sudutnya, yaitu (5,1), (9,1)
dan (5,3). Ia tidak dapat melihat patok titik sudut lainnya karena tertutup
oleh semak belukar. Berdasarkan informasi diatas, gambarlah titik-titik
tersebut ke dalam koordinat kartesius kemudian tentukan:
a. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi.
b. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi panjang.
c. Sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-X.
d. Sisi-sisi tanah yang tegak lurus Sumbu-Y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Rubrik Penilaian
No. Soal dan Pembahasan Skor
1 Dalam suatu denah, kota Jogja dipetakan dalam sistem koordinat kartesius.
Tugu Jogja terletak pada koordinat (0,0), Rumah Sakit terletak pada
koordinat (0,4), Stasiun terletak pada koordinat (5,-4), Kantor Polisi terletak
pada koordinat (-3,-3), Rumah Ali terletak pada koordinat (3,1) dan Rumah
Susan terletak pada koordinat (-1,2). Berdasarkan informasi diatas,
gambarlah titik-titik tersebut ke dalam koordinat kartesius kemudian
tentukan:
g. Jarak Stasiun terhadap sumbu-X.
h. Jarak Rumah Susan terhadap sumbu-Y.
i. Posisi Kantor Polisi terhadap Tugu Jogja.
j. Posisi Rumah Ali terhadap Tugu Jogja.
k. Posisi Rumah Sakit terhadap Stasiun.
l. Posisi Stasiun terhadap Rumah Ali.
Pembahasan
Diketahui:
• Koordinat Tugu Jogja adalah (0,0).
• Koordinat Rumah Sakit adalah (0,5).
• Koordinat Stasiun adalah (5,-4).
• Koordinat Kantor Polisi adalah (-3,-3).
• Koordinat Rumah Ali adalah (3,1).
• Koordinat Rumah Susan adalah (-1,2).
Ditanyakan:
a. Jarak Stasiun terhadap sumbu-X.
b. Jarak Rumah Susan terhadap sumbu-Y.
c. Posisi Kantor Polisi terhadap Tugu Jogja.
d. Posisi Rumah Ali terhadap Tugu Jogja.
e. Posisi Rumah Sakit terhadap Stasiun.
f. Posisi Stasiun terhadap Rumah Ali.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Penyelesaian
25
Jadi, jarak Stasiun terhadap sumbu-X adalah 4 satuan. 5
Jadi, jarak Rumah Susan terhadap sumbu-Y adalah 1 satuan. 5
Jadi, posisi Kantor Polisi terhadap Tugu Jogja adalah 3 satuan ke kiri dan 3
satuan ke bawah. 5
Jadi, posisi Rumah Ali terhadap Tugu Jogja adalah 3 satuan kekanan dan
1 satuan keatas. 5
Jadi, posisi Rumah Sakit terhadap Stasiun adalah 5 satuan kekiri dan 8
satuan keatas. 5
Jadi, posisi Stasiun terhadap Rumah Ali adalah 2 satuan ke kanan dan 5
satuan kebawah. 5
2 Pak Budi memiliki tiga bidang tanah berbentuk trapezium, persegi dan
persegi panjang. Ia membawa seorang dari Badan Pertanahan Nasional
untuk menggambar denah lokasi tanahnya tersebut. Denah lokasi tersebut
digambarkan dalam bidang koordinat kartesius. Misalkan, titik asal (0,0)
adalah posisi seorang dari Badan Pertanahan Nasional tersebut
menggambar, ia dapat melihat dengan jelas patok titik-titik sudut tanah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
berbentuk trapezium tersebut, yaitu titik (-1,3), (3,3), (2,5) dan (-1,5).
Namun, tanah yang berbentuk persegi, ia hanya dapat melihat tiga patok
titik-titik sudutnya, yaitu (1,-1), (3,-1) dan (3,1), sedangkan patok lainnya
hilang. Kemudian, tanah yang berbentuk persegi panjang, ia juga hanya
dapat melihat dengan jelas tiga patok titik-titik sudutnya, yaitu (5,1), (9,1)
dan (5,3). ia tidak dapat melihat patok titik sudut lainnya karena tertutup
oleh semak belukar. Berdasarkan informasi diatas, gambarlah titik-titik
tersebut ke dalam koordinat kartesius kemudian tentukan:
e. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi.
f. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi panjang.
g. Sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-X.
h. Sisi-sisi tanah yang tegak lurus Sumbu-Y.
Pembahasan
Diketahui:
• Koordinat pengamat adalah (0,0).
• Koordinat titik-titik sudut tanah yang berbentuk trapezium tersebut,
yaitu titik (-1,3), (3,3), (2,5) dan (-1,5).
• Koordinat titik-titik sudut tanah yang berbentuk persegi, yaitu (1,-1),
(3,-1) dan (3,1).
• Koordinat titik-titik sudut tanah yang berbentuk persegi panjang, yaitu
(5,1), (9,1) dan (5,3).
Ditanyakan:
a. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi.
b. Patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi panjang.
c. Sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-X.
d. Sisi-sisi tanah yang tegak lurus Sumbu-Y.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Penyelesaian
15
Jadi, patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi adalah (1,1). 5
Jadi, patok titik sudut lainnya tanah yang berbentuk persegi Panjang adalah
(9,3). 5
Jadi, sisi-sisi tanah yang sejajar sumbu-X adalah AB, CD, IJ, KL, EF dan
HG. 5
Jadi, sisi-sisi tanah yang tegak lurus Sumbu-Y adalah EF dan GH. 5
Yogyakarta, 1 September 2018
Robertus Hansen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran D
Lampiran D.1
Hasil Validitas Angket Minat Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran D.2
Hasil Validitas Wawancara Minat Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran E
Lampiran E.1
Hasil Pekerjaan S15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran E.2
Hasil Pekerjaan S13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran E.3
Hasil Pekerjaan S6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran E.4
Hasil Pekerjaan S18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran E.5
Hasil Pekerjaan S17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran E.6
Hasil Pekerjaan S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran E.7
Hasil Pekerjaan S9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran E.8
Hasil Pekerjaan S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran F
Lampiran F.1
Transkrip Wawancara
Kemampuan Pemecahan Masalah
P S18
Apakah kamu sudah bisa menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal-soal
yang diberikan?
Sudah, pak
Setelah kamu tahu itu, apakah kamu mengingat-
ingat kembali bagaimana langkah-langkah atau
konsep-konsep cara menyelesaikannya soal
tersebut?
Iya, pak. saya ingat langkah-langkah cara
menyelesaikannya dari penjelasan bapak
waktu membahas soal-soal waktu itu
Apakah kemudian kamu pernah berpikir bahwa
konsep yang kamu pikirkan itu sudah tepat dalam
menyelesaikan soal tersebut?
Iya, pak. kan nentuin titik koordinatnya dulu
lalu menghitung jaraknya, ngikutin cara-cara
waktu mengerjakan soal kemarin (sambil
tersenyum)
Apakah kamu sudah dapat menerapkan konsep-
konsep yang telah kamu rancang untuk
menyelesaikan soal tersebut?
Sudah, pak. tetapi masih bingung juga
nentuin posisi titik.
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam
menerapkan rancangan penyelesaian tersebut?
Iya. Saya masih kesulitan cara menghitung
posisi titik terhadap titik itu, pak
Apakah kamu mengecek kembali hasil
pekerjaanmu setelah kamu berhasil
menyelesaikan soal tersebut?
Saya lihat sekilas aja, takutnya ada yang
belum terjawab
Apakah kamu mencari alternatif atau cara yang
lain dalam menyelesaikan soal tersebut?
Ngak, pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Transkrip Wawancara
Kemampuan Pemecahan Masalah
P S14
Apakah kamu sudah bisa menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal-soal
yang diberikan?
Udah bisa, pak
Kemudian, apakah kamu mengingat-ingat
kembali langkah-langkah atau konsep-konsep
cara menyelesaikannya soal tersebut?
Iya, pak. Saya ingat cara-cara nentuin titik-
titiknya lalu menghitung jaraknya, ya
ngikutin cara waktu mengerjakan soal latihan
kemarin, pak
Apakah kemudian kamu pernah berpikir bahwa
konsep yang kamu pikirkan itu sudah tepat dalam
menyelesaikan soal tersebut?
Pernah sih tetapi kadang masih bingung dan
kurnag yakin dengan posisi titik terhadap titik
itu, pak (sambil berpikir), bingung deh, pak
Apakah kamu sudah dapat menerapkan konsep-
konsep yang telah kamu rancang untuk
menyelesaikan soal tersebut?
Lumayan sih, pak. saya masih bingung
dengan posisi titik itu
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam
menerapkan rancangan penyelesaian tersebut?
Ngak, pak, tapi kadang saya itu kurang teliti
Apakah kamu mengecek kembali hasil
pekerjaanmu setelah kamu berhasil
menyelesaikan soal tersebut?
Iya, pak. saya cek lagi, takutnya masih ada
yang belum dijawab
Apakah kamu mencari alternatif atau cara yang
lain dalam menyelesaikan soal tersebut?
Ngak, pak..Waktu mau ngecek jawabannya,
waktu habis. jadi. saya kumpul saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Transkrip Wawancara
Kemampuan Pemecahan Masalah
P S13
Apakah kamu sudah bisa menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal-soal
yang diberikan?
Sudah bisa
Setelah kamu tahu itu, apakah kamu mengingat-
ingat kembali langkah-langkah atau konsep-
konsep cara menyelesaikannya soal tersebut?
Iya, saya mengingat-ingat waktu kerja soal
yang waktu itu, lalu nentukan koordinatnya
baru menjawab apa yang ditanyakan dari soal
itu
Apakah kemudian kamu pernah berpikir bahwa
konsep yang kamu pikirkan itu sudah tepat dalam
menyelesaikan soal tersebut?
Iya. Pernah, pak. Misalnya, pak kalau
pertanyaan tentang jarak terhadap sumbu
koordinat maka harus menghitung jauhnya
berapa satuan.
Apakah kamu sudah dapat menerapkan konsep-
konsep yang telah kamu rancang untuk
menyelesaikan soal tersebut?
Udah, pak. Saya mengikuti langkah-langkah
waktu mengerjakan soal waktu itu
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam
menerapkan rancangan penyelesaian tersebut?
Ngak ada sih, pak.
Apakah kamu mengecek kembali hasil
pekerjaanmu setelah kamu berhasil
menyelesaikan soal tersebut?
Iya, ngecek lagi sebelum dikumpulkan
Apakah kamu pernah mencari alternatif atau cara
yang lain dalam menyelesaikan soal tersebut?
Ngak pernah, pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Transkrip Wawancara
Kemampuan Pemecahan Masalah
P S1
Apakah kamu sudah bisa menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal-soal
yang diberikan?
Sudah, kan sudah ada disoalnya
Setelah kamu tahu itu, apakah kamu mengingat-
ingat kembali langkah-langlah atau konsep-
konsep cara menyelesaikannya soal tersebut?
Iya, saya mengingat-ingat waktu ngerjakan
soal waktu itu, nentuin titik-titiknya lalu baru
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ditanya
Apakah kemudian kamu pernah berpikir bahwa
konsep yang kamu pikirkan itu sudah tepat dalam
menyelesaikan soal tersebut?
Ya pernah, pak (mengangguk). saya ingat
cara mengerjakannya dan langkah-
langkahnya
Apakah kamu sudah dapat menerapkan konsep-
konsep yang telah kamu rancang untuk
menyelesaikan soal tersebut?
Sudah, pak. Saya ngikuti langkah-langkah
waktu mengerjakan soal-soal waktu itu
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam
menerapkan rancangan penyelesaian tersebut?
Ngak ada kesulitan sih, pak
Apakah kamu mengecek kembali hasil
pekerjaanmu setelah kamu berhasil
menyelesaikan soal tersebut?
Iya. Sebelum dikumpul saya cek lagi untuk
memastikan sudah dijawab semua
Apakah kamu mencari alternatif atau cara yang
lain dalam menyelesaikan soal tersebut?
Ngak. Kalau udah dapat jawabannya ya udah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran F.2
Transkrip Wawancara Minat Belajar
P S18
Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti
pembelajaran matematika?
Ya biasa aja, pak, sama seperti pelajaran
lainnya
Bagaimana sikapmu jika tidak memahami materi
matematikayang disampaikan?
Bertanya dengan guru
Bagaimana tindakanmu jika mengetahui ada
teman yang tidak memahami materi matematika
yang disampaikan?
Ya, kalau saya bisa, saya bantu, saya beritahu
cara-caranya
Apakah kamu mempersiapkan materi
pembelajaran matematika yang akan dipelajari
keesokan harinya?
Ngak, pak. Saya jarang belajar di rumah, pak
Apakah kamu mencari tahu cara-cara atau
konsep matematika yang relevan untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
oleh guru?
Ngikutin yang dibuku paket aja dan
penjelasan bapak aja
Apakah kamu membuat rangkuman atau catatan
mengenai materi-materi matematika yang telah
disampaikan?
Kadang-kadang, pak (tersenyum)
Apakah kamu berkonsentrasi atau fokus pada
saat guru menyampaikan materi pelajaran
matematika?
Kadang-kadang fokus, kadang-kadang tidak,
pak (tersenyum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Transkrip Wawancara Minat Belajar
P S14
Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti
pembelajaran matematika?
Biasa-biasa saja, pak
Bagaimana sikapmu jika tidak memahami materi
matematika yang disampaikan?
Tanya dengan guru dan teman di dekat
Bagaimana tindakanmu jika mengetahui ada
teman yang tidak memahami materi matematika
yang disampaikan?
ya udah, aku ajarin cara-caranya, biar sama-
sama bisa
Apakah kamu mempersiapkan materi
pembelajaran matematika yang akan dipelajari
keesokan harinya?
Ngak, udah belajar di sekolah aja, pak
(tersenyum)
Apakah kamu mencari tahu cara-cara atau
konsep matematika yang relevan untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
oleh guru?
Ngak, pak. Saya ngikutin cara guru saja
Apakah kamu membuat rangkuman atau catatan
mengenai materi-materi matematika yang telah
disampaikan?
Pernah, selalu nyatat, pak
Apakah kamu berkonsentrasi atau fokus pada
saat guru menyampaikan materi pelajaran
matematika?
Iya, pak fokus kalo suasananya tenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Transkrip Wawancara Minat Belajar
P S13
Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti
pembelajaran matematika?
Semangat karena saya suka matematika
Bagaimana sikapmu jika tidak memahami materi
matematika yang disampaikan?
Bertanya kepada guru
Bagaimana tindakanmu jika mengetahui ada
teman yang tidak memahami materi matematika
yang disampaikan?
Saya bantu menjawab dengan memberitahu
cara-caranya
Apakah kamu mempersiapkan materi
pembelajaran matematika yang akan dipelajari
keesokan harinya?
Kadang-kadang, kalau lagi mau belajar
Apakah kamu mencari tahu cara-cara atau
konsep matematika yang relevan untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
oleh guru?
Kadang-kadang tanya dengan kakak dan
orang tua
Apakah kamu membuat rangkuman atau catatan
mengenai materi-materi matematika yang telah
disampaikan?
Iya, saya selalu nyatat buat belajar
Apakah kamu berkonsentrasi atau fokus pada
saat guru menyampaikan materi pelajaran
matematika?
Iya, fokus kalo suasananya tenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Transkrip Wawancara Minat Belajar
P S1
Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti
pembelajaran matematika?
Senang, karena enak belajar dengan bapak
dan sering diajari cara-cara menjawab soal
Bagaimana sikapmu jika tidak memahami materi
matematika yang disampaikan?
Bertanya dengan guru
Bagaimana tindakanmu jika mengetahui ada
teman yang tidak memahami materi matematika
yang disampaikan?
Saya bantu mengajari cara-caranya biar
sama-sama bisa
Apakah kamu mempersiapkan materi
pembelajaran matematika yang akan dipelajari
keesokan harinya?
Kadang-kadang, pak (tersenyum). Saya
jarang belajar dirumah
Apakah kamu mencari tahu cara-cara atau
konsep matematika yang relevan untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
oleh guru?
Ngak, pak. Saya ngikuti cara guru saja
Apakah kamu membuat rangkuman atau catatan
mengenai materi-materi matematika yang telah
disampaikan?
Mencatat untuk belajar di rumah
Apakah kamu berkonsentrasi atau fokus pada
saat guru menyampaikan materi pelajaran
matematika?
Iya, konsentasi, pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran G
Lampiran G.1
Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran H
Lampiran H.1
Hasil Angket Minat Belajar S15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran H.2
Hasil Angket Minat Belajar S13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran H.3
Hasil Angket Minat Belajar S6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Lampiran H.4
Hasil Angket Minat Belajar S18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Lampiran H.5
Hasil Angket Minat Belajar S17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Lampiran H.6
Hasil Angket Minat Belajar S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Lampiran H.7
Hasil Angket Minat Belajar S9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Lampiran H.8
Hasil Angket Minat Belajar S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Lampiran I
Rubrik Pedoman Penskoran
Tes kemampuan Pemecahan Masalah
Aspek yang Dinilai Keberhasilan Terhadap Aspek yang Dinilai
Memahami Masalah Mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah
Mengidentifikasi apa yang ditanyakan dari
masalah
Mengabaikan informasi yang tidak relevan dengan
masalah
Merencanakan Penyelesaian
Masalah
Merepresentasikan masalah ke dalam model
matematika
Merencanakan strategi tertentu dan mengarah
pada jawaban yang benar
Menelaah kecocokan rencana terhadap masalah
Menyelesaikan Masalah Sesuai
Rencana
Menggunakan rencana penyelesaian yang telah
dirancang dan memperoleh hasil dengan benar
Mengecek Kembali semua
Langkah Penyelesaian yang
Dilakukan
Memeriksa kesesuaian jawaban terhadap
pertanyaan yang diberikan
Memeriksa kebenaran dan kelengkapan jawaban
yang diberikan
Catatan.
• Jawaban siswa dinyatakan benar pada setiap langkah pemecahan masalah
jika memenuhi semua aspek-aspek keberhasilan yang dinilai.
• Jawaban siswa dinyatakan salah pada setiap langkah pemecahan masalah jika
belum memenuhi semua aspek-aspek keberhasilan yang dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran J
Hasil Angket Minat Belajar
Siswa Kelas VIII SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
Butir
Kuisinoer
Nama Siswa
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18
1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 4 1 3 2
5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2
6 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4
7 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
8 2 4 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3
9 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3
10 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 2
11 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3
12 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2
13 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
14 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
16 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
17 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1
18 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
19 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2
20 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
21 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
22 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3
23 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
24 4 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2
25 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2
Total 74 84 68 84 76 64 71 90 86 82 74 77 72 73 83 79 87 65
Presentase 74% 84% 68% 84% 76% 64% 71% 90% 86% 82% 74% 77% 72% 73% 83% 79% 87% 65%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI